+ All Categories
Home > Documents > JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH MEDIA GAMBAR …

JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH MEDIA GAMBAR …

Date post: 14-Apr-2022
Category:
Upload: others
View: 6 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
15
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 1 JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS XI DI SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/ 2017 Nama : ITSNA INDAH HIDAYATI NIM : K5113046 Pembimbing : 1. Drs. Gunarhadi, MA., Ph.D 2. Dewi Sri Rejeki, S.Pd.,M.Pd Email : [email protected] FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017
Transcript
Page 1: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH MEDIA GAMBAR …

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1

JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA

PENGARUH MEDIA GAMBAR BERSERI

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NARASI

PADA SISWA KELAS XI DI SLB B YRTRW SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2016/ 2017

Nama : ITSNA INDAH HIDAYATI

NIM : K5113046

Pembimbing : 1. Drs. Gunarhadi, MA., Ph.D

2. Dewi Sri Rejeki, S.Pd.,M.Pd

Email : [email protected]

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

Page 2: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH MEDIA GAMBAR …

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2

THE INFLUENCE OF SERIAL PICTURE MEDIA TOWARDS

NARRATIVE WRITING SKILL OF THE 11TH

GRADE STUDENTS OF

SLB B YRTRW SURAKARTA IN ACADEMIC YEAR OF 2016/ 2017

Itsna Indah Hidayati, Gunarhadi and Dewi Sri Rejeki, Universitas Sebelas

Maret,

[email protected]

ABSTRACT

This research is aimed to know the influence of serial picture media towards

narrative writing skill of the 11th

grade students of SLB B YRTRW Surakarta in

academic year of 2016/ 2017. This research used quantitative approach of pre-

experimental method in the form of One Group Pretest-Posttest Design. The

populations of the research were six students of 11th

grade. The collecting sample

technique used nonprobability sampling. Technique of collecting data was written

test. Technique of analyzing data used non-parametric technique, namely analysis

of sign rank test (Wilcoxon Sign Rank Test) by the use of SPSS 16.

The result of the research is as follows; data analysis using SPSS 16 was

known that the average of sample posttest increased. The result of descriptive

analysis showed that the average of posttest was 76,67. It was bigger than the

score of pretest which reached 59,17. The result of non-parametric technique was

Zquantification = - 2.264 and Asymp.Sig (2 – tailed ) = 0.024 on the significant level

of (α) 5%.

Based on the result of data analysis, it can be concluded that serial picture

media influences narrative writing skill of 11th

grade students of SLB B YRTRW

Surakarta in academic year of 2016/ 2017.

Keywords: Serial picture media, narrative writing skill, deaf students

Page 3: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH MEDIA GAMBAR …

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3

PENGARUH MEDIA GAMBAR BERSERI

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NARASI

PADA SISWA KELAS XI DI SLB B YRTRW SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2016/ 2017

Itsna Indah Hidayati, Gunarhadi dan Dewi Sri Rejeki, Universitas Sebelas

Maret,

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media gambar berseri

terhadap kemampuan menulis narasi pada siswa kelas Xi I di SLB B YRTRW

Surakarta tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan metode penelitian pre-experimental dengan bentuk One Group

Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

XI yang berjumlah 6 siswa. Dalam penelitian ini menggunakan teknik

pengambilan sampel nonprobability sampling. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Tes tertulis. Teknik analisis data

menggunakan teknik non parametrik yaitu analisis tes ranking bertanda (Wilcoxon

Sign Rank Test) dengan menggunakan SPSS 16.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut, dari hasil

perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16, diketahui nilai rata-rata

posttest sampel dalam penelitian ini mengalami peningkatan. Hasil analisis

deskriptif diperoleh nilai rata-rata posttest 76,67 lebih besar daripada nilai pretest

59,17. Hasil analisis non-parametrik diperoleh nilai Zhitung = - 2.264 dengan

Asymp.Sig (2 – tailed ) = 0.024 pada taraf signifikansi (α) 5%.

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa media gambar

berseri berpengaruh terhadap kemampuan menulis narasi siswa kelas XI SLB B

YRTRW Surakarta 2016/2017

Kata kunci: Media Gambar Berseri, Kemampuan Menulis Narasi, Siswa

Tunarungu

Page 4: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH MEDIA GAMBAR …

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan salah satu

dari berbagai unsur penting yang

diperlukan dalam kehidupan

manusia. Bahasa memberikan

kepada manusia disamping warisan

biologisnya suatu garis kelangsungan

yang lain yang menyebabkan

timbulnya kebudayaan dan

akumulasi ilmu pengetahuan. Fungsi

bahasa adalah sebagai alat

berkomunikasi. Dalam kegiatan

berkomunikasi manusia

menyampaikan hal-hal yang menjadi

tujuan atau ungkapan yang ada

dalam hatinya.

