Date post: | 26-Dec-2015 |
Category: |
Documents |
Upload: | wahyunipbiologi |
View: | 66 times |
Download: | 2 times |
Laporan Praktikum
PLANT ANATOMY AND PHYSIOLOGY
STOMATA
DISUSUN OLEH
NAMA : WAHYUNI
NIM :F05112025
KELOMPOK: 4
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014
Abstract
Stomta is devirat epidermal tissue which found in the leaves. Stomata only found
in the leaves alone. As we know stomata serve to regulate entry and exit of CO2
on photosynthesis, transpiration and respiration. There are differences in the
shape and arrangement of stomata in plants of different habitats and types of
leaves (monocots and dicots). Objectives of the practicum is to observed stomata
types of stomata in plants dicots and monocots and dicots observed structure of
the leaf epidermis and monocots. To see the differences in the type and shape of
the stomatal method as for the observation time in doing this is observed the
preparations of fresh leaf monocot and dicotyledonous plants under a
microscope. From the observation it was found that the monocot plants
stomatanya dumbbell-shaped (elongated) while in dicots kidney-shaped. Type of
stomata on leaves of Oryza sativa is the type of Gramineae, on Ficus sp. ie type
kriptopor, on Nymphaea sp. prominent type, and the type Amaryllidaceae
Arthocarpus integra.
Keywords: shape stomata, epidermis, stomata, stomata type
Abstrak
Stomta merupakan devirat jaringan epidermis yang terdapat pada daun. Stomata
hanya terdapat pada daun saja . kita ketahui stomata berfungsi untuk mengatur
keluar masuknay CO2 pada proses fotosintesis , transpirasi dan respirasi .
Terdapat perbedaan bentuk dan susunan stomata pada tumbuhan yang berbeda
habitat serta tipe daun (monokotil dan dikotil). Tujuan dari praktikum stomata
adalah untuk mengamati tipe-tipe stomata pada tumbuhan dikotil dan monokotil
serta mengamati struktur epidermis daun dikotil dan monokotil. Untuk melihat
perbedaan tipe serta bentuk dari stomata tersebut adapun metode yang di
lakukan dalam pengamatan kali ini adalah mengamati preparat segar pada daun
tumbuhan monokotil dan dikotil di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatan
didapatkan bahwa pada tumbuhan monokotil stomatanya berbentuk halter
(memanjang) sedangkan pada dikotil berbentuk ginjal.Tipe stomata pada daun
Oryza sativa yaitu tipe gramineae, pada Ficus sp. yaitu tipe kriptopor, pada
Nymphaea sp. tipe menonjol, dan pada Arthocarpus integra tipe Amaryllidaceae.
Kata kunci : bentuk stomata, epidermis , stomata , tipe stomata.
PENDAHULUAN
Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau porus,
jadi stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh
dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel
penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian
perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang
ada diantaranya .
Stomata pada umumnya terdapat pada bagian-bagian tumbuhan yang berwarna
hijau, terutama sekali pada daun-daun tanaman. Pada submerged aquatic plant
atau tumbuhan yang hidup dibawah permukaan air terdapat alat-alat yang
strukturnya mirip dengan stomata, padahal alat-alat tersebut bukanlah stomata.
Pada daun-daun yang berwarna hijau stomata terdapat pada satu permukaannya
saja. ( Novita 2012. )
Stomata ini berfungsi sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada
proses fotosintesis, sebagai jalan penguapan (transpirasi), dan sebagai jalan
pernapasan (respirasi). Stomata sangat penting bagi tumbuhan karena pori stomata
merupakan tempat terjadinya pertukaran gas dan air antara atmosfer dengan
system ruang antar sel yang berada pada jaringan mesofil di bawah epidermis. Hal
ini sangat menyebabkan stomata sangat berperan dalam proses transpirasi dan
fotosintesis (Moore, 1988).
