+ All Categories
Home > Documents > LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak...

LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak...

Date post: 06-Mar-2019
Category:
Upload: buikiet
View: 221 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
452
i i LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN PERANAN WARNA PADA HASIL CIPTAAN PARA MAHASISWA POLIMEDIA TESIS Oleh AFRI DELIANSYAH NASUTION NIM: 137037006 PROGRAM STUDI MAGISTER PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017
Transcript
Page 1: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

i

i

LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN PERANAN WARNA PADA HASIL

CIPTAAN PARA MAHASISWA POLIMEDIA

TESIS

Oleh

AFRI DELIANSYAH NASUTION

NIM: 137037006

PROGRAM STUDI MAGISTER PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017

Page 2: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

ii

ABSTRAK

This thesis titled Logo as a sign: Meaning Analysis of Form and Color

Role In Creation Results The Student Polimedia. Theoretically driven sense of desire to understand the meaning of symbols and colors that produce communications role a sign of local wisdom North Sumatra as a material for making the logo on the work of students Polimedia PSDD Medan. It is interesting to be studied through the disciplines of graphic design and technology based on local wisdom, given the lack of student knowledge about the cultures, filsafal aesthetic and cultural anthropology. With basic courses that are pokasi, diseharusnya students are able to create an applied art products with charges of local wisdom as an enticement to compete in international markets.Therefore, this thesis attempts to explain the process the concept of line, shape, form, volume, color, texture, and lighting by reference to the aesthetics and the local knowledge of North Sumatra that can be classified into three types, namely design with loads of traditional, modern, and contemporary. This study uses qualitative descriptive method and analyzed through pendekatnan science of semiotics, and the disciplines of art plus science imu-aids (auxilary disciplines) such as: cultural sciences, anthropology, aesthetics, psychology, and others. in order mengomunikasi expression of the identity of a mark on the logo through the meaning of shapes and colors created role. Accomplishment research logo as a sign, can reinforce, markers generated from textual objects that are tangibly a symbol and a marker of conception typo (text) and color abstraction that is a symbol. If the meaning of the form (textual) coupled with the role of color (conceptual) will produce a logo, and the logo is an indication. The logo creation can not be separated from that category of logo, logotype, Logograms, and Combination typo and gram. Logograms and separate type and logotype and blend gram. Typographic Logo, Logo gramgraphic, Logograms transform typo, Logotypo transform gram. Meaning the shape and role of color presented by students Polimedia PSDD Terrain in the logo is a sign of local wisdom North Sumatra as a means of communication and identity on the international market.

Keywords: logo, mark, shape, color and culture

Page 3: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

iii

INTISARI

Tesis ini berjudul Logo sebagai Tanda: Analisis Makna Bentuk dan Peranan Warna Pada Hasil Ciptaan Para Mahasiswa Polimedia. Secara teoritis didorong rasa keinginan untuk memahami makna simbol dan peranan warna yang menghasilkan komunikasi sebuah tanda dari kearifan lokal Sumatera Utara sebagai materi untuk pembuatan logo pada karya mahasiswa Polimedia PSDD Medan. Sangat menarik untuk dikaji melalui disiplin ilmu desain grafis dan teknologi yang berbasis kearifan lokal, mengingat minimnya pengetahuan mahasiswa tentang kultur budaya, filsafal estetika dan antropologi budaya. Dengan basic perkuliahan yang bersifat pokasi, mahasiswa diseharusnya mampu menciptakan produk seni terapan dengan muatan-muatan kearifan lokal sebagai daya tarik untuk bersaing di pasar Internasional. Oleh karena itu tesis ini berusaha menjelaskan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika dan kearifan lokal Sumatera Utara yang dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, yaitu desain dengan muatan tradisional, modern, dan kontemporer. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan dikaji melalui pendekatnan ilmu semiotika, dan disiplin ilmu seni rupa ditambah dengan imu-ilmu bantu (auxilary disciplines) seperti: ilmu budaya, antropologi, estetika, psikologi, dan lain-lainnya. dalam rangka mengomunikasi ekpresi identitas sebuah tanda pada logo melalui makna bentuk dan peranan warna yang diciptakan. Pencapain hasil penelitian logo sebagai tanda, dapat mempertegas, penanda yang dihasilkan dari tekstual objek yang bersifat kongkrit merupakan simbol dan petanda dari konsepsi typo (teks) serta warna yang bersifat abstraksi merupakan lambang. Apabila Makna bentuk (bersifat tekstual) digabungkan dengan peranan warna (bersifat konseptual) akan menghasilkan sebuah logo, dan logo merupakan sebuah tanda. Penciptaan logo tersebut tidak terlepas dari katagori logo yaitu, Logotype, Logogram, dan Combination typo and gram. Logogram and separate type dan Logotype and blend gram. Logo typographic, Logo gramgraphic, Logogram transform typo, Logotypo transform gram. Makna bentuk dan peranan warna yang dihadirkan mahasiswa Polimedia PSDD Medan pada logo merupakan sebuah tanda dari kearifan lokal Sumatera Utara sebagai alat komunikasi dan identitas di pasar Internasional. Kata kunci : Logo, tanda, bentuk, warna dan budaya

Page 4: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

iv

PRAKATA

Terimakasih serta rasa syukur yang tidak terhingga kehadirat Allah

SWT, karena dengan rahmad dan hidayah serta kuasaNya yang telah

dilimpahkan kepada penulis dan juga memberi keberkahan ilmu dan

pemilikiran-pemikiran untuk merangkai kata demi kata serta perlindunganNya

sehingga tesis ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat meraih gelar

Magister Seni (M,Sn) pada Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan

Pengkajian Seni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa keterbatasan kemampuan dan pengalaman

sehingga menemukan berbagai kendala dalam menyelesaikan tesis ini, namun

hal ini dapat teratasi dikarenakan bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan

terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung,S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara dan Bapak Dr. Budi Agustono, M.S., sebagai Dekan

Fakultas Ilmu Budaya yang telah memberikan fasilitas dan sarana

pembelajaran sehingga penulis dapat belajar di kampus Universitas

Sumatera Utara dalam kondisi nyaman.

2. Bapak Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D selaku pembimbing utama

yang telah banyak memberikan masukan dalam hal ide, gagasan dan

koreksi bagi penulisan tesis ini

Page 5: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

v

3. Bapak Drs. Torang Naiborhu, M.Hum., Sekretaris Prodi Magister (S-2)

Penciptaan dan Pengkajian Seni fakultas seni budaya Universitas Sumatera

Utara, yang telah memberi masukan, saran yang sifatnya membangun serta

materi dan teknik penulisan dalam penyelesaian tesis ini.

4. Bapak Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D selaku Ketua Prodi

Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni Universitas Sumatera

Utara dan pembimbing utama yang telah banyak memberikan masukan

dalam hal ide, gagasan dan koreksi bagi penulisan tesis ini

5. Bapak Drs. Fuad Erdansyah, M.Sn. sebagai pembimbing dua yang telah

banyak memberikan pandangan, membuka jalan pikiran penulis dalam

menungkan ide-ide serta masukan dan koreksi terhadap penulisan tesis ini.

6. Bapak Dr. H. Muhizar Muchtar, M.S., sebagai penguji tesis yang telah

banyak memberikan masukan dan pandangan dalam perbaikan tesis ini.

7. Seluruh dosen mata kuliah sebagai Narasumber yang telah banyak

memberikan informasi dan ilmu serta pengalaman selama perkuliahan

8. Bapak Drs. Irwansyah, M.A., selaku Dosen Magister (S-2) Penciptaan dan

Pengkajian Seni Universitas Sumatera Utara, yang telah memberi masukan

dan materi dalam penyelesaian tesis ini.

9. Abangda Duta Syailendra, M.Sn. yang banyak memberikan bantuan,

dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya atas waktu, ide, pikiran, dan bimbingan yang diberikan kepada

penulis

Page 6: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

vi

10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik

selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis ini.

11. Keluarga Besar Manja Family (Keluarga Alm. Alimansyur Nasution dan

Almh. Nabsiah) untuk dukungan, doa dan semangat yang selalu diberikan

dalam penyelesaian studi. Penulis dalam kesempatan ini mengucapkan

terima kasih untuk dukungan dukungan doa dan semangat yang di berikan.

12. Istri tercinta penulis Rahmadhani dan anak-anak penulis Afram

Muhammad Nasution dan Rasya Azkya Zaffir Nasution atas doa,

kesabaran, dukungan dan semangat bagi penulis dalam penyelesaian

tulisan ini.

13. Keluarga mertua penulis (Bapak Suyadi dan Ibu Yulia), atas doa,

kesabaran, dukungan dan semangat bagi penulis dalam penyelesaian

tulisan ini.

14. Keluarga besar SMP Negeri 3 Galang yang tidak dapat penulis sebutkan

namanya satu persatu, untuk dukungan moril maupun materil yang

diberikan selama penulis menimba ilmu di prodi pengkajian dan

penciptaan seni fakultas ilmu budaya Universitas Sumatera Utara

15. Keluarga besar Dosen dan Staf Prodi Mulitimedia Politiknik Negeri Media

Kreatif PSDD Medan yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu

persatu, untuk dukungan moril maupun materil yang diberikan selama

penulis menimba ilmu di prodi pengkajian dan penciptaan seni fakultas

ilmu budaya Universitas Sumatera Utara.

Page 7: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

vii

16. Teman-teman seangkatan dan seperjuangan pada prodi Penciptaan dan

Pengkajian Seni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

17. Mahasiswa Prodi Mulitimedia Politiknik Negeri Media Kreatif PSDD

Medan, untuk dukungan dan peran sertanya sebagai sampel dalam

penelitiaan ini

18. Kepada seluruh pihak yang juga tidak dapat penulis sebutkan satu per satu

untuk keterlibatannya baik secara langsung maupun tidak langsung yang

terkait dalam proses

Penulis menyadari bahwa tidak akan pernah dapat membalas semua

kebaikan yang telah penulis dapatkan selama menempuh perkuliahan, muda-

mudahan segala bantuan, fikiran, perhatian dan dorongan tersebut mendapat

balasan dari Allah SWT. Akhir kata, penulis berharap kiranya tesis ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Terima kasih

Medan, Februari 2017

Penulis,

Afri Deliansyah Nasution

NIM: 137037006

Page 8: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : AFRI DELIANSYAH NASUTION

NIP : 137037006

Tempat/Tanggal Lahir : Labuhan Deli, 13 April 1978

Alamat : Jln. Maharani V Komp. PDK no. 73. Lingk.18

Rengas Pulau Medan Marelan

Agama : Islam

Pekerjaan : PNS

dan Dosen Honor Politeknik Negeri Media

Kreatif PSDD Medan

Pendidikan : Sarjana Pend. Seni Rupa (S.Pd) dari Fakultas

Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

Jurusan Seni Rupa, lulus tahun 2003.

Pada tahun akademi 2013/2014 diterima menjadi mahasiswa pada

Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sumatera Utara.

Page 9: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

ix

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan di dalam daftar pustaka.

Medan, 14 Februari 2017

Afri Deliansyah Nasution NIM 137037007

Page 10: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

x

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i PRAKATA ......................................................................................................... iii DAFTRA HIWAYAT HIDUP ............................................................................. v PERNYATAAN ................................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1 1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 14 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 14 1.4. Tijauan Pustaka ........................................................................................... 16 1.5. Konsep dan Teori ........................................................................................ 23

1.5.1. Konsep ............................................................................................ 23 1.5.2. Teori yang digunakan ...................................................................... 30

1.5.2.1. Teori semiotika .................................................................... 31 1.5.2.2. Teori logo ............................................................................ 37 1.6. Metode Penelitian ....................................................................................... 61

1.6.1. Pendekatan penelitian ........................................................................ 62 1.6.2. Jenis penelitian .................................................................................. 63 1.6.3. Studi kepustakaan .............................................................................. 64 1.6.4. Soal untuk penciptaan logo ................................................................ 65 1.6.5. Observasi ........................................................................................... 66 1.6.6. Dokumen ........................................................................................... 67 1.6.7. Hipotesis kerja ................................................................................... 67 1.6.8. Teknik Analisis Data .......................................................................... 67

1.7. Penentuan Lokasi dan Obyek Penelitian ...................................................... 68 1.8. Pilihan Penelitian terhadap Para Mahasiswa Pencipta Logo ......................... 69 1.9. Sistematika Penulisan Tesis ........................................................................ 69 BAB II ETNOGRAFIS ETNIK DI SUMATERA UTARA DAN RAGAM HIASNYA .................................................................... 72 2.1. Konsep Suku Bangsa atau Kelompok Etnik ................................................. 72 2.2. Etnografi Masyarakat dan Kebudayaan Sumatera Utara .............................. 77 2.3. Etnik Karo dan Seni Rupanya ..................................................................... 82 2.4. Etnik Pakpak-Dairi dan Seni Rupanya ........................................................ 88 2.5. Etnik Simalungun dan Seni Rupanya........................................................... 91 2.6. Etnik Batak Toba dan Seni Gorganya ....................................................... 100 2.7. Etnik Mandailing-Angkola dan Seni Rupanya ........................................... 114 2.8. Suku Pesisir dan Seni Rupanya ................................................................. 120 2.9. Suku Nias dan Seni Rupanya..................................................................... 123 2.10. Etnik Melayu dan Seni Rupanya .............................................................. 129

Page 11: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

xi

BAB III POLIMEDIA MEDAN DAN DISKURSUS LOGO DALAM DISIPLIN ILMU SENI RUPA .......................................................... 133 3.1. Deskrispsi Polimedia ................................................................................. 133 3.1.1. Sejarah Polimedia ............................................................................ 134 3.1.2. Mata kuliah logo ............................................................................. 135 3.2. Studi tentang Logo dalam Disiplin Ilmu Seni Rupa ................................... 136 3.3. Sejarah Logo ............................................................................................. 138 3.4. Klasifikasi Logo ........................................................................................ 143 3.5. Katagori Logo ........................................................................................... 145 3.5.1. Logotype (elemen tulisan saja) ......................................................... 149 3.5.2. Logogram (elemen gambar saja) ...................................................... 150

3.5.3. Combination typo and gram (gabungan tulisan dan gambar) .......... 152 3.5.3.1. Logogram and separate type (gabungan gambar & tulisan terpisah) .............................. 152 3.5.3.2. Logotype and blend gram (Logo gambar & tulisan membaur) ................................... 154 3.5.3.2.1. Typographic (logo dalam tulisan terdapat gambar) ................. 154 3.5.3.2.2. Gramgraphic (logo dalam gambar terdapat tulisan) ................ 155 3.5.3.2.3. Logotype transform gram (logo tulisan membentuk gambar) ..................... 156 3.5.3.2.4. Logogram transform typo (logo gambar membentuk huruf) ....................... 157 3.6. Kajian Bentuk Logo .................................................................................. 159 3.6.1.Bentuk Pola ...................................................................................... 161 3.6.1.1. Pola bentuk titik ................................................................... 162 3.6.1.2. Pola bentuk garis ................................................................. 163 3.6.1.3. Pola bentuk bidang............................................................... 166 3.6.1.4. Pola Bentuk Ruang .............................................................. 168 3.6.2. Bentuk Motif ................................................................................... 170 3.6.2.1. Bentuk motif tumbuhan ...................................................... 177 3.6.2.2. Bentuk motif fauna ............................................................. 179 3.6.2.3. Bentuk motif geometris ....................................................... 182 3.6.2.4. Bentuk Motif Figuratif ........................................................ 185 3.7. Kajian Warna ............................................................................................ 188 3.8. Pengaruh Unsur Budaya ............................................................................ 191 3.8.1. Sebagai sistem tanda........................................................................ 193 3.8.2. Makna simbol .................................................................................. 194 3.8.3. Makna lambang ............................................................................... 196 3.8.4. Perbedaan Simbol, Lambang, dan Logo ........................................... 198

Page 12: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

xii

BAB IV ANALISIS MAKNA BENTUK DAN PERANAN WARNA LOGO CIPTAAN PARA MAHASISWA POLIMEDIA MEDAN ................ 204 4.1. Deskripsi Bentuk Berdasarkan Teori Nirmana ........................................... 206 4.1.1. Bentuk Logo Karya Pencipta 1 (Ade Fitria Ningsih) ...................... 206 4.1.2. Bentuk Logo Karya Pencipta 2 (Aditya Chansa M) ........................ 208 4.1.3. Bentuk Logo Karya Pencipta 3 (Agnes Ramadhani) ...................... 209 4.1.4. Bentuk Logo Karya Pencipta 4 (Agung Nugraha) .......................... 210 4.1.5. Bentuk Logo Karya Pencipta 5 (Bayu Irgi Fahrizal)....................... 212 4.1.6. Bentuk Logo Karya Pencipta 6 (Cepen Firmus G) ......................... 214 4.1.7. Bentuk Logo Karya Pencipta 7 (Fita Elfatisi Purba) ....................... 215 4.1.8. Bentuk Logo Karya Pencipta 8 (Hasalan P. Samosir) ..................... 216 4.1.9. Bentuk Logo Karya Pencipta 9 (Iqbal Rizki) ................................. 218 4.1.10. Bentuk Logo Karya Pencipta 10 (Masnur Pardede) ........................ 219 4.1.11. Bentuk Logo Karya Pencipta 11 (Menanti Sitohang) ..................... 220 4.1.12. Bentuk Logo Karya Pencipta 12 (Muhammad Soufiyarno) ............ 222 4.1.13. Bentuk Logo Karya Pencipta 13 (Muhammad Zailani) .................. 223 4.1.14. Bentuk Logo Karya Pencipta 14 (Nurul Azizah) ............................ 224 4.1.15. Bentuk Logo Karya Pencipta 15 (Risky Hamdany Ks Lubis) ......... 226 4.1.16. Bentuk Logo Karya Pencipta 16 (Sri Damayanti) .......................... 227 4.1.17. Bentuk Logo Karya Pencipta 17 (Triana Sahfitri) .......................... 228 4.1.18. Bentuk Logo Karya Pencipta 18 (Yandri Hotdenito M) ................. 229 4.1.19. Bentuk Logo Karya Pencipta 19 (Yuni Kartika Sari) ..................... 230 4.1.20. Bentuk Logo Karya Pencipta 20 (Zulfi Arfian) .............................. 232 4.2. Analisis Logo Karya Para Mahasiswa Polimedian Medan Berdasarkan Teori Logo ............................................................................ 233 4.2.1. Berdasarkan Kriteria Logo............................................................... 233 4.2.2. Penilaian Secara Kualitatif............................................................... 238 4.3. Analisis Berdasarkan Kategori Logo dalam Disiplin Seni Rupa................. 240 4.3.1. Katagori logotype ............................................................................ 240 4.3.2. Kategori logogram .......................................................................... 242 4.3.3. Katagori logo combination typo and gram ....................................... 243 4.3.3.1. Katagori logogram and separate type .................................. 244 4.3.3.2. Logotype and blend gram .................................................... 251 4.3.3.2.1. Typographic ........................................................ 251 4.3.3.2.2 Gramgraphic ....................................................... 254 4.3.3.2.3 Logogram transform typo .................................... 256 4.3.3.2.4. Logotypo transform gram .................................... 257 4.4. Analisis Semiotik Makna Bentuk dan Analisis Teori Warna terhadap Peranan Warna Logo ............................................................................................. 260 4.4.1. Makna Bentuk dan Peranan Warna Katagori Logotype .................... 264 4.4.1.1. Logo Masnur Pardede ......................................................... 264

4.4.1.1.1. Makna bentuk logo Masnur Pardede ................... 270 4.4.1.1.2. Peranan warna logo Masnur Pardede .................. 272 4.4.1.1.3. Jenis font logo Masnur Pardede .......................... 273

4.4.2.Makna bentuk dan Peranan Warna Kategori Logogram .................... 272

Page 13: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

xiii

4.4.2.1. Logo Yandri Hotdenito M .................................................. 272 4.4.2.1.1. Makna bentuk logo Yandri Hotdenito M............. 273 4.4.2.1.2. Peranan warna logo Yandri Hotdenito M. ........... 277 4.4.2.1.3. Jenis font logo Yandri Hotdenito M. ................... 280

4.4.3.Makna Bentuk dan Peranan Warna Katagori Logogram and separate type .................................................................................... 281

4.4.3.1. Logo Agnes Ramadhani ………………………………….283 4.4.3.1.1. Makna bentuk logo Agnes Ramadhani ................ 283 4.4.3.1.2. Peranan warna logo Agnes Ramadhani ............... 285 4.4.3.1.3. Jenis font logo Agnes Ramadhani ....................... 289

4.4.3.2. Logo Agung Nugraha ……………………………………..292 4.4.3.2.1. Makna bentuk logo Agung Nugraha ................... 283 4.4.3.2.2. Peranan warna logo Agung Nugraha ................... 285 4.4.3.2.3. Jenis font logo Agung Nugraha .......................... 289

4.4.3.3. Logo Fita Elfatisia Purba …………………………………..296 4.4.3.3.1. Makna bentuk logo Fita Elfatisia Purba .............. 283 4.4.3.3.2. Peranan warna logo Fita Elfatisia Purba .............. 285

4.4.3.3.3. Jenis font logo Fita Elfatisia Purba ...................... 300 4.4.3.4. Logo Iqbal Rizky ……………………….…………………..301

4.4.3.4.1. Makna bentuk logo Iqbal Rizky…………………302 4.4.3.4.2. Peranan warna logo Iqbal Rizkya........................ 303

4.4.3.4.3. Jenis font logo Iqbal Rizky ................................. 304 4.4.3.5. Logo Menanti Sitohang ……………….…………………..305

4.4.3.5.1. Makna bentuk logo Menanti Sitohang ................ 306 4.4.3.5.2. Peranan warna logo Menanti Sitohang ............... 308

4.4.3.5.3 Jenis font logo Menanti Sitohang ........................ 309 4.4.3.6. Logo Muhammad Zailani ……………….………………..310

4.4.3.6.1. Makna bentuk logo Muhammad Zailani ................... 311 4.4.3.6.2. Peranan warna logo Muhammad Zailani ................ 312

4.4.3.6.3. Jenis font logo Muhammad Zailani .................... 314 4.4.3.7. Logo Sri Damayanti Hutabarat ……………….…………..314

4.4.3.7.1. Makna bentuk logo Muhammad Zailani ............. 315 4.4.3.7.2. Peranan warna logo Muhammad Zailani ............. 317

4.4.3.7.3. Jenis font logo Muhammad Zailani ..................... 320 4.4.3.8. Logo Yuni Kartika Sari ……………….………………..…..320

4.4.3.8.1. Makna bentuk logo Yuni Kartika Sari................. 321 4.4.3.8.2. Peranan warna logo Yuni Kartika Sari ................ 322

4.4.3.8.3 Jenis font logo Yuni Kartika Sari ........................ 324 4.4.3.9. Logo Zulfi Afrian ….……..………….………………..…..325

4.4.3.9.1. Makna bentuk logo Zulfi Afrian ......................... 326 4.4.3.9.2. Peranan warna logo Zulfi Afrian ......................... 327

4.4.3.9.3. Jenis font logo Zulfi Afrian ................................. 328 4.4.4. Makna Bentuk dan Peranan Warna logo Typographic...................... 341

4.4.4.1. Logo Hasalan P. Samosir…..………….………………..…..330 4.4.4.1.1 Makna bentuk logo Hasalan P. Samosir .............. 331

Page 14: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

xiv

4.4.4.1.2 Peranan warna logo Hasalan P. Samosir ............. 334 4.4.4.1.3 Jenis font logo Hasalan P. Samosir ...................... 337

4.4.4.2. Logo Muhammad Soufiyarno………….………………..…..338 4.4.4.2.1 Makna bentuk logo Muhammad Soufiyarno ....... 339 4.4.4.2.2 Peranan warna logo Muhammad Soufiyarno ....... 340

4.4.4.2.3 Jenis font logo Muhammad Soufiyarno ................ 342 4.4.4.3. Logo Triana Sahfitri………….………………..…………....343

4.4.4.3.1 Makna bentuk logo Triana Sahfitri ..................... 344 4.4.4.3.2 Peranan warna logo Triana Sahfitri ..................... 346

4.4.4.3.3. Jenis font logo Triana Sahfitri .................................... 346 4.4.5. Makna Bentuk dan Peranan Warna Logo Gramgraphic ................... 364

4.4.5.1. Logo CepenFirmus G………….………………..……..........349 4.4.5.1.1 Makna bentuk logo CepenFirmus G ................... 350 4.4.5.1.2 Peranan warna logo CepenFirmus G ................... 351

4.4.5.1.3 Jenis font logo CepenFirmus G ........................... 352 4.4.5.2. Logo Nur Azazah…..………….………………..……........,..353

4.4.5.2.1 Makna bentuk logo Nur Azazah ......................... 354 4.4.5.2.2. Peranan warna logo Nur Azazah ......................... 356

4.4.5.2.3. Jenis font logo Nur Azazah ........................................ 358 4.4.6. Makna Bentuk dan Peranan Warna Logogram transform typo ......... 377

4.4.6.1. Logo Bayu Irgi Fahrizal……….………………..……..........359 4.4.6.1.1 Makna bentuk Bayu Irgi Fahrizal........................ 360 4.4.6.1.2. Peranan warna Bayu Irgi Fahrizal ....................... 361 4.4.6.1.3. Jenis font logo Bayu Irgi Fahrizal ....................... 361

4.4.7.Makna Bentuk dan Peranan Warna Logotypo transform gram .......... 383 4.4.7.1. Logo Ade Fitria Ningsih……….………………..……..........363

4.4.7.1.1 Makna bentuk Ade Fitria Ningsih ....................... 364 4.4.7.1.2. Peranan warna Ade Fitria Ningsih ...................... 366 4.4.7.1.3. Jenis font logo Ade Fitria Ningsih ...................... 367

4.4.7.2. Logo Aditya Chansa M.……….………………..……........,..368 4.4.7.2.1 Makna bentuk Aditya Chansa M......................... 369 4.4.7.2.2. Peranan warna Aditya Chansa M ........................ 372 4.4.7.2.3. Jenis font logo Aditya Chansa M ........................ 375

4.4.7.3. Logo Risky Hamdani Ks Lubis.………………………......,..376 4.4.7.3.1 Makna bentuk Risky Hamdani Ks Lubis ............. 377 4.4.7.3.2. Peranan warna Risky Hamdani Ks Lubis ............ 378 4.4.7.3.3. Jenis font logo Risky Hamdani Ks Lubis ............ 380

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 407 5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 407 5.2. Saran ......................................................................................................... 410

Page 15: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

xv

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….396 LAMPIRAN …………………………………………………………………. 400

Page 16: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

xvi

DAFTAR GAMBAR, TABEL, BAGAN, DAN PETA Gambar 1.1 : Bentuk dasar logo berupa gambar dan huruf ........................... 39 Gambar 1.2 : Picture mark dan letter mark ………………………………41 Gambar 1.3 : Logogram dan logotype ………………………….…………...42 Gambar 1.4 : Logo Rianty batik ………….………………………………….43 Gambar 1.5 : Logo Batik Kojo ………………………..…..…………………44 Gambar 1.6 : Logo Nike yang Sederhana ..................................................... 50 Gambar 1.7 : Loga Playboy (majalah dewasa) yang mudah dimengerti ..…..50 Gambar 1.8 : Salah satu logo elektronik milik perusahasan Apel .................. 52 Gambar 1.9 : Logo Mc Donald yang Enak Dipandang ................................. 53 Gambar 1.10 : Logo The Nipoon Founduction yang Sesuai Fungsi ................ 54 Gambar 1.11 : Logo Bursa Efek Indonesia yang tepat ………………………..54 Gambar 1.12 : Logo KFC yang unik dan menarik ……………...…………….55 Gambar 1.13 : Logo RCTI yang fleksibel …………………………..……….55 Bagan 2.1 : Tiga kategori kelompok etnik di Sumatera Utara………….. 82 Peta 2.1 : Wilayah Budaya Etnik Natif Sumatera Utara …………………83 Gambar 2.1 : Ragam Hias Motif Geometris Tutup Dadu Suku Karo ............ 85 Gambar 2.2 : Ragam Hias Motif Geometris Suku Pakpak Dairi (Bulan) ....... 90 Gambar 2.3 : Ragam Hias Motif Geometris Suku Simalungun (Gorga

Suleppat) ................................................................................ 94 Gambar 2.4 : Ragam Hias Motif Geometris Suku Simalungun (Gorga Desa Na Uwaluh) ....................................................... 95 Gambar 2.5 : Ragam Hias Motif Geometri Suku Simalungun

(Rot-rot Derpih) ..................................................................... 96 Gambar 2.6 : Warna ragam hias suku Simalungun ....................................... 98 Gambar 2.7 : Motif tumbuhan suku batak toba (dalihan natolu) ................. 107 Gambar 2.8 : Motif Tumbuhan Suku Batak Toba (Simarogung-ogung) ...... 109 Gambar 2.9 : Ragam Hias Motif Geometris Suku Madailing-Angkola (Raga-raga) .......................................................................... 117 Gambar 2.10 : Ragam Hias Motif Geometris Suku Madailing-Angkola

(Bondul na Opat) .................................................................. 118 Gambar 3.1 : Logo dari segi kontruksi ....................................................... 144 Gambar 3.2 : Klasifikasi bentuk logo ......................................................... 144 Gambar 3.3 : Logo Cocacola (logotype) ..................................................... 150 Gambar 3.4 : Logo Appel (logogram) ........................................................ 152 Gambar 3.5 : Logo Garuda Indonesia (Logogram and Separate Type) ...... 153 Gambar 3.6 : Logo Logotype and Blend Gram (Typograghic) .................... 155 Gambar 3.7 : Logo Logotype and Blend Gram (Gramgraphic) ................... 155 Gambar 3.8 : Logo yang tulisan didistrosi sesuai dengan bentuk gambar

(Logo MTQN 31 Tanjung Balai 2008) .................................. 156

Page 17: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

xvii

Gambar 3.9 : Logo yang gambar didistrosi sesuai dengan bentuk tulisan (Unilever)……………………………………………155 Gambar 3.10 : Pola Bentuk Titik…………………………………………… 155 Gambar 3.11 : Pola Bentuk Garis……………………………………………156 Gambar 3.12 : Pola Bentuk Bidang………………………………………….156 Gambar 3.13 : Pola Bentuk Runag…………………………………………..162 Gambar 3.14 : Bentuk Motif Fauna………………………………………….163 Gambar 3.15 : Beberapa Bentuk Motif Geometris Seni Rupa Etnik Mandailng Sumatera Utara…………………………………..166 Gambar 3.16 : Bentuk Motif Geometris pada Gorga Batak Toba…………..168 Gambar 3.17 : Motif Figuratif……………………………………………….179 Gambar 3.18 : Kosmologi I La Galigo………………………………………182 Gambar 3.19 : Contoh Gambar Perbedaan antara Simbol, Lambang,

dan Logo……………………………………………………..184 Gambar 4.1 : Desain Logo Batik Motif Angkola-Mandailing ..................... 207 Gambar 4.2 : Desain Logo Batik Motif Batak Toba ................................... 208 Gambar 4.3 : Desain Logo Batik Motif Batak Toba ................................... 210 Gambar 4.4 : Desain Logo Batik Motif Tembakau Deli ............................. 211 Gambar 4.5 : Desain Logo Baytik (Bayu Batik) Motif Melayu ................... 213 Gambar 4.6 : Desain Logo Cepen Batik Motif Melayu ............................... 214 Gambar 4.7 : Desain Logo Batik Motif Bunga ........................................... 215 Gambar 4.8 : Desain Logo Batik Motif Ulos Toba Samosir........................ 217 Gambar 4.9 : Desain Logo Batik Motif Bunga ........................................... 218 Gambar 4.10 : Desain Logo Batik Melayu Langkat ...................................... 219 Gambar 4.11 : Desain Logo Batik Motif Daun Sirih .................................... 221 Gambar 4.12 : Desain Logo Batik Motif Ornamen Modern .......................... 222 Gambar 4.13 : Desain Logo Batik Motif Melayu.......................................... 223 Gambar 4.14 : Desain Logo Batik Motif Simalungun ................................... 225 Gambar 4.15 : Desain Logo Batik Motif Simalungun ................................... 226 Gambar 4.16 : Desain Logo Batik Motif Batak Toba ................................... 227 Gambar 4.17 : Desain Logo Batik Motif Modern ......................................... 229 Gambar 4.18 : Desain Logo Batik Motif Mandailing-Angkola ..................... 230 Gambar 4.19 : Desain Logo Batik Motif Bunga Kenanga ............................. 231 Gambar 4.20 : Desain Logo Batik Motif Mandailing.................................... 232 Tabel. 4.1. : Logo Karya Para Mahasiswa Polimedia Medan ditinjau dari

Kriteria Logo ……………………………………….……… 233 Tabel 4.2. : Penilian Kualitatif Logo Ciptaan Para Mahasiswa Polimedia 239 Gambar 4.21 : Desain Logo Batik Motif Ragam Hias Melayu ...................... 242 Gambar 4.22 : Desain Logo Batik Motif Mandailing.................................... 243 Gambar 4.23 : Desain Logo Batik Motif Sumatera Utara 1 .......................... 245 Gambar 4.24 : Desain Logo Batik Motif Daun Tembakau ............................ 246 Gambar 4.25 : Desain Logo Batik Motif Sumatera Utara 2 .......................... 246 Gambar 4.26 : Desain Logo Batik Motif Bunga ........................................... 247

Page 18: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

xviii

Gambar 4.27 : Desain Logo Batik Motif Daun Sirih .................................... 248 Gambar 4.28 : Desain Logo Batik Motif Melayu.......................................... 248 Gambar 4.29 : Desain Logo Batik Motif Batak Toba ................................... 249 Gambar 4.30 : Desain Logo Batik Motif Sumatera Utara 3 .......................... 250 Gambar 4.31 : Desain Logo Batik Motif Mandailing.................................... 250 Gambar 4.32 : Desain Logo Batik Motif Ulos Samosir ................................ 252 Gambar 4.33 : Desain Logo Batik Motif Modern 1 ...................................... 253 Gambar 4.34 : Desain Logo Batik Motif Modern 2 ...................................... 253 Gambar 4.35 : Desain Logo Batik Motif Melayu.......................................... 255 Gambar 4.36 : Desain Logo Batik Motif Simalungun ................................... 255 Gambar 4.37 : Desain Logo Batik Motif Melayu.......................................... 257 Gambar 4.38 : Desain Logo Batik Motif Angkola ........................................ 258 Gambar 4.39 : Desain Logo Batik Motif Batak Toba ................................... 258 Gambar 4.40 : Desain Logo Batik Motif Simalungun ................................... 259 Gambar 4.41 : Tampilan Bentuk dan Warna ................................................ 265 Gambar 4.42 : Ukuran skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna Logo……..266 Gambar 4.43 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda………………………268 Gambar 4.44 : Tampilan Bentuk dan Warna……………………………….. 270 Gambar 4.45 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna ................. 276 Gambar 4.46 : Tanda, Penanda dan Petanda ................................................. 277 Gambar 4.47 : Tampilan Bentuk dan Warna ................................................ 280 Gambar 4.48 : Ukuran skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna .................. 286 Gambar 4.49 : Diagram, Tanda, Penanda dan Petanda ................................. 287 Gambar 4.50 : Tampilan Bentuk dan Warna ................................................ 289 Gambar 4.51 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna ................. 292 Gambar 4.52 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda .................................. 293 Gambar 4.53 : Tampilan Bentuk dan Warna ................................................ 295 Gambar 4.54 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna ................. 298 Gambar 4.55 : Diagram Tanda, Penanda dan Tanda ..................................... 299 Gambar 4.56 : Tampilan Bentuk dan Warna ................................................ 301 Gambar 4.57 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna ................. 304 Gambar 4.58 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda .................................. 305 Gambar 4.59 : Tampilan Bentuk dan Warna ................................................ 307 Gambar 4.60 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna ................. 310 Gambar 4.61 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda .................................. 311 Gambar 4.62 : Tampilan Bentuk dan Warna ................................................ 313 Gambar 4.63 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna ................. 316 Gambar 4.64 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda .................................. 317 Gambar 4.65 : Tampilan Bentuk dan Warna ................................................ 319 Gambar 4.66 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna ................. 324 Gambar 4.67 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda .................................. 325 Gambar 4.68 : Tampilan Bentuk dan Warna ................................................ 326 Gambar 4.69 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna ................. 330 Gambar 4.70 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda .................................. 331 Gambar 4.71 : Tampilan Bentuk dan Warna ................................................ 333

Page 19: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

xix

Gambar 4.72 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna ................. 335 Gambar 4.73 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda .................................. 337 Gambar 4.74 : Tampilan Bentuk dan Warna ................................................ 339 Gambar 4.75 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna ................. 346 Gambar 4.76 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda .................................. 347 Gambar 4.77 : Tampilan Bentuk dan Warna ................................................ 348 Gambar 4.78 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna ................. 351 Gambar 4.79 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda .................................. 353 Gambar 4.80 : Tampilan Bentuk dan Warna ................................................ 354 Gambar 4.81 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna ................. 357 Gambar 4.82 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda………………………359 Gambar 4.83 : Tampilan Bentuk dan Warna………………………………...362 Gambar 4.84 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna ................. 365 Gambar 4.85 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda .................................. 366 Gambar 4.86 : Tampilan Bentuk dan Warna ................................................ 367 Gambar 4.87 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna ................. 371 Gambar 4.88 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda .................................. 372 Gambar 4.89 : Tampilan Bentuk dan Warna ................................................ 374 Gambar 4.90 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna ................. 376 Gambar 4.91 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda .................................. 378 Gambar 4.92 : Tampilan Bentuk dan Warna ................................................ 380 Gambar 4.93 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna ................. 384 Gambar 4.94 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda .................................. 385 Gambar 4.95 : Tampilan Bentuk dan Warna ................................................ 386 Gambar 4.96 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna ................. 392 Gambar 4.97 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda .................................. 394 Gambar 4.98 : Tampilan Bentuk dan Warna ................................................ 395 Gambar 4.99 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna ................. 398 Gambar 4.100 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda .................................. 400

Page 20: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Baik dipandang dari sisi kebudayaan, maupun administratif pemerintahan,

Sumatera Utara memiliki penduduk dan budaya yang sangat heterogen.

Keberagaman ini dijadikan potensi untuk membangun secara bersama, walaupun

adakalanya gesekan atau friksi sosial sesekali terjadi tetapi tidak sampai meluas,

diredam secara bersama untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Sumatera Utara mencerminkan peradaban Nusantara yang beraneka-ragam namun

tetap mewujudkan nilai integritas dan kebersamaan. Walaupun memiliki beragam

keyakinan atau perbedaan agama.

Masyarakat1 Sumatera Utara berdasarkan kelompok etnik, biasanya dalam

konteks pemerintahan Republik Indonesia dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu: (1)

delapan etnik setempat yang terdiri dari: Melayu, Karo, Simalungun, Pakpak-

Dairi, Batak Toba, Mandailing-Angkola, Pesisir, dan Nias; (2) etnik pendatang

1Dalam tesis ini, pengertian mengenai masyarakat adalah mengacu kepada pendapat Gilin

dan Gillin, sebagai berikut. Masyarakat (society) adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama (lihat Koentjaraningrat (1974, hal.11). Menurut J.L. Gillin dan J.P. Gillin, yang dimaksud masyarakat adalah: "... the largest grouping in which common customs, traditions, attitudes and feelings of unity are operative,"--yang ertinya: "kelompok manusia yang terbesar, yang secara umum memiliki adat istiadat, tradisi, sikap, dan rasa bersatu, yang merupakan kesatuan tingkah laku mereka." Lebih jauh lihat J.L. Gillin dan J.P. Gillin (1954, hal. 139).

Page 21: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

2

dari Nusantara: Minangkabau, Aceh, Banjar, Jawa, dan lainnya; serta (3) etnik

pendatang dari luar negeri: Tionghoa, Tamil, Benggali, Eropa, dan lainnya.2

Pada masa sekarang sebagian besar masyarakat Sumatera Utara, menerima

cara pembahagian kelompok-kelompok etnik setempat ke dalam tiga kelompok

sesuai di atas. Namun jika digeneralisasi, terdapat tiga kesatuan kelompok besar

etnik natif Sumatera Utara, yaitu Batak, Melayu Pesisir, dan Nias. Orang-orang

natif Sumatera Utara biasanya disebut dengan suku-suku.

Kelompok etnik Batak yang lebih luas dan memiliki lima komunitas

utama, yaitu: Pakpak-Dairi, Batak Toba, Angkola-Mandailing, Karo, dan

Simalungun. Kelima komunitas utama ini mempunyai organisasi sosial yang

sama, yaitu berdasar pada sistem patrilineal dan klen yang eksogamus. Mereka

mempunyai sistem sosial, budaya, religi, dan linguistik yang berbeda, tetapi

memikili persamaan dari berbebapa hal, terutama tiga struktur sosial berdasarkan

hubungan darah dan perkawinan.

2Kemudian yang dimaksud etnik adalah adalah suatu golongan manusia yang anggota-

anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut seperti kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku, dan ciri-ciri biologis. Menurut pertemuan internasional tentang tantangan-tantangan dalam mengukur dunia etnik pada tahun 1992, "Etnikitas adalah sebuah faktor fundamental dalam kehidupan manusia. Ini adalah sebuah gejala yang terkandung dalam pengalaman manusia" meskipun definisi ini seringkali mudah diubah-ubah. Yang lain, seperti antropolog Fredrik Barth dan Eric Wolf, menganggap etnikitas sebagai hasil interaksi, dan bukan sifat-sifat hakiki sebuah kelompok (Barth, 1969, hlm. 831). Proses-proses yang melahirkan identifikasi seperti itu disebut etnogenesis. Secara keseluruhan, para anggota dari sebuah kelompok suku bangsa mengklaim kesinambungan budaya melintasi waktu, meskipun para sejarawan dan antropolog telah mendokumentasikan bahwa banyak dari nilai-nilai, praktik-praktik, dan norma-norma yang dianggap menunjukkan kesinambungan dengan masa lalu itu pada dasarnya adalah temuan yang relatif baru.

Page 22: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

3

Dalam berkesenian, etnik di Sumatera Utara memiliki kekayaan yang

beragam. Setiap benda budaya, termasuk artefak seni, diproduksi masyarakat

sendiri, karena memiliki fungsi dalam kehidupan mereka. Setiap benda seni tidak

semuanya berfungsi religius, banyak benda seni diciptakan hanya untuk

kepentingan sekuler saja. Menurut penulis, bentuk benda-benda seni untuk

upacara dan untuk kepentingan praktis sehari-hari dibuat dengan bentuk yang

sama, yang membedakaan adalah proses pembuatannya saja.

Benda-benda seni yang dipergunakan untuk upacara mempunyai proses

pembuatan yang sifatnya ritual, sedangkan benda-benda dengan bentuk yang sama

tetapi untuk kepentingan diluar dari kebutuhan upacara yang bersifat keagamaan

atau pun tidak diproses dengan upacara. Karena bentuknya yang sama, maka

dapat dibedakan dari membaca penafsiran simbol-simbol religi pada benda seni

upacara tersebut. Dari tafsiran tersebut akan diperoleh bangunan gagasan

religinya.

Pemetaan cara berpikir relegius suku-suku di Sumatera Utara sampai

sekarang masih bertahan dengan penggunaan bahasa daerah masing-masing.

Pemikiran relegius ini disusun dari mitos-mitos penciptaan semesta mereka,

bangunan rumah mereka, upacara-upacara adat, susunan perkampungan, hukum

adat, perahu, seni sastra, seni musik, seni teater, ataupun seni rupa (dan salah

satunya adalah ragam hias mereka yang beraneka ragam).

Page 23: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

4

Karya seni arsitektur rumah adat yang merupakan perpaduan dari hasil

seni pahat dan seni ukir serta hasil seni kerajinan. Arsitektur rumah adat ini

umumnya disertai dengan berbagai bentuk ragam hias atau ornamen yang

memiliki makna-makna simbolis, ikonik, maupun indeks yang dapat ditafsirkan

dari benda-benda seni yang diciptakan.

Selain arsitektur, ragam hias atau ornamen juga dituangkan ke dalam

bentuk tenunan. Tenunan merupakan seni kerajinan dari jalinan-jalinan benang

kapas atau rami yang dijalin sesuai dengan bentuk ragam hias daerah masing-

masing dan menghasilkan karya seni yang sangat menarik. Karya hasil tenunan

tersebut adalah kain ulos (Batak Toba), uis (Karo), oles (Pakpak-Dairi), hiou

(Sialungun), abit (Mandailing-Angkola), dan kain songket Melayu. Ulos

merupakan kain adat Batak yang digunakan dalam upacara-upacara perkawinan,

kematian, mendirikan rumah, kesenian, dan lain-lain. Bahan kain ulos terbuat dari

benang kapas atau rami. Warna ulos biasanya adalah hitam, putih, dan merah yang

mempunyai makna-makna tertentu. Sedangkan warna lain merupakan lambang

dari variasi kehidupan.

Pada suku Pakpak ada tenunan yang dikenal dengan nama oles. Bisanya

warna dasar oles adalah hitam kecokelatan atau putih. Pada suku Karo ada

tenunan yang dikenal dengan nama uis. Bisanya warna dasar uis adalah biru tua

dan kemerahan. Pada masyarakat pesisir barat ada tenunan yang dikenal dengan

nama songket Barus. Biasanya warna dasar kerajinan ini adalah merah tua atau

Page 24: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

5

kuning emas. Kesemua kekayaan kerajinan ini dapat melahirkan indusrti-industri

kreatif, yang dapat dipasarkan hasil dari kerajinan di Sumatera Utara.

Sumatera Utara yang memiliki keberagaman ragam hias, merupakan

potensi pariwisata yang dapat dikembangkan melalui industri kreatif di antara

adalah industri batik. Dengan kekayaan ragam hias yang beraneka ragam, motif-

motif batik yang dihasilkan lebih memiliki pilihan variasi yang beragam

dibandingkan daerah asal batik tersebut yaitu pulau Jawa.

Untuk menembus pangsa pasar sebuah industri harus memiliki komunikasi

terhadap konsumen melalui tanda yang memiliki simbol atau pun lambang dari

industri atau perusahan batik tersebut yang berbuatan kearifan lokal Sumatera

Utara. Sehingga dapat mempengaruhi konsumen, agar mencapai tujuan yang

dapat diidentifikasi.

Bentuk-bentuk ragam hias atau ornamen yang dimiliki pada setiap etnik di

Sumatera Utara sangat beragam yang terdiri dari delapan etnik meliputi Melayu,

Karo, Simalungun, Pakpak Dairi, Batak Toba, Mandailing-Angkola, Pesisir, dan

Nias juga menghadirkan makna simbol atau makna lambang yang bersifat

konvensi sesuai dengan etnik masing-masing.

Pengelompokan besar etnik di Sumatera Utara salah satu unsurnya adalah

dari bentuk dan warna ornamen yang dimiliki pada setiap kolompok masyarakat

Batak, yaitu Karo, Simalungun, Pakpak-Dairi, Batak Toba, Mandailing-Angkola,

yang memiliki beberepa bentuk dan warna ragam hias atau ornamen yang hampir

Page 25: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

6

sama, tetapi pada setiap penafsiran dalam tanda, bentuk dan warna tersebut

memiliki arti pada makna simbol dan makna lambang yang berbeda, yang dapat

menginformasikan ataupun mengkomunikasikan perbedaan sehingga

menghasilkan identitas dari masing-masing etnik yang terdapat dalam bagian

kelompok besar etnik Batak tersebut. Penafsiran sebuah tanda pada bentuk dan

warna dari masing-masing etnik tersebut dapat dilihat melalui ilmu semiotika,

yang meliputi makna denotatif dan konotatif sesusai dengan reprensi ilmu budaya

yang di miliki seseorang.

Dalam konteks logo yang dihasilkan oleh para desainer logo maupun

mahasiswa seni rupa dan desain, dapat diadopsi dari bentuk-bentuk ragam hias

atau ornamen yang didistorsi menjadi sebuah logo. Kemudian secara tidak

langsung akan menciptakan penanda dari tekstual bentuk yang memiliki makna

denotatif yang bersifat kongkrit dari sebuah simbol dan petanda dari konsepsi

warna yang memiliki makna konotatif yang bersifat abstraksi dari sebuah

lambang, sehingga mengomunikasi sebuah tanda.

Simbol-simbol yang dihadirkan melalui makna bentuk menggantikan

gagasan atau objek, sering diartikan secara terbatas sebagai tanda konvensional,

sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu dengan arti tertentu yang

kurang lebih standar dan disepakati atau dipakai anggota masyarakat. Begitu juga

dengan lambang yang dihadirkan melalui peranan warna untuk menyatakan suatu

Page 26: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

7

hal yang mengandung maksud tertentu, yang dipakai untuk menyampaikan pesan

di dalam proses komunikasi melalui sebuah penafsiran.

Kombinasi bentuk dan warna yang terkandung pada sebuah logo yang

diadopsi dari kearifan lokal Sumatera Utara akan menghasilkan sebuah karya

yang memiliki ciri khas tersendiri dari logo yang telah diciptakan oleh pendahulu

dengan konsep-konsep barat yang dominan melekat pada setiap logo yang

diciptakan. Sehingga setiap desain logo yang diciptakan tidak memiliki perbedaan

yang signifikan dari sebuah identitas daerah maupun negara asal logo tersebut

diciptakan. Demikian pula yang terjadi dalam sebuah institusi pendidikan media

kreatif yakni Politeknik Negeri Media Kreatif PSDD Medan.

Politeknik Negeri Media Kreatif PSDD Medan (Polimedia PSSD Medan)

adalah wadah pendidikan yang menempah mahasiswa, salah satunya untuk

menjadi desainer logo. Program Studi yang memiliki strategi pembelajaran

berbasis kompetensi produksi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan

tertentu, salah satunya adalah prodi multimedia. Materi perkuliah dasar pada prodi

ini mahasiswa diharapkan mampu menciptakan desain logo, untuk kebutuhan di

berbagai media.

Kurikulum yang menjadi acuan prodi multimedia Polimedia, lebih

mengutamakan praktik (70%) dari pada teori (30%), yang bersifat vokasi yaitu

pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu.

Page 27: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

8

Jadi mahasiswa dipersiapkan untuk menjadi tenaga ahli siap pakai setelah

menyelesaikan studinya.

Pada materi perkulihan menciptakan sebuah logo, mahasiswa dibekali

secara teoris tentang ciri dan kreteria logo yang baik, konsep logo, pengolahan

bentuk dan warna pada logo. Mata kuliah lain yang berhubungan dengan

menciptakan sebuah logo, seperti Nirmana dan Tipografi sangat membantu dalam

menciptakan sebuah logo. Teori pengolahan bentuk dan warna secara teoris telah

membantu mahasiswa dalam menciptakan bentuk dan wujud logo di dalam

institusi ini.

Namun, dalam memahami sebuah logo, melalui makna bentuk dan

peranan warna, mahasiswa tidak dibekali secara formal dengan ilmu filsafat

keindahan atau estetika, serta pola ragam hias Sumstera Utara dari setiap etnik.

Padahal secara keilmuan, adalah penting untuk melihat ekpresi identitas dari logo

melalui bentuk-bentuk ornamen yang didistorsi menjadi sebuah logo, yang secara

tidak langsung akan mempertegas pemahaman tentang tanda, penanda dan

petanda, sehingga dapat membedakan antara logo, simbol dan lambang, yang

dihasilkan dari pengolahan bentuk dan penerapan warna pada logo hasil karya

mahasiswa yang diadopsi dari kearifan lokal Sumatera Utara yang terwujud

melalui makna bentuk dan peranan warna sehingga menghasilkan desain logo

batik sesuai dengan prinsip logo, fungsi logo, standart anatomi logo, katagori dan

Page 28: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

9

kreteria logo yang baik, yang menjadi daya tarik dan dapat bersaing di pasar

Internasional.

Inilah yang menjadi alasan pentingnya untuk diteliti guna melihat sejauh

mana kompetensi mahasiswa Desain Grafis di PSDD Polmed dalam

menghasilkan karya-karya desain dengan berbasis pada muatan lokal.

Pendekatan ilmu desain adalah berbasis kepada disiplin ilmu (dicipline

based art education, disingkat DBAE). Pendekatan ini berintikan pemikiran

bahwa pengetahuan desain telah hadir dalam kehidupan, yang bukan hanya

sebagai kegiatan penciptaan, tetapi juga sebagai cabang pengetahuan yang

menjadi bahan kajian filosofis (filsafat ilmu) maupun ilmiah, dan berhak

dipelajari di lembaga pendidikan. Kajian filsafat melalui ilmu budaya, estetikan

dan antropologi budaya adalah disiplin ilmu yang khas dengan karakter yang

dimilikinya, mendapat dukungan kelompok ilmuwan, dikembangkan melalui

penelitian.

Pendukung pendidikan berbasis disiplin berpendapat bahwa pendidikan

kajian filsafat memberikan kesempatan kepada peserta didik (siswa atau

mahasiswa) untuk mengekspresikan emosinya adalah penting, tetapi jangan

sampai mengabaikan kegiatan mempelajari aspek pengetahuan keilmuannya.

Cakupan pendidikan ilmu desain diperluas. Eisner (1987/1988) menegaskan

bahwa pendidikan seni rupa khususnya ilmu desain berbasis disiplin, bertujuan

untuk menawarkan program pembelajaran yang sistematik dan berkelanjutan

Page 29: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

10

dalam empat bidang ilmu desain yang lazim dalam kenyataan yaitu bidang: (1)

penciptaan, (2) penikmatan, (3) pemahaman, dan (4) penilaian. Keempat bidang

tersebut disampaikan dalam kegiatan belajar; produksi seni rupa khusunya ilmu

desain, kritik seni rupa, sejarah seni dan estetika. Peserta didik hendaknya tidak

hanya diberi kesempatan untuk berekspresi dan menciptakan karya seni rupa

khususnya karya desain, tetapi perlu juga mempelajari bagaimana caranya

menikmati suatu karya serta memahami konteks dari sebuah karya dari berbagai

masa. Pelaksanaannya tidak harus terpisah tetapi dapat dipadukan.

Pendidikan ilmu desain berbasis disiplin merupakan suatu pendekatan dan

merupakan suatu metode yang spesifik, maka wujud penampilannya dapat yang

bervariasi. Yang jelas, sasarannya adalah adanya peningkatan kemampuan peserta

didik dalam berbagai bidang kegiatan tersebut. Ciri-ciri DBAE adalah sebagai

berikut.

1. Seni rupa khususnya desain grafis sebagai subyek dalam pendidikan umum

dengan kurikulum yang tertulis serta disusun secara sistematis mencakup

kegiatan ekspresi (kreasi), teori dan kritik (apresiasi) seni rupa untuk

membangun pengetahuan, pemahaman dan keterampilan.

2. Kemampuan peserta didik dikembangkan untuk menghasilkan karya,

menganalisis, menafsirkan, dan menilai kualitas karya, mengetahui dan

memahami peran desain dalam masyarakat serta memahami keunikan karya

Page 30: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

11

yang dihasilkannya dan bagaimana orang memberikan penilaian dan

menguraikan alasan penilaian.

3. Seni rupa khususnya ilmu desain diimplementasikan dengan dukungan

masyarakat, staf pengembang, narasumber dan program penilaian (Dobbs,

1992).

Di lain sisi dalam konteks klasifikasi kultural dan dinamikanya, ilmu

desain adalah cabang seni rupa yang membentuk karya seni dengan media yang

bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan

mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan

dengan acuan estetika, yang dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, yaitu (a)

tradisional, (b) modern, dan (c) kontemporer.

Desain bermuatan tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian

hidup masyarakat dalam suatu kaum (puak, suku, bangsa) tertentu. Seni

tradisional yang ada di suatu daerah berbeda dengan yang ada di daerah lain,

meskipun tidak menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang mirip antara

dua daerah yang berdekatan. Ciri-ciriya: (i) Penciptaannya selalu berdasarkan

pada filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya, bisa berupa aktivitas religius

maupun seremonial (istana sentris); (ii) terikat dengan pakem-pakem tertentu.

Contoh: wayang kulit, wayang golek, wayang beber, ornamen pada rumah-rumah

tradisional di tiap daerah (dalam penelitian ini termasuk Sumatera Utara), batik,

songket, dan lain-lain.

Page 31: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

12

Seterusnya desain bermuatan modern adalah seni rupa yang tidak terbatas

pada kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi

dan aliran-aliran seni rupa. Ciri-ciri: (i) konsep penciptaannya tetap berbasis pada

sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas; (ii)

tidak terikat pada pakem-pakem (norma) tertentu. Contohnya desain-desain logo

yang yang diadopsi dari dunia barat ataupun eropa.

Desain bermuatan kontemporer adalah salah satu cabang seni yang

terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau

lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau

saat ini. Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan

zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Kontemporer adalah gaya

non-tradisional yang berfokus pada garis-garis sederhana, bersih , dan rapi .

Kadang-kadang , pencahayaan digunakan untuk menyoroti potongan khusus seni.

Kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang

sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance

(Renaisans). Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern. Ciri-cirinya: (i)

tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman; (ii)

tidak adanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas

antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.

Contoh karya-karya happening art, karya-karya Christo dan berbagai karya

Page 32: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

13

enviromental art. Di antara perupa kontemporer di Indonesia adalah Gregorius

Sidharta, Christo, dan Saptoadi Nugroho.

Apabila ketiga unsur ini dikombinasikan dalam menciptakan sebuah logo,

akan menghasilkan karya desain logo yang memiliki ciri khas dari kearifan lokal

Sumatera Utara. Hasil logo karya mahasiswa Polimedai PSDD Medan tidak hanya

sebatas ketentuan-ketuntuan dalam menciptanya sebuah logo yang meliputi,

unsur-unsur pada logo, katagori logo, prinsip-prinsip logo dan kreteria logo yang

baik, seperti desain logo yang diadopsi dari dunia barat atau eropa. Sehingga

desain logo yang bermuatan keafifan lokal Sumatera Utara mampu menjadi daya

tarik untuk dapat bersaing.

Inilah yang menjadi alasan pentingnya untuk diteliti guna melihat sejauh

mana kompetensi mahasiswa Desain Grafis di PSDD Polmed dalam

menghasilkan karya-karya desain dengan berbasis pada muatan lokal. Seperti

dalam penelitian ini Logo Sebagai Tanda: Analisis Makna Bentuk dan Peranan

Warna Pada Hasil Ciptaan Para Mahasiswa Polimedia, melalui pendekatan

utama disiplin seni rupa khususnya ilmu grafis dalam konteks multidisiplin ilmu.

Artinya disiplin ilmu grafis ditambah dengan imu-ilmu bantu (auxilary

disciplines) seperti: ilmu budaya, semiotika, antropologi, estetika,psikologi, dan

lain-lainnya, untuk pencapaian pemahaman tentang tanda, penanda dan petanda,

sehingga dapat membedakan antara logo, simbol dan lambang melalui makna

bentuk dan peranan warna yang diwujudkan pada sebuah logo.

Page 33: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

14

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan bagian penting dalam penelitian ini, berupa

pertanyaan mendasar, apa yang menjadi masalah penelitian. Di dalam konteks

penelitian ini dirumuskan dengan jelas dan tegas permasalahan yang ingin diteliti.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah makna bentuk pada logo dari hasil ciptaan para mahasiswa

Polimedia PSDD Medan?

2. Bagaimanakah peranan warna pada logo dari hasil ciptaan mahasiswa para

Polimedia PSDD Medan?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum

merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai melalui

penelitian. Sedangkan tujuan khusus merupakan penjabaran atas pertanyaan dari

tujuan umum, yang bersifat lebih operasional.

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan yang ingin dicapai

adalah untuk :

1. Mendeskripsikan dan menganalisis makna bentuk pada logo dari hasil ciptaan

mahasiswa Polimedia PSDD Medan.

Page 34: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

15

2. Mendeskripsikan dan menganalisis peranan warna pada logo dari hasil ciptaan

mahasiswa Polimedia PSDD Medan.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara sebagai berikut.

1. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa desain grafis atau desainer, untuk

memperlajari dan mendeskripsikan (menganalisis) makna bentuk dan peranan

warna pada logo serta pengaruh ekspresi identitas pada hasil ciptaan

mahasiswa Politiknik Negeri Media Kreatif PSDD Medan

2. Sebagai bahan masukan bagi dunia pendidikan khususnya desain grafis untuk

memperlajari sejauhmana makna bentuk dan peranan warna pada logo serta

pengaruh ekspresi identitas pada hasil ciptaan mahasiswa Politiknik Negeri

Media Kreatif PSDD Medan

3. Sebagai bahan reprensi bagi dosen mata kuliah desain grafis untuk

memperlajari sejauhmana makna bentuk dan peranan warna pada logo serta

pengaruh ekspresi identitas pada hasil ciptaan mahasiswa Politiknik Negeri

Media Kreatif PSDD Medan

4. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat untuk melihat lebih jelas makna

bentuk dan peranan warna pada logo serta pengaruh ekspresi identitas pada

hasil ciptaan mahasiswa Politiknik Negeri Media Kreatif PSDD Medan.

Page 35: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

16

5. Sebagai masukan bagi penulis untuk meneliti sejauhmana makna bentuk dan

peranan warna pada logo serta pengaruh ekspresi identitas pada hasil ciptaan

mahasiswa Politiknik Negeri Media Kreatif PSDD Medan.

1.4. Tijauan Pustaka

Penelitian ini berangkat dari asumsi bahwa logo sebaiknya

mengomunikasikan sebuah tanda, sehingga menghadirkan ekspresi identitas

melalui makna bentuk dan peranan warna. Pustaka yang menjadi rujukan penulis

juga tetap mengutamakan dua aspek untuk kajian tersebut, sesuai dengan judul

penelitian adalah: “Logo Sebagai Tanda: Analisis Makna Bentuk dan Peranan

Warna Pada Hasil Ciptaan Para Mahasiswa Politiknik Negeri Media Kreatif

PSDD Medan.” Setelah dilakukan kajian pustaka, maka bahan-bahan pustaka

penulis klasifikasikan kepada enam kategori, yakni: (1) bahan pustaka yang

mengulas teori nirmana, (2) teori semiotika, (3) teori logo dan desain, (4) teori

warna, (5) tipografi, dan (6) teori estetika (filsafat keindahan).

Beberapa bahan pusataka yang penulis gunakan seperti klasifikasi di atas,

sebagai rujukan dalam mengkaji pokok permasalahan peneilitian, dapat dijabarkan

sebagai berikut.

1. Teori nirmana

Merujuk kepada teori yang dikemukan para ahli,

Page 36: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

17

a. Nirmana Dasar-dasar Seni dan Desain oleh Sadjiman Ebdi Sanyoto

(Bandung, 2011). Di dalam buku ini, diuraikan secara mendasar dan meluas

tentang teori nirmana di dalam disiplin ilmu seni rupa. Buku ini menjadi

salah satu panduan penulis dalam melihat logo karya para mahasiswa

Politeknik Negeri Media Kreatif PSSD Medan.

b. Nirmana Dwimatra (Desain Dasar Dwimatra) oleh Arfial Arsad (Jakarta,

2001). Melalui buku ini, Arfial Arsad menguraikan secara panjang lebar

mengenai desain dalan seni rupa, dengan kajian khusus pada nirmana

dwimatra (dua dimensi). Di dalam buku ini diuraikan jenis-jenis, kategori,

dan klasifikasi karya-karya seni rupa dalam dua dimensi tersebut. Buku ini

amat relevan digunakan dalam konteks penelitian penulis terhadap disain

logo karya para mahasiswa Politeknik Negeri Media Kreatif PSSD Medan,

yang terutama berakar dari budaya seni rupa etnik Sumatera Utara, yang

dapat dikatakan berakar dari nirmana deimatra.

Berbicara tentang nirmana, tidak terlepas dari pengorganisasian atau

penyusunan elemen-elemen visual seperti: titik, garis, warna, ruang, dan

tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Dalam memciptakan sebuah

logo harus memiliki prinsip-prinsip yang bersifat subyektif terhadap

penciptanya, pengembangan dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah

satu unsur sebagai pusat perhatian sehingga mencapai nilai artistik.

Page 37: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

18

Dalam penelitian ini bentuk-bentuk yang dihadirkan pada sebuah desain

logo dapat ditafsirkan sesuai dengan tujuan ataupun visi misi dari perorangan,

golongan, kelompok, bahkan perusahaan. Penafsiran tersebut dapat diartikan

berdasarkan teori simiotika. Berbicara semiotika, maka tidak akan lepas dari

tanda dan bahasa.

2. Teori semiotika

Merujuk kepada teori yang dikemukan para ahli seperti

a. Semiotika Komunikasi oleh Alex Sobur (Bandung, 20007). Di dalam buku

ini dikupas mengenai apa itu semiotika atau semiologi, terutama yang

lazim digunakan di dalam disiplin ilmu komunikasi.

b. Mengenal Semiotika oleh Paul Cobley dan Litza Jans (Bandung, 2002). Di

dalam buku ini diuraikan secara mendalam tentang apa itu semiotika, dan

bagaimana merngoperasikannya dalam kajian atau penelitian.

c. Semiotika dalam Riset Komunikasi oleh Nawiroh Vera (Bogor:2014).

Nawiro Vera didalam buku ini, khusus mengkaji tentang semiotika yang

biasa digunakan dalam penelitian bidang disiplin ilmu komunikasi. Di

dalam diurai mengenai komunikasi lisan, komunikasi nonverbal,

menganalisis makna-makna komunikasi, dan aspek-aspek sejenisnya.

d. Semiotika Budaya oleh Tommy Christomy dan Untung Yuwono (Depok,

2004). Buku semiotika yang dikarang oleh dua orang pakar ini,

menguraikan secara rinci mengenai apa-apa saja makna semiosis dalam

Page 38: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

19

konteks kebudayaan manusia. Tafsiran semiotika tidak dapat dilepaskan

dari kebudayaan di mana aktivitas semiosis itu berlangsung.

e. Sistem Simbol dalam Munaba Waropen Papua oleh Dharmojo (Jakarta,

2005). Buku yang ditulis Dharmojo ini, khusus mebahasa sistem simbol

(lambang) yang terjadi dalam masyarakat Papua yang berada di Waropen.

Simbol tersebut terutama yang diekspresikan dalam bentu-bentuk artefak.

Pada umumnya, teori-teori semiotika dan simbol tersebut, menafsirkan

teori tentang tanda, penanda, dan petanda yang merujuk pada makna denotatif

dan konotatif sehingga dapat mengomunikasikan makna-makna simbol pada

sebuah identitas. Dalam konteks penelitian ini adalah makna-makna simbol dalam

logo karya para mahasiswa Polimedia PSSD Medan.

3. Teori Logo dan Desain

Teori logo dan disain ini diwacanakan oleh para ahli dan ilmuwan, seperti

uraian berikut ini.

a. Mendesain Logo oleh Surianto Rustam (Jakarta, 2009) yang berisikan

tentang sejarah logo, klasifikasi logo, anatomi logo, tahapan menciptakan

sebuah logo dan trend logo.

b. Computer Graphic Design oleh Hendri Hendratman (Bandung, 2014)

yang mengulas tentang teori dan konsep logo, pemahaman warna,

typography (tipografi), dan layout.

Page 39: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

20

c. Heriyani Agustina, Farida Nurfalah dan Popo Sutopo dengan judul Makna

Logo Sebagai Cerminan Citra Perusahaan (Cirebon, 2009) mengulas

tentang pencitraan sebuah perusahan sesuai dengan bentuk logo yang

diciptakan.

d. How to Design Logos, Symbol and Icon oleh Gregory Thomas

(Netherland, 1990) berikan tentang perencanaan corporate identity design,

simbol, dan ikon pada logo.

e. Designing Brand Identity karya Alina Wheeler, (Netherland, 1997) buku

menyatakan tentang bagaimana merancang logo untuk perusahaan-

perusahaan ternama dengan kosep yang telah ada sesuai dengan tujuan dan

visi misi dari perusahan tersebut

f. Logos Of Phenomenology And Phenomenology Of The Logos oleh Anna-

Teresa Tymieniecka (2005) buku ini hanya bercerita tentang fenomena

penciptaan tentang logo.

g. Sejarah dan Rahasia di Balik Logo oleh Gamal Kartono (Jurnal Seni Rupa

FBS Unimed Medan, 2012), berisikan sejarah, perjalanan dan rahasia

dibalik logo.

h. Cara Mutakhir Jago Desain Logo oleh Ferri Caniago (Cipayung, 2012)

buku ini berikan tentang dasar-dasar desain analisis logo.

Page 40: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

21

i. How to Design Trademarks and Logos oleh John Murphy and Michael

Rowe Ohio (North Light Book, 1998) buku ini berikan tentang teori logo

dan elemen estetis, dan unsur logo.

4. Teori Warna

a. The True Power of Color oleh Aline Methga (Yogyakarta, 2014) berisikan

psikologi warna.

b. Rahasia Teknik Warna oleh Feri Sulianta (Jakarta, 2014) dengan yang

berisikan tentang aplikasi warna dalam teknologi komputer.

c. Color Management oleh Jhon T. Dwer. (Inggris, 1998) Buku ini

menceritakan tentang pengaturan warna sesuai dengan fungsinya. Juga

membahas tentang pengorganisaian warna untuk mendukung penciptaan

desain tutorial membuat desain buku dan panduan membuat desain logo

yang menarik.

5. Tifografi merujuk pada para ahli dengan judul Tipografi oleh Gamal Kartono,

(Medan, 2015) Berisikan tentang anatomi bentuk huruf, keluarga huruf,

klasifikasi huruf dan penggunakan huruf secara efektif.

6. Teori etetika atau filsafat keindahan

Merujuk pada para ahli berikut.

Page 41: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

22

a. Estetika oleh Darsono Sony Katika (Bandung 2007). Di dalam buku ini

dibicarakan secara umu apa itu estetika, bidang-bidang kajian estetika, dan

hakl sejenisnya.

b. Estetika: Sebuah Pengantar oleh A.A.M. Djelantik (Bandung, 1999)

membahas tentang keindahan, bantuan dari alam, keindahan instrumental,

bentuk dan stuktur, gerak sinar dan warna serta berorentasi pada keserasian,

harmoni, dan keseimbangan

c. Estetika Paradoks oleh Jacob Sumardjo (Bandung, 2006) simbol seni,

estetika pola dua, tiga, empat, lima, dan seni ritual lainnya. Inti utama buku

ini adalah melihat berbagai jenis estetika yang paradoks, misalnya malam

dengan siang, panjang dengan pendek, dan seterusnya.

d. Estetika dalam Arkeologi Indonesia oleh Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia

(Jakarta, 1985) berisika tentang konsep-konsep keindahan dam simbolik

dalam bangunan sakral dan sekuler.

e. Hubungan Estetika Seni dengan Realita oleh Chernyshevsky, N. G.

(Ultimus, 2005) berisikan tentang suatu penilaian atas pandangan filosofi

tentang asas-asas filsafat pada ruang lingkup nyata pada estetika.

f. Bahasa Tubuh oleh Allan Pease (Jakarta, 1996) yang berisikan bagaimana

membaca pikiran seseorang melalui gerak isyarat.

Page 42: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

23

g. Seni sebagai Ekpresi Eksistensi (Antropologi Indonesia) oleh Yasmin Z.

Shahab (UI, 2004) berikan tentang tantangan kebijakan multikulralisme.3

1.5. Konsep dan Teori

1.5.1. Konsep

Konsep yang digunakan di dalam tesis ini adalah yang berkait dengan

tema penelitian, yaitu tentang: (1) logo, (2) tanda, (3) makna bentuk, (4) peran

warna, dan (5) pengaruh ekspresi identitas. Masing-masing konsep diuraikan

sebagai berikut.

(1) Logo merupakan seni yang memiliki makna gambar dan makna tanda,

sebagai cerminan ekspresi identitas dari latar belakang yang mewakilinya. Dalam

hal lainnya logo juga membutuhkan sesuatu kata atau tulisan yang singkat dan

mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya atau identitas.

3Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan

seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang mereka anut. Multikulturalisme berhubungan dengan kebudayaan dan kemungkinan konsepnya dibatasi dengan muatan nilai atau memiliki kepentingan tertentu. Multikulturalisme pada dasarnya adalah pandangan dunia yang kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan terhadap realitas keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Multikulturalisme dapat juga dipahami sebagai pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam kesadaran politik (Azyumardi Azra, 2007). Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa macam komunitas budaya dengan segala kelebihannya, dengan sedikit perbedaan konsepsi mengenai dunia, suatu sistem arti, nilai, bentuk organisasi sosial, sejarah, adat serta kebiasaan (“A Multicultural society, then is one that includes several cultural communities with their overlapping but none the less distinc conception of the world, system of [meaning, values, forms of social organizations, historis, customs and practices”; Parekh, 1997 yang dikutip dari Azra, 2007).

Page 43: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

24

Logo memiliki filosofi dan kerangka dasar berupa konsep dengan tujuan

melahirkan sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo lebih lazim dikenal oleh

penglihatan atau visual, seperti ciri khas berupa bentuk, warna dan typogafi yang

sesuai dengan ekspresi identitas mencerminkan latar belakang yang diwakilinya.

Pembahasan antara makna simbol, lambang dan logo, dapat di simpulkan

bahwa perbedaan antara ketiganya terletak pada makna yang dihadirkan dalam

konteks penyesuaian kebutuhan dari ekperesi identitas yang mencerminkan latar

belakang yang diwakilinya.

Telah dibahas bab sebelumnya bahwa logo merupakan kata, ataupun

bentuk yang mendeskripsikan makna gambar dan makna tanda, serta

mencerminkan ekspresi identitas karakter seseorang, perusahaan, produk, atau

jasa yang diwakilinya. Logo juga merupakan sesuatu makna yang disimbulkan

melalui bentuk dan yang melambangkan melalui peranan warna. Kesemua itu

tidak terlepas dari konsep logo yang meliputi: ciri-ciri logo, fungsi logo dan

proses penciptaan logo.

(2) Tanda adalah berkaitan dengan objek-objek yang menyerupainya,

keberadaannya memiliki hubungan sebab-akibat dengan makna simbol dan

lambang atau karena ikatan konvensional dengan hubungan tersebut. Tanda

juga merupakan wujud konkret dari citra bunyi dan sering diidentifikasi

sebagai penanda, sedangkan konsep-konsep dari bunyi-bunyian atau

Page 44: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

25

gambar, disebut sebagai petanda.4. Tanda merupakan sesuatu yang bersifat fisik,

dan pada sesuatu diluar tanda itu sendiri semua ini mengaju pada teori semoitika.

Logo dari sudut pandang ilmu semiotika adalah sebagai tanda yang

memiliki makna konotatif dan dedotatif dengan penafsiran logis dari gambaran

mental, pikiran, serta konsep (petanda) dan memiliki suatu bentuk yang ditulis

atau dibaca (penanda) yang diterjemahkan melalui simbol dan lambang

berdasarkan ekpresi identitas karakter seseorang, perusahaan, produk, atau jasa

yang diwakilkannya.

(3) Makna bentuk dapat menjadikan sebuah logo sesuai dengan karakter

seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilkannya. Melalui bentuk

yang didistorsi menjadi bentuk sederhana yang dapat mudah diingat, bentuk

tersebut akan menjadi salah unsur didalam logo yaitu unsur simbol. Makna simbol

pada logo merupakan bagian dari bentuk yang tidak dipisahkan dari logo, karena

simbol adalah sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang terlihat yang

menggantikan gagasan atau objek. Simbol adalah kata, tanda atau isyarat, yang

digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain seperti arti, kualitas, abstraksi,

gagasan, dan objek. Simbol adalah apapun yang diberikan arti dengan pesetujuan

umum dan atau dengan kesepakatan atau kebiasaan.

(4) Peranan warna, dalam menciptakan sebuah logo warna dapat

menghadirkan makna yang berbeda, warna dapat merupakan unsur lambang pada

4 John Fiske, Cultural and Communication Studies,Yogyakarta dan Bandung: Jalasula,

2001, hlm. 63.

Page 45: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

26

sebuah logo. Lambang adalah alat untuk mempergaruhi komunikan, dapat juga

menjadikan seseorang menjadi paham akan pesan yang disampaikan.

Berhubungan dengan hal tersebut, lambang adalah alat untuk menjadikan

pengertian terhadap pesan-pesan yang disampaikan juga sebagai alat untuk

penghubungkan komunikator dengan komunikan. Seiring dengan pembahasan

tersebut lambang adalah alat untuk mencapai suatu tujuan komunikasi.

