i
Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
LAPORAN SEMESTER I FORCLIME FC MODULE
TAHUN 2018
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL
BIRO PERENCANAAN
Juli 2018
i Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
i Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
FORESTS AND CLIMATE CHANGE PROGRAMME FINANCIAL COOPERATION MODULE
FORCLIME - FC A development project of the Republic of Indonesia co-financed by the FR Germany through KfW
LAPORAN SEMESTER I FORCLIME FC MODULE
TAHUN 2018
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan National Programme Management Unit FORCLIME FC
Biro Perencanaan, Gedung Manggala Wanabakti Blok 7 Lt. 2 Jl. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta
ii Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab
:
Dr. Ir. Ayu Dewi Utari, M.Si (Kepala Biro Perencanaan / Programme Executing Agency)
Supervisor
:
Dr. Ir. Joko Suwarno, M.Si. (Kepala Bagian Kerjasama Dalam Negeri dan Hibah / PPK)
Ketua
:
Ir. Basoeki Karyaatmadja, M.Sc. IPM (Programme Team Leader)
Anggota
:
- Ir. IGNN Sutedja, MM.
(District Team Leader Kab. Kapuas Hulu)
- Ir. Harri Kuswondho (District Team Leader Kab. Berau dan Malinau)
- Diyana Diningsih, SE, MBA (Tenaga Khusus Administrasi dan Keuangan)
- Prabu Satria Sejati, S.Hut, M.Sc, M.Si (Tenaga Khusus Monitoring, Evaluasi, Reporting, Publikasi, dan Diseminasi)
- Fitta Setiajiati, S.Hut, M.Si (Tenaga Teknis Kehutanan dan REDD+)
- Ratih Solicia Maharani, S.Hut (Tenaga Teknis GIS)
- Timothi Ramos Siahaan, SE (Staf Administrasi dan Keuangan NPMU untuk Kab. Kapuas Hulu)
- Ilham Nuryanto, SE (Staf Administrasi dan Keuangan NPMU untuk Kab. Berau)
- Moch. Reza Andrian, SE (Staf Administrasi dan Keuangan NPMU untuk Kab. Malinau)
- Sri Muhayah (Staf Administrasi NPMU)
iii Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
RINGKASAN EKSEKUTIF
FORCLIME FC merupakan satu program kerja sama pembangunan antara Pemerintah
Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Federal Jerman dengan tujuan melaksanakan
strategi konservasi hutan dan pengelolaan hutan berkelanjutan sehingga menghasilkan
pengurangan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan meningkatkan perikehidupan
masyarakat pedesaan. Kegiatan ini dilakukan di tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Kapuas Hulu
Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara, dan Kabupaten
Berau Provinsi Kalimantan Timur. Wilayah kerja FORCLIME FC terbagi ke dalam 6 (enam)
REDD+ Demonstration Activities (DA) yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda.
Target yang akan dicapai oleh masing-masing DA REDD+ pada akhir program FORCLIME FC
adalah:
1. Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebanyak 300.000 – 400.000 ton CO2eq
dibandingkan emisi GRK tanpa ada intervensi program FORCLIME / Business as Usual
(BAU)
2. Setidaknya 80% dari kegiatan percontohan REDD mencapai dampak sosial ekonomi yang
positif pada tingkatan program dan kelompok sasaran
3. Perbaikan Pengelolaan Hutan Secara Berkelanjutan
Dalam rangka mencapai target program, telah disusun kerangka kerja / Logical framework
yang terbagi ke dalam 4 (empat) output, yaitu (1) Langkah-langkah untuk mencapai kesiapan
didanai, (2) Program investasi dalam kegiatan percontohan REDD terealisir, (3) Pembayaran
insentif yang inovatif dan adil serta skema kompensasi terlaksana dan teruji, dan (4)
Manajemen program, kegiatan persiapan dan pendukung.
Kegiatan penting yang dilakukan oleh Program FORCLIME FC selama periode semester I tahun
2018 berdasarkan Logical framework tersebut adalah sebagai berikut:
1.1. Output 1: Langkah-langkah untuk Mencapai Kesiapan Didanai
Pada tahun 2017 – 2018 telah dilaksanakan inventarisasi hutan dan karbon di areal DA#8.
Berdasarkan perhitungan perubahan tutupan lahan akibat deforestasi dan degradasi hutan di
area DA pada tahun 2012 sampai dengan 2017 dan berdasarkan upaya mitigasi yang telah
diimplementasikan oleh program FORCLIME FC, diperoleh data penurunan emisi karbon
sebagai berikut:
Lokasi Capaian Penurunan Emisi (tco2e)
DA#2 (Kapuas Hulu) 205.493,42
DA#8 (Kapuas Hulu) 139.194,60
DA#3 (Malinau) 286.068,69
DA#7 (Berau) 257.342,77
DA#6 (Berau) -1.481.947,88
Secara umum capaian penurunan emisi pada DA#2, DA#8, DA#3, dan DA#7 telah sejalan
dengan target program (139.194,60 – 286.098,69 tC4O2e, dengan target 300.000 -
400.000 tC4O2e). Sementara pada DA#6 diperoleh peningkatan emisi sebesar
1.481.947,88 tC4O2e. Hal ini disebabkan oleh tingginya nilai deforestasi dan degradasi
iv Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
hutan berupa pembukaan jalan di area PT Inhutani DA#6 serta perambahan lahan secara
ilegal mengingat area tersebut merupakan hutan produksi yang masih aktif.
1.2. Output 2: Program Investasi dalam Kegiatan Percontohan REDD Terealisir
Dalam rangka mendukung pengelolaan hutan lestari, maka pada kurun waktu enam bulan ini
telah dilakukan berbagai investasi yang difasilitasi sebagai berikut:
a. Peningkatan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan di areal DA#6
Koordinasi di tingkat Unit Manajemen PT Inhutani I telah dilakukan untuk tahap
perencanaan
b. Peningkatan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan di areal DA#7
Dukungan dan fasilitasi peningkatan pengelolaan hutan berkelanjutan PT. SLJ IV (areal
DA#7), meliputi:
- Pemanenan Kayu Ramah Lingkungan (Reduced Impact Logging) dengan pembuatan
demplot uji coba perencanaan kolaboratif pola sarad;
- Memberikan saran dan bantuan teknis kepada PT SLJ IV dalam rangka pengelolaan dan
monitoring hutan dengan NKT;
- Fasilitasi MoU Kemitraan Pengelolaan Kolaboratif antara PT SLJ IV dan 4 (empat)
kampung yang meliputi kegiatan fasilitasi RIL, dukungan perlindungan hutan NKT, dan
pendampingan Perhutanan Sosial untuk Kemitraan Kehutanan;
- Fasilitasi PT. SLJ IV dalam pemberdayaan masyarakat sekitar areal IUPHHK-HA (DA#7)
melalui kemitraan kehutanan (perhutanan sosial)
Capaian dukungan FORCLIME FC terhadap perhutanan sosial disajikan dalam tabel berikut:
No Desa Skema
Perhutanan Sosial
Luas Area Perhutanan Sosial (ha)
Catatan Hutan Produksi
Hutan Lindung
Total
Kabupaten Kapuas Hulu
1 Mensiau Hutan Desa 4.112 6.826 10.938 Telah mendapatkan SK No. SK.5740/ Menlhk-PSKL/PKPS/PSL.0/10/2017, tertanggal 27 Oktober 2017
2 Tamao Hutan Desa 2.742 3.562 6.304 Telah mendapatkan SK No SK.5733/ Menlhk-PSKL/PKPS/PSL.0/10/2017 tertanggal 27 Oktober 2017
3 Bunut Hulu
Hutan Desa - 4.763 4.763 Telah mendapatkan SK No. SK.5690/ Menlhk-PSKL/PKPS/PSL.0/10/2017
tertanggal 26 Oktober 2017
4 Sungai Abau
Hutan Desa - 1.570 1.570 Telah mendapatkan SK No SK.4161/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/ 6/2018, tertanggal 25 Juni 2018
5 Sungai Ajung
Hutan Desa 3.325 - 3.325 Telah mendapatkan SK No. SK.4155/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/ 6/2018, tertanggal 25 Juni 2018
6 Sepandan Hutan Desa 4.083 2.072 6.155 Dalam Proses penerbitan SK
7 Lanjak Deras
Hutan Desa 3.687 510 4.197 Dalam Proses penerbitan SK
8 Melemba Hutan Desa 5.979 4.879 10.859 Dalam Proses penerbitan SK
9 Jongkong Manday
Hutan Desa 1.538 3.213 4.751 Dalam Proses penerbitan SK
Kabupaten Berau
1 Long Ayap Hutan Desa 5.640 5.640 SK.527/Menlhk-PSKL/PKPS/PSL.0/2/ 2017, tertanggal 14 February 2018
2 Punan Segah
Hutan Desa 14.791 14.791 SK.526/Menlhk-PSKL/PKPS/PSL.0/2/ 2017, tertanggal 14 February 2018
3 Long Lanuk Hutan Desa 918 8.733 9.651 Proses Verifikasi Dokumen
v Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
No Desa Skema
Perhutanan Sosial
Luas Area Perhutanan Sosial (ha)
Catatan Hutan Produksi
Hutan Lindung
Total
4 Punan Segah
Kemitraan Proses Fasilitasi Kemitraan
5 Punan Mahkam
Kemitraan Proses Fasilitasi Kemitraan
6 Pegat Batumbuk
Hutan Desa 22.153,82 22.153,82 Dalam Proses penerbitan SK
7 Long Laai Hutan Desa Proses Fasilitasi Hutan Desa
1.3. Output 3: Pembayaran Insentif yang Inovatif dan Adil serta Skema
Kompensasi Terlaksana dan Teruji
Pada tahun 2018 telah dilaksanakan audit terhadap pengelolaan keuangan Program
FORCLIME FC tahun 2017 oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang,
dan Ali. Kegiatan audit dilakukan melalui pemeriksaan dokumen Program di kantor NPMU dan
kunjungan lapang ke tiga kabupaten.
1.4. Output 4: Manajemen Program, Kegiatan Persiapan dan Pendukung
Beberapa kegiatan pengadaan barang dan jasa telah dilaksanakan pada semester I tahun
2018 dengan total Rp. 1.990.258.000. Pengadaan jasa konsultan independen untuk
monitoring program telah dilaksanakan dan implementasinya akan dilaksanakan pada
semester II tahun 2018. Total penggunaan dana HLN sampai dengan 30 Juni 2018 adalah Rp.
188.306.978.623,37 atau 61% dari seluruh anggaran hingga program selesai. Sedangkan
serapan anggaran Program FORCLIME FC pada semester I tahun 2018 adalah 28.77 %.
vi Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
vii Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
KATA PENGANTAR
Laporan Semester I Program FORCLIME FC Tahun 2018 ini merupakan bentuk akuntabilitas
Biro Perencanaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan selaku Programme
Executing Agency (PEA) program kerja sama pembangunan antara Pemerintah Republik
Indonesia dengan Pemerintah Republik Federal Jerman di bidang hutan dan perubahan iklim
(forest and climate change), modul Financial Cooperation disingkat FORCLIME FC Semester I
Tahun 2018.
Laporan disusun berdasarkan atas pencapaian penyelenggaraan kegiatan program FORCLIME
FC secara keseluruhan, baik pada tingkat National Program Management Unit (NPMU) maupun
District Program Management Unit (DPMU) di tiga kabupaten percontohan (Kapuas Hulu,
Berau dan Malinau) dalam periode Januari - Juni 2018 dengan sumber dana berasal dari DIPA
tahun 2018.
Penyajian laporan ini mengikuti kerangka kerja logis (logical frame work) program FORCLIME
FC yang telah disepakati dalam Separate Agreement to the Financing Agreement antara
Kementerian Kehutanan (PEA) dengan Kementerian Keuangan dan KfW tanggal 19 Oktober
2010.
Penyelesaian Laporan ini terlaksana berkat dukungan dari seluruh penyelenggara program
FORCLIME FC yang terdiri atas Tenaga Ahli, Tenaga Teknis, dan Tenaga Khusus serta staf
manajemen pada tingkat NPMU dan DPMU. Pada semua pihak yang membantu disampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi.
Disadari bahwa laporan ini masih belum sepenuhnya sempurna. Oleh karena itu kritik, saran,
dan masukan yang konstruktif sangat diharapkan guna penyempurnaannya.
Semoga Laporan Semester I Program FORCLIME FC tahun 2018 ini bermanfaat.
Jakarta, Juli 2018
Kepala Biro Perencanaan KLHK
Selaku Programme Executing Agency
Dr. Ir. Ayu Dewi Utari, M.Si
NIP. 19690522 199303 2 002
viii Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN ............................................................................................................. ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ..............................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xii
I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Tujuan.............................................................................................................. 1
1.3. Ruang Lingkup .................................................................................................. 2
1.4. Penerima Manfaat ............................................................................................. 2
II. CAPAIAN KEGIATAN FORCLIME FC ...................................................................... 2
2.1. Output 1: Langkah – langkah untuk Mencapai Kesiapan Didanai ............................ 2
2.1.1. Mendukung Inventarisasi Karbon di Lapangan ..................................................... 3
2.1.2. Pengadaan dan Analisis Citra Satelit .................................................................... 6
2.1.3. Penetapan Tingkat Emisi Acuan atau Reference Emission Level (REL) dan Studi
Baseline Lainnya ................................................................................................ 6
2.1.4. Kegiatan Persiapan DA#10 Mangrove di Berau ................................................... 18
2.2. Output 2: Program Investasi dalam Kegiatan Percontohan REDD Terealisir........... 19
2.2.1 Mendukung Perencanaan Tata Guna Lahan dan Penetapan Kawasan Hutan pada
Tingkat Kabupaten .......................................................................................... 19
2.2.2 Menerapkan Inovasi dan Kegiatan Percontohan Pro-poor pada Tingkat Kabupaten 24
a. Investasi Jangka Panjang: Persemaian, Penanaman, dan Pemeliharaan Tanaman
(Agroforestry) ................................................................................................. 24
b. Investasi Jangka Panjang: Patroli Hutan Berbasis Masyarakat ............................. 27
c. Perbaikan Pengelolaan Hutan Lestari: Hutan Produksi Berkelanjutan.................... 28
d. Perbaikan Pengelolaan Hutan Lestari Bersama Masyarakat: Perhutanan Sosial ...... 32
2.2.3 Langkah – Langkah Pengembangan Kapasitas Kelompok Sasaran dan Mitra di
Tingkat Lokal .................................................................................................. 35
2.2.4 Mendukung Langkah–Langkah Penghidupan/Mata Pencaharian Berkelanjutan
Masyarakat yang Terkena Dampak.................................................................... 36
2.3 Output 3: Pembayaran Insentif yang Inovatif dan Adil serta Skema Kompensasi
Terlaksana dan Teruji ...................................................................................... 38
2.4 Output 4: Manajemen Program, Kegiatan Persiapan dan Pendukung.................... 39
2.4.1 Organisasi Program ......................................................................................... 39
2.4.2 Pengadaan Barang dan Jasa ............................................................................. 40
2.4.3 Pengembangan Perencanaan Program .............................................................. 41
2.4.4 Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan .................................................................. 41
2.4.5 Lokakarya dan Penyebarluasan Informasi .......................................................... 41
2.4.6 Anggaran ........................................................................................................ 42
2.4.7 Koordinasi Program ......................................................................................... 43
ix Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
III. KESIMPULAN .................................................................................................... 45
IV. PENUTUP .......................................................................................................... 46
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................................. 47
x Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Analisa kerapatan pohon hasil inventarisasi ......................................................... 3
Tabel 2 Hasil rata-rata cadangan karbon berdasarkan kerapatan pohon ............................. 3
Tabel 3 Estimasi cadangan karbon bawah permukaan berdasarkan data FFI (2009) ........... 4
Tabel 4 Perbandingan cadangan karbon atas permukaan tahun 2009 dan 2017 ................. 4
Tabel 5 FRL dan RL DA FORCLIME FC ............................................................................. 6
Tabel 6 Hasil serapan karbon dari aksi mitigasi FORCLIME FC ........................................... 7
Tabel 7 Laju perubahan penutupan lahan DA#2 Kabupaten Kapuas Hulu .......................... 8
Tabel 8 Laju perubahan penutupan lahan DA#8 Kabupaten Kapuas Hulu .......................... 8
Tabel 9 Laju perubahan penutupan lahan DA#3 Kabupaten Malinau ................................. 9
Tabel 10 Laju perubahan penutupan lahan DA#7 Kabupaten Berau ................................. 10
Tabel 11 Laju perubahan penutupan lahan DA#6 Kabupaten Berau ................................. 10
Tabel 12 Hasil perhitungan emisi per DA tahun 2012 - 2017 ............................................ 14
Tabel 13 Capaian penurunan emisi di DA FORCLIME FC .................................................. 16
Tabel 14 Jenis investasi jangka pendek DA#10 Mangrove per kampung ........................... 19
Tabel 15 Daftar Desa yang telah diterbitkan SK/PERBUP Batas Desa di DA#2 Kapuas Hulu 19
Tabel 16 Daftar kampung yang telah diterbitkan SK Batas Wilayah Kampung di Kecamatan
Segah Kabupaten Berau................................................................................. 21
Tabel 17 Luas wilayah dan panjang trayek batas pada 6 kampung di Kecamatan Kelay ...... 22
Tabel 18 Alokasi rencana guna lahan partisipatif di 13 kampung Kecamatan Segah ........... 22
Tabel 19 Kegiatan Pendampingan Pengelolaan Hutan Desa Periode Januari-Juni 2018 ....... 33
Tabel 20 Progres Perhutanan Sosial FORCLIME FC sampai dengan Juni 2018 .................... 35
Tabel 21 Kegiatan Pelatihan sampai dengan Juni 2018 .................................................... 36
Tabel 22 Jumlah Personil FORCLIME FC per 30 Juni 2018 ................................................ 40
Tabel 23 Daftar Pelaksanaan Pengadaan FORCLIME FC Tahun 2018 per 30 Juni 2018 ....... 40
Tabel 24 Realisasi Anggaran Program FORCLIME FC tahun 2011-2018 ............................. 42
Tabel 25 Realisasi HLN Annex 3 SA per 30 Juni 2018 ...................................................... 43
Tabel 26 Realisasi Anggaran Januari - Juni 2018 Sumber Dana RMP dan HLN ................... 43
xi Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Laju deforestasi dan degradasi hutan di Kabupaten Kapuas Hulu ....................... 9
Gambar 2 Laju deforestasi dan degradasi hutan di Kabupaten Malinau ............................. 10
Gambar 3 Laju deforestasi dan degradasi hutan di Kabupaten Berau ................................ 12
Gambar 4 Grafik FRL dan emisi aktual tiap DA ................................................................ 15
Gambar 5 Pelacakan dan pengambilan letak geografis titik batas kampung di lapangan ..... 22
Gambar 6 Persiapan fasilitasi Peraturan Kampung di tingkat Kabupaten, Mei 2018 ............ 23
Gambar 7 Sosialisasi dan fasilitasi penyusunan Peraturan Kampung Labanan Makarti tentang
Tata Ruang, Mei 2018 ................................................................................... 23
Gambar 8 Kegiatan Agroforestry di Kabupaten Kapuas Hulu ............................................ 25
Gambar 9 Kegiatan Pemeliharaan Tanaman di Kabupaten Malinau ................................... 25
Gambar 10 Kegiatan Pemeliharaan Tanaman di Kabupaten Berau .................................... 26
Gambar 11 Pertemuan langsung Tim Patroli Hutan Desa Manua Sadap dengan Orang utan27
Gambar 12 Beberapa Penemuan Penting Hasil Patroli Hutan Kabupaten Malinau ......... 28
Gambar 13 Peta calon areal kemitraan kehutanan antara PT Sumalindo Lestari Jaya IV dan
Kampung Punan Mahkam .............................................................................. 32
Gambar 24 Demplot Hortikultura Desa Banua Ujung dan Demplot Sylvopastural Desa Labian
................................................................................................................... 37
Gambar 25 Demplot sylvofishery Desa Pala Pintas dan oven tertutup Bunut Hulu .............. 38
Gambar 26 Produk kerajinan HHBK rotan di Desa Landau Mentail dan Madu Kelulut di
Desa ........................................................................................................... 38
Gambar 32 Dokumentasi Partisipasi FORCLIME FC dalam Pameran Hari Hutan
Internasional 18 – 21 Maret 2018 di Taman Menteng Jakarta ........................... 42
Gambar 35 Realisasi dan Persentase Penggunaan Anggaran Sumber Dana HLN
berdasarkan pada Kategori Annex 3 – Separate Agreement. ............................. 43
xii Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Logical Framework FORCLIME FC ................................................................. 48 Lampiran 2 Peta lokasi DA FORCLIME FC ....................................................................... 49 Lampiran 3 Peta Perencanaan Guna Lahan Partisipatif Desa Jongkong Manday ................. 54 Lampiran 4 Progres Tata Batas Kabupaten Kapuas Hulu sampai dengan Juni 2018 ............ 55 Lampiran 5 Progres Tata Batas Kabupaten Malinau sampai dengan Juni 2018 ................... 56 Lampiran 6 Draft Peta Rencana Guna Lahan Kampung Pandansari di Areal DA#6 .............. 57 Lampiran 7 Progres Tata Batas Kabupaten Berau sampai dengan Juni 2018 ...................... 58 Lampiran 8 Ringkasan Data Agroforestry Kabupaten Kapuas Hulu .................................... 59 Lampiran 9 Data Agroforestry Kabupaten Malinau ........................................................... 60 Lampiran 10 Ringkasan Data Agroforestry Kabupaten Berau ............................................ 61 Lampiran 11 Data Patroli Hutan Kabupaten Kapuas Hulu ................................................. 62 Lampiran 12 Data Patroli Hutan Kabupaten Malinau ........................................................ 63 Lampiran 13 Data Patroli Hutan Kabupaten Berau ........................................................... 64 Lampiran 14 Peta Sebaran Pohon, TPn, dan Jalan Sarad Demplot RIL di Petak VI-1 URKT
2018 ........................................................................................................ 65 Lampiran 15 Implementasi dan dukungan FORCLIME FC dalam Pengelolaan Hutan Bernilai
Konservasi Tinggi (NKT) oleh PT SLJ IV, sampai dengan Juni 2018 ............... 66 Lampiran 16 Rekomendasi KFW Mission 13 – 22 Februari 2018 ........................................ 67
1 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Program Hutan dan Perubahan Iklim Modul Kerja sama Finansial atau Forest and Climate
Change Programme Financial Cooperation Module (FORCLIME FC Module) merupakan salah
satu program yang diarahkan untuk memberikan kontribusi pada Kebijakan Perubahan Iklim
Indonesia dalam pengurangan emisi gas rumah kaca yang berasal dari deforestasi dan
degradasi (REDD+). Program FORCLIME FC dibangun berdasarkan kerja sama pembangunan
antara Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(LHK) dengan Pemerintah Republik Federal Jerman yang melalui Kementerian Ekonomi dan
Pembangunan (BMZ). Kegiatan ini dilakukan di tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Kapuas Hulu
Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara, dan Kabupaten
Berau Provinsi Kalimantan Timur. Wilayah kerja FORCLIME FC terbagi ke dalam 6 (enam)
REDD+ Demonstration Activities (DA) yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda
dengan luas total sekitar 506.039 Ha, mencakup 16 kecamatan dan 78 desa.
Pendekatan untuk Kabupaten Kapuas Hulu diarahkan pada pengembangan dan perlindungan
log over area. Oleh karenanya mendorong implementasi program pengembangan kapasitas
masyarakat dan perhutanan sosial di Kapuas Hulu menjadi strategis. Sedangkan intervensi
pada desa-desa di Kabupaten Malinau diarahkan untuk perlindungan kawasan konservasi
dalam rangka meningkatkan carbon stock.. Selanjutnya program FORCLIME FC di Kabupaten
Berau lebih diarahkan untuk mendukung pengelolaan hutan yang lestari. DA di kabupaten
Berau adalah areal kerja PT. Sumalindo Lestari Jaya dan Inhutani I dan kampung-kampung
yang memberikan dampak terhadap DA’s diintervensi dengan kegiatan-kegiatan yang
menstimulasi terwujudnya PHL.
Target yang akan dicapai oleh masing-masing DA REDD+ pada akhir program FORCLIME FC
adalah:
1. Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebanyak 300.000 – 400.000 ton CO2eq
dibandingkan emisi GRK tanpa ada intervensi program FORCLIME / Business as Usual
(BAU)
2. Setidaknya 80% dari kegiatan percontohan REDD mencapai dampak sosial ekonomi yang
positif pada tingkatan program dan kelompok sasaran
3. Perbaikan Pengelolaan Hutan Secara Berkelanjutan
1.2. Tujuan
Penyusunan Laporan ini bertujuan untuk:
1. Melaporkan kemajuan pelaksanaan kegiatan program FORCLIME FC pada Semester I
Tahun 2018;
2. Sebagai akuntabilitas kinerja Biro Perencanaan selaku Programme Executing Agency atas
penyelenggaraan kegiatan program FORCLIME FC selama periode 1 Januari hingga 30
Juni 2018;
3. Sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran terhadap penyelenggaraan program dalam
rangka menyempurnakan pelaksanaan kegiatan program FORCLIME FC pada periode
berikutnya.
