INSTITUT TEKNOLOGI-PLN
PROYEK AKHIR
ANALISIS LAYANAN PREMIUM PADA SKTM 20 KV
DISUSUN OLEH :
MAWARDIN
NIM : 201771093
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI LISTRIK
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA, 2020
1
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Proyek Akhir dengan Judul
ANALISIS LAYANAN PREMIUM PADA SKTM 20 KV
Disusun oleh:
MAWARDIN
NIM : 2017-71-093
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
Program Studi Diploma III
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI – PLN
Jakarta, 16 Juli 2020
Mengetahui Disetujui
Kepala Program D-III Dosen Pembimbing Utama
Teknologi Listrik
(Retno Alta Diantari.,ST.,MT) (Novi Gusti Pahiyanti, ST., MT.)
Dosen Pembimbing Kedua
Digitally signed by Albert Gifson
DN: C=ID, OU=Fakultas
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, O=Institut Teknologi
PLN, CN=Albert Gifson, [email protected]
Reason: I am approving this
document
Location: Jakarta
Date: 2020-07-26 21:48:46
Foxit Reader Version: 9.7.2
(Albert Gifson H.,ST.,MT)
Albert
Gifson
ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
Nama : Mawardin
NIM 201771093
Program Studi : D-III Teknologi Listrik
Judul : Analisis Layanan Premium Pada SKTM 20 KV
Telah disidangkan dan dinyatakan lulus Sidang Proyek Akhir pada Program
Studi Diploma III Teknologi Listrik Fakultas Ketenagalistrikan Dan Energi
Terbarukan Institut Teknologi - PLN pada tanggal 25 Agustus 2020.
Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan
1. Retno Aita Diantari, ST.,MT Ketua Penguji
2. Oktaria Handayani, ST.,MT Sekretaris
Digitally signed by Oktaria Handayani DN: OU=Fakulytas Ketenagalistrikan & Energi Terbarukan, O=IT PLN, CN=Oktaria Handayani, [email protected] Reason: I am the author of this document Location: your signing location here Date: 2020-09-05 23:03:05 Foxit Reader Version: 9.7.1
3. Aas Wasri Hasanah, S.,SI.,MT Anggota
Mengetahui,
Kepala Program Studi D-III Teknologi Listrik
(Retno Aita Diantari, ST.,MT)
iii
PERNYATAAN KEASLIAN PROYEK AKHIR
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Kepada yang terhormat :
( Novi Gusti Pahiyanti,ST.,MT ) Selaku Pembimbing Utama
( Albert Gifson H.,ST,MT ) Selaku Pembimbing Pendamping
Yang telah memberikan petunjuk, saran – saran serta bimbinganya sehingga
Proyek Akhir dapat diselesaikan.
Terima kasih yang sama, saya sampaikan kepada
1. Kartika Tresya Mauriraya,S.Pd.,M.Pd
2. Muhammad Hadyan Fatchani,ST
3. Ida Suryani,ST
Yang telah mengijinkan melakukan percobaan kerja praktek / Pengujian dan
memberikan materi serta data Tugas Akhir
Jakarta 16 Juli 2020
( Mawardin )
NIM : 201771093
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Sebagai civitas akademika Institut Teknologi - PLN, saya yang bertanda tangan
di bawah ini:
NamaMahasiswa : Mawardin
NIM : 2017-71-093
ProgramStudi : D-III TeknologiListrik
JudulTugasAkhir : Analisis Layanan Premium Pada SKTM 20KV
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Fakultas Ketenaga Listrikan dan Energi terbarukan Institut Teknologi PLN. Hak
Bebas Royalti Non eksklusif (Non- exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah
saya yang berjudul:
ANALISIS LAYANAN PREMIUM PADA SKTM 20 KV
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
eksklusif ini Institut Teknologi - PLN berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk rangkalan data (database) merawat,
dan mempublikasikan Tugas Akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta 16 Juli 2020
( Mawardin )
NIM : 201771093
vi
ANALISIS LAYANAN PREMIUM SKTM 20 KV
Mawardin, 201771093
Dibawah bimbingan Novi Gusti Pahiyanti, ST.,MT dan Albert Gifson H., ST,MT
ABSTRAK
Fungsi utama sistem tenaga listrik adalah untuk memenuhi kebutuhan energi listrik
setiap konsumen secara terus menerus, seringkali terjadi gangguan yang
menyebabkan aliran listrik menjadi terputus, sehingga listrik tidak sampai ke konsumen. Hal ini dapat menimbulkan kerugian bagi PT. PLN (Persero) sebagai
penyedia energi listrik dan pelanggan sebagai penggguna energi listrik. Khususnya bagi pelanggan besar (pelanggan dengan daya > 200 KVA), terputusnya energi
listrik sangat berpengaruh pada proses produksi (bisnis) mereka, karena kontinuitas penyaluran listrik bagi konsumen besar menjadi hal yang paling utama.
Oleh karena itu, untuk menjaga pasokan listrik ke konsumen maka PT.PLN
(persero) UP3 Bima ULP Sape mempunyai layanan khusus yaitu layanan premium. Yang bertujuan Untuk mengetahui sistem kerja empat tipe pelanggan premium yang meliputi pelanggan platinum,gold,silver dan bronze dan untuk mengetahui
tarif harga dari keempat tipe tersebut .Maka, penulis melakukan analisis layanan
premium, Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi dan
pengambilan data-data hasil inspeksi pada lokasi tersebut secara langsung terhadap objek yang diteliti untuk mengamati keadaan yang sebenarnya di
lapangan. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui total Biaya Pemakaian Listrik selama 1 bulan adalah Rp.60.417.061,8 sedangkan dari hasil Informasi Tagihan
Listrik dari PT.PLN (Persero) selama 1 bulan adalah Rp.62.235.574. Dapat dikatakan bahwa ada perbedaan sebesar Rp.1.818.512,2.
Kata Kunci : Layanan Premium, SKTM
vii
ANALYSIS PREMIUM SERVICES SKTM 20 KV
Mawardin, 201771093
Under Guidance of Novi Gusti Pahiyanti, ST.,MT dan Albert Gifson H., ST,MT
ABSTRACT
The main function of the electric power system is to continuously meet the electrical
energy needs of each consumer, often disruptions occur that cause electricity to be
cut off, so that electricity does not reach consumers. This can cause losses for PT.
PLN (Persero) as a provider of electrical energy and customers as users of
electrical energy. Particularly for large customers (customers with power> 200
KVA), the power outage is very influential on their production (business) process,
because the continuity of electricity distribution for large consumers is the most
important thing. Therefore, to maintain electricity supply to consumers, PT. PLN
(Persero) UP3 Bima ULP Sape has a special service, namely premium service.
Which aims to determine the work system of four types of premium customers
which include platinum, gold, silver and bronze customers and to determine the
price rates of these four types. So, the authors conducted an analysis of premium
services, the method used in this study is observation and data collection. data on
the results of inspection at that location are directly related to the object under study
to observe the actual situation in the field. Based on the calculation, it is known that
the total cost of electricity consumption for 1 month is Rp. 60,417,061.8, while the
results of the electricity bill information from PT PLN (Persero) for 1 month is Rp.
62,235,574. It can be said that there is a difference of Rp. 1,818,512.2.
Keyword : Premium Service, SKTM
viii
KATA PEGANTAR
Puji syuukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Karunianya kepada kita,
sehingga kita dapat merasakan anugerahnya yang begitu besar. Sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan penuh suka cita dan perjuangan. Dan
tidak lupa sholawat salam kepada Nabi MuhammadSAW.
Tugas Akhir dengan judul “Analisis Layanan Premium SKTM 20 kv pada pelayanan
PT.PLN (Persero) area UP3 Bima ULP Sape merupakan hasil dari pengamatan
selama melakukan kuliah kerja magang di PT. PLN (Persero) area UP3 Bima.
Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Selama saya melakukan Kuliah kerja Magang mendapat banyak pengalaman dan
pengetahuan. Hal ini tidak luput dari semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan tugas akhir ini :
1. Novi Gusti Pahiyanti.,ST.,MT Selaku Dosen Pembimbing Utama
2. Albert Gifson H.,ST.,MT Selaku Dosen Pembimbing Pendamping
3. Retno Aita Diantari.,ST.,MT Selaku Kepala Program D-III Teknologi Listrik
4. Bapak Nayus Selaku Direktur utama PT. PLN ( Persero) UP3 Marunda
5. Muhamad Hadyan Fatchani.,ST Selaku Pembimbing Magang Akademik
6. Bapak Yayan Selaku SPV Jaringan dan Seluruh Staff PT. PLN
(Persero) UP3 Marunda
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI ............................................................ ii
PERNYATAAN KEASLIAN PROYEK AKHIR .................................................... iii
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................. iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................................... v
ABSTRAK........................................................................................................... vi
ABSTRACT ....................................................................................................... vii
KATA PEGANTAR ........................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Permasalahan Penelitian ......................................................................... 2
1.2.1 IdentifikasiMasalah .................................................................................. 2
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah .......................................................................... 2
1.2.3 Rumusan Masalah................................................................................... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................ 3
1.3.1 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 3
1.3.2 Manfaat Penelitian ................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 4
2.1 TinjauanPustaka ...................................................................................... 4
2.2 Sistem Distribusi ...................................................................................... 4
2.2.1 Sistem Distribusi TenagaListrik................................................................ 4
2.2.2 Jenis Konfigurasi Jaringan 20kv .............................................................. 6
2.2.3 Jenis Pengaman Pada Jaringan TM 20 KV ............................................. 8
x
2.3 Gardu Distribusi ..................................................................................... 10
2.3.1 Tipe GarduDistribusi .............................................................................. 11
2.3.2 Macam-Macam GarduDistribusi ............................................................ 11
2.4 Automatic Change Over ........................................................................ 15
2.4.1 Prinsip Kerja .......................................................................................... 15
2.4.2 Standar Operasi Prosedur Pengoperasian ACO ....................................... 16
2.4.3 Pengopersian Menggunakan Panel Control Dan Indikator(ACO) .......... 17
2.4.4 Simulasi Pengoperasian ACO ............................................................... 19
2.4.5 Kondisi Tanpa Layanan Premium .......................................................... 20
2.4.6 Kondisi Layanan Premium ..................................................................... 20
2.4.7 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 21
2.4.8 Perhitungan Jatuh Tegangan................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 25
3.1 Analisa Kebutuhan ................................................................................ 25
3.2 Perancangan Penelitian ........................................................................ 25
3.2.1 Studi Literatur ........................................................................................ 25
3.2.2 Lokasi Penelitian ................................................................................... 26
3.2.3 Variabel Dan Pengukuran ..................................................................... 26
3.2.4 Populasi dan Sampel............................................................................. 26
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 26
3.3 Flowchart Penelitian .............................................................................. 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 28
4.1 Gambaran Umum .................................................................................. 28
4.2 Pengumpulan Data ................................................................................ 28
4.2.1 Matriks Premium Service ....................................................................... 29
4.2.2 Aded Value Layanan Premium .............................................................. 30
4.2.3 Data Pelanggan ..................................................................................... 32
4.2.4 Simulasi Pembayaran Listrik ..................................................... 32
4.2.5 Perhitungan Biaya Tagihan Listrik Berdasarkan Data
xi
Penggunaan kWh Selama 1 Bulan .................................................................... 35
4.2.6 Perhitungan jumlah Biaya Pemakaian Listrik ........................................... 37
4.2.7 Perhitungan Biaya Tagihan Pemakaian Listrik Untuk biaya /kWh .......... 37
4.2.8 Analisa Perbedaan Biaya Tagihan Berdasarkan Perhitungan Dan Tagihan
Ril 39
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 40
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 40
5.2 Saran ....................................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 41
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... 42
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Matriks Premium Service .................................................................. 29
Tabel 4.2 Kelebihan Pelanggan Premium ......................................................... 30
Tabel 4.3 Data Pelanggan Pemasangan Layanan Premium ............................ 31
Tabel 4.4 Golongan Tarif B1 .............................................................................. 33
Tabel 4.5 Golongan Tarif B2 .............................................................................. 34
Tabel 4.6 Golongan Tarif B3 .............................................................................. 35
Tabel 4.7 Biaya Tagihan Listrik Berdasarkan Data Penggunaan kWh Selama 1
Bulan .................................................................................................................. 35
Tabel 4.8 Golongan Tarif B3 .............................................................................. 36
Tabel 4.9 Informasi Pemakaian Listrik Tambang Udang ................................... 36
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik ....................................................... 5
Gambar 2.2 Konfigurasi Jaringan Radial ............................................................. 7
Gambar 2.3 Konfigurasi Jaringan Spindel ........................................................... 7
Gambar 2.4 Konfigurasi Jaringan Loop ............................................................... 8
Gambar 2.5 Cara Kerja Relay Arus Lebih ............................................................ 9
Gambar 2.6 Gardu Beton................................................................................... 11
Gambar 2.7 Gardu Portal................................................................................... 12
Gambar 2.8 Gardu Cantol.................................................................................. 12
Gambar 2.9 Gardu Kios ..................................................................................... 13
Gambar 2.10 Bagan Satu Garis Gardu Pelanggan Umum................................. 13
Gambar 2.11 Bagan Satu Garis Gardu Pelanggan Khusus ............................... 14
Gambar 2.12 Kubikel ACO (Automatic Change Over) ....................................... 16
Gambar 2.13 Load Break Switch (LBS) ............................................................ 18
Gambar 2.14 Panel ACO ................................................................................... 19
Gambar 2.15 VD23 ............................................................................................ 20
Gambar 2.16 Kubikel Tanpa Layanan Premium ................................................ 20
Gambar 2.17 Kondisi Dengan Layanan Premium .............................................. 20
Gambar 2.18 Pasokan Supply ........................................................................... 22
Gambar 3.1 Diagram Alur Perencanan .............................................................. 27
Gambar 4.1 Single Line Diagram 20KV ULP.Save P.Poja ................................. 32
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Lembar Bimbingan Proyek Akhir ............................................. A1-A2
Lampiran B Single Line Diagram UP3 Marunda ............................................... B1
Lampiran C Data Tagihan Biaya Tambahan Layanan Premium Bronze 1 Bulan
......................................................................................................................... C1
Lampiran D Single Line , Pelanggan Premium Bronze ..................................... D1
Lampiran E Nameplate Trafo ............................................................................ E1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fungsi utama sistem tenaga listrik adalah untuk memenuhi kebutuhan
energi listrik setiap konsumen secara terus menerus. Sistem tenaga listrik terbagi
menjadi tiga bagian utama yaitu sistem pembangkitan, transmisi, dan distribusi.
Pada kesempatan ini, peneliti membuat Tugas Akhir yang berkaitan dengan bidang
distribusi tenaga listrik. Sistem distribusi merupakan sistem penyaluran listrik yang
berhubungan langsung dengan pelanggan. Sistem distribusi berfungsi untuk
menyalurkan listrik dari Gardu Induk sampai ke konsumen. Dalam proses distribusi
tenaga listrik, seringkali terjadi gangguan yang menyebabkan aliran listrik menjadi
terputus, sehingga listrik tidak sampai ke konsumen. Hal ini dapat menimbulkan
kerugian bagi PT. PLN (Persero) sebagai penyedia energi listrik dan pelanggan
sebagai penggguna energi listrik. Khususnya bagi pelanggan besar (pelanggan
dengan daya > 200 KVA), terputusnya energi listrik sangat berpengaruh pada
proses produksi (bisnis) mereka, karena kontinuitas penyaluran listrik bagi
konsumen besar menjadi hal yang paling utama. Keberadaan konsumen besar
sangat besar pengaruhnya terhadap laju pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Oleh karena itu untuk menjaga pasokan listrik ke konsumen besar, maka penulis
melakukan riset (Praktek) pada PT. PLN (Persero) UP3 Bima yang mempunyai
layanan khusus yaitu layanan pelanggan premium. Pelanggan premium atau sering
disebut premium customers merupakan tipe pelanggan besar yang terjamin
pasokan tenaga listriknya. Konfigurasi sistem jaringan distribusi pada pelanggan
premium terdiri dari dua penyulang yang masing-masing disuplai dari gardu induk
yang berbeda. Dua penyulang ini dipasang Circuit Breaker Outomatic (CBO) yang
diantara keduanya dipasang Automatic Change Over Switch (ACO). Yang dapat
berpindah jaringan ketika jaringan utama mengalami gangguan, maka penyulang
lainya sebagai buck-up secara otomatis,maka pemasangan layanan premium tentu
saja seringkali mengalami gangguan yang pada pengguna daya 200 KVA. Layanan
2
premium yang diklasifikasikan menjadi empat jenis layanan yaitu, pelanggan
premium platinum, gold, silver dan bronze yang masing-masing tarif pelayanan
sistemnya juga yang berbeda-beda. Ini merupakan suatu tantangan berat bagi PLN
sebagai penyedia listrik dalam menjamin pasokan listrik kepelanggan besar
sehingga mengacu dari permasalahan tersebut maka peneliti melakukan analisis
terhadap pelanggan besar PLN yang menggunakan layanan premium pada PLN
(Persero) UP3 Bima ULP Sape.
