+ All Categories
Home > Documents > Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

Date post: 03-Jul-2015
Category:
Upload: tzebbink
View: 137 times
Download: 1 times
Share this document with a friend
Popular Tags:
31
MEDICAL NUTRITION THERAPY FOR CARDIOVASCULAR DISORDER DECOMPENSATION CORDIS Dosen Pembimbing: Fajar Ari Nugroho Kelompok 5: EKA ANDI CAHYONO 0910730039 ROHMAH DIANAWATI 0910730042 ZATTU KARTIKA N 0910730051 IZZATI NUR KHOIRIANI 0910730056 LINA DWI MAWARNI 0910730060 HANA STYAWATI K U 0910730065 SITYA DEWI 0910733037 WIDYA ASIH LESTARI 0910733039
Transcript
Page 1: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

MEDICAL NUTRITION THERAPY FOR CARDIOVASCULAR DISORDER

DECOMPENSATION CORDIS

Dosen Pembimbing: Fajar Ari Nugroho

Kelompok 5:

EKA ANDI CAHYONO 0910730039ROHMAH DIANAWATI 0910730042

ZATTU KARTIKA N 0910730051IZZATI NUR KHOIRIANI 0910730056LINA DWI MAWARNI 0910730060HANA STYAWATI K U 0910730065SITYA DEWI 0910733037WIDYA ASIH LESTARI 0910733039

PROGAM STUDI GIZI KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011

Page 2: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

1. IDENTITAS PASIENa. Nama : Ny. Sb. Jenis Kelamin : Perempuanc. Usia : 74 thd. Agama : Islame. Pekerjaan : Ibu Rumah Tanggaf. Alamat : Jalan Ngamarto Indah no.1 Lawangg. Tanggal MRS : 25 Mei 2009h. No. RM : 009206i. Diagnosa Medis : DC (Decompensation Cordis)

2. RIWAYAT PENYAKITDahulu:Pasien tidak pernah masuk rumah sakit karena penyakit yang sama yaitu dekompensasi jantung.Sekarang:Pasien mengeluh sesak bila beraktifitas, jantung berdebar, keringat dingin, dan perut terasa penuh bila makan sejak 3 hari sebelum MRS.

3. RIWAYAT NUTRISIDahulu:a. Pola makan teratur 3 kali seharib. Makanan pokok yang sering dikonsumsi adalah nasic. Pasien tidak memiliki alergi terhadap makanand. Sumber protein nabati yang sering dikonsumsi adalah tahu dan tempe

yang digorenge. Buah yang sering dikonsumsi adalah pisang, jeruk, dan pepayaf. Pasien tidak suka mengkonsumsi makanan yang berlemak dan bersantang. Pasien jarang berolahragaSekarang:Nafsu makan pasien selama dirawat di RS masih rendah ditunjukkan dengan recall 24 jam, karena perut terasa penuh saat makan. Pasien juga mengonsumsi makanan dari luar RS seperti biskuit dan teh manis.

4. DATA OBJEKTIFa. PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI

BBA : 48 kgTB : 140 cmIMT : 48/ (1,4)²m = 24,5 kg/m² status gizi baik

b. PEMERIKSAAN FISIK KLINISKU : CM, lemahRR : 22 kali/menitTensi : 140/90 mmHgNadi : 80 kali/menit

Page 3: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

c. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan Tgl 26/4 KeteranganGlukosa puasa 85 mg/dl NormalUreum 19 mg/dl NormalAs. Urat 3,7 NormalSGOT 22 UL NormalSGPT 19 UL NormalHb 11,9 gr/dl NormalLeukosit 6.800 cu/mm NormalKreatinin 0,84 NormalTrombosit 189.000 NormalPVC 35% NormalKalium 4 mmol/l NormalNatrium 142,3 mmol/l NormalKlor 104,2 Normal

5. GAMBARAN UMUM PENYAKITA. Pendahuluan

Dekompensasi kordis (DK) atau gagal jantung (GJ) adalah suatu keadaan

dimana jantung tidak dapat mempertahankan sirkulasi yang adekuat yang

ditandai oleh adanya suatu sindroma klinis berupa dispnu (sesak nafas), fatik

(saat istirahat atau aktivitas), dilatasi vena dan edema, yang diakibatkan oleh

adanya kelainan struktur atau fungsi jantung.

