+ All Categories
Home > Documents > Laporan Diskusi Nutrisi in Elderly

Laporan Diskusi Nutrisi in Elderly

Date post: 03-Jan-2016
Category:
Upload: bellemesah
View: 23 times
Download: 3 times
Share this document with a friend
20
TRITION IN ELDERLY April 5, 2010 1. Could you explain about micro and macronutrient need in the elderly and these purpose ? Macronutrient Air Air berfungsi untuk : lubrikasi sendi; transport nutrisi dan garam; hidrasi dari kulit,mata, hidung, dan mulut; pembuangan produk buangan; regulasi suhu tubuh; dan promosi dari volume darah yang adekuat. Asupan air paling tidak 1500 mL/hari, bisa menjaga hidrasi yang layak. Fat (Lipid) Lipid berfungsi sebagai high energy dan mencerna vitamin ADEK Asupan lipid dianjurkan 20-35% dari total kalori harian, dengan kebanyakannya berasal dari sumber lemak yang unsaturated. Fiber Fiber berfungsi sebagai natural laxative, menambah massa dari tinja, absorpsi air, mempercepat waktu tinja keluar dari usus. Idealnya, older adults menambah asupan makanan yang mengandung fiber sehingga didapat asupan fiber sekitar 14 g per 1000 kalori yang dikonsumsi. Fiber lebih baik dikonsumsi dengan menambah intake cairan. Protein 1
Transcript

April 5, 2010

1. Could you explain about micro and macronutrient

need in the elderly and these purpose ?

Macronutrient

Air

Air berfungsi untuk : lubrikasi sendi; transport nutrisi dan

garam; hidrasi dari kulit,mata, hidung, dan mulut;

pembuangan produk buangan; regulasi suhu tubuh; dan

promosi dari volume darah yang adekuat. Asupan air paling

tidak 1500 mL/hari, bisa menjaga hidrasi yang layak.

Fat (Lipid)

Lipid berfungsi sebagai high energy dan mencerna vitamin

ADEK

Asupan lipid dianjurkan 20-35% dari total kalori harian, dengan

kebanyakannya berasal dari sumber lemak yang

unsaturated.

Fiber

Fiber berfungsi sebagai natural laxative, menambah massa

dari tinja, absorpsi air, mempercepat waktu tinja keluar dari

usus.

Idealnya, older adults menambah asupan makanan yang

mengandung fiber sehingga didapat asupan fiber sekitar 14 g

per 1000 kalori yang dikonsumsi.

Fiber lebih baik dikonsumsi dengan menambah intake cairan.

Protein

Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel

yang telah mati, pada antibody untuk melawan penyakit.

Protein harus mencapai 12-20% dari total kalori dari diet.

Karbohidrat

45-65% total kalori harian harus berasal dari karbohidrat

Micronutrient

Vitamin B12

1

April 5, 2010

Older adults beresiko kekurangan vitamin B12 karena

menurunnya intake serta kurangnya asam lambung yang bisa

membantu release dari vitamin B12.

Rendahnya level vitamin B12 berasosiasi dengan memory loss,

diduga karena vitamin B12 memelihara lapisan protektif dari

sel syaraf, dan berhubungan dengan age-related hearing loss

pada older adults.

Vitamin D

Pada older adults, kulit tidak lagi mensintesis vitamin D

seefisien dulu dan ginjal tidak semampu dulu mengonvert

vitamin D ke bentuk aktifnya. Jadi, sebaiknya older adults

mengonsumsi vitamin D untuk mempertahankan kadar 25-

hydroxy calciferol pada 80 mmol/L. Faktor lain yang diduga

merupakan penyebab mengapa pada older adults kadar

vitamin D nya turun adalah karena older adults cenderung

lebih protektif kerusakan kulit sehingga menghindari sinar

matahari, meningkatkan penggunaan pakaian untuk melapisi

kulit, dan penggunaan sunblock.

Vitamin E

Aktivitas antioksidan vitamin E dapat membantu mencegah

pertumbuhan katarak sehingga older adults dapat menambah

asupan makanan kaya vitamin E.

Folat

Pada older adults, folat penting untuk mencegah penyakit

Parkinson dan Alzheimer serta menurunkan level homosistein

yang merupakan penanda resiko atherothrombosis .

Kalsium

Kebutuhan orang tua terhadap kalsium makin meningkat

karena adanya penurunan absorpsi yang terjadi seiring

dengan penuaan.

