Date post: | 07-Aug-2018 |
Category: |
Documents |
Upload: | veronicha-anggarai |
View: | 219 times |
Download: | 0 times |
of 12
8/20/2019 Kejang Demam Word
1/28
8/20/2019 Kejang Demam Word
2/28
BAB 1
PENDAHULUAN
Kejang demam adalah yang suatu penyakit yang terkait dengan demam,
usia, dan tidak didapatkan infeksi intrakranial ataupun kelainan lain di otak.
Dikatakan demam apabila suhu tubuh rektal diatas 38C atau suhu aksila 37,8C.
Biasanya kejang demam terjadi pada umur 3 bulan samapai 5 tahun, dan
terbanyak umur !"8 bulan. Kejang demam merupakan kelainan tersering pada
anak dimana #"5$ anak berumur di ba%ah 5 tahun pernah mengalami bangkitan
kejang demam.
Kejang demam dikelompokkan menjadi dua, yaitu kejang demam
sederhana dan kejang demam kompleks. Kejang demam merupakan salah satu
kelainan saraf tersering pada anak. &aktor"faktor yang berperan dalam etiologi
kejang demam, yaitu' faktor demam, usia, ri%ayat keluarga, dan ri%ayat perinatal
(asfiksia, usia kehamilan, dan bayi berat lahir rendah). *rognosis kejang demam
baik, karena kejang demam bersifat benigna. +ngka kematian hanya ,-!",75$.
ebagian besar penderita kejang demam sembuh sempurna, sebagian berkembang
menjadi epilepsi sebanyak #"7$. Kejang demam dapat mengakibatkan gangguan
tigkah laku serta penurunan intelegensi dan pen/apaian tingkat akademik.
Beberapa hasil penelitian tentang penurun tingkat intelegensi paska bangkitan
kejang demam tidak sama. 0mpat persen penderita kejang demam se/ara
bermakna mengalami gangguan tingkah laku dan penurunan tingkat intelegensi.
1alaupun prognosis kejang demam baik, bangkitan kejang demam /ukup
mengkha%atirkan bagi orang tuanya. 2asil penelitian an tuiji4en Berg di
Kanada dan Belanda menunjukkan bah%a 7$ diantara orang tua anak dengan
kejang demam tidak mempunyai pengetahuan tentang penyakit anaknya. 2asil
penelitian Karmar dkk, di ndia mengenai kejang demam dan 6$ menganggap
anaknya akan mati.
8/20/2019 Kejang Demam Word
3/28
+tas dasar pertimbangan bah%a demam memungkinkan terjadi bangkitan
kejang demam, kejang demam dapat menurunkan tingkat ke/erdasan dan /a/at
saraf, kemudian kekha%atiran dan kebingungan orang tua terhadap anaknya
tatkala mengalami bangkitan kejang, maka diperlukan tindakan pen/egahan
terhadap bangkitan kejang. *emberian antipiretik tanpa disertai pemberian anti
kon4ulsan atau diaepam dosis rendah tidak efektif untuk men/egah timbulnya
kejang demam berulang. enis obat yang sering digunakan adalah fenobarbital,
asam 4alproat, dan fenitoin. *emberian obat anti kon4ulsan jangka panjang
tersebut dapat men/egah timbulnya kejang demam akan tetapi tidak akan
men/egah timbulnya epilepsi maupun /a/at neurologis akibat kejang demam.
9etapi tindakan pemberian antikejang ini memiliki efek sampng, oleh karena itu
tindakan pemberian obat fenobarbital, fenitoin, dan asam 4alproat harus atas
inidikasi yang sesuai.
8/20/2019 Kejang Demam Word
4/28
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu re/tal di atas 38,5 /el/ius) yang disebabkan oleh proses
ekstrakranium. :ilai ambang kejang antara suhu (38,8 " !,!)C. Biasanya terjadi
pada anak berusia - bulan sampai dengan 5 tahun.,!
;enurut Consensus Statement on Febrile Seizures, kejang demam adalahsuatu kejadian pada bayi atau anak, biasanya terjadi antara umur 3 bulan sampai 5
tahun, berhubungan dengan demam tetapi tidak terbukti adanya infeksi
intra/ranial atau penyebab tertentu. Definisi ini menyingkirkan kejang yang
disebabkan penyakit saraf seperti meningitis, ensefalitis atau ensefalopati. Kejang
pada keadaan tersebut mempunyai prognosis berbeda dengan kejang demam
karena keadaan yang mendasari mengenai sistem saraf pusat. 5,-,7
8/20/2019 Kejang Demam Word
5/28
Bila anak berusia kurang dari - bulan atau lebih dari 5 tahun mengalami
kejang didahului demam, perlu dipikirkan kemungkinan lain misalnya infeksi
*, atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam.3
2. Epidemiologi
Kejang demam terjadi pada #$"!$ dari populasi anak yang berusia -
bulan hingga 5 tahun. Kejang pertama terbanyak terjadi antara usia 7"#3 bulan,
dimana anak laki"laki lebih sering mengalami kejang demam.3
tudi populasi di 0ropa dan +merika melaporkan insiden kejang demam
sebesar #"5$ dari anak 3,!. nsiden di bagian lain dunia ber4ariasi, antara 5" $
(ndia), 8,8$ (epang). Data dari negara"negara berkembang sangat terbatas,
frekuensinya mungkin didapatkan lebih tinggi di +sia.#,3 ebanyak #"5$ anak"
anak yang berumur kurang dari 5 tahun pernah mengalami kejang disertai
demam.! *un/ak umur mulainya adalah sekitar !"- bulan. ekitar 6"35$ dari
seluruh kejang demam a%al merupakan kejang demam kompleks.
