+ All Categories
Home > Documents > KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

Date post: 23-Nov-2021
Category:
Upload: others
View: 5 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
22
27 KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida Fatmah Wahidah 1 dan Munawwaroh 2 [email protected], [email protected] Abstract This research is motivated by many kinds of education in the world, with various ideological styles that each one believes. Different ideologies, of course, will have different concepts and goals to be achieved. As for Islam, as a religion that also has a perspective on education. Islamic education research results guide, direct, and educate someone to understand and study the teachings of Islam. It is expected that they have intelligence (IQ), intelligence intelligence (EQ) and have Spiritual intelligence (SQ) to provide life for the success of the world and the hereafter, so that they can return to Him as a complete human being. Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi banyak ragam pendidikan di dunia, dengan berbagai corak ideologi yang diyakinya masing-masing. Berbeda ideologi tentu akan berbeda konsep dan tujuan yang hendak dicapai. Adapun Islam, sebagai suatu agama yang juga memiliki cara pandang tersendiri mengenai pendidikan. Hasil Penelitian pendidikan Islam membimbing, mengarahkan, dan mendidik seseorang untuk memahami dan mempelajari ajaran agama Islam. Diharapkan mereka memiliki kecerdasan berpikir (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan memiliki kecerdasan Spiritual (SQ) untuk bekal hidup menuju kesuksesan dunia dan akherat, sehingga dapat kembali ke pada-Nya sebagai insan yang paripurna. A. PENDAHULUAN Islam merupakan sebuah sistem yang memberikan solusi terhadap pelbagai masalah yang dihadapi manusia. Setiap solusi yang disajikan Islam secara pasti selaras dengan fitrah manusia. Dalam konteks pendidikan, Islam telah menentukan bahwa pemimpinlahdalam hal ini dieksekusi oleh kebijakan negara yang berkewajiban untuk mengatur segala aspek yang berkenaan dengan sistem pendidikan yang diterapkan dan 1 Mahasiswa Pasca UIN SGD Bandung 2 Mahasiswa Pasca UIN SGD Bandung
Transcript
Page 1: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

27

KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

Oleh:

Nida Fatmah Wahidah1 dan Munawwaroh

2

[email protected], [email protected]

Abstract

This research is motivated by many kinds of education in the world, with

various ideological styles that each one believes. Different ideologies, of

course, will have different concepts and goals to be achieved. As for Islam, as

a religion that also has a perspective on education.

Islamic education research results guide, direct, and educate someone to

understand and study the teachings of Islam. It is expected that they have

intelligence (IQ), intelligence intelligence (EQ) and have Spiritual intelligence

(SQ) to provide life for the success of the world and the hereafter, so that they

can return to Him as a complete human being.

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi banyak ragam pendidikan di dunia, dengan

berbagai corak ideologi yang diyakinya masing-masing. Berbeda ideologi tentu

akan berbeda konsep dan tujuan yang hendak dicapai. Adapun Islam, sebagai

suatu agama yang juga memiliki cara pandang tersendiri mengenai pendidikan.

Hasil Penelitian pendidikan Islam membimbing, mengarahkan, dan

mendidik seseorang untuk memahami dan mempelajari ajaran agama Islam.

Diharapkan mereka memiliki kecerdasan berpikir (IQ), kecerdasan emosional

(EQ) dan memiliki kecerdasan Spiritual (SQ) untuk bekal hidup menuju

kesuksesan dunia dan akherat, sehingga dapat kembali ke pada-Nya sebagai

insan yang paripurna.

A. PENDAHULUAN

Islam merupakan sebuah sistem yang memberikan solusi terhadap pelbagai

masalah yang dihadapi manusia. Setiap solusi yang disajikan Islam secara pasti selaras

dengan fitrah manusia. Dalam konteks pendidikan, Islam telah menentukan bahwa

pemimpinlahdalam hal ini dieksekusi oleh kebijakan negara yang berkewajiban untuk

mengatur segala aspek yang berkenaan dengan sistem pendidikan yang diterapkan dan

1 Mahasiswa Pasca UIN SGD Bandung 2 Mahasiswa Pasca UIN SGD Bandung

Page 2: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

28

mengupayakan agar pendidikan tersebut dapat diakses oleh seluruh kalangan

masyarakat.

Berbicara mengenai Islam tentu tidak dapat terlepas dari sumber sakralnya

Alquran dan hadist di mana keduanya merupakan pedoman bagi umat Islam yang jika

kita ingin berada di jalan lurus maka tidak boleh untuk meninggalkannya. Alquran dan

hadis merupakan dua hal yang ditinggalkan oleh Rasulullah saw., untuk umat manusia

yang mana kita tidak bisa berpegang pada hanya salah satu di antara keduanya.

Sebagaimana sabda Rasulullah: Kutinggalkan untukmu dua perkara, tidaklah kamu

sesat selama-lamanya, selama kamu masih berpegang kepada kedunya, yaitu

Kitabullah (Alquran) dan sunnah Rasulnya (hadis).” (H.R Al-Hakim).

Hari ini kita dapat menyaksikan betapa banyak ragam pendidikan di dunia,

dengan berbagai corak ideologi yang diyakinya masing-masing. Berbeda ideologi tentu

akan berbeda konsep dan tujuan yang hendak dicapai. Pendidikan modern di negara-

negara Barat misalnya, begitu mengedepankan rasionalitas dan empiris sebab mereka

hanya mengakui segala hal yang dapat dipikir/diolah oleh otak sekaligus dapat dicerna

oleh indra. Memang, dengan hal tersebut mereka akhirnya dapat menghasilkan

kemajuan yang begitu pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun di sisi lain,

karena mengabaikan hal yang gaib, sesuatu yang diakui eksistensinya oleh Islam yang

dalam bentuk tertingginya adalah pengakuan kepada Yang Esa, maka seringkali hasil

ilmu pengetahuannya malah berdampak negatif terhadap umat manusia. Kita dapat

melihatnya hari ini, seperti banyak manusia yang mengalami kekosongan batin yang

menyebabkan dirinya stres sehingga melakukan tindakan kriminal, terciptanya

teknologi pemusnah masal, hingga soal krisis alam.

Adapun Islam, sebagai suatu agama yang juga memiliki cara pandang tersendiri

mengenai pendidikan, sedikit banyak memiliki perbedaan dengan konsep pendidikan

yang dimiliki oleh negara-negara Barat modern hari ini. Alquran dan hadis, dua sumber

sakral dalam Islam, dijadikan sebagai panduan utama para ulama dan cendekiawan

dalam merumuskan sistem pendidikan Islam.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengkaji soal

pendidikan Islam dengan judul “Pengertian dan Tujuan Pendidikan Islam.”

