+ All Categories
Home > Documents > Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Date post: 31-Jan-2016
Category:
Upload: farhan
View: 249 times
Download: 6 times
Share this document with a friend
Description:
Design
Popular Tags:
26
Universitas Gadjah Mada V. MECHANICAL DESIGN PERHITUNGAN TEBAL MENARA 5.1 Data perancangan : Data diperoleh dari ZNO Guard Chamber, Amenta plant, PT Pupuk Kujang, Cikampek, Jawa Barat. Data-data: Shell inside diameter : 8' 0" Shell length, :21'6" (tangent line to tangent line) Working pressure : 600 psig Design pressure : 630 psig Working temperate : 750 °F Design temperatur : 850 °F Corrosion allowance : 1/8" Material : Low alloy steel, SA 302 grade B Allowable stress : 16800 psi Welded joint efficiency :1 Insulation : 2” Erection weight : 72.500 Ib Operating weight :157.700 lb Weight full of water : 151.000 Ib Hitung tebal menara tersebut. ( dari data diperoleh tebal plat 2") Penyelesaian : Yang digunakan sebagai dasar perhitungan tebal shell minimum adalah data-data design. Perhitungan tebal shell Minimum
Transcript
Page 1: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

V. MECHANICAL DESIGN

PERHITUNGAN TEBAL MENARA

5.1 Data perancangan :

Data diperoleh dari ZNO Guard Chamber, Amenta plant, PT Pupuk Kujang,

Cikampek, Jawa Barat.

Data-data:

Shell inside diameter : 8' 0"

Shell length, :21'6"

(tangent line to tangent line)

Working pressure : 600 psig

Design pressure : 630 psig

Working temperate : 750 °F

Design temperatur : 850 °F

Corrosion allowance : 1/8"

Material : Low alloy steel, SA 302 grade B

Allowable stress : 16800 psi

Welded joint efficiency :1

Insulation : 2”

Erection weight : 72.500 Ib

Operating weight :157.700 lb

Weight full of water : 151.000 Ib

Hitung tebal menara tersebut. ( dari data diperoleh tebal plat 2")

Penyelesaian :

Yang digunakan sebagai dasar perhitungan tebal shell minimum adalah data-data

design.

• Perhitungan tebal shell Minimum

Page 2: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

dimana :

t : tebal shell minimum tidak termasuk corrosion allowance, inches

p : design pressure atau maximum allowable working pressure, psig

E : welded joint efficiency

f : maximum allowable stress, psi

ro : jari-jari luar shell, inches

ri : jari-jari dalam shell, inches

digunakan shell dengan tebal plat 2 inches.

• Perhitungan tebal head minimum

Jenis : elliptical dished head ,2:1 Persamaan yang digunakan adalah :

dimana, d: inside diameter of the head skirt

= 1,807” + 0,125 “

= 1,932”

digunakan head dengan tebal 2 inchi

Page 3: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

5.2 Perhitungan Beban Menara Waktu Beroperasi.

Berat kolom.

Berat total kolom pada waktu operasi adalah 157.700 Ib

Tinggikolom:21'6"(21,5')

Karena berat total sudah dtketahui, dan berat masiiig-masing bagian kolom tidak

diketahui maka dianggap berat tersebut terbagi merata sepanjang kolom. Untuk itu

berat kolom per satuan panjang adalah:

= 157.700 Ib/(21,5 ft)

= 7334,884 Ib/ft

berat kolom dengan panjang sebesar X ft dari puncak kolom adalah :

∑ W= 7334,884.X Ib/ft

Page 4: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

dimana :

Msx : bending moment

C : seismic coefficient

W : total weight of tower, Ib

H : total height of tower, feet

Page 5: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

Perhitungan vessel period:

T = 2,65 . 10-5 {H/D}2 . (w.D/t}1/2

Dimana:

T : periode vibrasi, detik.

H : tinggi menara total, feet (vessel plus skirt)

D : diameter menara, feet

w : berat menara, pounds per feet of height

t : tebal shell menara, inches

Asumsi: seismic zone = 3

Tinggi menara total = 25,5 ft. (termasuk head)

T = 2,65 . 10-5 {25,5/8}2. {7334,884 . 8/2}1/2

T =0,048 detik.

