+ All Categories
Home > Documents > JHECDs, Vol 4. No. 1, Juni 2018

JHECDs, Vol 4. No. 1, Juni 2018

Date post: 01-Mar-2022
Category:
Upload: others
View: 2 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
11
Transcript
Page 1: JHECDs, Vol 4. No. 1, Juni 2018
Page 2: JHECDs, Vol 4. No. 1, Juni 2018

ISSN. 2502-0447 e-ISSN. 2503-5134

JHECDs, Vol 4. No. 1, Juni 2018

DEWAN REDAKSI

Pelindung Kepala Badan Litbangkes

Penanggung Jawab Kepala Balai Litbangkes Tanah Bumbu

Ketua Redaksi M. Rasyid Ridha SKM, M.Si

Redaktur Pelaksana Budi Hairani S.Si

Editor Drh. Dicky Andiarsa, M.Ked

Dr. Paisal, M.Biomed

Annida, SKM, M.Sc

Juhairiyah, SKM

Syarif Hidayat, S.Si

Dian Eka Setyaningtyas, S.Si

Wulan Sari RG Sembiring, SKM

Deni Fakhrizal, SKM

Agus Yulianto, S.S, M.Pd

Layout Romi Wahyu Kusumo, S.Kom

Abdullah Fadilly

Sekretariat Gusti Meliyanie, SKM.

Erli Hariyati

Alamat Redaksi Balai Penelitian dan Pengembangan

Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang

Tanah Bumbu Jl. Loka Litbang Gunung Tinggi

Kab.Tanah Bumbu Kalimantan Selatan 666.

Telp: (0518) 7708515. Fax: (0518) 6076049.

Email : [email protected]

Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases (JHECDs) adalah jurnal ilmiah yang dikelola

oleh Balai Litbangkes Tanah Bumbu. Jurnal ini terbit secara berkala setiap Juni dan Desember

dengan isi artikel berupa hasil penelitian dan ulasan (review) mengenai epidemiologi kesehatan dan

penyakit menular. Jumlah naskah yang kami terbitkan adalah 5 naskah dalam setiap nomor terbitan.

Page 3: JHECDs, Vol 4. No. 1, Juni 2018

Kami ucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada Reviewer JHECDs Vol 4. No. 1, Juni 2018 hal. 1-36

Prof. Dr. Setiawan Koesdarto, drh., M.Sc.

(Ahli Epidemiologi Parasit, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga)

Prof. Dr. Upik Kesumawati Hadi, drh. MS

(Ahli Entomologi Kesehatan Veteriner, Institut Pertanian Bogor)

Dr. Sudikno, M. Si,

Ahli Kebijakan Kesehatan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan

Masyarakat, Indonesia

April Hari Wardhana, S.KH, M.Si, Ph. D

(Ahli Parasitologi dan Entomologi, Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor)

Dr. drh. Poedji Hastutiek. M.Si

(Parasitologi dan Entomologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga)

Anorital, SKM., M.Kes.

(Ahli Biomedis Filaria dan Kecacingan, Pusat Litbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan)

Dr. drh. Yusuf Ridwan, M.Si

(Ahli Parasitologi, Institut Pertanian Bogor)

Wiwik Trapsilowati

(Ahli Promosi Kesehatan, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoar

Penyakit Salatiga)

Page 4: JHECDs, Vol 4. No. 1, Juni 2018

ISSN. 2502-0447 e-ISSN. 2503-5134

JHECDs, Vol 4. No. 1, Juni 2018

DAFTAR ISI

Pengaruh infeksi hookworm terhadap kadar hemoglobin penambang intan Liestiana Indriyati, Wulan Sari Rasna Giri Sembiring........................................................

1-6

Gambaran pengetahuan, perilaku dan pencegahan malaria oleh masyarakat

di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya Samuel Sandy, Ivon Ayomi...................................................................................................................................

7-14

Korelasi kepadatan nyamuk Anopheles spp. terhadap faktor-faktor

meteorologi di Desa Sungai Nyamuk, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara Sugiarto, Upik Kesumawati Hadi, Susi Soviana, Lukman Hakim..................................................................

15-23

Brugia malayi dan Dirofilaria spp. sebagai penyebab Filiariasis pada hewan

reservoir di daerah endemis di Kalimantan Dicky Andiarsa, Budi Hairani, Abdullah Fadilly...............................................................................................

24-30

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan jentik Aedes aegypti di

kelurahan endemis dan sporadis Kota Banjarbaru Rudi Fakhriadi, Asnawati.....................................................................................................................................

31-36

Page 5: JHECDs, Vol 4. No. 1, Juni 2018

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena Berkat dan RahmatNya, tim redaksi

dapat menerbitkan Journal of Health Epidemiology and Cummunicable Disease (JHECDs). JHECDs Volume 4 Nomor

1 memuat 5 artikel dan mengulas beberapa topik yaitu mengenai Kecacingan 1 artikel, Malaria 2 artikel, Filariasis

1 artikel, dan Demam Berdarah Dengue (DBD) 1 artikel.

Artikel pertama tentang hookworm (cacing kait) yang dihubungkan dengan hemoglobin di aderah penambang intan.

Dalam penelitian ini diketahui infeksi hookworm dapat menurunkan kadar Hb di bawah normal. Artikel yang

kedua merupakan artikel yang cukup menarik karena membahas tentang malaria di daerah lintas batas Indonesia

dan Malaysia dari aspek vector dan meteorologi.

Artikel ketiga juga membahas tentang malaria, namun di daerah timur yaitu Kabupaten Maluku Tenggara Barat

dan Maluku Barat Daya. Penelitian ini memberikan rekomendasi dalam pengendalian malaria perlu dilakukan

penyuluhan dan keterlibatan masyarakat dalam pencegahannya. Artikel yang keempat membahas filariasis dari

aspek resevoar seperti monyet, kucing dan anjing. Upaya memutus penularan diperlukan kolaborasi antar stake

holder lintas instansi dan program. Artikel tarakhir atau kelima membahas tentang DBD dari aspek yang

mempengaruhi keberadaan jentik Aedes aegypti di daerah endemis dan daerah sporadis di Kota Banjarbaru. Dari

artikel ini diketahui ada pengaruh keberadaan jentik di daerah endemis dan sopradis dari beberapa aspek seperti

pendidikan masyarakat.

Mulai dari edisi ini, JHECDs berpindah dari OJS 2 ke OJS 3 dengan laman online

https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/jhecds. Calon penulis bisa mendaftar akun atau pembaca serta

mondownload artikel di laman tersebut. Redaksi JHECDs juga mengucapkan terimakasih kepada para penulis,

para reviewers dan semua pihak yang telah terlibat dalam terbitan Vol 4. No. 1 kali ini. Semoga terbitan kali ini

dapat memberikan manfaat dan sumbangsih dalam memajukan ilmu pengetahuan. Selamat menulis dan membaca.

Salam redaksi

Page 6: JHECDs, Vol 4. No. 1, Juni 2018

ISSN. 2502-0447

e-ISSN. 2503-5134

JHECDs, Vol. 4 No.1 Juni 2018

ABSTRACT

This sheet may reproduced without permission

DDC Classification: 616.96

Liestiana Indriyati, Wulan Sari Rasna Giri

Sembiring

(Balai Litbangkes Tanah Bumbu, Kementerian

Kesehatan RI)

The effect of hookworm infection on hemoglobin

content of diamond miners

JHECDs

Vol. 4 No.1 June 2018, Pages 1-6

Hookworm is one of Soil Transmitted Helmints

(STH), the most important neglected diseases and

the second most important parasitic disease after

malaria occured by direct contact with the ground

so the traditional diamond miners have a high risk

to be infected. Hookworm invade the intestinal

mucosa and suck blood, lead anemia and reduce

the work productivity. The purpose was to

determine the effect of hookworm infection on

hemoglobin diamond miners. A quantitative

observational research with cross sectional design,

held in Sungai Tiung Cempaka Banjarbaru from

March to October 2014. The population were the

diamond miners in Sungai Tiung, sample was 129

diamond miners worked in the two largest

diamond mining sites in Sungai Tiung. The activities

are pot stool distribution, stool sample collection,

stool samples examination (Kato Katz), and blood

sampling for hemoglobin levels examination. The

analysis was done through the eggs number

calculation per gram and per day, the worms

number calculation and blood loss calculation due

to hookworm suffered. The research found 6

positively hookworm diamond miners (SPR

4.65%), the worms number ranging at 1-4 worms

and categorized as mild infections. The blood loss

in Sungai Tiung diamond miners is 2.2 cc/day, 66

cc/month, 803 cc/year caused the hemoglobin

concentration decreasing below normal due to

the large number of worms inside the body. The

existence of two Hookworms have impact on the

decreasing of normal hemoglobin concentration

below the normal level, so they required iron

supplement to restore hemoglobin to the normal

level according to anemia level severity.

Keywords: Hookworm, Haemoglobin, Anemia,

Diamond Miners.

==================================

DDC Classification: 616.93

Semuel Sandy, Ivon Ayomi

(Balai Litbangkes Papua, Kementerian Kesehatan

RI)

An overview of the knowledge, behavior and

prevention of malaria by communities in the

District of West-Southeast Maluku and Southwest

Maluku

JHECDs

Vol. 4 No.1 June 2018, Pages 7-14

West and Southeast Maluku regency is one of

malaria endemic areas in Maluku Province. The

objective of this research is to know the factors

related to malaria incidence such as knowledge,

community activity, mosquito habitat and use of

mosquito net. Cross sectional study design, the

sample was taken purposively, and the data were

collected by interview. Data were analyzed

descriptive and non parametric bivariate (chi

square test and fisher test). The results of

research on factors related to the prevention of

malaria in the Community in the District of West

Southeast Maluku and Southwest Maluku include:

public knowledge about symptoms of malaria OR

= 10,523 (p = 0,002), information about malaria

from health workers OR = 7.302 (p = 0,003) and

community activity at the field in the morning (at

05.00) and afternoon (at 18.00) OR = 3,685 (p =

0,007). Increased knowledge and information on

malaria in the community must also be followed

by the prevention of mosquito bites and malaria

screening and pengobtan.

Keywords: Malaria, Maluku, Insecticide,

Mosquito Net

==================================

DDC Classification: 614.4

Sugiarto1, Upik Kesumawati Hadi2, Susi Soviana2,

Lukman Hakim3

(1. Mahasiswa Program Doktor, Program Studi

Parasitologi dan Entomologi Kesehatan,

Pascasarjana IPB, Kampus IPB Dramaga Bogor,

16680; 2. Laboratorium Entomologi, Bagian

Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, FKH-IPB,

Jl Agatis Kampus IPB Darmaga, Bogor, 16680; 3.

Program Studi Magister Ilmu Kesehatan

Masyarakat, Direktorat Pascasarjana Universitas

Page 7: JHECDs, Vol 4. No. 1, Juni 2018

Sari Mutiara, Jl Kapten Muslim No.79, Medan -

Sumatera Utara)

The correlation of Anopheles spp. seasonal

densities with meteorological factors in Sungai

Nyamuk Village, Nunukan District, North

Kalimantan

JHECDs

Vol. 4 No.1 June 2018, Pages 15-23

The correlation between climatic factors and

density of anophelines (man biting rate-MBR) is

very important to determine disease risk of

malaria. Therefore, this study was conducted to

investigate the seasonal density of anophelines and

their association with meteorological variables and

morbidity malaria in Sungai Nyamuk Village,

malaria endemic areas of North Kalimantan.

Anopheles mosquito collections were caught by

human landing collection (HLC) all night 06:00 PM-

06:00 AM. The Anopheles spp. seasonal densities

and their association with meteorological factors

were analysed by Pearson Product Moment Test.

