+ All Categories
Home > Documents > JADE MAGAZINE Vol. 01

JADE MAGAZINE Vol. 01

Date post: 10-Mar-2016
Category:
Upload: jade-magz
View: 248 times
Download: 7 times
Share this document with a friend
Description:
Majalah peranakan tionghoa pertama di indonesia
68
1 Februari 2013
Transcript
Page 1: JADE MAGAZINE Vol. 01

1Februari 2013

Page 2: JADE MAGAZINE Vol. 01

2

Page 3: JADE MAGAZINE Vol. 01

3Februari 2013

Page 4: JADE MAGAZINE Vol. 01

4

Daftar Isi

Radja Punya Selera 18

Kondangan Peranakan Tionghoa 26

4 Daftar Isi

9 New Products

10 Fashion: Casual Teenage

14 Fashion: Traditional Teenage

22 Fashion: Tradional Male

36 Bhinneka Family

38 Family Car

39 Gadget

40 Happy Family

42 Home Sweet Home

Page 5: JADE MAGAZINE Vol. 01

5Februari 2013

Imlek: Agama atau Budaya 30

The Pinang Peranakan Mansion 48

44 Masakan Tionghoa Hakka

46 Real Story

52 Short Story

55 Ask Jade: Mpek Go Su

56 True Story: Mama Rossa

58 Health Tips

60 Monumen: TBTI

66 Fresh Humor: Koh Tik Wan

Page 6: JADE MAGAZINE Vol. 01

6

Pemimpin RedaksiWisnu Wijaya

RedaksiAmelia Pranoto

ArtistikAgus Holik

KontributorTadeus TMatius TanRichard OeyLay Sian HwaAlbert SatriaJonathan

KeuanganRidwan

IklanHendra

PenerbitPT. Kumala Media NusantaraJl. Pantai Indah Kapuk Boulevard FMB 10 Pantai Indah Kapuk Jakarta UtaraTlp. 021- 94680843 e-mail: [email protected]

PercetakanPT. Dian Rakyat, Jakarta

SirkulasiPurwaluyo (Manager)

Ucapan yang paling pas untuk saya ucapkan saat ini. Dalam edisi perdana ini, selain ucapan di atas, ungkapan ke dua

adalah ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung atas terbitnya Majalah Jade. Mohon maaf juga karena saya tidak menuliskan satu persatu nama masing-masing.

Sedikit perkenalan dari kami, Jade ini adalah majalah keluarga dengan target semua kalangan. Jade mengupas mengenai keluarga, hal unik, inpirasi dan tips, wisata, kuliner, juga kebutuhan keluarga lainnya seperti fashion dan pernak-perniknya.

Pada edisi ini kami menampilkan tulisan mengenai Keluarga Bhinneka, dari Keluarga Yap Hong Gie, yang menikah dengan pasangan yang lintas budaya. Kemudian, keluarga seorang pengarang buku laris “Membeli Rumah Tanpa Uang Tanpa Utang”, agar para pembaca ikut terinspirasi. Majalah keluarga tak terlepas dari fashion, untuk fashionnya kami muat baju untuk remaja, sampai Kebaya Peranakan yang sangat mewah. Ada juga kunjungan wisata luar negeri dan lain sebagainya.

Semua kami ulas dalam edisi perdana ini. Biarlah seperti kata pertama kiranya pembaca semua “Selamat dan banyak rejeki” di Tahun Ular ini.

Salam hangat,Wisnu Wijaya

Gongxi Facai “Selamat dan Semoga Banyak Rejeki”

editor’s note

Page 7: JADE MAGAZINE Vol. 01
Page 8: JADE MAGAZINE Vol. 01

8

testimoni

“Congratulation Majalah JADE. Kehadiran Majalah JADE akan menambah informasi berbobot & bermanfaat bagi keluarga Indonesia.”

Simon HendiawanNational Sales Manager - TRIUMPH

“Selamat atas terbitnya edisi perdana majalah JADE, semoga dapat terjalin kerjasama yang baik antara majalah JADE dan PT Nissan Motor Indonesia. Wishing you lots of success”

Indriani HGeneral ManagerMarketing and Communications Strategy DepartmentPT. Nissan Motor Indonesia

“Atas nama seluruh pengurus Taman Budaya Tionghoa Indonesia mengucapkan Selamat atas lahirnya JADE, majalah peranakan Tionghoa”

Brigjen (Purn) Tedy Yusuf

Ucapan Selamat“Selamat atas lahirnya majalah JADE. Sebagai majalah pertama dan satu-satunya yang berbicara tentang seluk beluk keluarga Tionghoa. Saya harapkan JADE mampu menyediakan kebutuhan bacaan bagi keluarga Tionghoa Indonesia.”

“Selamat atas terbitnya Majalah JADE. Semoga bisa membantu melestarikan budaya Tionghoa.”

Sudarman Lim(Ketua Yayasan Lestari Budaya Tionghoa)

“Selamat atas terbitnya Majalah JADEsebagai pelopor majalah keluarga Tionghoa di Indonesia. Diharapkan mampu menyajikan hiburan dan informasi yang tepat.”

Dr Ibrahim Irawan(ICAA - Indonesia-Chinese America Association)

Tjandra Ghozalli(Pencetus ASPERTINA – Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia dan pencetus YLBT – Yayasan Lestari Budaya Tionghoa)

Page 9: JADE MAGAZINE Vol. 01

Property by: Kedai Seni Peranakan Ph: 021 452548

Selain selop, kerajinan manik dipakai untuk tas tangan dan asesoris lainnya.

neW ProdUCts

SelopManik

9Februari 2013

Selop manik merupakan kerajinan tangan wanita Tionghoa tempo doeloe. Sekarang ada trend ”Back to Traditional” di mana selop manik dicari oleh kalangan wanita selebriti dan tajir untuk keperluan pesta. Harganya yang bisa mencapai Rp 5 jutaan bukan barang sembarangan. Harganya memang layak mahal karena ini kerajinan tangan yang butuh skill dan memakan waktu hingga setengah tahun untuk sepasang selop.

Ada dua jenis selop

Manik: Tradisional dan Mesin. Yang tradisional dikerja -

kan pakai tangan, butuh 6 bulan untuk mengerjakan sepasang selop -

harganya di atas 3 juta rupiah per pasang. Yang mesin dikerjakan

pakai mesin jauh lebih cepat. Harganya 1.5 juta rupiah per pasang. Selop Manik cocok dipakai sebagai pelengkap

kebaya Nyonya.

Page 10: JADE MAGAZINE Vol. 01

10

Model: Beauty Agustine Ghozalli

Cari baju dengan harga reasonable pasti Mangga Dua tempatnya. Salah satu yang bisa anda kunjungi yaitu Queen’s Boutique, sebuah butik yang menyediakan baju-baju yang lebih banyak dikhususkan untuk remaja yang aktif dan dinamis.

Mulai dari baju yang casual, harian dan bahkan yang pas dipakai ke pesta-pesta khas remaja.

Yang bingung nawar, di sini ngga perlu risau. Semua harga pas, dan… yang pasti bersahabat di kantong.

Page 11: JADE MAGAZINE Vol. 01

11Februari 2013

CasUal teenage

Kombinasi blus hijau dan rok span biru matching untuk hangout siang hari.

Blus polkadot hitam putih dan rok merah, membuat hari hari kamu ceria. Cocok untuk dipakai jalan jalan di Mal.

Nah ini pas banget buat kamu yang mau ke kantor. Atasan warna cokelat muda dan bawahan cokelat tua, anggun memesona.

Page 12: JADE MAGAZINE Vol. 01

12

Queen’sITC Mangga DuaLt 5 Blok APh. +62 859 2121 0999

Page 13: JADE MAGAZINE Vol. 01

13Februari 2013

Pakaian terusan warna hitam, cocok untuk kondangan malam hari, membuat kulitmu semakin putih.

Terusan putih atas bawah, klop banget untuk kondangan di siang hari. Semua mata pasti tertuju ke kamu.

Terusan warna hitam dengan lengan transparan panjang pas untuk pesta malam hari, kamu terkesan lebih dewasa.

Page 14: JADE MAGAZINE Vol. 01

Kebaya Nyonya

Kebaya sudah dikenal di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Ambon sejak pemerintahan

kolonial Belanda (antara abad 17) hing-ga kini. Overlap waktunya dengan masa imigrasi penduduk China ke Nusantara. Pada mulanya hanya kaum pria China yang berlayar ke Nusantara. Karena tu-juan semula hanya untuk mencari nafkah sementara di luar negeri dan kalau su-dah berhasil kembali pulang. Apa lacur, kehidupan di Nusantara, menyenangkan dengan prospek bisnis yang menjanji-kan ditambah lagi gadis gadisnya manis dan ramah. Sehingga tujuan semula -

menjadi penduduk musiman - berubah menjadi penduduk tetap dan beranak pinak de ngan wanita lokal. Kalau anak lahir maka ditetapkan pembagian kultur (budaya) yang cukup adil. Anak pria ikut kultur ayah termasuk busananya. Sedang anak wanita ikut kultur ibu. Maka sejak itu wanita peranakan Tionghoa memakai busana ibu yakni kebaya dan kain sarung. Sedang pria peranakan tetap memakai baju twikim. Selama beberapa dekade busana kebaya dan sarung mengalami modifikasi yang melahirkan Kebaya Ny-onya (ncim), memiliki ciri khas seni pera-nakan yang didominasi warna cerah pada

kebaya yang diperindah dengan sulaman (bordir) bu nga beraneka warna. Dan pada sarung ada lukisan burung hong, bunga, kirin, dan ikan mas dengan warna cerah. Busana kebaya sarung bukan saja dipa-kai oleh peranakan Tionghoa, juga dipakai oleh peranakan Belanda dan Arab dengan motif bordir kebaya dan lukisan sarung batik yang berbeda. Sejumlah pusat ba-tik bermunculan seperti di Pekalongan, Lasem, Karet, dan Madiun. Hanya saja yang masih bertahan hingga kini; Peka-longan dan Lasem. Selain ada pula se-jumlah pabrik batik skala kecil di Cikarang, Semarang, bahkan Jakarta. Mengenai

14

Page 15: JADE MAGAZINE Vol. 01

traditionalteenage

mode kebaya, tercatat pada abad 18 an berukuran panjang hingga mencapai lutut tetapi pada abad 19 an kebaya sudah mu-lai “menyusut” sebatas sedikit di bawah pinggang. Di sekitar awal dekade 1980an, busana kebaya dan sarung mulai diting-galkan wanita Tionghoa selaras dengan wanita Jawa dan wanita Sunda yang juga meninggalkan kebaya dan sarung mere-ka. Sejak itu, wanita Tionghoa memakai baju blus dan rok atau baju terusan kalau berpergian dan ketika di rumah mema-kai daster. Namun sekarang ada gerakan kembali ke mode kebaya dan sarung per-anakan. Belum lama ini ASPERTINA (Aso-

siasi Peranakan Tionghoa Indonesia) me-nyelenggarakan hajatan “KONDANGAN” di Ball Room hotel Mulia yang menampil-kan nostaigia budaya peranakan Tionghoa termasuk kuliner, musik, dan busananya. Digelar lebih dari 50 meja dan ternyata te-risi penuh tamu. Ini menunjukkan bahwa busana peranakan masih diminati bukan hanya oleh warga Tionghoa juga dari suku lain bahkan bangsa lain. Sejumlah pengu-saha muda sebut saja Jojo dan Reza men-dirikan Radja Art Collection - usaha butik baju kebaya peranakan yang produknya sudah dieksport ke Singapura dan Ma-laysia. Sehubungan dengan itu, kami tim

redaksi JADE menurunkan sejumlah foto indah dari busana peranakan Tionghoa yang dikenakan oleh gadis manis Beauty Agustine Ghozalli. Kami memakai mode muda belia (21 tahun) dengan harapan warga muda Tionghoa turut berminat memakainya di acara kondangan perni-kahan nanti. Terima kasih kepada Kedai Seni Peranakan milik ibu Meitasari yang telah meminjamkan koleksi kebaya dan batik Nyonya klasik (buatan antara thn 1940 - 1960) kepada kami sehingga arti-kel fashion ini rampung dikerjakan. Akhir kata kami ucapkan Selamat menikmati! - Tim Redaksi JADE.

