+ All Categories
Home > Documents > JURNAL -...

JURNAL -...

Date post: 20-Mar-2019
Category:
Upload: phungque
View: 222 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
5
Transcript
Page 1: JURNAL - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../10/...dan-Sikap-tentang-Kontrasepsi-Modern.pdf · Peran Penerapan Model Pembelajaran Asuhan Bayi Balita dan Anak Pra Sekolah Terintegrasi

pISSN 2407-1951 cISSN 2442-3629 JURNAL

Indonesian Journal Of PENDlDIKAN DAN PELAYANANEducation And Midwifery Care KEBIDANAN INDONESIA JI Eijklllan No 38 Bandung 40161 Indonesia Prod i Magister Kcbidananwwwijemcorg

Volume 2 Nomor 4 Desember 2015

Susunan Redaksi

Pclindung Tri Hanggono Achmad

Pimpioan Redaksi Farid Husin

Dewan Redaksi Anita D Anwar Dany Hilmanto

Dewi Marhaeni Diah Herawati Hadyana Sukandar

Ishak Abdulbak lohanes C Mose

Meita Dhamayanti Zahrotur R Hinduan

Tono Djuwantono Yudi Mulyana Hidayat

Sekretariat Mahasiswa Magister Kebidanan

Alamat Redaksi Juran Eijkman No38 Bandung Email ijemcjppkigmailcom

wiVwijemcorg

Diterbitkan oleh Prodi Magister Kcbidanan

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Jurnal LJEMC terbit setiap 3 bulan uplemen IJEMC terbit sctiap bulan

Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan

Indonesia

Indonesian Jurnal ofEducation and Midwifery Care Volume 2 Nomor 4 Desember 2015 eISSN 2442-3629 pISSN 2407-1951

Artikel Penelitian

Peran Penerapan Model Pembelajaran AsuhaD Kehamilan Terintegrasi terhadap Motivasi dan Kompetensi Mahasiswa serta Kepuasan Pasien pada PraktikKlinik Kebidanan

Siti Nutjanah Oki Suwarsa Vita M Tarawan Farid Husin Firman F Wirakusumah Hadi Susiarno Ishak Abdulhak 1

Peran Penerapan Model Pembelajaran Asuhan Persalinan Kala I daD rr Terintegrasi terhadap Motivasi dan Kompetensi Mahasiswa serta Kepuasan Pasien pada Praktik Klinik Kebidanan

Sri Wahyuningsih Hadi Susiarno Setiawan Farid Husin Ishak Abdulhak Firnlan F Wirakusumah 9

Peran Penerapan Model Pembelajaran Asuhan Persalinan Kala III dan IV Terintegrasi terhadap Motivasi dan Kompetensi Mahasiswa serta Kepuasan Pasien pada Praktik Klinik Kebidanan

Lasiyati Y Yani Gaga I Nugraha Firman F Wirakusumah Farid Husin Ishak Abdulhak Vita M Tarawan Oki Suwarsa 17

Iotivasi dan Kompetensi Mahasiswa serta Kepuasan Pasien Setelah Iendapatkan Model Pembelajaran Asuhan Nifas Terintegrasi

Allania Hanung Farid Husin ryan Afriandi Dany Hilmanto Vita M Tarawan Setiawan Ishak Abdllihak 25

Peran Penerapan Asuhan Neonatus Terintegrasi terhadap Motivasi daD Kompetensi Mahasiswa serta Kepuasan Pasien di Praktik Klinik Kebidanan

Alfiah Rahmawati Nanan Sekarwana Achadiyani Farid Husin Anita D Anwar Meita Dhamayanti Ishak Abdulhak 33

Peran Penerapan Model Pembelajaran Asuhan Bayi Balita dan Anak Pra Sekolah Terintegrasi terhadap Motivasi dan Kompetensi Mahasiswa serta Kepuasan Pasien pada Praktik Klinik Kebidanan

Vcra R Siahaan Deni K Sunjaya Meita Dhamayanti Farid Husin Nanan Sekarwana Royina Ruslami Ishak Abdulhak 40

Korelasi antara KadarVitamin D dengan Kejadian Preeklamsi Ekadewi Rctnosari Wiryawan Permadi Elsa P Setiawati Farid Husin Johanes C Mose Udin Sabarudin 48