Pada hakikatnya dalam

menentukan bahasa seseorang

memenuhi syarat atau tidak dapat

dilihat dalam perilaku pengungkapan

ucapan sehari-hari, apakah ucapan

bahasa itu cukup baik dan lancer

serta dapat dimengerti oleh orang

yang diajak bicara. Menurut Suminto

A. Sayuti (2000: 1) dalam makalah

Bahasa Indonesia yang baik dan

benar dalam penulisan buku ajar

mengemukakan: Bahasa Indonesia

yang digunakan sesuai dengan situasi

pemakaiannya.

Dalam dunia pendidikan

pemeritah menetapkan Bahasa

Indonesia sebagai pengantar dalam

setiap tingkatan pendidikan nasional.

Pengajaran Bahasa Indonesia

memiliki ruang lingkup dan tujuan

diantaranya menumbuhkan

kemampuan mengungkapkan pikiran

dan perasaan melalui bahasa yang

benar dan baik. Karena pada

hakikatnya pembelajaran Bahasa

Indonesia diarahkan untuk

mempertajam kepekaan perasaan

siswa dan berkomunikasi dengan

baik kepada orang lain.

Mata pelajaran Bahasa

Indonesia ini di berikan pada seluruh

jenjang mulai dari tingkat dasar

sampai dengan tingkat perguruan

tinggi. Pada pemberian materi di

sesuaikan dengan jenjang dan tujuan

pembelajaran yang ingin di capai.

Pelajaran Bahasa Indonesia

merupakan pelajaran yang wajib di

berikan untuk seluruh warga

Indonesia tak terkecuali anak

berkebutuhan khusus.

Tercantum dalam UU No. 20

tahun 2003 Pasal 32 adalah

pendidikan bagi peserta tidak yang

memiliki tingkat kesulitan dalam

Page 5: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH MEDIA GAMBAR …

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 5

mengikuti proses pembelajaran

karena kelainan fisik, emosional,

mental, sosial atau memiliki potensi

kecerdasan dan bakat istimewa.

Layanan khusus untuk anak yang

memerlukan pendidikan khusus

disesuaikan dengan jenis kelainan

yang disandang.

Menurut Sastrawinata (1977:

10), berpendapat bahwa ada 2

macam definisi mengenai

ketunarunguan: Secara medis

ketunarunguan berarti kekurangan

atau kehilangan kemampuan

mendengar yang disebabkan oleh

kerusakan dan non-fungsi dari

sebagian atau seluruh alat-alat

pendengaran. Dan secara pedagogis

ketunarunguan ialah kekurangan atau

kehilangan pendengaran yang

mengakibatkan hambatan dalam

perkembangan sehingga memerlukan

bimbingan dan pendidikan khusus.

Anak tunarungu adalah anak

yang mengalami kekurangan atau

kehilangan kemampuan mendengar

yang disebabkan oleh kerusakan atau

tidak berfungsinya sebagian atau

seluruh alat pendengaran sehingga ia

mengalami hambatan dalam

perkembangan bahasanya. Ia

memerlukan bimbingan dan

pendidikan khusus untuk mencapai

kehidupan lahir batin yang layak.

Dalam hal ini pemerolehan

bahasa pada anak tunarungu tidak

sama halnya dengan anak dengar.

Pemerolehan bahasa pada anak

dengar berawal dari pengalaman atau

situasi bersama antara bayi dan

ibunya atau orang-orang yang ada di

sekitarnya. Melalui pengalamannya,

seseorang akan belajar

menghubungkan antara pengalaman

dan lambang bahasa yang diperoleh

melalui pendengarannya. Anak

dengar akan mampu menghubungkan

pengalaman dan lambang bahasa

melalui pendengaran, sedangkan

anak tunarungu tidak. Ini disebabkan

karena adanya disfungsi pada

pendengarannya. Anak tunarungu

akan mengutamakan indra

penglihatannya dalam berkomunikasi

dengan lawan bicaranya

dibandingkan dengan indra

pendengarannya.

