JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/ NO. 1/APRIL 2016 Page 1
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/ NO. 1/APRIL 2016 Page 2
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/ NO. 1/APRIL 2016 Page 3
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/ NO. 1/APRIL 2016 Page 4
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/ NO. 1/APRIL 2016 Page 5
EVALUASI RKL-RPL PADA TAHAP KONTRUKSI PEMBANGUNAN PABRIK
SEMEN (STUDI KASUS : PT.SDIC PAPUA CEMENT INDONESIA)
DI PROVINSI PAPUA BARAT
Fin Sella, Sri Yuniyarti, Warniningsih.
Abstrak
Pembangunan di Kota Manokwari memberikan implikasi positif terutama pada aspek perkembangan
ekonomi. Selain dampak positif, pembangunan industri juga memberikan dampak negatif berupa meningkatnya
tekanan terhadap lingkungan.Salah satu instrumen untuk mengelola dampak tersebut adalah dengan melakukan kajianlingkungan berupa AMDAL bagi setiap industri sebelum memulai kegiatannya.. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengkaji sejauh mana implementasi rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan terhadap kualitas
air sungai dan kesehatan masyarakat.Kegiatan RKL pada tahap kontruksi pembangunan pabrik semen sangat
berdampak negative terhadap kondisi lingkungan di wilayah Kampung Maruni hal ini di karenakan pengelolaan
yang dilakukan tidak di laksanakan dengan apa yang di rekomendasikan.
RKL-RPL EVALUATION STAGE CONSTRUCTION OF CEMENT PLANT
DEVELOPMENT (CASE STUDY: PT. SDIC CEMENT PAPUA INDONESIA)
IN WEST PAPUA
Abstract
Development in the city of Manokwari provide positive implications, especially in terms of economic
development. In addition to the positive impacts, the construction industry has also had a negative impact by
increasing the pressure on lingkungan.Salah one instrument to manage these impacts is to conduct an
environmental assessment in the form of EIA for each industry before starting its activities .. The purpose of this
study is to examine the extent to which the implementation of the management plan and environmental
monitoring of the water quality and public health. RKL activities at the stage of construction of the cement plant
very negative impact on the environmental conditions in the region Kampung Maruni this in because
management do not be carried on with what is recommended.
I. LATAR BELAKANG
Akselerasi laju pertumbuhan
pembangunan yang terjadi di kota
Manokwari akan membawa perubahan
yang cukup signifikan. Pembangunan
Pabrik Semen PT. SDIC Papua
Cement Indonesia merupakan salah
satu pembangunan fisik di Manokwari
yang saat ini masih dalam tahap
proses konstruksidimana semua
prasyarat telah di dipenuhi oleh
pemilik pabrik semen tersebut.
Kelolosan ini telahdilakukan melalui
proses perizinan yang diperlukan
sesuai dengan perundang-undangan.
Pada suatu kegiatan pembangunan
seperti yang sekarang dilakukan di
PT. SDIC sangat berpengaruh pada
berbagai komponen lingkungan
seperti air, tanah dan udara.Namun
dari berbagai komponen ini yang lebih
berpengaruh terhadap kerusakan
lingkungan adalah komponen air,
karena limbah yang dihasilkan oleh
tenaga kerja di area pabrik langsung di
alirkan ke badan air. Hal ini terjadi
karena tidak adanya penampungan
limbah sementara untuk dilakukan
pengolahan sebelum limbah di alirkan
ke badan sungai. Kegiatan seperti ini
harus di hindari agar tidak terjadinya
pencemaran di berbagai komponen
lingkungan, berdasarkan kejadiaan ini
ada beberapa solusi untuk menagani
permasalahan tersebut seperti perlu di
bangun bangunan pengolahan limbah
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/ NO. 1/APRIL 2016 Page 6
cair yang berasal dari aktifitas para
pekerja kontruksi di area pabrik
sebelum di alirkan ke badan sungai
agar tidak tercemar dan masih sesuai
dengan baku mutu air sungai serta
tidak melampaui ambang baku mutu
kualitas air sungai.
II. RUMUSAN MASALAH
Bertolak dari latar belakang yang
telah dijabarkan di atas maka
permasalahan yang akan dibahas
dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah kegiatan PT.SDIC
PAPUA CEMENT
INDONESIA berdampak
terhadap kualitas air sungai
Maruni ?
