LAMPIRAN I
PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR
NOMOR 19/11/PADG/2017
TANGGAL 20 NOVEMBER 2017
TENTANG
PENYELESAIAN TRANSAKSI PERDAGANGAN
BILATERAL ANTARA INDONESIA DAN THAILAND
MENGGUNAKAN RUPIAH DAN BAHT MELALUI
BANK
CONTOH SURAT PERMOHONAN MENJADI BANK ACCD INDONESIA
A. Contoh surat Permohonan dari calon Bank ACCD Indonesia kepada Bank
Indonesia
Kepada Yth.
Bank Indonesia
Departemen Pengembangan Pasar Keuangan
Gedung C Lantai 5
Kompleks Perkantoran Bank Indonesia
Jl. M.H. Thamrin No.2
Jakarta 10350
Perihal : Permohonan Sebagai Bank ACCD Indonesia
Dengan ini kami mengajukan permohonan menjadi Bank Yang Ditunjuk
Untuk Melaksanakan Transaksi Mata Uang (Appointed Cross Currency Dealer
Bank - Bank ACCD) Indonesia dalam rangka pelaksanaan Local Currency
Settlement (LCS) Rupiah dan Baht untuk memenuhi ketentuan dalam
Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/11/PBI/2017 tentang Penyelesaian
Transaksi Perdagangan Bilateral Menggunakan Mata Uang Lokal (Local
Currency Settlement) Melalui Bank beserta peraturan pelaksanaannya.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengusulkan calon mitra Bank
ACCD di Thailand adalah [diisi nama bank calon mitra di Thailand]. Bersama
dengan surat ini kami juga melampirkan surat permohonan [diisi nama bank
calon mitra di Thailand] untuk menjadi Bank ACCD Thailand kepada Bank
Indonesia.
2
Kami menyatakan kesiapan operasionalisasi untuk ditunjuk sebagai
Bank ACCD Indonesia.
Surat permohonan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
dikemudian hari diketahui terdapat hal-hal yang tidak benar maka kami
bersedia menerima segala tindakan yang diambil oleh Bank Indonesia.
Demikian agar maklum dan atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.
Kota, Tanggal/Bulan/Tahun
Hormat Kami,
Tanda Tangan dan Cap Perusahaan
Nama Jelas
(Direktur/Pejabat yang berwenang)
B. Contoh surat Permohonan dari calon Bank ACCD Thailand kepada Bank
Indonesia
[DATE]
Bank Indonesia
Departemen Pengembangan Pasar Keuangan
Gedung C Lantai 5
Kompleks Perkantoran Bank Indonesia
Jl. M.H. Thamrin No.2
Jakarta 10350
Dear Sir/Madam,
APPLICATION FOR APPOINTMENT AS APPOINTED CROSS-CURRENCY
DEALER UNDER RUPIAH-BAHT LOCAL CURRENCY SETTLEMENT
FRAMEWORK
With reference to the ”Framework to Facilitate the Use of Local
Currencies for Trade and Investment Settlements” between the Bank Indonesia
(BI) and Bank of Thailand (BoT), (insert Thailand ACCD’s name) would like to
participate in this framework as an Appointed Cross-Currency Dealer (ACCD).
3
We therefore seek BI’s consideration for (insert Thailand ACCD’s name) to
be appointed as an ACCD under Bank Indonesia Regulation No.
19/11/PBI/2017 regarding Local Currency Settlement for Bilateral Trade
Through Bank. (insert Indonesian counterpart ACCD’s name) will be (insert
Thailand ACCD’s name)’s counterparty bank in Indonesia under this
framework.
Thank you for your kind consideration.
Yours sincerely,
((insert signee’s name))
(insert signee’s designation)
C. Contoh surat permohonan dari calon Bank ACCD Indonesia kepada Bank of
Thailand
[DATE]
Mr./Ms. (insert BoT’s competent officer)
Assistant Governor, Financial Markets Operations Group
Bank of Thailand
273 Samsen Rd.,
Pranakhon Bangkok
Thailand 10200
Dear Mr./Ms. (insert BoT’s competent officer),
With reference to the ”Framework to Facilitate the Use of Local
Currencies for Trade and Investment Settlements” between the Bank Indonesia
(BI) and Bank of Thailand (BoT), (insert Indonesian ACCD’s name) would like to
participate in this framework as an Appointed Cross-Currency Dealer (ACCD).