Peranan warna pada logo dari hasil ciptaan mahasiswa Polimedia PSDD

Medan, pada tesis ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan teori prinsip-

prinsip desain, dasar-dasar seni rupa, teori nirmana, teori warna, dan teori

psikologi warna.

(5) Pengaruh Ekspresi Identitas, ada dua dasar terjadinya ekspresi, yaitu

pikiran dan suasana kehidupan dan ekspresi yang timbul dari intensi pikiran,

misalnya konsep serta struktur pikiran. Keduanya adalah unsur pokok dalam ilmu

pengetahuan dan berurusan dengan logika.

Ekspresi mengandung dua unsur pokok, yaitu ilmu pengetahuan dan

logika. Yang dimaksud dalam katagori ini adalah bidang-bidang keilmuan yang

menuntut adanya validasi yang lepas dari situasi yang muncul.5

Biasanya ekspresi pada penciptaan logo terwujud melalui bentuk dan

warna atau makna yang disimbolkan atau dilambangkan untuk penekanan pada

sebuah identitas.

5Ninuk Kleden-Probonegoro, “Ekspresi Karya (Seni) dan Politik Multikulutral” dalam Antropologi Indonesia, Tahun XXVIII no. 75 September-Desember 2004, Jakarta: UI Press, hal. 1.

Page 46: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

27

Seperti telah bahas pada latar belakang masalah, identitas dapat

pendefinisian diri seseorang sebagai individu yang berbeda dalam perilaku,

keyakinan dan sikap serta refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari

keluarga, gender, budaya, etnik dan proses sosialisasi.6

Begitu banyak unsur yang terdapat pada identitas, salah satunya adalah

budaya, budaya merupakan cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama

oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.7 Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat

istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Kesemua itu dapat

disimbolkan melalui distorsi bentuk yang sederhana sesuai dengan ekpresi

identitas karakter seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilkannya.

Begitu juga dengan warna unsur budaya yang begitu rumit dapat

dilambangkan melalui warna sesuai dengan kesepakatan, ekpresi identitas

karakter seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilkannya.

Identitas lain yang dapat dihadirkan dalam menciptakan sebuah logo dapat

dihasilkan dari kata atau pun bahasa, kata atau bahasa merupakan bagian unsur

budaya, dengan membubuhi kata ataupun bahasa yang disederhanakan dapat

menciptakan logo sesuai dengan kreteria logo.

Permasalahan yang harus ukur pada variabel bebas ini adalah keberhasilan

mendeskripsikan/menganalisis ekspresi identitas pada logo hasil ciptaan

6Larry A. Samovar, Richard E. Porter, dan Edwin R. McDaniel, Communication Between Cultures, Cengage: Learning, 2009, hal. 154-161.

7Siegfried Giedion, Space, Time and Architecture (6th ed.), London: t.p., 1990, hal. 3.

Page 47: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

28

mahasiswa Polimedia PSDD Medan, dengan menggunakan pendekatan teori

nirmana, teori warna, dan teori semiotika.

Hasil logo dari ciptaan mahasiswa Polimedia PSSD Medan tidak

mempengaruhi pada variabel bebas dan variabel terikat, tetapi hasil karya logo

mahasiswa tersebut akan dijadikan sampel yang menjadi tolak ukur pada

pembahasan penelitian ini. Hasil logo yang diciptakan mahasiswa Polimedia

sebagai pembatasan menganalis masalah dalam penelitian ini. Karena logo yang

di ciptakan harus memenuhi semua kreteria dalam menghasilkan logo yang baik.

Dalam menciptakan sebuah logo harus menunjukan karakter bentuk,

warna, tipografi yang memiliki ekpresi identitas serta mencerminkan karakter

seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilinya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ekspresi adalah /eks·pre·si/

/éksprési/ n 1. pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan atau

menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dan sebagainya. 2. pandangan air muka

yang memperlihatkan perasaan seseorang.

Ada dua dasar terjadinya ekspresi, yaitu pikiran dan suasana kehidupan

dan ekspersi yang timbul dari intensi pikiran, misalnya konsep serta struktur

pikiran. Keduanya adalah unsur pokok dalam ilmu pengetahuan dan berurusan

dengan logika.

Seperti yang dikemukakan Ninuk Kleden-Probonegoro Jurnal Antropologi

Indonesia, dalam Judul : “Eksresi Karya (Seni) dan Polotik Multikultural”. Bahwa

Page 48: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

29

Ekspresi mengandung dua unsur pokok, yaitu ilmu pengetahuan dan logika. Yang

dimaksud dalam katagori ini adalah bidang-bidang keilmuan yang menuntut

adanya validasi yang lepas dari situasi yang muncul.8

Biasanya ekspresi pada penciptaan logo terwujud melalui bentuk dan

warna atau makna yang disimbolkan atau dilambangkan untuk penekanan pada

sebuah identitas. Menurut Gardiner W. Harry dan Kosmitzki Corinne melihat

identitas sebagai pendefinisian diri seseorang sebagai individu yang berbeda

dalam perilaku, keyakinan dan sikap serta refleksi diri atau cerminan diri yang

berasal dari keluarga, gender, budaya, etnik dan proses sosialisasi.9

Merujuk pendapat di atas dapat di pengaruhi oleh identitas, salah satunya

unsur tersebut adalah budaya. Budaya adalah cara hidup yang berkembang, dan

dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke

generasi.10 Dengan kata lain budaya merupakan kebiasanya tata cara hidup yang

dilakukan secara turun temurun. Budaya kehidupan dari setiap golongan berbeda-

beda, yang melahirkan simbol-simbol atau lambang secara tidak langsung

menciptakan sebuah identitas dari setiap golongan tersebut.

Menyimpulkan dari pendapat beberapa ahli terdapat dua pemahaman,

yaitu bahwa identitas karakter seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang

8 Ninuk Kleden-Probonegoro, “Ekspresi Karya (Seni) dan Politik Multikulutral”

(Antropologi Indonesia Tahuin XXVIII no. 75 september-desember2004), Jakarta, UI,1 9Larry A. Samovar, Richard E. Porter, dan Edwin R. McDaniel, Communication Between

Cultures. Cengage: Learning, 2009, hlm. 154-161. 10 Siegfried Giedion, Space, Time and Architecture (6th ed.), p 3

Page 49: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

30

diwakilkannya, dapat diekrpesikan sebagai makna simbol dan lambang yang

dihadir melalui bentuk dan warna pada sebuah logo.

Pemahaman yang kedua, bahwa untuk menghasilkan bentuk dan

penerapan warna pada logo, ataupun makna yang disimbolkan dan dilambangkan,

tentu ada unsur-unsur yang mempengaruhnya melalui ekspresi ataupun identitas

yaitu, dari pencipta logo itu sendiri. Sehingga makna simbol dan lambang menjadi

bentuk kongkrit dari sebuah logo.

1.5.2. Teori yang digunakan

Berdasarkan pendapat beberapa teori, makna logo merupakan hasil dari

dasar pemikiran yang menghasilkan refrensi atau penggambaran maupun

konseptualisasi dengan acuan simbolik. Secara garis besar, logo merupakan

bentuk simbol visual yang memiliki makna ataupun penafsiran tanda,

menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif. Keberadaannya

mampu menggantikan sesuatu yang lain, dapat dipikirkan, atau dibayangkan.

Melalui pendekatan teori di dalam komunikasi, logo dapat diartinya dari sudut

pandang semiotika, karena semiotika merupakan salah satu metode komunikasi

yang merujuk pada bidang studi untuk mempelajari makna atau arti pada logo,

yang didalamnya mengandung makna bentuk, peranan warna sebagai ekspresi

identitas yang diperangaruhi oleh unsur budaya.

Page 50: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

31

1.5.2.1. Teori semiotika

Untuk mengkaji makna bentuk, dalam tesis ini digunakan teori semiotika.

Dalam konteks keilmuan, semiotika merupakan studi tentang hubungan antara

tanda (lebih khusus lagi simbol dan lambang) dengan apa yang dilambangkan.

Perintis awal semiotika adalah Plato (428-348 SM) yang memeriksa asal muasal

bahasa dalam cratylus (Cratylus adalah nama dari dialog Plato).11

Kata “semiotika” berasal dari bahasa Yunani, seme, bahasa semeiotikos,

yang berarti penafsiran tanda. Sebagai salah satu disiplin ilmu, Semiotika berarti

ilmu analisis tanda atau studi tentang bagaimana sistem penandaan berfungsi.12

Pada sistem penandaan memiliki pengaruh besar, namun munculnya studi

khusus tentang sistem penandaan. Sudah sejak dahulu, tanda menjadi sumber

perdebatan. Salah satunya adalah antara penganut mazhab Soik dan kaum

Epikurean di Athena kiri-kira 300 SM.13 Inti dari perdebatan tersebut berkaitan

dengan perbedaan antar “tanda natural” (yang terjadi secara alami) dan tanda

konvensional (yang khusus dibuat untuk komunikasi).

Masyarakat selalu melakukan interaksi dengan masyarakat lainnya yang

membutuhkan suatu alat komunikasi agar bisa saling memahami tentang suatu

hal. Dari beberapa banyak hal salah satunya adalah tanda. Tanda bisa dipahami

secara benar dan sama, namun membutuhkan konsep yang sama agar tidak terjadi

11Paul Cobley dan Litza Jansz, Mengenal Semiotika, Bandung: Mizan Media Utama,

2004, hal. 4. 12Ibid., hlm. 4. 13Ibid., hlm. 5.

Page 51: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

32

salah pengertian. Tanda itu tidak selamanya dapat dipahami secara benar dan

sama. Setiap orang memiliki interpretasi makna tersendiri, dengan berbagai alasan

yang melatarbelakanginya.

Zeman, 1977, dalam buku John Fiske “Cultural dnd Communication

Studes” menyatakan menegenai tanda dalam kajian-kajian semiotika ini sebagai

berikut.

Tanda adalah sesuatu yang dikaitkan pada seseorang untuk sesuatu dalam beberapa hal atau kapasitas. Tanda merujuk pada seseorang, yakni, menciptakan di benak orang tersebut suatu tanda yang setara, atau barangkali suatu tanda yang lebih berkembang. Tanda yang diciptakan saya namakan interpreteant dari tanda pertama. Tanda itu menunjukan sesuatu, yakni objeknya.14

Terdapat dua pendekatan penting yang berkenaan dengan tanda, yakni

pendekatan yang dicetuskan oleh Ferdinand de Saussure dan pendekatan yang

dicetuskan oleh Charles Sanders Peirce. Menurut Saussure, tanda

merupakan wujud konkret dari citra bunyi dan sering diidentifikasi

sebagai penanda, sedangkan konsep-konsep dari bunyi-bunyian atau gambar,

disebut sebagai petanda.15

Dapat dikatakan, di dalam tanda terungkap citra bunyi ataupun konsep

sebagai dua komponen yang tak terpisahkan. Hubungan penanda dan petanda

juga bersifat arbitrer (bebas), baik secara kebetulan maupun ditetapkan.16

14John Fiske, op. cit., hlm. 63 15Ibid., hlm. 63. 16Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, hal. 32

Page 52: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

33

Saussure menyatakan da la m John Fiske “Cultural dnd Communication

Studes”(2004:63) bahwa telaah tanda dapat dibagi menjadi dua yaitu sinkronik

dan diakronik.17 Sinkronik terkait dengan tanda pada suatu waktu, dan

diakronik merupakan telaah bagaimana perubahan makna dan bentuk tanda

dalam waktu.

Tanda juga dapat dilihat sebagai sebuah “gejala biner,” yaitu bentuk yang

tersusun atas dua bagian yang saling terkait satu sama lain, yakni penanda

(signifier) yang berguna untuk menjelaskan “bentuk” dan “ekspresi” serta

petanda (signified) yang berguna untuk menjelaskan “konsep” atau “makna.”

Hubungan antara keberadaan fisik tanda dan konsep atau makna tersebut

dinamakan dengan signification. Dalam mencermati hubungan pertandaan ini,

dapat ditafsirkan bahwa diperlukan semacam konvensi sosial untuk mengatur

pengkombinasian tanda dan maknanya.

Pendekatan yang kedua, yang dicetuskan oleh Charles Sanders Peirce,

bermakna kurang lebih sama.18 Dapat mengartikan tanda sebagai yang terdiri

atas representamen (sesuatu yang melakukan representasi) yang merujuk ke

objek (yang menjadi perhatian representamen), membangkitkan arti yang

disebut sebagai interpretant (apapun artinya bagi seseorang dalam konteks

tertentu). Hubungan antara ketiganya bersifat dinamis, dengan yang satu

menyarankan yang lain dalam pola siklis. Artinya, tanda-tanda berkaitan dengan

17John Fiske, op.cit., h. 64. 18Alex Sobur, op. cit., hlm. 34

Page 53: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

34

objek-objek yang menyerupainya, keberadaannya memiliki hubungan sebab-

akibat dengan tanda-tanda atau karena ikatan konvensional dengan tanda-tanda

tersebut.

Menurut Peirce, sebuah analisis tentang esensi tanda mengarah pada

pembuktian bahwa setiap tanda ditentukan oleh objeknya. Pertama, dengan

mengikuti sifat objeknya, ketika kita menyebut tanda sebuah ikon.

Icon atau ikon, adalah bentuk yang paling sederhana, karena ia hanya pola

yang menampilkan kembali obyek yang ditandainya, sebagaimana bentuk fisik

obyek itu. Ikon cenderung hanya menyederhanakan bentuk, tetapi mencoba

menampilkan bagian yang paling esensial dari bentuk tersebut. Contohnya,

gambar wajah anda, adalah ikon dari diri anda, ikon printer di komputer Anda,

adalah ikon dari fungsi mencetak, yang akan dilakukan oleh mesin printer. Tulisan

"print" saja bukanlah ikon, karena tidak mewakili ciri fisik printer,

Kata-kata yang bisa menjadi ikonik, misalnya dalam komik yang sering

menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan efek suara dari suatu peristiwa.

Misalnya efek meledak, "Dhuaar!" (penggunaan seperti ini sering disebut sebagai

onomotopoetic).

Kedua, menjadi kenyataan dan keberadaannya berkaitan dengan objek

individual, ketika kita menyebut tanda sebuah indeks. Dalam hal ini indeks

diterjemahkan secara literal sebagai some sensory feature (sesuatu yang dapat

dilihat, didengar, atau mudah tercium baunya) yang kemudian

Page 54: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

35

menghubungkannya dengan obyek tertentu. Binatang adalah makhluk yang paling

terbiasa menggunakan index sebagai alat mereka mengenali lingkungan

sekitarnya. Anjing pelacak misalnya, sangat tajam penciumannya, sehingga

mampu membedakan bau mangsa atau bahaya. Contohnya, awan yang gelap

dipahami sebagai tanda (index) akan datangnya hujan, jejak binatang, bisa

dipahami para pemburu sehingga dapat mengenali binatang apa yang baru saja

melewati daerah tersebut, dialek dalam berbahasa, bisa dipahami sebagai tanda

bahwa seseorang berasal dari wilayah tertentu (dialek Jawa, bahasa Inggris dari

Amerika atau gaya British).

Ketiga, kurang lebih, perkiraan yang pasti bahwa hal itu

diinterpretasikan sebagai objek denotatif sebagai akibat dari suatu kebiasaan

ketika kita menyebut tanda sebuah simbol.19 Simbol adalah sesuatu yang biasanya

merupakan tanda yang terlihat yang menggantikan gagasan atau objek. Simbol

adalah kata, tanda atau isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain

seperti arti, kualitas, abstraksi, gagasan, dan objek. Simbol adalah apapun yang

diberikan arti dengan persetujuan umum dan atau dengan kesepakatan atau

kebiasaan.

Simbol memiliki hakekat yang dikemukakan topik tentang konsep-konsep

simbol. Eksplosasi tentang konsep simbol digunakan sebagai dasar untuk

menentukan sikap, yang dalam bahasa Yunani berarti mencocokan bagian dari

barang yang telah dibelah atau dipecahkan menjadi dua bagian atau keping.

19Ibid., hlm. 35

Page 55: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

36

Kedua bagian itu disebut symbola, kata tersebut lambat laun menjadi kata simbol.

Istilah simbol yang lebih luas disebut lambang.

Berhubungan dengan hal tersebut, lambang juga dijadikan sebagai alat

untuk menjadikan pengertian terhadap pesan-pesan yang disampaikan juga

sebagai alat untuk penghubungkan komunikator dengan komunikan. Seiring

dengan pembahasan tersebut lambang adalah alat untuk mencapai suatu tujuan

komunikasi. Lambang adalah alat untuk mempergaruhi komunikan, dapat juga

menjadikan seseorang menjadi paham akan pesan yang disampaikan.

Dapat disimpulkan bahwa makna muncul ketika ada hubungan yang

bersifat asosiasi ‘yang ditandai’ (signified) dan ‘yang menandai’ (signifier). Tanda

adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda (signifier) dengan sebuah ide atau

petanda (signified).

Dengan kata lain, penanda adalah “bunyi yang bermakna” atau “coretan

yang bermakna.” Jadi, penanda adalah aspek material dari bahasa yaitu apa yang

dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis atau dibaca, dan petanda adalah

gambaran mental, pikiran, atau konsep.

Suatu penanda tanpa petanda tidak berarti apa-apa dan karena itu tidak

merupakan tanda. Sebaliknya, suatu petanda tidak mungkin disampaikan atau

tanpa dari penanda, petanda atau yang ditandakan itu termasuk tanda sendiri dan

dengan demikian merupakan suatu faktor linguistik.

Page 56: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

37

Dengan demikian simbol dan lambang mempunyai keterkaitan satu sama

lain, bedanya simbol merupakan konsep tentang objek dalam berbicara mengenai

sesuatu, dan bukan sesuatu itu sendiri, bilamana simbol diartikan maka muncullah

sebuah makna. Sedangkan lambang merupakan identifikasi kepemilikan dan

identifikasi si empunya, lambang juga merupakan tanda yang membedakan satu

dengan yang lainnya.

Melalui pendekatan ilmu semiotika bahwa logo merupakan sebagai tanda

yang memiliki makna konotatif dan denotatif dengan penafsiran logis dari

gambaran mental, pikiran, serta konsep (petanda) dan memiliki suatu bentuk yang

ditulis atau dibaca (penanda) yang diterjemahkan melalui simbol dan lambang

berdasarkan ekpresi identitas dari latar belakang budaya yang diwakilkannya.

Dalam penelitian ini teori semiotika hanya dipakai sebagai pendekatan

dalam menggali informasi untuk membedakan antara simbol, lambang dan logo.

Agar penelitian ini fokus sesuai tujuan penelitian.

1.5.2.2. Teori logo

Untuk mengkaji bentuk logo, penulis menggunakan teori logo. Melalui

teori logo penelitian ini mengacu pada (a) unsur-unsur logo, (b) anatomi logo, (c)

fungsi logo, serta (d) prinsip-prinsip logo, sebagai dasar untuk menganalisis

permasalahan yang ada dalam penelitiaan ini sehingga dapat didekripsikan

permasalahan-permasalahan yang ada di rumusan masalah.

Page 57: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

38

(a) Unsur-unsur logo, penelitian dibidang psikologi membuktikan

bahwa ada dua tahap yang dilakukan otak dalam proses mengenali suatu objek,

yang pertama kategori, pertama-tama otak mengkategori objek contohnya burung.

Yang kedua indentifikasi, selanjutnya mengidentifikasi lebih spesifik contohnya

bangau atau merpati.20 Sekalipun tidak terlalu jelas ketika melihat suatu benda,

urutan otak manusia mengenali suatu benda dengan menangkap citra suatu benda

dan peristiwa dengan seketika.

Dalam dunia tiga dimensi, benda-benda tersebut tersusun dari bentuk-

bentuk yang lebih sederhana yang memberikan perbedaan visual pada tingkat

yang paling dasar, karena dapat membedakan benda-benda yang lebih kompleks

pada saraf manusia.antara lain kubus, silinder, bola, kerucut.

Begitu juga dalam dunia desain dua dimensi berlaku juga demikian.

Simbol yang dihadirkan pada sebuah logo, yang paling tepat di kenali otak

manusia pertama kali adalah bentuk-bentuk dasar (basic shapes/primitive

shaper), seperti lingkaran, segitiga, kotak dan lain.

Logo yang efektif memiliki karakteristik yang harus diterapkan.

Karekteristik logo tersebut harus mendefinisikan Shape (bentuk) yang mudah

dikenali. Otak manusia dapat dengan mudah mengidentifikasi bentuk yang jelas

dengan visualisasi yang dihadirkan melalui kehadiran keberanian logo, sehingga

mampu menciptakan daya tarik yang tepat. Logo yang baik memiliki elemen

visual yang berarti.

20Surianto Rustan, Mendesain Logo, Jakarta: PT. Gramedia, 2009, hlm. 46.

Page 58: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

39

Menurut Hendratman Hendri21 dalam Computer Graphic Design bahwa

unsur dalam logo adalah logotype (tulisan/typografi), logogram (gambar) dan

warna. Logo juga cenderung ke dalam bentuk dasar seperti segitiga, segiempat,

segilima, elips, dan lingkaran.

Melalui pengolahan bentuk dasar biasa dapat bereksperimen untuk

mencari bentuk-bentuk baru dalam pembuatan logo, kemudian pengolahan bentuk

tersebut disesuaikan konsep dan filosofi logo yang akan diciptakan, hal ini

merupakan proses dalam menenukan kepekaan untuk mendapat bentuk logo yang

menarik dan unik

Sama halnya yang dikemukakan oleh Ali Mat dalam bukunya Mahir

Membuat Ide Kreatif dan Desain Logo bahwa sebelum membuat logo harus

memahami beberapa unsur-unsur logo: (1) Awalnya warna harus didiskusikan

terlebuh dahulu, (2) Proses pembuatan gambar logo melalui bentuk-bentuk dasar,

dan (3) Memilihan tipografi untuk nama identitas logo ataupun perusahaan.22

Unsur-unsur bentuk logo sebenarnya berasal dari bentuk-bentuk dasar

yang didistorsi ataupun digabungkan menjadi suatu bentuk yang unik dan

menarik, peranan warna pada logo merupakan komunikasi ataupun informasi dari

identitas pemilik logo yang sifatnya konvensi.

Pendapat lain juga mengatakan dalam buku Caniaco Ferri, bertajuk Cara

Mutakhir Jago Desain Logo, bahwa sebuah logo harus mempertimbangkan

21Hendratma Hendri, Computer Graphic Desain, Bandung: Informatika, 2014, hlm. 252. 22Mat Ali, Mahir Membuat Ide Kreatif dan Desain Logo, Jakarta: PT. Maha Daya, 2014,

hlm. 20-21.

Page 59: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

40

beberapa hal melalui penggunaan bentuk, huruf, warna/atau gambar.23 Melalui

bentuk, huruf, warna/atau gambar, rancangan sebuah logo harus memahami apa

yang harus mewakili konsep ataupun filososi dari perwakilan bentuk, huruf,

warna/atau gambar yang harus dihadirkan dalam sebuah logo yang akan

diciptakan. Oleh karena itu, sebuah logo harus menunjukan karakter bentuk,

warna, typografi yang memiliki ekpresi identitas serta mencerminkan karakter

seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilinya.

Gambar 1.1 : Bentuk Dasar Logo Berupa Gambar dan Huruf

Rustan Surianto juga mengatakan bahwa, pada dasarnya semua bentuk

logo berasal dari bentuk-bentuk dasar. Dari beberapa gabungan bentuk dasar dapat

23Ferri Caniaco, Cara Mutakhir Jago Desain Logo, Jakarta Timur,:Niaga Swadaya, 2012,

hal. 20.

Page 60: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

41

membentuk dua jenis objek lebih kompleks, yang dikenal sebagai gambar dan

huruf.24

Bentuk-bentuk dasar, berdasarkan keterangan gambar di atas bahwa

bentuk-bentuk dasar apabila digabungkan dua bentuk dasar atau lebih dapat

menghasilkan bentuk-bentuk yang komplek dapat berupa bentuk gambar dan

bentuk huruf dibangun dari bentuk dasar sehingga otak perlu proses untuk

menterjemahkannya. Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

unsur-unsur dalam pembuatan logo adalah (1) bentuk, yang tebagi dua yaitu

gambar dan huruf yang sesuai dengan konsep dan filosofi pemiliknya; serta (2)

warna sebagai identitas yang bersifat konvensi.

(b) Anatomi logo, perbedaan pemahaman dalam anatomi logo yang

disebabkan perluasan istilah, dapat mengakibatkan kesalahpahaman dalam

menciptakan sebuah logo. Menurut Surianto Rustan mengetahui anatomi dan jenis

logo akan mempermudah dalam menentukan logo, apa yang akan dibuat dan jenis

mana yang paling mewakili kepribadian entitasnya.25

Logo-logo zaman sekarang dan di masa depan, semakin lama semakin

jauh dari sifat konvensional. Dan tidak ada yang sempurna yang dapat mewakili

jutaan logo dengan bentuk yang beraneka ragam. Meskipun demikian istilah yang

digunakan dalam Taxonomy of Tradermarrk karya Per Mollerup, untuk

24Surianto Rustan, op. cit., hlm. 23. 25Ibid, p 20

Page 61: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

42

menyebutkan elemen gambar dan elemen tulisan pada sebuah logo adalah picture

mark dan letter mark.

Gambar 1.2 :

Picture Mark dan Letter Mark

(i) Picture mark dan letter mark, namun demikian istilah tersebut tidak

dapat digunakan secara sempit, picture mark biasanya didominasi oleh gambar,

bisa mengandung, foto atau gambar kongkrit, gambar abstrak, disederhanakan,

kata atau huruf atau singkatan, angka atau tanda baca. Picture mark juga bisa

berdiri sendiri, menjadi sebuah logo yaitu logogram yang hanya dengan elemen

gambar saja.

Page 62: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

43

Gambar 1.3 : Logogram dan Logotype

(ii) Gambar logogram dan logotype, begitu juga dengan letter mark

yang didominasi oleh tulisan, bisa juga mengandung, kata atau huruf atau

singkatan, angka atau tanda baca. Letter mark juga bisa berdiri sendiri menjadi

sebuah logo yaitu logotype yang hanya dengan elemen tulisan saja.

Gambar 1.4 : Logo Rianty Batik

Page 63: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

44

Meskipun demikian istilah tersebut tidak bisa digunakan secara eksklusif,

contohnya picture mark, belum tentu hanya berupa gambar saja. Banyak logo

yang menggunakan inisial namanya (huruf) sebagai picture mark.

Demikian pula dengan letter mark atau typographic logo yang

menggandung gambar di antara letter marknya. Biasanya gambar tersebut

mendekati karakter seperti jenis huruf, gambar tersebut distorsi dari bentuk flora

ataupun fauna, biasa juga bentuk geometri.

Gambar 1.5 : Logo Batik Kojo

Dapat disimpulkan bahwa masing-masing klasifikasi tertentu memiliki kelebihan

dan kelemahan, perkembangan logo yang makin jauh dari sifat konvensional

membutuhkan klasifikasi dan katagori yang bersifat lebih fleksibel.

Page 64: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

45

(d) Fungsi logo, Sebagai bagian ekspresi identitas karakter dari latar

belakang yang diwakilkan oleh budanya. Logo mempunyai fungsi pembeda

produk dengan produk lainnya. Sebagai cerminan karakter seseorang, perusahaan,

produk, atau jasa yang diwakili oleh budayanya, logo ibarat bagian tubuh yang

mampu mengutarakan isi hati seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang

diwakilinya. Dari sisi pemasaran, logo mempunyai fungsi pembeda produk

dengan produk lainnya. Fungsi logo merupakan visualisasi dari konsep,

perpaduan dari elemen garis yang mencerminkan orintasi perusahaan26.

Ada beberapa hal yang menyangkut fungsi logo, agar logo yang diciptakan

memiliki perbedaan dari logo-logo yang telah dimiliki oleh organisasi atau

perusahaan lain, dan juga menghindari dari bajakankan atau meniru logo yang

telah ada. Logo harus memiliki fungsi: (a) Identitas diri fungsinya untuk

membedakannya dengan identitas milik orang lain, (b) Tanda kepemilikan

fungsinya untuk membedakan miliknya dengan milik orang lain. (c) Tanda

jaminan kualitas fungsinya untuk mebedakan kualitas miliknya dengan milik

orang lain dan (d) Mencegah peniruan dan pembajakan.27 Berikut pembahasan

fungsi

(1) Fungsi logo sebagai sarana identifikasi (branding). Sebagai sarana

identifikasi, logo mampu berfungsi sebagai wujud pengenalan atau identitas baik

bagi produk, jasa, atau identitas seseorang. Fungsinya sebagai identitas tentu

26Hendri Hendratman, Computer Graphic Design, Bandung, Informatika, 2014, hlm. 251 27 Surianto Rustan, S.Sn, Mendesain Logo, Jakarta, PT. Gramedia, 2009, hlm. 13

Page 65: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

46

menuntut logo untuk mampu menjiwai dan mencerminkan karakter seseorang,

perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilinya, bertujuan untuk mudah dikenali,

diingat, dan mudah untuk dibedakan dengan identitas lainnya.

(2) Fungsi logo sebagai sarana informasi, pengendali, pengawas serta

pengontrol. Bahwa logo mengandung sebuah informasi yang ingin disampaikan

pemilik logo kepada publik. Informasi ini digunakan sebagai alat pengendali, baik

berupa pandangan maupun perilaku publik terhadap brand pemilik logo. Berarti

logo pun menjadi pengawas serta pengontrol dari brand image yang publik

pikirkan mengenai brand. Akan tetapi jangan memandang negatif pada logo

karena dianggap mengendalikan pemikiran publik. Dalam hal ini, pengendalian

pikiran bukan merupakan suatu yang ekstrim sehingga apapun yang dikatakan

oleh brand akan dilakukan oleh publik. Logo hanya menyampaikan informasi

untuk memberikan kesan yang diinginkan. Seperti sebuah rekomendasi yang tentu

saja tidak memaksa.

(3) Fungsi logo sebagai sarana motivasi. Sebagai sarana motivasi logo

biasanya dilakukan dengan menggunakan poster. Akan tetapi, logo pun dapat

melakukan hal yang sama. Logo dapat menyampaikan motivasi kepada publik

atau konsumennya yang tentu saja disesuikan dengan tujuan brand.

(4) Fungsi logo sebagai sarana pengutaraan emosi. Logo dapat menjadi

sarana pengutaraan emosi. Misalnya bagi logo yang akan menggambarkan

bagaimana kasih sayang ibu kepada anaknya. Logo ini tentu digunakan oleh

Page 66: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

47

produk atau brand yang menjual jasa atau produk bayi atau produk yang

dikhususkan untuk ibu hamil dan menyusui. Melalui logo, publik akan membaca

bagaimana sebenarnya seorang ibu menyayangi anaknya.

(5) Fungsi logo ebagai sarana presentasi dan promosi. Tujuan dari

logo sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk menyampaikan

informasi atau pesan dengan cara menarik perhatian publik secara visual sehingga

informasi atau pesan yang disampaikan mudah diingat. Penggunaan gambar serta

kalimat dibuat agar bersifat persuasif dan menarik. Inilah salah satu fungsi dari

logo. Melalui logo, brand akan menarik perhatian publik dan melalui logo itu pula

brand menyampaikan informasi atau pesan.

(6) Fungsi logo sebagai bagian identitas organisasi atau perusahaan.

Logo ibarat bagian tubuh yang mampu mengutarakan isi hati produk atau

perusahaan. Dari sisi pemasaran, logo mempunyai fungsi pembeda produk dengan

produk lainnya. Fungsi logo merupakan visualisasi dari konsep, perpaduan dari

elemen garis yang mencerminkan orintasi perusahaan.28

Logo sudah seharusnya memiliki fungsi yang praktis dan tepat guna atau

efisien, yang memili makna yang disimbolkan ataupu yang dilambangkan sesuai

dengan ekspresi identitas baik itu melalui karakter dari latar belakang yang

diwakilkan oleh budayanya.

28Hendri Hendratman, “Computer Graphic Design”, Bandung, Informatika, 2014, hlm.

251

Page 67: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

48

(e) Prinsip-prinsip logo. Pada prinsipnya logo harus memiliki makna

bentuk dan peranan warna serta tujuan ataupun tujuan yang terkandung

didalamnya. Seperti yang di ungkapkan Caniago Ferri dalam bukunya “Cara

Mutakhir Jago Desain Logo” (2012:20) logo bukan hanya memenuhi persyaratan

untuk penampilan fisik saja, melainkan sebuah logo haruslah memiliki makna dan

tujuan yang terkandung didalamnya.29 Ada beberapa aspek yang harus

diperhatikan pada logo, aspek-aspek tersebut merupakan ciri logo diantaranya :

simple, memorable, timeless, Versatile, appropriate.30

Menurut Ali Mat pada bukunya “Mahir Membuat Logo”, terdapat

berbagai macam aturan dasar ataupun prinsip-prinsip uang harus dilakukan

sehingga menghasilkan logo yang baik.31 Aturan ataupun prinsip-prinsip dasarnya

adalah (1)Simple, sebuah logo harus dibuat sesederhana mungkin); (2)

Memorable, sebuah logo harus mudah diingat; (3)Timeless, sebuah logo harus

bisa abadi; (4) Versaile, sebuah logo harus bisa serba guna; (5) Appropriate,

sebuah logo harus sesuai dengan pasar.

Pendapat lain juga mengatakan Hendratman Hendi “Computer Graphic

Design” Proses penciptaan logo merupakan kreatifitas dan berdasarkan

pengalaman, tetapi juga harus memenuhi prinsip-prinsip dasar desain logo seperti;

sederhana, unik, jelas, mudah diingat, abadi, fleksibel dan tahan lama.

29Ferri Caniago, “Cara Muktahir Jago Desain Logo”, Jakarta, Niaga Swadaya, 2012, hlm.

20 30Ibid., hlm. 21-22. 31Ali Mat, “Mahir membuat Logo”, Jakarta, Techno Publishing, 2014, hlm. 23-24

Page 68: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

49

Menurut pendapat lain, Rustan Surianto (2009:42) mengatakan

berdasarkan fungsi awal logo, maka unsur utama dalam pembuatan logo. Pertama

harus unik. Mencermikandan mengangkat citra entitasnya sekaligus

membedakannya dengan yang lain. Kedua harus mengakomodasikan dinamika

yang dialami entitasnya dalam jangka waktu selama mungkin. Artinya logo harus

fleksibel sekaligus tahan lama. Ada juga beberapa kreterianya yang bersifat fisik

selain prinsip dasar dalam pembuatan logo, dan dapat dilihat dari faktor bentuk,

warna dan ukuran.

Secara keseluruhan prinsip-prinsip dasar dalam pembuatan logo adalah,

simple, unik, fleksibel, bentuk, warna dan ukuran.32 Merujuk pada beberapa

pendapat para ahli dan berpedeoman dari sistem identitas, berbagai media internal

dan eksternal, dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip dasar logo adalah (1)

sederhana; (2) mudah diingat, (3) tahan lama; (4) enak dipandang; (5) sesuai

fungsi; (6) tepat sasaran; (7) unik dan menarik, serta (8).Fleksibel.

Sebagai acuan untuk menganalisis logo hasil ciptaan mahasiswa Polimedia

PSDD Medan yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar logo, akan dijabarkan satu

persatu unsur-unsur tersebut beserta contohnya.

Sederhana, logo harus memiliki banyak variasi dan pesan didalamnya sehingga

mudah dicerna. Namun meskipun sederhana, logo haruslah berbeda

dengan yang lainnya, sehingga logo tidak terkesan membosankan.

Sederhana bukan berarti tidak memiliki makna ataupun hanya berbentuk

32Surianto Rustan, S.Sn, Mendesain Logo, Jakarta, PT. Gramedia, 2019, hlm. 43

Page 69: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

50

bulat, dan tidak memiliki daya tarik atau nilai estetis, justru akan menjadi

ambigu untuk dikategorikan sebagai sebuah logo karena bentuknya sangat

umum.

Gambar 1.6 : Logo Nike yang Sederhana

Mudah diingat dan dimengerti, menciptakan sebuah logo harus dapat

mencerminkan pesan atau sesuai dengan identitas latarbelakang budaya

diwakilkannya, sehingga logo berbeda dari yang lainnya dan mudah

mengingatnya dalam sekali lihat.

Page 70: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

51

Gambar 1.7 : Logo Playboy (Majalah Dewasa) yang Mudah Dimengerti

Tahan lama, mendesain logo harus dapat bertahan dalam rentang waktu yang

lama, dan harus dipikirkan dapat bertahan dalam kurun waktu 10, 20

bahkan sampai 50 tahun kedepan serta tidak terkesan kuno, sehingga tidak

harus merevisi logo tersebut. Dengan kata lain logo itu harus abadi

sepanjang masa. Logo juga harus dapat mengakomodasi dimanika yang

dialami entitasnya dalam jangka waktu selama mungkin.

Page 71: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

52

Gambar 1.8 : Salah satu logo elektronik milik perusahasan Apel

Enak dipandang, dalam mendesain logo harus memiliki nilai estetis, selain

makna bentuk, warna, saat mendistorsi bentuk ataupun pemilihan warna

harus mempertimbangkan prinsip-prinsip desain sehingga logo memiliki

daya tarik dari nilai estetisnya dan menjadi kesan bahwa identitas dari

karakter seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilkannya

menghadir citra yang baik secara profesional.

Page 72: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

53

Gambar 1.9 : Logo Mc Donald yang Enak Dipandang

Sesuai fungsi. Sebuah logo harus melambangkan fungsi dan makna dari identitas

dari latar belakang yang diwakilkannya sehingga logo dapat tersebut dapat

dipahami. Namun ada juga logo yang tidak kelihatan pelambangan fungsi

dari identitas dari latar belakang yang diwakilkannya, contohnya logotype

atau logo yang hanya tulisan, namun kalau diperhatikan jenis dari

typography yang dihadir pada logo.

Page 73: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

54

Gambar 1.10 : Logo The Nipoon Founduction yang Sesuai Fungsi

Tepat. Selain nilai estetis, ketepatan pemilihan berbagai elemen dalam logo,

seperti bentuk, warna, typografi, harus sesuai dengan fungsi dan tujuan

serta visi misi dari identitas dari latar belakang yang diwakilkannya

sehingga, makna dari bentuk yang dihadirkan sesuai dengan makna warna

yang bersifat konvensi (kesepakatan), begitu juga dengan typografi,

karakter dan anatomi dari bentuknya harus sesuai dengan makna bentuk

dan warna yang telah direncanakan.

Page 74: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

55

Gambar 1.11 : Logo Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) yang Tepat

Unik dan menarik. Menciptakan sebuah logo, bentuk yang dihadirkan harus yang

unik dan menarik, dan merupakan salah satu cara dalam menciptakan daya

taris bagi yang melihatnya. Logo yang diciptakan dengan bentuk yang

unik dan menarik, juga akan menjadi ciri khas dari identitas karakter

seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilkannya.

Gambar 1.12 : Logo Kentucky Fried Chicken (KFC) yang Unik dan Menarik

Page 75: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

56

Fleksibel. Logo harus mudah dikembangkan sesuai dengan karakteristik media

tertentu misalnya: web, 3D, animasi, TV, handset dan lain sebagainya.

Gambar 1.13 : Logo Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang Fleksibel

Sebuah logo dapat menginspirasi kepercayaan, pengakuan dan kekaguman

dari sebuah identitas karakter seseorang, perusahaan, produk, atau jasa dan

latarbelakang budaya yang diwakilkannya, sehingga menghadirkan citra yang baik

secara profesional.

Dengan demikian pemahaman tentang teori logo, dapat dijadikan sebagai

alat untuk menganalisa desain logo hasil ciptaan mahasiswa Polimedia dalam

memilah klasifikasi logo, sehingga logo dapat dikatagorikan sesuai dengan bentuk

dasar logo tersebut yang sesuai dengan logo yang baik.

Page 76: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

57

(f) Proses penciptaan logo. Sama halnya dengan sebuah karya, logo juga

memiliki unsur dalam penciptaanya, agar logo yang diciptakan memiliki nilai

estetis sesuai dan ekspresi identitas serta cerminan karakter seseorang,

perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilkannya. Berkaitan pada proses

penciptaan logo tersebut adalah bentuk, warna dan typografi yang dipengaruhi

oleh unsur budaya sebagai ekspresi identitas karakter seseorang, perusahaan,

produk, atau jasa yang diwakilkannya.

(1) Bentuk logo. Pengertian bentuk menurut Leksikon Grafika dalam

Hendri Hendratman adalah macam rupa atau wujud sesuatu, seperti bundar elips,

bulat segi empat dan lain sebagainya.33 Dari definisi tersebut dapat diuraikan

bahwa bentuk merupakan wujud rupa sesuatu, biasa berupa bentuk dasar atau

bentuk geometri. Pada proses penciptaan logo, bentuk merupakan satu unsur

untuk menterjemahkan makna dari ekspresi identitas karakter seseorang,

perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilkannya, secara visual.

Pada dasarnya bentuk merupakan gabungan dari beberapa garis sebagai

pembentuk kontur, garis merupakan elemen untuk mengungkapkan gerak dan

bentuk dengan wujud dua dimensi maupun tiga dimensi. Garis sebegai elemen

simbol yang pertama kali diperkenalkan oleh Otto Neurath (1882 – 1945) seorang

pengajar dan ilmuwan sosial, yang menamakan simbol tersebut sebagai Isotype.

33Hendri Hendratman, “Computer Graphic Design”, Bandung, Informatika, 2014, hlm.

252

Page 77: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

58

Kemudian bahasa Isotype ini berkembang dan menjadi salah satu bahasa gambar

yang mampu mewakili berbagai bentuk komunikasi.

Dalam perkembangan selanjutnya bentuk-bentuk simbol ini banyak

dipergunakan dalam perancangan logo dalam upayanya agar mudah diingat dan

mempunyai daya komunikasi yang baik. Kemudian muncul teori tentang frame of

reference (kerangka referensi) dan field of reference (lapangan pengalaman) yang

menjelaskan bahwa penerimaaan suatu bentuk pesan, dipengaruhi oleh beberapa

aspek yakni panca indra, pikiran serta ingatan.

(2) Warna untuk logo, warna dapat direpresentasikan sebagai lambang

yang menggambarkan suatu objek, sebagai ekpresi identitas dari karakter

seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilkannya. Karakteristik warna

perlu dijadikan pertimbangan dalam aplikasi warna, agar menjadi tujuan dalam

menciptakan sebuah logo. Oleh karena itu pemilihan warna yang tepat

memerlukan proses yang sangat penting dalam mendesain identitas visual, karena

setiap warna yang digunakan dalam pembuatan logo menyangkut bidang

psikologi, budaya dan komunikasi, dengan demikian warna harus memiliki arti

dan penjelasan mengapa menggunakan warna tersebut.

Sebagai salah satu unsur pada logo, umumnya ada dua macam warna pada

identitas visual, yaitu warna pada logo dan untuk warna perusahaan. Warna juga

berperan sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau

Page 78: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

59

tujuan dari karakter seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilkan

oleh budayanya.

Dalam perencanaan corporate identity, warna juga mempunyai fungsi

untuk memperkuat aspek ekpresi identitas dari karakter seseorang, perusahaan,

produk, atau jasa yang diwakilkan oleh budayanya. Lebih lanjut dikatakan oleh

Henry Dreyfuss, bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk

mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut34.

Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman,

warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning

untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh

warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat yang bersifat konvensi

pada karakter seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilkan oleh

budayanya.

(3) Tipografi. Sama halnya dengan warna, tipografi memiliki dua macam,

yaitu letter mark (tipografi dalam logo) dan corporate typeface/coporate

typography (tipografi yang digunakan dalam media-media aplikasi logo).

Pada tipografi dalam logo, keunikan menjadi hal yang paling utama dalam

logo, jenis tipografi dalam logo biasaya dirancang khusus atau medistosi bentuk

huruf yang telah ada. Jenis typografi yang digunakan dalam media-media aplikasi

34Henry Dreyfuss, Simbol Sourcebook: An Authoritative Guide to International Graphic

Simbols, London: McGraw-Hill Companies, 2004, hal. 24.

Page 79: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

60

logo, lebih bertujuan untuk menjaga kesatuan desain, yang memiliki fungsi-fungsi

tipografi pada umumnya, yaitu menyampaikan informasi yang harus nyaman

dibaca dengan segala kreterianya.

Dengan demikian logo yang telah memenuhi persyaratan untuk

penampilan fisik saja tidak cukup, karena logo bukanlah hanya menyangkut

penampilan visual saja, melainkan sebuah logo haruslah memiliki makna dan

tujuan yang terkandung didalamnya sesuai dengan karakter seseorang,

perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilkan oleh budayanya.

Secara visual typografi juga merupakan bentuk yang diciptakan untuk

menyampaikan pesan khusus yang dirancang semaksimal mungkin untuk

kenyamanan membaca serta memudahkan pembaca untuk dapat menterjemahkan

pesan yang disampaikan melalui bentuk tulisan. Seperti yang dikatakan Mat Ali,

dalam bukunya “Mahir Membuat Ide Kreatif dan desain Logo”. Tipografi

merupakan seni memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya

pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan

menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal

mungkin35. Sebuah makna simbol dari sebuah logo. Fungsi typografi disini hanya

merupakan dasar dari bentuk untuk jadikan sebuah logo. Seperti contoh logo yang

berbentuk tulisan seperti Louis Vuitton.

35Mat Ali, op. cit., hal. 37.

Page 80: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

61

Gambar 1.14 : Logo Louis Vuitton Berdasar Tipografi

Tipografi ini di distrorsi menjadi sebuah bentuk untuk menghadirkan

ekspresi identitas dari karakter seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang

diwakilkannya. Jadi typografi hanya sebagai dasar untuk menciptakan bentuk

yang memiliki makna simbol dan makna lambang, yang diwujudkan dari bentuk

logo yang kongkrit.

Dari ketiga unsur tersebut, peneliti akan menganalasis, pengaruh unsur

budaya yang hadir pada hasil ciptaan logo, serta mengamati makna bentuk yang

disimbolkan serta peranan warna yang dilambangkan dalam menciptakan logo

yang baik sesuai ekspresi identitas, karakter seseorang, perusahaan, produk, atau

jasa yang diwakilkan oleh budayanya., sehingga logo yang dihasilkan bersifat

komunikatif.

1.6. Metode Penelitian

Sesuai dengan tujuan dari penelitian yang diuraikan sebelumnya maka

peneliti menetapkan metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah metode dekriptif kualitataif . Dalam bagian awal penelitian ini, peneliti

Page 81: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

62

terlebih dahulu melakukan telaah tentang logo sebagai identitas, sesuai dengan

makna bentuk dan warna pada logo yang sudah ditetapkan sebagai sample kerja

pada penelitian ini.

1.6.1. Pendekatan penelitian

Tesis ini merupakan suatu penelitian kualitatif berupa, Logo sebagai

tanda (Analisis makna bentuk dan peranan warna serta pengaruh ekspresi identitas

pada hasil ciptaan mahasiswa politiknik negeri media kreatif PSDD Medan).

Pemilihan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini didasarkan pada

pendapat Creswell (1994, p.146) bahwa karakteristik penelitian kualitatif adalah :

(a) konsepnya tidak matang karena kurangnya teori dan penelitian terdahulu, (b)

pandangan bahwa teori yang sudah ada mungkin tidak tepat, tidak memadai, tidak

benar, atau rancu, (c) kebutuhan untuk mendalami dan menjelaskan fenomena dan

untuk mengembangkan teori, atau (d) hakekat fenomenanya mungkin tidak cocok

dengan ukuran-ukuran kuantitatif.36 Lebih jauh, pendekatan kualitatif dirasa tepat

karena ciri-ciri penelitian kualitatif antara lain: mengkonstruk realitas makna

sosial budaya; meneliti interaksi peristiwa dan proses; melibatkan variabel-

variabel yang kompleks dan sulit diukur; memiliki keterkaitan erat dengan

konteks; melibatkan peneliti secara penuh; memiliki latar belakang alamiah;

menggunakan sampel purposif; menerapkan analisis induktif; mengutamakan

36Diah Dwi Utami, Analisa terhadap Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Dana Bergulir

pada Kementerian Negara Koperasi dan UKM, Jakarta: FISIP UI, 2009, hal. 54.

Page 82: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

63

“makna” di balik realitas; serta mengajukan pertanyaan “mengapa” (why), bukan

“apa” (what).37

1.6.2. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah penelitian

deskriptif. Artinya tesis ini bertujuan meyimpulkan obyek dari hasil penelitian,

sehingga dapat menganalisi atau mendeskripsikan makna bentuk dan peranan

warna serta pengaruh ekspresi identitas pada hasil ciptaan mahasiswa politiknik

negeri media kreatif PSDD Medan. Dengan demikian tesis tak hanya akan

memberikan gambaran dan penjelasan mengenai data-data yang diperoleh, namun

juga menganalisis dan menginterpretasikan data tersebut.

Pertama-tama peneliti akan menggambarkan mengenai masalah

pemahaman makna bentuk pada logo dan makna simbol merupakan bagian dari

bentuk yang tidak dipisahkan dari logo, karena simbol merupakan tanda yang

terlihat yang menggantikan gagasan atau objek.

Berikutnya peneliti juga akan menganalisis peranan warna pada logo, yang

menghadirkan makna berbeda, dan menyujudkannya menjadi unsur lambang pada

sebuah logo sebagai alat untuk menghubungkan antara komunikator dengan

komunikan, agar mencapai suatu tujuan komunikasi.

Hal tersebut dilakukan untuk akan melihat pengaruh ekpresi identitas dari

hasil ciptaan mahasiswa Polimedia PSDD Medan sesuai dengan ekspresi identitas

37Ibid.

Page 83: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

64

karakter seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilkan budayanya,

pada hasil ciptaan logo sesuai dengan kreteria logo.

Untuk mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai makna bentuk dan

peranan warna dan menghsilkan pengaruh ekspresi identitas pada logo yang

diteliti, maka pengumpulan data tesis diusahakan agar komprehensif.

Pengumpulan data tesis dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1.6.3. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan diperlukan untuk memperoleh gambaran tentang

penelitian-penelitian lain yang berhubungan dengan penelitian dalam tesis ini,

menghubungkan penelitian tesis dengan dialog yang lebih luas dan

berkesinambungan tentang topik yang sama, dan memberi kerangka untuk

melakukan analisis terhadap topik penelitian. Studi kepustakaan dalam rangka

penelitian tesis dilakukan dengan cara mempelajari sejumlah literatur, jurnal,

paper, naskah akademis dan tesis yang dinilai mampu memberikan kerangka teori

bagi penelitian ini. Peneliti juga mempelajari, baik cetak maupun online, makna

bentuk dan peranan warna serta pengaruh ekspresi identitas pada logo yang

diteliti.

Informasi-informasi yang memberikan gambaran tentang makna bentuk

pada logo yang diteliti dalam berbagai versi dan sudut pandang, tergantung pada

latar belakang narasumber yang dikutip. Informasi inilah yang akan digunakan

Page 84: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

65

oleh peneliti untuk melakukan penggalian data lebih mendalam. Peneliti juga

mempelajari peranan warna pada logo. Hal ini dilakukan untuk memahami

konteks permasalahan sehingga dapat melakukan analisis secara tajam dan

mendalam. Di samping itu, peneliti melihat terciptanya pengaruh ekspresi

identitas pada logo yang diteliti.

1.6.4. Soal untuk penciptaan logo

Teknik pengumpulan data dengan kuesioner akan memberikan seperangkat

pertanyaan dan mendesain sebuah logo sesuai dengan ketentuan judul penelian

ini, kepada 50 orang (dua kelas) mahasiswa Program Studi Multimedia Polimedia

dengan batasan semester II kelas A dan B Politeknik Negeri Media Kreatif

Medan serta yang menjadi sample untuk dijawabnya, yang berupa angket. Isi

angket tersebut meliputi:

a. Nama b. NIM c. Program Studi d. Mata Kuliah e. Tanggal f. Deskripsi:

Seorang pengusaha batik ingin mendesain logo sesuai dengan bidang usahanya. Pengusaha tersebut menginginkan pada logo usahanya terdapat unsur motif Sumatera Utara. Dan juga harus memenuhi beberapa kreteria dalam mendesain logo perusahaannya yaitu: 1. Sederhana 2. Mudah diingat dan dimengerti 3. Tahan lama 4. Enak di pandang 5. Sesuai fungsi 6. Tepat Sasaran

Page 85: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

66

7. Unik dan menarik

g. Soal/pertanyaan: Gambarkanlah desain logo sesuai dengan bidang usaha dan kreteria yang diinginkan pengusaha tersebut meliputi: Deskripsi logo 1. Konsep 2. Makna Bentuk 3. Peranan Warna 4. Jenis Font 5. Motif Logo

h. Ketentuan teknik 1. Logo dikerjakan pada lembar kerja yang telah disediakan 2. Logo dikerjakan dengan teknik BLOK hitam putih ataupun berwarna,

menggunakan teknik manual atau komputer 3. Nama perusahaan dapat juga digunakan sesuai dengan nama masing-masing

mahasiswa 4. Ukuran logo maksimal 6 X 10 cm, dengan posisi center pada lembar kerja

1.6.5. Observasi

Observasi yang dilakukan dalam dalam penelitian ini adalah

melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan terhadap makna bentuk

dan peranan warna serta pengaruh ekspresi identitas pada logo hasil ciptaan dari

50 orang (dua kelas) mahasiswa program studi multimedia polimedia dengan

batasan semester II kelas A dan B Politeknik Negeri Media Kreatif Medan sesuai

dengan sebagai instrument.

Page 86: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

67

1.6.6. Dokumen

Hasil dari karya ciptaan logo dari 50 orang (dua kelas) mahasiswa program

studi multimedia polimedia dengan batasan semester II kelas A dan B Politeknik

Negeri Media Kreatif Medan mahasiswa dapat didokumentasi sebagai menggali

infromasi sebagai data yang akan diolah sesuai dengan makna bentuk dan peranan

warna serta pengaruh ekspresi identitas pada logo dalam penelitian ini.

1.6.7. Hipotesis kerja

Preposisi tesis ini adalah bahwa logo menghasilkan makna bentuk dan

peranan warna, maka logo yang dihasilkan akan menciptakan ekspresi identitas

karakter seseorang, perusahaan, produk atau jasa yang diwakilkan, serta

budanyanya, dari ciptaan para mahasiswa Polimedia PSDD Medan.

1.6.8. Teknik Analisis Data

Dalam melakukan penelitian terhadap Logo sebagai tanda (Analisis makna

bentuk dan peranan warna serta pengaruh ekspresi identitas hasil ciptaan

mahasiswa politiknik negeri media kreatif PSDD Medan), pertama-tama peneliti

menentukan pertanyaan penelitian yang relevan. Selanjutnya peneliti melakukan

penggalian data pustaka untuk menyusun pedoman untuk membuat angket untuk

kuesioner digunakan sebagai alat pengumpulan data kepada sampel. Kemudian

data tersebut diobservasi dan dipilah menurut teori-teori dan sesuai dengan data

Page 87: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

68

pustaka. Data yang telah dipilah akan didokumentasikan, dan dianalisis sesuai

dengan makna bentuk dan peranan warna serta pengaruh ekspresi identitas

karakter seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilkannya.

Hasil yang diperoleh melalui proses analisis, kemudian akan digunakan

untuk menarik kesimpulan penelitian. Pada penelitian ini dari 50 karya logo

mahasiswa Polimedia PSDD yang jadi populasi, dan 20 karya logo yang memiliki

kreteria logo yang baik saja yang akan dijadikan sampel. Karya-karya ini

kemudian dianalisis dua aspeknya yakni makna bentuk dan peran warna dengan

pendekatan disiplin ilmu seni rupa dalam konteks multidisiplin ilmu.

1.7. Penentuan Lokasi dan Obyek Penelitian

Karena penelitian ini secara khusus menganalisis makna bentuk dan

peranan warna serta pengaruh ekspresi identitas pada logo, maka obyek penelitian

adalah Hasil logo ciptaan mahasiswa program studi multimedia polimedia

semester II kelas A dan B Polimedia PSDD Medan, sedangkan lokasi penelitian

adalah Guna memberikan gambaran umum yang lebih jelas terhadap obyek

penelitian dalam tesis ini, berikut akan disajikan hal-hal yang berkaitan dengan

logo sebagai tanda. Penggambaran meliputi pengertian makna bentuk logo,

peranan warna pada logo dan pengaruh ekspresi identitas pada logo hasil ciptaan

mahasiswa Polimedia PSDD Medan. Melalui Prodi Multimedia Polimedia PSDD

Medan.

Page 88: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

69

Sejauh ini di wilayah Sumatera Utara khususnya Kota Medan, efektifitas

pembuatan logo hanya di tempat institusi pendidikan. Maka penelitian ini

dilakukan hanya di wilayah Kota Medan saja, yang terfokus pada Politeknik

Negeri Media Kreatif (Polimedia). Penelitian dilakukan diwilayah kota Medan,

pada mahasiswa program studi Multimedia Politeknik Negeri Media Grafis

Medan, dengan kurun waktu penelitian selama 12 bulan (Mei 2015 sampai

Desember 2015).

1.8. Pilihan Penelitian terhadap Para Mahasiswa Pencipta Logo

Mengacu kepada permasalahan yang ada dalam penelitian, maka yang

menjadi populasi adalah 50 orang (dua kelas) mahasiswa program studi

multimedia polimedia dengan batasan semester II kelas A dan B Politeknik Negeri

Media Kreatif Medan. Sedangkan yang menjadi sample pada penelitian ini adalah

karya logo ciptaan 50 orang (dua kelas) mahasiswa program studi multimedia

polimedia dengan batasan semester II kelas A dan B Politeknik Negeri Media

Kreatif Medan. Mengingat populasi pada penelitian ini jumlahnya sangat sedikit

kurang dari 60 orang, maka seluruh populasi akan menjadi sampel (n=50).

1.9. Sistematika Penulisan Tesis

Bagaimanapun juga tesis ini mengikuti sistematika penulisan ilmiah.

Tulisan ini secara umum. Tulisan ini secara umum di dibagi ke dalam V bab.

Page 89: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

70

Setiap bab merupakan satu kesatuan yang utuh dan berisi satu rangkaian yang

terpadu.

Bab I merupakan pendahuluan yang memaparkan tentang menjelaskan

dimulai dari latar belakang penelitian, pokok masalah sebagai sasaran penulis

yang akan diteliti, tujuan penelitian, manfaat dan fokus peneliti, kerangka teori

sebagai acuan yang peneliti gunakan, metode penelitian sebagai teknik penelitian

yang penulis sajikan, teknik analisis data, studi kepustakaan dan sistematika

penulisan yang penulis gunakan. Kerangka tersebut meliputi: 1)latar belakang

masalah; 2)rumusan masalah; 3)tujuan dan manfaat penelitian; 4)tinjauan pustaka;

5)landasan teoritis; 6)metode penelitian; 7)sistematika penulisan

Bab. II Tinjauan Umum, pada bab ini akan mengulas keberadaan

Polimedia tempat untuk penelitian, juga pembahasan tentang sejarah, definisi,

unsur, kreteria, dan klasifikasi logo yang dikaitkan dengan unsur budaya serta

teori-teori pendukung lainnya. Yang terdiri dari: 1)deskripsi polimedia; 2)studi

logo; 3).pengaruh unsur budaya; 4). Pendekatan Teori Pendukung

Bab III metode penelitian, pembahasan ini menjelaskan urutan demi

urutan sesuai klasifikasi data dan kajian memahami makna bentuk dan peranan

warna pada logo. Meliputi dari : 1).rancangan penelitian; 2).lokasi penelitian;

3).jenis dan sumber data; 4).intrumen penelitian; 5)teknik pengumpulan data,

6).analisis data; 7). penyajian hasil analisis data

Page 90: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

71

Bab IV analisis dan hasil pembahasan: pada bab ini merupakan

pembahasan hasil dai seluruh penelitian yang meliputi :1).pendekatan semiotika;

2).analisis makna bentuk pada logo; 3).analisis peranan warna pada logo;

4).ekspesi identitas pada logo

Bab V Penutup, pada bahagian ini penulis menguraikan secara umum hasil

penelitian ini, yakni mengenai dua aspek kajian, yang mencakup (a) makna

bentuk, (b) peranan warna. Setelah itu penulis memberikan saran-saran untuk

pengembangan keilmuan, khususnya kajian seni rupa di Program Studi Magister

Penciptaan dan Pengkajian Seni FIB USU, juga di Polimedia PSSD Medan, juga

secara umum untuk perkembangan seni rupa nasional dan dunia, terutama dalam

konteks kesejahteraan masyarakat pendukung seni rupa, terutama logo.

Page 91: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

72

72

BAB II

ETNOGRAFIS ETNIK DI SUMATERA UTARA

DAN RAGAM HIASNYA

Pada Bab II ini, penulis mendeskripsikan secara etnografis etnik-etnik

yang terdapat di Sumatera Utara. Kemudian secara lebih khusus lagi menguraikan

keberadaan seni rupa mereka (baik yang disebut gorga, sejubilang, ragam hias,

motif-motif, dan sejenisnya). Di akhir bab ini dideskripsikan pula keberadaan

Polimedia, sebagai institusi pendidikan tinggi yang mengajarkan bidang media

kreatif, termasuk penelitian ini, yakni logo yang bermuatan etnik Sumatera Utara.

2.1. Konsep Suku Bangsa atau Kelompok Etnik

Dalam buku-buku antropologi seperti karya Narroll1 kelompok etnik atau

suku bangsa didefinisikan sebagai populasi yang: (1) secara bilogis mampu

berkembang biak dan bertahan; (2) mempunyai nilai-nilai budaya yang sama dan

sadar akan rasa kebersamaan dalam sebuah bentuk budaya; (3) membentuk

jaringan komunikasi dan interaksi sendiri; dan (4) menentukan ciri kelompoknya

sendiri yang diterima oleh kelompok lain dan dapat dibedakan dari kelompok

populasi lain.

1R. Narrol, "Ethnic Unit Classification." Current Anthropology, volume 5 No. 4,"

1965.

Page 92: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

73

Dalam konteks menganalisis kelompok etnik ini adalah pentingnya asumsi

bahwa mempertahankan batas etnik tidaklah penting, karena hal ini akan terjadi

dengan sendirinya, akibat adanya faktor-faktor isolasi seperti: perbedaan ras,

budaya, sosial,dan bahasa. Asumsi ini juga membatasi pemahaman berbagai

faktor yang membentuk keragaman budaya. Ini mengakibatkan seorang ahli

antropologi berkesmpulan bahwa setiap kelompok etnik mengembangkan budaya

dan bentuk sosialnya dalam kondisi terisolasi. Ini terbentuk karena faktor ekologi

setempat yang menyebabkan berkembangnya kondisi adaptasi dan daya cipta

dalam kelompok tersebut. Kondisi seperti ini telah menghasilkan suku bangsa

dan bangsa yang berbeda-beda di dunia. Setiap bangsa memiliki budaya dan

masyarakat pendukung tersendiri. Demikian pula yang terjadi di Sumatera Utara.

Setiap kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat yang dapat

berwujud sebagai satu komunitas desa, kota, kelompok kekerabatan, atau

kelompok adat yang lain, bisa menampilkan suatu corak khas yang terutama

terlihat oleh orang luar yang bukan warga masyarakat bersangkutan. Seorang

warga dari suatu kebudayaan yang telah hidup dari hari ke hari di dalam

lingkungan kebudayaannya biasanya tidak melihat lagi corak khas itu.

Sebaliknya, terhadap kebudayaan tetangganya, ia dapat melihat corak khasnya,

terutama mengenai unsur-unsur yang berbeda mencolok dengan kebudayaan

miliknya sendiri.

Corak khas sebuah kebudayaan dapat tampil karena kebudayaan itu

menghasilkan satu unsur kecil berupa suatu unsur kebudayaan fisik dengan bentuk

Page 93: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

74

yang khusus. Atau karena di antara pranata-pranatanya ada suatu pola sosial yang

khusus. Dapat juga karena warganya menganut suatu tema budaya yang khas.

Sebaliknya, corak khas dapat disebabkan karena adanya kompleks unsur-unsur

yang lebih besar. Berdasarkan atas corak khususnya tadi, suatu kebudayaan dapat

dibedakan dari kebudayaan yang lain.

Pokok perhatian dari suatu deskripsi etnografi adalah ke-

budayaan-kebudayaan dengan corak khas seperti itu. Istilah etnografi untuk suatu

kebudayaan dengan corak khas adalah "suku bangsa,” atau dalam bahasa Inggris

ethnic group (kelompok etnik). Koentjaraningrat2 menganjurkan untuk memakai

istilah “suku bangsa" saja, karena istilah kelompok di dalam hal ini kurang cocok.

Sifat kesatuan dari suatu suku bangsa bukan sifat kesatuan "kelompok,"

melainkan sifat kesatuan "golongan."

Konsep yang tercakup dalam istilah "suku bangsa" adalah suatu golongan

manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan "kesatuan kebudayaan",

sedangkan kesadaran dan identitas tadi seringkali (tetapi tidak selalu) dikuatkan

oleh kesatuan bahasa juga. Dengan demikian "kesatuan kebudayaan" bukan suatu

hal yang ditentukan oleh orang luar, misalnya oleh seorang ahli antropologi, ahli

kebudayaan, atau lainnya, dengan metode-metode analisis ilmiah, tetapi oleh

warga kebudayaan itu sendiri. Dengan dernikian, misalnya kebudayaan

Mandailing merupakan suatu kesatuan, bukan karena ada peneliti-peneliti yang

secara etnografi telah menentukan bahwa kebudayaan Mandailing itu suatu

2 Koentjaraningrat, Pengantar Ilmnu Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta, 1990.

Page 94: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

75

kebudayaan tersendiri yang berbeda dari kebudayaan Jawa, Makasar, atau Bali--

tetapi karena orang-orang Mandailing sendiri sadar bahwa di antara mereka ada

keseragaman budaya, yaitu budaya Mandailing yang mempunyai kepribadian dan

jati diri khusus. Berbeda dengan budaya-budaya etnik lainnya dalam wilayah

Indonesia. Apalagi bahasa Mandailing berbeda dengan bahasa Jawa atau Bali,

maka akan lebih mempertinggi kesadaran akan kepribadian khusus tadi.

Dalam kenyataan, konsep "suku bangsa" lebih kompleks daripada apa yang

terurai di atas. Ini disebabkan karena dalarn kenyataan, batas kesatuan manusia

yang merasakan diri terikat oleh keseragaman kebudayaan itu, dapat meluas atau

menyempit, tergantung pada keadaan. Misalnya, penduduk natif Sumatera Utara

yang terdiri dari orang Karo, Simalungun, Toba, Pakpak-Dairi, Nias, Melayu,

Pesisir, Lubu, Siladang, dan lainnya. Kepribadian khas dari setiap suku bangsa

ini dikuatkan olehbahasa-bahasa suku bangsa yang khusus. Walaupun demikian,

kalau orang Sumatera Utara berada di Jakarta, yang menyebabkan mereka harus

berhadapan dengan kelompok lain dalam konteks kekejaman perjuangan hidup di

skota besar, maka mereka akan merasa bersatu sebagai Putra Sumatera Utara (atau

yang dikonsepkan sebagai anak Medan), dan tidak sebagai orang Karo,

Simalungun, Toba, Pakpak-Dairi, Nias, Melayu, Pesisir, Lubu, dan Siladang.

Deskripsi mengenai kebudayaan suatu suku bangsa biasanya merupakan

isi dari sebuah karangan etnografi.3 Namun karena ada suku bangsa yang besar

3Etnografi berasal dari istilah ethnic yang arti harfiahnya suku bangsa dan graphein yang

artinya mengambarkan atau mendeskripsikan. Etnografi adalah jenis karya antropologis khusus dan penting yang mengandung bahan-bahan kajian pokok dari pengolahan dan analisis terhadap kebudayaan satu suku bangsa atau kelompok etnik. Oleh karena di dunia ini ada suku-suku

Page 95: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

76

sekali, yang terdiri dari berjutajuta penduduk (seperti suku bangsa Jawa), maka

ahli antropologi yang mengarang sebuah etnografi sudah tentu tak dapat

mencakup keseluruhan hal etnografis suku bangsa besar itu dalam deskripsinya.

Maka biasanya ia hanya melukiskan sebagian dari kebudayaan suku bangsa itu.

Etnografi tentang kebudayaan Jawa misalnya hanya akan terbatas kepada

kebudayaan Jawa dalarn suatu desa atau beberapa desa tertentu. Atau kebudayaan

Jawa dalarn suatu daerah dialek dan sosiolek Jawa yang tertentu (Pesisiran,

Kasultanan, atau Kasunanan), kebudayaan Jawa dalam suatu kabupaten tertentu,

kebudayaan Jawa di pegunungan atau kebudayaan Jawa di pantai, atau

kebudayaan Jawa dalam suatu lapisan sosial tertentu.

Selain mengenai besar-kecilnya jumlah penduduk dalarn kesatuan

masyarakat suku bangsa, seorang ilmuwan antropologi tentu juga menghadapi

soal perbedaan asas dan kompleksitas dari unsur kebudayaan yang menjadi pokok

penelitian atau pokok deskripsi etnografinya. Dalarn kaitan ini, para ilmuwan

antropologi, sebaiknya membedakan kesatuan masyarakat suku-suku bangsa di

dunia berdasarkan kepada kriteria mata pencaharian dan sistem ekonomi, yang

mencakup enarn macarn: (1) masyarakat pemburu dan peramu, atau hunting and

bangsa yang jumlahnya relatif kecil, dengan hanya beberapa ratus ribu warga, dan ada pula kelompok etnik yang berjumlahrelatif besar, berjuta-juta jiwa, maka seorang antropolog yang membuat karya etnografi tidak dapat mengkaji keseluruhan aspek budaya suku bangsa yang besar ini. Oleh karena itu, untuk mengkaji budaya Melayu misalnya, yang mencakup berbagai negara bangsa, maka seorang antropolog boleh saja memilih etnografi masyarakat Melayu Desa Batang Kuis, atau lebih besar sedikit masyarakat Melayu Kabupaten Serdang Bedagai, atau masyarakat Melayu Labuhan Batu, dan seterusnya. Ada pula istilah yang mirip dengan etnografi, yaitu etnologi. Arti etnologi berbeda dengan etnografi. Istilah etnologi adalah dipergunakan sebelum munculnya istilah antropologi. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan kebudayaannya di seluruh dunia, sama maknanya dengan antropologi, yang lebih lazim dipakai belakang hari oleh para ilmuwannya atau dalam konteks sejarah ilmu pengetahuan manusia.

Page 96: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

77

gathering societies; (2) masyarakat peternak atau pastoral societies; (3)

masyarakat peladang atau societies of shifting cultivators; (4) masyarakat nelayan,

atau fishing communities, (5) masyarakat petani pedesaan, atau peasant

communities; dan (6) masyarakat perkotaan yang kompleks, atau complex urban

societies.

Pembatasan deskripsi tentang suatu kebudayaan suku bangsa dalam sebuah

karya etnografi, memerlukan metode dalam menentukan asas-asas pembatasan.

Selain itu dibicarakan bagaimana unsur-unsur dalam kebudayaan sesuatu suku

bangsa yang menunjukkan persamaan dengan unsur-unsur sejenis dalam

kebudayaan suku-suku bangsa lain. Untuk itu dilakukan perbandingan satu

dengan lain. Untuk itu perlu suatu konsep yang mencakup persamaan unsur-unsur

kebudayaan antara suku-suku bangsa menjadi kesatuan-kesatuan yang lebih besar

lagi. Konsep itu adalah konsep "daerah kebudayaan" atau culture area.

2.2. Etnografi Masyarakat dan Kebudayaan Sumatera Utara

Dalam bagian ini, penulis mendeskripsikan secara umum geografi dan

etnografi masyarakat Sumatera Utara,4 yang biasanya dalam konteks

pemerintahan Republik Indonesia dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu: (1) delapan

4Pada masa penjajahan Belanda, di Sumatera Utara terdapat dua provinsi (afdeeling), yaitu Sumatera Timur dan Tapanuli. Ada perbezaan pengertian antara Sumatera Utara dengan Sumatera Timur. Wilayah Sumatera Timur (Oostkust van Sumatra dalam Bahasa Belanda atau East Coast of Sumatra dalam Bahasa Inggeris) mencakup Provinsi Sumatera Utara sekarang di luar Tapanuli, ditambah daerah Bengkalis Provinsi Riau--secara budaya termasuk pula Tamiang Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Lebih jauh lihat Blink, Sumatra's Oostkust: In Here Opkomst en Ontwikkelings Als Economisch Gewest, (s'Gravenhage: Mouton & Co., 1918), pp. 1 dan 9. Kini Sumatera Utara adalah salah satu dari 34 Provinsi di Indonesia, yang terdiri dari 33 Kabupaten dan Kota.

Page 97: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

78

etnik setempat yang terdiri dari: Melayu, Karo, Simalungun, Pakpak-Dairi,

Batak Toba, Mandailing-Angkola, Pesisir, dan Nias; (2) etnik pendatang dari

Nusantara: Minangkabau, Aceh, Banjar, Jawa; serta (3) etnik pendatang dari luar

negeri: Tionghoa, Tamil, Benggali, dan Eropa.

Pada masa sekarang sebagian besar masyarakat Sumatera Utara,

menerima cara pembagian kelompok-kelompok etnik setempat ke dalam

delapan kategori, seperti yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia. Keberadaan

etnik setempat dijelaskan oleh Goldsworthy sebagai berikut.

The three major [North] Sumatran ethnic groups are the Batak, coastal Malay and Niasan ... North Sumatrans often divide the indigenous (that is, non-immigrant) population of the province into nine more narrowly defined ethnic groups (suku-suku). ... The broad Batak ethnic group is ussually divided into six main communities - Pakpak-Dairi Dairi, Toba, Angkola-Sipirok, Mandailing, Karo and Simalungun. All six groups have a broadly similar social organisation (patrilineal, exogamus dans) and related languages, but important social, religious and linguistic differences also divide them. The sharpest linguistic division is between the Karo/Pakpak-Dairi Dairi groups in the north and west and the Toba/Mandailing/ Angkola-Sipirok groups in the south. The Simalungun group falls between the two extreme points of contrast.5

Tiga kelompok etnik besar Sumatera Utara adalah Batak, Melayu Pesisir,

dan Nias. Orang-orang Sumatera Utara biasanya dibagi ke dalam sembilan

populasi setempat (yaitu mereka yang bukan imigran), yang biasa disebut

dengan suku-suku. Kelompok etnik Batak yang lebih luas, biasanya dibagi pada

lima komunitas utama, yaitu: Pakpak-Dairi-Dairi, Batak Toba, Angkola-Sipirok,

5 David J. Goldworthy, Melayu Mnusic of Noth Sumatra: Continuities and Changes,

Canberra: Monash University, 1976, disertasi doktoral.

Page 98: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

79

Mandailing, Karo, dan Simalungun. Keenam komunitas utama ini mempunyai

organisasi sosial yang sama, yaitu berdasar pada sistem patrilineal dan klen yang

eksogamus.6 Mereka mempunyai sistem sosial, religi, dan linguistik yang

berbeda. Perbedaan linguistik paling jelas adalah antara kelompok Karo dan

Pakpak-Dairi-Dairi di utara dan barat--dengan kelompok Toba, Mandailing,

Angkola, dan Sipirok di Selatan. Simalungun berada di antara dua sistem

linguistik ini.

Sumatera adalah salah satu pulau besar di Indonesia yang terdiri dari

sekitar 3.000 pulau-pulau. Pulau Sumatera ini mencakup wilayah sebesar 473.606

km.7 Pulau ini mempunyai panjang lebih dari 1.920 km yang membentang dari

barat laut ke tenggara, dan mempunyai lebar maksimum sebesar 384 km.