1.2 Permasalahan Penelitian
1.2.1 IdentifikasiMasalah
Bima adalah sebuah kota otonom yang terletak di pulau sumbawa bagian
timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat ,persoalan pemadaman listrik masih sering
terjadi di wilayah ini sehingga dapat mempengaruhi proses produksi (bisnis)
pengguna listrik, tentu saja dari pihak PT.PLN (persero) UP3 Bima melakukan
upaya dalam mengatasi hal tersebut, PT. PLN(persero) UP3 di Bima melakukan
pemasangan layanan premium listrik khususnya pada pelanggan besar. Dengan
adanya pemasangan premium ini,maka penekanan pada gangguan arus sehingga
tidak memperluas terjadinya pemadaman,pada pengguna maka dapat
terealisasikan terjadinya tingkat kepuasan terhadap pelanggan terpenuhi.
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah
Agar dalam pembahasan masalah ini lebih terarah, maka penulis
membatasi masalah-masalah yang akan dibahas. Pembahasan masalah dibatasi
pada pemasangan( ACO) yang hanya di operasikan pada penyulang Premium,
sehingga dapat mengestimasi Drop voltage serta menanggulangi hilangnya
tegangan supply ( ACO).
3
1.2.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yang
akan diselesaikan dalam tugas akhir ini adalah:
1. Bagaimana sistem penyulang layanan premium?
2. Berapa tarif harga layanan premium. bronze,silver,gold,platinum?
3. Berapa waktu jam nyala Layanan Premium. bronze,silver,gold,platinum?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut diatas, maka tujuan dari
penelitian dalam proyek akhir ini adalah.
a. Untuk mengetahui dan meningkatnya kehandalan tegangan menengah
pada pelanggan premium PLN.
b. Mengetahui system kerja empat tipe pelanggan premium yang meliputi
pelanggan platinum,gold, silver danbronze.
c. Mengetahui tarif harga empat tipe penyulang platinum ,gold, silver dan
bronze.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut diatas, maka manfaat yang
ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Menambah referensi dan pemahaman mengenai sistem distribusi tenaga
listrik, dapat memecahkan masalah serta menganalisa permasalahan
kualitas jaringan tegangan menengah.
b. Dapat memahami proses penyaluran tenaga listrik dengan optimal,
khususnya pada layanan premium pelanggan besar di PT. PLN (Persero)
UP3 Bima ULP Sape.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 TinjauanPustaka
Penelitian menemukan gagasan dan ide penyusun tentang tugas akhir ini
didasari pengamatan yang dilakukan kerja praktek di PT.PLN (persero) area UP3
marunda. Penyusunan menemukan referensi yang menjadi acuan penulisan dalam
melakukanpenelitian.
1. Budi, Arif Setya( 2018) ”Simulasi Jaringan Distribusi Pada Premium
Customers Yang Di Lengkapi Dengan Aoutomatik Change Over Switch Berbasis
Arduino Mega 2560 Dengan Tampilan HMI”. Menerangkan tentang simulasi
jaringan distribusi pada premium customers yang di lengkapi dengan aoutomatik
change over switch berbasis arduino”.
2. Muhammad Aziz Adityoputro, (1317020030). “Instalasi Gardu Distribusi
pasang dalam 20 KV dengan daya 259,5 KVA Pelanggan Premium Tegangan
Rendah”.
3. Suwarno, ( 608218 ) “Menekan Trip Gangguan Penyulang 20 KV Yang
Diakibatkan Gangguan di Sisi Pelanggan Khusus TM”
4. Mawardin, ( 201771093 ) “Menekankan Trip (ACO) Pada Layanan Premium,
Dengan Menggunakan Uninterruptible Power Supplay (UPS)”.
2.2 Sistem Distribusi
2.2.1 Sistem Distribusi TenagaListrik
Tujuan utama sistem distribusi listrik adalah untuk memenuhi kebutuhan
energi setelah menerima energi listrik curah dari transmisi atau substasiun
subtransmission. Pada dasarnya ada dua jenis utama dari sub-stasiun distribusi,
Substation primer dan Substation pelanggan. Substasiun utama berfungsi sebagai
pusat muatan dan antarmuka substasiun pelanggan ke jaringan tegangan rendah
(LV). Pelanggan substation dirujuk ke ruang distribusi yang biasanya disediakan
oleh pelanggan. Diruang distribusi dapat menampung sejumlah HV panel
Switchgear dan transformator untuk mengaktifkan sambungan LV ke switchboard
masuk pelanggan.
5
Gambar 2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Tergantung pada lokasi geografis, jaringan distribusi dapat berupa saluran
overhead atau kabel bawah tanah. Kabel biasanya digunakan di daerah perkotaan
dan digunakan untuk daerah pedesaan. Konfigurasi jaringan yang berbeda
dimungkinkan dalam agar dapat memenuhi keandalan pasokan yang diperlukan.
Perlindungan, kontrol dan pemantauan peralatan disediakan untuk memungkinkan
operasi yang efektif dari jaringan distribusi.
Perencanaan jaringan distribusi sangat penting untuk memungkinkan permintaan
yang diperlukan dapat dipenuhi berdasarkan berbagai perkiraan angka pemuatan
dan keamanan pasokan/keandalan. Ada tiga kategori perencanaan yaitu:
1. Perencanaan Jangka Panjang
Perencanaan jangka panjang merupakan untuk menentukan jaringan yang
paling optimal dan investasi terkait dengan pertimbangan pada
perkembangan masadepan.
2. Perencanaan Jaringan
Pengembangan tahap demi tahap harus sejalan dengan pertumbuhan
beban yang diperkirakan sehingga tuntutan listrik dapat terpenuhi dengan
tepat waktu.
3. Perencanaan Konstruksi
6
Perencanaan atau rancangan konstruksi adalah pekerjaan desain dan
rekayasa ketika sirkuit dan substasiun yang diperlukan telah
direncanakandan diadopsi.
Sistem tenaga listrik terdiri dari 3 komponen utama, ialah pembangkit
listrik,transmisi, serta distribusi. Di pusat kekuasaan dilakukan dengan
menghasilkan listrik dengan memanfaatkan generator sinkron. Tenaga listrik yang
telah dihasilkan di tengah akan ditransmisikan melalui sistem transmisi. Sebelum
ditransmisi, Voltase dinaikkan oleh sebuah Step-Up transformator di pusat
kekuasaan. Tegangan dinaikkan ke tingkat tegangan tinggi (antara 70 kV ke 150
kV) atau tegangan ekstra tinggi (di atas 150 kV). Sistem transmisi yang digunakan
dapat berupa sistem kabel udara atau darat. (Hutauruk: 1985).
Selanjutnya, catu daya tegangan tinggi ini ditransmisikan melalui sistem transmisi
yang akan dikirim, yang kemudian tegangan diturunkan dengan menggunakan
transformator Step-down ke tegangan menengah atau juga disebut tegangan
distribusi primer. Tegangan medium yang digunakan PLN adalah 20 kV. Pada
tingkat tegangan menengah, tenaga listrik dapat digunakan langsung oleh
konsumen yang memiliki koneksi besar daya seperti industri besar.
2.2.2 Jenis Konfigurasi Jaringan 20kv
A. Konfigurasi JaringanRadial
Konfigurasi radial adalah interkoneksi antara distribusi substasiun, di mana
beberapa substasiun distribusi seri terdistribusi yang dipasok oleh Substation
Busbar. Konfigurasi ini terdiri dari beberapa pengulangan yang keluar dari
substation, dan sumber tegangan hanya satu arah saja. In Repeater, ada
substasiun distribusi yang dilengkapi oleh transformator penurun tegangan ke
rendah. Konfigurasi ini adalah konfigurasi yang paling sederhana dan termudah
dalam operasi.
7
Gambar 2.2 Konfigurasi Jaringan Radial
B. Konfigurasi Jaringan Spindel
Konfigurasi Spindle adalah rangkaian sambungan antara substasiun
distribusi yang kedua ujungnya dihubungkan oleh busbar dan substation
Substation, yang merupakan ciri khas dari jaringan ini adalah keberadaan
pengumpan ekspres. Ekspres repeater ini berfungsi sebagai cadangan repeater
yang akan memasok daya beban ketika salah satu pengumpan terganggu. Dalam
jaringan spindle ini, ada beberapa pengumpan yang disediakan oleh substation dan
berakhir di substation relay.
Gambar 2.3 Konfigurasi Jaringan Spindel
C. Konfigurasi Jaringan Loop(Melingkar)
Pada sistem jaringan ini gardu / penyulang dihubungkan berderet sehingga
membentuk lingkaran (Loop) dengan pusat penyulang yang berbeda untuk
mempermudah manuver beban. Keuntungan sistem ini jika salah satu salurannya
terputus di suatu tempat yang disebabkan gangguan, suplai energinya masih
dapat berjalan yang disalurkan oleh penyulang pasangan loop.
8
Sistem ini digunakan untuk jaringan-jaringan yang dibangun normalnya seperti
jaringan radial tetapi jika penguhubungnya masuk akan membentuk jaringan loop.
