Date post: | 14-Oct-2015 |
Category: |
Documents |
Upload: | bunga-pramudia-putri |
View: | 98 times |
Download: | 0 times |
of 22
5/24/2018 Jurnal Fraud
1/22
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN PROFESIONALISME
TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KECURANGAN
(FRAUD)
Marcellina Widia!"#"i
S#$en$ Pa%#d&i
Fa'#l"a! E'n%i Unier!i"a! Di*ne$r Se%aran$
Abstrak
This study aims to examine the influence of competency, independency, andprofessionalism toward auditor's ability to detect fraud This study uses competency,independency, and professionalism because these are auditor's minimum attitudes that must
auditors have in their tasks. Using questioner to collect data to auditor who works in Badanemeriksa !euangan "epublik #ndonesia $The #ndonesia's %upreme &udit #nstitution,(akarta. This research use purposive sampling to choose the sample. )rom 93questionnairs,only 68questionnairs were back. #n this study, researcher used artial *east %quare $*%with %mart*% software. The result indicates that competency, independency, and
professionalism have significantly and positively effict toward auditor's ability to detectfraud. This result also indicates that there is no differently from competency, independency,and professionalism between independent auditor and governmental auditor toward auditor'sability to detect fraud. )uture research is expected can extend survey area coverage,variables research ob+ect, and don't spread the questionnairs in audit times.
!eyword competency, independency, and professionalism toward auditor's ability to detectfraud
1. Penda+#l#an
Dewasa ini, auditor mendapat sorotan publik akibat kasus-kasus yang terjadi
sehubungan dengan profesinya, tak terkeuali auditor pemerintah. !uditor pemerintah yang
merupakan auditor yang bekerja di instansi pemerintah bertugas untuk melakukan audit atas
pertanggungjawaban keuangan yang disajikan unit-unit organisasi atau entitas pemerintahan
atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. !uditor pemerintah
yang terdapat di "ndonesia adalah auditor yang beke"ja di #adan $engawasan %euangan dan
$embangunan $%$', #adan $emeriksa %euangan (epublik "ndonesia $% )("', dan
instansi pajak.
*alah satu ontoh kasus yang berhubungan dengan auditor pemerintah yang mendapat
sorotan adalah adanya perbedaan opini yang dikeluarkan antara #$% -(" dengan
$riewaterhouse +oopers &$w+' saat mengaudit #ank "ndonesia pada tahun
&www.kompas.om'. $ada saat itu, opini audit yang dikeluarkan #$%(" adalah tidak
menyatakan pendapat $disclaimer opinion,sedangkan pendapat $w+ adalah tidak wajar
ALUE ADDED, (l-., N(-/, Mare" /001 2 A$#!"#! /001+""*344rnal-#ni%#!-ac-id ./
5/24/2018 Jurnal Fraud
2/22
$adverse opinion. $eryataan tidak memberikan pendapat$disclaimer diberikan karena
lingkup audit tidak ukup/dibatasi atau karena adanya pembatasan informasi dan data dari
audittee sehingga tidak diperoleh bukti yang kompeten. *edangkan opini tidak wajar
diberikan apabila laporan keuangan tidak disajikan seara wajar dalam hal semua hal yang
material sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum.
"stilah keurangan $fraudberbeda dengan istilah kekeliruan $errors &*uryo, 19990
*etiawan, 3'. aktor utama yang membedakannya adalah tindakan yang mendasarinya,
apakah tindakan tersebut dilakukan seara disengaja atau tidak. 2ika tindakan tersebut
dilakukan seara sengaja, maka disebut keurangan $fraud dan jika tindakan tersebut
dilakukan tidak seara sengaja, maka disebut dengan kekeliruan $errors.