Sumatera adalah pulau di sebelah barat Indonesia, yang terentang dari 6º LU

sampai 6º LS secara latitudinal dan 95º sampai 110º BT secara longitudinal.8

Sumatera juga dikelilingi oleh pulau-pulau di sekitarnya, baik yang berdekatan

dengan pantai barat ataupun timurnya. Pulau-pulau ini secara administratif ikut

ke dalam pemerintahan daerah di Sumatera. Struktur geologis Pulau Sumatera

didominasi oleh rangkaian Pegunungan Bukit Barisan. Rangkaian pegunungan ini

sampai ke wilayah Selat Sunda. Sumatera dibagi menjadi lima Provinsi atau

4Dalam tesis ini, yang dimaksud klen eksogamus adalah sistem kemasyarakatan dalam sebuah suku, yang norma pemilihan pasangan hidupnya berasal dari kelompok luar tertentu. Lihat Paul B. Horton dan Chester L. Hunt (1993:400). Dalam konteks masyarakat Batak, klen yang sama dilarang kawin.

7C.A. Fisher, “Indonesia: Physical and Social Geography.“ The Far East and Australasian 1977-78: A Survey and Directory of Asia and Pacific. London: Europe Publications Ltd., 1977, hlm. 455-457.

8 W.A. Withington, 1963. “The Distribution of Population in Sumatra, Indonesia, 1961.” The Journal of Tropical Geography, 17, 1963, hlm. 203.

Page 99: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

80

Daerah Tingkat I. Sumatera adalah kawasan yang sangat cocok untuk bidang

pertanian dan perikanan.9 (Sebahagian besar penduduk Sumatera tergolong ke

dalam ras proto-Mongoloid,10 dan berbahasa sama dengan kelompok bahasa

Austronesia atau Melayu-Polinesia.11

Pada masa lampau, beberapa sistem klasifikasi regional dipergunakan

untuk membagi wilayah secara etnik. Provinsi Sumatera Utara misalnya pada

zaman Belanda terdiri dari dua wilayah yaitu Sumatera Timur dan Tapanuli.

Namun Sumatera Timur mencakup daerah Aceh Timur.12 Dalam konteks

perdagangan dunia, Sumatera Timur sangat terkenal, mempunyai pertumbuhan

ekonomi yang pesat. Sumatera Timur mempunyai beberapa perkebunan,

menghasilkan minyak bumi, dan menjadi daerah sumber devisa yang penting di

Indonesia. Perdagangan dan perikanan menjadi bidang ekonomi yang sangat

penting di Pesisir Timur Sumatera Utara ini. Daerah Sumatera Timur ini awalnya

dihuni oleh tiga etnik setempat, yaitu: Melayu, Karo, dan Simalungun.

Sumatera sendiri dihuni oleh beberapa kelompok etnik setempat, yaitu:

Aceh, Alas dan Gayo, Batak, Melayu, Minangkabau, Rejang, Lampung, Kubu,

Nias, Mentawai, dan Enggano. Di Pesisir Timur Sumatera Utara, yang pada masa

kesultanan lazim disebut Sumatera Timur, etnik Melayu mendiami wilayah yang

meliputi empat Kabupaten, yaitu: Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Asahan, dan

Labuhan Batu. Pada masa-masa pemerintahan sistem kesultanan, etnik Melayu di

9 Ibid., hlm. 539. 10 Fisher, op.cit., hlm. 456. 11W.Howell, W., The Pacific Islanders. London: Weidenfeld and Nicolson, 1923,

hlm. 80-81. 12Whitington, op.cit., hlm. 203.

Page 100: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

81

Sumatera Timur ini berada dalam tiga kesultanan besar, yaitu: Langkat, Deli, dan

Serdang, dan ditambah sultan-sultan yang secara geografis dan politis lebih kecil,

yaitu: Asahan, Bilah, Kotapinang, Panai, dan Kualuh.

Bagan 2.1 : Tiga Kategori Kelompok-kelompok Etnik di Sumatera Utara

Sumber David J. Goldworthy, Melayu Mnusic of Noth Sumatra: Continuities and Changes, Canberra: Monash University, 1976, disertasi doktoral.

Diagram dikembangkan oleh penulis.

Wilayah Sumatera Timur terbentang dari perbatasan Aceh sampai

kerajaan Siak mempunyai batas-batas geografis sebagai berikut: (1) sebelah

utara dan barat berbatasan dengan wilayah Aceh; (2) sebelah timur berbatasan

dengan Selat Melaka; (3) sebelah selatan dan tenggara berbatasan dengan daerah

Page 101: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

82

Riau; dan (4) sebelah barat berbatasan dengan daerah Tapanuli.13 Luasnya 94.583

km2 atau sekitar 20 % dari luas pulau Sumatera.14

Peta 2.1 : Wilayah Budaya Etnik Natif Sumatera Utara

2.3. Etnik Karo dan Seni Rupanya

Daerah kebudayaan Karo, mencakup beberapa kabupaten di Sumatera

Utara, di antaranya Kabupaten Karo, Langkat, Deli Serdang, dan Serdang

Bedagai. Secara wilayah budaya, etnik Karo di Dataran Tinggi Bukit Barisan

disebut dengan Karo Jahe, sementara mereka yang berada di Pesisir Pantai Timur

Sumatera Utara disebut Karo Jahe.

Secara administratif pemerintahan, Kabupaten Karo memiliki ketinggian

140 sampai 1400 meter dari permukaan laut. Iklimnya berkisar antara 16 sampai

13 Volker, T., Van Oerbosch tot Culturgebied. Medan: De Deli Planters Vereeniging,

1928, hlm. 192-1193. 14Pelzer, Karl J., Planters and Peasant Colonial Policy and the Agrarian Struggle in East

Sumatra 1863-1847. s’Gravenhage: Martinus Nijhoff, 1978. Juga terjemahannya dalam bahasa Indonesia, Karl J. Pelzer, Toean Keboen dan Petani: Politik Kolonial dan Perjuangan Agraria 1863-1947. Terjemahan J. Rumbo. Jakarta: Sinar Harapan, 1985.

Page 102: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

83

27 Celsius, serta mempunyai curah hujan rata-rata 1000 mm sampai 1400 mm

per tahun. Ibukota Kabupaten Karo adalah Kabanjahe, yang berjarak 76 kilometer

dari Kota Medan.15

Etnik Karo mempunyai sistem kemasyarakatan yang disebut merga silima.

Sistem ini adalah pengelompokkan masyarakat ke dalam lima merga (klen) besar:

(1) Ginting, (2) Sembiring, (3) Karo-karo, (4) Perangin-angin, dan (5) Tarigan.

Setiap merga ini terbagi lagi ke dalam merga-merga kecil.

Istilah merga berasal dari kata meherga, yang artinya adalah mahal atau

berharga. Istilah ini melekat pada lelaki yang berstatus sebagai penerus keturunan

dan mewarisi nama merga. Bagi perempuan istilah yang dipergunakan adalah

beru, yang berasal dari kata mberu yang artinya adalah cantik. Selain itu,

masyarakat Karo mengenal istilah rakut sitelu, yaitu pengelompokkan tiga

struktur sosial: (1) kalimbubu (fihak pemberi isteri); (2) anak beru (fihak

penerima isteri, dan (3) senina yaitu orang satu merga.

Pada masa sekarang, masyarakat Karo beragama Kristen Protestan,

Katolik, Islam, Hindu dan sebahagiannya Pemena, yaitu religi pra_Kristen dan

Islam. Nilai-nilai religi Pemena ini sebahagian ditransformasikan hingga kini.

Para penganut religi Pemena mempercayai adanya pencipta alam semesta yang

disebut Dibata Kaci-kaci. Mereka juga mempercayai adanya tiga alam: (1) Banua

Datas alam bagian atas yang dikuasai oleh Dibata Datas yang bernama Guru

Batara Datas; (2) Banua Tengah yang dikuasai oleh Dibata Tengah yang

15 Keterangan dari Pemerintah Kabupaten Karo, 2016.

Page 103: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

84

bernama Tuan Paduka ni Aji, dan (3) Banua Tero yang dikuasai Dibata Teroh

yang bernama Tuan Banua Koling.

Menurut konsep religi Pemena, alam sebagai tempat kehidupan manusia

terbagi atas delapan arah sesuai dengan arah mata angin. Arah ini adalah: (1)

purba (timur), (2) aguni (tenggara), deksina (selatan), nariiti (barat daya), pusima

(barat), mangadia (barat laut), batara (utara), dan irisan (timur).

Masyarakat Karo juga cukup memberikan perhatian kepada kesenian.

Misalnya dalam bidang kerajinan adalah gundala-gundala, yaitu topeng yang

menyerupai orang, tungkat (tongkat), dan alat-alat musik tradisional Karo, yang

terus lestari hingga sekarang. Djaga Depari adalah seorang komponis nasional

yang berasal dari daerah Karo. Lagu-lagu terkenal di Sumatera Utara, yang

diciptakannya antara lain: Piso Surit, Famili Teksi dan Erkata Bedil. Masyarakat

Karo juga mempunyai seni suara yang disebut rende (arti harfiahnya berbyabyi).

Lagu yang dinyanyikan disebut enden/ende.

Di dalam budaya masyarakat Karo, sebutan untuk para pemusik adalah

sierjabaten, yang secara denotatif artinya adalah yang memiliki tugas. Sierjabaten

terdiri dari pemain sarune, gendang singanaki, gendang singindungi, penganak,

dan gung. Setiap pemain alat musik dalam etnosains tradisional Karo mereka

memiliki nama masing-masing, yaitu: pemain sarune disebut panarune, pemain

gendang (singanaki dan singindungi) disebut penggual, dan pemain penganak

disebut simalu penganak, dan pemain gung disebut simalu gung, serta pemain

mangkuk michiho disebut simalu mangkuk michiho.

Page 104: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

85

Kebudayaan seni rupa etnik berupa ragam hias motif geometris suku

Karo, di antaranya adalah gerga tutup dadu disebut juga cimba lau, merupakan

salah satu ragam hias suku karo motif geometris. ragam hias ini merupakan hiasan

tepi cimba lau dan tutup dadu dibuat berulang-ulang pada tepi bawah dan atas

melen-melen.16 Ragam hias ini melambangkan awan berarak dengan pengertian

kecerahan. Fungsi ragam hias ini hanya sebagai keindahan visual yang juga

memiliki makna-makna kebudayaan.

Gambar 2.1 : Ragam Hias Motif Geometris Tutup Dadu Suku Karo

Ragam hias motif geometris suku karo lainnnya adalah tapak raja

Sulaiman. Ragam hias ini tidak begitu jelas dari mana datangnya, sebsb

masyarakat pemakai hiasan ini belum beragam Islam ataupun Kristen pada waktu

itu. Disinyalir ornamen ini berasal dari Aceh atau Melayu. Menurut orang tua dan

orang pande gerga di Tanah Karo, Nabi atau Raja Sulaiman adalah orang sakti

16Ibid, hlm. 98.

Page 105: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

86

dan berilmu. Bentuk ragam hias ini dianggap sebagai tempat duduk disebut ingan

kundul raja Sulaiman.17

Gambar 2.2 : Ragam Hias Motif Geometris Tapak Raja Sulaiman

Pada Budaya Suku Karo

Bentuk ragam hias tapak raja Sulaiman mengandung arti petunjuk jalan

supaya jangan tersesat. Motif seni rupa ini mempunyai fungsi mistik sebagai

penolak bala, menyembuhkan gatat-gatal, dan keracunan. Ragam hias ini sering

dibuat pada sendok nasi yang disebut ukat. Pada bangunan rumah ragam hias ini

terdapat pada dinding melen-melen dipangkal dan ujungnya.18

Warna dalam seni rupa suku Karo, dapat dideskripsikan sebagai berikut.

Dinding rumah terdapat ukiran 5 warna, dengan motif saling kait, yang masing-

masing warna pastilah memiliki makna sendiri, yang sayangnya tidak diketahui

17Bagianda Sirait, Pengumpulan dan Dokumenasi Ornamen Tradisional di Sumater

Utara, Sumatera Utara,:Pemerintah Tingkat I Sumut, 1977-1980, hlm. 93 18Ibid., hlm. 93.

Page 106: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

87

secara pasti tentang makna tersebut. Menurut penuturan warga Karo, hanya

tinggal para orang tua lanjut usia saja yang paham mengenai makna 5 warna

tersebut.

Gambar 2.3 : Warna pada Ornamen Suku Karo

Menurut seorang warga Karo, bahwa 5 warna ukiran tersebut

melambangkan keakraban dan kekerabatan antara 5 marga besar dalam suku

Batak Karo, yang saling bersaudara, yaitu:

(1) warna Merah adalah simbol marga Ginting,

(2) warna Hitam, milik marga Sembiring,

(3) warna Putih, milik marga Siangin-Angin (Peranginangin),

(4) warna Biru, milik marga Tarigan, dan

Page 107: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

88

(5) warna Kuning Keemasan, milik marga Karo-Karo.

2.4. Etnik Pakpak-Dairi dan Seni Rupanya

Etnik ini bertempat tinggal di sebahagian besar kawasan Kabupaten Dairi

dan Pakpak Bharat, yang sebahagian besar terdiri dari daratan tinggi dan bukit-

bukit yang ditumbuhi pohon-pohon yang membentuk hutan tropis. Posisi

koordinatnya terletak di antara 98 sampai 99 dera jat 20’ Bujur Timur dan 20

sampai 30 derajat 15’ Lintang Utara.

Sebelum masuknya ajaran Islam dan Kristen ke wilayah Pakpak-Dairi,

pada kebudayaan masyarakatnya terdapat beberapa bentuk kepercayaan yang

berdasar kepada adanya kekuatan ghaib pada tempat-tempat tertentu, benda-benda

alam, dan alam semesta memiliki kekuatan ghaib dengan adanya dewa-dewa dan

roh-roh nenek moyang. Konsep kepercayaan akan adanya alam ghaib terbagi atas

tiga bagian, yaitu: Batara Guru (Dewa Pencipta), Tunggul ni Kuta (Dewa Penjaga

Kampung), dan Berraspati ni Tanoh (Dewa yang Menguasai Tanah). Ketiga

wujud kekuatan alam ini disebut dengan Tri Tunggal Penguasa Alam. Mereka

sebagai penganut kepercayaan kepada kekuatan ghaib juga mempercayai adanya

Sinaga Ale (Dewa Penguasa Air), Jandi ni Mora (Dewa Penjaga Udara) dan

Mbarla (makhluk ghaib yang menguasai ikan dalam air). Pada tahun 1908

perkembangan agama Islam memasuki Pakpak-Dairi yang dibawa oleh Tuan

Pakih Brutu dari daerah Aceh. Pada mulanya penyebaran agama Islam selalu

memberikan rangsangan di hadapan orang banyak dengan menunjukkan kekuatan

Page 108: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

89

ghaib, seperti menggerakkan batu, kayu, besi, yang diletakkan di atas tanah.

Sebelum datangnya masa kolonialisme Belanda, kelompok etnik Pakpak-Dairi

dibagi ke dalam lima golongan (puak), yaitu: (1) Pakpak Boang yang tinggal di

Lipat Kajang dan Singkel, yang sekarang merupakan wilayah Nanggroe Aceh

Darussalam bagian selatan; (2) Pakpak Kelasen yang meliputi daerah Parlilitan,

Pakkat dan Manduamas, yang saat ini menjadi bagian wilayah Tapanuli Bahagian

Utara dan Tapanuli Tengah; (3) Pakpak Kepas yang terdiri dari daerah Sidikalang,

Parongil, dan Banturaja, serta (4) Pakpak Simsim berada di Sukarame, Kerajaan,

dan Salak.

Ragam hias motif geometris suku Pakpak Dairi dapat diuraikan sebagai

berikut. Dari beberapa motif ragam hias pada suku Pakpak Dairi hanya memiliki

dua ragam hias geometris yaitu, bulan dan adep.19 Ragam hias bulan biasaya

terdapat diantara kedua cecak. Bulan menunjukkan kelembutan dan sebagai

lambang perhitungan musim, perhitungan ini dianggap penting bagi kehidupan

petani.

19 Ibid, hlm. 173.

Page 109: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

90

Gambar 2.4 : Ragam Hias Motif Geometris Suku Pakpak Dairi (Bulan)

Menurut baginda Sirait ragam hias bulan diartikan sebagai lambang

kelembutan dan perhitungan musim, dan sangat penting bagi kehidupan petani.20

Dengan pengertian tersebut, maka didaerah Pakpak Dairi terdapat musim-musim

sebagai berikut.

1. Bulan pekesada (bulan pertama), musim penghijau (udan amanen apa-apa).

2. Bulan pakedua (bulan kedua), hujan dan kemarau bergantian (meru dan lego).

3.Bulan paketelu (bulan ketiga), hujan dan kemarau bergantian (rudan lego).

4. Bulan pakeempat (bulan keempat), mulai musim penghujan, mulai menanam

padi.

5. Bulan pakelima (bulan kelima), musim kemarau.

6. Bulan pakeenam (bulan keenam), mulai musim penghujan, mulai menanam

Padi.

20Bagianda Sirait, op. cit., hal. 163.

Page 110: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

91

7. Bulan pakepitu (bulan ketujuh), musim hujan.

8. Bulan kewaluh (bulan kedelapan), hujan dan kemarau, merumputi.

9. Bulan pakesiwah (bulan kesembilan) , padi sedang bunting.

10. Bulan kesepuluh, mengusir burung dan monyet.

11. Bulan kesebelas, masa mengetam padi.

12. Bulan keduabelas, mengantar padi ke kampung dan menyimpan di lumbung.

2.5. Etnik Simalungun dan Seni Rupanya

Berdasarkan letak geografinya, Kabupaten atau juga wilayah budaya

Simalungun ini membentang antara 02 derjat 36’ sampai 3 derjat 18’ Lintang

Utara dan 9 derjat 32’ sampai 9 derjat 35 ‘ Bujur Timur. Luas keseluruhan daerah

Simalungun adalah 4,386.69 kilometer² atau 16.12% dari keseluruhan luas

Provinsi Sumatera Utara. Menurut Jahutar Damanik dalam bukunya yang bertajuk

Jalannya Hukum Adat Simalungun bahwa istilah simalungun berasal dari pokok

kata lungun yang artinya sunyi atau sepi. Ditambah awalan kata ma menjadi

malungun yang berarti suatu keadaan yang sunyi. Kemudian ditambah lagi awalan

kata si yaitu sebuah sebutan untuk menamakan suatu tempat. Jadi simalungun

berarti suatu nama bagi kawasan tanah yang disebut sunyi dan belum dikenal

orang. Pada masa-masa awal terbentuknya kebudayaan masyarakat

Simalungun,masih relatif jarang penghuninya. Kini telah berubah seiring dengan

perkembangan zaman, dengan dibukanya perkebunan-perkebunan sawit, coklat,

dan karet. Masyarakat Jawa datang ke daerah ini sejak abad ke-19, yang

Page 111: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

92

umumnya sebagai buruh di perkebunan-perkebunan Belanda. Setelah habis masa

kerja di perkebunan, mereka membuka perkampungan sendiri. Kini menjadi

Daerah Kabupaten Simalungun, yang umumnya dihuni oleh etnik Simalungun dan

Jawa.

Sebelumnya kira-kira tahun 500–1290 M di daerah Simalungun telah

berdiri sebuah kerajaan, yang disebut Kerajaan Nagur dipimpin seorang raja yang

bernama Damanik (Jahutar Damanik 1974:33). Rakyatnya disebut suku Timur

Raya, karena daerah Simalungun ini terletak di Timur Danau Toba (M.D. Purba

1977:21). Setelah masa pemerintahan Kerajaan Nagur berakhir, maka digantikan

oleh Kerajaan Silou (1290-1350). Sebelum tahun 1500, wilayah Simalungun

terlepas dari Kerajaan Silou, sehingga masing-masing wilayah memegang

kekuasaan masing-masing. Tahun 1500-1906 di Simalungun berdiri empat

kerajaan yang disebut Raja Maroppat. Kerajaan ini terdiri dari: (1) Kerajaan

Dolok Silou dan (2) Kerajaan Panei masing-masing dengan rajanya bermarga

Purba; (3) Kerajaan Siantar yang rajanya bermarga Damanik; dan (4) Kerajaan

Tanah Jawa yang rajanya bermarga Sinaga. Setelah proklamasi kemerdekaan

Republik Indonesia tahun 1945, Simalungun menjadi Daerah Tingkat II

Simalungun dan Kotamadya Pematang Siantar, kemudian sesuai dengan semangat

reformasi sejak 2000 yang lalu berubah menjadi Kabupaten Simalungun dan Kota

Pematang Siantar.

Pada awalnya, etnik Simalungun menganut suatu religi yang disebut

dengan Sipajuh Begu-begu atau Parbegu. Sebelum masuknya agama Kristen dan

Page 112: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

93

Islam, orang-orang Simalungun dapat dikelompokkan ke dalam orang-orang yang

religinya bersifat animisme. Orang-orang Simalungun yang beragama Kristen

Protestan terintegrasi ke dalam persekutuan iman gereja yang disebut Gereja

Kristen Protestan Simalungun (GKPS).

Sistem kekerabatan etnik Simalungun berdasarkan kepada sistem

keturunan patrilineal. Kelompok kekerabatan terkecil disebut satangga, yang

terdiri dari suami, istri, dan anak-anaknya. Anggota kerabat satu ayah disebut

sabapa, satu kakek disebut saompung. Dalam masyarakat Simalungun dikenal

istilah tolu sahundulan lima saodoran (“kedudukan yang tiga barisan yang lima”),

terdiri dari: tondong (pihak pemberi isteri), sanina (pihak satu marga), dan anak

boru (pihak pengambil isteri). Ditambah dua kelompok lagi yaitu tondong ni

tondong (tondong dari pihak pemberi isteri) dan boru ni boru (boru dari

pengambil isteri). Pada setiap upacara adat dan pelaksanaan horja (pesta), semua

unsur kekerabatan tersebut selalu berperan. Mereka akan tampil dengan

mewujudkan sifat tolong-menolongnya. Pihak yang menyumbang uang atau beras

adalah tondong, sedangkan yang menyumbangkan tenaga adalah pihak boru.

Orang-orang Simalungun secara tradisi menyebut musik vokalnya (nyanyian)

dengan doding. Aktivitas menyanyikan doding ini disebut dengan mandoding.

Selain istilah doding, di dlam genre musik vokal Simalungun dikenal pula istilah

ilah dan inggou, yang juga mempunyai makna nyanyian. Perbedaan antara

ketiganya adalah hanya dikenal antara khusus untuk suatu nyanyian yang

Page 113: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

94

dilagukan secara bersama-sama maupun untuk menyatakan nama sebuah musik

vokal.

Gambar 2.5 : Ragam Hias Motif Geometris Suku Simalungun (Gorga Suleppat)

Ragam hias motif geometris suku Simalungun berupa gorga suleppat

dianggap sebagai hiasan utama pada rumah adat Simalungun, terdapat pada

sambahou yaitu sebagai landasan dinding.21 Melihat pada ikatan jalin menjalin

diartikan sebagai lambang persatuan. Adanya ikatan persatuan antara sesama

masyarakat, hidup rukun dipimpin olah raja. Fungsi ragam hias ini sebagai

lambang persatuan dan sebagai hiasan bangunan yang berbentuk geometris.22

21Bagianda Sirait, Pengumpulan dan Dokumenasi Ornamen Tradisional di Sumater Utara, Sumatera Utara: Pemerintah Tingkat I Sumut, 1977-1980, hlm. 60.

22 Ibid.

Page 114: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

95

Gambar 2.6 : Ragam Hias Motif Geometris Suku Simalungun (Gorga Desa Na Uwaluh)

Lain halnya dengan gerga desa na uwaluh (bindu matogu), ragam hias ini

berbentuk gambar mata angin. Ragam hias ini dianggap juga sebagai lambang

keselamatan rakyat dari segala penjuru, juga berfungsi sebagai tanggal penyakit.

Begitu juga dengan gorga rot-rot derpih, ragam hias ini merupakan hiasan dari

ikatan tali pada dinding. Hiasan ini melambangkan kekuatan penangkal roh-roh

jahat (black magic).23

23Bagianda Sirait, Pengumpulan dan Dokumenasi Ornamen Tradisional di Sumater Utara, Sumatera Utara, Pemerintah Tingkat I Sumut, 74

Page 115: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

96

Gambar 2.7 : Ragam Hias Motif Geometri Suku Simalungun (Rot-rot Derpih)

Di dalam seni rupa etnik Simalungun juga terdapat motif tumbuhan.

Ragam hias etnik Simalungun adalah salah satu jenis ragam hias tradisional di

Sumatera Utara. Walaupun batak Simalungun salah satu sub suku Batak, namun

ragam hias tradisionalnya masih dapat dibedakan dengan ragam hias-ragam hias

tradisional suku Batak lainnya.

Menurut Baginda Sirait, ada banyak jenis-jenis ragam hias motif

tumbuhan pada suku Simalungun adalah rombak-rombak sinade, sihilap horbou,

sihilap bajaronggi, pinar bunga bongbong, pinar bunga hambili, bunga tabu,

bunga sayur matua, hair potor, pahu-pahu patundal, pinar assi-assi, pinar bulung

ni andurdur, pinar bunga tarompet, pinar mombang, dan pinar silombur pingan.24

Sebagai latar belakang ragam hias suku Simalungun adalah sekitar daerah

Simalungun sendiri, motif-motif ragam hias salah satunya adalah motif tumbuhan,

24Bagianda Sirait, Pengumpulan dan Dokumenasi Ornamen Tradisional di Sumater Utara, Sumatera Utara: Pemerintah Tingkat I Sumut, 1977-1980, hlm. 81

Page 116: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

97

makna ataupun simbol yang dihadirkan pada setiap bentuk ragam hias berbeda-

beda sesuai dengan bentuk motif tumbuhan yang dijadikan sebagai ragam hias.

Salah satu jenis ragam hias motif tumbuhan pada suku Simalungun adalah

gorga sihilap bajaronggi. Ragam hias ini merupakan sejis tumbuh-tumbuhan air

yang daunnya dapat dibuat sayur.

Gambar 2.8 : Motif tumbuhan Suku Simalungun (Sihilap Bajaronggi)

Motif tumbuhan gorga sihilap bajaronggi sebagai simbol sikap kesetia

kawanan, saling mengenang dan kharisma. Ragam hias ini juga dianggap sebagai

sikap simpatik dan salaing mengingatkan, biarpun berjauhan.25

Pada gorga bunga tabu, ragam hias ini berasal dari batang, daun dan

bunga labu (bunga tabu), yang memiliki makna sebagai simbol pemerintahan

yang baik. Begitu juga dengan gorga bunga sayur metua berasal dari bunga raya

berwarna merah, yang memiliki simbol dari seia sekata dan panjang umur.26

25Bagianda Sirait, Pengumpulan dan Dokumenasi Ornamen Tradisional di Sumater

Utara, Sumatera Utara: Pemerintah Tingkat I Sumut, 65. 26Ibid., hlm. 68.

Page 117: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

98

Ragam hias yang keseluruhan ornamen memiliki hal-hal yang

berhubungan dengan lambang yang bermakna adat istiadat. Dalam pembuatan

ragam hias rumah adat Simalungun akan melewati berbagai proses perencanaan

yang matang dan tidak terlepas dari adat istiadat yang telah ditetapkan sebagai

sumber hukum yang berlaku di tengah-tengah masyarakat, melalui sidang adat

raja, yang kemudian dikirim kepada ahli kesenian

Gambar 2.9 : Warna ragam hias suku Simalungun

Tidak banyak warna yang dipakai untuk menggambarkan ornamen atau

hiasan pada bangunan tradisional suku Simalungun. Warna yang dipakai adalah

hitam, merah dan putih. Penggunaan warna tersebut sangat erat dengan nilai

filososif dari warna tersebut, yaitu 1). warna hitam dianggap sebagai warna iblis

atau tempat dunia kejahatan dengan sebutan nagori toruh; 2). warna merah

dianggap sebagai dunia atau duniawi dimana manuasia berjuang untuk hidup,

Page 118: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

99

disanalah pertarungan antara kebaikan dengan kejahatan, kebodohan dengan

kejujuran. dunia adalah arena perjuangan diantara kedunya, siapa yang menang

tergantung pada manusia itu sendiri. tempat ini dalam bahasa Simalungun disebut

nagori tongah; 3). warna putih dianggap mewakili kekuasaan Tuhan Yang Maha

Esa yang bahasa Simalungun disebut nagori atas.

Bahan untuk ragam hias ini bermacam-macam ada yang terbuat dari ijuk,

bambu, rotan kayu dan sebagainya, sedangkan untuk mewarnainya dipergunakan

sejenis cat yang dibuat sendiri oleh masyarakat, yatiu terbuat dari bahan tanah,

gambir, kulit kayu dan sebagainya, warna putih terbuat dari kapur yang ada di

daerah tersebut, warna hitam terbuat dari arang dicampur kemiri bakar satau tanah

hitam, sedangkan warna merah terbuat dari batu bata warna merah atau kulit kayu

Menurut Sirait (1980:59) bahwa ragam hias tradisional Simalungun ada

yang berwarna, tetapi ada juga yang tidak berwarna. Warna dasar ragam hias

tersebut adalah warna merah, putih dan hitam. Pengertian warna-warna tersebut

adalah sebagai berikut : putih menunjukkan sifat atau jiwa yang bersih, merah

merupakan lambang keberanian dan hiatam adalah alambang pendirian yang

tetap. Ketiga warna tersebut disatukan di dalam benang manalu yang dipandang

sebagai anti roh dan berbuatan mistik.27

27 Bagianda Sirait, Pengumpulan dan Dokumenasi Ornamen Tradisional di Sumater Utara,

Sumatera Utara, Pemerintah Tingkat I Sumut, 59

Page 119: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

100

2.6. Etnik Batak Toba dan Seni Gorganya

Sebagai satu kesatuan etnik, orang-orang Batak Toba mendiami suatu

daerah kebudayaan (culture area) yang disebut dengan Batak Toba. Mereka

disebut orang Toba. Menurut Vergouwen, masyarakat Batak Toba mengenal

beberapa kesatuan tempat yaitu: (1) kampung, lapangan empat persegi dengan

halaman yang bagus dan kosong di tengah-tengahnya, (2) huta, “republik” kecil

yang diperintah seorang raja, (3) onan, daerah pasar, sebagai satu kesatuan

ekonomi, (4) homban (mata air), (5) huta parserahan, kampung induk dan lain-

lain.28 Pada masa kini, wilayah kebudayaan etnik Batak Toba adalah daerah yang

sebagian besar termasuk Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir,

Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Kabupaten Samosir, yang mengitari Danau

Toba. Letaknya di sebelah tenggara Kota Medan.

Luas daerah kebudayaan Batak Toba adalah 10.605 km². Umumnya tanah

kawasan ini terletak pada ketinggian 70-2.300 meter di atas permukaan laut.

Posisinya adalah berada pada 2º-3º Lintang Utara dan 98º-99,5º Bujur Timur

(Pemerintah Provinsi Sumatera Utara 1982:35). Kawasan di seluruh wilayah

Toba dapat dikelompokkan pada dua daerah yang luas, yaitu antara kawasan yang

terdapat di Pulau Samosir dan di luarnya.

Masyarakat batak Toba, baik secara peribadi maupun berkelompok

mengakui adanya kuasa di luar kuasa manusia. Dalam menghormati kuasa

tersebut mereka mempunyai cara penyembahan yang berbeda sesuai dengan

28J.C. Vergouwen, The Social Organization and Customary Law of the Toba

Batak. The Hague: Martinus Nijhoff, 1964.

Page 120: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

101

kesanggupan memahami makna kuasa tersebut. Motif setiap penghormatan

ditujukan untuk mendapat perlindungan agar terhindar dari bahaya, sama ada

bahaya alam, penyakit menular mahupun serangan binatang buas. Demikian pula

untuk maksud mendapat restu, baik dalam perkawinan maupun usaha mencari

rezeki dilaksanakan melalui pemujaan.

Ben M. Pasaribu mengatakan tentang konsep menyatunya antara agama

dan adat pada masyarakat Batak Toba sebagai berikut.

... dalam masyarakat Batak Toba, yang mayoritas beragama Kristen dan Katolik, terdapat beberapa organisasi agamaniah yang berdasar kepada sistem kepercayaan Batak asli, yang dijalankan menurut persepsi dari pendiri-pendiri oraganisasi-organisasi tersebut dan beberapa persentuhan dengan agama wahyu. Hubungan antara organisasi agamaniah yang tradisi dengan organisasi gereja Kristen merupakan suatu hubungan yang bervariasi sekali, tergantung kepada perkembangan situasi masa yang mempengaruhi persepsi Kristen terhadap unsur kebudayaan tersebut. ... Sehingga selain gereja Kristen Protestan yang menghadirkan acara margondang dalam beberapa peristiwa gereja, gereja Katolik juga mengadakan suatu misa yang didasari oleh beberapa sekwen-sekwen dalam acara margondang dari organisasi agamaniah tersebut. Misalnya, Gondang Elek-elek sebagai kyre, daupa sebagai evangelium, Gondang Santi sebagai offertorium, Tortor Ulubalang sebagai agnus dei, Gondang Puji-Pujian sebagai sanctus dan sebagainya.29

Religi selain agama Kristen dan Islam, dan masih ada pengikutnya sampai

kini, yang dianut oleh sebilangan masyarakat Batak Toba adalah Parmalim,

Parbaringin, dan Parhudamdam. Religi-religi ini sering pula disebut agama Si

Raja Batak, karena religi ini diyakini oleh sebahagian besar orang Batak Toba,

29Ben M. Pasaribu, Taganing Batak Toba: Suatu Kajian dalam Konteks Gondang

Sabangunan. Skripsi Etnomusikologi Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara. Medan, 1986, hlm. 53-54.

Page 121: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

102

dianut oleh Raja Si Singamangaraja XII. Mengikut Batara Sangti didirikannya

religi-religi tersebut adalah sengaja diperintahkan oleh Si Singamangaraja XII,

sebagai gerakan keagamaan dan politik, yaitu Parmalim; dan sebagai gerakan

ekstrimis berani amti, yaitu Parhudamdam (Batara Sangti 1977:79). Selepas

perang Lumban Gorat Balige pada tahun 1883, seorang keperayaan Raja Si

Singamangaraja XII yang bernama Guru Somalaing Pardede, ditugaskan

memperkuat pertahanan di wilayah Habinsaran, terutama untuk membendung

pengaruh agama Kristen dan membentuk sebuah agama baru yang disebut

Parmalim.30

Menurut Horsting, Parmalim adalah ajaran agama yang di dalamnya

terdapat unsur-unsur ajaran Kristen dan Islam, dan tidak meninggalkan

kepercayaan Batak Toba Tua. Unsur-unsur kedua agama tersebut dapat dilihat

dari kegiatan-kegiatan para penganutnya seperti di Barus Hulu, Humbang Barat,

Tanggabatu (Tampahan), Sigaol (Uluan), Simalungun dan Serdang Hulu dan

Dairi. Di Tanah Karo dinamakan Silimin.31 Namun setelah tersebarnya gama

Kristen dengan pesat sejak tahun 1862 di Tanah Batak, penganut agama tersebut

di atas semakin berkurang. Pada masa kini, umumnya masyarakat Batak Toba

menganut agama Protestan, Katolik, dan Islam.

Penyebaran agama Kristen, awalnya dimulai oleh Pendeta Burton dan

Ward dari Gereja Baptis Inggeris tahun 1824. Kedua pendeta ini mencoba

memperkenalkan Injil di kawasan Silindung (sekitar Tarutung sekarang).

30 Batara Sangti, Sejarah Batak. Balige: Karl Sianipar, 1977, hlm. 79. 31Ibid. , hal. 60.

Page 122: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

103

Kehadiran mereka tidak diterima oleh masyarakat Batak Toba. Kemudian tahun

1834 Kongsi Zending Boston Amerika Serikat, mengirimkan dua orang pendeta,

yaitu Munson dan Lymann. Kedua misionaris ini dibunuh oleh penduduk di

bawah pimpinan Raja Panggalamei, di Lobupining, sekitar Tarutung, pada bulan

Juli 1834. Tahun 1849, Kongsi Bibel Nederland mengirim ahli bahasa Dr. H.N.

van der Tuuk untuk menyelidiki budaya Batak. Ia menyusun Kamus Batak-

Belanda, dan menyalin sebahagian isi Alkitab ke bahasa Batak. Tujuan utama

Kongsi Bibel Nederland ini adalah merintis penginjilan ke Tanah Batak melalui

budaya. Tahun 1859, Jemaat Ermelo Belanda dipimpin oleh Ds. Witeveen

mengirim pendeta muda G. Van Asselt ke Tapanuli Selatan. Ia tinggal di Sipirok

sambil bekerja di perkebunan Belanda. Kemudian disusul oleh para pendeta dari

Rheinische Mission Gesellschaft (RMG), pada masa sekarang menjadi Verenigte

Evangelische Mission (VEM), dipimpin Dr. Fabri. Penginjilan sampai saat ini

berjalan lambat. Kemudian tahun 1862 datanglah pendeta RMG, yang kemudian

diterima oleh masyarakat Batak Toba, yaitu Dr. Ingwer Ludwig Nommensen. Di

bawah pimpinannya misi penginjilan terjadi dengan pesat. Sampai dekade-dekade

awal abad kedua puluh, sebagian besar etnik Batak Toba telah menganut agama

Kristen Protestan. Berdasarkan rapat pendeta pada 3 Februari 1903, penginjilan

diperluas ke daerah Simalungun dan Karo, dan ternyata berhasil dengan baik.

Salah satu ciri masyarakat Batak Toba di samping mempunyai nama diri

selalu mengikutsertakan marga, sistem garis keturunan yang diambil dari ayah

atau bersifat patrilineal. Orang-orang yang mempunyai satu marga dianggap

Page 123: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

104

keturunan satu kakek. Keturunan dari satu leluhur menurut garis pihak ayah

selagi masih menyatu, berdiam di satu kawasan membentuk sebuah ikatan

bernama marga. Mereka saling mengenal dan erat bergaul, yang satu

memperlakukan yang lain sebagai saudara kandung.

Salah satu ciri khas masyarakat Batak Toba, di samping nama diri selalu

mengikutsertakan marga. Dalam hal ini marga adalah nama garis keturunan yang

diambil dari pihak ayah atau bersifat patrilineal. Orang-orang yang mempunya

sebuah marga dianggap keturunan satu nenek moyang. Turunan dari satu leluhur

menurut garis keturunan pihak ayah selagi masih kompak, berdiam di satu tempat

membentuk sebuah ikatan bernama marga. Mereka saling mengenal dan erat

bergaul, yang satu memperlakukan yang lain sebagai saudara kandung.

Bila diperhatikan lebih dalam, khususnya terjadinya marga dalam

masyarakat Batak Toba, merupakan satu yang sangat rumit, karena erat sekali

hubungannya antara mitos dan sejarah penyebaran masyarakat Batak Toba itu

sendiri. Berdasarkan mitos dan sejarah, dapat dikatakan bahwa menurut persepsi

mereka pada umumnya setiap individu dalam masyarakat Batak Toba merupakan

keturunan Si Raja Batak, seperti tercermin dalam tulisan Napitupulu.

Dewa Mulajadi Na Bolon mengirim putrinya Si Boru Deak Parujar turun ke bumi. Ia kawin dengan Dewa Odap-odap dan melahirkan anak kembar manusia, satu lelaki Si Raja Ihat Manisia dan satu perempuan Si Boru Ihat Manisia. Mereka berdua, walau bersaudara, kawin dan lahirlah beberap anaknya. Salah seorangputeranya bernama Si Raja Batak, yang menjadileluhur seluruh suku Batak. Kampungkediamannya bernama Sianjur Mula-mula dekat kaki gunung Pusuk Buhit dis belah Barat Pulau Samosir. Setelah Si Raja Batak meninggal, arwahnya menetap di atas Gunung Pusuk Buhit.

Page 124: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

105

Si Raja Batak mempunyai dua putra, yang sulung bernama Guru Tatea Bulan dan adiknya Raja Isumbaon. Si Guru yaitu Tatea Bulan ahli dalam ilmu sihir dan Sang Raja, adiknya ahli dalam ilmu hukum adat. Guru Tatea Bulan mempunyai lima putra dan empat putri. Kelima puteranya adalah: (1) Raja Biak-biak (Raja Uti), (2) Tuan Saribu Raja, (3) Limbong Mulana, (4) Sagala Raja, dan (5) Silau raja (Malau Raja). Nama dari keempat puterinya, sebagai berikut: (1) Si Boru Paromas (Si Boru Anting-anting Sabungan), (2) Si Boru Parema, (3) Si Boru Bindinglaut, dan (4) Nan Tinjo. Raja Isumbaon mempunyai tiga orang putra, yaitu: (1) Sorimangaraja, (2) Raja Asiasi, (3) Sangkar Somalidang (Langka Somalidang).32

Bila diperhatikan lebih jauh, khusus tentang terjadinya marga dalam

masyarakat Batak Toba merupakan hal yang rumit, karena erat sekali

hubungannya dengan mite33 dan sejarah penyebaran masyarakat Batak Toba.

Pada umumnya setiap individu dalam masyarakat Batak Toba mempercayai

dirinya sebagai keturunan Si Raja Batak, yang kalau diurutkan juga sebagai

keturunan dari Debata Mula Jadi na Bolon, yaitu dewa yang mempunyai

kekuasaan paling tinggi dalam sisetm religi Batak Toba.

32Nalom Siahaan Napitupulu, Sedjarah Kebudajaan Batak: Suatu Studi tentang Suku

Batak (Toba, Angkola, Mandailing, Simelungun, Pakpak Dairi, Karo), Michigan: University of Michigan, 1964.

33Mite adalah bagian dari folklor (cerita rakyat). Dari semua bentuk atau genre folklor, yang paling banyak diteliti para ahli folklor adalah cerita prosa rakyat. Mengikut William R. Bascom, cerita prosa rakyat dapat dapat dibagi ke dalam tiga golongan besar, yaitu: (1) mite (myth), (2) legenda (legend) dan (3) dongeng (folktale). Mite adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi serta dianggap suci oleh yang empunya cerita. Mite ditokohi para dewa atau makhluk setengah dewa. Peristiwa terjadi di dunia lain, atau di dunia yang bukan seperti kita kenal sekarang, dan terjadi pada masa lampau. Legenda adalah prosa rakyat yang mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap pernah benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci—namun legenda ditokohi oleh manusia, meski kadangkala memiliki sifat-sifat luar biasa, dan sering juga dibantu makhluk-makhluk ajaib. Tempat terjadinya adalah di duania seperti yang kita kenal sekarang, waktu terjadinya belumbegitu lama. Dongeng adalah prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita, tidak terikat oleh waktu dan ruang. Lihat William R. Bascom Bascom, 1965. “The Forms of Folklore: Prose Narratives.” Journal of American Folklore. Volume 78, nombor 307, Januari-Mac 1965. Parafrase pengertian tiga bentuk cerita rakyat ini lihat James Danandjaja, 1984. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Grafiti Pers.

Page 125: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

106

Memperhatikan peranan marga pada masyarakat Batak Toba merupakan

satu hal yang sangat penting. Sedemikian pentingnya, sehingga dalam kehidupan

sehari-hari terutama pada saat perkenalan terlebih dahulu menyebutkan marga.

Sejauh ini tidak ada orang Batak Toba tanpa marga. Melalui marga orang-orang

Batak Toba boleh mengadakan partuturan (mencari hubungan kekerabatan) yang

merupakan salah satu aspek mendasar dalam dalihan na tolu, yang selalu

diterjemahkan sebagai tungku nan tiga, yaitu sebuah ungkapan yang menyatakan

kesatuan hubungan kekerabatan pada masyarakat Batak Toba. Dalihan na tolu

berarti tungku yang terdiri dari tiga buah batu, yang digunakan untuk memasak.

Konsep tersebut diterapkan pada sistem kekerabatan pada masyarakat Batak Toba

yang terdiri dari tiga unsur, yaitu: (1) dongan sabutuha (teman semarga); (2) hula-

hula (keluarga dari pihak istri); (3) boru (keluarga dari pihak menantu laki-laki).

Pedoman bersikap antara ketiga kelompok kekerabatan itu tergambara dalam

konsep: (1) molo naeng ho sangap, manat mardongan tubu, artinya jika kamu

ingin menjadi orang terhormat, hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga); (2) molo naeng ho gabe, somba ma ho

marhula-hula, artinya jika ingin keturunan banyak hormatilah hula-hula dan (3)

molo naeng namora, elek ma ho marboru, artinya kalau ingin kaya, baik-baiklah

kepada boru.

Page 126: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

107

Gambar 2.10 : Motif tumbuhan suku batak toba (dalihan natolu)

Selanjutnya ragam hias motif tumbuhan pada suku Batak Toba banyak

ditemukan pada rumat adat, benda pakai, kain adat dan masih banyak lagi, jenis

motif tumbuhan yang terdapat pada suku Batak Toba adalah gorga sitompi,

dalihan na tolu, si meol-meol, simeol-meol masialoan, sitagan, sijonggi, silintong,

simarogung-ogung, dan sundung di langit.34

Masing-masing ragam hias memilik arti dan makna yang berbeda serta

menyimbolkan adat istiadat dalam masyarakat Batak Toba. Salah satunya adalah

gorga dalihan natolo. Gorga ini biasaya diukir dibagian dinding depan rumah.

Dalihan na tolu, menjadi dasar kekerabatan kebudayaan Batak Toba (hula-hula,

dongan sabutuha, boru). Gorga ini dilukiskan untuk menunjukkan bahwa yang

penghuni rumah adalah orang yang memiliki hubungan yang selaras dengan hula-

hula (paman), dongan sabutuha (teman semarga) dan boru (pihak perempuan).

34Bagianda Sirait, Pengumpulan dan Dokumenasi Ornamen Tradisional di Sumatera

Utara, Sumatera Utara, Pemerintah Tingkat I Sumut, 1977-1980, hlm. 39

Page 127: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

108

Seperti yang yang di ungkapkan oleh Sirai Bagianda (1980:20) Istilah

dahilan natolu merupakan gerak hidup masyarakat Batak Toba, sehingga sering

disebut dengan ucapan falsafah Batak Toba.35 Dikiatakan demikian karena pada

setiap upacara adat atau aktivitas lain yang bersifat gotong royong selalu dikaitkan

dengan aturan-aturan yang telah digariskan dahilan natolu. Dahilan natolu dapat

diartikan dengan kesatuan tiga tungku, dahilan berati batu tungku masak dan ntolu

artinya tiga. Pada masyarakat batak toba tungku masaknya terdiri dari tiga kaki

tungku yang terbuat dari batu.

Hubungan ketiga kaki tungku tersebut melambangkan keakraban pada

masyarakat Batak Toba, yang dapat diartikan dengan; dongan sabutuha, yaitu

pihak yang seketurunan atau semarga dengan kita; hula-hula yaitu pihak marga

pemberi anak perempuan yang menjadi istri kita; boru, yaitu pihak marga yang

mengambil anak perempuan kita bisa disebut sebagai pihak menatu.

Karena demikian besarnya pengaruh dahilan natolu dalam kehidupan

masyarakat batak toba, maka terlukislah ungkapan ini pada gorga dahilan

natolu.Fungsi gorga dahilan natolu pada rumah adat batak toba sebagai penggaris

untuk pemilik rumah, agar selalu hormat kepada pihak hula-hula dan bersifat

mebujuk atau elek kepada boru serta hati-hati atau manat terhadap dongan

sabutuha.

35Ibid., hlm. 20.

Page 128: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

109

Gambar 2.11 : Motif Tumbuhan Suku Batak Toba (Simarogung-ogung)

Gorga simarogung-ogung, merupakan salah satu dari motif tumbuhan

ragam hias suku Batak Toba, sering juga disebut dengan ogung. Ogung memiliki

arti gong salah satu jenis alat music. Bentuk ragam hias ini mirip seperti gong,

kalau dilihat dari geraka-gerakan sikalnya. Ragam hia sini biasanya terdapat pada

setiap rumah adat yang berukir, karena dianggap sebagai bentuk kegembiraan,

gong dianggap simbol pesta, yang diharapkan semua manusia.36

Gorga simarogun-ogun melambangkan kejayaan dan kemakmuran, dan

orang yang sudah memiliki kekayaan tersebut parbahul-bahul na bolon, yang

artinya pemilik rumah itu adalah seorang yang kaya yang pengasih dan

pemurah.37

36Ibid., hlm. 24. 37Ibid.

Page 129: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

110

Gambar 2.12 : Ragam Hias Motif Tumbuhan pada Suku Batak Toba

Dari salah satu suku di Sumatera Utara, motif ragam hias mempunyai arti

khusus, seperti pohan hayat yang ada di Tapanuli disebut dengan gorga hariara

sundung langit yang mempunyai arti simbolik dan kekuatan batin yang dalam.

Adakalanya ragam hias tertentu dipergunakan sebagai pengobatan sehingga

merupakan roh yang dipahatkan pada rumah atau benda-benda pakai.

Sebagai alat untuk menganalisis makna simbol dan lambang pada logo

karya mahasiswa Polimedia PSDD Medan, penulis akan menguraikan makna

bentuk motif tumbuhan yang terdapat pada setiap suku disumatera utara.

Ragam hias motif tumbuhan pada suku batak toba banyak ditemukan pada

rumat adat, benda pakai, kain adat dan masih banyak lagi, jenis motif tumbuhan

yang terdapat pada suku Batak Toba adalah gorga sitompi, dalihan na tolu, si

Page 130: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

111

meol-meol, simeol-meol masialoan, sitagan, sijonggi, silintong, simarogung-

ogung, dan sundung di langit.38

Ragam hias atau ornament pada batak toba disebut juga dengan gorga.

Gorga Batak merupakan salah satu karya seni dan kebudayaan Batak yang

usianya sudah cukup tua. Sebuah seni pahat tradisional yang dibuat secara alami.

Pada zaman dahulu, gorga hanya dibuat untuk rumah yang dianggap terhormat,

karena Nenek Moyang Batak menganggap bahwa gorga bukan hanya sekedar

hiasan, tetapi memiliki makna yang mencerminkan hidup Orang Batak.

Hanya tiga warna yang dipakai pada Gorga Batak Toba. Ketiga warna itu

adalah hitam, merah dan putih; melambangkan tiga bagian alam semesta (kosmos)

yaitu Banua Toru (alam bagian bawah, di bawah tanah, bukan neraka), Banua

Tonga (kosmos bagian tengah, permukaan Bumi tempat manusia, binatang-

binatang dan tumbuh-tumbuhan hidup), Banua Ginjang (kosmos bagian atas:

langit, tempat bersemayam para dewa). Ketiga warna gorga juga melambangkan

tiga penguasa alam semesta yaitu Batara, Guru penguasa Banua Toru

dilambangkan dengan warna hitam, Debata Sori penguasa Banua Tonga

dilambangkan dengan warna merah, dan Mangala Bulan penguasa Banua

Ginjang, dilambangkan dengan warna putih. Ketiga dewa yang dikenal dengan

sebutan ‘Debata Sitolu Sada’, atau tritunggal dewa dan tiga bagian alam semesta

ini sangat mempengaruhi hampir seluruh kebudayaan Batak.

38Ibid., hlm. 39.

Page 131: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

112

Gambar 2.13 : Warna pada Motif Ornamen Batak Toba

Mengenai warna di dalam gorga Batak Toba adalah sebagai berikut.

Warna hitam adalah symbol dari Banua Toru (kosmos bagian bawah) dan

penguasaanya Batara Guru yang selalu mengendarai kuda hitam. Di dalam

kehidupan sehari-hari warna hitam dianggap sebagai simbol kekuatan pengobatan

dan kedukunan. Parmalim adalah suatu 10 kepercayaan kuno orang Batak

memakai warna hitam, sebagai simbolnya.

Warna hitam sering disebut sebagai Raja Warna, sebab kalau warna ini

dicampur dengan warna lain, dengan perbandingan yang sama, maka warna yang

lebih kuat adalah warna hitam. Selain itu warna hitam disebut sebagai raja warna

karena warna ini melambangkan kekuatan, pelindung dan kekuasaan yang adil

dan bijaksana.Itulah sebabnya ikat kepala kepala raja di Tanah Batak selalu

Page 132: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

113

berwana hitam. Dalam Gorga Batak Toba warna hitam selalu dibuat pada andor

yaitu bidang gorga yang selalu dikontur dengan garis besar berwarna putih.

Seterusnya warna merah adalah simbol Banua Tonga (kosmos bagian

tengah) dan penguasanya adalah Debata Sori yang selalu mengendarai kuda

berwarna merah. Dahulu warna merah sangat ditakuti oleh Orang Batak, karena

warna ini dianggap sebagai penyebab kematian. Keyakinan itu di dapat dari

kenyataan pada kehidupan tanam-tanaman, yang pada mulanya berwarna hijau,

kemudian nampak berwarna kekuning-kuningan suatu pertanda mendekati

kematian. Dan apabila telah pasti mati, daun tanaman yang dulunya berwarna

hijau itu kelihatan merah (marrara).

Gambar 2.14 : Warna pada Ornamen Batak Toba

Page 133: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

114

Warna merah dibuat pada latar belakang gorga yaitu pada sela-sela andor.

Juga di antara andor dengan daun gorga dan diantara andor dengan batas bidang

gorga. Merah adalah lambang keberanian dan kesaktian.

Di sisi lain, warna putih adalah symbol dari Banua Ginjang (kosmos

bagian atas) dan penguasanya Mangala Bulan. Putih melambangkan kesucian dan

kehidupan. Orang Batak percaya membuat hidup adalah gota (getah), suatu tenaga

ajaib yang mengalir dalam tubuh makhluk hidup. Orang Batak zaman dahulu

menganggap manusia hidup dari 11 gota ni (getah nasi), gota ni gadong (getah

ubi), dan gota ni ingkau (getah sayur-sayuran). Memang tidak semua getah

berwarna putih tetapi karena kebanyakan getah berwarna putih, maka orang Batak

menganggap bahwa getah itu berwarna putih.

Warna putih dibuat pada garis gorga (hapur atau lili), yaitu garis kontur

dan garis tengah yang selalu mengikuti andor (garis berwarna hitam). Dalam

konsep etnosains Batak Toba, warna putih melambangkan ketulusan dan

kejujuran yang berbuah kesucian.

2.7. Etnik Mandailing-Angkola dan Seni Rupanya

Wilayah budaya Mandailing-Angkola pada masa kini berada di sebagaian

besar Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Mandailing Natal. Mandailing

secara tradisional terdiri dari dua wilayah, yaitu Mandailing Godang

(Mandailing Besar) yang terletak di bagian Utara dan mandailing Julu

Page 134: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

115

(Mandailing Hulu) yang terletak di bagian sebelah selatannya. Angkola terletak

di bagian utara Kabupaten Tapanuli Selatan ini. Mandailing Godang meliputi

wilayah Kecamatan Siabu dan Kecamatan Panyabungan, yang merupakan

dataran rendah yang penuh dengan lahan persawahan, sedangkan Mandailing

Julu meliputi wilayah Kecamatan Kotanopan, Muara Sipongi, dan Batang

Natal, yang merupakan kawasan pegunungan dan hanya sedikit memiliki

kawasan dataran rendah. Kini wilayah budaya Mandailing-Angkola ini mencakup

Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Di Kecamatan Panyabungan terdapat suku bangsa Siladang dan Lubu

yang sudah sejak lama mendiami daerah ini. Akan tetapi suku ini mempunyai

adat-istiadat dan kebudayaan yang berbeda dengan suku bangsa Mandailing.

Di Kecamatan Muarasipongi terdapat suku bangsa Ulu yang mempunyai adat-

istiadat dan kebudayaan yang berbeda juga dengan suku Mandailing.

Suku bangsa Mandailing digolongkan ke dalam kelompok Proto Melayu

(Melayu Tua) yang mempunyai persamaan ciri fisik dengan etnik: Toba,

Simalungun, Pakpak-Dairi-Dairi, dan Karo. Kelompok Proto Melayu ini

berasal dari Tiongkok Selatan dan pindah ke wilayah Indonesia, yang

diperkirakan berlangsung pada abad kedelapan atau kedau belas sebelum

Masehi. Dengan melihat ciri-ciri khas bentuk fisik dan temperamennya, maka

nenek moyang etnik Mandailing-Angkola termasuk rumpun Proto Melayu

(H.M.D. Harahap 1986:12). Sampai pada penjajahan Belanda, penduduk wilayah

Mandailing-Angkola umumnya dihuni etnik Mandailing-Angkola saja.

Page 135: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

116

Namun setelah kemerdekaan, banyak orang Toba yang merantau dan menetap

di daerah ini, yang sampai sekarang bertambah terus jumlahnya. Selain orang

Toba, terdapat juga orang Minangkabau yang datang dari Sumatera Barat dan

umumnya bekerja sebagai pedagang.

Etnik Mandailing-Angkola menganut garis keturunan patrialineal,

mempunyai sistem kemasyarakatan yang disebut dalian na tolu ("tiga

tumpuan"). Sistem kekerabatan ini terdiri dari tiga unsur fungsional yang

masing-masing unsur tersebut mempunyai rasa ketergantungan antara satu

dengan lainnya yang berupa ikatan darah (genealogis) dan ikatan perkawinan.

Ketiga kelompok tersebut adalah: (1) mora, (2) kahanggi, dan (3) anak boru.

Mora adalah kelompok kerabat yang memberi anak perempuan atau pihak

pemberi isteri. Kahanggi yaitu kelompok keluarga yang mempunyai satu garis

keturunan yang sama atau disebut juga keluarga semarga. Anak boru yang

merupakan pihak penerima anak perempuan atau kerabat suami.39

Selain itu ada sistem sosial berdasarkan garis keturunan yang disebut

marga. Setiap anggota masyarakat yang mempunyai marga, biasanya

menempatkan nama marga di belakang namanya. Orang-orang Mandailing dan

Angkola yang semarga disebut markahanggi. Di dalam masyarakat Mandailing

dan Angkola, terdapat sejumlah marga, yang di antaranya adalah: Lubis,

Nasution, Rangkuti, Batubara, Daulae, Pulungan, Parinduri, Matondang,

Siregar, Hasibuan, dan lainnya. Di antara marga-marga ini sampai sekarang

39H.M.D. Harahap, Adat-istiadat Tapanuli Selatan, Jakarta: Grafindo Utama, 1986,

hlm. 12.

Page 136: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

117

marga Lubis dan Nasution merupakan marga yang paling banyak jumlah

warganya di Mandailing. Sedangkan di wilayah Angkola Siregar adalah marga

terbesarnya.

Sebelum masuknya agama Islam ke Mandailing dan Angkola,

penduduknya menganut kepercayaan yang disebut Pelebegu, yaitu

kepercayaan yang intinya memuja roh nenek moyang. Untuk berhubungan

dengan roh nenek moyang, dilakukan upacara ritual yang dipimpin oleh

seorang ahli keagamaan yang disebut sibaso. Namun setelah masuknya

agama Islam, sekitar tahun 1820, kepercayaan Pelebegu ini tidak lagi

dianut oleh masyarakatnya. Agama Islam yang masuk ke Mandailing dan

Angkola dibawa oleh kaum Paderi dari daerah Minangkabau.

Di dalam kebudayaan Mandailing-Angkola, terdapat ragam hias motif

geometris. Hampir semuanya ragam hias suku Mandailing-Angkola berbentuk

geometris, tetapi bentuk ragam hias tersebut diambil dari motif tumbuhan yang

didistorsi menjadi bentuk geometris. Pada ragam hias suku Mandailing-Angkola

beberapa yang bermotif geometris diantaranya adalah raga-raga.

Gambar 2.15 : Ragam Hias Motif Geometris Suku Madailing-Angkola (Raga-raga)

Page 137: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

118

Raga-raga dapat diartikan sebagai jalinan teratur. Hubungan keluarga atau

family antara satu dengan lainnya telah demikian eratnya, disebabkan terjadinya

hubungan perkawinan antara marga dengan marga atau perkawinan orang

pendatang dengan orang kampung, sehingga menimbulkan sifat raga-raga yang

saling menjalin, dengan bentuk geometris.40

Selain raga-raga ada juga ragam hias suku Mandailing yang bermotif

geometris yaitu bondul na opat. Ragam hias ini memiliki pengertian bahwa

sesuatu perkara adat akan dibawa ke tengah sidang adat sopo godang (balai adat).

Yang akan menangi perkara tersebut adalah pihak sidang adat dengan anggota-

anggotanya yang terdiri dari paea orang-orang tua di kampung tersebut.41

Gambar 2.16 : Ragam Hias Motif Geometris Suku Madailing-Angkola (Bondul na Opat)

Dalam sidang adat tersebut hendaklah dicapai keputusan yang seadil-adilnya,

sehingga yang berperkara merasa puas menerima keputusan siding adat tersebut.

40Ibid., hlm. 129. 41 Bagianda Sirait, Pengumpulan dan Dokumenasi Ornamen Tradisional di Sumater Utara,

Sumatera Utara, Pemerintah Tingkat I Sumut, 1977-1980, hlm. 131

Page 138: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

119

Suku Mandailing memiliki berbagai macam bentuk ornamen (hiasan)

tradisional dapat kita temukan pada bagian tutup ari dari Sopo Godang (Balai

Sidang Adat) dan Bagas Godang (Rumah Besar Raja). Dalam bahasa Mandailing,

ornamen-ornamen tersebut disebut bolang yang juga berfungsi sebagai simbol

atau lambang itu memiliki makna-makna yang sangat mendalam bagi masyarakat

Mandailing.

Di dalamnya terkandung nilai-nilai, gagasan-gagasan, konsep-konsep,

norma-norma, kaidah-kaidah, hukum dan ketentuan adat-istiadat yang menjadi

landasan dan pegangan dalammengharungi bahtera kehidupan. Seperti yang telah

dijabarkan pada pembahasan sebelumnya motif ornament mandailing terbuat dari

tiga jenis material: 1) tumbuh-tumbuhan, 2) hewan atau binatang, 3) geometris,

serta 4) Figuratif.

Gambar 2.17 : Warna pada Ornamen Suku Mandailing

Page 139: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

120

Motif ornamen-ornamen itu sebagian besar diberi warna na rara (merah),

na lomlom (hitam) dan na bontar (putih) yang erat kaitannya dengan kosmologi

Mandailing. Bahan yang dipakai sebagai bahan anyaman adalah lembaran-

lembaran bambu yang telah diarit dengan bentuk-bentuk terentu. Dalam hal ini, na

rara melambangkan kekuatan, keberanian dan kepahlawanan; na bontar

melambangkan kesucian, kejujuran dan kebaikan; na lomlom melambangkan

kegaiban (alam gaib) dalam sistem kepercayaan animisme yang disebut

Sipelebegu.

2.8. Suku Pesisir dan Seni Rupanya

Di Sumatera Utara terdapat sebuah kelompok etnik yang keberadaannya

secara budaya sangat unik. Kawasan budaya ini adalah tempat asal-usul penyair

dan ilmuwan agama dan sufi ternama yaitu Hamzah Fansuri, di masa Kesultanan

Aceh. Masyarakat ini berasaskan keturunannya berasal dari etnik Batak Toba,

Mandailing-Angkola, dan Minangkabau.Secara umum, mereka mempunyai

kebudayaan yang “dekat” dengan budaya Melayu Pesisir Timur Sumatera Utara.

Menurut Radjoki Nainggolan, ketua Yayasan Lembaga Adat Budaya Tapanuli

Tengah dan Sibolga bahwa keberadaan etnik Pesisir telah membentuk budayanya

sendiri sesuai dengan kehidupan di kawasan pantai. Sebahagian besar mata

Page 140: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

121

pencahariannya adalah sebagai nelayan. Masyarakat Pesisir ini dapat

dikategorikan sebagai kelompok etnik tersendiri.42

Seni rupa suku Pesisir di Sumatera Utara ini, salah satunya pada seni

teratak dalam konteks upacara adat perkawinan. Keberadaan taratak ini

mengurangi kesulitan para orang-orang tua yang memiliki anak yang mau

dirayakan perkawinannya tersebut, maklum hampir semua rumah tidak punya

halaman atau ruangan dalam rumah tidak memadai menampung tamu yang datang

amat banyak.

Berbeda zaman dahulu, semua kegiatan berada di dalam rumah atau sekitar

rumah, saat ini kegiatan berpindah ke jalan dan bahkan jauh dari rumah bila

gangnya sempit dan rumah jauh di dalam. Akibatnya etnik Pesisir sudah mulai

jarang menjumpai aksesoris rumah pengantin ala pesisir yang amat memesona,

tidak banyak lagi kita lihat pelaminan yang bertirai kelambu bersusun, kareta

julak-jalik dan aneka hiasan seputar pelaminan ini.

Pendekorasian rumah ini tidak asal taruh saja, ada makna yang mengikuti

aturannya, setiap penempatan mengikuti aturan main, sehingga terlihat harmonis

dan sejuk dimata. Adapun makna lain dari aksesories tersebut sedikit saya bahas

antara lain sebagai berikut.

Tirai berwarna adalah corakragam masyarakat Pesisir, yang berbaur dari

berbagai etnis, Arab, China, Aceh, Minang dan Batak. Langit-langit fungsi

42Rajoki Nainggolan, 1997. “Kebudayaan Pesisir Tapanuli Tengah Sibolga.”

Makalah pada Seminar Kebudayaan Suku Pesisir Tapanuli Tengah dan Sibolga di Medan 11 Oktober 1977, hlm. 11.

Page 141: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

122

awalnya dahulu adalah sekat antara pagu (lantai atas rumah), tempat dimana para

gadis-gadis berada. Agar mereka tidak kontak langsung dengan para tamu yang

bukan semuhrim, digantungkanlah langit-langit tersebut, dan mereka bebas

melihat (mengintip) ke bawah siapa-siapa tamu yang datang, tanpa sang tamu

menyadarinya.Bentuk tirai langit-langit empat persegi seperti kotak tertelungkup.

Langit-langit ini mempunyai jurai-jurai pada pinggirnya dan dihiasi dengan

berbagai motif sulaman.

Pada sisi-sisi langit-langit ini tersemat lidah-lidah bentuknya seperti dasi.

Bahannya dari kain dan berbagai ragam. Ada yang bersulam benang emas, ada

yang bertabur bintang dan ada yang pakai kaca gemerlapan. Kesemuanya

mengandung makna mawas diri. Angkin main-mainan yang menyela lidah-lidah.

Angkin bahannya dari beludru atau satin. Angkin berhiaskan manik-manikan api-

api yang bermotifkan flora dan fauna. Angkin sebagai lambang kebahagiaan dan

kesejahteraan.

Tabir adalah kain dinding dengan berbagai warna. Tabir mempunyai

warna dasar hitam, kuning dan merah. Ditengahnya ditata dengan bermacam

warna kain yang membujur dan membelintang. Tata warna yang menarik

bermakna keragaman dalam alur dan patut. Kelambu terdiri dari dua helai kain

yang digandeng dan bersibak di tengah. Dasarnya beledru sutera, satin dll.

Motif sulaman kelambu berupa flora dan fauna. Kelambu berfungsi

sebagai layar masuk ke tempat tidur dan peristirahatan. Kelambu pelaminan

Page 142: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

123

sampai tujuh lapis yang mempunyai makna bahwa untuk menuju dan

mendaparkan yang baik melalui berbagai lapis rintangan dan hambatan.

2.9. Suku Nias dan Seni Rupanya

Masyarakat Nias memiliki kepercayaan suku yang disebut Sanomba Adu.

Sanomba berarti menyembah, dan Adu adalah patung ukiran yang terbuat dari

kayu atau batu sebagai media tempat roh bersemayam. Adu untuk dewa-dewa

ditempatkan di osali boronadu, yaitu bangunan sebagai tempat ibadah religi

Sanomba Adu. Mereka mempercayai dewa-dewa, di antaranya: Luo Walangi

sebagai dewa pencipta alam semesta; Lature Sobawi Sihono dewa pemilik dan

penguasa babi; Uwu Gere dewa pelindung dan penguasa para ere (pemimpin

religi Sanomba Adu); Uwu Wakhe dewa penguasa tanam-tanaman; Gozo Tuha

Zangarofa dewa penguasa air, dan lainnya.

Kemudian datanglah agama Kristen ke Nias. Misionaris yang pertama kali

datang ke Nias adalah Denninger tahun 1865, tepatnya di Kota Gunung Sitoli.

Sebelumnya ia sudah bergaul dan belajar bahasa Nias dari orang-orang Nias yang

bermukim di Padang. Pada masa itu, orang Nias yang berjumlah sekitar 3000 jiwa

di Padang ini, merupakan pendatang. Dari merekalah Denninger mempelajari

kebiasaan-kebiasaan, adat-istiadat, dan kebudayaan Nias, hingga ia tertarik untuk

datang ke Nias mengajarkan agama Kristen, yang kemudian ternyata berhasil

dengan baik. Misi Kristen kemudian diteruskan oleh Thomas yang datang tahun

1873. Masa penting dalam pengembangan agama Kristen adalah antara tahun

Page 143: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

124

1915-1930, masa ini disebut sebagai masa pertobatan total (fangesa dodo sebua).

Pada masa ini pula terjadi perubahan-perubahan sikap. Patung-patung mulai

dibakar dan dihancurkan. Poligami, sangsi-sangsi hukum adat dengan hukuman

badan, penyembahan patung, penyembuhan penyakit melalui fo’ere (dukun), dan

sejenisnya sudah makin berkurang. Hingga kini sebagian besar etnik Nias

beragama Kristen.

Masyarakat Nias mengenal derajat sosial berdasarkan kepimpinan dan

tingkat-tingkat kehidupan, yang disebut bosi. Sistem pembagian tingkatan hidup

manusia ini dijiwai oleh religi Nias pra-Kristen yang disebut Sanomba Adu.

Sistem pemerintahan tradisi pada masyarakat Nias Utara, didasarkan atas

pembahagian jabatan sebagai berikut: (1) tuhenori, tuhe berarti tunggul dan nori

atau ori artinya kumpulan dari beberapa banua (desa), tuhenori dipilih antara

pimpinan banua (salawa); (2) salawa artinya yang tinggi. Salawa ini memimpin

satu wilayah yang disebut banua. Jabatan salawa mempunyai pengertian: fa’atulo

(adil), fa’atua-tua (bijaksana), fa’abolo (kuat jasmani dan rohani), fokho (kaya

atau memiliki banyak harta dan benda) dan salawa sofu (berwibawa); (3) satua

mbanua, yaitu penasihat salawa yang terdiri dari tiga orang pemegang jabatan:

tambalina (wakil atau orang kedua), fahandrona (orang ketiga), dan sidaofa

(orang keempat).

Semua jabatan pemerintahan tersebut diduduki oleh golongan

bangsawan yang merupakan keturunan pendiri desa. Golongan orang yang

termasuk susunan pemerintahan desa ini selalu mendapat perlakukan yang

Page 144: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

125

istimewa. Orang lain tidak dapat berbicara dengan tidak sopan, selalu dihormati,

selalu dijemput dan hadir dalam pesta adat, seperti perkawinan, kematian, dan

lainnya. Mereka memutuskan hal-hal penting dalam pemerintahan desanya.43

Sistem penggolongan derajat manusia berdasarkan tingkat-tingkat kehidupan,

dimulai dari janin sampai kehidupan akhirat. Pengertian bosi ini mencakup dua

belas tingkat kehidupan. Dalam konteks ini, bosi nantinya mengarahkan manusia

untuk berusaha mencapai tingkat tertinggi, agar setelah ia mati, akan masuk ke

dalam sorga. Kedua belas bosi itu adalah: fangaruwusi (memperlihatkan

kandungan); tumbu (lahir); famatoro doi (memberi nama); famoto (sirkumsisi);

falowa (kawin); famadadao omo (membangun rumah); fa’aniha banua

(memasuki persekutuan desa); famaoli (menjadi anggota adat); fangai toi

(mengambil gelar); fa’amokho (kekayaan); mame’e go banua (menjamu orang se

desa) dan mame’e go nori (menjamu orang satu ori, beberapa desa

Di dalam kebudayaan Nias dijumpai pula ragam hias motif geometris.

Motif ragam hias geometris bentuk yang saling terukur, memiliki keteraturan dan

keseimbangan. Ragam hias berpola geometris sering ditemukan dalam bentuk

spiral, zigzag, garis silang, persegi empat, dan lain-lain. Motif geometris sering

seringkali diaplikasikan dalam seni ukir atau pahatan. Namun, tidak jarang juga

ditemukan pada motif-motif geometris diterapkan ke dalam bentuk dua dimensi.

Pada ragam hias suku Nias, motif geometis memiliki arti tersendiri bagi

kebudayaanya. Salah satunya adalah ragam hias niohulayo. Ragam hias ini

43W. Gulö, Benih yang Tumbuh. Semarang: Satya Wacana, 1983.

Page 145: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

126

memiliki garis geometris yang melambangkan sifat yang heroik (jiwa

kepahlawanan) dalam bahasa nias niohulayo artinya menyerupai bentuk ujung

tombak.44

Gambar 2.18 : Ragam Hias Motif Geometris Etnik Nias (Niohulayo)

Ragam hias ini biasanya terdapat di dalam rumah adat suku nias,

merupakan hiasan tepi, juga pada takaran lauru (beras), keris, dan pada pakaian

wanita ataupun pria. Suku Nias juga memiliki motif geometris lain yaitu niogama.

Ragam hias ini melambangkan perstuan dan kebulatan hati. Biasanya ragam hias

ini terdapat pada hiasan-hiasan rumah adat.

Hasil dari uraian bentuk-bentuk motif ragam hias dari ketujuh suku yang

ada di Sumatera Utara, bentuk motif tersebut memikili makna simbol dan

melambangkan peraturan ataupun tatanan pemerintah dan kehidupan

bermasyarakat, secara tidak langsung aturan tersebut yang tidak boleh dilanggar

44Bagianda Sirait, Pengumpulan dan Dokumenasi Ornamen Tradisional di Sumatera

Utara, Sumatera Utara: Pemerintah Tingkat I Sumut, hlm. 220.

Page 146: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

127

dari masing-masing suku tersebut yang memikili sangsi sesuai dengan hukum adat

mereka.

Bentuk-bentuk motif tersebut memiliki keragaman, bukan hanya tepaut

pada motif tumbuhan dan geometri seperti yang telah diuraikan sebelumnya,

tetapi masih banyak lagi motif-motif dari ketujuh suku tersebut, diantaranya motif

hewan, motif figuratif, motif raksasa dan dan motif kosmos atau alam. Pada

penelitian ini penulis membatasi pembahasan hanya pada dua motif saja, sesuai

dengan karyadesain logo hasil ciptaan mahasiswa Polimedia PSDD Medan yang

menjadi sampel pada penelitian ini

Gambar 2.19 : Ragam Hias Motif Geometris Etnik Nias (Niogama)

Pada umumnya ragam hias yang terdapat di rumah adat dibuat dari bahan

kayu, dibentuk pada dinding dan tiang rumah adat. Disamping ragam hias pada

rumah adat, banyak juga terdapat pada senjata,benda-benda kesenian, pada batu-

Page 147: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

128

batuan serta pakaian adat suku Nias. Ragam hias paada batu banyak kita jumpai

dihalaman sekitar rumah adat yang berbentuk tiang, tempat duduk, perahu, meja

dan bentuk koper. Jenis batu yang dipakai disebut kara satio artinya kara itu batu,

satio itu hitam, jadi berarti batu hitam yakni jenis batu-batu gunung.

Pakaian adat suku Nias dinamakan Baru Oholu untuk pakaian laki-laki dan

Oroba Si’oli untuk pakaian perempuan. Pakaian adat tersebut biasanya berwarna

emas atau kuning yang dipadukan dengan warna lain seperti hitam, merah, dan

putih. Adapun filosofi dari warna itu adalah:

Warna kuning yang dipadukan dengan corak persegi empat

(Ni’obakola) dan pola bunga kapas (Ni’obowo gafasi) sering dipakai oleh para

bangsawan untuk menggambarkan kejayaan kekuasaan, kekayaan, kemakmuran

dan kebesaran.

Gambar 2.20 : Warna pada ornament Suku Nias

Page 148: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

129

Warna merah yang dipadukan dengan corak segi-tiga (Ni’ohulayo/

ni’ogöna) sering dikenakan oleh prajurit untuk menggambarkan darah, keberanian

dan kapabilitas para prajurit.

Warna hitam yang sering dikenakan oleh rakyat tani menggambarkan

situasi kesedihan, ketabahan dan kewaspadaan.

Warna putih yang sering dikenakan oleh para pemuka agama kuno (Ere)

menggambarkan kesucian, kemurnian dan kedamaian.