Pada jaringan loop ini memiliki karakteristik bentuk jaringan melingkar yang saling
terhubung antara dua penyulang yang berbeda. Saat salah satu penyulang
kehilangan tegangan maka masih bisa mensuplai energi dari penyulang atau
transformator yang berbeda dan dipikul oleh penyulang yang tidak kehilangan
tegangan. Penghubung antara kedua penyulang ini menggunakan circuit breaker.
Sistem jaringan loop ini memiliki mutu serta kontinuitas pelayanan energi yang lebih
baik, namun bayaran investasi lebih mahal serta sesuai digunakan pada wilayah
yang padat serta membutuhkan kehandalan yang besar.
Gambar 2.4 Konfigurasi Jaringan Loop
2.2.3 Jenis Pengaman Pada Jaringan TM 20 KV
Terdapat bermacam tipe relay pada sistem perlindungan cocok dengan
perlengkapan yang hendak diamankan/ diproteksi. Pada biasanya buat
perlindungan pada sistem distribusi yang banyak digunakan merupakan bagaikan
berikut.
A. Relai Arus Lebih / Over Current Relay (OCR)
Relay ini akan bekerja bila arus yang melewati sensor relay melebihi arus yang di
setting pada relay, maka kontak relay akan menutup dan mengirimkan sinyal pada
coil PMT untuk memerintahkan PMT bekerja. Relai arus lebih juga digunakan untuk
mengamankan sistem distribusi, jika ada gangguan hubung singkat 3 fasa atau 2
fasa. Pemasangannnya bisa pada incoming feeder (penyulang masuk),out going
feeder (penyulang keluar)atau pada gardu hubung.
9
Gambar 2.5 Cara Kerja Relay Arus Lebih
Cara kerja relay arus lebih pada gambar diatas adalah :
a. CT mengirimkan besaran primer ke besaran sekunder.
b. Relay detector hanya bekerja dengan arus kecil (akurat).
c. Perlu sumber tegangan searah (DC) untuk tripping PMT pada saat terjadi
gangguan.
d. Karakteristik bisa dipilih.
B. Pemutus Balik Otomatis (Recloser)
Pemutus balik otomatis (Recloser) ini secara raga memiliki keahlian semacam
pemutus beban, yang bisa bekerja secara otomatis buat mengamankan sistem dari
arus lebih yang disebabkan terdapatnya kendala hubung pendek.
C. Saklar Seksi Otomatis (Sectionalizer)
Sectionalizer merupakan perlengkapan proteksi terhadap arus lebih, cuma
dipasang bersama- sama dengan CBO yang berperan bagaikan pengaman back
up. Perlengkapan ini menghitung jumlah pembedahan pemutusan yang dicoba
oleh proteksi back up secara otomatis disisi hulu serta SSO ini membuka pada
dikala perlengkapan pengaman disisi hulunya lagi dalam posisi terbuka.
10
D. Pelebur (Fuse Cut Out)
Pelebur( fuse cut out) merupakan sesuatu perlengkapan pemutus, dimana dengan
melebur bagian dari komponen yang sudah dirancang spesial serta disesuaiakan
ukurannya buat membuka rangkaian dimana pelebur tersebut dipasang serta
memutuskan arus apabila arus tersebut melebihi sesuatu nilai dalam waktu
tertentu. Oleh sebab pelebur diperuntukan buat melenyapkan kendala permanen,
hingga pelebur dirancang meleleh pada waktu tertentu pada nilai arus
kendalatertentu.
E. Automatic Change Over (ACO)
Automatic change over (ACO) merupakan saklar otomatis ketika peralatan sensor
(ACO) membaca indikasi suplay utama terbuka maka aco memerintahkan suplay
back up untuk menutup secaraotomatis.
F. Circuit Breaker Outgoing Metering (CBOM)
Circuit Breaker Outgoing Metering (CBOM) ialah suatu kubikel berperan bagaikan
pemutus serta penghubung arus listrik dengan kilat dalam kondisi wajar ataupun
kendala. Kubikel ini diucap pula sebutan kubikel pmt( pemutus tenaga), yang
dilengkapi degan relai perlindungan circuit breaker( PMT, CB). Kubikel ini dapat di
pasang bagaikan perlengkapan pembatas, pengukuran serta pengaman pada
pelanggan tegangan menengah. Current transformer( CT) yang terpasang
mempunyai double secunder, satu sisi buat mensuplai arus ke perlengkapan ukur
kwh serta satu sisi lagi buat menggerakan relai perlindungan pada dikala terjalin
kendala.
2.3 Gardu Distribusi
Biasanya gardu distribusi menggambarkan sesuatu komponen dari sesuatu system
distribusi yang berperan buat menghubungkan jaringan ke konsumen ataupun buat
mendistribusikan tenaga listrik pada beban baik pada konsumen tegangan
menengah ataupun konsumen tegangan rendah, Gardu distribusi ialah kumpulan
ataupun gabungan dari perlengkapan hubung buat tegangan menengah ataupun
tegangan rendah. Secara garis besar gardu distribusi dibedakan bagaikanberikut:
11
2.3.1 Tipe GarduDistribusi
A. Tipe Pemasangannya
a) Gardu pendamping dalam, merupakan gardu dengan seluruh komponennya
terletak di dalam sesuatu ruangan contohnya gardu beton serta gardu kios.
b) Gardu pendamping luar, merupakan gardu dengan seluruh komponennya
terletak di tempat terbuka contohnya gardu portal serta gardu cantol.
B. Tipe Konstruksinya
a) Gardu jenis beton( bangunan sipil: batu,beton)
b) Gardu tiang: gardu portal serta gardu cantol
C. Pemasangan Gardu Kios
a) Gardu pelanggan umum
b) Gardu pelanggan khusus
2.3.2 Macam-Macam GarduDistribusi
1) Gardu beton, segala komponen utama instalasi ialah transformator serta
perlengkapan switching/ perlindungan, terangkai didalam bangunan sipil yang
dirancang, dibangunan serta difungsikan dengan konstruksi pemasangan batu
serta beton
Gambar 2.6 Gardu Beton
2) Gardu Portal ialah gardu listrik jenis terbuka (out-door) dengan
12
menggunakan konstruksi 2 tiang ataupun lebih. Tempat peran tranformator
sekurang- minimnya 3 m diatas tanah serta ditambahkan platform selaku fasilitas
kemudahan kerja teknisi pembedahan serta pemeliharaan.
Gambar 2.7 Gardu Portal.
3) Gardu cantol, transformator yang terpasang ialah tipe (CSP) (Completely
Self Protected Transformer) ialah perlengkapan switching serta proteksinya telah
terpasang lengkap dalam tangkitransformator.
Gambar 2.8 Gardu Cantol
13
4) Gardu Kios, kotak tempat perlengkapan listrik dibuat dari bahan besi. Gardu
kios bukan ialah gardu permanen tetapi hanya yakni gardu sedangkan sehingga
bisa gampang buat dipindah- pindahkan. Gardu jenis ini ialah bangunan
prefabricated dibuat dari konstruksi baja, fiberglass ataupun kombinasinya, yang
mampu dirangkai di letak rencana pembangunan gardudistribusi.
Gambar 2.9 Gardu Kios
A. Jenis Pemasangan Gardu Kios
1. Gardu Pelanggan Umum
Rata- rata konfigurasi perlengkapan Gardu Pelanggan Universal ialah section,
sama halnya seragam dengan Gardu yang dicatu dari SKTM.
Gambar 2.10 Bagan Satu Garis Gardu Pelanggan Umum
Sebab keterbatasan letak serta pertimbangan keandalan yang diperlukan, mampu
saja konfigurasi gardu berbentuk T section dengan catu energi disuplai PHB- TM
gardu terdekat yang senantiasa dituturkan dengan GarduAntena.
14
2. Gardu Pelanggan Khusus
Gardu ini dirancang serta dibentuk buat sambungan tenaga listrik untuk pelanggan
berdaya besar. Tidak hanya komponen utama perlengkapan hubung serta
perlindungan, gardu ini di lengkapi dengan alat- perlengkapan ukur yang
dipersyaratkan.
Buat pelanggan dengan energi lebih dari 197 kVA, komponen utama gardu
distribusi merupakan perlengkapan PHB- TM, perlindungan dan pengukuran
Tegangan Menengah. Transformator penurun tegangan diantara di sisi pelanggan
ataupun diluar zona kepemilikan dan tanggung jawab PT PLN( Persero). Pada
biasanya, Gardu Pelanggan Eksklusif ini mampu pula dilengkapi dengan
transformator.