3. F!"o# $esi!o
&aktor resiko kejang demam pertama yang penting adalah demam. &aktor
yang memegang peranan penting dalam perlangsungan kejang demam adalah
faktor genetik. *e%arisannya autosomal dominan dengan minimal 3 lokus
abnormal yaitu pada kromosam 8=3"=# (&0B), 6 p (&0B#) dan 5=!"=5 (&0B!).
Kejang demam plus adalah kejang demam dengan ri%ayat epilepsi pada keluarga.
*ada bayi atau anak dengan kejang demam plus ini mempunyai resiko paling
besar untuk terjadinya kejang demam, kemudian diikuti kejang selanjutnya tanpa
demam.
Kejadian kejang demam pada anak laki"laki lebih tinggi daripada anak
perempuan dengan rasio ,5 ' . umlah episode serangan pada anak dengan
ri%ayat epilepsi pada keluarga - kali lebih tingi daripada tanpa ri%ayat epilepsi.
Dari penjelasan diatas, faktor resiko untuk terjadi kejang demam yaitu'
• >mur (terjadi antara umur 3 bulan dan 5 tahun)
•
Keterlambatan perkembangan ( /ontohnya /erebral palsy, retardasi mental
8/20/2019 Kejang Demam Word
6/28
• ?i%ayat kelainan kejang dalam keluarga
• ering demam(disebabkan infeksi 4irus atau bakteri)
• Demam tinggi (diatas #@&)
• aat kehamilan, ibu pasien merokok dan pengguna al/ohol
• ;eningitis (nflamasi membrane yang mengelilingi otak dan spinal /ord)
• ?i%ayat kepribadian (misalnya ada ri%ayat kejang demam).
%. E"iologi
2ingga kini belum diketahui dengan pasti. Demam sering disebabkan
infeksi saluran pernapasan atas, otitis media, pneumonia, gastroenteritis dan
infeksi saluran kemih.5
9erjadinya bangkitan kejang pada bayi dan anak kebanyakan bersamaan
dengan kenaikan suhu badan yang tinggi dan /epat yang disebabkan oleh infeksi
di luar susunan saraf pusat, misalnya infeksi 4irus, tonsillitis, otitis media akut,
K, Aastrointeritis, *+, furunkulosis, meningitis, post imunisasi dan lain"lain.
&. P"ofisiologi
>ntuk mempertahankan kelangsungan hidup sel atau organ otak
diperlukan suatu energi yang didapat dari metabolisme. Bahan baku untuk
metabolisme otak yang terpenting adalah glukosa. ifat proses itu adalah oksidasi
dimana oksigen disediakan melalui fungsi paru"paru dan diteruskan ke otak
melalui sistem kardio4askuler. ;elalui proses oksidasi glukosa dipe/ah menjadi
C# dan air.
el neuron dikelilingi oleh suatu membran yang terdiri dari permukaan
dalam adalah lipoid dan permukaan luar adalah ionik. Dalam keadaan normal,
membran sel dapat dilalui dengan mudah oleh ion kalium (K) dan sangat sulit
dilalui oleh ion (:a) dan elektrolit lainnya, ke/uali ion (Cl"). +kibatnya
konsentrasi ion K dalam sel neuron tinggi dan konsentrasi ion :a rendah,
sedangkan di luar sel neuron terjadi sebaliknya. Karena perbedaan jenis dan
konsentrasi ion di dalam dan di luar sel, maka terdapat perbedaan potensial yang
disebut sebagai potensial membran dari sel neuron. >ntuk menjaga keseimbangan
8/20/2019 Kejang Demam Word
7/28
8/20/2019 Kejang Demam Word
8/28
pembentukkan leukosit maupun sel phagosit (monosit, neutrofil, limfosit, sel glial
endothelium, sel mesangium mesen/hymal) untuk memproduksi bahan"bahan
endogenous pirogen seperti
8/20/2019 Kejang Demam Word
9/28
-. Klsifi!si
Kejang demam menurut Konsensus *enatalaksanaan Kejang Demam
D+ #- memiliki # bentuk yakni kejang demam kejang demam sederhana dan
kejang demam komplek. 8$ dari kasus kejang demam merupakan kejang
demam sederhana sedangkan #$ kasus adalah kejang demam komplek.
-.1. Keng Demm Sede#*n
Kejang demam sederhana !Simple Febrile Seizure" memiliki beberapa
kriteria, yakni'
. Kejang berlangsung singkat 5 menit.
#. Kejang berhenti sendiri tanpa pengobatan.
3. Kejang bersifat umum tonik atau klonik tanpa gerakan umum.
!. Kejang tidak berulang dalam %aktu #! jam.
-.2. Keng Demm Komple!
