+ All Categories
Home > Documents > JURNAL BIOLOGI SAINS DAN KEPENDIDIKAN

JURNAL BIOLOGI SAINS DAN KEPENDIDIKAN

Date post: 02-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 9 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
13
VOLUME I NOMOR 1 MEI 2021 Could Dodecanoic Acid VCO From Traditional Aceh Yeast Fermentation Used As Antiviral Agents Against 2019-NCOV? The Effect of Project Based Learning Models on Student Creativity in Environmental Pollution Materials The Effect of Barangan Banana (Musa sapientum L.) Peel Waste on Tomato (Lycopersium esculentum MILL.) Plant Growth Diversity of Mollusca Filum in Meuraxa District Banda Aceh City as A Reference for Invertebrated Zoological Courses Diversity of Fish (Pisces) Types in Baruan River Village Jaya Baru Kecamatan Salang Kabupaten Simeulue ISSN : 0000-0000 https://unmuha.ac.id/ JURNAL BIOLOGI SAINS DAN KEPENDIDIKAN
Transcript
Page 1: JURNAL BIOLOGI SAINS DAN KEPENDIDIKAN

VOLUME I NOMOR 1 MEI 2021

Could Dodecanoic Acid VCO From Traditional Aceh Yeast Fermentation Used As Antiviral Agents Against 2019-NCOV?

The Effect of Project Based Learning Models on Student Creativity in Environmental Pollution Materials

The Effect of Barangan Banana (Musa sapientum L.)

Peel Waste on Tomato (Lycopersium esculentum MILL.) Plant Growth

Diversity of Mollusca Filum in Meuraxa District Banda Aceh City as A Reference for Invertebrated Zoological Courses

Diversity of Fish (Pisces) Types in Baruan River Village Jaya Baru Kecamatan Salang Kabupaten Simeulue

ISSN : 0000-0000

https://unmuha.ac.id/

JURNAL BIOLOGI SAINS DAN KEPENDIDIKAN

Page 2: JURNAL BIOLOGI SAINS DAN KEPENDIDIKAN

Biosainsdik Jurnal Biologi Sains dan Kependidikan Vol. 1, No. 1, Mei 2021 |

BIOSAINSDIK Jurnal Biologi Sains dan Kependidikan Vol. 1, No. 1, Mei 2021 Editor in Chief Qurratu Aini, S.Si., M.Pd (Fakultas Agama Islama UNMUHA, Indonesia)

Managing Editors Cut Novrita Rizki, S.Pd., M.Sc dan Nurul Fajriana, S.Pd., M.Pd (Fakultas Agama Islama UNMUHA, Indonesia) Board of Editors Meutia Zahara, Ph.D (Fakultas Kesehatan Masyarakat UNMUHA, Indonesia) Dewi Sartika Aryani, S.P., M.S (Universitas Malikussaleh, Indonesia) Muhammad Yani, M.Pd (Fakultas Agama Islama UNMUHA, Indonesia) Nafisah Hanim, M.Pd (Fakultas Tarbiyah UIN An-Raniry, Indonesia) Board of Riviewers Prof. Dr. Ali Sarong (Universitas Syiah Kuala, Indonesia) Dr. Saiful, S.Ag., M.Ag (Universitas Muhammadiyah Aceh, Indonesia) Dr. Norshazila Shahidan (Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia) Dr. Dewi Elfidasari, M.Si (Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Indonesia) Dr. Essy Harnelly, M.Si Pd (Universitas Syiah Kuala, Indonesia) Dr. Hasanuddin (Universitas Syiah Kuala, Indonesia) Dr. Irdalisa, S.Si., M.Pd (Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Indonesia) Dr. Dian Aswita, S.Pd., M.Pd (Universitas Serambi Mekkah, Indonesia) Board of Assistant Devi Keumala, M.T dan Dedi Zumardi, S.Pd.I Penerbit Program Studi Tadris Biologi Universitas Muhammadiyah Aceh dan Lembaga Penelitian, Penerbitan, Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LP4M) Email : [email protected]

Page 3: JURNAL BIOLOGI SAINS DAN KEPENDIDIKAN

Biosainsdik Jurnal Biologi Sains dan Kependidikan Vol. 1, No. 1, Mei 2021 |

DAFTAR ISI BIOSAINSDIK Jurnal Biologi Sains dan Kependidikan Vol. 1, No. 1, Mei 2021 Hal

Could Dodecanoic Acid VCO From Traditional Aceh Yeast Fermentation Used As Antiviral Agents Against 2019-NCOV Annisa Amalia Kiti, Zairin Thomy, and Essy Harnelly

1-9

The Effect of Project Based Learning Models on Student Creativity in Environmental Pollution Materials Fatemah Rosma, and Mauizah Hasanah

10-18

The Effect of Barangan Banana (Musa sapientum L.) Peel Waste On Tomato (Lycopersicum esculentum MILL.) Plant Growth Nurul Fajriana, Djufri, and Muhibuddin

