Date post: | 07-Apr-2016 |
Category: |
Documents |
Upload: | money-i-magazine |
View: | 282 times |
Download: | 4 times |
1Vol. 59 | Nov-Des 2014
Money&IEMPOWERING ENTREPRENEUR
Vol. 59 Des-Jan 2015 @MNImagz Money & I Magazine www.the-mni.com
INDONESIA 2015Year Of Living Dangerously
EDITOR’S CHOICES 2014 I MUSIC I EVENTS I MOVIES I BOOKS & THE INSPIRATOR
MENEROPONG PELUANG & TANTANGAN 2015
Money&I ISSN: 2087-5975
Rp. 25.000
Alex P Chandra Komisaris BPR Lestari
“2015, TAHUN NYEREMPET BAHAYA”
BuntoroCEO & Founder PT MAK
“WAJIB KEMBALI KE SEKTOR INDUSTRI”
Alit NityaryanaHead of Capital IDX Bali
“PASAR MODAL AKAN MAKIN HANDAL”
Semadi Putra Pelaku Property
“DARK AGES SEKTOR PROPERTY”
Wahya Biantara Co Founder Klakat
“TITIK TERANG e-C0MMERCE”
4 Vol. 59 | Nov - Des 2014
ARIF RAHMAN@LITERATURNEGERI
F R O M T H E E D I T O R
Usai sudah pesta demokrasi
yang ramai nan berisik itu,
sekalipun tensinya belum
sepenuhnya reda, namun
tahun 2014 rasanya bisa
dibilang pantas telah ditutup dengan
cukup baik. Pemilu raya telah melahirkan
pemimpin pujaan baru bernama Jokowi,
yang dalam proses pelantikannya begitu
riuh dengan sejuta aksi. Harapan tumbuh
kolektif di seluruh relung nadi. Inilah era
baru untuk seluruh rakyat Indonesia. Satu
fase yang telah terlewati dengan baik ini,
adalah awal dari sejumlah PR besar yang
harus dikerjakan oleh pemerintahan baru
sepanjang 5 tahun ke depan.
Di fase berikutnya, tantangannya jauh lebih
sulit. Ekonom Unika Atmajaya Jakarta A.
2015! TAHUN CUCI PIRING
Prasetyantoko dalam wawancaranya pada
sebuah media nasional menyampaikan,
bahwa tahun 2015 merupakan “tahun cuci
piring”. Fase transisi politik dengan biaya
tinggi dan diiringi dengan kebijakan kenaikan
BBM pada November lalu adalah salah
satu biang penyebabnya. Belum lagi jika
Bank Sentral AS menaikkan suku bunganya,
maka besar kemungkinan banjir likuiditas,
sebagaimana terjadi pada 5 tahun terakhir
di sejumlah emerging country termasuk
Indonesia tidak akan ada lagi.
LALU APA YANG AKAN TERJADI PADA INDONESIA DI PERIODE TAHUN 2015 NANTI? Pertanyaan inilah yang muncul ketika rapat
redaksi, dan menuntun kami pada pemilihan
special feature pada edisi kali ini dengan
tajuk meneropong 2015. Tim dibentuk dan
5Vol. 59 | Nov-Des 2014
reportase pun digelar. Kami menjumpai
bapak Buntoro, founder dan owner PT Mega
Andalan Kalasan, sebuah perusahaan
tingkat world class company. Kehadirannya
di Bali ketika menjadi salah satu pembicara
The 6th Indonesia International Conference
on Innovation, Entrepreneurship and Small
Business [IICIES 2014] di Patra Jasa Bali tak
kami sia-siakan untuk berbagi pemikiran soal
Indonesia ke depan.
Selain itu, kami juga mewawancarai Head of
Capital Market Information Centre Bursa
Efek Indonesia Denpasar, I Gusti Agung
Alit Nityaryana untuk menelaah opininya
soal kondisi pasar keuangan tahun depan,
khususnya di Bali. Serta sejumlah opini
lainnya dari para kontributor kami.
Sekalipun 2015 diyakini akan menjadi tahun
yang penuh tantangan dan hambatan, namun
bukan berarti ini indikasi bahwa Indonesia
akan mengalami kemunduran, malah justru
banyak yang meyakini akan sebaliknya. Ini
adalah titik lontar untuk bertumbuh pasti di
tahun-tahun berikutnya. Bukankah malam
tergelap terjadi beberapa menit sebelum
fajar menjelang? Dan rasanya inilah yang
tengah terjadi di Indonesia hari ini.
Dan sebagai sajian penutup edisi akhir
tahun, kami menghadirkan suplemen Editors
Choice, sebagai referensi bagi Anda yang
mungkin melewatkan beberapa hal menarik
di tahun 2014. Semoga menjadi bacaan awal
tahun yang menyenangkan untuk Anda .
6 Vol. 59 | Nov - Des 2014
Bagaimana kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2015? Apakah lajunya akan pesat atau mengalami kemunduran? Rintangan apa yang akan dihadapi setahun ke depan? Dengan era pemerintahan yang baru, semua berharap akan lebih mudah. Redaksi berusaha menggali berbagai pemikiran tentang Indonesia di tahun 2015 dari berbagai sektor vital yang menunjang perekonomiannya.
67
C O N T E N T S
Publisher Alex P. Chandra (PT. BPR Sri Artha Lestari); Chief Operations Arif Rahman; Public Relations Manager Erry Yoga Sugama; Head of Contents Arif Rahman: Editorial Support Putera Adnyana; Designer Renata Wahyu Diandara; Photographer I.B. Baruna Luhur; Money & I Magazine is published monthly by PT. BPR Sri Artha Lestari, Jalan Teuku Umar 110 Denpasar, Bali, Indonesia. Tel: +62 361 246-706; Fax: +62 361 246-705. No part of this publication may be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopy, recording or any information storage or retrieval system without permission in writing from PT. BPR Sri Artha Lestari. While the editors do their utmost to verify information published, they do not accept responsibility for its absolute accuracy; Editorial & Advertising E-mail: [email protected]. Tel: +62 361 784-3244.
INDONESIA 2015Photographer : IB Baruna Design Cover : Renata Diandara
Editor’s Choises 2014Tahun 2014 sudah berlalu,
dan kami memilih sejumlah
karya terbaik di tahun
tersebut dalam rubrik ini.
Cek daftar list kami disini.
Interview : Buntoro Interview: IGA Alit NityaaryanaSpecial FeatureMeneropong 2015
Saatnya Kembali ke Sektor Industri
Pasar Modal 2015 Makin Handal
20 28 38
04 From the Editor
08 Contributors
10 Follow Me On Twitter
12 Snapshot : Siat Tipat
14 Quotes Of The Month
16 Product : Arisan Lestari &
Tabungan Jumbo Akhir Tahun’14
Special Feature :
24 Indonesia 2015, Year Of Living
Dangerously By Alex P Chandra
34 Memetakan Arah By Pribadi B
42 2015, Dark Age Para Developer
By Semadi Putra
46 Mau di Bawa Kemana Negara
Kita? By Suzanna Chandra
54 Insight : Empat Pilar Pariwisata Indonesia By Yuswohady
56 Fitness : Meminum Susu Rendah Lemak untuk Diet by Denny S
58 Traveller Notes: Everest & Nepal
64 Event : Ajang Kumpul Gen-L Lestari
76 Advertorial: The British Institute Hadir di Balli
79 Teenlit Corner : An Unpleasant Surprise
1Vol. 59 | Nov-Des 2014
Money&IEMPOWERING ENTREPRENEUR
Vol. 59 Des-Jan 2015 @MNImagz Money & I Magazine www.the-mni.com
INDONESIA 2015Year Of Living Dangerously
EDITOR’S CHOICES 2014 I MUSIC I EVENTS I MOVIES I BOOKS & THE INSPIRATOR
MENEROPONG PELUANG & TANTANGAN 2015
Money&I ISSN: 2087-5975
Rp. 25.000
Alex P Chandra Komisaris BPR Lestari
“2015, TAHUN NYEREMPET BAHAYA”
BuntoroCEO & Founder PT MAK
“WAJIB KEMBALI KE SEKTOR INDUSTRI”
Alit NityaryanaHead of Capital IDX Bali
“PASAR MODAL AKAN MAKIN HANDAL”
Semadi Putra Pelaku Property
“DARK AGES SEKTOR PROPERTY”
Wahya Biantara Co Founder Klakat
“TITIK TERANG e-C0MMERCE”
62 Front of Mind : N. WoodmanLika-Liku Miliuner Go Pro 50 Interview Wahya B
Titik Terang e-Commerce
8 Vol. 59 | Nov - Des 2014
LogoutNew Tweet
Alex p Chandra@alex_lestari
Pendiri BPR Lestari. Membangun bisnis dari nol sejak 15 tahun yang lalu. Sekarang chairman grup bisnis Lestari
alexpchandra.com
kerobokan - kuta.bali.
Alex p Chandra @alex_lestari
Ukuran ‘wealth’ adalah networth. Untuk membangun networth, kita harus meningkatkan income, saving dan kemudian berinvestasi.
Alex p Chandra @alex_lestari
Networth adalah jumlah asset dikurangi hutang? #morning212
Alex p Chandra @alex_lestari
‘Kaya’ adalah ketika income dari investasi melebihi cost of living.
#morning212
Alex p Chandra @alex_lestari
Jadi caranya menjadi ‘kaya’ adalah meningkatkan jumlah investasi
melebihi cost of living. #morning212
4573
2135
tweets
followers
12 Vol. 59 | Nov - Des 2014
Perang Mekotek dan
Perang Pandan, adalah
dua tradisi Bali yang sudah
dikenal ke mancanegara.
Namun yang belum
banyak orang mengenal adalah
Perang Tipat, sebuah tradisi unik milik
masyarakat Desa Adat Kapal, Mengwi,
Badung. Tradisi ini dilaksanakan setiap
Purnama Kapat yang terkenal dengan
nama Perang Tipat Bantal atau Aci Rah
Pengangon yang berlangsung pada
pertengahan bulan Oktober tahun
lalu. Sama seperti Mekotek dan Perang
Pandan, yang menarik dari tradisi
perang ini adalah “alat tempurnya” yang
berupa ketupat.
SNAPSHOT I SIAT TIPAT
13Vol. 59 | Nov-Des 2014
SNAPSHOT I SIAT TIPAT
Tradisi ini berlangsung di depan Pura Desa Lan Puseh Desa Adat
Kapal, dimana kegiatan ini diawali dengan persembahyangan
bersama di Pura tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan
peperangan sengit yang berlangsung sekitar 40an menit.
Selepas perang, semua warga tertawa gembira dan saling
menyalami. Tradisi ini memang bukan representasi dari
kekerasan, tapi justru wujud rasa syukur dan harapan akan
kesejahteraan. ”Tradisi ini bukan dilandasi permusuhan, justru
rasa syukur” ujar I Made Wartika selaku petajuh Bendesa Desa
Adat Kapal.
15Vol. 59 | Nov-Des 2014
“Twenty years from now you will be more
disappointed by the things that you didn’t do than by
the ones you did do. So throw off the bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade
winds in your sails. Explore. Dream. Discover.”
Mark Twain
hdwallpaperfun.com
16 Vol. 59 | Nov - Des 2014
Arisan Lestari & Pengundian Jumbo
“SHINNING.. YOUR INNER BEAUTY”
A risan Lestari dan Pengundian Jumbo Jadi “Bingkisan akhir tahun“ BPR
Lestari, dengan tema utama “Shinning Your Inner Beauty” menjadi
tema utama dari gelaran Arisan Lestari pada Sabtu (13/12/14) lalu.
Ratusan wanita aktif berkumpul tak hanya demi mendengarkan kocokan
keberuntungan mereka, tetapi juga mencari tahu bagaimana tips dan trik
khusus dalam menampilkan pesona kecantikan mereka masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut, Arisan Lestari secara khusus mengadakan sebuah sesi
beauty class yang dimentori langsung oleh Swandewi dari New Melati Salon. Bertempat
di Swis Bell Hotel Sunset Road, kelas kecantikan ini pun langsung menyedot antusiasme
17Vol. 59 | Nov-Des 2014
kaum hawa. Segala wawasan tentang
riasan wajah dibagikan di sini. “Tampil
cantik tentu menjadi idaman setiap
wanita. Melalui konsep demo beauty class
yang digelar kurang lebih 30 menit ini,
kami ingin memberikan tips kecantikan
PRODUCT
18 Vol. 59 | Nov - Des 2014
PRODUCT
kepada wanita aktif, khususnya bagaimana
memancarkan kecantikan alaminya melalui
riasan yang sederhana dan natural dalam
waktu kurang dari 15 menit,” papar Erry
Yoga Sugama selaku Public Relation BPR
Lestari.
Menariknya, para peserta Arisan Lestari
juga diajak untuk mempraktekan ilmu
singkat beauty class tersebut secara
langsung. Bukan untuk merias dirinya
sendiri, beberapa peserta malah ditantang
untuk bisa merias beberapa model dengan
tema yang telah ditentukan. Sesi beauty
class ini sendiri merupakan kerjasama
antara BPR Lestari dengan New Melati
Salon, The Body Shop, dan Aston Fashion.
Yoga juga menambahkan bahwa program
Arisan lestari mengundang sebanyak-
banyaknya wanita aktif di Bali untuk
bergabung. Tak hanya untuk sekadar arisan,
tetapi juga bisa menjalin networking dan
sharing bisnis mereka di ajang tersebut.
Arisan Lestari memang dirancang untuk
empowering woman.
“Doorprize yang menarik juga kami
bagikan di setiap penarikan arisan. Dalam
kesempatan kali ini kami menghadiahkan
1 buah cincin berlian senilai Rp 21 juta
sebagai doorprize utama persembahan BPR
Lestari dan Litama Jewelry,” sambung Yoga.
Selain cincin berlian, event ini juga
dimeriahkan oleh sejumlah hadiah kejutan
seperti 1 voucher one night di Kampoeng
Villa, khusus untuk program Arisan Lestari
Ajak-ajak. Ada pula 2 voucher menginap di
Swissbel Hotel Rainforest Sunset Road, 1
voucher belanja di Baloonku Baby Shop, 1
voucher dari Fit Club, 2 voucher belanja di
Aston Fashion, 1 paket produk The Body
Shop. 3 voucher spa dari Headquarters
Salon, dan 2 voucher belanja di The Sambas.
SEMARAK JUMBOBersamaan dengan penarikan Arisan Lestari
juga digelar pengundian Tabungan Jumbo
periode terakhir di tahun 2014. Sebuah
Toyota Kijang All New Grand Innova dan
5 paket couple amazing tour Denpasar –
Shanghai – Beijing – Denpasar menjadi
incaran utama para peserta undian saat itu.
Ada pula 50 unit Samsung TV LED, namun
diundi di hari terpisah.
“Saking banyaknya hadiah yang diundi,
terpaksa akhirnya kami bagi dua tahap,
yakni pengundian pertama saat Arisan
Lestari hari ini dan juga keesokan harinya
di BPR Lestari Cabang Sanur,” ungkap Yoga.
Akhirnya hadiah utama 1 unit Toyota Kijang
All New Grand Innova jatuh kepada Ibu Ong
Mei Ling, nasabah BPR Lestari Renon.
Pada hari Senin (22/12) lalu digelar konvoi
untuk hadiah utama Tabungan Jumbo
menuju kediaman Ibu Ong Mei Ling. Kijang
Innova pun langsung diantarkan oleh tim
BPR Lestari masuk ke garasinya. Ibu Ong
Mei Ling yang telah menjadi nasabah BPR
Lestari lebih dari lima tahun ini tidak pernah
menyangka akan terpilih menjadi pemenang
hadiah utama Tabungan Jumbo.
“Waktu dihubungi, saya sempat kaget
dan enggak percaya. Kebetulan saya
berhalangan hadir saat pengundian. Puji
Tuhan, saya mendapatkan hadiah mobil,”
kata Ibu Ong Mei Ling dengan sumringah.
Banyak kemudahan yang didapatkannya
19Vol. 59 | Nov-Des 2014
PRODUCT
saat menggunakan Tabungan Jumbo. Tak
hanya lantaran bunganya yang tinggi, tetapi
juga ada fitur menarik lainnya, seperti bebas
biaya RTGS dan transfer ke semua bank,
serta jumlah hadiah undian yang fantastis.
Tak hanya Ibu Ong Mei Ling yang merasakan
kegembiraan serupa. Beberapa pemenang
Tabungan Jumbo sebelumnya untuk hadiah
5 paket couple amazing tour Denpasar –
Shanghai – Beijing – Denpasar juga berbagi
kebahagiaan selama menikmati hadiah tur
eksklusif tersebut.
“Tabungan Jumbo memang benar-
benar WOW. Meskipun, saya sudah
pernah mendapatkan hadiah utama
kijang Innova, ternyata saya masih bisa
mendapatkan hadiah berupa tur ke
Beijing. Ini membuktikan bahwa setiap
nasabah mempunyai peluang besar untuk
memenangkan undian tabungan Jumbo
di setiap periodenya. Sukses terus BPR
Lestari,” ungkap salah satu pemenang.
21Vol. 59 | Nov-Des 2014
SPECIAL FEATURE
Akhirnya, setelah menjadi polemik panjang bak tak
berujung, presiden ketujuh RI Bapak Joko Widodo
memutuskan untuk mengurangi subsidi BBM per
November 2014 lalu.Keputusan yang diambil tak lama
setelah dirinya dilantik sebagai presiden ini memang
sudah diprediksi sejumlah pengamat sejak jauh hari. Bukan rahasia
lagi kalau “sidekick” Pak Jokowi, Jusuf Kalla, paling mendukung soal
pengurangan subsidi BBM.
Dalam Forum Indonesia Knowledge III pada 10 Oktober 2014 lalu,
pengamat ekonomi yang juga kawan dekat, Wapres Jusuf Kalla, Tony
Prasentiantono menyampaikan hal tersebut. Hal ini dilakukan , selain
karena subsidi yang selama ini salah sasaran, juga akan dialihkan ke
pembangunan infrastruktur yang mulai dikebut dari tahun 2015 ini.
Bagi sebagian masyarakat, keputusan untuk menaikkan harga BBM
ini dinilai tidak tepat, namun sebagian lainnya –yang kebanyakan
bukan orang politik- justru mendukung dengan sejumlah opini.
Memang, kebijakan ini memiliki konsekuensi yang tidak sedikit,
terlebih pada sektor pertumbuhan yang harus dikorbankan. RAPBN
2015 mematok asumsi pertumbuhan ekonomi yang hanya 5.6%,
inflasi 4,4% dan nilai tukar rupiah atas dolar Rp. 11.900. Target ini
dinilai sangat realistis, dan menunjukkan bahwa pemerintahan baru
tak ingin gegabah dalam menjalankan kebijakannya, mengingat BBM
bukan satu-satunya PR yang harus diselesaikan.
Kondisi fluktuasi harga lifting yang berpotensi menurunkan dana bagi
hasil migas serta penerimaan pajak yang diprediksi akan menurun
tahun 2015 akibat perlambatan ekspor, impor dan investasi adalah
tantangan lain yang menghadang.
Publisher kami Alex P Chandra menyampaikan bahwa tahun 2015
akan nyerempet-nyerempet bahaya [baca: Indonesia 2015, The Year
Of Living Dangerously]. Lalu apa yang kira-kira bisa diterawang saat
ini akan kondisi Indonesia ke depan? Special feature kali ini berusaha
membahasnya secara komprehensif dari berbagai sudut pandang,
semoga ini bisa menjadi tambahan referensi bagai Anda untuk
mengarungi tahun yang penuh tantangan!
“ RAPBN 2015 mematok asumsi pertumbuhan
ekonomi yang hanya 5.6%, inflasi 4,4% dan
nilai tukar rupiah atas dolar Rp. 11.900. Target
ini dinilai sangat realistis, dan menunjukkan
bahwa pemerintahan baru tak ingin gegabah
dalam menjalankan kebijakannya.”
22 Vol. 59 | Nov - Des 2014
SPECIAL FEATURE
Angsa hitam adalah teori
yang dipopulerkan oleh
seorang profesor keuangan
Nassim Nicholas Taleb, yang
menggambarkan peristiwa
langka dengan konsekuensi ekstrem yang
tidak dapat diprediksi. Dalam sejarahnya,
model keuangan ini terjadi beberapa kali,
yang paling dekat kita rasakan adalah
5 tahun lalu, tepatnya pada hari Senin,
15 September 2008, ketika sekelompok
pengacara Lehman Brothers pada pukul 1.45
dini hari mengumumkan pernyataan pailit
terbesar sepanjang sejarah AS. Inilah awal
< Para Bankir Lehman Brothers yang
meninggalkan kantor mereka pasca
pailitnya perusahaan tersebut. Inilah awal
malapetaka yang kemudian berbuntut
panjang pada perekenomian negara
adidaya tersebut.
great depression yang dialami negara adidaya
tersebut, yang pada gilirannya di akhir 2014
lalu, dinyatakan tak lagi menjadi negara
dengan perekonomian terkuat di dunia, Cina
resmi mengambil alih posisi puncak.
Sore harinya tak lama setelah pengumuman
tersebut disampaikan, Bursa Dow John
jatuh 4,4%, kejatuhan terbesar dalam satu
hari yang belum pernah terjadi dalam 6
tahun sebelumnya. Ketika malam menjelang,
masih banyak investor dan pelaku bisnis
yang berharap bahwa kejatuhan Lehman
layaknya benturan kecil yang pernah terjadi
pada tahun 1989 dan 1997. Optimisme itu
memberikan sentimen positif di hari Selasa
ketika nilai saham naik 1%, namun harapan
bahwa ini hanyalah riak kecil yang kemudian
pupus. Dua minggu kemudian, Dow jatuh
778 poin, terbesar sepanjang sejarah. Harga
saham bergolak, bahkan dari 10 pergerakan
nilai saham terbesar sepanjang sejarah, 9
diantaranya terjadi pada masa itu. Sejumlah
orang mulai menarik dana sebesar-besarnya
dari ATM.
Deretan petaka tak kunjung usai, paket-
paket KPR yang telah laku di jual kembali,
diagunkan kembali. Dalam setahun, tingkat
pengangguran AS sebesar 6% naik menjadi
10%. Setiap menitnya, 6 rumah disita.
Tabungan 401 (k) yang mencapai nilai
tertinggi di tahun sebelumnya, dalam sekejap
habis tak berbekas.
Para pemangku kebijakan pun gerak
cepat. Sejumlah upaya dilakukan untuk
BLACK SWANOLEH : ARIF RAHMANKetua Program Studi Sekolah Akuntansi Keuangan & Perbankan
static.bussinesinsider.com
23Vol. 59 | Nov-Des 2014
menjadikan The Fed hingga akhir tahun
kemarin, mengantongi tidak kurang dari
US$ 4 triliun dalam bentuk obligasi. Padahal
aset yang dimiliki The Fed sebelum krisis
keuangan hanya US$ 800 miliar.
Lalu apa yang terjadi dengan Indonesia?Di tahun 2008, rupiah sempat bergolak
pelan akibat krisis global, namun kemudian
secara bertahap Indonesia justru mengalami
pertumbuhan yang luar biasa, berbagai
sektor khususnya lembaga keuangan tidak
mengalami “cedera” apapun dari peristiwa
ini. Saya sendiri melakukan analisa secara
komprehensif dan mendalam sebagai topik
penelitian utama tesis ketika itu. Yang justru
terjadi adalah, dana besar hasil suntikan dari
the Fed digunakan oleh berbagai perusahaan
yang menerima likuditas besar tersebut
untuk berinvestasi. Dan sebagai investor,
maka mereka berinvestasi di negara yang
memiliki pertumbuhan dengan suku bunga
yang menguntungkan. Indonesia, China dan
India adalah 3 negara dengan pertumbuhan
yang positif, itu sebabnya banyak dana dari
The Fed yang kemudian masuk ke negara-
negara tersebut. Itulah sebabnya sejak resesi
Amerika tahun 2009 lalu, justru Indonesia
mengalami pertumbuhan yang eksponensial.
