Date post: | 03-Feb-2016 |
Category: |
Documents |
Upload: | eka-henny-suryani |
View: | 213 times |
Download: | 0 times |
JOURNAL READING
Influence of Head and Neck Position on Oropharyngeal Leak Pressure and Cuff Position with the ProSeal Laryngeal
Mask Airway and the I-Gel: A Randomized Clinical Trial
Pembimbing: dr. Thariq Emyl T.H , Sp. AnMesiwisani
• Latar belakang. Penelitian ini di rancang untuk menilai dan membandingkan posisi leher dan kepala pada kebocoran tekanan orofaringeal dan posisi manset (melalui gambaran serat fiber dari glotis) dan jumlah nilai ventilasi antara Proseal LMA dan I-gel.
• Bahan dan metode. Setelah induksi anestesi, perangkat supraglotic dimasukkan dan dilakukan ventilas. Posisi dari kepala secara acak dirubah dari netral, ke fleksi, ekstensi dan rotasi lateral (kekiri). Kebocoran tekanan orofaringeal gambaran fibreoptic dari glotis, nilai ventilator dan volume tidal yang dikirimkan serta volume akhir CO2 di catat pada semua posisi.
• Hasil. Pada kedua kelompok dibandingkan dengan posisi netral, orofaringeal kebocoran tekanan orofaringeal secara signifikan lebih tinggi dengan fleksi dan lebih rendah dengan ekstensi tetapi sama pada rotasi kepala dan leher. Namun kebocoran tekanan orofaringeal secara signifikan lebih besar untuk LMA ProSeal dibandingkan dengan I-gel pada semua posisi. Puncak tekanan jalan napas secara signifikan lebih besar dengan fleksi pada kedua grup (namun ini tidak mempengaruhi ventilasi), ekstensi yang lebih rendah terjadi pada kelompok ProSeal dan dibandingkan dengan kelompok I-gel tapi tidak berubah secara signifikan dengan rotasi kepala dan leher pada kedua kelompok.
• Kesimpulan. Ventilasi efektif danpat dapat dilakukan menggunakan Proseal LMA dan I-gel dengan kepala diatas pada semua posisi. Proseal LMA mempyunyai margin of safety lebih bahus daripada I-gel karena lebih baik tekanan penyegelannya kecuali pada posisi fleksi dmn terjadi peningkatan tekanan jalan. Perhatian yang khusus harus diberikan pada pasien posissi gpada ProSeal LMA
Pembukaan
• Alat supraglotis sering digunakan dalam posisi kepala dan leher yang berbeda untuk berbagai jenis operasi. Proseal LMA dan I-gel adalah dua perangkat dengan saluran untuk penyisipan gastric tube.
• Cuff pada kedua perangkat ini menduduki faring dan membentuk kunci untuk ventilasi dan mencegah kemungkinan terjadinya aspirasi dari atas.
• Perubahan bentuk pada faring selama pergerakan kepala dan leher terjadi perubahan gaya yang ditransmisikan pada cuff yang berada di jalan napas selama ventilasi
Bahan dan Metode
• Dilakukan pada enam puluh pasien dengan status fisik ASA I dan II yang berusia 18-66 tahun berjenis kelamin perempuan ataupun laki-laki yang dijadwalkan untuk operasi elektif di Jawaharlal Institute of Postgraduate Education and Research (JIPMER), Pondicherry, India.
Eksklusi
Pasien yang beresiko mengalami aspirasi,
Memiliki keadaan patologi di leher,
Infeksi saluran pernapasan atas,
Kemungkinan memiliki kesulitan jalan napas, indeks massa tubuh> 35kg / m2.,
Memiliki riwayat apnea waktu tidur,
Riwayat penyakit paru-paru, memiliki potensi perut penuh, ada riwayat refluks gastroesofageal
Satu malam sebelum operasi famitidine 20 mg, tablet diazepam 10mg dan tablet metoclopramide 10 mg peroral.
Flexi leher maksimal, ekstensi dan rotasi kekiri perlu dicatat saat preoperasi.
Dalam ruang operasi semua monitor standard (pulse oximetry, perekaman tekanan darah yang non-invasif, elektrokardiografi, dan kapnografi) dihubungkan dan semua pasien mendapat midazolam 2 mg I.V dan fentanil 2 µg /kg I.V tiga menit sebelum induksi.