Kejang Demam Komplek !Comple# Febrile Seizure" memiliki /iri E /iri
gejala klinis sebagai berikut'
. Kejang berlangsung lama lebih dari 5 menit
#. ifat kejang fokal atau parsial satu sisi atau kejang umum yang didahului
oleh suatu kejang parsial
3. Kejang berulang atau terjadi lebih dari kali dalam #! jam
;enurut $ivingstone, kejang demam komplek digolongkan sebagai
epilepsi yang dipro4okasi oleh demam. Kejang tipe ini mempunyai suatu dasar
kelainan yang menyebabkan timbulnya kejang, sedangkan demam hanya
merupakan fa/tor pen/etus saja.7
Kejang demam yang berlangsung singkat pada umumnya tidak
berbahaya dan tidak menimbulkan gejala sisa. 9etapi pada kejang yang
berlangsung lama, lebih dari 5 menit, biasanya disertai terjadinya apnea,
meningkatnya kebutuhan oksigen dan energi untuk kontraksi otot skelet yang
8/20/2019 Kejang Demam Word
10/28
pada akhirnya terjadi hipoksemia, hiperkapnea, asidosis laktat disebabkan oleh
metabolisme anaerobik, hipotensi arterial, disertai denyut jantung yang tidak
teratur dan suhu tubuh yang makin meningkat disebabkan oleh meningkatnya
aktifitas otot dan selanjutnya menyebabkan metabolisme otak meningkat.
?angkaian peristi%a diatas adalah penyebab rusaknya neuron otak selama
berlangsung kejang yang lama. &aktor terpentiang adalah terjadinya gangguan
peredaran darah yang menyebabkan hipoksia sehingga meningkatkan
permeabilitas kapiler dan timbulnya edema otak yang mengakibatkan kerusakan
sel neuron otak. Kerusakan pada daerah mesial lobus temporalis setelah mendapat
serangan kejang yang berlangsung lama, dapat menjadi FmatangF sehingga dapat
terjadi serangan epilepsi yang spontan. adi kejang demam yang berlangsung lama
dapat menyebabkan kelainan antomis di otak hingga terjadi epilepsi.7
/. 0nifes"si Klinis
9erjadinya bangkitan kejang pada bayi dan anak kebanyakan bersamaan
dengan kenaikan suhu badan yang tinggi dan /epat yang disebabkan oleh proses
infeksi di luar susunan saraf pusat. erangan kejang biasanya terjadi dalam #! jam
pertama se%aktu demam, berlangsung singkat dan dengan sifat bangkitan dapat
berbentuk tonik"klonik, tonik, klonik, fokal atau akinetik. >mumnya kejang
berhenti sendiri. Begitu kejang berhenti anak tidak memberi reaksi apapun untuk
sejenak, tetapi setelah beberapa detik atau menit anak akan terbangun dan sadar
kembali tanpa adanya kelainan saraf.7
. Dignosis
.1. Anmnesis
+namnesa adalah /ara pemeriksaan yang dilakukan dengan %a%an/ara
baik langsung pada pasien (autoanamnesis) atau kepada orang tua atau sumber
lain (aloanamnesis) misalnya %ali atau pengantar. Dalam anamnesa khususnya
pada penyakit anak dapat digali data E data yang berhubungan dengan kejang
demam meliputi'
a. dentitas.
8/20/2019 Kejang Demam Word
11/28
dentitas meliputi nama, umur, jenis kelamin, nama orang tua, alamat,
umur penndidikan dan pekerjaan orang tua, agama dan suku bangsa.
ebagaimana disebutkan sebelumnya, epidemiologi kejang demam lebih banyak
terjadi pada anak laki"laki pada usia - bulan sampai dengan 5 tahun.-
b. ?i%ayat *enyakit.
*ada ri%ayat penyakit perlu ditanyakan keluhan utama dan ri%ayat
perjalanan penyakit. Keluhan utama adalah keluhan atau gejala yang
menyebabkan pasien diba%a berobat. *ada ri%ayat perjalanan penyakit disusun
/erita yang kronologis, terin/i, dan jelas mengenai keadaan kesehatan pasien sejak
sebelum ada keluhan sampai anak diba%a berobat. Bila pasien mendapat
pengobatan sebelumnya, perlu ditanyakan kapan berobat, kepada siapa, obat yang
sudah diberikan, hasil dari pengobatan tersebut, dan ri%ayat adanya reaksi alergi
terhadap obat.-
*ada kasus kejang demam, perlu digali informasi mengenai demam dan
kejang itu sendiri. *ada setiap keluhan demam perlu ditanyakan berapa lama
demam berlangsungG karakteristik demam apakah timbul mendadak, remitten,
intermitten, kontinou, apakah terutama saat malam hari, dsb. 2al lain yang
menyertai demam juga perlu ditanyakan misalnya menggigil, kejang, kesadaran
menurun, meran/au, mengigau, men/ret, muntah, sesak nafas, adanya manifestasi
perdarahan, dsb. Demam didapatkan pada penyakit infeksi dan non infeksi. Dari
anamnesa diharapkan kita bisa mengarahkan ke/urigaan terhadap penyebab
demam itu sendiri.-
*ada anamnesa kejang perlu digali informasi mengenai kapan kejang
terjadiG apakah didahului adanya demam, berapa jarak antara demam dengan onset
kejangG apakah kejang ini baru pertama kalinya atau sudah pernah sebelumnya
(bila sudah pernah berapa kali (frekuensi per tahun), saat anak umur berapa mulai
mun/ul kejang pertama)G apakah terjadi kejang ulangan dalam #! jam, berapa
lama %aktu sekali kejang. 9ipe kejang harus ditanyakan se/ara teliti apakah
kejang bersifat klonik, tonik, umum, atau fokal.
Ditanyakan pula lamanya serangan kejang, inter4al antara dua serangan,
kesadaran pada saat kejang dan setelah kejang. Aejala lain yang menyertai juga
8/20/2019 Kejang Demam Word
12/28
penting termasuk panas, muntah, adanya kelumpuhan, penurunan kesadaran, dan
apakah ada kemunduran kepandaian anak. *ada kejang demam juga perlu
dibedakan apakah termasuk kejang demam sederhana atau kejang suatu epilepsi
yang dibangkitkan serangannya oleh demam (berdasarkan kriteria $ivingstone).-
/. ?i%ayat Kehamilan bu.