2 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
1.3. Ruang Lingkup
Laporan ini meliputi kemajuan pelaksanaan kegiatan yang dicapai oleh 3 (tiga) DPMU pada
kabupaten percontohan, yaitu Kabupaten Berau di Provinsi Kalimantan Timur, Kabupaten
Kapuas Hulu di Provinsi Kalimantan Barat, dan Kabupaten Malinau di Provinsi Kalimantan
Utara, serta oleh NPMU.
Capaian kemajuan pelaksanaan kegiatan disajikan berdasarkan realisasi kegiatan pada
masing-masing output seperti yang tertera pada Logical Frame Work (Kerangka Kerja Logis)
program FORCLIME FC (Lampiran 1) berdasarkan Separate Agreement yang telah
ditandatangani oleh Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Kementerian Keuangan
dan Kementerian Kehutanan, serta Pemerintah Republik Federal Jerman yang diwakili oleh
KfW pada tanggal 2 November 2010.
1.4. Penerima Manfaat
Penerima manfaat laporan ini adalah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Pemerintah
Provinsi Kalimantan Utara, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten
Kapuas Hulu, Pemerintah Kabupaten Malinau, Pemerintah Kabupaten Berau, Pemerintah
Pusat, serta masyarakat yang berada/tinggal di sekitar hutan yang wilayahnya ditetapkan
sebagai areal percontohan (Demonstration Activities) dalam program FORCLIME FC. Program
FORCLIME FC memiliki 6 (enam) Demonstration Activities (DA) di 3 (tiga) Kabupaten di
Kalimantan (Lampiran 2).
1. Kabupaten Kapuas Hulu, terdapat 2 areal DA (DA#2 dan DA#8). DA Putaran/tahap
pertama (DA#2) terletak di 3 Kecamatan yang terdiri dari 16 Desa. Putaran/tahap kedua
(DA#8), terletak di 6 Kecamatan yang terdiri dari 15 Desa
2. Kabupaten Malinau, terdapat 1 areal DA (DA#3) terletak di 2 Kecamatan yang terdiri dari
14 Desa.
3. Kabupaten Berau, terdapat 3 DA (DA#7, DA#6, DA#10). Putaran/tahap pertama (DA#7)
terletak di 2 Kecamatan yang terdiri dari 10 Kampung. Putaran/tahap kedua (DA#6)
terletak di 4 Kecamatan yang terdiri dari 13 Kampung. Putaran/tahap ketiga (DA#10) di
area mangrove yang terletak di 5 kecamatan dan terdiri dari 10 desa.
II. CAPAIAN KEGIATAN FORCLIME FC
Kemajuan pelaksanaan kegiatan FORCLIME FC selama program berlangsung dan pelaksanaan
program dari 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2018 disajikan berdasarkan urutan output-
output sebagai berikut.
2.1. Output 1: Langkah – langkah untuk Mencapai Kesiapan Didanai
Kesiapan REDD dapat didefinisikan sebagai tahap persiapan perangkat atau persyaratan yang
diperlukan untuk implementasi REDD+. Dalam pelaksanaannya FORCLIME FC melakukan
beberapa langkah sebagai upaya tercapainya implementasi REDD+ di lingkup program
FORCLIME FC, diantaranya :
3 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
- Mendukung inventarisasi karbon terestris
- Pengadaan citra satelit resolusi tinggi dan multi-temporal untuk deteksi perubahan
- Mendukung pembentukan REL level kabupaten dan baseline karbon untuk lokasi DA
- Pengembangan Kapasitas Untuk Kelompok Sasaran, Mitra dan Tenaga Pelaksana Program
di Tingkat Lapangan dan Kabupaten
2.1.1. Mendukung Inventarisasi Karbon di Lapangan
Kegiatan inventarisasi hutan dan karbon FORLCIME FC tahun 2018 dilaksanakan di DA REDD+
Putaran-2 (DA#8) Kawasan Danau Siawan Belida. Kegiatan Inventarisasi hutan dan karbon
DA REDD+ Putaran-2 (DA#8) Kawasan Danau Siawan Belida dilakukan 2 fase penelitian. Fase
pertama dilakukan pada bulan November-Desember 2017 dan fase kedua dilakukan pada
bulan April-Juni 2018 . Output dari kegiatan ini diantaranya Inventarisasi Jenis Pohon, Analisa
Kerapatan Jenis Pohon, Pengukuran karbon atas permukaan (above ground), Estimasi
Biomasa atas permukaan (above ground), dan Analisa Biomassa atas permukaan (above
ground).
Survey dilaksanakan di kawasan hutan danau Siawan Belida dengan menggunakan lokasi
cuplik yang juga digunakan Flora & Fauna International (FFI di tahun 2009 agar hasil studi
dapat dibandingkan. Plot contoh yang digunakan sebanyak 75 di areal seluas 39.279 Ha dan
tersebar di 3 desa binaan FORCLIME FC yaitu Desa Mentebah, Desa Nanga Boyan, dan Desa
Bunut Hulu. Lokasi Inventarisasi hutan dan karbon berada di dua status kawasan hutan yaitu
hutan lindung dan hutan produksi terbatas.
Dari hasil inventarisasi hutan diperoleh rata-rata kerapatan pohon dengan DBH>30 cm adalah
68±10 batang/ha, sedangkan tiang dengan DBH antara 10-30 cm adalah 230±51 batang/ha.
Hasil analisa kerapatan pohon dijelaskan dalam Tabel 1 berikut
Tabel 1 Analisa kerapatan pohon hasil inventarisasi
DBH Class / Land Cover DBH > 30 cm DBH 15-30 cm
Dense Medium Sparse Dense Medium Sparse
Mean Tree Density (trees/ha) 89.8 71.4 44.2 358.3 294.2 37.3
Standard Error on 95% CI 13.2 7.7 11.8 94.6 49.9 8.9
Conservative tree density (trees/ha) 76.6 63.8 32.5 263.7 244.3 28.5
Mean Tree Density (trees/ha) 68.5 230.0
Kawasan Danau Siawan Belida masih didominasi oleh hutan tutupan rapat seluas 21.067 Ha,
yang diikuti oleh tutupan medium seluas 14.335 Ha dan tutupan jarang seluas 1.785 Ha. Hasil
rata-rata cadangan karbon atas permukaan yang diperoleh dari kegiatan ini adalah 192+38
tC/ha dijelaskan dalam Tabel 2 berikut
Tabel 2 Hasil rata-rata cadangan karbon berdasarkan kerapatan pohon
LULC Mean (tc/Ha) SD (tc/Ha)
Dense forest 240,6 55,2
Medium forest 154,7 19,8
Sparse forest 99,1 15,0
Non-Forest 42,7 25,8
Weighted Average 192,3 38,9
4 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Perhitungan estimasi cadangan karbon bawah permukaan pada kegiatan ini didasarkan pada
data FFI (2009) adalah 5,259 tC/ha. Estimasi cadangan karbon bawah permukaan
berdasarkan data FFI (2009) dijelaskan dalam Tabel 3 berikut
Tabel 3 Estimasi cadangan karbon bawah permukaan berdasarkan data FFI (2009)
Plot Name Depth (m) tC/ha tC/ha/m
S2 1,18 4439 3.761,86
S4 1,136 3367 2.963,91
S6 1,75 7875 4.500,00
S12 0,565 2424 4.290,27
S14 1,43 8930 6.244,76
S16 1,4 10320 7.371,43
S18 1,08 8297 7.682,41
Mean Peat Carbon (tC/ha/m) 5.259,23
Mean Peat Depth (m) 621,4
Total Peat (ha) 18.628
Total Peat Carbon
(tC) 60.873.319.156,46
Berdasarkan tabel di atas dengan ekstrapolasi sederhana, dapat diketahui bahwa total
estimasi cadangan karbon di lokasi kegiatan adalah 60,88 Gigaton karbon. Angka tersebut
dengan asumsi tidak terjadi perubahan yang signifikan terhadap karbon tanah gambut akibat
tidak adanya perubahan penggunaan lahan yang signifikan. Hal ini didukung oleh hasil analisa
tutupan lahan yang menunjukkan bahwa 90% Kawasan Danau Siawan Belida ditutupi oleh
hutan dengan tutupan rapat dan sedang. Selain itu hasi penelitian tahun 2018 menunjukkan
adanya pertambahan cadangan karbon atas permukaan sebesar 29,9 tc/ha dibandingkan
dengan tahun 2009 sebagai bukti pendukung bahwa tidak adanya gangguan terhadap
cadangan karbon bawah permukaan dalam rentang tahun 2009-2018. Perbandingan
cadangan karbon atas permukaan di kawasan Siawan Belida tahun 2009 dan 2017 dijelaskan
dalam Tabel 4 berikut
Tabel 4 Perbandingan cadangan karbon atas permukaan tahun 2009 dan 2017
Plot Name
Gaia
Plot Name
FFI AGC 2009 (tC/ha) AGC 2017 (tC/ha)
P_1 s.3.1 199,46 202,78
P_10 s1.24.5 98,26 275,76
P_11 s.2.4 51,82 125,85
P_13 s.2.3 122,60 150,85
P_16 s.3.5 323,52 75,83
P_18 s.3.6 119,22 120,59
P_20 s.3.7 78,12 149,89
P_21 s1.29 146,00 156,87
P_22 s1.28.5 95,75 183,27
P_23 s1.28 75,25 118,52
P_24 s1.27.5 84,33 91,32
5 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Plot Name
Gaia
Plot Name
FFI AGC 2009 (tC/ha) AGC 2017 (tC/ha)
P_25 s1.27 127,37 130,78
P_26 s1.26.5 140,74 212,42
P_27 s1.26 121,19 184,58
P_28 s1.25.5 84,89 188,35
P_29 s1.25 154,60 195,57
P_3 s.3.2 187,79 235,19
P_5 s.3.3 90,22 296,16
P-12 s.2.3.5 135,66 138,45
P-14 s2.2.5 92,42 256,36
P-30 s.2.4.5 122,04 130,33
P-7 s.3.4 107,65 94,65
P-9 s.2.5 107,65 131,31
S1-0 s1.1 95,96 80,85
S1-1 s1.2 116,49 281,57
S1-10 s1.24 136,01 200,53
S1-2 s1.3 131,35 138,51
S1-3 s1.4 137,25 144,15
S1-4 s1.5 108,96 170,74
S1-5 s1.6 192,82 147,77
S1-6 s1.7 170,93 185,81
S1-7 s1.21 146,27 87,99
S1-8 s1.22 69,87 158,91
S1-9 s1.23 104,99 145,44
S2-1 s5.9 55,79 230,93
S2-2 s5.8 111,40 76,68
S2-3 s5.7 108,48 146,75
S2-4 s5.6 128,12 117,51
S2-5 s5.5 112,64 113,56
S2-6 s5.4 108,40 147,52
S2-7 s5.3 54,81 96,43
S2-8 s5.2 110,89 186,35
S2-9 s5.1 82,61 90,51
zz-1 s4.1 283,01 150,00
zz-10 s4.10 150,42 12,96
zz-13 s4.13 175,32 209,89
zz-16 s4.16 154,64 242,78
zz-19 s4.19 46,05 88,07
zz-22 s4.22 129,91 123,67
zz-25 s4.25 188,64 59,29
zz-4 s4.4 156,93 200,73
zz-7 s4.7 51,92 164,02
6 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
2.1.2. Pengadaan dan Analisis Citra Satelit
Pengadaan citra satelit resolusi tinggi rapid eye sedang dilakukan pada bulan Maret 2018
untuk data perekaman citra tahun 2018. Proses pengadaan masih berlangsung karena
berdasarkan penyedia citra Rapid Eye yang diperkuat oleh data dari Badan Metereologi dan
Geofisika penutupan awan di area DA REDD+ Forclime FC tinggi yaitu memiliki prosentase
tutupan awan lebih dari 80%.
Proses dan analisis citra satelit resolusi tinggi tahun 2013 telah selesai dan disampaikan
hasilnya dalam workshop MRV FORCLIME yang dilaksanakan tanggal 17 Juni 2015 di Jakarta.
Sedangkan untuk citra satelit resolusi tinggi tahun 2015 telah dianalisis tahun 2017.
2.1.3. Penetapan Tingkat Emisi Acuan atau Reference Emission Level (REL) dan
Studi Baseline Lainnya
Fasilitasi penetapan REL DA REDD+ dikoordinir oleh FORCLIME FC menggunakan data Citra
Landsat sejak tahun 1990 hingga tahun 2010 (RSS, 2013) sebagaimana dijelaskan dalam
Tabel 5 berikut
Tabel 5 FRL dan RL DA FORCLIME FC
Lokasi DA Forest Rreference Level (FRL) – MtCO2e/yr
Reference Level (RL) – MtCO2e/yr
Berau
DA#7 0.13 0.18
DA#6 0.64 0.77
Kapuas Hulu
DA#2 0.02 0.10
DA#8 0.12 0.04
Malinau
DA#3 0.01 0.04
Dari hasil perhitungan REL tersebut ditetapkan pula dalam Surat Keputusan Kepala Dinas
Kehutanan Kabupaten Berau Nomor 76 Tahun 2015 tentang Penetapan Tingkat Acuan Emisi
Karbon Hutan Demonstration Activity #7 (Putaran 1) Kabupaten Berau. Penetapan REL DA
Kapuas Hulu disepakati dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Kapuas Hulu Nomor 35 Tahun 2015 tentang Penyusunan dan Penetapan Tingkat
(Emisi) Acuan/Reference (Emission) Level (REL/RL) karbon hutan pada DA#2 putaran 1
(pertama) Program Hutan dan Perubahan Iklim Forest and Climate Change Programme
(FORCLIME) Kabupaten Kapuas Hulu. Sedangkan di Malinau dalam Surat Keputusan Kepala
Dinas Kehutanan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara Nomor 522.21/SK/27/DK-
IV/XII/2015 tentang Penyusunan Penetapan Tingkat Emisi Acuan Karbon Reference Emission
Level (REL) Demonstration Activity DA#3 di Kabupaten Malinau.
Upaya mitigasi telah dikakukan dalam bentuk investasi Cepat/Jangka pendek (Quick start
investment) dan Investasi Jangka Panjang kepada masyarakat pada DA REDD+ FORCLIME
FC. Hasil perhitungan, emisi mitigasi (project scenario) DA REDD+ FORCLIME FC tahun 2015-
2017 dijelaskan dalam Tabel 6 berikut :
7 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Tabel 6 Hasil serapan karbon dari aksi mitigasi FORCLIME FC
Lokasi Serapan Karbon Dari Aksi Mitigasi di Tahun (tCO2e)
2015 2016 2017
DA#2 (Kapuas Hulu) 0,000090 0,004690982 0,608040587
DA#8 (Kapuas Hulu) - 0,000209436 0,29731249
DA#3 (Malinau) 0,000029 0,149432352 0,690371757
DA#7 (Berau) 0,000172 0,167738355 0,783418139
DA#6 (Berau) 0,000192 0,101992467 0,37661785
Aktivitas yang berhubungan dengan hutan dan kehutanan dan menjadi dasar dalam
penghitungan FRL dan RL dalam DA REDD+ Forclime FC berupa Deforestasi, Degradasi,
Reforestasi dan Aforestasi. Hal tersebut menjadi pilihan dalam penghitungan karena adanya
hasil pengamatan perubahan tutupan lahan yang terjadi selama periode historis yang juga
terdapat kegiatan regenerasi serta aktivitas investasi yang dilaksanakan melalui program
Forclime FC. Degradasi dan deforestasi hutan diindikasikan sebagai penyebab terbesar
terhadap emisi karbon, yang di dalamnya terdapat beberapa aktivitas manusia, seperti; ilegal
logging, pembukaan lahan, pertambangan, dan lain-lain yang terjadi. Sedangkan aktivitas
investasi berupa penanaman, dan patroli hutan menjadi salah satu pendukung untuk
pelaksanaan reforestasi dan aforestasi di wilayah DA (Demonstration Activity). Selain itu
dengan adanya skema perhutanan sosial salah satunya yaitu Hutan Desa dan Kemitraan
bersama IUPHHK yang diharapkan dapat dilakukan bersama masyarakat dan didukung oleh
Forclime FC, menjadi salah satu mitigasi yang bisa mendukung penurunan emisi di masa
depan.
Perhitungan Tingkat Deforestasi dan Degradasi Hutan
Deforestasi dalam studi ini memiliki pengertian perubahan secara permanen dari areal
berhutan menjadi tidak berhutan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia dan Degradasi
hutan adalah penurunan kuantitas tutupan hutan dan stok karbon selama periode tertentu
yang diakibatkan oleh kegiatan manusia. Pengertian ini berdasarkan Peraturan Menteri
Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.30/Menhut-II/2009. Analisis laju deforestasi dan
degradasi hutan menggunakan data aktivitas berasal dari data penutupan lahan nasional yang
diproduksi oleh walidata untuk penutupan lahan dan perubahannya, yaitu Kementerian LHK
c.q. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (Ditjen PKTL) melalui
National Forest Monitoring System (NFMS). Data ini menggunakan sistem klasifikasi IPCC
(2003) dan diinterpretasikan secara visual oleh IPSDH pada periode tahun 2012-2016,
menggunakan citra Landsat dengan resolusi 30 meter. Klasifikasi tutupan lahan berdasarkan
IPCC ini sebanyak 25 jenis tutupan lahan.
1. Kabupaten Kapuas Hulu
(a) DA#2
Hasil analisis laju deforestasi dan degradasi di DA#2 dijelaskan dalam Tabel 7 berikut
8 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Tabel 7 Laju perubahan penutupan lahan DA#2 Kabupaten Kapuas Hulu
Laju deforestasi dan degradasi yang terjadi pada selang tahun 2012-2017 di Demonstration
Activity REDD+ Putaran 1 (DA#2) cukup fluktuatif. Namun secara keseluruhan laju Deforestasi
dan degradasi yang terjadi cenderung menurun di selang tahun 2012-2017. Pada selang tahun
2012-2013 terjadi deforestasi seluas 244,57 ha. Perubahan terbesar terjadi di tutupan hutan
lahan kering sekunder menjadi belukar seluas 236,03 ha, kemudian terjadi pula perubahan di
tutupan hutan lahan kering sekunder menjadi tanah terbuka seluas 8,54 ha. Pada selang
tahun 2013-2014 tidak terjadi perubahan tutupan lahan yang mengakibatkan deforestasi dan
degradasi. Deforestasi kembali terjadi di selang waktu 2014-2015 seluas 73,95 ha. Hal
tersebut mengakibatkan perubahan tutupan hutan lahan kering sekunder menjadi belukar
rawa seluas 67,49 ha dan hutan lahan kering sekunder menjadi tanah terbuka seluas 6,46 ha.
Pada selang tahun 2015-2016 terjadi deforestasi yang mengakibatkan perubahan tutupan
hutan lahan kering sekunder menjadi pertanian lahan kering campur seluas 5,77 ha. Namun
tidak terjadi perubahan penutupan lahan pada tahun 2016-2017 di Demonstration Activity
REDD+ Putaran 1 (DA#2).
(b) DA#8
Perubahan penutupan lahan di DA#8 dalam selang tahun 2012-2017 dijelaskan dalam Tabel
8 berikut.
Tabel 8 Laju perubahan penutupan lahan DA#8 Kabupaten Kapuas Hulu
Berdasarkan tabel di atas deforestasi terjadi pada selang tahun 2012-2013 seluas 87,64 ha
dan selang tahun 2015-2016 seluas 54,27 Ha. Hal ini mengakibatkan deforestasi hutan rawa
sekunder menjadi belukar rawa. Pada selang tahun 2013-2015 tidak terjadi perubahan
penutupan lahan di DA#8 begitu pula yang pada selang tahun 2016-2017 tidak terjadi
perubahan penutupan lahan yang mengakibatkan deforestasi dan degradasi hutan. Laju
deforestasi dan degradasi DA#2 dan DA#8 Kabupaten Kapuas Hulu dijelaskan dalam Gambar
1 berikut.
Kapuas Hulu
DA#2
Luas Perubahan Penutupan Lahan (Ha)
2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2016-2017
Deforestasi 244,57 0,00 73,95 5,77 0,00
Degradasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Reforestasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Total Def+Deg 244,57 0,00 73,95 5,77 0,00
Kapuas Hulu
DA#8
Luas Perubahan Penutupan Lahan (Ha)
2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2016-2017
Deforestasi 87,65 0,00 0,00 54,27 0,00
Degradasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Reforestasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Total Def+Deg 87,65 0,00 0,00 54,27 0,00
9 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
2. Kabupaten Malinau (DA#3)
Laju deforestasi dan degradasi yang terjadi di DA#3 pada selang tahun 2012-2016 cenderung
menurun. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Tabel 9 berikut
Tabel 9 Laju perubahan penutupan lahan DA#3 Kabupaten Malinau
Pada selang tahun 2012-2013 terjadi perubahan tutupan lahan seluas 319,6 ha. Hal ini
mengakibatkan terjadinya deforestasi hutan lahan kering primer menjadi pertanian lahan
kering seluas 102,16 ha dan hutan lahan kering sekunder menjadi pertanian lahan kering
seluas 217,43 ha. Selanjutnya pada selang tahun 2013-2014 terjadi perubahan tutupan lahan
seluas 12,20 ha yang mengakibatkan terjadinya deforestasi hutan lahan kering primer menjadi
pertanian lahan kering campur seluas 12,20 ha. Pada selang tahun 2014-2015 terjadi
perubahan penutupan lahan yang mengakibatkan degradasi hutan lahan kering primer
menjadi hutan lahan kering sekunder seluas 0,44 ha. Tidak terjadi deforestasi pada tahun
2014-2016 namun terjadi perubahan tutupan lahan di tahun 2016-2017 yang mengakibatkan
deforestasi hutan lahan kering primer menjadi belukar seluas 7,29 ha. Laju deforestasi dan
degradasi DA#3 Kabupaten Malinau dijelaskan dalam Gambar 2 berikut
Malinau DA#3 Luas Perubahan Penutupan Lahan (Ha)
2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2016-2017
Deforestasi 319,60 12,20 0,00 0,00 7,30
Degradasi 0,00 0,00 0,44 0,00 0,00
Reforestasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Total Def+Deg 319,60 12,20 0,44 0,00 7,30
Gambar 1 Laju deforestasi dan degradasi hutan di Kabupaten Kapuas Hulu
10 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
3. Kabupaten Berau
(a) DA#7
Hasil analisis laju deforestasi dan degradasi di DA#7 dijelaskan dalam Tabel 10 berikut.
Tabel 10 Laju perubahan penutupan lahan DA#7 Kabupaten Berau
Berau DA#7 Luas Perubahan Penutupan Lahan (Ha)
2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2016-2017
Deforestasi 0,00 0,00 0,21 0,15 23,41
Degradasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Reforestasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Total Def+Deg 0,00 0,00 0,21 0,15 23,41
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa deforestasi di DA#7 Berau mulai terjadi di selang
tahun 2014-2017. Pada tahun 2014-2015 deforestasi yang terjadi di DA#7 Berau
mengakibatkan berubahnya hutan lahan kering sekunder menjadi area perkebunan seluas
0,21 Ha. Kemudian di tahun 2015-2016 terjadi deforestasi mengakibatkan terbukanya hutan
lahan kering sekunder seluas 0,15 Ha. Deforestasi terbesar di DA#7 Beru terjadi dalam selang
tahun 2016-2017 seluas 23,41 Ha. Deforestasi ini disebabkan oleh pembukaan hutan lahan
kering sekunder menjadi area perkebunan.
(b) DA#6
Hasil analisis laju deforestasi dan degradasi di DA#6 dijelaskan dalam Tabel 11 berikut
Tabel 11 Laju perubahan penutupan lahan DA#6 Kabupaten Berau
Berau DA#6 Luas Perubahan Penutupan Lahan (Ha)
2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2016-2017
Deforestasi 2.717,28 190,53 874,89 10.750,03 1.176,13
Degradasi 0,00 0,00 228,99 0,15 0,00
Reforestasi 0,00 0,00 0,00 596,17 0,00
Total Def+Deg 2.717,28 190,53 1.103,88 10.750,18 1.199,53
Gambar 2 Laju deforestasi dan degradasi hutan di Kabupaten Malinau
11 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa laju deforestasi dan degradasi yang terjadi di DA#6
Berau sangat dinamis. Pada selang tahun 2012-2015 laju deforestasi cenderung menurun dan
meningkat di tahun 2015-2016. Namun kembali menurun di selang tahun 2016-2017.
Deforestasi yang terjadi di tahun 2012-2013 mengakibatkan perubahan hutan lahan kering
sekunder menjadi 3 tipe penutupan lahan yaitu perkebunan seluas 1.128,33 Ha, belukar
877,36 Ha dan lahan terbuka seluas 711,58 Ha. Pada selang tahun 2013-2014 terjadi
perubahan penutupan lahan yang mengakibatkan deforestasi di hutan lahan kering sekunder
menjadi belukar seluas 190,53 Ha. Kemudian pada selang tahun 2014-2015 terjadi
peningkatan laju deforestasi dan degradasi seluas 874, 89 Ha dan 228,99 Ha. Deforestasi
yang terjadi mengakibatkan konversi hutan lahan kering primer menjadi lahan terbuka seluas
1,14 Ha, hutan lahan kering sekunder menjadi perkebunan, belukar dan lahan terbuka seluas
873,75 Ha. Sedangkan degradasi yang terjadi di selang tahun yang sama mengakibatkan
perubahan hutan lahan kering primer menjadi hutan lahan kering sekunder seluas 228,99 Ha.
