+ All Categories
Home > Documents > JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

Date post: 05-Dec-2015
Category:
Upload: riana-putri-wm
View: 49 times
Download: 14 times
Share this document with a friend
Description:
AWESOME
31
JURNAL HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG NUTRISI IBU NIFAS TERHADAP MOBILISASI DINI PADA MASA NIFAS DI DESA MOJODOWO KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO Oleh : Hj. LULUK TARWIYAH
Transcript
Page 1: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

JURNAL

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG NUTRISI IBU NIFAS TERHADAP MOBILISASI DINI PADA MASA NIFAS

DI DESA MOJODOWO KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO

Oleh :

Hj. LULUK TARWIYAH

STIKES BINA SEHAT PPNIMOJOKERTO

2010

Page 2: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN POSTPARTUM MOTHERS’ KNOWLEDGE ABOUT NUTRITION OF POSTPARTUM MOTHERS TOWARDS EARLY

MOBILIZATION DURING PUERPERIUM IN MOJODOWO VILLAGE KEMLAGI SUB-DISTRICT MOJOKERTO DISTRICT

By: Luluk Tarwiyah

During puerperium needs high nutritional with adequate calories, protein, and vitamins. Knowledge factors can affect the pattern of maternal nutrient intake each day, a causal relationship between food and health conditions can be positive or negative impact on the health of mothers and children. Formulation of the problem in this study is there any correlation between knowledge of postpartum mothers about nutrition of postpartum mothers in early mobilization during puerperium in Mojodowo Village Kemlagi Sub-District Mojokerto District?. The research objective is to determine the correlation between knowledge of postpartum mothers about nutrition of postpartum mothers in early mobilization during puerperium in Mojodowo Village Kemlagi Sub-District Mojokerto District.

The study design was analytical correlation with cross sectional approach.The sampling technique in this research used non probability sampling technique consecutive sampling type. The Research subjects were post-partum mothers in 1 - 3 days after childbirth in Mojodowo Village Kemlagi Sub-District Mojokerto District. Data collection techniques used a questionnaire for postpartum mothers' knowledge about postpartum maternal nutrition and Barthel index observation sheet for early mobilization variables during childbirth. Data analysis in this study used spearmen rho (r) statistic test. Data processing techniques used computer software that is SPPSS for windows.

The analysis of data obtained by 15 respondents (78.9%) aged 20 -35 years, 9 respondents (47.4%) graduated from primary school, 17 respondents (89.5%) did not work, 11 respondents (57.9 %) delivered their first child, and 10 respondents (52.6%) received information from friends or relatives.

SPSS results using spearman-rho test obtained p value 0.456 with a significant level of 5% (α = 0.05), which means there is correlation between knowledge of postpartum mothers about nutrition of postpartum mothers in early mobilization during puerperium in Mojodowo Village Kemlagi Sub-District Mojokerto District.

The research concluded that there is correlation between knowledge of postpartum mothers about nutrition of postpartum mothers in early mobilization during puerperium in Mojodowo Village Kemlagi Sub-District Mojokerto District.

Key words: Knowledge, Post-Partum Mother Nutrition, Early Mobilization

Page 3: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

1.1 Latar Belakang

Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-

alat kandungan pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas

berlangsung selama 6-8 minggu. Pada masa nifas dibutuhkan nutrisi yang

tinggi dengan cukup kalori, protein, cairan serta vitamin. Faktor nutrisi akan

mempengaruhi proses penyembuhan luka jalan lahir. Berdasarkan penelitian

Ija (2009) di Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar, status gizi akan

mempengaruhi luka. Pada sebagian pasien, penurunan kadar protein akan

mempengaruhi penyembuhan luka. Masalah kematian maupun kesakitan pada

ibu berhubungan dengan faktor sosial ekonomi, budaya dan lingkungan.

Faktor pengetahuan juga dapat berpengaruh pada pola nutrisi yang ibu

konsumsi setiap harinya, hubungan sebab akibat antara makanan dan kondisi

kesehatan, kebiasaan serta ketidaktahuan dapat membawa dampak positif

maupun negatif terhadap kesehatan ibu dan anak.