ntuk mendukung kemampuan auditor dalam mendeteksi keurangan yang dapat
terjadi dalam auditnya, auditor perlu untuk mengerti dan memahami keurangan, jenis,
karakteristiknya, serta ara untuk mendeteksinya. +ara yang dapat digunakan untuk
mendeteksi keurangan antara lain dengan melihat tanda, sinyal, atau red flagssuatu tindakan
yang diduga menyebabkan atau potensial menimbulkan keurangan. "ed flags merupakan
suatu kondisi yang janggal atau berbeda dari keadaan normal. Dengan kata lain, red flags
merupakan petunjuk atau indikasi akan adanya sesuatu yang tidak biasa dan memerlukan
penyidikan lebih lanjut &*itinjak, 8'. 4eskipun timbulnya red flags tidak selalu
mengindikasikan adanya keurangan, namun red flagsbiasanya selalu munul di setiap kasus
keurangan yang terjadi sehingga dapat menjadi tanda peringatan bahwa keurangan terjadi
&!mri5al, '. $emahaman dan analisis lebih lanjut mengenai red+lags, dapat membantu
langkah selanjutnya bagi auditor untuk dapat memperoleh bukti awal atau mendeteksi adanya
keurangan.
Di dalam menjalankan tugasnya, khususnya dalam mendeteksi keurangan, auditor
perlu didukung oleh sikap kompetensi, independensi, dan profesionalisme. *ikap-sikap ini
termuat dalam standar umum auditing yang terdapat pada *$%7. Di dalam *$%7 dinyatakan
bahwa sikap umum seorang auditor yang berhubungan dengan pribadinya adalah kompetensi
&keahlian dan pelatihan teknis', independensi, dan profesionalisme &penggunaan kemahiran
profesional auditor dengan ermat dan seksama'. leh karena itu, auditor hams mempunyai
dan mempertahankan ketiga sikap ini karena sikap-sikap ini sangat diperlukan auditor agar ia
tidak gagal dalam mendeteksi keurangan dan setelah keurangan tersebut terdeteksi, auditor
tidak ikut menyembunyikan keurangan tersebut.
$ada pernyataan standar umum pertama dalam *$%7, dinyatakan bahwa pemeriksa
seara kolektif hams memiliki keakapan profesional yang memadai untuk melaksanakan
tugas pemeriksaan. al ini berarti, dengan menggunakan kompetensi yang diperoleh melalui
ALUE ADDED, (l-., N(-/, Mare" /001 2 A$#!"#! /001+""*344rnal-#ni%#!-ac-id .5
5/24/2018 Jurnal Fraud
3/22
pendidikan, pengalaman, serta pelatihan teknis yang ukup, auditor diharapkan dapat
menjalankan tugasnya dengan lebih baik. *elain itu, dengan memiliki sikap kompetensi,
auditor juga dapat mengasah sensiti:itas &kepekaannya' dalam menganalisis laporan keuangan
yang di auditnya sehingga auditor mengetahui apakah di dalam laporan keuangan tersebut,
terdapat tindakan keurangan atau tidak serta mampu mendeteksi trik-trik rekayasa yang
dilakukan dalam melakukan keurangan tersebut &;astanti,
5/24/2018 Jurnal Fraud
4/22
$enelitian ini menggabungkan penelitian yang telah dilakukan o"eh *umardi &', =irta dan
*holihin &', !rdini dan *awa"juwono & dan !rnri5al, 'A
1. -orruption &korupsi', korupsi menurut&-), terbagi dalam pertentangan kepentingan
$conflict of interest, suap$bribery,pemberian ilegal$illegal gratuity, dan pemerasan$economic exortion.
. )raudulent %tatements &keurangan laporan keuangan', keurangan .. ini didefinisikan
sebagai keurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material
laporan keuangan yang merugikan in:estor dan kreditor. %eurangan ini dapat bersifat
ALUE ADDED, (l-., N(-/, Mare" /001 2 A$#!"#! /001+""*344rnal-#ni%#!-ac-id ..
5/24/2018 Jurnal Fraud
5/22
finansial maupun non finansial.
3. &sset misappropriation &penyalahgunaan aset', penyalahgunaan aset dapatdigolongkan
ke dalam keurangan kas dan keurangan atas persediaan dan aset lainnya, serta
pengeluaran-pengeluaran biaya seara urang $fraudulent disbursement.
=erdapat 3 &tiga' faktor pendorong seseorang melakukan keurangan, yang dikenal
sebagai 2fraud triangle2&*uradji, > dan =uanakotta, >', yaituA
1. 3pportunity &kesempatan', untuk melakukan keurangan tergantung pada kedudukan
pelaku terhadap objek. mumnya, manajemen suatu organisasi atau perusahaan
mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan keurangan daripada
karyawan.
