+ All Categories
Home > Engineering > Modul 2 Physiological Performance

Modul 2 Physiological Performance

Date post: 15-Jul-2015
Category:
Upload: dwi-andriyanto
View: 257 times
Download: 28 times
Share this document with a friend
Popular Tags:
72
LAPORAN RESMI MODUL II PHYSIOLOGICAL PERFORMANCE LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2014-2015 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ERGONOMI PERIODE SEMESTER GASAL 2014 KELOMPOK 26 NAMA : DWI ANDRIYANTO AYU RAHMAWATI ACHMAD AGUNG F. NIM : 130421100011 130421100043 130421100077 SHIFT : 04 ASISTEN : MIFTAKHUL FARIKHAH
Transcript
Page 1: Modul 2 Physiological Performance

LAPORAN RESMI MODUL II

PHYSIOLOGICAL PERFORMANCE

LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN

SISTEM KERJA

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2014-2015

LA

PO

RA

N R

ES

MI

PR

AK

TIK

UM

ER

GO

NO

MI

PE

RIO

DE

SE

ME

ST

ER

GA

SA

L 2

014

KELOMPOK 26

NAMA : DWI ANDRIYANTO

AYU RAHMAWATI

ACHMAD AGUNG F.

NIM : 130421100011

130421100043

130421100077

SHIFT : 04

ASISTEN : MIFTAKHUL FARIKHAH

Page 2: Modul 2 Physiological Performance

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan masa sekarang yang sangat berkembang, baik dari segi teknologi,

sumber daya alam yang dimaanfaatkan dengan baik maupun dalam sumber daya manusia

yang berkualitas dalam beraktivitas kerja. Agar dapat mengetahui kualitas kinerja fisik

dari manusia, maka dilakukan pengukuran denyut jantung. Denyut jantung merupakan

jumlah dari denyutan jantung per satuan waktu. Sejumlah konsumsi energi tertentu akan

lebih berat jika hanya ditunjang oleh sejumlah kecil otot relatif terhadap sejumlah besar

otot. Begitu juga untuk konsumsi energi dapat juga untuk menganalisa pembebanan otot

statis dan dinamis. Konsumsi energi dapat menghasilkan denyut jantung yang berbeda-

beda (Nurmianto, 2005).

Dalam melakukan pengukuran denyut jantung dalam ergonomi berhubungan

dengan fisiologi kerja. Fisiologi kerja merupakan studi tentang fungsi organ manusia

yang dipengaruhi stress otot. Saat seseorang melakukan kerja fisik diperlukan gaya otot

dan aktivitas otot ini memerlukan energi dimana suplai energi memberi beban kepada

sistem pernafasan dan sistem kardiovaskular. Sistem pernafasan dibebani oleh kerja fisik

karena adanya peningkatan ventilation (inhalation dan exhalation) untuk mensuplai

kebutuhan oksigen pada otot yang melakukan pekerjaan (Etika, 2013).

Pada praktikum ergonomi modul 2 tentang fisiologi kerja, akan dilakukan

pengujian praktikum dengan cara operator melakukan operasi mengayuh ergocycle pada

tingkat beban kecepatan (20 rpm dan 40 rpm). Operator mengayuh ergocycle selama 8

menit 4 menit pertama untuk kecepatan 20 rpm dan 4 menit selanjutnya untuk kecepatan

40 rpm. Pada saat operator melakukan aktivitas, pengamat mencatat kecepatan denyut

jantung operator setiap 30 detik selama 8 menit. Setelah aktivitas berakhir ukur kembali

kecepatan denyut jantung operator setiap 30 detik sampai denyut jantung kembali

normal. Setelah denyut jantung kembali normal berarti operator sudah recovery.

Kemudian operator melakukan treadmill pada tingkat beban kecepatan (4,0 kmps dan 6,0

kmps). Setelah itu, prosedur kerja yang dilakukan saat treadmill sama seperti saat

operator melakukan ergocycle.

Page 3: Modul 2 Physiological Performance

1.2 Tujuan Praktikum

Berikut merupakan tujuan umum dan khusus dari praktikum fisiologi kerja, yaitu:

1.2.1 Tujuan Umum Praktikum

Berikut merupakan tujuan umum dari praktikum fisiologi kerja, yaitu :

1) Praktikan mampu memahami konsep-konsep dasar ergonomic.

2) Praktikan dapat memahami dan menerapkan antropometri dalam

perancangan produk.

3) Praktikan dapat menghitung dan mengklasifikasikan beban kerja

berdasarkan aktivitas kerja.

1.2.2 Tujuan Khusus Praktikum

Berikut merupakan tujuan khusus dari praktikum fisiologi kerja, yaitu :

1) Mampu memahami pengaruh yang ditimbulkan oleh pembebanan kerja

terhadap tubuh selama manusia melakukan aktivitas kerja.

2) Mampu memahami pengaruh yang ditimbulkan oleh pembebanan kerja

terhadap tubuh selama manusia melakukan aktivitas kerja.

3) Mampu memahami pengaruh yang ditimbulkan oleh pembebanan kerja

terhadap tubuh selama manusia melakukan aktivitas kerja.

4) Mampu menentukan konsumsi oksigen dan konsumsi energi berdasarkan

denyut nadi tiap menit secara interpolasi.

Page 4: Modul 2 Physiological Performance

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Fisiologi Kerja

Pengertian fisiologi kerja merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan

fungsi-fungsi bagian organ tubuh manusia yang dipengaruhi oleh kerja otot saat

melakukan aktivitas atau kegiatan. Setiap kegiatan yang berlangsung pada diri manusia

pasti membutuhkan energi. Kemampuan manusia untuk melakukan berbagai kegiatan

tergantung pada struktur dari fisik tubuhnya sendiri , struktur tulang, otot-otot rangka,

sistem saraf dan proses metabolisme. Dua ratus enam tulang membentuk rangka manusia

yang berfungsi menopang dan melakukan kegiatan-kegiatan fisik. Tulang-tulang tersebut

saling berhubungan satu sama lain dengan sendi-sendi yang merupakan gumpalan-

gumpalan serabut otot yang dapat melakukan kontraksi. Fungsi dari serabut otot adalah

untuk mengubah energi kimia menjadi energi mekanik. Lalu, kegiatan-kegiatan otot

dikontrol oleh sistem saraf menjadi sedemikian rupa sehingga kerja dari otot secara

keseluruhan dapat berlangsung dengan sebaik-baiknya (Purwaningsih, 2007).

2.2 Definisi Denyut Jantung Istirahat, Denyut Jantung Kerja Dan Jantung (Nadi)

Kerja

Menurut Nurmianto (2005), Jantung merupakan salah satu organ tubuh kita yang

“tidak bisa” kita kendalikan, berdetak sejak sebelum kita lahir. Denyut jantung juga

merupakan gambaran kebugaran kita. Saat kita bergerak, otot yang bekerja memerlukan

pasokan oksigen untuk mengolah energi yang didapat dari makanan. Udara yang dihirup

oleh paru, dihantarkan darah menuju jantung, kemudian oleh jantung dipompakan

keseluruh bagian tubuh, terutama pada otot yang bekerja. Semakin banyak otot yang

bekerja, makin banyak kebutuhan oksigen, makin besar kekerapan denyut jantung kita

perlukan. Jadi, secara tak langsung kita dapat mengendalikan denyut jantung. Sisi

baiknya, selain dipergunakan untuk petanda kebugaran, denyut nadi bisa menjadi

panduan dosis olahraga.

Page 5: Modul 2 Physiological Performance

Denyut jantung istirahat (total recovery cost or recovery cost) merupakan jumlah

yang diperoleh denyut jantung dari berhentinya denyut pada saat suatu pekerjaan selesai

dikerjakan sampai dengan denyut berada pada kondisi istirahatnya.

Sedangkan, denyut jantung kerja (total work pulse or cardiac cost) merupakan

jumlah yang diperoleh denyut jantung dari mulainya suatu pekerjaan sampai dengan

denyut berada pada kondisi istirahatnya (resting level).

Lalu, denyut jantung selama bekerja (working pulse) merupakan rata-rata yang

diperoleh dari denyut jantung selama ketika seseorang bekerja

2.3 Kerja Fisik dan Konsumsi Energi

Menurut Ismaryati (2009), kerja fisik merupakan sekumpulan atau sejumlah

kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam

jangka waktu tertentu. Pengukuran beban kerja diartikan sebagai suatu teknik untuk

mendapatkan informasi tentang efisiensi dan efektivitas kerja suatu unit organisasi, atau

pemegang jabatan yang dilakukan secara sistematis dengan menggunakan teknik analisis

jabatan, teknik analisis beban kerja atau teknik manajemen lainnya. Lebih lanjut

dikemukakan pula, bahwa pengukuran beban kerja merupakan salah satu teknik

manajemen untuk mendapatkan informasi jabatan, melalui proses penelitian dan

pengkajian yang dilakukan secara analisis. Informasi jabatan tersebut dimaksudkan agar

dapat digunakan sebagai alas untuk menyempurnakan aparatur baik di bidang

kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumberdaya manusia . pada dasarnya kerja fisik juga

memberikan tekanan (stress) pada tubuh secara teratur, sistematik, dan

berkesinambungan. Agar memberi pengaruh yang berarti, latihan harus dilakukan dalam

jangka waktu yang cukup lama, progresif dan individual. Kerja fisik mengakibatkan

pengeluaran energi yang berhubungan erat dengan konsumsi energi. Konsumsi energi

pada waktu kerja biasanya ditentukan dengan cara tidak langsung.

Menurut Umiyarni (2012), Kecukupan konsumsi energi dan protein dalam

makanan para pekerja sangat menunjang produktivitas dalam pekerjaannya. Pada

penelitian ini sebanyak 50% pekerja mengalami defisit energi. Defisit energi terjadi

karena pekerja mengkonsumsi makanan di bawah AKG, yaitu 1800 kkal-2200 kkal.

Hubungan antara konsumsi energi dengan kelelahan. Hubungan yang terjadi

merupakan hubungan negatif, artinya defisit energi akan meningkatkan peluang

untuk terjadinya kelelahan, demikian juga sebaliknya. Hubungan antara konsumsi

Page 6: Modul 2 Physiological Performance

energi dengan produtivitas kerja. Konsumsi energi yang defisit akan berdampak pada

berkurangnya pasokan glikogen dan oksigen kepada jaringan otot, akibatnya otot

akan sulit untuk melakukan kontraksi yang diperlukan untuk melakukan. Semakin

banyak aktivitas fisik yang melibatkan fungsi otot, maka akan semakin banyak energi

yang diperlukan. Pencegahan terhadap kelelahan terutama ditujukan kepada upaya

menekan faktor-faktor yang berpengaruh secara negatif pada kelelahan kerja dan

meningkatkan faktor-faktor yang berpengaruh secara positif. Berdasarkan penelitian,

faktor negatif yang perlu ditekan adalah upaya untuk mengurangi terjadinya defisit

konsumsi energi pada pekerja melalui usaha perbaikan gizi pekerja. Sebaiknya ada

penyediaan makan khusus yang diselenggarakan oleh perusahaan dengan kontrol

oleh seorang ahli gizi profesional, sehingga para pekerja dapat memenuhi konsumsi

energi sesuai dengan angka kebutuhan gizinya. Selain itu juga ada upaya untuk

mengurangi terjadinya sakit/keluhan setelah bekerja melalui penyediaan meja dan kursi

kerja yang lebih memenuhi persyaratan ergonomis, serta pemeriksaan kesehatan rutin.

Faktor positif yang perlu dipertahankan/ditingkatkan adalah penyediaan air minum

yang mencukupi bagi pekerja dan pemutaran alunan musik yang dapat meningkatkan

semangat dan motivasi dalam bekerja.

2.4 Konsumsi Oksigen

Menurut Ismaryati (2012), Besarnya konsumsi oksigen maksimal menunjukkan

kondisi daya tahan kardiorespiratori. Daya tahan kardiorespiratori merupakan unsur

kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan seseorang. Kardiorespiratori

merupakan suatu sistem sirkulasi didalam tubuh yang berkenaan dengan kerja paru-

jantung beserta peredaran darah dan darah yang diedarkan ke seluruh tubuh. Dengan

demikian, dapat dimengerti bila kesegaran atau daya tahan kardiorespiratori menjadi

fundamen bagi kesehatan seseorang. Konsumsi oksigen maksimal dapat ditingkatkan

melalui latihan yang teratur, terukur dan berkesinambungan. Dalam kaitannya dengan

latihan untuk meningkatkan konsumsi oksigen maksimal, faktor usia harus benar-benar

diperhatikan, karena faktor tersebut memberikan pengaruh yang berbeda. Nilai puncak

konsumsi oksigen maksimal dicapai pada rentang usia 17-20 tahun, dan kemudian

menurun secara linier dengan meningkatnya usia.

Page 7: Modul 2 Physiological Performance

2.5 Pengukuran Denyut Jantung

Menurut Nurmianto (2005), Denyut jantung merupakan jumlah dari denyutan

jantung per satuan waktu. Sejumlah konsumsi energi tertentu akan lebih berat jika hanya

ditunjang oleh sejumlah kecil otot relatif terhadap sejumlah besar otot. Begitu juga untuk

konsumsi energi dapat juga untuk menganalisa pembebanan otot statis dan dinamis.

Konsumsi energi dapat menghasilkan denyut jantung yang berbeda-beda. Pengukuran

denyut jantung dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Denyut jantung pada saat istirahat (resting pulse) merupakan rata-rata denyut jantung

sebelum suatu pekerjaan dimulai.

2. Denyut jantung selama bekerja (working pulse) merupakan rata-rata denyut jantung

selama ketika seseorang bekerja.

3. Denyut jantung untuk bekerja (work pulse) merupakan selisih antara denyut jantung

selama bekerja dan selama istirahat.

4. Denyut jantung selama istirahat total (total recovery cost or recovery cost) merupakan

jumlah aljabar denyut jantung dari berhentinya denyut pada saat suatu pekerjaan

selesai dikerjakan sampai dengan denyut berada pada kondisi istirahatnya.

5. Denyut jantung kerja total (total work pulse or cardiac cost) merupakan jumlah denyut

jantung dari mulainya suatu pekerjaan sampai dengan denyut berada pada kondisi

istirahatnya (resting level).

2.6 Panjang Periode Kerja dan Istirahat

Menurut Bridger (2003), Panjang periode kerja dan istirahat berdasarkan kelelahan

yang dirasakan operator. Istirahat dilakukan dalam rangka memulihkan kelelahan pada

operator setelah beberapa lama bekerja. Periode kerja dan istirahat juga dapat sebagai

tolak ukur ketahanan seorang operator. Waktu saat kita bekerja harus seimbang dengan

waktu saat kita istirahat. Semua orang mempunyai tingkat ketahanannya sendiri. Waktu

istirahat sewaktu kita bekerja dapat kita hitung melalui denyut nadi yang digunakan juga

untuk menghitung energi yang kita konsumsi. Waktu istirahat berfungsi untuk

mengembalikan kondisi tubuh kita untuk kembali pada keadaan semula.

Page 8: Modul 2 Physiological Performance

2.7 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kelelahan

Menurut Umiyarni (2012), Definisi umum dari kelelahan kerja adalah suatu kondisi

dimana terjadi pada syaraf dan otot manusia, sehingga tidak dapat berfungsi lagi

sebagaimana mestinya. Kelelahan dipandang dari sudut industri adalah pengaruh dari

kerja pada pikiran dan tubuh manusia yang cenderung untuk mengurangi kecepatan

kerja mereka atau menurunkan kualitas produksi dari performasi optimis seorang

operator. Kelelahan mempunyai empat cakupan yaitu penurunan dalam performasi kerja,

maksudnya adalah pengurangan dalam kecepatan dan kualitas output yang terjadi bila

melewati suatu periode tertentu (fatigue industry). Cakupan kelelahan yang kedua

adalah pengurangan dalam kapasitas kerja, maksudnya adalah perusakkan otot atau

ketidakseimbangan susunan syaraf untuk memberikan stimulus (fatigue fisiologi).

Cakupan kelelahan yang ketiga adalah laporan-laporan subyektif dari pekerja,

berhubungan dengan perasaan gelisah dan bosan (fatigue fisiologi). Cakupan yang

terakhir adalah perubahan-perubahan dalam aktivitas dan kapasitas kerja, maksudnya

adalah perubahan fungsi fisologi atau perubahan dalam kemampuan dalam

melakukan aktivitas fisiologi (fatigue fungsional). Adapun faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi suatu tingkat kelelahan pada pekerja disaat menjalankan operasi atau

melakukan pekerjaannya, adalah sebagai berikut:

1. Penentuan dan lamanya waktu kerja.

2. Penentuan dan lamanya waktu istirahat.

3. Sikap mental pekerja.

4. Besarnya beban tetap.

5. Kemonotonan pekerjaan dalam lingkungan kerja yang tetap.

6. Kondisi tubuh operator pada waktu melaksanakan pekerjaan.

7. Lingkungan fisik kerja.

8. Kecapaian kerja.

9. Jenis dan kebiasaan olahraga atau latihan.

10. Jenis kelamin.

11. Umur.

12. Sikap kerja

Page 9: Modul 2 Physiological Performance

2.8 Waktu Recovery

Menurut Nurmianto (2005), Waktu recovery merupakan waktu istirahat yang

dibutuhkan seseorang untuk kembali dalam kondisi normal. Waktu istirahat merupakan

salah satu hal yang penting dalam penjadwalan kerja. Pada saat seseorang bekerja pada

tingkat energi diatas 5.2 kcal per menit, maka pada saat itu akan timbul rasa lelah

(fatigue). Lamanya waktu istirahat diharapkan cukup untuk seseorang dalam

menghasilkan cadangan energy tersebut. Kemudian diasumsikan bahwa selama istirahat

jumlah energy adalah 1,5 kcal per menit. Tingkat energi agar cadangan energy akan dapat

dibangun kembali adalah (5,0 – 1,5 kkal per menit). Adapun waktu recovery dibagi

menjadi dua, yaitu :

1. Waktu recovery percobaan dihitung ketika operator melakukan aktivitas istirahat

setelah melakukan aktivitas kerja. Waktu dihitung setiap 1 menit dengan mengukur

besar denyut jantung. Waktu recovery tidak ditentukan, melainkan berdasarkan

berapa lama denyut jantung operator kembali dalam keadaan sebelum melakukan

aktivitas.

2. Waktu recovery teoritis pada pengambilan data ini adalah waktu istirahat yang

dibutuhkan oleh operator untuk mengembalikan besarnya denyut jantung sesudah

melakukan aktivitas menjadi lebih kecil atau sama dengan denyut jantung awal.

2.9 Kecepatan Denyut Jantung

Menurut Ismaryati (2012), Denyut jantung atau juga dikenal dengan denyut nadi

adalah tanda penting dalam bidang medis yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan

cepat kesehatan atau mengetahui kebugaran seseorang secara umum.

Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat berbeda-beda, dipengaruhi oleh

kehidupan, pekerjaan, makanan, umur dan emosi. Irama dan denyut jantung sesuai

dengan siklus jantung. Pada orang yang sedang istirahat jantungnya berdebar sekitar 70

kali semenit dan memompa 70 ml setiap denyut (volume denyutan adalah 70 ml), dengan

demikian jumlah darah setiap menit dipompa sekitar 70 x 70 ml atau sekitar 5 liter.

Sedangkan pada waktu banyak bergerak kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap

menit dan volume denyutan lebih dari 150 ml yang membuat daya pompa jantung 20

sampai 25 liter setiap menit.

Pada keadaan normal, jantung dapat menyesuaikan diri terhadap kebutuhan yang

meningkat sampai 6-10 kali lebih besar daripada sewaktu istirahat. Kelebihan daya ini

Page 10: Modul 2 Physiological Performance

disebut sebagai daya cadang jantung. Jika jantung telah gagal mengatasi beban yang

diterimanya maka keadaan ini menunjukkan bahwa orang tersebut menderita penyakit

gagal jantung.

2.10 Uji ANOVA

ANOVA singkatan dari "analysis of varian". Uji ANOVA merupakan salah satu uji

komparatif yang digunakan untuk menguji perbedaan mean (rata-rata) data lebih dari dua

kelompok. Prinsip uji ANOVA adalah melakukan analisis variabilitas data menjadi dua

sumber variasi yaitu variasi di dalam kelompok (within) dan variasi antar kelompok

(between). Bila variasi within dan between sama (nilai perbandingan kedua varian

mendekati angka satu), maka berarti tidak ada perbedaan efek dari intervensi yang

dilakukan, dengan kata lain nilai mean yang dibandingkan tidak ada perbedaan.

Sebaliknya bila variasi antar kelompok lebih besar dari variasi didalam kelompok, artinya

intervensi tersebut memberikan efek yang berbeda, dengan kata lain nilai mean yang

dibandingkan menunjukkan adanya perbedaan (Andayani, 2007).

Page 11: Modul 2 Physiological Performance

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan

Berikut merupakan alat dan bahan pada praktikum ergonomi modul 2 tentang

fisiologi kerja, yaitu :

1. Ergocycle (sepeda ergonomic)

2. Treadmills

3. Stopwatch

4. Observation sheet

5. Timbangan badan

6. ECG (electrocardiogram)

3.2. Subyek Praktikum

Dalam praktikum fisiologi kerja, kelompok 26 menggunakan subyek praktikum

sebagai berikut :

1. Nama operator : Achmad Agung Ferrianto

2. Usia : 20 tahun

3. HR normal : 82

4. Jenis kelamin : Laki-Laki

3.3. Prosedur Praktikum

Dalam pelaksanaan praktikum Fisiologi kerja, alat yang digunakan adalah

Ergocycle dan Treadmill, setiap kelompok akan melakukan percobaan menggunakan

ergocycle dan treadmill dengan operator yang sama dengan langkah sebagai berikut:

1. Ergocycle

a. Siapkan satu orang operator, satu orang pengamat sekaligus pencatat waktu. Operator

bertindak sebagai orang yang melakukan percobaan, pengamat bertugas mencatat

kecepatan denyut jantung operator dan memberi aba-aba kepada operator untuk

memulai dan mengakhiri aktivitas.

b. Ukur dan catat berat badan operator.

c. Ukur dan catat denyut jantung awal.

Page 12: Modul 2 Physiological Performance

d. Operator melakukan operasi mengayuh ergocycle pada tingkat beban kecepatan

(20 rpm dan 40 rpm) .

e. Operator mengayuh ergocycle selama 8 menit dengan kecepatan 20 dan 40 rpm. 4

menit pertama untuk kecepatan 20 rpm dan 4 menit selanjutnya untuk kecepatan 40

rpm.

f. Pada saat operator melakukan aktivitas, pengamat mencatat kecepatan denyut

jantung operator setiap 30 detik selama 8 menit.

g. Setelah aktivitas berakhir ukur kembali kecepatan denyut jantung operator setiap

30 detik sampai denyut jantung kembali normal.

h. Setelah denyut jantung kembali normal berarti operator sudah recovery.

2. Treadmill

a. Siapkan satu orang operator, satu orang pengamat sekaligus pencatat waktu. Operator

bertindak sebagai orang yang melakukan percobaan, pengamat bertugas mencatat

kecepatan denyut jantung operator dan memberi aba-aba kepada operator untuk

memulai dan mengakhiri aktivitas.

b. Ukur dan catat berat badan operator.

c. Ukur dan catat denyut jantung awal.

d. Operator melakukan operasi berlari diatas treadmill pada tingkat beban kecepatan

(4,0 kmps dan 6,0 kmps)

e. Operator berlari diatas treadmill selama 8 menit dengan kecepatan 4,0 dan 6,0 kmps.

4 menit pertama untuk kecepatan 2,0 kmps dan 4 menit selanjutnya untuk

kecepatan 6,0 kmps.

f. Pada saat operator melakukan aktivitas, pengamat mencatat kecepatan denyut

jantung operator setiap 30 detik selama 8 menit.

g. Setelah aktivitas berakhir ukur kembali kecepatan denyut jantung operator setiap

30 detik sampai denyut jantung kembali normal.

h. Setelah denyut jantung kembali normal berarti operator sudah recovery.