Kekurangan air di dalam jaringan tanaman dapat disebabkan oleh
kehilangan air yang berlebihan pada saat transpirasi melalui stomata dan sel lain
seperti kutikula atau disebabkan oleh keduanya. Namun lebih dari 90% transpirasi
terjadi melalui stomata di daun. Selain berperan sebagai alat untuk penguapan,
stomata juga berperan sebagai alat untuk pertukaran CO2 dalam proses fisiologi
yang berhubungan dengan produksi. Stomata terdiri atas sel penjaga dan sel
penutup yang dikelilingi oleh beberapa sel tetangga. Mekanisme menutup dan
membuka-nya stomata tergantung dari tekanan turgor sel tanaman, atau karena
perubahan konsentrasi karbondioksida, berkurangnya cahaya dan hormon asam
absisat. Stomata berperan penting sebagai alat untuk adaptasi tanaman terhadap
cekaman kekeringan. Pada kondisi cekaman kekeringan maka stomata akan
menutup sebagai upaya untuk menahan laju transpirasi. Senyawa yang banyak
berperan dalam membuka dan menutupnya stomata adalah asam absisat (ABA).
ABA merupakan senyawa yang berperan sebagai sinyal adanya cekaman
kekeringan sehingga stomata segera menutup. Mekanisme membuka dan
menutup stomata pada tanaman yang toleran terhadap cekaman kekeringan sangat
efektif sehingga jaringan tanaman dapat menghindari kehilangan air melalui
penguapan (Lestari, 2006).
Stomata berkembang dari protoderm. Protoderm membelah menjadi sel
besar dan sel kecil. Sel kecil membelah menjadi dua dan berdiferensiasi menjadi
sel penutup. Mula-mula, selnya kecil dan tidak berbentuk khusus, tetapi kemudian
berkembang, membesar menjadi bentuk yang khusus. Selama perkembangannya,
lamella tengah diantara kedua sel penutup ini membengkak dan berbentuk seperti
lensa, kemudian terurai membentuk lubang stomata. Pembentukan lubang dimulai
secara enzimatis. Pemisahan kedua sel penutup dilakukan oleh kekuatan osmosis
dan dari hidrolisis tepung. Proses terbentuknya stomata yang tenggelam atau
menonjol terjadi selama pemaksaan sel penutup. Perkembangan stomata daun
relative dalam waktu yang lama (Mulyani, 2006).
Stomata umumnya terdapat pada permukaan bawah daun. Tetapi ada
beberapa spesies tumbuhan dimana stomata dapat dijumpai pada kedua
permukaan daunnya (atas dan bawah). Ada pula tumbuhan yang hanya
mempunyai stomata pada permukaan atas daunnya, misalnya pada bunga lili air.
Untuk tumbuhan dalam air tidak memiliki stomata sama sekali. ( Lakitan, 2007 ).
Pada daun dengan sistem pertulangan menjala stomata menyebar tidak
teratur sedangkan pada daun dengan sistem pertulangan sejajar seperti pada
Gramineae, stomata tersusun dalam barisan yang sejajar. Pada kebanyakan
tumbuhan kecuali Gramineae dan Cyperaceae sel penjaga secara umum berbentuk
ginjal.
Hasil pengamatan bahwa umumnya stomata terdapat di permukaan atas
dan bawah, dengan perkecualian satu aksesi yang stomata hanya terdapat di
permukaan bawah, sesuai dengan pendapat Sutrian (1996), umumnya stomata
terdapat padakedua permukaan atau hanya terdapat pada satu permukaan saja
yaitu pada permukaan bagian bawah. Begitu pula, dengan sel tetangga yang
berkisar antara 4-6 mendukung pernyataan Fahn (1991) bahwa jumlah sel
tetangga pada tanaman famili Musaceae berkisar antara 4-6. Ukuran panjang dan
lebar stomata diduga berhubungan dengan tingkat ploidi, dimana aksesi AK8P
mempunyai tingkat ploidi triploid (2n=33) sedangkan 5 aksesi lain mempunyai
tingkat ploidi diploid (2n=22). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Damayanti
dan Mariska (2003) pada tanaman panili dan Griffiths et al. (1996) pada tanaman
tembakau, bahwa semakin tinggi tingkat ploidi semakin besar ukuran sel dan
stomatanya( Damayanti .2007)
Stomata pada umumnya terdapat pada bagian-bagian tumbuhan yang
berwarna hijau, terutama sekali pada daun-daun tanaman. Pada submerged aquatic
plant atau tumbuhan yang hidup dibawah permukaan air terdapat alat-alat yang
strukturnya mirip dengan stomata, padahal alat-alat tersebut bukanlah stomata.