We therefore seek BoT’s consideration to grant (insert Indonesian ACCD’s
name) foreign exchange administration flexibilities to facilitate (insert
Indonesian ACCD’s name)’s role as an ACCD. (insert Thailand counterpart
ACCD’s name) will be (insert Indonesian ACCD’s name)’s partner bank in
Thailand under this framework.
4
Thank you for your kind consideration.
Yours sincerely,
((insert signee’s name))
((insert signee’s designation))
ANGGOTA DEWAN GUBERNUR,
PERRY WARJIYO
LAMPIRAN II
PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR
NOMOR 19/11/PADG/2017
TANGGAL 20 NOVEMBER 2017
TENTANG
PENYELESAIAN TRANSAKSI PERDAGANGAN
BILATERAL ANTARA INDONESIA DAN THAILAND
MENGGUNAKAN RUPIAH DAN BAHT MELALUI
BANK
CONTOH PENYELESAIAN TRANSAKSI RUPIAH ATAU VALUTA ASING
TERHADAP BAHT SECARA NETTING ANTARA BANK ACCD INDONESIA DAN
IMPORTIR/EKSPORTIR
Importir B di Indonesia melakukan transaksi forward beli THB/IDR
dengan Bank A yang merupakan Bank ACCD Indonesia sebesar
THB10,000,000.00 (sepuluh juta baht Thailand) pada kurs THB/IDR 406
dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan yang jatuh waktu pada tanggal 12
September 2018. Pada tanggal 1 September 2018, Importir B memperoleh
informasi bahwa pengapalan barang dari Thailand mengalami keterlambatan,
sehingga Importir B melakukan perpanjangan transaksi (rollover) dengan
melakukan transaksi swap sell/buy sebesar THB10,000,000.00 (sepuluh juta
baht Thailand) pada kurs spot THB/IDR 396 dan kurs forward THB/IDR 416
dengan jangka waktu 1 (satu) bulan yang jatuh waktu pada tanggal 12 Oktober
2018 dengan Bank A. Pada tanggal 12 September 2018, Importir B melakukan
penyelesaian transaksi secara netting untuk perpanjangan transaksi, sehingga
Importir B hanya menyerahkan dana sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah) yang merupakan hasil perhitungan dari selisih kurs dengan nosional:
= (406-396) x THB10,000,000.00.
Pada tanggal 12 Oktober 2018, transaksi forward THB/IDR jatuh waktu,
sehingga Importir B memperoleh dana sebesar THB10,000,000.00 (sepuluh
juta baht Thailand) dan menyerahkan dana sebesar Rp4.160.000.000,00
(empat miliar seratus enam puluh juta rupiah).
2
Dalam melakukan perpanjangan transaksi, Importir B harus
menyampaikan dokumen pendukung berupa bukti perubahan pengiriman
barang dari eksportir di Thailand, yang diserahkan paling lambat pada tanggal
jatuh waktu perpanjangan transaksi.
ANGGOTA DEWAN GUBERNUR,
PERRY WARJIYO
LAMPIRAN III
PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR
NOMOR 19/11/PADG/2017
TANGGAL 20 NOVEMBER 2017
TENTANG
PENYELESAIAN TRANSAKSI PERDAGANGAN
BILATERAL ANTARA INDONESIA DAN THAILAND
MENGGUNAKAN RUPIAH DAN BAHT MELALUI
BANK
CONTOH PENYELESAIAN TRANSAKSI RUPIAH ATAU VALUTA ASING
TERHADAP BAHT SECARA NETTING ANTARA BANK ACCD INDONESIA
DENGAN BANK ACCD INDONESIA DAN/ATAU DENGAN BANK ACCD
THAILAND
Pada tanggal 12 Juni 2018, Bank A yang merupakan Bank ACCD
Indonesia melakukan transaksi forward beli THB/IDR sebesar
THB10,000,000.00 (sepuluh juta baht Thailand) kepada Bank X yang
merupakan Bank ACCD Thailand dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan dan kurs
THB/IDR 406. Bank A melakukan pengakhiran transaksi (unwind) posisi
forward dimaksud pada tanggal 12 Agustus 2018 melalui forward jual
THB/IDR sebesar THB10,000,000.00 (sepuluh juta baht Thailand) pada kurs
THB/IDR 396. Bank A dapat melakukan unwind atas transaksi forward yang
dilakukan dengan Bank X dengan menyerahkan dana sebesar
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) pada tanggal jatuh waktu yang
merupakan hasil perhitungan dari selisih kurs dengan nosional:
= (406-396) x THB10,000,000.00.
