+ All Categories
Home > Documents > MakalahModul 1 - Copy

MakalahModul 1 - Copy

Date post: 06-Jul-2018
Category:
Upload: izzah-syahidah
View: 213 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 20

Transcript
  • 8/17/2019 MakalahModul 1 - Copy

    1/20

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Identifikasi merupakan tahapan penting untuk memastikan keberadaan

    korban, untuk menentukan identitas dan otensitas selengkap-lengkapnya demi

    menegakkan kebenaran dari suatu kepentingan hukum. Karena menyangkut

     juga status hukum keluarga yang ditinggalkan. Identifikasi benar-benar sangat

    dibutuhkan karena pada akhirnya berkaitan dengan berbagai hal antara lain

    status perkawinan seseorang, harta (warisan, asuransi, maupun tunjangan)

    maupun keinginan untuk menghormati korban sesuai agama ataupun

    keyakinan.

    Dokter gigi manapun dapat berhadapan dengan situasi dimana ia harus

    memeriksa orang yang terluka akibat gigitan, terutama pada kasus KDR,

    kekerasan pada anak, perkosaan, dan kasus-kasus kriminal lainnya. Kondisi

    luka yang diderita bisa saja remeh atau serius dan orang yang terluka dapat

    saja hidup atau mati.

    !leh karena itu, sangatlah penting bagi dokter gigi untuk memiliki

    kemampuan mengidentifikasi dan mendeskripsikan luka, yang mungkin saja

    memiliki dampak serius medikolegal dikemudian hari. !leh karenanya,

    sangatlah esensial untuk memeriksa dengan seksama dan benar serta

    mengidentifikasi dan mendeskripsikan, dengan deskripsi lengkap yang tertulis

    dan dokumentasi foto yang diambil saat pemeriksaan berbagai tipe luka yang

    ada.

    1.2 Rumusan Masalah

    ". #elaskan definisi luka bekas gigitan dan patomekanisme dari luka

     bekas gigitan pada s$enario dengan menggunakan histology, anatomi,

    dan fisiologi%

    &. 'pa saja karakteristik dari luka bekas gigitan (perbedaan gigitan

    manusia dan hewan)

    1

  • 8/17/2019 MakalahModul 1 - Copy

    2/20

    . *agaimana derajat+tingkat keparahan luka bekas gigitan sesuai hukum

    yang berlaku

    . #elaskan tahapan dalam menganalisa luka bekas gigitan%

    . #elaskan deskripsi luka bekas gigitan pada s$enario%

    . *agaimana $ara menentukan luka bekas gigitan post mortem dan ante

    mortem

    /. *agaimana peranan dokter gigi sebagai saksi ahli dalam menentukan

    luka bekas gigitan dan peran 0isum et re0ertum pada s$enario

    1.3 Tujuan

    ". 1ntuk mengetahui pengertian luka bekas gigitan dan patomekanisme

    dari luka bekas gigitan dengan menggunakan histology, anatomi, dan

    fisiologi.

    &. 1ntuk mengetahui karakteristik dari luka bekas gigitan ( perbedaan

    gigitan manusia dan hewan).

    . 1ntuk mengetahui derajat+tingkat keparahan luka bekas gigitan sesuai

    hukum yang berlaku.

    . 1ntuk mengetahui tahapan dalam menganalisa luka bekas gigitan

    . 1ntuk mengetahui deskripsi luka bekas gigitan.

    . 1ntuk mengetahui $ara menentukan luka bekas gigitan post mortem

    dan ante mortem.

    /. 1ntuk mengetahui peran dan fungsi 0isum et re0ertum.

     

    2

  • 8/17/2019 MakalahModul 1 - Copy

    3/20

    BAB 2

    BATASAN TP!" 

    2.1 Skenar#$

    2eorang perempuan berumur & tahun datang ke IRD R2 *hayangkara

    ditemani penyidik yang membawa 234. Dari hasil anamnesis diketahui kalau ia

    digigit oleh selingkuhannya. 5uka tersebut berada pada lengan kiri pasien. Dokter 

    yang menangani pasien lalu meminta pendapat keahlian kepada dokter gigi yang

     bertugas di rumah sakit.

