+ All Categories
Home > Documents > Infiltrasi Asli

Infiltrasi Asli

Date post: 15-Oct-2015
Category:
Upload: hendra-setiawan-pangaribuan
View: 66 times
Download: 1 times
Share this document with a friend
Description:
Kreativitas mahasiswa
Popular Tags:

of 18

Transcript
  • 5/25/2018 Infiltrasi Asli

    1/18

    LAPORAN PRAKTIKUM

    IRIGASI DAN DRAINASE

    PENGUKURAN KECEPATAN INFILTRASI

    PERMUKAAN LAHAN

    NAMA :Hendra pangaribuan

    NPM :E1J012075

    Co-Ass : Riduan Hutabarat

    Program Studi Agroekoteknologi

    Jurusan Budidaya pertanian

    Fakultas Pertanian

    Universitas Bengkulu

    2014

  • 5/25/2018 Infiltrasi Asli

    2/18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1Dasar Teori

    Air yang jatuh sebagai hujan tidak semuanya dapat mencapai permukaan tanah; sebagian

    tanah oleh vegetasi dan bangunan, sebagian air yang mencapai permukaan tanah akan masuk

    kedalam tanah dan manjadi air tanah melalui proses infiltrasi; sebagian lagi mengalir kebadan

    air sebagai air permukaan. Masuk nya air kedalam tanah dibantu dengan gravitasi dalam

    tanah, Laju infiltrasi air ke dalam tanah, berhubungan dengan pengisian kembali tanah oleh

    air hujan atau oleh air irigasi, sangat penting khusus nya untuk tanaman pertanian. Karena

    tanaman sangat memerlukan air untuk memecahkan zat-zat yang terkandung didalam tanah

    sarta untuk kelembapan tanah itu sendiri.

    Bumi terdiri atas daratan dan lautan. Air yang terdapat dalam permukaan bumi berputar

    melalui siklus hidrologi. Dalam siklus hidrologi, ada beberapa tahapan, yaitu:

    1. Evaporasi adalah penguapan oleh lautan, danau maupun sungai.

    2. Traspirasi adalah penguapan oleh tumbuhan.

    3. Kondensasi adalah pengendapan uap air yang menyublim di awan.

    4. Presipitasi adalah turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi yang berupa hujan

    salju, kabut, embun, dan hujan.

    Saat terjadi presipitasi sebagaian air, terserap kedalam tanah, menjadi salju dan ada

    juga yang jatuh kembali kelaut, danau maupun sungai. Infilrasi merupakan proses masuknya

    air dari permuakan kedalam tanah. Infiltarasi berpengaruh terhadap saat mulai terjadinya

    aliran permukaan atau run off. Infiltrasi dari segi hidrologi penting, karena hal ini menandai

    peralihan air permukaan yang bergerak cepat ke air tanah yang bergerak lambat dari air

    tanah.

    Infiltrasi tanah meliputi infiltrasi kumulatif, laju infiltrasi dan kapasitas infiltrasi. Ada

    berbagai macam model untuk menghitung infiltrasi diantaranya, Model Horton, Model Philip

    Tanah Dua-Lapis dan lain sebagainya. Model Horton adalah salah satu model infiltrasi yang

    terkenal dalam hidrologi.

    Infiltrasi adalah proses masuknya air ke dalam tanah. Air yang telah ada di dalam tanah

    kemudian akan bergerak ke bawah oleh gravitasi dan disebut dengan perkolasi. Laju infiltrasi

    air ke dalam tanah, dalam hubungannya dengan pengisian kembali tanah oleh air hujan atau

    oleh air irigasi, sangat penting. Apabila daya infiltrasi tanah besar, berarti air mudah meresap

  • 5/25/2018 Infiltrasi Asli

    3/18

    kedalam tanah, sehingga aliran permukaan kecil. Akibat erosi yang terjadi juga kecil. Daya

    infiltrasi tanah dipengaruhi oleh pororitas dan kemantapan struktur tanah. Karena bentuk

    struktur tanah yang membulat (granuler, remah, gumpal membulat), menghasilkan tanah

    dengan pororitas tinggi sehingga air mudah meresap kedalam tanah, dan aliran permukaan

    menjadi kecil, sehingga erosi juga kecil. Demikian pula tanah-tanah yang mempunyai

    struktur tanah yang mantap (kuat), yang berarti tidak mudah hancur oleh pukulan-pukulan air

    hujan, akan tahan terhadap erosi. Sebaliknya struktur tanah yang tidak mantap, sangat mudah

    hancur oleh pukulan air hujan, menjadi butiran-butiran halus sehingga menutup pori-pori

    tanah. Akibatnya air infiltrasi terhambat dan aliran permukaan meningkat yang berarti erosi

    juga akan meningkat.

