MARKETING PLAN PROJECT
DRAFT LAPORAN
Satria Mart
KELAS 3A D4
Oleh :
Puguh Satria (1042620002)
PROGRAM STUDI PEMASARAN
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2012
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada abad ke 21 ini pola hidup masyarakat Indonesia ini semakin maju. Ilmu dan
pengetahuan teknologi berkembang begitu pesat seiring dengan perkembangan zaman.
Pengaruh perkembangan tersebut sangat nyata, misalnya terciptanya fasilitas-fasilitas
yang dapat mempermudah segala kegiatannya. Sejalan dengan perkembangan teknologi
tersebut, salah satu dampaknya adalah semakin banyak berkembang pasar swalayan
ataupun supermarket, pusat pembelanjaan yang semakin banyak menawarkan berbagai
kemudahan, kenyamanan, dan keamanan bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya secara mudah dan efisien.
Dengan banyaknya pusat pembelanjaan yang didirikan semakin banyak persaingan
antar pusat perbelanjaan semakin tinggi, yang menyebabkan anggota masyarakat atau
konsumen ingin dilayani lebih baik lagi. Hal ini menyebabkan beban pemasaran semakin
berat, karena tugas pemasaran adalah fungsi yang paling penting dalam suaatu
perusahaan. Disinilah mulai terjadinya kerancuan tentang positif dan negative berdirinya
sebuah swalayan dalam kehidupan masyarakat Indonesia, yang mayoritas penduduknya
bermata pencaharian sebagai pedagang dan bertani.
Berdirinya swalayan ini tidak selamanya memberikan kesan yang negative bagi
masyarakat, namun juga meberikan kesan positif dan dapat pula mendatangkan berkah.
Dan yang paling utama dalam berdirinya swalayan ini adalah dapat memberdayakan
masyarakat sekitar.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah:
1. Bagaimana cara menarik minat masyarakat agar datang dan membeli di swalayan
SatriaMart?
2. Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan pada swalayan SatriaMart?
3. Bagaimana cara memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat sekitar dengan
berdirinya swalayan?
1.3 Batasan masalah
Agar pembahasan ini lebih terarah pada permasalahan yang dihadapi, maka perlun
adanya pembatasan masalah terhadap lingkup pembahasan. Untuk itu masalah yang akan
dibahas seputar kinerja pemasaran swalayan SatriaMart dan cara memberdayakan
masyarakat sekitar agar tertarik dengan swalayan SatriaMart.
1.4 Tujuan
1. Memberikan pelatihan berbasis kompetensi untuk mengembangkan ketrampilan
dalam membuat marketing plan (perencanaan pemasaran)
2. Memberikan ketrampilan dan pengetahuan untuk mendukung kompetensi profesi
sebagai tenaga marketing, dan mengelola semua aktifitas kerja secara produktif dan
efektif.
1.5 Manfaat
1. Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan tentang marketing untuk
diimplementasikan dalam marketing plan ini.
2. Dapat menjadi acuan dalam mengembangkan usaha yang pastinya menguntungkan
bagi masyarakat sekitar dan tidak terjadi ketimpangan dengan usaha usaha yang ada.
3. Manfaat bagi masyarakat menjadi inspirasi untuk membuka usaha mandiri dan dapat
menjadi acuan bagi masyarakat untuk lebih selektif dan kreatif dalam memilih suatu
pekerjaan yang menguntungkan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Marketing Plan
Rencana pemasaran (Marketing Plan) adalah strategi bisnis untuk menjual dan
memasarkan produk dan atau jasa. Dalam level mikro, rencana pemasaran akan
mengubah produk menjadi sesuatu yang akan mengisi celah pasar dan memenuhi
kebutuhan pelanggan. Rencana ini juga akan merincikan harapan penjualan, saham
pasar, dan sebagainya. Rencana ini sangat rinci dan spesifik.
Hal-hal yang termasuk di dalamnya adalah waktu penjualan, aktivitas-aktivitas
pengiklanan, pemberian harga, dan upaya-upaya pendistribusian. Selain itu, rencana
pemasaran juga menyatakan secara tepat apa yang dapat dilakukan bisnis dalam
peluncuran produk baru dan mendukung produk-produk sebelumnya. Bagaimana rencara
akan dilaksanakan dan apa hasilnya juga tertulis dalam rencana pamasaran.
2.2 Tujuan Marketing Plan
Tujuan rencana pemasaran (Marketing Plan) adalah untuk merencanakan kerja anda
dan melaksanakannya. Nasihat filosofi bisnis ini akan membantu anda untuk berhasil di
berbagai aktivitas – termasuk pemasaran.
2.3 Hal-Hal Yang Termasuk Dalam Marketing Plan
1. Executive summary/ringkasan pelaksanaan. Bagian ini menekankan tujuan-
tujuan utama dan rekomendasi-rekomendasi rencana pemasaran. Lalu, rencana ini
juga harus menjelaskan tentang dana yang diperlukan dan bagaimana kesuksesan
bisnis akan diukur.
2. Analisa tentang keadaan terkini. Bagian ini mengandung kekuatan, kelemahan,
kesempatan, dan persaingan bisnis.
