KEPENTINGAN UNI EROPA DALAM THE CANADA-
EUROPEAN UNION COMPREHENSIVE ECONOMIC
AND TRADE AGREEMENT TERKAIT
PERDAGANGAN AGRIKULTUR DAN GENETICALLY
MODIFIED ORGANISM KANADA ANTARA TAHUN
2016-2018
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial S.Sos
oleh:
Adinda Widya Astuti Nasution
11141130000011
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2018 M
ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Skripsi yang berjudul:
KEPENTINGAN UNI EROPA DALAM THE CANADA-EUROPEAN
UNION COMPREHENSIVE ECONOMIC AND TRADE AGREEMENT
TERKAIT PERDAGANGAN AGRIKULTUR DAN GENETICALLY
MODIFIED ORGANISM KANADA ANTARA TAHUN 2016-2018
1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakarta, 09 November 2018
Adinda Widya Astuti Nasution
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Dengan ini,Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:
Nama : Adinda Widya Astuti Nasution
Nim : 11141130000011
Progran Studi : Ilmu Hubungan Internasional
Telah menyelesaikan penulisan skripsi, dengan judul:
KEPENTINGAN UNI EROPA DALAM THE CANADA-EUROPEAN
UNION COMPREHENSIVE ECONOMIC AND TRADE AGREEMENT
TERKAIT PERDAGANGAN AGRIKULTUR DAN GENETICALLY
MODIFIED ORGANISM KANADA ANTARA TAHUN 2016-2018
dan telah memenuhi syarat untuk diuji.
Jakarta, 09 November 2018
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Pembimbing
Ahmad Alfajri, MA
NIP.
Rahmi Fitriyanti, M.Si.
NIP. 197709142011012004
iv
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
SKRIPSI
KEPENTINGAN UNI EROPA DALAM THE CANADA-EUROPEAN
UNION COMPREHENSIVE ECONOMIC AND TRADE AGREEMENT
TERKAIT PERDAGANGAN AGRIKULTUR DAN GENETICALLY
MODIFIED ORGANISM KANADA ANTARA TAHUN 2016-2018
oleh
Adinda Widya Astuti Nasution
11141130000011
telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 27
November 2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Sosial S.Sos pada Program Studi Hubungan Internasional.
Ketua, Sekretaris,
Ahmad Alfajri, MA
NIP.
Eva Mushoffa, MHSPS
NIP.
Penguji I, Penguji II,
Kiky Rizky, M.Si.
NIP.19730321 2008011 002
Robi Sugara, M.Sc.
NIP.
Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 27 November
2018
Ketua Program Studi Hubungan Internasional
FISIP UIN Jakarta
Ahmad Alfajri, MA
NIP.
v
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang kepentingan Uni Eropa dalam The Canada -
European Union Comprehensive Economic and Trade Agreement terkait
perdagangan agrikultur dan Genetically Modified Organism Kanada antara tahun
2016-2018. Uni Eropa dan Kanada menyepakati perjanjian kerjasama ekonomi
dan perdagangan komprehensif yang disebut dengan CETA. Salah satu penawaran
dari perjanjian kerjasama ekonomi ini adalah penghapusan tarif. Kesepakatan
tersebut memuat kerjasama dalam sektor agrikultur yang didalamnya terdapat isu
tentang hasil rekayasa genetika atau genetically modified organism yang hasilnya
berupa produk atau makanan GM. Selaras dengan hal itu, diketahui bahwa
Kanada merupakan negara penghasil produk GM dalam sektor agrikultur. Di sisi
lain, Uni Eropa mempunyai peraturan sangat ketat terhadap akses masuk produk
GM ke pasar Uni Eropa. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan
menggunakan studi pustaka sebagai teknik pengumpulan data yang didapat dari
buku, jurnal, laporan, dokumen dan website resmi terkait penelitian ini. Penelitian
ini akan menjelaskan apa saja kepentingan Uni Eropa dalam The Canada-
European Union Comprehensive Economic and Trade Agreement terhadap
perdagangan agrikultur dan genetically modified organism Kanada antara tahun
2016-2018. Dalam membahas kepentingan tersebut memakai teori dan konsep
seperti neoliberalisme institusional, kepentingan nasional dan free trade area.
Kata Kunci: Genetically Modified Organism, Uni Eropa, Kanada dan CETA.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan nikmat kesehatan, waktu dan tenaga untuk dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kepentingan Uni Eropa dalam The Canada-
European Union Comprehensive Economic and Trade Agreement terkait
Perdagangan Agrikultur dan Genetically Modified Organism Kanada antara tahun
2016-2018” dan tak lupa pula doa, dukungan, bimbingan dan semangat yang
diberikan oleh beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Keluarga tercintaku, Ayah dan Mama, Adik-adikku, Nenek, Ocik yang
memberikan doa, banyak dukungan, semangat agar dapat menyelesaikan
skripsi.
2. Dosen pembimbing, Ibu Rahmi Fitriyanti, M.Si. selaku dosen seminar
proposal dan dosen pembimbing skripsi yang membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi. Terima kasih untuk waktu, ide, masukan dan
arahan yang telah Ibu diberikan.
3. Sahabat tercintaku, Diah Bayu sahabat seperti saudara sendiri yang telah
menemani penulis sedari Mts yang memberikan dukungan, semangat yang
mengetahui cerita hidup penulis serta ada Puput dan Nuzul yang saling
memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi. Nama
vii
geng kami adalah Yass yang hangout-nya full team ketika penulis pulang
ke kampung halaman. Forever to go ya my loves.
4. Teman-teman MAN, Diah, Puput, Nuzul, Ari, Fikri, Anita, Soba, Fikram
yang memberikan dukungan dan semangat dan tak lupa menanyakan kabar
meskipun jarak memisahkan.
5. Geng Isdip, Darma, Nunu, Ani, Safira, Amel, Aliyah dan Novi. Terima
kasih telah menemani penulis sedari semester awal, pertemanan yang
terkadang ngegas, baper, bullying, receh. Maafkan atas kejahilan penulis
dan terima kasih telah memberikan warna di kehidupan kampus.
6. Sahabat dari Asrama Putri, Rifda yang selalu mengingatkan dan
memberikan penulis dukungan dan lain-lain. Kak Siti yang berawal
bertemu sama-sama mencari Asrama Putri dan ternyata satu daerah dan
saling kenal keluarga yang memberikan dukungan dan semangat dalam
menyelesaikan skripsi, teman hangout¸ curhat dan lainnya. Janah yang
bertemunya juga sama dengan Kak Siti yang selalu mengajak makan
Ayam Monyet.
7. KKN PETA, teruntuk April dan Hanifa yang sangat penulis cintai di
KKN. KKN yang semula enggan dilakukan dengan kehadiran kalian
membuat penulis menemukan sahabat yang kurang dari satu bulan dapat
mencintai kalian dengan tulus. Geng Bangun Siang terdiri dari Penulis,
April dan Hanifah yang menjadi teman hangout, curhat dan masalah hidup
lainnya.
8. Geng Kosan, Sari, Maya, Darma, Handa, Huza dan Basmah.
viii
9. Teman-teman HI-A dan HI angkatan 2014, terima kasih telah memberikan
warna kehidupan perkuliahan.
10. Geng Travelling, terdiri dari Darma, Nunu dan Chusnul. Geng ini
terbentuk dengan awal mula perjalanan ke Bandung menyusul ke Malang
hingga keluar negeri. Terima kasih drama perjalanan, kerecehan,
kesenangan, bullying dan lain-lainnya serta tak lupa dengan dukungan
untuk menyelesaikan skripsi dan menabung uang lebih banyak untuk next
trip.
Penulis mengucapkan terima kasih banyak atas doa, dukungan, semangat,
motivasi dan lain-lainnya. Semoga kebaikan yang diberikan dibalas oleh Allah
SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan
terkait ilmu hubungan internasional.
Terakhir, penulis menyadari akan ketidaksempurnaan skripsi ini. Maka dari
itu, penulis menerima kritik dan saran dalam rangka memperbaiki dan
memperkaya pengetahuan dan informasi. Kritik dan saran dapat disampaikan
melalui akun e-mail penulis di [email protected]. Terima Kasih.
Jakarta, 01 November 2018
Adinda Widya Astuti Nasution
ix
DAFTAR ISI
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .....................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ..................................................ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI .................................................iii
ABSTRAK .........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................v
DAFTAR ISI ......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................x
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiii
DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Pernyataan Masalah ..........................................................................1
1.2. Pertanyaan Masalah ..........................................................................5
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian .........................................................5
1.4. Tinjauan Pustaka ...............................................................................6
1.5. Kerangka Pemikiran ..........................................................................9
1.5.1. Neoliberalisme Institusional............................................9
1.5.2. Kepentingan Nasional .....................................................11
1.5.3. Free Trade Area ..............................................................13
1.6. Metode Penelitian..............................................................................14
1.7. Sistematika Penulisan .......................................................................16
BAB II GENETICALLY MODIFIED ORGANISM
2.1. Latar Belakang Genetically Modified Organism ..............................18
2.1.1. Produk GM di Kanada .....................................................27
2.1.2. Produk GM di Eropa ........................................................30
2.2. Regulasi terhadap Genetically Modified Organism ..........................36
2.2.1. Regulasi Uni Eropa terhadap GMO .................................36
2.2.2. Regulasi Kanada terhadap GMO .....................................45
BAB III HUBUNGAN KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA
DAN KANADA 3.1. Awal Mula Hubungan Kerjasama Ekonomi Uni Eropa dan Kanada
..........................................................................................................51
x
3.2. The Canada-European Union Comprehensive Economic and Trade
Agreement (CETA) ..........................................................................56
3.2.1. Proses Negosiasi CETA ...................................................58
3.2.2. Proses Ratifikasi CETA ...................................................61
3.2.3. Manfaat CETA.................................................................69
3.3. Agrikultur dan GMO dalam CETA ..................................................70
BAB IV ANALISIS KEPENTINGAN UNI EROPA DALAM THE
CANADA-EUROPEAN UNION COMPREHENSIVE
ECONOMIC AND TRADE AGREEMENT TERKAIT
PERDAGANGAN AGRIKULTUR DAN
GENETICALLY MODIFIED ORGANISM KANADA
ANTARA TAHUN 2016-2018 4.1. Kepentingan Ekonomi ......................................................................79
4.2. Kepentingan Politik ..........................................................................86
4.3. Kepentingan Sosial ...........................................................................92
4.4. Kepentingan Ilmu Pengetahuan .......................................................98
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan.......................................................................................104
5.2. Saran .................................................................................................106
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 107
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................xxi
xi
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 3 Produk Impor Utama Uni Eropa ...................................................... 83
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1. Contoh Tanaman GMO ................................................................... 21
Gambar II.2. GMO ................................................................................................ 23
Gambar II.3 Pertumbuhan Produk GM di Kanada ............................................... 28
Gambar II.4 Pertumbuhan dan Perkembangan GMO di Dunia ........................... 29
Gambar II.5. Hasil Penelitian GMO ..................................................................... 34
Gambar II.6 Kode Produk GMO ........................................................................... 35
Gambar II.7 Contoh Label GMO .......................................................................... 45
Gambar II.8 Label Produk GMO di Uni Eropa..................................................... 42
Gambar III.1 Evolusi Perdagangan Barang Uni Eropa- Kanada 2007-2016 ...... 56
Gambar IV.1.Persentase Produk Impor Uni Eropa dari Kanada ....................... 80
Gambar IV.2. Impor Kanada dari Uni Eropa ........................................................ 85
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumen WTO - EUROPEAN COMMUNITIES – MEASURES
AFFECTING THE APPROVAL AND MARKETING OF BIOTECH
PRODUCTS ..................................................................................................... xvi
Lampiran II EXPLANATORY MEMORANDUM ON THE COMPREHENSIVE
ECONOMIC AND TRADE AGREEMENT (CETA) BETWEEN CANADA,
OF THE ONE PART, AND THE EUROPEAN UNION AND ITS MEMBER
STATES, OF THE OTHER PART ................................................................ xix
Lampiran III Dokumen COMPREHENSIVE ECONOMIC AND TRADE
AGREEMENT (CETA) BETWEEN CANADA, OF THE ONE PART, AND
THE EUROPEAN UNION [AND ITS MEMBER STATES .......................... xxix
Lampiran 4 Laporan Pertemuan Dialog terkait Isu Akses Pasar Biotek pada 26
April 2018 dalam Perjanjian Ekonomi dan Perdagangan Komprehensif Kanada-
Uni Eropa (CETA) ........................................................................................... xxx
xiv
DAFTAR SINGKATAN
AAEM Akademi Kedokteran Lingkungan Amerika
CETA The Canada-European Union Comprehensive Economic and Trade
Agreement
CFIA Canadian Food Inspection Agency
COOL Country of Origin Labelling
DSB Dispute Settlement Body
ECJ European Court of Justice
EFSA European Food Safety Authority
GM Genetically Modified
GMO Genetically Modified Organism
ICS Investment Court System
ISDS Investor-state dispute settlement
KTT Konferensi Tingkat Tinggi
LSM Lembaga Swadaya Masyarakat
OECD Organisation for European Economic Co-operation
WTO World Trade Organization
xv
LAMPIRAN LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pernyataan Masalah
Skripsi ini menganalisis kepentingan Uni Eropa dalam The Canada-
European Union Comprehensive Economic and Trade Agreement (CETA) terkait
perdagangan agrikultur dan Genetically Modified Organism (GMO) antara tahun
2016-2018. Kemunculan suatu penemuan dalam sektor agrikultur berupa
penemuan bioteknologi yang dihasilkan dari teknologi modern disebut genetically
modified organism atau dengan nama lain hasil rekayasa genetika memberikan
sumbangan terhadap kemajuan dalam sektor agrikultur dalam mengatasi
kelaparan.1
Kelaparan dunia dan kerawanan pangan merupakan permasalahan yang
dihadapi oleh sebagain negara berkembang.2 Pada tahun 2017, total orang yang
menderita kekurangan gizi kronis berjumlah 821 juta orang yang total tersebut
meningkat pada tahun 2014 yang berjumlah 795 juta. Beberapa negara yang
1World Health Organization, “Frequently asked questions on genetically modified
foods” (Geneva, World Health Organization, Mei 2014) [database on-line]; tersedia di
http://www.who.int/foodsafety/areas_work/food-technology/faq-genetically-modified-food/en/;
Internet; diunduh pada 12 April 2018 2UN Chronicle, “Biotechnology—A Solution to Hunger?” (NewYork: United Nations,
Agustus 2009) [ database on-line]; tersedia di https://unchronicle.un.org/article/biotechnology-
solution-hunger, Internet; diunduh pada 19 Oktober 2018
2
menderita kelaparan berada di benua Asia berjumlah 515,1 juta, Sub-Sahara
Afrika berjumlah 236,5 juta dan Amerika Latin 32,2 juta.3
Kelaparan diakibatkan oleh beberapa keadaan seperti kemiskinan,
bergantung kepada sektor agrikultur, buruknya sanitasi dan kurangnya penyediaan
air.4 Kelaparan berkaitan dengan tidak terpenuhinya kebutuhan perekonomian.
Terkait dengan kebutuhan perekonomian, sektor agrikultur memainkan peran
yang penting dalam perekonomian suatu negara. Sektor agrikultur memberikan
dampak yang signifikan dan berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan
perekonomian suatu negara. Sektor agrikultur menjadi tulang punggung ekonomi
dalam menyediakan bahan dasar untuk manusia dan bahan mentah untuk
industrialisasi.5
Terkait masalah kelaparan dunia, bioteknologi memberikan sumbangan
solusi terhadap pangan global seperti tanaman hasil rekayasa genetika. Kehadiran
tanaman hasil rekayasa genetika memberikan kegembiraan akan hasil panen yang
lebih besar. Keuntungan yang terdapat dalam bioteknologi seperti pengurangan
penggunaan pupuk. 6
3The Hunger Project, “KNOW YOUR WORLD: FACTS ABOUT HUNGER AND
POVERTY”, (New York: The Hunger Project, November 2017) [database on-line] ; tersedia di
http://www.thp.org/knowledge-center/know-your-world-facts-about-hunger-poverty/; Internet;
diunduh pada 03 September 2018 4The Hunger Project, “KNOW YOUR WORLD: FACTS ABOUT HUNGER AND
POVERTY” 5Muharram Macatta, “Importance of agricultural sector in a country’s ecnomic
development”, IPP Media, [berita on-line]; 02 Desember 2016 tersedia di
https://www.ippmedia.com/en/features/importance-agricultural-sector-country%E2%80%99s-
economic-development ; Internet; diunduh pada 18 Oktober 2018 6UN Chronicle, “Biotechnology—A Solution to Hunger?”
3
Kemunculan GMO dalam beberapa produk yang dikonsumsi untuk
manusia dan hewan mengalami beberapa kendala dalam memasarkannya ke
dalam pasar global. Salah satu negara yang menghasilkan produk GM dan telah
mengekspornya ke beberapa negara adalah Kanada.7 Dalam memproduksi
makanan yang berasal dari bioteknologi, Kanada mempunyai sejumah regulasi
untuk memasarkan produk tersebut. Produk yang berasal dari bioteknologi yang
terdapat di dalam sektor agrikultur Kanada membuat hubungan kerjasama
ekonomi dengan negara lain mengalami kendala.8 Contohnya hubungan
kerjasama antara Uni Eropa dan Kanada yaitu Perjanjian Ekonomi dan
Perdagangan Komprehensif.
Kerjasama The Canada-European Union Comprehensive Economic and
Trade Agreement atau Perjanjian Ekonomi dan Perdagangan Komprehensif
Kanada-Uni Eropa. Kerjasama antara Kanada dan negara-negara anggota Uni
Eropa dalam berbagai bidang. Kerjasama ini merupakan kerjasama progresif yang
semula terdapat tarif tetapi pada akhirnya tarif tersebut dihapuskan hingga 98%.9
7Library of Congress, “Restrictions on Genetically Modified Organisms: Canada”
(Washington : Library of Congress, 06 September 2015 [database on-line] tersedia di
https://www.loc.gov/law/help/restrictions-on-gmos/canada.php; Internet; diunduh pada 19 Oktober
2018 8Government Of Canada, “ Frequently Asked Question- Biotechnology and Genetically
Modified Foods” [database on-line]; tersedia di https://www.canada.ca/en/health-
canada/services/food-nutrition/genetically-modified-foods-other-novel-foods/factsheets-
frequently-asked-questions/part-1-regulation-novel-foods.html; Internet; diunduh pada 20 Oktober
2018 9Government of Canada,” CETA: A progressive trade agreement for a strong middle
class”[database on-line]; tersedia di http://www.international.gc.ca/gac-amc/campaign-
campagne/ceta-aecg/index.aspx?lang=eng; Internet; diunduh pada 01 Maret 2018
4
Kerjasama ini ditandatangani pada 30 Oktober 2016 dan implementasi dari
kerjasama ini disepakati pada tanggal 21 September 2017. 10
Sebelum penandatangan perjanjian kerjasama ekonomi Uni Eropa dan
Kanada. Lebih dulu, Kanada dan Uni Eropa terlibat sengketa terkait akses produk
GMO pada tahun 1999 dan penyelesaian dilakukan dengan dialog terkait
bioteknologi dan termasuk didalamnya pembicaraan tentang meningkatkan akses
pasar.11
Terkait hal itu, Uni Eropa mempunyai aturan ketat terhadap GMO.
Larangan dan persyaratan yang harus diikuti oleh negara pengekspor dituntut
untuk memenuhi standar Uni Eropa.12
Perkembangan isu bioteknologi antara Uni Eropa dan Kanada berupa
dialog terkait isu akses pasar biotek pada 26 April 2018. Pertemuan pada tahun
2018 ini terhitung pertemuan yang kesepuluh antara Uni Eropa dan Kanada.
Dialog UE-Kanada terkait Bioteknologi melalui konferensi video dengan pihak
yang bersangkutan yaitu antara Brussels, Parma dan Ottawa. 13
10
Government of Canada, “Canada-European Union Comprehensive Economic and
Trade Agreement (CETA)”[database on-line] tersedia di http://www.international.gc.ca/trade-
commerce/trade-agreements-accords-commerciaux/agr-acc/ceta-aecg/index.aspx?lang=eng;
Internet; diunduh pada 01 Maret 2018 11
International Centre for Trade and Sustainable Development, “Canada and EU
Resolve Trade Dispute on GMOs”(Geneva: International Centre for Trade and Sustainable
Development, 22 Juli 2009) [database on-line]; tersedia di https://www.ictsd.org/bridges-
news/bridges/news/canada-and-eu-resolve-trade-dispute-on-gmos; Internet; diunduh pada 21
Oktober 2018 12
Institure for Agriculture & Trade Policy, “CETA: European Food and Agriculture
Standards Under Threat” [database on-line]; tersedia di https://www.iatp.org/documents/ceta-
european-food-and-agriculture-standards-under-threat; Internet; diunduh pada 21 Oktober 2018 13
European Commission, “COMPREHENSIVE ECONOMIC AND TRADE
AGREEMENT (CETA) FULL NAME OF THE AGREEMENT, MEETING OF THE
DIALOGUE ON BIOTECH MARKET ACCESS ISSUES” (Brussels: European Commission, 26
Apil 2018) [database on-line]; tersedia di http://trade.ec.europa.eu/doclib/html/157100.htm;
Internet; diunduh pada 27 Oktober 2018
5
Perdagangan agrikultur yang berasal dari Kanada dikhawatirkan
memiliki produk yang mengandung GMO. Dalam kerjasama perdagangan
tersebut, aliran perdagangan agrikultur Kanada dan Uni Eropa akan semakin
dimudahkan dengan adanya CETA.
Penelitian ini memfokuskan pada kepentingan Uni Eropa dalam
kerjasama perdagangan agrikultur yang memberikan penawaran berupa
penghapusan tarif hingga 98 persen dalam perjanjian kerjasama ini. Uni Eropa
memiliki standar peraturan makanan atau produk yang layak digunakan atau
dikonsumsi atau GMO. Dengan adanya kerjasama ini, diketahui bahwa kerjasama
ini berseberangan dengan aturan yang dianut oleh Uni Eropa sehingga dilakukan
negosiasi terhadap produk agrikultur yang mengandung GMO.
1.2. Pertanyaan Masalah
Apa saja kepentingan Uni Eropa dalam The Canada-European Union
Comprehensive Economic and Trade Agreement terkait perdagangan agrikultur
dan Genetically Modified Organism Kanada antara tahun 2016-2018?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menjelaskan tentang bioteknologi atau genetically modified organism.
2. Menjelaskan regulasi Uni Eropa dan Kanada terkait genetically
modified organism
6
3. Menganalisis mengapa Uni Eropa berkepentingan dalam perjanjian
ekonomi dan perdagangan komprehensif terkait perdagangan
agrikultur dan genetically modified organism.
Sedangkan, manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menambah perbendaharaan kepustakaan dalam ilmu Hubungan
Internasional;
2. Untuk menambah referensi mengenai kepentingan Uni Eropa terkait
kerjasama perdagangan agrikultur dan genetically modified organism.
1.4. Tinjauan Pustaka
Untuk mencari informasi terkait kepentingan Uni Eropa dalam perjanjian
kerjasama ekonomi dan perdagangan komprehensif, dibawah ini terdapat
beberapa studi pustaka terkait kerjasama ekonomi dan perdagangan:
Salah satu skripsi membahas tentang kepentingan ekonomi Amerika
Serikat dalam Trans Pacific Partnership (TPP). Skripsi yang ditulis oleh Andri,
“Kebijakan Amerika Serikat untuk memenuhi kepentingan ekonominya melalui
Trans Pasific Parnership Periode 2011-2013”. Dalam skripsinya, Andri
menggunakan perspektif Neoliberalisme Institusional, teori Comparative
Advantage, teori kebijakan luar negeri dan konsep kepentingan nasional. 14
14
Andri, “Kebijakan Amerika Serikat untuk memenuhi kepentingan ekonominya
melalui Trans Pasific Parnership Periode 2011-2013”; (Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, UIN Jakarta, 2013); tersedia di
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24085/3/ANDRI%20%20HI%20%20FI
SIP%20-%20109083000032_NoRestriction.pdf ; diunduh pada 01 Maret 2018
7
Andri memberikan penjelasan tentang keadaan perekonomian Amerika
Serikat pada krisis finansial yang dialami Amerika Serikat pada tahun 2007.
Kemudian, Andri menjelaskan bagaimana sejarah TPP dan potensi TPP terhadap
perekonomian para anggota yang tergabung di dalam TPP. Selanjutnya, Amerika
Serikat mengusulkan penambahan keanggotaan TPP untuk mendukung
kepentingan ekonominya. 15
Skripsi kedua yang ditulis oleh Ishlah Farah Amallina yang berjudul
“Faktor-faktor penolakan Uni Eropa terhadap produk-produk Genetically
Modified Food dan Genetically Modified Organism dari Amerika Serikat”. Ishlah
memberikan penjelasan tentang kehadiran GMO atau GMF menjadi solusi tentang
permasalahan kelaparan dunia, tetapi hal tersebut di tolak oleh Uni Eropa.
Menurut Uni Eropa, produk tersebut memberikan efek yang negatif terhadap
kesehatan.16
Dengan penolakan tersebut, Amerika Serikat tidak memproduksi produk-
produk dikarenakan biaya yang dikeluarkan oleh AS lebih mahal karena Uni
Eropa menolak produk GMO tersebut. Penolakan yang dilakukan oleh Uni Eropa
dianggap telah menggagalkan produk yang berbasis teknologi. Skripsi Ishlah
membahas tentang faktor-faktor penolakan produk GMO dan menganalisisnya
15
Andri, “Kebijakan Amerika Serikat untuk memenuhi kepentingan ekonominya
melalui Trans Pasific Parnership Periode 2011-2013” 16
Ishlah Farah Amallina, “Faktor-faktor penolakan Uni Eropa terhadap produk-produk
Genetically Modified Food dan Genetically Modified Organism dari Amerika Serikat; (Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga 2011-2012; tersedia di
http://repository.unair.ac.id/15450/1/gdlhub-gdl-s1-2012-amallinais-20775-fis.hi.2-f.pdf ; diunduh
pada 01 Maret 2018
8
menggunakan teori rasional komprehensif, kebijakan luar negeri dan konsep
kepentingan nasional.17
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Salme Marika Heilimo yang
menganalisis tentang kerjasama perdagangan Kanada dan Uni Eropa pada tahun
2010 yang berjudul “Analysis of the Canada‐European Union Comprehensive
Economic and Trade Agreement (CETA)”. Salme menganalisis CETA masih
dalam tahap negosiasi dan bagaimana CETA memberikan manfaat terhadap
perekonomian Uni Eropa dan Kanada. Dijelaskan juga potensi dan kelemahan
yang ada dalam kerjasama ini. 18
Skripsi ini membahas mengenai apa saja kepentingan Uni Eropa dalam
kerjasama dengan Kanada yang didalamnya termuat penawaran penghapusan tarif
perdagangan. Salah satu perdagangan yang disepakati oleh Uni Eropa dan Kanada
adalah perdagangan dalam sektor agrikultur. Di dalam sektor agrikultur terdapat
isu bioteknologi atau makanan hasil rekayasa genetika (GMO). Uni Eropa
mengetahui bahwa produk-produk makanan Kanada terkandung hasil rekayasa
genetika atau GMO, yang mana hal tersebut bertentangan dengan kebijakan Uni
Eropa dalam membendung produk-produk tersebut.
17
Ishlah Farah Amallina, “Faktor-faktor penolakan Uni Eropa terhadap produk-produk
Genetically Modified Food dan Genetically Modified Organism dari Amerika Serikat” 18
Salme Marika Heilimo, “Analysis of the Canada‐European Union Comprehensive
Economic and Trade Agreement (CETA)”; (Undergraduate dissertation International Business
Management, Wolverhampton Business School, University of Wolverhampton, 2010); tersedia di
https://www.theseus.fi/bitstream/handle/10024/21334/CanadaEuropean%20Union%20CETA%20
Marika%20Heilimo%20.pdf?sequence=1 ; diunduh pada 01 Maret 2018
9
1.5. Kerangka Pemikiran
1.5.1 Neoliberalisme Institusional
Robert Keohane dan Joseph Nye memiliki pengembangan pemikiran
pada tahun 1970-an tentang hubungan kerjasama antar negara. Menurut mereka,
hubungan yang terjadi antar negara tersebut memiliki model Interdependensi
Kompleks (Complex Interdependece), hal ini terlihat dalam hubungan di negara-
negara Barat. Bagi negara-begara demokrasi Barat, aktor lainnya mempunyai
andil dalam hubungan ini. Dengan ini, hubungan internasional bukan hanya
dipenuhi dengan kekuatan militer.19
Negara akan membentuk institusi-institusi internasional, ketika negara-
negara dihadapi dengan “derajat interdependensi yang tinggi”. Hal itu dilakukan,
untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan bersama.
