120
JOURNAL OF POLITICS AND DEMOCRACY STUDIES
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL:
IGNASIUS JONAN
Hermina S. dan Jerry Indrawan
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “Veteran” Jakarta
[email protected] dan [email protected]
Abstract
This paper is to analyze transformational leadership organized by Ignatius Jonan.
This study found facts Ignatius Jonan is a leader with transformational leadership.
Ignatius Jonan has succeeded in bringing change for the better eg, the face of KAI's
better service, finally success the transformation process into believe in the
Working Cabinet.
Keywords: Leader, Transformational Leadership, Ignatius Jonan
Abstrak
Tulisan ini menganalisis kepemimpinan transformasional yang ditunjukkan oleh
Ignasius Jonan. Penelitian ini menemukan berbagai fakta bahwa Ignasius Jonan
merupakan sosok pemimpin dengan kepemimpinan transformasional. Ignasius
Jonan telah berhasil membawa perubahan menjadi lebih baik misal, wajah
pelayanan KAI menjadi lebih baik, akhirnya keberhasilan proses transformasi
tersebut membuatnya dipercaya menjadi Menteri dalam Kabinet Kerja.
Kata Kunci: Pemimpin, Kepemimpinan Transformasional, Ignasius Jonan
121
JOURNAL OF POLITICS AND DEMOCRACY STUDIES
I. PENDAHULUAN
Ignasius Jonan tak popular di masyarakat kecuali ketika ia telah berhasil
merubah wajah pelayanan Kereta Api Indonesia (KAI) menjadi lebih baik. Melalui
kebijakannya maka mayoritas masyarakat kecil pengguna Kereta Api akan mengingat
namanya yang telah merubah wajah pelayanan KAI berubah menjadi lebih baik. Jonan
adalah seorang mantan Direktur Utama (Dirut) PT KAI tahun 2009-2014. Jonan
sempat menjadi Menteri Perhubungan dalam kabinet Kerja, lalu diberhentikan dari
jabatannya sebagai Menteri Perhubungan pada Rabu, 27 Juli 2016 tetapi kemudian ia
ditunjuk memimpin Kementerian Enegi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Mendiskusikan mengenai kepemimpinan transformasional tentu kita tidak bisa
mengabaikan Ignasius Jonan, berbagai tantangan, hambatan dan perubahan telah
dilakukannya, untuk itu pembahasan ini akan menjelaskan mengenai Siapa Ignasius
Jonan yang dianggap masyarakat memiliki kepemimpinan bersifat transformasional?
Selain mendiskusikan Ignasius Jonan, tentu saja penelitian ini juga membahas Apa
yang telah dihasilkan Ignasius Jonan sebagai pemimpin yang dianggap
transformasional tersebut?
Dalam membahas fokus penelitian dan permasalahan di atas, tulisan ini
menggunakan perangkat analisis yang dilengkapi dengan konsep-konsep seperti teori
kepemimpinan dan dilanjutkan dengan konsep kepemimpinan transformatif. Dua
perangkat analisis ini diharapkan bisa memberikan hasil penelitian untuk menjelaskan
model kepemimpinan transformasional dalam gaya kepemimpinan Ignasius Jonan
tersebut. Disamping itu, penulisan penelitian ini dirancang menggunakan pendekatan
kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka.
II. Perangkat Analisis
Zainuddin dan Mustaqim dalam Alwi Wahyudi menjelaskan bahwa
kepemimpinan dalam bahasa Inggris disebut dengan leadership, yang berarti
122
JOURNAL OF POLITICS AND DEMOCRACY STUDIES
kemampuan memengaruhi atau mengajak orang lain untuk bersama-sama mencapai
tujuan tertentu. Istilah kepemimpinan dalam bahasa Arab antara lain disebut sebagai
imamah, berasal dari kata amma, ya’ummu yang mengandung arti menuju, meneladani.
Dari kata ini muncul istilah imam, yang berarti orang yang memimpin, karena
perilakunya bisa diteladani orang lain dan memiliki visi yang jelas, (Alwi Wahyudi,
2014: 96). Setelah kita mengenal kepemimpinan dari segi bahasa, selanjutnya akan
dibahas kepemimpinan menurut para ahli, misalnya, Wirawan mendefinisikan
kepemimpinan sebagai proses pemimpin menciptakan visi dan melakukan interaksi
saling memengaruhi dengan para pengikutnya untuk merealisasikan visi, (Wirawan,
2013: 7).
