JURNAL
MENINGKATKAN KESADARAN MULTIKULTURALISME MELALUIMETODE
BRAINSTORMING PADA MATERI PPKN PERSAMAAN KEDUDUKAN
WARGA NEGARA KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI
RAISE AWARENESS MULTIKULTURALISME THROUGH A METHOD
BRAINSTORMING ON THE MATERIAL PPKN THE EQUATION
POSITION CITIZENS CLASS X SMK PGRI 3 KEDIRI
Oleh:
NOVIANA EMANUELA LOTU
13.1.01.03.0013
Dibimbing oleh :
1. Dr. SURYANTO, M.Si
2. SUBANDI, SH.,M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UN PGRI KEDIRI
2017
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Noviana Emanuela Lotu | 13.1.01.03.0013 FKIP – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
simki.unpkediri.ac.id || 2||
II 1 II
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Noviana Emanuela Lotu | 13.1.01.03.0013 FKIP – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Noviana Emanuela Lotu | 13.1.01.03.0013 FKIP – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
simki.unpkediri.ac.id || 2||
MENINGKATKAN KESADARAN MULTIKULTURALISME MELALUIMETODE
BRAINSTORMING PADA MATERI PPKN PERSAMAAN KEDUDUKAN
WARGA NEGARA KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI
NOVIANA EMANUELA LOTU
13.1.01.03.0013
FKIP – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Dr. Suryanto, M.Si 1 dan Subandi, SH.,M.Pd
2
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Abstrak
Noviana Emanuela Lotu : Meningkatkan kesadaran Multikulturalisme Melalui Penerapan
Metode Brainstorming Pada Materi PPKn Persamaan Kedudukan Warga Negara Kelas X
SMK PGRI 3 Kediri, Skripsi PPKn, FKIP, UNP Kediri, 2017.
Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa guru
dalam pelaksanaan PPKn terlihat menonton, seakan mendikte siswa dengan materi yang
disampaikan secara ceramah, sehingga terliat didominasi oleh guru. Akibatnya siswa merasa
jenuh, hal ini yang menurut peneliti menyebabkan pemahaman siswa terhadap pelajaran
PPKn masih rendah.
Permasalahan peneliti ini adalah (1) bagaimanakah langkah-langkah guru yang tepat
dalam menerapkam metode pembelajaran brainstorming sehingga dapat meningkatkan
pemahaman siswa pada materi persamaan kedudukan warga Negara? (2) bagaimanakah
kegiatan hasil belajar siswa dalam penerapan metode brainstorming sehingga dapat
menigkatkan pemahaman tentang persamaan kedudukan warga Negara?
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus,
dengan subyek penelitian siswa kelas X SMK PGRI 3 Kediri. Setiap siklus terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Instrument pengumpulan data
meliputi observasi kegiatan siswa, observasi kegiatan guru dan tes. Sedangkan teknik analis
data yang digunakan ialah teknik analisis deskriptif.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) melalui pelaksanaan siklus pembelajaran
dapat ditemukan langkah-langkah guru yang tepat dalam menerapkam metode pembelajaran
brainstorming sehingga dapat menigkatkan pemahaman siswa pada materi tentang persamaan
kedudukan warga Negara. (2) melalui pelaksanaan siklus pembelajaran dpat diketahui
kegiatan belajar siswa dalam penerapan metode brainstorming sehingga dapat meningkatkan
pemahaman siswa pada materi tentang persamaan kedudukan warga Negara
Kata kunci :multikulturalisme, brainstorming, warga Negara.
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Noviana Emanuela Lotu | 13.1.01.03.0013 FKIP – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
simki.unpkediri.ac.id || 2||
I. Latar Belakang
Pendidikan kewarganegaraan (PPKn)
merupakan ilmu pengetahuan yang
bersifat abstrak dan verbal yang
berbeda dengan ilmu-ilmu terapan yang
bersifat pasti. Hal ini akan menjadikan
siswa terkadang merasa sulit dalam
mengikuti proses pembelajaran.
Akibatnya, sering terdapat siswa yang
menampakkan sikap acuh dan malas
dalam proses belajar mengajar sehingga
hasil belajar kurang memuaskan karna
siswa banyak melakukan kekeliruan dan
kesalahan yang di lakkukan siswa ini
tidak mutlak disebabkan oleh kurangnya
kemampuan siswa dalam pembelaajaran
PPKn tetapi juga karna factor lain
seperti gaya atau metode mengajar
guru, lingkungan, budayaa, sarana dan
prasarana belajar, motivasi siswa dan
lain-lain.