19-28

Diversity of Mollusca Filum In Meuraxa District Banda Aceh City As A Reference for Invertebrated Zoological Courses Rini Pertiwi, Qurratu Aini, Ulia Hanum, and Suwarniati

29-48

Diversity of Fish (Pisces) Types in Baruan River Village Jaya Baru Kecamatan Salang Kabupaten Simeulue Loki Orismi, Meutia Zahara, Suwarniati, and Qurratu Aini

49-57

Page 4: JURNAL BIOLOGI SAINS DAN KEPENDIDIKAN

Could Dodecanoic Acid VCO From Traditional Aceh Yeast Fermentation Used As Antiviral Agents Against 2019-NCOV? (Annisa Ammalia Kiti, Zairin Thomy, Essy Harnelly)

Biosainsdik Jurnal Biologi Sains dan Kependidikan Vol. 1, No. 1, Mei 2021

1

COULD DODECANOIC ACID VCO FROM TRADITIONAL ACEH YEAST FERMENTATION USED AS ANTIVIRAL AGENTS AGAINST 2019-NCOV ?

Annisa Ammalia Kiti1, Zairin Thomy2, Essy Harnelly3

1STIKes Assyifa Aceh, [email protected], Banda Aceh 2,3FMIPA Biologi USK, [email protected], [email protected], Banda

Aceh

ABSTRACT Numerous previous studies have proven the efficacy of dodecanoic acid contained by VCO as an antimicrobial, especially antiviral. The global urgency of COVID-19 treatment caused by the 2019-nCoV virus has prompted many researchers around the world to seek effective drugs to cure this infectious disease. Based on the claim that dodecanoic acid and its derivatives can be used as an antiviral, this study aims to determine the levels of VCO dodecanoic acid produced from the traditional yeast fermentation of Aceh, Indonesia. The making of VCO through fermentation with the addition of starter yeast as much as 10% in coconut milk. Analysis of dodecanoic acid levels was performed using Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS). The results showed that the composition of dodecanoic acid in VCO-pe was higher than VCO-ti. VCO-pe contains about 44.23% dodecanoic acid, while VCO-ti contains about 43.63% dodecanoic acid. The composition of dodecanoic acid contained in VCO-pe was higher than VCO-ti. The composition of dodecanoic acid in VCO has met APCC standards, namely 43.0% -53.0%. These results could append new information about the application of dodecanoic acid in VCO as an antiviral candidate against 2019-nCoV which causes the COVID-19 outbreak. Keywords: antimicrobial, coronavirus, COVID-19, levels of lauric acid, virgin coconut oil

ABSTRAK Banyak studi sebelumnya telah membuktikan khasiat asam dodekanoat yang dikandung oleh VCO sebagai antimikroba, khususnya antivirus. Urgensi penyembuhan COVID-19 yang disebabkan oleh virus 2019-nCoV secara global mendorong banyak peneliti di seluruh dunia mencari obat yang efektif untuk penyembuhan penyakit menular tersebut. Berdasarkan klaim yang menyebutkan bahwa asam dodekanoat dan derivatnya mampu dijadikan sebagai antivirus, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar asam dodekanoat VCO yang dihasilkan dari fermentasi ragi tradisional Aceh, Indonesia. Pembuatan VCO secara fermentasi dengan penambahan starter ragi sebanyak 10% pada krim santan. Analisis kadar asam dodekanoat dilakukan menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi asam dodekanoat dalam VCO-pe lebih tinggi daripada VCO-ti. VCO-pe mengandung sekitar 44,23% asam dodekanoat, sedangkan VCO-ti mengandung sekitar 43,63% asam dodekanoat. Komposisi asam dodekanoat yang terkandung pada VCO-pe lebih tinggi daripada VCO-ti. Komposisi asam dodekanoat pada VCO ini sudah memenuhi standar APCC yaitu 43,0%-53,0%. Hasil tersebut dapat menambah informasi baru dalam pemanfaatan asam dodekanoat VCO sebagai kandidat antivirus melawan 2019-nCoV penyebab COVID-19. Kata kunci: antimikroba, coronavirus, COVID-19, kadar asam laurat, minyak kelapa murni

Page 5: JURNAL BIOLOGI SAINS DAN KEPENDIDIKAN

Could Dodecanoic Acid VCO From Traditional Aceh Yeast Fermentation Used As Antiviral Agents Against 2019-NCOV? (Annisa Ammalia Kiti, Zairin Thomy, Essy Harnelly)