Pada daun-daun yang berwarna hijau stomata terdapat pada satu permukaannya
saja (Kertasaputra, 1988). Pandey dan Sinha (1983) menyebutkan ada 5 type
penyebaran stomata pada tanaman, yaitu:
1. Type apel atau murbei dimana stomata didapatkan hanya tersebar pada sisi
bawah daun saja, seperti pada apel, peach, murbei, kenari dan lain-lain.
2. Type kentang dimana stomata didapatkan tersebar lebih banyak pada sisi bawah
daun dan sedikit pada sisi atas daun seperti pada kentang, kubis, buncis, tomat,
pea dan lain-lain.
3. Type oat, yaitu stomata tersebar sama banyak baik pada sisi atas maupun pada
sisi bawah daun, misalnya pada jagung, oat, rumput dan lain-lain.
4. Type lily hutan, yaitu stomata hanya terdapat pada epidermis atas saja,
misalnya lily air dan banyak tumbuhan air.
5. Type potamogeton yaitu stomata sama sekali tidak ada atau kalau ada vestigial,
misalnya pada tumbuhan-tumbuhan bawah air.
Keadaan letak sel penutup yang berbeda dapat menentukan macam-macam
stomata seperti :
• Stoma phanerophore yaitu stoma yang sel-sel penutupnya terletak pada
permukaan daun, seperti pada tumbuh-tumbuhan hidrophyt. Stoma yang letaknya
dipermukaan daun ini dapat menimbulkan banyaknya pengeluaran secara mudah
dan selain itu epidermisnya tidak mempunyai lapisan kutikula.
• Stoma kriptophore yaitu stoma yang sel penutupnya berada jauh dipermukaan
daun, biasanya terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah kering yang dapat
langsung menerima radiasi matahari. Dengan demikian fungsinya untuk
mengurangi penguapan yang berlebihan, membantu fungsi epidermis, mempunyai
lapisan kutikula yang tebal serta rambutrambut. Biasanya sering terdapat pada
tumbuhan golongan kaktus. Sel tetangga pada stomata adalah sel-sel yang
mengelilingi sel penutup (guard cell). Sel-sel tetangga ini terdiri dari dua buah sel
atau lebih yang secara khusus melangsungkan fungsi secara berasosiasi dengan
sel-sel penutup. Ruang udara dalam (substomatal chamber) merupakan suatu
ruang antar sel (intersellular space) yang besar, yang berfungsi ganda bagi
fotosintesis dan transpirasi.
(Kertasaputra, 1988).
Stomata membuka karena sel penjaga mengambil air dan menggembung
dimana sel penjaga yang menggembung akan mendorong dinding bagian dalam
stomata hingga merapat. Stomata bekerja dengan caranya sendiri karena sifat
khusus yang terletak pada anatomi submikroskopik dinding selnya. Sel penjaga
dapat bertambah panjang, terutama dinding luarnya, hingga mengembang ke
arah luar. Kemudian, dinding sebelah dalam akan tertarik oleh mikrofibril
tersebut yang mengakibatkan stomata membuka (Salisbury dan Ross, 1995).
Penutupan stomata di sebabkan oleh pengeluaran K+ dari sel penjaga yang
menyababkan kehilangan air secara osmotik. Pengaturan akuakorin bisa juga
terlibat dalam pembengkakan dan pengerutan sel penjaga dengan mengubah
permeabialitas terhadap air. Pembukaan stomata berkolerasi dengan transpor aktif
pengeluaran H+ oleh sel penjaga.(Campbell, 2003)
Dengan adanya fotosintesis ini, maka kadar co 2 didalam sel-sel tersebut
menurun ini disebabkana karena sebagian dari co2 mengalami reduksi menjadi
ch2o karean peristiwa ini, maka berkuranglah ion ion h+ sehingga ph lingkungan
itu bertambah , jadi keadaan lingkungan itu menuju kebasa. Kenaikan ph ini
sangat baik bagi kegiatan enzim posporilase guna megubah amilum yang ada
didalam sel-sel penutup menjadi glukosa-l-phospat.