Hampir selama 4 tahun sejak tahun
2009, Indonesia bak menerima durian
runtuh dengan masuknya dana segar yang
mengatrol pertumbuhan. Selama pemerintah
AS terus menyuntikkan dana stimulusnya,
maka perekonomian Indonesia mendapat
efek positif. Namun itu mulai berakhir sejak 2
tahun terakhir.
Pada tahun 2013, indeks harga saham
gabungan (IHSG) terjun bebas ketitik
nadir, jatuh lebih dari 20% [bearish]. Salah
satu penyebabnya adalah rencana the Fed
mengurangi stimulus. Dengan pengurangan
tersebut, maka dana yang ditanamkan
oleh investor Amerika di Indonesia, akan
kembali [capital outflow]. Sejak Januari awal
tahun 2014, The Fed sudah memutuskan
mengurangi stimulus dari semula US$ 85
miliar per bulan menjadi US$ 75 miliar
per bulan. Sekalipun sejumlah pengamat
ekonomi di Amerika masih meyakini
bahwa perekonomian negara tersebut
masih membutuhkan stimulus. Dan
berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI),
sepanjang tahun 2014, investor asing yang
mencatatkan net sell di pasar saham sebesar
Rp 15,29 triliun. Nilai dana asing yang keluar
itu hampir sama dengan nilai dana asing yang
masuk tahun 2012, sebesar Rp 15,2 triliun.
Namun bukan semata pengurangan
apalagi penghentian stimulus yang justru
meresahkan, namun kebijakan the Fed
yang akan menaikkan suku bunga, hal
ini akan mendorong para investor untuk
merubah portfolio-nya. Dan The Fed tengah
mempertimbangkan untuk menaikkan suku
bunga AS. Jika hal itu terjadi, ditambah
dengan kenaikan harga BBM, maka likuiditas
dolar di pasar global berkurang, kenaikan
suku bunga di emerging market membuat
pertumbuhan ekonomi semakin melambat.
Melemahkan mata uang global sehingga
membuat kepercayaan terhadap mata
uang merosot serta menjadikan biaya
impor menjadi lebih tinggi dan berpotensi
mengurangi nilai cadangan devisa. Inilah
alasannya mengapa sulit rasanya bagi
rupiah kembali ke angka 11.000 per 1 US$
nya. Bahkan diyakni nantinya bahwa angka
keseimbangan baru akan ada dikisaran
Rp. 12.000. Sementara pertumbuhan yang
selama beberapa tahun terakhir selalu diatas
6%, rasanya dalam waktu tahun-tahun
kedepan akan menjadi salah satu hal yang
akan di korbankan oleh pemerintahan Jokowi
JK. Mungkin masih bisa menyentuh angka
5% sebagaimana target RAPBN 2015, namun
diatas 6%.., rasanya berat!
“ Indonesia, China dan
India adalah 3 negara
dengan pertumbuhan
yang positif
SPECIAL FEATURE
menghentikan “pendarahan”, pada masa
tersebut tidak kurang dari US$ 14 trilliun
dialokasikan pemerintah AS untuk
menstimulasi berbagai aspek keuangan
negara, sebagian besar untuk pembelian
secara langsung dan penjaminan pinjaman
melalui Federal Reserve (The Fed). The
Fed, sebagaimana Bank Sentral lainnya,
mengelola perekonomian AS dengan cara
menaikkan atau menurunkan suku bunga
acuan.
Namun Fed tidak bisa menurunkan suku di
bawah nol - kebijakan ini telah dipertahankan
selama lima tahun terakhir. Untuk
merangsang ekonomi AS yang lunglai, maka
The Fed memompa uang secara langsung
ke pasar dengan membeli obligasi jangka
panjang, baik itu surat utang AS atau obligasi
kredit perumahan. Diharapkan nantinya,
uang itu digunakan oleh perusahaan
khususnya pihak swasta untuk diputar dalam
perekonomian secara bisnis. Kebijakan ini
deliknews.com
24 Vol. 59 | Nov - Des 2014
Tahun lalu saya menyatakan
bahwa 2014 is not good, but not
that bad! Kita mengalami krisis
kecil. Rupiah yang melemah
direspon oleh Bank Indonesia
dengan menaikkan suku bunga perbankan.
Pertumbuhan yang melemah adalah reaksi
normal untuk mendinginkan ekonomi yang
overheated.
Faktor positif di tahun 2014 lalu adalah
pemilihan umum, di mana menambah likuditas
atas belanja kampanye. Pemilu sudah usai,
Jokowi jadi Presiden. Pemerintahan baru
terbentuk, harapan baru tercipta. Bagaimana
dengan 2015? Sebagai pebisnis, penting untuk
mengetahui ‘cuaca perekenomian’, seperti
halnya nelayan membaca awan. Berikut
analisa sederhana hasil riset internal BPR
Lestari.
Pesta Telah Usai
Untuk mencoba memahami apa yang terjadi,
perkenankan saya flash back beberapa tahun
ke belakang. Karena apa yang terjadi sekarang
dan di masa yang akan datang, tidak terlepas
dari apa yang terjadi pada tahun-tahun
SPECIAL FEATURE
INDONESIA 2015 Year Of Living Dangerously
Alex P. Chandra@alex_lestari
Komisaris BPR Lestari & Founder of Lestari Group
www.alexpchandra.com
“ Everybody is on
Property. Tukang salon
jadi developer, tukang
bengkel ingin punya
hotel.”
Free
Gre
atPi
ctur
e.co
m
25Vol. 59 | Nov-Des 2014
SPECIAL FEATURE
Amerika Serikat akan menghentikan pencetakan uang untuk membanjiri pasar dengan likuiditas
Quantitative Easing
belakangan. Tahun 2008, dunia gonjang-ganjing. Amerika
Serikat dan the rest of the world rontok perekonomiannya.
Indonesia, ketika itu tetap tumbuh.
Perekonomian Indonesia yang tumbuh (bersama India dan
Cina), ketika seluruh dunia mengalami negative growth pasca
rontoknya Lehman Brothers dan krisis sub-prime mortgage
di Amerika Serikat ternyata menimbulkan ekses. Ketika
krisis perekonomian global terjadi, penyelamatannya adalah
dengan melonggarkan likuiditas selonggar-longgarkan. Ben
Bernanke, FED Chairman ketika itu bahkan sampai dijuluki
“Helicopter Ben”, karena berkata bahwa kalau perlu dia
akan membagi-bagi uang dari helicopter. Istilah kerennya
Quantitative Easing, atau kata lainnya yang lebih sederhana
dari mencetak uang.
Bunga diturunkan serendah-rendahnya, supaya
perekonomian tumbuh. Nah ketika prospek perekonomian di
AS di titik nadir inilah, investasi berbondong-bondong keluar
dari Uncle Sam. Tebak kemana? Ke developing countries, seperti
Indonesia, India dan Cina. Inilah salah satu alasan (alasan
lainnya adalah karena perekonomian Indonesia di-drive oleh
domestic consumption), mengapa ketika seluruh dunia resesi,
Indonesia 2009-2012 justru tumbuh sebaik-baiknya.
Problemnya adalah ketika disinyalir ekonomi Amerika
membaik (2013) dan Federal Reserve, bank sentralnya
AS mengatakan akan menghentikan Quantitative Easing
(menghentikan pencetakan uang untuk membanjiri
pasar dengan likuiditas). Indonesia menjadi panas dingin,
karena dana-dana investasi yang tadinya mengaliri darah
perekonomian Indonesia, ada kemungkinan akan pulang
kampung, lantaran prospek di Amerika yang membaik.
Penghentian Quantitative Easing ini sering kita dengar dengan
istilah Tapering Off. Sentimen inilah yang membuat rupiah
yang tadinya lumayan stabil di angka Rp 9,250 – Rp 9,500
rontok menjadi Rp 12,000-an.
Faktor lain yang membuat rupiah menjadi rontok adalah
fundamental perekenomian yang buruk. Ketergantungan
impor yang besar, defisit necara pembayaran dan sebagainya.
Impor yang terbesar adalah impor BBM. Jadilah kita
menyaksikan di pertengahan 2013, rupiah terpuruk ke level
12,000. Jikalau tidak direspon dengan baik akan mengulang krisis di tahun
1998.
Pemerintah melalui Bank Indonesia merespon krisis kecil tersebut dengan
menaikkan suku bunga secara agresif. Saya mencatat Bank Indonesia
menaikan suku bunga sebanyak 6 kali dalam kurun setahun. Suku bunga
pun merangkak naik dari 5,75 % sampai terakhir 7,75%. Suku bunga yang
naik berarti kredit yang mahal. Artinya juga laju perekonomian diturunkan
kecepatannya. Ekonomi-pun melambat.
Setahun yang lalu saya mengatakan bahwa 2014 is not going to be good.
Walaupun saya tetap optimis Indonesia akan tetap tumbuh karena faktor
konsumsi domestik yang tinggi dan faktor pemilu yang membuat likuiditas
banjir. “2014 is not good, but not that bad.” Begitulah saya mengatakannya.
And yes! Perekonomian Indonesia 2014 tetap tumbuh walaupun melambat.
Sebesar 5,5%-5,6%, demikian hasil perhitungan para ahli. Jauh dibawah laju
pertumbuhan yang selalu di atas 6% sejak 2010. Rezim suku bunga rendah
berakhirlah sudah. The party Is over!
Mesin yang Kepanasan
Ketika suku bunga rendah (2010 – 2012) dan likuiditas berlimpah, semua
bergembira. Everybody is happy! Bank senang, pedagang senang. Sektor
properti booming tidak karuan. Developer senang, spekulan senang, pedagang
globalresearch.ca
26 Vol. 59 | Nov - Des 2014
pertumbuhan kredit yang 20% ini hanya
di-compensate oleh laju pertumbuhan
dana pihak ketiga yang dikumpulkan oleh
perbankan cuma 10%-an. Artinya adalah
perbankan lebih banyak menyalurkan
kredit dibanding dengan kemampuannya
mengumpulkan dana.
Tingkat intermediasi lagi tinggi-tingginya.
Bank-bank untung besar. Walaupun di
pertengahan 2013, suku bunga mulai
merambah naik. Tren pertumbuhan kredit
yang lebih besar dibandingkan dengan
pertumbuhan dana terus berlanjut sampai
September 2014. Walaupun gap-nya mulai
mengecil.
LDR perbankan nasional mencapai 92%
(Sept 2014). Artinya sebanyak 92% dari dana
pihak ketiga yang dihimpun oleh perbankan
itu sudah dilepas dalam bentuk kredit.
Bank hanya memegang reserve 8%-an saja
(ditambah permodalan sendiri). Likuditas
kering. Mesinnya mulai kepanasan.
2015, Tahun Nyerempet-Nyerempet Bahaya
Rezim suku bunga rendah telah usai.
Likuiditas ketat. Ditambah dengan
tersanderanya Indonesia oleh isu tapering
off, plus fundamental perekenomian yang
tersandera oleh impor, membuat bunga akan
tetap tinggi, kredit seret, dan rupiah lemah
(mudah-mudahan stabil lemahnya). Tahun
2015 saya perkirakan akan merupakan
kelanjutan dari 2014. The price we have
to pay for the party! Siklus ekonomi yang
memang harus kita lewati setelah booming
period 2010-2012. Ditambah lagi pengalihan
bahan bangunan senang, kontraktor yang
kebanjiran order pasang harga mahal, hingga
notaris pun happy. Harga mengurus sertifkat
di BPN pun inflated tidak karuan. Termasuk
petugas ukur pada jual mahal.
Everybody is on property. Tukang salon jadi
developer, tukang bengkel mau punya hotel.
Namun tidak banyak yang sadar bahwa
pengucuran kredit yang gegap gempita itu
tidak dibarengi dengan tingkat pengumpulan
dana pihak ketiga yang memadai. Data
terakhir yang saya punya mengungkapkan
bahwa penyaluran kredit perbankan dari
Januari 2013 – Januari 2014 itu berkisar
20% pertumbuhannya.
Data sebelumnya saya tidak punya, namun
saya rasa angkanya bisa lebih tinggi (karena
suku bunga lagi rendah-rendahnya). Laju
i.huffpost.com
27Vol. 59 | Nov-Des 2014
subsidi BBM akan short term meningkatkan
inflasi, yang pada ujungnya bunga akan
kembali terkerek naik. Semua pengamat
setuju pertumbuhan 5% - 5,5%-an. Kurang
lebih sama seperti 2014. Bank-bank akan
berkonsolidasi. Likuiditas akan tetap ketat,
namun perlahan melonggar. Artinya kredit
seret dan mahal.
Cahaya Di Ujung Terowongan
Terpilihnya Jokowi sebagai Presiden
RI ke-7 memberikan angin segar. “Why
Jokowi Matters” pernah saya tulis di edisi
sebelumnya. Terpilihnya Jokowi yang
pedagang furnitur, namun didukung oleh
sebagian besar rakyat jelata, mengalahkan
Prabowo yang jendral berdarah biru dan
didukung oleh elit, menandakan Indonesia
berhasil berdemokrasi. Jokowi jadi presiden
tanpa adanya darah tertumpah. Berarti
Indonesia berhasil melewati salah satu
rintangan terberatnya untuk menjadi negara
yang maju, beradab dan sejahtera.
Demokrasi adalah sistem politik yang
telah berhasil membawa Amerika dan
Barat mencapai kesejahteraan yang belum
pernah kita saksikan sebelumnya dalam
sejarah peradaban modern. Dan kita pun jika
konsisten dan berhasil melaksanakannya,
kelak akan bergabung dengan negara-negara
maju yang makmur dan sejahtera.
Melihat Presiden Jokowi bekerja, rasanya
tidak berlebihan kalau saya optimis. Ada
gebrakan pembaharuan, cara baru, cara
pandang baru. Business is not usual!
Keberhasilan awal Pak Jokowi ‘mengalihkan
subsidi BBM’ merupakan sinyal yang berarti.
Kebijakannya sudah benar. BBM yang mahal
akan membuat prilaku yang hemat energi.
Seperti istri saya yang wanti-wanti kalau
ganti mobil harus dengan mobil yg irit. “CC-
nya yang kecil, biar irit,” demikan katanya.
Secara agregat perilaku ‘berhitung’
dengan BBM ini akan mengurangi impor
BBM. Apalagi jika timnya pak Faisal Basri
bisa membenahi tata niaga impor BBM
yang merusak itu. Artinya, kalau bauran
kebijakannya benar, perlahan kita bisa keluar
dari kecanduan impor (tentunya PR-nya
masih banyak, masalah perijinan, buruh, suku
bunga, industrialisasi, dsb). Perjalanan masih
panjang, namun langkah pertama sudah
benar.
Pengalihan subsidi BBM ini juga membuat
pemerintahan Presiden Jokowi memiliki
“suntikan darah”. Jika memperhitungkan
harga minyak internasional yang turun, ada
kelonggaran fiskal 200-250 Triliun (Tony
A Prasetianto). Dana ini bisa menyegarkan
likuiditas pasar yang kering. Tahun 2015 yang
nyerempet-nyerempet bahaya tadi harus kita
lalui. Setelah itu (2016) kita akan lebih segar
untuk melaju lebih kencang. Tahun depan
itu kita menghadapi krisis kecil. Dan ketika
krisis, selalu tercipta opportunity, walaupun
bahaya mengancam.
Buat BPR Lestari, berdasarkan pengalaman
saya menghadapi berbagai krisis, dalam
setiap krisis selalu tercipta opportunity.
Kuncinya adalah likuiditas. Ketika krisis,
Cash Is The King! Ketika krisis, kita punya
kesempatan untuk melaju lebih kencang
dibandingkan dengan kompetitor. ketika
krisis kita punya kesempatan melatih para
karyawan kita. Tahun depan memang tidak
gampang, namun saya percaya, there is a light
at the end of the tunnel. Dan percayalah, habis
gelap terbitlah terang.
SPECIAL FEATURE
web3designstudio.com
28 Vol. 59 | Nov - Des 2014
SPECIAL FEATURE
INTERVIEW WITH BUNTORO
Saatnya Sektor Industri Berperan Sebagai Sumber PertumbuhanDua dekade terakhir, wajah kota Sleman Jogjakarta perlahan berubah, tak lagi sama. Kawasan yang tadinya sepi aktivitas bisnis tersebut, perlahan mengalami transformasi yang signifikan. Salah satu penyebabnya adalah kehadiran PT Mega Andalan Kalasan [PT MAK] di kawasan tersebut.
Buntoro adalah CEO & Founder PT Mega
Andalan Kalasan
PT MAK adalah sebuah
perusahaan produsen
Peralatan Rumah Sakit
yang 25 tahun silam
berkapasitas sangat kecil
dan bisa dikatagorikan sebagai Usaha
Mikro. Saat ini telah menjelma sebagai
salah satu perusahaan World Class
Company. Perubahan ini memberikan
dampak positif pada satu kecamatan
Kalasan di Kabupaten Sleman . Tingkat
kesejahteraan masyarakat Kalasan
mengalami peningkatan seiring dengan
peningkatan kapasitas perusahaan ini.
Adalah Buntoro, pendiri dan sekaligus
CEO perusahaan tersebut yang
dianggap paling bertanggung jawab
atas perubahan positif itu. Sepak
terjangnya di sektor industri nasional dan
dunia, sudah tak terbantahkan lagi. Bahkan
sempat tersiar kabar bahwa namanya masuk
dalam radar tim transisi sebagai salah satu
calon menteri di Kabinet Kerja Jokowi
beberapa waktu lalu. Pria yang juga sering
menjadi dosen tamu ITB ini, datang ke Bali
dalam kapasitasnya sebagai pembicara
tamu dalam perhelatan The 6th Indonesia
International Conference on Innovation,
Entrepreneurship and Small Business [IICIES
2014] di Patra Jasa. Kesempatan ini tentu
saja tak kami lewatkan untuk berjumpa
dengannya. Dalam satu momen makan
siang yang akrab, kepada Arif Rahman
dari Money & I, Buntoro bercerita panjang
soal Indonesia. Berikut adalah petikan
wawancaranya.
Bagaimana Bapak melihat perekonomian Indonesia saat ini?
Sekarang ini, pertumbuhan ekonomi yang
terjadi tidak membawa sebesar-besarnya
bagi kemakmuran rakyat. Pertumbuhan
ekonomi lebih banyak dinikmati oleh orang
per orang saja yang mempunyai akses
ekonomi. Dan selama ini pembangunan
fasilitas (infrastruktur) juga seolah-olah
hanya memberikan karpet merah bagi
investor asing. Kita itu masih dikuasai
oleh asing. Lihat saja produk-produk yang
setiap harinya kita pakai, mulai pasta gigi,
sabun mandi, sampai kendaraan bermotor.
Semua itu walau dibuat di dalam negeri
tetapi bukan merk Indonesia. Barang-barang
tersebut adalah produk dengan lisensi
perusahaan asing dari negara lain. Dan
menurut saya, ini adalah tantangan besar
bagi kita semua. Apakah bisa atau tidak kita
lepas dari ketergantungan pada produk-
produk asing.
Setidaknya kita harus mulai bisa
menciptakan produk seperti perusahaan-
perusahaan tersebut. Tidak harus punya
yang sebesar Unilever atau sekelas Toyota
Astra Motor. Namun bisa atau tidak
kita dalam 5 tahun ke depan ini, mulai
memikirkan bagaimana membangun entitas
industri yang mempunyai karakter, yang
mempunyai basis yang kuat berdasarkan
kompetensi. Meskipun kecil-kecil, tapi kalau
banyak akan lebih baik. Bukankah Goliath
terdiri dari kumpulan para David?
Contoh nyatanya sudah saya tunjukkan
dengan PT MAK yang saya dirikan, mampu
membangun sebuah desa, kecamatan
atau kabupaten dan membuat desa dan
kecamatan itu merasakan kemakmuran.
Keberhasilan tersebut membuktikan bahwa
30 Vol. 59 | Nov - Des 2014
SPECIAL FEATURE
“Kalau kita amati sebetulnya keberhasilan Cina yang paling hebat adalah keberhasilan gerakan kolosal pembangunan industri di seluruh Cina. Mulai dari Beijing, Shaanxi, sampai daerah-daerah kecil lainnya. Di pedalaman itu slogan Deng Xiao Ping menggema di mana-mana. Zhi Fu Shi Guang rong atau yang artinya menjadi kaya adalah mulia, rich is glorious, sehingga setiap orang berlomba-lomba untuk menjadi kaya dan punya keinginan untuk bersaing menciptakan barang.”
> Di Indonesia kata kaya masih
dianggap tabu, dianggap sombong,
padahal tidak seperti itu.
Seperti usaha mikro itu misalnya,
kalau mau naik kelas itu kan tidak
mudah, apalagi untuk sampai ke kelas
menengah, itu tantangannya berbeda
dengan di usaha kecil. Demikian juga
dengan negara.
satu industri bisa melakukan ini. Bahwa desa
bisa dikembangkan dengan cara ini. Saya
berharap bahwa contoh ini bisa menjadi
benchmark bagi daerah-daerah lain, tentunya
harus disesuaikan dengan local wisdom di
daerah-daerah tersebut. Jadi bukannya “sim
salabim” dengan satu kebijakan lalu tiba-tiba
segala sesuatunya tumbuh dengan sendirinya.
Dominasi asing semakin menjadi sejak pasar bebas, hal ini tidak terhindarkan lagi?
Tidak ada satu pun negara di dunia ini
yang bisa mencapai kemakmuran selama
ekonominya didominasi asing. Menurut
saya, dominasi asing bisa dipatahkan apabila
bangsa ini mau menghargai sekecil apa pun
keberhasilan yang dicapai oleh bangsanya
sendiri. Dan sebaliknya setiap keberhasilan
harus diakui bukan milik orang per orang atau
satu golongan saja. Setiap pihak harus mau
menjadi bagian dari keberhasilan Indonesia.
Kita harus punya andil, harus bangga atas
keberhasilan. Di MAK, filosofi dasarnya adalah
menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia.
Saat ini dan masa mendatang sektor Industri
tidak bisa diragukan lagi adalah prime-mover
yang menjadi soko guru perekonomian
Indonesia. Dan kita harus menyadari bahwa
dengan dikontrol asing, maka pertumbuhan
ekonomi tidak akan membawa kesejahteraan
bagi rakyak kecil.
Kalau kita amati sebetulnya keberhasilan
Cina yang paling hebat adalah keberhasilan
gerakan kolosal pembangunan industri di
seluruh Cina. Mulai dari Beijing, Shaanxi,
sampai daerah-daerah kecil lainnya. Di
pedalaman itu slogan Deng Xiao Ping
menggema di mana-mana. Zhi Fu Shi Guang
rong atau yang artinya menjadi kaya adalah
mulia, rich is glorious, sehingga setiap orang
berlomba-lomba untuk menjadi kaya dan
punya keinginan untuk bersaing menciptakan
barang. Sementara di Indonesia, slogan seperti
itu tidak dipercaya. Inginnya segala hal harus
ada contoh kongkretnya dulu. Harus lihat
orang lain berhasil baru mau mengikuti. Itu
sebabnya harus ada contoh, bahwa ada suatu
daerah yang berhasil dari sebuah industri
dimana masyarakatnya sejahtera dan makmur.
Ini kunci keberhasilannya. Nanti daerah lain
tinggal menirunya.
Apa yang harus kita gali untuk memulainya?Kalau kita lihat, setiap level punya tantangan
masing-masing. Seperti usaha mikro itu
misalnya. Kalau mau naik kelas itu kan tidak
mudah, bisa butuh waktu sampai 10 tahun.
Apalagi untuk sampai ke level berikutnya,
kelas menengah. Itu tantangannya berbeda
dengan di usaha kecil. Demikian juga di
tingkat negara. Kalau kita tinjau Indonesia,
sampai dengan PDB $ 3.000 masih bisa
mengandalkan SDA atau komoditi primer.