Insiden penyakit gagal jantung saat ini semakin meningkat. Dimana jenis

penyakit gagal jantung yang paling tinggi prevalensinya adalah Congestive

Heart Failure (CHF). Di Eropa, tiap tahun terjadi 1,3 kasus per 1000

penduduk yang berusia 25 tahun. Sedang pada anak – anak yang menderita

kelainan jantung bawaan, komplikasi gagal jantung terjadi 90% sebelum umur

1 tahun, sedangkan sisanya terjadi antara umur 5 – 15 tahun.

Perlu diketahui, bahwa dekompensasi kordis pada bayi dan anak memiliki

segi tersendiri dibandingkan pada orang dewasa, yaitu :

1. Sebagian besar penyebab gagal jantung pada bayi dan anak dapat diobati (

potentially curable ).

Page 4: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

2. Dalam mengatasi gagal jantung tidak hanya berhenti sampai gejalanya

hilang, melainkan harus diteruskan sampai ditemukan penyebab dasarnya.

3. Setelah ditemukan penyebabnya, bila masih dapat diperbaiki maka harus

segera dilakukan perbaikan.

4. Lebih mudah diatasi dan mempunyai prognosis yang lebih baik daripada

gagal jantung pada orang dewasa.

Sementara itu, menurut Aulia Sani, penyakit gagal jantung meningkat dari

tahun ke tahun. Berdasarkan data di RS Jantung Harapan Kita, peningkatan

kasus dari penyakit gagal jantung ini pada tahun 1997 adalah 248 kasus,

kemudian melaju dengan pesat hingga mencapai puncak pada tahun 2000

dengan 532 kasus. Karena itulah, penanganan sedini mungkin sangat

dibutuhkan untuk mencapai angka mortalitas yang minimal terutama pada

bayi dan anak-anak.

B. Etiologi

1. Penyakit jantung bawaan terutama kelainan dengan pirau kiri ke kanan (“L-

R shunt“) yang besar atau kelainan obstruksi ventrikel kiri maupun kanan.

2. Kelainan jantung didapat, miokarditis, penyakit jantung rematik,

endokarditis infektif.

3. Aritmia.

4. Iatrogenik : pasca operasi jantung terbuka (VSD), overload cairan.

5. Non kardiak : tirotoksikosis, fistula arterio-vena sistemik, penyakit paru-

paru akut dan kronis, penyakit kolagen atau neuromuskuler.

C. Patofisiologi

Belum jelas seluruhnya sehingga masih dilakukan penelitian lebih lanjut.

Beberapa mekanisme adaptasi terjadi pada gagal jantung di antaranya adalah :

1. Faktor mekanis berupa hipertrofi dan dilatasi.

Page 5: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

2. Faktor biokimia. Terdapat perubahan biokimia; sampai saat ini masih terus

diselidiki mengenai produksi energi, penyimpanan dan penggunaanya.

3. Peranan sistem saraf adrenergik.

4. Peranan ginjal.

5. Peranan eritrosit. Terdapat pergeseran pada disosiasi oksigenhemoglobin,

seperti tampak juga pada anemia, hipoksia dan yang tinggal di tempat yang

tinggi

D. Gejala klinik

Secara hemodinamik, gejala klinis gagal jantung pada bayi dan anak dapat

digolongkan dalam 3 golongan, yaitu :

1. Gejala perubahan pada jantung/kerja jantung.

a. Takikardia

b. Kardiomegali

c. Failure to thrive

d. Keringat berlebihan

e. Pulsasi arteri melemah dan tekanan nadi mengecil yang terjadi akibat

menurunnya curah jantung.

2. Gejala kongesti.

a. Takipnu

b. Kesukaran minum

c. Wheezing

d. Kapasitas vital menurun

3. Gejala bendungan sistem vena

a. Hepatomegali

b. Peninggian tekanan vena jugularis

c. Edema

Page 6: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

6. OBAT YANG DIGUNAKAN

Digoxin

A. Pengertian

Digoxin adalah suatu obat diperoleh dari foxglove [tumbuhan],Digoxin

digunakan terutama untuk meningkatkan kemampuan memompa (kemampuan

kontraksi) jantung dalam keadaan kegagalan jantung/congestive heart failure

(CHF). Obat ini juga digunakan untuk membantu menormalkan beberapa

dysrhythmias ( jenis abnormal denyut jantung). Obat ini termasuk obat dengan

TherapeuticWindow sempit (jarak antara MTC [Minimum Toxic

Concentration] dan MEC [Minimum Effectiv Concentration] mempunyai

jarak yang sempit. Artinya rentang antara kadar dalam darah yang dapat

menimbulkan efek terapi dan yang dapat menimbulkan efek toksik sempit.