2.10. Etnik Melayu dan Seni Rupanya

Masyarakat Melayu ini menjadi bahagian integral dari Dunia Melayu

Dunia Islam, dan Indonesia. Orang Melayu biasanya mendefinisikan

kelompoknya sebagai orang yang beragama Islam, berbahasa Melayu, memakai

adat Melayu dan berbagai persyaratan tempatan. Orang-orang Melayu di

Sumatera Utara (dahulu Sumatera Timur) memiliki wilayah budaya dari Tamiang,

Langkat, Deli, Serdang, Batubara, Asahan, dan Labuhanbatu. Mereka juga

mempunyai kategorisasi integrasi masyarakatnya yang terdiri dari: Melayu asli,

Melayu semenda, dan Melayu seresam. Melayu asli adalah golongan yang secara

keturunan merupakan orang-orang dari puak Melayu apakah Sumatera atau

Semenanjung Malaysia dan Kalimantan. Melayu semenda adalah orang yang

bukan etnik Melayu tetapi masuk menjadi Melayu karena faktor perkawinan.

Sedangkan Melayu seresam adalah orang yang masuk menjadi Melayu diakui

Page 149: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

130

sebagai Melayu karena mengamalkan resam Melayu. Termasuk di dalam seni

rupanya.

Di dalam kebudayaan Melayu di Sumatera Utara, terdapat ragam hias

motif geometris suku Melayu. Ragam hias tradisional Melayupada umumnya

terdapat pada bagian-bagian rumah adat Melayu salah satu ragam hias motif

geometris suku melalu adalah terali biola. Ragam hias ini memiliki bentuk lekuk-

lekuk tebukan yang mirip dengan bentuk biola, terbuat dari kepingan papan yang

diukir lalu disatukan. Berfungsi sebagai pagar, dan untuk memperindah beranda.

Gambar 2.21 : Ragam Hias Motif Geometris Etnik Melayu Sumatera Utara (Terali Biola)

Selain terali biola, ragam hias motif ragam hias lain adalah ragam hias

ricih wajid. Ragam hias ini merupakan potongan wajid, yaitu sejenis makanan

Page 150: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

131

yang terbuat dari beras pulut (ketan). Pulut adalah lambang persatuan pada

masyarakat Melayu.45

Gambar 2.22 :

Ragam Hias Motif Geometris Etnik Melayu Sumatera Utara (Ricih Wajid)

Ragam hias ricih wajid terbentuk dari kepingan papan yang diukir

kemudian disatukan. Ragam hias ini melambangkan pemersatu masyarakat

Melayu.

Warna dalam Seni Rupa Suku Melayu. Dalam hal ini, pada dasarnya motif

pada ornamen Melayu menggunakan dua warna, yaitu warna hijau dan warna

kuning. Namun pada saat ini ornamen Melayu juga mengadopsi warna-warna lain,

misalnya warna putih, warna coklat, warna keemasan dan warna lain sebagainya.

Warna ini pada umumnya sering digunakan sebagai warna ornamen Melayu.

45Bagianda Sirait, Pengumpulan dan Dokumenasi Ornamen Tradisional di Sumatera

Utara, Sumatera Utara: Pemerintah Tingkat I Sumut, 1977-1980, hlm. 190

Page 151: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

132

Gambar 2.23 : Warna pada Ornamen Melayu

Warna kuning ornamen Melayu pada bangunan Istana, Mesjid maupun

rumah penduduk di kota Medan ini melambangkan kemegahan dan kesuburan dan

kemakmuran dalam hidup. Warna ini pada umumnya sering digunakan pada latar

ornamen. Warna hijau melambangkan warna identik agama Islam. Sehingga

warna hijau selalu digunakan pada bangunan bernuansa Islam. Seperti contoh

pada Mesjid Al- Osmani di Belawan, maupun pada Istana Maimoon di Kota

Medan.

.

Page 152: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

133

133

BAB III

POLIMEDIA MEDAN DAN DISKURSUS LOGO DALAM

DISIPLIN ILMU SENI RUPA

Pada Bab III ini, penulis mendeskripsikan keberadaan Polimedia sebagai

sebuah institusi pendidikan seni rupa, yang bertujuan menghasilkan ahli-ahli

madya di bidang seni rupa, dalam konteks pembangunan pendidikan di Indonesia.

Di dalam institusi pendidikan ini terdapat mata kuliah desain logo, yang menjadi

topik kajian tesis penulis ini. Setelah itu, khusus tentang logo sebagai sebuah sub

kajian di dalam disiplin seni rupa, dibahas di dalam bab ini, untuk memberikan

gambaran bagaimana logo ini dijadikan sebuah bidang telaah dan wacana

(diskursus) seiring dengan perkembangan seni dan media.

3.1. Deskrispsi Polimedia

Politeknik Negeri Media Kreatif (disingkat: Polimedia) adalah salah satu

politeknik yang berstatus negeri yang didirikan pada 8 Oktober 2008. Menurut

berita yang terdapat pada Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Polimedia ini

dirancang khusus untuk menyediakan tenaga terampil guna memenuhi kebutuhan

sumber daya manusia disektor industri kreatif. Departemen Pendidikan berharap

dengan pendirian Polimedia menghasilkan standar kompetensi lulusan yang

Page 153: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

134

diselaraskan dengan kebutuhan dunia usaha kreatif dengan cara menerapkan

proses pendidikan berbasis kompetensi produksi dan kewirausahaan. 1

Secara organisasi, Polimedia memiliki manajemen di ibukora Indonesia

Jakarta, dan cabangnya di berbagai provinsi. Polimedia memiliki kampus cabang

di Makassar (Sulawesi Selatan) dan Medan (Sumatera Utara) yang saat ini

membuka 3 program studi yaitu: Program Studi Multimedia, Program Studi

Desain Grafis, dan Program Studi Teknik Grafika.

3.1.1. Sejarah Polimedia

Polimedia berdiri pada tanggal 8 Oktober 2008 berdasarkan Peraturan

Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 yang disahkan

oleh Menteri Pendidikan saat itu, yaitu Bambang Sudibyo. Polimedia berdiri

melalui kebijakan pemerintah dalam merevitalisasi Pusat Grafika Indonesia

(Pusgrafin) yang terlebih dulu memiliki reputasi panjang dalam pembinaan dan

pengembangan SDM kegrafikaan, penerbitan dan desain grafis, sejak tahun 1969.

Revitalisasi ini adalah bukti sikap pemerintah dalam menindak lanjuti amanat

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Pekan Produk Budaya Indonesia

(PPBI) di Jakarta Convention Center pada tanggal 4 Juni 2008.2

Pada awalnya Polimedia membuka 3 (tiga) jurusan/program studi, yaitu:

Teknik Grafika, Desain Grafis, dan Penerbitan. Polimedia adalah perguruan tinggi

vokasi yang secara khusus ditangani untuk menyiapkan tenaga terampil tingkat

1http//www.psddmedan.polimedia.ac.id. 2 Lihat pada http//www.psddmedan.polimedia.ac.id.

Page 154: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

135

madya (dengan gelar Diploma 3) di bidang industri kreatif, yang lulusannya

difokuskan terampil dan memahami proses produksi, serta dibekali pengetahuan

konsep dan wawasan bisnis untuk berwirausaha.

Salah satu prodi yang memiliki mata kuliah untuk menciptakan desain

logo pada Polimedia PSDD Medan adalah prodi multimedia yang merupakan

sampel dalam penelitian ini, melalui mata kuliah Media Digital Grafis I (MDG I),

mahasiswa dibimbing untuk memiliki strategi pembelajaran berbasis kompetensi

produksi. Mahasiswa juga dibimbing dalam menciptakan desain logo sesuai

karakter seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilkannya. Latar

belakang kebudayaan yang berbeda, sangat mempengaruhi hasil dari desain logo

yang diciptakan mahasiswa tersebut, dengan kombinasi ekpresi dari unsur budaya

meliputi bentuk dan identitas warna yang mewakili ciri dari kebudayaan masing-

masing mahasiswa tersebut.

3.1.2. Mata kuliah logo

Mata kuliah Logo pada perkuliahan di Multimedia Polimedia PSDD

Medan terdapat pada semester pertama, yaitu mata kuliah Media Digital Grafis I

(MDG I), pada mata kuliah MDG I mahasiswa dibimbing untuk menciptakan

sebuah logo sesuai dengan unsur dan kreteria logo yang mampu memenuhi makna

bentuk dan peranan warna sebagai ekspresi identitas budaya dari keinginan

pemesan logo. Ada juga beberapa mata kuliah yang mendukung proses

keberhasilan dalam mendesain logo, yaitu mata kuliah Nirmana dan Tipografi

(Typography).

Page 155: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

136

Dalam pengolahan bentuk pada logo, mata kuliah Nirmana sangat

membantu untuk mendistorsi bentuk-bentuk yang sesuai dengan identitas dari

bentuk alamiah. Nirmana merupakan pengorganisasian atau penyusunan elemen-

elemen visual seperti: titik, garis, warna, bentuk menjadi satu kesatuan harmonis

serta menghasilkan angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra, yang memiliki

nilai keindahan.

Kendati demikian jurusan multimedia di Polimedia tidak memiliki mata

kuliah khusus tentang materi estetika, materi ragam hias, padahal mata kuliah

tersebut sangat mendukung dalam menciptakan sebuah logo serta untuk

menghasilkan karya dalam bentuk produk lokal.

3.2. Studi tentang Logo dalam Disiplin Ilmu Seni Rupa

Kata Logo berasal dari bahasa Yunani Logos, yang berarti kata, pikiran,

pembicaraan & akal budi. Logo sebenarnya merupakan penyingkatan dari

Logotype yaitu tulisan yang tercetak, namun kini istilah logolah yang lebih

populer. Tidak ada keseragaman istilah dalam mengartikan logo.

Mengutip ‘Design Dictionary’ dari ‘Board of International Research in Design

(BIRD)’, Logo biasanya mengandung teks, gambar atau kombinasi keduanya.

Elemen teks atau tulisan pada logo biasanya disebut dengan logotype, sedangkan

simbol atau gambar yang mewakili sebuah kata ataupun makna disebut logogram.

Menurut Surianto Rustan, S.Sn, “Mendesain Logo”, Logo merupakan

makna yang diperoleh dari suatu kualitas yang disimbolkan, melalui corporate

Page 156: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

137

culture, positioning, historis atau aspirasi.3 Beliau juga mengatakan bahwa logo

merupankan sebuah simbol atau gambar pengidentifikasi perusahaan. Maksudnya

adalah penting dari pada seperti apa rupanya. Penekanannya pada makna di luar

atau di balik wujud logo itu.

Lain halnya dengan pendapat Gregory Thomas, “How to Design Logos,

Symbol and Icon, Cincinnati. Logo bukan hanya memenuhi persyaratan untuk

penampilan fisik saja tidak cukup, melainkan sebuah logo haruslah memiliki

makna dan tujuan yang terkandung di dalamnya.4

Berbeda dengan pendapat Heriyani Agustina/Farida Nurfalah/Popo

Sutopo, dalam “Makna Logo Sebagai Cerminan Citra Perusahaan” mengatakan

bahwa logo adalah presentasi, sosok atau penampilan visual yang senantiasa

dikaitkan dengan organisasi tertentu sebagai bentuk identitas dan bagian identitas

perusahaan5.

Sebagai bentuk representasi visual sebuah logo tentu saja memiliki unsur-

unsur visual yang terdiri dari teks, gambar atau kombinasi dari keduanya. Lebih

jauh definisi tentang logo diungkapkan oleh Ferri Chaniago sebagai berikut.

Logo merupakan identitas sebuah produk, perusahaan atau instansi tertentu, logo juga merupakan bentuk gambar atau sekedar sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti perusahaan, daerah, perkumpulan, produk, nedara yang dianggap membutuhkan hal yang singkat dan mudah diingat sebagai pengganti dari nama perusahaan6.

3 Surianto Rustan, Mendesain Logo, Jakarta, PT. Gramedia, 2009, hlm. 12 4Gregory Thomas, “How to Design Logos, Symbol and Icon, Cincinnati, Ohio: How

Design Book, 46 5Heriyani Agustina/Farida Nurfalah/Popo Sutopo, Makna Logo Sebagai Cerminan Citra

Perusahaan ( Studi Deskriptif Pada Logo Cirebon Televisi ) Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, 331

6 Ferri Caniago, Cara Mutakhir Jago Desain Logo, Jakarta Timur, Niaga Swadaya, 2012, hlm. 3

Page 157: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

138

Jadi secara garis besar, logo adalah bentuk simbol visual dari karakter

seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang dapat dilihat oleh setiap orang, dan

didalamnya terkandung makna bentuk, peranan warna pada logo sebagai ekspresi

identitas, dan unsur budaya, disertai dengan elemen teks atau tulisan yang sengaja

dibuat untuk memberikan suatu arti tertentu terhadap objek yang diwakilkan.

3.3. Sejarah Logo

Logo sudah dikenal sejak pusat peradaban di mesir dan Mesopotamia

berkembang. Biasanya berupa koin atau emblem kerajaan. Penemuan dan teknik

baru pembuatan logo terus berkembang. Gamal Kartono mengatakan pada Jurnal

Seni Rupa dalam “Sejarah dan Rahasia dibalik Logo”, ia mengulas bahwa pada

zaman kekaisaran Romawi (27 SM-476 M) diciptakan identitas Nasional Pertama

SPQR, singkatan dari Senatus Populusque Romanus atau Seant dari Rakyat

Roma. Ditetapkan pada koin, literature politik, dan monumen.7 Tahun 1961, Jan

Pieterzoon Coer menyaatakan Batavia sebagai pusat perdagangan Belanda di Asia

Timur melalui perusaahan dagang VOC “Veerengigde Oost-Indische Company”

Monogram VOC ditetapkan disemua bangunan dan benda intervertarisir mereka.8

Logo dalam ejaan Yunani berarti logos, juga dapat diterjemahkan sebagai

"kataku" ini merupakan istilah yang penting dalam filsafat, psikologi, retorika,

dan agama. Awalnya kata logos yang berarti "tanah", "permohonan", "pendapat",

7 Gamal Kartono, Sejarah dan Rahasia di Balik Logo (Jurna Seni Rupa FBS Unimed

Vol.9 no. 2, Desember 2012), Medan, Unimed, 2012, hlm. 11 8 Ibid

Page 158: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

139

"harapan", "kata", "berbicara", "akun", dan "alasan" itu menjadi teknis dalam

istilah filsafat.9

Meskipun istilah "logos" secara luas digunakan dalam pengertian agama,

dikalangan akademisi logos sering disebut lego ataupun lexis yang artinya kata

atau bahasa yang kesemua ini mengacu pada berbagai kegunaan penafsiran

Yunani kuno, atau pada pasca Kristen digunakan dalam filsafat kontemporer,

tasawuf, dan psikologi analitis.10

Logos juga disebut sebagai premis atau anggapan dasar baik itu premis

mayor, minor dan silogisme, yang merupakan daya tarik logis, dan logika, dengan

definisi "logika". Kata logika dapat disimpulkan menjadi dua cara. yaitu, melalui

logika induktif yang memberikan contoh-contoh yang relevan dan

menggunakannya untuk menunjuk kembali ke pernyataan secara keseluruhan.

Dan yang kedua, melalui logika entimem deduktif yang memberikan skenario

umum dan kemudian menarik keluar kebenaran tertentu.11 Meskipun logos

diterjemahkan secara konvensional sebagai "kata", tidak digunakan untuk kata

dalam arti gramatikal, melainkan digunakan sebagai istilah untuk menghitung,

mengatakan, berbicara.12

Pengetian “kata” pada logo dalam bahasa Yunani adalah kata yang

berkaitan dengan Tuhan dan Tuhan adalah kata. Kata yang diterjemahkan "kata"

9 Henry George Liddell and Robert Scott, An Intermediate Greek-English Lexicon;

Logos. 10 May, Herbert G. and Bruce M. Metzger. The New Oxford Annotated Bible with the

Apocrypha. 11"Ethos, Pathos, and Logos" 12 Henry George Liddell and Robert Scott, "An Intermediate Greek–English Lexicon:

logos.

Page 159: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

140

dalam bahasa Yunani adalah logo, bisa juga merunjuk kepada berita-berita

tersendiri yang diberikan kepada para Nabi (orang pilihan). Kameras Adam

membedakan antara "kata diucapkan" (logos prophorikos), dan "kata tersiat

dalam" (logos endiathetos)13.

Dari pembahasan sebelumnya penulis dapat menyimpulkan bahwa Logos

endiathetos yang artinya berbicara tentang apa yang ada di dalam, sama hal nya

seperti Tuhan memberikan wahyunya kepada orang pilihan, dengan kata lain

Tuhan memberitahu kita melalui kelimpahan hati. Pengertian kata yang

demikianlah disebut logos endiathetos.

Sedangkan Logo prophorikos yang artinya berbicara tentang apa yang

telah diucapkan. Merupakan kata untuk menyampaikan wahyu yang telah

diterima, sama halnya dengan mulut yang berbicara. Pengertian kata yang

demikianlah disebut logos prophorikos.

Berikut salah satu arti lain dari kata, Aristoteles (384-322 SM) memberi

logo definisi teknis yang berbeda di Arts rhetorica, menggunakannya sebagai

argumen makna dari alasan, salah satu dari tiga mode persuasi. (Dua mode

lainnya pathos (Yunani), yang mengacu pada persuasi dengan cara tarik

emosional, "menempatkan pendengar ke dalam bingkai pikiran tertentu", dan etos

persuasi melalui pendengar meyakinkan dari seseorang ". karakter moral").14

13Adam Kamesar. "The Logos Endiathetos and the Logos Prophorikos in Allegorical

Interpretation: Greek, Roman, and Byzantine Studies (GRBS). 44: 163–81. " Greek, Roman, and Byzantine Studies (GRBS). 44: 163–81.

14 Aristotle, Rhetoric, in Patricia P. Matsen, Philip B. Rollinson, and Marion Sousa, Readings from Classical Rhetoric, SIU Press, 1990, ISBN 0-8093-1592-0, p. 120.

Page 160: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

141

Menurut Aristoteles, logo berkaitan dengan dalam kata-kata pidato itu sendiri,

sejauh itu membuktikan atau tampaknya untuk membuktikan. 15

Lain hal dengan logos spermatikos merupakan pengungkapan kata yang

dipandang sebagai re-interpretasi dari istilah stoik. Stoik disebut juga stoikisme

merupakan ilmu fisafat Yunani yang mempelajari cara menjalani hidup, sebagai

sistem yang rasional, dalam arti mempunyai ‘aturan main’ yang logis (hukum

alam). Manusia dalam pandangan Stoik adalah bagian dari alam yang telah

menunjukkan melalui etika dan sebagai dasarnya identik dengan akal manusia.

Filsafat Stoic dimulai dengan Zeno dari Citium c. 300 SM, di mana logo adalah

alasan aktif meresapi dan menjiwai alam semesta. Itu dipahami sebagai bahan,

dan biasanya diidentifikasi dengan Tuhan atau alam. Stoa juga disebut logo mani

("logos spermatikos"), atau hukum generasi di alam semesta, yang merupakan

prinsip alasan aktif bekerja di benda mati. Prinsip-prinsip genetika semesta

merupakan simbol-simbol yang yang dapat ditafsikan untuk berkomunikasi

sesama manusia ataupun dengan sang pencipta.16

Dengan kata lain, disposisi moral yang terkandung dalam jiwa secara

alami subjek dan tunduk pada pengembangan organik atau budaya. Cara hidup

yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan

diwariskan dari generasi ke generasi merupakan budaya.17 Budaya terbentuk dari

banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,

15 n the translation by W. Rhys Roberts, this reads "the proof, or apparent proof, provided by the words of the speech itself."

16Tripolitis, A., Religions of the Hellenistic-Roman Age,. Wm. B. Erdmans Publishing. pp. 37–38

17 Siegfried Giedion, Space, Time and Architecture (6th ed.), p 3

Page 161: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

142

bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni, dan kesemua itu

disimpulkan sebagai prinsip generatif semesta. A. Tripolitis mengatakan bahwa

pemahaman yang demikianlah disebut logos spermatikos.18

Pemahaman dari pengertian logos prophorikos dan logos endiathetos,

merupakan ucapan seseorang dianggap dalam pengertian tertentu sebagai

sebagian dari kedirian si pembicara yang mempunyai keberadaan sendiri yang

nyata. Maka ucapan atau Firman Allah dalam kitab suci adalah penyataan diri-Nya

sendiri dan dapat menunjuk kepada berita-berita tersendiri yang diberikan kepada

para orang pilihan (Nabi). Kata itu digunakan berulang-ulang kali tentang

komunikasi dari Allah kepada manusia mengandung kuasa yang serupa dengan

kuasa Allah yang mengucapkannya dan melaksanakan kehendak-Nya, serta lebih

menunjuk kepada Firman Allah yang tertulis atau tercetak. Kata yang berarti logo

juga kemudian disandingkan dengan "type" yang berasal dari kata "typo", yang

merupakan perhurufan atau pencetakan huruf, sehingga diartikan menjadi

"logotype".

Pemahahan tentang pembahasan logos spermatikos tidak terlepas dari

unsur budaya manusia. Manusia itu tidak pernah melihat, menemukan dan

mengenal dunia secara langsung kecuali dengan berbagai simbol. Banyak fakta

yang hadir dalam dunia ini fenomena, tetapi menyembunyikan realitas

sesungguhnya yang ada dibalik fakta tersebut (noumena). Fakta-fakta yang

muncul tersebut menuntut untuk memahaminya dan memberikan interpretasi

terhadapnya. Penekanan dari itu bahwa manusia tidak pernah mendapatkan

Page 162: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

143

penjelasan secara panjang lebar dalam kehidupannya di dunia secara langsung,

hanya saja perwakilan dari apa yang dialaminya secara singkat dan sederhana.

Permasalahan dalam pengungkapan sesuatu terkadang tidak didefinisikan

dengan jelas dalam penyebutannya. Sehingga penggunaannya pun tidak sesuai

dengan objek penyebutannya, tanda, indeks, ikon dan simbol, merupakan kata

yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu noumena atau realitas yang

melatarbelakangi terjadinya fenomena. Fenomena yang di wakilkan olah tanda,

indeks, ikon, simbol menjadi unsur budaya dalam kehidupan manusia. Dalam

bahasa Yunani, gram atau gramma memiliki arti huruf, tanda, dengan demikian

pemahaman dari uraian logos spermatikos dapat diartikan sebagai "logogram".

Dari hasil pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa logo dapat

dibagi menjadi dua bagian besar yaitu, logo yang didominasi gambar dan logo

dengan didominasi tulisan.

3.4. Klasifikasi Logo

Pengkatagorian bentuk logo dapat dilihat pada dua hal yang sederhana dan

mendasar. Pertama dapat dilihat dari seni konstruksinya, pada umumnya dapat

dibagi menjadi 3 jenis yaitu, 1).Elemen gambar dan tulisan saling terpisah (picture

mark dan letter mark); 2).Gambar dan tulisan saling membaur, dapat disebut

gambar bisa juga disebut tulisan (picture mark sekaligus letter mark); 3).Elemen

tulisan saja (Letter mark saja).

Page 163: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

144

Gambar 3.1 : Logo dari segi kontruksi

Kedua semua bentuk logo berasal dari bentuk-bentuk dasar (bentuk dasar

tercipta dari titik dan garis). Apabila beberapa bentuk dasar bergabung, dapat

membentuk dua jenis objek yang lebih kompleks yang dikenal sebagai gambar

dan huruf.19

Gambar 3.2 : Klasifikasi bentuk logo

Pembahasan tentang gambar klasifikasi bentuk logo, areal yang paling kiri

logo yang elemen gambarnya mendekati bentuk-bentuk dasar. Karena sifatnya

abs`trak, sulit untuk menterjemahkan maknanya dari tampilan fisiknya saja. Pada

areal yang paling atas adalah areal logo yang elemen gambarnya sangat

19 Surianto Rustan, S.Sn, Mendesain Logo, Jakarta, PT. Gramedia, 22-23

Page 164: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

145

menyerupai bentuk objek aslinya. Biasanya berupa foto, maupun illustrasi.

Tampilan fisiknya kongkrit sehingga mudah dimengerti.

Pada bagian bawah typographic logo yang elemen tulisannya mendekati

bentuk huruf yang sudah baku dan nama entitasnya mudah dibaca. Ditengah-

tengah adalah area logo yang mengandung semua elemen-elemen mendekati

bentuk dasar berupa gambar sekaligus huruf. Baik elemen gambar maupun elemen

tulisan.

Pada area kiri dan kekanan, disebelah kiri logo adalah area logo yang

bentuknya sederhana dan abstrak. Sedangkan semakin kekanan logo-logo

bentuknyanya semakin kongkrit. Apabila diperhatikan pada area dari atas ke

bawah, pada bagian atas logo didominasi oleh gambar kongkrit, sedangkan

semakin mengarah ke bawah logo didominasi oleh logo berbentuk tulisan.

Dapat disimpulkan bahwa, dari bentuk-bentuk sederhana dan mendasar

tersebut, dapat menciptakan hubungan yang kompleks antara jenis logo dengan,

bentuk dasar-gambar-huruf dan hubungan antara bentuk dan makna baik bersifat

abstrak, simbol, maupun kongkrit.

3.5. Katagori Logo

Pada pembahasan sebelumnya, jenis logo dapat dibedakan sesuai dengan

jenis dan bentuknya, jenis dan bentuk logo, memiliki makna ataupun keinginan

serta ide yang dikembangkan, dapat dihadirkan dalam bentuk, teks, gambar

bahkan gabungan teks dan gambar.

Page 165: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

146

Mengutip”Design Dictionary” dari Board of Internasional Research in

Design (BIRD) dalam buku Rustam Surianto, “Mendesain Logo”: Logo biasanya

mengandung teks, gambar, atau kombinasi keduanya. Logo adalah sebuah simbol

atau gambar pengidentifikasi perusahaan tanpa kehadiran nama perusahaan.

Logotype adalah cara khusus menuliskan nama perusahaan.20

Perlu juga dipahami bahwa istilah logo secara keseluruhan mengalami

perluasan dan penyempitan serta pencampuran makna. Selain itu, masing-masing

istilah tidak berdiri sendiri melainkan saling terkait satu dengan yang lainnya.

Entitas bisa berupa apa saja baik itu objek fisik maupun non fisik yang meliputi:

barang dan jasa, organisasi; perusahaan, lembaga, partai, manusia; pribadi

maupun kelompok, tempat; daerah, kota atau Negara, konsep; ide dan gagasan,

pengalaman dan peristiwa. Dalam hal ini entitas akan banyak digunakan untuk

mewakili objek-objek tersebut. Dan dikatagorikan melalui logotype, logo,

logogram, signature, trandmark, waordmark, merek dan merek dagang serta

brand.

Yasaburo Kuwayama mengkategorikan logo dalam Rustan (2009:24) ada

4 jenis, yakni: 1). Alphabet (berbentuk huruf); 2). Symbols, Numbers (lambang-

lambang, angka-angka); 3).Concrete Forms (bentuk yang serupa dengan bentuk

aslinya) 4). Abstract Forms (bentuk abstrak)

Pertimbangan Kuwayama dalam pengkategorian ini adalah semata-mata

dilihat dari segi pemampilan fisiknya, bukan dari maknanya.

20 Surianto Rustan, Mendesain Logo, Jakarta PT. Gramedia, 2009, hlm. 13

Page 166: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

147

Pengklasifikasian Per Mollerup berbeda dan jauh lebih kompleks, karena

menurutnya kategori yang lebih ideal harus mempunyai perbedaan yang tajam dan

jelas antara masing-masing kategori. Di dalam buku yang ditulisnya ”Mark of

Excellence”, ia mendasari klasifikasi dari sudut semiotik, logo sebagai sign. Logo

tidak hanya dilihat dari segi pemampilan fisiknya namun juga dari segi maknanya.

Menurut pendapat Kartono Gamal dalam Sejarah dan Rahasia dibalik

Logo (Jurnal Seni Rupa FBS Unimed), Katagori logo terdiri dari; Logotype, Logo,

Logogram dan Signature21.

Dalam pembahasanya Gamal mengatakan bahwa, Pertama Logotype

pertama kali logotype muncul pada tahun 1810-1840, diartikan sebagai tulisan

entitas yang didesain secara khusus dengan menggunakan teknik lettering atau

memakai jenis huruf tertentu.

Kedua logo adalah singkatan dari logotype Istilah ini baru muncul pada

tahun 1973 dan kini istilah logo lebih populer dari pada logotype. Logo bisa

menggunakan elemen apa saja: tulisan, logogram, gambar, illustrasi dan lain

sebagainya.

Ketiga .Logogram, sebuah simbol tulisan yang mewakili sebuah

kata/makna. Seperti angka-angka dan lambang matematika “1” mewakili sebuah

satu, “+” mewakili tambah, juga berfungsi untuk menguatkan penulisan sebuah

kata, seperti, “&” mewakili kata dan.

21 Gamal Kartono, Sejarah dan Rahasia di Balik Logo (Jurna Seni Rupa FBS Unimed

Vol.9 no. 2, desember 2012), Medan, Unimed, 2012, hlm. 13

Page 167: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

148

Dan yang keempat signature berarti tanda tangan, secara umum juga

berarti karakteristik/identitas/tanda/ciri khusus yang diterapkan pada sebuh objek,

namun signature tidak terbatas hanya bersifat visual, yang bersifat

audio/suara/musik juga sering disebut signature.

Masing-masing klasifikasi tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan

atau kelemahan dan perkembangan desian logo yang makin jauh dari sifat

konvensional membutuhkan kategori yang sifatnya lebih fleksibel.

Berdasarkan pendapat para ahli dan pembahasan yang telah di uraikan,

jika dikategorikan berdasarkan unsur pembentukan dan maknanya, dapat

disimpulkan bahwa katagori logo terdiri dari: 1)..Logotype; 2)..Logogram; dan 3).

Combination type and gram.

Pada logo combination typo and gram (gabungan huhuf dan tulisan),

dilihat dari bentuk dasarnya terdiri dari dua bagian yaitu; 3.1).Logogram and

separate typo (logo yang gambar dan tulisan terpisah); dan 3.2).Logotype and

blend gram (logo tulisan dan gambar saling berbaur).

Logo pada bentuk logotype and blend gram (logo tulisan dan gambar

saling membaur) juga terbagi tiga yaitu; 3.2.1).Typographic (logo diantara

tulisannya terdapat gambar); 3.2.2).Gramgraphic (di dalam gambar terdapat

tulisan; dan 3.2.3). Logogram transform typo (Logo terdiri dari elemen-elemen

gambar kecil yang membentuk huruf dan 3.2.4) Logotype transform gram (Logo

terdiri dari elemen tulisan yang membentuk gambar).

Page 168: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

149

3.5.1. Logotype (elemen tulisan saja)

Pada awalnya yang lebih polpuler adalah logotype. Istilah logotype

pertama kali muncul pada tahun 1810-1840 yang merupakan bentuk tulisan saja

yaitu logo yang dibentuk hanya oleh huruf dengan berbagai variasinya.

Menurut Gamal Kartono, dalam bukunya “Sejarah dan Rahasia Dibalik

Logo” pada Jurnal Seni Rupa Unimed, logotype diartikan sebagai tulisan entitas

yang disesain secara khusus dengan menggunakanteknik lettering, atau memkai

huruf tertentu,sehingga logotype hanya sedekar elemen tulisan saja.22

Logotype yang bermula didesain secara khusus dengan teknik tertentu

atau mengunakan jenis huruf tertentu contohnya seperti Logotype Coca-Cola

(1885).23

Hendi Hendratman, dalam bukunya “Computer Graphic Design”

mengatakan Logo adalah suatu indetitas visual yang berupa symbol, gambar atau

tulisan yang mewakilkan dan menggambarkan ciri dari sesuatu baik itu barang,

lembaga, perusahaan, instansi ataupun website.

Adi Kusrianto dalam “Pengantar Desain Komunikasi Visual” mengatakan

rangkaian logo dari huruf atau kata kata yang digunakan untuk mewakili sebuah

perusahaan disebut sebuah Logotype.24 Ia juga mengatakan sebuah font yang elok

dan cantik sering digunakan pada tipe logo ini. Logo ini akan memberikan kesan

yang bagus terhadap perusahaannya.

22 Gamal Kartono, Sejarah dan Rahasia di Balik Logo (Jurna Seni Rupa FBS Unimed

Vol.9 no. 2, desember 2012), Medan, Unimed, 12 23 Hendri Hendratman, “Computer Graphic Design”, Bandung, Informatika, 2014, hlm.

253 24 Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual”, Yogyakarta, Andi, 243

Page 169: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

150

Jadi kesimpulannya adalah logotype atau tanda kata (word mark)

merupakan ekspresi identitas dari karakter seseorang, perusahaan, produk, atau

jasa yang diwakilkan dari budayanya.

Gambar 3.3 : Logo Cocacola (logotype)

3.5.2. Logogram (elemen gambar saja)

Logogram merupakan tanda atau karakter yang mewakili suatu kata atau

frase, seperti yang digunakan dalam steno dan beberapa sistem tulisan kuno.

Logogram sering juga diklasifikasikan icon logo dan illustratif logo. Tipe logo

seperti ini menjadikan sebuah gambar bentuk atau desain utama dari logo tersebut.

Logogram adalah elemen gambar pada logo. Istilah logogram telah mengalami

perubahan makna sehingga hampir mirip dengan logotype.

Menurut Surianto Rustan, S.Sn dalam bukunya Mendesain Logo,

Sebenarnya logogram adalah simbol tulisan yang mewakili sebuah kata atau

makna. Contohnya. Angka-angka atau lambing matematika. “1” mewakili “satu”,

Page 170: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

151

atau “+” mewakili “tambah” bisa juga berfungsi untuk menyingkat simbol atau

kata, seperti kata, “&” mewakili kata dan25.

Distorsi bentuk untuk mewakilkan sebuah kata, atau benda serta fungsi

yang diwujudkan dalam bentu gambar, juga merupakan jenis logogram.

Sama halnya yang dikatakan Adi Kurrianto “Pengantar Komunikasi

Visual”. Logogram adalah berupa element gambar symbol dalam sebuah logo

biasanya berupa symbol angka ataupun symbol matematika yang disisipkan pada

suatu teks yang berfungsi memberikan variasi atau untuk mempersingkat sebuah

penulisan sebuah kata.26 Contoh : ‘&’ untuk menyingkat ‘dan’, ‘#’ untuk

meyingkat ‘nomor’. Pendapat lain mengatakan bahwa logogram sering juga

disebut ideogram yang berarti simbol yang mewakili sebuah ide atau arti.27 Pada

buku yang sama Hendri Herdratman mengatakan tapi banyak yang menduga

logogram adalah suatu gambar dalam logo namun sebenarnya gambar yang

berupa logo tersebut biasa disebut dengan istilah Picture mark sementara

tulisannya Letter Mark.

25 Surianto Rustan, Mendesain Logo, Jakarta PT. Gramedia, 13 26 Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual”, Yogyakarta, Andi, 243 27 Hendri Hendratman, “Computer Graphic Design”, Bandung, Informatika, 2014, hlm.

254

Page 171: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

152

Gambar 3.4 : Logo Appel (logogram)

1.5.3. Combination typo and gram (gabungan tulisan dan gambar)

Gabungan antara logotype dan logogram terdiri dari elemen gambar dan

tulisan miliki fungsi dan makna yang saling menguatkan, logo tersebut

menghadirkan elemen gambar dan elemen tulisan yang bisa saja terpisah ataupun

membaur antara elemen tulisan dan elemen gambar.

Gabungan antara gambar dan tulisan dapat dikompokkan menjadi dua

bagian yaitu; Logogram and separate type (gabungan gambar & tulisan terpisah)

dan Logo gambar & tulisan membaur (logo type and blend gram )

3.5.3.1. Logogram and separate type (gabungan gambar & tulisan terpisah)

Pada perkembangan selanjutnya orang membuatnya lebih unik/berbeda

satu dengan lain. Dengan mengolah huruf, menambah elemen gambar, bahkan

Page 172: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

153

tulisan dan gambar terpisah, dan masih banyak yang menyebutnya dengan istilah

logotype28.

Logo jenis ini merupakan penggabungan antara jenis gambar dan tulisan.

Logo jenis ini gambar dan tulisan terpisah, satu sama lain saling menguatkan

untuk menghadirkan makna dari tujuan logo tersebut.

Gambar 3.5 : Logo Garuda Indonesia (Logogram and Separate Type)

Rustan Suriaton mengungkapkan dalam bukunya “Mendesain Logo”,

yang mendasar dan sederhana dalam menciptakan logo, apabila dilihat dari segi

kontruksinya, pada salah satu logo gambar dan tulisan terpisah dan keduanya

saling keterkaitan.29

28 Gamal Kartono, Sejarah dan Rahasia di Balik Logo (Jurna Seni Rupa FBS Unimed

Vol.9 no. 2, desember 2012), Medan, Unimed, 2012, hlm. 12 29Surianto Rustan, Mendesain Logo, Jakarta, PT. Gramedia, 2009, hlm. 22

Page 173: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

154

3.5.3.2. Logotype and blend gram (Logo gambar & tulisan membaur)

Logotype and blend gram terdiri dari elemen gambar dan tulisan pada logo

ini kedua elemen tersebut tidak terpisah melainkan membaur satu sama lainnya.

Seperti yang diungkapkan Rustan Suriaton dalam bukunya “Mendesain Logo”,

logo dikatagorikan pada dua hal yang mendasar dan sederhana, dapat dilihat dari

segi kontruksinya, pada salah satu logo bisa disebut gambar, bisa juga disebut

tulisan dan keduanya saling membaur

Jenis logo ini gambar dan tulisan saling membaur, dapat disebut sebagai

tulisan dan dapat juga disebut sebagai gambar, biasanya tulisan didistrosi sesuai

dengan bentuk gambar yang bersifat konvisional, atau pun sebaliknya. Terkadang

juga pada tulisan terdapat salah satu elemen gambar sebagai pengganti salah satu

hurufnya. Apabila dibedakan dari bentuk anatominya, logo jenis ini dapat

dikelompakkan menjadi tiga bagian.

3.5.3.2.1. Typographic (logo dalam tulisan terdapat gambar)

Pada logo ini logo dihadirkan berupa gambar mewakili dari salah satu

huruf, biasanya gambar tersebut didistorsi sesuai dengan perwakilan dari bentuk

objek atau benda yang menjadi perwakilan pada sebuah identitas, baik itu simbol

rasa, jasa, agama bahkan sampai simbol kebudayaan. Bentuk-bentuk gambar ini

sengaja dihadirkan agar logo tersebut dapat menginformasikan visi-misi atau

produk yang akan dipasarkan sesuai dengan identitas dari sebuah karakter

seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilkannya dan unsur-unsur

kebudayaan.

Page 174: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

155

Gambar 3.6 : Logo Logotype and Blend Gram (Typograghic)

3.5.3.2.2. Gramgraphic (logo dalam gambar terdapat tulisan)

Pada logo ini logo dihadirkan berupa gambar yang didalamnya teerdapat

tulisan, biasanya tulisan tersebut didistorsi mengikuti bentuk pola logo ataupun

bentu dasar yang menjadi pola sebuah logo, logo seperti ini biasanya dipakai

dalam dunia pendidikan ataupun pemerintahan. Karena tulisannya merupakan

informasi sebuah identitas, Elemen bentuk gambar sengaja dihadirkan agar logo

tersebut dapat menginformasikan visi-misi sesuai dengan identitas dari sebuah

karakter seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilkannya dan unsur-

unsur kebudayaan.

Page 175: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

156

Gambar 3.7 : Logo Logotype and Blend Gram (Gramgraphic)

3.5.3.2.3. Logotype transform gram (logo tulisan membentuk gambar)

Pada jenis logo ini tulisan yang dihadirkan membentuk sebuah gambar.

seperti yang tedapat pada logo MTQN 31 Tanjung Balai pada tahun 2008.

Gambar 3.8 : Logo yang tulisan didistrosi sesuai dengan bentuk gambar

(Logo MTQN 31 Tanjung Balai 2008)

Page 176: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

157

Pada logo MTQN 31 di Tanjung Balai, tulisan MTQN pada logo

membentuk gambar kapal lengkap dengan dayungannnya, sedangkan angka 31

yang dibentuk seperti gambar layar terkembang dengan tambahan ciri kota

Tanjaung Balai yang identik dengan kerang, sementara tulisan untuk identitas

nama kota dan tahun diposisi seperti gelombang laut.

3.5.3.2.4. Logogram transform typo (logo gambar membentuk huruf)

Sama halnya dengan bentuk logo yang lain. Logo jenis ini terdiri dari

elemen-elemen gambar kecil-kecil yang membentuk huruf inisial namanya.

Bentuk-bwntuk gambar tersebut merupakan identitas yang segaja dihadirkan

sesuai dengan identitas dari sebuah karakter seseorang, perusahaan, produk, atau

jasa yang diwakilkannya dan unsur-unsur kebudayaan.

Dapat dilihat pada salah satu logo distributor yang menghadirkan gambar-

gambar yang membentuk huruf sesuai dengan produk yang dipasarkannya.

Gambar 3.9 : Logo yang terdiri dari elemen gambar membentuk huruf (Logo unilever)

Page 177: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

158

Dapat disimpulkan bahwa salah satu kategori logo yaitu jenis logo yang

diungkapkan oleh Gamal dan Rustam pada pembahasan sebelumnya, logo

merupakan bentuk global dari sebuah logo yang memiliki katagori atau bagian-

bagian sesuai dengan makna bentuk yang simbolkan dan makna warna yang

dilambangkan.

Ada beberapa bentuk yang sering dikatakan sebuah logo seperti signature,

yang merupakan tanda tangan, dalam pembahasan sebelumnya tanda tangan

merupakan index. Index diterjemahkan secara literal sebagai some sensory feature

(sesuatu yang dapat dilihat, didengar, atau mudah tercium baunya) yang kemudian

menghubungkannya dengan obyek tertentu. Index bukan logo melainkan bagian

dari makna logo.

Demikian juga halnya dengan mark, trademark,dan merek dan merek

dagang dapat diartikan sebagai lambang ataupun tanda yang digunakan pada

barang yang diperdagangkan oleh seseorang ataupun beberapa orang secara

bersama-sama, fungsinya hanya untuk membedakan dengan barang-barang sejenis

lainnya.

Wardmark juga dikategorikan sebagai logo yang berupa tulisan saja,

serupa dengan makna awal mula istilah logotype. Terkadang wardmark yang tidak

memiliki makna ketika terpisah dari gambar, wardmark hanya bagian dari sebuah

logo. Begitu juga dengan brand, memiliki makna yang jauh lebih luas dari pada

logo. Logo berbentuk benda fisik yang dapat dilihat. Brand mencakup

keseluruhannya, baik yang fisik, non fisik, pengalaman dan juga asosiasi.

Page 178: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

159

Sesuai dengan pembahasan pendapat dari beberapa para ahli dan dapat

analisa dapat serta disimpulkan bahwa, logo dapat dikatagori menjadi 3 bagian

besar yaitu: 1).Logotype, 2).Logogram, dan 3).Combination typo and gram.

Pada logo combination typo and gram, dikelompok menjadi dua bagian

yaitu; 1).Logogram and separate type; dan 2).Logotype and blend gram

Logo pada bentuk logotype and blend gram dibedakan menjadi empat

yaitu; 1).Logo typographic (di dalam tuliasan terdapat gambar); 2) Logo

gramgraphic (di dalam gambar terdapat tulisan) dan 2). Logogram transform

typo (logo terdiri dari elemen-elemen gambar kecil yang membentuk huruf);

3).Logotypo transform gram (logo elemen tulisan yang membentuk gambar).

3.6. Kajian Bentuk Logo

Bentuk merupakan fenomena dua dan tiga dimensi. Bentuk juga

merupakan gabungan dari beberapa bentuk dasar, sehingga menciptakan unsur

dua dimensi yang memiliki panjang dan lebar, dan tiga dimensi yang memiliki

panjang dan lebar serta tinggi.

Bentuk dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form).30 Menurut

Kartika Sony Dharsono dalam bukunya “Estetika” mengatakan bahwa bangun

(shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar

untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan

sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa

karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut.

30 Dharsono Sony Kartika, Estetika, Bandung, Rekayasa Sains, 2007, hlm. 69

Page 179: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

160

Menurut pendapat lain bentuk ialah satu titik temu antara ruang dan

massa.31 Djelantik mengakatan dalamnya buku “Estetika Sebuah Pengantar”

Bentuk juga merupakan penjabaran geometris dari bagian semesta bidang yang

ditempati oleh objek tersebut, yaitu ditentukan oleh batas-batas terluarnya namun

tidak tergantung pada lokasi (koordinat) dan orientasi (rotasi)-nya terhadap bidang

semesta yang di tempati.

Pendapat serupa juga dikatakan oleh Hendratman Heri, bentuk disebut

juga shape, yang dihasilkan dari garis-garis yang disusun sedemikian rupa.

Bentuk memiliki dua katagori yaitu bentuk dua dimensi (2D) dan tiga dimensi

(3D).32

Ada yang mengatakan bentuk yang paling sederhana ataupun bentuk

paling dasar adalah titik. Menurut Djelantik (1999:21), titik tidak mempunyai

ukuran ataupun dimensi. Titik tersendiri belum memiliki arti tertentu. Kumpulan

dari beberapa titik akan mempunyai arti tertentu. Kalau titik-titik berkumpul dekat

sekali dalam satu lintasan akan menjadi bentuk garis. Beberapa garis akan

menjadi bentuk bidang dan beberapa kumpulan bidang akan menjadi bentuk

ruang.

Dengan demikian titik, garis, bidang dan ruang merupakan bentuk-bentuk

dasar ataupun bentuk mendasar dalam seni rupa. Setiap bentuk mempunyai arti

tersendiri, tergantung budaya, geografis, dan sebagainya, seperti bentuk segitiga

31 A.A.M.Djelantik, Estetika Sebuah Pengantar, Bandung, Masyarakat Seni pertunjukan

Indonesia, 1999, hlm. 21 32 Heri Hendratman, Computer Graphic Design, Bandung, Informatiaka, 35

Page 180: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

161

bisa melambangkan konsep trinitas (ayah, ibu, anak), tetapi dimesir bentuk

segitiga melambangkan simbol feminimitas (kewanitaan).

Bentuk-bentuk dasar tersebut yang berstruktur memiliki peranan masing-

masing dari seluruh aspek yang terdapat pada sebuah pengorganisasian ataupun

penataan yang ada hubungannya dengan bagian-bagian yang tersusun akan

menghasilkan sebuah pola ataupun motif. Pola atau motif ini merupakan susunan

dari komposisi, titik, garis, bidang dan pembagian ruang, yang dapat

melambangkan atau menyimbolkan sesuatu melalui perubahan bentuk ataupun

wujud antara lain; stilisasi, distorsi, transformasi, dan disformasi.\

3.6.1. Bentuk Pola

Pola dalam bahasa Inggris disebut “patent”, H.W. Fowler dan F.G. Fewler

pola disebut “decorative” design as executed on carpet, wall paper, clots etc”

sedangkan Herbet Read menjelaskan pola sebagai penyebaran garis dan warna

dalam seatu bentuk ulang tertentu.33

Pola adalah bentuk atau model (atau, lebih abstrak, suatu set peraturan)

yang bisa dipakai untuk membuat atau untuk menghasilkan suatu atau bagian dari

sesuatu, khususnya jika sesuatu yang ditimbulkan cukup mempunyai suatu yang

sejenis untuk pola dasar yang dapat ditunjukkan atau terlihat, yang mana sesuatu

itu dikatakan memamerkan pola. Deteksi pola dasar disebut pengenalan pola. Pola

33 Nurfitriana Sihombing dan Brisman Silaban, Analisis Penerapan Ornamen PakPak Dairi PAda Gedung Perkantoran Di Sidikalang Ditinjau Dari Bentuk, Warna, Dan Makna Simbolik, Medan, Jurnal Seni Rupa FBS Unimed Vol 9 No. 2, 55

Page 181: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

162

yang paling sederhana didasarkan pada repetisi beberapa tiruan satu kerangka

digabungkan tanpa modifikasi.

Seperti yang telah dijabarkan pada pembahasan sebelumnya, bahwa

bentuk-bentuk dasar merupakan titik, garis, bidang dan pembagian ruang yang

dapat menyimbolkan ataupun melambangkan sesuatu apabila disusun dan

diorganisasikan dengan mengikuti pola.

3.6.1.1. Pola bentuk titik

Menurut Djelantik, dalam buku “Estetika Sebuah Pengantar” bentuk titik

belum berarti dan baru mendapat arti setelah tersusun penempatannya.34

Ketika titik disusun mengikuti pola, titik akan memiliki makna tersendiri

sesuai dengan pola yang telah dirancang dengan tujuan yang ingin dicapai,

sehingga menciptakan bentuk dengan memiliki makna tertentu yang dapat

berkomunikasi untuk menginformasikan pesan yang ingin disampaikan. Titik juga

biasa menggunakan unsur-unsur penunjang yang juga bisa membantu atau dipakai

untuk membentuk wujud yang lain. Seperti gerak, sinar dan warna.

34 A.A.M.Djelantik, Estetika Sebuah Pengantar, Bandung, Masyarakat Seni pertunjukan Indonesia,21

Page 182: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

163

Gambar 3.10 : Bentuk Titik

3.6.1.2. Pola bentuk garis

Bentuk garis sebagai mengandung arti yang lebih dari pada titik, Karena

dengan bentuknya sendiri, garis menimbulkan kesan tertentu. Garis-garis tersebut

memberi makna tersendiri, seperti garis lurus memberikan makna kesan tegas,

kaku, keras tersendiri daripada garis yang melengkung memberikan kesan luwes,

lemah lembut, kesan yang diciptakan tergantung dari panjang pendeknya garis.

Seperti yang dikemukan oleh Djelantik, dalam buku “Estetika Sebuah

Pengantar.” Garis yang kencang memberikan memberikan perasaan yang lain

daripada garis yang membelok atau melengkung. Yang satu memberi kesan kaku,

keras dan yang lain memberi kesan lembut dan lewes.35

35A.A.M.Djelantik, Estetika Sebuah Pengantar, Bandung, Masyarakat Seni pertunjukan

Indonesia, 1999, hlm. 23

Page 183: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

164

Gambar 3.11 : Pola Bentuk Garis

Menurut Hendratman Heri dalam bukunya “Computer Graphic Design”

Garis tercipta dari adanya perbedaan warna, cahaya atau jarak. Beliu juga

mengatakan dalam desain grafis garis juga didefenisisskan sebagai sekumpulam

titik yang dideretkan memanjang. 36

Kumpulan bentuk garis dapat disusun ataupun diberi pola sedemikian rupa

sehingga mewujudkan unsur-unsur structural seperti ritme, semetri,

keseimbangan, kontras, penonjolan dan seolah-olah garis bisa lebih berbicara

menyampaikan informasi yang ingin disampaikan, lebih daripada garis.

Garis mempunyai peranan sebagai garis, yang kehadirannya sekedar untuk

memberi tanda bentuk logis, seperti yang terdapat pada ilmu-ilmu eksakta atau

pasti. Menurut Sony Kartika Dharsono dalam bukunya “Estetika” bahwa Garis

mempunya peranan sebagai lambang, yang kehadirannya merupakan lambang

36 Heri Hendratman, Computer Graphic Design, Bandung, Informatiaka, 2014, hlm. 35

Page 184: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

165

informasi yang sudah merupakn pola baku dari kehidupan sehari-hari.37 Seperti

pola pada lambang yang terdapat pada logo, tanda yang terdapat pada peraturan

lalu lintas, pola-pola yang digunakan pada kehidupan sehari-hari. Garis

mempunya peranan dalam menggambarkan sesuatu secara representative, seperti

yang tedapat dalam gambar illustrasi, dimana garis merupakan medium untuk

menerangkan kepada orang lain. Garis juga merupakan simbol ekpresi dari dari

ungkapan seniman, seperti garis-garis yang terdapat dalam seni non figurative

atau juga pada seni ekspresionisme dan abstraksionisme.

Bentuk garis selain memiliki peranan juga mempunyai sifat formal dan

non formal. Seperti yang dikatakan Djelantik (199:21) bahwa garis-garis dapat

disusun secara geometris sama dengan ukuran, proposi , siku-siku tertentu yang

teratur dan mewujudkan gambar yang memberi rasa indah karena keserasian dan

keseimbangan bentuknya.38

Sony Kartika Dharsono juga mengatakan Garis-garis geometrik bersifat

formal, beraturan dan resmi. Garis nom geometrik bersifat tak resmi dan cukup

luwes, lemah gemulai, lembut, acak-acakan.39

Namun yang paling penting bentuk garis bukan sekedar makna yang

disimbolkan ataupun dilambangkan, tetapi bagaimana merasakan intensitas garis

yang tergores memiliki kekuatan tersendiri yang butuh pemahaman. Ketika

melihat garis secara fisik saja, garis tersebut tidak berbicara banyak dan tidak

37 Dharsono Sony Kartika, Estetika, Bandung, Rekasaya Sain, 2007, hlm. 71 38 A.A.M.Djelantik, Estetika Sebuah Pengantar, Bandung, Masyarakat Seni pertunjukan

Indonesia, 1999, hlm 23 39Dharsono Sony Kartika, Estetika, Bandung, Rekasaya Sain, 2007, him. 71

Page 185: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

166

menemukan apa-apa, tetapi ketika melihat sebuah garis harus dirasakan lewat

mata batin, sehingga dapat melatih daya sensitifitas untuk menangkap setiap

makna yang tersurat maupun tersirat pada setiap bentuk garis yang digoreskan.

3.6.1.3. Pola bentuk bidang

Bentuk bidang yang diciptakan melalui kumpulan dari beberapa garis

memiliki ukuran yaitu panjang dan lebar, yang disebut 2D. Bidang yang

berukuran 2D tidak selalu mendatar atau tampak, bisa juga melengkung, tidak

merata atau tidak bergelombangnya suatu bidang bisa diciptakan sebagai suatu

ilusi dengan menggunakan pewarnaan atau hitam putih yang memberi kesan

bayangan.

Menurut pendapat para ahli, bahwa bila garis diteruskan melalui belokan

atau paling sedikit dua buah siku samapi kembali lagi pada titik tolaknya,

selanjutnya wilayah yang dibatasi ditengah garis tersebut menjadikan suatu

bidang.40

Sony Kartina Dharsono juga mengatakan bahwa bidang sesuatu bentuk

kecil yang terjadi karena dibatasi oleh sebuah kontur garis atau dibatasi oleh

adanya warna yang berbeda atau oleh gelap terang pada arsiran atau adanya

tekstur.41

Untuk membatasi bidang dengan garis-garis yang kencang diperlukan

paling sedikit tiga garis kencang, dengan garis yang berbelok-belok satu garis bisa

40A.A.M.Djelantik, Estetika Sebuah Pengantar, Bandung, Masyarakat Seni pertunjukan

Indonesia,1999, hlm. 23 41 Dharsono Sony Kartika, Estetika, Bandung, Rekayasa Sains, 2007, hlm. 71

Page 186: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

167

mencukupi. Wujud dari bidang masing-masing bisa memberi memberi kesan

estetik yang berbeda, sesuai dengan infomasi apa yang disimbolkan ataupun

dilambangkan.

Gambar 3.12 : Pola Bentuk Bidang

Kadang-kadang bidang mengalami beberapa perubahan di dalam

penampilannya yang sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu. Perubahan itu

bisa saja mirip dengan objek yang sebenarnya, bisa saja tidak. Semua itu

menunjukkan adanya proses yang terjadi di dalam dunia penciptaan bukan

sekedar terjemahan dari pengalaman tertentu atau sekedar apa yang dilihatnya.

Pemaknaan dari bentuk bidang yang mengalami tranformasi sesuai dengan

apa yang harus disimbolkan dan apa yang harus dilambangkan. Dan pada

dasarnya bentuk bidang dimulai dari segitiga sampai segi yang tak terhingga atau

lingkaran, atau bentuk bidang simetris dan asimetris yang berasal dari bentuk

Page 187: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

168

dasar tersebut dapat dibuat pengembangan ataupun kombinasi dan variasi, dengan

penafsiran pengalaman dalam memaknai suatu bentuk bidang.

Perwujudan bidang yang beraeka ragam dan bervariasi dengan garis-garis secara

geotrik banyak diterapkan dalam seni hias ornamentik.

3.6.1.4. Pola Bentuk Ruang

Bentuk yang terakhir ada ruang. Ruang merupakan kumpulan dari

beberapa bidang. Ruang mempunyai tiga dimensi panjang lebar dan tinggi.

Menurut Djelantik (1999:24) ruang pada aslinya adalah sesuatu yang kosong,

tidak ada isinya.42 Ruang yang seluruhnya terisi dengan benda disebut massa. Dan

bila benda itu kental massanya menjadi berat. Karena itu selain tiga dimensi,

massa mempunyai berat badan seolah-olah dimensi yang keempat atau yang

sering disebut empat dimensi (4D).

Dengan adanya ruang dapat dirakan jauh dekat, tinggi rendah, panjang

pendek, lebar sempit, besar kecil, kosong padat dan sebagainya. Karena adanya

perbandingan. Ruang merupakan kumpulan dari beberapa bidang, yang yang

terdiri dari sumbu X dan sumbu Y, ketika ditambah sumbu Z sebuah bidang akan

terbentuk menjadi bentuk ruang. Seperti yang diungkapkan oleh Hendratman

Hendri, bahwa apabila sebuah bidang ditambah sumbu Z atau kedalaman ruang,

maka ruang desain akan membentuk 3D.43

42A.A.M.Djelantik, Estetika Sebuah Pengantar, Bandung, Masyarakat Seni pertunjukan

Indonesia, 199, hlm. 24 43Hendri Hendartman, Conputer Graphic Design, Bandung, Informatika, 2014, hlm. 46

Page 188: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

169

Dalam seni lukis yang menggunakan bidang pada media kertas atau

kanvas, ruang merupakan suatu ilusi yang dibuat dengan pengolahan bidang dan

garis, sering juga dibantu dengan warna sebagai unsur penunjang yang akan

menciptakan ilusi sinar atau bayangan.

Gambar 3.13 : Bentuk Ruang

Jadi ruang merupakan bentuk yang menghadirkan ilusi pada gambar 3D

dan 4D yang meliputi pengelolaan perspektif dan kontras antara gelap dan terang.

Dengan demikian pola merupakan susunan, tataan, kerangka, alur ataupun

jalur yang dirancang sedemikian rupa pada pegolahan bentuk untuk menghadirkan

kesan kedalaman atau persepektif dengan komposisi simetris dan asimetris yang

berasal dari bentuk dasar melalui pengembangan ataupun kombinasi dan variasi,

dengan penafsiran pengalaman dalam memaknai suatu bentuk.

Page 189: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

170

3.6.2. Bentuk Motif

Provinsi Sumatera Utara memiliki suku yang beragam, daerah pesisir

Sumatera Utara, yaitu timur dan barat pada umumnya didiami oleh Suku Melayu

dan Suku Mandailing yang hampir seluruhnya beragama Islam. Sementara di

daerah pegunungan banyak terdapat suku batak yang sebagian besarnya beragama

kristen. Selain itu juga ada Suku Nias di kepulauan sebelah barat. Semua etnik

memiliki nilai budaya masing-masing, mulai dari adat istiadat, tari daerah, jenis

makanan, budaya dan pakaian adat juga memiliki bahasa daerah masing-masing.

Begitu pula dengan dengan bentuk-bentuk motif ragam hiasnya. Bentuk-bentuk

motif yang beragam merupakan tiruan dari bentuk-bentuk alam. Motif erat

kaitanya dengan ragam hias atau ornamen, yang merupakan hiasan pada hasil

pahatan arca, gerabah, keramik, senjata, genta, bangunan dan lainnya. Motif

adalah dorongan dalam diri manusia yang timbul dikarenakan adanya kebutuhan-

kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia tersebut.

Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau dalam

bahasa Inggris to move, yang artinya langkah, memindahkan. Motif memiliki arti

simbolik yang lebih padat, semakin sederhana bentuk motif-motif, semakin dalam

arti simbolik yang dikandungnya. Motif juga disebut ornamen atau ragam hias.

Ornamen atau ragam hias merupakan hiasan ataupun yang menghiasi, suatu media

agar tidak kelihatan kosong dengan motif-motif yang mengikuti pola tertentu yang

mempunyai nilai kebudayaan.

Kata ornamen berasal dari bahasa Latin ornare, yang memiliki arti yaitu

menghiasi. Menurut Gustami (1978) ornamen “adalah komponen produk seni

Page 190: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

171

yang ditambahkan atau sengaja dibuat untuk tujuan sebagai hiasan. Jadi,

bedasarkan pengertian tersebut, ornamen merupakan penerapan hiasan pada suatu

produk. Bentuk-bentuk hiasan yang menjadi ornamen tersebut fungsi utamannya

adalah untuk memperindah benda produk atau barang yang dihias.”

Menurut Sirait Baginda, Istilah ragam hias berasal dari dua perkataan

ragam dan hias yang terpadu menjadi satu pengertian yang mengikuti pola. Dalam

bahasa Inggris ragam hias disebut juga ornament.44 Sirait juga mengatakan

(1980:6) dalam bahasa Belanda dikatakan siermotieieven. Dapa dilihat pada

terjemahan Van Der Hoop sebagai berikut; “arti ragam hias tidak gampang

diterangklang dengan satu kata-sering arti itu malahan sama sekali tidak tentu.

Dari uraian tersebut dapat diterima bahwa pengertian ragam hias memang

sulit dibuat batasannya, yang jelas terkandung didalamnya beragam-ragam pola

hias. Untuk menghias suatu dinding atau bidang sering dibubuhi dengan hiasan

untuk memeprindah, tetapi bila hiasan itu terdiri dari warna polos tanpa gambar

maka dekorasi ini bukanlah ornament atau ragam hias. Berarti dengan kata lain

hiasan yang ditambah itu harus berbentuk gambar yang disebut dengan motif yang

mengikuti pola.

Perkembangan ragam hias Nusantara menunjuk pada bermacam bentuk

motif ragam hias yang tersebar di berbagai wilayah tanah air, pada umumnya

bersifat tradisional yang pada setiap daerah memiliki khas dan keanekaragaman

44 Bagianda Sirait,Pengumpulan dan Dokumenasi Ornamen Tradisional di Sumater Utara,

Sumatera Utara, Pemerintah Tingkat I Sumut, 1077-1980, hlm. 6

Page 191: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

172

masing-masing. Karena itu bentuk motif ragam hias Nusantara memiliki ciri-ciri

kedaerahan sesuai dengan cita rasa masyarakat setempat.

Dalam sebuah kebudayaan bentuk motif memiliki arti tersendiri bagi

setiap etnik, baik bentuk figurative, fauna, flora dan geometris. Arti simbolik

yang lebih dalam dapat dilihat pada awal perkembangan seni hias, dapat dikatakan

bahwa semakin sedehana bentuk-bentuk motif yang dijadikan sebuah suatu

ornamen, semakin dalam arti simbolik yang terkandung didalamnya. 45

Bentuk motif-motif ini didistorsi menjadi sederhana tetapi masih dapat

mengomunikasi dari bentuk yang sebenarnya, bentuk motif ini bisa berupa

simbol-simbol yang memiliki konsep tentang sebuah objek atau dapat juga tidak

mewakili dari objeknya itu sendiri.

Dalam bukunya Philoshopy in a New Key, Suzzane K. Langer menyatakan

bahwa simbol tidak mewakili objeknya tetapi wahana bagi konsep tentang objek.

Berbicara tentang konsep mengenai sesuatu, dan bukan sesuatu itu sendiri, semua

ini tentang konsep bukan tentang sesuatu itu, simbol itu harus diartikan. Bila

sebuah simbol diungkapkan, maka muncullah sebuah makna.46

Lebih jauh lagi Langer membedakan antara simbol diskursif dan simbol

presentatif. Menurutnya simbol diskursif digunakan dalam bahasa tulisan dan

lisan untuk keperluan berkomunikasi, sedangkan simbol presentatif, misalnya

gambar, merupakan bahasa presentasi suatu makna yang tidak terkatakan dalam

simbol diskursif. Simbol seni juga dapat melampai kedua merupakan wilayah

45 Diskusi Ilmiah Arkelogi II, Ektetika Dalam Arkeologi Indonesia, Jakarta, Ikiatan Ahli

Arkeologi Indonesia, 288 46 Jakob Sumardjo, Estetika Paradoks, Bandung, Sunan Ambu Press, 2006, hlm. 43

Page 192: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

173

ketiga simbol yang merupakan fenomena sensoris mengandung makna implisit

yang terdapat dapat ritus dan mitos.

Jadi simbol tersebut lebih bersifat penggambaran segala sesuatu, objek,

fakta, kualitas pengalaman, denotasi, peristiwa, benda-benda yang memiliki

makna dan ditafsirkan melalui bentuk baik dari alam kesadaran manusia yang

merupakan konsep maupun dari reatitas.

Bentuk motif yang didistorsi dan ditranformasi serta didisformasi

menyerupai objek yang ada disekitar alam semesta. Baik yang kasat mata maupun

khayalan. Dalam hal ini distorsi merupakan pengambaran bentuk yang

menekankan pada pencapaian karakter, dengan cara menyangatkan bentuk-bentuk

tertentu pada benda atau objek yang digambar atau penyerdahaan bentuk.

Tranformasi adalah gambaran bentuk yang menekankan pada pencapaian

karakter, dengan cara memindahkan wujud objek atau vigur dari objek ke objek

yang digambar.

Desformasi merupakan penggambaran bentuk yang menekannya padan

interprestasi merupakan penggambaran bentuk yang menekankan pada

interprestasi karakter, dengan cara mengubah bentuk objek dengan cara

menggambarkan objek tersebut dengan sebagian yang dianggap mewakili, atau

pengambilan unsur tertentu yang mewakili karakter hasil interprestasi yang

sifatnya sangat hakiki.

Berdasarkan pengertian umum ornamen maka dapat diidentifikasi aneka

jenis ragam hias etnik di Sumatera Utara yaitu aneka hiasan visual pada rumah-

rumah adat berbagai produk kebutuhan hidup sehari-hari.

Page 193: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

174

Pada suku Batak Toba masih banyak memiliki sisa kebudayaan tradisional

baik dalam bentuk struktur sosial ataupun kesenian. Dalam bidang seni rupa yang

tertinggal hanya sisa kebudayaan pada bangunan rumah adat, benda pakai, patung

dan alat musik yang dihiasi dengan motif ragam hias, dan ini tidak lagi dibuat

seperti kebiasan lama. Yang masih bertahan perkembangannya adalah kain adat

atau ulos. Pada adat suku batak toba jenis ragam hias disebut gorga.47

Sebagaimana halnya sisa kebudayaan pada buku Karo motif ragam hias

masih mudah ditemukan, baik struktur social maupun kesenia tradisional mudah

ditemukan. Dapat dilihat dari rumah adat dan alat-alat pakai sebagai peninggalan

kebudayaan lama. Pada suku adat karo ragam hias disebut dengan gerga.

Di daerah suku batak Simalungun ragam hias sudah sulit ditemukan satu-

satunya yang masih tertinggal dan lengkap adalah rumah raja yang berada

dipematang purba yang telah diserahkan pada Yayasan Museum Simalungun.

Pada suku adat Simalungun ragam hias disebut juga dengan gorga.48

Sama halnya suku Pakpak Dairi satu-satunya motif ragam hias yang masih

tertinggal pada rumah adat raja yang terdapat di Sikobang-kobang kecamatan

Sumbul. Sama halnya dengan suku Karo, pada suku Pakpak Dairi ragam hias

disebut juga dengan gerga.

Pada suku Angkola Mandailing motif ragam hias sudah sulit ditemukan,

besar kemungkinan hal ini disebabkan pengaruh agama Islam yang tidak

menghendaki mistik pelbegub dan pemujaan rah nenek moyang yang pada masa

47Bagianda Sirait,Pengumpulan dan Dokumenasi Ornamen Tradisional di Sumater Utara,

Sumatera Utara, Pemerintah Tingkat I Sumut, 1977-1980, hlm. 7

Page 194: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

175

lalau dilakukan secara tradisional. Tetapi ragam hias tersebut banyak terpadat

pada rumah-rumah adat mandailing yang sudah hampir musnah. Pada suku

Mandailing ragam hias disebut juga dengan gorga.49

Ragam hias pada suku Melayu adat dilihat dari Istana mainun yang berada

dimedan. Ragam hias pada rumah-rumah adat dan alat-alat pakai kebanyakan

diambil dari motif Arab atau mirip dengan ragam hias melau dari Malaysia.

Sedangkan hiasan peninggalan Hindu sulit ditemukan. Umumnya ragam hias

Melayu bentuknya seruapa dengan ragam hias Arab yang dibawa dari kebudayaan

Islam dari Arab. Sedangkan kebudayaan Melayu yang berasal dari kebudayaan

Hindu tidak ada lagi ditemukan sebagai hiasan rumah dan alat pakai karena

bertentangan dengan kebudayaan islam.50 Pada suku Melalu ragam hias tidak

memiliki perubahan istilah, tetap dalam penyebutan ragam hias atauoun ornamen.

Karena banyaknya jenis motif gambar maka ragam hias maka ragam hias

dikelompoknya menurut jenis motifnya. Berdasarkan pola penggambarannya,

mengelompokkan motif ragam hias di Sumatera Utara dalam lima kategori yaitu :

berdasarkan pola bentuk gambarnya yaitu : bentuk manusia, bentuk hewan,

bentuk raksasa. bentuk tumbuh-tumbuhan, bentuk geometris , bentuk, kosmos

atau alam”51

Dari hasil Diskusi Ilmiah Arkeologi II, yang dibukukan dalam Estetika

Dalam Arkeologi Indonesia, mengatakan bahwa, berdasarkan motifnya hiasan

49 Bagianda Sirait,Pengumpulan dan Dokumenasi Ornamen Tradisional di Sumater Utara,

Sumatera Utara, Pemerintah Tingkat I Sumut, 1977-1980, hlm.v 7

50 Ibid, p6

Page 195: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

176

dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, motif geometris, motif manusia dan

bagian-bagian tubuh manusia, motif flora, motif fauna dan lain sebagainya.52

Pendapat lain mengatakan bahwa motif dasar hiasan meliputi; 1) motif

manusia, 2) motif hewan, 3) motif khayalan atau raksasa, 4) motif tumbuh-

tumbuhan, 5) motif geometris, motif kosmos atau alam.53

Dengan demikian dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan

bahwa bentuk motif pada ragam hias sumatera utara dapat diambil dari bentuk-

bentuk flora, fauna, figuratif, dan bentuk geometris. Dibeberapa suku di Sumatera

Utara, menurut Sirait Baginda (1984:180) bentuk motif yang berbentuk raksasa

tidak ada di temukan. Misalnya suku Melayu dan Mandailing, hal ini di selaraskan

dengan ketentuan-ketentuan Islam.54

Jadi pada penelitian ini penulis hanya mengkaji empat motif saja sebagai

panduan untuk menganalisis logo karya hasil ciptaan mahasiswa Polimedia PSDD

Medan, motif-motif tersebut adalah; motif tumbuhan, motif, hewan taupun

binatang, motif manusia dan motif geometris.

Agar tidak mengembang dan tetap fokus sesuai dengan tujuan penelitian,

penulis tidak membahas semua makna bentuk pada jenis-jenis motif ragam hias

pada setiap daerah, tetapi hanya beberapa dari setiap motif pada setiap perwakilan

suku yang ada di Sumatera Utara. Pembahasan mendalam pada makna bentuk

52 Diskusi Ilmiah Arkelogi II, Ektetika Dalam Arkeologi Indonesia, Jakarta, Ikiatan Ahli

Arkeologi Indonesia, 289. 53Tamrim M Sitorus dan Wahyu Tri Atmojo, Analisis Penerapan Ornamen Tradisional

Batak Toba Pada Alat Musik Tradisional Batak Toba Di Kabupaten Samosir, Medan, Jurnal Seni Rupa FBS Unimed, 2012, hlm. 45.

54Bagianda Sirait,Pengumpulan dan Dokumenasi Ornamen Tradisional di Sumater Utara, Sumatera Utara, Pemerintah Tingkat I Sumut, 180

Page 196: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

177

ragam hias, sesuai bentuk dengan logo yang dihadirkan pada karya mahasiswa

Polimedia PSDD Medan.

3.6.2.1. Bentuk motif tumbuhan

Tumbuhan sebagai sumber objek motif dapat dijumpai hampir di seluruh

pulau di Indonesia. Bentuk ragam hias dengan motif tumbuhan mudah dijumpai

pada barang-barang seni seperti batik, ukiran, dan tenunan. Begitu juga di

Sumatera Utara hampir sebagian besar bentuk motif berasal dari, bentuk-bentuk

motif ini memiliki arti dari sesuatu yang disimbolkan ataupun yang

dilambangkan.

Menurut Sunaryo (2009:153) motif hias tumbuh-tumbuhan merupakan

motif hias yang diambil dari berbagai jenis-jenis tumbuhan seperti bentuk daun,

batang, bunga yang kemudian distilir menjadi bentuk hiasan yang merambat

bersulur meliuk ke kiri dan ke kanan.

Seperti halnya di daerah-daerah lain di Sumatera Utara, rumah adat

sebagai sumber utama ragam hias pada suku Karo, yang memiliki makna

tersendiri sesuai dengan adat istiadat tradisional suku Karo. Ragam hias ini

sebagai hiasan yang ditempelkan pada rumat adat karo. Selain itu ada juga yang

berfungsi sebagai penguat bangunan rumah adat tersebut. Makna yang terkandung

pada bentu ragam hias suku Karo, ada yang mempunyai arti magis penolakan bala

berupa hantu, kekutan guna-guna dan roh-roh jahat.

Hiasan-hiasan yang terdapat pada rumah adat Karo diantaranya adalah

ragam hias motif tumbuhan. Motif tumbuhan pada ragam hias suku Karo tidak

Page 197: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

178

terlalu banyak, hanya terdapat tiga jenis. Menurut Siarait Baginda (1980:108)

ragam hias motif tumbuhan pada suku Karo hanya memiliki tiga jenis, gerga takal

dapur-dapur, gerga embun sikawiten, dan gerga bunga gundur dan pantil.

Bentuk motif yang berbentuk tumbuhan banyak terdapat pada ornamen

tradisional Melayu. Bentuk tersebut distilir dari bentuk-bentuk dasar tumbuh-

tumbuhan yang biasanya merupakan perwujudan dari daun, batang, bunga,

maupun dari tumbuhan yang merambat. Bentuk motif ragam hias tersebut

berbentuk tumbuh-tumbuhan juga banyak mengambil bentuk dasar bunga.

Misalnya : ornamen bunga ketola, bunga lawang, bunga cengkeh, bunga matahari

dan lain-ain.55

Salah satu bentuk motif flora suku melayu adalah pucuk rebung. Bentuk

motif melayu ini mengandung makna dan falsafaf yang mengacu kepada sifat

asal dari setiap sumber, dipadukan dengan nilai kepercayaan dan budaya. Motif

pucuk rebung mempunyai arti sesuai dengan namanya yang berarti tunas bambu.

Motif ini melambangkan sebagai sesuatu kekuatan yang muncul dari dalam, yaitu

segala sesuatu berasal dari tunasnya dari kekuatan didalamnya.

Menurut Sirait Baginda (1984:182) ornamen Tumbuh-tumbuhan

melambangkan kemakmuran. Ornamen ini terdapat pada lubang hawa bagian

dalam rumah bangsawan. Motif pucuk rebung ini hanya bisa kita lihat pada kain

tradisional. Makna simbolis sesusai dengan nama dari masing-masing bentuknya.

55 Lince Chrismi Yanti dan Azmi, Identifikasi Ragam Hias Melayu Pada Pameran Hasil

Kerajinan Cenderamata Di Arena Pekan Raya Sumatera Utara Yang Ke- 41. Unimed, 2012, hlm. 6

Page 198: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

179

Bentuk motif flora pada suku simalungun salah satunya adalah pahu-pahu

patundal adalah tumbuhan pakis bertolak belakang. Motif pakis banyak kita

temukan dalam ragam hias Simalungun. Bentuk motif pahu-pahu patundaral

menyiratkan persatuan kesatuan yang saling menguntungkan. Sama halnya

dengan bentuk motif flora suku nias yaitu Ni’otalinga Woli-woli. Bentuknya

menyerupai tumbuhan pakis yang melambangkan kesuburan. Makna dan

simboliknya adalah suku nias dahulu menggunakan ragam hias ini untuk

melambangkan kesuburan.