15Februari 2013

Page 16: JADE MAGAZINE Vol. 01
Page 17: JADE MAGAZINE Vol. 01

Kedai Seni PeranakanJl. Kelapa Kopyor WI-8Kelapa Gading PermaiPh 452 548

Page 18: JADE MAGAZINE Vol. 01

18

RadjaPunyaSeleraBanyak jenis kebaya yang ada, tapi tidak banyak yang mempunyai cita rasa peranakan yang otentik. Radja Art Collection dengan duo desainer Jojo Gouw dan Reza Tan, menampilkan karya koleksi mereka, yang bahkan mungkin tidak bisa diperoleh umum……hanya bagi yang berselera Radja saja…..

Page 19: JADE MAGAZINE Vol. 01

19Februari 2013

traditionalWoman

Page 20: JADE MAGAZINE Vol. 01

20

Page 21: JADE MAGAZINE Vol. 01

21Februari 2013

Radja Art Collection & DesignPh. +628179878007by Jojo Gow & Reza Tan

Page 22: JADE MAGAZINE Vol. 01

22

KemejaKondangan

Model: Albert Satria

Baju kondangan yang biasa dipakai pria Tionghoa (dewasa dan remaja) adalah baju batik dengan hiasan burung hong atau pohon botan.

Kemeja batik warna biru tua dihiasi dua burung hong, cocok untuk kondangan malam hari.

Page 23: JADE MAGAZINE Vol. 01

traditionalmale

Warna putih dihias pohon

botan dan burung hong

pas untuk kondangan siang hari.

Kemeja batik berwarna cokelat kehitaman, kombinasi budaya Jawa dan Tionghoa.

23Februari 2013

Page 24: JADE MAGAZINE Vol. 01

24

Tidak selamanya kemeja batik kondangan harus berlengan panjang. Lengan pendek juga cocok. Warna merah dan lengan pendek klop untuk kondangan, dipakai pria remaja di siang hari.

Kemeja lengan pendek warna merah pas untuk kondangan siang hari.

Page 25: JADE MAGAZINE Vol. 01

Perpaduan manis biru - cokelat gelap pas untuk kondangan malam hari.

Baju batik warna cokelat gelap cocok untuk kondangan malam atau siang hari.

25Februari 2013

Bintang MasITC Cempaka MasLt III Blok F 392-395Ph. 021 42901729

Page 26: JADE MAGAZINE Vol. 01

26

Kalau kita melihat judul di atas, tampak yang akan di ceritakan adalah kunjungan ke suatu acara perkawinan,

yang memang lazim disebut “kondang-an”. Memang acara yang dilangsungkan di Grand Ballroom Hotel Mulia, terlihat sangat megah, di pintu depan ada juga kiriman karangan bunga seperti pada pernikahan pada umumnya. Tamu akan di sambut oleh penerima tamu yang ada di sisi kanan dan kiri, pagar ayu, meja penerima tamu, dimana kita bisa menu-liskan nama dan tanda tangan di buku tamu, lalu memasukan angpau di kotak yang disediakan. Tapi kali ini kotak itu ti-

dak ada, yang ada hanya aquarium kaca tempat menempatkan kartu nama. Se-telah itu ada sekat dengan tulisan besar “Kondangan Peranakan Tionghoa”, yang membuat kami lebih penasaran untuk melihat ada apa dibalik sekat tersebut.

Di Balik SekatDari luar sudah terdengar alunan mu-

sik gambang kromong, kami pikir ini hanya sekedar musik illustarsi yang ber-sumber dari media audio baik cd atau apapun itu. Tapi di balik sekat ternyata ada gambang kromong sungguhan, live!

Pelaminan ada di ujung koridor yang kami lalui, tampak beberapa pengun-

jung berfoto bersama “sepasang pen-gantin”, yang selalu menebar senyum dan soja memberi hormat. Biasanya pada acara kondangan umum, berikut-nya adalah makan prasmanan sesudah itu undangan yang berslogan “SMP” (su-dah makan pulang), langsung menuju ke luar.

Acara PuncakTentu saja itu bukanlah hal yang di-

rancang oleh Aspertina, sebagai tuan rumah yang punya acara. Tamu akan diarahkan menuju ballroom, di mana di sana sudah ditata meja-meja bundar dengan sepuluh kursi, dengan cutleries

Kondangan Peranakan Tionghoa

Ulang tahun bisa dirayakan dengan berbagai cara. Aspertina merayakannya dengan suatu acara yang spesial.

Page 27: JADE MAGAZINE Vol. 01

27Februari 2013

sPeCial rePort

lengkap seperti di Chinese Restaurant kelas atas.

Makanan tidak disajikan secara pras-manan, tapi langsung diantarkan ke meja, satu-persatu sesuai dengan uru-tannya. Mulai dari appetizer, main cour-se sampai dengan dessert. Tentu saja makanannya makanan khas peranakan, bukan ala Chinese, apalagi ala western. Namun dengan penyajian dan pelay-anan ala hotel bintang lima.

Setelah makan, acara puncak dibuka oleh ketua panitia, kemudian dilanjut-kan dengan speech dari ketua umum, ketua pembina dan juga perwakilan dari

Pemerintah DKI Jakarta.Fashion show dimulai dari busana

kondangan peranakan yang didesain oleh Ghea Panggabean, kemudian lang-sung dilanjutkan oleh rancangan Susi Lucon, Musa Widyatmodjo, Deden Si-swanto, Jeanny Ang, Rudy Chandra, dan terakhir busana dari Hian Tjen.

Busana yang ditampilkan sangat va-riatif. Membuka mata kita bahwa terny-ata desain baju untuk acara kondangan peranakan sangat menarik, mewah dan bahkan kalau menurut saya pribadi jauh lebih mewah dibanding busana ala barat yang sudah umum.

Page 28: JADE MAGAZINE Vol. 01

28

esta

FASHIoN SHoW

Page 29: JADE MAGAZINE Vol. 01

29Februari 2013

esta

angjit

engantin

Page 30: JADE MAGAZINE Vol. 01

30

Asal Usul ImlekS

emua hal biasanya ada cerita di baliknya, baik itu karang-an atau-pun sebenarnya. Yang paling dan mudah di-

ingat oleh manusia adalah cerita mi-tos, yang merupakan dongeng, yang diberi “bumbu penyedap” yang sesuai. Di edisi Imlek kali ini Jade mencerita-kan kembali hal-hal mengenai Imlek, baik mitos ataupun yang bukan mitos.

Mitos Menurut legenda, dahulu kala, ada

raksasa yang bernama Nian, yang se-

lalu muncul di akhir musim dingin. Kalau sekedar “muncul”, tidaklah akan menjadi masalah, tapi kemuncul an yang di sebut “raksasa” biasanya mem-bawa masalah. Demikian pula dengan Nian ini. Kalau di muncul pasti hasil panen, ternak dan bahkan manusia--pun dimakannya.

Rakyat berupaya untuk melakukan pencegahan dengan menyediakan makanan bagi Nian. Jadi setiap awal tahun mereka menaruh makanan di depan pintu rumah masing-masing. Mereka percaya kalau Nian kenyang,

Perayaan Imlek memang berasal dari

negara Tiongkok, yang pada dasarnya adalah perayaan menyambut

tahun baru. Secara umum, sama seperti

tahun baru internasional yang menggunakan

penanggalan Romawi, atau tahun baru lainnya.

Page 31: JADE MAGAZINE Vol. 01

31Februari 2013

main story

maka tidak akan mengganggu pendu-duk lagi.

Sampai pada suatu waktu, pendu-duk melihat bahwa Nian lari ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak kecil yang mengenakan pakaian ber-warna merah. Penduduk berpendapat bahwa Nian takut akan warna merah, sehingga akhirnya setiap kali tahun baru, para penduduk akan menggan-tungkan lentera dan gulungan kertas merah di jendela dan pintu. Mereka juga menggunakan kembang api dan petasan untuk menakuti Nian. Adat--adat pengusiran Nian ini kemudian berkempang menjadi perayaan Tahun Baru. Guò nián, yang berarti “menyam-but tahun baru”, secara harafiah ber-arti “mengusir Nian”.

UmumKata Imlek (Im = Bulan, Lek = pe-

nanggalan) berasal dari dialek Hokkian. Perayaan Tahun Baru Imlek dirayakan pada tanggal 1 hingga tanggal 15 (Cap Go Meh) pada bulan ke-1 penanggalan kalender China yang menggabungkan perhitungan matahari, bulan, 2 energi yin-yang, konstelasi bintang atau astro-logi shio, 24 musim, dan 5 unsur.

Secara umum perayaan Imlek sama seperti perayaan tahun baru lainnya di dunia internasional. Biasanya, malam sebelumnya, keluarga makan bersama, kumpul seluruh keluarga. Setelah ke-esokan harinya yang lebih muda mem-beri hormat pada yang lebih tua (soja), sambil mengucapkan “Gongxi fachai” (bahasa Mandarin) yang berarti selamat dan semoga banyak rejeki. orang yang lebih tua akan memberikan “angpao” (amplop merah). Angpao ini yang pa-ling di tunggu-tunggu oleh setiap anak--anak, karena isi-nya uang. Semakin tinggi derajat dan semakin besar penga-hasilannya, isi angpaunya juga semakin banyak.

Perayaan juga diikuti dengan makan bersama dan main kembang api serta petasan. Untuk dress code biasaya baju berwarna merah cerah.

Page 32: JADE MAGAZINE Vol. 01

32

Page 33: JADE MAGAZINE Vol. 01

33Februari 2013

Page 34: JADE MAGAZINE Vol. 01

34

AGAMA ATAU BUDAYA ?Imlek:

Sejak lahirnya UU No.12 tahun 2006 tentang Kewarganega-raan dan diperkuat dengan UU Penghapusan Diskrimina-

si Ras dan Etnis yang dilakukan oleh DPR pada tanggal 27 oktober 2008, maka Imlek sudah menjadi hari raya nasional resmi yang berlaku di seluruh persada Indonesia.

Tentu hal ini disambut gembira oleh seluruh warga suku Tionghoa. Per-masalahannya, pemerintah Indonesia menetapkan hari raya libur nasional hanya berdasarkan agama, seperti hari raya agama Islam, Kristen, Budha,

dan Hindu. Tidak ada hari libur nasio-nal yang ditetapkan oleh pemerintah untuk kegiatan budaya.

Dapat dibayangkan betapa banyak-nya hari raya (libur) nasional Indonesia bila diperbolehkan setiap suku yang ada di Indonesia merayakan hari raya buda yanya? Makanya, diakui oleh pe-merintah Indonesia bahwa Imlek seba-gai hari raya resmi agama Kong Hucu. Sebab pada agama Kong Hucu juga ada keyakinan bahwa tahun baru Im-lek adalah hari lahir nabi Kong Hucu. Permasalahannya, apakah warga Tion-ghoa yang ber agama non Kong Hucu boleh merayakannya? Disini timbul konfflik keyakinan.

Menurut sejarahnya Imlek memang festival musim semi yang tidak ada kaitannya dengan sesuatu agama. Bahkan pemerintah RRT yang ko-munis juga menetapkan hari raya musim semi (Imlek) sebagai hari

libur budaya dan sebagai awal Tahun Baru Imlek yang tidak berbeda dari Tahun Baru Internasional tgl 1 Janua-ri. Penanggalan Imlek yang memakai system lunisolar lebih tua dari penang-galan Gregorian yang kini dipakai se-cara internasional.

Tahun ini, kalendar Imlek masuk tahun 2564 pada tanggal 10 Februari 2013. Jelas terlihat bahwa Kalendar Im-lek (2564) jauh lebih tua dari calendar Gregorian (2013). Dengan berdasarkan alasan ini maka sudah selayaknya selu-ruh suku Tionghoa dari agama apapun boleh merayakan Imlek atau Sincia tanpa perlu khawatir akan melanggar kaidah agama.

Pada akhir kalam, saya turut meng-ucapkan kepada seluruh saudara dari suku Tionghoa; “Selamat Tahun Baru Imlek, semoga di tahun ular air, kesehat an dan rezeki beserta anda.”

Tjandra Ghozalli

Sejak lama diperdebatkan oleh warga Tionghoa, apakah Imlek itu perayaan agama atau budaya?

Page 35: JADE MAGAZINE Vol. 01

35Februari 2013

Petasan Kembang Api

Atribut Wajib Kala Imlek

Atribut yang wajib sangat banyak sekali, Jade kali ini, ingin menyoroti mengenai

petasan kembang api, yang bukan hanya dipakai pada saat

Imlek, tapi hampir untuk setiap perayaan.

Bentuk-bentuk petasan kembang api

Bentuk SilinderBentuk ini merupakan gabungan dari

beberapa petasan yang disusun secara memanjang. Isinya mulai dari 5 sampai 10 bagian. Cara kerjanya setelah disulut petasan

paling atas mulai meluncur ke udara meledak dan dalam hitungan

detik di susul oleh petasan berikutnya.