*erlu ditanyakan kesehatan ibu selama hamil, ada atau tidaknya penyakit,
serta upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi penyakit. ?i%ayat
mengkonsumsi obat"obatan tertentu, merokok, minuman keras, konsumsi
makanan ibu selama hamil.-
d. ?i%ayat *ersalinan.
*erlu ditanyakan kapan tanggal lahir pasien, tempat kelahiran, siapa yang
menolong, /ara persalinan, keadaan bayi setelah lahir, berat badan dan panjang
badan bayi saat lahir, dan hari"hari pertama setelah lahir. *erlu juga ditanyakan
masa kehamilan apakah /ukup bulan atau kurang bulan atau le%at bulan. Dengan
mengetahui informasi yang lengkap tentang keadaan ibu saat hamil dan ri%ayat
persalinan anak dapat disimpulkan beberapa hal penting termasuk terdapatnya
asfiksia, trauma lahir, infeksi intrapartum,dsb yang mungkin berhubungan dengan
ri%ayat penyakit sekarang, misalnya kejang demam.-
e. ?i%ayat *ertumbuhan dan *erkembangan.
*erlu digali bagaimana status pertumbuhan anak yang dapat ditelaah dari
kur4a berat badan terhadap umur dan panjang badan terhadap umur. Data ini dapat
diperoleh dari K; atau kartu pemeriksaan kesehatan lainnya. tatus
perkembangan pasien perlu ditelaah se/ara rin/i untuk mengetahui ada tidaknya
penyimpangan. *ada anak balita perlu ditanyakan perkembangan motorik kasar,
motorik halus, sosial"personal, dan bahasa.-
f. ?i%ayat munisasi.
+pakah penderita mendapat imunisasi se/ara lengkap, rutin, sesuai jad%al
yang diberikan. *erlu juga ditanyakan adanya kejadian ikutan pas/a imunisasi.-
g. ?i%ayat ;akanan.
;akanan dinilai dari segi kualitas dan kuantitasnya.-
8/20/2019 Kejang Demam Word
13/28
h. ?i%ayat *enyakit Hang *ernah Diderita
*ada kejang demam perlu ditanyakan apakah sebelumnya pernah
mengalami kejang dengan atau tanpa demam, apakah pernah mengalami penyakit
saraf sebelumnya.-
i. ?i%ayat Keluarga
Biasanya didapatkan ri%ayat kejang demam pada keluarga lainnya (ayah,
ibu, atau saudara kandung), oleh sebab itu perlu ditanyakan ri%ayat familial
penderita.-
.2. Peme#i!sn Fisi!
*emeriksaan fisik dibagi menjadi # yakni pemeriksaan umum dan
pemeriksaan sistematis. *enilaian keadaan umum pasien antara lain meliputi
kesan keadaan sakit pasien (tampak sakit ringan, sedang, atau berat)G tanda E
tanda 4ital pasien (kesadaran pasien, nadi, tekanan darah, pernafasan, dan suhu
tubuh)G status gii pasienG serta data antropometrik (panjang badan, berat badan,
lingkar kepala, lingkar dada).-
elanjutnya dilanjutkan dengan pemeriksaan sistematik organ dari ujung
rambut sampai ujung kuku untuk mengarahkan ke suatu diagnosis. *ada
pemerikasaan kasus kejang demam perlu diperiksa faktor faktor yang berkaitan
dengan terjadinya kejang dan demam itu sendiri. Demam merupakan salah satu
keluhan dan gejala yang paling sering terjadi pada anak dengan penyebab bias
infeksi maupun non infeksi, namun paling sering disebabkan oleh infeksi. *ada
pemeriksaan fisik, pasien diukur suhunya baik aksila maupun rektal. *erlu di/ari
adanya sumber terjadinya demam, apakah ada ke/urigaan yang mengarah pada
infeksi baik 4irus, bakteri maupun jamurG ada tidaknya fokus infeksiG atau adanya
proses non infeksi seperti misalnya kelainan darah yang biasanya ditandai dengan
dengan pu/at, panas, atau perdarahan.-
*emeriksaaan kejang sendiri lebih diarahkan untuk membedakan apakah
kejang disebabkan oleh proses ekstra atau intrakranial. ika kita mendapatkan
pasien dalam keadaan kejang, perlu diamati teliti apakah kejang bersifat klonik,
tonik, umum, atau fokal. +mati pula kesadaran pasien pada saat dan setelah
8/20/2019 Kejang Demam Word
14/28
kejang. *erlu diperiksa keadaan pupilG adanya tanda"tanda lateralisasiG rangsangan
meningeal (kaku kuduk, Kernig sign, Brudinski , )G adanya paresis, paralisaG
adanya spastisitasG pemeriksaan reflek patologis dan fisiologis.-
.3. Peme#i!sn Pennng
*emeriksaan penunjang terdiri dari'
a. pemeriksaan laboratorium
*emeriksaan rutin tidak dianjurkan, ke/uali untuk menge4aluasi sumber
infeksiI men/ari penyebab (darah tepi, elektrolit, dan gula darah).#
b. pemeriksaan radiologi
&oto J"ray kepala dan neuropen/itraan C9 s/an atau ;? tidak rutin dan
hanya dikerjakan atas indikasi seperti'
. Kelainan neurologik fokal yang menetap (hemiparesis)
#. *aresis ner4us
3. *apiledema
/. pemeriksaan /airan serebrospinal (C)
9indakan pungsi lumbal untuk pemeriksaan C dilakukan untuk
menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan meningitis. *ada bayi ke/il, klinis
meningitis tidak jelas, maka tindakan pungsi lumbal dikerjakan dengan ketentuan
sebagai berikut'
" bayi # bulan ' diharuskan
" bayi antara #"- bulan ' dianjurkan
" bayi - bulan ' tidak rutin, ke/uali bila ada tanda"tanda meningitis
*emeriksaan lumbal pungsi dilakukan pada anak dengan kejang demam pertama
kali dengan umur diba%ah - bulan karena tidak tampaknya tanda meningeal pada
umur diba%ah - bulan, sehingga sulit mendeteksi adanya meningitis maupun
infeksi intrakranial lain tanpa dilakukannya lumbal pungsi. :amun, jika yakin
bukan meningitis se/ara klinis tidak perlu lumbal pungsi.!
