+ All Categories
Home > Documents > Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal....

Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal....

Date post: 31-Mar-2019
Category:
Upload: lamdang
View: 217 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
38
Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih Sungai Kemuning Kota Banjarbaru 1 Oleh Hendrawan Maulana 2 Abstract This research is qualitative descriptive, which main objective is to describe public awareness and diffusion of ‘Prokasih’ innovation at Sungai Kemuning in Banjarbaru. The results showed that 1) the implementation of ‘Prokasih’ at Sungai Kemuning is not optimal, because good water quality has not been reached, and there are still people with minimal awareness to keep the environment clean, but the institutional system has been formed as evidenced by the establishment of the community of ‘Diamond Sari’ Clean River, 2) the diffusion of the innovation of ‘Prokasih’ at Sungai Kemuning, already meets all the essential elements in the process of the diffusion of innovation. Since in the implementation of the diffusion of ‘Prokasih’ innovation at Sungai Kemuning the function of communication channels are not optimal, the successful diffusion of Rogers innovation is considered important to disseminate information about ‘Prokasih’ so that people can decide how fast the adoption process of the program will be, 3) the constraints of ‘Prokasih’ of Sungai Kemuning are lack of socialization among others, particularly regarding the lack of governmental support facilities and infrastructure, as well as the lack of discipline of the residents to maintain the cleanliness of the river. 1 Ditulis ulang dari penelitian Tesis yang berjudul: “Pemetaan Sosial Kesadaran Masyarakat dalam Membangun Difusi Inovasi (Kasus Program Kali Bersih Sungai Kemuning Kota Banjarbaru), dibuat oleh Hendrawan Maulana di bawah bimbungan Prof Dr Udiansyah MS dan Dr Mukhtar Sarman MSi. 2 Hendrawan Maulana adalah mahasiswa Program Magister Sains Administrasi Pembangunan Universitas Lambung Mangkurat (MSAP UNLAM) angkatan tahun 2011, dan saat itu adalah sebagai staf pegawai di Sekretariat Daerah Pemko Banjarbaru.
Transcript
Page 1: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program

Kali Bersih Sungai Kemuning Kota Banjarbaru1

Oleh Hendrawan Maulana2

Abstract

This research is qualitative descriptive, which main objective is to describe public awareness and diffusion of ‘Prokasih’ innovation at Sungai Kemuning in Banjarbaru. The results showed that 1) the implementation of ‘Prokasih’ at Sungai Kemuning is not optimal, because good water quality has not been reached, and there are still people with minimal awareness to keep the environment clean, but the institutional system has been formed as evidenced by the establishment of the community of ‘Diamond Sari’ Clean River, 2) the diffusion of the innovation of ‘Prokasih’ at Sungai Kemuning, already meets all the essential elements in the process of the diffusion of innovation. Since in the implementation of the diffusion of ‘Prokasih’ innovation at Sungai Kemuning the function of communication channels are not optimal, the successful diffusion of Rogers innovation is considered important to disseminate information about ‘Prokasih’ so that people can decide how fast the adoption process of the program will be, 3) the constraints of ‘Prokasih’ of Sungai Kemuning are lack of socialization among others, particularly regarding the lack of governmental support facilities and infrastructure, as well as the lack of discipline of the residents to maintain the cleanliness of the river.

1Ditulis ulang dari penelitian Tesis yang berjudul: “Pemetaan SosialKesadaranMasyarakatdalamMembangunDifusiInovasi(KasusProgramKaliBersihSungaiKemuning KotaBanjarbaru), dibuatolehHendrawanMaulanadibawahbimbunganProf Dr UdiansyahMSdanDrMukhtarSarmanMSi.2 Hendrawan Maulana adalah mahasiswa Program Magister SainsAdministrasi Pembangunan Universitas Lambung Mangkurat (MSAPUNLAM)angkatantahun2011,dansaatituadalahsebagaistafpegawaidiSekretariatDaerahPemkoBanjarbaru.

Page 2: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

66

A. PENDAHULUAN A.1. Latar Belakang

Pembangunan suatu wilayah pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan hidup. Interaksi antara pembangunan dan lingkungan hidup membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem (Soemarwoto, 2004:158). Pembangunan pada masa kini tidak hanya membawa manfaat, melainkan juga membawa resiko, diantaranya yaitu membahayakan lingkungan. Program pembangunan lingkungan dilaksanakan untuk memulihkan kondisi lingkungan yang terganggu keseimbangannya dan mengembalikan ke fungsi aslinya. Salah satu permasalahan lingkungan adalah rusaknya keseimbangan tata air sebagai sumber alam. Pembangunan terus dilakukan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya akan sumber daya. Pada perkembangannya, ternyata masih banyak pembangunan yang tidak dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan berupa harmonisasi antara aspek ekonomi, ekologi, dan sosial. Pada pembangunan yang masih mengabaikan prinsip ini merupakan sumber terjadinya degradasi lingkungan. Degradasi lingkungan justru membuat pembangunan kehilangan tujuannya untuk mensejahterakan kehidupan manusia. Bersamaan dengan peningkatan laju pembangunan ekonomi, seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan penduduk pun mengalami peningkatan. Dampaknya antara lain dapat dilihat pada tekanan terhadap sumber daya alam, khususnya ketersediaan air, yang menimbulkan masalah baik secara kuantitas maupun kualitas. Hal itu berarti bahwa pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dan efisien dengan memperhatikan kepentingan generasi sekarang dan mendatang (Salim, 1986). Pemanfaatan air untuk berbagai aktivitas dalam perkembangannya telah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, berupa pencemaran. Dimana sumber pencemaran, yang biasanya berasal dari sisa suatu usaha dan atau kegiatan sampingan dari aktivitas kegiatan manusia, disebut sebagai limbah (waste). Dalam beberapa kasus pencemaran seperti di laut, sungai, hutan, atmosfer, air, tanah dan seterusnya bersumber pada perilaku manusia yang tidak bertanggungjawab, tidak peduli dan hanya

Page 3: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

67

mementingkan diri sendiri. Manusia adalah penyebab utama dari kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup (Keraf, 2010).

Kasus degradasi lingkungan hidup salah satunya adalah pencemaran sungai. Sungai mempunyai fungsi sebagai daerah pengaliran. Pemerintah memperhatikan manfaatnya sungai yang tidak kecil dalam kehidupan, maka untuk pelestariannya dipandang perlu melakukan pengaturan mengenai sungai yang meliputi perlindungan, pengembangan, penggunaan dan pengendalian sungai dari segala bentuk pencemaran yang berakibat rusaknya dan tidak berfungsinya kembali sungai yang tidak sesuai dengan kualitas sebenarnya. Sungai sebagai sumber air, sangat penting fungsinya dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan sebagai sarana penunjang utama dalam meningkatkan pembangunan nasional (Asdak, 2006).

Dewasa ini fungsi sungai oleh masyarakat awam hanya dianggap sebagai tempat air untuk mengalir menuju daerah yang lebih rendah. Indonesia memiliki jumlah sungai yang sangat banyak, namun demikian, jumlah tersebut belum diimbangi dengan pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang belum mampu memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi manusia. Bahkan, sungai justru sering menjadi sumber permasalahan kehidupan bagi manusia yang ada di sekitarnya. Sungai-sungai yang ada di sekitar kehidupan manusia masih belum banyak dikelola dengan baik. Sungai dibiarkan hidup dengan sendirinya tanpa pernah mendapatkan perhatian secara serius dan dalam jangka waktu yang rutin dari manusia (Zamroni, 2008).

Pencemaran sungai juga dapat ditimbulkan oleh buangan dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas rumah tangga atau permukiman penduduk. Dengan meningkatnya jumlah penduduk, akan meningkatkan tekanan terhadap daya dukung lingkungan hidup khususnya yaitu pencemaran akibat limbah yang dihasilkan. Limbah yang dibuang ke lingkungan dari aktivitas permukiman dapat berupa limbah cair dan padat. Apabila buangan atau limbah tersebut masuk ke badan air/perairan, maka lama kelamaan akan melampaui kemampuan daya dukung badan air menerima beban limbah dan kemampuan pemulihan diri (self purification) secara alami, sehingga berakibat terjadi penurunan kualitas dan pencemaran air (Soemarwoto, 2004).

Page 4: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

68

Pencemaran ini ditengarai karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan. Chiras (1985) menyatakan bahwa dasar penyebab kesadaran lingkungan adalah etika lingkungan. Etika lingkungan yang sampai sekarang berlaku adalah etika lingkungan yang didasarkan pada sistem nilai yang mendudukan manusia bukan bagian dari alam, tetapi manusia sebagai penakluk dan pengatur alam. Sistem nilai ini timbul dari sifat dasar manusia sebagai makhluk biologis. Setiap makhluk biologis memiliki sifat “biological imperialism”, sifat yang mau makan untuk hidup bagi dirinya sendiri dan bagi keturunannya. Sikap bahwa segala-galanya di bumi ini adalah untuk diri dan keturunannya, sehingga tumbuh menjadi sikap “anthropocentric”, semuanya berpusat pada diri sendiri. Potabenko (2004:1) mengatakan bahwa kesadaran lingkungan adalah kemampuan seseorang untuk menyadari hubungan yang ada antara aktivitas manusia dengan keadaan lingkungan sekitarnya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat. Kesadaran lingkungan sangat terkait dengan nilai-nilai lingkungan sehingga kesadaran lingkungan perlu diwujudkan agar aras tanggung jawab pada diri seseorang terhadap kelestarian lingkungan hidupnya.

Ketercemaran sungai tersebut sebagian besar disebabkan oleh banyaknya masyarakat di sekitar sungai yang kurang memahami dan kurang sadar akan pentingnya menjaga sungai. Padahal dengan membuang sampah sembarangan menjadikan hilangnya fungsi utama sungai. Kebiasaan tersebut sangat mengkhawatirkan dan merugikan, dikarenakan efek yang akan ditimbulkan tidak hanya akan dirasakan oleh manusia yang melakukan eksploitasi terhadap fungsi sungai itu sendiri, melainkan akan dirasakan oleh seluruh manusia terutama yang berada di daerah aliran sungai dan ekosistem yang hidup di sungai tersebut.