Pembelajaran Bahasa

Indonesia di sekolah mencakup

empat aspek kemampuan berbahasa,

yaitu menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis. Keempat

Page 6: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH MEDIA GAMBAR …

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 6

kemampuan berbahasa itu saling

berkaitan satu dengan yang lainnya.

Dari kempat aspek tersebut

kemampuan menulis merupakan

kemampuan yang perlu dilatih

dengan intensif kepada siswa

tunarungu dibandingkan dengan

kemampuan lainnya, karena

kebanyakan siswa tunarungu

menganggap menulis merupakan hal

yang sulit.

Menurut Byrne dalam Slamet

(2007: 141) mengungkapkan bahwa

keterampilan menulis pada

hakikatnya bukan sekedar

kemampuan menulis simbol-simbol

grafis sehingga berbentuk kata, dan

kata-kata dapat disusun menjadi

kalimat menurut peraturan tertentu,

melainkan keterampilan menulis

adalah kemampuan menuangkan

buah pikiran kedalam bahasa tulis

melalui kalimat-kalimat yang

dirangkai secara utuh, lengkap, dan

jelas sehingga buah pikiran tersebut

dapat dikomunikasikan kepada

pembaca dengan berhasil.

Berdasarkan hasil wawancara

dengan salah satu guru mata

pelajaran Bahasa Indonesia di SLB B

YRTRW Surakarta, didapatkan

informasi bahwa kemampuan

menulis paragraf narasi siswa

tunarungu masih kurang. Hal

tersebut disebabkan karena siswa

tunarungu kesulitan mengungkapkan

ide dan pemikiran mereka dalam

bentuk tulisan. Kurangnya

perbendaharanaan kata yang

diperoleh siswa tunarungu juga

membuat siswa tunarungu kesulitan

dalam membentuk sebuah kalimat,

sehingga kata-kata tersebut menjadi

terbolak-balik dan tidak lengkap.

Selain itu, kemampuan

menulis siswa tunarungu di SLB B

YRTRW Surakarta masih kurang

terampil, hal ini disebabkan karena

siswa malas berlatih menulis,

sehingga siswa menganggap menulis

merupakan hal yang sulit. Disamping

itu, minat belajar Bahasa Indonesia

siswa tunarungu di SLB B YRTRW

Surakarta masih rendah dan masih

membutuhkan tindak lanjut yang

lebih efektif dalam pembelajarannya.

Selanjutnya, berdasarkan

survey peneliti di SLB B YRTRW

Surakarta dapat melihat adanya

beberapa penyebab lain dari

kesulitan yang siswa alami selain

yang disebutkan diatas. Dimana

Page 7: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH MEDIA GAMBAR …

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 7

metode dan media yang digunakan

guru dalam pembelajaran kurang

bervariasi. Hal ini membuat siswa

mudah merasa jenuh dan bosan

dengan mata pelajaran bahasa

Indonesia. Kemudian guru terfokus

pada satu metode dalam pengajaran

mata pelajaran bahasa Indonesia

yakni metode ceramah.

Sadiman (2002: 29)

mengemukakan bahwa gambar

adalah media yang paling umum

dipakai dan merupakan bahasa yang

umum, yang dapat dimengerti dan

dinikmati di mana-mana serta

gambar dapat mengatasi batasan

ruang dan waktu. Gambar berseri

adalah rangkaian gambar yang terdiri

atas dua gambar atau lebih yang

merupakan satu kesatuan cerita.

Suatu gambar atau seri gambar dapat

dijadikan bahan menyusun paragraf.

Gambar atau seri gambar pada

hakikatnya mengekspresikan suatu

hal. Bentuk ekspresi tersebut dalam

fakta gambar bukan dalam bentuk

bahasa. Pesan yang tersirat dalam

gambar tersebut dapat dinyatakan

kembali dalam bentuk kata-kata atau

kalimat. Penerapan media gambar

seri dalam kegiatan ini siswa diminta

mengamati yang ada di papan tulis

kemudian siswa mendiskusikan

gambar tersebut dengan guru dan

pada akhirnya siswa diminta

menceritakan secara tertulis.

