ISSN. 2502-0447 e-ISSN. 2503-5134
JHECDs, Vol 4. No. 1, Juni 2018
DEWAN REDAKSI
Pelindung Kepala Badan Litbangkes
Penanggung Jawab Kepala Balai Litbangkes Tanah Bumbu
Ketua Redaksi M. Rasyid Ridha SKM, M.Si
Redaktur Pelaksana Budi Hairani S.Si
Editor Drh. Dicky Andiarsa, M.Ked
Dr. Paisal, M.Biomed
Annida, SKM, M.Sc
Juhairiyah, SKM
Syarif Hidayat, S.Si
Dian Eka Setyaningtyas, S.Si
Wulan Sari RG Sembiring, SKM
Deni Fakhrizal, SKM
Agus Yulianto, S.S, M.Pd
Layout Romi Wahyu Kusumo, S.Kom
Abdullah Fadilly
Sekretariat Gusti Meliyanie, SKM.
Erli Hariyati
Alamat Redaksi Balai Penelitian dan Pengembangan
Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
Tanah Bumbu Jl. Loka Litbang Gunung Tinggi
Kab.Tanah Bumbu Kalimantan Selatan 666.
Telp: (0518) 7708515. Fax: (0518) 6076049.
Email : [email protected]
Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases (JHECDs) adalah jurnal ilmiah yang dikelola
oleh Balai Litbangkes Tanah Bumbu. Jurnal ini terbit secara berkala setiap Juni dan Desember
dengan isi artikel berupa hasil penelitian dan ulasan (review) mengenai epidemiologi kesehatan dan
penyakit menular. Jumlah naskah yang kami terbitkan adalah 5 naskah dalam setiap nomor terbitan.
Kami ucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada Reviewer JHECDs Vol 4. No. 1, Juni 2018 hal. 1-36
Prof. Dr. Setiawan Koesdarto, drh., M.Sc.
(Ahli Epidemiologi Parasit, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga)
Prof. Dr. Upik Kesumawati Hadi, drh. MS
(Ahli Entomologi Kesehatan Veteriner, Institut Pertanian Bogor)
Dr. Sudikno, M. Si,
Ahli Kebijakan Kesehatan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan
Masyarakat, Indonesia
April Hari Wardhana, S.KH, M.Si, Ph. D
(Ahli Parasitologi dan Entomologi, Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor)
Dr. drh. Poedji Hastutiek. M.Si
(Parasitologi dan Entomologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga)
Anorital, SKM., M.Kes.
(Ahli Biomedis Filaria dan Kecacingan, Pusat Litbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan)
Dr. drh. Yusuf Ridwan, M.Si
(Ahli Parasitologi, Institut Pertanian Bogor)
Wiwik Trapsilowati
(Ahli Promosi Kesehatan, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoar
Penyakit Salatiga)
ISSN. 2502-0447 e-ISSN. 2503-5134
JHECDs, Vol 4. No. 1, Juni 2018
DAFTAR ISI
Pengaruh infeksi hookworm terhadap kadar hemoglobin penambang intan Liestiana Indriyati, Wulan Sari Rasna Giri Sembiring........................................................
1-6
Gambaran pengetahuan, perilaku dan pencegahan malaria oleh masyarakat
di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya Samuel Sandy, Ivon Ayomi...................................................................................................................................
7-14
Korelasi kepadatan nyamuk Anopheles spp. terhadap faktor-faktor
meteorologi di Desa Sungai Nyamuk, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara Sugiarto, Upik Kesumawati Hadi, Susi Soviana, Lukman Hakim..................................................................
15-23
Brugia malayi dan Dirofilaria spp. sebagai penyebab Filiariasis pada hewan
reservoir di daerah endemis di Kalimantan Dicky Andiarsa, Budi Hairani, Abdullah Fadilly...............................................................................................
24-30
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan jentik Aedes aegypti di
kelurahan endemis dan sporadis Kota Banjarbaru Rudi Fakhriadi, Asnawati.....................................................................................................................................
31-36
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena Berkat dan RahmatNya, tim redaksi
dapat menerbitkan Journal of Health Epidemiology and Cummunicable Disease (JHECDs). JHECDs Volume 4 Nomor
1 memuat 5 artikel dan mengulas beberapa topik yaitu mengenai Kecacingan 1 artikel, Malaria 2 artikel, Filariasis
1 artikel, dan Demam Berdarah Dengue (DBD) 1 artikel.
Artikel pertama tentang hookworm (cacing kait) yang dihubungkan dengan hemoglobin di aderah penambang intan.
Dalam penelitian ini diketahui infeksi hookworm dapat menurunkan kadar Hb di bawah normal. Artikel yang
kedua merupakan artikel yang cukup menarik karena membahas tentang malaria di daerah lintas batas Indonesia
dan Malaysia dari aspek vector dan meteorologi.
Artikel ketiga juga membahas tentang malaria, namun di daerah timur yaitu Kabupaten Maluku Tenggara Barat
dan Maluku Barat Daya. Penelitian ini memberikan rekomendasi dalam pengendalian malaria perlu dilakukan
penyuluhan dan keterlibatan masyarakat dalam pencegahannya. Artikel yang keempat membahas filariasis dari
aspek resevoar seperti monyet, kucing dan anjing. Upaya memutus penularan diperlukan kolaborasi antar stake
holder lintas instansi dan program. Artikel tarakhir atau kelima membahas tentang DBD dari aspek yang
mempengaruhi keberadaan jentik Aedes aegypti di daerah endemis dan daerah sporadis di Kota Banjarbaru. Dari
artikel ini diketahui ada pengaruh keberadaan jentik di daerah endemis dan sopradis dari beberapa aspek seperti
pendidikan masyarakat.
Mulai dari edisi ini, JHECDs berpindah dari OJS 2 ke OJS 3 dengan laman online
https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/jhecds. Calon penulis bisa mendaftar akun atau pembaca serta
mondownload artikel di laman tersebut. Redaksi JHECDs juga mengucapkan terimakasih kepada para penulis,
para reviewers dan semua pihak yang telah terlibat dalam terbitan Vol 4. No. 1 kali ini. Semoga terbitan kali ini
dapat memberikan manfaat dan sumbangsih dalam memajukan ilmu pengetahuan. Selamat menulis dan membaca.
Salam redaksi
ISSN. 2502-0447
e-ISSN. 2503-5134
JHECDs, Vol. 4 No.1 Juni 2018
ABSTRACT
This sheet may reproduced without permission
DDC Classification: 616.96
Liestiana Indriyati, Wulan Sari Rasna Giri
Sembiring
(Balai Litbangkes Tanah Bumbu, Kementerian
Kesehatan RI)
The effect of hookworm infection on hemoglobin
content of diamond miners
JHECDs
Vol. 4 No.1 June 2018, Pages 1-6
Hookworm is one of Soil Transmitted Helmints
(STH), the most important neglected diseases and
the second most important parasitic disease after
malaria occured by direct contact with the ground
so the traditional diamond miners have a high risk
to be infected. Hookworm invade the intestinal
mucosa and suck blood, lead anemia and reduce
the work productivity. The purpose was to
determine the effect of hookworm infection on
hemoglobin diamond miners. A quantitative
observational research with cross sectional design,
held in Sungai Tiung Cempaka Banjarbaru from
March to October 2014. The population were the
diamond miners in Sungai Tiung, sample was 129
diamond miners worked in the two largest
diamond mining sites in Sungai Tiung. The activities
are pot stool distribution, stool sample collection,
stool samples examination (Kato Katz), and blood
sampling for hemoglobin levels examination. The
analysis was done through the eggs number
calculation per gram and per day, the worms
number calculation and blood loss calculation due
to hookworm suffered. The research found 6
positively hookworm diamond miners (SPR
4.65%), the worms number ranging at 1-4 worms
and categorized as mild infections. The blood loss
in Sungai Tiung diamond miners is 2.2 cc/day, 66
cc/month, 803 cc/year caused the hemoglobin
concentration decreasing below normal due to
the large number of worms inside the body. The
existence of two Hookworms have impact on the
decreasing of normal hemoglobin concentration
below the normal level, so they required iron
supplement to restore hemoglobin to the normal
level according to anemia level severity.
Keywords: Hookworm, Haemoglobin, Anemia,
Diamond Miners.