2. Apakah kegiatan PT.SDIC
PAPUA CEMENT
INDONESIA berdampak
terhadap kesehatan masyarakat
Maruni ?
3. Apakah Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan yang
dilakukan oleh PT.SDIC
PAPUA CEMENT
INDONESIA pada tahap
kontruksi sudah sesuai dengan
RKL-RPL ?
III. BATASAN MASALAH
Agar penelitian lebih terarah
dan spesifik maka
permasalahan yang akan dikaji
adalah :
1. Dampak kegiatan PT. SDIC
PAPUA CEMENT
INDONESIA terhadap kualitas
air secara fisik (TDS), kimia
(pH,Fe) dan mikrobiologis
(Fecal coliform), dan
perbandingan kualitas air
sungai Maruni pada tahap
kontruksi.
2. Dampak kualitas air dari
kegiatan PT.SDIC PAPUA
CEMENT INDONESIA
tehadap kesehatan masyarakat
Maruni.
3. Sumber Limbah yang di
hasilkan dan bagaimana proses
pengaliran Limbah PT.SDIC
Papua Cement Indonesia?
4. Dokumen RKL dan RPL
PT.SDIC PAPUA CEMENT
INDONESIA ?
IV. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang,
rumusan masalah dan batasan
masalah, yang telah dirumuskan di
atas, maka tujuan yang diharapkan
dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengetahui seberapa besar
dampak yang ditimbulkan oleh
PT.SDIC PAPUA CEMENT
INDONESIA terhadap kualitas
air sungai Maruni.
2. Mengetahui seberapa besar
dampak dari kegiatan PT.SDIC
PAPUA CEMENT
INDONESIA tehadap
kesehatan masyarakat Maruni.
3. Mengetahui kesesuaian
Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan yang dilakukan
oleh PT.SDIC PAPUA
CEMENT INDONESIA
terhadap RKL-RPL.
I. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Evaluasi RKL-RPL
2.1.1 Pengertian Evaluasi
Evaluasi merupakan
bagian dari sistem manajemen
yaitu perencanaan, organisasi,
pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi.Tanpa evaluasi, maka
tidak akan diketahui
bagaimana kondisi objek
evaluasi tersebut dalam
rancangan, pelaksanaan serta
hasilnya. Istilah evaluasi sudah
menjadi kosa kata dalam
bahasa Indonesia, akan tetapi
kata ini adalah kata serapan
dari bahasa Inggris yaitu
“evaluation” yang berarti
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/ NO. 1/APRIL 2016 Page 7
penilaian atau penaksiran
(Echols dan Shadily,
2000:220).Sedangkan menurut
Yunanda (2009) pengertian
istilah “evaluasi merupakan
kegiatan yang terencana untuk
mengetahui keadaan sesuatu
obyek dengan menggunakan
instrumen dan hasilnya
dibandingkan dengan tolak
ukur untuk memperoleh
kesimpulan”.
2.1.2 Pengertian dan Fungsi RKL
Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL) adalah
dokumen yang memuat upaya-
upaya untuk mencegah,
mengendalikan dan
menanggulangi dampak
penting lingkungan hidup yang
bersifat negatif serta
memaksimalkan dampak
positif yang terjadi akibat
rencana suatu kegiatan.Upaya-
upaya tersebut dirumuskan
berdasarkan hasil arahan dasar-
dasar pengelolaan dampak
yang dihasilkan dari kajian
ANDAL.
II. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini akan
diadakan di PT.SDIC Papua Cement
Indonesia, Kampung Maruni Distrik
Manokwari Selatan dan Distrik
Warmare, Manokwari (Papua Barat).
3.2 Obyek penelitian
Kualitas air (sungai), kesehatan
masyarakat dan kesesuain
Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan pada tahap kontruksi
terhadap RKL-RPL.
3.3 Waktu Penelitian
Penelitian ini akan diadakan dari
bulan Desember 2015 sampai
selesai.
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan
Sumber Data
Teknik pengumpulan data dan
sumber data yang akan digunakan
dalam penelitian akan dijelaskan
sebagai berikut :
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang
dikumpulkan adalah :
Data Primer : diperoleh
melalui observasi terhadap
responden dengan
menggunakan kuisioner yang
telah disediakan.