Dalam penelitian ini, cara

yang dilakukan untuk pemecahan

masalah tersebut adalah dengan

memberikan media pembelajaran

yang dapat menarik perhatian siswa,

yaitu dengan menggunakan media

gambar berseri. Media gambar

berseri merupakan salah satu media

yang dapat diterapkan dalam menulis

paragraph narasi. Berdasarkan

permasalahan diatas perlu dilakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh

Media Gambar Berseri Terhadap

Kemampuan Menulis Narasi Pada

Siswa Tunarungu Kelas XI di SLB B

YRTRW Surakarta Tahun Ajaran

2016/ 2017.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini

adalah pra eksperimen dengan

menggunakan desain "One Group

Pre-test and post-test". Yaitu suatu

perlekuan yang dilaksanakan tanpa

Page 8: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH MEDIA GAMBAR …

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 8

kelompok pembanding atau kontrol.

Desain tanpa kelompok pembanding

dilakukan karena hanya terdapat satu

kelompok eksperimen yang diteliti,

yaitu dengan cara menganalisis

perlakuan (X) melalui skor yang

diperoleh dari pelaksanaan Pretest

(T1) dan Posttest (T2).

Penelitian ini dilakukan di

SLB B YRTYW Surakarta, mulai

pada bulan Desember 2016 sampai

dengan bulan Juni 2017. Dan dalam

penelitian ini, populasi merupakan

kelas IX SLB B YRTYW Surakarta

yang berjumlah 6 siswa. Penentuan

sampel dalam penelitian ini

menggunakan nonprobability

sampling, yaitu teknik pengambilan

sampel yang tidak memberi peluang

atau kesempatan bagi setiap unsur /

anggota populasi untuk di pilih

menjadi sampel (Sugiyono, 2010:

122).

Menurut Arikunto (2010:193)

“Tes merupakan serentetan

pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur

ketrampilan, pengetahuan

inteligensi,kemmapuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau

kelompok”.

Menurut Arikunto (2010:193)

“Tes merupakan serentetan

pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur

ketrampilan, pengetahuan

inteligensi,kemmapuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau

kelompok”.

Tes objektif yang akan

digunakan adalah tes tertulis dengan

bentuk uraian yang berjumlah 1 buah

soal dengan materi menulis narasi

sesuai dengan media yang disediakan

oleh peneliti. Penilaian dilakukan

dengan kesesuaian pada kriteria yang

sudah ada. Dari data tersebut,

diharapkan dapat diperoleh data yang

melibatkan ada atau tidaknya

pengaruh dari media gambar berseri

pada kemampuan menulis narasi

pada subjek.

Menurut Arikunto (2010:193)

“Tes merupakan serentetan

pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur

ketrampilan, pengetahuan

inteligensi,kemmapuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau

kelompok”.

Validitas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah validitas

Page 9: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH MEDIA GAMBAR …

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 9

isi. Menurut Azwar (2012: 7 – 8)

mengatakan bahwa “validitas isi

merupakan validitas yang diestimasi

lewat pengujian terhadap kelayakan

atau relevansi isi tes melakukan

analisis rasional oleh panel yang

berkompeten atau melalui expert

judgment”.

Pengujian reliabilitas pada

penelitian ini diukur dengan

menggunakan uji reliabilitas Inter-

Rater. Azwar (2014:88) berpendapat

bahwa dikatakan reliabilitas

interarter, bila rating dilakukan oleh

beberapa orang rater maka makna

reliabilitas hasil rating lebih

erupakan konsistensi di antara para

rater.

Pengujian alat ukur yang

digunakan dengan melibatkan dua

orang pengamat atau pengukur untuk

mengetahui kekonsistenan suatu

instrument. Dalam penelitian ini,

untuk membuktikan kevalidan data

hasil penelitian, peneliti

membutuhkan beberapa korektor

untuk mengecek hasil penelitian

dengan berdasarkan kunci jawaban,

pedoman penilaian.

Analisis data dalam penelitian

ini menggunakan analisis kuantitatif,

dengan menggunakan teknik non

parametrik yaitu analisis tes ranking

bertanda (Wilcoxon Sign Rank Test).

Perhitungan analiskis data ini

menggunakan bantuan SPSS 16.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini termasuk

penelitian eksperimen karena dalam

penelitian ini menggunakan pretest

dan posttest untuk mengetahui

kemampuan siswa. Dapat diketahui

pula kemampuan awal siswa diliat

dari nilai pretest. Data berikut

diperoleh dari hasil pretest yang

telah dilakukan.