Pada bentuk motif suku mandailing dinamakan bolang. Bolang atau

ornamen tradisional mandailing salah satunya adalah tumbuh-tumbuhan atau jenis

flora, seperti batang bambu yang melambangkan huta atau bona bulu; burangir

atau aropik melambangkan raja dan namora natoras sebagai tempat meminta

pertolongan; pusuk ni robung yang disebut bindu melambangkan adat dalian na

tolu atau adat markoum sisolkot.

Begitu juga bentuk motif-motif flora yang lainnya memiliki makna

simbolik yang sesuai dengan adat istiadat, kepercayaan dan kebudayaan masing-

masing.

3.6.2.2. Bentuk motif fauna

Bentuk motif fauna merupakan bentuk gambar motif yang diambil dari

hewan tertentu. Hewan pada umumnya telah mengalami perubahan bentuk atau

gaya. Beberapa hewan yang biasa dipakai sebagai objek ragam hias adalah kupu-

kupu, burung, kadal, gajah, ikan dan lain sebagainya. Bentuk motif fauna telah

Page 199: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

180

mengalami deformasi namun tidak meninggalkan bentuk aslinya. Motif fauna

dapat dikombinasikan dengan motif flora dengan bentuk yang digayakan. Bentuk

motif ragam hias tersebut dapat dijumpai pada hasil karya batik, ukiran, anyaman,

dan tenun.

Motif hiasan berbentuk hewan pada ornamen tradisional Melayu banyak.

Ornamen tersebut telah distilirisasi sedemikian rupa dan selalu dikombinasikan

dengan pola yang berbentuk tumbuh-tumbuhan, yang biasanya perwujudan

dari:daun, batang, maupun dari tumbuhan yang merambat, juga berbentuk bunga.

Menurut Sunaryo (2009:67) pada umumnya munculnya motif hewan mengandung

maksud-maksud perlambangan.56 Motif-motif digambarkan dengan corak yang

beragam, ada yang realistis, stilisasi dekoratif, imajinatif, dan dalam bentuk

transformatif atau khayali.

56 Lince Chrismi Yanti dan Azmi, Identifikasi Ragam Hias Melayu Pada Pameran Hasil

Kerajinan Cenderamata Di Arena Pekan Raya Sumatera Utara Yang Ke- 41. Unimed,2012, hlm. 6

Page 200: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

181

Gambar 3.14 : Bentuk Motif Fauna

Keterangan gambar dari atas: Motif Melayu “Lebah Bergantung”, Karo “Peng ret-ret”, Mandailing “Lipan”, Simalungun “Boras Pati” bawah dari kiri, Pakpak Dairi “Gogoyawa, dan Batak Toba “Boraspati”.

Bentuk motif yang terletak di bawah cucuran atap lesplang atau dan

kadang-kadang di bawah anak tangga lambang ini berpijar pada motif hiasan,

yakini ”sarang lebah” yang tergantung di dahan kayu. Motif lebah begantung

memiliki makna dan simbolik yang beragam seperti rajin, tawar penyakit,

begagan, beturai, bersyahadat, namun apa bila musuh menjual pantang tak dibeli

dan selalu mendatangkan kebaikan.

Page 201: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

182

Motif bentuknya deformasi gambar cecak, dengan kepala kiri dan kanan.

memiliki arti simbolik dalam masyrakat Karo dianggap sebagai simbol kekuatan,

penangkal roh jahat ataupun tolak bala, dan juga simbol persatuan masyarakat

Karo dalam menyelesaikan suatu masalah. Motif pengretret pada ayo rumah

ukurannya yang lebih kecil dari pada yang ada di derpih. Ukuran tersebut

disesuaikan dengan luas bidangnya. Fungsinya telah dijelaskan di depan yakni

sebagai lambang penangkal kekuatan jahat masuk ke dalam dan menyerang

penghuni rumah.57 Disamping itu fungsi fisik bagi rumah adat Karo sebagai

pengikat atau sebagai paku pada dinding rumah sehingga menjadi kuat.

Pada suku mandailing bentuk motif lipan melambangkan asas

permusyawaratan untuk mufakat. Makna simbolik merupakan setiap keputusan

yang dihasilkan berdasarkan musyawarah bersama untuk mufakat merupakan

landasan hukum yang memiliki kekuatan tetap dan bersifat memaksa.58

Bentuk motif fauna pada suku pakpak dairi ditorsi bentuknya hampir sama

dengan motif fauna karo, namun penyebutan nama saja yang berbeda yaitu

Boraspati. Nama bentuk motif ini juga sangat serupa denga motif fauna Batak

Toba. Walaupun demikian makna simbolis masing-masih suku berbeda, sesuai

dengan kepercayaan serta adat istiadat daerah masing-masing.

3.6.2.3. Bentuk motif geometris

57 Fuad Erdansyah, Simbol Dan Pemaknaan Gerga Pada Rumah Adat Batak Karo Di

Sumatra Utara, Medan, Jurnal Seni Rupa FBS Unimed, 131 58Devi Apriani, Makna Simbol-Simbol Arsitektur Bangunan Bagas Godang Dan Sopo

Godang Pada Etnik Mandailing, Medan, Unimed, 4

Page 202: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

183

Bentuk motif geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari

bentuk-bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan

imajinasi pembuatnya. Bentuk motif geometris dapat dijumpai di seluruh

Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Gambar 3.15 : Beberapa Bentuk Motif Geometris Seni Rupa Etnik

Mandailng Sumatera Utara

Bentuk motif geometris suku mandailing Keterangan gambar dari atas Burangir/Aropik, Sipatomu-tomu dan Rudang

Motif berbentuk geometris pada ornamen Melayu dibuat secara ilmu ukur

dan selalu simetris. Ornamen yang berbentuk geometris misalnya: ornamen jala-

jala, ornament ricin wajid, ornamen yang terdapat pada kisi-kisi (jerejak),

ornamen sinar mata hari pagi, ornamen tampuk pinang, ornamen lebah gantung

dan lain-lain.

Page 203: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

184

Disamping bentuk-bentuk yang abstrak murni, motif geometris adakalanya

menggambarkan objek-objek tertentu, tetapi karena bentuknya sudah sedemikian

jauh mengalami pengubahan sehingga sulit dikenali objek asalnya, maka motifnya

menjadi tampak abstrak.59 Motif geometris abstrak murni banyak terdapat pada

anyam, perulangan garis zigzag, perulangan bidang lingkaran atau segi tiga

(Sunaryo, 2009:19).

Bentuk motif geometris dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-

bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias. Di wilayah Sumatera Utara

bentuk motif geometris banyak dijumpai pada suku mandailing. Ornamen yang

terdapat pada bagas godang dan sopo godang nama rumah adat suku mandailing,

berupa garis-garis geometris atau garis lurus kecuali yang menggambarkan benda-

benda alam, seperti matahari, bulan dan bintang serta bunga. Fungsi utama dari

ornamen tersebut bukan sekadar sebagai hiasan, tetapi berfungsi simbolik untuk

menunjukkan banyak hal yang berkaitan dengan nilai budaya dan pandangan

hidup masyarakat Mandailing.60

Pada suku lain seperti Batak Toba bentuk motif geometris, salah satunya

adalah Gorga ipon-ipon, pada hakekatnya tidaklah semua gorga ipon-ipon

berbentuk gigi tetapi beberapa motif berbentuk dekoratif semata. Namun secara

visualisasi bentuk gorga ipon-ipon adalah bentuk geometris. Salah satu dari

bentuk geometris itu berbentuk segitiga sama kaki yang dibuat berulang-ulang

59Lince Chrismi Yanti dan Azmi, Identifikasi Ragam Hias Melayu Pada Pameran Hasil

Kerajinan Cenderamata Di Arena Pekan Raya Sumatera Utara Yang Ke- 41. Unimed, 6 60Devi Apriani, Makna Simbol-Simbol Arsitektur Bangunan Bagas Godang Dan Sopo

Godang Pada Etnik Mandailing, Medan, Unimed, 4

Page 204: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

185

sehingga menyerupai gigi atau berbentuk taring. Berdasarkan hubungan bentuk

alamiah, ipon-ipon merepresentasikan bentuk susunan gigi dengan keberadaan

gorga ipon-ipon dimaksud hanya memberi fungsi sebagai menghiasi gorga yang

disertainya. Pemahaman makna simbol yang terkandung mengatakan bahwa ipon-

ipon suatu simbol kemajuan.

Gambar 3.16 : Bentuk Motif Geometris pada Gorga Batak Toba

Bentuk motif geometris Keterangan gambar dari atas motif geometris suku batak toba “Ipon-ipon, suku melayu

3.6.2.4. Bentuk Motif Figuratif

Bentuk motif figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan

mendapatkan penggayaan bentuk. Bentuk motif figuratif biasanya terdapat pada

bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan

dengan cara menggambar. Motif figuratif banyak dijumpai di daerah timur seperti

papua.

Page 205: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

186

Bentuk motif figurative juga terdapat dibeberapa ragam hias didaerah

Sumatera Utara, seperti batak toba, karo, pakpak dairi dan nias. Dalam bukunya

Sunarya (2009:40) yang berjudul Ornamen Nusantara menuliskan bahwa : Motif

hias berbentuk manusia atau figurative sudah ada sejak kebudayaan prasejarah.

Penggambaran motif manusia dapat dalam bentuk sosok manusia seutuhnya atau

bentuk sebagian saja.

Gambar 3.17 : Motif Figuratif

Dalam bentuk proporsi sosok manusia dapat dibuat kurus atau sangat

langsing sehingga menjadi pola-pola garis yang sangat kuat, atau dapat pula

dengan bagian kepala yang besar dengan kaki pendek. Bentuk menjadi terdistorsi

maupun terstilirisasi.

Motif tapak Raja Sulaiman adalah motif yang sangat dikenal oleh

masyarakat Batak Karo juga Simalungun. Kata Sulaiman adalah nama seorang

Page 206: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

187

dukun sakti yang melegenda. Konon dukun tersebut mampu mengobati putri raja

yang sakit tak kunjung sembuh. Sang dukun melakukan pengobatan dengan cara

menyembelih ayam. Darah ayam tersebut digunakan untuk membuat garis di

tanah seperti melukis. Dengan cara itu kemudian putri raja tersebut sembuh, raja

kemudian memerintahkan pengawalnya untuk membuat lukisan dari darah ayam

itu pada sebidang papan. Dalam perkembangannya motif (lukisan darah) itu

dilukiskan pada bidang melmelen.61

Natogog merupakan istri dari Raja Sulaiman, sehingga penempatan gerga

ini diletakkan secara berdampingan. Erdansyah Fuad (2011:128) juga mengatakan

Gerga Bindu natogog merupakan deformasi bentuk dari Raja Sulaiman. Motifnya

berupa garis bersilang dan saling mengkait, melambangkan kekuatan kesatuan dan

keutuhan. Sebagai alat pegangan pada pintu rumah adat justru adalah cikepen

pengalo-alo. Sebagai pegangan bagi tamu yang berkunjung.

Dengan demikian bindu natogog adalah sebuah pesan mengingatkan

tentang mitos atau legenda tentang adat perkawinan yang sumbang dapat

menyebabkan bencana seperti kemarau panjang.

Motif hias manusia dalam ornamen hampir tidak ada yang di terapkan

berdiri sendiri melainkan seringkali di kombinasikan dengan motif lain. Menurut

Sirait (1984:180) pola hiasan yang berbentuk raksasa sejauh pengamatan penulis

tidak ada ditemukan. Hal ini di selaraskan dengan ketentuan-ketentuan Islam.

61Fuad Erdansyah, Simbol Dan Pemaknaan Gerga Pada Rumah Adat Batak Karo Di

Sumatra Utara, Medan, Jurnal Seni Rupa FBS Unimed, 128

Page 207: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

188

3.7. Kajian Warna

Dalam sistem kebudayaan warna merupakan simbol-simbol ataupun

lambang-lambang yang digunakan untuk berkomunikasi, dan diterapkan pada

benda-benda menjadi sebuah tanda, begitu juga penerapan pada ornamen, yang

merupakan distorsi dari motif-motif alam. Menurut Francis D. K. Ching (2000 :

14) dalam bukunya Arsitekur bentuk ruang dan tatanan, mengatakan bahwa :

warna merupakan sebuah fenomena pencahayaan dan persepsi visual yang

menjelaskan persepsi individu dalam corak, intensitas dan nada. Selain itu Francis

D.K. Ching menyebutkan bahwa warna adalah atribut yang paling menyolok

membedakan suatu bentuk dari lingkungannya. Warna juga mempengaruhi bobot

visual suatu bentuk.

Kehadiran warna menjadikan benda dapat dilihat, dan melalui unsur warna

orang dapat mengungkapkan suasana perasaa, atau watak benda yang

dirancangnya. Warna juga menunjukkan sifat dan watak yang berbeda-beda.

Berdasarkan sifatnya dapat disebutkan sebagai warna muda, warna tua, warna tua,

warna gelap, warna redup dan warna cemerlang.

Dilihat dari macamnya, warna terdiri dari warna merah, kuning, biru dan

sebagainya, sedangkan dari segi karakternya disebutkan sebagai warna panas,

warna dingin, warna lembut, warna mencolok, warna ringan, warna berat, warna

sedih, warna gembira. Penataan warna dalam desain ornament mempunyai

Page 208: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

189

peranan penting, karena karakternya yang akan mempengaruhi si pengamat, yang

berdampak kepada minat untuk memilikinya62

Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai

kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan

dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan

Negara Timur, warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan

karena berasosiasi dengan kain kafan, meskipun secara teoritis putih bukanlah

sebuah warna.

Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis

gelombang warna. Sementara warna putih, dianggap sebagai representasi pada

kehadiran seluruh gelombang warna dengan posisi seimbang. Misalnya, warna

merah dan putih dalam bendera kebangsaan Indonesia masing-masing

melambangkan keberanian dan kesucian.63

Hubungan antara warna dan kebudayaan dapat dilihat dari tiga pola dalam

kebudayaan. Dasar kepercayaan kosmologi manusia peladang pada zaman dulu

menjadi landasan cara berfikirnya untuk semua hal, yakni tiga pola.

Menurut Sumardjo Yakub dalam bukunya “estetika paradoks” (2006:73)

bahwa pola tiga bertolak dari kepercayaan dualisme antagonistik segala hal.

Menurutnya langit di atas, bumi di bawah. Langit basah, bumi kering, Langit

62 Nawawi , “Analisis Penerapan Estetika Ragam Hias pada Kriya Keramik Mahasiswa

Jurusan Seni Rupa FBS-UNIMED” Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED Vol. 2 No. 2 Desember. Hal 155-156

63Azmi “Memahami Karya Seni Rupa Kontemporer Melalui Karya Semiotika” Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED Vol. 5 No. 2 Desember. Hal 2-3

Page 209: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

190

perempuan, bumi lelaki. Langit terang, bumi gelap keduanya terpisah dan

berjarak.64

Jarak merupakan pemisahan yang harus diakhiri, dan harus mengawinkan

keduanya agar hidup lebih hrrmoni dari dua entitas yang bertentangan tapi saling

melngkapi. Peristiwa ini yang dimanakan dunia atas dan dunia bawah.

Bebeda dengan kaum peramu yang lebih menekankan pada pertentangan.

Harmoni ini tidak melenyapkan keduanya, tetapi mengawinkannya. Dalam

perkawinan, lelaki tetap lelaki, perempuan tetap perempuan, dan keduanya

melebur dalam satu kesatuan yang melahirkan entitas ketiga, yaitu anak dan

entitas ketiga adalah dunia tengah. Dunia tengah ini adalah penghubung antara

dunia atas dan dunia bawah.65

Sama halnya yang terjadi pada kosmologi Batak Toba, menstrukturkan

kosmologinya secara bersejajar dari atas kebawah. Pada Batak Toba dunia atas

berazazkan perempuan, dan namun didominasi oleh dunia bawah berazazkan

lelaki. Hujan memamang berasal dari langit, tetapi air langit berasal dari sungai

dan laut yang berasal dari dunia bawah.

Contoh-contoh ini menunjukan bahwa kosmologi didominasi oleh

keragaman pola tiga seperti pada kebudayaan Sunda, Minang, Batak, Melayu,

Nias, Mentawai, Madura, Nusa Tenggara, Maluku Selatan, Dayak, Sulaewsi

Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan lainnya.66

64Jakob Sumardjo, Estetika Paradoks, Bandung, Sunan Ambu Press, 73 65 Ibid, p74 66 Ibid, p79

Page 210: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

191

Dari keterangan tersebut suku atau etnik yang menjadi 3 golongan besar di

Sumatera Utara yaitu Batak, Melayu dan Nias memakai pola tiga, yaitu dunia atas

yang lambangkan dengan warna kuning, dunia tengah yang dilambangkan dengan

warna merah dan duniah bawah yang dilambangkan dengan warna hitam.

Gambar 3.18 : Kosmologi I La Galigo

3.8. Pengaruh Unsur Budaya

Pemahaman tentang ilmu pengetahuan budaya yang mencakup disiplin-

displin yang mengkaji berbagai aspek dari apa yang diartikan dengan kebudayaan.

Konsep kebudayaan mempunyai berbagai definisi tergantung dari pada aliran

teoris yang dianutnya. Ada konsep budaya yang bersifat materialistis yang

mendefinisikan budaya sebagai sistem yang merupakan hasil dari adaptasi pada

lingkungan alam atau suatu sistem yang berfungsi untuk mempertahan kehidupan

Page 211: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

192

masyarakat. Ada juga konsep budaya yang bersifat idealistis yang memandang

semua fenomena eksternal sebagai manifrestasi suatu sistem enternal.

Bertolak dari memikiran bahawa kebudayaan adalah suatu fenomena

social dan tidak dapat dilepaskan dari perilaku dan tindakan warga masyarakat

yang mendukung atau menghayatinya. Sebaliknya keteraturan , pola atau

konfigurasi, yang tampak pada perilaku dan tindakan warga masyarakat tertentu

dibandingkan perilaku dan tindakan warga masyarakat yang lain, tidak dapat

dipahami tanpa dikaitkan dengan kebudayaan.

Pandangan terhadap kebudayaan meliputi, 1).sebagai sistem adaptasi

terhadap lingkungan, 2).sebagai sistem tanda, 3).sebagai teks, 4).sebagai

fenomena yang mempunyai unsur fungsi, 5).menurut perspektif filsafat. Perilaku

dan tindakan berpola itu dianggap sebagai uangkapan budaya.67

Cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok

orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi merupakan budaya.68 Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat

istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni, dan kesemua itu

disimpulkan sebagai prinsip generatif semesta.

Salah satu generatif semesta adalah fakta sosial. Fakta sosial secara teoritis

sangat sulit diulang karena menghilang dengan berjalannya waktu. Akan tetapi,

mengungkap fakta tersebut dapat dilihat melalui penggunaan media tanda, baik

67 T.Christomy & Untung Yuwono, Semiotika Budaya, Depok, Universitas Indonesia,

200, hlm. 3 68 Siegfried Giedion, Space, Time and Architecture (6th ed.), p 3

Page 212: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

193

dalam bentuk visual, verbal, kenesik, maupun proksemik yang merupakan proses

signifikasi dan komunikasi dan dtafsirkan dalam menggunakan tanda.

Tanda yang merupakan gagasan dan konsep, dapat dilihat dari simbol-

simbol yang dihadirkan melalui bentuk dan warna, direpresentasikan secara utuh

dan total, melalui sesuatu makna simbol dan lambang menjadikan suatu kualitas

dengan nilai-nilai yang ditunjukkan pada sebuah logo.

Di dalam uraian pandangan-pandangan tersebut sebagai pengantar pada

pembahasan yang berhubungan dengan penelitian, pada penelitian ini budaya

sebagai latar belakang ataupun sebagai identitas, agar dapat dibedakan sumber

kepemilikan logo tersebut.

3.8.1. Sebagai sistem tanda

Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat kerancuan pandangan antara tanda

dan simbol. Istilah tanda dan simbol sering digunakan dalam arti yang sama dan

penggunaannya berubah-ubah. Hal ini terjadi karena hubungan kedua istilah

tersebut erat dan batas-batasannya sangat erat. Akibatnya penggunaan kata tanda

dan simbol tumpang tindih karena perbedaan dari sudut pandang dalam menyikapi

konsep kedua istilah tersebut.

Menurut Darmojo (2005:28), Tanda tidak memiliki sifat merangsang

perasaan seseorang, cenderung univocal dan tertutup dan tidak berpartisipasi

Page 213: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

194

dalam realitas yang ditinadakan juga secara sematis tanda memiliki sifat

tertutup.69

Tanda terdiri atas yang menandai (penanda) dan yang ditandai (petanda).

Baik penanda maupun petanda tidak dapat dipisakan satu dari yang lainnya,

seakan-akan yang kedua adalah sisi sebelah dari yang pertama, ibarat kedua sisi

sehelai kertas, helai kertas itu sendiri adalah tanda. Baik penanda dan petanda

bersifat mental; penanda adalah citra bunyi dan petanda adalah gagasan atau

konsep.70

Penegrtian tanda cukup rumit, akan tetapi secara umum pengertian tentang

tanda dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian besar dwipihak (dyadic) dan

tripihak (triadic).71 Defenisi dyalic bahwa tanda sebagai konsep dan bentuk. logo

adalah sebuah kata yang mendeskripsikan makna gambar ataupun tanda.

3.8.2. Makna simbol

Pembahasa tentang simbol dapat dilihat dari budaya masyarakat, manusia

sejak lahir sampai meniggal dipenuhi dengan upacara, dengan berbagai macam

simbol yang menyertainya. Hal ini jelas dalam tradisi jawa, misalnya dirumah

orang yang meninggal dipasang lampu teplok atau lampu listrik yang tetap

dinyalakan. Maksudnya agar orang yang meninggal dunia mendapat jalan yang

terang sampai di tujuan kembali kepada Tuhan. Bagi orang tionghoa, air dianggap

69 Darmojo, Sistem simbol dalam Munaba Waropen Papua, Jakarta, Pusat Bahasa

Departeman Pendididkan Nasional,28 70 T.Christomy & Untung Yuwono, Semiotika Budaya, Depok, Universitas Indonesia,20 71 Ibid, pvii

Page 214: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

195

sebagai simbol keberuntungan, karena air disamakan dengan simbol harta dan

kekayaan. Adanya air yang mengalir melewati pintu atau gerbang utama rumah,

sama seperti menerima berlimpah ruahnya harta dan kekayaan.

Menurut pendapat Sobur Alex, dalam bukunya, “Semiotika Komuniksi”

(155) menjelaskan bahwa, secara etimologis istilah “simbol” berasal dari kata

Yunani yaitu “sym-ballein” yang berarti melempar bersama suatu (benda,

perbuatan) dikaitkan dengan suatu ide.72. Simbol juga sering di artikan sebagai ciri

yang memberitahukan sesuatu hal kepada seseorang, dan biasanya simbol terjadi

berdasarkan metonimi yakni nama untuk benda lain yang berasosiasi atau menjadi

adtributnya. (Misalnya Si kaca mata untuk seseorang yang berkaca mata).

Pemakain kata atau ungkapan yang memiliki unsur metaforo untuk objek atau

konsep lain berdasarkan kias atau persamaan (misalnya kaki gunung, kaki meja,

yang berdasarkan pada kaki manusia).

Dalam pemikiran dan praktik keagamaan, simbol lazim dianggap sebagai

pancaran realitas transenden. Dalam sistem pemikiran logika dan ilmiah, lazimnya

istilah simbol dipakai dalam arti tanda abstrak.

Dalam beberapa pengertian, “simbol” diartikan sebagai berikut : simbol

adalah sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang terlihat yang menggantikan

gagasan atau objek. Simbol adalah kata, tanda atau isyarat, yang digunakan untuk

mewakili sesuatu yang lain seperti arti, kualitas, abstraksi, gagasan, dan objek.

72 Alex Sobur, “Semiotika Komunikasi”,Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2006, hlm

155

Page 215: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

196

Simbol adalah apapun yang diberikan arti dengan pesetujuan umum dan atau

dengan kesepakatan atau kebiasaan.

Dalam peristilahan modern seringkali setiap unsur dari suatu sistem tanda-

tanda disebut simbol. Dengan demikian orang berbicara tentang logika simbolik.

Dalam arti yang tepat simbol dapat dipersamakan dengan citra (image) dan

menunjuk pada suatu tanda indrawi dan realitas supraindrawi. Tanda-tanda

indrawi pada dasarnya, memiliki kecendurungan tertentu untuk menggambarkan

realitas supraindrawi. Dalam suatu komunitas tertentu tanda-tanda indrawi

langsung dapat dipahami.. Apabila sebuah objek tidak dapat dimengerti secara

langsung dan penafsiran objek tersebut tergantung pada proses-proses pikiran

rumit, maka orang akan lebih suka berbicara secara alegoris.

3.8.3. Makna lambang

Lambang adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukan sesuatu tanda.

Berdasarkan kesepakatan sekelompok orang (konvensi). Lambang meliputi kata-

kata (pesan verbal), perilaku non verbal, dan objek yang maknanya disepakati

bersama. Kemampuan manusia menggunakan lambang verbal memungkinkan

perkembangan bahasa dan menangani hubungan antara manusia dan objek (baik

nyata maupun abstrak) tanpa kehadiran manusia atau objek tersebut.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, lambang adalah sesuatu seperti tanda

(lukisan, perkataan, lencana dan sebagainya) yang menyatakan sesuatu hal atau

mengandung maksud tertentu. Menurut Ensiklopedia Indonesia lambang adalah

Page 216: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

197

suatu tanda atas dasar kesepakatan atau persetujuan bersama (meliputi juga

semboyan dan kata-kata sandi) serta berbagai tanda umumnya.

Lambang-lambang bahasa, baik lisan maupun tulisan disebut lambang

verbal. Sedangkan lambang-lambang lainnya yang bukan bahasa disebut lambang

non verbal. Lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan sesuatu hal

atau mengandung maksud tertentu. Lambang merupakan tanda-tanda yang dipakai

untuk menyampaikan pesan di dalam komunikasi.

Lambang adalah alat untuk mempergaruhi komunikan, dapat juga

menjadikan seseorang menjadi paham akan pesan yang disampaikan.

Berhubungan dengan hal tersebut, lambang adalah alat untuk menjadikan

pengertian terhadap pesan-pesan yang disampaikan juga sebagaa alat untuk

penghubung komunikator dengan komunikan. Seiring dengan pembahasan

tersebut lambang adalah alat untuk mencapai suatu tujuan komunikasi.

Pada dasarnya lambang merupakan suatu situasi dan kondisi yang bersifat

lahir dan batin, yang dialami ketika berkomunikasi, menurut Sobur Alex, dalam

bukunya “Semiotika Komunikasi”, lambang yang merupakan bagian dari dunia

makna manusia dengan tanda yang alamiah (natural sign) yang merupan bagian

dari dunia fisik. Yang pertama digunakan dengan sengaja sebagai sarana

komunikasi; yang kedua digunakan secara spontan dan tidak disengaja dalam

merespon stimuli.73

Berdasarkan pembahasan di atas, bahwa makna tanda alamiah ditemukan,

karena bagian dari hukum sebab akibat alam, seperti : lambang gerak yang

73 Alex Sobur, “Semiotika Komunikasi”,Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 163

Page 217: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

198

menggunakan gerakan anggota badan, misalnya muka merah itu tandanya malu

atau marah, lambang suara yang menggunakan pendengaran (telinga) misalnya,

berteriak, menangis, lambang yang menggunakan warna-warna, misalnya lampu

merah di dalam lalu lintas adalah merupakan tanda berhenti bagi semua

kendaraan, lambang gambar yang menggunakan gambar-gambar, misalnya

gambar lalu lintas menggunakan gambar-gambar yang mempunyai arti tertentu,

lambang yang menggunakan bahasa, baik lisan maupun tulisan. Bahasa lisan

adalah bahasa yang dilisankan, diucapkan atau dibunyikan, contohnya terdengar

nada lagu, irama. Sendangkan lambang tertulis adalah lambang yang ditulis,

lambang angka yang menggunakan angka angka, misalnya alat-alat menghitung ,

mistar, meteran, kode-kode telepon.

Lambang adalah alat komunikasi yang selalu memegang peranan penting,

sehingga manusia berkat kemampuan akalnya dan pengetahuannya mampu

menciptakan lambang-lambang yang dipergunakan dalam berkomunikasi,

sehingga lambang memberikan penegasan, bahwa penggunaan lambang akan

efektif apabila pihak pelaku komunikasi mempergunakan lambang-lambang yang

saling dipahami satu sama lainnya denga kesepakatan (konvensi). Lambang-

lambang itu hanya merupakan alat-alat untuk mencapai tujuan tertentu di dalam

berkomunikasi.

3.8.4. Perbedaan Simbol, Lambang, dan Logo

Logo merupakan kata yang mendeskripsikan makna gambar dan makna

tanda, serta mencerminkan ekspresi identitas karakter seseorang, perusahaan,

Page 218: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

199

produk, atau jasa yang diwakili oleh budayanya. Dalam hal lainnya logo juga

membutuhkan sesuatu kata atau tulisan yang singkat dan mudah diingat sebagai

pengganti dari nama sebenarnya atau identitas.

Logo memiliki filosofi dan kerangka dasar berupa konsep dengan tujuan

melahirkan sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo lebih lazim dikenal oleh

penglihatan atau visual, seperti ciri khas berupa bentuk, warna dan typografi yang

sesuai dengan ekspresi identitas yang mencerminkan karakter seseorang,

perusahaan, produk, atau jasa yang diwakili oleh budayanya.

Berdasarkam pembahasan sebelumnya antara makna simbol, lambang dan

logo, dapat di simpulkan bahwa perbedaan antara ketiganya terletak pada makna

yang dihadirkan dalam konteks penyesuaian kebutuhan dari ekperesi identitas

yang mencerminkan karakter seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang

diwakili oleh budayanya.

Pemahaman yang paling tepat adalah bahwa di dalam logo terdapat

simbol-simbol serta lambang yang dapat ditafsirkan ataupun diterjemahkan sesuai

dengan identitas yang mencerminkan karakter seseorang, perusahaan, produk,

atau jasa yang diwakili oleh budanya, dan menjadi sebuah tanda. Dapat dilihat

pada contoh gambar di bawah ini.

Page 219: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

200

Gambar 3.19 : Contoh Gambar Perbedaan antara Simbol, Lambang, dan Logo

Pada gambar di atas merupakan contoh perbedaan antara simbol, lambang

dan logo. Contoh yang pertama, gambar. (a) simbol. Bentuk tersebut merupakan

gambar buah apel yang dililit pita yang disimpul. Bentuk gambar ini merupakan

sebuah hadiah, karena apabila sesuatu yang sederhana dikemas dengan special

benda tersebut akan menjadi lebih bermakna. Begitu juga dengan lilitan pita yang

disimpul berada pada benda tersebut. Benda apapun yang dikemas dengan lilitan

pita bersimpul bermaknakan sebuah hadiah. Pita merupakan makna konotatif dari

sebuah gagasan dengan pesetujuan umum dan atau dengan kesepakatan atau

kebiasaan.

Seperti yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya bahwa dalam

pemikiran dan praktik keagamaan, simbol lazim dianggap sebagai pancaran

realitas transenden. Dalam sistem pemikiran logika dan ilmiah, lazimnya istilah

simbol dipakai dalam arti tanda abstrak. Karena simbol adalah gagasan atau objek

yang merupakan kata, tanda atau isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu

yang lain seperti arti, kualitas, abstraksi, gagasan, dan objek. Juga merupakan

Page 220: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

201

apapun yang diberikan arti dengan pesetujuan umum dan atau dengan kesepakatan

atau kebiasaan.

Pada gambar (a) ada gagasan yang merupakan untuk mewakili sesuatu

yang lain berupa pita yang dililit dan disimpul pada buah apel. Gagasan tersebut

memberikan arti dengan pesetujuan umum dan atau dengan kesepakatan atau

kebiasaan. Kebiasan yang lazim dimasyarakat bahwa ketika memberi suatu hadiah

kepada orang lain benda tersebut dibungkus ataupun dikemas sedemikian rupa

agar kelihatan indah, alasannya agar yang menerima hadiah sangat senang.

Banyak juga perusahan-perusahaan yang memberikan hadiah dengan cara

undian, misalnya bentuk hadiah yang besar berupa mobil, perusahan tersebut

langsung melilit mobil tersebut dengan pita yang bersimpul, sudah jelas makna

konotatifnya pita yang melilit pada mobil dan disimpul adalah simbol dari sebuah

hadiah. Jadi dari contoh gambar (a). bentuk apel yang dililit pita dan diberi simpul

merupakan contoh dari sebuah simbol.

Contoh yang kedua, gambar. (b) lambang. Gambar tersebut merupakan

bentuk buah apel yang memiliki warna sesuai dengan warna apel tersebut yaitu

merah. Bentuk gambar buah merupakan alat komunikasi yang dapat dicerna akal

manusia dan berkat pengetahuannya manusia mampu menafsirkan bahwa bentuk

apel yang berwarna merah merupakan lambang sebuah rasa. Apabila bentuk

gambar tersebut diletakan pada kemasan sebuah produk, gambar apel tersebut

telah memberikan penegasan, bahwa penggunaan gambar apel pada sebuah

produk tersebut melambangkan sebuah rasa yaitu rasa apel.

Page 221: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

202

Pada pembahasan sebelumnya lambang merupakan alat komunikasi yang

selalu memegang peranan penting, sehingga manusia berkat kemampuan akalnya

dan pengetahuannya mampu menciptakan lambang-lambang yang dipergunakan

dalam berkomunikasi, sehingga lambang memberikan penegasan, bahwa

penggunaan lambang akan efektif apabila pihak pelaku komunikasi

mempergunakan lambang-lambang yang saling dipahami satu sama lain.

Makna denotatif pada bentuk apel yang berwarna merah merupakan

makna sebenarnya pada rasa buah apel yang segar. Jadi pada bentuk gambar apel

yang berwarna merah merupakan lambang dari sebuah rasa.

Contoh gambar (c).logo. Pada gambar tersebut terdapat distorsi bentuk

buah apel yang pada sisi kanannya terdapat sebuah gigitan. Penambahan pola

gigitan pada samping kanan buah didasari atas alasan visual, agar buah itu terlihat

seperti apel, bukan ceri, bukan pula tomat, apabila logo ditempatkan pada bentuk

yang sangat kecil.

Pola gigitan pada buah apel itu dipandang akan dialami semua orang dan

lintas budaya. Jika seseorang memiliki apel, maka ia akan menggigit dari samping

dan mereka akan mendapatkan hasilnya, dalam hal ini daging buahnya.

Salah seorang direktur kreatif di kantor RMI, memberi memahami bahwa

kata “Bite” yang berarti gigitan, pengucapannya sama seperti “Byte,” yaitu sebuah

unit informasi digital dalam sistem komputasi dan telekomunikasi.

Dalam hal ini bentuk apel dapat dimaknai sebagai lambang, dan bentuk

gigitan merupakan sebuah simbol. Kesemua bentuk-bentuk tersebut merupakan

kreteria dari sebuah logo.

Page 222: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

203

Seperti yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya bahwa logo

memiliki filosofi dan kerangka dasar berupa konsep dengan tujuan melahirkan

sifat yang berdiri sendiri atau mandiri dan dikenal oleh penglihatan atau visual,

seperti ciri khas berupa bentuk, warna dan typongafi. Dan di dalam logo terdapat

makna bentuk yang disimbolkan dan peranan warna yang dilambangkan, serta

dapat juga dibubui bentuk typografi, kesemuanya bertujuan memperkuat identitas

yang menghasilkan sebuah tanda. Karena di dalam sebuah logo terdapat makna

simbol dan makna lambang.

Dengan demikian sudah jelas perbedaan antara simbol, lambang dan logo,

bahwa simbol dan lambang yang terdapat dalam sebuah logo sebagai

menyampaikan informasi brand kepada publik, mempengaruhi pemikiran atau

pendapat publik terhadap brand, serta merubah perilaku publik untuk mewujudkan

tujuan brand. Logo mampu mengatakan banyak hal mengenai brand. Setiap

elemen-elemen yang terdapat dalam logo saling mendukung untuk mempengaruhi

pandangan publik terhadap brand, bentuk, warna, dan teks, semuanya akan

menjadi informasi-informasi yang menjelaskan identitas logo tersebut.

Page 223: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

204

204

BAB IV

ANALISIS MAKNA BENTUK DAN PERANAN WARNA LOGO

CIPTAAN PARA MAHASISWA POLIMEDIA MEDAN

Pada bab ini, untuk meminimalisasi kendala-kendala yang terjadi di

lapangan, penulis mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, merumuskan

masalah yang akan dikaji dan menentukan tujuan yang akan dicapai dari

penelitian tersebut.

Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik kuesioner, teknik

pengumpulan data dengan kuesioner akan memberikan seperangkat pertanyaan

tertulis atau soalan yang merupakan penciptaan desain logo, analisis ini terfokus

pada 50 orang (dua kelas) mahasiswa program studi multimedia polimedia

dengan batasan semester II kelas A dan B Politeknik Negeri Media Kreatif

Medan pada mata kuliah MDG I yang menjadi sample dan dikaitkan dengan

rumusan masalah.

Agar penelitian ini lebih objektif dan akurat, pertanyaan atau soalan

tertulis tersebut merupakan menciptakan desain logo batik dengan motif

sumatera utara. Hasil karya logo dari 50 orang (dua kelas) mahasiswa program

studi multimedia, yang akan di uraikan secara deskriptif sesuai dengan

permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I, yaitu, Logo Sebagai Tanda

Page 224: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

205

205

(Analisis Makna Bentuk Dan Peranan Warna Serta Pengaruh Ekspresi Identitas

Pada Hasil Ciptaan Mahasiswa Politiknik Negeri Media Kreatif Psdd Medan).

Pada pembahasan ini hanya 20 karya logo yang memiliki kreteria logo yang baik

saja yang akan dijadikan sampel

Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan

data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis yang dasari oleh orang atau perilaku

yang diamati. Pendekatannya diarahkan pada 50 karya logo dari hasil ciptaan

mahasiswa Polimedia PSDD Medan dan hanya 20 karya logo yang memiliki

kreteria logo yang baik saja yang akan dijadikan sampel.

Jadi, tidak dilakukan proses isolasi pada objek penelitian ke dalam

variabel atau hipotesis. Tetapi memandangnya sebagai bagian dari suatu

keutuhan.

Untuk tahap analisis, yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat

soalan pertanyaan untuk pengumpulan data, observasi, dan dokumentasi dan

analisis data yang dilakukan sendiri oleh peneliti. Untuk pengumpulan data,

peneliti menggunakan beberapa tahap:

1. Pertama membuat soal untuk menciptakan desain logo sesuai dengan kreteria

logo yang baik.

2. Kedua, melaksanakan proses pembuatan desain logo kepada mahasiswa

Polimedia PSDD Medan guna menjadi data pendukung.

3. Ketiga melakukan dokumentasi langsung dilapangan untuk melengkapi data-

data yang berhubungan dengan penelitian

Page 225: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

206

206

4. Keempat, memindahkan data penelitian yang berbentuk data dan gambar dari

semua karya desain logo kepada mahasiswa Polimedia PSDD Medan.

5. Kelima, menganalisis hasil karya desain logo kepada mahasiswa Polimedia

PSDD Medan yang telah dilakukan.

4.1. Deskripsi Bentuk Berdasarkan Teori Nirmana

4.1.1. Bentuk Logo Karya Pencipta 1 (Ade Fitria Ningsih)

Identitas mahasiswi pencipta logo ini, adalah seperti berikut.

Nama Mahasiswa : Ade Fitria Ningsih

NIM : 15810027

Program Studi : Multimedia kelas A

Mata Kuliah : Media Digital Grafis I

Tanggal : 14 Januari 2016

Latar belakang kultural : Mandailing-Angkola

Bentuk logo ciptaannya adalah sebagai berikut.

Page 226: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

207

207

Gambar 4.1 : Desain Logo Batik Motif Angkola-Mandailing

oleh Ade Fitria Ningsih

Deskripsi logo.

a. Konsep : Logo merupakan inisial dari 5 nama si pemilik, kelima

nama tersebut memiliki kesamaan persis yaitu “Amir”

yang membedakan adalah marga dari kelima si pemilik

yaitu Nasution, Harahap, Lubis, Daulay, dan Siregar.

Konsepnya mencirikan batik yang berasal dari daerah

mandailing propinsi sumatera utara.

b. Warna : Warna yang dihadirkan yaitu hitam, merah, dan putih

yang merupakan ciri dari masyarakat Batak dalam hal ini

adalah suku Angkola-Mandailing.

c. Jenis Font : Distorsi dari jenis huruf arial

d. Motif Logo : Mandailing-Angkola

Page 227: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

208

208

e. Desain : Desain logo batik motif Mandailing-Angkola.

4.1.2. Bentuk Logo Karya Pencipta 2 (Aditya Chansa M)

Nama Mahasiswa : Aditya Chansa M

NIM : 15810145

Program Studi : Multimedia kelas B

Mata Kuliah : Media Digital Grafis I

Tanggal : 14 Januari 2016

Latar Belakang Kultural : Batak Toba

Bentuk logo ciptaannya adalah sebagai berikut.

Gambar 4.2 : Desain Logo Batik Motif Batak Toba

oleh Aditya Chansa M.

Page 228: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

209

209

Deskripsi logo.

a. Konsep : Logo ini terinspirasi dari rumah adat Batak Toba Sumatera

Utara

c. Warna : Warna yang dihadirkan yaitu hitam, merah dan putih yang

merupakan ciri dari suku Batak khususnya suku Batak

Toba.

d. Jenis Font : Distorsi dari jenis huruf tabatha heavy dan rage itali.

e. Motif Logo : Batak Toba

f. Desain : Logo batik motif Batak Toba

4.1.3. Bentuk Logo Karya Pencipta 3 (Agnes Ramadhani)

Nama Mahasiswa : Agnes Ramadhani

NIM : 15810085

Program Studi : Multimedia kelas A

Mata Kuliah : Media Digital Grafis I

Tanggal : 14 Januari 2016

Page 229: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

210

210

Gambar 4.3 : Desain Logo Batik Motif Batak Toba

oleh Agnes Ramadhani

Deskripsi logo.

a. Konsep : Menciptakan batik dengan motif sumatera utara

c. Peranan Warna : Warna ciri khas batak yang merupakan perwakilan daerah

sumatera utara yaitu hitam, merah dan putih yang

merupakan ciri dari suku batak khususnya suku batak

toba.

d. Jenis Font : Distorsi dari jenis huruf comik

e. Motif Logo : Sumatera Utara

f. Desain : Logo batik motif sumatera utara

4.1.4. Bentuk Logo Karya Pencipta 4 (Agung Nugraha)

Nama Mahasiswa : Agung Nugraha

NIM : 15810223

Page 230: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

211

211

Program Studi : Multimedia kelas B

Mata Kuliah : Media Digital Grafis I

Tanggal : 14 Januari 2016

Gambar 4.4 : Desain Logo Batik Motif Tembakau Deli

oleh Agung Nugraha

Deskripsi logo.

a. Knsep : Batik Deli. Tembakau deli yang telah mendunia sejak

dulu, akan dijadikan simbol pada logo ini, dan juga

melambangkan kesultanan deli yang istananya masih

berdiri megah dijantung kota medan.=

c. Peranan Warna : Warna hijau muda dan hijau tua selain berperan sebagai

warna tenbakau juga melambangkan tumbuh dan

berkembang, warna ini juga merupakan salah ciri dari

warna melayu, yang juga menghadirkan kenyamana

Page 231: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

212

212

dengan warna yang sengaja didesain lembut. Sesuai

dengan identik melayu yaitu islami.

d. Jenis Font : Distorsi dari jenis huruf Segoe UI Semibold dan Zygo

e. Motif Logo : Tembakau deli

f. Desain : Logo batik motif tembakau deli

4.1.5. Bentuk Logo Karya Pencipta 5 (Bayu Irgi Fahrizal)

Nama Mahasiswa : Bayu Irgi Fahrizal

NIM : 15810201

Program Studi : Multimedia kelas B

Mata Kuliah : Media Digital Grafis I

Tanggal : 14 Januari 2016

Page 232: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

213

213

Gambar 4.5 : Desain Logo Baytik (Bayu Batik) Motif Melayu

oleh Agung Nugraha

Deskripsi logo.

a. Konsep : Sumut Baytik yang berarti sebuah perusahan batik yang

berdiri di sumatera utara. Baytik adalah nama dari

perusahaan ini yang diambil dari nama sang pemilik yaitu

BAY artinya BAYU dan TIK artinya BATIK, jadi dapat

diartikan sebagai bayu batik sumatera utara, atau disingkat

dengan SUMUT BAYTIK.

b. Peranan Warna : Warna hijau kebiruan merupakan warna mordenisasi

yanhg warna ini juga merupakan salah ciri dari warna

melayu, yang juga menghadirkan kenyamanan

c. Jenis Font : Distorsi dari jenis huruf Crame

d. Motif Logo : Melayu

e. Desain : Logo bayu batik

Page 233: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

214

214

4.1.6. Bentuk Logo Karya Pencipta 6 (Cepen Firmus G)

Nama Mahasiswa : Cepen Firmus G

NIM : 15810221

Program Studi : Multimedia kelas A

Mata Kuliah : Media Digital Grafis I

Tanggal : 14 Januari 2016

Gambar 4.6 : Desain Logo Cepen Batik Motif Melayu

oleh Cepen Firmus G

Deskripsi logo.

a. Konsep : Kain songket. Proses tenun pada pembuatan kain songket,

akan di ubah menjadi teknik batik, tetapi tidak mengurai

nilai dan keindahan kain songket tersebut.

b. Peranan Warna : Warna hijau merupakan salah ciri dari warna melayu,

yang juga menghadirkan kenyamanan.

Page 234: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

215

215

c. Jenis Font : Distorsi dari jenis huruf arial black

d. Motif Logo : Melayu

e. Desain : Logo batik motif Melayu

4.1.7. Bentuk Logo Karya Pencipta 7 (Fita Elfatisi Purba)

Nama Mahasiswa : Fita Elfatisia Purba

NIM : 15810027

Program Studi : Multimedia kelas A

Mata Kuliah : Media Digital Grafis I

Tanggal : 14 Januari 2016

Gambar 4.7 : Desain Logo Batik Motif Bunga

oleh Fita Elfatisia Purba

Page 235: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

216

216

Deskripsi logo.

a. Konsep : Mdnciptakan keindahan dari alam Indonesia yaitu dengan

menggunakan bunga sebagai ciri chas batik tersebut.

b. Peranan Warna : Warna biru muda dan merah muda merupakan warna

yang cerah, dan juga melambangkan keindahan. Warna

yang dihadirkan sangat elambut bukan berarti lemah, dasar

dari kedua warna ini adalah merah dan biru yang

merupakan warna yang kuat dan dan dinamis sesuai

dengan tujuan perusahan.

c. Jenis Font : Distorsi dari jenis huruf arial black

d. Motif Logo : Bunga

e. Desain : Logo batik motif bunga

4.1.8. Bentuk Logo Karya Pencipta 8 (Hasalan P. Samosir)

Nama Mahasiswa : Hasalan P. Samosir

NIM : 15810158

Program Studi : Multimedia kelas B

Mata Kuliah : Media Digital Grafis I

Tanggal : 14 Januari 2016

Page 236: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

217

217

Gambar 4.8 : Desain Logo Batik Motif Ulos Toba Samosir

oleh Hasalan P. Samosir

Deskripsi logo

a. Konsep : Logo melambangkan bahwa batak memiliki keberanian

dan keberagaman, dan melakukan berbagai hal.

b. Peranan Warna : Warna merah melambangkan sifat orang batak keras

tetapi bukan berarti kasar, juga melambangkan

kebijaksanaan. Merah juga melambangkan darah yang

merupakan unsur dari ulos. Hitam melambangkan

kekuatan dan hal-hal mistis. Orang batak terutama

didaerah samosir sangat terkenal dengan mistisnya. Selain

itu semua warna yang dihadirkan pada logo merupakan

warna ciri khas dari suku batak.

c. Jenis Font : Distorsi dari jenis huruf arial black

d. Motif Logo : Ulos toba samosir

Page 237: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

218

218

e. Desain : Logo batik motif ulos toba samosir

4.1.9. Bentuk Logo Karya Pencipta 9 (Iqbal Rizki)

Nama Mahasiswa : Iqbal Rizki

NIM : 15810235

Program Studi : Multimedia kelas B

Mata Kuliah : Media Digital Grafis I

Tanggal : 14 Januari 2016

Gambar 4.9 : Desain Logo Batik Motif Bunga

oleh Iqbal Rizki

Deskripsi logo

a. Konsep : Logo melambangkan salah satu jenis bunga yang ada di

Sumatera Utara dan sudah langka, Karena kelangkaannya

Page 238: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

219

219

tersebut memiliki indahan dan memiliki warna yang sanat

cantik

b. Peranan Warna : Warna logo terdiri dari tiga warna primer atau dasar yaitu

merah, kuning dan biru.

c. Jenis Font : Distorsi dari jenis huruf arial black

d. Motif Logo : Bunga raya

e. Desain : Logo batik motif bunga raya

4.1.10. Bentuk Logo Karya Pencipta 10 (Masnur Pardede)

Nama Mahasiswa : Masnur Pardede

NIM : 15810034

Program Studi : Multimedia kelas A

Mata Kuliah : Media Digital Grafis I

Tanggal : 14 Januari 2016

Gambar 4.10 : Desain Logo Batik Melayu Langkat

oleh Masnur Pardede

Page 239: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

220

220

Deskripsi logo

a. Konsep : Logo merupakan kunci dari brand perusahaan

b. Peranan Warna : Warna logo terdiri dari dua warna yaitu hijau muda dan

hijau tua, melambangkan tumbuh dan berkembang juga

merupakan ciri khas dari daerah asal memilik. Langkat

identic dengan melayu

c. Jenis Font : Distorsi dari jenis huruf Edmunds.

d. Motif Logo : Ornamen melayu langkat

e. Desain : Logo batik motif melayu langkat

4.1.11. Bentuk Logo Karya Pencipta 11 (Menanti Sitohang)

Nama Mahasiswa : Menanti Sitohang

NIM : 15810202

Program Studi : Multimedia kelas B

Mata Kuliah : Media Digital Grafis I

Tanggal : 14 Januari 2016

Page 240: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

221

221

Gambar 4.11 : Desain Logo Batik Motif Daun Sirih

oleh Menenti Sitohang

Deskripsi logo

a. Konsep : Daun sirih sebagai sebuah ketenangan bagi pemakai sama

dengan kita ketika melihat daun sirih yang masih hijau.

b. Peranan Warna : Warna logo

Orange sebagai simbol eleganitas

Hitam sebagai simbol ketenangan

Putih sebagai simbol kesucian

c. Jenis Font : Distorsi dari jenis huruf ballemi extra

d. Motif Logo : Daun sirih

e. Desain : Logo batik motif daun sirih

Page 241: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

222

222

4.1.12. Bentuk Logo Karya Pencipta 12 (Muhammad Soufiyarno)

Nama Mahasiswa : Muhammad Soufiyarno

NIM : 15810096

Program Studi : Multimedia kelas A

Mata Kuliah : Media Digital Grafis I

Tanggal : 14 Januari 2016

Gambar 4.12 : Desain Logo Batik Motif Ornamen Modern

oleh Muhammad Soufiyarno

Deskripsi logo

a. Konsep : Modernisasi sebagai unsur fashion yang tidak

menghilangkan unsur kebudayaan

b. Peranan Warna : Warna orange, melambangkan eleganitas

Warna biru, melambangkan kemakmuran

c. Jenis Font : Avalon

Page 242: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

223

223

d. Motif Logo : Ornamen modern

e. Desain : Logo batik motif ornament modern

4.1.13. Bentuk Logo Karya Pencipta 13 (Muhammad Zailani)

Nama Mahasiswa : Muhammad Zailani

NIM : 15810217

Program Studi : Multimedia kelas B

Mata Kuliah : Media Digital Grafis I

Tanggal : 14 Januari 2016

Gambar 4.13 : Desain Logo Batik Motif Melayu

oleh Muhammad Zailani

Page 243: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

224

224

Deskripsi logo

a. Konsep : Sederhana dengan inisial Z sebagai sebagai pemilik

perusahaan Zailani, tetapi tetap memiliki unsur-unsur

tradisi dan mudah dipahami.

b. Peranan Warna : Warna hijau adalah warna unsur budaya melayu

c. Jenis Font : Distorsi dari jenis huruf tiranti solid let dan arial bold

d. Motif Logo : Ornamen Melayu

e. Desain : Logo batik motif ornamen melayu

4.1.14. Bentuk Logo Karya Pencipta 14 (Nurul Azizah)

Nama Mahasiswa : Nurul Azizah

NIM : 15810079

Program Studi : Multimedia kelas A

Mata Kuliah : Media Digital Grafis I

Tanggal : 14 Januari 2016

Page 244: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

225

225

Gambar 4.14 : Desain Logo Batik Motif Simalungun

oleh Nurul Azizah

Deskripsi logo

a. Konsep : Logo bermotif batik batak simalungun ini hanya

dihasilkan dari Indonesia yang memiliki rasa erat akan

keragaman budaya sumatera utara

b. Peranan Warna : Warna merah melambangkan kuat dan berani. Artinya

kuat dan berani dalam mempertahankan kualitas produk

yang akan dipasarkan

Putih melambangkan suci dan bersih dari rasa kecurangan

dari apa yang telah dijanjikan

Hitam melambangkan ketenganan dan kenyamanan,

artinya konsumen yang memakai produk ini akan terasa

nyaman karena produk ini berasal dari bahan yang

berkualitas.

Page 245: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

226

226

c. Jenis Font : Distorsi dari jenis huruf indy condensed

d. Motif Logo : Ornamen batak simalungun

e. Desain : Logo batik motif ornamen Simalungun

4.1.15. Bentuk Logo Karya Pencipta 15 (Risky Hamdany Ks Lubis)

Nama Mahasiswa : Risky Hamdani Ks Lubis

NIM : 15810082

Program Studi : Multimedia kelas A

Mata Kuliah : Media Digital Grafis I

Tanggal : 14 Januari 2016

Gambar 4.15 : Desain Logo Batik Motif Simalungun

oleh Rizky Hamdani Ks Lubis

Deskripsi logo

a. Konsep : Batik batak simalungun memiliki konsep sederhana,

menarik yang mengandung unsur tradisi kebudayaan

Page 246: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

227

227

b. Peranan Warna : Warna merah melambangkan kuat dan berani.

Putih melambangkan suci dan bersih dari

Hitam melambangkan ketenganan dan kenyamanan

c. Jenis Font : Distorsi dari jenis huruf arial black.

d. Motif Logo : Ornamen batak simalungun

e. Desain : Logo batik motif ornament batak simalungun

4.1.16. Bentuk Logo Karya Pencipta 16 (Sri Damayanti)

Nama Mahasiswa : Sri Damayanti

NIM : 15810033

Program Studi : Multimedia kelas A

Mata Kuliah : Media Digital Grafis I

Tanggal : 14 Januari 2016

Gambar 4.16 : Desain Logo Batik Motif Batak Toba

oleh Sri Damayanti

Page 247: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

228

228

Deskripsi logo

a. Konsep : Logo batik ini merupakan corak khas batak toba

b. Peranan Warna : Logo terdiri dari 3 warna khas batak toba, yaitu merah

melambangkan kuat dimana perusahaan itu mampu

bersaing di dunia pasar, hitam melambangkan keagungan

dan kemakmuran dimana perusahan ini menjadi yang

terdepan dan putih melambakan suci dan kejujuran.

c. Jenis Font : Distorsi dari jenis huruf times new roman

d. Motif Logo : Ornamen batak toba

e. Desain : Logo batik motif ornament batak toba

4.1.17. Bentuk Logo Karya Pencipta 17 (Triana Sahfitri)

Nama Mahasiswa : Triana Sahfitri

NIM : 15810093

Program Studi : Multimedia kelas A

Mata Kuliah : Media Digital Grafis I

Tanggal : 14 Januari 2016

Page 248: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

229

229

Gambar 4.17 : Desain Logo Batik Motif Modern

oleh Triana Sahfitri

Deskripsi logo

a. Konsep : Sederhana merupakan ciri khas dari perusahaan ini

b. Peranan Warna : Logo terdiri dari 2 warna cerah, yang menghadirkan kesan

modern

c. Jenis Font : Distorsi dari jenis huruf arial normal

d. Motif Logo : Ornamen modern

e. Desain : Logo batik motif modern

4.1.18. Bentuk Logo Karya Pencipta 18 (Yandri Hotdenito M)

Nama Mahasiswa : Yandri Hotdenito M

NIM : 15810081

Program Studi : Multimedia kelas A

Mata Kuliah : Media Digital Grafis I

Page 249: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

230

230

Tanggal : 14 Januari 2016

Gambar 4.18 : Desain Logo Batik Motif Mandailing-Angkola

oleh Triana Sahfitri

Deskripsi logo

a. Konsep : Ornamen mandailing

b. Peranan Warna : Logo terdiri dari 3 warna yang merupakan ciri dari suku

mandailing

c. Jenis Font : Distorsi dari jenis huruf times new roman

d. Motif Logo : Ornamen modern

e. Desain : Logo batik motif modern

4.1.19. Bentuk Logo Karya Pencipta 19 (Yuni Kartika Sari)

Nama Mahasiswa : Yuni Kartika Sari

NIM : 15810230

Program Studi : Multimedia kelas A

Page 250: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

231

231

Mata Kuliah : Media Digital Grafis I

Tanggal : 14 Januari 2016

Gambar 4.19 : Desain Logo Batik Motif Bnga Kenanga

oleh Yuni Kartika Sari

Deskripsi logo

a. Konsep : Keindahan alam Indonesia sebagai inspirasi dalam

menciptakan produk anak bangsa

b. Peranan Warna : Warna kuning memberikan kegembiraan dan kehangatan

pada pemakai, serta merangsang aktivitas mental dan

menarik perhatian.

Warna hijau memberikan makna tumbuh dan berkembang.

c. Jenis Font : Distorsi dari jenis huruf titanti solod led dan arial normal

d. Motif Logo : bunga kenanga

e. Desain : Logo batik motif bunga kenanga

Page 251: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

232

232

4.1.20. Bentuk Logo Karya Pencipta 20 (Zulfi Arfian)

Nama Mahasiswa : Zulfi Afrian

NIM : 15810231

Program Studi : Multimedia kelas A

Mata Kuliah : Media Digital Grafis I

Tanggal : 14 Januari 2015

Gambar 4.20 : Desain Logo Batik Motif Mandailing

oleh Zufri Afrian

a. Konsep : Ikon kota Medan dan Sumatera Utara yang disusun oleh

bentuk-bentuk segi tiga dari motif Mandailing-Angkola

b. Peranan Warna : Logo terdiri dari 3 warna yaitu, merah, hitam dan putih

yang merupakan ciri dari unsur budaya suku mandailing

c. Jenis Font : Distorsi dari jenis huruf eyechart display caps ssi

d. Motif Logo : Ornamen Mandailing-Angkola

e. Desain : Logo batik motif Mandailing

Page 252: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

233

233

`

4.2. Analisis Logo Karya Para Mahasiswa Polimedian Medan

Berdasarkan Teori Logo

4.2.1. Berdasarkan Kriteria Logo

Setelah dilakukan proses pembuatan desain logo kepada 50 orang

mahasiswa Polimedia PSDD Medan,desain logo yang akan dihasil harus sesuai

ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan pada soalan yang diberikan kepada

mahasiswa, seperti pada pembahasan sebelumnya.

Dengan kata lain, logo harus sesuai dengan deskripsi pada soalan,

dengan ketentuan sebagai berikut : Seorang pengusaha batik ingin mendesain

logo sesuai dengan bidang usahanya. Pengusaha tersebut menginginkan pada

logo usahanya terdapat unsur motif Sumatera Utara.Dan juga harus memenuhi

beberapa kreteria dalam mendesain logo perusahaannya yaitu:

1. Sederhana

2. Mudah diingat dan dimengerti

3. Tahan lama

4. Enak di pandang

5. Sesuai fungsi

6. Tepat Sasaran

7. Unik dan menarik

8. Fleksibel

Page 253: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

234

234

Dari populasi yang merupakan 50 karya logo mahasiswa Polimedia

PSDD Medan tersebut yang dijadi sampel dalam penelitian ini adalah karya logo

yang memenuhi kreteria logo yang baik. Ada beberapa aspek yang harus

diperhatikan pada logo. Aspek-aspek tersebut merupakan prinsip-prinsip dari

logo diantaranya : sederhana; mudah diingat dan dimengerti; tahan lama; enak di

pandang; sesuai fungsi; tepat sasaran; unik dan menarik dan fleksibel.1

Pada penelitian ini dari 50 karya logo mahasiswa Polimedia PSDD yang

jadi populasi, akan diseleksi menjadi 20 karya logo. Dari 20 karya direduksi

sesuai dengan prinsip-prinsip logo serta yang memiliki kreteria logo yang baik

saja yang akan dijadikan sampel.

Logo yang telah direduksi nantinya harus sesuai dengan beberapa

kreteria dalam mendesain logo yang baik,yang menjadi acuan logo yang akan

dianalisis sesuai dengan pembahasan pada bab-bab sebelumnya.

Seperti yang telah diuraikan pada Bab I, ada tujuh kreteria atau prinsip

dasar dalam pembuatan logo, hasil dari analisis ini hanya yang memenuhi empat

kreteria atau prinsip dasar saja yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Berikut karya-karya mahasiswa yang akan direduksi sesuai dengan

kedelapan prinsip-prinsip logo dengan menggunakan tabel. Dengan ketentuan

apabila sesuai dengan kreteria akan diberi tanda “O”; apabila tidak sesuai

dengan kreteria akan diberi tanda “X”. Hasil Reduksi logo ciptaan mahasiswa

Polimedia sesuai dengan kreteria logo, dari dilihat pada tabel dibawah ini:

1 Phili B Meggs, “A History of Graphic Design”, USA, Viking, 153

Page 254: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

235

235

NO BENTUK LOGO

KRETERIA LOGO

SED

ERH

ANA

MU

DAH

DIIN

GAT

TAH

AN L

AMA

ENAK

DIP

AND

ANG

SESU

AIPU

NG

SI

TEPA

T SA

SAR

AN

UN

IK D

AN M

ENAR

IK

FLEK

SIBE

L

1

O O O O X O O O

2

O O O O X O O O

3

O O X O O O O X

4

O O O O X O X O

5

O O O O O O O O

6

O O X O O O X X

Page 255: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

236

236

NO BENTUK LOGO

KRETERIA LOGO

SED

ERH

ANA

MU

DAH

DIIN

GAT

TAH

AN L

AMA

ENAK

DIP

AND

ANG

SESU

AIPU

NG

SI

TEPA

T SA

SAR

AN

UN

IK D

AN M

ENAR

IK

FLEK

SIBE

L

7

O O X O O O X X

8

X O O O O O O X

9

O O O O X O X O

10

O O O O O O X O

11

O O O O X O X O

12

O O O O O O O O

Page 256: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

237

237

NO BENTUK LOGO

KRETERIA LOGO

SED

ERH

ANA

MU

DAH

DIIN

GAT

TAH

AN L

AMA

ENAK

DIP

AND

ANG

SESU

AIPU

NG

SI

TEPA

T SA

SAR

AN

UN

IK D

AN M

ENAR

IK

FLEK

SIBE

L

13

O O O O O O O O

14

X O O O O O O X

15

X O O O O O O X

16

O O O O O O O O

17

O O O O O O O O

18

X O O O O O X X

Page 257: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

238

238

NO BENTUK LOGO

KRETERIA LOGO

SED

ERH

ANA

MU

DAH

DIIN

GAT

TAH

AN L

AMA

ENAK

DIP

AND

ANG

SESU

AIPU

NG

SI

TEPA

T SA

SAR

AN

UN

IK D

AN M

ENAR

IK

FLEK

SIBE

L

19

O O O O X O O O

20

O O X O O O O O

Keterangan tabel: (a) Apabila sesuai dengan kreteria diberi tanda “O” (b) Apabila tidak sesuai dengan kreteria diberi tanda “X”

4.2.2. Penilaian Secara Kualitatif

Hasil dari pengamatan pada 20 sampel logo yang akan diteliti, tidak

semua desain logo hasil karya mahasiswa Polimedia PSDD Medan memenuhi

kedelapan kreteria prinsip-prinsip logo. Pengamatan tersebut berdasarkan

pembahasan pada Bab I, yang sesuai dengan prinsip-prinsip logo yang baik.

Pada kajian ini, berdasarkan kriteria logo, penulis bagi menjadi lima

kelompok penilain. Kelima kelompok dan peringkat kualitatif itu adalah sebagai

berikut.

1. Sangat baik sekali : apabila desain logo tersebut memenuhi

kedelapan kreteria prinsip-prinsip logo.

Page 258: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

239

239

2. Sangat baik : apabila desain logo tersebut hanya memenuhi

tujuh dari kedelapan kreteria prinsip-prinsip

logo

3. Cukup baik : apabila desain logo tersebut hanya memenuhi

enam dari kedelapan kreteria prinsip-prinsip

logo

4. Baik : apabila desain logo tersebut hanya memenuhi

lima dari kedelapan kreteria prinsip-prinsip logo

5. Kurang baik : apabila desain logo tersebut kurang memenuhi

lima dari kedelapan kreteria prinsip-prinsip logo

Hasil penilaian secara kualitatif logo tersebut, dapat dilihat pada tabel di bawah

ini.

Tabel 4.1 : Penilian Kualitatif Logo Ciptaan Para Mahasiswa Polimedia

Medan Berdasarkan Kriteria Logo

JENIS PENGAMATAN

PENILAIAN PENGAMTAN

SANG

AT

BAIK

SEK

ALI

SANG

AT

BAIK

CUKU

P BA

IK

BAIK

KURA

NG

BAIK

SAMPEL LOGO 5 5 7 3 0

Page 259: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

240

240

Hasil reduksi dapat di lihat dari tabel pengamatan, bahwa logo yang menjadi

sampel telah layak dikatakan sesuai dengan logo yang baik, sesuai dengan

kreteri yang telah ditentukan pada pembahasan sebelumnya.

Untuk pencapaian penelitian yang maksimal peneliti mengamati logo

tersebut dari segi katagori. Karya-karya logo mahasiswa Polimedia PSDD yang

menjadi sampel tersebut akan diamati ataupun dianalisis sesuai dengan katagori

logo yang telah diuraikan pada Bab II. Katagori logo tersebut antara lain adalah:

(1).Logotype (logo bentuk tulisan saja), (2).Logogram(logo hanya bentuk

gambar saja), dan (3) Combination typo and gram. (gabungan logotype dan

logogram) (3.1) Logogram and separate type(logo tulisan dan gambar terpisah);

dan (3.2) Logotype and blend gram(logo tulisan dan gambar berbaur);

(3.2.1).Logo typographic (didalam tuliasan terdapat gambar), (3.2.2.).Logo

Gramgaphic, (3.2.3) Logogram transform typo (logo terdiri dari elemen-elemen

gambar kecil yang membentuk huruf), (3.2.4).Logotypo transform gram (logo

elemen tulisan yang membentuk gambar).

4.3. Analisis Berdasarkan Kategori Logo dalam Disiplin Seni Rupa

4.3.1. Katagori logotype

Logotype merupakan katagori logo yang disajikan hanya dengan elemen

tulisan saja. Menurut Gamal Kartono, dalam bukunya “Sejarah dan Rahasia

Dibalik Logo” pada Jurnal Seni Rupa Unimed, logotype diartikan sebagai tulisan

Page 260: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

241

241

entitas yang disesain secara khusus dengan menggunakanteknik lettering, atau

memkai huruf tertentu,sehingga logotype hanya sedekar elemen tulisan saja.2

Hendi Hendratman, dalam bukunya “Computer Graphic Design”

mengatakan Logo adalah suatu indetitas visual yang berupa symbol,gambar atau

tulisan yang mewakilkan dan menggambarkan ciri dari sesuatu baik itu barang,

lembaga, perusahaan, instansi ataupun website.

Adi Kusrianto dalam “Pengantar Desain Komunikasi Visual”

mengatakan rangkaian logo dari huruf atau kata kata yang digunakan untuk

mewakili sebuah perusahaan disebut sebuah Logotype.3Logo karya mahasiswa

yang merupakan katagori logotype adalah sebagai berikut.

(1). Masnur Pardede

Masnur Pardede merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program studi

multimedia, semester II kelas B. Desain logo batik motif Melayu

2 Gamal Kartono, Sejarah dan Rahasia di Balik Logo (Jurna Seni Rupa FBS Unimed Vol.9 no. 2, Desember 2012), Medan, Unimed, 12

3 Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual”, Yogyakarta, Andi, 243

Page 261: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

242

242

Gambar 4.21 : Desain Logo Batik Motif Ragam Hias Melayu

Dalam Kategori Logogram

4.3.2. Kategori logogram

Logogrammerupakan logo yang hanya menampilkan elemen bentuk

gambar saja. Biasaya merupakan tanda atau karakter yang mewakili suatu kata

atau frase, seperti yang digunakan dalam steno dan beberapa sistem tulisan

kuno.Logogram sering juga diklasifikasikan ikon logo dan ilustratif logo. Tipe

logo seperti ini menjadikan sebuah gambar bentuk atau desain utama dari logo

tersebut.

Seperti yang dikemukan oleh Surianto Rustan, S.Sn dalam bukunya

Mendesain Logo, Sebenarnya logogram adalah simbol tulisan yang mewakili

sebuah kata atau makna. Contohnya. Angka-angka atau lambing matematika.

“1” mewakili “satu”, atau “+” mewakili “tambah” bisa juga berfungsi untuk

menyingkat simbol atau kata, seperti kata, “&” mewakili kata dan4.

4 Surianto Rustan, Mendesain Logo, Jakarta PT. Gramedia, 13

Page 262: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

243

243

Distorsi bentuk untuk mewakilkan sebuah kata, atau benda serta fungsi

yang diwujudkan dalam bentu gambar, juga merupakan jenis logogram.Tulisan

pada logogram, hanya sekedar informasi identitas saja.

Logo karya mahasiswa yang merupakan katagori logotype adalah sebagai

berikut:

(1). Yandri Hotdenito M

Yandri Hotdenito M merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program

studi multimedia, semester II kelas A. Desain logo batik motif Mandailing

Gambar 4.22 : Desain Logo Batik Motif Mandailing

Dalam Kategori Logogram

4.3.3. Katagori logo combination typo and gram

Gabungan antara logotype dan logogram terdiri dari elemen gambar dan

tulisan miliki fungsi dan makna yang saling menguatkan, logo tersebut

menghadirkan elemen gambar dan elemen tulisan yang bisa saja terpisah

ataupun membaur antara elemen tulisan dan elemen gambar.

Page 263: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

244

244

Logo Combination typo and gram. (gabungan logotype dan logogram)

terbagi menjadi dua bagian yaitu 1).Logogram and separate type (logo tulisan

dan gambar terpisah); 2).Logotype and blend gram(logo tulisan dan gambar

berbaur).

4.3.3.1. Katagori logogram and separate type

Logogram and separate type merupakan logo gabungan dari bentuk dan

tulisan (Combination typo and gram), namun pada logo ini disajikan gambar dan

tulisan pada logo tepisah satu dan lainnya, dimana huruf atau tulisan memilik

karakter tersendiri ataupun typografinya segaja dirancang khusus sesuai dengan

karekter logo tersebut. Logo karya mahasiswa tersebut yang telah

dikelompokkan sebagai logoLogogram and separate typeadalah sebagai berikut .

(1) Agnes Ramadhani

Agnes Ramadhani merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program

studi multimedia, semester II kelas A. Desain logo batik motif Sumatera Utara.

Page 264: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

245

245

Gambar 4.23 : Desain Logo Batik Motif Sumatera Utara 1

Dalam Kategori Logogram and Separate Type

(2) Agung Nugraha

Agung Nugraha merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program studi

multimedia, semester II kelas B. Desain logo batik motif tembakau mencirikan

Tanah Deli, atau kota Medan.

Page 265: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

246

246

Gambar 4.24 : Desain Logo Batik Motif Daun Tembakau

Dalam Kategori Logogram and Separate Type

(3) Fita Elfatisia Purba

Fita Elfatisia Purba merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program

studi multimedia, semester II kelas A. Desain logo batik motif Sumatera Utara.

Gambar 4.25 : Desain Logo Batik Motif Sumatera Utara 2

Dalam Kategori Logogram and Separate Type

Page 266: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

247

247

(4) Iqbal Rizki

Iqbal Rizki merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program studi

multimedia, semester II kelas B. Desai logo batik motif bunga.

Gambar 4.26 : Desain Logo Batik Motif Bunga

Dalam Kategori Logogram and Separate Type

(5) Menanti Sitohang

Menanti Sitohang merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program studi

multimedia, semester II kelas B. Desain logo batik motif daun sirih.

Page 267: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

248

248

Gambar 4.27 : Desain Logo Batik Motif Daun Sirih

Dalam Kategori Logogram and Separate Type

(6) Muhammad Zailani

Muhammad Zailani merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program

studi multimedia, semester II kelas B. Desain logo batik motif Melayu

Gambar 4.28 : Desain Logo Batik Motif Melayu

Dalam Kategori Logogram and Separate Type

Page 268: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

249

249

(7) Sri Damayanti Hutabarat

Sri Damayanti Hutabarat merupakan mahasiswa Polimedia PSDD

program studi multimedia, semester II kelas A. Desain logo batik motif Batak

Toba.

Gambar 4.29 : Desain Logo Batik Motif Batak Toba

Dalam Kategori Logogram and Separate Type

(8) Yuni Kartika Sari

Yuni Kartika Sari merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program studi

multimedia, semester II kelas A. Desain logo batik motif Sumatera Utara.

Page 269: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

250

250

Gambar 4.30 : Desain Logo Batik Motif Sumatera Utara 3

Dalam Kategori Logogram and Separate Type

(9) Zulfi Afrian

Zulfi Afrian merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program studi

multimedia, semester II kelas A. Desain logo batik motif Mandailing.

Gambar 4.31 : Desain Logo Batik Motif Mandailing

Dalam Kategori Logogram and Separate Type

Page 270: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

251

251

4.3.3.2. Logotype and blend gram

Logotype and blend grammerupakan logo gabungan dari logotype dan

logogram (combination typo and gram). Pada logo Logotype and blend

grammemiliki elemen tulisan dan gambar berbaur, logo ini terbagi menjadi

empat jenis yaitu; 1).Logo typographic (di dalam tuliasan terdapat gambar);

2).Logo gramgraphic(di dalam gambar terdapat tulisan); 3).Logogram transform

typo (logo terdiri dari elemen-elemen gambar kecil yang membentuk huruf)

4).Logotypo transform gram (logo elemen tulisan yang membentuk gambar).

4.3.3.2.1. Typographic

Logo typographicadalah salah satu dari jenis logotype and blend gram

yang memiliki elemen tulisan dan gambar berbaur. Logo tersebut juga

merupakan bagian dari logo gabungan kombinasi gambar dan tulisan

(combination typo and gram).

Jenis logo ini salah satu dari hurufnya diganti dengan bentuk objek sesuai

dengan konsep logo tersebut, bisa berupa flora, fauna, geometris dan figuratif.

Bentuk huruf yang diganii dengan elemen objek dapat menjadi simbol atau pun

lambang yang bersifat makna yang sebernarnya atau denotatif.

Logo karya mahasiswa tersebut yang telah dikelompokkan sebagai logo

typographicadalah sebagai berikut :

Page 271: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

252

252

(1). Hasalan P. Samosir

Hasalan P. Samosir merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program

studi multimedia, semester II kelas B. Desain logo batik motif ulos Samosir.

Gambar 4.32 : Desain Logo Batik Motif Ulos Samosir

Dalam Kategori Typographic

(2). Muhammad Soufiyarno

Muhammad Soufiyarno merupakan mahasiswa Polimedia PSDD

program studi multimedia, semester II kelas B. Desain logo batik motif modern.