Perbedaan Pengetahuan dan Sikap ten tang Kontrasepsi Modern pada Wanita Usia Subur Setelah Dilakukan KonseliDgTerstruktur

Herlina Simanjutak Anita D Anwar Bony W lestari Tita H Madjid Indun L Setiono Farid Husin 56

Hubungan Dukungan Suami Status HTV Suami dan Pengetahuan dengan Kejadian Unmet Need pada Wanita Usia Subur dengan Status HIV Positif di Kota Bandung

Sophia Anita D Anwar Bony W Lestari Farid Hllsin Tita H Madjid Royina Ruslami 63

Herlina Simanjuntak Perbedaan Pengetahuan dan Sikap tentang Kontrasepsi Modern pada Wanita Usia Subur Setelah DilakukanKonseling Terstruktur

IJEMC Volume 2 No 5 Desember 2015 | 61

Perbedaan Pengetahuan dan Sikap tentang Kontrasepsi Modern pada Wanita UsiaSubur setelah Dilakukan Konseling Terstruktur

Herlina Simanjuntak1 Anita D Anwar2 Bony Wiem Lestari3 Tita Husnitawati Madjid4 Indun Lestari Setiono5

Farid Husin6

1Mahasiswa Program Studi Magister Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran24Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Univeritas Padjadjaran36Departemen Epidemiologi dan Biostatistika Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran5 Program Studi Psikologi Universitas Padjadjaran

Abstrak

Unmet need keluarga berencana (KB) masih tinggi di negara berkembang termasuk di IndonesiaFaktor-faktor yang berhubungan dengan unmet need adalah sosiodemografi rendahnya pengetahuandan sikap negatif Konseling kontrasepsi yang dilakukan secara terstruktur dapat meningkatkanpengetahuan dan sikap positif terhadap penggunaan kontrasepsi modernTujuan penelitian ini adalahuntuk menganalisis perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap pada wanita usia subur (WUS)unmet need setelah diberi konseling terstrukturPenelitian ini menggunakan randomized pretest-posttest measurement designwith control group Pengambilan sampel dilakukan dengan stratifiedrandom sampling pada 96 responden di kecamatan Lembang Sampel yang terpilih dikelompokkansecara acak sederhana sehingga didapatkan 48 orang untuk kelompok perlakuan dan 48 orang untukkelompok kontrolKelompok perlakuan diberi konseling secara terstruktur sedangkan kelompokkontrol diberi konseling standarPerbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap pada kelompokperlakuan dan kontrol diuji dengan uji Mann-WhitneyHasil dinyatakan dalam p-value dan intervalkepercayaan 95Hasil penelitianpada kelompok perlakukan menunjukkan adanya peningkatanpengetahuan dari 14 menjadi 17 (plt005) Selain itu terdapat peningkatan skor sikap dari 70 menjadi79 (plt005) Perbedaanselisih persentase kenaikan pengetahuan dan sikap setelah dilakukan konselingterstruktur antara kelompok perlakuan dan kontroldengan median pengetahuan 20 dan 741 (lt005)dan median sikap 1152 dan 325 (p lt005) Simpulan penelitian ini peningkatan pengetahuan dansikap pada kelompok konseling terstruktur lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok konselingstandar

Kata kunci Konseling terstruktur unmet need pengetahuan sikap keikutsertaan kontrasepsimodern

Korespondensi Graha Ciantra Indah B-D114 RT007011 Cikarang Selatan mobile 022-2037824 HP 081310196594e-mail herlinasimanjuntak09gmailcom

Rshs
Highlight

62 | IJEMC Volume 2 No 5 Desember 2015

The Different of knowledge and attitude of modern contraceptionafter structured counseling