    Laju I nfi ltrasi dan Kapasitas I nfi ltrasi

    Laju infiltrasi (infiltration rate) dan kapasitas infiltrasi (infiltration capacity) adalah

    besaran kuantitas infiltrasi, dimana kapasitas infiltrasi adalah laju infiltrasi maksimum unruk

    suatu jenis tanali tertentu sementara laju infiltrasi adalah laju infiltrasi yang nyata pada tanah

    tersebut. Laju infiltrasi tergantung pada kondisi permukaan dan bawah permukaan tanah.

    Faktor terpenting adalah stabilitas pori-pori pada permukaan tanali dan laju transmisi air

    lewat tanah. Secara fisik, ada empat faktor yang mempengaruhi laju infiltrasi dan kapasitas

    infiltrasi tanah, yaitu: (1) Jenis tanah, (2) Kepadatan tanah, (3) Kelembapan Tanah, (4) Tutup

    Tumbuhan.Namun Setiap Jenis tanah mempunyai laju infiltrasi karakteristik yang berbeda

    dan bervariasi tergantung pada karakterisrik tanah tersebut.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi laju infiltrasi adalah; kandungan air awal,

    permeabilitas permukaan tanah, kondisi internal seperti ruang pori dan kemerekahan koloid

    tanah, serta kandungan bahan organik tanah, juga lamanya air hujan atau pemberian air

    irigasi. Dalam mengukur laju kecepatan infiltrasi tanah dilapangan dapat dinyatakan dengan:

    w : Berat air/volume air.

    V : Kecepatan air.

    t : Waktu kecepatan resapan air. Hal tersebut dinyatakan dalam:

    V= w

    t

  • 5/25/2018 Infiltrasi Asli

    4/18

    Misal:

    Kecepatan air meresap/laju infiltrasi air kedalam tanah 30 detik, dan volume air dalam

    percobaan sebanyak 2 liter. Tentukan berapa kecepatan laju infiltrasi air kedalam tanah dalam

    satuan Liter/menit.

    Jawab: 2 liter = 4 liter/menit

    0,5 menit 30 detik dijadikan menit menjadi 0,5 menit.

    Semakin kecil laju infiltrasi maka semakin subur tanah tersebut karena banyak

    mengandung unsur hara dan pori-pori yang baik untuk tanaman pertanian khusus nya.

    I.2.Tujuan

    Tujuan dari praktikum inio adalh menetukan laju infiltrasi suatu lahan menggunakan

    single ring infiltrometer.

  • 5/25/2018 Infiltrasi Asli

    5/18

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Bahan sementasi dan hipa yang dihasilkan dari kegiatan mikroorgnisme menyebabkan

    terjadinya agregasi tanah dan stabilitas agregat meningkat sehingga infiltrasi air lebih besar

    dan limpasan permukaan, serta erosi dapat ditekan. Pori makro yang dihasikan aktivitas

    cacing tanah, semut, dan rayap meningkatkan infiltrasi air dan menekan terjadinya air

    limpasan dan erosi. (Smith, at aal. 1992).

    Teori Infiltrasi tanah yang menekan kan bahwa perkolasi air melalui lapisan bawah

    tanah (subsoil), dapat menghasilkan mata air; bukan hutan yang menghasilkan mata air

    (Coster. 1938)

    Dibawah zone transmisi, adalah zone pembasahan (wetting zone) dengan kadar air

    tanali meningkat secara cepat, mengikuti lamanya waktu infiltrasi. Zone pembasahan ini

    berakhir pada daerah basali. Dengan mempertimbangkan infiltrasi air ke arah honzontal dari

    sebuah media yang berpori dengan permebilitas jenuh {saturated permeability) k dan

    porositas rj, Brand (1982: 35) berdasarkan Lumb (1962).

    Knapp (1978: 69) menyebutkan bahwa Hewlett dan Hibbert (1963) yang meneliti

    infiltrasi dan redistribusi kadar kebasahan tanah pada lereng, telah menyimpulkan bahwa

    sementara bagian atas lereng secara cepat berkurang kejenuhannya dan secara asimtot

    mendekati keadaan keseimbangannya, bagian bawah segera mengembangkan kadar air yang

    tetap stabil dengan nilai mendekati keadaan jenuh Percobaan ini dilakukan dengan model

    berupa lempeng tanah yang seragam, dimana kadar kebasahan digabungkan dengan ketebalan

    lempeng dan karena itu, tidak menggambarkan perbedaan kadar kebasahan yang tegak lurus

    terhadap bidang miring lereng.