Institusi ini akan memudahkan dalam hubungan kerjasama lintas batas dan
memberikan informasi-informasi terkait. Institusi tersebut seperti organisasi
internasional formal, World Trade Organization, Uni Eropa dan lain-lain. Di
dalamnya terdapat aktivitas dan isu bersama berupa perjanjian dalam berbagai
bidang seperti penerbangan, pengapalan, komunikasi dan lain sebagainya. Bentuk
ini dinamakan neoliberalisme institusional.20
Keadaan saling ketergantungan yang dihadapi oleh negara-negara Uni
Eropa membuat mereka sepakat mengintegrasikan kawasan berupa satu unit yaitu
Uni Eropa. Hubungan dan kerjasama pun terwakilkan oleh kesatuan keputusan
19
Robert Jackson and Georg Sorensen, Pengantar Studi Hubungan Internasional,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009,64 20
Robert Jackson and Georg Sorensen, Pengantar Studi Hubungan Internasional, 64-66
10
demi kepentingan bersama. Kerjasama ekonomi yang dilakukan Uni Eropa untuk
menjawab dan memajukan keadaan ekonomi para anggota Uni Eropa.
Kaum liberal-institusionalis memperlihatkan bahwa kerjasama antar
negara dapat dikembangkan tanpa adanya peran atau pemain hegomonik yang
dapat menegakkan akan kepatuhan dalam perjanjian. Perilaku negara yang
dibatasi oleh rezim dengan menciptakan kesepakatan bersama yang merupakan
perumusan kepentingan bersama. Lembaga tersebut menjadi wadah atau berperan
dalam mendorong kebiasaan koopeartif dan mengawasi kepatuhan serta
memberikan sanksi kepada mereka yang tidak mematuhi atau membelot.21
Kaum liberal-institusionalis membenarkan bahwa kerjasama antar negara
cenderung rapuh, hal itu bisa terlihat jika prosedur penegakkannya lemah. Tetapi,
dalam lingkungan negara-negara integrasi regional bahkan global kerap
ditemukan bahwa tanpa adanya dorongan hegemon, kepentingan ekonomi
strategis dapat diubah menjadi perjanjian formal yang dapat menetapkan aturan
perilaku.22
Dalam menganalisis kepentingan Uni Eropa menggunakan teori
neoliberalisme institusional, hal tersebut mengacu pada integrasi Uni Eropa yang
memutuskan dan sepakat dalam bekerjasama dengan Kanada.
21
Scott Burchill. “The National Interest in International Relations Theory”. (Hampshire
& New York: Palgrave Macmillan ), 121 22
Scott Burchill. “The National Interest in International Relations Theory”, 121
11
1.5.2. Kepentingan Nasional
Menurut Adam Smith, kepentingan nasional berangkat dari kepentingan
pribadi masing-masing individu dimana hal tersebut merupakan keadaan alami
yang dihasilkan tanpa pemikiran yang sadar. Menurut Carr, bahwa konsep
kepentingan nasional yang Smith kemukakan berkisar pada minat khusus/
kepentingan tertentu dan masyarakat.23
Kepentingan tertinggi individu dengan kepentingan tertinggi masyarakat
secara alami bersamaan. Diperoleh sintesis bahwa dalam mengejar
kepentingannya sendiri, individu mempromosikan minat masyarakat yang
sekaligus mempromosikan kepentingan dirinya sendiri. Hal ini telah dikenal
dengan doktrin harmoni kepentingan. 24
Hal vital yang termasuk dalam teori interdependensi modern yaitu
perdagangan bebas dan dihapusnya hambatan perdagangan. Kemunculan integrasi
ekonomi regional di Eropa berasal dari keyakinan bersama bahwa dalam
meminimalisir konflik yang terjadi antar negara dengan membentuk serikat
dagang bersama serta kepentingan bersama di dalam wilayah yang sama. 25
Demi keuntungan bersama, untuk menyelesaikan permasalahan dan
perbedaan mereka dibentuklah kerangka ekonomi dan politik yang disepakati
bersama. Dengan demikian, negara-negara akan mempunyai investasi berupa
perdamaian dan kemakmuran satu sama lain. Uni Eropa adalah model integrasi
ekonomi yang memunculkan kerjasama ekonomi dan politk dalam satu wilayah
23
Scott Burchill. “The National Interest in International Relations Theory”,107 24
Scott Burchill. “The National Interest in International Relations Theory”,107 25
Scott Burchill. “The National Interest in International Relations Theory”,120
12
yang secara historis mempunyai konflik nasional.26
Kepentingan pribadi
seseorang menjadi kepentingan umum semua orang atau kepentingan bersama.27
Keanggotaan Uni Eropa merupakan bentuk dari kepentingan nasional. Di
lihat dari level keseimbangan, bahwa pengorbanan yang mereka lakukan sesuai
dengan penyesuaian dan manfaat yang besar. Sebagian persyaratan sejalan dengan
tekanan ekonomi domestik dan lainnya membuat negara-negara Eropa
menerapkan reformasi dalam memperbaiki negara dan meningkatkan
kesejahteraan agregat ekonomi. 28
Robert Keohane dan Joseph Nye menyebutkan bahwa hasil dari tawar
menawar antar negara mencerminkan pola-pola “saling ketergantungan yang tidak
simetris”, hal tersebut terlihat pada banyak negara yang “saling bergantung “ yang
cenderung diuntungkan dari liberalisasi pasar dan bersedia membuat konsesi
untuk melakukannya. Di dalam Uni Eropa, kebanyakan negara penerima manfaat
itu berasal dari negara-negara yang memiliki Gross National Product yang kecil
dan dengan memasuki pasar Eropa merupakan signifkansi marginal terbesar.
Ditambah lagi, dengan keadaan keunggulan komparatif yang berbeda dari setiap
negara dalam sektor ekspor yang relevan semakin membentuk minta khusus atau
kepentingan mereka. 29
26
Scott Burchill. “The National Interest in International Relations Theory”,121 27
Scott Burchill. “The National Interest in International Relations Theory”,142 28
Andrew Moravcsik dan Milada Anna Vachudova, “National Interest, State Power, and
EU Enlargement”; (Institute of International Relations, NGO, 2003) [jurnal on-line]; tersedia di
http://www.jstor.org/stable/23615972 ; diunduh pada 14 Desember 2018, 22 29
Andrew Moravcsik dan Milada Anna Vachudova, “National Interest, State Power,
and EU Enlargement”, 22
13
Kepentingan Uni Eropa terlihat dalam proses pengintegrasian kawasan
dengan sistem politik yang dianggap dapat merepresentasikan kepentingan
masing-masing anggota negara Eropa dalam kesatuan Uni Eropa. Kerjasama
ekonomi dalam suatu perjanjian atas nama Uni Eropa merupakan kepentingan
yang terwakili oleh negara-negara Uni Eropa dalam kesatuan keputusan dengan
cara pengambilan keputusan bersama.
1.5.3. Free Trade Area
Dalam prinsip perdagangan bebas yang pertama kali dipopulerkan oleh
Smith dan Ricardo berkaitan dengan keadaan perdagangan kontemporer. Dalam
prinsip perdagangan internasional harus adanya kendala atau ketetapan hukum
serta tidak adanya perlindungan atau subsidi terhadap pembatasan kebebasan
dalam bertukar atau perdagangan. 30
Pasar global terbuka membuat aliran barang dan jasa dapat melintasi
batas-batas nasional secara bebas. Hanya perdagangan bebas yang dapat
menggenjot pertumbuhan ekonomi dan menciptakan persaingan yang dapat
mendorong penggunaan sumber daya, orang dan modal yang efektif.31
Kerjasama ekonomi yang disepakati oleh Uni Eropa dan Kanada
menawarkan penghapusan tarif dan hal tersebut merupakan representasi dari
perdagangan bebas. Penghapusan tarif dan sejumlah insentif perdagangan yang
ditawarkan melalui CETA akan memudahkan aliran perdagangan antara Uni
30
Scott Burchill.“The National Interest in International Relations Theory”,141 31
Scott Burchill. “The National Interest in International Relations Theory”,141
14
Eropa dan Kanada. Wujud dari perdagangan bebas telah disepakati oleh Uni
Eropa dan Kanada dalam penanadatangan CETA ini.
1.6. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Menurut Bogdan
dan Taylor, metodologi kualitatif adalah sebuah langkah-langkah atau prosedur
penelitian yang hasilnya berupa data deskriptif kualitatif yang di dalamnya
termuat kata-kata yang tertulis ataupun lisan dari orang-orang atau perilaku yang
akan diamati. Menurut Kirk dan Miller penelitian kualitatif adalah suatu tradisi
yang ada dalam ilmu pengetahuan sosial yang dasarrnya bergantung pada
pengamatan manusia, baik itu berupa kawasan atau wilayahnya maupun perihal
istilah. 32
Menurut John Creswell, penelitian merupakan sebuah proses yang
memiliki rangkaian alur yang pada tahap awalnya adalah mengidentifikasi
masalah atau masalah yang hendak diteliti. Tahap selanjutnya adalah mencari
bahan-bahan yang akan membantu menganalisis isu yang dipilih serta meninjau
kepustakaan. Selanjutnya adalah menjelaskan dan menetapkan tujuan dari
penelitian.33
Tahap selajutnya adalah mengumpulkan dan menganalisis data,
mengulas data hingga pada tahap akhir yaitu laporan hasil penelitian. Tahap-tahap
32
Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016) , 22 33
John W. Creswell, Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating
Quantitative and Qualitative Research, (Boston: Pearson Education, 2012), 8-9
15
dilakukan secara berurutan atau sistematis. Setelah menjadi hasil laporan yang
nantinya akan digunakan atau dievaluasi oleh pembaca atau audience. 34
Menurut Creswell, metode penelitian kualitatif adalah sebuah pendekatan
untuk mengkaji dan mendalami terkait suatu peristiwa sentral.35
Hasil dari
interpretasi atau penelitian kualitatif adalah laporan tertulis yang bersifat fleksibel
dikarenakan tidak terdapat ketentuan atau struktur yang baku. Penelitian kualitatif
tergantung pada pandangan atau pemikiran dari seorang peneliti dikarenakan
intepretasi dilakukan oleh peneliti. Maka dari itu, kelemahan dari penelitian
kualitatif yang sebagaian orang menyatakan bahwa penelitian ini terlihat bias
karena data dan analisis dilakukan oleh peneliti. 36
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
kepustakaan. Kepustakaan berupa dokumen yaitu teks-teks yang terdapat dalam
buku, jurnal, artikel dan lain-lain. Selain mengumpulkan beberapa jurnal dan buku
serta catatan lainnya, kepustakaan di dapat dari Perpustakaan Utama Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta), Perpustakaan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Jakarta dan mengunjungi website resmi Komisi
Uni Eropa dan lain-lain.
Setelah data-data terkumpul, kemudian menganalisisnya menggunakan
teknik analisis deskriptif. Data-data tersebut terkumpul dari kepustakaan dan
beberapa bahan penunjang lainnya yang kemudian dibahas sesuai dengan tema
34
John W. Creswell, Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating
Quantitative and Qualitative Research, 8-10 35
John W. Creswell, Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating
Quantitative and Qualitative Research, 16 36
John W. Creswell, Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating
Quantitative and Qualitative Research, 26
16
yang telah ditetapkan. Dengan demikian, penelitian ini berdasarkan analisis yang
menggunakan kerangka pemikiran dan menghasilkan mengapa Uni Eropa
berkepentingan dalam The Canada-European Union Comprehensive Economic
and Trade Agreement terkait perdagangan agrikultur dan Genetically Modified
Organism Kanada periode 2016-2018.
Skripsi ini menggunakan metode penelitian deskriftif melalui beberapa
jurnal dan informasi yang didapat dari situs resmi Uni Eropa yang membahas
mengapa Uni Eropa berkepentingan dalam kerjasama ekonomi dan perdagangan
komprehensif terkait perdagangan agrikultur serta bagaimana regulasi terkait
bahan makanan atau produk Kanada yang mengandung hasil rekayasa genetika.
1.7. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan, bab ini berisi beberapa sub bab yaitu dimulai dengan
membahas pernyataan masalah yang berisi tentang informasi singkat terkait
kerjasama perdagangan Uni Eropa dan Kanada. Beberapa sub bab tersebut adalah
pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, pemakaian kerangka
pemikiran yaitu neoliberalisme institusional, kepentingan nasional dan free trade
area dalam membedah penelitian serta pemakaian metode penelitian yang
didapat melalui berbagai sumber seperti buku, jurnal dan website resmi.
BAB II Genetically Modified Organism, pada bab ini membahas tentang
bagaimana latar belakang kemunculan GMO dan apa itu GMO serta bagaimana
regulasi dari Uni Eropa terhadap GMO. Bab ini penting untuk dibahas dalam
17
mengetahui bioteknologi, produk GMO yang berada di Uni Eropa dan Kanada
dan contoh dari produk GMO dengan melihat kode produk tertentu.
BAB III Hubungan Kerjasama Ekonomi Uni Eropa dan Kanada, dimulai
dengan bagaimana awal mula hubungan kerjasama ekonomi Uni Eropa dan
Kanada. Selanjutnya menjelaskan tentang perjanjian kerjasama ekonomi dan
perdagangan komprehensif atau The Canada–European Union Comprehensive
Trade Agreement, sektor agrikultur dalam CETA dan GMO dalam CETA. Bab ini
penting untuk dibahas untuk mengetahui tentang kerjasama yang disepakati oleh
Uni Eropa dan Kanada yang didalamnya termuat perdagangan agrikultur dan
GMO.
BAB IV Analisis kepentingan Uni Eropa dalam The Canada- European Union
Comprehensive Economic and Trade Agreement terkait perdagangan agrikultur
dan Genetically Modified Organism Kanada periode 2016-2018. Bab ini
memberikan jawaban atas pertanyaan penelitian dengan mengacu pada penjelasan
pada bab-bab sebelumnya dan dalam menganalisis apa saja kepentingan Uni
Eropa bekerjasama dengan Kanada terkait perdagangan agrikultur dan GMO
menggunakan teori neoliberalisme institusional, kepentingan nasional dan free
trade area.
BAB V Penutup, bab ini akan berisi tentang kesimpulan yang menjawab
kepentingan Uni Eropa dalam perjanjian kerjasama ekonomi dan perdagangan
komprehensif terkait perdagangan agrikultur dan genetically modified organims.
18
BAB II
GENETICALLY MODIFIED ORGANISM
Bab ini membahas mengenai definisi bioteknologi atau genetically
modified organism beserta produk hasil rekayasa genetika. Selanjutnya,
membahas mengenai regulasi dari Uni Eropa dan Kanada terkait genetically
modified organism.
2.1. Latar Belakang Genetically Modified Organism
Bioteknologi memberikan jawaban atas kemiskinan yang terjadi di
beberapa negara. Kebutuhan akan pangan dalam mengurangi kemiskinan dan
kelaparan, diperlukan teknologi yang efisien dan memberikan berbagai varietas
dalam menghasilkan produk makanan. Bioteknologi merupakan teknologi
modifikasi genetika dengan menggunakan DNA yang memiliki tujuan dalam
mengembangkan dan menciptakan beberapa varietas seperti tanaman, hewan yang
tujuan akhirnya menciptakan hasil yang efisien. Teknologi ini telah dilakukan
dalam sektor pangan dan pertanian.1
Karl Ereky seorang insinyur Hungaria menemukan istilah bioteknologi
pada tahun 1919. Istilah tersebut merujuk pada semua pekerjaan yang hasil dari
produknya berasal dari bahan mentah dengan penggabungan atau bantuan dari
organisme hidup. Bioteknologi didefiniskan sebagai pengaplikasiaan beberapa
1Food And Agriculture Organization of the United Nations, “Genetically modified
crops”;[jurnal on-line] ; tersedia di http://www.fao.org/docrep/015/i2490e/i2490e04d.pdf;
Internet; diunduh pada 13 April 2018, 312
19
prinsip ilmiah yang menggunakan teknik dalam pengelolahan zat yang dilakukan
oleh agen bilogis untuk menghasilkan atau menyediakan produk barang dan jasa.2
Agen biologis berupa mikroorganisme, enzim, sel tumbuhan dan hewan.
Sedangkan zat yang dimaksud adalah hasil dari agen biologis atau bahan
terbarukan. Barang dan jasa merupakan hasil produksi industri seperti makanan,
minuman, biomedis, farmasi dan lain-lain. Sebelum dikenalnya istilah
bioteknologi, dalam menghasilkan produk yang prosesnya menggunakan
organisme hidup, orang terdahulu menggunakan mikroorganisme hidup yang
memprosesnya dilakukan dengan fermentasi dalam menghasilkan produk. 3
Dalam meningkatan produktivitas sehubungan dengan meningkatkan
pendapatan negara dalam memproduksi atau meningkatkan pendapatannya
terutama pada sektor pertanian dan peternakan. Bioteknologi memberikan peluang
akan hal tersebut yang mana dapat meningkatkan hasil pertanian dan hasil
perternakan dengan biaya yang lebih murah dan mudah yang hasilnya akan
memberikan produk berkualitas tinggi. Penggunanan pupuk dan pestisida yang
lebih sedikit dan teknik atau metode dalam meningkatkannya berupa pemantauan
kondisi kesehatan tanaman dan hewan tersebut. 4
2M. Khalequzzaman A. Chowdhury , M. Imdadul Hoque dan Andrea Sonnino,
“Biosafety of Genetically Modified Organism: Basic concepts, methods and issues”(Food and
Agriculture of the United Nations, 2009) [jurnal on-line] ;tersedia di
http://www.fao.org/docrep/012/i1252e/i1252e.pdf; ; Internet; diunduh pada 13 April 2018, 2 3Food And Agriculture Organization of the United Nations, “Biosafety of Genetically
Modified Organism: Basic concepts, methods and issues”, 312 4Food And Agriculture Organization of the United Nations, “Genetically modified
crops”, 312
20
Kemunculan GMO atau Genetically Modified Organism menimbulkan
pertanyaan dan kekhawatiran. GMO yang disebut dengan rekayasa genetika
merupakan organisme yang menggunakan teknologi penggabungan DNA yang
akan menghasilkan organisme genetika yang baru atau hidup. Beberapa produksi
tanaman rekayasa genetika tersebut seperti kedelai, jagung, kanola, pepaya,
kentang, labu dan lain-lain.5
GMO merupakan hasil rekayasa genetika yang dilakukan dengan cara
perkawinan dengan beberapa gen organisme (seperti hewan atau mikroorganisme,
tumbuhan) sehingga perubahan yang terjadi merupakan hasil rekayasa. Kehadiran
GMO ini memberikan penemuan teknologi dalam bidang pertanian, sering disebut
dengan “bioteknologi modern”, “teknologi gen” atau “rekayasa genetika”. Hasil
rekayasa genetika ini disebut dengan produk atau makanan GM. 6
5Food And Agriculture Organization of the United Nations, “Genetically modified
crops”, 312 6World Health Organization, “Frequently asked questions on genetically modified
foods” (Geneva: World Health Organization, Mei 2014) [jurnal on-line]; tersedia di
http://www.who.int/foodsafety/areas_work/foodtechnology/Frequently_asked_questions_on_gm_f
oods.pdf ;Internet; diunduh pada 12 April 2018
21
Gambar II.1. Contoh Tanaman GMO
Sumber : https://gmoanswers.com/how-gmos-are-made
22
Gambar II.1. menunjukkan bagaimana proses dalam menciptakan
tanaman GM dengan cara memasukkan dan memindahkan gen satu sama lainnya.
Terdapat 10 contoh tanaman GMO yang diperdagangkan yang berada di Amerika
Serikat.
Bioteknologi yang merupakan pentransferan gen atau campuran gen
untuk pengembangbiakan atau menciptakan tanaman dan hewan yang lebih
efektif. Pentransferan tersebut dapat mempercepat program pengembangbiakan
karena dapat melakukan pentransferan gen yang tidak biasa atau diluar dari batas
alaminya, berkurangnya hambatan perkawinan dan dapat menciptakan suatu
populasi pengembangbiakan yang universal yang dapat digunakan oleh semua
organisme. 7
7Food And Agriculture Organization of the United Nations, “Biosafety of Genetically
Modified Organism: Basic concepts, methods and issues”, 5-6
23
Gambar II.2. GMO
Sumber : https://environmentalenergetics.com/2014/08/07/gmo-contamination-of-
the-food-chain/
24
Gambar II.2. menunjukkan penjelasan tentang bagaimana proses produk
GM dan kemungkinan konsumsi setiap harinya terhadap GMO serta persentase
pandangan publik mengharuskan pelabelan GMO dan tidak membeli makanan
GM.
Sejak pertanian ditemukan kurang lebih 12.000 tahun yang lalu, para
petani terdahulu telah melakukan upaya peningkatan pertahanan tanaman mereka.
Seperti ketahanan terhadap penyakit dan hama serta memastikan kepuasan kepada
manusia. Selama bertahun-tahun, manusia telah melakukan proses dalam
menciptakan dan memilih kualitas tanaman mereka dan menjadikan tanaman
tersebut lebih luas, lebih enak dan lebih segar serta membentuk tanaman sesuai
yang mereka inginkan.8
Direktur Rekanan Eksekutif Pusat Bioteknoklogi di Univesitas Illinois,
Bruce Casey menyatakan bahwa mereka telah mengubah begitu banyak tanaman
hingga dapat bertahan hidup di alam liar kecuali tanpa perawatan dari manusia.
Contohnya ubi jalar yang ditemukan sekitar 8000 tahun yang lalu dari bagian akar
kentang yang membengkak. Ubi jalar tidak akan ada jika manusia tidak
melakukan percobaan atau mengotak-atiknya. Pada tahun 2007, dalam
makalahnya menyebutkan hasil panennya berupa gandum, stroberi, jagung, kubis
dan lain-lain tidak berbeda dengan hasil panen pada zaman dahulu. 9
8Lecia Bushak, “A Brief History Of Genetically Modified Organisms: From Prehistoric
Breeding To Modern Biotechnology” (New York : Medical Daily, 22 Juli 2015) [berita on-line] ;
tersedia di https://www.medicaldaily.com/brief-history-genetically-modified-organisms-
prehistoric-breeding-modern-344076 ; Internet; diunduh pada 09 Mei 2018 9Lecia Bushak, “A Brief History Of Genetically Modified Organisms: From Prehistoric
Breeding To Modern Biotechnology”
25
Pada tahun 1800-an, seorang ilmuwan yang berasal dari Republik Ceko,
Gregor Mendel dianggap sebagai penemu atau bapak genetika modern karena
ekperimen hibridasinya atau eksperimen perwakinan silang. Hibridasi merupakan
pengembangbiakan tanaman atau hewan dari spesies yang berbeda. Spesies
tanaman yang berbeda lebih mungkin untuk dikawinkan karena serbuk sari lebih
sering menyebar ke bunga-bunga spesies lain. Gregor melakukan ekperimen
pertamannya antara tahun 1858 dan 1863. Eksperimennya berupa tanaman kacang
dan karyanya tersebut termasuk dalam rekayasa genetika.10
Pada tahun 1990-an, perusahaan California memperkenalkan tanaman
pangan rekayasa genetika pertama kali. Tomat menjadi tanaman rekayasa
genetika pertama yang disebut dengan FlavrSavr. Telah diubah secara genetik
membuat tomat tersebut bertahan lebih lama atau proses pembusukan lebih lama
setelah dipetik. Kemudian, penelitian yang dilakukan oleh Dr Arpad Pusztai, dari
Rowett Research Institute, Aberdeen pada tahun 1998, menerbitkan kentang yang
telah dimodifikasi dengan gen insektisida atau kentang GM beracun bagi tikus
dalam percobaan makanan.11
Monsanto merupakan perusahaan industri benih yang muncul pada tahun
1990-an hingga sekarang. Kemunculan Monsanto dalam industri ini,
mengendalikan sebagian besar indsutri benih dan memperkerjakan ahli kimia
John Franz. Glifosat Monsanto yang disebut dengan “Roundup” merupakan
herbisida atau gulma paling umum yang digunakan oleh kalangan petani.
10
Lecia Bushak, “A Brief History Of Genetically Modified Organisms: From Prehistoric
Breeding To Modern Biotechnology” 11
James Chapman, “History of genetically modified food”, (Daily Mail, 02 Desember
2006) [berita on-line] tersedia di http://www.dailymail.co.uk/news/article-419985/History-
genetically-modified-food.html; Internet; diunduh pada 07 Mei 2018
26
Kemudian, Monsanto berambisi menjadi pamasok tanaman yang tahan terhadap
herbisida berbasis glifosat disebut dengan “Roudup Ready”.12
Bioteknologi modern muncul antara tahun 1972-1973. Ahli biokimia
Amerika Serikat, Herbert Boyer dan Stanley Cohen melakukan pengembangan
DNA. Teknik yang dikembangkan merupakan potongan DNA yang ada di tempat
tertentu dan menempelkan potongan DNA dengan organisme yang lain sehingga
dikenal dengan bioteknologi modern. Penemuan tersebut memunculkan
perdebatan tentang risiko kesehatan. Perkembangan bioteknologi semakin terlihat
pada tahun 1976, dimana perusahaan melakukan eksperimen dengan memasukkan
gen dari satu spesies ke spesies yang lain dengan dalih atau tujuan untuk
makanan, obat dan lain-lain.13
Pada tahun 1982, Mahkamah Agung Amerika Serikat mengeluarkan
keputusan terkait GMO yang dapat dipatenkan. Modifikasi tanaman secara
genetika pertama yang dilakukan oleh ilmuwan Monsanto dilakukan pada tahun
1983 dan lima tahun kemudian tanaman rekayasa genetika tersebut diuji. Pada
tahun 1988, para ilmuwan menciptakan kedelai tahan glifosat yang memasukkan
gen ke kedelai yang akan menjadi GMO. 14
Pada tahun 1988, para ilmuwan menciptakan GMO kedelai berupa
kedelai toleran glifosat. Dengan cara memasukkan gen ke kedelai yang nantinya
akan membuat tanaman menjadi tahan terhadap herbisida. Keuntungan yang di
12
Lecia Bushak, “A Brief History Of Genetically Modified Organisms: From Prehistoric
Breeding To Modern Biotechnology” 13
Lecia Bushak, “A Brief History Of Genetically Modified Organisms: From Prehistoric
Breeding To Modern Biotechnology” 14
Lecia Bushak, “A Brief History Of Genetically Modified Organisms: From Prehistoric
Breeding To Modern Biotechnology”
27
dapat oleh petani dalam GMO kedelai ini, lebih mudah untuk mengendalikan
gulma, dan mendapatkan tanaman kualitas yang tinggi. Setelah penciptaan
tersebut, benih yang lainnya segera dikembangkan. Seperti kapas, beras, kentang,
gula, tebu, tomat. Tanaman ini nantinya akan tahan terhadap penyakit, antibiotik,
serangga, herbisida dan pestisida. 15
Tanaman transgenik yang mulai berkembang pada tahun 1990-an. Ciri
utama GM yang berkembang saat ini, memiliki ketahanan terhadap herbisida dan
resistensi serangga. Tanaman utama dalam budidaya transgenik ini adalah kedelai,
kanola, jagung dan kapas. Lebih dari 100 juta hektar, tanaman rekayasa genetika
ini ditanam yang tersebar di 22 negara berkembang dan negara maju. 16
Produsen tanaman transgenik tersebar di negara berkembang adalah
Argentina, Brasil, Cina dan India. Kapas tahan serangga merupakan produksi
utama yang diperdagangkan yang ada di negara-negara Asia dan Afrika. Berbeda
dengan di benua Amerika Latin yang produksi utamanya kedelai tahan herbisida
dan jagung tahan serangga. 17
2.1.1. Produk GM di Kanada 18
Empat produk GM telah berkembang di Kanada dan GM alfalfa yang
kelima telah diperkenalkan pada sekitar tahun 2016. Pertumbuhan di Kanada
15
Lecia Bushak, “A Brief History Of Genetically Modified Organisms: From
Prehistoric Breeding To Modern Biotechnology” 16
Food And Agriculture Organization of the United Nations, “Genetically modified
crops”, 312 17
Food And Agriculture Organization of the United Nations, “Genetically modified
crops”, 312 18
Canadian Biotechnology Action Network, “GM crops and foods on the market in
Canada”[database on-line]; tersedia di https://cban.ca/gmos/products/on-the-market/; Internet;
diunduh pada 12 September 2018
28
seperti kanola, jagung, kedelai, gula (gula putih untuk pemrosesan gula), Alfalfa
(hanya untuk makanan hewan).