AbstractThe number of unmet need for family planning in developing country is very high includingIndonesia Factors related to unmet need are sociodemography lack of knowledge and attitudeStructured contraceptive counseling may potentially increase the knowledge and attitude ofcontraception So the purpose of this study is to analysed the different of knowledge improvement andattitude against woman reproductive age unmet need after being given structured counsellingThisstudy was using a randomized pretest ndash posttest measurement design with control group method Wedo the sampling using a stratified random sampling method to 96 respondents in Lembang Theselected sample are grouped using simple random sampling so we get 48 person for control group andanother 48 person for intervention group We are giving the structured counseling for interventiongroup and give standard counseling to control group The increased knowledge and attitude betweenintervention and control group was then compared using Mann-Whitney test The result is showedwith p value and degree of confidents 95 The result of this study for the intervention group showknowledge increasing from 14 to 17 (plt005) Beside that there is an attitude score increase from 70 to79 (plt005) The different attitude and knowledge increase percentage after being given structuredcounselling between intervention and control group with knowledge median 20 and 741 (plt005) andattitude median 1152 and 325 (plt005) The conclusion of this study show the knowledge andattitude increasing at structured counselling group is higher than standard counselling group

Keyword Structured counseling unmet need knowledge attitude modern contraceptiveparticipation

PendahuluanJumlah pasangan usia subur yang ingin

menunda punya anak atau tidak ingin anak lagitapi tidak menggunakan alat kontrasepsimeningkat dari 86 pada SDKI 2002-2003menjadi 91 pada SDKI 2007 dan SDKI 2012kembali meningkat menjadi 111 Kejadiantersebut dikenal sebagai unmet need kontrasepsiwus rentan terhadap kejadian kehamilan yangtidak diinginkan atau kehamilan yang tidakdirencanakan Berdasarkan laporan bulanan (Mei2014) jumlah unmet need di KecamatanLembang adalah 1268 Angka tersebut lebihtinggi dibandingkan dengan jumlah unmet needJawa Barat 102

Beberapa faktor yang memengaruhi kejadianunmet need adalah faktor demografi sosioekonomi pengetahuan dan sikap Alasan yangdapat diidentifikasi yaitu efek samping berupapeningkatan berat badan perdarahan bercaktidak adanya dukungan pengguna hambatanakses terhadap pelayanan dan kurangnyainformasi34

Diperlukan intervensi yang sesuai untukmeningkatkan penggunaan kontrasepsi modernyaitu dengan memberikan konseling Pemberianinformasi melalui konseling memiliki peranan

penting meningkatkan pengetahuan sikap danpenggunaan kontrasepsi5 Meskipun konselingmerupakan tindakan yang selalu dilakukan dalampelayanan KB tetapi pelaksanaannya belummaksimal Penelitian tentang analisis pelaksanaankonseling kontrasepsi di Puskesmas Surakartabidan belum menguasai teknik konseling danterkendala waktu6

Konseling terstruktur menyajikan tahapankonseling yang sesungguhnya sehingga klienmengidentifikasi masalah mengembangkanpotensi diri berdasarkan kondisi dan masalahyang dihadapi daftar kehendak atau pilihankeputusan yang dibuat dan konsekuensi dari tiappilihan yang ditinjau dari segi positif dannegatif7 Konseling terstruktur indikatorkeberhasilannya dapat dilihat melaluipeningkatan pengetahuan dan sikap wusterhadap suatu metode kontrasepsi modernBerdasarkan uraian di atas tujuan penelitian iniadalah untuk menganalisis peningkatanpengetahuan dan sikap setelah dilakukankonseling terstruktur dibandingkan dengankonseling standar pada wanitausia subur unmetneed

  • IJEMC No 2 No 4 2015pdf
  • Vol 2 No 4 (2015)_Herlina Simanjuntak_Perbedaan Pengaruh dan Sikap tentangpdf
Page 2: JURNAL - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../10/...dan-Sikap-tentang-Kontrasepsi-Modern.pdf · Peran Penerapan Model Pembelajaran Asuhan Bayi Balita dan Anak Pra Sekolah Terintegrasi

Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan

Indonesia

Indonesian Jurnal ofEducation and Midwifery Care Volume 2 Nomor 4 Desember 2015 eISSN 2442-3629 pISSN 2407-1951

Artikel Penelitian

Peran Penerapan Model Pembelajaran AsuhaD Kehamilan Terintegrasi terhadap Motivasi dan Kompetensi Mahasiswa serta Kepuasan Pasien pada PraktikKlinik Kebidanan

Siti Nutjanah Oki Suwarsa Vita M Tarawan Farid Husin Firman F Wirakusumah Hadi Susiarno Ishak Abdulhak 1

