+ All Categories
Home > Documents > lithosphere

lithosphere

Date post: 31-Oct-2014
Category:
Upload: devi-chan
View: 25 times
Download: 4 times
Share this document with a friend
Description:
geography
Popular Tags:
67
GEOSPHERE LITOSPHERE PEDOSPHERE ATMOSPHERE HIDROSPHERE ANTHROPOUSPHERE Competency Standard: 3. Analyzing the elements of the geosphere.
Transcript
Page 1: lithosphere

GEOSPHERE

LITOSPHERE

PEDOSPHEREATMOSPHERE

HIDROSPHERE

ANTHROPOUSPHERE

Competency Standard: 3. Analyzing the elements of the geosphere.

Page 2: lithosphere

The Basic of Competence

3.1. Analyzing the dynamics and trends of changes in the lithosphere and pedosfer and its impact on life on earth

Page 3: lithosphere

1.Mengidentifikasi jenis – jenis batuan pembentuk lapisan kulit bumi.

2.Membedakan tenaga endogen dan eksogen3.Menunjukkan bentuk – bentuk intrusi magma4.Mendeskripsikan tentang erupsi, tipe letusan dan

material yang dikeluarkan gunung api

INDIKATOR

Page 4: lithosphere

Batuan Pembentuk Litosfer

Batuan Beku

Batuan Sedimen

Batuan Metamorf

Page 6: lithosphere

Batuan BekuBatuan beku terdiri atas kristal-kristal mineral dan kadang-kadang mengandung gelas. Mineral yang pertama terbentuk ialah mineral yang berat jenisnya besar yaitu mineral yang berwarna tua. Karena kristalisasi, maka susunan magma akan berubah, mineral yang telah tenggelam tidak akan larut kembali. Akan tetapi, jenis itu akan tetap tinggal di bawah dari magma.

Klasifikasi Batuan bekuBerdasarkan letak kejadiannya, batuan beku dibagi menjadi tiga, yaitu :

a. Batuan beku dalam (plutonik)

b. Batuan beku korok (hypabisal)

c. Batuan beku luar (efusif)

Ciri umum batuan beku :a. Homogen dan kompakb. Tidak ada stratifikasi atau pelapisanb. Umumnya tidak megandung fosil, kecuali tertimbun oleh materi-materi piroklastik. misalnya tertimbun abu vulkanis.

Page 7: lithosphere

A. Batuan beku dalam (plutonik)

Batuan beku dalam adalah batuan yang terbentuk barada jauh di dalam bumi (15-50 km), proses pendinginan sangat lambat karena dekat dengan astenosfer sehingga batuan seluruhnya terdiri atas kristal-kristalCiri-ciri batuan plutonik :a. Umumnya berbutir lebih kasar dibandingkan batuan ekstrusi.b. Jarang memprlihatkan struktur visikular (memiliki lubang- lubang gas)c. Batuan dapat berubah batuan yang bebatasan pada semua sisinya.

Berdasarkan ukurannya (diameter) batuan plutonik dibedakanmenjadi 2 macam, yaitu :

Page 8: lithosphere

1) Plutonik Tebular

Berukuran relatif kecil dan biasanya letaknya agak dekat ke permukaan bumi.Contoh • Sill merupakan betuan plutonik tebular yang jika dilihat

dari posisi / tata letaknya bersifat concordant / selaras dengan lapisan batuan sekitarnya. Bisa mendatar, miring/tegak sesuai arah lapisan.

• Dike merupakan tabular yang jika dilihat dari posisi / tata letaknya bersifat discordant / memotong lapisan batuan sekitarnya. Batuan diike ini sangat sulit untuk dihancurkan.

Page 9: lithosphere

b) Plutonik Masif

Batuan beku yang berupa plutonik masif berukuran lebih besar dari plutonik tabular dan biasanya letaknya agak dalam. Plutonik masif terbagi atas 2 macam, yaitu :

• Lakolit (laccolith), dalam bahsa Yunani, lakko adalah cadangan air dan lithos adalah batuan. Letaknya concordant / selaras dengan betuan disekitarnya, dapat ditemukan di bawah dome (bentuk kubah), ukurannya kecil.

• Batolit (berasal dari dari kata bathos = dalam dan litohs = batuan), dijumpai dibagian dalam dan posisi / tata lataknya discordant serta ukurannya besar. tersingkap minimal 100 km

Pada umumnya bertekstur granitis. Ditemukan di bawah suatu rangkaian pegunungan besar. Contoh batuan beku dalam : granit, granodiorit, gabro.