Periode nifas merupakan masa kritis bagi ibu, diperkirakan bahwa 60%

kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, yang mana 50% dari

kematian ibu tersebut terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan. Selain

itu, masa nifas ini juga merupakan masa kritis bagi bayi, sebab dua pertiga

kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian

bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir (Saifuddin 2006).

Berdasarkan data tahun 2009 di Indonesia dengan total ibu nifas 5.067.000

orang dan 89% (4.509.630 orang) dari total ibu nifas yang mempunyai

kebiasaan pantang makanan pada masa nifas seperti tidak boleh makan ikan

laut, telur, makan sayur, dan makan-makanan yang pedas (Dinkes, 2010). Di

Page 4: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

Jawa Timur angka pantang makanan pada masa nifas mencapai 1.983.214

(80%) dari jumlah ibu nifas yang ada pada tahun 2009 dan penyebabnya

adalah pengetahuan yang kurang 26,5 %, budaya atau anjuran dalam keluarga

37,6 %, status ekonomi sebanyak 25,4%, dan paritas 10,5 % (Depkes, 2010).

Data ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi

pada masa nifas atau menyusui kurang sesuai dengan aturan pemenuhan gizi

yang baik dan seimbang. Hal ini disebabkan karena anjuran atau budaya yang

berlaku dalam keluarga. Pantang makanan yang sering terjadi misalnya

dilarang makan daging, telur dan ayam, sayur sawi dan bayam, pantang

dengan makanan yang panas dan pantangan terhadap ikan laut (Nasya, 2008).

Berdasarkan studi pendahuluan tanggal 5-11 Januari 2012 secara wawancara

pada 10 ibu nifas di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten

Mojokerto didapatkan 8 ibu yang mempunyai perilaku pantang terhadap

makanan seperti sayur (sawi, bayam), ikan laut, daging, ayam, telur, dan

sebagainya dan 2 ibu tidak melakukan pantang makan. Diantara 8 ibu nifas

yang mempunyai perilaku pantang makan ada 5 ibu nifas yang tidak mampu

untuk melakukan mobilisasi dini.

Dampak dari perilaku pantang makanan pada masa nifas adalah

kekurangan zat gizi sehingga penyembuhan luka akan lebih lama sembuh

bahkan bisa timbul infeksi. Apalagi pada ibu nifas tentu sangat membutuhkan

makanan bergizi untuk memulihkan kondisi, mempercepat kesembuhan luka

dan proses laktasi. Jika nutrisi ibu nifas dapat terpenuhi dengan baik maka

luka jahitan perineum dapat sembuh dengan cepat dan ibu dapat dengan

segera mengerjakan aktivitas sehari-hari. (Zalilah, 2005)

Page 5: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

Upaya yang dilakukan agar ibu nifas tidak menerapkan perilaku tarak itu

dengan penyampaian informasi pada waktu kehamilan khususnya tentang

dampak dari pantang makanan pada masa nifas untuk dapat merubah perilaku

masyarakat terutama pada ibu nifas. Pelatihan bagi tenaga kesehatan dan

kader masyarakat tentang konseling dampak melakukan pantang makanan

melalui kegiatan di Posyandu, PKK, dan pertemuan di Desa dengan

menyebarkan leafled dan mengikut sertakan suami dan keluarga sangat

diperlukan guna menunjang peningkatan pengetahuan ibu nifas tentang

dampak pantang makanan sehingga ibu tidak melakukan pantang makanan

(Asiandi, 2006).

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan antara pengetahuan ibu nifas

tentang nutrisi ibu nifas terhadap mobilisasi dini pada masa nifas di Desa

Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto”.

Page 6: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

3.1 Populasi, Sampel, dan Sampling

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2007).

Pada penelitian ini populasinya adalah semua ibu nifas di Desa

Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto pada bulan April

2012 sebanyak 24 Responden.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2007).

Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah ibu nifas Desa

Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto sebanyak 19

Responden

Kriteria sampel :

a. Kriteria inklusi

1.Seluruh ibu nifas di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten

Mojokerto.

