Date post: | 20-Nov-2015 |
Category: |
Documents |
Upload: | frida-junia |
View: | 51 times |
Download: | 16 times |
Global Marketing 1
MAKALAH GLOBAL MARKETING
CHAPTER 2 THE GLOBAL MARKETING ENVIRONMENT
Dosen :
Sofjan Assauri
Disusun oleh :
Firdianti Safitri 1106013763
Frida Junia 1106015762
Haliman Fajar 1106011373
Iena Absharina Haq 1106014841
Santi Prameswari Ramadhani 1106016185
Sodikin 1106012344
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK, JAWA BARAT
FEBUARI 2015
Global Marketing 2
Statement of Authorship
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah terlampir adalah murni
hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah pada mata
ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Mata Ajaran : Global Marketing
Dosen : Sofjan Assauri
Judul : Chapter 2 The Global Marketing Environment
Tanggal : 24 Febuari 2015
No Nama NPM Tanda Tangan
1 Firdianti Safitri 1106013763
2 Frida Junia 1106015762
3 Haliman Fajar 1106011373
4 Iena Absharina Haq 1106014841
5 Santi Prameswari Ramadhani 1106016185
6 Sodikin 1106012344
Global Marketing 3
Daftar Isi
Statement of Authorship .............................................................................................................. 2
Daftar Isi ...................................................................................................................................... 3
CHAPTER II THE GLOBAL MARKETING ENVIRONMENT ............................................ 4
1.1. The World Economy-An Overview .................................................................................. 4
1.2. Economy System ........................................................................................................ 6
1.2.1 Market Capitalism .................................................................................................... 6
1.2.2 Centrally Planned Socialism .................................................................................... 7
1.2.3 Centrally Planned Capitalism and Market Socialism ............................................... 7
1.3. Stages of Market Development ......................................................................................... 8
1.3.1 Low Income Countries ............................................................................................. 9
1.3.2 Low Middle Income Countries ............................................................................... 10
1.3.3 Upper Middle Income Countries ............................................................................ 10
1.3.4 Marketing Opportunities in LDS and Developing Countries ................................. 11
1.3.5 High Income Countries .......................................................................................... 13
1.3.6 Traid ....................................................................................................................... 15
1.3.7 Marketing Implications of the Stages of Development .......................................... 15
1.4. Balance Of Payment ....................................................................................................... 15
1.5. Trade In Merchandise and Service ................................................................................. 17
1.5.1 Overview of International Finance ......................................................................... 18
1.5.2 Economic Exposure ................................................................................................ 18
1.5.3 Managing Exchange Rate Exposure ....................................................................... 19
Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 20
Global Marketing 4
CHAPTER II
THE GLOBAL MARKETING ENVIRONMENT
1.1. The World Economy-An Overview
Ekonomi dunia telah mengalami perubahan besar sejak Perang dunia ke-2. Mungkin
perubahan yang paling besa dan mendasar adalah munculnya pasar global dalam merespon
peluang baru, pesaing global secara terus-menerus menggantikan pesaing luar.
Hanya 65 tahun yang lalu, dunia jauh lebih terintegrasi dari saat ini. Integrasi sangat
mencolok di dua wilayah yakni Uni Eropa (UE) dan Area Perdagangan Bebas Amerika Utara
(NAFTA). Sebagai contoh, sebagian besar perusahaan mobil terbesar di dunia, telah
berkembang menjadi perusahaan global. Sebagai bukti dari perubahan yang telah terjadi, pada
industri mobil. Mobil keluaran Eropa seperti Renault, Citroen, Peugeot, Morris, Volvo, dan
lain-lain yang sama sekali berbeda dari keluaran Amerika seperti Chevrolet, Ford, atau
Plymouth, atau model dari Jepang yakni Toyota atau Nissan. Mereka semua adalah mobil lokal
yang dibangun oleh perusahaan lokal, sebagian besar ditujukan untuk pasar lokal atau regional.
Bahkan saat ini, perusahaan otomotif global dan regional membuat mobil untuk pembeli mobil
mereka yang tidak dipasarkan di luar negeri. Namun, terlihat bahwa mobil dunia adalah
kenyataan bagi Toyota, Nissan, Honda, dan Ford. Perubahan produk mencerminkan perubahan
organisasi juga: perusahaan mobil terbesar di dunia ini sebagian besar kini berkembang
menjadi perusahaan global.
Dalam dekade yang lalu terdapat perubahan besar dalam dunia ekonomi yang memegang
implikasi penting terhadap bisnis. Kemungkinan suksesnya suatu bisnis lebih besar bila
perencanaan dan strategi didasarkan pada realitas baru dari perubahan ekonomi dunia :
Pergerakan dana/ modal telah merubah perdagangan sebagai kekuatan yang
mendorong ekonomi dunia.
Produksi telah terlepas dari tingkat orang yang bekerja. Tidak ada korelasi antara
produksi dengan jumlah orang yang bekerja.
