Date post: | 07-Oct-2015 |
Category: |
Documents |
Upload: | adjcdaught |
View: | 37 times |
Download: | 1 times |
of 43
Dr. Hendrik Abraham
Kegawatdaruratan
LUKA BAKARLUKA BAKAR
PENDAHULUANPENDAHULUANLuka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas.
Berat ringan luka bakar, tergantung pada:1. Penyebab (api, air panas, listrik, petir, atau bahan kimia)2. Lama kontak antara tubuh dengan sumber panas3. Luas dan derajat luka bakar4. Ada atau tidaknya cedera pada jalan napas/cedera inhalasi5. Ada atau tidaknya cedera yang lain (mis; fraktur, dll)
PENYEBAB LUKA BAKARPENYEBAB LUKA BAKAR
Luka bakar karena matahari/Sun burn
Luka bakar karena suhu/Thermal burn
Luka bakar karena bahan kimia/Chemical burn
Luka bakar karena aliran listrik/Electrical burn
Luka bakar karena radiasi/Radiation burn
STRUKTUR KULIT NORMALSTRUKTUR KULIT NORMAL
EPIDERMIS
DERMIS
JAR. SUBKUTANJAR. OTOT
ARTERI DAN VENASARAF
HIPO DERMIS
DERAJAT LUKA BAKARDERAJAT LUKA BAKARLUKA BAKAR DERAJAT I (SUPERFICIAL BURNS)
Kerusakan terbatas pada epidermis (superficial) Kulit kering, hiperemik berupa eritema (kemerahan) Tidak ada bullae Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi Biasanya sembuh spontan dalam 5-10 hari Sembuh tanpa bekas dan tidak mengancam kehidupan Contohnya : Tersengat sinar matahari
LUKA BAKAR DERAJAT I (SUPERFICIAL BURNS)
DERAJAT LUKA BAKARDERAJAT LUKA BAKAR
LUKA BAKAR DERAJAT II (Partial Thickness)
Kerusakan meliputi epidermis, dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi dan eksudasi
Terdapat bullae Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi Dasar luka berwarna merah atau pucat, sering terletak
lebih tinggi diatas kulit normal. Luka bakar derajat II dibagi menjadi; derajat IIa
(superficial) dan derajat IIb (dalam)
DERAJAT LUKA BAKARDERAJAT LUKA BAKARLUKA BAKAR DERAJAT IIa
Kerusakan mengenai bagian superfisial dari dermis Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar
keringat, kelenjar sebasea masih utuh Penyembuhan secara spontan dalam waktu 10 14 hari
Kerusakan hanya superfisial dari dermis
Follikel rambut
Kelenjar sebasea
Kelenjar keringat
LUKA BAKAR DERAJAT IIa
Bullae
Bullae
DERAJAT LUKA BAKARDERAJAT LUKA BAKARLUKA BAKAR DERAJAT IIb
Kerusakan mengenai seluruh bagian dermis Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat,
kelenjar sebasea sebagian besar masih utuh Penyembuhan terjadi lebih lama tergantung bakal sel epitel
yang tersisa. Penyembuhan terjadi lebih dari satu bulan
Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermisKelenjar
keringat
LUKA BAKAR DERAJAT IIb
DERAJAT LUKA BAKARDERAJAT LUKA BAKARLUKA BAKAR DERAJAT III
(Full Thickness) Kerusakan mengenai seluruh
bagian dermis & lapisan yg lebih dalam (otottulang)
Organ-organ kulit spt; folikel rambut, kel. keringat, kel. sebasea mengalami kerusakan
Tidak terdapat bullae
Kerusakan seluruh bagian dermis
Kerusakan kulit berwarna keabu-abuan & pucat. Krn kering, letaknya lebih rendah dibandingkan dgn kulit sekitar
Tdk terdpt rasa nyeri & hilang sensasi, oleh krn ujung-ujung saraf sensorik mengalami kerusakan/kematian
Penyembuhan terjadi lama krn tdk ada proses epitelisasi spontan dari dasar luka.