2. Ibu nifas yang bersedia menjadi responden

3. ibu nifas 1 – 3 hari masa nifas

b. Kriteria ekslusi

1. Ibu nifas yang memiliki komplikasi

2. Ibu nifas yang mengalami cacat

Page 7: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

3.2.3 Sampling

Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel

akan mewakili keseluruhan populasi yang ada, secara umum ada dua jenis

pengambilan sampel, yakni probability sampling dan non probability

sampling.

Dalam penelitian ini sampling yang digunakan adalah non probability

sampling tipe consecutive sampling

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Karakteristik Lokasi

Desa Mojodowo mempunyai luas 151.053 Ha, terdiri dari empat

dusun yaitu dusun Medowo, Njati, Sidomulyo dan Gedangan yang dihuni

1953 jiwa baik laki – laki maupun perempuan.

Page 8: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

4.1.2 Data Umum

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden Di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto

No Usia Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

< 20 tahun

20-35 tahun

>35 tahun

3

15

1

15,8 %

78,9 %

5,3 %

Total 19 100 %

Sumber : Data primer 2012

Hasil penelitian pada tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa sebanyak

15 responden (78,9 %) berusia 20-35 tahun.

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden Di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto

No Pendidikan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

SD

SMP

SMA

Perguruan tinggi

9

7

3

0

47,4 %

36,8 %

15,8 %

0 %

Total 19 100 %

Sumber : Data primer 2012

Hasil penelitian pada tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 9

responden (47,4 %) tamatan SD.

Page 9: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden Di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto

No Pekerjaan Frekuensi Prosentase

1.

2.

Bekerja

Tidak bekerja

2

17

10,5 %

89,5 %

Total 19 100 %

Sumber : Data primer 2012

Hasil penelitian pada tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa sebanyak

17 responden (89,5 %) tidak bekerja.

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Responden Di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto

No Anak ke Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

Pertama

Dua-lima

Lebih dari lima

11

8

0

57,9 %

42,1 %

0 %

Total 19 100 %

Sumber : Data primer 2012

Hasil penelitian pada tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa sebanyak

11 responden (57,9 %) mempunyai anak pertama.

Page 10: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

4.1.2.4 Karakteristi Responden Berdasarkan Sumber Informasi

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Responden Di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto

No Sumber informasi Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

5.

Tenaga kesehatan

Media cetak

Media elektronik

Teman/saudara

Tidak mendapat informasi dari manapun

9

0

0

10

0

47,4 %

0 %

0 %

52,6 %

0 %

Total 19 100 %

Sumber : Data primer 2012

Hasil penelitian pada tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa sebanyak

10 Responden (52,6 %) mendapat informasi dari teman atau saudara.

4.1.3 Data Khusus

4.1.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang

Nutrisi Ibu Nifas

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Nutrisi Ibu Nifas Di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto

No . Pengetahuan Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

Baik

Cukup

Kurang

4

6

9

21,1%

31,6%

47,4%

Total 19 100 %

Sumber : Data primer 2012

Page 11: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

Hasil penelitian pada tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 9

Responden ( 47,4%) mempunyai pengetahuan yang kurang.

4.1.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Mobilisasi Dini Pada Masa Nifas

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Mobilisasi Dini Pada Masa Nifas Di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto

No Mobilisasi Frekuensi Prosentase

1.

2.

Sebagian

Penuh

12

7

63,2 %

36,8 %

Total 19 100 %

Sumber : Data primer 2012

Hasil penelitian pada tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa sebanyak

12 Responden (63,2 %) mempunyai mobilisasi sebagian.

4.1.4 Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Nutrisi Ibu Nifas Terhadap

Mobilisasi Dini Pada Masa Nifas Di Desa Mojodowo Kecamatan

Kemlagi Kabupaten Mojokerto

4.1.4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas

Tentang Nutrisi Ibu Nifas Terhadap Mobilisasi Dini Pada Masa Nifas

Page 12: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

Tabel 4.8 Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Nutrisi Ibu Nifas Terhadap Mobilisasi Dini Pada Masa Nifas Di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto

PengetahuanMobilisasi

TotalSebagian Penuh

Baik

Cukup

Kurang

0

3

9

4

3

0

4 (100 %)

6 (100 %)

9 (100 %)

Total 12 (63,2%) 7 (36,8 %) 19 (100 %)

Sumber : Data primer 2012

Hasil penelitian pada tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa sebanyak

9 responden mempunyai pengetahuan kurang dengan mobilisasi sebagian,

sebanyak 6 responden mempunyai pengetahuan cukup dengan 3 mobilisasi

sebagian dan 3 mobilisasi penuh, sebanyak 4 responden mempunyai

pengetahuan baik dengan mobilisasi penuh.