Potasium

2

April 5, 2010

Diet kaya kalium akan menurunkan efek natrium terhadap

tekanan darah. Kebutuhan older adults pada potassium adalah

4700 mg/hari, terutama dari buah dan sayur.

Sodium

Disarankan older adults mengonsumsi natrium tidak lebih dari

1500 mg/hari, karena mereka beresiko terhadap

hipernatremia dan hyponatremia. Hypernatremia bisa terjadi

karena kelebihan asupan atau dehidrasi, sedangkan

hyponatremia bisa terjadi karena retensi air.

Zinc

Kekurangan zinc bisa menyebabkan fungsi imun terganggu,

anorexia, kehilangan sensasi rasa, penyembuhan luka yang

terhambat, dan berkembangnya pressure ulcer.

2. Do you know about nutritional problem in elderly ?

And how to assess this problem ?

Hal-hal yang

diperhatikan

Temuan-temuan yang bermakna

Kekurangan Kalori

Protein

(KKP)

Riwayat

1. Pendapatan tetap

2. Kurang bersosialisasi : hidup

sendirian, kehilangan pasangan

hidup/teman

3. Kesulitan mengunyah: pemasangan

gigi palsu yang kurang tepat

4. Kesulitan untuk pergi ke pasar atau

mendapat bahan makanan sehari-

hari.

5. Kurangnya keahlian/ adanya keslitan

dalam menyiapkan makanan

6. Kurangnya fasilitas untuk menyimpan

3

April 5, 2010

dan menyiapkan makanan

7. Konsumsi obat penganggu nafsu

makan (ex.digoxin)

8. Anorexia

9. Penyakit kronis

10. Pengobatan diet yang tidak

merangsang nafsu makan

11. Makanan yang ditawarkan tidak

biasa dimakan dan tidak menarik

Pemeriksaan Fisik

Berat badan <90% dari standard terhadap

tinggi badan atau BMI 19,1 (wanita) atau

20,7 (pria), kurangnya lemak tubuh; TSF <

persentil ke-5, kehilangan massa otot,

edema, penipisan rambut, perubahan

tekstur rambut.

Analisis Lab

Rendah untuk: Albumin serum, transferin,

prealbumin, jumlah limfosit, dan tes kulit

tidak reaktif.

Keseimbangan cairang

yang tidak adekuat

(berpotensi untuk

kekurangan cairan)

Riwayat

Perubahan status mental/ kesadaran

(delirium, koma) dengan ketidakmampuan

untuk merasa atau menyatakan haus;

demam tinggi atau cuaca yang sangat

panas dengan peningkatan kebutuhan

cairan.

Pemeriksaan Fisik

Turgor kulit yang jelek, kering, membrane

mukosa lengket, kehilangan berat badan

yang cepat lebih dari 1-2 minggu, oligouria,

4

April 5, 2010

letargi, hipotensi.

Analisis Lab

Rendah untuk: Hematokrit, BUN.

Intake Vit.D yang

tidak adekuat

Riwayat

Perawatan di panti jompo atau sakit kronis

dengan paparan matahari yang sedikit,

intake yang tidak adekuatdari produk susu

yang difortifikasi dengan vitamin D.

Analisis Lab.

Hasil radiografi menunjukkan penurunan

densitas tulang.

Intake Seng (Zn) yang

tidak adekuat

Riwayat

Menurunnya intake protein hewani karena

pendapatan yang tetap atau kesulitan

mengunyah.

Pemeriksaan Fisik

Hipogeusia, disgeusia, alopesia, dermatitis.

Analisis Lab.

Zn serum rendah.

Pembagian permasalahan kesehatan yang lain :

Kehilangan Berat Badan

Wasting : Kehilangan BB yang tidak disadari, umumnya

karena asupan yang tidak memadai. Asupann

yang tidak memadai dikarenakan

penyakit maupun faktor psikososial

Cachexia : Kehilangan massa tubuh bebas lemak tanpa

disadari, yang disebabkan oleh proses katabolisme,

ditandai oleh peningkatan rate metabolic dan

peningkatan pemecahan protein.

5

April 5, 2010

Sarcopenia : Kehilangan massa otot yang tidak disadari

sebagai proses penuaan, kadang-kadang tidak ada

penyakit yang mendasari.