Sedangkan, menurut Damin, kepemimpinan adalah setiap perbuatan yang
dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengkoordinasikan dan memberi arah
kepada individu atau kelompok yang tergabung di dalam wadah tertentu untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, (Sudarman Darmin, 2010: 6). Hal
yang sama juga ditegaskan oleh Robbins bahwa, kepemimpinan adalah kemampuan
untuk memengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran, (Alwi Wahyudi, 2014: 97).
Sedangkan, menurut Ordway Tead, bahwa kepemimpinan sebagai perpaudan perangai
yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan
tugasnya, (Inu Kencana Syafie, 2002: 2). Dari berbagai uraian tersebut tampak bahwa
seorang pemimpin dalam kepemimpinannya tak hanya tentang perilakunya yang bisa
diteladani tetapi pemimpin perlu memunyai visi, wawasan, serta kemampuan
mewujudkan visinya itu ke dalam kenyataan. Bahkan, seni memerintah itu terletak
pada kemampuan untuk mengantisipasi kecenderungan masa depan, serta
mempersiapkan langkah-langkah untuk menghadapinya, sehingga pencapaian tujuan
dari visinya dapat diwujudkan, (parafrasa, Alwi Wahyudi, 2014: 98).
Dalam kepemimpinannya, seorang pemimpin pada dasarnya telah memiliki
sejumlah sifat, kebiasaan, watak dan pribadi yang memunyai keunikan tersendiri.
123
JOURNAL OF POLITICS AND DEMOCRACY STUDIES
Keadaan inilah yang menimbulkan berbagai gaya kepemimpinan, dalam penelitian ini
sesuai fokus penelitian akan dijelaskan mengenai kepemimpinan transformasional.
Istilah transformasional menurut Alwi Wahyudi berasal dari kata to transform,
yang berarti mentransformasikan atau mengubah sesuatu hal menjadi berbeda dengan
sebelumnya. Kepemimpinan transformatif, menurut Anderson, ialah visi perencanaan,
komunikasi dan tindakan kreatif yang berdampak positif pada sekelompok orang dalam
sebuah susunan nilai dan keyakinan yang jelas, untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dengan jelas dan dapat diukur (Alwi Wahyudi, 2014: 105).
Sedangkan Alwi Wahyudi lebih komprehensif menjelaskan bahwa tipe
kepemimpinan transformasional adalah dipandang sebagai sebuah proses
memengaruhi ke arah mobilisasi kekuasaan untuk mengubah sistem sosial dan
memperbaiki lembaga-lembaga yang didukung para pengikutnya yang telah merasa
memiliki kepercayaan, kesetiaan dan hormat kepada pemimpin tersebut. Pemimpin
tersebut mentransformasi dan memotivasi para pengikutnya, dengan cara: pertama,
membuat mereka lebih sadar mengenai pentingnya hasil-hasil suatu pekerjaan; kedua,
mendorong mereka untuk lebih mementingkan (kepentingan umum) daripada
kepentingan diri sendiri; dan ketiga, mengeefektifkan mereka pada kebutuhan yang
lebih tinggi, (Alwi Wahyudi, 2014: 105).
Lebih lanjut, mari kita pahami ciri-ciri dari seseorang dapat dikatakan memiliki
kepemimpinan transformasi dalam pengelolaan kekuasaan, antara lain: pertama,
pemimpin transformasi menyatakan dengan jelas visi masa depan yang dapat dan
dipenuhi oleh organisasi. Kedua, pemimpin transformasi tidak sekadar menyatakan
visi, tetapi juga menawarkan jalan keluar untuk mencapainya. Ketiga, pemimpin
transformasi melakukan pembingkaian, mendefinisikan tujuan sedemikian rupa
sehingga memberi makna dan maksud lebih pada tujuan dan tindakan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan, (Alwi Wahyudi 2014: 106).