Kota Banjarbaru memiliki sungai yang memegang peranan penting dan vital bagi perkembangan Kota, salah satunya adalah Sungai Kemuning. Keberadaan Sungai Kemuning sangat potensial untuk dilestarikan dan ditingkatkan keberfungsiannya di masa depan. Kondisi Sungai Kemuning saat ini cukup memprihatinkan karena telah terjadi pendangkalan dan dipenuhi bermacam sampah. Secara umum, problematika yang hendak ditangani dan sedang dihadapi di sungai Kota Banjarbaru adalah adanya resiko bencana banjir, limbah industri, dan sampah yang mengakibatkan menurunnya atau memburuknya kualitas air dan kualitas lingkungan

Page 5: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

69

hidup sepanjang bantaran sungai. Kondisi seperti tersebut diatas akibat rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungannya. (Bagian Pemerintahan Setdako Banjarbaru, 2016)

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memelihara kebersihan sepanjang aliran sungai Kemuning, serta dalam rangka pengendalian pencemaran sungai, Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLH) Kota Banjarbaru menggalakkan Program Kali Bersih (Prokasih) Sungai Kemuning. Program ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri LH No. 35 Tahun 2006 tentang Program Kali Bersih (Prokasih) . Adapun Prokasih ini adalah program kerja pengendalian pencemaran air sungai dengan tujuan untuk (i) meningkatkan kualitas air sungai agar tetap berfungsi sesuai dengan peruntukannya, (ii) terciptanya sistem kelembagaan yang mampu melaksanakan pengendalian pencemaran air secara efektif dan efisien, dan (iii) mewujudkan kesadaran dan tanggungjawab masyarakat dalam pengendalian pencemaran air (Badan Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru, 2016).

Kebijakan Prokasih mensyaratkan adanya partisipasi aktif masyarakat untuk dapat mengintegrasikan kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya dalam kehidupan sehari-hari dan agar dapat hidup harmonis berdampingan dengan alam sekitarnya. Pembentukan kelembagaan masyarakat dimaksudkan untuk dapat mewadahi aspirasi rakyat dan untuk mengorganisasi masyarakat dalam menjaga lingkungan, sehingga bisa disimpulkan pula bahwa nafas kebijakan Prokasih adalah kebijakan yang bottom-up karena telah mengapresiasi adanya pembentukan kelembagaan di tingkat paling dasar (masyarakat) dan adanya ekspektasi mengenai peran serta aktif masyarakat didalamnya.

Pada awalnya program Kali Bersih (Prokasih) ini dicanangkan dan mulai diberlakukan pada tahun 1989 di daerah-daerah di Indonesia. Prokasih merupakan program kerja nasional yang pelaksanaan kegiatan operasionalnya dilakukan oleh masing-masing instansi di daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kota Banjarbaru memulai Prokasih pada tahun 2015. Selain melibatkan berbagai unsur masyarakat, kegiatan Prokasih di Kota Banjarbaru juga melibatkan mahasiswa, anggota TNI/Polri dan anggota gerakan serbu tanam 12 di Wilayah Kota Banjarbaru. Prokasih Sungai Kemuning ditujukan untuk pembersihan sepanjang badan

Page 6: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

70

sungai, beberapa kegiatan pro lingkungan lain yang dilaksanakan adalah penanaman ratusan bibit pohon di sepanjang sisi kiri dan kanan sungai, penebaran benih ikan di dalam sungai untuk menjaga kelangsungan hidup ikan yang diharapkan berkembang biak dan memenuhi aliran sungai (Badan Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru , 2015).

Indikator utama keberhasilan Program Kali Bersih ini adalah kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap lingkungan. Tingkat kesadaran masyarakat pada akhirnya akan menimbulkan peran serta yang aktif dari masyarakat untuk ikut mengelola dan melestarikan lingkungan. Peran serta merupakan kemampuan dari masyarakat untuk bertindak dalam keberhasilan (keterpaduan) yang teratur untuk menanggapi kondisi lingkungan sehingga masyarakat tersebut dapat bertindak sesuai dengan logika dari yang dikandung oleh kondisi lingkungan tersebut (Salim, 1986).

Program Kali Bersih (Prokasih) d Kota Banjarbaru dapat dikategorikan sebagai inovasi, karena merupakan gagasan, praktek atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat khususnya masyarakat Kota Banjarbaru. Rogers (1983) mengungkapkan bahwa inovasi merupakan ide, praktik atau objek yang dianggap baru oleh individu atau unit adopsi lainnya. Agar suatu inovasi dapat diterima oleh masyarakat, dibutuhkan upaya-upaya penyebaran inovasi melalui berbagai saluran komunikasi (media) secara simultan sehingga tercipta kesadaran, pemahaman, dan penerimaan masyarakat terhadap inovasi tersebut. Saluran media massa biasanya digunakan dalam menciptakan pengetahuan dan kesadaran target sasaran.

Kondisi existing di lapangan menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungannya masih sangat rendah, hal ini terlihat dari volume sampah yang cukup besar di daerah aliran sungai yang akhirnya sangat merugikan bagi eksistensi manusia itu sendiri. Keberadaan sampah ini mengindikasikan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan bantaran sungai dalam kerangka Program Kali Bersih belum memperoleh hasil yang optimal. Observasi awal penelitian menunjukkan bahwa sikap masyarakat masih banyak yang kurang peduli terhadap keadaan Sungai Kemuning. Hal ini juga yang membuat keadaan sungai tidak mengalami perkembangan yang signifikan walau dengan adanya

Page 7: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

71

Prokasih. Kondisi ini yang menyebabkan terjadinya kesenjangan antara kebijakan pemerintah kota banjarbaru dengan sikap masyarakat yang belum memiliki kesadaran dan tanggungjawab akan kebersihan di bantaran sungai kemuning. A.2. Pokok Permasalahan

Keberhasilan Program Kali Bersih yang menjadi inovasi program Pemerintah Kota Banjarbaru ketika diadopsi oleh masyarakat dipengaruhi oleh proses komunikasi dan penyebaran informasi yang berkaitan dengan inovasi tersebut. Informasi merupakan unsur pokok yang secara implisit melekat dalam konsep pembangunan yang terencana. Intervensi program pembangunan seringkali tidak sampai pada sasaran karena informasi hanya dimiliki dan dimanfaatkan oleh golongan yang bukan sasaran. Seiring pelaksanaan Program Kali Bersih, masih ada masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam mengakses informasi yang diperlukan guna mencukupi kebutuhan informasi. Fakta empirik di lapangan menggambarkan kondisi Sungai Kemuning yang mengalami degradasi fungsi. Degradasi ini ditandai dengan keadaan sungai yang bau, kotor, dan banyaknya sampah yang dibuang oleh masyarakat ke aliran sungai. Keadaan tersebut menggambarkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan bantaran Sungai Kemuning yang masih rendah, kurang intens, dan tidak berkelanjutan. Rendahnya kesadaran lingkungan ini diduga karena kurangnya penyaluran informasi yang tentang pelaksanan program kali bersih.

A.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana peta sosial yang berkaitan dengan kesadaran lingkungan masyarakat dalam menerima (proses difusi) pada pelaksanaan Program Kali Bersih Sungai Kemuning di Kota Banjarbaru?

A.4. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Ingin memetakan tingkat kesadaran lingkungan pada

masyarakat di sekitar aliran sungai yang terkena Program Kali Bersih di Kota Banjarbaru, dari proses difusi yang terjadi.

Page 8: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

72

2. Ingin mengindentifikasi kendala-kendala yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan Program Kali Bersih Sungai di Kota Banjarbaru.

B. METODOLOGI B.1. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini sebagai “teori inti” yang digunakan adalah konsep difusi dan inovasi yang dikembangkan oleh Roger (1983). Konsep itu dianggap penting dan relevan digunakan untuk menganalisis kesadaran lingkungan masyarakat dengan asumsi, bahwa perubahan prefensi masyarakat lebih banyak ditentukan oleh bagaimana informasi sebagai proses komunikasi dan teknis sosialisasi program bisa mengubah (proses difusi) perilaku masyarakat tersebut.

B.1.1. Konsep Difusi Inovasi Rogers mendefinisikan difusi sebagai proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam janka waktu tertentu di antara para anggota suatu sistem sosial. Disamping itu, difusi juga dianggap sebagai suatu jenis perubahan sosial yaitu suatu proses perubhan dalam struktur dan fungsi sistem sosial. Inovasi adalah suatu gagasan, praktek atau benda yang dianggap atau dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. Ungkapan dianggap atau dirasa baru terhadap suatu ide, praktek atau benda oleh sebagian orang, belum tentu juga pada sebagian yang lain. Kesemuanya tergantung apa yang dirasakan oleh individu atau kelompok terhadap ide, praktek atau benda tersebut.

Karena itu difusi inovasi menurut Rogers adalah proses penyebar serapan ide ide atau hal hal yang baru dalam upaya untuk merubah suatu masyarakat yang terjadi secara terus menerus dari suatu tempat ke tempat yang lain, dari suatu kurun waktu ke kurun waktu yang berikut, dari suatu bidang terentu ke bidang yang lainnya kepada sekelompok anggota sistem sosial. Proses dimana inovasi dikomunikasikan dalam kurun waktu tertentu, pada anggota sistem sosial tertentu yang mempunyai suatu tata hubungan antara individu dengan individu lain. Difusi inovasi adalah teori tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi baru tersebar dalam sebuah kebudayaan.

Page 9: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

73

Teori ini dapat dikatagorikan dalam pengertian peran komunikasi secara luas dalam merubah masyarakat melalui penyebarluasan ide-ide dan hal-hal yang baru. Menurut Rogers dan Shoemaker (1971), studi difusi mengkaji pesan-pesan yang disampaikan itu menyangkut hal-hal yang dianggap baru maka di pihak penerima akan timbul suatu derajat resiko tertentu yang menyebabkan perilaku berbeda pada penerima pesan.

Pada masyarakat, khususnya di negara berkembang, penyebarluasan inovasi terjadi terus menerus dari satu tempat ke tempat lain, dari bidang tertentu ke bidang lain. Difusi inovasi sebagai gejala kemasyarakatan yang berlangsung bersamaan dengan perubahan sosial yang terjadi, bahkan menyebabkan suatu hubungan sebab-akibat. Penyebarluasan inovasi menyebabkan masyarakat menjadi berubah, dan perubahan sosial pun meransang orang untuk menemukan dan menyebarkan hal-hal yang baru.

Masuknya inovasi ke tengah-tengah sistem sosial disebabkan terjadinya komunikasi antar anggota suatu masyarakat, antara satu masyarakat dengan masyarakat lain. Dengan demikian komunikasi merupakan faktor yang sangat penting untuk terjadinya perubahan sosial. Melalui saluran-saluran komunikasilah terjadi pengenalan, pemahaman, dan penilaian yang kelak akan menghasilkan penerimaan ataupun penolakan terhadap suatu inovasi. Tetapi perlu diingat bahwa, tidak semua masyarakat dapat menerima begitu saja setiap adanya pembaharuan, diperlukan suatu proses yang kadang-kadang menimbulkan pro dan kontra yang tercermin dalam berbagai sikap dan tanggapan dari anggota masyarakat ketika proses yang dimaksud sedang berlangsung di tengah-tengah mereka.