Sehingga kadar obat dalam plasma harus tepat agar tidak melebihi batas MTC

yang dapat menimbulkan efek toxic/keracunan).

B.     Komposisi      :

Tiap tablet mengandung digoksin 0,25 mg

 

C.     Mekanisme kerja

Digoksin merupakan prototipe glikosida jantung yang berasal dari

Digitalis lanata. Mekanisme kerja digoksin melalui 2 cara, yaituefek langsung

dan tidaklangsung. Efek langsung yaitu meningkatkan kekuatan kontraksi otot

jantung (efek inotropik positif). Hal ini terjadi berdasarkan penghambatan

Page 7: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

enzim Na+, K+ -ATPasedan peningkatan arus masuk ionkalsium keintra sel.

Efektidak langsung yaitu pengaruh digoksin terhadap aktivitas saraf otonom

dan sensitivitas jantung terhadap neurotransmiter.

D.     Indikasi :

Untuk payah jantung kongestif, fibrilasi atrium, takikardia atrium proksimal

dan flutter atrium.

E.      Patofisiologi :

Dewasa

Dosis digitalisasi rata-rata 3-6 tablet sehari dalam dosis terbagi. Untuk

digitalisasi cepat dimulai2 - 3 tablet, diikuti 1 -2 tablet tiap 6-8 jam sampai

tercapai digitalisasi penuh. Untuk digitalisasi lambat dan dosis penunjang 1/2-

2 tablet sehari (1/2 -  1 tablet   pada usia   lanjut),  tergantung   pada berat  

badan  dan kecepatan bersihan kreatinin.Dosis harusdikurangi pada penderita

dengan gangguan fungsi ginjal

Anak-anak dibawah 10 tahun :

0.025 mg/kg BB sehari dalam dosis tunggalatau terbagi.

F.     Efek Samping :

Dapat terjadi anoreksia, mual, muntah dan sakitkepala. Gejala toksik pada

jantung : kontraksi ventrikel  prematur multiform atau unifocal,takikardia

ventrikular, desosiasi AV, aritmia sinus, takikardia atrium dengan berbagai

derajat blokAV.

Gejala neurologik :   depresi, ngantuk, rasa lemah, letargi, gelisah, vertigo,

bingung

dan halusinasi visual. Gangguan pada mata: midriasis, fotofobia, dan berbagai

gangguan visus Ginekomastia, ruam kulit makulopopularatau reaksikulit yang

lain.

Page 8: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

G.    Kontra indikasi :

BlokAVtingkat 2danblok AVtotal.                            

Aritmia supra ventrikular yang disebabkan sindroma Wolff - Parkinson -

White.

Fibrilasi ventrikel.

Hipersensitif terhadap digoksin dan penderita dengan riwayat intoleransi

terhadap preparat digitalis.

H.    Interaksi Obat :

Kuinidin, verapamil, amiodarondan propafenon dapat meningkatkan kadar

digitalis. Diuretik, kortikosteroid, dapat menimbulkan hipokalemia, sehingga

mudah terjadi intoksikasi digitalis. Antibiotik tertentu menginaktivasi

digoksin melalui metabolisme bakterial di usus bagian bawah. Propantelin,

difenoksilat, meningkatkan absorpsi digoksin. Antasida, kaolin-peptin,

sulfasalazin, neomisina, kolestiramin, beberapa obat kanker, menghambat

absorpsi digoksin. Simpatomimetik, meningkatkan resiko aritmia. Beta -

bloker, kalsium antagonis, berefek aditif dalam penghambatan konduksiAV.

Furosemide

A. Pendahuluan

Furosemide atau ‘pil air’, adalah obat yang digunakan untuk

mengurangi bengkak/edema dan penyimpanan cairan yang disebabkan oleh

berbagai macam masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung atau hati.

Furosemide juga digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi /

hipertensi. Furosemide bekerja dengan membloking absorpsi garam dan

cairan dalam tubulus ginjal, sehingga menyebabkan peningkatan jumlah urin

yang diekskresikan. Efek diuretik furosemide dapat menyebabkan deplesi

cairan tubuh dan elektrolit dalam tubuh.