Biosainsdik Jurnal Biologi Sains dan Kependidikan Vol. 1, No. 1, Mei 2021

2

PENDAHULUAN

Virgin coconut oil (VCO) merupakan bentuk paling murni dari minyak kelapa. secara organoleptik VCO terlihat jernih atau tidak berwarna dan beraroma khas kelapa serta tidak tengik. VCO sebagian besar terdiri dari asam lemak jenuh rantai sedang. Selama beberapa dekade, sifat biologis VCO telah dieksplorasi dan diselidiki secara luas karena potensi antimikrobanya ( Nasir et al., 2018; Shilling et al., 2013; Suryani, 2020; Suryani et al., 2020; Kusuma & Putri, 2020). Minyak kelapa murni mengandung asam dodekanoat (asam laurat) dan asam lemak rantai pendek dalam jumlah besar, yang digunakan sebagai antioksidan, antibakteri, antivirus (Alfi, 2020; DebMandal & Mandal, 2011; Mayasari et al., 2020) dan untuk meningkatkan kekebalan tubuh manusia (Quispe et al., 2020). Asam dodekanoat yang beratom C12 dan turunannya, telah dikenal selama bertahun-tahun memiliki aktivitas antivirus yang signifikan (Dayrit & Newport, 2020). Konsentrasi tinggi asam lemak rantai sedang (medium chain fatty acids, MCFA) terutama asam dodekanoat dan bentuk monogliseridanya yaitu monolaurin menjadikan VCO efektif melawan berbagai jenis mikroorganisme patogen (Dayrit, 2015). Dengan demikian, VCO dapat digunakan sebagai suplemen harian atau pengobatan alternatif melawan infeksi mikroba (Nasir et al., 2018).

Minyak kelapa telah terbukti sangat berhasil dan efektif melawan beberapa jenis virus yang dilapisi lipid, seperti virus Epstein-Barr, virus influenza, virus leukemia, virus hepatitis C, dan cytomegalovirus (CMV) (Shankar et al., 2013). Studi in vitro menunjukkan

bahwa asam dodekanoat dan turunannya memiliki aktivitas penghambatan terhadap virus dengan struktur yang mirip dengan coronavirus (virus ssRNA yang memiliki struktur envelope) seperti virus Junin, virus stomatitis vesikuler, virus human immunodeficiency tipe 1 (HIV-1), dan virus Semliki Forest. Hasil uji klinis pada pasien HIV menunjukkan bahwa VCO dapat meningkatkan jumlah CD4+ limfosit T dan mengurangi viral load (Tan-Lim & Martinez, 2020).

Beberapa studi in vitro terhadap manusia yang pernah dilakukan sebelumnya mendukung potensi senyawa aktif asam laurat dan turunannya pada minyak kelapa sebagai agen yang efektif dan aman untuk menyembuhkan infeksi virus seperti nCoV-2019. Studi mekanistik pada jenis virus lain menunjukkan bahwa setidaknya ada tiga mekanisme yang bekerja untuk melawan virus. Mengingat bukti ilmiah yang cukup mengenai aktivitas antivirus minyak kelapa, asam dodekanoat dan turunannya serta keamanan umumnya, dan belum adanya obat untuk nCoV-2019 tersebut mereka mendesak agar studi klinis dilakukan di antara pasien yang telah terinfeksi nCoV- 2019. Perawatan ini terjangkau dan hampir bebas risiko, dan potensi manfaatnya sangat besar. Di sisi lain, mengingat keamanan dan ketersediaan VCO yang luas, mereka merekomendasikan agar VCO dipertimbangkan sebagai profilaksis umum terhadap infeksi virus dan mikroba (Dayrit & Newport, 2020).

VCO dapat dihasilkan dari beberapa macam metode yang berbeda, salah satunya yaitu melalui metode fermentasi (Chapman, 2006; Handayani et al., 2008; Utami, 2019; Suryani, 2020; Suryani et al., 2020). Penelitian

Page 6: JURNAL BIOLOGI SAINS DAN KEPENDIDIKAN

Could Dodecanoic Acid VCO From Traditional Aceh Yeast Fermentation Used As Antiviral Agents Against 2019-NCOV? (Annisa Ammalia Kiti, Zairin Thomy, Essy Harnelly)

Biosainsdik Jurnal Biologi Sains dan Kependidikan Vol. 1, No. 1, Mei 2021

3

menggunakan metode fermentasi dengan penambahan starter mikroba sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti yaitu Elfianus, 2008; Handayani et al., 2008; Sukandar et al., 2009; Muharun & Apriyanto, 2014; Mujdalipah, 2016; (Asmoro et al., 2018); dan Purba et al., 2020. Namun belum diketahui perbandingan komposisi asam dodekanoat (asam laurat) pada VCO yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui perbandingan konsentrasi asam dodekanoat pada VCO hasil fermentasi starter ragi tradisional Aceh, Indonesia. Diharapkan melalui penelitian ini dapat diketahui kuantitas asam dodekanoat terbaik yang dihasilkan melalui fermentasi menggunakan ragi tradisional Aceh tersebut. Informasi mengenai potensi pemanfaatan VCO ini dapat dijadikan referensi di masa depan untuk pengembangan obat antivirus secara umum dan terhadap virus 2019-nCoV secara khusus.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode eksperimen dengan perlakuan : penambahan sejumlah konsentrasi bibit ragi tapai dan bibit ragi roti tradisional Aceh yang diinokulasikan ke dalam krim santan. Masing-masing konsentrasi yang diinokulasikan ialah sebanyak 10% bibit ragi tapai (starter A) untuk 500 ml krim santan dan 10% bibit ragi roti (starter B) untuk 500 ml krim santan.