Ekonomi dunia mendominasi keadaan. Ekonomi makro dari masing-masing Negara
tidak lagi mengendalikan hasil ekonomi.
Global Marketing 5
Pergulatan 75 tahun antara kapitas dan sosialis hampir selesai.
Pertumbuhan e-commerce menghilangkan rintangan nasional dan kekuatan
perusahaan untuk mereevaluasi model bisnis mereka.
Perubahan pertama adalah meningkatnya volume perpindahan modal. Nilai dolar di
perdagangan dunia belum pernah lebih besar daripada yang terjadi sekarang. Ada kesimpulan
yang tidak dapat dihindari, yaitu perpindahan modal global jauh lebih besar daripada volume
perdagangan global dan perdagangan jasa. Di masa lalu kalau suatu Negara mengalami defisit
pada neraca perdagangan, nilai mata uangnya akan mengalami depresiasi. Sekarang
pergerakan modal dan perdagangan yang menentukan nilai mata uang.
Perubahan kedua adalah hubungan antara produktifitas dan pekerja. Produk domestik
bruto (PDB) adalah total nilai pasar dari barang dan jasa yang diproduksi dalam batas suatu
negara yang menggambarkan output ekonomi. Indikator ekonomi lainnya, pendapatan nasional
bruto (PNB) atau Gross domestic product (GDP), terdiri dari PDB ditambah dengan
pendapatan yang dihasilkan dari sumber-sumber bukan penduduk yang terdiri dari Consumer
spending (C), Investment spencing (I), government purchase (G) dan Net Exports (NY)
C+I+G+NY=GDP
Pertumbuhan ekonomi, yang diukur dengan PDB, mencerminkan peningkatan
produktivitas suatu negara,Walaupun presentase penduduk yang bekerja di bidang manufaktur
jumlahnya tetap atau menurun, produksi terus meningkat. Perubahan ketiga adalah munculnya
ekonomi dunia sebagai unit ekonomi yang dominan. Rahasia sebenarnya dari keberhasilan
ekonomi di Jepang dan Jerman adalah bahwa para pemimpin bisnis dan pembuat kebijakan
fokus pada posisi kompetitif negara mereka di pasar dunia. Perubahan keempat adalah akhir
Perang Dingin. Kematian komunisme sebagai suatu sistem ekonomi dan politik dapat
dijelaskan dengan cara yang mudah: Komunisme bukanlah sistem ekonomi yang efektif.
Kinerja yang sangat superior dari ekonomi pasar dunia telah memberikan para pemimpin di
negara-negara sosialis banyak pilihan selain meninggalkan ideologi mereka dan
memperkenalkan reformasi demokrasi. Perubahan kelima berkaitan dengan e-commerce.
dimana, revolusi komputer pribadi dan munculnya era internet memiliki peranan penting untuk
mengurangi batasan-batasan nasional suatu negara.
Global Marketing 6
1.2. Economy System
Terdapat empat jenis sistem ekonomi: market capitalism, centrally planned socialism,
centrally planned capitalism dan market socialism. Klasifikasi ini didasarkan pada metode
alokasi sumber daya (market vs command) dan bentuk dominan dari kepemilikan sumber daya
(private vs state).
1.2.1 Market Capitalism
Kapitalisme pasar adalah sistem ekonomi di mana individu dan perusahaan
mengalokasikan sumber daya, dimana sumber daya produksi adalah milik swasta. Konsumen
memutuskan barang apa yang mereka inginkan dan perusahaan menentukan apa dan seberapa
banyak mereka memproduksi barang dan jasa tersebut; peran Negara dalam pasar kapitalis
adalah untuk mendorong terjadinya persaingan yang sehat antar perusahaan dan memastikan
perlindungan konsumen. Contoh: Amerika Utara dan Eropa Barat (Kanada) dan Jepang
Tabel 1. Sistem Ekonomi Negara Barat
Global Marketing 7
1.2.2 Centrally Planned Socialism
Kebalikan dari market capitalism adalah centrally planned socialism. Hal ini merupakan
jenis system ekonomi dimana Negara memiliki kekuatan yang luas untuk melayani
kepentingan public menurut cocoknya Negara. Perencana Negara membuat keputusan top-
down mengenai bagaimana barang dan jasa diperoduksi dan dalam berapa kuantitas;
konsumen dapat mengeluarkan uangnya dengan apa yang tersedia. Pemerintah memiliki
semua industry, termasuk perusahaan pribadi, merupakan ciri khas system ini. Karena
permintaan melebihi penawaran maka unsur-unsur bauran pemasaran tidak digunakan sebagai
variabel strategik. Pemerintah juga mengendalikan distribusi, promosi atau iklan dan
diferensiasi produk tidak terlalu penting.