Rainfall were the most significant variables

influencing anophelines density. Density of

anophelines positively related to malaria cases.

The effects of temperature and relative humidity

were not found as a significant variable on the

abundance of anophelines mosquitoes. Rainfall can

be used as one of the indicators of early warning

system to anticipate fluctuations in the incidence

of malaria cases. Keywords: Sungai Nyamuk Village, Anophelines

density, Rainfall, North Kalimantan

==================================

DDC Classification: 616.96

Dicky Andiarsa, Budi Hairani, Abdullah Fadilly

(Balai Litbangkes Tanah Bumbu, Kementerian

Kesehatan RI)

Brugia malayi and Dirofilaria spp are the causative

agent of Filariasis on reservoir animals in the

endemic areas of Kalimantan

JHECDs

Vol. 4 No.1 June 2018, Pages 24-30

Lymphatic filariasis and dirofilariasis are zoonotic

diseases potential in Indonesia. The lack of data on

dirofilariasis in humans and animals is the basis

reason for this study conducted through

observational study methods with a cross-

sectional design. A total of 201 reservoir animals

were used in this study, namely house cats (Felis

catus), langurs (Presbytis cristatus), long-tailed

monkeys (Macaca fascicularis), forest cats (Felis

silvestris) and dogs (Canis familiaris) in two

filariasis-endemic areas, namely Hulu Sungai Utara

Regency (HSU) and Kotawaringin Barat Regency

(KOBAR), Kalimantan. Taking animal blood

through veins was performed at night. The

presence of microfilariae in the blood was

detected through thick and thin blood pressure

pre-test. The results showed that 21% and 28.7%

of animal reservoirs in HSU and KOBAR districts

were sequentially infected with microfilariae.

Domestic animals that are infected with

microfilariae were higher than wild animals. Based

on the causative agent, Dirofilaria spp. (20. 89%)

was more dominant in infected reservoir animals,

followed by Brugia malayi (2.48%). The mixed

infections were also found in 1.49% of reservoir

animals. These results indicated that reservoir

animals in the two districts have the potential as a

source of filariasis transmission, as well as a source

of zoonotic agents in cases of dirofilariasis.

Routine and integrated monitoring and

collaboration between cross-program

stakeholders must be continuously carried out to

break the chain of transmission of filariasis and

prevent zoonotic transmission from dirofilariasis.

Keywords: Brugia malayi, Dirofillaria spp,

Kalimantan, Reservoir

==================================

DDC Classification: 614.4

Rudi Fakhriadi1, Asnawati2

(1. Departemen Epidemiologi Fakultas

Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, 2.

Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran

Universitas Lambung Mangkurat)

Influential factors againt Aedes aegypti larvae in

endemis and sporadic Districts of Banjarbaru City

JHECDs

Vol. 4 No.1 June 2018, Pages 31-36

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of the

few infectious disease that become health problem

in the world especially developing countries. Data

from the Health Service of Banjarbaru City got the

trend of increasing the incidence of DHF. Last data

of 2015 was recorded as many as 182 cases. Of 20

urban villages in Banjarbaru there are 10 endemic

villages and 10 sporadic villages of DHF. Dengue

fever prevention has a fairly complex problem.

The best way to prevent this disease is by

eradicating mosquito larvae. The purpose of this

study is to see the factors that affect the presence

of larva Aedes aegypti in endemic areas and

sporadic dengue areas. The design of this study

was observational analytic using cross sectional

appriacial with 100 samples of house at endemic

Page 8: JHECDs, Vol 4. No. 1, Juni 2018

area and sporadic. Bivariate data analysis with chi-

square and multivariate test with logistic

regression test with 95% confidence degree.

Bivariate and multivariate test result showed that

in the endemic areas related factors were

knowledge and community action regarding EMN

with larva Ae.aegypti (p < 0.05). In the sporadic

area of DHF community education have siginificant

relationship with the presence of larvae Ae.aegypti

(p <0.05). While other variables are not

significantly related to the presence of larva Ae.

Aegypti.

Keywords: DHF, endemic-sporadic, knowledge,

action, Eradication of Mosquito's Nest (EMN)

Page 9: JHECDs, Vol 4. No. 1, Juni 2018

ISSN. 2502-0447

e-ISSN. 2503-5134

JHECDs, Vol. 4 No. 1 Juni 2018

ABSTRAK Lembar ini boleh diperbanyak tanpa izin

Klasifikasi DDC: 616.96

Liestiana Indriyati, Wulan Sari Rasna Giri

Sembiring

(Balai Litbangkes Tanah Bumbu, Kementerian

Kesehatan RI)

Pengaruh infeksi hookworm terhadap kadar

hemoglobin penambang intan

JHECDs

Vol. 4 No.1 June 2018, Pages 1-6

Hookworm merupakan salah satu Soil Transmitted

Helmints (STH), neglected diseases terpenting dan

penyakit parasit terpenting kedua setelah malaria

yang terjadi akibat kontak langsung dengan tanah,

sehingga penambang intan tradisional memiliki

risiko tinggi untuk terinfeksi. Hookworm

menyerang mukosa usus dan menghisap darah

sehingga dapat menyebabkan anemia dan

menurunkan produktifitas kerja. Tujuan penelitian

ini untuk mengetahui pengaruh infeksi Hookworm

terhadap kadar hemoglobin penambang intan.

Penelitian kuantitatif observasional dengan desain

potong lintang, di Kelurahan Sungai Tiung

Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru bulan

Maret–Oktober 2014. Populasi pekerja tambang

intan di Kelurahan Sungai Tiung sedangkan sampel

penelitian adalah 129 penambang intan di dua

lokasi penambangan intan terbesar di Kelurahan

Sungai Tiung. Kegiatan yaitu pembagian pot tinja,

pengumpulan sampel feses, pemeriksaan sampel

feses (Kato Katz), pengambilan sampel darah

untuk pemeriksaan kadar hemoglobin. Analisis

lanjut berupa perhitungan jumlah telur per gram

dan per hari dilanjutkan dengan perhitungan

jumlah cacing dan perhitungan kehilangan darah

akibat infeksi Hookworm yang diderita. Ditemukan

6 orang penambang intan yang positif terinfeksi

Hookworm (Slide Parasite Rate 4,65%) dengan

jumlah cacing berkisar 1-4 ekor dan tergolong

infeksi ringan. Kehilangan darah pada penambang

intan di Desa Sungai Tiung berkisar 2,2 cc/hari atau

66 cc/bulan atau 803 cc/tahun yang mengakibatkan

penurunan kadar Hb menjadi di bawah normal

seiring dengan banyaknya jumlah cacing yang

diderita. Keberadaan 2 ekor cacing Hookworm

telah berimbas pada penurunan kadar Hb di bawah

normal sehingga diperlukan suplemen zat besi

untuk mengembalikan kadar hemoglobin ke batas

normal sesuai tingkat keparahan anemia.

Kata kunci: Hookworm, Hemoglobin, Anemia,

Penambang Intan

==================================

Klasifikasi DDC: 616.93

Semuel Sandy, Ivon Ayomi

(Balai Litbangkes Papua, Kementerian Kesehatan

RI)