    Produksi Polisakarida yang bersifat lekat sehingga membantu agregasi tanah

    (meningkatkan porositas dan infiltrasi udara dan air, serta menurunkan kehilangan akibat

    erosi. (Rachman Sutanto. 2003)

    Infiltrasi didefinisikan sebagai proses masuknya air ke dalam tanah melalui

    permukaan tanah. Umumnya, infiltrasi yang dimaksud adalah infiltrasi vertikal, yaitu

    gerakan ke bawah dari permukaan tanah (Linsley et al, 1985). Infiltrasi tanah meliputi

    infiltrasi kumulatif, laju infiltrasi dan kapasitas infiltrasi. Infiltrasi kumulatif adalah jumlah

    air yang meresap ke dalam tanah pada suatu periode infiltrasi. Laju infiltrasi adalah jumlah

  • 5/25/2018 Infiltrasi Asli

    6/18

    air yang meresap ke dalam tanah dalam waktu tertentu. Sedangkan kapasitas infiltrasi adalah

    laju infiltrasi maksimum air meresap ke dalam tanah (Hardjowigeno, 2003).

    Laju infiltrasi tertinggi dicapai saat air pertama kali masuk ke dalam tanah dan

    menurun dengan bertambahnya waktu (Linsley et al, 1985).Pada awal infiltrasi, air yang

    meresap ke dalam tanah mengisi kekurangan kadar air tanah. Setelah kadar air tanah

    mencapai kadar air kapasitas lapang, maka kelebihan air akan mengalir ke bawah menjadi

    cadangan air tanah (ground water) (Linsley et al, 1985).

    Infiltrasi merupakan bagian dari siklus hidrologi yang mempunyai peranan penting

    dalam berbagai aspek kehidupan yang berkaitan dengan ketersediaan air. Pada tanah-tanah

    yang memiliki kapasitas infiltrasi tanah yang rendah, sebagian besar curah hujan berubah

    menjadi aliran permukaan dan hanya sebagian kecil air hujan yang masuk ke dalam tanah

    melalui permukaan tanah. Akibatnya jumlah air yang menjadi simpanan air tanah menurun.

    Infiltrasi juga dapat dimanfaatkan untuk pertimbangan perkiraan potensi kekeringan, aliran

    permukaan, erosi dan pertimbangan kegiatan-kegiatan tertentu (Hardjowigeno, 2003).

    Pengamatan infiltrasi di lapang dapat dilakukan dengan membuat simulasi

    peresapan air oleh tanah. Simulasi ini dibantu dengan peralatan tertentu. Salah satu peralatan

    yang dapat digunakan adalah double ring infiltrometer (infiltrometer cincin konsentrik)

    (Seyhan, 1990). Alat tersebut terdiri dari dua metal silinder yang berbeda ukuran. Kedua

    silinder dipasang pada tanah dan diisi dengan air untuk kemudian diamati penurunan tinggi

    muka air pada tiap waktu tertentu (Rachman,2002).

    Laju infiltrasi dipengaruhi oleh sifat-sifat tanah, jenis liat, tutupan taju vegetasi,

    tindakan pengolahan tanah dan laju penyediaan air. Secara langsung, laju infiltrasi

    dipengaruhi oleh kapasitas infiltrasi dan laju penyediaan. Kapasitas infiltrasi ditentukan

    oleh struktur dan tekstur tanah. Unsur struktur tanah yang terpenting adalah ukuran, jumlah

    dan distribusi pori, serta kemantapan agregat tanah (Arifin, 2001).

    Menurut Asdak (1995), laju masuknya air ke dalam tanah terutama dipengaruhi oleh

    ukuran dan kemantapan agregat. Pori tanah merupakan bagian tanah yang tidak terisi bahan

    padat tanah. Pori-pori tanah dapat terbentuk akibat susunan agregat tanah, aktivitas akar,

    cacing, dan aktivitas organisme tanah lainnya. Aktivitas perakaran tumbuhan tahunan,

    sangat berperan dalam pembentukan saluran untuk pergerakan air dan udara. Saluran yang

    terbentuk umumnya berbentuk pipa yang kontinu dengan panjang yang dapat mencapai satu

    meter (Linsley et al, 1985).

    Total ruang pori tanah yang merupakan volume relatif dari pori-pori tanah

    dipengaruhi oleh susunan butiran padat tanah. Selain itu, total ruang pori tanah juga

  • 5/25/2018 Infiltrasi Asli

    7/18

    dipengaruhi oleh kedalaman tanah. Umumnya, tanah pada lapisan bawah lebih padat

    sehingga memiliki total ruang pori tanah yang lebih kecil dibandingkan total ruang pori

    tanah lapisan atas (Suhardi, 1983).