Gambar 2.11 Bagan Satu Garis Gardu Pelanggan Khusus
Keterangan:
TP = Pengaman Transformator
PMB = Pemutus Beban – LBS
PT = Potensial Transformator ( Transformator Tegangan ) PMT = Pembatas
Beban Pelanggan SP = Sambungan
15
3. Gardu Hubung
Gardu hubung disingkat GH ataupun switching subtation ialah gardu yang berperan
selaku fasilitas manuver pengendali beban lisrik jikalau terjalin hambatan aliran
listrik, program pelaksaanaan pemeliharaan ataupun buat iktikad mempertahankan
kontinuitas pelayanan. Isi dari instalasi gardu hubung ialah rangkaian saklar beban(
load break switch- Pound) serta ataupun pemutus tenaga yang tersambung paralel.
Gardu hubung jua mampu dilengkapi fasilitas pemutus tenaga pembatas beban(
pelanggan eksklusif tegangan menengah). Konstruksi gardu hubung mampu
dilengkapi dengan ruang buat gardu distribusi yang terpisah serta ruang buat
fasilitas layanan kontrol jarak jauh. Ruang buat fasilitas pelayanan kontrol jarak
jauh bisa terletak pada ruang yang sama dengan ruang gardu hubung tetapi
terpisah dengan ruang gardu distribusi.
2.4 Automatic Change Over
Automatic Change Over atau (ACO) Adalah suatu alat yang di rancang dalam
usaha untuk meningkatkan kontiniustias pensuplaian tenaga listrik ke pelanggan
(dalam hal kosumen khususnya) pada prinsip nya (ACO) adalah sebuah alat
berupa saklar yang berkerja memindahkan beban dari suplai tenaga listrik prioritas
ke sumber cadangan yang berkerja secara otomatis maka akan berpindah ke
sumber cadangan.
2.4.1 Prinsip Kerja
Secara Umum kubikel ACO dibagi menjadi 2 :
1. SACO (Semi Automatic Change Over)
Bekerja berdasarkan kubikel yg kita prioritaskan, bila yang prioritas gangguan maka
akan pindah ke kubikel cadangan. Setelah pindah ke kubikel cadangan bila akan
dikembalikan kekubikel prioritas maka harus pindah secara manual ke gardu
tersebut. Sistem ini kita pakai bila kita anggap salah satu supply 20 kv hanya satu
yg handal
16
2. ACO (Automatic ChangeOver)
ACO bekerja berdasarkan non prioritas dan kita mempunyai kedua sumber supply
20 kV yang handal. Pada saat kubikel A close dan kubikel B open, jika kubikel
A yang close terjadi gangguan maka kubikel A akan otomatis open dan kubikel B
akan otomatis close. Juga sebaliknya tidak ada proritas. Sistem ini kita pakai untuk
gardu pelanggan VIP, VVIP, dan juga Premium. Umumnya yang kita pakai
sekarang mayoritas adalah ACO. Karena kalau SACO hanya pindah sekali dan kita
harus manual ke gardu.
Gambar 2.12 Kubikel ACO (Automatic Change Over)
2.4.2 Standar Operasi Prosedur Pengoperasian ACO
a. Pada keadaan normal,ACO disetting secara otomatis untuk melakukan
manuver penggantian sumber tegangan, jika sumber utama mengalami gangguan
(tidak bertegangan) atau berada pada dibawah standar tegangan yangditentukan.
b. Pada saat fungsi ACO gagal maka harus dilakukan manuver secara manual,
yaitu menggunakan handel dan menggunakan panel control dan indicatorACO.
c. Pengoperasian menggunakan handelkubikel:Perhatikan posisi terakhir
bendera (C) pada kubikel sumber utama,
17
d. Dipastikan sejajar dengan garis putih SLD busbarkubikel.
e. Handel kubikel dimasukkan pada lubang(E).
f. Dipastikan posisi badan anda tidak berada tepat didepan pintukubikel.
g. Putar handel kubikel berlawanan dengan arah jarum jam kearah tulisan
‘0’ pada(E).
h. Perhatikan kembali posisi bendera (C), dipastikan bendera t idak lagi
sejajar dengan garis putih tanda busbarkubikel.
i. Kemudian perhatikan lampu indicator (D), apakah masih menyala atau
tidak.Jika menyala kabel kubikel masih dalam keadaan bertegangan,
Ground jangan dimasukkan dan Jika tidak menyala kabel kubikel sudah
tidak bertegangan, maka kubikel dapat diground ataupun dibuka pintu
kabelnya.
j. Opsi lain mengeluarkan PMT adalah dengan menekan tombol (F) kemudian
perhatikan lampu indicator(D).
k. Pada (H) geser pedal ke arah kubikel yang akan kita manuver untuk
dimasukkan LBSnya.
l. Kemudian pindahkan handel pada lubang (M) tepatnya pada kubikel sumber
ACO lainnya.
2.4.3 Pengopersian Menggunakan Panel Control Dan Indikator(ACO)
a. Perhatikan tanda lampu indikator pada (D), jika berwarna merah berarti LBS
masuk dan jika indikator berwarna hijau berarti LBS keluar. Letak warna indikator
sesuai dengan letak ke dua buah kubikel LBS di kiri dan di kanan.
b. Perhatikan juga lampu indikator pada (A) jika lampu indikator menyala
menandakan kabel sumber tegangan.
c. Tekan tombol pada (D) sesuai dengan sumber yang ingin kita pilih sebagai
sumber dan diikuti tekan tombol (E) untuk memasukkan LBS sumber serta
langung mengeluarkan LBS sumberlainnya. Perhatikan kembali indikator
pada (D) apakah perubahan warna indikator terjadi merah LBS masuk dan
hijau untuk LBS keluar.
18
Gambar 2.13 Load Break Switch (LBS)
Keterangan :
a. Switch oparating locking flap
b. Position of switch operatinglever
c. Switch position indicator
d. Electrical chargin lockingbutton
e. Indication of operating mechanismstatus
f. Foltage presencelamp
g. Earthing switch lockingflap
h. Position ofearthing
i. Switch operating lever
j. Switch manual closingselector
k. Selector for paralel-conection authorisation by mechanical pushbutton
l. Switch closing pushbutton
m. Switch opening bushbutton
19
Gambar 2.14 Panel ACO
2.4.4 Simulasi Pengoperasian ACO
Setelah pemasangan kubikel ACO,proses setting ACO,dan mempelajari standar
operasional prosedur penggunaan kubikel (ACO). Operator melakukan simulasi
yang bertujuan mengecek kinerja dari kubikel (ACO) sebelum benar- benar
digunakan nantinya.
Ada hal yang harus diperhatikan sebelum kubikel ACO ini digunakan, seperti
mengatur waktu kecepatan kerja dari motorize kubikel dengan cara mengaturnya
di VD23.
20
Gambar 2.15 VD23
2.4.5 Kondisi Tanpa Layanan Premium
Gambar 2.16 Kubikel Tanpa Layanan Premium
2.4.6 Kondisi Layanan Premium
Gambar 2.17 Kondisi Dengan Layanan Premium
21
B. Jenis Pelanggan Premium TM 20 KV
1. Platinum : Suplai listrik dua sistem yang berbeda.
2. Gold : Suplai listrik dua gardu yang berbeda.
3. Silver : Suplai listrik dua trafo yang berbeda.
4. Bronze : Suplai listrik dengan dua penyulang yang berbeda.
Sistem penyulang berkondisi tanpa layanan premium dan kondisi layanan premium
dan bagaimana layanan premium mendapatkan banyak beragam manfaat dan
keistimewaan diantarannya sebagai berikut :
1. Pasokan ganda
2. Saklar Otomatis (ACO)
3. Kehandalan Pasokan Listrik Tanpa Padam Investasi Ditanggung PLN
Produk layanan premium ini terbagi menjadi 4 jenis layanan premium yaitu
bronze,silver,gold, dan platinum. apabila pelanggan menggunakan layanan bronze
maka ia akan di suplay oleh 2 penyulang trafo yang sama. Apabila pelanggan
menggunakan layanan silver maka ia akan di suplay oleh 2 penyulang trafo yang
berbeda. Apabila pelanggan menggunakan layan gold maka ia akan back-up di
gardu induk (GI) yang berbeda, sedangkan apabila pelanggan menggunakan
platinum maka ia akan back-up di sub-sistem yang yang berbeda.