Page 9: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

B. Indikasi

Furosemide tablet diindikasikan pada pasien dewasa dan anak-anak

untuk pengobatan edema yang dihubungkan dengan gagal jantung kongestif,

sirosis hati, dan penyakit ginjal, termasuk syndrome nephritic. Furosemide

tablet juga digunakan pada dewasa untuk pengobatan hipertensi.

C. Efek Samping

Setiap obat mempunyai efek samping, tetapi beberapa orang ada yang

tidak menunjukkan efek samping, ada yang sedikit yang menunjukkan efek

samping, dan ada yang menunjukkan efek samping. Furosemide menimbulkan

efek samping sebagai berikut :anemia, sensasi abnormalitas kulit, kejang

kandung kemih, penglihatan kabur, konstipasi/sembelit, kram, pusing,

demam, iritasi mulut dan lambung, kemerahan, sedikit ikterik, kejang otot,

telinga berdengung, fotosensitivitas, inflamasi vena, mual, jaundice. Biasanya

frekuensi urin maksimal sampai enam jam setelah dosis pertama, dan akan

menurun setelah mengkonsumsi furosemide dalam waktu beberapa minggu.

D. Cara penggunaan

Furosemide ada yang dalam bentuk oral (tablet) dan injeksi (IV / IM).

Untuk yang penggunaan oral mungkin pasien sudah familiar , tetapi untuk

yang injeksi biasanya pasien diberikan injeksi oleh dokter. Untuk penggunaan

injeksi dirumah, maka pasien akan diberikan latihan tentang cara penggunaan

injeksi oleh petugas kesehatan. Dalam hal ini pasien harus benar-benar

mengerti apa yang telah diajarkan baik tentang pengaturan dosis sampai

teknik aseptic sebelum melalukan injeksi. Pasien tidak diijinkan untuk

meningkatkan dosis sendiri lebih dari yang telah diresepkan atau berhenti

menggunakan obat tanpa konsultasi terlebih dahulu kepada dokter. Dosis yang

diberikan tergantung pada keadaan klinis pasien dan respon terhadap terapi.

Pada anak-anak penggunaan dosis lebih dari 6 mg/kg BB tidak dianjurkan.

Pemakaian dosis pertama mungkin akan meningkatkan jumlah urin atau

Page 10: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

pasien akan sering BAK, oleh karena itu supaya tidak mengganggu

kenyamanan tidur pasien, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi obat

sebelum jam 6 sore.

E. Dosis

Untuk pemberian injeksi dosis Minimal/Maximal untuk dewasa adalah

10 mg/600mg. untuk anak-anak dosis Minimal/Maximal adalah 0.5mg/kg / 6

mg/kg. Sedangkan untuk pemberian secara oral untuk dewasa dosis

Minimal/Maximal adalah 20 mg / 600 mg, dan untuk anak-anak dosis

Minimal/ Maximal adalah 0.5 mg/kg / 6 mg/kg.

Untuk pengobatan edema, pada dewasa bisa digunakan Furosemide tablet 20-

80 mg sigle dose. Jika dibutuhkan, pada dosis yang sama dapat diberikan 6-8

jam berikutnya atau dosis bisa ditingkatkan. Dosis bisa ditingkatkan 20 atau

40 mg dan tidak diberikan kurang dari 6-8 jam berikutnya. Pasien dengan

sigle dose harus diberikan satu atau dua kali sehari (misal : pada jam 8 pagi

dan 2 siang). Untuk anak-anak dapat juga diberikan per oral tablet dengan

dosis 2 mg/kg BB diberikan single dose. Jika respon diuretik tidak juga hilang

maka dosis dinaikkan 1-2 mg/kg BB diberikan 6-8 jam setelah pemberian

sebelumnya, asalkan pemberian dosis tidak mencapai kadar minimal yaitu

lebih dari 6 mg/kg BB.

Pada pengobatan hipertensi dapat juga diberikan furosemide tablet 80 mg,

biasanya dibagi menjadi 40 mg dan diberikan dua kali sehari. Jika respon

tidak begitu memuaskan, dapat ditambahkan agen antihipertensi yang lain.