Tabel 1. Data Nilai

Pretest

No. Nama Siswa

(Inisial)

Nilai

1. OL 65

2. RH 50

3. F 55

4. EP 60

5. RTS 60

6. DW 65

Jumlah 355

Rata-rata 59,17

Page 10: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH MEDIA GAMBAR …

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 10

Berdasarkan tabel di atas,

dapat diketahui kemampuan awal

siswa diliat dari nilai pretest

memiliki nilai rata-rata siswa sebesar

59,17 dengan nilai tertinggi 65 dan

nilai terendah 50.

Tabel 2. Data Nilai Posttest

Berdasarkan tabel di atas

nilai pretest diketahui bahwa rata-

rata nilai siswa adalah 76,67 dengan

nilai tertinggi 85 dan nilai terendah

70. Dari penelitian yang sudah

dilakukan terjadi peningkatan secara

signifikan dapat dilihat dari nilai

rata – rata yang di peroleh siswa

dengan hasil pencapaian rata – rata

yaitu sebesar 59,17 menjadi 76,67.

Hasil perolehan nilai pretest

sebanyak 2 anak yang masih

memperoleh nilai dibawah rata –

rata dengan nilai tertinggi 55 dan

nilai terendah 50.

Pengukuran dalam

penelitian ini menggunakan analisis

uji rangking tes bertanda Wilcoxon

(Wilcoxon Sign Rank Test ) dengan

bantuan program SPSS 16 terhadap

hasil nilai Pretest dan Posttest.

Berikut merupakan hasil pengukuran

dengan Wilcoxon Sign Rank Test:

Ranks

N

Mean

Rank

Sum

of

Ranks

Postest -

Pretest

Negative

Ranks 0

a .00 .00

Positive

Ranks 6

b 3.50 21.00

Ties 0c

Total 6

a. Postest < Pretest

b. Postest > Pretest

c. Postest = Pretest

Data yang di peroleh dari

hasil perhitungan menggunakan

analisis data Wilcoxon Sign Rank

No. Nama Siswa

(Inisial)

Nilai

1. OL 80

2. RH 70

3. F 75

4. EP 70

5. RTS 80

6. DW 85

Jumlah 460

Rata-rata 76,67

Page 11: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH MEDIA GAMBAR …

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 11

Test menunjukan bahwa nilai Pretest

dan Posttest keseluruhan siswa

mendapatkan rangking positif

(Positive Ranks). Hasil rangking

perhitungan yang terlihat tidak ada

siswa yang mendapat rangking

negatif. Seluruh siswa menunjukan

hasil rangking yang positif dengan

hasil tersebut menunjukan bahwa

seluruh siswa mengalami

peningkatan.

Nilai Mean Rank sebesar 3.50

dan Sum of Rank sebesar 21.00.

Selanjutnya hasil melalui

perhitungan tes statistic menunjukan

hasil sebagai berikut :

Tabel 4.13 Hasil Tes Statistik

Test Statisticsa

Postest - Pretest

Z -2.264b

Asymp. Sig. (2-tailed) .024

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Dari pengelolaan data diatas,

diperoleh hasil Tes Statistik dengan

menggunakan perhitungan uji

ranking bertanda Wilcoxon

(Wilcoxon Sign Rank Test) diperoleh

nilai Zhitung = - 2.264 dengan

Asymp.Sig (2 – tailed ) = 0.024.

Nilai probabilitas pada Zhitung

kemudian di bandingkan dengan

probablitas yang telah ditetapkan

adalah α = 0,05

Hasil perhitungan yang

dilakukan diketahui probabilitas

Zhitung lebih kecil dibandingkan

probabilitas yang sudah ditentukan

yaitu sebesar 0,05, p (0,024) < α

(0,05). Berdasarkan kriteria

pengujian hipotesis di nyatakan

bahwa hipotesis alternatif (Ha)

diterima dan hipotesisi nihil (H0 ) di

tolak.

Dari hasil analisis Data

diperoleh nilai rata-rata pretest

sebesar 59,17, sedangkan nilai rata-

rata posttest meningkat hingga 76,67,

maka nilai pretest<posttest sehingga

Ho ditolak dan Ha diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa

media gambar berseri berpengaruh

terhadap kemampuan menulis narasi

bagi siswa tunarungu kelas XI SLB-

B YRTRW Surakarta 2016/2017.