Gambaran pengetahuan, perilaku dan pencegahan

malaria oleh masyarakat di Kabupaten Maluku

Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya

JHECDs

Vol. 4 No.1 June 2018, Pages 7-14

Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Maluku

Barat Daya merupakan salah satu daerah endemis

malaria di Provinsi Maluku. Penelitian bertujuan

untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan

dengan kejadian malaria antara lain pengetahuan,

aktifitas masyarakat, keberadaan habitat nyamuk

dan penggunaan kelambu. Desain penelitian

potong lintang, sampel diambil secara purposive,

dan pengambilan data dilakukan dengan

wawancara. Analisis data secara deskriptif dan

bivariat non parametrik (uji chi square dan uji

fisher). Hasil penelitian berupa gambaran, perilaku

dan pencegahan malaria oleh masyarakat di

Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Maluku

Barat Daya antara lain: pengetahuan masyarakat

tentang gejala penyakit malaria OR=10,523

(p=0,002), informasi tentang malaria dari petugas

kesehatan OR=7,302 (p=0,003) dan aktifitas

masyarakat di kebun pagi hari (pukul 05.00) dan

sore hari (pukul 18.00) OR=3,685 (p=0,007).

Peningkatan pengetahuan dan informasi penyakit

malaria di masyarakat juga harus diikuti dengan

tindakan pencegahan gigitan nyamuk dan tindakan

pemeriksaan malaria serta pengobatan.

Kata kunci: Malaria, Maluku, Insektisida, Kelambu

==================================

Klasifikasi DDC: 614.4

Sugiarto, Upik Kesumawati Hadi, Susi Soviana,

Lukman Hakim

(1. Mahasiswa Program Doktor, Program Studi

Parasitologi dan Entomologi Kesehatan,

Pascasarjana IPB, Kampus IPB Dramaga Bogor,

16680; 2. Laboratorium Entomologi, Bagian

Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, FKH-IPB,

Page 10: JHECDs, Vol 4. No. 1, Juni 2018

Jl Agatis Kampus IPB Darmaga, Bogor, 16680; 3.

Program Studi Magister Ilmu Kesehatan

Masyarakat, Direktorat Pascasarjana Universitas

Sari Mutiara, Jl Kapten Muslim No.79, Medan -

Sumatera Utara)

Korelasi kepadatan nyamuk Anopheles spp.

terhadap faktor-faktor meteorologi di Desa Sungai

Nyamuk, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara

JHECDs

Vol. 4 No.1 June 2018, Pages 15-23

Korelasi antara angka menggigit Anopheles (man

biting rate-MBR) dengan faktor-faktor meteorologi

sangat penting untuk mengantisipasi fluktuasi

kejadian malaria. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis korelasi kepadatan Anopheles spp.

dengan faktor-faktor meteorologi di Desa Sungai

Nyamuk, daerah endemis malaria di Kalimantan

Utara. Kepadatan nyamuk Anopheles spp.

didapatkan dari umpan orang (human landing

collection-HLC) (pengamatan 18.00-06.00). Pearson

Product Moment Test digunakan untuk menganalisis

korelasi antara angka menggigit Anopheles (MBR)

dengan faktor-faktor meteorologi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa curah hujan mempunyai

hubungan bermakna dengan kepadatan Anopheles

(MBR), sedangkan kepadatan Anopheles

mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian

malaria. Suhu udara dan kelembaban tidak

mempunyai hubungan bermakna dengan kepadatan

Anopheles (MBR). Curah hujan dapat dijadikan

sebagai salah satu indikator dalam penerapan

sistem kewaspadaan dini untuk mengantisipasi

fluktuasi kejadian kasus malaria.

Kata kunci: Desa Sungai Nyamuk, Kepadatan

Anopheles, Curah hujan, Kalimantan Utara

==================================

Klasifikasi DDC: 616.96

Dicky Andiarsa, Budi Hairani, Abdullah Fadilly

(Balai Litbangkes Tanah Bumbu, Kementerian

Kesehatan RI)

Brugia malayi dan Dirofilaria spp sebagai penyebab

Filariasis pada hewan reservoir di daerah endemis

di Kalimantan

JHECDs

Vol. 4 No.1 June 2018, Pages 24-30

Penyakit limfatik filariasis dan dirofilariasis

berpotensi zoonosis di Indonesia. Kurangnya data

tentang dirofilariasis pada manusia dan hewan

menjadi dasar alasan dilakukannya studi ini

menggunakan metode studi observasional dengan

desain potong lintang. Sebanyak 201 hewan

reservoir digunakan pada penelitian ini, yaitu

kucing rumah (Felis catus), lutung (Presbytis

cristatus), monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis), kucing hutan (Felis silvestris) dan anjing