Gambar II.3 Pertumbuhan Produk GM di Kanada
Sumber : https://commonground.ca/gmo-bites-april-2015/
Beberapa produk GM diatas menjadi bahan olahan untuk bahan-bahan
makanan produk olahan dan makanan hewan. Produk tersebut akan diberikan
dengan insect resistance dan toleran herbisida menggunakan teknik GM. 19
19
Canadian Biotechnology Action Network, “GM crops and foods on the market in
Canada
29
Gambar II.4 Pertumbuhan dan Perkembangan GMO di Dunia
Sumber: https://gmoanswers.com/gmos-globally
30
Gambar II.4 menunjukkan persentase pertumbuhan dan perkembangan
GMO di dunia. Sebanyak 26 negara yang menanam GMO pada tahun 2016, 19
negara berkembang menanam GMO dan 7 negara industri menanam GMO.
2.1.2. Produk GM di Eropa
Satu-satunya produk GM yang ditanam di Uni Eropa adalah jagung
resistensi serangga Monsanto yang disebut (Bt) Corn MON810. Beberapa negara
Eropa pada tahun 2015 menanam Bt Corn sekitar 116,870 hektar. Beberapa
negara tersebut adalah Portugal, Spanyol, Republik Czech, Slovakia dan
Romania. Spanyol menjadi negara dengan penanaman Bt Corn tertinggi di EU
yaitu sekitar 92% dari total areanya. 20
Sementara itu, Uni Eropa memberikan izin kepada negara anggotanya
untuk memilih menanam produk GM. 19 dari 28 negara anggota Uni Eropa
memilih menolak dalam menanam produk GM di dalam wilayah mereka.
Polandia dan Jerman memilih untuk menanam jagung GM, tetapi penanaman
tidak dilanjutkan pada tahun 2009. Negara-negara Uni Eropa mengimpor sekitar
40 juta ton makanan hewan GM, dan kebanyakan diantaranya adalah kedalai GM
dari Utara dan Amerika Selatan.21
Dalam beberapa kasus, teknologi GM ini bersifat hak milik yang
dikembangkan oleh sektor swasta dan untuk memproduksinya atau untuk
diperdagangkan memiliki perjanjian lisensi. Budidaya dan produksi komersial
20
Canadian Biotechnology Action Network, “GM crops and foods on the market in
Canada 21
Canadian Biotechnology Action Network, “GM crops and foods on the market in
Canada
31
tanaman hasil rekayasa genetika ini adalah padat modal. Hal tersebut dikarenakan
besarnya biaya benih dan teknologi. 22
Peningkatan dalam budidaya ini dapat meningkat dikarenakan produksi
dan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan lebih rendah dan pengurangan pemakaian
bahan kimia sehingga dapat meningkatkan keuntungan ekonomi. Beberapa negara
penghasil atau pengekspor terbesar tanaman dan produk GM adalah Amerika
Serikat, Argentina dan Kanada.23
Menurut Departemen Energi Amerika Serikat beberapa manfaat yang
dihasilkan dari GMO seperti rasa yang dihasilkan lebih baik, lebih banyak nutrisi,
memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit serta pertumbuhan tanaman yang
lebih cepat. Para pendukung hewan yang dimodifikasi secara genetik mengklaim
bahwa memodifikasi gen hewan-hewan tersebut dapat menghasilkan daging, susu,
telur yang lebih baik dan meningkatkan kesehatan dan ketahanan terhadap
penyakit. 24
Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa
menyarankan bahwa tanaman transgenik dan sumber modifikasi genetika lainnya
dapat memberikan peluang bagi petani untuk menghasilkan makanan yang lebih
bergizi. Contohnya adalah beras yang memberi makan 50% dari populasi dunia,
22
Food And Agriculture Organization of the United Nations, “Genetically modified
crops”. 314 23
Food And Agriculture Organization of the United Nations, “Genetically modified
crops”. 314 24
Elyssa Linden, “NEGATIVE IMPACTS OF GMOS IN FOOD”, (Munkpack; 9
April,2018); [database online]; internet; tersedia di https://munkpack.com/negative-impacts-of-
gmos-in-food/ diunduh pada 14 Desember 2018
32
dapat dimodifikasi dengan tambahan lebih banyak vitamin A yang dapat
mengurangi kekuragan vitamin di negara berkembang.25
Departemen Energi Amerika Serikat juga mencantumkan beberapa efek
negatif GMO. Para ilmuwan yang mencampur gen dari makanan yang berbeda
secara bersamaan untuk membuat makanan yang dimodifikasi secara genetik, hal
itu dapat menyebabkan alergi dan efek samping. Efek lainnya dapat
mempengaruhi efektivitas antibiotik sehingga lebih sulit untuk mengobati infeksi
dan penyakit di masa depan.26
Selain masalah kesehatan, efek negatif yang ditimbulkan oleh GMO
berupa masalah lingkungan. Tanaman rekayasa genetika lebih tahan terhadap
pestisida yang memungkinkan petani menggunakan lebih banyak bahan kimia
yang berakibat pada pencemaran air dan kerusakan tanah.27
Pada tahun 2009, Akademi Kedokteran Lingkungan Amerika (AAEM)
mengeluarkan pendapat bahwa dokter harus menyarankan pasiennya untuk
menghindari makanan hasil rekayasa genetika. Hal tersebut mengacu pada
beberapa penelitian yang menyatakan bahwa makanan transgenik dapat bermasala
pada sistem kekebalan tubuh, ketidaksuburan, masalah dengan regulasi insulin,
penuaan yang lebih cepat dan perubahan pada organ utama. Para peneliti
memiliki tambahan kekhawatiran pada makanan yang dimofdifikasi secara
genetik. Bahwa makanan transgenik dapat menyebabkan efek samping yang tidak
25
Elyssa Linden, “NEGATIVE IMPACTS OF GMOS IN FOOD 26
Elyssa Linden, “NEGATIVE IMPACTS OF GMOS IN FOOD 27
Elyssa Linden, “NEGATIVE IMPACTS OF GMOS IN FOOD
33
terduga dan sulit untuk dideteksi seperti alergi baru, penyakit baru dan defisit
nutrisi.28
Penyebab masalah kesehatan yang berkaitan dengan manipulasi
kesehatan genetika tanaman, termasuk kedelai, jagung dan kanola. Genetika yang
memasukkan gen asing ke dalam tanaman tersebut seperti bakteri dan virus yang
dapat mengubah aspek tertentu dari tanaman. Gen asing tersebut tidak pernah ada
dalam pasokan makanan manusia sehingga tidak diketahui efek pastinya ataupun
berpotensi bahaya. Selain memiliki sejumlah efek kesehatan yang mengejutkan
tetapi organisme yang dimodifikasi secara genetik ini masih ada karena
manfaatnya dirasakan oleh produsen dan penjual makanan.29
Faktanya, makanan pokok termasuk dalam daftar makanan yang
direkayasa secara genetik seperti jagung, kedelai, alfaalfa, canola dan susu. Untuk
dapat menghindari makanan GMO, hal yang dapat dilakukan adalah dengan
melihat label pada produk contohnya label non-GMO.30
Penelitian selanjutnya mengenai apakah tanaman trasngenik
mempengaruhi kesuburan atau embrio selama kehamilan. Kelompok dari South
Dakota State University memberikan contohnya berupa penelitian pada tikus.
Tikus memakan sejenis jagung transgenik dan lebih dikenal dengan jagung Bt
atau bacillus thuringiensis. Institute for Responsible Technology (IRT)
memberikan laporan terkait tikus yang diberi makanan diet yang mengandung
kentang transgenik. IRT menyatakan bahwa toksisitas merupakan hasil dari teknik
modifikasi genetik. Mereka mengklaim bahwa proses pembuatan GMO akan
28
Elyssa Linden, “NEGATIVE IMPACTS OF GMOS IN FOOD 29
Elyssa Linden, “NEGATIVE IMPACTS OF GMOS IN FOOD 30
Elyssa Linden, “NEGATIVE IMPACTS OF GMOS IN FOOD
34
menjadi beracun dan dengan demikian semua GMO berisiko tinggi untuk
toksisitas. 31
Gambar II.5. Hasil Penelitian GMO
Sumber:https://i1.wp.com/sitn.hms.harvard.edu/wpcontent/uploads/2015/08/toxici
ty-graphic-edit.jpg
Gambar II.5 menjelaskan hasil penelitian terkait efek negatif GMO.
Banyaknya kecurigaan terhadap efek transgenik pada kesehatan, keturunan, DNA
dan lain sebagainya. Peneliti telah melakukan pemantauan selama 20 tahun dan
mendapatkan hasil dari penelitian tersebut. Sejauh yang didapat dari banyaknya
penelitian, GMO tidak menunjukkan toksisitas baik dalam satu atau banyak
generasi.32
31
Megan L. Norris, “Will GMOs Hurt My Body? The Public’s Concerns and How
Scientists Have Addressed Them” (Harvard University: The Graduate School of arts and
sciences); [database online]; tersedia di http://sitn.hms.harvard.edu/what-is-sitn/; diunduh pada 14
Desember 2018 32
Megan L. Norris, “Will GMOs Hurt My Body? The Public’s Concerns and How
Scientists Have Addressed Them”
35
Masalah sosial yang ditimbulkan dari teknologi GM ini berupa hilangnya
tradisi seperti penyimpanan benih atau bibit, monopoli yang dilakukan oleh sektor
swasta sehingga dapat menyebabkan petani kehilangan pendapatannya.
Banyaknya perspektif tentang dampak yang dimiliki oleh produk GM ini, sejauh
ini belum adanya informasi ilmiah yang pasti tentang dampak negatif dari
transgenik terhadap kesehatan dan lingkungan. Tetapi, pandangan publik terhadap
GMO baik dalam makanan dan pertanian cenderung memilih untuk menghindari
produk yang mengandung GM. 33
Gambar II.6. Kode Produk GMO
Sumber: https://www.healthy-holistic-living.com/myth-plu-codes-gmo-foods.html
Gambar II.5 menunjukkan penjelasan tentang perbedaan kode produk
yang menunjukkan produk tersebut tergolong pada produk organik, konvensional
atau GMO.
33
Food And Agriculture Organization of the United Nations, “Genetically modified
crops”, 314
36
Gambar II.7. Contoh Label GMO
Sumber:https://www.huffpost.com/entry/the-gmo-labeling-conundru_b_10324182
Gambar II.6 menunjukkan penjelasan tentang label produk dengan label
dibuat dengan rekayasa genetika pada kemasan produk.
2.1. Regulasi terhadap Genetically Modified Organism
2.2.1 Regulasi Uni Eropa terhadap GMO
Perjanjian internasional mengenai Keamanan Hayati atau biosafety mulai
diberlakukan pada tahun 2003 dan telah diratifikasi 161 negara pada Oktober
2011. Tujuan protokol ini adalah "adalah untuk memberikan kontribusi dan
memastikan tingkat perlindungan yang memadai dalam hal transfer yang aman,
penanganan dan penggunaan organisme hasil modifikasi yang dihasilkan dari
bioteknologi modern yang mungkin memiliki efek buruk pada konservasi dan
penggunaan berkelanjutan dari keanekaragaman hayati, mempertimbangkan juga
37
risiko terhadap kesehatan manusia, dan secara khusus berfokus pada gerakan
lintas batas”.34
Di beberapa negara pemberian label terhadap produk atau bahan-bahan
GM diwajibkan. Maka dari itu, tanaman GM atau non-GM harus tetap terpisah,
tetapi hal tersebut menjadi sulit dan mahal untuk dilakukan karena wilayah
pembudidayaan varietas GM meningkat. 35
Beberapa negara anggota Uni Eropa dapat menolak GMO dengan
memberikan alasan yang kuat terhadap penolakan tersebut dan memaparkan bukti
dampak negatif dari produk tersebut terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Negara anggota Uni Eropa dapat mengajukan banding terhadap produk GMO
berlandaskan pada instrumen hukum berupa klausa perlindungan atau “safeguard
clause”. Dalam menilai alasan yang diajukan oleh negara anggota Uni Eropa,
yang mempunyai tanggung jawab dalam menilai hal tersebut adalah Otoritas
Keamanan Makanan Eropa. 36
Fakta bahwa negara-negara Uni Eropa tidak memiliki toleransi atau tidak
mengapresiasi adanya budidaya GMO resmi dengan memberikan pernyataan atas
dasar non-ilmiah. Penggunaan klausa perlindungan sebagai tameng dalam
penolakan pembudidayaan GMO di tingkat nasional atau pun menggunakan
34
Food And Agriculture Organization of the United Nations, “Genetically modified
crops. 314 35
Food And Agriculture Organization of the United Nations, “Genetically modified
crops”, 314 36
Giovanni Tagliabue, “The EU legislation on “GMOs” between nonsense and
protectionism: An ongoing Schumpeterian chain of public choices” ; (US National Library of
Medicine National Institutes of Health , 21 Desember 2016) [database on-line]; tersedia di
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5592980/; Internet; diunduh pada 19 Mei 2018
38
prosedur pemberitahuan khusus dalam perjanjian untuk melarang budidaya
GMO.37
EFSA mengharapkan hasil yang membuktikan bahwa bioteknolgi dan
khusunya GMO tidak berisiko dari teknologi pemuliaan tanaman konvensional.
Artinya bahwa rekayasa genetika tidak berbahaya dari modifikasi tanaman yang
menggunakan metode lainnya. Meskipun, produk tersebut diwajibkan dan sah
menurut hukum, bukan berarti produk tersebut diberi akses masuk. Hal tersebut
dikarenakan permintaan yang tidak dibenarkan dalam memblokir hal itu
ditolak.38
Contoh dari negara yang memiliki “safeguarding” lebih memilih resiko
prosedur pelanggaran seperti alasan politik dan diplomatik. Komisi Eropa lebih
memilih alasan politik dan diplomatik karena hal tersebut membuat pelaksanaan
menjadi lambat dan enggan untuk diimplemtasikan dari pada harus memilih
memberi jalan masuk GMO. 39
Pemberlakuan standar ganda yang terlihat dalam politik GMO Uni Eropa
terdapat dua sudut pandang. Pertama, penolakan yang telah berlangsung selama
bertahun-tahun terhadap penanaman tanaman rekombinaan DNA. Kedua, adanya
arus impor yang sangat besar. Seperti kedelai GMO dan jagung sebagai makanan
ternak yang terhitung memiliki jumlah beberapa juta ton per tahunnya.40
37
Giovanni Tagliabue, “The EU legislation on “GMOs” between nonsense and
protectionism: An ongoing Schumpeterian chain of public choices” 38
Giovanni Tagliabue, “The EU legislation on “GMOs” between nonsense and
protectionism: An ongoing Schumpeterian chain of public choices” 39
Giovanni Tagliabue, “The EU legislation on “GMOs” between nonsense and
protectionism: An ongoing Schumpeterian chain of public choices” 40
Giovanni Tagliabue, “The EU legislation on “GMOs” between nonsense and
protectionism: An ongoing Schumpeterian chain of public choices”
39
Sementara, tanaman GM yang dibudidayakan di Eropa tidak kurang dari
0,1% dari luas global tanaman GM. Sekitar 70% lebih kebutuhan makanan
protein hewani Uni Eropa diimpor sebagai produk tanaman GM. Para petani di
Uni Eropa dilarang untuk membudidayakan tanaman ini. Banyak produk makanan
yang aman untuk dikonsumsi jika produk tersebut diimpor dari seberang Atlantik
dan tidak untuk dibudidayakan di Eropa. 41
Pelarangan penanaman transgenik di Eropa bersifat paradoks.
Kenyatannya Uni Eropa mengimpor beberapa seral dan kacang-kacanagan
rekombinan DNA yang digunkaan untuk bahan makanan dan dapat dijelaskan
melalui insentif politik dan ekonomi. Kenyataan bahwa produk GM yang diimpor
lebih rendah dari produk petani yang menghasilkan produk konvesional dengan
kecenderungan harga yang lebih tinggi. Persaingan tersebut membuat petani
menentang persetujuan varietas GM dan upaya yang dilakukan petani seperti
melobi dalam penetapan standar GM yang lebih ketat. 42
Larangan penanaman tanaman GM tersebut untuk menghemat uang
publik. Pemerintah Eropa tidak harus mengeluarkan subsidi yang lebih untuk
petani karena mereka dapat menjual produk mereka dengan harga yang tinggi.
Larangan tersebut juga untuk memuaskan kalangan anti-GMO terutama di
Brussels, para kelompok anti-biotek konservatif dan di beberapa negara Uni
Eropa yang mendukung peraturan yang ketat terhadap GMO. Selain itu, larangan
penanaman dilakukan untuk membuktikan kebijakan preferensi konsumen
41
Giovanni Tagliabue, “The EU legislation on “GMOs” between nonsense and
protectionism: An ongoing Schumpeterian chain of public choices” 42
Giovanni Tagliabue, “The EU legislation on “GMOs” between nonsense and
protectionism: An ongoing Schumpeterian chain of public choices”
40
berjalan karena kecurigaan dan persepsi resiko yang meningkaat terhadap GMO
dari yang mereka duga.43
Kepentingan dalam larangan terhadap GMO tersebut untuk melindungi
industri kimia herbisida atau pestisida tradisonal. Memanfaatkan propaganda anti-
GMO, industri tersebut telah mengambil keuntungan selama dua dasawarsa dan
selaras dengan motivasi para aktivis yang tetap pada pendiriannya. Para
pemangku kepentingan industri tersebut harus melakukan sesuatu untuk
memberikan hasil yang memuaskan agar dapat terhindar dari intervensi dan
aktivis tak terlawan terhadap persepsi resiko atau menciptakan opini publik
terhadap bioteknologi.44
Dalam hal mengimpor makanan transgenik. Contoh negara Rumania
yang sebelum bergabung dengan Uni Eropa dapat menanam kedelai GM dan
diekspor ke Uni Eropa. Dan setelah Rumania bergabung dengan Uni Eropa,
Rumania dilarang menanam kedelai GM di Eropa. Sebaliknya, para petani di
Brasil, Argentina dan AS dibayar oleh Uni Eropa untuk menanam kedelai GM
dan memberikan subsidi untuk Rumania dari dana regional. 45
Publik Uni Eropa sangat memperhatikan keamanan pasokan pangan,
dilihat dengan tidak mudahnya dan lebih hati-hati menerima pasokan makanan
yang dimodifikasi secara genetika. Pada tahun 1998, Uni Eropa dipaksa untuk
mengadopsi moratorium de facto. Sejak saat itu, Uni Eropa menetapkan rezim
43
Giovanni Tagliabue, “The EU legislation on “GMOs” between nonsense and
protectionism: An ongoing Schumpeterian chain of public choices” 44
Giovanni Tagliabue, “The EU legislation on “GMOs” between nonsense and
protectionism: An ongoing Schumpeterian chain of public choices” 45
Giovanni Tagliabue, “The EU legislation on “GMOs” between nonsense and
protectionism: An ongoing Schumpeterian chain of public choices”
41
regulasi yang berlaku untuk semua aspek produksi pangan serta penahanan
tanaman rekayasa genetika.46
Peraturan tersebut memberlakukan pelabelan konsumen dan pelacakan
organisme hasil rekayasa genetika di seluruh sistem pangan. Hasilnya adalah Uni-
Eropa menetapkan kerangka peraturan yang lebih ketat untuk makanan rekayasa
genetika atau membatasi pasar dibanding dengan yang ada di Amerika Utara47
The Precautionary Principle atau fokus kehati-hatian dalam makanan
yang dimodifikasi secara genetika telah menjadi perbincangan pada ranah
internasional. Prinsip kehati-hatian menjadi prinsip internasional yang termaktub
dalam Deklarasi Rio tentang Lingkungan dan Pembangunan. Deklarasi Rio berisi
tentang alasan kurangnya kepastiaan ilmiah, tidak dapat dijadikan alasan untuk
menunda langkah efektif dalam menanggulangi ancaman kerusakan atau
mencegah degradasi lingkungan.48
Prinsip tersebut termasuk dalam resolusi Eropa dan perjanjian
internasional lainnya. Prinsip tersebut tergabung dalam lima instrumen
lingkungan yang ditandatangani di Rio Janeiro. Konvensi Keanekaragaman
Hayati merupakan perjanjian induk dan yang paling penting dalam perjanjian
46
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union*”; CELA Publication; tersedia di
http://www.cela.ca/sites/cela.ca/files/uploads/555_EU_Ch4_GMO.pdf ; Internet; diunduh pada 20
Mei 2018 47
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union*” 48
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union*”
42
internasional ini dan Protokol Cartagena yang pada akhirnya menegosiasikan
tentang Keamanan Hayati dan membahas GMO.49
Protokol yang mulai diadopsi pada Januari 2000 di Montreal dan sah
secara hukum dan bersifat mengikat pada bulan September 2003. Beberapa negara
termasuk Masyarakat Eropa menandatangani dan meratifikasi protokol tersebut.
138 negara pada Januari 2007 menandatangani dan meratifikasinya kecuali
Kanada dan Amerika Serikat. Kanada menandatanganinya tetapi tidak
meratifikasi yang artinya Kanada tidak terikat oleh Hukum, sementara Amerika
Serikat tidak ikut dalam perjanjian induk atau Konnvensi Keanekeragaman
Hayati.50
Tujuan atau pun tindakan pencegahan dari Protokol Cartagena adalah
untuk memberikan kontribusi dalam memastikan tingkat perlindungan yang
memadai seperti bidang transfer yang aman, penanganan dan penggunaan
organisme hasil rekayasa genetika yang dihasilkan oleh bioteknologi modern yang
kemungkinan memiliki efek buruk yang terjadi pada konservasi dan pemanfaatan
berkelanjutan keanekaragaman hayati, dengan mempertimbangkan kesehatan
manusia dan terutama fokusnya terhadap gerakan lintas batas. Tujuan tersebut
termasuk dalam Pasal 1 yang berisi mengenai pendekatan kehati-hatian yang
49
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union*” 50
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union*”
43
tercantum dalam Prinsip 15 Deklarasi Rio tentang Lingkungan dan
Pembangunan.51
Fokus kehati-hatian tersebut selaras dengan perbedaan dalam mengetahui
produk tersebut mengandung GMO. Uni Eropa telah menerapkan pelabelan wajib
dengan syarat produk tersebut telah dimodifikasi yang mengandung lebih dari 0,9
persen. Berbeda dengan Kanada, menurut Kanada makanan GMO dan makanan
konvensional sama amannya. Pelabelan makanan di Kanada jika makanan
tersebut telah dilakukan pasteurisasi, tetapi pelabelan tersebut tidak wajib
dikarenakan tidak adanya aturan untuk makanan GMO.52
Pada tahun 1990-an, Uni Eropa telah mempunyai peraturan hukum
mengenai GMO, yang pada saat itu telah ditetapkan petunjuk atau direktif untuk
mengatur penyebaran transgenik ke lingkungan. Petunjuk tersebut mengalami
perubahan dengan memasukkan arahan baru dan peraturan baru untuk
penggunaan dasar dan pengembangan GMO. Seperti yang diketahui bahwa Uni
Eropa mempunyai kerangka hukum yang komprehensif mengenai GMO. 53
Uni Eropa mendefinisikan GMO sebagai “organisme dengan
pengecualian manusia, dimana materi genetik telah diubah dan terjadi dengan cara
yang tidak alami dengan perkawinan atau rekombinasi alami. Tujuan dari
peraturan hukum yang mengatur GMO di Uni Eropa untuk meminimalisir
51
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union*” 52
The Council of Canadians, “Could GM potatoes be headed to Europe via CETA?”(
Ottawa: The Council of Canadians, 23 Maret 2016) database on-line] tersedia di
https://canadians.org/blog/could-gm-potatoes-be-headed-europe-ceta; Internet; diunduh pada 20
Mei 2018 53
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union*”
44
kemungkinan perdagangan produk bioteknologi terhadap lingkungan dan
kesehatan manusia.54
Di bawah ini terdapat beberapa instrumen hukum utama Uni Eropa yang
mengatur organisme hasil rekaya genetika. Peraturan ini menggabungkan
ketentuan Protokol Cartagena tentang Keamanan Hayati dan mengatur
perpindahan lintas batas organisme hasil rekayasa genetika:55
(1) Peraturan EC 1829/2003 tentang Regulasi Makanan dan Pangan yang
dimodifikasi secara genetik dan untuk penempatannya di pasar
makanan dan pangan transgenik, atau produk makanan dan pangan
yang mengandung transgenik;
(2) Petunjuk 2001/18 / EC tentang membebaskan GMO secara sengaja ke
Lingkungan dan Pasar, yang berlaku untuk eksperimen GMO ke
lingkungan dan menempatkan GMO di pasar; dan
(3) Peraturan 1830/2003 Mengenai pelacakan dan Pemberian Label GMO;
(4) Petunjuk 90/219 / EEC, sebagaimana diubah oleh Petunjuk 98/81 /
EEC, tentang penggunaan yang terkandung dari mikroorganisme yang
dimodifikasi secara genetik; dan;
(5) Peraturan EC 1946/2003, mengenai pergerakan yang disengaja dan
tidak disengaja GMO antara Negara-negara Anggota Uni Eropa dan
negara-negara ketiga.
54
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union*” 55
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union*”
45
Gambar II.8. Label produk GMO di Uni Eropa
Gambar II.7 menunjukkan penjelasan tentang label produk yang
ditetapkan oleh Uni Eropa.
2.2.2. Regulasi Kanada terhadap GMO
Peraturan mengenai masuknya bioteknologi di Kanada, pemerintah
federal tidak membuat peraturan baru mengenai bioteknologi melainkan
mengadaptasi undang-undang yang telah ada dan memasukkan bioteknologi
didalamnya. Hal tersebut mendatangkan kritik dari para ilmuwan, aktivis
lingkungan dan pendukung kesehatan. Mereka meragukan sistem peraturan
Kanada yang memodifikasi makanan secara gentika yang akan menimbulkan
risiko kesehatan dan lingkungan.56
56
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union*”
46
Melihat respon dan kritik yang dilontarkan oleh beberapa pihak terkait
peraturan bioteknologi di Kanada. Pemerintah Kanada menerima masukan
tersebut dengan meminta Royal Society of Canada dan menunjuk Panel Ahli
tentang Masa Depan Bioteknologi Pangan untuk melampirkan beberapa
rekomendasi regulasi terkait bioteknologi. Pada tahun 2001, laporan tentang
bioteknologi “Unsur-unsur Kewaspadaan: Rekomendasi untuk Regulasi
Bioteknologi di Kanada”. Rekomendasi tersebut berisi lebih dari 50 rekomendasi
dan hal ini adalah upaya pemerintah Kanada dalam memperbaiki rezim peraturan
di Kanda.57
Royal Society mengakui tentang daftar panjang masalah yang ada pada
rezim peraturan di Kanada. Pemerintah federal merupakan regulator dan sekaligus
promotor bioteknologi serta adanya pengembangan dan subsidi penelitian
menimbulkan konflik kepentingan. Kurangnya tindakan pencegahan dan
pengaturan tentang organisme yang dimodifikasi secara genetika, kurangnya
pengkajian yang memadai terhadap penetapan penilaian keamanan yang ilmiah
serta kurangnya transparansi.58
Kanada dan Amerika Serikat seperti yang dikenal sebagai negara
pengekspor utama makanan yang dimodifikasi secara genetika. Kanada, Amerika
Serikat dan Argentina menentang kebijakan Uni Eropa terkait pengaturan
organisme hasil rekayasa genetika dan mengajukannya ke Organisasi
57
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union*” 58
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union*”
47
Perdagangan Dunia (WTO) pada tahun 2003. Ajuan kasus tersebut ke WTO
dengan dalih bahwa penundaan yang dilakukan oleh Uni Eropa terhadap prosedur
tanaman dan makanan yang dimodifikasi secara genetis merupakan tindakan yang
tidak semestinya dilakukan. 59
Ditambah lagi dengan perbedaan rezim peraturan Uni Eropa dengan
Kanada dan Amerika Serikat merujuk pada Protokol Cartagena tentang
Keamanan Hayati yang mulai berlaku pada September 2003. Protokol ini
merupakan perjanjian internasional yang mengatur GMO, menetapkan beberapa
aturan mengenai arus pergerakan GMO dan memastikan adanya perlindungan
secara global terkait kenakeragaman hayati dan kesehatan manusia. Dalam
protokol ini juga dicantumkan keharusan negara-negara menggunakan pendekatan
kehati-hatian.60
Perbedaan kerangka kerja legislatif antara Uni Eropa dan Kanada tentang
organisme hasil rekayasa genetika terlihat pada legislasi keduanya yang memiliki
kecenderungan yang berbeda. Di Uni Eropa disebut dengan berbasis proses,
sementara di Amerika Serikat dan Kanada disebut dengan berbasis produk.