3. Penaksiran terfokus pada kesempatan bisnis. Yang termasuk di dalamnya adalah
macam-macam golongan bisnis. Di sini, harus dicantumkan juga, apa yang
dibutuhkan oleh pelanggan dan tantangan-tantangan bisnis yang perlu dihadapi.
4. Tujuan keuangan dan pemasaran. Yang tercantum di bagian tujuan keuangan
adalah pengharapan kenaikan keuntungan anda. Juga, cantumkan pengharapan laba
4
pada akhir masa perencanaan. Yang termasuk di dalam tujuan pemasaran adalah
jumlah unit penjualan atau saham pasar yang akan anda dapatkan.
5. Ringkasan strategi pemasaran. Bagian ini mengandung target pasar anda. Jelaskan
bagaimana produk anda akan diposisikan, didistribusikan, dan diberi harga. Juga
jelaskan bagaimana anda bisa mencapai tujuan marketing anda. Misalnya, dengan
mengorganisasi bagian penjualan, menggunakan potongan harga, mengadakan iklan
kampanye nasional, dan sebagainya.
6. Anggaran pemasaran bulanan. Yang termasuk di sini, bagaimana anda membiayai
rencana pemasaran anda tiap bulan. Berapa harga pemasaran? Berapa pemasukan
yang dihasilkan dari rencana pemasaran? Atau berapa banyak barang yang bisa anda
jual?
2.4 Cara Menjalankan Marketing Plan
Menjalankan rencana pemasaran dimulai dari menentukan siapa pelanggan anda.
Setelah mengetahui kepada siapa anda akan menjual barang anda, 4 macam alat
pemasaran bisa digunakan untuk mencapai tujuan. 4 alat itu adalah Product, Place, Price
and Promotion, atau Produk, Tempat, Harga, dan Promosi.
“Produk” adalah apa yang perusahaan tawarkan kepada pelanggan. Ini adalah fokus
dari pemasaran. Jelaskan secara rinci tentang apa yang perusahaan sediakan kepada
pelanggan. Selain itu, jelaskan juga tentang tawaran-tawaran abstrak. Apakah pelanggan
akan mendapatkan garansi? Pada dasarnya, produk adalah keseluruhan dari apa yang
anda tawarkan ke pelanggan.
“Tempat” adalah titik penjualan dan pendistribusian produk atau layanan. Tempat
bisa berarti toko eceran, jaringan distribusi nasional, situs e-commerce, katalog, ato
lainnya. Penting untuk diketahui bahwa ada banyak cara untuk mencapai pelanggan
anda. Pastikan bahwa yang anda pilih adalah yang termudah bagi pelanggan. Jika
pelanggan ingin membeli lewat internet, anda pun harus menjual dari internet
“Harga” adalah jumlah uang di mana pelanggan rela memberikan sebagai ganti dari
produk. Penentuan harga sangat rumit. Bila anda menjual dengan harga terlalu rendah,
anda akan meningkatkan penjualan tetapi dengan hasil kecil. Bila harga terlalu tinggi,
pelanggan anda akan membeli dari saingan anda. Cara yang baik untuk menentukan
harga adalah dengan melihat keadaan pasar sekitar: Anda dapat memberi harga tinggi
5
bila produk diterima pelanggan sebagai barang baru, unik, dan tidak ada penggantinya.
Tetapi anda harus menurunkan harga bila terdapat banyak saingan dan barang pengganti.
“Promosi” menjelaskan tentang aktivitas-aktivitas komunikasi yang digunakan untuk
memastikan bahwa pelanggan tahu tentang tawaran perusahaan, mempunyai kesan baik
terhadap produk, dan akhirnya melakukan transaksi. Promosi bisa berupa macam-macam
bentuk seperti iklan TV, promosi, telemarketing, dan sebagainya.
2.5 Marketing Plan Memuat Hal-Hal Sebagai Berikut :
1. Analisa situasi (S.W.O.T)
S : Strengh/ Kekuatan
W : Weakness/ Kelemahan
O : Opportunity/ Peluang
T : Threat/ Ancaman
Pebisnis harus menganalisa keadaan intern dan ekstern perusahaannya. Keadaan
intern meliputi gambaran terakhir serta analisis jumlah yang diperoleh. Melakukan
analisa sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Keadaan ekstern yang perlu diperhatikan adalah keadaan makro yang berhubungan
dengan kepentingan perusahaan. Analisis makro ini meliputi keadaan politik,
ekonomi,sosial, budaya. Analisis intern dan ekstern tersebut dilengkapi lagi dengan
analisis S.W.O.T
2. Tujuan Pemasaran (Marketing Objectives)
Tujuan pemasaran perusahaan beraneka ragam sesuai dengan kepentingan
perusahaan masing – masing. Sebagai contoh dapat dikemukakan tujuan pemasaran,
mempertahankan posisi perusahaan sebagai market leader, atau memperluas
penguasaan market.
3. Strategi Inti (Core Strategy)
Merupakan alternatif strategi yang terpilih dalam decision making. Untuk
menghasilkan strategi inti ini dibutuhkan pemikiran mendalam didukung oleh data
dan fakta sehingga dapat dirumuskan secara tajam
4. Jadwal Pelaksanaan (Action Plan)
Action plan lebih banyak, sebab disini dielaborasi lebih rinci. Jika strategi inti yang
ingin dilaksanakan berupa pengembangan produk, maka harus dijabarkan model,
bahan, mutu,kemasan, dsb.