. ressure &tekanan', untuk melakukan keurangan lebih banyak tergantung padakondisi
indi:idu, seperti sedang menghadapi masalah keuangan, kebiasaan buruk seseorangseperti berjudi dan peminum, atau mempunyai harapan atau tujuan yang tidak realistik.
3. "ationali4ation &rasionalisasi', terjadi apabila seseorang membangun pembenaran atas
keurangan yang dilakukan.
!uditor adalah pihak yang wajib mendeteksi dan menegah terjadinya keurangan, tak
terkeuali auditor pemerintah. Di dalam *tandar $emeriksa %euangan 7egara &*$%7, >'
yang merupakan peraturan bagi auditor pemerintah "ndonesia, dinyatakan bahwa pemeriksa
bertanggung jawab untuk mengungkapkan semua hal yang material atau signifikan yangdiketahuinya, yang apabila tidak diungkapkan dapat mengakibatkan kesalahpahaman para
pengguna hasil pemeriksaan, kesalahan dalam penyajian hasilnya, atau menutupi praktik-
praktik yang tidak patut atau tidak sesuai dengan perundang-undangan. Dengan adanya
peraturan tersebut, maka auditor pemerintah wajib untuk menegah dan mendeteksi
keurangan yang dapat terjadi pada entitas yang di auditnya.
A#di"r Pe%erin"a+
rang atau kelornpok orang yang melaksanakan audit, dikelompokkan menjadi tiga
golongan, yaitu auditor independen, auditor intern, dan auditor pemerintah &4ulyadi, '.
!uditor independen merupakan auditor profesional yang menyediakan jasanya kepada
rnasyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat kliennya.
!udit ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para pengguna informasi keuangan, seperti
kreditor, in:estor, dan instansi pemerintah &terutama instansi pajak'. *edangkan auditor intern
merupakan auditor yang bekerja dalam perusahaan &perusahaan negara maupun perusahaan
swasta' yang tugas pokoknya adalah menentukan baik tidaknya penjagaan terhadap kekayaan
ALUE ADDED, (l-., N(-/, Mare" /001 2 A$#!"#! /001+""*344rnal-#ni%#!-ac-id .7
5/24/2018 Jurnal Fraud
6/22
organisasi, rnenentukan efisiensi dan efekti:itas prosedur kegiatan organisasi, serta
menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.
!uditor pemerintah merupakan auditor profesional yang bekerja di instansi
pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang
disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintahan atau pertanggungjawaban
keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. #adan audit yang terdapat di "ndonesia yaitu
#adan $engawasan %euangan dan $embangunan $%$', #adan $emeriksa %euangan
(epublik "ndonesia $%-("', dan instansi pajak. #$%$ adalah instansi pemerintah yang
bertanggung jawab langsung kepada presiden dalam bidang pengawasan keuangan dan
pembangunan yang dilaksanakan pemerintah. =ugas pokok auditor yang bekerja di #$%$
yaitu melaksanakan audit atas laporan keuangan instansi pemerintahan, proyek-proyek
pemerintah, #adan saha 4ilik 7egara /', #adan saha 4ilik Daerah D', dan
perusahaan-perusahaan swasta yang pemerintah mempunyai penyertaan modal yang besar di
dalamnya.
Ke%a%*#an A#di"r Dala% Mende"e'!i Kec#ran$an (Fraud)
!uditor adalah seseorang yang mengemban keperayaan publik, oleh karena itu,
auditor harus memiliki kemampuan yang akan digunakannya dalam melaksanakan tugas
audit. *alah satu kemampuan yang harus dimiliki auditor adalah kemampuan untuk
mendeteksi keurangan yang dapat saja terjadi dalam tugas auditnya.