Obesitas

Proporsi lemak intra abdominal menningkat progresif dnegan

meningkatnya usia. Penurunan asupan energy dan TEE juga

menurun karena penurunan aktivitas fisik terutama lansia yang

sakit dan penurunan BMR.

Osteoporosis

Setelah 30 tahun, seorang individy mulai kehilangan massa

tulangnya. Pada wanita, kehilangan massa tulang akan semakin

meningkat setelah menopause, sehingga wanita mempunyai

resiko tinggi patah tulang. Pada pria mempunyai resiko patah

tulang setelah umur 70 tahun.

Anemia gizi

Terjadi karena asupan makanan yang menurun atau efek

samping obat-obatan. Pada umumnya, lansia yang mempunyai

BB rendah juga menderita anemia. Anemia gizi yang terjadi pada

lansia umumnya adalah anemia defisiensi besi, meskipun anemia

def B12 juga sering ditemui.

Hypervitaminosis

Data menunjukkan bahwa 10% dari lansia sehat mengonsumsi

10x dari RDA pada beberapa vitamin.

vitamin A : GI symptoms, liver dysfunction, headache,

desquamation, xerosis.

vitamin C : false positive fecal occult test. Renal stone,

decreased vitamin B12 absorption

vitamin D : hypercalcemia, hyperphosphatemia,

confusion, lethargy, ectopic calcification.

vitamin E : potentiate the effect of Coumadin by inhibit

vit K

6

April 5, 2010

vitamin B : ataxia, loss of vicration and potition sense,

porioral sense.

Beberapa assessment yang bisa dilakukan :

1. Dapat dibagi menjadi 2 level

Level 1 dengan melakukan kalkulasi BMI dan preventive

nutrition intervention

Level 2, dilakukan jika pada level 1 terdapat potensi

masalah nutrisi. Termasuk di level 2 adalah antropometri

dan laboratory assessment.

2. Dapat melalui 4 tahap

Dietary assessment

o metode konvensional sulit untuk diterapkan :

keterbatasan kognitif,dll.

o membutuhkan waktu yang lebih untuk wawancara,

dll. Informasi konfirmasi atau suplementer perlu

didapatkan, bisa dari seseorang yang merawat

pasien.

o Untuk usia pada grup ini, metode yang bergantung

pada memori (24 hour recall) tidak seakurat informasi

yang diperkaya dnegan record yang berlanjut atau

checklist yang dilengkapi segera setelah makan.

Biochemical assessment

o Albumin

merupakan protein serum yang sering diukur

jika produksi dan degradasi albumin

berlangsung seimbang, albumin mempunyai

half-life 18 hari.

dengan penuaan, kadar albumin serum

mengalami penurunan (0.8 g/L/decade in

persons >60tahun)

7

April 5, 2010

bukan merupakan pemeriksaan yang

dianjurkan untuk mengetahui status nutrisi

karena beberapa keadaan lain dapat

mengakibatkan kondisi hypoalbuminemia

(inflammasi kronis, advanced liver disease,

gagal jantung, nephritic syndrome)

o Prealbumin

merupakan protein transport untuk thyroxine.

mempunyai paruh waktu 2 hari

sensitivitas lebih baik untuk evaluasi perubahan

nutrisi akut

level meningkat 10 mg/L setiap hari dengan

replesi nutrisi yang baik

jika peningkatannya masih kurang 20 mg/dL

dalam seminggu, mengindikasikan tidak

cukupnya support nutrisi atau respon jelek

pasien dan prognosis yang buruk.

o Insulin Growth Factor-1

peptide yang diproduksi oleh hati dengan

stimulasi hormon pertumbuhan.

kadar menurun dengan cepat dalam kondisi

lapar, dan meningkat ke nilai normal selama

replesi.

paruh waktu 2-4 jam : sangat sensitive

terhadap perubahan nutrisi

o C-reactive protein

Clinical and Anthropometric Assessment

o Anthropometric

Weight

8

April 5, 2010

merupakan indikator kecukupan nutrisi

dan perubahan status nutrisi yang paling

simple.

tidak selalu mudah, terutama untuk

pasien yang lemah. Jika pasien tidak bisa

berdiri, maka digunakan kursi atau bed-

scale, dan harus dikalibrasi secara

teratur.

Low body weight : kurang dari 80% BB

yang direkomendasikan.