Page 13: Modul 2 Physiological Performance

Mulai

Mempersiapkan Alat dan Bahan

Ukuran HR normal

1. Pengukuran denyut jantung kerja

2. Pengukuran denyut jantung istirahat

3. Pengukuran waktu recovery

1. Working pulse dan work pulse

2. Konsumsi energi dan konsumsi oksigen

3. Kategori beban kerja

4. Waktu recovery teoritis

5. Penilaian beban kerja

6. Pengujian ANOVA

Analisa dan interpretasi data

Kesimpulan

Selesai

Tahap Persiapan

Tahap Persiapan

Tahap Pengumpulan

Data

Tahap Pengolahan

Data

Tahap Analisa dan

Interpretasi Data

Tahap Kesimpulan

Melakukan Ergocycle dan Treadmills

3.4 Flowchart Pelaksanaan Praktikum

Berikut merupakan flowchart pelaksanaan praktikum ergonomi modul 2 tentang

fisiologi kerja, yaitu :

Gambar 2.3.1 Flowchart Pelaksanaan Praktikum Modul 2

Page 14: Modul 2 Physiological Performance

BAB IV

PENGOLAHAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

Pada praktikum tentang Physiological Performance didapatkan sekumpulan data

mengenai kondisi denyut jantung operator setelah melakukan aktivitas kerja. Dan data

tersebut dibagi menjadi 2, yaitu data Ergocycle dan data Treadmills.

4.1.1 Data Ergocycle

Berikut merupakan data ergocycle pria dan wanita, yaitu :

Tabel 2.4.1 Tabel Data Ergocycle

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

20 85 84 83 85 83 80 84 82 77 80 78 75 2

40 88 86 80 89 92 92 97 95 82 83 78 77 2,25

20 121 124 113 108 112 78 83 77 86 87 98 94 3,35

40 102 118 125 128 134 131 126 123 125 123 122 112 8,617

20 110 115 103 106 110 108 107 99 95 92 89 90 3,116

40 81 100 112 103 105 102 103 104 72 80 89 83 2

20 123 118 123 125 129 136 119 126 133 127 131 133 6,38

40 120 132 115 112 107 105 117 117 118 110 109 118 5,93

20 99 102 107 110 107 112 121 115 101 91 92 87 5,083

40 112 101 115 121 127 119 84 112 116 112 107 105 7,633

20 114 120 126 121 123 128 119 126 118 114 107 105 12

40 116 117 110 113 117 117 119 118 110 99 103 97 8

20 96 101 109 109 104 109 104 107 90 86 89 93 8,14

40 107 114 103 111 106 102 113 115 111 102 105 99 8,479

20 80 87 99 97 97 122 113 114 97 104 99 110 12

40 109 106 99 101 104 115 113 115 117 111 111 110 12

20 103 106 111 113 118 112 116 121 107 101 93 97 2,933

40 105 112 109 121 118 112 111 112 111 102 93 96 7,85

20 106 109 110 105 105 106 109 105 90 86 94 102 6,55

40 103 101 99 100 102 105 98 106 97 91 102 97 7,73

20 86 114 119 114 114 122 109 108 127 123 133 168 5

40 108 103 105 110 118 121 118 118 109 100 93 97 5,28

20 100 101 108 104 113 111 114 116 72 95 94 101 2,417

40 105 111 109 104 112 104 120 118 113 110 100 105 6,75

20 91 72 81 86 109 115 106 99 105 89 107 121 4

40 97 120 126 124 128 128 154 144 140 135 119 128 18,167

20 118 117 119 122 122 122 126 146 129 112 106 101 5,166

40 125 132 129 150 153 159 152 155 140 117 113 117 9,116

20 115 120 108 122 118 126 131 127 126 116 113 115 11,8

40 119 123 127 131 123 118 126 127 124 115 110 117 4,53

20 91 103 108 108 106 105 107 111 110 98 93 90 2,1

40 98 109 106 110 102 109 117 118 114 98 94 97 2,7

20 133 142 155 153 149 151 150 144 138 138 138 135 8,51

40 138 141 140 138 147 149 144 142 141 138 142 139 7,1520

18

Tri w

Novi

Waktu Recovery

(menit)

HR Operasi Ke- HR Istirahat Ke-No Kelompok Nama Jenis Kelamin

Umur

(tahun)

HR

Normal

Tingkat

Pembebanan (rpm)

12

13

14

15

17

5

4

7

8

9

10

11

pria

pria

wanita

pria

pria

wanita

pria

wanita

pria

pria

pria

pria

wanita

19

19

19

18

19

18

18

19

18

19

19

19

95

82

88

12220

19

74

83

80

85

86

84

90

78

87

Rendi

Juli

Antonio

Aviv

Wahyu

Uswatun

O'ok

S.beik

Arina

Udin

Suci

Adi

14

15

16

17

6

5

8

9

10

11

12

13

7

7521priaNur11

7619wanitaWasti22

8420priaMubarok33

4 74pria

(lanjut)

Page 15: Modul 2 Physiological Performance

(lanjutan)

Tabel 2.4.1 Tabel Data Ergocycle

20 110 113 113 115 122 116 116 111 101 89 92 85 6,25

40 113 114 127 124 114 116 128 131 117 103 98 96 5,3

20 115 112 123 103 103 104 118 125 130 115 116 120 2,35

40 100 109 101 117 103 93 95 94 121 122 117 115 6,05

20 112 125 115 122 127 126 122 119 118 124 114 120 29,784

40 114 117 124 142 140 146 144 147 129 112 117 112 13,883

20 115 117 125 130 117 120 125 126 119 114 111 108 4,67

40 164 109 105 118 114 117 120 116 111 107 105 103 3,83

20 96 103 102 108 102 111 108 108 100 99 98 90 4,51

40 97 92 102 115 110 112 105 107 104 94 96 89 7,51

20 114 121 123 124 130 132 130 135 122 121 122 117 4,23

40 120 127 136 135 145 145 143 157 131 120 118 134 6,4

20 108 116 113 105 111 110 111 111 100 98 95 94 4,9

40 94 109 119 125 133 145 149 142 124 109 101 100 4,7

20 101 129 116 119 115 112 101 108 102 116 119 114 18,22

40 109 108 111 116 123 118 115 121 125 92 123 116 4,6

20 101 106 78 103 109 117 118 119 109 99 99 90 2,58

40 111 106 112 112 110 107 114 115 108 100 92 94 2,33

23

24

25

26

18

19

20

21

22

20

19

20

19

19

20

84

81

70

91

86

82

30

25

26

27

28

29

pria

pria

wanita

pria

pria

pria

Fahmi

Fajar

Fery

Sayid

Nanang

Putri

89

96

82

19

20

19wanita

pria

pria

22

21

24

Ma'ruf

Zainul A

Nikmatul

Page 16: Modul 2 Physiological Performance

4.1.2 Data Treadmills

Berikut merupakan data treadmills pria dan wanita, yaitu:

Tabel 2.4.2 Data Treadmills

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

4 112 126 114 124 106 104 106 104 110 76 85 91 5,36

6 90 100 112 83 107 82 95 86 82 90 89 79 4,1

4 105 103 92 97 82 86 90 122 90 84 78 71 2,217

6 84 82 87 86 83 100 101 110 100 101 92 81 2,3

4 99 83 114 114 112 113 102 69 93 95 84 83 2

6 86 93 83 71 86 101 145 108 83 123 112 106 7,15

4 78 93 82 63 84 109 128 103 94 148 78 102 4,18

6 131 131 160 83 83 93 83 85 103 128 82 82 11,08

4 81 126 131 131 130 123 126 131 121 112 118 110 4,45

6 85 95 136 114 82 154 77 78 88 118 77 104 4,717

4 113 121 125 127 101 112 97 126 118 106 104 82 2,98

6 121 100 104 122 116 112 100 106 87 121 124 92 8,7

4 101 114 100 130 139 115 130 111 76 86 111 92 8,469

6 127 82 80 84 93 84 83 85 77 97 121 134 11,539

4 89 85 86 87 93 87 84 81 107 125 109 104 5,48

6 98 87 82 85 83 71 82 111 86 82 120 99 2,19

4 82 85 71 87 82 82 82 94 115 126 114 112 4,883

6 90 93 112 95 96 86 82 81 92 145 122 124 8,817

4 97 99 89 105 111 114 111 120 100 95 111 107 3,75

6 84 103 111 124 120 82 71 84 133 124 117 122 5,63

4 82 118 110 112 108 108 116 114 102 99 93 100 2,016

6 117 114 117 117 120 117 122 120 125 87 96 93 2,93

4 86 81 103 90 79 103 83 77 107 111 109 113 8,46

6 93 93 90 86 95 84 88 100 92 133 125 125 5,65

4 99 151 148 141 137 139 142 139 123 131 121 118 7

6 99 155 156 141 96 82 83 82 139 133 127 127 14

4 92 100 90 144 91 88 84 81 115 139 136 127 8,683

6 76 81 80 133 89 86 94 92 90 153 146 136 8,6

4 123 142 145 110 119 77 82 135 70 111 113 111 2,95

6 109 150 112 98 79 85 79 80 82 77 148 137 2,09

4 86 84 93 86 85 92 90 100 107 90 82 101 2,7

6 82 82 85 86 97 77 79 83 82 81 89 105 5,7

4 78 100 166 180 82 87 102 101 150 148 144 137 10

6 160 89 90 86 89 94 85 90 86 82 84 157 5,5

4 85 121 110 93 82 75 74 87 90 96 107 87 3,2

6 83 82 90 93 83 114 96 99 82 109 85 83 4,5

4 120 86 79 89 109 125 74 103 82 82 105 111 3,22

6 84 102 105 80 74 82 83 77 97 92 97 117 2,2

4 142 124 145 135 142 135 124 135 119 121 138 129 5

6 136 162 171 109 88 84 84 85 88 85 115 97 8,73

4 111 123 94 126 131 128 123 134 130 122 110 122 6,83

6 101 105 83 74 82 79 80 97 150 136 140 128 4,33

4 108 87 66 90 82 110 82 91 96 82 106 108 2,63

6 101 109 120 107 86 90 77 76 87 118 116 116 3,13

4 120 124 129 132 138 127 130 131 134 121 119 112 4,27

6 142 142 146 150 153 157 157 162 150 130 136 139 6,95

4 84 89 92 70 87 107 146 150 108 108 96 86 3,6

6 103 82 82 153 78 100 98 113 127 122 114 124 5,3

4 78 75 59 74 86 108 82 95 97 126 102 100 18,85

6 82 93 87 82 113 82 82 86 87 128 151 131 4,88

4 125 122 125 125 130 130 130 127 130 120 113 109 5,97

6 133 127 157 162 109 84 84 83 81 150 135 132 21,17

86

82

84

81

70

91

122

82

96

89

90

78

95

82

88

74

87

80

85

86

84

19

20

20

75

76

84

74

83

19

19

19

20

19

19

19

20

20

19

19

19

19

19

18

21

19

20

18

18

19

18

19

pria

pria

pria

wanita

pria

wanita

pria

pria

pria

pria

wanita

pria

pria

pria

pria

wanita

pria

pria

pria

pria

wanita

Nanang

Putri

Fahmi

pria

wanita

pria

pria

wanita

Ma'ruf

Nikmatul

Fajar

Fery

Sayid

Wahyu

Novi

Tri w

Zainul A

Suci

Adi

Rendi

Juli

Antonio

Aviv

Nur

Arina

Udin

18

19

3

4

5

6

7

14

15

16

17

8

9

10

11

12

13

23

24

25

26

23

24

25

26

18

19

20

21

22

20

21

22

14

15

16

17

8

9

10

11

12

13

3

4

5

6

7

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi Ke- HR Istirahat Ke- Waktu Recovery

(menit)

1

2

1

2

No Kelompok NamaJenis

Kelamin

Umur

(tahun)

HR

Normal

Wasti

Mubarok

O'ok

Uswatun

S.beik

Page 17: Modul 2 Physiological Performance

4.2 Data sampel

Untuk melakukan sampel dalam pengambilan data yang akan digunakan, maka data

yang diambil berjumlah 20 dari data beberapa kelompok yang lain.

4.2.1 Data sampel Ergocycle

Berikut merupakan data sampel ergocycle pria dan wanita :

Tabel 2.4.3 Data Sampel Ergocycle

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

20 rpm 96 103 102 108 102 111 108 108 100 99 98 90

40 rpm 97 92 102 115 110 112 105 107 104 94 96 89

20 rpm 120 124 124 132 138 127 130 131 134 121 119 112

40 rpm 142 142 146 150 153 157 157 162 150 130 136 139

20 rpm 108 116 113 105 111 110 111 111 100 98 95 94

40 rpm 94 109 119 125 133 145 149 142 124 109 101 100

20 rpm 101 129 116 119 115 112 101 108 102 116 119 114

40 rpm 109 108 111 116 123 118 115 121 125 92 123 116

20 rpm 101 106 78 103 109 117 118 119 109 99 99 90

40 rpm 111 106 112 112 110 107 114 115 108 100 92 94

20 rpm 85 84 83 85 83 80 84 82 77 80 78 75

40 rpm 88 86 80 89 92 92 97 95 82 83 78 77

20 rpm 121 124 113 108 112 78 83 77 86 87 98 94

40 rpm 102 118 125 128 134 131 126 123 125 123 122 112

20 rpm 110 115 103 106 110 108 107 99 95 92 89 90

40 rpm 81 100 112 103 105 102 103 104 72 80 89 83

20 rpm 123 118 123 125 129 136 119 126 133 127 131 133

40 rpm 120 132 115 112 107 105 117 117 118 110 109 118

20 rpm 99 102 107 110 107 112 121 115 101 91 92 87

40 rpm 112 101 115 121 127 119 84 112 116 112 107 105

20 rpm 114 120 126 121 123 128 119 126 118 114 107 105

40 rpm 116 117 110 113 117 117 119 118 110 99 103 97

20 rpm 96 101 109 109 104 109 104 107 90 86 89 93

40 rpm 107 114 103 111 106 102 113 115 111 102 105 99

20 rpm 80 87 99 97 97 122 113 114 97 104 99 110

40 rpm 109 106 99 101 104 115 113 115 117 111 111 110

8,14

8,479

11 7 S. Beik Dinillah Pria 19 74

5,083

7,63310 5 Uswatun Hasanah Wanita 18 83

13 9 M. Syarifuddin H Pria 19 8012

12

12

8

12 8 Arina Sabila Haq Wanita 18 87

3,116

2

9 4 Ana Sektyoko Adji Pria 18 746,38

5,93

8 3 Achmad Mubarok Pria 20 84

2,25

7 2 Wastiner Sinaga Wanita 19 763,35

8,617

6 1 Nurholis Pria 21 75

2.58

2.335 30 Fahmi Saifuddin Pria 20 91

2

4.7

4 29 Putri Noviyanti M Wanita 20 7018.22

4.6

3 28 A. Nanang Arief Pria 19 81

2 27 Moch. Sayyid M Pria 19 844.27

6.95

4.9

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi ke - HR Istirahat ke - Waktu Recovery

(menit)

1 26 Achmad Agung F Pria 19 82

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

4.51

7.51

(lanjut)

Page 18: Modul 2 Physiological Performance

(lanjutan)

Tabel 2.4.3 Data Sampel Ergocycle

20 rpm 103 106 111 113 118 112 116 121 107 101 93 97

40 rpm 105 112 109 121 118 112 111 112 111 102 93 96

20 rpm 106 109 110 105 105 106 109 105 90 86 94 102

40 rpm 103 101 99 100 102 105 98 106 97 91 102 97

20 rpm 86 114 119 114 114 122 109 108 127 123 133 168

40 rpm 108 103 105 110 118 121 118 118 109 100 93 97

20 rpm 100 101 108 104 113 111 114 116 72 95 94 101

40 rpm 105 111 109 104 112 104 120 118 113 110 100 105

20 rpm 91 72 81 86 109 115 106 99 105 89 107 121

40 rpm 97 120 126 124 128 128 154 144 140 135 119 128

4

78,16718 14 Achmad Antonio Pria 19 78

5

5.28

17 13 Juli Elfrianto S ME Pria 19 902,417

6.75

16 12 Rendi Pratama P Pria 19 84

7.85

15 11 Adi Ramdhani Pria 19 867

7.73

14 10 Wahyu Dwi Suci Wanita 19 852,933

4.2.1.1 Data jenis kelamin pria

Berikut merupakan data sampel ergocycle pria :

Tabel 2.4.4 Data Sampel Ergocycle Pria

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

20 rpm 96 103 102 108 102 111 108 108 100 99 98 90

40 rpm 97 92 102 115 110 112 105 107 104 94 96 89

20 rpm 120 124 124 132 138 127 130 131 134 121 119 112

40 rpm 142 142 146 150 153 157 157 162 150 130 136 139

20 rpm 108 116 113 105 111 110 111 111 100 98 95 94

40 rpm 94 109 119 125 133 145 149 142 124 109 101 100

20 rpm 101 106 78 103 109 117 118 119 109 99 99 90

40 rpm 111 106 112 112 110 107 114 115 108 100 92 94

20 rpm 85 84 83 85 83 80 84 82 77 80 78 75

40 rpm 88 86 80 89 92 92 97 95 82 83 78 77

20 rpm 110 115 103 106 110 108 107 99 95 92 89 90

40 rpm 81 100 112 103 105 102 103 104 72 80 89 83

20 rpm 123 118 123 125 129 136 119 126 133 127 131 133

40 rpm 120 132 115 112 107 105 117 117 118 110 109 118

20 rpm 114 120 126 121 123 128 119 126 118 114 107 105

40 rpm 116 117 110 113 117 117 119 118 110 99 103 97

20 rpm 80 87 99 97 97 122 113 114 97 104 99 110

40 rpm 109 106 99 101 104 115 113 115 117 111 111 110

20 rpm 106 109 110 105 105 106 109 105 90 86 94 102

40 rpm 103 101 99 100 102 105 98 106 97 91 102 97

20 rpm 86 114 119 114 114 122 109 108 127 123 133 168

40 rpm 108 103 105 110 118 121 118 118 109 100 93 97

20 rpm 100 101 108 104 113 111 114 116 72 95 94 101

40 rpm 105 111 109 104 112 104 120 118 113 110 100 105

20 rpm 91 72 81 86 109 115 106 99 105 89 107 121

40 rpm 97 120 126 124 128 128 154 144 140 135 119 128

2,417

6.75

13 14 Achmad Antonio Pria 19 784

78,167

12 13 Juli Elfrianto S ME Pria 19 90

7

7.73

11 12 Rendi Pratama P Pria 19 845

5.28

10 11 Adi Ramdhani Pria 19 86

12

129 9 M. Syarifuddin H Pria 19 80

12

88 7 S. Beik Dinillah Pria 19 74

3,116

2

7 4 Ana Sektyoko Adji Pria 18 746,38

5,93

6 3 Achmad Mubarok Pria 20 84

2

2,255 1 Nurholis Pria 21 75

2.58

2.334 30 Fahmi Saifuddin Pria 20 91

4.9

4.73 28 A. Nanang Arief Pria 19 81

4.51

7.51

2 27 Moch. Sayyid M Pria 19 844.27

6.95

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi ke - HR Istirahat ke - Waktu Recovery

(menit)

1 26 Achmad Agung F Pria 19 82

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

Page 19: Modul 2 Physiological Performance

4.2.1.2 Data jenis kelamin wanita

Berikut merupakan data sampel ergocycle wanita :

Tabel 2.4.5 Data Sampel Ergocycle Wanita

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

20 rpm 101 129 116 119 115 112 101 108 102 116 119 114

40 rpm 109 108 111 116 123 118 115 121 125 92 123 116

20 rpm 121 124 113 108 112 78 83 77 86 87 98 94

40 rpm 102 118 125 128 134 131 126 123 125 123 122 112

20 rpm 99 102 107 110 107 112 121 115 101 91 92 87

40 rpm 112 101 115 121 127 119 84 112 116 112 107 105

20 rpm 96 101 109 109 104 109 104 107 90 86 89 93

40 rpm 107 114 103 111 106 102 113 115 111 102 105 99

20 rpm 103 106 111 113 118 112 116 121 107 101 93 97

40 rpm 105 112 109 121 118 112 111 112 111 102 93 9685

2,933

7.85

4 8 Arina Sabila Haq Wanita 18 878,14

8,479

5 10 Wahyu Dwi Suci Wanita 19

5,083

7,6333 5 Uswatun Hasanah Wanita 18 83

763,35

8,6172 2 Wastiner Sinaga Wanita 19

1 29 Putri Noviyanti M Wanita 20 7018.22

4.6

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi ke - HR Istirahat ke - Waktu Recovery

(menit)

HR

NormalNo Kelompok Nama

Jenis

KelaminUmur

4.2.2 Data sampel treadmills

Berikut merupakan data sampel treadmills pria dan wanita :

Tabel 2.4.6 Data Sampel Treadmills

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

4,0 kmps 108 87 66 90 82 110 82 91 96 82 106 108

6,0 kmps 101 109 120 107 86 90 77 76 87 118 116 116

4,0 kmps 114 121 123 124 130 132 130 135 122 121 122 117

6,0 kmps 120 127 136 133 195 145 143 157 131 120 118 134

4,0 kmps 84 89 92 70 87 107 146 150 108 108 96 86

6,0 kmps 103 82 82 153 78 100 98 113 127 122 114 124

4,0 kmps 78 75 59 74 86 108 82 95 97 126 102 100

6,0 kmps 82 93 87 82 113 82 82 86 87 128 151 131

4,0 kmps 125 122 125 125 130 130 130 127 130 120 113 109

6,0 kmps 133 127 157 162 109 84 84 83 81 150 135 132

4,0 kmps 112 126 114 124 106 104 106 104 110 76 85 91

6,0 kmps 90 100 112 83 107 82 95 86 82 90 89 79

4,0 kmps 105 103 92 97 82 86 90 122 90 84 78 71

6,0 kmps 84 82 87 86 83 100 101 110 100 101 92 81

4,0 kmps 99 83 114 114 112 113 102 69 93 95 84 83

6,0 kmps 86 93 83 71 86 101 145 108 83 123 112 106

4,0 kmps 78 93 82 63 84 109 128 103 94 148 78 102

6,0 kmps 131 131 160 83 83 93 83 85 103 128 82 82

4,0 kmps 81 126 131 131 130 123 126 131 121 112 118 110

6,0 kmps 85 95 136 114 82 154 77 78 88 118 77 104

4,0 kmps 113 121 125 127 101 112 97 126 118 106 104 82

6,0 kmps 121 100 104 122 116 112 100 106 87 121 124 92

4,0 kmps 101 114 100 130 139 115 130 111 76 86 111 92

6,0 kmps 127 82 80 84 93 84 83 85 77 97 121 134

4,0 kmps 89 85 86 87 93 87 84 81 107 125 109 104

6,0 kmps 98 87 82 85 83 71 82 111 86 82 120 99

4,0 kmps 82 85 71 87 82 82 82 94 115 126 114 112

6,0 kmps 90 93 112 95 96 86 82 81 92 145 122 124

4,0 kmps 97 99 89 105 111 114 111 120 100 95 111 107

6,0 kmps 84 103 111 124 120 82 71 84 133 124 117 122

4,0 kmps 82 118 110 112 108 108 116 114 102 99 93 100

6,0 kmps 117 114 117 117 120 117 122 120 125 87 96 93

4,0 kmps 86 81 103 90 79 103 83 77 107 111 109 113

6,0 kmps 93 93 90 86 95 84 88 100 92 133 125 125

4,0 kmps 99 151 148 141 137 139 142 139 123 131 121 118

6,0 kmps 99 155 156 141 96 82 83 82 139 133 127 127

6,75

5,65

18 14 Achmad Antonio Pria 19 787

14

17 13 Juli Elfrianto S ME Pria 19 90

3,75

5,63

16 12 Rendi Pratama P Pria 19 842,016

2,93

15 11 Adi Ramdhani Pria 19 86

5,48

2,19

14 10 Wahyu Dwi Suci Wanita 19 854,883

8,817

13 9 M. Syarifuddin H Pria 19 80

8,7

12 8 Arina Sabila Haq Wanita 18 878,469

11,539

11 7 S. Beik Dinillah Pria 19 74

4,45

4,71710 5 Uswatun Hasanah Wanita 18 83

2,98

2

7,15

9 4 Ana Sektyoko Adji Pria 18 744,18

11,08

8 3 Achmad Mubarok Pria 20 84

4,1

7 2 Wastiner Sinaga Wanita 19 762,217

2,3

6 1 Nurholis Pria 21 75

5,97

21,175 30 Fahmi Saifuddin Pria 20 91

5,36

5,3

4 29 Putri Noviyanti M Wanita 20 7018,85

4,88

3 28 A. Nanang Arief Pria 19 81

2 27 Moch. Sayyid M Pria 19 844,23

6,4

3,6

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi ke - HR Istirahat ke - Waktu Recovery

(menit)

1 26 Achmad Agung F Pria 19 82

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

2,63

3,13

Page 20: Modul 2 Physiological Performance

4.2.2.1 Data jenis kelamin pria

Berikut merupakan data sampel treadmills pria :