Page 3: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

29

B. PEMBAHASAN

Pengertian Pendidikan

Secara bahasa pendidikan berasal dari kata didik, yang artinya bina. Kata tersebut

kemudian mendapat awalan pen- dan akhiran –an yang maknanya sifat dari perbuatan

membina atau melatih, atau mengajar dan mendidik itu sendiri. Oleh karena itu,

pendidikan merupakan pembinaan, pelatihan, pengajaran, dan semua hal yang

merupakan bagian dari usaha manusia untuk meningkatkan kecerdasan keterampilannya

(Hasan, 2009 : 53).

Masih secara bahasa namun ditelusuri secara historis, Teguh (2011: 62)

mengutarakan bahwa kata pendidikan yang sering kita gunakan ini awalnya berasal dari

kata pedagogi (Paedagogie, Bahasa Latin) yang berarti pendidikan. Kata pedagogia

(Paedagogik) berarti ilmu pendidikan yang berasal dari bahasa Yunani. Pedagogia

terdiri dari dua kata, yaitu paedos (anak) dan agoge berarti “saya membimbing”,

“memimpin anak”. Sedangkan, paedagogos ialah seorang pelayan atau pemuda pada

zaman Yunani Kuno yang pekerjaanya mengantar dan menjmput anak-anak (siswa) ke

dan dari sekolah.

Adapun secara istilah, beragam pandangan akan disampaikan di sini. Hasan

(2009: 53) misalnya, mengungkapkan bahwa pendidikan adalah segala perbuatan atau

usaha pembinaan, pembentukan, pengarahan, pencerdasan, pelatihan yang ditujukan

kepada semua anak didik secara formal maupun non formal dengan tujuan membentuk

anak didik yang cerdas, berkepribadian, memiliki keterampilan atau keahlian tertentu

sebagai bekal kehidupannya di masyarakat.

Agak mirip dengan pendapat di atas, Ensiklopedia Pendidikan memaparkan

bahwa pendidikan adalah segala upaya dari generasi tua untuk memberikan

pengetahuan, pengalamannya, kecakapan, dan keterampilannya kepada generasi di

bawahnya dalam rangka menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi hidupnya,

baik dari segi jasmaniah maupun ruhaninya (Teguh, 2011:62).

Pendapat lain, dengan bentuknya yang lebih luas, diutarakan oleh Tafsir (2010:

33). Dia menyebutkan bahwa pendidikan ialah usaha membantu manusia menjadi

manusia. Maksudnya, manusia perlu dibantu agar ia berhasil menjadi manusia.

Page 4: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

30

Seseorang dapat dikatakan telah menjadi manusia bila telah memiliki nilai (sifat)

kemanusiaan.

Senada dengan pandangan di atas, Zuhairini (2008: 149) menyatakan bahwa

pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek kehidupan

manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain, pendidikan tidak hanya

berlangsung di dalam kelas, tetapi berlangsung pula di luar kelas. Selain itu pendidikan

bukan hanya bersifat formal, tetapi juga informal dan non formal. Secara substansial,

Pendidikan tidak sebatas pengembangan intelektual manusia, artinya tidak hanya

meningkatkan kecerdasan, melainkan mengemban seluruh aspek kepribadian manusia.

Pendidikan merupakan sarana utama untuk mengembangkan seluruh kepribadian

manusia.

Berdasarkan berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

merupakan usaha yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan terencana (bertahap)

dalam meningkatkan kualitas diri peserta didik dalam segala aspek menuju terbentuknya

kepribadian yang paripurna dengan menggunakan media dan metode yang tepat guna

sehingga mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Pendidikan Islam dalam Alquran

Dalam Alquran, terdapat beberapa istilah yang biasanya dikaitkan dengan arti

pendidikan, salah satunya adalah tarbiyah, kata ini sering dipakai untuk istilah

pendidikan dalam Bahasa Arab.

Hasan Langgulung (2000: 3), seorang pakar pendidikan dan psikologi

mengungkapkan bahwa dalam Bahasa Arab ada beberapa istilah yang biasa

dipergunakan dalam pengertian pendidikan, biasa dipergunakan yang pertama adalah

ta‟lim seperti dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 31. Kemudian ada juga kata

tarbiyah dipergunakan untuk pendidikan yang terdapat dalam surat Bani Israil ayat 24.

Dan yang selanjutnya adalah ta‟dib yang dipakai seperti pada hadis-hadis Rasulullah.

Demikian juga halnya, menurut Nata dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam (2010: 7)

dijelaskan bahwa selama ini buku-buku ilmu pendidikan Islam telah memperkenalkan

paling kurang tiga kata yang berhubungan dengan Pendidikan Islam, yaitu al-tarbiyah,

al-ta‟lim, dan al-ta‟dib.

Page 5: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

31

Sedangkan Zuhairini dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam (2008)

menjelaskan bahwa kata “pendidikan”, dengan kata kerja: “rabba”. Kata “pengajaran”

dalam Bahasa Arabnya adalah “ta‟lim” dengan kata kerjanya “allama”. Pendidikan dan

pengajaran dalam Bahasa Arabnya: tarbiyah wa ta‟lim sedangkan “Pendidikan Islam”

dalam bahasa Arabnya adalah “Tarbiyah Islamiyah”.

Pada bagian berikutnya akan dipaparkan apa saja istilah-istilah pendidikan dalam

Alquran serta bagaimana nanti kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa istilah

tersebut menjadi satu kesatuan yang menyeluruh.

a. Tarbiyyah

Tarbiyah berasal dari kata rabaa, yarbu, tarbiyatan, yang memiliki makna tambah

(zad) dan berkembang (numu). Selanjutnya, kata tarbiyah menurut Nata (2010: 7)

berasal dari kata rabba, yarubbu, rabban yang berarti mengasuh, memimpin, mengasuh

(anak). Pengertian ini misalnya terdapat dalam surat ar-Rum (30) ayat 39. Berdasarkan

ayat tersebut, maka al-tarbiyah dapat berarti proses menumbuhkan danmengembangkan

apa yang ada pada diri peserta didik, baik secara fisik, psikis, sosial, maupun spiritual.

Setidaknya terdapat beberapa ayat Alquran yang menggunakan kata rabb sebagai

akar kata dari tarbiyah, seperti al-Fatihah ayat 2. Kata rabbi dalam ayat ini menurut al-

Maragi (1993: 36) dalam tafsir al-Maragi diartikan sebagai yang memelihara. Pendapat

yang serupa juga diungkapkan oleh as-Sa‟di yang mengatakan bahwa arti dari rabbi al-

„alamin adalah sang pemelihara alam. Sedangkan Sayyid Al-Quthb (2000: 27) seorang

mufasir besar asal Mesir mengemukakan bahwa arti rabb berarti yang berkuasa, yang

memberlakukan/yang bertindak.