Page 272: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

253

253

Gambar 4.33 : Desain Logo Batik Motif Modern 1

Dalam Kategori Typographic

(3). Triana Sahfitri

Triana Sahfitri merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program studi

multimedia, semester II kelas A. Desain logo batik motif modern.

Gambar 4.34 : Desain Logo Batik Motif Modern 2

Dalam Kategori Typographic

Page 273: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

254

254

4.3.3.2.2. Gramgraphic

Logo gramgraphicadalah salah satu dari jenis logotype and blend gram

yang memiliki elemen tulisan dan gambar berbaur. Logo tersebut juga

merupakan bagian dari logo gabungan kombinasi gambar dan tulisan

(combination typo and gram).

Pada logo ini yang disajikan huruf dan gambarnya membaur, pada logo

ini logo dihadirkan berupa gambar yang didalamnya terdapat tulisan, biasanya

tulisan tersebut didistorsi mengikuti bentuk pola logo ataupun bentuk dasar yang

menjadi pola sebuah logo. Elemen bentuk gambar sengaja dihadirkan agar logo

tersebut dapat menginformasikan visi-misi sesuai dengan identitas dari sebuah

karakter seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilkannya dan

unsur-unsur kebudayaan.

. Logo karya mahasiswa tersebut yang telah dikelompokkan sebagai logo

gramgraphic adalah sebagai berikut.

(1). Cepen Firmus G

Cepen Firmus G merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program studi

multimedia, semester II kelas A. Desain logo batik motif Melayu.

Page 274: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

255

255

Gambar 4.35 : Desain Logo Batik Motif Melayu

Dalam Kategori Gramgraphic

(2). Nurul Azizah

Nurul Azizah merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program studi

multimedia, semester II kelas B. Desain logo batik motif Simalungun.

Gambar 4.36 : Desain Logo Batik Motif Simalungun

Dalam Kategori Gramgraphic

Page 275: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

256

256

4.3.3.2.3. Logogram transform typo

Logogram transform typo adalah salah satu dari jenis logotype and

blend gram yang memiliki elemen tulisan dan gambar berbaur. Logo tersebut

juga merupakan bagian dari logo gabungan kombinasi gambar dan tulisan

(combination typo and gram).

Pada logo ini elemen bentuk disusun sehingga membentuk sebuah huruf

biasa elemen-elemen bentuk tersebut merupakan simbol-simbol atau lambang-

lambang yang dapat menginformasikan menjadi sebuah tanda. Tanda tersebut

merupakanidentitas dari sebuah karakter seseorang, perusahaan, produk, atau

jasa yang diwakilkan dari unsur-unsur kebudayaan.Logo karya mahasiswa

tersebut yang telah dikelompokkan sebagai logo logogram transform typoadalah

sebagai berikut :

(1). Bayu Irgi Fahrizal

Bayu Irgi Fahrizal merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program

studi multimedia, semester II kelas B. Desain logo batik motif Melayu

.

Page 276: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

257

257

Gambar 4.37 : Desain Logo Batik Motif Melayu

Dalam Kategori Logogram Transform Typo

4.3.3.2.4. Logotypo transform gram

Logotypo transform gramadalah salah satu dari jenis logotype and blend

gram yang memiliki elemen tulisan dan gambar berbaur. Logo tersebut juga

merupakan bagian dari logo gabungan kombinasi gambar dan tulisan

(combination typo and gram).

Pada logo ini bentuktulisanyang didistorsi mengikuti bentuk yang

memiliki makna tanda.Elemen bentuk gambar tersebut dapat menginformasikan

simbol-simbol atau lambang-lambang pada identitas dari sebuah karakter

seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilkan dari unsur-unsur

kebudayaan.

Logo karya mahasiswa tersebut yang telah dikelompokkan sebagai logo

logotypo transform gram adalah sebagai berikut :

(1). Ade Fitria Ninggsih

Page 277: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

258

258

Ade Fitria Ninggsih merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program

studi multimedia, semester II kelas A. Desain logo batik motif Mandailing.

Gambar 4.38 : Desain Logo Batik Motif Angkola

Dalam Kategori Logotype Transform Gram

(2). Aditya Chansa M

Aditya Chansa M merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program studi

multimedia, semester II kelas B. Desain logo batik motif Batak Toba.

Gambar 4.39 : Desain Logo Batik Motif Batak Toba

Dalam Kategori Logotype Transform Gram

Page 278: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

259

259

(3). Risky Hamdani Ks Lubis

Risky Hamdani Ks Lubis merupakan mahasiswa Polimedia PSDD

program studi multimedia, semester II kelas B. Desain logo batik motif batak

Simalungun.

Gambar 4.40 : Desain Logo Batik Motif Simalungun

Dalam Kategori Logotype Transform Gram

Hasil dari pengamatan desain logo karya mahasiswa Polimedia PSDD

Medan sesuai dengan katagori logo adalah; 1. Logotypeterdapat 1 (satu) desain

logo;2. Logogram terdapat 1 (satu) desain logo;3. Logo combination typo and

gram terdapat 17 (tujuh belas) desain logo yang terdiri dari;3.1. Logogram and

separate type 9 (sembilan) desain logo; 3.2. Logotype and blend gram8

(delapan) desain logo; Logotype and blend gram; logo ini terbagi menjadi; 3.2.1.

Logo typographic3 (tiga) desain logo; 3.2.2. Logo Gramgaphic2 (dua)desain

logo; 3.2.3. Logogram transform typo1 (satu) desain logo dan 3.2.4. Logotypo

Page 279: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

260

260

transform gram3 (tiga) desain logo. Jadi jumlah seluruh desian logo karya

mahasiswa Polimedia PSDD Medan sebanyak 20 sampel desain logo.

4.4. Analisis Semiotik Makna Bentuk dan Analisis Teori Warna terhadap

Peranan Warna Logo

Deskriptif data penelitian adalah analisis pada data yang diperoleh dari

hasil pengamatan 20 karya logo mahasiswa yang telah direkduksi sesuai dengan

prinsip-prinsip logo yang baik, kemudian dikelompokan sesuai dengan katagori

logo dan sudah memenuhi kreteriaseperti yang telah di uraikan pada

pembahasan sebelumnya.

Penciptaan desain logo karya mahasiswa Polimedia PSDD Medan

merupakan salah satu dari karya desain grafis, dalam menciptakan karya desain

grafis, dewasa ini menciptakan karya grafis tidak terlepas dari teknologi, bukan

berarti teknik manual ditinggalkan. Tetapi teknik manual berupa sket merupakan

tahap awal dalam menciptakan karya desain grafis yaitu berupa logo. Logo yang

akan diciptakan diawali dengan sket yang dilakukan secara manual, untuk proses

penciptaanya serta finishing dari desain tersebut, menggunakan teknologi yaitu

berupa komputer.

Semakin maju perkembangan teknologi semakin maksimal hasil yang

diciptakan dalam seni desain grafis, begitu juga dengan desain logo. Gaya-gaya

yang dihasilkan dalam menciptakan desain dengan menggunakan teknologi

tergantung dari ide kreatif sesorang desainer. Bentuk-bentuk gaya tersebut dapat

Page 280: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

261

261

dihadirkan baik dalam bentuk tradisi dan modern atau kontemporer, dapat juga

gabungan dari keduanya.

Penguasaan teknologi juga mempengaruhi hasil dari ide kreatif yang

akan diciptakan, apabila secara manual dapat menuangkan ide kreatif melalui

sket dengan maksimal, ketika diaplikasikan melalui teknologi komputer, belum

tentu hasilnya akan maksimal, begitu sebaliknya, apabila mahir dalam

mengoperasikan teknologi komputer, kemampuan dalam menggambar secara

manual tidak sempurna, ide-ide kreatifnya juga tidak bisa diituangkan secara

maksimal untuk menghasilkan sebuah desain yang sempurna.

Dari penelitian yang telah penulis lakukan dalam kegitan belajar

mengajar mata kuliah logo pada mahasiswa Polimedia PSDD Medan,

keterbatasan menggunakan alat dan kemampuan manual serta reprensi dan

wawasan dari setiap mahasiswa dalam menuangkan ide kreatif yang sesuai

dengan angket yang telah dibagikan, sangat mempengaruhi keberhasilan saat

menuangkan ide-ide kreatif, untuk menciptakan desain logo batik dengan unsur

Sumatera Utara.

Untuk menganalisis sampel logo tersebut,logo-logo tersebut yang telah

dikatagorikan pada pembahasan sebelumnya, sesuai dengan katagori logo yaitu;

1. Logotype terdapat 1 (satu) desain logo; 2. Logogram terdapat 1 (satu) desain

logo; 3. Logo combination typo and gram terdapat 17 (tujuh belas) desain logo

yang terdiri dari; 3.1. Logogram and separate type 9 (sembilan) desain logo; 3.2.

Logotype and blend gram 8 (delapan) desain logo; Logotype and blend gram;

Page 281: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

262

262

logo ini terbagi menjadi; 3.2.1. Logo typographic3 (tiga) desain logo; 3.2.2.

Logo Gramgaphic 2 (dua) desain logo; 3.2.3. Logogram transform typo 1 (satu)

desain logo dan 3.2.4. Logotypo transform gram 3 (tiga) desain logo.

Masing-masing katagori logo akan dianalisis dari sisimakna bentuk serta

peranan warnanya, yang sesuai dengan bentuk pola pada unsur nirmana dan

bentuk motif ragam hias Sumatera Utara. Logo-logo tersebut akan dianalisis

sesuai dengan proses penciptaan logo yaitu bentuk, warna dan typografi yang

telah dibahas pada Bab I.

Penelitian ini akan dilakukan terhadap 20 sampel logo, penulis akan

mengunakan metode kuantitatif deskriptif deskriptif. Penelitian kualitatifsecara

teoritis pada umumnya penelitian yang tidak berpola.Format desain penelitian

kualitatif terdiri dari tiga model, yaitu format deskriptif, format verifikasi, dan

format grounded research. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif

dengan desain deskriptif, yaitu penelitian yang memberi gambaran secara cermat

mengenai hasil pengamatan penulis pada sampel.

Logo yang telah dikelompakkan menurut katagori logo, akan dianalis

berdasarkan bentuk pola yang merupakan unsur nirmana meliputi, titik, garis,

bidang dan bentuk, sertaketujuh bentuk motif ragam hias Sumatera Utara,

meliputi, suku Batak Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Pakpak Dairi,

Melayu dan Nias. Begitu juga dengan peranan warna pada logo.

Logo yang dihasilkan melalui dua bentuk pola dan motif ragam hias

tersebut bisa aja memiliki muatan etnis Sumatera Utara, baik dari bentuk, warna

Page 282: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

263

263

serta typografinya, yang dikatagorikan sebagai logo bermuatan etnis. Logoyang

bemuatan modern,baik dari bentuk, warna serta typografinya dikatagorikan

sebagai logo kontemporer. Kedua katagori tersebut tidak terlepas dari unsur-

unsur Sumatera Utara yang akan dijadikan sebagai logo batik sebagai perusahan

tisktil yang ada di Sumatera Utara.

Hasil logo yang telah dikelompakkan menurut katagori, akan dianalisi

sesusi dengan makna logo dan peranan warna, meliputi; makna bentuk dan

penanan warna. Pada makna bentuk akan diuraikan berdasarkan bentuk pola dari

teori nirmana dan bentuk motif ragam hias dari unsur kebudayaan. Peranan

warna pada logo juga akan diuraikan berdasarkan terori-teroi yang telah

dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, sehingga dapat dikaitkan pada ekrpesi

identitas pada logo tersebut terhadap latarbelakang penciptanya.

Penelitian ini akan menganalisis sesuai dengan katagori logo yang telah

dikelompokkan seperti yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya,

yaitu; logotype, logogram, combination typo and gram, katagori logo ini yang

terdiri dari; Logogram and separate type dan Logotype and blend gram,jenis

logo ini terbagi menjadi; logo typographic,logo Gramgaphic, logogram

transform typo, dan logotypo transform gram.

Logo-logo tersebut akan diuraikan sesuai dengan proses pembuatan logo

meliputi;

a. Konsep

b. Makna bentuk

Page 283: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

264

264

c. Penanan warna

d. Typografi

e. Makna keseluruhan logo

4.4.1. Makna Bentuk dan Peranan Warna Katagori Logotype

Setelah pengelompakkan logo sesesuai dengan katagorinya. Desain logo

karya mahasiswa yang merupakan katagori logotypehanya satu logo yaitu desain

logo milik Masnur Pardede.

4.4.1.1. Logo Masnur Pardede

Masnur Pardede merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program studi

multimedia, semester II kelas B.

Logo karyanya ini merupakan katagori logotype, seperti telah diuraikan

sebelumnya bahwa logo ini merupakan bentuk tulisan saja. Logo ini telah

direduksi dan diamati, bahwa logo ini telah memenuhi 7 (tujuh) dari 8(delapan

kreteria logo, hanya satu kreteria logo yang tidak terpenuhi yaitu unik dan

menarik.

Logo ini belum dikatakan unik dan menarik, karena desain logo seperti

ini hampir sama dengan desain logo yang lain, walaupun karakternya berbeda.

Namun dari delapan kreteria logo yang baik, logo memenuhi tujuh prinsip logo

yang baik, yaitu, sederhana, mudah diingat, enak dipandang, sesuai fungsi, tepat

sasaran, dan fleksibel. Dengan predikat sangat baik.

Page 284: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

265

265

Gambar 4.41 : Tampilan Bentuk dan Warna

Logo Masnur Pardede

4.4.1.1.1. Makna bentuk logo Masnur Pardede

Menurut teori nirmana logo ini memiliki bentuk pola dasar hampir

seperti lingkaran yang didistorsimembentuk huruf K A Y, bentuk huruf tersebut

merupakan pola garis yang terdiri dari dua elemen, elemen inti dan elemen

penutup, jadi makna dari bentuk logo tersebut bahwa banyak koleksi yang ada

didalamnya KAY merupakan kunci, bahwa dalam sebuah usaha tersebut kunci

adalah fashion.

Garis apabila dilihat sangat sederhana merupakan gabungan titik-titik

yang lurus. Akan tetapi dibalik kesederhanaannya itu, garis bahkan memiliki

makna yang mampu merubah pandangan orang yang melihatnya. Ia juga

menjadi dasar dari terbentuknya setiap logo.

Page 285: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

266

266

Selain elemen dasar dalam senirupa, garis memiliki kemampuan dalam

mengungkapkan suasana. Garis menciptkan suasana akibat proses stimulasi atau

mendorong indera kita dari melihat bentuk-bentuk sederhana yang sering kita

lihat disekitar kita begitu juga pada sebuah logo. Hal ini berkaitan dengan sifat-

sifat yang dimiliki oleh masing-masing garis tersebut. Untuk mendesain bentuk

logo yang sesuai dengan karakter perusahaan, setiap desainer harus mampu

memahami kesan yang akan dibentuk dari setiap garis. Setiap garis mampu

berbicara dan membentuk image dalam setiap diri orang yang melihatnya.

Pada logo ini garis yang dihadirkan berbentuk melengkung dan hampir

membentuk lingkaran, hanya saja lingkaran tersebut terputus dari sisi atas dan

bawah pada logo. Makna simbol dari garis melengkung akan terasa suasana

dengan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Perasaan ini tercipta melalui

ingatan kita sebelumnya dengan bentuk-bentuk yang dominan, bentuk lengkung

seperti penari, gerak ombak di laut. Pola garis melengkung juga

mencerminkankeanggunan, gerakan dan pertumbuhan.

Jika dilihat dari bentuk motif ragam hias, logo ini merupakan motif

ragam hias tumbuhan yang berasal dari suku Melayu. Huruf K dan Y yang

didistorsi menjadi motif sulur-suluryang membentuk seperti lingkaran, bila

dikaitkan dengan motif tumbuhan suku Melayu bentuk sulur pada logo ini mirip

dengan ragam hias Melayu yaitu kuntum bujang. Seperti pepatah Melayu,

Hiasan bernama Kuntum Bujang, disebut juga Kuntum Setangkai. Di dalam

susah menolong orang, hidup bahagia rukun dan damai. Ragam hias tersebut

Page 286: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

267

267

memiliki makna saling tolong menolong dan hidup rukun sesama, agar hidup

aman, bahagia dan sejahtera.Makna bentuk tersebut sangat mencerminkan pola

hidup suku Melayu, yang suka tolong menolong di dalam kesusah maupun

kesenangan, pola hidup seperti merupakan aturan hidup mereka yang diaplikasi

dari aturan agama mereka yaitu agama Islam.

Menurut desainernya, bentuk logo ini merupakan simbol dari kepemiliki

perusahan batik yang berasal dari daerah Langkat Sumatera Utara. Langkat

identik dengan suku Melayu.

4.4.1.1.2. Peranan warna logo Masnur Pardede

Warna logo terdiri dari tiga warna yaitu putih hijau muda dan hijau tua.

Namun pada pembahasa warna pada penelitian ini terfokus pada warna yang

dominan yaitu hijau muda dan hijau tua. Merurut teori nirmana warna hijau

merupakan warna skunder, yaitu gabugan dari dua warna primer. Warna hijau

merupakan hasil penggabugan dari warna biru dan kuning. Warna hijau

memiliki arti dan keistimewaan dan melambangkan kehidupan dan tabah dalam

menghadapi masalah.

Hijau dikaitkan dengan dunia alam. Karena hubungannya dengan alam,

hijau dianggap sebagai warna menenangkan dan santai. Warna ini dapat

membantu orang yang sering merasa tegang. Hijau akan menyeimbangkan

emosi, menciptakan keterbukaan antara anda dan orang lain. Warna ini juga

terkait dengan cakra jantung sehingga dipercaya membantu masalah emosional,

Page 287: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

268

268

seperti cinta, kepercayaan, dan kasih sayang. Para peneliti juga menemukan

warna hijau dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa. Para siswa yang

membaca materi tulisan di atas lembaran hijau transparan akan meningkatkan

kecepatan membaca dan pemahaman. Efek rileksasi dan menenangkan dari

warna ini mungkin jadi penyebabnya. Hijau adalah warna yang tenang karena

biasanya di kaitkan dengan lingkungan dan alam. Di dalam desain, kita bisa

menggunakan warna hijau untuk memberikan kesan segar. Dan dengan mudah

dapat memberikan nuansa membumi dengan kombinasi warna hijau dan coklat

gelap.Warna hijau ini memiliki sifat : menyegarkan, membangkitkan energi,

memberikan efek menenangkan, menyejukkan, menyeimbangkan emosi kita,

memberikan rasa bahagia, dan rasa percaya diri. Warna hijau mudan dan hijau

muda melambangkan tumbuh dan berkembang juga merupakan ciri khas dari

daerah asal memilik.

Warna hijau dalam kebudayaan biasanya identik dengan suku Melayu,

orang Melayu pada umumnya beragama Islam, menurut sejarah Melayu itu

adalah Islam, sehingga warna hijau melambangkan warna identik agama Islam.

Sehingga warna hijau selalu digunakan pada bangunan bernuansa Islam

melambangkan kesuburan dan kesetiaan, taat serta patuh, terhadap ajaran agama.

Warna Pakaian Hijau Lumut dipakai oleh kaum-kaum bangsawan, Tengku,

Encik, dan Wan.

Page 288: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

269

269

Gambar 4.42 : Ukuran skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna Logo

Logo Masnur Pardede

4.4.1.1.3. Jenis tipografi Masnur Pardede

Logo huruf (font) seringkali merupakan bagian dari logo atau merek

dagang. Tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf dengan pengaturan

penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan

khusus, sehingga akan membantu pembaca menemukan karakterdan makna dari

logo.

Penggunaan huruf hendaknya mempertimbangkan 2 hal, yakni, pertimbangan

keseimbangandan pertimbangan kecocokan.

Keseimbangan dalam huruf dalam kata mempertimbangkan dimensi,

pandangan, dan lekukan/kontur agar logo terlihat padat berkarakter, bermakna

dan applicable. Sedangkan faktor kecocokan adalah penyesuaian produk dengan

Page 289: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

270

270

bentuk fontnya dimana beberapa bentuk font memberikan gambaran karakter

tertentu.

Tipografi yang digunakan pada logo ini merupakan distorsi dari jenis

huruf Edmunds, jenis huruf ini digolongkan pada kelompok raman serif. Roman

serif adalh jenis huruf yang menggunakan sirip pada ujungnya. Biasanya jenis

huruf ini digunakan untuk kalangan akademisi dan formil, namun jenis huruf

Edmund ini di bentuk sangat dinamis untuk menghilangkan kesan kaku pada

bentuknya. Jenis huruf ini hampir mendekati katagori jenis scrip, tetapi di bentuk

tegak lurus, sehingga kelihatan tegas, walaupun dibeberapa baguian dari huruf

terlihat lebih dinamis. Makna tulisan pada logo adalah LANGKAT

melambangkan pemilik usaha tersebut berasal dari daerah langkat. BATIK

bermakna Indonesia bahwa pemilik bersal dari Indonesia

Jadi logo milik Masnur Pardede merupakan kunci dari brand

perusahaanbatik dengan unsur Sumatera Utara yaitu suku Melayu

yangmencerminkan keanggunan, gerakan dan pertumbuhan, sehingga mampu

mengungkapkan suasana, serta menciptakan proses stimulasi atau mendorong

indera kita dari melihat koleksi batik bernuansa motif Melayu yang menjadi

band perusahaanya.

Logo ini juga merupakan kunci dari fashion batik dengan penerapan

warna hijau muda dan hijau tua, melambangkan tumbuh dan berkembang sesuai

dengan harapan pemikinya sampai menembus pasar internasional.

Page 290: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

271

271

Logo ini juga menghadirkan kesan kesederhanaan, mudah diingat, tahan

lama, enak dipandang, sesuai fungsi, tepat sasaran dan fleksibeldan memiliki

keseimbangan yang diperkuat dari jenis tipografinya.

Gambar 4.43 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda

Logo Masnur Pardede

Abtraksi dari distorsi bentuk KAY memiliki makna denotatif sebagai

oranamen Melayu. Distorsi bentuk KAY adalah tektual dari simbol kunci.

Picture mark pada logo ini merupakan penanda. Typo (teks) Batik Langkat

berkonotasi pada suatu daerah yang identik dengan Melayu. Letter Mark yang

melekat pada bentuk logo adalah petanda. Warna putih, hijau muda dan hijau tua

merupakan lambang sebagai konsepsi dari logo tersebut.

Bentuk KAY adalah simbol yang bersifat tekstual merupakan penanda

dan warna putih, hijau muda serta hijau tua adalah lambang yang bersifat

Page 291: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

272

272

konseptul merupakan petanda. Jadi bentuk dan warna adalah logo yang

merupakan sebuah tanda.

4.4.2. Makna bentuk dan Peranan Warna Kategori Logogram

Dari pengelompakan pada katagori logo. Desain logo karya mahasiswa

yang merupakan katagori logogram sama seperti katagori logotype hanya satu

desain logo saja yaitu logo milik Yandri Hotdenito M.

4.4.2.1. Logo Yandri Hotdenito M

Yandri Hotdenito M merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program

studi multimedia, semester II kelas A. Logo miliknya ini merupakan katagori

logogram, logo yang pada unsurnya hanya memiliki elemen gambar. Logo

Yandri Hotdenito H ini telah diamati dan direduksi sesusai kreteria logo yang

baik, logo ini memiliki lima dari dari delapan kreteria logo yang baik.

Logo karya Yandri ini, belum terlihat sederhana, karena elemen-elemen

gambar yang ada didalamnya terlalu rumit walaupun elemen tersebut

menggunakan bentuk yang sederhana yaitu segitiga. Logo tersebut juga belum

terlihat unik karena masih terlihat seperti desain logo kebanyakan yang bentuk

dasarnya adalah lingkaran. Desain logo ini juga belum terlihat fleksibel karena

elemen-elemen yang tedapat dalam logo terlalu kecil, sehingga apabila

Page 292: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

273

273

diterapkan pada media yang kecil misalnya ukuran 1 x 1 cm, elemen yang

terdapat di dalam logo tidak terlihat jelas.

Namun logo ini memiliki kreteri yang mudah diingat, tahan lama (tidak

termakan zaman) enak dipandang sesuai dengan fungsi dan tepat sasaran sesuai

dengan tujuan dari perusahan batik dengan unsur Sumatera Utara. Dari hasil

reduksi dan pengamatan logo ini memiliki predikat baik.

Gambar 4.44 : Tampilan Bentuk dan Warna

Yandri Hotdenito M.

4.4.2.1.1. Makna bentuk logo Yandri Hotdenito M.

Menurut teori nirmana logo ini memiliki dasar pola bidang, bentuk yang

terdapat pada logo tersebut adalah bentuk segitiga yang membentuk lingkaran.

Namun bentuk setitiga tersebut didistorsi menjadi pola garis.

Penentuan bentuk logo berdasarkan maknanya dipilih dengan maksud

supaya logo tersebut mampu menyampaikan pesan yang ingin disampaikan oleh

Page 293: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

274

274

pemilik logo kepada konsumennya. Selian itu, logo juga mampu membangun

brand image seperti yang diinginkan oleh pemilik logo. Oleh karenanya bentuk

logo merupakan gambaran dari karakter pemilik logo.

Ada beberapa bentuk dasar yang dapat dipilih berdasarkan kesan apa

yang ingin diterapkan pada benak publik. Bentuk tersebut diantaranya adalah

lingkaran.

Bentuk lingkaran sangat cocok dengan perusahaan yang ingin

memberikan kesan yang dinamis, bergerak, memiliki kecepatan, sesuatu yang

berulang, tidak terputus, tidak memiliki awal atau akhir, abadi, memiliki

kualitas, dapat diandalkan, sesuatu yang sempurna, serta kehidupan.

Makna atau kesan yang diberikan ini adalah sebuah simbol yang secara

tidak sadar menjadi suatu peraturan. Atau dengan kata lain, terjadi dialam bawah

sadar manusia. Ini merupakan simbol-smbol dan manusia modern adalah

manusia yang penuh dengan simbol. Menyampaikan sesuatu dengan simbol

dianggap akan lebih praktis jika menggunakan tulisan. karena simbol bisa dilihat

lebih cepat dibandingkan dengan tulisan. Apalagi simbol yang secara tidak sadar

telah melekat dalam otak manusia karena ketika simbol tersebut dilihat, maka

secara otomatis maka dari simbol tersebut akan muncul sebagai suatu

pemahaman yang mengendalikan pemikiran dan perasaan manusia.

Lingkaran tentu termasuk sebuah simbol yang akan mengendalikan

pikiran serta perasaan orang yang melihatnya. Hal ini karena arti atau makna

dari lingkarang yang memiliki sifat-sifat seperti yang telah dikemukakan

Page 294: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

275

275

sebelumnya. Oleh karenanya logo berbentuk lingkaran akan mampu membangun

brand image yang sama seperti makna pada bentuk lingkaran.

Segitiga sering dianggap sebagai lambang dari konsep Trinitas, atau

lambang 3 unsur tertentu yang saling berhubungan. Dalam konsep religius

mendasarkan pada tiga unsur alam semesta, yaitu Tuhan, manusia dan alam.

Segitiga juga merupakan perwujudan dari konsep keluarga yakni ayah, ibu dan

anak. Dalam dunia metafisika segitiga merupakan lambang dari raga, pikiran

dan jiwa. Segitiga yang simetris dapat menjadi simbol untuk hukum, ilmu dan

agama.

Segitiga juga dapat menunjukkan pergerakan berdasarkan ke mana mereka

menunjuk atau sebagai arah/puncak keberhasilan. Segitiga dapat digunakan

untuk memberikan tema yang umum seperti piramida, gunung, panah dan

simbol api. Sifat dinamisnya membuat segitiga lebih cocok untuk desain logo

pada perusahaan teknologi tinggi yang berkembang daripada untuk institusi

keuangan.

Makna tersembunyi segitiga dalam logo dapat digunakan untuk

menyampaikan perkembangan, arah dan tujuan, maskulinitas, trinitas, ketegaran,

stabilitas dan menembus batas.

Kalau dilihat dari makna motif ragam hias logo ini memilik bentuk motif

suku Batak yang ada di Sumatera Utara, motif berbentuk segitiga yang dibagi

menjadi tiga bagian merupakan ciri dari bentuk motif ragam hias suku Batak

Toba, Batak Simalungun, Batak Mandiling. Dan Batak Pakpak Dairi. Pada

Page 295: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

276

276

masing-masing suku ini bentuk segitiga memiliki nama dan arti yang berbeda

beda.

Pada suku Batak Toba disebut gorga ipon-ipon pada rumah adat Batak

Toba ipon-ipon ini merupakan gorga hiasan tepi, yang merupakan bentuk motif

ragam hias geometris, selain berfungsi sebagai hiasan ipon-ipon ini yang

memiliki arti bahwa seriap insan mengharapkan keturunannya berpendidikan.

Pada suka Simalungun dan suku Pakpak dairi bentuk segitiga hanya

berfungsi sebagai hiasan tepi saja. Namun memiliki penyebutan yang berbeda,

pada suku Simalungun disebut ipon-ipon dan pada suku Pakpak Dairi disebut

ipen-ipen, dan jenis bentuk ini merupakan bentuk motif ragam hias geometris.

Pada suku Mandailin bentuk segitiga memiliki nama bindu, berdasarkan

pemahaman masyarakat Mandailing bindu memiliki arti dasar masyarakat dalam

suatu kampung dan berdasarkan dalihan natolu yakni pihak mora, kahanggi dan

anak boru. Setiap pkerjaan yang dilaksanakan dalam kampung atau huta akan

diserahkan tanjung jawab pelaksanaan berdasarkan kedudukannnya pada dalihan

natolu. Walaupun bentuknya geemotris yaitu segitiga namun, bentuk segigita ini

merupakan distorsi dari bentuk tumbuh-tumbuhan yang berasal dari tunas bambu

yang disebut dengan pucuk rebung. Dan bentuk ragam hias ini merupakan

bentuk motif tumbuh-tumnbuhan.

Menurut pencipta logo ini, motif yang diaplikasikannya pada logo adalah

bentuk motif ragam hias suku mandaling.

Page 296: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

277

277

4.4.2.1.2. Peranan warna logo Yandri Hotdenito M.

Sebagai bagian dari elemen logo, warna memegang peran sebagai sarana

untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari logo tersebut.

Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk

memperkuat aspek identitas dan untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol

tersebut.

Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-

efek tertentu. warna itu mempengaruhi perilaku, memegang peranan penting

dalam penilaian estetis dan turut menentukan sikap kesukaan konsumen terhadap

produk.

Logo terdiri dari tiga warna yaitu, merah, hitam dan putih. Dalam teori

nirmana warna merah merupakan warna dasar yang merupakan warna yang

berdiri sendiri tanpa campuran dari warna apapun. Warna merah memiliki arti

tersendiri sesuai dengan penerapan warna tersebut pada sebuah benda.

Merah adalah warna yang paling sering menarik perhatian. Warna

memilki karateristik merangsang saraf, kelenjar adrenal (endokrin) dan saraf

sensorik. Merah juga meningkatkan sirkulasi darah dan kereaktivan darah itu

sendiri. Warna merah juga paling ampuh untuk merangsang dan meningkatkan

energi fisik, memperkuat motivasi, meningkatkan sirkulasi, dan berkaitan

dengan seksualitas. Merah juga membangkitkan emosi dan menciptakan

perasaan kegembiraan atau intensitas. Tetapi pada saat yang sama, warna ini

dapat dianggap sebagai tuntutan dan sikap agresif. Merah adalah warna yang

Page 297: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

278

278

kuat sekaligus hangat. Biasanya di gunakan untuk memberikan efek psikologi

panas, berani ,marah dan berteriak. Beberapa studi juga mengindentifikasi merah

sebagai warna yang sexy. Didalam desain, warna merah digunakan sebagai

aksen karena sifatnya yang kuat. Misalnya, pada logo hitam putih di berikan

aksen warna merah sedikit saja sudah bisa membuat logo tersebut menjadi

terlihat berbeda.

Dalam teori hitam dan putih bukan bagian warna, hitam dan putih

merupakaan gelap terang untuk menerangkan dan menggelapkan warna. Dalam

psykologi warna hitam adalah warna yang gelap, suram, menakutkan tetapi

elegan. Karena itu elemen apapun jika di taruh di atas background hitam akan

terasa lebih bagus (misalnya, pada waktu menampilkan foto, portfolio atau

produk).

Dengan pemahaman efek dari berbagai macam warna ini maka Akarapi

mampu menerapkannya dalam dunia komunikasi visual, marketing, materi

promosi (brosur, undangan, x banner, leaflet) , corporate identity (kop surat,

kartu nama, amplop) hingga pembuatan desain logo perusahaan yang menjadi

titik awal dari program branding yang sukses dan berhasil. Warna berfungsi

untuk memberikan vibrasi tertentu di dalam suatu desain logo. Begitu hebatnya

kekuatan warna hitam, sehingga bisa memberikan efek psikologis dan kesan

yang mendalam kepada semua orang yang melihatnya. Malah di dalam terapi

kesehatan, warna tertentu di gunakan untuk membantu pasien menjadi lebih

cepat sembuh.

Page 298: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

279

279

Pilihlah warna putih memiliki sugesti untuk meredakan rasa nyeri. Putih

juga meberikan aura kebebasan dan keterbukaan. Rumah sakit dan pekerja

rumah sakit menggunakan warna putih untuk menciptakan kesan steril. Namun,

terlalu banyak banyak warna putih dapat memberikan rasa sakit kepala dan

kelelahan mata karena cahaya yang dipantulkan. Putih adalah warna yang murni,

tidak ada campuran apapun. Makanya sering di anggap sebagai warna yang

menimbulkan efek suci dan bersih. Ketika kita ingin membuat desain yang

simple dan minimalis, menggunakan warna putih adalah langkah yang tepat

walaupun bukan cara satu-satunya.

Menurut pengertian pada kebudayaan di Sumatera Utara, warna merah,

hitam dan putih merupakan ciri warna dari suku Batak Toba, Simalungun,

Mandailing, Karo, Pakpak dairi dan Nias. Dari setiap suku, terkadang miliki arti

yang sama ada juga yang berbeda, pada logo ini warna merah, hitam dan putih

diambil dari pengertian suku Mandailing. Menurut masyarakat Mandailing

warna merupakan simbol-simbol yang mewakiliaturan tentang tata cara adat

istiadat.

Penggunaan warna tersebut tidak terlepas dari pengertian simbol atau

lambang kepercayaan. Arti dari warna tersebut adalah merah dianggap sebagai

lambang kekuatan, keberanian, kepahlawanan. Warna putih melambangkan

kejujuran, kesucian, kebaikan, dan warna hitam diartikan sebagai lambang

kegaiban.

Gambar 4.45 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna

Page 299: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

280

280

Logo Yandri Hotdenito M.

4.4.2.1.3. Jenis font logo Yandri Hotdenito M.

Pada logogram, tipografi huruf tidak memepengaruh arti dan makna

logo. Jenis huruf digunakan sebagai menguat identitas sebuah perusahaan saja.

Yang lebih diutamakan dalam penciptaan logogram adalah bentuk dan warna

yang mewakili makna simbol serta peranan lambang yang diinformasikan oleh

logo tersebut.

Logo milik Yandi merupakan logo batik khas suku Mandailing yang

memiliki makna bahwa perusahan batik tersebut memiliki kesan yang dinamis,

elegan, mandiri, terbukadan berani membuat keputusan serta cepat dalam

melihat peluang pasar. Memiliki pasar yang tidak terputus, serta kualitas yang

dapat diandalkan, menuju kearah perkembangan, arah dan tujuan, memiliki

stabilitas dan menembus pasar tanpa batas. Logo ini juga mudah diingat, tidak

termakan zaman, sesuai dengan fungsinya dan tepat sasaran dalam menentukan

pasar.

Page 300: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

281

281

Gambar 4.46 : Tanda, Penanda dan Petanda Logo Yandri Hotdenito M.

Abtraksi dari distorsi bentuk segitiga yang terdapat pada lingkaran

memiliki makna denotatif sebagai motif tumbuhan yaitu pucuk rebung. Distorsi

bentuk tersebut adalah tekstual dari simbol ragam hias suku mandailing dalam

bentuk kongkrit. Picture mark pada logo ini merupakan penanda. Warna putih,

merah dan hitam merupakan lambang sebagai konsepsi dari logo tersebut.

Bentuk segitiga membentuk lingkaran pada motif tumbuhan dengan

nama pucuk rebung adalah simbol yang bersifat tekstual merupakan penanda.

Warna putih, merah serta hitam adalah lambang yang bersifat konseptul

merupakan petanda. Jadi bentuk dan warna adalah logo yang merupakan sebuah

tanda.

4.4.3. Makna Bentuk dan Peranan Warna Katagori Logogram and separate

type

Page 301: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

282

282

Dari pengelompakan pada katagori logo. Desain logo karya mahasiswa

yang merupakan katagori Logogram and separate type merupakan logo

gabungan dari bentuk dan tulisan (Combination typo and gram), namun pada

logo ini disajikan gambar dan tulisan pada logo tepisah satu dan lainnya, dimana

huruf atau tulisan memilik karakter tersendiri ataupun typografinya segaja

dirancang khusus sesuai dengan karekter logo tersebut. Logo karya mahasiswa

tersebut yang telah dikelompokkan sebagai logo Logogram and separate typeada

sembilan desain logo karya mahasiswa Polimedia PSDD Medan.

Desain logo tersebut karya, Agnes Ramadhani, Agung Nugraha, Fita

Elfatisia Purba, Iqbal Rizki, Menanti Sitohang, Muhammad Zailani, Sri

Damayanti Hutabarat, Yuni Kartika Sari dan Zulfi Afrian

4.4.3.1. Logo Agnes Ramadhani

Agnes Ramadhani merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program

studi multimedia, semester II kelas A. Desain logo batik motif Sumatera Utara.

Logo ini telah diamati dan reduksi sesuai dengan kreteria logo yang baik. Logo

ini memiliki eman dari delapan kreteria logo yang baik.

Desain logo ini tidak tahan lama maksudnya dengan desain logo seperti

ini akan termakan oleh pengaruh zaman. Karena desain logo seperti ini

merupakan desain logo musiman yang lagi mendominasi pada zaman sekarang

yaitu minimalis. Ketika zaman berubah dengan gaya yang baru, desain seperti

ini sudah kelihan ketinggalan zaman.

Page 302: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

283

283

Logo seperti ini juga kurang fleksibel, karena tidak bisa ditempatkan

diberbagai media, karena bentuk elemenya terlalu kecil. Tetapi logo ini terlihat

sangat sederhana, dan mudah diingat, enak dipandanag, sesuai dengan fungsi

dan tepat sasaran terhadap tujuan perusahaan. Logo ini juga sangat unik dilihat

dari jenis tipografinya yang non formal bukan dari bentuknya. Tetapi logo

dengan gaya minimalis karya Agnes Ramadhani memiliki predikat cukup baik.

Gambar 4.47 : Tampilan Bentuk dan Warna

Logo Agnes Ramadhani

4.4.3.1.1. Makna bentuk logo Agnes Ramadhani

Logo karya Agnes Ramadhani memiliki bentuk elemen-elemen segitiga

yang membentuk segi empat. Dalam teori nirmana bentuk ini merupakan pola

bidang.Logo ini mempunyai bentuk dasar segi empat atau belah ketupat atau

sering disebut persegi panjang atupun kotak. Bentuk seni empat atau kotak

Page 303: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

284

284

umumnya tidak menarik perhatian, namun dapat di twist menjadi bentuk yang

lebih dinamis dan berasumsi teknologi yang kokoh. Logo yang tidak dibatasi

dengan kotak atau lingkaran, menandakan kedinamisan yang tidak terbatas serta

fleksibilitas.

Kotak dan persegi panjang yang berhubungan dengan kualitas dan

teknologi sebagai simbol statis, bangunan, kehandalan, ketertiban, simetris,

konstruksi, dan stabilitas. Karena makna ini, bentuk-bentuk ini sering digunakan

dalam industri bangunan, konstruksi, teknologi perlindungan. Makna

tersembunyi bentuk kotak dalam logo biasanya melambangkan ruang khusus,

visi kekuatan, pandangan-pandangan yang terukur dan harapan (jendela).

Walaupun dasar dari logo ini terkena kaku dari bentuk dasarnya, namun

elemen segitiga yang membentuk segiempat tersebut memiliki kesan dimanis.

Seperti logo Yandi, logo ini juga memiliki elemen bidang segitiga.

Seperti yang telah diuraikan pada pembahasan logo miliki Yandri bahwa

segitiga dapat mengimplentasikan pergerakan berdasarkan ke mana mereka

menunjuk atau sebagai arah atau puncak keberhasilan. Segitiga dapat digunakan

untuk memberikan tema yang umum seperti piramida, gunung, panah dan

simbol api. Sifat dinamisnya membuat segitiga lebih cocok untuk desain logo

pada perusahaan teknologi tinggi yang berkembang.

Makna tersembunyi segitiga dalam logo dapat digunakan untuk

menyampaikan perkembangan, arah dan tujuan, maskulinitas, trinitas, ketegaran,

stabilitas dan menembus batas.

Page 304: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

285

285

Segi empat menurut makna bentuk suku Batak Toba menyerupai bentuk

ragam hias yang terdapat pada salah satu hiasan tengah ulos atau badan. Ulos

merupakan selembar kain yang ditenun untuk keperluan adat. Ulos adat

memiliki makna simbolis berupa pelindung roh (mangulasi tondi) dan

mendatangkan rahmat dari Tuhan. Pengertian umum adalah kain melindungi

tubuh dari gangguan alam.

Bentuk segitiga yang terdapat pada logo yang membentuk segi empat,

hampir sama dengan gerga ipon-ipon. Ipon-ipon merupakan hiasan tepi. Seperti

yang telah dibahas pada logo karya Yandri bahwa ipon-ipon bukan saja sekedar

hiasan tetapi memiliki makna setiap insan mengharapkan keturunannya

berpendidikan.

4.4.3.1.2. Peranan warna logo Agnes Ramadhani

Logo terdiri dari tiga warna yaitu, merah, hitam dan putih. Dalam teori

nirmana warna merah merupakan warna dasar yang merupakan warna yang

berdiri sendiri tanpa campuran dari warna apapun. Hitam dan putih dalam teori

warna merupakan gelap terang.

Warna-warna yang dihadirkan dalam logo ini merupakan perencanaan

corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas

dan untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut.

Kemampuan warna merah, hitam dan putih dapat menciptakan impresi,

mampu menimbulkan efek-efek tertentu, sehingga mampu mempengaruhi

Page 305: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

286

286

perilaku, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut

menentukan sikap kesukaan konsumen terhadap produk.

Warna merah yang dihadirkan pada logo ini paling sering menarik

perhatian. Karena warna merah memilki karateristik merangsang saraf, kelenjar

adrenal (endokrin) dan saraf sensorik, juga dapat meningkatkan sirkulasi darah

dan kereaktivan darah itu sendiri. Warna merah juga paling ampuh untuk

merangsang dan meningkatkan energi fisik, memperkuat motivasi,

meningkatkan sirkulasi, dan berkaitan dengan seksualitas. Merah juga

membangkitkan emosi dan menciptakan perasaan kegembiraan atau intensitas.

Tetapi pada saat yang sama, warna ini dapat dianggap sebagai tuntutan dan sikap

agresif. Merah adalah warna yang kuat sekaligus hangat.

Pada desain logo ini, warna merah digunakan sebagai aksen karena

sifatnya yang kuat. Warna hitam putih pada logo dan di berikan aksen warna

merah sedikit saja sudah bisa membuat logo ini menjadi terlihat berbeda.

Dalam desain pada logo ini hitam memerakan warna yang elegan.

Karena itu elemen warna putih dan merah yang didampingkan dengan hitam

akan terasa lebih bagus dan menonjol. Sehingga menciptakan efek komunikasi

visual, marketing, materi promosi pada logo perusahaan yang menjadi titik awal

dari program branding yang sukses dan berhasil.

Warna hitam berfungsi untuk memberikan vibrasi tertentu di dalam

desain logo yang diciptakan oleh Agnes Ramadhani.

Page 306: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

287

287

Pilihlah warna putihpada logo memiliki sugesti untuk meredakan rasa

nyeri. Putih juga meberikan aura kebebasan dan keterbukaan, untuk menciptakan

kesan steril.

Warna putih pada logo ini menghadirkan originalitas warna yang murni,

tidak ada campuran apapun, yang efek suci dan bersih pada perusahan batik

tersebut. Desain ini memiliki gaya simple dan minimalis, dengan menggunakan

warna putih adalah langkah yang tepat walaupun bukan cara satu-satunya.

Kalau dilihat peranan warna dari suku Batak Toba, warna yang dominan

pada gorga batak Toba adalah warna hitam, merah dan putih. Ketiga warna

gorga juga melambangkan tiga penguasa alam semesta yaitu Batara, Guru

penguasa Banua Toru dilambangkan dengan warna hitam, Debata Sori penguasa

Banua Tonga dilambangkan dengan warna merah, dan Mangala Bulan penguasa

Banua Ginjang, dilambangkan dengan warna putih. Ketiga dewa yang dikenal

dengan sebutan ‘Debata Sitolu Sada’, atau tritunggal dewa dan tiga bagian alam

semesta ini sangat mempengaruhi hampir seluruh kebudayaan Batak.

Warna hitam pada logo ini merupakan symbol dari Banua Toru (kosmos

bagian bawah) dan penguasaanya.Sebagai lambang yang adil dan bijaksana. Di

dalam kehidupan sehari-hari warna hitam dianggap sebagai simbol kekuatan

pengobatan dan kedukunan.

Warna hitam disimbolkan sebagai Raja Warna, sebab kalau warna ini

dicampur dengan warna lain, dengan perbandingan yang sama, maka warna

yang lebih kuat adalah warna hitam. Selain itu warna hitam disebut sebagai raja

Page 307: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

288

288

warna karena warna ini melambangkan kekuatan, pelindung dan kekuasaan yang

adil dan bijaksana.Itulah sebabnya ikat kepala kepala raja di Tanah Batak selalu

berwana hitam. Dalam Gorga Batak Toba warna hitam selalu dibuat pada andor

yaitu bidang gorga yang selalu dikontur dengan garis besar berwarna putih.

warna hitam yang dihadirkan pada tulisan yang terdapat pada logo merupakan

warna ciri khas batak yang merupakan perwakilan daerah sumatera utara yaitu

hitam.

Begitu hebatnya kekuatan warna hitam pada logo ini, sehingga bisa

memberikan efek psikologis dan kesan yang mendalam kepada semua orang

yang melihatnya. Malah di dalam terapi kesehatan, warna tertentu di gunakan

untuk membantu pasien menjadi lebih cepat sembuh.

Warna merah pada logo ini merupakan simbol Banua Tonga (kosmos

bagian tengah) dan penguasanya adalah Debata Sori. Merah adalah lambang

keberanian dan kesaktian.

Warna putih merupakan simbol dari Banua Ginjang (kosmos bagian

atas) dan penguasanya Mangala Bulan. Putih melambangkan kesucian dan

kehidupan.Orang Batak percaya membuat hidup adalah gota(getah), suatu

tenaga ajaib yang mengalir dalam tubuh makhluk hidup. Orang Batak zaman

dahulu menganggap manusia hidup dari 11 gota ni (getah nasi), gota ni gadong

(getah ubi), dan gota ni ingkau (getah sayur-sayuran). Memang tidak semua

getah berwarna putih tetapi karena kebanyakan getah berwarna putih, maka

orang Batak menganggap bahwa getah itu berwarna putih.

Page 308: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

289

289

Warna putih dibuat pada garis gorga (hapur atau lili), yaitu garis kontur

dan garis tengah yang selalu mengikuti andor (garis berwarna hitam). Warna

putih melambangkan sebagai warna sisandang dera sebagai kuda kendaraan

Tuan Malabulan adik dari Tuan Sorimangaraja, maka ini dianggap sebagai

lambang pekerja yang baik (paninggal sibola tali).

Gambar 4.48 : Ukuran skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna

Logo Agnes Ramadhani

4.4.3.1.3. Jenis font logo Agnes Ramadhani

Jenis tipografi memperkuat untuk menampilkan kesan modernisasi dan

menutupi kekakuan dari bentuk segiempat yang dihadirkan pada logo, sehingga

menimbulkan kesan dimanis. Jenis tipografi dari logo ini adalah distorsi dari

Page 309: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

290

290

jenis komik yang segaja didesain bebas agar logo tersebut terlepas dari

kekakuan.

Jenis huruf digunakan pada logo ini sebagai menguat identitas sebuah

perusahaan. Yang lebih diutamakan dalam penciptaan adalah kebebasan dalam

mengomunikanmakna simbol serta peranan lambang yang diinformasikan oleh

logo tersebut. Jenis huruf ini sengaja di pilih untuk menciptakan kesan unik pada

logo tersebut.

Jadi picture mark logo yang berbentuk segi empat merupakan wadah dari

tempat proses penciptaan batik. Walaupun bentuk segiempat atau disebut juga

dengan tidak menarik perhatian, namun picture mark lebih terlihat dinamis dan

berasumsi teknologi yang kokoh serta berkualitasdan memberikan harapan pada

sebuah perusahan, makna simbolis dari unsur budaya merupan mangulasi tondi

dan mendatangkan rahmat dari Tuhan. Peran segitiga yang membentuk

segiempat menunjuk atau sebagai arah atau puncak keberhasilan

Letter mark pada logo menjadikan desain logo yang diciptakan Agnes

menjadi lebih bebas dan dinamis, warna-warna yang dihadirkan padamenjadikan

logo ini menjadi lebih elegan, berani, jujur dan berkuliatas, menjadikan

perusahan batik yang memiliki ciri khas Batak Toba menjadi raja di Sumatera

Utara khususnya dan dunia internasional diantara perusahan-perusahan batik

yang lain

Gambar 4.49 : Diagram, Tanda, Penanda dan Petanda

Page 310: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

291

291

Logo Agnes Ramadhani

Segitiga yang tersusun membentuk segiempat adalah abtraksi dari

distorsi bentuk ulos memiliki makna denotatif sebagai perlengkapan upacara

adat Batak Toba. Distorsi bentuk ulos tersebut yang secara kongkrit adalah

tekstual dari simbol suku batak toba. Picture mark pada logo ini merupakan

penanda. Typo (teks) Batik Sumut berkonotasi pada suatu daerah di Sumatera

Utara yaktu Batak Toba. Letter Mark Warna putih, merah dan hitam merupakan

lambang sebagai konsepsi dari logo tersebut.

Distorsi kain ulos yang berbentuk segiempat adalah simbol yang bersifat

tekstual merupakan penanda. Warna putih, merah serta hitam adalah lambang

yang bersifat konseptul merupakan petanda. Jadi bentuk dan warna adalah logo

yang merupakan sebuah tanda.

4.4.3.2. Logo Agung Nugraha

Page 311: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

292

292

Agung Nugraha merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program studi

multimedia, semester II kelas B. Desain logo batik motif tembakau mencirikan

Tanah Deli, atau kota Medan yang merupakan jenis motif kontemporer. Logo

hasil ciptaan Agung Nugrana ini ditelah diamati dan direduksi sesuai dengan

prinsip-prinsip logo yang baik, hasilnya logo ini memiliki enam dari delapan

kreteria logo yang baik.

Desain logo karya Agung ini, dilihat dari picture mark-nya tidak sesuai

dengan fungsi dari perusahaan yaitu logo batik, dan juga tidak memiliki

keunikan, karena desain logo terlihat lebih elegan, apalagi dilihat dari letter

mark-nya, huruf yang dipilih menghadirkan kedinamisan yang sangat mewah.

Namun logo ini memiliki keserhanaan dari bentuknya, mudah diingat

kerena mencirikan sesuatu, sangat enak dipandang dengan warna yang

dihadirkan dan tepat sasaran dari identitas yang tonjolkan. Logo ini memiliki

predikat cukup baik.

Gambar 4.50 : Tampilan Bentuk dan Warna

Logo Agung Nugraha

Page 312: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

293

293

4.4.3.2.1. Makna bentuk logo Agung Nugraha

Dalam teori nirmana bentuk yang dihadirkan tidak berwujud karena

nirmana dibentuk dari dua kata yaitu nir berarti tidak, mana berarti makna, jika

digabungkan berarti tidak bermakna atau tidak mempunyai makna. Jika di

artikan lebih dalam nirmana berarti lambang-lambang bentuk tidak bermakna,

dilihat sebagai kesatuan pola, warna, komposisi, irama, nada dalam desain.

Bentuk yang dipelajari biasanya diawali dari bentuk dasar seperti kotak, segitiga,

bulat yang sebelumnya tidak bermakna diracik sedemikian rupa menjadi

mempunyai makna tertentu.

Namun pada logo ini bentuk yang dihadirkan memiliki wujud yaitu dua

helai daun tembakau yang menjadi picture mark. Ketika berbicara tentang

tembakau dunia pasti menyahut “Tembakau Deli” milik Kesultan Deli yang

istananya masih berdiri megah di kota Medan yaitu Istana Maimoon. Citra rasa

yang tinggi menjadikan tembakau deli pada zaman dulu tersohor sampai

keseluruh belahan dunia.

Pada logo ini bentuk tembakau yang dihadirkan mencermin komoditi

eksport yang berasal dari tanah deli yaitu kota Medan. Dua helai daun tembakau

yang dihadirkan merupakan simbol pasangan, produk batik yang berciri khas

kota Medan akan dipasarkan sepasang yaitu produk untuk laki-laki dan

perempuan. merupakan batik dengan ciri khas kota Medan yaitu kesultanan deli

yang identik dengan suku Melayu.

Page 313: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

294

294

4.4.3.2.2. Peranan warna logo Agung Nugraha

Warna yang dihadirkan pada logo, picture markyang berbentuk dua helai

tembakau deli berwarna hijau tua dan hijau muda. Merurut teori nirmana warna

hijau merupakan warna skunder, yaitu gabugan dari dua warna primer. Warna

hijau merupakan hasil penggabungan dari warna biru dan kuning. Warna hijau

memiliki arti dan keistimewaan dan melambangkan kehidupan dan tabah dalam

menghadapi masalah. Hijau dikaitkan dengan dunia alam. Karena hubungannya

dengan alam, hijau dianggap sebagai warna menenangkan dan santai. Warna

hijau yang dihadirkan picture mark pada logo akan menyeimbangkan emosi,

menciptakan keterbukaan antara anda dan orang lain. Warna ini juga terkait

dengan cakra jantung sehingga dipercaya membantu masalah emosional, seperti

cinta, kepercayaan, dan kasih sayang. Di dalam desain logo karya agung ini,

warna hijau digunakan untuk memberikan kesan segar, membangkitkan energi,

memberikan efek menenangkan, menyejukkan, menyeimbangkan emosi,

memberikan rasa bahagia, dan rasa percaya diri. Warna hijau muda dan hijau

muda melambangkan tumbuh dan berkembang juga merupakan ciri khas dari

daerah asal memilik.

Warna hijau dalam kebudayaan biasanya identik dengan suku Melayu,

orang Melayu pada umumnya beragama Islam, menurut sejarah Melayu itu

adalah Islam, sehingga warna hijau melambangkan warna identik agama Islam.

Page 314: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

295

295

Sehingga warna hijau selalu digunakan pada bangunan bernuansa Islam

melambangkan kesuburan dan kesetiaan, taat serta patuh, terhadap ajaran agama.

Warna Pakaian Hijau Lumut dipakai oleh kaum-kaum bangsawan,

Tengku, Encik, dan Wan. Seperti kesultan deli. Warna hitam yang dihadirkan

letter markpada logo memberikan kesan kokoh, kuat dan elengan. Dalam

kebudayaan warna hitam mencerminkan kedudukan atau pun bersifat menguasa

seperti seorang raja.

Gambar 4.51 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna

Logo Agung Nugraha

4.4.3.2.3. Jenis font logo Agung Nugraha

Bentuk huruf yang disajikan sangat tegas dan dinamis, semakin menbuat

logo ini terkesan mewah, bermatabat dan elegan. Jenis huruf ini merupakan

distorsi dari jenis tipografisegoe ui semibold dan zygo. Jenis huruf ini sengaja

Page 315: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

296

296

dihadirkan agar logo tersebut menciptakan kemewahan seperti kehidupan

kesultanan deli.

Pemilihan nama perusahan batik tersebut sangat tepat yaitu AGUNG

yang diambil dari nama depan pencipta logo tersebut. Yang menciptakan kesan

agung ada logo tersebut.

Jadi logo karya Agung ini merupakan logo batik yang berasal dari kota

Medan yang mampu menciptakan karya-karya yang mewah, agung dan elengan,

dan menambah wibawa bagi orang yang memakainya laksana seorang raja yang

tersohor sampai kepenjuru dunia, seperti tembakau deli yang menjadi komoti

ekspor yang diinginkan oleh dunia.

Gambar 4.52 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda

Logo Agung Nugraha

Dua bentuk daun adalah abtraksi dari distorsi tumbuhan memiliki makna

denotatif sebagai daun tembakau. Distorsi bentuk daun tembakau tersebut adalah

Page 316: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

297

297

tekstual dari simbol kesultanan deli. Picture mark pada logo ini merupakan

penanda. Typo (teks) Batik Agung berkonotasi pada pencapaian sebuah tujuan

adalah konsep dari branding dan identitas dari pemilik logo tersebut. Letter

Mark yang terpisah dari bentuk logo bentuk logo adalah petanda.Warna hijau

muda dan hijau tua merupakan lambang juga sebagai konsepsi dari logo

tersebut.

Distorsi daun tembakau yang dibentuk menjadi dua helai daun tembakau

adalah simbol yang bersifat tekstual merupakan penanda. Warna hijau muda dan

hijau tua adalah lambang yang bersifat konseptul merupakan petanda. Jadi

bentuk dan warna adalah logo yang merupakan sebuah tanda.

4.4.3.3. Logo Fita Elfatisia Purba

Fita Elfatisia Purba merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program

studi multimedia, semester II kelas A. Desain logo batik motif Sumatera Utara

yang merupakan jenis motif kontemporer. Logo ini telah direduksi dan diamati

sesuai dengan kreteria logo. logo karaya Fita Elfatisia Purba ini memiliki eman

dari delapan kreteria logo yang baik.

Desain logo ini terkesan klasik, namun pada pewarnaanya terkesan

modern, jenis desain logo sepertinya hanya jadi primadona dizamannya, ketika

zaman berubah logo sepertinya lambat laun akan terasa ketinggalan zaman.Juga

idak terlihat unik, karena desain seperti ini sering dibuat orang hanya dengan

pemisahan picture mark dan letter mark, padahal pemilihan objek pada picture

Page 317: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

298

298

mark sudah tepat, hanya pengaturan komposisi dan layout antara picture mark

dan letter mark saja yang perlu dibenahi

Bila terdapat ruang yang kecil untuk sebuah promosi, tulisan batik yang

ada pada huruf tidak akan terlihat, ini yang mmbuat logo karya Fita ini kurang

fleksibel. Namun logo ini memiliki kesederhaan dan mudah diingat dari bentuk

serta warnanya, enak dipandang, sesuai fungsi dan tepat sasaran. Logo ini

memiliki predikat baik.

Gambar 4.53 : Tampilan Bentuk dan Warna

Logo Fita Elfatisia Purba

4.4.3.3.1. Makna bentuk logo Fita Elfatisia Purba

Bentuk yang dihadirkan pada logo ini merupakan ciri khas Sumatera

Utara yang di ambil dari motif tumbuhan. Picture mark pada logo ini merupakan

bentuk serangkaian bunga.Say it with flowers, itulah ungkapan yang sering

didengar untuk mengungkapkan sesuatu pada seseorang. Bungalah yang selalu

Page 318: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

299

299

mewakili perasaan terhadap seseorang yang dikasihi dan membuatnya sangat

berarti dalam kehidupan.

Beda warna bunga, beda pula arti bunga yang tersimpan di dalamnya.

Misalnya, warna merah menunjukkan gairah yang mendalam, putih menyiratkan

kesan elegan, dan emas menggambarkan sebuah kegembiraan.

Bunga diartiakn sebagai keindahan, serta keharuman yang menjadi cita-

cita perusahaan tersebut, perusahan batik ini akan menciptakan kain batik yang

bermotif indah dan alami serta keharuman yang akan didapatkan oleh

perusahaan yang akan dikenali dan namanya menjadi harum dikalangan

masyarakat dengan produk yang berkulitas.

4.4.3.3.2. Peranan warna logo Fita Elfatisia Purba

Warna tidak terlepas dari peranan logo yang memiliki simbol-simbol

yang dapat diterjemahkan menjadi sebuah makna yang tersirat maupun tersurat.

Pada desain logo karya Fita ini warna yang dihadirkan sangat feminism sesuai

dengan yang menciptakan logo tersebut, feminim indetik dengan kaum hawa.

Warna yang dominan pada logo tersebut ilah biru muda dan merah muda atau

pink.

Kedua warna ini sangat disukai oleh kaum hawa, karena warna ini sangat

lembut layaknya seperti bunga. Kalau dilihat dari maknanya warna biru muda

Biru termasuk salah satu warna yang paling populer dalam desain logo bahkan

hampir 83% orang mencantumkan warna ini sebagai salah satu warna favorit

Page 319: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

300

300

mereka. Langit dan lautan yang berwarna biru melambangkan sesuatu yang luas

dan tanpa batas. Biru juga menggambarkan rasa tenang, berwibawa, percaya

diri, kesetiaan dan kesuksesan. Warna ini bahkan dipakai pada hampir semua

logo perusahaan Top 500 Fortune diamerika serikat dan bukan hanya para

pebisnis yang menyukai warna ini, para tokoh super hero seperti superman,

spiderman atau wonder women selalu memakai kostum dengan aksen biru

tersebut.

Begitu juga dengan warna Merah muda mewakili bagian feminin dari

kehidupan manusia yang menggambarkan kelembutan dan cinta. Terkadang

warna ini selain dianggap romantis juga terasosiasi dengan sifat kekanak-

kanakan. Merah muda adalah varian lembut dari warna merah dan sering

dimanfaatkan untuk menambahkan kesan feminin dalam sebuah logo. Selain itu

warna merah muda atau pink ini dapat pula melambangkan perasaan yang halus,

kewanitaan dan kemurnian serta karena gencarnya kampanye kesadaran

terhadap penyakit kini warna ini sudah mulai terasosiasi dengan kanker

payudara.

Kalau warna biru muda dan merah muda disandingkan dengan bunga

akan memiliki makna yang berbeda. Makna dari bunga warna biru muda tidak

dapat ditemukan dengan mudah. Contoh bunga biru yang sangat “kaya” dan

mewah adalah iris blue dan hydrangea blue. Bunga berwarna biru menawarkan

efek ketenangan yang luar biasa. Karena warna biru mengingatkan kita terhadap

langit dan laut yang sangat menenangkan. Bunga biru digunakan untuk berbicara

Page 320: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

301

301

tentang keintiman dan bentuk kepercayaan serta komunikasi untuk membangun

hubungan dalam jangka panjang. Biru juga mengandung makna kedamaian dan

simpati.

Merah muda atau merah muda adalah warna bunga untuk menunjukkan

sikap innocence, sensitivitas, dan sedikit bermain-main. Bunga dengan warna

merah mudah dianggap bunga yang paling romantis karena identik dengan

warna yang biasa digunakan untuk menyatakan cinta dan keromantisan. Secara

tradisional, bunga merah muda kerap kali dikaitkan dengan feminitas dan

kelembutan. Akan tetapi, banyak pasangan modern yang menganggap bunga

merah muda sebagai suatu hal untuk mewakili perhatian dan spontanitas.

Warna hitam yang dijakan sebagai kontur ataau garis pinggir pada logo

memikili makna melindungi ataupun keangunan serta eleganitas yang dapat

menyeimbangkan warna lembutyang dominan pada logo tersebut.

Gambar 4.54 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna

Logo Fita Alfatisia Purba

Page 321: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

302

302

4.4.3.3.3. Jenis font logo Fita Elfatisia Purba

Jenis huruf ini merupakan distorsi dari storybook, huruf sengaja dibuat

melengkung menyerupai bentuk tangkai bunga agar letter mark mendekati

karakter dari picture mark yaitu bentuk bunga.

Logo karya Fita ini memiliki makna keharuman yang menjadi cita-cita

perusahaan tersebut, perusahan batik ini akan menciptakan kain batik yang

bermotif indah dan alami serta keharuman yang akan didapatkan oleh

perusahaan yang akan dikenali dan namanya menjadi harum dikalangan

masyarakat dengan produk yang berkulitas. Yang bercirikan hanya produk

perempuan yang mewah layaknya seperti putri raja.

Gambar 4.55 : Diagram Tanda, Penanda dan Tanda

Logo Fita Elfatisia Purba

Page 322: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

303

303

Bentuk tumbuhan adalah abtraksi dari distorsi bentuk untaian bunga

memiliki makna denotatif sebagai bunga raya atau kembang sepatu. Distorsi

bentuk tersebut adalah tekstual dari simbol perempuan. Picture mark pada logo

ini merupakan penanda. Typo (teks) Batik Fita berkonotasi pada pencapaian

sebuah tujuan adalah konsep dari branding dan identitas dari pemilik logo

tersebut. Letter Mark yang terpisah pada bentuk logo adalah petanda. Warna

putih, biru muda dan merah muda merupakan lambang juga sebagai konsepsi

dari logo tersebut.

Bentuk bunga raya atau kembang sepatu adalah simbol yang bersifat

tekstual merupakan penanda dan warna putih, biru muda serta merah muda

adalah lambang yang bersifat konseptul merupakan petanda. Jadi bentuk dan

warna adalah logo yang merupakan sebuah tanda.

4.4.3.4. Logo Iqbal Rizki

Iqbal Rizki merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program studi

multimedia, semester II kelas B. Desain logo batik motif bunga kembang sepatu

yang merupakan jenis motif kontemporer. Desain logo ini telah diamati dan

direduksi yang kemiliki enam dari delapan kreteria logo yang baik. Jenis simbol

yang dihadikan pada picture mark tidak sesuai dengan fungsi dari perusahan

yairu batik tetapi picture mark pada logo ini mengidentikkan bahwa bentuknya

merupakan ciri dari daerah Sumatera.

Page 323: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

304

304

Logo ini juga belum terlihat unik karena picture mark dan letter mark

dirancang dengan komposisi seperti kebanyakan logo lainnya. Tetapi logo ini

memiliki kesederhanaan mudah diingat, tidak termakan oleh zaman, tepat

sasaran dan dapat diterapkan diberbagai media atau memikili fleksibelitas.

Berdasarkan pengamatan dan reduksi logo ini tergolong logo yang cukup baik.

Gambar 4.56 : Tampilan Bentuk dan Warna

Logo Iqbal Rizki

4.4.3.4.1. Makna bentuk logo Iqbal Rizki

Bentuk picture mark pada logo ini merupakan bentuk bunga kembang

sepatu, kembang sepatu merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di daerah

Sumatera dan negara Malaysia. Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)

adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan

banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga

besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan

Page 324: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

305

305

hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda

(daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga

merah tua atau merah jambu.

Di Sumatera dan Malaysia, kembang sepatu disebut bunga raya. Bunga

ini ditetapkan sebagai bunga nasional Malaysia pada tanggal 28 Juli1960. Orang

Jawa menyebutnya kembang worawari.

Bunga jenis ini terdiri dari lima helai daun kelopak, yang dilindungi oleh

kelopak tambahan (epicalyx), sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga.

Mahkota bunga terdiri dari lima lembar atau lebih jika merupakan hibrida.

Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval

yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul

berbilik lima.

Pada umumnya tinggi tanaman sekitar dua sampai lima meter. Daun

berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun

yang meruncing. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga

sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim

panas hingga musim gugur.Bunga berbentuk trompet dengan diameter bunga

sekitar enam cm hingga dua puluh cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari

dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap

ke samping.

Bunga kembang sepatu, selain dimanfaatkan untuk perhiasan di taman

atau di pekarangan, juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Misalnya, daun

Page 325: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

306

306

kembang sepatu digunakan sebagai obat penurun panas pada anak-anak maupun

orang dewasa.

4.4.3.4.2. Peranan warna logo Iqbal Rizki

Logo karya Rizky ini memiliki warna yaitu, putih merah, kuning, biru

dan hitam, namun yang dibahasa pada peneliatian ini adalah warna yang lebih

dominan pada logo. Menurut teori nirmana, warna ini merupakan warna dasar

atau primer, warna yang berdiri sendiri tidak mengalami campuran dari warna

manapun.

Penanan warna merah pada logo ini adalah untuk menarik perhatian.

Warna merah juga paling ampuh untuk merangsang dan meningkatkan energi

fisik, memperkuat motivasi, meningkatkan sirkulasi, dan berkaitan dengan

seksualitas. Merah juga membangkitkan emosi dan menciptakan perasaan

kegembiraan atau intensitas. Merah adalah warna yang kuat sekaligus hangat.

Didalam desain, dapatdigunakan warna merah sebagai aksen karena sifatnya

yang kuat.

Kuning adalah warna cerah yang dapat menarik banyak perhatian. Warna

ini bisa dipakai sedikit untuk pemberitahuan, seperti cahaya kedua lampu rem

yang berada dikendaraan. Pada logo ini warna kuning memiliki makna

intelektual dan proses mental. Warna cerah ini juga merangsang otak serta

membuat lebih waspada dan tegas. Kuning adalah warna yang ceria,

menyenangkan dan penuh energi. Kuning juga biasanya di gunakan untuk

Page 326: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

307

307

mendapatkan perhatian dari orang yang melihat desain logo. Karena begitu

kuatnya warna kuning ini, seringkali di gunakan untuk mendapatkan perhatian

orang.

Dari semua warna dalam spektrum, biru juga merupankan warna yang

meningkatkan ekspresi verbal, komunikasi, ekspresi artistik dan kekuatan. Biru

yang kuat (biru tua) akan merangsang pemikiran yang jernih dan biru muda akan

menenangkan pikiran dan membantu konsentrasi.

Biru adalah warna favorit para pria dan termasuk warna yang dingin.

Kalau di dunia desain logo, biru sering di sebut warna corporate karena hampir

semua perusahaan menggunakan warna biru sebagai warna utamanya. Tidak

heran memang, karena biru merupakan warna yang termasuk tenang dan bersifat

profesional. Efek lain warna biru adalah sering di anggap sebagai warna yang

melambangkan kepercayaan dan trustfulness.

Gambar 4.57 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna

Logo Iqbal Rizki

Page 327: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

308

308

4.4.3.4.3. Jenis font logo Iqbal Rizki

Letter mark pada logo ini mencermikan kebebasan tidak kaku dan

fleksibel. Jenis huruf ini merupakan distorsi dari huruf fontdinerdotcom

huggable, jenis font ini menjadikan logo ini lebih dinamis, dan menciptakan

Suasana ceria, tetapi tidak menghilangkan kesan tegas dan elegan pada logo

tersebut.

Jadi logo karya Rizky ini, memiliki makna bahwa picture mark dari logo

tersebut mengambarkan perusahan yang terbesar di Indonesia, memiliki daya

rangsang yang kuat dalam berkomunikasi pada konsumen, serta

menginformasikan produk dari batik tersebut satu-satunya yang memiliki

kualitas terbaik di Sumatera Utara yang memiliki kekuatan untuk bersaing

dipasar lokal maupaun internasional.

Gambar 4.58 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda

Logo Iqbal Rizki

Page 328: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

309

309

Bentuk tumbuhan liar adalah abtraksi dari distorsi bentuk setangkai

bunga memiliki makna denotatif sebagai bunga raya atau kembang sepatu.

Distorsi bentuk bunga tersebut adalah tekstual dari simbol salah satu pulau di

Indonesia yaitu Sumatera. Picture mark pada logo ini merupakan penanda. Typo

(teks) Iqbal Batik berkonotasi pada pencapaian sebuah tujuan adalah konsep dari

branding dan identitas dari pemilik logo tersebut. Letter Mark yang terpisah

pada bentuk logo adalah petanda. Warna putih, merah, biru, kuning dan hitam

merupakan lambang juga sebagai konsepsi dari logo tersebut.

Bentuk bunga raya atau kembang sepatu adalah simbol yang bersifat

tekstual merupakan penanda dan warna putih, biru, kuning, serta hitam adalah

lambang yang bersifat konseptul merupakan petanda. Jadi bentuk dan warna

adalah logo yang merupakan sebuah tanda

4.4.3.5. Logo Menanti Sitohang

Menanti Sitohang merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program studi

multimedia, semester II kelas B. Desain logo batik motif daun sirih yang

merupakan jenis motif kontemporer. Logo hasil ciptaan M. Sitohang ini telah

diamati dan direduksi. Hasi pengamatan tersebut adalah bahwa logo tersebut

telah memenuhi enam dari delapan kreteris logo yang baik, diantaranya,

sederhana, mudah diingat, tahan lama (tidak termakan zaman),enak dipandang,

dan tepat sasaran serta fleksibel.

Page 329: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

310

310

Picture mark pada logo tidak menggambarkan logo batik, tetapi motif

pada logo ini merupakan jenis tumbuhan yang ada di pulau Sumatera, logo

tersebut juga belum bisa dikatakan sebagai logo yang unik, karena layout pada

komposisi picture mark dan letter mark-nya, masih seperti kebanyakkan logo

yang lain. Namun dari hasil pengamatan logo karya M. Sitohang ini memiliki

predikat CUKUP BAIK, menurut kreteria logo, seperti yang dibahas pada bab-

bab sebelumnya.

Gambar 4.59 : Tampilan Bentuk dan Warna

Logo Menanti Sitohang

4.4.3.5.1. Makna bentuk logo Menanti Sitohang

Bentuk dasar picture markadalah lingkaran, dan terdapat dua lingkaran,

lingkaran yang pertama merupakan distorsi dari bentuk daun sirih, dan

lingkaran yang kedua sebagai pengunci ataupun hiasan tepi pada picture mark.

Menurut teori nirmana picture mark pada logo merupakan dasar pola

bidang. Penentuan bentuk logo berdasarkan maknanya dipilih dengan maksud

Page 330: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

311

311

supaya logo tersebut mampu menyampaikan pesan yang ingin disampaikan oleh

pemilik logo kepada konsumennya. Selain itu, logo juga mampu membangun

brand image seperti yang diinginkan oleh pemilik logo. Oleh karenanya bentuk

logo merupakan gambaran dari karakter pemilik logo.

Bentuk lingkaran sangat cocok dengan dengan perusahaan ini yang

memberikan kesan yang dinamis, bergerak, memiliki kecepatan, sesuatu yang

berulang, tidak terputus, tidak memiliki awal atau akhir, abadi, memiliki

kualitas, dapat diandalkan, sesuatu yang sempurna, serta kehidupan.

Makna atau kesan yang diberikan ini adalah sebuah simbol yang secara

tidak sadar menjadi suatu peraturan. Atau dengan kata lain, terjadi dialam bawah

sadar manusia. Ini merupakan simbol-smbol dan manusia modern adalah

manusia yang penuh dengan simbol. Menyampaikan sesuatu dengan simbol

dianggap akan lebih praktis jika menggunakan tulisan. karena simbol bisa dilihat

lebih cepat dibandingkan dengan tulisan. Apalagi simbol yang secara tidak sadar

telah melekat dalam otak manusia karena ketika simbol tersebut dilihat, maka

secara otomatis maka dri simbol tersebut akan muncul sebagai suatu pemahaman

yang mengendalikan pemikiran dan perasaan manusia.

Lingkaran tentu termasuk sebuah simbol yang akan mengendalikan

pikiran serta perasaan orang yang melihatnya. Oleh karenanya logo berbentuk

lingkaran akan mampu membangun brand image yang sama seperti makna pada

bentuk lingkaran.

Page 331: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

312

312

Pada lingkaran yang kedua terdapat distorsi daun sirih yang memiliki

makna sebagai simbol kerukunan dan perdamaian, tak heran dalam adat istiadat

suku tertentu kerap membawa dan atau menyuguhkan daun sirih ini sebagai

artian pernyataan hidup harmonis dan tidak saling merugikan

Sirih memiliki keunikan, tumbuhan sirih bila diperhatikan tumbuh

merambat dari bawah ke atas yang bermakna juga dalam kehidupan maupun

pekerjaan segala sesuatunya haruslah dimulai dari bawah hingga perlahan-lahan

menjadi lebih tinggi dengan tanpa merugikan orang lain.