Dalam penelitian ini kemampuan mendeteksi keurangan berarti proses menemukan
atau menentukan suatu tindakan ilegal yang dapat mengakibatkan salah saji dalam pelaporan
keuangan yang dilakukan seara sengaja. +ara yang dapat digunakan untuk mendeteksi
keurangan adalah dengan melihat tanda, sinyal, atau red flagssuatu tindakan yang diduga
menyebabkan atau potensial menimbulkan keurangan. *eara garis besar, tanda-tanda yang
digunakan untuk mengindikasikan keurangan dibagi menjadi dua yaitu tanda-tanda
keurangan yang berasal dari dalam dan luar perusahaan &onorow, 1989 dalam *etiawan,3'. =anda-tanda yang berasal dari dalam perusahaan meliputi penyimpangan pemakaian
produksi yang ditunjukkan oleh beberapa laporan produksi yang telah diubah, pengubahan
atatan untuk menyembunyikan transaksi ilegal, penghilangan atatan-atatan yang dapat
membuktikan terjadinya manipulasi, dan lain-lain. *edangkan tanda-tanda keurangan yang
berasal dari luar perusahaan meliputi kelebihan pembebanan jasa dan bahan, tagihan yang
salah dikirimkan ke perusahaan yang salah akibat pemalsuan faktur, kekurangan bukti
pendukung untuk suatu pembayaran barang dan jasa, dan lain-lain.
=ipe tindakan keurangan berhubungan dengan gejala-gejala yang dapat digunakan
ALUE ADDED, (l-., N(-/, Mare" /001 2 A$#!"#! /001+""*344rnal-#ni%#!-ac-id .8
5/24/2018 Jurnal Fraud
7/22
sebagai sinyal adanya keurangan. illison et al.&1999 dalam *etiawan, 3'
menyampaikan beberapa bentuk sinyal keurangan, meliputi adanya dokumen yang hilang,
adanya pembayaran ganda, adanya jumal yang tidak biasa pada awal atau periode akuntansi,
adanya komplain dari pelanggan, adanya pembayaran atau pengeluaran yang tidak masuk
akal, dan lain-lain.
*elain dengan melihat tanda atau sinyal terjadinya keurangan, petunjuk keurangan
lainnya yaitu dengan melihat ada tidaknya red flags. "ed flagsmerupakan suatu kondisi yang
janggal atau berbeda dengan keadaan normal. Dengan kata lain, red flags adalah petunjuk
atau indikasi akan adanya sesuatu yang tidak biasa dan memerlukan penyidikan lebih lanjut
&*itinjak, 8'. 4eskipun timbulnya red flags tidak selalu mengindikasikan adanya
keurangan, namun red flags ini biasanya selalu munul di setiap kasus keurangan yang
terjadi sehingga dapat menjadi tanda peringatan bahwa keurangan $fraud terjadi &!mri5al,
'. $emahaman dan analisis lebih lanjut mengenai red flags,dapat membantu langkah
selanjutnya untuk memperoleh bukti awal atau mendeteksi adanya keurangan.
*etelah mengetahui ara untuk mendeteksi keurangan, seorang auditor, khususnya
auditor pemerintah wajib untuk memperhatikan sikap-sikapnya sesuai dengan standar
profesinya karena jika tidak diikuti oleh sikap dari auditor itu sendiri, ara tersebut akan
menjadi sia-sia. !uditor dapat gagal dalam mendeteksi keurangan yang terjadi atau bahkan
setelah mengetahui adanya keurangan tersebut, auditor ikut terlibat dalam menyembunyikan
keurangan tersebut. *ikap minimal yang harus dipertahankan auditor sesuai dengan standar
umum profesinya, yaitu sikap kompetensi, independensi, dan profesionalisme &*$%7, >'.
%ompetensi diperlukan agar auditor dapat mendeteksi dengan epat dan tepat ada
tidaknya keurangan serta trik-trik rekayasa yang dilakukan dalam melakukan keurangan
tersebut karena keahlian yang dimilikinya dapat menjadikannya lebih sensitif &peka'
terhadap tindak keurangan &;astanti,
5/24/2018 Jurnal Fraud
8/22
tugas pemeriksaan. "ni berarti auditor wajib memiliki sikap kompetensi yang diperoleh
melalui pengetahuan, keahlian, dan pengalaman.
