Journal ReadingPatient optimization for gastrointestinal cancer surgery

Gibson Horas07700198

Latar Belakang

• Latar Belakang: • Walaupun reseksi bedah tetap menjadi unsur

utama dalam perawatan kanker saluran cerna, peningkatan perhatian dan sumber daya telah difokuskan pada neoadjuvan atau terapi adjuvant

• Perkembangan dalam hal ini telah meningkatkan hasil terapi, tetapi perhatian yang telah diberikan untuk meningkatkan hasil onkologis melalui optimalisasi perawatan perioperatif jauh lebih kecil.

Pengenalan

• Reseksi tumor primer tetap menjadi unsur utama pengobatan dan penyembuhan potensial untuk sebagian besar keganasan epitel padat. Namun, operasi itu sendiri adalah hanya salah satu komponen dari serangkaian kompleks penilaian dan intervensi yang membentuk perjalanan kanker pasien

• Menilai dampak dari penyakit dan pengobatan

• Penilaian Pasien• Optimalisasi• Obat-Obatan• Meningkatkan Fungsional Yang Tersisa• Mempermudah pasien

Menilai Dampak Dari Penyakit Dan Pengobatan

Penyakit

• Spektrum klinis dari penyakit ganas dapat berkisar dari tumor kecil yang menghasilkan atau tidak menghasilkan gejala atau disfungsi fisiologis.

• Beberapa tumor, bahkan ketika masih pada tahap disembuhkan, dapat menyebabkan perburukan fisiologis dan gizi buruk, meningkatkan risiko komplikasi dan kematian. Biasanya, ini adalah tumor menghalangi saluran pencernaan bagian atas atau saluran empedu.

Terapi Neoadjuvant

Dalam beberapa kanker GI, pada tingkat locoregional, neoadjuvant kemoterapi (dan / atau radioterapi) mempengaruhi hasil dengan mengurangi ukuran tumor, meningkatkan kemudahan reseksi dan kemungkinan membaik .

Pembedahan

• Sifat dan tingkat operasi sering ditentukan oleh tahap staging dari penyakit dan sering mengikuti teknik pembedahan yang sudah lazim .

• Namun, penting untuk mengenali situasi di mana modifikasi diperlukan karena kondisi fisiologis yang tidak dapat diperbaiki secara segera atau karena efek samping tidak terduga yang berat setelah perawatan oncological preoperative

Surgical Treatment

• The nature and extent of surgery is often determined by the perceived stage of disease and frequently follows a standardized approach.

• However, it is important to recognize situations in which modifications are needed owing to deranged physiology that cannot be corrected promptly or because of unexpectedly severe side-effects following preoperative oncological treatments.

Menilai Pasien

Umum

• Status sosial ekonomi, kesadaran akan kesehatan dan etnis berhubungan secara signifikan dengan hasil pengobatan, dan usia mungkin merupakan factor bebas.

• Perokok harian dan penyalahgunaan alkohol memiliki peningkatan risiko komplikasi pasca operasi, dan resiko tersebut berkurang ketika dilakukan pantang terhadap dua hal tersebut.

• Obesitas dikaitkan dengan etnis dan sosial ekonomi , tetapi perannya sebagai faktor risiko untuk morbiditas bedah tidak jelas.

• Obesitas dikaitkan dengan peningkatan tingkat konversi, waktu operasi dan morbiditas pascabedah dalam beberapa seri operasi laparoskopi kolorektal, tetapi tidak mempengaruhi keselamatan bedah atau margins onkologi.

Co-morbidity

• Penuaan ditandai dengan perubahan dalam sistem paru dan kardiovaskular, gangguan metabolisme dan massa otot yang berkurang.

• Co-morbiditas terkait dengan penuaan termasuk hipertensi, hiperkolesterolemia, penyakit saluran napas obstruktif kronis dan diabetes.

Optimalisasi

Edukasi Pasien Dan Konseling

Konseling pribadi mengenai masalah utama saat perioperatif dapat mengurangi ketidaknyamanan dan kecemasan dan meningkatkan penyemuhan, dan umumnya direkomendasikan dalam protocol ERAS.

Ikterus Obstruktif

•Jaundice dikaitkan dengan imunosupresi dan disfungsi mukosa usus .

• Tingkat bilirubin yang tinggi dengan kombinasi rendahnya albumin serta tingginya kreatinin menunjukan hasil buruk setelah setelah pembedahan saluran empedu.

• pasien dengan konsentrasi bilirubin serum di bawah 250 umol / l tidak diperbolehkan menjalani drainage rutin empedu preoperative.

Anemia

Anemia umumnya dianggap sebagai faktor risiko untuk operasi, terkait dengan stadium penyakit yang lebih parah, tingginya angka kematian dan kesakitan, dan opname di rumah sakit lebih lama.

Gangguan Kardiovaskular dan Pernafasan

Komplikasi jantung merupakan sumber utama morbiditas dan mortalitas intraoperatif dan pasca operasi. Literatur tentang efek samping jantung telah berkembang dari prediksi menjadi optimalisasi melalui intervensi.

• beta-blokade baru telah menerima banyak perhatian. Meskipun berulang kali terbukti mengurangi risiko komplikasi jantung perioperatif, risiko stroke yang serius meningkat secara signifikan dalam beberapa uji coba.

• Aspirin untuk tujuan pencegahan primer dan sekunder penyakit kardiovaskular harus dilanjutkan selama periode perioperatif pada semua pasien dengan arteri koroner, cerebrovascular atau penyakit pembuluh darah perifer.

Gagal Ginjal

Penyakit ginjal kronis, bahkan pada tahap yang relatif awal, dikaitkan dengan peningkatan infeksi pasca operasi. Pasien harus cukup terhidrasi, dan dihindarkan dari bahaya lebih lanjut untuk fungsi ginjal (seperti antibiotik atau analgesik).

Sirosis Dan Gagal Hati

• Hati merupakan host populasi terbesar makrofag (sel Kupffer) dalam tubuh dan gagal hati berhubungan dengan imunosupresi sistemik.

• Risiko kematian meningkat secara signifikan pada operasi besar dan operasi darurat, dan hipertensi portal.

Diabetes

• Diabetes mellitus yang ada sebelumnya menyebabkan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas pasca operasi dalam operasi kolorektal

• Meskipun kemungkinan kebocoran anastomotik tidak meningkat, tingkat kematian setelah kebocoran secara substansial meningkat pada penderita diabetes

Status Gizi

• Status gizi buruk dikaitkan dengan hasil buruk setelah operasi besar.

• karena upaya pembedahan tampa mempertimbangkan nutrisi mungkin tidak berhasil

Obat - Obatan

Morphine

• Bukti menunjukkan morfin yang dapat mempengaruhi proliferasi dan migrasi sel tumor serta angiogenesis.

• Potensi penekanan pada sistem kekebalan tubuh dengan morfin merupakan masalah tambahan.

• . Beberapa studi menunjukkan kekambuhan berkurang dengan penggunaan anestesi lokal / pengurangan penggunaan opioid

Anticoagulants

• Sejumlah ilmu pengetahuan dasar dan studi klinis menunjukkan bahwa antikoagulan oral dapat meningkatkan kelangsungan hidup pasien dengan kanker melalui efek antitumor selain efek antitrombotik.

• Ada peningkatan risiko perdarahan

Non-steroidal anti-inflammatory drugs

• Prostanoids telah lama dikenal sebagai faktor pertumbuhan tumor autokrin yang potensial.

• Ada bukti epidemiologis bahwa aspirin dapat mengurangi prevalensi kanker dan kekambuhan

Meningkatkan Fungsi Yang Tersisa

Rehabilitasi Fisik

• Aerobik dan latihan kekuatan otot pada pasien usia lanjut telah terbukti meningkatkan kapasitas daya tahan, mengurangi berat badan, dan meningkatkan kekuatan otot dan range of motion di sejumlah sendi.

Terapi Nutrisi

• Pasien dengan gizi cukup tidak perlu nutrisi tambahan karena fokus utama pengobatan adalah mengembalikan fungsi pencernaan.

Imunoterapi / Immunonutrisi

• Kombinasi yang berbeda dari diet yang mengandung komponen yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh pada pasien bedah

• manfaat klinis mengurangi komplikasi dan memperpendek lama tinggal dalam konteks perawatan perioperatif tradisional, tetapi hasilnya masih heterogen

Pemberian Karbohidrat

Untuk menghindari pasien yang menjalani operasi dalam keadaan tidak makan, karbohidrat kompleks dengan aman dapat diberikan secara oral 2-3 jam sebelum induksi anestesi

• Karbohidrat pengobatan seperti ini telah terbukti untuk mengurangi kehilangan protein dan nitrogen, dan mengurangi resistensi insulin pasca operasi. Ini mengurangi rasa lapar, haus dan resistensi insulin post operasi.

Mempermudah Pasien

Akses Dalam Pembedahaan

• Laparoskopi melemahkan respon stres, menyebabkan kerusakan jaringan dan perlengketan yang lebih sedikit, mengurangi rasa sakit dan menghasilkan waktu yang lebih singkat untuk pemulihan fungsional, dibandingkan dengan operasi terbuka

THANK YOU!!!