LUKA BAKAR DERAJAT III (Full Thickness)
Hati hati pada penderita luka bakar full thickness melingkar pada :- Leher (edema akan menjerat leher)
- Dada (hipoventilasi karena restriksi gerakan dada)
DERMIS
EPIDERMIS
HIPO DERMIS
LUKA BAKAR DERAJAT I
LUKA BAKAR DERAJAT II
LUKA BAKAR DERAJAT III
LUAS LUKA BAKARLUAS LUKA BAKAR
RULE OF NINE(Khusus untuk orang dewasa)
Kepala dan leher = 9
4 4
Torso anterior = 9Torso posterior = 9
99
Tiap lengan = 944 49 9 4Abdomen = 9
Punggung bawah = 9
Perineum = 1 1
Setiap paha ant-post = 9
Setiap kaki ant-post= 9
4 4
44
4 4
44
LUAS LUKA BAKARLUAS LUKA BAKARRULE OF 10 15 - 20 (Khusus untuk anak)
15
20 20
1515
10
LUAS LUKA BAKARLUAS LUKA BAKARRULE OF 10 (Khusus untuk bayi)
Setiap lengan = 10
Torso anterior = 20Torso Posterior = 20
Setiap tungkai = 10
Kepala dan leher = 20
LUAS LUKA BAKARLUAS LUKA BAKAR
AREA %
Kepala dan leher 9
Batang tubuh anterior 18
Batang tubuh posterior 18
Genitalia 1
Extremitas anterior kanan 9
Extremitas anterior kiri 9
Paha kanan 9
Paha kiri 9
Kaki kanan 9
Kaki kiri 9
T O T A L 100
RULE OF NINE dari Wallace
LUAS LUKA BAKARLUAS LUKA BAKARLund & Browder Chart
KATEGORI PENDERITA LUKA BAKARKATEGORI PENDERITA LUKA BAKAR
Berdasarkan berat/ringan luka bakar, dpt dikategorikan sbb:
1. Luka bakar berat/kritis:
a. Derajat II > 30% (> 20% pada pediatrik)
b. Derajat III > 10 %
c. Luka bakar pada muka, tangan, kaki dan genitalia
d. Adanya trauma pada jalan napas (cedera inhalasi), pada keadaan ini luas luka bakar pada pasien tidak diperhingtungkan
e. Disertai dengan trauma yang lainnya
f. Luka bakar listrik
g. Luka bakar kimia yang dalam
h. Luka bakar pada korban yang mengidap penyakit (underlying disease)
KATEGORI PENDERITA LUKA BAKARKATEGORI PENDERITA LUKA BAKAR
2. Luka bakar sedang:
a. Derajat II 15 30 % (10 20 % pada pediatrik)
b. Derajat III < 10 % kecuali pada muka, tangan dan kaki
c. Tidak ada faktor penyulit lainnya
3. Luka bakar ringan:
a. Derajat II < 15% (< 10% pada pediatrik)
b. Derajat III < 2%
LUKA BAKAR YANG LUASLUKA BAKAR YANG LUAS
CEDERA INHALASICEDERA INHALASICedera inhalasi adalah perubahan mukosa saluran napas akibat adanya paparan terhadap suatu iritan dan menimbulkan manifestasi klinik berupa distres pernapasan. Reaksi yang timbul akibat paparan terhadap iritan berupa suatu bentuk inflamasi akut dengan edema dan hiper sekresi mukosa saluran pernapasan
Iritan yang dimaksud jarang berupa kontak langsung dengan sumber panas, iritan tersebut berupa produk toxic dari sisa pembakaran yang tidak sempurna (toxic fumes) atau zat kimia.