B.1.2. Elemen Difusi Inovasi Rogers (1983) juga menyatakan bahwa dalam proses difusi inovasi ada 4 (empat) elemen pokok, yaitu: 1. Inovasi (gagasan, tindakan atau barang) yang dianggap baru

oleh seseorang. Dalam hal ini kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya.

2. Saluran komunikasi, adalah alat untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada penerima. Jika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien adalah media

Page 10: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

74

massa. Tetapi jika komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap atau perilaku penerima secara personal, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal.

3. Jangka waktu, yakni proses keputusan inovasi dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk memerima atau menolaknya. Pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam (i) proses pengambilan keputusan inovasi, (ii) keinovatifan seseorang (relatif lebih awal atau lebih lambat dalam menerima inovasi) dan (iii) kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem sosial.

4. Sistem sosial merupakan kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Secara konseptual, inovasi diperkenalkan kepada individu atau kelompok dengan 2 (dua) kemungkinan, yaitu diterima atau ditolak. Kemungkinan diterima atau ditolak tergantung pada beberapa sifat inovasi tersebut, yaitu : a. Apakah inovasi tersebut menguntungkan atau tidak (Relative

Advantage). Relative Advantage (keuntungan relatif) adalah tingkat kelebihan suatu inovasi, apakah lebih baik dari inovasi yang ada sebelumnya atau dari hal-hal yang biasa dilakukan. Biasanya diukur dari segi ekonomi, prestasi sosial, kenyamanan dan kepuasan. Semakin besar keuntungan relatif yang dirasakan oleh adopter, maka semakin cepat inovasi tersebut diadopsi. Pandangan individu tentang sifat inovasi terutama tentang keuntungan yang dapat diperolehnya sangat menentukan penerimaan terhadap inovasi tersebut. Apabila inovasi itu dipandang merupakan kebutuhan yang menguntungkan maka akan diterima. Namun sebaliknya, apabila inovasi itu dipandang kurang bahkan tidak menguntungkan maka akan ditolak. Menguntungkan dalam hal ini bisa berkaitan dari segi ekonomi, status kesehatan, maupun peningkatan prestise atau gengsi individu yang bersangkutan, atau bisa juga penimgkatan rasa aman, kepuasan dan lain sebagainya.

b. Persepsi terhadap kompatibilitas pada inovasi tersebut (Compatibility).

Page 11: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

75

Compatibility atau kompatibilitas (keserasian) adalah tingkat keserasian dari suatu inovasi, apakah dianggap konsisten atau sesuai dengan nilai-nilai, pengalaman dan kebutuhan yang ada. Jika inovasi berlawanan atau tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang dianut oleh adopter maka inovasi baru tersebut tidak dapat diadopsi dengan mudah oleh adopter. Persepsi merupakan pandangan seseorang terhadap suatu obyek tertentu. Dalam kegiatan inovasi tersebut, sejauh mana inovasi tersebut sejalan dengan situasi dan kondisi individu atau masyarakat setempat, terumata menyangkut adat dan norma, sosial budaya, pengalaman masa lalu serta kebutuhan sasaran terhadap inovasi tersebut.

c. Tingkat kesulitan suatu inovasi untuk dipahami atau dilaksanakan (Complexity). Complexity atau kompleksitas (kerumitan) adalah tingkat kerumitan dari suatu inovasi untuk diadopsi, seberapa sulit memahami dan menggunakan inovasi. Semakin mudah suatu inovasi dimengerti dan dipahami oleh adopter, maka semakin cepat inovasi diadopsi. Inovasi merupakan hal baru yang diperkenalkan kepada sasaran, dengan tujuan agar sasaran tersebut mencoba dan mau menerimanya. Apabila suatu inovasi sulit dipahami dan sulit dilaksanakan, terutama oleh masyarakat awam, maka kemungkinan besar inovasi akan ditolak. Sebalinya, apabila suatu inovasi itu muda dipahami serta mudah dilaksanakan maka kemungkinan besar inovasi itu akan diterima.

d. Kemungkinan inovasi tersebut bisa diuji coba dulu (Triability). Triability atau dapat diuji coba, merupakan tingkat apakah suatu inovasi dapat dicoba terlebih dahulu atau harus terikat untuk menggunakannya. Suatu inovasi dapat diuji cobakan pada keadaan sesungguhnya, inovasi pada umumnya lebih cepat diadopsi. Untuk lebih mempercepat proses adopsi, maka suatu inovasi harus mampu menunjukkan keunggulannya. Tahap pertama suatu proses adopsi adalah sasaran ingin memahami dahulu sutu inovasi itu. Kemudian, sasaran tentunya melakukan penilaian apakah inovasi tersebut menguntungkan atau tidak, hasil nyata adatu tidak serta sesuai dengan sosial budaya dan sulit atau tidak untuk dilakukan. Selanjutnya sasaran akan mencoba inovasi itu, sebelum menerimanya (mengadopsi).

Page 12: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

76

Apabila suatu inovasi bisa diujicoba terlebih dahulu secara terbatas, maka kemungkinan untuk diterima akan lebih cepat, dibandingkan dengan suatu inovasi yang tidak bisa sama sekali diujicoba. Hal ini menyangkut resiko yang akan menimpa sasaran. Jika sutu inovasi dapat diujicoba terlebih dahulu, walaupun secara terbatas, sasaran akan merasa lebih aman bila menghadapi kemungkinan yang merugikan. Sebaliknya, apabila menguntungkan dan tidak beresiko maka inovasi itu akan diterima dan dapat diadopsi dalam waktu singkat.

e. Apakah inovasi itu bisa dilihat hasilnya secara nyata (Observability). Observability (dapat diobservasi) adalah tingkat bagaimana hasil penggunaan suatu inovasi dapat dilihat oleh orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil suatu inovasi, semakin besar kemungkinan inovasi diadopsi oleh orang atau sekelompok orang. Kalau orang bisa melihat hasilnya dari suatu inovasi, maka akan lebih besar kemungkinannya orang tersebut akan menerima inovasi itu. Namun, apabila inovasi itu tidak jelas hasilnya, maka orang akan berpikir-pikir dahulu untuk menerima inovasi yang diperkenalkan kepadanya.

Suatu inovasi biasanya terdiri dari dua komponen, yaitu komponen ide dan komponen obyek (aspek material atau produk fisik dari ide). Penerimaan terhadap suatu inovasi yang memiliki dua komponen tersebut, memerlukan adopsi yang berupa tindakan, tetapi untuk inovasi yang hanya mempunyai komponen ide saja, penerimaannya pada hakekatnya memerlukan adanya suatu putusan yang simbolik.

Pandangan masyarakat terhadap penyebarluasan inovasi memiliki lima atribut yang menandai setiap gagasan atau cara baru, yaitu 1) keuntungan relatif, 2) keserasian, 3) kerumitan, 4) dapat dicobakan, 5) dapat dilihat. Kelima atribut di atas menentukan bagaimana tingkat penerimaan terhadap suatu inovasi yang didifusikan di tengah-tengah masyarakat. B.1.3. Saluran Komunikasi Difusi Inovasi

Komunikasi ialah suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan untuk mencapai tujuan komunikasi. Sedangkan saluran komunikasi adalah sarana atau

Page 13: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

77

perantara yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber informasi) kepada komunikan (sasaran).

Saluran komunikasi sering disebut dengan media komunikasi. Banyak media yang dapat digunakan dalam kegiatan komunikasi, yaitu media cetak, elektronik, luar ruang, interaktif dan tradisional. Ada juga pempagian jenis media merdasarkan jumlah sasaran yaitu media massa dan interpersonal. Setiap jenis media mempunyai kekuatan dan kelemahan. Untuk mengoptimalkan kegiatan komunikasi, maka sebaiknya menggunakan berbagai jenis media secara bersamaan. Karena semakin banyak media yang digunakan dalam penyampaian pesan, maka semakin banyak panca indera sasaran yang akan terpapar.

Penggunaan multi media dengan intensitas yang tinggi dalam penyampaian pesan, akan memberikan pengaruh yang mendalam terhadap penerimaan pesan. Sebaliknya, penggunaan satu jenis media dengan intensitas rendah dalam penyampaian pesan dapat menimbulkan pengaruh kurang mendalam terhadap penerimaan pesan.

Esensi dari proses difusi adalah pertukaran informasi suatu ide baru ke satu atau beberapa orang lain. Proses tersebut meliputi 1) suatu inovasi; 2) seorang individu atau unit adopsi lainnya yang memiliki pengetahuan atau pengalaman dalam menggunakan inovasi; 3) individu atau uint adopsi lain yang belum memeiliki pengetahuan dalam menggunakan inovasi; 4) saluran Komunikasi yang menghubungkan kedua unit adopsi tersebut.

Dalam kegiatan komunikasi pada proses difusi inovasi secara umum dibagi menjadi dua yaitu: 1. Komunikasi massa ialah komunikasi yang dilakukan terhadap

sasaran yang jumlahnya amat besar (massa) dengan menggunakan berbagi jenis media massa, seperti televisi, radio, film, surat kabar, majalah dan sejenisnya. Saluran media massa dapat menjangkau khalayak luas secara cepat, menciptakan pengetahuan dan menyebarkan informasi, serta mengarah pada perubahan perilaku meskipun masih minor.

2. Komunikasi interpersonal ialah komunikasi langsung melalui tatap muka yang dilakukan terhadap sasaran perorangan atau kelompok. Saluran yang melibatkan pertukaran pesan secara tatap muka antara dua atau lebih individu. Saluran ini biasanya lebih efektif dalam pembentukan dan perubahan perilaku,

Page 14: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

78

memiliki peran penting dalam mempersuasi individu untuk mengadopsi suatu inovasi karena saluran ini memberi pengaruh yang kuat bagi individu dalam membentuk atau mengubah perilaku. Selain itu, saluran ini menyediakan pertukaran informasi dua arah sehingga individu dapat mengklarifikasi atau mendapatkan informasi tambahan tentang inovasi dari individu lainnya dan mengatasi hambatan sosial psikologis terhadap terpaan, persepsi, dan retensi yang bersifat selektif.