Page 10: lithosphere

1. Beku Dalam

Ciri utama dari batuan beku dalam adalah berstruktur holo kristalin (semua mengkristal atau gratis. Semua bahan terdiri dari Kristal-kristal.

Pada waktu terjadi pembekuan, turunnya suhu berjalan sangat lambat, maka terjadilah pengkristalan yang sempurna.

Ukuran kristalnya besar-besar dan kasar. Contoh batuan beku dalam adalah :

Page 11: lithosphere

• Granit, yang terdiri atas kwarsa dan mengandung sejumlah besar feldspar (orthoklas). Granit terdiri dari bermacam-macam mineral yang berbeda-beda warnanya. Oleh karena itu warna dari granit sulit diketahui. Warna granit yang banyak dijumpai adalah : merah, kelabu, putih, dan hijau.

• Diorit : termasuk asam (felsik). Bataun asam adalah batuan yang kaya akan kwarsa (SiO2). Bataun ini terdiri dari plogioklas, homoblenda (mineral gelap) dan lebih sedikit mengandung silisum dan kalsium dari pada granit.

• Gabro : batuan ini termasuk basa (mafik). Artinya miskin asam kersil (kwarsa). Mineral pembentuknya terutama terdiri dari pyroksin dan homoblenda serta sedikit plagioksin. Pada batuan ini banyak mengandung mineral hitam seperti : homblenda, olivine, proksin dan biotin.

• Syenit : kadar asam kisalnya (kwarsa) hamper sama dengan dengan diorite. Mineral pembentuknya adalah soda potash, feldspar, sedikit homblenda, biotit dan augit.

Batuan Beku Dalam

Page 12: lithosphere

2. Batuan Beku Gang / CelahMagma yang naik kepermukaan bumi mengalami proses pendinginan yang lebih cepat. Akibatnya pada proses pembekuan dapat terjadi pengkristalan yang kurang sempuran disebut berstruktur porfiris, terdiri dari feldspar, biotit, kwarsa, dan Kristal-kristal kecil yang halus disebut masa dasar (ground massa), sedangkan kristar besar yang terdapat diantara masa dasar disebut fenokris (Kristal sulung).

Lokasi pembekuan makma pada selas-sela lapisan batu-batuan atau pada corong diantrema/ saluran makma yang sedang naik dilapisan kulit / kerak bumi. Contoh : profir Granit, profir, Profir syenit dan Profir Gabro. Keistimewaan batuan beku ini yakni mempunyai susunan mineral yang sama dengan makma asalnya.

Tetapi disuatu tempat tertentu batuan beku gang dapat menjadi lebih asam atau lebih basa dari suatu golongan tertentu.batuan beku gang yang berbutir halus dan kaya akan SiO2 disebut aplit.

Sedangkan yang berbutir kasar dan juga kaya akan SiO2 disebut dengan pegmatite. Pada pegamatit kadang-kadang terdapat Kristal feldspar yang panjangnya lebi dari 1 meter.

Page 13: lithosphere

3. Batuan beku luar /Batuan Ekstrusi /batuan volkanis

Magma yang telah keluar kepermukaan bumi disebut lava. Setelah sampai dipermukaan bumi proses pendinginan berjalan sangat cepat, sehingga tidak ada kesempatan untuk berlangsungnya poses kristalisasi.

Kalau pun masih terdapat krisatal itu sangat halus dan sukar dilihat mata telanjang dan sulit sekali dibeda-bedakan. Batuan dengan Kristal mineral halus seperti disebut berstruktur : aphanites atau berstruktur amorf (tidak berbentuk). Contoh batuan beku luar adalah : rhyolit, andesit, trachit, basalt, obsidian, dan batu apung (purnice).

Rhyolit adalah batuan beku luar dari magma granit, Andesit merupakan bentuk batuan beku luar dari makma diorite. Basalt merupakan bentuk batuan beku luar dari magma gabro-syenit. Obsidian dan batu apung adalah gelas volkanik bentuk yang terlepas dari magma ketika membeku.

Page 14: lithosphere

B. Batuan beku korok (hypabisal)

Terbentuk pada celah-celah / pipa gunungapi, proses pendinginanya relatifcepat sehingga batuannya terdiri atas kristal-kristalyang tak sempurna dan bercampur dengan masa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik. Contohnya ; granit porfiri dan diorit porfiri.