Peran Penerapan Model Pembelajaran Asuhan Persalinan Kala I daD rr Terintegrasi terhadap Motivasi dan Kompetensi Mahasiswa serta Kepuasan Pasien pada Praktik Klinik Kebidanan

Sri Wahyuningsih Hadi Susiarno Setiawan Farid Husin Ishak Abdulhak Firnlan F Wirakusumah 9

Peran Penerapan Model Pembelajaran Asuhan Persalinan Kala III dan IV Terintegrasi terhadap Motivasi dan Kompetensi Mahasiswa serta Kepuasan Pasien pada Praktik Klinik Kebidanan

Lasiyati Y Yani Gaga I Nugraha Firman F Wirakusumah Farid Husin Ishak Abdulhak Vita M Tarawan Oki Suwarsa 17

Iotivasi dan Kompetensi Mahasiswa serta Kepuasan Pasien Setelah Iendapatkan Model Pembelajaran Asuhan Nifas Terintegrasi

Allania Hanung Farid Husin ryan Afriandi Dany Hilmanto Vita M Tarawan Setiawan Ishak Abdllihak 25

Peran Penerapan Asuhan Neonatus Terintegrasi terhadap Motivasi daD Kompetensi Mahasiswa serta Kepuasan Pasien di Praktik Klinik Kebidanan

Alfiah Rahmawati Nanan Sekarwana Achadiyani Farid Husin Anita D Anwar Meita Dhamayanti Ishak Abdulhak 33

Peran Penerapan Model Pembelajaran Asuhan Bayi Balita dan Anak Pra Sekolah Terintegrasi terhadap Motivasi dan Kompetensi Mahasiswa serta Kepuasan Pasien pada Praktik Klinik Kebidanan

Vcra R Siahaan Deni K Sunjaya Meita Dhamayanti Farid Husin Nanan Sekarwana Royina Ruslami Ishak Abdulhak 40

Korelasi antara KadarVitamin D dengan Kejadian Preeklamsi Ekadewi Rctnosari Wiryawan Permadi Elsa P Setiawati Farid Husin Johanes C Mose Udin Sabarudin 48

Perbedaan Pengetahuan dan Sikap ten tang Kontrasepsi Modern pada Wanita Usia Subur Setelah Dilakukan KonseliDgTerstruktur

Herlina Simanjutak Anita D Anwar Bony W lestari Tita H Madjid Indun L Setiono Farid Husin 56

Hubungan Dukungan Suami Status HTV Suami dan Pengetahuan dengan Kejadian Unmet Need pada Wanita Usia Subur dengan Status HIV Positif di Kota Bandung

Sophia Anita D Anwar Bony W Lestari Farid Hllsin Tita H Madjid Royina Ruslami 63

Herlina Simanjuntak Perbedaan Pengetahuan dan Sikap tentang Kontrasepsi Modern pada Wanita Usia Subur Setelah DilakukanKonseling Terstruktur

IJEMC Volume 2 No 5 Desember 2015 | 61

Perbedaan Pengetahuan dan Sikap tentang Kontrasepsi Modern pada Wanita UsiaSubur setelah Dilakukan Konseling Terstruktur

Herlina Simanjuntak1 Anita D Anwar2 Bony Wiem Lestari3 Tita Husnitawati Madjid4 Indun Lestari Setiono5

Farid Husin6

1Mahasiswa Program Studi Magister Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran24Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Univeritas Padjadjaran36Departemen Epidemiologi dan Biostatistika Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran5 Program Studi Psikologi Universitas Padjadjaran