Berbasis produk berarti berfokus pada produk yang dihasilkan dari modifikasi
genetika dan bukan dari bagaimana cara membuatnya atau proses dari pembuatan
59
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union*” 60
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union*”
48
produk tersebut. Landasan pengaturan yang dianut oleh Amerika Serikat dan
Kanada berupa “substantial equivalency” atau kesepadanan substansial. 61
Perbedaan peraturan antara Uni Eropa dengan Kanada dapat
digambarkan sebagai “a fundamental divide” atau kesenjangan mendasar dalam
aturan transgenik. Perbedaan tersebut merepresentasikan pihak-pihak yang sangat
bepegang teguh pada prinsip kehati-hatian yang kontras dengan mereka yang puas
dengan pengkajian resiko GMO yang lebih terbatas.62
Pada tahun 1983, Strategi Bioteknologi Nasional diumumkan di Kanada.
Strategi itu pun menunjukkan peran ganda yang dimiliki pemerintah yaitu
regulator dan promotor bioteknologi. Peraturan GMO berada dibawah yuridiksi
federal di Kanada. Strategi Bioteknologi Nasional dibentuk dengan tujuan untuk
mempromosikan industri bioteknologi dan meletakkan prinsip, hukum dan
departemen peraturan yang ada. Hasilnya, pemerintah mengeluarkan sistem
persetujuan yang rumit dengan melibatkan beberapa departemen federal yang
memainkan peran berbeda dalam regulasi GMO merujuk pada otoritas sejumlah
undang-undang federal. 63
Pembentukan Komite Penasihat Bioteknologi Nasional pada tahun 1983
untuk memberikan masukan kepada Menteri Perindustrian perihal daya saing
industri dan komitmen pemerintah federal berinvestasi yang signifikan dalam
61
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union*” 62
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union*” 63
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union*
49
bioteknologi. Dalam melakukan penelitian dan pengembangan bioteknologi,
setidaknya pemerintah telah menghabiskan dana sekitar $ 400 hingga $ 500 juta
setiap tahunnya.64
Beberapa lembaga federal memiliki tanggung jawab terhadap
bioteknologi. Badan Inspeksi Makanan Kanada (CFIA) bertanggung jawab untuk
benih, sebagian besar tanaman, pupuk dan makanan hewan. Sementara, Health
Canada bertanggung jawab untuk makanan. Departemen lingkungan Kanada juga
memiliki tanggung jawab dalam menilai dampak biotekologi terhadap
lingkungan. 65
Beberapa regulasi atau Undang-Undang (UU) yang terkait dengan
bioteknologi pertanian dan pangan seperti UU Makanan dan Obat-obatan, UU
Benih, UU Pangan, UU Perlindungan Lingkungan Kanada, UU Kesehatan
Hewan, UU Produk Pengendalian Hama dan UU Perikanan. Beberapa lembaga
dan komite yang terlibat dalam bioteknologi ini, pemerintah federal mengeluarkan
struktur tata kelola horisontal dengan maksud menyelaraskan pendekatan
pemerintah terhadap isu dan kebijakan yang muncul.66
Tetapi keputusan pembentukan struktur tersebut di kritik dalam Auditor
Jenderal pada tahun 2005 yang melibatkan beberapa Menteri, Menteri Pertanian,
Perikanan, Lingkungan, Luar Negeri, Kesehatan, Industri dan Sumber Daya Alam
64
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union* 65
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union*” 66
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union*”
50
yang hanya bertemu sekali dalam 6 tahun. Auditor menyatakan tentang harapan
kepada para menteri untuk dapat menerima dan mempertimbangkan saran
mengingat perubahan cepat dalam bioteknologi yang dapat mempengaruhi
kesehatan, keselamatan, lingkungan dan ekonomi. Tambahan dari audit
menyatakan bahwa kurangnya arahan pada kepemimpinan di tingkat atas.67
67
Jessica Ginsburg and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer Agnolin,
“The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food Production in Canada and the
European Union*”
51
BAB III
HUBUNGAN KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA DAN
KANADA
Bab ini membahas mengenai awal mula kerjasama ekonomi antara Uni
Eropa dan Kanada. Selanjutnya, membahas mengenai kerjasama ekonomi The
Canada-European Union Comprehensive Economic and Trade Agreement
termasuk didalamnya pembahasan mengenai manfaat CETA, kerjasama
perdagangan agrikultur dan GMO dalam CETA.
3.1. Awal Hubungan Kerjasama Ekonomi Uni Eropa dan Kanada
Hubungan diplomatik Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) dan Kanada
secara resmi terjalin pada tahun 1958. Perjanjian kerjasama pertama yang
ditandatangani keduanya pada tahun 1976 berupa Perjanjian Kerangka Kerja
untuk Kerja Sama Komersial dan Ekonomi. Perjanjian ini merupakan kerangka
kerja Komisi Eropa yang pertama dengan negara-negara industri dan diharapkan
kerjasama ini dapat meningkatkan hubungan ekonomi dan dapat memberikan
penetapan dasar untuk menyelesaikan sengketa dalam pengelolaan perdagangan
dan investasi.1
Perjanjian kerjasama lainnya terdapat pada tahun 1997, yaitu Perjanjian
Kerjasama Bea Cukai dan Bantuan Bersama. Dasar dari perjanjian ini berupa
1Richard A. Came ron and Kons tantin Louk ine, “Canada - European Union Trade and
Investment Relations : The Impact of Tariff Elimination” (Department of Foreign Affairs and
International Trade: The Caribbean Trade Reference Centre (CTRC), 23 Februari 2001) [jurnal on-
line]; tersedia di http://ctrc.sice.oas.org/geograph/Impact_studies/Bilateral/Canada-EU.pdf;
Internet; diunduh pada 27 April 2018 , 2
52
kerjasama antar pengelola bea cukai Uni Eropa dan Kanada untuk memberantas
penipuan untuk mewujudkan perdagangan yang sehat. Pada tahun 1998, disahkan
Perjanjan “Mutual Recognition of Conformity Assessment” yang memfasilitasi
pihak-pihak terkait dengan memberikan izin dalam menetapkan kesesuaian
produk dengan standar yang dibutuhkan oleh yang lain atau pihak-pihak yang
bersangkutan. 2
Upaya Kanada dalam meningkatkan akses pasar ke Uni Eropa terlihat
pada November 1998 dalam laporan luar negeri Komite Senat yang didalamnya
termuat eksplorasi biaya dan manfaat hubungan perdagangan bebas. KTT yang
dilaksanakan oleh Uni Eropa dan Kanada pada Desember 1998 di Ottawa
menghasilkan inisatif yang didalamnya termuat sejumlah tujuan ekonomi. Tujuan
seperti peningkatan kerjasama ekonomi dan akses pasar serta berdialog terkait
masalah perdagangan multilateral. Peningkatan akses pasar dalam kerjasama
tersebut dikarenakan Kanada tidak mempunyai akses istimewa ke pasar Uni
Eropa.3
Liberalisasi perdagangan yang terjadi antar negara mendorong
peningkatan produksi barang dan jasa, terciptanya kerjasama perdagangan yang
akan memiliki keunggulan kompararif. Ditambah lagi, dengan penghapusan
hambatan perdagangan, aliran perdagangan berupa ekspor dan impor akan
menjadi mudah dan murah. Keuntungan yang di dapat oleh konsumen, berupa
2Richard A. Came ron and Kons tantin Louk ine, “Canada - European Union Trade and
Investment Relations : The Impact of Tariff Elimination”, 2 3Richard A. Came ron and Kons tantin Louk ine, “Canada - European Union Trade and
Investment Relations : The Impact of Tariff Elimination”, 2-3
53
biaya yang lebih murah sehingga dapat membandingkan produk domestik dan
impor dengan berbagai pilihan yang tersedia.4
Liberalisasi dan pengurangan hambatan membuat persaingan dan
peluang internasional terhadap fleksibilitas harga menjadi lebih cepat yang
berdampak pada perubahaan pasar diantara perusahaan-perusahaan. Persaingan
produk yang kompetitif mendorong penciptaan inovasi dan membangkitkan aliran
bisnis atau investasi. Hambatan yang ada dalam perdagangan membuat akses
pasar menjadi berubah-ubah. Hal itu seperti aturan perdagangan, peningkatan
transparansi dalam perjanjian perdagangan bebas, memberikan peluang
perusahaan dalam mengeskploitasi dengan mudah dan lain sebagainya. 5
Masyarakat Ekonomi Eropa terbentuk dari hasil proses kerjasama dan
integrasi pada tahun 1951 yang mengacu pada Perjanjian Roma. Kemunculan
MEE disebut oleh ahli ekonomi dengan pasar umum, hal ini merujuk pada
kesepakatan dari negara-negara anggota yang menciptakan aliran perdagangan
barang, jasa, modal dan orang secara bebas dengan menghilangkan tarif atau
hambatan lainnya. 6
Terbentuknya Uni Eropa mempunyai berbagai tujuan untuk menciptakan
solidaritas yang tidak hanya berangkat dari negara-negara anggota tetapi
kehadiran masyarakat-masyarakat itu sendiri. Terbentuknya perhimpunan ini,
diawali dengan promosi untuk kemajuan ekonomi dan sosial. Hal itu terbukti pada
4Richard A. Came ron and Kons tantin Louk ine, “Canada - European Union Trade and
Investment Relations : The Impact of Tariff Elimination”, 5 5Richard A. Came ron and Kons tantin Louk ine, “Canada - European Union Trade
and Investment Relations : The Impact of Tariff Elimination”. 5 6Richard A. Came ron and Kons tantin Louk ine, “Canada - European Union Trade
and Investment Relations : The Impact of Tariff Elimination”. 6
54
tahun 1993, terbentuknya pasar tunggal dan pengesahan mata uang tunggal pada
tahun 1999.7
Upaya tersebut untuk memperkenalkan identitas Uni Eropa yang
didalamnya termuat kebijakan luar negeri, keamanan umum, posisi umum di
kancah internasional. Dalam mewujudkan solidaritas yang diyakini oleh Uni
Eropa, kewarnegaraan Eropa memiliki kewarganegaraan nasional yang
didalamnya terdapat hak sipil dan politik. Demikian, hal tersebut untuk
memudahkan ruang lingkup kebebasan, keadilan, keamanan dan untuk
mempertahankan hukum yang telah ditetapkan melalui perjajiian dan undang-
undang yang telah ditetapkan dan diadopsi oleh lembaga-lembaga Eropa. 8
Bagi Kanada, Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar kedua setelah
Amerika Serikat. Hal tersebut dibuktikan dengan total perdagangan barang dan
jasa di tahun 1999 mencapai $ 65,0 miliar. Total perdagangan pada tahun 1999,
merupakan peningkatan total perdagangan antara Kanada dan Uni Eropa. Pada
tahun 1990, total perdagangan berjumlah $ 39,2 miliar. Begitu juga dengan
Kanada, ekspor Kanada ke Uni Eropa mengalami peningkatan dari tahun 1990-
1999 berjumlah$ 12 miliar ke tingkat $ 16 miliar.9
Hubungan perdagangan antara Masyarakat Ekonomi Eropa dan Kanada
pada awal 1990-an cukup stabil. Kemudian, pada tahun 1993-1994, Uni Eropa
mengalami peningkatan perdagangan berupa jumlah ekspor Uni Eropa mencapai
7Richard A. Came ron and Kons tantin Louk ine, “Canada - European Union Trade and
Investment Relations : The Impact of Tariff Elimination”. 6 8Richard A. Came ron and Kons tantin Louk ine, “Canada - European Union Trade and
Investment Relations : The Impact of Tariff Elimination”, 6 9Richard A. Came ron and Kons tantin Louk ine, “Canada - European Union Trade and
Investment Relations : The Impact of Tariff Elimination”, 6
55
dua kali lipat dari sebelumnya. Peningkatan jumlah ekspor Uni Eropa membuat
defisit perdagangan Kanada yang pada tahun 1990-an berjumlah $ 11 miliar yang
semula dari $ 4,3 miliar menjadi $ 15,4 miliar.10
Melemahnya pertumbuhan ekspor Kanada ke Uni Eropa dalam
perdagangan barang membuat ketidakseimbangan yang dinilai sebagai hubungan
perdagangan yang buruk antara Kanada dan Uni Eropa. Hal itu dilihat dari laju
peningkatan ekspor Uni Eropa ke Kanada yang tidak sebanding dengan total
impor Uni Eropa atas barang Kanada. 11
Sementara dari sektor jasa, seperti layanan asuransi, komunikasi, bisnis,
keuangan dan properti. Uni Eropa dan Kanada memperlihatkan peningkatan
perdagangan keduanya hingga 80 persen. Kanada memperlihatkan pertumbuhan
ekspor jasa mencapai 8,6 persen dari pada impor sekitar 5,4 persen.12
10
Richard A. Came ron and Kons tantin Louk ine. “Canada - European Union Trade
and Investment Relations : The Impact of Tariff Elimination”. 6-7 11
Richard A. Came ron and Kons tantin Louk ine. “Canada - European Union Trade
and Investment Relations : The Impact of Tariff Elimination”. 7 12
Richard A. Came ron and Kons tantin Louk ine. “Canada - European Union Trade
and Investment Relations : The Impact of Tariff Elimination”. 7
56
Gambar III.1 Evolusi Perdagangan Barang Uni Eropa- Kanada 2007-2016
Sumber:https://ec.europa.eu/eurostat/statistics-explained/index.php?title=Canada-EU_-
_international_trade_in_goods_statistics
Terlihat pada grafik III.1 dari tahun 2007 hingga 2016 terlihat ekspor dari
beberapa negara anggota meningkat.
3.2 The Canada- European Union Comprehensive Economic and
Trade Agreement (CETA)
Uni Eropa dan Kanada memulai pembicaraan mengenai kerjasama
peningkatan perdagangan dan investasi dalam KTT Kanada-EU pada tahun 2004.
Melihat keputusan kunci berada pada tingkat provinsi, Uni Eropa seakan
kehilangan minat dalam kerjasama ini, dikarenakan akan mengalami perbedaaan
pendapat dari beberapa provinsi di Kanada. Uni Eropa memberikan sebuah
pernyataan ketertarikannya akan kerjasama ini, hal itu terlihat dari kunjungan
Duta Besar baru dari Komisi Eropa ke Ottawa. Pernyataan tersebut berisi tentang
57
keterbukaan pintu Uni Eropa terhadap Kanada, jika Kanada menginginkan
kemiteraan ekonomi secara mendalam. 13
Keterbukaan Uni Eropa yang memberikan peluang masuk untuk Kanada,
membuat Kanada melobi Komisi Eropa agar menciptakan kerjasama ekonomi
yang menguntungkan serta melobi provinsi di Kanada. Pada oktober 2008, KTT
Uni Eropa-Kanada yang diselenggarakan di Quebec terdapat penyelarasan politik.
Penyelarasan politik terlihat pada kepresidenan Uni Eropa yaitu Nicolas Sarkozy
yang menyetujui kerjasama atau perdagangan dengan Kanada dengan mudah.
Sementara di Kanada, Partai Konservatif secara tradisional lebih menguntungkan
dalam perdagangan dan liberalisasi ekonomi dari pada Partai Liberal.14
Jean Charest selaku pemimpin Dewan Federasi berhasil menyakinkan
provinsi di Kanada untuk mendukung proyek dan beberapa persyaratan yang
ditetapkan oleh Uni Eropa. Hasil yang didapat dalam pertemuan ini, bahwa Uni
Eropa dan Kanada sepakat akan meresmikan kerjasama ini pada KTT Mei 2009
dan mengumumkan peluncuran CETA secara resmi. Putaran negosiasi Uni Eropa
dan Kanada dilakukan setiap tiga bulan sejak oktober 2009. Desas-desus isu yang
akan diangkat dalam kerjasama ini berupa akses pasar, hambatan perdagangan,
pengaturan kerjasama, investasi, hak kekayaan intelektual, pengadaan pemerintah
dan lain-lain. 15
13
Érick Duchesne and Jean-Frédéric Morin “Revisiting Structural Variables of Trade
Negotiations: The Case of the Canada-EU Agreement”,( International Negotiation, 2013) [artikel
on-line] tersedia di https://corpus.ulaval.ca/jspui/bitstream/20.500.11794/14322/1/Duschesne-
Morin%20CETA.pdf ; Internet; diunduh pada 30 April 2018, 11-12 14
Érick Duchesne and Jean-Frédéric Morin “Revisiting Structural Variables of Trade
Negotiations: The Case of the Canada-EU Agreement”, 12 15
Érick Duchesne and Jean-Frédéric Morin “Revisiting Structural Variables of Trade
Negotiations: The Case of the Canada-EU Agreement”,12
58
Pembicaraan perjanjian ekonomi antara Uni Eropa dan Kanada yang
telah dimulai dari tahun 2009 dan pembicaraan tersebut telah dirampungkan pada
tahun 2014. Perjanjian ekonomi tersebut disebut dengan Perjanjian Ekonomi dan
Perdagangan Komprehensif (CETA). Pada awalnya kesepakatan ini mengalami
kendala saat hendak mendekati penandatangan kerjasama. Parlemen Wallon
menolak menandatangani kesepakan ini dan berkat negosiasi ulang oleh
pemerintah Kanada dan Uni Eropa. Akhirnya, Parlemen Eropa menyetujui
penandatangan perjanjian ini pada 15 Februari 2017.16
Uni Eropa dan Kanada sepakat untuk mengimplemtasikan perjanjian
kerjasama ini dengan diberlakukannya CETA sementara. Pada tanggal 21
September 2017, CETA mulai diberlakukan secara sementara. Perjanjian
perdagangan ini menawarkan penghapusan tarif produk perdagangan Kanada dan
Uni Eropa. Penghapusan tarif dilakukan secara perlahan hingga dalam waktu
tujuh tahun tarif akan dihapus secara keseluruhan. Dalam kerjasama ini, produk
pertanian merupakan perdagangan yang signifikan. 17
3.2.1. Proses Negosiasi CETA
Pada tahun 2009, perundingan CETA diluncurkan dan teks akhir dari
perjanjian telah rampung pada Februari 2016 dalam bentuk bahasa inggris. Teks
akhir perjanjian tersebut diterjemahkan kedalam semua bahasa resmi anggota Uni
Eropa. Komisi Eropa mentransfer teks akhir dari perjanjian yang sudah
diterjemahkan ke Dewan Uni Eropa. Kemudian, para menteri nasional dari
16
Dominic Webb, “CETA: the EU-Canada free trade agreement”, (House of Commons
Library : UK Parliament, 20 Juli 2018) [database on-line] tersedia di
https://www.parliament.uk/commons-library; Internet; diunduh pada 10 Mei 2018, 3 17
Dominic Webb, “CETA: the EU-Canada free trade agreement”,3
59
masing-masing negara Uni Eropa bertemu untuk mengadopsi undan-undang dan
mengoordinasikan kebijakan. Komisi mengusulkan dan menandatangani serta
menyimpulkan bahwa CETA merupakan perjanjian campuran. Hal tersebut
berarti bahwa negara anggota Uni Eropa harus menyetujui bagian-bagian
perjanjian yang berada diluar kompetensi Uni Eropa. 18
Dalam proses untuk persetujuan Dewan Uni Eropa, belum jelas apakah
keputusan dalam penandatangan perjanjian ini membutuhkan suara bulat atau oleh
mayoritas yang berkualitas. Jika pemungutan dilakukan dengan suara bulat, maka
setiap negara aggota dapat memveto proposal yang kemungkinan mendapatkan
suara “tidak” dalam pertemuan tersebut serta ketidakhadiran wakil negara atau
abstain selama pertemuan pemungutan suara tersebut tidak cukup untuk
mencegah persetujuan. Beberapa anggota Uni Eropa pada pertengahan 2016
belum yakin akan menyetujui perjanjian ini. Negara-negara tersebut adalah
Belgia, Bulgaria, Slovenia, Hongaria, Polandia, Rumania dan Austria. 19
Dewan Uni Eropa kemudian memutuskan perjanjian diterapkan
sementara pada tingkat Uni Eropa bahkan belum mendapat persetujuan dari
parlemen nasional. Mayoritas dari negara anggota mendukung aplikasi sementara
tersebut. Terkait teks CETA, sejumlah negara tampaknya memiliki suara kritis
terhadap teks CETA. Pada bulan Juli 2016, Komisi Eropa mengusulkan penerapan
seluruh perjanjian sementara, tetapi beberapa negara anggota berkeinginan untuk
18
Michaedl Efler, “CETA ratification in Canada and Europe: Multiple opportunities for
contesting the agreement”(Germany: Friends of the Earth International) [artikel on-line] tersedia di
https://www.foeeurope.org/sites/default/files/euus_trade_deal/2016/14_ceta_ratification_in_canad
a_and_europe.pdf; Internet; diunduh pada 17 September 2019, 175 19
Michaedl Efler, “CETA ratification in Canada and Europe: Multiple opportunities for
contesting the agreement” , l 75
60
mengecualikan ketentuan CETA terkait perlindungan investasi dan penyelesaian
sengketa investor negara (ISDS). 20
Lagkah selanjutnya dalam meratifikasi perjanjian tersebut adalah
keputusan dari Parlemen Eropa. Keputusan paling cepat akan berlangsung pada
Desember 2016 atau paling lambat pada musim semi 2017. Tanpa persetujuan
dari Parlemen Eropa, CETA tidak dapat berlaku. Meskipun Parlemen Eropa
menyetujui CETA, untuk dapat meratifikasi CETA diperlukan suara semua negara
anggota Eropa untuk meratifkasinya. 21
Dalam meratifikasi perjanjian tersebut mengalami hambatan. Hal
tersebut karena ada sebagian negara anggota negara Eropa yang menolak
perjanjian tersebut. Belgia dan Jerman merupakan negara yang mempunyai
persetujuan dari beberapa kamar parlemen dan parlemen daerah. Kesepakatan
tersebut diambil pada tingkat parlemen nasional dan pemerintah dari masing-
masing negara anggota.22
Di beberapa negara anggota Uni Eropa, referendum CETA adalah sah
menurut hukum. Di beberapa negara, referendum berasal dari keputusan parlemen
dan pemerintah. Berbeda dengan di Belanda, Hungaria dan Lituania, publik dapat
menghasilkan referendum secara langsung. Setelah penyelesaian prosedur
ratifikasi domestik pada masing-masing negara anggota Uni Eropa, Dewan Uni
20
Michaedl Efler, “CETA ratification in Canada and Europe: Multiple opportunities for
contesting the agreement” 75-77 21
Michaedl Efler, “CETA ratification in Canada and Europe: Multiple opportunities for
contesting the agreement”,77 22
Michaedl Efler, “CETA ratification in Canada and Europe: Multiple opportunities for
contesting the agreement”,77
61
Eropa bertugas untuk menyatakan secara formal terkait kesimpulan dari perjanjian
tersebut. 23
Proses negosisasi CETA yang cukup panjang dikarenakan adanya
kendala dan berbagai respon dan pertimbangan dari beberagai negara Uni Eropa.
CETA akan dihadapi dengan tantangan hukum dimana CETA akan dibawa ke
Pengadilan Eropa (ECJ) untuk menantang konsistensi dari ketentuan perlindugan
investasi dengan undang-undang Eropa. 24
3.2.2. Proses Ratifikasi CETA
Dalam meratifkasi perjanjian perdagangan bebas, Kanada mempunyai
tiga tahap untuk meratifikasi perjajian tersebut. Pertama, perdana menteri
menandatangani perjanjian dengan pihak lainnya dalam hal ini berarti Presiden
Komisi Eropa dan telah mengonfirmasi bahwa negosiasi telah berakhir dan
teksnya telah diselesaikan.25
Kedua, pemerintah memperkenalkan undang-undang di Parlemen
Kanada (House of Commons) untuk meratifikasi dan mengimplementasikan
perjanjian tersebut. Kemudian, dengan konvensi, anggota parlemen setidaknya
memiliki 21 hari untuk memperdebatkan teks undang-undang tersebut. Setelah
itu, dikirim ke komite perdagangan internasional untuk dikaji dan studi lebih
lanjut. 26
23
Michaedl Efler, “CETA ratification in Canada and Europe: Multiple opportunities for
contesting the agreement”, 77 24
Michaedl Efler, “CETA ratification in Canada and Europe: Multiple opportunities for
contesting the agreement”, 78 25
Michaedl Efler, “CETA ratification in Canada and Europe: Multiple opportunities for
contesting the agreement”,78 26
Michaedl Efler, “CETA ratification in Canada and Europe: Multiple opportunities for
contesting the agreement”,76
62
Setelah itu, berdasarkan laporan komite tersebut, anggota parlemen harus
merekomendasikan melalui pemungutan suara pada bacaan ketiga dan apakah
pemerintah harus meratifikasi perjanjian atau tidak. Rekomendasi tersebut bersifat
tidak mengikat secara hukum karena ratifikasi pada akhirnya berasal dari
keputusan kabinet federal (eksekutif).27
Ketiga, undang-undang pelaksanaan CETA lebih lanjut akan
diperdebatkan di Senat, Komite dan pemungutan suara. Hanya setelah perjanjian
perdagangan bebas tersebut telah ditandatangani, diratifikasi dan diundangkan di
dalam negeri dapat berlaku di Kanada dan pada tanggal yang disepakati oleh
Pihak lainnya. Lebih lanjut, untuk memastikan peraturan pelaksanaan dan hukum
domestik selaras dan dapat memberikan kekuatan pada ketentuan perjanjian.
CETA yang mempengaruhi dan jatuh pada yuridiksi provinsi, membuat masing-
masing provinsi dan wilayah perlu mengambil langkah-langkah dalam
menerapkan perjanjian pada wilayah yuridiksi mereka.28
Sama dengan Uni Eropa, respon terhadap CETA pun beragam. Mulai
dari dukungan yang diberikan oleh partai politik seperti Liberal dan Konservatif
hingga Partai Demokrat Baru tak berkutik untuk tidak menentang perjanjian ini.