2.4.7 Kerangka Pemikiran
Untuk mempermudah pemahaman yang dilakukan di dalam penelitian, maka
digunakan pasokan suplay sebagai berikut :
22
Gambar 2.18 Pasokan Supply
2.4.8 Perhitungan Jatuh Tegangan
Dengan menghitung jatuh tegangan, tidak hanya dipengerahui oleh panjang, luas
penampang, serta tahanan tipe penghantar hingga, rugi- rugi tegangan pada
jaringan pula didetetapkan oleh arus yang mengalir pada penghantar serta energi
yang diterima oleh beban dan factor kerjanya. Serta rumus buat menghitung jatuh
teganganmerupakan:
Untuk Tegangan AC 1 Phasa
𝐼.𝑙.𝑐𝑜𝑠𝜃
..................................................................................................(2.1) 𝑠.𝐴
Untuk Tegangan AC 3 Phasa
√3.𝐼.𝑙.𝑐𝑜𝑠𝜃 ………………………………………………………………...….(2.2)
𝑠.𝐴
Dimana :
I = Arus yang mengalir pada gambar pada penghantar ( Ampere)
∆v = Rugi tegangan
ℓ = Panjang penghantar ( km)
∆𝑉 =
∆𝑉 =
23
A = Luas penampang penghantar ( mm² ) Vs
= Tegangan sumber (volt)
Cosø = Faktor kerja
S = Daya beban
Buat memastikan harga daya- antar pada sesuatu penghantar sangat dipengaruhi
oleh tipe penghantar yang dipakai. Buat lebih mempermudah kita dalam
memastikan besarnya daya- antar arus yang dipergunakan pada temperatur
sesuatu jaringan, bahan serta tahanan tipe bisa di amati catatan.
Rumus buat menghitung jatuh tegangan dengan memakai tata cara pada beban:
100.P.ℓ (Rcos ø+ X sin ø )
𝑉2 ……………………………….……..……………..(2.3)
Atau
100.S.ℓ (Rcos ø+ X sin ø )
𝑉2 …………………………………………….……….(2.4)
Dimana :
∆V = Jatuh tegangan ( % )
P = Beban ( kVA)
ℓ = Panjang konduktor ( km)
R = Tahanan konduktor (ohm/km )
X = Reaktansi konduktor ( ohm/km )
V = Tegangan fasa ke fasa( Volt )
S = Daya( kVA)
Rumus buat menghitung jatuh tegangan dengan memakai tata cara pada beban: :
∆𝑉 =
∆𝑉 =
24
∆𝑉 = (100.𝑃.𝐼(𝑅𝑐𝑜𝑠+𝑋 𝑠𝑖𝑛ø) ...............................................................................................................................
(2.5)
𝑉2
atau
(100.𝑆.𝐼(𝑅𝑐𝑜𝑠+𝑋 𝑠𝑖𝑛𝜃)
𝑉2 …………………….……………………………..…..(2.6)
Dimana :
P = Beban(kVA)
ℓ = Panjang konduktor(km)
R = Tahanan konduktor (ohm/km)
X = Reaktansi konduktor (ohm/km)
V = Tegangan fasa ke fasa (Volt)
S = Daya (KVA)
∆𝑉 =
25
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Analisa Kebutuhan
Analisa kebutuhan diperlukan dalam penelitian ini untuk dapat memperoleh
informasi awal dalam melakukan penelitian. Kebutuhan untuk penelitian ini dapat
diperoleh dengan cara :
1. Melakukan wawancara kepada staf guna mengumpulkan informasi
berkaitan dengan objek penelitian.
2. Melakukan studi literatur/studi pustaka dengan membaca dan mempelajari
buku-buku, jurnal maupun situs internet yang mendukung penelitian ini.
3. Melakukan observasi permasalahan yang terjadi pada objek penelitian dan
dilanjutkan dengan menganalisanya.
3.2 Perancangan Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi dan pengambilan data-
data hasil inspeksi pada lokasi tersebut untuk itu peneliti melakukan pengamatan
langsung terhadap objek yang diteliti untuk mengamati keadaan yang sebenarnya
di lapangan. Dalam hal ini, pengamatan akan dilakukan pada area PT.PLN (
Persero ) UP3 Bima ULP Sape. Untuk membantu dalam penyusunan penelitian ini,
maka perlu adanya susunan kerangka kerja yang jelas tahapan-tahapannya dan
mempermudah mengambil keputusan dan tindakan. Kerangka kerja ini juga dibuat
untuk mempermudah menyelesaikan masalah pada pembahasan yang akan
dibahas penulis. Adapun kerangka kerja penelitian yang digunakan sebagai
berikut:
3.2.1 Studi Literatur
Penelitian layanan premium SKTM 20 kV pada penyulang PT.PLN (persero) UP3
Bima ULP Sape, ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mencari jumlah
pemakaian yang dibayarkan kepada penjual pada pelanggan layanan premium,
platinum, gold, silver dan bronze.
26
3.2.2 Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih dalam pelaksanaan studi tugas akhir ini adalah PT PLN
(persero) UP3 Bima ULP Sape. Alasan penulis memilih lokasi penelitian di PT PLN
(Persero) UP3 UP3 Bima ULP Sape.
3.2.3 Variabel Dan Pengukuran
Variabel dalam penelitian ini adalah layanan premium dalam menentukan tarif
harga layanan premium pada jaringan distribusi jaringan menengah 20kV.
3.2.4 Populasi dan Sampel
Yang menjadi sumber pengambilan sampel dijelaskan dari pegawai yang ada
pada bidang proteksi tersebut dari umum ke bagian khusus.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dibutuhkan dalam tugas akhir ini di dapatkan
pada PT.PLN (persero) UP3 Bima ULP Sape.
27
3.3 Flowchart Penelitian
Gambar 3.1 Diagram Alur Perencan
Kelebihan LayananPremim
Platinum,Gold,Silver,Bronze
Simulasi tarif harga layanan
premium platinum,gold,silver,bronze
28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
Pada skripsi ini akan membahas mengenai penggunaan layanan premium
pelanggan bronze di PT. PLN (Persero) UP3 Bima ULP Sape. PT. PLN (Persero)
UP3 Bima ULP Sape merupakan unit yang bertugas menyalurkan energi listrik
langsung ke pelanggan. Bila penyaluran listrik mengalami gangguan seperti pada
padam dan pemulihan pemadaman yang lama dapat berakibat dari banyaknya
keluhan dari pelanggan. Agar hal ini tidak terjadi maka sistem jaringan khususnya
di kantor PT. PLN (Persero) UP3 Bima ULP Sape harus meningkatkan keandalan
yang sesuai standar baik secara kuantitas maupun kualitas Melalui layanan
premium .
Layanan premium merupakan layanan yang mengedepankan jaminan
kualitas pasokan listrik kepada pelanggan. Berbagai manfaat dan keistimewaan
akan diperoleh bila menjadi pelanggan premium diantaranya tingkat kehandalan
yang lebih tinggi dibanding layanan reguler. Dimana pelanggan premium akan
disuplai lebih dari satu pasokan listrik (alternative supply), sehingga tidak
mengalami pemadaman saat terjadi gangguan di jalur utama. Tidak hanya itu PLN
juga bersedia untuk memberikan kompensasi kepada pelanggan premium bila bila
sewaktu-waktu terjadi pengurangan daya. Bila terjadi sistem krisis, pelanggan
premium tidak dikenakan pengurangan beban (Load Curtailment), serta bila terjadi
pemadaman karena gangguan, pelanggan premium akan mendapat pengurangan
pembayaran rekening.Layanan ini bisa digunakan untuk pelanggan sambungan
tegangan rendah dan menengah, baik untuk perumahan bisnis, maupun industri.
4.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan di PT.PLN (Persero) UP3 Bima ULP Sape
dengan inspeksi yang dilakukan pada 28 Agustus 2020. Berikut dijelaskan
mengenai kelebihan yang digunakan melalui layanan premium yaitu matriks
29
premium service, add Value layanan premium, dan kelebihan dengan
pemasangan ACO (Automatic Change Outgoing).
4.2.1 Matriks Premium Service
Ada empat kategori dalam layanan premium yaitu bronze, silver, gold, dan
platinum.Berikut adalah matrik layanan khusus premium tegangan tinggi dan
tegangan menengah.
Tabel 4.1 Matriks Premium Service
No
Uraian
Premium
Bronze
Premium
Silver
Premium Gold Premium
Platinum
1 Load Curtailment
(Pengurangan
daya sementara
bila sistem PLN
krisis )
Urutan
terakhir
Tidak
Urutan
Terakhir
Tidak
2 Pemasangan UFR
(Kemungkinan
padam otomatis
bila Sistem PLN
krisis )
Urutan
terakhir
Tidak
Urutan
Terakhir
Tidak
3 Paralel
Pembangkit milik
Pelanggan
Tidak
Tidak
100%*)
100%*)
4 Pengurangan
tagihan bila terjadi
pemadaman
Ya
Ya
Ya
Ya
5 Pengurangan
tagihan bila terjadi
pengurangan daya
(Load Curtailment)
Tidak
Ya
Tidak
YA
30
No
Uraian
Premium
Bronze
Premium
Silver
Premium Gold Premium
Platinum
6 Harga Layanan
(Rp/kWh) di atas
tarif Reguler
30
55
105
130
7 Jam Nyala
Minimum /jam
110
110
235
200
4.2.2 Aded Value Layanan Premium
Penyulang layanan premium memiliki nilai tambahan bagi pelanggan
berkomunikasi pada PLN dan memiliki kelebihan recovery time pamasangan ACO
inspeksi gardu, pemeliharaan dan serta pendampingan oleh team PLN.