Tetapi perubahan tekanan darah harus selalu dimonitor ketika furosemide

diberikan dengan agen antihipertensi yang lain. Untuk mencegah tekanan

darah yang turun secara mendadak, dosis agen-agen yang lain harus dikurangi

minimal 50% ketika furosemide tablet ditambahkan ke dalam regimen.

Aspilets

A. Indikasi:

Page 11: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

Untuk menurunkan demam, meringankan sakit kepala, sakit gigi dan nyeri

otot.

B. Kontra Indikasi:

Penderita hipersensitif (termasuk asma). Penderita tukak lambung

(maag), pernah atau sering mengalami perdarahan di bawah kulit

(konsultasikan dengan dokter). Penderita hemofilia dan trombositopenia,

karena dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan. Penderita yang

sedang terapi dengan antikoagulan (konsultasikan dengan dokter).

C. Komposisi:

Setiap tablet mengandung:

Asam Asetilsalisilat ................................. 80 mg

D. Cara Kerja Obat:

Aspilet Chewable mengandung asam asetilsalisilat dengan bufer, bekerja dengan mempengaruhi pusat pengatur suhu di hipotalamus sehingga dapat menurunkan demam, dan menghambat pembentukan prostaglandin sehingga dapat menurunkan rasa sakit

Page 12: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

8. RENCANA TERAPI GIZIa. TUJUAN DIET (DIET JANTUNG II GARAM RENDAH)

i. Memberikan makanan secukupnya tanpa memperberat kerja jantung

ii. Mencegah penimbunan garam/ air

b. SYARAT DIETi. Energi cukup untuk mempertahankan berat badan normal

ii. Protein cukup (0,8 gr/kgBB)iii. Lemak sedang 25% dari kebutuhan total. 10% dari lemak jenuh,

15% dari lemah tidak jenuhiv. Kolesterol rendahv. Vitamin dan mineral cukup

vi. Garam rendah (3 gr/hari)vii. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas

viii. Serat cukup untuk menghinari konstipasiix. Cairan cukup (2 liter/hari)x. Bentuk makanann lunak/saring, diberikan dalam porsi kecil

xi. Bila kebutuhan gizi tidak terpenuhi melalui maknan dapat diberikan tambahan berupa makanan enteral, parenteral atau suplemen gizi

c. DIET JANTUNG II GARAM RENDAHDiet jantung II garam rendah diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak. Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung I atau setelah fase akut dapat teratasi. Diberikan Rendah Garam karena disertai dengan Hipertensi. Diet ini rendah energi, protein, kalsium dan thiamin.

d. KEBUTUHAN ENERGIBEE = 655 + (9,6 W) + (1,7 H) – (4,7 A)

= 655 + 460,8 + 238 – 347,8= 1006

TEE = BEE x FA x FS= 1006 x 1,2 x 1,1= 1327,92 kkal

Protein = 0,8 gr/kgBB/hr= 0,8 x 48= 34,4 gr 10,4%

Lemak = 25% x 1327,92/ 9= 36,9 gr

Karbohidrat = 64,6% x 1327,92/ 4= 214,5 gr

Page 13: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

e. BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN DAN TIDAK DIANJURKAN

Bahan Makanan

Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber Karbohidrat

Beras ditim/disaring, roti, mie, kentang, makaroni, biskuit, tepung beras/ terigu/ sagu aren/ sagu ambon, kentang, gula pasir, gula merah dan madu.

Bergas : singkong, ubi

Sumber Protein Hewani

Daging sapi, ayam dengan lemak rendah, ikan, telur, susu rendah lemak.

Daging, ayam yang berlemak tinggi, gajih, sosis, ham, hati, limpa, babat, otak, kepiting dan kerang-kerangan, keju dan susu penuh.

Sumber Protein Nabati

Kacang-kacangan kering, tahu, tempe.

Kacang tanah, kacang mete, kacang bogor (berlemak tinggi) dll.

Sayuran Tidak bergas Bergas Buah-buahan

Semua buah segar. Buah yang mengandung alkohol atau gas, misal durian dan nangka.

Lemak Minyak jagung, minyak kedelai, margarin, mentega dalam jumlah terbatas dan tidak untuk menggoreng tapi untuk menumis, kelapa atau santan encer dalam jumlah terbatas.

Minyak kelapa, minyak sawit dan santan kental.

Minuman Teh encer, cokelat, sirup. Teh/kopi kental, minuman bersoda dan alkohol.

Bumbu Semua bumbu yang tidak tajam.