Deforestasi terbesar terjadi di selang tahun 2015-2016 selama 2012-2017. Deforestasi yang
terjadi mengakibatkan pembukaan hutan lahan kering primer seluas 6,62 Ha dan hutan lahan
kering sekunder seluas 10.723,41 Ha. Selain itu terjadi pula degradasi hutan lahan kering
primer menjadi hutan lahan kering sekunder seluas 0,15 Ha. Berdasarkan hasil groundcheck
dan koordinasi dengan PT. Inhutani 1 Unit Labanan terhadap tingginya deforestasi di area PT.
Inhutani 1 diperoleh informasi bahwa laju deforestasi yang tinggi disebabkan adanya jalan
nasional yang membelah area PT Inhutani 1 sehingga menimbulkan terjadinya perambahan.
Selain itu lokasi PT. Inhutani 1 yang langsung berbatasan dengan beberapa desa dengan
penduduk yang padat menyebabkan mudahnya akses ke PT. Inhutani 1 sehingga perambahan
di area PT. Inhutani 1 sangat mungkin terjadi. Terjadinya kebakaran hutan di tahun 2015 juga
menjadi salah satu penyebab tingginya deforestasi di area PT. Inhutani 1 Unit Labanan.
Namun laju deforestasi di DA#6 Berau menurun di tahun 2016-2017 menjadi 1.176,13 Ha
yang mengubah hutan lahan kering sekunder menjadi lahan terbuka. Penurunan ini terjadi
karena adanya peningkatan kegiatan patroli yang dilakukan antara PT. Inhutani 1 dengan
Forclime FC. Selain itu adanya komitmen dari pemerintah daerah melalui “Program Karbon
Hutan Berau (PKHB)” dalam upaya penurunan emisi karbon di Kabupaten Berau.
Laju deforestasi dan degradasi di DA#6 & DA#7 Berau dijelaskan dalam Gambar 3 berikut ini.
12 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Gambar 3 Laju deforestasi dan degradasi hutan di Kabupaten Berau
Perhitungan Emisi Karbon
Dalam perhitungan cadangan, serapan dan emisi karbon digunakan data aktivitas berupa data
perubahan penutupan lahan dan data faktor emisi. Data penutupan lahan diperoleh dari
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (Ditjen PKTL) melalui National
Forest Monitoring System (NFMS). Klasifikasi tutupan lahan berdasarkan IPCC ini sebanyak 25
jenis tutupan lahan. Sedangkan faktor emisi yang digunakan adalah data faktor emisi dari
hasil studi Remote Sensing Solution/RSS GmbH yang dihasilkan dari penelitian di Kabupaten
Kapuas Hulu, Malinau dan Berau dengan menggunakan LiDAR pada transek yang telah
ditentukan dan dikalibrasi dengan hasil inventarisasi lapangan. Faktor emisi yang digunakan
dijelaskan dalam tabel berikut :
No Keterangan
Faktor Emisi
Kapuas Hulu
(tc/ha)
Faktor Emisi
Berau
(tc/ha)
Faktor Emisi
Malinau
(tc/ha)
1 Hutan Lahan Kering Primer 256 159,5 140,5
2 Hutan Lahan Kering Primer 257,5 168,5 158
3 Hutan Lahan Kering Primer 195,4 113 195,4
4 Hutan Lahan Kering Primer 195,4 195,4 195,4
5 Hutan Lahan Kering Sekunder 165 145,5 100,5
6 Hutan Lahan Kering Sekunder 198,5 147,5 137
7 Hutan Lahan Kering Sekunder 169,7 51,5 169,7
8 Hutan Lahan Kering Sekunder 169,7 169,7 169,7
9 Hutan Lahan Kering Sekunder 169,7 169,7 169,7
10 Hutan Mangrove Primer 170 170 170
11 Hutan Rawa Primer 161,5 196 196
13 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Perhitungan cadangan karbon menggunakan perkiraan perbedaan cadangan karbon pada
setiap pool karbon khususnya pada penutupan lahan yang mengalami perubahan pada selang
waktu tertentu. Perhitungan emisi dan serapan karbon menggunakan data penutupan lahan
tahun 2012-2017 yang dibagi menjadi selang waktu satu tahun yaitu tahun 2012-2013, 2013-
2014, 2014-2015, 2015-2016, dan 2016-2017.
Perhitungan serapan dan emisi karbon dilakukan dengan menghitung selisih perkalian antara
luas area penutupan lahan dengan kandungan karbon per hektar. Serapan karbon terjadi
apabila selisih hasil perkalian luas pada tipe penutupan lahan dengan kandungan karbon pada
tahun akhir dengan tahun awal menunjukkan nilai yang positif. Sedangkan emisi karbon
terjadi apabila selisih hasil perkalian luas pada tipe penutupan lahan dengan kandungan
karbon pada tahun akhir dengan tahun awal menunjukkan nilai yang negatif. Dengan kata
lain daerah yang mengalami deforestasi maupun degradasi sudah pasti menghasilkan emisi
karbon.
Dalam analisis ini terdapat 2 perhitungan emisi yaitu emisi karbon yang menunjukkan
banyaknya emisi yang telah dikeluarkan mulai dari waktu periode historis hingga tahun
proyeksi dan emisi karbon aktual yang dihitung dari tahun 2014 di mana dimulai adanya
pelaksanaan investasi di lapangan yang ditandai dengan adanya investasi jangka pendek
(agroforestry, silvofishery) maupun panjang (persemaian, penanaman, patroli hutan, demplot
pertanian, agroforesty, dll).
Hasil perhitungan emisi FORCLIME FC selang tahun 2014-2016 menggunakan faktor emisi
hasil studi Remote Sensing Solution/RSS GmbH dijelaskan dalam Tabel 12 berikut:
12 Hutan Mangrove Sekunder 120 120 120
13 Hutan Rawa Sekunder 148 155 155
14 Hutan Tanaman 63 63 63
15 Belukar 53,5 30,5 30,5
16 Perkebunan 63 63 63
17 Pemukiman 0 0 0
18 Tanah Terbuka 0 0 0
19 Awan 0 0 0
20 Savanna/ Padang rumput 53,5 30,5 30,5
21 Badan Air 0 0 0
22 Belukar Rawa 53,5 30,5 30,5
23 Pertanian Lahan Kering 53,5 30,5 30,5
24 Pertanian Lahan Kering Campur 53,5 30,5 30,5
25 Sawah 53,5 30,5 30,5
26 Tambak 0 0 0
27 Bandara/ Pelabuhan 0 0 0
28 Transmigrasi 0 0 0
29 Pertambangan 0 0 0
30 Rawa 53,5 30,5 30,5
14 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Tabel 12 Hasil perhitungan emisi per DA tahun 2012 - 2017
Perhitungan Emisi Aktual
Perhitungan emisi aktual diperoleh dari selisih forest reference level dengan perhitungan
penurunan emisi dari kegiatan investasi jangka pendek (agroforestry, silvofisheries) maupun
panjang (persemaian, penanaman, patroli hutan, demplot pertanian, agroforesty, dll) yang
dilakukan oleh Forclime FC dan penurunan emisi karbon dari data analisis laju deforestasi dan
degradasi hutan menggunakan data aktivitas berasal dari data penutupan lahan nasional yang
diproduksi oleh walidata untuk penutupan lahan dan perubahannya, yaitu Kementerian LHK
c.q. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (Ditjen PKTL) melalui
National Forest Monitoring System (NFMS). Data ini menggunakan sistem klasifikasi IPCC
(2003) dan diinterpretasikan secara visual oleh IPSDH pada periode tahun 2012-2017,
Kapuas Hulu DA#2 Emisi (Mtco2e/ha)
2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2016-2017
Deforestasi 0,10 0,00 0,03 0,0024 0,00
Degradasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Reforestasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Total Def+Deg 0,1018 0,00 0,0273 0,0024 0,00
Kapuas Hulu DA#8 Emission (Mtco2e/ha)
2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2016-2017
Deforestasi 0,03 0,00 0,00 0,02 0,00
Degradasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Reforestasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Total Def+Deg 0,03 0,00 0,00 0,02 0,00
Malinau DA#3 Emisi (Mtco2e/ha)
2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2016-2017
Deforestasi 0,10 0,0049 0,00 0,00 0,00295
Degradasi 0,00 0,00 0,00007 0,00 0,00
Reforestasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Total Def+Deg 0,10 0,005 0,0001 0,00 0,0029
Berau DA#7 Emisi (Mtco2e/ha)
2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2016-2017
Deforestasi 0,00 0,00 0,00006 0,0001 0,71
Degradasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Reforestasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Total Def+Deg 0,00 0,00 0,00006 0,0001 0,71
Berau DA#6 Emisi (Mtco2e/ha)
2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2016-2017
Deforestasi 1,09 0,08 0,46 6,18 0,50
Degradasi 0,00 0,00 0,01 0,0045 0,00
Reforestasi 0,00 0,00 0,00 - 0,34 - 0,01
Total Def+Deg 1,09 0,08 0,47 6,18 0,50
15 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
menggunakan citra Landsat dengan resolusi 30 meter. Hasil dari perhitungan emisi aktual
dijelaskan dalam Gambar 4 berikut
Gambar 4 Grafik FRL dan emisi aktual tiap DA
16 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Berasal dari perhitungan emisi aktual dapat diketahui pencapaian FORCLIME FC sampai
dengan tahun 2017 dalam upaya penurunan emisi 300.000 – 400.000 tCO2e di setiap DA.
Pencapaian tersebut dijelaskan dalam Tabel 13 berikut
Tabel 13 Capaian penurunan emisi di DA FORCLIME FC
Lokasi Capaian Penurunan Emisi (tco2e)
DA#2 (Kapuas Hulu) 205.493,42
DA#8 (Kapuas Hulu) 139.194,60
DA#3 (Malinau) 286.068,69
DA#7 (Berau) 257.342,77
DA#6 (Berau) -1.481.947,88
Dari tabel di atas hampir semua DA REDD+ FORCLIME FC mencapai target penurunan emisi
berdasarkan separate agreement FORCLIME FC terutama untuk DA#3 Malinau yaitu 286.068,7
tCO2e. Hal ini tidak lepas dari kegiatan yang dilakukan oleh FORCLIME FC melalui kegiatan
FORCLIME-FC serta dukungan dari berbagai instansi pemerintahan yang mendukung
kelestarian hutan di DA#3 Malinau yang mengakibatkan rendahnya tingkat deforestasi dan
degradasi. Pada DA#6 capaian penurunan emisi yaitu sebesar -1,5 MtCO2e disebabkan oleh
tingginya deforestasi dan degradasi yang terjadi di tahun 2015-2016 akibat adanya jalan
nasional yang membelah area PT Inhutani 1 sehingga menimbulkan terjadinya perambahan.
17 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Selain itu lokasi PT. Inhutani 1 yang langsung berbatasan dengan beberapa desa dengan
penduduk yang padat menyebabkan mudahnya akses ke PT. Inhutani 1 sehingga perambahan
di area PT. Inhutani 1 sangat mungkin terjadi. Terjadinya kebakaran hutan di tahun 2015 juga
menjadi salah satu penyebab tingginya deforestasi di area PT. Inhutani 1 Unit Labanan.
Sebaliknya penurunan emisi di DA#7 Kabupaten Berau sangat tinggi yaitu sebesar 257.342
tCO2e. Hal ini terjadi karena DA#7 adanya dukungan dan fasilitasi dalam peningkatan
pengelolaan hutan berkelanjutan antara Forclime-FC dengan PT. Sumalindo Lestari Jaya (areal
DA#7). Pada DA#8 Kabupaten Kapuas Hulu penurunan emisi yang terjadi sebesar 139.194,60
tCO2e. Hal ini disebabkan oleh investasi DA#8 sebagai aksi mitigasi mulai diberikan di tahun
2016 (persemaian).
Penetapan Baseline Sosek
Pada semester pertama tahun 2018 telah dilakukan survei kondisi sosial ekonomi masyarakat
di 3 Desa baru di DA#8 Kabupaten Kapuas Hulu. Studi baseline ini bertujuan untuk
menetapkan indikator dasar kondisi sosial dan ekonomi di 3 Desa yaitu Desa Tembang,
Delintas Karya, dan Nanga Embaloh. Maksud studi ini adalah untuk menilai pencapaian hasil
dan dampak selama berlangsungnya Program FORCLIME FC yang penilaiannya akan dilakukan
pada akhir periode program dengan cara membandingkan hasil studi pasca program dengan
hasil studi baseline (dasar) ini. Metode yang digunakan adalah Nested Spheres of Poverty
(NESP) yang merupakan suatu pendekatan dalam pemantauan kesejahteraan yang
dikembangkan oleh CIFOR sejak tahun 2007.
Hasil pengukuran menunjukkan Indeks kesejahteraan tertinggi adalah Desa Nanga Embaloh
(64,6) diikuti oleh Desa Tembang (61,91) dan Desa Delintas Karya (59,87). Ketiga Desa yang
disurvei tergolong ke dalam kategori cukup sejahtera / sedang.
Penetapan tingkat kesejahteraan sosial di DA FORCLIME FC berdasarkan penghitungan dan
analisis yang dilakukan oleh Tenaga Ahli Pengembangan Masyarakat DPMU dan Tenaga
Teknis Kehutanan NPMU serta didukung oleh Tenaga Ahli Pengembangan Masyarakat
(Community Development) masing-masing DPMU pada tahun 2017, diperoleh hasil sebagai
berikut:
- Tingkat kesejahteraan masyarakat pada 16 desa pada areal DA#2 dan sekitarnya di
Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, termasuk pada kategori sedang
dengan nilai indeks kesejahteraan agregat sebesar 58,77
- Tingkat kesejahteraan masyarakat pada 13 desa pada areal DA#8 dan sekitarnya di
Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, termasuk pada kategori sedang
dengan nilai indeks kesejahteraan agregat sebesar 58,49
- Tingkat kesejahteraan masyarakat di 14 Desa pada areal DA#3 dan sekitarnya di
Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, termasuk pada kategori sedang dengan
nilai indeks kesejahteraan agregat sebesar 53,82
- Tingkat kesejahteraan masyarakat pada 10 desa pada areal DA#7 dan sekitarnya di
Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, termasuk pada kategori sedang dengan
nilai indeks kesejahteraan agregat sebesar 52,10.
18 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
- Tingkat kesejahteraan masyarakat pada 13 desa pada areal DA#6 dan sekitarnya di
Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, termasuk pada kategori sedang dengan
nilai indeks kesejahteraan agregat sebesar 54,72.
2.1.4. Kegiatan Persiapan DA#10 Mangrove di Berau
Sebagai tindak lanjut Inception Workshop Perlindungan Mangrove dan Peningkatan
Penghidupan Masyarakat Lokal di areal Demonstration Activity (DA) 10 REDD+ Program
FORCLIME FC Kabupaten Berau Kalimantan Timur di Berau pada 17 Oktober 2017, telah
diadakan Workshop Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove Berkelanjutan yang
diselenggarakan pada 8-9 Maret 2018 di Balikpapan. Tujuan diselenggarakannya workshop
ini adalah untuk mendapatkan arahan kerangka kebijakan makro nasional, regional, dan
kabupaten tentang pengelolaan mangrove berkelanjutan di Kabupaten Berau, memperoleh
input pembelajaran pengelolaan ekosistem mangrove (aspek ekonomi, lingkungan, sosial,
kelembagaan, dan skema pengelolaan kolaborasi), serta menyampaikan informasi tentang
program FORCLIME FC yang berkontribusi terhadap penurunan emisi GRK dan kesejahteraan
masyarakat melalui pengelolaan mangrove yang lestari.
Presentasi dan diskusi dibagi ke dalam 3 sesi. Sesi pertama mengenai diskusi kebijakan
pengelolaan mangrove yaitu: (1) Strategi Nasional Pengelolaan Mangrove oleh Asisten Deputi
Kelestarian Lingkungan Hidup, Kemenko Perekonomian, (2) Peluang Skema Perhutanan Sosial
di Wilayah Ekosistem Mangrove oleh Direktorat Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial, Ditjen
PSKL KLHK, (3) Kawasan Ekosistem Esensial Mangrove sebagai Strategi Pengelolaan
Berkelanjutan oleh Direktur Bina Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial, Ditjen KSDAE,
KLHK, dan (4) Kebijakan Rehabilitasi Mangrove Berkelanjutan oleh Direktorat Konservasi
Tanah dan Air, Ditjen PDASHL, KLHK.
Sesi kedua mengenai diskusi pengelolaan mangrove yaitu: (1) Pengelolaan Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil dalam Mendukung Strategi Nasional Pengelolaan Mangrove oleh Direktorat
Pendayagunaan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil, Ditjen Pengelolaan Ruang Laut, KKP, (2)
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Berkelanjutan dalam Kesatuan Pengelolaan Hutan di
Kalimantan Timur oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, (3) Kebijakan dan Strategi
Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Kabupaten Berau (Raperda Mangrove) oleh Dinas
Perikanan Kabupaten Berau, dan (4) Exit Strategy Program dan Pembelajaran Kelola
Mangrove Berbasis Masyarakat di Sinjai Sulawesi Selatan oleh Balai Besar KSDA Sulawesi
Selatan.
Sesi ketiga mengenai pembelajaran kelola mangrove yaitu: (1) Peran dan Potensi Mangrove
dalam Mitigasi Dampak Perubahan Iklim oleh Universitas Mulawarman dan BLI KLHK, (2)
Pembelajaran Kolaboratif dan Rehabilitasi Ekosistem Mangrove di Langkat Sumatera Utara
oleh Yayasan Gajah Sumatera, dan (3) Pembelajaran Pendampingan Pengelolaan Kolaboratif
Mangrove Berbasis Masyarakat di Kubu Raya oleh Sampan Kalimantan.
Sampai dengan bulan Juni 2018, suatu investasi jangka pendek yaitu investasi yang dapat
dilihat hasilnya maksimal dalam 6 bulan telah disalurkan dan dikelola oleh masing-masing
TKK. Pelaksanaan investasinya didampingi oleh FK dan PL dan sedang berjalan saat ini.
Besarnya nilai investasi ini adalah Rp. 50.000.000,- di setiap kampung dengan pilihan jenis
investasi jangka pendek seperti Tabel 14 di bawah ini.
19 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Tabel 14 Jenis investasi jangka pendek DA#10 Mangrove per kampung
No. Nama Kampung Jenis Investasi Jangka Pendek
1 Pegat Batumbuk Pengadaan benih udang windu
2 Teluk Semanting Pengadaan jaring insang
3 Kasai Pukat ikan gembong
4 Batu-batu Pengolahan buah perangat
5 Pulau Besing Pengadaan benih ikan air tawar
6 Sukan Tengah Demplot hortikultura semangka dan melon
7 Suaran Budidaya hortikultura
8 Pilanjau Berternak itik dan budidaya jagung pakan
9 Pesayan Budidaya hortikultura
10 Buyung-buyung Pengusahaan bebek petelur
2.2. Output 2: Program Investasi dalam Kegiatan Percontohan REDD Terealisir
2.2.1 Mendukung Perencanaan Tata Guna Lahan dan Penetapan Kawasan Hutan
pada Tingkat Kabupaten
Target yang ingin dicapai dari kegiatan PLUP adalah kesepakatan batas administrasi desa oleh
masyarakat dan pihak terkait dan kesepakatan rencana guna lahan desa pada areal kerja
Program FORCLIME FC. PLUP tidak hanya menjadi dasar kegiatan program FORCLIME FC
lainnya, namun juga mendukung Program Pemerintah dalam implementasi Undang-Undang
Desa No. 6 tahun 2014 dan Permendagri No. 45 Tahun 2016 Tentang Penetapan dan
Penegasan Batas Desa. Output kegiatan PLUP berupa pengesahan batas desa merupakan
persyaratan dasar bagi desa untuk mendapatkan Alokasi Dana Desa (ADD).
Kabupaten Kapuas Hulu
Progres kegiatan PLUP di Kapuas Hulu sampai dengan 30 Juni 2018 meliputi kegiatan
pemetaan partisipatif batas desa yang telah dilaksanakan di 26 Desa dan kegiatan
perencanaan tata guna lahan partisipatif yang telah selesai dilaksanakan di 7 Desa. Dari 26
Desa yang telah melaksanakan Tata Batas Desa Partisipatif terdapat 6 desa yang batasnya
telah ditetapkan Bupati Kapuas Hulu (Tabel 15).
Tabel 15 Daftar Desa yang telah diterbitkan SK/PERBUP Batas Desa di DA#2 Kapuas Hulu
No Nama Desa Kecamatan No. SK/PERBUP Jenis Dokumen
1 Labian Ira’ang Batang Lupar 380 Tahun 2016 Surat Keputusan Bupati
2 Lanjak Deras Batang Lupar 43 Tahun 2016 Peraturan Bupati
3 Tamao Embaloh Hulu 19 Tahun 2017 Peraturan Bupati
4 Mensiau Batang Lupar 22 Tahun 2017 Peraturan Bupati
5 Labian Batang Lupar 59 Tahun 2017 Peraturan Bupati
6 Sungai Abau Batang Lupar 62 Tahun 2017 Peraturan Bupati
Secara umum semua batas desa di area DA#2 dan DA#8 telah sepakat kecuali yang
merupakan batas kecamatan. Pada semester I tahun 2018 telah dilaksanakan Rapat
Koordinasi Batas Kecamatan Partisipatif di DA#2. Berdasarkan hasil Rapat disepakati 2
20 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
segmen batas yaitu Batas Embaloh Hulu – Batang Lupar dan Batang Lupar – Embaloh Hilir,
sementara terdapat 2 segmen batas yang belum sepakat yaitu Embaloh Hilir – Embaloh Hulu
dan Embaloh Hulu – Putussibau Utara. Pada semester I tahun 2018 telah dilakukan pula
kegiatan Tata Guna Lahan Partisipatif (PLUP) telah dilaksanakan di Desa Lanjak Deras (DA#2)
dan Jongkong Manday (DA#8). Peta Tata Guna Lahan ini dapat dilihat di Lampiran 3. Progres
kegiatan PLUP di Kabupaten Kapuas Hulu sampai dengan Juni 2018 dapat dilihat di Lampiran
4.
Kabupaten Malinau
Kegiatan pemetaan partisipatif dalam rangka identifikasi batas desa telah dilaksanakan di 14
desa pada tahun 2016. Hasil dari kegiatan ini adalah diperoleh data untuk 14 desa mengenai
identifikasi batas desa dan namun belum diperoleh kesepakatan. Sebagai tindak lanjut
kegiatan tersebut pada tahun 2017 FORCLIME FC memfasilitasi pemetaan batas administrasi
desa partisipatif di 6 desa Kecamatan Bahau Hulu, yaitu Desa Long Uli, Long Tebulo, Long
Alango, Long Kemuat, Long Berini, dan Apau Ping. Adapun hasil dari kegiatan pemetaan batas
administrasi desa partisipatif di Kecamatan Bahau Hulu adalah:
1. Berita acara pengumpulan dan penelitian dokumen batas desa penetapan dan penegasan
batas desa di 6 desa kecamatan Bahau Hulu.
2. Berita acara pemilihan peta dasar penetapan dan penegasan batas desa di 6 desa
kecamatan Bahau Hulu.
3. Berita acara kesepakatan penetapan batas desa di 6 desa kecamatan Bahau Hulu.
4. Berita acara pelacakan batas wilayah desa secara kartometrik di 6 desa kecamatan Bahau
Hulu.
5. Berita acara pemanfaatan bersama antara Desa Long Berini dan Apau Ping di sungai
Kelep, sungai Lerong Lut, sungai Lerong Bio, sungai Mandun dan sungai Mejela.
6. Peta Indikatif Batas Administrasi 6 Desa di Kecamatan Bahau Hulu.
Progres semester I tahun 2018 adalah pembentukan Tim Verifikasi Lapangan Titik Batas Desa
di 6 desa di Kecamatan Bahau Hulu dengan SK yang diterbitkan oleh masing-masing Kepala
Desa. Terdapat 2 – 4 Tim di masing-masing desa dengan anggota 5 orang per Tim. Kegiatan
verifikasi lapangan akan dilaksanakan pada semester II tahun 2018. Sementara kegiatan
Pemetaan Tata Guna Lahan Partisipatif akan dilaksanakan setelah Batas Desa disepakati.
Progres kegiatan PLUP di Kabupaten Malinau sampai dengan Juni 2018 dapat dilihat di
Lampiran 5.
Kabupaten Berau
Program FORCLIME FC bersama dengan para pihak di Kabupaten Berau telah memfasilitasi
penetapan batas wilayah kampung di Kecamatan Segah. Bupati Berau telah menetapkan
batas-batas wilayah kampung melalui Keputusan Bupati Berau tentang Penetapan Batas
Wilayah Kampung di Kecamatan Segah meliputi seluruh kampung di area DA FORCLIME FC
(13 Kampung) seperti yang disajikan pada Tabel 16 di bawah ini.