Maka pada periode tersebut ( < 0,4 detik), dari tabel 9.3 diperoleh seismic

coefficient (C) =0,2

pengaruh seismik terbesar pada bottom menara (X = 21,5 inchis)

Page 6: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

Pengecekan tebal pelat karena pengaruh angin

Upwind side :

f t(max) = fwx+fap - fdx

16860 .(1) = 0,1 161 X2 + 7680 - 12,98 X

0,1 161 X2- 12,98 X- 9120 = 0

X2- 111,8 X- 78552,9 = 0

Dengan rumus ABC diperoleh harga , X = 341,7 ft

Karena X lebih besar dari tinggi menara, maka tebal plat tersebut aman,

Down wind side :

f c (max)=fwx-fap-fdx

fc (max)=1,5 . 106 (t/r) ≤ 1/3 y.p

= 1,5 . 106 ( 1,875/48 ) = 58593,75

harga y.p. material shell = 33.000 psi.

1/3 y.p. = 1 1000 psi,

karena harga f C(max) > dari 1/3 y.p. , sehingga yang digunakan sebagai f C(max) =

11.000 psi

fc (max)= fwx-fap+fdx

11.000 = 0,1 161 X2 - 7680 + 12,98 X

X2+ 111,8 X- 160895,8 = 0

Dengaa rumus ABC diperoleh harga , X = 349,1 ft

Diperoleh X lebih besar dari tinggi menara, maka tebal plat tersebut aman.

Pengecekan tebal pelat karena pengaruh seismik

Beban terbesar seismik terletak pada bottom menara (X=21,5 ft)

Upwind side:

Ft = fsx+fwx+fap-fdx

= 363,636 + 0,1161 . (21,5)2 + 7680-12,98 . (21,5)

= 7818,227 psi

Page 7: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

karena ft < ft maksimum material shell (16800), maka dengan tebal plat 2 inchi

masih aman

Down wind side:

Fc (max) = fsx + fwx – fap + fdx

f c (max) = 1,5 . 106 (t/r) = 1,5 . 106 ( 1,875/48 ) = 58593,75 < 1/3 y.p.

harga y.p. material shell = 33.000 psi.

1/3 y.p. = 11000 psi,

karena harga fc (max) >dari 1/3y.p.,sehingga yang digunakan sebagai fc (max) =

11.000 psi

ft = fsx + fwx –fap + fdx

= 363,636 + 0,1161 . (21,5)2 - 7680 + 12,98 . (21,5) =

-6983,629 psi

karena fc < fc maks (11.000), maka dengan tebal plat 2 inchi masih aman.

A. Waktu errection

Berat kolom.

Berat total kolom pada waktu eirection adalah 72.500 Ib

Tinggikolom:21'6"(21,5')

Karena berat total sudafe diketahui, dan berat masmg-masing bagimn kolom tidak

diketahui maka dianggap berat tersebut terbagi merata sepanjang kolom. Untuk

itu berat kolom per satuan panjaag adalah:

= 72.500 Ib/(21,5 ft)

= 3372, lib/ft

berat kolom dengan panjang sebesar X ft dari puncak kolom adalah :

∑W= 3372,1.X Ib/ft

Page 8: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

� Calculation of axial stress in shell:

Page 9: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

dimana:

MSX : bending moment

C : seismic coefficient

W : total weight of tower, Ib

H : total height of tower, feet

Perhitungan vessel period:

T = 2,65 . 10-5 {H/D}2. (w.D/t}1/2

Dimana:

T : periode vibrasi, detik.

H : tiaggi menara total, feet ( vessel plus skirt)

D : diameter menara, feet

w : berat menara, pounds per feet of height

t : tebal shell menara, inches

Asumsi: seismic zone = 3

Tinggi menara total = 25,5 ft.

T = 2,65 . 10-5 {25,5 /8}2. {3372,1 . 811}1/2

T = 0,032 detik.

Maka pada periode tersebut (< 0,4 detik), dari tabel 9.3 diperoleh seismic

coefficient (C)=0,2

Page 10: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

pengaruh seismik terbesar pada bottom menara (X = 21,5 inchis)

Pengecekan tebal pelat karena pengaruh angin

Upwind side:

Page 11: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

Diperoleh X lebih besar dari tinggi menara, maka tebal plat tersebut aman.

Pengecekan tebal pelat karena pengaruh seismik

Beban terbesar terletak pada bottom menara (X=21,5 ft)

B. Waktu menara diisi penuh dengan air (Hydrostatic

Test) Berat kolom.