2
ANGGOTA DEWAN GUBERNUR,
PERRY WARJIYO
LAMPIRAN IV
PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR
NOMOR 19/11/PADG/2017
TANGGAL 20 NOVEMBER 2017
TENTANG
PENYELESAIAN TRANSAKSI PERDAGANGAN
BILATERAL ANTARA INDONESIA DAN THAILAND
MENGGUNAKAN RUPIAH DAN BAHT MELALUI
BANK
CONTOH PENYELESAIAN TRANSAKSI RUPIAH ATAU VALUTA ASING
TERHADAP BAHT ANTARA BANK ACCD INDONESIA DAN BANK ACCD
THAILAND UNTUK KEPENTINGAN PELAKSANAAN SQUARING POSITION
Pada tanggal 12 Juni 2018, Bank A yang merupakan Bank ACCD
Indonesia melakukan transaksi forward beli THB/IDR untuk kepentingan
pelaksanaan squaring position dengan Bank X yang merupakan Bank ACCD
Thailand sebesar THB10,000,000.00 (sepuluh juta baht Thailand) pada kurs
THB/IDR 406 dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan yang jatuh waktu pada
tanggal 12 September 2018. Pada tanggal 10 Agustus 2018, Bank A melakukan
percepatan penyelesaian transaksi (early termination) dengan melakukan
transaksi swap sell/buy sebesar THB10,000,000.00 (sepuluh juta baht
Thailand) pada kurs spot THB/IDR 400 dan kurs forward THB/IDR 410
dengan jangka waktu 1 (satu) bulan yang jatuh waktu pada tanggal 12
September 2018 dengan Bank X.
Pada tanggal 13 Agustus 2018, Bank A menyerahkan dana sebesar
Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah) dan memperoleh THB10,000,000.00
(sepuluh juta baht Thailand).
Pada tanggal 12 September 2018, Bank A melakukan penyelesaian
transaksi secara netting, sehingga Bank A menerima dana sebesar
Rp40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) yang merupakan hasil
perhitungan dari selisih kurs dengan nosional:
= (410-406) x THB10,000,000.00.
2
ANGGOTA DEWAN GUBERNUR,
PERRY WARJIYO
LAMPIRAN V
PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR
NOMOR 19/11/PADG/2017
TANGGAL 20 NOVEMBER 2017
TENTANG
PENYELESAIAN TRANSAKSI PERDAGANGAN
BILATERAL ANTARA INDONESIA DAN THAILAND
MENGGUNAKAN RUPIAH DAN BAHT MELALUI
BANK
CONTOH PERHITUNGAN POSISI TERBUKA TRANSAKSI BAHT TERHADAP
RUPIAH ATAU VALUTA ASING
Pada tanggal 20 Januari 2018, Bank A yang merupakan Bank ACCD Indonesia
melakukan transaksi sebagai berikut:
1. forward beli THB/IDR sebesar THB5,000,000.00 dari Eksportir A;
2. spot beli THB/IDR sebesar THB4,000,000.00 dari Eksportir B;
3. tod jual THB/IDR sebesar THB1,000,000.00 ke Bank B yang merupakan
Bank ACCD Indonesia; dan
4. forward jual USD/THB sebesar THB2,000,000.00 ke non-Bank ACCD.
Pada tanggal 21 Januari 2018, Bank A melakukan transaksi sebagai berikut:
1. spot jual THB/IDR sebesar THB4,000,000.00 dari Importir C;
2. forward beli THB/IDR sebesar THB3,000,000.00 dari Bank B;
3. tom jual USD/THB sebesar THB1,000,000.00 ke Bank C; dan
4. spot beli THB/IDR sebesar THB5,000,000.00 dari Eksportir A.