==================================
DDC Classification: 616.93
Semuel Sandy, Ivon Ayomi
(Balai Litbangkes Papua, Kementerian Kesehatan
RI)
An overview of the knowledge, behavior and
prevention of malaria by communities in the
District of West-Southeast Maluku and Southwest
Maluku
JHECDs
Vol. 4 No.1 June 2018, Pages 7-14
West and Southeast Maluku regency is one of
malaria endemic areas in Maluku Province. The
objective of this research is to know the factors
related to malaria incidence such as knowledge,
community activity, mosquito habitat and use of
mosquito net. Cross sectional study design, the
sample was taken purposively, and the data were
collected by interview. Data were analyzed
descriptive and non parametric bivariate (chi
square test and fisher test). The results of
research on factors related to the prevention of
malaria in the Community in the District of West
Southeast Maluku and Southwest Maluku include:
public knowledge about symptoms of malaria OR
= 10,523 (p = 0,002), information about malaria
from health workers OR = 7.302 (p = 0,003) and
community activity at the field in the morning (at
05.00) and afternoon (at 18.00) OR = 3,685 (p =
0,007). Increased knowledge and information on
malaria in the community must also be followed
by the prevention of mosquito bites and malaria
screening and pengobtan.
Keywords: Malaria, Maluku, Insecticide,
Mosquito Net
==================================
DDC Classification: 614.4
Sugiarto1, Upik Kesumawati Hadi2, Susi Soviana2,
Lukman Hakim3
(1. Mahasiswa Program Doktor, Program Studi
Parasitologi dan Entomologi Kesehatan,
Pascasarjana IPB, Kampus IPB Dramaga Bogor,
16680; 2. Laboratorium Entomologi, Bagian
Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, FKH-IPB,
Jl Agatis Kampus IPB Darmaga, Bogor, 16680; 3.
Program Studi Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Direktorat Pascasarjana Universitas
Sari Mutiara, Jl Kapten Muslim No.79, Medan -
Sumatera Utara)
The correlation of Anopheles spp. seasonal
densities with meteorological factors in Sungai
Nyamuk Village, Nunukan District, North
Kalimantan
JHECDs
Vol. 4 No.1 June 2018, Pages 15-23
The correlation between climatic factors and
density of anophelines (man biting rate-MBR) is
very important to determine disease risk of
malaria. Therefore, this study was conducted to
investigate the seasonal density of anophelines and
their association with meteorological variables and
morbidity malaria in Sungai Nyamuk Village,
malaria endemic areas of North Kalimantan.
Anopheles mosquito collections were caught by
human landing collection (HLC) all night 06:00 PM-
06:00 AM. The Anopheles spp. seasonal densities
and their association with meteorological factors
were analysed by Pearson Product Moment Test.
Rainfall were the most significant variables
influencing anophelines density. Density of
anophelines positively related to malaria cases.
The effects of temperature and relative humidity
were not found as a significant variable on the
abundance of anophelines mosquitoes. Rainfall can
be used as one of the indicators of early warning
system to anticipate fluctuations in the incidence
of malaria cases. Keywords: Sungai Nyamuk Village, Anophelines
density, Rainfall, North Kalimantan
==================================
DDC Classification: 616.96
Dicky Andiarsa, Budi Hairani, Abdullah Fadilly
(Balai Litbangkes Tanah Bumbu, Kementerian
Kesehatan RI)
Brugia malayi and Dirofilaria spp are the causative
agent of Filariasis on reservoir animals in the
endemic areas of Kalimantan
JHECDs
Vol. 4 No.1 June 2018, Pages 24-30
Lymphatic filariasis and dirofilariasis are zoonotic
diseases potential in Indonesia. The lack of data on
dirofilariasis in humans and animals is the basis
reason for this study conducted through
observational study methods with a cross-
sectional design. A total of 201 reservoir animals
were used in this study, namely house cats (Felis
catus), langurs (Presbytis cristatus), long-tailed
monkeys (Macaca fascicularis), forest cats (Felis
silvestris) and dogs (Canis familiaris) in two
filariasis-endemic areas, namely Hulu Sungai Utara
Regency (HSU) and Kotawaringin Barat Regency
(KOBAR), Kalimantan. Taking animal blood
through veins was performed at night. The
presence of microfilariae in the blood was
detected through thick and thin blood pressure
pre-test. The results showed that 21% and 28.7%
of animal reservoirs in HSU and KOBAR districts
were sequentially infected with microfilariae.
Domestic animals that are infected with
microfilariae were higher than wild animals. Based
on the causative agent, Dirofilaria spp. (20. 89%)
was more dominant in infected reservoir animals,
followed by Brugia malayi (2.48%). The mixed
infections were also found in 1.49% of reservoir
animals. These results indicated that reservoir
animals in the two districts have the potential as a
source of filariasis transmission, as well as a source
of zoonotic agents in cases of dirofilariasis.