Ideologi ini pertama kali dikembangkan oleh Marx dan dilanjutkan oleh Lenin. Sistem
ekonomi ini berkembang dipertengahan abad 19 hingga abad 20. Beberapa negara yang dahulu
pernah mengadopsi sistem perekonomian ini adalah Uni Soviet, China dan India. Namun
dalam perkembangannya sistem perekonomian ini mengalami penurunan ketika model
ekonomi industrial capitalism semakin banyak dianut oleh berbagai negara didunia.
1.2.3 Centrally Planned Capitalism and Market Socialism
Pada kenyataannya, market capitalism dan centrally planned socialism tidak ada yang
dijalankan dalam bentuk "murni". Suatu sistem ekonomi dimana komando alokasi sumber daya
digunakan secara ekstensif dalam lingkungan kepemilikan sumber daya swasta. Contoh:
Swedia, dimana dua pertiga expenditurnya dikendalikan oleh pemerintah, alokasi sumber daya
lebih berorientasi komando dari pada orientasi pasar. Contoh lainnya adalah Negara Jepang.
Di Swedia, misalnya, di mana pemerintah mengontrol dua-pertiga dari semua
pengeluaran, alokasi sumber daya yang lebih berorientasi "voter" daripada berorientasi
"market". Pada Tabel 2-1, pemerintah Swedia memiliki kepemilikan signifikan dalam sektor
bisnis utama. Dengan demikian, terjadinya "welfare stat" , Swedia sendiri memiliki sistem
ekonomi hybrid yang menggabungkan unsur-unsur dari kedua centrally planned socialism dan
capitalism. Pemerintah Swedia memulai rencana privatisasi yang mengharuskan mereka
menjual sahamnya di beberapa bisnis terlihat pada Tabel 2-2.
Global Marketing 8
Seperti dijelaskan sebelumnya, Cina adalah contoh centrally planned socialism. Cina
adalah contoh sosialisme perencanaan pusat. Namun, kepemimpinan Komunis China telah
memberikan kebebasan yang cukup besar untuk sektor bisnis dan individual untuk beroperasi
dalam sistem pasar. Hal ini terlihat dari sektor swasta China menyumbang lebih dari 75 persen
dari output nasional. Meski begitu, perusahaan milik negara masih menerima lebih dari dua
pertiga dari kredit yang tersedia dari bank negara tersebut. Reformasi pasar dan kapitalisme
yang baru lahir di berbagai belahan dunia mampu menciptakan peluang untuk investasi skala
besar bagi perusahaan-perusahaan global. sebagai contoh Coca-Cola kembali ke India pada
tahun 1994, dua dekade setelah dipaksa keluar oleh pemerintah. Sebuah undang-undang baru
memungkinkan terjadinya 100 persen kepemilikan asing atas perusahaan membantu membuka
jalan.
Perkembangan ekonomi global membuat berbagai negara penganut paham sosialis makin
meninggalkan sistem ekonomi mereka. Menurut Daniel Yargin dan Joseph Stanislaw
menyatakan bahwa paham sosialis telah mulai berpindah ke paham kapitalis, pemerintahan
diberbagai negara yang dahulunya sosialis telah membuka diri dan mulai menjual perusahaan
yang sebelumnya milik pemerintah.
1.3. Stages of Market Development
Pada setiap titik waktu, pasar dari masing-masing negara berada pada tahap perkembangan
ekonomi yang berbeda. Bank Dunia telah mengembangkan empat kategori sistem klasifikasi
yang menggunakan PNB per kapita sebagai dasar klasifikasi tersebut. Meskipun definisi
pendapatan untuk masing-masing tahap adalah masih bersifat tidak pasti, namun negara-negara
dalam kategori tertentu umumnya memiliki sejumlah karakteristik yang sama. Dengan
Global Marketing 9
demikian, tahap tersebut mampu memberikan dasar yang berguna untuk segmentasi pasar dan
target pemasaran global.
Tabel 3. Tahap Perkembangan Pasar
Tabel 2-4 menunjukkan kategori. Satu dekade yang lalu, sejumlah negara di Eropa Tengah,
Amerika Latin, dan Asia yang diperkirakan akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang
cepat. Dikenal sebagai pasar negara berkembang besar (BEMs), daftar tersebut termasuk
China, India, Indonesia, Korea Selatan, Brasil, Meksiko, Argentina, Afrika Selatan, Polandia,
dan Turkey. Kemudian saat ini, ada beberapa negara yang kini menjadi fokus dunia
diantaranya yakni Brazil, India, dan China, serta Rusia, yang mana empat negara ini secara
kolektif dikenal sebagai BRIC. Para ahli memperkirakan bahwa negara-negara BRIC akan
menjadi pemain kunci dalam perdagangan global. Namun para pemimpin pemerintah BRIC
juga akan mendapat tekanan di didalam negara mereka sendiri akibat berkembangannya
ekonomi mereka yang telah menciptakan kesenjangan pendapatan yang lebih besar.
1.3.1 Low Income Countries
Negara berpendapatan rendah memiliki GNP per kapita kurang dari $996,
karakteristik umum dari Negara dalam tingkat pendapatan ini adalah sebagai berikut:
Industrialisasi terbatas dan persentase tinggi pada populasi pertanian dan agribisnis.
Tingginya angka kelahiran
Ketergantungan pada bantuan asing
Tidak stabil secara politik
Global Marketing 10
Terkonsentrasi pada Afrika Selatan Sahara
Sebanyak 40% penduduk dunia hidup dalam kategori ekonomi negara berpenghasilan
rendah, namun Negara ini tetap menjadi pasar bagi produk. Contoh Negara berpendapatan
rendah adalah Bangladesh dengan PDB perkapita $590, Burundi dan Rwanda tidak mengalami
pertumbuhan ekonomi karena masalah serius politik dan social. Tajikistan, Uzbekistasn, dan
Turkmenistan merupakan Negara lain yang termasuk ke dalam kategori Negara berpendapatan
rendah. Dan sayangnya banyak negara-negara berpenghasilan rendah memiliki masalah
ekonomi, sosial, dan politik yang serius yang menyebabkan peluang negara tersebut sangat
terbatas untuk investasi dan operasi.
1.3.2 Low Middle Income Countries
PBB mengelompokkan lima puluh Negara ke dalam ranking terbawah dari kategori
pendapatan rendah sebagai Least Developing Countries (LDC), merupakan kontras dari istilah
Developing (negara ranking tertinggi dalam kategori pendapatan rendah, dan negara
berpendapatan menengah atas). Negara berpendapatan rendah menengah adalah dengan PDB
antara $996 dan $3.945. Pasar konsumen di Negara ini berkembang pesat. Negara seperti Cina
Indonesia dan Thailand memiliki ancaman persaingan yang ketat karena memobilisasi
angkatan kerja yang murah dan bermotivasi tinggi untuk melayani target pasar di seluruh
dunia. Keunggulan kompetisi dalam Negara seperti ini adalah pada industri yang padat karya
seperti pembuatan mainan dan tekstil.
Selanjutnya adalah Negara India, Negara ini memiliki timgkat PDB perkapita sebesar
$1.180 di sekitar tahun 2009. Bebeberapa decade lalu negar ini pernah memiliki kondisi
ekonomi yang sangat kacau seperti inflasi tinggi, nilai tukar melemah, dan lain-lain. Namun
semua kekacauan tersebut bias ditangkis oleh sang presiden kala itu, dia sang presiden
menetapkan berbagai kebijakan baru yang bias menurunkan dampak dari kekacauan ekonomi.
Kebijakannya adalah seperti menurunkan tariff, liberalisasi rupee, dan mengeliminasi lisensi
impor untuk semua produk
1.3.3 Upper Middle Income Countries
Negara berpendapatan menengah atas adalah dengan PDB per kapita mulai dari $3,946
sampai $12,195. Negara tersebut memiliki persentase populasi agribisnis yang menurun,
Global Marketing 11
dimana penduduk bergeser kepada sektor industri dan tingkat urbanisasi meningkat. Malaysia,
Brasil, Chili, Hungaria, Polandia, Turkey dan Negara lainnya berada dalam tahap
industrialisasi. Mereka juga seringkali disebut dengan nama NIEs atau Newly Industrializing
Economies. NIEs memiliki karakteristik memiliki output industry yang sangat tinggi dan
banyaknya manufaktur yang menyebabkan tingkat ekspor yang meningkat pesat..
1.3.4 Marketing Opportunities in LDS and Developing Countries
Walaupun banyak permasalahannya Negara LDC dan Negara berkembang, sangat
memungkinkan bagi perusahaan untuk menumbuhkan peluang jangka panjang pemasaran. CK
Pralahad dan Allen Hammond telah mengidentifikasi beberapa asumsi dan miskonsepsi
mengenai bottom of the pyramid yang perlu diperbaiki:
a Asumsi 1 yang salah: orang miskin tidak memiliki uang. Daya beli komunitas miskin perlu
diperhitungkan. Di pedesaan Bangladesh, masyarakat desa menggunakan telepon umum
yang dioperasikan oleh wirausaha lokal.
b Asumsi 2 yang salah: orang miskin terlalu focus pada pemenuhan kebutuhan dasar untuk
membuang uang pada barang yang tidak utama. Pada daarnya konsumen yang miskin
tidak bias membeli rumah, tetap membeli barang mewah seperti televisi dan kompor gas
untuk meningkatkan kehidupan mereka.
c Asumsi 3 yang salah: Barang yang dijual di Negara berkembang tidak mahal sehingga
tidak ada tempat untuk pemain baru memperoleh keuntungan. Kenyataannya orang miskin
seringkali membayar lebih mahal untuk banyak barang, sehingga ada kesempatan sebagai
pesaing yang efisien untuk menawarkan produk yang berkualitas dengan harga rendah.
Meskipun terjadi kondisi ekonomi yang sulit di beberapa bagian Asia Tenggara,
Amerika Latin, Afrika, dan Eropa Timur, banyak negara di wilayah ini diperkirakan akan
berkembang menjadi pasar yang menarik. Salah satu peran pemasaran di negara-negara
berkembang adalah memfokuskan sumber daya pada tujuan untuk menciptakan dan
memberikan produk yang paling cocok dengan kebutuhan masyarakat lokal dan dengan
memeperhatikan tingkat pendapatan mereka. Teknik komunikasi pemasaran yang tepat juga
dapat diterapkan untuk mempercepat penerimaan produk. Pemasaran dapat menjadi
penghubung antara sumber daya yang dimiki untuk memenuhi berbagai kebutuhan agar
Global Marketing 12
menciptakan kepuasan bagi konsumen. Di negara-negara berkembang, masalah utama yang
terjadi adalah adalah berkaitan dengan pengalokasian sumber daya yang langka terhadap
kebutuhan produksi yang jelas. Mereka harus berupaya fokus pada produksi dan bagaimana
meningkatkan output, bukan pada kebutuhan dan keinginan pelanggan. Maka dari itu disini
dibutuhkan Peran pemasaran-untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan masyarakat dan
untuk memfokuskan upaya individu dan organisasi untuk merespon kebutuhan ini dan
keinginan-sama di semua negara, terlepas dari tingkat perkembangan ekonomi. Selain itu
perusahaan global juga dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi dengan
mencari cara-cara kreatif untuk melestarikan hutan dan sumber daya lainnya sekaligus
menciptakan peluang ekonomi bagi penduduk lokal.
Misalnya banyak di mana-mana menginginkan air minum yang aman dan harus
terjangkau. Mengenali fakta ini, Nestl meluncurkan Pure Life air kemasan di Pakistan Harga
dengan harga sekitar 35 sen botol, dan dalam iklan memberikan janji "Keselamatan murni.
Kepercayaan murni. Air yang ideal. Pure Life dengan cepat menguasai 50 persen dari pasar
air kemasan di Pakistan. The Coca-Cola Company baru-baru ini mulai menangani kebutuhan
diet dan kesehatan di negara-negara berpenghasilan rendah dengan mengembangkan vitango,
produk minuman yang dapat membantu melawan anemia, kebutaan, dan penyakit lain yang
berhubungan dengan kekurangan gizi. Ada juga kesempatan untuk membantu negara-negara
berkembang untuk bergabung pada dunia internet. Ketua Intel Craig Barrett telah mengunjungi
desa-desa di China dan India dan meluncurkan program untuk menyediakan akses internet dan
pelatihan komputer. Salah satu aspek dari World Ahead inisiatif Intel adalah pengembangan $
550 komputer yang diaktifkan oleh baterai mobil. Demikian pula, Hewlett-Packard, para
insinyur nya sedang bekerja untuk mengembangkan perangkat komunikasi bertenaga surya
yang dapat menghubungkan jarak jauh daerah ke Internet. Perusahaan global juga dapat
memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi dengan mencari cara kreatif untuk
melestarikan hutan primer dan sumber daya lainnya sekaligus menciptakan peluang ekonomi
bagi daerah penduduk. Di Brasil, misalnya, Daimler AG bekerja dengan koperasi petani yang
mengubah sabut kelapa menjadi karet alam untuk digunakan dalam kursi mobil, sandaran
kepala, dan visor matahari. Di Prancis barang-barang mewah Herms International telah
menciptakan garis tas yang disebut "Amazonia" terbuat dari lateks diekstraksi oleh karet
tradisional. Kedua Daimler dan Herms menanggapi untuk kesempatan untuk mempromosikan
Global Marketing 13
diri mereka sebagai sadar lingkungan sambil menarik bagi konsumen yang berorientasi
green.
1.3.5 High Income Countries
Negara berpenghasilan tinggi juga dikenal sebagai Negara maju, industry, pasca industry,
atau dunia pertama adalah Negara-negara yang mempunyai PNB di atas $12,196 per kapita.
Dengan perkecualian pada Negara yang kaya minyak, Negara dalam kategori ini mencapai
tingkat penghasilan sekarang lewat proses pertumbuhan ekonomi yang dapat dipertahankan.
Ungkapan negara postindustrial pertama kali digunakan oleh Daniel Bell dari Harvard
untuk menggambarkan Amerika Serikat, Swedia, Jepang, dan masyarakat maju, dan
masyarakat berpenghasilan tinggi lainnya. Bell menunjukkan bahwa ada perbedaan antara
negara atau masyarakat industrial dan postindustrial. Dari penemuan bell diketahui bahwa
sektor jasa memiliki peranan penting (lebih dari 50 persen dari GNI); dalam pemrosesan
informasi dan pertukaran; dan kekuasaan pengetahuan atas modal sebagai sumber daya kunci
strategis, teknologi intelektual atas teknologi mesin, ilmuwan dan profesional atas insinyur dan
pekerja semi-terampil. Aspek-aspek lain dari masyarakat postindustrial adalah orientasi mereka
ke masa depan dan pentingnya hubungan interpersonal dalam fungsi masyarakat.