=rotter &1986' dalam 4ayangsari &3' mendefinisikan bahwa seorang yang
berkompeten &mempunyai keahlian' adalah orang yang dengan ketrampilannya mengerjakan
pekerjaan dengan mudah, epat, intuitif, dan sangat jarang atau bahkan tidak pernah membuat
kesalahan. %ompetensi memiliki beberapa komponen, antara lain pengetahuan, iri-iri
psikologis, kemampuan berpikir, strategi penentuan keputusan, dan analisis tugas
&!bdolmohammadi, dkk &199' dalam ;astanti
5/24/2018 Jurnal Fraud
9/22
baik adalah jika keurangan yang ada dalam audit tersebut dapat dideteksi. leh karena itu,
hipotesis dalam penelitian ini adalahA
Hl : Kompetensi berpengaruh positif terhadap kemampuan auditor dalam
mendeteksi kecurangan (fraud).
Inde*enden!i
$ada pernyataan standar umum kedua dalam *$%7, dinyatakan bahwa dalam semua
hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan, organisasi pemeriksa dan pemeriksa, harus
bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi
yang dapat mempengaruhi independensinya. ntuk itu, maka auditor pemerintah dalam setiap
menjalankan tugasnya, dituntut untuk bersikap independen dari pihak manapun.
&merican #nstitute of -ertified ublic &ccountant $&l-& dan %ell et al. &1989'
dalam artikel $inus &1991 dalam 4ayangsari 3' menyatakan bahwa independensi
mempakan kemampuan untuk bertindak berdasarkan integritas dan objekti:itas. "ntegritas
berhubungan dengan kejujuran intelektual auditor, yaitu jujur, berterus terang, dan
mengemukakan fakta seperti apa adanya, sedangkan objekti:itas berhubungan dengan sikap
netral auditor dalam melaksanakan tugas pemeriksaan dan menyiapkan laporan auditan,
seperti sikap adil, tidak memihak, jujur seara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta
bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain &4ulyadi, '.
Bri &19>
5/24/2018 Jurnal Fraud
10/22
"ndependensi terdiri dari dua komponen &;astanti, ' yang membuktikan bahwa independensi berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit, di mana salah satu indikasi kualitas audit yang baik adalah jika
keurangan yang ada dalam audit tersebut dapat terdeteksi. %arena hasil audit dari kualitas
yang baik dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan dapat diperaya bagi para pengguna
hasil pemeriksaan. Dalam artikel yang dibuat oleh %oroy &8' juga dinyatakan bahwa
tekanan kompetisi atas fie audit, tekanan waktu, dan relasi hubungan auditor/auditee yang
merupakan komponen independensi akan mempengaruhi kualitas pendeteksian keurangan
yang dilakukan auditor. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini adalahA
H : !ndependensi berpengaruh positif terhadap kemampuan auditor dalam
mendeteksi kecurangan (fraud).
Pr:e!inali!%e
Dalam menjalankan setiap pekerjaannya, seseorang dituntut untuk bersikap
profesional, tak terkeuali seorang auditor pemerintah. *ikap profesionalisme auditor
pemerintah diatur pada standar umum ketiga dalam *$%7, yang menyatakan bahwa dalam
pelaksanaan pemeriksaan serta penyusunan laporan hasil pemeriksaan, pemeriksa wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya seara ermat dan seksama. al ini menuntut auditor
memiliki keterampilan umum yang dimiliki auditor pada umumnya, merenanakan serta
melaksanakan pekerjaan menggunakan keterampilan dan kemahiran profesionalnya dengan
ermat dan seksama. $enggunaan kemahiran professional dengan ermat dan seksamamemungkinkan auditor memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari
ALUE ADDED, (l-., N(-/, Mare" /001 2 A$#!"#! /001+""*344rnal-#ni%#!-ac-id 7;
5/24/2018 Jurnal Fraud
11/22
salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan maupun keurangan.
