+ All Categories
Home > Documents > Jurnal Reading PCT Bella

Jurnal Reading PCT Bella

Date post: 16-Feb-2016
Category:
Upload: anis-rita-pratiwi
View: 33 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
Description:
Anak
Popular Tags:
25
Presentation subtitle Pain Treatment of Newborns: Paracetamol Rectal Versus Intravenous Administration, A Randomised Open Clinical Trial Laarman ARC1*, Ris JM2, den Burger JCG2, Veldkamp AI2, Swart EL2, and van Weissenbruch MM1 Oleh : Bella Sagita Pratiwi H1A010050 Pembimbing : Dr. Rini Kemala Sari, SpA
Transcript
Page 1: Jurnal Reading PCT Bella

Presentation subtitlePain Treatment of Newborns: Paracetamol Rectal Versus

IntravenousAdministration, A Randomised Open

Clinical TrialLaarman ARC1*, Ris JM2, den Burger JCG2, Veldkamp

AI2, Swart EL2, and van Weissenbruch MM1

Oleh :Bella Sagita Pratiwi

H1A010050

Pembimbing :Dr. Rini Kemala Sari, SpA

Page 2: Jurnal Reading PCT Bella

Pendahuluan • Pengenalan dini dan pengobatan nyeri sangat penting

dalam periode neonatal• Parasetamol adalah obat yang paling sering diresepkan

untuk terapi nyeri, tetapi tidak termasuk pada neonatus• Prosedur di (Neonatal Intensive Care Unit) NICU, pada

neonatus yang terpapar oleh rasa sakit diberikan Opioid (morpin dan fentanyl), sedangkan opioid memberikan efek yang buruk pada neonatus yang prematur depresi pernafasan, hipotensi, dan retensi urin

Page 3: Jurnal Reading PCT Bella

Pendahuluan • Parasetamol rektal biasa digunakan pada bayi

prematur maupun aterm• Parasetamol rektal memiliki keterbatasan

hilang dengan buang air besar, dan ketidakmatangan sistem porta-dubur terutama pada bayi prematur sehingga mempengaruhi penyerapan obat

• Parasetamol rektal memiliki kontraindikasi, seperti necrotising enterocolitis (NEC) dan trombositopenia berat

• Efek samping dari opioid dan keterbatasan dalam penggunaan parasetamol rektal dipikirkan penggunaan parasetamol intravena

Page 4: Jurnal Reading PCT Bella

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan efektivitas parasetamol intravena dibandingkan dengan parasetamol rektal

Page 5: Jurnal Reading PCT Bella

Metodologi Penelitian • Penelitian ini menggunakan metode Randomised clinical

single center trial

Kriteria Inklusi

24 neonatus (prematur maupun aterm) pendaftaran persetujuan komisi etika medis (METC VU Medical Center, Amsterdam) dan izin tertulis orang tua

Kriteria ekslusi

Tidak adanya akses arteri untuk sampel darah,Disfungsi renal dan atau hepatoseluler,Trombositopenia (<50x109/l),Necrotising enterocolitis,Perdarahan rektal.tidak adanya arteri Akses

Page 6: Jurnal Reading PCT Bella

Metodologi Penelitian 24 neonatus (prematur maupun aterm)

Pain scores dengan menggunakan Comfort NEO score

Comfort NEO score > 14 inklusi

Acak Dutch guidelines independent penyebab sakit (medis, pasca operasi, hematoma)

Rektal Intravena

Page 7: Jurnal Reading PCT Bella

Parasetamol Rektal• Neonatus 28-31

minggu – Dosis awal 20mg/kgBB– Dosis maintenance

20mg/kgBB/12 jam• Neonatus 32-35

minggu– Dosis awal 30mg/kgBB– Dosis maintenance

20mg/kgBB/12 jam• Neonatus 36-44

minggu– Dosis awal 30mg/kgBB– Dosis maintenance

20mg/kgBB/8 jam

Parasetamol Intravena• Neonatus 28-31

minggu – Dosis awal 20 mg/kgBB– Dosis maintenance

10mg/kgBB/12 jam• Neonatus 32-35

minggu – Dosis awal 20mg/kgBB– Dosis maintenance

10mg/kgBB/8 jam• Neonatus 36-44

minggu– Dosis awal 20mg/kgBB– Dosis maintenance

10mg/kgBB/6 jam

Page 8: Jurnal Reading PCT Bella

Paracetamol IV 10mg/ml

Onset : 15 menit

Paracetamol supp 30mg

Onset : 1,5 – 5 jam

Diperiksa pada jam ke 0, ½, 1, 2, 4 dan 6 melalui sampel darah dari rute arteri yang sudah

terpasang

Dilakukan oleh yang sudah perawat ahli

Supp 30mg dibuat dalam kapsul gelatin yang berisi asam trigliserid

Page 9: Jurnal Reading PCT Bella

Statistika• Karakteristik klinis dilaporkan dari rata-rata,

jangkauan dan kejadian• Perbedaan antara intravena dan dubur

parasetamol dosis rejimen, efek, konsentrasi eksposur dan serum dianalisis dengan Mann Whitney U test

• p<0,05 signifikan.