2
Berdasarkan transaksi tersebut maka Bank A memiliki posisi terbuka dari
transaksi THB sebagai berikut:
Tanggal
Transaksi
Bank A Beli (melalui tod, tom,
spot, dan forward) dari:
Bank A Jual (melalui tod, tom,
spot, dan forward) ke:
Net
Kumulatif
Eksportir ACCD Non-
ACCD
Importir ACCD Non-
ACCD
20 Januari
2018
5,000,000 2,000,000 1,000,000
4,000,000
Posisi terbuka akhir hari: +10,000,000
21 Januari
2018
Posisi terbuka dari hari sebelumnya: +10,000,000
5,000,000 3,000,000 4,000,000
1,000,000
Posisi terbuka akhir hari: +15,000,000
ANGGOTA DEWAN GUBERNUR,
PERRY WARJIYO
LAMPIRAN VI
PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR
NOMOR 19/11/PADG/2017
TANGGAL 20 NOVEMBER 2017
TENTANG
PENYELESAIAN TRANSAKSI PERDAGANGAN
BILATERAL ANTARA INDONESIA DAN THAILAND
MENGGUNAKAN RUPIAH DAN BAHT MELALUI
BANK
DOKUMEN UNDERLYING TRANSAKSI
A. Dokumen Underlying Transaksi yang bersifat final (firm commitment)
antara lain terdiri atas:
1. letter of credit (L/C) dan perubahan L/C, standby L/C, Trust receipt,
atau letter of guarantee;
2. dokumen yang bersifat tagihan atau yang menimbulkan kewajiban
pembayaran, antara lain:
a. invoice atau commercial invoice dengan masa berlaku sampai
dengan tanggal jatuh waktu (due date) invoice atau commercial
invoice dimaksud.
Dalam hal invoice tidak memiliki tanggal jatuh waktu maka
tanggal penerbitan dapat dianggap sebagai tanggal jatuh waktu
dan invoice tersebut dapat digunakan maksimal 3 (tiga) bulan
sejak jatuh waktu.
b. nota debit (debit note) yang informasi di dalamnya dapat
diverifikasi; dan
c. sales contract/kontrak penjualan yang memiliki masa berlaku
dan nominal yang sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak;
3. fotokopi Pemberitahuan Impor Barang (PIB); dan
4. fotokopi Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
B. Dokumen Underlying Transaksi berupa perkiraan (anticipatory basis)
antara lain terdiri atas:
1. proyeksi arus kas (cash flow) untuk kegiatan perdagangan barang
dan jasa (ekspor-impor), yang disusun oleh nasabah dan
2
ditandatangani oleh pejabat berwenang dari nasabah. Proyeksi
tersebut paling kurang berisi rincian secara bulanan mengenai
penerimaan dan pengeluaran valuta asing secara gross maupun
secara netto;
2. dokumen pembelian antara lain berupa purchase order yang telah
dikonfirmasi oleh penjual dan selanjutnya dilengkapi dengan bukti
pengiriman barang;
3. proforma invoice; dan.
4. purchase agreement.
ANGGOTA DEWAN GUBERNUR,
PERRY WARJIYO
LAMPIRAN VII
PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR
NOMOR 19/11/PADG/2017
TANGGAL 20 NOVEMBER 2017
TENTANG
PENYELESAIAN TRANSAKSI PERDAGANGAN
BILATERAL ANTARA INDONESIA DAN
THAILAND MENGGUNAKAN RUPIAH DAN
BAHT MELALUI BANK
PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN
1. Penyusunan dan Penyampaian Laporan
a. Bank ACCD Indonesia menyusun laporan untuk LCS Rupiah dan Baht
yang terdiri atas:
1) Profil
2) Formulir 1: Transaksi Valuta Asing
3) Formulir 2: Posisi Terbuka Mata Uang Negara Mitra
4) Formulir 3: Saldo SNA Mitra
5) Formulir 4: Transfer Dana
6) Formulir 5: Posisi Saldo dan Mutasi Sub SNA Mitra
7) Formulir 6: Posisi Pembiayaan Perdagangan
b. Laporan disusun secara lengkap dalam 1 (satu) berkas excel
spreadsheet (*.xls atau *.xslx), yaitu 1 (satu) worksheet hanya terdiri
atas 1 (satu) formulir.
c. Dalam hal Bank ACCD Indonesia ditunjuk sebagai Bank ACCD untuk
lebih dari 1 (satu) negara maka laporan terkait rupiah dan mata uang
negara mitra disusun dalam 1 (satu) formulir sesuai dengan jenis
laporan sebagaimana dimaksud dalam huruf a.