Aktivasi biakan untuk bibit starter fermentasi VCO

Sebanyak 300 ml air kelapa dipanaskan sampai tepat mendidih, kemudian didiamkan. Setelah air kelapa dingin, sebanyak 200 ml diambil dan dipindahkan masing-masing 100 ml ke

dalam 2 Erlenmeyer yang berbeda. Selanjutnya 2 g ragi tapai dan 2 g gula pasir ditambahkan ke dalam Erlenmeyer pertama, sedangkan ke dalam Erlenmeyer kedua ditambahkan 2 g ragi roti dan 2 g gula pasir. Setelah itu Erlenmeyer ditutup rapat dengan alumunium foil, kemudian dikocok dengan menggunakan shaker pada kecepatan 80 rpm selama 24 jam pada suhu kamar. Gambar 1 menunjukkan starter cair berumur 24 jam.

Gambar 1. Bibit starter cair (A: starter ragi tapai; B: starter ragi roti) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pembuatan VCO Pada pembuatan VCO dalam

penelitian ini dipilih dan digunakan buah kelapa yang sudah tua. Daging kelapa diparut terlebih dahulu dan diberi air hangat (70˚C) dengan perbandingan 2:4 (2 kg kelapa parut dibutuhkan 4 liter air), kemudian diblender dan diperas dengan kain saring. Santan ditampung dalam wadah plastik transparan, ditutup, dan dibiarkan selama 3 jam hingga terpisah menjadi dua lapisan, yaitu lapisan atas (krim) dan lapisan bawah (skim). Lapisan yang digunakan ialah bagian atasnya, yaitu krim (kepala santan). Krim santan diambil dan dibagi menjadi

Starter B Starter A

Page 7: JURNAL BIOLOGI SAINS DAN KEPENDIDIKAN

Could Dodecanoic Acid VCO From Traditional Aceh Yeast Fermentation Used As Antiviral Agents Against 2019-NCOV? (Annisa Ammalia Kiti, Zairin Thomy, Essy Harnelly)

Biosainsdik Jurnal Biologi Sains dan Kependidikan Vol. 1, No. 1, Mei 2021

4

2 bagian. Setelah itu, ke dalam masing-masing krim diinokulasikan starter cair ragi tapai (A) dan starter cair ragi roti (B) masing-masing sebanyak 10% dan diinkubasi dalam inkubator selama 48 jam pada suhu 50˚C. Setelah 48 jam, didapatkan tiga lapisan, yaitu minyak, protein (galendo), dan air. Air yang berada di lapisan paling bawah Erlenmeyer dipisahkan dengan cara menghisapnya menggunakan selang plastik. Setelah itu minyak dipisahkan dari galendo dengan cara menyaringnya dengan kain saring. Minyak kemudian dimurnikan dengan cara disaring dengan kertas saring dan batu zeolit (50 g). Gambar 2 menunjukkan tahapan pembuatan VCO.

Gambar 2. Diagram alir pembuatan VCO

Analisis kadar asam dodekanoat dengan metode Gas Chromatography-Mass Spectroscopy

Sampel VCO hasil esterifikasi dianalisis dengan instrumen Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GCMS) QP 2010, kolom RTX-IMS, Fase diam : Polydimetilsiloxant, suhu (Injektor: 280°C, Oven: 80°C-280°C, 20°C/menit, Interface: 300°C, detektor 280°C), gas pembawa (helium), (Split ratio 1 : 400), laju alir (1,14mL/min), dan mode ionisasi (Electron Impact/EI) (Sukandar et al., 2009).

Sampel VCO disiapkan dengan mengatur 50 g sampel VCO dan penambahan 400 µL NaOH Metanolic sebelum sampel diinjeksikan ke dalam GC-MS. Campuran ini diaduk dan dipanaskan pada suhu 50C selama 10 menit. Setelah dilakukan proses pendinginan, masing-masing ditambahkan 1 mL CH3COOH, 1 mL aquades, dan 1 mL n-hexane. Kemudian campuran ini di vortex dan didinginkan selama beberapa menit sehingga terbentuk dua lapisan. Sekitar 1 µL pada lapisan atas diambil sebagai sampel untuk diinjeksikan dan dianalisis dalam alat GC-MS yang dilengkapi dengan kolom kapiler (30 m) × 0,25 mm ID; 0,25 ìm (diselingi oleh DB5MS. Jepang), dengan menginjeksikan sampel ke dalam kolom kapiler. Gas pembawa ialah helium, dimana temperatur injektor dan detektor diatur pada 280C. Injeksi dilakukan dengan menggunakan mode split (1:30). Suhu kolom diprogram untuk berubah dari 50C menjadi 280C pada tingkat 5C per menit. Ester asam lemak dipisahkan pada tekanan konstan (100 kPa), dan puncaknya diidentifikasi melalui perbandingan spektrum massa dengan spektral massa sebagai database (standar internal). Identifikasi senyawa berkaitan dengan perbandingan