Peluang produk dan pasar dalam masyarakat pasca industry lebih bergantung pada produk
baru dan inovasi daripada dalam masyarakat industry.semua produk dasar telah dikuasai.
Organisasi yang ingin tumbuh sering menghadapi tugas yang sulit jika mereka mencoba
berekspansi ke pasar yang sudah kuat. Sebagai alternatifnya, mereka berusaha keras untuk
menciptakan pasar baru. Misalnya, perusahaan global dalam berbagai industri terkait
komunikasi yang berusaha untuk menciptakan pasar e-commerce baru sebagi bentuk
komunikasi elektronik yang interaktif. Sebuah contoh adalah Barry Diller di IAC atau
InterActiveCorp, yang memiliki mesin pencari Ask.com, situs kencan Match.com, majalah
Web Daily Beast, dan bisnis internet lainnya.
Korea Selatan menempati posisi unik di antara negara-negara berpenghasilan tinggi yang
mana korsel satu-satunya negara yang diklasifikasikan sebagai pasar berkembang dengan
indeks pasar saham berpengaruh. Korea Selatan adalah pemilik merek terkenal seperti
Samsung Electronics, LG Group, Kia Motors Corporation, Daewoo Corporation, Hyundai
Corporation, dan perusahaan global lainnya yang terkenal. Dalam menghadapi hambatan
Global Marketing 14
terbesar dalam perdagangan bebas, Kore Selatan telah memulai reformasi besar dalam sistem
politik dan ekonomi dalam menanggapi "Asia Flu." Meski begitu, investor masih
mengkhawatirkan risiko politik yang ditimbulkan oleh Korea Utara. Kekhawatiran lainnya
adalah perlakuan yang tidak konsisten terhadap ri investor asing oleh pemerintah.
Tujuh negara berpenghasilan tinggi yakni Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Perancis,
Inggris, Kanada, dan Italia tergabung dalam Kelompok (G-7). Para menteri keuangan,
gubernur bank sentral, dan kepala negara dari tujuh negara telah bekerja sama selama lebih dari
seperempat abad dalam upaya untuk mengarahkan ekonomi global ke arah kemakmuran dan
untuk menjamin stabilitas moneter. Kemudian Ada juga Kelompok Dua Puluh (G-20) didirikan
pada tahun 1999 yang terdiri dari menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 19 negara
ditambah Uni Eropa. G-20 mencakup negara-negara seperti Brazil, India, Indonesia, dan Turki
berkembang.
Lembaga lain terdiri dari negara-negara berpenghasilan tinggi adalah Organization for
Economic Cooperation and Development (OECD). 30 negara yang termasuk ke dalam OECD
percaya pada sistem ekonomi alokasi pasar dan demokrasi pluralistik. Organisasi telah banyak
digambarkan sebagai " economic think tank" dan " rich-mans club", tugas fundamental OECD
adalah untuk "memungkinkan anggotanya untuk mencapai berkelanjutan pertumbuhan
ekonomi tertinggi dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial penduduk mereka.
Bukti pentingnya meningkatnya Kelompok BRIC adalah kenyataan bahwa Brazil, Rusia, India,
dan China telah secara resmi mengumumkan bahwa mereka semua berniat untuk bergabung
dengan OECD. Pelamar harus menunjukkan kemajuan menuju reformasi ekonomi. Perwakilan
dari negara-negara anggota OECD bekerja sama dalam komite untuk meninjau kebijakan
ekonomi dan sosial yang mempengaruhi perdagangan dunia. Sekretaris Jenderal memimpin
dewan yang bertemu secara rutin dan memiliki kekuatan pengambilan keputusan. Komite
spesialis dari anggota negara menyediakan forum untuk diskusi tentang perdagangan dan isu-
isu lainnya. Baru-baru ini, OECD telah menjadi lebih fokus pada isu-isu global, kebijakan
sosial, dan pasar tenaga kerja deregulasi. Sebagai contoh, OECD telah membahas masalah
suap; pada tahun 1997, melewati konvensi yang mewajibkan anggotanya untuk bekerja sama
ketika mengejar dugaan suap. Dalam satu dekade sejak perjanjian mulai berlaku, Jerman,
Perancis, dan negara-negara lain telah mengadopsi hukum antisuap.