d. pemeriksaan elektroensefalografi (00A)
*emeriksaan 00A tidak dapat memprediksi berulangnya kejang atau
memperkirakan kemungkinan kejadian epilepsi pada pasien kejang demam, oleh
sebab itu tidak direkomendasikan, ke/uali pada kejang demam yang tidak khas
8/20/2019 Kejang Demam Word
15/28
(misalnya pada kejang demam komplikata pada anak usia - tahun atau kejang
demam fokal).!
*emeriksaan 00A yang dibuat 8" hari setelah panas tidak menunjukkan
kelainan. Dan hanya sebanyak 5$ dari anak normal memiliki gambaran 00A
yang abnormal. 00A abnormal juga tidak dapat digunakan untuk menduga
kemungkinan terjadinya epilepsi di kemudian hari.,!
. Dignosis Bnding
nfeksi susunan saraf pusat dapat disingkirkan dengan pemeriksaan klinis
dan /airan /erebrospinal. Kejang demam yang berlangsung lama kadang"kadang
diikuti hemiperesis sehingga sukar dibedakan dengan kejang karena proses
intrakranial. inkop juga dapat dipro4okasi oleh demam, dan sukar dibedakan
dengan kejang demam. ;eningitis, ensefalitis, anak dengan demam tinggi dapat
mengalami delirium, menggigil, pu/at dan sianosis sehingga menyerupai kejang
demam.
14. Pen"l!sn
*enatalaksanaan kejang demam meliputi 3 hal yang perlu dikerjakan yaitu
pengobatan fase akut, men/ari dan mengobati penyebab, pengobatan profilaksis.
14.1 Pengo("n fse !"
*enanganan Kejang
ering kali kejang berhenti sendiri. *ada %aktu pasien sedang kejang
semua pakaian yang ketat dibuka, dan pasien dimiringkan apabila muntah untuk
men/egah aspirasi. alan nafas harus bebas agar oksigenasi terjamin. *enghisapan
lendir dilakukan se/ara teratur, diberikan oksigen, kalau perlu intubasi. +%asi
keadaan 4ital seperti kesadaran, suhu, tekanan darah, pernafasan dan fungsi
jantung.
Biasanya kejang demam berlangsung singkat dan pada saat datang ke
tempat pelayanan kesehatan, kejang sudah berhenti. +pabila datang dalam
keadaan kejang obat yang paling /epat untuk menghentikan kejang adalah
diaepam yang diberikan se/ara intra4ena dengan dosis ,3",5 mgIkgBBIkali
8/20/2019 Kejang Demam Word
16/28
se/ara perlahan dengan ke/epatan "# mgImenit atau dalam %aktu # menit dengan
dosis maksimal # mg.
bat yang praktis dan dapat diberikan kepada orang tua atau di rumah
adalah diaepam rektal dengan dosis ,5 " ,75 mgIkgBBIkali atau diaepam
rektal 5 mg untuk anak berat badan di ba%ah kg dan mg untuk anak dengan
berat badan diatas kg. +tau diaepam re/tal dengan dosis 5 mg untuk anak di
ba%ah 3 tahun atau dosis 7,5 mg untuk anak usia di atas 3 tahun.
Kejang yang tetap belum berhenti dengan diaepam rektal dapat diulang
lagi dengan /ara dan dosis yang sama dengan inter4al %aktu 5 menit. Bila # kali
dengan diaepam rektal masih kejang, dianjurkan orang tua untuk segera ke
rumah sakit. Dan disini dapat dimulai pemberian diaepam intra4ena dengan dosis
,3 E ,5 mgIkgBBIkali. Bila kejang tetap belum berhenti diberikan fenithoin
se/ara i4 dengan loading dose "# mgIkgbbIkali dengan ke/epatan
mgIkgbbImenit atau kurang dari 5 mgImenit. Bila kejang berhenti, selanjutnya
diberikan dosis rumatan !"8 mgIkgbbIhari (# jam setelah pemberian loading
dose). Bila kejang belum berhenti, maka pasien harus dira%at di ruang intensif
Bila kejang telah berhenti, pemberian obat selanjutnya tergantung dari jenis
kejang demamnya dan faktor resikonya apakah kejang demam sederhana atau
kejang demam kompleks.-
*emakaian antikon4ulsan diaepam oral dosis ,3 mgIkgbb setiap 8 jam
pada saat demam menurunkan resiko berulangnya kejang (I3 s.d #I3 kasus).