Kemungkinan terjadinya paparan ini disebabkan oleh karena:
- Api atau zat kimia di dalam ruang tertutup korban terkurung di dalam- Korban tidak sadarkan diri
Edema mukosa yang masif di sal. napas bgn atas (sekitar glottis) obstruksi lumen; biasanya terjadi dlm waktu kurang dari 8 jam pasca cedera dapat menyebabkan sumbatan jalan napas total kematian
CEDERA INHALASICEDERA INHALASISal. pernapasan bgn bawah terjadi lebih lamban Aquired Respiratory Distress Syndrome/ ARDS timbul 4 5 hari pasca trauma termis jelekKecurigaan adanya cedera inhalasi apabila ada sebagai berikut:
1. Luka bakar karena api
2. Luka bakar pada wajah
3. Hangusnya alis mata dan bulu hidung
4. Adanya timbunan karbon dan tanda-tanda inflamasi akut di dalam orofaring
5. Sputum yang mengandung arang/karbon
6. Kadar karboksihemoglobin > 10% setelah berada dalam kepungan api
7. Ledakan yang menyebabkan trauma bakar pada kepada dan badan
8. Adanya riwayat terkurung dalam kepungan api
9. Riwayat terpapar pada ledakan
10.Luka bakar karena bahan kimiawi
CEDERA INHALASICEDERA INHALASI
CEDERA INHALASICEDERA INHALASIDiagnosis keracunan CO:Bila ada riwayat korban berada di lingkungan yang banyak terdapat CO
Hubungan kadar Karbonmonoksida (CO) dalam darah dengan gejala klinik:
Bila kadar CO < 20 % Tidak ada gejala klinis Bila kadar CO 20% 30 % Sakit kepala, rasa mual Bila kadar CO 40% 60% Kebingungan Bila kadar CO > 60% KematianTerapi:
- Berikan O2 murni 100% (dgn non rebreathing mask) tujuan pemberian O2 100% karena: Affinitas disosiasi CO dalam ruang biasa adalah 250 menit (4 jam) akan tetapi bila diberikan O2 100% hanya 40 menit
LUKA BAKAR KARENA BAHAN KIMIALUKA BAKAR KARENA BAHAN KIMIA
Luka bakar yang disebabkan oleh asam lebih berat dibandingkan dengan alkali
Kerusakan yang terjadi di pengaruhi oleh:
Lama kontak Konsentrasi bahan kimia Jumlah
Pengelolaan darurat: Lakukan penyiraman dengan menggunakan air selama 20 30 menit (dapat menggunakan semprotan air)
LUKA BAKAR KARENA LISTRIKLUKA BAKAR KARENA LISTRIKKerusakan yang terjadi di pengaruhi oleh:
Aliran arus listrik bolak balik (AC/alternating current), Listrik yang masuk ke dalam tubuh (disebut luka masuk) akan mengalir melalui bagian tubuh yang memiliki resistensi paling rendah (yaitu; cairan, darah/pembuluh darah) kemudian melalui beberapa bagian tubuh yang berkontak dengan bumi (disebut luka keluar) setelah itu mengalir ke bumi (ground). Kerusakan dapat bersifat ekstensif lokal maupun sistemik (otak ensefalopati, jantung fibrilasi ventrikel, otot rabdomiolisis, gagal ginjal, dll)
Loncatan energi yang ditimbulkan oleh udara dapat berubah menjadi api
Kerusakan jaringan bersifat lambat tapi pasti dan tidak dapat diperkirakan luasnya. Hal ini disebabkan oleh karena kerusakan sistem pembuluh darah (trombosis, oklusi kapiler) sepanjang bagian tubuh yang dialiri listrik
INDIKASI MASUK RUMAH SAKITINDIKASI MASUK RUMAH SAKIT Penderita syok atau terancam syok
Anak : luka bakar derajat II > 10 % Dewasa : luka bakar derajat II > 15 %
Letak luka memungkinkan penderita terancam cacat berat Wajah, mata Tangan, kaki dan sendi Perineum
Terancam udem laring Ada tanda-tanda cedera inhalasi/Inhalation Injury
Dewasa : Luka bakar derajat III > 2 % Anak : Setiap luka bakar derajat III Luka bakar yang disebabkan oleh listrik, disertai cedera
jalan napas atau komplikasi lain
PENGELOLAAN AWALPENGELOLAAN AWALHentikan proses dari luka bakar Menghentikan kontak dengan sumber panas Hentikan proses luka bakar disiram dengan menggunakan air bahan
yang tidak mudah terbakar (basah, bahan karung basah, handuk basah) atau dengan cara menyiramkan dengan air.
Pakaian (khususnya yang terbuat dari bahan yang mudah terbakar seperti nilon, karet, dll) segera dilepaskan sebagai upaya menghentikan kontak tubuh dengan sumber panas.
Bila penyebabnya listrik, segera putuskan aliran listrik (Janganmemegang korban yang masih terhubung dengan sumber listrik secara langsung !!!)
Upaya mencegah terjadinya kerusakan bertambah parah Apapun penyebab luka bakar, segera menurunkan suhu yang tinggi
dengan cara mendinginkan menggunakan kompres air dingin (bukan air es) atau air yang mengalir selama 15 20 menit.
Bila korban berada dlm ruang tertutup bawa korban ke tempat yangmemiliki ventilasi yang baik atau ke ruang dengan udara terbuka.