6
Action plan harus dapat menjawab beberapa pertanyaan:
- What, apa tugas yang harus dilakukan?
- Who, siapa orang yang harus bertugas dan bertanggung jawab?
- When, kapan pekerjaan harus dilaksanakan dan harus selesai?
- Where, jika diperlukan dimana percobaan pasar akan dilakukan?
- How, bagaimana cara melaksanakan tugas tersebut?
5. Anggaran Pemasaran (Marketing Budget)
Didalam marketing budget dengan jelas harus dinyatakan besar biaya yang
diperlukan, jenis kegiatan pemasaran untuk berbagai teknikpromosi, melakukan riset
pemasaran, dsb
6. Pengawasan (Control)
Untuk semua implementasi marketing plan harus dilakukan pengawasan.
Pengawasan dilakukan dengan membaca dan mempelajari laporan tertulis dari
pelaksana ataupun hasil observasi. Jika terjadi penyimpangan atau kendala dalam
pelaksanaan, maka harus segera diambil tindakan perbaikan
2.6 Marketing
Pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu
yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya
dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh
menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam
memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan
terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin
memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah
dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam
dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi
konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price),
pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang
bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki
pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat
7
tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang
dituju.
2.1.1. Market Demographic
Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan
membagi–bagi pasar market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar
yang bersifat homogen.
Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan
pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan,
sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-
masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli
merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain
program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang
lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat
membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu,
perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan
produk atau tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari
kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama .
Manfaat dan Kelemahan Segmentasi
Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar
pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau
mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum
perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan
tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam
jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai
kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat
bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih
8
besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau
periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai
berikut:
1. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
2. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
3. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling
besar.
4. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar
sasaran.
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan
manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan
kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi
lebih pendek.
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya
ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak
menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya
kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.
2.1.2. Market Needs
Pengertian permintaan pasar atau suatu produk/jasa menurut Kotler adalah
jumlah keseluruhan yang akan dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu di
9
dalam suatu daerah tertentu, dalam waktu tertentu dalam lingkungan
pemasaran tertentu dan dalam suatu program pemasaran tertentu.
Dalam proses analisis studi kelayakan, analisis pasar bisa dilakukan secara
terpisah maupun merupakan bagian dari keseluruhan studi kelayakan. Studi
pasar bisa pula merupakan cara untuk mencari gagasan proyek maupun untuk
menilai kelayakan proyek dari segi pasarnya. Perbedaan antara analisis pasar
untuk mencari gagasan proyek dan untuk menilai kelayakan proyek adalah
bahwa dalam analisis pasar guna menilai kelayakan proyek, analisis dan studi
yang dilakukan lebih teliti, mendalam dan lebih lengkap dibandingkan dengan
jika melakukan analisis pasar untuk mencari gagasan proyek.
Pada dasarnya analisis pasar bertujuan untuk mengetahui seberapa luas
pasar produk/jasa yang bersangkutan, bagaimana pertumbuhan permintaannya dan
berapa besar yang dapat dipenuhi oleh perusahaan. Dan ini merupakan cara
mengukur permintaan pasar agar perusahaan dapat melangkah secara pasti
berdasar informasi tersebut.
3.1.3 Marketing Trends
Konsep dasar Tren (trend) ialah hal yang sangat mendasar dalam berbagai
pendekatan analisa pasar yang berbasis kepada analisa teknikal. Semua tool
yang digunakan chartist seperti level support dan resistance, price patterns,
moving average, trendline, dll. Semuanya bertujuan sama yaitu untuk
membantu dalam mengukur tren yang sedang terjadi dipasar, dalam rangka
berpartisipasi dalam tren tersebut. Anda mungkin sering mendengar istilah
populer seperti “always trade in the direction of the trend”, “never buck the
trend”, atau “the trend is your friend”. Tulisan singkat ini mencoba mengupas
dan mendefinisikan apa yang dimaksud dengan tren dan
mengklasifikasikannya dalam beberapa kategori.
Apabila dilihat secara umum, tren adalah suatu pergerakan arah mana pasar
bergerak. Namun selain itu kita membutuhkan sebuah definisi yang lebih
akurat untuk dapat memanfaatkannya dalam analisa teknikal. Yang perlu
untuk anda ingat adalah suatu pergerakan harga tidak berbentuk garis lurus ke
satu arah. Pasar bergerak dalam bentuk serangkaian zigzag. Gerakan Zigzag
10
ini membentuk rangkaian gelombang yang berurutan, dengan puncak
(peak/top) dan “tembusan” (through) yang cukup jelas. Arah peak dan through
ini yang nantinya akan menentukan suatu tren pasar yang sedang terjadi.
Sedangkan Peak dan Through ini bergerak naik, turun, atau menyamping
(sideways). Pada Arah pergerakan inilah yang nantinya akan memberitahukan
kita tentang tren pasar. Sebuah tren menaik (uptrend) didefinisikan sebagai
serangkaian urutan peak dan through yang menaik.