Granit porfiri disebut dengan gang (batuan intrusi). magma yang mempunyai susunan granit itu membeku dalam sebuah gang, maka batuan yang terbentuk itu disebut porfiri granit yang berarti granit yang bertekstur porfiri.

Page 15: lithosphere

C. Batuan beku luar (efusif/Ekstrusif)

Terbentuk di (dekat)permukaan bumi. Proses pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur batuan ini dinamakan amorf. Contohnya obsidian, riolit, batu apung.

Page 16: lithosphere

komposisi kimianya, batuan beku dibagi menjadi 5 kelompok

a. Batuan beku ultra basa

b. Batuan beku basa

c. Batuan beku menengah (intermedier)

d. Batuan Beku asam

e. Batuan beku alkali

Page 17: lithosphere

a. Batuan beku ultra basa

Peridotit adalah kelompok betuan ultra basa. Pada umumnya berwarna gelap, berat jenisnya 3 – 3,3.Komposisi dan persentase secara umum dari mineral pembentuk batuannya adalah : mineral mafis (olivin, piroksen, hornblenda) 85-95 %, mineral bijih (magnetit, ilmenit, kromit dll) 10-3 %, plagioklas kalsium 5 %.

Page 18: lithosphere

b. Batuan beku basa

Gabro adalah batuan beku dalam, umumnya berwarna hitam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berat jenisnya 2,9 - 3,21.Komposisi dan persentase mineral pembentuknya adalah : Plagioklas ( labradorit atau bitownit) 70 – 45 %, mineral mafis 25 – 50 %.

Basalt adalah batuan leleran dari gabro , minrealnya berbutur halus, berwarna hitam, berat jenisnya 2,9-3,1. komposisi dan peresentase secara umum dari mineral pembentuk batuannya adalah : Plagioklas (labraorit) 40-60 %, mineral mafis (klinopiroksen, olivin) 55-35 %.batuan beku menengah

Page 19: lithosphere

c. Batuan beku menengah (intermedier)

Andesit adalah batuan beku dalam mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya agak gelap, berat jenisnya 2,85-3.

komposisi dan persentase secara umum dari mineral pembentuk batuannya adalah : Plagioklas (oliyoklas atau andesin ) 55-70 %, mineral mafis (horenblende atau biotit) 40-24 %. Sianit

Page 20: lithosphere

d. Batuan Beku asam

Granit adalah batuan beku dalam bertekstur holokristalin, feneritik, berbutir kasar, mengandung mineral-mineral : kuarsa 10-4- %, felspar kalium 30-60 %, plagioklas natrium 0-35 %, mineral mafis (biotit, hornblenda) 35-10 %.

Riolit adalah batuan leleran dari granit, berbutir halus, bertekstur holokristalin hingga hipokristalin, afanitik. Mempunyai komposisi mineral sama dengan granit. Riolit terbentuk sebagai batuan gang dan batuan leleran dalam bentuk retas, sill, dan aliran.

Page 21: lithosphere

e. Batuan beku alkali

KimberlitLeosilit

Page 22: lithosphere

Batuan beku didasarkan atas warna betuannya, yaitu :

a.Batuan beku yang berwarna terang, biasanya terdiri dari mineral-mineral ringan, mudah pecah, kaya silikat sehingga tergolong batuan bersifat asam silikat.

b.Batuan beku yang berwarna gelap, biasanya terdiri dari mineral-mineral berat, sukar pecah, kandungan silikat terang tetapi kaya dengan mineral-mineral ferro-magnesia karena itu bersifat basa atau mafik (dari kata magnesium dan ferrik)

Page 23: lithosphere

Contoh Batuan Beku

Page 24: lithosphere

Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil erosi. sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan sedimen, waluapun volumnya hanya sekitar 5% dari volum kerak bumi.

Klasifikasi Batuan SedimenBerdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen dapat digolongkan atas 3 bagain :a) Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air. contohnya : gosong pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.b) Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin. contohnya : tanah loss, sand dunes.c) Sedimen Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser. Contohnya : morena, drimlin.

Page 25: lithosphere

Berdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan ), batuan sedimen dibagi menjadi dibagi menjadi tiga, yaitu :

a. Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping, dolomit, napal, dan sebagainya.

b. Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat, misalnya endapan sungai (aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun (aeolis), dan sebagainya.

c. Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan laut, misalnya endapan delta dan endapan rawa-rawa (limnis).