    2.2 "ata kun%#

    3

  • 8/17/2019 MakalahModul 1 - Copy

    4/20

    ". Digigit

    &. 5uka pada lengan kiri pasien

    . 234. 3erempuan & tahun

    . Dokter yang menangani pasien meminta pendapat keahlian dokter gigi

    2.3 Pertan&aan

    ". #elaskan definisi luka bekas gigitan dan patomekanisme dari luka bekas

    gigitan pada s$enario dengan menggunakan histology, anatomi, dan

    fisiologi%

    &. 'pa saja karakteristik dari luka bekas gigitan ( perbedaan gigitan manusiadan hewan)

    . *agaimana derajat+tingkat keparahan luka bekas gigitan sesuai hukum

    yang berlaku

    . #elaskan tahapan dalam menganalisa luka bekas gigitan%

    . #elaskan deskripsi luka bekas gigitan pada s$enario%

    . *agaimana $ara menentukan luka bekas gigitan post mortem dan ante

    mortem

    /. *agaimana peranan dokter gigi sebagai saksi ahli dalam menentukan luka

     bekas gigitan dan peran 0isum et re0ertum pada s$enario

     

    4

  • 8/17/2019 MakalahModul 1 - Copy

    5/20

    BAB 3

    PEMBAHASAN

    3.1 Luka 'ekas g#g#tan

    3.1.1 De(#n#s# luka 'ekas g#g#tan

    6enurut 7illiam 8$kert pada tahun "99&, bahwa yang dimaksud dengan

    bite mark ialah tanda gigitan dari pelaku yang tertera pada kulit korban dalam

     bentuk luka, jaringan kulit maupun jaringan ikat dibawah kulit sebagai akibat dari

     pola permukaan gigitan dari gigi-gigi pelaku melalui kulit korban.

    6enurut *owes dan *ell pada tahun "9 mengatakan bahwa bite mark 

    merupakan suatu perubahan fisik pada bagian tubuh yang disebabkan oleh kontak 

    atau interdigitasi antara gigi atas dengan gigi bawah sehingga struktur jaringan

    terluka baik oleh gigi manusia maupun hewan.

    6enurut 2opher pada tahun "9/ bahwa bite mark, baik bite mark yang

    ditimbulkan oleh hewan berbeda dengan manusia oleh karena perbedaan

    morfologi dan anatomi gigig eligi serta bentuk rahangnya.

    6enurut :urran dan kawan-kawan pada tahun ";< bahwa bite mark pada

    hewan buas yang dominan membuat luka adalah gigi $aninus atau taring yang

     berbentuk keru$ut.

    6enurut 5e0ine pada tahun "9/ bahwa bite mark baik pola permukaan

    kunyah maupun permukaan hasil gigitan yang mengakibatkan putusnya jaringan

    kulit, dan dibawahnya baik pada jaringan tubuh manusia maupun pada buah-

     buahan tertentu misalnya buah apel dapat ditemukan baik korban hidup maupun

    yang sudah meninggal.

    3.1.2 Pat$mekan#sme luka 'ekas g#g#tan

    erdapat tiga mekanisme utama yang berkaitan dengan terbentuknya luka

     bekas gigitan (bite mark ), yakni= tekanan oleh gigi, tekanan oleh lidah, dan

    kikisan dari gigi. anda yang berasal dari tekanan gigi disebabkan oleh aplikasi

    tekanan dari incisal edge  gigi anterior+ occlusal edge gigi posterior. ingkat

    keparahan bite mark tergantung dari durasi, derajat dari gaya yang diaplikasikan

    5

  • 8/17/2019 MakalahModul 1 - Copy

    6/20

    dan derajat pergerakan dari gigi dan jaringan. ampakan klinis dari tekanan oleh

    gigi menampakan daerah yang pu$at sebagai incisal edge dan memar dari incisal 

    margin. ekanan yang berasal dari lidah terjadi pada saat benda (dalam hal ini

     bagian tubuh korban) masuk ke dalam mulut, benda tersebut akan didorong oleh

    lidah ke arah gigi geligi atau rugae palatal dan tanda > tanda khas akan mun$ul

    akibat tongue sucking/thrusting (isapan+ dorongan oleh lidah). Kikisan oleh gigi

    disebabkan oleh permukaan gigi yang $enderung melibatkan gigi anterior.