4.2 Pembahasan

4.3.1 Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Nutrisi Ibu Nifas di Desa Mojodowo

Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto

Menurut hasil penelitian pada 19 responden, sebanyak 9 responden

(47,4 %) mempunyai pengetahuan kurang tentang nutrisi ibu nifas,

sebanyak 6 responden (31,6 % ) mempunyai pengetahuan yang cukup

tentang nutrisi ibu nifas, dan sebanyak 4 responden (21,1% ) mempunyai

pengetahuan yang baik tentang nutrisi ibu nifas.

Berdasarkan tabel 4.1 karakteristik responden berdasarkan usia

didapatkan sebanyak 15 responden ( 78,9%) memiliki umur 20-35 tahun.

Page 13: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

Sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa umur adalah usia individu

yang terhitung mulai saat berulang tahun dan semakin matang umur

responden maka pengetahuan yang dimiliki akan semakin meningkat

(Nursalam dan Siti Pariani, 2001). Dengan usia responden yang produktif

maka responden akan lebih baik menerima informasi tentang nutrisi ibu

nifas.

Berdasarkan tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan

pendidikan didapatkan sebanyak 9 responden ( 47,4%) berpendidikan SD.

Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah

memperoleh informasi, sehingga pendidikan yang kurang dapat

menghambat perkembangan sistem seseorang terhadap nilai-nilai yang

baru diperkenalkan (Nursalam, 2001). Pendidikan yang tinggi membuat

ibu mudah dalam menerima informasi tentang nutrisi ibu nifas. Ibu yang

perpendidikan SD akan sulit dalam mengakses dan menyerap informasi,

sehingga berpengaruh pada pengetahuannya.

Berdasarkan tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan

pekerjaan didapatkan sebanyak 17 responden (89,5 %) tidak bekerja.

Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia, kebutuhan ini

macam-macam, berkembang dan berubah, bahkan tidak disadari oleh

perilakunya. Seseorang bekerja karena adanya sesuatu yang hendak

dicapainya dan orang tersebut berharap bahwa aktifitas kerja yang

dimilikinya lebih memuaskan dari pada keadaan sebelumnya apalagi

definisi kerja dikaitkan dengan pengertian imbalan atau pembayaran

(Notoatmodjo, 2003). Seseorang yang bekerja akan bertemu dengan

Page 14: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

banyak orang, sehingga orang tersebut akan mendapatkan informasi yang

lebih banyak sehingga pengetahuan akan bertambah. Dan sebaliknya jika

ibu mayoritas sebagai ibu rumah tangga cenderung memiliki waktu lebih

banyak didalam rumah untuk mengerjakan pekerjaan rumah, sehingga

akses untuk mendapatkan informasi serta lingkup pengetahuan yang

terbatas.

Berdasarkan tabel 4.4 karakteristik responden berdasarkan jumlah

anak bahwa sebanyak 11 responden (57,9 %) mempunyai anak pertama.

Menurut (Notoatmodjo, 2002) pengalaman merupakan salah satu sumber

pengetahuan serta cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Hal itu

dilakukan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh

dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lampau.

Responden yang tidak mempunyai pengalaman tentang nutrisi ibu nifas

biasanya akan kesulitan dalam memilih nutrisi yang baik pada masa nifas.

Berdasarkan tabel 4.5 karakteristik responden berdasarkan sumber

informasi yang diperoleh data bahwa sebanyak 10 responden (52,6 %)

mendapat informasi dari teman atau saudara. Informasi akan memberikan

pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki

pendidikan rendah tetapi jika mendapatkan informasi yang baik dari media

misalnya TV atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan

pengetahuan ( Hendra A.W., 2008). Informasi yang didapat dari teman

atau saudara tidak semua informasi yang diberikan benar, kebanyakan dari

mereka yang memberikan informasi kurang sesuai dengan aturan

Page 15: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

pemenuhan gizi yang baik pada ibu nifas. Banyak dari keluarga yang

masih memberikan pantang makan pada ibu nifas.