Abstrak

Unmet need keluarga berencana (KB) masih tinggi di negara berkembang termasuk di IndonesiaFaktor-faktor yang berhubungan dengan unmet need adalah sosiodemografi rendahnya pengetahuandan sikap negatif Konseling kontrasepsi yang dilakukan secara terstruktur dapat meningkatkanpengetahuan dan sikap positif terhadap penggunaan kontrasepsi modernTujuan penelitian ini adalahuntuk menganalisis perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap pada wanita usia subur (WUS)unmet need setelah diberi konseling terstrukturPenelitian ini menggunakan randomized pretest-posttest measurement designwith control group Pengambilan sampel dilakukan dengan stratifiedrandom sampling pada 96 responden di kecamatan Lembang Sampel yang terpilih dikelompokkansecara acak sederhana sehingga didapatkan 48 orang untuk kelompok perlakuan dan 48 orang untukkelompok kontrolKelompok perlakuan diberi konseling secara terstruktur sedangkan kelompokkontrol diberi konseling standarPerbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap pada kelompokperlakuan dan kontrol diuji dengan uji Mann-WhitneyHasil dinyatakan dalam p-value dan intervalkepercayaan 95Hasil penelitianpada kelompok perlakukan menunjukkan adanya peningkatanpengetahuan dari 14 menjadi 17 (plt005) Selain itu terdapat peningkatan skor sikap dari 70 menjadi79 (plt005) Perbedaanselisih persentase kenaikan pengetahuan dan sikap setelah dilakukan konselingterstruktur antara kelompok perlakuan dan kontroldengan median pengetahuan 20 dan 741 (lt005)dan median sikap 1152 dan 325 (p lt005) Simpulan penelitian ini peningkatan pengetahuan dansikap pada kelompok konseling terstruktur lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok konselingstandar

Kata kunci Konseling terstruktur unmet need pengetahuan sikap keikutsertaan kontrasepsimodern

Korespondensi Graha Ciantra Indah B-D114 RT007011 Cikarang Selatan mobile 022-2037824 HP 081310196594e-mail herlinasimanjuntak09gmailcom

Rshs
Highlight

62 | IJEMC Volume 2 No 5 Desember 2015

The Different of knowledge and attitude of modern contraceptionafter structured counseling

AbstractThe number of unmet need for family planning in developing country is very high includingIndonesia Factors related to unmet need are sociodemography lack of knowledge and attitudeStructured contraceptive counseling may potentially increase the knowledge and attitude ofcontraception So the purpose of this study is to analysed the different of knowledge improvement andattitude against woman reproductive age unmet need after being given structured counsellingThisstudy was using a randomized pretest ndash posttest measurement design with control group method Wedo the sampling using a stratified random sampling method to 96 respondents in Lembang Theselected sample are grouped using simple random sampling so we get 48 person for control group andanother 48 person for intervention group We are giving the structured counseling for interventiongroup and give standard counseling to control group The increased knowledge and attitude betweenintervention and control group was then compared using Mann-Whitney test The result is showedwith p value and degree of confidents 95 The result of this study for the intervention group showknowledge increasing from 14 to 17 (plt005) Beside that there is an attitude score increase from 70 to79 (plt005) The different attitude and knowledge increase percentage after being given structuredcounselling between intervention and control group with knowledge median 20 and 741 (plt005) andattitude median 1152 and 325 (plt005) The conclusion of this study show the knowledge andattitude increasing at structured counselling group is higher than standard counselling group

Keyword Structured counseling unmet need knowledge attitude modern contraceptiveparticipation

PendahuluanJumlah pasangan usia subur yang ingin

menunda punya anak atau tidak ingin anak lagitapi tidak menggunakan alat kontrasepsimeningkat dari 86 pada SDKI 2002-2003menjadi 91 pada SDKI 2007 dan SDKI 2012kembali meningkat menjadi 111 Kejadiantersebut dikenal sebagai unmet need kontrasepsiwus rentan terhadap kejadian kehamilan yangtidak diinginkan atau kehamilan yang tidakdirencanakan Berdasarkan laporan bulanan (Mei2014) jumlah unmet need di KecamatanLembang adalah 1268 Angka tersebut lebihtinggi dibandingkan dengan jumlah unmet needJawa Barat 102

Beberapa faktor yang memengaruhi kejadianunmet need adalah faktor demografi sosioekonomi pengetahuan dan sikap Alasan yangdapat diidentifikasi yaitu efek samping berupapeningkatan berat badan perdarahan bercaktidak adanya dukungan pengguna hambatanakses terhadap pelayanan dan kurangnyainformasi34

Diperlukan intervensi yang sesuai untukmeningkatkan penggunaan kontrasepsi modernyaitu dengan memberikan konseling Pemberianinformasi melalui konseling memiliki peranan

penting meningkatkan pengetahuan sikap danpenggunaan kontrasepsi5 Meskipun konselingmerupakan tindakan yang selalu dilakukan dalampelayanan KB tetapi pelaksanaannya belummaksimal Penelitian tentang analisis pelaksanaankonseling kontrasepsi di Puskesmas Surakartabidan belum menguasai teknik konseling danterkendala waktu6