Benarlah pendapat Syed Naquib Al-Atas jika berpedoman pada ayat di atas, ia

mengatakan bahwa jika pendidikan menggunakan kata tarbiyah yang dalam hal ini

diwakili oleh rabb. Maka cakupan objek atau yang dipelihara akan sangat luas. Tidak

hanya mencakup manusia, namun juga termasuk hewan dan makhluk selain manusia.

Hal ini terwakili dengan al-„alamin, yang artinya alam semesta dan tidak menggunakan

redaksi hanya manusia. Namun, nanti pada surat berikutnya akan terlihat bahwa kata

rabb juga disandarkan kepada manusia, artinya tidak semua kata rabb disandarkan

kepada al-„alamin (alam semesta) sehingga hemat penulis masih dapat dipertahankan

kata tarbiyah sebagai istilah pendidikan dalam Islam.

Page 6: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

32

Jadi kata rabbi di atas menurut penulis arti rabbi lebih mengarah kepada Yang

Memelihara dan Membina. Kemudian, diperjelas dengan surat lain, yakni ayat yang

berbunyi sebagai berikut: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan

penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku (rabbi), kasihilah mereka

keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku (rabbayāni) waktu kecil.”

(QS. Al-Isra [17]: 24)

Sebelumnya, ayat 23 pada surat yang sama membahas mengenai akhlak seorang

anak terhadap kedua orang tua. Yang intinya adalah jangan sekali-kali mengatakan ah

apalagi sampai membentak kedua orang tua. Quraish Shihab mengartikan kata rabba

diartikan sebagai mendidikku diwaktu kecil. Inti dari ayat diatas menurut kebanyakan

mufasir adalah anjuran untuk mendoakan kedua orang tua karena keduanya telah

mendidik, membina dan mengasihi sang anak di waktu kecil.

Kemudian, mufasir lain mengatakan bahwa kasih sayang dan kelelahan orang tua

adalah mendidik (Al-Qurthubi, 2008: 608). Untuk itu sang anak akan senantiasa tahu

dan untuk kemudian mendoakannya disebabkan pendidikan yang telah ia dapatkan dari

kedua orang tua. Pada intinya Pendapat Al-Qurthubi dan Quraish Shihab sepakat

mengenai do‟a kebaikan kedua orang tua dan ayat ini menuntun agar anak mendo‟akan

kedua orang tuanya.

Kesimpulannya, ayat di atas membicarakan mengenai pendidikan yang seorang

dapatkan di waktu kecil. Kata rabba yang diartikan sebagai pendidikan yang

dianalogikan sebagai pendidikan yang orang tua berikan kepada anaknya. Sehingga

dapat diambil suatu penjelasan bahwa pendidikan yang dilakukan oleh orang tua tidak

hanya bersifat transfer ilmu, tapi lebih dari itu mencakup semua aspek, dari mulai

aqidah, akhlak dan sebagainya akan didapatkan oleh sang anak.

Selanjutnya, pengertian tarbiyah diungkapkan oleh Jalal (1988: 28) yang

mengatakan bahwa tarbiyah adalah proses persiapan dan pengasuhan pada fase pertama

pertumbuhan manusia, pada masa bayi dan kanak-kanak. Kemudian dilengkapi oleh

Wajidi Sayadi (2009: 11) mengatakan bahwa tarbiyah adalah pertumbuhan agar menjadi

besar (lebih maju) sehingga dapat memperbaiki memelihara dan menuntut ke arah yang

lebih baik dan sukses.

Page 7: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

33

Setali dengan pandangan di atas, Dedeng Rosidin (2003) dalam bukunya Akar

Pendidikan dalam Alquran dan Hadis menjelaskan beberapa definisi tentang tarbiyah,

namun di sini penulis hanya memaparkan mengenai tarbiyah yang membahas mengenai

pengertiannya saja. Di antara pendapatnya adalah sebagai berikut: (a) tarbiyah adalah

proses pengembangan dan bimbingan. Jasad, akal dan jiwa yang dilakukan secara

berkelanjutan sehingga anak didik bisa dewasa dan mandiri untuk hidup di tengah

masyarakat, (b) tarbiyah adalah kegiatan yang disertai dengan penuh kasih sayang,

kelembutan hati, perhatian, bijak dan menyenangkan, (c) tarbiyah yaitu mendidik anak

melalui penyampaian ilmu, menggunakan metode yang mudah diterima sehingga ia

dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, (d) tarbiyah adalah suatu kegiatan

yang mencakup pengembangan, pemeliharaan, penjagaan, pengurusan, penyampaian

ilmu, pemberian petunjuk, pemberian bimbingan, penyempurnaan dan perasaan

memiliki terhadap anak.

b. Ta’lim

Ayat-ayat yang membicarakan ta‟lim diantaranya adalah surat Al-Alaq ayat 4-5,

al-Kahfi ayat 65, al-Baqarah ayat 31 dan 151.

Berikut untuk surat al-Alaq yang artinya: “Dia mengajar kepada (allama)

manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-alaq [96]:5). Dalam hal ini, al-Maragi

(1986: 347) dalam tafsirnya berpendapat bahwa sesungguhnya Allah mengajarkan

berbagai ilmu yang dinikmati oleh umat manusia, sehingga manusia berbeda dengan

makhluk ciptaan lainnya. Sedangkan Quraish Shihab (2002: 464) menjelaskan bahwa

ayat 4 dan 5 surat al-Alaq terdapat dua cara yang ditempuh Allah dalam mengajar

manusia. Pertama melalui pena (tulisan) yang harus dikaji dan dibaca oleh manusia dan

yang kedua adalah melalui pengajaran secara langsung tanpa alat atau dikenal dengan

istilah ilmu laduni.

Sedangkan, dalam ayat lain, Allah berfirman yang artinya: “Sebagaimana (kami

telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul

di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu

dan mengajarkan kepadamu (yu‟allikum) Al kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan

kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah [2[: 151).

Page 8: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

34

Allah mengajarkan bagaimana cara membaca Alquran, nabi juga menjelaskan

kepada kalian masalah yang masih samar di dalam Alquran (al-Maragi, 1992: 29). Pada

intinya, ayat-ayat yang berhubungan dengan ta‟lim bercerita tentang pengajaran akan

suatu ilmu. Allah terhadap nabi-Nya melalui ta‟lim, sehingga dari yang asalnya tidak

mengetahui menjadi tahu. Hal ini bermanfaat untuk menjalani kehidupan di dunia

karena manusia sebagai khalifah di bumi yang dituntut untuk bisa merawat, dan

memimpin di muka bumi.

Ta‟lim secara bahasa berarti pengajaran (masdar dari „alama-yu‟alimu-ta‟liman).

Salah satu arti dari masdar tersebut adalah pencapaian pengetahuan yang sebenarnya

dan menjadikan orang yang tidak tahu menjadi tahu (Sayadi, 2009: 12).

Seperti halnya tarbiyah, Dedeng Rosidin (2003: 109) juga menjelaskan mengenai

makna ta‟lim diantaranya adalah sebagai berikut: (a) ta‟lim adalah proses

pemberitahuan sesuatu dengan berulang-ulang dan sering sehingga muta‟alim (siswa)

dapat mempersepsikan maknanya dan berbekas pada dirinya, (b) ta‟lim merupakan

kegiatan yang dilakukkan oleh mu‟allim tidak hanya sekedar penyampaian materi,

melainkan disertai dengan penjelasan isi, makna dan maksudnya sehingga muta‟allim

menjadi paham, terjaga dan terhindar dari kekeliruan, kesalahan, dan kebodohan, (c)

ta‟lim adalah pembinaan intelektual, pemberian ilmu yang mendorong amal yang

bermanfaat sehingga muta‟allim jadi suri tauladan dalam perkataan dan perbuatan.

c. Tazkiyah

Menurut Ismail (2010: 21-23) secara etimologi tazkiyaħ merupakan fi‟il tsulatsi

“zakaa – yazkuu” yang bermakna sekitar: “tumbuh, bertambah, berkah, suci, patut dan

pujian baik.” Tazkiyah berasal dari kata zakkā yang berarti suci, bersih, tumbuh dan

berkembang berdasarkan berkah dari Allah.

Kata Syaikh Muhammad al- Ghazali, kata tazkiyah maknanya dekat dan

menunjukkan tarbiyah. Bahkan keduanya hampir sama dalam memperbaiki nafs (diri),

mendidik tabiat, dan menguatkan manusia kepada derajat yang tertinggi (Sayadi:2009,

13). Berkaitan dengan tazkiyah, banyak ayat yang membicarakannya. Beberapa ayat

yang membicarakan tazkiyah adalah surat an-Nur ayat 21, surat at-Taubah ayat 103,

serta asy-Syams ayat 9. Makna yang terkandung dalam beberapa ayat tersebut adalah

Page 9: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

35

penyucian, perbaikan dan segala perbuatan yang membawa kepada keberkahan,

pertambahan dalam segala hal dan pujian baik.

Pertama adalah kata zakkāhā dalam surat as-Syams ayat 9 diartikan sebagai “yang

mensucikan diri dari noda dosa” di mana disebutkan bahwa orang yang dapat

mensucikan diri tergolong orang yang beruntung (Shihab, 2002: 347). Kemudian,

tazkiyah juga diungkapkan dalam surat al-Baqarah ayat 129 yang berkisah, sebagaimana

yang dikemukakan oleh Quraish Shihab (2002: 390), tentang doa nabi Ibrahim dan

Ismail di pinggir kota Ka‟bah untuk memohon utusan-Nya dari keturunannya, tepatnya

keturunan Nabi Ismail. Doa ini beliau mulai dengan kehadiran rasul yang

menyampaikan tuntunan Allah, yakni membacakan Alquran, selanjutnya mengajarkan

makna dan pesan-pesannya, untuk kemudian pengetahuan tersebut melahirkan kesucian

jiwa. Oleh karena ini, dalam ayat tersebut ditekankan bahwa tujuan dari semuanya

adalah untuk menghasilkan kesucian jiwa, berakhlak mulia dan jauh dari sifat-sifat

tercela.

Kedua adalah kata yuzakkīhim dalam surat al-Baqarah 129 berkaitan erat dengan

kebersihan atau kesucian jiwa. Bahkan istilah tazkiyah sendiri lebih akrab di dunia

tasawuf tazkiyatun an-nafs daripada di wilayah pendidikan. Dari beberapa ayat di atas

dan masih banyak lagi ayat yang berbicara mengenai tazkiyah, semuanya membicarakan

mengenai kesucian jiwa yang sebagiannya lagi sebagai tujuan dari proses pendidikan

atau pembelajaran.

d. Tadris

Menurut Dedeng Rosidin (2003: 125), Kata at-tadris adalah bentuk mashdar dari

darrasa yang menunjukkan makna bacaan yang dibacakan dengan sering, berulang-

ulang sehingga dihafal. Dalam pemakaian selanjutnya diartikan pengajaran. Ism fā‟il

dari darrasa adalah mudarrisun orang yang membacakan tulisan, kitab, atau sesuatu

dengan berulang-kali sehingga berbekas pada diri siswa. Dalam Alquran, terdapat

bentul fi‟il mujarrad dari darrasa (masdar dari at-tadris) yaitu darasa. Disebut sebanyak

6 kali dalam 6 ayat di 5 surat (Dedeng, 2003: 125). Di antaranya yaitu terdapat dalam

surat al-An‟am ayat 105, al-a‟raf ayat 169, ali-Imran ayat 79, al-Qalam ayat 37, Saba‟

ayat 44 dan al-An‟am ayat 156.

Page 10: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

36

Surat al-An‟am ayat 105 mengatakan bahwa maksud tadris pada ayat tersebut

adalah mengulang-ulang, sedangkan pada surat al-A‟raf ayat 169 mengandung arti

bahwa tadris berkaitan dengan bahan ajar (materi), dalam ayat tersebut dikatakan materi

dalam kitab taurat yang mereka pelajari. Kemudian, surat Ali Imran ayat 79 masih sama

dengan sebelumnya, yakni mengandung arti mempelajari suatu materi atau isi

kandungan. Seperti halnya surat selanjutnya, surat al-Qalam ayat 37 mengandung arti

membaca atau mempelajari. Sampai surat ke-5, surat Saba‟ ayat 44 dan yang ke-6, surat

al-An‟am ayat 156 yang dapat diartikan sebagai membaca/mempelajari sesuatu.

Dedeng Rosidin (2003: 144) yang memberikan pengertian tadris. Di antaranya

adalah sebagai berikut: (a) suatu bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh mudarris

untuk membacakan dan menyebutkan sesuatu kepada mutadarris (murid) dengan

berulang-ulang dan sering, (b) suatu upaya menjadikan atau membelajarkan murid

supaya mau membaca, mempelajari dan mengkaji sendiri.

Pendidikan Islam Menurut Pakar

Berdasarkan analisis beberapa penggunaan kata pendidikan di dalam Alquran,

seperti yang diuraikan sebelumnya, maka beberapa pakar kemudian merumuskan apa

itu pendidikan Islam. Salah satu dari mereka adalah Zakiah Darajat. Dia mengatakan

bahwa pendidikan Islam dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk membina dan

mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara

menyeluruh. Lalu menghayati tujuan dan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta

menjadikan Islam sebagai pandangan hidup (Umiarso & Zamrani, 2011: 90).

Sejalan dengan pendapat di atas, Yusuf Qardhawi menyatakan bahwa pendidikan

Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal, dan hatinya, ruhani dan jasmaninya

serta akhlak dan keterampilannya. Pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup,

baik dalam keadaan aman maupun perang, dan menyiapkan untuk menghadapi

masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya (Umiarso & Zamrani, 2011: 90).

Mirip dengan pandangan Qardhawi dan Darajat, Endang Saifudin Anshari

memberikan definisi pendidikan Islam sebagai proses bimbingan (pimpinan, tuntunan,

dan usulan) oleh subjek didik terhadap perkembangan jiwa (pikiran, perasaan, kemauan,

dan intuisi) dan raga objek didik dengan bahan-bahan materi tertentu dan dengan alat

Page 11: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

37

perlengkapan yang ada kearah terciptanya pribadi tertentu disertai evaluasi sesuai

dengan ajaran Islam (Umiarso & Zamrani, 2011: 90).

Adapun Arifin mendeskripsikan bahwa pendidikan Islam adalah suatu proses

sistem pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh

hamba Allah (peserta didik) dengan berpedoman pada ajaran Islam (Umiarso &

Zamrani, 2011: 92).

Pandangan terakhir diungkapkan oleh Syed Sajjad Husain dan Syed Ali Ashraf.

Mereka melihat bahwa pendidikan Isam adalah suatu pendidikan yang melatih perasaan

peserta didik dengan cara begitu rupa sehingga dalam sikap hidup, tindakan, keputusan,

dan pendekatan mereka terhadap segala jenis pemberitahuan mereka dipengaruhi sekali

oleh nilai spiritual dan sadar akan nilai etis Islam (Umiarso & Zamrani, 2011:92).

Dari perlbagai pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai definisi

pendidikan Islam dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam adalah suatu sistem

pembelajaran di mana bukan akal fikiran kita saja yang diberikan ilmu pengetahuan

akan tetapi hati kita juga diberikan pembelajaran sehingga menghasilkan pribadi yang

paripurna (insan kamil).

Tujuan Pendidikan Islam

Darajat (2000: 29) membagi tujuan pendidikan Islam menjadi dua ruang lingkup,

tujuan umum dan akhir. Berkenaan dengan tujuan umum pendidikan Islam, Darajat

mengutarakan bahwa tujuan tersebut perlu dikaitkan dengan tujuan pendidikan nasional

di suatu negara tempat pendidikan Islam tersebut dilaksanakan dan harus dikaitkan pula

dengan tujuan institusional lembaga yang menyelenggarakan pendidikan tersebut.

Adapun mengenai tujuan akhir dari pendidikan Islam berlangsung selama manusia

hidup dengan output penyeraan diri kepada Allah.

Mengenai tujuan akhir ini, Arifin (2009: 115) menyebutkan bahwa tujuan akhir

pendidikan Islam mengandung nilai-nilai islami dalam segala aspeknya, yaitu dalam

aspek normatif, fungsional, dan operasional maka upaya pencapaiannya pun tidak

mudah, bahkan sangat kompleks dan mengandung resiko mental-spiritual yang secara

psikologis memerlukan sistem pengarahan yang konsisten dan berkesinambungan.

Maksud dari normatif di sini ialah suatu tujuan harus dicapai berdasarkan kaidah-kaidah

yang mampu mengkristalisasikan nilai-nilai yang hendak diinternalisasikan. Adapun

Page 12: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

38

fungsional, tujuan bersasaran pada kemampuan anak didik untuk memfungsikan daya

kognitif, afektif, dan psikomotor dari hasil pendidikan yang diperoleh sesuai yang

ditetapkan. Terakhir, aspek tujuan operasional mempunyai sasaran teknis manajerial

yang meliputi tujuan umum yang bersasaran pada pencapaian kemampuan secara

optimal yang menyeluruh sesuai nilai ideal yang diinginkan.

Tujuan pendidikan Islam, tidak sekedar aspek duniawi (konkrit) saja tetapi juga

aspek ukhrawi (abstrak) dan fungsional, maka dalam kajian ini penulis membagi

menjadi dua bagian, yaitu: tujuan umum dan tujuan khusus pendidikan Islam yang

masing-masing saling terkait dan fungsional.

Pakar-pakar pendidikan Islam, seperti Al-Abrasy mengelompokkan tujuan umum

pendidikan Islam menjadi lima bagian, yaitu:

a. Membentuk akhlak yang mulia. Tujuan ini telah disepakati oleh orang-orang

Islam bahwa inti dari pendidikan Islam adalah mencapai akhlak yang mulia,

sebagaimana

misi kerasulan Muhammad SAW;

b. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan dunia dan akhirat;

c. Mempersiapkan peserta didik dalam dunia usaha (mencari rizki) yang

profesional;

d. Menumbuhkan semangat ilmiah kepada peserta didik untuk selalu belajar dan

mengkaji ilmu;

e. Mempersiapkan peserta didik yang profesional dalam bidang teknik dan

pertukangan. (al-Abrasy, 1969)

Al-Jammali, merumuskan tujuan umum pendidikan Islam dari Al-Qur`an kedalam

empat bagian, yaitu:

a) Mengenalkan peserta didik posisinya diantara makhluk ciptaan Tuhan serta

tanggungjawabnya dalam hidup ini;

b) Mengenalkan kepada peserta didik sebagai makhluk sosial serta

tanggungjawabnya

terhadap masyarakat dalam kondisi dan sistem yang berlaku;

Page 13: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

39

c) Mengenalkan kepada peserta didik tentang alam semesta dan segala isinya.

Memberikan pemahaman akan penciptaanya serta bagaimana cara mengolah

dan memanfaatkan alam tersebut;

d) Mengenalkan kepada peserta didik tentang keberadaan alam maya

(ghaib).(Al-jammali,1967).

Bashori Muchsin dan Moh. Sultthon, menegaskan lagi bahwa tujuan-tujuan umum

pendidikan Islam itu harus sejajar dengan pandangan manusia, yaitu makhluk Allah

yang mulia dengan akalnya, perasaannya, lmunya dan kebudayaannya, pantas menjadi

khalifah di bumi. Tujuan umum ini meliputi pengertian, pemahaman, penghayatan, dan

ketrampilan berbuat. Karena itu ada tujuan umum untuk tingkat sekolah permulaan,

sekolah menengah,

sekolah lanjutan, dan dan perguruan tinggi,; dan ada juga untuk sekolah umum, sekolah

kejuruan, lembaga-lembaga pendidikan dan sebagainya. (Muchsin, 2010:13-14).

Di samping tujuan-tujuan tersebut, ada delapan macam tujuan khas/khusus dalam

pendidikan Islam, yaitu:

1) Memperkenalkan kepada peserta didik tentang aqidah Islam, dasar-dasar

agama, tatacara beribadat dengan benar ysng bersumber dari syari‟at islam.

2) Menumbuhkan kesadaran yang benar kepada peserta didik terhadap agama

termasuk prinsip-prinsiup dan dasar-dasar akhlak yang mulia.;

3) Menanamkan keimanan kepada Allah pencipta Alam, malaikat, rasul, dan

kitab kitabnhya;

4) Menumbuhkan minat peserta didik untuk menambah ilmu pengetahuan

tentang adab,

pengetahuan keagamaan, dan hukum-hukum Islam dan upaya untuk

mengamalkan dengan penuh suka rela;

5) Menanamkan rasa cinta dan penghargaan kepada Al-Qur`an; membaca,

memahami,

dan mengamalkannya;

6) Menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah dan kebudayaan Islam;

7) Menumbuhkan rasa rela, optimis, percaya diri, dan bertanggung jawab;

Page 14: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

40

8) Mendidik naluri, motivasi, dan keinginan generasi muda dan membentenginya

dengan aqidah dan nilai-nilai kesopanan.

Dari beberpa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa tujan pendidikan islam

adalah salah satu usaha untuk membimbing manusia supaya menjadi hamba Allah yang

taat sebagai makhluk kepada kholiq-Nya, dan menjadi manusia yang berakhlaq mulia

diantara sesamanya yang berguna untuk diri dan alam sekitarnya, sehinga dapat kembali

ke pada-Nya sebagai insan yang paripurna.

Komponen Pendidikan Islam

Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam

keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem. Komponen

pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses pendidikan, yang menentukan

berhasil dan tidaknya atau ada dan tidaknya proses pendidikan. Bahkan dapat diakatan

bahwa untuk berlangsungnya proses pendidikan diperlukan keberadaan komponen-

komponen tersebut. berbagai komponen atau aspek tersebut antara lain:

a. Pendidik

Dalam kamus bahasa indonesia dinyatakan bahwa pendidik adalah orang yang

mendidik. Dalam pengertian yang lazim digunakan, pendidik adalah orang dewasa yang

bertanggung jawab memberikan pertolongan kepada peserta didiknya dalam

perkembangan jasmani dan rohani, agar mencapai tingkat kedewasaan mampu mandiri

dalam melakukan tugas sebagai hamba dan kholifah Allah SWT.

Guru dalam konteks pendidikan Islam “pendidik” sering disebut dengan murabbi,

mu‟allim, mu‟addib, mudarris, dan mursyid. menurut peristilahan yang dipakai dalam

pendidikan dalam konteks Islam, Kelima istilah ini mempunyai tempat tersendiri dan

mempunyai tugas masing-masing.

Murabbi adalah: orang yang mendidik dan menyiapkan peserta didik agar mampu

berkreasi serta mampu mengatur dan memelihara hasil kreasinya untuk tidak

menimbulkan malapetaka bagi dirinya, masyarakat dan alam sekitarnya.

Mu‟allim adalah: orang yang menguasai ilmu dan mampu mengembangkannya

serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan, menjelaskan dimensi teoritis dan

praktisnya, sekaligus melakukan transfer ilmu pengetahuan, internalisasi serta

implementasi.

Page 15: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

41

Mu‟addib adalah: orang yang mampu menyiapkan peserta didik untuk

bertanggungjawab dalam membangun peradaban yang berkualitas di masa depan.

Mudarris adalah: orang yang memiliki kepekaan intelektual dan informasi serta

memperbaharui pengetahuan dan keahliannya secara berkelanjutan, dan berusaha

mencerdaskan peserta didiknya, memberantas kebodohan mereka, serta melatih

keterampilan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.

Mursyid adalah: orang yang mampu menjadi model atau sentral identifikasi diri

atau menjadi pusat anutan, teladan dan konsultan bagi peserta didiknya.

Nabi Muhammad SAW juga memposisikan pendidik di tempat yang mulia dan

terhormat. Beliau menegaskan bahwa ulama adalah pewaris para nabi, sementara makna

ulama adalah orang yang berilmu. Dalam perspektif pendidikan Islam, pendidik

termasuk ulama. Tegasnya, pendidik adalah pewaris para nabi. Hal ini beralasan

mengingat peran pendidik sangat menentukan dalam mendidik manusia untuk tetap

konsisten dan komitmen dalam menjalankan risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW.

Kemudian ada pula hadits yang menjelaskan bahwa kedudukan orang „alim itu lebih

unggul dibanding „abid. Juga hadits tentang pujian Nabi SAW terhadap orang yang

belajar ilmu Al-Qur‟an dan mengajarkannya kepada orang lain.

b. Peserta Didik

Peserta didik dalam pendidikan islam adalah individu yang sedang tumbuh dan

berkembang, baik secara fisik, psikologis, sosial dan religius. Peserta didik tidak hanya

melibatkan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Sementara istilah anak didik hanya

dikhususkan bagi individu yang berusia kanak-kanak. Didalam ajaran islam terdapatt

berbagai istilah yang berkaitan dengan peserta didik antara lain tilmidz, thalib dan

muta‟allim. Perkembangan konsep pendidikan yang tidak hanya terbatas pada usia

sekolah saja memberikan konsekuensi pada pengertian peserta didik. Kalau dulu orang

mengasumsikan peserta didik terdiri dari anak-anak pada usia sekolah, maka sekarang

peserta didik dimungkinkan termasuk juga didalamnya orang dewasa.

Dilihat dari segi usia, peserta didik dapat dibagi menjadi lima tahapan antara lain:

a) Tahap Asuhan (Usia 0-2 Tahun) Atau Neonatus. Tahap ini dimulai dari

sejak kelahiran sampai kira-kira dua tahun. Pada tahap ini individu belum

Page 16: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

42

mempunyai kesadaran dan daya intelektual. Ia hanya mampu menerima

rangsangan yang bersifat biologis dan psikoklogis melalui air susu ibunya.

b) Tahap Jasmani (Usia 2-12 Tahun). Tahap ini disebut sebagai tahap kanak-

kanak. Pada tahap ini anak mulai memiliki potensi biologis dan psikologis,

sehingga anak sudah mulai dapat dibina, dilatih, dibimbing, diberikan

pelajaran dan pendidikan yang disesuaikan dengan bakat, minat dan

kemampuannya.

c) Tahap Psikologis (Usia 12-20 Tahun). Tahap ini disebut juga fase tamyiz,

yaitu fase dimana anak mulai mampu membedakan antara yang baik dan yang

buruk, benar dan salah. Pada tahap ini seorang anak sudah dapat dibina,

dibimbing dan dididik untuk melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab.

d) Tahap Dewasa (20-30 Tahun). Pada tahap ini seseorang tidak lagi disebut

anak-anak atau remaja, melainkan sudah disebut dewasa dalam arti yang

sesungguhnya, yakni kedewasaan secara biologis, sosial, psikologis religius

dan lain sebagainya. Pada fase ini mereka sudah memiliki kematangan dalam

bertindak, bersikap dan mengambil keputusan untuk menentukan masa

depannya.

e) Tahap Bijaksana (30 Sampai Akhir Hayat). Pada fase ini manusia telah

menemukan jati dirinya. Sehingga tindakannya sudah memiliki makna dan

mengandung kebijaksanaan yang mampu member naungan dan perlindungan

bagi orang lain. Pendidikan pada tahap ini dilakukan dengan cara mengajak

mereka agar maumengamalkan ilmu, ketrampilan, pengalaman dan harta

benda untuk kepentingan masyarakat.

c. Lingkungan Pendidikan

Lingkungan pendidikan meliputi segala segi kehidupan atau kebudayaan. Hal ini

didasarkan pada pendapat bahwa pendidikan sebagai gejala kebudayaan, yang tidak

membatasi pendidikan pada sekolah saja.

Lingkungan pendidikan merupakan lingkungan tempat berlangsungnya proses

pendidikan yang merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan

dibagi menjadi tiga yaitu: Lingkungan keluarga; Lingkungan sekolah Lingkungan

masyarakat.

Page 17: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

43

d. Materi Pembelajaran

Materi pendidikan memiliki kaitan yang erat dengan tujuan pendidikan. Isi

pendidikan berkaitan dengan tujuan pendidikan dan berkaitan dengan manusia ideal

yang dicita-citakan. Untuk mencapai manusia yang ideal yang berkembang keseluruhan

sosial, susila dan individu sebagai hakikat manusia perlu diisi dengan bahan pendidikan.

Dalam menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar tidak lepas dari filsafat

dan teori pendidikan dikembangkan.

Dalam hal ini, materi pembelajaran disusun secara logis dan sistematis dalam

bentuk :

1) Teori; seperangkat konstruk atau konsep, definisi atau preposisi yang saling

berhubungan, yang menyajikan pendapat sistematik tentang gejala dengan

menspesifikasi hubungan – hubungan antara variabel-variabel dengan maksud

menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.

2) Konsep; suatu abstraksi yang dibentuk oleh organisasi dari kekhususan-

kekhususan, merupakan definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala.

3) Generalisasi; kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus, bersumber

dari analisis, pendapat atau pembuktian dalam penelitian.

4) Prinsip; yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang

mengembangkan hubungan antara beberapa konsep.

5) Prosedur; yaitu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi pelajaran

yang harus dilakukan peserta didik.

6) Fakta; sejumlah informasi khusus dalam materi yang dianggap penting, terdiri

dari terminologi, orang dan tempat serta kejadian.

7) Istilah, kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus yang diperkenalkan

dalam materi.

8) Contoh/ilustrasi, yaitu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan untuk

memperjelas suatu uraian atau pendapat.

9) Definisi:yaitu penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu hal/kata

dalam garis besarnya.

10) Preposisi, yaitu cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran

dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.

Page 18: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

44

Materi pembelajaran yang didasarkan pada filsafat progresivisme lebih

memperhatikan tentang kebutuhan, minat, dan kehidupan peserta didik. Oleh karena itu,

materi pembelajaran harus diambil dari dunia peserta didik dan oleh peserta didik itu

sendiri. Materi pembelajaran yang didasarkan pada filsafat konstruktivisme, materi

pembelajaran dikemas sedemikian rupa dalam bentuk tema-tema dan topik-topik yang

diangkat dari masalah-masalah sosial yang krusial, misalnya tentang ekonomi, sosial

bahkan tentang alam. Materi pembelajaran yang berlandaskan pada teknologi

pendidikan banyak diambil dari disiplin ilmu, tetapi telah diramu sedemikian rupa dan

diambil hal-hal yang esensialnya saja untuk mendukung penguasaan suatu kompetensi.

Materi pembelajaran atau kompetensi yang lebih luas dirinci menjadi bagian-bagian

atau sub-sub kompetensi yang lebih kecil dan obyektif.

e. Metode Pendidikan

Pendidikan Islam dalam pelaksanaannya membutuhkan metode yang tepat untuk

menghantarkan kegiatan kependidikannya kearah tujuan yang dicita-citakan. bagaimana

baik dan sempurnanya kurikulum pendidikan Islam, ia tidak akan berarti apa-apa,

manakala tidak memiliki metode atau cara yang tepat dalam mentransformasikannya

kepada peserta didik.

Adapun Metode yang digunakan oleh Dra. Hj. Nur Uhbiyati yang mengutip dari

Muhammad Qutb di dalam bukunya Minhajut Tarbiyah Islamiyah menyatakan bahwa

teknik metode pendidikan islam itu ada delapan macam yaitu:

1) Pendidikan Melalui Teladan yaitu: merupakan salah satu teknik pedidikan

yang efektif dan sukses.

2) Pendidikan Melalui Nasihat. Didalam jiwa terdapat pembawaan untuk

terpengaruh oleh kata-kata yang didengar, pembawaan itu biasanya tidak

tetap dan oleh karena itu kata-kata harus diulang-ulang.

3) Pendidikan Melalui Hukuman. Apabila teladan dan nasehat tdak mempan,

maka letakanlah persoalan di tempat yang benar, tindakan tegas itu adalah

hikuman, hukuman sebenarnya tidak mutlak diperlukan , ada juga orang-

orang yang cukup dengan teladan dan nasehat saja.