Bentuk Kotak Ini juga merupakan

gabungan dari beberapa petasan silinder, hanya penempatannya di susun mendatar, bukan memanjang. Isi mulai dari 9 shoot, 16 shoot, 25, sampai dengan tak terbatas.

Motif kembang apiSetelah meledak di udara

bentuk yang silinder itu bisa menjadi bermacam-macam. Ada yang hanya meledak saja, berbentuk

lingkaran, pohon palem dan lain sebagainya. Untuk megetahui motif yang akan dihasilkan, biasanya terlihat di atas silindernya. Dan tentunya kalau mau lebih jelas, bisa ditanyakan langsung ke penjualnya.

HargaPetasan kembang api termurah bisa di

dapatkan di bawah seratus ribu rupiah, meski yang termahal harganya jutaan rupiah. Semakin banyak shootnya, semakin tinggi jangkauannya, semakin besar bunga apinya, harganya juga semakin mahal.

Page 36: JADE MAGAZINE Vol. 01

36

Pada edisi pertama Majalah Jade ini kami mengetengah-kan sebuah keluarga spesial yang kami sebut “Keluarga

Bhinneka”. Keluarga ini merupakan ke-luarga Indonesia yang melakukan per-nikahan “lintas budaya”, namun tetap tinggal di Indonesia.

Keluarga yang menjadi pilihan kami kali ini adalah keluarga Pak Hong Gie. Di mana tahun 2013 ini pernikahannya dengan Ibu Tetty Kinarso akan beru-sia 25 tahun. Yang lazim disebut juga “kawin perak” .

Sejarah singkat Dari namanya Pak Hong Gie ini su-

dah dapat diketahui bahwa beliau ada-lah orang Tionghoa. Anak pertama dari Yap Thiam Hien, seorang pengacara terkenal.

Sedang Ibu Tetty adalah putri perta-ma dari Bapak Kintarso, Letkol Angka-tan Udara, yang juga pernah bertugas sebagai atase militer di beberapa nega-ra asing, berdarah Indonesia tulen.

Dan bukan hanya itu saja perbedaan yang ada, kepercayaan yang dianut-pun berbeda

Sering bertemu baik dalam hubungan bisnis dan acara informal, membuat ke-dua pasangan yang mulanya hanya te-man biasa akhirnya memutuskan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.

Meski dari awal sebenarnya ada per-bedaan yang sangat signifikan, namun tidak menyurutkan pasangan ini untuk melakukan pernikahan. Bukan hanya “sekedar nikah” saja, tapi pernikahan yang benar-benar sah secara hukum. Dan tanpa ada kebohongan atau-pun akal-akalan yang ”lazim” dilakukan oleh beberapa pasangan yang berhadap an

Sebagai orang Indonesia, apalagi yang pernah sekolah di sekolah dasar, pasti mengenal kata “Bhinneka Tunggal Ika”. Semboyan yang ada di Burung Garuda lambang Negara Indonesia tercinta. Dan mungkin masih ingat artinya. Semboyan ingat, arti juga ingat. Tapi jarang yang bisa mengamalkannya dengan baik.

Keluarga Pelangi yang Asri

Page 37: JADE MAGAZINE Vol. 01

37Februari 2013

BHinneKa Family

dengan keadaan seperti ini. Faham “harus sesuai dengan hukum”

dan “kejujuran yang tinggi”, sudah dita-namkan oleh orang tua Hong Gie sejak kecil. Demikian juga dengan keperca-yaan yang dianutnya. Begitu pula de-ngan keluarga sang istri, dimana ayah-nya dari militer yang sangat terkenan dengan kedisiplinannya. Jadi segala perbedaan yang ada bukan di “sama” kan, tetapi dibiarkan tetap berbeda.

Setelah persetujuan dari keluarga di dapat, langkah selanjutnya adalah uru-san legalitas. Tentu saja dari instansi agama dari kedua belah pihak tidak menyetujui adanya “kawin campur”. Begitu pula dengan catatan sipil. Namun mungkin karena cinta kedua pasangan ini di setujui oleh Yang Maha Kuasa, pada tahun tersebut masih ada klausal hukum yang menyatakan “Kawin campur diperbolehkan” asal…. ada persetujuan dari pengadilan. Maka “perjuangan” pun diteruskan.

Syarat untuk pengajuan ke penga-dilan adalah adanya surat penolakan dari kedua instansi agama dari kedua belah pihak dan juga dari catatan sipil. Inipun tidak mudah di dapat karena memang pada dasarnya mereka tidak menyetujui. Tapi akhirnya atas keuletan dan juga bantuan dari orang tua yang sudah lebih dahulu menyetujui, surat--surat yang dibutuhkan di peroleh.

Satu hal lagi yang diperlukan yaitu persetujuan seluruh anggota keluarga. Untuk itu seluruh anggota keluarga diboyong ke pengadilan dan satu-per-satu ditanyai oleh hakim demi menda-patkan persetujuan yang bulat, dalam artian tidak ada satu orang-pun yang keberatan.

Singkat kata legalitas akhirnya dipe-roleh dan pernikahan bisa dilangsungkan. Karena perbedaan tidak dihilangkan, pernikahan dilang-sungkan dengan dua cara. Satu adat Jawa, yang satu lagi

secara Kristen di Gereja. Namun untuk kepercayaan tetap masing-masing.

Setelah 25 tahunSaat ini pasangan yang berbahagia

ini sudah dikaruniai dua orang anak. Yang paling besar putri, Puri Paskatya Yap dan yang bungsu yang masih ber-sekolah di SMU Pangudi Luhur, John Patrik Narendra Yap.

Uniknya pasangan ini sampai saat

ini masih masing-masing dengan kepercayaan yang dianutnya. Kalau urusan anak, Pak Hong Gie ini su-dah berkomitmen semua diserahkan kepada istri ter-cintanya, termasuk untuk kepercayaan.

Kalaupun ada acara ke-luarga di mana masing- masing mempunyai ke-budayaan yang berbeda.

Mereka tetap hadir dan berbaur de-ngan normal. Malah ada kelebihannya, jadi semuanya tahu lebih banyak dari pada yang hanya satu budaya saja. Satu pesan dari Pak Hong Gie untuk pasang an Bhinneka adalah “toleransi”, jadi apapun masalah yang dihadapi tetap jangan meninggikan ego masing--masing, tetap harus saling mengalah.

Ketika Jade menanyakan apakah pa-sangan ini rukun tanpa ada perbedaan pendapat, mereka berdua tidak menja-wab dan tampak senyum-senyum saja. Ini berarti perbedaan tetap ada dan memang akan selalu ada, tetapi tetap satu juga, sesuai dengan semboyan

bangsa kita ter-cinta “Bhinneka Tunggal Ika”.

37

Siwa’ih, senjata langka dari Aceh.Salah satu dari sekian banyak koleksi senjata pak Hong Gie.

Page 38: JADE MAGAZINE Vol. 01

38

Family Car

Keluarga modern di Indonesia tidak terlepas dari kebutuhan akan kendaraan berupa mobil. Dulu mungkin mobil merupakan kebutuhan sekunder bahkan tersier, tapi kini

bagi beberapa orang, mobil sudah bisa dibilang kebutuhan primer juga.

Mobil Keluarga

Jade kali ini akan memaparkan se-dikit beberapa diantaranya Yang kami ulas disini adalah mobil ke-luarga yang mempunyai kapasitas

penumpang banyak, yaitu 7 sampai 8

penumpang, yang sering disebut MPV, multi purpose van. Meski memang mobil apapun itu, dapat saja disebut mobil keluarga selama peruntukannya lebih banyak untuk keluarga.

Daihatsu XeniaJumlah penumpang maksimal : 7Isi silinder : 1000cc dan 1300ccJenis bahan bakar : BensinKonsumsi bahan bakar : 1 : 9 - 1 : 15 *Transmisi : Manual dan otomatik Harga : 135-182juta-an

Suzuki ErtigaJumlah penumpang maksimal : 7Isi silinder : 1400ccJenis bahan bakar : BensinKonsumsi bahan bakar : 1 : 9 - 1 : 16 *Transmisi : Manual Harga : 143-170 juta-an

Nissan Grand LivinaJumlah penumpang maksimal : 7

Isi silinder : 1500cc dan 1800ccJenis bahan bakar : Bensin

Konsumsi bahan bakar : 1 : 7 - 1 : 17 *Transmisi : Manual dan otomatik

Harga : 162-245 juta-an

Kijang InnovaJumlah penumpang maksimal : 8Isi silinder : 2000cc Bensin dan 2500cc DieselJenis bahan bakar : Bensin dan DieselKonsumsi bahan bakar : 1 : 6 - 1 : 12 *Transmisi : Manual dan otomatikHarga : 184 - 306 juta-an

Toyota AvanzaJumlah penumpang maksimal : 7Isi silinder : 1300cc dan 1500ccJenis bahan bakar : BensinKonsumsi bahan bakar : 1 : 9 - 1 : 13 *Transmisi : Manual dan otomatikHarga : 147-185 juta-an

1. Libatkan seluruh anggota keluarga termasuk si kecil dalam pemilihan. Namanya juga kendaraan keluarga, semua anggota keluarga harus merasa nyaman.

2. Cari informasi sebanyak mungkin tentang kendaraan yang akan dibeli. Bukan hanya spesifikasi kendaraan pada saat dibeli, tapi juga layanan purna jualnya. Kalau memungkinan cobalah jadi ang-gota milis dari beberapa klub otomotif yang ada.

3. Jangan terpaku dengan satu merek apalagi satu model. Kadang model dan merek yang awalnya tidak dipilih, tapi ternyata paling cocok dengan kebutuhan

4. Jangan terlalu percaya black campaign yang sering ada di internet, sebaliknya jangan terlalu per-caya omongan atau janji manis dari sales. Selalu minta bukti tertulis atas segala yang dijanjikan.

5. Jangan terpikat oleh pemaksaan halus yang dilakukan oleh sales. Sering dan umum sekali sales berkata bahwa diskon hanya berlaku saat itu, dan lain sebagainya. Intinya supaya calon pembeli segera memberikan tanda jadi atau pembayaran kepada sales yang bersangkutan. Padahal belum tentu harga atau hadiah yang diberikan paling baik.

6. TEST Drive. Ini hal yang wajib, dan boleh dilakukan berkali-kali. Kalau bisa bukan hanya pada mobil test drive yang disediakan. Tapi coba juga pada teman yang sudah pakai mobil tersebut.

Tips Ringan Memilih Kendaraan Keluarga

* Konsumsi bensin berdasarkan penggunaan terboros dan teririt, diambil dari berbagai sumber

Page 39: JADE MAGAZINE Vol. 01

Mobil Keluarga

Tentukan fitur apa saja yang diperlukan (kegunaan apa saja yang diperlukan)

Tentukan budget Pastikan layanan purna jualnya (garansi

dan lain sebagainya) Uji coba sebelum memastikan produk yang

akan dibeli Hubungi distributor resmi terlebih dahulu

untuk memastikan harga, kadang. mereka ada promo khusus sehingga kadang lebih menguntungkan.

Jangan terburu nafsu ingin yang paling dulu punya, semua barang elektronik pada akhirnya harganya akan turun. Kecuali memang kebutuhannya penting.

TIPS memilih gadget keluarga

Gadget Keluarga

Family gadget

Dalam keluarga modern di kota besar, kehadiran perangkat yang umum disebut “gadget” sudah sangat umum. Ada gadget yang lebih bersifat personal, seperti smart phone, ada pula yang lebih bersifat lebih ke keluarga. Jade kali memaparkan beberapa gadget yang biasanya dipakai bersama-sama, yang kami sebut “family gadget.”