Page 10: Jurnal Reading PCT Bella

Hasil 24 neonatus

9 neonatus (IV) 15 nonatus (Rektal)

3 eksklusi

• Tidak ada absorbsi parasetamol (36-44 minggu)

• Masalah pada saat pemberian parasetamol rektal (28-31 minggu)

21 neonatus

Page 11: Jurnal Reading PCT Bella
Page 12: Jurnal Reading PCT Bella
Page 13: Jurnal Reading PCT Bella

Parasetamol intravena• Dalam literatur target konsentrasi parasetamol

serum> 10 mg * h / l

Page 14: Jurnal Reading PCT Bella

Parasetamol Rektal

Page 15: Jurnal Reading PCT Bella
Page 16: Jurnal Reading PCT Bella

Keterbatasan parasetamol dosis rektal dibandingkan iv• Semua neonatus yang menerima parasetamol iv maupun

rektal diberikan dosis yang berbeda menurut pedoman Belanda

• Paracetamol iv bisa mudah diterapkan dalam dosis yang tepat

• Paracetamol dubur itu tidak mungkin untuk diresepkan secara langsung karena keterbatasan dari supositoria 30mg

• Karena keterbatasan dari dosis paracetamol supp 30mg, maka pada peresepan diberikan dosis yang lebih tinggi terutama pada neonatus dengan PMA 28-31 dan 32-35 minggu

Page 17: Jurnal Reading PCT Bella

Pembahasan• Peneliti melaporkan bahwa clearance parasetamol rektal

danintravena bergantung pada berat badan neonatus selama masa perawatan bukan bergantung dari PMA

• Peneliti mengamati bahwa tidak ada penyerapan atau variasi besar dalam konsentrasi serum parasetamol setelah pemberian parasetamol rektal di hampir semua neonatus dan terutama pada neonatus prematur dengan PMA 28-31 minggu

• Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas parasetamol rektal tidak dapat diandalkan baik pada neonatus prematur maupun yang aterm

Page 18: Jurnal Reading PCT Bella

Pembahasan • Pada beberapa pasien yang diteliti, tanpa memikirkan PMA,

ada juga masalah dengan rute pemberian parasetamol rektal

• Secara umum sangat sulit untuk memberikan parasetamol rektal dalam dosis yang tepat, karena keterbatasan sediaan supositoria 30 mg yang sesuai dengan kriteria peda penelitian ini

Page 19: Jurnal Reading PCT Bella

Pembahasan • Penggunaan parasetamol intravena, bagaimanapun,

tampaknya jauh lebih dapat diandalkan, ditoleransi dengan baik, lebih efektif, dan lebih dapat diaplikasikan daripada parasetamol rektal baik pada neonatus prematur dan maupun aterm

• Wong et al. menjelaskan bahwa pada neonatus yang menerima paracetamol perioperatif, pemberian paracetmol rektal tidak mereduksi penggunaan opioid, tetapi pada paracetamol iv mereduksi opioid pada anak usia usia 6-24 bulan

Page 20: Jurnal Reading PCT Bella

KESIMPULAN• Penggunaan paracetamol rektal dan intravena ditoleransi

baik pada neonatus prematur• Penggunaan paracetamol rektal tidak memberikan

penyerapan ataupun variasi, dan ternyata tidak dapat diandalkan pada neonatus baik prematur maupun aterm

• Dosis parasetamol (rektal dan iv) harus didasarkan pada berat badan neonatus, bukan PMA

• Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dengan tepatdosis dan konsentrasi target parasetamol intravena pada neonatus (prematur) dan dibandingkan dengan pengalaman nyeri terutama padaneonatus prematur.

Page 21: Jurnal Reading PCT Bella

PICO24 neonatus (prematur maupun aterm) di Amsterdam

Pain scores dengan menggunakan Comfort NEO score

Page 22: Jurnal Reading PCT Bella

PICO• Pemberian

paracetamol rektal

Page 23: Jurnal Reading PCT Bella

PICO

Pemberian paracetamol intavena

Page 24: Jurnal Reading PCT Bella

PICOPenggunaan parasetamol intravena, lebih dapat diandalkan, ditoleransi dengan baik, lebih efektif dan lebih

dapat diaplikasikan daripada parasetamol rektal baik pada neonatus

prematur dan maupun aterm

Page 25: Jurnal Reading PCT Bella

Recommended