Dengan terbentuknya glukosa ini maka naiklah nilai osmosis isi sel-sel
penutup yang kemudian menyebabkan masuknya air dari sel sel tetangga kedalam
sel-sel penutup. Tambahan volume ini menimbulkan turgor, dan karenanya
mengembanglah dinding-dinding sel penutup dibagian yang tipis. Maka
membukalaha stomata.(Dwijosputro,1988)
The Distribution Pattern of Stomatal Clusters Cinnamomum camphora
The distribution pattern of stomatal clusters is in agreement with the pattern of
singly occurring stomata in other plant species without stomatal clusters. For
example, in his review, Ticha [30] reported that 10–50% of the singly occurring
stomata in both monocotyledonous and dicotyledonous herbs maintained the
ability to differentiate even after the leaves had reached maturity, and the
initiation of new stomata could occur in the vicinity of mature stomata
Furthermore, fully expanded leaves exhibited ontogenetic gradients (i.e., basipetal
maturation) in the spacing of stomata . As a result, stomata were denser at margins
and/or tips than in the middle part of the leaves.(Zhao ,2006)
Pola distribusi kelompok stomata Cinnamomum camphora
Dalam kesepakatan dengan pola tunggal terjadi stomata pada spesies
tanaman lain tanpa cluster stomata. Sebagai contoh, dalam tinjauannya, Ticha
melaporkan bahwa 10-50% dari stomata tunggal terjadi di kedua monokotil dan
dikotil herbal dipertahankan kemampuan untuk membedakan bahkan setelah daun
telah mencapai kematangan, dan inisiasi stomata baru bisa terjadi di sekitar
stomata dewasa. Selain itu, daun sepenuhnya diperluas ditunjukkan kemiringan
ontogenetik (yaitu, pematangan basipetal) dijarak stomata. Akibatnya, stomata
yang padat pada pinggiran dan / atau Tipe dibandingkan bagian tengah daun.
(Zhao,2006)
dengan adanya perbedaan perbedaan stomata pada masing masing jenis
tumbuhan maka di lakukan lah praktikum ini. Adapun Tujuan dari praktikum kali
ini adalah untuk mengamati tipe-tipe stomata pada tumbuhan dikotil dan
monokotil serta mengamati struktur epidermis daun dikotil dan monokotil .
METODELOGI
Praktikum jaringan pada daun tumbuhan monokotil dan dikotil dilaksanakan
pada hari kamis tanggal 27 maret 2014 pukul 15.30 hingga selesai . Praktikum ini
dilaksanakan di dalam laboratorium Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura.
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu mikroskop,
silet, gelas benda, gelas penutup, akuades, preparat awetan daun monokotilOryza
sativa (padi ), preparat segar Ficus sp. preparat segar daun monokotil Nymphaeya
sp(teratai ), preparat segar daun dikotil Arthocarpus integra (nangka).
Sedangkan metode yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah preparat
segar daun Oryza sativa, Arthocarpus integra , Ficus sp. di sayat bagian
epidermis bawahnya kemudian di amati di bawah mikroskop , lalu hasil
pengamatan tersebut di gambar serta di beri keterangan , begitu pula dengan
Nymphaea sp. daunya di sayat tipis tipis , tetapi di bagian epidermis atasnya ,
karena stomata pada daun Nympaheya sp. hanya terdapat pada epidermis bagian
atas .