    ampakan klinisnya dapat berupa goresan dan abrasi. ?oresan dan abrasi

    mengindikasikan irregularitas dan pe$uliaritas dari incisal edge dan berguna

    dalam identifikasi.

     Bite mark terjadi ketika mandibula menutup, diikuti oleh isapan pada kulit

    (tekanan negatif), pada arah yang berlawanan, terjadi dorongan oleh lidah, yang

    menimbulkan bekas yang dapat dilihat pada gigi insisi0us dan permukaan

    lingualnya. 2e$ara umum, ketika menggigit, gigi rahang atas berperan sebagai

     penahan, sementara gigi rahang bawah berperan untuk menggigit. *ekas dari gigi

    rahang atas dapat digunakan untuk melihat bentuk dan ukuran dari lengkung gigi.

    6In$isal edge ditandai dengan warna pu$at

  • 8/17/2019 MakalahModul 1 - Copy

    7/20

    (2umber ?ambar= 6odul " 3*5 *lok @orensik)

    (2umber gambar= In$isal edge. AinternetB. www.google.$o.id. '$$essed 6ay

    &

  • 8/17/2019 MakalahModul 1 - Copy

    8/20

    3.2 "arakter#st#k luka 'ekas g#g#tan

    5uka bekas gigitan manusia terdiri dari dua bentuk lengkung rahang

     berbentuk E1F yang merupakan lengkung rahang mandibula dan maksila yang

    terpisah antara satu dengan yang lainnya. 5engkung gigi dari manusia dihasilkan

    dari enam gigi anterior. 5uka bekas gigitan manusia pada umumnya berbentuk 

    sirkular hingga o0al dibandingkan dengan luka bekas gigitan hewan yang

     biasanya berbentuk E1F. Ketika hanya gigi pada salah satu rahang yang berkontak 

    dengan kulit ketika digigit, maka hanya akan tampak tanda bentuk E:F. Diameter 

    dari luka bekas gigitan biasanya ber0ariasi antara &-< mm.1kuran luka yang

    diduga disebabkan oleh manusia harus ditentukan dari parameter yang diketahui

    mengenai gigi geligi manusia. 'kibat tekanan yang dihasilkan dari gigi dan

    tekanan negatif yang disebabkan oleh lidah dan efek menghisap, terdapat

     pendarahan ekstra0askular yang menyebabkan memar pada daerah tengah dari

    luka bekas gigitan. 6emar ini menunjukkan perubahan warna selama periode

    waktu tertentu karena luka ini mengalami proses penyembuhan pada kulit dari

    indi0idu yang masih hidup.5uka bekas gigitan hewan biasanya dapat dibedakan dari luka bekas

    gigitan manusia karena adanya perbedaan pada bentuk rahang dan morfologi gigi

    yang spesifik. ?igitan hewan biasanya menyebabkan terjadinya luka robek, yang

    menghasilkan laserasi pada kulit dan luka terbuka. ?igitan hewan misalnya

    anjing, yang merupakan gigitan hewan paling sering terjadi, dikarakteristikkan

    dengan lengkung gigi anterior yang sempit dan terdiri dari luka gigitan yang

    dalam pada daerah yang ke$il. ?igitan anjing (hewan karni0ora lainnya) biasanya

    lebih sering menyebabkan terjadinya a0ulse pada jaringan manusia pada

    saatdigigit. 2elain itu, misalnya pada luka bekas gigitan ku$ing biasanya

     berukuran ke$il dan bulat dengan adanya gigi taring yang tajam akibat dari bentuk 

    keru$ut dari gigi tersebut.