Lombok, cabe rawit dan bumbu lain yang tajam.

Page 14: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

f. MENUMenu Sehari Diet jantung II

Menu Bahan Berat

(gr)

URT Energi

(kkal)

KH

(gr)

P

(gr)

L

(gr)

Pagi :

Pure

kentang

Kentang

Susu cair

Mentega

Bayam

Peterseli

300

50 ml

5

50

4 bj sdg

¼ gls

1 sdt

½ ikat

2 btg

279

33

35

19

65

2,4

0

3,7

6

1,6

0

1,9

0,3

2

4

0,1

Stroberi

Anggur

hijau

Mangga

Selada

Yogurt rasa

jeruk

Madu

Air jeruk

Susu kental

manis

30

30

30

10

40

5

5

5

3 bh

5 bh

½ bh sdg

1 daun

4 sdm

1 sdt

1 sdt

1 sdt

10

9

19

1

21

15

2

1

1,6

2,3

5,1

0,2

1,6

4,1

0,6

2,7

0,2

0

0,2

0,1

1,3

0

0

0,4

0.1

0,1

0,1

0

1

0

0

0,4

Siang :

Bubur

Jagung

Tabur

Daging

Ayam

Bubur

Daging

ayam

Jagung

manis

Telur dadar

300

40

50

25

1 ½ gls

1 ptg sdg

1 bh

½ ptg

131

114

54

47

30

0

12,6

0,3

3

10,8

1,6

2,9

0

7,6

0,6

3,7

Page 15: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

Pkl

16.00

Jus

Melon

Kue

lapis

Melon

Gula Pasir

200

10

50

1 ptg

1 sdm

1 bh

77

39

201

16,6

10

22,1

1,2

0

2,8

0,4

0

11,4

Malam

:

Bubur

Daging

Sapi

Jamur

Bubur

Daging sapi

Jamur

hioko

Jamur

merang

250

40

30

30

1 ¼ gls

1 ptg sdg

½ bh

109

108

8

8

25

0

1,5

1,5

2,5

10

0,7

0,7

0

7,2

0,2

0,2

Total 1340 208,9 47,9 39,4

Daftar Belanja

Bahan-bahan Berat (gram) Harga

Kentang

Susu cair

Mentega

Bayam

Peterseli

Stroberi

Anggur hijau

Mangga

Selada

Yogurt rasa jeruk

Madu

Air jeruk

Susu kental manis

300

50 ml

5

50

1 buah

3 bh

5 bh

½ bh sdg

1 daun

4 sdm

1 sdt

1 sdt

1 sdt

Rp 3000,-

Rp 500.-

Rp 1000,-

Rp 1000,-

Rp 500,-

Rp 2000,-

Rp 2000,-

Rp 700,-

Rp 200,-

Rp 2000,-

Rp 1000.-

Rp 1000,-

Rp 500,-

Page 16: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

Beras

Daging ayam

Jagung manis

Telur dadar

Melon

Kue lapis

Daging sapi

Jamur hioko

Jamur merang

½ kg

1 ptg sdg

1 bh

½ ptg

1 ptg

1 bh

1 ptg sdg

½ bh

Rp 4000,-

Rp 3000,-

Rp 500,-

Rp 1000,-

Rp 1000,-

Rp 1000,-

Rp 4000,-

Rp 2000,-

Rp 2000.-

Total Rp 33.900,-

Pure Kentang

Bahan yang dibutuhkan:

* 1,5 kg kentang tua

* 75 ml susu cair

* 2 sendok makan mentega

* ½ sendok the garam

* 2 batang perseli, cincang halus

Cara Membuat Pure Kentang:

1.Kupas kentang, lalu kukus hingga lunak.

2.Selagi panas, haluskan kentang.

Page 17: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

3.Tambahkan susu cair, 2 sendok makan mentega, dan garam. Lalu aduk hingga

rata dan lembut.

4.Untuk mempercantik penampilan bisa Anda tambahkan sdt daun peterseli yang

dicincang halus. Pure kentang dapat langsung disajikan atau taruh dalam kantong

semprotan kue dan bentuk menjadi bunga yang cantik di piring saji.