Contoh:
Bank ACCD Indonesia ditunjuk sebagai Bank ACCD bagi Malaysia dan
Thailand maka data transaksi valas untuk kepentingan LCS Rupiah
dan Ringgit dan data transaksi valas untuk kepentingan LCS Rupiah
dan Baht digabungkan dalam 1 (satu) formulir.
2
d. Berkas laporan tersebut di-compress dalam bentuk zip atau bentuk
lain yang sejenis dan dilengkapi dengan password.
e. Dalam setiap menyampaikan Laporan, Bank ACCD Indonesia
menyampaikan 2 (dua) email, meliputi:
1) 1 (satu) email berisi berkas laporan; dan
2) 1 (satu) email berisi password yang digunakan untuk membuka
laporan.
Kedua email tersebut menggunakan subject email yang sama, yaitu:
LAPORAN ACCD <sandi bank> <tahunbulan: YYYYMM >
Contoh:
LAPORAN ACCD 999 201809
f. Jika tidak ada transaksi atau posisi pada bulan laporan maka masing-
masing formulir tetap dilaporkan berupa header (bagian heading dari
masing-masing formulir).
g. Dalam hal Bank ACCD Indonesia menyampaikan koreksi laporan
terhadap formulir tertentu maka Bank ACCD Indonesia
menyampaikan formulir yang dikoreksi tersebut secara lengkap,
bersama dengan profil dalam satu berkas excel spreadsheet. Berkas
koreksi tersebut disampaikan ke Bank Indonesia dengan tata cara
sebagaimana dimaksud dalam huruf d dan huruf e.
Contoh:
Jika terdapat kesalahan pengisian pada salah satu baris formulir
transaksi valuta asing maka Bank ACCD Indonesia harus
menyampaikan kembali seluruh informasi dalam formulir transaksi
valuta asing yang mencakup baris yang telah dikoreksi dan baris
lainnya yang tidak dikoreksi. Formulir yang dikoreksi tersebut
disampaikan bersama dengan profil dalam satu berkas excel
spreadsheet.
3
2. Template dan Spesifikasi Laporan
2.1 Informasi Profil Bank ACCD Indonesia
a. Template
Nama Bank ACCD Indonesia
Periode Data
b. Penjelasan
1) Nama Bank ACCD Indonesia diisi dengan nama Bank.
2) Periode Data diisi dengan bulan dan tahun data. Dituliskan dengan
menggunakan format MM/YYYY, misalnya: 09/2018 untuk periode
data September 2018.
2.2 Formulir 1: Transaksi Valuta Asing
Dalam formulir ini dilaporkan seluruh transaksi valuta asing yang
dilakukan oleh Bank ACCD Indonesia untuk kepentingan pelaksanaan
LCS Rupiah dan Baht.
4
a. Template
Tanggal
Transaksi
(1)
Negara
Mitra
(2)
Jenis
Transaksi
(3)
Nomor
Referensi
Transaksi
(4)
Tujuan
Transaksi
(5)
Jenis
Lawan
Transaksi
(6)
Nomor
Dokumen
Underlying
(7)
Jangka
Waktu
Underlying
(8)
Nominal
Underlying
(9)
Mata
Uang
Underlying
(10)
Keterangan
(11)
5
b. Penjelasan
1) Tanggal Transaksi diisi dengan tanggal terjadinya transaksi dan
dituliskan dengan menggunakan format DD/MM/YYYY, misalnya:
01/09/2018 untuk tanggal transaksi 1 September 2018.
2) Negara Mitra diisi dengan
TH Thailand
3) Jenis Transaksi diisi dengan sandi jenis transaksi valuta asing,
yaitu:
1 TOD
2 TOM
3 SPOT
4 Forward
5 Swap
4) Nomor Referensi Transaksi diisi dengan nomor referensi yang sama
dengan nomor referensi transaksi terkait yang telah dilaporkan di
Laporan Harian Bank Umum (LHBU) Form 201 – TOD, TOM, SPOT
atau Form 202 – Forward, Swap, Option.