Pasien yang diinduksi dengan propofol 2mg/kg I.V dan dilumpuhkan dengan atrakurium 0,5 mg/kg I.V Ventilasi dengan masker diinisiasi oleh isoflurance 1,5% dan N2O /oksigen untuk 3menit selanjutnya masukkan gel pada perangkat supraglotic airway.
• Anestesia dipertahankan dengan isoflurance dan N20 : oksigen 50:50 dengan MAC 1-3.
• Ukuran I-gel dan PLMA didasarkan pada berat badan pasien : ukuran 3 untuk pasien kurang dari 50 kg,nomer 4 untuk 50-70 kgbb, dan 5 untuk berat badan 70-100 kg.
• Tekanan pada cuff diperlihara pada 60 cmH2O untuk Proseal LMA pada semua posisi, menggunakan alat pemantau tekanan cuff
• Jika ventilasi tidak adekuat, manipulasi diizinkan, penekanan atau penarikan LMA, chin lift dan jaw thrust.
• Jumlah dari usaha pemasangan LMA dicatat dan pemasangan yang gagal didefinisikan pengeluaran LMA dari mulut sebelum dimasukkan kembali. Maksimal tiga kali percobaan sebelum dicatat usaha yang gagal.
• Setelah mengkonfirmasi penempatan yang benar dari perangkat, efek berbagai posisi kepala dan leher pada perangkat dievaluasi.
• Posisi netral• ekstensi maksimal• fleksi maksimal dan • rotasi maksimal ke kiri
• Pembacaan satu menit setelah penyesuaian posisi kepala dan leher.
• Leak airway pressure (LAW) (tekanan kebocoran orofaringeal/penyegelan tekanan udara) ditentukan dengan menempatkan sistem lingkaran pernapasan pada mode manual atau menggunakan bag, dengan pengatur pembatas tekanan katup tertutup (adjustable pressure limiting/ APL) dan aliran gas tetap 3L / min
• Tekanan udara diizinkan untuk ditingkatkan (tetapi tidak boleh lebih dari 40 cmH2O) hingga mencapai equilibriumnya, yaitu, sampai kebocoran sekitar manset mencapai 3 L/min
• skor Brimacombe 1: pita suara tidak terlihat2: pita suara dan epiglotis anterior terlihat3: pita suara dan epiglotis posterior terlihat, 4: hanya pita suara terlihat).
Nilai ventilasi dihitung dari 0-3 berdasarkan tiga kriteria:
• Tidak ada kebocoran dengan tekanan udara dari 15 cm H2O
• Perkembangan dada bilateral dengan tekanan puncak inspirasi 20 cm H2O
• Gelombang persegi dari capnogram, dengan masing-masing
Item diberi nilai 0 atau 1
Hasil
Diskusi
• Keterbatasan penelitian ini• Penelitian tidak bisa secara acak, seperti halnya dengan
penelitian serupa lainnya menggunakan perangkat saluran napas secara acak juga tidak memungkinkan; Namun hasil ini tidak mungkin menjadi condong sebagai parameter dan titik akhir yang jelas.
• Penelitian ini dilakukan pada pasien yang sudah tidak bisa bergerak, pasien terbius. Oleh karena itu, hasil kami mungkin tidak berlaku untuk pasien dengan pernapasan spontan.
• Pemeriksaan Radiologi (MRI) untuk mengidentifikasi daerah yang tepat terjadinya obstruksi tidak dilakukan.
Kesimpulan• ventilasi yang efektif adalah mungkin dengan kedua ProSeal LMA dan I-
gel dengan kepala dalam posisi netral, fleksi, ekstensi, dan posisi rotasi lateral. Namun, perhatian harus dilakukan pada posisi fleksi ekstrim baik dengan ProSeal LMA dan tekanan I-gel dan jalan napas harus dipantau
• ProSeal LMA memiliki batas yang lebih aman dari I-gel karena segel tekanan saluran udara yang lebih baik, kecuali dalam fleksi dimana peningkatan tekanan jalan nafas lebih dibanding yang sebelumnya.
• Posisi manset tidak berbeda dengan fleksi, ekstensi, atau rotasi lateral kepala dan leher baik dengan ProSeal LMA dan I-gel.
• Selama evaluasi serat fiber pada glotis, skor yang lebih rendah diperoleh dengan fleksi, tapi sama tidak mempengaruhi ventilasi, dimana jelas terbukti pengantaran yang adekuat volume tidal dan dapat dibandingkan tingkat akhir tidal CO2 antara posisi netral dan fleksi.