Samsung Galaxy Tab 2Harga : 4,650 juta-an sampai 7,5 juta-anJaringan : 2G – 3G ; WifiDimensi : 256.7 x 175.3 x 8.6mmBerat : 565 gramLayar : WXGA TFT 1280 x 800 pixelUkuran layar : 10.1”Memori : 16/32/64 GB 1GB RAMKamera : Foto 3 MP with LED flash (back), 2MP (front)Video 720p @30fpsProsesor : Dual Core 1GHzBaterai : 70000mAhVideo Up to 9hMusic Up to 72h

Tabulet Tab 7” Z1SHarga : 800- 900ribu-an Jaringan : Wifi + modemDimensi : 185 x 121 x 8 mm Berat : 280 gramLayar : TFT WXGA, Ukuran layar : 7” Capacitive touchscreen 5 pointsMemori : 4 GB external micro sd up to 32GB, 512MB RAM DDR3, 512MB ROMKamera : VGAProsesor : Cortex A8 ARM 1.2 GHz up to 1.5GHz Baterai : Li 3000mAh

Smartfren Andromax Tab 7”Harga : 1,5 juta-an Jaringan : CDMA 2000i (selular) ; WifiDimensi : 199,5 x 126 x 10Berat : 370 gramLayar : TFT , 1024 x 600 pixelUkuran layar : 7”Memori : 4 GB Internal, 1024MB RAM, Micro SD up to 32GBKamera : Foto 2 MP (back), 2MP (front)Video 1080p @30fpsProsesor : 1GHz Cortex Baterai : Li 3000mAh

39Februari 2013

Apple Ipad 3Harga : 4 juta-an sampai 9 juta-anJaringan : 2G – 3G (selular) ; WifiDimensi : 241.2 x 185.7 x 9.4mmBerat : 662 gramLayar : LED, backlite TFT 16c, 1536 x 2048 pixelUkuran layar : 9,7”Memori : 16/32/64 GB 1GB RAM

Kamera : Foto 5 MP 2592 x 1944 pixel, autofocusVideo : 1080p @30fpsProsesor : Dual Core 1GHzBaterai : Li-Po 11.560mAhStandby Up to 720hNormal up to 10h

Acer Iconia W7Harga : 7,5- 10 juta-an Jaringan : Wifi Dimensi : 0.5” x 11.6” x 7.5”Berat : 1,04 KgLayar : LED (1980 x 1080)Ukuran layar : 11.6” Memori : 64-128GB + storange 4GBKamera : 5MBProsesor : Intel Core i3- 337uBaterai : 4850 mAh Li-Po Up to 8h

Page 40: JADE MAGAZINE Vol. 01

40

Cipto Junaedy, salah seorang penulis buku best seller terbitan salah satu pener-bit ternama di tanah air,

inspirasi kita kali ini adalah bukan hanya karena dia sudah berhasil mencukupi kebutuhan rumah untuk keluarganya, tapi memang beliau itu-lah salah satu yang menginspirasi ba-

nyak keluarga untuk memiliki rumah sendiri.

Membuat janji untuk sekedar ber-bincang dengan penulis dan juga trainer sekelas Cipto Junaedy, tidak terlalu sulit. Sebab Cipto kalau menu-rut saya pribadi, adalah orang yang ra-mah dan supel. Namun untuk benar- benar bertemu di waktu yang dijanjikan

itu lain cerita. Kami membuat janji pukul 21.00 di

hari kerja, dimana umumnya di wak-tu tersebut banyak orang sudah tidak berada di kantor, banyak yang sudah menggunakannya untuk beristirahat di rumah. Tidak demikian halnya de-ngan Cipto. Di jam tersebut seminar yang di adakan oleh team-nya secara jadwal seharusnya baru saja selesai. Namun ternyata seminar belum juga selesai, bahkan Cipto sendiri belum datang. Keterlambatannya cukup ber-alasan, sebab ternyata cukup banyak murid privatnya yang berkonsultasi hari itu. Jadilah kami baru bisa ber-bincang-bincang ketika hampir men-

Apa kebutuhan dari keluarga yang paling umum? Selain sandang dan pangan, salah satu kebutuhan pokok lainnya adalah “papan” yang diterjemahkan dalam bahasa masa kini adalah “rumah”.

Pengarang: Beli Rumah, Tanpa Uang, Tanpa KPR

Cipto Junaedy

Page 41: JADE MAGAZINE Vol. 01

HaPPy Family

jelang tengah malam.Bisa dibayangkan betapa super

sibuknya, padahal beliau adalah manusia biasa yang mempunyai ke-luarga sebagaimana lazimnya.

Cipto Junaedy, yang dilahirkan 38 tahun yang lalu, sudah menikah dan mempunyai tiga orang anak, Kevin 12 tahun, Apple 10 tahun dan yang paling kecil Christopher yang baru berusia 5 tahun. Itulah kelu-arga “kecil” nya. Sebab bagi Cip-to, seluruh muridnya adalah juga keluarganya.

Bagi orang biasa dengan kesi-bukan seperti diceritakan di atas, tentu cukup sulit untuk membagi waktu bagi keluarga. Hobby Cipto agak unik, bukan hobby olah raga ataupun kegiatan lainnya, tapi hob-by Cipto adalah “melayani” orang, berkumpul bersama dalam acara--acara gathering seperti makan- makan dan lain sebagainya. Yang tentunya dalam acara-acara terse-but tidak diharamkan untuk menga-jak anggota keluarga. Terbukti pada acara gathering malam itu Cipto

yang didampingi istri, juga membawa si

kecil Christopher. Dan tampak dia begitu enerjik, pertanda dia-pun menyukai acara-

-acara seperti itu. Banyak motivator yang

hanya pandai bicara di depan umum, tanpa je-las pendidikan dan track recordnya. Lain halnya de-ngan Cipto yang merupakan wisudawan terbaik yang me-raih predikat cum laude dari Universitas Surabaya. Dia juga bukan kacang lupa kulitnya, saat ini Cipto masih menjabat sebagai pembina dari FENC (Faculty Economics Networking Community), dimana Cipto juga sebagai salah satu pendirinya.

Selain “mematahkan” ber-bagai hal yang berhubun-gan dengan pembelian rumah, Cipto juga mema-tahkan hal yang kadang bagi sebagian orang bis-nis dianggap tabu. Cipto mempu nyai pengalaman se lama 14 tahun seba-gai top management dan mengatur 14 perusahaan dalam group. Terbukti ang-ka 4-pun berhasil d i p a t a h k a n n ya dari yang artinya mati menjadi angka kebe-runtungan.

Dengan segala keberha-silannya kami mengang-katnya sebagai salah satu “Keluarga Bahagia” pilihan Jade untuk edisi kali ini. Semoga Keluarga Pak Cipto tetap selalu berbahagia dan yang paling terpenting adalah

membahagiakan keluarga--keluarga lainnya, khu-

susnya untuk memi-liki rumah sesuai

dengan jum-lah anak.

Beberapa buku karangan Cipto Junaedy, yang sudah diterbitkan oleh Gramedia. Buku-bukunya bukan hanya menghiasi etalase toko, tapi sudah dicetak berulang kali. Bahkan ada yang dicetak ulang satu

minggu setelah bukunya terbit.Buku-bukunya adalah Strategi Membeli

Banyak Properti Tanpa Uang Tanpa KPR Ngga Perlu Nunggu Harga Miring, 6 Bulan Bisa beli Properti Kontan! Tanpa Uang Tanpa KPR Ngga Perlu Nunggu Harga

Miring, dan Strategi Membeli Bisnis Franchise Tanpa Uang Tanpa

Utang. Dan yang paling baru yang dapat

didapatkan dalam bentuk e-book, yaitu

Stategi Membeli Ruko Tanpa Uang Dan Tanpa

Hutang.Semua bukunya bukan

berisi teori semata, tapi sudah dipraktekan oleh banyak orang,

yang testimoninya juga dimuat. Dengan membaca buku tersebut,

diharapkan bisa membuat orang terinspirasi, atau bagi yang agak sulit

mencernanya, bisa juga ikut dalam seminar yang reguler diadakan. Untuk seminar awal

diberikan oleh Cipto Junaidy secara gratis.

Februari 2013 41

Page 42: JADE MAGAZINE Vol. 01

42

Rumah KebunDi Jakarta

tidak lazim kalau orang

membuat rumah kebun, karena harga

tanah yang mahal.

Pengertian rumah kebun adalah ru-mah yang diba-ngun di atas tanah

yang pemakaiannya tidak le-bih dari 30% luas tanah. Na-mun bukan mustahil kalau ada orang yang memban-gun rumah kebun di Jakar-ta, tepatnya di Pantai Indah Kapuk. Adalah Tadeus se-orang pengusaha elektronik yang merencanakan sebuah rumah kebun. Tadeus me-

mang dikenal sebagai sosok yang menyukai tanaman ke-ras, ter utama pohon buah- buahan seperti; mangga, nangka, cempedak, dan jam-bu air. Nah di atas tanah 710 meter pesegi Tadeus mem-bangun rumah kebunnya. Diambil model rumah coun-try berpadu dengan rumah mediterania. Luas bangunan hanya 300 meter pesegi dan luas pijakan tanahnya hanya 200 meter persegi jadi malah

kurang dari 30% tanah yang dipakai untuk bangunan. Selain kebun sebagian ta-nahnya dipakai untuk kolam ikan dan tebing air terjun se-hingga menambah keasrian. Tadeus juga memelihara marmut dan lemur yang dile-pas di kebun dengan bebas– membuat rumah kebun ini seperti rumah di tepi hutan. Bagi pecinta lingkungan i ni-lah istana sesungguhnya. - Amien.

Home sWeet Home

Page 43: JADE MAGAZINE Vol. 01

43Februari 2013

Di bagian depan dan sisi kanannya berupa kebun.

Juga di belakang dibuat kolam ikan dan air terjun lalu sisa tanah seluas 220 meter persegi dijadikan kebun buah.

Rumah ini terlihat asri dan minimalis.

Ruang makan yang luas

dan terang karena banyak

jendela.

Page 44: JADE MAGAZINE Vol. 01

44

Babi Pete Kecap

Wongsan Cah Fumak

- 1/2 kg Daging Babi- 1 buah Pete- 1/2 kg Sancam- 5 siung bawang putih- 3 jari kencur- 2 buah Pekak

- Kecap secukupnya- Merica butir secukupnya- Garam secukupnya- Air panas- Minyak Goreng untuk menumis

1. Didihkan air2. Cuci bersih daging babi dan sancam. Potong sesuai selera, jangan terlalu tipis.3. Haluskan bawang putih, kencur, merica butir, sedikit garam.4. Panaskan minyak goreng, tumis bawang putih yang sudah dihaluskan.5. Tumis hingga harum, masukkan potongan daging babi, pete dan sancam.

6. Tumis hingga daging setengah matang.7. Masukkan air panas.8. Beri Garam, bumbu masak, penyedap masak, merica, kecap manis, pekak.9. Sesekali di aduk.10. Masak hingga air berkurang 1/2 nya, untuk mendapatkan sari dari daging.11. Jika kuah nya kurang dapat ditambah air panas.- Angkat dan sajikan.

Bahan-bahan:

Cara Memasak:

- Bawang putih Utuh - Bumbu: garam, gula, msg - Tape merah - Belut air tawar

- Daun Selada - Pati jagung - Minyak goreng

1. Kupas bawang putih utuh. Jangan memotong, melainkan menghancurkannya datar.2. Bersihkan belut dan campur dengan pati jagung. Taruh sedikit bumbu. Goreng belut, belut pastikan tidak basah.3. Dalam wajan goreng, panaskan minyak. Ketika panas, masukkan bawang putih diratakan dan digoreng mereka sampai coklat kemudian dimasukkan ke dalam kaset

merah dan diikuti dengan sayuran.4. Tumis sayuran masukkan tape merah dalam sayuran (beri sedikit air). Masukkan bumbu sesuai dengan selera Anda (garam, gula dan MSG). Tumis untuk sementara waktu tetapi mulai untuk menurunkan panas Anda. Terakhir dimasukkan belut goreng dan tumis lagi sehingga tercampur dengan sayuran.

Om Hernandi: Wah masakan chief Asiong benar cocok di lidah gua. Rasa gurih kuah ini pete kecap bertahan lama. Pilihan petenya mantap tidak terlalu tua maupun muda. Jadi kagak terlalu bikin napas bau pete.

Om Hernandi: Masakan Si Asiong dan Urip maknyos. Pilihan lindung (wongsan) jangan terlalu muda (kecil) atau terlalu tua (keras). Sayuran fumak yang bikin ini masakan sedap.

Cici Evelyn: Kombinasi wangi daun bawang dan buah pete berimbang. Asyik tapi jangan makan di malam minggu, pacar gua kasihan kebauan pete.

Cici Evelyn: Gua setuju dengan tante Liana. Mulanya coba sedikit, eh ketagihan - daun fumaknya membikin lezat.

Tante Liana: Memang enak sih masakannya - cuma saya tidak berani makan petenya. Tetapi racikan masakannya boleh dikasih jempol.

Tante Liana: Sebetulnya saya tidak terlalu suka. Tapi begitu coba sedikit - kok enak ya.

Koko Hanhan: Baru kali ini ada pete kecap yang racikannya pas, enak dah.

Koko Hanhan: Aduh makan lindung. Gua sih suka tapi entar malam bagaimana yah? Gua kan masih singel..he..he..