5) Tujuan Transaksi diisi dengan sandi tujuan, yaitu:
11 Ekspor Barang
12 Ekspor Jasa
13 Impor Barang
14 Impor Jasa
15 Pinjaman
16 Adjust/Squaring Position
17 Investasi
18 Liquidity Management
6) Jenis Lawan Transaksi diisi dengan:
50 Eksportir/Importir Indonesia
51 Bank ACCD Indonesia
53 Bank ACCD Thailand
58 Non-Bank ACCD Indonesia
59 Non-Bank ACCD Thailand
7) Nomor Dokumen Underlying diisi dengan nomor dokumen yang
tercantum pada dokumen underlying. Jika nomor dokumen tidak
tersedia maka dapat diisi dengan nomor unik dokumen yang
tersimpan di database Bank ACCD Indonesia.
6
8) Jangka Waktu Underlying diisi dengan jangka waktu berlakunya
dokumen underlying dan diisi dalam satuan hari.
9) Nominal Underlying diisi dengan nominal sebagaimana tercantum
dalam dokumen underlying dan dituliskan dalam satuan penuh.
10) Mata Uang Underlying diisi dengan sandi mata uang yang
tercantum dalam dokumen underlying.
Kolom Nomor Dokumen Underlying (7), Jangka Waktu Underlying
(8), Nominal Underlying (9), dan Mata Uang Underlying (10)
dikosongkan jika transaksi valuta asing tersebut dilakukan tanpa
underlying.
11) Keterangan diisi dengan informasi tambahan terkait transaksi
valuta asing tersebut, termasuk diisi dengan alasan jika transaksi
tersebut merupakan penyelesaian transaksi.
7
2.3 Formulir 2: Posisi Terbuka Mata Uang Negara Mitra
Dalam formulir ini dilaporkan posisi terbuka harian transaksi baht terhadap rupiah atau valuta asing.
a. Template
Tanggal (1)
Mata
Uang (2)
Volume Beli
(3)
Volume Jual
(4)
Posisi
Terbuka (5)
Eksportir/
Importir
Bank ACCD
Indonesia
Bank ACCD
Negara Mitra
Non-Bank
ACCD Indonesia
Non-
Bank ACCD Negara
Mitra
Eksportir/
Importir
Bank ACCD
Indonesia
Bank ACCD
Negara Mitra
Non-Bank
ACCD Indonesia
Non-
Bank ACCD Negara
Mitra
8
b. Penjelasan
1) Tanggal diisi tanggal posisi dengan menggunakan format
DD/MM/YYYY, misalnya: 01/09/2018 untuk tanggal posisi 1
September 2018.
2) Jenis Mata Uang diisi dengan mata uang negara mitra, yaitu THB.
3) Volume Beli diisi dengan total volume beli dalam baht pada tanggal
posisi berdasarkan lawan transaksi, yaitu:
a) Eksportir atau Importir Indonesia;
b) Bank ACCD Indonesia;
c) Bank ACCD Negara Mitra
Diisi dengan volume beli dengan Bank ACCD Thailand;
d) Non-Bank ACCD Indonesia; dan
e) Non-Bank ACCD Negara Mitra
Diisi dengan volume beli dengan non-Bank ACCD Thailand.
Jika tidak ada transaksi pembelian pada tanggal tersebut maka
dikosongkan.
4) Volume Jual diisi dengan total volume jual dalam baht pada
tanggal posisi berdasarkan lawan transaksi, yaitu:
a) Eksportir atau Importir Indonesia;
b) Bank ACCD Indonesia;
c) Bank ACCD Negara Mitra
Diisi dengan volume jual dengan Bank ACCD Thailand;
d) Non-Bank ACCD Indonesia; dan
e) Non-Bank ACCD Negara Mitra
Diisi dengan volume jual dengan non-Bank ACCD Thailand.
Jika tidak ada transaksi penjualan pada tanggal tersebut maka
dikosongkan.
5) Posisi Terbuka diisi dengan posisi terbuka harian mata uang
negara mitra terhadap rupiah dan valuta asing lainnya.
2.4 Formulir 3: Posisi Saldo SNA Mitra
a. Template
Tanggal
(1)
Mata
Uang
(2)
Nomor
Rekening
(3)
Nama
Pemilik
Rekening
(4)
Jumlah
Debit
(5)
Jumlah
Kredit
(6)
Saldo
(7)
Suku
Bunga
(8)
9
b. Penjelasan
1) Tanggal diisi tanggal posisi dengan menggunakan format
DD/MM/YYYY, misalnya: 01/09/2018 untuk tanggal posisi 1
September 2018.
2) Mata Uang diisi dengan mata uang SNA Mitra, yaitu THB.