Page 26: lithosphere

PENGGOLONGAN BATUAN SEDIMEN

Penggolongan batuan sedimen yang didasarkan pada cara pengendapannya, dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu :

a. Sedimen KlastisKata clastik berasal dari bahas Yunani yaitu klatos yang artinya pecahan. Jadi, sedimen klastik adalah adalah akumulasi partikel-partikel yang berasal dari pecahan batuan asal berupa batuan beku,sedimen atau metamorf .

Penamaan batuan ini umumnya berdasarkan pada besar butirnya, yaitu sebagai berikut :

Page 27: lithosphere

No Ukuran Butir Keterangan

1 >256 mm boulder atau bongkah (bongkah konglomerat)

2 64-256 mm cobble atau kerakal (karakal konglomerat)

3 4-64 mm pebble atau kerikil (kerikil konglomera)

4 2-4 mm granule (batu pasir kasar)

5 1/16-2 mm batu pasir

6 1/256-1/16 mm batu lanau

7 <1/256 mm Batu lempung

Tabel Ukuran Butir Sedimen Klastik

Page 28: lithosphere

b. Sedimen KimiaBatuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan kemudian diendapkan secara kimia di tempat lain. Endapan kimia juga berasal dari sumber air panas dan secara tiba-tiba mengalami pendinginan akan menghasilkan endapan oval (kalsit).

Contoh : Evaporasi dari air laut dan air danau, batuan sedimen kimiawi - Batu tetes (Stalaktit & stalakmit), yang banyak dijumpai dari gua bawah tanah di daerah kapur.

CO2+ H2O → H2CO3; H2CO3+ CaCO3… Ca (HCO3)2

Ca (HCO3)2→ CaCO3+ H2O + CO2

Lapisan garam, suatu lapisan yang terbentuk dari mineral-mineral halit /NaCl yang di endapkan di dasar laut atau dasar danau-danau garam karenapenguapan.HCL + NaOH → NaCL + H2O

Page 29: lithosphere

c. Sedimen Organik

Batuan sedimen organik /orgasen, yaitu batuan sediemn yang dibentuk atau diendapkan oleh organisme. Ciri-ciri batuan sedimen :- Pada umumnya berlapis-lapis ,- Lebih lunak, ringan dan berwarna terang,- Tempat utama fosil.

Contoh: Batu bara terbentuk dari timbunan sisa-sisa tumbuhan di dasar danau (rawa-rawa, berubah menjadi menjadi gambut, selanjutnya menjadi batu bara muda/batu bara).

Pengangkutan dan pengendapanEndapan diangkut melalui banyak cara. Mungkin meluncur pada suatu lereng bukit atau mungkin dibawa melalui angin, glacier atau oleh aliran air.Pada saat ini endapan dapat diangkut melalui peluncuran atau penggelindingan menuruni bukit, yang hasilnya berupa sebuah campuran partikel dengan berbagai ukuran.Dalam proses pengangkutan partikel-partikel endapan melalui angin atau air, terjadi pengendapan ketika air mengalir atau pergerakan angin secara perlahan lahan menurun pada suatu kecepatan dimana partikel partikel tidak dapat bergerak lagi. Endapan kasar menunjukan endapan yang berasal dari angin atau air, endapan halus menunjukan bahwa endapan disebabkan oleh air dan angin yang bergerak secara perlahan ,atau hanya endapan halus yang tersedia untuk diangkut.

Page 30: lithosphere

Sifat Batuan Sedimen.

1. StratifikasiStratifikasi sdimen adalah hasil dari sebuah penyusunan lapisan partikel yang berupa endapan atau batuan endapan. Pelapisan merupakan suatu hal yang sangat penting pada batuanseimen, batuan vulkanik dan metamorf.

2. SortasiAkibat yang menyolok dari pengangkutan partikel partikel oleh aliran air atau aliran angin adalah penyortiran terjadi akibat spesivic gravity (perbandingan anatara berat dari sebuah volume material terhadap berat dari volume satu kubik air). Partikel batuan dan butir-butiran mineral yang mempunyai sifat mudah pecah mungkin dapat diabaikan. Sedangkan yang tahan benturan akan terus terbawa oleh aliran. Pada umumnya yang dapat bertahan adlah kuarsa, hal ini dikarenakan kuarsa mempunyai sifat yang keras dan sedikit pecahannya.