Permasalahan dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut : (1)
Bagaimanakah langkah-langkah
penerapan metode brainstorming
sehingga dapat meningkatkan pemahaman
siswa tentang materi persamaan kedudukan
warga Negara. (2)Bagaimanakah hasil
belajar siswa dalam penerapan metode
pembelajaran brainstorming sehingga
dapat meningkatkan pemahaman tentang
materi persamaan kedudukan warga
Negara. Adapun tujuan dari penelitian
ini adalah : (1)Ditemukan Langkah-
langkah penerapan metode brainstorming
yang dapat meningkatkan ksedaran
multikulturalisme pada siswa. (2) Hasil
belajar siswa Kelas X SMK 3 PGRI
Kediri pada materi persamaan
kedudukan warga Negara menggunakan
metode brainstorming telah mencapai
ketuntasan belajar sesuai KKM.
II. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Teknik Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan
pendekatan metode brainstorming
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
tempat penelitian ini dilakukan
SMK PGRI 3 Kediri. Pertimbangan
pemilihan lokasi adalah SMK PGRI 3
Kediri.
2. Waktu Penelitian
waktu penelitian adalah waktu yang
digunakan penulis pada saat dimulai
dimulainya pengajuan judul hingga
berakhirnya penelitian. Untuk
memperoleh data yang akurat dan actual
maka penelitian dimulai bulan maret
hingga juli 2017.
C. Langkah-langkah Pengumpulan Data
1. Perencanaan
II 3 II
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Noviana Emanuela Lotu | 13.1.01.03.0013 FKIP – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
simki.unpkediri.ac.id || 2||
2. Tindakan ( Action )
3. Observasi atau Evaluasi
4. Analisis atau Refleksi
5. Kriteria Keberhasilan
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan peneliti
bersama dengan kolaborator yaitu guru
PPKn kelas X dengan cara memberikan tes
formatif berupa tes tertulis pada setiap
akhir proses pembelajaran (post test).
Dalam hal ini, untuk membuktikan
hipotesis maka hasil penelitian akan
dilakukan analisis menggunakan statistik
untuk menghitung ketuntasan klasikal
dengan menggunakan rumus persentase:
F
P = X 100 %
N
Keterangan :
P : Angka persentase
F : Frekuensi siswa yang tuntas
N : Jumlah total siswa
1. Menghitung data hssil Observasi
kegiatan siswa dalam kelompok
F. PEMBAHASAN
4 = Sangat Baik : apabila selalu
melakukan sesuai
pernyataan
3 = Baik : apabila sering melakukan
sesuai pernyataan
1 = Cukup :apabila kadang-kadang
melakukan
1 = Kurang : apabila tidak pernah
melakukan
a. Menghitung skor akhir yang
diperoleh tiap siswa, menggunakan
rumus :
Skor Akhir = (Jumlah Skor : Skor maks) x 4
Setelah diketahui skor akhir,
selanjutnya skor tersebut dikelompokkan
dengan kriteria yang telah ditentukan
berdasarkan rentang skor yang diperoleh
tiap individu. Dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Menghitung jumlah keseluruhan nilai
keaktifan belajar seluh siswa
Nilai keseluruhan seluru siswa = jumlah
nilai yang diperoleh seluruh siswa
b. Rumus rata-rata nilai keselurahan
siswa
Rata-rata nilai keseluruhan siswa = jumlah
nilai keseluruhan siswa : nilai siswa
II 4 II
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Noviana Emanuela Lotu | 13.1.01.03.0013 FKIP – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
simki.unpkediri.ac.id || 2||
c. Rumus prosentase nilai keaktifan
seluruh siswa
Prosentase keaktifan seluruh
siswa = jumlah nilai
keseluruhan siswa : jumlah
nilai maksimum x 100%
Setelah diketahui prosentase nilai
keaktifan belajar seluruh siswa,
selanjutnya prosentase tersebut
ditentukan. Dengan ketentuan sebagai
berikut :
KRITERIA RENTANG SKOR
Sangat Baik (B) 86% - 100%
Baik (B) 70% - 85%
Cukup (C) 50% - 69%
Kurang ( K) ≤ 49%
2 Menghitung Data Hasil Observasi
Guru
Kriteria penskoran :
4 = Sangat Baik : apabila selalu
