Date post: | 07-Aug-2018 |
Category: |
Documents |
Upload: | rhonita-dea-andarini |
View: | 212 times |
Download: | 0 times |
of 19
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
1/45
PEDOMAN
Konstruksi
dan Bangunan
No:
003 03
BM
2006
Pekerjaan
anah
Dasar
Buku
3
Pedoman
enyelidikan
an
pengujian
tanahdasaruntukpekerjaanalan
DEPARTEMEN
PEKERJAAN
UMUM
DIREKTORATENDERAL INAMARGA
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
2/45
Prakata
Salah
satu aspek
penting
untuk
menunjang
keberhasi lan
pembinaan
alan
adalah
tersedianya
orma,
Standar,
Pedoman
an Manual
NSPM) ang
dapat
diterapkan engan
mudah
didalam
enerapannya.
Untuk
mengatasi
ermasalahan
i atas, DirektoratBina Teknik,Direktorat
enderalBina
Marga,
Departemen
ekerjaan
mum,
menyusun edomanPekerjaan anah
Dasar.
Pedoman
isusun
dengan
memperhatikan
eberapa pesifikasi an
penyusunan edoman
ini
mengacu
pula
pada
standar
yang
berlaku, erutamaStandar
Nasional ndonesia
SNl).
Sumber ain
yang
digunakan
dalam
penyusunan
edoman
ni
adalah ul isan-tul isanan
buku-buku
ang
diterbitkan
leh Bina
Marga,
Pusat
Peneli t ian
an
Pengembanganalan
dan
Jembatan,
Asphalt
lnstitute, Transport
and
Road
Research Laboratory,
American
Assocrafion of State Highway and Transportation Officials, Japan Road Assocafion serta
penerbit-penerbit
ain.
Tata
cara
penulisan edoman
ni
disusunmengikutiPedoman BSN
(Badan
Standardisasi
Nasional)
o.
8 tahun
2000.
Apabila
dalam
penerapannya
ijumpai ekurangan tau
kekeliruan
ada pedoman
ni,
akan
dilakukan
erbaikan
an
penyempurnaan
i
kemudian ari .
Jakarta, Desember 006
g,irgk{qf,{ nderal
Bina Marga
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
3/45
Daftar si
Prakata . . . . . . . .
Da f ta r
s i
. . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . .
i
Da f ta r
abe l
. . . . . . . .
. . . . . . . . .i i
Da f ta r
ambar
. . . . . . . . . . . . .i i
Pendahu luan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
v
1 Ruang
ingkup
.1-40
2
Acuan
normatif
.1-40
3 l s t i l ah
ande f i n i s i. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
- 40
4
Simbol
11-40
5 Penyelidikan
an
pengambilan
ontoh anah ......13-40
5.1
Tujuan
an
ingkup
eneyel id ikan
. . . . . . . . . . .
13-40
5.2 Teknologi antuuntukpenyelidikan
anah
15-40
5.3
Pengambilan ontoh
17-40
5.3
Penyelidikan
an
pengambilan
ontoh
anah
dan batuan
ntuk
tujuan ekayasa
..18-40
5.4
Kegunaan
18-40
5.5
Peralatan
18-40
5.6
Teknik
pemetaan
.19-40
5.7
Rencana
ksplorasi
exploration
lan)
...19-40
Pengujian
anah
25-40
6.1
Anal is is
kuran ut i r
. . . . . . . . . . . .25-40
6.2
Berat
enis
anah .28-40
6.3 Penguj ianonsis tensidanndeks . . . . . . . . . . . . . . 29-40
6.4
Penguj ianubungan
erat s idengan
adar
i r . . . . . . . . . . . . .
32-40
6.5
Penguj ian
BRdi
laborator ium.. . . . . . . . . . . . .
. 35-40
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
4/45
Tabel1.
Tabel2.
Gambar .
Gambar .
Gambar .
Gambar
.
Gambar .
Gambar
.
Gambar .
Daftar abel
Tujuan
penyelidikan
anahserta
pengujian
ambahan
ang
diperlukan
....14-40
Prosedur lternatif engujian emadatan 33-40
Daftar
gambar
Horizon tama
anah
Sumber:
sphalt
sntitute,
993)
.....16-40
Peralatan
nal is is
kuran ut i r
h idrometer
an
aringan). . . . . . . . . . . . . . . . . . .27-40
Alatpengujianatas airdanbatas lastis ....... 0-40
Alat
pengujian
atas
usut
30-40
Penumbuk
an
cetakan ntuk
engujianemadatan
34-40
Peralatan
ntuk
engujian
BRdi aboratorium..... . . . . . . .
....37-40
Contoh urva
ntukmenentukanBRdi
aboratorium
..... . . .
40-40
t l l
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
5/45
Pendahuluan
Tanahdasar merupakan ondasibagiperkerasan, aikperkerasan ang erdapatpada alur
lalu-l intas
aupun
bahu.Dengan
emikian,
anah
dasarmerupakan onstruksierakhir
ang
menerima
ebankendaraan
ang
disalurkan leh
perkerasan.
Pada
kasus
yang
sederhana,
anah dasar
dapat
terdiri atas tanah asli tanpa
perlakuan;
sedangkan
ada
kasus
ain
yang
ebih
umum,
anah
dasar erdir i tas anahasli
pada
galian
atau
bagian tas
imbunan
ang
dipadatkan.
Sebagai
pondasi
perkerasan,
isampingharus mempunyai ekuatanatau daya dukung
terhadap
beban
kendaraan,maka
tanah
dasar
juga
harus mempunyaistabilitas
volume
akibat
pengaruh
ingkungan,
erutama
air. Tanah dasar
yang
mempunyai ekuatandan
stabilitas
olume
yang
rendah
akan mengakibatkan
erkerasan
mudahmengalami eformasi
(misalgelombang tau alur)dan retak.Dengandemikian,makaperkerasan angdibangun
pada
anah dasar
yang
lemah
dan mudahdipengaruhiingkungan kan
mempunyai
mur
pelayanan
ang pendek.
Sehubungan
enganhal di
atas,
pada pedoman
ni diuraikan spek-aspek
ang
berkaitan
dengan
pekerjaan
anah dasar
yang
diharapkanmampumenahanbeban
kendaraan
erta
tidak
mudah
terpengaruh
leh cuaca
atau
lingkungan.Dengan demikian,
pedoman
ni
diharapkan
menjadi
pedoman
bagi
pembina
alan,
erutama
pelaksana
i
lapangan,
ang
menjadi
esatuan
engan
Spesifikasi.
Buku Pedoman
Pekerjaan anah
Dasar ni
disaj ikan alam
3 buku,dengan uang
ingkup
sebagai
berikut
.
Buku
1 .
Umum
Menguraikan
entang
sifat alami anah,
sifat-sifat asar
anah, udaradalam anah,air
dalam
tanah, klasifikasi
anah,
persyaratan
dan
pengendalian ekerjaan
anah, serta
perencanaan
ekerjaan
anah.
.
Buku
2. Pedoman
Pekerjaan
Tanah Dasar
untuk
PekerjaanJalan
Menguraikan
entang
tata cara
pekerjaan
galian
tanah, tata cara
pekerjaan
imbunan
tanah,
ata
cara
pekerjaan emadatan
anah,
permasalahan
alam
pekerjaan
anah,serta
keselamatankerja, pengendalian ingkunganpada pelaksanaanpekerjaan anah,
permasalahan
anahdasarserta
contoh
perencanaan
an
proyekpekerjaan
anah.
.
Buku
3. Pedoman
Penyelidikan
an PengujianTanah
Dasar
untuk
Pekerjaan alan
Menguraikan
entang tata
cara
penyelidikan
an
pengambilan
ontoh
tanah, serta
pengujian
anah.
IV
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
6/45
Pedoman
ekerjaan
anahdasar
Buku2
Penyelidikan
an
pengujian
anah
dasar
untuk
pekerjaan
alan
1 .
Ruang ingkup
Tanah
dasarmerupakan
anahdimana
perkerasan
ibangun, ebagaimana
alnya
dengan
bangunan
ipi l
ainnya.
Pada
kasus
yang
sederhana,anahdasardapat
erdir iatas anah
asli
anpa
perlakuan;
edangkan
ada
kasus ain
yang
ebihumum, anah
dasar
erdir i
tas
tanah
asli
pada
galian
ataubagian
atas imbunan
ang
dipadatkan.
Sebagai
prasarana
ransportasi
arat,
perkerasan
harus mempunyai
permukaan
yang
selalu
ata dan kesat,
agar
para pengguna
alan
dapat merasanyamandan aman
(safie).
Karena
dibangun
pada
tanah dasar, maka kinerja
perkerasan
kan sangat
dipengaruhi
oleh
mutu anahdasar.
Dengan
dituntutnya
erkerasan
ang
harus
selalumempunyai
ermukaan ang
rata,maka
persyaratan
utama
yang
harus
dipenuhi anah dasar adalah
tidak mudah
mengalami
perubahan
bentuk.
Tanah
dasar
yang
mengalami
erubahan
entuk,baik akibat beban
lalu-l intas
maupun
cuaca,akan mengakibatkan
erkerasan
mengaiami erusakan
misal,
gelombang,
lur,
penurunan)
ang
kemungkinan i ikuti
engan
erjadinya
etak.
Perubahan
entuk
anah dasar dapat
diakibatkan leh
kekuatan
atau
daya dukung
yang
rendah (tanah
mudah
runtuh),
pengembangan, enyusutan
an densifikasi
anah dasar
sertakonsolidasianah di bawah anah dasar.Lebih auh lagi, aktor-faktorersebut kan
tergantung
ada
enis
anah,berat si kering
dan
kadar
air.
Pedoman
ni
pada
dasarnya
menguraikan
enyelidikan
an
pengambilan
ontoh tanh
di lapangan
ang
di lengkapi
enganmetode
enguj ian.
Diharapkan
edoman
ni ini dapat
di jadikanacuan
dalam
melakukan
penyelidikan
erta
pengujian
erhadap
anahdasar
padapekerjaan
alan
2.