    Karakteristik luka bekas gigitan, terdiri dari=

    a. Karakteristik klas

    8

  • 8/17/2019 MakalahModul 1 - Copy

    9/20

    6enurut 6anual of 'meri$an *oard of @orensi$ !dontology ('*@!),

    karakteristik klas merupakan suatu karekteristik atau pola yang

    membedakan bekas gigitan dengan pola $ederal ainnya.

    Karakteristik klas merupakan formula dari lengkung rahang yang

    tebentuk pada media yang digigit, dalam hal ini dapat berupa kulit

    ataupun objek lainnya.

    Karakteristik berdasarkan data dilihat dari=

    - *entuk o0al atau pun bulat- Dimensi maksimal+minimal dari rahang- Cewan atau manusia- Dewasa atau anak-anak 

    - 5uka memar  b. Karakteristik indi0idual

    Karakteristik indi0idual ada pola yang terbentuk oleh dari gigi

     penggigit. Karakteristik indi0idual dibagi atas dua sub kelompok=

    - KarakteristikrahangKarakteristik rahang merupakan pola yang menggambarkan

    susunan gigi melalui bekas gigitan dan hubugannya dengan

    lengkung rahang. Dapat dilihat berdasarkan rotasi gigi, buko0ersi

    atau lingo0ersi, mesiodistal drifting, dan garis horiGontal.- Karakteristik gigiKarakteristik gigi merupakan pola yang menggambarkan 0ariasi

    dari setiap masing-masing gigi yang terbentuk pada masing-masing

    gigi. Dalam hal ini dapat dilihat dari angulasi gigi, fraktur, bentuk,

    dan pola keausan gigi tersebut.

    3.3 T#ngkat ke)arahan luka

    3.3.1 Penentuan *erajat luka *ar# as)ek hukum

    2uatu perlukaan dapat menimbulkan dampak pada korban dari segi fisik,

     psikis, sosial dan pekerjaan, yang dapat timbul segera, dalam jangka pendek,

    ataupun jangka panjang. Dampak perlukaan tersebut memegang peranan penting

     bagi hakim dalam menentukan beratnya sanksi pidana yang harus dijatuhkan

    sesuai dengan rasa keadilan. Cukum pidana Indonesia mengenal delik 

     penganiayaan yang terdiri dari tiga tingkatan dengan hukuman yang berbeda yaitu

     penganiayaan ringan (pidana maksimum bulan penjara), penganiayaan (pidana

    9

  • 8/17/2019 MakalahModul 1 - Copy

    10/20

    maksimum & tahun ; bulan), dan penganiayaan yang menimbulkan luka berat

    (pidana maksimum tahun).

    Ketiga tingkatan penganiayaan tersebut diatur dalam pasal & (") K1C3

    untuk penganiayaan ringan, pasal " (") K1C3 untuk penganiayaan, dan pasal

    & (&) K1C3 untuk penganiayaan yang menimbulkan luka berat. 2etiap

    ke$ederaan harus dikaitkan dengan ketiga pasal tersebut. 1ntuk hal tersebut

    seorang dokter yang memeriksa $edera harus menyimpulkan dengan

    menggunakan bahasa awam, termasuk pasal mana ke$ederaan korban yang

     bersangkutan.

    Rumusan hukum tentang penganiayaan ringan sebagaimana diatur dalam

     pasal & (") K1C3 menyatakan bahwa Epenganiayaan yang tidak menimbulkan

     penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pen$arian,

    dian$am, sebagai penganiayaan ringanF. #adi bila luka pada seorang korban

    diharapkan dapat sembuh sempurna dan tidak menimbulkan penyakit atau

    komplikasinya, maka luka tersebut dimasukkan ke dalam kategori tersebut.

    2elanjutnya rumusan hukum tentang penganiayaan (sedang) sebagaimana diatur 

    dalam pasal " (") K1C3 tidak menyatakan apapun tentang penyakit. 2ehingga

     bila kita memeriksa seorang korban dan didapati EpenyakitF akibat kekerasan

    tersebut, maka korban dimasukkan ke dalam kategori tersebut.

    'khirnya, rumusan hukum tentang penganiayaan yang menimbulkan luka

     berat diatur dalam pasal " (&) K1C3 yang menyatakan bahwa #ika perbuatan

    mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah dian$am dengan pidana penjara

     paling lama lima tahunF. 5uka berat itu sendiri telah diatur dalam pasal 9< K1C3

    se$ara limitatif. 2ehingga bila kita memeriksa seorang korban dan didapati salah

    satu luka sebagaimana di$antumkan dalam pasal 9< K1C3, maka korban tersebut

    dimasukkan dalam kategori tersebut. 5uka berat menurut pasal 9< K1C3 adalah =

    H jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh

    sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut

    10

  • 8/17/2019 MakalahModul 1 - Copy

    11/20

    H tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan

     pen$arian

    H kehilangan salah satu pan$a indera

    H mendapat $a$at berat

    H menderita sakit lumpuh

    H terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih

    H gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.

    3.3.2 Derajat ke)arahan luka 'ekas g#g#tan +

    (") 6emar yang sangat

    ringan

    idak telihat tanda bekas gigitan, lengkung gigi yang

    tidak terlihat jelas, yang mungkin dapat disebabkan

    oleh hal lain selain gigi.

    (&) 6emar terlihat

     jelas

    erlihat area luka disebabkan oleh gigi tetapi kulit

    masih tetap utuh.

    () 6emar terlihat

    sangat jelas

    5aserasi ke$il yang disebabkan oleh gigi pada aspek 

    yang paling parah dari luka, yang kemungkinan

    dinilai sebagai luka bekas gigitan yang pasti.

    () 5aserasi erdapat beberapa area dari laserasi, dengan beberapa

    memar.

    () '0ulsi sebagian erdapat beberapa laserasi yang mengindikasikan gigi

    sebagai penyebab paling mungkin dari luka.

    () '0ulsi menyeluruh epi luka yang bergerigi (tidak rata) mengindikasikan

     bahwa gigi adalah penyebab dari luka tersebut. *isa

    saja merupakan luka bekas gigitan yang tidak terliha

    tjelas.

    11

  • 8/17/2019 MakalahModul 1 - Copy

    12/20

      *erdasarkan pada s$enario, terlihat adanya bekas gigitan dan tampak memar 

    maka derajat luka bekas gigitan tersebut termasuk dalam s$ore dua (memar 

    terlihat jelas) yaitu terlihat area luka disebabkan oleh gigi tetapi kulit masih tetap

    utuh.

    3., Taha)an *alam menganal#sa

    'nalisa bite mark dilakukan hanyalah korban terdapat bite mark manusia.

    Karena *ite mark oleh hewan dapat segera diketahui. 6aka tim identifikasi

    maupun tim penyidik haruslah dengan lin$ah dapat membedakan segera bite

    mark hewan maupun bite mark manusia di tempat kejadian perkara atau pada

    tubuh korban.

    :ara menganalisa luka bekas gigitan

    ". Cistory (Riwayat)= Riwayat dental dari tersangka gigitan harus diambil

    segera setelah gigitan terjadi untuk men$o$okan dengan luka bekas

    gigitan, misalnya ada daerah edentulous.

    &. @otografi= 3engambilan foto diambil se$ara etraoral dan intraoral. @oto

    ekstraoral terdiri dari $itra wajah se$ara menyeluruh (full fa$e) dan foto

     profil (dari samping). @oto intraoral terdiri dari pandangan frontal, lateral

    dua arah, dan pandangan oklusal dari setiap lengkung gigi. @oto

     pembukaan maksimal dari mulut juga perlu dilakukan. *ila terdapat

     bahan+ alat seperti makanan yang digunakan untuk uji gigitan (test bite),

    maka hasilnya perlu dijelaskan dalam foto tersebut.

    . 3emeriksaan ekstraoral= 3emeriksaan ini dilakukan untuk melihat dan

    men$atat jaringan > jaringan yang mempengaruhi pergerakan dari proses

    menggigit (biting dynami$). 3erlu dilakukan pengukuran dari pembukaan

    12

  • 8/17/2019 MakalahModul 1 - Copy

    13/20

    mulut maksimal yang dapat dilakukan tersangka dan adanya gangguan

    dalam membuka dan menutup mulut pun harus di$atat.

    . 3emeriksaan intraoral= 3emeriksaan ini dilakukan dengan mengambil

    sali0a, lidah harus diperiksa ukuran maupun akti0itas lidah tersebut ketika

     berfungsi. 2elain itu status periodontal juga harus diperiksa bila ada

    kegoyangan pada gigi.

    . 3en$etakan= Dua lengkung rahang harus di$etak menggunakan bahan

    $etak yang memenuhi spesifikasi 'D'. !klusi dan relasi rahang harus

    di$atat. 'pabila dilakukan pen$etakan pada bite mark manusia

    haruslah digunakan bahan $etak yang flow sistem antara lain alginat dansejenisnya. Kemudian untuk organ tubuh yang bulat adalah yang

     paling sulit untuk dilakukan pen$etakan ini di$etak menggunakan

    masker dari kain keras yang digunting dan dibentuk sesuai dengan

    daerah sekitar bite mark sehingga bahan $etak yang flow sistem

    tidak berhambur keluar dari daerah sekitar bite mark karena dijaga

    oleh masker yang digunakan tersebut.

    . :ara 6en$etak *ite mark 

    6en$etak bite mark terdapat berbagai $ara antara lain dengan

    menggunakan mangkok $etak dari masker kain keras atau dengan

    menggunakan kain sepanjang diameter $etakan dan berlapis-lapis.

    2elanjutnya diaduk bahan $etak yang flow sistem ditempatkan dan

    ditekan dengan getaran pada sekitar bite mark kemudian mangkok 

    $etak diisi setengah dari mangkok oleh bahan yang flow sistem kemudian

    disajikan satu dengan bahan flow sistem bite mark.

    /. Casil :etakan

    Casil $etakan dari *ite mark menghasilkan suatu model dari gips yang

    telah di $or dengan menggunakan dentalstone tipe II dari model negati0e

    kemudian di$ekatkan giginya pada okludator atau artikulator apabila

    gigitannya tidak stabil. Cal ini dapat diketahui terdapat bite mark 

    rahang atas maupun rahang bawah.

    ;. 3embuatan sampel gigitan= Dalam menganalisa luka bekas gigitan perlu

    dibuatkan sampel gigitan, misalnya dengan $ara menggigit bahan seperti

    13

  • 8/17/2019 MakalahModul 1 - Copy

    14/20

    malam merah ataupun keju untuk mendapatkan model gigitan yang dapat

    dipelajari

    3.- Deskr#)s# luka

      *erdasarkan gambar dari hasil foto $lose up pada s$enario diatas, lokasi lukatidak dapat ditentukan se$ara objektif. erlihat satu luka le$et tekan tertutup dan

    terlihat adanya eritema dengan ukuran luka , $m J , $m. pada luka tampak 

    tonjolan gigi yang tegas, dengan batas yang jelas, dan terlihat adanya gigi yang

    malposisi. *erdasarkan karakteristik luka tersebut maka jenis luka dapat

    disimpulkan sebagai luka bekas gigitan manusia.

    3. Per'e*aan luka ante m$rtem *an )$st m$rtem

    14

  • 8/17/2019 MakalahModul 1 - Copy

    15/20

    ?ambaran klinis dari luka bekas gigitan tergantung dari beberapa 0ariabel,

    misalnya lokasi anatomi (deposisi lemak jaringan keras di bawahnya ketebalan,

    elastisitas, dan 0askularisasi kulit), banyaknya gigi yang berkontak pada kulit,

     besar kekuatan, arah dan jenis gigitan, oklusi dari penggigit dan kesehatan

    mulutnya. Ketika korban indi0idu masih hidup, efek penyembuhan akan

    mengubah tampakan dari luka bekas gigitan seiring dengan waktu. 2elain itu,

     jaringan yang mengalami luka, terutama kulit, menunjukkan karakteristik 

    inflamasi yaitu eritema (kemerahan), pembengkakan, panas, dan rasa sakit.

    2edangkan untuk luka bekas gigitan post mortem, tanda makroskopik tersebut

    tidak terlihata kibat tidak adanya reaksi 0ital yang terjadi dan biasanya telah

    terjadi perubahan post mortem.

    3ada gambaran mikroskopik, luka bekas gigitan ante mortem

    menunjukkan sel darah merah yang mengalami ekstra0asasi pada jaringan adipose

    dan sedikit perluasan kelapisan otot. 2ementara pada luka bekas gigitan post

    mortem tidak menunjukkan adanya sel darah merah yang mengalami ekstra0asasi

     baik pada jaringan ikat, jaringan adiposa, ataupun lapisan otot.

    3./ Peran *an (ungs# 0#sum et re0ertum

    Visum et Repertum (4eR) merupakan salah satu bantuan yang sering

    diminta oleh pihak penyidik (polisi) kepada dokter menyangkut perlukaan pada

    tubuh manusia. Visum et   Repertum (4eR) merupakan alat bukti dalam proses

     peradilan yang tidak hanya memenuhi standar penulisan rekam medis, tetapi juga

    harus memenuhi hal-hal yang disyaratkan dalam sistem peradilan. 2ebuah 4eR 

    yang baik harus mampu membuat terang perkara tindak pidana yang terjadi

    dengan melibatkan buktibukti forensik yang $ukup.

    6enurut *udiyanto et al , dasar hukum 4eR adalah sebagai berikut=/ 3asal

    "K1C'3menyebutkan=

    (1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban

    baik luka, keracunan  ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang 

    merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan  permintaan keterangan ahli

    15

  • 8/17/2019 MakalahModul 1 - Copy

    16/20

    kepada ahli kedokteran  kehakiman atau dokterdanatauahlilainnya

    (!) "ermintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud  dalam ayat (1) dilakukan

     secara tertulis, yang dalam  surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan

    luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat

    ang berwenang meminta keterangan ahli adalah penyidik dan penyidik 

     pembantu sebagaimana bunyi pasal /(") butir h dan pasal "" Kitab 1ndang-

    1ndangCukum'$ara3idana (K1C'3). 3enyidik yang dimaksud adalah penyidik 

    sesuai dengan pasal (") butir a, yaitu penyidik yang pejabat 3olisi Legara RI.

    3enyidik tersebut adalah penyidik tunggal bagi pidana umum, termasuk pidana

    yang berkaitan dengan kesehatan dan jiwa manusia. !leh karena 4eR adalah

    keterangan ahli mengenai pidana yang berkaitan dengan kesehatan jiwa manusia,

    maka penyidik pegawai negeri sipil tidak berwenang meminta 4eR, karena

    mereka hanya mempunyai wewenang sesuai dengan undang-undang yang menjadi

    dasar hukumnya masing-masing (3asal /(&) K1C'3.,/ 2anksi hukum bila

    dokter menolak permintaan penyidik adalah sanksi pidana = 3asal &" K1C3=

     Barangsiapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau  permintaan yang dilakukan menurut undang#undang oleh   pejabat yang tugasnya mengawasi

     sesuatu, atau oleh  pejabat berdasarkan tugasnya, demikian pula yang diberi

    kuasa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidana$ demikian pula barangsiapa