Siram dengan air dingin Menggunakan air yang mengalir
PENGELOLAAN AWALPENGELOLAAN AWAL
Gunakan benda yg tdk dapat dialiri listrik utk menolong korban yang tersengat aliran listrik dan jangan menyentuh korban langsung
PENGELOLAAN AWALPENGELOLAAN AWAL
Gunakan kompres dingin pada daerah yang mengalami luka bakar
PENGELOLAAN LUKA BAKAR RINGANPENGELOLAAN LUKA BAKAR RINGAN- Luka bakar derajat I dan II yang dangkal dan tidak terlalu luas akan
sembuh secara spontan meskipun tanpa pengobatan.- Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Mengatasi nyeri- Kompres dingin dapat memberikan sensasi anestesi- Dapat diberikan krim/jelly yang mendinginkan mis Bioplacenton
- Berikan analgetik (dapat dengan cara injeksi, oral atau supositoria)2. Perawatan luka
- Luka bakar derajat I cukup diberikan krim/jelly pelembab, tidak perlu antibiotika.
- Luka bakar derajat IIa, bila terdapat bullae jangan dipecahkan krn dpt menyebabkan port de entre dari kuman, bila perlu diberikan krim antibiotika topikal. Dapat dibalut dengan menggunakan kasa steril (pada penanganan awal di balut menggunakan kasa yang lembab kasa yang dibasahi dengan air bersih atau NaCl)
- Bagian yang mengalami luka bakar sebaiknya diistirahatkan untukmempercepat penyembuhan.
- Diet tinggi kalori, tinggi protein & Vitamin (A,D,E & C) + Seng (Zn)
PENGELOLAAN LUKA BAKAR PENGELOLAAN LUKA BAKAR RINGAN DAN BERATRINGAN DAN BERAT
- Nilai dan kelola ABC- Bila ada stridor/trauma inhalasi segera pasang intubasi endotracheal- Pasang infus & ambil sampel darah untuk restorasi cairan dan elektrolit
serta sampel darah untuk melakukan pemeriksaan laboratorium- Kateter urine untuk pantau diuresis- Lakukan:
- Pemeriksaan fisik- Penilaian derajat dan luas luka bakar- Apakah ada cedera lain/penyakit penyerta- Ukur berat badan pasien
- Bersihkan tubuh pasien dan cuci luka dengan menggunakan air mengalir (air hangat), Savlon yang diencerkan dgn air 1:30, larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%) untuk pembilasan.
- Saat melakukan eksposure jaga agar korban tidak sampai hipotermia- Pasang pipa nasogastrik (NGT) bila perlu- Bila pasien stabil rujuk ke unit luka bakar atau rumah sakit yang
memiliki fasilitas untuk perawatan luka bakar.
RUMUS: 4 ml X Berat Badan (kg) X % Luas Luka Bakar
RESUSITASI CAIRAN PADA RESUSITASI CAIRAN PADA LUKA BAKARLUKA BAKAR
PENATALAKSANAAN GANGGUAN SIRKULASI PADA LUKA BAKAR < 30% TANPA GEJALA SYOK
Pemberian cairan dengan cara menggunakan; (dihitung dari saat terbakar)1. Formula Baxter (Parkland) menggunakan cairan Ringer Laktat
Cara pemberian:
Hari I
jumlah cairan diberikan 8 jam pertama
jumlah cairan diberikan 8 jam kedua
Hari Ke II: diberikan jumlah cairan hari I selama 24 jam
RESUSITASI CAIRAN PADA RESUSITASI CAIRAN PADA LUKA BAKARLUKA BAKAR
2. Formula Evans Brooke- Cairan yang diberikan adalah larutan fisiologis, koloid dan
glukosa- Ketiga jenis cairan ini diberikan dalam 24 jam pertama- Alasan: pada luka bakar, terjadi anemia dan kehilangan
energi yang mempengaruhi proses penyembuhan oleh karena itu dibutuhkan darah dan energi dalam bentuk glukosa
- Jumlah cairan yang diberikan dengan memperhitungkan luas permukaan luka bakar dan berat badan pasien (dalam kilogram)
- Hari I: 8 jam pertama diberikan jumlah cairan, sisanya diberikan 16 jam berikutnya
- Hari II: Diberikan jumlah darah dan larutan saline serta ditambah 2000 ml glukosa. Jumlah cairan yang diberikan merata selama 24 jam.