Salad Buah Saus Yoghurt

Bahan:

150 g stroberi, potong-potong

150 g anggur hijau, potong-potong

150 g mangga, potong-potong

100 g daun selada

Saus Yoghurt:

200 ml yoghurt rasa orange

3 sdm simple syrup/madu

3 sdm air jeruk lemon/nipis

1 sdm susu kental manis

Page 18: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

Cara Membuat:

1. Campur potongan stroberi, anggur dan mangga. Aduk rata. Diginkan di dalam

kulkas selama 20 menit.

2. Saus Yoghurt: Campur yoghurt dengan simple syrup, air jeruk lemon dan susu

kental manis. Aduk rata. Dinginkan.

3. Penyelesaian: Alas pinggan saji dengan daun selada. Masukkan potongan buah-

buahan. Sesaat sebelum di sajikan siram dengan saus yoghurt. Hidangkan segera.

Untuk 5 Porsi

Bubur Daging Sapi Jamur

Bahan bahan :

Air kaldu sapi, 1 liter

Beras, 100 gram, cuci bersih

Daun salam, 1 lembar

Daging sapi lulur dalam, 100 gram, rebus hingga lunak, potong bentuk

dadu kecil

Bawang putih, 3 siung, cincang

Merica bubuk, 1/2 sendok teh

Kecap asin, 1 sendok teh

Garam, secukupnya

Page 19: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

Jamur hioko, 1 buah, rebus, iris tipis

Jamur merang, 75 gram, potong kecil

Taburan :

Kulit pangsit, iris kecil bentuk segitiga, goreng

Abon daging sapi, 100 gram

Cara memasak :

Didihkan air kaldu, masukkan beras dan daun salam, masak hingga beras

merekah. Tambahkan garam dan bawang putih, masak hingga bubur mengental

dan lembut.

Masukkan daging sapi, merica bubuk, kecap asin, jamur hioko, dan jamur

merang. Masak kembali sambil diaduk hingga mendidih dan jamur matang.

Angkat.

Tuang bubur dalam mangkuk saji, tambahkan pangsit goreng dan abon.

Sajikan.

Untuk 2 porsi Bubur Daging Jamur

Bubur Jagung Tabur Daging Sapi

Page 20: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

Bahan:

100 g beras pulen, cuci

1 liter air/kaldu

1 lembar daun salam

1 sdt garam

1 buah jagung manis, sisir bijinya

Topping:

1 sdm minyak sayur

1/2 sdt minyak wijen

1 siung bawang putih, cincang

2 butir bawang merah, cincang

150 g daging sapi cincang

1 sdm kecap asin

1 sdm kecap manis

1/2 sdt merica bubuk

1 sdt garam

2 sdm kacang polong beku

Taburan:

1 buah cakue, iris halus

2 sdm bawang merah goring

Cara membuat:

Page 21: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

Rebus beras bersama air, daun salam dan garam hingga beras lunak.

Masukkan biji jagung, masak kembali hingga bubur kental.  Jika perlu

tambahkan kaldu sampai bubur kental.

Angkat, sisihkan.

Topping: Tumis bawang putih dan bawang merah hingga layu.

Masukkan daging cincang, aduk hingga berubah warna dan kering.

Tambahkan bumbu, aduk hingga rata dan mendidih.

Tambahkan kacang polong, aduk hingga layu lalu angkat.

Taruh bubur dalam mangkuk, beri topping dan bahan Taburan.

Sajikan panas. Untuk 4 orang

Page 22: Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disorder

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2005. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama .

PIDM RSU DR Slamet-FK Yarsi. 2009. Decompensatio Cordis. Diakses pada tanggal 01

Maret 2011 http://idmgarut.wordpress.com/2009/02/03/decompensatio-cordis/

http://preview.detik.com/detikfood/read/2008/11/15/103848/1037313/365/bubur-jagung-

tabur-daging

http://preview.detik.com/detikfood/read/2008/11/15/103848/1037313/365/bubur-jagung-

tabur-daging

http://myhobbyblogs.com/food/2009/11/14/salad-buah-saus-yoghurt-2/

http://orangecakes.wordpress.com/2011/03/17/salad-buah/

http://duniasapi.com/id/lihat-semua-artikel/1420-resep-bubur-daging-sapi-jamur.html

http://anekakuliner.com/resep/resep-bubur-daging-jamur.html

http://dianmeipurwanti.blogspot.com/2010/11/obat-jantung-digoxin.html

http://www.dechacare.com/Aspilets-P707.html

http://mylovemarnie.multiply.com/journal/item/6

 


Recommended