*eorang auditor profesional harus memenuhi tanggung jawabnya terhadap masyarakat,
klien, termasuk rekan seprofesinya untuk berperilaku dengan semestinya. %eperayaan
masyarakat terhadap kualitas jasa audit profesional akan meningkat jika profesi menetapkan
standar kerja dan perilaku yang dapat mengimplementasikan praktik bisnis yang efektif dan
tetap mengupayakan profesionalisme yang tinggi &2usuf, 199> dalam erawaty, 8'.
all &1986' dalam *umardi dan ardiningsih &' mengemukakan lima konsep
dari profesionalisme, yaituA
1. ubungan dengan sesama profesi $community afiliation,yaitu menggunakan ikatan
profesi sebagai auan, termasuk di dalamnya organisasi formal dan kelompok-
kelompok kolega informal sebagai sumber ide utama dalam melaksanakan peke2jaan.. %ewajiban sosial $social obligationmerupakan pandangan tentang pentingnya profesi
serta manfaat yang diperoleh baik oleh masyarakat maupun profesional karena adanya
pekerjaan tersebut.
3. %eyakinan terhadap peraturan sendiri/profesi $belief self regulation, maksudnya
bahwa yang paling berwenang dalam menilai pekerjaan profesional adalah rekan
sesama profesi, bukan orang luar yang tidak memiliki kemampuan dalam bidang ilmu
dan pekerjaan mereka.
. Dedikasi pada profesi $dedication dierminkan dengan menggunakan pengetahuan
dan keakapan yang dimiliki serta keteguhan untuk tetap melaksanakan pekerjaan
meskipun imbalan ekstrinsik kurang. *ikap ini merupakan ekspresi dari peneurahan
diri yang total terhadap pekerjaan sehingga kompensasi utarna yang diharapkan dari
pekerjaan adalah kepuasan rohani setelah itu baru rnateri.
5/24/2018 Jurnal Fraud
12/22
ardiningsih &'. leh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini adalahA
H" : #rofesionalisme berpengaruh positif terhadap kemampuan auditor dalam
mendeteksi kecurangan (fraud)
$enelitian mengenai peran kompetensi auditor pemerintah, antara lain telah dilakukan
oleh =irta dan *holihin &' yang menyatakan bahwa pengetahuan tugas spesifik
mempengaruhi kine"ja auditor dalam menilai keurangan dan kombinasi pengalaman serta
pelatihan keurangan akan meningkatkan kinerja auditor dalam menilai keurangan. Dalam
penelitiannya, =irta dan *holihin &' menggunakan instrumen pengalaman, pelatihan
keurangan, dan pengetahuan tugas spesifik dalam penelitiannya.
al yang sama juga dinyatakan oleh !rdini dan *awarjuwono &
5/24/2018 Jurnal Fraud
13/22
auditor, keputusan manajemen didominasi oleh seseorang atau sekelompok orang, terdapat
pengendalian internal yang lemah, terdapat transaksi tidak normal di akhir tahun, terdapat
program kompensasi yang melewati proporsi yang telah ditentukan, dan terdapat dokumen
hilang atau ganda. Dan di dalam penelitian ini, red flagsyang dikembangkan oleh Di7apoli
&8' digunakan seluruhnya oleh peneliti.
*etiap responden diminta untuk menjawab satu pertanyaan menggunakan skala ;ikert
< poin, dimulai dari angka 1 &sangat tidak setuju' sampai dengan angka < &sangat setuju'.
*kor yang rendah &1' menunjukkan rendahnya kemampuan auditor dalam mendeteksi adanya
keurangan, sedangkan skor yang tinggi &' yang menggunakan instrumen
pengalaman dan pengetahuan dengan indikator jumlah klien yang diaudit, komunikasi dengan
klien, ketepatan waktu penyelesaian audit, pengetahuan dari pendidikan strata, dan
pengetahuan dari pelatihan dan kursus untuk mengukur sikap kompetensi.
Inde*enden!i
"ndependensi merupakan sikap atau ara pandang yang harus dipertahankan auditor
yang tidak dibenarkan untuk memihak kepada siapapun. "nstrumen yang digunakan untuk
mengukur independensi dalam penelitian ini, yaitu hubungan auditor dengan auditee,
pengungkapan keurangan klien, serta besamya audit fee. "nstrumen ini telah digunakan
dalam penelitian !lim, dkk &>', tetapi dengan melakukan beberapa penyesuaian. $ada
penelitian !lim, dkk &>' objek penelitian yang digunakan adalah auditor yang bekerja di
ALUE ADDED, (l-., N(-/, Mare" /001 2 A$#!"#! /001+""*344rnal-#ni%#!-ac-id 76
5/24/2018 Jurnal Fraud
14/22
%antor !kuntan $ublik &%!$', sedangkan dalam penelitian ini, auditor yang digunakan
adalah auditor yang beketja di #adan $emeriksa %euangan (epublik "ndonesia $%-("'.