Page 8: JURNAL BIOLOGI SAINS DAN KEPENDIDIKAN

Could Dodecanoic Acid VCO From Traditional Aceh Yeast Fermentation Used As Antiviral Agents Against 2019-NCOV? (Annisa Ammalia Kiti, Zairin Thomy, Essy Harnelly)

Biosainsdik Jurnal Biologi Sains dan Kependidikan Vol. 1, No. 1, Mei 2021

5

spektrum massanya dengan NIST Mass Spectral Library 2008 (Suryani et al., 2020).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Volume dan Rendemen VCO Krim santan sebanyak 1 liter yang diperoleh pada penelitian ini dihasilkan dari 2 kg daging kelapa parut (± 7 butir kelapa) dengan penambahan 4 liter air bersuhu 70˚C. Air bersuhu 70˚C ini digunakan agar ekstraksi santan menjadi lebih efisien dan mengurangi kontaminasi mikroorganisme yang tidak diinginkan. Sesudah fermentasi, emulsi santan akan terpecah menjadi minyak, protein (galendo) dan air, seperti yang terlihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Setelah fermentasi, emulsi santan terpisah menjadi 3 lapisan (minyak, galendo dan air) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pengamatan Organoleptik VCO-pe dan VCO-ti Uji organoleptik terhadap aroma dan warna VCO dilakukan berdasarkan indra penciuman (hidung) dan indera penglihatan (mata) (Elfianus, 2008). Gambar 4 menunjukkan bahwa VCO-pe dan VCO-ti terlihat bening jernih bila dibandingkan dengan minyak goreng yang dijual bebas di pasaran. Selain itu, kedua VCO yang dihasilkan dari penelitian ini beraroma khas kelapa, dan

tidak tengik. Menurut Kusuma & Putri (2020), VCO diproduksi dari olahan daging buah kelapa segar (non kopra) yang proses pengolahannya tidak menggunakan pemanasan tinggi dan tidak melalui proses kimiawi, sehingga karakteristik minyak yang dihasilkan berwarna bening (jernih) serta beraroma khas kelapa. Kadar Asam Dodekanoat VCO-pe dan VCO-ti Hasil analisis komposisi asam dodekanoat dengan GC-MS menunjukkan bahwa terdapat 44,23% asam dodekanoat yang terkandung dalam VCO-pe dan 43,63% asam dodekanoat yang terkandung dalam VCO-ti. Komposisi kedua VCO sudah sesuai dengan standar Asian and Pacific Coconut Community (APCC) yang menetapkan kadar asam dodekanoat minyak kelapa 43,0%-53,0%.

Gambar 4. Penampakan fisik VCO (A1 = VCO-pe, A2 = VCO-ti, B = minyak goreng biasa) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Rendemen VCO dihitung berdasarkan perbandingan antara berat VCO hasil ekstraksi (dalam gram) dengan berat kering daging kelapa (dalam gram). Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa, volume dan rendemen VCO yang dihasilkan dari fermentasi kedua jenis bibit starter berbeda. Bibit A menghasilkan VCO-pe dengan volume 101 ml dan rendemen sebanyak 14,5%, sedangkan bibit B menghasilkan VCO-ti

Minyak

Galendo

Air

A

A2

A1

B

Page 9: JURNAL BIOLOGI SAINS DAN KEPENDIDIKAN

Could Dodecanoic Acid VCO From Traditional Aceh Yeast Fermentation Used As Antiviral Agents Against 2019-NCOV? (Annisa Ammalia Kiti, Zairin Thomy, Essy Harnelly)