Berat total kolom pada waktu menara diisi penuh dengan air adalah 151.000 Ib

Tinggi kolom : 21' 6" (21,5')

Page 12: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

Karena berat total sudah diketahui, dan berat masing-masing bagian kolom tidak

diketahui maka diaaggap berat tersebut terbagi merata sepanjang kolom. Untuk itu

berat kolom per satuan panjang adalah:

= 151.000 Ib 7(21,5 ft)

= 7023,26 Ib/ft

berat kolom dengan panjang sebesar X ft dari puncak kolom adalah:

∑W= 7023,26. X Ib/ft

Page 13: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

dimana:

Msx : bending moment

C : seismic coefficient

W : total weight of tower, Ib

H : total height of tower, feet

Perhitungan vessel period:

T = 2,65. HF5 (H/D|2. {w.D/t}1/2

Dimana:

T :periode vibrasi, detik,

H : tinggi menara total, feet (vessel plus skirt)

D : diameter menara, feet

w : berat menara, pounds per feet of height

t : tebal shell menara, inches

Page 14: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

Asumsi: seismic zone - 3

Tinggi menara total = 25,5 ft.

T - 2,65 . 10-5 (25,5 / 8}2 . {7023,6 .8/2}in

T = 0,047 detik.

Maka pada periode tersebut (< 0,4 detik), dari tabel 9.3 diperoleh seismic

coefficient

(C) = 0,2

Pengecekan tebal pelat karena pengaruh angin

Page 15: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

Pengecekan tebal pelat kareaa pengaruh seismik

Beban terbesar terletak pada bottom menara (X=21,5 ft)

Page 16: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

= 348,187 + 0,1089 . (21,5)2 - 0 + 11,649 . (21,5)

= 648,981 psi

karena fc < fc maks (11.000), maka dengan tebal plat 2 inchi masih aman.

Kesimpulan :

1. Dari hasil perhitungan untuk pengecekan pengaruh angin menunjukkan

bahwa pada tebal shell 2", diperoleh X jauh tebih besar dari tinggi kolom,

sehingga dengan ketebalan 2" sudah aman .

2. bahwa pada tebal shell 2", diperoleh ft dan fc pada bottom menara jauh lebih

kecil dari ft maksimum dan fc maksimum material naenara, sehingga dengan

ketebalan 2" sudah aman.

Dari data : tebal shell adalah 2", sehingga cocok dengan perhitungan.

VI. VESSEL UNDER EXTERNAL WORKING PRESSURE

6.1 CONTOH DESIGN SEBUAH SHELL

(under external working pressure )

Diketahui:

1. Kolom fraksinasi diameter dalamnya 14 ft dan tingginya 21 ft.

2. Menara berisi tray dengan tray spacing 39 in, beroperasi pada tekanan

vakum pada suhu 750° F.

3. Material konstruksinya adalah SA-283, Grade B carbon steel, dimana yield

strength-nya 27000 psi (lihat table 5-1).

4. Ketebalan shell dihitung berdasarkan tidak adanya stiffeners dan adanya

stififeners yang beradaq pada posisi tray.

Page 17: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

6.la. Ketebalan shell yang dibutuhkan tanpa stiffeners

Penentean ketebalan shell dengan perhitungan perkiraan,

Diasumsi ketebalan shell adalah 5/8 in.

Lihat fig. 8.8 dengan l/d= 1,49 buatlah garis horizontal sampai memotong garis

horizontal d/t = 271, akan didapat 6 = 0,0002 in per in. Buat garis vertikal kegaris

material pada 750° F (interpolasi antara garis mate rial pada 700° F dan 800° F)

dan kemudian tank garis kearah kanan pada grafik dan didapat B = 2300. Tekanan

eksternal maksimum yang diijinkan untuk ketebalan shell yang diasumsi 5/8 in

adalah:

Tekanan ini lebih rendah dari takanan ekternal yang diinginkan yaitu 15 psi untuk

vakum total, perhitungan harus diulang dengan asumsi ketebalan yang lebih

besar.

* Masuk ke fig. 8.8 dengan I/d = 1,49 tank garis fce d/t =208,5

-> didapat € = 0,00029 in per in.

-> Tarik garis vertical ke garis material 750° F da n ditarik garis

horizontal ke kanan didapat B = 3400, sehingga :

Page 18: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

Pallow = ����

���,� = 16,3 psi

Sehingga dengan ketebalan plat 13/16 in, cukup memadai.. Plat dengan ketebalan

ini mempunyai berat 33,15 Ib/ft2.

Berat shell adalah :

Wt = p d lp = 3,14 x 14 x 33,15 ->Wt = 30700 Ib

Page 19: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

Page 20: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

6.1 b Ketebalan shell yang dibutuhkan jika tnenggunakan stiffeners.