Sedangkan tren menurun (downtrend) adalah kebalikannya, yaitu serangkaian
peak dan through yang semakin menurun, berikut gambar dari downtrend
Ada pula serangkaian peak dan through yang cenderung menyamping
disebut sebagai sideways/ranging.
11
2.1.4 Market Growth
Selama tahap pertumbuhan perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk
mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin dengan cara:
a. Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru dan
gaya yang lebih baik.
b. Perusahaan menambahkan model – model baru dan produk – produk penyerta
(yaitu, produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk
utama)
c. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
d. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi
yang baru.
e. Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product
awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product
preference advertising)
f. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga
dilapisan berikutnya.
12
GAMBARAN UMUM USAHA
Sejarah Perusahaan
Satria Mart pada tahun 1996 merupakan Wartel dengan kapasitas besar, dan
bernama Wartel Satria. Lambat laun bisnis wartel sangat tidak menguntungkan
karena banyak masyarakat yang telah memiliki Hand Phone, akhirnya pada tahun
2006 ditutup.
Dan pada tahun 2007 gedung ini mulai di pugar dan di bangun kembali dengan
tujuan sebagai Ruko yang kebetulan memiliki lokasi yang sangat strategis karena
letaknya yang tidak jauh dari pusat keramaian dan fasilitas publik seperti bank,
kantor kecamatan, kantor telkom, pdam, sekolah dan pasar. Perusahaan yang
bergerak pada bidang retail, dibuka pada tahun 2008 dan dinamakan Satria Mart.
Dan BEP pada tahun 2010 dan menggunakan modalnya untuk ekspansi
pembangunan pada lantai 2, 3 dan mengisi stock barang pada lini baby shop dan IT
hardware dan service
Visi & Misi
Visi
Menjadi Panutan dalam penentu harga pasar
Misi
1. Memajukan perdagangan yang berdasarkan syariah islam.
2. Menciptakan suatu pasar yang memiliki persaingan sehat.
3. Memberikan keberkahan terhadap lingkungan.
4. Turut serta dalam memajukan perjuangan islam.
2.0 Analisis Situasi (Situation Analysis)13
Satria Mart dalam menjalankan usahanya berfokus pada konsumen yang berasal dari
berbagai kalangan diantaranya mahasiswa/pelajar, pekerja kantor, masyarakat umum,
maupun konsumen potensial yang berada di wilayah donomulyo yang menginginkan
produk berkualitas dengan harga yang terjangkau. Dalam rangka usaha peningkatan
penjualan Satria Mart telah menargetkan pasar melalui berbagai media promosi
diantaranya melalui media internet, brosur, iklan Radio, serta kegiatan sponsorship.
Pesaing terdekat Swalayan Satria Mart ini adalah Swalayan-swalayan lokal yang
umumnya sudah memiliki brand yang cukup bagus di wilayah donomulyo dan sekitarnya.
Proses Penjualan dari produk-produk pesaing tersebut umumnya menggunakan proses
distribusi langsung maupun tidak langsung kepada konsumenSwalayan Satria Mart yang
menggunakan sistem distribusi yang sama dengan produk pesaing, akan tetapi kelebihan
dari sistem distribusi yang dilakukan oleh Swalayan Satria Mart adalah memberikan
pelayanan after service yang professional serta tersedianya Delivery Order yang hal ini
masih jarang dimiliki oleh pihak pesaing.
2.1 Marketing Summary
2.1.1 Market Demographics
Dalam menentukan segmen konsumen, Swalayan Satria Mart berfokus pada
tiga jenis konsumen sasaran, yaitu sebagai berikut :
1. Pelajar/Mahasiswa
Pada daerah Donomulyo banyak berbagai sekolah didirikan dan
memiliki populasi siswa yang sangat padat, sehingga ini menjadikan
pasar yang sangat potensial bagi swalayan Satria Mart.
di lokasi tersebut juga banyak mahasiswa yang sedang melakukan PKL
(Praktek Kerja Lapangan) sehingga keadaan ini menjadi sebuah
simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan.
2. Ibu Rumah Tangga
Ibu Rumah Tangga adalah sebuah konsumen yang potensial bagi
sebuah swalayan, dikarenakan setiap keputusan pembelanjaan rumah
tangga diputuskan oleh seorang Ibu. Oleh kaarenanya swalayan Satria
Mart selalu berusaha menyediakan kebutuhan pelanggan setianya agar
tidak beralih kepada swalayan kompetitornya.
14
3. Masyarakat Umum
Konsumen sasaran yang selanjutnya adalah masyarakat secara
keseluruhan, baik remaja, dewasa maupun manula. Konsumen ini
bukan pelanggan setia yang setiap hari datang untuk berbelanja,
terkadang mereka hanya tamu yang kebetulan lewat untuk singgah,
ataupun penduduk lokal yang tidak mementingkan belanja produk
kebutuhannya dimana saja tanpa memandang brand image swalayan.