Biosainsdik Jurnal Biologi Sains dan Kependidikan Vol. 1, No. 1, Mei 2021

6

dengan volume 125 ml dan rendemen sebanyak 18%. Perbedaan hasil di atas terjadi karena aktivitas bibit starter B lebih baik bila dibandingkan dengan aktivitas bibit starter A dalam memfermentasikan krim santan. Hal ini diduga karena adanya kemampuan dari ragi roti untuk memecahkan protein pada santan lebih baik, sehingga rendemen VCO yang dihasilkan lebih banyak bila dibandingkan dengan ragi tapai. Menurut Mujdalipah (2016), proses fermentasi krim santan oleh setiap bibit starter ragi dapat mengeluarkan minyak dari dalam krim santan. Fermentasi krim santan dengan starter ragi roti menyebabkan pelepasan alkohol, asam organik dan gas CO2 melalui pemecahan glukosa dalam santan. Asam organik dan alkohol berperan penting dalam proses koagulasi protein, sehingga terjadinya destabilisasi emulsi krim kelapa. Proses fermentasi krim santan dengan menggunakan ragi tapai dapat mengambil minyak di dalam santan. Hal ini disebabkan oleh rusaknya emulsi krim santan oleh asam organik, alkohol, dan enzim protease yang dihasilkan oleh berbagai jenis mikroba di dalam ragi tapai. Ragi tapai terdiri dari berbagai macam mikroba, yaitu kapang (Aspergillus sp. dan Rhizopus sp.), khamir (Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cereviceae dan Candida utilis) dan bakteri (Acetobacter sp., Pediococcus sp., dan Bacillus sp.). Mikroba ini bekerja secara sinergis dalam proses fermentasi. Kapang Aspergillus sp. bekerja dengan memecah amilum, sedangkan khamir Saccharomyces dan Candida mengubah gula yang dihasilkan dari penguraian pati oleh Aspergillus sp. menjadi alkohol dan zat organik lainnya. Setelah itu alkohol diubah menjadi asam cuka oleh bateri Acetobacter. Sementara itu,

kapang Rhizopus sp. menghasilkan enzim proteolitik yang dapat memecah protein. Namun demikian, proses fermentasi krim santan menggunakan ragi tapai menghasilkan rendemen VCO lebih rendah dibandingkan dengan VCO yang dihasilkan pada fermentasi santan menggunakan ragi roti. Walaupun selama proses fermentasi dihasilkan asam organik, alkohol, dan enzim protease, namun enzim protease, asam organik, dan alkohol yang dihasilkan oleh ragi tapai tidak cukup mampu untuk merusak sistem emulsi santan. Kadar Asam Dodekanoat VCO-pe dan VCO-ti dan Potensinya sebagai Agen Antivirus Perbandingan kadar asam dodekanoat antara kedua VCO yang dihasilkan dari penelitian ini tidak terlalu signifikan. Menurut Sukandar et al. (2009) dan Shankar et al. (2013), kandungan asam dodekanoat yang tinggi merupakan ciri khas dari produk VCO, sehingga berdasarkan kandungan asam lemaknya minyak kelapa digolongkan ke dalam minyak laurat. Minyak kelapa sangat efektif melawan berbagai jenis virus yang dilapisi lipid seperti virus visna, CMV, virus Epsteinbarr, virus influenza, virus leukemia, virus pneumono, dan virus hepatitis C. Kandungan asam dodekanoat yang dominan dalam minyak kelapa dapat menghancurkan mikroba ini dengan mengganggu membrannya, mengganggu perakitan dan pematangan virus. Monolaurin bekerja dengan melarutkan lipid dan fosfolipid dalam selubung virus, menyebabkan disintegrasi selubung virus (DebMandal & Mandal, 2011). Asam dodekanoat dan turunannya, monolaurin, telah dikenal selama bertahun-tahun memiliki aktivitas antivirus yang signifikan. Asam

Page 10: JURNAL BIOLOGI SAINS DAN KEPENDIDIKAN

Could Dodecanoic Acid VCO From Traditional Aceh Yeast Fermentation Used As Antiviral Agents Against 2019-NCOV? (Annisa Ammalia Kiti, Zairin Thomy, Essy Harnelly)

Biosainsdik Jurnal Biologi Sains dan Kependidikan Vol. 1, No. 1, Mei 2021

7

dodekanoat merupakan asam lemak rantai medium yang menyusun sekitar 50% minyak kelapa. Monolaurin merupakan metabolit yang secara alami diproduksi oleh enzim tubuh sendiri setelah menelan minyak kelapa dan juga tersedia dalam bentuk murni sebagai suplemen. Sodium lauryl sulfate, surfaktan umum yang terbuat dari asam laurat, telah terbukti memiliki sifat antivirus yang manjur. Asam laurat, monolaurin, dan natrium lauril sulfat digunakan dalam berbagai macam produk karena sifat antivirusnya (Dayrit & Newport, 2020). Beberapa studi menunjukkan bahwa, aktivitas antivirus monolaurin diuji terhadap banyak virus RNA dan DNA berselubung yang menginfeksi manusia. Hasilnya menyimpulkan bahwa semua virus berkurang infektivitasnya pada konsentrasi aditif monolaurin 1%. Replikasi virus stomatitis vesikuler (VSV) mampu dihambat beberapa kali lipat dengan efek penghambatannya yang reversibel. Salah satu dari lima protein fungsional yang dikodekan oleh virus, yaitu protein matriks ditemukan menurun secara nyata setelah pengobatan dengan asam dodekanoat (Nasir et al., 2018). Walaupun sudah banyak studi yang telah dilakukan terkait efektivitas asam dodekanoat yang terkandung dalam VCO untuk membasmi berbagai jenis virus, namun saat ini belum ada bukti ilmiah yang akurat mengenai keefektivan VCO dapat menghambat virus 2019-nCoV. Menurut Tan-Lim & Martinez (2020), saat ini sedang berlangsung 1 uji klinis di Filipina yang mengevaluasi penggunaan minyak kelapa murni dalam pengobatan tambahan untuk infeksi COVID-19. Tidak ada efek samping serius yang dilaporkan selama penggunaan VCO. Mual, muntah, diare ringan, dan sakit