Dukungan dari publik pun terpecah, sebagian menyatakan bahwa mendukung
perluasan kesepakatan perdagangan sementara dilain hal terdapat isu seperti
sengketa investor negara dan larangan CETA. Beberapa LSM juga ikut
27
Michaedl Efler, “CETA ratification in Canada and Europe: Multiple opportunities for
contesting the agreement”,76 28
Michaedl Efler, “CETA ratification in Canada and Europe: Multiple opportunities for
contesting the agreement”,76
63
menyuatakan suaranya dengan menentang perjanjian baik sebagaian maupun
secara penuh.29
Proses negosiasi di Uni Eropa, Komisi Eropa melakukan jangkauan
latihan dan penilaian dampak dan konsultasi publik. Komisi mengajukan usulan
arahan perundingan ke Dewan Uni Eropa. Proposal tersebut dikirim secara
bersamaan ke Parlemen Eropa dan Parlemen Nasional dan dirilis untuk
memfasilitasi debat publik. Dewan kemudian menerima arahan perundingan
tersebut dan mulai menugasi Komisi Eropa untuk berunding atau negosiasi atas
nama Uni Eropa.30
Selanjutnya, Komisi melakukan negosiasi atas nama 28 negara anggota
Uni Eropa dan diawasi secara ketat oleh Dewan dan Parlemen Eropa. Dalam
proses perundingan ini, Dewan dan Parlemen bertemu dengan perunding dan
menerima dokumen dan laporan negosiasi. Proposal negosiasi Uni Eropa berisi
laporan mengenai rentetan seluruh proses diterbitkan dalam dokumen
penjelasan.31
Melihat proses dan sifat perjanjian ini, Dewan menyetujui hasil negosiasi
dan begitu juga Parlemen yang memberikan dukungan dengan menyetujui
perjanjian tesrsebut. Dewan dan Parlemen telah menyetujui hasil negosiasi,
29
Michaedl Efler, “CETA ratification in Canada and Europe: Multiple opportunities for
contesting the agreement”,76 30
European Commission, “EU- Canada Comprehensive Economic and Trade Agrement
(CETA), The negotiating process” (Brussels : European Commission, September 2017) [artikel
on-line]; tersedia di http://trade.ec.europa.eu/doclib/docs/2017/september/tradoc_156063.pdf;
Internet; diunduh pada 22 Mei 2018 31
European Commission, “EU- Canada Comprehensive Economic and Trade Agrement
(CETA): “The negotiating process”
64
langkah selanjutnya adalah meratifikasi perjanjian ini. Perjanjian ini diratifikasi
oleh Parlemen Nasional dari setiap negara anggota.32
Anggapan dari mereka yang mendukung CETA, melihat kerjasama ini
akan meningkatkan perdagangan antara Uni Eropa dan Kanada. Komisi Eropa
juga mengemukakan bahwasanya CETA menjadi “tonggak dalam kebijakan
perdagangan Eropa” dan menjadi “perjanjian perdagangan paling ambisius
yang pernah disepakati oleh Uni Eropa”. 33
Komisi Eropa juga menyatakan bahwa mereka yang mengkritik perihal
ketentuan investasi merupakan kritik yang tidak berdasar. Dalam menyelesaikan
perselisihan hubungan investor. Sistem Pengadilan Investasi merupakan alternatif
yang bersifat lebih adil dan lebih transparan dan menjadi ketetapan dalam Investor
State Dispute Settlement (ISDS) atau penyelesaian perselisihan hubungan
investor.34
Kritik terhadap perjanjian ini, bagi penentang CETA beranggapan bahwa
bisnis yang akan paling diuntungkan dalam kerjasama ini. Ditambah dengan akan
menurunkan standar peraturan yang telah ditetapkan. Meskipun perubahan dan
reformasi telah dilakukan dalam ketentuan investasi, hal tersebut dianggap tetap
akan memberikan hak istimewa bagi para investor asing. Demikian, hal tersebut
akan menghambat pemerintah atau enggan dalam membuat undang-undang demi
kepentingan publik.35
32
European Commission, “EU- Canada Comprehensive Economic and Trade Agrement
(CETA), The negotiating process” 33
Dominic Webb, “CETA: the EU-Canada free trade agreement”, 3 34
Dominic Webb, “CETA: the EU-Canada free trade agreement”, 3 35
Dominic Webb, “CETA: the EU-Canada free trade agreement”, 3
65
Perjanjian kerjasama perdagangan dalam berbagai bidang, salah satunya
yang diharapkan dari pejanjian ini untuk dapat membantu melindungi hak-hak
perkerja serta dapat meningkatkan kapasitas perusahaan kecil Uni Eropa untuk
dapat mengekspor lebih banyak ke Kanada. Perjanjian perdagangan antara Uni
Eropa dan Kanada terdapat 7 bidang yang disepakati oleh keduanya. 36
Bidang-bidang yang disepakati antara lain berupa kerjasama perdagangan
barang, jasa dan layanan publik, investasi, hak kekayaan intelektual,
pembangunan berkelanjutan dan perusahaan kecil. Dalam kerjasama
perdagangan, Uni Eropa memiliki ekspor terbesar ke Kanada dalam industri
mesin, bahan kimia, makanan dan minuman. Manfaat yang di dapat setelah
perjanjian CETA ini disepakati dan diimplementasikan akan membantu
menambah eksportir Uni Eropa yang baru ataupun yang sudah ada.37
Perjanjian ini menghapus tarif atau bea 98% Kanada tepat pada hari
pertama diimplementasikan kerjasama ini yaitu pada 21 September 2017.
Manfaat lain dari kerjasama ini, akan menyimpan atau menghemat bisnis Uni
Eropa sekitar € 590 juta setiap tahunnya dalam tarif atau bea pabean Kanada. di
sisi lain, membuat ekportir Uni Eropa menjadi lebih kompetitif. 38
Pembukaan pasar Kanada, tarif ekspor makanan ke Uni Eropa akan
dihapuskan pada hari pertama tepat saat perjanjian diimpelementasikan.
36
European Commission, “EU- Canada Comprehensive Economic and Trade Agrement
(CETA) : CETA Overview : The 7 main parts of the agreement” (Brussels : European
Commission, September 2017) [artikel on-line]; tersedia di
http://trade.ec.europa.eu/doclib/docs/2017/september/tradoc_156056.pdf ; Internet; diunduh pada
21 Mei 2018, 1 37
European Commission, EU- Canada Comprehensive Economic and Trade Agrement
(CETA), “CETA Overview : The 7 main parts of the agreement”, 1 38
European Commission, EU- Canada Comprehensive Economic and Trade Agrement
(CETA), “CETA Overview : The 7 main parts of the agreement” , 1
66
Contohnya seperti coklat dan permen atau kembang gula yang semula dikenakan
tarif lebih dari 10% , berkat CETA tarif tersebut dihapuskan. Begitu juga dengan
roti, kue kering, biskuit yang semula dikenakan tarif lebih dari 15%, kini
dihapuskan.39
Beberapa hambatan juga dihapuskan, seperti hambatan mengekspor
minuman. Hambatan untuk mengekspor produk Uni Eropa ke Kanada dihapuskan
beserta kerangka yang jelas untuk memudahkan yang lainnya. Contohnya
minuman anggur dan minuman soda. Keuntungan lainnya yang dirasakan oleh
Kanada adalah dua kali lipat kuota ekspor keju ke Uni Eropa. Kuota sebelumnya
berkisar 13.500 ton menjadi 32.000 ton.40
Uni Eropa sangat sensitif dan melindungi produk seperti daging sapi,
daging babi, jagung manis dengan membatasi dan bebas tarif kuota dan tidak
membuka pasar untuk unggas dan telur. Indikasi geografis Uni Eropa berupa
proteksi produk Uni Eropa dalam CETA seperti menjaga atau mempromosikan
produk makanan dan minuman unggulan Eropa ke negara-negara lain atau luar
Eropa adalah prioritas utama Eropa untuk setiap kesepakatan perdagangan dengan
Uni Eropa.41
Dalam CETA, kemungkinan sebanyak 143 produk Eropa yang berstatus
Indikasi Geografis yang dapat dijual ke Kanada. Upaya tersebut untuk
menghindari produk tiruan dan memberikan mereka tingkat perlindungan yang
39
European Commission, EU- Canada Comprehensive Economic and Trade Agrement
(CETA), “CETA Overview : The 7 main parts of the agreement”. 2 40
European Commission, EU- Canada Comprehensive Economic and Trade Agrement
(CETA), “CETA Overview : The 7 main parts of the agreement” .2 41
European Commission, EU- Canada Comprehensive Economic and Trade Agrement
(CETA), “CETA Overview : The 7 main parts of the agreement” . 2
67
sama sesuai dengan hukum Uni Eropa. Kunci dari kerjasama perdagangan
manufaktur berupa penghapusan bea pabean atau tarif ekspor Kanada ke Uni
Eropa. 42
Beberapa barang manufaktur seperti tekstil, pakaian, kendaraan, suku
cadang, mesin, peralatan listrik, instrumen optik, bahan kimia dan alat kesehatan.
Barang-barang tersebut yang semula dikenakan tarif mulai dari 16% untuk tekstil
dan pakaian, lebih dari 9,5% untuk kendaraan dan suku cadang, lebih dari 9,5%
untuk mesin dan peralatan listrik, lebih dari 8% untuk alat kesehatan dan 6,5%
untuk bahan kimia. Tarif tersebut dihapuskan setelah CETA dilaksanakan pada
hari pertama.43
Dalam perdagangan jasa, Uni Eropa membuka pasar Kanada dalam
industri jasa keuangan, kurir dan pos, transportasi, telekomunikasi. Dalam bidang
profesi, Uni Eropa dan Kanada menyediakan kerangka kerja yang sesuai dengan
kualifikasi yang dimiliki dan profesi tertentu seperti pengacara, akuntan, arsitek
dan insinyur.44
Kerjasama dalam bidang pengadaan publik berupa jaminan akses pasar
pengadaan publik ke pasar Kanada dan membuka peluang baru bagi para pemasok
Uni Eropa untuk mengajukan kontrak penawaran ke kota dan provinsi. Manfaat
dalam perjanjian kerjasama komprehensif ini diharapkan dapat meningkatkan
investasi antara Uni Eropa dan Kanada. Dalam bidang hak kekayaan intelektual
42
European Commission, EU- Canada Comprehensive Economic and Trade Agrement
(CETA), “CETA Overview : The 7 main parts of the agreement”, 2 43
European Commission, EU- Canada Comprehensive Economic and Trade Agrement
(CETA), “CETA Overview : The 7 main parts of the agreement” , 3 44
European Commission, EU- Canada Comprehensive Economic and Trade Agrement
(CETA), “CETA Overview : The 7 main parts of the agreement” , 3
68
diharapkan dapat meningkatkan perlindungan hak milik atau kekayaan intelektual
di Kanada yang dimiliki individu atau perusahaan Uni Eropa.45
Perjanjian kerjasama dalam pembangunan berkelanjutan diharapkan
dapat berkomitmen penuh dan mengikat secara hukum pada bidang perlindungan
lingkungan dan menghormati hak-hak pekerja atau buruh. Dengan CETA
diharapkan perusahan kecil Uni Eropa dapat meningkatkan ekspornya. Hal
demikian dapat terlaksana dengan beberapa cara seperti pengahapusan tarif,
mengurangi hambatan perdagangan, mempermudah prosedur kepabeanan atau
lebih disederhanakan dan persyaratan teknis yang lebih kompatibel. 46
Kesepakatan Perjanjian Ekonomi dan Perdagangan Komprehensif antara
Uni Eropa dan Kanada yang ditandatangani oleh Presiden Komisi Eropa Jean-
Claude Junker, Presiden Eropa Donald Tusk dan Perdana Menteri Slovakia
Robert Fico dan Perdana Menteri Justin Trudeau pada 30 Oktober 2016 memuat
beberapa keuntungan didalamnya. Kesepakatan perjanjian kerjasama ini bukan
hanya akan meningkatkan perdagangan dan perekonomian. Tetapi, juga bertujuan
untuk mempromosikan dan melidungi nilai-nilai bersama. 47
45
European Commission, EU- Canada Comprehensive Economic and Trade Agrement
(CETA), “CETA Overview : The 7 main parts of the agreement” , 4 46
European Commission, EU- Canada Comprehensive Economic and Trade Agrement
(CETA), “CETA Overview : The 7 main parts of the agreement” , 4 47
Delegation of the European Union to Peru, “EU - Canada free trade agreement signed”
(Peru: Delegation of the European Union to Peru, 31 Oktober 2016) [database on-line] tersedia di
https://eeas.europa.eu/delegations/peru/13587/eu-canada-free-trade-agreement-signed_ky;
Internet; diunduh pada 14 September 2018
69
3.2.3. Manfaat CETA
1. Kerjasama ini memotong tarif hingga lebih dari € 500 juta setahun, hal ini
tidak hanya akan menguntungkan pada pelaku bisnis besar tapi juga bisnis kecil.
Perusahaan-perusahaan Eropa akan mendapatkan manfaat dari CETA yang
menghapus tarif hingga 99%. Tepat pada hari pertama pelaksaan CETA akan
menghilangkan bea senilai € 400 juta untuk barang yang berasal dari Uni Eropa.48
2. Dengan hadirnya CETA, membuat 500 juta konsumen mendapat pilihan
yang lebih besar sambil mempertahankan standar kualitas saat ini. Membuat pasar
menjadi terbuka dan dapat menjaga turunnya harga serta memberikan banyaknya
pilihan untuk konsumen. Secara bersamaan, perdagangan bebas bukan berarti
menurunkan atau mengubah standar Uni Eropa yang melindungi kesehatan, hak
sosial, keselamatan masyarakat, lingkungan dan hak yang dimiliki mereka sebagai
konsumen.49
3. Memastikan saling pengakuan kualifikasi profesional, kesepakatan ini
akan membuat kerangka dalam menyetujui pengakuan kualifikasi dam beberapa
profesi seperti arsitek, insinyur dan akuntan. Masing-masing dari Organisasi
profesi Uni Eropa dan Kanada menyusun rincian teknis pengakuan kualifikasi
mereka berdasarkan kerangka kerja. 50
4. Mengurangi batasan dalam perpindahan dalam melintasi Atlantik untuk
pekerjaan sementara, CETA dapat membantu memudahkan staf perusahaan atau
profesional dalam bekerja di sisi lain Atlantik, dan keuntungan bagi perusahaan
dapat memindahkan stafnya sementara ke Uni Eropa ataupun Kanada. Hal ini
48
Delegation of the European Union to Peru, “EU - Canada free trade agreement signed” 49
Delegation of the European Union to Peru, “EU - Canada free trade agreement signed” 50
Delegation of the European Union to Peru, “EU - Canada free trade agreement signed”
70
akan memudahkan perusahaan-perusahaan Eropa dalam menjalankan operasinya
di Kanada serta bagi para profesional yang lain secara sementara menyediakan
layanan hukum, akuntansi, arsitektur, atau pun layanan lainnya.51
5. Mereformasi sistem perlindungan investasi, dengan hadirnya CETA akan
menjamin perlindungan untuk investasi dan mengabdikan hak pemerintah dalam
mengatur demi kepentingan publik termasuk didalamnya ketika peraturan tersebut
mempengaruhi investasi asing. ISDS merupakan bentuk tradisional penyelesaian
sengketa investor antara negara-negara yang bersangkutan dalam banyak
perjanjian perdagangan yang dinegosiasikan oleh negara-negara anggota telah
diganti menjadi Sistem Pengadilan Investasi (ICS). Mekansimenya akan diganti
dengan yang baru dan akan menjadi mekanisme publik dimana pengadilan tidak
lagi berdasarkan pengadilan ad hoc. 52
3.3. Agrikultur dan GMO dalam CETA
Sejak diberlakukannya CETA pada 21 September 2017, CETA atau
perjanjian ekonomi dan perdagangan komprehensif antara Uni Eropa dan Kanada
diharapkan dapat meningkatkan dan menguatkan kerjasama ekonomi seperti
menciptakan lapangan kerja dan sebagai perantara antara perusahaan makanan
pertanian Kanada dengan penduduk atau konsumen Uni Eropa. CETA
merupakan perjanjian progresif yang ditandatangani oleh keduanya dalam
berbagai sektor yang menghapus hambatan perdagangan.53
51
Delegation of the European Union to Peru, “EU - Canada free trade agreement signed” 52
Delegation of the European Union to Peru, “EU - Canada free trade agreement signed” 53
Agriculture and Agri-Food Canada, ”CETA – A Competitive Advantage for the
Canadian Agri-Food Industry” (Ottawa: Government of Canada, 23 April 2018) [database on-
line]; tersedia di http://www.agr.gc.ca/eng/industry-markets-and-trade/international-agri-food-
71
Pada tahun 2016, ekspor makanan dan minuman Uni Eropa ke Kanada
totalnya mencapai € 3,4 miliar. Persentase ekspor makanan dan minuman Uni
Eropa ke Kanada senilai 35 dari total ekspor dunia dan merupakan angka ekspor
terbesar ke-9 Uni Eropa. Barang yang diekspor terdiri dari buah, sayur dan kacang
4%; minyak 4%; makanan siap saji 4%; pasta, kue kering, roti dan biskuit 6%;
coklat, manisan dan es krim 6% ; minuman, minuman keras dan cuka 43% dan
lainnya sebesar 25%.54
Manfaat yang didapat dalam perjanjian ini berupa bebas bea dalam sektor
pertanian 94% dan ikan atau makanan laut lainnya 96%. Tarif sebelumnya yang
ditetapkan Uni Eropa dalam perdagangan pertanian dan makanan laut seperti
gandum yang dikenakan 89 Euro per tonnya. Untuk berry kering yang dimaniskan
dikenakan tarif sekitar 17,6%, 8% untuk sirup maple, untuk kacang-kacangan
yang diproses dikenakan tarif sekitar 7,7% dan 20% untuk udang. 55
Untuk mendapatkan manfaat dalam kerjasama perdagangan ini, produk
yang akan diekspor harus memenuhi ketentuan asal dan persyaratan peraturan
yang ditetapkan oleh Eropa. Beberapa produk ekspor yang mempunyai peluang
teratas yaitu produk roti, berri, biji canola, biji mustar, kacang-kacangan, produk
maple, produk makanan ternak, makanan hewan, produk organik kesehatan.
market-intelligence/europe/canada-european-union-comprehensive-economic-and-trade-agreement-ceta-for-agri-food-exporters/ceta-a-competitive-advantage-for-the-canadian-agri-food-industry/?id=1505510292539 ; Internet; diunduh pada 15 Mei 2018
54European Commission, “EU- Canada Comprehensive Economic and Trade Agrement
(CETA), CETA and agriculture : How EU agriculture benefits” (Brussels : European
Commission, September 2017) [artikel on-line] tersedia di
http://trade.ec.europa.eu/doclib/docs/2017/september/tradoc_156065.pdf ; Internet; diunduh pada
21 Mei 2018, 1-3 55
Agriculture and Agri-Food Canada, ”CETA – A Competitive Advantage for the
Canadian Agri-Food Industry”
72
Makanan laut seperti ikan beku, kerang beku, lobster, ikan salmon, udang dan
lain-lain. 56
Kerjasama perdagangan progresif dengan kunci utamanya adalah
hambatan perdagangan non-tarif atau penghapusan tarif. Kerjasama ini akan
menguji kebijakan ataupun membatasi regulasi yang berlaku di Uni Eropa. Hal
tersebut menyangkut standar makanan dan pertanian. Kebijakan atau peraturan
pertanian dan pangan Uni Eropa lebih kuat dari pada Kanada. Kebijakan tersebut
guna memprioritaskan dan melindungi kesehatan manusia, lebih baik dari pada
perdagangan yang lebih banyak.57
Beberapa aturan yang terancam seperti pembatasan dalam penggunaan
organisme yang dimodifikasi secara genetik (GMO), hormon pertumbuhan dan
larutan kimia antimikroba untuk memproduksi daging. Kanada dan Amerika
Serikat telah melayangkan serangan terhadap larangan hormon pertumbuhan Uni
Eropa dan membawa sengketa tersebut ke WTO, oleh karena itu dengan adanya
CETA dapat memunculkan peluang baru untuk menentang larangan hormon
pertumbungan Uni Eropa. 58
Selain itu terdapat aturan Country of Origin Labelling (COOL) atau
aturan pelabelan negara pada daging dan produk makanan lainnya. Terakhir,
56
Agriculture and Agri-Food Canada, ”CETA – A Competitive Advantage for the
Canadian Agri-Food Industry” 57
Institute for Agriculture & Trade Policy (IATP), “ CETA: European Food and
Agriculture Standards Under Threat”(Minneapolis: IATP, 20 September 2017) [database on-line];
tersedia di https://www.iatp.org/documents/ceta-european-food-and-agriculture-standards-under-
threat; Internet; diunduh pada 22 Mei 2018 58
Institute for Agriculture & Trade Policy, “ CETA: European Food and Agriculture
Standards Under Threat”
73
pembatasan hewan kloning dan keturunan mereka di masa depan serta pelabelan
dan pelacakan dalam sistem pangan Eropa. 59
Aturan yang terancam selaras dengan sistem pangan atau keamanan
pangan Uni Eropa. Pasalnya, standar keamanan Kanada dan Uni Eropa sangat
berbeda. Sistem kemanan pangan Kanada lebih lemah dari pada Uni Eropa.
Perekonomian dan pertanian Kanada bertopang pada bahan kimia dan GMO atau
transgenik. Kerjasama ini seperti penurunan standar dari yang ditetapkan.60
Proses dari kerjasama ini terlibat beberapa pihak yang melobi dan
memfasilitasi perjanjian ini dengan fokus utamanya berupa pemotongan biaya
atau tarif dan tidak menyelaraskan kesehatan dan keselamatan. Beberapa pihak
tersebut seperti pelobi industri, pejabat pemerintah yang mendukung industri-
indsutri tersebut, dan pejabat promosi perdagangan dalam menulis peraturan.61
CETA seolah menggabungkan tindakan deregulasi seperti yang akan
menguntungkan perusahaan besar dengan standar keamanan makanan pada level
rendah yang merupakan harmonisasi standar keamanan. Akibatnya, lemahnya
risiko standar penilaian Uni Eropa terhadap produk makanan. Ditambah lagi
dengan Sistem Pengadilan Investasi di dalam CETA, perusahaan besar yang
berbasis di Kanada kemungkinan akan menentang Uni Eropa dan UU keamanan
59
Institute for Agriculture & Trade Policy, “ CETA: European Food and Agriculture
Standards Under Threat” 60
Institute for Agriculture & Trade Policy, “ CETA: European Food and Agriculture
Standards Under Threat” 61
Institute for Agriculture & Trade Policy, “ CETA: European Food and Agriculture
Standards Under Threat”
74
pangan negara bagian dan kebijakan atau peraturan pertanian dengan tuduhan
diskriminasi atau kehilangan keuntungan untuk mendapatkan kompensasi. 62
AquAdvantage Salmon merupakan hewan rekayasa genetika pertama
disetujui untuk dikonsumsi oleh manusia di Kanada pada bulan Maret 2016.
Kanada tidak memberikan perintah untuk kewajiban pelabelan produk tersebut,
sebaliknya Kanada memberikan pilihan kepada perusahaan AquaBounty
Technologies bahwa pelabelan dapat dilakukan secara sukarela. Sekitar 4,5 ton
fillet salmon GM dijual di Kanada tanpa adanya pelabelan. Hal tersebut
membuktikan bahwa masyarakat Kanada telah mengkonsumsi ikan salmon GM
tanpa sepengetahuan mereka. 63
Dengan adanya CETA, ekspor salmon dari Kanada ke Uni Eropa dapat
meningkat ditambah lagi dengan penghapusan tarif dan penambahan kuota.
Tetapi, mengingat tidak adanya pelabelan dan pelacakan terhadap produk Kanada,
Uni Eropa mempertimbangkan salmon GM tidak diizinkan dan diperlukannya
pengujian setiap impor salmon Kanada guna menghindari impor ikan GM.64
COOL atau hukum pelabelan negara asal memberikan informasi kepada
konsumen terkait dari mana asal makanan yang mereka konsumsi. Impor daging
Uni Eropa mengalami peningkatan yang berasal dari Tiongkok, Thailand dan
Brasil. Di karenakan merebaknya skandal pangan baik itu di dalam Uni Eropa
atau pun diluar, konsumen memiliki minat dalam mengetahui dari mana makanan
62
Institute for Agriculture & Trade Policy, “ CETA: European Food and Agriculture
Standards Under Threat” 63
Institute for Agriculture & Trade Policy, “ CETA: European Food and Agriculture
Standards Under Threat” 64
Institute for Agriculture & Trade Policy, “ CETA: European Food and Agriculture
Standards Under Threat”
75
itu berasal. Perusahaan agribisnis besar akan lebih suka jika konsumen tidak tahu
bahwa tempat hewan dibesarkan, dibantai di negara lain dan diproses di negara
ketiga. 65
Peraturan COOL Uni Eropa memiliki peraturan pemotongan daging
segar tapi tidak untuk daging olahan dan susu. Parlemen Eropa berkeinginan
memperluas cakupan pelabelan untuk makanan olahan di Uni Eropa selaras
dengan itu beberapa negara anggota juga ingin mengembangkan produk olahan di
negara mereka sendiri.66
Industri daging di Amerika Utara berhasil mematahkan peraturan seperti
COOL Uni Eropa di Amerika Serikat dengan proses penyelesaian melalui WTO.
Hadirnya CETA dapat melemahkan peraturan COOL yang ada dan dapat
menghentikan upaya untuk memperluas undang-undang negara anggota Uni
Eropa. Jika CETA memiliki Sistem Pengadilan Investasi, perusahaan pengolahan
daging dapat menuntut Uni Eropa dan negara-negara anggotanya jika mereka
memperluas aturan COOL.67
Melihat ketatnya aturan yang ditetapkan oleh Uni Eropa terhadap produk
agrikultur. Telihat upaya gencar Kanada dalam melobi dan menyelesaikan
negosiasi perjanjian. Seperti kelompok pertanian Kanada, Asosiasi Cattlemen
Kanada dan beberapa kelompok petani yang memproduksi susu, unggas dan telur
65
Institute for Agriculture & Trade Policy, “ CETA: European Food and Agriculture
Standards Under Threat” 66
Institute for Agriculture & Trade Policy, “ CETA: European Food and Agriculture
Standards Under Threat” 67
Food Secure Canada, “FOOD IN THE CANADA – EU COMPREHENSIVE
ECONOMIC TRADE AGREEMENT IN PRINCIPLE (CETA)” [database on-line]
https://foodsecurecanada.org/resources-news/news-media/food-canada-eu-comprehensive-
economic-trade-agreement-principle-ceta; Internet; diunduh pada 23 Mei 2018
76
yang mengkhawatirkan perjanjian baru ini kemungkinan akan merusak pasar
Kanada.68
Komitmen pemerintah Kanada yang kuat dalam melindungi sektor
pertanian dikarenakan sektor pertanian seperti peternak sapi perah, telur, susu,
unggas merupakan sektor pertanian yang penting bagi Kanada terutama pada
wilayah Quebec, Ontario dan British Colombia. Konsesi signifikan yang dinilai
Kanada dapat memberikan nilai jual dan minat tinggi yang tinggi di Uni Eropa
seperti produk susu dan keju.69
Dengan adanya CETA, peternak sapi dan keju Uni Eropa dapat
mengalami peningkatan ekspor ke Kanada. Kanada menerima ekspor keju asing
sekitar 21.000 ton keju ke pasar Kanada dan Uni Eropa mengekspor keju sekitar
18.500 ton ke Kanada dan meningkatkan impor hingga 9% dari total konsumsi
keju. Keju- keju Kanada yang berkualitas tinggi dan mahal diharapkan dapat
berpengaruh di Uni Eropa. Tetapi, belum diketahui apakah impor Uni Eropa dapat
memperluas pasar Kanada atau hanya mengganti produsen Kanada atau
keduanya.70
68
Food Secure Canada, “FOOD IN THE CANADA – EU COMPREHENSIVE
ECONOMIC TRADE AGREEMENT IN PRINCIPLE (CETA) 69
Food Secure Canada, “FOOD IN THE CANADA – EU COMPREHENSIVE
ECONOMIC TRADE AGREEMENT IN PRINCIPLE (CETA)” 70
Food Secure Canada, “FOOD IN THE CANADA – EU COMPREHENSIVE
ECONOMIC TRADE AGREEMENT IN PRINCIPLE (CETA)”
77
Perusahaan kecil yang tidak dapat bersaing dapat terancam. Sistem
manajemen Kanada bergantung pada kepastian produsen susu, telur dan unggas.
Setiap kebijakan perdagangan yang mengurangi kepastiam akan merusak sistem
tersebut. CETA menjadi celah baru yang dapat merusak sistem tersebut.71
Asosiasi Peternak Kanada merupakan salah satu pendukung kuat
pertanian CETA. Karena dengan adanya CETA dapat memperluas atau
meningkatkan ekspor daging sapi ke pasar Uni Eropa yang diproteksi. Industri
daging sapi Kanada baik itu petani atau pun pengolah hanya memiliki akses
sebesar 1% ke pasar Uni Eropa dari 8 juta ton total konsumsi Eropa per tahunnya
dengan bea impor yang tinggi hingga mencapai 140%. Masyarakat Uni Eropa
sangat memperhatikan makanan yang dikonsumsinya, maka dari itu tak sedikit
dari mereka yang menolak daging sapi yang dibuat dengan hormon
pertumbuhan.72
Hasil dari CETA memberikan akses pasar Kanada dua kali lebih banyak
dan bebas bea ke Uni Eropa. Daging sapi yang semula 3.200 ton mengalami
peningkatan substansial hingga 37.500 ton. Uni Eropa tetap mempertahankan
direktifnya terhadap promotor yang menggunakan hormon pertumbuhan serta
perubahan terhadap pembataian di Kanada. Kanada kemudian menunjukkan
langkahnya dalam menyesuaikan permintaan yang ada dengan menyajikan daging
sapi bebas hormon.73
71
Food Secure Canada, “FOOD IN THE CANADA – EU COMPREHENSIVE
ECONOMIC TRADE AGREEMENT IN PRINCIPLE (CETA)” 72
Food Secure Canada, “FOOD IN THE CANADA – EU COMPREHENSIVE
ECONOMIC TRADE AGREEMENT IN PRINCIPLE (CETA)” 73
Food Secure Canada, “FOOD IN THE CANADA – EU COMPREHENSIVE
ECONOMIC TRADE AGREEMENT IN PRINCIPLE (CETA)”
78
Dalam memperkuat peraturan berbasis daya saing dan untuk merevisi
kebijakan keberadaan komiditas impor non-GMO, inisiatif kelompok bioteknologi
dan industri pestisida Kanada, CropLife Canada bekerjasama dengan CETA
membentuk kelompok kerja bioteknologi untuk memungkas waktu dalam
persetujuan tanaman rekayasa genetika untuk dibudidaya di Uni Eropa. Belum
adanya ketentuan yang pasti terhadap perdagangan tanaman pangan transgenik
antara Uni Eropa dan Kanada dan keduanya masih dalam tahap mempertahankan
toleransi nol untuk impor makanan GM yang masih belum disetujui oleh lembaga
pengatur masing-masing. 74
Walaupun hanya sedikit kehadiran industi bioteknologi Kanada, CETA
dapat mempertahankan tekanan dari pro-GMO terhadap proses regulasi Uni
Eropa. Untuk dapat membendung atau menjauhkan produk GMO terhadap sistem
pangan Uni Eropa dan ketahanan konsumen terhadap GMO dilakukan pemberian
label makanan transgenik dan bahan makanan. Kacang kedelai GM Kanada telah
banyak digunakan untuk makanan ternak di Uni Eropa.75
74
Food Secure Canada, “FOOD IN THE CANADA – EU COMPREHENSIVE
ECONOMIC TRADE AGREEMENT IN PRINCIPLE (CETA)” 75
Food Secure Canada, “FOOD IN THE CANADA – EU COMPREHENSIVE
ECONOMIC TRADE AGREEMENT IN PRINCIPLE (CETA)”
79
BAB IV
ANALISIS KEPENTINGAN UNI EROPA DALAM THE CANADA-
EUROPEAN UNION COMPREHENSIVE ECONOMIC AND TRADE
AGREEMENT TERKAIT PERDAGANGAN AGRIKULTUR DAN
GENETICALLY MODIFIED ORGANISM KANADA PERIODE 2016-2018
Bab ini menganalisis kepentingan Uni Eropa dalam CETA terkait
perdagangan agrikultur dan genetically modified organism. Terkait definisi,
perkembangan dan kerjasama CETA telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya.
