+ All Categories
Home > Documents > KOPERASI UKM - repository.ikopin.ac.id

KOPERASI UKM - repository.ikopin.ac.id

Date post: 04-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 9 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
16
KOPERASI UKM ISSN 2722-3485 Vol. 1, No. 2, Agustus 2020
Transcript
Page 1: KOPERASI UKM - repository.ikopin.ac.id

KOPERASI

UKM

ISSN 2722-3485Vol. 1, No. 2, Agustus 2020

Page 2: KOPERASI UKM - repository.ikopin.ac.id

ISSN 2722-3485

E-Coops-Day JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Vol. 1 No.2, Agustus 2020

DEWAN REDAKSI

Manager Jurnal

Ami Purnamawati

.

Editor In Chief

Yuanita Indriani

Nurhayat Indra

Editor Bagian

Ery Supriyadi R.

Wawan Lulus Setiawan

Trida Gunadi

Copy Editor

Rosti Setiawati

Editor Layout

Adang Cahya

Asep Hermawan

Proof Reader

Ida Ahadiah

Manajer Langganan

Risvan Santoso

Alamat Penerbit/Redaksi Institut Manajemen Koperasi Indonesia-IKOPIN

Graha Bustanil Arifin

Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 20,5 Jatinangor

Telp: (022) 7794444 Fax: (022) 7796033

E-mail: [email protected] Website: www.ikopin.ac.id

Page 3: KOPERASI UKM - repository.ikopin.ac.id
Page 4: KOPERASI UKM - repository.ikopin.ac.id

i

KATA PENGANTAR

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan langkah nyata para akademisi berkiprah dalam

menyebarkan kajian-kajian yang dilakukan oleh perguruan tinggi kepada masyarakat secara

langsung sesuai dengan visi, misi dan tujuan perguruan tinggi. Sebagai salah satu implementasi Tri

Dharma Perguruan Tinggi, Institut Koperasi Indonesia (Ikopin) tidak hanya menyebarkan keilmuan

dan teknik-teknik yang berkaitan dengan perkoperasian dan kewirausahaan secara langsung, namun

mendokumentasikan kegiatan PKM tersebut dalam Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat yang

diberi nama E-Coops-Day. Jurnal E-Coops-Day diisi dengan naskah-naskah para kontributor baik

dari internal Ikopin maupun dari perguruan tinggi lain.

Sebagai hasil jalinan kerjasama yang baik dengan jejaring Ikopin, pada tahun 2020 dosen-dosen

Ikopin mendapat kepercayaan untuk melaksanakan pengabdiannya di beberapa provinsi di Indonesia.

Namun demikian yang didokumentasikan dalam jurnal ini hanya tiga (3) provinsi; yaitu Jawa Barat

(Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan

Kabupaten Tasikmalaya), Jawa Timur (Kabupaten Pacitan), dan Kota Lampung. Pada tahun ini - di

tengah pandemi Covid-19 -, proses kegiatan PKM masih dapat dilaksanakan secara tatap muka

maupun secara daring (online). Namun dalam pelaksanaan kegiatan PKM secara tatap muka lebih

banyak dilangsungkan dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

Bentuk kegiatan PKM yang didokumentasikan dalam jurnal ini adalah pelatihan, pembinaan,

bimbingan teknik, diskusi terbatas (Focus Group Discussion) dan konsultasi; dengan topik-topik

yang berkisar pada pengembangan kewirausahaan dan perkoperasian. Secara garis besar materi-

materi yang disampaikan adalah karakter untuk membina jiwa wirausaha, manajemen kelembagaan,

sumber daya manusia, pelayanan prima, pemasaran dan pembukuan sederhana bagi usaha mikro,

kecil dan menengah (UMKM). Masyarakat yang menjadi peserta PKM adalah mereka yang

berkecimpung dalam bidang peternakan/perikanan, perkebunan/pertanian, pesantren, minuman,

makanan, asesoris dan pakaian. Selain itu mereka yang belum terlibat dalam dunia usaha seperti

mahasiswa asal Papua, masyarakat berbasis jender, dan masyarakat umum juga menjadi peserta.

Jurnal PKM diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dari setiap kegiatan PKM yang sudah

dilakukan. Demikian pula dapat digunakan sebagai rujukan bagi para pembaca untuk mendapatkan

wawasan dan gagasan baik secara subtansi maupun metode dan teknik pengabdian kepada

masyarakat; sehingga terinspirasi untuk melakukan kegiatan PKM secara efektif. Jurnal PKM Edisi

KE-2 di akhir tahun ini menjadi upaya menyempurnakan dharma Pengabdian Kepada Masyarakat.