2.1.2 Market Trends
Dari segi gaya hidup berbelanja, swalayan memiliki keunggulan dalam hal
tempat yang bersih dan nyaman, harga yang cederung bersaing, sistem yang
terkomputerisasi dalam bertransaksi sehingga mempercepat penghitungan
dan meminimalisakan human error.
2.1.3 Market Growth
Kita tahu bahwa perkembangan swalayan waralaba sangatlah pesat, sehingga
memungkin dalam jangka waktu beberapa tahun kedepan toko konvensional
sudah beralih memnjadi swalayan yang sudah terkomputerisasi, serta
manajemen yang sangat baik, sehingga tidak ada kesenjangan dalam
persaingan antara swalayan dan toko konvensional.
2.2 Analisis SWOT (SWOT Analysis)
2.2.1 Kekuatan (Streghts)
1. Lokasi
Kelebihan yang terdapat pada swalayan Satria Mart dibandingkan dengan swalayan yang lain didaerah tersebut adalah, Satria Mart berada pada lokasi yang strategis yaitu terletak pada jalur utama dan berdekatan dengan pasar sehingga memudahkan konsumennya untuk menjangkau lokasi tersebut.
2. Layout15
Satria Mart memiliki desain layout yang menarik dan rapi atau tidak berantakan, hal ini memudahkan konsumen untuk mencari barang yang akan dibeli.
3. Kelengkapan Produk yang dijual
Satria Mart memiliki kelengkapan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumennya dibandingkan dari swalayan pesaingnya.
4. Pelayanan
Satria Mart memberikan pelayanan yang baik, pegawai ramah, setiap complain ditanggapi dengan baik.
5. Tempat Parkir
Swalayan ini juga memberikan fasilitas tempat parkir yang beratap, sehingga kendaraan konsumen tidak terkena panas maupun hujan, dan bebas parkir.
6. Promosi
Media promosi yang digunakan adalah radio, media ini cukup efisien dimana masyarakat sekitar yang sangat fanatik mendengarkan radio.
2.2.2 Kelemahan (Weaknesses)
1. Price
Untuk Harga susu sedikit lebih mahal dibanding pesaing, dikarenakan ada pesaing yang dengan khusus menjual produk susu menggunakan harga grosir.
2. Manajemen
Untuk manajemen pergudangan perlu ditingkatkan, karena penjualan yang pesat swalayan Satria Mart dituntut untuk selalu ready stocks, terkadang terjadi kelangkaan suatu produk, terlebih dari produk pampers.
2.2.3 Peluang (Opportunity)
1. Opportunities
16
Satria Mart memiliki peluang sebagai market leader didaerah tersebut, tetapi karena pihak manajemen kurang memperhatikan potensi yang ada. Karena Satria Mart memiliki deferensiasi product yang tidak ditemukan pada swalayan lain, yaitu Product IT, dan Baby Shop.kesempatan ini seharusnya dimanfaatkan dengan baik, tetapi karena stake holder memandang bahwa jika memonopoli pasar adalah sebuah kecurangan perdagangan, maka kesempatan itu tidak digunakan dengan baik.
2.2.4 Ancaman (Threat)
1. Threats
Ada banyak ancaman dari pesaing, dikarenakan ada 6 swalayan sejenis ditambah banyaknya toko grosir dipasar, terlebih bilamana pesaing memonopoli suatu barang yang disukai oleh konsumen dominan, semisal susu balita.
2.3 Persaingan (Competition)
Dalam hal persaingan bisnis antar swalayan adalah hal yang sangat menarik karena
masing-masing swalayan berusaha mempersembahkan sebuah strategi yang ditujukan
agar memiliki daya tarik terhadap konsumennya. Pada daerah donomulyo sendiri ada 6
pesaing swalayan yang memiliki level yang sejajar. Hal ini menyebabkan kerasnya
sebuah persaingan penjualan untuk beradu strategi.
Swalayan-swalayan tersebut diantranya, Diva Mart, Indaus Mart, Swalayan Karya Mulya,
Perdana Mart, Action Swalayan, Swalayan Kita.
2.4 Produk yang ditawarkan (Product Offered)
Satria Mart merupakan swalayan yang menawarkan berbagai produk kebutuhan masayarakat
mulai dari Sembako, snack, mainan anak, peralatan mandi, peralatan rumah tangga, baby
shop, dan kebutuhan IT hardware.
2.5 Key To Succes
17
Kunci sukses yang dipegang oleh stake holder Satria Mart adalah, “Jangan pernah
engkau merehkan hal yang kecil, bahkan sebatang jarumpun bisa melukai kita sampai
berdarah” dan kunci sukses yang dipegang oleh kabag pemasaran adalah “Think Big,
Start Small and Grow Fast”.
Makna yang terkandung didalam pernyataan stake holder adalah jangan pernah
merehkan hal yang kecil, sesuatu yang kecil bisa membahayakan kita.
Dan makna yang terkandung didalam pernyataan kabag pemasaran adalah,
berpikirlah/bercita-citalah yang besar, tetapi untuk memulai langkah awal mimpi anda
mulaila dari hal yang keil, ibarat kita menaiki anak tangga (step by step), lalu
berkempanglah dengan pesat, ibarat anda berlari menaiki tangga.