Konseling terstruktur menyajikan tahapankonseling yang sesungguhnya sehingga klienmengidentifikasi masalah mengembangkanpotensi diri berdasarkan kondisi dan masalahyang dihadapi daftar kehendak atau pilihankeputusan yang dibuat dan konsekuensi dari tiappilihan yang ditinjau dari segi positif dannegatif7 Konseling terstruktur indikatorkeberhasilannya dapat dilihat melaluipeningkatan pengetahuan dan sikap wusterhadap suatu metode kontrasepsi modernBerdasarkan uraian di atas tujuan penelitian iniadalah untuk menganalisis peningkatanpengetahuan dan sikap setelah dilakukankonseling terstruktur dibandingkan dengankonseling standar pada wanitausia subur unmetneed

  • IJEMC No 2 No 4 2015pdf
  • Vol 2 No 4 (2015)_Herlina Simanjuntak_Perbedaan Pengaruh dan Sikap tentangpdf
Page 3: JURNAL - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../10/...dan-Sikap-tentang-Kontrasepsi-Modern.pdf · Peran Penerapan Model Pembelajaran Asuhan Bayi Balita dan Anak Pra Sekolah Terintegrasi

Herlina Simanjuntak Perbedaan Pengetahuan dan Sikap tentang Kontrasepsi Modern pada Wanita Usia Subur Setelah DilakukanKonseling Terstruktur

IJEMC Volume 2 No 5 Desember 2015 | 61

Perbedaan Pengetahuan dan Sikap tentang Kontrasepsi Modern pada Wanita UsiaSubur setelah Dilakukan Konseling Terstruktur

Herlina Simanjuntak1 Anita D Anwar2 Bony Wiem Lestari3 Tita Husnitawati Madjid4 Indun Lestari Setiono5

Farid Husin6

1Mahasiswa Program Studi Magister Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran24Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Univeritas Padjadjaran36Departemen Epidemiologi dan Biostatistika Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran5 Program Studi Psikologi Universitas Padjadjaran

Abstrak

Unmet need keluarga berencana (KB) masih tinggi di negara berkembang termasuk di IndonesiaFaktor-faktor yang berhubungan dengan unmet need adalah sosiodemografi rendahnya pengetahuandan sikap negatif Konseling kontrasepsi yang dilakukan secara terstruktur dapat meningkatkanpengetahuan dan sikap positif terhadap penggunaan kontrasepsi modernTujuan penelitian ini adalahuntuk menganalisis perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap pada wanita usia subur (WUS)unmet need setelah diberi konseling terstrukturPenelitian ini menggunakan randomized pretest-posttest measurement designwith control group Pengambilan sampel dilakukan dengan stratifiedrandom sampling pada 96 responden di kecamatan Lembang Sampel yang terpilih dikelompokkansecara acak sederhana sehingga didapatkan 48 orang untuk kelompok perlakuan dan 48 orang untukkelompok kontrolKelompok perlakuan diberi konseling secara terstruktur sedangkan kelompokkontrol diberi konseling standarPerbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap pada kelompokperlakuan dan kontrol diuji dengan uji Mann-WhitneyHasil dinyatakan dalam p-value dan intervalkepercayaan 95Hasil penelitianpada kelompok perlakukan menunjukkan adanya peningkatanpengetahuan dari 14 menjadi 17 (plt005) Selain itu terdapat peningkatan skor sikap dari 70 menjadi79 (plt005) Perbedaanselisih persentase kenaikan pengetahuan dan sikap setelah dilakukan konselingterstruktur antara kelompok perlakuan dan kontroldengan median pengetahuan 20 dan 741 (lt005)dan median sikap 1152 dan 325 (p lt005) Simpulan penelitian ini peningkatan pengetahuan dansikap pada kelompok konseling terstruktur lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok konselingstandar

Kata kunci Konseling terstruktur unmet need pengetahuan sikap keikutsertaan kontrasepsimodern