3) Nomor Rekening diisi dengan Nomor Rekening SNA Baht.
4) Nama Pemilik Rekening diisi dengan Nama Pemilik Rekening SNA
Baht.
5) Jumlah Debit diisi dengan total mutasi debit yang terjadi pada SNA
Baht pada tanggal posisi.
6) Jumlah Kredit diisi dengan total mutasi kredit yang terjadi pada
SNA Baht pada tanggal posisi.
7) Saldo diisi dengan saldo SNA Baht di akhir hari pada tanggal
posisi.
8) Suku Bunga diisi dengan suku bunga yang diberikan pada SNA
Baht.
10
2.5 Formulir 4: Transfer Dana
a. Template
Tanggal
Transaksi
(1)
Jenis
Transaksi
(2)
Mata
Uang
(3)
Nomor
SNA
Mitra
(4)
Nama
Pemilik
SNA
Mitra
(5)
Tujuan
Transaksi
(6)
Jenis
Investasi
(7)
Tenor
(8)
Volume
Transaksi
(9)
Nomor
Rekening
Lawan
Transaksi
(10)
Nama
Pemilik
Rekening
Lawan
Transaksi
(11)
Kode
SWIFT
Lawan
Transaksi
(12)
Beneficiary
(13)
Keterangan
(14)
11
b. Penjelasan
1) Tanggal Transaksi diisi dengan tanggal terjadinya transfer dana
dengan menggunakan format DD/MM/YYYY, misalnya:
01/09/2018 untuk tanggal transaksi 1 September 2018.
2) Jenis Transaksi diisi dengan sandi:
1 Transfer Masuk (incoming transfer)
2 Transfer Keluar (outgoing transfer)
3) Mata Uang diisi dengan mata uang negara mitra yaitu THB.
4) Nomor SNA Mitra diisi dengan nomor rekening SNA Baht.
5) Nama Pemilik SNA Mitra diisi dengan nama lengkap pemilik SNA
Baht.
6) Tujuan Transaksi diisi dengan tujuan pelaksanaan transfer dana,
yaitu:
11 Ekspor Barang
12 Ekspor Jasa
13 Impor Barang
14 Impor Jasa
15 Pinjaman
16 Adjust/Squaring Position
17 Investasi
18 Liquidity Management
7) Jenis Investasi diisi dengan sandi jenis instrumen investasi, yaitu:
171 Equity
172 Debt
179 Instrumen Keuangan Lainnya
8) Tenor diisi dengan jangka waktu instrumen investasi dan diisi
dalam satuan hari.
Kolom Jenis Investasi (7) dan Tenor (8) hanya diisi jika kolom
Tujuan Transaksi diisi Investasi.
9) Volume Transaksi diisi dengan volume transaksi dalam satuan
penuh.
10) Nomor Rekening Lawan Transaksi diisi dengan nomor rekening
lawan transaksi.
11) Nama Pemilik Rekening Lawan Transaksi diisi dengan nama
pemilik rekening lawan transaksi.
12
12) Kode SWIFT Lawan Transaksi diisi dengan kode SWIFT lawan
transaksi.
13) Beneficiary diisi dengan nama penerima transfer dana.
14) Keterangan diisi dengan informasi tambahan mengenai transaksi
transfer dana dimaksud, termasuk informasi tambahan mengenai
jenis instrumen investasi.
13
2.6 Formulir 5: Saldo dan Mutasi Sub SNA Mitra
a. Template
Tanggal
Transaksi
(1)
Mata
Uang
(2)
Nomor Sub
SNA Mitra
(3)
Nama
Pemilik
Sub SNA
Mitra
(4)
Tujuan
Transaksi
(5)
Jenis
Dokumen
Underlying
(6)
Nomor
Dokumen
Underlying
(7)
Jangka
Waktu
Dokumen
Underlying
(8)
Nominal
Dokumen
Underlying
(9)
Mata
Uang
Dokumen
Underlying
(10)
Debit
(11)
Kredit
(12)
Saldo
(13)
Ketera-
ngan
(14)
14
b. Penjelasan
1) Tanggal Transaksi diisi dengan tanggal terjadinya penambahan
dan pengurangan saldo Sub SNA atau tanggal posisi (jika pada
tanggal tersebut tidak terdapat transaksi) dengan menggunakan
format DD/MM/YYYY, misalnya: 01/09/2018 untuk tanggal
transaksi 1 September 2018.