melakukan sesuai pernyataan
3 = Baik : apabila sering melakukan
sesuai pernyataan
2 = Cukup : apabila kadang-kadang
melakukan
1 = Kurang : apabila tidak pernah
melakukan
a. Petunjuk menghitung jumlah skor
kegiatan guru menggunakan rumus :
Jumlah skor = (jumlah secara
keseluruhan setiap skor yang
diperoleh dalam setiap
aspeknya)
b. Menghitung prosentase nilai keaktifan
seluruh siswa
Prosentase = jumlah skor yang
diperoleh : jumlah nilai
maksimum x 100%
Setelah diketahui prosentase nilai
keaktifan belajar seluruh siswa,
selanjutnya prosentase tersebut
dikelompokkan dengan kriteria yang telah
ditentukan. Dengan ketentuan sebagai
berikut :
KRITERIA RENTANG SKOR
Sangat Baik
(SB)
86% - 100%
Baik (B) 70% -85%
Cukup (C) 50% - 69%
Kurang (K) ≤ 49%
3. Menghitung Hasil Tes Siswa
Kriteria penskoran : setiap soal tes
berbobot nilai 10 point, dengan
ketentuan penskoran sebagai berikut :
10 = jika jawababn benar
5 = jika jawaban mendekati benar
2 = jika jawaban salah
II 5 II
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Noviana Emanuela Lotu | 13.1.01.03.0013 FKIP – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
simki.unpkediri.ac.id || 2||
0 = jika tidak ada jawaban
a. Menghitung Jumlah Nilai Tes
Seluruh Siswa
Jumlah Keseluruhan Nilai
Siswa = jumlahkan nilai yang
didapat oleh seluruh siswa
b. Selanjutnya dilakukan
penghitungan rata-rata nilai siswa,
melalui penghitungan dengan
rumus :
Rata-rata = jumlah keseluruhan
nilai siswa : jumlah siswa
c. Menghitung prosentase hasil tes
keseluruhan siswa
Prosentase = jumlah siswa yang
tntas : jumlah siswa x 100%
Setelah dilakukan prosentase
ketuntasan seluruh siswa, selanjutnya
prosentase tersebut dikelompokkan dengan
kriteria yang telah ditentukan. Dengan
ketentuan sebagai berikut :
KRITERIA RENTANG SKOR
Tuntas 75 -100
Tidak Tuntas 0 -74
Penelitian Tindakan Kelas ini
dilakukan dalam dua siklus, dimana pada
setiap siklusnya dilaksanakan dalam 2 kali
pertemuan yang mana setiap pertemuan
berlangsung selama 2 x 40 menit.
a. Pelaksaan Tindakan Siklus I.
Kegiatan pembelajaran pada sikus 1
dilaksanakan pada tanggal 15 dan 22
Mei 2017.
1. Observasi
Setelah dilakukan tindakan pada
siklus 1 diperoleh data sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penilaian
observasi diatas menunjukkan bahwa
siswa yang menunjukkan perilaku
keaktifan kegiatan belajar siswa
berkategori sangat baik sejumlah 4 siswa,
berkategori baik sejumlah 16 siswa,
berkategori cukup sejumlah 13 siswa dan
berkategori kurang berjumlah 3 siswa.
Dengan sejumlah prosentase 72,22%
yang berarti termasuk dalam kriteria yang
belum tuntas. Begitupun juga kegiatan
guru dalam mengajar yang termasuk pada
kriteria baik dengan prosentase 72,5%.
Sedangkan dalam penilaian hasil
tes belajar siswa pada siklus 1
menunjukkan bahwa rata-rata perolehan
hasil keseluruhan nilai tes siswa adalah
70,77% dengan nilai tertinggi adalah 95
sedangkan nilai terendah adalah 54. Hasil
dari tes belajar menunjukkan dari 36
siswa yang telah mencapai KKM ada 25
siswa sedangkan 10 belom mencapai
KKM. Hal ini menunjukkan prosentase
ketuntasan belajar siswa sebesar 72,22%
sehingga dinyatakan belom tuntas.
II 6 II
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Noviana Emanuela Lotu | 13.1.01.03.0013 FKIP – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Berdasarkan hasil penilaian
observasi di atas menunjukan bahwa siswa
yang menunjukan perilaku keaktifan
kegiatan belajr berkategori sangat baik
sejumlah 7 siswa, berkategori baik
sejumlah 24 siswa, 3 siswa berkategori
cukup dan 2 siswa berkategori kurang.
Dengan sejumlah presentase 79,947%
yang berarti termasuk dalam kriteria baik.
Begitupun juga dalam kegiatan guru dalam
mengajar yang termasuk pada kriteria
dengan presentase 82,5%.
