+ All Categories
Home > Documents > Journal Radiologi

Journal Radiologi

Date post: 30-Jan-2016
Category:
Upload: maimunah-rahma
View: 243 times
Download: 1 times
Share this document with a friend
Description:
jb,j
Popular Tags:
23
-Journal Reading- IMAGING OF ACUTE SMALL- BOWEL OBSTRUCTION Maimunah Rahmawati (2011730062) Pembimbing: dr. Nunu Heryana, Sp.Rad By Savvas Nicolaou, Brian Kai, Stephen Ho, Jenny Su & Karim Ahmed Published on October 2005 American Journal of Radiology
Transcript
Page 1: Journal Radiologi

-Journal Reading-

IMAGING OF ACUTE SMALL-BOWEL OBSTRUCTION

Maimunah Rahmawati (2011730062)

Pembimbing: dr. Nunu Heryana, Sp.Rad

By Savvas Nicolaou, Brian Kai, Stephen Ho, Jenny Su & Karim Ahmed

Published on October 2005

American Journal of Radiology

Page 2: Journal Radiologi

Latar Belakang

Morbiditas dan mortalitas yang terkaitdengan obstruksi usus halus akut terus

menjadi signifikan.

12-16% dari seluruh penerimaan bedahpada pasien dengan kondisi akut

abdomen.

Obstruksi usus halus disebabkan olehperlengketan pasca operasi 70% dari

semua kasus

Penyebab umum lainnya termasukhernia, neoplasma, dan penyakit Crohn

Page 3: Journal Radiologi

Latar Belakang

Pertanyaan penting dalam manajemen obstruksi usus halusterletak dalam menentukan apakah laparotomi awal

diperlukan atau apakah percobaan manajemen nonoperative harus dipertimbngkan.

Temuan pemeriksaan klinis dan nilai-nilai laboratorium sering tidak spesifik dan tidak dapat diandalkan dalam

membedakan obstruksi mekanik sederhana dari strangulasi usus

Pencitraan dalam manajemen akut memainkan peran penting. Hal ini dapat menunjukkan lokasi, derajat, dan penyebab obstruksi dan menilai keberadaan iskemia.

Page 4: Journal Radiologi

Tujuan

Untuk meninjau berbagai teknik pencitraan yang digunakan dalam menetapkan diagnosis obstruksi usus halus.

Page 5: Journal Radiologi

Teknik Imaging

• Hubungan radiografi abdomen dengan pemeriksaan klinis dalam menentukan diagnosis yaitu memegang 50-60% dari kasus

• Kegunaan: mendeteksi obstruksi usus halus, melihat gas bebas intraperitoneal, & air fluid level

• Tanda-tanda obstruksi usus halus pada radiografi meliputi distensi usus > 3 cm, usus colaps, perbedaan air fluid level, dan dinding usus menebal (gambar 1)

• Keterbatasan penyebab obstruksi sering tidak terlihat, namun radiografi konvensional terus menjadi pemeriksaan pencitraan awal untuk pasien dengan dugaan obstruksi usus halus karena sensitivitas dalam, ketersediaan luas, dan biaya yang relatif rendah.

Conventional Radiography

Page 6: Journal Radiologi

Gambar 1. Obstruksi Usus Halus pada Radiografi

A. Rontgen perut terlentang pada wanita 45 tahun menunjukkan dilatasi multiple pada beberapa loop usus halus. Valvula conniventes menonjol

B. Rontgen perut Tegak pada wanita 56 tahun menunjukkan multiple air fluid level (panah) & string of pearls (kepala panah)

Page 7: Journal Radiologi

Gambar 2. Wanita 48 Tahun dengan Ileus Batu Empedu.

A. Rontgen prut tegak menunjukkan multiple air fluid level. Terdapat pneumobilia (panah), seperti string-of-pearls-sign (kepala panah).

B. CT scan perut bagian atas menunjukkan udara di kandung empedu (panah) dan kistik duktus proksimal.

C.CT bagian inferior B menunjukkan kalsifikasi batu empedu (panah) di jejunum distal dengan dilatasi loop proksimal dari usus.

Page 8: Journal Radiologi

Gambar 3. Strangulasi

A. Rontgen perut terlentang pada wanita 46 tahun dengan kolitis iskemik menunjukkan radiolusen linear (panah) di sepanjang dinding usus, yang konsisten dengan intestinalis pneumatosis. Terdapat juga dilatasi loop usus halus.