Ini masih memungkinkan. Cara gampangnya
begini, sumber daya alam paling besar
di Indonesia itu kan sawit, coba lihat
produktivitas Sawit, maksimum $2.000 per
Ha. Padahal seorang petani sawit maksimum
hanya bisa menggarap 3 hektar. Jadi sekitar
$ 6000. Dan keluarga petani itu 4 orang. Itu
artinya hanya memberikan hasil yang levelnya
$ 1.500 per orang. Artinya sektor pertanian
(industri agro) tidak mungkin bisa menjadi
sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia di
masa mendatang.
Sedangkan sektor pertambangan, cepat atau
lambat akan habis lho, ini nggak sustain. Jadi
adalah keliru kalau orang mengatakan bahwa
kita itu unggul di sektor pertanian, perikanan,
tambang, dll dan mengandalkannya sebagai
>
31Vol. 59 | Nov-Des 2014
SPECIAL FEATURE
sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kalau ditinjau
lebih dalam sektor-sektor tersebut tidak mungkin mampu
memberikan kontribusi bagi pertumbuhhan ekonomi hingga
ke level $5000.
Apa yang harus kita fokuskan?
Dukung sektor riil, dan ini bukan paling mungkin lagi, tapi
keniscayaan dan satu-satunya. Apalagi coba, andalkan minyak
bumi, wong lifting-nya turun terus, batu bara yang satu saat
nanti akan habis? Menurut saya, dorong sektor industri.
Contoh di MAK perusahaan kami, yang targetnya world class
company, di mana salah satu kriterianya adalah produktivitas
kerja per orangnya itu $60.000, dan ini 10 kali lipat dari
kontribusi di sektor pertanian. Jadi kalau orientasi kita mau
jadi negara maju, justru sektor industrilah yang seharusnya
didukung. Dan ini sudah terbukti, tinggal dicontoh saja lho.
Apakah ini karena doktrin masa lalu agar kita memiliki keunggulan komparatif?
Kalau saya tidak melihat begitu. Ada invisible hand, orang-
orang yang digunakan untuk sengaja menyesatkan cara
berpikir kita, membentuk paradigma kita bahwa cara
hidup kita itu seharusnya seperti sekarang ini. Hal-hal yang seperti inilah yang
seharusnya kita lawan.
Coba lihat, Cina tidak akan bisa berkembang lagi, akan susah walaupun mereka
berusaha. Tapi kalau sampai PDB $ 10.000 Cina mungkin mampu, tapi diatas $
10.000, itu bukan lagi soal sektor industri, tapi high tech industri. Dan ini disadari
Cina, sejak 5 tahun lalu mereka sudah membeli IBM desktop untuk membawa
Lenovo ke tingkat dunia. Sekarang dia beli Volvo yang diyakini bisa menjadi
penghela bagi industri otomotif, mereka butuh effort luar biasa besar untuk
mengembangkan industri hightech-nya. Jadi Cina yang sudah sedemikian maju
saja tidak bisa mengembangkan dirinya sendiri untuk masuk ke zona high tech.
Jadi cara paling mudah yang mereka tempuh dengan cara membeli teknologi
yang sudah jadi, sangat tidak gampang untuk naik kelas ke PDB $ 10.000, apalagi
bagi Indonesia yang mau berpenghasilan $ 20.000-25.000 tapi tidak melakukan
apa pun. Sekarang jumlah penduduknya masih 250 juta, 20 tahun lagi kita akan
bicara 300 juta manusia. Bagaimana caranya memberikan kesejahteraan bagi
300 juta manusia dengan mengandalkan sektor pertanian? Selain lahannya
berkurang, produktivitasnya juga cuma segitu, mandeg. Kecuali masyarakatnya
mau beli beras seharga Rp. 80.000 sekilo seperti di Jepang, itu lain cerita. Wong
ini jualannya masih Rp. 8.000 sekilo kok, ya hasilnya juga segitu-segitu saja.
Keberhasilan MAK di Sleman, apakah bisa menerapkannya di daerah-daerah?
Dasar pemikirannya begini, apakah kita tahu PDB Bali itu berapa, banyak yang
tidak menyadari hal-hal kecil seperti ini, sehingga orientasinya bias. Bali ini
diorientasikan sebagai daerah dengan industri pariwisata yang bagus, padahal
itu kan cuma satu titik di beberapa lokasi saja, sementara Bali itu luas. Misal di
Singaraja, tidak banyak ada kawasan pariwisata di sana, mau di bangun apa disitu.
Jadi banyak orang melihat Indonesia sebagi entitas kecil, padahal setiap daerah
punya local wisdom yang seharusnya digali lebih dalam, sehingga bisa dibangun
industri-industri yang tepat di daerah-daerah tersebut.
32 Vol. 59 | Nov - Des 2014
Bagaimana dengan kemampuan SDM kita yang relatif masih rendah?
Bukan soal SDM, tapi mindset-nya yang
perlu dirubah. Kita harus sering melakukan
pikiran yang liar atau out of the box, dan
harus belajar dari pengalaman pemikiran
tersebut. Di MAK, kita sukses di industri
alat-alat kesehatan, tapi kami juga pernah
bikin sepeda motor dan ternyata sulit.
Karena yang terberat itu dalam uji coba,
adalah waktu yang terbatas, dan harus
kita konsepkan jangka panjang di mana
pertanyaannya adalah, apakah generasi
berikutnya bisa melanjutkan ini atau tidak.
Ada keterbatasan di sini. Kami gagal di
industri sepeda motor, tapi jika ditanya
apakah bisnis sepeda motor masih bagus
SPECIAL FEATURE
> Produktivitas hasil kerja para
nelayan atau petani belum cukup
untuk membawa mereka masuk
dalam taraf hidup sejahtera
33Vol. 59 | Nov-Des 2014
di Indonesia, dan ini ditanyakan ke Honda,
Yamaha atau Suzuki, mereka akan bilang
masih sangat OK. Jadi kalau kami bikin
sepeda motor dan ternyata belum OK, jelas
kesalahannya ada di kita.
Itu sebabnya, kalau kita bicara industri, kita
tidak boleh fokus pada produk, tapi kita
harus fokus pada kompetensi. Jadi yang
kita kembangkan itu kompetensi di bidang
mekanik. Kalau ini sudah terpenuhi, maka
mau bikin apa saja bisa. Bikin alat kesehatan
bisa, sepeda motor oke dan bahkan mobil
pun rasanya mampu. Enggak ada masalah,
kuncinya itu kompetensi, sekarang
tinggal seberapa jauh passion kita untuk
mewujudkan itu.
Di sepeda motor itu, 30% dari komponennya
sudah dibuat inhouse, yang kita datangkan
itu cuma enginge, sisanya sebesar 40%
adalah common part yang sudah banyak
diproduksi di dalam negeri. Sampai sekarang
prosesnya agak tertunda, belum kita apa-
apakan lagi, tapi biar nggak mati tetap kita
pelihara, dan biaya pemeliharaan ini mahal
juga sebenarnya.
Dan ini yang kadang orang tidak tahu,
bahwa dalam bisnis itu memang intinya
cari uang, dan berapapun besarnya uang,
kalau kita tidak punya kantong yang cukup,
akan luber. Dalam bisnis sepeda motor, saya
sedang mempersiapkan kantong yang besar.
Sekarang memang belum kelihatan, tapi
tidak akan saya matikan. Ini butuh waktu,
bayangkan jika nanti Indonesia punya brand
lokal untuk produk sepeda motor, ini akan
jadi kebanggaan, tapi ya itu, ini butuh waktu.
Sebagai pengusaha, kita harus punya pribadi
yang memadai, menjadi pengusaha yang lebih
besar, memantapkan diri untuk memulai
sesuatu yang baru yang lebih besar.
Sekalipun belum kelihatan hasilnya?
Ya, seperti yang saya katakan it’s just about
time.
Penjualan produk MAK sendiri lebih baik dari brand lain bahkan yang dari luar negeri. Inikah yang Anda maksudkan?
MAK punya pengalaman bersaing dengan
perusahaan Jepang yang punya pabrik di sini
juga, yang skalanya saat berdiri pada tahun
1996 jauh lebih besar dari MAK, dan sampai
dengan saat ini kita masih bisa mengimbangi.
Kita punya track record dalam mengalahkan
merek-merek asing. Itu sebabnya di sepeda
motor saya cukup percaya diri untuk bisa
mengalahkan Honda, karena punya track
record bagus di alat kesehatan, cuma belum
sekarang.
Seperti saya bilang tadi, di bisnis itu kan
ada tingkatannya, you naik tingkat, ya
tantangannya akan berbeda, musuhnya
berbeda juga. Yang tingkatnya lebih tinggi,
karena sudah lebih dulu ada di sana. Dia
sudah lewati perjalanannya, harus bertahap.
MAK juga begitu, sebagai world class
company, kita bisa punya nilai strategis,
banyak perusahaan world class company
lainnya dari Eropa, Jepang dan Amerika yang
mau masuk pasar Indonesia, dengan 250
juta orang dan pasar bebas yang berlaku, ini
menggiurkan. Tapi mereka sudah mencoba
selama berpuluh-puluh tahun yang lalu, dan
akhirnya mereka mengakui betapa sulitnya.
Kalau di sini ada perusahaan yang punya
kelas yang sama, kenapa nggak kita diajak
kerjasama saja. Di situ nilai strategisnya.
Demikian pula sebaliknya, kita mau masuk
Eropa, ternyata nggak gampang, kita
sudah bikin produk dengan standar yang
ditentukan yaitu CE Marking, tapi rupanya
tidak sesederhana itu. Untuk bisa menembus
pasar Eropa MAK harus bersinergi dengan
perusahaan yang kira-kira sekelas.
Apa harapan untuk Indonesia kedepan?
Semoga Indonesia punya pemimpin yang
betul-betul mempersiapkan diri dan mau
mengkaji lebih dalam tentang potensi negara
ini dengan kalkulasi potensi yang benar dan
didasarkan pada data yang valid. Juga harus
berani mengambil tindakan, seperti kata
Deng Xiao Ping, saya nggak peduli kucing
hitam atau putih, yang penting bisa nangkap
tikus. Bagi saya, ini titik balik buat Indonesia.
Saya melihat kondisinya mengarah kesana.
“Selain lahannya berkurang, produktivitasnya juga cuma segitu, kecuali masyarakatnya mau beli beras seharga Rp. 80.000 sekilo, itu lain cerita. Wong ini jualannya masih Rp. 8000 sekilo kok, ya hasilnya juga segitu-segitu saja.”
SPECIAL FEATURE
34 Vol. 59 | Nov - Des 2014
Hampir setiap orang bisa
mengemudikan kapal. Tetapi,
perlu seorang pemimpin
untuk memetakan arah.
Sebelum pemimpin membawa
anggota timnya atau anak buah mereka
menempuh perjalanan, mereka harus bisa
menjadi navigator dan menjalankan proses
tertentu agar perjalanan itu memiliki peluang
terbaik untuk berhasil.
Navigator menggunakan pengalaman
masa lalu. Sebagian besar pemimpin alami
adalah orang yang aktif. Mereka cenderung
memandang ke depan, bukan ke belakang.
Membuat keputusan dan bergerak maju.
Tetapi untuk menjadi navigator yang baik,
mereka perlu meluangkan waktu untuk
merenung dan belajar dari pengalaman.
Navigator yang baik akan menghitung
besarnya biaya sebelum membuat komitmen.
Mereka tidak menguji faktor-faktor yang
dapat diukur saja, seperti keuangan, sumber
daya dan bakat. Tetapi juga faktor-faktor tak
berwujud, seperti waktu yang dibutuhkan,
semangat, keyakinan, momentum, budaya,
dan lainnya. Untuk bisa memetakan arah
tahun 2015 dengan benar. Kita harus
SPECIAL FEATURE
MEMETAKAN ARAH
Pribadi BudionoDirektur Utama BPR Lestari
“ Jika laju pertumbuhan
kredit dikurangi, maka
laju pertumbuhan
ekonomi Indonesia juga
akan melambat
> LDR perbankan telah meningkat dengan
persentase 92,2 persen berarti perbankan sudah
melewati batas atas
35Vol. 59 | Nov-Des 2014
SPECIAL FEATURE
terlebih dahulu memetakan apa yang
telah terjadi pada tahun sebelumnya.
Mengapa? Untuk diambil pelajarannya, agar
yang melemahkan tidak diulang kembali.
Sedangkan yang menguatkan untuk dipakai
sebagai pedoman agar kita tidak terpeleset.
Seperti yang terjadi pada tahun 2014.
Kondisi tahun 2014 tidak lebih baik dari
tahun 2013. Tahun 2013 pemerintahan
SBY menaikkan harga BBM subsidi
sebesar Rp.1.500,- per liter. Kenaikan
BBM mempengaruhi harga-harga barang.
Hampir semua harga barang naik, inflasi
tinggi. Sebagai otoritas yang menjaga inflasi,
Bank Indonesia sangat responsif dengan
menaikkan bunga BI rate. Ini memberikan
efek psikologis terhadap para deposan
untuk minta suku bunga deposito dinaikan.
Tidak bisa dihindari perang bunga terjadi di
antara bank-bank, untuk memperebutkan
dana pihak ketiga. Akibatnya, bunga kredit
menjadi lebih mahal atau naik, kewajiban
nasabah pun menjadi lebih tinggi. Risiko
kredit bermasalah menjadi meningkat.
Di samping itu pada tahun 2014 ada hajatan
demokrasi di Indonesia yaitu Pileg dan
Pilpres. Pemilu merupakan proses politik,
namun prosesnya sangat mempengaruhi
perekonomian Indonesia. Dari data statistik
Bank Indonesia per Juli 2014, bahwa ada
penurunan dana pihak ketiga sebesar Rp. 60
Triliun dalam sebulan. Ini merupakan indikasi
bahwa dana-dana dalam jumlah besar
bergeser, dari perbankan Indonesia.
LDR perbankan menyentuh angka 92,2
persen. Arti LDR adalah perbandingan
antara jumlah kredit yang disalurkan dengan
jumlah dana yang dihimpun oleh Bank.
Batas atas LDR sesuai dengan regulasi
adalah 92 persen. Dengan LDR sebesar
92,2 persen berarti perbankan sudah
melewati batas atas. LDR tersebut harus
diturunkan, jika tidak maka bank tidak
akan mampu membiayai kredit. Mengapa?
Bank tidak mempunyai likuiditas atas
uang cash yang cukup. LDR yang begitu
tinggi harus diturunkan. Menurunkan
LDR hanya ada 2 cara, yaitu menurunkan
kredit (stop pemberian kredit atau nasabah
diminta untuk melunasi kredit) atau bank
memperbesar dana pihak ketiga. Dan jalan
yang ditempuh oleh otoritas adalah dengan
menahan laju pertumbuhan kredit.
Otoritas Jasa Keuangan atau OJK
membatasi pertumbuhan kredit di Indonesia
maksimal sebesar 15 persen. Padahal
tahun-tahun sebelumnya pertumbuhan
kredit menyentuh angka 23 persen. Dengan
adanya pembatasan ini, maka Bank diminta
untuk mengerem laju pertumbuhan
kredit. Bank merupakan jantung ekonomi.
Kredit yang diberikan diibaratkan bahan
bakar atau BBM. Jika laju pertumbuhan
kredit dikurangi, maka laju pertumbuhan
ekonomi Indonesia juga akan melambat.
Jika pada awal tahun 2014, pertumbuhan
ekonomi Indonesia diproyeksikan sebesar
5,8% persen. Dengan adanya pembatasan
pertumbuhan kredit maka laju pertumbuhan
ekonomi juga sangat berpengaruh. Triwulan
III tahun 2014 pertumbuhan ekonomi
Indonesia melambat hanya 5,1%. Data ini
bisa digunakan sebagai navigasi pemimpin
untuk mengambil keputusan. Tentunya
keputusan yang strategis. Keputusan yang
mempengaruhi keberhasilan organisasi yang
dipimpinnya.
Bagaimana dengan tahun 2015? Bulan
November 2014 kemarin, pemerintah Jokowi
– JK menaikkan harga BBM subsidi sebesar
Rp. 2.000,- per liter. Bank Indonesia langsung
merespon dengan menaikkan BI rate sebesar
0,25% menjadi 7,75%. Inflasi naik, sektor
perbankan mengalami tekanan lanjutan
lagi. Keuntungan bank sedikit mengalami
penurunan, karena harus memberikan buffer
terhadap kenaikan cost of fund-nya.
Perbankan sebagai jantung perekonomian
Indonesia pada tahun 2015 menghadapi
tantangan yang luar biasa. Ada tiga
tantangan yang dihadapi yaitu pertama
“Hampir semua orang bisa mengemudikan kapal, tetapi
perlu seorang pemimpin untuk memetakan arah”
36 Vol. 59 | Nov - Des 2014
ketatnya likuiditas. Likuiditas atau uang cash
yang ada di perbankan sangat terbatas. Kalau
boleh dibilang sedikit. Dengan demikian
kredit yang bisa disalurkan ke sektor riil
juga sedikit. Banyak sekali usaha-usaha
yang akan kekurangan modal, karena
tidak mendapatkan pembiayaan dari bank,
sehingga akan mempengaruhi operasional
usahanya. Likuiditas yang ketat ini akan
mempengaruhi harga uang.
Sekarang uang menjadi mahal. Suku
bunga kredit menjadi tinggi. Untuk semua
industri, menjaga likuiditas atau memegang
uang cash lebih penting dari pada mencari
keuntungan. Amankan likuiditas, baru
mencari rentabilitas (laba). Tantangan
kedua, yaitu risiko meningkat. Tingkat suku
bunga menjadi mahal. Kewajiban menjadi
lebih tinggi. Akibatnya tingkat gagal bayar
menjadi meningkat. Di samping kewajiban
yang meningkat, sektor riil juga dihadapkan
SPECIAL FEATURE
“Pemimpin harus memetakan hal-hal yang
strategis. Memetakan hal-hal yang membuat
kita lemah dan memetakan hal-hal yang membuat kita kuat atau
menguntungkan. Hal-hal yang telah dipetakan
maka pemimpin harus mengawal proses
eksekusi. Eksekusi dalam bentuk tindakan nyata.”
castlegalleries.com
37Vol. 59 | Nov-Des 2014
“Untuk dapat memimpin orang lain dibutuhkan pemimpin yang memiliki sikap positif.”
dengan seretnya kredit perbankan.
Potensi kredit macet juga akan meningkat.
Tantangan ketiga yang dihadapi adalah
efisiensi. Agar bisa melalui jalan terjal, maka
semua industri harus mengencangkan ikat
pinggang. Mau tidak mau harus melakukan
efisiensi. Efisiensi dengan menekan over head
cost. Biaya yang sifatnya tidak mempengaruhi
hidup matinya perusahaan, harus ditunda
dulu. Rencana investasi harus ditunda
dulu. Mengapa? Resiko yang dihadapi
akan meningkat dan ketatnya likuiditas.
Kondisi seperti ini, industri atau orang yang
memegang cash yang akan memimpin, cash is
the king.
Jika kita mempunyai likuiditas berlebih maka
kita akan bisa memilih peluang. Tentunya
peluang yang bagus. Mengapa? Akan
banyak peluang di sini. Akan banyak bisnis
yang gagal. Akan banyak usaha yang dijual.
Akan banyak properti yang dijual dengan
harga diskon. Akan banyak usaha atau
investasi yang tidak bisa mengembalikan
kewajibannya. Akan banyak hotel-hotel di
Bali yang akan dijual. Ini merupakan peluang
yang baik bagi yang memegang cash. Ingat,
credo-nya “Cash is the King”.
Walaupun likuiditas ketat dan risiko
meningkat, kita tidak boleh berkecil hati.
Tahun 2015 banyak sekali peluang, terutama
peluang yang disiapkan oleh pemerintah.
Mengapa? Tentunya pemerintahan
Jokowi–JK ingin berhasil. Pemerintah
berkepentingan terhadap pertumbuhan
ekonomi yang tinggi. Kenaikan harga
BBM subsidi sebesar Rp.2.000,-per
liter, pemerintah menghemat subsidi
sebesar Rp.100 trilliun per tahun. Uang
sebanyak itu tentunya akan digunakan
untuk menggerakkan ekonomi nasional.
Pemerintah akan belanja sangat besar.
Semua kementrian didorong untuk
mendukung visi presiden. Fokus utama
adalah pembangunan infrastruktur dan
maritim. Pembangunan jalan tol, waduk,
pembangkit listrik, pelabuhan, kereta api,
bandara, kemaritiman, serta infrastruktur
lainnya.
Pemimpin harus memetakan hal-hal yang
strategis. Hal-hal yang telah dipetakan maka
pemimpin harus mengawal proses eksekusi
dalam bentuk tindakan nyata. Betapapun
baiknya Anda sebagai pemimpin, Anda
sendiri tidak akan memiliki semua jawaban
yang diperlukan. Itulah sebabnya seorang
navigator yang baik akan mengumpulkan
informasi sebanyak mungkin dari berbagai
sumber.
Untuk dapat memandu orang lain dibutuhkan
pemimpin yang memiliki sikap positif. Anda
harus yakin bahwa Anda dapat membawa
anggota tim Anda sepanjang perjalanan.
Di samping itu, Anda juga harus dapat
melihat fakta secara realistis. Jika Anda
tidak membuka mata lebar-lebar, Anda tidak
akan mampu menilai situasi. Sudahkan Anda
meluangkan waktu untuk memetakan arah
bagi orang-orang yang Anda pimpin?
SPECIAL FEATURE
“ Ini merupakan peluang yang baik bagi yang memegang cash. Ingat, credo-nya “Cash is the King.”
icon-asid.org
38 Vol. 59 | Nov - Des 2014
I GUSTI AGUNG ALIT NITYAARYANA
PASAR MODAL 2015MAKIN HANDAL
Tahun 2015, ketatnya likuiditas akan berimbas pada sektor keuangan, tak
terkecuali di pasar modal. Namun bagi I Gusti Agung Alit Nityaaryana, tahun
2015 justru akan menjadi titik bangkit sektor pasar modal. Hampir empat tahun
ini, Alit begitu sapaan akrabnya, meniti karir di Bursa Efek Indonesia (Indonesia
Stock Exchange atau IDX). Posisinya sekarang adalah Head Of Capital Market
Information Cabang Denpasar. Ketika
Money & I menemuinya di kantor IDX
Denpasar di bilangan Sudirman, pria lulusan
Program Pasca Sarjana Bidang Pemasaran
di Universitas Udayana ini begitu fasih
menceritakan segala hal tentang saham dan
pasar modal dengan bahasa yang sederhana.
Dalam kesempatan wawancara ini, Alit tidak
hanya bicara soal peluang dan tantangan
di tahun depan, namun juga soal karir dan
bagaimana investasi bisa menjadi salah satu
alat untuk mencapai kesejahteraan. Pria
yang juga punya hobi fotografi ini kerap
39Vol. 59 | Nov-Des 2014
SPECIAL FEATURE
Bagaimana dengan tren pasar modal untuk 2015 di Indonesia?Kalau Indonesia ya secara global trennya
lebih ke finansial, salah satunya perbankan.
Bank itu kan keuntungannya terpisah antara
tabungan dan kredit. Bank di Indonesia ini
yang tabungannya cuma 6 persen, tetapi
kreditnya bisa sampai 13 persen. Dengan
jarak segitu saja sudah cukup tinggi. Tentu
masyarakat melihat ini sebagai sebuah
keuntungan. Ketimbang di negara lain yang
bunganya minus dan kreditnya juga sedikit.
Tak heran jika banyak investor asing yang
ikut menanamkan modalnya di sektor
perbankan. Sayangnya sebagai regulator,
kita tidak bisa memberikan rekomendasi
atau mengarahkan pasar. Tetapi banyak
masyarakat, kalau memang Presidennya
sudah pas dengan ekspektasi pasar dan tidak
ada hal-hal ekstrem yang terjadi, seharusnya
bisa tumbuh dengan baik.
Apa tidak ada imbasnya dari kenaikan BBM?Sebenarnya beberapa investor di pasar
modal yang saya ajak diskusi mengaku lebih
banyak yang suka kalau BBM itu naik, karena
subsidi dari BBM ini bisa dialihkan untuk
pembangunan infrastuktur. Kalau semakin
banyak jalan, kan nanti perekonomian akan
semakin cepat tumbuh. Dengan semakin
banyak infrastruktur, maka ekonomi akan
berputar lebih cepat.