Dan pesan yang agar diingat adalah, Allah menurunkan rizqi setiap hambanya dalam
kapasitas yang sama, tetapi tergantung bagaimana cara kita untuk mengambilnya.
2.6 Critical Issues
Satria Mart adalah perusahaan yang membangun branding dengan berbagai strategi
promosi penjualan yang berkah dan barokah dan yang tidak merugikan konsumen,
sehingga banyak konsumen yang telah menjadi pelanggan setia tanpa memperdulikan
harga, mereka mempercayakan setiap uang yang mereka belanjakan bukan hanya semata-
mata untuk keuntungan toko, tetapi ada dampak positif yang akan dikembalikan lagi
untuk masyarakat melalui donasi pendidikan, santunan anak yatim, dan pembangunan
masjid maupun sekolah.
3.0 Marketing Strategy
3.1 Mission
Misi dari Satria Mart :
5. Memajukan perdagangan yang berdasarkan syariah islam.
6. Menciptakan suatu pasar yang memiliki persaingan sehat.
7. Memberikan keberkahan terhadap lingkungan.
8. Turut serta dalam memajukan perjuangan islam.
3.2 Marketing Objectives
18
Tujuan pemasaran dari semua produk swalayan Satria Mart adalah sebagai berikut :
1. Untuk menigkatkan penjualan produk, terutama sembako, dan perlengkapan
bayi di daerah Donomulyo.
2. Untuk meningkatkan brand image Satria Mart.
3. Untuk meningkatkan pandangan positif masyarakat terhadap swalayan Satria
Mart sebagai swalayan lokal yang memiliki brand layak jual.
4. Untuk memperluas pasar yang mampu menjangkau berbagai elemen
masyarakat.
5. Untuk meningkatkan daya saing antar swalayan lokal .
6. Untuk memberikan pelayanan yang optimal terhadap konsumen.
3.3 Financial Objectives
Satria Mart adalah perusahaan yang bergerak pada bidang retail, berdiri pada tahun
2008 dan menggunakan modal awal sekitar 200 juta rupiah. Dan BEP pada tahun
2010 dan menggunakan modalnya untuk ekspansi pembangunan pada lantai 2, 3 dan
mengisi stock barang pada lini baby shop dan IT hardware dan service.
3.4 Target Markets
Dalam menentukan segmen konsumen, Satria Mart memfokuskan
konsumennya menjadi tiga bagian, Pelajar/Mahasiswa, Ibu Rumah Tangga, dan
masyarakat umum.
Pelajar/Mahasiswa dipilih karena pada swalayan ini terdapat unit peralatan
tulis, dan tas sekolah, pada unit ini terjadi pembelian yang sangat signifikan terlebih
jika musim awal masuk sekkolah.
Ibu rumah tangga dipilih karena setiap pembelanjaan rumah tangga yang
menetukan adalah ibu, dan yang menentukan perlengkapan kebutuhan bayinya
19
adalah ibu, maka target yang sangat potensial adalah ibu rumah tangga, ibu rumah
tangga sangat sensitif dengan harga, discount dan bonus undian.
Masayarakat umum ini adalah, masyarkat yang bukan pelanggan setia,
mereka hanya singgah untuk membeli kebutuhannya sebulum menuju tempat wisata
Pantai Jonggring dan Ngliyep, konsumen ini juga sangat penting karena kebutuhan
yang mereka perlukan juga sangat banyak dan jumlah konsumen ini sangat banyak,
konsumen ini hanya memerlukan area parkir mobil yang nyaman, dan mereka tidak
sensitif dengan harga.
3.5 Positioning
Positioning
Satria Mart memposisikan dirinya pada masyarakat sebagai swalayan yang Murah dan Barokah. Kata-kata tersebut sidah termaindset dibenak konsumen bahwa jika ingin belanja dengan harga yang murah dan barokah harus ke swalayan Satria Mart.
3.6 Marketing Strategy Pyramids
Strategi piramida pemasaran yang akan diterapkan pada swalayan
SatriaMart, yaitu dengan memaksimalkan pelayanan, dengan program:
meningkatkan kualitas tenaga kerja, meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan,
menanamkan budaya disiplin pada karyawan. Bagi perusahaan, kepuasan pelanggan
menjadi fokus utama. Hal ini ditujukan untuk membentuk loyalitas pelanggan agar
setia terhadap produk dan perusahaan. Sentuhan personal juga diberikan saat
menangani konsumen.
Selanjutnya dengan memaksimalkan produk, program utamanya:
menyediakan produk yang berkualitas dan lengkap sesuai kebutuhan pasar, memberi
harga produk yang sesuai dengan keadaan ekonomi masyarakat sekitar.
20
Kemudian dengan menguasai pasar, dengan program: menguatkan brand
“SatriaMart” dengan cara promosi iklan di radio, melakukan promosi penjualan
dengan mengadakan kupon undian berhadiah.
Strategi piramida pemasaran yang diterapkan oleh swalayan SatriaMart,
mampu membawa konsumen melakukan pembelian ulang dan menjadi pelanggan
tetap. Strategi ini dipilih perusahaan untuk menghadapi persaingan bisnis yang ada.