Acuan normatif
Penulisanmanualyang menyangkut tandar, erutamametodapengujian an
menggunakan
cuan
sebagai erikut:
sNl
03-1742-1989
sNr
03-1743-1989
sNl
03-1744-1989
sNt
03-1966-1989
sNr
03-1967-1990
sNr
03-1976-1990
sNt
03-2828-1992
sNt
03-3423-1994
sNl 03-3637-1994
Pd
M-29-1998-03
Metode
Pengujian
epadatan ingan ntuk
Tanah
MetodePengujian
epadatan eratuntuk
Tanah
MetodePengujian
BR Laboratorium
MetodePengujian
BatasPlastis
Metode
Pengujian
atasCairdengan
AlatCasagrande
Metode
Koreksi
ntuk
Pengujian
emadatan
anah
yang
mengandung
ButirKasar
MetodePengujian
epadatan apangan engan
AlatKonus
Pasir
MetodePengujian
nalisisUkuranButirTanahdengan
Alat
Hidrometer
Metode Pengujian
Berat
lsi
Tanah
BerbutirHalus dengan Cetakan
Benda
Uji
: MetodePengujian
ntuk
Menentukan anahEkspansif
',-40
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
7/45
PdT-03-'1998-03
sNl 03-3437-1994:
sNt 03-3438-1994
sNt
03-3439-1994
sNr
03-3440-1994:
sNt03-4147-1996
Pd
M-07-1998-03
Pd
T-03-1998-03
sNt03-1966-1990
sNl 03-1967-1990
sNl 03-2417-1991
sNt03-4141-1996
sNl
03-2828-1992:
sNt
03-3423-1994
sNl 03-6412-2000:
sNl 13-6427-200Q:
sNr 19-6426-2000
sNr03-6798-2002:
sNl
03-6817-2002:
sNt
03-6886-2002
sNl 03-6887-2002
sNt
03-1966-1990
sNt
03-1967-1990
sNt
03-1968-1990
sNr
03-1976-1990
sNl 03-2417-1991
sNl 15-2049-1994
sNl
03-3407-1994
sN t
03-4141-1996 :
sNt
03-6388-2000
sNl
03-6412-2000
sNt 19-6413-2000
sNr03-6429-2000
sNl
03-6817-2002
Tata
Cara Klasifikasi anah
dan CampuranTanahAgregatuntuk
KonstruksiJalan
Tata
CaraPembuatan
encana tabilisasi
anah engan
apur ntuk
Jalan
Tata Cara PembuatanRencana
Portland
ntuk alan
Tanah dengan Semen
Tata
CaraPelaksanaan
tabilisasi
anah engan
apur ntuk alan
Tata
Cara
Pelaksanaan
tabilisasi
anah
dengan Semen
Portland
untuk
alan
Spesifikasi
apur
ntuk tabilisasianah
Metode
Pengujian
adar Semen
pada
Campuran emen
Tanah
dengan
Analisis
imia
Tata
Cara Klasifikasi
Tanah dan
Konstruksi
alan
MetodePengujian
BatasPlastis
CampuranTanah Agregat untuk
Metode
PengujianBatasCairdenganAlatCassagrande.
Metode
PengujianKeausan
AgregatdenganMesinAbrasiLosAngeles
Metode
Pengujian
GumpalanLempung dan
Butir-butir
Mudah Pecah
dalamAgregat
Metode
Pengujian
Kepadatan apangan engan
Alat Konus
Pasir
MetodePengujian
nalisis
Ukuran
ButirTanah
dengan
AlatHidrometer
Metode Pengujian
Kadar
Semen dalam CampuranSegar Semen-
Tanah
Metode Pengujian
Uji Basah
dan
Kering
Campuran
Tanah-Semen
Dipadatkan
Metode
Pengujian
Pengukuran
pH
Pasta
Tanah-Semen untuk
Stabil isasi
Tata Cara Pembuatandan PerawatanBenda Uji Kuat Tekan dan
LenturTanah-Semen
i Laboratorium
Metode
Pengujian utu
Air untukDigunakan
alam
Beton
MetodePengujian
HubunganAntara Kadar
Air dan Kepadatan
ada
Campuran anah-Semen
Metode
Pengujian
uatTekanBebasCampuran anah-Semen
Metode
PengujianBatas
Plastis
MetodePengujian
atas
Cairdengan
Alat
Cassagrande
MetodePengujian
entang nalisis
aringan gregat
Halus an Kasar
MetodeKoreksi
ntukPengujian emadatan
anah
yang
Mengandung
ButirKasar
Metode Pengujian
Keausan Aggregat
dengan
Mesin Abrasi
Los
Angeles
Semen Portland
Metode Pengujian
Sifat KekekalanBentuk
Agregat erhadap
Larutan
Natrium
Sulfat an Magnesium
ulfat
Metode
Pengujian
Gumpalan empung
dan
dalamAgregat
SpesifikasiAgregat Lapis Pondasi Bawah,
LapisPermukaan
Butir-Butir
udah Pecah
Lapis Pondasi
Atas dan
Metode
PengujianKadar
Semen dalam CampuranSegar
Semen-
Tanah
Metode Pengujian
KepadatanBerat lsi
Tanah
BalonKaret
Lapangandengan
Metode
Pengujian uatTekanBetonSil inder
enganCetakan
Sil inder
di dalam
Tempat
Cetakan
:
MetodePengujian
MutuAir
untuk
Digunakan
alamBeton
2-40
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
8/45
SNI
03-6886-2002:
Metode
Pengujian
ubungan ntara
KadarAir dan
Kepadatan
ada
Campuran
anah-Semen
3. lstilah andefinisi
3 .1 .
air
kapiler
air
yang
ipengaruhi
lehaksi
apiler.
3.2.
aktifitas
perbandingan
ntarandeks
lastis
engan
ersentase
eratbutir
ang
ebih ecildari
0,002
mm.
3.3.
angka
poisson
perbandingan
ntara regangan
dalam arah lateral
terhadap
regangandalam
arah
longitudinal,
esuai
engan rah
beban.
3.4.
angka
pori
perbandingan
ntara volume
udara
terhadap
volume
bahan
padat
tanah
yang
biasa
dinyatakan
alam
ersen.
3.5.
angka
tabilitas
perbandinganntarakohesidenganhasilperkalianaktorkeamanan, arat si tanahdan
tinggi
ereng.
3.6.
batas
atterberg
empat
ingkat onsistensi
anah
sebagaimana
ang
didefinisikanelalui
engujian
atas
cair,
batas
lastis
anbatas
usut.
3.7.
batas
cair
kadar
irdimana onsistensi
anah
erubah ari airmenjadi
lastis.
3.8.
batas
plastis
kadar
irdimana
onsistensi
anah erubah
ari
plastis
menjadi emi
padat.
3.9.
batas
susut
kadar
air
tertinggi imana
pengeringan
ulai
kadar
air
tersebut,
anah idak
mengalami
penyusutan.
3 .10 .
batuan
bagiahli
geologi,
atuan erarti
emuaendapat lami
yang
membentuk
uli tbumi,
baik
dalambentuk adat misal ranit),
utiran
misal asir
dan kerikil)
maupun alam
bentuk
tanah (misal
empung);
agi
ahli
teknik sipil, batuan
berarti
bahan
padat
(solid)
yang
biasanya
idak apat
igali engan
aramanual.
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
9/45
3 .11 .
batuan
beku
batuan
ang
berasal arimagma
air
yang
mendingin an membeku.
3.12.
batuan
metamorf
batuan
sedimen
atau batuan
beku
yang
telah
mengalami
erubahan
kibat
ekanan
dan
panas
dalam
bumiserta eaksi
imia.
3 .13 .
batuan
sedimen
batuan
yang
erbentukmelalui
akumulasi edimen
butir-butir
alus)dalamair.
3 .14.
berat
is i
perbandinganntaraberatdengan olume uatumasa anah.
3 .15 .
berat
isi
basah
perbandingan
ntaraberat
bahan
padat
dan air erhadap olumemasa anah.
3 .16 .
berat
isi kering
perbandingan
ntaraberatkering
erhadap olume
masa
anah.
3 .17 .
berat
si kering
maksimum
berat si keringpadakadarair optimum.
3 .18 .
berat
enis
perbandingan
ntara
berat
si
suatu
bahan erhadap
erat
siair
pada
suhu
ertentu.
3 .19 .
bongkah
butiran
anah
yang
mempunyai
kuran
ebih
dari
75 mm.
3.20.
california
bearing ratio
(CBRI
kekuatan elatif anah erhadap ekuatan gregat tandar.
3 .21.
dilatansi (reaction
to shaking)
sifat anah
dimana
apabila ontoh
anahdiguncang-guncang
shaking)
ada
elapak angan,
air
yang
terkandungnya apat
muncul di
permukaan
dan
apabila contoh tanah dipi j i t
(squeezing),
ir
yang
muncul
i
permukaan
kanhilang embali .
3.22.
derajat
kejenuhan
perbandingan
ntaravolume
rongga
yang
terisi
air dengan volume rongga otal
yang
biasa
dinyatakan
alam
persen.
4-40
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
10/45
3.23.
elastisitas
sifat anah
untukkembali
e
pembebanan
esaat.
3.24.
faktor
keamanan
perbandingan
ntara ekuatan
ditimbulkanasa
anah.
3.25.
bentuk asal setelah
mengalami
perubahan
bentuk akibat
faktor
waktu
perbandingan
ntarahasi l
perkal ian
oefisienkonsolidasiamanyakonsolidasierhadap
kuadrat
arak
empuh
air.
3.26.
gambut
tanah
benryarna
elap,
berbentuk
erat,menyerupai usadan
berasal
dari umbuhan.
3.27.
geofisika
hal-hal
yang
berkaitan
dengan fisik
bumi, terutama
dalam
penggunaan
eralatan
tau
metoda
misal
eismograff)
ntukmenyelidiki
agian
umi
yang
idak
dapatdiakses.