Global Marketing 15
1.3.6 Traid
Kekuasaan dari ekonomi global telah diteliti oleh banyak pengamat dalam beberapa tahun
terakhir. Salah satu yang paling terkenal adalah Kenichi Ohmae, mantan ketua McKinsey &
Company Jepang. Bukunya yang berjudul Triad Power (1985) mewakili salah satu upaya
pertama untuk mengembangkan konsep yang koheren dari tatanan baru yang muncul. Ohmae
berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan global yang sukses harus sama-sama kuat dalam
hal ini yakni Jepang, Eropa Barat, dan Amerika Serikat. Ketiga daerah, yang Ohmae
kemukakan disebut Triad, dimana negara tersebut mewakili pusat-pusat ekonomi yang
dominan di dunia. Hari ini, sekitar dua pertiga dari pendapatan dunia yang diukur dengan GNI
terletak di Triad. Dan telah diperluas menjadi pasifik, kanada dan meksiko serta negara yang
berbatasan dengan eropa yang mengarah ke timur.
1.3.7 Marketing Implications of the Stages of Development
Tahapan-tahapan dari economic development yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat
memberikan panduan bagi pemasar di dalam mengevaluasi product saturation levels (tingkat
kejenuhan produk), atau yang berarti persentase dari pembeli atau rumah tangga potensial yang
memiliki suatu produk tertentu. Di negara-negara dengan pendapatan per kapita rendah, tingkat
kejenuhan produk yang rendah (misalnya, kepemilikan telepon di India hanya sekitar 20 persen
dari populasi).
Misalnya berdasarkan data tahun 2010 adalah, kepemilikan telepon pribadi di India adalah
20% dari populasi di India, di China kepemilikan mobil ataupun light truck adalah 1 banding
43.000 orang, sedangkan untuk kepemilikan mobil di Polandia adalah 21 banding 100, dan di
EU 49 banding 100. Dari beberapa contoh product saturation levels tersebut, terlihat bahwa
product saturation levels untuk berbagai produk terbilang cukup rendah di emerging markets.
1.4. Balance Of Payment
Neraca pembayaran (balance of payments) adalah catatan dari semua transaksi ekonomi
antara penduduk dari suatu negara dan juga penduduk dari negara belahan dunia lainnya.
Balance of payment dibagi menjadi transaksi berjalan (current account) dan transaksi
modal (capital account). Current account adalah catatan dari semua perdagangan barang dan
jasa, transaksi hibah swasta dan bantuan pemerintah antar negara. Sebuah negara dengan
Global Marketing 16
current account negatif berarti memiliki defisit perdagangan; yaitu, arus keluar uang untuk
membayar impor melebihi masuknya uang untuk penjualan ekspor. Sebaliknya, negara dengan
current account positif memiliki surplus perdagangan. Capital account mencatat semua
investasi langsung jangka panjang dan arus keluar-masuk modal jangka pendek serta jangka
panjang. Tanda negatif pada current account dan capital account menandakan keluarnya uang.
Contoh dari balance of payment dapat dilihat pada dua tabel di bawah ini.
Tabel 4. U.S Balance Of Payment, 2006-2010 (US$ milions)
Sumber: www.bea.gov
Tabel 5. Indonesia Balance of Payment, 2013-2014
Sumber: www.bi.go.id
Global Marketing 17
1.5. Trade In Merchandise and Service
Sebagian prestasi yang ditelah di buat oleh GATT dan WTO yakni berkaitan dengan,
perdagangan barang dunia yang telah berkembang pada tingkat yang lebih cepat daripada
produksi dunia sejak akhir Perang Dunia II. Dengan kata lain, impor dan ekspor pertumbuhan
telah melebihi tingkat kenaikan GNP. Menurut data yang dikumpulkan oleh WTO, nilai dolar
perdagangan barang dunia pada tahun 2009 mencapai $ 11800000000000. Namun, karena
dunia tergelincir ke dalam resesi pada tahun 2008, pertumbuhan perdagangan dunia tahunan
melambat menjadi sekitar 6 persen. Bagian atas negara-negara pengekspor ditunjukkan pada
tabel di bawah ini.
Tabel 6. Urutan Negara-Negara Eksportir dan Importir di dalam Perdagangan Dunia
Sumber: www.wto.org
Pada tahun 2003, Jerman melampaui Amerika Serikat sebagai eksportir utama dunia.
Produsen Jerman dari semua ukuran telah memperoleh manfaat dari pertumbuhan ekonomi
global karena mereka telah mampu menyediakan motor, mesin, kendaraan, dan barang modal
lainnya yang diperlukan untuk membangun pabrik dan infrastruktur negara di seluruh dunia,
mesin dan peralatan transportasi merupakan sekitar sepertiga dari ekspor global. Secara
keseluruhan, sekitar dua pertiga dari ekspor Jerman pergi ke negara-negara Uni Eropa lainnya,
seperti Perancis sebagai negara tujuan pertama , sementara Amerika Serikat menempati posisi
kedua.
http://www.wto.org/
Global Marketing 18
Pada tahun 2009, Cina melompati Jerman di peringkat ekspor barang global. China
mampu menduduki posisi pertama sebagai pembangkit tenaga ekspor,china telah menunjukkan
kekuatan ekonomi yang berkelanjutan dengan mencapai pertumbuhan ekspor yang pesat.