Pihak perusahaan ingin memberikan pelayanan yang maksimal, memperlakukan
mereka secara personal, dan melayani dengan sepenuh hati untuk mendapatkan
konsumen baru dan untuk bisa bertahan dalam persaingan bisnis dengan cara
mempertahankan loyalitas pelanggannya.
21
Bagan Marketing Strategy Pyramids
\
Gambar 3.6 Marketing Strategy Pyramid
22
Tactic 1Memaksimalkan Pelayanan
Program 2Meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.
Program 1Meningkatkan kualitas tenaga kerja.
Program 3Menanamkan budaya disiplin pada karyawan.
Tactic 2Memaksimalkan Produk
Program 2Harga produk disesuaikan dengan keadaan
ekonomi masyarakat sekitar.
Program 1Menyediakan produk yang berkualitas dan lengkap
sesuai kebutuhan pasar.
Tactic 3Menguasai Pasar
Program 2Melakukan promosi penjualan dengan mengadakan kupon undian berhadiah.
Program 1Menguatkan brand “SatriaMart” dengan cara
promosi iklan di radio.
Strategi
3.7 Marketing Mix
1. Produk
Produk yang dijual pada swalayan ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sekitar, dengan acuan keadaan ekonomi.
2. Price
Penetapan harga jual yang dilakukan oleh swalayan Satria Mart adalah mempertimbangkan kekuatan ekonomi masyarakat sekitar yang umumnya kelas menengah kebawah, sehingga dalam menentukan laba/profit margin pada setiap produk harus dipikirkan secara matang agar terjadi harga yang ideal.
3. Place
Lokasi yang digunakan oleh swalayan Satria Mart sangatlah strategis, sangatlah mendukung bagi penjualan, dikarenakan terletak pada jalur utama di pertokoan pasar dan jalur utama menuju berbagai pantai diwilayah malang selatan, serta akses menuju Kota Blitar.
4. Promotion
Media Advertising yang digunakan adalah media elektronik Radio, karena
dinilai sangat efisien dan efektif, masyarakat sekitar fanatik terhadap radio.
Promosi Penjualan yang dilakukan swalayan Satria Mart adalah menggunakan
media kupon berhadiah yang akan diundi setiap 3bulan.
5. Target Market
Target Pasar yang ditetapkan adalah untuk masyarakat sekitar kelas ekonomi menengah kebawah.
23
3.8 Marketing Research
Riset pemasaran saat ini sangat dibutuhkan oleh setiap pebisnis, hal ini
digunakan untuk mengetahui sejumlah informasi yang nantinya berguna untuk
membantu manajer (pebisnis) dalam menentukan strategi bisnisnya kedepan,
termasuk informasi mengenai market share, customer information,market trends,dll.
Dari segi customer surveys, kita dapat mengetahui bahwa saat ini swalayan
sangat diminati masyarakat dibanding toko konvensional maupun pasar tradisional,
sehingga hal ini sangat menguntungkan bagi pebisnis pada bidang retail yang
memiliki peluang bagus untuk lebih mengembangkan investasinya.
Dari segi market surveys, dalam beberapa tahun terakhir perkembangan
salyalan sangat signnifikan dikota besar maupun daerah kecamatan sudah banyak,
dantak pernah sepi pembeli. Ini berarti sambutan dan antusiasme masyarakat sangat
besar, untuk menyambut sebuah perubahan dalam berbelanja, dari cara konvensional
mennuju cara yang modern.
Dari segi market trend, sawalayan memiliki berbagai keunggulan bagi
masyarakat yang dinamis dan serba instan yang terjadi pada era ini. Sehingga
pelayanan dan kualitas produk yang dijual harus sesuai kriteria kebutuhan konsumen
pada daerah tersebut, sehingga tidak akan ada konsumen yang kecewa apabila setiap
kebutuhannya tersedia.
24
4.0 Financials (Keuangan)
Gambaran keuangan pada Satria Mart cukup menggembirakan. Hal ini dikarenakan
usaha yang dijalankan saat ini mulai mengalami perkembangan pesat dalam 2 tahun
terakhir, modal usaha yang digunakan perusahaan ini sebagaian besar adalah modal
sendiri (perorangan) dengan modal awal sebesar 200 juta rupiah, sehingga perusahaan
tidak perlu mengeluarkan beban biaya tambahan berupa bunga pinjaman setiap
bulannya.
4.1 Break Event Analysis (Analisa BEP)
Satria Mart adalah perusahaan yang bergerak pada bidang retail, berdiri pada tahun
2008 dan menggunakan modal awal sekitar 200 juta rupiah. Dan BEP pada tahun
2010 dan menggunakan modalnya untuk ekspansi pembangunan pada lantai 2, 3 dan
mengisi stock barang pada lini baby shop, IT hardware dan service.
Analisis titik impas (BEP) pada Satria Mart ini didasarkan pada biaya berjalan, ini
artinya biaya tersebut digunakan untuk menjaga agar bisnis tetap berjalan, bukan
pada biaya tetap teoritis yang akan relevan hanya jika kita menutup biaya tersebut.
Antara gaji, dan biaya operasional, serta biaya pemasaran sebesar Rp.
20.000.000,-/bulan. Titik balik modal Satria Mart terjadi pada tahun ke-3.