Bahan-bahan:

Cara Memasak:

Rumah Makan Saudara0812 99 514870813 852 0909 5

Chef : Asiong Urip

Page 45: JADE MAGAZINE Vol. 01

45Februari 2013

Sapi Cah KailanSam

Kipti Cah

- 400 gram daging sapi has dalam- 600 gram kailan muda- 3 siung bawang putih- 1 buah bawang bombay sendok the soda kue- 4 sendok makan kecap ikan

sendok the lada bubuk- 2 sendok makan tepung sagu- 4 sendok makan kecap inggris- 1 sendok makan gula pasir sendok the garam- 4 sendok makan minyak goreng

1. Bersihkan, iris tipis daging sapi melintang seratnya. Sisihkan.2. Bersihkan, potong-potong kailan sebesar 3 cm, rebus dan tiriskan.3. Bersihkan, memarkan bawang putih. Sisihkan.4. Bersihkan, iris bawang bombay memanjang. Sisihkan.5. Campur rata soda kue, kecap ikan, lada bubuk, dan tepung sagu. Masukkan daging sapi, aduk rata, biarkan selama 1 jam. Sisihkan.6. Goreng daging sapi dalam

minyak panas dan banyak hingga matang. Tiriskan.7. Panaskan 2 sendok makan minyak goreng, tumis bawang putih dan bawang bombay hingga layu.8. Masukkan kecap inggris, gula, garam, dan air, aduk rata dan didihkan.9. Masukkan daging goreng tadi, aduk rata, masak hingga mendidih, angkat.10. Sajikan kailan di atas piring, siramkan tumisan daging di atasnya.

Bahan-bahan:

Cara Memasak:

- 500 gr Hunceng (usus ba), potong tipis- 5 buah hati ayam, potong- potong- 3 buah ampela, potong-potong- 100 gr sayur asin, potong-potong- 500 cc air + 1 sdt kaldu ayam

- 1 sdt garam- 1 sdt penyedap rasa, jika suka- 1 sdt lada bubuk- 3 siung bawang putih, cincang halus- 1 sdm, angcao- 2 cm jahe, iris-iris

1. Tumis bawang putih, hingga harum2. Rebus air kaldu hingga mendidih masukkan angcao, jahe, Hunceng (usus ba), hati ampela, sayur asin. Masak hingga meresap dan matang angkat3. Hidangkan

Om Hernandi: Wah betul maknyos. Si Asiong sama si Urip jago meramu dan masak. Sayuran kailannya masih segar tapi lunak digigitnya. Gua paling sebal kalau dikasih batang kailan tua, alot!

Om Hernandi: Gua sebetulnya kurang suka hunceng (usus ba) tapi ini kali gua coba ternyata cukup empuk, enak di lidah...tapi mesti jaga kolesterol.

Cici Evelyn: Hm..asyik gila baru menemukan masakan kailan yang seempuk ini...

Cici Evelyn: Ha..ha..gua sih sikat aja. Asyik, angconya berasa

Tante Liana: Iya kailannya empuk. Daging sapinya berasa. Ini diperlukan timing masak yang tepat.

Tante Liana: Saya kurang suka jeroan, saya cuman makan sayur dan kuahnya saja sudah enak

Koko Hanhan: Gua kurang suka makan sayur, tapi kali ini gua jadi suka. Itu loh kuahnya kental dan gurih

Koko Hanhan: Yup, makan jeroan? Nggak pantang sih. Racikan Samkipti chief Asiong buat gua lumayan enak.

Bahan-bahan:

Cara Memasak:

Chef : Asiong Urip

CUlinary

Page 46: JADE MAGAZINE Vol. 01

46

Roda Kehidupanreal story

Ketika saya sedang duduk di Taoyuan International Airport Taipei, menunggu pesawat transit yang be-

rangkat satu setengah jam kemudian, tiba tiba ada seorang gadis cantik mendekati saya yang sedang memba-ca majalah. “Ko, mau transit ke LA?” tanyanya berhati-hati. “Iya” jawab saya. “Boleh ngga saya nanti di imigrasi LA ber baris dekat ngko?” tanyanya lagi. Saya jadi curiga apakah gadis ini wanita nakal. “Kenapa?” tanya saya penasaran.

Dan dia mulai bercerita bahwa keda-tangannya ke Amerika untuk bekerja di sebuah perusahaan garmen milik orang Jakarta. oleh karena dia ku-rang lancar berbahasa Inggris, maka dia ingin saya dampingi. Lalu saya katakan bahwa di Amerika Serikat, orang yang sudah berumur di atas 18 tahun tidak boleh didampingi kalau diperiksa imigrasi bahkan suami iste-ri sekalipun. Namun penjelasan saya kurang memuaskannya, maka dia

mulai merayu. “Tolong dong ko, saya tidak bisa bahasa Inggris” imbaunya. Akhirnya saya mengalah “oke, saya dampingi tetapi kalau tidak boleh kamu harus usaha sendiri,” kata saya kepada gadis itu yang kemudian saya tahu bernama Linda. Mulai detik itu Linda duduk di sebelah saya. Dalam hati saya bersyukur, lagi kesepian di negeri orang, eh ada yang menema-ni, cantik lagi. Dia bercerita bahwa di jakarta dia tinggal berdua bersama ibunya yang sudah tua, sedang ayah-nya sudah 5 tahun meninggal. Dan 2 bulan silam ibunya turut meninggal -

jadi dia seorang diri maka dia berte-kad pergi mencari nafkah ke LA atas ajakan temannya yang sudah 2 tahun hidup disana.

Satu setengah jam terasa 5 menit kalau duduk berdampingan gadis cantik. Kami sempat bertukar no te-lepon. Ketika masuk pesawat kami duduk berjauhan sesuai nomor kur-si yang tercantum di boarding pass. Setelah tiba di LAX airport, Linda berbaris di depan saya. Ketika tiba giliran dia di interview oleh imigrasi Amerika Serikat, saya membesarkan hatinya supaya tenang. Dan dia ter-nyata berhasil lolos imigrasi tanpa bantuan saya sedikitpun. Setelah itu hubungan kami terputus.

Namun bulan silam terjadi kejutan, Linda menelepon saya; ternyata Lin-da sudah menikah dengan pengusaha Taiwan dan sudah berputra seorang. Kini hidupnya senang di San Fransis-co, Amerika Serikat. Hanya bertiga bersama suami dan anaknya. Pada-hal 3 tahun silam, peng hidupannya sangat miris. Itulah roda kehidupan, sebentar di atas, sebentar di bawah. Saya hanya berdoa semoga Tuhan memberkati Linda bersama keluarga-nya. Amin.

- Lukas Tan

Kejadian 3 tahun lalu ketika naik pesawat China Airlines dari jakarta menuju LA, stop over di Taipei.

Oke, sayadampingi tetapi

kalau tidak boleh kamu harus

usaha sendiri.

Page 47: JADE MAGAZINE Vol. 01
Page 48: JADE MAGAZINE Vol. 01

48

The Pinang Peranakan Mansion

Dear pembaca, pada liburan Lebaran silam,

kami (saya, isteri, dan anak bontot)

beranjangsana ke Penang (Malaysia) pakai

bus, berangkat dari Singapura.

Dengan biaya per orang S$ 45.- kami naik bus di terminal Golden Mi-

les. Berangkat pk 10.00 pagi dan melewati border Singapu-ra dan Malaysia (dua kali tu-run - naik), maka bus berjalan melalui labuh raya (jalan tol). Di sepanjang jalan labuh raya dari Johor Bahru ke Kuala Lumpur lalu ke Penang, pemandangan kiri kanan dipenuhi dengan pe-

pohonan yang hijau rimbun, se-bagian berupa kebun sawit dan sebagian lagi hutan perawan termasuk bukit bukitnya rim-bun pepohonan, jarang terlihat rumah. Ini bagusnya tata kota Malaysia yang melarang pen-gembang bikin rumah seenak-nya, sama sekali bukan karena populasi Malaysia lebih sedikit dari Indonesia. Di Malaysia hu-tan dan kebun dipelihara baik,

Page 49: JADE MAGAZINE Vol. 01

49Februari 2013

traVel

tidak boleh ada selingan rumah penduduk. Kalau di Jawa dan Batam saya lihat tata kotanya tidak berjalan sebagai mana me-stinya, di mana saja orang boleh bikin rumah bahkan ada satu dua rumah nyelip di antara perkebu-nan. Jarang saya melihat perke-bunan dan hutan semulus itu di Indonesia, bahkan di Sumatera dan Kalimantan!! Karena saya penyuka tanaman, maka perja-

lanan selama 11 jam tak terasa. Di dalam bus, kami berjumpa dengan teman seperjalanan dari Jakarta, namanya Mama Marry yang pergi ke Penang bersama suami dan puterinya untuk ber-obat. Melalui Mama Marry saya di kenalkan dengan ibu Ping ping, penyewa apartemen sehingga saya bisa bermalam di aparte-men yang biayanya cuma 50% dari hotel bintang 4 tapi fasilitas-

nya tidak kalah bagus.Esoknya saya menyewa mobil yang

drivernya seorang peranakan Penang, namanya Meng meng (di Penang banyak orang yang namanya berulang spt Ping ping, Meng meng, Cen cen, Kim kim, dsb). Empat jam perjalanan seharga 100 ring-git (setara Rp 300.000 an,-).

Mula pertama kami kunjungi The Pi-nang Peranakan Mansion yang berlokasi di Church Street.

Bangunan ini berwarna hijau, maka-nya sering juga dinamakan The Green Mansion yang dibangun oleh Chung Keng Kwee yang lahir di Guangdong pada tahun 1821 dalam masa peme-rintahan Manchu, kaisar Daoguang (1820 - 1850).

Page 50: JADE MAGAZINE Vol. 01

50

Di saat itu China lagi lemah, rak yat menderita kelaparan, maka ayahnya - Ching Hsie Fah dan saudaranya Chung Keng Seng merantau ke Nan-yang (Asia Tenggara) dan meninggal-kan Chung Keng Kwee yg masih kecil bersama ibunya.

Sampai tahun 1841 tiada berita dari ayah dan kakaknya, makanya sang ibu menyuruh Keng Kwee yang sudah dewasa mencari mereka di Nanyang, tepatnya Penang. Lalu Keng Kwee menemukan mereka di Larut, da-erah tambang per-ak di mana ayah dan kakaknya sudah menjadi saudagar pe-rak yang cukup kaya.

Chung Keng Kwee berjiwa usaha dan pe-mimpin yang hebat, dalam waktu 20 tahun (pada usia 40 tahun) Chung Keng Kwee sudah menjadi “god-father” di kalangan masyarakat asal Zengcheng di Larut dengan nama perkumpulan Hai San yg berbahasa Hakka.

Saingan Hai San adalah perkumpul-an Ghee Hin yang anggotanya warga asal Huizhou. Seperti film Godfather

Hongkong era Kolonial, di Penang juga sama bobrok dan kejamnya.

Pada tahun 1861 terjadi perang antar geng di Larut - pakai golok, sa-murai, bahkan senapan locok. Perang antar geng ini terjadi berkali kali dan dimenangkan oleh per-kumpulan Hai San di bawah pimpi-nan godfather Chung Keng

K w e e seorang yg te-

gas dan pem-berani sehingga

akhirnya oleh peme-rintah kolonial Inggris dia

diangkat menjadi Kapitan yang membawahi masyarakat Tionghoa di Penang.

Secara resmi Keng Kwee memili-ki dua isteri Tionghoa dan beberapa isteri tidak resmi dari suku Melayu. Dari isteri Melayu inilah lahir war-ga peranakan Tionghoa Penang yang pakaian dan tradisinya mirip

Page 51: JADE MAGAZINE Vol. 01

51Februari 2013

peranak an Tionghoa di tanah Jawa.Di mana kaum wanitanya memakai kebaya atau baju kurung

dan kain sarong (kain batik). Sedang kaum prianya pakai baju twi-kim yang mirip baju koko.

Chung Thye Phin adalah putera Chung Keng Kwee yang lahir pada tahun 1879. Thye Phin mengikuti jejak ayahnya menjadi pebisnis yang sukses antara lain di bidang tambang perak dan perkebunan.

Thye Phin memiliki sejumlah rumah untuk sejumlah isterinya yang bersuku Tionghoa dan Melayu.

Salah satu rumahnya menjadi restoran & hotel Shanghai dan adalagi Villa Relau sebagai rumah pertama di Penang yang punya kolam renang dan taman luas.

Thye Phin meninggal pada tahun 1935 dan dia adalah kapitan Tionghoa Penang terakhir.