Alwi Wahyudi juga menambahkan bahwa perilaku lain yang ditunjukkan para
pemimpin transformasi adalah self confidence (percaya diri) yang tinggi, gaya
komunikasi yang memukau, kepribadian yang mempesona serta menguasai teknik
124
JOURNAL OF POLITICS AND DEMOCRACY STUDIES
manajemen kesan yang sempurna. Seseorang yang dipercaya menjadi pemimpin pada
dasarnya bukan semata-mata untuk menikmati segala fasilitas negara yang tersedia
sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai pemimpin, tetapi lebih dari itu,
pemimpin memunyai kewajiban untuk mencapai tujuan dan cita negara. Dengan kata
lain, pemimpin yang memiliki akseptabilitas ketokohan komprehensif, yang mampu
membangun kekuatan bagi upaya konsolidasi sosial politik menuju stabilitas harmoni
yang riil, serta peradaban yang santun dan berbudaya, (Alwi Wahyudi, 2014: 106).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Mengenal Ignasius Jonan
Ignasius Jonan, merupakan pria kelahiran Singapura 55 tahun lalu, ia telah
menorehkan wajah baru di dunia transportasi Indonesia. Selama hampir enam tahun
menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia, Jonan pernah
membuat sejumlah gebrakan demi memuaskan para pelanggan setia kereta api.
Tepatnya, sejak menjabat pada Februari 2009, banyak perubahan yang dilakukan
Jonan. Mulai dari membersihkan pedagang kaki lima dari kereta ekonomi, memasang
pendingin ruangan (AC) di kereta ekonomi, menghilangkan kebiasaan penumpang
yang naik di atap kereta api, penerapan tiket elektronik di commuterline serta
kebersihan stasiun dan kereta api, (https://news.okezone.com/read/
2014/10/26/337/1057145/gebrakan-di-kai-jadikan-ignatius-jonan-menteri-
perhubungan).
Jonan memang telah mengubah wajah KAI menjadi transportasi umum yang
lebih berkelas. Tak ada lagi orang-orang yang duduk di atas gerbong kereta,
selanjutnya seperti dijelaskan di atas bahwa ia juga memberikan gebrakan baru dengan
diberlakukan sistem e-tiket pada angkutan umum tersebut. KAI pun disinyalir telah
menjadi angkutan transportasi yang kian dipercaya oleh masyarakat
125
JOURNAL OF POLITICS AND DEMOCRACY STUDIES
(https://www.cnnindonesia.com/politik/20141026164914-32-8105/ignasius-jonan-
pengubah-wajah -kereta-api/).
Awal karir Ignasius Jonan menjabat sebagai Direktur Utama PT KAI, sesuai
dengan penugasan pemerintah melalui Kementerian BUMN yang dipimpin oleh
Menteri BUMN Sofyan Djalil, menggantikan Ronny Wahyudi yang menjabat sejak
September 2005. Di bawah kepemimpinannya, PT KAI yang awalnya rugi kini
sanggup mereguk untung. Pada 2008 silam, PT KAI masih rugi Rp 80 miliar, kini
perseroan tersebut berhasil meraup untung hingga ratusan miliar sejalan perubahan
strategi dan budaya SDM. Terkesima pada kesuksesan Jonan, Menteri BUMN Dahlan
Iskan mempercayai Lulusan Universitas Airlangga itu kembali sebagai Direktur
Utama, pada tahun 2013.
Suami dari Ratnawati Jonan ini juga meraih penghargaan The Best CEO
BUMN, tahun 2014. Penghargaan ini merupakan bagian dari Bisnis Indonesia Award
dengan kualifikasi yakni peranan BUMN dalam menerapkan good clear government,
ketidakterkaitan dengan masalah hukum, serta popularitas dari BUMN. Selain itu, pria
yang pernah menjabat sebagai Managing Director Citibank ini juga dinobatkan
sebagai People of The Year tahun 2013, versi Koran Sindo. Penghargaan lainnya yang
diperoleh yakni, Marketeers of The Year tahun 2013, penghargaan yang diberikan oleh
MarkPlus Inc, yang dinilai langsung oleh Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Terakhir, ia
memperoleh Best of the Best CEO BUMN - 2013, penghargaan ini diberikan oleh
majalah BUMN dengan track yang terdiri dari tujuh kategori untuk pemimpin BUMN
yakni strategi korporasi, transformasi BUMN, pengelolaan biaya, aplikasi teknologi,
bisnis global, pemimpin inspiratif, dan best of the best. Jonan juga meraih penghargaan
untuk kategori transformasi BUMN,
(https://news.okezone.com/read/2014/10/26/337/1057145/gebrakan-di-kai-jadikan-
ignatius-jonan-menteri-perhubungan).
126
JOURNAL OF POLITICS AND DEMOCRACY STUDIES
b. Kiprah Ignasius Jonan sebagai Menteri
Cara kerja Jonan seperti telah diuraikan di atas, menunjukkan bahwa telah
terjadi proses transformasi dari kepemimpinan Jonan, dalam kasus ini, ia telah
mengubah wajah perkeretapiaan di Indonesia menjadi lebih baik, dan Jonan memang
layak disebut pemimpin transformasional.
Ketika Jonan dipercaya untuk memegang jabatan sebagai Dirut PT KAI, ia
berupaya memahami terlebih dahulu mengenai lingkup dari suatu organisasi
perusahaan PT KAI tersebut. Dari upaya memahami lingkup organisasi tersebut, maka
ia menemukan akar permasalahannya, untuk menguraikan akar permasalahan itu ia
menentukan arah visi dari organisasi itu. Seperti dikutip dari wawancara Ignasius Jonan
dengan Kompas TV, sebagai berikut:
“Kereta api itu waktu pertama kali saya lihat yang harus dibenahi adalah kultur
kerja. Tahun pertama itu saya perbaiki kultur bekerja. Kultur bekerja di sini artinya
customer oriented, sedangkan dulu teman-teman di sini berpikir bahwa yang
memberi makan bukan pelanggan tapi pemerintah. Jadi mereka lebih takut dengan
ke menteri atau ke saya (dirut PT KAI), ke dirjen perkeretaapian. Sama pelanggan
enggak takut. Ini salah. Kita harus melayani yang memberi makan kita, yaitu
pelanggan...” (https://ekonomi.kompas.com/read/2014/10/27/
140000626/Ini.Wawancara.Buka-bukaan.dengan.Ignasius.Jonan)
Jika melihat upaya yang dilakukan oleh Jonan bahwa ia berupaya untuk
melakukan sebuah proses yang padanya sebagai pimpinan dan juga diperuntukkan
untuk pengikutnya untuk saling menaikkan persepsi organisasi atau institusi mereka ke
arah tingkat moralitas dan motivasi yang benar dan lebih baik. Tentu saja, jika merujuk
kepada Anderson, bahwa kepemimpinan transformatif adalah visi perencanaan,
komunikasi dan tindakan kreatif yang berdampak positif pada sekelompok orang dalam
sebuah susunan nilai dan keyakinan yang jelas, untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dengan jelas dan dapat diukur, (Alwi Wahyudi, 2014: 105). Perubahan
persepsi ini adalah awal dasar yang kuat dan meyakinkan yang dilakukan Jonan, yang
127
JOURNAL OF POLITICS AND DEMOCRACY STUDIES
telah berhasil mentransformasikan atau mengubah sesuatu hal menjadi berbeda dengan
sebelumnya.
Keberhasilan Jonan diperkeretaapian, berdasarkan rekam jejak kinerja Jonan di
PT. KAI itulah membuat Presiden Jokowi kepincut untuk menawarkannya posisi
menteri perhubungan, seperti disampaikan Jokowi ketika memperkenalkan Ignasius
Jonan sebagai Menteri Perhubungan, yakni bahwa “kita tahu semuanya, dia Dirut PT
KAI, manajer pro yang berpengalaman dalam pengelolaan sektor transportasi publik,”
(https://news.okezone.com/read/2014/10/26/337/1057145/gebrakan-di-kai-jadikan-
ignatius-jonan-menteri-perhubungan).
Ketika menerima jabatan politik tersebut maka perjalanan politik Jonan
dimulai, ia adalah pendatang baru di ranah politik Indonesia. Menyusuri track
record selama ia menjabat di Kementerian Perhubungan, atau sepak terjangnya
sebagai newbie di gelanggang pemerintahan pusat tidaklah mudah, sebab ia tidak
nampak ke permukaan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kegiatan, seperti koordinasi
internal di dalam Kementerian Perhubungan terkait pembangunan Sub-Sektor
Perhubungan Darat, misalnya, pembangunan rambu dan marka jalan pada jalan-jalan
nasional. Sektor Perhubungan Laut, seperti pemberian bantuan 10 kapal pengangkut
penumpang antar pulau di Maluku. Kemudian, Sektor Perhubungan Udara, seperti
perpanjangan landasan pacu atau runway di wilayah timur Indonesia agar bisa
didaratkan oleh pesawat-pesawat besar, (https://seword.com/politik/ ignasius-jonan-
seorang-lain-pembawa-perubahan/).
Tetapi, berdasarkan catatan Kompas bahwa sosok Jonan merupakan seorang
yang tak mau kompromi terkait aspek keselamatan dan pelayanan yang memang
menjadi prioritas Jonan. Slogannya sangat terkenal, “Lebih baik tidak pernah berangkat
daripada tidak pernah sampai.” Berikut empat sikap tak mau kompromi dari Jonan
dalam hal keselamatan dan pelayanan sektor perhubungan: pertama, membekukan 61
128
JOURNAL OF POLITICS AND DEMOCRACY STUDIES
Penerbangan karena ditemukan fakta adanya penerbangan-penerbangan yang tak
sesuai dengan izin yang diberikan Kementerian Perhubungan.
Kedua, mencabut izin operasional maskapai karena tidak terpenuhinya terkait
kepemilikan pesawat yang diatur dalam undang-undang Penerbangan, seperti
maskapai penerbangan berjadwal wajib memiliki 10 pesawat dengan rincian 5 unit
berstatus hak milik, dan 5 sisanya sewa. Selain itu, Jonan juga membekukan beberapa
maskapai yang memiliki ekuitas negatif. Menurut dia, kecukupan modal bagi bisnis
maskapai sangat penting. Dengan adanya permodalan yang sehat, biaya operasional
pun bisa ditutup sehingga segala aspek terkait keselamatan bisa dipenuhi.
Ketiga, melarang Lion Air membuka rute baru, akibat kasus keterlambatan
penerbangan atau delay Lion Air pada Februari 2015 yang sempat membuat banyak
penerbangan terimbas; dan terakhir, menentang proyek Kereta Api cepat Jakarta-
Bandung menggunakan uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),
sikap konsisten Jonan itu berbuah hasil. Setelah proses alot, pemerintah akhirnya
menyampaikan bahwa proyek tersebut diambil alih oleh Kementerian Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), dan selanjutnya beberapa saat setelah kewenangan itu
diberikan kepada Kementerian BUMN, Menteri Rini Soemarno memutuskan untuk
menggandeng China dalam menggarap proyek tersebut,
(http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/12/30/171900526/5.Aksi.Tak.
Kompromi.Jonan).
Namun, jabatan Menteri Perhubungan yang diemban Jonan tak berlangsung
lama. Setelah sekitar 21 bulan memimpin Kementerian Perhubungan, tepatnya pada 27
Juli 2016, Jonan digantikan Budi Karya Sumadi sebagai Menteri Perhubungan. Budi
Karya sebelumya adalah Direktur Utama PT Angkasa Pura II. Pencopotan Jonan
sebagai Menteri Perhubungan cukup mengejutkan. Sebab, selama menjadi Menteri
Perhubungan, Jonan gencar memoles hingga membangun pelabuhan dan bandara Unit
129
JOURNAL OF POLITICS AND DEMOCRACY STUDIES
Pelayanan Teknis (UPT) milik Kementerian Perhubungan, khususnya di kawasan
Indonesia Timur yang selama ini kurang diperhatikan.
Alasan yang menyembul ke permukaan dari dicopotnya Jonan karena dipicu
beberapa masalah. Misalnya, Jonan tak sependapat dengan proyek Kereta Cepat
Jakarta-Bandung. Selain itu, Jonan dicopot karena masalah kemacetan parah di pintu
keluar tol Brebes Timur saat mudik lebaran tahun ini. Namun ternyata, Presiden Jokowi
membutuhkan Jonan, sehingga Jokowi kembali menarik Jonan masuk dalam Kabinet
Kerja. Jokowi melantik Jonan sebagai Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)
di Istana Negara, tak sampai berjarak tiga bulan setelah Jonan dipecat. Jonan tak
sendiri, Jokowi juga menarik mantan Menteri ESDM, Arcandra Tahar ke dalam kabinet
kerja, sebagai Wakil Menteri ESDM, (https://finance.detik.com/energi/
3320873/ignasius-jonan-dari-dirut-kai-menhub-dan-sekarang-menteri-esdm).
Publik pun dibuat bertanya atas keputusan Presiden Jokowi melantik Jonan
dalam pemerintahannya. Pengamat energi dari Institute for Essential Service Reform
(IESR), Fabby Tumiwa mengakui sosok Jonan tidak berpengalaman di sektor energi.
Jonan merupakan menteri perhubungan sejak 27 Oktober 2014 hingga di reshuffle oleh
Jokowi digantikan oleh Budi Karya Sumadi pada 27 Juli 2016. Jonan juga pernah
menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) tahun 2009
hingga 2014. Meski demikian, Fabby mengatakan Jokowi tidak sembarangan
mengangkat Jonan jadi menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Jokowi
menginginkan Jonan melakukan reformasi di tubuh ESDM seperti yang sudah dia
lakukan di PT KAI dan Kementerian Perhubungan. Fabby pun menjelaskan bahwa:
“Saya kira yang dilakukan presiden sekarang cuma mengakomodasi beberapa
kepentingan. Mengenai reformasi ESDM, berarti presiden perlu orang yang
memang punya kemampuan bagus, tidak punya konflik kepentingan. Saya kira
satu hal itu yang diinginkan presiden,” (https://www.merdeka.com/
uang/menebak-alasan-jokowi-angkat-jonan-jadi-menteri-esdm.html).
130
JOURNAL OF POLITICS AND DEMOCRACY STUDIES
Jonan dipilih Jokowi juga dianggap karena memiliki integritas dan kredibilitas
yang bersih, jujur, dan berani melakukan perubahan. Salah satu contohnya, Jonan
berani menghukum maskapai Lion Air beberapa waktu lalu karena kasus
keterlambatan penerbangan atau delay Lion Air pada Februari 2015, yang sempat
membuat banyak penerbangan terimbas. Setelah situasi reda, Jonan lantas
menghukum Lion Air. Maskapai itu tak boleh membuka rute baru. Sanksi itu dinilai
cukup keras, sehingga Lion Air tak bisa mengembangkan bisnisnya. Selain itu, masih
menurut Fabby, bahwa Jonan juga dianggap tidak ada kepentingan, dan mungkin dia
diharapkan oleh presiden bisa menyelesaikan persoalan di ESDM, (https://www.
merdeka.com/uang/menebak-alasan-jokowi-angkat-jonan-jadi-menteri-esdm.html).
Ternyata, kepemimpinan transformasional Jonan ini terus dilanjutkannya,
terbukti ketika kita melihat hasil kinerjanya sebagai Menteri ESDM yaitu: Pertama,
sejak diluncurkan Presiden Jokowi pertengahan 2016 lalu, tercatat sembilan titik di
pedalaman Papua sudah menikmati Program BBM Satu Harga. Harga BBM di sana
yang awalnya mahal sekali, bisa mencapai Rp 100.000/liter, kini jadi Rp 6.450/liter
untuk Premium dan Solar Rp 5.150/liter. Program BBM Satu Harga memberikan
keadilan pada penduduk di pelosok Papua, kini mereka bisa menikmati BBM yang
harganya yang sama dengan di Jawa dan wilayah Indonesia lainnya. Menariknya,
Program BBM Satu Harga ini direncanakan akan dilaksanakan di 148 lokasi di seluruh
Indonesia, 33 lokasi di antaranya berada di Papua dan Papua Barat; hal mana sebesar
22 persen atau 33 lokasi kebijakan BBM Satu Harga berada di Papua dan Papua Barat.
Ini sejalan dengan cita-cita “Energi Berkeadilan” yang diusung Menteri ESDM,
Ignasius Jonan, (https://finance.detik.com/energi/3475941/ harga-bbm-di-9-daerah-
pedalaman-papua-ini-sudah-sama-dengan-jawa).
Dalam pencapaian program BBM satu harga ini dapat kita lihat, uraian yang
dijelaskan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan, bahwa hingga pertengahan bulan
Agustus 2017 sudah mencapai 22 titik di seluruh Indonesia. Hasil jangkauan 22 titik di
seluruh wilayah Indonesia adalah dengan rincian antara lain: menyasar ke Provinsi
Papua sebanyak delapan titik, Provinsi Papua Barat sebanyak dua titik, satu titik di
131
JOURNAL OF POLITICS AND DEMOCRACY STUDIES
Maluku Utara, sisanya sebelas titik menyebar ke Kalimantan Utara, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
Timur, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Utara.
