+ All Categories
Home > Documents > Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

Date post: 06-Jul-2018
Category:
Upload: andreas-w
View: 225 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 84

Transcript
  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    1/84

    HAZARDOUSHAZARDOUS

    CHEMICALCHEMICAL

    HANDLINGHANDLING

    Adang Priyatna

    81041

    Disarikan Oleh

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    2/84

    I. PERATURAN YANG BERKAITAN DENGANI. PERATURAN YANG BERKAITAN DENGANLIMBAH B3LIMBAH B3

    PP No. 74/2001 tentang Pengolahan Bahan Berbahaya danBeracun

    PP No. 18/1999 tentang Pengolahan Limbah B3

    PP No. 85/1999 tentang Perubahan Atas Peraturan No.

    18/1999 tentang Pengolahan Limbah B3

    Keppres No. 61/1993 tentang Pengesahan Basel

    Convention of the Control of Transboundary Movements

    of Hazardous Wastes and Their Dosposal

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    3/84

    I.I. PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN LIMBAH B3PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN LIMBAH B3

    KETENTUAN MENGENAI LIMBAH B3 DALAM KEPUTUSAN BAPEDAL

    •  No. KEP-01/BAPEDAL/09/1995

    Hal: Tata cara dan persyaratan teknis penyimpanan dan pengumpulanlimbah .

    2.  No. KEP-02/BAPEDAL/09/1995

    Hal: Dokumen Limbah B3

    3. No. KEP-03/BAPEDAL/09/1995Hal:Persyaratan teknis pengolahan limbah B3

    4.  No. KEP-04/BAPEDAL/09/1995

    Hal: Tata cara dan persyaratan penimbunan hasil pengolahan, persyaratanlokasi bekas pengolahan, dan lokasi bekas penimbunan limbah B3

    5.  No. KEP-05/BAPEDAL/09/1995Hal: Simbol dan label limbah B3

    6.  No. KEP-68/BAPEDAL/05/1994

    Hal: Tata cara memperoleh izin penyimpanan, pengumpulan, pengoperasianalat pengolahan, pengolahan dan penimbunan akhir Limbah B3

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    4/84

    I. PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN LIMBAH B3I. PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN LIMBAH B3

    Limbah B3

    Terdapat dalam daftar jenis LB3

    Lamp. I Tabel 2 PP 85/1999

    Pembuktian secara ilmiah :Uji karakteristik Limbah B3 dan/atau

    Uji toksokologi dan/atauHasil studi yang menyimpulkan bahwa limbah yang dihasilkan

    tidak menimbulkan pencemarandan gangguankesehatan terhadap manuasia dan makhluk hidup lainnya

    Bukan Limbah B3

    Keluar daftar jenis Limbah B3

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    5/84

    II. JENIS LIMBAHII. JENIS LIMBAH

    Limbah yang pengelolaannya tidak

    diatur PP 18/1999 Lo. PP85/1999 :

    Limbah dari pembuangan kotorandomestik

    Sampah rumah tangga biasa

    Limbah nuklir

    Bukan kategori Limbah :

    Produk

    B3

    Limbah sebagaimana ketentuan PP

    18/1999 Jo. PP 85/1999 :

    Limbah dari industri

    Limbah rumah sakit

    Limbah pertambangan

    Limbah dari kegiatan rumahtangga

    Limbah kegiatan lain : Limbah dari WWT 

    Limbah laboratorium

    Limbah dari kegiatan pemanfaatandan/atau pengolahan

    Limbah B3 ?

    Limbah

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    6/84

    III.III. Sumber LimbahSumber Limbah B3B3

    Jenis limbah B3 menurut sumbernya meliputi :

    a. Limbah B3 dari sumber tidak specifik (lampiranI tabel 1 PP 85/1999);

     b.Limbah B3 dari sumber spesifik (lampiran Itabel 2 PP 85/1999);

    c. Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa,tumpahan, bekas kemasan, dan buangan produk

    yang tidak memenuhi spesifikasi (lampiran Itabel 3 PP 85/1999).

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    7/84

    I. PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN LIMBAH B3I. PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN LIMBAH B3

    PP 18/1999 Jo. PP 85/1999 Pengelolaan Limbah B3

    Definisi :Pasal 1 (ayat 1):

     Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.

    Pasal 1 (ayat 2):

     Limbah bahan berbahaya dan beracun, disingkat limah B3, adalah

    sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya

    dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau

     jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapatmencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat

    membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup

    manusia serta makhluk hidup lain.

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    8/84

    III.III. Sumber LimbahSumber Limbah B3B3

    Penjelasan :

    a. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik adalahlimbah B3 yang pada umumnya berasal bukan

    dari proses utamanya, tetapi berasal dari

    kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan korosi (inhibitor korosi), pelarutan

    kerak, penemasan, dan lain lain.

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    9/84

    III.III. Sumber LimbahSumber Limbah B3B3

    b. Limbah B3 dari sumber spesifik adalah limbah

    B3 sisa proses suatu industri atau kegiatan yang

    secara spesifik dapat ditentukan berdasarkankajian ilmiah

    Penjelasan :

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    10/84

    III.III. Sumber LimbahSumber Limbah B3B3

    Penjelasan :

    c.  Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa,

    tumpahan, bekas kemasan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi,karena tidak memenuhi spesifikasi yang

    ditentukan atau tidak dapat dimanfaatkankembali, maka sutu produk menjadi limbah B3yang memerlukan pengelolaan seperti limbahB3 lainnya. Hal yang sama juga berlaku untuk

    sisa kemasan limbah B3 dan bahan-bahankimia yang kadaluarsa.