Jatinangor, 10 Agustus 2020

Tim Editor

Page 5: KOPERASI UKM - repository.ikopin.ac.id

ii

Page 6: KOPERASI UKM - repository.ikopin.ac.id

iii

ISSN 2722-3485

E-Coops-Day JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Vol. 1 No.2, Agustus 2020

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….….

i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………..

iii

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MASYARAKAT PERKEBUNAN/PERTANIAN DAN PETERNAKAN/PERIKANAN DI

KABUPATEN PACITAN-PROVINSI JAWA TIMUR

Oleh: Rosti Setiawati

1 – 8

MENGENALI DIRI KUNCI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA IKOPIN ASAL PAPUA

DALAM MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

Oleh: Ami Purnamawati

9 – 14

PELATIHAN MANAJEMEN USAHA BAGI UMKM DI KABUPATEN PACITAN –

PROVINSI JAWA TIMUR

Oleh: Nanik Risnawati

15 – 18

PELATIHAN PELAYANAN PRIMA BAGI TENANT PUSAT INKUBATOR BISNIS IKOPIN

(PIBI)

Oleh: Deddy Supriyadi

19 – 24

KONSULTASI BAURAN PEMASARAN DAN PEMBUKUAN SEDERHANA PADA USAHA

KECIL RESELLER KAOS OBLONG

Oleh: Iwan Mulyana

25 – 34

FOCUS GROUP DISCUSSION REBRANDING KAMPUNG KOPERASI BERBASIS

KLUSTER KOMODITAS

SUB TEMA: KEWIRAUSAHAAN PEREMPUAN MELALUI PEMBERDAYAAN

KOPERASI PEREMPUAN KABUPATEN SUMEDANG

Oleh: Nurhayat Indra

35 – 40

PENGEMBANGAN DESA BINAAN UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA CIHIDEUNG KECAMATAN PARONGPONG

KABUPATEN BANDUNG BARAT

Oleh: Asep Saepudin

41 – 48

PENGUATAN KOMPETENSI MANAJEMEN KOPERASI BAGI PENGURUS KOPERASI

PONDOK PESANTREN DI JAWA BARAT PADA MASA PANDEMI COVID-19

Oleh: Rima Elya Dasuki

49 – 54

PROGRAM ONE PESANTREN ONE PRODUCT DAPAT MENJADI PENDEKATAN

AKSELERASI BISNIS DI PESANTREN PADA MASA PANDEMI COVID-19

Oleh: Wawan Lulus Setiawan

55 – 60

BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA KOPERASI (KASUS

PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA KOPERASI DI KABUPATEN BANDUNG)

Oleh: Yuanita Indriani

61 – 66

PELATIHAN PERKOPERASIAN DI KAWASAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN DI

BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG

Oleh: Wahyudin

67 – 72

Page 7: KOPERASI UKM - repository.ikopin.ac.id

iv

PELATIHAN PERKOPERASIAN DI KAWASAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN DI

KABUPATEN TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT

Oleh: Endang Wahyuningsih

73 - 80

Page 8: KOPERASI UKM - repository.ikopin.ac.id

Asep Saepudin, Nike Kamarubiani, Yanti Shantini, Pengembangan Desa Binaan untuk Mendukung Peningkatan Kesejateraan... 41

PENGEMBANGAN DESA BINAAN UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

(STUDI PADA DESA CIHIDEUNG KECAMATAN PARONGPONG

KAB. BANDUNG BARAT)

1Asep Saepudin, 2Nike Kamarubiani, 3Yanti Shantini

1,2,3 Departemen Pendidikan Masyarakat Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

[email protected]

ABSTRAK

Program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Desa Cihideung Kecamatan

Parongpong Kabupaten Bandung Barat dilatarbelakangi oleh pemikiran perlunya pengembangan

warga masyarakat sesuai dengan potensi sumber daya manusia dan lingkungan pendukungnya.