21 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Tabel 16 Daftar kampung yang telah diterbitkan SK Batas Wilayah Kampung di Kecamatan Segah
Kabupaten Berau
No Nama Kampung DA No. SK Ditetapkan Tanggal
1 Gunung Sari DA#7 668 30-09-2016
2 Long Ayan DA#7 630 30-08-2016
3 Long Ayap DA#7 490 30-06-2016
4 Long La’ai DA#7 491 30-06-2016
5 Punan Segah DA#7 493 30-06-2016
6 Punan Mahkam DA#7 493 30-06-2016
7 Batu Rajang DA#6 631 30-08-2016
8 Bukit Makmur DA#6 628 30-08-2016
9 Harapan Jaya DA#6 669 30-09-2016
10 Siduung Indah DA#6 670 30-09-2016
11 Tepian Buah DA#6 632 30-08-2016
12 Pandan Sari DA#6 633 30-08-2016
13 Punan Malinau DA#6 629 30-08-2016
Setelah ditetapkan batas administrasi 13 (tiga belas) kampung di wilayah Kecamatan Segah
yang luas seluruhnya: +525.658,13 hektar pada tahun 2016, FORCLIME diminta oleh
pemerintah daerah untuk membantu fasilitasi batas wilayah administrasi 14 (empat belas)
kampung di Kecamatan Kelay tahun 2018. Fasilitasi batas kampung yang telah disepakati oleh
masing-masing kampung dalam wilayah Kecamatan Kelay Kabupaten Berau, sbb:
1. Koordinasi di tingkat Kecamatan Kelay Kabupaten Berau..
2. Persiapan di DPMU Berau, antara lain: menetapkan Tim Fasilitator batas kampung;
mengumpulkan dokumen/data sekunder, jika ada, berita acara kesepakatan-
kesepakatan antara satu kampung dengan kampung sebelahnya.
3. Melakukan overlay peta batas; yaitu peta indikatif batas kampung yang ada.
4. Melacak dan mencatat posisi/titik batas di lapangan untuk pembuatan peta indikatif
detail (Gambar 5)
5. Menyempurnakan draft peta batas indikatif menjadi lebih rinci (indikatif – detail),
sebagai bahan pembahasan dan verifikasi teknis/lapangan oleh Tim Tata Batas
Kabupaten.
Terdapat 6 (enam) kampung di wilayah Kecamatan Kelay yang telah selesai peta batas
indikatif-detail hasil fasilitasi FORCLIME FC yang disajikan pada Tabel 17.
Setelah pembahasan peta batas indikatif detail ini maka Tim Penetapan Batas Kabupaten
Berau, Camat dan Tim Fasilitator DPMU Berau akan melakukan verifikasi lapangan di setiap
kampung tersebut. Hasil verifikasi batas dan titik koordinat batas akan dituangkan di dalam
berita acara kesepakatan antar kampung.
22 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Pelacakan kembali Pal batas
yang pernah dipasang Pengambilan koordinat geografis letak pal batas
dengan GPS
Pal batas desa Merasa dan Muara Lesan
Gambar 5 Pelacakan dan pengambilan letak geografis titik batas kampung di lapangan
Tabel 17 Luas wilayah dan panjang trayek batas pada 6 kampung di Kecamatan Kelay
No. Nama Kampung Luas (Ha) Keliling
(Km) Keterangan
1 Long Keluh 26,017.39 99.48 Draft batas
indikatif-detil ini
akan dibahas di tingkat Kabupaten
(Pemda) sebelum diverifikasi di
lapangan.
2 Long Pelay 36,676.05 95.53
3 Long Lamcin 81,236.32 164.45
4 Long Sului 173,114.11 273.99
5 Merasa 19,301.61 99.92
6 Long Lanuk 43,952.08 193.73
Jumlah 380,297.56 927.10
Progres Kegiatan Perencanaan Tata Guna Lahan Partisipatif sampai dengan Juni 2018, dari
13 (tiga belas) kampung seluas: + 525.658, 13 hektar yang telah ditetapkan batas wilayah
kampungnya semuanya telah diselesaikan PLUP-nya. Rencana (alokasi) guna lahan seluruh
13 kampung, seperti pada Tabel 18.
Tabel 18 Alokasi rencana guna lahan partisipatif di 13 kampung Kecamatan Segah
Rencana Guna Lahan Luas (ha)
Hutan Negara 102,202.84
Pengusahaan Hutan 295,336.81
Perkebunan Besar 44,554.53
Kebun Plasma /Perkebunan Rakyat (Monokultur) 1,417.20
Pertambangan 44,063.23
Pemukiman 920.74
Bekas Ladang/Agroforesty/Kebun Campur/Investasi Forclime 11,747.63
Ladang/Ladang Bera/Semak belukar 9,114.18
Lahan Usaha I 383.39
Lahan Usaha II 543.66
Lahan Pengembangan Kampung 4,177.46
Badan Air 709.98
Lainnya (Lahan Kas Kampung, dll) 10,157.32
Luas Total 525,328.97
23 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Selain 13 (tiga belas) kampung di Kecamatan Segah yang telah selesai fasilitasi PLUP-nya,
sampai dengan bulan Juni 2018 sedang berjalan fasilitasi PLUP untuk Pandansari, Labanan
Makarti, Labanan Jaya dan Labanan Makmur. Kemajuan kegiatan PLUP diarahkan untuk
pengukuran lahan-lahan usaha masyarakat kampung, mengingat kampung-kampung tersebut
adalah kampung eks Transmigrasi. Hasil pengukuran telah dituangkan di dalam peta draft
Rencana Guna Lahan seperti Lampiran 6. Progres kegiatan PLUP di Kabupaten Berau secara
umum sampai dengan Juni 2018 dapat dilihat di Lampiran 7.
Beberapa kampung meminta Forclime FC DPMU Berau untuk membantu dalam memfasilitasi
Peraturan Kampung (Perkam), antara lain Kampung Tepian Buah Kecamatan Segah dan
Kampung Labanan Makarti Kecamatan Teluk Bayur yang berencana membuat Perkam tentang
Tata Ruang Kampung (Gambar 6). Pada tahap awal telah dilakukan persiapan baik di tingkat
Kabupaten maupun di tingkat Kampung, termasuk berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) terkait.
Koordinasi Perkam dengan Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Berau
Koordinasi Perkam dengan Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Berau
Gambar 6 Persiapan fasilitasi Peraturan Kampung di tingkat Kabupaten, Mei 2018
Pelaksanaan kegiatan, mulai dari sosialisasi; pembentukan Tim Kerja Perkam; dan
pembahasan peta tata-ruang telah diselenggarakan dengan difasilitasi oleh Tim DPMU Berau
mencakup kampung-kampung Tepian Buah dan Punan Malinau Kecamatan Segah dan
Labanan Makarti Kecamatan Teluk Bayur (Gambar 7). Dalam kegiatan tersebut terlibat OPD
Kabupaten Berau, yaitu: Bagian Kerjasama, Penataan Wilayah dan Pengembangan Daerah
Terpencil; Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (BAPELITBANG); Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, dan
Kecamatan Segah serta Kecamatan Teluk Bayur.
Sosialisasi Perkam tentang Tata Ruang
Kampung Labanan Makarti Narasumber dan peserta sosialisasi Perkam
Tata Ruang Kampung Labanan Makarti
Gambar 7 Sosialisasi dan fasilitasi penyusunan Peraturan Kampung Labanan Makarti tentang Tata
Ruang, Mei 2018
24 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
2.2.2 Menerapkan Inovasi dan Kegiatan Percontohan Pro-poor pada Tingkat
Kabupaten
a. Investasi Jangka Panjang: Persemaian, Penanaman, dan Pemeliharaan
Tanaman (Agroforestry)
Penghidupan masyarakat sekitar areal DA FORCLIME FC diupayakan untuk terus meningkat,
diantaranya melalui program perbaikan sistem perladangan. Tujuannya untuk mengurangi
laju perubahan (konversi) lahan hutan menjadi lahan pertanian dan/atau perkebunan oleh
masyarakat. Mengingat bahwa konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian menjadi salah
satu penyebab utama deforestasi di areal DA, Program FORCLIME FC mengenalkan dan
menerapkan sistem agroforestry yang lebih intensif daripada sistem perladangan tradisional
dan pada saat yang bersamaan difasilitasi pengembangan ekonomi rumah tangga
petani/peladang.
1) Kabupaten Kapuas Hulu
Pada Semester I Tahun 2018, kegiatan investasi Agroforestry Kabupaten Kapuas Hulu antara
lain Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman (Gambar 8). Pada tahun 2017 tidak dilakukan
persemaian. Total bibit yang telah disemai di Kabupaten Kapuas Hulu dari tahun 2015 sampai
dengan tahun 2017 adalah sebanyak 1.114.238 bibit dengan jenis mayoritas Karet, Puri,
Kopi, Tanaman Kayu Keras, dan Buah-buahan.
Kegiatan Penanaman pada Semester I Tahun 2018 dilakukan di seluruh Desa di areal DA#2
dan DA#8 kecuali Desa Mensiau dan Tamao. Kegiatan penanaman di Kecamatan Bunut Hilir
dilakukan langsung oleh masyarakat tanpa investasi persemaian. Masyarakat membuat
persemaian secara mandiri dan tanaman yang hidup yang didaftarkan sebagai investasi
penanaman. Jenis tanaman yang dikembangkan di DA#8 adalah Puri / Kratom (Mitragyna
speciosa). Puri merupakan jenis pohon berkayu yang banyak ditanam di Kabupaten Kapuas
Hulu karena daunnya memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Daun Puri dapat dipanen pada umur
6 bulan dengan harga daun kering berkisar Rp. 20.000 – 25.000 per Kg. Selain itu Puri dapat
bertahan hidup di daerah yang terkena pasang surut di sekitar sungai. Total bibit yang
ditanam pada Semester i Tahun 2018 di DA#2 dan DA# 8 sebanyak 219.963 bibit dengan
jenis mayoritas Puri dan Buah-buahan. Jumlah penanaman total dari awal program sampai
dengan Semester I tahun 2018 di Kabupaten Kapuas Hulu adalah sebanyak 525.637 bibit.
Kegiatan Pemeliharaan Tanaman Tahun II dilakukan di 16 desa di area DA#2 pada tanaman
yang ditanam tahun 2016 sebanyak 261.267 tanaman. Kegiatan Pemeliharaan Tanaman
Tahun I dilakukan di 4 Desa di area DA#8 yang ditanam tahun 2017 sebanyak 33.903
tanaman sehingga total tanaman yang dipelihara pada tahun 2018 sebanyak 295.170
tanaman. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam Pemeliharaan Tanaman adalah
pemupukan, penyiangan, pendangiran, pengukuran diameter dan tinggi tanaman, dan
penggantian tanaman yang mati. Data lebih rinci mengenai investasi Persemaian, Penanaman,
dan Pemeliharaan Kabupaten Kapuas Hulu ini terdapat di Lampiran 8.
25 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
a. Persemaian di Desa Teluk Geruguk b. Lokasi Peanaman di Desa Sungai Ajung
Gambar 8 Kegiatan Agroforestry di Kabupaten Kapuas Hulu
2) Kabupaten Malinau
Kegiatan Agroforestry yang dilakukan di Kabupaten Malinau pada bulan Januari – Juni Tahun
2018 adalah Pemeliharaan Tahun II. Tanaman yang dipelihara merupakan tanaman yang
disemai oleh masyarakat pada tahun 2015 dengan total 134.715 bibit tanaman yang
tersebar di 9 desa. Adapun jenis tanaman yang disemai adalah Gaharu, Karet, Nangka, Durian,
Petai, dan Cempedak. Pada tahun 2016 telah dilakukan penanaman sebanyak 141.376 bibit.
Jumlah bibit yang disemai lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah bibit yang ditanam. Hal
ini terjadi karena masyarakat menanam tanaman tambahan yang bibitnya diperoleh di sekitar
area penanaman. Pada tahun 2017 telah dilakukan Pemeliharaan Tanaman Tahun I dengan
total tanaman yang dipelihara sebanyak 133.113 tanaman. Kegiatan Pemeliharaan
Tanaman Tahun II dilaksanakan pada tahun 2018 sebanyak 124.759 tanaman. Kegiatan ini
masih berlangsung sampai dengan akhir tahun 2018. Kegiatan Pemeliharaan Tanaman
meliputi penyulaman, penyiangan, pemberian pupuk, pemasangan pagar, dan pencegahan
hama dan penyakit (Gambar 9). Data lebih lengkap mengenai agroforestry di Kabupaten
Malinau disajikan pada Lampiran 9.
a. Pemeliharaan tanaman di
Desa Long Berini
b. Pemeliharaan tanaman di
Desa Apau Ping
c. Pemeliharaan di Desa Long
Uli
Gambar 9 Kegiatan Pemeliharaan Tanaman di Kabupaten Malinau
26 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
3) Kabupaten Berau
Pada Bulan Januari – Juni Tahun 2018, kegiatan investasi Agroforestry Kabupaten Berau
antara lain Persemaian Lanjutan/Pemeliharaan dan Pemeliharaan Tanaman Tahun I, II, dan
III. Kegiatan Persemaian Lanjutan dilakukan di 3 kampung di areal DA#6 yaitu Kampung Long
Lanuk, Merasa, dan Nyapa Indah. Jenis tanaman yang disemaikan antara lain Kapur, Gaharu,
dan Duku dengan total bibit disemaikan pada tahun 2018 adalah 169.950 bibit. Total bibit
yang dihasilkan dari persemaian masyarakat di Kabupaten Berau sampai dengan tahun 2018
sebanyak 2.145.414 bibit.
Kegiatan Penanaman tidak dilakukan pada Tahun 2018. Total bibit yang ditanam sampai
dengan tahun 2017 di DA#7 adalah 506.133 bibit dan di DA#6 adalah 1.385.946 bibit
dengan total penanaman di Kabupaten Berau sebanyak 1.892.097 bibit.
Terdapat 3 kegiatan Pemeliharaan Tanaman di Kabupaten Berau yaitu Pemeliharaan Tanaman
Tahun I untuk penanaman tahun 2017, Pemeliharaan Tanaman Tahun II untuk penanaman
tahun 2016, dan Pemeliharaan Tanaman Tahun III untuk penanaman tahun 2015. Kegiatan
Pemeliharaan Tanaman Tahun I dilakukan di 10 kampung di area DA#6 dengan jumlah total
473.701 tanaman. Kegiatan Pemeliharaan Tanaman Tahun II dilakukan di seluruh kampung
kecuali di Kampung Long Lanuk, Merasa, dan Nyapa Indah dengan total tanaman dipelihara
sebanyak 959.282 tanaman. Kegiatan Pemeliharaan Tahun III dilakukan di seluruh
kampung di DA#7 dengan total tanaman dipelihara sebanyak 122.473 tanaman. Jenis
tanaman yang dipelihara adalah Durian, Gaharu, Karet, Kapur, Meranti, Kakao, Duku, Sahang,
ulin, Sungkai, dan Trembesi. Total tanaman yang dipelihara pada tahun 2018 adalah sebanyak
1.555.456 tanaman.
Kegiatan pemeliharaan persemaian meliputi penyungkupan gaharu, penyiraman,
pembersihan gulma di bedeng dan seleksi bibit yang sehat untuk dipindah ke lapangan
(Gambar 10). Ringkasan data mengenai agroforestry di Kabupaten Malinau disajikan pada
Lampiran 10.
a. Pemeliharaan Tanaman di Kampung Long
Lamcin
b. Pemeliharaan Tanaman di Kampung Long
Suluy
Gambar 10 Kegiatan Pemeliharaan Tanaman di Kabupaten Berau
27 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
b. Investasi Jangka Panjang: Patroli Hutan Berbasis Masyarakat
1) Kabupaten Kapuas Hulu
Pada Semester Pertama Tahun 2018 kegiatan Patroli Pengamanan dan Perlindungan Hutan
Berbasis Masyarakat telah dilakukan di 26 Desa (15 Desa di DA#2 dan 11 Desa di DA#8).
Patroli Hutan di DA#2 merupakan Patroli Hutan tahun keempat, sementara DA#8 merupakan
Patroli Hutan tahun kedua. Patroli Hutan telah dilakukan dengan rata-rata 2 kali di setiap desa
dalam Semester Pertama Tahun 2018. Secara umum terdapat 3 (tiga) tujuan dalam Patroli
Hutan ini, yaitu (1) pengamanan dan perlindungan hutan dari penebangan liar maupun
pencurian hasil hutan lainnya. (2) monitoring keanekaragaman hayati, dan (3) pencegahan
kebakaran hutan dan lahan. Harapannya dengan kegiatan Patroli Hutan ini masyarakat akan
lebih peduli terhadap perlindungan hutan di sekitar desanya. Kegiatan Patroli Hutan dilakukan
dengan metode jalur dengan jalur yang telah ditentukan berdasarkan tingkat ancaman dan
gangguan terhadap kelestarian sumber daya alam dan ekosistem di masing-masing desa.
Panjang jalur patroli Program FORCLIME FC berdasarkan data yang telah dilaporkan adalah
114,10 Km atau luas area yang telah diamankan setara 16.169,49 Ha. Kegiatan Patroli ini
melibatkan masyarakat desa sebanyak 315 orang yang tergabung dalam 63 Tim Patroli
dengan frekuensi 50 kali. Data lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 11. Salah satu
penemuan keanekaragaman hayati yang penting di Kabupaten Kapuas Hulu adalah Orang
utan di beberapa desa seperti Manua Sadap dan Mensiau (Gambar 11).
Gambar 11 Pertemuan langsung Tim Patroli Hutan Desa Manua Sadap dengan Orang utan
2) Kabupaten Malinau
Pelaksanaan Kegiatan Patroli Hutan Berbasis Masyarakat di Malinau dilakukan di 14 Desa pada
Semester Pertama Tahun 2018. Dari kegiatan Patroli diperoleh data spesies keanekaragaman
hayati, identifikasi habitat satwa, identifikasi lokasi penting masyarakat, dan identifikasi
ancaman hutan. Panjang jalur yang telah diamankan masyarakat Kabupaten Malinau pada
Semester Pertama Tahun 2018 melalui kegiatan Patroli Hutan Program FORCLIME FC
berdasarkan data yang telah masuk adalah 590,19 Km atau setara dengan luas area yang
telah diamankan sebesar 4.038,33 Ha. Kegiatan Patroli ini melibatkan masyarakat desa
sebanyak 14 Tim Patroli yang beranggotakan 70 orang dengan frekuensi 17 kali. Target
pelaksanaan patroli dalam tahun 2018 adalah 6 kali. Sampai dengan bulan Juni Patroli Hutan
telah dilaksanakan berkisar antara 1 – 3 kali di setiap desa. Data lebih rinci dapat dilihat pada
Lampiran 12. Beberapa penemuan penting Tim Patroli di Kabupaten Malinau adalah
penemuan Anggrek Hutan, Air Terjun, dan Kuburan Batu (Gambar 12)
28 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
a. Bekas cakaran beruang b. Durian Hutan c. Kuburan Batu di Desa
Long Alango
Gambar 12 Beberapa Penemuan Penting Hasil Patroli Hutan Kabupaten Malinau
3) Kabupaten Berau
Pelaksanaan kegiatan Patroli Hutan Berbasis Masyarakat di Berau berupa Sosialisasi Kegiatan,
Pembentukan Tim. Pembuatan SK Tim Patroli, Penyusunan Proposal, Verifikasi dan
Persetujuan, Pelaksanaan Patroli, Pembuatan Laporan, Monitoring dan Evaluasi. Pada
Semester Pertama Tahun 2018, kegiatan patroli hutan pada 18 kampung di areal DA#7 dan
DA#6. Panjang jalur yang telah diamankan masyarakat Kabupaten Berau melalui kegiatan
Patroli Hutan Program FORCLIME FC berdasarkan data yang telah dilaporkan adalah 122,61
Km atau setara dengan luas area yang telah diamankan sebesar 199.054,05 Ha. Kegiatan
Patroli ini melibatkan masyarakat kampung sebanyak 20 Tim Patroli yang beranggotakan 80
orang yang dilaksanakan sebanyak 14 kali. Data lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 13.
c. Perbaikan Pengelolaan Hutan Lestari: Hutan Produksi Berkelanjutan
1) Peningkatan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan di Areal DA#6
Upaya strategi peningkatan pengelolaan hutan untuk areal DA#6 dengan mitra PT Inhutani I
Labanan sebelum mulai diimplementasikan pada bulan April 2018, DTL Berau telah melakukan
koordinasi dengan manajemen PT Inhutani I Unit Balikpapan di Kantor PT Inhutani I
Balikpapan pada tanggal 20 Maret 2018. Adapun pokok-pokok hasil koordinasi dengan
manajemen PT Inhutani I sebagai berikut:
1. Menurut Manajemen PT Inhutani I Unit Balikpapan dukungan sertifikasi Forest Steward
Council (FSC) untuk UM PT Inhutani I Labanan, belum diperlukan, karena PT Inhutani I
UM Labanan dengan mempertimbangkan pemenuhan persyaratan FSC dinilai belum
mampu memenuhinya. UM PT Inhutani I Labanan sementara ini sebagai pemegang
sertifikat (mandatory) Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL). Sekalipun demikian,
bukan berarti PT Inhutani I tidak ingin mendapatkan sertifikat FSC karena UM PT Inhutani
I Meraang di Kabupaten Berau dalam proses persiapan untuk audit sertifikasi FSC.
2. Pada prinsipnya PT Inhutani I mendukung rencana kegiatan tahun 2018 yang
disampaikan, selain dari sertifikasi FSC, yaitu: Kemitraan, Pengelolaan dan monitoring
hutan NKT dan Training-training; Fasilitas training yang dimiliki PT Inhutani I dapat
dimanfaatkan jika diperlukan;
3. MoU kegiatan antara PT Inhutani I, Masyarakat, dan FORCLIME FC DPMU Berau dapat
disusun bersama, namun mempertimbangkan belum ada keputusan Direksi Perseroan
yang baru, maka disarankan agar MoU disepakati setelah ada penunjukan Direksi
29 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Perseroan yang baru. Saat ini masih Direksi Perseroan masih dijabat oleh Pelaksana Tugas
(PLT) dari Perum Perhutani.
Dari April 2018 s/d Juni 2018, koordinasi di tingkat Unit Manajemen PT Inhutani I telah
dilakukan terkait perencanaan kegiatan DA#6, antara lain dengan:
1. Direktur Keuangan PT Hutan Sanggam Labanan Lestari (HSLL), mitra Kerja Sama
Operasional (KSO) PT Inhutani I Labanan, di Kantor PT HLL Tanjung Redep.
2. Kepala Unit PT Inhutani I Labanan di Kantor Forclime FC DPMU Berau di Tanjung
Redep.
3. Kepala Kampung Tepian Buah Kecamatan Segah Kabupaten Berau.
Pokok-pokok hasil pembahasan bahwa saat ini PT Inhutani I sedang melakukan proses
kemitraan dengan Kampung Batu Rajang (difasilitasi KPH Berau Barat, FORCLIME TC,
FORCLIME FC, dan Penjalin) dan dengan Kampung Tepian Buah untuk air terjun Tembalang
(difasilitasi oleh KPH Berau Barat dan FORCLIME TC), jika masih ada peluang kemitraan di
lokasi lainnya, baik di areal kerja PT HLL maupun PT Inhutani I yang bersangkutan
menyatakan bersedia untuk difasilitasi FORCLIME FC.
2) Peningkatan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan di Areal DA#7
Pada tahun 2018 Forclime FC mencoba untuk memfasilitasi suatu nota kesepahaman antara
IUPHHK-HA PT Sumalindo Lestari Jaya (SLJ) IV dan 4 (empat) kampung di dalam dan di
sekitar areal IUPHHK-HA, yang dikenal sebagai anggota Badan Pengelola (BP) Segah. Nota
kesepahaman dimaksudkan sebagai suatu kesepakatan para pihak yang menjadi landasan
hukum yang sah dalam upaya menerapkan berbagai strategi terkait degradasi dan deforestasi
di areal DA#7 (PT. SLJ IV) secara kolaboratif.
Dalam rangka pengelolaan hutan berkelanjutan, PT SLJ IV telah menerapkan suatu
pengelolaan hutan kolaboratif hingga sekarang ini. Kolaborasi pengelolaan hutan dibangun
antara PT SLJ IV dan BP Segah, yang beranggotakan empat kampung (Punan Mahkam, Long
Laai, Loang Ayap dan Punan Segah). Namun, dalam perjalanannya, DPMU FORCLIME FC
menilai bahwa kegiatan pengelolaan hutan secara kolaboratif oleh kedua belah pihak ini perlu
dikuatkan kembali melalui tindakan-tindakan nyata dalam pengelolaan hutan dan
perlindungan keanekaragaman hayati. Kegiatan-kegiatan yang dapat difasilitasi oleh
FORCLIME FC antara lain adalah dukungan terhadap pencapaian sertifikasi FSC, perlindungan
hutan secara kolaboratif, pelatihan pengelolaan hutan dan RIL dan fasilitasi perhutanan sosial.