Routine and integrated monitoring and
collaboration between cross-program
stakeholders must be continuously carried out to
break the chain of transmission of filariasis and
prevent zoonotic transmission from dirofilariasis.
Keywords: Brugia malayi, Dirofillaria spp,
Kalimantan, Reservoir
==================================
DDC Classification: 614.4
Rudi Fakhriadi1, Asnawati2
(1. Departemen Epidemiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, 2.
Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat)
Influential factors againt Aedes aegypti larvae in
endemis and sporadic Districts of Banjarbaru City
JHECDs
Vol. 4 No.1 June 2018, Pages 31-36
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of the
few infectious disease that become health problem
in the world especially developing countries. Data
from the Health Service of Banjarbaru City got the
trend of increasing the incidence of DHF. Last data
of 2015 was recorded as many as 182 cases. Of 20
urban villages in Banjarbaru there are 10 endemic
villages and 10 sporadic villages of DHF. Dengue
fever prevention has a fairly complex problem.
The best way to prevent this disease is by
eradicating mosquito larvae. The purpose of this
study is to see the factors that affect the presence
of larva Aedes aegypti in endemic areas and
sporadic dengue areas. The design of this study
was observational analytic using cross sectional
appriacial with 100 samples of house at endemic
area and sporadic. Bivariate data analysis with chi-
square and multivariate test with logistic
regression test with 95% confidence degree.
Bivariate and multivariate test result showed that
in the endemic areas related factors were
knowledge and community action regarding EMN
with larva Ae.aegypti (p < 0.05). In the sporadic
area of DHF community education have siginificant
relationship with the presence of larvae Ae.aegypti
(p <0.05). While other variables are not
significantly related to the presence of larva Ae.
Aegypti.
Keywords: DHF, endemic-sporadic, knowledge,
action, Eradication of Mosquito's Nest (EMN)
ISSN. 2502-0447
e-ISSN. 2503-5134
JHECDs, Vol. 4 No. 1 Juni 2018
ABSTRAK Lembar ini boleh diperbanyak tanpa izin
Klasifikasi DDC: 616.96
Liestiana Indriyati, Wulan Sari Rasna Giri
Sembiring
(Balai Litbangkes Tanah Bumbu, Kementerian
Kesehatan RI)
Pengaruh infeksi hookworm terhadap kadar
hemoglobin penambang intan
JHECDs
Vol. 4 No.1 June 2018, Pages 1-6
Hookworm merupakan salah satu Soil Transmitted
Helmints (STH), neglected diseases terpenting dan
penyakit parasit terpenting kedua setelah malaria
yang terjadi akibat kontak langsung dengan tanah,
sehingga penambang intan tradisional memiliki
risiko tinggi untuk terinfeksi. Hookworm
menyerang mukosa usus dan menghisap darah
sehingga dapat menyebabkan anemia dan
menurunkan produktifitas kerja. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui pengaruh infeksi Hookworm
terhadap kadar hemoglobin penambang intan.
Penelitian kuantitatif observasional dengan desain
potong lintang, di Kelurahan Sungai Tiung
Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru bulan
Maret–Oktober 2014. Populasi pekerja tambang
intan di Kelurahan Sungai Tiung sedangkan sampel
penelitian adalah 129 penambang intan di dua
lokasi penambangan intan terbesar di Kelurahan
Sungai Tiung. Kegiatan yaitu pembagian pot tinja,
pengumpulan sampel feses, pemeriksaan sampel
feses (Kato Katz), pengambilan sampel darah
untuk pemeriksaan kadar hemoglobin. Analisis
lanjut berupa perhitungan jumlah telur per gram
dan per hari dilanjutkan dengan perhitungan
jumlah cacing dan perhitungan kehilangan darah
akibat infeksi Hookworm yang diderita. Ditemukan
6 orang penambang intan yang positif terinfeksi
Hookworm (Slide Parasite Rate 4,65%) dengan
jumlah cacing berkisar 1-4 ekor dan tergolong
infeksi ringan. Kehilangan darah pada penambang
intan di Desa Sungai Tiung berkisar 2,2 cc/hari atau
66 cc/bulan atau 803 cc/tahun yang mengakibatkan
penurunan kadar Hb menjadi di bawah normal
seiring dengan banyaknya jumlah cacing yang
diderita. Keberadaan 2 ekor cacing Hookworm
telah berimbas pada penurunan kadar Hb di bawah
normal sehingga diperlukan suplemen zat besi
untuk mengembalikan kadar hemoglobin ke batas
normal sesuai tingkat keparahan anemia.