Sangat disayangkan jika kebanyakan dari kita beranggapan bahwa sirih

hanyalah ritual khusus sekapur sirih para orang tua atau nenek-nenek saja yang

biasa selalu menyantapnya dilengkapi dengan hidangan kapur, gambir dan

pinang atau juga sedikit campuran tembakau.

4.4.3.5.2. Peranan warna logo Menanti Sitohang

Warna pada logo ini adalah putih, orange dan hitam. Pada penelitian ini

yang dibahas adalah warna yang lebih dominan pada logo tersebut. Orange

merupakan warna skunder yang terdiri dari warna primer atau warna dasar yaitu

merah dan kuning. Dan hitam memjadikan warna lebih gelap, ataupun dikatakan

sebagai gelap dan putih terang.

Orange merupakan warna hangat dan ramah yang membuat orang merasa

nyaman. Orange berhubungan dengan cakra sakral dan diyakini bermanfaat

untuk ginjal, saluran kemih dan organ repoduksi. Dia juga meningkatkan

Page 332: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

313

313

metabolisme, memperkuat paru-paru, limpa dan pankreas. Orange adalah hasil

peleburan merah dan kuning, sehingga efek yang di hasilkan masih tetap sama,

yaitu kuat dan hangat. Dari sisi psikologis sebenarnya warna orange memberikan

kesan untuk menarik perhatian orang.

Hitam adalah warna yang gelap, suram, menakutkan tetapi elegan.

Dengan pemahaman efek dari berbagai macam warna ini maka Akarapi mampu

menerapkannya dalam dunia komunikasi visual, marketing, materi promosi,

corporate identity hingga pembuatan desain logo perusahaan yang menjadi titik

awal dari program branding yang sukses dan berhasil.

Gambar 4.60 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna

Logo Menanti Sitohang

Page 333: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

314

314

4.4.3.5.3. Jenis font logo Menanti Sitohang

Letter mark pada logo ini merupakan kejelas identitas dari sebuh

perusahaan, ketika ditampilkan bersamaan dengan picture mark, makna pesan

yang disampaikan akan lebih akurat. Letter mark pada logo ciptaan M. Sitohang

ini merupakan distorsi dari jenis huruf ballemi extra. Penggunaan jenis huruf ini

dapat mempertegas identitas yang ingin disampaikan.

Jadi makna dari logo ini adalah perusahan batik yang memiliki unsur

budaya bangsa Indonesia akan berkembang perlahan seperti tumbuhan sirih yang

tumbuh dari bawah ke atas yang berdiri sendiri tanpa merugiakan orang lain.

Memiliki kekuatan dan dapat menyata perhatian dari kualitas produknya serta

berani tampil pada pangsa pasar local dan internasional, sebagai

wujudmemahami dan menghargai budaya bangsa kita yang luhur ini agar

tercipta suatu perdamaian melalui sehelai daun sirih.

Gambar 4.61 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda

Logo Menanti Sitohang

Page 334: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

315

315

Bentuk lingkaran adalah abtraksi dari distorsi bentuk tanaman menjalar

yang terdapat didalamnya memiliki makna denotatif sebagai daun sirih. Distorsi

bentuk daun sirih tersebut adalah tekstual dari simbol kehidupan Sumatera

Utara. Picture mark pada logo ini merupakan penanda. Typo (teks) Batik

berkonotasi pada pencapaian sebuah tujuan adalah konsep dari branding dan

identitas dari produk dari logo tersebut. Letter Mark yang terpisah pada bentuk

logo adalah petanda. Warna putih, orange dan hitam merupakan lambang juga

sebagai konsepsi dari logo tersebut.

Bentuk daun sirih adalah simbol yang bersifat tekstual merupakan

penanda dan warna putih, orange serta hitam adalah lambang yang bersifat

konseptul merupakan petanda. Jadi bentuk dan warna adalah logo yang

merupakan sebuah tanda.

4.4.3.6. Logo Muhammad Zailani

Muhammad Zailani merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program

studi multimedia, semester II kelas B. Desain logo batik motif Melayu. Logo ini

telah diamati dan direduksi sesuai dengan kreteria logo yang baik. Logo karya

Zailani ini memenuhi semua kreteria logo yang baik, dan memiliki muatan

sederhana, mudah diingat, tahan lama (tidak terpengaruh olah zaman), enak

dipandang, sesuai fungsi, tepat sasaran, unik dan menarik serta memikili

fleksibelitas pada semua media. Hasil dari pengamatan dengan kreteria logo

Page 335: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

316

316

yang baik, logo karya Muhammad Zailaniini ditempatkan pada predikat sangat

baik sekali.

Gambar 4.62 : Tampilan Bentuk dan Warna

Logo Muhammad Zailani

4.4.3.6.1. Makna bentuk logo Muhammad Zailani

Menurut teori nirmana, picture mark pada logo merupakan bentuk pola

bidang, yaitu bidang setengah lingkaran. Seperti yang telah diuraikan pada

pembahasan sebelumnya, bahwa makna lingkaran memberikan kesan yang

dinamis, bergerak, memiliki kecepatan, sesuatu yang berulang, tidak terputus,

tidak memiliki awal atau akhir, abadi, memiliki kualitas, dapat diandalkan,

sesuatu yang sempurna, serta kehidupan.

Bentuk setengah lingkaran dapat juga diartikan pelangi. Pelangi pada

dasarnya lingkaran utuh, karena pengaruh sudut pandang, sehingga pelangi

terlihat setengah lingkaran. Pelangi merupakan sebuah demonstrasi nyata dari

Page 336: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

317

317

dispersi (pembiasan) cahaya dan merupakan bukti bawa sinar matahari atau

cahaya tampak tersusun dari spektrum panjang gelombang. Masing-masing

panjang gelombang tersebut menghasilkan warna yang berbeda-beda yakni

warna merah, orange, kuning, hijau, biru, violet, ungu.

Makna yang lain adalah kubah masjid, bentuk setengah lingkaran biasaya

yang sering terlihat kubah masjid. Kubah merupakan bentuk setengah lingkaran

atau setengah bola, yang merupakanarsitetur banguan masjid, masjud adalah

bangunan rumah ibadah umat Islam. Tidak semua masjid menggunakan kubah

setengah lingkaran. Namun seiring berkembangan zaman, kubah indentik

dengan Islam, sehingga menjadi lambang bagunan ibadah umat Islam.

Kalau dianalis melalui makna kebudayaan, picture mark pada logo karya

Zailani ini, merupakan motif ragam hias suku Melayu. Bentuk yang dihadirkan

berupa motif tumbuh-tumbuhan. Motif seperti ini bagi orang Melayu merupakan

ragam hias dengan nama sinar matahari pagi.

Ragam hias sinar matahari pagi ini melambangkan kehidupan

masyarakat Melayu, itu sebabnya rumah-rumah Melayu pada zaman dahulu

menghadap ke matahari terbit. Tetapi seiring perkembangan jaman bentuk

ragam hias ini mengalami variasi-variasi sehingga ditengah-tengah lingkaran,

ragam hias sinar matahari pagi telah ditukar dengan motif-motif lain, seperti

tumbuhan, bunga dan lain-lain. Karena motif aslinya sudah bertukar maka

makna dari setengah lingkaran menjadi bentuk groda dalam bahasa Indonesia

disebut roda. Ragam hias sinar matahari pagi terdapat lobang hawa atau

Page 337: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

318

318

ventelasi, dan orang menyebutnya dengan kasa pintu masuk lobang hawa atas

pintu, dan kasa jendela untuk lubang hawa di atas jendela.

4.4.3.6.2. Peranan warna logo Muhammad Zailani

Desain logo karya Zailani ini mempunyai pada picture mark warna hijau

dan pada letter mark hitam. Warna hijau adalah warna skunder, yaitu gabungan

dari warna biru dan kuning, kedua warna tersebut adalah warna primer. Warna

hijau memiliki arti dan keistimewaan dan melambangkan kehidupan dan tabah

dalam menghadapi masalah.

Hijau dikaitkan dengan dunia alam. Karena hubungannya dengan alam,

hijau dianggap sebagai warna menenangkan dan santai. Warna hijau yang

dihadirkan picture mark pada logo akan menyeimbangkan emosi, menciptakan

keterbukaan antara anda dan orang lain. Warna ini dipercaya membantu masalah

emosional, seperti cinta, kepercayaan, dan kasih sayang.

Di dalam desain logo karya Zailani ini, warna hijau digunakan untuk

memberikan kesan segar, membangkitkan energi, memberikan efek

menenangkan, menyejukkan, menyeimbangkan emosi, memberikan rasa

bahagia, dan rasa percaya diri.

Dalam teori nirmana warna hitam sebagai unsur memberi kesan gelap

pada warna. Warna hitam yang dihadirkan letter markpada logo memberikan

kesan kokoh, kuat dan elengan. Dalam kebudayaan warna hitam mencerminkan

kedudukan atau pun bersifat menguasa seperti seorang raja.

Page 338: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

319

319

Warna hijau dalam kebudayaan biasanya identik dengan suku Melayu,

orang Melayu pada umumnya beragama Islam, menurut sejarah Melayu itu

adalah Islam, sehingga warna hijau melambangkan warna identik agama Islam.

Sehingga warna hijau selalu digunakan pada bangunan bernuansa Islam

melambangkan kesuburan dan kesetiaan, taat serta patuh, terhadap ajaran

agama.Warna Pakaian Hijau Lumut dipakai oleh kaum-kaum bangsawan,

Tengku, Encik, dan Wan. Seperti kesultan deli. Menurut kebudayaan Melayu

warna hitam melambangkan keperkasaan Warna ini selalu dipakai oleh panglima

dan hulubalang, ketika diperapkan pada pakaian adat, warna hitam

melambangkan kesetiaan, ketabahan dan bertanggung jawab serta jujur. Baju

warna Hitam dipakai oleh datuk dan orang besar kerajaan dalam upacara adat

kebesaran kerajaan.

Gambar 4.63 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna

Logo Muhammad Zailani

Page 339: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

320

320

4.4.3.6.3. Jenis font logo Muhammad Zailani

Pada letter mark typografi yang digunakan merupakan distorsi dari jenis

huruf tiranti solid let dan arial bold. Bentuk letter mark distorsi huruf Z,

memudahkan konsumen atau pemakai produk ini untuk mengingat, karena

menggunakan konsep yang sederhana dan tidak lekang dimakan zaman.

Jadi logo milik Zailani ini memiliki makna menghadirkan kesan yang

dinamis, bergerakcepatdan tidak berhenti dalam berinovasi, , memiliki produk

berkualitas seperti baju para datok dan raja-raja, dapat diandalkan, menjadikan

usaha tersebut sempurna, serta memiliki keberhasilan seperti angin yang

berhempus masuk melalui ventelasi dan bercirikan islami seperti kehidupan

sukun Melayu.

Gambar 4.64 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda

Logo Muhammad Zailani

Bentuk setenga lingkaran abtraksi dari distorsi bentuk ragam hias

Matahari Terbit memiliki makna denotatif sebagai ornamen Melayu. Distorsi

bentuk ragam hias tersebut adalah tekstual dari simbol salah satu suku di

Page 340: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

321

321

Sumatera utara adalah Melayu. Picture mark pada logo ini merupakan penanda.

Typo (teks) Zailani Batik berkonotasi pencapaian sebuah tujuan adalah konsep

dari branding dan identitas dari pemilik logo tersebut. Letter Mark yang melekat

pada bentuk logo adalah petanda. Warna putih, hijau dan hitam merupakan

lambang sebagai konsepsi dari logo tersebut.

Bentuk ragam hias matahari terbit adalah simbol yang bersifat tekstual

merupakan penanda dan warna putih, hijau muda serta hijau tua adalah lambang

yang bersifat konseptul merupakan petanda. Jadi bentuk dan warna adalah logo

yang merupakan sebuah tanda.

4.4.3.7. Logo Sri Damayanti Hutabarat

Sri Damayanti Hutabarat merupakan mahasiswa Polimedia PSDD

program studi multimedia, semester II kelas A. Desain logo batik motif Batak

Toba. Desain logo miki Damayanti ini telah diamati dan direduksi sesuai

dengan kreteria loho yang baik. Hasil dari reduksi tersebut adalah logo ini

memenuhi seluruh prinsip kreteria logo yang baik.

Seluruh prinsip-prinsip yang ada dilogo ini adalah sederhana, mudah

diingat, tidak ternakan zaman, enak dipandang, sesuai fungsi, tepat sasaran,

unik dan menarik serta memiliki fleksibelitas di setiap media.

Page 341: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

322

322

Gambar 4.65 : Tampilan Bentuk dan Warna

Logo Sri Damayanti Hutabarat

4.4.3.7.1. Makna bentuk logo Sri Damayanti Hutabarat

Picture mark pada logo ini merupakan distorsi dari bentuk hati. Bentuk

hati merupakan bagian dari pola bidang gambungan dari distori dua lingkaran

yang berbentuk oval. Bentuk hati biasanya identik dengan simbol cinta.

Simbol hati banyak digunakan sebagai ekspresi cinta dan kasih sayang.

Di banyak negara, simbol hati digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang

sedang jatuh cinta. Sebagai lambang cinta, simbol hati sering digambarkan

dengan hati yang retak atau patah biasanya melambangkan kesedihan atau rasa

sakit akibat cinta.

Bentuk asal simbol hati masih menjadi kontoversi. Walaupun secara

umum simbol ini berasal dari bentuk jantung, simbol ini hanya samar-samar

melambangkan jantung manusia. Ada pendapat yang mengusulkan bahwa benih

Page 342: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

323

323

tanaman silphium (yang pada masa kuno digunakan sebagai alat kontrasepsi

alami) merupakan asal mula simbol hati.

Simbol hati juga disebut-sebut menggambarkan bagian-bagian tubuh

perempuan, misalnya bokong perempuan, mons pubis, atau vulva yang terbuka.

Simbol "yoni" merupakan contoh lainnya dari vulva perempuan.Simbol hati

terbalik digunakan sebagai lambang kebangsawanan karena mirip dengan testis.

Di negara Swedia bentuk hati melambangkan pembuangan air atau

kamar mandi (toilet). Bentuk hati yang arah runcingnya ke bawah merupakan

ikon dari toilet perempuan, dan bentuk hati yang terbalik atau runcingnya

mengarah ke atas merupakan ikon dari toilet laki-laki.

Picture mark pada logo karya Damayanti ini ragam hias suku Batak Toba

didistori kebentuk hati. Motif ragam hias yang dihadirkan menjadi picture mark

pada logo ini merupakan ragam hias motif tumbuhan yang didistorsi dari bentuk

gorga simarogung-ogung.

Simarogung-ogung memiliki makna bahwa ogung berarti gong yang

merupakan salah satu alat musik pukul. Gorga Simarogung-ogung memiliki

bentuk seperti gong tersebut. Gong dianggap sebagai simbol pesta yang

merupakan ungkapan kegembiraan. Gorga ini juga melambangkan kejayaan dan

kemakmuran, sehingga rumah orang yang dihiasi Gorga Simarogung-ogung ini

merupakan orang kaya yang pengasih dan pemurah (parbahul-bahul na bolon).

Page 343: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

324

324

4.4.3.7.2. Peranan warna logo Sri Damayanti Hutabarat

Warna pada logo ini adalah hitam, merah dan putih. Warna merah dalam

teori nirmana merupakan warna dasar atau warna primer.

Pemahaman makna hitam dan putih sering disebut sebagai gelap terang.

Fakta lain mengungkapkan bahwa hitam dan putih juga merupakan bagian dari

warna yang memiliki makna dari masing-masing warna tersebut.

Hitam adalah mencerminkan kesan elegan. Karena itu elemen apapun

jika di taruh di atas dasar hitam akan terasa lebih bagus dan menonjol.Dengan

pemahaman efek dari berbagai macam warna ini mampu menerapkannya dalam

dunia komunikasi visual, marketing, materi promosi, hingga pembuatan desain

logo perusahaan yang menjadi titik awal dari program branding yang sukses dan

berhasil.

Putih juga meberikan aura kebebasan dan keterbukaan serta menciptakan

kesan steril. Putih adalah warna yang murni, tidak ada campuran apapun.

Makanya sering di anggap sebagai warna yang menimbulkan efek suci dan

bersih.

Merah adalah warna yang paling sering menarik perhatian. Warna

memilki karateristik merangsang saraf, kelenjar adrenal (endokrin) dan saraf

sensorik. Warna merah juga paling ampuh untuk merangsang dan meningkatkan

energi fisik, memperkuat motivasi, meningkatkan sirkulasi, dan berkaitan

dengan seksualitas. Merah juga membangkitkan emosi dan menciptakan

perasaan kegembiraan atau intensitas.

Page 344: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

325

325

Didalam desain logo ini, penggunakan warna merah sebagai aksen

karena sifatnya yang kuat. Pada logoiniwarna hitam putih di berikan aksen

warna merah menjadikan logo ini terlihat berbeda.

Pengertian lain dilihat dari pemahaman kebudayaan. Pada masyarakat

suku Batak Toba, hitam merah dan putih ini merupaka ciri khas dari suku Batak

Toba, dan memiliki arti tersendiri bagi setiap warna yang dihadirkan.

Kemampuan warna merah, hitam dan putih dapat menciptakan impresi,

mampu menimbulkan efek-efek tertentu, sehingga mampu mempengaruhi

perilaku, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut

menentukan sikap kesukaan konsumen terhadap produk.

Kalau dilihat peranan warna dari suku Batak Toba, warna yang dominan

pada gorga batak Toba adalah warna hitam, merah dan putih. Ketiga warna

gorga juga melambangkan tiga penguasa alam semesta yaitu Batara, Guru

penguasa Banua Toru dilambangkan dengan warna hitam, Debata Sori penguasa

Banua Tonga dilambangkan dengan warna merah, dan Mangala Bulan penguasa

Banua Ginjang, dilambangkan dengan warna putih. Ketiga dewa yang dikenal

dengan sebutan ‘Debata Sitolu Sada’, atau tritunggal dewa dan tiga bagian alam

semesta ini sangat mempengaruhi hampir seluruh kebudayaan Batak.

Warna hitam pada logo ini merupakan symbol dari Banua Toru (kosmos

bagian bawah) dan penguasaanya.Sebagai lambang yang adil dan bijaksana. Di

dalam kehidupan sehari-hari warna hitam dianggap sebagai simbol kekuatan

pengobatan dan kedukunan.

Page 345: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

326

326

Warna hitam disimbolkan sebagai Raja Warna, warna ini melambangkan

kekuatan, pelindung dan kekuasaan yang adil dan bijaksana.Itulah sebabnya ikat

kepala kepala raja di Tanah Batak selalu berwana hitam. Dalam Gorga Batak

Toba warna hitam selalu dibuat pada andor yaitu bidang gorga yang selalu

dikontur dengan garis besar berwarna putih. warna hitam yang dihadirkan pada

tulisan yang terdapat pada logo merupakan warna ciri khas batak yang

merupakan perwakilan daerah sumatera utara yaitu hitam.

Warna merah pada logo ini merupakan simbol Banua Tonga (kosmos

bagian tengah) dan penguasanya adalah Debata Sori. Merah adalah lambang

keberanian dan kesaktian.

Warna putih merupakan simbol dari Banua Ginjang (kosmos bagian

atas) dan penguasanya Mangala Bulan. Putih melambangkan kesucian dan

kehidupan.Orang Batak percaya membuat hidup adalah gota(getah), suatu

tenaga ajaib yang mengalir dalam tubuh makhluk hidup. Orang Batak zaman

dahulu menganggap manusia hidup dari 11 gota ni (getah nasi), gota ni gadong

(getah ubi), dan gota ni ingkau (getah sayur-sayuran). Memang tidak semua

getah berwarna putih tetapi karena kebanyakan getah berwarna putih, maka

orang Batak menganggap bahwa getah itu berwarna putih.

Warna putih dibuat pada garis gorga (hapur atau lili), yaitu garis kontur

dan garis tengah yang selalu mengikuti andor (garis berwarna hitam). Warna

putih melambangkan sebagai warna sisandang dera sebagai kuda kendaraan

Page 346: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

327

327

Tuan Malabulan adik dari Tuan Sorimangaraja, maka ini dianggap sebagai

lambang pekerja yang baik (paninggal sibola tali).

Gambar 4.66 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna

Logo Sri Damayanti Hutabarat

4.4.3.7.3. Jenis font logo Sri Damayanti Hutabarat

Jenis tipografi pada letter mark, sengaja dipilih agak kaku agar memiliki

kesesuaian dengan picture mark, jenis huruf merupakan distorsi dari huruf

rockwell. Jenis huruf ini yang memiliki ketegasan dan kekakuan mirip dengan

karakter suku batak, namun dibalik karakter tersebut jenis font roman serif ini

memiliki nilai artistik sehingga logo tersebut identik terhadap nilai-nilai budaya

suku Batak Toba.

Jadi logo karya Damayanti ini memiliki makna kecintaan terhadap

kebudayaan suku Batak Toba sehingga pelestarian budaya tersebut di

aplikasikan dengan produk batik melalui motif-motif ragam hias yang ada

Page 347: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

328

328

disuku Batak Toba, yang mampu bersaing dengan produk asal batik yaitu pulau

Jawa bahkan sampai kemancanegara.

Gambar 4.67 : Diagram Tanda, Penanda an Petanda

Logo Yuni Kartika Sari

Bentuk love adalah abtraksi dari distorsi gorga Simarogung Ogung

memiliki makna denotatif sebagai ragam hias Batak Toba. Distorsi bentuk ragam

hias tersebut adalah tekstual dari suku Batak Toba. Picture mark pada logo ini

merupakan penanda. Typo (teks) Batik Batak Toba berkonotasi pada suatu

daerah yang identik dengan Batak Toba. Letter Mark yang terpisah dari bentuk

logo adalah petanda. Warna merah, putih dan hitam merupakan lambang sebagai

konsepsi dari logo tersebut.

Bentuk gorga Simarogung Ogung adalah simbol yang bersifat tekstual

yang bersifat kongkrit merupakan penanda dan warna merah, putih, serta hitam

adalah lambang yang bersifat konseptul merupakan petanda. Jadi bentuk dan

warna adalah logo yang merupakan sebuah tanda.

Page 348: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

329

329

4.4.3.8. Logo Yuni Kartika Sari

Yuni Kartika Sari merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program studi

multimedia, semester II kelas A. Desain logo batik motif sumatera utara.

Berdasar hasil reduksi dan pengamatan logo inimemiliki tujuh dari delapan

kreteria logo yang baik. Salah satu kreteria ya g tidak dimiliki logo ini adalah

sesuai dengan fungsi.

Fungi sesuai dengan produk yang akan dipasarka yatu Batik dengan etnis

Sumatera Utara, tetapi logo tersebut memiliki keserhanaan, mudah diingat tidak

termakan zaman, tepat sasaran, unik dan menarik serta fleksibilitas apabila

ditempat diberbagai media. Dari hasil pengamatan logo ini memiliki predikat

sangat baik.

Gambar 4.68 : Tampilan Bentuk dan Warna

Logo Yuni Kartika Sari

Page 349: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

330

330

4.4.3.8.1. Makna bentuk logo Yuni Kartika Sari

Logo karya Yuni ini merupaka logo batik dengan ciri khas Sumatera

Utara. Pada picture mark, logo ini menghadirkan distorsi bentuk bunga kenanga

yang telah menjadi ciri khas ataupun maskot propinsi Sumatera Utara. Bunga

kenanga yang sering disebut masyarat Sumatera Utara sebagai bunga kantil

memiliki aroma yang harum, Karena itulah bunga ini kerap disuling untuk

dijadikan minyak wangi. Sering juga dipergunakan sebagai pelengkap acara-

acara adat dan keagamaan. Termasuk salah satu bunga tabur saat berziarah.

Nama lain bunga ini adalah Cananga odorataTanaman ini satu suku

dengan sirsak dan srikaya, yaitu suku Annonaceae. Ditinjau dari sosok

tanamannya,bunga kenanga ini dibedakan atas dua jenis, yaitu: jenis pohon dan

jenis perdu, akan tetapi, keduanya termasuk dalam spesies yang sama.

Secara tradisional, bunganya berfungsi sebagi bunga tabur di

pemakaman, campuran bunga rampai atau sebagai hiasan pada sanggul wanita.

Bunga Kenanga juga dapat mendatangkan devisa, dari bunganya yang wangi

terkandung minyak atsiri. Selain itu bagian batangnya mempunyai nilai

ekonomis, kayunya yang ukuran besar dapat dimanfaatkan untuk membuat

berbagai perkakas rumah tangga, peti, dan sebagainya.

Page 350: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

331

331

4.4.3.8.2. Peranan Warna logo Yuni Kartika Sari

Warna pada logo memiliki dua warna yaitu hijau dan kuning. Warna

tersebut merupakan warna bunga dan tangkai sebenarnya, hijau warna tangkat

dan kuning warna bunga. Namun ada makna lain yang tersirat dari dua warna

tersebut.

Menurut teori nirmana, warna kuning dan hijau merupakan bagian dari

teori warna. Kuning merupan warna dasar atau primer sedangkan warna hijau

merupakan warna sekunder.

Telah diuraikan pada pembasahan sebelumnya, warna primer adalah

warna dasar yang berdiri sendiri tanpa campuran dari warna apapun, dalam logo

ini warna tersebut adalah warna kuning. Begitu juga warna hijau merupakan

warna skunder yang merupakan campuran dari dua warna primer atau warna

dasar yaitu biru dan kuning.

Kedua warna ini apabila disandingan memiliki makna tumbuh dan

berkembang, hijau biasa identik dengan muda mentah dan kuning identik dengan

warna masak atau tua. Namun apabila dibahas makna masing-masing warna

memiliki makna yang berbeda.

Kuning adalah warna cerah yang dapat menarik banyak perhatian. Warna

ini bisa dipakai sedikit untuk pemberitahuan. Kuning juga berhubungan dengan

intelektual dan proses mental. Warna cerah ini juga merangsang otak serta

membuat Anda lebih waspada dan tegas. Kuning adalah warna yang ceria,

Page 351: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

332

332

menyenangkan dan penuh energi. Tidak heran warna kuning identik dengan

mainan anak-anak.

Kuning juga biasanya di gunakan untuk mendapatkan perhatian dari

orang yang melihat desain logo. Karena begitu kuatnya warna kuning ini,

seringkali di gunakan untuk mendapatkan perhatian orang, warna kuning

sifatnya menarik perhatian.

Seperti yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, hijau

dikaitkan dengan dunia alam. Karena hubungannya dengan alam, hijau dianggap

sebagai warna menenangkan dan santai. Warna ini dapat membantu orang yang

sering merasa tegang. Hijau akan menyeimbangkan emosi, menciptakan

keterbukaan.

Warna ini juga terkait dengan cakra jantung sehingga dipercaya

membantu masalah emosional, seperti cinta, kepercayaan, dan kasih sayang.

Hijau adalah warna yang tenang karena biasanya di kaitkan dengan lingkungan

dan alam. Di dalam desain, kita bisa menggunakan warna hijau untuk

memberikan kesan segar. Dan dengan mudah kita bisa memberikan nuansa

membumi dengan kombinasi warna hijau dan coklat gelap.

Hitam adalah warna yang gelap, tetapi elegan. Mampu menghadirkan

komunikasi visual, marketing, materi promosi Warnahitam juga berfungsi untuk

memberikan vibrasi tertentu di dalam suatu desain logo.

Page 352: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

333

333

Gambar 4.69 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna

Logo Yuni Kartika Sari

4.4.3.8.3. Jenis font logo Yuni Kartika Sari

Letter mark pada logo ni merupakan distorsi dari jenis huruftitanti solod

led jenis huruf ini merupakan kelompok hurufscrift. Dan huruf sebagai informasi

identitas merupakan jenis huruf arial normal.

Tipe huruf eyechart display caps ssi¸ sangat sesuai apabila disandingkan

picture mark, karena karakter huruf ini memiliki kelembutan seperti halnya

dengan bunga. Kesan tegas yang dihadirkan pada huruf yang menjadi informasi

identitas pada logo yaitu arial normal, menjadikan logo ini lebih seimbang dan

menamkah ketegas pada logo karya Yuni ini.

Jadi makna logo karya Yuni adalah bahwa produk yang nantinya akan

dipasarkan mendapat tepat dimasyarakat, menjadi pusat perhatian dan sebagai

Page 353: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

334

334

alat komunikasi sehinggamenghadirkan rasa cinta dan kepercaya kepada

konsumen serta memiliki nama yang harum sebagai produk kebanggaan daerah

Sumatera Utara yang memiliki tekat dapat bersaing dipasar internasional.

Gambar 4.70 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda

Logo Yuni Kartika Sari

Bentuk tumbuhan adalah abtraksi dari distorsi bentuk setangkai bunga

memiliki makna denotatif sebagai bunga kenanga. Distorsi bentuk tersebut

adalah tekstual dari simbol Sumatera Utara. Picture mark pada logo ini

merupakan penanda. Typo (teks) Yuni Batik berkonotasi pada pencapaian

sebuah tujuan adalah konsep dari branding dan identitas dari pemilik logo

tersebut. Letter Mark yang terpisah pada bentuk logo adalah petanda. Warna

kuning, hijau dan hitam merupakan lambang juga sebagai konsepsi dari logo

tersebut.

Page 354: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

335

335

Bentuk bunga raya atau kembang sepatu adalah simbol yang bersifat

tekstual merupakan penanda dan warna kuning, hijau serta hitam adalah

lambang yang bersifat konseptul merupakan petanda. Jadi bentuk dan warna

adalah logo yang merupakan sebuah tanda.

4.4.3.9. Logo Zulfi Afrian

Zulfi Afrian merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program studi

multimedia, semester II kelas A. Desain logo batik motif Mandailing. Logo ini

direduksi dan diamati sesuai dengan kreteri logo yang baik. Dan hasil dari

pengamatan, logo memiliki tujuh dari delapan kreteria logo yang baik. Salah

satu poin yang belum memenuhi kreteria sebagai logo yang baik adalah tidak

tahan lama, maksudnya jenis desain logo tersebut akan tekikis oleh

perkembangan zalam, karena picture mark pada logo tersebut. Merupakan gaya

masa kini yaitu desain minimalis. Apabila trand zaman berubah logo ini akan

ketinggalan zaman.

Namun dari hasil pengamatan logo ini memiliki kesan sederhana, mudah

diingat, enak dipandang sesuai dengan fumgsi, tepat sasaran dan unik dan

menarik serta memiliki fleksibelitas apabila ditempatkan diberbagai media. Logo

ini memiliki predikat sangat baik.

Page 355: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

336

336

Gambar 4.71 : Tampilan Bentuk dan Warna

Logo Zulfi Afrian

4.4.3.9.1. Makna bentuk logo Zulfi Afrian

Menurut teori nirmana picture mark pada logo merupakan pola bidang,

bidang tersebut merupakan segitiga, yang disusun sedemikian rupa sehingga

menghadirkan nilai estetis pada logo.

Segitiga memiliki arti sebagai lambang dari konsep Trinitas, atau lambang 3

unsur tertentu yang saling berhubungan. Dalam konsep religius mendasarkan

pada tiga unsur alam semesta, yaitu Tuhan, manusia dan alam. Segitiga juga

merupakan perwujudan dari konsep keluarga yakni ayah, ibu dan anak. Dalam

dunia metafisika segitiga merupakan lambang dari raga, pikiran dan jiwa.

Segitiga yang simetris dapat menjadi simbol untuk hukum, ilmu dan agama.

Segitiga juga dapat menunjukkan pergerakan berdasarkan ke mana

mereka menunjuk atau sebagai arah atau puncak keberhasilan. Segitiga dapat

Page 356: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

337

337

digunakan untuk memberikan tema yang umum seperti piramida, gunung, panah

dan simbol api. Sifat dinamisnya membuat segitiga lebih cocok untuk desain

logo pada perusahaan teknologi tinggi yang berkembang daripada untuk institusi

keuangan.

Makna tersembunyi segitiga dalam logo dapat digunakan untuk

menyampaikan perkembangan, arah dan tujuan, maskulinitas, trinitas, ketegaran,

stabilitas dan menembus batas.

Bentuk lain yang dihadirkan pada picture mark, merupakan distorsi dari

bentuk ragam hias suku Mandailing. Bentuk ragam hias tersebut adalah bindu.

Bindu memiliki arti dasar masyarakat dalam suatu kampung dan berdasarkan

dalihan natolu yakni pihak mora, kahanggi dan anak boru.

Setiap pekerjaan yang dilaksanakan dalam kampung atau huta akan

diserahkan tanjung jawab pelaksanaan berdasarkan kedudukannnya pada dalihan

natolu. Walaupun bentuknya geemotris yaitu segitiga namun, bentuk segigita ini

merupakan distorsi dari bentuk tumbuh-tumbuhan yang berasal dari tunas bambu

yang disebut dengan pucuk rebung. Dan bentuk ragam hias ini merupakan

bentuk motif tumbuh-tumnbuhan.

4.4.3.9.2. Peranan warna logo Zulfi Afrian

Warna yang dihadirkan merupakan warna merah, putih dan hitam. warna

merah merupakan warna dasar, dan hitam dan putih merupakan warna gelap

Page 357: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

338

338

terang, sesuai dengan teori nirmana. Warna-warna trsebut memiliki arti dan

makna yang berbeda dan satu sama lainnya memilik keterkaitan.

Merah adalah warna yang paling sering menarik perhatian, juga

memperkuat motivasi, meningkatkan sirkulasi, dan berkaitan dengan seksualitas.

Merah juga membangkitkan emosi dan menciptakan perasaan kegembiraan atau

intensitas. Didalam desain, warna merah dapat menggunakan sebagai aksen

karena sifatnya yang kuat. Misalnya, pada logo hitam putih di berikan aksen

warna merah sedikit saja sudah bisa membuat logo tersebut menjadi terlihat

berbeda.

Pada logo ini putih juga memberikan aura kebebasan dan keterbukaan..

Putih adalah warna yang murni, tidak ada campuran apapun.Hitam mampu

menghadirkan kesan elegan. Warna tersebut juga mampu menghadirkan

komunikasi visual, marketing, materi promosi Warnahitam juga berfungsi untuk

memberikan vibrasi tertentu di dalam suatu desain logo.

Page 358: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

339

339

Gambar 4.72 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna

Logo Zulfi Afrian

4.4.3.9.3. Jenis font logo Zulfi Afrian

Jenis letter mark pada logo merupakan distorsi dari jenis huruf eyechart

display caps ssi. Jenis huruf ini tergolong kepada kelompok huruf sans serif.

Huruf ini sengaja dihadirkan untuk menyeimbangkan komposisi bentuk dari

picture mack. Jenis huruf ini terkesan modern dan sedikit futuristik, sanagtsesuai

dengan bentuk picture mark yang hadirkan kesan minimalis.

Penggabungan antara desain milimalis pada picture mark dan futuristik

pada letter mark¸menjadikan logo ini memiliki kesan elengan sesuai dengan

jenis produk yang akan dipasarkan nantinya

Jadi makna logo tersebut dapat diartikan sebagai berikut; bentuk segitiga

yang meruncing dapat menjadi suatu penunjuk arah, untuk itu kesan yang timbul

Page 359: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

340

340

adalah pencapaian tujuan. Bentuk ini dapat menyimbolkan stabilitas namun

dapat pula sebaliknya. Dalam spiritualitas bentuk ini digunakan untuk mewakili

pengenalan diri, dan pencerahan yang merupakan picture mark pada logo.

Didukung dengan warna merah, putih dan hitam menambah kesan

berani, terbuka, dan elegen sesuai dengan produk yang ditawarkan. Sehingga

desain produk batik akan menciptakan kreafitas tanpa batas yang dalam

mengikuti perkembangan zaman.

Gambar 4.73 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda

Logo Zulfi Afrian

Segitiga adalah abtraksi dari distorsi bentuk bindu memiliki makna

denotatif sebagai ragam hias Mandailing. Distorsi bentuk tersebut adalah

tekstual dari simbol suku Angkola Mandailing. Picture mark pada logo ini

merupakan penanda. Typo (teks) Mandailing Batik berkonotasi pada suatu

daerah yang identik dengan suku Mandailing. Letter Mark yang terpisah pada

Page 360: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

341

341

bentuk logo adalah petanda. Warna putih, merah dan hitam merupakan lambang

juga sebagai konsepsi dari logo tersebut.

Bentuk bindu adalah simbol yang bersifat tekstual merupakan penanda

dan warna kuning, hijau serta hitam adalah lambang yang bersifat konseptul

merupakan petanda. Jadi bentuk dan warna adalah logo yang merupakan sebuah

tanda.

4.4.4. Makna Bentuk dan Peranan Warna logo Typographic

Logo typographic adalah salah satu dari jenis logotype and blend gram

yang memiliki elemen tulisan dan gambar berbaur. Logo tersebut juga

merupakan bagian dari logo gabungan kombinasi gambar dan tulisan

(combination typo and gram).

Jenis logo ini salah satu dari hurufnya diganti dengan bentuk objek sesuai

dengan konsep logo tersebut, bisa berupa flora, fauna, geometris dan figuratif.

Bentuk huruf yang diganii dengan elemen objek dapat menjadi simbol atau pun

lambang yang bersifat makna yang sebernarnya atau denotatif.

Dari hasil pengelompokan logo pada pembahasan sebelumnya. Karya logo

mahasiswa tersebut yang telah dikelompokkan sebagai logo typographic adalah

sebagai berikut : Hasalan P. Samosir, Muhammad Soufiyarnodan Triana Sahfitri

Page 361: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

342

342

4.4.4.1. Hasalan P. Samosir

Hasalan P. Samosir merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program

studi multimedia, semester II kelas B. Desain logo batik motif ulos

Samosiryaitu suku Batak Toba. Dari hasil reduksi dan pengamatan logo ini telah

memenuhi enam dari delapan kreteria logo yang baik.

Dua dintaranya adalah sederhana dan fleksibel. Desain logo ini terlihat

rumit, karena diadopsi dari unsur-unsur ragam hias suku Batak Toba, yang

mengikuti tigas garis pada letter mark dan picture mark seperti pewarnaan

ragam hias suku Batak Toba, sehingga menjadikan logo ini kurang fleksibel

ketika ditempat diberbagai media.

Enam diantaranya yang memenuhi kreteria logo yang baik adalah, mudah

diingat, tahan lama (tidak tergilas zaman) enak dipandang, sesuai fungasi dan

tepat sasaran sesuai dengan produk batik serta unik dan menarik. Logo ini

memiliki predikat cukup baik, setelah diamati sesuai dengan kreteria logo yang

baik.

Page 362: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

343

343

Gambar 4.74 : Tampilan Bentuk dan Warna

Logo Hasalan P. Samosir

4.4.4.1.1. Makna bentuk logo Hasalan P. Samosir

Bentuk picture mark dan letter markmembaur pada logo ini, huruf “O”

pada tulisan SAMOSIR dan ULOS, dijadikan sebagai picture mark dan

digabungkan sebagai huruf “O” pada kedua tulisan tersebut.

Apabila dianalisis dengan teori nirmana bentuk logo pada letter mark

merupakan pola garis, yang terdiri dari tiga garis yaitu; garis dalam, garis tengah

dan garis luar. Garis-garis ini didistrosi dan disusun menyeruapi bentuk letter

mark¸dengan tulisan SAM-SIR (samosir) dan UL-S (ulos).

Garis terbentuk dari gerakan dari suatu titik yang membentuk suatu

goresan yang mengungkapkan gerakan dan bentukan.Garis yang dibentuk

sedemikian rupa dan bercerita, memiliki kemampuan untuk mengungkapkan

suasana tertentu. mampu membentuk symbol yang memiliki pengertian khusus,

seperti : garis lurus mengesankan kekuatan, arah dan sikap yang kuat. Garis

Page 363: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

344

344

lengkung mengesankan keanggunan, gerakan dinamis, pertumbuhan.Garis

Horizontalmemberi sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak.Garis Vertikal

memberikan stabilitas, kekuatan atau kemegahan.Garis Diagional mengesankan

tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika.Garis Lengkungberbelok

menghadirkan grace, keanggunan.Garis Zig-zag menhadirkan kesan bergairah,

semangat, dinamika atau gerak cepat. Dan Garis coretan kuas memberikan kesan

casual, seni, fleksibilitas.

Bentuk pada picture mark merupakan pola bidang, terdapat dua bentuk

bidang pada logo tersebut. Bidang segitiga disusun sedemikian rupa sehingga

membentuk lingkaran. Bentuk-bentuk tersebut merupakan bentuk geometris.

Bentuk geometris biasanya terstruktur dan umumnya merupakan bentuk

yang simetris. Bentuk geometris ini contohnya adalah segi empat, lingkaran,

segitiga, segitujuh, segidelapan dan kerucut. Bentuk geometris ini biasanya

mudah untuk dikenali. Bentuk geometris ini juga biasanya teratur dan efisien.

Segitiga sering dianggap sebagai lambang dari konsep Trinitas, atau lambang

tiga unsur tertentu yang saling berhubungan. Dalam konsep religius

mendasarkan pada tiga unsur alam semesta, yaitu Tuhan, manusia dan alam.

Segitiga juga merupakan perwujudan dari konsep keluarga yakni ayah, ibu dan

anak. Dalam dunia metafisika segitiga merupakan lambang dari raga, pikiran

dan jiwa. Segitiga yang simetris dapat menjadi simbol untuk hukum, ilmu dan

agama.

Page 364: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

345

345

Segitiga merupakan pergerakan berdasarkan menunjukkan atau sebagai

arah ataupun puncak keberhasilan. Segitiga dapat digunakan untuk memberikan

tema yang umum seperti piramida, gunung, panah dan simbol api. Sifat

dinamisnya membuat segitiga lebih cocok untuk desain logo pada perusahaan

teknologi tinggi yang berkembang.

Lingkaran adalah elemen dasar yang sangat populer dalam desain logo.

Ini dapat digunakan sebagai elemen logo independen. Bentuk lingkaran sangat

cocok dengan perusahaan yang ingin memberikan kesan yang dinamis, rotasi,

memiliki kecepatan, sesuatu yang berulang, tidak terputus, tidak memiliki awal

atau akhir, abadi, memiliki kualitas, dapat diandalkan, sesuatu yang sempurna,

serta kehidupan. Juga sering digunakan untuk benda-benda yang akrab seperti

roda, bola, dan berbagai macam buah.

Lingkaran juga dilambangkan dengan matahari atau pembatasan dalam

kurva yang melambangkan pertahanan, menjaga hal-hal yang ada di dalam dan

menunjukkan suatu komunitas, integritas dan kesempurnaan.

Beda hal dengan budaya, logo ini merupakan bentuk motif geometris dari

suku Batak Toba. Tiga garis yang dihadirkan letter mark pada logo

merupakangaris yang berwarna hitam, putih dan juga merah.Warna hitam

sebagai garis utama disebut sonom, pada pertengahannya terdapat garis tipis

berwarna putih, setelah warna hitam di sebelah luarnya terdapat lagi garis putih

mengapit warna hitam dan ditutup dengan warna hitam.Garis-garis warna hitam

dan putih ini dinamakan andor. Paling sedikit tiga garis putih dan empat garis

Page 365: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

346

346

hitam untuk membentuk andor.Garis putih inilah yang disebut lili atau

hapur.Gorga hanya mempunyai tiga lili yang disebut dengan gorga si tolu lili

(gorga dengan tiga garis), apabila suatu gorga mempunyai lima garis disebut

dengan gorga si lima lili.

Bentuk segitiga pada picture mark menyerupai bentuk dari ipon-ipon

yang merupakan hiasan tepi pada gorga batak, tetapi juga memiliki arti sebagai

lambang kemajuan, bentuk segitiga disusun menjadi bentuk lingkaran. Bentuk

picture mark ini mirip seperti bentuk matahari.

4.4.4.1.2. Peranan warna logo Hasalan P. Samosir

Pemilihan warna pada logo ini sesuai dengan warna khas suku Batak

Toba, yaitu hitam, putih dan merah. Sama seperti warna logo lainnya yang

memilih warna logonya sesuai dengan suku Batak Toba.Uraian maknanya

hampir sama persis seperti pembahasan sebelumnya pada logo-logo yang sesuai

dengan Batak Toba.

Berikut pembahasannya pada logo sebelumnya. Warna merah dalam

teori nirmana merupakan warna dasar atau warna primer.

Pemahaman makna hitam dan putih sering disebut sebagai gelap terang.

Fakta lain mengungkapkan bahwa hitam dan putih juga merupakan bagian dari

warna yang memiliki makna dari masing-masing warna tersebut.

Hitam adalah mencerminkan kesan elegan. Karena itu elemen apapun

jika di taruh di atas dasar hitam akan terasa lebih bagus dan menonjol.Dengan

pemahaman efek dari berbagai macam warna ini mampu menerapkannya dalam

Page 366: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

347

347

dunia komunikasi visual, marketing, materi promosi, hingga pembuatan desain

logo perusahaan yang menjadi titik awal dari program branding yang sukses dan

berhasil.

Putih juga meberikan aura kebebasan dan keterbukaan serta menciptakan

kesan steril. Putih adalah warna yang murni, tidak ada campuran apapun.

Makanya sering di anggap sebagai warna yang menimbulkan efek suci dan

bersih.

Merah adalah warna yang paling sering menarik perhatian. Warna

memilki karateristik merangsang saraf, kelenjar adrenal (endokrin) dan saraf

sensorik. Warna merah juga paling ampuh untuk merangsang dan meningkatkan

energi fisik, memperkuat motivasi, meningkatkan sirkulasi, dan berkaitan

dengan seksualitas. Merah juga membangkitkan emosi dan menciptakan

perasaan kegembiraan atau intensitas.

Di dalam desain logo ini, penggunakan warna merah sebagai aksen

karena sifatnya yang kuat. Pada logo iniwarna hitam putih di berikan aksen

warna merah menjadikan logo ini terlihat berbeda.

Pengertian lain dilihat dari pemahaman kebudayaan. Pada masyarakat

suku Batak Toba, hitam merah dan putih ini merupaka ciri khas dari suku Batak

Toba, dan memiliki arti tersendiri bagi setiap warna yang dihadirkan.

Kemampuan warna merah, hitam dan putih dapat menciptakan impresi,

mampu menimbulkan efek-efek tertentu, sehingga mampu mempengaruhi

Page 367: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

348

348

perilaku, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut

menentukan sikap kesukaan konsumen terhadap produk.

Kalau dilihat peranan warna dari suku Batak Toba, warna yang dominan

pada gorga batak Toba adalah warna hitam, merah dan putih. Ketiga warna

gorga juga melambangkan tiga penguasa alam semesta yaitu Batara, Guru

penguasa Banua Toru dilambangkan dengan warna hitam, Debata Sori penguasa

Banua Tonga dilambangkan dengan warna merah, dan Mangala Bulan penguasa

Banua Ginjang, dilambangkan dengan warna putih. Ketiga dewa yang dikenal

dengan sebutan ‘Debata Sitolu Sada’, atau tritunggal dewa dan tiga bagian alam

semesta ini sangat mempengaruhi hampir seluruh kebudayaan Batak.

Warna hitam pada logo ini merupakan symbol dari Banua Toru (kosmos

bagian bawah) dan penguasaanya.Sebagai lambang yang adil dan bijaksana. Di

dalam kehidupan sehari-hari warna hitam dianggap sebagai simbol kekuatan

pengobatan dan kedukunan.

Warna hitam disimbolkan sebagai Raja Warna, warna ini melambangkan

kekuatan, pelindung dan kekuasaan yang adil dan bijaksana.Itulah sebabnya ikat

kepala kepala raja di Tanah Batak selalu berwana hitam. Dalam Gorga Batak

Toba warna hitam selalu dibuat pada andor yaitu bidang gorga yang selalu

dikontur dengan garis besar berwarna putih. warna hitam yang dihadirkan pada

tulisan yang terdapat pada logo merupakan warna ciri khas batak yang

merupakan perwakilan daerah sumatera utara yaitu hitam.

Page 368: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

349

349

Warna merah pada logo ini merupakan simbol Banua Tonga (kosmos

bagian tengah) dan penguasanya adalah Debata Sori. Merah adalah lambang

keberanian dan kesaktian.

Warna putih merupakan simbol dari Banua Ginjang (kosmos bagian

atas) dan penguasanya Mangala Bulan. Putih melambangkan kesucian dan

kehidupan.Orang Batak percaya membuat hidup adalah gota(getah), suatu

tenaga ajaib yang mengalir dalam tubuh makhluk hidup. Orang Batak zaman

dahulu menganggap manusia hidup dari 11 gota ni (getah nasi), gota ni gadong

(getah ubi), dan gota ni ingkau (getah sayur-sayuran). Memang tidak semua

getah berwarna putih tetapi karena kebanyakan getah berwarna putih, maka

orang Batak menganggap bahwa getah itu berwarna putih.

Warna putih dibuat pada garis gorga (hapur atau lili), yaitu garis kontur

dan garis tengah yang selalu mengikuti andor (garis berwarna hitam). Warna

putih melambangkan sebagai warna sisandang dera sebagai kuda kendaraan

Tuan Malabulan adik dari Tuan Sorimangaraja, maka ini dianggap sebagai

lambang pekerja yang baik (paninggal sibola tali).

Page 369: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

350

350

Gambar 4.75 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna

Logo Hasalan. P. Samosir

4.4.4.1.3. Jenis font logo Hasalan P. Samosir

Jenis huruf yang disajikan pada logo ini merupakan letter markdalam

istilah logo. Jenis huruf ini adalah indy condensed. Huruf ini memiliki karakter

modern, sehingga mampu menjadi penyeimbang antara tradisi dan modernisasi.

Bentuk huruf juga besar dan flesibel, sehingga lebih mudah untuk mendistorsi

menjadi garis-garis seperti gorga Batak Toba.

Jadi makna logo ini adalah Lingkaran dapat mewakili kekekalandan

bersifat melindungi, kadangLingkaran tebal (ring) dalam sebuah logo dapat

memberi arahan, persahabatan, cinta, hubungan dan kesatuan. Memiliki

implikasi perkawinan dan kemitraan, yang menunjukkan stabilitas dan daya

tahan, konsentrasi, ketepatan dan target.

Logo ini juga memiliki makna untuk menyampaikan perkembangan, arah

dan tujuan, maskulinitas, trinitas, ketegaran, stabilitas dan menembus batas, dan

Page 370: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

351

351

garis dalam logo melambangkan persatuan, integritas, ikatan yang kuat dan arah

yang jelas.

Gambar 4.76 : Diagram Tanda, Penanda, dan Petandan

Logo Hasalan. P. Samosir

Segitiga yang tersusun membentuk lingkaran adalah abtraksi dari distorsi

bentuk ipon-ipon memiliki makna denotatif sebagai ragam hias Batak Toba.

Distorsi bentuk ipon-ipon adalah tekstual dari simbol matahari. Picture mark

pada logo ini merupakan penanda. Typo (teks) Samosir Ulos berkonotasi pada

suatu perlengkapan upacara Suku Batak. Letter Mark yang melekat pada bentuk

logo adalah petanda. Warna merah, putih dan hitam merupakan lambang sebagai

konsepsi dari logo tersebut.

Bentuk ipon-ipon adalah simbol yang bersifat tekstual merupakan

penanda dan warna merah, putih serta hijau adalah lambang yang bersifat

Page 371: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

352

352

konseptul merupakan petanda. Jadi bentuk dan warna adalah logo yang

merupakan sebuah tanda.

4.4.4.2. Logo Muhammad Soufiyarno

Muhammad Soufiyarno merupakan mahasiswa Polimedia PSDD

program studi multimedia, semester II kelas B. Desain logo batik motif modern.

Dari haril reduksi dan pengamatan logo ini memenuhi semua kreteria logo yang

baik, karena bentunya sederhana, mudah diingat, tahan lama (tidak termakan

zaman), enak dipandang, sesuai fungsi tetap sasaran unik dan menarik serta

fleksibel. Logo ini memiliki predikat sangat baik sekali.

Gambar 4.77 : Tampilan Bentuk dan Warna

Logo Muhammad Soufiyarno

4.4.4.2.1. Makna bentuk logo Muhammad Soufiyarno

Huruf “S” terbentuk sepertiragam hias klasik yang merupakan picture

mark pada logo, yang berada di tengah-tengan tulisan batik sumatera,

mengantikan huruf “S” sebagai simbol dari logo batik tersebut. Namun apabila

Page 372: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

353

353

dilihat secara detail ragam hias ini adalah distorsi ragam hias suku Melayu yang

berbentuk sulur-sulur. Ragam hias ini merupakan motif tumbuhan. Pada ragam

hias suku Melayu ornament ini sering digunakan pada sudut segitiga siku-siku

dan lazimnya disusun secara simetris denga komposisi bentuk kanan dan kiri

seimbang.

Bentuk picture mark pada logo ini merupakan distorsi lagi salah satu

ragam hias suku Melayu yang sering disebut genting tak putus. Ragam hias ini

biasanya berbentukdaun yang bersulur dan terdapat gambar burung di dalamnya,

hanya aja picture mark pada logo karya Soufiyarnobentuk burunganya

dihilangkan dan hanya menggunakan bentuk sulur saja.

Orang Melayu mengartikan ragam hias genting tak putus bermakna

bahwa sesusah-susahnya manusia dalam hidup ini tetapi tidak sampai habis

sama sekali. Ragam hias ini sebenarnya memiliki dasar pada bentuknya,

berbentuk segitiga atau segi empat, yang memiliki lubang hawa atau ukuran

terawang. Biasanya digunakan sebagai penyekat antar ruang pada rumah adat

suku Melayu sesuai dengan susunan kontruksi atap rumah, yang berfungsi

sebagai ventilasi.

4.4.4.2.2. Peranan warna logo Muhammad Soufiyarno

Warna yang dihadirkan pada logo ini adalah biru dan orange. Dalam

teori nirmana warna biru sebagai warna dasar (primer) dan warna orange sebagai

Page 373: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

354

354

warna skunder. Warna dasar merupakan warna yang berdiri sendiri yang terdiri

dari merah, kuning dan biru. Sedangkan warna skunder merupakan gabungan

dari dua warna primer. Dalam hal ini orange merupakan gabungan dari warna

merah dan kuning. Apabila dianalisis lebih dalam warna logo ini terdiri dari

senua warna primer, hanya saja warna orange yang jadi perwakilan dari warna

merah dan kuning.

Warna birudari semua warna dalam spektrum, biru adalah warna yang

bisa Warna ini juga meningkatkan ekspresi verbal, komunikasi, ekspresi artistik

dan kekuatan. Pada dunia desain logo, biru sering di sebut warna corporate

karena hampir semua perusahaan menggunakan warna biru sebagai warna

utamanya. tidak heran memang, karena biru merupakan warna yang termasuk

tenang dan bersifat profesional. Efek lain warna biru adalah sering di anggap

sebagai warna yang melambangkan kepercayaan dan trustfulness.

Warna orange ialah kombinasi warna merah dan kuning. merupakan

warna hangat dan ramah yang membuat orang merasa nyaman. Orange

berhubungan dengan cakra sakral dan dapat menarik perhatian.

Dalam kajian budaya khususnya budaya Melayu, warna-warna pada suku

Melayu ada beberapa warna yang diadopsi dari warna-warna ragam hias Arab,

sehingga warna pada ragam hias tersebut menjadi beragam. Warna bagi orang

Melayu juga merupakan lambang atau simbol yang dapat membedakan setatus

seseorang di dalam kehidupannya. Lambang warna juga dapat menandakan

kepatuhan.

Page 374: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

355

355

Warna birumenurut suku melayu adalah memiliki makna lambang

keperkasaan di sungai dan lautan . Dahulunya pakaian biru di peruntukkan bagi

pelaksana kerajaan. Warna orange sebenarnya merupakan warna emas. Dalam

menciptakan sebuah logo, warna emas sering diterjemahkan dengan warna

orange, karena warna emas tidak dapat dihadirkan dengan teknik blok.

Pemilihan teknik dalam pewarnaan pada sebuah logo ada baiknya tidak

menggunakan warna yang bergradasi, karena akan perpengaruh apabila warna

ini disajikan dalam bentuk hitam putih ataupun difotocopi. Disarankanagar

menggunakan teknik blok untuk pemilihan waran apada logo. Pada suku Melayu

warna orange (keemasan) memiliki makna lambang kejayaan dan kemegahan.

Warna ini dahulu di pakai oleh raja yang sedang berkuasa.

Gambar 4.78 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna

Logo Muhammad Soufiyarno

4.4.4.2.3. Jenis font logo Muhammad Soufiyarno

Letter mark pada logo ini merupakan jenis tipografi Avalon. Jenis huruf

ini dikelompokkan kepada bentuk tipografi script, kalau dalam dunia pendidikan

Page 375: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

356

356

jenis huruf ini dinamakan halus kasar. Karena pada beberapabagian garis pada

huruf dalam penulisannya, ada yang tebal ada nada yang tipis, teknik ini akan

menciptakan huruf yang lebih indah.Begitu juga jenis huruf pada logo ini, jenis

tipografi avalon, menghadirkan bentuk klasik yang menjadikan logo ini

memiliki nilai estetis yang menawan.

Jadi makna logo ini menggambarkan dua elemen dalam bentuk letter

mark merupakan kata batik sumut dan picture mark yang membentuk huruf “S”

yang merupakan kata awal “Sumut”. Sebuah penggambaran bentuk kerjasama

yang sangat erat antara perusahaan batik dengan masyarakat Sumatera Utara

sebagaimana visi dari perusahaan batik tersebut.

Warna oranye sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang

dilakukan dengan energik yang dipadu dengan warna biru yang sportif dan

profesional sebagaimana misi dari perusahan batik.

Dasar warna pada logo berwarna putih sebagai ungkapan ketulusan hati

untuk melayani sebagaimana statemen perusahaan batik. Penulisan Batik

Sumutterkesan sederhana dan mudah dibaca, guna lebih mengedepankan

Sumatera Utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk melestarikan

kebudayaan di Sumatera Utara.

Page 376: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

357

357

Gambar 4.79 : Diagram Tanda, Penanda dan Pertanda

Logo Muhammad Soufiyarno

Bentuk “S” adalah abtraksi dari distorsi bentuk Genting Tak Putus

memiliki makna denotatif sebagai ragam hias suku Melayu. Distorsi bentuk

tersebut adalah tekstual dari simbol suku Melayu. Picture mark pada logo ini

merupakan penanda. Typo (teks) Batik Sumut berkonotasi pada pencapaian

sebuah tujuan adalah konsep produk dari branding dan identitas domisili dari

pemilik logo tersebut. Letter Mark yang terpisah pada bentuk logo adalah

petanda. Warna birudan orange merupakan lambang juga sebagai konsepsi dari

logo tersebut.

Bentuk ragam hiasa Genting Tak Putus yang bersifat tekstual merupakan

penanda dan warna biru serta orange adalah lambang yang bersifat konseptul

merupakan petanda. Jadi bentuk dan warna adalah logo yang merupakan sebuah

tanda.

Page 377: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

358

358

4.4.4.3. Logo Triana Sahfitri

Triana Sahfitri merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program studi

multimedia, semester II kelas A. Desain logo batik motif modern. Logo ini

telah diamati dan direduksi sesuai kreteria logo yang baik.

Dari haril reduksi dan pengamatan logo karya Triana ini memenuhi

semua kreteria logo yang baik, karena bentunya sederhana, mudah diingat, tahan

lama (tidak termakan zaman), enak dipandang, sesuai fungsi tetap sasaran unik

dan menarik serta fleksibel. Logo ini memiliki predikat sangat baik sekali.

Gambar 4.80 : Tampilan Bentuk dan Warna

Logo Triana Sahfitri

4.4.4.3.1. Makna bentuk logo Triana Sahfitri

Bentuk picture mark yang dihadirkan pada logo ini merupakan bentuk

daun dan canting serta sulur-sulur tumbuhan. Picture mark dan letter mark

Page 378: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

359

359

berbaur pada logo ini. Picture mark membentuk huruf “T” yang merupakan

nama depan dari sang pemilik perusahan batik, perpaduan dari daun dan canting.

Umur alat untuk membatik ini memang sudah setua peradaban Mesir

lama.

Canting merupakan alat untuk melukis dalam pembuatan batik tulis. Fungsi alat

ini semacam pena yang menggunakan lilin malam (wax) cair sebagai tintanya.

Canting biasanya terbuat dari tembaga dan bambukayu sebagai pegangannya.

Bentuk canting beraneka ragam tergantung dari fungsinya, namun secara umum

bentuk canting terdiri tiga bagian yaitu : nyamplung tempat untuk menampung

cairan malam (wax) yang tebuat dari tembaga; cucuk menjadi satu bagian

dengan nyamplung sebagai tempat keluarnya cairan malam (wax) panas saat

menulis batik; gagang pegangan canting, biasanya terbuat dari bambu atau kayu.

Membatik merupakan sebagai media ekspresi emosi, juga menjadi media

kompensasi yang dapat meredakannya, lantaran membatik selalu menuntut

keluwesan, keprigelan, dan kesabaran.

Daun memiliki bentuk dasar oval, yang merupakan pola bidang pada

teori nirmana. Bidang oval didistorsi menjadi bentuk daun dan disteelisasi

menjadi garis di atas pada huruf “T”, sedangkan garis vertikan yang ada pada

huruf “T” distorsi dari bentuk canting.

Bentuk oval memiliki sifat tidak terbatas, sempurna, melindungi dengan

garis yang menyatu. Memiliki kesan hangat, nyaman, cinta, dan keselarasan.

Selain itu, bentuk ini juga menggambarkan kesatuan dan integritas. Digunakan

Page 379: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

360

360

untuk menggambarkan sifat alam semesta yang tidak bertepi, mewakili sifat

keabadian.

Bentuk oval cenderung memproyeksikan pesan emosional yang positif.

Menggunakan lingkaran dalam sebuah logo dapat menyarankan masyarakat,

persahabatan, perkawainan dan kemitraan, yang menunjukkan stabilitas dan

daya tahan. Sedangkan curves pada bidang apapun cenderung dipandang sebagai

suatu gaya yang feminin di alam.

Daun merupakan simbol komponen yang hidup dan tumbuh. Bermakna

mendorong untuk tetap tumbuh, hidup dan berkembang dengan semangat dan

energi yang tetap segar.

Bentuk sulur merupakan distosi dari motif tumbuh-tumbuhan, karena

tumbuh-tumbuhan merupakan perlambang dari kehidupan, dan manusia juga

hidup dari tumbuh-tumbuhan. Motif sulur-suluran yang melambangkan

kehidupan terus menerus. Begitu pun, motif-motif yang berbentuk bunga juga

dianggap merupakan simbol atau perlambang.

4.4.4.3.2. Pernanan warna logo Triana Sahfitri

Warna yang digunakan pada logo ini adalah warna yang lembut ataupun

feminim, warna logo ini menunjukan identitas bahwa pemilik perusahaan ini

adalah seorang perempuan. warna tersebut adalah biru tua dan merah muda

(pink).

Page 380: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

361

361

Biru memiliki maknameningkatkan ekspresi verbal, komunikasi, ekspresi

artistik dan kekuatan. Biru tua warna yang kuat untuk merangsang pemikiran

yang jernih.

Warna merah muda atau pink, juga disebut juga waran merah

jambu.Merah muda adalah warna yang feminin, kalau menggunakan warna ini

pasti kamu berurusan dengan sesuatu yang bersifat kewanitaan. Efek cinta

romantis juga bisa timbul dari warna merah muda ini, agak sedikit berbeda

dengan warna merah yang lebih menggambarkan berani. Tetapi banyak juga

desain logo perusahaan yang berani menggunakan warna merah muda ini

dengan terang-terangan. Misalnya dengan kombinasi hitam dan merah muda

sebuah desain bisa menjadi terlihat unik.

Gambar 4.81 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna

Logo Triana Sahfitri

Page 381: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

362

362

4.4.4.3.3. Jenis font logo Triana Sahfitri

Jenis huruf pada logo ini hampir sama dengan jenis huruf staccato,letter

mark pada logo ini merupakan huruf yang sengaja diciptakan untuk logo ini.

Logo ini merupakan nama dari pemilik perusahaan tersebut yaitu TIA.Huruf “T”

merupakan distorsi dari bentuk daun dan canting, sementara huruf A dan I,

merupakan huruf vocal dan huruf kecil dalam abjad. Dan diperkuat dengan

kaliamat BATIK COLLECTION yang menjadi identitas perusahan pada logo

tersebut.

Jadi makna logo tersebutb merupakan bentuk canting merupakan alat

utama dalam membuat batik, di atas canting terdapat distorsi bentuk daun

dengan sulur dikanan dan kiri menciptakan huruf T. Huruf I dan A kecil

melengkapi nama pemiliki perusahan.

Logo tersebut memiliki makna tanpa batas, sempurna, melindungi

dengan garis yang menyatu, memiliki kesan hangat, nyaman, cinta, dan

keselarasan. Selain itu, bentuk ini juga menggambarkan kesatuan dan integritas,

dan menggambarkan sifat alam semesta yang tidak bertepi, mewakili sifat

keabadian, cenderung memproyeksikan pesan emosional yang positif,

persahabatan, perkawainan dan kemitraan, yang menunjukkan stabilitas dan

daya tahan, cenderung dipandang sebagai suatu gaya yang feminin di alam, dan

mendorong untuk tetap tumbuh, hidup dan berkembang dengan semangat dan

energi yang tetap segar.

Page 382: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

363

363

Bentuk sulur merupakan distosi dari motif tumbuh-tumbuhan, karena

tumbuh-tumbuhan merupakan perlambang dari kehidupan, dan manusia juga

hidup dari tumbuh-tumbuhan. Motif sulur-suluran yang melambangkan

kehidupan terus menerus. Begitu pun, motif-motif yang berbentuk bunga juga

dianggap merupakan simbol atau perlambang.

Warnanya juga meningkatkan ekspresi verbal, komunikasi, ekspresi

artistik dan kekuatan dan merangsang pemikiran yang jernih. Kehadiran warna

merah muda memperkuat identitas perusahan batik ini bahwa produk yang

dipasarkan hanya untuk kaum hawa saja dan tulisan batik menandakan

perusahaan batik.

Gambar 4.82 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda

Logo Triana Sahfitri

Abtraksi dari distorsi bentuk canting dan daun memiliki makna denotatif

sebagai alat utama dalam membatik. Distorsi bentuk tersebut adalah tekstual dari

simbol Batik. Picture mark pada logo ini merupakan penanda. Typo (teks) TIA

Page 383: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

364

364

yang pada huruf “T” diwakilkan dengan bentuk canting dan daun berkonotasi

pada pencapaian sebuah tujuan adalah konsep dari branding dan identitas dari

pemilik logo tersebut. Letter Mark yang TIA yang membaur pada bentuk logo

adalah petanda. Warna biru dan merah muda merupakan lambang juga sebagai

konsepsi dari logo tersebut.

Bentuk canting dan daun adalah simbol yang bersifat tekstual merupakan

penanda dan warna biru serta merah muda adalah lambang yang bersifat

konseptul merupakan petanda. Jadi bentuk dan warna adalah logo yang

merupakan sebuah tanda.

4.4.5. Makna Bentuk dan Peranan Warna Logo Gramgraphic

Logo gramgraphic adalah salah satu dari jenis logotype and blend gram

yang memiliki elemen tulisan dan gambar berbaur. Logo tersebut juga

merupakan bagian dari logo gabungan kombinasi gambar dan tulisan

(combination typo and gram).

Pada logo ini yang disajikan huruf dan gambarnya membaur, pada logo

ini logo dihadirkan berupa gambar yang didalamnya terdapat tulisan, biasanya

tulisan tersebut didistorsi mengikuti bentuk pola logo ataupun bentuk dasar yang

menjadi pola sebuah logo. Elemen bentuk gambar sengaja dihadirkan agar logo

tersebut dapat menginformasikan visi-misi sesuai dengan identitas dari sebuah

karakter seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilkannya dan

unsur-unsur kebudayaan.

Page 384: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

365

365

Dari hasil pengelompokan logo pada pembahasan sebelumnya. Karya

logo mahasiswa tersebut yang telah dikelompokkan sebagai logo gramgraphic

adalah sebagai berikut; Cepen Firmus G dan Nurul Azizah.

4.4.5.1. Logo Cepen Firmus G

Cepen Firmus G merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program studi

multimedia, semester II kelas A. Desain logo batik motif melayu. Logo ini telah

diamati dan di reduksi sesuai dengan kreteria logo yang baik. Logo ini memiliki

lima unsur dari delapan unsur kreteria logo.

Desain logo seperti ini merupakan logo yang lagi trand dizaman ini, logo

seperti ini tidak tahan lama, karena apabila zaman berubah logo ini akan

ketinggalan zaman. Desain bentuk logo seperti ini, kurang menarik, karena mirip

seperti logo institusi dan pendidikan. Lebih mendekati lagi dengan jenis stempel.

Dari hasil pengamatan, logo ini juga tidak fleksibel tidak bisa ditempat

diberbagai media, apabila dibuat ukuran kecil misalnya 1X1 cm tulisan pada

logo terlalu kecil dan tidak kelihatan.

Namun logo ini memiliki unsur sederhana, mudah diingat, enak

dipandang, sesuai dengan fungsi dan tepat sasaran. Logo karya Cepen ini

memiliki predikat cukup baik.

Page 385: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

366

366

Gambar 4.83 : Tampilan Bentuk dan Warna

Logo Cepen Firmus G.

4.4.5.1.1. Makna bentuk logo Cepen Firmus G

Picture mark pada logo ini, memiliki bentuk dasar lingkaran, lingkaran

sengaja dibuat tegas, sesuai dengan karakter perusahan. Lingkaran terdiri dua

bentuk yaitu lingkaran dalam dan lingkaran luar. Lingkaran dalamberfungsi

untuk penempatan media tulisan, sedangkan lingkaran luar berfungsi sebagai

garis penutup pada logo.

Bentuk lingkaran sangat cocok dengan perusahaan yang ingin

memberikan kesan yang dinamis, tidak terputus, tidak memiliki awal atau akhir,

abadi, memiliki kualitas, dapat diandalkan, sesuatu yang sempurna.

Lingkaran dapat mewakili kekekalandan bersifat melindungi, kadang

dilambangkan dengan matahari atau pembatasan dalam kurva yang

melambangkan pertahanan, menjaga hal-hal yang ada di dalam dan

menunjukkan suatu komunitas, integritas dan kesempurnaan.

Page 386: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

367

367

Apabila dilihat dari sisi budaya, ragam hias ini mrupakan motif

tumbuhan, motif ini merupakan ragam hias suku Melayu yaitu pucuk rebung.

Jenis ragam hias suku Melayu ini terdapat pada benda yang bernama pahar

(dalung) yaitu sejenis meja tempat hidangan orang pada zaman dahulu. Benda

ini terbuat dari tembaga yang diberi ukuran pada tepinya. Pahar digunakan

sebagai tempat meletakan hidangan diwaktu hendak makan. Dan sebagai alas

bahagian atas dari pahar diberi lapit yang namanya senggora dan baru diletakan

hidangan berupa nasi atau lauk pauknya di dalam sebuah cawan. Lapit dari pada

pahat terbuat dari berbagai-bagai warna, sesuai dengan yang dihidangkan.

Apabila yang makan adalah kaum bangsawan maka lapitnya berwarna kuning.

Pucuk rebung merupakan motif ragam hias suku Melayu yang berupa

pucuk bambu yang masih muda. Bentuk pucuk rebung pad pahar disusun

melingkar pada tepi pahar. Ragam hias pucuk rebung tidak memiliki makna

hanya sebagai hiasan saja.

4.4.5.1.2. Peranan warna logo Cepen Firmus G

Logo karya Cepen ini memiliki perpaduan dua warna yaitu hijau dan

putih. Dalam teori nirnama hijau merupan warna skunder yaitu gabungan dari

dua warna primer. Warna hiajau dihasilkan dari campuran warna kuning dan

biru.

Hijau dikaitkan dengan dunia alam. Karena hubungannya dengan alam,

hijau dianggap sebagai warna menenangkan dan santai.Hijau akan

Page 387: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

368

368

menyeimbangkan emosi, menciptakan keterbukaan, seperti cinta, kepercayaan,

dan kasih sayang. Di dalam desain, kita bisa menggunakan warna hijau untuk

memberikan kesan segar.

Putih juga memberikan aura kebebasan dan keterbukaan serta

menciptakan kesan steril. Putih adalah warna yang murni, tidak ada campuran

apapun. Makanya sering di anggap sebagai warna yang menimbulkan efek suci

dan bersih.

Apabila ditijau dari unsur budaya Melayu, warna hijau pada umumnya

sering digunakan pada latar ragam hias. Dengan bentuk ragam hias berwana

kuning. Warna hijau melambangkan warna identik agama Islam. Sehingga

warna hijau selalu digunakan pada bangunan bernuansa Islam. Bagi masyarakat

Melayu hijau juga melambangkan kesuburan dan kemakmuran.

Putih juga identik dengan umat Islam karena putih melambangkan

kebersihan dan kesucian, seperti cirinya umat Islam. Perkembangan pada ragam

hias Melayu yang diadopsi dari arab warna putih juga melambangkan tanda

kesucian dalam tata pakaian adat putih di pakai juga sebagai tanda berkabung.

Page 388: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

369

369

Gambar 4.84 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna

Logo Cepen Firmus G

4.4.5.1.3. Jenis font logo Cepen Firmus G

Jenis huruf letter mark pada logo ini adalah arial black. Jenis font ini

memiliki karakter tegas agar dapat mengimbangi bentuk ragam hias pucuk

rebung yang melengkung-lengkung. Pada jenis logo ini di dalam picture mark

dan letter mark membaur atau dengan kata lain tulisan terdapat di dalam gambar.

Jadi makna logo inidapat memberi arahan, persahabatan, cinta, hubungan

dan kesatuan. Memiliki implikasi perkawinan dan kemitraan, yang menunjukkan

stabilitas dan daya tahan. Melambangkan konsentrasi, ketepatan dan target.

Juga melambangkan menyeimbangkan emosi, menciptakan keterbukaan,

seperti cinta, kepercayaan, dan kasih saying dan memberikan kesan segar.Serta

memberikan aura kebebasan dan keterbukaan serta menciptakan kesan steril

serta menimbulkan efek suci dan bersih.

Page 389: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

370

370

Gambar 4.85 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda

Logo Cepen Firmus G

Lingkaran adalah abtraksi dari distorsi bentuk Pucuk Rebung memiliki

makna denotatif sebagai ragam Hias Melayu. Distorsi bentuk tersebut adalah

tekstual dari simbol suku Melayu. Picture mark pada logo ini merupakan

penanda. Typo (teks) Cepen Batik berkonotasi pada pencapaian sebuah tujuan

adalah konsep dari branding dan identitas dari pemilik logo tersebut. Letter

Mark yang membaur pada bentuk logo adalah petanda. Warna putih dan hijau

merupakan lambang juga sebagai konsepsi dari logo tersebut.

Bentuk tragam hias pucuk rebung adalah simbol yang bersifat tekstual

merupakan penanda dan warna putih serta hijau adalah lambang yang bersifat

konseptul merupakan petanda. Jadi bentuk dan warna adalah logo yang

merupakan sebuah tanda.

Page 390: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

371

371

4.4.5.2. Nurul Azizah

Nurul Azizah merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program studi

multimedia, semester II kelas B. Desain logo batik motif batak Simalungun.

Logo ini telah diamati dan direduksi sesuai dengan kreteria logo yang baik. Logo

ini memiliki enam dari delapan unsur logo yang baik.

Logo ini hanya tidak terlihat sederhana dan fleksibel. Logo ini terkesan

rumit dan sepertinya didapat ditempat diberbagai media, karena bentuk elemen-

elemennya terlalu detail dan kecil-kecil. Hasil dari pengamatan logo ini memiliki

predikat sangat baik.

Gambar 4.86 : Tampilan Bentuk dan Warna

Logo Nurul Azizah

4.4.5.2.1. Makna bentuk logo Nurul Azizah

Page 391: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

372

372

Bentuk picture mark pada logo, merupakan pola garis yaitu garis

melengkung berbentuk “S” dan bidang yang terdiri dari lingkaran dan segitiga.

Pola garis melengkung yang berbentuk “S” terdiri dari tiga garis, memiliki

makna sedemikian rupa dan bercerita, memiliki kemampuan untuk

mengungkapkan suasana tertentu. mampu membentuk symbol yang memiliki

pengertian khusus yaitub keanggunan.

