+ All Categories
Home > Documents > Joint Venture_Konsinyasi.ppt

Joint Venture_Konsinyasi.ppt

Date post: 08-Oct-2015
Category:
Upload: rickoksatria
View: 16 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
Popular Tags:

of 22

Transcript
  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    1/22

    Joint Venture

    Agung Sugiarto., SE., MM., Akt

    Program Studi Akuntansi

    Fakultas Ekonomi an BisnisUNIKA Soegijapranata

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    2/22

    Joint Venture

    Istilah Joint Venture pada mulanya digunakan sebagaisalah satu skema dalam pembiayaan, utk proyek-proyek yg membutuhkan dana besar sekaligusmemiliki tk risiko yang tinggi (prinsip risk sharing)

    Namun dlm perkembangannya saat ini, pola

    pembiayaan/ kerjasama usaha joint venture tidakhanya terpusat pada pembiayaan utk usaha skalabesar saja, melainkan justru utk kerjasama denganusaha UMKM (pola kemitraan bapak angkat)

    Pada prinsipnya skema joint venture ini sama dengan

    mekanisme didalam persekutuan (mengenal istilahsekutu dengan masing-masing modalnya), sehinggahampir memiliki kesamaan pula dalam perlakukanakuntansinya.

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    3/22

    Joint Venture

    Didalam sebuah usaha joint venture, dikenalpula sekutu yang aktif menjalankan usaha(managing partner) dan ada pula sekutu yanghanya menyetorkan modal saja.

    oleh karena itu, bentuk perlakuan akuntansiutk joint venture dapat dibedakan menjadi 2jenis, yakni:

    1. Metode pencatatan terpisah (dari pencatatan

    usaha managing partner)2. Metode tidak terpisah (menjadi satu dengan

    pencatatan managing partner)

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    4/22

    1. Metode Pencatatan TerpisahDidalam metode ini pada prinsipnya usaha joint venture dianggap

    sbg usaha baru yg terpisah dari bisnis inti sekutunya (pemilikmodal), sehingga pencatatannya pun terpisah.Contoh aplikasi:

    A, B dan C sepakat utk mengadakan kerjasama dalam usahapenjualan sembako selama 3 bulan dalam rangka penggalangandana utk bencana, dengan ketentuan sbb:

    Investasi : A dan C menyerahkan barang dagangan sbg setoranmodal masing-masing senilai $3000 dan $ 4500; sedangkan Bmenyerahkan cash $ 2500

    Aktivitas : C ditunjuk sbg managing partner (mengelola danmambuat laporan aktivitas keg usaha JV)

    Pembagian Laba : C akan diberi komisi 10% dari penjualan,

    bunga modal diberikan kepada masing-masing anggota sebesar8% dari laba usaha dan selebihnya dibagi sama rata. Usaha jointventure dimulai tanggal 01 Oktober-31 Desember 2009Pencatatan utk usaha JV diatas dgn metode pencatatan terpisahadalah sebagai berikut:

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    5/22

    1. Metode Pencatatan TerpisahPencatatan atas transaksi tsb adalah:

    Transaksi

    01 Okt 2009

    Investasi Brg dagangan oleh A dan C Persed Brg Dag 7500 Investasi JV 3000 Investasi JV 4500Modal A 3000 Barang dag utk JV 3000 Barang dag utk JV 4500Modal C 4500

    Investasi JV 2500Investasi kas oleh B Kas 2500 Kas 2500

    Modal B 250 0

    01 Okt - 31 Des 2009

    Ditarik sebuah promes $ 1000, bunga Kas 9906%, JW: 60 hr Biaya Bunga 10

    Wesel Bayar 1000

    Penjualan brg dagangan scr kredit Piutang Dagang 16.000senilai $ 16.000 Penjualan 16.000

    Penerimaan Piutang $ 15.900 Kas 15.900Piutang Dagang 15.900

    Penghapusan piutang dagang krn bad Penghapusan piut dagang 100debt Piutang dagang 100

    Pembayaran biaya administrasi Biaya Administrasi 4400senilai $ 4400 tunai Kas 4400

    Pelunasan atas wesel bayar Wesel Bayar 1000Kas 1000

    31 Desember 2009

    a. Penentuan Laba Bersih, So Pend Penjualan 1 6.000 Investasi pada JV 790 Investasi pada JV 780 Investasi pada JV 2420dan biaya-biaya ditutup ke rekening L/R L/R 16.000 Laba JV 790 Laba JV 780 Laba JV 2420

    L/R 12.010

    b. Pembagian L/R $ 3.990 HPP 7500Bi Adm 4400

    A B C Total Penghps Piut 100Komisi 1600 1600 Biaya Bunga 10Bunga Modal 60 5 0 90 200 L/R 3 990Sisa dibagi- Modal A 790sama rata 730 730 730 2.190 Modal B 780 790 780 2.420 3.990 Modal C 2420

    Penyelesaian oleh C:

    Pembelian tunai: Modal A 3790 Kas 3790 Kas 3280 Kas 6920Kepada A : $ 3790 Modal B 3280 Inv pd JV 3790 Inv pd JV 3280 Inv pd JV 6920Kepada B : $ 3280 Modal C 6920Kepada C : $ 6920 Kas 13.990

    Joint Venture Sekutu A Sekutu B Sekutu C

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    6/22

    2. Metode Pencatatan Tidak Terpisah

    Didalam metode pencatatan tidak terpisah, masing-masing sekutuakan mempunyai rekening JV dalam pembukuannya.

    Rekening JV akan didebet utk semua biaya, dan dikredit utksemua pendapatan. Saldo kredit dalam rekening JVmerupakan pendapatan, demikian pula sebaliknya.

    Didalam pembukuan masing-masing sekutu, juga harus dibentukrekening aktiva dan passiva utk joint venture tersendiri. (Kas-

    JV; Piutang-JV; Persediaan-JV; Hutang-JV)Dalam operasinya, menurut metode ini sekutu pasif hanya mencatat

    setoran modal serta transaksi-transaksi pendapatan dan biayayang mempengaruhi hak penyertaan mereka.

    Contoh Aplikasi:

    Dari contoh transaksi sebelumnya, apabila dicatat menggunakanmetode pencatatan tidak terpisah, akan diperoleh hasil sbb:

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    7/22

    2. Metode Pencatatan Tidak Terpisah

    Hasil pencatatan metode tidak terpisah:Transaksi

    01 Okt 2009Investasi Brg dagangan oleh A dan C JV 7500 JV 7500 JV 7500

    Persed Brg-JV 3000 Modal A 3000 Modal A 30

    Modal C 4500 Modal C 4500 persed Brg-JV 4500

    Investasi kas oleh B (dikirim pada Managing partner - skt C) Modal C 2500 Modal C 2500 Kas-JV 2500

    Modal B 2500 Kas 2500 Modal B 2500

    01 Okt - 31 Des 2009

    Ditarik sebuah promes $ 1000, bunga JV 10 JV 10 Kas-JV 990

    6%, JW: 60 hr Modal C 10 Modal C 10 JV 10

    Wesel Bayar-JV 100

    Penjualan brg dagangan scr kredit Modal C 16.000 Modal C 16.000 Piutang-JV 16.000

    senilai $ 16.000 JV 16.000 JV 16.000 JV 16.000

    Penerimaan Piutang $ 15.900 Kas-JV 15.900

    Piutang-JV 15.900

    Penghapusan piutang dagang krn bad JV 100 JV 100 JV 100

    debt Modal C 100 Modal C 100 Piutang JV 100

    Pembayaran biaya administrasi JV 4400 JV 4400 JV 4400

    senilai $ 4400 tunai Modal C 4400 Modal C 4400 Kas JV 4400

    Pelunasan atas wesel bayar Wesel Bayar-JV 1000

    Kas-JV 1000

    31 Desember 2009

    Pembagian L/R $ 3.990 JV 3990 JV 3990 JV 3990

    L/R-JV 790 L/R-JV 780 L/R-JV 2420

    A B C Total Modal B 780 Modal A 790 Modal A 790

    Komisi 1600 1600 Modal C 2420 Modal C 2420 Modal B 780

    Bunga Modal 60 50 90 200

    Sisa dibagi-

    sama rata 730 730 730 2.190

    790 780 2.420 3.990

    Penyelesaian oleh C:

    Pembelian tunai: Kas 3790 Kas 3280 Kas 6920

    Kepada A : $ 3790 Modal B 3280 Modal A 3790 Modal A 3790

    Kepada B : $ 3280 Modal C 7070 Modal C 7070 Modal B 3280

    Kepada C : $ 6920 Kas-JV 13.990

    Sekutu A Sekutu B Sekutu C (managing partner)

    Agung Sugiarto:

    Biaya JV

    Kas C (sbg

    managing partner )

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    8/22

    Uncompleted Ventures Pembukuan tidak

    Terpisah

    Apabila sampai dengan akhir periode akuntansi,

    joint venture belum dapat diakhiri,maka perludilakukan perhitungan L/R JV terlebih dahulu

    Contoh:

    Dari kasus sebelumnya, misal pd 31 Des 2009, JVbelum dpt dinyatakan selesai karena masih ada

    persediaan BD yg belum terjual senilai $ 1.200 danmasih dipegang sekutu C sbg managing partner.

    Dalam keadaan spt ini, masing2 sekutu perlu melakukanadjustment dlm menghitung L/R JV. Apabila

    katakanlah terdapat keuntungan sebesar $ 5190;maka perhitungan pembagian laba dan adjustmentpada pembukuan masing-masing sekutu pd 31 Des2009 adalah sbb:

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    9/22

    Uncompleted Ventures Pembukuan tidak

    Terpisah

    Buku Sekutu A:

    JV 5190 Laba-JV 1190Modal B 1180Modal C 2820

    Buku Sekutu B:

    JV 5190 Laba-JV 1180Modal A 1190Modal C 2820

    Buku sekutu C (managing partner):

    JV 5190Laba-JV 2820Modal B 1190Modal C 1180

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    10/22

    Konsinyasi

    Konsinyasi merupakan suatu perjanjian, dimana

    salah satu pihak menyerahkan barang(consignor) kepada pihak tertentu (consignee)untuk dijualkan, dengan memberikan komisitertentu

    Transaksi konsinyasi ini pada prinsipnya memilikipersamaan dengan transaksi penjualan biasa,yakni terjadi perpindahan fisik barang antara 1pihak ke pihak lainnya.

    Namun didalam terdapat pula perbedaan yang

    prinsipal antara penjualan biasa dengankonsinyasi, yakni pada pengakuan akan hakmilik atas barang yang dipindahtangankan.

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    11/22

    Konsinyasi

    Didalam transaksi penjualan biasa, hak atas barang

    yg diperjualbelikan akan langsung berpindah kepihak pembeli, pada saat penyerahan barangybs. Sehingga hal ini dapat dijadikan sebagaidasar dalam pengakuan pendapatan.

    Namun hal ini berbeda dlm transaksi konsinyasi,dimana penyerahan barang dr consignor keconsignee TIDAK diikuti dengan perpindahanhak; meskipun telah terjadi perpindahankewajiban thd pengelolaan dan penyimpanan

    barang.Hak milik atas barang konsinyasi akan berpindah

    pada consignee ketika barang tersebut berhasildijual ke pembeli akhir.

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    12/22

    KonsinyasiDidalam transaksi konsinyasi, terdapat 4 karakteristik dasar

    yang membedakannya dengan transaksi penjualanbiasa, yaitu:

    1. Barang konsinyasi merupakan hak pihak consignor,sehingga harus dilaporkan sebagai persediaan olehconsignor. Barang ini tdk boleh diakui sebagaipersediaan oleh consignee

    2. Pengiriman brg konsinyasi tidak menimbulkanpendapatantidak boleh diakui sbg pendapatan baikoleh consignor maupun consignee, sampai benar2terjual

    3. Consignor sbg pemilik barang bertanggung jawab penuhatas semua biaya yg ditimbulkan sehubungan dgn brg

    konsinyasi, sampai benar2 terjual ke pihak ke 3 (kecualiditentukan lain dlm perjanjian).4. Consignee sampai batasan tertentu wajib menjaga

    keamanan dan keselamatan brg konsinyasi, sampaibenar-benar terjual ke pihak ke 3

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    13/22

    Konsinyasi

    Alasan melakukan transaksi konsinyasi:

    Bagi consignor: memperluas pangsa pasar tanpamenambah biaya promosi, keinginan utkmelakukan penetrasi pasar mll outlet yg telahberpengalaman dibidangnya.

    Bagi consignee: terlindung dari kemungkinan risikogagal jual, risiko brg rusak dan fluktuasi hargadpt dihindari, kebutuhan modal kerja dptdikurangi (sistem titip, tdk perlu beli stok dahulu)

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    14/22

    KonsinyasiSecara umum, sistem pencatatn/ akuntansi dlm konsinyasi

    dapat dibedakan menjadi 2 macam, baik dilihat dari sisiconsignor maupun consignee; yakni sistem pencatatanterpisah dan tidak terpisah