Daerah-daerah itu dipilih dengan kriteria daerah termasuk 3T (terdepan, terluar dan
tertinggal) yang menjadi konsen Pemerintah. Hal mana, BBM satu harga diharapkan
mampu mendorong perekonomian masyarakat setempat karena selama ini BB dibeli
dari pengecer antara Rp8.000 hingga Rp100.000 per liter menjadi hanya Rp6.450 per
liter untuk premium dan Rp5.150 per liter untuk solar,
(http://jateng.tribunnews.com/2017/08/16/menteri-jonan-sebut-bbm-satu-harga-
sudah-capai-22-titik)
Kedua, Freeport telah bersedia menaikkan bagian negara dengan cara pelepasan
saham (divestasi) ke pihak nasional menjadi sebesar 51 persen, serta membangun
fasilitas pengelolaan dan pemurnian mineral (smelter). Hal itu dilakukan oleh Freeport
karena konsesi dan kompromi utama dari pihak Freeport, dan upaya pihak Freeport
menghargai kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Sepertinya, keberhasilan dalam
proses negosiasi dengan pihak Freeport karena sikap keras kepala (teguh pendirian)
yang dimiliki oleh Jonan, yang merupakan poin penting dipanggilnya kembali Jonan
setelah di reshuffle untuk menjabat sebagai Menteri ESDM, seperti yang diakui oleh
Jokowi bahwa, “Keras kepala tapi suka terjun di lapangan,” ucap Jokowi ketika
memperkenalkan Jonan sebagai Menteri ESDM,
(https://nasional.tempo.co/read/news/2016/10/14/078812256/Ini-Alasan-Jokowi-
Lantik-Jonan-Jadi-Menteri-Lagi?utm_source=linenews&utm_medium=social&utm_
campaign=distribution-partner&fb_comment_id=1248495865171431_1261800800
507604).
Asumsi bahwa Ignasius Jonan adalah pemimpin transformasional, seperti telah
dijelaskan di atas, bahwa pemimpin transformasional adalah seni dalam memerintah
itu terletak pada kemampuan untuk mengantisipasi kecenderungan masa depan, serta
mempersiapkan langkah-langkah untuk menghadapinya, sehingga pencapaian tujuan
dari visinya dapat diwujudkan. Memahami maksud dari upaya mencapai tujuannya,
132
JOURNAL OF POLITICS AND DEMOCRACY STUDIES
tampak dari misalnya, Jonan tak senang jika ditanya tentang rencana dan targetnya,
malah ia lebih senang bercerita tentang fakta apa yang telah diraihnya. Sehingga,
laporan berita dari CNN di Indonesia menyampaikan bahwa berdasarkan pengalaman
wartawan yang banyak berinteraksi dengan Ignasius Jonan, pria lulusan Tufts
University Amerika Serikat itu terkesan ‘pelit’ bicara. Ia tak suka ditanya tentang
rencana dan target, Jonan lebih senang bercerita tentang fakta apa yang telah diraih
KAI. Tidak heran jika Jonan sering dibiarkan wartawan ketika ada kesempatan
‘dorstop’ karena sulit berharap berita baru darinya, (https://www.cnnindonesia.com/
politik/20141026164914-32-8105/ignasius-jonan-pengubah-wajah-kereta-api/).
Meski begitu, pencapaian kerja Jonan perlu diapresiasi jika memang kita
merasakan berhasil mewujudkan kebijakan yang lebih baik, seperti di bawah
kepemimpinan dia, perlahan namun pasti moda kereta menjadi pilihan masyarakat
Indonesia. Jadi, seorang pemimpin dalam kepemimpinannya tak hanya tentang
perilakunya yang bisa diteladani tetapi pemimpin perlu memunyai visi, wawasan, serta
kemampuan mewujudkan visinya itu ke dalam kenyataan. Bahkan, perlu dikemukakan
kembali, bahwa seni memerintah itu terletak pada kemampuan untuk mengantisipasi
kecenderungan masa depan, serta mempersiapkan langkah-langkah untuk
menghadapinya, sehingga pencapaian tujuan dari visinya dapat diwujudkan,
(parafrasa, Alwi Wahyudi, 2014: 98).