3.28.
geologi
ilmu
ang
mempelajari
omposisi
an
susunan
struktur,
osisi
ansejarahnya.
elemen-elemenulit
umi.
ermasuk
ormasi,
3.29.
geoteknik
i lmu
yang
menganalisis
eri laku
anah serta disaindan
pembangunan
angunan awah,
yaitu
bagian angunan
ang
menyalurkan
angsung eban
ke
anah.
3.30.
horizon
"A"
lapisan
eratas anah
dimana
koloid
anorganikdan bahan larut lain telah
terbi lasdan
biasanya
erdiri tassisa-sisa
ahan
organik.
3 .31 .
horizon
"B"
lapisan
anahsebagai
kumulasi
ahanhasil
pembilasan
orizon
A".
3.32.
horion
"C"
lapisan
anah
yang
belum
erganggu,
ang
membentuk orizon
A"
dan
"8".
3 .33.
horizon
"D"
lapisan
anah
di bawah
Horizon
C"
atau
8"
(apabila
idakada Horion
C")
yang
kurang
mirip
dengan
horizonapisan
i atasnya.
geseryang
dimobil isasi
anahdengankekuatan
eseryang
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
11/45
3.34.
horizon
tanah
lapisan-lapisanang
erdapat
pada
profil
anah,
yang
pada
dasarnya ibedakan erdasarkan
tekstur,
arna,
truktur an kandungan
ahankimia.
3.35.
indeks
plastis
sel isih
ntara
atascairdengan
batas
plastis.
3.36.
indeks
kelompok
angka
yang
menunjukkan elompok
group)pada
suatukelas anahmenurut
AASHTO.
3.37.
indeks
pemampatan
kemir ingan
raf ik
yang
menunjukkan
ubungan
ntara
angka
por i
(da lam
skala
in ier )
dangan egangan fekti f dalamskala ogaritma).
3.38.
kadar
air
perbandingan
ntara
berat air
dengan berat kering atau bahan
padat
contoh anah,
yang
biasanya
inyatakan
alam
persen.
3.39.
kadar
air optimum
kadar
air
yang
menghasilkan
erat si keringmaksimum.
3.40.
keriki l
butiran
anah
yang
berukuran
ntara 5 mm
dan
4,75mm,menurut STM D 422.
3.41.
kepadatan
kadang-kadang
isebut derajat kepadatan,
aitu perbandingan
ntara berat
isi kering
dengan
berat is i
ker ing maksimum
anah,
yang
biasa d inyatakandalam
persen.
Kepadatan
adang-kadang
iartikan
ula
sebagaiberat
si kering
anah.
3.42.
kepadatan
elati f
perbandingan
ntara
berat si kering apangan
dikurangiberat
si kering epas erhadap
berat s i
ker ingmaksimum
aborator ium
ikurangi erat s i
ker ing epas.
3.43.
koefisien
konsolidasi
perbandingan
antara koefisien
permeabil i tas
terhadap
hasil
perkal ian
koefisien
perubahan
olume
denganberat s i
a i r .
3 .44.
koefisien
pemampatan
perbandingan
ntara
perubahan
ngka
por i
erhadap
erubahan
egangan.
3.45.
koefisien
permeabi
i tas
kecepatan
l i ranai r da lam
anahdi bawah
pengaruh
atuan
gradien
idro l ik , inyatakan
dalam
satuan
anjang
er
satuan
waktu.
6-40
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
12/45
3.46.
koefisien
perubahan
volume
perubahan
olume
per
satuan
volume
per
satuan
peningkatan
egangan
fekti f.
3.47.
kohesi
kekuatan eser
anah
yang
dakibatkan
lehbukan
ahanan
esek.
3.48.
koloid
butiran
alus
ang
berukuran urang
ari0,001
mm.
3.49.
konsistensi
sifat anah
yang
menunjukkan
emudahanelati f ntuk
dirubah
bentuknya.
3.50.
konsolidasi
proses
keluarnya
air dari masa
tanah sebagai akibat
pembebanan
yang
terus menerus
dalam
suatu
periode
ertentu ehingga
utir-butir
anah
menjadi
ebih ompak.
3 .51 .
kuat
geser
ketahanan
maksimum
anah
(gabungan
ntarakohesi
dan
tahanan
gesek)
akibat
ekanan
geser.
3.52.
lanau
butiran anahyangberukuran ntara
0,075 mm dan 0,005 mm
(menurutASTM D 422), atau
antara
0,075mm dan 0,002mm (menurt
AASHTO
T
88).
3.53.
lempung
butiran
halus
berukurankurang
dari 0,005
mm
(menurut
ASTM D 422), atau kurang dari
0,002
mm
(menurut
AASHTO
T
88).
3.54.
lendutan
penurunan
ermukaan
ebagai
kibat
pembebanan.
3.55.
longsor
rotasi
longsor
yang
mempunyai
idang
ongsorberbentuk
aris
lengkung
dan biasanya erjadi
pada
ereng
yang
panjangnya
erbatas.
3.56.
longsor
ranslasi
longsor
yang
mempunyai
idang
ongsorberbentuk
aris
urusdan
biasanya erjadi
pada
lereng
angpanjangnya
tidak
erbatas".
3 .57 .
mekanika anah
penerapan
ukum-hukum
ekanika
an hidrol ikaerhadapmasalah eknik
yang
berkaitan
dengan
sedimenatau akumulasi
butir-butir
adat
ain
yang
tidak
terkonsolidasiebagai
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
13/45
hasil
proses
penghancuran
ecara
mekanis an kimia
daripada
atuan, erlepas ari
apakah
ahanersebut engandung
tau idak
mengandung
ahan rganik.
3.58.
mukaair anah
horizon
ermukaan
ir
tanah
dimana ekanan
adapermukaan
ir
adalah ama
dengan
tekanan
tmosfir.
3.59.
pasir
butiran
anah
berukuranntara
,75mm dan0,425
mm
(menurut
STM
D 422),
tauantara
2 mm
dan0,075mm
menurut
ASHTO
88).
3.60.
pasir
halus
butiran
anah
yang
berukuran
ntara ,00mm dan0,425mm
(menurut STM
D 422),atau
antara ,425mmdan0,075mm menurutASHTO 8B).
3 .61 .
pasir
kasar
butiran
anah
berukuranntara
,75mmdan2,00mm
menurut
STMD
422),
tauantara
mmdan
0,425mm
menurut
ASHTO
88).
3.62.
pasir
sedang
butiran
anah
ang
berukuran
ntara ,00mm
dan
0,425
mm
menurut
STM
D
422).
3.63.
pedologi
ilmu
pengetahuan
entang ara
memperlakukan
anah,
ang
mencakup
enentuan
ifat-sifat
alami (nature),
sifat-sifat,ormasi,
ungsi,
perilaku
dan
pengaruhpemanfaatan
an
penataannya
manajemen).
3.64.
pekerjaan
anah
kegiatan
imanaanah
taubatuan
igali, iangkutanditempatkanebagai
imbunantau
bahan
uangan
erta
emudian
ipadatkan.eskipun
emadatan
apat ermasukebagai
bagian
ekerjaan
anah, amun
ekerjaan
ersebut apat itinjau ecara
erpisah.
3.6s.
pemam
at
an
(c
om
pressi
ity)
sifat
ang
memungkinkan
anah
apatmenurunolumenya
pabila
ikenai
eban.
3.66.
pemadatan
compaction)
proses
eluarnya
dara ari
masa anah
ebagai
kibat ekuatan ekanis
ehingga utir-
butir
anah
menjadi
ebih ompak.
3.67.
pembifasan
leaching)
proses
imana oloid taubahan
arut
ang
erdapat alam anah erbawa
lehair.
8-40
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
14/45
3.68.
pemompaan
(pumping)
proses
terbawanya
butir-butirhalus
(di
bawah
perkerasan)
oleh air
yang
tertekan akibat
beban
yang
disalurkan
elalui
erkerasan.
3.69.
pemuaian
(bulking)
perbandingan
ntara volume
tanah lepas dengan
volume
tanah asl i sebelum digal i ,
biasanya
igunakan
adapekerjaan
anah.
3.70.
pemuaian
(swelling)
peningkatan
olume
anah akibat
penambahan
adarair, biasadigunakan
ada
mekanika
tanah.
3 .71 .
pengisapan anah (soi l suction)
pengurangan
ekanan
di
bawah ekanan
atmosfer)
ang
mengakibatkan aiknyaair di
antara
butir-butir
anah
(pengisapan
isebabkan leh daya
kapiler
dan faktor-faktor
ain
sertasering
digunakan ecara
bergantian engan
sti lah
potensi
api ler).
3.72.
penurunan
(settlement)
pergerakan
ke
bawah timbunan
atau struktursebagai akibat
pengurangan
ongga dalam
tanah
di bawah
imbunan
tau strukturatau dalam tanah timbunan,
atau
kedua-duanya.
Pengurangan
ongga erjadi
ebagaiakibatdensifikasi
keluarnya
dara)
atau
konsolidasi
(ke luarnya
i r ) .
penyusuta n (shrinkage)
perbandingan
ntaravolume
anah epas
dengan
volume anahsetelah
dipadatkan,
iasa
digunakan
ada
peker jaan
anah.
3.73.
permeabil i tas
sifat
yang
menunjukkan emampuan
anah untuk
mengalirkan ir melalui
pori-pori
alam
tanah.
3.74.
pF
nilai ekivalenpengisapananah, yaitu sebagai ogaritma inggi kolom air kapileryang
dinyatakan
alamcentimeter.
3.75.
pH
nilai
negatif
ogaritma
onsentrasion hidrogen
alam
bentuk uspensi alam anah.
3.76.
plastisitas
sifat
yang
memungkinkan
anah berubah
bentuk
anpa
retak
atau
mengalami
erubahan
volume
ang
berarti .
3.77.
porositas
perbandingan
ntara
volume
udara dengan volume
masa
tanah
yang
biasa
dinyatakan
dalam
persen.