Tabel 4.2 Kelebihan Pelanggan Premium
N O Deskripsi Reguler Bronze Silver Gold Platinum
1 Komunikasi CC 123 ME & AE Supervisor
Dist
-Asman
Dist
Manager
Asman
ME & AE -
Superviso
r
Supervisor
ME & AE
-ME & AE
2 Recovery Time
Pemulihan
3 jam 300 ms
(ATS/AC
O)
300 ms
(ATS/ACO
)
300 ms
(ATS/AC
O)
300 ms
(ATS/ACO)
3 Inspeksi Gardu Setiap 6
bulan
setiap 2
bulan
Setiap 2
bulan
Setiap 2
bulan
Setiap 2
bulan
31
N O Deskripsi Reguler Bronze Silver Gold Platinum
4 Pemeliharaan Jika
diperlu kan
(CBM)
1 tahun
sekali
1 Tahun
sekali
1 Tahun
sekali
1 Tahun
sekali
5 Pendamp ingan
oleh Team PLN
Dikena
kan Biaya
Gratis Gratis Gratis Gratis
Sistem kelistrikan pada konsumen dengan menggunakan layanan premium pada
PT. PLN (persero) UP3 Bima ULP Sape.
Tabel 4.3 Data Pelanggan Pemasangan Layanan Premium
ID pelanggan 443100XXXXXX
Nama Iwan Setiawan
Alamat Ds.Poja RT.0 RW.0 Poja, Kab.Bima, NTB
Tarif /Daya Li3/555.000 VA
Tarif /Daya Lama i3/555.000 VA
FKM Kw/Kvarh/FRT 2.000/2.000/1
FKM Kw/Kvarh/FRT LM 2.000/2.000/1
Jam nyala/Fak K 95
Data diatas merupakan data pelanggan yang termasuk kedalam tipe pelanggan
listrik golongan i3 yaitu pelanggan dengan daya diatas 200 kVA. Dapat dilihat pada
tabel 4.2 bahwa pelanggan ini merupakan pelanggan yang menggunakan daya 555
KVA dengan PLN sebagai penyuplai 20 KV. Pelanggan ini menggunakan layanan
premium dengan tipe bronze dengan tarif harga Rp. 30/ kwh dengan jam nyala
minimum 110 jam, disuplai dari dua penyulang berbeda
32
yaitu penyulang kolo dan penyulang Naru.
4.2.3 Data Pelanggan
Dua penyulang ini dipasang Circuit Breaker Outomatic (CBO) yang diantara
keduanya dipasang Auotomatic change over switch (ACO). Yang dapat berpindah
jaringan ketika jaringan utama mengalami gangguan, maka penyulang lainya
sebagai buck-up secara otomatis.
Gambar 4.1 Single Line Diagram 20KV ULP.Save P.Poja
4.2.4 Simulasi Pembayaran Listrik
Untuk mencari nilai perhitungan pada sisi penyulang layanan premium pada
sisi 20 kV perlu mencari nilai simulasi pembayan listrik dengan 110 jam nyala
dengan nilai sumber diambil dari daya(VA) yang mengalir dari sistem dengan biaya
pemakaian (Rp) pada pengguna layanan premium , sebelum mencari nilai
impedensi sumber dengan menghitung pemakain (KWH) layanan premium dengan
110 jam nyala.
33
Biaya pemakaian (RP) x Pemakaian kwh 110 jam menyala (143)
Layanan premium : 1,467.28 X 143 = Rp. 209.821
Biaya pemakaian (Rp) + harga layanan (Rp/kwh ) da atas tarif reguler Bronze 30,
Silver 35, Gold 105, Platinum 130. Dilakukan pemakaiain kwh 110 jam menyala.
Biaya pemakaian (Rp) + jam nyala minimum (Bronze) x pemakaian kwh 110 jam
menyala
Layanan premium : 1.467.28 + 30 x 143 = Rp. 214.111
Tabel 4.4 Golongan Tarif B1
GOLONGAN TARIF TARIF R1,R2 & R3
DAYA BIAYA
PEMAKAIA N (RP)
PEMAKAI AN KWH 110 JAM
NYALA
RUPIAH
REGULE R
BRONZE SILVER GOLD PLATINU M
1.300 1,467.28 143 209.821 214.111 217.686 224.836 228.411
2.200 1,467.28 242 355.082 362.342 368.392 380.492 386.542
3.500 1,467.28 385 564.903 576.453 586.078 605.328 614.953
6.600 1,467.28 726 1.065.245 1.087.025 1.105.175 1.141.475 1.156.025
13.200 1,467.28 1.452 2.130.491 2.174.051 2.210.351 2.282.951 2.319.251
10.500 1,467.28 1.166 1.710.848 1.745.828 1.774.978 1.833.278 1.862.428
16.500 1,467.28 1.815 2.663.113 2.717.563 2.762.938 2.853.688 2.899.063
34
Tabel 4.5 Golongan Tarif B2
GOLONGAN TARIF B2
DAYA
BIAYA
PEMAKAI
AN
(RP)
PEMAKAIA
N KWH 110
JAM
NYALA
RUPIAH
REGULER
BRONZE
SILVER
GOLD
PLATINUM
33.000
1.467,2 8
3.630
5.326.226
5.435.126
5.525.876
5.707.376
5.798.126
53.000
1.467,2 8
5.830
8.554.242
8.729.142
8.874.892
9.166.392
9.312.142
82.500
1.467,2 8
99.075
13.315.56
6
13.587.81
6
13.814.69
1
14.268.44
1
14.495.31
6
105.00
0
1.467,2 8
11.550
16.947.08
4
17.293.58
4
17.582.33
4
18.159.83
4
18.448.58
4
131.00
0
1.467,2 8
14.410
21.143.50
5
21.575.80
5
21.936.05
5
22.656.55
5
23.016.80
5
197.00
0
1.467,2 8
21.670
31.795.95
8
32.446.05
8
32.987.80
8
34.071.30
8
34613.058
35
Tabel 4.6 Golongan Tarif B3
GOLONGAN TARIF B3
DAYA
BIAYA
PEMAKAI
AN
(RP)
PEMAKA
IAN
KWH
110 JAM
NYALA
RUPIAH
REGULER
BRONZE
SILVER
GOLD
PLATINUM
210.000
1.035,78
23.100
23.926.51
8
24.619.01
8
25.197.01
8
26.352.01
8
26.929.51 8
329.000
1.035,78
36.190
37.484.87
8
39.475.32
8
39.475.32
8
41.282.82
4
42.189.57 8
415.000
1.035,78
45.650
47.283.35
7
49.794.10
7
49.794.10
7
52.076.60
7
53.217.85 7
555.000
1.035,78
61.050
63.234.36
9
66.592.11
9
66.592.11
9
69.644.51
9
71.170.86 9
625.000
1.035,78
68.750
71.209.87
5
74.991.12
5
74.991.12
5
78.428.62
5
80.147.37 5
729.000
1.035,78
80.190
83.059.19
8
87.469.64
8
87.469.64
8
91.479.14
8
93.483.89 8
4.2.5 Perhitungan Biaya Tagihan Listrik Berdasarkan Data Penggunaan
kWh Selama 1 Bulan
Tabel 4.7 Biaya Tagihan Listrik Berdasarkan Data Penggunaan kWh Selama 1
Bulan
36
BLT
H
REK
DAYA SLALWB
P
SAHLWB
P
SLAWB
P
SAHWB
P
PEMKW
H
Aug– 55500 737.640 759.550 144.060 148.390 52480
20 0
Jul- 55500 707.470 737.640 138.090 144.060 72280
20 0
Jun- 55500 674.010 707.470 131.60 138.090 79900
20 0
Tabel 4.8 Golongan Tarif B3
May-20 555000 652.010 674.010 127.220 131.60 52760
Apr-20 555000 642.110 652.010 125.190 127.220 23860
Mar-20 555000 632.085 642.110 122.539 125.190 24552
Feb-20 555000 606.710 632.085 117.110 122.939 61028
Jan-20 555000 587.660 606.710 113.992 117.80 45890
Tabel 4.9 Informasi Pemakaian Listrik Tambang Udang
NO URAIAN PREMIUM
PLATINUM
PREMIUM
GOLD
PREMIUM
SILVER
PREMIUM
BRONZE
1 Load
Curtailment
(pengurangan
daya
sementara bila
sistem PLN
kritis/defisit)
Tidak Urutan
Terakhir
Tidak Urutan
Terakhir
2 Harga Layanan
(Rp/kWh)
Rp/kWh
Tarif
Adjusment
+ Rp 130,-
Rp/kWh
Tarif
Adjusment
+ Rp 105,-
Rp/kWh
Tarif
Adjusment
+ Rp 55,-
Rp/kWh
Tarif
Adjusment
+ Rp 30,-
37
3 Jam Nyala
Minimum (jam)
200 235 110 110
Berdasarkan informasi pada tabel di atas dilakukan perhitungan tagihan
listrik, di sini saya hanya mengambil informasi pemakaian listrik pada bulan
Agustus saja untuk memperoleh biaya tagihan listrik. Untuk perhitungan awal
dilakukan perhitungan jumlah pemakain kWh pada LWBP dan WBP.