    Akuntansi bagi Consignee/komisioner

    Contoh aplikasi:CV Fajar Baru sbg distibutor brg elektronik mengadakan

    kerjasama konsinyasi dgn PT Polytron utk memasarkanproduk TV, dengan perjanjian sbb: CV Fajar baru akan mendapatkan komisi 25% dari

    penjualan yg berhasil dilakukan Biaya pengiriman/ angkut dalam kota akan ditanggung

    oleh komisioner CV Fajar Baru diberi wewenang utk memasarkansekaligus menetapkan kebijakan piutangnya, namun iabertanggung jawab penuh atas AR collectingnya

    Harga jual TV ditetapkan Rp 1 jt per unit

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    15/22

    Konsinyasi

    Pencatatan yang dilakukan dengan 2 metode yg

    ada bagi pihak consignee (komisioner)

    CVFajar Baru adalah sbb:

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    16/22

    Konsinyasi

    Transaksi Metode Pencatatan Terpisah Metode Pencatatan Tidak Terpisah

    01 Jan 2009(1). Penerimaan 100 unit brgkonsinyasi berupa TV dgn hrg hanya dicatat dalam memorandum hanya dicatat dalam memorandum

    jual @ Rp 1 juta

    01-31 Jan 2009(2). Dijual 100 unit TV dengan Piutang dagang 100.000.000 Piutang Dagang 100.000.000harga jual Rp 1 jt/ unit; komisi Brg Konsinyasi 100.000.000 Penjualan 100.000.00025% atas penjualan tersebut Pembelian 75.000.000

    (penj kredit) Hutang (PT Polytron) 75.000.000

    (3). Dibayar biaya pengiriman Barang konsinyasi 500.000 Hutang (PT Polytron) 500.000dalam kota sebesar Rp 500.000 Kas 500.000 Kas 500.000

    (4). Penerimaan atas penjualan Kas 100.000.000 Kas 100.000.000pada transaksi no 2 Piutang dagang 100.000.000 Piutang dagang 100.000.000

    (5). Perhitungan komisi penjualan Barang konsinyasi 25.000.000 -atas penjualan 100 unit TV tsb Pend Komisi 25.000.000(25% x Rp 100.000.000)

    (6). Pengiriman hasil penjualan Barang konsinyasi 74.500.000 Hutang (PT Polytron) 74.500.000100 unit TV kpd PT Polytron Kas 74.500.000 Kas 74.500.000sebesar Rp 74.500.000(100 jt - 25 jt - 500 rb)

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    17/22

    Konsinyasi

    Akuntansi untuk pihak Consignor/ Pengamanat juga

    mengenal 2 sistem pencatatan, yakni: metodeterpisah dan metode tidak terpisah.

    Dari contoh kasus terdahulu, maka pencatatan yangdilakukan oleh PT Polytron adalah sbb:

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    18/22

    Konsinyasiakuntansi utk pengamanat/ consignor

    Transaksi Metode Pencatatan Terpisah Metode Pencatatan Tidak Terpisah

    01 Jan 2009

    (1). Pengiriman 100 unit brgkonsinyasi berupa TV dgn hrg Brg Konsinyasi 60.000.000 memorandum

    pokok @ Rp 600.000,- Persed Brg 60.000.000

    01-31 Jan 2009

    (2). Dijual 100 unit TV dengan

    harga jual Rp 1 jt/ unit;

    (penj kredit)

    (3). Dibayar biaya pengiriman

    dalam kota sebesar Rp 500.000

    (4). Penerimaan atas penjualan

    pada transaksi no 2

    (5). Perhitungan HP penjualan

    atas penjualan 100 unit TV tsb(25% x Rp 100.000.000); biaya 500 rb

    (6). Penerimaan hasil penjualan Kas 74.500.000 Kas 74.500.000

    100 unit TV dari CV Fajar Baru Brg Konsinyasi 24.500.000 Bi. Angkut 500.000

    Brg konsinyas i 100.000.000 Komisi 24.500.000

    Brg Konsinyasi 14.500.000 Penjualan 100.000.000

    Laba konsinyasi 14.500.000

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    19/22

    KonsinyasiAkuntansi utk penjualan konsinyasi yg belum selesai

    Adakalanya hingga akhir jangka waktu perjanjianpenjualan konsinyasi yang telah disepakati, barangkonsinyasi yang ada belum berhasil dijual sepenuhnya.

    Biaya-biaya yang terkait dgn produk-produk yg belumterjual, baik yg berasal dari pihak consignor/pengamanat maupun pihak consignee/ komisioner,

    harus ditangguhkan pembebananya dari pendapatandlm periode akuntansi yang bersangkutan. Jika terdapat pengembalian barang konsinyasi pada

    pihak pengamanat (retur), maka rekening BarangKonsinyasi harus DIKREDIT sebesar HARGA POKOK

    brg yang bersangkutan. Biaya-biaya yg berhubungandengan kegiatan utk menjual barang tersebut, harusDIBEBANKAN pada PENDAPATAN utk periode yangbersangkutan.