$ada penelitian !lim, dkk &>' digunakan instrumen tekanan klien dan lama
kerjasama dengan klien. "ndikator pertanyaannya terdiri dari pengungkapan keurangan klien,
besamya fieaudit, pemberian fasilitas dari klien, penggantian auditor, dan penggunaan jasa
non audit. Dalam penelitian ini tidak menggunakan indikator penggantian auditor dan
penggunaan jasa non audit karena objek pe1elitian dalam penelitian ini adalah auditor #$%-
(" yang mana tugasnya berada di bawah mandat D$( dan bekerja sesuai waktu yang
dimandatkan D$(, sehingga tidak melakukan pergantian auditor seperti auditor yang bekerja
di %!$. Dan dalam penelitian ini, peneliti tidak menggunakan instrumen penggunaan jasa non
audit karena auditor #$%-(" hanya melakukan jasa audit, tidak melakukan jasa non audit,
seperti jasa konsultasi atau jasa perpajakan yang dapat dilakukan oleh auditor yang bekerja di
%!$.
ntuk mengukur :ariabel independensi, setiap responden diminta untuk menjawab
satu pertanyaan yang menggunakan skala ;ikert < poin, dimulai dari angka 1 &sangat tidak
setuju' sampai dengan angka < &sangat setuju'. *kor yang rendah &1' menunjukkan rendahnya
sikap independensi yang dimiliki auditor, sedangkan skor yang tinggi &
5/24/2018 Jurnal Fraud
15/22
sampling dengan kriteria sebagai berikutA
1. (esponden tidak dibatasi oleh jabatan auditor &!uditor =rampil $emula, !uditor
=rampil $ratama, !uditor =rampil 4uda, !uditor !hli $ratama, !uditor !hli 4uda,
!uditor !hli 4adya, !uditor !hli tama'.
. (esponden mempunyai pengalaman kerja sebagai auditor minimal dua tahun.
3. (esponden pemah menemukan keurangan selama menjalankan tugasnya
sebagai auditor.
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode survey, yaitu
dengan menyebarkan kuesioner pada sampel yang akan diteliti. $enyebaran kuesioner
dilakukan dengan ara bertemu langsung dengan para responden dan melalui contact person.
$ertanyaan kuesioner pada dalam penelitian ini merupakan pertanyaan tertutup yang terdiri
dari dua bagian. #agian pertama berisi data responden yang merupakan gambaran umumresponden seara demografis dan bagian kedua berisi daftar pertanyaan yang mewakili
:ariabel penelitian.
/- Me"de Anali!i!
4etode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode artial *east
%quare &$;*' dengan menggunakan software %mart*%. !lasan digunakan $;* dalam
penelitian ini adalah karena $;* dapat menganalisis dan menguji hubungan di antara :ariabel.
Eold &198
5/24/2018 Jurnal Fraud
16/22
yang nilai loadingnya kurang dari ,
5/24/2018 Jurnal Fraud
17/22
*edangkan pengaruh profesionalisme terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi
keurangan $fraudjuga mempunyai pengaruh yang signifikan. "ni berarti penelitian ini
mendukung hipotesis ketiga, yaitu profesionalisme berpengaruh positif terhadap kemampuan
auditor dalam mendeteksi keurangan $fraud.7ilai t statistik sebesar , yang lebih besar
dari 1,96 berarti terdapat pengaruh signifikan antara profesionalisme terhadap kemampuan
auditor dalam mendeteksi keurangan $fraud.7ilai koefisien parameter sebesar ,98 berarti
terdapat pengaruh positif antara profesionalisme dan kemampuan auditor dalam mendeteksikeurangan $fraud.*emakin tinggi profesionalisme seorang auditor, maka semakin tinggi
kemampuan auditor dalarn rnendeteksi keurangan $fraud.