Pola bidang lingkaran pada picture markyang terdiri dari sembilan

bidang lingkaran. Lingkaran pertama yang paling dalam berfungsi sebagai dasar

dari logo untk ruang pada letter mark, lingkaran kedua berfungsi sebagai

pemisah antara lingkaran pertama dan ketiga. Lingkaran ketiga berfungsi

sebagai garis penutup lingkaran pertama. Lengkaran keempat merupakan

pemisah antara lingkaran ketiga dan kelima. Lingkaran kelima merupakan dasar

dari garis melengkung berbentuk “S” yang disusun membentuk lingkaran.

Lingkaran keenam berfungsi sebagai pemisah antara lingkaran kelima dan

ketujuh. Lingkaran ketujuh merupakan dasar dari bentuk segitiga yang disusun

dengan sudut yang paling runcing mengarah ke atas dan kebawah, membentuk

lingkaran. Lingkaran kedelapan berfungsi sebagai pemisah antara lingkaran

ketujuh dan kesembilan dan yang lingkaran terakhir berfungsi sebagai penutup

atau hiasan tepi dari picture mark pada logo.

Pada dasarnya lingkaran memiliki makna kekekalandan bersifat

melindungi, kadang dilambangkan dengan matahari atau pembatasan dalam

Page 392: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

373

373

kurva yang melambangkan pertahanan, menjaga hal-hal yang ada di dalam dan

menunjukkan suatu komunitas, integritas dan kesempurnaan.

Bentuk yang terakhir adalah segitiga. Bentuk segitiga yang disusun sudut

yang paling runcing mengarah ke atas dan kebawah, membentuk lingkarann

memiliki makna menyampaikan perkembangan, arah dan tujuan, maskulinitas,

trinitas, ketegaran, stabilitas dan menembus batas.

Lain halnya dengan pemahaman dari unsur budaya. Logo ini mengadopsi

unsur-unsur suku Simalungun baik dari bentuknya juga warnanya. Picture mark

pada logo ini merupakan motif ragam hias bentuk geometris. Bentuk-bentuk

elemen ragam hias geometris pada logo ini adalah segitiga, lingkaran dan garis

melengkung membentuk “S”.

Bentuk ragam hias yang tedapat pada logo seperti hopuk, pada

masyarakat suku Simalungun hopuk merupakan sejinis peti yang dipergunakan

menyimpan kain, ulos dan barang pelah belah berharga. Dan pada bagian atas

dihiasi dengan ipon-ipon yang berbentuk segitiga berfungsi sebagai pengikat dan

penutup hiasan yang merupan hiasan tepi. Gundur manggulapa, pinar bindoran

dan pahu-pahu patundal.

Ragam hias pada logo ini hampir mirip dengan hopuk, hanya saja ragam

hias yang ada didalamnya didistori agar terkesan minimalis. Ragam hias yang

terdapat pada logo adalah ipon-ipon yang berbentuk segitiga berfungsi sebagai

pengikat dan penutup sebagai hiasan tepi pada logo, ragam hias yang lain di

dalam logo tersebut yaitu pokis marodor, bentuk ragam hias ini sangat mirip

Page 393: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

374

374

dengan garis melengkung “S”. Suku Simalungun mengartikan pokis marodor

merupakan semut berfungsi sebagai pengapit bentuk paling bagian dalam pada

logo yaitu letter mark. Pokis marodor melambangkan sifat gotong-royong dan

bentuk kerajianan bekerja pada masyarakat Simalungun.Bidang lingkaran

sebagai bentuk penutup hopuk.

4.4.5.2.2. Pernanan warna logo Nurul Azizah

Warna pada sebuah logo dapat digunakansebagai materi promosi,

branding,marketing, corporate identity serta logo perusahaan dapat membawa

harmoni, stabilitas, keseimbangan dan peningkatan penjualan yang

mengagumkan.

Warna pada logo ini memiliki tiga warna yaitu, merah, putih dan hitam.

dalam teori nirmana merah merupakan warna dasar atau warna primer yang

berdiri sendiri tanpa ada campuran dari warna apa pun.

Merah memiliki karateristik merangsang saraf, kelenjar adrenal

(endokrin) dan saraf sensorik Merah adalah warna yang paling menarik

perhatian. Warna merah dapat memperkuat motivasi, meningkatkan sirkulasi,

dan berkaitan dengan seksualitas. Merah juga membangkitkan emosi dan

menciptakan perasaan kegembiraan atau intensitas. Didalam desain, kita bisa

menggunakan warna merah sebagai aksen karena sifatnya yang kuat.

Hitam dan putih dalam teori nimana adalah gelap terang, namun disisi

lain hitam dan putih juga disebut warna yang juga memiliki makna. Warna hitam

Page 394: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

375

375

mencerminkan eleganitas. Dalam dunia komunikasi visual, warna hitam dapat

dijadikan sebagai sarana marketing, materi promosi corporate identitysehingga

dapat menjadi titik awal dari program branding. Warna hitam berfungsi untuk

memberikan vibrasi tertentu di dalam suatu desain logo. Begitu hebatnya

kekuatan warna hitam, sehingga bisa memberikan efek psikologis dan kesan

yang mendalam kepada semua orang yang melihatnya.

Putih juga memberikan aura kebebasan dan keterbukaan serta mampu

menciptakan kesan steril. Putih adalah warna yang murni, yang menimbulkan

efek suci dan bersih, tidak ada campuran apapun.

Gambar 4.87 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna

Logo Nurul Azizah

4.4.5.2.3. Jenis font logo Nurul Azizah

Letter mark pada logo merupakan jenis huruf indy condensed. Letter

mark merupakan bagian dari logo, merupakan bagian paling dalam pada logo,

Page 395: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

376

376

dengan dasar bidang lingkaran. Logo ini pucture dan letter mark berbaur, dan

katagori logo ini huruf berada dalam bentuk.

Apabila pada hopuk bagian adalah ragam hias isi, pada logo ini didistorsi

menjadi letter mark.

Jadi logo ini memiliki makna sebagai tempat produk batik yang memiliki

kualitas,integritas dan kesempurnaan. Juga mengarah perkembangan, tujuan,

maskulinitas, trinitas, ketegaran, stabilitas dan menembus batas, dan menjadikan

perusahan batik karya Nurul kuat dan memiliki keagungan dan tak tergoyahkan

dalam bersaing di pasar nasional maupun internasional.

Gambar 4.88 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda

Logo Nurul Azizah

Bentuk lingkaran adalah abtraksi dari distorsi bentuk Hopuk memiliki

makna denotatif sebagai gerga Simalungun. Distorsi bentuk tersebut adalah

tekstual dari simbol suku Simalungun. Picture mark pada logo ini merupakan

Page 396: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

377

377

penanda. Typo (teks) Batik Sumut berkonotasi pada suatu daerah yang identik

dengan Simalungun dan berorentasi pada produk tersebut. Letter Mark yang

terpisah pada bentuk logo adalah petanda. Warna putih, merah dan hitam

merupakan lambang juga sebagai konsepsi dari logo tersebut.

Bentuk Hopuk adalah simbol yang bersifat tekstual merupakan penanda

dan warna putih, merah serta hitam adalah lambang yang bersifat konseptul

merupakan petanda. Jadi bentuk dan warna adalah logo yang merupakan sebuah

tanda.

4.4.6. Makna Bentuk dan Peranan Warna Logogram transform typo

Logogram transform typo adalah salah satu dari jenis logotype and

blend gram yang memiliki elemen tulisan dan gambar berbaur. Logo tersebut

juga merupakan bagian dari logo gabungan kombinasi gambar dan tulisan

(combination typo and gram).

Pada logo ini elemen bentuk disusun sehingga membentuk sebuah huruf

biasa elemen-elemen bentuk tersebut merupakan simbol-simbol atau lambang-

lambang yang dapat menginformasikan menjadi sebuah tanda. Tanda tersebut

merupakan identitas dari sebuah karakter seseorang, perusahaan, produk, atau

jasa yang diwakilkan dari unsur-unsur kebudayaan. Logo karya mahasiswa

tersebut yang telah dikelompokkan sebagai logo logogram transform typo adalah

hanya bayu Irgi Fahrizal.

Page 397: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

378

378

4.4.6.1. Logo Bayu Irgi Fahrizal

Bayu Irgi Fahrizal merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program

studi multimedia, semester II kelas B. Desain logo batik motif Melayu. Telah

dilakukan pengamatan dan reduksi pada logo ini sesuai dengan kreteria logo

yang baik.

Logo ini memenuhi seluruh kreteria logo yang baik yaitu desain sangat

sederhana, mudah diingat, tahan lama (tidak termakan zaman), enak dipandang,

sesuai fungsi, tepat sasaran, unik dan menarik dan fleksibel. Jadi logo ini

memiliki predikat sangat baik sekali

Gambar 4.89 : Tampilan Bentuk dan Warna

Logo Bayu Irgi Fahrizal

Page 398: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

379

379

4.4.6.1.1. Makna bentuk logo Bayu Irgi Fahrizal

Bentuk pada logo ini merupakan bentuk geometis yang sesuai dengan

pola bidang segitiga. Picture mark pada logo ini merupakan bidang segitiga

disusun sedemian rupa sehingga membentuk huruf “B” jadi elemen bidang yang

mengikuti bentuk huruf “B”.Bentuk huruf “B” merupakan huruf depan dari

Bayu dan Batik, Bayu merupakan nama sipemilik perusahaan batik dan Batik

nama atau jenis produk yang akan dipasarkan.

Bentuk elemen segitiga pada logo memiliki makna sebagai lambang dari

konsep Trinitas, atau lambang tiga unsur tertentu yang saling berhubungan.

Dalam konsep religius mendasarkan pada tiga unsur alam semesta, yaitu Tuhan,

manusia dan alam. Segitiga juga merupakan perwujudan dari konsep keluarga

yakni ayah, ibu dan anak. Dalam dunia metafisika segitiga merupakan lambang

dari raga, pikiran dan jiwa. Segitiga yang simetris dapat menjadi simbol untuk

hukum, ilmu dan agama.

Segitiga juga dapat menunjukkan pergerakan sebagai petunjuk arah atau

puncak keberhasilan. Segitiga dapat digunakan untuk memberikan tema yang

umum seperti piramida, gunung, panah dan simbol api dan memiliki sifat

dinamis.

Apabila diamati dari segi budaya picture mark pada logo ini adalah motif ragam

hias suku Melayu. Ragam hias ini motif geometris. Pada suku Melayu ragam

hias ini disebut ragam hias bintang-bintang memiliki makna ketaqwaan kepada

Tuhan sebagai pemilik alamsemesta.

Page 399: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

380

380

Perempuan yang memiliki hubungan darah dengan sultan. Perempuan

tersebut akan cenderung memilih motif salah satunya adalah ragam

hiasnyabintang-bintang dan memiliki maknauntuk menunjukkan kemakmuran

dan menegaskan kekuasaan keluarganya.

4.4.6.1.2. Peranan warna logo Bayu Irgi Fahrizal

Warna pada logo ini keseluruhannya dominan warna hijau. Menurut teori

nirmana warna hijau merupakan warna skunder gambungan dari dua warna

primer. Warna hijau dihasilkan dari warna kuning dan hijau.

Hijau dikaitkan dengan dunia alam. Karena hubungannya dengan alam,

hijau dianggap sebagai warna menenangkan dan santai. Hijau akan

menyeimbangkan emosi, menciptakan keterbukaan, membantu masalah

emosional, seperti cinta, kepercayaan, dan kasih sayang, menciptakan

ketenangandan memberikan kesan segar.

Page 400: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

381

381

Gambar 4.90 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna

Logo Bayu Irgi Fahrizal

4.4.6.1.3. Jenis font logo Bayu Irgi Fahrizal

Jenis huruf yang digunakan pada picture mark yang dibentuk dari

susunan elemen segitiga adalah arial black. Jenis huruf ini sengaja pilih untuk

menghadirkan kesan kokoh, kuat dan elengan.

Tulisan baytik sebagai identitas perusahaan merupakan kependekan dari

mana si pemilik perusahaan dan jenis produk yang akan dipasarkan yaitu BAYU

BATIK. Jenis huruf yang dipakai untuk informasi identitas ini adalah jenis huruf

script¸yang sering kita sebut sebagai jenis huruf halus kasar. Nama huruf

tersebut adalah Crame. Huruf ini sengaja disandingkan dengan huruf arial black,

agar menghilangkan kesan kaku picture mark pada logo karya Bayu.

Jadi makna tersembunyi dalam logo adalah menyampaikan

perkembangan, arah dan tujuan, maskulinitas, trinitas, ketegaran, stabilitas dan

menembus tanpa batas.

Page 401: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

382

382

Juga menunjukkan kemakmuran dan mempertegas kualiatas keluarga

kesultanan pada produk tersebut. Sehingga mampu menciptakan keterbukaan,

menciptakan emosional, seperti cinta, kepercayaan, dan kasih sayang,

memberikan ketenangan dan memberikan rasa nyaman pada konsumen.

Gambar 4.91 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda

Logo Bayu Irgi Fahrizal

Abtraksi dari distorsi bentuk ragam hias Melayu memiliki makna

denotatif sebagai Bintang Bedada Wajik. Distorsi bentuk tersebut adalah tekstual

dari simbol suku Melayu. Picture mark pada logo ini merupakan penanda. Typo

(teks) “B” yang dibentuk dari susunan Bintang Bedada Wajik berkonotasi pada

inisial identitas dari pemilik logo tersebut. Letter Mark yang terpisah pada

bentuk logo adalah petanda. Warna hijau merupakan lambang juga sebagai

konsepsi dari logo tersebut.

Page 402: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

383

383

Bentuk Bintang Bedada Wajik adalah simbol yang bersifat tekstual

merupakan penanda dan warna hijau adalah lambang yang bersifat konseptul

merupakan petanda. Jadi bentuk dan warna adalah logo yang merupakan sebuah

tanda.

4.4.7. Makna Bentuk dan Peranan Warna Logotypo transform gram

Logotypo transform gram adalah salah satu dari jenis logotype and blend

gram yang memiliki elemen tulisan dan gambar berbaur. Logo tersebut juga

merupakan bagian dari logo gabungan kombinasi gambar dan tulisan

(combination typo and gram).

Pada logo ini bentuktulisanyang didistorsi mengikuti bentuk yang

memiliki makna tanda. Elemen bentuk gambar tersebut dapat menginformasikan

simbol-simbol atau lambang-lambang pada identitas dari sebuah karakter

seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilkan dari unsur-unsur

kebudayaan. Logo karya mahasiswa tersebut yang telah dikelompokkan sebagai

logo logotypo transform gramadalahAde Fitria Ninggsih; Aditya Chansa M dan

Risky Hamdani Ks Lubis.

4.4.7.1. Logo Ade Fitria Ningsih

Ade Fitria Ninggsih merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program

studi multimedia, semester II kelas A. Desain logo batik motif mandailing. Logo

ini telah diamati dan direduksi sesusai dengan kreteria logo yang baik. Logo

Page 403: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

384

384

karya Ade tidak memenuhi satu dari delapan kreteria logo yang baik. Sata unsur

tersebut adalah tidak sesuai dengan fungsi.

Namun logo karya Ade ini memiliki unsur kesederhanaan, mudah

diingat, tahan lama (tidak termakan zaman), enak dipandang, tepat sasaran, unik

dan menarik serta memiliki fleksibelitas pada setiap media. Logo ini memiliki

predikat sangat baik.

Gambar 4.92 : Tampilan Bentuk dan Warna

Logo Ade Fitria Ningsih

4.4.7.1.1. Makna bentuk logo Ade Fitria Ninggsih

Picture mark pada logo ini merupakan inisial dari huruf depan nama

perusahaan yaitu “A” dan “B”. Bentuk “A” adalah angkola dan “B” adalah

batik. Huruf “A” didistorsi menjadi bentuk segitiga dan huruf “B” didistorsi

menjadi bentuk segiempat. Bentuk segitiga dan segiempat merupakan pola

bidang dalam teori nirmana, didalam bentuk bidang segitiga dan segiempat

Page 404: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

385

385

terdapat tiga unsur garis yang tidak terputus. Ketiga unsur garis tersebut disebut

pola garis.

Bidang segitaga merupakan distorsi dari atap (tutup ari) rumah adat suku

Mandailing dan segiempat merupakan distorsi dari bagian rumah suku

Mandailing. Jadi bentuk huruf “A” dan “B” mengikuti pola bidang yang

merupakan distorsi dari rumah adat suku Mandailing yang disebut bagas godang,

dengan tiga garis yang tak terputus.

Pada logo ini letter mark mengikuti pola picture mark dan saling

membaur. Bentuk segitiga pada logo karya Ade terbagi dalam tiga garis yang

memiliki makna sebagai lambang dari konsep trinitas, atau lambang tiga unsur

tertentu yang saling berhubungan.Dalam konsep religius dimaknai sebagai tiga

unsur alam semesta, yaitu Tuhan, manusia dan alam.

Segitiga yang simetris dapat menjadi simbol untuk hukum, ilmu dan

agama.Segitiga juga dimaknai sebagai arah atau puncak keberhasilan yang

memiliki sifat dinamisnya.

Segiempat pada logo ini memiliki makna kesesuaian, kedamaian,

soliditas, keamanan dan kesetaraan serta kedinamisan yang tidak terbatas serta

fleksibilitas. Segiempat sebagai simbol statis, bangunan, kehandalan, ketertiban,

simetris, konstruksi, dan stabilitas.

Garis juga memiliki makna yang berbeda pada logo ini tiga garis yang

mengikuti betuk segitiga dan segiemapt memiliki kemampuan untuk

mengungkapkan suasana tertentu, mampu membentuk symbol mengesankan

Page 405: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

386

386

kekuatan, arah dan sikap yang kuat serta mengesankan keanggunan, gerakan

dinamis, dan pertumbuhan tanpa henti.

Apabila dilihat dari unsur budaya suku Mandailing bentuk segitiga dan

segiempat yang meruapkan rumah adat suku Mandailing. Nama rumah adat

Mandailing ada dua macam bentuk yaitu bangunan yang disebut bagas godang

sebagai tempat namora-natoras. Namora-natoras adalah raja yang memiliki

wewenang diwilayah kampung atau huta, berfungsi sebagai mengatur tentang

tata cara adat istiadat sebagai pedoaman penghayatan hidup warga masyarakat

kampung, baik secara lahir maupun batin.Bangunna yang kedua adalah sopo

godang tempat balai sidang adat.

Bentuk atap segitiga memiliki makna gaja manyusu artinya orang miskin

yang wajib ditolong dan diberi makan dan yang sudah dipertongan olah raja

harus berterima kasih dan tidak seterusnya hidup demikian dan harus mencari

nafkah ddengan usaha sendiri.

Apabila dikaji secara keseluruhan bentuk rumah adat Mandailing

mempunyai gambaran adat yang berdasarkan dahilan natolu yang merupakan

gambaran falsafah hidup masyarakat daerah Mandailing.

4.4.7.1.2. Peranan warna logo Ade Fitria Ninggsih

Pada logo ini warna yang dihadirkan merupakan warna merah, putih dan

hitam. warna merah merupakan warna dasar atau warna primer. Pada teori

Page 406: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

387

387

nirmana merah merupakan warna dasar atau warna primer yang berdiri sendiri

tanpa ada campuran dari warna apa pun.

Merah memiliki karateristik merangsang saraf, kelenjar adrenal

(endokrin) dan saraf sensorik Merah adalah warna yang paling menarik

perhatian. Warna merah dapat memperkuat motivasi, meningkatkan sirkulasi,

dan berkaitan dengan seksualitas. Merah juga membangkitkan emosi dan

menciptakan perasaan kegembiraan atau intensitas. Di dalam desain, warna

merah memiliki aksen karena sifatnya yang kuat.

Hitam dan putih dalam teori nimana adalah gelap terang, namun disisi

lain hitam dan putih juga disebut warna yang juga memiliki makna. Warna

hitammencerminkan eleganitas. Dalam dunia komunikasi visual, warna hitam

dapat dijadikan sebagai sarana marketing, materi promosi corporate identity

sehingga dapat menjadi titik awal dari program branding. Warna hitam

berfungsi untuk memberikan vibrasi tertentu di dalam suatu desain logo. Begitu

hebatnya kekuatan warna hitam, sehingga bisa memberikan efek psikologis dan

kesan yang mendalam kepada semua orang yang melihatnya.

Putih juga memberikan aura kebebasan dan keterbukaan serta mampu

menciptakan kesan steril. Putih adalah warna yang murni, yang menimbulkan

efek suci dan bersih, tidak ada campuran apapun.

Dalam kajian budaya warna yang terdapat pada logo merupakan warna

ragam hias yang dimiliki oleh suku Mandailing. Warna-warna tersebut memiliki

arti bagi masyarakat Mandailing. Seperti warna merah melambangkan kekuatan,

Page 407: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

388

388

keberanian, dan kepahlawanan, warna putih melambangkan kesucian, kejujuran

dan kebaikan. Sedangkan warna hitam dilambangkan sebagao kegaiban.

Gambar 4.93 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna

Logo Ade Fitria Ninggsih

4.4.7.1.3. Jenis Font logo Ade Fitria Ninggsih

Tulisan pada logo ini sebagai identitas untuk menunjukan kepuyaannya,

pada letter mark tulisan ANGKOLA BATIK, jdenis huruf yang dipakai adalah

arial normal bold. Bentuk huruf yang didistorsi menjadi bagas godang

merupakan tiga unsur garis yang tak terputuh mengikuti bentuk bidang segitiga

dan segiempat.

Jadi makna yang tersembunyi pada logo adalah melambangkan ruang

khusus, visi kekuatan, pandangan-pandangan yang terukur dan harapan

(jendela). Menciptakan perkembangan, arah dan tujuan, maskulinitas, trinitas,

ketegaran, stabilitas dan menembus batas.

Page 408: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

389

389

Bentuk huruf yang didistorsi menjadi bagas godang merupakan tiga

unsur garis yang tak terputus mengikuti bentuk bidang segitiga dan

segiempat.Garis paling luar berwarna hitam merupakan distorsi dari sopo

godang yang memiliki arti kegaiban. Gaib dalam hal ini sesuatu yang ada tetapi

tidak dapat dilihat yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Makna perusahan batik ini, akan

diberkahi Tuhan dalam menjalankan roda perusahaan, tanpa henti.

Bentuk garis ditengah yang mengikuti bidang segitiga dan segiempat

garis berwarna merah melambangkan kekuatan, keberanian, dan kepahlawanan.

Serta garis yang berwarna putih melambangkan kesucian, kejujuran dan

kebaikan. Sebagai garis pemisah antara hitam dan merah.

Gambar 4.94 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda

Logo Ade Fitria Ninggsih

Segitiga dan segiemapt adalah abtraksi dari distorsi bentuk atap rumah

adat Mandailing memiliki makna denotatif sebagai rumah adat Mandailing.

Page 409: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

390

390

Distorsi bentuk tersebut adalah tekstual dari simbol suku Mandailing. Picture

mark pada logo ini merupakan penanda. Typo (teks) A dan B berkonotasi pada

produk serta tujuan pencapaian adalah konsep dari branding dan identitas dari

pemilik logo tersebut. Letter Mark yang berbaur pada bentuk logo adalah

petanda. Warna putih, merah dan hitam merupakan lambang juga sebagai

konsepsi dari logo tersebut.

Bentuk rumah adat Mandailing adalah simbol yang bersifat tekstual

merupakan penanda dan warna putih, merah serta hitam adalah lambang yang

bersifat konseptul merupakan petanda. Jadi bentuk dan warna adalah logo yang

merupakan sebuah tanda.

4.4.7.2. Logo Aditya Chansa M

Aditya Chansa M merupakan mahasiswa Polimedia PSDD program studi

multimedia, semester II kelas B. Desain logo batik motif Batak Toba.Logo ini

telah diamati dan reduksi sesuai dengan kreteria logo yang baik. Sama halnya

dengan logo Ade. Logo milik Aditya ini, hanya satu tidak memenuhi kreteria

logo yang baik yaitu sesuai fungsi. Logo ini memiliki predikat sangat baik.

Page 410: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

391

391

Gambar 4.95 : Tampilan Bentuk dan Warna

Logo Aditya Chansa M

4.4.7.2.1. Makna bentuk logo Aditya Chansa M

Bentuk dasar logo ini adalahsegitiga yang merupakan bentuk distorsi dari

huruf “A”. Huruf “A” merupakan inisal dari nama pemilik perusahaan batik

yaitu Adytia, Bentuk segitiga merupakan distosi dari bentuk rumah adat Batak

Toba.

Bentuk segitiga dibentuk dari dua garis, jadi picture mark dari logo ini

memiliki pola garis dan pola bidang. Bentuk garis paling atas merupakan

distorsi dari atap rumah adat batak toba, bentuk garis kedua yang berada di

bawah merupakan tutup ari dari atap rumah adat suku Batak Toba yang biasanya

dihiasi oleh ragam hias. Bentuk segitiga telah banyak diuraikan pada

pembahasan logo-logo sebelumnya, pada logo ini bentuk segitiga tidak lagi

dibahas secara spesifik. Pada pembahasan kali ini akan diulas mengenai filosofi

bentuk atap rumah adat Batak Toba.

Page 411: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

392

392

Masyarakat Batak Toba memiliki rumah adat yang merupakan tempat

tinggal disebut rumah bolon. Rumah bolan terbagi atas beberapa bangunan yaitu,

jabu rumah artinya rumah adat batak tanpa ragam hias atau gorga, jabu rumah

gorga artinya rumah adat pakai hiasan ragam hias, jabu sopo artinya lumbung

padi tanpa ragam hias, dan sopo gorga adalah lumbung padi berhias ragam hias.

Rumah adat Batak Toba merupakan mikro kosmos perlambang makro

kosmos yang terbagi alas 3 bagian atau tritunggal banua, yakni banua tongga

(bawah bumi) untuk kaki rumah, banua tonga (dunia) untuk badan rumah, banua

ginjang (singa dilangit) untuk atap rumah.

Bagian atas rumah (langit-langit) dan atap rumah adat suku Batak Toba

disebut banua ginjang (singa di langit) pada atas rumah (langit-langit) inilah

yang berhak dihias dengan ragam hias.Atap Rumah Bolon mengambil ide dasar

dari punggung kerbau, bentuknya yang melengkung menambah nilai

keaerodinamisannya dalam melawan angin danau yang kencang.Atap terbuat

dari ijuk, yaitu bahan yang mudah didapat didaerah setempat. Suku batak

menganggap atap sebagai sesuatu yang suci, sehingga digunakan untuk

menyimpan pusaka mereka.

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut “arop-arop”. Ini

merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa kelak dapat menikmati

penghidupan yang layak, dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang

Maha Kuasa. Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut

Page 412: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

393

393

Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan Khalik langit dan bumi yang

dalam bahasa Batak disebut“Si tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutan”.

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut

dan menahan atap supaya tetap kokoh ada “songsong boltok”. Maknanya,

seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati. “Ombis-

ombis” disebut dengan list plank. Berfungsi sebagai pemersatu kekuatan bagi

“urur” yang menahan atap yang terbuat dari ijuk sehingga tetap dalam keadaan

utuh. Dalam pengertian orang Batak ombis-ombis ini dapat menyimbolkan

bahwa dalam kehidupan manusia tidak ada yang sempurna dan tidak luput dari

keterbatasan kemampuan, karena itu perlu untuk mendapat nasehat dan saran

dari sesama manusia.

Sosok individu yang berkarakter seperti itu disebut“Pangombisi do ibana

di angka ulaon ni dongan” yaitu orang yang selalu peduli terhadap apa yang

terjadi bagi sesama baik di kala duka maupun dalam sukacita.

Pada bagian depan atap rumah terdapat hiasan ragam hias berupa Gajah

dompak, bermotif muka binatang, memiliki makna sebagai penolak bala. Begitu

pula hiasan bermotif binatang cicak, kepala singa yang dimaksudkan untuk

menolak bahaya seperti guna-guna dari luar. Hiasan ini ada yang berupa ukiran

kemudian diberi warna, ada pula yang berupa gambaran saja.

Page 413: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

394

394

4.4.7.2.2. Peranan warna logo Aditya Chansa M

Logo terdiri dari tiga warna yaitu, merah, hitam dan putih. Dalam teori

nirmana warna merah merupakan warna dasar yang merupakan warna yang

berdiri sendiri tanpa campuran dari warna apapun. Hitam dan putih dalam teori

warna merupakan gelap terang.

Warna-warna yang dihadirkan dalam logo ini merupakan perencanaan

corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas

dan untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut. Kemampuan warna

merah, hitam dan putih dapat menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-

efek tertentu, sehingga mampu mempengaruhi perilaku, memegang peranan

penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan sikap kesukaan konsumen

terhadap produk.

Warna merah yang dihadirkan pada logo ini paling sering menarik

perhatian. Karena warna merah memilki karateristik merangsang saraf, kelenjar

adrenal (endokrin) dan saraf sensorik, juga dapat meningkatkan sirkulasi darah

dan kereaktivan darah itu sendiri. Warna merah juga paling ampuh untuk

merangsang dan meningkatkan energi fisik, memperkuat motivasi,

meningkatkan sirkulasi, dan berkaitan dengan seksualitas. Merah juga

membangkitkan emosi dan menciptakan perasaan kegembiraan atau intensitas.

Tetapi pada saat yang sama, warna ini dapat dianggap sebagai tuntutan dan sikap

agresif. Merah adalah warna yang kuat sekaligus hangat. Sehingga menciptakan

Page 414: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

395

395

efek komunikasi visual, marketing, materi promosi pada logo perusahaan yang

menjadi titik awal dari program branding yang sukses dan berhasil.

Warna hitam berfungsi untuk memberikan vibrasi tertentu di dalam

desain logo yang diciptakan oleh Aditya. Pilihlah warna putih pada logo

memiliki sugesti untuk meredakan rasa nyeri. Putih juga memberikan aura

kebebasan dan keterbukaan, untuk menciptakan kesan steril. Warna putih pada

logo ini menghadirkan originalitas warna yang murni, tidak ada campuran

apapun, yang efek suci dan bersih pada perusahan batik tersebut. Desain ini

memiliki gaya simple dan minimalis, dengan menggunakan warna putih adalah

langkah yang tepat walaupun bukan cara satu-satunya.

Kalau dilihat peranan warna dari suku Batak Toba, warna yang dominan

pada gorga batak Toba adalah warna hitam, merah dan putih. Ketiga warna

gorga juga melambangkan tiga penguasa alam semesta yaitu Batara, Guru

penguasa Banua Toru dilambangkan dengan warna hitam, Debata Sori penguasa

Banua Tonga dilambangkan dengan warna merah, dan Mangala Bulan penguasa

Banua Ginjang, dilambangkan dengan warna putih. Ketiga dewa yang dikenal

dengan sebutan ‘Debata Sitolu Sada’, atau tritunggal dewa dan tiga bagian alam

semesta ini sangat mempengaruhi hampir seluruh kebudayaan Batak.

Warna hitam pada logo ini merupakan symbol dari Banua Toru (kosmos

bagian bawah) dan penguasaanya.Sebagai lambang yang adil dan bijaksana. Di

dalam kehidupan sehari-hari warna hitam dianggap sebagai simbol kekuatan

pengobatan dan kedukunan.

Page 415: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

396

396

Warna hitam disimbolkan sebagai Raja Warna, sebab kalau warna ini

dicampur dengan warna lain, dengan perbandingan yang sama, maka warna

yang lebih kuat adalah warna hitam. Selain itu warna hitam disebut sebagai raja

warna karena warna ini melambangkan kekuatan, pelindung dan kekuasaan yang

adil dan bijaksana.Itulah sebabnya ikat kepala kepala raja di Tanah Batak selalu

berwana hitam. Dalam Gorga Batak Toba warna hitam selalu dibuat pada andor

yaitu bidang gorga yang selalu dikontur dengan garis besar berwarna putih.

Warna hitam yang berada pada bentuk segitiga yang merupakan atas rumah adat

Batak Toba menunjukan kekuatan Tuhan Yang Maha Esa.

Begitu hebatnya kekuatan warna hitam pada logo ini, sehingga bisa

memberikan efek psikologis dan kesan yang mendalam kepada semua orang

yang melihatnya. Malah di dalam terapi kesehatan, warna tertentu di gunakan

untuk membantu pasien menjadi lebih cepat sembuh.

Warna merah pada logo ini merupakan simbol Banua Tonga (kosmos

bagian tengah) dan penguasanya adalah Debata Sori. Merah adalah lambang

keberanian dan kesaktian.

Putih melambangkan kesucian dan kehidupan.Orang Batak percaya

membuat hidup adalah gota(getah), suatu tenaga ajaib yang mengalir dalam

tubuh makhluk hidup. Warna putih dibuat pada garis gorga (hapur atau lili),

yaitu garis kontur dan garis tengah yang selalu mengikuti andor (garis berwarna

hitam).

Page 416: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

397

397

Gambar 4.96 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna

Logo Aditya Chansa M

4.4.7.2.3. Jenis font logo Aditya Chansa M

Keberadaan tipografi pada logo ini merupakan bagian identitas dari

pemilik perusahaan tersebut. Baik yang terdapat pada picture mark dan letter

mark. Tipografi yang terpat pada picture mark merupakan “A” bentuk segitiga,

sengaja didesain agar kelihatan bentuk atap rumah adat suku Batak Toba.Pada

letter mark huruf yang digunakan adalah tabatha heavy dan rage italic. Bagian

dari huruf ini juga dibentuk dari tiga garis, dengan nuansa suku Batak Toba.

Jadi pengertian makna pada logo ini adalah picture mark yang juga

dibentuk dari huruf dan letter mark, merupakan bentuk ketegasan dan eleganitas

pada perusahaan batik tersebut. Bentuk segitiga yang berwarna hitam berada di

atas merupakan atas dari ruma bolon, memiliki makna keTuhan sebagai sumber

rezeki, pengetahuan yang harus diagungkan. Sedangkan segitiga yang kedua

Page 417: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

398

398

berada di bawah atap merupakan tempatnya diisi oleh macam-macam ragam

hias suku Btak Toba. Maknanya adalah sebagai penggalang dari roh-roh jahat

atau sihir. Bentuk segitiga ditengah yang berwarna merah diwakili oleh dua garis

distorsi dari huruf A yang merupakan inisil dari nama pemilik perusahaan,

melambangkan kekuatan, keberanian, dan kepahlawanan. Warna putih

melambangkan kesucian, kejujuran dan kebaikan. Sebagai garis pemisah antara

hitam dan merah.

Gambar 4.97 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda

Logo Aditya Chansa M

Segitiga adalah abtraksi dari distorsi bentuk atap rumah Batak

Tobamemiliki makna denotatif sebagai rumah adat Batak Toba. Distorsi bentuk

tersebut adalah tekstual dari simbol Batak. Picture mark pada logo ini

merupakan penanda. Typo (teks) Toba berkonotasi pada dimensi Batak. Letter

Page 418: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

399

399

Mark yang berbaur pada bentuk logo adalah petanda. Warna merah, putih dan

hitam merupakan lambang juga sebagai konsepsi dari logo tersebut.

Bentuk rumah adat Batak Toba adalah simbol yang bersifat tekstual

merupakan penanda dan warna merah, putih serta hitam adalah lambang yang

bersifat konseptul merupakan petanda. Jadi bentuk dan warna adalah logo yang

merupakan sebuah tanda.

4.4.7.3. Risky Hamdani Ks Lubis

Risky Hamdani Ks Lubis merupakan mahasiswa Polimedia PSDD

program studi multimedia, semester II kelas B. Desain logo batik motif

Simalungun. Logo ini sudah diamati dan direduksi sesui dengan kreteria logo

yang baik. Logo ini memiliki enam dari delapan kreteria logo yang baik.

Logo ini pada dasarnya sederhana tetapi, beberapa garis pewarnaan yang

menjadi ciri-ciri dari suku Simalungun, menjadi logo ini terkesan rumit. Kare

pewarnaannya logo ini juga menjadi tidak fleksibel, karena garisnya yang

terlalu kecil, sehingga ketika diterapkan diberbagai media apalagi dengan media

yang kecil, garis-garis warna yang menjadi ciri chas suku Simangun tidak akan

terlihat, menjadikan logo ini terkesan polos dan mengurangi nilai estetisnya.

Logo ini memiliki unsur logo mudah diingat, tahan lama, enak

dipandang,sesuai fungsi,tepat sasaran serta unik dan menarik. Pridikat logo ini

adalah cukup baik.

Page 419: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

400

400

Gambar 4.98 : Tampilan Bentuk dan Warna

Logo Hamdani Ks Lubis

4.4.7.3.1. Makna bentuk logo Risky Hamdani Ks Lubis

Picture mark pada logo ini di bentuk dari dua huruf “S” dan “B”

singkatan dari Sumut Batik, bentuk ini juga merupakan distorsi dari salah satu

ragam hias suku Simalaungun yaitu gorga pinar bulung ni andurdur.

Menurut teori nirmana logo merupakan bagian dari pola garis. Picture

mark pada logo ini terdiri lima garis yang menbentuk gorga pinar bulung ni

andurdur. Ragam hias ini membentuk huruf sebagai inisial dari logo tersebut.

Pola garis yang dihadirkan pada logo ini merupakan garis melengkung yang

memiliki komposisi simetris, menjadikan logo tersebut menjadi lebih seimbang.

Garis terbentuk dari gerakan dari suatu titik yang membentuk suatu

goresan yang mengungkapkan gerakan dan bentukan.Garis yang dibentuk

sedemikian rupa dan bercerita, memiliki kemampuan untuk mengungkapkan

Page 420: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

401

401

suasana tertentu. mampu membentuk symbol yang memiliki pengertian khusus.

Garis lengkung mengesankan keanggunan, gerakan dinamis, pertumbuhan.

Apabila dianalis dari unsur budaya, picture markpada logo ini

merupakan ragam hias pinar bulung ni andurdur, bentuk ini adalah motif

tumbuhan. Andurdur adalah sejenis tumbuhan menjalar yang bagus gerakkanya,

ragam hias ini merupakan lambang kesetiaan untuk menepati janji sehingga

memperoleh kepentingan bersama.

4.4.7.3.2. Peranan warna logo Risky Hamdani Ks Lubis

Ragam hias suku Simalungun ada juga yang tidak berwarna, tetapi masih

tetap memiliki makna filosofi yang mengatur tata cara kehidupan masyarakat

tersebut. Pada logo ini warna yang dihadirkan pada logo ini adalah merah, hitam

dan putih yang merupakan warna dasar dari ragam hias suku Simalungun.

Menurut teori nirmana merah merupakan warna dasar, hitam dan putih

adalah gelap terang. Warna yang menjadi dasar dari ragam hias suku

Simalungun ini memiliki makna lain, dari filosofi budaya masyarakat

Simalungun.

Warna memilki karateristik merangsang saraf, kelenjar adrenal

(endokrin) dan saraf sensorik. Merah adalah warna yang paling sering menarik

perhatian, sehingga dapat memperkuat motivasi, meningkatkan sirkulasi, dan

berkaitan dengan seksualitas menciptakan perasaan kegembiraan atau intensitas.

Page 421: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

402

402

Di dalam warna merah menggunakan sebagai aksen karena sifatnya yang kuat.

Pada logo ini hitam putih di berikan aksen warna merah sedikit saja diantara

putih sudah bisa membuat logo tersebut menjadi terlihat berbeda.

Putih pada logo ini memberikan aura kebebasan dan keterbukaan serta

menciptakan kesan steril. Fungsi putih pada logo ini sebagai pemisah antara

hitam dan merah yang memberikan ruang terhadap kedua warna tersebut. Putih

adalah warna yang murni, tidak ada campuran apapun. Makanya sering di

anggap sebagai warna yang menimbulkan efek suci dan bersih.

Hitam adalah warna yang gelap tetapi elegan, efek dari berbagai macam

warna ini mampu diterapkan kedalam dunia komunikasi visual, marketing,

materi promosi, corporate identity hingga pembuatan desain logo perusahaan

yang menjadi titik awal dari program branding yang sukses dan berhasil. Warna

berfungsi untuk memberikan vibrasi tertentu di dalam suatu desain logo.

Lain halnya apabila dipandang dari sisi kebudayaan, khususnya suku

Simalungun. Menurut masyarakat Simalungun, warna putih menunjukan sifat

atau jiwa yang bersih, merah merupakan lambang keberanian dan hitam adalah

lambang pendirian yang tetap.

Masyarakat suku Simalungun percaya bahwa apabila ketiga warna

tersebut disatukan di dalam benang manalu, dapat berfungsi sebagai anti roh

jahat. Disisi lain benang manalu yang sudah disatukan dengan ketiga warna

tersebut dapat dijadikan sebagai alat perbuatan mistik.

Page 422: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

403

403

Gambar 4.99 : Ukuran Skala Perbandingan dan Kalibrasi Warna

Logo Risky Hamdani Ks Lubis

4.4.7.3.3. Jenis font logo Risky Hamdani Ks Lubis

Tipografi pada logo ini sebagai informasi identitas dari perusahaan batik

tersebut, pada picture mark, jenis huruf dirancang khusus sehingga dapat

menyerupai bentuk ragam hias suku Simalungun yaitu gorga bulung ni andurdur.

Tulisan Sumut Batik yang terdapat dibawah picture mark, merupakan

distorsi dari jenis huruf arial black, huruf ini dibentuk mengikuti bentuk ulos.

Ulos adalah kain adat yang biasa dipakai untuk keperluan adat dan sebagai

pakaian sehari-hari. Sebagai kain adat, ulos dianggap melindungi tondi. Todi

menurut kepercayaan masyarakat Simalungun merupakan roh dan jiwa, ulos

juga dapat melindungi jasmani dan alam. Ulos digunakan sebagai keperluan

acara-acara adat.

Jadi makna logo tersebut lambang kesetiaan dan janji kepada konsumen

akan memberikan pelayanan dan kualitas terbaik. Logo ini juga melambangkan

Page 423: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

404

404

perusahan yang kuat serta elegan, memberikan pencerahan, terbuka dan berani

bersaing dipasar nasional dan internasional dengan perhitungan yang matang dan

professional.

Gambar 4.100 : Diagram Tanda, Penanda dan Petanda

Logo Risky Hamdani Ks Lubis

Bentul SB adalah abtraksi dari distorsi bentuk ragam hias Batak Toba

memiliki makna denotatif sebagai gorga Pinar Bulung Ni Andudur. Distorsi

bentuk tersebut adalah tekstual dari simbol Batak. Picture mark pada logo ini

merupakan penanda. Typo (teks) SB di bentuk dengan gerga Pinar Bulung Ni

Andudur berkonotasi pada dimensi Batak. Letter Mark yang berbaur mengikuti

bentuk huruf pada logo adalah petanda. Warna merah, putih dan hitam

merupakan lambang juga sebagai konsepsi dari logo tersebut.

Bentuk Pinar Bulung Ni Andudur adalah simbol yang bersifat tekstual

merupakan penanda dan warna merah, putih serta hitam adalah lambang yang

Page 424: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

405

405

bersifat konseptul merupakan petanda. Jadi bentuk dan warna adalah logo yang

merupakan sebuah tanda.

Setalah dianalisis dan diuraikan berdasarkan teori-teori nirmana dan

unsur unsur budaya terhadap semua logo karya mahasiswa Polimedia PSDD

Medan yang sesuai dengan katagori dan kreteria yang terdapat dalam logo.

Dapat dipahami bahwa bentuk merupakan salah satu elemen dasar dalam desain

Logo. Bentuk-bentuk yang mengikuti pola titik, garis, bidangdan ruang dapat

menyampaikan arti yang secara umum dilihat dan memberikan pemahaman

tentang suatu maksud. Bentuk-bentuk itulah yang selalu dilihat dimanapun.

Motif-motif ragam hias yang merupakan unsur budaya seperti motif,

tumbuhan, hewan, geometris serta figuratif. Dapat memperkaya pengetahuan

melalui unsur budaya, secara tidak langsung dapat melestarikan budaya yang

hampir punah melalui makna bentuk dan peranan warna yang dihadirkan melalui

logo tersebut.

Logo adalah sebuah karya seni rupa dan tidak bisa lepas dari elemen-

elemen senirupa dasar yang membentuknya, seperti garis, bentuk, warna, ruang,

tipografi, dan motif dari unsur budaya. Sehingga dapat mencerminkan citra

positif dengan cara memaksimalkan pesan-pesan yang menguntungkan dalam

picture mark dan letter mark yang terdapat dalam sebuah logo.

Bentuk-bentuk yang kaku dan dinamis serta peranan dari sebuah warna

yang divisualkan dengan tepat akan menyampaikan kekuatan, profesionalisme

Page 425: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

406

406

dan efisiensi. Image bentuk itulah yang ingin disampaikan kepada publik melalui

visual sebuah Logo.

Sebuah Logo akan berhasil apabila telah memiliki konsep visual yang

kuat. Penggambaran inilah yang dibuat dalam berbagai cara, baik dengan warna,

ilustrasi atau bahkan dengan Image.Bentuk-bentuk yang selama ini telah pahami

adalah bertujuan untuk mengelola informasi melalui suatu hubungan dan

pembagian bentuk, menyimbolkan ide-ide yang berbeda, menciptakan

pergerakan, tekstur dan kedalaman, menyampaikan keinginan dan emosi,

menekankan dan menciptakan entry point dan bagian yang menarik,

memberikan arah pada mata dari satu elemen desain ke elemen desain

selanjutnya. Sehingga dapat mempelajari arti dari elemen dasar logo yang

menunjukkan simbol-simbol umum yang terdiri dari elemen-elemen yang

terdapat dalam logo tersebut.

Page 426: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

407

407

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagai penutup dari tesis ini akan disajikan kesimpulan dari hasil

penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya. Kemudian, disampaikan pula

saran-saran ang didasarkan pada hasil kesimpulan. Saran dalam hasil penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaat bagi akademisi dan beberapa pihak sebagai masukan

dalam menciptakan sebuah logo.

5.1. Kesimpulan

Sebuah logo dari merek besar tidak dipilih secara kebetulan. Ada banyak

aspek yang diperhitungkan dalam pembuatan sebuah logo, baik dari segi bentuk,

warna, susunan huruf, hingga makna psikologi yang ada didalamnya. Dalam

mengembangkan sebuah merek, desain logo adalah raja dari segalanya. Desain

logo yang baik yaitu mampu menimbulkan respon emosional dari pelanggan dan

calon pelanggan untuk suatu produk tertentu di sebuah perusahaan. Sebuah logo

yang kuat mungkin memang terlihat sangat sederhana, tapi dalam penciptaannya

tidak ada yang sesederhana yang terlihat dan dibayangkan.

Mengacu pada rumusan masalah penelitian hasil penelitian ini dapat sesuai

dengan pembahasan penelitian yaitu:

Page 427: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

408

408

5.1.1 Makna Bentuk Pada Logo

Jika bentuk logo yang digunakan oleh merek tertentu menggambarkan diri

mereka, produk, perusahaan atau bahkan budaya lingkungan.Pikiran bawah sadar

akan merespon dengan cara yang berbeda untuk setiap bentuk logo yang berbeda

melalui pola dasar ataupun motif ragam hias dan lain sebagainya, menyiratkan

makna yang berbeda. Hasil kesimpulan makna bentuk pada logo ciptaan

mahasiswa Polimedia PSDD Medan adalah :

1). Bentuk-bentuk logo yang dihadirkan mahasiswa Polimedia PSDD Medan,

yang diadopsi dari bentuk dasar dan unsur budaya, setelah dianalisis, telah

memenuhi kreteria logo yang baik dan terarah pada kategori logo.

2). Bentuk logo yang digunakan sudah mampu menggambarkan kualitas produk,

identitas perusahaan, dengan kearifan lokal Sumatera Utara.

3). Bentuk logo yang dihasilkan telah berorintasi pada kajian semiotika sehingga

memiliki kandungan atau entitas diri dari penanda.

4). Melalui unsur bentuk yang bersifat tekstual telah menghasilkan makna

denotatif pada bentuk logo tersebut.

5). Bentuk logo yang bersifat kongkrit menghasilkan suatu simbol yang lebih

subtantif pada logo yang mengkomunikasikan sebuah tanda.

6). Bentuk logo tidak monoton dan menjadi daya tarik untuk bersaing di pasar

Internasional yang memiliki kandungan kearifan lokal Sumatera Utara.

Page 428: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

409

409

5.1.2 Peranan Warna Pada Logo

Selain pertimbangan bentuk, warna juga menjadi bentuk komunikasi non

verbal yang bisa mengungkapkan pesan secara instan dan lebih bermakna yang

sering digunakan para marketer atau komunikasi visual yang handal untuk tujuan

branding, sales dan penjualan serta marketing perusahaan. Hasil kesimpulan

makna bentuk pada logo ciptaan mahasiswa Polimedia PSDD Medan adalah :

1). Warna-warna logo yang dihadirkan mahasiswa Polimedia PSDD Medan,

berorentasi dari teori nirmana dan warna pada unsur budaya Sumatera Utara.

2). Warna logo yang digunakan sudah mampu menggambarkan identitas

perusahaan dengan kearifan lokal Sumatera Utara.

3). Warna logo yang dihasilkan telah berorintasi pada kajian semiotika dan teori

nirmana sehingga memiliki kandungan atau entitas diri dari petanda.

4). Melalui unsur warna yang bersifat konseptual telah menghasilkan makna

konotatif pada bentuk logo tersebut.

5). Warna logo yang bersifat abtraksi dari kearifan lokal Sumatera Utara

menghasilkan suatu lambang yang mengkomunikasi sebuah tanda

Logo sebagai tanda, memiliki makna bentuk kongkrit dapat

mengkomunikasikan penanda dari unsur yang bersifat tekstual yang memiliki

makna denotatif pada bentuk simbol. Abtraksi warna menghasilkan komunikasi

petanda dari unsur yang bersifat kontekstual yang memiliki makna konotatif pada

peranan warna.

Page 429: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

410

410

Kombinasi antara makna denotatif pada penanda dan makna konotatif

pada petanda menghasilkan sebuah tanda. Gabungan antara bentuk kongkrit pada

simbol dan abtraksi warna pada lambang adalah logo. Logo merupakan sebuah

tanda.

5.2. Saran

Berdasarkan penelusuran yang menurut penulis dapat bermanfaat secara

praktis maupun bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan berdasarkan

kedekatan disiplin ilmu yang dapat dikembangkan dalam suatu institusi

pendidikan maupun lembaga pendidikan serta kebutuhan perorangan untuk

menggali potensi yang ada.

Setiap institusi ataupun lembaga pendidikan khususnya Polimedia PSDD

Medan yang memiliki kompetensi produksi yang menunjang pada penguasaan

keahlian terapan tertentu, yang bersifat vokasi, dianjurkan memiliki kompetensi

pada bidang keilmuan filsafat budaya, filsafat estetika, antropologi budaya dan

dasar-dasar ilmu kesenirupaan khusnya desain grafis, yang berorentasi pada

kearifan budaya lokal, sehingga menghasilkan karya ataupun produk yang

bermutan lokal sebagai daya tarik untuk bersaing di pasar Internasional.

Secara teoritis buku-buku yang menjadi refrensi penulis hanya

menguraikan perkembangan dan perjalanan logo dari tahun ketahun yang

mengarah pada bentuk perkembangannya saja. Sejarah awal terjadinya sebuah

logo atau asal usul dari sebuah nama dari jenis logo, sering terlupakan karena

Page 430: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

411

411

setiap yang menulis hanya mengejar perkembangan fisik dari logo tersebut,

dengan konsep yang berbeda dari tahun ketahun. Perkembangan bentuk fisik juga

sangat dibutuh untuk seorang desain logo, agar menjadi refrensi dalam

menciptakan logo pada zaman sekarang ini.

Logos prophorikosdan logos endiathetos, merupakan ucapan seseorang

dianggap dalam pengertian tertentu sebagai sebagian dari kedirian si pembicara

yang mempunyai keberadaan sendiri yang nyata yang disebut kata. Kata yang

berarti logo juga kemudian disandingkan dengan "type" yang berasal dari kata

"typo", yang merupakan perhurufan atau pencetakan huruf, sehingga diartikan

menjadi "logotype". Logos spermatikos tidak terlepas dari unsur budaya manusia.

Manusia itu tidak pernah melihat, menemukan dan mengenal dunia secara

langsung kecuali dengan berbagai simbol. Fenomena yang di wakilkan olah tanda,

indeks, ikon, simbol menjadi unsur budaya dalam kehidupan manusia. Dalam

bahasa Yunani, gram atau gramma memiliki arti huruf, tanda, dengan demikian

pemahaman dari uraian logos spermatikos dapat diartikan sebagai "logogram".

Dalam hal ini penulis menyarankan, untuk melakukan penelitian yang

lebih mendalam mengenai sejarah terciptanya nama logotype dan logogram.

Pada mata kuliah logo, pengelompokan logo juga belum jelas untuk semua

bentuk logo. Buku-buku yang penulis jadikan sebagai refrensi, belum mengatur

bentuk logo yang sesuai dengan katagorinya. Logo hanya dibagi atas tiga bagian

besar yaitu logotype (logo yang didominasi dengan tulisan saja), logogram (logo

yang bentuknya hanya gambar saja) serta gabungan logotype dan logogram

Page 431: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

412

412

(gabungan antara bentuk dan gambar). Sementara logo gabungan antara bentuk

dan gambar, memiliki ciri yang beragam, misalnya logo yang gambar dan

tulisannya terpisah, logo yang tulisan dan gambarnya membaur, logo yang di

dalam tulisan terdapat gambar atau salah satu hurufnya diganti dengan gambar,

logo yang di dalam gambar terdapat tulisan, logo yang tulisanya membentuk

gambar dan logo yang gambarnya membentuk tulisan.

Kesemua logo ini belum dikatagorikan sesuai dengan karakter masing-

masing logo. Pada tesis ini penulis mengkatagori masing-masing logo sesuai

dengan karakter bentuk dan tulisan yang terdapat pada logo, dari hasil penelitian

katagori yaitu:

1).Logotype,

2).Logogram,

3).Combination typo and gram.

3.1). Logogram and separate type (gambar dan tulisan terpisah)

3.2). Logotype and blend gram. (gamabr dan tulisan membaur)

1). Logo typographic (di dalam tuliasan terdapat gambar)

2) Logo gramgraphic (di dalam gambar terdapat tulisan)

3). Logogram transform typo (logo terdiri dari elemen-elemen gambar

kecil yang membentuk huruf);

4). Logotypo transform gram (logo elemen tulisan yang membentuk

gambar).

Page 432: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

413

413

Nama untuk masing-masing jenis dari katagori logo, belum dibuat secara

spasifik, nama-nama logo tersebut hanya sekedar untuk membadanya jenis logo

yang satu dengan lainnya. Disarankan untuk melalukan penelitian lebih mendalam

pada katagori logo-logo tersebut beserta nama masing-masing jenis logo.

Page 433: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

414

414

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Juraid. 2006. Manusia, Filsafat,dan Sejarah. Jakarta : Bima Aksara. Ali, Mat. 2014. Mahir Membuat Ide Kreatif dan Desain Logo, Jakarta: Techno

Publishing. Arntson, Amy E. 2003. Grafihic design basic 4. Whitewater: university of

Wisconsin, Thomson Warswort Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek. ,edisi

revisi V. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek. ,edisi

revisi VI.Jakarta: Rineka Cipta. Barbier, Jean Paul. 1983. Tobaland : The Shreds Of Tradition. Geneva : Musée

Barbier-Müller. Berger, Arthur Asa. 1984. Signs in Contemporary Culture an Introduction to

Semiotics. Marianto & Sunarto. 2005. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya. Capsule. 2007. Design matter, Logos. Massachusetts: rackport publisfher, inc. Caniago, Ferri. 2012. Cara Mutakhir Jago Desain Logo, Cipayung, Jakarta Timur

: Niaga Swadaya. Chernyshevsky, N.G. 2005. Hubungan Estitik Seni dengan Realita, Bandung:

Ultimus. Dharmojo. 2005. Sistem Simbol Dalam Munaba Waropen Papua, Jakarta :Pusat

Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Djelantik, A.A.M. 1999. Estetika Sebuah Pengantar, Bandung: Masyarakat Seni

Pertunjukan Indonesia. Dreyfuss, Henry. 2010. ”Symbol Sourcebook: An Authoritative Guide to

International Graphic Symbols”, McGraw-Hill Companies. Hendratman, Hendri. Computer Graphic Design. Bandung: Informatika, 2014

Page 434: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

415

415

Hasibuan, Jamaludin S. 1985. Art Et Culture/ Seni Budaya. Pierre-René Bauquis. Djakarta : PT. Jayakarta Agung Offset.

Joosten, Leo. 1992. Samosir The Old Batak Society. Pematangsiantar. Kartono, Gamal. 2012. Jurnal Seni Rupa FBS Unimed: Sejarah dan Rahasia

dibalik Logo. Medan : Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Kartono, Gamal. 2014. Poster, Medan: UNIMED PRESS Kartono, Gamal. 2015. Tipografi, Medan: UNIMED PRESS Kartika, Sony Dharsono. 2007. Estetika, Bandung: Rekayasa Sains. Masunah, Juju dan Narawati, Tati. 2003. Seni dan Pendidikan Seni, Bandung :

P4ST UPI. Meggs, P.B. 2006. A History of Graphic Design, USA : Viking Metha, Aline. 2014. The True Power of Color. Yogyakarta : Octopus Publishing

House. Narbuko, Cholid and Achmadi.H.Abu.1997. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi

Aksara. Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Pena , Tim Prima. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gita media

Press. Parera. J. D. 2004. Teori Semantik.edisi kedua. Jakarta : Erlangga. R.M. Yoyok. And Siswandi. 2007. Pendidikan Seni Rupa. Yudis Tira. Jakarta: PT

Ghalia Indonesia Printing. Rustam, Surianto. 2014 Mendesain Logo, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009 Sulianta, Feri. Rahasia Teknik Warna, Jakarta: PT. Elex Media Komputerindo. Sachari, Agus. 2005. Metodologi Penelitian Budaya Rupa Desain, Arsitektur,

Seni Rupa dan Kriya. Jakarta: Erlangga

Page 435: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

416

416

Saragih, Daulat.dkk.1999. “Nilai Estetis dan Makna Simbolis yang Terkandung dalam Motif Ornamen Tradisional Bangunan Rumah Adat Batak Toba”. Laporan Penelitian. UNIMED

Sobur, Alex. 2003. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Simamora, Tano. 1997. Rumah Batak : Usaha Inkulturatif. Pematangsiantar:

Seminari menengah, tth. Sirait, Baginda. 1980. Pengumpulan dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di

Sumatera utara. IKIP. SP. Gustami. 1980. Nukilan Seni Ornamen Indonesia. Yogyakarta: Sekolah

Tinggi Seni Rupa Indonesia ASRI. Sudjiman, Panuti, and Zoest Aart Van. 1996. Serba-Serbi Semiotika. Jakarta:

PT.Gramedia Pustaka Utama. Sulianta, Feri. 2014. Rahasia Teknik Warna. Jakarta : PT. Elex Media

Komputinda. Sukarman. 1982/1983. Pengantar Ornamen Timur I. Yogyakarta : SUB/BAG

PROYEK STSRI “ASRI”. Surakhmad, Winarto. 1980. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode, dan

Teknik. Bandung : TARSITO Sumarjo, Jayob. 2006. Estetika Paradoks. Bandung: Sunan Ambu Press. Sutopo, P., Agustina, H., Nurfalah, F. 2009. Makna Logo Sebagai Cerminan Citra

Perusahaan, Cirebon: Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. Tambunan. E.H. 1982. Sekelumit Mengenai Masyarakat Batak Toba dan

Kebudayaannya Sebagai Sarana Pembangunan. Bandung: TARSITO. Teresa, Anna. 2006. Logos Of Phenomenology And Phenomenology Of The

Logos. Netherlan: The Netherlands

Thomas, Gregory. 2006. How to Design Logos, Symbol and Icon. Cincinnati: Ohio: How Design Book.

Page 436: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

417

417

Vera, Nawiroh. 2014. Semiotika Dalam Riset Komunikasi, Bogor: Ghalia Indonesia.

Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. 2011. Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis

bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media. Wheeler, Alina. 2009. Designing Brand Identity New York: The United States of

America Zaviera, Ferdinannd. 2007. Teori Kepribadian Sigmund Reud, Jogyakarta:

Prismashopie. Zoest, Aart Van. 1978. Semiotika Tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang

Kita Lakukan Dengannya. Soekowati, Ani. 1993. Jakarta: Yayasan Sumber Agung.

Z. Shahab, Yasmine. 2004. Antropologi Indonesia Tahun XXVIII No. 75 : Seni

Sebagai Ekpresi dan Eksistensi. Jakarta: Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sodial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Page 437: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

418

418

BUKU PANDUAN UMPN POLIMEDIA PSDD MEDAN

Kata Pengantar

Buku Panduan Ujian Masuk Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia)

tahun akademik 2011/2012 ini, disusun dalam rangka kegiatan penerimaan

mahasiswa baru (PMB) jalur ujian tertulis program Diploma III bagi lulusan

SMU/SMK/MA yang dilaksanakan secara nasional di Politeknik se-Indonesia

yang disingkat UMPN (Ujian Masuk Politeknik Negeri).

Calon mahasiswa Politeknik Negeri Media Kreatif PSDD di Medan dapat

memilih satu pilihan program studi atau dua pilihan program studi dari 2 Program

Studi yang dibuka tahun ini yaitu Program Studi Teknik Grafika, dan Desain

Grafis.

Buku panduan ini memberikan informasi yang berkaitan dengan Tata Cara

Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru, Pengumuman Hasil Seleksi, dan Regristrasi

Ulang. Diharapkan Calon Mahasiswa Baru Politeknik Negeri Media Kreatif

PSDD di Medan dapat mempelajari dan mengikuti dengan seksama petunjuk-

petunjuk yang diberikan didalamnya, sehingga kesalahan-kesalahan yang dapat

merugikan tidak perlu terjadi.

Page 438: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

419

419

Kami mengucapkan selamat datang Calon Mahasiswa Baru di Politeknik Negeri

Media Kreatif PSDD di Medan. Semoga sukses. Terimakasih

Jakarta, Pebruari 2011

Direktur PoliMedia

ttd

Bambang Wasito Adi, SH., M.Sc. NIP : 19570901 197803 1 001

Page 439: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

420

420

PANDUAN JALUR UMPN

(UJIAN MASUK POLITEKNIK NEGERI)

Dalam Rangka Penerimaan Mahasiswa Baru Politeknik Negeri Media Kreatif PSDD di Medan

Tahun Akademik 2011/2012

I. PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia) Jakarta didirikan berdasarkan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 60 Tahun 2008 yang

berkedudukan di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa Jakarta 12640. Politeknik

Negeri Media Kreatif (PoliMedia) Jakarta sesuai Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional RI Nomor 30 Tahun 2009 Membuka Program Studi Di Luar Domisili

Perguruan Tinggi di Medan untuk tahun ajaran 2011/2012 Politeknik Negeri

Media Kreatif (PoliMedia) PSDD di Medan menyelenggarakan Program studi

yaitu: Teknik Grafika dan Desain Grafis. PoliMedia PSDD di Medan sebagai

perguruan tinggi vokasi yang secara khusus ditangani untuk menyiapkan tenaga

terampil tingkat madya di bidang industri kreatif, yang lulusannya difokuskan

terampil dan memahami proses produksi, serta dibekali pengetahuan konsep dan

wawasan bisnis untuk berwirausaha.

Dewasa ini, kebutuhan tenaga terampil tingkat madya di sektor industri kreatif

yang beberapa tahun terakhir ini telah berkembang cukup pesat di Indonesia dan

Page 440: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

421

421

memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi cukup signifikan yaitu 6,7

% dari PDB. Salah satu kebijakan pemerintah dalam mengantisipasi kondisi

demikian, pada tahun 2011 PoliMedia PSDD di Medan membuka 2 (dua) program

di atas. Selanjutnya dalam kesempatan ini, kami informasikan secara terbuka

kepada lulusan terbaik dari SMA/MA/SMK seluruh wilayah tanah air Indonesia

untuk menjadi mahasiswa PoliMedia PSDD di Medan sesuai minat dan pilihannya

masing-masing dengan Rencana Mahasiswa baru yang akan diterima di PoliMedia

untuk tahun akademik 2011-2012 bisa dilihat pada tabel 1 di bawah ini:

No Program Studi Jenjang Daya Tampung

1 Desain Grafis D III 32 orang

2 Teknik Grafika D III 32 orang

Jumlah 64 orang

Jumlah Mahasiswa baru yang akan diterima melalui jalur UMPN sebanyak 100%

dari total kuota daya tampung. Secara singkat profile dua program studi tersebut

adalah:

1. Desain Grafis akan mempersiapkan tenaga sekaligus seorang wirausaha

mengenai kreasi seni dan desain dalam industri teknologi grafika yang

dipresentasikan dalam bentuk 2 dimensi maupun 3 dimensi sebagai media

komunikasi. Berbagai keahlian bidang desain grafis meliputi perancangan

logo/branding, bahan penerbitan, kemasan, literatur promosi, dan media

Page 441: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

422

422

kehumasan. Mengingat perkembangan industri kreatif yang semakin

semarak di berbagai kota besar dan daerah dapat meningkatkan penyerapan

sumber daya manusia di bidang desain grafis.

2. Teknik Grafika akan mempersiapkan tenaga yang memiliki pengetahuan dan

keahlian teknik cetak yang diakui secara kualifikasi nasional sebelum

memasuki dunia industri sesuai dengan standar mutu. Program ini sangat

sesuai bagi calon mahasiswa yang ingin meniti karir di bidang produksi

cetak, cetak digital, administrasi dan manajemen cetak, disamping bagi yang

ingin membuka usaha percetakan secara mandiri. Program Studi Teknik

Grafika membekali mahasiswa dengan pengetahuan teknis dan keahlian

praktis serta pengalaman di perusahaan percetakan.

Page 442: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

423

423

II. TUJUAN

Tujuan dari penerimaan mahasiswa baru melalui Jalur UMPN ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk menjaring calon mahasiswa yang berkualitas;

2. Memberikan kesempatan yang sama kepada semua calon mahasiswa dari

berbagai daerah di seluruh Indonesia;

III. PENJELASAN UMUM

1. Yang berhak mendaftarkan diri adalah siswa kelas 3 (tiga) SMU/SMK/MA

yang berumur tidak lebih dari 22 tahun (peserta lahir setelah tanggal 31

Agustus 1989).

2. Setiap calon mahasiswa diperbolehkan mengajukan 2 (DUA) PILIHAN

program studi dengan biaya pendaftaran sebesar Rp. 200.000,00 untuk 2

pilihan program studi dan Rp. 150.000,00 untuk 1 pilihan program studi.

IV. PROSES PELAKSANAAN UMPN JALUR UMB POLIMEDIA

1. Seleksi Calon Mahasiswa PoliMedia

Tempat : Politeknik Negeri Media Kreatif PSDD Medan

Jl. Guru Sinumba No. 06 Medan Helvetia

Pendaftaran : Senin, 11 s.d. 27 Juli 2011

Page 443: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

424

424

Ujian Menggambar : Rabu, 27 Juli 2011 (Khusus Prodi Desain

Grafis)

(utk yang mendaftar tgl 27 Juli,ujiannya tgl 28 Juli 2011)

Ujian Tertulis : Jumat, 29 Juli 2011

Waktu : 09.00 – 12.30

Pengumuman Ujian Tertulis dan Menggambar: Menyusul akan diumumkan

setelah ujian tertulis

Daftar Ulang: Menyusul akan diumumkan setelah ujian tertulis

Catatan:

* Peserta Ujian Tertulis/Menggambar diwajibkan membawa; Alas Menulis,

Pensil 2B, Penghapus dan hal-hal lain yang diperlukan pada saat ujian.

2. Mekanisme Pendaftaran Secara Manual

1. Peserta datang ke Sekretariat Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) mengambil

formulir pendaftaran UMPN dan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp.

150.000,00 untuk 1 pilihan atau Rp. 200.000,00 untuk 2 pilihan.

2. Pembelian formulir pendaftaran UMPN harus dilakukan pada waktu yang

telah ditentukan.

3. Pembelian formulir pendaftaran dapat dilakukan pada hari Senin – Jumat,

dimulai pukul 09.00 s.d. 12.00 dan 13.00 – 16.00.

Page 444: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

425

425

4. Bukti pembayaran asli dapat diitukarkan dengan buku panduan UMPN.

5. Setelah formulir pendaftaran diisi oleh peserta dan diserahkan kepada panitia,

maka panitia akan menyerahkan kartu ujian.

Catatan: Peserta menyerahkan kembali formulir berikut persyaratannya paling

lambat dua hari setelah pembelian formulir.

6. Kartu ujian kemudian dibubuhi tanda tangan dan foto peserta ybs.

7. Satu lembar kartu ujian diserahkan kepada yang bersangkutan, dan satu lagi

disimpan oleh panitia untuk arsip.

3. Mekanisme Pendaftaran Online*:

Pendaftaran Online bisa dilakukan melalui website www.polimedia.ac.id dengan

ketentuan sebagai berikut:

1. Peserta membayar biaya pendaftaran di Bank Bukopin dengan No. Rek. 102

184 6011 Atas Nama Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia) Jakarta

dan mengirim bukti pembayaran melalui fax ke nomor (061) 8472896.

2. Peserta mengisi formulir melalui http://spmb.polimedia.ac.id/

3. Nama pengirim pada bukti pembayaran harus sama dengan nama peserta yang

dicantumkan pada form pendaftaran di website.

4. Panitia membuat kartu ujian ybs, setelah paitia menerima formulir melalui

internet dan bukti pembayaran.

Page 445: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

426

426

5. Selambat-lambatnya seminggu sebelum pelaksanaan ujian, peserta diharuskan

datang ke Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia) PSDD Medan, untuk

melakukan registrasi ulang untuk melengkapi persyaratan administrasi.

6. Pada waktu registrasi ulang calon peserta membawa persyaratan antara lain:

a. Bukti pembayaran di Bank Asli.

b. Bukti pendaftaran di Website.

c. Akte Kelahiran.

d. Pas foto berwarna terbaru 4 lembar ukuran 3 x 4.

7. Panitia menyerahkan satu lembar kartu ujian kepada ybs, dan satu lagi untuk

arsip, setelah peserta melengkapi persyaratan yang diperlukan pada kartu

ujian peserta.

8. Peserta berhak mengikuti ujian bila yang bersangkutan mempunyai kartu

ujian.

9. Apabila calon peserta telah melakukan proses pendaftaran sebagaimana

tercantum pada butir 1 dan 2, tetapi tidak melakukan registrasi ulang pada

waktunya (Butir 5), maka pendaftaran dianggap batal atau calon peserta

dianggap mengundurkan diri.

Page 446: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

427

427

4. Persyaratan umum pendaftaran UMPN

Pendaftaran UMPN dilakukan dengan persyaratan:

o Umur tidak boleh lebih dari 22 tahun (peserta lahir setelah tanggal 31

Agustus 1989)

o Foto copy surat keterangan lulus/ijazah SMU/SMK/MA yang dilegalisir 1

lembar.

o Foto copy identitas diri (Kartu Pelajar/KTP/SIM).

o Foto copy akte kelahiran/Surat Kenal Lahir.

o Pas foto berwarna terbaru 4 lembar ukuran 3 x 4.

o Surat Keterangan tidak buta warna

o Membayar uang pendaftaran Rp 200.000 untuk dua pilihan prodi, dan Rp

150.000 untuk satu pilihan program studi.

5. Persyaratan Khusus

1. Peserta yang memilih Bidang Rekayasa yaitu Program Studi Teknik Grafika

adalah peserta yang berasal dari SMA/MA jurusan IPA atau SMK Grafika.

2. Peserta yang berasal dari SMA/MA/SMK jurusan IPS atau Bahasa, atau Non-

IPA, hanya dapat memilih Bidang Non-Rekayasa yaitu Program Studi yaitu

Desain Grafis

Page 447: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

428

428

6. Materi Ujian

Materi yang diujikan untuk Bidang Rekayasa yaitu Program Studi Teknik

Grafika adalah;

1. Bahasa Indonesia;

2. Bahasa Inggris;

3. Matematika;

4. Fisika.

Adapun materi yang diujikan untuk Bidang Non-Rekayasa yaitu Program

Program Studi Desain Grafis adalah;

1. Bahasa Indonesia;

2. Bahasa Inggris;

3. Matematika;

4. Ekonomi dan Akuntansi.

V. PENGUMUMAN HASIL UJIAN SELEKSI

Hasil proses seleksi akan diumumkan melalui:

o Papan Pengumuman di Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia) PSDD

di Medan.

o Website http://polimediapsddmedan.blogspot.com atau

http://www.facebook.com/poliMediaPSDDMedan

o Pengumuman ujian hasil seleksi :

Page 448: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

429

429

Hari/tanggal : Menyusul akan diumumkan setelah ujian tertulis.

Pukul : 09.00 WIB

Tempat : Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia) PSDD di

Medan

VI. PENDAFTARAN ULANG

A. Pendaftaran Ulang Lulus Utama

Peserta yang telah dinyatakan lulus ujian seleksi calon mahasiswa/i PoliMedia

PSDD di Medan akan dinyatakan secara resmi diterima sebagai mahasiswa/i

PoliMedia Jakarta apabila melengkapi/memenuhi semua persyaratan

pendaftaran/registrasi ulang pada jadwal yang telah ditentukan.

Adapun waktu pendaftaran ulang mahasiswa baru Lulus Utama adalah:

Hari/Tanggal : Menyusul akan diumumkan setelah ujian tertulis

Pukul : 09.00-16.00 WIB

Tempat : Politeknik Negeri Media Kreatif PSDD di Medan

Adapun persyaratan daftar ulang adalah :

1. menyerahkan kartu peserta ujian

2. Membawa 2 lembar foto copy ijazah yang telah dilegalisir.

3. mengisi formulir pendaftaran ulang

4. menunjukkan ijazah/ STTB asli

5. Menunjukkan akte/ surat tanda lahir serta menyerahkan 1 lembar fotokopinya

Page 449: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

430

430

6. menunjukan kwitansi lunas pembayaran biaya pendidikan

B. Pendaftaran Ulang Nominator Lulus Cadangan

Calon mahasiswa baru yang ikut ujian dan masuk Nominator Lulusan Cadangan,

dapat diterima sebagai calon mahasiswa baru Politeknik Negeri Media Kreatif

(PoliMedia) tahun akademik 2011/2012, dengan syarat apabila peserta ujian Lulus

Utama mengundurkan diri dan akan diisi oleh peserta ujian lulus cadangan sesuai

rangking lulus cadangan di masing-masing program studi yang diambil.

Pengumuman tentang peserta lulus ujian utama tetapi mengundurkan diri adalah

hari : Menyusul akan diumumkan setelah ujian tertulis

Selanjutnya peserta ujian lulus cadangan tersebut diwajibkan melakukan

pendaftaran ulang untuk melengkapi/memenuhi persyaratan (Lihat di butir VI.A)

sebagai mahasiswa baru PoliMedia PSDD Medan tahun akademik 2011/2012

pada :

Tanggal : Menyusul akan diumumkan setelah ujian tertulis

Pukul : 09.00-16.00 WIB

Tempat : Politeknik Negeri Media Kreatif PSDD di Medan

Page 450: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

431

431

VII. BIAYA PENDIDIKAN

Biaya pendidikan yang harus dibayar oleh calon mahasiswa baru secara

keseluruhan adalah Rp 2.700.000 yaitu terdiri SPP semester 1 dan Angsuran 1

BPP dengan perincian sebagai berikut :

Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) sebesar Rp. 2.000.000

(dua juta rupiah) per-semester; dan Biaya Pengembangan Pembangunan (BPP)

sebesar Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah), BPP ini dibayar hanya 1 X selama kuliah

di PoliMedia PSDD di Medan dengan cara diangsur 3x selama setahun pertama

(Angsuran 1 Rp. 700.000,- Angsuran 2 Rp. 700.000,- dan Angsuran 3 Rp.

600.000,-)

Jakarta, Pebruari 2011

Pembantu Direktur I

ttd

Sarmada, S.Sos., M.Si. NIP 195902151986011000

Page 451: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

432

432

Page 452: LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN … · vi 10. Bapak Drs. Ponisan, yang telah banyak membantu dalam administrasi baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaianya tesis

433

433


Recommended