Page 19: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

45

4) Pendidikan Melalui Cerita. Cerita mempunyai daya tarik yang mennyentuh

perasaan manusia, sebab bagaimanapun cerita sudah merajut hati manusia

dan akan mempengaruh kehidupan mereka.

5) Pendidikan Melalui kebiasaan. Kebiasaan mempunyai peranan penting dalam

kehidupan manusia karena itu menghemat banyak sekali kekuatan manusia

karena sudah kebiasaan yang mudah melekat dan spontan agar kekuatan itu

dapat dipergunakan untuk kegiatan-kegiatn yang bermanfaat.

6) Menyalurkan Kekuatan. Teknik islam dalam membina manusia dan juga

dalam meperbaikinya adalah mengaktifkan kekuatan-kekuatan yang

tersimpan di dalam jiwa.

7) Mengisi Kekosongan. Apabila islam menyalurkan kekuatan tubuh dan jiwa

ketka sudah menumpuk dan tidak menyimpanya karena penuh resiko maka

islam sekaligus juga tidak senang kepada kekosongan .

8) Pendidikan Melalui Peristiwa-peristiwa. Hidup ini penuh perjuangan daan

merupakan pengalaman-pengalaman dengan berbagai peristiwa, baik yang

timbul karena tindakanya sendiri, maupun karena sebab-sebab diluar

kemampuanya, Guru yang baik tidak akan membiarkan peristiwa peristiwa

itu berlalu begitu saja tanpa di ambil menjadi pengalaman yang berharga, ia

mesti menggunakanya untuk membina, mengasuh dan mendidik jiwa, oleh

karena itu pengaruhnya tidak boleh hanya sebentar itu saja.

f. Kurikulum Pendidikan

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu

sistem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan

pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua

jenis dan tingkat pendidikan.Setiap pendidik harus memahami perkembangan

kurikulum, karena merupakan suatu formulasi pedagogis yang paling penting dalam

konteks pendidikan, dalam kurikulum akan tergambar bagaimana usaha yang dilakukan

membantu siswa dalam mengembangkan potensinya berupa fisik, intelektual,

emosional, dan sosial keagamaan dan lain sebagainya.

Kurikulum dalam pendidikan Islam, dikenal dengan kata manhaj yang berarti

jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik bersama anak didiknya untuk

Page 20: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

46

mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka. Selain itu, kurikulum

juga dapat dipandang sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan dan

dilaksanakan untuk mencapai pendidikan. Ciri-ciri umum kurikulum pendidikan Islam

adalah sebagai berikut :

a) Agama dan akhlak merupakan tujuan utama. Segala yang diajarkan dan di

amalkan harus berdasarkan pada Al-Qur‟an dan As-Sunnah serta ijtihad para

ulama.

b) Mempertahankan pengembangan dan bimbingan terhadap semua aspek

pribadi siswa dari segi intelektual, psikologi, sosial, dan spiritual.

c) Adanya keseimbangan antara kandungan kurikulum dan pengalaman serta

kegiatan pengajaran.

Oleh karena itu dapat dikatakan, bahwa sebagai inti dari ciri-ciri kurikulum

pendidikan Islam adalah kurikulum yang dapat memotivasi siswa untuk berakhlak atau

berbudi pekerti luhur, baik terhadap Tuhan, terhadap diri dan lingkungan sekitarnya.

C. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

Pendidikan islam adalah usaha yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan terencana

(bertahap) dalam meningkatkan kualitas diri peserta didik dalam segala aspek menuju

terbentuknya kepribadian yang paripurna dengan menggunakan media dan metode yang

tepat guna sehingga mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang

setinggi-tingginya.

Sedangkan tujuan dari pendidikan Islam membimbing, mengarahkan, dan

mendidik seseorang untuk memahami dan mempelajari ajaran agama Islam. Diharapkan

mereka memiliki kecerdasan berpikir (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan memiliki

kecerdasan Spiritual (SQ) untuk bekal hidup menuju kesuksesan dunia dan akherat,

sehingga dapat kembali ke pada-Nya sebagai insan yang paripurna.

Adapun komponen dari pendidikan Islam bagian dari suatu sistem yang memiliki

peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem.

Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses pendidikan, yang

menentukan berhasil dan tidaknya atau ada dan tidaknya proses pendidikan. Bahkan

Page 21: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

47

dapat diakatan bahwa untuk berlangsungnya proses pendidikan diperlukan keberadaan

komponen-komponen tersebut. berbagai komponen atau aspek tersebut antara lain : a).

Pendidik b). Peserta didik c).Lingkungan pendidikan d). Materi pembelajaran e).

Metode pendidikan dan f).Kurikulum pendidikan.

Page 22: KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Nida …

48

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qurthubi, S. I. (2008). Tafsir Al-Qurthubi (Vol. 10). Jakarta: Pustaka Azzam.

Al-Maragi, A. M. (1992). Tafsir Al-Maragi Juz 1 (Cetakan Kedua ed.). (d. K. Anshori

Umar Sitanggal, Trans.) Semarang: PT Karya Toha Putra.

Al-Maragi, A. M. (1993). Terjemah tafsir Al-Maraghi (Vol. 16). Semarang: Pt. Karya

Toha.

Arifin, M. (2009). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Media Grafika.

Basri, Hasan. (2009). Filsafat Pendidikan Islam. Pustaka Setia: Bandung.

Daradjat, Z. (2004). ILMU PENDIDIKAN ISLAM. Jakarta: BUMI AKSARA.

Ismail, A. S. (2010). Tazkiyatun Nafs: Solusi Problematika Hidup. Jakarta Selatan:

Pustaka Ikada.

Jalal, A. F. (1988). Azas-azas pendidikan islam. Bandung: CV. Diponegoro.

Langgulung, H. (2000). Asas-Asas Pendidikan Islam. Jakarta: PT. al-Husna Zikra.

Nata, A. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Rosidin, D. (2003). Akar-akar Pendidikan dalam al-Quran dan al-HAdits. Bandung:

Pustaka Umat.

Sayadi, W. (2009). Hadis Tarbawi. Jakarta: PT. PustakA Firdaus.

Shihab, M. Q. (2002). Tafsir Al-Misbah (Vol. 7). Jakarta: Lentera Hati.

Tafsir, Ahmad. (2010). Filsafat Pendidikan Islam. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Umiarso & Zamrani. (2011). Pendidikan Pembebsan dalam Perspektif Barat dan

Timur. Ar-Ruzz Media: Jogjakarta.

Zuharaini, dkk. (2008). Sejarah Pendidikan Islam. Bumi Aksara : Jakarta.


Recommended