Tabel 2.4.7 Data Sampel Treadmills Pria

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

4,0 kmps 108 87 66 90 82 110 82 91 96 82 106 108

6,0 kmps 101 109 120 107 86 90 77 76 87 118 116 116

4,0 kmps 114 121 123 124 130 132 130 135 122 121 122 117

6,0 kmps 120 127 136 133 195 145 143 157 131 120 118 134

4,0 kmps 84 89 92 70 87 107 146 150 108 108 96 86

6,0 kmps 103 82 82 153 78 100 98 113 127 122 114 124

4,0 kmps 125 122 125 125 130 130 130 127 130 120 113 109

6,0 kmps 133 127 157 162 109 84 84 83 81 150 135 132

4,0 kmps 112 126 114 124 106 104 106 104 110 76 85 91

6,0 kmps 90 100 112 83 107 82 95 86 82 90 89 79

4,0 kmps 99 83 114 114 112 113 102 69 93 95 84 83

6,0 kmps 86 93 83 71 86 101 145 108 83 123 112 106

4,0 kmps 78 93 82 63 84 109 128 103 94 148 78 102

6,0 kmps 131 131 160 83 83 93 83 85 103 128 82 82

4,0 kmps 113 121 125 127 101 112 97 126 118 106 104 82

6,0 kmps 121 100 104 122 116 112 100 106 87 121 124 92

4,0 kmps 89 85 86 87 93 87 84 81 107 125 109 104

6,0 kmps 98 87 82 85 83 71 82 111 86 82 120 99

4,0 kmps 97 99 89 105 111 114 111 120 100 95 111 107

6,0 kmps 84 103 111 124 120 82 71 84 133 124 117 122

4,0 kmps 82 118 110 112 108 108 116 114 102 99 93 100

6,0 kmps 117 114 117 117 120 117 122 120 125 87 96 93

4,0 kmps 86 81 103 90 79 103 83 77 107 111 109 113

6,0 kmps 93 93 90 86 95 84 88 100 92 133 125 125

4,0 kmps 99 151 148 141 137 139 142 139 123 131 121 118

6,0 kmps 99 155 156 141 96 82 83 82 139 133 127 127

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi ke - HR Istirahat ke - Waktu Recovery

(menit)

1 26 Achmad Agung F Pria 19 82

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur HR Normal

3,6

5,33 28 A. Nanang Arief Pria 19 81

2,63

3,13

2 27 Moch. Sayyid M Pria 19 844,23

6,4

5,36

4,15 1 Nurholis Pria 21 75

5,97

21,174 30 Fahmi Saifuddin Pria 20 91

2

7,15

7 4 Ana Sektyoko Adji Pria 18 744,18

11,08

6 3 Achmad Mubarok Pria 20 84

5,48

2,199 9 M. Syarifuddin H Pria 19 80

2,98

8,78 7 S. Beik Dinillah Pria 19 74

3,75

5,63

11 12 Rendi Pratama P Pria 19 842,016

2,93

10 11 Adi Ramdhani Pria 19 86

6,75

5,65

13 14 Achmad Antonio Pria 19 787

14

12 13 Juli Elfrianto S ME Pria 19 90

4.2.2.2 Data jenis kelamin wanita

Berikut merupakan data sampel treadmills wanita :

Tabel 2.4.8 Data Sampel Treadmills Wanita

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

4,0 kmps 78 75 59 74 86 108 82 95 97 126 102 100

6,0 kmps 82 93 87 82 113 82 82 86 87 128 151 131

4,0 kmps 105 103 92 97 82 86 90 122 90 84 78 71

6,0 kmps 84 82 87 86 83 100 101 110 100 101 92 81

4,0 kmps 81 126 131 131 130 123 126 131 121 112 118 110

6,0 kmps 85 95 136 114 82 154 77 78 88 118 77 104

4,0 kmps 101 114 100 130 139 115 130 111 76 86 111 92

6,0 kmps 127 82 80 84 93 84 83 85 77 97 121 134

4,0 kmps 82 85 71 87 82 82 82 94 115 126 114 112

6,0 kmps 90 93 112 95 96 86 82 81 92 145 122 12485

4,883

8,817

4 8 Arina Sabila Haq Wanita 18 878,469

11,539

5 10 Wahyu Dwi Suci Wanita 19

4,45

4,7173 5 Uswatun Hasanah Wanita 18 83

762,217

2,32 2 Wastiner Sinaga Wanita 19

1 29 Putri Noviyanti M Wanita 20 7018,85

4,88

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi ke - HR Istirahat ke - Waktu Recovery

(menit)

HR

NormalNo Kelompok Nama

Jenis

KelaminUmur

Page 21: Modul 2 Physiological Performance

4.3 Pengolahan Data

Berikut merupakan pengolahan data pada praktikum fisiologi kerja, yaitu:

4.3.1 Rata-rata denyut nadi saat kerja dan saat istirahat saat penggunaan

ergocycle

Denyut nadi merupakan gambaran kebugaran kita dan juga bisa menjadi panduan

dosis olahraga.

4.3.1.1 Rata-rata denyut nadi saat kerja dan saat istirahat pria

Berikut merupakan rata-rata denyut nadi pria :

Contoh perhitungan manual 20 rpm = ( 96 + 114 + 108 + 101 + 85 + 110 + 123

+ 119 + 114 + 80 + 106 + 86 + 100 + 91 ) / 8 = 102.3571

Contoh perhitungan manual 40 rpm = ( 97 + 120 + 94 + 111 + 88 + 81 + 120 +

118 + 116 + 109 + 103 + 108 + 105 + 97 ) / 8 = 104.7857

Tabel 2.4.9 Rata-Rata Denyut Nadi Pria

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

20 rpm 96 103 102 108 102 111 108 108 100 99 98 90

40 rpm 97 92 102 115 110 112 105 107 104 94 96 89

20 rpm 120 124 124 132 138 127 130 131 134 121 119 112

40 rpm 142 142 146 150 153 157 157 162 150 130 136 139

20 rpm 108 116 113 105 111 110 111 111 100 98 95 94

40 rpm 94 109 119 125 133 145 149 142 124 109 101 100

20 rpm 101 106 78 103 109 117 118 119 109 99 99 90

40 rpm 111 106 112 112 110 107 114 115 108 100 92 94

20 rpm 85 84 83 85 83 80 84 82 77 80 78 75

40 rpm 88 86 80 89 92 92 97 95 82 83 78 77

20 rpm 110 115 103 106 110 108 107 99 95 92 89 90

40 rpm 81 100 112 103 105 102 103 104 72 80 89 83

20 rpm 123 118 123 125 129 136 119 126 133 127 131 133

40 rpm 120 132 115 112 107 105 117 117 118 110 109 118

20 rpm 119 114 119 117 118 118 119 120 112 112 114 114

40 rpm 118 122 122 121 117 117 122 124 119 119 117 121

20 rpm 114 120 126 121 123 128 119 126 118 114 107 105

40 rpm 116 117 110 113 117 117 119 118 110 99 103 97

20 rpm 80 87 99 97 97 122 113 114 97 104 99 110

40 rpm 109 106 99 101 104 115 113 115 117 111 111 110

20 rpm 106 109 110 105 105 106 109 105 90 86 94 102

40 rpm 103 101 99 100 102 105 98 106 97 91 102 97

20 rpm 86 114 119 114 114 122 109 108 127 123 133 168

40 rpm 108 103 105 110 118 121 118 118 109 100 93 97

20 rpm 100 101 108 104 113 111 114 116 72 95 94 101

40 rpm 105 111 109 104 112 104 120 118 113 110 100 105

20 rpm 91 72 81 86 109 115 106 99 105 89 107 121

40 rpm 97 120 126 124 128 128 154 144 140 135 119 128

20 rpm 102.7857 105.9286 106.2857 107.7143 111.5 115.0714 111.8571 111.7143 104.9286 102.7857 104.0714 107.5

40 rpm 106.3571 110.5 111.1429 112.7857 114.8571 116.2143 120.4286 120.3571 111.6429 105.0714 103.2857 103.9286

Tingkat

Pembeba

HR Operasi ke - HR Istirahat ke -

1 26 Achmad Agung F Pria 19 82

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

81

2 27 Moch. Sayyid M Pria 19 84

3 28 A. Nanang Arief Pria 19

75

4 30 Fahmi Saifuddin Pria 20 91

5 1 Nurholis Pria 21

74

6 3 Achmad Mubarok Pria 20 84

7 4 Ana Sektyoko Adji Pria 18

749 7 S. Beik Dinillah Pria 19

86

10 9 M. Syarifuddin H Pria 19 80

11 11 Adi Ramdhani Pria 19

90

12 12 Rendi Pratama P Pria 19 84

13 13 Juli Elfrianto S ME Pria 19

Rata-Rata

14 14 Achmad Antonio Pria 19 78

8 9220PriaDeni6

Dari tabel di atas didapatkan nilai rata-rata pada setiap tingkat pembebanan

dengan menggunakan data sampel pria yang telah ditentukan. Dengan ketentuan operator

telah melakukan aktivitas ergocycle.

Page 22: Modul 2 Physiological Performance

4.3.1.2 Rata-rata denyut nadi saat kerja dan saat istirahat wanita

Berikut merupakan rata-rata denyut nadi wanita :

Tabel 2.4.10 Rata-Rata Denyut Wanita

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

20 rpm 101 129 116 119 115 112 101 108 102 116 119 114

40 rpm 109 108 111 116 123 118 115 121 125 92 123 116

20 rpm 126 134 124 113 121 132 133 112 148 136 139 143

40 rpm 127 132 146 157 117 134 129 139 150 146 145 141

20 rpm 121 124 113 108 112 78 83 77 86 87 98 94

40 rpm 102 118 125 128 134 131 126 123 125 123 122 112

20 rpm 99 102 107 110 107 112 121 115 101 91 92 87

40 rpm 112 101 115 121 127 119 84 112 116 112 107 105

20 rpm 96 101 109 109 104 109 104 107 90 86 89 93

40 rpm 107 114 103 111 106 102 113 115 111 102 105 99

20 rpm 103 106 111 113 118 112 116 121 107 101 93 97

40 rpm 105 112 109 121 118 112 111 112 111 102 93 96

20 rpm 108 116 113 112 113 109.2 109.7 106.7 106 102.8 105 104.7

40 rpm 110 114 118 126 121 119.3 113 120.3 123 112.8 115.8 111.5

Tingkat PembebananHR Operasi ke - HR Istirahat ke -

1 29 Putri Noviyanti M Wanita 20 70

No Kelompok Nama Jenis Kelamin Umur HR Normal

763 2 Wastiner Sinaga Wanita 19

87

4 5 Uswatun Hasanah Wanita 18 83

5 8 Arina Sabila Haq Wanita 18

Rata-Rata

6 10 Wahyu Dwi Suci Wanita 19 85

2 8819WanitaAri Puspita31

Dari tabel di atas didapatkan nilai rata-rata pada setiap tingkat pembebanan

dengan menggunakan data sampel wanita yang telah ditentukan. Dengan ketentuan

operator telah melakukan aktivitas ergocycle.

4.3.2 Rata-rata denyut nadi saat kerja dan saat istirahat saat penggunaan

treadmills

Berikut merupakan rata-rata denyut nadi saat kerja dan saat istirahat saat

penggunaan treadmills:

4.3.2.1 Rata-rata denyut nadi saat kerja dan saat istirahat pria

Berikut merupakan rata-rata denyut pria :

Tabel 2.4.11 Rata-Rata Denyut Pria

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

4,0 kmps 108 87 66 90 82 110 82 91 96 82 106 108

6,0 kmps 101 109 120 107 86 90 77 76 87 118 116 116

4,0 kmps 114 121 123 124 130 132 130 135 122 121 122 117

6,0 kmps 120 127 136 133 195 145 143 157 131 120 118 134

4,0 kmps 84 89 92 70 87 107 146 150 108 108 96 86

6,0 kmps 103 82 82 153 78 100 98 113 127 122 114 124

4,0 kmps 125 122 125 125 130 130 130 127 130 120 113 109

6,0 kmps 133 127 157 162 109 84 84 83 81 150 135 132

4,0 kmps 112 126 114 124 106 104 106 104 110 76 85 91

6,0 kmps 90 100 112 83 107 82 95 86 82 90 89 79

4,0 kmps 99 83 114 114 112 113 102 69 93 95 84 83

6,0 kmps 86 93 83 71 86 101 145 108 83 123 112 106

4,0 kmps 78 93 82 63 84 109 128 103 94 148 78 102

6,0 kmps 131 131 160 83 83 93 83 85 103 128 82 82

4,0 kmps 136 133 143 140 140 142 145 149 137 120 127 119

6,0 kmps 164 143 134 91 91 90 93 91 87 151 148 87

4,0 kmps 113 121 125 127 101 112 97 126 118 106 104 82

6,0 kmps 121 100 104 122 116 112 100 106 87 121 124 92

4,0 kmps 89 85 86 87 93 87 84 81 107 125 109 104

6,0 kmps 98 87 82 85 83 71 82 111 86 82 120 99

4,0 kmps 97 99 89 105 111 114 111 120 100 95 111 107

6,0 kmps 84 103 111 124 120 82 71 84 133 124 117 122

4,0 kmps 82 118 110 112 108 108 116 114 102 99 93 100

6,0 kmps 117 114 117 117 120 117 122 120 125 87 96 93

4,0 kmps 86 81 103 90 79 103 83 77 107 111 109 113

6,0 kmps 93 93 90 86 95 84 88 100 92 133 125 125

4,0 kmps 99 151 148 141 137 139 142 139 123 131 121 118

6,0 kmps 99 155 156 141 96 82 83 82 139 133 127 127

4,0 kmps 101.6 107.8 109 108 107.1 115 114.4 113.2 110.5 109.8 104 103

6,0 kmps 110 111.7 117 111.3 104.6 95.2 97.43 100.1 103.1 120.1 116 108

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi ke - HR Istirahat ke -

1 26 Achmad Agung F Pria 19 82

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

81

2 27 Moch. Sayyid M Pria 19 84

3 28 A. Nanang Arief Pria 19

75

4 30 Fahmi Saifuddin Pria 20 91

5 1 Nurholis Pria 21

74

6 3 Achmad Mubarok Pria 20 84

7 4 Ana Sektyoko Adji Pria 18

74

8 6 Deni adi Pria 20 92

9 7 S. Beik Dinillah Pria 19

86

10 9 M. Syarifuddin H Pria 19 80

11 11 Adi Ramdhani Pria 19

90

12 12 Rendi Pratama P Pria 19 84

13 13 Juli Elfrianto S ME Pria 19

Rata-Rata

14 14 Achmad Antonio Pria 19 78

Page 23: Modul 2 Physiological Performance

Dari tabel di atas didapatkan nilai rata-rata pada setiap tingkat pembebanan

dengan menggunakan data sampel pria yang telah ditentukan. Dengan ketentuan operator

telah melakukan aktivitas treadmills.

4.3.2.2 Rata-rata denyut nadi saat kerja dan saat istirahat wanita

Berikut merupakan rata-rata denyut wanita :

Tabel 2.4.12 Rata-Rata Denyut Wanita

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

4,0 kmps 78 75 59 74 86 108 82 95 97 126 102 100

6,0 kmps 82 93 87 82 113 82 82 86 87 128 151 131

4,0 kmps 151 144 141 160 160 144 82 85 155 155 144 151

6,0 kmps 145 148 134 160 118 90 94 105 92 167 166 160

4,0 kmps 105 103 92 97 82 86 90 122 90 84 78 71

6,0 kmps 84 82 87 86 83 100 101 110 100 101 92 81

4,0 kmps 81 126 131 131 130 123 126 131 121 112 118 110

6,0 kmps 85 95 136 114 82 154 77 78 88 118 77 104

4,0 kmps 101 114 100 130 139 115 130 111 76 86 111 92

6,0 kmps 127 82 80 84 93 84 83 85 77 97 121 134

4,0 kmps 82 85 71 87 82 82 82 94 115 126 114 112

6,0 kmps 90 93 112 95 96 86 82 81 92 145 122 124

4,0 kmps 99.67 108 99 113 113 110 98.7 106 109 114.8 111 106

6,0 kmps 102.2 98.8 106 104 97.5 99.3 86.5 90.8 89.3 126 122 122.3Rata-Rata

6 10 Wahyu Dwi Suci Wanita 19 85

87

4 5 Uswatun Hasanah Wanita 18 83

5 8 Arina Sabila Haq Wanita 18

76

2 31 Ari Puspita Wanita 19 88

3 2 Wastiner Sinaga Wanita 19

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi ke - HR Istirahat ke -

1 29 Putri Noviyanti M Wanita 20 70

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

Dari tabel di atas didapatkan nilai rata-rata pada setiap tingkat pembebanan

dengan menggunakan data sampel wanita yang telah ditentukan. Dengan ketentuan

operator telah melakukan aktivitas treadmills.

4.3.3 Working Pulse dan Work Pulse

Working pulse merupakan rata-rata denyut jantung selama ketika seseorang

bekerja. Sedangkan work pulse merupakan selisih antara denyut jantung selama bekerja

dan selama istirahat.

Keterangan rumus:

Working pulse = ( HR1 + HR2 + HR3 + HR4 + HR5 + HR6 + HR7 + HR8 ) / 8

Work pulse = Working pulse – HR normal

Contoh perhitungan manual:

Working pulse = ( 96 + 103 + 102 + 108 + 102 + 111 + 108 + 108 ) / 8 = 104.75

Work pulse = 104.75 – 82 = 22.75

Page 24: Modul 2 Physiological Performance

4.3.3.1 Working Pulse dan Work Pulse pria saat penggunaan ergocycle

Berikut merupakan data working pulse dan work pulse ergocycle pria :

Tabel 2.4.13 Data Working Pulse dan Work Pulse Ergocycle

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

20 rpm 96 103 102 108 102 111 108 108 104.75 22.75 100 99 98 90 96.75 14.75

40 rpm 97 92 102 115 110 112 105 107 105 23 104 94 96 89 95.75 13.75

20 rpm 120 124 124 132 138 127 130 131 128.25 44.25 134 121 119 112 121.5 37.5

40 rpm 142 142 146 150 153 157 157 162 151.125 67.125 150 130 136 139 138.75 54.75

20 rpm 108 116 113 105 111 110 111 111 110.625 29.625 100 98 95 94 96.75 15.75

40 rpm 94 109 119 125 133 145 149 142 127 46 124 109 101 100 108.5 27.5

20 rpm 101 106 78 103 109 117 118 119 106.375 15.375 109 99 99 90 99.25 8.25

40 rpm 111 106 112 112 110 107 114 115 110.875 19.875 108 100 92 94 98.5 7.5

20 rpm 85 84 83 85 83 80 84 82 83.25 8.25 77 80 78 75 77.5 2.5

40 rpm 88 86 80 89 92 92 97 95 89.875 24.875 82 83 78 77 80 15

20 rpm 110 115 103 106 110 108 107 99 107.25 23.25 95 92 89 90 91.5 7.5

40 rpm 81 100 112 103 105 102 103 104 101.25 17.25 72 80 89 83 81 3

20 rpm 123 118 123 125 129 136 119 126 124.875 50.875 133 127 131 133 131 57

40 rpm 120 132 115 112 107 105 117 117 115.625 41.625 118 110 109 118 113.75 39.75

20 rpm 114 120 126 121 123 128 119 126 122.125 48.125 118 114 107 105 111 37

40 rpm 116 117 110 113 117 117 119 118 115.875 41.875 110 99 103 97 102.25 28.25

20 rpm 80 87 99 97 97 122 113 114 101.125 21.125 97 104 99 110 102.5 22.5

40 rpm 109 106 99 101 104 115 113 115 107.75 27.75 117 111 111 110 112.25 32.25

20 rpm 106 109 110 105 105 106 109 105 106.875 20.875 90 86 94 102 93 7

40 rpm 103 101 99 100 102 105 98 106 101.75 15.75 97 91 102 97 96.75 10.75

20 rpm 86 114 119 114 114 122 109 108 110.75 26.75 127 123 133 168 137.75 53.75

40 rpm 108 103 105 110 118 121 118 118 112.625 28.625 109 100 93 97 99.75 15.75

20 rpm 100 101 108 104 113 111 114 116 108.375 18.375 72 95 94 101 90.5 0.5

40 rpm 105 111 109 104 112 104 120 118 110.375 20.375 113 110 100 105 107 17

20 rpm 91 72 81 86 109 115 106 99 94.875 16.875 105 89 107 121 105.5 27.5

40 rpm 97 120 126 124 128 128 154 144 127.625 49.625 140 135 119 128 130.5 52.5

2

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi ke -

1 26 Achmad Agung F Pria 19 82

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

27 Moch. Sayyid M Pria 19

91

81

84

3 28 A. Nanang Arief Pria 19

4 30 Fahmi Saifuddin Pria 20

74

84

5 1 Nurholis Pria 21 75

6 3 Achmad Mubarok Pria 20

7 4 Ana Sektyoko Adji Pria 18

80

8 7 S. Beik Dinillah Pria 19 74

9 9 M. Syarifuddin H Pria 19

84

10 11 Adi Ramdhani Pria 19 86

11 12 Rendi Pratama P Pria 19

78

12 13 Juli Elfrianto S ME Pria 19 90

13 14 Achmad Antonio Pria 19

HR Istirahat ke -Working

Pulse

Work

Pulse

Working

Pulse

Work

Pulse

Dari tabel di atas didapatkan nilai working pulse dan work pulse pada setiap

tingkat pembebanan dengan menggunakan data sampel pria dan memperhitungkan nilai

HR Operasi dan nilai HR Istirahat yang didapatkan setelah operator melakukan aktivitas

ergocycle.

4.3.3.2 Working Pulse dan Work Pulse wanita saat penggunaan ergocycle

Berikut merupakan data working pulse dan work pulse ergocycle wanita :

Tabel 2.4.14 Data Working Pulse dan Work Pulse Ergocycle

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

20 rpm 101 129 116 119 115 112 101 108 112.625 42.625 102 116 119 114 112.75 42.75

40 rpm 109 108 111 116 123 118 115 121 115.125 45.125 125 92 123 116 114 44

20 rpm 121 124 113 108 112 78 83 77 102 26 86 87 98 94 91.25 15.25

40 rpm 102 118 125 128 134 131 126 123 123.375 47.375 125 123 122 112 120.5 44.5

20 rpm 99 102 107 110 107 112 121 115 109.125 26.125 101 91 92 87 92.75 9.75

40 rpm 112 101 115 121 127 119 84 112 111.375 28.375 116 112 107 105 110 27

20 rpm 96 101 109 109 104 109 104 107 104.875 17.875 90 86 89 93 89.5 2.5

40 rpm 107 114 103 111 106 102 113 115 108.875 21.875 111 102 105 99 104.25 17.25

20 rpm 103 106 111 113 118 112 116 121 112.5 27.5 107 101 93 97 99.5 14.5

40 rpm 105 112 109 121 118 112 111 112 112.5 27.5 111 102 93 96 100.5 15.5

83

76

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi ke -

1 29 Putri Noviyanti M Wanita 20 70

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

2 2 Wastiner Sinaga Wanita 19

3 5 Uswatun Hasanah Wanita 18

85

4 8 Arina Sabila Haq Wanita 18 87

5 10 Wahyu Dwi Suci Wanita 19

Working

Pulse

Work

Pulse

HR Istirahat ke - Working

Pulse

Work

Pulse

Page 25: Modul 2 Physiological Performance

Dari tabel di atas didapatkan nilai working pulse dan work pulse pada setiap

tingkat pembebanan dengan menggunakan data sampel wanita dan memperhitungkan

nilai HR Operasi dan nilai HR Istirahat yang didapatkan setelah operator melakukan

aktivitas ergocycle.