HASIL DAN PEMBAHASAN
Daun merupakan suatu organ tumbuhan yang paling penting selain akar dan
batang , selain berfungsi sebagai fotosintesis daun juga berfungsi sebagai
transpirasi . terdapat epidermis didaun , epidermis merupakan lapisan terluar
daun , ada peidermias atas dan epidermis bawah . pada permukaan bawah daun
biasa nya ditemukan bentuk modifikasi atau derivat dari sel sel epidermis berupa
stomata .
Dalam praktikum stomata, yang bertujuan untuk mengamati tipe-tipe
stomata pada tumbuhan dikotil dan monokotil, serta mengamati struktur epidermis
daun dikotil dan monokotil. Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan
mikroskop. Preparat segar berupa Daun Ficus sp. , Daun Arthocarpus integra,
Daun Nymphaea sp. dan Daun Oryza sativa . berikut adalah hasil pengamatan
yang telah kami lakukan :
Nama preparat segar :Arthocarpus
integra
Perbesaran : 4X10
Nama preparat segar :Nymphaea sp.
Perbesaran : 10X10
Gambar1 struktur stomata daun dikotil Gambar 2 struktur stomata daun
monokotil
Keterangan :
1. Celah(porus )
2. Sel penutup (sel penjaga )
3. Sel tetangga
4. Epidermis
Tipe stomata :Kriptopor
Keterangan :
1. Celah(porus )
2. Sel penutup (sel penjaga )
3. Sel tetangga
4. Epidermis
Tipe stomata :Menonjol
Bentuk sel penutup :Ginjal Bentuk sel penutup:Halter
Nama preparat segar :Ficus sp
Perbesaran : 4X10
Nama preparat segar : Oryza sativa
Perbesaran :4X10
Gambar 3 struktur stomata daun dikotil Gambar 4 struktur stomata daun
monokotil
Keterangan :
1. Celah (porus )
2. Sel penutup(sel penjaga )
3. Sel tetangga
Tipe stomata :kriptopor
Bentuk sel penutup :ginjal
Keterangan :
1. Celah (porus )
2. Sel penutup (sel penjaga )
3. Sel tetangga
Tipe stomata :graminae
Bentuk sel penutup : halter
Stomata daun adalah sarana utama pertukaran gas pada tumbuhan vaskuler.
Stomata memiliki pori-pori kecil, biasanya disisi bawah daun, yang dibuka atau
ditutup di bawah kendali sepasang sel berbentuk pisang yang disebut sel penjaga.
Fungsi utama stomata adalah untuk memungkinkan gas seperti karbon dioksida,
uap air, dan oksigen bergerak cepat masuk dan keluar dari daun, yang terjadi baik
pada bagian permukaan atas daun maupun bawah daun.
Berdasarkan hasil pengamatan pada preparat Arthocarpus integra pada
perbesaran 4X10. Dapat dilihat pada gambar 1 pada daun dikotil adanya celah
yang berada pada tengah-tengah yang diapit oleh sel penutup , sel penutup yaitu
sel yang berbentuk seperti pisang , epidermisyaitu bagian terluar serta sel tetangga
yang mengelilingi celah stomata dan sel penutup . tipe dari stomatanya adalah
kriptopor menurut (Kertasaputra, 1988). Kriptopor yaitu stoma yang sel
penutupnya berada jauh dipermukaan daun, biasanya terdapat pada tumbuhan
yang hidup di daerah kering yang dapat langsung menerima radiasi matahari.
Dengan demikian fungsinya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan,
membantu fungsi epidermis, mempunyai lapisan kutikula yang tebal serta
rambutrambut. Biasanya sering terdapat pada tumbuhan golongan kaktus. Sel
tetangga pada stomata adalah sel-sel yang mengelilingi sel penutup (guard cell).
Sel-sel tetangga ini terdiri dari dua buah sel atau lebih yang secara khusus
melangsungkan fungsi secara berasosiasi dengan sel-sel penutup. Ruang udara
dalam (substomatal chamber) merupakan suatu ruang antar sel (intersellular
space) yang besar, yang berfungsi ganda bagi fotosintesis dan transpirasi. Serta
dengan bentuk sel penutup seperti ginjal yang dikelilingi oleh sel-sel tetangga
dalam jumlah yang tidak tertentu, dan memiliki bentuk sel tetangga sama dengan
sel epidermis (Fahn, 1982).