Begitu pula dengan diaepam rektal dosis ,5 mgIkgbb setiap 8 jam pada suhu
38,5 C. Dosis tersebut /ukup tinggi dan menyebabkan ataksia, iritabel, dan
sedasi yang /ukup berat pada #5"36$ kasus. &enobarbital, karbamaepin, dan
fenitoin pada saat demam tidak berguna untuk men/egah kejang demam.-
8/20/2019 Kejang Demam Word
17/28
Dig#m 1. Algo#i"me Penngnn Keng Demm
8/20/2019 Kejang Demam Word
18/28
;enurunkan Demam
*ada dasarnya demam tidak mengakibatkan kerusakan otak jika suhu berada di ba%ah !,7C. >ntungnya, otak tetap menjaga keseimbangan suhu
didalamnya dari demam yang tidak teratasi sampai batas suhu !,C. ;eskipun
setiap anak mempunyai kemungkinan untuk demam, namun hanya !$ yang
berkembang menjadi kejang demam.
>ntuk anak dengan kejang demam, demam dengan delirium ataupun
peningkatan suhu diatas !,C, terindikasi untuk dilakukan kompres dengan air
biasa (lue%arm L hangat kuku), dan tidak dengan alkohol., ataupun air es.
+ntipiretik pada saat kejang dianjurkan %alaupun tidak ditemukan bukti
bah%a penggunaan antipiretik mengurangi resiko terjadinya kejang demam.
bat"obat penurun panas yang dapat digunakan adalah '
• +setaminophen I parasetamol
+setaminofen diindikasikan untuk anak yang berumur diatas # bulan, jika
suhu tubuh diatas 36C atau jika anak terlihat tidak nyaman. :amun beberapa
referensi menyatakan bah%a seringkali suhu saat panas tidak diketahui se/ara
pasti, sehingga penggunaan obat antipiretik bisa digunakan dengan melihat
kondisi anak (merasakan suhu anak dengan perabaan). Dosis yang digunakan
adalah "5 mgIkgbbIkali.,# Dapat diberikan tiap !"- jam dan akan
menurunkan suhu "#C dalam %aktu # jam.8 *emberian asetaminofen
sebaiknya dilakukan 3 menit sebelum dikompres, karena apabila kompres
dilakukan sebelum mun/ulnya efek dari asetaminofen, akan berdampak terhadap
peningkatan suhu tubuh yang lebih tinggi lagi dan anak akan menggigil.#
• buprofen irup
buprofen sama halnya dengan asetaminofen, memiliki kesamaan dalam
keaamanan dan kemampuannya mengatasi demam. buprofen dapat diberikan
dengan dosis mgIkgbbIkali, diberikan tiap -"8 jam sekali.#
• ;etampiron (:o4algin, Jylomidon)
Keamanan obat golongan ini masih diragukan. ebaiknya obat golongan
ini hanya diberikan bila dibutuhkan analgesik"antipiretik suntikan atau bila pasien
8/20/2019 Kejang Demam Word
19/28
tidak tahan dengan antipiretik yang lebih aman. :o4algin terdapat dalam sediaan
berupa tablet (5 mgItab), sirup (#5 mgI5 ml), dan injeksi (5 mgIml). *ada
de%asa dosis diberikan ,3" gram sehari, sementara untuk dosis anak belum ada
referensi yang menyatakan mengenai dosis yang diperkenankan. 0fek samping
obat ini adalah dapat terjadi agranulositosis, anemia aplastik dan
trombositopenia.3
ementara obat jenis lain seperti aspirin pernah menjadi antipiretik yang
populer di masyarakat, tetapi penggunaannya sebagai antipiretik untuk pediatri
saat ini dilarang, karena dapat mengakibatkan ?eyeMs syndrome.-
14.2 0en5#i dn mengo("i pen+e((
*emeriksaan rutin seperti elektrolit serum, glukosa, kalsium, dapat
dilakukan untuk menyingkirkan adanya gangguan elektrolit dan metabolisme.
+ngka leukosit diatas #.Iul atau S&ift to t&e left yang eNtreme menandakan
adanya bakteremia. odium serum terkadang menunjukkan angka di ba%ah
normal, tetapi tidak /ukup rendah hingga membutuhkan terapi ataupun dapat
menyebabkan kejang. *emeriksaan /airan serebrospinal dilakukan untuk
menyingkirkan kemungkinan meningitis, terutama pada pasien kejang demam
yang pertama. 1alaupun demikian kebanyakan dokter melakukan pungsi lumbal
hanya pada kasus yang di/urigai mengalami meningitis atau bila kejang demam
berlangsung lama. *ada bayi ke/il sering manifestasi meningitis tidak jelas,
sehingga pungsi lumbal harus dilakukan pada bayi berumur kurang dari - bulan,
dan dianjurkan pada pasien yang berumur kurang dari - bulan. >ntuk usia diatas -
bulan, lumbal pungsi tidak dianjurkan lagi ke/uali bila ditemukan gejala klinis
meningitis, infeksi intrakranial yang lain atau status kon4ulsi4us. *emeriksaan
laboratorium lain perlu dilakukan untuk men/ari penyebab.,-,#
14.3 Pengo("n p#ofil!sis
*en/egahan berulangnya kejang demam perlu dilakukan karena
menakutkan dan bila sering berulang menyebabkan kerusakan otak yang menetap.
+da # /ara profilaksis yaitu '
. *rofilaksis intermittent pada %aktu demam
8/20/2019 Kejang Demam Word
20/28
#. *rofilaksis terus menerus dengan antikon4ulsan tiap hari
'" *rofilaksis intermittent
*engobatan profilaksis intermittent disertai edukasi pada orangtua
penderita sangat bermanfaat untuk men/egah kejang demam berulang.