(Canis familiaris) di dua daerah endemis filariasis,

yaitu Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dan

Kabupaten Kotawaringin Barat (KOBAR),

Kalimantan. Pengambilan darah hewan melalui

vena dilakukan pada malam hari. Keberadaan

mikrofilaria dalam darah dideteksi melalui preparat

ulas darah tebal dan tipis. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa 21% dan 28,7% hewan

reservoir di Kabupaten HSU dan KOBAR secara

berurutan terinfeksi mikrofilaria. Hewan

domestikasi yang terinfeksi mikrofilaria lebih

banyak dibandingkan dengan hewan liar.

Berdasarkan agen penyebabnya, Dirofilaria spp.

(20,89%) lebih dominan menginfeksi hewan

reservoir, diikuti dengan Brugia malayi (2,48%).

Infeksi campuran diperoleh dari 1,49% hewan

reservoir. Hasil ini mengindikasikan bahwa hewan

reservoir di kedua kabupaten tersebut berpotensi

sebagai sumber penularan filariasis, sekaligus

sebagai sumber agen zoonosis pada kasus

dirofilariasis. Pemantauan secara rutin dan

terintegrasi serta kolaborasi antar stake holder

lintas program harus terus dilakukan untuk

memutus mata rantai penularan filariasis dan

menghambat terjadinya penularan zoonosis dari

dirofilariasis.

Kata kunci: Brugia malayi, Dirofillaria spp,

Kalimantan, Reservoir

==================================

Klasifikasi DDC: 614.4

Rudi Fakhriadi*, Asnawati

(*Departemen Epidemiologi Fakultas Kedokteran

Universitas Lambung Mangkurat, Departemen Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat)

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

keberadaan jentik Aedes aegypti di kelurahan

endemis dan sporadis Kota Banjarbaru

JHECDs

Vol. 4 No.1 June 2018, Pages 1-6

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah

satu dari beberapa penyakit menular yang menjadi

masalah kesehatan di dunia terutama negara yang

berkembang. Data Dinas Kesehatan Kota

Banjarbaru didapatkan tren kenaikan angka

kejadian DBD. Data terakhir tahun 2015 tercatat

sebanyak 182 kasus. Dari 20 kelurahan di Kota

Banjarbaru terdapat 10 kelurahan yang menjadi

wilayah endemis dan 10 kelurahan yang menjadi

Page 11: JHECDs, Vol 4. No. 1, Juni 2018

wilayah sporadis penyakit DBD. Penanggulangan

penyakit DBD mengalami masalah yang cukup

kompleks. Cara paling baik untuk mencegah

penyakit ini adalah dengan pemberantasan jentik

nyamuk penularnya. Tujuan penelitian ini adalah

untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi

keberadaan jentik Aedes aegypti pada daerah

endemis dan daerah sporadis DBD. Rancangan

pada penelitian ini adalah observasional analitik

menggunakan metode cross sectional dengan

sampel 100 rumah pada daerah endemis dan

sporadic DBD. Analisis data secara bivariat dengan

uji chi-square dan multivariat dengan uji regresi

logistik dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil uji

bivariat dan multivariat menunjukkan bahwa pada

daerah endemis faktor yang berhubungan adalah

pengetahuan dan tindakan masyarakat mengenai

PSN dengan keberadaan jentik Ae. aegypti (p<

0,05). Pada daerah sporadis DBD variabel yang

mempunyai hubungan bermakna adalah pendidikan

masyarakat dengan keberadaan jentik Ae. aegypti (p

< 0,05). Sedangkan variable lain tidak berhubungan

secara signifikan dengan keberadaan jentik Ae.

Aegypti.

Kata kunci: DBD, endemis-sporadis,

pengetahuan, tindakan, Pemberantasan Sarang

Nyamuk (PSN)


Recommended