Sedangkan dalam penilaian hasil
tes belajar siswa pada siklus II menunjukan
bahwa rata-rata peerolehan hasil
keseluruhan nilai tes siswa adalah 78,24
dengan nilai tertinggii ialah 95 sedangkan
nilai terenda ialah 45. Hasil tes belajar
menunjukan dari 36 siswa, jumlah siswa
yang telah mencapai KKM ialah 28 siswa
sedangkan 8 belom mencapai KKM. Hal
ini menunjukan presentase ketuntasan
belajar siswa sebesar 77,77% sehingga di
nyatakan telah tuntas.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian dengan
menggunakan lembar observasi keaktifan
belajar siswa diketahui bahwa pelaksanaan
pembelajaran pada siklus 1 menunjukkan
prosentase 72,22% yang berarti termasuk
dalam kriteria baik. Dengan rincian
sejumlah 4 siswa berkategori sangat baik,
sejumlah 16 siswa berkategori baik dan 13
siswa berkategori cukup dan berkategori
kurang berjumlah 3 siswa. Sedangkan pada
pelaksanaan siklus II menunjukkan
prosentase keaktifan belajar siswa sebesar
77,77% yang berarti termasuk dalam
kriteria baik dengan rincian sejumlah 7
siswa berkategori sangat baik, 24 siswa
berkategori baik dan 3 siswa berkategori
cukup dan 2 siswa berkategori kurang. Ini
berarti prosentase keaktifan belajar siswa
pada siklus II mengalami kenaikan sebasar
3,13%.
Sedangkan dari hasil penelitian lembar
observasi kegiatan guru menunjukkan
bahwa pada pelaksanaan pembelajaran
siklus 1 jumlah prosentase kegiatan
mengajar ialah 72,5% yang termasuk pada
kriteria baik. Kemudian pada pelaksanaan
siklus II terjadi peningkatan 10% sihingga
jumlah prosentase kegiatan guru pada saat
pelaksanaan pembelajaran siklus II sebesar
77,77%.
Kemudian dalam hasil penilaian hasil
tes belajar siswa pada siklus 1,
menunjukkan nilai rata-rata keseluruhan
siswa ialah 70,77 dengan prosentase
ketuntasan belajar 72,22% yang berarti
termasuk dalam kriteria belom tuntas.
Sedangkan pada pelaksanaan tes siklus II
menunjukkan hasil belajar siswa naik
sebesar 76,638% hal ini dibuktikan dengan
rata-rata nilai keseluruhan siswa naik
II 7 II
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Noviana Emanuela Lotu | 13.1.01.03.0013 FKIP – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
simki.unpkediri.ac.id || 2||
menjadi 78,24 dengan prosentase
ketntusan belajar 77,77%.
Kesimpulan
Melalui perencanaan pembelajaran
yang didasarkan pada hasil refleksi
kekurangan dan kelebihan dalam setiap
pelaksanaan siklus pembelajaran dengan
menggunakan materi pembelajaran
brainstorming dapat meningkatkan
pemahaman kesadaran multikulturalisme
siswa kelas X SMK 3 PGRI Kediri pada
materi persamaan kedudukan warga
Negara. Untuk lebih jelas diuraikan
sebagai berikut :
1. Langkah-langkah yang dilakukan guru
dalam menerapkan metode
pembelajaran brainstorming sehingga
dapat meningkatkan kesadaran
multikulturalisme dengan materi
persamaan kedudukan warga Negara,
dilakukan dengan penyusunan RPP,
Lembar observasi kegiatan belajar
siswa, lembar observasi kegiatan guru,
dan lembar soal tes serta lembar
materi pembelajaran. Selain itu juga
menentukan teknik analisis data yang
akan digunakan dalam mengetahui
tingkat pemahaman siswa. Serta
melakukan kegiatan refleksi disetiap
akhir siklus pembelajaran.
2. Setelah dilakukan PTK melalui
penerapan metode brainstorming dapat
diketahui bahwa keaktifan belajar
siswa pada siklus I menunjukkan
prosentase 72,5% dan pada siklus II
menjadi 79,947. Sedangkan dalam hal
ketuntasan belajar, pada siklus I
ketuntasan belajar siswa menunjukkan
prosentase 72,22%. Sedangkan dalam
pelaksanaan siklus II terjadi
peningkatan prosentase ketuntasan
belajar siswa pada siklus II ialah
77,77%.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz Wahab dan Sapriya.2011.