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
15/45
3.78.
profil
tanah
potongan
vertikal
anah
yang
menunjukkan
ifat-sifat
alami
dan urutan
sebagai asi l
pengendapan
tau
pelapukan,
taukedua-duanya.
3.79.
sensitivi tas
perbandingan
ntara kuat tekan
bebas anah asl i dengan kuat tekan bebas
anah
yang
benar-benar
erganggu
(remolded),
etapi
pada
kadar
dan
angka
pori,
atau
berat
is i
ker ing,
ang
sama.
3.80.
struktur
tanah
susunan utir-butir
anah.
3 .81 .
sudut geser
kekuatan
eser
anah
yang
dakibatkan
leh ahanan
esek
butir-butiranah.
3.82.
tanah
bahan lepas
atau
endapan
unak
(di
luar
batuan)
yang
terdapat
pada permukaan
umi
sebagai asi l
pelapukan
tau
penghancuran
atuan, tau
pembusukan
umbuhan.
3.83.
tanah
dasar
tanah
galian
tau
imbunan)
ang
erdapat
i bawah
perkerasan.
3.84.
tanah
enuh
tanah
yang
seluruh ongganya
erisi ir
(t idak
mengandungongga dara).
3.85.
tanah laterit
tanahdi daerah
ropisdimana
prosespelapukan
elahmenimbulkankumulasi
esquloxrdes
(bahan
gabungan
ang
terdir i
atas dua
per
tiga bagianoksida dan satu
per-tiga
agian
bahan ain,
erutama
esi).
3.86.
tanah
penutup
lapisan
tas
anah
yang
menunjang
ehidupan
umbuhan.
3.87.
tanah residual
tanah
yang
erbentuk i tempat
aribatuan taubahan
nduk.
3.88.
tanah terpindahkan
(transported
soird
tanah esidual
ang
elahdipindahkan
an ditempatkan
embali
lehangin,
irataues.
3.89.
tekananair tanah
tekanan
ir dalam ongga
ada
anah
enuh.
10-40
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
16/45
4.
a
A
av
p
c
3.90.
tekstur
anah distribusi
utir,
gradasi)
proporsi
asing-masing
utir tau elompok
utir
ang
membentukanah.
Simbol
=
jari-jari
utir anah
=
luas
permukaan
=
AASHTO
ASTM
=
q
g
v
Ys
gc
gf
GI
G.
G*
h
H
luas
seksi
ang
berurutan,
ntukmenghitung
olume
galian/timbunan
American Association
of State Highway and TransporiationOfficials
American
Society or
Testing
and Materials
koefisien
emampatan
anah
sudutkemiringan
ereng
konstanta
ada penentuan
aya
arikair terhadapbutir anah
koreksi
embacaan
etak
hidrometer
kibat
miniskus ir
= kohesi anah
=
satuanbiaya
operasialat
=
biaya otaloperasi
alat
=
CaliforniaBearing
Ratio
=
indeks
pemampatan
anah
=
koefisien
engkungan
=
koefisien
eseragaman
=
koefisen
onsolidasi
-
jarak
antara
ua butir
anah
=
diameter
utir anah
=
lenganmomen
pada
analisis
tabi l i tas
ereng
=
diameter
utir anah
= kedalaman idang ongsor
=
kedalaman
etak
=
tebal apisan
ang
dipadatkan
=
ukuran
ada
10%
beratbutir
yang
olos
=
ukuran
ada
30% berat
butir
yang
olos
=
ukuran
ada
60%
beratbutir
ang
olos
=
faktor
etakvertikal
permukaan
apisan erasdari
permukaan
anah
=
angka
pori
=
biaya
penggalian
anah
=
gaya
arikair erhadap
ua butir anah
=
persentase
erat butir
yang
lolos saringanNo. 200
pada perhitungan
ndeks
kelompokanah
=
faktor
keamanan
tabilitasereng
=
sudut
geser
anah
=
gravitasi
=
berat sitanah
=
berat
si
bahan
padat
atau butir-butir
anah
=
berat si
air
=
berat
enis
butirkasar
=
berat
enis
butirhalus
=
indekskelompok Group
ndex)
=
berat
enis
anah
=
berat
enis
air
= letak it ikberathidrometeraripermukaan ir
=
tebal apisan
anah
padapenentuan
BR
-
jarak
pengangkutan
i luar
arak
bebas
=
tinggi ereng
C
CBR
c"
c,
cu
d
D
D r o
Ds o
Doo
Di
e
t
F
11-40
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
17/45
JRA
k
K
I
L
LI
LL
m
mv
r1
n
N
v"
vo
%
N"
o
p
pc
pf
pF
pH
PI
PL
r
Rh
S
SL
S,.
SNI
o
t
Tu
TW
a
e
U
V
=
tebal
apisan
anah
pada
analisis onsolidasi
=
Japan Road Assocaition
=
koefisien
ermeabilitas
=
faktor
oreksi olume
abung
untuk
pengujian
erat sitanah
=
panjang usurpadabidang ongsor
=
arak
antara seksi
yang
berurutan, ntukmenghitungolume
alian/timbunan
=
panjang
gorong-gorong
=
batascair
=
koreksi
uhu
erhadap eenceran
ir
=
koefisien
erubahan
olume
=
viskositas
ir
=
porositas
=
faktor etak
horizontal
idang ongsor ari umit ereng
=
bilangan
ulat
integer)
ada
perhitungan enurunan
=
jumlah
alat
pada pekerjaan
anah
=
jumlah
intasan
emadatan/penumbukan
= angkastabilitasereng
=
biaya
pengangkutan
ada
araktambahan
=
beban
=
tegangan
wal
yang
bekerja
adapermukaan,
ntukhitung
enurunan
anah
=
persentase
raksikasar
pada perhitungan
erat
enis
=
persentase
raksihalus
pada perhitungan
erat
enis
=
angkaekivaleninggi
air kapi ler,
aitu
sebagai ogaritmainggiair
kapiler alam
satuancentimeter
=
skala
yang
menyatakan
ingkat easamananah
=
indeks
lastis
=
batas
plastis
=
jari- jari
idang ongsor
= pembacaan
idrometer
=
ari- jari
idrol is
=
pembacaan
idrometer
ang
elahdikoreksi
=
penurunan
=
persentase
eratbutir
pada
analisisbutirdengan
hidrometer
=
batassusut
=
derajatkejenuhan
=
Standar
Nasionalndonesia
=
tegangan
ekan
normal
=
lama
pengendapan
utir
pada
analisis utir
denganhidrometer
=
waktu
konsolidasi
= waktuyangdiperlukan ntukpemadatan
=
waktu
yang
ersedia
untuk
pelaksanaan
ekerjaan
=
tegangan
arik
permukaan
utir
=
faktor
waktu
pada
analisis onsolidasi
=
kedalaman
irdi sebelah i l i r
gorong-gorong
=
tegangan
eser
=
sudutuntukmenghitung
aya
arikantara
dua butir anah
=
sudutbidang ongsor
engan
bidang
orizontal
=
derajat onsolidasi
=
volume ontoh
anah
=
volume
galian/timbunan
=
volume
udaradalam
ontoh anah
= volume ontoh ering anah
=
volume
bahan
padat
dalam
contoh anah
=
volume
airdalam
contoh anah
=
volume ongga
alam
contoh anah
12-40
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
18/45
W
W
w*w"
z
kadar
ircontohanah
berat
anah
berat
ontoh
anah
berat anah
berat irpada ontohanah
beratbahan
adat ada
ontohanah
tebal apisan
anah
ada
nalisistabilitasereng
5.
Penyelidikan
an
pengambilan
ontoh anah
5.1.
Tujuan
dan
lingkup
penyelidikan
Penyelidikan
anah
yang
seksama
mempunyai
edudukan
ang penting
dalamdisain
dan
pelaksanaan
embangunan
alan,
karenahasil
penyelidikan
anah
akan
menjadi ekal
bagi
para
perencana
desgr
e ) dan
pelaksana/kontraktor.
Secara
mum,
penyelidikan
anah
mencakup spek-aspek
ebagai erikut:
(1)
Eksplorasi
kondisi
tanah di
sekitar
proyek
melalui
pemboran
atau
cara
lain,
serta
pembuatan
rofi l
ang
menunjukkan
eadaan
anah.
(2)
Pemeriksaan
dan
pengujian
contoh
tanah serta
menyimpulkan nformasi
untuk
selanjutnya
ijadikan ekomendas,.
Pada
Tabel
1 ditunjukkan
ujuan
penyelidikan
anah
dalam
ekayasa
alan
sebagai
erikut:
(1)
Penetapan
okasi
alan,
baikdalam
arahhorizonalmaupun ertikal.
(2)
Pemil ihan
ahan
imbunan.
(3)
Disain emiringan
ereng,
aik
padagalian
maupun
imbunan.
(4)
Penetapan olume
pekerjaan
anah,
pemuaian
an
penyusutan
bulking
nd
shrinkage)
danvolumepenggalianatuan.
(5)
Disain
rainase,
aik
permukaan
aupun awah
permukaan.
(6)
Penanganan
anah
dasar.
(7)
Disain
ebal
perkerasan.
(8)
Pemil ihan
bahan
lokal
yang
dapat digunakansebagai
apis
pondasi
atas
melalui
stabi l isasi.
Penyelidikan
anah
dapat
dilakukan
enganbeberapa
ara,
ergantung
ada peralatan ang
tersedia
an
kedalaman
ata
yang
ngin
diperoleh.
ara-cara
ersebut dalah:
(1)
Pengamatan
an
pemeriksaan
isual.
(2)
Pengujian
ntuk
klasif ikasi,
isamping
engamatan
an
pemeriksaan
isual.
(3) Penyelidikaninci i fat-sifatpesifikanah, isamping engujian lasif ikasi.
Tergantung
ada
keperluan
data,
penyelidikan
inci
entangsifat-sifat pesifik
anah
sangat
beragam,
mulai
pengujian
ang
menggunkan
ontoh idakasl i
(misal
pengujian
emadatan)
sampai
pengujian
yang
menggunakan
ontoh
asli
(undslturbed
samples)
yang
biasanya
menjadi
epentingan
hli
mekanika
anah.
13-40
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
19/45
Tabel.1.
ujuan
enyelidikan
anah
erta
engujian
ambahan
ang
iperlukan
JENIS
REKAYASA
ASPEK REKAYASAYANG
TERKAIT
TUJUAN PENYELIDIKAN
PENGUJIAN
AMBAHAN
YANGDIPERLUKAN
D Penetapan
okasi
ja lan
Alinyemen orizontal
.
Menghindariokasi
daerah anah
je lek;
misal
pit
dan empung
lunak.
o
Menhindariokasi aerah
an g
rentan ongsordan
mudah
terqenanq
rr .
Alinyemen ertikal
o
Menghindarkanimbunan
an g
t inggi
i atas anah unakatau
strata idakstabil.
e
Mengurangiimenghindarkan
galian
batuanatau
strata
yang
tidakstabi l .
o
Memoertahankanetak
permukaan
anah
dasar
pada
posisi
aman di atas
permukaan
air anah.
Stabilitas
ondasi
di bawah
timbunan
o Mengetahuienyelidikanebih
lanjut
ang
diperlukan.
o
Mengetahui erbagai
kemungkinanara
meningkatkan
dayadukung anah
pondasi
t imbunan.
.
Mengetahuindikasi
kemungkinan
enurunan
ada
pipa
dan
qoronq-ooronq.
Kekuatan
eser untuk
mengecek isain).
Stabilitas
tratabatuan
o
Mengetahui
ndikasi ongsor
pada
tanahdan batuan
berdasar
insoeksi isualdan nformasi
awal
qeologi).
D Pemilihan
ahan
timbunan
Kecocokan ahan
galian
Lokasisumberbahan
o
Mengetahui
enis-jenis
anah:
r
Mengetahui
mutu anah sebagai
bahan imbunan.
r
Mengetahuindikasiberat
si
setelahdipadatkan.
r
Mengetahuijenislat
yang
diperlukan ntuk
pekerjaan
tanah
Pemadatan,ntuk
mendapatkan
nformasi
lebih
pasti
entang
kepadatan erta
pemuaian
(bulking)
dan
penyusutan
tanah.
t r Disain
ereng
al ian
& timbunan
Potonganmelintang
al ian
& timbunan
o
Mengetahui
erkiraan
ereng
yang
aman
pada
imbunan an
galian.
Pengujain uat
geser
(untuk
anah
kohesif),
untuk isain an
kasus-
kasus
yang
meragukan.
D Penentuan
olume
pekerjaan
anah
.
Volume
alian
o
Mengetahuiolume
alian i t
ataubatuan.
o
Mengetahui
erkiraan emuaian
(bulking)
an
penyusutan
anah.
Pengujian
epadatan, ntuk
estimasi olume
ang
ebih
tepat.
D Disain
rainase
.
Drainase awah
permuKaan
o
Mengetahuietakmukaair
tanah.
.
Drainase
ermukaan
a
Mengetahuiokasisaluranatau
empang ntuk
pembuangan
ir.
Menoetahui
okasimataair .
tr Penyiapan
anah
dasar
Penanganananah
dasar
o
Tergantung
ada
itrah/keadaan
tanahdancuaca.
D
Disain
oerkerasan Tebal
perkerasan
.
Mengetahui
erkiraan
ebal
perkerasan
tergantung
ada
volume alu-lintas) .
Penyel id ikanususuntuk
memoerkirakan
ebal
perkerasan
ebih epat.
D
Stabi l isasi
Bahan okal
untuk apis
pondasi
atas
perkerasan
lentur
.
Mengetahui
erkiraan
erbagai
carastabi l isasi.
Penvel id ikanebih
inci.
14-40
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
20/45
5.2.
Teknologi
bantu untuk
penyelidikan
anah
Untukmenunjang
enyelidikan
anah, ewasa ni elahberkembang ua eknologi,
aitu:
1). Sistemklasifikasianahpedologi angberkaitan enganpeta anahuntukpertanian
Klasifikasi
edologi
merupakan
salah satu sistem
yang
dikembangkan leh akhli
pertanian
agronomisQ yang
sangat bergunadalam
mengklasifikasikan
anah untuk
keperluan
ekayasa.
Pedologi,
tau i lmu
tanah,
adalahsuatu
lmu
yang
memperlakukananah,
ermasuk
keadaan
di alam,
sifat-sifat, formasi,
cara memfungsikan,
kinerja
serta cara
memanfaatkan
an manajemen.
l lmuwan
anah mendefinisikan
anah
sebagai
"kumpulan
benda-benda
lam
yang
terdapat
ada
permukaan
umi
(di
beberap empat
mengalami
erubahan,
aikakibat
alam atau bahkanperbuatanmanusia)yang mengandung enda-benda idup dan
penunjungnya
tau
bahan
yang
mampu menunjang
anaman
uar"
('the
collectionof
natural
bodies
on the earth's
surface, in
places
modified or even
made
by man of
earthy
materials,
containing
plants
out of doors").
Menurut
definisi
tersebut, lapisan
tanah
arang
yang
mempunyai
ebal ebih
dari
2 m.
Pembentukan
anah dipengaruhi
leh bahan
induk,
cuaca,
rel i f
permukaan
ahan,
tumbuhtumbuhan
dan lamanya
proses.
Apabila
pembentukan
anah berlangsung
dalam
kurunwaktu
yang
cukup ama,dinyatakan alam ibuan ahun,makabeberapa
sifat
tanah cenderung
ebih
dikendalikan leh cuaca,
rel i f
dan tumbuh-tumbuhan
daripada
lehbahan nduknya.
Manfaatklasif ikasi edologidipandang ebih terasa dalam pengambilan ontoh di
lapangan.
Pembuatan
profi l
lapangan
dapat dikurangi
menjadi hanya
pemboran
pengecekan
check
boring),
dan
pada
sebagianbesar
kasus,
pembuatanprofil
rinci
mungkin
anya
erbatas
ada
daerah ransisi anah
yang
satudengan
anah
yang
ain.
Klasifikasi
ang
ideal
adalah
yang
mencakup
osisi
bahan
ndukdan
topogrfai
erta
hasi l
pengujian.
lehkarena
tu, nformasi
edologi
an
geologi
arus
elalu
igunakan
bersama-sama
enganhasil
pengujian
tandar ntukklasif ikasi.
a.
Deskr ips i tanah
Tanah
terdir i atas lapisan-lapisan
erurutandalam arah
vertikal
yang
dikenal
horizon, ecualiuntuk anahyang sangatmuda, erengyang sangat idak stabi l ,
atau bahan
yang
secara
kimia tidak bereaksidengan bahan lain, misal
pasir
kuarsa.Berbagai
horizon
anah dinyatakan engan simbul
huruf
sebagaimana
ditunjukkan
ada
Gambalt
.
l lmuwan
anah
mendeskripsikan
orizon anah dengan
warna,
ekstur,struktur,
konsistensi
ertadistr ibusi
kar dan
pori.
Disampingtu,dideskripsikan
ula
itrah
dan bentuk orizon
eral ihan
ntarahorizon-horizon
ang
berdampingan.
Untuksetiap
enis
anah
yang
erdapat
ada
suatudaerah
ang
disurvai, iasanya
ilmuwan
anahmembuat
anyak
profi l tanah.
erdasarkan
nformasi
ari
profi l-profi l
tersebut,
elanjutnya
ipi l ih
profi l
yang
mewakil i
dan dari
setiap horizon
diambil
contohnya ntukanalisis i laboratoriumang berkaitan enganbatasAtterberg,
kandungan
ahan
organikdan kepadatan. pabiladiperlukan,
apat
ditentukan
pula
garam
anah
(salinity)
alam
hubungannya engan konduktifitas
lektrik
dan
15-40
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
21/45
Solum
-
tanah
sebenarnya
komposisi
ari anah.
Disamping
tu,kandungan
ipsum
apat itentukan
ula
bila
perlu.
Organik
tumbuhan slidalam
wujud
yang
mudahdikenali
Organik tumbuhan slidalamwujud
yang
idakdapat
dikenali
Mineral
bercampur
umus,
biasanya erwarna
elap
Ap
-
lapisan
yang
dibajak
plow
ayer)
Berwarna
embut, anyak ehilangan
empung,
umus
dan
nutrisi
tumbuhan
) r
Lebihmirip
i
Transisi
t l
/
\
| eb ih m i r i n B
Berubah
i tempat ehingga
membentuk
truktur an kumpulan
empung
dan/atau sesquloxrdes
Bt
-
kumpulanempung
Bir
-
kumpulan
esi
Bir
-
kumpulan
esi
Bhir
-
kumpulan umusdan besi
Bx
-
horizonhardpan
Transisi
ke C
Lapukan,
iasanya ahan idak erkonsolidasi
Cx
-
hardpan
yang
arutdalam air
Cm
-
hardpan
ang
idak
arut
dalamai r
Cr
-
batuan unak
Batuan
erkonsolidasi
Catatan:
Tidak atuprofilpunangmempunyaiemua orizon
sebagaimana
ang
ditunjukkan
ada ambar,
etapi ebagian
besaranah
iasanya
empunyai
orizon
, B
dan
C.
Gambar1
Horizon
tama
anah
Sumber:
sphalt snti tute, 993)
2).
Penafsiranoto
udara
Meskipun
metoda
penafsiran
oto
udarasebagaimana
ang
dilakukan
alam
pemetaan
tanah
idak diuraikan
ecara engkap
ada
ulisan
ni,
namunbeberapa
onsepdasar
serta
beberapamanfaat
dan keterbatasan icobadibahas.
lnsinyur
an teknisi
anah
yang
berminat ebih
auh
tentang dentif ikasian
pemetaan
tanah melalui
oto
udara,dapat mempelajari uletin
yang
diterbitkan
leh
instansi
terkait.