Lokasi pengabdian ini berada di kawasan pegunungan sehingga memiliki potensi yang sangat

mendukung dalam bidang pertanian, seperti sayuran dan budi daya bunga. Potensi-potensi tersebut

disadari oleh masyarakat sebagai modal untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

Namun demikian, persepsi warga masyarakat terhadap usaha pengembangan produksi pertanian

sangat beragam sesuai dengan wawasan dan pengalaman yang pernah dialaminya. Pada Sebagian

besar warga masyarakat minat untuk mengolah lingkungan menjadi sumber usaha masih rendah.

Kurangnya keinginan masyarakat tersebut menyebabkan inovasi-inovasi produk baru sulit di terima.

Kecenderungan masyarakat akan ketidakpuasan atas hasil produksi saat ini menyebabkan inovasi

baru dipandang dengan penuh ketakutan terjadinya kerugian yang akan mereka tanggung. Untuk

menanggulangi masalah tersebut digagas program pengembangan desa binaan guna mendorong

masyarakat untuk mau dan biasa berperan aktif dalam mengelola dan memanfaatkan lahan yang

dapat membantu pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari, sehingga hal tersebut menjadi salah

program dalam menjaga ketahanan pangan domestik pada masa pandemi Covid-19. Kegiatan

pengabdian ini merupakan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan melalui kegiatan pelatihan dan

pendampingan. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam pelatihan dan pendampingan ini

yaitu pendekatan andragogi dengan metode ceramah, diskusi, dan praktek.pelaksanaan kegiatan

dilakukan mulai dari tanggal 18 Juli 2020, hasil dari kegiatan ini adalah meningkatkanya kemampuan

masyarakat dalam mengelola lahan dan bercocok tanam yang dapat dimanfaatkan dalam pemenuhan

kebutuhan pangan sehari-hari serta dapat dimanfaatkanmenajdi sumber mata pencaharian.

Kata Kunci: Pemberdayaan, Warga Masyarakat, Kesejahteraan Masyarakat

I. PENDAHULUAN

ermasalahan yang masih di hadapi oleh

bangsa Indonesia adalah tingkat

kemiskinan dan penggangguran yang masih

tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS)

mencatat jumlah pengangguran di

Indonesia pada Agustus 2020 mencapai

9,77 juta orang, jumlah pengangguran

tersebut naik 2,67 juta orang dibandingkan

dengan periode yang sama tahun lalu.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada

Agustus 2020 juga naik menjadi sebesar

7,07%, bila dibandingkan dengan posisi

Agustus 2019, yakni persentase TPT nya

sebesar 5,23%. Kemudian dilihat dari peta

kewilayahan, pengangguran terbesar

terjadi di perkotaan, dengan TPT 8,98%

sementara di perdesaan, persentase TPT-

nya sebesar 4,71%.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan

terjadinya peningkatan jumlah pengangguran

di Indonesia, yaitu: (1) jumlah warga

P

Page 9: KOPERASI UKM - repository.ikopin.ac.id

42 E-Coops-Day Vol. 1 No. 2, Agustus 2020, 41-48

masyarakat produktif yang pencari kerja lebih

besar dari jumlah peluang/lapangan pekerjaan

yang tersedia. Artinya ada kesenjangan antara

ketersediaan (supply) and permintaan

(demand). (2) terdapat gap (kesenjangan)

antara keahlian (kompetensi) pencari kerja

dengan persyaratan yang dibutuhkan oleh

dunia kerja. Artinya ada ketidakselarasan atau

mis-match, (3) sebagian anak putus sekolah

dan atau lulusan yang tidak bisa melanjutkan

studinya, tidak dapat bekerja atau terserap

dunia kerja/berusaha mandiri karena tidak

memiliki keterampilan yang memadai (unskill

labour), (4) terjadinya pengangguran akibat

adanya pemutusan hubungan kerja (PHK)

sebagai dampak dari krisis global yang

berkepanjangan, (5) sumber daya alam di

pedesaan sangat melimpah, namun tidak di

manfaatkan secara optimal sebagaimana

mestinya, (6) dampak pandemic covid-19.

Fenomena lain permasalahan kependudukan

adalah banyaknya penduduk usia angkatan

kerja produktif di pedesaan cenderung urban

(pindah) ke kota untuk mencari bekerja sebagai

pegawai, karyawan pabrik, buruh bangunan, atau

asisten rumah tangga, serta sektor informal

lainnya di perkotaan. Mereka pergi ke kota

meninggalkan desa yang sangat kaya dengan

berbagai sumber alam, bahkan potensial untuk

diolah dengan baik dan tepat sehingga

memberikan nilai tambah (add value) untuk

kesejahteraan penduduk desa.

Pada sisi lain, masyarakat desa memungkinkan

mampu mengolah sumber- sumber alam

tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

bahkan dapat dijadikan sebagai sumber

penghasilan keluarga. Untuk memenuhi

harapan tersebut diperlukan peningkatan

kemampuan sumber daya manusia yang ada di

pedesaan yang dapat mengolah dan membuat

suatu produk yang bersumber dari potensi

desanya untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat sekitar desa. Menurut Ginanjar

Kartasasmita (1996 : 293) upaya untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia

dapat dilakukan melalui empat jalur

kebijaksanaan yaitu: pertama, peningkatan

kualitas hidup yang meliputi baik kualitas

manusianya seperti jasmani, rohani dan

kejuangan, maupun kualitas kehidupannya.

Kedua, peningkatan kualitas sumber daya yang

produktif dan upaya penyebarannya Ketiga,

peningkatan kualitas sumber daya manusia

yang berkemampuan dalam memanfaatkan,

mengembangkan dan menguasai IPTEK, dan

keempat, pengembangan pranata yang meliputi

kelembagaan dan perangkat yang mendukung

peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Usaha pencapaian kualitas SDM seperti yang

diharapkan di atas diperlukan proses

pendidikan tidak terlepas dari peranan

pendidikan. Tujuan pendidikan menurut UU

Sisdiknas No. 20 tahun 2003, Bab II pasal 3

bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis serta

bertanggungjawab. Lebih lanjut, dijelaskan di

dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, pasal

13 ayat 1 menyatakan bahwa jalur pendidikan

terdiri atas jalur pendidikan formal, nonformal

dan informal yang dapat saling melengkapi dan

memperkaya (2004: 23). Pendidikan

merupakan setiap proses di mana seseorang

memperoleh pengetahuan (knowledge

acquisition), mengembangkan kemampuan/

keterampilan (skills developments) sikap atau

mengubah sikap (attitude change). Dalam

upaya mencapai tujuan pendidikan tersebut,

pendidikan non formal melakukan suatu upaya

pemberdayaan masyarakat, salah satunya

adalah melalui program kewirausahaan desa

berbasis potensi lokal.

Desa Cihideung Kecamatan Parongpong

Kabupaten Bandung Barat berada di kawasan

pegunungan sehingga memiliki potensi yang

sangat mendukung dalam bidang pertanian,

seperti sayuran dan budi daya bunga. Potensi-

potensi tersebut disadari oleh masyarakat

sebagai modal untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat setempat. Akan tetapi, kurangnya

keinginan masyarakat dalam mencoba sesuatu

yang baru menyebabkan inovasi-inovasi

produk baru sulit di terima. Kecenderungan

masyarakat akan kepuasan hasil produksi saat

ini menyebabkan inovasi baru dipandang

dengan penuh ketakutan akan kerugian yang

akan mereka tanggung. Untuk itu diperlukan

intervensi sosial melalui kegiatan pengabdian

kepada masyarakat dalam meningkatkan

motivasi warga masyarakat sehingga memiliki

kesadaran, kesiapan dan kemampuan untuk

mengolah sumber daya alam yang ada di

Page 10: KOPERASI UKM - repository.ikopin.ac.id

Asep Saepudin, Nike Kamarubiani, Yanti Shantini, Pengembangan Desa Binaan untuk Mendukung Peningkatan Kesejateraan... 43

desanya untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Pelaksanaan kegaitan pengabdian dilakukan

pada masa pandemi covid-19, sehingga proses

penyelenggaraannya pun menyesuaikan

dengan protokol kehatan dan materi yang

sesuai dengan kebutuhan pada saat ini,

sehingga pelaksanaan pelatihan yang

dilaksanakan difokuskan pada pemberdayaan

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan/

ketahanan pangan secara mandiri yaitu dengan

belajar membuat lahan sempit pekarangan

menjadi berguna yang ditanami berbagai jenis

sayuran diantaranya pakcoy, Bawang daun,

tomat, harapannya selain sebagai pemenuhan

kebutuhan hidup sehari-hari Usaha ini dapat

memberikan nilai lebih terhadap peningkatan

kualitas hidup masyarakat, dan dijadikan

sebagai lahan usaha yang dapat dikembangkan

oleh masyarakat, dilihat dari Iklim desa

Cihideung yang potensial membuat produksi

tanaman/sayuran dapat tumbuh dengan

kualitas yang baik disertai dengan perawatan

yang baik pula. Oleh karena itu, wirausaha

sayuran ini pula dapat menjadi strategi dalam

memberdayakan masyarakat di desa Karya

Wangi.

II. METODELOGI

mplementasi program pengabdian ini

dimulai dengan melakukan studi

pendahuluan untuk memetakan permaslahan

dan potensi baik sumber daya alam dan sumber

daya manusia yang ada pada masyarkat sasaran.

Dari hasil studi pendahuluan tersebut,

dirancang analisa integrative perpaduan yang

diimplementasikan dalam satu porgram aksi

antara mahasiswa dengan dosen dibidang

pengabdian masyarakat pada aspek

pemberdayaan komunitas rumah semi

permanen pada masyarakat urban. Skema dari

prosedur program pengabdian ini dapat diamati

pada gambar berikut ini:

Gambar 1.

Prosedur Program Pengabdian

Dari gambar dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Implementasi atau aksi program pengabdian

dimulai dengan melakukan identifikasi

tentang potensi yang ada di wilayah

khalayak sasaran. Langkah selanjutnya

adalah menyusun sebuah desain kegiatan

yang menjadi pedoman operasional dari

program pengabdian ini

2. Setelah melalui proses konsultasi dengan

tokoh masayarakat komunitas, maka

disusunlah serangkaian desain kegiatanyang

akan dilaksanakan sebagai acuan pada

program pengabdian ini.

3. Desain atau rencana kegiatan yang dibuat

tidak serta merta langsung dilaksanakan

sebagai acuan program pengabdian, tetapi

harus melalui konsultasi dengan para

pakar/akademisi ataupun pihak-pihak yang

berkompeten untuk mendapatkan kritik dan

saran sebagai upaya menciptakan program

pengabdian yang inovatif dan memberikan

manfaat bagi komunitas.

I

Page 11: KOPERASI UKM - repository.ikopin.ac.id

44 E-Coops-Day Vol. 1 No. 2, Agustus 2020, 41-48

4. Setelah desain kegiatan sebagai acuan

program pengabdian dikonsultasikan

dengan berbagai pihak, maka langkah

selanjutnya adalah program aksi atau

pelakasanaan program pengabdian.

5. Tahap terakhir adalah penyusunan laporan

yang berisi pembahasan pada hasil

Kegiatan, Kesimpulan Dan Rekomendasi

Hasil Kegiatan, Sehingga Outputnya Adalah

Tersusunnya Prototipe Program Pengabdian

Dalam Pengembangan Desa Binaan Untuk

Mendukung Ketahanan Pangan Masyarakat

Dalam Masa Pandemi Covid 19

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

elaksanaan program pengabdian

masyarakat ini melibatkan kelompok

masyarakat di RT. 01/RW. 01, Di Kampung

nyingkir Desa Cihideung Kecamatan

Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, yang

terdiri dari ibu-ibu yang ingin mempunyai

lingkungan yang asri dengan mempelajari

tanaman hidroponik dan non hidropinok.

Hidroponik merupakan metode penanaman

yang ramah lingkungan, karena tidak

memerlukan pestisida atau herbisida yang

beracun. Selain tidak memerlukan banyak air

seperti bercocok tanam dengan cara

konvensional, metode ini juga sama sekali

tidak perlu melakukan penyiraman pada

tanaman dan tidak memerlukan lahan yang

luas, sehingga dapat memanfaatkan lahan

disekitar perkarangan rumah. Hal tersebut juga

membuat sayuran yang dihasilkan lebih aman,

serta sehat. sedangkan non hidroponik adalah

proses penanaman dengan menggunakan

polybag dengan media tanam tanah. Dengan

kedua metode ini menjadi pilihan bagi

masyarkat dalam melakukan pemanfaatan

lahan. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk

memperkenalkan kepada masyarakat Kp.

Nyingkir Desa Cihideung bagaimana bercocok

tanam secara hidroponik dan non hidroponik.

Maksud dari program ini adalah melatih

masyarakat desa cihideung agar mereka

mengerti cara budidaya sayuran organik

dengan teknik/metode hidroponik sederhana

dan non hidroponik serta memanfaatkan lahan

yang sempit secara optimal. Tujuan dari

program ini adalah untuk memberikan

wawasan tentang bercocok tanam modern pada

masyarakat Kp. Nyingkir Desa Chideung

Kecamatan Parongpong Kab. Bandung Barat

sekaligus mempraktekkan langsung bagaimana

cara budidaya sayuran.

Sasaran yang ingin dicapai adalah memberikan

pemahaman bagaimana budidaya sayuran

organik dengan teknik/metode hidroponik

maupun non hidroponik sehingga masyarakat

Kp. Nyingkir Desa Chideung Kecamatan

Parongpong Kab. Bandung Barat dapat

mengaplikasikan secara langsung menanam

tanaman sendiri sekaligus dapat memanfaatkan

lahan yang sempit secara optimal di sekitar

perkarangan rumah.

Adapun hasil pembahasan ini mengacu pada

rencana program yang sudah dibuat :

Sosialisasi terhadap warga, diadakan pada hari

Minggu, Tgl 18 Juli 2020 di rumah salah satu

warga RT. 01 dan RW. 01. Sosialisasi

dilakukan oleh team pengabdian masyarakat

mengenai pengertian tanaman hidroponik dan

non hidroponik, manfaat dari budidaya

hidroponik dan non hidroponik, serta media

tanam hidroponik dan non hidroponk. Pada

kesempatan itu, warga diminta untuk memilih

media tanam yang akan dilakukan.

Penyuluhan dan Pelatihan terhadap warga

dilakukan pada hari Minggu, Tgl 25 juli 2020.

Penyuluhan dilakukan oleh Ade Romi Rosmia

dan Rina Bastian tentang media hidroponik dan

non hidroponik, serta keuntungan melakukan

budidaya hidroponik dan non hidroponik.

Pelatihan dilakukan pada hari yang sama

dengan melakukan praktek terkait media tanam

yang dapat digunakan.

Tabel 1

Jadwal Kegiatan

Hari/Tanggal Jam Tempat Kegiatan

Minggu, 18 Juli 2020 09.00-12.00 Rumah Warga Sosialisasi

Minggu, 25 Juli 2020 09.00-12.00 Rumah Warga Pelatihan budidaya sayuran organik

dengan teknik/metode hidroponik

dan non hidroponik

P

Page 12: KOPERASI UKM - repository.ikopin.ac.id

Asep Saepudin, Nike Kamarubiani, Yanti Shantini, Pengembangan Desa Binaan untuk Mendukung Peningkatan Kesejateraan... 45

Pelaksanaan Pendampingan atas tanaman yang

sudah disemai, yang dilakukan secara

berkelompok oleh warga. Tujuan berkelompok

adalah untuk menggalakkan gotong royong

yang merupakan budaya yang sudah tumbuh

dan berkembang pada kehidupan sosial

masyarakat Indonesia sebagai warisan budaya

(Effendi, 2013). Pemantauan dilakukan

dengan membentuk Grup Whatsapp, agar saat

menghadapi kesulitan, team pengabdian

masyarakat dapat memberikan solusi terkait

kendala yang dihadapi.

Pada tahap akhir dilakukan evaluasi pada hari

Minggu, 02 Agustus 2020. Evaluasi ini

dilakukan untuk mengukur pemahaman warga

dan menilai hasil tanaman yang sudah dirawat

oleh warga. Evaluasi dilakukan secara rinci

mulai dari kelompok satu sampai dengan

kelompok empat. Dari hasil evaluasi tentang

saat semai maupun perawatan, ada dua

kelompok yang bagus, sehingga kelompok

Pengabdian Masyarakat memberikan hadiah

kepada kelompok warga yang sudah merawat

dengan baik dan benar. Warga sangat antusias

mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat

ini. Melalui kegiatan ini, warga memahami

tentang budidaya hidroponik yang bermanfaat

untuk memenuhi kebutuhan sayur di rumah

tangga mereka, serta meningkatkan

kesejahteraan ekonomi mereka.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

impulan yang dapat diambil dari

pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada

masyarakat yang dilakukan di Kampung

nyingkir Desa Cihideung Kecamatan

Parongpong, Kabupaten Bandung Barat yaitu :

1. Kurangnya keinginan masyarakat dalam

mencoba sesuatu yang baru menyebabkan

inovasi-inovasi produk baru sulit di terima.

Kecenderungan masyarakat akan kepuasan

hasil produksi saat ini menyebabkan

inovasi baru dipandang dengan penuh

ketakutan akan kerugian yang akan mereka

tanggung

2. Kurangnya inisiatif dari aparat desa dalam

memberikan alternatif pemecahan masalah

terkait Peningkatan motivasi masyarakat

dalam pemanfaatan lahan untuk

pemenuhuan kebutuhan pangan rumah

tangga di wilayahnya

3. Tim pengabdian masyarakat dan

mahasiswa pendidikan masyarakat

melakukan kegiatan pemberdayaan

melalaui program pelatihan dan

pendampingan dalam mengelola lahan

pekarangan dengan sistem hidropink dan

non hidroponik

4. Terdapat peningkatan pengetahuan dan

kemampuan dalam pemanfaatan lahan

pekarangan masyarakat yang dijadikan

lahan bercocok tanam sebagai pemenuhan

kebutuhan pangan rumah tangga sehari-

hari.

Saran

Saran untuk perbaikan untuk pemerintah

setempat adalah meningkatkan motivasi

masyarakat untuk meningkatkan

kreativitasnya melalui pembinaan dan

pelatihan dengan melibatkan pihak terkait

yang kompeten pada bidangnya.

S

Page 13: KOPERASI UKM - repository.ikopin.ac.id

46 E-Coops-Day Vol. 1 No. 2, Agustus 2020, 41-48

Foto Dokumen Pelaksanaan Kegiatan

BIBLIOGRAFI

Adisasmita, Rahardjo. 2006. Pembangunan

Pedesaan dan Perkotaan. Graha Ilmu;

Yogyakarta

Anonim. 2002. Pedoman Umum Pemanfaatan

Pekarangan.

http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/artikel/pang

an/DEPTAN/New Folder/II/Pedum

Pengembangan Pekarangan-

.doc.(9/10/11).

Anonim 2011.Vertikultur-Cara Tanam

Bertingkat-Pemanfaatan Lahan

Pekarangan di

Perkotaan.http://goelagoela.blogspot.co

m/ 2011/03/vertikultur-cara-tanam-

bertingkat.html (4/3/2012)

Badan Pusat Statistik. 2020.

https://news.ddtc.co.id/duh-jumlah-

pengangguran-bertambah-ini-data-

terbaru-bps-25295. (14 Januari 2021)

Lestari (2011). Kewirausahaan sebagai

Program Percontohan Masyarakat

Desa [Online]. Tersedia:

http://lestari.info/kewirausahaan-

sebagai-program-percontohan-

masyarakat-desa.html [30 Okober 2011]

Mardikanto, T dan Sri Sutarni. 1982.

PengantarPenyuluhan Pertanian. LSP3.

Surakarta

Mardiharini, M. 2011. Model Kawasan

RumahPangan Lestari dan

Pengembangannya ke Seluruh Provinsi

di Indonesia. Warta Penelitian dan

Pengembangan Pertanian,33(6): 3-5. Ba

dan Penelitian dan Pengem-bangan

Pertanian.

Marham, D. (2009). Pengertian

Desa/Pedesaan [Online]. Tersedia:

http://dimazmarham.blogspot.com/2009

/12/pengertian-desapedesaan-y-ang-

dimaksud.html. [30 Oktober 2011]

Nainggolan, K. 2008. Ketahanan dan Stabilitas

Page 14: KOPERASI UKM - repository.ikopin.ac.id

Asep Saepudin, Nike Kamarubiani, Yanti Shantini, Pengembangan Desa Binaan untuk Mendukung Peningkatan Kesejateraan... 47

Pasokan, Permintaan, dan Harga

Komoditas Pangan. Analisis Kebijakan

Pertanian, 6 (2): 114-139. Pusat

AnalisisSosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian.

Usman, Sunyoto. 2008. Pembangunan dan

Pemberdayaan Masyarakat.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Venkataraman, R. 1992. Household Gardening

inAsia: A Review. Working Paper

No.3.Asian Vegetable Research and

Develop-ment Center.

Page 15: KOPERASI UKM - repository.ikopin.ac.id

48 E-Coops-Day Vol. 1 No. 2, Agustus 2020, 41-48

Page 16: KOPERASI UKM - repository.ikopin.ac.id

Alamat Redaksi:Kampus IkopinLembaga Pebnelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)

Terbit dua kali setahun (Februari dan Agustus)


Recommended