Korespondensi Graha Ciantra Indah B-D114 RT007011 Cikarang Selatan mobile 022-2037824 HP 081310196594e-mail herlinasimanjuntak09gmailcom

Rshs
Highlight

62 | IJEMC Volume 2 No 5 Desember 2015

The Different of knowledge and attitude of modern contraceptionafter structured counseling

AbstractThe number of unmet need for family planning in developing country is very high includingIndonesia Factors related to unmet need are sociodemography lack of knowledge and attitudeStructured contraceptive counseling may potentially increase the knowledge and attitude ofcontraception So the purpose of this study is to analysed the different of knowledge improvement andattitude against woman reproductive age unmet need after being given structured counsellingThisstudy was using a randomized pretest ndash posttest measurement design with control group method Wedo the sampling using a stratified random sampling method to 96 respondents in Lembang Theselected sample are grouped using simple random sampling so we get 48 person for control group andanother 48 person for intervention group We are giving the structured counseling for interventiongroup and give standard counseling to control group The increased knowledge and attitude betweenintervention and control group was then compared using Mann-Whitney test The result is showedwith p value and degree of confidents 95 The result of this study for the intervention group showknowledge increasing from 14 to 17 (plt005) Beside that there is an attitude score increase from 70 to79 (plt005) The different attitude and knowledge increase percentage after being given structuredcounselling between intervention and control group with knowledge median 20 and 741 (plt005) andattitude median 1152 and 325 (plt005) The conclusion of this study show the knowledge andattitude increasing at structured counselling group is higher than standard counselling group

Keyword Structured counseling unmet need knowledge attitude modern contraceptiveparticipation

PendahuluanJumlah pasangan usia subur yang ingin

menunda punya anak atau tidak ingin anak lagitapi tidak menggunakan alat kontrasepsimeningkat dari 86 pada SDKI 2002-2003menjadi 91 pada SDKI 2007 dan SDKI 2012kembali meningkat menjadi 111 Kejadiantersebut dikenal sebagai unmet need kontrasepsiwus rentan terhadap kejadian kehamilan yangtidak diinginkan atau kehamilan yang tidakdirencanakan Berdasarkan laporan bulanan (Mei2014) jumlah unmet need di KecamatanLembang adalah 1268 Angka tersebut lebihtinggi dibandingkan dengan jumlah unmet needJawa Barat 102

Beberapa faktor yang memengaruhi kejadianunmet need adalah faktor demografi sosioekonomi pengetahuan dan sikap Alasan yangdapat diidentifikasi yaitu efek samping berupapeningkatan berat badan perdarahan bercaktidak adanya dukungan pengguna hambatanakses terhadap pelayanan dan kurangnyainformasi34

Diperlukan intervensi yang sesuai untukmeningkatkan penggunaan kontrasepsi modernyaitu dengan memberikan konseling Pemberianinformasi melalui konseling memiliki peranan

penting meningkatkan pengetahuan sikap danpenggunaan kontrasepsi5 Meskipun konselingmerupakan tindakan yang selalu dilakukan dalampelayanan KB tetapi pelaksanaannya belummaksimal Penelitian tentang analisis pelaksanaankonseling kontrasepsi di Puskesmas Surakartabidan belum menguasai teknik konseling danterkendala waktu6

Konseling terstruktur menyajikan tahapankonseling yang sesungguhnya sehingga klienmengidentifikasi masalah mengembangkanpotensi diri berdasarkan kondisi dan masalahyang dihadapi daftar kehendak atau pilihankeputusan yang dibuat dan konsekuensi dari tiappilihan yang ditinjau dari segi positif dannegatif7 Konseling terstruktur indikatorkeberhasilannya dapat dilihat melaluipeningkatan pengetahuan dan sikap wusterhadap suatu metode kontrasepsi modernBerdasarkan uraian di atas tujuan penelitian iniadalah untuk menganalisis peningkatanpengetahuan dan sikap setelah dilakukankonseling terstruktur dibandingkan dengankonseling standar pada wanitausia subur unmetneed

  • IJEMC No 2 No 4 2015pdf
  • Vol 2 No 4 (2015)_Herlina Simanjuntak_Perbedaan Pengaruh dan Sikap tentangpdf
Page 4: JURNAL - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../10/...dan-Sikap-tentang-Kontrasepsi-Modern.pdf · Peran Penerapan Model Pembelajaran Asuhan Bayi Balita dan Anak Pra Sekolah Terintegrasi