Pada proses difusi, pemilihan cara dan saluran komunikasi harus dilakukan dengan tepat dan ini merupakan tugas dari sumber komunikasi atau pengirim pesan/komunikator. Cara dan saluran komunikasi yang dipakai, tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dan jumlah sasaran. Kalau tujuannya hanya ingin menyampaikan suatu inovasi kepada sasaran yang jumlahnya besar, maka media massa dalah media yang paling tepat. Namun, kalau tujuannya adalah untuk membangun sikap positif terhadap suatu inovasi, mengubah pendapat dan sikap maka komunikasi interpersonal adalah yang paling tepat (Rogers dan Shoemaker (1971: 253).

B.1.4. Konteks Sistem Sosial

Sistem sosial adalah sejumlah kegiatan atau sejumlah orang yang mempunyai hubungan timbal balik relatif konstan. Sistem sosial dapat juga didefinisikan sebagai suatu kumpulan unit yang saling terhubung satu sama lain dan bergabungdalam upaya pemecahan masalah bersama guna mencapai suatu tujuan. Anggota atau unit suatu sistem sosial dapat berua individu, kelompok informal, organisasi dan atau subsistem. Hubungan sejumlah orang dan kegiatannya itu berlangsung terus menerus. Sistem sosial memengaruhi perilaku manusia, karena di dalam suatu sistem sosial tercakup pula nilai-nilai dan norma-norma yang merupakan aturan perilaku anggota-anggota masyarakat. Dalam setiap sistem sosial pada tingkat-tingkat tertentu selalu mempertahankan batas- batas yang memisahkan dan membedakan dari lingkungannya (sistem sosial lainnya). Proses difusi dalam kaitannya dengan sistem sosial ini dipengaruhi oleh antara lain yaitu:

a. Struktur sosial

Struktur merupakan pola pengaturan unit-unit dalam

Page 15: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

79

suatu sistem yang memberikan keteraturan dan stabilitas perilaku individu dalam sistem tersebut. Dengan demikian struktur dapat membuat orang memprediksi perilaku dengan tingkat keakuratan tertentu. Sementara struktur sosial merupakan salah satu tipe struktur yang menunjukkan pola hubungan sosial di antara anggota-anggota suatu sistem, misalnya struktur sosial di suatu organisasi atau masyarakat tertentu. Struktur suatu sistem sosial dapat memfasilitasi atau justru menghambat proses difusi ionvasi. Struktur sosial (social structure) adalah susunan suatu unit sistem yang memiliki pola tertentu. Adanya sebuah struktur dalam suatu sistem sosial memberikan suatu keteraturan dan stabilitas perilaku setiap individu dalam suatu sistem sosial tertentu. Struktur sosial juga menunjukan hubungan antar anggota dari sistem sosial. Hal ini dapat dicontohkan seperti terlihat pada struktur organisasi suatu perusahaan atau struktur sosial masyarakat suku tertentu Penelitian tentang proses difusi keluarga berencana di Korea yang dilakukan oleh Rogers dan Kincaid (1981) membuktikan bahwa karakteristik individu dan sistem sosial individu tersebut mempengaruhi adopsi tersebut. Struktur sosial dapat memfasilitasi atau menghambat difusi inovasi dalam suatu sistem. Katz (1961) seperti dikutip oleh Rogers menyatakan bahwa sangatlah bodoh mendifusikan suatu inovasi tanpa mengetahui struktur sosial dari adopter potensialnya, sama halnya dengan meneliti sirkulasi darah tanpa mempunya pengetahuan yang cukup tentang struktur pembuluh nadi dan arteri. Penelitian yang dilakukan oleh Rogers dan Kincaid (1981) di Korea menunjukan bahwa adopsi suatu inovasi dipengaruhi oleh karakteristik individu itu sendiri dan juga sistem sosial dimana individu tersebut berada.

b. Norma atau Norma sistem (system norms)

Norma merupakan pola peilaku yang sudah mapa dan menjadi panduan atau standart bagi anggota sistem sosial. Norma dapat menjadi penghambat perubahan atau penerimaan ide baru. Norma sistem (system norms) adalah suatu pola perilaku yang dapat diterima oleh semua anggota sistem sosial yang berfungsi sebagai panduan atau standar bagi semua anggota sistem sosial. Sistem norma juga dapat menjadi faktor penghambat untuk menerima

Page 16: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

80

suatu ide baru. Hal ini sangat berhubungan dengan derajat kesesuaian (compatibility) inovasi dengan nilai atau kepercayaan masyarakat dalam suatu sistem sosial. Jadi, derajat ketidaksesuaian suatu inovasi dengan kepercayaan atau nilai-nilai yang dianut oleh individu (sekelompok masyarakat) dalam suatu sistem sosial berpengaruh terhadap penerimaan suatu inovasi tersebut.

c. Peran pemimpin (opinion leaders)

Peran pemimpin (opinion leaders) dapat dikatakan sebagai orang-orang berpengaruh, yakni orang-orang tertentu yang mampu memengaruhi sikap orang lain secara informal dalam suatu sistem sosial. Dalam kenyataannya, orang berpengaruh ini dapat menjadi pendukung inovasi atau sebaliknya, menjadi penentang. Ia (mereka) berperan sebagai model dimana perilakunya (baik mendukung atau menentang) diikuti oleh para pengikutnya. Jadi, jelas disini bahwa orang berpengaruh memainkan peran dalam proses keputusan inovasi. Pemimpian merupakan anggota sisitem sosial yang memeliki pengaruh terhadap anggota lainnya dalam sitem tersebut. Seorang pemimpian biasanya lebih terkspos terhadap segala bentuk komunikasi eksternal sehingga lebih kosmopolit, memiliki status sosial yang lebih tinggi dan lebih inovatif. Selain itu dalam struktur komunikasi si suatu sistem posisi pemimpin berada di pusat jaringan komunikasi interpersonal. Hal tersebut menjadikannya sebagai model sosial yang perilakunya ditiru oleh anggaota sistem lainnya. Dengan posisinya itu dapat disimulkan seorang pemimpin memiliki peran penting dalam proses difusi inovasi.

d. Agen perubahan (change agent) Agen perubahan (change agent) adalah suatu bagian dari

sistem sosial yang berpengaruh terhadap sistem sosialnya. Mereka adalah orang-orang yang mampu memengaruhi sikap orang lain untuk menerima sebuah inovasi. Tetapi change agent bersifat resmi atau formal, ia mendapat tugas dari kliennya untuk memengaruhi masyarakat yang berada dalam sistem sosialnya. Change agent atau dalam bahasa Indonesia yang biasa disebut agen perubah, biasanya merupakan orang-orang profesional yang telah

Page 17: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

81

mendapatkan pendidikan atau pelatihan tertentu untuk dapat memengaruhi sistem sosialnya. Di dalam buku ”Memasyarakatkan Ide-ide Baru” yang ditulis oleh Rogers dan Shoemaker, fungsi utama dari change agent adalah menjadi mata rantai yang menghubungkan dua sistem sosial atau lebih. Dengan demikian, kemampuan dan keterampilan change agent berperan besarterhadap diterima atau ditolaknya inovasi tertentu. Sebagai contoh, lemahnya pengetahuan tentang karakteristik struktur sosial, norma dan orang kunci dalam suatu sistem sosial (misal: suatu institusi pendidikan), memungkinkan ditolaknya suatu inovasi walaupun secara ilmiah inovasi tersebut terbukti lebih unggul dibandingkan dengan apa yang sedang berjalan saat itu. , Status agen perubahan bersifat formal karena ditugaskan atau mewakili agen tertentu untuk mempengaruhi anggota masyarakat yang menjadi kliennya. Agen perubahan adalah orang yang profesional, berpendidikan tinggi, dan biasanya mendapatkan pelatihan dalam bidang tertentu. Latar belakang profesional tersebut membuat status agen berbeda dengan klien (heterophily) dan dapat menjadi masalah dalam tercapainya komunikasi yang efektif antara agen dan klien.

e. Jenis Keputusan Inovasi

Suatu inovasi dapat diterima atau ditolak oleh individu anggota suatu sistem atau oleh seluruh anggota sistem berdasarkan keputusan kolektif/otoritas. Ada tiga jenis keputusan inovasi: • Keputusan inovasi opsional, yaitu keputusan untuk menerima

atau menolak inovasi yang dibuat oleh individu secara independen meskipuntetap msih ada pengaruh dari norma sistem dan jaringan antar pribadi.

• Keputusan inovasi kolektif, dimana keputusan untuk menerima atau menolak inovasi merupakan hasil konsensus anggota-anggota suatu sistem.

• Keputusan inovasi otoritas, merupakan keputusan untuk menerima atau menolak inovasi yang dibuat oleh beberapa individu dalam suatu sistem yang memiliki kekuasaa, status, atau keahlian teknis tertentu.

Page 18: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

82

Keputusan kolektif dan otoritas biasanya terdapat dalam lembaga-lembaga formal seperti organisasi pemerintah, pabrik, atau institusi pendidikan. Sementara keputusan opsional biasanya terdapat dibidang pertanian dan perilaku konsumen.

f. Konsekuensi inovasi

Konsekuensi merupakan perubahan yang terjadi pada individu atau sistem sosial akibat diterima atau ditolaknya suatu inovasi. Konsekuensi tersebut dapat diklasifikasikan menjadi: • Konsekuansi yang diinginkan dan tidak diingankan,

bargantung pada berfungsi atau tidaknya efek inovasi dalam suatu sistem sosial.

• Konsekuensi langsung dan tidak langsung, terjadi jika perubahan pada individu atau sistem sosial mereupakan respon/hasil langsung atau tidak langsung terhadap inovasi.

• Konsekuensi yang terduga dan tidak terduga, bergantung pada diketahui/diharapkan atau tidaknya perubahan oleh sistem sosial

B.2. Metode Penelitian B.2.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif kualitatif, dalam hal ini peneliti berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu. Manusia selalu hidup dalam kelompok-kelompok dengan kondisi lingkungan yang bisa berbeda-beda, dan perbedaan ini bisa menyebabkan kesalahpahaman antar kelompok apabila terjadi percampuran atau interaksi di antara kelompok-kelompok. Dalam rangka memahami tingkah laku manusia tersebut, maka perlu dilakukan yang namanya pemetaan sosial terhadap persepsi dan pandangan antar kelompok manusia tersebut agar dapat dipahami pola-pola yang terbentuk (Rudito dan Famiola, 2013).

Dalam pendekatan kualitatif yang menjadi sasaran penelitian adalah kehidupan sosial atau masyarakat sebagai satu kesatuan, atau sebuah kesatuan yang menyeluruh. Terkait dengan pendekatan penelitian ini peneliti berusaha memahami dan menafsirkan makna kesadaran masyarakat dalam pengendalian pencemaran air sungai,

Page 19: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

83

difusi inovasi Prokasih, serta menyarankan solusi melalui perspektif peneliti dengan observasi kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan wawancara mendalam kepada informan kunci.