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    11/84

    IV.IV. Karakteristik LimbahKarakteristik Limbah B3B3

    Uji karakteristik limbah B3 meliputi :

    a. mudah meledak

    b. mudah terbakar

    c. bersifat reaktifd. beracun

    e. menyebabkan infeksi; dan

    f. Bersifat korosif

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    12/84

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    13/84

    IV.IV. Karakteristik LimbahKarakteristik Limbah B3B3

    a. Limbah mudah meledak

    b. Limbah mudah terbakar

    c. Limbah yang bersifat reaktif

    d. Limbah bersifat beracune. Limbah yang menyebabkan infeksi

    f. Limbah yang bersifat korosif

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    14/84

    ListingListing dan Delisting Limbahdan Delisting Limbah B3B3

    Limbah

    Tidak terdapat dalam daftar jenis LB3 Lamp. I Tabel 2 PP 85/1999

    Terbukti memenuhi salah satu atau lebih kriteria :• Uji karakteristik Limbah B3 dan/atau• Uji toksikologi

    Limbah B3

    Masuk daftarJenis Limbah B3

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    15/84

    IV. KARAKTERISTIK LIMBAH B3IV. KARAKTERISTIK LIMBAH B3

    a. Limbah mudah meledak adalah limbah yang pada suhudan tekanan standard (25 0C, 760 mmHg) dapatmeledak atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika

    dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanantinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungansekitarnya.

    Apabila nilai temperatur pemanasan limbah >temperatur senyawa acuan

    Karakteristik mudah meledak

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    16/84

    IV. KARAKTERISTIK LIMBAH B3IV. KARAKTERISTIK LIMBAH B3

    b. Limbah mudah terbakar adalah limbah-limbah yang mempunyai salah satusifat-sifat sebagai berikut :1. Limbah yang berupa cairan

    – Mengandung alkohol kurang dari 24 % volume dan/atau– Mempunyai titik nyala , 60 0C (140 0F)

    Akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumbernyala lain pada tekanan udara 760 mmHg

    2. Limbah yang berupa padatanLimbah yang pada temperatur dan tekanan standard (25 0C, 760 mmHg)dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap airatau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapatmenyebabkan kebakaran yang terus menerus dalam 10 detik.Apabila nilai titik nyala limbah < 40 0C Karakteristik mudahterbakar.

    3. Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar.4. Merupakan limbah pengoksidasi.

    apabila waktu pembakaran limbah sama atau lebih pendek dariwaktu pembakaran senyawa standar karakteristik mudah

    terbakar

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    17/84

    IV. KARAKTERISTIK LIMBAH B3IV. KARAKTERISTIK LIMBAH B3

    C. Limbah yang bersifat reaktif adalah limbah-limbah yang mempunyai salah satusifat-sifat sebagai berikut :

    1. Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkanperubahan tanpa peledakan.

    2. Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air.

    3. Limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkanledakan, menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yangmembahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

    apabila volume gas yang dihasilkan per 1 kg limbah adalah 1 ltrkarakteristik reaktif

    4. Merupakan limbah sianida, sulfida atau amoniak yang pada kondisi pHantara 2 dan 12.5 dapat menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

    5. Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekananstandard (25 0C, 760 mmHg).

    6. Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerimaoksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    18/84

    IV. KARAKTERISTIK LIMBAH B3IV. KARAKTERISTIK LIMBAH B3

    d. Limbah beracun adalah limbah yang mengandung pencemar yangbersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapatmenyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masukkedalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut.

    Apabila konsentrasi TCLP salah satu atau lebih pencemar dalam

    limbah > konsentrasi Baku Mutu TCLP lamp II PP 85/1999karakteristik beracun

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    19/84

    IV. KARAKTERISTIK LIMBAH B3IV. KARAKTERISTIK LIMBAH B3

    e. Limbah yang menyebabkan infeksi yaitu :

    Bagian tubuh manusia yang diamputasi Cairan dari tubuh manusia yang terkena infeksi;

    Limbah dari laboratorium

    Limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang apat

    menulat

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    20/84

    IV. KARAKTERISTIK LIMBAH B3IV. KARAKTERISTIK LIMBAH B3

    f. Limbah bersifat korosif adalah limbah yang mempunyaisalah satu sifat-sifat sebagai berikut :

    1. Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.

    2. Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja (SAE1020) dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/thn

    dengan teperatur pengujian 55 0C.

    3. Mempuyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbahbersifat asam dan samaatau lebih besar dari 12.5 untuk

     yang bersifat basa.