Bagaimana arah minat akan pasar modal di Bali?Pasarnya sendiri cukup bagus. Bayangkan
pada tahun 2013 saja, pertumbuhannya
sudah 500 investor. Tapi tahun 2014 ini saja,
menurut data yang masuk bulan Oktober
sudah mencapai 1.200 investor. Jadi sudah
hampir 2,5 kali lipat. Beda pertumbuhan
investor tahun lalu dengan sekarang. Ini kan
mengindikasikan pasarnya lagi bagus. Nah
memang banyak hal sih yang mendukung
“Jadi dengan 5000 rupiah, seseorang
sebenarnya sudah bisa punya perusahaan.
Pasar Modal itu sederhana.”
~ ALIT NITYAARYANA ~
menegaskan bahwa masyarakat Indonesia
perlu memiliki pemahaman yang mumpuni
tentang cara berinvestasi di pasar modal.
Bahkan ia berharap kalangan muda dapat
berinvestasi dari sejak dini demi masa
depannya. Berikut petikan wawancara kami.
Bagaimana menurut Anda perekonomian Indonesia di tahun-tahun mendatang?Sebenarnya dalam jangka waktu 10 tahun
ini, Indonesia telah banyak diberikan
penghargaan dari negara asing. Bahkan
IMF saja menilai Indonesia sebagai negara
yang stabil dari sisi ekonomi. Padahal kalau
kita lihat ke belakang kemarin. Ketika dunia
krisis, kita bisa pulih dalam waktu kurang dari
setahun. Varian pertumbuhan GDP kita juga
kecil, di-range antara 5-6 persen. Itu artinya
negara kita stabil. Dalam rentang waktu 10
tahun ini, perekonomian Indonesia bagus.
Banyak orang meragukan, apakah benar perekonomian Indonesia sebagus itu?Banyak yang mulai pesimis untuk tahun
depan. Saat ini banyak orang mengatakan
kondisi ekonomi Indonesia yang berada
di peringkat 16 terbesar di dunia, dan ada
yang memprediksi di tahun 2030 nanti
akan berada di urutan 7 besar. Bisa jadi
itu benar. Tapi banyak orang yang enggak
percaya, mungkin karena persoalan birokrasi
dan lainnnya. Tapi kalau kita lihat jumlah
penduduk Indonesia itu terbesar nomor 4
dan otomatis konsumsinya akan besar, maka
produksinya juga besar, dan akan berimbas
pada perputaran ekonomi yang jadi lebih
cepat. Dan juga banyak usia penduduk kita
yang lebih produktif. Kita cukup bangga
bahwa Indonesia dianggap sebagai negara
yang maju ke depan.
40 Vol. 59 | Nov - Des 2014
SPECIAL FEATURE
pertumbuhan ini. Salah satunya dengan
keberadaan OJK yang mengawasi seluruh
badan yang legal, seperti perbankan maupun
pasar modal. Otomatis ini juga membuat
orang lebih nyaman dan aman.
Selain itu dengan edukasi yang kita lakukan
juga memberikan efek positif pada mereka.
Orang-orang jadi tahu seluk-beluknya,
sehingga lebih berani untuk segera investasi.
Hingga kita juga bikin skema keamanan dan
kenyamanan mereka. Kalau perbankan ada
LPS, kita ada SIPF. Jadi, kalau ada kesalahan
di pasar modal, sudah ada nantinya yang
menanggulangi. Itu sih infrastruktur pasar
modal sejauh ini. Peminat pasar modal ini
sendiri cukup bervariasi dari yang muda
kisaran 20 tahunan ke atas hingga yang
pensiunan sekalipun. Apalagi di Bali sekarang
sudah banyak komunitas pelaku pasar modal
yang bermunculan. Ada yang namanya
Investor Muda Bali yang juga kami terus
educate. Mereka itu notabene anak-anak
yang masih kuliah dan sering kumpul untuk
bahas tentang saham. Biasanya kita sering
diundang untuk berbagi wawasan di sana.
Apa yang membuat Anda tertarik terjun ke dunia pasar modal?Dulu memang kebetulan ketika kuliah S-1,
skripsi saya jatuhnya ke pasar modal. Dengan
mengerjakan judul skripsi pasar modal dan
punya banyak data tentang pasar modal
membuat saya benar-benar menelusuri
bidang tersebut. Akhirnya saya kepikiran
untuk terjun investasi di pasar modal. Awal
karir saya sesungguhnya sebagai auditor
dan sekaligus juga menggeluti fotografi.
Tapi akhirnya saya memilih untuk terjun
langsung ke “jeroan”-nya pasar modal. Istilah
sederhananya masuk ke bagian regulasinya
pasar modal itu sendiri. Dan ketika ada
lowongan di Bursa Efek Indonesia pada 2010,
saya coba daftar. Setelah saya diterima,
akhirnya saya tahu “dalam”-nya pasar modal
itu seperti apa, regulatornya seperti apa, dan
sistem kerjanya seperti apa.
Sebenarnya apa tantangan berkarir di dunia pasar modal?Bursa Efek ini kan sebenarnya regulator.
Ibaratnya itu “Bank Indonesia”-nya untuk
pasar modal, jadi kita regulator perdagangan.
Kita juga sebagai perwakilan tiap daerah
itu fungsinya untuk mengedukasi dan
menyosialisasikan terkait pasar modal serta
monitoring terhadap kejadian-kejadian pasar
modal yang terjadi di daerah.
Masalah yang sering timbul adalah banyak
investasi bodong yang mengatas namakan
pasar modal. Otomatis ketika kita berbicara
kepada orang tentang pasar modal, mereka
41Vol. 59 | Nov-Des 2014
SPECIAL FEATURE
lagi nitip duit untuk dikelola oleh manager
investasi. Ini risikonya rendah, karena
telah dikelola oleh orang-orang yang
punya kemampuan. Nah, kalau saham ini
ibaratnya kita mengelola usaha sendiri. Jadi
risikonya akan lebih tinggi dibandingkan
dengan produk pasar modal lainnya, tetapi
keuntungannya otomatis bisa lebih tinggi
dari yang lainnya. Kalau Anda ingin memiliki
risiko yang kecil di saham, maka Anda harus
membeli saham-saham perusahaan yang kita
kenal atau sudah besar maupun yang milik
pemerintah. Jadi risikonya bisa lebih ditekan.
Apa harapan Anda ke depan?Di luar negeri, pasar modal itu bisa dianggap
sudah menjadi bagian lifestyle, ditambah
mereka jadi lebih mudah berinvestasi.
Semoga pasar modal Indonesia bisa semaju di
Singapura dan negara maju lainnya.
langsung berpikiran negatif, seperti “Oh
pasar modal, saya ditipu tuh, duit langsung
hangus”. Nah, setelah kita telusuri ternyata
memang banyak investasi bodong yang
menjebak mereka sebelumnya. Yang lebih
jeleknya lagi mengatas namakan saham.
Saham ini kan salah satu produknya pasar
modal. Selain itu, mereka juga mengira
investasi di pasar modal itu mahal. Padahal
sebenarnya enggak. Harga saham termurah
itu hanya Rp 50,- dan pembeliannya itu
kelipatan seratus lembar. Jadi dengan
5000 rupiah, seseorang sebenarnya sudah
bisa punya perusahaan. Jadi bank-bank
umum yang besar itu harga sahamnya bisa
mencapai Rp 5.000,- per lembar. Itu artinya
dengan 500 ribu rupiah, kita sudah ikut jadi
pemilik mereka.
Kalau mereka untung, kita akan dapat
pembagian deviden. Kemudian kalau
kualitasnya bagus dan harganya naik, kita
bisa jual. Sesederhana itu kan, hanya saja
karena orang cenderung berpikir negatif dulu
karena investasi bodong itu, makanya orang
sudah antipati duluan. Dan yang terjadi
akhirnya literasi atau pemahaman orang
terhadap pasar modal menjadi kecil.
Langkah seperti apa yang Anda tempuh untuk menyelesaikan persoalan tersebut?Maka dari itu, kita terus melakukan edukasi
untuk mengubah persepsi mereka. Misalnya,
kita memberikan edukasi ke kampus-kampus.
Kita membuat semacam laboratorium pasar
modal di beberapa kampus. Hingga sekarang,
kita baru berkerjasama dengan empat
kampus di Bali, antara lain Warmadewa,
Politeknik, Undiksha dan Unmas. Mungkin
STIKOM dan Unud akan menyusul. Nah
dengan laboratorium pasar modal itu,
mahasiswa bisa belajar pasar modal lebih
mudah dan melakukan simulasinya secara
langsung, bahkan trading beneran bisa di situ.
Selain di kampus, kita juga melakukan
sosialisasi ke instansi, semisal Kadin dan
HIPMI. Ada juga yang ke pemerintahan.
Bahkan kita juga melakukan edukasi lewat
media dengan mengisi sebuah kolom di sana
dan membahas tentang pasar modal.
Kapan IDX ini berdiri di Bali?Dulu IDX sudah ada di Bali sejak tahun
1998, namun kemudian ditarik lagi pada
2003. Karena IDX dulu konsepnya hanya
sebagai kantor perwakilan Bursa Efek yang
ditugaskan untuk menciptakan pasar. Ketika
pasar sudah dibentuk, lalu mereka tinggalkan
dan relokasi ke area yang lain. Hanya saja
ketika BEJ dan BES itu marger jadi BEI.
Lalu kita melihat konsep yang dulu bahwa
sesungguhnya kita tidak bisa membuat satu
generasi kemudian kita tinggalkan. Akhirnya
kita memutuskan untuk ada lagi di setiap
wilayah di Indonesia dan terus mengedukasi
setiap generasi yang ada. Akhirnya permanen
mendirikan kantor perwakilan. Kalau di Bali
sendiri didirikan lagi tahun 2010.
Bagaimana dengan risiko bermain di pasar modal? Kalau pasar modal kan produknya ada
banyak, salah satunya obligasi. Nah, obligasi
ini terlebih yang kategori obligasi negara
(ORI), risikonya kecil sekali, karena sudah
dijamin oleh undang-undang negara dan
peraturan surat utang negara. Risikonya ada
ya kalau negara ini hancur atau enggak bisa
bayar utang negara. Dan bunganya ini selalu
diatas deposito. Makanya banyak orang yang
nyari ini, karena dijamin oleh negara dan
bunganya di atas.
Ada juga yang namanya reksadana.
Sederhananya, reksadana itu kayak kita
“ Jika laju pertumbuhan
kredit dikurangi, maka laju
pertumbuhan ekonomi
Indonesia juga akan
melambat
icon-asid.org
42 Vol. 59 | Nov - Des 2014
Tahun 2014 merupakan tahun
“the dark ages” bagi para
pengembang properti. Setelah
mengalami masa keemasan
beberapa tahun terakhir,
maka tahun ini pengembang banyak yang
mengalami pukulan telak, bahkan ada
yang sudah mulai gulung tikar, apa yang
sebenarnya terjadi?
Lima tahun belakangan banyak orang yang
memiliki modal berlebih, melihat peluang
atas menariknya berbisnis di dunia properti.
Tidak sedikit yang hanya coba-coba dan
kemudian dapat untung, lalu ada pula yang
memang menggantungkan hidupnya di
bidang ini, ada segelintir yang memang
sudah menggurita di bidang ini. Tapi di tahun
2014 lalu, kondisi ini kemudian berbalik.
Pada akhir tahun 2013, Bank Indonesia
menerapkan aturan LTV alias Loan to Value.
Peraturan ini menerapkan perhitungan
minimal DP (Down Payment) jika konsumen
sudah memiliki fasilitas kredit kepemilikan
rumah sebelumnya. Misal, jika konsumen
sudah memiliki KPR sebelumnya, maka
DP diharuskan sebesar 40 persen dari
harga rumah, jika sudah memiliki 2 KPR
SPECIAL FEATURE
“ Setelah mengalami masa keemasan beberapa tahun terakhir, maka tahun ini pengembang banyak yang mengalami pukulan telak, bahkan ada yang mulai dan sudah gulung tikar.”
2014 DARK AGES PARA DEVELOPERS
Gede Semadi PutraPresident Director of OPTIMA CAPITAL
Holding Company
www.semadiputra.com
prospect.org
43Vol. 59 | Nov-Des 2014
SPECIAL FEATURE
dana, apalagi dengan menambah kredit, tambah pusing pula bayar bunganya. Pukulan
bagi pengembang berikutnya adalah nilai tukar rupiah yang menurun terhadap US
Dollar. Hal ini menyebabkan material bangunan mengalami kenaikan yang sangat
signifikan. Bayangkan saja, Indonesia ini kan negara yang sebagian besar produknya
impor, sensitivitas harga barangnya benar-benar ditentukan oleh nilai tukar rupiah
terhadap US Dollar. Kenaikan harga material ini menyebabkan perlunya evaluasi ulang
terhadap biaya pembangunan yang akan dilakukan oleh pengembang, sehingga dapat
mengkoreksi margin yang akan diterima pengembang.
Bank Indonesia juga memiliki kewenangan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.
Dalam hal ini BI membuat kebijakan perlahan-lahan menaikkan BI Rate hingga menjadi
7.75%. Kebijakan ini diambil dengan harapan dana-dana yang berada di luar negeri
bisa masuk ke Indonesia sehingga devisa negara dapat bertambah. Selain itu banyak
kegiatan ekspor ke luar negeri pembayaran berupa LC yang dibayarkan kepada
perusahaan di Indonesia ditempatkan di luar negeri khususnya Singapura, diharapkan
dana yang nilainya jutaan dolar mau dibawa kembali ke Indonesia.
Dibuatkanlah kebijakan menaikkan BI Rate oleh Bank Indonesia, yang berdampak
pada kenaikan bunga kredit di semua bank. Kenaikan bunga bank ini pun menyebabkan
terjadinya evaluasi terhadap biaya-biaya pengembang. Di lain sisi, kenaikan harga
sebelumnya maka 50 persen DP yang harus
disetorkan konsumen kepada pengembang.
Aturan pengetatan DP ini memang sudah diterapkan
di beberapa negara ketika pasar propertinya sudah
mulai tidak stabil alias peningkatan harganya
terlampau tinggi. Kebijakan ini murni untuk
menekan spekulan properti (investor) yang bermain
di investasi perdana. Memang ketika harga perdana
harga properti sangat-sangat bagus (harga early bird)
sehingga ketika dijual kembali ketika unit sudah jadi,
si investor akan mendapatkan keuntungan yang
besar.
Tidak sedikit memang pengembang yang berharap
pada pembeli investor model ini dan tidak sedikit
pula konsumen yang memiliki KPR lebih dari 5
fasilitas. Hal inilah yang membuat Bank Indonesia
was-was terjadinya kredit properti berlebihan yang
dapat membuat resiko gagal bayar yang tinggi ketika
unit yang dimiliki investor tidak laku terjual. Selain
itu, yang menyebabkan BI membuat peraturan ini,
adanya analisa mengenai akan terjadinya bubble nilai
properti, yang sangat membahayakan perbankan
karena akan beresiko tinggi ketika perbankan
memberikan pinjaman dalam jumlah besar namun
jika terjadi gagal bayar nilai jual kembali aset
tersebut menjadi turun, sehingga dapat dengan
mudah membuat bank menjadi collapse jika hal ini
terjadi di semua pinjaman KPR.
Dengan berlakunya peraturan LTV oleh Bank
Indonesia, maka secara otomatis para pengembang
tidak lagi bisa mendapatkan pencairan KPR
indent. Masa keemasan properti beberapa tahun
belakangan memang para pengembang benar-
benar dimudahkan oleh pihak perbankan, hanya
dengan tanah kosong saja pihak pengembang sudah
bisa mendapatkan pencairan dana dari KPR yang
sudah di jalankan oleh konsumen. Sehingga para
pengembang bisa melakukan proses pembangunan
unit dan pengolahan lahan tanpa menggunakan
kredit konstruksi dari perbankan. Kebijakan Bank
Indonesia ini secara tidak langsung menguntungkan
pengembang yang besar, karena akses permodalan
mereka mudah, sedangkan pengembang yang belum
besar akan terseok-seok untuk mengumpulkan
tradesamaritan.com
44 Vol. 59 | Nov - Des 2014
berhak mengawasi kegiatan pengembang
adalah pemerintah daerah.
Tinju maut berikutnya dari pajak, sampai
saat ini tidak sedikit pengembang yang
gulung tikar akibat kurang pahamnya para
pengembang dalam pemungutan pajak
khususnya PPN, mulai dari sosialisasinya
yang kurang jelas sampai dasar pengenaanya
yang kurang jelas, padahal sangat jelas sekali
harga yang tertera di brosur tersebut bukan
merupakan harga kesepakatan dengan
konsumen, pasti ada diskon ada biaya
dan lain lain. Selayaknya memang aturan
pemungutan pajak ini dirubah sehingga
pajak dipungut langsung oleh dinas yang
berwenang bukan dari pengembang.
Pukulan telak diatas benar-benar membuat
para pengembang tidak sedikit yang
melakukan penjualan terhadap proyeknya.
Tidak sedikit pula pengembang “coba-coba”
akhirnya gulung tikar karena tidak mampu
bersaing dan mengalami kemunduran akibat
biaya yang tinggi dan tidak mampu menjual
properti olahannya.
Disini juga terlihat bahwa pemerintahan
terakhir cenderung lebih mendukung
otomotif dibandingkan sektor properti yang
jelas-jelas menggerakkan ekonomi nasional.
Kebijakan pemerintahan lebih pro terhadap
penjualan mobil-mobil yang jelas-jelas
dananya diterima oleh perusahaan luar
negeri. Ini menyakitkan, karena sebenarnya
pengembangan perumahan itu membawa
ratusan usaha bawaan yang ikut berkembang
ketika perumahan tersebut terbangun.
Tanpa dukungan dari pemerintah terhadap
sektor properti, membuat back log terhadap
hunian tidak akan terkejar. Saat ini saja ada
back log sebesar 15 juta rumah yang akan
mengalami peningkatkan sebesar 800 ribu
per tahun. Mudah-mudahan pemerintahan
yang baru mampu membuatkan kebijakan
yang pro terhadap usaha yang perputaran
uangnya ada di Indonesia, tidak kepada usaha
yang uangnya dibawa ke luar negeri.
Tahun 2014 akan segera berakhir tentu
membuka tahun yang baru bagi para
pengembang yang berharap agar ada
titik terang di tahun ini, namun apakah
hal itu dapat terjadi? Dimana perkiraan
pertumbuhan ekonomi NKRI hanya 5.6%
sampai 5.8% berdasarkan perkiraan Bank
Indonesia, kemungkinan kesulitan pada
pengembang akan tetap terjadi di semester
pertama tahun depan. Terkecuali jika hasil
pengurangan subsidi BBM yang dilakukan
Bapak Presiden Joko Widodo mampu diserap
cepat di masyarakat dan anggarannya
digunakan untuk mendorong roda ekonomi,
karena para pengembang mesti mengerti
bahwa faktor yang mempengaruhi penjualan
adalah ekonomi makro.
Bagaimanapun juga, di tengah kesulitan
selalu ada peluang, karena kesulitan bagi
seseorang merupakan peluang bagi orang
yang bisa membacanya.
SPECIAL FEATURE
material pun tidak dapat ditahan akibat
kenaikan bunga bank ini karena dampaknya
juga menerpa suplier material bangunan,
sehingga kembali terjadi kenaikan harga
material bangunan. Secara otomatis, ketika
BI Rate mengalami peningkatkan maka
bunga deposito pun meningkat. Sehingga
banyak orang yang dulunya lebih yakin
bahwa berinvestasi di properti lebih aman,
mulai berubah pikiran dengan lebih prefer
menempatkan uangnya di deposito. Karena
dilihat lebih aman, akibat dari tidak stabilnya
nilai properti.
Tahun 2014 juga merupakan tahun politik,
kondisi ini benar-benar terasa friksinya
ketika terjadi dua kubu yang berkompetisi
(Prabowo vs Jokowi) terlihat saling bersaing
ketat. Persaingan panas ini merupakan
kondisi yang jauh berbeda dibandingkan
pemilihan tahun 2009. Saat itu Presiden
incumbent (SBY) hampir bisa dikatakan tidak
akan tergantikan sehingga ekonomi yang
terjadi di Indonesia pun tidak seperti saat ini,
bisa dibilang masih stabil.
Kondisi politik ini menyebabkan
ekonomi tidak stabil, kegaduhan politik
mengakibatkan investor was-was untuk
melakukan investasi, di negara yang sistem
demokrasinya masih rapuh, sangat riskan
sekali terhadap perubahan-perubahan atau
riak-riak politik yang pasang surut.
Pukulan berikutnya adalah Kemenpera
yang melaporkan kepada Kapolri 191
pengembang yang diduga melakukan
tindakan pidana dengan tidak melaksanakan
aturan kebijakan berimbang 1:2:3. Imbasnya
sampai ke daerah, pengembang di daerah
mulai merasakan tekanan yang lumayan
hebat untuk bersiap-siap menghadapi
laporan ini. Padahal secara aturan,
Kemenpera hanya berhak untuk melakukan
pembinaan terhadap pengembang, yang
“Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi sering ketakutanlah yang membuat jadi
sulit. Jadi, jangan mudah menyerah!”Ir. Joko Widodo
45Vol. 59 | Nov-Des 2014
HADIAH LANGSUNG*
GoPro
B L A C K E D I T I O N
VOUCHER EMAS
Rp. 2 .000.000
+HERO4
HadiaH Langsung Lainnya
SamsungGalaxy Note 4
Call Marketing
Putri 081916173227
Antari 081805673379
SIKAYA
U-STYLE
TANYA LESTARI
(0361) 246 706
CEPAT, BERSAHABAT.
www.bprlestari.com
Setoran Awal Setoran Bulanan Proyeksi Saldo
10,500,000 500,000 80,559,255
Bisa Gaya
Tetap Kaya!
Setoran Awal Setoran Bulanan Proyeksi Saldo
46 Vol. 59 | Nov - Des 2014
Belum sampai 3 bulan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kala menjabat, harga BBM
secara resmi naik. Hujatan, caci maki, cercaan, pujian, kepasrahan bertubi-tubi
dilontarkan atas kebijakan pengurangan subsidi BBM ini. Begitu banyaknya analisa
yang dilakukan baik oleh instansi pendidikan maupun pengamat politik mengenai
potensi ataupun biaya ekonomi yang akan timbul dengan naiknya harga BBM ini.
Rakyat terpecah, sebagian memuji sikap tegas pemerintah, sebagian merasa tertipu dengan
pencitraan Jokowi sebagai sosok yang pro rakyat.
SPECIAL FEATURE
MAU DIBAWA KEMANANEGARA KITA?
Suzana ChandraManaging Director, Lestari Living
gogsf.com
47Vol. 59 | Nov-Des 2014
SPECIAL FEATURE
Walaupun saya bukan pengamat politik,
ternyata seru (dan sebal) juga melihat
perseteruan yang terjadi di negara kita yang
tercinta ini. Seru melihat sepak terjang dari
kabinet “kerja” yang dibentuk oleh Presiden
Jokowi. Dan sebal melihat kekisruhan para
politisi yang kebanyakan omong tanpa kerja.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi
Pudjiastuti, si pemilik Susi Air dan seorang
entrepreneur sukses yang ternyata cuma
tamatan SMP, dengan lugasnya menganalisa
kondisi kelautan dan perikanan Indonesia. Dan
belum genap sebulan sebagai menteri, beliau
sudah mengeluarkan beberapa kebijakan yang
menurut saya sangatlah logis dan masuk akal.
Pertama, kerjasama dengan TNI AL, ini sangat
make sense. Yang punya armada dan data di
laut kan ya TNI AL, artinya infrastrukturnya
sudah ada dan “harusnya” lebih canggih
dari infrastrukturnya kementrian. Kedua,
adalah kerjasama dengan semua duta besar
negara lain mengenai izin dan perpajakan
penangkapan ikan. Selama ini perizinan
dan perpajakannya tidak pernah di-
”analisa”, sehingga pendapatan negara dari
pajak pengambilan ikan sangatlah “kecil”
dibandingkan dengan ikan yang dikeruk oleh
kapal-kapal asing.