Sampai dengan bulan Juni tahun 2018, kemajuan kegiatan dukungan dan fasilitasi
peningkatan pengelolaan hutan berkelanjutan PT. SLJ IV (areal DA#7) diuraikan di bawah ini.
a. Pemanenan Kayu Ramah Lingkungan (Reduced Impact Logging)
Pada bulan Februari 2018 Tim FORCLIME FC DPMU Berau dan Wakil PT SLJ IV bersama-
sama telah menyelesaikan Laporan Demplot Uji coba Perencanaan Kolaboratif Pola Sarad.
Hasil dari demonstration plot uji coba perencanaan kolaboratif pola sarad ini, sbb:
1. Perancangan demplot ujicoba perencanaan kolaboratif pola sarad telah diselesaikan
dengan baik oleh Tim SRPS yang beranggotakan karyawan PT SLJ IV dan masyarakat
Long Laai.
30 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
2. Hasil rancangan demplot uji coba ini dinilai telah memenuhi standard dan persyaratan
tentang perencanaan jalan sarad dan penentuan lokasi TPn dengan Teknik Reduced
Impact Logging (RIL).
3. Peta rencana operasional manual telah diperbaharui dan segera akan dikirim ke
Kantor PT SLJ IV untuk di-“digitasi” dengan GIS (sampai saat ini pengolahan data
elektronik dan GIS masih dilakukan oleh Kantor PT. Sumalindo Global di Samarinda).
4. Pohon panen dinilai telah dapat diakses oleh traktor sarad dengan tanpa membuat
jalan sarad baru untuk pohon-pohon yang terletak sekitar 20 s/d 25 meter dari jalan
sarad.
5. Penandaan atas batas petak, areal-areal lindung, lokasi TPn telah dilakukan sesuai
dengan standar operasional PT SLJ IV.
Selain itu, Tim pelaksana kegiatan telah menghasilkan peta operasional pemanenan yaitu
Peta Sebaran Pohon, Tempat Penimbunan Kayu (TPn) dan Jaringan Jalan Sarad, seperti
pada Lampiran 14.
Dari April s/d Juni 2018 kegiatan yang telah direalisasikan adalah pembahasan dalam
rangka perencanaan kegiatan pendampingan pengelolaan hutan PT SLJ IV Tahun 2018,
dengan hasil direncanakannya kegiatan sebagai berikut:
1. Training pengenalan pohon produksi rebah di dalam areal pemanenan;
2. Training Sistem Informasi Pohon dan Topografi (SIPTOP);
3. Fasilitasi implementasi perancangan pola sarad pada blok URKT 2019, yang akan
dilaksanakan setelah Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP);
4. Sosialisasi bersama terkait dengan MoU kemitraan antara PT SLJ IV dan Kampung
Long Laai, Punan Mahkam dan Punan Segah.
b. Perlindungan Hutan
Pengelolaan Hutan Bernilai Konservasi Tinggi (High Conservation Value of Forest/HCVF)
atau NKT telah berjalan di areal DA#7 PT SLJ IV sebagai upaya dalam perlindungan
hutan, khususnya perlindungan keanekaragaman hayati. Keterlibatan FORCLIME FC
DPMU Berau, setelah mendukung PT SLJ IV dalam identifikasi hutan NKT-5 dan NKT-6,
adalah memberikan saran dan bantuan teknis kepada PT SLJ IV dalam rangka
pengelolaan dan monitoring hutan dengan NKT. Adapun dukungan secara langsung oleh
FORCLIME FC DPMU Berau pada tahun 2018, sbb:
1. Pengukuran dan pembuatan Peta Areal NKT-6, yaitu areal-areal ladang di wilayah
kampung Punan Mahkam, Long Laai dan Punan Segah;
2. Fasilitasi pembuatan Demplot Uji Coba RIL Pola Sarad di Petak RKT 2018 dan
Rencana URKT 2019;
3. Pelatihan penebangan dan penyaradan dengan "monocable winch" dalam teknik
Pemanenan RIL (2016);
4. Fasilitasi MoU Kemitraan Pengelolaan Kolaboratif antara PT SLJ IV dan 4 (empat)
kampung yang meliputi kegiatan fasilitasi RIL, dukungan perlindungan hutan NKT,
dan pendampingan Perhutanan Sosial untuk Kemitraan Kehutanan.
31 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Sampai dengan bulan Mei 2018, DPMU Berau telah melakukan 1 (satu) kali monitoring
dengan hasil bahwa dari 12 (dua belas) rekomendasi kegiatan pengelolaan NKT telah
dilaksanakan 10 (sepuluh) kegiatan, seperti pada Lampiran 15.
Selanjutnya, PT SLJ IV mengusulkan agar mendapat dukungan FORCLIME FC dalam
merealisasikan kegiatan pengelolaan NKT yang belum terlaksana hingga saat ini, yaitu:
1. Melakukan penelitian-tentang flora-fauna yang terancam punah bekerjasama
dengan pihak lain;
2. Memetakan dan menata batas lokasi-lokasi sepadan NKT 5 dan NKT-6 khususnya
berdasarkan pada informasi masyarakat lokal.
Kegiatan ini masih dalam kajian untuk pengusulannya oleh DPMU Berau.
c. Perhutanan Sosial
PT. SLJ IV telah memulai untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat sekitar areal
IUPHHK-HA (DA#7) melalui kemitraan kehutanan, meliputi Kampung Punan Mahkam dan
Kampung Punan Segah. Terdapat beberapa alasan mengapa PT SLJ IV perlu bermitra
dengan masyarakat kampung yang ada di dalam dan di sekitar areal kerjanya, antara
lain:
1. Masyarakat kedua Kampung yang berada di dalam dan/atau di sekitar areal kerja PT
SLJ IV mempunyai mata pencaharian pokok bergantung pada lahan garapan dan
pungutan hasil hutan non kayu di areal tersebut, dan
2. Terdapat potensi untuk pengembangan usaha secara berkelanjutan di lahan-lahan
garapan yang akan dimitrakan.
Kemajuan kegiatan PT SLJ IV, yang difasilitasi oleh FORCLIME FC, berkepentingan dengan
Kemitraan Kehutanan adalah:
1. Sosialisasi tentang Kemitraan Kehutanan kepada masyarakat Kampung Punan
Mahkam, meliputi pemberdayaan masyarakat melalui kemitraan kehutanan, tujuan
kemitraan, monitoring kegiatan dan pelaporannya;
2. Pengumpulan kartu identitas (kartu tanda penduduk) Kampung Punan Mahkam yang
lahan garapannya berada di dalam areal kerja PT. SLJ IV sebagai calon lokasi
kemitraan kehutanan;
3. Penguatan kelembagaan kelompok calon mitra, bahwa terdapat 2 (dua) kelompok
tani di Kampung Punan Mahakam, yaitu:
a. Den Blom, ditetapkan dengan SK.Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI
Nomor: C - 114.HT.03.01 - Th.2004, beranggotakan 25 orang;
b. Pay Jaya, ditetapkan dengan SK.Menteri kehakiman Hak Asasi Manusia RI
Nomor: C-XXX.HT.03.01-Th 2004, beranggotakan 25 orang;
3) Pemetaan lahan-lahan masyarakat , yang berada di dalam areal kerja PTSLJ IV, baik
ladang atau lahan garapan para anggota kelompok tani tersebut maupun yang tidak
anggota; seperti peta calon areal kemitraan pada Gambar 13 berikut.
4) Penyusunan rencana penggunaan Lahan, sedang dalam proses pengerjaan (s/d Juni
2018).
32 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Gambar 13 Peta calon areal kemitraan kehutanan antara PT Sumalindo Lestari Jaya IV dan
Kampung Punan Mahkam
d. Perbaikan Pengelolaan Hutan Lestari Bersama Masyarakat: Perhutanan Sosial
Upaya lain yang dilakukan program FORCLIME FC dalam perbaikan pengelolaan hutan lestari
adalah pelaksanaan Perhutanan Sosial yang juga merupakan agenda prioritas Pemerintah
Indonesia dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Perhutanan Sosial
merupakan sarana pengentasan kemiskinan masyarakat khususnya di sekitar hutan yang
dilakukan dengan model yang menciptakan keharmonisan antara peningkatan kesejahteraan
dengan pelestarian lingkungan.
Sampai dengan bulan Juni tahun 2018 terdapat 7 (tujuh) Hutan Desa di area kerja Program
FORCLIME FC, 5 (lima) diantaranya diperoleh pada tahun 2017 dan telah dilaksanakan
pendampingan pengelolaan Hutan Desa pada tahun 2018. Bentuk tindak lanjut diperolehnya
SK Hutan Desa tersebut adalah kolaborasi antara FORCLIME FC dengan Direktorat Jendral
Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) KLHK dan stakeholder terkait dalam
memberikan pendampingan dan dukungan kepada Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) di
Kapuas Hulu (Mensiau, Tamao, dan Bunut Hulu) dan di Berau (Long Ayap dan Punan Segah)
untuk menyusun Rencana Pengelolaan Hutan Desa (RPHD) dan peningkatan kapasitas melalui
pelatihan-pelatihan.
Selama Semester I Tahun 2018, FORCLIME FC bekerja sama dengan Balai PSKL Wilayah
Kalimantan, KPH, dan Pemda Kapuas Hulu juga telah berhasil memfasilitasi sosialisasi
Peraturan Perhutanan Sosial dan mendukung masyarakat dalam penyusunan 5 (proposal)
proposal Hutan Desa ke Ditjen PSKL untuk mendapatkan SK Hutan Desa. Desa yang telah
difasilitasi adalah Malemba, Sepandan, Lanjak Deras, Sungai Abau, dan Sungai Ajung di DA#2
dan Jongkong Manday di DA#8. Pada bulan Juni 2018 KLHK menerbitkan SK Hutan Desa
33 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
untuk Desa Sungai Ajung dan Sungai Abau. Rincian kegiatan pendampingan Hutan Desa
terhadap desa-desa yang telah memiliki SK Hutan Desa yang dilakukan pada periode ini dapat
dilihat pada Tabel 19 berikut.
Tabel 19 Kegiatan Pendampingan Pengelolaan Hutan Desa Periode Januari-Juni 2018
No. Hutan Desa Kegiatan Pendamingan
Kabupaten Kapuas Hulu
1. Mensiau - Fasilitasi LPHD untuk menyusun RPHD (rencana pengelolaan 10 tahun) dan RKT (Rencana Kerja Tahunan) tahun 2018. Perencanaan telah disetujui dan disahkan oleh Dinas Terkait.
- Fasilitasi Pelatihan Dasar Pengolahan HHBK Bambu pada 8 – 12 Februari 2018. Total peserta sekitar 40 orang dari Desa Mesiau, Labian Iraang, dan Labian. Pelatihan Lanjutan akan diselenggarakan pada Semester II.
- Fasilitasi pembangunan Pondok Belajar Petani yang sebelumnya merupakan Demplot Agro-Sylvo-Fishery. Pondok Belajar dilengkapi dengan Ruang Pertemuan, Dapur, Toilet, Genset, Air Bersih, Mini Micro Hydro (100 & 500 Watt), Persemaian (Rotan Jernang dan Tanaman Hortikultura), Penanaman seluas 3 Ha yang ditanam: Pohon buah dan kehutanan seperti Longan, Rambutan, Jeruk, Durian, dan Tanaman Kehutanan, Sayuran, Tanaman Obat, dan Tanaman Pertanian dan Perkebunan (Karet, Kopi, Kakao, Padi, Jagung, dll).
- Kegiatan yang telah dilaksanakan di Pondok Belajar Menisau antara lain: • Pelatihan Agroforestry, Silvofishery, Hortikultura dan
Konservasi Tanah untuk petani yang dihadiri oleh perwakilan 16 Desa di DA#2 (Januari – Februari 2018);
• Sosialisasi dan Pelatihan Rantai Nilai dan Pemasaran Hasil Investasi pada 25 – 26 Mei 2018;
• Kunjungan Belajar dari beberapa organisasi lokal setiap bulannya;
• Terpilih oleh TNBKDS sebagai lokasi Pelatihan Pengendalian Kebakaran Hutan bagi petani yang tinggal di sekitar zona penyangga TNBKDS (5 desa di DA#2) pada Juli 2018;
• Lokasi job training untuk Fasilitator Desa dan Pendamping Lapangan DPMU Kapuas Hulu;
• Meeting point petani dalam menjual hasil ladang di sekitar Desa Mensiau.
2. Tamao - Fasilitasi LPHD untuk menyusun RPHD (rencana pengelolaan 10 tahun) dan RKT (Rencana Kerja Tahunan) tahun 2018. Perencanaan telah disetujui dan disahkan oleh Dinas Terkait.
- Kolaborasi dengan Industri Pengolahan Karet Internasional (PT Hok Tong) berupa Pelatihan dan Sosialisasi Pengembangan Rantai Nilai 25 – 26 Mei 2018.
3. Bunut Hulu - Fasilitasi LPHD untuk menyusun RPHD (rencana pengelolaan 10 tahun) dan RKT (Rencana Kerja Tahunan) tahun 2018. Perencanaan telah disetujui dan disahkan oleh Dinas Terkait.
34 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
- Fasilitasi LPHD Pelatihan Panen Madu Alam Lestari kepada Kelompok Tani Lokal. Pelatihan dihadiri oleh 35 perwakilan petani dari 8 Desa DA#8.
Kabupaten Berau
1. Long Ayap - Pembangunan tanda batas Hutan Desa sepanjang 24 km *catatan: RPHD dan RKT HD Long Ayap telah disahkan pada 2017
2. Punan Segah - Pembangunan tanda batas Hutan Desa sepanjang 30 km *catatan: RPHD dan RKT HD Punan Segah telah disahkan pada 2017
Selain pendampingan terhadap desa-desa yang telah mendapatkan SK Hutan Desa,
FORCLIME FC terus melakukan fasilitasi Perhutanan Sosial dalam rangka mendukung
percepatan pencapaian target Perhutanan Sosial. Di Kapuas Hulu telah dilaksanakan verifikasi
teknis Hutan di Desa Sungai Ajung, Sungai Abau, Lanjak Deras, Sepandan, dan Malemba di
DA#2 pada bulan Mei 2018 oleh Tim PSKL, BPSKL Kalimantan didampingi oleh DPMU Kapuas
Hulu dan NPMU. Kemudian dilakukan pula sosialisasi Perhutanan Sosial di Desa Jongkong
Manday, Pala Pintas, dan Nanga Tuan. Ketiga desa tersebut sangat menyambut positif
Perhutanan Sosial di desa mereka, Namun, hanya desa Jongkong Manday yang dapat
langsung melengkapi persyaratan sehingga Tim PSKL dapat langsung melakukan proses
verifikasi teknis. Desa Pala Pintas dan Nanga Tuan masih terkendala pada batas desa yang
belum disepakati. SK Hutan Desa Sungai Abau dan Sungai Ajung telah terbit pada tanggal 25
Juni 2018.
Pada 20 April 2018 dilakukan pula diskusi antara DPMU Kapuas Hulu dengan Kepala Balai
Besar TNBKDS terkait Kemitraan Konservasi. Berdasarkan hasil diskusi, terdapat 5 (lima) desa
yang merupakan desa penyangga TNBKDS yang dapat diterapkan skema Kemitraan
Konservasi, yaitu Desa Mensiau, Tamao, Manua Sadap, Lanjak Deras, dan Sepandan.
Meskipun peraturan mengenai Kemitraan Konservasi belum final, FORCLIME FC dan TNBKDS
telah siap menerapkan skema Kemitraan.
Kegiatan pendampingan Perhutanan Sosial di Kabupaten Berau dilakukan di Kampung Long
Lanuk dan Long Laai. Dokumen persyaratan Hutan Desa Long Lanuk telah didaftarkan pada
bulan Mei 2018 dan sedang dalam proses verifikasi dokumen oleh Ditjen PSKL. Fasilitasi
pengajuan Hutan Desa Long Laai masih dalam proses. Selain itu dilakukan pula fasilitasi skema
Kemitraan antara masyarakat Kampung Punan Segah dan Punan Mahkam di DA#7 dengan
PT Sumalindo Lestari Jaya IV. Kedua belah pihak telah setuju terhadap Kemitraan ini dan
sedang dalam tahap pengumpulan dokumen yang diperlukan.
Di DA#10 Mangrove terdapat 1 kampung yaitu Pegat Batumbuk yang telah difasilitasi oleh
LSM lokal FLIM (Forum Lingkungan Mulawarman) dalam bentuk Hutan Desa. Verifikasi teknis
dan dokumen telah dilaksanakan oleh Tim PSKL. FORCLIME FC akan terus mengawal dan
memfasilitasi perhutanan sosial di desa tersebut. Progres dukungan FORCLIME FC terhadap
Perhutanan Sosial sampai dengan Juni 2018 dapat dilihat pada Tabel 20 berikut.
35 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Tabel 20 Progres Perhutanan Sosial FORCLIME FC sampai dengan Juni 2018
No Desa Skema
Perhutanan Sosial
Luas Area Perhutanan Sosial (ha)
Catatan Hutan Produksi
Hutan Lindung
Total
Kabupaten Kapuas Hulu
1 Mensiau Hutan Desa 4.112 6.826 10.938 Telah mendapatkan SK No. SK.5740/ Menlhk-PSKL/PKPS/PSL.0/10/2017, tertanggal 27 Oktober 2017
2 Tamao Hutan Desa 2.742 3.562 6.304 Telah mendapatkan SK No SK.5733/ Menlhk-PSKL/PKPS/PSL.0/10/2017 tertanggal 27 Oktober 2017
3 Bunut Hulu
Hutan Desa - 4.763 4.763 Telah mendapatkan SK No. SK.5690/ Menlhk-PSKL/PKPS/PSL.0/10/2017
tertanggal 26 Oktober 2017
4 Sungai Abau
Hutan Desa - 1.570 1.570 Telah mendapatkan SK No SK.4161/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/ 6/2018, tertanggal 25 Juni 2018
5 Sungai Ajung
Hutan Desa 3.325 - 3.325 Telah mendapatkan SK No. SK.4155/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/ 6/2018, tertanggal 25 Juni 2018
6 Sepandan Hutan Desa 4.083 2.072 6.155 Dalam Proses penerbitan SK
7 Lanjak Deras
Hutan Desa 3.687 510 4.197 Dalam Proses penerbitan SK
8 Melemba Hutan Desa 5.979 4.879 10.859 Dalam Proses penerbitan SK
9 Jongkong Manday
Hutan Desa 1.538 3.213 4.751 Dalam Proses penerbitan SK
Kabupaten Berau
1 Long Ayap Hutan Desa 5.640 5.640 SK.527/Menlhk-PSKL/PKPS/PSL.0/2/ 2017, tertanggal 14 February 2018
2 Punan Segah
Hutan Desa 14.791 14.791 SK.526/Menlhk-PSKL/PKPS/PSL.0/2/ 2017, tertanggal 14 February 2018
3 Long Lanuk Hutan Desa 918 8.733 9.651 Proses Verifikasi Dokumen
4 Punan Segah
Kemitraan Proses Fasilitasi Kemitraan
5 Punan Mahkam
Kemitraan Proses Fasilitasi Kemitraan
6 Pegat Batumbuk
Hutan Desa 22.153,82 22.153,82 Dalam Proses penerbitan SK
7 Long Laai Hutan Desa Proses Fasilitasi Hutan Desa
2.2.3 Langkah – Langkah Pengembangan Kapasitas Kelompok Sasaran dan Mitra
di Tingkat Lokal
Dalam mencapai output Program, FORCLIME FC selalu menempatkan masyarakat sebagai
pelaku utama dalam melaksanakan kegiatan investasi, maupun upaya mitigasi penurunan
emisi karbon. Masyarakat dilibatkan dalam setiap kegiatan seperti PLUP, inventarisasi karbon,
Agroforestry, Patroli Hutan, Pengembangan HHBK, dan Pengembangan Demplot. Pelibatan
masyarakat ini didahului dengan pendampingan oleh FORCLIME FC berupa pelatihan-
pelatihan teknis serta pelatihan aspek manajerial seperti pengelolaan keuangan. Serangkaian
kegiatan ini memberikan manfaat langsung kepada masyarakat dalam mengelola lahan dan
peningkatan pendapatan masyarakat, serta manfaat tidak langsung berupa peningkatan
keterampilan dan pengetahuan masyarakat agar kegiatan investasi dapat tetap berjalan
meskipun program telah berakhir. Bentuk lain Peningkatan kapasitas kelompok sasaran adalah
pendampingan IUPHHK di area DA dalam mencapai sertifikasi pengelolaan hutan lestari.
36 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Pelatihan-pelatihan yang telah diberikan pada masyarakat selama semester I tahun 2018
dijelaskan pada Tabel 21 berikut ini.
Tabel 21 Kegiatan Pelatihan sampai dengan Juni 2018
No. Kegiatan Lokasi Partisipan Tanggal
NPMU
1. Share Learning Pengadaan
Barang dan Jasa FORCLIME
FC
Biro
Perencanaan
Staf NPMU FORCLIME FC, Staf
Biro Perencanaan, Pejabat
Pengadaan, Panitia Pengadaan (20 orang)
14 Februari
2018
Kabupaten Kapuas Hulu
1. Pelatihan pengolahan Bambu Lanjutan
Mensiau Anggota LPHD (40 orang) 8 – 12 Februari
2018
2. Sosialisasi teknik pelaporan, perhutanan sosial, dan
feasibility study di 3 desa baru DA#8
Kantor DPMU dan
Kecamatan Batang
Lupar
Tenaga Ahli, Tenaga Khusus, Pemandu Lapangan, Fasilitator
Desa (28 orang)
19 - 21 Februari
2018
3. Pelatihan Inventarisasi Hutan dan karbon
Kantor DPMU
Tenaga Ahli, Tenaga Khusus, Pemandu Lapangan, Fasilitator
Desa (15 orang)
3 April 2018
3. Pelatihan Pengelolaan Keuangan, Penggunaan
GPS, dan Pengelolaan Investasi di tingkat Desa
Hotel Merpati
Tenaga Ahli, Tenaga Khusus, Pemandu Lapangan, Fasilitator
Desa, LPM, LPHD (40 orang)
23 – 25 Mei 2018
Kabupaten Berau
1. Pelatihan Pengelolaan Keuangan dan Administrasi
untuk DA#10 Mangrove
Kecamatan Derawan
Tenaga Khusus, Fasilitator Desa, Tim Kerja Kampung (TKK) DA#10
Mangrove (40 orang)
1 – 3 Maret 2018
2. Pelatihan Pengelolaan Investasi DA#10 (PLUP,
Tata Batas, Patroli Hutan,
Agroforestry, silvofishery, Pengelolaan HHBK
Kecamatan Derawan
Tenaga Ahli, Tenaga Khusus, Pemandu Lapangan, Fasilitator
Desa, TKK, Masyarakat DA#10
Mangrove (40 orang)
20 – 23 Mei 2018
Kabupaten Malinau
1. Pelatihan Patroli Hutan Berbasis Masyarakat
Long Aran, Long
Pujungan, Long
Ketaman,
Long Paliran,
Long Pua, Long Jelet,
Long Bena,
Long Belaka
Fasilitator Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat,
Masyarakat, Taman Nasional Kayan Mentarang (15 – 20 orang
di masing-masing desa)
17 April – 9 Mei 2018
2.2.4 Mendukung Langkah–Langkah Penghidupan/Mata Pencaharian
Berkelanjutan Masyarakat yang Terkena Dampak
Selain mendukung penurunan emisi karbon dan perbaikan pengelolaan hutan lestari, Program
FORCLIME FC memiliki mandat untuk mendukung langkah-langkah penghidupan/mata
pencaharian berkelanjutan masyarakat yang terkena dampak. Bentuk intervensi Program
37 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
FORCLIME FC dalam hal ini adalah pendampingan pembuatan Demonstration Plot (Demplot)
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat didukung dengan bimbingan teknis Tenaga Ahli
dan Pemandu Lapangan Program FORCLIME FC. Di Kabupaten Kapuas Hulu pada area DA#2
difokuskan pada pengembangan Demplot Hortikultura dan sylvopastural, sedangkan di area
DA#8 difokuskan pada pengembangan sylvofishery. Di Kabupaten Berau dikembangkan pula
Demplot Buah dan sayur di beberapa kampung. Hasil penjualan Demplot ini diharapkan dapat
dijadikan modal masyarakat dalam mengembangkan usaha pertanian yang telah didampingi
oleh Program FORCLIME FC. Dari segi ekologi, pembuatan Demplot ini merupakan salah satu
bentuk upaya perbaikan sistim perladangan mengingat kebiasaan masyarakat Kalimantan
membakar lahan untuk membuka area perladangan.
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar DA di Kabupaten Kapuas Hulu,
dikembangkan 3 kelompok kegiatan, yaitu pengembangan Demplot Hortikultura dan
Sylvopastural, Demplot Sylvofishery, dan Pengembangan HHBK. Pengembangan Demplot
hortikultura dilakukan di sebagian besar DA#2 dan sebagian kecil DA#8. Jenis tanaman yang
dikembangkan adalah sayuran seperti kangkung, timun, sawi, dll, padi, dan jenis tanaman
kehutanan seperti Puri dan Gamal. Selain itu dikembangkan sylvopastural berupa kambing di
Desa Labian dan ayam di Desa Sepandan. Demplot Hortikultura berkembang sangat baik di
DA#2 karena sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani dan peladang, selain itu
kondisi alam yang mendukung untuk diterapkan perladangan menetap. Demplot Hortikultura
kurang berkembang dengan baik di DA#8 karena kondisi alam di sekitar sungai sehingga
demplot sering terendam banjir air sungai. Sebaliknya penanaman Puri berkembang dengan
baik karena dapat bertahan pada kondisi banjir.