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    21/84

    V. PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN KIMIAV. PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN KIMIA

    V.1V.1..Pengurangan Limbah Bahan Kimia Dalam PenangananPengurangan Limbah Bahan Kimia Dalam Penanganan,,Penyimpanan dan PemindahanPenyimpanan dan Pemindahan

    a Pengendalian pengadaan dan pelacakan (tracking andinventory control ) terhadap bahan kimia dan limbah bahankimia

    b Program Pencegahan kehilangan (loss prevention ) bahan kimia

    c Pengurangan tumpahan

    d Pengurangan sisa bahan kimia (cling ) dalam kemasan

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    22/84

    V. PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN KIMIAV. PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN KIMIA

    V.1.a.V.1.a. Pengendalian Pengadaan dan Pelacakan BahanPengendalian Pengadaan dan Pelacakan Bahan//LimbahLimbah

    Hindari pembelian bahan kimia secara berlebihan Terima bahan kimia setelah diinspeksi

    Pastikan jumlah bahan (pengadaan) tidak menjadi limbah Pastikan tidak ada kemasan yang berada di gudang melebihi waktu

     yang telah ditentukan Kaji-ulang spesifikasi pembelian bahan Kembalikan bahan kimia kadaluarsa ke pemasok Validasikan waktu kadaluarsa bagi suatu bahan kimia Uji keefektifan bagi bahan yang out-dated Hilangkan waktu kadaluarsa bagi bahan yang stabil Lakukan pemeriksaan pengadaan secara berkala

    Gunakan komputer untuk sistem pengadaan Lakukan pelacakan bahan/limbah secara berkala Setiap kemasan harus memiliki label yang sesuai beserta dengan

    MSDSnya

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    23/84

    V. PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN KIMIAV. PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN KIMIA

    V.1.b. ProgramV.1.b. Program Pencegahan kehilangan BahanPencegahan kehilangan Bahan//LimbahLimbah

    a Buat prosedur tertulis untuk operasi pemuatan/pembongkaran danpemindahan bahan kimia

    b Dokumentasikan semua tumpahanc Program pencegahan kehilangan (loss prevention ) bahan kimia

    d Pengurangan tumpahan dan kebocoran

    e Pengurangan sisa bahan kimia (cling ) dalam kemasan

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    24/84

    V. PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN KIMIAV. PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN KIMIA

    V.1.c.V.1.c. Pengurangan TumpahanPengurangan Tumpahan DanDan KebocoranKebocoran Taruh kemasan sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk

    inspeksi visual bagi kebocoran/korosi

    Susun kemasan, sehingga meminimalkan kemungkinan terguling, atau

    tertusuk ( puncturing)  Cegah terbentuknya ‘keringat’ oleh lantai beton, dengan cara

    mengangkat kemasanbeberapa cm dari lantai penyimpangan

    Gunakan MSDS untuk menangani tumpahan

    Lengkapi tempat penyimpanan bahan kimia dengan penerangan yangmemadai

    Usahakan agar area transportasi selalu bersih dan permukaannyarata

    Gang/jalan antar rak-rak harus bebas dari gangguan

    Jaga jarak yang cukup antara bahan-bahan yang berbeda jenis untukmencegah kontaminasi-silang

    Ikuti saran-saran pembuat bahan kimia dalam menyimpan danmenangani bahan-bahan tersebut

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    25/84

    V. PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN KIMIAV. PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN KIMIA

    V.1.d.V.1.d. Pengurangan Sisa Bahan KimiaPengurangan Sisa Bahan Kimia

    Gunakan kemasan yang lebih besar apabila memungkinkan

    Gunakan kemasan dengan perbandingan tinggi terhadapdiameter sekitar satu untuk meminimalkan luas permukaan yang terbasahi

    Tuang isi drum atau kemasan hingga kosong betul, gunakanpenuangan dengan memiringkan drum, sehingga sisa kemasanakan minimal.

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    26/84

    V.2.V.2. Teknologi pengolahan limbah bahan kimiaTeknologi pengolahan limbah bahan kimia

    a Pembakaran (Insinerasi) Limbah B3b Oksidasi Kimia

    c Presipitasi

    c Solidifikasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    27/84

    V.2.V.2. Teknologi pengolahan limbah bahan kimiaTeknologi pengolahan limbah bahan kimiaV.2.a.V.2.a. PembakaranPembakaran ((InsinerasiInsinerasi)) LimbahLimbah B3B3

    Keistimewaannya:

    Sebagian besar komponen limbah B3 dapat dihancurkan Limbah berkurang dan berubah menjadi bentuk asalnya

    Dapat dibakar setempat

    Gas buang dapat dikontrol agar tidak menggangu lingkungan

    Abu pembakaran, mungkin, bukan limbah B3, jika masuk makadikategorikan limbah B3 padat

    Memerlukan area yang lebih kecil

    Pembakaran mudah dihentikan

    Energi panasnya dapat dimanfaatkan (dijual untukmengurangi biaya operasi)

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    28/84

    V.2.V.2. Teknologi pengolahan limbah bahan kimiaTeknologi pengolahan limbah bahan kimia

    V.2.a.V.2.a. PembakaranPembakaran ((InsinerasiInsinerasi)) LimbahLimbah B3B3

    Hal-hal yang perlu dipertimbangkan :

    Tidak semua limbah bisa dibakar (yang kandungan airnyatinggi dan material yang tak terbakar)

    Sulit mengontrol logam-logam dari proses pembakaran

    Biaya investasi yang tinggi Diperlukan operator yang handal

    Diperlukan bahan-bakar tambahan, agar temperaturpembakaran dapat dijaga

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    29/84

    V.2.V.2. Teknologi pengolahan limbah bahan kimiaTeknologi pengolahan limbah bahan kimia

    V.2.b.V.2.b. Oksidasi KimiaOksidasi KimiaYaitu perlakuan dengan mengurangi sifat racun dari limbah, dengan cara

    mengubah senyawa limbah menjadi senyawa lain yang tingkatracunnya lebih rendah atau bahkan dihilangkan sama sekali.