2) Mata Uang diisi dengan mata uang negara mitra, yaitu THB.
3) Nomor Sub-SNA Mitra diisi dengan nomor rekening Sub-SNA Baht.
4) Nama Pemilik Sub-SNA Mitra diisi dengan nama lengkap pemilik
Sub-SNA Baht.
5) Tujuan Transaksi diisi dengan tujuan transaksi, yaitu:
31 Pembayaran Ekspor
32 Penerimaan Impor
33 Investasi
34 Penjualan Devisa Hasil Ekspor
39 Lainnya
6) Jenis Dokumen Underlying diisi mengacu pada kolom Jenis
Dokumen pada Laporan Harian Bank Umum (LHBU), khususnya
Form 201 – TOD, TOM, SPOT atau Form 202 – Forward, Swap,
Option, antara lain:
001 Dokumen Penerimaan Impor Barang (PIB)
002 Dokumen Penerimaan Ekspor Barang (PEB)
003 Letter of Credit (L/C) dan Perubahan Letter of Credit (L/C)
004 Invoice/commercial invoice
028 Bill of Lading
029 Purchase Agreement
030 Sales Agreement/Sale Contract
032 Wesel
035 Nota Debet (debit note)
039 Dokumen proyeksi cashflow untuk kegiatan perdagangan
internasional (ekspor-impor)
040 Purchase order atau dokumen pembelian lain yang telah
dikonfirmasi oleh penjual
7) Nomor Dokumen Underlying diisi dengan nomor dokumen yang
tercantum pada dokumen underlying.
15
Jika nomor dokumen tidak tersedia, maka dapat diisi dengan
nomor unik dokumen yang tersimpan di database Bank ACCD
Indonesia.
8) Jangka Waktu Dokumen Underlying diisi dengan jangka waktu
berlakunya dokumen underlying dan diisi dalam satuan hari.
9) Nominal Dokumen Underlying diisi dengan nominal yang
tercantum dalam dokumen underlying dan dituliskan dalam
satuan penuh
10) Mata Uang Dokumen Underlying diisi dengan sandi mata uang
yang tercantum dalam dokumen underlying.
11) Debit.
12) Kredit.
13) Saldo diisi dengan saldo akhir hari pada tanggal transaksi.
14) Keterangan diisi dengan keterangan tambahan, misalnya tujuan
transaksi.
16
2.7 Formulir 6: Posisi Pembiayaan Perdagangan
a. Template
Tanggal
(1)
Mata
Uang
(2)
Nama
Lawan
Transaksi
(3)
Jenis
Transaksi
(4)
Keterangan
Jenis
Transaksi
(5)
Sumber
Dana
(6)
Jumlah
(7)
Suku
Bunga
(8)
Keterangan
(9)
17
b. Penjelasan
1) Tanggal diisi dengan tanggal posisi dengan menggunakan format
DD/MM/YYYY, misalnya: 01/09/2018 untuk tanggal posisi 1
September 2018.
2) Mata Uang diisi dengan mata uang negara mitra yaitu THB.
3) Nama Lawan Transaksi diisi dengan nama penerima
(importir/eksportir) Pembiayaan Perdagangan.
4) Jenis Transaksi diisi dengan sandi jenis transaksi Pembiayaan
Perdagangan, yaitu:
21 Packing Credit
22 Trust Receipt
23 Letter of Credit (L/C)
24 Bank Guarantee
29 Lainnya
5) Keterangan Jenis Transaksi diisi dengan deskripsi jenis transaksi
jika jenis transaksi diisi 29 – Lainnya.
6) Sumber Dana diisi dengan sandi sumber pendanaan Pembiayaan
Perdagangan yaitu:
71 Dana milik Bank ACCD Indonesia
72 Pinjaman dari Bank ACCD lain
73 Transaksi rupiah atau valuta asing terhadap baht.
7) Jumlah diisi dengan outstanding amount Pembiayaan Perdagangan
dalam satuan penuh pada akhir Hari.
8) Suku Bunga diisi dengan suku bunga Pembiayaan Perdagangan.
9) Keterangan diisi dengan informasi tambahan terkait Pembiayaan
Perdagangan.
ANGGOTA DEWAN GUBERNUR,
PERRY WARJIYO