The Green Mansion resmi dibuka untuk umum pada tahun 2004. Peter Soong adalah hartawan yang mendonatur 21 juta Ringgit (Rp 60 miliaran) dengan perincian 4 juta Ringgit untuk membeli ru-mah aslinya, 2 juta Ringgit biaya renovasi dan 15 juta Ringgit untuk membeli berbagai benda seni untuk memenuhi tiap ruang.

Jadi barang dan meubel yang ada di Green Man-sion bukanlah barang aslinya, tetapi benda seni lain yang dibuat matching dengan kondisi tiap ruang.

Bulan depan akan saya buat laporan perjalanan ke The Blue Mansion milik Chong Fatt Tze.

Salam persaudaraan per-anakan.

Page 52: JADE MAGAZINE Vol. 01

52

Gebetan di Hari SinciaKeluargaku baru pindah ke Kelapa Gading Jakarta Utara dari Bandung. Berhubung usaha ayahku di bidang tekstil babak belur dihajar produk buatan Chungkwo – terpaksa deh ganti haluan jadi pengusaha butik.

Masalahnya aku bukannya pe-muda lebay, agak

susah mengaitkan bisnis butik dengan sifatku yang terlalu macho. Aku masih ingat hari itu Minggu 18 Desember 2011, baru aku duduk istirahat di bawah pohon mangga halaman rumah baruku di jalan Ke-lapa Dua, Kelapa Gading sehabis menurunkan sofa dari truk Fuso, yang berat-nya minta ampun. Ternyata bukan pekerjaan mudah pindah rumah apalagi dari kota berjauhan. Hanya pe-rabot dan furniture mahal yang kami bawa pindah sisanya dibiarkan di rumah

lama untuk bonus pembe-linya. Angin sepoy sepoy di senja hari sedikit meng-hiburku, mataku mene-rawang ke jalan raya. Ru-panya Kelapa Gading juga padat kendaraan seperti di Bandung. Ketika aku meng-alihkan pandangan, mataku bertabrakan dengan sosok bidadari – ya bidadari!! Bodinya perfek banget, pinggangnya langsing, da-danya membusung dibalut kaos ketat berwarna pink dan bokongnya begitu in-dah berbalut celana hot pan biru tua. Dan kakinya yang mulus putih sangat jenjang dengan betis yang bunting padi. Wajahnya?

sHort story

Page 53: JADE MAGAZINE Vol. 01

53Februari 2013

Jangan ditanya! Perfek abis. Matanya bagaikan bintang kejora dengan alis yang hi-tam melengkung bak pelangi. Hidungnya? Cukup mancung untuk ukuran asia dan bibirnya merekah bak buah delima – itu kata Pujangga Baru. Selagi aku ternganga melihat keindahan mahluk bidadari, eh dia juga menatapku. Sebentar saja dia langsung berjalan cepat melin-tasi rumahku. Aku berdiri dan mengintip kemana dia pergi. Ternyata oh ternyata dia itu tetanggaku, rumahnya cuma terpisah tiga rumah dari rumah baruku.

---------oOo---------Melalui adikku, Jimmy yang

baru kelas 1 SMP yang nakal-nya minta ampun aku diberi info kalau nama gadis tetang-gaku itu Nancy – itupun setelah aku beri dia Rp 20 ribu sebagai informan, terlalu!

Aku mencari akal bagai-mana cara menemui Nancy. Acapkali ketika tidak ada lem-bur, aku suka duduk di teras depan rumah di petang hari, tujuannya hanya untuk me-nemui Nancy kalau kalau dia melintas di depan rumah. Su-dah dua belas petang aku du-duk di teras depan namun tak sekalipun Nancy melewati de-pan rumahku. Hingga petang ke 13 ketika aku duduk sam-bil cemas cemas harap...tiba tiba aku melihat Nancy. Kali ini dengan atasan blouse ketat lengan pendek warna biru laut dan rok span ketat warna biru tua – rambutnya disanggul ke atas - kelihatan segar sekali! Hatiku berdegub kencang dag..dig..dug.. Bagaimana caranya? Apakah aku harus berlari dan menyodorkan tangan di jala-nan? Ah, konyol sekali. Atau

aku harus berlaga melewatinya dan bersenggolan? Ah itu mah lucu. Selagi aku berdiri sambil berpikir, ternyata Nancy sudah melintasi rumahku. Bego!! aku memaki diri sendiri, betapa pengecutnya aku menghada-pi mahluk mungil itu. Padahal aku ini jago berantem di SMA, si Gultom yang badannya tinggi besar saja berani aku tantang berkelahi, tapi dengan Nancy yang lembut itu aku letoy!! Aku tertunduk lesu di kursi hampir satu jam lamanya ke-tika itu ibuku menghampiriku.

“Steve, ikut mama ke tante Linda yuk!,” tegur ibuku. Bia-sanya 95% aku jawab “malas ah”. Tapi kali ini entah me-ngapa aku agak bersemangat. “Di mana rumahnya, mam?” tanyaku. “Itu, tiga rumah di kiri rumah kita,” jawab ibuku. Byuur....seakan aku disiram air dingin. “Ayo mam aku antar,” jawabku penuh semangat yang membuat ibuku heran. Tujuan ibuku ke rumah tante Linda sekadar soan-soanan sebagai penghuni baru terhadap isteri Ketua RT.

---------oOo---------Kami diterima dengan ra-

mah oleh tante Linda. Kudapan kue dan minuman dingin disaji-kan namun yang membawanya pembantu. Tadinya aku ber-harap Nancy keluar ikut ber-gabung kongkow. Tapi sudah hampir 30 menit, Nancy tidak terlihat batang hidungnya yang mancung. Aku berpikir bagai-mana caranya menanyakan Nancy langsung pada ibunya? Kebetulan tante Linda berta-nya padaku “Masih kuliah ya Steve?” Ini kesempatan pikirku, “Tidak tante, bantuin papa buka butik,” jawabku. Lalu aku lan-jutkan “Kemarin ini saya lihat

Page 54: JADE MAGAZINE Vol. 01

54

anak tante Nancy, apakah masih kuliah?” tanyaku memancing yang membuat ibu-ku menatapku heran, kenapa aku me-ngenal anaknya tante Linda. “Oh Steve kenal ya? Iya dia masih sekolah, sebentar tante panggil “ jawab tante Linda yang membuatku melonjak gembira. Tante Linda lalu masuk ke dalam, hatiku ber-degub kencang dag..dig..dug. Rupanya tidak percuma aku mengantar ibuku ke rumah tante Linda, pucuk dicinta ulam tiba, kata hatiku bersenandung merdu. Aku agak gelisah, menantikan Nancy sebentar sebentar menggosok telapak tangan yang berkeringat – kelakuanku menambah heran ibuku. “Nah ini Nan-cy,” kata tante Linda sambil menggan-deng anak perempuan seusia 8 tahun. “Ayo Nancy kenalan ini ibu Martha dan ini koko Steve,” ujar tante Linda sambil mengangkat tangan anak perempuan itu malu malu supaya berjabatan denganku. Oh ala, betapa malunya aku merindukan gadis remaja yang jebul gadis ingusan! Rupanya tante Linda terlambat punya

anak. Setelah menikah 15 tahun baru lahir Nancy anak tunggalnya. Jadi sia-pa gadis manis yang suka bertandang ke rumah tante Linda? Entah mengapa tenggorokanku tersumbat, tidak berani menanyakannya. “Malam Sincia nan-ti datang ya, kami adakan perjamuan,” kata tante Linda ketika mengantar kami pulang.

-----------oOo---------Suami tante Linda, om Rachmat ada-

lah pejabat Ketua RT yang kami segani, jadi kami sungkan kalau tidak memenu-hi undangan keluarga mereka. Makanya di malam Sincia 22 Januari 2012, ibuku, aku, dan adikku Jimmy pergi memenuhi undangan tante Linda. Sedang ayahku tidak ikut karena diundang Sinciahan di Guangzhou, China oleh rekan bisnis-nya. Suasana rumah tante Linda agak beda, dihiasi dengan beragam ornamen Sincia seperti lampion, uang emas, bu-nga botan dan manisan khas Sincia me-menuhi meja. Adikku Jimmy, anak yang gampang bergaul, sebentar saja sudah

asyik dengan teman te-man barunya menyulut petasan di halaman dalam rumah tante Linda yang luas. Cukup ba nyak yang hadir sekitar 60 an orang, mataku nanar mencari--cari apakah si bidadari turut diundang dan hadir dalam perayaan malam Sincia ini? Meskipun ba-nyak makanan dan orang orang ramah menyapaku namun hatiku terasa sepi, tiada sema ngat gembira, melainkan diliputi kece-masan. Ibuku menggan-deng aku dan menyuruh-ku mengambil makanan dan minuman – namun aku menanggapinya tan-pa gairah yang membuat ibuku heran, sebab seta-hu beliau aku paling suka makan-minum. Lagu lagu klasik China mengalun merdu namun tak mam-

pu menghiburku. Ketika aku tercenung lesu, tiba tiba sesosok bidadari yang aku rindu setengah mati hadir di dalam ru-ang keluarga ini. Tante Linda menyam-butnya hangat sambil berujar; “Yenny, tante kira kamu tidak datang,”. Rupanya oh rupanya – si bidadari bernama Yen-ny!! Malam itu Yenny manis sekali pa-kai baju cheongsam merah keemasan dengan dua sanggul mungil kiri-kanan, ah seperti permaisuri dynasti Tiongkok. Yenny datang bersama ibunya, tante Giok. Belakangan aku tahu kalau Yenny sering ke rumah tante Linda karena ada hubungan bisnis kuliner, ibunya Yenny join bersama tante Linda buka restoran “Peranakan Tionghoa” di Pantai Indah Kapuk. Dan sungguh Tuhan member-kati aku malam itu, sebab ibunya Yenny, tante Giok ternyata teman akrab sekolah ibuku di SMA Bandung. Makanya ibuku dan ibu Yenny segera saja akrab me-ngobrol sebagai dua sahabat yang lama tak berjumpa. “Eh kita belum saling ke-nalkan anak kita,” sergah ibuku ke tante Giok yang karena keasyikan mengobrol, melupakan kami berdua. “Ini Steve anak tante,” ujar ibuku yang disambut oleh tante Giok “Ini Yenny anak tante,”. Dan kami saling berjabatan tangan. Ha..ha.. ibuku dan tante Giok tertawa entah apa yang ditertawakan. “Giok, anak kamu sudah punya pacar?” tanya ibuku tan-pa malu kepada tante Giok. “Belum, si Steve?” tanya tante Giok. “Juga belum” kata ibuku. “Ayo kita besanan Giok” ja-wab ibuku kepada tante Giok. “Ok, boleh saja ce-em asalkan mereka juga setuju’” guyon tante Giok sambil tertawa. Aku dan Yenny tersipu malu, wajah Yenny merona merah, akupun terasa hangat di wajahku. Sungguh malam Tahun Baru Imlek 2012 tahun keberuntunganku, sebab Yenny tidak menolak aku pacari dan tepat setahun setelahnya, di bulan Februari ini, sehabis Sincia 2013 aku dan Yenny sepakat untuk menikah dan me-mulai hidup baru.. Doakan ya, semoga pernikahan kami berjalan mulus terhin-dar dari segala halangan.

- Jakarta, Januari 2013, Tadeus

Page 55: JADE MAGAZINE Vol. 01

55

Bila ada masalah dan untuk mendapatkan pencerahan

dari Mpek Go Su, kirimkan pertanyaan melalui e-mail:

[email protected]

Cocok Tidak?

Mpek, saya dari suku Hokkian punya pacar dari suku Khe asal Jambi. Kira kira cocok tidak? Apakah masakannya

berbeda? Bagaimana menurut pendapat mpek?

- Martin Sutanto, Jak-Ut.

Martin, menurut mpek kalau lu suka sama suka, sikat aja deh. Mpek punya keponakan malah ada yang kawin sama suku

Batak, Jawa, dan Manado. Sekarang mpek lihat agama yang lebih berperan dalam menentukan perkawinan bukan lagi suku. Cuma sayangnya Martin tidak kasih tau apa lu orang berdua satu agama? Kalau satu agama ya jadikan aja. Beda masakan? Tentu adalah ya. Hokkian suka babi cin, khe suka babi hong. Dua dua sama enaknya he..he..

Sampai Kapan Punya Rumah?

Mpek, saya bohwat banget dari lahir sampai umur 42 tahun belum punya rumah sendiri. Harga rumah

sekarang aujubilah miliaran. Kenapa ya pemerintah tidak meregulasi harga rumah? Apakah dibiarkan harga rumah naik sesukanya? Sampai kapan bisa punya rumah? Kayaknya 100 tahun kerja juga tidak terbeli? Tahu mpek caranya?