    Salah satu cara mengubah senyawa limbah ini adalah denganmengoksidasi/mereduksi limbah tersebut yaitu dengan penambahanbahan pengoksidasi atau pereduksi.

    Bahan-bahan yang umum digunakan adalah :1. Klorin2. Ozon3. H2O24. KMnO4

    Catatan: Hasil pengolahan limbah dengan metoda ini harus memenuhiKep. Bapedal No. KEP-03/BAPEDAL/09/1995 sebelum dibuang kelingkungan.

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    30/84

    V.2.V.2. Teknologi pengolahan limbah bahan kimiaTeknologi pengolahan limbah bahan kimia

    V.2.c. PRESIPITASIV.2.c. PRESIPITASI

    Yaitu proses penanganan limbah cair dengan cara menurunkankelarutan bahan pencemar dalam limbah cair, sehingga bahanpencemar yang semula terlarut dalam limbah dapatdiendapkan.

    Keluaran dari proses ini adalah air dan lumpur limbah.

    Air yang dihasilkan harus memenuhi keputusan BAPEDAL No.Kep-03/BAPEDAL/09/1995 sebelum dialirkan kelingkungan.

    Lumpur yang dihasilkan harus memenuhi syarat pelindian yangdinyatakan dalam Kep-03/BAPEDAL/09/1995 dan Kep-04/BAPEDAL/09/1995 sebelum dibuang ke land-fill .

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    31/84

    V.2.V.2. Teknologi pengolahan limbah bahan kimiaTeknologi pengolahan limbah bahan kimiaV.2.d. SOLIDIFIKASI/STABILISASIV.2.d. SOLIDIFIKASI/STABILISASI

    Yaitu proses pencampuran limbah dengan bahan tambahan (additif)dengan tujuan menurunkan laju migrasi bahan pencemar dari limbah,dan untuk mengurangi toksisitas limbah tersebut.

    Keluaran dari proses ini adalah limbah yang bersifat lebih stabilatau padat sehingga memenuhi syarat untuk dapat dibuang ke land-fill ataupun dimanfaatkan/digunakan dalam bentuk produk lain.

    Bahan-bahan yang biasa digunakan dalam proses solidifikasi/stabilisasi, adalah : Semen, Kapur dan bahan termoplastik.

    Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses solidifikasi adalah :kelarutan bahan pencemar, kekuatan mekanis produk dan Pproduk

    solidifikasi telah memenuhi standard yang ditentukan dalam Kep-03/BAPEDAL/09/1995 dan Kep-04/BAPEDAL/09/1995 sebelumdibuang ke land-fill atau digunakan dalam bentuk produk lain

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    32/84

    Pilih Limbah

    Tentukan sifat

    Komponen limbah

    Mengandung

    asbes

    Organik

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    33/84

    V.2.V.2. Teknologi pengolahan limbah bahan kimiaTeknologi pengolahan limbah bahan kimiaV.2.d. SOLIDIFIKASI/STABILISASIV.2.d. SOLIDIFIKASI/STABILISASI

    250,000Seng

    5.000Thallium

    10.000Perak 

    2.000Selenium

    40.000 Nikel

    1.000Raksa

    150.000Mangan

    100.000Timah Hitam

    150.000Besi

    80.000Chromium

    90.000Cadmium

    5.000Beryllium

    20.000Barium

    1.500Arsenic

    5.000Antimony

    100.000Alumunium

    Konsentrasi Maks

    (mg/kg )

    Jenis Logam Tabel L.3.1.Konsentrasi Maksimal Logam

    Pada Limnah

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    34/84

    Remediation Options for OrganicRemediation Options for Organic PollutansPollutansin Soilsin Soils

    Containments/landfill Thermal desorption

    Advanced organic stabilisation

    Mobilecatalytic chemical oxidation

    Bioremediation– Landfarm

    – Biopile

    – Composting– Slurry reactors

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    35/84

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

    Pemulihan kondisi terkontaminasi

    Pencemar ke kondisi acuan :• Remediasi fisik

    • Remediasi kimia: Solidifikasi, ekstraksi kimia

    • Remediasi biologi : biofilter, bioventing

    Remediasi dilakukan pada media tanah, airdan udara

    RemediasiRemediasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    36/84

    BioremediasiBioremediasi

    Remediasi dengan memanfaatkan proses biologi &aplikasi bioteknologi lingkungan

    Eksploitasi mikroorganisme dalam merubah

    senyawa organik menjadi senyawa yang lebihsederhana

    Sejalan dengan perkembangan bioproses

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    37/84

    BioprosesBioproses

    Proses yang melibatkan materi biologi– Sel hidup

    – Tidak hidup: berasal dari mo, misalnya: ensim Fungsi materi biologi adalah sebagai biokatalis

    Bioproses : konversi materi organik/anorganik

    CxH yOzN + O2 CO2 + H2O + sel

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    38/84

    Bioproses Aplikasi LingkunganBioproses Aplikasi Lingkungan

    Penanganan Limbah Cair dengan melibatkan mo

    aerobik, anaerobik, autotroph dan hetertroph

    Contoh bioproses di limbah cair: lumpur aktif dan

    turunannya (oxidation ditch, kontak-stabilisasi,dll)

    Penanganan limbah udara : biofiltrasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    39/84

    Bioproses Aplikasi LingkunganBioproses Aplikasi Lingkungan

    Pengendalian pencemaran tanah belummenjadi prioritas

    Keterbatasan bioproses di lingkungantanah:– Transfer masa– Bio-availabilitas

    Bioremediasi awalnya ditujukan untukpencemaran tanah: tercemar minyak bumi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    40/84

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

    Optimasi kontak antara mikro-organisme

    dengan pencemar yang dimanfaatkansebagai sumber makanan

    Lebih ditujukan kepada materi organik

    Teknik bioremediasi tanah tercemar:– In-situ : pengolahan setempat

    – Ex-situ : pengolahan di tempat lain

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    41/84

    In SituEk-Situ

    Tanahdiangkat

    Ek - Situ

    Treatment

    Poluted soil

    REMEDIASI TANAH/AIR TANAH TERCEMARREMEDIASI TANAH/AIR TANAH TERCEMAR

    MO MO

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    42/84

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

     Apakah PolutanBiodegradable?

    Sebagian? Sempurna?

    Data hidrologi

    Memadai?

    Pilih teknologi

    lain

    In Situ? Ek-Situ?

    Polutan diZona saturasi?

    Polutan di bukanZona saturasi?

    Polutan diFasa air?

    Polutan diFasa tanah?

    KeA

    KeB

    KeC

    Ke

    D

     YN

     Y N

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    43/84

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

    Polutan diZona saturasi

    Dikontrol olehIntervensi hidrolik

    KontrolKombinasi

    DikontrolSecara fisik

    AEROB

    Pilih ModelMetabolisme

    ANAEROB

    KOMBINASI

    Pilih sumber

    oksigen

    Pilih Akseptor

    elektron

    O2 H2O2 NO3 SO4 CO2

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    44/84

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

    Polutan di zonaNon saturasi

    AEROB ANAEROBPilih ModelMetabolisme

    PilihPembawa oksigen

    TingkatkanMuka air tanah

    OksigenDalam air

    OksigenDalam udara Pilih alseptpr

    elektron

    Muka airTanah naik

    Muka airTanah kontrol

    O2 H2O2

    NO3 SO4 CO2

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    45/84

    Teknik BioremediasiTeknik BioremediasiBioremediasiFase tanah

    Ek-situ

    Bio reaktorFase slurry

    BioreaktorFase tanah

    OksigenDlam udara

    KontinyuBatch system Bio pile

    Landfarming

    Komposting

    Pilih modelmetabolisme AN-AEROB

    Pilih Akseptorelektron

    AEROBKombinasi

    Aerob-anaerob

    O2 H2O2

    NO3 SO4 CO2

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    46/84

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

    Kekurangan :

     – Data geohidrologi yang lengkap

     –  Pengendalian kondisi rekasi dan hasil akhir sulit

     –  Monitoring yang lebih hati-hati

     –  Perlu rekayasa lebih lanjut untuk suply oksigen dan

    nutrien

    Contoh:

    - Soil venting: kontaminan yang volatil dan di evakuasi untuk diolah

    lebih lanjut

    - Bioventing: kontaminan semi dan non-volatil dengan sulpy

    oksigen dan nutrien

    InIn -- SituSitu

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    47/84

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

    Kontaminasi

    Nutrient +

    Skematis bioremediasi in-situ 2

    Spray irrigation/Infiltration trenches

    Water table

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    48/84

    Teknik BioremediasiTeknik BioremediasiTanki Nutrient

    Elektron akseptor Pengolahan

    Sumur injeksi

    Sumur recovery

    kontaminasi

    Skematis bioremediasi in-situ 1

     Arah aliran air tanah

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    49/84

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

    Kelebihan :

    – Optimasi kondisi pengolahan– Pengendalian proses

    – Pengolahan lebih cepat

    – Mikro-organisme khusus dapatdiimplementasikan

    ExEx -- SituSitu

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    50/84

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

    Kekurangan :

    – Pemindahan bahan tercemar

    – Pendekatan bioremediasi termahal

    – Materi volatil kurang terkontrol pada saatpemindahan

    ExEx -- SituSitu

    T k ik Bi di siT knik Bi m di si

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    51/84

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

    Contoh :

    – Land farming : penyebaran tanah terkontaminasipada ruang terbuka

    – Composting : dilakukan pada ruang terbuka dan

    tertutup dengan kontrol yang lebih baik– Slurry-reactor : bioremediasi untuk lumpur yang

    dilakukan di kolam atau reaktor khusus

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    52/84

    k k B dT k ik Bi di i

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    53/84

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

    pH : 6 – 8

    Temperatur : 20 – 40 oC

    Kandungan air : 15 – 20 %

    Nutrien : N, P dan K

    Substrat dan jo-substrat

    Bioavailabilitas polutan

    Oksigen : aerobik dan anaerobik

    Menentukan jenis mikro-organisme yang terlibat !!!

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    54/84

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

    Study untuk aplikasi :

     –  Feasibility study dan site characterization, pemilihan

    teknik yang akan digunakanApabila pilihan ke proses bioremedias: In-itu atau Ex-

    situ

     –  Treatability study melalui 3 fase: bio-degradability

    kontaminan dan kecepatan serta hasil akhir proses

    bioremediasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    55/84

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

    Uji kemungkinan bioremediasu tanah :– Anakisis kimia kontaminan dan

    penyebarannya

    – Komposisi mo yang ada di tanahterkontaminasi

    – Uji toksisitas dan inhibitor

    – Karakteristik fidik: permeabilitas, struktur

    tanah dan lain-lain

    FaseFase II TreatabilityTreatability StudyStudy

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    56/84

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

    Kriteria Design :

    – Desorpsi abiotik : kelarutan kontaminan

    – Biodegradasi materi terkontaminasi skala lab– Kinetika reaksi dengan simulasi

    FaseFase IIII TreatabilityTreatability StudyStudy

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    57/84

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

    Aplikasi di lapangan dengan sistem evaluasidan monitoring:– Penurunan konsentrasi pencemar

    – Perubahan struktur atau komposisi pencemar

    – Perubahan struktur Nitrogen (NO2, NO3, NH4)

    – Peningkatan jmlah mikro-organisme

    – Perubahan kondisi operasional: pH dantemperatur serta off-gas (O2 dan CO2)

    FaseFase IIIIII TreatabilityTreatability StudyStudy

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    58/84

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

    Dihasilkan secara intermitten dengan kandunganminyak 20 %

    Tidak memungkinkan proses recovery

    Alternatif teknologi: injeksi ke formasi minyak,inceinerasi dan bioremediasi

    Teknologi termurah: bioremediasi dengan end-product yang aman

    BioremediasiBioremediasi Oil SludgeOil Sludge

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    59/84

    Teknik BioremediasiTeknik Bioremediasi

    Time scale

    Residual contaminants levels

    Inconsistency

    Recalcitrant Pollutans , eg: DDT, PAHs– Bio-availability– Degrading micro-organisms

    – Aqueous solubility

    – Toxicity

    Limitations to BioremediationLimitations to Bioremediation

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    60/84

    SolidifikasiSolidifikasi--StabilisasiStabilisasi (S/S)(S/S) DalamDalamPenanganan LimbahPenanganan Limbah B3B3

    DR. ENRI DAMANHURI

    Disalin Oleh:

    Adang Priyatna

    LAB BUANGAN PADAT DAN B3-TEKNIK LINGKUNGAN ITB

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    61/84

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

    Bentuk limbah b3 dan kegiatan industri (PP 18/1999 joPP8585/99)– Sludge: Petrokimia

    – Sludge mengandung logam berat: industri penyempurnaan baja

    – Tar : industri petrokimia

    – Slag : peleburan timbal bekas

    – Debu : industri

    – Debu tungku pembakar : peleburan/pengolahan besi-baja

    – Buangan padat tidak terspesifikasi: industri adesif

    – Tong/alat formulasi: industri pestisida ……

    – Pasta campuran: industri batery kering ……

    – Sisa karbon aktif: kilang minyak …….

    – Purufukasi garam: industri jhloro-alkali ……– Katalis: seperti industri pupuk, polimer

    – Pelarut bekas: industri cat

    – Emulsi minyak, lumpur bor: eksplorasi minyak bumi

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    62/84

    Teknik Solidifikasif //Stabilisasi

    REAKTIF :Menunggu terbentuknya limbah

    PRO-AKTIF :Produksi bersih

    PENANGANAN LIMBAHPENANGANAN LIMBAH

    Note : Baik pendekatan REAKTIF maupun PRO-AKTIF: khusus penangananLimbah B3 yang terbentuk harus dikelola secara CRADLE-TO-GRAVE

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    63/84

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    64/84

    Syarat Limbah Yang Bisa Di Land-filling :1. Syarat Utama:

    Sesuai baku mutu TCLP: bila tidak memenuhi makadibutuhkan SOLIDIFIKASI

    Lulus uji paint filter test: syarat tidak cair

    Kuat tekan (compressive strength) minimum: 1 kg/cm2

    2. Limbah Yang Dilarang: Mudah Meledak, mudah terbakar, reaktif,

    menyebabkan infeksi

    Mengandung zat organik lebih besar dari 10% Mengandung PCB, Dioxin, bersifat radio aktif, berfasa

    cair atau lumpur

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    65/84

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

    MEKANISME PROSES SOLIDIFIKASI/STABILISASI

    – Pengkapsulan Makro (Macro-encapsulation )

    – Pengkapsulan Mikro (Micro-encapsulation )

    – Absorpsi

    – Adsorpsi

    – Pengendapan

    – Detoksifikasi

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    66/84

    Komponen berbahaya dari limbah terperangkap secara fisikdalam sebuah srtuktur matriks. Komponen tersebut beradadalam ruang atau pori dari sebuah produk yang stabil

    Bila terjadi de-stabilisasi secara fisik, komponen limbah akanbermigrasi ke luar, misalnya karena faktor cuaca (panas,

    lembab, dlsb), atau masuknya fluida (air) dari luar

    Fungsi S/S akan tetap baik bila fisik ke-stabilan S/S tsbdirawat atau dipoertahankan

    Kualitas produk banyak tergantung pada tingkatpencampuran, baisanya hasil mixing di lab. Akan lebih baikdibandingkan di lapangan

    Pengkapsulan MakroPengkapsulan Makro

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    67/84

    Komponen limbah terperangkap secara fisik dalam bahan

    S/S pada level yang lebih mikro (misalnya dlam levelkristal).

    Bila bahan S/S tersebut mengalami kerusakan menjadiukuran yang lebih kecil, komponen limbah masih tetapterperangkap

    Keberadaan komponen dalam limbah tidak terikat secarakimia, naiknya laju kelolosan limbah sejalan dengan ukuranpartikel

    Pencampuran yang dilakukan di lab. Akan lebih baik danhomogen dibandingkan yang dilakukan di lapangan. HasilLab. Perlu koreksi yang teliti agar lebih sesuai di lapangan.

    PengkapsulanPengkapsulan MikroMikro

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    68/84

    – Kontaminan di tahan di dalam sorben (bersifat fisik),

    seperti halnya sponge menahan air. Proses inimembutuhkan bahan padat sebagai sorben untukmenyerap (absorb) komponen limbah

    – Utamanya digunakan untuk menyingkirkan cairan bebasdari limbah, sehingga penanganan limbah menjadi lebihbaik. Cairan akan mudah keluar kembali bila produkmengalami tekanan atau fenomena lain

    – Absorben yang biasa digunakan adalah P : tanah, abuterbang, debu semen kiln, dedak padi, mineral liat (clay)seperti bentonit, kaolinit, vermokuli dan zeolit

    ABSORPSIABSORPSI

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    69/84

    Disamping pemerangkapan fisik, dalamadsorpsi terdapat ikatan yang bersifat

    elektrokimia, Kontaminan terikat tetap (fix)secara kimia dalam matriks padat S/S.Ikatannya lebih kuat dari pada absorpsi.Lolosnya komponenberbahaya dapat lebih

    dikurangi

    ADSORPSIADSORPSI

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    70/84

    Beberapa proses stabilisasi mengendapkan

    kontaminan dari limbahnya. Diperoleh bentuk yanglebih stabil, misalnya pengendapan an-organiksebagai hidroksida, silikat, karbonat, fosfat,aplikasi yang banyak digunakan adalah hidroksidalogam berat

    Keterikatan fiksasi pengendapan metalik

    tergantung pada pH. Pada kondisi asam kuat, metaltersebut akan cenderung kembali larut danterlidikan

    PENGENDAPANPENGENDAPAN

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    71/84

    Beberapa raksi kimia dapat terjadi selama proses

    stabilisasi berlangsung, termasuk kemungkinandetoksifikasi. Terjadi reduksi toksisitas sehinggamenjadi lebih tidak toksik.

    Contoh: CR+6 ternyata juga mengalami reduksi menjadiCR+3 pada saat stabilisasi dengan semen.

    DETOKSIFIKASIDETOKSIFIKASI

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    72/84

    Binder (pengikat) : bahan yang akan menyebabkanproduk S/S menjadi lebih kuat seperti semen padaadukan beton

    Sorben : bahan yang berfungsi untuk menahankomponen pencemar dalam matrik yang stabil

    Bahan lain: seperti agregat (pasir, kerikil) atauadditif lain

    TeknologiTeknologi S/S:S/S:Komponen utama dalam prosesKomponen utama dalam proses S/SS/S

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    73/84

    Proses yang berbasis pada semen (cement basedprocess)

    Proses dengan pozzolan (pozzolanic process)

    Proses termoplastis Polimerisasi organik

    Vitifikasi / Galisifikasi

    Beberapa prosesBeberapa proses S/SS/S antaraantara lainlain adalahadalah::

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    74/84

    Limbah dicampur dengan PC dan agregat (pasir dan kerikil) Dengan dehidrasi pada pada adukan: erjadi pengerasan

    Ikatan yang terjadi: bersifat fisik dan secara kimia Dengan logam berat: terbentuk hidroksida-metal tidak larut Dapat ditambahkan additif: fly ash, natrium silikat, bentonit, dsb

    untuk mempercepat proses Produk S/S yang dihasilkan akan tergantuk semen yang ditambahkan:

    berbentuk adukan beton atau granular atau butiran seperti tanah Banyak diterapkan di lapangan untuk logam berat, misalnya dari

    plating. Diterapkan juga untuk limbah PCB, Oils, Oil sludge danlimbah organik lainnya, tetapi keefektifannya dinilai kurang baikdibanding logam berat

    Menghasilkan bahan bangunan dari bahan non-struktural (paving blok,batako, dsb), sampai bahan struktural betin. Umumnya limbahberfungsi menggantikan sebagian pasir. Tetapi beberapa limbahdapat menggantikan sebagian semen.

    Proses denganProses dengan semensemen

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    75/84

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    76/84

    Binder yang digunakan adalah polimer organik. Yang

    paling sering digunakan adalah urea formaldehide

    Pertama kali diterapkan untuk limbah radio aktif,

    kemudian terbatas diterapkan pada limbvahorganik ber-chlor, fenol, sludge mengandungsianida dan arsen.

    Proses Dengan Polimerisasi OrganikProses Dengan Polimerisasi Organik

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    77/84

    Tanah pozzolan (silikat dan aluminat) akan

    mengeras bila bercampur dengan kapur atau semendan air

    Terjadi pemerangkapan secara fisik, disamping

    secara kimia Produk akhirnya: berupa bahan seperti butiran

    sampai produk solid yang kohesif sebagai bahanbangunan

    Diterapkan untuk limbah oil sludge, sludge dariplating (logam-logam berat), limbah asam

    Proses dengan PozzolanProses dengan Pozzolan

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    78/84

    Menggunakan teknik pembuatan gelas atau keramik

    Limbah dicampurkan dalam bahan sehinggaterbentuk produk yang mengeras. Tidak cocok

    untuk limbah bervolatil

    Proses GlasifikasiProses Glasifikasi ((VitrifikasiVitrifikasi))

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    79/84

    STABILISASI : proses penanganan limbahberbahaya yaitu mencampur limbah dengan bahan

    aditif atau reagen kimia untuk mengurangi sifatbahay limbah, sehingga dapat:

    – Meningkatkan karakteristik fisik dan penanganan limbah

    – Mengurangi luas permukaan sehingga kontaminan yanglolos menjadi lebih sedikit

    – Membatasi larutan pencemar

    – Mereduksi toksisitas

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    80/84

    SOLIDIFIKASI: proses yang menggunakan bahan

    pemadat (solidifying agent ) pada limbahberbahaya, sehingga diperoleh produk dalambentuk matriks padat untuk :– Meningkatkan kekuatan (strength) 

    – Meningkatkan kuat tekan (compressibility) 

    – Menurunkan permeabilitas campuran limbah

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    81/84

    Pre-treatment atau treatment limbah berbahaya yang sulit

    ditangani (temporary) Stabilisasi limbah berbahaya sebelum ditangani melalui land

    disposal (landfilling)

    Stabilisasi kontaminan sebagai upaya pembersihan site(remediasi) yang tercemar limbah berbahaya

    Stabilisasi limbah industri, termasuk yang non-berbahaya,khususnya limbah lumpur sludge, dan pengolahan residu hasilpengolahan limbah lain seperti abu pengolahan termal

    Proses ini dapat dianggap sebagai pengolahan limbah yangdapat mereduksi gerakan pencemaran ke lingkungan lebihlambat seperti terdapat di alam.

    Dimana ProsesDimana Proses S/SS/S di lakukandi lakukan ??

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    82/84

    Destruksi : misalnya dechlorinasi hidrocarbon

    berchlor Hilang  : misalnya melalui proses volatil

    Terikat seperti asalnya; kontaminan anorganik

    seperti logam-logam berat Potensi lolosnya kontaminan dari campuran stabil

    tersebut biasanya diukur dengan uji pelindian(leaching test), antara lain dengan TCLP (Toxicity

    Characteristic Leaching Procedure )

    YangYang terjadi dengan kontaminan dalamterjadi dengan kontaminan dalam S/SS/S::

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    83/84

    Uji S/S di laboratorium bekerja dengan skala kecil dan lebihhomogen, sehingga hasilnya lebih konsisten. Pada

    kenyataannya, proses S/S di lapangan berskala besar:– Volume limbah yang harus ditangani dalam jumlah skala truk

    pengangkut

    – Tanah yang harus diremediasi memerlukan penggalian denganalat berat

    – Bekas kolam limbah,bekas penampung limbah berskala besar dantidak beraturan

    – Operasi yang dilakukan di lapangan banyak menggunakan alatberat, seperti yang digunakan dalam pekerjaan tanah, misalnya:

    backhoe, loader, dlsb.– Persoalan yang timbul adalah bagaimana mencampur secara

    baik,antara bahan yang akan disolidifikasi dengan binder-nyaserta bahan-bahan aditif lainnya.

    Aplikasi TeknologiAplikasi Teknologi S/SS/S di lapangandi lapangan::

    Teknik SolidifikasiTeknik Solidifikasi//StabilisasiStabilisasi

  • 8/18/2019 Microsoft Powerpoint - Hazardous Chemical Handling

    84/84

    Operasi S/S yang banyak dilakukan di lapangan untuk limbahberbahaya adalah:

    Berdasarkan produk berbasis lime/silicate, menghasilkanproduk sejenis adukan (mortar), produk yang dihasilkanbersifat mengeras, dan prosedurnya sesuai dengan pengujian

    adukan atau beton, misalnya Compressive strength 

    Berdasarkan produk berbasis sejenis tanah: kontrol akhirproduk dan penangnannya biasanya didasarkan sebagaimana

    layaknya sifat mekanis tanah, misalnya permeabilitas

    Uji lain selain Pelindian antara lain uji Ketahanan Cuaca(Durability Test )

    Uji kualitas ProdukUji kualitas Produk S/SS/S::


Recommended