Ekspor China telah melonjak sejak China bergabung dengan WTO pada tahun 2001; pada
kenyataannya, kebijakan di beberapa negara yang menekan Beijing untuk meningkatkan nilai
yuan dalam upaya untuk membendung gelombang impor mereka. Hingga saat ini China masih
menduduki kedudukan negara esportir pertama di dunia.
Sektor yang tumbuh paling cepat dari perdagangan dunia adalah perdagangan jasa.
Layanan mencakup perjalanan dan hiburan; pendidikan; layanan bisnis, seperti akuntansi,
periklanan, engineering, investasi perbankan, dan pelayanan hukum; dan royalti dan biaya
lisensi yang merupakan pembayaran untuk properti intelektual.
1.5.1 Overview of International Finance
Valuta asing memungkinkan perusahaan di satu negara untuk melakukan bisnis di
negara-negara lain dengan mata uang yang berbeda. Namun, valuta asing merupakan aspek
pemasaran global yang melibatkan risiko tertentu seperti berkaitan dengan keuangan,
keputusan, dan kegiatan yang benar-benar berbeda dari apa yang dihadapi oleh pemasar
domestik. Selain itu, risiko valuta asing bisa menjadi lebih tinggi di pasar berkembang seperti
Thailand, Malaysia, dan Korea Selatan. Ketika sebuah perusahaan melakukan bisnis dalam
satu negara atau wilayah dengan pelanggan dan pemasok yang membayar dalam mata uang
yang sama, makan tidak akan ada risiko nilai tukar. Semua harga, pembayaran, penerimaan,
aset, dan kewajiban dinyatakan dalam mata uang yang diberikan. Namun, ketika melakukan
bisnis lintas batas di negara-negara dengan mata uang yang berbeda, sebuah perusahaan
didorong masuk ke dalam dunia dengan tingkat risiko nilai tukar yang cenderung bergejolak.
Siapa peserta di pasar valuta asing? Pertama, bank sentral suatu negara dapat
melakukan intervensi di pasar mata uang dengan membeli dan menjual mata uang dan surat
berharga pemerintah dalam upaya untuk mempengaruhi nilai tukar.
1.5.2 Economic Exposure
Valuta asing memungkinkan perusahaan di satu negara untuk melakukan bisnis di
negara-negara lain dengan mata uang yang berbeda. Namun, valuta asing merupakan aspek
Global Marketing 19
pemasaran global yang melibatkan risiko tertentu seperti berkaitan dengan keuangan,
keputusan, dan kegiatan yang benar-benar berbeda dari apa yang dihadapi oleh pemasar
domestik. Selain itu, risiko valuta asing bisa menjadi lebih tinggi di pasar berkembang seperti
Thailand, Malaysia, dan Korea Selatan. Ketika sebuah perusahaan melakukan bisnis dalam
satu negara atau wilayah dengan pelanggan dan pemasok yang membayar dalam mata uang
yang sama, makan tidak akan ada risiko nilai tukar. Semua harga, pembayaran, penerimaan,
aset, dan kewajiban dinyatakan dalam mata uang yang diberikan. Namun, ketika melakukan
bisnis lintas batas di negara-negara dengan mata uang yang berbeda, sebuah perusahaan
didorong masuk ke dalam dunia dengan tingkat risiko nilai tukar yang cenderung bergejolak.
Siapa peserta di pasar valuta asing? Pertama, bank sentral suatu negara dapat
melakukan intervensi di pasar mata uang dengan membeli dan menjual mata uang dan surat
berharga pemerintah dalam upaya untuk mempengaruhi nilai tukar.
1.5.3 Managing Exchange Rate Exposure
Kesulitan akurat peramalan pergerakan nilai tukar merupakan tantangan besar bagi pemasar
global. selama beberapa tahun, mencari cara mengelola arus kas untuk menghilangkan atau
mengurangi risiko nilai tukar telah menghasilkan pengembangan berbagai teknik dan strategi
keuangan. Sebagai contoh, ketika ingin menjual produk dalam mata uang negara asal
perusahaan. Bila hal ini tidak mungkin, teknik yang tersedia untuk mengurangi tekanan
transaksi dan operasi yakni, Hedging exchange rate melibatkan pembentukan offsetting pada
posisi mata uang sehingga kerugian atau keuntungan dari satu posisi mata uang diimbangi oleh
keuntungan yang sesuai atau kerugian dalam beberapa mata uang lainnya. Praktek ini adalah
umum digunakan di antara perusahaan global yang menjual produk dan mempertahankan
operasi di berbagai negara.
Global Marketing 20
Daftar Pustaka
Keegan, Warren J. Global Marketing Management, Eighth Edition, Pearson Prentice Hall
International, Inc. Englewood Cliffs, NJ., 2012.
Keegan, Warren J. Global Marketing Management, Seventh Edition, Pearson Prentice Hall
International, Inc. Englewood Cliffs, NJ., 2012.