Data Sekunder : instansi
Pemerintah dan literature
yang berhubungan dengan
penelitian.
Uji laboratorium untuk
mengetahui kualitas air
sungai Maruni (TDS,
pH,Besi dan Fecal Coliform).
3.4.2 Jenis Data
Tabel List Kebutuhan Data
No Data Sumber
1. Rencana kegiatan
RKL pada tahap
Konstruksi
Kantor
BAPEDALDA
Provinsi Papua
Barat ( Data Sekunder )
2 Pola penyakit Puskesmas
Provinsi Papua Barat
( Data Sekunder )
3 Kuisioner Masyarakat
maruni Provinsi Papua Barat
( Data Primer )
4 Kualitas air
(TDS,pH,Fe,Fecal coliform)
BAPEDALDA
Prov.Papua Barat ( Data Sekunder )
3.5 Variabel Penelitian
Variabel merupakan objek
penelitian atau apa yang menjadi
titik perhatian suatu penelitian.
Variabel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut
:
1. Variabel bebas : Jenis
Kegiatan Tahap Kontruksi
(Mobilisasi Alat Berat dan
Bahan
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/ NO. 1/APRIL 2016 Page 8
Bangunan,Pembangunan dan
Operasional
Basecamp,Pembersihan dan
Pematangan
Lahan,Pembangunan Jalan
dan Drainase,Pembangunan
Pabrik Semen,Pembangunan
Power Plant)
2. Variabel terikat : Kualiatas air,
Kesehatan Masyarakat, RKL-
RPL.
3.6 Populasi Responden
Responden penelitian terdiri dari
125 kepala keluarga yang mewakili
setiap rumah tangga yang ada di
Kampung Maruni Distrik
Manokwari Selatan dan Distrik
Warmare, Manokwari (Papua
Barat).Populasi responden adalah
seluruh kepala keluarga di Kampung
Maruni terutama yang bermukim di
bantaran sungai Maruni.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari ke enam jenis kegiatan
PT.SDIC Papua Cement Indonesia pada
tahp Kontruksi RKL sumber dampak yang
dihasilkan dan bentuk pengelolaan ketika
melihat realitas yang ada dilapangan
ternyata untuk tiap kegiatan belum secara
keseluruhan dilakukan pengelolaan yang
baik sehingga masih menimbulkan
berbagai potensial dampak yang terjadi
dapat merusak lingkungaan serta
berpengaruh besar terhadap beberapa
komponen diantaranya, Biotik, Abiotik,
Kultur, Serta Kesehatan Masyarakat.
Berdasrkan keenam jenis kegiatan,
ada salah satu kegiatan yang sangat
spesifik untuk dijabarkan lebih rinci,
khususnya pada pembersihan dan
pematangan lahan karena dari kegiatan
tersebut menimbulkan dampak/bersumber
dari limbah padat yang dapat berpengaruh
terhadap kualitas air,pada parameter fisik
dan kimia berupa PH, TDS dan Fe. Dari
ketiga parameter tersebut yang paling
berbahaya menyebabkan penurunan
kualitas air menjadi tercemar berat dan
apabila masyarakat mengkonsumsi air
tersebut dapat menimbulkan berbagai pola
penyakit seperti ginjal, hati dan lainnya.
1.1.1. Hasil Kuisioner Observasi
dilapangan
Berdasarkan hasil analisa dari
kuesioner bahwa dapat di simpulkam
beberapa kesimpulan yakni :
1. Bulan terahkir ini berdasarkan hasil
observasi bahwa ada sejumlah 72
responden yang tidak mengalami
sakit, sedangkan ada 34 responden
yang tidak mengalami sakit serta
ada beberapa responden ada juga
yang mengalami bermacam-macam
jenis penyakit yang mereka alami
dengan usia yang berpariasi pula
2. Pada soal ini disimpulkan bahwa
tempat berobat masyarakat adalah
lebihnya ke puskesmas, sedangkan
untuk rumah sakit
pemerintah/swasta dan dokter
praktek sangat masi 1 % dari
jumlah responden, hal ini bisa jadi
dikarenakan Karena tingkat
ekonomi yang serta tingkat
pengetahuan.