Bab ini menjelaskan jawaban dari pertanyaan penelitian dengan menggunakan
kerangka pemikiran teori neoliberalisme institusional, kepentingan nasional dan
free trade area.
4.1. Kepentingan Ekonomi
Beberapa peluang sektor utama di Uni Eropa seperti produk roti, barley,
jenis-jenis buah beri, biji canola, biji rami, biji-biji mustar. Produk-produk
makanan ternak, produk makanan yang dibekukan seperti ikan, kerang, lobster,
ikan salmon, udang, produk maple, kacang-kacangan dan produk-produk
kesehatan alami atau produk organik. Produk-produk prioritas impor Uni Eropa
berupa produk agribisnis dan makanan laut.1
1Government of Canada, “Agriculture and Agri-Food Canada- Outline of opportunities in the
European Union (EU)”( Ottawa: Government of Canada, 30 Juni 2018) [database on-line]; tersedia di
http://www.agr.gc.ca/eng/industrymarketsandtrade/internationalagrifoodmarketintelligence/europe/marketinte
lligence/outline-of-opportunities-in-the-europeanunioneu/?id=1509024793403 ; Internet; diunduh pada 22
Oktober 2018
80
Pada tahun 2016, Kanada telah mengimpor makanan olahan ke Uni
Eropa senilai Can $ 873 juta, jumlah yang telah meningkat dari tahun 2012
dengan produk makanan hewan ternak, produk yang dibekukan seperti buah,
kerang dan lobster. Dari semua impor makanan pertanian dari Kanada ke Uni
Eropa, 21% berupa makanan olahan selebihnya makanan pertanian dan makanan
laut.2
Gambar IV.1. Persentase Produk Impor Uni Eropa dari Kanada
Sumber : http://www.agr.gc.ca
Kanada memiliki keunggulan dalam memproduksi komoditas seperti
pada sektor biji-bijian seperti biji minyak, kacang-kacangan dan lain-lain. Di sisi
lain, pasar Uni Eropa sangat responsif terhadap produk-produk Kanada. Produk
makanan olahan yang menjadi peluang besar bagi Kanada adalah industri
kesehatan dan kebugaran seperti bubuk kacang polong pengganti protein tinggi
dan lain-lain. 3
2Government of Canada, “Agriculture and Agri-Food Canada- Outline of opportunities in the
European Union (EU)”, 3Government of Canada, “Agriculture and Agri-Food Canada- Outline of opportunities in the
European Union (EU)”,
81
Kebutuhan dan keberagaman yang dimiliki Uni Eropa terhadap produk
makanan dan minuman Kanada membuat Kanada mempeluas nilai komoditas dan
meningkatkan produk makanan olahannya. Pada tahun 2016, sebelum
implementasi Perjanjian Ekonomi dan Perdagangan Komprehensif Kanada- Uni
Eropa (CETA), Kanada mengisi 1,91% dari pasar agribisnis dan makanan laut
Uni Eropa. Kanada mampu mempertahankan sektor makanan olahan di Uni Eropa
karena Kanada memanfaatkan peluang yang dimilikinya. Di sisi lain, ada
persaingan yang kuat antara Kanada dan negara non-EU terkait produk daging
sapi, bahan produk alami yang sehat, madu dan produk biji-bijian. 4
Asumsi dari Neoliberalisme institusional yaitu jika suatu negara
mempunyai tingkat interdependensi yang tinggi maka mereka akan menciptakan
suatu institusi yang didalamnya terdapat aktivitas bersama dan isu bersama berupa
perjanjian dalam berbagai bidang. Masing-masing negara Uni Eropa tidak hanya
bergantung pada kerjasama di dalam kawasan Eropa. Tetapi, perlu memperluas
jalinan kerjasamanya demi kepentingan nasional masing-masing negara.
Contohnya jika suatu produk diproduksi oleh suatu negara atau kebutuhan yang
harus dipenuhi oleh masing-masing negara. Untuk dapat memenuhi kebutuhan
dan menjual produk yang diproduksi maka dilakukannya kerjasama. Sejalan
dengan hal itu, yang merupakan wujud dari kepentingan nasional.
Sejalan dengan hal itu, melihat Uni Eropa yang membentuk satu kesatuan
dengan visi dan misi yang disepakati oleh masing-masing negara anggota Uni
Eropa. Kerjasama pun dijalin tidak hanya memudahkan dalam kerjasama di dalam
4Government of Canada, “Agriculture and Agri-Food Canada- Outline of opportunities in the
European Union (EU)”
82
kawasan Eropa tersebut tetapi menjadi satu kesatuan dengan mengeluarkan
kebijakan atau menyepakati kesepakatan kerjasama ekonomi yang merupakan
representasi dari kepentingan nasional masing-masing negara anggota hingga
menjadi kepentingan satu kawasan berupa kerjasama Uni Eropa dengan berbagai
bidang dengan negara-negara lain. Dalam hal ini kerjasama dengan Kanada.
Kebutuhan Uni Eropa yang beragam terhadap sektor agrikultur dan
kemampuan Kanada dalam memproduksi beberapa komoditas dalam sektor
agrikultur merupakan bentuk saling mengisi antar kepentingan nasional dari
masing-masing negara ini. Kepentingan Uni Eropa dalam kerjasama terkait sektor
agrikultur adalah kebutuhan akan produk-produk agrikultur tersebut dan dengan
adanya CETA, akan meningkatkan aliran perdagangan antara Uni Eropa dan
Kanada pada sektor agrikultur.
Sejalan dengan konsep free trade area bahwa pasar yang terbuka dalam
hal ini kerjasama antara Uni Eropa dan Kanada mendapatkan aliran perdagangan
yang bebas dengan peningkatan aliran perdagangan dari sebelumnya yang dapat
menumbuhkan perekonomian masing-masing pihak terkait.
83
Tabel IV.1 3 Produk Impor Utama Uni Eropa.
Country Percent of total EU
processed food imports
Top three value-added
food exports (% share of
country's value-added
food exports)
Brazil 10.15% Soybean oil (36.6%),
orange juice (14%), meat
and offal (5.8%)
United States 7.32% Whiskies (10.8%), wine
(6.4%), livestock feed
(5.2%)
Argentina 7.22% Soybean oil (61.6%),
bovine meat (8.5%),
lemons (7%)
Switzerland 6.21% Roasted coffee (29.6%),
processed cheese (8.4%),
chocolate (6.1%)
China 5.17% Animal guts, bladders, &
stomachs (12.2%), dried
vegetable (4.6%),
molluscs (4.5%)
Sumber : http://www.agr.gc.ca/eng/industry-markets-and-trade/international-agri-
food-market-intelligence/europe/market-intelligence/outline-of-opportunities-in-
the-european-union-eu/?id=1509024793403
84
Dari data diatas, menunjukkan bahwa salah satu kepentingan Uni Eropa
untuk bekerjsama dalam perjanjian ekonomi dan perdagangan komprehensif
terlihat dari kebutuhan masyarakat Uni Eropa akan beberapa sektor prioritas yang
diimpor dari Kanada. Data persentase diatas menunjukkan kerjasama perdagangan
pada sektor agrikultur dengan negara lain. Dengan adanya kerjasama dengan
Kanada, Uni Eropa mendapat tambahan kuota impor melalui CETA tanpa adanya
hambatan. Hal tersebut adalah wujud dari perdagangan bebas atau free trade area.
Tambahan kuota dapat menggenjot pertumbuhan perekonomian Uni Eropa yang
merupakan representasi kepentingan Uni Eropa.
Keuntungan yang diperoleh dari kerjasama ekonomi adalah
menghilangkan tarif perdagangan pada sektor pertanian 94% dan tarif impor ikan
dan makanan lautnya 96%. Sebelumnya, tarif yang dikenakan pada impor
makanan seperti gandum dikenakan tarif sebesar 89 Euro/ ton, 20% untuk udang,
17,6% untuk cranberi kering yang dimaniskan, 8% untuk sirup maple dan 7,7%
untuk kacang-kacangan. 5
5Government of Canada, “Agriculture and Agri-Food Canada- CETA – A Competitive Advantage
for the Canadian Agri-Food Industry”
85
Gambar IV.2. Impor Kanada dari Uni Eropa
Sumber : https://www.cbc.ca/news/politics/ceta-anniversary-imports-exports-
1.4823822
Gambar IV.2. menunjukkan bahwa dengan adanya CETA, aliran impor
Kanada dari Uni Eropa meningkat. Dengan pengurangan tarif yang menjadi
penawaran dari perjanjian ini membuat aliran komoditas barang menjadi
meningkat. Terlihat Uni Eropa mendapat keuntungan dari terjalinnya CETA ini,
tidak hanya perningkatan aliran perdagangan yang terjadi tetapi dari berbagai
bidang yang disepakati sejalan dengan tujuan disepakatinya perjanjian ekonomi
ini.
Sejalan dengan konsep Free Trade Area, adanya aliran perdagangan
bebas membuat ekpor dan impor barang dan jasa menjadi lebih mudah dan
peningkatan jumlah aliran perdagangan meningkat sesuai dengan kebutuhan dan
keseapakatan dari pihak-pihak yang bersangkutan.Melihat potensi pemberlakuan
CETA, dapat meningkatkan perekonomian masing-masing negara anggota yang
menyediakan produk unggulan untuk diekspor dan melahirkan inovasi produk
perdagangan sehingga dapat bersaing dengan produk lainnya.
86
4.2. Kepentingan Politik
Uni Eropa dan Kanada terlibat dalam kasus perdagangan terkait
Organisme Hasil Rekayasa Genetika yang dibawa ke WTO. Penyelesaian
sengketa tersebut dengan penandatangan pada Mei 2003 di Jenewa.
Penandatangan yang dilakukan oleh Kanada dan Uni Eropa terkait penerapan
undang-undang tentang produk biotek. Keduanya memutuskan untuk membentuk
dialog reguler terkait isu-isu kepentingan bersama mengenai bioteknologi
pertanian yang disebut dengan biotech market access. Kemudian, Uni Eropa dan
Kanada memberikan solusi ini kepada WTO sebagai keputusan yang disepakati
bersama.6
Beberapa negara yang bersangkutan dengan sengketa ini adalah Kanada,
Argentina dan Amerika Serikat. Ketiganya membawa kasus isu biotek ini ke
WTO. Dalam menanggapi hal tersebut, pihak Uni Eropa melalui Komisi Eropa
telah mengadakan diskusi terkait isu-isu yang berkaitan dengan biotek dalam hal
ini laporan ketiga negara tersebut. 7
Badan Penyelesaian Perselisihan WTO (DSB) pada 21 november 2006,
mengadopsi laporan panel perselisihan dan memutuskan bahawa larangan
terhadap tanaman rekayasa genetika yang disetujui oleh Uni Eropa telah
melanggar aturan WTO. Melihat hal tersebut, Uni Eropa tidak melakukan banding
atas putusan tersebut. Pada 11 Januari 2008, Perwakilan Perdagangan AS bahwa
akan menunda untuk mencari keputusan kepatuhan dan sementara itu Amerika
6European Commission, “EU and Canada settle WTO case on Genetically Modified Organisms”
(Brussels: European Commission, 15 Juli 2009) [jurnal on-line] tersedia di http://europa.eu/rapid/press-
release_IP-09-1142_en.htm?locale=en; Internet; diunduh pada 23 Oktober 2018 7European Commission, “EU and Canada settle WTO case on Genetically Modified Organisms”
87
Serikat berusaha untuk menormalkan perdagangan produk bioteknologi dengan
Uni Eropa.8
Berbeda dengan Kanada dan Argentina yang telah mencapai tahap
penyelesaian akhir dalam perselisihan bioteknologi ini dengan Uni Eropa.
Kanada pada 15 Juli 2009 dan Argentina pada 18 Maret 2010, menyepakati
tentang solusi bersama untuk membentuk dialog bilateral terkait isu akses pasar
biotek pertanian yang menjadi kepentingan bersama. 9
Penyelesaian yang disepakati oleh Kanada dengan Uni Eropa berupa
pertemuan dua tahunan antara layanan yang kompeten dari Komisi Eropa dan
perwakilan dari Kanada atau pihak yang berwenang Kanada dalam isu akses pasar
bioteknologi pertanian yang merujuk pada kepentingan bersama, termasuk:10
1. Persetujuan produk GM di wilayah Kanada dan Uni Eropa yang
berasal dari aplikasi keduanya yang merujuk pada kepentingan
komersial masing-masing pihak.
2. Prospek persetujuan ekonomi dan komersial terkait produk yang
dimodifikasi secara genetika.
3. Dampak perdagangan apapun terkait persetujuan asinkron produk yang
dimodifikasi secara genetika atau pemberhentian produk yang tidak
sah secara tidak sengaja atau tindakan apapun yang sesuai dengan hal
ini.
8EveryCRS Report, “Agricultural Biotechnology: The U.S.-EU Dispute”, 08 April 2010 [database
on-line] https://www.everycrsreport.com/reports/RS21556.html; Internet; diunduh pada 23 Oktober 2018 9EveryCRS Report, “Agricultural Biotechnology: The U.S.-EU Dispute” 10European Commission, “EU and Canada settle WTO case on Genetically Modified Organisms”
88
4. Tindakan apapun itu yang terkait dengan biotek akan mempengaruhi
perdagangan antara Kanada dan Uni Eropa termasuk langkah-langkah
dari setiap negara anggota Uni Eropa.
5. Undang-undang baru dalam bidang bioteknologi pertanian.
6. Praktik terbaik dalam implementasi legislasi terkait bioteknologi.
Dialog ini bertujuan untuk saling bertukar informasi dan berkontribusi
dalam menghindari hambatan perdagangan. 11
Uni Eropa telah melakukan penelitian dan pengembangan tanaman
biotek pada tahun 1990-an.12
Proyek penelitian antara tahun 2000-2010 terkait
bioteknologi yang didanai oleh Uni Eropa yang berfokus pada dampak lingkungan
yang berasal dari tanaman rekayasa genetika, keamanan pangan, biofuel serta
penilain terhadap manajemen resiko. 13
Uni Eropa mempunyai kebijakan yang ketat dalam hal pengembangan
produksi komersial produk biotek. Peraturan Uni Eropa yang ketat terhadap
penanaman komersial tanaman rekayasa genetika membuat satu-satunya tanaman
rekayasa genetika yang disetujui untuk dibudidayakan adalah varietas jagung
yang ditanam sekitar 130.000 hektar. Salah satu negaranya adalah Spanyol yang
menyumbang 35% dari area penanaman jagung. 14
11European Commission, “EU and Canada settle WTO case on Genetically Modified Organisms” 12The Group of FAS biotechnology specialists in the European Union, “ EU-28 Agricultural
Biotechnology 2016” (Washington, :U.S. Department of Agriculture , 12 Juni 2016); [jurnal on-line] ;
tersedia di
https://gain.fas.usda.gov/Recent%20GAIN%20Publications/Agricultural%20Biotechnology%20Annual_Paris
_EU-28_12-6-2016.pdf; Internet; diunduh pada 24 oktober 2018, 2 13The Group of FAS biotechnology specialists in the European Union, “ EU-28 Agricultural
Biotechnology 2016”, 7 14The Group of FAS biotechnology specialists in the European Union, “ EU-28 Agricultural
Biotechnology 2016”,2
89
Uni Eropa merupakan pengimpor utama produk kedelai, jagung dan
rapeseed yang digunakan terutama untuk makanan di sektor peternakan dan
unggas. Persentase dari total impor produk rekayasa genetika sekitar 90% untuk
kedelai, kurang dari 25% untuk jagung dan kurang dari 20% untuk rapeseed.15
Kepentingan Uni Eropa dalam kerjasama perdagangan agrikultur dan
GMO ini terlihat dari kebutuhan Uni Eropa akan produk agrikultur sementara
terkait GMO, Uni Eropa memperoleh informasi terkait manfaat, kandungan dan
manajemen risiko yang termuat didalam GMO.
Pada tahun 2016, empat negara anggota Uni Eropa membudidayakan
jagung Bt yaitu Spanyol, Portugal, Republik Ceko dan Slovakia. Spanyol
mewakili hampir 95% dari total area dan sekitar lebih dari 35% jagung Bt
termasuk di dalam total area jagung Spanyol. Jagung Bt ini yang diiproduksi di
Uni Eropa digunakan secara lokal untuk makanan ternak dan produksi biogas.16
Data diatas menunjukkan bahwa beberapa negara anggota menanam
jagung digunakan untuk makanan ternak di dalam Eropa, dengan adanya
informasi terkait bioteknologi terkhususnya GMO dari Kanada. Uni Eropa dapat
memanfaatkan hal tersebut untuk mendorong pertumbuhan penanaman jagung
tersebut.
Makanan biji-bijian Spanyol tidak memisahkan produksi jagung rekayasa
genetika dengan non-rekayasa genetika. Hal tersebut dikarenakan hampir semua
makanan yang dipasarkan merupakan kedelai rekayasa genetika sebagai sumber
15The Group of FAS biotechnology specialists in the European Union, “ EU-28 Agricultural
Biotechnology 2016”, 2 16 The Group of FAS biotechnology specialists in the European Union, “ EU-28 Agricultural
Biotechnology 2016, 7
90
protein dan pada akhirnya diberi label sebagai “berisi produk rekayasa
genetika”.17
Uni Eropa tidak melakukan banding atas tuntutan Kanada terkait GMO
dan akses pasar produk tersebut, diperoleh keputusan atas kedua belah pihak
dengan diadakannya dialog terkait biotenologi. Hal ini menguntungkan bagi Uni
Eropa karena dialog tersebut akan memberikan informasi kepada Uni Eropa
tentang manfaat, risiko ataupun produk berkualitas tinggi seperti apa yang dapat
dihasilkan dan dapat menjadi sumbangan solusi terhadap kelaparan serta dapat
menciptakan produk yang lebih unggul dan lebih efesien.
Perkembangan isu bioteknologi antara Uni Eropa dan Kanada berupa
dialog terkait isu akses pasar biotek pada 26 April 2018. Pertemuan pada tahun
2018 ini terhitung pertemuan yang kesepuluh antara Uni Eropa dan Kanada.
Dialog UE-Kanada terkait Bioteknologi melalui konferensi video dengan pihak
yang bersangkutan yaitu antara Brussels, Parma dan Ottawa. 18
Kegigihan Uni Eropa meneliti terkait bioteknologi ini ditunjukkan
dengan penelitian yang didanai oleh Uni Eropa yang nantinya akan digunakan
dalam membangun bioekonomi yang merupakan agenda sosial dan politik Uni
Eropa.
Komisi Eropa dan Kanada menekankan pentinganya Dialog sebagai
forum dalam bertukar informasi terkait masalah regulasi dan teknis yang dapat
mempengaruhi perdagangan produk pertanian bioteknologi. Komisi dan Otoritas
17The Group of FAS biotechnology specialists in the European Union, “ EU-28 Agricultural
Biotechnology 2016, 7 18European Commission, “COMPREHENSIVE ECONOMIC AND TRADE AGREEMENT
(CETA) FULL NAME OF THE AGREEMENT, MEETING OF THE DIALOGUE ON BIOTECH
MARKET ACCESS ISSUES” (Brussels: European Commission, 26 Apil 2018) [database on-line]; tersedia
di http://trade.ec.europa.eu/doclib/html/157100.htm; Internet; diunduh pada 27 Oktober 2018
91
Keamanan Makanan Eropa (EFSA) memperkenalkan aplikasi ke otorisasi
rekayasa genetika (GMO) di Uni Eropa. 19
Kanada memperhatikan penelian risiko Uni Eropa terhadap isu-isu
spesifik termasuk didalamnya risiko aplikasi GMO yang telah mencapai tenggat
waktu 10 tahun yang mengharuskan otorisasi Uni Eropa mempebaharui aplikasi
dan aplikasi dokumen panduan EFSA. Komisi memberikan pembaharuan kepada
Kanada terkait draft proposal terkait kemungkinan dari negara-negara anggota
membatas atau melarang penggunaan makanan dan pangan GM di wilayah
mereka. 20
Komisi menekankan bahwa tidak ada perkembangan peraturan terkait
teknik pemulian baru di Uni Eropa. Komisi meminta Kanada melakukan
pembaruan terkait hewan GM di Kanada terkhusus Salmon GM serta persyaratan
penelusurannya. Komisi juga mengangkat masalah pengujian sebagai alat
verifikasi impor yang akan masuk ke Uni Eropa. 21
Kanada menyatakan bahwa tidak ada salmon GM yang tumbuh di
Kanada dan hanya ada impor terbatas. Terkait masalah pengujian, Kanada
menyatakan bahwa bahan referensi untuk melakukan pengujian berasal dari
pengembang produk. Lebih lanjut, Kanada menyatakan bahwa produk yang akan
19European Commission, “COMPREHENSIVE ECONOMIC AND TRADE AGREEMENT
(CETA) FULL NAME OF THE AGREEMENT, MEETING OF THE DIALOGUE ON BIOTECH
MARKET ACCESS ISSUES” 20European Commission, “COMPREHENSIVE ECONOMIC AND TRADE AGREEMENT
(CETA) FULL NAME OF THE AGREEMENT, MEETING OF THE DIALOGUE ON BIOTECH
MARKET ACCESS ISSUES” 21European Commission, “COMPREHENSIVE ECONOMIC AND TRADE AGREEMENT
(CETA) FULL NAME OF THE AGREEMENT, MEETING OF THE DIALOGUE ON BIOTECH
MARKET ACCESS ISSUES”
92
diekspor ke Uni Eropa akan memenuhi persyaratan impor Uni Eropa termasuk
salmon. 22
Diskusi internasional tentang perdagangan dan pertimbangan ekonomi
terkait teknik pemuliaan baru dimana Kanada termasuk didalamnya. Kanada
menawarkan kepada Komisi terkait hal tersebut dan Komisi menyatakan minatnya
dengan menerima informasi terkait diskusi internasional tersebut. 23
Dibawah CETA, Komisi menguraikan aturan prosedur untuk Komite
Bersama CETA dan khususnya untuk Komite dan Dialog. Kanada menyampaikan
bahwa prosedur CETA akan berguna dalam memberikan informasi atau
bimbingan yang luas terkait operasi, pelaporan dan transparansi Dialog tentang
Bioteknologi.24
4.3. Kepentingan Sosial
Definisi Bio-ekonomi menurut OECD (Organisation for European
Economic Co-operation) adalah mengacu pada kegiatan ekonomi terkait
penemuan, pengembangan, produksi dan penggunaan produk dan proses biologis.
Konsep Bio-ekonomi yang menggabungkan kemajuan ilmu kehidupan dan
bioteknologi akan meningkatkan daya saing Uni Eropa, efisiensi pemanfaatan
sumber daya dan lain-lain. 25
22European Commission, “COMPREHENSIVE ECONOMIC AND TRADE AGREEMENT
(CETA) FULL NAME OF THE AGREEMENT, MEETING OF THE DIALOGUE ON BIOTECH
MARKET ACCESS ISSUES” 23European Commission, “COMPREHENSIVE ECONOMIC AND TRADE AGREEMENT
(CETA) FULL NAME OF THE AGREEMENT, MEETING OF THE DIALOGUE ON BIOTECH
MARKET ACCESS ISSUES” 24 European Commission, “COMPREHENSIVE ECONOMIC AND TRADE AGREEMENT
(CETA) FULL NAME OF THE AGREEMENT, MEETING OF THE DIALOGUE ON BIOTECH
MARKET ACCESS ISSUES” 25 European Commission, “ A decade of EU-funded GMO Research” (Brussels:
Directorate-General for Research, European Commission, 2010) [jurnal on-line] tersedia di
93
Eropa mempunyai strategi dan rencana aksi terkait bioekonomi dan
menetapkan jalur ekonomi yang efisien dan sumber daya yang berkelanjutan.
Tujuannya untuk menciptakan ekonomi yang lebih inovatif, rendah emisi,
mendamaikan tuntutan pertanian dan perikanan yang berkelanjutan, ketahanan
pangan, pemanfaatan berkelanjutan sumber daya biologi terbarukan untuk
keperluan industri sambil memastikan keanekaragaman hayati dan perlindungan
lingkungan. 26
Strategi dan rencana aksi bioekonomi tersebut terbagi atas tiga aspek
utama yaitu mengembangkan proses dan teknologi baru untuk bioekonomi,
mengembangkan pasar dan daya saing dalam sektor bioekonomi dan mendorong
pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan untuk bekerjasama lebih erat.
Komisi juga memastikan bioekonomi mempunyai pendekatan koheren dengan
berbagai program dan instrumen dengan Kebijakan Pertanian Bersama, Kebijakan
Perikanan Umum, Horizon 2020, inisiatif lingkungan Eropa dan inisiatif
Pertumbuhan Biru untuk sektor kelautan dan Kemiteraan Inovasi untuk
Bekerlanjutan Pertanian.27
Bagaimana kemudian bioekonomi dapat berkontribusi pada agenda sosial
dan politik Komisi. Presiden Juncker menetapkan 10 prioritas utama untuk
Komisi Eropa dan bioekonomi mengambil bagian dari tiga prioritas tersebut yaitu
agenda Pekerjaan,Pertumbuhan, Keadilan dan Perubahan Demokratis. 28
https://ec.europa.eu/research/biosociety/pdf/a_decade_of_eu-funded_gmo_research.pdf ; Internet;
diunduh pada 26 Oktober 2018, 9 26 European Commission, “ Bioeconomy”, (Brussels, European Commission, 16 November 2017)
[database on-line]; tersedia di https://ec.europa.eu/research/bioeconomy/index.cfm?pg=policy; Internet;
diunduh pada 28 Oktober 2018 27 European Commission, “ Bioeconomy” 28 European Commission, “ Bioeconomy”
94
10 Prioritas Komisi Eropa adalah pekerjaan, pertumbuhan dan investasi,
pasar tunggal digital, serikat iklim dan energi, pasar internal, serikat ekonomi dan
moneter yang lebih dalam dan lebih adil, kebijakan perdagangan yang seimbang
dan progresif untuk memanfaatkan globalisasi, keadilan dan hak-hak dasar,
migrasi, aktor global yang kuat dan perubahan demokratis.29
Bioekonomi merupakan pusat dari tiga prioritas tersebut. Pertama,
dorongan baru untuk pekerjaan, pertumbuhan dan investasi dimana bioekonomi
inovatif merupakan sumber penting bagi penciptaan pekerjaan baru terutama
dalam tingkat lokal dan regional dan di daerah pedesaan dan pesisir. Dapat
menciptakan peluang besar dalam pertumbuhan pasar baru seperti bahan bakar
nabati, makanan dan produk bebasis bio. 30
Selain kepentingan dalam memperoleh informasi terkait bioteknologi.
Agenda sosial dan politik Uni Eropa yaitu bioekonomi nantinya akan menciptakan
produk yang inovatif dimana hal tersebut menciptakan lapangan pekerjaan baru
dan menciptakan produk-produk inovasi dari bahan berbasis bio yang dapat
mendorong pertumbuhan perekonomian Uni Eropa.