Gambar 14 Demplot Hortikultura Desa Banua Ujung dan Demplot Sylvopastural Desa Labian
Pengembangan Demplot Sylvofishery dikembangkan di 15 Desa di DA#2 (5 Desa) dan DA#8
(10 Desa). Sylvofishery banyak dikembangkan di DA#8 karena daerah tersebut terletak di
sepanjang sungai Kapuas dan Kawasan Danau Siawan Belida sehingga mayoritas
penduduknya bekerja sebagai pencari ikan. Jenis ikan yang dikembangkan adalah Jelawat,
Gurame, Lele, Patin, Bawal, Nila, dan Mas. Selain budidaya ikan, masyarakat diwajibkan
melakukan penanaman tanaman kehutanan di sekitar kolam mereka. Jenis yang ditanam
dipilih masyarakat adalah Puri karena tahan terhadap banjir dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
Dukungan FORCLIME FC terhadap demplot Sylvofishery adalah bantuan tungku / oven untuk
mengolah ikan asap. Desa Bunut Tengah yang sebagian besar warganya bekerja di Danau
Pontu merupakan Desa penghasil Ikan Salai / Ikan Asap. Pada mulanya masyarakat
menggunakan oven konvensional yang membutuhkan kayu bakar lebih banyak dan waktu
38 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
yang lebih lama. Program FORCLIME FC hadir untuk memberikan bantuan oven tertutup
sederhana yang lebih efisien. Dengan menggunakan oven ini, dengan kayu bakar yang sama
dapat memanggang ikan lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat (Gambar 15).
Gambar 15 Demplot sylvofishery Desa Pala Pintas dan oven tertutup Bunut Hulu
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) merupakan potensi penting bernilai tinggi yang strategis
untuk dikembangkan. Pengembangan HHBK di DA#2 adalah Pengolahan Bambu dan Rotan
menjadi furnitur dan kerajinan lainnya yaitu di desa Mensiau, Manua Sadap, dan Belatung.
Sementara di DA#8, HHBK yang dikembangkan adalah Madu Tikung, Madu Kelulut, dan
Kerajinan Rotan dan Bambu. Terdapat 7 Desa yang mengembangkan Madu Tikung ini, yaitu
Desa Nanga Tuan, Entibab, Bunut Hulu, Bunut Tengah, Keliling Semulung, dan Pala Pintas
yang merupakan Kawasan Siawan Belida. Sementara Desa Tanjung Intan mengembangkan
jenis Madu Kelulut (trigona sp) menggunakan Stup, rumah buatan yang digunakan lebah
bersarang dan menyimpan Madu. HHBK lain yang dikembangkan yaitu kerajinan tangan
berupa Tas, Tempat Tissue, dan Dompet di Desa Landau Mentail dan Tikar Lampit di Desa
Keliling Semulung dan Pala Pintas (Gambar 16).
Gambar 16 Produk kerajinan HHBK rotan di Desa Landau Mentail dan Madu Kelulut di Desa
2.3 Output 3: Pembayaran Insentif yang Inovatif dan Adil serta Skema
Kompensasi Terlaksana dan Teruji
Salah satu kegiatan dalam program FORCLIME FC adalah pelaksanaan audit eksternal
(external audit) oleh independen eksternal auditor untuk melakukan audit tahunan (dalam hal
ketaatan penggunaan dana hibah luar negeri sesuai dengan ketentuan KfW pada Lampiran C
39 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Annex 6 Separate Agreement (SA), untuk memastikan apakah Rekening Khusus telah dikelola
dengan layak.
Terkait dengan hal tersebut pada Tahun 2018 telah dilaksanakan audit eksternal (external
audit) atas laporan keuangan FORCLIME FC tahun anggaran 2017 di NPMU/Biro Perencanaan
dan DPMU Kapuas Hulu Kab. Kapuas Hulu, DPMU Malinau Kab. Malinau dan DPMU Berau Kab.
Berau pada bulan 26 Maret 2018 – 28 April 2018 oleh Kantor Akuntan Publik (Registered
Public Accountants) KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang dan Ali. Pembiayaan
pelaksanaan kegiatan ini menggunakan sumber dana RMP dengan nilai sebesar
Rp.125.928.000,- sebagai belanja jasa konsultan akuntan publik.
Opini Auditor: “laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, laporan keuangan Hibah Luar Negeri Forest And Climate Change Programme
(Forclime-FC) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, serta kinerja
keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Dalam hal ketaatan terhadap “Separate Agreement to the Financing Agreement”, bahwa
Catatan No 3 berisi pengungkapan bahwa Forest And Climate Change Programme (Forclime-
FC) dalam melaksanakan pembukuan laporan keuangan dan laporan pengeluaran pada
penerimaan dan pengeluaran/ penggunaan kas berbasis akuntansi secara konsisten dan
mengacu pada “Financing Agreement dan Separate Agreement”, bahwa pembayaran-
pembayaran dari Disposition Funds/Rekening Khusus telah dilakukan sesuai dengan kondisi
yang relevan terkait dengan “Agreement” dan “Separate Agreement” yang berkaitan
(termasuk dalam hal kondisi-kondisi tambahan dari KfW yang tercakup dalam prosedur
Disposition Funds/Rekening Khusus). Pengeluaran telah didukung dengan bukti yang layak
dan relevan. Seluruh dokumen dan catatan pendukung sesuai dengan laporan pengeluaran,
disampaikan sebagai dasar pengajuan penarikan dana hibah. Laporan pengeluaran tersebut
dapat diandalkan sebagai pendukung proses pengajuan penarikan dan juga untuk pencatatan
akuntansi. Dalam hal pengadaan barang dan jasa, proses yang dilakukan telah sesuai dengan
”Agreement” dan “Separate Agreement” yang berkaitan.”
2.4 Output 4: Manajemen Program, Kegiatan Persiapan dan Pendukung
2.4.1 Organisasi Program
Secara umum organisasi pengelolaan Program FORCLIME FC telah seluruhnya terbentuk dan
berjalan sesuai Manual Program, yang terdiri dari Dewan Pengarah (Project Steering
Committe) dan Pengelola Program (Programme Management Unit).
Project Steering Committe (PSC) telah dibentuk berdasarkan Keputusan Sekretaris Jenderal
Kementerian LHK. Keanggotaannya terdiri dari unsur-unsur yang mewakili Kementerian LHK,
BAPPENAS, Kementerian Keuangan, Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia, KfW, dan
Pemerintah Daerah masing-masing kabupaten percontohan.
Struktur organisasi pengelola program FORCLIME FC terdapat pada Lampiran 1. Berdasarkan
SK Kepala Biro Perencanaan 13.1/KPTS/KPA-DIPA-029/IV/REN/2018 jumlah personil program
FORCLIME FC sebanyak 140 orang. Personil yang dibiayai oleh Rupiah Murni/Pendamping
sebanyak 21 orang dan 119 orang dibiayai oleh dana Hibah Luar Negeri. Penempatan personil
FORCLIME FC dijelaskan pada Tabel 22 berikut:
40 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Tabel 22 Jumlah Personil FORCLIME FC per 30 Juni 2018
2.4.2 Pengadaan Barang dan Jasa
Realisasi pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pada program FORCLIME FC tahun 2018
adalah sebagai berikut:
Tabel 23 Daftar Pelaksanaan Pengadaan FORCLIME FC Tahun 2018 per 30 Juni 2018
Month NPMU KH Malinau Berau Jumlah
Programme Team Leader 1 - - - 1
District Team Leader 2 - - - 2
Tenaga Ahli/Khusus 2 8 4 7 21
Tenaga Teknis 2 - - - 2
Asisten Tenaga Ahli/Khusus 2 - - - 2
Pemandu Lapang - 6 3 8 17
Fasilitator Desa - 31 14 33 78
Adiministrasi 2 - 2 1 5
Driver/Security - 5 2 5 12
Jumlah 11 50 25 54 140
Month NPMU KH Malinau Berau Jumlah
HLN 5 45 21 48 119
RMP 6 5 4 6 21
Jumlah 11 50 25 54 140
41 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
2.4.3 Pengembangan Perencanaan Program
Dalam rangka pengembangan perencanaan Program FORCLIME FC, telah dilakukan
penyusunan Concept Paper dan Manual Program sebagai acuan dalam menyusun Rencana
Kerja Tahunan / Annual Work Plan (AWP), RKAKL, dan TOR. Dokumen-dokumen tersebut
telah didistribusikan kepada seluruh DPMU. Program FORCLIME FC juga berpartisipasi aktif
dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) mulai dari tingkat
Desa, Kecamatan, dan Kabupaten. Penyusunan AWP, RKAKL, dan TOR untuk kegiatan tahun
2019 telah dilaksanakan pada 7 – 9 Mei 2018 di Jakarta yang dihadiri perwakilan Tenaga
Khusus dan Ahli dari ketiga DPMU. Disepakati bahwa Anggaran Program FORCLIME FC Tahun
2018 sebesar Rp. 48,394,227,200 terdiri dari Rp. 43,994,752,000 HLN dan 4,399,4750,200
RM. Secara umum kegiatan FORCLIME FC Tahun 2017 adalah aktivitas DA meliputi PLUP dan
tata batas Desa, Agroforestry, Patroli Hutan, Demplot Hortikultura dan sylvofishery,
Pengelolaan Hutan Desa, Demonstrasi RIL, Pengembangan HHBK, dan implementasi DA
Mangrove.
2.4.4 Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (MER) telah dilakukan berjenjang di semua level
oleh NPMU dan DPMU baik secara administrasi keuangan maupun secara teknis. Monitoring
juga dilakukan langsung di lapangan dan melalui pertemuan-pertemuan teknis. Pada tingkat
NPMU telah disusun Laporan Semester dan Laporan Tahunan. Sedangkan pada tingkat DPMU
telah disusun Laporan Pelaksanaan Program FORCLIME FC Triwulan I, Triwulan II, Triwulan
III, dan Triwulan IV.
Pada tahun 2018 dilaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Program FORCLIME FC di
Kabupaten Kapuas Hulu dan Berau yang dilaksanakan oleh pihak independen yaitu Fakultas
Kehutanan (Fahutan) IPB. Secara umum tujuan dilaksanakan kegiatan Monev ini adalah untuk
mengukur tingkat keberhasilan program dalam mencapai tujuan program, mengidentifikasi
masalah serta solusi penyelesaian masalah tersebut, dan menganalisis strategi pencapaian
tujuan pada tahun 2020. Selain itu, diharapkan dari kegiatan ini dapat diperoleh informasi
dampak kegiatan terhadap kondisi lingkungan, ekonomi, dan kelembagaan di area program.
Proses pengadaan telah dilaksanakan pada semester I tahun 2018 dan kegiatan lapangan
akan dilaksanakan pada semester II tahun 2018.
2.4.5 Lokakarya dan Penyebarluasan Informasi
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Publikasi dan Penyebarluasan Informasi, FORCLIME FC
telah menyusun dokumen PR Strategy yang dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan
Publikasi selama program berlangsung. Beberapa kegiatan Diseminasi dan Publikasi yang
telah diselenggarakan Program FORCLIME FC pada tahun 2018 adalah:
a. Partisipasi Hari Hutan Internasional Tahun 2018
Pada tanggal 18 – 21 Maret 2018 FORCLIME FC berpartisipasi dalam kegiatan Pameran Hari
Hutan Internasional 2017 di Taman Menteng, Jakarta dengan tema “Forest and Sustainable
Cities. Keikutsertaan FORCLIME dalam kegiatan pameran tersebut sangat mendukung tema
tersebut terutama dalam hal Perhutanan Sosial yang telah difasilitasi oleh FORCLIME FC dan
studi Hutan Kota di DKI Jakarta yang dilakukan oleh FORCLIME TC. Kegiatan ini disampaikan
kepada masyarakat dalam berbagai macam bentuk publikasi. Gambaran umum kegiatan
42 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
FORCLIME FC dan TC disampaikan dalam bentuk Standing Roll Banner Flyer dan Brosur.
Sementara itu, capaian Program FORCLIME FC dalam mendukung Perhutanan Sosial
disampaikan melalui Flyer dan Standing Roll Banner. Media lain yang digunakan untuk
menyampaikan capaian umum Program FORCLIME FC adalah Display Buku Dokumentasi
Kegiatan 2017 dan penampilan Video Kegiatan.
Gambar 17 Dokumentasi Partisipasi FORCLIME FC dalam Pameran Hari Hutan Internasional 18 –
21 Maret 2018 di Taman Menteng Jakarta
b. Partisipasi Festival Gawai Dayak
Partisipasi Gawai Dayak Kecamatan Batang Lupar tanggal 20 Mei 2018. Kegiatan yang
dilakukan berupa pembuatan baliho, spanduk dan banner untuk kegiatan tersebut. Selain itu
juga memberikan tropi kepada KMPH yang berprestasi dalam melaksanakan investasi Program
FORCLIME FC.
c. Lain-lain
Web-GIS FORCLIME FC merupakan bentuk publikasi yang berisi informasi teknis program
seperti lokasi DA, luas area investasi, dll yang disajikan berbasis spasial. Informasi pada WEB-
GIS ini akan terus diupdate data dan informasinya. Pada tahun 2018 telah dilakukan
perubahan halaman website FORCLIME serta perubahan pengelolaannya. Pada alamat
website FORCLIME www.forclime.org terdapat 2 pintu ke halaman website FORCLIME FC dan
TC. Website FORCLIME FC tersedia di alamat www.forclime-fc.org. Pengelolaan website ini
berpisah dengan FORCLIME TC sebelumnya. Sementara DPMU Kapuas Hulu telah
membangun jejaring (web) dengan alamat dpmukapuashulu.blogspot.com dan DPMU Berau
dengan alamat dpmuberau.org.
2.4.6 Anggaran
Realisasi penggunaan anggaran program FORCLIME FC tahun 2011-2018 sumber dana RMP
dan HLN adalah sebagaimana pada tabel berikut:
Tabel 24 Realisasi Anggaran Program FORCLIME FC tahun 2011-2018
Realisasi Annex 3 Separate Agreement/SA per tanggal 30 Juni 2018 (data rekening khusus
per tanggal 3 Juli 2018) adalah sebesar 61% atau € 12.203.379,39 yang setara dengan Rp.
188.306.978.623,37 berdasarkan transaksi SP2D yang tercatat pada Rekening Khusus di Bank
Indonesia dan Notice of Disbursement/ NOD KfW untuk pembayaran lansung Consulting
Services adalah sebagai berikut:
No Description 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Jumlah
1 Pagu 43,681,160,000 66,457,225,000 49,268,028,000 49,254,115,000 98,011,325,000 52,821,981,000 43,609,121,000 59,720,000,000 462,822,955,000
2 Realisasi 7,073,876,049 17,802,667,269 22,982,590,605 14,800,182,501 37,214,847,239 34,227,536,820 35,693,643,448 17,184,136,294 186,979,480,225
Rate 16.19% 26.79% 46.65% 30.05% 37.97% 64.80% 81.85% 28.77% 40.40%
Tahun 2011-2016 Tugas PembantuanTahun 2017 Sentralisasi
43 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Tabel 25 Realisasi HLN Annex 3 SA per 30 Juni 2018
Realisasi anggaran program Forclime FC periode Januari - Juni 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 26 Realisasi Anggaran Januari - Juni 2018 Sumber Dana RMP dan HLN
Pada NPMU mekanisme pembayaran HLN terbagi dua yaitu HLN-RK (mekanisme pembayaran
dengan menggunakan rekening khusus) dan HLN-PL (mekanisme pembayaran secara
langsung). HLN-RK adalah pembiayaan kegiatan yang proses pencairannya melalui KPPN VII
Jakarta, sedangkan mekanisme HLN-PL digunakan untuk pembayaran Konsultan GFA melalui
KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah.
2.4.7 Koordinasi Program
Program FORCLIME FC sejak tahun 2011-2016 diselenggarakan oleh Bupati Kapuas Hulu,
Bupati Malinau dan Bupati Berau dengan menggunakan mekanisme Tugas Pembantuan.
Berkenaan dengan implementasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah maka Tahun Anggaran 2017 sampai dengan saat ini Program FORCLIME FC di
Kabupaten tidak dapat diselenggarakan menggunakan mekanisme Tugas Pembantuan,
No Project ComponentBudget (German
Cotr) Rev.2Realization
Remaining
Balance
Used
(%)
Payment
Mechanism
1 NPMU & DPMU Implementation 1,636,033.53 688,035.54 947,997.99 42% RK
2 Demonstration Activities 12,072,190.05 7,180,179.97 4,892,010.08 59% RK
3 Consultancy 5,226,015.38 4,125,743.73 1,100,271.65 79% PL
4 Monitoring 870,123.25 209,414.15 660,709.10 24% RK
5 Physical Contingency 97,818.89 0.00 97,818.89 0% RK
6 Financial Contingency 97,818.89 0.00 97,818.89 0% RK
Total 20,000,000.00 12,203,373.39 7,796,626.61 61%
Sumber Dana Pagu Realisasi Rate
RMP 4,720,000,000 1,828,091,436 38.73%
HLN 55,000,000,000 15,356,044,858 27.92%
Jumlah 59,720,000,000 17,184,136,294 28.77%
District Pagu Realisasi Rate
NPMU 16,520,000,000 3,138,305,801 19.00%
KH 15,713,267,000 4,902,548,780 31.20%
MALINAU 5,475,000,000 2,093,350,400 38.23%
BERAU 14,079,233,000 5,443,662,713 38.66%
MANGROVE 7,932,500,000 1,606,268,600 20.25%
Jumlah 59,720,000,000 17,184,136,294 28.77%
Gambar 18 Realisasi dan Persentase Penggunaan Anggaran Sumber Dana HLN berdasarkan pada Kategori Annex 3 – Separate Agreement.
Dalam Rp Dalam EUR
NPMU 1,190,972,965.00 71,105.13
Monitoring 120,175,000.00 7,349.36
Demonstration Activities 14,044,896,893.00 834,832.23
Consultancy - -
Jumlah 15,356,044,858.00 913,286.71
RealisasiDistrict
NPMU, 8% Monitoring, 1%
Demonstration Activities, 91%
44 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
pelaksanaan Program FORCLIME FC dikelola langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan melalui Biro Perencanaan selaku Executing Agency dengan tetap
memperhatikan kebutuhan dan keberlanjutan manfaat yang saat ini sudah dicapai bersama
dengan Pemda, Stakeholder dan Masyarakat dan tetap mengoptimalkan fungsi DPMU di
masing-masing kabupaten. Koordinasi telah dilaksanakan secara rutin dengan Dinas
Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak oleh Program Team Leader dan District
Team Leader serta dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda pada 19
April 2018. Koordinasi dengan KPH di tingkat pusat juga telah dilaksanakan pada 28 Juni
dengan KPHL (Ditjen PDASHL) dan KPHP (Ditjen PHPL).
KFW Mission di Jakarta
KFW Mission dilaksanakan pada tanggal 13 – 22 Februari 2018 dalam rangka kunjungan
lapangan di Kabupaten Kapuas Hulu dan Berau terhadap kemajuan pelaksanaan Program
FORCLIME FC di lapangan ditutup dengan pertemuan di Ruang Rapat Biro Perencanaan pada
tanggal 22 Februari 2018. Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Biro Perencanaan, Kepala Bagian
Rencana dan Program, KFW yang terdiri dari Mr. Carsten Kilian, Mr. Hubertus Kraienhorst, Ms.
Ms. Yani Septiani, NPMU, dan GFA. Beberapa rekomendasi hasil KFW Mission ini adalah
mengenai sinergi dan integrasi FORCLIME FC dengan Pemerintah Daerah serta Stakeholder
lokal dalam rangka implementasi exit strategy dan keberlanjutan program, pelaksanaan DA
Mangrove, dan Pengelolaan program termasuk pelaksanaan Monev independen. Rekomendasi
KFW Mission ini dapat dilihat pada Lampiran 16.
45 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
III. KESIMPULAN
Secara keseluruhan capaian Program FORCLIME FC pada semester I tahun 2018 disimpulkan
berdasarkan output dalam Logical Framework sebagai berikut:
3.1. Output 1: Langkah-langkah untuk Mencapai Kesiapan Didanai
Pada tahun 2017 – 2018 telah dilaksanakan inventarisasi hutan dan karbon di areal DA#8.
Berdasarkan perhitungan perubahan tutupan lahan akibat deforestasi dan degradasi hutan di
area DA pada tahun 2012 sampai dengan 2017 dan berdasarkan upaya mitigasi yang telah
diimplementasikan oleh program FORCLIME FC, diperoleh data penurunan emisi karbon
139.194,60 – 286.098,69 tC4O2e pada DA#2, DA#8, DA#3, dan DA#7. Sementara pada
DA#6 diperoleh penurunan emisi sebesar –1.481.947,88 tC4O2e. Hal ini disebabkan oleh
tingginya nilai deforestasi dan degradasi hutan berupa pembukaan jalan di area PT Inhutani
DA#6 mengingat area tersebut merupakan hutan produksi yang masih aktif.
3.2. Output 2: Program Investasi dalam Kegiatan Percontohan REDD Terealisir
Kegiatan investasi di Kabupaten Kapuas Hulu berupa PLUP, Penanaman, Pemeliharaan,
Sylvofishery, Patroli Hutan, Pengembangan HHBK, Demplot, dan Perhutanan Sosial. Sampai
dengan Juni 2018 terdapat 6 Desa yang batas desanya telah disahkan oleh Bupati dan
terdapat 5 Hutan Desa yang telah diterbitkan SK Hutan Desa oleh Menteri LHK. Kegiatan
Investasi di Kabupaten Malinau Meliputi PLUP, Pemeliharaan Tanaman Tahun II di 9 Desa dan
Patroli Hutan Berbasis Masyarakat di 14 Desa. Kegiatan investasi di Kabupaten Berau meliputi
PLUP, Persemaian Lanjutan, Penanaman, Pemeliharaan Tanaman, Patroli Hutan, Demplot,
pengelolaan Hutan Desa, dan Pendampingan Pengelolaan Hutan Lestari di PT SLJ dan
Inhutani. Sampai dengan Juni 2017 terdapat 13 Kampung yang batas desanya telah disahkan
oleh Bupati dan 2 Hutan Desa telah diterbitkan SK Hutan Desa oleh Menteri LHK. Selain itu
telah dilakukan pula pelatihan-pelatihan di masing-masing DPMU dalam rangka meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan personil FORCLIME FC maupun masyarakat.
3.3. Output 3: Pembayaran Insentif yang Inovatif dan Adil serta Skema
Kompensasi Terlaksana dan Teruji
Pada tahun 2018 telah dilaksanakan audit terhadap pengelolaan keuangan Program
FORCLIME FC tahun 2017 oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang,
dan Ali. Kegiatan audit dilakukan melalui pemeriksaan dokumen Program di kantor NPMU dan
kunjungan lapang ke tiga kabupaten.
3.4. Output 4: Manajemen Program, Kegiatan Persiapan dan Pendukung
Beberapa kegiatan pengadaan barang dan jasa telah dilaksanakan pada semester I tahun
2018 dengan total Rp. 1.990.258.000. Pengadaan Monitoring independen program telah
dilaksanakan dan implementasinya akan dilaksanakan pada semester II tahun 2018. Total
penggunaan dana HLN sampai dengan 30 Juni 2018 adalah Rp. 188.306.978.623,37 atau
61% dari seluruh anggaran hingga program selesai. Sedangkan serapan anggaran Program
FORCLIME FC pada semester I tahun 2018 adalah 28.77 %.
46 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
IV. PENUTUP
Demikian Laporan Semester 1 Pelaksanaan Program FORCLIME FC ini disusun sebagai
bentuk akuntabilitas PEA dalam menyelenggarakan program pada periode 1 Januari – 30
Juni 2018.
Kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program
mulai dari tingkat lapangan, kabupaten hingga tingkat nasional dan internasional, melalui
kesempatan ini disampaikan terima kasih dan penghargaan.
Diharapkan agar laporan ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran
dalam merencanakan kegiatan program FORCLIME FC pada waktu yang akan datang.