perut telah dilaporkan dengan penggunaan VCO. Sampai saat ini, belum ada penelitian yang menyelidiki keefektifan VCO dalam pengobatan tambahan infeksi COVID-19. Selain itu, belum ada pedoman yang menyebutkan bahwa VCO dapat digunakan sebagai pilihan untuk pengobatan tambahan COVID-19.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa komposisi asam dodekanoat dalam VCO-pe lebih tinggi daripada VCO-ti. VCO-pe mengandung sekitar 44,23% asam dodekanoat, sedangkan VCO-ti mengandung sekitar 43,63% asam dodekanoat. Komposisi asam dodekanoat yang terkandung pada VCO-pe lebih tinggi daripada VCO-ti, namun perbedaan hasil tersebut tidak terlalu signifikan dan sudah sesuai standar APCC. Meskipun sudah banyak bukti ilmiah mengenai keefektivan asam dodekanoat dan derivatnya sebagai antimikroba, terutama sebagai antivirus, namun belum ada studi terbaru yang menyebutkan bahwa VCO dapat digunakan sebagai obat dalam melawan virus 2019-nCoV. Mengingat urgensi penyembuhan pasien COVID-19 yang disebabkan oleh virus 2019-nCoV dan berbagai bukti ilmiah yang menyatakan bahwa asam dodekanoat dan derivatnya yang dikandung oleh VCO mampu membasmi berbagai jenis virus berselubung lainnya. Oleh sebab itu, disarankan agar dapat dilakukan penelitian lebih lanjut melalui uji klinis terhadap pasien COVID-19 mengenai keefektivan asam dodekanoat dan derivat VCO untuk membunuh virus 2019-nCoV.

Page 11: JURNAL BIOLOGI SAINS DAN KEPENDIDIKAN

Could Dodecanoic Acid VCO From Traditional Aceh Yeast Fermentation Used As Antiviral Agents Against 2019-NCOV? (Annisa Ammalia Kiti, Zairin Thomy, Essy Harnelly)

Biosainsdik Jurnal Biologi Sains dan Kependidikan Vol. 1, No. 1, Mei 2021

8

DAFTAR PUSTAKA

Alfi, A. (2020). Pengaruh Virgin Coconut Oil (Vco) Terhadap Karakteristik Dan Umur Simpan Roti Manis. Jurnal Teknologi Dan Industri Pangan, 5 (1). https://doi.org/10.33061/jitipari.v5i1.3643.

Asmoro, N., Widyastuti, R., & Junius Ndrudu, J. (2018). Production Of Virgin Coconut Oil (VCO) Using Fermentation Method Extraction With lRagi Tempe. 175 (Icase), 74–77. https://doi.org/10.2991/icase-18.2018.20.

Chapman, D. D. B. K. R. (2006). BOOK : Virgin Coconut Oil. 1–112. www.fao.org/world/regional/rap/highlights.asp%5CnDesign.

Dayrit, F. M. (2015). The Properties of Lauric Acid and Their Significance in Coconut Oil. Journal of the American Oil Chemists’ Society, 92(1), 1–15. https://doi.org/10.1007/s11746-014-2562-7.

Dayrit, F. M., & Newport, M. T. (2020). The Potential of Coconut Oil and its Derivatives as Effective and Safe Antiviral Agents Against the Novel Coronavirus. 2001, 10–13. http://hancolegroup.com/wp-content/uploads/2020/03/The-Potential-of-Coconut-Oil-as-an-Effective-and-Safe-Antiviral-Agent.pdf. (diakses 17 Maret 2021).

DebMandal, M., & Mandal, S. (2011). Coconut (Cocos nucifera L.: Arecaceae): In health promotion and disease prevention. Asian Pacific Journal of Tropical Medicine, 4 (3), 241–247. https://doi.org/10.1016/S1995-7645(11)60078-3.

Elfianus, G. (2008). Teknik pengolahan Virgin Coconut Oil menggunakan Ragi Tape. Buletin Tehnik Pertanian,

13(2), 69–72. Handayani, R., Sulistyo, J., & Rahayu,

R. D. (2008). Extraction of Coconut Oil (Cocos nucifera L.) through Fermentation System. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 10 (3), 151–157. https://doi.org/10.13057/biodiv/d100309.