    Peran total ruang pori tanah berkaitan dengan pergerakan air dan udara serta

    penyimpanannya berkaitan dengan akar tanaman, mikroorganisme dan fauna tanah (Linsley

    et al, 1985).Berdasarkan Isyari (2005), laju infiltrasi pada penggunaan lahan hutan, tegalan,

    dan semak lebih tinggi daripada laju infiltrasi penggunaan lahan pemukiman. Pemadatan

    yang terjadi akibat aktivitas manusia menurunkan laju infiltrasi. Pengolahan tanah yang

    dilakukan pada suatu lahan berpotensi untuk meningkatkan dan menurunkan laju infiltrasi

    tanah. Aktivitas perakaran meningkatkan pori drainase dan berdampak pada peningkatan laju

    infiltrasi.

    Menurut Hefni (2003), laju infiltrasi tanah hutan lebih tinggi daripada laju infiltrasi

    tanah pertanian (tegalan). Jenis tanaman semusim yang ditanam pada tanah pertanian

    memiliki akar yang dangkal dengan penyerapan air yang sedikit sehingga kandungan air

    tanah tinggi dan laju infiltrasi menjadi rendah.

  • 5/25/2018 Infiltrasi Asli

    8/18

    BAB III

    METODEOLOGI

    III.1.Alat Dan Bahan

    - Literan yang dilubangi dua arah (atas dan bawah) yang berukuran 2 liter.- Ember penampung air- Gelas mili liter/ gelas piala 200 ml- Air- Gayung- Stop Watch

    III.2 Prosedur kerja

    Dalam percobaan praktikum ini di awali dengan mencari lokasi mana yang akan diambil

    untuk pengujian kecepatan laju infiltrasi tanah, diantara nya lokasi pada lahan Tanah olahan

    (OT), dan lokasi pada lahan tanpa olah Tanah (TOT). sampel lahan tersebut diambil untuk

    perbandingan kecepatan dan kesuburan tanah. Biasanya pada tanah Olahan laju infiltrasi

    lebih cepat ketimbang pada lahan Tanpa olah tanah. Sebelum percobaan dimulai siapkan air

    sebanyak 2 liter dan ditampung didalam ember penampung air. Selanjutnya percobaan

    dimulai pada lahan olahan dengan cara Menancapkan Literan Besi kedalam tanah namun

    diusahakan jangan sampai air yang akan dituangkan tidak bocor dan dalam

    menancapkan jangan terlalu dalam kira-kira 1-2cm. Berikut gambar literan besi saat

    ditancap kan ke dalam tanah.

    Setelah Literan di tancapkan didalam tanah tuang air yang ada didalam ember penampung

    secara perlahan dengan menggunakan Gelas mili liter/Gelas Piala 200ml, degan diukur

  • 5/25/2018 Infiltrasi Asli

    9/18

    terlebih dahulu masa air yang dituangkan sebanyak 2 liter, dan tuang secara berangsur-angsur

    sampai air memenuhi Literan besi.

    Berikut Gambar cara menuangkan air kedalam literan besi.

    Setelah literan terisi penuh, secara bersamaan hitung kecepatan resapan air yang

    masuk dalam tanah (infiltrasi) dengan menggunakan Stop Watch, kemudian tunggu air yangmeresap tersebut sampai air benar-benar teresap semua kedalam tanah sambil memperhatikan

    laju kecepatan air tersebut dengan Stop Watch. Setelah ai benar-benar telah habis teresap oleh

    tanah maka dengan cara bersamaan pula Stop Watch di berhentikan. Kemudian Catat berapa

    lama laju infiltrasi tanah tersebut kemudian hitung kecepatan nya dengan satuan Liter/menit.

    Hal yang perlu diperhatikan: kebocoran pada literan sering terjadi apabila kita tidak teliti

    dengan seksama karena dalam penghitungan kecepatan laju infiltrasi ini tidak dibenarkan

    apabila literan tersebut bocor dan perlu pengulangan percobaan jika hal tersebut terjadi. Jika

    terjadi kebocoran air biasa nya keluar sangat cepat dari sisi-sisi literan.

  • 5/25/2018 Infiltrasi Asli

    10/18

    Berikut Gambar Literan yang telah dipenuhi air dan proses penungguan:

    Setelah kita mengetahui hasil dari percobaan pertama pada lahan tanah Olahan (pohon

    singkong), percobaan selanjutnya dilakukan pada lahan Tanpa olah tanah dengan cara metode

    yang sama pada tanah olahan, setelah hasil keduanya didapat bandingkan dan perhatikan

    dengan sesama faktor apa yang membedakan dari hasil keduanya. Maka dari itu di

    pembahasan akan dijelas kan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan nya.