Ada beberapa keunggulan

yang diperoleh dari media gambar

berseri dalam sebuah pembelajaran,

Page 12: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH MEDIA GAMBAR …

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 12

salah satunya adalah gagasan pokok

atau ide cerita yang siswa tulis sudah

jauh lebih logis, serta alur cerita yang

ditulis siswa juga lebih mudah

dipahami. Hasil penelitian mengenai

media gambar berseri didukung oleh

penelitian yang telah dilakukan oleh

Yanti (2015), dalam penelitiannya

yang berjudul “Penelitian

Perkembangan Bahasa Anak Melalui

Pemanfaatan Media Gambar di

Raudhatul Athfal Al Hikmah Bandar

Lampung”. Media gambar berseri

digunakan peneliti pada

pembelajaran dalam setiap siklus.

Dalam pembelajaran siswa diajak

mengamati gambar seri yang

dipasang di papan tulis kemudian

guru memberikan pertanyaan

pancingan menggunakan teknik 5 W

+ 1 H. Setelah itu, siswa diminta

berpendapat berdasarkan gambar

yang diamati kemudian diarahkan

untuk dapat menceritakan kejadian

lisan berdasarkan gambar.

Sehingga, keterampilan siswa

dalam menulis narasi dengan

bantuan gambar seri pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia di SLB B

YRTRW Surakarta mengalami

peningkatan yang signifikan.

Terbukti dari hasil Hasil perhitungan

yang dilakukan diketahui

probabilitas Zhitung lebih kecil

dibandingkan probabilitas yang

sudah ditentukan yaitu sebesar 0,05,

p (0,024) < α (0,05). Maka diperoleh

nilai rata-rata pretest sebesar 59,17,

sedangkan nilai rata-rata posttest

meningkat hingga 76,67.

Adapun keunggulan lain dari

media gambar berseri adalah

visualisasi siswa terhadap gambar

berseri tersebut sangat berpengaruh

dalam berpikir, sehingga

memudahkan siswa untuk

menuangkan ide-ide alur cerita ke

bentuk tulisan sesuai gambar yang

dilihatnya dan pada akhirnya

berpengaruh terhadap kemampuan

menulis narasi siswa kelas XI di SLB

B YRTRW Surakarta. Hal ini juga

didukung oleh penelitian yang

relevan yang telah dilakukan oleh

Dini Annisa (2014) dengan judul

“Pengaruh Penggunaan Media

Gambar Berseri Terhadap

Keterampilan Menulis Karangan

Narasi Pada Siswa Kelas IV SD

Putra Jaya Depok”. Dimana tujuan

dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh penerapan

Page 13: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH MEDIA GAMBAR …

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 13

media gambar berseri terhadap

keterampilan menulis karangan

narasi. Dan hasil dari penelitian ini

adalah bahwa terdapat pengaruh

penerapan media gambar berseri

terhadap keterampilan menulis

karangan narasi siswa pada kelas IV

SD Putra Jaya Depok.

Selanjutnya, keunggulan dari

media gambar berseri ini antara lain

bersifat konkret dan realistis.

Sehingga melalui latihan-latihan

yang telah dilakukan siswa selalu

dapat mengembangkan ide-ide yang

dimilikinya berdasarkan media

gambar berseri tersebut. Penjelasan

di atas didukung oleh penelitian yang

dilakukan Ngurah Andi Putra yang

berjudul “Penggunaan Media

Gambar Seri untuk Meningkatkan

Keterampilan Menulis Narasi pada

Mata Pleajaran Bahasa Indonesia

Kelas IV SDN Moahino Kabupaten

Morowali”. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam menulis

narasi. Untuk mencapai tujuan

tersebut peneliti merancang 2 siklus

dan melalui 4 tahap yakni,

perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi dan refleksi. Hasil

penelitian menunjukkan bawa

penggunaan media gambar berseri

dengan menggunakan metode latihan

dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam membuat karangan

narasi, dilihat pada nilai ketuntasan

belajar klasikal yaitu pada siklus I

tuntas sebanyak 45% dan ketuntasan

belajar klasikal pada siklus II tuntas

sebanyak 85%.