    dengan sengaja mencegah,  menghalang#halangi atau menggagalkan tindakan

     guna menjalankan ketentuan, diancam dengan pidana penjara  paling lama empat 

    bulan dua minggu atau denda paling  banyak sembilan ribu rupiah

      Visum et repertum adalah salah satu alat bukti yang sah sebagaimana

    tertulis dalam pasal "; K1C3. Visum et   repertum turut berperan dalam proses

     pembuktian suatu perkara pidana terhadap kesehatan dan jiwa manusia. 4eR 

    menguraikan segala sesuatu tentang hasil pemeriksaan medi$ yang tertuang di

    dalam bagian pemberitaan, yang karenanya dapat dianggap sebagai pengganti

     barang bukti. Visum et repertum juga memuat keterangan atau pendapat dokter 

    mengenai hasil pemeriksaan medik tersebut yang tertuang di dalam bagian

    kesimpulan.

    16

  • 8/17/2019 MakalahModul 1 - Copy

    17/20

    *agi penyidik (polisi+polisi militer) 4eR berguna untuk mengungkapkan

     perkara. *agi 3enuntut 1mum (#aksa) keterangan itu berguna untuk menentukan

     pasal yang akan didakwakan, sedangkan bagi hakim sebagai alat bukti formal

    untuk menjatuhkan pidana atau membebaskan seseorang dari tuntutan hukum.

    17

  • 8/17/2019 MakalahModul 1 - Copy

    18/20

    BAB ,

    PENUTUP

    ,.1 "es#m)ulan

    5uka bekas gigitan (bite  mark) merupakan suatu perubahan fisik pada

     bagian tubuh yang disebabkan oleh kontak atau interdigitasi antara gigi atas

    dengan gigi bawah sehingga struktur jaringan terluka baik oleh gigi manusia

    maupun hewan.

     Bite mark terjadi ketika mandibula menutup, diikuti oleh isapan pada kulit

    (tekanan negatif), pada arah yang berlawanan, terjadi dorongan oleh lidah, yang

    menimbulkan bekas yang dapat dilihat pada gigi insisi0us dan permukaan

    lingualnya. 2e$ara umum, ketika menggigit, gigi rahang atas berperan sebagai

     penahan, sementara gigi rahang bawah berperan untuk menggigit. *ekas dari gigi

    rahang atas dapat digunakan untuk melihat bentuk dan ukuran dari lengkung gigi.

    5uka bekas gigitan hewan biasanya dapat dibedakan dari luka bekas

    gigitan manusia karena adanya perbedaan pada bentuk rahang dan morfologi gigiyang spesifik. ?igitan hewan biasanya menyebabkan terjadinya luka robek, yang

    menghasilkan laserasi pada kulit dan luka terbuka. ?igitan hewan misalnya

    anjing, yang merupakan gigitan hewan paling sering terjadi, dikarakteristikkan

    dengan lengkung gigi anterior yang sempit dan terdiri dari luka gigitan yang

    dalam pada daerah yang ke$il. ?igitan anjing (hewan karni0ora lainnya) biasanya

    lebih sering menyebabkan terjadinya a0ulse pada jaringan manusia pada

    saatdigigit. 2elain itu, misalnya pada luka bekas gigitan ku$ing biasanya

     berukuran ke$il dan bulat dengan adanya gigi taring yang tajam akibat dari bentuk 

    keru$ut dari gigi tersebut.

    ,.2 Saran

      Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat meningkatkan pemahaman dengan

    men$ari tahu hal-hal yang belum dideskripsikan dalam makalah ini dan lebih

    meningkatkan kerja sama yang lebih baik dalam pelaksanaan dan pembuatan

    makalah selanjutnya.

    18

  • 8/17/2019 MakalahModul 1 - Copy

    19/20

    Da(tar )ustaka

    ". 5ukman D. Ilmu kedokteran gigi forensik &. #akarta :4 2agung 2eto.&

  • 8/17/2019 MakalahModul 1 - Copy

    20/20

    ". 'fandi D. Visum et repertum perlukaan= aspek medikolegal dan penentuan

    derajat luka. 6aj Kedokt Indon, 4olum=


Recommended