B.2.2. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pemetaan sosial dengan metode studi kasus. Pemetaan sosial pada dasarnya adalah usaha untuk menggambarkan, mendeskripsikan, mengidentifikasikan norma-norma, moral, nilai dan aturan yang digunakan oleh manusia sebagai anggota masyarakat untuk mengatur hubungan interaksi yang terjadi di dalamnya (Rudito dan Famiola, 2013). Norma, moral, nilai dan aturan yang terwujud dalam konteks masyarakat biasanya berupa pranata-pranata yang berlaku dalam masyarakat dan bersumber dari kebudayaan yang dipakai oleh masyarakat yang bersangkutan, sehingga bersifat abstrak. Usaha melakukan pemetaan sosial dapat dilakukan dengan berbagai cara atau metode penjaringan data atas gejala yang tampak. Agar supaya gejala sosial yang diidentifikasi dapat tergambar dengan jelas dan berkaitan dengan kebudayaan yang dipegang oleh masyarakat yang bersangkutan, maka lebih baik menggunakan metode kualitatif, yang berisi tentang kualitas dari data yang diperoleh. B.2.3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini ada di Kelurahan Sungai Besar, Kota Banjarbaru. Kelurahan Sungai Besar merupakan salah satu daerah yang dilalui oleh Sungai Kemuning. Pertimbangan peneliti dalam pemilihan lokasi penelitian di wilayah Kelurahan Sungai Besar adalah karena wilayah ini menjadi pilot project dan peluncuran Prokasih tahap pertama, sehingga perlu dikaji sejauh mana Prokasih mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sungai kemuning. Pelaksanaan penelitian dimulai secara intensif pada bulan November 2015 – Januari 2016. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN C.1. Hasil Penelitian C.1.1. Kondisi Exist ing Sungai Kemuning

Sungai di Kota Banjarbaru merupakan anak sungai dari Sungai Martapura bagiantimur yang bermuara di Sungai Barito

Page 20: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

84

sedangkan di bagian barat wilayah Banjarbaru sungai-sungai yang ada merupakan anak-anak sungai dari Sungai Maluka yang muaranya berada di wilayah Kabupaten Tanah Laut. Di wilayah administrasi Kota Banjarbaru terdapat sungai-sungai kecil, salah satunya adalah Sungai Kemuning. Panjang sungai ini dari hulu sampai ke perbatasan Kabupaten Banjar adalah 14.00 km. Dari bagian hulu sungai sampai ke jembatan Intansari (Kelurahan Sungai Besar), sepanjang ± 3 km, keadaan aliran sungai cukup baik dan cukup lebar dan tidak terhambat oleh bangunan. Tetapi dari kelurahan Sumber Adi hingga belakang Pasar Banjarbaru aliran sungai tersebut terhalang oleh bangunan-bangunan rumah sehingga terjadi pendangkalan dan penyempitan. Bahkan dari belakang kawasan belakang Pasar Banjarbaru hingga jalan raya Akhmad Yani (tepatnya sampai “jembatan kembar”), aliran sungai Kemuning sangat riskan bila terjadi banjir sehingga perlu pembenahan lebih lanjut untuk menanggulangi banjir yang terjadi. Dari jalan raya (jembatan kembar) sampai ke Sungai Lukudat praktis tidak ada masalah karena Sungai Lukudat sudah dinormalisasi hingga ke Sungai Martapura.

C.1.2. Karakteristik Pemukiman Bantaran Sungai Berdasarkan registrasi dan survei data penduduk pada Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Banjarbaru Tahun 2014, Kawasan Perencanaan Prokasih meliputi: 1. Jumlah rumah tangga mencapai 590 dengan jumlah penduduk

sekitar 2.544 jiwa. 2. Jumlah penduduk terbanyak di kawasan perencanaan

Kelurahan Kemuning RT 02/RW 01 yaitu sebesar 212 jiwa. 3. Jika dilihat kepadatannya maka yang terpadat adalah Kelurahan

Kemuning dengan 173 penduduk per Ha. Tipologi pembangunan permukiman di wilayah Sungai

Kemuning terklasifikasikan sebagai berikut: a. Konstruksi Bangunan

Dari hasil investigasi dan survei lapangan, didapatkan data 614 unit kavling bangunan memiliki kondisi kontruksi bangunan permanen berjumlah 267 unit, sedangkan semi permanen berjumlah 288 unit dan konstruksi non permanen berjumlah 60 unit.

Page 21: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

85

b. Intensitas Pemanfaatan Lahan Permukiman Untuk jarak bangunan terhadap sungai rata-rata 1 – 15 meter, bahkan ada yang bangunan yang letaknya di atas sungai atau sebagian bangunan menjorok ke sungai. Hal ini dapat ditemukan di segmen 7, segmen 8, segmen 12, segmen 14 dan segmen 15.

c. Bentuk/Langgam Bangunan Untuk kondisi arsitektur bangunan mayoritas merupakan corak arsitektur sederhana dan sebagian lagi modern.

d. Kondisi Bangunan Untuk kondisi bangunan lebih mengarah pada identifikasi kondisi bangunan yang dilihat dari konstruksi bangunan apakah masuk kategori baik, sedang atau buruk. Untuk kondisi bangunan kategori buruk, banyak ditemui pada kawasan yang relatif padat bangunan.

Untuk tipologi lingkungan permukiman dapat dijelaskan berdasarkan karakter kawasan yang diukur dari faktor kekumuhan dan kerawanan banjir (lihat Tabel 1). Tabel 1. Kondisi Lingkungan di Kawasan Sungai Kemuning

Segmen Lokasi Kondisi Lingkungan

RT RW Kelurahan Kumuh Tidak Kumuh Banjir

7. 2 1 Kemuning ! - ! 8. 3 1 Kemuning ! - ! 9. 6 1 Kemuning ! - ! 10. 7 1 Kemuning - ! - 11. 8 1 Kemuning - ! - 12. 15 1 Kemuning ! - ! 13. 16 1 Kemuning ! - ! Sumber: Diolah dari data Pemerintah Kota Banjarbaru 2015. C.1.2. Pelaksanaan Program Kali Bersih Sungai Kemuning

Prokasih di Sungai Kemuning mengacu pada Kepmen LH Nomor 35 tahun 1995. Prokasih adalah program pengendalian pencemaran air sungai untuk meningkatkan kualitas air sungai agar sesuai peruntukannya. Pada dasarnya Prokasih Sungai Kemuning merupakan upaya Pemerintah Kota untuk mengembalikan fungsi

Page 22: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

86

Sungai Kemuning sebagai penampung air hujan, pemenuhan hidup manusia, serta mencegah banjir. Diasumsikan, apabila sungai Kemuning memiliki kedalaman tertentu yang baik dan terawat, maka kondisi ini dapat mengurangi terjadinya risiko banjir di wilayan Kota Banjarbaru.

Informasi salah seorang informan dalam penelitian ini, yakni Bapak F (55 tahun) selaku Pejabat Esselon II BLH Kota Banjarbaru, menggambarkan masalah yang dihadapi:

“...Sungai Kemuning selama ini peruntukannya adalah sebagai sebuah sungai penyangga aliran air hujan untuk mencegah banjir. Karena sungai kemuning sudah mulai tercemar dan volume sampah yang semakin banyak, maka pemerintah kota Banjarbaru melalui Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLH) melaksanakan Prokasih....” “...Untuk perencanaan kegiatan-kegiatan Prokasih, seperti pembahasan anggaran/program kerja dan lain-lain memang secara teknis sudah diatur dari pusat. Kemudian kami sebagai SKPD yang ditunjuk langsung mengawal program ini mengundang Ketua RT/RW di kelurahan sungai besar yang terdekat dari sungai sebagai perwakilan. Saya kira informasi dari Ketua RT/RW sudah cukup jelas. Hanya saja mungkin tingkat pemahaman masyarakat di kelurahan sungai besar tidak sama....” Kebiasaan masyarakat yang ikut memperparah kondisi

kebersihan sungai adalah kebiasaan membuang sampah dan limbah ke sungai. Menurut Bapak N (45 tahun), seorang warga RT 19, menuturkan:

“Limbah rumah tangga baik cair dan padat di Sungai Kemuning bukan berasal dari penduduk sekitar sungai, tetapi berasal dari perumahan di bagian hulu sungai. Di bagian hulu Sungai Kemuning telah terjadi perubahan alih fungsi lahan menjadi perumahan masyarakat. Perumahan inilah yang mengalirkan limbah secara langsung ke sungai.....” Sumber pencemaran di Sungai Kemuning ternyata berasal

dari perumahan penduduk yang tumbuh pesat di bagian hulu sungai.

Page 23: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

87

Selain itu sumber pencemaran lainnya adalah dari pabrik pengolahan tahu. Menurut Bapak JL (60 tahun), salah seorang warga RT 20 :

“...Keberadaan pabrik industri pengolahan tahu sangat meresahkan warga, limbah sisa dari pengolahan tahu itu mereka alirkan melalui pipa yang langsung ke bibir sungai. Limbah tersebut menyebabkan air sungai tercemar dan kotor....” Informasi tentang limbah industri tahu tersebut diakui oleh

Ibu R (40 tahun), selaku Pejabat Esselon IV BLH Kota Banjarbaru: “...Limbah dari pabrik pengolahan tahu tersebut memang berpotensi besar mencemari sungai kemuning. Kami sudah memberikan teguran keras kepada mereka. Hasilnya mereka berjanji akan mematuhinya dan bersedia mengolah terlebih dahulu limbahnya sebelum dialirkan ke sungai, sehingga air dari sisa limbah tidak akan melebihi batas baku mutu air sungai kemuning.” Wawancara dan observasi penelitian menemukan sumber

pencemaran lainnya, yaitu sampah yang dibuang oknum warga masyarakat ke sungai. Hasil wawancara terhadap Bapak JA (51 tahun) selaku Ketua RT 19, memberikan informasi sebagai berikut:

“...Sampah yang terdapat di Sungai Kemuning bukan merupakan sampah yang dibuang oleh masyarakat sini..... Mereka umumnya adalah oknum bukan warga sini, dan mereka membuang sampah ke sungai pada dini hari.... Sampah dari oknum tersebutlah yang acapkali membuat sungai kami tercemar.....” Informasi tentang Prokasih itu rupanya sampai juga telah

sampai kepada masyarakat, dan hal dibuktikan dari informasi yang disampaikan oleh informan dalam penelitian ini. Tetapi informasi dimaksud tidaklah menunjukkan keterlibatan mereka dalam program, seperti misalnya informasi dari Bapak S (59 tahun) selaku warga RT 20:

“......Prokasih sebagai sebuah program yang bertujuan melestarikan lingkungan, dalam hal ini Sungai Kemuning, harusnya sebelum pelaksanaan melibatkan kami sebagai warga disini. Informasi-informasi seputar keadaan Sungai

Page 24: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

88

Kemuning saat ini tentu saja kami lebih mengetahui daripada mereka.” Pandangan serupa dikemukakan oleh Bapak D (52 tahun),

salah seorang warga RT 19: “......Prokasih yang menurut pemerintah adalah sebuah program mengembalikan fungsi sungai sesuai peruntukannya, yang dalam hal ini mensyaratkan kesadaran masyarakat yang tinggi untuk ikut melestarikan sungai..... Menyikapi tujuan program itu tentu saja kami sangat mengapresiasi. Namun, alangkah baiknya pemerintah mempertimbangkan aspirasi-aspirasi dari kami dulu sebelum pelaksanaan kegiatan, misal dengan melibatkan kami dalam perencanaan program.”