Tiga
prinsip
ang
mendasaridenti f ikasi
anah
melaluifoto
daraadalah:
a.
Foto
udara
dapat
menghasilkan
ecara el i t i entang ir i-cir i
isik
permukaan
umi,
tidak hanya
ciri-cir i alamiah
tetapi
juga
ciri-cir i
atas
perbuatan
manusia.
Berdasarkan
iri-ciri
permukaan
an bawah
permukaan
subsurface,),
oto tersebut
dapat
menunjukkan
asil
proses
alam
yang
akti f dalam
pembentukan
anah
residual
erta
pembentukan
anah
pindahan.
b. Bahan
yang
samaditunjukkan
engan
pola
oto
yang
sama,demikian
ula,
bahan
yang
tidak
sama
ditunjukkan
engan
pola
foto
yang
tidak sama.
Sehubungan
16-40
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
22/45
denganhal
ersebut,
ntuk
enis
anahdan
lingkungan
ertentu, ir i-cir i
ermukaan
dan
bawah
permukaan
apatdikelompokkan enurut
ola
yang
unik.
c. Pola
tanah
yang
ditunjukkan
leh foto udara adalah
bersifat
berulang
repetitive);
misal, anah lowa adalahsama dengan anah Ukrainasehinggapola foto pada
kedua
daerah
ersebut
adalahbenar-benar ama.
Faktor-faktor
ang
digunakan
dalam
penafsiran
oto udara
disebut
elemen
pola
tanah
yang
erdiriatas
elemen
alam dan elemenbuatanmanusia.Elemenalam
mencakup
bentuk ahan,
umbuhan,
warna
tanah,sistemdrainase, istemdan bentuk
embah
(gully
sysfem
and
shape) dan
ciri-ciri erosi;
sedangkan
elemen
buatan manusia
mencakup
penggunaan
ahan,
pola
lapangan,
kendali
erosi dan drainase
serta
alinyemen
alan
raya
dan
alan
kereta
api.
Pada
suatu
kondisi,
mungkin
uatuelemenmendominasiuatu
pola
sehingga
menjadi
pedoman
utama
untuk menentukan
enis
tanah.
Namun
demikian,
enis
tanah
umumnya itentukan erdasarkanabungan eberapa lemen.
Setelah
semua elemen
dipelajari
dan dievaluasi,
maka
uru
tafsir
yang
terlatih
sering
kalidapat
menentukan
iri-cir i an uas
berbagaitanah
ada
suatudaerah.
Apabila
memungkinkan,
aka
perlu
di lakukan urvai
apangan,
aitu
untuk
melengkapi,
memastikan
an menyesuaikan
asil
penafsiran
oto udara.
meskipun
eknologi
oto udara
untuk dentifikasi an
pemetaan
anah sangat
berguna
bagi insinyur
tanah,
namun
hal tersebut mempunyai keterbatasan
ang perlu
diperhatikan.
Duaketerbatasanangdipandangmenonjol dalah:
o Pada
daerah
dimana
gedung
dan bangunan ain mencakupdaerah
yang
luas,
biasanya
aling
uli tdigunakanoto
udarauntuk
mengkaji
anah.
D
Perlu
diingat
bahwa foto hanya merekam
ciri-ciri
yang
terdapat
pada permukaan.
Hal
tersebut
biasanya ebih menyuli tkan agi
insinyur
pondasi
daripada
bagi
insinyur
alan
raya
atau apang
erbang.
Namundemikian,
alam
beberapa
asus,
cir i-cir i
ermukaan
mencerminkan
engan baik
keadaan
endapan anah
sampai
kedalaman
ang
cukup
besar.Apabila asus ersebutidakdijumpai,
makakendala
dapat diatasi
dengan cara mengkaji
secara
seksama
bentuk
dan
gradien
embah
(gully shapeand gradienfs).Lembah ersebutbiasanyamenembuscukup dalam
sampaimencapai
ndapandan menunjukkan agian
dalamnnya
ehingga
apat
dikajioleh
uru
afsir.
Meskipunmempunyai
endala
i atasdan
kendala ainnya,
amun eknologi
oto udara
tetap
penting
bagi insinyur
anah
yang
bergerak
di bidang
alan
raya dan
lapang
terbang
sertadipandang
kan berkembang i masa
yang
akan datang.
5.3. Pengambilan
ontoh
Dalam angka
mengidentif ikasi
erbagaijenis
anah
yang
erdapat
i
lokasi jalan an sumber
bahan hendaknya
dilakukan
pemboran pada
tit ik-ti t ik
ang
jumlahnya
memadai
dan
kemudian i lakukan engambilanontohsetiap enis anahuntukdiuj idan dievaluasiebih
lanjut.
Agar
contoh
yang
diambilmewakil i
anah
di lapangan,maka ti t ik-ti tk
engambilan
contoh
hendaknya
itetapkan
ecara
acak.
Dengan eknik
tersebut,
okasi
pengambilan
contoh ditetapkan
edemikian
upa
sehinggasemua ti t ik
pada
daerah
yang
disel idiki
' |7-40
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
23/45
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
24/45
Untuk
penyelidikan
anah
sampai kedalamanantara 1 sampai 3 m,
peralatan
yang
dipandang
ocokadalah:
.
Bor
tangan
(hand
augers)
.
Pembuat
ubang
(hole
diggers)
.
Skop $hovels)
.
Tabung
pengambil
ontoh
push
ube samplers)
Untuk
pemeriksaan
ditempat
(in
situ examination)
entang lapisan tanah
dan untuk
pengambilan
ontoh bahan
yang
mengandungbutiran
yang
sangat besar,
diperlukan
peralatan
penggalian,
misal,
backhoes,
draglines
dan drilled
pier
augers
(screw
or bucket).
5.7.Teknik
pemetaan
Untuk
pemetaan
cakupan
ormasi
geologi
dan
untuk mengevaluasi ariasisifat-sifat
anah
dan batuan
apatdigunakan
eknik
penginderaan
arak auh
atau eknik
eofisika.
Peralatanpemetaandenganspektralsatelit dan pesawat erbang,yaitu LANDSAT,dapat
digunakan
ntuk mengetahui
an memetakan akupandaerahbahan bawah
permukaan
dan struktur
geologi.
Penafsiran
erhadap oto udara dan
rekaman
satelit
satelite
magery)
dapat mengetahui okasi
dan dapat mengidentifikasiiri-ciri
menonjol
entang
geologiyang
mungkin
menjadi
petunjuk
adanya
patahan
(faults)
dan rekahan
(fractures).
Untuk
memastikan
nformasi
ang
diperoleh
ari
penginderaan
arak auh,
umumnya
diperlukan
pengecekan
apangan.
Dalam
beberapa
situasi,
eknik refraksi/refleksi
elombang
atau
penetrasi
adar
(ground
penetrating
adar)
dapat
digunakan
untuk
memetakanhorizon
anah
dan kedalaman
profil,
muka air
tanah serta kedalaman
ampaibatuan.
Teknik nduksi
elektro
magnetik,
esistifitas
elektrikal
dan
polarisasi
erinduksi
(atau
resistifitas
kompleks)
dapat
digunakan
untuk
memetakan ariasikandungan an mutu air, horizon empung, trati f ikasi an kedalaman
sampai apisan
batuan.
Pada
kondisispesifik, eknik
lain
geofisika,
aitu
metoda
gravitasi
dan magnetikmungkin
apatberguna
uga.
Pengukuran
rooshole
hear wave velocity
dapat
menghasilkan
arameter-parameter
anah
dan
batuan ntukkeperluan
nalisis inamis.
Standar
ASHTOdan
ASTMmengenai
emboran
an
pengambilan
ontoh
ang
dewasa
ni
tersedia
dalah:
.
AASHTO T
203-82
on auger
boring
'
AASHTO T 206-81
on standard
penetration
est
.
AASHTO T 207-81 on thin walled tube sampling'
AASHTO
T 225-83
on diamond
core drilling
bit
.
AASHTO T 223-76
on field vane
shear test
.
ASTM D
3385
on double ing infiltrometer
.
ASTM D
3341
on cone
penetration
ests
.
ASTM D
3350
on
ring-lined
barrel sampling
5.8. Rencana
eksplorasi (exploration
plan)
Sebelum rencana
akhir
eksplorasi
disusun, erlebih
dulu
perlu
ditetapkan
persyaratan
mengenai
isaindan
kinerja
royek.
Penyelidikanang lengkap erhadap anah, batuandan air tanah hendaknyamencakup
kegiatan-kegatan
sebagai
berikut:
19-40
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
25/45
1 ) .
Survai
endahuluan
i
sekitar
royek
Sebelumkegiatan apangan
imulai, etiapdata teknis
perlu
erlebih ulu
dikaj i .
Hal
tersebutmencakup
sekurang-kurangnya
eta
topografi, ekamansatelit,
peta geologi,
hasi l urvai ahan, asi lsurvey umbermineral ertapeta eknis anahdi sekitar royek.
Pengkajian
erlu
di lakukan
uga
erhadapaporan
enyelidikan
awah
permukaan
ada
daerah-daerah
ang
berdekatan
engan
okasi
proyek.
Gatatan1
Apabila
peta
dan
laporan
yang
lama sudah kuno
(tidak
berlaku
lagi) dan
mempunyai i lai
yang
terbatasdibandingkan
engan
pengetahuan
ang
berlaku
sekarang,maka
pembandingan
eta
dan
laporan
ama dengan
peta
dan
laporan
baruserinqmemberikan
nformasi
tidak erduqa.
PusatPeneli t ian
an Pengembangan
eologi
merupakan
umber
pokok
peta geologi
dan aporan-laporan
engenai
umber
mineral an air
anah.
Laporan
urvai anah
oleh LembagaPeneli t ian
anah,
Departemen
ertanian, pabila
ada dan mutakhir,
akan berguna bagi
insinyur
untuk memperkirakan
entang
karakteristik
rofil
tanah
sampai kedalaman
1,5 atau
2
m
untuk
setiap tanah
yang
dipetakan.