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    20/22

    KonsinyasiContoh kasus:

    1 Januari 2009 PT Panasonic mengirimkan 10 unit kulkas pd CVBina Utama, dengan harga pokok Rp 1.000.000,-

    PT Panasonic membayar biaya angkut ke gudang CV Bina UtamaRp 600.000

    CV Bina Utama membayar biaya angkut dalam kota sebesar Rp250.000

    Selama bulan Januari 2009, barang yg terjual adalah sebanyak 6unit kulkas, dengan harga jual @ Rp 1.200.000,- padahalperjanjian konsinyasi menghendaki agar selama bulan Januaritersebut seluruh barang yg dikirimkan berhasil dijual seluruhnya.

    Komisi penjualan ditetapkan 5% dari harga jual

    Diminta: Pencatatan atas transaksi diatas, pada pihak pengamanatmaupun komisioner, baik menggunakan metode terpisahmaupun tidak terpisah.

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    21/22

    KonsinyasiPencatatan oleh pengamanat/ consignor:

    Transaksi Metode Pencatatan Terpisah Metode Pencatatan Tidak Terpisah

    01 Jan 2009

    (1). Penerimaan 10 unit brg Brg Konsinyasi 10.000.000

    konsinyasi berupa kulkas dgn hrg jual @

    Rp 1 juta Persed Brg 10.000.000 -

    01-31 Jan 2009

    (2). Dibayar biaya angkut oleh peng- Brg Konsinyasi 600.000 -

    amanat Biaya Angkut 600.000

    (3). Dibayar biaya angkut dlm kota - -

    sebesar Rp 250.000 oleh CV Bina Utama

    (4). Penjualan 6 unit kulkas dengan harga - -

    jual Rp 1,2 jt/ unit

    (5). Perhitungan komisi penjualan - -

    (6). Penerimaan laporan dan kas atas Kas 6.590.000 Kas 6.590.000

    penjualan barang konsinyasi Brg Konsinyasi - bi angkut 250.000 Bi angkut 150.000

    Brg Konsinyasi - komisi 360.000 Biaya komisi 360.000

    Brg Konsinyasi 7.200.000 Persed brg konsinyasi 100.000

    Penjualan 7.200.000

    Jurnal Penutup Brg konsinyasi 7.200.000

    Brg konsinyasi - HPP 6.000.000

    Brg konsinyasi - Bi Angkut 360.000

    Brg konsinyasi - Bi Angkut 150.000

    Brg konsinyasi - Komisi 360.000

    Laba Konsinyasi 330.000

    Laba konsinyasi 330.000

    L/R 330.000

    * total penjualan - komisi penjualan = 7.200.000 - 360.000 = 6.840.000

    ** penjualan - biaya yg dibayar komisioner - komisi utk komisioner = 7.200.000 - 250.000 - 360.000 = 6.590.000

  • 5/19/2018 Joint Venture_Konsinyasi.ppt

    22/22

    KonsinyasiPencatatan oleh komisioner/ consignee:

    Transaksi Metode Pencatatan Terpisah Metode Pencatatan Tidak Terpisah

    01 Jan 2009

    (1). Penerimaan 10 unit brgkonsinyasi berupa kulkas dgn hrg jual @ Rp 1 juta

    memorandum memorandum

    01-31 Jan 2009

    (2). Dibayar biaya angkut oleh peng- - -

    amanat

    (3). Dibayar biaya angkut dlm kota Brg Konsinyasi 250.000 Hutang (PT Panasonic) 250.000

    sebesar Rp 250.000 oleh CV Bina Utama Kas 250.000 Kas 250.000

    (4). Penjualan 6 unit kulkas dengan harga Kas 7.200.000 Kas 7.200.000

    jual Rp 1.200.000,- / unit Brg konsinyasi 7.200.000 Penjualan 7.200.000

    Pembelian/ HPP 6.840.000* Hutang (PT Panasonic) 6.840.000*

    (5). Perhitungan komisi penjualan Brg Konsinyasi 360.000 -

    Bi. Komisi Konsinyasi 360.000

    (6). Penerimaan laporan dan kas atas Brg Konsinyasi 6.590.000** PT Panasonic 6.590.000** (kas pengamanat ber +)

    penjualan barang konsinyasi Kas 6.590.000** Kas 6.590.000**


Recommended