Page 31: lithosphere

3. Lapisan Sejajar (paralel Starata)Lapisan lapisan dari endapan dapat dibagi dalam 2 kelas didasarkan atassifat sifat geometrik, yaitu : (1) Lapisan Sejajar dan (2) lapisan yang tidaksejajar/cross strata. Lapisan sejajar adalah lapisan yang sejajar antara satu denganlainnya. Lapisan ini disebabkan oleh deposit air. Perubahan deposisi tersebutdisebabkan adanya pasang surutnya air yang mengalir.

4. Bentuk Silang (Cross Strata)Bentuk silang adalah bentuk yang membengkok (cenderung miring) dengan kecenderungan menuju lapisan yang lebih tebal. Bentuk silang pada umumnya terlihat pada delta delta sungai, bukit bukit pasir, pantai pantai dan endapan sungai. Bentukan tersebut dapat terjadi jika terdapat lubang lubang pada lapisannya, sehingga akan di isi oleh deposit baru yang akan membentuk lapisan silang.

e) Manfaat Batuan Sedimen. • Untuk bahan dasar bangunan (gypsum)• Untuk bahan bakar (batu bara)• Untuk Pengeras jalan (batu gamping)• Untuk Pondasi rumah (batu gamping)

Page 32: lithosphere

1. BREKSI

Breksi memiliki butiran-butiran yang bersifat coarse yang terbentuk dari sementasi fragmen-fragmen yang bersifat kasar dengan ukuran 2 hingga 256 milimeter. Fragmen-fragmen ini bersifat runcing dan menyudut. Fragmen-fragmen dari Breksi biasanya merupakan fragmen yang terkumpul pada bagian dasar lereng yang mengalami sedimentasi, selain itu fragmen juga dapat berasal dari hasil longsoran yang mengalami litifikasi.Komposisi dari breksi terdiri dari sejenis atau campuran dari rijang, kuarsa, granit, kuarsit, batu gamping, dan lain-lain.

Page 33: lithosphere

2. KONGLOMERAT

Konglomerat hampir sama dengan breksi, yaitu memiliki ukuran butir 2-256 milimeter dan terdiri atas sejenis atau campuran rijang, kuarsa, granit, dan lain-lain, hanya saja fragmen yang menyusun batuan ini umumnya bulat atau agak membulat.

Pada konglomerat, terjadi proses transport pada material-material penyusunnya yang mengakibatkan fragmen-fragmennya memiliki bentuk yang membulat

Page 34: lithosphere

3. SANDSTONE

Sandstone atau batu pasir terbentuk dari sementasi dari butiran-butiran pasir yang terbawa oleh aliran sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Ukuran butiran dari batu pasir ini 1/16 hingga 2 milimeter. Komposisi batuannya bervariasi, tersusun terutama dari kuarsa, feldspar atau pecahan dari batuan, misalnya basalt, riolit, sabak, serta sedikit klorit dan bijih besi. Batu pasir umumnya digolongkan menjadi tiga kriteria, yaitu Quartz Sandstone, Arkose, dan Graywacke.”

Page 35: lithosphere

QUARTZ SANDSTONEQuartz sandstone adalah batu pasir yang 90% butirannya tersusun dari kuarsa.Butiran kuarsa dalam batu pasir ini memiliki pemilahan yang baik dan ukuran butiran yang bulat karena terangkut hingga jarak yang jauh. Sebagian besar jenis batu pasir ini ditemukan pada pantai dan gumuk pasir.

ARKOSEArkose adalah batu pasir yang memiliki 25% atau lebih kandungan feldspar. Sedimen yang menjadi asal mula dari Arkose ini biasanya hanya mengalami sedikit perubahan secara kimia. Sebagian arkose juga memiliki sedikit butiran-butiran yang bersifat coarse karena jarak pengangkutan yang relatif pendek.

Page 36: lithosphere

GRAYWACKE

Graywacke adalah salah satu tipe dari batu pasir yang 15% atau lebih komposisinya adalah matrix yang terbuat dari lempung, sehingga menghasilkan sortasi yang jelek dan batuan menjadi berwarna abu-abu gelap atau kehijauan.

Page 37: lithosphere

4. SHALE

Shale adalah batuan sedimen yang memiliki tekstur yang halus dengan ukuran butir 1/16 hingga 1/256 milimeter. Komposisi mineralnya umumnya tersusun dari mineral-mineral lempung, kuarsa, opal, kalsedon, klorit, dan bijih besi.