3. Akses masyarakat ketika sakit
biasanya berkunjung ke apotik
untuk mendapatkan akses
kesehatan atas penyakit yang
diderita.
4. Penyakit yang pernah muncul di
daerah ini adalah penyakit malaria
dan kaki gajah tahun 2013 dan
2014 serta pada saat ini banyak
sekali yang tidak mengisi jenis
penyakit menular sebanyak 54
responden dengan korban jiwa
sebanyak 60 dan 40 responden.
5. Vector penyakit yang sering
dijumpai di tempat ini adalah
nyamuk dengan tingkat populasi
adalah 123 dengan alternative
sedikit 50 sedangkan banyak
adalah dengan populasi responden
yang tidak di isi adalah 2 karena
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/ NO. 1/APRIL 2016 Page 9
tingkat pengetahuan dan untuk lalat
adalah 4 responden.
6. Sumber air yang sering di gunakan
untuk kebutuhan sehari-hari untuk
mandi, cuci, makan dan minum
untuk musim penghujan adalah 68
responden sedangkan pada musim
kemarau 43 responden dan ada
sebagian warga menggunakan air
hujan 32 responden sebagai
kebutuhan sehari-hari serta untuk
sumur galian ada sekitar 66
responden.
7. Bedasarkan populasi yang
menggunakan sumber air adalah
sumur galian ( dangkal )dengan
tingkat jaraknya rata-rata adalah
kurang dari 15 m dan hanya
beberapa persen yang jaraknya
lebih dari 15 m.
8. Fasilitas buang air besar untuk
keluarga adalah lebihnya adalah
pada WC pribadi
9. Aliran bekas dari kakus
kebanyakan di alirkan ke tanah
10. jenis pembuangan sampah di area
ini lebihnya adalah pada lubang
galian / lubang sampah.
11. Diare ini belum dilakukan
pengelolaan namun kebiasaannya
di biarkan membusuk dan di
timbun tanah padahal sampah
merupakan kekayaan besar.
12. Kondisi rumah responden masuk
dalam kategori kondisi baik dan
kondisi bangunan rumah rata-rata
adalah semi permanen dengan
lantai plesteran dengan fasilitas
jendela ada namun kurang
memenuhi.
IV. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan evaluasi dan penelitian
yang dilakukan di Kampung Maruni
Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten
Manokwari, Provinsi Papua Barat. Sejak
bulan Desember 2015 sampai selesai,
maka ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan dari hasil Evaluasi dan
penelitian sebagai berikut :
1. Kesesuaian pengelolaan dan
pemantauan lingkungan yang
dilakukan di PT SDIC terhadap
berbagai jenis kegiatan yang
dilakukan belum sesuai dengan
RKL-RPL karena berbagai dampak
dari kegiatan-kegiatan tersebut
sangat berpotensi menimbulkan
kerusakan dan pencemaran yang
sangat beresiko besar terhadap
lingkungan yang meliputi aspek
abiotik, biotiksosial ekonomi
budaya serta kesehatan masarakat.
2. Kegiatan di PT SDIC sangat
berdampak besar terhadap kualitas
air sungai maruni dibuktikan
dengan tingginya parameter
kualitas air sungai khususnya untuk
parameter Fecal coly dan Fe.
3. Dampak yang ditimbulkan dari
berbagai jenis kegiatan yang
dilakukan di PT SDIC Papua
sangat berpotensi besar terhadap
kesehatan masyarakat Maruni
dibuktikan dengan timbulnya
berbagai jenis penyakit seperti
malaria dan ISPA.
5.2. Saran
1. Sebaiknya di ciptakan teknologi
kreatif dan inovatif dalam
menagani persoalan mengenai
pengelolaan dan pengolahan
berbagai macam limbah di area
proyek sehingga lingkungan akan
tetap lestari dan terciptanya
pembangunan yang berkelanjutan.
2. Perlu adanya pendekatan konsep
produksi bersih untuk
menekankanpada effisiensi dan
substitusi bahan guna pencegahan
pencemaran bagiperlindungan
terhadap lingkungan.
3. Sebaiknya di lakukan pembasmi
serangga oleh ahli kesehatan agar
mengurangi tingkat penyebab
penyakit akibat serangga yang dapat
menjangkit dan menular ke semua
orang.