Teori dan Landasan Pendidikan
Kewarganegaraan.Bndung:
Alfabeta
Ali Rachman. 2007, Penerapan
Bimbingan Kelompok dalam
Pengembangan kesadaran
Multikultural Siswa SMA.
http/karya-
ilmiah.um.ac.id/index.php/disert
ai/article/view/1081. Diakses
pada bulan April 2017
Andre Atan Ujan. 2009. Multikultural
Belajar Hidup Bersama Dalam
Perbedaan. Jakarta: Indeks
Andrik Purwasito. 2003. Komunikasi
Multikultural. Sukarta :
Muhamadya University Press.
Anonim. 2010. UUD Negara Republik
Indonesia. Jakarta : Sekretariat
Jenderal dan Kepaniteraan
II 8 II
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Noviana Emanuela Lotu | 13.1.01.03.0013 FKIP – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Mahkama Kontitusi Republik
Indonesia.
Bambang Suteng et al.2007. Pendidikan
Kewarganegaraan untuk SMA
kelas X.. Jakarta : Erlangga
Dana May Camerson .2001.Could your
attitude be killing the deal.
Bussines And Economics-Banking
And Finance. Volum 103 . hal 53-
60 di peroleh 24 April 2012, dari
http://search.proguest.
com/dicview/230138232?acountid
=44945.
Djarwanto Ps. 1986. Pokok Pokok
Metode Riset Dan Bimbingan
Teknik Penulisan Skripsi .
Yogyakarta : Liberty.
Eko Winarto .2007. Pendidikan
Kewarganegaraan Sebagai Alat
Dalam Mendidik Di Masyarakaat
Multicultural. Jakarta : Erlangga.
ET Ruseffendi .Et .Al.1994. Data
Data Penelitian Pendidikan Dan
Bidang Non Ekstra Lainnya.
Semarang: IKIP Semarang Press.
Faisal Sanapiah. 1981. Dasar Dan Teknik
Menyusun
Angket.Surabaya:Usaha Nasional.
Hadari Nawawi. 1988. Metode Research
Bidang Sosial. Yogyakarta :
Gajah mada University.
Hasan Suryono.2005. Statistik
Pedoman,Terapan Dan Aplikasi.
Sukarta UNS Press.
Hermana Somantrie. 2011.Konflik
Dalam Perspektif pendidikan
Multicultural. Jurnal
Pendidikan Dan Kebudayaan.
Vol,17,Nomor 6 November
2011,halaman 34-42.
Husnaini Usman. 2000.Metodelogi
Penelitian Sosial.Yogyakarta :
Gajah Mada University.
H.A.Dandry Hasyim dan Yadi
Hatono.2008.Pendidikan
Multicultural Di Sekolah.
Surakarta : UNS Press .
Iqbal Hasan.2002.Pokok-Pokok Materi
Metodiologi Penelitian dan
Aplikasinya. Jakarta : Gahlia
Indonesia.
Jallanudin Rachmad.1996. Psikologi
Komunikasi. Bandung :
Remaja Rosdakarya
Koentjaraningrat. 1994.
Kebudayaan Mentalitas dan
Pembangunan. Jakarta:
Gramedia
Muhammad Fausi. 2009,_Peran
Pendidikan untuk
Mengembangkan Sikap
Kesadaran Multikultural
Siswa. Pembangunan UIN
Jakarta.
II 9 II
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Noviana Emanuela Lotu | 13.1.01.03.0013 FKIP – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
simki.unpkediri.ac.id || 2||
http://tulis.uinjkt.ac.id/opae/te
mes/katalog/detail.jps?id=9276
5&lokasi=lokal diakses pada
tanggal 17 April 2017
Nayak Barun. 2010. Studies may be
underpored to detect. Indian
Journal of Ophthalmology
volume 58 no 6 (nov 2010):
halaman 4699-476.
http://search.proquest.com/do
cview/762286866/138262247
41538A4F7/2?acountid=4494
5 Diakses tanggal 20 April
2017
Ngainun Naim dan Achmad Sauqi. 2008.
Pendidikan Multikultural Konsep
dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz
media
Riduwan. 2005._Implementasi synoptic
method dalam meningkatkan
multicultural
http://library.um.ac.id/freecontent
s/index.php/pub/detail/implement
asisynoptic method-dalam-
meningkatkan-kesadaran-
multikultural karolus-sola-35441.
Html Diakses pada tanggal 25
April 2017
Setiadi & Retno Listyarti. 2006.
Pendidikan Kewarganegarraan
untuk SMK Kelas X. Jakarta.
Erlangga
II 10 II
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA