Date post: | 06-Aug-2015 |
Category: |
Engineering |
Upload: | uin-sunan-kalijaga-yogyakarta |
View: | 316 times |
Download: | 24 times |
ANALISIS ERGONOMI UNTUK MENGIDENTIFIKASI KONSUMSI WAKTU DAN FAKTOR PENYEBAB
KELELAHAN MENGGUNAKAN METODE STUDY GERAKAN
Mr. Gurunath V Shinde #1, Prof.V.S.Jadhav *2# PG student, Department of Mechanical Engineering,
Government College of Engineering, Karad, (Maharashtra-India), Pin-4151241 [email protected]
* Professor, Department of Mechanical Engineering,Government College of Engineering, Karad, (Maharashtra-India),Pin-415124
Disusun oleh
Galih Pandu
11660006
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGAYOGYAKARTA
2014
ABSTRAK
Ergonomi memiliki peranan yang sangat penting bagi para pekerja dan produktivitas, layout tempat kerja dan desainya adalah 2 aspek tersebut amat penting untuk efisiensi pekerja. Saat ini industri-industri manufaktur menemukan bahwa, manusia, mesin material,dan uang kesemuanya itu adalah investasi yang penting, ergonomi dari lingkungan kerja adalah mencegah terjadinya pemborosan. Ergonomi merupakan kebutuhan yang amat penting ketika pasar permintaan sedang tinggi dan industri manufaktur harus memenuhi permintaan tersebut dengan waktu yang singkat. Studi ini telah dilakukan terhadap lini perakitan dari sebuah bagian pengelasan. Studi ergonomi pada lini perakitan telah dilakukan dengan metode gerakan, observasi telah dibuat dengan menggunakan rekaman film dari sebuah video recorder. Hasil dari penelitian ini adalah perlu adanya modifikasi lingkungan kerja menggunakan prinsip ergonomi.
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mengembangkan produktivitas pada industri manufakture, efisiensi
pekerja sangat berperan penting, produktivitas pekerja sangat bergantung pada
desain tempat kerjanya. Ergonmi yang baik akan menunjukan hibungan antara
sistem manusia mesin yang baik pula, beberapa riset/penelitian telah melakukan
analisa dan pengembangan dari desain ergonomi tempat kerja, desain tata letak
dan desain peralatan.
Penelitian ini dilakukan pada lini perakitan metal dimana pada lini ini
memiliki cycle time yang tinggi, tujuan dari penelitian ini termasuk juga evaluasi
performa pekerja dan selama proses produksi, tahapan pertama dalam penelitian
ini terkait dengan tata letak tempat kerja, desain proses, spesifikasi produk yang
telah di tetapkan. Penelitian selanjutnya terkait gerakan dengan cara merekam
gerakan dari film pada saat perakitan. Video gerakan dianalisa pada setiap elemen
gerakan pekerja dan pergerakan anggota tubuh lainya. Hasil dari penelitian
gerakan menyatakan berbagai penyebab kelelahan dan konsumsi waktu faktor
terkait desain tempat kerja dan tata letak tempat kerja.
BAB II
METODOLOGI
Penelitian ini dilakukan pada lini perakitan pada bagian
pengelasan. Empat metal yang berbeda di rakit dengan menggunakan pengelasan
manual. Proses perakitan terdiri dari part metal dari beberapa ukuran dan berat
yang berbeda-beda, kesemuanya itu di letakan pada tempat-tempat penyimpanan
yang diletakan disekitar area tempat kerja. 2 operator bekerja di tempat ini. Nilai
anthropometri mereka diambil secara langsung dengan cara mewawancara
terhadap 2 operator tersebut. Fokus utama dalam penelitian ini adalah untuk
menemukan lini perakitan yang mana yang memiliki nilai konumsi waktu lebih
banyak dan penyebab kelelahan. Maka dari itu penelitian ergonomi ini dilakukan
pada penelitian gerakan menggunakan rekaman video. Handycam yang berbentuk
format video MPEGV dimana dapat dengan mudah dikirim dari perangkat ke
komputer.
a. Desain tempatkerja dan tata letak tempat kerja
Gambar 1 (a) dan gambar (b) menunjukan layout tempat kerja dan
desain saat ini dari sisi samping dan atas. Tempat kerja terdiri dari 2
operator pada sisi kiri dan sisi kanan. Pekerjaan terdiri perakitan part
metal menggunakan proses pengelasan manual. Proses ini dilakukan
secara berulang dengan kondisi ergonomi yang buruk. Perakitan juga
teridiri dari mengambil dan membongkar part dari kotak tempat
penyimpanan ke lokasi kerja, penngunaan las untuk
menitiki ,membongkar, dan mengirimkan part ke satsiun kerjan
selanjutnya. Untuk para pekerjanya adalah pria bernegara india dan
rata-rata umur pekerjanya 25 tahun. Rata-rata berat badanya 72 kg,
rata-rata tingginya 175 cm. Tempat kerja terdiri dari 4 buah bin 4 buah
penyimpanan dari 4 part yang berbeda-beda. Ukuran bin dari gambar
tersebut tingginya adalah 80 cm, luas dari tempat kerja 275 cm X 200
cm X 90 cm. Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa perlu
adanya modifikasi. Selama proses perakitan berbagai gerkan seperti
berputar, berjalan, membungkuk, mengangkat. Setelah diamati dan
pekerjaan tersebut dilakukan berulang-ulang dan perlu
dipertimbangkan ulang. Operator tidak mampu mengubah posisi postur
tubuhnya dan bergerak selama layout tempat kerjanya yang buruk.
Maka dari itu kelelahan pun terjadi seperti pegal-pegal pada pundak,
sakit punggung dan leher yang sakit.
Gambar 1 (b) menunjukan jarak (meter) tertutup oleh pekerja dari
posisi aslinya ke tempat penyimpanan dan tombol kendali.
b. flowchart proses perakitan
Tabel nomer 1 menunjukan berbagai aktivitas yang melibatkan
oleh operator LH dan RH .
c. Desain Produk
Gambar 3 menampilkan desain dari masukan bagian-bagian metal,
ketebalan dari setiap part terdiri dari 0,3 cm dimana gambar 3.b
menampilkan perakitan akhir dari satu produk. Mengacu pada tabel
spesifikasi produk dari input produk hingga produk yang jadi. Part 2
dan part 4 lebih berat di bandingkan part-part yang lainya. Maka dari
itu perlu usaha untuk menghandle part tersebut. Total berat dari produk
jadi tersebut sebesar 15.214 kgs. Dimana membutuhkan usaha yang
lebih untuk memindahkan produk ke stasiun selanjutnya.
d. Studi gerakan
Analisis kritis telah dari lingkungan kerja telah dilakukan
menggunakan studi gerakan. Setiap pekerjaan dilakukan dengan
manusia atau mesin terkait annggota tubuh dan pergerakan yang
berturut-turut. Efisiensi gerakan tersebut ditentukan secara tepat
dengan jarak gerakan, kendali kontrol, dan koordinasi dari anggota
tubuh lainya serta kondisi kerja. Maksud dari studi gerakan adalah
untuk mengidentifikasi dan memahami gerakan yang tersendat yang
berhbungan dari manusia kepada mesin. Maka dari itu untuk mencapai
tujuan yang diinginkan perlu adanya mengetahui detail tubuh dan
bergerakan tangan dan kemungkinan terbaik serta penghematan
gerakan dapat dikembangkan untuk efisiensi kerja atau aktivitas.
Penelitian jenis ini bersangkutan gerakan yang ada pada film, sebuah
operasi untuk menganalisa frame-frame dan hasil setiap element frame
seperti : membungkuk, mengangkat, berputar dan lain sebagainya.
Beberapa prosedur yang digunakan untuk melakukan studi gerakan
pada penelitian ini adalah :
Merekam semua gerakan dengan menggunakan handycam
dalam sebuah file berformat file MPEG.
Gerakan dalam filem MPEG dianalisa menggunakan windows
movie maker, atau software lainya dari microsoft dengan
kecepatan 0,125X.
Dalam kecepatan lambat ini, dapat dengan mudah menguji dan
menganalisa gerakan tubuh ketika bekerja di stasiun kerjanya.
Gambar nomer 4 menunjukan stdi gerakan dari satsiun kerja pada
windows movie maker. Pada sisi sebelah kiri menunjukan kecepatan
film 0,125X dan sisi sebelah kanan menunjukan rincian film dalam
elemen kecil untuk setiap gerakan tubuh. Frame 1 menunjukan
aktivitas pemuatan part sedangkan sebelah kiri akhir dari frame adalah
aktivitas pengambilan part dan frame kanan terakhir adalah pemuatan
part ke satsiun. Kesemua aktivitas tersebut merupakan gerakan
THERBLIG seperti GRASP dan TRANSPORT LOADED (TL).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Cycle Time
Tabel nomor 3 menunjukan hasil dari tiap-tiap pekerjaan perakitan
dalam menit yang telah diamati dari studi gerakan. Dari tabel tersebut
dapat diketahui total waktu pekerjaan dalam merakit sebuah produk dan
ditemukan sebesar 132 menit. Pekerjaan-pekerjaan tersebut termasuk
pekerjaan 2 operator LH dan RH dan waktu yang telah dibutuhkan dari
tiap pekerjaan telah diukur oleh operator/pekerja masing-masing.
Kalkulasi cycle time
b. Analisis Ergonomi
Ketika operator-operator diwawancarai untuk mendapatkan
informasi terkait kejanggalan postur, pekerjaan, beberapa keluhan sakit
kebanyakan mereka banyak yang mengalami sakit leher, sakit punggung
dan lain-lain. Rasa sakit tersebut telah mengurangi efisiensi pekerja.
Faktor-faktor tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan film
yang berisi gerakan dan akar penyebabnya. Tabel 4 menunjukan analisis
ergonomi dari stasiun kerja untuk memperoleh studi gerakan.
Tabel 4 Faktor Tersendatnya Gerakan Dengan Motion Study
Faktor Ilustrasi Deskripsi Reaksi
Kekeliruan dalam menggenggam objekEfek : pergelangan tangan 7 tangan
Jemari tangan kiri memegang terlalu over ini merupakan kesalahan dalam aspek ergonomi.
Desain part tidaak cocok untuk di genggam
MembungkukEfek : punggung & leher
Terlalu banyak membungkuk untuk mengambil dan memuat part dari bin
Tinggi dari stasiun kerja yang kurang.
Keseringan dan berjalan panjang untuk material handlingEfek : Lutut & kaki
Jarak antara tempat kerja dan tempat alat-alat terlalu jauh
Tata letak fasilitas yang rendah.
mengangkatefek : dada dan tangan
Dalam mengangkat tidak diperkenankan terlalu lama karena menyebabkan kelelahan pada bagian dada
Ukuran,berat dari part tidak cocok untuk diangkat secara manual, tidak ada alat material handlimg.
Posture tubuh yang tegangEfek : beberapa bagian tubuh bergantung pada postur
Kesalahan memuat part sebagai penyebab kompleks pada ketegangan tubuh
Desain tempat kerja yang buruk
Pergerakan mataEfek : mata dan pupil
Sering tejadinya pergerakan mata untuk mengambil part, menekan tombol dan sebagainya.
Tataletak stasiun kerja yang buruk
Area kerja
yang kritis
Efek :
keseluruhan
tubuh
Bekerja pada area yang kritis menyebabkan konsumsi waktu yang cukup lama
Alat ukur dan desain stasiun kerja.
Kesalahan
posisi pekerja
Efek :
mata,dada,
tangan,lutut
Pekerja tidak berdisri sejajar dengan stasiun kerja
Gambar Nomer 5 Rekomendasi Jarak Untuk Lengan (cms) (sanders and McCormick, 1993)
BAB IV
KESIMPULAN
Pekerjaan ini terkait pada lini perakitan pada bagian pengelasan. Bagian
tersebut mengalami permasalahan dari kurangnya efisiensi para pekerja dan
desain ergonomi yang buruk dan beberapa resiko terkait kesehatan juga
ditemukan. Usaha ini dibuat untuk mengidentifikasi faktor penyebab kelelahan
yang menyebabkan berkurangnya efisiensi bekerja. Studi gerakan merupakan
teknik yang di gunakan. Sumber informasi lainya didfapat dari hasil wawancara
pekerja, manajer, dan arsip dokumen. Pengembangan tempat kerja yang ergonomi
membantu untuk mengurangi stress pada pekerja. Mengeliminasi pekerjaan yang
dilakukan berulang-ulang, meningkatkan cycle time dan meningkatkan
produktivitas.
Gambar nomor 5 menunjukan rekomendasi area kerja untuk pekerja. Area
kerja dapat dengan mudah tercapai dengan mengayunkan lengan bawah ketika
area maksimal agar tercapai dengan jangkauan lengan.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Gerakan alamiah dari pekerja dibatasi dengan desain dan tata letak
tempatkerja yang buruk. Material Handling & Tool Handling .
2. Pekerja terlihat tidak menyadari bahwa prinsip ergonmi dari pergerakan
badan tidak sesuai dengan prosedur yang standar pada umumnya.
3. Seringnya tubuh untuk membungkuk, mengangkat , sering terlihat pada
proses perakitan selama 8 jam. Maka dari itu masalah kesehatan telah
ditemukan seperti sakit punggung, sakit leher, sakit lengan dan
sebagainya. Dan itu sebagai penyebab berkurangnya efisiensi para pekerja.
4. Desain alat dan desain part juga memili efek yang signifikan terhadap
efisiensi para pekerja. Alat yang digunakan terlalu berat untuk di bawa,
geometri alat tidak mengarah terhadap SOP.
5. Para pekerja terlihat tidak nyaman ketika membawa part metal dan itu
akan berdampak pada kecelakaan. Selanjutnya part metal juga tidak
nyaman untuk di genggm.
Saran yang dapat diberikan terkait permasalahan yang di temukan adalah :
1. Pekerja harus di training akan kesadaran dan mengikuti SOP, standar
postur tubuh, urutan gerakan, training perlu diberikan untuk mengikuti
SOP untuk alat dan Material handling.
2. Memodfikasi ulang tata letak tempat kerja dan desainya senyaman
mungkin untuk postur tubuh yang baik dan desain alat kerja yang baik
juga.
3. Menggunakan asisten mekanik untuk mengurangi pekerjaan yang rumit
dan mengurangi kelelahan.
4. Beberapa pekerjaan harus di kerjakan menggunakan kaki seperti pedal
kaki untuk mencegah ketegangan otot dan dan otot kejang.
5. Meningkatkan situasi yang aman dengan mengimplementasi lingkungan
kerja yang sehat seperti sistem udara, penerangan yang bagus dan
sebagainya.