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/ NO. 1/APRIL 2016 Page 10
4. Sebaiknya ada kegiatan sosialisasi
oleh Dinas Lingkungan Hidup
tentang kewajiban pengelolaan dan
pemantauan lingkungan yang
dilakukan usaha dan/atau kegiatan
dan keterbukaan informasi oleh
usaha dan/atau kegiatan
bersangkutan dengan memberikan
dokumen pengelolaan lingkungan
kepada kelurahan setempat
sehingga dapat meningkatkan
kepedulian dan partisipasi
masyarakat di sekitar lokasi
kegiatan untuk mewujudkan
pembangunan yang berwawasan
lingkungan.
5. Koordinasi dan keterpaduan dalam
menetapkan kebijakan antar
instansi yang membidangi masalah
usaha dan/atau kegiatan dan
lingkungan perlu ditingkatkan
sehingga dapat digunakan sebagai
pedoman oleh pelaku usaha
dan/atau kegiatan untuk
mewujudkan pembangunan yang
berwawasan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2013, Prosedur Penelitian
“Suatu Pendekatan Praktik” ,
Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Asdak, C. 1995, Hidrologi dan
Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai,Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Amin Ibnu.2015,Peran Masyarakat Dalam
Meminimalisir Pencemaran Air
Sungai Code Di Kota Yogyakarta,
Yogyakarta: SkripsiMahasiswa ITY
“YLH”.
Felisa R, 2009, Pengaruh Perilaku dan
Sarana Sanitasi Tempat
Pengungsian Terhadap Penyakit
Diare di Permukiman Pengungsian
di Daerah Naen Kecamatan
KotaKefamenanu Kabupaten Timor
Tengah Utara,Yogyakarta:Skripsi
Mahasiswa STTL “YLH”.
FandeliChafid, 2012.
AnalisisMengenaiDampakLingkunga
nPrinsipDasarDalamPembangunan.
Yogyakarta : Liberty Offset.
FaridiazSrikandi, 2005. Polusi Air
danUdara.Yogyakarta
:KanisiusShiva V, 2002,Sitanala A,
1989, Konservasi Tanah dan Air,
Bogor: UPT Produksi Media
Informasi Lembaga Sumberdaya
Informasi – IPB.
SlametJuli S, 2002. KesehatanLingkungan.
Yogyakarta: GadjahMada University
Press.
Sutrisno CT, 1991, Teknologi Penyedia
Air Bersih, Rineka Cipta, Jakarta.
Winarno FG, 1986, Air Untuk Industri
Pangan,Jakarta : Gramedia.
Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan
“YLH”, 2014, PelatihanDasar-
dasar Amdal, Yogyakarta.
http://terasibakar.wordpress.com/2012/04/
07/cara-pengambilan-sampel-air-
dan-limbah-
cair/,Diaksestanggal17November
2015, Yogyakarta.
http://citizenshipterritory.weebly.com/2/po
st/2012/5/dampak-negatif
pembangunan-pabrik-bagi-
masyarakat.html, DiaksesTanggal16
November 2015,Yogyakarta.
http://iif.co.id/wp-
content/uploads/2015/01/rklasahan1f
inal.pdf. Diaksestanggal16
November 2015,Yogyakarta.
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/ NO. 1/APRIL 2016 Page 11
http://www.pengertianahli.com/2014/03/pe
ngertian-evaluasi-apa-itu-
evaluasi.html#Diaksestanggal 16
november 2015.
www.academia.edu/.../Teori_Koagulasi-
..Diaksestanggal 27 november 2015.
https://bonitawenas.wordpress.com/2011/0
5/14/lingkungan/. Diaksestanggal 28
November 2015.
www.pelatihanlingkungan.com/wp-
content/uploads/2013/09/Permen-
LH-Nomor-8-Tahun-2013-tentang-
Penilaian-dan-Pemeriksaan-
Dokumen-Lingkungan.pdf 16.
Diaksestanggal 16 November 2015.
http://www.landasanteori.com/2015/09/pe
ngertian-besi-fe-besi-dalam-
tubuh.html
diakses tanggal 7 maret 2016
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.15/NO.1/April 2015 Page 12
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.15/NO.1/April 2015 Page 13