Ketebalan sheel 13/16 in pada kondisi tanpa stiffeners dapat dikurangi dengan

pemasangan stiffeners ring pada lokasi tray. Diasumsi ketebalan shell 7/16 in.

l = 39 in

Masuk ke fig. 8-8 dengan I/do = 0,231 dan tarik garis ke do/t = 386 akan

menghasilkan e = 0,0012 in per in. Pindah ke garis vertical pada garis isoterm 750°

F dan ke kanan maka didapat B = 6200. Tekanan maksimum yang diijinkan untuk

ketebalan shell ini adalah :

Pallow = ���

�� = 16,1 psi

Berat shell adalah 17,85 Ib/ft . sehingga berat shell

adalah : Wt = 3,14x14x12x16,1

= 14900 Ib

Hal ini menambah keamanaa shell steel sebesar (30700 - 14900) = 15800 Ib.

Bagaimanapun juga berat belum termasuk barat stiffeners ring. Hal ini dapat dilihat

pada contoh design pada bagian stiffening-ring selanjutnya. Berat stiffeners yang

biasanya dipakai adalah 2700 Ib. Sehingga total keamanannya (15800 - 2700)

atau 13100.

6.2 PERANCANGAN CIRCUMFERENTIAL STIFFENERS

Dalam mendesain lingkaran circumferential stiffener untuk tangki di bawah

tekanan eksternal, masing-masing stiffener diharapkan dapat menahan muatan

eksternal sepanjang jarak 111 pada setiap sisi lingkaran (dimana / adalah jarak

antar lingkaran.). Jadi muatan per satuan panjang pada lingkaran saat koleps

sebanding dengan lx(p teoritis). Kita dapat menuliskan kembali pers. dengan

Page 21: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

catatan bahwa dalam persamaan ini / dianggap satu kesatuan.

Momen inersia dari lingkaran stiffener dan shell bersama-sama menahan koleps

dari tangki di bawah tekanan luar. Timoshenko(42) menunjukkan bahwa

kombinasi momen inersia dari shell dan stiffener sebanding dengan yang dimiliki

shell yang lebih tebal, atau

Dimana I = momen inersia yang dibutuhkan oleh lingkaran stiffener, in.

Pers. (5.d) sama dengan persamaan dengan kode ASME pada th. 1956

untuk stiffener melingkar pada tangki di bawah tefcaaan luar (vakum) , hanya saja

angka 12 itu dalam persamaan menjadi angfca 14. Angka 14 mungkin didapat dari

pendekatan empiris.

Page 22: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

Pada umumnya, kombinasi momen inersia stiffener dan shell bisa 30% sampai

70% lebih besar daripada momen inersia stiffenemya saja.

Dengan menggunakan angka 30% kenaikan momen inersia, dan memasukkan

10% faktor keamanan didapat:

Dimana € = unit strain

Pers(5.d) dan (5,e) memberikan momen inersia yang dibutuhkan oleh stiffener

dengan tekanan koleps yang sama dengan tangki yang didesain menggunakan

gb2. Tekanan operasi yang diijinkan adalah ¼ tekanan saat terjadi koleps secara

teoritis.

Untuk memanfaatkan gb.2 pada perancangan lingkaran stiffener, perlu dicari dulu

harga B. B dituliskan sebagai fungsi dari tebal shei ekivalen, teq. (beserta

stifiener).

6.3 CONTOH PERANCANGAM CIRCUMFERENTIAL STIFFENER

Ulangi soal diatas (perhitungan tebal dengan stiffher) didapatkan tebal shell yang

dibutohkan 7/16 in. Stiifener berjarak 39 in. Menara bekerja dibawah tekanan

vakum. Asumsikan channel dengan panjang 7 in seberat 12,25 Ib/ft. / = 24,1 in4

(lihat Appendix G) dan Ay = 3,58 in2. Substitusikan ke pers 8.39 didapat :

Gunakan gb 8.8 dengan harga B = 4790, bergerak horisontal pada material line

750 oF, didapat = 0,00045. Substitusikan ke pers 8.38 didapat:

Page 23: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

Momen inersia yang dibutuhkan lebih kecil dari momen inersia pada channel 7 in

seperti asumsi awal, sehingga perancangan dianggap memuaskan, Berat dari 5

lingkaran stiffener adalah :

Berat lingkaran = 5 x 3,14 x 14 x 12,25

= 2.700 Ib

Berat dari shell:

Berat shell = 14.900 Ib + 2.700 Ib

= 17,600 Ib

Berat total shell dengan stiffener , dibandingkan dengan total berat shell tanpa

stiffener sebesar 30.700 Ib, raafca dapat menghemat besi seberat 13.100 Ib.

6.4 Stabilitas Elastis Hemispherical and Torispherical Dished Closures

Formed closures (tutup dng bentuk tertentu), di bawah tekanan eksternal,

adalah subjek kegagalan akibat instabilitas elastis seperti juga shells. Persamaan

5.e dipakai pada kasus hemispherical atau torispherical heads dan memberikan

tekanan teoretis di mana collapse akan terjadi karena instabilitas elastis.