4.3.3.3 Working Pulse dan Work Pulse pria saat penggunaan treadmills

Berikut merupakan data working pulse dan work pulse treadmills pria:

Tabel 2.4.15 Data Working Pulse dan Work Pulse Ergocycle

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

4,0 kmps 108 87 66 90 82 110 82 91 89.5 7.5 96 82 106 108 98 16

6,0 kmps 101 109 120 107 86 90 77 76 95.75 13.75 87 118 116 116 109.25 27.25

4,0 kmps 114 121 123 124 130 132 130 135 126.125 42.125 122 121 122 117 120.5 36.5

6,0 kmps 120 127 136 133 195 145 143 157 144.5 60.5 131 120 118 134 125.75 41.75

4,0 kmps 84 89 92 70 87 107 146 150 103.125 22.125 108 108 96 86 99.5 18.5

6,0 kmps 103 82 82 153 78 100 98 113 101.125 20.125 127 122 114 124 121.75 40.75

4,0 kmps 125 122 125 125 130 130 130 127 126.75 35.75 130 120 113 109 118 27

6,0 kmps 133 127 157 162 109 84 84 83 117.375 26.375 81 150 135 132 124.5 33.5

4,0 kmps 112 126 114 124 106 104 106 104 112 37 110 76 85 91 90.5 15.5

6,0 kmps 90 100 112 83 107 82 95 86 94.375 19.375 82 90 89 79 85 10

4,0 kmps 99 83 114 114 112 113 102 69 100.75 16.75 93 95 84 83 88.75 4.75

6,0 kmps 86 93 83 71 86 101 145 108 96.625 12.625 83 123 112 106 106 22

4,0 kmps 78 93 82 63 84 109 128 103 92.5 18.5 94 148 78 102 105.5 31.5

6,0 kmps 131 131 160 83 83 93 83 85 106.125 32.125 103 128 82 82 98.75 24.75

4,0 kmps 113 121 125 127 101 112 97 126 115.25 41.25 118 106 104 82 102.5 28.5

6,0 kmps 121 100 104 122 116 112 100 106 110.125 36.125 87 121 124 92 106 32

4,0 kmps 89 85 86 87 93 87 84 81 86.5 6.5 107 125 109 104 111.25 31.25

6,0 kmps 98 87 82 85 83 71 82 111 87.375 7.375 86 82 120 99 96.75 16.75

4,0 kmps 97 99 89 105 111 114 111 120 105.75 19.75 100 95 111 107 103.25 17.25

6,0 kmps 84 103 111 124 120 82 71 84 97.375 11.375 133 124 117 122 124 38

4,0 kmps 82 118 110 112 108 108 116 114 108.5 24.5 102 99 93 100 98.5 14.5

6,0 kmps 117 114 117 117 120 117 122 120 118 34 125 87 96 93 100.25 16.25

4,0 kmps 86 81 103 90 79 103 83 77 87.75 -2.25 107 111 109 113 110 20

6,0 kmps 93 93 90 86 95 84 88 100 91.125 1.125 92 133 125 125 118.75 28.75

4,0 kmps 99 151 148 141 137 139 142 139 137 59 123 131 121 118 123.25 45.25

6,0 kmps 99 155 156 141 96 82 83 82 111.75 33.75 139 133 127 127 131.5 53.5

2

Tingkat PembebananHR Operasi ke -

1 26 Achmad Agung F Pria 19 82

No Kelompok Nama Jenis Kelamin Umur HR Normal

27 Moch. Sayyid M Pria 19

91

81

84

3 28 A. Nanang Arief Pria 19

4 30 Fahmi Saifuddin Pria 20

74

84

5 1 Nurholis Pria 21 75

6 3 Achmad Mubarok Pria 20

7 4 Ana Sektyoko Adji Pria 18

80

8 7 S. Beik Dinillah Pria 19 74

9 9 M. Syarifuddin H Pria 19

84

10 11 Adi Ramdhani Pria 19 86

11 12 Rendi Pratama P Pria 19

78

12 13 Juli Elfrianto S ME Pria 19 90

13 14 Achmad Antonio Pria 19

Working Pulse Work PulseHR Istirahat ke -

Working Pulse Work Pulse

Dari tabel di atas didapatkan nilai working pulse dan work pulse pada setiap

tingkat pembebanan dengan menggunakan data sampel pria dan memperhitungkan nilai

HR Operasi dan nilai HR Istirahat yang didapatkan setelah operator melakukan aktivitas

treadmills.

Page 26: Modul 2 Physiological Performance

4.3.3.4 Working Pulse dan Work Pulse wanita saat penggunaan treadmills

Berikut merupakan data working pulse dan work pulse treadmills wanita :

Tabel 2.4.16 Data Working Pulse dan Work Pulse Treadmills

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

4,0 kmps 78 75 59 74 86 108 82 95 82.125 12.125 97 126 102 100 106.25 36.25

6,0 kmps 82 93 87 82 113 82 82 86 88.375 18.375 87 128 151 131 124.25 54.25

4,0 kmps 105 103 92 97 82 86 90 122 97.125 21.125 90 84 78 71 80.75 4.75

6,0 kmps 84 82 87 86 83 100 101 110 91.625 15.625 100 101 92 81 93.5 17.5

4,0 kmps 81 126 131 131 130 123 126 131 122.375 39.375 121 112 118 110 115.25 32.25

6,0 kmps 85 95 136 114 82 154 77 78 102.625 19.625 88 118 77 104 96.75 13.75

4,0 kmps 101 114 100 130 139 115 130 111 117.5 30.5 76 86 111 92 91.25 4.25

6,0 kmps 127 82 80 84 93 84 83 85 89.75 2.75 77 97 121 134 107.25 20.25

4,0 kmps 82 85 71 87 82 82 82 94 83.125 -1.875 115 126 114 112 116.75 31.75

6,0 kmps 90 93 112 95 96 86 82 81 91.875 6.875 92 145 122 124 120.75 35.75

83

76

Tingkat PembebananHR Operasi ke -

1 29 Putri Noviyanti M Wanita 20 70

No Kelompok Nama Jenis Kelamin Umur HR Normal

2 2 Wastiner Sinaga Wanita 19

3 5 Uswatun Hasanah Wanita 18

85

4 8 Arina Sabila Haq Wanita 18 87

5 10 Wahyu Dwi Suci Wanita 19

Working Pulse Work PulseHR Istirahat ke -

Working Pulse Work Pulse

Dari tabel di atas didapatkan nilai working pulse dan work pulse pada setiap

tingkat pembebanan dengan menggunakan data sampel wanita dan memperhitungkan

nilai HR Operasi dan nilai HR Istirahat yang didapatkan setelah operator melakukan

aktivitas treadmills.

4.3.4 Konsumsi Energi (Energy Expenditure)

Konsumsi energi sangat berhubungan erat dengan kerja fisik. Konsumsi energi

pada waktu kerja biasanya ditentukan dengan cara tidak langsung. Menurut

Wignjosoebroto dan Sutalaksana (2003), rumus konsumsi energi adalah sebagai berikut:

𝑌 = 1,80411 − 0,0229038 ∗ 𝑥 + 4,71733 ∗ 10−4 ∗ 𝑥2

𝐾𝐸 = 𝐸𝑡 − 𝐸𝑖

Keterangan :

Y : energi (KKal/menit)

X : rata-rata denyut jantung (denyut/menit) atau (pulse/menit)

Perhitungan manual data nomor 1

𝑌0 (𝐸𝑡) = 1,80411 − 0,0229038 𝑥 104,75 + 4,7173 𝑥 10−4𝑥 (104,75)2

= 4,581056776

𝑌1 (𝐸𝑖) = 1,80411 − 0,022903 𝑥 96,75 + 4,71733 𝑥 10−4 𝑥 (96,75)2

= 4,00385358

𝐾𝐸 = 4,581056776 − 4,00385358

= 0,577203196

Page 27: Modul 2 Physiological Performance

4.3.4.1 Konsumsi energi operator pria saat penggunaan ergocycle

Berikut merupakan konsumsi energi operator pria saat penggunaan ergocycle :

Tabel 2.4.17 Data Konsumsi Energi Ergocycle

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

20 rpm 96 103 102 108 102 111 108 108 104.75 4.581056776 100 99 98 90 96.75 4.00385358 0.577203196

40 rpm 97 92 102 115 110 112 105 107 105 4.600067325 104 94 96 89 95.75 3.935948777 0.664118548

20 rpm 120 124 124 132 138 127 130 131 128.25 6.625791517 134 121 119 112 121.5 5.985138779 0.640652738

40 rpm 142 142 146 150 153 157 157 162 151.125 9.11657265 150 130 136 139 138.75 7.707805083 1.408767567

20 rpm 108 116 113 105 111 110 111 111 110.625 5.043393983 100 98 95 94 96.75 4.00385358 1.039540403

40 rpm 94 109 119 125 133 145 149 142 127 6.503908957 124 109 101 100 108.5 4.872406509 1.631502448

20 rpm 101 106 78 103 109 117 118 119 106.375 4.705679374 109 99 99 90 99.25 4.17774325 0.527936124

40 rpm 111 106 112 112 110 107 114 115 110.875 5.063790248 108 100 92 94 98.5 4.124957199 0.938833049

20 rpm 85 84 83 85 83 80 84 82 83.25 3.16674369 77 80 78 75 77.5 2.862411831 0.304331859

40 rpm 88 86 80 89 92 92 97 95 89.875 3.556061653 82 83 78 77 80 2.9908972 0.565164453

20 rpm 110 115 103 106 110 108 107 99 107.25 4.773815766 95 92 89 90 91.5 3.657878909 1.115936857

40 rpm 81 100 112 103 105 102 103 104 101.25 4.321100583 72 80 89 83 81 3.043942413 1.27715817

20 rpm 123 118 123 125 129 136 119 126 124.875 6.300091815 133 127 131 133 131 6.899122213 0.59991099

40 rpm 120 132 115 112 107 105 117 117 115.625 5.462522939 118 110 109 118 113.75 5.30258552 0.159937419

20 rpm 114 120 126 121 123 128 119 126 122.125 6.042652624 118 114 107 105 111 5.074010493 0.968642131

40 rpm 116 117 110 113 117 117 119 118 115.875 5.484098537 110 99 103 97 102.25 4.394194448 1.089904089

20 rpm 80 87 99 97 97 122 113 114 101.125 4.312030187 97 104 99 110 102.5 4.412615331 0.10027113

40 rpm 109 106 99 101 104 115 113 115 107.75 4.813075163 117 111 111 110 112.25 5.177023733 0.32197471

20 rpm 106 109 110 105 105 106 109 105 106.875 4.744526005 90 86 94 102 93 3.754075317 0.990450688

40 rpm 103 101 99 100 102 105 98 106 101.75 4.357529582 97 91 102 97 96.75 4.00385358 0.353676003

20 rpm 86 114 119 114 114 122 109 108 110.75 5.053584745 127 123 133 168 137.75 7.600274708 2.511352892

40 rpm 108 103 105 110 118 121 118 118 112.625 5.208215168 109 100 93 97 99.75 4.213228783 0.994986384

20 rpm 100 101 108 104 113 111 114 116 108.375 4.862481097 72 95 94 101 90.5 3.594927303 1.267553794

40 rpm 105 111 109 104 112 104 120 118 110.375 5.023056685 113 110 100 105 107 4.754274517 0.268782168

20 rpm 91 72 81 86 109 115 106 99 94.875 3.877306012 105 89 107 121 105.5 4.638265323 0.23537456

40 rpm 97 120 126 124 128 128 154 144 127.625 6.564665966 140 135 119 128 130.5 6.848895023 0.2527394

2

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi ke -

1 26 Achmad Agung F Pria 19 82

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

27 Moch. Sayyid M Pria 19

91

81

84

3 28 A. Nanang Arief Pria 19

4 30 Fahmi Saifuddin Pria 20

74

84

5 1 Nurholis Pria 21 75

6 3 Achmad Mubarok Pria 20

7 4 Ana Sektyoko Adji Pria 18

80

8 7 S. Beik Dinillah Pria 19 74

9 9 M. Syarifuddin H Pria 19

Pria 19 84

10 11 Adi Ramdhani Pria 19 86

Konsumsi Energi

13 14 Achmad Antonio Pria 19 78

12 13 Juli Elfrianto S ME Pria 19 90

11 12 Rendi Pratama P

HR Istirahat ke -Rata-Rata Y0 (Et) Rata-Rata Y1 (Ei)

Dari tabel di atas didapatkan nilai Y0 (Et), Y1(Ei) dan konsumsi energi (KE) pada

setiap tingkat pembebanan dengan menggunakan data sampel pria yang telah melakukan

aktivitas kerja ergocycle.

4.3.4.2 Konsumsi energi operator wanita saat penggunaan ergocycle

Berikut merupakan konsumsi energi operator wanita saat penggunaan ergocycle :

Tabel 2.4.18 Data Konsumsi Energi Operator Wanita Ergocycle

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

20 rpm 101 129 116 119 115 112 101 108 112.625 5.208215168 102 116 119 114 112.75 5.218641796 0.0143282

40 rpm 109 108 111 116 123 118 115 121 115.125 5.419548645 125 92 123 116 114 5.323718868 0.095829777

20 rpm 121 124 113 108 112 78 83 77 102 4.375832532 86 87 98 94 91.25 3.642052558 0.733779974

40 rpm 102 118 125 128 134 131 126 123 123.375 6.158785939 125 123 122 112 120.5 5.893883193 0.264902745

20 rpm 99 102 107 110 107 112 121 115 109.125 4.922254693 101 91 92 87 92.75 3.737895166 1.184359527

40 rpm 112 101 115 121 127 119 84 112 111.375 5.104759678 116 112 107 105 110 4.9926613 0.112098378

20 rpm 96 101 109 109 104 109 104 107 104.875 4.59055468 90 86 89 93 89.5 3.532919163 1.057635516

40 rpm 107 114 103 111 106 102 113 115 108.875 4.902271195 111 102 105 99 104.25 4.543212577 0.359058617

20 rpm 103 106 111 113 118 112 116 121 112.5 5.197803281 107 101 93 97 99.5 4.195456533 1.002346748

40 rpm 105 112 109 121 118 112 111 112 112.5 5.197803281 111 102 93 96 100.5 4.266899333 0.930903948

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi ke -

1 29 Putri Noviyanti M Wanita 20 70

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

83

2 2 Wastiner Sinaga Wanita 19 76

Wanita 18

Konsumsi Energi

5 10 Wahyu Dwi Suci Wanita 19 85

4 8 Arina Sabila Haq Wanita 18 87

3 5 Uswatun Hasanah

Rata-Rata Y0 (Et)HR Istirahat ke -

Rata-Rata Y1 (Ei)

Dari tabel di atas didapatkan nilai Y0 (Et), Y1(Ei) dan konsumsi energi (KE) pada

setiap tingkat pembebanan dengan menggunakan data sampel wanita yang telah

melakukan aktivitas kerja ergocycle.

Page 28: Modul 2 Physiological Performance

4.3.4.3 Konsumsi energi operator pria saat penggunaan treadmills

Berikut merupakan konsumsi energi operator pria saat penggunaan treadmills :

Tabel 2.4.19 Data Konsumsi Energi Treadmills

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

4,0 kmps 108 87 66 90 82 110 82 91 89.5 3.532919163 96 82 106 108 98 4.090061332 0.55790294

6,0 kmps 101 109 120 107 86 90 77 76 95.75 3.935948777 87 118 116 116 109.25 4.932268555 0.99204716

4,0 kmps 114 121 123 124 130 132 130 135 126.125 6.419468293 122 121 122 117 120.5 5.893883193 0.5255851

6,0 kmps 120 127 136 133 195 145 143 157 144.5 8.344413873 131 120 118 134 125.75 6.383500562 1.960913311

4,0 kmps 84 89 92 70 87 107 146 150 103.125 4.458925518 108 108 96 86 99.5 4.195456533 0.263468984

6,0 kmps 103 82 82 153 78 100 98 113 101.125 4.312030187 127 122 114 124 121.75 6.008100092 1.692934324

4,0 kmps 125 122 125 125 130 130 130 127 126.75 6.479709345 130 120 113 109 118 5.669871892 0.809837453

6,0 kmps 133 127 157 162 109 84 84 83 117.375 5.61479042 81 150 135 132 124.5 6.264566333 0.64022113

4,0 kmps 112 126 114 124 106 104 106 104 112 5.156303152 110 76 85 91 90.5 3.594927303 1.561375849

6,0 kmps 90 100 112 83 107 82 95 86 94.375 3.844120177 82 90 89 79 85 3.265557925 0.578562252

4,0 kmps 99 83 114 114 112 113 102 69 100.75 4.28490745 93 95 84 83 88.75 3.487032208 0.797875242

6,0 kmps 86 93 83 71 86 101 145 108 96.625 3.995313884 83 123 112 106 106 4.676699188 0.6826114

4,0 kmps 78 93 82 63 84 109 128 103 92.5 3.721773981 94 148 78 102 105.5 4.638265323 0.91912461

6,0 kmps 131 131 160 83 83 93 83 85 106.125 4.686344508 103 128 82 82 98.75 4.142493583 0.543850926

4,0 kmps 113 121 125 127 101 112 97 126 115.25 5.430270106 118 106 104 82 102.5 4.412615331 1.017654775

6,0 kmps 121 100 104 122 116 112 100 106 110.125 5.002778353 87 121 124 92 106 4.676699188 0.326079165

4,0 kmps 89 85 86 87 93 87 84 81 86.5 3.352555539 107 125 109 104 111.25 5.094495208 1.742510108

6,0 kmps 98 87 82 85 83 71 82 111 87.375 3.404284468 86 82 120 99 96.75 4.00385358 0.59216045

4,0 kmps 97 99 89 105 111 114 111 120 105.75 4.657452772 100 95 111 107 103.25 4.46823178 0.189220992

6,0 kmps 84 103 111 124 120 82 71 84 97.375 4.046773185 133 124 117 122 124 6.217405408 2.162401178

4,0 kmps 82 118 110 112 108 108 116 114 108.5 4.872406509 102 99 93 100 98.5 4.124957199 0.74744931

6,0 kmps 117 114 117 117 120 117 122 120 118 5.669871892 125 87 96 93 100.25 4.248950183 1.420921709

4,0 kmps 86 81 103 90 79 103 83 77 87.75 3.426675133 107 111 109 113 110 4.9926613 1.52855735

6,0 kmps 93 93 90 86 95 84 88 100 91.125 3.634161495 92 133 125 125 118.75 5.736456133 2.124631789

4,0 kmps 99 151 148 141 137 139 142 139 137 7.520246077 123 131 121 118 123.25 6.14710627 1.373139807

6,0 kmps 99 155 156 141 96 82 83 82 111.75 5.135641537 139 133 127 127 131.5 6.949585269 1.826411264

2

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi ke -

1 26 Achmad Agung F Pria 19 82

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

27 Moch. Sayyid M Pria 19

91

81

84

3 28 A. Nanang Arief Pria 19

4 30 Fahmi Saifuddin Pria 20

74

84

5 1 Nurholis Pria 21 75

6 3 Achmad Mubarok Pria 20

7 4 Ana Sektyoko Adji Pria 18

80

8 7 S. Beik Dinillah Pria 19 74

9 9 M. Syarifuddin H Pria 19

Pria 19 84

10 11 Adi Ramdhani Pria 19 86

Konsumsi

Energi

13 14 Achmad Antonio Pria 19 78

12 13 Juli Elfrianto S ME Pria 19 90

11 12 Rendi Pratama P

Rata-Rata Y0 (Et)HR Istirahat ke - Rata-

RataY1 (Ei)

Dari tabel di atas didapatkan nilai Y0 (Et), Y1 (Ei) dan konsumsi energi (KE)

pada setiap tingkat pembebanan dengan menggunakan data sampel pria yang telah

melakukan aktivitas kerja treadmills.

4.3.4.4 Konsumsi energi operator wanita saat penggunaan treadmills

Berikut merupakan konsumsi energi operator wanita saat penggunaan treadmills :

Tabel 2.4.20 Data Konsumsi Energi Treadmills

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

4,0 kmps 78 75 59 74 86 108 82 95 82.125 3.104746014 97 126 102 100 106.25 4.69600457 1.592415477

6,0 kmps 82 93 87 82 113 82 82 86 88.375 3.464287742 87 128 151 131 124.25 6.240956387 2.872478826

4,0 kmps 105 103 92 97 82 86 90 122 97.125 4.029561118 90 84 78 71 80.75 3.03059266 0.998968458

6,0 kmps 84 82 87 86 83 100 101 110 91.625 3.665814197 100 101 92 81 93.5 3.786612519 0.1341393

4,0 kmps 81 126 131 131 130 123 126 131 122.375 6.065761354 121 112 118 110 115.25 5.430270106 0.635491248

6,0 kmps 85 95 136 114 82 154 77 78 102.625 4.421847885 88 118 77 104 96.75 4.00385358 0.417994305

4,0 kmps 101 114 100 130 139 115 130 111 117.5 5.625777231 76 86 111 92 91.25 3.642052558 1.983724673

6,0 kmps 127 82 80 84 93 84 83 85 89.75 3.548332748 77 97 121 134 107.25 4.773815766 1.258412493

4,0 kmps 82 85 71 87 82 82 82 94 83.125 3.159796093 115 126 114 112 116.75 5.56007749 2.40031703

6,0 kmps 90 93 112 95 96 86 82 81 91.875 3.681728999 92 145 122 124 120.75 5.91660864 2.234481002

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi ke -

1 29 Putri Noviyanti M Wanita 20 70

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

83

2 2 Wastiner Sinaga Wanita 19 76

Wanita 18

Konsumsi Energi

5 10 Wahyu Dwi Suci Wanita 19 85

4 8 Arina Sabila Haq Wanita 18 87

3 5 Uswatun Hasanah

Rata-Rata Y0 (Et)HR Istirahat ke -

Rata-Rata Y1 (Ei)

Dari tabel di atas didapatkan nilai Y0 (Et), Y1 (Ei) dan konsumsi energi (KE)

pada setiap tingkat pembebanan dengan menggunakan data sampel wanita yang telah

melakukan aktivitas kerja treadmills.

Page 29: Modul 2 Physiological Performance

4.3.5 Konsumsi Oksigen

Besarnya konsumsi oksigen maksimal menunjukkan kondisi daya tahan

kardiorespiratori. Daya tahan kardiorespiratori merupakan unsur kesegaran jasmani

yang berhubungan dengan kesehatan seseorang (Wignjosoebroto dan Sutalaksana,

2003).

Rumus yang digunakan :

𝐾𝑂 = 𝐾𝐸/4,8

Keterangan :

𝐾𝑂 : konsumsi oksigen untuk melakukan suatu pekerjaan (liter/menit)

𝐾𝐸 : konsumsi energi untuk suatu kegiatan tertentu (Kkal)

Perhitungan manual data nomor 1

𝐾0 = 0,577203196/4,8

= 0,120250666

4.3.5.1 Konsumsi oksigen operator pria saat penggunaan ergocycle

Berikut merupakan konsumsi oksigen operator pria saat menggunakan ergocycle:

Tabel 2.4.21 Data Konsumsi Oksigen Ergocycle

20 rpm 0.954386828 0.834136162 0.120250666

40 rpm 0.958347359 0.819989329 0.138358031

20 rpm 1.380373233 1.246903912 0.13346932

40 rpm 1.899285969 1.605792726 0.293493243

20 rpm 1.05070708 0.834136162 0.216570917

40 rpm 1.354981033 1.015084689 0.339896343

20 rpm 0.98034987 0.870363177 0.109986693

40 rpm 1.054956302 0.859366083 0.195590219

20 rpm 0.659738269 0.596335798 0.063402471

40 rpm 0.740846178 0.623103583 0.117742594

20 rpm 0.994544951 0.762058106 0.232486845

40 rpm 0.900229288 0.634154669 0.266074619

20 rpm 1.312519128 1.437317128 0.128132456

40 rpm 1.138025612 1.104705317 0.033320296

20 rpm 1.258885963 1.057085519 0.201800444

40 rpm 1.142520529 0.915457177 0.227063352

20 rpm 0.898339622 0.919294861 0.05386492

40 rpm 1.002723992 1.078546611 0.273174462

20 rpm 0.988442918 0.782099024 0.206343893

40 rpm 0.907818663 0.834136162 0.073682501

20 rpm 1.052830155 1.583390564 0.532814105

40 rpm 1.085044827 0.877755997 0.20728883

20 rpm 1.013016895 0.748943188 0.264073707

40 rpm 1.046470143 0.990473858 0.055996285

20 rpm 0.807772086 0.966305276 0.541940141

40 rpm 1.367638743 1.42685313 0.013617838

Konsumsi Oksigen Operasi Kerja Konsumsi Oksigen Istirahat Kegiatan

13 14 Achmad Antonio Pria 19 78

12 13 Juli Elfrianto S ME Pria 19 90

11 12 Rendi Pratama P Pria 19 84

86

9 9 M. Syarifuddin H Pria 19 80

10 11 Adi Ramdhani Pria 19

748 7 S. Beik Dinillah Pria 19

74

6 3 Achmad Mubarok Pria 20 84

7 4 Ana Sektyoko Adji Pria 18

75

4 30 Fahmi Saifuddin Pria 20 91

5 1 Nurholis Pria 21

81

2 27 Moch. Sayyid M Pria 19 84

3 28 A. Nanang Arief Pria 19

Tingkat Pembebanan

1 26 Achmad Agung F Pria 19 82

No Kelompok Nama Jenis Kelamin Umur HR Normal

Dari tabel di atas didapatkan nilai konsumsi oksigen untuk melakukan suatu

kegiatan tertentu (KE) pada setiap tingkat pembebanan dengan menggunakan data sampel

pria yang telah melakukan aktivitas ergocycle.

Page 30: Modul 2 Physiological Performance

4.3.5.2 Konsumsi oksigen operator wanita saat penggunaan ergocycle

Berikut merupakan konsumsi oksigen operator wanita saat menggunakan

ergocycle:

Tabel 2.4.22 Data Konsumsi Oksigen Ergocycle

20 rpm 1.085044827 1.087217041 0.002309113

40 rpm 1.129072634 1.109108098 0.019964537

20 rpm 0.911631778 0.75876095 0.152870828

40 rpm 1.283080404 1.227892332 0.055188072

20 rpm 1.025469728 0.77872816 0.246741568

40 rpm 1.0634916 1.040137771 0.023353829

20 rpm 0.956365558 0.736024826 0.220340733

40 rpm 1.021306499 0.94650262 0.074803879

20 rpm 1.082875684 0.874053444 0.208822239

40 rpm 1.082875684 0.888937361 0.193938323

Konsumsi Oksigen

Operasi Kerja

Konsumsi Oksigen

IstirahatKegiatan

5 10 Wahyu Dwi Suci Wanita 19 85

4 8 Arina Sabila Haq Wanita 18 87

3 5 Uswatun Hasanah Wanita 18 83

762 2 Wastiner Sinaga Wanita 19

Tingkat

Pembebanan

1 29 Putri Noviyanti M Wanita 20 70

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

Dari tabel di atas didapatkan nilai konsumsi oksigen untuk melakukan suatu

kegiatan tertentu (KE) pada setiap tingkat pembebanan dengan menggunakan data sampel

wanita yang telah melakukan aktivitas ergocycle.

4.3.5.3 Konsumsi oksigen operator pria saat penggunaan treadmills

Berikut merupakan konsumsi oksigen operator pria saat menggunakan treadmills:

Tabel 2.4.23 Data Konsumsi Oksigen Treadmills

4,0 kmps 0.736024826 0.852096111 0.113929742

6,0 kmps 0.819989329 1.027555949 0.251391013

4,0 kmps 1.337389228 1.227892332 0.109496896

6,0 kmps 1.738419557 1.32989595 0.408523606

4,0 kmps 0.928942816 0.874053444 0.054889372

6,0 kmps 0.898339622 1.251687519 0.351390629

4,0 kmps 1.349939447 1.181223311 0.168716136

6,0 kmps 1.169748004 1.305117986 0.13513091

4,0 kmps 1.074229823 0.748943188 0.325286635

6,0 kmps 0.80085837 0.680324568 0.120533802

4,0 kmps 0.892689052 0.726465043 0.166224009

6,0 kmps 0.832357059 0.974312331 0.143347199

4,0 kmps 0.775369579 0.966305276 0.141539131

6,0 kmps 0.976321773 0.863019496 0.113302276

4,0 kmps 1.131306272 0.919294861 0.212011411

6,0 kmps 1.04224549 0.974312331 0.067933159

4,0 kmps 0.698449071 1.061353168 0.36816319

6,0 kmps 0.709225931 0.834136162 0.197213751

4,0 kmps 0.970302661 0.930881621 0.03942104

6,0 kmps 0.843077747 1.295292793 0.281324179

4,0 kmps 1.015084689 0.859366083 0.155718606

6,0 kmps 1.181223311 0.885197955 0.296025356

4,0 kmps 0.713890653 1.040137771 0.326102817

6,0 kmps 0.757116978 1.195095028 0.121533937

4,0 kmps 1.566717933 1.28064714 0.286070793

6,0 kmps 1.06992532 1.447830264 0.3518723913

13 Juli Elfrianto S ME Pria 1912

84

Konsumsi Oksigen

Operasi Kerja

Konsumsi Oksigen

IstirahatKegiatan

14 Achmad Antonio Pria 19 78

90

11

11 Adi Ramdhani Pria 19

12 Rendi Pratama P Pria 19

8610

9 M. Syarifuddin H Pria 19 80

748

9

7 S. Beik Dinillah Pria 19

74

6 3 Achmad Mubarok Pria 20 84

7 4 Ana Sektyoko Adji Pria 18

75

4 30 Fahmi Saifuddin Pria 20 91

5 1 Nurholis Pria 21

81

2 27 Moch. Sayyid M Pria 19 84

3 28 A. Nanang Arief Pria 19

Tingkat

Pembebanan

1 26 Achmad Agung F Pria 19 82

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

Page 31: Modul 2 Physiological Performance

Dari tabel di atas didapatkan nilai konsumsi oksigen untuk melakukan suatu

kegiatan tertentu (KE) pada setiap tingkat pembebanan dengan menggunakan data sampel

pria yang telah melakukan aktivitas treadmills.

4.3.5.4 Konsumsi oksigen operator wanita saat penggunaan treadmills

Berikut merupakan konsumsi oksigen operator wanita saat menggunakan

treadmills:

Tabel 2.4.24 Data Konsumsi Oksigen Treadmills

4,0 kmps 0.646822086 0.978334285 0.351393158

6,0 kmps 0.721726613 1.300199247 0.518360101

4,0 kmps 0.8394919 0.631373471 0.208118429

6,0 kmps 0.763711291 0.788877608 0.025183033

4,0 kmps 1.263700282 1.131306272 0.13239401

6,0 kmps 0.921218309 0.834136162 0.087082147

4,0 kmps 1.172036923 0.75876095 0.413275974

6,0 kmps 0.739235989 0.994544951 0.255126194

4,0 kmps 0.658290853 1.158349477 0.500731111

6,0 kmps 0.767026875 1.2326268 0.469926101

Konsumsi Oksigen Operasi Kerja Konsumsi Oksigen Istirahat Kegiatan

5 10 Wahyu Dwi Suci Wanita 19 85

4 8 Arina Sabila Haq Wanita 18 87

3 5 Uswatun Hasanah Wanita 18 83

762 2 Wastiner Sinaga Wanita 19

Tingkat Pembebanan

1 29 Putri Noviyanti M Wanita 20 70

No Kelompok Nama Jenis Kelamin Umur HR Normal

Dari tabel di atas didapatkan nilai konsumsi oksigen untuk melakukan suatu

kegiatan tertentu (KE) pada setiap tingkat pembebanan dengan menggunakan data sampel

wanita yang telah melakukan aktivitas treadmills.

4.3.6 Kategori Beban Kerja

Pengukuran beban kerja diartikan sebagai suatu teknik untuk mendapatkan

informasi tentang efisiensi dan efektivitas kerja suatu unit organisasi kerja tubuh secara

sistematis.

Page 32: Modul 2 Physiological Performance

4.3.6.1 Kategori beban kerja pada pria saat penggunaan ergocycle

Berikut merupakan kategori beban kerja pada pria saat penggunaan ergocycle :

Tabel 2.4.25 Data Beban Kerja Ergocycle

1 2 3 4 5 6 7 8

20 rpm 96 103 102 108 102 111 108 108 104.75 Moderate

40 rpm 97 92 102 115 110 112 105 107 105 Moderate

20 rpm 120 124 124 132 138 127 130 131 128.25 Heavy

40 rpm 142 142 146 150 153 157 157 162 151.125 Very Heavy

20 rpm 108 116 113 105 111 110 111 111 110.625 Moderate

40 rpm 94 109 119 125 133 145 149 142 127 Heavy

20 rpm 101 106 78 103 109 117 118 119 106.375 Moderate

40 rpm 111 106 112 112 110 107 114 115 110.875 Moderate

20 rpm 85 84 83 85 83 80 84 82 83.25 Light

40 rpm 88 86 80 89 92 92 97 95 89.875 Light

20 rpm 110 115 103 106 110 108 107 99 107.25 Moderate

40 rpm 81 100 112 103 105 102 103 104 101.25 Moderate

20 rpm 123 118 123 125 129 136 119 126 124.875 Moderate

40 rpm 120 132 115 112 107 105 117 117 115.625 Moderate

20 rpm 114 120 126 121 123 128 119 126 122.125 Moderate

40 rpm 116 117 110 113 117 117 119 118 115.875 Moderate

20 rpm 80 87 99 97 97 122 113 114 101.125 Moderate

40 rpm 109 106 99 101 104 115 113 115 107.75 Moderate

20 rpm 106 109 110 105 105 106 109 105 106.875 Moderate

40 rpm 103 101 99 100 102 105 98 106 101.75 Moderate

20 rpm 86 114 119 114 114 122 109 108 110.75 Moderate

40 rpm 108 103 105 110 118 121 118 118 112.625 Moderate

20 rpm 100 101 108 104 113 111 114 116 108.375 Moderate

40 rpm 105 111 109 104 112 104 120 118 110.375 Moderate

20 rpm 91 72 81 86 109 115 106 99 94.875 Light

40 rpm 97 120 126 124 128 128 154 144 127.625 Heavy

Kategori Beban

Kerja

Tingkat

Pembebanan

86

84

90

78

HR Operasi ke -Rata-Rata

75

84

74

74

80

HR

Normal

82

84

81

91

13 14 Achmad Antonio Pria 19

11 12 Rendi Pratama P Pria 19

12 13 Juli Elfrianto S ME Pria 19

9 9 M. Syarifuddin H Pria 19

10 11 Adi Ramdhani Pria 19

8 7 S. Beik Dinillah Pria 19

6 3 Achmad Mubarok Pria 20

7 4 Ana Sektyoko Adji Pria 18

4 30 Fahmi Saifuddin Pria 20

5 1 Nurholis Pria 21

2 27 Moch. Sayyid M Pria 19

3 28 A. Nanang Arief Pria 19

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

1 26 Achmad Agung F Pria 19

Dari tabel di atas didapatkan hasil ketentuan kategori beban kerja pada setiap

tingkat pembebanan dengan berdasarkan rata-rata detak jantung pada setiap data sampel

pria yang telah melakukan aktivitas ergocycle. Dari data pada tabel tersebut juga dapat

diketahui kategori beban kerja moderate lebih banyak daripada kategori beban kerja light

dan heavy.

4.3.6.2 Kategori beban kerja pada wanita saat penggunaan ergocycle

Berikut merupakan kategori beban kerja pada wanita saat penggunaan ergocycle:

Tabel 2.4.26 Data Beban Kerja Ergocycle

1 2 3 4 5 6 7 8

20 rpm 101 129 116 119 115 112 101 108 112.625 Moderate

40 rpm 109 108 111 116 123 118 115 121 115.125 Moderate

20 rpm 121 124 113 108 112 78 83 77 102 Moderate

40 rpm 102 118 125 128 134 131 126 123 123.375 Moderate

20 rpm 99 102 107 110 107 112 121 115 109.125 Moderate

40 rpm 112 101 115 121 127 119 84 112 111.375 Moderate

20 rpm 96 101 109 109 104 109 104 107 104.875 Moderate

40 rpm 107 114 103 111 106 102 113 115 108.875 Moderate

20 rpm 103 106 111 113 118 112 116 121 112.5 Moderate

40 rpm 105 112 109 121 118 112 111 112 112.5 Moderate

HR Operasi ke -Rata-Rata

Kategori Beban

Kerja

5 10 Wahyu Dwi Suci Wanita 19 85

4 8 Arina Sabila Haq Wanita 18 87

3 5 Uswatun Hasanah Wanita 18 83

762 2 Wastiner Sinaga Wanita 19

Tingkat

Pembebanan

1 29 Putri Noviyanti M Wanita 20 70

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

Page 33: Modul 2 Physiological Performance

Dari tabel di atas didapatkan hasil ketentuan kategori beban kerja pada setiap

tingkat pembebanan dengan berdasarkan rata-rata detak jantung pada setiap data sampel

wanita yang telah melakukan aktivitas ergocycle.

4.3.6.3 Kategori beban kerja pada pria saat penggunaan treadmills

Berikut merupakan kategori beban kerja pada pria saat penggunaan treadmills :

Tabel 2.4.27 Beban Kerja Treadmills

1 2 3 4 5 6 7 8

4,0 kmps 108 87 66 90 82 110 82 91 89.5 Light

6,0 kmps 101 109 120 107 86 90 77 76 95.75 Light

4,0 kmps 114 121 123 124 130 132 130 135 126.125 Heavy

6,0 kmps 120 127 136 133 195 145 143 157 144.5 Heavy

4,0 kmps 84 89 92 70 87 107 146 150 103.125 Moderate

6,0 kmps 103 82 82 153 78 100 98 113 101.125 Moderate

4,0 kmps 125 122 125 125 130 130 130 127 126.75 Heavy

6,0 kmps 133 127 157 162 109 84 84 83 117.375 Moderate

4,0 kmps 112 126 114 124 106 104 106 104 112 Moderate

6,0 kmps 90 100 112 83 107 82 95 86 94.375 Light

4,0 kmps 99 83 114 114 112 113 102 69 100.75 Moderate

6,0 kmps 86 93 83 71 86 101 145 108 96.625 Light

4,0 kmps 78 93 82 63 84 109 128 103 92.5 Light

6,0 kmps 131 131 160 83 83 93 83 85 106.125 Moderate

4,0 kmps 113 121 125 127 101 112 97 126 115.25 Moderate

6,0 kmps 121 100 104 122 116 112 100 106 110.125 Moderate

4,0 kmps 89 85 86 87 93 87 84 81 86.5 Light

6,0 kmps 98 87 82 85 83 71 82 111 87.375 Light

4,0 kmps 97 99 89 105 111 114 111 120 105.75 Moderate

6,0 kmps 84 103 111 124 120 82 71 84 97.375 Light

4,0 kmps 82 118 110 112 108 108 116 114 108.5 Moderate

6,0 kmps 117 114 117 117 120 117 122 120 118 Moderate

4,0 kmps 86 81 103 90 79 103 83 77 87.75 Light

6,0 kmps 93 93 90 86 95 84 88 100 91.125 Light

4,0 kmps 99 151 148 141 137 139 142 139 137 Heavy

6,0 kmps 99 155 156 141 96 82 83 82 111.75 Moderate

Rata-RataKategori Beban

Kerja

13 14 Achmad Antonio Pria 19 78

12 13 Juli Elfrianto S ME Pria 19 90

11 12 Rendi Pratama P Pria 19 84

10 11 Adi Ramdhani Pria 19 86

74

80

8 7 S. Beik Dinillah Pria 19 74

9 9 M. Syarifuddin H Pria 19

7 4 Ana Sektyoko Adji Pria 18

84

5 1 Nurholis Pria 21 75

6 3 Achmad Mubarok Pria 20

4 30 Fahmi Saifuddin Pria 20

3 28 A. Nanang Arief Pria 19

27 Moch. Sayyid M Pria 19

91

81

84

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi ke -

1 26 Achmad Agung F Pria 19 82

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

2

Dari tabel di atas didapatkan hasil ketentuan kategori beban kerja pada setiap

tingkat pembebanan dengan berdasarkan rata-rata detak jantung pada setiap data sampel

pria yang telah melakukan aktivitas treadmills.

4.3.6.4 Kategori beban kerja pada wanita saat penggunaan treadmills

Berikut merupakan kategori beban kerja pada wanita saat penggunaan treadmills:

Page 34: Modul 2 Physiological Performance

Tabel 2.4.28 Beban Kerja Treadmills

1 2 3 4 5 6 7 8

4,0 kmps 78 75 59 74 86 108 82 95 82.125 Light

6,0 kmps 82 93 87 82 113 82 82 86 88.375 Light

4,0 kmps 105 103 92 97 82 86 90 122 97.125 Light

6,0 kmps 84 82 87 86 83 100 101 110 91.625 Light

4,0 kmps 81 126 131 131 130 123 126 131 122.375 Moderate

6,0 kmps 85 95 136 114 82 154 77 78 102.625 Moderate

4,0 kmps 101 114 100 130 139 115 130 111 117.5 Moderate

6,0 kmps 127 82 80 84 93 84 83 85 89.75 Light

4,0 kmps 82 85 71 87 82 82 82 94 83.125 Light

6,0 kmps 90 93 112 95 96 86 82 81 91.875 Light

Rata-

Rata

Kategori Beban

Kerja

5 10 Wahyu Dwi Suci Wanita 19 85

4 8 Arina Sabila Haq Wanita 18 87

3 5 Uswatun Hasanah Wanita 18 83

2 2 Wastiner Sinaga Wanita 19 76

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi ke -

1 29 Putri Noviyanti M Wanita 20 70

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

Dari tabel di atas didapatkan hasil ketentuan kategori beban kerja pada setiap

tingkat pembebanan dengan berdasarkan rata-rata detak jantung pada setiap data sampel

wanita yang telah melakukan aktivitas treadmills.

4.3.7 Kecepatan Rata-Rata Denyut Jantung

Kecepatan rata-rata denyut jantung dapat dicari dengan rumus

𝑉 =∑𝐷0+⋯+𝐷𝑛

𝑁+1

Keterangan :

V : kecepatan rata-rata denyut jantung (pulse/menit)

D0 : denyut jantung awal sebelum kerja (pulse/menit)

Dn : denyut jantung pada n menit (pulse/menit)

N : banyaknya menit percobaan

Perhitungan manual pada data nomor 1 ergoycle :

𝑉 =∑ 82 + 96 + 103 + 102 + 108 + 102 + 111 + 108 + 108

4 + 1

= 184

Perhitungan manual pada data nomor 1 treadmills :

=∑ 82 + 108 + 87 + 66 + 90 + 82 + 110 + 182 + 91

4 + 1

= 159.6

4.3.7.1 Kecepatan rata-rata denyut jantung pria saat penggunaan ergocycle

Berikut merupakan kecepatan rata-rata denyut jantung pria saat penggunaan

ergocycle :

Page 35: Modul 2 Physiological Performance

Tabel 2.4.29 Data Beban Kerja Ergocycle

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

20 rpm 96 103 102 108 102 111 108 108 184 100 99 98 90 99

40 rpm 97 92 102 115 110 112 105 107 184.4 104 94 96 89 98

20 rpm 120 124 124 132 138 127 130 131 222 134 121 119 112 123.4

40 rpm 142 142 146 150 153 157 157 162 258.6 150 130 136 139 143.4

20 rpm 108 116 113 105 111 110 111 111 193.2 100 98 95 94 99.6

40 rpm 94 109 119 125 133 145 149 142 219.4 124 109 101 100 115.2

20 rpm 101 106 78 103 109 117 118 119 188.4 109 99 99 90 103.2

40 rpm 111 106 112 112 110 107 114 115 195.6 108 100 92 94 101.8

20 rpm 85 84 83 85 83 80 84 82 148.2 77 80 78 75 78.4

40 rpm 88 86 80 89 92 92 97 95 158.8 82 83 78 77 83

20 rpm 110 115 103 106 110 108 107 99 188.4 95 92 89 90 93

40 rpm 81 100 112 103 105 102 103 104 178.8 72 80 89 83 85.6

20 rpm 123 118 123 125 129 136 119 126 214.6 133 127 131 133 130

40 rpm 120 132 115 112 107 105 117 117 199.8 118 110 109 118 114.4

20 rpm 114 120 126 121 123 128 119 126 210.2 118 114 107 105 114

40 rpm 116 117 110 113 117 117 119 118 200.2 110 99 103 97 105.4

20 rpm 80 87 99 97 97 122 113 114 177.8 97 104 99 110 104.8

40 rpm 109 106 99 101 104 115 113 115 188.4 117 111 111 110 112.8

20 rpm 106 109 110 105 105 106 109 105 188.2 90 86 94 102 95.4

40 rpm 103 101 99 100 102 105 98 106 180 97 91 102 97 98.6

20 rpm 86 114 119 114 114 122 109 108 194 127 123 133 168 131.8

40 rpm 108 103 105 110 118 121 118 118 197 109 100 93 97 103.4

20 rpm 100 101 108 104 113 111 114 116 191.4 72 95 94 101 95.6

40 rpm 105 111 109 104 112 104 120 118 194.6 113 110 100 105 109.2

20 rpm 91 72 81 86 109 115 106 99 167.4 105 89 107 121 104.2

40 rpm 97 120 126 124 128 128 154 144 219.8 140 135 119 128 133.2

HR Istirahat ke -Rata-Rata/Menit

13 14 Achmad Antonio Pria 19 78

12 13 Juli Elfrianto S ME Pria 19 90

11 12 Rendi Pratama P Pria 19 84

10 11 Adi Ramdhani Pria 19 86

74

80

8 7 S. Beik Dinillah Pria 19 74

9 9 M. Syarifuddin H Pria 19

7 4 Ana Sektyoko Adji Pria 18

84

5 1 Nurholis Pria 21 75

6 3 Achmad Mubarok Pria 20

91

3 28 A. Nanang Arief Pria 19 81

4 30 Fahmi Saifuddin Pria 20

2 27 Moch. Sayyid M Pria 19 84

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi ke -Rata-Rata/Menit

1 26 Achmad Agung F Pria 19 82

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur HR Normal

Dari tabel di atas didapatkan nilai rata-rata denyut jantung pada setiap tingkat

pembebanan dengan memperhatikan nilai HR normal, HR operasi dan HR istirahat pada

setiap data sampel pria yang digunakan setelah melakukan aktivtas ergocycle.

4.3.7.2 Kecepatan rata-rata denyut jantung wanita saat penggunaan ergocycle

Berikut merupakan kecepatan rata-rata denyut jantung wanita saat penggunaan

ergocycle:

Tabel 2.4.30 Data Beban Kerja Ergocycle

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

20 rpm 101 129 116 119 115 112 101 108 194.2 102 116 119 114 111.8

40 rpm 109 108 111 116 123 118 115 121 198.2 125 92 123 116 115.4

20 rpm 121 124 113 108 112 78 83 77 178.4 86 87 98 94 88.4

40 rpm 102 118 125 128 134 131 126 123 212.6 125 123 122 112 121

20 rpm 99 102 107 110 107 112 121 115 191.2 101 91 92 87 97.2

40 rpm 112 101 115 121 127 119 84 112 194.8 116 112 107 105 110.4

20 rpm 96 101 109 109 104 109 104 107 185.2 90 86 89 93 93

40 rpm 107 114 103 111 106 102 113 115 191.6 111 102 105 99 106.4

20 rpm 103 106 111 113 118 112 116 121 197 107 101 93 97 103.8

40 rpm 105 112 109 121 118 112 111 112 197 111 102 93 96 102.8

Rata-

Rata/Menit

HR Istirahat ke - Rata-

Rata/Menit

5 10 Wahyu Dwi Suci Wanita 19 85

4 8 Arina Sabila Haq Wanita 18 87

3 5 Uswatun Hasanah Wanita 18 83

762 2 Wastiner Sinaga Wanita 19

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi ke -

1 29 Putri Noviyanti M Wanita 20 70

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur HR Normal

Dari tabel di atas didapatkan nilai rata-rata denyut jantung pada setiap tingkat

pembebanan dengan memperhatikan nilai HR normal, HR operasi dan HR istirahat pada

setiap data sampel wanita yang digunakan setelah melakukan aktivtas ergocycle.

Page 36: Modul 2 Physiological Performance

4.3.7.3 Kecepatan rata-rata denyut jantung pria saat penggunaan treadmills

Berikut merupakan kecepatan rata-rata denyut jantung pria saat penggunaan

ergocycle :

Tabel 2.4.31 Data Beban Kerja Treadmills

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

4,0 kmps 108 87 66 90 82 110 82 91 159.6 96 82 106 108 96.6

6,0 kmps 101 109 120 107 86 90 77 76 169.6 87 118 116 116 102.6

4,0 kmps 114 121 123 124 130 132 130 135 218.6 122 121 122 117 123.4

6,0 kmps 120 127 136 133 195 145 143 157 248 131 120 118 134 132

4,0 kmps 84 89 92 70 87 107 146 150 181.2 108 108 96 86 109.6

6,0 kmps 103 82 82 153 78 100 98 113 178 127 122 114 124 120

4,0 kmps 125 122 125 125 130 130 130 127 221 130 120 113 109 119.8

6,0 kmps 133 127 157 162 109 84 84 83 206 81 150 135 132 116.2

4,0 kmps 112 126 114 124 106 104 106 104 194.2 110 76 85 91 93.2

6,0 kmps 90 100 112 83 107 82 95 86 166 82 90 89 79 85.2

4,0 kmps 99 83 114 114 112 113 102 69 178 93 95 84 83 84.8

6,0 kmps 86 93 83 71 86 101 145 108 171.4 83 123 112 106 106.4

4,0 kmps 78 93 82 63 84 109 128 103 162.8 94 148 78 102 105

6,0 kmps 131 131 160 83 83 93 83 85 184.6 103 128 82 82 96

4,0 kmps 113 121 125 127 101 112 97 126 199.2 118 106 104 82 107.2

6,0 kmps 121 100 104 122 116 112 100 106 191 87 121 124 92 106

4,0 kmps 89 85 86 87 93 87 84 81 154.4 107 125 109 104 105.2

6,0 kmps 98 87 82 85 83 71 82 111 155.8 86 82 120 99 99.6

4,0 kmps 97 99 89 105 111 114 111 120 186.4 100 95 111 107 106.6

6,0 kmps 84 103 111 124 120 82 71 84 173 133 124 117 122 116

4,0 kmps 82 118 110 112 108 108 116 114 190.4 102 99 93 100 101.6

6,0 kmps 117 114 117 117 120 117 122 120 205.6 125 87 96 93 104.2

4,0 kmps 86 81 103 90 79 103 83 77 158.4 107 111 109 113 103.4

6,0 kmps 93 93 90 86 95 84 88 100 163.8 92 133 125 125 115

4,0 kmps 99 151 148 141 137 139 142 139 234.8 123 131 121 118 126.4

6,0 kmps 99 155 156 141 96 82 83 82 194.4 139 133 127 127 121.6

Rata-

Rata/Menit

HR Istirahat ke - Rata-

Rata/Menit

13 14 Achmad Antonio Pria 19 78

12 13 Juli Elfrianto S ME Pria 19 90

11 12 Rendi Pratama P Pria 19 84

86

9 9 M. Syarifuddin H Pria 19 80

10 11 Adi Ramdhani Pria 19

748 7 S. Beik Dinillah Pria 19

74

6 3 Achmad Mubarok Pria 20 84

7 4 Ana Sektyoko Adji Pria 18

75

4 30 Fahmi Saifuddin Pria 20 91

5 1 Nurholis Pria 21

81

2 27 Moch. Sayyid M Pria 19 84

3 28 A. Nanang Arief Pria 19

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi ke -

1 26 Achmad Agung F Pria 19 82

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

Dari tabel di atas didapatkan nilai rata-rata denyut jantung pada setiap tingkat

pembebanan dengan memperhatikan nilai HR normal, HR operasi dan HR istirahat pada

setiap data sampel pria yang digunakan setelah melakukan aktivtas treadmills.

4.3.7.4 Kecepatan rata-rata denyut jantung wanita saat penggunaan treadmills

Berikut merupakan kecepatan rata-rata denyut jantung wanita saat penggunaan

ergocycle :

Tabel 2.4.32 Data Beban Kerja Treadmills

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4

4,0 kmps 78 75 59 74 86 108 82 95 145.4 97 126 102 100 104

6,0 kmps 82 93 87 82 113 82 82 86 155.4 87 128 151 131 116.6

4,0 kmps 105 103 92 97 82 86 90 122 170.6 90 84 78 71 89

6,0 kmps 84 82 87 86 83 100 101 110 161.8 100 101 92 81 96.8

4,0 kmps 81 126 131 131 130 123 126 131 212.4 121 112 118 110 118.4

6,0 kmps 85 95 136 114 82 154 77 78 180.8 88 118 77 104 93

4,0 kmps 101 114 100 130 139 115 130 111 205.4 76 86 111 92 95.2

6,0 kmps 127 82 80 84 93 84 83 85 161 77 97 121 134 102.8

4,0 kmps 82 85 71 87 82 82 82 94 150 115 126 114 112 112.2

6,0 kmps 90 93 112 95 96 86 82 81 164 92 145 122 124 112.8

Rata-

Rata/Menit

HR Istirahat ke - Rata-

Rata/Menit

5 10 Wahyu Dwi Suci Wanita 19 85

4 8 Arina Sabila Haq Wanita 18 87

3 5 Uswatun Hasanah Wanita 18 83

762 2 Wastiner Sinaga Wanita 19

Tingkat

Pembebanan

HR Operasi ke -

1 29 Putri Noviyanti M Wanita 20 70

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

Page 37: Modul 2 Physiological Performance

Dari tabel di atas didapatkan nilai rata-rata denyut jantung pada setiap tingkat

pembebanan dengan memperhatikan nilai HR normal, HR operasi dan HR istirahat pada

setiap data sampel wanita yang digunakan setelah melakukan aktivtas treadmills.

4.3.8 Waktu Recovery

Waktu recovery merupakan waktu istirahat yang dibutuhkan seseorang untuk

kembali dalam kondisi normal. Waktu istirahat merupakan salah satu hal yang penting

dalam penjadwalan kerja.

4.3.8.1 Waktu recovery percobaan

Waktu recovery percobaan dihitung ketika operator melakukan aktivitas

istirahat setelah melakukan aktivitas kerja. Waktu dihitung sesuai dengan waktu

recovery masing-masing operator yaitu dengan cara mengukur besar denyut jantung.

Waktu recovery tidak ditentukan, melainkan berdasarkan berapa lama denyut jantung

operator kembali dalam keadaan sebelum melakukan aktivitas.

a. Waktu recovery percobaan pria saat menggunakan ergocycle

Berikut merupakan waktu recovery percobaan pria saat menggunakan

ergocycle :

Tabel 2.4.33 Data Recovey Percobaan Pria Dengan Ergocycle

20 rpm

40 rpm

20 rpm

40 rpm

20 rpm

40 rpm

20 rpm

40 rpm

20 rpm

40 rpm

20 rpm

40 rpm

20 rpm

40 rpm

20 rpm

40 rpm

20 rpm

40 rpm

20 rpm

40 rpm

20 rpm

40 rpm

20 rpm

40 rpm

20 rpm

40 rpm

2 27 Moch. Sayyid M Pria 19 84

Tingkat Pembebanan

1 26 Achmad Agung F Pria 19 82

No Kelompok Nama Jenis Kelamin Umur HR Normal

4 30 Fahmi Saifuddin Pria 20 91

3 28 A. Nanang Arief Pria 19 81

6 3 Achmad Mubarok Pria 20 84

5 1 Nurholis Pria 21 75

8 7 S. Beik Dinillah Pria 19 74

7 4 Ana Sektyoko Adji Pria 18 74

10 11 Adi Ramdhani Pria 19 86

9 9 M. Syarifuddin H Pria 19 80

Waktu Recovery (menit)

4.51

7.51

4.27

6.95

4.9

13 14 Achmad Antonio Pria 19 78

12 13 Juli Elfrianto S ME Pria 19 90

11 12 Rendi Pratama P Pria 19 84

2

6,38

5,93

12

4.7

2.58

2.33

2

2,25

3,116

5.28

2,417

6.75

4

19

8

12

12

7

7.73

5

Dari tabel di atas didapatkan nilai waktu recovery pada setiap tingkat

pembebanan dengan menggunakan data sampel pria setelah melakukan aktivitas

ergocycle.

Page 38: Modul 2 Physiological Performance

b. Waktu recovery percobaan wanita saat menggunakan ergocycle

Berikut merupakan waktu recovery percobaan pria saat menggunakan

ergocycle :

Tabel 2.4.34 Data Recovey Percobaan wanita Dengan Ergocycle

20 rpm

40 rpm

20 rpm

40 rpm

20 rpm

40 rpm

20 rpm

40 rpm

20 rpm

40 rpm

Tingkat

Pembebanan

1 29 Putri Noviyanti M Wanita 20 70

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

3 5 Uswatun Hasanah 83

2 2 Wastiner Sinaga Wanita 19 76

Wanita 18

Waktu Recovery

(menit)

18.22

4.6

3,35

5 10 Wahyu Dwi Suci Wanita 19 85

4 8 Arina Sabila Haq Wanita 18 87

7.85

8,617

5,083

7,633

8,14

8,479

2,933

Dari tabel di atas didapatkan nilai waktu recovery pada setiap tingkat

pembebanan dengan menggunakan data sampel wanita setelah melakukan aktivitas

ergocycle.

c. Waktu recovery percobaan pria saat menggunakan treadmills

Berikut merupakan waktu recovery percobaan pria saat menggunakan

treadmills :

Tabel 2.4.35 Data Recovey Percobaan Pria Dengan Treadmills

4,0 kmps

6,0 kmps

4,0 kmps

6,0 kmps

4,0 kmps

6,0 kmps

4,0 kmps

6,0 kmps

4,0 kmps

6,0 kmps

4,0 kmps

6,0 kmps

4,0 kmps

6,0 kmps

4,0 kmps

6,0 kmps

4,0 kmps

6,0 kmps

4,0 kmps

6,0 kmps

4,0 kmps

6,0 kmps

4,0 kmps

6,0 kmps

4,0 kmps

6,0 kmps

2 27 Moch. Sayyid M Pria 19 84

Tingkat

Pembebanan

1 26 Achmad Agung F Pria 19 82

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

4 30 Fahmi Saifuddin Pria 20 91

3 28 A. Nanang Arief Pria 19 81

6 3 Achmad Mubarok Pria 20 84

5 1 Nurholis Pria 21 75

8 7 S. Beik Dinillah Pria 19 74

7 4 Ana Sektyoko Adji Pria 18 74

10 11 Adi Ramdhani Pria 19 86

9 9 M. Syarifuddin H Pria 19 80

Waktu Recovery

(menit)

2.63

3.13

4.23

6.4

3.6

13 14 Achmad Antonio Pria 19 78

12 13 Juli Elfrianto S ME Pria 19 90

11 12 Rendi Pratama P Pria 19 84

7.15

4.18

11.08

3

5.3

5.97

21.17

5.36

4.1

2

2,93

7

5.65

7

14

8.7

5.48

2.19

4

5.63

2

Dari tabel di atas didapatkan nilai waktu recovery pada setiap tingkat

pembebanan dengan menggunakan data sampel pria setelah melakukan aktivitas

treadmills.

Page 39: Modul 2 Physiological Performance

d. Waktu recovery percobaan wanita saat menggunakan treadmills

Berikut merupakan waktu recovery percobaan wanita saat menggunakan

treadmills :

Tabel 2.4.36 Data Data Recovey Percobaan Wanita Dengan Treadmills

4,0 kmps

6,0 kmps

4,0 kmps

6,0 kmps

4,0 kmps

6,0 kmps

4,0 kmps

6,0 kmps

4,0 kmps

6,0 kmps

Tingkat Pembebanan

1 29 Putri Noviyanti M Wanita 20 70

No Kelompok Nama Jenis Kelamin Umur HR Normal

3 5 Uswatun Hasanah 83

2 2 Wastiner Sinaga Wanita 19 76

Wanita 18

Waktu Recovery (menit)

18,85

4,88

2,217

5 10 Wahyu Dwi Suci Wanita 19 85

4 8 Arina Sabila Haq Wanita 18 87

8,817

2,3

4,45

4,717

8,469

11,539

4,883

Dari tabel di atas didapatkan nilai waktu recovery pada setiap tingkat

pembebanan dengan menggunakan data sampel wanita setelah melakukan aktivitas

treadmills.

4.3.8.2 Waktu recovery teoritis

Waktu recovery adalah waktu istirahat yang dibutuhkan oleh operator untuk

mengembalikan besarnya denyut jantung sesudah melakukan aktivitas menjadi lebih

kecil atau sama dengan denyut jantung awal. Adapun rumus yang digunakan adalah

𝑹 =𝑻 (𝑲 − 𝑺)

(𝑲 − 𝟏, 𝟓)

Keterangan :

R : waktu istirahat

T : waktu total kerja

K : energi yang dikeluarkan

S : konstanta

Perhitungan manual data nomor 1

𝑅 =4 (0,577203196 − 5)

(0,577203196 − 1,5)

= 19,17127058

Page 40: Modul 2 Physiological Performance

a. Waktu recovery teoritis pria saat menggunakan ergocycle

Berikut merupakan waktu recovery teoritis pria saat menggunakan ergocycle:

Tabel 2.4.37 Data Recovery Teoritis Pria Dengan Ergocycle

20 rpm 19.17127058

40 rpm 20.74878652

20 rpm 31.92817417

40 rpm 376.6744842

20 rpm 34.40440487

40 rpm 178.2447012

20 rpm 18.40234572

40 rpm 28.9480123

20 rpm 7.345409869

40 rpm 8.278827452

20 rpm 40.45233926

40 rpm 66.82482956

20 rpm 10.66974619

40 rpm 14.44727328

20 rpm 30.34759138

40 rpm 38.13835546

20 rpm 12.74680116

40 rpm 11.51093685

20 rpm 31.47526034

40 rpm 16.21295204

20 rpm 7.459617645

40 rpm 31.72202485

20 rpm 64.22898912

40 rpm 15.37085545

20 rpm 5.769160542

40 rpm 17.451187737813

13 Juli Elfrianto S ME Pria 19 90

14 Achmad Antonio Pria 19

12

12 Rendi Pratama P Pria 19 8411

11 Adi Ramdhani Pria 19 8610

9 M. Syarifuddin H Pria 19

74

8

809

7 S. Beik Dinillah Pria 19 74

7 4 Ana Sektyoko Adji Pria 18

84

5 1 Nurholis Pria 21 75

6 3 Achmad Mubarok Pria 20

4 30 Fahmi Saifuddin Pria 20

3 28 A. Nanang Arief Pria 19

27 Moch. Sayyid M Pria 19

91

81

84

Tingkat

Pembebanan

Waktu Recovery T

(menit)

1 26 Achmad Agung F Pria 19 82

No Kelompok NamaJenis

KelaminUmur

HR

Normal

2

Dari tabel di atas didapatkan nilai waktu recovery pada setiap tingkat

pembebanan dengan menggunakan data sampel pria setelah melakukan aktivitas

ergocycle.

b. Waktu recovery teoritis wanita saat menggunakan ergocycle

Berikut merupakan waktu recovery teoritis wanita saat menggunakan

ergocycle :

Tabel 2.4.38 Data Recovey Teoritis Wanita Dengan Ergocycle

20 rpm 13.26890439

40 rpm 13.97030115

20 rpm 22.27151409

40 rpm 15.33513976

20 rpm 48.35426129

40 rpm 14.08717028

20 rpm 35.64811036

40 rpm 16.27056903

20 rpm 32.13203761

40 rpm 28.60041666

Waktu Recovery T

(menit)

5 10 Wahyu Dwi Suci Wanita 19 85

4 8 Arina Sabila Haq Wanita 18 87

3 5 Uswatun Hasanah Wanita 18 83

762 2 Wastiner Sinaga Wanita 19

Tingkat

Pembebanan

1 29 Putri Noviyanti M Wanita 20 70

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

Dari tabel di atas didapatkan nilai waktu recovery pada setiap tingkat

pembebanan dengan menggunakan data sampel wanita setelah melakukan aktivitas

ergocycle.

Page 41: Modul 2 Physiological Performance

c. Waktu recovery teoritis pria saat menggunakan treadmills

Berikut merupakan waktu recovery teoritis wanita saat menggunakan

ergocycle :

Tabel 2.4.39 Data Recovey Teoritis Pria Dengan Treadmills

4,0 kmps 5.944445095

6,0 kmps 5.602358815

4,0 kmps 28.63016524

6,0 kmps 48.2133823

4,0 kmps 15.32199664

6,0 kmps 8.380379784

4,0 kmps 38.77441669

6,0 kmps 10.51230666

4,0 kmps 224.264901

6,0 kmps 8.341042038

4,0 kmps 23.93947634

6,0 kmps 5.833697143

4,0 kmps 5.655292502

6,0 kmps 18.64206824

4,0 kmps 33.02485453

6,0 kmps 15.92584677

4,0 kmps 5.233829253

6,0 kmps 5.905152813

4,0 kmps 14.68067151

6,0 kmps 5.089730531

4,0 kmps 22.603398

6,0 kmps 181.0397383

4,0 kmps 5.304637328

6,0 kmps 5.110403341

4,0 kmps 193.1846407

6,0 kmps 8.224573841

2 27

Tingkat

Pembebanan

1 26 Achmad Agung F Pria 19 82

z Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

HR

Normal

Moch. Sayyid M Pria 19

91

3 28 A. Nanang Arief Pria 19 81

4 30 Fahmi Saifuddin Pria 20

84

Pria 18

84

5 1 Nurholis Pria 21 75

6 3 Achmad Mubarok Pria 20

74

80

8 7 S. Beik Dinillah Pria 19 74

9 9 M. Syarifuddin H Pria 19

7 4 Ana Sektyoko Adji

Pria 19 84

10 11 Adi Ramdhani Pria 19 86

Waktu Recovery T

(menit)

13 14 Achmad Antonio Pria 19 78

12 13 Juli Elfrianto S ME Pria 19 90

11 12 Rendi Pratama P

Dari tabel di atas didapatkan nilai waktu recovery pada setiap tingkat

pembebanan dengan menggunakan data sampel pria setelah melakukan aktivitas

treadmills.

d. Waktu recovery teoritis wanita saat menggunakan treadmills

Berikut merupakan waktu recovery teoritis wanita saat menggunakan

treadmills :

Tabel 2.4.40 Data Recovey Teoritis Wanita Dengan Treadmills

4,0 kmps 5.293971348

6,0 kmps 4.93530744

4,0 kmps 11.98352931

6,0 kmps 6.467919633

4,0 kmps 20.19416804

6,0 kmps 16.93893375

4,0 kmps -24.94208373

6,0 kmps 5.467629765

4,0 kmps 5.025567028

6,0 kmps 5.070984981

Waktu Recovery T (menit)

5 10 Wahyu Dwi Suci Wanita 19 85

4 8 Arina Sabila Haq Wanita 18 87

3 5 Uswatun Hasanah Wanita 18 83

2 2 Wastiner Sinaga Wanita 19 76

Tingkat Pembebanan

1 29 Putri Noviyanti M Wanita 20 70

No Kelompok Nama Jenis Kelamin Umur HR Normal

Dari tabel di atas didapatkan nilai waktu recovery pada setiap tingkat

pembebanan dengan menggunakan data sampel wanita setelah melakukan aktivitas

treadmills.

Page 42: Modul 2 Physiological Performance

4.3.8.3 Analisa perbandingan recovery percobaan dan recovery teoritis

Waktu recovery percobaan dihitung ketika operator melakukan aktivitas

istirahat setelah melakukan aktivitas kerja. Sedangkan waktu recovery teoritis waktu

istirahat yang dibutuhkan oleh operator untuk mengembalikan besarnya denyut

jantung sesudah melakukan aktivitas menjadi lebih kecil atau sama dengan denyut

jantung awal

Uji Hipotesa

H0 : operator terbiasa dalam melakukan aktivitas tersebut

H1 : operator tidak terbiasa dalam melakukan ativitas tersebut

Rt : recovery teoritis

Rp : recovery percobaan

Pengambilan keputusan

Jika Rt < Rp, maka operator tidak terbiasa dalam melakukan aktivitas tersebut

Jika Rt ≥ Rp, maka operator sudah terbiasa dalam melakukan aktivitas tersebut

a. Analisa perbandingan recovery percobaan dan recovery teoritis pada

pembebanan 20 rpm

Berikut merupakan analisa perbandingan recovery percobaan dan recovery

teoritis pada pembebanan 20 rpm :

Tabel 2.4.41 Perbandingan Recovey Percobaan dan Teoritis Pada 20 rpm

No Tingkat Pembebanan Rt < / ≥ Rp Kesimpulan

1 19.17127 > 4.51 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

2 31.92817 > 4.27 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

3 34.4044 > 4.9 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

4 18.40235 > 2.58 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

5 7.34541 > 2 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

6 40.45234 > 3.116 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

7 10.66975 > 6,38 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

8 30.34759 > 12 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

9 12.7468 > 12 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

10 31.47526 > 6.55 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

11 7.459618 > 5 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

12 64.22899 > 2.417 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

13 5.769161 > 4 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

14 13.2689 > 18.22 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

15 22.27151 > 3.35 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

16 48.35426 > 5.083 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

17 35.64811 > 8.14 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

18 32.13204 > 2.933 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

20 rpm

Dari tabel di atas didapatkan hasil sebagian besar nilai Rt lebih besar daripada

nilai Rp dan kesimpulannya adalah terbiasa. Sedangkan pada nomor 15 nilai Rt lebih

kecil daripada nilai Rp dan kesimpulannya adalah tidak terbiasa.

Page 43: Modul 2 Physiological Performance

b. Analisa perbandingan recovery percobaan dan recovery teoritis pada

pembebanan 40 rpm

Berikut merupakan analisa perbandingan recovery percobaan dan recovery

teoritis pada pembebanan 40 rpm :

Tabel 2.4.42 Perbandingan Recovey Percobaan dan Teoritis Pada 40 rpm

No Tingkat Pembebanan Rt < / ≥ Rp Kesimpulan

1 20.74879 > 7.51 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

2 376.6745 > 6.95 Tidak terbiasa melakukan aktivitas tersebut

3 178.5061 > 4.7 Tidak terbiasa melakukan aktivitas tersebut

4 28.94801 > 2.33 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

5 8.278827 > 2,25 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

6 66.82483 > 2 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

7 14.44727 > 5.93 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

8 38.13836 > 8 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

9 11.51094 > 12 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

10 16.21295 > 7.73 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

11 31.72202 > 5.28 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

12 15.37086 > 6.75 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

13 17.45119 < 78.167 Tidak terbiasa melakukan aktivitas tersebut

14 13.9703 < 18.22 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

15 15.33514 > 3.35 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

16 14.08717 > 5.083 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

17 16.27057 > 8.14 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

18 28.60042 > 2.933 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

40 rpm

Dari tabel di atas didapatkan hasil sebagian besar nilai Rt lebih besar daripada

nilai Rp dan kesimpulannya adalah terbiasa. Sedangkan pada nomor 3 dan 14 nilai Rt

lebih kecil daripada nilai Rp dan kesimpulannya adalah tidak terbiasa.

c. Analisa perbandingan recovery percobaan dan recovery teoritis pada

pembebanan 4 Kmps

Berikut merupakan analisa perbandingan recovery percobaan dan recovery

teoritis pada pembebanan 4 kmps :

Tabel 2.4.43 Perbandingan Recovey Percobaan dan Teoritis Pada 4 Kmps

No Tingkat Pembebanan Rt < / ≥ Rp Kesimpulan

1 5.944445095 > 2.63 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

2 28.63016524 > 4.23 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

3 15.32199664 > 3.6 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

4 38.77441669 > 5.97 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

5 224.1027519 > 5.36 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

6 23.93947634 > 2 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

7 5.655292502 > 4.18 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

8 33.02485453 > 2.98 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

9 5.233829253 < 5.48 Tidak terbiasa melakukan aktivitas tersebut

10 14.68067151 > 3.75 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

11 22.603398 > 2.016 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

12 5.304637328 < 6.75 Tidak terbiasa melakukan aktivitas tersebut

13 193.1846407 > 7 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

14 5.293971348 < 18.85 Tidak terbiasa melakukan aktivitas tersebut

15 11.98352931 > 2.217 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

16 20.19416804 > 4.45 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

17 24.94208373 > 8.469 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

18 5.025567028 > 4.883 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

4 Kmps

Page 44: Modul 2 Physiological Performance

Dari tabel di atas didapatkan hasil pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 14,

16, 17, 18 nilai Rt lebih besar daripada nilai Rp dan kesimpulannya adalah terbiasa.

Sedangkan pada nomor 10, 13, 15, 16 nilai Rt lebih kecil daripada nilai Rp dan

kesimpulannya adalah tidak terbiasa.

d. Analisa perbandingan recovery percobaan dan recovery teoritis pada

pembebanan 6 Kmps

Berikut merupakan analisa perbandingan recovery percobaan dan recovery

teoritis pada pembebanan 6 kmps :

Tabel 2.4.44 Perbandingan Recovey Percobaan dan Teoritis Pada 6 Kmps

No Tingkat Pembebanan Rt < / ≥ Rp Kesimpulan

1 5.602358815 > 3.13 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

2 48.07052917 > 6.4 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

3 8.380379784 > 5.3 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

4 10.51230666 < 21.17 Tidak terbiasa melakukan aktivitas tersebut

5 8.341042038 > 4.1 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

6 5.833697143 < 7.15 Tidak terbiasa melakukan aktivitas tersebut

7 18.64206824 > 11.08 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

8 15.92584677 > 8.7 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

9 5.905152813 > 2.19 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

10 5.089730531 < 5.63 Tidak terbiasa melakukan aktivitas tersebut

11 181.0397383 > 2.93 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

12 5.110403341 < 5.65 Tidak terbiasa melakukan aktivitas tersebut

13 8.224573841 < 14 Tidak terbiasa melakukan aktivitas tersebut

14 4.93530744 > 4,88 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

15 6.467919633 > 2.3 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

16 16.93893375 > 4.717 Sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut

17 5.467629765 < 11.539 Tidak terbiasa melakukan aktivitas tersebut

18 5.070984981 < 8.817 Tidak terbiasa melakukan aktivitas tersebut

6 Kmps

Dari tabel di atas didapatkan hasil pada nomor 1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 15, 16,

17 dan 18 nilai Rt lebih besar daripada nilai Rp dan kesimpulannya adalah terbiasa.

Sedangkan pada nomor 4, 6, 11, 13 dan 14 nilai Rt lebih kecil daripada nilai Rp dan

kesimpulannya adalah tidak terbiasa.

Page 45: Modul 2 Physiological Performance

4.3.9 Penilaian Beban Kerja

Penilaian beban kerja bertujuan untuk mengetahui kondisi operator. Rumus

yang digunakan

%𝐶𝑉𝐿 =100 𝑥 (𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡 𝑛𝑎𝑑𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 − 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡 𝑛𝑎𝑑𝑖 𝑖𝑠𝑡𝑖𝑟𝑎ℎ𝑎𝑡)

(𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡 𝑛𝑎𝑑𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡 𝑛𝑎𝑑𝑖 𝑖𝑠𝑡𝑖𝑟𝑎ℎ𝑎𝑡)

Penilaian beban kerja

X ≤ 30% : tidak terjadi kelelahan

30% < X ≤ 60% : diperlukan perbaikan

60% < X ≤ 80% : kerja dalam waktu singkat

80% < X ≤ 100% : diperlukan tindakan segera

X > 100% : tidak boleh beraktivitass

Perhitungan manual pada data nomor ke 1

%𝐶𝑉𝐿 =100 𝑥 (104,75 − 84,95)

(201 − 84,95)

= 17,06161137

4.3.9.1 Penilaian beban kerja pada tingkat pembebanan 20 rpm

Berikut merupakan penilaian beban kerja pada tingkat pembebanan 20 rpm :

Tabel 2.4.45 Penilaian Beban Kerja Pada 20 rpm

1 26 Achmad Agung F Pria 19 104.75 96.75 201 7.673860911 Tidak Terjadi Kelelahan

2 27 Moch. Sayyid M Pria 19 128.25 120.5 201 9.627329193 Diperlukan Perbaikan

3 28 A. Nanang Arief Pria 19 110.625 96.75 201 13.30935252 Tidak Terjadi Kelelahan

4 29 Fahmi Saifuddin Pria 20 106.375 99.25 200 7.071960298 Tidak Terjadi Kelelahan

5 30 Nurholis Pria 21 83.25 77.5 199 1.490574312 Tidak Terjadi Kelelahan

6 31 Achmad Mubarok Pria 20 107.25 91.5 200 14.51612903 Tidak Terjadi Kelelahan

7 1 Ana Sektyoko Adji Pria 18 124.875 131 202 8.626760653 Diperlukan Perbaikan

8 3 S. Beik Dinillah Pria 19 122.125 111 201 12.36111111 Diperlukan Perbaikan

9 4 M. Syarifuddin H Pria 19 101.125 102.5 201 1.395939086 Tidak Terjadi Kelelahan

10 5 Adi Ramdhani Pria 19 106.875 93 201 12.84722222 Tidak Terjadi Kelelahan

11 6 Rendi Pratama P Pria 19 110.75 137.75 201 42.68767844 Tidak Terjadi Kelelahan

12 7 Juli Elfrianto S ME Pria 19 108.375 90.5 201 16.17647059 Tidak Terjadi Kelelahan

13 8 Achmad Antonio Pria 19 94.875 105.5 201 11.12534769 Tidak Terjadi Kelelahan

14 9 Putri Noviyanti M Wanita 20 112.625 112.75 180 0.189657333 Tidak Terjadi Kelelahan

15 11 Wastiner Sinaga Wanita 19 102 91.25 181 11.97771588 Tidak Terjadi Kelelahan

16 12 Uswatun Hasanah Wanita 18 109.125 92.75 181 18.55524079 Tidak Terjadi Kelelahan

17 13 Arina Sabila Haq Wanita 18 104.875 89.5 181 16.80327869 Tidak Terjadi Kelelahan

18 14 Wahyu Dwi Suci Wanita 19 112.5 99.5 181 15.95092025 Tidak Terjadi Kelelahan

No Kelompok Nama Jenis

KelaminUmur

Denyut Nadi

Istirahat

Denyut Nadi

Maksimal%CVL Kesimpulan

Denyut Nadi

Kerja

Dari tabel di atas didapatkan nilai %CVL pada setiap nomor dengan

menggunakan data sampel pria dan wanita pada tingkat pembebanan 20 rpm. Pada data

nomor 1, 3, 4, 5, 6, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18 adalah tidak terjadi kelelahan. Dan pada

data nomor 2, 7, 8, 9 dan 16 adalah diperlukan perbaikan.

Page 46: Modul 2 Physiological Performance

4.3.9.2 Penilaian beban kerja pada tingkat pembebanan 40 rpm

Berikut merupakan penilaian beban kerja pada tingkat pembebanan 40 rpm :

Tabel 2.4.46 Penilaian Beban Kerja Pada 40 rpm

1 26 Achmad Agung F Pria 19 105 95.75 201 8.788598575 Tidak Terjadi Kelelahan

2 27 Moch. Sayyid M Pria 19 151.125 125.75 201 33.72093023 Diperlukan Perbaikan

3 28 A. Nanang Arief Pria 19 127 108.5 201 20 Diperlukan Perbaikan

4 29 Fahmi Saifuddin Pria 20 110.875 98.5 200 12.19211823 Tidak Terjadi Kelelahan

5 30 Nurholis Pria 21 89.875 80 199 8.298319328 Tidak Terjadi Kelelahan

6 31 Achmad Mubarok Pria 20 101.25 81 200 17.01680672 Tidak Terjadi Kelelahan

7 1 Ana Sektyoko Adji Pria 18 115.625 113.75 202 2.124645892 Tidak Terjadi Kelelahan

8 3 S. Beik Dinillah Pria 19 115.875 102.25 201 13.79746835 Tidak Terjadi Kelelahan

9 4 M. Syarifuddin H Pria 19 107.75 112.25 201 5.019959844 Tidak Terjadi Kelelahan

10 5 Adi Ramdhani Pria 19 101.75 96.75 201 4.79616307 Tidak Terjadi Kelelahan

11 6 Rendi Pratama P Pria 19 112.625 99.75 201 12.71604938 Tidak Terjadi Kelelahan

12 7 Juli Elfrianto S ME Pria 19 110.375 107 201 3.590425532 Tidak Terjadi Kelelahan

13 8 Achmad Antonio Pria 19 127.625 130.5 201 5.587745621 Diperlukan Perbaikan

14 9 Putri Noviyanti M Wanita 20 115.125 114 180 1.704545455 Tidak Terjadi Kelelahan

15 11 Wastiner Sinaga Wanita 19 123.375 120.5 181 4.752066116 Diperlukan Perbaikan

16 12 Uswatun Hasanah Wanita 18 111.375 110 181 1.936619718 Tidak Terjadi Kelelahan

17 13 Arina Sabila Haq Wanita 18 108.875 104.25 181 6.026058632 Tidak Terjadi Kelelahan

18 14 Wahyu Dwi Suci Wanita 19 112.5 100.5 181 14.9068323 Tidak Terjadi Kelelahan

Denyut Nadi

Istirahat

Denyut Nadi

Maksimal%CVL KesimpulanNo Kelompok Nama

Jenis

KelaminUmur

Denyut Nadi

Kerja

Dari tabel di atas didapatkan nilai %CVL pada setiap nomor dengan

menggunakan data sampel pria dan wanita pada tingkat pembebanan 40 rpm. Pada data

nomor 1, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 18 adalah tidak terjadi kelelahan. Dan pada data

nomor 2, 3, 8, 14, 16, dan 17 adalah diperlukan perbaikan.

4.3.9.3 Penilaian beban kerja pada tingkat pembebanan 4 Kmps

Berikut merupakan penilaian beban kerja pada tingkat pembebanan 4 kmps :

Tabel 2.4.47 Penilaian Beban Kerja Pada 4 Kmps

1 26 Achmad Agung F Pria 19 89.5 98 201 8.256789134 Tidak Terjadi Kelelahan

2 27 Moch. Sayyid M Pria 19 126.125 121.5 201 5.817610063 Diperlukan Perbaikan

3 28 A. Nanang Arief Pria 19 103.125 99.5 201 3.571428571 Tidak Terjadi Kelelahan

4 29 Fahmi Saifuddin Pria 20 126.75 118 200 10.67073171 Diperlukan Perbaikan

5 30 Nurholis Pria 21 112 90.5 199 19.8156682 Tidak Terjadi Kelelahan

6 31 Achmad Mubarok Pria 20 100.75 88.75 200 10.78651685 Tidak Terjadi Kelelahan

7 1 Ana Sektyoko Adji Pria 18 92.5 105.5 202 13.47684521 Tidak Terjadi Kelelahan

8 3 S. Beik Dinillah Pria 19 115.25 102.5 201 12.94416244 Tidak Terjadi Kelelahan

9 4 M. Syarifuddin H Pria 19 86.5 111.25 201 27.57893204 Tidak Terjadi Kelelahan

10 5 Adi Ramdhani Pria 19 105.75 103.25 201 2.557544757 Tidak Terjadi Kelelahan

11 6 Rendi Pratama P Pria 19 108.5 98.5 201 9.756097561 Tidak Terjadi Kelelahan

12 7 Juli Elfrianto S ME Pria 19 87.75 110 201 2 Tidak Terjadi Kelelahan

13 8 Achmad Antonio Pria 19 137 123.25 201 17.68488746 Diperlukan Perbaikan

14 9 Putri Noviyanti M Wanita 20 82.125 106.25 180 32.71198675 Tidak Terjadi Kelelahan

15 11 Wastiner Sinaga Wanita 19 97.125 80.75 181 16.33416459 Tidak Terjadi Kelelahan

16 12 Uswatun Hasanah Wanita 18 122.375 115.25 182 10.6741573 Diperlukan Perbaikan

17 13 Arina Sabila Haq Wanita 18 117.5 91.25 182 28.92561983 Diperlukan Perbaikan

18 14 Wahyu Dwi Suci Wanita 19 83.125 116.75 181 52.33489751 Tidak Terjadi Kelelahan

Denyut Nadi

Istirahat

Denyut Nadi

Maksimal%CVL KesimpulanNo Kelompok Nama

Jenis

KelaminUmur

Denyut Nadi

Kerja

Page 47: Modul 2 Physiological Performance

Dari tabel di atas didapatkan nilai %CVL pada setiap nomor dengan

menggunakan data sampel pria dan wanita pada tingkat pembebanan 4 Kmps. Pada

nomor 1, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17 adalah tidak terjadi kelelahan. Dan pada data

nomor 2, 4, 8, 14, 16, 18 adalah diperlukan perbaikan.

4.3.9.4 Penilaian beban kerja pada tingkat pembebanan 6 Kmps

Berikut merupakan penilaian beban kerja pada tingkat pembebanan 6 kmps :

Tabel 2.4.48 Penilaian Beban Kerja Pada 6 Kmps

1 26 Achmad Agung F Pria 19 95.75 109.25 201 14.71234511 Tidak Terjadi Kelelahan

2 27 Moch. Sayyid M Pria 19 144.5 138.75 201 9.236947791 Dperlukan Perbaikan

3 28 A. Nanang Arief Pria 19 101.125 99.5 201 1.600985222 Tidak Terjadi Kelelahan

4 29 Fahmi Saifuddin Pria 20 117.375 121.75 200 5.54238723 Tidak Terjadi Kelelahan

5 30 Nurholis Pria 21 94.375 124.5 199 40.54290872 Tidak Terjadi Kelelahan

6 31 Achmad Mubarok Pria 20 96.625 85 200 10.10869565 Tidak Terjadi Kelelahan

7 1 Ana Sektyoko Adji Pria 18 106.125 106 202 0.130208333 Tidak Terjadi Kelelahan

8 3 S. Beik Dinillah Pria 19 110.125 118.25 201 9.818765423 Tidak Terjadi Kelelahan

9 4 M. Syarifuddin H Pria 19 87.375 106 201 19.60521346 Tidak Terjadi Kelelahan

10 5 Adi Ramdhani Pria 19 97.375 96.75 201 0.599520384 Tidak Terjadi Kelelahan

11 6 Rendi Pratama P Pria 19 118 124 201 7.792211872 Tidak Terjadi Kelelahan

12 7 Juli Elfrianto S ME Pria 19 91.125 100.25 201 9.957832741 Tidak Terjadi Kelelahan

13 8 Achmad Antonio Pria 19 111.75 118.75 201 8.59272919 Tidak Terjadi Kelelahan

14 9 Putri Noviyanti M Wanita 20 88.375 131.5 180 88.91232692 Tidak Terjadi Kelelahan

15 11 Wastiner Sinaga Wanita 19 91.625 93.5 181 2.125931425 Tidak Terjadi Kelelahan

16 12 Uswatun Hasanah Wanita 18 102.625 96.75 182 6.891495601 Tidak Terjadi Kelelahan

17 13 Arina Sabila Haq Wanita 18 89.75 107.25 182 23.28932102 Tidak Terjadi Kelelahan

18 14 Wahyu Dwi Suci Wanita 19 91.875 120.75 181 47.04612002 Tidak Terjadi Kelelahan

Denyut Nadi

Istirahat

Denyut Nadi

Maksimal%CVL KesimpulanNo Kelompok Nama

Jenis

KelaminUmur

Denyut Nadi

Kerja

Dari tabel di atas didapatkan nilai %CVL pada setiap nomor dengan

menggunakan data sampel pria dan wanita pada tingkat pembebanan 6 Kmps. Sebagian

besar hasil kesimpulannya adalah tidak terjadi kelelahan. Sedangkan pada data nomor 2

dan 16 adalah diperlukan perbaikan.

4.3.10 Uji ANOVA

Uji ANOVA merupakan salah satu uji komparatif yang digunakan untuk

menguji perbedaan mean (rata-rata) data lebih dari dua kelompok (Andayani, 2007).

Hipotesis:

H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antar perlakuan.

H1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antar perlakuan.

Pengambilan keputusan:

Jika F hitung > F tabel maka tolak H0

Jika F hitung ≤ F tabel maka terima H0

Page 48: Modul 2 Physiological Performance

Rumus:

F hitung(perulangan) = MSBG/MSWG

F hitung(perlakuan) = MSPG/MSWG

SSB = (∑i ∑j Y I J)2 / p – FK

SSP = (K2 + L2) / r – FK

SSE = SST- SSB – SSP

SST = (∑ 12 + 22+...+162) / – FK

Berikut merupakan data hasil uji anova:

4.3.10.1 Uji Anova pada pembebanan 20 rpm dengan 4 kmps pada pria

a. Perhitungan manual uji anova pada pembebanan 20 rpm & 4 kmps

pria

Fk = (∑i ∑j yij)2/16

= 15542 / 16

= 150932,25

SSB = ((a2+b2+c2+d2+e2+f2+g2+h2)/2) – Fk

= ((204+1902+1682+1982+1842+2212+1902+1992)/2) – 150932,25

= 2,011140908

SSP = ((E2-T2)/8) – Fk

= ((838+716)/8) – 150932,25

= 8,049733558

SST = (a2+b2+c2+d2+e2+f2+g2+h2) – Fk

= (204+1902+1682+1982+1842+2212+1902+1992) – 150932,25

= 2531,75

SSE = SST – SSB – SSP

= 2531,75 – 2,011140908 – 8,049733558

= 2531,75

MSB = SSB/df(a)

= 2,011140908 / 7

= 0,287305844

MSP = SSP/df(b)

= 8,049733558 /1

= 8,049733558

Page 49: Modul 2 Physiological Performance

MSE = SSE/df(c)

= 2531,75 /7

= 360,2413036

Fhitung (r) = MSBG/MSEG

= 0,287305844/360,2413036= 0,000797537

Fhitung (p) = MSPG/MSEG

= 8,049733558/360,2413036= 0,022345393

Berikut merupakan hasil uji anova pada pembebanan 20 rpm dengan 4 Kmps

pada pria:

Tabel 2.4.49 Perlakuan ergocycle 20 rpm dan treadmills 4 Kmps

1 2 3 4 5 6 7 8

ergocycle 96 103 102 108 102 111 108 108 838

treadmiils 108 87 66 90 82 110 82 91 716

Total 204 190 168 198 184 221 190 199 1554

HR ke-TotalPerlakuan

Tabel 2.4.50 Uji ANOVA Perlakuan ergocycle 20 rpm dan treadmills 4 Kmps

Source df Sum of square Mean square F hitung

Perulangan 7 2.011140908 0.287305844 0.000797537

Perlakuan 1 8.049733558 8.049733558 0.022345393

Eror 7 2521.689126 360.2413036

Total 15 2531.75

Tabel 2.4.51 Perbandingan F hitung dan F tabel uji ANOVA Perlakuan ergocycle 20 rpm

dan treadmills 4 Kmps

F hitung >/≤ F tabel Kesimpulan Keterangan

Tidak ada perbedaan

yang signifikanterima H00.022345393 < 4.60011

Dari tabel 2.4.51 dapat disimpulkan bahwa nilai uji ANOVA dari

pembebanan ergocycle 20 rpm dengan treadmills 4 kmps pada operator pria,

diperoleh hasil bahwa terima H0 karena dapat diketahui bahwa nilai F tabel lebih

besar daripada F hitung. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pembebanan

ergocycle 20 rpm dengan treadmills 4 kmps pada operator pria tidak ada perbedaan

yang signifikan.

Page 50: Modul 2 Physiological Performance

4.3.10.2 Uji ANOVA pada pembebanan 20 rpm dengan 4 kmps pada wanita

b. Perhitungan manual uji anova pada pembebanan 20 rpm & 4 kmps

wanita

Fk = (∑i ∑j yij)2/16

= 15582 / 16

= 2427,364

SSB = ((a2+b2+c2+d2+e2+f2+g2+h2)/2) – Fk

= ((1792+2042+1752+1932+2012+2202+1832+2032)/2) –2427,364

= 2,010635546

SSP = ((E2-T2)/8) – Fk

= ((9012+6572)/8) – 2427,364

= 8,196648369

SST = (a2+b2+c2+d2+e2+f2+g2+h2) – Fk

= (1792+2042+1752+1932+2012+2202+1832+2032) –2427,364

= 149909,25

SSE = SST – SSB – SSP

= 149909,25 - 2,010635546 - 8,196648369

= 149899,0427

MSB = SSB/df

= 2,010635546/7

= 0,287233649

MSP = SSP/df

= 8,196648369/1

= 8,196648369

MSE = SSE/df

= 149899,0427/7

= 21414,14896

Fhitung (r) = MSBG/MSEG

= 0,287233649 / 21414,14896

= 1,34133

Fhitung (p) = MSPG/MSEG

= 8,196648369 / 21414,14896

= 0,000382768

Page 51: Modul 2 Physiological Performance

Berikut ini adalah hasil uji ANOVA pada pembebanan 20 rpm dengan 4 kmps

pada operator wanita

Tabel 2.4.52 Perlakuan ergocycle 20 rpm dan treadmills 4 Kmps wanita

1 2 3 4 5 6 7 8

ergocycle 101 129 116 119 115 112 101 108 901

treadmiils 78 75 59 74 86 108 82 95 657

Total 179 204 175 193 201 220 183 203 1558

PerlakuanHR ke-

Total

Tabel 2.4.53 Uji ANOVA Perlakuan ergocycle 20 rpm dan treadmills 4 Kmps wanita

Source df Sum of square Mean square F hitung

Perulangan 7 2,010635546 0,287233649 1,34133E-05

Perlakuan 1 8,196648369 8,196648369 0,000382768

Eror 7 149899,0427 21414,14896

Total 15 149909,25

Tabel 2.4.54 Perbandingan F hitung dan F tabel uji ANOVA Perlakuan ergocycle 20 rpm

dan treadmills 4 Kmps wanita

F hitung >/≤ F tabel Kesimpulan Keterangan

0.000382768 < 4.60011 terima H0Tidak ada perbedaan

yang signifikan

Dari tabel 2.4.54 dapat disimpulkan bahwa nilai uji ANOVA dari pembebanan

ergocycle 20 rpm dengan treadmills 4 kmps pada operator pria, diperoleh hasil bahwa

terima H0 karena dapat diketahui bahwa nilai F tabel lebih besar daripada F hitung.

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pembebanan ergocycle 20 rpm dengan

treadmills 4 kmps pada operator pria tidak ada perbedaan yang signifikan 2,010635

4.3.10.3 Uji Anova pada pembebanan 40 rpm dengan 6 Kmps pada pria

c. Perhitungan manual uji anova pada pembebanan 40 rpm & 6 kmps

pria

Fk = (∑i ∑j yij)2/16

= 16062 / 16

= 2579,236

SSB = ((a2+b2+c2+d2+e2+f2+g2+h2)/2) – Fk

= ((1982+2012+222+2222+1962+2022+1822+1832)/2) – 2579,236

= 2,009959662

Page 52: Modul 2 Physiological Performance

SSP = ((E2-T2)/8) – Fk

= ((8402+7662)/8) –2579,236

= 8,017382754

SST = (a2+b2+c2+d2+e2+f2+g2+h2) – Fk

= (1982+2012+222+2222+1962+2022+1822+1832) – 2579,236

= 159401,25

SSE = SST – SSB – SSP

= 159401,25 -2,009959662 - 8,017382754

= 159391,2227

MSB = SSB/df

= 2,009959662 /7

= 0,287137095

MSP = SSP/df

= 8,017382754 /1

= 8,017382754

MSE = SSE/df

= 159391,2227/7

= 22770,17467

Fhitung (r) = MSBG/MSEG

= 0,287137095 / 22770,17467 = 1,26102

Fhitung (p) = MSPG/MSEG

= 8,017382754 / 22770,17467 = 0,0003521

Berikut ini adalah hasil uji ANOVA pada pembebanan 40 rpm dengan 6 kmps

pada operator pria.

Tabel 2.4.55 Perlakuan ergocycle 20 rpm dan treadmills 4 Kmps wanita

1 2 3 4 5 6 7 8

ergocycle 97 92 102 115 110 112 105 107 840

treadmiils 101 109 120 107 86 90 77 76 766

Total 198 201 222 222 196 202 182 183 1606

PerlakuanHR ke-

Total

Tabel 2.4.56 Uji ANOVA Perlakuan ergocycle 40 rpm dan treadmills 6 Kmps pria

Source df Sum of square Mean square F hitung

Perulangan 7 2,009959662 0,287137095 1,26102E-05

Perlakuan 1 8,017382754 8,017382754 0,0003521

Eror 7 159391,2227 22770,17467

Total 15 159401,25

Page 53: Modul 2 Physiological Performance

Tabel 2.4.57 Perbandingan F hitung dan F tabel uji ANOVA Perlakuan ergocycle 40 rpm

dan treadmills 6 Kmps pria

Dari tabel 2.4.57 dapat disimpulkan bahwa nilai uji ANOVA dari pembebanan

ergocycle 40 rpm dengan treadmills 6 kmps pada operator pria, diperoleh hasil bahwa

terima H0 karena dapat diketahui bahwa nilai F tabel lebih besar sama dengan dari F

hitung. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pembebanan ergocycle 40 rpm

dengan treadmills 6 kmps pada operator pria tidak ada perbedaan yang signifikan.

4.3.10.4 Uji ANOVA pada pembebanan 40 rpm dengan 6 kmps pada wanita

d. Perhitungan manual uji anova pada pembebanan 40 rpm & 6 kmps

wanita

Fk = (∑i ∑j yij)2/16

= 16872 / 16

= 177873,0625

SSB = ((a2+b2+c2+d2+e2+f2+g2+h2)/2) – Fk

= ((2102+2172+2312+2232+2092+2082+1922+1972)/2) –177873,0625

= 2,006492765

SSP = ((E2-T2)/8) – Fk

= ((9212+7662)/8) –177873,0625

= 8,067896977

SST = (a2+b2+c2+d2+e2+f2+g2+h2) – Fk

= (2102+2172+2312+2232+2092+2082+1922+1972) – 177873,0625

= 176072,0625

SSE = SST – SSB – SSP

= 176072,0625 - 2,006492765 - 8,067896977

= 176061,9881

MSB = SSB/df

= 2,006492765 /7

= 0,286641824

F hitung >/≤ F tabel Kesimpulan Keterangan

0.0003521 < 4.60011 terima H0Tidak ada perbedaan

yang signifikan

Page 54: Modul 2 Physiological Performance

MSP = SSP/df

= 8,067896977/1

= 8,067896977

MSE = SSE/df

= 176061,9881/7

= 25151,71259

Fhitung (r) = MSBG/MSEG

= 0,286641824 / 25151,71259 = 1,13965

Fhitung (p) = MSPG/MSEG

= 8,067896977/ 25151,71259 = 0,000320769

Berikut ini adalah hasil uji ANOVA pada pembebanan 40 rpm dengan 6 kmps

pada operator wanita.

Tabel 2.4.58 Perlakuan ergocycle 40 rpm dan treadmills 6 Kmps wanita

1 2 3 4 5 6 7 8

ergocycle 109 108 111 116 123 118 115 121 921

treadmiils 101 109 120 107 86 90 77 76 766

Total 210 217 231 223 209 208 192 197 1687

PerlakuanHR ke-

Total

Tabel 2.4.59 Tabel Uji ANOVA Perlakuan ergocycle 40 rpm dan treadmills 6 Kmps pria

Source df Sum of square Mean square F hitung

Perulangan 7 2,006492765 0,286641824 1,13965E-05

Perlakuan 1 8,067896977 8,067896977 0,000320769

Eror 7 176061,9881 25151,71259

Total 15 176072,0625

Tabel 2.4.60 Perbandingan F hitung dan F tabel uji ANOVA Perlakuan ergocycle 40 rpm

dan treadmills 6 Kmps wanita

Dari tabel 2.4.60 dapat disimpulkan bahwa nilai uji ANOVA dari pembebanan

ergocycle 40 rpm dengan treadmills 6 kmps pada operator wanita, diperoleh hasil

bahwa terima H0 karena dapat diketahui bahwa nilai F tabel lebih besar sama dengan

dari F hitung. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pembebanan ergocycle 40

rpm dengan treadmills 6 kmps pada operator pria tidak ada perbedaan yang

signifikan.

Page 55: Modul 2 Physiological Performance

4.4 Perbandingan grafik

Berikut merupakan perbandingan grafik pada modul 2 ergonomi tentang fisiologi

kerja, yaitu:

4.4.1 Grafik denyut jantung pada saat istirahat (resting pulse) dengan denyut

jantung rata-rata selama bekerja (working pulse)

Berikut merupakan grafik denyut jantung pada saat istirahat (resting pulse)

dengan denyut jantung rata-rata selama bekerja (working pulse):

Gambar 2.4.2 Grafik denyut jantung pada saat istirahat (resting pulse) dengan denyut

jantung rata-rata selama bekerja (working pulse) 20 rpm

Dari grafik denyut jantung pada saat istirahat (resting pulse) dengan denyut

jantung rata-rata selama bekerja (working pulse) 20 rpm. Dapat disimpulkan bahwa

nilai working pulse lebih tinggi dari resting pulse karena apabila saat operator

melakukan ergocycle 20 rpm maka HRnya akan naik daripada saat operator

beristirahat.

0

20

40

60

80

100

120

140

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920

de

nyu

t/m

en

it

Grafik denyut jantung istirahat (resting pulse) dengan denyut jantung rata-rata selama bekerja (working pulse) 20 rpm

Resting pulse

Working pulse

Operator ke-

Page 56: Modul 2 Physiological Performance

Gambar 2.4.3 Grafik denyut jantung pada saat istirahat (resting pulse) dengan denyut

jantung rata-rata selama bekerja (working pulse) 40 rpm

Dari grafik denyut jantung pada saat istirahat (resting pulse) dengan denyut

jantung rata-rata selama bekerja (working pulse) 40 rpm. Dapat disimpulkan bahwa

nilai working pulse lebih tinggi dari nilai resting pulse karena apabila saat operator

melakukan ergocycle 40 rpm maka HRnya akan naik daripada saat operator

beristirahat.

Gambar 2.4.4 Grafik denyut jantung pada saat istirahat (resting pulse) dengan denyut

jantung rata-rata selama bekerja (working pulse) 4 Kmps

Dari grafik denyut jantung pada saat istirahat (resting pulse) dengan denyut

jantung rata-rata selama bekerja (working pulse) 4 Kmps. Dapat disimpulkan bahwa

nilai working pulse lebih besar nilai resting pulse karena apabila saat operator

0

50

100

150

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

de

nyu

t/m

en

it

Grafik denyut jantung istirahat (resting pulse) dengan denyut jantung rata-rata selama bekerja (working pulse)

40 rpm

Resting pulse

Working pulse

0

50

100

150

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

de

nyu

t/m

en

it

Grafik denyut jantung istirahat (resting pulse) dengan denyut jantung rata-rata selama bekerja

(working pulse) 4 kmps

Resting pulse

Working pulse

Page 57: Modul 2 Physiological Performance

melakukan treadmills 4 kmps maka HRnya akan naik daripada saat operator

beristirahat.

Gambar 2.4.5 Grafik denyut jantung pada saat istirahat (resting pulse) dengan denyut

jantung rata-rata selama bekerja (working pulse) 6 Kmps

Dari grafik denyut jantung pada saat istirahat (resting pulse) dengan denyut

jantung rata-rata selama bekerja (working pulse) 6 Kmps. Dapat disimpulkan bahwa

nilai working pulse lebih besar dari nilai resting pulse karena apabila saat operator

melakukan treadmills 6 kmps maka HRnya akan naik daripada saat operator

beristirahat.

4.4.2 Grafik denyut jantung untuk kerja (work pulse) dengan denyut jantung

rata-rata selama bekerja (working pulse)

Berikut merupakan grafik denyut jantung untuk kerja (work pulse) dengan

denyut jantung rata-rata selama bekerja (working pulse):

Gambar 2.4.6 Grafik denyut jantung operator untuk kerja (work pulse) dengan denyut

jantung rata-rata selama bekerja (working pulse) 20 rpm

0

100

200

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

de

nyu

t/m

en

it

Grafik denyut jantung istirahat (resting pulse) dengan denyut jantung rata-rata selama bekerja

(working pulse) 6 kmps

Resting pulse

Working pulse

0

50

100

150

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

de

nyu

t/m

en

it

Grafik denyut jantung untuk kerja (work pulse) dengan denyut jantung rata-rata selama bekerja

(working pulse) 20 rpm

Work pulse

Working pulse

Page 58: Modul 2 Physiological Performance

Dari grafik denyut jantung untuk kerja (work pulse) dengan denyut jantung

rata-rata selama bekerja (working pulse) 20 rpm. Dapat disimpulkan bahwa nilai

working pulse lebih besar dibandingkan dengan nilai work pulse karena denyut

jantung rata-rata saat ergocycle 20 rpm akan lebih tinggi dibandingkan denyut

jantung untuk kerja (work pulse).

Gambar 2.4.7 Grafik denyut jantung operator untuk kerja (work pulse) dengan

denyut jantung rata-rata selama bekerja (working pulse) 40 rpm

Dari grafik denyut jantung untuk kerja (work pulse) dengan denyut jantung

rata-rata selama bekerja (working pulse) 40 rpm. Dapat disimpulkan bahwa nilai

working pulse lebih besar dibandingkan dengan nilai work pulse karena denyut

jantung rata-rata saat ergocycle 40 rpm akan lebih tinggi dibandingkan denyut

jantung untuk kerja (work pulse).

Gambar 2.4.8 Grafik denyut jantung operator untuk kerja (work pulse) dengan denyut

jantung rata-rata selama bekerja (working pulse) 4 Kmps

0

50

100

150

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

de

nyu

t/m

en

it

Grafik denyut jantung untuk kerja (work pulse) dengan denyut jantung rata-rata selama bekerja

(working pulse) 40 rpm

Work pulse

Working pulse

0

50

100

150

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

de

nyu

t/m

en

it

Grafik denyut jantung untuk kerja (work pulse) dengan denyut jantung rata-rata selama bekerja (working pulse)

4 kmps

Work pulse

Working pulse

Page 59: Modul 2 Physiological Performance

Dari grafik denyut jantung untuk kerja (work pulse) dengan denyut jantung

rata-rata selama bekerja (working pulse) 4 Kmps. Dapat disimpulkan bahwa nilai

working pulse lebih besar daripada nilai work pulse karena denyut jantung rata-rata

saat treadmills 4 kmps akan lebih tinggi dibandingkan denyut jantung untuk kerja

(work pulse).

Gambar 2.4.9 Grafik denyut jantung operator untuk kerja (work pulse) dengan denyut

jantung rata-rata selama bekerja (working pulse) 6 Kmps

Dari grafik denyut jantung untuk kerja (work pulse) dengan denyut jantung

rata-rata selama bekerja (working pulse) 6 Kmps. Dapat disimpulkan bahwa nilai

working pulse lebih besar daripada nilai work pulse karena denyut jantung rata-rata

saat treadmills 6 kmps akan lebih tinggi dibandingkan denyut jantung untuk kerja

(work pulse).

4.4.3 Grafik denyut jantung selama istirahat total (recovery)

Berikut merupakan grafik denyut jantung selama istirahat total (recovery):

Gambar 2.4.10 Grafik denyut jantung selama istirahat total (recovery) pada 20 rpm dan 40

rpm

-50

0

50

100

150

200

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

de

nyu

t/m

en

itGrafik denyut jantung untuk kerja (work pulse)

dengan denyut jantung rata-rata selama bekerja (working pulse) 6 kmps

Work pulse

Working pulse

0

50

100

150

200

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

de

nyu

t/m

en

it

Grafik denyut jantung selama istirahat total pada 20 rpm dan 40 rpm

20 rpm

40 rpm

Page 60: Modul 2 Physiological Performance

Dari grafik denyut istirahat total (recovery) pada 20 rpm dan 40 rpm dapat

disimpulkan bahwa pada recovery pembebanan 40 rpm cenderung memilki denyut

lebih besar daripada recovery pembebanan 20 rpm karena saat melakukan ergocycle

40 rpm, operator lebih merasa kelelahan daripada ergocycle 20 rpm.

Gambar 2.4.11 Grafik denyut jantung selama istirahat total (recovery) pada 4 Kmps dan 6

Kmps

Dari grafik denyut pada 4 kmps dan 6 kmps dapat disimpulkan bahwa pada

recovery pembebanan 6 kmps cenderung memilki denyut lebih besar daripada

recovery pembebanan 4 kmps karena saat melakukan treadmills 6 kmps, operator

lebih merasa kelelahan daripada treadmills 4 kmps.

4.4.4 Grafik denyut kerja total (total work pulse or cardiac cost )

Berikut merupakan grafik denyut kerja total (total work pulse or cardiac cost):

Gambar 2.4.12 Grafik denyut kerja total (total work pulse or cardiac cost ) pada 20 rpm

dan 40 rpm

0

50

100

150

200

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

de

nyu

t/m

en

itGrafik denyut jantung selama istirahat total pada 4

kmps dan 6 kmps

4 kmps

6 kmps

0

200

400

600

800

1000

1200

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

de

nyu

t/m

en

it

Grafik denyut kerja total (total recovery) pada 20 rpm dan 40 rpm

Total workpulse 40 rpmTotal workpulse 20 rpm

Page 61: Modul 2 Physiological Performance

Dari grafik denyut kerja total (total work pulse or cardiac cost ) pada 20 rpm

dan 40 rpm dapat disimpulkan bahwa pada work pulse pembebanan 40 rpm

cenderung memilki denyut lebih besar daripada work pulse pembebanan 20 rpm

karena saat melakukan ergocycle 40 rpm, operator lebih merasa kelelahan daripada

ergocycle 20 rpm.

Gambar 2.4.13 Grafik denyut kerja total (total work pulse or cardiac cost ) pada 4 Kmps

dan 6 Kmps

Dari grafik denyut kerja total (total work pulse or cardiac cost ) pada 4 kmps

dan 6 kmps dapat disimpulkan bahwa bahwa pada work pulse pembebanan 6 kmps

cenderung memilki denyut lebih besar daripada work pulse pembebanan 4 kmps

karena saat melakukan treadmills 6 kmps, operator lebih merasa kelelahan daripada

treadills 4 kmps.

4.4.5 Grafik hubungan berat badan dengan working pulse

Berikut merupakan grafik hubungan berat badan dengan working pulse:

Gambar 2.4.14 Grafik hubungan berat badan dengan working pulse pada 20 rpm

0

200

400

600

800

1000

1200

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

Axi

s Ti

tle

Grafik denyut kerja total (total recovery) pada 4 kmps dan 6 kmps

Total workpulse 6kmps

Total workpulse 4kmps

020406080

100120140

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

Axi

s Ti

tle

Grafik hubungan berat badan dengan working pulse pada 20rpm

berat badan

working pulse

Page 62: Modul 2 Physiological Performance

Dari grafik hubungan berat badan dengan working pulse pada 20 rpm dapat

disimpulkan bahwa berat badan operator mempengaruhi besar working pulse. Rata-

rata semakin besar berat badan operator maka cenderung lebih besar pula nilai

working pulsenya.

Gambar 2.4.15 Grafik hubungan berat badan dengan working pulse pada 40 rpm

Dari grafik hubungan berat badan dengan working pulse pada 40 rpm dapat

disimpulkan bahwa berat badan operator mempengaruhi besar working pulse. Rata-

rata semakin besar berat badan operator maka cenderung lebih besar pula nilai

working pulsenya.

Gambar 2.4.16 Grafik hubungan berat badan dengan working pulse pada 4 Kmps

Dari grafik hubungan berat badan dengan working pulse pada 4 Kmps dapat

dapat disimpulkan bahwa berat badan operator mempengaruhi besar working pulse.

Rata-rata semakin besar berat badan operator maka cenderung lebih besar pula nilai

working pulsenya.

0

50

100

150

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

Axi

s Ti

tle

Grafik hubungan berat badan dengan working pulse pada 40rpm

berat badan

working pulse

0

50

100

150

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

Axi

s Ti

tle

Grafik hubungan berat badan dengan working pulse pada 4,0kmps

berat badan

working pulse

Page 63: Modul 2 Physiological Performance

Gambar 2.4.17 Grafik hubungan berat badan dengan working pulse pada 6 Kmps

Dari grafik hubungan berat badan dengan working pulse pada 6 Kmps dapat

disimpulkan bahwa berat badan mempengaruhi besar working pulse. Pada rata-rata

semakin besar berat badan operator maka cenderung lebih besar pula nilai working

pulsenya.

4.4.6 Grafik hubungan jenis kelamin dengan denyut kerja total

Berikut merupakan grafik hubungan jenis kelamin dengan denyut kerja total:

Gambar 2.4.18 Grafik hubungan jenis kelamin dengan denyut kerja total pada 20

rpm

Dari grafik hubungan jenis kelamin dengan denyut kerja total pada 20 rpm

dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin mempengaruhi denyut kerja total. Jenis

kelamin pria memiliki denyut kerja lebih besar daripada jenis kelamin wanita, tetapi

tergantung juga dari operator masing-masing.

0

50

100

150

200

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

Axi

s Ti

tle

Grafik hubungan berat badan dengan working pulse pada 6,0 kmps

berat badan

working pulse

0

500

1000

1500

1 2 3 4 5 6

me

nit

Grafik hubungan jenis kelamin dengan denyut kerja total pada 20rpm

Pria

Wanita

Page 64: Modul 2 Physiological Performance

Gambar 2.4.19 Grafik hubungan jenis kelamin dengan denyut kerja total pada 40 rpm

Dari grafik hubungan jenis kelamin dengan denyut kerja total pada 40 rpm

dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin mempengaruhi denyut kerja total. Jenis

kelamin pria memiliki denyut kerja lebih besar daripada jenis kelamin wanita tetapi

tergantung juga dari operator masing-masing.

Gambar 2.4.20 Grafik hubungan jenis kelamin dengan denyut kerja total pada 4 Kmps

Dari grafik hubungan jenis kelamin dengan denyut kerja total pada 4 Kmps

dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin mempengaruhi denyut kerja total. Jenis

kelamin pria memiliki denyut kerja lebih besar daripada jenis kelamin wanita, tetapi

tergantung juga dari operator masing-masing.

0

200

400

600

800

1000

1200

1 2 3 4 5 6

me

nit

Grafik hubungan jenis kelamin dengan denyut kerja total pada 40rpm

Pria

Wanita

0

200

400

600

800

1000

1200

1 2 3 4 5 6

me

nit

Grafik hubungan jenis kelamin dengan denyut kerja total pada 4,0kmps

Pria

Wanita

Page 65: Modul 2 Physiological Performance

Gambar 2.4.21 Grafik hubungan jenis kelamin dengan denyut kerja total pada 6 Kmps

Dari grafik hubungan jenis kelamin dengan denyut kerja total pada 6 kmps

dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin mempengaruhi denyut kerja total. Jenis

kelamin pria memiliki denyut kerja lebih besar daripada jenis kelamin wanita, tetapi

tergantung juga dari operator masing-masing.

4.4.7 Grafik hubungan berat badan dengan waktu recovery

Berikut merupakan grafik hubungan berat badan dengan waktu recovery:

Gambar 2.4.22 Grafik hubungan berat badan dengan waktu recovery pada 20 rpm

Dari grafik hubungan berat badan dengan waktu recovery pada 20 rpm dapat

dismpulkan bahwa semakin besar berat badan operator maka semakin lama pula

waktu recovery operator.

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1 2 3 4 5 6

me

nit

Grafik hubungan jenis kelamin dengan denyut kerja total pada 6,0kmps

Pria

Wanita

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

Axi

s Ti

tle

Grafik hubungan berat badan dengan waktu recovery pada 20rpm

berat badan

waktu recovery

Page 66: Modul 2 Physiological Performance

Gambar 2.4.23 Grafik hubungan berat badan dengan waktu recovery pada 40 rpm

Dari grafik hubungan berat badan dengan waktu recovery pada 40 rpm dapat

disimpulkan bahwa semakin besar berat badan operator maka cenderung semakin

lama pula wakru recovery operator.

Gambar 2.4.24 Grafik hubungan berat badan dengan waktu recovery pada 4 Kmps

Dari grafik hubungan berat badan dengan waktu recovery pada 4 kmps dapat

disimpulkan bahwa semakin besar berat badan operator maka cenderung semakin

lama pula wakru recovery operator.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

Axi

s Ti

tle

Grafik hubungan berat badan dengan waktu recovery pada 40rpm

berat badan

waktu recovery

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

Axi

s Ti

tle

Grafik hubungan berat badan dengan waktu recovery pada 4,0kmps

berat badan

waktu recovery

Page 67: Modul 2 Physiological Performance

Gambar 2.4.25 Grafik hubungan berat badan dengan waktu recovery pada 6 Kmps

Dari grafik hubungan berat badan dengan waktu recovery pada 6 kmps dapat

disimpulkan bahwa semakin besar berat badan operator maka semakin lama pula

wakru recovery operator.

4.4.8 Grafik hubungan jenis kelamin dengan waktu recovery

Berikut grafik hubungan jenis kelamin dengan waktu recovery:

Gambar 2.4.26 Grafik hubungan jenis kelamin dengan waktu recovery pada 20 rpm

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan jenis kelamin dengan

waktu recovery pada 20 rpm. Jenis kelamin laki-laki cenderung memiliki waktu

recovery lebih lama daripada wanita, tetapi tergantung juga pada operator masing-

masing.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

Ask

Tile

Grafik hubungan berat badan dengan waktu recovery pada 6,0kmps

berat badan

waktu recovery

0,000

5,000

10,000

15,000

20,000

1 2 3 4 5 6

me

nit

Grafik hubungan jenis kelamin dengan waktu recovery pada 20rpm

Pria

Wanita

Page 68: Modul 2 Physiological Performance

Gambar 2.4.27 Grafik hubungan jenis kelamin dengan waktu recovery pada 40 rpm

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan jenis kelamin dengan

waktu recovery pada 40 rpm. Jenis kelamin wanita rata-rata memiliki waktu

recovery yang lebih lama daripada jenis kelamin pria, tetapi tergantung juga pada

operator masing-masing.

Gambar 2.4.28 Grafik hubungan jenis kelamin dengan waktu recovery pada 4 Kmps

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan jenis kelamin dengan

waktu recovery pada 4 kmps. Jenis kelamin laki-laki cenderung memiliki waktu

recovery lebih lama daripada jenis kelamin wanita, tetapi tergantung juga pada

operator masing-masing.

0,000

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

1 2 3 4 5 6

me

nit

Grafik hubungan jenis kelamin dengan waktu recovery pada 40rpm

Pria

Wanita

0,000

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

18,000

20,000

1 2 3 4 5 6

me

nit

Grafik hubungan jenis kelamin dengan waktu recovery pada 4,0kmps

Pria

Wanita

Page 69: Modul 2 Physiological Performance

Gambar 2.4.29 Grafik hubungan jenis kelamin dengan waktu recovery pada 6 Kmps

Dari grafik diatas dapat disimpulkan hubungan jenis kelamin dengan waktu

recovery pada 6 Kmps. Jenis kelamin laki-laki cenderung memiliki waktu recovery

lebih lama daripada jenis kelamin wanita, tetapi tergantung juga pada operator

masing-masing.

0,000

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

1 2 3 4 5 6

me

nit

Grafik hubungan jenis kelamin dengan waktu recovery pada 6,0kmps

Pria

Wanita

Page 70: Modul 2 Physiological Performance

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berikut merupakan kesimpulan dari praktikum ergonomi modul 2 tentang fisiologi

kerja, yaitu:

a. Pengaruh yang ditimbulkan oleh pembebanan kerja terhadap tubuh selama manusia

melakukan aktivitas kerja adalah semakin berat pembebanan kerja manusia maka

semakin tinggi denyut jantung atau HR yang diperoleh dibandingkan HR normal.

Misal HR normalnya 82, pada saat melakukan ergocycle dan treadmills bisa HRnya

mencapai 100 keatas.

b. Dalam menentukan besar beban kerja agar tidak melebihi kapasitas fisik pekerja

adalah dengan melakukan perhitungan denyut jantung rata-rata operator selama

bekerja (working pulse) dan melakukan perhitungan denyut jantung untuk kerja

(work pulse), misal working pulse operator adal 104,75 maka work pulse operator

adalah 22,75. Dapat diketahui bahwa work pulsenya tidak melebihi kapasitas fisik

operator.

c. Dalam menghitung waktu istirahat yang dibutuhkan yaitu misal operator

melakukan istirahat selama dua menit atau lebih sampai denyut jantung operator

kembali semula pada denyut jantung normal lagi. Misal operator membutuhkan

waktu istirahat selama 4,5 menit. Kemudian dapat disimpulkan bahwa saat denyut

jantung operator sudah kembali seperti awal maka operator telah recovery.

d. Konsumsi energi sangat menunjang produktivitas dalam pekerjaannya. Sedangkan

konsumsi oksigen menunjukkan kondisi daya tahan kardiorespiratori. Misalnya

seorang operator memiliki konsumsi energi adalah 0,57 dan konsumsi oksigen

adalah 0,12. Jadi dapat disimpulkan bahwa apabila konsumsi energi operator

bertambah maka semakin bertambah pula konsumsi oksigen dari operator.

Page 71: Modul 2 Physiological Performance

5.2 Saran

Berikut merupakan saran dari praktikum ergonomi modul 2 tentang fisiologi kerja,

yaitu:

a. Pada saat operator melakukan ergocycle dan treadmill sebaiknya didampingi oleh

asisten, agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran denyut jantung.

b. Dalam melakukan penghitungan waktu dengan menggunakan stopwatch, sebaiknya

praktikan harus lebih teliti dan tepat waktu.

Page 72: Modul 2 Physiological Performance

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, Wuryan. 2007. Persepsi Manajemen Perusahaan Terhadap Prinsip-Prinsip

Good Corporate Governance. TEMA, Volume 8, Nomor 2.

Bridger, R. S. 2003. Introduction to Ergonomics, Ed.2. London : Taylor and Francis.

Etika, Muslimah. 2013. Konsep Fisiologi Kerja Pada Manusia. Jogjakarta : Teknik

Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.

Ismaryati. 2009. Meningkatkan Konsep Oksigen Maksimal Dengan Latihan Naik Turun

Bangku Berselang Dan Kontinu. Surakarta : FKIP Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Nurmianto, Eko. 2005. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya : Guna

Widya.

Purwaningsih, Ratna. 2007. Ergonomi Industri. Semarang : Program Studi Teknik

Industri Universitas Diponegoro.

Umiyarni, Purnamasari. 2012. Pengaruh Konsumsi Energi dan Protein Terhadap

Kelelahan pada Pekerja Wanita di Industri Bulu Mata Palsu PT Hyup Sung

Purbalingga. Purwokerto : Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran

dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Unsoed.


Recommended