Kedua, serikat energi yang kuat beserta kebijakan perubahan iklim yang
terus berlanjut. Eropa perlu menganekaragamkan sumber energi dan mendukung
adanya terobosan baru dalam teknologi rendah karbon dengan penelitian yang
terkoordinasi. Ketiga, pasar internal yang lebih dalam, lebih adil dengan berbasis
industri yang diperkuat. Industri makanan yang berbasis bio yang inovatif akan
berkontirbusi dan mendorong peningkatan pangsa industri dalam PDB yang
29 European Commission, “The European Commission's priorities” [database on-line] tersedia di
https://ec.europa.eu/commission/index_en; Internet; diunduh pada 28 Oktober 2018 30 European Commission, “ Bioeconomy”
95
semula 16% dan setidaknya akan menjadi 20% dan dapat menciptakan ekonomi
yang efisien sumber daya. 31
Industri makanan dan minuman sudah menjadi sektor manufaktur
terbesar di Uni Eropa. Isu lainnya yang termasuk dari bioekonomi adalah kelautan
dan ketahanan pangan. Aspek yang temasuk dalam bioekonomi tersebut dimana
Eropa berambisi dalam memimpin agenda global sebagai bagian dari strategi
Presiden Juncker dan untuk menjadikan Uni Eropa sebagai aktor yang lebih
kuat.32
Sektor agrikultur memainkan peran yang penting di Uni Eropa. Oleh
sebab itu, Uni Eropa mempunyai visi dan misi dalam memajukan pertanian dan
kelautan. Kepentingan Uni Eropa terlihat bukan hanya memajukan perekonomian
mereka tetapi juga mempunyai hasrat dalam memimpin agenda global.
Selain itu terdapat agenda Komisaris Carlos Moedas untuk Penelitian dan
Inovasi terkait bioekonomi. Komisaris Carlos Moedas mempunyai tanggung
jawab selama mandatnya yaitu memastikan program pendanaan penelitian,
terutama Horizon 2020 untuk dapat berkontribusi terhadap pekerjaan Komisi,
pertumbuhan dan paket investasi. 33
Terkait dengan agenda dan mandat Komissaris Carlos, Komisioner
mengidentifikasi tiga prioritas strategis yaitu “Open Innovation, Open Science,
Open to the World” di tingkat Eropa. Bioekonomi menjadi pilihan yang tepat dan
dapat berkontribusi terhadap tiga prioritas strategis tersebut. Hal itu dapat
membantu mengatasi tantangan yang besar terkait makanan dan energi yang
31 European Commission, “ Bioeconomy” 32 European Commission, “ Bioeconomy” 33 European Commission, “ Bioeconomy”
96
membutuhkan pendekatan inovasi terbuka dan kolaborasi yang erat dengan
pemangku kepentingan. Hal itu juga merupakan ilmu yang terbuka dikarenakan
mempromosikan penelitian lintas perbatasan atau diluar batas Uni Eropa dan
disiplin yang dapat bekerjasama dalam mengatasi tantangan global.34
Komisi Junker menyebutkan bahwa bioekonomi dapat berguna dengan
signifikan dengan memberikan solusi terhadap banyak tantangan yang dihadapi
oleh Uni Eropa dan terkhusunya terkait kelestarian lingkungan, tindakan iklim
dan menciptakan lapangan pekerjaan pedesaan berkualitas tinggi. Nilai inovatif
dalam bioekonomi dapat menciptakan toko baru untuk produk pertanian dan
produk lainnya. Dengan cara tersebut, sumber pendapatan bagi petani dan
penduduk pedesaan dapat ditingkatkan dan diversifikasi. Hal tersebut sejalan
dengan visi misi Uni Eropa yang bersama masyarakat pedesan yang berkembang
pesat di Eropa.35
Jika dengan pengelolaan yang baik, bioekonomi modern berpotensi
dalam menciptakan pekerjaan yang dibutuhkan di daerah pedesaan dan dapat
berkontribusi dalam melingkupi praktik pertanian dan kehutanan, ramah
lingkungan dan hemat sumber daya. Bioekonomi untuk dapat berpotensi
seutuhnya terdapat tantangan tertentu yang perlu untuk diatasi. Tantangan yang
perlu diatasi adalah keberlanjutan yaitu memastikan bahwa kegiatan pertanian dan
34 European Commission, “ Bioeconomy” 35 Open Access Government, “The role of the bioeconomy in Europe” , 3 Januari 2018, [berita
on-line]; tersedia di https://www.openaccessgovernment.org/the-role-of-the-bioeconomy-in-europe/40883/;
Internet; diunduh pada 28 Oktober 2018
97
kehutanan dengan nilai rantai baru dimasa depan tidak banyak memberi tekanan
terhadap sumber daya alam seperti air dan tanah. 36
Tantangan lainnya adalah inklusivitas bahwa bioekonomi akan
dimanfaatkan dan melibatkan semua orang, tidak hanya pemangku kepentingan
tetapi masyarakat ikut andil didalamnya. Memastikan bahwa minat dan harapan
terhadap bioekonomi ini menyatu dengan tidak hanya segelintir orang yang
bahagia tetapi juga untuk masyarakat umum. Bioekonomi yang benar-benar
inklusif adalah dimana petani dan pemilik hutan serta pengusaha pedesaan
mendapat bagian yang adil dan nilai tambah. 37
Bioekonomi mencakup produksi sumber daya biologi terbarukan yang
akan mengubah mereka menjadi makanan, pangan dan produk berbasi bio dan
bioenergi. Sektor yang termasuk didalamnya adalah pertanian, kehutanan,
perikanan, produksi kertas industri kimia, bioteknologi dan energi. 38
Industri
bioteknologi dapat berkotribusi dalam membuat proses produksi lebih efesien
sumber daya dan ramah lingkungan. 39
Agenda bioekonomi ini memerlukan penelitan terkait efesiensi sumber
daya dalam menciptakan produk baru. Hal tersebut dapat diperoleh dari kerjasama
dialog dengan Kanada dan ditambah lagi dengan informasi dari diskusi
internasional terkait bioteknologi. Dari informasi tersebut, Uni Eropa memperoleh
informasi yang dapat menunjang keberlanjutan dan keberhasilan dalam
36 Open Access Government, “The role of the bioeconomy in Europe” 37 Open Access Government, “The role of the bioeconomy in Europe” 38European Commission, “Innovating for Sustainable Growth, A Bioeconomy for Europe”
(Brussels: Directorate- General for Research and Innovation, European Commission, 25 September 2012)
[buku on-line]; tersedia di , https://publications.europa.eu/en/publication-detail/-/publication/1f0d8515-8dc0-
4435-ba53-9570e47dbd51; Internet; diunduh pada 28 Oktober 2018 ,17 39European Commission, “Innovating for Sustainable Growth, A Bioeconomy for Europe,37
98
implementasi Strategi Eropa 2020 terkhususnya bioekonomi. Lebih lanjut untuk
menjawab tantangan global berupa penambahan jumlah penduduk yang selaras
juga dengan penambahan permintaan pemenuhan produk makanan atau konsumsi
publik.
Jika persediaan sumber daya berkurang dan tidak mencukupi dalam
memenuhi kebutuhan konsumsi publik maka konsep inovasi dalam sektor
agrikultur berupa bioteknologi yang hasilnya produk GM diproses menggunakan
teknologi tinggi akan dapat menghasilkan produk baru dengan efesiensi sumber
daya. Kemunculan produk ini akan menjawab tantangan global dan solusi
terhadap kelaparan dan pemenuhan kebutuhan makanan.
Melihat agenda sosial dan politik Uni Eropa dalam hal ini terkait
bioekonomi, kepentingan Uni Eropa dalam menumbuhkan perekonomiannya
melalui penciptaan produk-produk berbasis bio. Terlihat juga, adanya prioritas
dalam agenda politik dan sosial Eropa berupa penciptaan lapangan pekerjaan.
4.4. Kepentingan Ilmu Pengetahuan
Salah satu kemajuan dalam ilmu pertanian berangkat dari inovasi ilmiah
dan teknologi dan pemahaman mendasar tentang alam. Dewasa ini, Revolusi
Hijau menjadi penyelamat bagi kehidupan jutaan banyak orang dari kelaparan.
Revolusi Hijau yang merupakan nama lain dari kemajuan dalam ilmu pertanian
dan pemuliaan tanaman. 40
40European Commission, “ A decade of EU-funded GMO Research”, 7
99
Kehadiran bioteknologi memberikan alat yang berguna dalam sektor
pertanian, perikanan, produksi makanan dan industri. Produksi tanaman yang
meningkat harus memikirkan bagaimana produksi tanaman dapat mengatasi
permintaan tersebut dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Kebutuhan
dan pelestarian sumber daya alam menjadi perhatian utama dikarenakan hal
tersebut dapat menudukung mata pencaharian petani dan penduduk desa. 41
Melihat hal itu, sumbangan solusi berupa organisme hasil rekayasa
genetika (GMO) termasuk melihat potensi dan kegunaan dari GMO tersebut.
Salah satu agenda politik global adalah pemanasan global dan menipisnya sumber
daya bahan bakar fosil. Melalui pengenalan dan proses bahan canggih
bioteknologi terkhususnya adalah GMO mempunyai potensi yang besar dalam
meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi dampak jejak lingkungan dan
meningkatkan daya saing industri Uni Eropa.42
Keputusan Uni Eropa dan Kanada untuk berdialog terkait bioteknologi
diketahui bahwa sebenarnya Uni Eropa telah melakukan penelitian terkait GMO
jauh sebelum kerjasama CETA ditandatangani. Hal tersebut sejalan dengan
kepentingan nasional Uni Eropa bahwa penelitian tentang GMO ini merupakan
kepentingan Uni Eropa untuk memperoleh informasi terkait GMO yang nantinya
akan diselaraskan dengan kepentingan agenda sosial dan politik Uni Eropa.
Kemunculan teknologi baru biasanya melewati rangkaian identifikasi dan
melihat bagaimana resiko dan manfaat dari teknologi baru ini. Uni Eropa telah
melakukan penelitian terkait hal tersebut dengan praktik penelitian yang bertujuan
41 European Commission, “ A decade of EU-funded GMO Research”, 7 42European Commission, “ A decade of EU-funded GMO Research”, 7-8
100
untuk mengevaluasi manfaat dan risiko bagi kesehatan manusia dan hewan.
Sejalan dengan hal itu, Uni Eropa mempuyai Strategi Eropa 2020 yang
didalamnya termuat pembangunan Bio-ekonomi yang merupakan target utama
dan bertujuan untuk berfokus kembali kepada kebijakan inovasi. 43
Strategi Eropa 2020 merupakan misi Uni Eropa yang mulai diadopsi oleh
Dewan Eropa pada 17 Juni 2010 yang mempunyai misi memberi Uni Eropa
ekonomi yang cerdas, berkelanjutan dan komprehensif dalam membuat ekonomi
dan gejolak keuangan Uni Eropa menjadi lebih kuat. Salah satu inisiatif utama
dalam strategi ini adalah penciptaan “Innovation Union” atau Serikat Inovasi
dengan fokus “Building the Bio-Economy by 2020” atau “Membangun Bio-
Ekonomi pada 2020”. 44
Bekerjasama dengan Kanada dalam sektor agrikultur dan produk GMO
Kanada merupakan kebutuhan Uni Eropa. Perkembangan sementara terkait GMO
masih dalam tahap negosiasi untuk dapat masuk ke pasar Uni Eropa dengan cara
berdialog antara Uni Eropa dan Kanada. Uni Eropa akan memperoleh informasi
terkait GMO termasuk di dalamnya bagaimana manfaat, resiko, inovasi yang
dihasilkan dari GMO.
Sejalan dengan Strategi Eropa 2020 berupa inovasi, dalam hal ini terkait
sektor agrikultur. Bioteknologi khususnya GMO hadir dalam perdagangan
internasional memberikan inovasi terhadap penciptaan produk baru dengan cara
efisien dan berkualitas tinggi.
43European Commission, “ A decade of EU-funded GMO Research”,8 44European Commission, “ A decade of EU-funded GMO Research”,9
101
Sejalan dengan kepentingan nasional, agenda sosial dan politik Uni
Eropa dengan membangun bioekonomi pada tahun 2020 merupakan kepentingan
Uni Eropa dalam membangun perekonomian berbasis bio yang mengarah kepada
memajukan perekonomian Uni Eropa. Teknologi berbasis bio yang akan
menciptakan produk baru dengan memanfaatkan sumber daya yang efisien.
Dalam mengimbangi prediksi peningkatan populasi dunia dengan
taksiran sembilan miliar orang pada tahun 2050 dan implikasi terkait perubahan
iklim. Perlunya untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dengan mengembangkan
teknologi yang dapat meningkatkan hasil dan produktivitas berkelanjutan dengan
menurunkan permintaan atas pupuk dan pestisida dengan mengadaptasi tanaman
baru yang menyesuaikan pada efek perubahan terhadap lingkungan.Tantangan
utama bagi industri adalah meningkatkan sumber daya dengan mengganti
penggunaan sumber daya yang terbatas dengan sumber daya terbarukan yang
dapat mengembangkan produk dan siklus hidup yang lebih eko-efisien.45
Program Kerangka untuk penelitian dan pengembangan teknologi
berfokus pada aspek keamanan GMO. Investasi dalam Program Kerangka yang
telah dilakukan pada tahun 2001 ini mencapai EUR 200 juta. Penelitian tersebut
memuat pengembangan teknik manajemen pertanian untuk koeksistensi, alat
untuk mendeteksi dan menganalisis pangan dan makanan serta metode untuk
penelian risiko transgenik yang akan menanggapi kebutuhan para petani,
konsumen, industri dan pembuat kebijakan. 46
45 European Commission, “ A decade of EU-funded GMO Research”,9 46 European Commission, “ A decade of EU-funded GMO Research”, 10
102
Direktorat Jenderal Riset dan Inovasi pada tahun 2001 mempublikasikan
hasil penelitian yang disponsori oleh Komisi Eropa terkait Keselamatan
Organisme yang Dimofidikasi Secara Genetik (GMO). Sekitar 81 proyek yang
melibatkan lebih dari 400 laboratorium dan menghasilkan beberapa subyek seperti
transfer gen, dampak lingkungan dari tanaman transgenik, vaksin, keamanan
pangan dan masalah lainnya. Publikasi pada tahun 2010, menghasilkan 50 proyek
yang melibatkan lebih dari 400 kelompok dengan dana hibah EUR 200 juta
dengan total penelitian tentang kemanan GMO menjadi EUR 300 juta.47
50 proyek penelitian tersebut dibagi menjadi 4 bidang utama yaitu
dampak lingkungan dari GMO; GMO dan Keamanan Pangan; GMO untuk
biomaterial dan biofuel – teknologi baru; penilaian dan manajemen risiko –
dukungan dan Kebijakan dukungan dan komunikasi. Hasil dari penelitian ini akan
memberikan informasi penting bagi ilmuwan, pembuat kebijakan dan publik.48
Hasil dari 130 proyek penelitian terkait bioteknologi dengan periode
penelitian hingga 25 tahun dan melibatkan 500 kelompok penelitian independen.
Bahwa bioteknologi terkhususnya GMO tidak memiliki risiko yang banyak dari
pada contohnya teknologi pemulian tanaman konvensional. Keanekeragaman
bioteknologi membuatnya menjadi kompenen kunci dalam Bio-Ekonomi Berbasis
Pengetahuan. 49
Penelitian tentang GMO telah diteliti lama oleh Uni Eropa. Perolehan
informasi terkait GMO didapat melalui dialog yang dilakukan oleh pihak-pihak
yang bersangutan. Kerjasama antara Uni Eropa dan Kanada terkait GMO, tidak
47European Commission, “ A decade of EU-funded GMO Research”, 15 48European Commission, “ A decade of EU-funded GMO Research” , 16 49European Commission, “ A decade of EU-funded GMO Research” , 16
103
hanya memperoleh informasi seputar produk Kanada yang akan masuk ke Uni
Eropa tetapi Kanada dengan sendirinya menawarkan informasi terkait
bioteknologi yang merupakan hasil dari diskusi internasional. Hal tersebut
menguntungkan bagi Uni Eropa karena mendapatkan informasi bioteknologi dan
dengan adanya CETA, pertukaran informasi terkait bioteknologi akan lebih
mudah.
104
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Perjanjian Ekonomi dan Perdagangan Komprehensif Kanada-Uni Eropa
(CETA) menawarkan kerjasama insentif perekonomian bagi keduanya.
Perundingan yang memakan waktu yang cukup lama hingga dapat ditandatangani
dan pada akhirnya diimplemtasikan merupakan proses dari negosiasi dari pihak-
pihak terkait, seperti pejabat Uni Eropa, perusahaan Kanada dan pemerintah
Kanada. Dalam negosiasi yang akhirnya dapat diimplementasi berkat lobi dari
pemegang kekuasaan dan sejumlah pihak yang diuntungkan dalam kerjasama ini.
Kerjasama ini merupakan kerjasama paling progresif yang pernah
disepakati Uni Eropa yang menawarkan kebebasan dalam tarif dan hambatan yang
artinya pengahapusan tarif dan hambatan. Dalam kerjasama ini terdapat sektor
agrikultur yang masih dalam tahap negosiasi terkait produk Genetically Modified
Organism. Uni Eropa dan Kanada mempunyai sengketa terkait GMO dan hasil
keputusannya berupa dialog terkait GMO yang dibawah CETA menjadi wadah
dalam pertukaran informasi terkait hal tersebut.
Kepentingan Uni Eropa dalam The Canada- European Union
Comprehensive Economic and Trade Agreement terkait perdagangan agrikultur
dan Genetically Modified Organism Kanada antara tahun 2016-2018.
105
Kepentingan ekonomi Uni Eropa bekerjasama dengan Kanada berangkat dari
kebutuhan produk agrikultur Uni Eropa dengan adanya CETA pasokan produk
agrikultur dari Kanada ke Uni Eropa akan meningkat dari tahun-tahun
sebelumnya ditambah lagi dengan penghapusan tarif. Begitu sebaliknya, Uni
Eropa akan mengalami peningkatan ekspor produk ke Kanada
Dalam sektor agrikultur terdapat isu GMO yang termasuk dalam
perdagangan ini. GMO ini masih dalam tahap negosiasi, hal itu termasuk dalam
dialog tahunan terkait bioteknologi yang telah disepakati oleh keduanya. Dengan
adanya CETA, petukaran infomasi terkait bioteknolgi terkhusus produk GM, apa
saja yang terkadung didalamnya, bagaimana manfaat dan risiko yang dihasilkan
dari produk GM.
Selain kepentingan ekonomi, diketahui bahwa Uni Eropa telah
melakukan sejumlah penelitian terkait bioteknologi lebih khususnya GMO.
Dengan bekerjasama dengan Kanada, Uni Eropa akan mendapatkan informasi
terkait bioteknologi tersebut. Kepentingan sosial dan politik juga meliputi dalam
kerjasama ini, berupa bioekonomi Uni Eropa yang didalamnya terdapat visi dan
misi dalam membangun perekonomian Eropa yang lebih kuat. Memajukan sektor
pertanian dan menciptakan produk berkualitas tinggi atau inovasi dari teknologi
berbasis bio. Penciptaan ataupun inovasi dalam produk pertanian tersebut untuk
menjawab tantangan global dari kelaparan, kemiskinan dan juga prediksi akan
kekurangan pangan dimasa depan.
106
5.2. Saran
Skripsi ini menganalisis tentang kepentingan Uni Eropa dalam The
Canada- European Union Comprehensive Economic and Trade Agreement
terkait perdagangan agrikultur dan genetically modified organism Kanada antara
tahun 2016-2018. Saran untuk Uni Eropa, bahwa proses dalam negosiasi dengan
Kanada terkait bioteknologi khususnya produk GMO diharapkan adanya
transparansi dalam publikasi terkait hal ini. Hal tersebut untuk memberikan
informasi yang akurat kepada publik.
107
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Burchill, Scott. “The National Interest in International Relations Theory”.
(Hampshire & New York: Palgrave Macmillan)
Creswell, John W. Educational Research: Planning, Conducting, and
Evaluating Quantitative and Qualitative Research, (Boston: Pearson
Education, 2012
Jackson, Robert and Georg Sorensen, Pengantar Studi Hubungan Internasional,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009
Prastowo, Andi Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan
Penelitian, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016)
Dokumen Web
Cameron, Richard A. and Konstantin Loukine, “Canada - European Union Trade
and Investment Relations : The Impact of Tariff Elimination” (Department
of Foreign Affairs and International Trade: The Caribbean Trade Reference
Centre (CTRC), 23 Februari 2001) [jurnal on-line]; tersedia di
http://ctrc.sice.oas.org/geograph/Impact_studies/Bilateral/Canada-EU.pdf;
Internet; diunduh pada 27 April 2018
Chowdhury, M. Khalequzzaman A., M. Imdadul Hoque dan Andrea Sonnino,
“Biosafety of Genetically Modified Organism: Basic concepts, methods and
issues”(Food and Agriculture of the United Nations, 2009) [jurnal on-line]
;tersedia di http://www.fao.org/docrep/012/i1252e/i1252e.pdf; ; Internet;
diunduh pada 13 April 2018
Duchesne, Érick and Jean-Frédéric Morin “Revisiting Structural Variables of
Trade Negotiations: The Case of the Canada-EU Agreement”,( International
Negotiation, 2013) [artikel on-line] tersedia di
https://corpus.ulaval.ca/jspui/bitstream/20.500.11794/14322/1/Duschesne-
Morin%20CETA.pdf ; Internet; diunduh pada 30 April 2018
Efler, Michaedl “CETA ratification in Canada and Europe: Multiple
opportunities for contesting the agreement”(Germany: Friends of the Earth
International) [artikel on-line] tersedia di
https://www.foeeurope.org/sites/default/files/euus_trade_deal/2016/14_ceta
108
_ratification_in_canada_and_europe.pdf; Internet; diunduh pada 17
September 2019
Food And Agriculture Organization of the United Nations, “Genetically
modified crops”;[jurnal on-line] ; tersedia di
http://www.fao.org/docrep/015/i2490e/i2490e04d.pdf; Internet; diunduh
pada 13 April 2018
Ginsburg, Jessica and Anne Wordsworth, with research assistance by Jennifer
Agnolin, “The Regulation of Genetically Modified Organisms in Food
Production in Canada and the European Union*”; CELA Publication;
tersedia di
http://www.cela.ca/sites/cela.ca/files/uploads/555_EU_Ch4_GMO.pdf ;
Internet; diunduh pada 20 Mei 2018
Moravcsik, Andrew dan Milada Anna Vachudova, “National Interest, State
Power, and EU Enlargement”; (Institute of International Relations, NGO,
2003) [jurnal on-line]; tersedia di http://www.jstor.org/stable/23615972
Webb, Dominic “CETA: the EU-Canada free trade agreement”, (House of
Commons Library : UK Parliament, 20 Juli 2018) [database on-line]
tersedia di https://www.parliament.uk/commons-library ; Internet; diunduh
pada 10 Mei 2018
World Health Organization, “Frequently asked questions on genetically
modified foods” (Geneva: World Health Organization, Mei 2014) [jurnal
on-line]; tersedia di
http://www.who.int/foodsafety/areas_work/foodtechnology/Frequently_aske
d_questions_on_gm_foods.pdf ;Internet; diunduh pada 12 April 2018
Dokumen Pemerintahan
European Commission, “ A decade of EU-funded GMO Research” (Brussels:
Directorate-General for Research, European Commission, 2010) [jurnal on-
line] tersedia di
https://ec.europa.eu/research/biosociety/pdf/a_decade_of_eu-
funded_gmo_research.pdf ; Internet; diunduh pada 26 Oktober 2018
European Commission, “EU- Canada Comprehensive Economic and Trade
Agrement (CETA) : CETA Overview : The 7 main parts of the agreement”
(Brussels : European Commission, September 2017) [artikel on-line];
tersedia di
http://trade.ec.europa.eu/doclib/docs/2017/september/tradoc_156056.pdf ;
Internet; diunduh pada 21 Mei 2018
109
European Commission, “EU- Canada Comprehensive Economic and Trade
Agrement (CETA), CETA and agriculture : How EU agriculture benefits”
(Brussels : European Commission, September 2017) [artikel on-line]
tersedia di
http://trade.ec.europa.eu/doclib/docs/2017/september/tradoc_156065.pdf ;
Internet; diunduh pada 21 Mei 2018
European Commission, “EU- Canada Comprehensive Economic and Trade
Agrement (CETA), The negotiating process” (Brussels : European
Commission, September 2017) [artikel on-line]; tersedia di
http://trade.ec.europa.eu/doclib/docs/2017/september/tradoc_156063.pdf;
Internet; diunduh pada 22 Mei 2018
European Commission, “Innovating for Sustainable Growth, A Bioeconomy for
Europe” (Brussels: Directorate- General for Research and Innovation,
European Commission, 25 September 2012) [buku on-line]; tersedia di ,
https://publications.europa.eu/en/publication-detail/-/publication/1f0d8515-
8dc0-4435-ba53-9570e47dbd51; Internet; diunduh pada 28 Oktober 2018
The Group of FAS biotechnology specialists in the European Union, “ EU-28
Agricultural Biotechnology 2016” (Washington, :U.S. Department of
Agriculture,12 Juni 2016); [jurnal on-line] ; tersedia di
https://gain.fas.usda.gov/Recent%20GAIN%20Publications/Agricultural%2
0Biotechnology%20Annual_Paris_EU-28_12-6-2016.pdf; Internet; diunduh
pada 24 oktober 2018
Skripsi
Andri, “Kebijakan Amerika Serikat untuk memenuhi kepentingan ekonominya
melalui Trans Pasific Parnership Periode 2011-2013”; (Skripsi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN Jakarta, 2013); tersedia di
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24085/3/ANDRI
%20%20HI%20%20FISIP%20-%20109083000032_NoRestriction.pdf;
diunduh pada 01 Maret 2018
Amallina, Ishlah Farah “Faktor-faktor penolakan Uni Eropa terhadap produk-
produk Genetically Modified Food dan Genetically Modified Organism dari
Amerika Serikat; (Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Airlangga 2011-2012; tersedia di
http://repository.unair.ac.id/15450/1/gdlhub-gdl-s1-2012-amallinais-20775-
fis.hi.2-f.pdf; diunduh pada 01 Maret 2018
Heilimo, Salme Marika “Analysis of the Canada‐European Union
Comprehensive Economic and Trade Agreement (CETA)”; (Undergraduate
dissertation International Business Management, Wolverhampton Business
School, University of Wolverhampton, 2010); tersedia di
110
https://www.theseus.fi/bitstream/handle/10024/21334/Canada-
European%20Union%20CETA%20Marika%20Heilimo%20.pdf?sequence=
1; diunduh pada 01 Maret 2018
Artikel dari Database
Agriculture and Agri-Food Canada, ”CETA – A Competitive Advantage for the
Canadian Agri-Food Industry” (Ottawa: Government of Canada, 23 April
2018) [database on-line]; tersedia di http://www.agr.gc.ca/eng/industry-
markets-and-trade/international-agri-food-market-
intelligence/europe/canada-european-union-comprehensive-economic-and-
trade-agreement-ceta-for-agri-food-exporters/ceta-a-competitive-advantage-
for-the-canadian-agri-food-industry/?id=1505510292539 ; Internet; diunduh
pada 15 Mei 2018
Bushak, Lecia “A Brief History Of Genetically Modified Organisms: From
Prehistoric Breeding To Modern Biotechnology” (New York : Medical
Daily, 22 Juli 2015) [berita on-line] ; tersedia di
https://www.medicaldaily.com/brief-history-genetically-modified-
organisms-prehistoric-breeding-modern-344076 ; Internet; diunduh pada 09
Mei 2018
Canadian Biotechnology Action Network, “GM crops and foods on the market
in Canada”[database on-line]; tersedia di https://cban.ca/gmos/products/on-
the-market/; Internet; diunduh pada 12 September 2018
Chapman, James “History of genetically modified food”, (Daily Mail, 02
Desember 2006) [berita on-line] tersedia di
http://www.dailymail.co.uk/news/article-419985/History-genetically-
modified-food.html; Internet; diunduh pada 07 Mei 2018
Delegation of the European Union to Peru, “EU - Canada free trade agreement
signed” (Peru: Delegation of the European Union to Peru, 31 Oktober 2016)
[database on-line] tersedia di
https://eeas.europa.eu/delegations/peru/13587/eu-canada-free-trade-
agreement-signed_ky; Internet; diunduh pada 14 September 2018
European Commission, “ Bioeconomy”, (Brussels, European Commission, 16
November 2017) [database on-line]; tersedia di
https://ec.europa.eu/research/bioeconomy/index.cfm?pg=policy; Internet;
diunduh pada 28 Oktober 2018
European Commission, “COMPREHENSIVE ECONOMIC AND TRADE
AGREEMENT (CETA) FULL NAME OF THE AGREEMENT,
111
MEETING OF THE DIALOGUE ON BIOTECH MARKET ACCESS
ISSUES” (Brussels: European Commission, 26 Apil 2018) [database on-
line]; tersedia di http://trade.ec.europa.eu/doclib/html/157100.htm; Internet;
diunduh pada 27 Oktober 2018
European Commission, “EU and Canada settle WTO case on Genetically
Modified Organisms” (Brussels: European Commission, 15 Juli 2009)
[jurnal on-line] tersedia di http://europa.eu/rapid/press-release_IP-09-
1142_en.htm?locale=en; Internet; diunduh pada 23 Oktober 2018
European Commission, “The European Commission's priorities” [database on-
line] tersedia di https://ec.europa.eu/commission/index_en; Internet;
diunduh pada 28 Oktober 2018
EveryCRS Report, “Agricultural Biotechnology: The U.S.-EU Dispute”, 08
April 2010 [database on-line]
https://www.everycrsreport.com/reports/RS21556.html; Internet; diunduh
pada 23 Oktober 2018
Food Secure Canada, “FOOD IN THE CANADA – EU COMPREHENSIVE
ECONOMIC TRADE AGREEMENT IN PRINCIPLE (CETA)” [database on-
line] https://foodsecurecanada.org/resources-news/news-media/food-
canada-eu-comprehensive-economic-trade-agreement-principle-ceta;
Internet; diunduh pada 23 Mei 2018
Government Of Canada, “ Frequently Asked Question- Biotechnology and
Genetically Modified Foods” [database on-line]; tersedia di
https://www.canada.ca/en/health-canada/services/food-nutrition/genetically-
modified-foods-other-novel-foods/factsheets-frequently-asked-
questions/part-1-regulation-novel-foods.html; Internet; diunduh pada 20
Oktober 2018
Government of Canada, “Agriculture and Agri-Food Canada- Outline of
opportunities in the European Union (EU)”( Ottawa: Government of
Canada, 30 Juni 2018) [database on-line]; tersedia di
http://www.agr.gc.ca/eng/industry-markets-and-trade/international-agri-
food-market-intelligence/europe/market-intelligence/outline-of-
opportunities-in-the-european-union-eu/?id=1509024793403 ; Internet;
diunduh pada 22 Oktober 2018
Government of Canada, “Canada-European Union Comprehensive Economic
and Trade Agreement (CETA)”[database on-line] tersedia di
http://www.international.gc.ca/trade-commerce/trade-agreements-accords-
commerciaux/agr-acc/ceta-aecg/index.aspx?lang=eng; Internet; diunduh
pada 01 Maret 2018
112
Government of Canada,” CETA: A progressive trade agreement for a strong
middle class”[database on-line]; tersedia di
http://www.international.gc.ca/gac-amc/campaign-campagne/ceta-
aecg/index.aspx?lang=eng; Internet; diunduh pada 01 Maret 2018
Institure for Agriculture & Trade Policy, “CETA: European Food and
Agriculture Standards Under Threat” [database on-line]; tersedia di
https://www.iatp.org/documents/ceta-european-food-and-agriculture-
standards-under-threat; Internet; diunduh pada 21 Oktober 2018
Institute for Agriculture & Trade Policy (IATP), “ CETA: European Food and
Agriculture Standards Under Threat”(Minneapolis: IATP, 20 September
2017) [database on-line]; tersedia di https://www.iatp.org/documents/ceta-
european-food-and-agriculture-standards-under-threat; Internet; diunduh
pada 22 Mei 2018
International Centre for Trade and Sustainable Development, “Canada and EU
Resolve Trade Dispute on GMOs”(Geneva: International Centre for Trade
and Sustainable Development, 22 Juli 2009) [database on-line]; tersedia di
https://www.ictsd.org/bridges-news/bridges/news/canada-and-eu-resolve-
trade-dispute-on-gmos; Internet; diunduh pada 21 Oktober 2018
Library of Congress, “Restrictions on Genetically Modified Organisms: Canada”
(Washington : Library of Congress, 06 September 2015 [database on-line]
tersedia di https://www.loc.gov/law/help/restrictions-on-gmos/canada.php;
Internet; diunduh pada 19 Oktober 2018
Macatta, Muharram “Importance of agricultural sector in a country’s ecnomic
development”, IPP Media, [berita on-line]; 02 Desember 2016 tersedia di
https://www.ippmedia.com/en/features/importance-agricultural-sector-
country%E2%80%99s-economic-development ; Internet; diunduh pada 18
Oktober 2018
Norris, Megan L. “Will GMOs Hurt My Body? The Public’s Concerns and How
Scientists Have Addressed Them” (Harvard University: The Graduate
School of arts and sciences); [database online]; tersedia di
http://sitn.hms.harvard.edu/what-is-sitn/; diunduh pada 14 Desember 2018
Open Access Government, “The role of the bioeconomy in Europe” , 3 Januari
2018, [berita on-line]; tersedia di
https://www.openaccessgovernment.org/the-role-of-the-bioeconomy-in-
europe/40883/; Internet; diunduh pada 28 Oktober 2018
Tagliabue, Giovanni “The EU legislation on “GMOs” between nonsense and
protectionism: An ongoing Schumpeterian chain of public choices” ; (US
National Library of Medicine National Institutes of Health , 21 Desember
113
2016) [database on-line]; tersedia di
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5592980/; Internet;
diunduh pada 19 Mei 2018
The Council of Canadians, “Could GM potatoes be headed to Europe via
CETA?”( Ottawa: The Council of Canadians, 23 Maret 2016) database on-
line] tersedia di https://canadians.org/blog/could-gm-potatoes-be-headed-
europe-ceta; Internet; diunduh pada 20 Mei 2018
The Hunger Project, “KNOW YOUR WORLD: FACTS ABOUT HUNGER
AND POVERTY”, (New York: The Hunger Project, November 2017)
[database on-line] ; tersedia di http://www.thp.org/knowledge-center/know-
your-world-facts-about-hunger-poverty/; Internet; diunduh pada 03
September 2018
UN Chronicle, “Biotechnology—A Solution to Hunger?” (NewYork: United
Nations, Agustus 2009) [database on-line]; tersedia di
https://unchronicle.un.org/article/biotechnology-solution-hunger, Internet;
diunduh pada 19 Oktober 2018
World Health Organization, “Frequently asked questions on genetically
modified foods” (Geneva, World Health Organization, Mei 2014) [database
on-line]; tersedia di http://www.who.int/foodsafety/areas_work/food-
technology/faq-genetically-modified-food/en/; Internet; diunduh pada 12
April 2018
xvi
Lampiran 1Dokumen WTO
WORLD TRADE
ORGANIZATION
WT/DS292/40 G/L/628/Add.1
G/SPS/GEN/398/Add.1
G/AG/GEN/61/Add.1
G/TBT/D/29/Add.1 17 July 2009 (09-3528)
Original: English
EUROPEAN COMMUNITIES – MEASURES AFFECTING THE APPROVAL
AND MARKETING OF BIOTECH PRODUCTS
Notification of a Mutually Agreed Solution
The following communication, dated 15 July 2009, from the delegation of Canada and the
delegation of the European Communities to the Chairman of the Dispute Settlement Body, is
circulated pursuant to Article 3.6 of the DSU.