Berdasarkan hasil pengamatan Nymphaea sp. dapat dilihat dari gambar 2
struktur stomata pada daun monokotil dengan perbesaran 10X10 , yaitu adanya
celah, sel penutup yang berbentuk halter (memanjang) dan berukuran lebih besar
yang dikarenakan tumbuhan ini hidup diperairan sehingga adanya stomata yang
berukuran besar ini berfungsi untuk mempercepat laju transpirasi. Serta tipe
stomata pada Nymphaea sp. adalah menonjol Selain itu memiliki struktur
epidermis memanjang dan tidak beraturan. Stomatanya berada diatas permukaan
daun yang terapung diatas air dengan tujuan agar lebih mudah melakukan
penguapn air, agar daun tidak busuk.
Stomata pada daun Nymphaea sp. terdapat di atas daun hal ini sesuai
dengan Mulyani (2006) Stomata tumbuhan yang daunnya mengapung di
permukaan air, seperti Nymphaeae sp., hanya terdapat pada permukaan atas saja.
Hal tersebut tentunya membedakan Nymphaea sp. Dari tumbuhan yang hidup
didaratan seperti Oryza sativa, Ficus sp., dan Arthocarpus integra yang memiliki
stomata umumnya pada permukaan bawah daun. Menurut ( Lestari, 2006 ) bahwa
tipe stomata yang berbeda ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, habitat
tanaman tersebut dan anatomi tanaman itu sendiri. Tanaman dengan kondisi
kekurangan air memiliki stomata dengan kerapatan rendah serta memiliki sel
buliform berukuran besar dengan kerapatan relative besar, sedangkan pada
kondisi kelebihan air memiliki stomata dengan kerapatan tinggi.
Berdasarkan hasil pengamatan pada daun Ficus sp., dapt dilihat pada
gambar 3, dengan perbesaran 4X10 adanya celah, sel penutup, dan sel tetangga
stomatanya berbentuk ginjal. Dan daun Ficus sp. yang merupakan daun dikotil
hal ini seseai dengan Fahn 1991,bahwa Sel-sel penutup tanaman dikotil
umumnya berbentuk ginjal, sedangkan monokotil mempunyai bentuk seragam
dan strukturnya spesifik yang jika dilihat dari permukaan sel terlihat sempit di
bagian tengah dan membesar pada ujungnya. Tumbuhan ini memiliki tipe stomata
kriptopor yaitu dengan ciri-ciri stomata letaknya tenggelam terhadap permukaan
daun, terdapat pada tumbuhan Xerophyta dan tumbuhan berdaun kaku serta tebal
seperti pada Pinus sp. Dan Ficus sp.
Berdasarkan hasil pengamatan pada daun monokotil Oryza sativa (dapat
dilihat pada gambar 3) dibawah mikkroskop dengan perbesaran 4X10 , terlihat
adanya celah , sel penutup, sel tetangga . sel penutup pada tumbuhan dikotil ini
berbentuk halter (memanjang) , Selain itu memiliki tipe stomata gramineae yang
ditandai dengan ciri sel penutup berbentuk halter, bagian ujung-ujungnya
membesar, dinding sel pada ujung-ujung yang membesar tersebut relatif tipis
daripada dinding sel bagian bawah, arah membukanya sel penutup sejajar dengan
permukaan epidermis, dan juga tipe ini terdapat pada tumbuhan familia Graminea
(Poaceae) dan Cyperaceae.
Setiap tumbuhan memiliki ciri khas sotmata masing masing , serta
penyebaran stomata yang berbeda beda Letak stomata pada daun dikotil umumnya
tersebar, sedangkan pada monokotil terletak berderet-deret sejajar sesuai dengan
susunan epidermisnya misalnya alang-alang. Hal ini diduga ada kaitannya dengan
sifat genetis dan morfologis pada tanaman dikotil dan monokotil (Loveless, 1987).
KESIMPULAN
Stomata merupakan sarana utama pertukaran gas pada tumbuhan vaskuler.