Break-even Analysis:
Monthly Units Break-even 40
Monthly Revenue Break-even Rp. 130.757.125
Assumptions:
Average Per-Unit Revenue Rp. 10.000
Average Per-Unit Variable Cost Rp. 5.000
Estimated Monthly Fixed Cost Rp. 2.500.000
25
5.0 Control
Perkembangan usaha dibidang retail saat ini berkembang pesat, hal ini
menyebabkan persaingan diantara para bebisnis usaha ini semakin ketat. Agar bisa
tetap mempertahankan eksistensi diperlukan sebuah kontrol (pengawasan) yang baik,
dalam hal ini Satria Mart dengan produknya dibidang retail melakukan kontrol pada
beberapa bagian yaitu dalam hal financial, Sumber daya manusia yang
berkualitas,serta dalam hal strategi pemasaran.
5.1 Implementation
Pengimplementasian marketing plan produk retail dengan mendirikan usaha mini
market dilakukan sejak 4 tahun yang lalu yaitu tahun 2008. usaha retail merupakan
salah satu usaha lokal yang sudah memiliki market share yang cukup menjanjikan
dalam usaha penjualan dalam produk sembako maupun kebutuhan masyarakat yang
lainnya di Indonesia. Implementasi yang dilakukan dalam usaha penjualan produk
retail yaitu dengan memposisikan mini market Satria Mart sebagai minimarket yang
memiliki kualitas yang bagus dan harga yang terjangkau dan untuk mempertahankan
agar bisa menjadi satu-satunya mini market pilihan masyarakat. Dengan menciptakan
strategi pemasaran yaitu dengan mengadakan promo penjualan yang ditujukan bagi
segmen – segmen tertentu seperti pelajar, karyawan kantor serta menyediakan layanan
after sales bagi konsumen seperti garansi, service produk dll. Hal ini bertujuan untuk
menciptakan loyalitas pelanggan dan menciptakan image bahwa mini market Satria
Mart selain memberikan produk yang berkualitas juga memberikan kepuasan pada
konsumen melalui layanan after sales yang diberikan.
5.2 Marketing Organization
Manajer pada Satria Mart dijabat oleh Rio Putranda yang bertanggungjawab
dalam mengatur bisnis secara keseluruan termasuk dalam bagian organisasi seperti
bagian keuangan, bagian pengadaan barang, dan bagian pemasaran. Prinsip utama
26
yang dipegang oleh perusahaan adalah dengan memberikan pelayanan yang
profesional kepada konsumen serta kualitas produk yang baik. Untuk memperlancar
kegiatan usaha dalam hal penjualan diperlukan beberapa bagian diantaranya bagian
keuangan, yang berfungsi untuk mengatur segala hal yang berhubungan dengan
keuangan dalam perusahaan seperti menyusun anggaran dan aliran kas perusahaan
serta membuat laporan keuangan tahunan. Bagian keuangan mempunyai peranan
penting dalam perusahaan karena dapat membantu memperlancar aktivitas
perusahaan. Bagian pengadaan barang mengatur segala hal yang berhubungan dengan
arus barang seperti barang masuk dan barang keluar. Bagian pemasaran berperan
dalam penentuan strategi pemasaran dan mengatur segala bentuk strategi promosi
penjualan agar produk tersebut dapat dikenal dan diterima oleh masyarakat umum
dengan harapan calon konsumen hanya membeli pada swalayan Satria Mart. Yang
mana secara otomatis dapat memperlancar aktivitas perusahaan dengan mencapai
omset yang ditargetkan oleh perusahaan sebelumnya.
5.3 Contingency Planning
Apabila perusahaan ini tidak berjalan dengan lancar, maka setiap lini yang
bekerja pada perusahaan akan dikumpulkan dan mengevaluasi untuk mencari
kelemahan – kelemahan yang terjadi pada teknis pelaksanaan, kenapa tidak berjalan
dan akan mencari solusi alternatif pemecahannya. Dan nantinya akan dipilih salah
satu yang paling tepat sesuai dengan permasalahan yang sudah di analisa.
27
Kesimpulan
Pengimplementasian marketing plan produk retail dengan mendirikan usaha mini market
dilakukan sejak 4 tahun yang lalu yaitu tahun 2008. usaha retail merupakan salah satu usaha
lokal yang sudah memiliki market share yang cukup menjanjikan dalam usaha penjualan
dalam produk sembako maupun kebutuhan masyarakat yang lainnya di Indonesia.
Implementasi yang dilakukan dalam usaha penjualan produk retail yaitu dengan
memposisikan mini market Satria Mart sebagai minimarket yang memiliki kualitas yang
bagus dan harga yang terjangkau dan untuk mempertahankan agar bisa menjadi satu-satunya
mini market pilihan masyarakat.
28
Daftar Pustaka
Inc. Basu Swastha DH, dan Hani Handoko, Manajemen Pemasaran dan Analisa Perilaku.
Konsumen, Penerbit liberty, Yogyakarta, 1997.
Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254)
Porter, M.E. (1990, 1998) "The Competitive Advantage of Nations", Free Press, New York,
1990.
Gitosudarmo, Indriyo. (2000). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE.
29
Lampiran
30