  • 5/25/2018 Infiltrasi Asli

    11/18

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    IV.1.Hasil Pengamatan

    1. Data Pengukuran InfiltrasiKedalaman = 10 cm

    Lebar = 36

    Volume air yang ditambahkan 500 ml

    Sebelum penambahan air tinggi 3 cm

    Setelah ditambahkan 3,5 cm

    Waktu

    (menit

    )

    Selisih

    waktu

    (jam)

    Waktu

    (jam)

    Volume air

    ditambahkan

    (ml)

    Kedalaman

    Infiltrasi

    (cm)

    Infiltrasi

    Kumulatif

    (cm)

    Laju

    Infiltrasi

    (cm/jam)

    0 0 0 250 0.3 0.3 -

    1 1 0.016 20 0.2 0.5 31.25

    2 1 0.033 10 0.1 0.6 18.18

    5 3 0.083 6 0 0.6 0,7210 5 0.16 2 0 0.6 3,75

    20 10 0.33 2 0 0.6 1,81

    Infiltrasi kumulatif :

    = kedalaman infiltrasi (cm) waktu pertama + kedalaman infiltrasi waktu selanjutnya

    (cm) demikian halnya sama dengan yang selanjutnya.

    Infiltrasi kumulatif :

    Waktu 0 = kedalaman infiltrasi 0 = 0.3 cm Waktu 1 = infiltrasi kumulatif waktu 0 + kedalaman infiltrasi waktu 1 = 0.3 + 0.2 =

    0.5 cm

    Waktu 2 = infiltrasi kumulatif waktu 1 + kedalaman infiltrasi waktu 2 = 0.5 + 0.1 =0.6 cm

    Waktu 5 = infiltrasi kumulatif waktu 2 + kedalaman infiltrasi waktu 5 = 0.6 + 0 = 0.6cm

  • 5/25/2018 Infiltrasi Asli

    12/18

    Waktu 10 = infiltrasi kumulatif waktu 5 + kedalam infiltrasi waktu 10 = 0.7 + 0 = 0.6cm

    Waktu 20 = infiltrasi kumulatif waktu 10 + kedalaman infiltrasi waktu 20 = 0.7 + 0 =0.6 cm

    Laju infiltrasi :

    Infiltrasi kumulatif (cm)/waktu

    Laju infiltrasi (cm/jam) :

    Waktu 0 = infiltrasi kumulatif waktu 0 (cm)/waktu 0 (jam) = 0.3 cm / 0 jam = - Waktu 1 = infiltrasi kumulatif waktu 1 (cm)/waktu 1 (jam) = 0.5 cm / 0.016 jam =

    31.25 cm/jam

    Waktu 2 = infiltrasi kumulatif waktu 2 (cm)/waktu 2 (jam) = 0.6 cm/0.033 jam =18.18 cm/jam

    Waktu 5 = infiltrasi kumulatif waktu 5 (cm)/waktu 5 (jam) = 0.6 cm/ 0.083 jam = 0,72cm/jam

    Waktu 10 = infiltrasi kumulatif waktu 10 (cm)/waktu 10 (jam) = 0.6 cm / 0.16 jam =3,75cm/jam

    Waktu 20 = infiltrasi kumulatif waktu 20 (cm)/waktu 20 (jam) = 0.6 cm/ 0.33 jam =1,81 cm/jam

    2 PEMBAHASAN

    Infiltrasi merupakan Peroses masuk nya air atau meresapnya air kedalam tanah

    melalui pori-pori tanah. Laju gerak air menembus tanah atau konduktivitas hidrolik, dapat

    berkurang dengan makin berkurangnya ruang pori. Gerak air menembus tanah pada status air

    di atas kapasitas lapang terutama dikendalikan oleh potensial gravitasi, dan potensial matrik

    pada status air di bawah kapasitas lapang. Konduktivitas hidraulik menurun dengan cepat,

    dengan semakin menurunnya potensial air, sehingga gerak air sangat lambat pada tanah

    kering dan praktis berhenti pada potensial air sekitar 15 bar. Pada tanah yang sangat kering,

    air hanya bergerak sebagai uap. Perbedaan temperatur antara permukaan tanah dengan

  • 5/25/2018 Infiltrasi Asli

    13/18

    horizon yang lebih dalam mampu menggerakkan air (uap) ke atas pada musim dingin dan ke

    bawah pada musim panas. Bila dalamnya permukaan air tanah sekitar satu meter, gerak air ke

    atas cukup memadai untuk kebanyakan tanaman. Kuantitas air yang mampu diserap oleh

    tanah sangat tergantung pada kondisi fisik tanah misalnya, bobot isi (daya tanah melarutkan

    air), infiltrasi (daya tanah meresap kan air), porositas (jumlah volume udara yang terkandung

    dalam tanah), dan struktur tanah(bentukan hasil penyusunan butiran-butiran tanah). Sebelum

    mencapai kejenuhan, air masih dapat diserap oleh tanah. Jika telah melebihi kejenuhan, air

    hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan dialirkan sebagai limpasan permukaan (surface

    run off), ke badan air. Air yang masuk kedalam tanah akan mencapai akifer. Air hujan yang

    jatuh kebumi dan menjadi air permukaan memiliki kadar bahan-bahan terlarut atau unsur hara

    yang sangat sedikit. Karena air hujan biasa nya asam, dengan Ph 4,2. Hal ini disebabkan air

    hujan melarutkan gas-gas yang terdapat diatmosfer misalnya CO2, Sulfur (S), dan nitrogen

    oksida (NO2). Yang dapat membentuk asam lemah (Novotny dan Olem , 1994). Setelah jatuh

    kepermukaan bumi, air hujan mengalami kontak dengan tanah dan melarut kan bahan-bahan

    yang terkandung didalam tanah.

    Struktur tanah mempengaruhi laju infiltrasi air kedalam air. Daya penahan air adalah

    banyaknya air yang di tahan oleh tanah kering yang halus. Hal ini dinyatakan dengan gr air

    per 100gr tanah halus dan kering. Contoh:

    - Tanah berpasir bisa menahan 18-19 gr air per 100gr tanah.- Tanah yang baik rata-rata bisa menahan 27-29 gr per 100gr tanah- Tanah berliat bisa menahan air sekitar 56-80gr per 100gr tanah- Sedang tanah yang berhumus bisa menahan air lebih dari 100gr per 100gr tanah.Maka dari itu daya tahan air pokoknya tergantung dari tekstur tanah. Jumlah total yang

    dapat ditahan tergantung dari daya tahan dan dari dalam nya tanah. Maka permeabilitas

    dinyatakandengan kecepatan air turun sampai kelapisan tanah yang terbawah, dan ini

    tergantung dari;

    o Tekstur tanah, ingat bahwa tanah liat kurang permeabilitas bila disbanding dengan tanahpasir.

    o Struktur tanah, ingat pada tanah yang padat kurang permeabel dari tanah yang gembur.

  • 5/25/2018 Infiltrasi Asli

    14/18

    Sebagai contoh tanah berpasir yang sangat permeabel, turunnya air dengan kecepatan 50-

    60 cm perjam, sedangkan pada tanah lempung berliat hanya 0,6 cm per jam.

    Daya pengikat air dan permeabilitas adalah data-data yang sangat penting dalam soal irigasi

    (maksudnya air siraman bukan sawah), karena daya pengikat air menentukan berapa

    banyaknya air yang dibutuhkan, sedang permeabilitas menentukan kecepatan waktu dimana

    air itu dibutuhkan.

    Pada umumnya jenis tanah Iempung mempunyai Iaju infiltrasi yang rendah sedangkan

    pada tanah berpasir laju infiltrasinya tinggi. Jenis tanah yang sama tetapi dengan kepadatan

    yang berbeda akan mempunyai laju infiltrasi yang juga berbeda. Makin padat tanah tersebut,

    semakin kecil laju infiltrasi yang terjadi Kelembaban tanah yang selalu berubah setiap saat

    juga mempengaruhi laju infiltrasi yang terjadi. Makin tinggi kadar air di dalam tanah, laju

    infiltrasi tanah tersebut makin kecil. Dengan demikian dapat dimengerti bahwa semakin

    lama, laju infiltrasi akan semakin kecil. Pengaruh tanaman di atas permukaan tanah ada dua,

    yaitu yang berfungsi menghambat aliran air di atas permukaan sehingga kesempatan

    berinfiltrasi lebih besar, dan tumbuhan dengan sistem akar-akaran yang dapat lebih

    menggemburkan tanah, sehingga semakin baik tutup tanaman yang ada, makin tinggi laju

    infiltrasi yang terjadi.

    Air yang memasuki tanah yang kering berasal dari permukaan tanah,dengan jalan

    masuk yang tetap yaitu pori-pori tanah. Meskipun jumlah pori-poridapat dianggap tetap,

    tetapi volume pori dapat berubah-ubah. Pada tanah lempung, swelling akibat pembasahan

    dapat mengurangi volume pori-pori tanah berukuran besar yang mempengaruhi laju infiltrasi

    dan kapasitas infiltrasi.

    Berikut Sekilas Proses Distribusi Air Selama Infiltrasi

    Ketika air hujan jatuh kepermukaan tanah yang kering, tidak ada air yang masuk

    lewat permukaan tanah sampai lapisan adsorbed filmpada pemukaan tanah terbentuk. Hanya

    setelah lapisan itu terbentuk air akan bergerak lewat tanah dengan gaya gravitasi. Karena

    gaya-gaya pendorong yang merupakan gabungan dari defisiensi tekanan pori dan gaya

    gravitasi, infiltrasi dimulai dengan laju yang tinggi. Laju infiltrasi akan berkurang setelah

    lapisan adsorbed film itu jenuh, dan akhimya bertahan pada laju konstan yang rendah jika

    hujan tetap berlangsung dengan konstan, Bagian permukaan sekitar 1 cm berada dalam

    keadaan jenuh yang disebut dengan zone jenuh, dan sweffing terjadi pada tanah lempung

    yang mengakibatkan bertambahnya kadar air tanah pada lapisan ini. Di bawah lapisan ini,

    kadar air menurun secara drastis ke 70-80% derajat kejenuhan, yang merupakan kadar air

  • 5/25/2018 Infiltrasi Asli

    15/18

    yang berada antara jenuh dan kapasitas lapangan. Lapisan ini disebut zone transmisi dan

    kadar airnya tetap konstan atau berkurang sedikit demi sedikit terhadap kedalaman seiring

    dengan bertambahnya kedalaman pembasahan.

    Teknik Pengukuran Kadar Air Tanah

    Kemampuan mengukur mengendalikan suplai air tanah kepada tanaman merupakan

    dasar untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air, juga dasar untuk telaah lebih lanjut

    mengenai hubungan antara air dan tanaman. Besaran terbaik untuk mengukur ketersediaan air

    bagi tanaman adalah potensial air. Komponen utama dari potensial air tanah adalah potensial

    matrik dan potensial zat terlarut. Di daerah humida potensial matrik merupakan komponen

    utama, akan tetapi di daerah arid potensial zat terlarut atau potensial osmosis seringkali

    merupakan komponen penting dalam total potensial air tanah. Pada saat curah hujan

    mencapai permukaan tanah seluruh atau sebagian curah hujan akan diserap oleh tanah.

    Bagian yang tidak diserap oleh tanah akan menjadi limpasan permukaan (mengalir menuju

    sungai). Kapasitas infiltrasi setiap permukaan tanah berbeda-beda bergantung pada tekstur

    dan struktur tanah. Sebelum air diloloskan (meresap) kedalam tanah, pada dasarnya ditahan

    terlebih dahulu oleh butiran tanah hingga tanah menjadi lembab. Air didalam tanah ditahan

    oleh gaya absorbsi permukaan butir-butir tanah dan tekanan antara molekul air.

    Banyaknya air yang dapat dikandung oleh tanah disebut kapasitas menahan air. Jika

    infiltrasi lebih besar dari kapasitas menahan air yang minimum maka air itu akan terus

    kepermukaan air tanah (perkolasi). Akan tetapi jika infiltrasi itu lebih kecil, air akan tertahan

    dalam tanah dan tidak terjadi perkolasi. Kapasitas menahan air yang minimum tersebut

    disebut kapasitas menahan air normal.

    Air yang dapat bergerak dalam tanah adalah air kapiler dan air gravitasi. Air gravitasi

    bergerak dalam ruang tanah oleh karena gravitasi. Jika ruang-ruang itu telah jenuh dengan

    air, air tersebut akan bergerak kebawah.

    Factor-faktor yang mempengaruhi infiltrasi;

    1. Tumbuh-tumbuhan. Jika permukaan tanah tertutup oleh pohon-pohon dan rumput,infiltrasi dapat dipercepat.

    2. Jumlah air yang teredia di permukaan tanah.3. Sifat permukaan tanahtermasuk kelembapan tanah. Jika tanah belum lembap, infiltrasi

    akan melembapkan dulu tanah dibagian atas.

    Pemampatan oleh curah hujan. Gaya pukulan butir-butir hujan mengurangi kapasitas

    infiltrasi karena akan memberi efek pemampatan pori tanah oleh butiran kecil yang terpencar

    akibat pukulan butiran hujan.

  • 5/25/2018 Infiltrasi Asli

    16/18

    Pada praktikum infiltrasi ini menggunakan single ring karena single ring merupakan cara

    yang termudah dilakukan dimana selain pengukuran yang mudah dilakukan juga bahan untuk

    membuat alatnya mudah dicari,inilah yang menjadi alasan mengapa cara ini paling sering

    dilakukan.Pada hakekatnya pengukuran infiltrasi dilapangan untuk mengetahui kebutuhan air

    pada tanah tersebut.

    Kapasitas infiltrasi berkurang seiring dengan bertambahnya waktu hingga mendekati

    nilai yang konstant. Faktor yang berperan untuk pengurangan laju infiltrasi seperti penutupan

    retakan tanah oleh koloid tanah dan pembentukan kerak tanah, penghancuran struktur

    permukaan lahan dan pengangkutan partikel halus dipermukaan tanah oleh tetesan air hujan.

    Setelah mencapai limitnya, banyaknya infiltrasi akan berlangsung terus sesuai dengan

    kecepatan absorbsi setiap tanah. Pada tanah yang sama kapasitas infiltrasinya berbeda- beda,

    tergantung dari kondisi permukaan tanah, struktur tanah, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain. Di

    samping intensitas curah hujan, infiltrasi berubah-ubah karena dipengaruhi oleh kelembaban

    tanah dan udara yang terdapat dalam tanah Sebelum mencapai kejenuhan, air masih dapat

    diserap oleh tanah.

    Jika telah melebihi kejenuhan melebihi kejenuhan , air hujan jatuh ke

    permukaan tanah akan dialirkan sebagai limpasan permukaan (surface run off), ke badan air.

    Air yang masuk kedalam tanah akan mencapai akifer. Air hujan yang jatuh kebumi dan

    menjadiair permukaan memiliki kadar bahan-bahan terlarut atau unsur hara yang sangat

    sedikit.

    Makin tinggi kadar air di dalam tanah, laju infiltrasi tanah tersebut makin kecil.

    Dengan demikian dapat dimengerti bahwa semakin lama,laju infiltrasi akan semakin kecil.

    Pengaruh tanaman di atas permukaan tanah ada dua, yaitu yang berfungsi menghambat aliran

    air di atas permukaan sehingga kesempatan berinfiltrasi lebih besar, dan tumbuhan dengan

    sistem akar-akaran yang dapat lebih menggemburkan tanah, sehingga semakin baik tutup

    tanaman yang ada, makin tinggi laju infiltrasi yang terjadi.

  • 5/25/2018 Infiltrasi Asli

    17/18

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A.Kesimpulan1. Pengukuran debit aliran sangat penting untuk mencegah terjadinya banjir .2. Debit dipengaruhi oleh dua faktor yaitu luas penampang sungai dan kecepatan aliran

    sungai.

    3. Pengukuran kecepatan aliran bertujuan untuk menentukan debit air yang masuk kelahan sawah

    4. Makin tinggi kadar air di dalam tanah maka laju infiltrasi tanah akan semakin kecil.5. Evapotranspirasi berpengaruh terhadap pemberian jumlah air irigasi ke tanaman

    B.SaranSebaiknya sebelum praktikum sudah dibagi kelompok agar praktikan dapat lebih

    tertib. Asisten sebaiknya lebih aktif dalam menjelaskan tata cara praktikum kepada praktikan.

  • 5/25/2018 Infiltrasi Asli

    18/18

    DAFTAR PUSTAKA

    Arifin, A. 2001. Hutan dan Kehutanan. Yogyakarta. Kanisius Media.Effendi.

    Asdak ,Chay .1995. Hidrologi dan Pengeloaan daerah Aliran Sungai. Yogyakarta. Gadjah

    Mada Press.Asdak. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gajah Mada

    University Press

    Brutseart W. 1982. Evaporation into the Atmosphere: Theory, History, and Applications.

    Kluwer Academic Publishers, ISBN 90-277-1247-6, Dordrecht, Netherland

    Hardjowigeno, H. Sarwono. 2003. ILMU TANAH. Jakarta: Akademika Pressindo.

    Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta. Kanisius

    Linsley Ray K., Joseph B. Franzini.1985. Teknik Sumber Daya Air.Jakarta. Erlangga

    Rachman. 2002. Pertanian Organik. Yogyakarta. Kanisius.Media.

    Raharja, B. 2011. Perhitungan Current Meter. (Online). (http://raharjabayu.

    wordpress.com/2011/06/)

    Seyhan, A. 1990. Aspek dan Simulasi Hidrologi. Yogyakarta. Kanisius Media

    Suhardi. 1983. Dasar-Dasar Bercocok Tanam. Yogyakarta. Kanisius Media Sutanto.


Recommended