Juga pernyataan dari Bapak D (52 tahun), selaku warga RT

19, yang menilai: “...sosialisasi dari BLH memang hanya mengundang perwakilan RT/RW..., mungkin pada waktu penyampaian informasi Prokasih dari RT atau RW kepada warga kurang maksimal...jadi ada warga yang belum paham tentang Prokasih. Mungkin juga karena tingkat pemahaman masyarakat yang tidak sama....” Pandangan berbeda juga disampaikan oleh sejumlah tokoh

masyarakat lainnya. Misalnya informasi yang disampaikankan oleh Bapak SB (49 tahun), warga RT 19:

“...Saya kira sosialisasi dari pemerintah (BLH) perihal prokasih masih kurang. Kami sebagai masyarakat disini masih banyak yang belum mengetahui seperti apa gambaran teknis kegiatan-kegiatan prokasih tersebut.”

Hal serupa juga disampaikan oleh Bapak SR (39 tahun), seorang warga RT 20:

“.....Sosialisasi dan informasi mengenai kegiatan prokasih masih sangat minim dari pemerintah. Masih banyak dari kami yang tidak tahu samasekali mengenai kegiatan Prokasih. Selain itu kesibukan kami dalam bekerja membuat waktu kami sangat terbatas untuk ikut berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan Prokasih itu.”

Page 25: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

89

Dalam pelaksanaan Prokasih Sungai Kemuning, informasi positif yang berasal dari warga masyarakat juga bisa menjadi klarifikasi. Misalnya infomasi yang disampaikan oleh Bapak J (48 tahun) selaku warga RT 20:

“...Kepedulian masyarakat disini sebenarnya mulai muncul ketika normalisasi Sungai Kemuning dilaksanakan..... Rasa kepemilikan masyarakat terhadap sungai meningkat seiring perbaikan bagian kiri dan kanan sempadan sungai oleh Pemko.....” Informasi lain diberikan oleh salah satu tokoh masyarakat,

yakni Bapak S (45 tahun): ”...Masyarakat di RT saya sini sangat antusias dengan kegiatan-kegiatan perbaikan lingkungan. Pasca normalisasi Sungai Kemuning, kesadaran lingkungan masyarakat disini untuk ikut aktif merawat sungai meningkat..... Saya kira Prokasih sangat bagus dalam rangka penyadaran masyarakat untuk lebih peduli pada pelestarian lingkungan.....”

Peran aktif warga masyarakat juga terlihat dari kesadaran

melegalisasi kegiatan mereka dalam suatu komunitas pecinta lingkungan yang memang mengkhususkan diri untuk mendukung pelaksanaan Prokasih Sungai Kemuning. Hal itu diinformasikan oleh salah seorang narasumber dalam penelitian ini, yakni Bapak A (37 tahun) selaku warga RT 19:

“...Ada warga yang berinisiatif membentuk komunitas untuk mendukung kegiatan Prokasih ini...namanya “Kaliber Intansari” yang merupakan singkatan kali bersih. Kaliber Intansari murni bentukan kami selaku warna masyarakat sekitar sungai.... Kami akan membantu kegiatan-kegiatan untuk kebersihan lingkungan, terutama di lingkungan kami.” Hal itu didukung oleh pernyataan Bapak S (47 tahun), selaku

Ketua Komunitas Kaliber: “...Latar belakang pembentukan komunitas Kaliber murni karena kesadaran masyarakat yang terhadap lingkungan. Kebetulan sebagian besar masyarakat kita mempunyai visi yang sama yaitu berbuat sesuatu untuk pelestarian lingkungan.

Page 26: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

90

Untuk pelestarian lingkungan kita tidak bisa menggantungkan hanya kepada pemerintah kota saja, tetapi kesadaran masyarakat harus senantiasa ditumbuhkan.....” Bapak R (50 tahun) selaku Lurah Sungai Besar juga

mengatakan bahwa: “...Komunitas “Kaliber” terdiri dari sinergi antara tokoh masyarakat atau elite yang mempunyai peran penting untuk mendorong para warganya untuk berpartisipasi aktif dalam melestarikan lingkungan sungai kemuning. Komunitas ini dibentuk secara independen dan bersifat sukarela, sehingga lebih mengutamakan kesadaran untuk melibatkan diri dalam pembangunan lingkungan sungai kemuning.” Fakta yang terlihat dilapangan, bahwa pelaksanaan Prokasih

Sungai Kemuning, tidak sebatas membersihkan sungai dari sampah yang menumpuk dan tanaman liar yang mengganggu aliran air sungai, namun juga berupaya meningkatkan kualitas daerah sekitar sungai, terutama hulu sungai dengan melakukan penanaman pohon-pohon. Kebiasaan buang air di sungai juga sudah mulai ditinggalkan, hal ini terlihat dari tidak adanya lagi wc-wc darurat di sepanjang aliran sungai. Kebiasaan membuang sampah di sungai juga sudah mulai ditinggalkan, seiring dengan pelaksanaan normalisasi sungai yang telah dilaksanakan sebelum Prokasih Sungai Kemuning. Selain itu, masih ada kebiasaan masyarakat yang sedikit mengganggu kebersihan sungai Kemuning, yaitu membuang limbah rumah tangga dan industri ke sungai. Hasil buangan hari bekas cucian rumah tangga, serta limbah industri rumah tangga, khususnya limbah industri tahu masih mengganggu kebersihan sungai, terutama pencemaran air dan bau yang ditimbulkan. Namun, setelah melakukan serangkaian penelusuran, didapatkan juga fakta bahwa pelaku pembuangan sampah dan limbah bukan dari masyarakat sekitar Sungai Kemuning, melainkan di daerah hulu sungai.

Kenyataan dan fakta tersebut, didukung oleh wawancara dengan beberapa informan. Mengenai penanaman pohon, kegiatan Prokasih selain membersihkan sungai juga melakukan penanaman pohon di bantaran Sungai Kemuning. Ibu R (40 tahun) selaku Pejabat Esselon IV BLH Kota Banjarbaru memberikan informasi bahwa:

Page 27: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

91

“......Kegiatan Prokasih bukan hanya pada kegiatan membersihkan sungai saja, tetapi juga disertai dengan aksi penanaman tanaman dan pohon-pohonan di sepanjang bantaran sungai. Hal ini tentu saja untuk menambah estetika Sungai Kemuning. Selain itu bibit-bibit ikan nila juga disebar di sungai.”

Seiring dengan pelaksanaan normalisasi sungai, yang

dilanjutkan dengan Prokasih Sungai Kemuning, kebiasaan masyarakat membuang sampah dan limbah rumah tangga, bahkan limbah industri rumah tangga di Sungai Kemuning mulai berkurang. Bapak R (50 tahun), selaku Lurah Sungai Besar bersaksi bahwa :

“...Sejak adanya normalisasi sungai pada tahun 2011 yang lalu, kesadaran masyarakat akan lingkungan meningkat. Dulunya sebelum normalisasi keadaan Sungai Kemuning sangat kotor. Limbah padat pun banyak ditemukan di sungai. Namun, seiring perhatian pemerintah terhadap Sungai Kemuning, kesadaran masyarakat terhadap lingkungan mulai meningkat. Apalagi setelah Prokasih diluncurkan, sungai menjadi lebih bersih, daerah sekitar sungai juga menjadi lebih hijau dan asri....”

C.2. Pembahasan C.2.1.Pelaksanaan Program Kali Bersih (Prokasih) Sungai

Kemuning Gagasan suatu program sebagai bagian dari rencana

pembangunan, seyogyanya dimulai dengan menemukan dan mengenali permasalahan yang dihadapi suatu daerah, serta masyarakat sebagai penerima manfaat atau penanggung resiko. Interaksi yang baik antara masyarakat, penyelenggara pemerintahan dan perumus kebijakan akan menghasilkan rencana pembangunan dan gagasan program yang bermanfaat bagi masyarakat.

Program Kali Bersih atau yang biasa disebut Prokasih merupakan program kerja pengendalian pencemaran air sungai untuk meningkatkan kualitas air sungai agar berfungsi sesuai kegunaannya. Kriteria sungai bersih yang sesungguhnya ditandai dengan tidak ada sampah di sungai, aliran air tidak tersumbat, sungai

Page 28: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

92

tersebut dihuni mikroorganisme. Prokasih sendiri juga mempunyai azas pelaksanaan, yaitu pelestarian fungsi lingkungan perairan sungai untuk menunjang pembangunan yang berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan manusia. Pentingnya dilakukan Prokasih adalah mengingat sungai merupakan sumber air yang sangat memegang peranan penting bagi masyarakat dan industri.

Pelaksanaan Prokasih diatur dalam keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 35 Tahun 1995. Pasal 3 (1) dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup tersebut mencantumkan 3 (tiga) tujuan utama kebijakan Prokasih, yaitu: 1) tercapainya kualitas air sungai yang baik, 2) terbentuknya sistem kelembagaan, dan 3) terwujudnya kesadaran dan tanggung jawab masyarakat. Rumusan kebijakan Prokasih mensyaratkan adanya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi aktif. Masyarakat dihimbau untuk dapat mengintegrasikan kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya dalam kehidupan sehari-hari dan agar dapat hidup harmonis berdampingan dengan alam sekitarnya.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan Prokasih di Kelurahan Sungai Besar sudah cukup baik namun belum optimal. Berdasarkan hasil penelitian sejauh ini dari 3 (tiga) target utama Prokasih baru 2 (dua) yang dinilai tercapai. Yang sudah tercapai adalah terbentuknya sistem kelembagaan dan terwujudnya kesadaran dan tanggungjawab masyarakat terhadap lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan terbentuknya Komunitas Kaliber (Kali Bersih) Intansari sebagai kelembagaan yang menaungi pelaksanaan kegiatan pembersihan Sungai Kemuning di Kelurahan Sungai Besar yang murni dibentuk karena adanya kesadaran dan inisiatif masyarakat terhadap lingkungan. Sedangkan tujuan Prokasih yang belum tercapai adalah peningkatan kualitas air sungai. Kendala yang ditemui di lapangan adalah pertama kendala teknis, yaitu masih ada sebagian kecil masyarakat yang masih rendah kesadarannya terhadap lingkungan serta faktor komunikasi yaitu sosialisasi Prokasih yang belum optimal sehingga pemahaman masyarakat terhadap program belum merata.