Shale dibedakan menjadi dua tipe batuan, yaitu batu lanau dan batu lempung atau serpih. Batu lanau memiliki butiran yang berukuran anara batu pasir dan batu serpih, sedangkan batu lempung memiliki chiri khas mudah membelah dan bila dipanasi menjadi plastis.

Page 38: lithosphere

5. LIMESTONE

Limestone atau batu gamping adalah batuan sedimen yang memiliki komposisi mineral utama dari kalsit (CaCO3). Teksturnya bervariasi antara rapat, afanitis, berbutir kasar, kristalin atau oolit. Batu gamping dapat terbentuk baik karena hasil dari proses organisme atau karena proses anorganik. Batu gamping dapat dibedakan menjadi batu gamping terumbu, calcilutite, dan calcarenite.

Page 39: lithosphere

* CALCARENITE

Calcarenite memiliki ukuran butir 1/16 hingga 2 milimeter, batuan ini terdiri dari 50% atau lebih material carbonate detritus, yaitu material yang tersusun terutama atas fosil dan oolit.

Page 40: lithosphere

CALCILUTITECalcilutite terbentuk jika ukuran butiran dari calcarenite berubah menjadi lebih kecil hingga kurang dari 1/16 milimeter yang kemudiaan mengalami litifikasi.

Batu Gamping terumbu terbentuk karena aktivitas dari coral atau terumbu pada perairan yang hangat dan dangkal

Page 41: lithosphere

6. SALTSTONE

Saltstone terdiri dari mineral halite (NaCl) yang terbentuk karena adanya penguapan yang biasanya terjadi pada air laut. Tekstur dari batuan ini berbentuk kristalin.

Page 42: lithosphere

7. GIPSUM

Gipsum tersusun atas mineral gipsum (CaSO4.H2O). Sama seperti dengan Saltstone, batuan ini terbentuk karena kandungan uap air yang ada menguap. Tekstur dari batuan ini juga berupa kristalin.

Page 43: lithosphere

8. COAL

Coal atau batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari kompaksi material yang berasal dari tumbuhan, baik berupa akar, batang, maupun daun. Teksturnya amorf, berlapis, dan tebal. Komposisinya berupa humus dan karbon. Warna biasanya coklat kehitaman dan pecahannya bersifat prismatik.

Batu bara terbentuk pada rawa-rawa pada daerah beriklim tropis yang airnya mengandung sedikit oksigen. Bagian dari tumbuhan jatuh dan mengendap di dasar rawa semakin lama semakin bertambah dan terakumulasi. Material tersebut lama-kelamaan terkubur oleh material di atasnya sehingga tekanannya bertambah dan air keluar, dan kemudian mengalami kompaksi menjadi batu-bara.

Page 44: lithosphere

Batuan Metamorf

Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari proses metamorfisme batuan-batuan sebelumnya karena perubahan temperatur dan tekanan.

Metamorfisme terjadi pada keadaan padat (padat ke padat) meliputi proses kristalisasi, reorientasi dan pembentukan mineral-mineral baru serta terjadi dalam lingkungan yang sama sekali berbeda dengan lingkungan batuan asalnya terbentuk.

Banyak mineral yang mempunyai batas-batas kestabilan tertentu yang jika dikenakan tekanan dan temperatur yang melebihi batas tersebut maka akan terjadi penyesuaian dalam batuan dengan membentuk mineral-mineral baru yang stabil.

Disamping karena pengaruh tekanan dan temperatur, metamorfisme juga dipengaruhi oleh fluida, dimana fluida (H2O) dalam jumlah bervariasi di antara butiran mineral atau pori-pori batuan yang pada umumnya mengandung ion terlarut akan mempercepat proses metamorfisme.

Page 45: lithosphere

Batuan metamorf memiliki beragam karakteristik.

• Komposisi mineral batuan asal• Tekanan dan temperatur saat proses

metamorfisme• Pengaruh gaya tektonik• Pengaruh fluida

Page 46: lithosphere

Pengklasifikasian berdasarkan struktur

Foliasi, struktur planar pada batuan metamorf sebagai akibat dari pengaruh tekanan diferensial (berbeda) pada saat proses metamorfisme.

Non foliasi, struktur batuan metamorf yang tidak memperlihatkan penjajaran mineral-mineral dalam batuan tersebut.

Page 47: lithosphere

Jenis-jenis Metamorfisme

Metamorfisme kontak/termalMetamorfisme oleh temperatur tinggi pada intrusi magma atau ekstrusi lava.

Metamorfisme regionalMetamorfisme oleh kenaikan tekanan dan temperatur yang sedang, dan terjadi pada daerah yang luas.

Metamorfisme DinamikMetamorfisme akibat tekanan diferensial yang tinggi akibat pergerakan patahan lempeng.

Page 48: lithosphere

Facies Metamorfisme

Facies merupakan suatu pengelompokkan mineral-mineral metamorfik berdasarkan tekanan dan temperatur dalam pembentukannya pada batuan metamorf. Setiap facies pada batuan metamorf pada umumnya dinamakan berdasarkan jenis batuan (kumpulan mineral), kesamaan sifat-sifat fisik atau kimia.

Dalam hubungannya, tekstur dan struktur batuan metamorf sangat dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur dalam proses metamorfisme. Dan dalam facies etamorfisme, tekanan dan temperatur merupakan faktor dominan, dimana semakin tinggi derajat metamorfisme (facies berkembang), struktur akan semakin berfoliasi dan mineral-mineral metamorfik akan semakin tampak kasar dan besar.

Page 49: lithosphere

1. Slate

Slate merupakan batuan metamorf terbentuk dari proses metamorfosisme batuan sedimen Shale atau Mudstone (batulempung) pada temperatur dan suhu yang rendah. Memiliki struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun atas butir-butir yang sangat halus (very fine grained).

Asal : Metamorfisme Shale dan MudstoneWarna : Abu-abu, hitam, hijau, merahUkuran butir : Very fine grainedStruktur : Foliated (Slaty Cleavage)Komposisi : Quartz, Muscovite, IlliteDerajat metamorfisme : RendahCiri khas : Mudah membelah menjadi lembaran tipis

Page 50: lithosphere

2. Filit

Merupakan batuan metamorf yang umumnya tersusun atas kuarsa, sericite mica dan klorit. Terbentuk dari kelanjutan proses metamorfosisme dari Slate.

Asal : Metamorfisme ShaleWarna : Merah, kehijauanUkuran butir : HalusStuktur : Foliated (Slaty-Schistose)Komposisi : Mika, kuarsaDerajat metamorfisme : Rendah – IntermediateCiri khas : Membelah mengikuti permukaan gelombang

Page 51: lithosphere

3. Gneiss

Merupakan batuan yang terbentuk dari hasil metamorfosisme batuan beku dalam temperatur dan tekanan yang tinggi.

Dalam Gneiss dapat diperoleh rekristalisasi dan foliasi dari kuarsa, feldspar, mika dan amphibole.

Asal : Metamorfisme regional siltstone, shale, granitWarna : Abu-abuUkuran butir : Medium – Coarse grainedStruktur : Foliated (Gneissic)Komposisi : Kuarsa, feldspar, amphibole, mikaDerajat metamorfisme : TinggiCiri khas : Kuarsa dan feldspar nampak berselang-seling dengan lapisan tipis kaya amphibole dan mika.

Page 52: lithosphere

4. Sekis

Schist (sekis) adalah batuan metamorf yang mengandung lapisan mika, grafit, horndlende. Mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap.

Asal : Metamorfisme siltstone, shale, basaltWarna : Hitam, hijau, unguUkuran butir : Fine – Medium CoarseStruktur : Foliated (Schistose)Komposisi : Mika, grafit, hornblendeDerajat metamorfisme : Intermediate – TinggiCiri khas : Foliasi yang kadang bergelombang, terkadang terdapat kristal garnet

Page 53: lithosphere

5. MarmerTerbentuk ketika batu gamping mendapat tekanan dan panas sehingga mengalami perubahan dan rekristalisasi kalsit. Utamanya tersusun dari kalsium karbonat. Marmer bersifat padat, kompak dan tanpa foliasi.

Asal : Metamorfisme batu gamping, dolostoneWarna : BervariasiUkuran butir : Medium – Coarse GrainedStruktur : Non foliasiKomposisi : Kalsit atau DolomitDerajat metamorfisme : Rendah – TinggiCiri khas : Tekstur berupa butiran seperti gula, terkadang terdapat fosil, bereaksi dengan HCl.

Page 54: lithosphere

6. Kuarsit

Adalah salah satu batuan metamorf yang keras dan kuat. Terbentuk ketika batupasir (sandstone) mendapat tekanan dan temperatur yang tinggi.