Weight Loss

merupakan kondisi berkurangnya berat

badan melebihi 2% baseline body weight

dalam 1 bulan, 5% dalam 3 bulan, atau

10% dalam 6 bulan.

parameter berat yang stabil tidak

mengindikasikan normalnya massa lemak

dan otot normal.

Pengukuran massa lemak

dapat diukur paling baik dengan

menggunakan dual-energy-x ray atau

computed tomography (tidak praktis dan

mahal)

dapat diukur dengan BMI, waist

circumference, dan sagittal diameter

(menggunakan abdominal caliper pada

level krista iliaka) berkorelasi baik

dengan total body fat, namun tidak

berkorelasi dengan visceral fat stores.

Pengukuran massa otot

atrofi sel otot, atau sarcopenia sangat

umum terjjadi dan berhubungan kuat

9

April 5, 2010

dengan kecacatan, dan morbiditas

independen.

dapat dihitung dengan TSF dan rata-rata

lingkar lengan.

Nutrition Indeks

o Mini Nutritional Assessment (MNA)

alat yang masih berlaku yang mempunyai nilai

prediktif positif untuk mendeteksi 97%

malnutrition.

sensitifitas 96%, spesifisitas 98%.

mempersatukan beberapa domain, termasuk :

status fungsional, diet, persepsi diri tentang

kesehatan, dan anthropometric index.

menunjukkan kemampuan prediktif adverse

clinical event dan mortalitas pada pasien tua

rawat inap.

o Subjective Global Assessment

termasuk riwayat dan pemeriksaan fisik, dan

adanya clinical grading status nutrisi

manifestasi pada SGA antara lain kehilangan BB

selama 6 bulan sebelumnya dan selama 2

minggu sebelumnya, intake diet hubungannya

dengan pola pasien sehari-hari, adanya gejala

GI yang signifikan, kapasitas fungsional,

kebutuhan metabolic penyakit yang mendasari,

hilangnya lemak subkutan (posterior lengan

atas, thoraz), muscle wasting (quadriceps

femoris, deltoideus, dan adanya edema (ankle,

sacral))

sangat bergantung pada penilaian subjectif

dibandingkan pengukuran detail.

10

April 5, 2010

3. What are condition that can suppress an appetite in

elderly ?

Kondisi Fisik

Fisiologis

Penurunan massa otot

penurunan massa otot basal metabolic rate

menurun kebutuhan kalori menurun

Level aktivitas

Gigi

masalah mengunyah pada orang tua karena

kehilangan gigi

Functional disability

berhubungan dengan kegiatan sehari-hari, seperti

membeli makanan dan meyiapkan makanan.

Taste and Smell

sensitivitas untuk merasa dan mencium menurun

dengan lambat seiring dengan bertambahnya umur.

Changes in GIT

perjalanan makanan dalam GIT menurun,

menyebabkan konstipasi.. Konstipasi juga bisa

disebabkan oleh diet rendah serat dan air,

pengobatan, dan kurangnya olahraga. Keluhan

tersering lainnya adalah nausea, indigestion, heart

burn.

Penurunan fisiologis intake makanan yang disebut

dengan ‘anorexia of aging’; terjadi meski lansia yang

sehat.

Patologis

Penyakit kronik yang berhubungan dengan anorexia,

seperti penyakit GIT, CHF, ginjal, dan cancer. Penyakit

11

April 5, 2010

lain seperti stroke, tidak berhubungan dengan

anorexia tetapi dapat menurunkan intake makanan.

Adanya dysphagia

Adanya

Meminum obat-obat jenis tertentu

Drug Group Drug Nutrition

Depleted

Analgesics Uncoated aspirin Iron

Antacids Aluminium or

magnesium

hydroxide

Sodium

bicarbonate

Phosphate,

calcium, dan

folate

Calcium, folate

Antiulcer drugs Cimetidine B12

Chemotherapeu

tic-agents

Methotrexate Folate

Cholesterol-

lowering agents

Cholestyramine Fat, vitamin A

dan B

Diuretics Lasix Potassium

Laxatives Mineral oil Vitamin A, D, K

Kondisi Sosial Ekonomi

low income

eating alone

loneliness

social isolation

perasaan kehilangan

depresi

cognitive impairment

Konsisi Psikologis

cognitive function

social support

12

April 5, 2010

13

April 5, 2010

14

April 5, 2010

15

April 5, 2010

16


Recommended