62 | IJEMC Volume 2 No 5 Desember 2015

The Different of knowledge and attitude of modern contraceptionafter structured counseling

AbstractThe number of unmet need for family planning in developing country is very high includingIndonesia Factors related to unmet need are sociodemography lack of knowledge and attitudeStructured contraceptive counseling may potentially increase the knowledge and attitude ofcontraception So the purpose of this study is to analysed the different of knowledge improvement andattitude against woman reproductive age unmet need after being given structured counsellingThisstudy was using a randomized pretest ndash posttest measurement design with control group method Wedo the sampling using a stratified random sampling method to 96 respondents in Lembang Theselected sample are grouped using simple random sampling so we get 48 person for control group andanother 48 person for intervention group We are giving the structured counseling for interventiongroup and give standard counseling to control group The increased knowledge and attitude betweenintervention and control group was then compared using Mann-Whitney test The result is showedwith p value and degree of confidents 95 The result of this study for the intervention group showknowledge increasing from 14 to 17 (plt005) Beside that there is an attitude score increase from 70 to79 (plt005) The different attitude and knowledge increase percentage after being given structuredcounselling between intervention and control group with knowledge median 20 and 741 (plt005) andattitude median 1152 and 325 (plt005) The conclusion of this study show the knowledge andattitude increasing at structured counselling group is higher than standard counselling group

Keyword Structured counseling unmet need knowledge attitude modern contraceptiveparticipation

PendahuluanJumlah pasangan usia subur yang ingin

menunda punya anak atau tidak ingin anak lagitapi tidak menggunakan alat kontrasepsimeningkat dari 86 pada SDKI 2002-2003menjadi 91 pada SDKI 2007 dan SDKI 2012kembali meningkat menjadi 111 Kejadiantersebut dikenal sebagai unmet need kontrasepsiwus rentan terhadap kejadian kehamilan yangtidak diinginkan atau kehamilan yang tidakdirencanakan Berdasarkan laporan bulanan (Mei2014) jumlah unmet need di KecamatanLembang adalah 1268 Angka tersebut lebihtinggi dibandingkan dengan jumlah unmet needJawa Barat 102

Beberapa faktor yang memengaruhi kejadianunmet need adalah faktor demografi sosioekonomi pengetahuan dan sikap Alasan yangdapat diidentifikasi yaitu efek samping berupapeningkatan berat badan perdarahan bercaktidak adanya dukungan pengguna hambatanakses terhadap pelayanan dan kurangnyainformasi34

Diperlukan intervensi yang sesuai untukmeningkatkan penggunaan kontrasepsi modernyaitu dengan memberikan konseling Pemberianinformasi melalui konseling memiliki peranan

penting meningkatkan pengetahuan sikap danpenggunaan kontrasepsi5 Meskipun konselingmerupakan tindakan yang selalu dilakukan dalampelayanan KB tetapi pelaksanaannya belummaksimal Penelitian tentang analisis pelaksanaankonseling kontrasepsi di Puskesmas Surakartabidan belum menguasai teknik konseling danterkendala waktu6

Konseling terstruktur menyajikan tahapankonseling yang sesungguhnya sehingga klienmengidentifikasi masalah mengembangkanpotensi diri berdasarkan kondisi dan masalahyang dihadapi daftar kehendak atau pilihankeputusan yang dibuat dan konsekuensi dari tiappilihan yang ditinjau dari segi positif dannegatif7 Konseling terstruktur indikatorkeberhasilannya dapat dilihat melaluipeningkatan pengetahuan dan sikap wusterhadap suatu metode kontrasepsi modernBerdasarkan uraian di atas tujuan penelitian iniadalah untuk menganalisis peningkatanpengetahuan dan sikap setelah dilakukankonseling terstruktur dibandingkan dengankonseling standar pada wanitausia subur unmetneed

  • IJEMC No 2 No 4 2015pdf
  • Vol 2 No 4 (2015)_Herlina Simanjuntak_Perbedaan Pengaruh dan Sikap tentangpdf

Recommended