IV. KESIMPULAN
Jika melihat uraian di atas bahwa Jonan memang sosok seorang pemimpin
transformasional. Ia telah mampu menunjukkan melalui kinerja dengan
mentransformasikan atau mengubah sesuatu hal menjadi berbeda dengan sebelumnya,
tepatnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Cara kerja Jonan sebagai pemimpin transformasional itulah yang
menyebabkannya dari sebagai penjabat Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia
hingga dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Perhubungan; hasil transformasi dari
133
JOURNAL OF POLITICS AND DEMOCRACY STUDIES
kinerja kepemimpinannya, ia telah mengubah wajah perkeretapiaan di Indonesia
menjadi lebih baik hingga ia pun memperoleh berbagai penghargaan prestisius atas
prestasi kepemimpinannya dalam penilaian atas kinerjanya di BUMN, dan Jonan
memang layak disebut pemimpin transformasional, meski ia sempat gagal dalam
karirnya sebagai Menteri Perhubungan. Tetapi, ia berhasil mengemban kepercayaan
kedua dari Presiden Jokowi sebagai Menteri ESDM, dan kegagalan sebagai Menteri
Perhubungan tidak secara linear menghapus keberhasilannya pula ketika menjabat
Menteri Perhubungan dan ketika sebelumnya menjabat direktur utama KAI.
134
JOURNAL OF POLITICS AND DEMOCRACY STUDIES
DAFTAR PUSTAKA
Damin, Sudarmawan, Kepemimpinan Pendidikan Kepemimpinan Jenius (IQ+EQ), Etika,
Perilaku Motivasional, dan Mitos, Bandung: Alfabeta, 2010.
Syafi’ie, Inu Kencana, Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia, Bandung: Refika Aditama,
2003.
Wirawan, Kepemimpinan Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi dan Penelitian,
Jakarta : Rajawali Pers, 2013.
Wahyudi, Alwi Ilmu Negara dan Tipologi Kepemimpinan Negara, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2014.
Delf Kalalo, Ignasius Jonan, seorang lain pembawa perubahan, dalam
https://seword.com/politik/ignasius-jonan-seorang-lain-pembawa-perubahan/,
(diakses tanggal 11 September 2017)
Hans Henricus BS Aron, Ignasius Jonan: dari Dirut KAI, Menhub, dan Sekarang Menteri ESDM,
dalam https://finance.detik.com/energi/3320873/ignasius-jonan-dari-dirut-kai-menhub-
dan-sekarang-menteri-esdm, (diakses tanggal 12 September 2017)
Idris Rusadi Putra, Menebak alasan Jokowi angkat Jonan jadi menteri ESDM, dalam
https://www.merdeka.com/uang/menebak-alasan-jokowi-angkat-jonan-jadi-menteri-
esdm.html, (diakses tanggal 10 September 2017).
Isnaini, Gebrakan di KAI Jadikan Ignatius Jonan Menteri Perhubungan, dalam
https://news.okezone.com/read/2014/10/26/337/1057145/gebrakan-di-kai-jadikan-
ignatius-jonan-menteri-perhubungan, (diakses tanggal 09 September 2017).
Jateng, Tribunnews.com, Menteri Jonan Sebut BBM Satu Harga Sudah Mencapai 22 Titik,
dalam http://jateng.tribunnews.com/2017/08/16/menteri-jonan-sebut-bbm-satu-harga-
sudah-capai-22-titik, (diakses tanggal 12 September 2017).
Kompas, Ini Wawancara Buka-Bukaan Ignasius Jonan, dalam
https://ekonomi.kompas.com/read/2014/10/27/140000626/Ini.Wawancara.Buka-
bukaan.dengan.Ignasius.Jonan, (diakses tanggal 11 September 2017).
135
JOURNAL OF POLITICS AND DEMOCRACY STUDIES
Michael Agustinus, Harga BBM di 9 Daerah Pedalaman Papua Ini Sudah Sama dengan Jawa, dalam
https://finance.detik.com/energi/3475941/harga-bbm-di-9-daerah-pedalaman-papua-ini-
sudah-sama-dengan-jawa, (diakses tanggal 12 September 2017).
Pemerintah Indonesia dapatkan 51% saham dan perpanjang kontrak Freeport, dalam
http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-41079090, (diakses tanggal 12 September
2017).
Profil Menteri Ignasius Jonan: Pengubah Wajah Kereta Api, dalam
https://www.cnnindonesia.com/politik/20141026164914-32-8105/ignasius-jonan-
pengubah-wajah-kereta-api/, (diakses tanggal 11 September 2017).
Yoga Sukmana, 5 Aksi Tak Kompromi Jonan, dalam
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/12/30/171900526/5.Aksi.Tak.Kompromi.J
onan, (diakses tanggal 10 September 2017)