- Gunawan T.

He..he..mpek juga bingung.. Kok ada saja yang beli ruko 10 M. Mau jualan apa coba? Yang untungnya (bukan omzet)

150 juta perbulan? Kapan tuh ruko pulang modal? Kalau lu mau punya rumah sendiri tanpa uang tanpa kpr nah lu tanya pak Cipto Junaedi - dia ahlinya tuh tapi

berhasil tidaknya juga bergantung pada kepunsuan lu. Sebaiknya memang punya rumah sendiri jangan selalu bergelayut sama orang tua.

Rumah Hadap Timur

Mau tanya mpek - saya naksir rumah hadap timur di daerah Depok, satu lagi hadap barat di daerah Cibubur. Mana

yang paling baik dari ilmu feng shui? Mumpung keduanya belum dikasih tanda jadi.

- Ridwan Nur, Jak-Sel

Rumah hadap timur pasti bagus. Tiap pagi lu orang bisa jemur diri sehingga mendapatkan kebugaran badan. Nah kalau yg hadap barat juga bagus tiap sore lu bisa jemur pakaian sampai kering sehingga pakaian lu kagak bau apek!

Q & a

Februari 2013

Anak SayaSuka Dokter

Mpek Go Su yang baik, saya mau tanya - anak perempuan saya, Lisa berumur 8 tahun masih duduk sekolah dasar kelas 3. Saya ini bekas model fashion - saya

ingin arahkan anak saya jadi model fashion juga. Badan Lisa bongsor dan wajahnya cantik, cocok kalau jadi model berjalan di catwalk. Tapi sepertinya dunia fashion tidak menarik bagi dia. Lisa lebih senang jadi dokter. Sering main dokter2an sama bonekanya. Saya tau mpek jago di segala bidang. Mohon petunjuknya bagaimana caranya supaya dia menyukai dunia fashion.

- Maria Lie, Jak-Bar

He..he..sejak kapan mpek punya jengger dan taji? Kok disebut jago? Begini

Maria, berilah kebebasan buat anak lu mau jadi apa seturut hatinya. Jadi dokter juga boleh,

kantongnya tebal. Kalau lu dah tua punya anak

perempuan jadi dokter kan enak berobat gratis? He..he..Tapi kalau lu ngotot tuh anak mesti jadi model

ya coba aja ajak dia nonton acara fashion. Seumpama besi tumpul kalau diasah setiap hari akan tajam juga, betul

kagak? Nah mulai sekarang lu ajak deh dia. Semoga berhasil cita cita lu.

Page 56: JADE MAGAZINE Vol. 01

56

Aku lahir di desa Mandor, Kalimantan Barat dua puluh tahun yang lalu. Aku berasal dari keluarga pas-pasan. Ayahku seorang mandor kebun jeruk dan ibuku seorang ibu rumah tangga sederhana. Kami tiga bersaudara, semua wanita.

Namaku Leonny (nama sama-ran), anak bungsu, cici ku Sanny dan Venny dan sejak SMP kelas 3 aku ikut cici

tertua Venny tinggal di Pantai Mutiara, Jakarta Utara. Di antara kedua cici ku, Venny yang paling makmur, itu sebab-nya aku ikut keluarga mereka. Cihu (suami Venny) bernama Hendra dia seorang pengusaha (kontraktor) bangu-nan bertingkat.

Walaupun Hendra kaya raya, dia ti-dak angkuh terhadap siapa saja terma-suk kepada keluargaku yang miskin. Aku berterima kasih pada mereka karena sudah menampung aku dan membiayai aku kuliah hingga sekarang. Untuk membalas budi kebaikan mere-ka aku membantu suster mengawasi dua keponakanku yang masih duduk di SD kelas 4 dan kelas 1.

Aku menyayangi kedua keponakan-ku sepenuh hati. Mengawasi kedua sus ter yang merawat mereka karena aku khawatir kalau suster tersebut ber-tindak kasar, seperti yang pernah aku lihat di youtube.

Suatu hari terjadi peristiwa yang me-robah perjalanan hidupku. Aku ingat ketika itu pertengahan Juni 2012 seki-tar pk 9.00, aku sedang libur kuliah dan hendak mandi pagi. Namun kran air di bathtube macet sehingga aku urung mandi karena air tak keluar. Kebetulan

cici ku, Venny masih ada di kamarnya sedang berias untuk pergi ke tokonya di ITC Mangga Dua. Sedang cihu ku sudah berangkat kerja sejak pk 7.00 ke kantornya di kawasan Sudirman. Aku minta izin memakai kamar mandi ka-rena kran di kamarku macet.

Sambil berias Venny mengizinkan aku mandi. Ketika akan pergi, Ven-ny mengetuk pintu kamar mandi dan berkata ”Cici pergi dulu” lalu aku men-dengar pintu kamar tidur ditutup. Aku biasa mandi agak lama, lebih dari se-tengah jam. Usai mandi dengan ber-balut sehelai handuk, aku keluar dari kamar mandi melewati kamar tidur Venny. Aku melihat pintu lemari ter-buka, aku menduga Venny kembali pulang (aku tak dapat melihat siapa di balik pintu lemari). Seraya mendorong pintu lemari aku bertanya, ”Ada yang terlupa ci Venny?” Betapa terkejutnya

aku ternyata cihu aku Hendra berada di balik pintu lemari sedang mencari sesuatu. ”Iya aku sedang mencari surat IMB” jawabnya sambil memalingkan wajahnya ke arahku.

”Kamu habis mandi?” tanya Hendra, tampak dia terkesima melihat keadaan-ku. Dia menatapku dengan mata berbi-nar nakal dan aku mengangguk seraya menjelaskan kalau kran di kamarku macet. Ketika aku beranjak mau keluar. Hendra menahanku. ”Leonny, lihat apa ini?” Kata Hendra sambil mengelu-arkan kotak kecil dari sakunya.” Besok kamu ultah, ini kadonya” kata Hendra lagi seraya me-megang cincin bermata berlian. ”Ayo coba,” ujar-nya. Selanjutnya Hendra memegang tangan kiriku dan memasukkan cincin itu ke jari manisku. Tetapi ternyata cincin itu longgar sehingga sewaktu tanganku terku-lai, cincin itu terjatuh ke lantai. Ketika aku membungkuk ingin mengambil-nya, handuk yang aku pakai melorot sehingga kedua buah dadaku

Cihu Menodai Aku

Aku merasa sebagai orang berdosa yang membalas kebaikan

Venny dengan perselingkuhan yang

memalukan.

Page 57: JADE MAGAZINE Vol. 01

trUe story

terbuka. Melihat kejadian tersebut Hendra seakan kerasukan setan dia memegang kedua tanganku dan me-nindihku ke atas pembaringan. Meski aku memohon supaya dia menghen-tikan perbuatannya - Hendra tak ber-

geming tetap melaksanakan kehendaknya. Ketika itu-

lah aku kehilang an kegadisanku. Aku menangis sedih dan Hendra menco-ba menghiburku dengan iming iming akan membelikan mobil baru supaya aku tidak perlu ikut Venny atau naik kendaraan umum kalau mau kuliah.

Malamnya, aku merasa risih dan malu ketika bertemu Venny makan bersama suaminya Hendra. Aku merasa sebagai

orang berdosa yang membalas kebai-kan Venny dengan perselingkuhan yang memalukan. Aku bertobat tidak ingin berdekatan dengan Hendra lagi. Namun aku merasa ada yang aneh di benak ini. Se-makin aku jauhi Hendra, sema-kin terbayang wajahnya yang memang tampan. Aku sering menangis kenapa bisa begini?

Pertahananku rapuh dan mulai saat

itu Hendra sering pu-lang siang hari ketika anak anak b e l u m pulang se-kolah dan Venny su-

dah berang-kat ke toko.

Kami melaku-kan lagi perbu-

atan maksiat itu berulang ulang. oh Tuhan me-

ngapa bisa begini? Mama Rossa to-long kasih masu-kan padaku apa yang harus aku lakukan? Aku tak

mau hidup berge-limang dosa begini.

Salam Leonny

Bila ada masalah dan untuk mendapatkan pencerahan dari Mama Rossa, kirimkan kisah dirimu dan pertanyaan melalui e-mail: [email protected]

57

MAMA RoSSA:

Nona Leonny itulah yang namanya ”kedagingan”. Artinya nikmat daging sudah merasuk ke nona punya badan. Ini memang sangat sulit untuk disudahi. Semakin menjauh semakin rindu. Semakin dipantang semakin kepingin.

Kalau terus terusan perbuatan ini dilakukan dan nona hamil maka sungguh menjadi perbuatan yang tak dapat dimaafkan oleh cici nona. Kalau nona gugurkan janin maka dosa akan berlipat ganda. Mama anjurkan supaya sementara ini Leonny pulang dulu ke kampung asal, barang sebulan dua bulan. Katakan pada orang tua nona dan Venny bahwa nona sedang liburan kuliah. Semoga dalam waktu itu nona bisa merenung dan memadamkan naf su kedagingan. Kalau kembali ke Jakarta sebaiknya nona kost dan alamat kost sementara jangan kasih tahu mereka. Katakan kalau kamu menghadapi ujian dan perlu konsentrasi. Hanya itu yang dapat mama nasehatkan. Semoga berhasil.

Mama Rossa

Februari 2013

Page 58: JADE MAGAZINE Vol. 01

58

Sering sekali kita berkata seperti itu. Bahkan ada juga iklan yang kata-

katanya mirip. Atau mung-kin malah sebenarnya kita yang tanpa sadar sudah terhip notis oleh iklan. Salah? Tidak juga. Tapi apa benar demikian?

Pertama kita bahas dulu yang “benar”. Untuk pe-nyakit-penyakit “ringan” banyak tersedia obat bebas yang beredar di pasaran. Tentunya obat-obatan ini telah lulus dari uji klinis, sehingga di-perbolehkan untuk di jual bebas. Jadi untuk penggunaan tertentu dan jum-lah tertentu tidak akan banyak berefek samping bagi tubuh kita.

obat bebas yang paling umum di temui adalah obat untuk mengura ngi atau menghilangkan rasa sakit obat fflu-pun biasanya di dalam kandung-annya ada pereda rasa sakit. obat yang berfungsi sebagai penahan atau pereda sakit, sesungguhnya tidak menyem-buhkan penyakitnya, tapi lebih ke arah “menipu syaraf” yang melapor ke otak kita dengan memberi laporan seolah--olah kita tidak sakit. Kalau hanya “me-nipu”, tentunya sehabis efek obat habis, maka kita tentunya akan sakit lagi. Akan tetapi umumnya yang terjadi kita

menjadi sembuh. Apa itu berarti obat-nya me nyembuhkan? Tidak juga. Tubuh kita ini diciptakan Tuhan dengan sa-ngat luar biasa. Tubuh dirancang untuk menyembuhkan diri sendiri, dirancang untuk bisa menggantikan sel-sel yang rusak. Tapi untuk tujuan tersebut, yang pertama pikiran harus tenang. Kalau “rasa sakit” ada, sulit untuk tenang, maka itulah yang harus dihilangkan lebih dahulu. Jadi dengan minum obat pereda rasa sakit dan juga tetap makan makanan yang bergizi tubuh kita dapat memulihkan keadaannya.

Yang kedua adalah yang “salah”. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang sangat spesial. Setiap manusia punya perbedaan. Jadi penanganan terhadap manusia belum tentu sama, meski ter-

lihat sekilas penyakitnya sama. Untuk penyakit yang agak serius dan diatasnya, tidak bisa semba-rangan kita menentukan obat yang perlu digunakan. Meski penyakitnya sama, belum ten-tu obatnya sama. Hati-hati, se-makin keras obat, efeknya juga akan semakin banyak.