47 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
FOREST PROGRAMME (SUPPORT FOR THE MINISTRY OF FORESTRY) FORCLIME FC
A development project of the Republic of Indonesia co-financed by the FR Germany through KfW
LAMPIRAN-LAMPIRAN
48 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Lampiran 1
49 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Lampiran 2 Peta lokasi DA FORCLIME FC
KABUPATEN KAPUAS HULU Provinsi Kalimantan Barat
DA#2 Terletak di 3 Kecamatan, terdiri dari 16 Desa DA#8 Terletak di 6 Kecamatan, terdiri dari 15 Desa
KABUPATEN MALINAU Provinsi Kalimantan Utara
DA#3 Terletak di 2 Kecamatan, terdiri dari 14 Desa
KABUPATEN BERAU Provinsi Kalimantan Timur
DA#7 Terletak di 4 Kecamatan, terdiri dari 13 Kampung DA#6 Terletak di 2 Kecamatan, terdiri dari 10 Kampung
DA#10 Terletak di 4 Kecamatan, terdiri dari 10 Kampung
50 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
51 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
52 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
53 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
54 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Lampiran 3 Peta Perencanaan Guna Lahan Partisipatif Desa Jongkong Manday
55 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
No. Nama Desa Kecamatan DA Luas (Ha)Perimeter
(Km)Status Tata Batas Keterangan
1 Malemba Batang Lupar DA#2 25,752.00 257.52 Proses Kesepakatan Batas
Kec. Kecamatan Batang Lupar - Bunut Hilir
2 Sepandan Batang Lupar DA#2 23,800.00 238.00 Proses Kesepakatan Batas
Kec. Kecamatan Batang Lupar - Suhaid
3 Sungai Abau Batang Lupar DA#2 8,471.73 42.05 Selesai PerBup No. 62 Tahun 2017
4 Labian Batang Lupar DA#2 5,637.11 34.48 Selesai PerBup No. 59 Tahun 2017
5 Labian Ira'ang Batang Lupar DA#2 2,370.00 24.38 Selesai SK Bup No. 280 tahun 2016
6 Sungai Ajung Batang Lupar DA#2 19,524.00 195.24 Selesai Menunggu PerBup
7 Lanjak Deras Batang Lupar DA#2 50,550.59 36.62 Selesai PerBup No. 43 Tahun 2016
8 Manua Sadap Batang Lupar DA#2 270,951.00 2,709.51 Selesai Kecamatan Embaloh Hulu - Putussibau Utara
9 Pulau Manak Batang Lupar DA#2 3,597.00 35.97 Selesai Menunggu PerBup
10 Mensiau Embaloh Hulu DA#2 23,801.57 111.31 Selesai PerBup No. 22 Tahun 2017
11 Benua Martinus Embaloh Hulu DA#2 934.00 9.34 Selesai Menunggu PerBup
12 Tamao Embaloh Hulu DA#2 10,518.11 58.50 Selesai PerBup No. 19 Tahun 2019
13 Banua Ujung Embaloh Hulu DA#2 2,830.00 28.30 Selesai Menunggu PerBup
14 Ulak Pauk Embaloh Hulu DA#2 11,645.00 116.45 Proses Kesepakatan Batas
Kec.
Kecamatan Embaloh Hulu - Embaloh Hilir, Embaloh Hulu
- Putussibau Utara
15 Saujung Giling Manik Embaloh Hulu DA#2 5,502.00 55.02 Selesai Menunggu PerBup
16 Belatung Embaloh Hilir DA#2 8,275.00 82.75 Proses Kesepakatan Batas
Kec. Kecamatan Embaloh Hulu - Putussibau Utara
Sub Total DA#2 474,159.11 4,035.44
17 Pala Pintas Embaloh Hilir DA#8 2,490.00 23.00 Proses Kesepakatan Batas
Kec. Kecamatan Bunut Hilir - Embaloh Hilir
18 Keliling Semulung Embaloh Hilir DA#8 2,490.00 25.00 Proses Kesepakatan Batas
Kec. Kecamatan Bunut Hilir - Embaloh Hilir
19 Nanga Embaloh Embaloh Hilir DA#8 Belum dimulai Desa Baru
20 Bunut Hulu Bunut Hilir DA#8 10,659.60 106.60 Proses Kesepakatan Batas
Kec. Kecamatan Bunut Hilir - Embaloh Hilir, Bunut Hilir - Bika
21 Kapuas Raya Bunut Hilir DA#8 6,501.65 65.02 Proses Kesepakatan Batas
Kec.
Kecamatan Bunut Hilir - Embaloh Hilir, Bunut Hilir -
Batang Lupar
22 Entibab Bunut Hilir DA#8 28,366.26 283.66 Proses Kesepakatan Batas
Kec. Kecamatan Bunut Hilir - Boyan Tanjung
23 Nanga Tuan Bunut Hilir DA#8 7,882.35 78.82 Proses Kesepakatan Batas
Kec.
Kecamatan Bunut Hilir - Embaloh Hilir, Bunut Hilir - Bika,
Bunut Hilir - Mentebah
24 Bunut Tengah Bunut Hilir DA#8 1,504.64 15.05
25 Tembang Bunut Hilir DA#8 Belum dimulai Desa Baru
26 Nanga Boyan Boyan Tanjung DA#8 8,193.11 81.93 Proses Kesepakatan Batas
Desa Desa Landau Mentail - Nanga Boyan
27 Teluk Geruguk Boyan Tanjung DA#8 3,557.32 35.57 Proses Kesepakatan Batas
Kec. Kecamatan Bunut Hilir - Boyan Tanjung
28 Landau Mentail Boyan Tanjung DA#8 2,064.54 20.65 Proses Kesepakatan Batas
Desa Desa Landau Mentail - Nanga Boyan
29 Delintas Karya Boyan Tanjung DA#8 Belum dimulai Desa Baru
30 Tanjung Intan Mentebah DA#8 11,244.65 112.45 Proses Kesepakatan Batas
Kec. Kecamatan Mentebah - Desa Bunut Hulu
31 Jongkong Manday Bika DA#8 2,269.33 22.69 Proses Kesepakatan Batas
Kec. Kecamatan Bika - Kalis
Sub Total DA#8 87,223.45 870.43
TOTAL KAPUAS HULU 561,382.56 4,905.87
Progres Tata Batas Partisipatif Kapuas Hulu sampai dengan Juni 2018
Lampiran 4 Progres Tata Batas Kabupaten Kapuas Hulu sampai dengan Juni 2018
56 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
No. Nama Desa Kecamatan DA Luas (Ha)Perimeter
(Km)
Status Tata
BatasKeterangan
1 Long Uli Bahau Hulu DA#3 17,894.79 68.27 Proses
Kesepakatan
Batas Desa
Batas Desa Sepakat,
Pembentukan Tim Verifikasi
Lapangan Titik Batas Desa
2 Long Tebulo Bahau Hulu DA#3 6,483.38 40.12 Proses
Kesepakatan
Batas Desa
Batas Desa Sepakat,
Pembentukan Tim Verifikasi
Lapangan Titik Batas Desa
3 Long Alango Bahau Hulu DA#3 21,497.33 78.41 Proses
Kesepakatan
Batas Desa
Batas Desa Sepakat,
Pembentukan Tim Verifikasi
Lapangan Titik Batas Desa
4 Long Kemuat Bahau Hulu DA#3 12,372.47 85.09 Proses
Kesepakatan
Batas Desa
Batas Desa Sepakat,
Pembentukan Tim Verifikasi
Lapangan Titik Batas Desa
5 Long Berini Bahau Hulu DA#3 54,500.18 202.82 Proses
Kesepakatan
Batas Desa
Batas Desa Sepakat,
Pembentukan Tim Verifikasi
Lapangan Titik Batas Desa
6 Apau Ping Bahau Hulu DA#3 194,469.75 286.96 Proses
Kesepakatan
Batas Desa
Batas Desa Sepakat,
Pembentukan Tim Verifikasi
Lapangan Titik Batas Desa
7 Long Aran Pujungan DA#3
Identifikasi
Batas Desa
8 Long Pujungan Pujungan DA#3
Identifikasi
Batas Desa
9 Long Ketaman Pujungan DA#3
Identifikasi
Batas Desa
10 Long Pua Pujungan DA#3
Identifikasi
Batas Desa
11 Long Jelet Pujungan DA#3
Identifikasi
Batas Desa
12 Long Paliran Pujungan DA#3
Identifikasi
Batas Desa
13 Long Belaka Pujungan DA#3
Identifikasi
Batas Desa
14 Long Bena Pujungan DA#3
Identifikasi
Batas Desa
TOTAL MALINAU 307,217.90 761.67
Progres Tata Batas Partisipatif Kabupaten Malinau sampai dengan Juni 2018
Lampiran 5 Progres Tata Batas Kabupaten Malinau sampai dengan Juni 2018
57 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Lampiran 6 Draft Peta Rencana Guna Lahan Kampung Pandansari di Areal DA#6
58 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Lampiran 7 Progres Tata Batas Kabupaten Berau sampai dengan Juni 2018
No. Nama Kampung Kecamatan DA Luas (Ha)Perimeter
(Km)Status Tata Batas Keterangan
1 Gunung Sari Segah DA#7 169,085.27 507.06 Selesai SK. BUPATI No.668, 30 Sept 2016
2 Long Ayan Segah DA#7 60,571.98 152.28 Selesai SK. BUPATI No.630, 30 Augt 2016
3 Long Ayap Segah DA#7 41,556.13 139.97 Selesai SK. BUPATI No.490, 30 June 2016
4 Punan Segah Segah DA#7 33,367.09 102.30 Selesai SK. BUPATI No.492, 30 June 2016
5 Long Laai Segah DA#7 93,565.68 215.67 Selesai SK. BUPATI No.491, 30 June 2016
6 Punan Mahkam Segah DA#7 50,614.82 98.98 Selesai SK. BUPATI No.493, 30 June 2016
7 Long Keluh Kelay DA#7 26,017.39 99.48 Sedang Berjalan Fasilitasi Forclime FC, Batas Kampung
Sepakat, Peta Indikatif Batas Detail Selesai,
Pembentukan Tim Verifikasi Lapangan Titik
Batas Desa
8 Long Pelay Kelay DA#7 36,676.05 95.53 Sedang Berjalan Fasilitasi Forclime FC, Batas Kampung
Sepakat, Peta Indikatif Batas Detail Selesai,
Pembentukan Tim Verifikasi Lapangan Titik
Batas Desa
9 Long Lamcin Kelay DA#7 81,236.32 164.45 Sedang Berjalan Fasilitasi Forclime FC, Batas Kampung
Sepakat, Peta Indikatif Batas Detail Selesai,
Pembentukan Tim Verifikasi Lapangan Titik
Batas Desa
10 Long Sului Kelay DA#7 173,114.11 273.99 Sedang Berjalan Fasilitasi Forclime FC, Batas Kampung
Sepakat, Peta Indikatif Batas Detail Selesai,
Pembentukan Tim Verifikasi Lapangan Titik
Batas Desa
Sub Total DA#7 765,804.83 1,849.71
11 Pandan Sari Segah DA#6 3,168.77 47.65 Selesai SK. BUPATI No.633, 30 Augt 2016
12 Bukit Makmur Segah DA#6 2,623.81 24.27 Selesai SK. BUPATI No.628, 30 Augt 2016
13 Batu Rajang Segah DA#6 8,484.90 54.22 Selesai SK. BUPATI No.631, 30 Augt 2016
14 Harapan Jaya Segah DA#6 1,721.01 17.69 Selesai SK. BUPATI No.669, 30 Sept 2016
15 Tepian Buah Segah DA#6 16,559.00 61.48 Selesai SK. BUPATI No.632, 30 Augt 2016
16 Punan Malinau Segah DA#6 30,366.80 106.95 Selesai SK. BUPATI No.629, 30 Augt 2016
17 Siduung Indah Segah DA#6 13,972.88 74.60 Selesai SK. BUPATI No.670, 30 Sept 2016
18 Labanan Jaya Teluk Bayur DA#6 5,128.88 44.00 Persetujuan Peta
Indikatif Batas
Kampung
Fasilitasi Forclime FC, Batas Kampung
Sepakat, Penyusunan Peta Indikatif Batas
Detail Selesai.
19 Labanan Makmur Teluk Bayur DA#6 3,472.89 34.33 Persetujuan Peta
Indikatif Batas
Desa
Fasilitasi Forclime FC, Batas Kampung
Sepakat, Penyusunan Peta Indikatif Batas
Detail Selesai.
20 Labanan Makarti Teluk Bayur DA#6 9,793.23 64.12 Proses
Kesepakatan
Batas Antar
Kampung
Fasilitasi Forclime FC, Identifikasi Batas
desa, penelusuran dokumen kesepakatan
batas antar desa.
21 Merasa Kelay DA#6 19,301.61 99.92 Pelacakan Titik
Batas Kampung
Fasilitasi Forclime FC, Batas Kampung
Sepakat, Peta Indikatif Batas Detail Selesai,
Pembentukan Tim Verifikasi Lapangan Titik
Batas Desa
22 Long Lanuk Sambaliung DA#6 43,952.08 193.73 Pelacakan Titik
Batas Kampung
Fasilitasi Forclime FC, Batas Kampung
Sepakat, Peta Indikatif Batas Detail Selesai,
Pembentukan Tim Verifikasi Lapangan Titik
Batas Desa
23 Nyapa Indah Sambaliung DA#6 Bagian dari Kampung Long Lanuk
Sub Total DA#6 158,545.86 822.96
24 Pegat Betumbuk Pulau Derawan DA#10 29,496.99 354.64 Belum dimulai
25 Kasai Pulau Derawan DA#10 14,351.98 81.97 Belum dimulai
26 Teluk Semanting Pulau Derawan DA#10 8,933.15 40.06 Belum dimulai
27 Palinjau/Mantaritif Pulau Derawan DA#10 18,912.97 123.32 Belum dimulai
28 Sukan Tengah Sambaliung DA#10 6,638.78 64.68 Belum dimulai
29 Pesayan Sambaliung DA#10 11,666.85 55.17 Belum dimulai
30 Suaran Sambaliung DA#10 33,285.41 123.91 Belum dimulai
31 Batu Batu Gunung Tabur DA#10 18,704.11 63.19 Belum dimulai
32 Pulau Besing Gunung Tabur DA#10 577.35 17.00 Belum dimulai
33 Buyung-Buyung Tabalar DA#10 15,683.37 77.37 Belum dimulai
Sub Total DA#10 158,250.95 1,001.30
TOTAL KAPUAS HULU 1,082,601.64 3,673.96
Progres Tata Batas Partisipatif Berau sampai dengan Juni 2018
59 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Pe
nan
aman
(20
16
)P
em
elih
araa
n
Tah
un
I (2
01
7)
Pe
me
lihar
aan
Tah
un
II (
Jun
i 20
18
)
Pe
nan
aman
(20
17
)
Pe
me
lihar
aan
Tah
un
I (J
un
i 20
18
)
Sub
To
tal D
A#2
Tota
l7
51
,92
2
-
19
1,0
16
-
9
42
,93
8
1
12
,01
3
3
3,9
70
1
45
,98
3
4
43
,17
6
34
3,0
12
26
1,2
67
6
,95
0
-
26
1,2
67
Tem
be
su7
,46
7
-
-
-
7,4
67
-
-
-
6
,84
0
4,4
71
1,0
67
-
-
1
,06
7
Kar
et
44
7,5
42
-
5
0,6
45
-
49
8,1
87
41
,98
9
-
4
1,9
89
2
63
,59
3
21
7,5
11
17
5,5
47
-
-
1
75
,54
7
Gah
aru
24
,14
9
-
8
00
-
24
,94
9
24
9
-
24
9
7
,28
0
3,7
30
9,2
99
-
-
9
,29
9
Pu
ri3
2,7
25
-
28
,36
0
-
6
1,0
85
2
9,9
68
1
4,9
51
4
4,9
19
3
1,2
68
23
,65
4
30
,07
0
6
,95
0
-
30
,07
0
Lad
a-
-
9
00
-
90
0
70
0
7
00
1,4
00
-
-
-
-
-
-
Ce
rin
dak
9,9
13
-
1
,20
0
-
11
,11
3
-
-
-
4
,55
8
3,5
94
13
9
-
-
1
39
Ke
len
sau
8,5
75
-
-
-
8
,57
5
-
-
-
5,9
39
2
,41
4
1
1,3
63
-
-
11
,36
3
Ke
lad
an3
0,6
84
-
4,3
30
-
3
5,0
14
2
,49
0
2
,04
0
4
,53
0
1
9,3
87
14
,34
0
2,9
68
-
-
2
,96
8
Lan
sat
-
-
30
5
-
3
05
2
57
25
7
5
14
-
-
-
-
-
-
Ko
pi
80
,84
9
-
2
2,3
93
-
10
3,2
42
8,9
99
4,0
25
13
,02
4
48
,16
3
3
4,2
61
6
,55
5
-
-
6,5
55
Kak
ao7
3,1
50
-
20
,65
0
-
9
3,8
00
1
5,0
94
2
,25
0
1
7,3
44
3
5,9
16
25
,42
5
6,4
72
-
-
6
,47
2
Pe
tai
-
-
1,0
20
-
1
,02
0
7
42
74
2
1
,48
4
-
-
2,3
62
-
-
2
,36
2
Pe
tai U
ngg
ul
-
-
84
5
-
8
45
6
62
66
2
1
,32
4
-
-
-
-
-
-
Kay
u K
oto
r5
,42
5
-
-
-
5,4
25
-
-
-
1
,22
1
1,2
21
-
-
-
-
Du
rian
Un
ggu
l-
-
5
0,8
98
-
50
,89
8
2,5
49
2,5
49
5,0
98
-
-
2
0
-
-
20
Man
gga
Un
ggu
l-
-
8
50
-
85
0
81
9
8
19
1,6
38
-
-
-
-
-
-
Ram
bu
tan
Un
ggu
l-
-
3
,36
5
-
3,3
65
3,1
89
3,1
89
6,3
78
-
-
4
94
-
-
49
4
Len
gke
ng
-
-
1,2
57
-
1
,25
7
1
,19
8
1
,19
8
2
,39
6
-
-
2,3
77
-
-
2
,37
7
Teka
m3
1,4
43
-
2,6
10
-
3
4,0
53
2
,52
0
-
2,5
20
19
,01
1
1
2,3
91
1
2,5
34
-
-
12
,53
4
Sub
To
tal D
A#8
Tota
l-
-
1
71
,30
0
-
17
1,3
00
19
3,6
61
18
5,9
93
37
9,6
54
-
-
-
33
,89
9
3
3,9
03
33
,90
3
Kar
et
-
-
73
,22
5
-
7
3,2
25
6
6,8
54
3
4,0
57
1
00
,91
1
-
-
-
-
-
-
Pu
ri-
-
7
4,1
60
-
74
,16
0
10
4,7
54
14
0,2
33
14
3,9
94
-
-
-
33
,89
9
3
3,9
03
33
,90
3
MP
TS-
-
1
1,3
25
-
11
,32
5
10
,41
2
7,0
50
17
,46
2
-
-
-
-
-
-
Lad
a-
-
1
2,5
90
-
12
,59
0
11
,64
1
4,6
53
16
,29
4
-
-
-
-
-
-
TOTA
L K
AP
UA
S H
ULU
Tota
l7
51
,92
2
-
36
2,3
16
-
1
,11
4,2
38
30
5,6
74
21
9,9
63
52
5,6
37
44
3,1
76
3
43
,01
2
2
61
,26
7
40
,84
9
3
3,9
03
29
5,1
70
Tem
be
su7
,46
7
-
-
-
7,4
67
-
-
-
6
,84
0
4,4
71
1,0
67
-
-
1
,06
7
Kar
et
44
7,5
42
-
1
23
,87
0
-
57
1,4
12
10
8,8
43
34
,05
7
14
2,9
00
26
3,5
93
2
17
,51
1
1
75
,54
7
-
-
17
5,5
47
Gah
aru
24
,14
9
-
8
00
-
24
,94
9
24
9
-
24
9
7
,28
0
3,7
30
9,2
99
-
-
9
,29
9
Pu
ri3
2,7
25
-
10
2,5
20
-
1
35
,24
5
1
34
,72
2
1
55
,18
4
1
88
,91
3
3
1,2
68
23
,65
4
30
,07
0
4
0,8
49
33
,90
3
6
3,9
73
Lad
a-
-
1
3,4
90
-
13
,49
0
12
,34
1
5,3
53
17
,69
4
-
-
-
-
-
-
MP
TS-
-
1
1,3
25
-
11
,32
5
10
,41
2
7,0
50
17
,46
2
-
-
-
-
-
-
Ce
rin
dak
9,9
13
-
1
,20
0
-
11
,11
3
-
-
-
4
,55
8
3,5
94
13
9
-
-
1
39
Ke
len
sau
8,5
75
-
-
-
8
,57
5
-
-
-
5,9
39
2
,41
4
1
1,3
63
-
-
11
,36
3
Ke
lad
an3
0,6
84
-
4,3
30
-
3
5,0
14
2
,49
0
2
,04
0
4
,53
0
1
9,3
87
14
,34
0
2,9
68
-
-
2
,96
8
Lan
sat
-
-
30
5
-
3
05
2
57
25
7
5
14
-
-
-
-
-
-
Ko
pi
80
,84
9
-
2
2,3
93
-
10
3,2
42
8,9
99
4,0
25
13
,02
4
48
,16
3
3
4,2
61
6
,55
5
-
-
6,5
55
Kak
ao7
3,1
50
-
20
,65
0
-
9
3,8
00
1
5,0
94
2
,25
0
1
7,3
44
3
5,9
16
25
,42
5
6,4
72
-
-
6
,47
2
Pe
tai
-
-
1,0
20
-
1
,02
0
7
42
74
2
1
,48
4
-
-
2,3
62
-
-
2
,36
2
Pe
tai U
ngg
ul
-
-
84
5
-
8
45
6
62
66
2
1
,32
4
-
-
-
-
-
-
Kay
u K
oto
r5
,42
5
-
-
-
5,4
25
-
-
-
1
,22
1
1,2
21
-
-
-
-
Du
rian
Un
ggu
l-
-
5
0,8
98
-
50
,89
8
2,5
49
2,5
49
5,0
98
-
-
2
0
-
-
20
Man
gga
Un
ggu
l-
-
8
50
-
85
0
81
9
8
19
1,6
38
-
-
-
-
-
-
Ram
bu
tan
Un
ggu
l-
-
3
,36
5
-
3,3
65
3,1
89
3,1
89
6,3
78
-
-
4
94
-
-
49
4
Len
gke
ng
-
-
1,2
57
-
1
,25
7
1
,19
8
1
,19
8
2
,39
6
-
-
2,3
77
-
-
2
,37
7
Teka
m3
1,4
43
-
2,6
10
-
3
4,0
53
2
,52
0
-
2,5
20
19
,01
1
1
2,3
91
1
2,5
34
-
-
12
,53
4
Agr
ofo
rest
ry K
abu
pat
en
Kap
uas
Hu
lu J
un
i 20
18
Pe
nan
aman
Tah
un
20
16
Pe
nan
aman
Tah
un
20
17
Tota
l
Pe
me
lihar
aan
di
tah
un
20
18
(Ju
ni)
Pe
nan
aman
(b
tg)
Pe
me
lihar
aan
(b
tg)
Pe
nan
aman
s/d
20
17
Pe
nan
aman
Jan
-
Jun
i 20
18
Tota
l
Pe
nan
aman
s/d
Jun
i 20
18
Pe
rse
mai
an (
btg
)
No
.N
ama
De
saJe
nis
Pe
rse
mai
an t
ah
un
20
15
Pe
rse
mai
an T
ahu
n
20
16
Pe
rse
mai
an
tah
un
20
17
Pe
sem
aian
Tah
un
20
18
Tota
l Pe
rse
mai
an
Lampiran 8 Ringkasan Data Agroforestry Kabupaten Kapuas Hulu
60 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
1 Long Uli Bahau Hulu DA#3 Total 2,050 2,050 2,094 2,050
Karet 1,930 1,930 1,974 1,930
Nangka 60 60 60 60
Durian 60 60 60 60
2 Long Tebulo Bahau Hulu DA#3 Total 15,376 15,376 12,870 10,655
Karet 12,006 12,006 9,500 10,457
Nangka 3,370 3,370 3,370 67
Rambutan 42
Petai Lokal 31
Kopi 58
3 Long Alango Bahau Hulu DA#3 Total - - - -
4 Long Kemuat Bahau Hulu DA#3 Total 17,092 19,074 19,040 19,040
Gaharu 3,602 3,602 3,582 3,582
Karet 13,490 13,490 13,476 13,476
Pengganti 1,982 1,982 1,982
5 Long Berini Bahau Hulu DA#3 Total 19,393 20,067 20,067 16,499
Gaharu 3,999 3,999 3,999 8,090
Karet 15,394 15,394 15,394 7,081
Pengganti 674 674 1,328
6 Apau Ping Bahau Hulu DA#3 Total 22,496 23,866 21,336 19,456
Gaharu 4,514 4,515 3,135 3,904
Karet 17,982 18,201 18,201 15,552
Pengganti 1,150
7 Long Aran Pujungan DA#3 Total 47,250 47,250 47,250 47,250
Gaharu 18,900 18,900 18,900 17,956
Karet 28,350 28,350 28,350 27,551
Pengganti 1,743
8 Long Pujungan Pujungan DA#3 Total 3,400 3,400 3,400 3,400
Gaharu 200 200 200 200
Karet 3,200 3,200 3,200 3,200
9 Long Ketaman Pujungan DA#3 Total - - - -
10 Long Pua Pujungan DA#3 Total - - - -
11 Long Jelet Pujungan DA#3 Total 5,280 5,610 3,501 2,854
Gaharu 960 440
Petai 1,224 1,222 576 505
Cempedak 3,096 2,967 1,944 1,813
Pengganti 981 981 536
12 Long Paliran Pujungan DA#3 Total 2,378 4,683 3,555 3,555
Gaharu 1,083 1,081 1,316 657
Karet 1,295 1,290 586 586