Ketika batupasir bermetamorfosis menjadi kuarsit, butir-butir kuarsa mengalami rekristalisasi, dan biasanya tekstur dan struktur asal pada batupasir terhapus oleh proses metamorfosis .

Asal : Metamorfisme sandstone (batupasir)Warna : Abu-abu, kekuningan, cokelat, merahUkuran butir : Medium coarseStruktur : Non foliasiKomposisi : KuarsaDerajat metamorfisme : Intermediate – TinggiCiri khas : Lebih keras dibanding glass

Page 55: lithosphere

7. Milonit

Milonit merupakan batuan metamorf kompak. Terbentuk oleh rekristalisasi dinamis mineral-mineral pokok yang mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan. Butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah seperti schistose.

Asal : Metamorfisme dinamikWarna : Abu-abu, kehitaman, coklat, biruUkuran butir : Fine grainedStruktur : Non foliasiKomposisi : Kemungkinan berbeda untuk setiap batuanDerajat metamorfisme : TinggiCiri khas : Dapat dibelah-belah

Page 56: lithosphere

8. FilonitMerupakan batuan metamorf dengan derajat metamorfisme lebih tinggi dari Slate. Umumnya terbentuk dari proses metamorfisme Shale dan Mudstone. Filonit mirip dengan milonit, namun memiliki ukuran butiran yang lebih kasar dibanding milonit dan tidak memiliki orientasi. Selain itu, filonit merupakan milonit yang kaya akan filosilikat (klorit atau mika)

Asal : Metamorfisme Shale, MudstoneWarna : Abu-abu, coklat, hijau, biru, kehitamanUkuran butir : Medium – Coarse grainedStruktur : Non foliasiKomposisi : Beragam (kuarsa, mika, dll)Derajat metamorfisme : TinggiCiri khas : Permukaan terlihat berkilau

Page 57: lithosphere

9. SerpetinitSerpentinit, batuan yang terdiri atas satu atau lebih mineral serpentine dimana mineral ini dibentuk oleh proses serpentinisasi (serpentinization). Serpentinisasi adalah proses proses metamorfosis temperatur rendah yang menyertakan tekanan dan air, sedikit silica mafic dan batuan ultramafic teroksidasi dan ter-hidrolize dengan air menjadi serpentinit.

Asal : Batuan beku basaWarna : Hijau terang / gelapUkuran butir : Medium grainedStruktur : Non foliasiKomposisi : SerpentineCiri khas : Kilap berminyak dan lebih keras dibanding kuku jari

Page 58: lithosphere

10. HornfelsHornfels terbentuk ketika shale dan claystone mengalami metamorfosis oleh temperatur dan intrusi beku, terbentuk di dekat dengan sumber panas seperti dapur magma, dike, sil. Hornfels bersifat padat tanpa foliasi.

Asal : Metamorfisme kontak shale dan claystoneWarna : Abu-abu, biru kehitaman, hitamUkuran butir : Fine grainedStruktur : Non foliasiKomposisi : Kuarsa, mikaDerajat metamorfisme : Metamorfisme kontakCiri khas : Lebih keras dari pada glass, tekstur merata

Page 59: lithosphere

TektonismePerubahan letak lapisan kulit Bumi. Perubahan ini bisa secara vertikal maupun horizontal. Berdasarkan kecepatan gerakan dan luas wilayah yang terkena pengaruh tektonisme dibedakan menjadi dua

Page 60: lithosphere

Epirogenesa

Page 61: lithosphere

OrogenesaGerakan ini merupakan gerakan pembentuk pegunungan lipatan maupun patahan.

Lipatan

Page 62: lithosphere

a. lipatan tegak b. lipatan miring c. lipatan rebah d. lipatan menggantung e. lipatan isoklin f. lipatan kelopak

Page 63: lithosphere

Patahan

Page 64: lithosphere

Vulkanisme merupakan peristiwa atau proses yang berhubungan dengan naiknya magma (larva pijar) dari dalam perut bumi.

Magma adalah campuran material batu-batuan yang berbentuk liat, cair dan sangat panas. Aktivitas magma dipengaruhi oleh tingginya suhu dan gas yang banyak di dalam bumi. Bentuk magma dapat berupa padat, gas dan cair.

Vulkanisme

Page 65: lithosphere

Bagan Gunungapi

Page 66: lithosphere

Vulkanisme

Page 67: lithosphere

Recommended