Penyakit dan variannya kini semakin banyak. Dokter paling ahli sekalipun kalau tidak hati--hati bisa saja salah dalam hal “menduga” penyakit. oleh ka-renanya dokter memerlukan penelitian yang lebih mendalam untuk mengetahui jenis penyakit dan akhirnya diputuskan peng-obatan yang paling sesuai. Ha-nya kadang kita sebagai pasien yang sering menganggap dokter itu manusia setengah dewa, yang bisa secepat kilat dan akurat menemukan jenis penyakit yang kita derita. Itu juga yang menye-

babkan ada dokter yang dengan ter-paksa memberikan obat yang keras untuk menghajar penyakit yang seha-rusnya lebih ringan daripada obatnya. Sehingga ada istilah “di bom”, untuk kasus seperti itu.

oleh karenanya penting untuk ”mem-biarkan” dokter mengobservasi kita le-bih teliti untuk menentukan pengobatan yang jitu. Jangan langsung mencap dok-ter tidak becus, kalau kita baru pertama berobat tapi tidak langsung sembuh. Tapi dari pada sembuh tapi sakit yang lain, atau lebih parah lagi, keracunan obat, lebih baik seolah agak perlahan tapi sembuh. Biarlah tubuh kita meng-obati sendiri, dibantu dengan obat yang tepat, serta asupan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk penyembuhan

HealtH tiPs

Obat Bebas,Bebas Makan Obat ?”Kamu sakit apa? Oh,…sakit„ anu”, gampang, minum saja *****, pasti sembuh”

Page 59: JADE MAGAZINE Vol. 01

59Februari 2013

Page 60: JADE MAGAZINE Vol. 01

60

monUmen

Taman Budaya Tionghoa IndonesiaDi Taman Mini Indonesia Indah

Di masa pe-merintahan P r e s i d e n Soeha r to ,

Inpres mengenai pe-larangan hal-hal yang berbau Tionghoa di-keluarkan. Namun di akhir masa jabatan-nya beliau memberi-kan sebidang tanah di dalam areal Taman Mini Indonesia In-dah untuk dijadikan Taman Budaya Tionghoa. Memang sedikit berbeda dengan suku lainnya, di mana untuk yang lain sebutannya adalah “Anjungan”, sedang untuk ini adalah “Taman Budaya”. Hal ini dikarenakan Suku Tionghoa Indo-nesia tidak punya daerah (tanah) di Indonesia, tapi budaya-nya tetap ada. Bahkan peresmian berdirinya gapura dan dimulainya pembangunan Taman Budaya Tionghoa Indonesia yang di-singkat TBTI, dilakukan sendiri oleh Pak Harto.

TBTI KiniTBTI sudah berdiri

bukan hanya gapura, tapi beberapa ban-gunan sudah berdiri. Semua adalah hasil sumbangan dari do-natur-donatur dari seluruh Indonesia. Sayangnya meski ada bangunan, isi-nya ma-sih ”kosong”. Sebenar-nya tidak benar-benar kosong, ada isinya, tapi

yang ada sama sekali tidak mencer-minkan ”sebuah kebudayaan” apalagi sebuah kebudayaan Tionghoa Indone-sia yang patut dipamerkan dan dibang-gakan. Memang TMII sendiri sebagai pengurus dari seluruh wilayah yang ada kekurangan orang dan juga biaya untuk pengurusan TBTI lebih lanjut.

Namun saat ini ada sebuah yayasan yang peduli akan kelangsungan TBTI, namanya adalah Yayasan Lestari Bu-daya Tionghoa. Target pertama dari yayasan ini adalah mengisi bangunan-

bangunan yang ada dengan berbagai hasil dari kebudayaan Tionghoa, dan memfungsikan bangunan-bangunan yang sudah berdiri menjadi sebagaima-na mestinya. Yaitu menjadi museum kebudayaan Tionghoa yang patut di-banggakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Sebagai sebuah suku di Indonesia yang sudah diakui keberadaannya, sudah seharusnya Indonesia mempunyai tempat di mana orang lain bisa melihat kebudayaan Suku Tionghoa.

Rapat YLBT

Pengesahan YLBT di Notaris

Page 61: JADE MAGAZINE Vol. 01

61Februari 2013

Historia

Hai anak-anak, supaya elu-elu jangan malu-maluin leluhur, musti pada tau budaya Tionghoa. Ini om mau cerita, tentang sejarah kaisar wanita yang kejam.

Begini ceritanya…..

WU ZETIAN“Kaisar Wanita Nan Kejam”

( dituturkan oleh Om Kee Poh )

Page 62: JADE MAGAZINE Vol. 01

62

Di jaman Dinasti Tang, di daerah Lizhou, adalah seorang anak perempuan yang diberi nama Wu Zhao. Dia ngga suka belajar jahit-menjahit seperti anak-anak perempuan masanya, tetapi sukanya malah baca. Dan dia suka sekali bepergian bersama orang tuanya. Sehingga wawasan dan pengenalan akan kebudayaan Tiongkok bertambah luas.

Ketika umurnya sekitar 13 tahun ia menjadi se-lir dari kaisar Taizong. Ketika hendak pergi ke

istana, sang ibu menangis ketika melepas kepergiannya, tapi dengan optimis Wu kecil berkata” Bagaima-na Ibu tahu bahwa bertemu dengan Anak Langit (kaisar) ini bukan ke-beruntungan bagiku?” Ibunya men-jadi mengerti akan ambisi anaknya dan berhenti menangis.

Belum lama jadi selir, Kaisar Tai-zong wafat. Sayangnya Selir Wu, belum memiliki anak darinya. Se-suai dengan kebiasaan di Tiongkok jaman dahulu, semua selir yang belum punya anak, dikirim ke kuil untuk menjadi biarawati.

Putra mahkota Gaozong naik tahta menggantikan ayahnya. Se-waktu masih menjadi putra mah-

kota, Gao zong diam-diam sudah menyukai Selir Wu. Jadi setelah ayah nya wafat kaisar muda ini ke-rap me ngunjungi Wu secara raha-sia. Permasuri Wang saat itu berse-lisih dengan selir Xiao, mengetahui hal tersebut dan berniat untuk menggunakan Wu Zetian guna mengalahkan selir Xiao. Untuk itu Wu Zetian di tarik lagi ke istana.

Dengan kecantikan dan kepin-tarannya dalam waktu singkat selir Xiao dapat dikalahkan popularitas-nya. Wu Zetian diangkat oleh Kaisar Gaozong sebagai selir tertinggi dan juga mendapat kepercayaan dari Permaisuri Wang.

Cerita tidak berakhir sampai di sini, malah baru di mulai. Wu Zetian yang ambisius, tidak merasa cukup hanya menjadi selir tertinggi. Dia mengincar kedudukan permasuri.

‘Demi Tahta Rela Bunuh Anak’

Kaisar Wanita Pertama dan Satu-Satunya di Tiongkok

Page 63: JADE MAGAZINE Vol. 01

63Februari 2013

Secara normal, tidak mungkin untuk mengambil posisi tersebut secara damai. Ketika Permasuri Wang memiliki anak perempuan, setelah permaisuri keluar kamar, diam-diam Wu masuk dan mence-kik anak Permasuri Wang tersebut. Pada saat kaisar berkunjung, dida-patinya anak itu sudah meninggal. Karena mendengar informasi yang mengatakan bahwa Permaisuri Wang-lah yang keluar sebelum anak itu meninggal, Kaisar mengganggap Permaisuri Wang yang melakukan pembunuhan. Kaisar memutuskan untuk mengganti sang permaisuri, namun akhirnya dibatalkan karena para menteri menolak hal tersebut.

Cara pertama gagal, padahal Wu Zetian sudah bersusah pa-yah membunuh anak permaisuri dan memfitnahnya. Tapi itu tidak menyu rutkan niatnya untuk me-nyingkirkan permaisuri. Ia-pun ke-mudian menuduh permasuri dan ibunya menggunakan guna-guna dan sihir untuk mencelakai kaisar. Ketika kaisar dan pengawalnya menggeledah kediaman permaisu-ri, ditemukan berbagai alat yang biasa digunakan untuk guna-guna, seperti boneka-boneka kayu. Kaisar menjadi murka dan mengusir Per-maisuri Wang dan ibunya ke istana musim dingin. Juga menurunkan derajat mereka menjadi rakyat bi-asa. De ngan demikian Wu Zetian berhasil menjadi permasuri.

Kaisar Gaozong, meski sudah mengusir Selir Xiao dan juga man-tan Permaisuri Wang, rupanya ma-sih merasa kasihan dengan mereka. Kaisar diam-diam suka melakukan kunjungan ke penjara tempat mere-ka berada. Ulah kaisar ini diketahui oleh Wu Zetian dan membuatnya marah. Ia menghukum cambuk Selir Xiao dan mantan permaisuri Wang, belum cukup sampai disitu, kaki dan tangannya di potong, lalu dibenamkan ke dalam tong berisi

anggur sampai mati. Sejak saat itu Wu Zetian tidak ada saingan lagi.

Gaozong meskipun menjadi kai-sar, tetapi tidak punya kemampuan untuk mengatur negara. Apalagi ketika Gaozong mulai sakit-sakit-an. Wu Zetian-lah yang sebenarnya melakukan kegiatan kenegaraan. Baik upacara keagamaan, menyetu-jui dan mengesahkan peraturan- peraturan negara. Bahkan pada saat rapat atau sidang dengan pe-jabat-pejabat istana, saat kaisar duduk di depan. Di belakangnya, di balik layar, duduklah Wu Zetian.

Untuk mengamankan kedu-dukannya, Wu Zetian yang pada kenyataannya bertindak sebagai pemimpin negara, tidak segan- segan untuk menyingkirkan mente-ri atau pejabat yang bertentangan dengannya. Segala cara dihalalkan baik halus, maupun sampai harus membunuh. Sebaliknya bagi yang setia dan berprestasi, ada imba-lan tersendiri. Sistem “reward & punish ment” dijalankan dengan baik di masa pemerintahannya. Di masa ini semua pejabat yang dulu tidak berpihak padanya ditumpas habis. Pejabat tidak ada yang bera-ni korupsi.

Wu Zetian masih tidak puas de-ngan kedudukannya sebagai orang berkuasa di belakang layar. Tahta kaisar pun diincarnya. Dua putra mahkota, yang juga anak laki-laki-nya dibunuh olehnya. Yang satu di-racun dan yang satu dipaksa bunuh diri. Akhirnya kaisarpun meninggal, dan putra mahkota berikutnya Li Xian, naik tahta. Itupun tidak lama, belum genap dua bulan kaisar baru diturunkan oleh Wu Zetian. Supaya mempermudah untuk mengen-dalikan kaisar, Anak laki-laki Wu yang terkecil, Li Dan yang diang-kat menjadi penggantinya. Dengan demikian Wu Zetian lebih leluasa mengatur kekaisaran. Enam tahun dirasa cukup bagi Wu Zetian untuk

Page 64: JADE MAGAZINE Vol. 01

64

membiarkan anaknya menjadi kai-sar. Dia mengangkat dirinya sendiri menjadi kaisar dan kemudian meng-ganti nama dinasti Tang menjadi di-nasti Zhou.

Dari sisi pemerintahan Kaisar Wu Zetian merupakan salah satu kaisar yang berhasil mengatur negara de-ngan baik. Pada sisi ekonomi, pajak rendah, sehingga menimbulkan efek produksi yang semakin meningkat. Dalam hal pendidikan, ada sistem perekrutan bagi pelajar yang berpres-tasi, seperti beasiswa pada jaman sekarang. Untuk masuk militer juga tidak sembarangan, ada ujian khusus untuk itu. Pada masa pemerintahan-nya Kekaisaran Tiongkok ini berha-sil melakukan banyak invasi ke luar, bahkan Korea-pun ditaklukkannya.

Di masa tuanya, ketika sudah kira-kira 15 tahun memerintah, Kai-sar Wu Zetian mulai sakit-sakitan. Kesempatan tersebut digunakan

oleh Perdana Menteri Zhang Jianzhi, untuk mengangkat kembali Li Xian sebagai kaisar dan mengembalikan dinasti Tang. Tapi dia masih meng-hormati Wu Zetian dan tetap menye-butnya Kaisar.

Sebelum meninggal Kaisar Wu Ze-tian mengganti sendiri gelarnya dari “kaisar” (Emperor), menjadi kaisar wanita” (Empress). Dan berpesan agar nanti setelah dia meninggal, di batu nisannya tidak ditulis apa-apa. Biar generasi selanjutnya yang menentu-kan perbuatan dia benar atau salah.

Kaisar Wanita Wu Zetian berha-sil memajukan Kerajaan Tiongkok membuat pondasi yang baik untuk Kekaisaran Tang, bahkan setelah be-liau mangkat, kekaisaran bertambah bertambah maju. Keberhasilannya juga menjadi banyak inspirasi bagi wanita di Tiongkok. Namun tidak ada yang sampai berhasil untuk me-ngikuti jejaknya…

Kuil Huangze di provinsi Guangyuan Sichuan dibangun untuk mengenang Wu Zetian.

Page 65: JADE MAGAZINE Vol. 01

65Februari 2013

Page 66: JADE MAGAZINE Vol. 01

66

FresH HUmor

Page 67: JADE MAGAZINE Vol. 01

67Februari 2013

Page 68: JADE MAGAZINE Vol. 01

68


Recommended