Pengganti 2,312 1,653 2,312
13 Long Belaka Pujungan DA#3 Total - - - -
14 Long Bena Pujungan DA#3 Total - - - -
TOTAL MALINAU Total 134,715 141,376 133,113 124,759
Gaharu 33,258 32,737 31,132 34,389
Karet 93,647 93,861 90,681 79,833
Nangka 3,430 3,430 3,430 127
Durian 60 60 60 60
Petai 1,224 1,222 576 505
Petai Lokal - - - 31
Rambutan - - - 42
Kopi - - - 58
Cempedak 3,096 2,967 1,944 1,813
Pengganti - 7,099 5,290 7,901
Agroforestry Kabupaten Malinau Juni 2018
Penanaman
Tahun 2016 (btg)
Pemeliharaan Tahun
I / 2017 (btg)
Pemeliharaan Tahun
II / Juni 2018 (btg)No. Nama Desa Kecamatan DA Jenis
Persemaian
Tahun 2015 (btg)
Lampiran 9 Data Agroforestry Kabupaten Malinau
61 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Pe
nan
aman
Pe
me
lihar
aan
Tah
un
I (2
01
6)
Pe
me
lihar
aan
Tah
un
II (
20
17
)
Pe
me
lihar
aan
Tah
un
III (
Feb
20
18
)P
en
anam
anP
em
elih
araa
n
Tah
un
I (2
01
7)
Pe
me
lihar
aan
Tah
un
II (
Feb
20
18
)P
en
anam
anP
em
elih
araa
n
Tah
un
I (F
eb
20
18
)
Sub
To
tal D
A#7
49
7,8
54
-
49
7,8
54
50
6,1
33
-
5
06
,13
3
15
1,2
81
13
5,1
67
1
22
,77
3
1
22
,47
3
35
4,8
52
29
7,5
60
2
97
,56
0
-
-
42
0,0
33
Bu
ah
60
0
-
6
00
60
0
-
6
00
6
00
6
00
60
0
60
0
-
-
-
-
-
6
00
Du
rian
9,0
26
-
9,0
26
9,0
26
-
9
,02
6
9,0
26
9,0
26
6
,39
2
6
,39
2
-
-
-
-
-
6,3
92
Du
rian
Mo
nto
ng
-
-
-
-
-
-
-
30
0
3
00
-
-
-
-
-
-
-
Du
rian
Oku
lasi
27
5
-
2
75
27
5
-
2
75
2
75
2
75
74
0
74
0
-
-
-
-
-
7
40
Gah
aru
28
5,8
18
-
28
5,8
18
29
4,0
97
-
2
94
,09
7
57
,13
9
57
,13
9
5
1,3
30
5
1,3
30
23
6,9
58
21
0,9
72
2
10
,97
2
-
-
26
2,3
02
Kak
ao2
,72
6
-
2
,72
6
2
,72
6
-
2,7
26
-
-
-
-
2
,72
6
2,6
54
2
,65
4
-
-
2,6
54
Kar
et
15
1,4
35
-
15
1,4
35
15
1,4
35
-
1
51
,43
5
83
,14
3
66
,72
9
6
2,3
13
6
2,3
13
68
,29
2
5
5,8
65
55
,86
5
-
-
1
18
,17
8
Me
ran
ti1
5,2
85
-
1
5,2
85
1
5,2
85
-
15
,28
5
5
88
5
88
58
8
58
8
1
4,6
97
8,2
21
8
,22
1
-
-
8,8
09
Kap
ur
30
,37
6
-
30
,37
6
30
,37
6
-
3
0,3
76
50
4
50
4
5
04
5
04
29
,87
2
1
8,2
80
18
,28
0
-
-
1
8,7
84
Sah
ang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
Du
ku6
00
-
60
0
6
00
-
60
0
-
-
-
-
60
0
3
00
3
00
-
-
30
0
Tre
mb
esi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
Ulin
30
9
-
3
09
30
9
-
3
09
6
6
6
6
3
03
88
88
-
-
9
4
Sun
gkai
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
Ce
ngk
eh
1,4
04
-
1,4
04
1,4
04
-
1
,40
4
-
-
-
-
1,4
04
1
,18
0
1,1
80
-
-
1
,18
0
Sub
To
tal D
A#6
1,4
77
,61
0
1
69
,95
0
1
,64
7,5
60
1
,38
5,9
46
-
1
,38
5,9
46
-
-
-
-
89
3,3
73
66
1,7
22
6
61
,72
2
49
2,5
73
4
73
,70
1
1,1
35
,42
3
Bu
ah
11
,00
0
-
11
,00
0
11
,00
0
-
1
1,0
00
-
-
-
-
11
,00
0
8
,00
0
8,0
00
-
-
8
,00
0
Du
rian
00
-
0
0-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
Du
rian
Oku
lasi
3,1
40
-
3,1
40
3,1
10
-
3
,11
0
-
-
-
-
-
-
-
3,1
10
2
,95
1
2,9
51
Gah
aru
79
3,5
80
1
36
,81
7
9
30
,39
7
7
31
,42
0
-
73
1,4
20
-
-
-
-
4
62
,47
1
3
64
,05
6
36
4,0
56
2
68
,94
9
26
0,5
24
6
24
,58
0
Kak
ao4
1,0
00
-
4
1,0
00
3
9,7
50
-
39
,75
0
-
-
-
-
-
-
-
3
9,7
50
39
,75
0
3
9,7
50
Kar
et
40
2,1
97
-
40
2,1
97
38
7,1
03
-
3
87
,10
3
-
-
-
-
35
1,6
03
25
3,2
69
2
53
,26
9
35
,50
0
3
6,0
00
28
9,2
69
Me
ran
ti7
8,7
10
-
7
8,7
10
6
8,5
85
-
68
,58
5
-
-
-
-
2
3,2
60
12
,66
4
1
2,6
64
45
,32
5
4
0,0
02
52
,66
6
Kap
ur
53
,99
8
2
6,1
88
8
0,1
86
5
2,8
64
-
52
,86
4
-
-
-
-
3
0,2
39
14
,21
9
1
4,2
19
22
,62
5
2
2,6
25
36
,84
4
Sah
ang
66
,63
0
-
66
,63
0
66
,07
2
-
6
6,0
72
-
-
-
-
-
-
-
66
,07
2
6
2,7
99
62
,79
9
Du
ku1
6,5
70
6,9
45
23
,51
5
15
,99
0
-
1
5,9
90
-
-
-
-
11
,01
5
7
,38
9
7,3
89
4
,97
5
4,9
75
1
2,3
64
Tre
mb
esi
7,0
00
-
7,0
00
6,2
67
-
6
,26
7
-
-
-
-
-
-
-
6,2
67
4
,07
5
4,0
75
Ulin
00
-
0
0-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
Sun
gkai
3,7
85
-
3,7
85
3,7
85
-
3
,78
5
-
-
-
-
3,7
85
2
,12
5
2,1
25
-
-
2
,12
5
Ce
ngk
eh
00
-
0
0-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
Sub
To
tal D
A#1
00
00
00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TOTA
L B
ERA
U1
,97
5,4
64
16
9,9
50
2,1
45
,41
4
1,8
92
,07
9
-
1,8
92
,07
9
1
51
,28
1
1
35
,16
7
12
2,7
73
12
2,4
73
1
,24
8,2
25
9
59
,28
2
95
9,2
82
4
92
,57
3
47
3,7
01
1
,55
5,4
56
Bu
ah
11
,60
0
-
11
,60
0
11
,60
0
-
1
1,6
00
60
0
60
0
6
00
6
00
11
,00
0
8
,00
0
8,0
00
-
-
8
,60
0
Du
rian
9,0
26
-
9,0
26
9,0
26
-
9
,02
6
9,0
26
9,0
26
6
,39
2
6
,39
2
-
-
-
-
-
6,3
93
Du
rian
Oku
lasi
3,4
15
-
3,4
15
3,3
85
-
3
,38
5
27
5
27
5
7
40
7
40
-
-
-
3,1
10
2
,95
1
3,6
91
Gah
aru
1,0
79
,39
8
1
36
,81
7
1
,21
6,2
15
1
,02
5,5
17
-
1
,02
5,5
17
5
7,1
39
51
,33
0
51
,33
0
6
99
,42
9
5
75
,02
8
57
5,0
28
2
68
,94
9
26
0,5
24
8
86
,88
2
Kak
ao4
3,7
26
-
4
3,7
26
4
2,4
76
-
42
,47
6
-
-
-
-
2
,72
6
2,6
54
2
,65
4
39
,75
0
3
9,7
50
42
,40
4
Kar
et
55
3,6
32
-
55
3,6
32
53
8,5
38
-
5
38
,53
8
83
,14
3
66
,72
9
6
2,3
13
6
2,3
13
41
9,8
95
30
9,1
34
3
09
,13
4
35
,50
0
3
6,0
00
40
7,4
47
Me
ran
ti9
3,9
95
-
9
3,9
95
8
3,8
70
-
83
,87
0
5
88
5
88
58
8
58
8
3
7,9
57
20
,88
5
2
0,8
85
45
,32
5
4
0,0
02
61
,47
5
Kap
ur
84
,37
4
2
6,1
88
1
10
,56
2
8
3,2
40
-
83
,24
0
5
04
5
04
50
4
50
4
6
0,1
11
32
,49
9
3
2,4
99
22
,62
5
2
2,6
25
55
,62
8
Sah
ang
66
,63
0
-
66
,63
0
66
,07
2
-
6
6,0
72
-
-
-
-
-
-
-
66
,07
2
6
2,7
99
62
,80
0
Du
ku1
7,1
70
6,9
45
24
,11
5
16
,59
0
-
1
6,5
90
-
-
-
-
11
,61
5
7
,68
9
7,6
89
4
,97
5
4,9
75
1
2,6
64
Tre
mb
esi
7,0
00
-
7,0
00
6,2
67
-
6
,26
7
-
-
-
-
-
-
-
6,2
67
4
,07
5
4,0
76
Ulin
30
9
-
3
09
30
9
-
3
09
6
6
6
6
3
03
88
88
-
-
9
5
Sun
gkai
3,7
85
-
3,7
85
3,7
85
-
3
,78
5
-
-
-
-
3,7
85
2
,12
5
2,1
25
-
-
2
,12
6
Ce
ngk
eh
1,4
04
-
1,4
04
1,4
04
-
1
,40
4
-
-
-
-
1,4
04
1
,18
0
1,1
80
-
-
1
,18
1
Agr
ofo
rest
ry K
abu
pat
en
Be
rau
Ju
ni 2
01
8
No
.N
ama
Kam
pu
ng
Jen
is
Pe
rse
mai
an (
btg
)
s/d
ta
hu
n
20
17
Jan
-Ju
ni
20
18
Tota
l s/d
Jan
-
Jun
i 20
18
Pe
nan
aman
(b
tg)
Pe
me
lihar
aan
(b
tg)
Tota
l
Pe
me
lihar
aan
di
tah
un
20
18
(Fe
b)
Pe
nan
aman
Tah
un
20
17
s/d
ta
hu
n
20
17
Jan
-Ju
ni
20
18
Tota
l s/d
Jan
-
Jun
i 20
18
Pe
nan
aman
Tah
un
20
15
Pe
nan
aman
Tah
un
20
16
Lampiran 10 Ringkasan Data Agroforestry Kabupaten Berau
62 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Lampiran 11 Data Patroli Hutan Kabupaten Kapuas Hulu
1 Malemba 4 258.50 26.40 15 3 2
2 Sepandan 4 250.80 26.40 15 3 2
3 Sungai Abau 4 152.40 15.10 10 2 2
4 Labian 4 136.90 13.50 10 2 2 belum
menyerahkan data
5 Labian Ira'ang 4 208.10 22.30 15 3 2
6 Sungai Ajung 4 277.40 29.00 15 3 2
7 Lanjak Deras 4 169.10 18.20 15 3 2 belum
menyerahkan data
8 Manua Sadap 4 410.70 43.80 15 3 2 1 Kerangka Babi
Hutan terebak
perangkap
9 Pulau Manak 4 89.10 9.20 10 2 2 1 bekas
penebangan Kayu
Belian, 1 bekas
ladang
10 Mensiau 4 15 3 0 belum dilaksanakan
11 Benua Martinus 4 154.00 16.1 10 2 1
12 Tamao 4 648.70 69.2 15 3 2 1 Pohon tumbang
dan 1 Tanah longsor13 Banua Ujung 4 200.10 21.60 10 2 1 1 bekas
penebangan Kayu
Belian, 1 bekas
ladang
14 Ulak Pauk 4 171.00 18.80 15 3 2
15 Saujung Giling Manik 4 108.70 11.20 10 2 2
16 Belatung 4 187.60 18.70 15 3 2 1 Pohon tumbang
Sub Total DA#2 3,423.10 359.50 210 42 28
17 Pala Pintas 2 560.70 7.80 10 2 2 belum
menyerahkan data
18 Keliling Semulung 2 643.99 8.30 10 2 2 belum
menyerahkan data
19 Nanga Embaloh 0
20 Bunut Hulu 2 1,087.70 9.40 10 2 2
21 Kapuas Raya 2 341.40 5.40 5 1 2
22 Entibab 2 446.30 4.90 5 1 2 1 Bekas kebakaran
lahan
23 Nanga Tuan 2 3,941.70 19.90 5 1 2
24 Bunut Tengah 2 2,093.50 22.70 5 1 2 1 Bekas kebakaran
lahan
25 Tembang 0
26 Nanga Boyan 2 588.20 5.50 10 2 2 1 Bekas kebakaran
lahan
27 Teluk Geruguk 3 10 2 0 Anggaran belum
28 Landau Mentail 3 649.30 9.2 10 2 2
29 Delintas Karya 0
30 Tanjung Intan 2 1,613.70 11.30 15 3 2 1 Bekas Tambang
Emas
31 Jongkong Manday 2 779.90 9.7 10 2 2 belum
menyerahkan data
Sub Total DA#8 12,746.39 114.10 105 21 22
TOTAL KAPUAS HULU 16,169.49 473.60 315 63 50
Patroli Hutan Kabupaten Kapuas Hulu Juni 2018
Penemuan
Gangguan HutanPenemuan Keanekaragaman Hayati
Area
Terpatroli
(Ha)
Panjang
Transek
(Km)
Jumlah
Orang
Jumlah
Tim
Frekuens
iNama DesaNo.
Tahun
Patroli
Ke
63 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Lampiran 12 Data Patroli Hutan Kabupaten Malinau
1 Long Uli Bahau Hulu DA#3 4 1,233.05 245.79 5 1 3 Tidak ada • Flora: meranti merah, meranti putih, beringin, kayu
merah, markunyit, agatis, meruyun, kayu batu, seruwing,
kapur, beringin, manggris, jamur, rempa-rempa, mengkirai
• Fauna: burung enggang, kijang,
2 Long Tebulo Bahau Hulu DA#3 4 5 1 1 Tidak ada • Flora: kayu merang, gaharu, rotan, kayu tenak, kayu mit,
durian, meranti, jelutung, beringin,meranti hitam, kayu
tumu, adau, akar obat, keruing, kayu kerisai, kapur,
• Fauna: lasan kuai, ketina, lasan adeng, bangat, kubangan
babi, bekas beruang, monyet
3 Long Alango Bahau Hulu DA#3 4 1,085.20 115.26 5 1 3 Tidak ada • Flora: anggrek, bunga aka pun, pohon muang, bunga
bangkai
• Fauna: monyet, biawak, kijang, bangat, suara temengang,
suara kuwai, kerabet, mengga, suara tebaun, bekas
beruang, kubangan babi, pelanduk, lokap, babi, beruk,
blekutau
4 Long Kemuat Bahau Hulu DA#3 3 5 1 3 Bekas pondok orang
luar
• Flora: durian kalang, kembang ketipui, meranti, durian
daun, jamur, kembang gunung, manggis hutan, gaharu,
buah akar, jamur payung, jamur hitam, jamur jantung, kayu
ao, petai, keruing, buah rengas, buah rotan, buah
keleposang, kayu jati, kayu kesok, kayu ole, kembang
gunung, kayu saleng, ipil, kayu wadau
• Fauna: burung tui, payau, ruai, beruang, lokap, sarang
beruang, jejak beruang, berangat, wawa, murai, odep
bulang, jejak babi, ular ale sang, burung enggang, burung
tebun, pelanduk, burung kambong, jejak kijang, ular, kuai,
bangat, murai batu,monyet
5 Long Berini Bahau Hulu DA#3 3 1,541.73 202.81 5 1 2 Pondok liar, bekas
gaharu ditebang
• Flora: petai, meranti, gaharu, kolat, durian, mbang bodek,
jamur, sarang semut, pohon limau, pohon palan, kayu mali,
pohon arit, pohon mekunyit, beringin, buah keleposang,
pohon menaning,
• Fauna: payau, kijang, suara burung tebun, ular kobra,
ikan padek, babi, suara wawa, bangat, kelabet,
pelanduk,lasan kuai, burung temengang
6 Apau Ping Bahau Hulu DA#3 3 5 1 0 Belum melakukan
patroli hutan
berbasis masyarakat
Belum melakukan patroli hutan berbasis masyarakat
setelah musibah kecelakaan yang menimpa tim KMPH
Patroli Hutan
7 Long Aran Pujungan DA#3 4 5 1 1 Tidak ada • Flora: dau tarip, durian/lai, kayu marbau, kapur, jamur,
buah alat, kayu ulin, kayu ulin, sarang semut,jamur jari,
gaharu, bunga merah
• Fauna: kerabang, kupu-kupu hijau, payau, penyengat
metan, ikan,kura-kura, sarang burung, jejak payau, suara
wawa, suara bangat
8 Long Pujungan Pujungan DA#3 4 5 1 0 Tallysheet belum diserahkanTallysheet belum diserahkan
9 Long Ketaman Pujungan DA#3 4 5 1 0 Tallysheet belum diserahkanTallysheet belum diserahkan
10 Long Pua Pujungan DA#3 4 5 1 0 Tallysheet belum diserahkanTallysheet belum diserahkan
11 Long Jelet Pujungan DA#3 4 5 1 0 Tallysheet belum diserahkanTallysheet belum diserahkan
12 Long Paliran Pujungan DA#3 4 178.35 26.33 5 1 2 Bekas pondok dan
bekas orang masuk
kawasan
• Flora: daun bekai, pasak bumi, pohon gaharu, kayu
kapur, meranti merah, kayu bangres, pohon beringin, kayu
agatis, akar penawar, sarang semut, kayu abang, daun
sang, kayu bala
• Fauna: jejak babi, beruang, lubang landak, trenggiling,
suara burung tebun, suara cucak hijau, suara burung
enggang, ayam hutan, suara kijang, bangat, babi, ular,
walet lumut, owa-owa, lebah madu, jejak payau, suara 13 Long Belaka Pujungan DA#3 4 5 1 2
14 Long Bena Pujungan DA#3 4 5 1 0 Tallysheet belum diserahkanTallysheet belum diserahkan
Total Malinau 4,038.33 590.19 70.00 14.00 17
Patroli Hutan Kabupaten Malinau Juni 2018
Frekuens
i
Penemuan
Gangguan HutanPenemuan Keanekaragaman Hayati
Panjang
Transek
Jumlah
Orang
Jumlah
Tim
Area
Terpatroli No. Nama Desa Kecamatan DA
Tahun
Patroli
64 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
1 Gunung Sari 5 6,483.59 4 1
2 Long Ayan 5 9,368.65 4 1
3 Long Ayap 5 9,866.40 4 1
4 Punan Segah 5 16,833.07 25.34 4 1 3 Perburuan, Pemancingan Ikan
di sungai
5 Long Laai 5 20,642.62 4 1
6 Punan Mahkam 5 4,317.47 4 1
7 Long Keluh 5 21,840.00 4 1
8 Long Pelay 5 9,790.00 20.10 4 1 2 Tanah Longsor, Penebangan
Pohon
9 Long Lamcin 5 8,775.00 4 1
10 Long Sului 5 21,840.00 4 1
Sub Total DA#7 129,756.80 45.44 40 10 5 0
11 Pandan Sari belum
12 Bukit Makmur belum
13 Batu Rajang 4 13,044.37 17.59 4 1 2 Perburuan, Penebangan Liar,
Pembukaan Jalan
14 Harapan Jaya belum
15 Tepian Buah 4 7,911.39 18.75 4 1 2
16 Punan Malinau 4 5,545.29 4 1
17 Siduung Indah 4 9,819.56 21.25 4 1 3 Penebangan Pohon
18 Labanan Jaya belum
19 Labanan Makmur belum
20 Labanan Makarti 4 8,976.64 19.58 8 2 2 Tidak ada
21 Merasa 3 8,000.00 8 2
22 Long Lanuk 3 8,000.00 4 1
23 Nyapa Indah 3 8,000.00 4 1
Sub Total DA#6 69,297.25 77.17 40 10 9
24 Pegat Betumbuk
25 Kasai26 Teluk Semanting
27 Palinjau/Mantaritif
28 Sukan Tengah
29 Pesayan
30 Suaran
31 Batu Batu
32 Pulau Besing
33 Buyung-Buyung
Sub Total DA#10 0 0 0 0 0
TOTAL BERAU 199,054.05 122.61 80 20 14
Patroli Hutan Kabupaten Berau Juni 2018
No. Nama KampungJumlah
OrangPenemuan Keanekaragaman Hayati
Tahun
Patroli Ke
Area Terpatroli
(Ha)
Panjang
Transek (Km)Penemuan Gangguan Hutan
Jumlah
TimFrekuensi
Lampiran 13 Data Patroli Hutan Kabupaten Berau
65 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Lampiran 14 Peta Sebaran Pohon, TPn, dan Jalan Sarad Demplot RIL di Petak VI-1 URKT 2018
66 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Lampiran 15 Implementasi dan dukungan FORCLIME FC dalam Pengelolaan Hutan Bernilai Konservasi Tinggi (NKT) oleh PT SLJ IV, sampai dengan Juni 2018
Rekomendasi Pengelolaan HCVF Hasil Monev Implementasi Oleh PT SLJ
IV Dukungan Forclime FC
Sudah Belum
Memetakan dan mensosialisasikan semua areal pendukung NKT kepada seluruh karyawan PT SLJ IV dan rekanan perusahaan, serta masyarakat sekitar PT SLJ IV
√
Sosialisasi pada karyawan pada rapat rutin
Pengukuran dan pembuatan Peta Areal NKT-6, yaitu areal-areal ladang di wilayah lindung kampung Punan Mahkam, Long Laai dan Punan Segah
Memiliki aturan mengenai standar
penebangan di sekitar kawasan NKT serta memasang plang atau papan pengumuman areal-areal tsb
√
Pemasangan papan plang
di areal tertentu
Pengelolaan hutan berdampak rendah terhadap lingkungan (RIL) menjadi strategi utama dalam memanfaatkan sumberdaya hutan di dalam areal konsesi
√
Pembuatan Demplot Uji Coba RIL Pola Sarad
Fasilitasi pembuatan Demplot Uji Coba RIL Pola Sarad di Petak RKT 2018 dan Rencana URKT 2019
Pengaturan tentang larangan perburuan di alam kawasan, serta pemasangan plang atau papan pengumuman larangan tersebut
√
Pemasangan rambu larangan, papan peringatan, dll
Pengayaan jenis dengan jenis-jenis RTE dan pakan satwa √
Pengayaan pada habitat satwa dan lokasi ditemuinya jejak satwa
Penanaman kembali khusus pada lahan non produksi yang kritis dan terbuka dengan spesies RTE dan pakan satwa
√
Penanaman pada areal bekas TPK dan TPN dan tersedianya bibit di persemaian
Melakukan penelitian-tentang flora fauna yang terancam punah berkejasama dengan pihak lain.
√ Belum ada kegiatan penelitian terhadap flora dan fanua
Memetakan dan menata batas lokasi-lokasi sepandan NKT 5 dan 6 khususnya berdasarkan pada informasi masyarakat lokal
√
Belum dilakukan tata batas
Membuat sudetan dan atau perangkap sedimen di daerah penebangan guna menahan air, erosi dan sedimentasi
√
Sudah dilakukan pada areal tertentu
Tidak melakukan penebangan secara serampangan di daerah yang memiliki kelerengan curam dan sangat curam (> 25 %) dan sepanjang bantaran / sempadan sungai.
√
Ditindak lanjuti penugasan pengawas blok (block Inspector) yang mengawasi
Monitoring tebangan bersama antara Tim Forclime FC dan PT SLJ IV di petak demplot pola sarad
Menerapkan program management collaborative (pengelolaan kolaboratif) melalui kerjasama atau perjanjian yang jelas dan tegas antara masyarakat dengan perusahaan
√
Pada tahap proses sosialisasi kemitraan pada beberapa kampung
Fasilitasi MoU Kemitraan Pengelolaan Kolaboratif dengan 4 Kampung dan Pendampingan Perhutanan Sosial untuk Kemitraan Kehutanan
Melakukan pendataan dan pemetaan terhadap pohon madu diseluruh areal perusahaan
√ Dilakukan pendataan dan pemetaan dituangkan pada laporan lingkungan
67 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018
Lampiran 16 Rekomendasi KFW Mission 13 – 22 Februari 2018
Rekomendasi KFW Mission 13 – 22 Februari 2018
68 Laporan Semester I FORCLIME FC Tahun 2018