Kusuma, M. A., & Putri, N. A. (2020). Review: Asam Lemak Virgin Coconut Oil (VCO) dan Manfaatnya untuk Kesehatan. Jurnal Agrinika : Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis, 4 (1), 93. https://doi.org/10.30737/agrinika.v4i1.1128.

Mayasari, U., Sapitri, A., & Putri, S. M. (2020). UJI ANTIBAKTERI Virgin Coconut Oil dari Berbagai Merek Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Enterococcus faecalis. 4 (2), 6–9.

Muharun, M., & Apriyanto, M. (2014). Pengolahan Minyak Kelapa Murni (VCO) Dengan Metode Fermentasi Menggunakan Ragi Tape Merk Nkl. Jurnal Teknologi Pertanian, 3 (2), 9–14. https://doi.org/10.32520/jtp.v3i2.69.

Mujdalipah, S. (2016). Pengaruh Ragi Tradisional Indonesia Dalam Proses Fermentasi Santan Terhadap Karakteristik Rendemen, Kadar Air, Dan Kadar Asam Lemak Bebas Virgin Coconut Oil (Vco). Edufortech, 1 (1), 1–6. https://doi.org/10.17509/edufortech.v1i1.3969

Nasir, N. A. M. M., Abllah, Z., Jalaludin, A. A., Shahdan, I. A., & Manan, W. N. H. W. A. (2018). Virgin Coconut Oil and Its Antimicrobial Properties against Pathogenic Microorganisms: A Review. 8(Idcsu 2017), 192–199. https://doi.org/10.2991/idcsu-17.2018.51.

Page 12: JURNAL BIOLOGI SAINS DAN KEPENDIDIKAN

Could Dodecanoic Acid VCO From Traditional Aceh Yeast Fermentation Used As Antiviral Agents Against 2019-NCOV? (Annisa Ammalia Kiti, Zairin Thomy, Essy Harnelly)

Biosainsdik Jurnal Biologi Sains dan Kependidikan Vol. 1, No. 1, Mei 2021

9

Purba, H. F., Romauli, N. D. M., Purba, T., Manurung, E. D., & Nurmalia. (2020). Asahan coconut for virgin coconut oil production using fermentation method. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 454 (1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/454/1/012102

Quispe, N. B. P., Chaves, M. A., Santos, A. F., Bastos, T. D. S., & Castro, S. S. (2020). Microencapsulation of virgin coconut oil by spray drying. Brazilian Journal of Development, 6(1), 1510–1529. https://doi.org/10.34117/bjdv6n1-103.

Shankar, P., Ahuja, S., & Tracchio, A. (2013). Coconut oil: A review. Agro Food Industry Hi-Tech, 24(5), 62–64.

Shilling, M., Matt, L., Rubin, E., Visitacion, M. P., Haller, N. A., Grey, S. F., & Woolverton, C. J. (2013). Antimicrobial effects of virgin coconut oil and its medium-chain fatty acids on clostridium difficile. Journal of Medicinal Food, 16 (12), 1079–1085. https://doi.org/10.1089/jmf.2012.0303.

Sukandar, D., Hermanto, S., & Silvia, E. (2009). Sifat fisiko kimia dan aktivitas antioksidan minyak kelapa murni. JKTU, VOL. 11, No. 2 Desember 2009, 11 (95), 7–14.

Suryani. (2020). Virgin Coconut Oil: Bakteri Asam Laktat dan Bakteriosin (Suryani (ed.)). Unitomo Press. https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=Inn7DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=minyak+kelapa+murni+sebagai+antivirus+corona&ots=TY3_PH1Tmt&sig=qfhZA00QU4-83VOeeBwtz0ZVveQ&redir_esc=y#v=onepage&q=minyak kelapa

murni sebagai antivirus corona&f=false.

Suryani, S., Sariani, S., Earnestly, F., Marganof, M., Rahmawati, R., Sevindrajuta, S., Indra Mahlia, T. M., & Fudholi, A. (2020). A comparative study of virgin coconut oil, coconut oil and palm oil in terms of their active ingredients. Processes, 8 (4), 1–11. https://doi.org/10.3390/PR8040402.

Tan-Lim, C. S. C., & Martinez, C. V. (2020). Should virgin coconut oil be used in the adjunctive treatment of COVID-19? Acta Medica Philippina, 54 (1), 66–68. https://doi.org/https://doi.org/10.47895/amp.v54i0.1606.

Utami, Y. B. (2019). Media Audiovisual Praktikum Mikrobiologi Berbasis Produksi VCO (Virgin Coconut Oil) Dengan Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Ragi. 179–182.

Page 13: JURNAL BIOLOGI SAINS DAN KEPENDIDIKAN

BIOSAINSDIK P R O G R A M S T U D I T A D R I S B I O L O G I

U N IVER SITAS M U H AM M AD IYAH AC EH

Jln. Muhammadiyah No. 91, Batoh, Lueng Bata, Banda Aceh 23245

Telp./Fax : 0651 - 21024 E-mail : [email protected]


Recommended