B. Rontgen perut sisi kanan dekubitus pada wanita 69 tahun menunjukkan beberapa radiolusen bercabang (panah) di pinggiran bayangan hati, yang merupakan indikasi dari gas vena porta. Terdapat juga dilatasi loop usus halus, yang konsisten pada obstruksi usus halus.

Page 9: Journal Radiologi

Teknik Imaging

• 50-60% kasus

• Kegunaan: mendeteksi obstruksi usus halus, melihat gas bebas intraperitoneal, & air fluid level

• Tanda-tanda obstruksi usus halus pada radiografi meliputi distensi usus > 3 cm, usus colaps, perbedaan air fluid level, dan dinding usus menebal

• Keterbatasan (penyebab obstruksi sering tidak terlihat), namun radiografi konvensional terus menjadi pemeriksaan pencitraan awal untuk pasien dengan dugaan obstruksi usus halus karena sensitivitas dalam, ketersediaan luas, dan biaya yang relatif rendah.

• Menggunakan kontras oral barium sulfat• Keuntungan: Dapat menentukkan derajat keparahan obstruksi• Keterbatasan: Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tes, dilusi

barium, karena sisa kelebihan cairan intraluminal, dan katidakmampuan pasien untuk meminum barium dalam keadaan akut

Contrast Studies

Conventional Radiography

Page 10: Journal Radiologi

Gambar 4. Enteroclysis

Wanita 54 tahun dengan obstruksi usus halus Spot film dari enteroclysis menunjukkan penyempitan lingkaran usus halus (panah) karena adhesi pascaoperasi.

Page 11: Journal Radiologi

Teknik Imaging

• Menggunakan kontras oral barium sulfat• Keuntungan menentukkan derajat keparahan obstruksi• Keterbatasan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tes, dilusi

barium, karena sisa kelebihan cairan intraluminal, dan katidakmampuan pasien untuk meminum barium dalam keadaan akut

Contrast Studies

Conventional Radiography

• Multiple dilatasi >3 cm, loop berisi cairan.• Obstruksi kadang dapat divisualisasikan (tumor atau hernia).

Kehadiran aperistalsis, distensi cairan usus, perfusi dinding usus juga dapat dinilai dengan doppler sonografi.

• Sensitivitas 89% dibanding radiografi abdominal konvensional (71%)• Identifikasi strangulasi dan memprediksi lokasi dan penyebab

obstruksi

Sonography

Page 12: Journal Radiologi

Gambar 5. Sonography: Obstruksi Usus Halus (Perlengketan Pasca-Operasi)

A. Wanita 40 tahun, menunjukkan dilatasi, lingkaran cairan dari usus halus dengan valvula conniventes menonjol (panah).

B. Laki-laki 62 tahun, menunjukkan penebalan di dinding usus halus (panah). Real-time scanning menunjukkan usus halus menjadi hyperperistaltic.

Page 13: Journal Radiologi

Teknik Imaging

Contrast Studies

Conventional Radiography

• dilatasi (> 3 cm), loop berisi cairan terlihat penyebab• obstruksi kadang-kadang dapat divisualisasikan (tumor atau hernia).

Kehadiran aperistalsis, distensi cairan usus, perfusi dinding usus juga dapat dinilai dengan doppler sonografi.

• sensitivitas 89% dibandingkan dengan 71% radiografi abdominal konvensional

• Strangulasi dan memprediksi lokasi dan penyebab obstruksi

Sonography

• Tidak memerlukan bahan kontras oral• Keuntungan: cepat, non-invasif, dan tersedia dibanding enteroclysis,

serta memperlihatkan area yg tidak terlihat pada studi kontras.• Sensitivitas 81-94% dan spesifisitas 96%

CT

Page 14: Journal Radiologi

Gambar 6. Obstruksi Usus Halus Sekunder-adhesi

A. Axial CT scan perut bagian bawah wanita 54 tahun menunjukkan beberapa loop cairan dari usus halus (panah).

B. CT scan inferior A, menunjukkan titik transisi (panah) dengan dilatasi usus proksimal dan colaps usus distal.

C.CT scan sampai pertengahan perut Laki-laki 55 tahun menunjukkan beberapa loop berisi cairan dengan titik transisi meruncing (panah), atau dikenal sebagai tanda paruh (beak sign).

Page 15: Journal Radiologi

Gambar 10. Wanita 66 Tahun dengan Diagnosis Iskemik Usus.

A. Axial CT scan kontras sampai pertengahan perut menunjukkan multiple dilatasi dan loop cairan dari usus halus. Ada bukti dari intestinalis pneumatosis dan kurangnya peningkatan dinding usus (panah tipis) dibandingkan dengan biasanya (panah tebal). Terlihat juga cairan bebas intraperitoneal (kepala panah).

B. CT scan inferior A menunjukkan udara di mesenterium (kepala panah), dan kurangnya dinding usus tambahan (panah)

C. CT scan superior A menunjukkan udara di intrahepatik pembuluh darah vena porta (panah).

Page 16: Journal Radiologi

Gambar 11. Wanita 57 Tahun Small-Bowel-Volvulus

Aksial CT scan panggul atas menunjukkan tanda pusaran (panah) menandakan volvulus. Volvulus dapat terjadi jika loop usus mampu memutar sekitar mesenterium nya.

Page 17: Journal Radiologi

Gambar 12. Laki-laki 64 Tahun dengan Obstruksi Usus Halus Sekunder- Hernia Inguinalis Incarserata Kanan

A. CT scan pada panah kiri dan kanan menunjuk ke lingkaran melebar dari usus halus dengan mesenterium membesar (panah tengah).

B. CT Scan Inferior melintang pada simfisis pubis mengungkapkan incarserata penebalan dinding lingkaran usus halus dalam kanalis inguinalis kanan (panah)

Page 18: Journal Radiologi

Gambar 13. Laki-laki 80 tahun dengan Obstruksi Usus Halus Sekunder-Adenocarcinoma Usus Besar

CT scan menunjukkan obstruksi usus halus disebabkan oleh massa konstriksi (panah tipis) mengakibatkan dilatasi proksimal dari sekum (panah tebal) dan usus halus (kepala panah). Patologi mengungkapkan adenokarsinoma kolon.

Page 19: Journal Radiologi

Gambar 14. Laki-laki 49 Tahun dengan Hernia Abdominal Incarserata

A. Axial CT scan menunjukkan cacat di bawah dinding perut (panah) dengan hernia abdominal (bagian bawah) incarserata di dalamnya (panah).

B. Sagital MDCT menggambarkan cacat pada dinding perut bagian bawah (panah tebal panjang) dan hernia abdominal (bagian bawah)

incarserata. Dalam kantung hernia, tebal dinding lingkaran usus halus dan cairan bebas (kepala panah) ditandai dengan dilatasi loop proksimal usus halus (panah tebal pendek) untuk lingkaran incarserata usus halus. Cairan bebas (bintang dan panah tipis) juga ditemukan yang merupakan temuan terkait obstruksi usus halus.

Page 20: Journal Radiologi

Teknik Imaging

Contrast Studies

Conventional Radiography

Sonography

• Tidak memerlukan bahan kontras oral• Keuntungan: cepat, non-invasif, dan tersedia dibandingkan dengan

enteroclysis• Sensitivitas 81-94% dan spesifisitas 96%

CT

• Keuntungan: cepat, akurat dalam menentukan diagnosis obstruksi usus halus dan membantu dalam penentuan penyabab tanpa mengekspos pasien untuk radiasi, tidak memerlukan bahan kontras oral, tingkat akurasi tinggi.

• Menjadi metode diagnostik yang sangat baik untuk mengevaluasi obstruksi usus halus.

MRI

Page 21: Journal Radiologi

Gambar 15. Laki-laki 80 tahun dengan Obstruksi Usus Halus Sekunder-Adenocarcinoma Usus Besar

A. Menunjukkan penyempitan usus besar (panah) yang disebabkan oleh massa (kepala panah kecil) dengan obstruksi usus halus proksimal yang dihasilkan (kepala panah besar).

B. Menunjukkan massa konstriksi yang sama terlihat pada A tetapi dengan sinyal menengah (panah tipis). Dilatasi proksimal resultan besar (panah tebal) dan kecil (panah).

C. Menunjukkan banyak dilatasi loop proksimal dari usus halus (panah).

Page 22: Journal Radiologi

Kesimpulan

Pencitraan dapat membantu diagnostik & manajemen

Manajemen yang aman dan efektif tergantung padadiagnosis yang cepat dan akurat

Radiografi abdomen tetap merupakan pemeriksaan pencitraan lini pertama karena sudah tersedia, murah, dan dapat dilakukan secara serial untuk mengikuti perkembangan klinis

CT dapat memberikan informasi tambahan seperti derajat dan lokasi obstruksi, iskemia,& penyebab obstruksi. MRI mungkin memiliki peran dalam evaluasi obstruksi usus halus.

Page 23: Journal Radiologi

SELESAI


Recommended