Stomata memiliki pori-pori kecil, biasanya disisi bawah daun, yang dibuka atau
ditutup di bawah kendali sepasang sel berbentuk pisang yang disebut sel penjaga.
Fungsi utama stomata adalah untuk memungkinkan gas seperti karbon dioksida,
uap air, dan oksigen bergerak cepat masuk dan keluar dari daun, yang terjadi baik
pada bagian permukaan atas daun maupun bawah daun.Pada stomata terdapat
celah, sel penutup , sel tetangga. Stomata pada daun memiliki dua tipe yakni tipe
ginjal dan tipe halter. Tipe ginjal umumnya terdapat pada daun dikotil sedangkan
tipe halter umumnya terdapat pada daun monokotil .
Pada preparat segar Oryza sativa memiliki Tipe stomata gramineae serta
bentuk sel penutupnya berbentuk halter . Pada preparat segar Ficus sp. memiliki
Tipe stomata kriptofor dimana terlihat memiliki sel epidermis yang tidak
beraturan dan memiliki bentuk sel penutup seperti ginjal . Pada preparat segar
Artocarpus integra memiliki tipe stomata kriptofor dengan bentuk sel penutup
seperti ginjal yang dikelilingi oleh sel-sel tetangga dalam jumlah yang tidak
tertentu, dan memiliki bentuk sel tetangga sama dengan sel epidermis. Pada
preparat segar Nymphaea sp. memiliki tipe stomata merupakan tipe menonjol,
karena stomata terdapat diatas permukaan daun.Tipe stomata yang berbeda ini
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat suatu tumbuhan hidup .
SARAN
Kerja sama antara sesama anggota harus ditingkatkan, dalam
melaksanakan praktikum.Dan proses pembutan preparat juga harus lebih terampil,
sehingga gambar yang dibuat dari hasil pengamatan juga lebih jelas untuk
dianalisis.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, dkk, 2003. Biologi jilid 2 edisi kelima, Erlangga: Jakarta
Damayanti, fitri .2007. Analisis Jumlah Kromosom Dan Anatomi Stomata Pada
Beberapa Plasma Nutfah Pisang (Musa Sp.) Asal Kalimantan Timur .
Jurnal Bioscientiae. Volume 4, (2), halaman 53-61.
Dwijoseputro.1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta:PT Gramedia Pustaka
Utama
Fahn, A. 1982. Plant Anatomy. Fourth Edition. Oxford : Pergamon Press
Jakarta : PT Gramedia
Kartasaputra, A.G. 1998. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan, tentang sel dan
jaringan. Bina Aksara. Jakarta. Hal : 144 – 149
Lakitan. 1996. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Lestari, E.G. 2006. Hubungan antara kerapatan stomata dengan ketahanan
kekeringan pada Somaklon Padi Gajahmungkur, Towuti, dan IR 64. Jurnal
Biodiversitas 7(1): 44-48.
Loveless. A.R. 1987. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk daerah Tropik. -
Hill companies inc.USA
Moore at al, 1988. Botany. McGraw-Hill companies inc.USA
Mulyani,Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan . Yogyakarta : Kansius
Novita 2012. Stomata. (online ). http://naintynnovita .blogspot.com /2012
/03/laporan -praktikum-struktur-stomata.html. diakses tanggal 1 april 2014.
Pandey, S. N. dan B. K. Sinha. 1983. Fisiologi Tumbuhan. Terjemahan dari
Plantphysiologi 3th edition. Oleh Agustinus ngatijo. Yogyakarta. Hal : 92 –
98
Salisbury, F. B. dan Cleon. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan, Jilid
1.Terjemahan dari Plant Physiologi 4 th Edition oleh Diah R. Lukman dan
Sumaryono. ITB. Bandung. Hal : 84 – 87
Zhao,X, et all. 2006. Developmental Mechanism and Distribution Pattern of
Stomatal Clusters in Cinnamomum camphora. Russian Journal of Plant
Physiology. Vol. 53, No. 3, pp. 348–353.