Dengan demikian penggunaan media

gambar berseri juga berpengaruh

terhadap kemampuan menulis narasi

siswa tunarungu kelas XI SLB B

YRTRW Surakarta 2016/2017.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian

yang diperoleh dan analisis data serta

pembahasan, dapat diambil

kesimpulan bahwa media gambar

berseri berpengaruh terhadap

kemampuan menulis narasi siswa

kelas XI SLB B YRTRW Surakarta

2016/2017. Media gambar berseri ini

memiliki beberapa keunggulan

diantaranya adalah sifatnya konkret

(berwujud, dapat dilihat dan diraba),

gambar lebih realistis menunjukkan

Page 14: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH MEDIA GAMBAR …

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 14

pokok masalah dibandingkan dengan

media verbal semata. Penerjemahan

pesan dari bentuk visual ke dalam

bentuk kata-kata atau kalimat sangat

tergantung pada kemampuan

imajinasi siswa.

Dari data hasil penelitian dan

pembahasan, maka permasalahan

yang telah dirumuskan tercapai

sesuai dengan tujuan penelitian yang

dibuat. Dengan demikian,

penggunaan media gambar berseri

yang peneliti terapkan berpengaruh

terhadap kemampuan menulis narasi

siswa tunarungu kelas XI di SLB B

YRTRW Surakarta 2016/ 2017.

Berdasarkan hasil kesimpulan

diatas, peneliti memberikan saran-

saran diantaranya pada proses

pembelajaran di kelas, guru dapat

menggunakan media gambar berseri

agar dapat meningkatkan

kemampuan menulis narasi siswa

tunarungu.

Pada proses pembelajaran di

kelas, guru dapat menggunakan

media gambar berseri agar dapat

meningkatkan kemampuan menulis

narasi siswa tunarungu. Guru dapat

mengembangkan dan

mengoptimalkan media gambar

berseri untuk proses pembelajaran

yang lebih aktif dan menyenangkan

agar tercapai tujuan dalam

pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, (2009). Bahasa Indonesia.

Surakarta : Mata Padi Presindo

Anisa, Dini. (2014). Pengaruh

Penggunaan Media Gambar

Berseri Terhadap Keterampilan

Menulis Karangan Narasi Pada

Siswa Kelas IV. Universitas

Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, Jakarta

Anitah, Sri. (2009). Media

Pembelajaran. Surakarta :

Mata Padi Presindo

Arikunto, Suharsimi. (2010).

Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. (2010). Media

Pembelajaran. Jakarta : Raja

Grafindo Persada

Azwar, Syaifuddin. (2013). Metode

Penelitian. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar

Cameron, C.A., Lee, K., Webster.S.,

Munro, K., Hunt, A. K., &

Linton, M. (1995). Text

cohesion in children’s

narrativewriting. Journal of

Page 15: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH MEDIA GAMBAR …

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 15

Apllied Psycholinguistics.16,

257-269

Endarwati, Dwi. (2012). Pengaruh

Media Gambar Berseri

Terhadap Keterampilan

Menulis Karangan Narasi

Siswa Kelas IV SD Negeri

Langensari Yogyakarta.

Universitas Negeri

Yogyakarta. Yogyakarta

Ismawati, Esti. (2012). Bahasa

Indonesia Untuk Penulisan

Karya Ilmiah. Yogyakarta :

Ombak

Kosasih, A. (2012). Cara Bijak

Memahami Anak Berkebutuhan

Khusus. Bandung: Yrama

Widya

Nurgiyantoro, Burhan. (2016).

Penilaian Pembelajaran

Bahasa Berbasis Kompetensi.

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Nurhadi. (1995). Tata Bahasa

Pendidikan. Semarang : IKIP

Semarang Press

Purwanto, Heri. (1998).

Ortopedagogik Umum.

Yogyakarta : Institut Keguruan

dan Ilmu Pendidikan

Yogyakarta

Sardjono. (2005). Terapi Wicara.

Jakarta : Departemen

Pendidikan Nasional

Sanaky, Hujair A. H. (2013). Media

Pembelajaran Interaktif-

Inovatif. Yogyakarta:Kaukaba

Dipantara

Somantri, Sutjihati. (1996). Psikologi

Anak Luar Biasa : Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian

Pendidikan. Bandung :

Alfabeta

Sutirman. (2013). Media & Model-

Model Pembelajaran Inovatif.

Yogyakarta:

Graha Ilmu

Tarigan, H. G. (2008). Menulis

Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa

Winarsih, Murni. (2007). Intervensi

Dini Bagi Anak Tunarungu

Dalam Pemerolehan Bahasa.

Jakarta : Departemen

Pendidikan Nasional

Zainurrahman. (2013). Menulis :

Dari Teori Hingga Praktik.

Bandung : Alfabeta


Recommended