+nti kon4ulsan hanya diberikan pada %aktu pasien demam dengan
ketentuan orang tua pasien atau pengasuh mengetahui dengan /epat
adanya demam pada pasien. bat yang diberikan harus /epat diabsorbsi
dan harus /epat masuk ke otak. 2al yang demikian sebenarnya sukar
dipenuhi. *eneliti"peneliti sekarang tidak mendapat hasil dengan
fenobarbital intermittent . Diaepam intermittent memberikan hasil lebih
baik karena penyerapannya lebih /epat. Dapat digunakan diaepam
intrarektal tiap 8 jam sebanyak 5 mg untuk pasien dengan berat badan
kurang dari Kg dan mg untuk pasien dengan berat badan lebih dari
Kg, setiap pasien menunjukkan suhu 38,5o C atau lebih. Diaepam
dapat juga diberikan se/ara oral dengan dosis ,5 mgIKgBBIhari dibagi
dalam 3 dosis pada %aktu pasien demam.
#) *rofilaksis terus menerus (jangka panjang) dengan antikon4ulsan tiap
hari
*engobatan jangka panjang tidak dianjurkan pada kejang demam
sederhana, tetapi diberikan pada kejang demam yang dengan pengobatan
profilaksis intermittent masih sering terjadi kejang berulang. bat"obat
yang dapat digunakan untuk profilaksis jangka panjang adalah '
a. &enobarbital.
&enobarbital merupakan senya%a organik pertama yang digunakan
dalam pengobatan antikon4ulsi. Kerjanya membatasi penjalaran
akti4itas bangkitan dan menaikkan ambang rangsang. &enobarbital
masih merupakan obat antikon4ulsi pilihan karena /ukup efektif dan
murah. Dosis efektifnya relatif rendah dan kadar stabil ter/apai dalam
!"# hari. *emberian fenobarbital !"8 mgIKgBBIhari dengan kadar
darah sebesar - ugIml dalam darah menunjukkan hasil yang
8/20/2019 Kejang Demam Word
21/28
bermakna untuk men/egah berulangnya kejang demam. :amun
beberapa sumber mengatakan bah%a fenobarbital tidak lagi dianjurkan
sebagai pengobatan jangka panjang karena efek sampingnya yang
tidak menyenangkan (perubahan %atak berupa iritabel, hiperaktif,
pemarah dan agresif). 0fek samping tersebut ditemukan pada 3"5$
pasien. 0fek samping dapat diturunkan dengan menurunkan dosis
fenobarbital.,#
b. +sam alproat
bat lain yang dapat digunakan untuk profilaksis kejang demam
adalah asam 4alproat. Kadar stabil ter/apai dalam !"7 hari. Dosis yang
digunakan adalah 5"! mgIkgbbIhari diberikan selama tahun.
alproat telah terbukti keefektifannya terhadap epilepsi umum, tetapi
bukan merupakan obat terpilih karena efek toksisitasnya terhadap hati.
Aangguan pada hati berupa peninggian akti4itas enim"enim hati, dan
sesekali terjadi nekrosis hati yang sering berakibat fatal. Kira"kira -
kasus kematian telah dilaporkan akibat penggunaan obat ini.
Kerugiannya adalah bah%asanya obat ini lebih mahal dan lebih sulit
didapat bila dibandingkan dengan fenobarbital. , #
&enitoin dan karbamaepin tidak dianjurkan karena tidak mempunyai
efek men/egah terjadinya kejang demam berulang.! *rofilaksis terus
menerus berguna untuk men/egah berulangnya kejang demam berat
yang dapat menyebabkan kerusakan otak tetapi tidak dapat men/egah
terjadinya epilepsi di kemudian hari.,#
Consensus Statement di +merika erikat mengemukakan kriteria yang
dapat dipakai untuk pemberian pengobatan profilaksis terus"menerus pada saat ini
adalah '
. ebelum kejang demam yang pertama sudah ada kelainan neurologis atau
kelainan perkembangan neurologi (Cerebral Palsy, retardasi mental,
mikrosefali).
#. +da ri%ayat tanpa demam pada orang tua saudara kandung.
8/20/2019 Kejang Demam Word
22/28
3. Kejang demam lebih lama dari 5 menit, fokal atau diikuti oleh kelainan
neurologis sementara atau menetap.
!. Dapat dipertimbangkan pemberian profilaksis.
• Kejang berulang dua kali atau lebih dalam #! jam
• Kejang demam terjadi pada bayi kurang # bulan
• Kejang demam O ! kali per tahun
ebagian besar peneliti setuju bah%a kejang 5 menit merupakan
indikasi pengobatan rumat. Kelainan neurologis tidak nyata misalnya
keterlambatan perkembangan ringan bukan merupakan indikasi. Kejang fokal atau
fokal menjadi umum menunjukkan bah%a anak mempunyai fokus organi/.-, #
+ntikon4ulsan profilaksis terus menerus diberikan selama "# tahun
setelah kejang terakhir, kemudian dihentikan se/ara bertahap selama "# bulan.
elain ketiga hal tersebut diatas, dalam penatalaksaan kejang demam juga
diperlukan penanganan suportif, edukasi pada orang tua pasien, dan penggunaan
4aksinasi pada pasien kejang demam.
*enanganan upportif lainnya
;eliputi bebaskan jalan nafas, pemberian oksigen, menjaga keseimbangan
air dan elektrolit, pertahankan keseimbangan tekanan darah.#
0dukasi pada rang 9ua
Kejang selalu merupakan peristi%a yang menakutkan bagi orang tua.