Kata kunci: Hookworm, Hemoglobin, Anemia,
Penambang Intan
==================================
Klasifikasi DDC: 616.93
Semuel Sandy, Ivon Ayomi
(Balai Litbangkes Papua, Kementerian Kesehatan
RI)
Gambaran pengetahuan, perilaku dan pencegahan
malaria oleh masyarakat di Kabupaten Maluku
Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya
JHECDs
Vol. 4 No.1 June 2018, Pages 7-14
Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Maluku
Barat Daya merupakan salah satu daerah endemis
malaria di Provinsi Maluku. Penelitian bertujuan
untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian malaria antara lain pengetahuan,
aktifitas masyarakat, keberadaan habitat nyamuk
dan penggunaan kelambu. Desain penelitian
potong lintang, sampel diambil secara purposive,
dan pengambilan data dilakukan dengan
wawancara. Analisis data secara deskriptif dan
bivariat non parametrik (uji chi square dan uji
fisher). Hasil penelitian berupa gambaran, perilaku
dan pencegahan malaria oleh masyarakat di
Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Maluku
Barat Daya antara lain: pengetahuan masyarakat
tentang gejala penyakit malaria OR=10,523
(p=0,002), informasi tentang malaria dari petugas
kesehatan OR=7,302 (p=0,003) dan aktifitas
masyarakat di kebun pagi hari (pukul 05.00) dan
sore hari (pukul 18.00) OR=3,685 (p=0,007).
Peningkatan pengetahuan dan informasi penyakit
malaria di masyarakat juga harus diikuti dengan
tindakan pencegahan gigitan nyamuk dan tindakan
pemeriksaan malaria serta pengobatan.
Kata kunci: Malaria, Maluku, Insektisida, Kelambu
==================================
Klasifikasi DDC: 614.4
Sugiarto, Upik Kesumawati Hadi, Susi Soviana,
Lukman Hakim
(1. Mahasiswa Program Doktor, Program Studi
Parasitologi dan Entomologi Kesehatan,
Pascasarjana IPB, Kampus IPB Dramaga Bogor,
16680; 2. Laboratorium Entomologi, Bagian
Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, FKH-IPB,
Jl Agatis Kampus IPB Darmaga, Bogor, 16680; 3.
Program Studi Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Direktorat Pascasarjana Universitas
Sari Mutiara, Jl Kapten Muslim No.79, Medan -
Sumatera Utara)
Korelasi kepadatan nyamuk Anopheles spp.
terhadap faktor-faktor meteorologi di Desa Sungai
Nyamuk, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara
JHECDs
Vol. 4 No.1 June 2018, Pages 15-23
Korelasi antara angka menggigit Anopheles (man
biting rate-MBR) dengan faktor-faktor meteorologi
sangat penting untuk mengantisipasi fluktuasi
kejadian malaria. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis korelasi kepadatan Anopheles spp.
dengan faktor-faktor meteorologi di Desa Sungai
Nyamuk, daerah endemis malaria di Kalimantan
Utara. Kepadatan nyamuk Anopheles spp.
didapatkan dari umpan orang (human landing
collection-HLC) (pengamatan 18.00-06.00). Pearson
Product Moment Test digunakan untuk menganalisis
korelasi antara angka menggigit Anopheles (MBR)
dengan faktor-faktor meteorologi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa curah hujan mempunyai
hubungan bermakna dengan kepadatan Anopheles
(MBR), sedangkan kepadatan Anopheles
mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian
malaria. Suhu udara dan kelembaban tidak
mempunyai hubungan bermakna dengan kepadatan
Anopheles (MBR). Curah hujan dapat dijadikan
sebagai salah satu indikator dalam penerapan
sistem kewaspadaan dini untuk mengantisipasi
fluktuasi kejadian kasus malaria.