4.3.2 Mobilisasi Dini Pada Masa Nifas di Desa Mojodowo Kecamatan

Kemlagi Kabupaten Mojokerto

Menurut hasil penelitian pada 19 responden, sebanyak 12

responden (63,2 %) melakukan mobilisasi sebagian dan sebanyak 7

responden (36,8 %) malakukan mobilisasi penuh. Mobilisasi sebagian

yaitu sebagian dari anggota badan yang dapat melakukan mobilisasi secara

normal.Terkadang ibu nifas enggan untuk banyak bergerak karena merasa

letih dan sakit. Jika keadaan tersebut tidak segera diatasi, ibu akan

terancam mengalami trombosis vena. Untuk mencegah terjadinya

trombosis vena, perlu dilakukan mobilisasi dini oleh ibu nifas (Bahiyatun,

2009). Ibu nifas sebelumnya pernah mendapatkan informasi tentang

mobilisasi dini pada masa nifas. Sebagai sarana komunikasi, berbagai

bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-

lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan

kepercayaan orang. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut,

apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal

sehingga terbentuklah arah sikap tertentu (Saiffudin, 2003). Mobilisasi

pada ibu yang melahirkan secara normal berbeda dengan ibu yang

melahirkan dengan operasi caesar, hal ini terjadi karena proses

penyembuhan luka jahitan yang tidak sama, kebanyakan ibu yang

melahirkan secara normal luka jahitannya lebih cepat sembuh

dibandingkan dengan ibu yang melahirkan secara caesar dan hal ini dapat

Page 16: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

menyebabkan mobilisasi ibu nifas yang melahirkan secara caesar

mobilisasinya lebih lama dibandingkan dengan ibu yang melahirkan secara

normal. Mobilisasi sebagian terjadi disebabkan karena kurangnya nutrisi

yang dikonsumsi oleh ibu nifas sehingga dapat menyebabkan kekurangan

energi untuk melakukan aktifitas. Media massa dan penyuluhan

merupakan sumber informasi yang mempunyai pengaruh besar terhadap

mobilisasi dini pada masa nifas. Maka didapatkan mobilisasi sebagian dan

diharapkan petugas kesehatan tetap memberikan penyuluhan tentang

mobilisasi dini pada masa nifas serta diharapkan ibu nifas aktif untuk

mencari informasi.

4.3.3 Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Nutrisi Ibu Nifas

Terhadap Mobilisasi Dini Pada Masa Nifas

Berdasarkan tabel 4.8 didapatkan hasil penelitian pada 19

responden, didapatkan sebanyak 4 responden (100 %) yang mempunyai

pengetahuan baik dengan mobilisasi penuh, sebanyak 6 responden (100 %)

mempunyai pengetahuan cukup dengan 3 responden mobilisasi sebagian

dan 3 responden mobilisasi penuh, sebanyak 9 responden (100 %) yang

mempunyai pengetahuan kurang dengan 9 responden mobilisasi sebagian.

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan Spearman-rho

didapatkan pada taraf signifikan 5 % (α =0,05) didapatkan p value 0,000.

Maka H0 ditolak yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan ibu

nifas tentang nutrisi ibu nifas terhadap mobilisasi dini pada masa nifas.

Adanya hubungan antara pengetahuan ibu nifas tentang nutrisi ibu

nifas terhadap mobilisasi dini pada masa nifas disebabkan karena

Page 17: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

pengetahuan mempengaruhi mobilisasi. Bila pengetahuan baik maka

mobilisasi akan penuh, bila pengetahuan kurang maka mobilisasi sebagian.