*ada saat kejang sebagian besar orang tua beranggapan bah%a anaknya telah
meninggal. Ke/emasan ini harus dikurangi dengan /ara'
.
;eyakinkan bah%a kejang demam umumnya FbenignF#. ;emberikan /ara penanganan kejang3. ;emberikan informasi kemungkinan kejang kembali!. 9erapi memang efektif men/egah rekurensi tetapi memiliki efek samping5. 9idak ada bukti bah%a terapi akan mengurangi kejadian epilepsy.#
Beberapa hal yang harus dikerjakan orang tua di rumah bila anak kembali
kejang'. 9etap tenang dan tidak panik #. Kendorkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher
8/20/2019 Kejang Demam Word
23/28
3. Bila tidak sadar, posisikan anak telentang dengan kepala miring. Bersihkan
muntahan atau lendir di mulut atau hidung. 1alaupun kemungkinan lidah
tergigit jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut!. >kur suhu, obser4asi dan /atat lama dan bentuk kejang5. 9etap bersama pasien selama kejang-. Berikan diaepam rektal selama kejang dan jangan diberikan jika kejang
telah berhenti7. Ba%a ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau
8/20/2019 Kejang Demam Word
24/28
+da pula penelitian yang mendapatkan hasil akhir yakni kejang demam
dapat berakibat buruk, misalnya penelitian yang dilakukan oleh +i/ardi dan
Che4rie. ;ereka meneliti !# anak dengan kejang demam, sebanyak 3 anak
mendapatkan Ilebih sekuele, yaitu ! menderita epilepsi, 5! retardasi mental,
37 anak menderita kelainan neurologis lain (misal hemiplegia).#
12. P#ognosis
ampai saat ini belum tuntas masalah apakah kejang demam sendiri dapat
merusak otak atau tidak. Didapat kesan bah%a kejang demam yang singkat
umumnya benigna dan kejang demam yang lama mungkin dapat mengakibatkankerusakan pada otak. ;ortalitas pada kejang demam sangat rendah yakni sebesar
,-!",7!$.
+pabila tidak diterapi dengan baik, kejang demam dapat berkembang
menjadi'
a. Kejang demam berulang
Kejang demam akan terjadi kembali pada sebagian kasus. &aktor resiko
terjadinya kejang demam berulang adalah'
" ri%ayat kejang demam dalam keluarga
" usia kurang dari 5 bulan
" temperatur yang rendah saat kejang
" /epatnya kejang saat demam
Bila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan berulang 8$ sedangkan bila tidak
terdapat faktor tersebut hanya $ " 5$ kemungkinan berulang. Kemungkinan
berulang adalah pada tahun pertama.
b. 0pilepsi
&aktor resiko lain adalah terjadinya epilepsi di kemudian hari. &aktor
resiko menjadi epilepsi adalah'
" kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas sebelum kejang
demam pertama
" kejang demam kompleks
" ri%ayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung
;asing"masing faktor resiko meningkatkan kemungkinan kejadian
epilepsy sampai !"-$. Kombinasi dari faktor resiko tersebut meningkatkan
8/20/2019 Kejang Demam Word
25/28
kemungkinan epilepsi "!6$. Kemungkinan menjadi epilepsi tidak dapat
di/egah dengan pemberian obat rumat pada kejang demam.
/. Kejadian ke/a/atan sebagai komplikasi kejang demam tidak pernah
dilaporkan. ##
8/20/2019 Kejang Demam Word
26/28
BAB 3. KESI0PULAN
8/20/2019 Kejang Demam Word
27/28
DAFTA$ PUSTAKA
. 9alsim. . oetomenggolo, ofyan smail. 666. *uu A(ar Neurologi Ana .
D+. akarta.
#. *usponegoro, 2ardiono. #5. Standar Pelayanan +edis Kese&atan Ana Edisi , .
D+. akarta.
3. 2ir, DA. &ebrile eiures. *ed in ?e4 667G 8'5"6
!. ++*, Provisional Committee on uality ,mprovement . Pediatrics '../ G .010/."
02
5. 1aldo. 0., :eelson, ;D. #. ,lmu Kese&atan Ana !Neelson Te#tboo 3f
Pediatri". 0disi 5. akarta. 0AC.
-. Febrile Seizures. Cited ;ei #3.
http'II%%%.emedi/ine./omIemergItopi/37-.htm.
7. ;asnsjoer, dkk. 666. Kapita Seleta Kedoteran. ;edia +es/ulapius &akultas
Kedokteran >ni4ersitas ndonesia. akarta.
8. ni4ersitas Aadjahmada Hogyakarta.
#. +nonim. #5. Ke(ang )emam. >ni4ersitas ;uhammadiyah urakarta. urakarta
3. ?udolf. ;. ##. 5udolf;s Pediatrics 8't& Edition6 >+. 9he ;/Ara%"2ill
Companies, n/
!. Carol . Camfield. #-. Febrile Seizure.
5. http'II%%%.prodigy.nhs.ukI*rodigyKno%ledgeI*atientnformationIContentIpilsI*
8/20/2019 Kejang Demam Word
28/28
7. 9onia ones. #7. C&ild&ood Febrile Seizures1 3vervie% and ,mplications. nt.
. ;ed. /i. #7, !
8. Komite ;edik ?>* D?. ardjito. Standar Pelayanan +edis 5S4P6)56
Sard(ito. 666. ;edika &akultas Kedokteran >ni4ersitas Aadjahmada Hogjakarta.
6.