Program Kali Bersih di Sungai Kemuning merupakan sebuah upaya integrasi pendidikan lingkungan dalam kurikulum dan upaya difusi gagasan-gagasan ‘hijau’. Program ini merupakan salah satu usaha penangananan permasalahan lingkungan yang bersifat preventif (pencegahan). Pelaksananan program di tahun pertama ini

Page 29: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

93

difokuskan ke banyak kegiatan-kegiatan terkait kepeduliaan terhadap lingkungan hidup, seperti gotong-royong dan kerja bakti membersihkan sungai. Tujuan utamanya adalah dalam rangka memberikan edukasi lingkungan kepada masyarakat dan untuk menggugah kesadaran masyarakat di lingkungan bantaran sungai kemuning untuk aktif ikut melestarikan lingkungan. Implementasi Prokasih selama ini masih belum berjalan efektif di lapangan dikarenakan corak kebijakannya yang masih bersifat mekanistis dan laboratoris dengan menempatkan indikator kegiatan gotong-royong membersihkan sungai saja. Pembangunan infrastruktur ini seperti normalisasi sungai dan pembuatan siring di sempadan sungai. Meskipun infrastrukturisasi tersebut dapat mengatasi tingkat erosi bantaran sungai, namun demikian, pemerintah kota lupa untuk mengestimasi implementasi Prokasih terhadap efek sosial dan ekonomi terhadap keberadaan komunitas masyarakat yang berada di sekitar bantaran Sungai Kemuning.

Adapun efek sosial dan ekonomi tersebut antara lain adalah perilaku masyarakat daerah lain yang masih membuang sampah, limbah rumah tangga, bahkan limbah industri rumah tangga ke sungai. Maka akibat semakin intensnya pembuangan sampah dan limbah cair tersebut mengalir ke sungai, telah mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas air sungai yang disebabkan oleh sampah dan limbah rumah tangga yang ikut hanyut ke sungai. Sebenarnya, pemerintah kota sendiri sudah berupaya mengatasi hal tersebut dengan mengadakan penyuluhan dan sosialisasi Prokasih kepada masyarakat bantaran sungai dengan mengadakan kerja bakti massal di setiap kelurahan yang wilayahnya dialiri Sungai Kemuning. Namun ajakan pemerintah kota tersebut hanyalah seremonial dan karikatif semata dikarenakan minimnya dana operasional yang diberikan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLH) Kota Banjarbaru. Menurut masyarakat aksi-aksi pelestarian lingkungan dalam bingkai Program Kali bersih (Prokasih) harus berkelanjutan, bukan hanya fokus pada kegiatan seremonial saja. Kesadaran masyarakat kelurahan sungai besar sebenarnya sudah baik. Hal ini bisa dilihat dari inisiatif warga bantaran sungai yang mempunyai kepedulian terhadap kelestarian sungai untuk membentuk komunitas Kaliber. Komunitas ini mestinya bisa

Page 30: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

94

dijadikan mitra bagi pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan.

Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan beberapa RT dan pengurus komunitas masyarakat di sungai kemuning mendapatkan temuan pelaksanaan prokasih belum optimal. Menurut mereka selama ini pemerintah selalu menafikan fungsi komunitas masyarakat yang terdapat di bantaran sungai dalam pelaksanaan Prokasih. Padahal, pemerintah selama ini kurang berperan secara riil dalam pelaksanaan Prokasih yang terlihat dari minimnya dana kerja bakti, minimnya pendampingan maupun sosialisasi, serta dana hibah lainnya. Komunitaslah yang selama ini berperan besar dalam Prokasih Kemuning. Alih-alih membantu komunitas masyarakat untuk semakin meningkatkan dalam kegiatan Prokasih terutama sosialisasi, pemerintah justru mengklaim secara sepihak bahwa keberhasilan komunitas dalam membangun Kemuning adalah keberhasilan Pemerintah Kota.

C.2.2. Difusi Inovasi Program Kali Bersih Rencana pembangunan baik yang bersifat inovasi maupun lanjutan dari pembangunan yang sebelumnya, harus dikomunikasikan. Komunikasi dianggap sebagai perpanjangan tangan para perencana pemerintah, untuk mendapatkan dukungan masyarakat dan partisipasi mereka dalam pelaksanaan rencana-rencana pembangunan.

Difusi inovasi menurut Rogers adalah proses dimana inovasi dikomunikasikan dalam kurun waktu tertentu, pada anggota sistem sosial tertentu yang mempunyai suatu tata hubungan antara individu dengan individu lain. Difusi inovasi adalah teori tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi baru tersebar dalam sebuah kebudayaan. Teori ini dipopulerkan oleh Everett Rogers pada tahun 1983 melalui bukunya yang berjudul Diffusion of Innovations. Ia mendefinisikan difusi inovasi sebagai proses dimana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial.

Program Kali Bersih (Prokasih) Sungai Kemuning Kota Banjarbaru merupakan inovasi yang digagas Pemerintah Kota Banjarbaru pada Tahun 2015, berupa sebuah ide mengenai peningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, khususnya lingkungan sungai. Ide tersebut dilakukan melalui kegiatan-kegiatan

Page 31: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

95

partisipatif yang melibatkan masyarakat, dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH Kota Banjarbaru) bekerjasama dengan aparat-aparat terkait seperti pihak kelurahan, RT/RW, komunitas pencinta lingkungan, TNI/Polri dan pihak terkait lainnya. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan contoh dan mengajak masyarakat sekitar Sungai Kemuning untuk ikut berpartisipasi membersihkan dan merawat sungai. Kelurahan Sungai Besar sebagai salah satu dari 4 (empat) kelurahan yang dilalui oleh Sungai Kemuning, ditunjuk sebagai pilot project dari Prokasih Sungai Kemuning. Kelurahan Sungai Besar merupakan lokasi pertama yang dijadikan pelopor bagi pelaksanaan prokasih di Kota Banjarbaru. Sampai dengan saat ini, capaian cukup bagus dalam pelaksanaan Prokasih Sungai Kemuning di Kelurahan Sungai Besar adalah terbentuknya kelembagaan dan terwujudnya kesadaran masyarakat akan tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan.

Inovasi diperkenalkan kepada individu atau kelompok dengan 2 (dua) kemungkinan, yaitu diterima atau ditolak. Kemungkinan diterima atau ditolak tergantung pada beberapa sifat inovasi tersebut, yaitu : a. Apakah inovasi tersebut menguntungkan atau tidak.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar informan setuju bahwa Prokasih menguntungkan bagi dirinya dan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan Prokasih dan terbentuknya komunitas pecinta lingkungan swadaya masyarakat yang memang mengkhususkan untuk mendukung pelaksanaan Program Kali Bersih Sungai Kemuning.

b. Persepsi terhadap kompatibilitas pada inovasi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian tidak ditemukan adanya permasalahan antara pelaksanaan difusi inovasi Prokasih dengan norma masyarakat setempat, status pekerjaan, penghasilan dan umur. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat adopsi dan keikutsertaan masyarakat terhadap Program Kali Bersih Sungai Kemuning.

c. Tingkat kesulitan suatu inovasi untuk dipahami atau dilaksanakan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa inovasi Program Kali Bersih Sungai Kemuning dapat

Page 32: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

96

dikategorikan tidak sulit dan dapat dilakukan oleh semua masyarakat.

d. Kemungkinan inovasi tersebut bisa diujicoba dulu. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Prokasih merupakan program yang memang diluncurkan Pemerintah Kota Banjarbaru untuk mengatasi permasalahan Sungai Kemuning, dan telah direncanakan secara matang antara pemerintah kota dengan Badan Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru, serta sebagian informan setuju bahwa pelaksanaan Prokasih dapat diikuti oleh semua masyarakat, maka dapat disimpulkan bahwa inovasi dapat diujicoba terlebih dahulu oleh masyarakat dibantu oleh pemerintah dan aparat.

e. Apakah inovasi itu bisa dilihat hasilnya secara nyata. Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan Prokasih sudah dapat dilihat hasilnya secara nyata, yang ditunjukkan dengan keadaan sungai yang mulai bersih dari sampah dan tidak lagi tercemar, bahaya banjir yang tidak lagi mengancam masyarakat sekitar, serta keberadaan pohon-pohon yang sengaja ditanam di sekitar lingkungan Sungai Kemuning.

Saluran komunikasi merupakan salah satu dari elemen pokok dalam proses difusi inovasi. Saluran komunikasi adalah alat untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada penerima. Jika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien adalah media massa. Tetapi jika komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap atau perilaku penerima, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal.

Program Kali Bersih (Prokasih) Sungai Kemuning yang digagas Pemerintah Kota Banjarbaru pada Tahun 2015 sebagai inovasi, pada dasarnya harus diperkenalkan kepada masyarakat Kota Banjarbaru sebagai informasi penting untuk pengendalian pencemaran lingkungan, khususnya lingkungan sungai. Tidak hanya kepada masyarakat Kelurahan Sungai Besar yang ditunjuk sebagai pilot project pelaksanaan Prokasih ini, namun juga kepada masyarakat Kota Banjarbaru pada umumnya, khususnya 3 (tiga) kelurahan lain yang juga dilalui Sungai Kemuning, yaitu Kelurahan Kemuning, Kelurahan Guntung Paikat dan Kelurahan Loktabat Selatan.

Page 33: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

97

Dari hasil wawancara dapat diklarifikasi bahwa, informasi mengenai Prokasih Sungai Kemuning tidak disampaikan melalui media massa, melainkan melalui sosialisasi mengenai gambaran program yang masih sangat kurang, yang hanya mengundang perwakilan warga, yaitu Ketua RT/RW sekitar lingkungan Sungai Kemuning. Kebersihan sungai pada dasarnya bukan hanya menjadi tanggung jawab sekelompok orang, namun merupakan tanggung jawab masyarakat kota. Untuk Kelurahan Sungai Besar sebagai pilot project, terbentuknya Komunitas Kaliber Intansari menunjukkan bahwa ada sebagian masyarakat yang paham akan tanggung jawab mereka sebagai masyarakat yang harus memelihara lingkungan, khususnya lingkungan sungai. Namun masih ada sebagian besar masyarakat, yang masih rendah kesadarannya dalam memelihara lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya masyarakat yang membuang limbah industri rumah tangga ke sungai, dan membuang sampah ke sungai, terutama masyarakat di daerah hulu sungai. Informasi yang diperoleh dari warga masyarakata sekitar aliran sungau didapat klarfikasi bahwa penyampaian informasi mengenai Prokasih sebenarnya sangat minim, sehingga tujuan Prokasih boleh jadi kurang dipahami oleh sebagian besar masyarakat.

Jangka waktu merupakan elemen dari proses difusi untuk pengambilan keputusan inovasi, terutama terkait dengan keinovatifan seseorang dan kecepatan pengadopsian dalam sistem sosial (Rogers, 1983). Menurut informan penelitian, Prokasih Sungai Kemuning digagas oleh Pemerintah Kota Banjarbaru untuk menjaga kebersihan Sungai Kemuning dan mengendalikan pencemaran air sungai. Pelaksanaan Tahap Pertama difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bersifat partisipatif, seperti gotong royong dan kerja bakti membersihkan sungai, penanaman bibit pohon di sepanjang bantaran sungai, serta penyebaran bibit ikan di sungai, yang diharapkan bisa menjadi stimulan untuk menggugah kesadaran masyarakat bantaran sungai untuk lebih berpartisipasi aktif terhadap lingkungan.

Aspek lain yang juga penting dalam proses difusi program adalah memperhatikan sistem sosial yang ada di lingkungan komunitas yang bersangkutan. Sistem sosial yang mempengaruhi proses difusi program ini dalam kasus Prokasih Sungai Kemuning ada kaitannya dengan kelompok etnis yang bermukin di sepanjang

Page 34: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

98

aliran sungai, yang didominasi suku Jawa. Suku Jawa dengan karakteristiknya dianggap menunjang pelaksanaan Prokasih. Kebiasaan masyarakat bergotong royong, mendukung tujuan Prokasih untuk meningkatkan kualitas lingkungan sungai dan mengendalikan pencemaran air. Wawancara dengan sejumlah narasumber memberikan gambaran bahwa, masyarakat di beberapa RT di Kelurahan Sungai Besar, sangat antusias dengan kegiatan yang berbau lingkungan, yang ditunjukkan dengan terbentuknya Komunitas Kaliber (Kali Bersih) Intansari.

Dari keempat elemen pokok dalam proses difusi inovasi yang meliputi: inovasi, saluran komunikasi, jangka waktu dan sistem sosial, untuk pelaksanaan Prokasih Sungai Kemuning di Kelurahan Sungai Besar Kota Banjarbaru, sudah memenuhi semua elemen proses dalam difusi inovasi. Dilihat dari inovasi itu sendiri, bahwa Prokasih Sungai Kemuning merupakan program baru yang merupakan gagasan pemerintah kota untuk mengatasi permasalahan pencematan sungai. Saluran komunikasi yang dipakai sementara tidak melalui media massa, melainkan melalui pendekatan interpersonal, melalui sosialisasi gagasan awal yang mengundang perwakilan masyarakat sekitar lokasi, yaitu Ketua RT/RW, meskipun pada akhirnya informasi mengenai program belum tersampaikan secara maksimal kepada masyarakat, dikarenakan adanya berbagai faktor yang menghambat menyampaian informasi tersebut. Jangka waktu pelaksanaan Prokasih Sungai Kemuning dimulai pada Tahun 2015 dan akan terus dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya, mengingat kebersihan lingkungan, terutama lingkungan sungai harus senantiasa dijaga agar bahaya banjir dan pencemaran sungai tidak kembali mengancam. Sistem sosial dalam hal ini adalah masyarakat Kelurahan Sungai Besar, yang mayoritas suku Jawa dengan segala karakteristiknya sebagai penerima manfaat dan resiko dari kebersihan lingkungan sungai sebagai hasil Prokasih Sungai Kemuning. D. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan permasalahan yang dirumukan, maka dapat disimpulkan penelitian ini sebagai berikut. 1. Sampai dengan saat penelitian ini dilakukan, kualitas air sungai

sebagaimana diharapkan sebagai dampak dari Prokasih belum

Page 35: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

99

tercapai. Hal itu terjadi antara lain karena masih ada warga di kawasan bantaran sungai yang kurang punya kesadaran untuk menjaga kebersihan sungai. Meskipun sudah terbentuk sistem kelembagaan dalam masyarakat, seperti misalnya Komunitas Kali Bersih (Kaliber) Intansari, sebagai wadah yang resmi untuk membantu pelaksanaan kebersihan lingkungan.

2. Prokasih Sungai Kemuning merupakan inovasi yang digagas Pemerintah Pemko Banjarbaru untuk mengembalikan fungsi sungai. Sebagai program baru, difusi (penyebaran) inovasi tersebut diperlukan untuk mengetahui sejauh mana program tersebut mampu diadopsi warga masyarakat. Ditinjau dari sifat inovasi, Prokasih Sungai Kemuning menguntungkan bagi warga masyarakat dan dapat diadopsi oleh mereka. Dalam pelaksanaannya, difusi inovasi Prokasih Sungai Kemuning sudah memenuhi semua elemen pokok dalam proses difusi inovasi. Namun demikian, ada kecenderungan bahwa di lapangan fungsi saluran komunikasi tidak maksimal. Saluran komunikasi melalui media massa tidak dilaksanakan, dan saluran komunikasi yang dilakukan oleh penyelenggara program hanya melalui komunikasi interpersonal, yang sebenarnya terbatas melingkupi segemen masyarakat tertentu saja.

DAFTAR PUSTAKA

Afsah, Shakeb, et.al., 2013. Environmental Regulation and Public Disclosure: The Case of PROFER in Indonesia. RFF Press, New York.

Asdak, C. 2006. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Atmakusumah, M. Iskandar dan W.D. Basorie (Penyunting), 1996. Mengangkat Masalah Lingkungan ke Media Massa. LPDS dan Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Chiras, Daniel. 1985. Environment Science A Framework for Decision Making. Benyamin Cumming. Publ., Colorado.

Chiras, Daniel, 2007. Environment Science Action for a sustainable Future. The Benyamin/Cumming Publ. Company Inc., California.

Dodds, Walter K., and Matt R. Whiles, 2010. Freshwater Ecology: Cencepts and Enviromental Applications of Lymnology. Academic Press, Elsevier, Amsterdam.

Page 36: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

100

Effendy, Onong Uchjana, 1987. Komunikasi dan Modernisasi. Alumni, Bandung.

Gilbert, Alan dan Gugler, Josef, 1996. Urbanisasi dan Kemiskinan di Dunia Ketiga. Tiara Wacana, Yogyakarta.

Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup , 1995. PROKASIH: Strategy for Water Quality Monitoring and Assessment. School for Resource and Environmental Studies, Dalhousie University.

Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, 1997. Agenda 21-Indonesia: a national strategy for sustainable development. State Ministry for Environment, Republic of Indonesia, Jakarta.

Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, 2008. Rencana aksi pengendalian pencemaran air secara terpadu (PROKASIH) di Kota Banjarmasin. Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Republik Indonesia dan Pemerintah Kota Banjarmasin.

Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, 2009. Laporan pelaksanaan kegiatan pengendalian pencemaran air secara terpadu (prokasih) di Kota Banjarmasin, 2008-2009. Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Republik Indonesia dan Pemerintah Kota Banjarmasin.

Keraf, A.S, 2010. Etika Lingkungan Hidup. Penerbit Kompas, Jakarta.

Nagendran, Jayalingam. 1991. PROKASIH: A River Clean-up Program in Indonesia. School for Resource and Environmental Studies, Dalhousie University.

Neolaka, Amos, 2007. Kesadaran Lingkungan Serta Hubungannya dengan Latar Belakang Pendidikan dan Sosial Ekonomi, Analisis Teoritik didasarkan Pada Pendekatan Psikologi. Jakarta: Lemhit IKIP Jakarta.

Pasang, Haskarlianus. 2006. Menyelamatkan Lingkungan di Bumi Indonesia, Yayasan Obor Mitra, Jakarta.

Rogers, Everett M. dan Shoemaker, F. Floyd, 1981. Memasyarakatkan Ide-Ide Baru. Usaha Nasional, Surabaya.

Rogers, Everett M. and D.L. Kincaid, 1981. Communication Networks: Toward a New Paradigm for Research. The Free Press, New York.

Rogers, Everett M., 1983. Diffusions of Innovations. The Free Press A Dividion of Macmillan Co., Inc., New York.

Priyono, Onny S., 1996. Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan dan Implementasi. CSIS, Jakarta.

Page 37: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

101

Reksosoedarmo, Soedjiran, 1985. Pengantar Ekologi. Jakarta: FPS IKIP Jakarta & BKKBN Jakarta.

Resosudarmo, Pradnja Oka, 1995. Evaluation of the Indonesian Clean River Program (Prokasih) as Perceived by the People Living Along the Rivers: A Case Study of River Communities Along the Ciliqung, Cipinang, and Mookervart Rivers. Cornell University.

Rudito, Bambang dan Melia Famiola, 2013. Social Mapping: Metode Pemetaan Sosial Teknik Memahami Suatu Masyarakat atau Komuniti. Rekayasa Sains, Bandung

Salim, Emil, 1986. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. LP3ES, Jakarta.

Setiawan, B, 2006. Peranserta Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan. Badan Lingkungan Hidup Kotamadya Surakarta.

Setiawan, H , 2001. Program Kali Bersih Visi 2005. Bapedal, Jakarta. Soemarwoto, Otto. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan

Pembangunan. Djambatan, Jakarta. Zamroni, M. Imam, 2008. Model Partisipasi Masyarakat dalam

Melestarikan Lingkungan (Studi Partisipasi Masyarakat di Bantaran Sungai Code Yogyakarta). Seminar Nasional tentang Keberlanjutan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan 25-26 Juli 2006, Yogyakarta.

Zen, M.T. 1985. Menuju Kelestarian Lingkungan Hidup. Gramedia, Jakarta.

Page 38: Kesadaran Masyarakat Dalam Mendukung Program Kali Bersih ... · pengelolaan yang optimal. Akibatnya, masih banyak sungai yang ... dari limbah domestik yang berasal dari aktivitas

FOCUSVolume8,Nomor2,Juli-Desember2018

102


Recommended