In"er*re"a!i Ha!il
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, diketahui bahwaA
1. %ornpetensi mempunyai pengaruh positif yang signif"kan terhadap kernarnpuan auditor
dalarn rnendeteksi keurangan $fraud.al ini berarti " tidak dapat ditolak &diterirna'
yang sesuai dengan teori yang telah dijelaskan dan penelitian sebelumnnya yang telah
dilakukan =irta dan *holihin &', !rdini dan *awarjuwono &' juga membuktikan bahwa kompetensi berpengaruh
signif"kan terhadap kualitas audit, di mana salah satu indikasi kualitas audit yang baikadalah jika keurangan yang ada dalam audit tersebut dapat terdeteksi.
asil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan kompetensi yang baik,
auditor dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik, terlebih dalarn mendeteksi
keurangan yang dapat terjadi dalam melaksanakan tugas auditnya. *elain itu, dengan
sikap kompetensi, auditor juga dapat mengasah kepekaannya dalam menganalisis laporan
keuangan dan mampu mendeteksi trik-trik rekayasa yang dilakukan untuk melakukan
keurangan tersebut sehingga ia dapat mengetahui apakah di dalam tugas auditnya itu,
terdapat tindakan keurangan atau tidak.
. "ndependensi memiliki pengaruh signifikan yang positif terhadap kemampuan auditor
dalam mendeteksi keurangan $fraud.al ini berarti tidak dapat ditolak dan sesuai
dengan teori yang telah dijelaskan dan hasil penelitian yang dilakukan oleh !lim, dkk
&>'. $ada penelitian !lim, dkk &>' dibuktikan bahwa independensi berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit yang mana salah satu indikasi kualitas audit yang baik
ALUE ADDED, (l-., N(-/, Mare" /001 2 A$#!"#! /001+""*344rnal-#ni%#!-ac-id 79
5/24/2018 Jurnal Fraud
18/22
adalah jika keurangan yang ada dalam audit tersebut dapat terdeteksi. %arena hasil audit dari
kualitas yang baik dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan dapat diperaya bagi para
pengguna hasil pemeriksaan.
asil penelitian ini juga telah membuktikan artikel yang ditulis oleh ;astanti &'. al ini juga berarti tidak ada perbedaan antara sikap kompetensi, independesi,
dan profesionalisme antara auditor independen dengan auditor pemerintah terhadap
kemampuan auditor dalam mendeteksi keurangan $fraud.
5/24/2018 Jurnal Fraud
19/22
berikutA
1. %ompetensi berpengaruh positif terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi
keurangan $fraud. al ini berdasarkan hasil pengujian nilai t statistik :ariabel
kompetensi sebesar ,3>6 yang lebih besar dari 1,96 dan nilai koefisien parameter yang
positif &,>
5/24/2018 Jurnal Fraud
20/22
menyebutkan tingkat kuantitas pengaruh tersebut. *elain itu, $;* juga memi1iki kelemahan
lain, $;* hanya memberikan hasil seara parsial, tidak ada hasil seara simultan.
*edangkan saran untuk penelitian selanjutnya, yaituA
1. (uang lingkup responden diperluas, tidak hanya responden yang berasal dari
auditor #adan $emeriksa %euangan $%-(l' di 2akarta, tetapi bisa juga berasal
dari "uar 2akarta, atau bahkan dari kantor-kantor akuntan publik.
. Eaktu penyebaran kuesioner sebaiknya tidak pada waktu auditor sedang sibuk
bekerja &masa audit' sehinggajumlah responden yang diperoleh akan lebih banyak.
3. 4emperluas :ariabel yang diteliti yang mempengaruhi kemampuan auditor dalam
mendeteksi keurangan $fraud.
ALUE ADDED, (l-., N(-/, Mare" /001 2 A$#!"#! /001+""*344rnal-#ni%#!-ac-id 8;
5/24/2018 Jurnal Fraud
21/22
DAFTAR PUSTAKA
!lim, 7i5arul, dkk. >. F$engaruh %ompetensi dan "ndependensi terhadap %ualitas !uditdengan Btika !uditor sebagai Cariabel 4oderasiF. %imposium :asionl &kuntansi ;