Gatatan 2
Setiap
enis
anah
mempunyai
uatu
profi l
anah
pembeda,
ebagaiakibat
umur,
bahan induk, rel i f,
kondisi
cuaca dan tumbuhan
penutup.
Hal tersebut
dapat
membantu
dalam
mengidentif ikasi
erbagai
enis
tanah
yang
masing-masing
memerlukan
ertimbangan
an
pananganan
eknis
yang
khusus.
Apabila
profi l
tanah mempunyai
arakteristik
eknis
yang
sama, maka tanah akan
mempunyai
sifat-sifat
eknis
yang
sama
pula.
Perubahan sifat-sifat anah di daerah
yang
berdekatan,
ering
men
ukkanoerubahan
ahan nduk
atau
eli f.
Pada
daerah dimana
data deskriptif
erbatasi
oleh
peta
geologi
atau tanah
yang
tidak
memadai,maka
tanah
dan batuan
tersingkap
yang
terdapat
di sekitar
okasi
proyek
harus
dikajidan kemudian
berbagai
profil
anah
dan batuan
perlu
dicatat.
Pencatatan
i
lapangan
pada pengkajian
ersebuthendaknyamencakupdata
yang
diuraikan
di
bawah.
Apabila
peta pendahuluan
ang
mencakup aerahdi
sekitar
proyek
diperlukan,
aka
peta
tersebutdapat
dibuat
pada
peta
foto udara
yang
menunjukkan
ondisi
ahan.
Distribusi apisan tanah dan batuan utama yang mungkin di jumpai pada saat
penyelidikan
apat ditunjukkan
engan menggunakan ata
yang
diperoleh
ari
peta
geologi
dan survai
pendahuluan
erbatas.
Para
penafsir
oto udara
yang
berpengalaman
dapat memperoleh
anyak
data bawah
permukaan
ari
pengkajian
oto hitam-putih,
berwarnaatau impra
merah,
karena kondisi anah atau batuan,
atau kedua-duanya,
pada
daerah
yang
mempunyai
uaca dan tumbuhan
yang
sama, biasanya
mempunyai
pola
oto udara
yang
sama
pula.
Untuk daerah
yang
tidak mempunyai nformasi ukup, maka
pengetahuan
entang
kondisi
bawah
permukaan
apat
diperoleh
ari
para
pemil ik
ahan, ukang
bor sumur
lokal
dan orang-orang
ang
bekerja ebagai
ontraktor.
Gatatan3
Peta
pendahuluan
i atasdapatdiperluasmenjadi
eta
eknis
ang
incidengan
ara
membubuhkan
emua
ubang
uji , sumur uj i
(pits)
dan ti t ikti t ik
pengambilan
ontoh
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
26/45
serta dengan
cara merevisi
batas-batas
yang
diperoleh dari survai
rinci
bawah
permukaan.
2).
Penentuan ondisi
awah
permukaan
Kondisi
bawah
permukaan
hanya
dapat ditentukan
ada
masing-masingumur uj i ,
lubang
uji , ubangbor,
atau
galian
erbuka.
Profi l
tratigrafi apatdibuat
hanyamelalui
penyelidikan
inci
dimana
penentuan
ubungan ntarakedalaman an
lokasiberbagai
jenis
tanah dan
batuan
dapat di lakukan. ase
penyelidikan
ersebutdapat
di lakukan
dengan
cara menggambarkan
batang
profil
(/ogs)
lapisan tanah
dan batuan
yang
nampak
pada
dinding
galian
atau lubang uj i , atau kedua-duanya,
erta dengan
menginterpolasi
ambar-gambar
ersebut.
Jarak
antara itik-titik
enyelidikan
i atas akan
ergantung
ada
kompleksitas
eologi
di
lokasi
proyek
serta
ingkat
kepentingan ontinuitasanah
dan
batuanbagi
disain
proyek.
Untuk mengidenti f ikasiemua strata yang mungkinakan sangat dipengaruhi leh
proyek
serta
untuk
mendapatkandata teknis
yang
diperlukan untuk analisis
sebagaimana
iuraikan
pada
Butir 5.3.4, maka
penyelidikan
erlu
di lakukan ukup
dalam.
Survai
eofisika
apat
di lakukan
ntukmelengkapi atadari ubangbor
dan
permukaan
yang
terbuka serta untuk
menginterpolasi ntara
lubang bor.
Metoda
gelombang
(seismic), penetrasi
radar (ground
penetrating
radar)
dan tahanan
listrik
(electrical
resistivity)
sangat berguna
pada
kondisi
dimana bahan bawah
permukaan yang
berdampingan
empunyai
ifat-sfiat
ang
sangat
berbeda.
Metoda
refraksi
gelombang
erutamabergunadalam menentukan
edalaman apisan
sampaibatuan ada okasi-lokasiimana apisan-lapisanangberurutan akinpadat.
Metoda
efleksi
gelombang
bergunauntuk
memisahkan
atuan-satuan
eologipada
kedalaman
ampai
3 m. Hal
tersebut idak dipengaruhi leh
lapisan-lapisan
ang
mempunyai
ecepatan
gelombang ang
rendahserta
erutama
berguna
pada
daerah-
daerah
yang
mengalami
erubahan
tratigrafi ecaracepat.
Metoda
ahanan istr ik
mempunyai egunaan
ang
sama
dalam
menentukan
edalaman
lapisan
sampai
batuan
dan anomalidalam
profi l
stratigrafi ,
alam
evaluasi ormasi
berlapis
dimana
stratum
yang
lebih
padat
erletakdi atas stratum
yang
kurang
padat,
serta
dalam
penyelidikan
rospek asir-keriki l
tau
bahan ain.
Parameterahanan
uga
diperlukanuntuk disaingroundingsystematau perlindungan atodik erhadapstruktur
yang
ertanam.
Metoda
penetrasi
radar
berguna
dalam
mengetahui apisan anah dan
batuan serta
bangunan
uatanmanusia
ang
erletak
ada
kedalaman
ekitar
,3sampai
10
m.
Catatan 4
Penyelidikan
eofisika
emungkinanerguna ebagai
edoman
enentuan
okasi
lubang
emboran
tau
ubang
engujian.
enafsiran
asi l
penyelidikan
eofisika
harus
diverif ikasi
lehhasil
atau
qalian
l ran.
Kedalaman
pemboran
atau sumur uj i
untuk
keperluan
perkerasan
alan
raya,
perkerasanapangerbang tau empatparkir endaraan arus ekurang-kurangnya,5
m
di bawah
permukaan
anah dasar
yang
direncanakan. ada
kasus-kasus husus,
kedalaman
ersebut
dapat
ditingkatkan.
emboran
untuk
keperluan
pembangunan
struktur
atau timbunan
hendaknyamencapai
kedalaman
i bawah
permukaan ang
21-40
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
27/45
sangat
dipengaruhi leh
beban
yang
direncanakan, ebagaimana
ang
ditentukan
menurut
nal isis
egangan awah
permukaan.
Apabila
drainaseakan mempunyai
engaruh,
baik
karenaadanya
apisan
yang
tir is
(peruious) tau lapisankedap yang mengganggudrainase nternal,maka pemboran
harus
mencapai apisan-lapisan
ersebut edemikian upa sehinggadapat ditentukan
sifatsifat
eknisdan sifat-sifat
eologiyang
diperlukan
ntuk
proyek.
Pada
semuadaerah
umber
bahan,
emboran
tau ubang j i harus
mempunyaijumlah
ti t ik
dan kedalaman
ang
cukup untuk mengetahui olume bahan
yang
memenuhi
persyaratan
mutu
yang
ditetapkan.
Apabila
penetrasi pembekuan
(frost
penetration) perlu
diperhatikan
pengaruhnya
terhadap
eri laku
anahatau
batuan,maka
pemboran
arusmencapai
edalaman
auh
di bawah
kedalamanmaksimum
enetrasi embekuan.
Untuk setiap proyek, hasil penyelidikanharus dicatat secara sistematik.Catatan
tersebut
arusmencakup al-hal
ebagai erikut:
Deskripsi
etiap okasi
site)
ataudaerah
yang
diselidiki.
etiap
ubang
uji
(fesf
hole),
lubang
bor, sumur uji
(fesf
pit),
atau daerah
pengujiangeofisika
harus
ditentukan
letaknya
ecara
elas
(baik
horizontalmaupunvertikal)
engan
mengacu
pada
sistem
koordinat
ang
ada,datum,
tau
bangunan
ermanen.
Batang
profil
setiap lubang
uji,
lubang
bor,
galian
uji,
atau kupasan
permukaan
dimana
deskripsiapangan
an lokasi etiapbahan
yang
dijumpai
arus
ditunjukkan
secara
elas,
baikdengan
menggunakanimbul
tau
deskripsi alamkata-kata.
Catatan
Foto
berwarnaentang
ontoh atuan
rock
cores), ontohanah,
an
strata
erbuka
mungkin kan
angat erguna.
ada etiap otoharus isertakan
ula
nomor
identi f ikasi
tausimbul,
anqqal
enqambilan
an
skala.
ldentifikasi
emua
tanah
menurutASTM
Practice
D
2488, ASTM Classification
2607,
atau ASTM Pracice
D 4083. ldentifikasi
atuan
menurut
ASTM
Definition f
Terms
C 119,ASTM Descriptive
omenclature 294,atau ASTM
Practice
C 851.
Klasifikasi
anahsebagaimana
iuraikan
ada
Butir
.3.10.
Sisipan air
(seepage)
atau zona air
(water-bearing
zones) dan elevasi
pizometrik
yangdijumpaipadasetiap ubanguji, ubangbor ataugalianuji.
Apabila
diperlukan, asi l
pengujian
apangan
in
sifu fesf,),
isal
pengujian
ahanan
penetrasi
tau
pengujian
eser
kipas
(vane
shear
esf),
pengujian
embebanan elat
(plate
oading
esf,), tau
pengujian
apangan
ain untuk
mengetahui ifat-sifateknis
tanah
ataubatuan.
Persentase
pemulihan
nti
(core
recovery)dan
mutu
batuan
yang
ditetapkan
pada
pemboran
core
drilling)
ebagaimana
ang
diuraikan i atas.
Penyajian
data
lapangan
dan laboratorium
alam
bentuk
grafik
serta
fasi l i tas
penafsirannya
ang
secaramenyeluruh
apatmemahami
ondisi awah
permukaan.
22-40
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
28/45
3).
Pengambilan
ontohdan
pengujian
apangan
in
situ
esting)
Pengambilan
ontoh
yang
representatif
arus dilakukan
erhadap
setiap
bahan
bawah
permukaan
ang
berkaitan
ratdengan isain an
pelaksanaan
royek.
Catatan
6
Ukuran
contoh
asli
(undisturbed)
an contoh curah
(bulk)
untuk
pengujian
utin
dapat
bervariasi an harus
ditetapkan leh
akhli
geoteknik ang
melakukan
penyelidikan.
amun
demikan,
ntukberbagai
engujian
ebagian
esar
enis
bahan,
kuran
ontoh
ang
disarankan dalah
ebagai
erikut:
.
Klasif ikasiisual:
0
-
500
gr.
.
Analisis
onstanta an
ukuran utir anah idakmengandung
eriki l :
,5
2,5 kg.
.
Pengujian
epadatan
an analisis aringan
anah
mengandung
eriki l : 0
-
40 kg.
.
Produksi
qreqatatau
penquiian
ifat-sifat
qreqat:
0
-
200
Setiap
contoh
perlu
dibubuhi
abel
pengenal ang
secara
epat
mencantumkan
omor
lubangbor, lubanguji atau sumur uj i serta kedalaman ari permukaananah.Label
harus
dibuatsedemikian upa
sehingga idak
mudah
usak.Contoh
harus
dimasukkan
ke dalam
wadah
yang
kedap
air,
yaitu
agar
anah
idak
mengalami
erubahan
adarair
yang
kemungkinan
kan merubah
sifat-sifatnya,
erutama
apabila
contoh
anah
menjadi
kering.
Untuk
mengangkut
ontoh
anahdari
apangan e laboratoriumapatdi ikuti ara
menurut
ASTM
D 4220.
Prosedur
menurut ASHTO
dan ASTM
yang
disarankan ntuk
pengambilan
ontohdan
pengujian
apangan
insitu
esting) dalahsebagai
berikut:
'
MSHTO T 2-84, menguraikan
ara
pengambilan
ontohagregat
berbutir asar dan
berbutir
alus
untukkeperluan
enyelidikanendahuluan ada
sumberbahan
yang
potensial.
.
AASHTO
T 235-74,
menguraikan
ara
pengujian
pembebanan
pelat
(plate
oading
fesfs/
untuk memperkirakan
aya dukung
(bearing
capacity) anah. Hasil
pengujian
sangat
berguna untuk
disain spread
footings
yag
didasarkan
pada
kondisi
pembebanan
tatis.Agar
penggunaan
asilnya
apat
ditentukan,maka
pengujian
pembebanan
arussejalan
engan
pengujian
apangan
ang
ain,umumnya ejalan
dengan
AASHTO T
206-81 (Penetration
Test
and Split-Barrel
amplingof So/s) atau
ASTM
Method D 3441 (Test
Method or
Deep,
Quasr-Sfafic,
Cone
and Friction-Cone
Penetration
Isefs of
Soi/).
'
AASHTO f 203-82,
menguraikan
cara
penggunaan
bor
tangan
(augers)
untuk
penyelidikanan pengambilanontoh anah,apabiladiperlukan ontoh anah idak
asli
(disturbed
oil samples).
Prosedur ni
uga
berguna
untuk
penyelidikan
muka air
tanah.
Penyelidikan
anah
dengan
bor
tangan
dibatasi
oleh
kondisi
air
tanah,
karakteristik
anahserta
perlengkapan
ang
digunakan.
.
AASHTO T
207-81, menguraikan
rosedur
untuk
mendapatkan
ontoh anah
yang
agak
(relatively)
terganggu
sehingga
dapat
digunakan
untuk
pengujian
di
laboratorium.
AASHTO
T 225-83,menguraikan
rosedur
untuk mendapatkan
ontoh
batuan
yang
kokoh
(intact)
dan contoh
anah tertentu
yang
terlalu
keras apabiladiambil
dengan
caraAASHTOT 206-81
atauAASHTOT 207-81.
ASTM
PracticeD 3550,
menguraikan
rosedur
untuk
mendapatkan
ontoh anah
yang
moderat
erganggu
ehingga
apat
digunakan
ntuk
pengujian
lasif ikasi
an
dalambeberapa asus,
untuk
pengujian eser
shear)
tau
konsolidasi.
23-40
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
29/45
4) .
AASHTO
Test Method
T 223-76, menguraikan
prosedur
untuk
mengukur
ahanan
geser
di
lapangan
unit
shear resistance)
ada
tanah
kohesif,
yaitu
dengan cara
memutar
ipas
empat-bilah
four-bladed
ane)
dalam
bidang
horizontal.
AASHTO
Test Method f 2Q4-86,menguraikan
rosedur
untuk mendorong
abung
berdinding
ipisberdiameter 00-150mm ke dalam anahsehingga iperoleh
ontoh
tanah
yang
relati f
idak terganggu an
volumenya
diketahui
ehingga
kepadatan
basah
atau
otaldan kadar
air asl idapatdiperiksa.
ASTMTest
MethodD
3385,
menguraikan
rosedur engukuran
i lapanganerhadap
kecepatan
nfiltrasi
infiltration
ate)
tanah.
Dalam
hal
tersebut,
air
yang
mempunyai
permukaan
onstan
constant
ead) dibiarkan
meresap
seep)
ke
permukaan
anah
yang
luasnya
ertentudan selanjutnya ilakukan
pengukuran
ecepatan
pengaliran
air
yang
masukke
dalam anah
yang
volumenya iketahui.
ASTM D 3441, menguraikan ara menentukan ahanan ujung (end bearing)dan
gesekan
dinding
(side
friction)
sebagai
komponen-komponen
ang
menahan
penetrometer
onus
pada
saat
masuk
penetration)
e dalam anah.
.
ASTM
G 57, menguraikan
cara
mengukur
ahanan
listrik
(e/ectrical
esistivity)
masa
tanah.
Dalamhal
ersebutdigunakan onfigurasi
mpat-elektroda enner.
Klasifikasi
anah
Setelah
ontohdiserahkan e laboratorium, aka untukkeperluan
engujian
dentifikasi
dan klasifikasi,
ontoh
ersbut
perlu
dicatat.
Pencatatan arus mengikuti alah satu atau beberapastandardi bawahatau referensi
yang
sesuai,
taukedua-duanya.
.
MSHTOT 145-82
.
ASTM
descriptive
Nomenclature
.
ASTM
Test
Method D 2487
.
ASTM
Method D
3397
.
ASTM
Practice
D 2488
.
ASTM
PracticeD
4083
.
ASTM
ClassificationD 4427
Profil
bawah
permukaan
Profil
bawah
permukaan
dapat digambarkan anya berdasarkan ata
aktual
geofisika,
lubang-uji
(test-hole),
sumur uji
(test
pit)
atau
permukaan
terbuka
(cut-surface).
Interpolasi
ntara okasi
seyogyanyadibuat
dengan
mengacu
pada
informasi
geologi
pada
daerah
yang
bersangkutan.Dalam interpolasi ersebut,
penggunaan
eknik
geofisika
ebagaimana
ang
diuraikan
ada
Butir5.3.9akan
sangatmembantu.
amun
demikian,
data hasi l
survai
geofisika
harus
diidenti f ikasi ecara terpisah
dari data
pengujian
ontoh
atau data
pengujian
i lapangan
in
situ).
6). Penafsiran
asi l
penyelidikan
Hasil
penyelidikan
arus ditafsirkan ebagai
penemuan
aktual dan semua
data
lapangandan laboratoriumhasil penyelidikan ebelumnyaharus dihimpun dan
digabungkan.
kstrapolasi
ata
ke
daerah
okal
yang
tidak
disurvai
dan
diuj i
harus
dilakukan
hanya untuk
pengkajian
onseptual.
Disamping tu,
ekstrapolasi
ersebut
hanya
dapat
di lakukan pabilaberdasarkan ata
ain,susunan anahdan
batuan
pada
5).
8/20/2019 infopublik20120904162819.pdf
30/45
bawah
permukaan
iketahui
eragamsecara
geologi.
Sifatsifat
eknis anah
dan batuan
yang
dijumpai
pada
proyek-proyek
enting
idak boleh
diperkirakan anyaberdasarkan
identifikasi
an klasifikasi
apangan,
etapi
harus diverifikasi
engan
hasil
pengujian
i
laboratorium
erhadap
contoh
yang
diambil
dengan cara
yang
diuraikan
pada
Butir
5.3.10 taupengujianapangan, taukedua-duanya.
Penetapan
parameter-parameter
ntuk disain hanya dapat di lakukanoleh
insinyur
profesional
tauahli
geologi ang
mempunyai pesial isasialam
bidang
geologi
eknik
dan memahami
ujuan,
kondisi
dan kebutuhan
enyelidikan.
gar hasi l
penyelidikan
tanah,
batuandan
muka
air tanahdapatdimanfaatkan
enuh,
maka
konsepmekanika
tanah, mekanika
batuan
dan
geomorfologi
arus digabungkan engan
pengetahuan
tentang
eologi
eknik
tauhidrologi.
Disain
yang
lengkap
mungkin
memerlukan
engkajian ang
lebih rincidaripada
ang
diuraikan
alam
pedoman
ni.
7). Pelaporan
Laporanhasil
penyelidikan
ahwa
permukaan
hendaknya
meencakup
hal-hal
berikut:
.
Lokasi
daerah
yang
diselidiki
di sekitar