Mobilisasi dini atau aktifitas segera yang dilakukan segera setelah

beristirahat beberapa jam dengan beranjak dari tempat tidur ibu.Ibu nifas

sebelumnya pernah mendapatkan informasi tentang mobilisasi dini pada

masa nifas. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa

seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai

pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Pesan-

pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan

memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah

arah sikap tertentu (Saiffudin, 2003). Media massa dan penyuluhan

merupakan sumber informasi yang mempunyai pengaruh besar terhadap

mobilisasi dini pada masa nifas. Maka didapatkan mobilisasi sebagian dan

diharapkan petugas kesehatan tetap memberikan penyuluhan tentang

mobilisasi dini pada masa nifas serta diharapkan ibu nifas aktif untuk

mencari informasi.

Faktor pengetahuan akan mempengaruhi mobilisasi. Dengan

bertambahnya pengalaman dan mendapatkan informasi maka pengetahuan

seseorang akan bertambah. Jadi terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara pengetahuan yang menjadi dasar atau keyakinan bagi

seseorang untuk menentukan kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang obyek yang diketahui terhadap mobilisasi guna mencapai suatu

tujuan.

Page 18: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Mojodowo

Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto, maka peneliti mengambil

kesimpulan :

1. Pengetahuan ibu nifas tentang nutrisi ibu nifas di Desa Mojodowo

Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto dalam kategori kurang yaitu

sebanyak 9 Responden atau (47,4 %).

2. Mobilisasi dini pada ibu nifas di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi

Kabupaten Mojokerto dalam kategori sebagian yaitu sebanyak 12

Responden atau (63,2 %).

3. Ada Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Nifas tentang Nutrisi Ibu Nifas

Terhadap Mobilisasi Dini Pada Masa Nifas di Desa Mojodowo

Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto dengan uji statistik spearmen

rho dengan p value 0,000.

Page 19: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, dkk, 2010. Asuhan kebidanan nifas. Yogyakarta: Nuha medika

Asiandi, 2006. Budaya senam melahirkan. Jakarta: PT. Rineka cipta

Bahiyatun, 2009. Buku ajar asuhan kebidanan nifas normal. Jakarta: EGC

Depkes RI, 2010.Pantang makan. www. depkes RI.com diakses tanggal 5 februari

2012

Dewi M, 2010. Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku manusia.

Yogyakarta: nuha medika

Farrer, Helen. 2010. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar – dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6.

Jakarta, EGC.

Hidayat, 2007. Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Jakarta:

Salemba medika

Kamus saku bidan, 2006

Kamus besar bahasa indonesia, 2003

Ladewig, Patricia W, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Ibu-Bayi Baru Lahir. Jakarta,

EGC.

Maryunani, 2009. Asuhan pada ibu dalam masa nifas (post partum). Jakarta: Nata

Wijaya

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB

Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.

Jakarta : Arcan.

Page 20: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC.

Notoadmodjo, 2003. Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: PT. Rineka cipta

Notoadmodjo, 2005. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: PT. Rineka

cipta

Notoadmojdo, 2007. Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: PT. Rineka

cipta

Notoadmodjo, 2010. Metode penelitian kesehatan. Jakarta: PT. Rineka cipta

Nursalam, 2003. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika

Nursalam, 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika

Nursalam, 2011. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika

Pudjiastutik, 2003. Fisioterapi pada lansia. Jakarta: EGC

Rosidawati, dkk, 2008. Mengenal usia lanjut dan keperawatannya. Jakarta:

Salemba Medika

Sujiatini, dkk, 2010. Asuhan ibu nifas. Yogyakarta: cyrillus publisher

Saleha, 2009. Asuhan kebidanan pada masa nifas. Jakarta: Salemba Medika

Setiadi, 2007. Konsep dan penulisan riset keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sugiyono, 2007. Statistika untuk penelitian. Bandung: ALFABETA

Setiadi, 2007. Konsep dan penulisan riset keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Saifuddin A, 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

neonatal. Jakarta: YBP-SP

Page 21: JURNAL Ibu Nifas Tentang Nutrisi

Tejasari, 2005. Nilai gizi pangan. Yogyakarta: Graha ilmu

Wasis, 2008. Pedoman riset praktis untuk profesi perawat. Jakarta: EGC

Zalilah, 2005.Tarak pada masa nifas.http://www.jambi-online.com.id diakses

pada tanggal 5 januari 2012


Recommended