4.2.6 Perhitungan jumlah Biaya Pemakaian Listrik
a) Pemakaian kWh saat LWBP = selisih stand (st akhir – st awal) x FRT
= (759.550 – 737.640) x 2000
= 21.910 x 2000
= 43.820 kWh
b) Pemakaian kWh pada saat WBP = (148.390 – 144.060) x FRT
= 4.330 x 2000
= 8.660 kWh
4.2.7 Perhitungan Biaya Tagihan Pemakaian Listrik Untuk biaya /kWh
LWBP = Tarif Adjusment + Rp 30,-
= Rp1.035,78 + Rp 30
= Rp 1.065,78
WBP = Tarif Adjusment + Rp 30,-
= Rp 1.553,67 + Rp 30
= Rp 1.583,78,
Jadi,
a) Biaya Pemakaian saat LWBP = Jumlah pemakaian kWh x Biaya
pemakaian/kWh
= 43.820 kWh x Rp 1.065,78
= 46.66.479,6
b) Biaya Pemakaian saat WBP = Jumlah pemakian kWh x Biaya
pemakaian /KWh
38
= 8.660 kWh x Rp 1.583,67
= 13.714.582,2
39
Jadi total Biaya Pemakaian Listrik = Total Biaya Pemakaian pada saat
LWBP dan WBP
= Rp 46.702.479,6 + 13.714.582,2
= Rp 60.417.061,8
4.2.8 Analisa Perbedaan Biaya Tagihan Berdasarkan Perhitungan Dan
Tagihan Ril
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui Total Biaya Pemakaian
Listrik selama 1 bulan adalah Rp. 60.417.061,8 sedangkan dari hasil Informasi
Tagihan Listrik dari PT.PLN (Persero) selama 1 bulan adalah Rp. 62.235.574.
Dapat dikatakan bahwa ada perbedaan sebesar Rp 1.818.512,2, hal ini
disebabkan karena adanya biaya pajak penerangan dan lain – lain.
40
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Dari hasil pembahasan yang terkait dengan keunggulan layanan premium
terdapat perbedaan dengan pelanggan reguler yang tentu saja disuplay dari satu
penyulang yang dimana ketika mengalami gangguan maka akan secara otomatis
black out,sedangkan pada keunggulan layanan premium yang memiliki empat tipe
dengan beberapa kelebihan disuplay dari dua sistem,penyulang serta gardu induk
dan trafo yang berbeda dengan keunggulan diatas taif harga reguler dengan jam
nyala ke empat type yang berbeda, yang secara otomatis berpindah ketika terdapat
gangguan pada penyulang utama, maka sensor ACO/ATS membaca sebagai buck
up pada penyulang lainnya,dengan pindah kecepaan pasokan selama 3-5 detik.
Maka tentu saja dapat terealisasikan adanya pemadaman yang cukup lama.
2. Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui Total Biaya Pemakaian
Listrik selama 1 bulan adalah Rp. 60.417.061,8 sedangkan dari hasil Informasi
Tagihan Listrik dari PT.PLN (Persero) selama 1 bulan adalah Rp. 62.235.574.
Dapat dikatakan bahwa ada perbedaan sebesar Rp 1.818.512,2, hal ini disebabkan
karena adanya biaya pajak penerangan dan lain – lain.
5.2 Saran
Dengan proyek akhir ini saya dapat mengenal dampak yang terjadi apabila
tidak menggunakan Ats/Aco untuk itu penulis menambahkan saran sebagai
berikut.
Biasanya pada hubung singkat yang terjadi pemadaman pada pengguna layanan
khusus, maka akan terjadi kerugian yang lebih tinggi dengan pengguna, sedangkan
pada PT-PLN ( persero) UP3 Bima akan membayar kerugian pada pengguna
dalam bentukkwh/Rp.
41
DAFTAR PUSTAKA
[1] Budi,Arif setya(2018) “Simulasi Jaringan Distribusi Pada Premium Customers
Yang Di Lengkapi Dengan Aoutomatik Change Over Switch Berbasis Arduino
Mega 2560 Dengan Tampilan HMI”.
[2] Syahputra, R. (2016). “Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik”. LP3M UMY,
Yogyakarta,249-256.
[3] Supriyadi. Edy,1999, “Sistem Pengaman TenagaListrik”,Yogyakarta.
[4] Sugianto, S., & Mustikasari, A. D. (2018). Pemasangan Automatic Change
Over (Aco) Untuk Meningkatkan Keandalan Pada Pelanggan Premium.
Sinusoida,20(2).
[5] Muhammad Aziz Adityo, (1317020030). Instalasi Gardu Distribusi pasang
dalam 20 Kv dengan daya 259,5 KVA, Pelanggan Premium Tegangan
Rendah.
[6] Suarno, (608218M) “Menekan Trip Gangguan Penyulang 20 Kv Yang
Diakibatkan Gangguan Di Sisi Pelanggan Khusus TM”
[7] Chumaidy,Adib. 2001. Keandalan sistem Distribusi. Jakarta : Jurnal,
Penelitian dan pengkajian Teknik Elekto. Vol 2 No.2 Agustutus 2012.
42
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .
Data Personal
NIM 201771093
Nama : Mawardin
Tempat /TanggalLahir : Bima, 31 Desember 1996
JenisKelamin : Laki-laki
Agama : Islam
ProgramStudi : D-III TeknikElektro
Alamat : Dusun: Padolo – Desa:Raioi-kab:Bima
Nomor Telepon 085215690325
Email : [email protected]
JENJANG NAMA LEMBAGA JURUSAN TAHUN LULUS
SD SDN 07 SAPE - 2009
SMP SMP NEGERI 1 SAPE - 2012
SMA SMA NEGERI 1 SAPE IPA 2015
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 16 Juli 2020
Mahasiswa Ybs.
( Mawardin )
A1
Lampiran A Lembar Bimbingan Proyek Akhir
INSTITUT TEKNOLOGI – PLN
LEMBAR BIMBINGAN PROYEK AKHIR
Nama Mahasiswa :Mawardin
NIM : 2017-71-093
Program Studi : Teknologi Listrik
Jenjang : Diploma
Pembimbing Pertama : Novi Gusti Pahiyanti, ST.,MT.
Judul Tugas Akhir : Analisis Layanan Premium SKTM 20KV
Tanggal Materi Bimbingan Paraf Pembimbing
05 Februari 2020 Judul Proyek Akhir
13 Februari 2020 Proposal Tugas Akhir
19 Maret 2020 Laporan Proyek Akhir Bab I
22 April 2020 Laporan Proyek Akhir Bab II
06 Mei 2020 Laporan Proyek Akhir Bab II
29 Mei 2020 Laporan Proyek Akhir Bab III
8 Juni 2020 Laporan Proyek Akhir Bab III
24 Juni 2020 Laporan Proyek Akhir Bab IV
30 Juni 2020 Laporan Proyek Akhir Bab IV
6 Juli 2020 Laporan Proyek Akhir Bab IV
13 Juli 2020 Laporan Proyek Akhir Bab V
20 Juli 2020 Pengecekan Laporan Proyek Akhir Bab I, II, III, IV, V
A2
INSTITUT TEKNOLOGI – PLN
LEMBAR BIMBINGAN PROYEK AKHIR
NamaMahasiswa : Mawardin
NIM : 2017-71-074
Program Studi : Teknologi Listrik
Jenjang : Diploma
Pembimbing Kedua : Albert Gifson Hutajulu, ST.,MT.
Judul Tugas Akhir : Analisis Layanan Premium SKTM 20KV
Tanggal Materi Bimbingan Paraf Pembimbing
20 Juli 2020 Penulisan sub bab, penulisan nama tabel, penulisan diagram alir.
22 Juli 2020 Periksa Penulisan , rata penulisan , cetak miring, penelitian,tulis pake Aquation, gambar,kesimpulan.
25 Juli 2020 Periksa penomoran gambar,daftar
gambar, penulisan Auquation, tambah daftar pustaka.
B1
Lampiran B Single Line Diagram UP3 Marunda
C1
Lampiran C Data Tagihan Biaya Tambahan Layanan Premium Bronze 1 Bulan
D1
Lampiran D Single Line , Pelanggan Premium Bronze
E1
Lampiran E Nameplate Trafo