FORMULA EVANS1 ml X Berat badan (Kg) X % LB darah (koloid)
1 ml X Berat badan (Kg) X % LB larutan saline (elektrolit)
2000 ml glukosa
Monitoring:Diuresis: > 50 ml/jamCVP (> +2)Hb-Ht
FORMULA BROOKE0,5 ml X Berat badan (Kg) X % LB darah (koloid)
1 ml X Berat badan (Kg) X % LB larutan saline (elektrolit)
2000 ml glukosa
Monitoring:Diuresis: 30 - 50 ml/jamCVP (> +2)Hb-Ht
RESUSITASI CAIRAN PADA RESUSITASI CAIRAN PADA LUKA BAKARLUKA BAKAR
RESUSITASI CAIRAN PADA RESUSITASI CAIRAN PADA LUKA BAKARLUKA BAKAR
PENATALAKSANAAN LUKA BAKAR DENGAN GEJALA SYOK- Pemberian cairan dengan menggunakan cairan kritaloid/
Ringer Laktat- Pemberiannya dilakukan dengan cepat- Jalur intravena yang dipasang dapat lebih dari 1 dan
menggunakan jarum/abocath dengan ukuran terbesar 16 G.- Jumlah cairan yang diberikan adalah sebanyak 3 kali jumlah
cairan yang diperkirakan hilang- Setelah syok teratasi, pemberian cairan mengacu kepada
regimen resusitasi cairan berdasarkan formula yang ada.
MONITORING PADA LUKA BAKARMONITORING PADA LUKA BAKAR
- Tekanan darah- Tekanan nadi < 110 X/menit- Produksi urine 0,5 1 cc/KgBB/hari- Tingkat kesadaran- Tekanan Jugular Venous Pressure (JVP)
PENYEBAB KEMATIAN PADA PENYEBAB KEMATIAN PADA LUKA BAKARLUKA BAKAR
24 JAM PERTAMA Gagal napas 1 jam pertama Syok Hipovolemik
SETELAH 24 JAM Infeksi/ Sepsis Gagal ginjal Kegagalan multiorgan
LUKA BAKAR PADA ANAKLUKA BAKAR PADA ANAK Kulit
Relatif rentan untuk jadi luka bakar derajat yang lebih berat
Luas permukaan tubuh lebih besar/volume ratio Lebih cepat kehilangan cairan Lebih cepat kehilangan panas hypothermia
Lebih mudah terjadi dehidrasi dan overhidrasi Respons imunologi yang belum sempurna sepsis
LUKA BAKAR PADA MANULALUKA BAKAR PADA MANULA Penurunan fungsi jantung
Resusitasi cairan lebih sulit Peripheral vascular disease, diabetes
Memperlambat penyembuhan COPD
Meningkatkan komplikasi luka bakar pada jalan nafas Respon imunologi yang jelek - Sepsis % mortality = umur + % LLB
CONTOH KASUS:CONTOH KASUS:Seorang laki-laki, umur 30 tahun, BB: 70 kg. Mengalami luka bakar 50%. Berapa jumlah cairan yang harus diberikan pada hari I dan II ?
HARI I4 ml X 70 kg X 50% = 1400 ml
8 Jam I : 1400 : 2 = 700 ml
8 Jam II: 700 ml
HARI IIDiberikan 1400 ml selama 24 jam
RUMUS: 4 ml X Berat Badan (kg) X % Luas Luka Bakar
LUKA BAKARPENDAHULUANSTRUKTUR KULIT NORMALDERAJAT LUKA BAKARDERAJAT LUKA BAKARDERAJAT LUKA BAKARDERAJAT LUKA BAKARDERAJAT LUKA BAKARLUAS LUKA BAKARLUAS LUKA BAKARLUAS LUKA BAKARLUAS LUKA BAKARLUAS LUKA BAKARKATEGORI PENDERITA LUKA BAKARKATEGORI PENDERITA LUKA BAKARCEDERA INHALASICEDERA INHALASICEDERA INHALASILUKA BAKAR KARENA BAHAN KIMIALUKA BAKAR KARENA LISTRIKINDIKASI MASUK RUMAH SAKITPENGELOLAAN AWALPENGELOLAAN LUKA BAKAR RINGANPENGELOLAAN LUKA BAKAR RINGAN DAN BERATRESUSITASI CAIRAN PADA LUKA BAKARRESUSITASI CAIRAN PADA LUKA BAKARRESUSITASI CAIRAN PADA LUKA BAKARRESUSITASI CAIRAN PADA LUKA BAKARMONITORING PADA LUKA BAKARPENYEBAB KEMATIAN PADA LUKA BAKARLUKA BAKAR PADA ANAKLUKA BAKAR PADA MANULACONTOH KASUS: