+ All Categories
Home > Documents > M&I Magazine Vol.59

M&I Magazine Vol.59

Date post: 07-Apr-2016
Category:
Upload: money-i-magazine
View: 282 times
Download: 4 times
Share this document with a friend
Description:
Edisi ini membahas tentang prediksi pertumbuhan Indonesia di tahun 2015 dari berbagai perspektif bidang, semisal ekonomi, perbankan, properti, saham, hingga teknologi informasi.
Popular Tags:
84
M oney &I EMPOWERING ENTREPRENEUR Vol. 59 Des-Jan 2015 @MNImagz Money & I Magazine www.the-mni.com INDONESIA 2015 Year Of Living Dangerously EDITOR’S CHOICES 2014 I MUSIC I EVENTS I MOVIES I BOOKS & THE INSPIRATOR MENEROPONG PELUANG & TANTANGAN 2015 Money&I ISSN: 2087-5975 Rp. 25.000 Alex P Chandra Komisaris BPR Lestari “2015, TAHUN NYEREMPET BAHAYA” Buntoro CEO & Founder PT MAK “WAJIB KEMBALI KE SEKTOR INDUSTRI” Alit Nityaryana Head of Capital IDX Bali “PASAR MODAL AKAN MAKIN HANDAL” Semadi Putra Pelaku Property “DARK AGES SEKTOR PROPERTY” Wahya Biantara Co Founder Klakat “TITIK TERANG e-C0MMERCE”
Transcript

1Vol. 59 | Nov-Des 2014

Money&IEMPOWERING ENTREPRENEUR

Vol. 59 Des-Jan 2015 @MNImagz Money & I Magazine www.the-mni.com

INDONESIA 2015Year Of Living Dangerously

EDITOR’S CHOICES 2014 I MUSIC I EVENTS I MOVIES I BOOKS & THE INSPIRATOR

MENEROPONG PELUANG & TANTANGAN 2015

Money&I ISSN: 2087-5975

Rp. 25.000

Alex P Chandra Komisaris BPR Lestari

“2015, TAHUN NYEREMPET BAHAYA”

BuntoroCEO & Founder PT MAK

“WAJIB KEMBALI KE SEKTOR INDUSTRI”

Alit NityaryanaHead of Capital IDX Bali

“PASAR MODAL AKAN MAKIN HANDAL”

Semadi Putra Pelaku Property

“DARK AGES SEKTOR PROPERTY”

Wahya Biantara Co Founder Klakat

“TITIK TERANG e-C0MMERCE”

2 Vol. 59 | Nov - Des 2014

3Vol. 59 | Nov-Des 2014

Now Availableissuu.com/literaturnegeriwww.the-mni.com

4 Vol. 59 | Nov - Des 2014

ARIF RAHMAN@LITERATURNEGERI

F R O M T H E E D I T O R

Usai sudah pesta demokrasi

yang ramai nan berisik itu,

sekalipun tensinya belum

sepenuhnya reda, namun

tahun 2014 rasanya bisa

dibilang pantas telah ditutup dengan

cukup baik. Pemilu raya telah melahirkan

pemimpin pujaan baru bernama Jokowi,

yang dalam proses pelantikannya begitu

riuh dengan sejuta aksi. Harapan tumbuh

kolektif di seluruh relung nadi. Inilah era

baru untuk seluruh rakyat Indonesia. Satu

fase yang telah terlewati dengan baik ini,

adalah awal dari sejumlah PR besar yang

harus dikerjakan oleh pemerintahan baru

sepanjang 5 tahun ke depan.

Di fase berikutnya, tantangannya jauh lebih

sulit. Ekonom Unika Atmajaya Jakarta A.

2015! TAHUN CUCI PIRING

Prasetyantoko dalam wawancaranya pada

sebuah media nasional menyampaikan,

bahwa tahun 2015 merupakan “tahun cuci

piring”. Fase transisi politik dengan biaya

tinggi dan diiringi dengan kebijakan kenaikan

BBM pada November lalu adalah salah

satu biang penyebabnya. Belum lagi jika

Bank Sentral AS menaikkan suku bunganya,

maka besar kemungkinan banjir likuiditas,

sebagaimana terjadi pada 5 tahun terakhir

di sejumlah emerging country termasuk

Indonesia tidak akan ada lagi.

LALU APA YANG AKAN TERJADI PADA INDONESIA DI PERIODE TAHUN 2015 NANTI? Pertanyaan inilah yang muncul ketika rapat

redaksi, dan menuntun kami pada pemilihan

special feature pada edisi kali ini dengan

tajuk meneropong 2015. Tim dibentuk dan

5Vol. 59 | Nov-Des 2014

reportase pun digelar. Kami menjumpai

bapak Buntoro, founder dan owner PT Mega

Andalan Kalasan, sebuah perusahaan

tingkat world class company. Kehadirannya

di Bali ketika menjadi salah satu pembicara

The 6th Indonesia International Conference

on Innovation, Entrepreneurship and Small

Business [IICIES 2014] di Patra Jasa Bali tak

kami sia-siakan untuk berbagi pemikiran soal

Indonesia ke depan.

Selain itu, kami juga mewawancarai Head of

Capital Market Information Centre Bursa

Efek Indonesia Denpasar, I Gusti Agung

Alit Nityaryana untuk menelaah opininya

soal kondisi pasar keuangan tahun depan,

khususnya di Bali. Serta sejumlah opini

lainnya dari para kontributor kami.

Sekalipun 2015 diyakini akan menjadi tahun

yang penuh tantangan dan hambatan, namun

bukan berarti ini indikasi bahwa Indonesia

akan mengalami kemunduran, malah justru

banyak yang meyakini akan sebaliknya. Ini

adalah titik lontar untuk bertumbuh pasti di

tahun-tahun berikutnya. Bukankah malam

tergelap terjadi beberapa menit sebelum

fajar menjelang? Dan rasanya inilah yang

tengah terjadi di Indonesia hari ini.

Dan sebagai sajian penutup edisi akhir

tahun, kami menghadirkan suplemen Editors

Choice, sebagai referensi bagi Anda yang

mungkin melewatkan beberapa hal menarik

di tahun 2014. Semoga menjadi bacaan awal

tahun yang menyenangkan untuk Anda .

6 Vol. 59 | Nov - Des 2014

Bagaimana kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2015? Apakah lajunya akan pesat atau mengalami kemunduran? Rintangan apa yang akan dihadapi setahun ke depan? Dengan era pemerintahan yang baru, semua berharap akan lebih mudah. Redaksi berusaha menggali berbagai pemikiran tentang Indonesia di tahun 2015 dari berbagai sektor vital yang menunjang perekonomiannya.

67

C O N T E N T S

Publisher Alex P. Chandra (PT. BPR Sri Artha Lestari); Chief Operations Arif Rahman; Public Relations Manager Erry Yoga Sugama; Head of Contents Arif Rahman: Editorial Support Putera Adnyana; Designer Renata Wahyu Diandara; Photographer I.B. Baruna Luhur; Money & I Magazine is published monthly by PT. BPR Sri Artha Lestari, Jalan Teuku Umar 110 Denpasar, Bali, Indonesia. Tel: +62 361 246-706; Fax: +62 361 246-705. No part of this publication may be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopy, recording or any information storage or retrieval system without permission in writing from PT. BPR Sri Artha Lestari. While the editors do their utmost to verify information published, they do not accept responsibility for its absolute accuracy; Editorial & Advertising E-mail: [email protected]. Tel: +62 361 784-3244.

INDONESIA 2015Photographer : IB Baruna Design Cover : Renata Diandara

Editor’s Choises 2014Tahun 2014 sudah berlalu,

dan kami memilih sejumlah

karya terbaik di tahun

tersebut dalam rubrik ini.

Cek daftar list kami disini.

Interview : Buntoro Interview: IGA Alit NityaaryanaSpecial FeatureMeneropong 2015

Saatnya Kembali ke Sektor Industri

Pasar Modal 2015 Makin Handal

20 28 38

04 From the Editor

08 Contributors

10 Follow Me On Twitter

12 Snapshot : Siat Tipat

14 Quotes Of The Month

16 Product : Arisan Lestari &

Tabungan Jumbo Akhir Tahun’14

Special Feature :

24 Indonesia 2015, Year Of Living

Dangerously By Alex P Chandra

34 Memetakan Arah By Pribadi B

42 2015, Dark Age Para Developer

By Semadi Putra

46 Mau di Bawa Kemana Negara

Kita? By Suzanna Chandra

54 Insight : Empat Pilar Pariwisata Indonesia By Yuswohady

56 Fitness : Meminum Susu Rendah Lemak untuk Diet by Denny S

58 Traveller Notes: Everest & Nepal

64 Event : Ajang Kumpul Gen-L Lestari

76 Advertorial: The British Institute Hadir di Balli

79 Teenlit Corner : An Unpleasant Surprise

1Vol. 59 | Nov-Des 2014

Money&IEMPOWERING ENTREPRENEUR

Vol. 59 Des-Jan 2015 @MNImagz Money & I Magazine www.the-mni.com

INDONESIA 2015Year Of Living Dangerously

EDITOR’S CHOICES 2014 I MUSIC I EVENTS I MOVIES I BOOKS & THE INSPIRATOR

MENEROPONG PELUANG & TANTANGAN 2015

Money&I ISSN: 2087-5975

Rp. 25.000

Alex P Chandra Komisaris BPR Lestari

“2015, TAHUN NYEREMPET BAHAYA”

BuntoroCEO & Founder PT MAK

“WAJIB KEMBALI KE SEKTOR INDUSTRI”

Alit NityaryanaHead of Capital IDX Bali

“PASAR MODAL AKAN MAKIN HANDAL”

Semadi Putra Pelaku Property

“DARK AGES SEKTOR PROPERTY”

Wahya Biantara Co Founder Klakat

“TITIK TERANG e-C0MMERCE”

62 Front of Mind : N. WoodmanLika-Liku Miliuner Go Pro 50 Interview Wahya B

Titik Terang e-Commerce

7Vol. 59 | Nov-Des 2014

8 Vol. 59 | Nov - Des 2014

LogoutNew Tweet

Alex p Chandra@alex_lestari

Pendiri BPR Lestari. Membangun bisnis dari nol sejak 15 tahun yang lalu. Sekarang chairman grup bisnis Lestari

alexpchandra.com

kerobokan - kuta.bali.

Alex p Chandra @alex_lestari

Ukuran ‘wealth’ adalah networth. Untuk membangun networth, kita harus meningkatkan income, saving dan kemudian berinvestasi.

Alex p Chandra @alex_lestari

Networth adalah jumlah asset dikurangi hutang? #morning212

Alex p Chandra @alex_lestari

‘Kaya’ adalah ketika income dari investasi melebihi cost of living.

#morning212

Alex p Chandra @alex_lestari

Jadi caranya menjadi ‘kaya’ adalah meningkatkan jumlah investasi

melebihi cost of living. #morning212

4573

2135

tweets

followers

9Vol. 59 | Nov-Des 2014

10 Vol. 59 | Nov - Des 2014

SNAPSHOT I SIAT TIPAT

11Vol. 59 | Nov-Des 2014

SNAPSHOT I SIAT TIPAT

12 Vol. 59 | Nov - Des 2014

Perang Mekotek dan

Perang Pandan, adalah

dua tradisi Bali yang sudah

dikenal ke mancanegara.

Namun yang belum

banyak orang mengenal adalah

Perang Tipat, sebuah tradisi unik milik

masyarakat Desa Adat Kapal, Mengwi,

Badung. Tradisi ini dilaksanakan setiap

Purnama Kapat yang terkenal dengan

nama Perang Tipat Bantal atau Aci Rah

Pengangon yang berlangsung pada

pertengahan bulan Oktober tahun

lalu. Sama seperti Mekotek dan Perang

Pandan, yang menarik dari tradisi

perang ini adalah “alat tempurnya” yang

berupa ketupat.

SNAPSHOT I SIAT TIPAT

13Vol. 59 | Nov-Des 2014

SNAPSHOT I SIAT TIPAT

Tradisi ini berlangsung di depan Pura Desa Lan Puseh Desa Adat

Kapal, dimana kegiatan ini diawali dengan persembahyangan

bersama di Pura tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan

peperangan sengit yang berlangsung sekitar 40an menit.

Selepas perang, semua warga tertawa gembira dan saling

menyalami. Tradisi ini memang bukan representasi dari

kekerasan, tapi justru wujud rasa syukur dan harapan akan

kesejahteraan. ”Tradisi ini bukan dilandasi permusuhan, justru

rasa syukur” ujar I Made Wartika selaku petajuh Bendesa Desa

Adat Kapal.

14 Vol. 59 | Nov - Des 2014

15Vol. 59 | Nov-Des 2014

“Twenty years from now you will be more

disappointed by the things that you didn’t do than by

the ones you did do. So throw off the bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade

winds in your sails. Explore. Dream. Discover.”

Mark Twain

hdwallpaperfun.com

16 Vol. 59 | Nov - Des 2014

Arisan Lestari & Pengundian Jumbo

“SHINNING.. YOUR INNER BEAUTY”

A risan Lestari dan Pengundian Jumbo Jadi “Bingkisan akhir tahun“ BPR

Lestari, dengan tema utama “Shinning Your Inner Beauty” menjadi

tema utama dari gelaran Arisan Lestari pada Sabtu (13/12/14) lalu.

Ratusan wanita aktif berkumpul tak hanya demi mendengarkan kocokan

keberuntungan mereka, tetapi juga mencari tahu bagaimana tips dan trik

khusus dalam menampilkan pesona kecantikan mereka masing-masing.

Dalam kesempatan tersebut, Arisan Lestari secara khusus mengadakan sebuah sesi

beauty class yang dimentori langsung oleh Swandewi dari New Melati Salon. Bertempat

di Swis Bell Hotel Sunset Road, kelas kecantikan ini pun langsung menyedot antusiasme

17Vol. 59 | Nov-Des 2014

kaum hawa. Segala wawasan tentang

riasan wajah dibagikan di sini. “Tampil

cantik tentu menjadi idaman setiap

wanita. Melalui konsep demo beauty class

yang digelar kurang lebih 30 menit ini,

kami ingin memberikan tips kecantikan

PRODUCT

18 Vol. 59 | Nov - Des 2014

PRODUCT

kepada wanita aktif, khususnya bagaimana

memancarkan kecantikan alaminya melalui

riasan yang sederhana dan natural dalam

waktu kurang dari 15 menit,” papar Erry

Yoga Sugama selaku Public Relation BPR

Lestari.

Menariknya, para peserta Arisan Lestari

juga diajak untuk mempraktekan ilmu

singkat beauty class tersebut secara

langsung. Bukan untuk merias dirinya

sendiri, beberapa peserta malah ditantang

untuk bisa merias beberapa model dengan

tema yang telah ditentukan. Sesi beauty

class ini sendiri merupakan kerjasama

antara BPR Lestari dengan New Melati

Salon, The Body Shop, dan Aston Fashion.

Yoga juga menambahkan bahwa program

Arisan lestari mengundang sebanyak-

banyaknya wanita aktif di Bali untuk

bergabung. Tak hanya untuk sekadar arisan,

tetapi juga bisa menjalin networking dan

sharing bisnis mereka di ajang tersebut.

Arisan Lestari memang dirancang untuk

empowering woman.

“Doorprize yang menarik juga kami

bagikan di setiap penarikan arisan. Dalam

kesempatan kali ini kami menghadiahkan

1 buah cincin berlian senilai Rp 21 juta

sebagai doorprize utama persembahan BPR

Lestari dan Litama Jewelry,” sambung Yoga.

Selain cincin berlian, event ini juga

dimeriahkan oleh sejumlah hadiah kejutan

seperti 1 voucher one night di Kampoeng

Villa, khusus untuk program Arisan Lestari

Ajak-ajak. Ada pula 2 voucher menginap di

Swissbel Hotel Rainforest Sunset Road, 1

voucher belanja di Baloonku Baby Shop, 1

voucher dari Fit Club, 2 voucher belanja di

Aston Fashion, 1 paket produk The Body

Shop. 3 voucher spa dari Headquarters

Salon, dan 2 voucher belanja di The Sambas.

SEMARAK JUMBOBersamaan dengan penarikan Arisan Lestari

juga digelar pengundian Tabungan Jumbo

periode terakhir di tahun 2014. Sebuah

Toyota Kijang All New Grand Innova dan

5 paket couple amazing tour Denpasar –

Shanghai – Beijing – Denpasar menjadi

incaran utama para peserta undian saat itu.

Ada pula 50 unit Samsung TV LED, namun

diundi di hari terpisah.

“Saking banyaknya hadiah yang diundi,

terpaksa akhirnya kami bagi dua tahap,

yakni pengundian pertama saat Arisan

Lestari hari ini dan juga keesokan harinya

di BPR Lestari Cabang Sanur,” ungkap Yoga.

Akhirnya hadiah utama 1 unit Toyota Kijang

All New Grand Innova jatuh kepada Ibu Ong

Mei Ling, nasabah BPR Lestari Renon.

Pada hari Senin (22/12) lalu digelar konvoi

untuk hadiah utama Tabungan Jumbo

menuju kediaman Ibu Ong Mei Ling. Kijang

Innova pun langsung diantarkan oleh tim

BPR Lestari masuk ke garasinya. Ibu Ong

Mei Ling yang telah menjadi nasabah BPR

Lestari lebih dari lima tahun ini tidak pernah

menyangka akan terpilih menjadi pemenang

hadiah utama Tabungan Jumbo.

“Waktu dihubungi, saya sempat kaget

dan enggak percaya. Kebetulan saya

berhalangan hadir saat pengundian. Puji

Tuhan, saya mendapatkan hadiah mobil,”

kata Ibu Ong Mei Ling dengan sumringah.

Banyak kemudahan yang didapatkannya

19Vol. 59 | Nov-Des 2014

PRODUCT

saat menggunakan Tabungan Jumbo. Tak

hanya lantaran bunganya yang tinggi, tetapi

juga ada fitur menarik lainnya, seperti bebas

biaya RTGS dan transfer ke semua bank,

serta jumlah hadiah undian yang fantastis.

Tak hanya Ibu Ong Mei Ling yang merasakan

kegembiraan serupa. Beberapa pemenang

Tabungan Jumbo sebelumnya untuk hadiah

5 paket couple amazing tour Denpasar –

Shanghai – Beijing – Denpasar juga berbagi

kebahagiaan selama menikmati hadiah tur

eksklusif tersebut.

“Tabungan Jumbo memang benar-

benar WOW. Meskipun, saya sudah

pernah mendapatkan hadiah utama

kijang Innova, ternyata saya masih bisa

mendapatkan hadiah berupa tur ke

Beijing. Ini membuktikan bahwa setiap

nasabah mempunyai peluang besar untuk

memenangkan undian tabungan Jumbo

di setiap periodenya. Sukses terus BPR

Lestari,” ungkap salah satu pemenang.

20 Vol. 59 | Nov - Des 2014

MENEROPONG

21Vol. 59 | Nov-Des 2014

SPECIAL FEATURE

Akhirnya, setelah menjadi polemik panjang bak tak

berujung, presiden ketujuh RI Bapak Joko Widodo

memutuskan untuk mengurangi subsidi BBM per

November 2014 lalu.Keputusan yang diambil tak lama

setelah dirinya dilantik sebagai presiden ini memang

sudah diprediksi sejumlah pengamat sejak jauh hari. Bukan rahasia

lagi kalau “sidekick” Pak Jokowi, Jusuf Kalla, paling mendukung soal

pengurangan subsidi BBM.

Dalam Forum Indonesia Knowledge III pada 10 Oktober 2014 lalu,

pengamat ekonomi yang juga kawan dekat, Wapres Jusuf Kalla, Tony

Prasentiantono menyampaikan hal tersebut. Hal ini dilakukan , selain

karena subsidi yang selama ini salah sasaran, juga akan dialihkan ke

pembangunan infrastruktur yang mulai dikebut dari tahun 2015 ini.

Bagi sebagian masyarakat, keputusan untuk menaikkan harga BBM

ini dinilai tidak tepat, namun sebagian lainnya –yang kebanyakan

bukan orang politik- justru mendukung dengan sejumlah opini.

Memang, kebijakan ini memiliki konsekuensi yang tidak sedikit,

terlebih pada sektor pertumbuhan yang harus dikorbankan. RAPBN

2015 mematok asumsi pertumbuhan ekonomi yang hanya 5.6%,

inflasi 4,4% dan nilai tukar rupiah atas dolar Rp. 11.900. Target ini

dinilai sangat realistis, dan menunjukkan bahwa pemerintahan baru

tak ingin gegabah dalam menjalankan kebijakannya, mengingat BBM

bukan satu-satunya PR yang harus diselesaikan.

Kondisi fluktuasi harga lifting yang berpotensi menurunkan dana bagi

hasil migas serta penerimaan pajak yang diprediksi akan menurun

tahun 2015 akibat perlambatan ekspor, impor dan investasi adalah

tantangan lain yang menghadang.

Publisher kami Alex P Chandra menyampaikan bahwa tahun 2015

akan nyerempet-nyerempet bahaya [baca: Indonesia 2015, The Year

Of Living Dangerously]. Lalu apa yang kira-kira bisa diterawang saat

ini akan kondisi Indonesia ke depan? Special feature kali ini berusaha

membahasnya secara komprehensif dari berbagai sudut pandang,

semoga ini bisa menjadi tambahan referensi bagai Anda untuk

mengarungi tahun yang penuh tantangan!

“ RAPBN 2015 mematok asumsi pertumbuhan

ekonomi yang hanya 5.6%, inflasi 4,4% dan

nilai tukar rupiah atas dolar Rp. 11.900. Target

ini dinilai sangat realistis, dan menunjukkan

bahwa pemerintahan baru tak ingin gegabah

dalam menjalankan kebijakannya.”

22 Vol. 59 | Nov - Des 2014

SPECIAL FEATURE

Angsa hitam adalah teori

yang dipopulerkan oleh

seorang profesor keuangan

Nassim Nicholas Taleb, yang

menggambarkan peristiwa

langka dengan konsekuensi ekstrem yang

tidak dapat diprediksi. Dalam sejarahnya,

model keuangan ini terjadi beberapa kali,

yang paling dekat kita rasakan adalah

5 tahun lalu, tepatnya pada hari Senin,

15 September 2008, ketika sekelompok

pengacara Lehman Brothers pada pukul 1.45

dini hari mengumumkan pernyataan pailit

terbesar sepanjang sejarah AS. Inilah awal

< Para Bankir Lehman Brothers yang

meninggalkan kantor mereka pasca

pailitnya perusahaan tersebut. Inilah awal

malapetaka yang kemudian berbuntut

panjang pada perekenomian negara

adidaya tersebut.

great depression yang dialami negara adidaya

tersebut, yang pada gilirannya di akhir 2014

lalu, dinyatakan tak lagi menjadi negara

dengan perekonomian terkuat di dunia, Cina

resmi mengambil alih posisi puncak.

Sore harinya tak lama setelah pengumuman

tersebut disampaikan, Bursa Dow John

jatuh 4,4%, kejatuhan terbesar dalam satu

hari yang belum pernah terjadi dalam 6

tahun sebelumnya. Ketika malam menjelang,

masih banyak investor dan pelaku bisnis

yang berharap bahwa kejatuhan Lehman

layaknya benturan kecil yang pernah terjadi

pada tahun 1989 dan 1997. Optimisme itu

memberikan sentimen positif di hari Selasa

ketika nilai saham naik 1%, namun harapan

bahwa ini hanyalah riak kecil yang kemudian

pupus. Dua minggu kemudian, Dow jatuh

778 poin, terbesar sepanjang sejarah. Harga

saham bergolak, bahkan dari 10 pergerakan

nilai saham terbesar sepanjang sejarah, 9

diantaranya terjadi pada masa itu. Sejumlah

orang mulai menarik dana sebesar-besarnya

dari ATM.

Deretan petaka tak kunjung usai, paket-

paket KPR yang telah laku di jual kembali,

diagunkan kembali. Dalam setahun, tingkat

pengangguran AS sebesar 6% naik menjadi

10%. Setiap menitnya, 6 rumah disita.

Tabungan 401 (k) yang mencapai nilai

tertinggi di tahun sebelumnya, dalam sekejap

habis tak berbekas.

Para pemangku kebijakan pun gerak

cepat. Sejumlah upaya dilakukan untuk

BLACK SWANOLEH : ARIF RAHMANKetua Program Studi Sekolah Akuntansi Keuangan & Perbankan

static.bussinesinsider.com

23Vol. 59 | Nov-Des 2014

menjadikan The Fed hingga akhir tahun

kemarin, mengantongi tidak kurang dari

US$ 4 triliun dalam bentuk obligasi. Padahal

aset yang dimiliki The Fed sebelum krisis

keuangan hanya US$ 800 miliar.

Lalu apa yang terjadi dengan Indonesia?Di tahun 2008, rupiah sempat bergolak

pelan akibat krisis global, namun kemudian

secara bertahap Indonesia justru mengalami

pertumbuhan yang luar biasa, berbagai

sektor khususnya lembaga keuangan tidak

mengalami “cedera” apapun dari peristiwa

ini. Saya sendiri melakukan analisa secara

komprehensif dan mendalam sebagai topik

penelitian utama tesis ketika itu. Yang justru

terjadi adalah, dana besar hasil suntikan dari

the Fed digunakan oleh berbagai perusahaan

yang menerima likuditas besar tersebut

untuk berinvestasi. Dan sebagai investor,

maka mereka berinvestasi di negara yang

memiliki pertumbuhan dengan suku bunga

yang menguntungkan. Indonesia, China dan

India adalah 3 negara dengan pertumbuhan

yang positif, itu sebabnya banyak dana dari

The Fed yang kemudian masuk ke negara-

negara tersebut. Itulah sebabnya sejak resesi

Amerika tahun 2009 lalu, justru Indonesia

mengalami pertumbuhan yang eksponensial.

Hampir selama 4 tahun sejak tahun

2009, Indonesia bak menerima durian

runtuh dengan masuknya dana segar yang

mengatrol pertumbuhan. Selama pemerintah

AS terus menyuntikkan dana stimulusnya,

maka perekonomian Indonesia mendapat

efek positif. Namun itu mulai berakhir sejak 2

tahun terakhir.

Pada tahun 2013, indeks harga saham

gabungan (IHSG) terjun bebas ketitik

nadir, jatuh lebih dari 20% [bearish]. Salah

satu penyebabnya adalah rencana the Fed

mengurangi stimulus. Dengan pengurangan

tersebut, maka dana yang ditanamkan

oleh investor Amerika di Indonesia, akan

kembali [capital outflow]. Sejak Januari awal

tahun 2014, The Fed sudah memutuskan

mengurangi stimulus dari semula US$ 85

miliar per bulan menjadi US$ 75 miliar

per bulan. Sekalipun sejumlah pengamat

ekonomi di Amerika masih meyakini

bahwa perekonomian negara tersebut

masih membutuhkan stimulus. Dan

berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI),

sepanjang tahun 2014, investor asing yang

mencatatkan net sell di pasar saham sebesar

Rp 15,29 triliun. Nilai dana asing yang keluar

itu hampir sama dengan nilai dana asing yang

masuk tahun 2012, sebesar Rp 15,2 triliun.

Namun bukan semata pengurangan

apalagi penghentian stimulus yang justru

meresahkan, namun kebijakan the Fed

yang akan menaikkan suku bunga, hal

ini akan mendorong para investor untuk

merubah portfolio-nya. Dan The Fed tengah

mempertimbangkan untuk menaikkan suku

bunga AS. Jika hal itu terjadi, ditambah

dengan kenaikan harga BBM, maka likuiditas

dolar di pasar global berkurang, kenaikan

suku bunga di emerging market membuat

pertumbuhan ekonomi semakin melambat.

Melemahkan mata uang global sehingga

membuat kepercayaan terhadap mata

uang merosot serta menjadikan biaya

impor menjadi lebih tinggi dan berpotensi

mengurangi nilai cadangan devisa. Inilah

alasannya mengapa sulit rasanya bagi

rupiah kembali ke angka 11.000 per 1 US$

nya. Bahkan diyakni nantinya bahwa angka

keseimbangan baru akan ada dikisaran

Rp. 12.000. Sementara pertumbuhan yang

selama beberapa tahun terakhir selalu diatas

6%, rasanya dalam waktu tahun-tahun

kedepan akan menjadi salah satu hal yang

akan di korbankan oleh pemerintahan Jokowi

JK. Mungkin masih bisa menyentuh angka

5% sebagaimana target RAPBN 2015, namun

diatas 6%.., rasanya berat!

“ Indonesia, China dan

India adalah 3 negara

dengan pertumbuhan

yang positif

SPECIAL FEATURE

menghentikan “pendarahan”, pada masa

tersebut tidak kurang dari US$ 14 trilliun

dialokasikan pemerintah AS untuk

menstimulasi berbagai aspek keuangan

negara, sebagian besar untuk pembelian

secara langsung dan penjaminan pinjaman

melalui Federal Reserve (The Fed). The

Fed, sebagaimana Bank Sentral lainnya,

mengelola perekonomian AS dengan cara

menaikkan atau menurunkan suku bunga

acuan.

Namun Fed tidak bisa menurunkan suku di

bawah nol - kebijakan ini telah dipertahankan

selama lima tahun terakhir. Untuk

merangsang ekonomi AS yang lunglai, maka

The Fed memompa uang secara langsung

ke pasar dengan membeli obligasi jangka

panjang, baik itu surat utang AS atau obligasi

kredit perumahan. Diharapkan nantinya,

uang itu digunakan oleh perusahaan

khususnya pihak swasta untuk diputar dalam

perekonomian secara bisnis. Kebijakan ini

deliknews.com

24 Vol. 59 | Nov - Des 2014

Tahun lalu saya menyatakan

bahwa 2014 is not good, but not

that bad! Kita mengalami krisis

kecil. Rupiah yang melemah

direspon oleh Bank Indonesia

dengan menaikkan suku bunga perbankan.

Pertumbuhan yang melemah adalah reaksi

normal untuk mendinginkan ekonomi yang

overheated.

Faktor positif di tahun 2014 lalu adalah

pemilihan umum, di mana menambah likuditas

atas belanja kampanye. Pemilu sudah usai,

Jokowi jadi Presiden. Pemerintahan baru

terbentuk, harapan baru tercipta. Bagaimana

dengan 2015? Sebagai pebisnis, penting untuk

mengetahui ‘cuaca perekenomian’, seperti

halnya nelayan membaca awan. Berikut

analisa sederhana hasil riset internal BPR

Lestari.

Pesta Telah Usai

Untuk mencoba memahami apa yang terjadi,

perkenankan saya flash back beberapa tahun

ke belakang. Karena apa yang terjadi sekarang

dan di masa yang akan datang, tidak terlepas

dari apa yang terjadi pada tahun-tahun

SPECIAL FEATURE

INDONESIA 2015 Year Of Living Dangerously

Alex P. Chandra@alex_lestari

Komisaris BPR Lestari & Founder of Lestari Group

www.alexpchandra.com

“ Everybody is on

Property. Tukang salon

jadi developer, tukang

bengkel ingin punya

hotel.”

Free

Gre

atPi

ctur

e.co

m

25Vol. 59 | Nov-Des 2014

SPECIAL FEATURE

Amerika Serikat akan menghentikan pencetakan uang untuk membanjiri pasar dengan likuiditas

Quantitative Easing

belakangan. Tahun 2008, dunia gonjang-ganjing. Amerika

Serikat dan the rest of the world rontok perekonomiannya.

Indonesia, ketika itu tetap tumbuh.

Perekonomian Indonesia yang tumbuh (bersama India dan

Cina), ketika seluruh dunia mengalami negative growth pasca

rontoknya Lehman Brothers dan krisis sub-prime mortgage

di Amerika Serikat ternyata menimbulkan ekses. Ketika

krisis perekonomian global terjadi, penyelamatannya adalah

dengan melonggarkan likuiditas selonggar-longgarkan. Ben

Bernanke, FED Chairman ketika itu bahkan sampai dijuluki

“Helicopter Ben”, karena berkata bahwa kalau perlu dia

akan membagi-bagi uang dari helicopter. Istilah kerennya

Quantitative Easing, atau kata lainnya yang lebih sederhana

dari mencetak uang.

Bunga diturunkan serendah-rendahnya, supaya

perekonomian tumbuh. Nah ketika prospek perekonomian di

AS di titik nadir inilah, investasi berbondong-bondong keluar

dari Uncle Sam. Tebak kemana? Ke developing countries, seperti

Indonesia, India dan Cina. Inilah salah satu alasan (alasan

lainnya adalah karena perekonomian Indonesia di-drive oleh

domestic consumption), mengapa ketika seluruh dunia resesi,

Indonesia 2009-2012 justru tumbuh sebaik-baiknya.

Problemnya adalah ketika disinyalir ekonomi Amerika

membaik (2013) dan Federal Reserve, bank sentralnya

AS mengatakan akan menghentikan Quantitative Easing

(menghentikan pencetakan uang untuk membanjiri

pasar dengan likuiditas). Indonesia menjadi panas dingin,

karena dana-dana investasi yang tadinya mengaliri darah

perekonomian Indonesia, ada kemungkinan akan pulang

kampung, lantaran prospek di Amerika yang membaik.

Penghentian Quantitative Easing ini sering kita dengar dengan

istilah Tapering Off. Sentimen inilah yang membuat rupiah

yang tadinya lumayan stabil di angka Rp 9,250 – Rp 9,500

rontok menjadi Rp 12,000-an.

Faktor lain yang membuat rupiah menjadi rontok adalah

fundamental perekenomian yang buruk. Ketergantungan

impor yang besar, defisit necara pembayaran dan sebagainya.

Impor yang terbesar adalah impor BBM. Jadilah kita

menyaksikan di pertengahan 2013, rupiah terpuruk ke level

12,000. Jikalau tidak direspon dengan baik akan mengulang krisis di tahun

1998.

Pemerintah melalui Bank Indonesia merespon krisis kecil tersebut dengan

menaikkan suku bunga secara agresif. Saya mencatat Bank Indonesia

menaikan suku bunga sebanyak 6 kali dalam kurun setahun. Suku bunga

pun merangkak naik dari 5,75 % sampai terakhir 7,75%. Suku bunga yang

naik berarti kredit yang mahal. Artinya juga laju perekonomian diturunkan

kecepatannya. Ekonomi-pun melambat.

Setahun yang lalu saya mengatakan bahwa 2014 is not going to be good.

Walaupun saya tetap optimis Indonesia akan tetap tumbuh karena faktor

konsumsi domestik yang tinggi dan faktor pemilu yang membuat likuiditas

banjir. “2014 is not good, but not that bad.” Begitulah saya mengatakannya.

And yes! Perekonomian Indonesia 2014 tetap tumbuh walaupun melambat.

Sebesar 5,5%-5,6%, demikian hasil perhitungan para ahli. Jauh dibawah laju

pertumbuhan yang selalu di atas 6% sejak 2010. Rezim suku bunga rendah

berakhirlah sudah. The party Is over!

Mesin yang Kepanasan

Ketika suku bunga rendah (2010 – 2012) dan likuiditas berlimpah, semua

bergembira. Everybody is happy! Bank senang, pedagang senang. Sektor

properti booming tidak karuan. Developer senang, spekulan senang, pedagang

globalresearch.ca

26 Vol. 59 | Nov - Des 2014

pertumbuhan kredit yang 20% ini hanya

di-compensate oleh laju pertumbuhan

dana pihak ketiga yang dikumpulkan oleh

perbankan cuma 10%-an. Artinya adalah

perbankan lebih banyak menyalurkan

kredit dibanding dengan kemampuannya

mengumpulkan dana.

Tingkat intermediasi lagi tinggi-tingginya.

Bank-bank untung besar. Walaupun di

pertengahan 2013, suku bunga mulai

merambah naik. Tren pertumbuhan kredit

yang lebih besar dibandingkan dengan

pertumbuhan dana terus berlanjut sampai

September 2014. Walaupun gap-nya mulai

mengecil.

LDR perbankan nasional mencapai 92%

(Sept 2014). Artinya sebanyak 92% dari dana

pihak ketiga yang dihimpun oleh perbankan

itu sudah dilepas dalam bentuk kredit.

Bank hanya memegang reserve 8%-an saja

(ditambah permodalan sendiri). Likuditas

kering. Mesinnya mulai kepanasan.

2015, Tahun Nyerempet-Nyerempet Bahaya

Rezim suku bunga rendah telah usai.

Likuiditas ketat. Ditambah dengan

tersanderanya Indonesia oleh isu tapering

off, plus fundamental perekenomian yang

tersandera oleh impor, membuat bunga akan

tetap tinggi, kredit seret, dan rupiah lemah

(mudah-mudahan stabil lemahnya). Tahun

2015 saya perkirakan akan merupakan

kelanjutan dari 2014. The price we have

to pay for the party! Siklus ekonomi yang

memang harus kita lewati setelah booming

period 2010-2012. Ditambah lagi pengalihan

bahan bangunan senang, kontraktor yang

kebanjiran order pasang harga mahal, hingga

notaris pun happy. Harga mengurus sertifkat

di BPN pun inflated tidak karuan. Termasuk

petugas ukur pada jual mahal.

Everybody is on property. Tukang salon jadi

developer, tukang bengkel mau punya hotel.

Namun tidak banyak yang sadar bahwa

pengucuran kredit yang gegap gempita itu

tidak dibarengi dengan tingkat pengumpulan

dana pihak ketiga yang memadai. Data

terakhir yang saya punya mengungkapkan

bahwa penyaluran kredit perbankan dari

Januari 2013 – Januari 2014 itu berkisar

20% pertumbuhannya.

Data sebelumnya saya tidak punya, namun

saya rasa angkanya bisa lebih tinggi (karena

suku bunga lagi rendah-rendahnya). Laju

i.huffpost.com

27Vol. 59 | Nov-Des 2014

subsidi BBM akan short term meningkatkan

inflasi, yang pada ujungnya bunga akan

kembali terkerek naik. Semua pengamat

setuju pertumbuhan 5% - 5,5%-an. Kurang

lebih sama seperti 2014. Bank-bank akan

berkonsolidasi. Likuiditas akan tetap ketat,

namun perlahan melonggar. Artinya kredit

seret dan mahal.

Cahaya Di Ujung Terowongan

Terpilihnya Jokowi sebagai Presiden

RI ke-7 memberikan angin segar. “Why

Jokowi Matters” pernah saya tulis di edisi

sebelumnya. Terpilihnya Jokowi yang

pedagang furnitur, namun didukung oleh

sebagian besar rakyat jelata, mengalahkan

Prabowo yang jendral berdarah biru dan

didukung oleh elit, menandakan Indonesia

berhasil berdemokrasi. Jokowi jadi presiden

tanpa adanya darah tertumpah. Berarti

Indonesia berhasil melewati salah satu

rintangan terberatnya untuk menjadi negara

yang maju, beradab dan sejahtera.

Demokrasi adalah sistem politik yang

telah berhasil membawa Amerika dan

Barat mencapai kesejahteraan yang belum

pernah kita saksikan sebelumnya dalam

sejarah peradaban modern. Dan kita pun jika

konsisten dan berhasil melaksanakannya,

kelak akan bergabung dengan negara-negara

maju yang makmur dan sejahtera.

Melihat Presiden Jokowi bekerja, rasanya

tidak berlebihan kalau saya optimis. Ada

gebrakan pembaharuan, cara baru, cara

pandang baru. Business is not usual!

Keberhasilan awal Pak Jokowi ‘mengalihkan

subsidi BBM’ merupakan sinyal yang berarti.

Kebijakannya sudah benar. BBM yang mahal

akan membuat prilaku yang hemat energi.

Seperti istri saya yang wanti-wanti kalau

ganti mobil harus dengan mobil yg irit. “CC-

nya yang kecil, biar irit,” demikan katanya.

Secara agregat perilaku ‘berhitung’

dengan BBM ini akan mengurangi impor

BBM. Apalagi jika timnya pak Faisal Basri

bisa membenahi tata niaga impor BBM

yang merusak itu. Artinya, kalau bauran

kebijakannya benar, perlahan kita bisa keluar

dari kecanduan impor (tentunya PR-nya

masih banyak, masalah perijinan, buruh, suku

bunga, industrialisasi, dsb). Perjalanan masih

panjang, namun langkah pertama sudah

benar.

Pengalihan subsidi BBM ini juga membuat

pemerintahan Presiden Jokowi memiliki

“suntikan darah”. Jika memperhitungkan

harga minyak internasional yang turun, ada

kelonggaran fiskal 200-250 Triliun (Tony

A Prasetianto). Dana ini bisa menyegarkan

likuiditas pasar yang kering. Tahun 2015 yang

nyerempet-nyerempet bahaya tadi harus kita

lalui. Setelah itu (2016) kita akan lebih segar

untuk melaju lebih kencang. Tahun depan

itu kita menghadapi krisis kecil. Dan ketika

krisis, selalu tercipta opportunity, walaupun

bahaya mengancam.

Buat BPR Lestari, berdasarkan pengalaman

saya menghadapi berbagai krisis, dalam

setiap krisis selalu tercipta opportunity.

Kuncinya adalah likuiditas. Ketika krisis,

Cash Is The King! Ketika krisis, kita punya

kesempatan untuk melaju lebih kencang

dibandingkan dengan kompetitor. ketika

krisis kita punya kesempatan melatih para

karyawan kita. Tahun depan memang tidak

gampang, namun saya percaya, there is a light

at the end of the tunnel. Dan percayalah, habis

gelap terbitlah terang.

SPECIAL FEATURE

web3designstudio.com

28 Vol. 59 | Nov - Des 2014

SPECIAL FEATURE

INTERVIEW WITH BUNTORO

Saatnya Sektor Industri Berperan Sebagai Sumber PertumbuhanDua dekade terakhir, wajah kota Sleman Jogjakarta perlahan berubah, tak lagi sama. Kawasan yang tadinya sepi aktivitas bisnis tersebut, perlahan mengalami transformasi yang signifikan. Salah satu penyebabnya adalah kehadiran PT Mega Andalan Kalasan [PT MAK] di kawasan tersebut.

Buntoro adalah CEO & Founder PT Mega

Andalan Kalasan

PT MAK adalah sebuah

perusahaan produsen

Peralatan Rumah Sakit

yang 25 tahun silam

berkapasitas sangat kecil

dan bisa dikatagorikan sebagai Usaha

Mikro. Saat ini telah menjelma sebagai

salah satu perusahaan World Class

Company. Perubahan ini memberikan

dampak positif pada satu kecamatan

Kalasan di Kabupaten Sleman . Tingkat

kesejahteraan masyarakat Kalasan

mengalami peningkatan seiring dengan

peningkatan kapasitas perusahaan ini.

Adalah Buntoro, pendiri dan sekaligus

CEO perusahaan tersebut yang

dianggap paling bertanggung jawab

atas perubahan positif itu. Sepak

terjangnya di sektor industri nasional dan

dunia, sudah tak terbantahkan lagi. Bahkan

sempat tersiar kabar bahwa namanya masuk

dalam radar tim transisi sebagai salah satu

calon menteri di Kabinet Kerja Jokowi

beberapa waktu lalu. Pria yang juga sering

menjadi dosen tamu ITB ini, datang ke Bali

dalam kapasitasnya sebagai pembicara

tamu dalam perhelatan The 6th Indonesia

International Conference on Innovation,

Entrepreneurship and Small Business [IICIES

2014] di Patra Jasa. Kesempatan ini tentu

saja tak kami lewatkan untuk berjumpa

dengannya. Dalam satu momen makan

siang yang akrab, kepada Arif Rahman

dari Money & I, Buntoro bercerita panjang

soal Indonesia. Berikut adalah petikan

wawancaranya.

Bagaimana Bapak melihat perekonomian Indonesia saat ini?

Sekarang ini, pertumbuhan ekonomi yang

terjadi tidak membawa sebesar-besarnya

bagi kemakmuran rakyat. Pertumbuhan

ekonomi lebih banyak dinikmati oleh orang

per orang saja yang mempunyai akses

ekonomi. Dan selama ini pembangunan

fasilitas (infrastruktur) juga seolah-olah

hanya memberikan karpet merah bagi

investor asing. Kita itu masih dikuasai

oleh asing. Lihat saja produk-produk yang

setiap harinya kita pakai, mulai pasta gigi,

sabun mandi, sampai kendaraan bermotor.

Semua itu walau dibuat di dalam negeri

tetapi bukan merk Indonesia. Barang-barang

tersebut adalah produk dengan lisensi

perusahaan asing dari negara lain. Dan

menurut saya, ini adalah tantangan besar

bagi kita semua. Apakah bisa atau tidak kita

lepas dari ketergantungan pada produk-

produk asing.

Setidaknya kita harus mulai bisa

menciptakan produk seperti perusahaan-

perusahaan tersebut. Tidak harus punya

yang sebesar Unilever atau sekelas Toyota

Astra Motor. Namun bisa atau tidak

kita dalam 5 tahun ke depan ini, mulai

memikirkan bagaimana membangun entitas

industri yang mempunyai karakter, yang

mempunyai basis yang kuat berdasarkan

kompetensi. Meskipun kecil-kecil, tapi kalau

banyak akan lebih baik. Bukankah Goliath

terdiri dari kumpulan para David?

Contoh nyatanya sudah saya tunjukkan

dengan PT MAK yang saya dirikan, mampu

membangun sebuah desa, kecamatan

atau kabupaten dan membuat desa dan

kecamatan itu merasakan kemakmuran.

Keberhasilan tersebut membuktikan bahwa

29Vol. 59 | Nov-Des 2014

INTERVIEW

30 Vol. 59 | Nov - Des 2014

SPECIAL FEATURE

“Kalau kita amati sebetulnya keberhasilan Cina yang paling hebat adalah keberhasilan gerakan kolosal pembangunan industri di seluruh Cina. Mulai dari Beijing, Shaanxi, sampai daerah-daerah kecil lainnya. Di pedalaman itu slogan Deng Xiao Ping menggema di mana-mana. Zhi Fu Shi Guang rong atau yang artinya menjadi kaya adalah mulia, rich is glorious, sehingga setiap orang berlomba-lomba untuk menjadi kaya dan punya keinginan untuk bersaing menciptakan barang.”

> Di Indonesia kata kaya masih

dianggap tabu, dianggap sombong,

padahal tidak seperti itu.

Seperti usaha mikro itu misalnya,

kalau mau naik kelas itu kan tidak

mudah, apalagi untuk sampai ke kelas

menengah, itu tantangannya berbeda

dengan di usaha kecil. Demikian juga

dengan negara.

satu industri bisa melakukan ini. Bahwa desa

bisa dikembangkan dengan cara ini. Saya

berharap bahwa contoh ini bisa menjadi

benchmark bagi daerah-daerah lain, tentunya

harus disesuaikan dengan local wisdom di

daerah-daerah tersebut. Jadi bukannya “sim

salabim” dengan satu kebijakan lalu tiba-tiba

segala sesuatunya tumbuh dengan sendirinya.

Dominasi asing semakin menjadi sejak pasar bebas, hal ini tidak terhindarkan lagi?

Tidak ada satu pun negara di dunia ini

yang bisa mencapai kemakmuran selama

ekonominya didominasi asing. Menurut

saya, dominasi asing bisa dipatahkan apabila

bangsa ini mau menghargai sekecil apa pun

keberhasilan yang dicapai oleh bangsanya

sendiri. Dan sebaliknya setiap keberhasilan

harus diakui bukan milik orang per orang atau

satu golongan saja. Setiap pihak harus mau

menjadi bagian dari keberhasilan Indonesia.

Kita harus punya andil, harus bangga atas

keberhasilan. Di MAK, filosofi dasarnya adalah

menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia.

Saat ini dan masa mendatang sektor Industri

tidak bisa diragukan lagi adalah prime-mover

yang menjadi soko guru perekonomian

Indonesia. Dan kita harus menyadari bahwa

dengan dikontrol asing, maka pertumbuhan

ekonomi tidak akan membawa kesejahteraan

bagi rakyak kecil.

Kalau kita amati sebetulnya keberhasilan

Cina yang paling hebat adalah keberhasilan

gerakan kolosal pembangunan industri di

seluruh Cina. Mulai dari Beijing, Shaanxi,

sampai daerah-daerah kecil lainnya. Di

pedalaman itu slogan Deng Xiao Ping

menggema di mana-mana. Zhi Fu Shi Guang

rong atau yang artinya menjadi kaya adalah

mulia, rich is glorious, sehingga setiap orang

berlomba-lomba untuk menjadi kaya dan

punya keinginan untuk bersaing menciptakan

barang. Sementara di Indonesia, slogan seperti

itu tidak dipercaya. Inginnya segala hal harus

ada contoh kongkretnya dulu. Harus lihat

orang lain berhasil baru mau mengikuti. Itu

sebabnya harus ada contoh, bahwa ada suatu

daerah yang berhasil dari sebuah industri

dimana masyarakatnya sejahtera dan makmur.

Ini kunci keberhasilannya. Nanti daerah lain

tinggal menirunya.

Apa yang harus kita gali untuk memulainya?Kalau kita lihat, setiap level punya tantangan

masing-masing. Seperti usaha mikro itu

misalnya. Kalau mau naik kelas itu kan tidak

mudah, bisa butuh waktu sampai 10 tahun.

Apalagi untuk sampai ke level berikutnya,

kelas menengah. Itu tantangannya berbeda

dengan di usaha kecil. Demikian juga di

tingkat negara. Kalau kita tinjau Indonesia,

sampai dengan PDB $ 3.000 masih bisa

mengandalkan SDA atau komoditi primer.

Ini masih memungkinkan. Cara gampangnya

begini, sumber daya alam paling besar

di Indonesia itu kan sawit, coba lihat

produktivitas Sawit, maksimum $2.000 per

Ha. Padahal seorang petani sawit maksimum

hanya bisa menggarap 3 hektar. Jadi sekitar

$ 6000. Dan keluarga petani itu 4 orang. Itu

artinya hanya memberikan hasil yang levelnya

$ 1.500 per orang. Artinya sektor pertanian

(industri agro) tidak mungkin bisa menjadi

sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia di

masa mendatang.

Sedangkan sektor pertambangan, cepat atau

lambat akan habis lho, ini nggak sustain. Jadi

adalah keliru kalau orang mengatakan bahwa

kita itu unggul di sektor pertanian, perikanan,

tambang, dll dan mengandalkannya sebagai

>

31Vol. 59 | Nov-Des 2014

SPECIAL FEATURE

sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kalau ditinjau

lebih dalam sektor-sektor tersebut tidak mungkin mampu

memberikan kontribusi bagi pertumbuhhan ekonomi hingga

ke level $5000.

Apa yang harus kita fokuskan?

Dukung sektor riil, dan ini bukan paling mungkin lagi, tapi

keniscayaan dan satu-satunya. Apalagi coba, andalkan minyak

bumi, wong lifting-nya turun terus, batu bara yang satu saat

nanti akan habis? Menurut saya, dorong sektor industri.

Contoh di MAK perusahaan kami, yang targetnya world class

company, di mana salah satu kriterianya adalah produktivitas

kerja per orangnya itu $60.000, dan ini 10 kali lipat dari

kontribusi di sektor pertanian. Jadi kalau orientasi kita mau

jadi negara maju, justru sektor industrilah yang seharusnya

didukung. Dan ini sudah terbukti, tinggal dicontoh saja lho.

Apakah ini karena doktrin masa lalu agar kita memiliki keunggulan komparatif?

Kalau saya tidak melihat begitu. Ada invisible hand, orang-

orang yang digunakan untuk sengaja menyesatkan cara

berpikir kita, membentuk paradigma kita bahwa cara

hidup kita itu seharusnya seperti sekarang ini. Hal-hal yang seperti inilah yang

seharusnya kita lawan.

Coba lihat, Cina tidak akan bisa berkembang lagi, akan susah walaupun mereka

berusaha. Tapi kalau sampai PDB $ 10.000 Cina mungkin mampu, tapi diatas $

10.000, itu bukan lagi soal sektor industri, tapi high tech industri. Dan ini disadari

Cina, sejak 5 tahun lalu mereka sudah membeli IBM desktop untuk membawa

Lenovo ke tingkat dunia. Sekarang dia beli Volvo yang diyakini bisa menjadi

penghela bagi industri otomotif, mereka butuh effort luar biasa besar untuk

mengembangkan industri hightech-nya. Jadi Cina yang sudah sedemikian maju

saja tidak bisa mengembangkan dirinya sendiri untuk masuk ke zona high tech.

Jadi cara paling mudah yang mereka tempuh dengan cara membeli teknologi

yang sudah jadi, sangat tidak gampang untuk naik kelas ke PDB $ 10.000, apalagi

bagi Indonesia yang mau berpenghasilan $ 20.000-25.000 tapi tidak melakukan

apa pun. Sekarang jumlah penduduknya masih 250 juta, 20 tahun lagi kita akan

bicara 300 juta manusia. Bagaimana caranya memberikan kesejahteraan bagi

300 juta manusia dengan mengandalkan sektor pertanian? Selain lahannya

berkurang, produktivitasnya juga cuma segitu, mandeg. Kecuali masyarakatnya

mau beli beras seharga Rp. 80.000 sekilo seperti di Jepang, itu lain cerita. Wong

ini jualannya masih Rp. 8.000 sekilo kok, ya hasilnya juga segitu-segitu saja.

Keberhasilan MAK di Sleman, apakah bisa menerapkannya di daerah-daerah?

Dasar pemikirannya begini, apakah kita tahu PDB Bali itu berapa, banyak yang

tidak menyadari hal-hal kecil seperti ini, sehingga orientasinya bias. Bali ini

diorientasikan sebagai daerah dengan industri pariwisata yang bagus, padahal

itu kan cuma satu titik di beberapa lokasi saja, sementara Bali itu luas. Misal di

Singaraja, tidak banyak ada kawasan pariwisata di sana, mau di bangun apa disitu.

Jadi banyak orang melihat Indonesia sebagi entitas kecil, padahal setiap daerah

punya local wisdom yang seharusnya digali lebih dalam, sehingga bisa dibangun

industri-industri yang tepat di daerah-daerah tersebut.

32 Vol. 59 | Nov - Des 2014

Bagaimana dengan kemampuan SDM kita yang relatif masih rendah?

Bukan soal SDM, tapi mindset-nya yang

perlu dirubah. Kita harus sering melakukan

pikiran yang liar atau out of the box, dan

harus belajar dari pengalaman pemikiran

tersebut. Di MAK, kita sukses di industri

alat-alat kesehatan, tapi kami juga pernah

bikin sepeda motor dan ternyata sulit.

Karena yang terberat itu dalam uji coba,

adalah waktu yang terbatas, dan harus

kita konsepkan jangka panjang di mana

pertanyaannya adalah, apakah generasi

berikutnya bisa melanjutkan ini atau tidak.

Ada keterbatasan di sini. Kami gagal di

industri sepeda motor, tapi jika ditanya

apakah bisnis sepeda motor masih bagus

SPECIAL FEATURE

> Produktivitas hasil kerja para

nelayan atau petani belum cukup

untuk membawa mereka masuk

dalam taraf hidup sejahtera

33Vol. 59 | Nov-Des 2014

di Indonesia, dan ini ditanyakan ke Honda,

Yamaha atau Suzuki, mereka akan bilang

masih sangat OK. Jadi kalau kami bikin

sepeda motor dan ternyata belum OK, jelas

kesalahannya ada di kita.

Itu sebabnya, kalau kita bicara industri, kita

tidak boleh fokus pada produk, tapi kita

harus fokus pada kompetensi. Jadi yang

kita kembangkan itu kompetensi di bidang

mekanik. Kalau ini sudah terpenuhi, maka

mau bikin apa saja bisa. Bikin alat kesehatan

bisa, sepeda motor oke dan bahkan mobil

pun rasanya mampu. Enggak ada masalah,

kuncinya itu kompetensi, sekarang

tinggal seberapa jauh passion kita untuk

mewujudkan itu.

Di sepeda motor itu, 30% dari komponennya

sudah dibuat inhouse, yang kita datangkan

itu cuma enginge, sisanya sebesar 40%

adalah common part yang sudah banyak

diproduksi di dalam negeri. Sampai sekarang

prosesnya agak tertunda, belum kita apa-

apakan lagi, tapi biar nggak mati tetap kita

pelihara, dan biaya pemeliharaan ini mahal

juga sebenarnya.

Dan ini yang kadang orang tidak tahu,

bahwa dalam bisnis itu memang intinya

cari uang, dan berapapun besarnya uang,

kalau kita tidak punya kantong yang cukup,

akan luber. Dalam bisnis sepeda motor, saya

sedang mempersiapkan kantong yang besar.

Sekarang memang belum kelihatan, tapi

tidak akan saya matikan. Ini butuh waktu,

bayangkan jika nanti Indonesia punya brand

lokal untuk produk sepeda motor, ini akan

jadi kebanggaan, tapi ya itu, ini butuh waktu.

Sebagai pengusaha, kita harus punya pribadi

yang memadai, menjadi pengusaha yang lebih

besar, memantapkan diri untuk memulai

sesuatu yang baru yang lebih besar.

Sekalipun belum kelihatan hasilnya?

Ya, seperti yang saya katakan it’s just about

time.

Penjualan produk MAK sendiri lebih baik dari brand lain bahkan yang dari luar negeri. Inikah yang Anda maksudkan?

MAK punya pengalaman bersaing dengan

perusahaan Jepang yang punya pabrik di sini

juga, yang skalanya saat berdiri pada tahun

1996 jauh lebih besar dari MAK, dan sampai

dengan saat ini kita masih bisa mengimbangi.

Kita punya track record dalam mengalahkan

merek-merek asing. Itu sebabnya di sepeda

motor saya cukup percaya diri untuk bisa

mengalahkan Honda, karena punya track

record bagus di alat kesehatan, cuma belum

sekarang.

Seperti saya bilang tadi, di bisnis itu kan

ada tingkatannya, you naik tingkat, ya

tantangannya akan berbeda, musuhnya

berbeda juga. Yang tingkatnya lebih tinggi,

karena sudah lebih dulu ada di sana. Dia

sudah lewati perjalanannya, harus bertahap.

MAK juga begitu, sebagai world class

company, kita bisa punya nilai strategis,

banyak perusahaan world class company

lainnya dari Eropa, Jepang dan Amerika yang

mau masuk pasar Indonesia, dengan 250

juta orang dan pasar bebas yang berlaku, ini

menggiurkan. Tapi mereka sudah mencoba

selama berpuluh-puluh tahun yang lalu, dan

akhirnya mereka mengakui betapa sulitnya.

Kalau di sini ada perusahaan yang punya

kelas yang sama, kenapa nggak kita diajak

kerjasama saja. Di situ nilai strategisnya.

Demikian pula sebaliknya, kita mau masuk

Eropa, ternyata nggak gampang, kita

sudah bikin produk dengan standar yang

ditentukan yaitu CE Marking, tapi rupanya

tidak sesederhana itu. Untuk bisa menembus

pasar Eropa MAK harus bersinergi dengan

perusahaan yang kira-kira sekelas.

Apa harapan untuk Indonesia kedepan?

Semoga Indonesia punya pemimpin yang

betul-betul mempersiapkan diri dan mau

mengkaji lebih dalam tentang potensi negara

ini dengan kalkulasi potensi yang benar dan

didasarkan pada data yang valid. Juga harus

berani mengambil tindakan, seperti kata

Deng Xiao Ping, saya nggak peduli kucing

hitam atau putih, yang penting bisa nangkap

tikus. Bagi saya, ini titik balik buat Indonesia.

Saya melihat kondisinya mengarah kesana.

“Selain lahannya berkurang, produktivitasnya juga cuma segitu, kecuali masyarakatnya mau beli beras seharga Rp. 80.000 sekilo, itu lain cerita. Wong ini jualannya masih Rp. 8000 sekilo kok, ya hasilnya juga segitu-segitu saja.”

SPECIAL FEATURE

34 Vol. 59 | Nov - Des 2014

Hampir setiap orang bisa

mengemudikan kapal. Tetapi,

perlu seorang pemimpin

untuk memetakan arah.

Sebelum pemimpin membawa

anggota timnya atau anak buah mereka

menempuh perjalanan, mereka harus bisa

menjadi navigator dan menjalankan proses

tertentu agar perjalanan itu memiliki peluang

terbaik untuk berhasil.

Navigator menggunakan pengalaman

masa lalu. Sebagian besar pemimpin alami

adalah orang yang aktif. Mereka cenderung

memandang ke depan, bukan ke belakang.

Membuat keputusan dan bergerak maju.

Tetapi untuk menjadi navigator yang baik,

mereka perlu meluangkan waktu untuk

merenung dan belajar dari pengalaman.

Navigator yang baik akan menghitung

besarnya biaya sebelum membuat komitmen.

Mereka tidak menguji faktor-faktor yang

dapat diukur saja, seperti keuangan, sumber

daya dan bakat. Tetapi juga faktor-faktor tak

berwujud, seperti waktu yang dibutuhkan,

semangat, keyakinan, momentum, budaya,

dan lainnya. Untuk bisa memetakan arah

tahun 2015 dengan benar. Kita harus

SPECIAL FEATURE

MEMETAKAN ARAH

Pribadi BudionoDirektur Utama BPR Lestari

“ Jika laju pertumbuhan

kredit dikurangi, maka

laju pertumbuhan

ekonomi Indonesia juga

akan melambat

> LDR perbankan telah meningkat dengan

persentase 92,2 persen berarti perbankan sudah

melewati batas atas

35Vol. 59 | Nov-Des 2014

SPECIAL FEATURE

terlebih dahulu memetakan apa yang

telah terjadi pada tahun sebelumnya.

Mengapa? Untuk diambil pelajarannya, agar

yang melemahkan tidak diulang kembali.

Sedangkan yang menguatkan untuk dipakai

sebagai pedoman agar kita tidak terpeleset.

Seperti yang terjadi pada tahun 2014.

Kondisi tahun 2014 tidak lebih baik dari

tahun 2013. Tahun 2013 pemerintahan

SBY menaikkan harga BBM subsidi

sebesar Rp.1.500,- per liter. Kenaikan

BBM mempengaruhi harga-harga barang.

Hampir semua harga barang naik, inflasi

tinggi. Sebagai otoritas yang menjaga inflasi,

Bank Indonesia sangat responsif dengan

menaikkan bunga BI rate. Ini memberikan

efek psikologis terhadap para deposan

untuk minta suku bunga deposito dinaikan.

Tidak bisa dihindari perang bunga terjadi di

antara bank-bank, untuk memperebutkan

dana pihak ketiga. Akibatnya, bunga kredit

menjadi lebih mahal atau naik, kewajiban

nasabah pun menjadi lebih tinggi. Risiko

kredit bermasalah menjadi meningkat.

Di samping itu pada tahun 2014 ada hajatan

demokrasi di Indonesia yaitu Pileg dan

Pilpres. Pemilu merupakan proses politik,

namun prosesnya sangat mempengaruhi

perekonomian Indonesia. Dari data statistik

Bank Indonesia per Juli 2014, bahwa ada

penurunan dana pihak ketiga sebesar Rp. 60

Triliun dalam sebulan. Ini merupakan indikasi

bahwa dana-dana dalam jumlah besar

bergeser, dari perbankan Indonesia.

LDR perbankan menyentuh angka 92,2

persen. Arti LDR adalah perbandingan

antara jumlah kredit yang disalurkan dengan

jumlah dana yang dihimpun oleh Bank.

Batas atas LDR sesuai dengan regulasi

adalah 92 persen. Dengan LDR sebesar

92,2 persen berarti perbankan sudah

melewati batas atas. LDR tersebut harus

diturunkan, jika tidak maka bank tidak

akan mampu membiayai kredit. Mengapa?

Bank tidak mempunyai likuiditas atas

uang cash yang cukup. LDR yang begitu

tinggi harus diturunkan. Menurunkan

LDR hanya ada 2 cara, yaitu menurunkan

kredit (stop pemberian kredit atau nasabah

diminta untuk melunasi kredit) atau bank

memperbesar dana pihak ketiga. Dan jalan

yang ditempuh oleh otoritas adalah dengan

menahan laju pertumbuhan kredit.

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK

membatasi pertumbuhan kredit di Indonesia

maksimal sebesar 15 persen. Padahal

tahun-tahun sebelumnya pertumbuhan

kredit menyentuh angka 23 persen. Dengan

adanya pembatasan ini, maka Bank diminta

untuk mengerem laju pertumbuhan

kredit. Bank merupakan jantung ekonomi.

Kredit yang diberikan diibaratkan bahan

bakar atau BBM. Jika laju pertumbuhan

kredit dikurangi, maka laju pertumbuhan

ekonomi Indonesia juga akan melambat.

Jika pada awal tahun 2014, pertumbuhan

ekonomi Indonesia diproyeksikan sebesar

5,8% persen. Dengan adanya pembatasan

pertumbuhan kredit maka laju pertumbuhan

ekonomi juga sangat berpengaruh. Triwulan

III tahun 2014 pertumbuhan ekonomi

Indonesia melambat hanya 5,1%. Data ini

bisa digunakan sebagai navigasi pemimpin

untuk mengambil keputusan. Tentunya

keputusan yang strategis. Keputusan yang

mempengaruhi keberhasilan organisasi yang

dipimpinnya.

Bagaimana dengan tahun 2015? Bulan

November 2014 kemarin, pemerintah Jokowi

– JK menaikkan harga BBM subsidi sebesar

Rp. 2.000,- per liter. Bank Indonesia langsung

merespon dengan menaikkan BI rate sebesar

0,25% menjadi 7,75%. Inflasi naik, sektor

perbankan mengalami tekanan lanjutan

lagi. Keuntungan bank sedikit mengalami

penurunan, karena harus memberikan buffer

terhadap kenaikan cost of fund-nya.

Perbankan sebagai jantung perekonomian

Indonesia pada tahun 2015 menghadapi

tantangan yang luar biasa. Ada tiga

tantangan yang dihadapi yaitu pertama

“Hampir semua orang bisa mengemudikan kapal, tetapi

perlu seorang pemimpin untuk memetakan arah”

36 Vol. 59 | Nov - Des 2014

ketatnya likuiditas. Likuiditas atau uang cash

yang ada di perbankan sangat terbatas. Kalau

boleh dibilang sedikit. Dengan demikian

kredit yang bisa disalurkan ke sektor riil

juga sedikit. Banyak sekali usaha-usaha

yang akan kekurangan modal, karena

tidak mendapatkan pembiayaan dari bank,

sehingga akan mempengaruhi operasional

usahanya. Likuiditas yang ketat ini akan

mempengaruhi harga uang.

Sekarang uang menjadi mahal. Suku

bunga kredit menjadi tinggi. Untuk semua

industri, menjaga likuiditas atau memegang

uang cash lebih penting dari pada mencari

keuntungan. Amankan likuiditas, baru

mencari rentabilitas (laba). Tantangan

kedua, yaitu risiko meningkat. Tingkat suku

bunga menjadi mahal. Kewajiban menjadi

lebih tinggi. Akibatnya tingkat gagal bayar

menjadi meningkat. Di samping kewajiban

yang meningkat, sektor riil juga dihadapkan

SPECIAL FEATURE

“Pemimpin harus memetakan hal-hal yang

strategis. Memetakan hal-hal yang membuat

kita lemah dan memetakan hal-hal yang membuat kita kuat atau

menguntungkan. Hal-hal yang telah dipetakan

maka pemimpin harus mengawal proses

eksekusi. Eksekusi dalam bentuk tindakan nyata.”

castlegalleries.com

37Vol. 59 | Nov-Des 2014

“Untuk dapat memimpin orang lain dibutuhkan pemimpin yang memiliki sikap positif.”

dengan seretnya kredit perbankan.

Potensi kredit macet juga akan meningkat.

Tantangan ketiga yang dihadapi adalah

efisiensi. Agar bisa melalui jalan terjal, maka

semua industri harus mengencangkan ikat

pinggang. Mau tidak mau harus melakukan

efisiensi. Efisiensi dengan menekan over head

cost. Biaya yang sifatnya tidak mempengaruhi

hidup matinya perusahaan, harus ditunda

dulu. Rencana investasi harus ditunda

dulu. Mengapa? Resiko yang dihadapi

akan meningkat dan ketatnya likuiditas.

Kondisi seperti ini, industri atau orang yang

memegang cash yang akan memimpin, cash is

the king.

Jika kita mempunyai likuiditas berlebih maka

kita akan bisa memilih peluang. Tentunya

peluang yang bagus. Mengapa? Akan

banyak peluang di sini. Akan banyak bisnis

yang gagal. Akan banyak usaha yang dijual.

Akan banyak properti yang dijual dengan

harga diskon. Akan banyak usaha atau

investasi yang tidak bisa mengembalikan

kewajibannya. Akan banyak hotel-hotel di

Bali yang akan dijual. Ini merupakan peluang

yang baik bagi yang memegang cash. Ingat,

credo-nya “Cash is the King”.

Walaupun likuiditas ketat dan risiko

meningkat, kita tidak boleh berkecil hati.

Tahun 2015 banyak sekali peluang, terutama

peluang yang disiapkan oleh pemerintah.

Mengapa? Tentunya pemerintahan

Jokowi–JK ingin berhasil. Pemerintah

berkepentingan terhadap pertumbuhan

ekonomi yang tinggi. Kenaikan harga

BBM subsidi sebesar Rp.2.000,-per

liter, pemerintah menghemat subsidi

sebesar Rp.100 trilliun per tahun. Uang

sebanyak itu tentunya akan digunakan

untuk menggerakkan ekonomi nasional.

Pemerintah akan belanja sangat besar.

Semua kementrian didorong untuk

mendukung visi presiden. Fokus utama

adalah pembangunan infrastruktur dan

maritim. Pembangunan jalan tol, waduk,

pembangkit listrik, pelabuhan, kereta api,

bandara, kemaritiman, serta infrastruktur

lainnya.

Pemimpin harus memetakan hal-hal yang

strategis. Hal-hal yang telah dipetakan maka

pemimpin harus mengawal proses eksekusi

dalam bentuk tindakan nyata. Betapapun

baiknya Anda sebagai pemimpin, Anda

sendiri tidak akan memiliki semua jawaban

yang diperlukan. Itulah sebabnya seorang

navigator yang baik akan mengumpulkan

informasi sebanyak mungkin dari berbagai

sumber.

Untuk dapat memandu orang lain dibutuhkan

pemimpin yang memiliki sikap positif. Anda

harus yakin bahwa Anda dapat membawa

anggota tim Anda sepanjang perjalanan.

Di samping itu, Anda juga harus dapat

melihat fakta secara realistis. Jika Anda

tidak membuka mata lebar-lebar, Anda tidak

akan mampu menilai situasi. Sudahkan Anda

meluangkan waktu untuk memetakan arah

bagi orang-orang yang Anda pimpin?

SPECIAL FEATURE

“ Ini merupakan peluang yang baik bagi yang memegang cash. Ingat, credo-nya “Cash is the King.”

icon-asid.org

38 Vol. 59 | Nov - Des 2014

I GUSTI AGUNG ALIT NITYAARYANA

PASAR MODAL 2015MAKIN HANDAL

Tahun 2015, ketatnya likuiditas akan berimbas pada sektor keuangan, tak

terkecuali di pasar modal. Namun bagi I Gusti Agung Alit Nityaaryana, tahun

2015 justru akan menjadi titik bangkit sektor pasar modal. Hampir empat tahun

ini, Alit begitu sapaan akrabnya, meniti karir di Bursa Efek Indonesia (Indonesia

Stock Exchange atau IDX). Posisinya sekarang adalah Head Of Capital Market

Information Cabang Denpasar. Ketika

Money & I menemuinya di kantor IDX

Denpasar di bilangan Sudirman, pria lulusan

Program Pasca Sarjana Bidang Pemasaran

di Universitas Udayana ini begitu fasih

menceritakan segala hal tentang saham dan

pasar modal dengan bahasa yang sederhana.

Dalam kesempatan wawancara ini, Alit tidak

hanya bicara soal peluang dan tantangan

di tahun depan, namun juga soal karir dan

bagaimana investasi bisa menjadi salah satu

alat untuk mencapai kesejahteraan. Pria

yang juga punya hobi fotografi ini kerap

39Vol. 59 | Nov-Des 2014

SPECIAL FEATURE

Bagaimana dengan tren pasar modal untuk 2015 di Indonesia?Kalau Indonesia ya secara global trennya

lebih ke finansial, salah satunya perbankan.

Bank itu kan keuntungannya terpisah antara

tabungan dan kredit. Bank di Indonesia ini

yang tabungannya cuma 6 persen, tetapi

kreditnya bisa sampai 13 persen. Dengan

jarak segitu saja sudah cukup tinggi. Tentu

masyarakat melihat ini sebagai sebuah

keuntungan. Ketimbang di negara lain yang

bunganya minus dan kreditnya juga sedikit.

Tak heran jika banyak investor asing yang

ikut menanamkan modalnya di sektor

perbankan. Sayangnya sebagai regulator,

kita tidak bisa memberikan rekomendasi

atau mengarahkan pasar. Tetapi banyak

masyarakat, kalau memang Presidennya

sudah pas dengan ekspektasi pasar dan tidak

ada hal-hal ekstrem yang terjadi, seharusnya

bisa tumbuh dengan baik.

Apa tidak ada imbasnya dari kenaikan BBM?Sebenarnya beberapa investor di pasar

modal yang saya ajak diskusi mengaku lebih

banyak yang suka kalau BBM itu naik, karena

subsidi dari BBM ini bisa dialihkan untuk

pembangunan infrastuktur. Kalau semakin

banyak jalan, kan nanti perekonomian akan

semakin cepat tumbuh. Dengan semakin

banyak infrastruktur, maka ekonomi akan

berputar lebih cepat.

Bagaimana arah minat akan pasar modal di Bali?Pasarnya sendiri cukup bagus. Bayangkan

pada tahun 2013 saja, pertumbuhannya

sudah 500 investor. Tapi tahun 2014 ini saja,

menurut data yang masuk bulan Oktober

sudah mencapai 1.200 investor. Jadi sudah

hampir 2,5 kali lipat. Beda pertumbuhan

investor tahun lalu dengan sekarang. Ini kan

mengindikasikan pasarnya lagi bagus. Nah

memang banyak hal sih yang mendukung

“Jadi dengan 5000 rupiah, seseorang

sebenarnya sudah bisa punya perusahaan.

Pasar Modal itu sederhana.”

~ ALIT NITYAARYANA ~

menegaskan bahwa masyarakat Indonesia

perlu memiliki pemahaman yang mumpuni

tentang cara berinvestasi di pasar modal.

Bahkan ia berharap kalangan muda dapat

berinvestasi dari sejak dini demi masa

depannya. Berikut petikan wawancara kami.

Bagaimana menurut Anda perekonomian Indonesia di tahun-tahun mendatang?Sebenarnya dalam jangka waktu 10 tahun

ini, Indonesia telah banyak diberikan

penghargaan dari negara asing. Bahkan

IMF saja menilai Indonesia sebagai negara

yang stabil dari sisi ekonomi. Padahal kalau

kita lihat ke belakang kemarin. Ketika dunia

krisis, kita bisa pulih dalam waktu kurang dari

setahun. Varian pertumbuhan GDP kita juga

kecil, di-range antara 5-6 persen. Itu artinya

negara kita stabil. Dalam rentang waktu 10

tahun ini, perekonomian Indonesia bagus.

Banyak orang meragukan, apakah benar perekonomian Indonesia sebagus itu?Banyak yang mulai pesimis untuk tahun

depan. Saat ini banyak orang mengatakan

kondisi ekonomi Indonesia yang berada

di peringkat 16 terbesar di dunia, dan ada

yang memprediksi di tahun 2030 nanti

akan berada di urutan 7 besar. Bisa jadi

itu benar. Tapi banyak orang yang enggak

percaya, mungkin karena persoalan birokrasi

dan lainnnya. Tapi kalau kita lihat jumlah

penduduk Indonesia itu terbesar nomor 4

dan otomatis konsumsinya akan besar, maka

produksinya juga besar, dan akan berimbas

pada perputaran ekonomi yang jadi lebih

cepat. Dan juga banyak usia penduduk kita

yang lebih produktif. Kita cukup bangga

bahwa Indonesia dianggap sebagai negara

yang maju ke depan.

40 Vol. 59 | Nov - Des 2014

SPECIAL FEATURE

pertumbuhan ini. Salah satunya dengan

keberadaan OJK yang mengawasi seluruh

badan yang legal, seperti perbankan maupun

pasar modal. Otomatis ini juga membuat

orang lebih nyaman dan aman.

Selain itu dengan edukasi yang kita lakukan

juga memberikan efek positif pada mereka.

Orang-orang jadi tahu seluk-beluknya,

sehingga lebih berani untuk segera investasi.

Hingga kita juga bikin skema keamanan dan

kenyamanan mereka. Kalau perbankan ada

LPS, kita ada SIPF. Jadi, kalau ada kesalahan

di pasar modal, sudah ada nantinya yang

menanggulangi. Itu sih infrastruktur pasar

modal sejauh ini. Peminat pasar modal ini

sendiri cukup bervariasi dari yang muda

kisaran 20 tahunan ke atas hingga yang

pensiunan sekalipun. Apalagi di Bali sekarang

sudah banyak komunitas pelaku pasar modal

yang bermunculan. Ada yang namanya

Investor Muda Bali yang juga kami terus

educate. Mereka itu notabene anak-anak

yang masih kuliah dan sering kumpul untuk

bahas tentang saham. Biasanya kita sering

diundang untuk berbagi wawasan di sana.

Apa yang membuat Anda tertarik terjun ke dunia pasar modal?Dulu memang kebetulan ketika kuliah S-1,

skripsi saya jatuhnya ke pasar modal. Dengan

mengerjakan judul skripsi pasar modal dan

punya banyak data tentang pasar modal

membuat saya benar-benar menelusuri

bidang tersebut. Akhirnya saya kepikiran

untuk terjun investasi di pasar modal. Awal

karir saya sesungguhnya sebagai auditor

dan sekaligus juga menggeluti fotografi.

Tapi akhirnya saya memilih untuk terjun

langsung ke “jeroan”-nya pasar modal. Istilah

sederhananya masuk ke bagian regulasinya

pasar modal itu sendiri. Dan ketika ada

lowongan di Bursa Efek Indonesia pada 2010,

saya coba daftar. Setelah saya diterima,

akhirnya saya tahu “dalam”-nya pasar modal

itu seperti apa, regulatornya seperti apa, dan

sistem kerjanya seperti apa.

Sebenarnya apa tantangan berkarir di dunia pasar modal?Bursa Efek ini kan sebenarnya regulator.

Ibaratnya itu “Bank Indonesia”-nya untuk

pasar modal, jadi kita regulator perdagangan.

Kita juga sebagai perwakilan tiap daerah

itu fungsinya untuk mengedukasi dan

menyosialisasikan terkait pasar modal serta

monitoring terhadap kejadian-kejadian pasar

modal yang terjadi di daerah.

Masalah yang sering timbul adalah banyak

investasi bodong yang mengatas namakan

pasar modal. Otomatis ketika kita berbicara

kepada orang tentang pasar modal, mereka

41Vol. 59 | Nov-Des 2014

SPECIAL FEATURE

lagi nitip duit untuk dikelola oleh manager

investasi. Ini risikonya rendah, karena

telah dikelola oleh orang-orang yang

punya kemampuan. Nah, kalau saham ini

ibaratnya kita mengelola usaha sendiri. Jadi

risikonya akan lebih tinggi dibandingkan

dengan produk pasar modal lainnya, tetapi

keuntungannya otomatis bisa lebih tinggi

dari yang lainnya. Kalau Anda ingin memiliki

risiko yang kecil di saham, maka Anda harus

membeli saham-saham perusahaan yang kita

kenal atau sudah besar maupun yang milik

pemerintah. Jadi risikonya bisa lebih ditekan.

Apa harapan Anda ke depan?Di luar negeri, pasar modal itu bisa dianggap

sudah menjadi bagian lifestyle, ditambah

mereka jadi lebih mudah berinvestasi.

Semoga pasar modal Indonesia bisa semaju di

Singapura dan negara maju lainnya.

langsung berpikiran negatif, seperti “Oh

pasar modal, saya ditipu tuh, duit langsung

hangus”. Nah, setelah kita telusuri ternyata

memang banyak investasi bodong yang

menjebak mereka sebelumnya. Yang lebih

jeleknya lagi mengatas namakan saham.

Saham ini kan salah satu produknya pasar

modal. Selain itu, mereka juga mengira

investasi di pasar modal itu mahal. Padahal

sebenarnya enggak. Harga saham termurah

itu hanya Rp 50,- dan pembeliannya itu

kelipatan seratus lembar. Jadi dengan

5000 rupiah, seseorang sebenarnya sudah

bisa punya perusahaan. Jadi bank-bank

umum yang besar itu harga sahamnya bisa

mencapai Rp 5.000,- per lembar. Itu artinya

dengan 500 ribu rupiah, kita sudah ikut jadi

pemilik mereka.

Kalau mereka untung, kita akan dapat

pembagian deviden. Kemudian kalau

kualitasnya bagus dan harganya naik, kita

bisa jual. Sesederhana itu kan, hanya saja

karena orang cenderung berpikir negatif dulu

karena investasi bodong itu, makanya orang

sudah antipati duluan. Dan yang terjadi

akhirnya literasi atau pemahaman orang

terhadap pasar modal menjadi kecil.

Langkah seperti apa yang Anda tempuh untuk menyelesaikan persoalan tersebut?Maka dari itu, kita terus melakukan edukasi

untuk mengubah persepsi mereka. Misalnya,

kita memberikan edukasi ke kampus-kampus.

Kita membuat semacam laboratorium pasar

modal di beberapa kampus. Hingga sekarang,

kita baru berkerjasama dengan empat

kampus di Bali, antara lain Warmadewa,

Politeknik, Undiksha dan Unmas. Mungkin

STIKOM dan Unud akan menyusul. Nah

dengan laboratorium pasar modal itu,

mahasiswa bisa belajar pasar modal lebih

mudah dan melakukan simulasinya secara

langsung, bahkan trading beneran bisa di situ.

Selain di kampus, kita juga melakukan

sosialisasi ke instansi, semisal Kadin dan

HIPMI. Ada juga yang ke pemerintahan.

Bahkan kita juga melakukan edukasi lewat

media dengan mengisi sebuah kolom di sana

dan membahas tentang pasar modal.

Kapan IDX ini berdiri di Bali?Dulu IDX sudah ada di Bali sejak tahun

1998, namun kemudian ditarik lagi pada

2003. Karena IDX dulu konsepnya hanya

sebagai kantor perwakilan Bursa Efek yang

ditugaskan untuk menciptakan pasar. Ketika

pasar sudah dibentuk, lalu mereka tinggalkan

dan relokasi ke area yang lain. Hanya saja

ketika BEJ dan BES itu marger jadi BEI.

Lalu kita melihat konsep yang dulu bahwa

sesungguhnya kita tidak bisa membuat satu

generasi kemudian kita tinggalkan. Akhirnya

kita memutuskan untuk ada lagi di setiap

wilayah di Indonesia dan terus mengedukasi

setiap generasi yang ada. Akhirnya permanen

mendirikan kantor perwakilan. Kalau di Bali

sendiri didirikan lagi tahun 2010.

Bagaimana dengan risiko bermain di pasar modal? Kalau pasar modal kan produknya ada

banyak, salah satunya obligasi. Nah, obligasi

ini terlebih yang kategori obligasi negara

(ORI), risikonya kecil sekali, karena sudah

dijamin oleh undang-undang negara dan

peraturan surat utang negara. Risikonya ada

ya kalau negara ini hancur atau enggak bisa

bayar utang negara. Dan bunganya ini selalu

diatas deposito. Makanya banyak orang yang

nyari ini, karena dijamin oleh negara dan

bunganya di atas.

Ada juga yang namanya reksadana.

Sederhananya, reksadana itu kayak kita

“ Jika laju pertumbuhan

kredit dikurangi, maka laju

pertumbuhan ekonomi

Indonesia juga akan

melambat

icon-asid.org

42 Vol. 59 | Nov - Des 2014

Tahun 2014 merupakan tahun

“the dark ages” bagi para

pengembang properti. Setelah

mengalami masa keemasan

beberapa tahun terakhir,

maka tahun ini pengembang banyak yang

mengalami pukulan telak, bahkan ada

yang sudah mulai gulung tikar, apa yang

sebenarnya terjadi?

Lima tahun belakangan banyak orang yang

memiliki modal berlebih, melihat peluang

atas menariknya berbisnis di dunia properti.

Tidak sedikit yang hanya coba-coba dan

kemudian dapat untung, lalu ada pula yang

memang menggantungkan hidupnya di

bidang ini, ada segelintir yang memang

sudah menggurita di bidang ini. Tapi di tahun

2014 lalu, kondisi ini kemudian berbalik.

Pada akhir tahun 2013, Bank Indonesia

menerapkan aturan LTV alias Loan to Value.

Peraturan ini menerapkan perhitungan

minimal DP (Down Payment) jika konsumen

sudah memiliki fasilitas kredit kepemilikan

rumah sebelumnya. Misal, jika konsumen

sudah memiliki KPR sebelumnya, maka

DP diharuskan sebesar 40 persen dari

harga rumah, jika sudah memiliki 2 KPR

SPECIAL FEATURE

“ Setelah mengalami masa keemasan beberapa tahun terakhir, maka tahun ini pengembang banyak yang mengalami pukulan telak, bahkan ada yang mulai dan sudah gulung tikar.”

2014 DARK AGES PARA DEVELOPERS

Gede Semadi PutraPresident Director of OPTIMA CAPITAL

Holding Company

www.semadiputra.com

prospect.org

43Vol. 59 | Nov-Des 2014

SPECIAL FEATURE

dana, apalagi dengan menambah kredit, tambah pusing pula bayar bunganya. Pukulan

bagi pengembang berikutnya adalah nilai tukar rupiah yang menurun terhadap US

Dollar. Hal ini menyebabkan material bangunan mengalami kenaikan yang sangat

signifikan. Bayangkan saja, Indonesia ini kan negara yang sebagian besar produknya

impor, sensitivitas harga barangnya benar-benar ditentukan oleh nilai tukar rupiah

terhadap US Dollar. Kenaikan harga material ini menyebabkan perlunya evaluasi ulang

terhadap biaya pembangunan yang akan dilakukan oleh pengembang, sehingga dapat

mengkoreksi margin yang akan diterima pengembang.

Bank Indonesia juga memiliki kewenangan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.

Dalam hal ini BI membuat kebijakan perlahan-lahan menaikkan BI Rate hingga menjadi

7.75%. Kebijakan ini diambil dengan harapan dana-dana yang berada di luar negeri

bisa masuk ke Indonesia sehingga devisa negara dapat bertambah. Selain itu banyak

kegiatan ekspor ke luar negeri pembayaran berupa LC yang dibayarkan kepada

perusahaan di Indonesia ditempatkan di luar negeri khususnya Singapura, diharapkan

dana yang nilainya jutaan dolar mau dibawa kembali ke Indonesia.

Dibuatkanlah kebijakan menaikkan BI Rate oleh Bank Indonesia, yang berdampak

pada kenaikan bunga kredit di semua bank. Kenaikan bunga bank ini pun menyebabkan

terjadinya evaluasi terhadap biaya-biaya pengembang. Di lain sisi, kenaikan harga

sebelumnya maka 50 persen DP yang harus

disetorkan konsumen kepada pengembang.

Aturan pengetatan DP ini memang sudah diterapkan

di beberapa negara ketika pasar propertinya sudah

mulai tidak stabil alias peningkatan harganya

terlampau tinggi. Kebijakan ini murni untuk

menekan spekulan properti (investor) yang bermain

di investasi perdana. Memang ketika harga perdana

harga properti sangat-sangat bagus (harga early bird)

sehingga ketika dijual kembali ketika unit sudah jadi,

si investor akan mendapatkan keuntungan yang

besar.

Tidak sedikit memang pengembang yang berharap

pada pembeli investor model ini dan tidak sedikit

pula konsumen yang memiliki KPR lebih dari 5

fasilitas. Hal inilah yang membuat Bank Indonesia

was-was terjadinya kredit properti berlebihan yang

dapat membuat resiko gagal bayar yang tinggi ketika

unit yang dimiliki investor tidak laku terjual. Selain

itu, yang menyebabkan BI membuat peraturan ini,

adanya analisa mengenai akan terjadinya bubble nilai

properti, yang sangat membahayakan perbankan

karena akan beresiko tinggi ketika perbankan

memberikan pinjaman dalam jumlah besar namun

jika terjadi gagal bayar nilai jual kembali aset

tersebut menjadi turun, sehingga dapat dengan

mudah membuat bank menjadi collapse jika hal ini

terjadi di semua pinjaman KPR.

Dengan berlakunya peraturan LTV oleh Bank

Indonesia, maka secara otomatis para pengembang

tidak lagi bisa mendapatkan pencairan KPR

indent. Masa keemasan properti beberapa tahun

belakangan memang para pengembang benar-

benar dimudahkan oleh pihak perbankan, hanya

dengan tanah kosong saja pihak pengembang sudah

bisa mendapatkan pencairan dana dari KPR yang

sudah di jalankan oleh konsumen. Sehingga para

pengembang bisa melakukan proses pembangunan

unit dan pengolahan lahan tanpa menggunakan

kredit konstruksi dari perbankan. Kebijakan Bank

Indonesia ini secara tidak langsung menguntungkan

pengembang yang besar, karena akses permodalan

mereka mudah, sedangkan pengembang yang belum

besar akan terseok-seok untuk mengumpulkan

tradesamaritan.com

44 Vol. 59 | Nov - Des 2014

berhak mengawasi kegiatan pengembang

adalah pemerintah daerah.

Tinju maut berikutnya dari pajak, sampai

saat ini tidak sedikit pengembang yang

gulung tikar akibat kurang pahamnya para

pengembang dalam pemungutan pajak

khususnya PPN, mulai dari sosialisasinya

yang kurang jelas sampai dasar pengenaanya

yang kurang jelas, padahal sangat jelas sekali

harga yang tertera di brosur tersebut bukan

merupakan harga kesepakatan dengan

konsumen, pasti ada diskon ada biaya

dan lain lain. Selayaknya memang aturan

pemungutan pajak ini dirubah sehingga

pajak dipungut langsung oleh dinas yang

berwenang bukan dari pengembang.

Pukulan telak diatas benar-benar membuat

para pengembang tidak sedikit yang

melakukan penjualan terhadap proyeknya.

Tidak sedikit pula pengembang “coba-coba”

akhirnya gulung tikar karena tidak mampu

bersaing dan mengalami kemunduran akibat

biaya yang tinggi dan tidak mampu menjual

properti olahannya.

Disini juga terlihat bahwa pemerintahan

terakhir cenderung lebih mendukung

otomotif dibandingkan sektor properti yang

jelas-jelas menggerakkan ekonomi nasional.

Kebijakan pemerintahan lebih pro terhadap

penjualan mobil-mobil yang jelas-jelas

dananya diterima oleh perusahaan luar

negeri. Ini menyakitkan, karena sebenarnya

pengembangan perumahan itu membawa

ratusan usaha bawaan yang ikut berkembang

ketika perumahan tersebut terbangun.

Tanpa dukungan dari pemerintah terhadap

sektor properti, membuat back log terhadap

hunian tidak akan terkejar. Saat ini saja ada

back log sebesar 15 juta rumah yang akan

mengalami peningkatkan sebesar 800 ribu

per tahun. Mudah-mudahan pemerintahan

yang baru mampu membuatkan kebijakan

yang pro terhadap usaha yang perputaran

uangnya ada di Indonesia, tidak kepada usaha

yang uangnya dibawa ke luar negeri.

Tahun 2014 akan segera berakhir tentu

membuka tahun yang baru bagi para

pengembang yang berharap agar ada

titik terang di tahun ini, namun apakah

hal itu dapat terjadi? Dimana perkiraan

pertumbuhan ekonomi NKRI hanya 5.6%

sampai 5.8% berdasarkan perkiraan Bank

Indonesia, kemungkinan kesulitan pada

pengembang akan tetap terjadi di semester

pertama tahun depan. Terkecuali jika hasil

pengurangan subsidi BBM yang dilakukan

Bapak Presiden Joko Widodo mampu diserap

cepat di masyarakat dan anggarannya

digunakan untuk mendorong roda ekonomi,

karena para pengembang mesti mengerti

bahwa faktor yang mempengaruhi penjualan

adalah ekonomi makro.

Bagaimanapun juga, di tengah kesulitan

selalu ada peluang, karena kesulitan bagi

seseorang merupakan peluang bagi orang

yang bisa membacanya.

SPECIAL FEATURE

material pun tidak dapat ditahan akibat

kenaikan bunga bank ini karena dampaknya

juga menerpa suplier material bangunan,

sehingga kembali terjadi kenaikan harga

material bangunan. Secara otomatis, ketika

BI Rate mengalami peningkatkan maka

bunga deposito pun meningkat. Sehingga

banyak orang yang dulunya lebih yakin

bahwa berinvestasi di properti lebih aman,

mulai berubah pikiran dengan lebih prefer

menempatkan uangnya di deposito. Karena

dilihat lebih aman, akibat dari tidak stabilnya

nilai properti.

Tahun 2014 juga merupakan tahun politik,

kondisi ini benar-benar terasa friksinya

ketika terjadi dua kubu yang berkompetisi

(Prabowo vs Jokowi) terlihat saling bersaing

ketat. Persaingan panas ini merupakan

kondisi yang jauh berbeda dibandingkan

pemilihan tahun 2009. Saat itu Presiden

incumbent (SBY) hampir bisa dikatakan tidak

akan tergantikan sehingga ekonomi yang

terjadi di Indonesia pun tidak seperti saat ini,

bisa dibilang masih stabil.

Kondisi politik ini menyebabkan

ekonomi tidak stabil, kegaduhan politik

mengakibatkan investor was-was untuk

melakukan investasi, di negara yang sistem

demokrasinya masih rapuh, sangat riskan

sekali terhadap perubahan-perubahan atau

riak-riak politik yang pasang surut.

Pukulan berikutnya adalah Kemenpera

yang melaporkan kepada Kapolri 191

pengembang yang diduga melakukan

tindakan pidana dengan tidak melaksanakan

aturan kebijakan berimbang 1:2:3. Imbasnya

sampai ke daerah, pengembang di daerah

mulai merasakan tekanan yang lumayan

hebat untuk bersiap-siap menghadapi

laporan ini. Padahal secara aturan,

Kemenpera hanya berhak untuk melakukan

pembinaan terhadap pengembang, yang

“Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi sering ketakutanlah yang membuat jadi

sulit. Jadi, jangan mudah menyerah!”Ir. Joko Widodo

45Vol. 59 | Nov-Des 2014

HADIAH LANGSUNG*

GoPro

B L A C K E D I T I O N

VOUCHER EMAS

Rp. 2 .000.000

+HERO4

HadiaH Langsung Lainnya

SamsungGalaxy Note 4

Call Marketing

Putri 081916173227

Antari 081805673379

SIKAYA

U-STYLE

TANYA LESTARI

(0361) 246 706

CEPAT, BERSAHABAT.

www.bprlestari.com

Setoran Awal Setoran Bulanan Proyeksi Saldo

10,500,000 500,000 80,559,255

Bisa Gaya

Tetap Kaya!

Setoran Awal Setoran Bulanan Proyeksi Saldo

46 Vol. 59 | Nov - Des 2014

Belum sampai 3 bulan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kala menjabat, harga BBM

secara resmi naik. Hujatan, caci maki, cercaan, pujian, kepasrahan bertubi-tubi

dilontarkan atas kebijakan pengurangan subsidi BBM ini. Begitu banyaknya analisa

yang dilakukan baik oleh instansi pendidikan maupun pengamat politik mengenai

potensi ataupun biaya ekonomi yang akan timbul dengan naiknya harga BBM ini.

Rakyat terpecah, sebagian memuji sikap tegas pemerintah, sebagian merasa tertipu dengan

pencitraan Jokowi sebagai sosok yang pro rakyat.

SPECIAL FEATURE

MAU DIBAWA KEMANANEGARA KITA?

Suzana ChandraManaging Director, Lestari Living

gogsf.com

47Vol. 59 | Nov-Des 2014

SPECIAL FEATURE

Walaupun saya bukan pengamat politik,

ternyata seru (dan sebal) juga melihat

perseteruan yang terjadi di negara kita yang

tercinta ini. Seru melihat sepak terjang dari

kabinet “kerja” yang dibentuk oleh Presiden

Jokowi. Dan sebal melihat kekisruhan para

politisi yang kebanyakan omong tanpa kerja.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi

Pudjiastuti, si pemilik Susi Air dan seorang

entrepreneur sukses yang ternyata cuma

tamatan SMP, dengan lugasnya menganalisa

kondisi kelautan dan perikanan Indonesia. Dan

belum genap sebulan sebagai menteri, beliau

sudah mengeluarkan beberapa kebijakan yang

menurut saya sangatlah logis dan masuk akal.

Pertama, kerjasama dengan TNI AL, ini sangat

make sense. Yang punya armada dan data di

laut kan ya TNI AL, artinya infrastrukturnya

sudah ada dan “harusnya” lebih canggih

dari infrastrukturnya kementrian. Kedua,

adalah kerjasama dengan semua duta besar

negara lain mengenai izin dan perpajakan

penangkapan ikan. Selama ini perizinan

dan perpajakannya tidak pernah di-

”analisa”, sehingga pendapatan negara dari

pajak pengambilan ikan sangatlah “kecil”

dibandingkan dengan ikan yang dikeruk oleh

kapal-kapal asing.

Ketiga, perihal logistik dengan ide membangun

bandara-bandara kecil, karena Indonesia

merupakan negara kepulauan, maka biaya

mengangkut ikan ke konsumen sangatlah

mahal. Keempat, ternyata nelayan-nelayan

kita memang tidak pernah menikmati BBM

subsidi (karena lokasi mereka yang jauh

dari Pom Bensin). Jadi lebih baik subsidi

tersebut dialihkan ke hal-hal yang mendukung

infrastruktur.

Orang bilang beliau kontroversial, tetapi

saya bilang Menteri Susi sangatlah “logis dan

masuk akal”. Pengalaman dan mental beliau

selaku pengusaha yang memulai dari nol,

sangatlah mendukung dalam menganalisa

dan mengambil tindakan. Menteri Susi, yang

katanya kontroversial lantaran merokok dan

bertato itu menunjukkan bahwa perikanan

dan kelautan Indonesia akan memberikan

masa depan yang jauh lebih baik . Pertanyaan

saya adalah “lha, menteri–menteri sebelumnya

ngapain aja ya?”

Kemudian kita memiliki Menteri Perhubungan

Ignasius Jonan yang latar belakangnya adalah

profesional. Beliau pada masa Menteri

BUMN Dahlan Iskan mampu memperbaiki

perkereta apian Indonesia. Suatu prestasi

yang luar biasa. Katanya hampir tiap hari

Menhub ini pulang jam 1 malam, karena ingin

mempercepat perizinan. Kebiasaan untuk

tidak menunda pekerjaan, juga menjangkiti

staf-stafnya. Salut buat Pak Jonan, semoga

kebiasaaan tidak menunda pekerjaan juga

menjangkiti instansi perizinan yang lain ya

pak! Teman-teman pengusaha lain biasanya

memiliki cerita “perizinan“ yang sama dengan

saya, di mana perizinan merupakan salah satu

sumber biaya ekonomi tinggi plus stres level

tinggi. Apakah era tersebut akan berakhir?

Menteri Pendidikan Dasar & Menengah dan

Kebudayaan, Anies Baswedan sedemikian

populernya di kalangan generasi muda.

Kebetulan beliau teman seangkatan saya

di FE UGM. Begitu besarnya harapan

yang digantungkan di pundak beliau untuk

menjadikan anak-anak bangsa Indonesia

sebagai “happy learner”. Kemudian kita punya

eks PT Astra International, ibu Rini Soemarno

sebagai menteri BUMN. Rahmat Gobel,

selaku Komisaris Utama Panasonic Gobel

Group sebagai Menperindag, dan banyak lagi

para profesional yang dianggap kompeten

untuk ikut mengurusi Negara.

“ Kalau ada yang demo tentang

kenaikan bbm maka mereka

salah, sebab saya hanya

mengalihkan anggaran subsidi

- Joko Widodo

> DIAMANKAN. Seorang demonstran

diamankan petugas saat aksi massa mahasiswa

menolak kenaikan BBM di depan kampus UKI

Salemba, Jakarta, Selasa (13/2). Bentrok terjadi

ketika mahasiswa yang hendak memblokir jalan

dihalangi polisi.

sumber : Andika Pradipta

48 Vol. 59 | Nov - Des 2014

“Pepatah Cina mengatakan bahwa saat yang paling bagus untuk menanam pohon beringin adalah 20 atau 10 tahun yang lalu, tetapi kalau kita belum menanamnya, maka saat yang tepat untuk menanam adalah sekarang. Kita harus berubah sekarang dengan segala konsekuensinya, dengan segala ketidaknyamanannya, untuk membawa Indonesia ke era yang lebih baik.”

SPECIAL FEATURE

Saya adalah seorang “believer” yang percaya

bahwa 50% pekerjaan itu sudah dapat

dianggap selesai pada saat kita memilih

pemimpin yang tepat (fifty percent jobs

considered done when we have chosen the right

leader).

Saya percaya bahwa dengan terpilihnya

Presiden Jokowi dan kabinet kerjanya,

separuh pekerjaan kita untuk menuju

Indonesia jaya sudah selesai. Pekerjaan

rumahnya adalah menyelesaikan “tantangan”

yang sedemikian banyaknya. Korupsi yang

sudah mengakar sedemikian rupa dan kinerja

para pemimpin yang sangat mediocre. Seperti

yang dikatakan Presiden Jokowi, Indonesia

perlu Revolusi Mental. Mau dibawa kemana

Negara kita?

Baru kali ini, secara periodik Presiden

(dengan timnya) selalu meng-update

masyarakat melalui sosial media. Tentang apa

kegiatan Presiden, apa Presiden naik Garuda

first class atau ekonomi, apakah Ibu Negara

Irina ikut ke luar negeri pada saat kunjungan

kenegaraan, kemana saja blusukannya

Presiden kita, dan apa saja kebijakan yang

akan diambil atau sedang dilaksanakan oleh

pemerintah.

Dengan pengalihan subsidi BBM,

disosialisasikan bahwa dana subsidi

dialihkan untuk perbaikan infrastruktur,

untuk pemberian Kartu Sehat dan Kartu

Pintar, untuk perbaikan sekolah-sekolah

umum, untuk pembentukan tol laut dan lain

sebagainya.

Kemudian melalui media sosial juga banyak

yang mempertanyakan apakah pemberian

kartu sehat dan kartu pintar sudah tepat

sasaran, apakah pemberian bantuan atas

kenaikan BBM sudah benar, apakah Presiden

blusukan hanya demi pencitraan. “Apakah…

apakah…apakah?” Beribu-ribu pertanyaan

yang dilontarkan bersama dengan dukungan,

pujian, cercaan dan caci maki.

Kenapa banyak caci maki? Karena yang

dirasakan oleh masyarakat pada saat ini

adalah efek jangka pendek dari kebijakan

yang diambil, yaitu bahan bakar minyak

yang naik. Bagi ibu-ibu di rumah harga

cabe merah, bawang dan sayur naik. Untuk

mereka yang sering makan di luar, porsi

makanan semakin mengecil (karena mereka

mencoba mempertahankan harga jual).

Untuk saya yang sedang membangun, semen

dan bahan-bahan bangunan menjadi langka.

Untuk semua pengusaha dan wajib pajak,

maka pajak akan semakin besar. Pengurusan

perizinan akan (sementara) kacau balau.

Biaya operasional juga akan meningkat.

Dengan kata lain, tingkat

inflasi akan naik. Ndak

nyalahin juga rakyat

yang

mengeluh.

Lalu, mau dibawa kemana Negara ini?Indonesia menjadi “begini” karena proses

berpuluh-puluh tahun, sehingga untuk

memperbaikinya bukan juga pekerjaan

yang akan selesai dalam satu, dua, lima atau

sepuluh tahun. Semuanya butuh proses.

Pepatah Cina mengatakan bahwa saat yang

paling bagus untuk menanam pohon beringin

adalah 20 atau 10 tahun yang lalu, tetapi

kalau kita belum menanamnya, maka saat

yang tepat untuk menanam adalah sekarang.

Kita harus berubah sekarang dengan

segala konsekuensinya, dengan segala

ketidaknyamanannya, untuk membawa

Indonesia ke era yang lebih baik.

Menuju Indonesia yang lebih baik merupakan

proses. Kita sudah mulai dengan Presiden

terpilih yang baru, dengan Kabinet Kerja

yang baru, dengan kebijakan yang baru,

serta dengan revolusi mental yang baru.

Perjalanan masih panjang dan berliku, tetapi

saya bisa melihat setitik cahaya di ujung

terowongan yang akan kita hadapi bersama.

Menuju Indonesia yang lebih baik.

49Vol. 59 | Nov-Des 2014

MEDIA KIT

“Empowering Entrepreneurs”

EXPLORE ... ... DREAM, DISCOVER!

2,500 print copy

30,116 readers

3,000 Lestari First Member

Money & I adalah majalah bulanan yang saat ini menjadi bacaan bagi sejumlah praktisi dan pelaku bisnis. Didistribusikan kesejumlah titik lokasi premium meliputi café, meeting pot, restaurant, retail store dan titik lainnya. Di cetak lebih dari 2500 eskemplar setiap bulan, dimana 1500 eksemplar didistribusikan langsung kepada nasabah premium BPR

Lestari. www.the-mni.com | Contact : Fina Kaska (0852-3752-6899) | Cok Dewi (0813-3979-9586) | Gung De (081 337 266 913)

50 Vol. 59 | Nov - Des 2014

Geliat e-commerce atau internet

marketing di Indonesia kian

menggembirakan. Perilaku

konsumtif masyarakat

menengah Indonesia serta

pesatnya pertambahan pengguna Internet

setiap tahunnya ditenggarai sebagai lahan

subur penciptaan iklim e-commerce di

Indonesia. Nyoman Wahya Biantara, seorang

praktisi internet dan programmer melihat

peluang Indonesia di sektor e-commerce

sangat besar. Beberapa tahun belakangan

ini, pria kelahiran 25 April 1983 ini pun giat

mengedukasi para pelaku UMKM di Bali

untuk mampu menggunakan internet dan

memasarkan usahanya di sana.

Money & I Magazine berusaha mencari

perspektif pria yang akrab disapa Wahya ini

perihal pergerakan dan trend e-commerce di

Indonesia pada tahun 2015. Dikunjungi di

kantornya di Lumonata, sebuah perusahaan

SPECIAL FEATURE

“ Di Indonesia, e-commerce

sendiri sudah mulai kelihatan

pertumbuhannya, meskipun sistem

yang terbentuk belum sepenuhnya

kuat dalam menunjang transaksi

online. Karena di Indonesia,

e-commerce masih memiliki

persoalan.

Titik Terang e-Commerce & Start Up Indonesia

Nyoman Wahya BiantaraCo Founder of Lumonata [Klakat] &

Creative Digital Agency in Bali

https://id.linkedin.com/in/wahya

ww

w.accurathem

es.com

51Vol. 59 | Nov-Des 2014

SPECIAL FEATURE

Persoalan seperti apa contohnya?Pertama adalah menyangkut trust. Sekarang orang-orang masih mencari-cari tahap

kepercayaan tersebut. Kedua, payment. Di Indonesia sistem payment untuk e-commerce

masih belum maksimal. Artinya, masih belum banyak orang Indonesia yang bermain

di online payment tersebut. Dan terakhir adalah shipping. Setahu saya belum ada

perusahaan di Indonesia yang membangun sistem shipping khusus untuk online itu

sendiri. Ya katakana jika saja ada tapi sistemnya belum bisa secanggih seperti di luar

negeri. Ketika ketiganya ini sudah ada, pasti perkembangan e-commerce di Indonesia

akan semakin pesat. Ditambah juga harus didukung dengan adanya regulasi dari

pemerintah.

Memangnya apa yang salah dari sistem payment dan shipping untuk e-commerce di Indonesia?Transaksi e-commerce di Indonesia selalu berada dalam status menunggu. Ketika Anda

belanja online, pasti Anda akan menemukan kondisi, di mana Anda harus melakukan

konfirmasi pembayaran terlebih dahulu dan barang yang Anda beli masih berstatus

menunggu. Anda harus bayar via transfer rekening ATM atau menggunakan internet

banking. Kemudian jika sudah selesai, Anda haru meng-email lagi si penjual untuk

konfirmasi transaksinya. Barulah nantinya pembelian Anda akan divalidasi.

web design dan corporate identity design yang

dikelolanya bersama sejumlah kawan desainer

dan programmer tersebut, Wahya tidak hanya

memaparkan prospek e-commerce Indonesia, tetapi

juga menceritakan tentang startup lokal buatan

timnya di Lumonata yang bernama Klakat.

Adalah Klakat, sebuat startup yang dirancang untuk

membantu para penggiat UMKM dan blogger dalam

membuat personal website mereka secara mudah.

Tak disangka, Klakat yang dirilis pada tahun 2012

silam tersebut telah dicicipi oleh kurang lebih 5000

pengguna internet. Belum habis sampai di sana,

prestasi lainnya pun menghampiri Klakat. Pada

tahun 2013, Klakat meraih penghargaan Merit di

ajang INAICTA 2013 (Indonesia ICT Award) dan

masuk dalam daftar Tech in Asia sebagai salah satu

startup pendatang baru terbaik di Asia Tenggara.

Berikut petikan wawancara M&I Magazine dengan

Wahya Biantara, co-founder Lumonata tentang

perkembangan e-commerce dan startup Klakat-nya!

Bagaimana Anda melihat perkembangan e-commerce di Indonesia ke depannya? Kita tahu bahwa Indonesia sudah mulai

mempersiapkan dirinya untuk MEA (Masyarakat

Ekonomi Asean) nanti, di mana pengembangan

e-commerce juga menjadi salah satu fokus utamanya

di sana. Setahu saya, pertumbuhan pengguna

internet di Indonesia cukup melesat, kalau enggak

salah hampir mencapai angka 83 juta dan ini terus

meningkat tajam semenjak tahun 2011. Tak hanya

peningkatan jumlah pengguna, tetapi juga transaksi

e-commerce di dalamnya. Kalau saya pribadi sih

berterimakasih dengan kehadiran Blackberry,

karena dia merupakan smartphone pertama yang

memperkenalkan internet lewat handset-nya. Kita

lihat saja sekarang user yang mengakses internet

hampir 70 persennya lewat internet dan transaksi

e-commerce pun lebih banyak terjadi di mobile. Di

Indonesia, e-commerce sendiri sudah mulai kelihatan

pertumbuhannya, meskipun sistem yang terbentuk

belum sepenuhnya kuat dalam menunjang transaksi

online. Karena di Indonesia, e-commerce masih

memiliki persoalan.

52 Vol. 59 | Nov - Des 2014

SPECIAL FEATURE

Memang tidak ribet, tetapi cukup menyita

waktu bukan. Beda kalau sudah punya

sistem payment online sendiri. Ketika Anda

beli barang online, sistemnya akan langsung

mengantarkan Anda untuk pembayaran, dan

langsung divalidasi. Tidak ada lagi konfirmasi

dan menunggu email dari si penjual. Kurang

lebih seperti itu. Sementara untuk shipping

di Indonesia, kelemahannya adalah belum

ada sistem khusus, di mana si penjual

bisa mengakses secara online data barang

dagangannya yang didistribusikan oleh jasa

shipping tersebut.

Menurut Anda bagaimana trend e-commerce di Indonesia tahun 2005?Ya saya pikir pertumbuhan di tahun ini juga

akan menggembirakan ya, apalagi pangsa

pasar e-commerce di Indonesia sejauh ini

adalah wanita. Ya, para wanita memang

sangat keranjingan dengan online shopping.

Saya memprediksi di tahun 2015 ini produk

perlengkapan bayi akan menjadi trend baru

di online shop, karena sempat saya temukan

sebuah situs jual beli yang mengkhususkan

untuk produk bayi dan diluar dugaan

antusiasme pasar cukup positif.

Bagaimana dengan pengembangan startup lokal, apakah cukup menggembirakan?Kalau saya lihat orang Indonesia sudah

berani muncul dengan karya startup-nya.

Memang perkembangannya tidak sebegitu

masif, namun tetap dilirik oleh dunia. Banyak

investor asing yang mengamati pergerakan

startup di Indonesia. Banyak yang tertarik

untuk menanamkan modalnya, terutama

investor dari Australia. Kalau saya sendiri

melihat bahwa kerjasama dengan pemodal

itu cukup penting, namun yang perlu juga

diperhatikan adalah feedback-nya. Bukan

semata-mata persoalan dana, tetapi juga

apakah mereka mau mengedukasi atau

mentransfer knowledge yang mereka punya

untuk aktualitas serta pengembangan start

up kita.

Ceritakan sedikit tentang Klakat?Klakat ini sebenarnya produk dari Lumonata.

Lumonata adalah main business saya

dengan beberapa kawan yang fokus dalam

pengadaan jasa pembuatan identity design

untuk corporate baik yang bersifat online

maupun offline. Terus terang Lumonata

sendiri lebih banyak menyasar target yang

middle-up. Nah munculnya ide membuat

Klakat ini sendiri, lantaran banyaknya

www.klakat.com

53Vol. 59 | Nov-Des 2014

SPECIAL FEATURE

“ Saya memprediksi di tahun 2015

ini produk perlengkapan bayi akan

menjadi trend baru di online shop,

sempat saya temukan sebuah situs

jual beli yang mengkhususkan untuk

produk bayi dan antusiasme pasar

cukup positif.

www.e-commerceguide.com.br

permintaan dari klien yang ingin membuat

personal website dengan budget minim.

Kemudian, mereka minta website yang

seminggu atau dua minggu atau sebulan baru

jadi. Terus terang awalnya kami tidak bisa

menyanggupinya. Kami mencoba mencari

ide lain dan setelah diskusi sama teman-

teman di Lumonata akhirnya keluarlah ide

Klakat tersebut. Ide untuk membangun

sebuah startup yang membantu mereka

dalam membuat website sendiri. Mulailah

saya berpikir untuk merancang ide tersebut.

Kita mulai desain Klakat dari tahun 2012

dan baru launching di tahun 2013 lalu. Dalam

perjalanannya, konsep ini terus mengalami

perbaikan hingga akhirnya menemukan

bentuknya yang ideal. Kita harapkan Klakat

dapat memberikan solusi kepada para pelaku

UMKM yang ingin membuat website-nya

sendiri.

Berarti Anda membuat sendiri platform-nya, lalu apa keunikan Klakat?Kita memang buatkan sendiri platform-nya.

Kita membuat startup yang sesuai dengan

kemampuan kita di bidang programming dan

desain. Menariknya Klakat adalah si user

bisa mengganti template-nya sendiri sesuka

hati dan bahkan bisa melakukan modifikasi

pada desain template website-nya. Di Klakat,

kita beri mereka beberapa template yang

sederhana, kemudian mereka kembangkan

sendiri tersebut menjadi sesuatu yang tak

pernah kita bayangkan sebelumnya. Saya

sempat kaget melihat pengembangan desain

template yang dilakukan oleh user kami.

Dan reson pasar sangat positif saat kami

merilis Klakat, kebanyakan user kami berasal

dari luar Bali. Klakat banyak dibantu oleh

desainer, karena memang di awal-awal,

merekalah yang lebih banyak menggunakan

Klakat dan mempromosikannya kepada

rekan-rekan mereka. Dalam setahun, Klakat

sudah mengantongi hampir 5000 pengguna.

Setahun belakangan ini, kami memang

sengaja untuk tidak terlalu banyak

memberikan template kepada user Klakat,

karena Klakat memang ingin push mereka

untuk menciptakan desain yang variatif.

Itu yang sebenarnya ingin kami edukasi ke

mereka.

Kendalanya apa dalam merealisasikan Klakat?Sebenarnya tidak ada kendala dalam

merancang Klakat. Hanya lantaran kesibukan

di Lumonata membuat pengerjaannya

menjadi lebih lama. Justru tantangan muncul

ketika Klakat sudah di-launching, khususnya

tentang bagaimana mengedukasi user. Dulu,

kita sempat rutin setiap bulan memberikan

pelatihan blog untuk pelaku UMKM.

Awalnya kami pikir mereka sudah paham

tentang internet dan tahu cara membuat

email, tetapi ternyata di lapangan tidak

seperti itu yang kami temukan. Sayangnya

pelatihan ini tidak bisa kami teruskan secara

berkala, karena kendala dana. Padahal kita

ingin mengajarkan digital marketing secara

lebih mendalam, mulai dari tahap awal hingga

akhir. Seandainya ada centre UMKM yang

mau memberikan pelatihan intensif selama 3

bulan saja, saya yakin mereka pasti akan bisa.

Saya sangat berharap para pelaku UMKM

dapat mandiri dan mampu melakukan

pemasaran lewat online. Banyak diantara

mereka yang masih bergantung dengan agen

dalam memasarkan. Kenapa enggak bikin

sendiri saja marketing dengan memanfaatkan

jalur internet.

Apakah ada pengembangan lebih lanjut ke depannya untuk Klakat?Kami tengah mengembangkan sistem

API untuk Klakat. Nanti orang bisa desain

template untuk websitenya secara advance

langsung dari laptopnya sendiri, kemudian

bisa diunggah ke Klakat.

54 Vol. 59 | Nov - Des 2014

Saya bungah ketika beberapa

waktu lalu Pak Arief Yahya,

sebelumnya direktur utama

Telkom, diangkat Pak Jokowi

sebagai Menteri Pariwisata.

Kenapa? Karena saya kenal lama beliau,

dan tahu betul dia adalah seorang marketer

tulen. Saya kira kementrian ini butuh sosok

yang piawai mengembangkan produk

destinasi wisata, mengintegrasikan segenap

stakeholders pariwisata (agen perjalanan,

perhotelan, penerbangan, pengelola

destinasi wisata, pelaku MICE, dsb) untuk

memperkokoh daya saing, dan menciptakan

kampanye branding pariwisata masif di

seantero negeri. Dan Pak AY, demikian biasa

dipanggil, cukup mumpuni untuk itu.

Khusus mengenai kampanye branding, kita

merindukan sebuah kampanye branding masif

yang melibatkan seluruh rakyat Indonesia

seperti yang pernah digelar di era Orde

Baru dengan kampanye “Visit Indonesia

Year”. Di bawah nahkoda Pak Joop Ave,

kampanye branding ini terbukti cukup sukses

menggerakan kesadaran seluruh elemen

bangsa untuk ikut terlibat memasarkan

pariwisata Nusantara dan ampuh

mendatangkan turis ke Tanah Air. Setelah itu

praktis kampanye branding pariwisata kita

mlempem, tenggelam oleh kampanye branding

negara tetangga seperti Singapura dengan

“Uniquelly Singapore” atau Malaysia dengan

“Truly Asia”.

Saya berharap di bawah nahkoda baru,

pariwisata kita menggeliat kembali mengejar

ketertinggalan negara tetangga Singapura-

Malaysia-Thailand yang agresif meraup

devisa dari sektor yang sangat seksi ini. Saya

melihat ada empat destinasi wisata yang bisa

menjadi pilar daya saing pariwisata di pasar

dunia. Keempat pilar tersebut adalah: wisata

budaya (culture), wisata maritim (maritime/

archipelago), Meeting, Incentive, Conference,

Exhibition (MICE) dan wisata syariah.

Budaya, Tetap Menjanjikan

Wisata budaya adalah keunikan Indonesia

yang tidak ada tandingannya dibanding

negara manapun di muka bumi ini. Indonesia

memiliki lebih dari 300 kelompok etnik (atau

1.340 suku bangsa) dan 546 bahasa daerah.

Dengan kekayaan budaya yang luar biasa,

Indonesia adalah salah satu negara paling

eksotis di dunia. Hebatnya lagi, setiap konten

etnik tersebut menyimpan brand story yang

luar biasa. Kalau brand story itu dikemas

dan kemudian dipromosikan ke masyarakat

dunia maka ia akan menjadi magnet penarik

wisman (wisatawan mancanegara) yang luar

biasa ampuhnya.

Budaya yang menjanjikan, Maritim

yang bersinar, MICE yang mencorong

dan Pusat Fashion Muslim Dunia

EMPAT PILAR Pariwisata Indonesia

Budaya yang menjanjikan, Maritim

yang bersinar, MICE yang mencorong,

dan pusat fashion Muslim dunia

55Vol. 59 | Nov-Des 2014

Destinasi wisata budaya paling berpotensi

mengalami penuaan sehingga kehilangan

keeksotisannya. Karena itu challenge

terbesar dari destinasi wisata ini adalah

upaya revitalisasi produk agar relevan

dan bisa tetap menarik bagi wisatawan

asing. Beberapa upaya dilakukan untuk

merevitalisasinya seperti penguatan brand

story atau brand heritage, pemanfaatan

teknologi canggih untuk pertunjukkan

(misalnya dengan pemanfaatan multimedia),

atau dengan menciptakan ataraksi-atraksi

budaya yang experiential. Cirque du Soleil

adalah contoh pas bagaimana pemanfaatan

teknologi, multimedia dan atraksi yang

experiential telah mampu merevitalisasi

pertunjukkan sirkus yang jadul menjadi

sebuah tontonan yang cool, modern dan luar

biasa menarik.

Maritim, The Rising Star

Tak hanya budaya dan bahasa, Indonesia

juga memiliki kepulauan lebih dari 13.000,

suatu jumlah yang luar biasa dan tak ada

tandingannya di dunia. Dengan panjang

pantai mencapai 99.000 km, Indonesia

menyimpan pantai-pantai indah yang tak

kalah ampuh menjadi magnet penarik

wisman. Potensi-potensi destinasi pantai itu

kini mulai muncul dan pelan tapi pasti mulai

dikenal dunia, seperti Raja Ampat (Papua)

yang begitu eksotik, pantai Takabonerate

(Makassar) yang memiliki atol terbesar

kedua di dunia, atau Wakatobi (Sulawesi

Tenggara).

Saya menyebut wisata pantai dan kepulauan

sebagai “the new rising star”, karena selama ini

luput dari sentuhan promosi/pengemasan.

Namun kini di bawah pemerintahan Jokowi-

JK mulai mendapatkan kegairahan baru. Tak

hanya pemerintahan baru, seluruh pelaku

industri pariwisata kita kini sedang ancang-

ancang memanfaatkan momentum bonanza

wisata maritim. Hanya saja challenges untuk

mengembangkan destinasi pariwisata ini

bukannya kecil. Harus diakui, pantai-pantai

indah yang menjadi magnet bagi wisatawan

asing ini banyak terdapat di kepulauan-

kepulauan Indonesia bagian timur yang

masih perawan dan minim infrastruktur

baik jalan, bandara, hotel dan sebagainya.

Jadi, infrastructure bottleneck akan menjadi

penghalang terbesar, kita butuh waktu untuk

mengembangkannya.

MICE, Mencorong

Pilar ketiga adalah wisata MICE. Blessing in

disguise, di tengah lesunya perekonomian

di Eropa dan Amerika, pasar MICE kini

mulai bergeser ke emerging countries seperti

Indonesia. Untuk jumlah pertemuan, hingga

tahun 2010 lalu pasar MICE sebagian besar

memang masih dikuasai negara-negara maju

lebih dari separuhnya. Namun beberapa

tahun terakhir pasarnya mulai bergeser

ke emerging countries. Selama kurun waktu

2000-2010 misalnya, menurut ICCA pasar

MICE di Cina tumbuh 15%, Brasil (12%),

UEA (32%) dan Indonesia (10%), sementara

negara-negara Eropa hanya tumbuh 5-6%

dan Amerika 2,5%.

Singapura, Malaysia dan Thailand masih

memimpin industri MICE di kawasan Asia

Tenggara. Dari sisi jumlah pertemuan

misalnya, pada tahun 2010 lalu jumlah

pertemuan di Indonesia hanya setengah

kalau dibandingkan Singapura. Seiring

dengan mantapnya pertumbuhan ekonomi

Indonesia dan signifikannya jumlah

penduduk kelas menengah sejak 3 tahun

terakhir, saya yakin Indonesia akan makin

memantapkan diri menjadi primadona

MICE di Asia. Apalagi jika hal ini diikuti

membaiknya country image dan country

brand Indonesia karena berbagai faktor

yang mendukung seperti pasarnya yang

besar, peringkat investasi (investment grade)

yang terus membaik, kualitas infrastruktur,

birokrasi yang kian efektif dan efisien dan

sebagainya.

Pusat Fashion Muslim Dunia

Pilar keempat adalah fesyen muslim. Saya

konfiden mengatakan, Indonesia memiliki

modal besar untuk menjadi menjadi pusat

fesyen muslim dunia. Ditinjau dari sisi

konsumen, negeri ini punya pasar yang

besar karena kita memiliki populasi muslim

terbesar di dunia mencapai 87% dari total

penduduk Indonesia. Sementara dilihat

dari sisi industrinya, kita menyaksikan

gairah industri fesyen yang berkembang

begitu mengagumkan. Pertama, maraknya

bermunculan para desainer fesyen muslim

yang melahirkan banyak produk inovatif,

modern dan stylish. Kedua, tumbuh suburnya

brand busana muslim seiring maraknya

pasar busana muslim di Tanah Air. Ketiga,

menjamurnya berbagai acara hijab fashion

show ataupun pameran produk desain fesyen

di seluruh penjuru Tanah Air.

Visi mewujudkan Indonesia sebagai pusat

fesyen muslim dunia menuntut adanya

event-even fesyen berskala dunia dengan

target audiens pelaku industri fesyen muslim

dari seluruh penjuru dunia. Karena itu

setiap pelaku industri ini harus bangkit dan

mengambil peran aktif untuk mewujudkan

visi besar ini. Kita harus mulai secara

bertahap dan sistematis mulai membangun

place branding Indonesia sebagai kiblat

fesyen dunia. Dengan gerakan “Indonesia

Inc” dari seluruh stakeholders yang

terkait dengan industri ini kita yakin bisa

mewujudkannya lima atau sepuluh tahun ke

depan.

YuswohadyPraktisi Pemasaran dan ex. Sekjen Indonesia Marketing AssociationINSIGHT

56 Vol. 59 | Nov - Des 2014

FITNESS Denny SantosoPraktisi Kesehatan dan Kebugaran

Diet, seringkali diasosiasikan

dengan pengaturan pola

makan untuk menurunkan

berat badan oleh banyak orang.

Banyak usaha yang dilakukan

untuk menurunkan berat badan, salah

satunya adalah mencoba mengkonsumsi

susu rendah lemak. Karena selain dipercaya

bahwa susu membawa banyak manfaat

kesehatan, memilih susu rendah lemak yang

banyak di pasaran akan membantu tubuh

menurunkan kadar lemaknya.

Tetapi apakah memilih susu rendah lemak ini sesuai dengan tujuan awal yaitu membantu menurunkan berat badan?Coba kita telusuri lagi, apa tujuan kita minum

susu. Minuman ini adalah salah satu nutrisi

yang diperlukan oleh tubuh kita terutama

karena susu mengandung protein yang

cukup. Ketika kita diet untuk menurunkan

berat badan, kita membutuhkan protein

secara cukup, karena kebanyakan kondisi

kegemukan adalah karena tubuh kita

kelebihan karbohidrat serta kekurangan

Protein. Itulah sebabnya banyak sekali

informasi di luar sana yang mengajarkan

kepada kita bahwa untuk menurunkan berat

badan, minumlah susu dengan banyak jenis

BENARKAH MEMILIH SUSU

Rendah Lemak untuk Diet

beprepared.com

57Vol. 59 | Nov-Des 2014

FITNESS

dan merknya. Nah, sekarang kita tahu bahwa

kita mencari protein dalam produk susu.

Coba kita lihat produk susu rendah lemak

(Low Fat) beserta komposisinya di gambar

samping (1).

Sebenarnya saya lebih suka menghitung

komposisi susu ketika masih bubuk, karena

kalau sudah dalam bentuk cair seperti ini,

mayoritas kandungannya adalah air. Dari

mana melihat bahwa komposisi ini cair? Bisa

Anda lihat dari takaran sajinya yang tertulis

250 ml, yang berarti mililiter. Kalau bubuk

akan tertulis takaran saji dalam satuan gram.

Sekarang kita coba saja analisa dari sini.

Kalau kita lihat, kandungan lemaknya

adalah sebesar 3 gram. Sebenarnya ini tidak

masalah, abaikan dulu untuk saat ini, karena

lemak sebesar 2-3 gram per takaran saji, itu

cukup kecil. Kandungan protein, kita lihat

sebesar 8 gram per takaran saji, ini cukup

bagus sebenarnya. Kandungan karbohidrat,

13 gram.

Di sinilah letak masalahnya. Kandungan

karbohidrat hampir 2x lipat kandungan

protein, berarti setiap 8 gram protein yang

Anda minum, Anda akan mengkonsumsi juga

13 gram karbohidrat. Bayangkan apabila

Anda membutuhkan 24 gram protein, berarti

Anda juga akan minum 39 gram tambahan

karbohidrat, di mana karbohidrat cair

justru harus dihindari apabila Anda ingin

menurunkan berat badan.

Dari sini kelihatan bahwa sebenarnya, susu

rendah lemak bukan berarti susu yang tepat

untuk program diet untuk menurunkan

berat badan. Kemudian bandingkan dengan

komposisi Whey Protein di gambar (2).

Kali ini kandungannya tertulis dalam bentuk

bubuk yaitu gram. Kandungan lemak per

takaran saji, 1 gram. Kita abaikan juga karena

di bawah 2-3 gram masih cukup bagus untuk

sebuah susu protein. Kandungan protein 25

gram, ini cukup tinggi, ingatlah bahwa kita

mengkonsumsi susu adalah untuk mencari

proteinnya. Kandungan karbohidrat hanya

2 gram. Bandingkan dengan proteinnya,

maka karbohidrat bahkan tidak sampai

sepersepuluh dari kandungan proteinnya.

Komposisi seperti ini yang Anda harus cari

ketika membeli susu untuk membantu diet

Anda.

Jangan terpancing dengan tulisan ‘rendah

lemak’ tetapi karbohidrat tinggi, karena

untuk diet konsep awalnya adalah Anda

membutuhkan tambahan protein, bukan

tambahan karbohidrat. Semoga membuka

wawasan Anda, ketika memilih susu protein

untuk diet.

Jangan terpancing dengan tulisan ‘rendah lemak’ tetapi karbohidrat tinggi, karena untuk diet konsep awalnya adalah Anda membutuhkan tambahan protein, bukan tambahan karbohidrat.

1 Nutrition Facts pada Susu Low Fat

2 Nutrition Facts pada Susu Whey Protein

1

2

58 Vol. 59 | Nov - Des 2014

TRAVELLER NOTE I EVEREST

59Vol. 59 | Nov-Des 2014

EVEREST & NEPAL Photogtaphy

by. Chandra Adi Putra

60 Vol. 59 | Nov - Des 2014

> Nepal adalah negara dengan penduduk mayoritas beragama Budha dengan ragam kultur budaya, dan keindahan alam yang tak tertandingi. Negara yang berbendera unik dengan bentuk satu-satunya di dunia ini, sangat colorful. Mulai dari prayer flag yang menggantung di sepanjang pegunungan di Nepal, pakaian sehari-hari wanita Nepali, maupun eloknya warna stupa Boudhanath di Kathmandu, ibukota Nepal. Bagi saya, Nepal adalah “mind blowing country.” Sungguh tak terkalahkan, Namaste Nepal!

61Vol. 59 | Nov-Des 2014

62 Vol. 59 | Nov - Des 2014

FRONT OF MIND

NICHOLAS WOODMAN

LIKA - LIKUMILIUNER GO PRO

Temuan revolusioner “Go Pro” mengantarkan si peselancar Nicholas Woodman meraih status miliarder di usia muda.

Beberapa tahun belakangan

ini, kamera Go Pro menjadi

fenomenal. Peminatnya

pun spesifik, yakni para

olahragawan seperti surfer,

diver, skater, hingga biker sekalipun. Kualitas

gambar yang dihasilkannya pun tidak kalah

dengan kamera DSLR dan Mirrorless. Bahkan

poin tambahnya adalah kamera ini bisa

dipasangkan di helm, anggota tubuh, dan

peralatan olahraga. Kamera Go Pro sangat

diandalkan untuk menangkap gambar dalam

situasi kecepatan tinggi dan penuh aksi. Tak

heran para peselancar, pembalap, dan skater

sangat mencintainya. Berterimakasihlah

pada Nicholas Woodman. Pria yang hobi

berselancar ini tak sengaja menemukan ide

brilian untuk menciptakan Go Pro.

Sebelum kehadiran Go Pro, Woodman

sempat memiliki usaha permainan online

bernama Funbag. Sayang usahanya tersebut

mesti gulung tikar di era internet yang kritis

sekitar tahun 90-an. Ia mengalami kerugian

besar yang mencapai 3,9 juta dolar. Untuk

mengobati “pukulan” tersebut dan mencari

semangat baru, Woodman pun memutuskan

untuk berlibur panjang sejenak. Ia pun

menghabiskan waktunya untuk berselancar

di Australia dan Indonesia.

Nah, ketika ia ingin mengabadikan semua

momen berselancarnya tersebut, ia

tidak menemukan sebuah kamera yang

mampu mengakomodirnya. Lantas, ia pun

menciptakan sendiri kameranya. Ia ikatkan

sebuah kamera sekali pakai di pergelangan

tangan layaknya sebuah jam tangan. Meski

hanya menggunakan komponen seadanya,

I feel like in a world where we all try to figure

out our place and our purpose here, your pas-

sions are one of your most obvious guides.

- Nicholas Woodman

ucsdnews.com

63Vol. 59 | Nov-Des 2014

FRONT OF MIND

kamera rakitannya tersebut mampu

mengabadikan momen-momen yang ia

inginkan. Di saat itulah Woodman berpikir

bahwa pasti banyak surfer mengalami

kesulitan seperti dirinya yang ingin

mengambil gambar saat berselancar. Dari

sinilah cikal bakal Go Pro itu hadir.

Ketika Woodman berada di Indonesia,

istrinya menemukan sebuah sabuk dari

kerang dan manik dengan harga kurang

dari 2 dolar. Woodman pun mendatangi si

pembuat sabuk dan memesan 600 barang

tersebut. Sekembalinya ke Teluk California,

Woodman menjual sabuk tersebut dengan

harga 60 dolar. Dari hasil penjualan

tersebut ditambah pinjaman dari kedua

orangtuanya, ia mulai menciptakan model Go

Pro pertama. Awalnya Woodman mengira

kalau Go Pro yang sudah ada dibenaknya

kala itu dapat diselesaikan dalam waktu 2

bulan. Tapi Woodman salah perhitungan. Ia

membutuhkan waktu hampir 2 tahun untuk

menyempurnakan produknya tersebut.

Setelah kewalahan mencari kamera yang

bisa dimodifikasi sendiri dan dapat diberikan

paten atas namanya, ia akhirnya membuat

model kamera dari sebuah perusahaan

di Cina. Pada tahun 2004, Woodman

mendapatkan sebuah kesempatan besar

ketika sebuah perusahaan memesan 100

kamera pada sebuah pameran olahraga di

San Diego. Go Pro ini sendiri baru meledak

di pasaran setelah Woodman menambahkan

aksesoris yang memungkinkan merekam

dirinya sendiri. Aksesori ini mampu berputar

ke segala arah yang memungkinkan seorang

pemain ski tidak perlu repot meminta

bantuan orang lain untuk merekamnya.

Woodman menyebut Go Pro ini adalah

kamera “hidup” lantaran ia kenakan di

dadanya ketika istrinya menjalani proses

kelahiran kedua anaknya. Semenjak

perusahaan Woodman Labs dengan produk

unggulannya Go Pro didirikan, Woodman

memang fokus memproduksi kamera yang

dapat dikenakan dalam kondisi ekstrim.

Di tahun pertamanya yakni 2004, Go Pro

berhasil meraih keuntungan sebesar 350

ribu dolar. Pada tahun 2012 lalu, penjualan

Go Pro tembus di angka 2,3 juta unit atau

dengan keuntungan penjualan mencapai

US$ 521 juta atau Rp 6 triliun. Woodman

pun diprediksi telah mengantongi laba US$

100 juta atau Rp 1 triliun dalam setahun. Kini

kekayaan Woodman diperkirakan mencapai

US$ 1,3 miliar.

Woodman sering disebut sebagai milarder

gila, karena gayanya yang eksentrik dan

kerap bersikap seakan-akan masih berumur

17 tahun, padahal umurnya sendiri telah

menuju kepala 4. Bahkan ia memangil

orang lain dengan sapaan “dude”. Woodman

selalu percaya bahwa ide terbaik akan

selalu muncul ketika melakukan sesuatu

yang dicintai. Benar, Woodman telah

membuktikannya bahwa dengan berselancar,

ia menjadi seorang wirausahawan yang

berstatus miliarder.

1

2

Nicholas Woodman.

Hasil gambar dari Go Pro Hero 4, yang saat

ini menjadi tren di dunia olahraga ekstrem.

2

1

bloomberg.com

ripclear.com

64 Vol. 59 | Nov - Des 2014

EVENT

AJANG KUMPUL PENERIMA MAHASISWA

“GEN L” LESTARI

Senin, (17/11) lalu, BPR Lestari

menggelar gathering para

penerima beasiswa Gen L

(Generasi Lestari). Acara

gathering ini tidak hanya

menjadi ajang perkenalan dengan para

penerima beasiswa Gen L yang baru, tapi

juga sebagai silaturahmi antar scholar Gen

L dari semua angkatan. Sejak diluncurkan

pada tahun 2010 silam, program Gen-L yang

bekerjasama dengan Universitas Udayana

tersebut telah berhasil mencetak lima

angkatan penerima beasiswa yang berjumlah

lebih dari 50 mahasiswa.

Hadir dalam acara gathering tersebut, pihak

kemahasiswaan Universitas Udayana,

orang tua penerima beasiswa angkatan

baru, dan juga Komisaris BPR Lestari,

Alex P Chandra. “Salah satu misi dari BPR

Lestari adalah menjadi “Force for Good”

untuk pengembangan kehidupan sosial

ekonomi masyarakat Bali. Dan saya percaya,

pendidikan adalah salah satu prasyarat

mutlak untuk membangun Bali yang

sejahtera,” terang Alex P Chandra dalam

pidatonya di acara gathering tersebut. Alex

P Chandra juga memberi semangat kepada

para scholar untuk terus meningkatkan

prestasi akademik dan non-akademik

mereka.

Para penerima beasiswa Gen-L adalah

mereka yang berstatus mahasiswa

Universitas Udayana di jurusan apapun yang

secara akademis mempunyai prestasi yang

membanggakan, namun kurang mampu

secara ekonomi. Gen L meng-cover seluruh

biaya kuliah dan biaya hidup para penerima

beasiswa. Dalam gathering itu pula, Alex P

Chandra juga mengajak kembali para scholar

untuk mengingat ikrar bersama mereka,

yakni “Jika jadi pejabat tidak korupsi, jadi

pengusaha tidak boleh menipu”. Selain

ramah tamah, para scholar dan undangan juga

diajak untuk bersantap malam bersama di

gathering ini.

Program beasiswa Gen-L akan terus dibuka

setiap tahunnya. Bagi yang berminat dan

memenuhi persyaratan utama, bisa segera

kontak kantor BPR Lestari di Denpasar atau

akses websitenya di www.bprlestari.com.

EDITOR’S CHOICES

2014

65Vol. 59 | Nov-Des 2014

EDITOR’S CHOICES

2014Tahun 2014 sudah lewat, dan

ada begitu banyak karya

dan prestasi mengagumkan

yang memenuhi tahun politik

tersebut. Kami pun sebagai

awak media, tidak henti-hentinya mencoba

untuk dapat meng-cover semua kisah

dalam frame pemberitaan di majalah ini.

Tidak semua bisa kami tangkap memang,

namun tidak sedikit pula yang berhasil kami

beritakan.

Dan pada edisi pergantian tahun ini, kami

mencoba memilah kembali, karya-karya apa

saja yang menurut kami mampu menyita

perhatian. Kami kelompokkan dalam 5

kategori, mulai dari buku, film, musik, event

sampai dengan tokoh yang menurut kami

paling inspiratif di tahun 2014. Beberapa

bisa menjadi rekomendasi untuk Anda, atau

mungkin sebagai sumber inspirasi untuk

melakukan hal hebat yang sama dari tokoh

inspiratif kami. So, check it out!

66 Vol. 59 | Nov - Des 2014

EDITOR’S CHOICE | THE INSPIRATOR

THE INSPIRATORSelama beberapa tahun terakhir, nama Anies Baswedan semakin dikenal luas masyarakat. Dan

boleh dibilang, pada tahun 2014 lalu adalah puncaknya, ketika rektor Universitas Paramadina

tersebut terjun ke panggung politik. Kiprah awalnya dengan menjadi salah satu peserta konvensi

partai Demokrat, dan berikutnya terlibat dalam tim transisi presiden Jokowi yang pada gilirannya

pada akhir tahun 2014 lalu, terpilih sebagai salah satu pembantu presiden dijajaran menteri. Sepak

terjangnya inilah yang kemudian menjadikan kami yakin, bahwa sosok Anies Basweda pantas

menjadi tokoh paling inspiratif di tahun 2014 lalu versi Money & I Magazine. Tokoh Paling

Inspiratif

Anies Baswedan, nama ini terpilih sebagai World’s 20 Future Figure, satu dari 20

orang penting yang diprediksi akan mengubah dunia dalam 20 tahun mendatang

oleh Majalah Foresight. Dibesarkan dalam lingkungan akademik yang kental,

lahir dari pasangan Rasyid Baswedan (Mantan Wakil Rektor Universitas Islam

Indonesia) dan Aliyah (Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta). Sebelumnya

pada tahun 2008, Majalah Foreign Policy mencatat namanya sebagai salah satu dari Top 100

Public Intellectuals. Ia merupakan satu-satunya figur dari Indonesia dan Asia Tenggara yang

masuk dalam daftar tersebut.

Figurnya mencuat ketika terpilih sebagai rektor di Universitas Paramadina di usianya yang baru

38 tahun, namun semakin populer, ketika gerakannya "Indonesia Mengajar" yang dicetuskan

pada tahun 2010 mendapat respon positif di kalangan masyarakat. Gerakan ini mengirimkan

anak-anak muda terbaik bangsa (Pengajar Muda) untuk mengajar di Sekolah Dasar (SD) di

daerah terpencil. Program ini ditujukan untuk mengisi kekurangan guru berkualitas dan

menjadi wahana kepemimpinan anak-anak muda terbaik, agar memiliki kompetensi global

dan pemahaman akar rumput. Pada awal tahun 2014 lalu, Anies terpilih sebagai salah satu

peserta calon Presiden RI dalam konvensi partai Demokrat, sekalipun pada akhirnya tidak

dimenangkannya, namun Anis menunjukkan bahwa tekadnya untuk terjun ke panggung politik

sudah bulat. Baginya, persoalan negeri ini bermula dari hal yang paling elementer namun

penting, yakni kepemimpinan. Bagaimana membangun bangsa dengan menciptakan pemimpin

yang mampu menggerakkan, bukan sebatas melayani. Dan menjadikan masalah Indonesia

sebagai masalah bersama, agar semua masyarakatnya memiliki rasa dan dorongan untuk ikut

terlibat memperbaiki.

Kami dari tim redaksi Money & I, sempat berjumpa dengan sosok kami impresif tersebut, di

hotel tempatnya bermalam ketika berkunjung ke Bali. Dengan renyah, pria yang menimba

ilmu master bidang International Security and Economic Policy di Universitas Maryland, College

Park ini menuturkan pandangannya soal Indonesia dan soal kepemimpinan. Anies menilai,

persoalan bangsa ini bukan semata karena sistemnya, dan bukan pula agendanya yang akan

mengubah bangsa ini, tapi siapa orang-orang yang memimpinnya. Dibutuhkan pemimpin

yang bisa menggerakkan, bukan melayani, yang bisa menjadikan Indonesia berbenah. Orang-

orang seperti Gamawan Fauzi, Joko Widodo, atau munculnya Tri Risma merupakan indikasi

lahirnya para pemimpin yang bisa menggerakkan. Dan menurut Anies hal ini barulah awal,

nanti akan semakin banyak lagi pemimpin

pemimpin hebat yang akan muncul, dan ini

akan terus menyebar, dan pada gilirannya

akan membawa Indonesia menjadi semakin

kuat. ”Kita harus selalu mengalahkan para

pesimisme itu,” ujarnya.

"Kita membutuhkan banyak pemimpin yang bisa menggerakkan, bukan melayani. Karena melayani itu sebenarnya tugas birokrasi. Tugas pemimpin itu adalah menggerakkan, dan dalam menggerakkan itu ada keputusan. Jadi kalau Indonesia mau maju, maka seluruh komponen bangsanya harus bergerak pada arah yang sama."

67Vol. 59 | Nov-Des 2014

68 Vol. 59 | Nov - Des 2014

EDITOR’S CHOICE | 10 TOP MOVIES

THE GRAND BUDAPEST HOTEL

LEGO MOVIE

Wes Anderson tidak pernah mengecewakan dengan imajinasi liar dan

sentuhan eksentriknya dalam menciptakan sebuah film. Pun yang terjadi

pada The Grand Budapest Hotel dianggap sebagai salah satu masterpiece

dalam karir penyutradaraanya setelah The Royal Tenenbaums dan

Rushmore. Ia masih yang teunik dalam menghadirkan production design dan

sinematografi yang memabukan mata. The Grand Budapest Hotel memiliki

narasi kuat tentang kisah cinta yang diselimuti plot misteri, namun

dikemas dengan unsur komikal yang khas.

Hadirnya The Lego Movie memberikan kesegaran di ranah film animasi

yang biasanya dipenuhi dengan karakter-karakter animasi binatang dan

manusia. Karakter lego yang khas dan komikal tentu menawarkan sesuatu

yang baru. Terlebih didukung dengan kuatnya skrip dan visualisasi. Dengan

mudahnya setiap menit, penonton akan terbawa dengan daya humor

dalam film ini. Yang terpenting adalah film ini mampu merangkul audiens

dari berbagai kalangan usia.

EDGE OF TOMORROWSebelumnya tidak menaruh ekspektasi tinggi pada film yang

menampilkan wajah Tom Cruise dan wara-wiri sebagai summer movie.

Namun, siapa sangka film arahan Doug Liman ini ternyata berbekas

di benak kita lewat naskah yang segar dan jalinan cerita yang penuh

pacuan adrenalin. Kisah tentang “kiamat” dan “alien attack” ini pun

menjadi tidak biasa. Terlebih dengan duet akting antara Tom Cruise

dan Emily Blunt yang kuat.

INTERSTELLARKarya teranyar Nolan yang dianggap sebagai film paling ambisius

tahun ini berbau science fiction, di mana mengisahkan time traveller

untuk mencari planet baru pengganti bumi di ruang antariksa sana.

Dengan alur yang rumit serta beragam pola ilmiah yang dimasukan

Nolan, membuat film ini penuh dengan tanda tanya. Seketika

membuat Anda ingin membuka buku tentang fisika kuantum, brilian!

BEST

TOP 3

TOP 2

TOP 4

69Vol. 59 | Nov-Des 2014

BOYHOOD

CAPTAIN AMERICA :THE WINTER SOLDIER

THE RAID 2 : BERANDAL

DAWN OF THE PLANET APES

BEGIN AGAIN

FURYRichard Linklather sukses menghadirkan sebuah

kisah kehidupan yang otentik di dalam film.

Menonton Boyhood bak menonton sebuah

fase kehidupan manusia yang penuh dengan

persoalan. Membutuhkan waktu hampir 8

tahun bagi Richard untuk menuntaskan film

yang berkisah tentang keluarga broken home

tersebut. Richard mengikuti perkembangan sang

aktor cilik hingga bertransformasi sebagai aktor

dewasa. Inilah yang membuat Boyhood sebagai

sebuah pencapaian dan dedikasi yang tinggi

seorang sutradara terhadap sinema itu sendiri.

Salah satu film musim panas yang sukses

menyedot perhatian. Siapa sangka di tangan

Anthony & Joe Russo, sekuel Captain America ini

menjadi semakin seru. Didukung oleh adaptasi

naskah yang kuat dengan bumbu humor yang

jauh dari kesan cheesy memperkuat plot The

Winter Soldier. Visual efek cemerlang dan cast

yang solid membuat film blockbuster ini menjadi

salah satu yang superior dalam kelompok

Avengers-nya.

Sekuel The Raid ini kembali menggemparkan

public Internasional. Lewat koreografi laganya

yang mampu menampilkan seni beladiri secara

utuh membuat serangkaian aksi dan plot

cerita kian menegangkan. Berandal mampu

mempermainkan adrenalin kita. Lagi-lagi

penampilan apik Iko Uwais beserta Arifin Putra

yang membius kita lewat aktingnya sebagai

enemy. Belum lagi kejutan fantastis dari Julie

Estelle yang memerankan hit girl secara total.

Kisah tentang Bumi yang dikuasai oleh

kaum kera pintar ini menjadi salah satu

sekuel film terbaik tahun ini. Secara

teknis, sekuel ini lebih baik dari film

pertamanya. Dengan skrip yang kuat dan

visualisasi mengagumkan membuat sinar

film ini benderang. Andy Serkis lagi-

lagi mencuri perhatian lewat perannya

sebagai kera bernama Caesar dengan

menggunakan efek motion capture.

Hampir serupa dengan karya

terdahulunya Once, sutradara ini juga

kembali sukses mengangkat tema

musik dan kehidupan dalam Begin

Again. Kisah tentang jatuh bangunnya

seorang musisi dan seseorang yang

menemukan hidupnya dari musik.

Begin Again tak hanya menawarkan

cerita yang menyentuh tetapi juga

memutarkan sejumlah tembang terbaik

yang dilatunkan oleh Keira Knightley dan

Adam Levine.

Fury digadang sebagai salah satu film

terbaik bertema Perang Dunia II setelah

Saving Private Ryan karya Steven

Spielberg. Sang sutradara, David Ayer

mampu menghadirkan visual dengan

ketegangan yang intense tanpa merusak

alur cerita. Fury tanpa takut menampilkan

kekerasan yang terjadi dalam peristiwa

perang. Karakter-karakter yang

diperankan oleh Brad Pitt, Shia Labeouf,

Scott Eastwood, hingga Logan Lerman pun

mampu membagi porsinya. TOP 5

TOP 7

TOP 9

TOP 8

TOP 10

TOP 6

70 Vol. 59 | Nov - Des 2014

ST. VINCENT

BEYONCE

LOMA VISTA / REPUBLIC

PARKWOOD COLUMBIA

Recorded : Dallas, Texas, United States

Genre : Art Rock, Indie Rock, Noise Pop

Released : February 24, 2014

Recorded : 2012-2013

Genre : Alternative R&B , POP

Released : December 13, 2013

Album kelima self-titled nya ini digadang-gadang sebagai salah satu album terbaik oleh para

kritikus musik. St. Vincent menawarkan sebuah eksplorasi musik yang segar dengan balutan pop-

rock alternative di dalamnya. St. Vincent menulis melodi-melodi yang jarang ditemukan di album-

album terdahulunya. Nuansa satir dan dingin menghiasi lirik-lirinya. Ini yang membuat

album St.Vincent terdengar sangat alami dan berkesan. “Rattlesnake” dan “Birth in Reverse”

adalah dua terbaik dalam album ini.

Sebenarnya album ini muncul di penghujung tahun 2013 dan ajaibnya peluncuran “Beyonce” pun

dilakukan tanpa adanya publisitas resmi dari Sang Bintang. Terlebih pada awal perilisan album

ini hanya tersedia dalam bentuk digital. Menariknya, meski menggunakan cara perilisan yang

terbilang anti-mainstream, namun “Beyonce” tetap mampu menaklukan angka penjualan dan

meraih posisi teratas di tangga lagu. Album ini menawarkan pengalaman audio-visual yang

cantik. Anda tidak hanya akan mendapatkan lagu tetapi juga video dari masing-masing lagu

tersebut dalam satu album.

BEST

TOP 2

“LP1” FKA twigsYOUNG TURKS

Formats : Digital, VINYL, CD

Genre : Alternative R&B , POP

Released : August 12, 2014TOP 3

Mendengar musik FKA Twigs seperti mendengar

kebangkitan Aaliyah diiringi kemegahan whistle voice

Mariah Carey. Meski begitu, FKA Twigs tetap otentik. Sebagai

pendatang baru, album teranyarnya LP1 ampuh menghipnotis.

Telinga Anda akan dibuai dengan ramuan R&B bercorak “old school”

dan efek elektro pop yang berkontemplasi magis. Dengarkan

“Pendulum”, “Two Weeks”, “Lights On” dan “Video Girl”, maka

Anda akan mengerti mengapa album ini menjadi salah satu yang

berkualitas tahun ini.

“SIRENS”GORGON CITYBLACK BUTTER STUDIOS

Genre : House, Electronic

Origin : North London, England

TOP 4

Gorgon City bisa dianggap sebagai versi “kalem”-nya

Disclosure. Musik EDM mereka menawarkan kesan

yang dingin dan melankolis. Kekuatan elektro pop yang dialirkan

begitu tenang dan menghanyutkan. Debut duo asal Inggris ini yang

bertajuk Sirens menghadirkan sejumlah track EDM yang soulful.

Banyak feature artis di dalam album ini. Ada kolaborasi Gorgon City

bersama Jennifer Hudson, Laura Welsh, MNEK, Yasmin, hingga Katy

B. Dua track andalannya, “Here For You” dan “Ready for Your Love”

wajib didengar.

EDITOR’S CHOICE | 10 TOP MUSIC ALBUMS

71Vol. 59 | Nov-Des 2014

TOP 8#9 GHOST STORIESPARLOPHONE, ATLANTIC

Artist : Coldplay

Genre : Electronica

Released : May 16, 2014

Anggap saja ini merupakan album

perpisahan Sang Vokalis, Chris Martin

dengan istrinya Gwyneth Paltrow. Simak

MY EVERYTHINGREPUBLIC

Artist : Ariana Grande

Genre : Pop, R&B, Dance Pop

Released : August 22, 2014TOP 5

Ariana Grande memberikan lompatan terbaiknya

di album kedua bertajuk “My Everything”. Hampir

menggunakan pendekatan pop yang serupa dengan debutnya “Yours

Truly”, di mana unsur R&B menyusup pada materinya. Bedanya di sini,

Ariana tidak ingin terlalu mengumbar nuansa balad dan berakrobatik

dengan whistle voice khasnya itu. Beberapa tembang pop yang catchy

dengan nuansa groovy berusaha dihadirkan. Sebut saja “Problem”,

“Love Me Harder” dan “Break Free” yang menawarkan nuansa pop

berbeda.

ULTRAVIOLENCEPOLYDOR AND INTERSCOPE

Genre : Desert Rock

Producer : Dan Auerbach

Artist : Lana Del ReyTOP 6

Lana sukses menciptakan pengalaman baru dalam

menikmati musikalitasnya lewat album “Ultraviolence”.

Album ini tidak melakukan pengulangan terhadap “Born To Die” atau

pun “Paradise”. Di sini, Lana menawarkan materi baru tanpa harus

menanggalkan ciri khasnya. Ultraviolence masih bernuansa pop ala

Lana, namun banyak terdengar eksplorasi yang unik dalam album

ini. Temanya sama, persoalan cinta, kesedihan, dan sosialita. “West

Coast”, “Shades of Coll’, dan “Brooklyn Baby” adalah materi-materi

yang kuat.

#7 TOUGH LOVEPMR ISLAND INTERSCOPE

Artist : Jessie Ware

Producer : Benzel, James Ford

Released : October 13, 2014

TOP 8#8 IN THE LONELY HOURSSAM SMITH

Artist : Sam Smith

Producer : Jimmy Napes

Released : May 26, 2014

Sam Smith adalah jawaban dari para

penikmat musik pop yang rindu akan sosok

solois pria pendatang baru yang kuat dari

TOP 8#10 1989BIG MACHINE RECORDS

Artist : Taylor Swift

Producer : Jimmy Napes

Released : October 27, 2014

Taylor Swift lagi-lagi menguasai pasar musik

hanya beberapa hari usai perilisan album

barunya “1989”. Album ini menanggalkan

citra Taylor Swift sebagai penyanyi country secara utuh. Ia berganti

haluan ke jalur pop dan menyodorkan kita dengan sejumlah tembang

pop bernyawa era 1989. Pop yang enerjik dengan sentuhan khas

Swift. “Shake It Out”, “Out of The Woods”, dan “Blank Space” adalah

racun dalam album ini. Lagi-lagi Swift piawai mencetak pop hits.

saja seluruh materi album ini penuh degan curhatan cinta yang

muram dan melankolis. Coldplay terdengar lebih ramah di sini dengan

unsur-unsur pop yang ringan, namun juga mampu mencetak tembang

balad seperti album terdahulunya. Unsur elektropop juga menghiasi

album ini. Jika Anda sedang galau, maka dengarkan “True Love”,

“Oceans”, “Ink”, ataupun “O”.

Di dalam “Tough Love”, Jesse Ware

mencoba lebih cair dengan para

pendengarnya. Bukan berarti

menurunkan kualitasnya dari album pertama “Devotion”. Album

keduanya ini justru memberikan pengalaman baru dalam menikmati

musikalitas dan vokal Jesse yang powerful. Musiknya masih menawarkan

atmosfer yang dingin dan tenang. “Tough Love” dan “Say You Love Me”

adalah dua track favorit di album ini.

segi musikalitas dan karakter. Pria asal Inggris ini membuktikan

bahwa ia istimewa dengan karakter suaranya yang tebal dan soulful.

Album super balad dengan kesedihan sebagai isu utama yang

diangkat pada setiap tracks-nya. Temanya bisa jadi klise, bahwa

curhatan hatinya tersebut ampuh membawa suasana melankolis.

72 Vol. 59 | Nov - Des 2014

THE ESSENTIAL BUFFETT

LETS CHANGE

Robert G Hagstrom

RHENALD KASALI

Nama Robert G Hagstrom mulai tenar sejak buku Buffett Way booming, dan bisa di bilang menjadi

salah satu buku pioner yang mengupas soal cara pemikiran investor terbaik dunia Warren Buffett.

Sejak buku tersebut, banyak kemudian bermunculan buku sejenis. Tidak terhitung sudah berapa

banyak buku yang menceritakan soal pemikiran dan sosok dari mantan orang terkaya didunia

tersebut. Dan Robert, kembali menulis soal Buffett lewat buku terbarunya The Essensial Buffett.

Sebenarnya, tidak banyak yang berbeda dari buku sebelumnya, namun memang ada sejumlah

pendekatan baru yang ditawarkan buku ini sebagai nilai tambah. Namun demikian, toh tetap saja

buku ini menjadi yang terbaik di tahun 2014, bagi para investor, ini adalah buku wajib koleksi untuk

Anda.

“Bukan yang terkuat yang mampu bertahan, melainkan yang paling adaptif dalam merespons

perubahan,” begitu penjelasan teori survival of the fittest yang dibangun Charles Darwin

(1809-1882). Kebenaran teori klasik dalam bidang biologi ini rupanya diyakini pula oleh

pakar manajemen Rhenald Kasali yang gencar menggaungkan semangat perubahan dan

mengembangkan apa yang disebut manajemen perubahan. Buku ini merupakan kumpulan

tulisan Rhenald Kasali yang pernah dimuat di harian Kompas dalam periode 2004-2013. Tulisan-

tulisannya mengupas beragam topik, namun semua memiliki esensi yang sama, yakni mendorong

atau mengajak semua pihak untuk berani berubah. Let’s Change!

BEST

TOP 2

SUPERNOVA 5GELOMBANGDEWI “DEE” LESTARI TOP 3

Masih sama seperti seri-seri pendahulunya, Supernova

the series masih menyajikan satu cerita dengan

pendekatan sci fi yang berat dan kadang melelahkan, namun entah

bagaimana mengundang adiksi untuk terus membacanya. Dewi

Lestari sempat rehat beberapa kali sejak penulisan Supernova

pertama, Putri, Ksatria dan Bintang jatuh -yang saat ini telah

diangkat ke layar lebar- dengan menuliskan beberapa cerita lain di

luar pakem Supernova seperti Filosophi Kopi yang menuai banyak

pujian. Gelombang bukanlah seri pemuncak dari seluruh buku, dan

bagi mereka yang tidak mengikuti dari seri awalpun, tetap bisa

mencerna buku ini lewat ceritanya yang menarik.

SHOW YOUR WORKAUSTIN KLEON

TOP 4

Buku ini, sudah dicetak sejak beberapa tahun lalu di

dinegeri asalnya paman Sam, namun baru beredar

luas di Indonesia sejak akhir 2014 lalu. Ringan, kreatif dan bahkan

beberapa konten didalamnya mengundang tawa. Inilah buku yang

mengajak kita untuk menjadi manusia kreatif, yang sebenarnya bisa

dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Ada beberapa

tips dan trik dari Austin lewat bukunya ini yang menjadi New Yorks

Times Bestseller, soal bagaimana membangkitkan kreatifitas kita dan

terus produktif berkarya.

EDITOR’S CHOICE | 10 TOP BOOKS

73Vol. 59 | Nov-Des 2014

#9 KAMI TIDAK LUPA INDONESIA

KOMPASIANA

Buku ini adalah diaspora negeri ini.

Orang-orang Indonesia yang berkarya

di mancanegara, mereka menghimpun

dukungan untuk menjadikan Indonesia

THE FIRST 20 HOURSJOSH KAUFMAN

TOP 5

Sampai saat ini, buku ini belum ada edisi print terjemahan

versi Indonesianya, namun telah beredar luas dalam

bentuk e-Book. Buku ini mendapat banyak respon positif karena

keberaniannya menjadi “antitesis” dari Malcom Gladwell, dimana ide

buku ini adalah bagaimana mempelajari apapun dalam kurun waktu

20 jam. Karena pada dasarnya manusia itu mahluk yang ingin belajar,

namun kerap kekurangan waktu. Dalam buku ini Josh Kaufman

menyampaikan effective learning, yang semuanya dapat dilakukan

dalam kurun waktu 20 jam saja.

LADIES WHO LAUNCH IN HONGKONGMASEENA ZIEGLER

TOP 6

Bagaimana 12 perempuan yang sebelumnya tidak

memiliki pengalaman sebagai pengusaha dapat

mendirikan bisnis bernilai jutaan dolar di Hong Kong? Buku ini

menceritakan perjalanan mereka menuju kesuksesan, mulai dari

tantangan yang dihadapi perusahaan startup sampai pelajaran

yang berhasil mereka petik. Semua pengalaman mereka akan

menunjukkan bahwa kita pun dapat mendirikan bisnis yang

sangat sukses. Buku ini soal rahasia kesuksesan mereka termasuk,

bagaimana mereka mengubah ide menjadi bisnis yang hebat.

#7 MEN’S GUIDE TO STYLETITOLEY YUBILATO TAKO

TOP 8#8 MARGARET THATCHER : The Authorized BiographyCHARLES MOORE

TOP 8#10 THINGS YOUR ENGLISH BOOKS DON’T TELL YOU

RETNO SOFYANIEK

Dengan gaya bercerita yang tak tertandingi

dan detil yang dramatis, biografi resmi

Margaret Thatcher karya Charles Moore

mengungkapkan hal-hal yang belum

Sosok penulisnya, pernah kami angkat

dalam rubrik the Rookie beberapa edisi

lalu. Bukunya yang berjudul Things Your

merdeka dari tanah Eropa. Para kompasianer, melalui tulisannya

dalam buku ini telah menjadi duta dengan soft diplomatic untuk

mengenalkan Indonesia dengan karakter manusianya pada dunia.

Buku panduan soal wanita berdandan, bejibun

jumlahnya. Namun bagaimana jika buku soal

pria, tentu saja tidak banyak. Titoley Yubilato

Tako menangkap fenomena tersebut dengan

baik. Pria dengan perawatan tubuhnya

menjadi sebuah tren gaya hidup.

Menariknya, di setiap lembar dalam buku ini juga ditemukan ilustrasi

dan foto fashion yang menambah kenyamanan dalam membaca. Bagi

Anda kaum pria, bekalilah diri Anda dengan Men’s Guide to Style.

BOOKS

pernah diungkap sebelumnya tentang

masa-masa awal kehidupan, kekuasaan dan

kepemimpinan sebagai perdana menteri dari seorang wanita yang

mengubah Inggris Raya dan dunia di akhir abad kedua puluh. Untuk

sebuah biografi, inilah salah satu yang terbaik yang pernah dibuat.

English Books Don’t Tell You, mengejutkan kami ketika menjadi

best seller. Mungkin, inilah buku pelajaran bahasa Inggris

pertama yang mampu mencatat rekor tersebut. Buku ini bercita

rasa anak muda lengkap dengan tagline mentereng “Jago bahasa

Inggris, tepat, cepat dan nggak pakai ribet”.

74 Vol. 59 | Nov - Des 2014

FESTIVAL LAWAK JOGER

Sederhana, penuh canda tawa dan sarat kreatifitas, itulah sebabnya

kami menobatkan acara ini sebagai event terbaik tahun 2014 lalu.

Digelar di Art Centre Denpasar pada 17-19 Januari, festival lawak

ini memiliki sejumlah keunikan. Gebrakan ini diprakarsai oleh Pabrik

Kata-Kata Joger, yang terkenal dengan merchandise Bali bertaburan

kata-kata, mengadakan Festival Lawak Joger demi memeriahkan

semarak ulang tahun ke-33 nya. Sebanyak 22 kelompok komedian

dari berbagai latar belakang dan usia berlomba lomba menaklukan

panggung Festival untuk meraih gelar juara 3. Mengapa bukan

Juara 1? Bukan Joger namanya kalau tidak menciptakan suatu yang

nyeleneh dari daya kreatifitasnya. Bayangkan dari enam gelar juara

yang diberikan, hanya juara 3 yang akan menerima hadiah tertinggi

sebesar Rp 12 juta. Sementara untuk juara 2 meraih Rp 11 juta dan

juara 1 mendapat Rp 10 juta. Beda bukan?BEST

TOP 2

EDITORS CHOICE | 5 TOP EVENTS

SANUR VILLAGE FESTIVAL

Sanur Festival adalah event yang sedikit mengobati

akan kualitas even yang mumpuni, dan pada tahun

2014 lalu, Sanur Village Festival digarap dengan jauh

lebih baik dari edisi-edisi pendahulunya. Terutama

dalam panggung hiburan yang jauh lebih memukau,

dengan tata lampu yang rancak, dan hebatnya, even

yang digelar pada bulan Agustus 2014 lalu tersebut,

mampu menyedot perhatian masyarakat yang datang

berbondong-bondong dalam festival itu.

75Vol. 59 | Nov-Des 2014

TOP 3

Event kelas internasional ini mampu menyedot 184 atlet

pembalap dari 14 negara dan bersaing menaklukkan track

menantang di Bukit Tengah Kabupaten Klungkung, Bali pada

ajang “United Bike Presents Asia Pasific Downhill Challenge

2014” pada bulan November lalu.Para profesional atlet itu

antara lain berasal dari Singapura, Malaysia, Jepang, India,

Kanada, Rusia dan tuan rumah Indonesia. Ajang bergengsi ini

semakin menarik dengan kehadiran atlet papan atas dunia

seperti Garry Patterson asal Australia, yang kemudian menjadi

“track builder” untuk mengawali pembuatan jalur yang dilalui

para peserta. Dipilihnya Bali sebagai lokasi lomba internasional

itu tak lain karena pulau ini memiliki daya tarik panorama

alam yang menawan. Kesuksesan dan meriahnya acara ini,

menjadikan kami memilih even ini sebagai terbaik ketiga.

NUSA DUA FIESTA

TOP 5

Event Nusa Dua Fiesta kembali digelar, even yang menjadi ajang

promosi pariwisata Nusa Dua ini telah memasuki tahun ketujuh

belas sejak digelar pertama kali. Kali ini mengambil tema Love, Peace,

dan Harmony. Even yang diselenggarakan oleh Indonesia Tourism

Development Corporation (ITDC) mencoba merefleksikan citra

kawasan pariwisata Nusa Dua dewasa ini. Dalam upacara pembukaan

festival Nusa Dua Fiesta pada 10 Oktober 2014 lalu disajikan pawai

kebudayaan yang mampu mengawinkan nuansa tradisional dan

kontemporer. Sejumlah hotel yang berada di kawasan Nusa Dua

ikut dalam parade seni tersebut yang menjadikan festival ini tampak

megah.

BALI COLOUR RUN

TOP 4

Olahraga lari sungguh naik daun sepanjang 2 tahun terakhir, tak

terkecuali di Bali. Dan di lapangan Bajra Sandhi Renon pada tanggal 4

Oktober 2014 lalu digelar “Bali Run and Color Party” yang disambut

antusias masyarakat kota Denpasar. Even ini bagi kami di redaksi

layak untuk bercokol di peringkat 4 karena mampu membaurkan

semua lapisan masyarakat kota Denpasar. Diperkirakan, sebanyak 10

ribu pelari dari berbagai daerah ikut ambil bagian. Sebagian besarnya

adalah para remaja yang mulai melek akan pentingnya kesehatan,

walaupun tidak sedikit pula yang menjadikan ajang ini sebagai sarana

bersosialita. Dan sejumlah colour powder menjadi gimmick yang

menambah suasana ceria dan berwarna.

ASIA PASIFIK DOWNHILL CHALLENGE

76 Vol. 59 | Nov - Des 2014

ADVERTORIAL

THE BRITISH

INSTITUTEHADIR DI BALI

The British Institute (TBI)

akhirnya membuka cabang

barunya di Bali. Jumat

(14/11) lalu digelar soft opening

perdananya di Gedung TBI di Jalan

PB Sudirman No. 6 Denpasar.

Lembaga pendidikan bahasa

Inggris yang berdiri sejak 1984

ini telah tersebar di sembilan titik

yang ada di seluruh Indonesia dan

Bali adalah satu diantaranya.

“Pembukaan cabang baru di

Denpasar ini merupakan salah

satu bentuk komitmen TBI

untuk mendukung pemerintah

dalam mengembangkan sektor

pariwisata dengan memberikan

fasilitas pembelajaran bahasa

Inggris kepada masyarakat Bali,

khususnya para pelaku pariwisata

agar mampu berkomunikasi

dalam bahasa Inggris dengan

wisatawan asing,” ungkap Agoes

Soehoed President Director The

British Institute. Agoes Soehoed

turut menambahkan bahwa

masyarakat juga harus turut andil

dalam membantu menyebarkan

informasi pariwisata Bali

kepada wisatawan asing dengan

kemampuan berbahasa Inggris

mereka.

Seirama dengan Agoes Soehoed,

Ida Bagus Ngurah Sidhayatra

77Vol. 59 | Nov-Des 2014

ADVERTORIAL

Wijaya Mantra selaku investor di TBI Bali

juga mengungkapkan bahwa kualitas SDM

di Bali khususnya dituntut untuk bisa

berkompetisi dalam menghadapi globalisasi.

“Bali dengan sektor pariwisatanya, di mana

bahasa menjadi salah satu pondasi utama

di dalamnya. Oleh karena itu saya melihat

pendidikan bahasa itu sangat penting di sini.

Di Bali sendiri, provider pendidikan bahasa

Inggris masih sedikit. Itu yang membuat

saya tertarik membawa brand TBI yang telah

berkembang terlebih dahulu di Jakarta dan

Bandung tersebut ke Bali,” terangnya.

Di gelaran soft opening-nya tersebut, TBI

Bali juga berkesempatan untuk memberikan

lima beasiswa eksklusif kepada pengurus

Yayasan Pembangunan Sanur yang notabene

bergerak di bidang jasa pariwisata, agar bisa

menimba ilmu di TBI Bali. Perwakilan dari

head office TBI Jakarta dan Dinas Pendidikan

dan Olahraga Kota Denpasar juga tampak

menghadiri peresmian TBI Bali ini.

English Study CentreDi samping program kursus General English,

TBI Bali juga memfasilitasi pengadaan

test & preparation untuk IELTS dan TOEFL.

Bahkan menariknya lagi, TBI juga merupakan

satu-satunya lembaga di Indonesia yang

berhak mengeluarkan CELTA (Certificate

in English Language Teaching to Adults).

“Jadi kalau ada guru Indonesia yang ingin

mengajar di luar negeri, maka hanya dengan

menunjukan sertifikat CELTA, mereka

sudah bisa mengajar di negara yang mereka

inginkan. Sertifikat mengajar ini sudah diakui

di seluruh dunia,” jelas Gus Ngurah Mantra.

Ini membuktikan TBI memang sangat concern

dengan teacher development.

Ada empat native teacher dan enam non

native teacher yang akan siap mengajarkan

Bahasa Inggris dengan metode pengajaran

menarik. TBI menyusun learning program-nya

dengan konsep study centre, di mana didesain

dalam bentuk u-shape, sehingga atmosfer

kelas tidak monoton dan lebih banyak terjalin

interaksi serta diskusi.

TBI menggunakan kurikulum UK-Based dan

buku-buku studinya juga diimpor secara

eksklusif dari Cambridge. Fasilitas yang

ditawarkan pun sangat lengkap, di mana

terdapat 13 ruangan kelas, ruangan khusus

study centre, library dan lab komputer.

Disamping memfasilitasi pembelajaran

bahasa Inggris bagi pelaku pariwisata, TBI

Bali juga menyediakan kelas pembelajaran

bahasa Indonesia untuk para ekspatriat. “Di

luar ekspektasi, ternyata banyak mahasiswa

pertukaran pelajar yang punya minat untuk

belajar bahasa Indonesia,” imbuh Gus Ngurah

Mantra. TBI juga membantu masyarakat

untuk bisa bekerja dan belajar di luar negeri

melalui exam preparation program. Ditambah

dengan program corporate training dan

business communication. Gus Ngurah Mantra

juga menegaskan bahwa TBI sangat fleksibel

dalam merancang program yang disesuaikan

dengan permintaan instansi.

Sejak dua bulan pengoperasian, TBI Bali

telah menerima lebih dari 200 siswa. “Ke

depannya, saya berharap TBI menjadi

provider terbaik dalam bidang bahasa dan

mampu berpartisipasi dalam perkembangan

pendidikan di Bali. Pendidikan dan SDM

sangat berkaitan erat untuk menghasilkan

masyarakat yang produktif dan tentu

nantinya secara tidak langsung akan berefek

positif bagi perekonomian,” pungkas Gus

Ngurah Mantra di sela-sela soft opening TBI

Bali.

78 Vol. 59 | Nov - Des 2014

“Oh, you worry too much, Mustachio. She’s

completely fine!” the tall girl snapped.

Mustachio scoffed in disagreement, but didn’t

say anything.

“Adrianna, honey. Your dress. Lift it up, please,”

the lady reminded me.

I shifted uncomfortably on my bed. “Um... I’m

not very comfortable... eh,” I glanced slightly

at Mustachio, who was twirling his mustache

behind the two healers.

The lady gasped in understanding. “Oh! Of

course!” She glared at Mustachio, “don’t you

have something to do... somewhere?

Mustachio scowled. “I did all my work

yesterday.”

“Mustachio.”

“Oh!” he blinked, finally getting the message.

“Of course! I still have to do... that thing. I forgot

to do it yesterday. I--I should do it now.” And

with that failed excuse -as much as I appreciated

it- he scurried out of the room and closed the

door with a loud bang.

As soon as he left, the two healers made me

took off my dress and ran some checks on me,

with strange tools that I couldn’t recognize.

Sometimes they nodded in satisfaction, but

occasionally the tall girl would shook her head,

clucking in worry, which made me nervous.

After fifteen minutes of checking, they closed

the medical kit and gave me a new dress to

wear. I was about to reject the dress -but

looking at their hopeful faces, I realized it would

be incredibly rude for me to ask for something

I was awakened by the sound of knocking. I

blinked as my eyes adjusted to the sunlight that

was now lighting the wooden room intensely.

“Come in,” I groaned, and the door opened.

The three healers stepped in, the tall girl holding

a medical kit. “Good morning, dear,” the plump

healer lady smiled. “Feeling better?”

I nodded. “I’m feeling a lot better. Actually, I’m

feeling great! Thank you for attending me while

I was unconscious.”

The lady laughed. “Oh, it’s nothing! Just doing

my daily job... Now honey, can you please take

off your dress?”

“Ex--Excuse me?” I stuttered, frowning.

“Oh, just the normal procedure. We need to

check you up again before you leave. Make sure

everything’s okay, you see,” the tall girl quickly

answered, lifting up the medical kit for me to

see. “But I’m totally sure everything’s okay.

Don’t you worry!”

“I’m leaving? Today?” My heart jumped gleefully

at the information. Soon, I would be back on

track in my search for my sister.

The mustached man, looking shorter and

smaller than yesterday inside his oversized coat,

replied. “Yeah, your friend insisted that you

should leave as soon as you could. And he also

said that today you might be feeling a lot better,

enough to continue your journey.” He frowned

in dislike, as if he wanted me to stay in bed

forever. “Even though I’m not sure you’re well

enough to continue your ridiculously dangerous

journey!”

An Unpleasant SurpriseEpisode XXIII

teenlitcorner

else to wear instead. “Well?” I asked eagerly,

after I put on the plain white dress, “how am I?

Am I well enough to go?”

The lady smiled and patted my head

affectionately. “You’re in a great condition.

Here, drink this.” She poured me a thick, pink

liquid from a thermos and handed me the mug.

“What is this?” I sniffed, squinting at the bubbly

liquid in suspicion.

“It’s a herbal potion. It’ll make you feel better-

-and stronger. I heard you have a long journey

ahead of you,” the tall girl smiled. She had

beautiful, persuasive eyes, and I just wanted

to say yes to everything she said. Her eyes

reminded me of Celia’s.

The potion smelled like apples. It took me a

couple of seconds to decide whether I was going

to drink it or not. Letting them check on me and

run tests on me was one thing, but drinking an

unfamiliar potion that smelled like apples was

another thing. It could be a trap. What if they

were sided with the Red Witch?

“It’s not poison, if that’s what you’re thinking,”

the lady assured me. “I don’t do poisons.“

It took me one single look at those sincere

mir

iadn

a.co

m

79Vol. 59 | Nov-Des 2014

teenlitcornerSamantha Chandra

www.adriannaandevan.blogspot.com

Where can I meet Evan?” I asked, trying to

change the subject.

“Right this way, Adrianna honey,” the lady

opened the wooden door and stepped outside.

I followed the two healers down the stone path

and looked around in fascination. The village

was even more beautiful in the daylight. If only I

brought my camera...

The healers led me to  a giant, electric blue

flower that grew by the corner of the path.

The petals were closed and I was wondering

on how we were going to get inside, when the

lady whispered something softly to the front

petal. The petals opened, revealing a small, blue

chamber with a king sized bed in the middle,

along with two blue sofas and other kinds of

flowery furnitures. Evan was nowhere to be

seen.

“Evan, dear,” the plump lady called out, “your

friend is here to see you.”

I was about to inform the lady that the room

was completely empty and there was no point

of calling out-when a small part of the flower

floor vanished and Evan-dressed in black as

always-climbed out of a spiral staircase that I

could’ve sworn was never there before. As soon

as he was out of the stairs, the hole on the floor

patched itself up and the spiral staircase was no

longer visible-covered by the flower floor once

more.

“What was that?” I stuttered, pointing at Evan’s

feet.

“My feet,” he answered.

“No, the thing that just happened! You

practically appeared from under the floor!”

The healers laughed. “We’ll give you guys some

privacy,” the girl said, and stepped outside the

flower along with the lady.

I stared at Evan, waiting for an explanation, but

he didn’t say anything. It took me a few seconds

expressions that they had on their face. I smiled

and drank the whole mug.

It was the best drink I’ve ever had. It tasted

sweet and refreshing, and as I gulped down the

last drop of the potion I felt a surge of energy

shot in my whole body. “How was it?” the tall girl

asked.

It took me a couple of seconds until I could

reply. “It tasted amazing,” I answered. “What

was that?”

The lady smiled. “My secret herbal potion,” she

smirked. “Now if you’re feeling strong enough to

meet your friend at the Flower Villa...”

“Oh, I am!” I jumped onto my feet. I couldn’t

hardly wait to get going. “The Flower Villa is the

house that looked like a giant flower, isn’t it?”

The healers frowned in confusion. “How did you

know?”

Realizing that I had just told on myself, I shook

my head and laughed. “I--uh, looked from the

window.”

“Okay...,” the tall girl said, glancing suspiciously

at the window. “Anyway, are we ready to go?

to realize that the moment was awkward.

“So,” I started. “Nice flower. Is this a house?”

Evan shrugged. “It’s a guest house. Sprites Ville

is quite famous for it’s unique style of living. The

sprites were fascinating architects.”

I walked over to the bed and sat on it without

a word, watching Evan prepare his backpack.

“I already asked the healers to prepare your

bag. We’re leaving in an hour,” Evan told me, his

hands busy stuffing things inside his backpack.

“We’re leaving this early? I don’t even know

anything about this place yet,” I said.

“I’ll fill you in later.”

“Funny. Yesterday you was so worried about

my health,” I teased, “and now you’re rushing

to continue our search right away. Aren’t you

worried about me?” I batted my eyelashes and

broke into a laugh.

“No,” he replied coldly. I frowned and stood up.

“What do you mean by no?”

“Well, obviously you’re healthy enough to

continue our search if you’re well enough to go

for a walk around an unfamiliar village at night-

-alone,” he snapped. “Adrianna, I can’t believe

how stupid you are.”

“How did you know?” I was so surprised I didn’t

even deny his statement. “Did you put some

kind of... sorcery on me?”

Before he could reply, the flower floor opened

up again, and someone stepped outside from

the spiral staircase.

“Adrianna, I believe you’ve already met Alex,”

Evan said sharply.

The guy that just stepped outside the flower

basement-thing winked and smiled at me,

showing his ridiculously white teeth. “Nice to

see you again, princess.”

80 Vol. 59 | Nov - Des 2014

EVENT

MarkPlus ikut serta memeriahkan

iklim pariwisata Indonesia. Sabtu

(8/11/2014) bertempat di Berry

Biz Hotel, MarkPlus meluncurkan MarkPlus

Center for Tourism and Hospitality, sebuah

pusat pengembangan bisnis pariwisata

dan hospitality yang menekankan pada

peningkatan kapabilitas SDM (learning),

pendalaman industri melalui penelitian yang

komprehensif (research), serta penyediaan

solusi permasalahan bisnis melalui konsultasi

(advisory).

Hermawan Kartajaya selaku Founder &

CEO MarkPlus, Inc. mengungkapkan bahwa

pemilihan Bali sebagai lokasi pendirian

MarkPlus Center for Tourism and Hospitality

memang disengaja dilakukan lantaran Bali

merupakan pintu gerbang dan barometer

pariwisata nasional. “Diharapkan pemain

industri pariwisata di Indonesia dapat

melakukan benchmarking untuk lebih

meningkatkan kualitas dan kapasitas

pariwisata dan hospitality secara nasional,”

ujarnya.

Pendirian MarkPlus

Center for Tourism and

Hospitality ini juga

sebagai salah satu

persiapan Indonesia

untuk menghadapi

Masyarakat Ekonomi

ASEAN (MEA) pada akhir

tahun 2015 mendatang. Industri pariwisata

Indonesia nantinya harus mampu bersaing

secara global dalam mendatangkan turis

mancanegara serta memberikan pelayanan

dan kualitas destinasi yang mumpuni. Apalagi

pemerintahan baru saat ini menargetkan

pencapaian 20 juta turis di tahun 2020. Maka

dari itu, Indonesia harus terus membenahi

infrastrukturnya, melakukan pengembangan

terhadap destinasi pariwisata, kebijakan

pemerintah dan ekosistem secara

komprehensif. Selain itu dibutuhkan juga

koridor yang memenuhi standar global

untuk membantu mengembangkan sumber

daya lokal sebagai langkah untuk

memenangkan kompetisi di industri

pariwisata.

Menteri Pariwisata Indonesia

Kabinet Kerja, Dr. Ir. Arief Yahya,

M.Sc yang juga Marketer of

The Year 2013 pilihan MarkPlus,

Inc juga hadir dalam kesempatan

tersebut untuk meresmikan secara

langsung MarkPlus Center for Tourism and

Hospitality. “Diharapkan pelaku industri

pariwisata di Indonesia dapat melakukan

bechmarking untuk mampu meningkatkan

kualitas dan kapasitas pariwisata dan

hospitality secara nasional,” pungkasnya.

Tak hanya sekadar peresmian dan ramah

tamah, acara ini juga diisi dengan diskusi dan

dialog interaktif selama satu jam antara Arief

Yahya bersama segenap asosiasi dan pelaku

pariwisata Bali.

HADIR UNTUK JAWAB TANTANGAN MEA

Markplus Center for Tourism and Hospitality

81Vol. 59 | Nov-Des 2014

“TO ACCELERATE GROWTH, WE NEED TO GROW OUR

TEAM”

YOUR BUSINESSIMPROVE

“Jika Anda meruntuhkan gedung

bisnis yang saya miliki, saya akan

membangunnya kembali dalam 8 bulan,

tapi jika Anda mengambil team works

saya, orang-orang yang bersama-sama

menjalankan bisnis bersama Saya, So.. I’m

Totally Die. Bagi Saya, sepenting itulah

peran people dalam sebuah organisasi,

dan merupakan salah satu leverage

business paling vital, tanpa mereka, kita

tidak akan kemana-mana. Salah satu

strategi yang proven untuk membuat

perusahaan kita bertumbuh adalah

dengan mengkonsentrasikan kepada

pertumbuhan kapasitas masing-masing

orang yang bekerja membantu kita,

Andapun bisa melakukan hal yang sama.”

Alex P Chandra

Setiap SDM, dibagian kerja apapun dalam sebuah organisasi, maka dituntut untuk memiliki

citra dan image yang positif sebagai sebuah keharusan. Terlebih bagi mereka yang baru

mengawali karir, terkadang melupakan hal tersebut. Program ini dibuat sebagai jembatan

awal bagi setiap SDM agar mampu menunjukkan performa yang memukau sehingga

tujuan perusahaan dalam memberikan pelayan terbaik bisa tercapai.

PROFFESIONAL DEVELOPMENT PROGRAM [PDP]

TOPIC CONTENT FASILITATOR

Menjadi Karyawan Bintang Alex P Chandra

Think & Act Like A Champion Pribadi Budiono

Service Excellent Suzanna Chandra

Presenting Your Proffesional Image Gilda Sagrado

Psychology In Selling Made Muku

Interpersonal & Communication Herman Pasha

KNOWLEDGE

SKILLS

PROGRAM OUTLINE

INFORMASI LEBIH LANJUTFina Kaska0852-3752-6899

@AKUBANKID

AKUBANK

www.akubank.co.id

Program dimulai tanggal 7 Februari 2015

82 Vol. 59 | Nov - Des 2014

SALES OF

THE MONTH

Warung BENDEGADISC 15% Setiap pembelanjaan

BALE UDANG MANG ENGKINGDISC 15%

KASIH IBU GENERAL HOSPITAL DISC 5% Setiap pembelian obat

DISC 10% Untuk kamar dan laboratorium

KRISNA MODA BOUTIQUEDISC 15% Setiap pembelanjaan

BALI NUSA - Traditional Bali HandwovenDISC 10% Pembelian cash/ debit BCA

BALIBEACH GOLFFree only DISC 10% From published rate

Disc invalid package & tournament

ERHACLINICDISC 20% Setiap Peeling Treatment

Berlaku Senin - Jumat

RUMAH SAKIT BALIMEDDISC 10% biaya kamar, DISC 5% biaya obat, DISC 10% total biaya lab & rontgent (khusus

rawat inap)

SILOAM HOSPITALSDISC 20% Pemeriksaan Radiologi ,

DISC 10% Kamar Rawat Inap, Medical Check Up Regular dan Obat

CEMPAKA TEXTILE & BORDIRDISC 10% ALL PRODUCTS

THE ORANGE - BAKERY RESTAURANTDISC 10% F&B ONLY

Untuk minimal belanja Rp. 100.000,-

Warung OLEDISC 15% All items (kecuali rokok)

PRODIA - LABORATORIUM KLINIKDISC 8% Semua permeriksaan

DISC 10% untuk panel check up, panel check up plus

TAMAN AIR SPALOWEST PRICE

BUMBU DESADISC 15% untuk semua jenis makanan dan

minuman

SECTOR - BAR & RESTAURANTDISC 15% From published rates

Invalid for alcohol drink & buffet package

ADIBI SALON & SPADISC 10% Setiap pembelian produk salon & spa

DISC 5% Sulam Alis Eyeliner dan bibir

KAMPOENG VILLADISC 10%

CASHBACK 10% Setelah tamu check out

LLUVIA SPADISC 50% All Treatment

Jam 09.00 - 17.00

KOPI BALI HOUSE DISC UP TO 20%

WARUNG CASA LOCADISC 15% Setiap pembelanjaan min Rp.

100.000,-

BALISTUNGDISC 30% biaya pendidikan bulan pertama

DISC 10% bulan selajutnya

TROPICANA BEAUTY SPA & SALONDISC 50% Massage, reflexology & facial

treatment

RUMAH LULUR BALI TANGIDISC 15% All treatment dan setiap pem-

belanjaan

BabyLandDISC 10% kecuali produk tertentu

BAKSO LAPANGAN TEMBAK SENAYANDISC 10% untuk setiap pembelanjaan

D' TUNJUNG BOUTIQUEDISC 10% untuk setiap pembelanjaan

LA'VINA ROOMSDISC 10% untuk setiap pembelanjaan

BALINE CHOCOLATEDISC 10% untuk setiap pembelanjaan

XO SUKI & CUISINEDISC 15% untuk menu Suki dan 10% untuk

menu a la carteMinimal belanja Rp. 150.000,-

MIRACLE Aesthetic ClinicDISC 10% All treatment

BALI BAKERYDISC 10% Kecuali merchandise

HOUSE OF DURADISC 30% FACE TREATMENT

DISC 20% Selain face treatment

FIVELEMENTSDISC 30% Beauty Ritual Menu

DISC 10% untuk makanan saja di Sakti Dining Room

CAHYA DEWI SALON, SPA & BRIDALDISC 15% semua produk treatment

MOOIJ BOUTIQUEDISC 15% Untuk semua item produk

POP HOTELSDISC START FROM 5%

In room rate

LARISSA AESTHETIC CENTERDISC 10% Skin rejuvenation

LITAMA JEWELRYDISC 15% untuk berlian ready stock

DISC 40% untuk berlian dengan pesanan

5ASEC TEXTILE EXPERTDISC 20% Setiap Transaksi

BALI BRASCODISC 50% untuk Spa

DISC 30% untuk salon & nailDISC 10% untuk boutique & factory outlet

QUANTUM SARANA MEDIKDISC 10% Untuk medical check up lab

DISC 5% No lab

83Vol. 59 | Nov-Des 2014

NEW MELATI - SALON, BRIDALDISC 10% ALL TREATMENT

Invalid promo lainnya

INUL VIZTADISC 15% Untuk ruang karaoke, makanan,

dan minuman

DEZIRE AESTHETIC CLINICDISC 30% untuk semua perawatan

RUMAH SAKIT SURYA HUSADADISC 20% Rawat Inap

DISC 10% Medical Check Up

WARUNG KAYU APIDISC 10% Untuk semua jenis makanan dan

minuman

TIFARA AESTHETIC & WELLNESSDISC 15% untuk semua perawatan kecuali

injection dan pembelian produk

BERRYBIZ HOTELSDISC 50% untuk kamar dan 10% untuk f&b

WA Salon, Spa & Butik KebayaDISC 20% untuk salon dan 10% untuk butik

Anyar KebayaDISC 15% khusus untuk Produk kebaya

ULTIMATE NUTRITIONDISC 20% untuk Produk

LESTARI TENUN IKATDISC 10% All Item

BALONKUDISC 10% All items

Transaksi min Rp. 500.000,-

GRAND ISTANA RAMA HOTELDeluxe Room Best Rate

DISC 30% massage, DISC 20% LaundryDISC 20% F&B Restaurant

RUTH DESSERTS CAFEDISC 15%

ALL MENU

RUMAH SEHATDISC 15% Spa,

DISC 10% Skin Care & SalonDISC 5% Resto

TANYA LESTARI

(0361) 246 706

CEPAT, BERSAHABAT

www.bprlestari.com

LESTARI FIRST LADIES MERUPAKAN

PROGRAM DARI BPR LESTARI YANG

MEMBERIKAN BENEFIT KEPADA NASABAH

LESTARI FIRST, KHUSUSNYA PARA IBU

BERUPA DISCOUNT BELANJA YANG

MENGUNTUNGKAN.

JOIN US TO GET PRIVILEGE!

Nikmati

Semua

Keuntungannya

Bersama Kami

84 Vol. 59 | Nov - Des 2014


Recommended