Ketiga, perihal logistik dengan ide membangun
bandara-bandara kecil, karena Indonesia
merupakan negara kepulauan, maka biaya
mengangkut ikan ke konsumen sangatlah
mahal. Keempat, ternyata nelayan-nelayan
kita memang tidak pernah menikmati BBM
subsidi (karena lokasi mereka yang jauh
dari Pom Bensin). Jadi lebih baik subsidi
tersebut dialihkan ke hal-hal yang mendukung
infrastruktur.
Orang bilang beliau kontroversial, tetapi
saya bilang Menteri Susi sangatlah “logis dan
masuk akal”. Pengalaman dan mental beliau
selaku pengusaha yang memulai dari nol,
sangatlah mendukung dalam menganalisa
dan mengambil tindakan. Menteri Susi, yang
katanya kontroversial lantaran merokok dan
bertato itu menunjukkan bahwa perikanan
dan kelautan Indonesia akan memberikan
masa depan yang jauh lebih baik . Pertanyaan
saya adalah “lha, menteri–menteri sebelumnya
ngapain aja ya?”
Kemudian kita memiliki Menteri Perhubungan
Ignasius Jonan yang latar belakangnya adalah
profesional. Beliau pada masa Menteri
BUMN Dahlan Iskan mampu memperbaiki
perkereta apian Indonesia. Suatu prestasi
yang luar biasa. Katanya hampir tiap hari
Menhub ini pulang jam 1 malam, karena ingin
mempercepat perizinan. Kebiasaan untuk
tidak menunda pekerjaan, juga menjangkiti
staf-stafnya. Salut buat Pak Jonan, semoga
kebiasaaan tidak menunda pekerjaan juga
menjangkiti instansi perizinan yang lain ya
pak! Teman-teman pengusaha lain biasanya
memiliki cerita “perizinan“ yang sama dengan
saya, di mana perizinan merupakan salah satu
sumber biaya ekonomi tinggi plus stres level
tinggi. Apakah era tersebut akan berakhir?
Menteri Pendidikan Dasar & Menengah dan
Kebudayaan, Anies Baswedan sedemikian
populernya di kalangan generasi muda.
Kebetulan beliau teman seangkatan saya
di FE UGM. Begitu besarnya harapan
yang digantungkan di pundak beliau untuk
menjadikan anak-anak bangsa Indonesia
sebagai “happy learner”. Kemudian kita punya
eks PT Astra International, ibu Rini Soemarno
sebagai menteri BUMN. Rahmat Gobel,
selaku Komisaris Utama Panasonic Gobel
Group sebagai Menperindag, dan banyak lagi
para profesional yang dianggap kompeten
untuk ikut mengurusi Negara.
“ Kalau ada yang demo tentang
kenaikan bbm maka mereka
salah, sebab saya hanya
mengalihkan anggaran subsidi
- Joko Widodo
> DIAMANKAN. Seorang demonstran
diamankan petugas saat aksi massa mahasiswa
menolak kenaikan BBM di depan kampus UKI
Salemba, Jakarta, Selasa (13/2). Bentrok terjadi
ketika mahasiswa yang hendak memblokir jalan
dihalangi polisi.
sumber : Andika Pradipta
48 Vol. 59 | Nov - Des 2014
“Pepatah Cina mengatakan bahwa saat yang paling bagus untuk menanam pohon beringin adalah 20 atau 10 tahun yang lalu, tetapi kalau kita belum menanamnya, maka saat yang tepat untuk menanam adalah sekarang. Kita harus berubah sekarang dengan segala konsekuensinya, dengan segala ketidaknyamanannya, untuk membawa Indonesia ke era yang lebih baik.”
SPECIAL FEATURE
Saya adalah seorang “believer” yang percaya
bahwa 50% pekerjaan itu sudah dapat
dianggap selesai pada saat kita memilih
pemimpin yang tepat (fifty percent jobs
considered done when we have chosen the right
leader).
Saya percaya bahwa dengan terpilihnya
Presiden Jokowi dan kabinet kerjanya,
separuh pekerjaan kita untuk menuju
Indonesia jaya sudah selesai. Pekerjaan
rumahnya adalah menyelesaikan “tantangan”
yang sedemikian banyaknya. Korupsi yang
sudah mengakar sedemikian rupa dan kinerja
para pemimpin yang sangat mediocre. Seperti
yang dikatakan Presiden Jokowi, Indonesia
perlu Revolusi Mental. Mau dibawa kemana
Negara kita?
Baru kali ini, secara periodik Presiden
(dengan timnya) selalu meng-update
masyarakat melalui sosial media. Tentang apa
kegiatan Presiden, apa Presiden naik Garuda
first class atau ekonomi, apakah Ibu Negara
Irina ikut ke luar negeri pada saat kunjungan
kenegaraan, kemana saja blusukannya
Presiden kita, dan apa saja kebijakan yang
akan diambil atau sedang dilaksanakan oleh
pemerintah.
Dengan pengalihan subsidi BBM,
disosialisasikan bahwa dana subsidi
dialihkan untuk perbaikan infrastruktur,
untuk pemberian Kartu Sehat dan Kartu
Pintar, untuk perbaikan sekolah-sekolah
umum, untuk pembentukan tol laut dan lain
sebagainya.
Kemudian melalui media sosial juga banyak
yang mempertanyakan apakah pemberian
kartu sehat dan kartu pintar sudah tepat
sasaran, apakah pemberian bantuan atas
kenaikan BBM sudah benar, apakah Presiden
blusukan hanya demi pencitraan. “Apakah…
apakah…apakah?” Beribu-ribu pertanyaan
yang dilontarkan bersama dengan dukungan,
pujian, cercaan dan caci maki.
Kenapa banyak caci maki? Karena yang
dirasakan oleh masyarakat pada saat ini
adalah efek jangka pendek dari kebijakan
yang diambil, yaitu bahan bakar minyak
yang naik. Bagi ibu-ibu di rumah harga
cabe merah, bawang dan sayur naik. Untuk
mereka yang sering makan di luar, porsi
makanan semakin mengecil (karena mereka
mencoba mempertahankan harga jual).
Untuk saya yang sedang membangun, semen
dan bahan-bahan bangunan menjadi langka.
Untuk semua pengusaha dan wajib pajak,
maka pajak akan semakin besar. Pengurusan
perizinan akan (sementara) kacau balau.
Biaya operasional juga akan meningkat.
Dengan kata lain, tingkat
inflasi akan naik. Ndak
nyalahin juga rakyat
yang
mengeluh.
Lalu, mau dibawa kemana Negara ini?Indonesia menjadi “begini” karena proses
berpuluh-puluh tahun, sehingga untuk
memperbaikinya bukan juga pekerjaan
yang akan selesai dalam satu, dua, lima atau
sepuluh tahun. Semuanya butuh proses.
Pepatah Cina mengatakan bahwa saat yang
paling bagus untuk menanam pohon beringin
adalah 20 atau 10 tahun yang lalu, tetapi
kalau kita belum menanamnya, maka saat
yang tepat untuk menanam adalah sekarang.
Kita harus berubah sekarang dengan
segala konsekuensinya, dengan segala
ketidaknyamanannya, untuk membawa
Indonesia ke era yang lebih baik.
Menuju Indonesia yang lebih baik merupakan
proses. Kita sudah mulai dengan Presiden
terpilih yang baru, dengan Kabinet Kerja
yang baru, dengan kebijakan yang baru,
serta dengan revolusi mental yang baru.
Perjalanan masih panjang dan berliku, tetapi
saya bisa melihat setitik cahaya di ujung
terowongan yang akan kita hadapi bersama.
Menuju Indonesia yang lebih baik.
49Vol. 59 | Nov-Des 2014
MEDIA KIT
“Empowering Entrepreneurs”
EXPLORE ... ... DREAM, DISCOVER!
2,500 print copy
30,116 readers
3,000 Lestari First Member
Money & I adalah majalah bulanan yang saat ini menjadi bacaan bagi sejumlah praktisi dan pelaku bisnis. Didistribusikan kesejumlah titik lokasi premium meliputi café, meeting pot, restaurant, retail store dan titik lainnya. Di cetak lebih dari 2500 eskemplar setiap bulan, dimana 1500 eksemplar didistribusikan langsung kepada nasabah premium BPR
Lestari. www.the-mni.com | Contact : Fina Kaska (0852-3752-6899) | Cok Dewi (0813-3979-9586) | Gung De (081 337 266 913)
50 Vol. 59 | Nov - Des 2014
Geliat e-commerce atau internet
marketing di Indonesia kian
menggembirakan. Perilaku
konsumtif masyarakat
menengah Indonesia serta
pesatnya pertambahan pengguna Internet
setiap tahunnya ditenggarai sebagai lahan
subur penciptaan iklim e-commerce di
Indonesia. Nyoman Wahya Biantara, seorang
praktisi internet dan programmer melihat
peluang Indonesia di sektor e-commerce
sangat besar. Beberapa tahun belakangan
ini, pria kelahiran 25 April 1983 ini pun giat
mengedukasi para pelaku UMKM di Bali
untuk mampu menggunakan internet dan
memasarkan usahanya di sana.
Money & I Magazine berusaha mencari
perspektif pria yang akrab disapa Wahya ini
perihal pergerakan dan trend e-commerce di
Indonesia pada tahun 2015. Dikunjungi di
kantornya di Lumonata, sebuah perusahaan
SPECIAL FEATURE
“ Di Indonesia, e-commerce
sendiri sudah mulai kelihatan
pertumbuhannya, meskipun sistem
yang terbentuk belum sepenuhnya
kuat dalam menunjang transaksi
online. Karena di Indonesia,
e-commerce masih memiliki
persoalan.
Titik Terang e-Commerce & Start Up Indonesia
Nyoman Wahya BiantaraCo Founder of Lumonata [Klakat] &
Creative Digital Agency in Bali
https://id.linkedin.com/in/wahya
ww
w.accurathem
es.com
51Vol. 59 | Nov-Des 2014
SPECIAL FEATURE
Persoalan seperti apa contohnya?Pertama adalah menyangkut trust. Sekarang orang-orang masih mencari-cari tahap
kepercayaan tersebut. Kedua, payment. Di Indonesia sistem payment untuk e-commerce
masih belum maksimal. Artinya, masih belum banyak orang Indonesia yang bermain
di online payment tersebut. Dan terakhir adalah shipping. Setahu saya belum ada
perusahaan di Indonesia yang membangun sistem shipping khusus untuk online itu
sendiri. Ya katakana jika saja ada tapi sistemnya belum bisa secanggih seperti di luar
negeri. Ketika ketiganya ini sudah ada, pasti perkembangan e-commerce di Indonesia
akan semakin pesat. Ditambah juga harus didukung dengan adanya regulasi dari
pemerintah.
Memangnya apa yang salah dari sistem payment dan shipping untuk e-commerce di Indonesia?Transaksi e-commerce di Indonesia selalu berada dalam status menunggu. Ketika Anda
belanja online, pasti Anda akan menemukan kondisi, di mana Anda harus melakukan
konfirmasi pembayaran terlebih dahulu dan barang yang Anda beli masih berstatus
menunggu. Anda harus bayar via transfer rekening ATM atau menggunakan internet
banking. Kemudian jika sudah selesai, Anda haru meng-email lagi si penjual untuk
konfirmasi transaksinya. Barulah nantinya pembelian Anda akan divalidasi.
web design dan corporate identity design yang
dikelolanya bersama sejumlah kawan desainer
dan programmer tersebut, Wahya tidak hanya
memaparkan prospek e-commerce Indonesia, tetapi
juga menceritakan tentang startup lokal buatan
timnya di Lumonata yang bernama Klakat.
Adalah Klakat, sebuat startup yang dirancang untuk
membantu para penggiat UMKM dan blogger dalam
membuat personal website mereka secara mudah.
Tak disangka, Klakat yang dirilis pada tahun 2012
silam tersebut telah dicicipi oleh kurang lebih 5000
pengguna internet. Belum habis sampai di sana,
prestasi lainnya pun menghampiri Klakat. Pada
tahun 2013, Klakat meraih penghargaan Merit di
ajang INAICTA 2013 (Indonesia ICT Award) dan
masuk dalam daftar Tech in Asia sebagai salah satu
startup pendatang baru terbaik di Asia Tenggara.
Berikut petikan wawancara M&I Magazine dengan
Wahya Biantara, co-founder Lumonata tentang
perkembangan e-commerce dan startup Klakat-nya!
Bagaimana Anda melihat perkembangan e-commerce di Indonesia ke depannya? Kita tahu bahwa Indonesia sudah mulai
mempersiapkan dirinya untuk MEA (Masyarakat
Ekonomi Asean) nanti, di mana pengembangan
e-commerce juga menjadi salah satu fokus utamanya
di sana. Setahu saya, pertumbuhan pengguna
internet di Indonesia cukup melesat, kalau enggak
salah hampir mencapai angka 83 juta dan ini terus
meningkat tajam semenjak tahun 2011. Tak hanya
peningkatan jumlah pengguna, tetapi juga transaksi
e-commerce di dalamnya. Kalau saya pribadi sih
berterimakasih dengan kehadiran Blackberry,
karena dia merupakan smartphone pertama yang
memperkenalkan internet lewat handset-nya. Kita
lihat saja sekarang user yang mengakses internet
hampir 70 persennya lewat internet dan transaksi
e-commerce pun lebih banyak terjadi di mobile. Di
Indonesia, e-commerce sendiri sudah mulai kelihatan
pertumbuhannya, meskipun sistem yang terbentuk
belum sepenuhnya kuat dalam menunjang transaksi
online. Karena di Indonesia, e-commerce masih
memiliki persoalan.
52 Vol. 59 | Nov - Des 2014
SPECIAL FEATURE
Memang tidak ribet, tetapi cukup menyita
waktu bukan. Beda kalau sudah punya
sistem payment online sendiri. Ketika Anda
beli barang online, sistemnya akan langsung
mengantarkan Anda untuk pembayaran, dan
langsung divalidasi. Tidak ada lagi konfirmasi
dan menunggu email dari si penjual. Kurang
lebih seperti itu. Sementara untuk shipping
di Indonesia, kelemahannya adalah belum
ada sistem khusus, di mana si penjual
bisa mengakses secara online data barang
dagangannya yang didistribusikan oleh jasa
shipping tersebut.
Menurut Anda bagaimana trend e-commerce di Indonesia tahun 2005?Ya saya pikir pertumbuhan di tahun ini juga
akan menggembirakan ya, apalagi pangsa
pasar e-commerce di Indonesia sejauh ini
adalah wanita. Ya, para wanita memang
sangat keranjingan dengan online shopping.
Saya memprediksi di tahun 2015 ini produk
perlengkapan bayi akan menjadi trend baru
di online shop, karena sempat saya temukan
sebuah situs jual beli yang mengkhususkan
untuk produk bayi dan diluar dugaan
antusiasme pasar cukup positif.
Bagaimana dengan pengembangan startup lokal, apakah cukup menggembirakan?Kalau saya lihat orang Indonesia sudah
berani muncul dengan karya startup-nya.
Memang perkembangannya tidak sebegitu
masif, namun tetap dilirik oleh dunia. Banyak
investor asing yang mengamati pergerakan
startup di Indonesia. Banyak yang tertarik
untuk menanamkan modalnya, terutama
investor dari Australia. Kalau saya sendiri
melihat bahwa kerjasama dengan pemodal
itu cukup penting, namun yang perlu juga
diperhatikan adalah feedback-nya. Bukan
semata-mata persoalan dana, tetapi juga
apakah mereka mau mengedukasi atau
mentransfer knowledge yang mereka punya
untuk aktualitas serta pengembangan start
up kita.
Ceritakan sedikit tentang Klakat?Klakat ini sebenarnya produk dari Lumonata.
Lumonata adalah main business saya
dengan beberapa kawan yang fokus dalam
pengadaan jasa pembuatan identity design
untuk corporate baik yang bersifat online
maupun offline. Terus terang Lumonata
sendiri lebih banyak menyasar target yang
middle-up. Nah munculnya ide membuat
Klakat ini sendiri, lantaran banyaknya
www.klakat.com
53Vol. 59 | Nov-Des 2014
SPECIAL FEATURE
“ Saya memprediksi di tahun 2015
ini produk perlengkapan bayi akan
menjadi trend baru di online shop,
sempat saya temukan sebuah situs
jual beli yang mengkhususkan untuk
produk bayi dan antusiasme pasar
cukup positif.
www.e-commerceguide.com.br
permintaan dari klien yang ingin membuat
personal website dengan budget minim.
Kemudian, mereka minta website yang
seminggu atau dua minggu atau sebulan baru
jadi. Terus terang awalnya kami tidak bisa
menyanggupinya. Kami mencoba mencari
ide lain dan setelah diskusi sama teman-
teman di Lumonata akhirnya keluarlah ide
Klakat tersebut. Ide untuk membangun
sebuah startup yang membantu mereka
dalam membuat website sendiri. Mulailah
saya berpikir untuk merancang ide tersebut.
Kita mulai desain Klakat dari tahun 2012
dan baru launching di tahun 2013 lalu. Dalam
perjalanannya, konsep ini terus mengalami
perbaikan hingga akhirnya menemukan
bentuknya yang ideal. Kita harapkan Klakat
dapat memberikan solusi kepada para pelaku
UMKM yang ingin membuat website-nya
sendiri.
Berarti Anda membuat sendiri platform-nya, lalu apa keunikan Klakat?Kita memang buatkan sendiri platform-nya.
Kita membuat startup yang sesuai dengan
kemampuan kita di bidang programming dan
desain. Menariknya Klakat adalah si user
bisa mengganti template-nya sendiri sesuka
hati dan bahkan bisa melakukan modifikasi
pada desain template website-nya. Di Klakat,
kita beri mereka beberapa template yang
sederhana, kemudian mereka kembangkan
sendiri tersebut menjadi sesuatu yang tak
pernah kita bayangkan sebelumnya. Saya
sempat kaget melihat pengembangan desain
template yang dilakukan oleh user kami.
Dan reson pasar sangat positif saat kami
merilis Klakat, kebanyakan user kami berasal
dari luar Bali. Klakat banyak dibantu oleh
desainer, karena memang di awal-awal,
merekalah yang lebih banyak menggunakan
Klakat dan mempromosikannya kepada
rekan-rekan mereka. Dalam setahun, Klakat
sudah mengantongi hampir 5000 pengguna.
Setahun belakangan ini, kami memang
sengaja untuk tidak terlalu banyak
memberikan template kepada user Klakat,
karena Klakat memang ingin push mereka
untuk menciptakan desain yang variatif.
Itu yang sebenarnya ingin kami edukasi ke
mereka.
Kendalanya apa dalam merealisasikan Klakat?Sebenarnya tidak ada kendala dalam
merancang Klakat. Hanya lantaran kesibukan
di Lumonata membuat pengerjaannya
menjadi lebih lama. Justru tantangan muncul
ketika Klakat sudah di-launching, khususnya
tentang bagaimana mengedukasi user. Dulu,
kita sempat rutin setiap bulan memberikan
pelatihan blog untuk pelaku UMKM.
Awalnya kami pikir mereka sudah paham
tentang internet dan tahu cara membuat
email, tetapi ternyata di lapangan tidak
seperti itu yang kami temukan. Sayangnya
pelatihan ini tidak bisa kami teruskan secara
berkala, karena kendala dana. Padahal kita
ingin mengajarkan digital marketing secara
lebih mendalam, mulai dari tahap awal hingga
akhir. Seandainya ada centre UMKM yang
mau memberikan pelatihan intensif selama 3
bulan saja, saya yakin mereka pasti akan bisa.
Saya sangat berharap para pelaku UMKM
dapat mandiri dan mampu melakukan
pemasaran lewat online. Banyak diantara
mereka yang masih bergantung dengan agen
dalam memasarkan. Kenapa enggak bikin
sendiri saja marketing dengan memanfaatkan
jalur internet.
Apakah ada pengembangan lebih lanjut ke depannya untuk Klakat?Kami tengah mengembangkan sistem
API untuk Klakat. Nanti orang bisa desain
template untuk websitenya secara advance
langsung dari laptopnya sendiri, kemudian
bisa diunggah ke Klakat.
54 Vol. 59 | Nov - Des 2014
Saya bungah ketika beberapa
waktu lalu Pak Arief Yahya,
sebelumnya direktur utama
Telkom, diangkat Pak Jokowi
sebagai Menteri Pariwisata.
Kenapa? Karena saya kenal lama beliau,
dan tahu betul dia adalah seorang marketer
tulen. Saya kira kementrian ini butuh sosok
yang piawai mengembangkan produk
destinasi wisata, mengintegrasikan segenap
stakeholders pariwisata (agen perjalanan,
perhotelan, penerbangan, pengelola
destinasi wisata, pelaku MICE, dsb) untuk
memperkokoh daya saing, dan menciptakan
kampanye branding pariwisata masif di
seantero negeri. Dan Pak AY, demikian biasa
dipanggil, cukup mumpuni untuk itu.
Khusus mengenai kampanye branding, kita
merindukan sebuah kampanye branding masif
yang melibatkan seluruh rakyat Indonesia
seperti yang pernah digelar di era Orde
Baru dengan kampanye “Visit Indonesia
Year”. Di bawah nahkoda Pak Joop Ave,
kampanye branding ini terbukti cukup sukses
menggerakan kesadaran seluruh elemen
bangsa untuk ikut terlibat memasarkan
pariwisata Nusantara dan ampuh
mendatangkan turis ke Tanah Air. Setelah itu
praktis kampanye branding pariwisata kita
mlempem, tenggelam oleh kampanye branding
negara tetangga seperti Singapura dengan
“Uniquelly Singapore” atau Malaysia dengan
“Truly Asia”.
Saya berharap di bawah nahkoda baru,
pariwisata kita menggeliat kembali mengejar
ketertinggalan negara tetangga Singapura-
Malaysia-Thailand yang agresif meraup
devisa dari sektor yang sangat seksi ini. Saya
melihat ada empat destinasi wisata yang bisa
menjadi pilar daya saing pariwisata di pasar
dunia. Keempat pilar tersebut adalah: wisata
budaya (culture), wisata maritim (maritime/
archipelago), Meeting, Incentive, Conference,
Exhibition (MICE) dan wisata syariah.
Budaya, Tetap Menjanjikan
Wisata budaya adalah keunikan Indonesia
yang tidak ada tandingannya dibanding
negara manapun di muka bumi ini. Indonesia
memiliki lebih dari 300 kelompok etnik (atau
1.340 suku bangsa) dan 546 bahasa daerah.
Dengan kekayaan budaya yang luar biasa,
Indonesia adalah salah satu negara paling
eksotis di dunia. Hebatnya lagi, setiap konten
etnik tersebut menyimpan brand story yang
luar biasa. Kalau brand story itu dikemas
dan kemudian dipromosikan ke masyarakat
dunia maka ia akan menjadi magnet penarik
wisman (wisatawan mancanegara) yang luar
biasa ampuhnya.
Budaya yang menjanjikan, Maritim
yang bersinar, MICE yang mencorong
dan Pusat Fashion Muslim Dunia
EMPAT PILAR Pariwisata Indonesia
Budaya yang menjanjikan, Maritim
yang bersinar, MICE yang mencorong,
dan pusat fashion Muslim dunia
55Vol. 59 | Nov-Des 2014
Destinasi wisata budaya paling berpotensi
mengalami penuaan sehingga kehilangan
keeksotisannya. Karena itu challenge
terbesar dari destinasi wisata ini adalah
upaya revitalisasi produk agar relevan
dan bisa tetap menarik bagi wisatawan
asing. Beberapa upaya dilakukan untuk
merevitalisasinya seperti penguatan brand
story atau brand heritage, pemanfaatan
teknologi canggih untuk pertunjukkan
(misalnya dengan pemanfaatan multimedia),
atau dengan menciptakan ataraksi-atraksi
budaya yang experiential. Cirque du Soleil
adalah contoh pas bagaimana pemanfaatan
teknologi, multimedia dan atraksi yang
experiential telah mampu merevitalisasi
pertunjukkan sirkus yang jadul menjadi
sebuah tontonan yang cool, modern dan luar
biasa menarik.
Maritim, The Rising Star
Tak hanya budaya dan bahasa, Indonesia
juga memiliki kepulauan lebih dari 13.000,
suatu jumlah yang luar biasa dan tak ada
tandingannya di dunia. Dengan panjang
pantai mencapai 99.000 km, Indonesia
menyimpan pantai-pantai indah yang tak
kalah ampuh menjadi magnet penarik
wisman. Potensi-potensi destinasi pantai itu
kini mulai muncul dan pelan tapi pasti mulai
dikenal dunia, seperti Raja Ampat (Papua)
yang begitu eksotik, pantai Takabonerate
(Makassar) yang memiliki atol terbesar
kedua di dunia, atau Wakatobi (Sulawesi
Tenggara).
Saya menyebut wisata pantai dan kepulauan
sebagai “the new rising star”, karena selama ini
luput dari sentuhan promosi/pengemasan.
Namun kini di bawah pemerintahan Jokowi-
JK mulai mendapatkan kegairahan baru. Tak
hanya pemerintahan baru, seluruh pelaku
industri pariwisata kita kini sedang ancang-
ancang memanfaatkan momentum bonanza
wisata maritim. Hanya saja challenges untuk
mengembangkan destinasi pariwisata ini
bukannya kecil. Harus diakui, pantai-pantai
indah yang menjadi magnet bagi wisatawan
asing ini banyak terdapat di kepulauan-
kepulauan Indonesia bagian timur yang
masih perawan dan minim infrastruktur
baik jalan, bandara, hotel dan sebagainya.
Jadi, infrastructure bottleneck akan menjadi
penghalang terbesar, kita butuh waktu untuk
mengembangkannya.
MICE, Mencorong
Pilar ketiga adalah wisata MICE. Blessing in
disguise, di tengah lesunya perekonomian
di Eropa dan Amerika, pasar MICE kini
mulai bergeser ke emerging countries seperti
Indonesia. Untuk jumlah pertemuan, hingga
tahun 2010 lalu pasar MICE sebagian besar
memang masih dikuasai negara-negara maju
lebih dari separuhnya. Namun beberapa
tahun terakhir pasarnya mulai bergeser
ke emerging countries. Selama kurun waktu
2000-2010 misalnya, menurut ICCA pasar
MICE di Cina tumbuh 15%, Brasil (12%),
UEA (32%) dan Indonesia (10%), sementara
negara-negara Eropa hanya tumbuh 5-6%
dan Amerika 2,5%.
Singapura, Malaysia dan Thailand masih
memimpin industri MICE di kawasan Asia
Tenggara. Dari sisi jumlah pertemuan
misalnya, pada tahun 2010 lalu jumlah
pertemuan di Indonesia hanya setengah
kalau dibandingkan Singapura. Seiring
dengan mantapnya pertumbuhan ekonomi
Indonesia dan signifikannya jumlah
penduduk kelas menengah sejak 3 tahun
terakhir, saya yakin Indonesia akan makin
memantapkan diri menjadi primadona
MICE di Asia. Apalagi jika hal ini diikuti
membaiknya country image dan country
brand Indonesia karena berbagai faktor
yang mendukung seperti pasarnya yang
besar, peringkat investasi (investment grade)
yang terus membaik, kualitas infrastruktur,
birokrasi yang kian efektif dan efisien dan
sebagainya.
Pusat Fashion Muslim Dunia
Pilar keempat adalah fesyen muslim. Saya
konfiden mengatakan, Indonesia memiliki
modal besar untuk menjadi menjadi pusat
fesyen muslim dunia. Ditinjau dari sisi
konsumen, negeri ini punya pasar yang
besar karena kita memiliki populasi muslim
terbesar di dunia mencapai 87% dari total
penduduk Indonesia. Sementara dilihat
dari sisi industrinya, kita menyaksikan
gairah industri fesyen yang berkembang
begitu mengagumkan. Pertama, maraknya
bermunculan para desainer fesyen muslim
yang melahirkan banyak produk inovatif,
modern dan stylish. Kedua, tumbuh suburnya
brand busana muslim seiring maraknya
pasar busana muslim di Tanah Air. Ketiga,
menjamurnya berbagai acara hijab fashion
show ataupun pameran produk desain fesyen
di seluruh penjuru Tanah Air.
Visi mewujudkan Indonesia sebagai pusat
fesyen muslim dunia menuntut adanya
event-even fesyen berskala dunia dengan
target audiens pelaku industri fesyen muslim
dari seluruh penjuru dunia. Karena itu
setiap pelaku industri ini harus bangkit dan
mengambil peran aktif untuk mewujudkan
visi besar ini. Kita harus mulai secara
bertahap dan sistematis mulai membangun
place branding Indonesia sebagai kiblat
fesyen dunia. Dengan gerakan “Indonesia
Inc” dari seluruh stakeholders yang
terkait dengan industri ini kita yakin bisa
mewujudkannya lima atau sepuluh tahun ke
depan.
YuswohadyPraktisi Pemasaran dan ex. Sekjen Indonesia Marketing AssociationINSIGHT
56 Vol. 59 | Nov - Des 2014
FITNESS Denny SantosoPraktisi Kesehatan dan Kebugaran
Diet, seringkali diasosiasikan
dengan pengaturan pola
makan untuk menurunkan
berat badan oleh banyak orang.
Banyak usaha yang dilakukan
untuk menurunkan berat badan, salah
satunya adalah mencoba mengkonsumsi
susu rendah lemak. Karena selain dipercaya
bahwa susu membawa banyak manfaat
kesehatan, memilih susu rendah lemak yang
banyak di pasaran akan membantu tubuh
menurunkan kadar lemaknya.
Tetapi apakah memilih susu rendah lemak ini sesuai dengan tujuan awal yaitu membantu menurunkan berat badan?Coba kita telusuri lagi, apa tujuan kita minum
susu. Minuman ini adalah salah satu nutrisi
yang diperlukan oleh tubuh kita terutama
karena susu mengandung protein yang
cukup. Ketika kita diet untuk menurunkan
berat badan, kita membutuhkan protein
secara cukup, karena kebanyakan kondisi
kegemukan adalah karena tubuh kita
kelebihan karbohidrat serta kekurangan
Protein. Itulah sebabnya banyak sekali
informasi di luar sana yang mengajarkan
kepada kita bahwa untuk menurunkan berat
badan, minumlah susu dengan banyak jenis
BENARKAH MEMILIH SUSU
Rendah Lemak untuk Diet
beprepared.com
57Vol. 59 | Nov-Des 2014
FITNESS
dan merknya. Nah, sekarang kita tahu bahwa
kita mencari protein dalam produk susu.
Coba kita lihat produk susu rendah lemak
(Low Fat) beserta komposisinya di gambar
samping (1).
Sebenarnya saya lebih suka menghitung
komposisi susu ketika masih bubuk, karena
kalau sudah dalam bentuk cair seperti ini,
mayoritas kandungannya adalah air. Dari
mana melihat bahwa komposisi ini cair? Bisa
Anda lihat dari takaran sajinya yang tertulis
250 ml, yang berarti mililiter. Kalau bubuk
akan tertulis takaran saji dalam satuan gram.
Sekarang kita coba saja analisa dari sini.
Kalau kita lihat, kandungan lemaknya
adalah sebesar 3 gram. Sebenarnya ini tidak
masalah, abaikan dulu untuk saat ini, karena
lemak sebesar 2-3 gram per takaran saji, itu
cukup kecil. Kandungan protein, kita lihat
sebesar 8 gram per takaran saji, ini cukup
bagus sebenarnya. Kandungan karbohidrat,
13 gram.
Di sinilah letak masalahnya. Kandungan
karbohidrat hampir 2x lipat kandungan
protein, berarti setiap 8 gram protein yang
Anda minum, Anda akan mengkonsumsi juga
13 gram karbohidrat. Bayangkan apabila
Anda membutuhkan 24 gram protein, berarti
Anda juga akan minum 39 gram tambahan
karbohidrat, di mana karbohidrat cair
justru harus dihindari apabila Anda ingin
menurunkan berat badan.
Dari sini kelihatan bahwa sebenarnya, susu
rendah lemak bukan berarti susu yang tepat
untuk program diet untuk menurunkan
berat badan. Kemudian bandingkan dengan
komposisi Whey Protein di gambar (2).
Kali ini kandungannya tertulis dalam bentuk
bubuk yaitu gram. Kandungan lemak per
takaran saji, 1 gram. Kita abaikan juga karena
di bawah 2-3 gram masih cukup bagus untuk
sebuah susu protein. Kandungan protein 25
gram, ini cukup tinggi, ingatlah bahwa kita
mengkonsumsi susu adalah untuk mencari
proteinnya. Kandungan karbohidrat hanya
2 gram. Bandingkan dengan proteinnya,
maka karbohidrat bahkan tidak sampai
sepersepuluh dari kandungan proteinnya.
Komposisi seperti ini yang Anda harus cari
ketika membeli susu untuk membantu diet
Anda.
Jangan terpancing dengan tulisan ‘rendah
lemak’ tetapi karbohidrat tinggi, karena
untuk diet konsep awalnya adalah Anda
membutuhkan tambahan protein, bukan
tambahan karbohidrat. Semoga membuka
wawasan Anda, ketika memilih susu protein
untuk diet.
Jangan terpancing dengan tulisan ‘rendah lemak’ tetapi karbohidrat tinggi, karena untuk diet konsep awalnya adalah Anda membutuhkan tambahan protein, bukan tambahan karbohidrat.
1 Nutrition Facts pada Susu Low Fat
2 Nutrition Facts pada Susu Whey Protein
1
2
60 Vol. 59 | Nov - Des 2014
> Nepal adalah negara dengan penduduk mayoritas beragama Budha dengan ragam kultur budaya, dan keindahan alam yang tak tertandingi. Negara yang berbendera unik dengan bentuk satu-satunya di dunia ini, sangat colorful. Mulai dari prayer flag yang menggantung di sepanjang pegunungan di Nepal, pakaian sehari-hari wanita Nepali, maupun eloknya warna stupa Boudhanath di Kathmandu, ibukota Nepal. Bagi saya, Nepal adalah “mind blowing country.” Sungguh tak terkalahkan, Namaste Nepal!
62 Vol. 59 | Nov - Des 2014
FRONT OF MIND
NICHOLAS WOODMAN
LIKA - LIKUMILIUNER GO PRO
Temuan revolusioner “Go Pro” mengantarkan si peselancar Nicholas Woodman meraih status miliarder di usia muda.
Beberapa tahun belakangan
ini, kamera Go Pro menjadi
fenomenal. Peminatnya
pun spesifik, yakni para
olahragawan seperti surfer,
diver, skater, hingga biker sekalipun. Kualitas
gambar yang dihasilkannya pun tidak kalah
dengan kamera DSLR dan Mirrorless. Bahkan
poin tambahnya adalah kamera ini bisa
dipasangkan di helm, anggota tubuh, dan
peralatan olahraga. Kamera Go Pro sangat
diandalkan untuk menangkap gambar dalam
situasi kecepatan tinggi dan penuh aksi. Tak
heran para peselancar, pembalap, dan skater
sangat mencintainya. Berterimakasihlah
pada Nicholas Woodman. Pria yang hobi
berselancar ini tak sengaja menemukan ide
brilian untuk menciptakan Go Pro.
Sebelum kehadiran Go Pro, Woodman
sempat memiliki usaha permainan online
bernama Funbag. Sayang usahanya tersebut
mesti gulung tikar di era internet yang kritis
sekitar tahun 90-an. Ia mengalami kerugian
besar yang mencapai 3,9 juta dolar. Untuk
mengobati “pukulan” tersebut dan mencari
semangat baru, Woodman pun memutuskan
untuk berlibur panjang sejenak. Ia pun
menghabiskan waktunya untuk berselancar
di Australia dan Indonesia.
Nah, ketika ia ingin mengabadikan semua
momen berselancarnya tersebut, ia
tidak menemukan sebuah kamera yang
mampu mengakomodirnya. Lantas, ia pun
menciptakan sendiri kameranya. Ia ikatkan
sebuah kamera sekali pakai di pergelangan
tangan layaknya sebuah jam tangan. Meski
hanya menggunakan komponen seadanya,
I feel like in a world where we all try to figure
out our place and our purpose here, your pas-
sions are one of your most obvious guides.
- Nicholas Woodman
ucsdnews.com
63Vol. 59 | Nov-Des 2014
FRONT OF MIND
kamera rakitannya tersebut mampu
mengabadikan momen-momen yang ia
inginkan. Di saat itulah Woodman berpikir
bahwa pasti banyak surfer mengalami
kesulitan seperti dirinya yang ingin
mengambil gambar saat berselancar. Dari
sinilah cikal bakal Go Pro itu hadir.
Ketika Woodman berada di Indonesia,
istrinya menemukan sebuah sabuk dari
kerang dan manik dengan harga kurang
dari 2 dolar. Woodman pun mendatangi si
pembuat sabuk dan memesan 600 barang
tersebut. Sekembalinya ke Teluk California,
Woodman menjual sabuk tersebut dengan
harga 60 dolar. Dari hasil penjualan
tersebut ditambah pinjaman dari kedua
orangtuanya, ia mulai menciptakan model Go
Pro pertama. Awalnya Woodman mengira
kalau Go Pro yang sudah ada dibenaknya
kala itu dapat diselesaikan dalam waktu 2
bulan. Tapi Woodman salah perhitungan. Ia
membutuhkan waktu hampir 2 tahun untuk
menyempurnakan produknya tersebut.
Setelah kewalahan mencari kamera yang
bisa dimodifikasi sendiri dan dapat diberikan
paten atas namanya, ia akhirnya membuat
model kamera dari sebuah perusahaan
di Cina. Pada tahun 2004, Woodman
mendapatkan sebuah kesempatan besar
ketika sebuah perusahaan memesan 100
kamera pada sebuah pameran olahraga di
San Diego. Go Pro ini sendiri baru meledak
di pasaran setelah Woodman menambahkan
aksesoris yang memungkinkan merekam
dirinya sendiri. Aksesori ini mampu berputar
ke segala arah yang memungkinkan seorang
pemain ski tidak perlu repot meminta
bantuan orang lain untuk merekamnya.
Woodman menyebut Go Pro ini adalah
kamera “hidup” lantaran ia kenakan di
dadanya ketika istrinya menjalani proses
kelahiran kedua anaknya. Semenjak
perusahaan Woodman Labs dengan produk
unggulannya Go Pro didirikan, Woodman
memang fokus memproduksi kamera yang
dapat dikenakan dalam kondisi ekstrim.
Di tahun pertamanya yakni 2004, Go Pro
berhasil meraih keuntungan sebesar 350
ribu dolar. Pada tahun 2012 lalu, penjualan
Go Pro tembus di angka 2,3 juta unit atau
dengan keuntungan penjualan mencapai
US$ 521 juta atau Rp 6 triliun. Woodman
pun diprediksi telah mengantongi laba US$
100 juta atau Rp 1 triliun dalam setahun. Kini
kekayaan Woodman diperkirakan mencapai
US$ 1,3 miliar.
Woodman sering disebut sebagai milarder
gila, karena gayanya yang eksentrik dan
kerap bersikap seakan-akan masih berumur
17 tahun, padahal umurnya sendiri telah
menuju kepala 4. Bahkan ia memangil
orang lain dengan sapaan “dude”. Woodman
selalu percaya bahwa ide terbaik akan
selalu muncul ketika melakukan sesuatu
yang dicintai. Benar, Woodman telah
membuktikannya bahwa dengan berselancar,
ia menjadi seorang wirausahawan yang
berstatus miliarder.
1
2
Nicholas Woodman.
Hasil gambar dari Go Pro Hero 4, yang saat
ini menjadi tren di dunia olahraga ekstrem.
2
1
bloomberg.com
ripclear.com
64 Vol. 59 | Nov - Des 2014
EVENT
AJANG KUMPUL PENERIMA MAHASISWA
“GEN L” LESTARI
Senin, (17/11) lalu, BPR Lestari
menggelar gathering para
penerima beasiswa Gen L
(Generasi Lestari). Acara
gathering ini tidak hanya
menjadi ajang perkenalan dengan para
penerima beasiswa Gen L yang baru, tapi
juga sebagai silaturahmi antar scholar Gen
L dari semua angkatan. Sejak diluncurkan
pada tahun 2010 silam, program Gen-L yang
bekerjasama dengan Universitas Udayana
tersebut telah berhasil mencetak lima
angkatan penerima beasiswa yang berjumlah
lebih dari 50 mahasiswa.
Hadir dalam acara gathering tersebut, pihak
kemahasiswaan Universitas Udayana,
orang tua penerima beasiswa angkatan
baru, dan juga Komisaris BPR Lestari,
Alex P Chandra. “Salah satu misi dari BPR
Lestari adalah menjadi “Force for Good”
untuk pengembangan kehidupan sosial
ekonomi masyarakat Bali. Dan saya percaya,
pendidikan adalah salah satu prasyarat
mutlak untuk membangun Bali yang
sejahtera,” terang Alex P Chandra dalam
pidatonya di acara gathering tersebut. Alex
P Chandra juga memberi semangat kepada
para scholar untuk terus meningkatkan
prestasi akademik dan non-akademik
mereka.
Para penerima beasiswa Gen-L adalah
mereka yang berstatus mahasiswa
Universitas Udayana di jurusan apapun yang
secara akademis mempunyai prestasi yang
membanggakan, namun kurang mampu
secara ekonomi. Gen L meng-cover seluruh
biaya kuliah dan biaya hidup para penerima
beasiswa. Dalam gathering itu pula, Alex P
Chandra juga mengajak kembali para scholar
untuk mengingat ikrar bersama mereka,
yakni “Jika jadi pejabat tidak korupsi, jadi
pengusaha tidak boleh menipu”. Selain
ramah tamah, para scholar dan undangan juga
diajak untuk bersantap malam bersama di
gathering ini.
Program beasiswa Gen-L akan terus dibuka
setiap tahunnya. Bagi yang berminat dan
memenuhi persyaratan utama, bisa segera
kontak kantor BPR Lestari di Denpasar atau
akses websitenya di www.bprlestari.com.
EDITOR’S CHOICES
2014
65Vol. 59 | Nov-Des 2014
EDITOR’S CHOICES
2014Tahun 2014 sudah lewat, dan
ada begitu banyak karya
dan prestasi mengagumkan
yang memenuhi tahun politik
tersebut. Kami pun sebagai
awak media, tidak henti-hentinya mencoba
untuk dapat meng-cover semua kisah
dalam frame pemberitaan di majalah ini.
Tidak semua bisa kami tangkap memang,
namun tidak sedikit pula yang berhasil kami
beritakan.
Dan pada edisi pergantian tahun ini, kami
mencoba memilah kembali, karya-karya apa
saja yang menurut kami mampu menyita
perhatian. Kami kelompokkan dalam 5
kategori, mulai dari buku, film, musik, event
sampai dengan tokoh yang menurut kami
paling inspiratif di tahun 2014. Beberapa
bisa menjadi rekomendasi untuk Anda, atau
mungkin sebagai sumber inspirasi untuk
melakukan hal hebat yang sama dari tokoh
inspiratif kami. So, check it out!
66 Vol. 59 | Nov - Des 2014
EDITOR’S CHOICE | THE INSPIRATOR
THE INSPIRATORSelama beberapa tahun terakhir, nama Anies Baswedan semakin dikenal luas masyarakat. Dan
boleh dibilang, pada tahun 2014 lalu adalah puncaknya, ketika rektor Universitas Paramadina
tersebut terjun ke panggung politik. Kiprah awalnya dengan menjadi salah satu peserta konvensi
partai Demokrat, dan berikutnya terlibat dalam tim transisi presiden Jokowi yang pada gilirannya
pada akhir tahun 2014 lalu, terpilih sebagai salah satu pembantu presiden dijajaran menteri. Sepak
terjangnya inilah yang kemudian menjadikan kami yakin, bahwa sosok Anies Basweda pantas
menjadi tokoh paling inspiratif di tahun 2014 lalu versi Money & I Magazine. Tokoh Paling
Inspiratif
Anies Baswedan, nama ini terpilih sebagai World’s 20 Future Figure, satu dari 20
orang penting yang diprediksi akan mengubah dunia dalam 20 tahun mendatang
oleh Majalah Foresight. Dibesarkan dalam lingkungan akademik yang kental,
lahir dari pasangan Rasyid Baswedan (Mantan Wakil Rektor Universitas Islam
Indonesia) dan Aliyah (Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta). Sebelumnya
pada tahun 2008, Majalah Foreign Policy mencatat namanya sebagai salah satu dari Top 100
Public Intellectuals. Ia merupakan satu-satunya figur dari Indonesia dan Asia Tenggara yang
masuk dalam daftar tersebut.
Figurnya mencuat ketika terpilih sebagai rektor di Universitas Paramadina di usianya yang baru
38 tahun, namun semakin populer, ketika gerakannya "Indonesia Mengajar" yang dicetuskan
pada tahun 2010 mendapat respon positif di kalangan masyarakat. Gerakan ini mengirimkan
anak-anak muda terbaik bangsa (Pengajar Muda) untuk mengajar di Sekolah Dasar (SD) di
daerah terpencil. Program ini ditujukan untuk mengisi kekurangan guru berkualitas dan
menjadi wahana kepemimpinan anak-anak muda terbaik, agar memiliki kompetensi global
dan pemahaman akar rumput. Pada awal tahun 2014 lalu, Anies terpilih sebagai salah satu
peserta calon Presiden RI dalam konvensi partai Demokrat, sekalipun pada akhirnya tidak
dimenangkannya, namun Anis menunjukkan bahwa tekadnya untuk terjun ke panggung politik
sudah bulat. Baginya, persoalan negeri ini bermula dari hal yang paling elementer namun
penting, yakni kepemimpinan. Bagaimana membangun bangsa dengan menciptakan pemimpin
yang mampu menggerakkan, bukan sebatas melayani. Dan menjadikan masalah Indonesia
sebagai masalah bersama, agar semua masyarakatnya memiliki rasa dan dorongan untuk ikut
terlibat memperbaiki.
Kami dari tim redaksi Money & I, sempat berjumpa dengan sosok kami impresif tersebut, di
hotel tempatnya bermalam ketika berkunjung ke Bali. Dengan renyah, pria yang menimba
ilmu master bidang International Security and Economic Policy di Universitas Maryland, College
Park ini menuturkan pandangannya soal Indonesia dan soal kepemimpinan. Anies menilai,
persoalan bangsa ini bukan semata karena sistemnya, dan bukan pula agendanya yang akan
mengubah bangsa ini, tapi siapa orang-orang yang memimpinnya. Dibutuhkan pemimpin
yang bisa menggerakkan, bukan melayani, yang bisa menjadikan Indonesia berbenah. Orang-
orang seperti Gamawan Fauzi, Joko Widodo, atau munculnya Tri Risma merupakan indikasi
lahirnya para pemimpin yang bisa menggerakkan. Dan menurut Anies hal ini barulah awal,
nanti akan semakin banyak lagi pemimpin
pemimpin hebat yang akan muncul, dan ini
akan terus menyebar, dan pada gilirannya
akan membawa Indonesia menjadi semakin
kuat. ”Kita harus selalu mengalahkan para
pesimisme itu,” ujarnya.
"Kita membutuhkan banyak pemimpin yang bisa menggerakkan, bukan melayani. Karena melayani itu sebenarnya tugas birokrasi. Tugas pemimpin itu adalah menggerakkan, dan dalam menggerakkan itu ada keputusan. Jadi kalau Indonesia mau maju, maka seluruh komponen bangsanya harus bergerak pada arah yang sama."
68 Vol. 59 | Nov - Des 2014
EDITOR’S CHOICE | 10 TOP MOVIES
THE GRAND BUDAPEST HOTEL
LEGO MOVIE
Wes Anderson tidak pernah mengecewakan dengan imajinasi liar dan
sentuhan eksentriknya dalam menciptakan sebuah film. Pun yang terjadi
pada The Grand Budapest Hotel dianggap sebagai salah satu masterpiece
dalam karir penyutradaraanya setelah The Royal Tenenbaums dan
Rushmore. Ia masih yang teunik dalam menghadirkan production design dan
sinematografi yang memabukan mata. The Grand Budapest Hotel memiliki
narasi kuat tentang kisah cinta yang diselimuti plot misteri, namun
dikemas dengan unsur komikal yang khas.
Hadirnya The Lego Movie memberikan kesegaran di ranah film animasi
yang biasanya dipenuhi dengan karakter-karakter animasi binatang dan
manusia. Karakter lego yang khas dan komikal tentu menawarkan sesuatu
yang baru. Terlebih didukung dengan kuatnya skrip dan visualisasi. Dengan
mudahnya setiap menit, penonton akan terbawa dengan daya humor
dalam film ini. Yang terpenting adalah film ini mampu merangkul audiens
dari berbagai kalangan usia.
EDGE OF TOMORROWSebelumnya tidak menaruh ekspektasi tinggi pada film yang
menampilkan wajah Tom Cruise dan wara-wiri sebagai summer movie.
Namun, siapa sangka film arahan Doug Liman ini ternyata berbekas
di benak kita lewat naskah yang segar dan jalinan cerita yang penuh
pacuan adrenalin. Kisah tentang “kiamat” dan “alien attack” ini pun
menjadi tidak biasa. Terlebih dengan duet akting antara Tom Cruise
dan Emily Blunt yang kuat.
INTERSTELLARKarya teranyar Nolan yang dianggap sebagai film paling ambisius
tahun ini berbau science fiction, di mana mengisahkan time traveller
untuk mencari planet baru pengganti bumi di ruang antariksa sana.
Dengan alur yang rumit serta beragam pola ilmiah yang dimasukan
Nolan, membuat film ini penuh dengan tanda tanya. Seketika
membuat Anda ingin membuka buku tentang fisika kuantum, brilian!
BEST
TOP 3
TOP 2
TOP 4
69Vol. 59 | Nov-Des 2014
BOYHOOD
CAPTAIN AMERICA :THE WINTER SOLDIER
THE RAID 2 : BERANDAL
DAWN OF THE PLANET APES
BEGIN AGAIN
FURYRichard Linklather sukses menghadirkan sebuah
kisah kehidupan yang otentik di dalam film.
Menonton Boyhood bak menonton sebuah
fase kehidupan manusia yang penuh dengan
persoalan. Membutuhkan waktu hampir 8
tahun bagi Richard untuk menuntaskan film
yang berkisah tentang keluarga broken home
tersebut. Richard mengikuti perkembangan sang
aktor cilik hingga bertransformasi sebagai aktor
dewasa. Inilah yang membuat Boyhood sebagai
sebuah pencapaian dan dedikasi yang tinggi
seorang sutradara terhadap sinema itu sendiri.
Salah satu film musim panas yang sukses
menyedot perhatian. Siapa sangka di tangan
Anthony & Joe Russo, sekuel Captain America ini
menjadi semakin seru. Didukung oleh adaptasi
naskah yang kuat dengan bumbu humor yang
jauh dari kesan cheesy memperkuat plot The
Winter Soldier. Visual efek cemerlang dan cast
yang solid membuat film blockbuster ini menjadi
salah satu yang superior dalam kelompok
Avengers-nya.
Sekuel The Raid ini kembali menggemparkan
public Internasional. Lewat koreografi laganya
yang mampu menampilkan seni beladiri secara
utuh membuat serangkaian aksi dan plot
cerita kian menegangkan. Berandal mampu
mempermainkan adrenalin kita. Lagi-lagi
penampilan apik Iko Uwais beserta Arifin Putra
yang membius kita lewat aktingnya sebagai
enemy. Belum lagi kejutan fantastis dari Julie
Estelle yang memerankan hit girl secara total.
Kisah tentang Bumi yang dikuasai oleh
kaum kera pintar ini menjadi salah satu
sekuel film terbaik tahun ini. Secara
teknis, sekuel ini lebih baik dari film
pertamanya. Dengan skrip yang kuat dan
visualisasi mengagumkan membuat sinar
film ini benderang. Andy Serkis lagi-
lagi mencuri perhatian lewat perannya
sebagai kera bernama Caesar dengan
menggunakan efek motion capture.
Hampir serupa dengan karya
terdahulunya Once, sutradara ini juga
kembali sukses mengangkat tema
musik dan kehidupan dalam Begin
Again. Kisah tentang jatuh bangunnya
seorang musisi dan seseorang yang
menemukan hidupnya dari musik.
Begin Again tak hanya menawarkan
cerita yang menyentuh tetapi juga
memutarkan sejumlah tembang terbaik
yang dilatunkan oleh Keira Knightley dan
Adam Levine.
Fury digadang sebagai salah satu film
terbaik bertema Perang Dunia II setelah
Saving Private Ryan karya Steven
Spielberg. Sang sutradara, David Ayer
mampu menghadirkan visual dengan
ketegangan yang intense tanpa merusak
alur cerita. Fury tanpa takut menampilkan
kekerasan yang terjadi dalam peristiwa
perang. Karakter-karakter yang
diperankan oleh Brad Pitt, Shia Labeouf,
Scott Eastwood, hingga Logan Lerman pun
mampu membagi porsinya. TOP 5
TOP 7
TOP 9
TOP 8
TOP 10
TOP 6
70 Vol. 59 | Nov - Des 2014
ST. VINCENT
BEYONCE
LOMA VISTA / REPUBLIC
PARKWOOD COLUMBIA
Recorded : Dallas, Texas, United States
Genre : Art Rock, Indie Rock, Noise Pop
Released : February 24, 2014
Recorded : 2012-2013
Genre : Alternative R&B , POP
Released : December 13, 2013
Album kelima self-titled nya ini digadang-gadang sebagai salah satu album terbaik oleh para
kritikus musik. St. Vincent menawarkan sebuah eksplorasi musik yang segar dengan balutan pop-
rock alternative di dalamnya. St. Vincent menulis melodi-melodi yang jarang ditemukan di album-
album terdahulunya. Nuansa satir dan dingin menghiasi lirik-lirinya. Ini yang membuat
album St.Vincent terdengar sangat alami dan berkesan. “Rattlesnake” dan “Birth in Reverse”
adalah dua terbaik dalam album ini.
Sebenarnya album ini muncul di penghujung tahun 2013 dan ajaibnya peluncuran “Beyonce” pun
dilakukan tanpa adanya publisitas resmi dari Sang Bintang. Terlebih pada awal perilisan album
ini hanya tersedia dalam bentuk digital. Menariknya, meski menggunakan cara perilisan yang
terbilang anti-mainstream, namun “Beyonce” tetap mampu menaklukan angka penjualan dan
meraih posisi teratas di tangga lagu. Album ini menawarkan pengalaman audio-visual yang
cantik. Anda tidak hanya akan mendapatkan lagu tetapi juga video dari masing-masing lagu
tersebut dalam satu album.
BEST
TOP 2
“LP1” FKA twigsYOUNG TURKS
Formats : Digital, VINYL, CD
Genre : Alternative R&B , POP
Released : August 12, 2014TOP 3
Mendengar musik FKA Twigs seperti mendengar
kebangkitan Aaliyah diiringi kemegahan whistle voice
Mariah Carey. Meski begitu, FKA Twigs tetap otentik. Sebagai
pendatang baru, album teranyarnya LP1 ampuh menghipnotis.
Telinga Anda akan dibuai dengan ramuan R&B bercorak “old school”
dan efek elektro pop yang berkontemplasi magis. Dengarkan
“Pendulum”, “Two Weeks”, “Lights On” dan “Video Girl”, maka
Anda akan mengerti mengapa album ini menjadi salah satu yang
berkualitas tahun ini.
“SIRENS”GORGON CITYBLACK BUTTER STUDIOS
Genre : House, Electronic
Origin : North London, England
TOP 4
Gorgon City bisa dianggap sebagai versi “kalem”-nya
Disclosure. Musik EDM mereka menawarkan kesan
yang dingin dan melankolis. Kekuatan elektro pop yang dialirkan
begitu tenang dan menghanyutkan. Debut duo asal Inggris ini yang
bertajuk Sirens menghadirkan sejumlah track EDM yang soulful.
Banyak feature artis di dalam album ini. Ada kolaborasi Gorgon City
bersama Jennifer Hudson, Laura Welsh, MNEK, Yasmin, hingga Katy
B. Dua track andalannya, “Here For You” dan “Ready for Your Love”
wajib didengar.
EDITOR’S CHOICE | 10 TOP MUSIC ALBUMS
71Vol. 59 | Nov-Des 2014
TOP 8#9 GHOST STORIESPARLOPHONE, ATLANTIC
Artist : Coldplay
Genre : Electronica
Released : May 16, 2014
Anggap saja ini merupakan album
perpisahan Sang Vokalis, Chris Martin
dengan istrinya Gwyneth Paltrow. Simak
MY EVERYTHINGREPUBLIC
Artist : Ariana Grande
Genre : Pop, R&B, Dance Pop
Released : August 22, 2014TOP 5
Ariana Grande memberikan lompatan terbaiknya
di album kedua bertajuk “My Everything”. Hampir
menggunakan pendekatan pop yang serupa dengan debutnya “Yours
Truly”, di mana unsur R&B menyusup pada materinya. Bedanya di sini,
Ariana tidak ingin terlalu mengumbar nuansa balad dan berakrobatik
dengan whistle voice khasnya itu. Beberapa tembang pop yang catchy
dengan nuansa groovy berusaha dihadirkan. Sebut saja “Problem”,
“Love Me Harder” dan “Break Free” yang menawarkan nuansa pop
berbeda.
ULTRAVIOLENCEPOLYDOR AND INTERSCOPE
Genre : Desert Rock
Producer : Dan Auerbach
Artist : Lana Del ReyTOP 6
Lana sukses menciptakan pengalaman baru dalam
menikmati musikalitasnya lewat album “Ultraviolence”.
Album ini tidak melakukan pengulangan terhadap “Born To Die” atau
pun “Paradise”. Di sini, Lana menawarkan materi baru tanpa harus
menanggalkan ciri khasnya. Ultraviolence masih bernuansa pop ala
Lana, namun banyak terdengar eksplorasi yang unik dalam album
ini. Temanya sama, persoalan cinta, kesedihan, dan sosialita. “West
Coast”, “Shades of Coll’, dan “Brooklyn Baby” adalah materi-materi
yang kuat.
#7 TOUGH LOVEPMR ISLAND INTERSCOPE
Artist : Jessie Ware
Producer : Benzel, James Ford
Released : October 13, 2014
TOP 8#8 IN THE LONELY HOURSSAM SMITH
Artist : Sam Smith
Producer : Jimmy Napes
Released : May 26, 2014
Sam Smith adalah jawaban dari para
penikmat musik pop yang rindu akan sosok
solois pria pendatang baru yang kuat dari
TOP 8#10 1989BIG MACHINE RECORDS
Artist : Taylor Swift
Producer : Jimmy Napes
Released : October 27, 2014
Taylor Swift lagi-lagi menguasai pasar musik
hanya beberapa hari usai perilisan album
barunya “1989”. Album ini menanggalkan
citra Taylor Swift sebagai penyanyi country secara utuh. Ia berganti
haluan ke jalur pop dan menyodorkan kita dengan sejumlah tembang
pop bernyawa era 1989. Pop yang enerjik dengan sentuhan khas
Swift. “Shake It Out”, “Out of The Woods”, dan “Blank Space” adalah
racun dalam album ini. Lagi-lagi Swift piawai mencetak pop hits.
saja seluruh materi album ini penuh degan curhatan cinta yang
muram dan melankolis. Coldplay terdengar lebih ramah di sini dengan
unsur-unsur pop yang ringan, namun juga mampu mencetak tembang
balad seperti album terdahulunya. Unsur elektropop juga menghiasi
album ini. Jika Anda sedang galau, maka dengarkan “True Love”,
“Oceans”, “Ink”, ataupun “O”.
Di dalam “Tough Love”, Jesse Ware
mencoba lebih cair dengan para
pendengarnya. Bukan berarti
menurunkan kualitasnya dari album pertama “Devotion”. Album
keduanya ini justru memberikan pengalaman baru dalam menikmati
musikalitas dan vokal Jesse yang powerful. Musiknya masih menawarkan
atmosfer yang dingin dan tenang. “Tough Love” dan “Say You Love Me”
adalah dua track favorit di album ini.
segi musikalitas dan karakter. Pria asal Inggris ini membuktikan
bahwa ia istimewa dengan karakter suaranya yang tebal dan soulful.
Album super balad dengan kesedihan sebagai isu utama yang
diangkat pada setiap tracks-nya. Temanya bisa jadi klise, bahwa
curhatan hatinya tersebut ampuh membawa suasana melankolis.
72 Vol. 59 | Nov - Des 2014
THE ESSENTIAL BUFFETT
LETS CHANGE
Robert G Hagstrom
RHENALD KASALI
Nama Robert G Hagstrom mulai tenar sejak buku Buffett Way booming, dan bisa di bilang menjadi
salah satu buku pioner yang mengupas soal cara pemikiran investor terbaik dunia Warren Buffett.
Sejak buku tersebut, banyak kemudian bermunculan buku sejenis. Tidak terhitung sudah berapa
banyak buku yang menceritakan soal pemikiran dan sosok dari mantan orang terkaya didunia
tersebut. Dan Robert, kembali menulis soal Buffett lewat buku terbarunya The Essensial Buffett.
Sebenarnya, tidak banyak yang berbeda dari buku sebelumnya, namun memang ada sejumlah
pendekatan baru yang ditawarkan buku ini sebagai nilai tambah. Namun demikian, toh tetap saja
buku ini menjadi yang terbaik di tahun 2014, bagi para investor, ini adalah buku wajib koleksi untuk
Anda.
“Bukan yang terkuat yang mampu bertahan, melainkan yang paling adaptif dalam merespons
perubahan,” begitu penjelasan teori survival of the fittest yang dibangun Charles Darwin
(1809-1882). Kebenaran teori klasik dalam bidang biologi ini rupanya diyakini pula oleh
pakar manajemen Rhenald Kasali yang gencar menggaungkan semangat perubahan dan
mengembangkan apa yang disebut manajemen perubahan. Buku ini merupakan kumpulan
tulisan Rhenald Kasali yang pernah dimuat di harian Kompas dalam periode 2004-2013. Tulisan-
tulisannya mengupas beragam topik, namun semua memiliki esensi yang sama, yakni mendorong
atau mengajak semua pihak untuk berani berubah. Let’s Change!
BEST
TOP 2
SUPERNOVA 5GELOMBANGDEWI “DEE” LESTARI TOP 3
Masih sama seperti seri-seri pendahulunya, Supernova
the series masih menyajikan satu cerita dengan
pendekatan sci fi yang berat dan kadang melelahkan, namun entah
bagaimana mengundang adiksi untuk terus membacanya. Dewi
Lestari sempat rehat beberapa kali sejak penulisan Supernova
pertama, Putri, Ksatria dan Bintang jatuh -yang saat ini telah
diangkat ke layar lebar- dengan menuliskan beberapa cerita lain di
luar pakem Supernova seperti Filosophi Kopi yang menuai banyak
pujian. Gelombang bukanlah seri pemuncak dari seluruh buku, dan
bagi mereka yang tidak mengikuti dari seri awalpun, tetap bisa
mencerna buku ini lewat ceritanya yang menarik.
SHOW YOUR WORKAUSTIN KLEON
TOP 4
Buku ini, sudah dicetak sejak beberapa tahun lalu di
dinegeri asalnya paman Sam, namun baru beredar
luas di Indonesia sejak akhir 2014 lalu. Ringan, kreatif dan bahkan
beberapa konten didalamnya mengundang tawa. Inilah buku yang
mengajak kita untuk menjadi manusia kreatif, yang sebenarnya bisa
dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Ada beberapa
tips dan trik dari Austin lewat bukunya ini yang menjadi New Yorks
Times Bestseller, soal bagaimana membangkitkan kreatifitas kita dan
terus produktif berkarya.
EDITOR’S CHOICE | 10 TOP BOOKS
73Vol. 59 | Nov-Des 2014
#9 KAMI TIDAK LUPA INDONESIA
KOMPASIANA
Buku ini adalah diaspora negeri ini.
Orang-orang Indonesia yang berkarya
di mancanegara, mereka menghimpun
dukungan untuk menjadikan Indonesia
THE FIRST 20 HOURSJOSH KAUFMAN
TOP 5
Sampai saat ini, buku ini belum ada edisi print terjemahan
versi Indonesianya, namun telah beredar luas dalam
bentuk e-Book. Buku ini mendapat banyak respon positif karena
keberaniannya menjadi “antitesis” dari Malcom Gladwell, dimana ide
buku ini adalah bagaimana mempelajari apapun dalam kurun waktu
20 jam. Karena pada dasarnya manusia itu mahluk yang ingin belajar,
namun kerap kekurangan waktu. Dalam buku ini Josh Kaufman
menyampaikan effective learning, yang semuanya dapat dilakukan
dalam kurun waktu 20 jam saja.
LADIES WHO LAUNCH IN HONGKONGMASEENA ZIEGLER
TOP 6
Bagaimana 12 perempuan yang sebelumnya tidak
memiliki pengalaman sebagai pengusaha dapat
mendirikan bisnis bernilai jutaan dolar di Hong Kong? Buku ini
menceritakan perjalanan mereka menuju kesuksesan, mulai dari
tantangan yang dihadapi perusahaan startup sampai pelajaran
yang berhasil mereka petik. Semua pengalaman mereka akan
menunjukkan bahwa kita pun dapat mendirikan bisnis yang
sangat sukses. Buku ini soal rahasia kesuksesan mereka termasuk,
bagaimana mereka mengubah ide menjadi bisnis yang hebat.
#7 MEN’S GUIDE TO STYLETITOLEY YUBILATO TAKO
TOP 8#8 MARGARET THATCHER : The Authorized BiographyCHARLES MOORE
TOP 8#10 THINGS YOUR ENGLISH BOOKS DON’T TELL YOU
RETNO SOFYANIEK
Dengan gaya bercerita yang tak tertandingi
dan detil yang dramatis, biografi resmi
Margaret Thatcher karya Charles Moore
mengungkapkan hal-hal yang belum
Sosok penulisnya, pernah kami angkat
dalam rubrik the Rookie beberapa edisi
lalu. Bukunya yang berjudul Things Your
merdeka dari tanah Eropa. Para kompasianer, melalui tulisannya
dalam buku ini telah menjadi duta dengan soft diplomatic untuk
mengenalkan Indonesia dengan karakter manusianya pada dunia.
Buku panduan soal wanita berdandan, bejibun
jumlahnya. Namun bagaimana jika buku soal
pria, tentu saja tidak banyak. Titoley Yubilato
Tako menangkap fenomena tersebut dengan
baik. Pria dengan perawatan tubuhnya
menjadi sebuah tren gaya hidup.
Menariknya, di setiap lembar dalam buku ini juga ditemukan ilustrasi
dan foto fashion yang menambah kenyamanan dalam membaca. Bagi
Anda kaum pria, bekalilah diri Anda dengan Men’s Guide to Style.
BOOKS
pernah diungkap sebelumnya tentang
masa-masa awal kehidupan, kekuasaan dan
kepemimpinan sebagai perdana menteri dari seorang wanita yang
mengubah Inggris Raya dan dunia di akhir abad kedua puluh. Untuk
sebuah biografi, inilah salah satu yang terbaik yang pernah dibuat.
English Books Don’t Tell You, mengejutkan kami ketika menjadi
best seller. Mungkin, inilah buku pelajaran bahasa Inggris
pertama yang mampu mencatat rekor tersebut. Buku ini bercita
rasa anak muda lengkap dengan tagline mentereng “Jago bahasa
Inggris, tepat, cepat dan nggak pakai ribet”.
74 Vol. 59 | Nov - Des 2014
FESTIVAL LAWAK JOGER
Sederhana, penuh canda tawa dan sarat kreatifitas, itulah sebabnya
kami menobatkan acara ini sebagai event terbaik tahun 2014 lalu.
Digelar di Art Centre Denpasar pada 17-19 Januari, festival lawak
ini memiliki sejumlah keunikan. Gebrakan ini diprakarsai oleh Pabrik
Kata-Kata Joger, yang terkenal dengan merchandise Bali bertaburan
kata-kata, mengadakan Festival Lawak Joger demi memeriahkan
semarak ulang tahun ke-33 nya. Sebanyak 22 kelompok komedian
dari berbagai latar belakang dan usia berlomba lomba menaklukan
panggung Festival untuk meraih gelar juara 3. Mengapa bukan
Juara 1? Bukan Joger namanya kalau tidak menciptakan suatu yang
nyeleneh dari daya kreatifitasnya. Bayangkan dari enam gelar juara
yang diberikan, hanya juara 3 yang akan menerima hadiah tertinggi
sebesar Rp 12 juta. Sementara untuk juara 2 meraih Rp 11 juta dan
juara 1 mendapat Rp 10 juta. Beda bukan?BEST
TOP 2
EDITORS CHOICE | 5 TOP EVENTS
SANUR VILLAGE FESTIVAL
Sanur Festival adalah event yang sedikit mengobati
akan kualitas even yang mumpuni, dan pada tahun
2014 lalu, Sanur Village Festival digarap dengan jauh
lebih baik dari edisi-edisi pendahulunya. Terutama
dalam panggung hiburan yang jauh lebih memukau,
dengan tata lampu yang rancak, dan hebatnya, even
yang digelar pada bulan Agustus 2014 lalu tersebut,
mampu menyedot perhatian masyarakat yang datang
berbondong-bondong dalam festival itu.
75Vol. 59 | Nov-Des 2014
TOP 3
Event kelas internasional ini mampu menyedot 184 atlet
pembalap dari 14 negara dan bersaing menaklukkan track
menantang di Bukit Tengah Kabupaten Klungkung, Bali pada
ajang “United Bike Presents Asia Pasific Downhill Challenge
2014” pada bulan November lalu.Para profesional atlet itu
antara lain berasal dari Singapura, Malaysia, Jepang, India,
Kanada, Rusia dan tuan rumah Indonesia. Ajang bergengsi ini
semakin menarik dengan kehadiran atlet papan atas dunia
seperti Garry Patterson asal Australia, yang kemudian menjadi
“track builder” untuk mengawali pembuatan jalur yang dilalui
para peserta. Dipilihnya Bali sebagai lokasi lomba internasional
itu tak lain karena pulau ini memiliki daya tarik panorama
alam yang menawan. Kesuksesan dan meriahnya acara ini,
menjadikan kami memilih even ini sebagai terbaik ketiga.
NUSA DUA FIESTA
TOP 5
Event Nusa Dua Fiesta kembali digelar, even yang menjadi ajang
promosi pariwisata Nusa Dua ini telah memasuki tahun ketujuh
belas sejak digelar pertama kali. Kali ini mengambil tema Love, Peace,
dan Harmony. Even yang diselenggarakan oleh Indonesia Tourism
Development Corporation (ITDC) mencoba merefleksikan citra
kawasan pariwisata Nusa Dua dewasa ini. Dalam upacara pembukaan
festival Nusa Dua Fiesta pada 10 Oktober 2014 lalu disajikan pawai
kebudayaan yang mampu mengawinkan nuansa tradisional dan
kontemporer. Sejumlah hotel yang berada di kawasan Nusa Dua
ikut dalam parade seni tersebut yang menjadikan festival ini tampak
megah.
BALI COLOUR RUN
TOP 4
Olahraga lari sungguh naik daun sepanjang 2 tahun terakhir, tak
terkecuali di Bali. Dan di lapangan Bajra Sandhi Renon pada tanggal 4
Oktober 2014 lalu digelar “Bali Run and Color Party” yang disambut
antusias masyarakat kota Denpasar. Even ini bagi kami di redaksi
layak untuk bercokol di peringkat 4 karena mampu membaurkan
semua lapisan masyarakat kota Denpasar. Diperkirakan, sebanyak 10
ribu pelari dari berbagai daerah ikut ambil bagian. Sebagian besarnya
adalah para remaja yang mulai melek akan pentingnya kesehatan,
walaupun tidak sedikit pula yang menjadikan ajang ini sebagai sarana
bersosialita. Dan sejumlah colour powder menjadi gimmick yang
menambah suasana ceria dan berwarna.
ASIA PASIFIK DOWNHILL CHALLENGE
76 Vol. 59 | Nov - Des 2014
ADVERTORIAL
THE BRITISH
INSTITUTEHADIR DI BALI
The British Institute (TBI)
akhirnya membuka cabang
barunya di Bali. Jumat
(14/11) lalu digelar soft opening
perdananya di Gedung TBI di Jalan
PB Sudirman No. 6 Denpasar.
Lembaga pendidikan bahasa
Inggris yang berdiri sejak 1984
ini telah tersebar di sembilan titik
yang ada di seluruh Indonesia dan
Bali adalah satu diantaranya.
“Pembukaan cabang baru di
Denpasar ini merupakan salah
satu bentuk komitmen TBI
untuk mendukung pemerintah
dalam mengembangkan sektor
pariwisata dengan memberikan
fasilitas pembelajaran bahasa
Inggris kepada masyarakat Bali,
khususnya para pelaku pariwisata
agar mampu berkomunikasi
dalam bahasa Inggris dengan
wisatawan asing,” ungkap Agoes
Soehoed President Director The
British Institute. Agoes Soehoed
turut menambahkan bahwa
masyarakat juga harus turut andil
dalam membantu menyebarkan
informasi pariwisata Bali
kepada wisatawan asing dengan
kemampuan berbahasa Inggris
mereka.
Seirama dengan Agoes Soehoed,
Ida Bagus Ngurah Sidhayatra
77Vol. 59 | Nov-Des 2014
ADVERTORIAL
Wijaya Mantra selaku investor di TBI Bali
juga mengungkapkan bahwa kualitas SDM
di Bali khususnya dituntut untuk bisa
berkompetisi dalam menghadapi globalisasi.
“Bali dengan sektor pariwisatanya, di mana
bahasa menjadi salah satu pondasi utama
di dalamnya. Oleh karena itu saya melihat
pendidikan bahasa itu sangat penting di sini.
Di Bali sendiri, provider pendidikan bahasa
Inggris masih sedikit. Itu yang membuat
saya tertarik membawa brand TBI yang telah
berkembang terlebih dahulu di Jakarta dan
Bandung tersebut ke Bali,” terangnya.
Di gelaran soft opening-nya tersebut, TBI
Bali juga berkesempatan untuk memberikan
lima beasiswa eksklusif kepada pengurus
Yayasan Pembangunan Sanur yang notabene
bergerak di bidang jasa pariwisata, agar bisa
menimba ilmu di TBI Bali. Perwakilan dari
head office TBI Jakarta dan Dinas Pendidikan
dan Olahraga Kota Denpasar juga tampak
menghadiri peresmian TBI Bali ini.
English Study CentreDi samping program kursus General English,
TBI Bali juga memfasilitasi pengadaan
test & preparation untuk IELTS dan TOEFL.
Bahkan menariknya lagi, TBI juga merupakan
satu-satunya lembaga di Indonesia yang
berhak mengeluarkan CELTA (Certificate
in English Language Teaching to Adults).
“Jadi kalau ada guru Indonesia yang ingin
mengajar di luar negeri, maka hanya dengan
menunjukan sertifikat CELTA, mereka
sudah bisa mengajar di negara yang mereka
inginkan. Sertifikat mengajar ini sudah diakui
di seluruh dunia,” jelas Gus Ngurah Mantra.
Ini membuktikan TBI memang sangat concern
dengan teacher development.
Ada empat native teacher dan enam non
native teacher yang akan siap mengajarkan
Bahasa Inggris dengan metode pengajaran
menarik. TBI menyusun learning program-nya
dengan konsep study centre, di mana didesain
dalam bentuk u-shape, sehingga atmosfer
kelas tidak monoton dan lebih banyak terjalin
interaksi serta diskusi.
TBI menggunakan kurikulum UK-Based dan
buku-buku studinya juga diimpor secara
eksklusif dari Cambridge. Fasilitas yang
ditawarkan pun sangat lengkap, di mana
terdapat 13 ruangan kelas, ruangan khusus
study centre, library dan lab komputer.
Disamping memfasilitasi pembelajaran
bahasa Inggris bagi pelaku pariwisata, TBI
Bali juga menyediakan kelas pembelajaran
bahasa Indonesia untuk para ekspatriat. “Di
luar ekspektasi, ternyata banyak mahasiswa
pertukaran pelajar yang punya minat untuk
belajar bahasa Indonesia,” imbuh Gus Ngurah
Mantra. TBI juga membantu masyarakat
untuk bisa bekerja dan belajar di luar negeri
melalui exam preparation program. Ditambah
dengan program corporate training dan
business communication. Gus Ngurah Mantra
juga menegaskan bahwa TBI sangat fleksibel
dalam merancang program yang disesuaikan
dengan permintaan instansi.
Sejak dua bulan pengoperasian, TBI Bali
telah menerima lebih dari 200 siswa. “Ke
depannya, saya berharap TBI menjadi
provider terbaik dalam bidang bahasa dan
mampu berpartisipasi dalam perkembangan
pendidikan di Bali. Pendidikan dan SDM
sangat berkaitan erat untuk menghasilkan
masyarakat yang produktif dan tentu
nantinya secara tidak langsung akan berefek
positif bagi perekonomian,” pungkas Gus
Ngurah Mantra di sela-sela soft opening TBI
Bali.
78 Vol. 59 | Nov - Des 2014
“Oh, you worry too much, Mustachio. She’s
completely fine!” the tall girl snapped.
Mustachio scoffed in disagreement, but didn’t
say anything.
“Adrianna, honey. Your dress. Lift it up, please,”
the lady reminded me.
I shifted uncomfortably on my bed. “Um... I’m
not very comfortable... eh,” I glanced slightly
at Mustachio, who was twirling his mustache
behind the two healers.
The lady gasped in understanding. “Oh! Of
course!” She glared at Mustachio, “don’t you
have something to do... somewhere?
Mustachio scowled. “I did all my work
yesterday.”
“Mustachio.”
“Oh!” he blinked, finally getting the message.
“Of course! I still have to do... that thing. I forgot
to do it yesterday. I--I should do it now.” And
with that failed excuse -as much as I appreciated
it- he scurried out of the room and closed the
door with a loud bang.
As soon as he left, the two healers made me
took off my dress and ran some checks on me,
with strange tools that I couldn’t recognize.
Sometimes they nodded in satisfaction, but
occasionally the tall girl would shook her head,
clucking in worry, which made me nervous.
After fifteen minutes of checking, they closed
the medical kit and gave me a new dress to
wear. I was about to reject the dress -but
looking at their hopeful faces, I realized it would
be incredibly rude for me to ask for something
I was awakened by the sound of knocking. I
blinked as my eyes adjusted to the sunlight that
was now lighting the wooden room intensely.
“Come in,” I groaned, and the door opened.
The three healers stepped in, the tall girl holding
a medical kit. “Good morning, dear,” the plump
healer lady smiled. “Feeling better?”
I nodded. “I’m feeling a lot better. Actually, I’m
feeling great! Thank you for attending me while
I was unconscious.”
The lady laughed. “Oh, it’s nothing! Just doing
my daily job... Now honey, can you please take
off your dress?”
“Ex--Excuse me?” I stuttered, frowning.
“Oh, just the normal procedure. We need to
check you up again before you leave. Make sure
everything’s okay, you see,” the tall girl quickly
answered, lifting up the medical kit for me to
see. “But I’m totally sure everything’s okay.
Don’t you worry!”
“I’m leaving? Today?” My heart jumped gleefully
at the information. Soon, I would be back on
track in my search for my sister.
The mustached man, looking shorter and
smaller than yesterday inside his oversized coat,
replied. “Yeah, your friend insisted that you
should leave as soon as you could. And he also
said that today you might be feeling a lot better,
enough to continue your journey.” He frowned
in dislike, as if he wanted me to stay in bed
forever. “Even though I’m not sure you’re well
enough to continue your ridiculously dangerous
journey!”
An Unpleasant SurpriseEpisode XXIII
teenlitcorner
else to wear instead. “Well?” I asked eagerly,
after I put on the plain white dress, “how am I?
Am I well enough to go?”
The lady smiled and patted my head
affectionately. “You’re in a great condition.
Here, drink this.” She poured me a thick, pink
liquid from a thermos and handed me the mug.
“What is this?” I sniffed, squinting at the bubbly
liquid in suspicion.
“It’s a herbal potion. It’ll make you feel better-
-and stronger. I heard you have a long journey
ahead of you,” the tall girl smiled. She had
beautiful, persuasive eyes, and I just wanted
to say yes to everything she said. Her eyes
reminded me of Celia’s.
The potion smelled like apples. It took me a
couple of seconds to decide whether I was going
to drink it or not. Letting them check on me and
run tests on me was one thing, but drinking an
unfamiliar potion that smelled like apples was
another thing. It could be a trap. What if they
were sided with the Red Witch?
“It’s not poison, if that’s what you’re thinking,”
the lady assured me. “I don’t do poisons.“
It took me one single look at those sincere
mir
iadn
a.co
m
79Vol. 59 | Nov-Des 2014
teenlitcornerSamantha Chandra
www.adriannaandevan.blogspot.com
Where can I meet Evan?” I asked, trying to
change the subject.
“Right this way, Adrianna honey,” the lady
opened the wooden door and stepped outside.
I followed the two healers down the stone path
and looked around in fascination. The village
was even more beautiful in the daylight. If only I
brought my camera...
The healers led me to a giant, electric blue
flower that grew by the corner of the path.
The petals were closed and I was wondering
on how we were going to get inside, when the
lady whispered something softly to the front
petal. The petals opened, revealing a small, blue
chamber with a king sized bed in the middle,
along with two blue sofas and other kinds of
flowery furnitures. Evan was nowhere to be
seen.
“Evan, dear,” the plump lady called out, “your
friend is here to see you.”
I was about to inform the lady that the room
was completely empty and there was no point
of calling out-when a small part of the flower
floor vanished and Evan-dressed in black as
always-climbed out of a spiral staircase that I
could’ve sworn was never there before. As soon
as he was out of the stairs, the hole on the floor
patched itself up and the spiral staircase was no
longer visible-covered by the flower floor once
more.
“What was that?” I stuttered, pointing at Evan’s
feet.
“My feet,” he answered.
“No, the thing that just happened! You
practically appeared from under the floor!”
The healers laughed. “We’ll give you guys some
privacy,” the girl said, and stepped outside the
flower along with the lady.
I stared at Evan, waiting for an explanation, but
he didn’t say anything. It took me a few seconds
expressions that they had on their face. I smiled
and drank the whole mug.
It was the best drink I’ve ever had. It tasted
sweet and refreshing, and as I gulped down the
last drop of the potion I felt a surge of energy
shot in my whole body. “How was it?” the tall girl
asked.
It took me a couple of seconds until I could
reply. “It tasted amazing,” I answered. “What
was that?”
The lady smiled. “My secret herbal potion,” she
smirked. “Now if you’re feeling strong enough to
meet your friend at the Flower Villa...”
“Oh, I am!” I jumped onto my feet. I couldn’t
hardly wait to get going. “The Flower Villa is the
house that looked like a giant flower, isn’t it?”
The healers frowned in confusion. “How did you
know?”
Realizing that I had just told on myself, I shook
my head and laughed. “I--uh, looked from the
window.”
“Okay...,” the tall girl said, glancing suspiciously
at the window. “Anyway, are we ready to go?
to realize that the moment was awkward.
“So,” I started. “Nice flower. Is this a house?”
Evan shrugged. “It’s a guest house. Sprites Ville
is quite famous for it’s unique style of living. The
sprites were fascinating architects.”
I walked over to the bed and sat on it without
a word, watching Evan prepare his backpack.
“I already asked the healers to prepare your
bag. We’re leaving in an hour,” Evan told me, his
hands busy stuffing things inside his backpack.
“We’re leaving this early? I don’t even know
anything about this place yet,” I said.
“I’ll fill you in later.”
“Funny. Yesterday you was so worried about
my health,” I teased, “and now you’re rushing
to continue our search right away. Aren’t you
worried about me?” I batted my eyelashes and
broke into a laugh.
“No,” he replied coldly. I frowned and stood up.
“What do you mean by no?”
“Well, obviously you’re healthy enough to
continue our search if you’re well enough to go
for a walk around an unfamiliar village at night-
-alone,” he snapped. “Adrianna, I can’t believe
how stupid you are.”
“How did you know?” I was so surprised I didn’t
even deny his statement. “Did you put some
kind of... sorcery on me?”
Before he could reply, the flower floor opened
up again, and someone stepped outside from
the spiral staircase.
“Adrianna, I believe you’ve already met Alex,”
Evan said sharply.
The guy that just stepped outside the flower
basement-thing winked and smiled at me,
showing his ridiculously white teeth. “Nice to
see you again, princess.”
80 Vol. 59 | Nov - Des 2014
EVENT
MarkPlus ikut serta memeriahkan
iklim pariwisata Indonesia. Sabtu
(8/11/2014) bertempat di Berry
Biz Hotel, MarkPlus meluncurkan MarkPlus
Center for Tourism and Hospitality, sebuah
pusat pengembangan bisnis pariwisata
dan hospitality yang menekankan pada
peningkatan kapabilitas SDM (learning),
pendalaman industri melalui penelitian yang
komprehensif (research), serta penyediaan
solusi permasalahan bisnis melalui konsultasi
(advisory).
Hermawan Kartajaya selaku Founder &
CEO MarkPlus, Inc. mengungkapkan bahwa
pemilihan Bali sebagai lokasi pendirian
MarkPlus Center for Tourism and Hospitality
memang disengaja dilakukan lantaran Bali
merupakan pintu gerbang dan barometer
pariwisata nasional. “Diharapkan pemain
industri pariwisata di Indonesia dapat
melakukan benchmarking untuk lebih
meningkatkan kualitas dan kapasitas
pariwisata dan hospitality secara nasional,”
ujarnya.
Pendirian MarkPlus
Center for Tourism and
Hospitality ini juga
sebagai salah satu
persiapan Indonesia
untuk menghadapi
Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) pada akhir
tahun 2015 mendatang. Industri pariwisata
Indonesia nantinya harus mampu bersaing
secara global dalam mendatangkan turis
mancanegara serta memberikan pelayanan
dan kualitas destinasi yang mumpuni. Apalagi
pemerintahan baru saat ini menargetkan
pencapaian 20 juta turis di tahun 2020. Maka
dari itu, Indonesia harus terus membenahi
infrastrukturnya, melakukan pengembangan
terhadap destinasi pariwisata, kebijakan
pemerintah dan ekosistem secara
komprehensif. Selain itu dibutuhkan juga
koridor yang memenuhi standar global
untuk membantu mengembangkan sumber
daya lokal sebagai langkah untuk
memenangkan kompetisi di industri
pariwisata.
Menteri Pariwisata Indonesia
Kabinet Kerja, Dr. Ir. Arief Yahya,
M.Sc yang juga Marketer of
The Year 2013 pilihan MarkPlus,
Inc juga hadir dalam kesempatan
tersebut untuk meresmikan secara
langsung MarkPlus Center for Tourism and
Hospitality. “Diharapkan pelaku industri
pariwisata di Indonesia dapat melakukan
bechmarking untuk mampu meningkatkan
kualitas dan kapasitas pariwisata dan
hospitality secara nasional,” pungkasnya.
Tak hanya sekadar peresmian dan ramah
tamah, acara ini juga diisi dengan diskusi dan
dialog interaktif selama satu jam antara Arief
Yahya bersama segenap asosiasi dan pelaku
pariwisata Bali.
HADIR UNTUK JAWAB TANTANGAN MEA
Markplus Center for Tourism and Hospitality
81Vol. 59 | Nov-Des 2014
“TO ACCELERATE GROWTH, WE NEED TO GROW OUR
TEAM”
YOUR BUSINESSIMPROVE
“Jika Anda meruntuhkan gedung
bisnis yang saya miliki, saya akan
membangunnya kembali dalam 8 bulan,
tapi jika Anda mengambil team works
saya, orang-orang yang bersama-sama
menjalankan bisnis bersama Saya, So.. I’m
Totally Die. Bagi Saya, sepenting itulah
peran people dalam sebuah organisasi,
dan merupakan salah satu leverage
business paling vital, tanpa mereka, kita
tidak akan kemana-mana. Salah satu
strategi yang proven untuk membuat
perusahaan kita bertumbuh adalah
dengan mengkonsentrasikan kepada
pertumbuhan kapasitas masing-masing
orang yang bekerja membantu kita,
Andapun bisa melakukan hal yang sama.”
Alex P Chandra
Setiap SDM, dibagian kerja apapun dalam sebuah organisasi, maka dituntut untuk memiliki
citra dan image yang positif sebagai sebuah keharusan. Terlebih bagi mereka yang baru
mengawali karir, terkadang melupakan hal tersebut. Program ini dibuat sebagai jembatan
awal bagi setiap SDM agar mampu menunjukkan performa yang memukau sehingga
tujuan perusahaan dalam memberikan pelayan terbaik bisa tercapai.
PROFFESIONAL DEVELOPMENT PROGRAM [PDP]
TOPIC CONTENT FASILITATOR
Menjadi Karyawan Bintang Alex P Chandra
Think & Act Like A Champion Pribadi Budiono
Service Excellent Suzanna Chandra
Presenting Your Proffesional Image Gilda Sagrado
Psychology In Selling Made Muku
Interpersonal & Communication Herman Pasha
KNOWLEDGE
SKILLS
PROGRAM OUTLINE
INFORMASI LEBIH LANJUTFina Kaska0852-3752-6899
@AKUBANKID
AKUBANK
www.akubank.co.id
Program dimulai tanggal 7 Februari 2015
82 Vol. 59 | Nov - Des 2014
SALES OF
THE MONTH
Warung BENDEGADISC 15% Setiap pembelanjaan
BALE UDANG MANG ENGKINGDISC 15%
KASIH IBU GENERAL HOSPITAL DISC 5% Setiap pembelian obat
DISC 10% Untuk kamar dan laboratorium
KRISNA MODA BOUTIQUEDISC 15% Setiap pembelanjaan
BALI NUSA - Traditional Bali HandwovenDISC 10% Pembelian cash/ debit BCA
BALIBEACH GOLFFree only DISC 10% From published rate
Disc invalid package & tournament
ERHACLINICDISC 20% Setiap Peeling Treatment
Berlaku Senin - Jumat
RUMAH SAKIT BALIMEDDISC 10% biaya kamar, DISC 5% biaya obat, DISC 10% total biaya lab & rontgent (khusus
rawat inap)
SILOAM HOSPITALSDISC 20% Pemeriksaan Radiologi ,
DISC 10% Kamar Rawat Inap, Medical Check Up Regular dan Obat
CEMPAKA TEXTILE & BORDIRDISC 10% ALL PRODUCTS
THE ORANGE - BAKERY RESTAURANTDISC 10% F&B ONLY
Untuk minimal belanja Rp. 100.000,-
Warung OLEDISC 15% All items (kecuali rokok)
PRODIA - LABORATORIUM KLINIKDISC 8% Semua permeriksaan
DISC 10% untuk panel check up, panel check up plus
TAMAN AIR SPALOWEST PRICE
BUMBU DESADISC 15% untuk semua jenis makanan dan
minuman
SECTOR - BAR & RESTAURANTDISC 15% From published rates
Invalid for alcohol drink & buffet package
ADIBI SALON & SPADISC 10% Setiap pembelian produk salon & spa
DISC 5% Sulam Alis Eyeliner dan bibir
KAMPOENG VILLADISC 10%
CASHBACK 10% Setelah tamu check out
LLUVIA SPADISC 50% All Treatment
Jam 09.00 - 17.00
KOPI BALI HOUSE DISC UP TO 20%
WARUNG CASA LOCADISC 15% Setiap pembelanjaan min Rp.
100.000,-
BALISTUNGDISC 30% biaya pendidikan bulan pertama
DISC 10% bulan selajutnya
TROPICANA BEAUTY SPA & SALONDISC 50% Massage, reflexology & facial
treatment
RUMAH LULUR BALI TANGIDISC 15% All treatment dan setiap pem-
belanjaan
BabyLandDISC 10% kecuali produk tertentu
BAKSO LAPANGAN TEMBAK SENAYANDISC 10% untuk setiap pembelanjaan
D' TUNJUNG BOUTIQUEDISC 10% untuk setiap pembelanjaan
LA'VINA ROOMSDISC 10% untuk setiap pembelanjaan
BALINE CHOCOLATEDISC 10% untuk setiap pembelanjaan
XO SUKI & CUISINEDISC 15% untuk menu Suki dan 10% untuk
menu a la carteMinimal belanja Rp. 150.000,-
MIRACLE Aesthetic ClinicDISC 10% All treatment
BALI BAKERYDISC 10% Kecuali merchandise
HOUSE OF DURADISC 30% FACE TREATMENT
DISC 20% Selain face treatment
FIVELEMENTSDISC 30% Beauty Ritual Menu
DISC 10% untuk makanan saja di Sakti Dining Room
CAHYA DEWI SALON, SPA & BRIDALDISC 15% semua produk treatment
MOOIJ BOUTIQUEDISC 15% Untuk semua item produk
POP HOTELSDISC START FROM 5%
In room rate
LARISSA AESTHETIC CENTERDISC 10% Skin rejuvenation
LITAMA JEWELRYDISC 15% untuk berlian ready stock
DISC 40% untuk berlian dengan pesanan
5ASEC TEXTILE EXPERTDISC 20% Setiap Transaksi
BALI BRASCODISC 50% untuk Spa
DISC 30% untuk salon & nailDISC 10% untuk boutique & factory outlet
QUANTUM SARANA MEDIKDISC 10% Untuk medical check up lab
DISC 5% No lab
83Vol. 59 | Nov-Des 2014
NEW MELATI - SALON, BRIDALDISC 10% ALL TREATMENT
Invalid promo lainnya
INUL VIZTADISC 15% Untuk ruang karaoke, makanan,
dan minuman
DEZIRE AESTHETIC CLINICDISC 30% untuk semua perawatan
RUMAH SAKIT SURYA HUSADADISC 20% Rawat Inap
DISC 10% Medical Check Up
WARUNG KAYU APIDISC 10% Untuk semua jenis makanan dan
minuman
TIFARA AESTHETIC & WELLNESSDISC 15% untuk semua perawatan kecuali
injection dan pembelian produk
BERRYBIZ HOTELSDISC 50% untuk kamar dan 10% untuk f&b
WA Salon, Spa & Butik KebayaDISC 20% untuk salon dan 10% untuk butik
Anyar KebayaDISC 15% khusus untuk Produk kebaya
ULTIMATE NUTRITIONDISC 20% untuk Produk
LESTARI TENUN IKATDISC 10% All Item
BALONKUDISC 10% All items
Transaksi min Rp. 500.000,-
GRAND ISTANA RAMA HOTELDeluxe Room Best Rate
DISC 30% massage, DISC 20% LaundryDISC 20% F&B Restaurant
RUTH DESSERTS CAFEDISC 15%
ALL MENU
RUMAH SEHATDISC 15% Spa,
DISC 10% Skin Care & SalonDISC 5% Resto
TANYA LESTARI
(0361) 246 706
CEPAT, BERSAHABAT
www.bprlestari.com
LESTARI FIRST LADIES MERUPAKAN
PROGRAM DARI BPR LESTARI YANG
MEMBERIKAN BENEFIT KEPADA NASABAH
LESTARI FIRST, KHUSUSNYA PARA IBU
BERUPA DISCOUNT BELANJA YANG
MENGUNTUNGKAN.
JOIN US TO GET PRIVILEGE!
Nikmati
Semua
Keuntungannya
Bersama Kami