Menggunakan faktor desain keamanan sebesar 4.4, yaitu meaggunakan

ketebalan 4.4 kali lebih besar daripada tebal saat terjadi buckling, didapatkan:

keterangan : th = tebal head, in

p = tekanan eksternal maksimum, lb/in2

c = faktor korosi, in

Page 24: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

E = modulus elastisitas pada suhu operasi, lb/in2

r = radius of dish untuk hemispherical dan torispherieal dished head,

equivalent head radius untuk elliptical dished heads, in

Persamaan (5.1) mengandung modulus elastisitas, E yang semakin kecil jika suhu

semakin besar karena sebagai fungsi f (stress), maka lebih cocok bila

menggunakan fig. 2 dengan eara yang sama untuk cylindrical shells. Garis "sphere

line" yang patah-patah (dashed line) digunakan untuk tujuan ini. Dengan chart

yang sama, skala sphere line kea rah vertical dimodifikasi menjadi = r/100 th di

mana r adalah radius of curvature (head luar) dan th adalah tebal head, keduannya

bersatuan in. Figure 2 adalah untuk menentukan nilai B, prosedur yang sama

digunakan seperti pada desain shell. Tekanan maksimum yang diijinkan, pallow.,

kemudian dihitung dengan persamaan (5.j )

6.5 Contoh Desain Hemispherical Dished Closure

Desain ini merupakan trial berturut-turut karena harga tangent modulus elastisitas

pada suhu ini (750F) juga merupakan fungsi dari stress (f).

Dengan fig. 2 , pada harga 2.7 ditarik horizontal sampai memotong "sphere line",

diperoleh f/E=0.00044. Tarik garis vertical menuju "material line" untuk suhu 750F

(iuterpolasi antara 700-80QF) kemudian tank garis horizontal untuk mendapatkan

6=4800. Tekanan eksternal maksimum yang diijinkan untuk tebal head trial (5/16

in)adalah:

Page 25: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

Karena vessel didesain untuk tekanan 1 atm (14.7 psia) asumsi (trial) tebal head

sebesar 5/16 in sesuai ..

6.6 Contoh design Torispherical Dished Closure

Torispherical closure akan didesign untuk vessel pada contoh soal

sebelumnya untuk design shell .Design ini juga dilakukan dengan trial

berturut-turut.

Radius of dish(radius of curvature) = 169 in.

Asumsi : head thickness

Rc / 100 th = 2,7

Perhitungan sebelumnya, B = 4800 (lihat contoh design shell)

Pallow = 4800 / (2,7 x 100) = 17,8 psia (lebih besar dari 14,7 psia)

Maka, thickness diasumsikan memuaskan.

6.7 Elastis stability Elliptical Disked Closure dibavvah External Pressure.

Radius curvature elliptical dished closure pada garis bujur head. Untuk

menggunakan persamaan hubungan sebelumnya untuk elliptical closure,

ekivalent radius curvature haras digunakan. Radius curvature elliptical dished

head adalah maximum pad; pasat head dan pada point ini equal dengan 2x radius

shell untuk mendapatkan rasio major-to-minor axis 2,0. Maka, elliptical dished

head mempunyai stabilitas elastisitas lebih besar dari torispherical dished head

dengan diameter yang sama, thickness dan radius curvature pada bagian tengah

Page 26: Mechanical Design Perhitungan Tebal Menara

Universitas Gadjah Mada

head. Radius curvature elliptical dished head bervariasi sepanjang garis bujur,

radius rata-rata dapat digunakan. Namun demikian, rata - rata tidak boleh diambil

terlalu jauh dari bagian tengah head, yang adalah point head paling stabil. Table

8.1 berisi daftar radius curvature ekivalent sebagai fungsi rasio mi to-minor axis

untuk head vessel dibawah external pressure(11).

6.8 Contoh design Elliptical Dished Closure

Elliptical dished closure, a/b = 2,0 akan didesign untuk vessel dijelaskan

pada judul "Example Design of a Shell". Design ini meliputi pendekatan

berturat-turut. Dari Tabel 8.1

rc / d = 0,90

rc = (0,90)(169)= 152,1 in.

Asumsi: head thickness 9/16 in.

rc / 100 th = 152, l/( 100)(0,5625) = 2,7

Dari perhitungan sebelumnya, B = 4800. (liat contoh design shell)

Pallow = 48007(2,7X100) = 17,8 psia

Maka,asumsi thickness 9/16 in. memuaskan.


Recommended