Please find attached a Mutually Agreed Solution reached on 15 July 2009, between Canada
and the European Communities in the above referenced case.
xvii
WT/DS292/40, G/L/628/Add.1,
G/SPS/GEN/398/Add.1, G/AG/GEN/61/Add.1,
G/TBT/D/29/Add.1 Page 2
Mutually Agreed Solution
between Canada and the European Communities in
European Communities – Measures Affecting the Approval
and Marketing of Biotech Products (WT/DS292)
Canada and the European Communities (EC) have agreed on the final settlement of the
dispute European Communities – Measures Affecting the Approval and Marketing of Biotech
Products (WT/DS292). Canada and the EC hereby agree to end this WTO dispute by reaching a
mutually agreed solution within the meaning of Article 3.6 of the Understanding on Rules and
Procedures Governing the Settlement of Disputes (DSU). Canada and the EC will jointly notify this
mutually agreed solution to the Chairpersons of the WTO Dispute Settlement Body and the relevant
WTO Councils and Committees.
This mutually agreed solution is without prejudice to the respective substantive positions of
Canada and the EC on the implementation of the DSB recommendations and rulings in WT/DS292.
Otherwise than as provided herein, this mutually agreed solution is without prejudice to the
rights and obligations of Canada and the EC under the WTO agreements.
Dialogue on Biotech Market Access Issues
In view of the constructive discussions held so far on issues related to biotechnology, Canada
and the EC hereby establish a bilateral dialogue on agricultural biotech market access issues of mutual
interest.
Meetings will be held bi-annually, generally in person, alternating between Brussels and
Ottawa. However, both sides may agree in advance to hold a meeting by video conference or any
other means, or to hold a meeting on the margins of another bilateral initiative, for example the
European Commission-Canada Agricultural Dialogue or the Trade and Investment Sub-Committee
(TISC). The outcome of discussions held in the framework of the Biotech Market Access Dialogue
will be reported to the bi-annual meetings of the TISC.
Both sides will ensure the participation in the meetings of the competent services of their
respective administrations, depending on the specific subject matter discussed. Those include:
Canada:
Agriculture and Agri-Food Canada
Canadian Food Inspection Agency
Foreign Affairs and International Trade Canada
European Communities (European Commission):
Directorate General for Agriculture and Rural Development Directorate General for Health and Consumers Directorate General for Trade Directorate General for the Environment
Additional representation will be permitted as necessary, based on ability to appropriately
address agenda topics.
xviii
WT/DS292/40, G/L/628/Add.1,
G/SPS/GEN/398/Add.1, G/AG/GEN/61/Add.1,
G/TBT/D/29/Add.1
Page 3
others:
The dialogue will cover any relevant issues of interest to Canada or the EC, including, among
GM product approvals in the territory of Canada or the EC as well as, where appropriate, forthcoming applications of commercial interest to either side.
The commercial and economic outlook for future approvals of genetically modified
products.
Any trade impact related to asynchronous approvals of genetically modified products
or the accidental release of unauthorised products, and any appropriate measures in this respect.
Any biotech-related measures that may affect trade between Canada and the EC,
including measures of EC Member States.
Any new legislation in the field of agriculture biotechnology.
Best practices in the implementation of legislation on biotechnology
Done in Geneva, 15 July 2009, in three (3) original authentic English versions.
For European Communities: For the Government of Canada:
(signed) (signed)
H.E. Mr. Eckart Guth H.E. Mr. John Gero
Ambassador Ambassador
Permanent Representative Permanent Representative
of the European Commission to the World Trade Organization
xix
Lampiran 2
EXPLANATORY MEMORANDUM ON THE COMPREHENSIVE
ECONOMIC AND TRADE AGREEMENT (CETA) BETWEEN CANADA,
OF THE ONE PART, AND THE EUROPEAN UNION AND ITS MEMBER
STATES, OF THE OTHER PART
TITLE OF TREATY
Comprehensive Economic and Trade Agreement (CETA) between Canada, of
the One Part, and the European Union and its Member States, of the Other Part
Command Paper Number qb2 2-
SUBJECT MATTER
1. The concluded agreement reflects the outcome of the Free Trade
Agreement (FTA) negotiations undertaken by the European Commission
(acting on behalf of the European Union and its Member States) with
Canada.
2. Negotiations were initially launched at a joint Canada-EU Summit held in
Prague in the Czech Republic on 6 May 2009. An agreement in principle
was signed between the then Canadian Prime Minister, Stephen Harper
and the then European Commission President, Jose Manuel Barroso, on 18 October 2013. The negotiations were concluded on 1 August 2014
and the agreement was officially presented at a further joint summit held
in Toronto on 25 September 2014. The European Parliament voted to
approve the agreement on 15 February 2017.
3. CETA was negotiated alongside an EU-Canada Strategic Partnership
Agreement (SPA). The SPA is a mixed framework political agreement to
update the 1976 framework agreement. It contains termination and
cessation clauses which reference CETA.
4. The UK Government is proceeding to ratify CETA and the SPA in line
with agreed policy that the UK should continue to ratify third country
agreements with the EU before the UK exits the EU. UK ratification of
existing EU agreements is consistent with our support for the EU's trade
agenda while we remain a Member State.
NATURE OF THE AGREEMENT
5. CETA is a "mixed agreement" which means it includes specific elements
that fall either under the competence of Member States, that are shared
or concurrent competencies with the EU, or that are EU exclusive
xx
competence. A "mixed agreement" means that all Member States are
parties to the agreement as well as the EU itself and Member States
(
xxi
must ratify it according to their own domestic legislative procedures
before it can fully and definitively enter into force and become legally
binding on the parties to the agreement.
6. Canada passed the necessary legislation to implement the agreement on
16 May 2017. The agreement has been provisionally applied since 21 September 2017. Only those areas of the agreement falling under EU
exclusive competence when the Council agreed signature and
provisional application are being provisionally applied.
7. A number of areas within CETA are of shared competence and are
exempted from provisional application, including a large part of the
chapter on investment (with those provisions being provisionally applied
relating only to foreign direct investment). In particular, the majority of the
section on investment protection is not being provisionally applied,
including measures relating to dispute settlement and expropriation.
Measures relating to investment protection and dispute settlement for
financial services are also excluded. In addition, provisions relating to
camcording are not being provisionally applied.
8. To date, other EU Member States who have already notified the
European Commission that they have completed the necessary
ratification procedures in their country are - the Czech Republic,
Denmark, Estonia, Spain, Croatia, Malta and Portugal.
9. CETA is a comprehensive FTA which comprises thirty chapters,
encompassing provisions on a wide range of areas, including market
access for goods, services, investment and government procurement,
intellectual property rights, sanitary and phytosanitary measures,
sustainable development, regulatory co-operation, mutual recognition of
professional qualifications, trade facilitation, co-operation on raw
materials and technical barriers to trade.
10. From the date of provisional application, CETA has liberalised and
eliminated tariffs across all economic sectors. The agreement removes
the vast majority (98%) of tariffs on industrial goods, all tariffs on many
food and drink and fisheries products and 92% of tariffs on agricultural
goods. Tariffs on an additional one percent of tariff lines will be
eliminated gradually within 3, 5 or 7 years. This will make EU (and UK)
exports more competitive in Canada and will have a positive impact on
growth and jobs.
11. The issue of non-tariff barriers is addressed in the chapter on Technical
Barriers to Trade (TBT) which incorporates and builds on the key
provisions of the World Trade Organization (WTO) TBT Agreement
resulting in specific TBT provisions that are enforceable bilaterally. This
chapter contains provisions that will improve transparency and create
closer contacts and cooperation between both parties in the area of
technical regulations and standards.
xxii
12. Additionally, at the end of the agreement, a separate Protocol on
Conformity Assessment has also been included. This replaces the
previous Mutual Recognition Agreement (MRA) with a broader and more
ambitious protocol by enlarging the scope of sectors covered. Conformity
assessment concerns product testing and certification. The Protocol
creates a framework so that Canadian and EU businesses do not need to have their products tested twice resulting in duplication of processes
as their products enter each other's markets. The Protocol was developed to complement the provisions in the TBT chapter.
13. In the government procurement chapter, the EU and Canada have
committed a wide range of contracting entities to ensuring that their
procurement activities, above a certain monetary value, are conducted in
a non-discriminatory manner and with appropriate transparency. Further
details of the scope and coverage of the entities subject to CETA
government procurement obligations are set out in annexes to the
agreement. Within five years of CETA entering into force, Canada has
also agreed to establish a single electronic point of access (SPA) for
procurement tenders (similar to that already provided in the EU).
14. The EU and Canada already have comprehensive commitments
concerning subsidies as laid out in the WTO Agreement on Subsidies
and Countervailing Measures and the WTO Agreement on Agriculture.
CETA includes a chapter on subsidies which generally reflects and
reinforces the rights and obligations set out in the WTO agreement on
subsidies. The agreement includes provisions covering exchange of
information and notification between the parties which will encourage
enhanced transparency. The agreement includes provisions on informal
consultations which allow for discussion and action on any subsidy
programs concerned which are considered damaging to either EU or
Canadian interests. For instance, in respect of consultations on
agricultural and fisheries subsidies, the text reflects both the EU and
Canada's objective to work towards more multilateral rules in these
areas.
15. In relation to services and investment, CETA includes commitments on
both parties to combat discriminatory measures and restrictions and to
have broad regulatory provisions in sectors like financial or
telecommunication services. CETA will also bring new opportunities for
EU companies by creating access to the Canadian market in key
sectors, such as the opening of the Canadian maritime transport market
financial services, and postal and courier sectors.
16. CETA includes chapters on the temporary movement of company
personnel and on the mutual recognition of qualifications. In both
these enabling areas, the agreement contains important provisions. For
instance, CETA has removed a number of limitations on citizenship and
residency conditions for workers, such as allowing EU lawyers,
accountants, architects and engineers to practice in Canada. In relation
to the mutual recognition of qualifications, CETA establishes a
(
xxiii
framework by which professional regulatory authorities in both the UK
and Canada can jointly develop recommendations for Agreements on
MRA to be approved by a CETA Joint Committee. The provisions make
it easier for companies to run their operations and to find suitably
qualified staff and therefore grow their businesses and expand trade. It
also allows opportunities for individual UK citizens be more transferable
and take up professional activities in Canada based on existing UK
professional qualifications.
17. In the realm of intellectual property rights (IPR), CETA promotes
effective protection for EU and Canadian IPR holders via specific
commitments, including on copyright and related rights, trademarks,
designs, patents, geographical indications and plant varieties. In
particular, CETA recognises the special status and offers continuing
protection on the Canadian market for certain European agricultural
products from specific geographical regions in the EU that are protected
as Geographical Indications (Gls).
18. No UK products are included in the list of GI products included at Annex
20-A of the agreement, since at the time CETA was negotiated in 2011,
no protected UK product was being exported in large enough quantities
for inclusion on the proposed list of protected Gls. The Government
consulted industry at the time of the negotiations but no objections were
raised to the non-inclusion of UK products. However, CETA also
provides that additional Gls may be added later, subject to agreement of
both parties (EU and Canada). The Government is working with the
Devolved Administrations to review Gls in CETA and will continue to
engage with industry on how to protect UK food and drink products.
19. The EU and Canada have also agreed to an additional period of patent
protection for eligible pharmaceutical products (so called patent term
restoration or extension) to restore part of the life of a patent that has
been consumed by clinical trials and delays resulting from bureaucratic
approval processes for patent protection. The Agreement also includes
enforcement rights in relation to IPR which are aimed at helping to
prevent illegitimate trade of, for example, counterfeit goods. The
enforcement provisions include civil and border remedies, such as the
provision of court injunctions where necessary. The CETA commitments
and provisions on IP build on international agreements on IPR issues.
20. In common with other recent FTAs, the CETA text includes three inter-
related chapters on trade and sustainable development matters which
include labour and environmental provisions. Within these chapters, the
EU and Canada reaffirm their strong commitment to the principles and
objectives of sustainable development. CETA recognises the right of
both the EU and Canada to set their own environmental priorities and
levels of protection. The EU and Canada also reaffirm commitments
made at a multinational level and to effectively enforcing domestic
environmental laws. The agreement sets up effective mechanisms on
sustainable development matters including a Civil Society Forum, a high
xxiv
level committee to oversee implementation of the trade-related chapters
and to facilitate cooperative activities. CETA also reaffirms the parties'
"right to regulate" in areas like labour and environment and for the parties
to set their own priorities and levels of protection.
21. CETA includes all the elements of the EU's new approach on
investment protection and investment dispute settlement. Under
CETA, cases will be heard by a permanent tribunal rather than on an ad-
hoc basis. CETA also creates an appeal system comparable to that found under domestic legal systems. The commitments made in this
area compliment the multilateral dispute settlement framework set out in
the WTO and emphasise the importance of resolving disagreements
through co-operative means. The agreement also includes a mediation
mechanism available on a voluntary basis to tackle disputed trade
measures between the state parties subject to the agreement.
22. The agreement annexes include information on tariff elimination
schedules, cooperation in the field of motor vehicle regulations, details of
sanitary and phytosanitary measures, rules of procedure for arbitration
and mediation mechanisms, details of government procurement,
guidelines for MRAs, a list of Gls, details relating to the Protocol on rules
of origin, list of products covered by the Protocol on conformity
assessment and the Protocol relating to pharmaceutical products. It also
includes a list of Bilateral Investment Treaties (BITs) between Canada
and EU Member States and a Joint Declaration on Wines and Spirits.
23. Overall, CETA is a wide-ranging and substantial agreement between two
like-minded trading parties. The vast majority of CETA opportunities for
UK and other EU companies, including reductions in tariffs, have been in
place since provisional application of the Agreement in September 2017.
MINISTERIAL RESPONSIBILITY
24. The Secretary of State for International Trade has primary responsibility
for trade policy. Given that the provisions of this FTA are wide in scope,
many Secretaries of State have an interest in this policy area. These
include the Chancellor of the Exchequer and the Secretaries of State for
Foreign and Commonwealth Affairs, Environment Food & Rural Affairs,
Home Affairs, and Transport.
POLICY CONSIDERATIONS
(i) General
25. The UK Government is committed to ratifying and implementing this
agreement between the EU and Canada in line with agreed government
policy, which will result in the comprehensive liberalisation of trade and
xxv
( I
investment across the EU and Canada, and is designed to improve market access opportunities for both exporters and investors.
26. The agreement is consistent with the UK's objectives in trade policy
(free, fair and open markets) and with relevant wider policy goals. The
UK Government supports this agreement, which is ambitious with
substantial gains for all parties on market access and rules. The UK
believes the agreement represents a well balanced outcome of
negotiations and one that is fully consistent with the UK's policy on FTAs
and beneficial for the UK overall.
27. The UK Government is very supportive of CETA and is fully committed to
supporting this and other EU agreements whilst we remain an EU
Member State. The UK Government is committed to seeking continuity in
its current trade and investment relationships post exit, including those
covered by EU FTAs or other EU preferential arrangements.
28. The Prime Ministers of the UK and Canada have made clear their
intention to seek to swiftly and seamlessly transition CETA into a UK-
Canada deal as the UK leaves the EU and have formally announced a
Post-Brexit Working Group as the mechanism through which to take this
forward.
29. The UK and European Commission negotiating teams have agreed, and
reflected in the draft Withdrawal Agreement, that the UK is to be treated
as a Member State for the purposes of international agreements during
the Implementation Period. The EU will formally notify other parties of
this approach in due course. We will be engaging with Canada and other
partners to ensure that trade with them will not be disrupted on the day of
leaving the EU.
30. Economic Benefits to the UK
a) The agreement creates new trade and investment opportunities for
both parties, including UK businesses and citizens.
b) The impact assessment shows that CETA presents a potential overall
benefit with an increase to UK annual net Gross Domestic Profit (GDP)
of around £730 million.
c) The increase in GDP is associated with: £530 - £670 million (4.3% -
5.5%) net increase in UK exports to Canada from the elimination of
most tariffs and reductions in Non-Tariff Measures (NTMs); £1.1 billion
(6%) net increase in UK imports from Canada from the elimination of
most tariffs and reductions in NTMs; £900 million net increase in UK
production from higher UK real income.
d) Alongside these benefits we expect a £300 - 400 million (0.01 % -
0.02%) increase in UK consumer welfare from an increase in real
income.
xxvi
e) The top UK sectors expected to benefit the most from CETA, in terms
of an increase in total exports, include motor vehicles and financial
services. CETA is estimated to increase UK imports from Canada by £1.1 billion due to favourable preferential rates. This could lead to lower UK business costs. The top UK sectors expected to benefit most
from import gains in goods and services from Canada include non-
ferrous metals, processed foods and other machinery sectors.
f) The elimination of 98.6% of Canadian tariff lines generates most of the
increase in UK exports to Canada. In the long term this is associated
with a 33% increase in the value of motor vehicle exports to Canada,
as well as a 72% increase in textiles and apparel. Most tariffs were
eliminated when CETA was provisionally applied in September 2017;
however, some will be eliminated gradually over 3, 5 or 7 years.
Analysis from the European Commission shows EU businesses could
save up to €590 million a year from elimination of tariffs. We estimate
the UK proportion of these savings to range between £64 and £90
million. In practice this means tariff cuts will increase the
competitiveness of UK firms by enabling them to offer Canadian
consumers better value for money.
g) As outlined in the UK's Impact Assessment of CETA, it is estimated
that service regulation barriers faced by UK exporters will reduce by a
tariff equivalent of 1.5% in the financial sector, 1.7%% in the
recreational sector, 0.6% in the insurance sector and 1.8% in the
business services sector.
31. UK- Canada bilateral trade
a) The UK and Canada have many close political, cultural, historic,
emotional, linguistic and economic ties. In 2016, trade between
the UK and Canada totalled £15.4 billion in goods and services.
UK exports to Canada were £8.3 billion and imports from Canada
were £7.1 billion in 2016. Canada was the UK's 161h largest export
destination in 2016. The UK was Canada's third largest export
destination in goods in 2016 and second largest export destination
in services in 2015. The UK has experienced a trade surplus with
Canada in seven out of the last ten years.
b) In 2016, UK exports to Canada were £4.9 billon (59%) in goods
and £3.4 billion (41%) in services. In comparison, UK imports from Canada in 2016 were £5 .4 billion (75%) in goods and £ 1. 7 billion
(25%) in services.
c) The UK's top export goods sectors to Canada are 'nuclear
reactors, boilers and machinery', 'vehicles' and 'aircraft'.
xxvii
d) The pattern of imports and exports has changed from 2011-2013
to 2014-16, suggesting significant variability in the pattern of UK-
Canada trade.
(ii) Financial
32. There are no direct financial implications for the UK as a result of this
FTA UK businesses are not expected to incur costs if they do not utilise
the preferences set out in CETA Where a business chooses to trade
under CETA preferences they will incur a one-off familiarisation cost
associated with reading the CETA guidance (£4.6 billion).
33. CETA includes provisions aimed at establishing a standing court -
Investment Court System (ICS) to resolve disputes arising from potential
breaches of the investment protection chapter. The ICS is not being
provisionally applied and will only come into force after the ratification of
CETA by all EU Member States. The resource implications of the ICS,
such as the remuneration of permanent judges, are yet to be decided by
the EU and Canada.
(iii) Reservations and Declarations
31. None
IMPLEMENTATION
32. The agreement will need to be specified as an EU Treaty by Order in
Council in accordance with section 1 (3) of the European Communities
Act 1972 in case it is necessary to subsequently implement obligations in
the treaty through subordinate legislation using s 2(2) ECA powers.
Section 2(2) of the ECA can only be relied upon if a treaty is specified as
an "EU treaty".
33. The Government has published a separate Explanatory Memorandum in
conjunction with the laying of a Specification Order Statutory Instrument
(SI).
CONSULTATION
34. The Parliamentary Scrutiny and Select Committees have been consulted
on the proposals relating to signature, provisional application and
conclusion of this agreement.
35. Throughout the negotiations for this FTA and since its signature, DIT and
its predecessor department, the Department for Business, Innovation and Skills (BIS) has actively engaged and consulted with business, the
Devolved Administrations and across Government, and has represented
agreed policy to the European Commission.
xxviii
36. The Government is also consulting with Crown Dependencies and
Gibraltar.
GREG HANDS MP, MINISTER OF STATE FOR TRADE POLICY
DEPARTMENT FOR INTERNATIONAL TRADE
29
xxix
Lampiran 3 Dokumen COMPREHENSIVE ECONOMIC AND TRADE
AGREEMENT (CETA) BETWEEN CANADA, OF THE ONE PART, AND
THE EUROPEAN UNION [AND ITS MEMBER STATES
Dokumen Perjanjian Ekonomi dan Perdagangan Komprehensif Kanada-Uni
Eropa (CETA) dapat diunduh di https://eur-lex.europa.eu/legal-
content/EN/TXT/?uri=CELEX%3A22017A0114%2801%29
xxx
Lampiran 4 Laporan Pertemuan Dialog terkait Isu Akses Pasar Biotek pada 26
April 2018 dalam Perjanjian Ekonomi dan Perdagangan Komprehensif Kanada-
Uni Eropa (CETA)
Laporan terkait dialog isu akses pasar biotek dalam Perjanjian Ekonomi dan
Perdagangan Komprehensif Kanada-Uni Eropa (CETA) dapat diunduh di
http://trade.ec.europa.eu/doclib/html/157100.htm