Kata kunci: Desa Sungai Nyamuk, Kepadatan
Anopheles, Curah hujan, Kalimantan Utara
==================================
Klasifikasi DDC: 616.96
Dicky Andiarsa, Budi Hairani, Abdullah Fadilly
(Balai Litbangkes Tanah Bumbu, Kementerian
Kesehatan RI)
Brugia malayi dan Dirofilaria spp sebagai penyebab
Filariasis pada hewan reservoir di daerah endemis
di Kalimantan
JHECDs
Vol. 4 No.1 June 2018, Pages 24-30
Penyakit limfatik filariasis dan dirofilariasis
berpotensi zoonosis di Indonesia. Kurangnya data
tentang dirofilariasis pada manusia dan hewan
menjadi dasar alasan dilakukannya studi ini
menggunakan metode studi observasional dengan
desain potong lintang. Sebanyak 201 hewan
reservoir digunakan pada penelitian ini, yaitu
kucing rumah (Felis catus), lutung (Presbytis
cristatus), monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis), kucing hutan (Felis silvestris) dan anjing
(Canis familiaris) di dua daerah endemis filariasis,
yaitu Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dan
Kabupaten Kotawaringin Barat (KOBAR),
Kalimantan. Pengambilan darah hewan melalui
vena dilakukan pada malam hari. Keberadaan
mikrofilaria dalam darah dideteksi melalui preparat
ulas darah tebal dan tipis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 21% dan 28,7% hewan
reservoir di Kabupaten HSU dan KOBAR secara
berurutan terinfeksi mikrofilaria. Hewan
domestikasi yang terinfeksi mikrofilaria lebih
banyak dibandingkan dengan hewan liar.
Berdasarkan agen penyebabnya, Dirofilaria spp.
(20,89%) lebih dominan menginfeksi hewan
reservoir, diikuti dengan Brugia malayi (2,48%).
Infeksi campuran diperoleh dari 1,49% hewan
reservoir. Hasil ini mengindikasikan bahwa hewan
reservoir di kedua kabupaten tersebut berpotensi
sebagai sumber penularan filariasis, sekaligus
sebagai sumber agen zoonosis pada kasus
dirofilariasis. Pemantauan secara rutin dan
terintegrasi serta kolaborasi antar stake holder
lintas program harus terus dilakukan untuk
memutus mata rantai penularan filariasis dan
menghambat terjadinya penularan zoonosis dari
dirofilariasis.
Kata kunci: Brugia malayi, Dirofillaria spp,
Kalimantan, Reservoir
==================================
Klasifikasi DDC: 614.4
Rudi Fakhriadi*, Asnawati
(*Departemen Epidemiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat, Departemen Fisiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat)
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
keberadaan jentik Aedes aegypti di kelurahan
endemis dan sporadis Kota Banjarbaru
JHECDs
Vol. 4 No.1 June 2018, Pages 1-6
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah
satu dari beberapa penyakit menular yang menjadi
masalah kesehatan di dunia terutama negara yang
berkembang. Data Dinas Kesehatan Kota
Banjarbaru didapatkan tren kenaikan angka
kejadian DBD. Data terakhir tahun 2015 tercatat
sebanyak 182 kasus. Dari 20 kelurahan di Kota
Banjarbaru terdapat 10 kelurahan yang menjadi
wilayah endemis dan 10 kelurahan yang menjadi
wilayah sporadis penyakit DBD. Penanggulangan
penyakit DBD mengalami masalah yang cukup
kompleks. Cara paling baik untuk mencegah
penyakit ini adalah dengan pemberantasan jentik
nyamuk penularnya. Tujuan penelitian ini adalah
untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi
keberadaan jentik Aedes aegypti pada daerah
endemis dan daerah sporadis DBD. Rancangan
pada penelitian ini adalah observasional analitik
menggunakan metode cross sectional dengan
sampel 100 rumah pada daerah endemis dan
sporadic DBD. Analisis data secara bivariat dengan
uji chi-square dan multivariat dengan uji regresi
logistik dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil uji
bivariat dan multivariat menunjukkan bahwa pada
daerah endemis faktor yang berhubungan adalah
pengetahuan dan tindakan masyarakat mengenai
PSN dengan keberadaan jentik Ae. aegypti (p<
0,05). Pada daerah sporadis DBD variabel yang
mempunyai hubungan bermakna adalah pendidikan
masyarakat dengan keberadaan jentik Ae. aegypti (p
< 0,05). Sedangkan variable lain tidak berhubungan
secara signifikan dengan keberadaan jentik Ae.
Aegypti.
Kata kunci: DBD, endemis-sporadis,
pengetahuan, tindakan, Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN)