+ All Categories
Home > Documents > Modul Instalasi Jaringan

Modul Instalasi Jaringan

Date post: 15-Oct-2015
Category:
Upload: darmadji-aji
View: 63 times
Download: 5 times
Share this document with a friend
Description:
umum
Popular Tags:

of 75

Transcript
  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    1/75

    LABORATORIUM

    JARINGAN KOMPUTER

    FASILKOM -- UNSRI

    MODUL PRAKTIKUMINSTALASI JARINGAN DAN SERVER

    DISUSUN :

    Candra Setiawan, ST

    Tasmi, S.Si

    Ahmad Heryanto, S.Kom

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    2/75

    1

    A. TUJUAN

    Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:

    1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan baik secara straight atau

    crossover.

    2. Mengimplementasikan teknik pengkabelan secara individu atau kelompok dan

    melakukan pengujian pada jaringan LAN.

    3. Mengetahui kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan pada saat

    implementasi pengkabelan.

    B. PERALATAN

    1. Kabel UTP Category 5

    2. Crimp tool

    3. Konektor RJ-45

    4. Cable Tester

    C. TEORI

    Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel yang menghubungkan satu sisi

    dengan sisi yang lain. Namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva

    terbuka (dengan terminator diujungnya).

    Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami

    perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radiohingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan

    komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi

    kelas rendah (seperti 10BASE2 menggunakan kabel coaxial) hingga menggunakan

    teknologi tinggi (seperti laser dan serat optik).

    TEKNIK PENGKABELAN

    JARINGAN

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    3/75

    Bentuk dan fungsi dari jaringan computer menentukan pemilihan jenis kabel, demikian

    juga sebaliknya, ketersediaan kabel dan harga menjadi pertimbangan utama

    untuk2membangun sebuah jaringan (baik home network, SOHO network ataupun

    jaringan kelas raksasa seperti MAN metropolitan area network). Berikut adalah tabel

    Jenis Jaringan, Jenis Kabel dan Jenis Protokol yang biasa dipergunakan.

    1. Tipe dan Jenis Kabel

    Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh

    karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara

    umum, yaitu twisted pair (UTP - unshielded twisted pair dan STP - shielded twisted pair)

    dan coaxial cable. Kategori untuk twisted pair yaitu (hingga saat ini, Oktober

    2008):eature

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    4/75

    Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6/7 merupakan kategori spesifikasi untuk masingmasing

    kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas

    kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas belitan (twist)

    masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang

    bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa

    mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).

    Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai

    standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator

    untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa

    digunakan untuk menghubungkan jaringan hingga kecepatan 1Gbps. Sedangkan untuk

    coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter cukup

    besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).

    Thick Coaxial Cable (Kabel Koaksial Gemuk)

    Kabel koaksial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5,

    dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna

    kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau

    hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable. Kabel

    koaksial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan

    sebagai berikut:

    Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan

    menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah

    resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang

    lumayan lebar).

    Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau

    berupa populated segments.

    Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).

    Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini

    repeaters.

    Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500

    meter).

    Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).

    Setiap segment harus diberi ground.

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    5/75

    Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat

    (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).

    Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

    Thin Coaxial Cable (Kabel Koaksial Kurus)

    Kabel koaksial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk

    transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai

    perangkat jaringan, kabel jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2,

    dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap

    lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis

    ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

    Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan

    dengan T- Connector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan

    sebagai berikut:

    Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.

    Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.

    Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)

    Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu

    tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.

    Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).

    Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.

    Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).

    Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).

    Setiap segmen maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    6/75

    Kabel UTP (Khususnya CAT5 / CAT5e)

    Konektor yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk

    penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu

    straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda,

    straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan

    crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus

    tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.

    STRAIGHT CABLE

    Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung

    nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari

    masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional

    yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu:

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    7/75

    Karakteristik Straight Cable :

    Menghubungkan PC-Hub/switch

    Half duplex

    Panjang maksimal kabel 100 m

    Ethernet 10/100/1000Base-T

    CROSSOVER CABLE

    Karakteristik Crossover Cable :

    1. PC-Switch, Switch-Switch, PC-PC

    2. Full duplex3. Panjang maksimal kabel 100 m

    4. Ethernet 10/100/1000Base-T

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    8/75

    D. PERCOBAAN

    1. Siapkan kabel UTP sesuai yang diinginkan misalnya 2 meter

    2. Ukur sekitar 1 cm dari ujung kabel dan potonglah bagian luar dari kabel perlahansecara memutar. Dalam proses ini berhati-hatilah karena kesalahan sedikit saja

    dapat membuat kabel kabel tipis 8 warna yang ada dibagian dalam kabel dapat

    putus, yang berarti kita harus mengulang lagi untuk memotong bagian luarnya

    3. Setelah bagian luarnya kita potong, susunlah kabel-kabel warna warni tersebut

    dengan urutan yang di atas

    4. Setelah menyusunnya dengan rapi dan memastikan kalau ujung dari semua kabel

    rata (untuk memudahkan ketika memasukkannya kedalam konektor RJ-45,

    potonglah jika semua ujung belum rata), ambil konektor RJ-45-nya kemudianmasukkan semua ujung kabel yang telah di susun dengan hati - hati kedalam lubang

    yang terdapat pada konektor RJ-45 tersebut. Pastikan semua kabel rata pada tiap

    ujung lempengan yang ada di dalam port. Karena satu saja dari kaki-kaki kabel tidak

    menyentuh pada lempengan tersebut maka kabel tidak akan berfungsi.

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    9/75

    5. Kemudian, masukkanlah konektor RJ-45 yang telah disatukan dengan kabel tersebut

    pada Crimping Tool dan tekan dengan penekanan yang cukup kuat, dan tahan

    beberapa detik untuk memastikan kaki pengunci pada konektor telah mengunci

    kabel dengan baik sehingga tidak goyang atau lepas. Lakukan hal yang sama pada

    ujung satu lagi.

    6. Jika telah selesai, sekarang kita akan menggunakan network cable tester untuk

    menguji apakah kabel kita telah berfungsi dengan baik. Masukkan kedua ujung

    konektor pada masing - masing port untuk RJ-45 pada tester, kemudian hidupkan

    testernya, perhatikan kedua bagian lampu indikator (yang biasanya masing-masing

    berjumlah 8 lampu plus 1 lampu indikator untuk grounding). Jika kabel dalam status

    yang bagus, lampu-lampu tersebut akan hidup berurutan sesuai dengan urutan

    nomornya (kecuali jika sedang menguji kabel cross dimana urutannya berbeda)

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    10/75

    LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

    Nama :

    Nim :Jurusan :

    Judul Percobaan :

    Hasill Percobaan :

    Analisi Percobaan :

    Kesimpulan Percobaan :

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    11/75

    2A. TUJUAN

    Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:

    1. Mengetahui jenis-jenis (klasifikasi) alamat IP.

    2. Mempraktekkan cara setting dan konfigurasi alamat IP.

    3. Menjelaskan tahapan pelaksanaan setting dan konfigurasi TCP/IP.

    B. PERALATAN

    1. PC dengan sistem operasi Windows XP Atau Windows 7

    2. Kabel UTP

    3. Switch

    C. TEORI

    1. Pengalamatan IP (IP Addressing)

    Internet (International Network) merupakan sebuah jaringan raksasa yang terdiri ataskomputer-komputer yang saling terhubung satu sama lain. Untuk dapat saling

    berkomunikasi, masing-masing komputer harus mempunyai kartu jaringan. Kartu

    jaringan tersebut mempunyai nomor identitas yang unik. Sebagai contoh, nomor ID kartu

    jaringan adalah 00:50:FC:FE:B1:E9. ID tersebut sulit untuk diingat. Bayangkan bila

    untuk berkomunikasi sesama komputer dalam jaringan harus menghapalkan ID kartu

    jaringan masing-masing. Untuk memudahkan hal itu, maka digunakan protokol TCP/IP

    pada setiap komputer. Setiap komputer yang menggunakan protokol ini harus memiliki

    nomor yang disebut sebagai alamat IP, sehingga untuk melakukan koneksi kita tinggalmenggunakan nomor IP komputer yang tentunya hal ini lebih mudah daripada

    menggunakan nomor ID kartu jaringan.

    Penomoran IP hanya digunakan untuk memudahkan saja karena untuk berkomunikasi

    antara komputer yang satu dengan yang lainnya tetap menggunakan no ID kartu

    Pengalamatan IP (IP Addressing)

    dan Konfigurasi TCP/IP

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    12/75

    jaringan yang sudah diakomodasi oleh protokol TCP/IP. Untuk IPv4 nomor IP terdiri atas

    32 bit dan dibagi menjadi 2 buah field, yaitu:

    net id yang menunjukan jaringan kemana host dihubungkan.

    host id yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu

    jaringan.

    Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang terdiri dari 32 bit tadi dituliskan menjadi

    4 nilai numerik yang masing-masing bernilai 8 bit. Misalnya saja nomor IP 192.168.19.1

    sebenarnya adalah 11000000 10101000 00010011 00000001 dimana 11000000

    merupakan bilangan binary 8 bit dari 192, 10101000 merupakan bilangan binary 8 bit

    dari 168, 00010011 merupakan bilangan binary 8 bit dari 19 dan 00000001 yang

    merupakan bilangan binary 8 bit dari 1. Alamat IP yang dapat dipakai dari alamat 0.0.0.0

    sampai dengan alamat 255.255.255.255 sehingga jumlah maksimal alamat IP yang bisa

    dipakai adalah 28x28x 28x28= 4,294,967,296. Untuk memudahkan pengelolaan alamat

    IP dari jumlah IP address sebanyak itu dikelompokan menjadi beberapa kelas oleh

    badan yang mengatur pengalamatan Internet seperti InterNIC, ApNIC atau di Indonesia

    dengan IDNICnya menjadi sebagai berikut ini :

    1. Alamat IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan

    sisanya adalah host id.

    2. Alamat IP kelas B dimulai dari bit awal 10. Dua oktet pertama digunakan untuk net

    id dan sisanya digunakan untuk host id.

    3. Alamat IP kelas C dimulai dari bit awal 110. Tiga oktet pertama digunakan untuk

    net id dan sisanya digunakan untuk host id.

    4. Alamat IP kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan untuk

    mendukung multicast.

    5. Alamat IP kelas E dimula dari bit awal 11110. Alamat IP kelas ini digunakan untuk

    tujuan eksperimen.

    Agar lebih jelas, silakan lihat tabel di bawah ini:

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    13/75

    Selain pengelompokan alamat diatas, alamat IP juga dibagi atas Private IP dan PublicIP. Private IP adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan LAN (Local Area

    Network) dan tidak dikenal oleh internet, sedangkan Public IP adalah alamat yang

    digunakan untuk pengalamatan internet. Sehingga apabila Private IP mengadakan

    komunikasi dengan Public IP atau internet diperlukan suatu mekanisme yang disebut

    dengan NAT (Network Address Translation). Adapun range dari Private IP pada setiap

    kelas adalah seperti pada tabel di bawah ini:

    Dalam setiap komputer yang mempunyai sistem operasi juga terdapat sebuah IPDefault

    yang akan digunakan sebagai loopback, yaitu alamat IP yang menunjuk kepada dirinya

    sendiri. Alamat IP ini adalah 127.0.0.1 yang biasanya mempunyai hostname localhost.

    Alamat IP ini biasanya hanya dipakai sebagai loopback saja sehingga alamat ini tidak

    dipakai untuk melakukan pengalamatan kartu jaringan.

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    14/75

    2. Konfigurasi Jaringan

    Windows memberikan 2 metode untuk mengkonfigurasi TCP/IP, yaitu:

    1. Konfigurasi Otomatis

    2. Konfigurasi Manual

    1. Konfigurasi Otomatis

    Konfigurasi ini adalah cara termudah sebab Windows sudah memberikan Private

    IPbAddress secara otomatis bila Lan Card sudah terinstall. Cara mengkonfigurasi

    TCP/IP secara otomatis pada server, yaitu :

    1. Klik kanan icon My Network Places Klik Properties.

    2. Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General pilih

    Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties.

    3. Kemudian centang Obtain an IP Address automatically.

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    15/75

    4. Kemudian klik OK maka konfigurasi Otomatis selesai.

    2. Konfigurasi Manual

    Konfigurasi manual adalah cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual atau subnet

    mask, default gateway, DNS server, dan WINS server secara manual. IP address pada

    metode ini bersifat permanen. Adapun cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual

    adalah:

    1. Klik kanan icon My Network Places Klik Properties

    2. Klik ganda pada Internet Protocol (TCP/IP)

    3. Klik Use the following IP address

    4. Masukan no IP yang diinginkan

    5. Klik OK

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    16/75

    D. PERCOBAAN

    Percobaan I

    1. Buat Jaringan seperti gambar dibawah ini

    2. Hubungkan dua computer dengan kabel cross kemudian berikan alamat private

    dikelas C

    3. Masukan IP di computer A dengan (misal IPnya adalah 192.168.1.2/24 dan

    Komputer B dengan IP 192.168.1.254/24)

    Pilih Control Panel kemudian pilih Network Adapter dan pilih Local

    Area Connections

    Klik 2 X bagian Local Area Connections kemudian pilih Internet

    Protocol (TCP/IP)kemudian Propertise

    Isikan Alamat di Komputer A dengan IP 192.168.1.2 dan untuk Komputer

    B 192.168.1.254 dengan subnetmask 255.255.255.0

    4. Pada komputer A klik menu Startkemudian ambil RUNketikan CMD

    5. Ping ke komputer B dengan cara sbb ping 192.168.1.254 ,

    hasil yang didapat

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    17/75

    Percobaan 2

    1. Hubungkan dua komputer atau lebih dengan menggunakan switch atau hub

    kabel straight kemudian berikan alamat private dikelas C: (IP Addres

    192.168.2.0/24)

    2. Masukan IP address di setiap komputer (A,B,C dan D), komputer A

    192.168.1.1/24, Komputer B192.168.1.10/24, Komputer C 192.168.1.20/24 dan

    komputer C 192.168.1.50/24

    3. Dari komputer A ping ke komputer B , C dan D, hasil yang di dapat

    Hasil Ping Ke Komputer B

    Hasil Ping Ke Komputer C

    Hasil Ping Ke Komputer D

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    18/75

    Tugas

    1

    Host IP Address 172.30.1.33

    Network Mask 255.255.0.0

    Network Address

    Network Broadcast Address

    Total Number of Host Bits

    Number of Hosts

    IP Computer AIP Computer B

    2

    Host IP Address 172.30.1.33

    Network Mask 255.255.255.0

    Network Address

    Network Broadcast Address

    Total Number of Host Bits

    Number of Hosts

    IP Computer A

    IP Computer B

    IP Computer C

    IP Computer D

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    19/75

    LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

    Nama :Nim :Jurusan :

    Judul Percobaan :

    Hasill Percobaan :

    Analisi Percobaan :

    Kesimpulan Percobaan :

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    20/75

    3

    A. TUJUAN

    1. Mahasiswa memahami prinsip NAT.

    2. Mahasiswa memahami kegunaan/manfaat NAT

    3. Mahasiswa mampu melakukan installasi dan konfigurasi/settingNAT

    B. PERALATAN1. OS Mikrotik

    2. PC Router

    3. Switch / HUB

    4. Kabel UTP

    C. TEORI

    PC router digunakan sebagai perantara antara modem ADSL (Asymmetric Digital

    Subscriber Line) dengan jaringan LAN. Karena sebagian besar fungsi PC router dapat

    digantikan oleh modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line), bagi mereka yang

    tidak mau pusing dan cukup dengan feature yang sederhana disarankan untuk

    menggunakan router modem ADSL. PC router Linux terutama ditujukan bagi mereka

    yang nantinya ingin mengembangkan diri menguasai system yang lebih kompleks,

    terutama menggunakan server internet yang berbasis di linux.

    Spesifikasi PC router bisanya tidak terlalu besar. PC Pentium I dengan

    menggunakan memory 128 Mbyte harddsik 5 Gbyte cukup baik untuk digunakan

    sebagai router. Sebentulnya dapat menggunakan memory RAM 64 Mbyte, tapi cukup

    berat instalasi-nya, terutama jika menggunakan disro linux besar seperti redhat atau

    fedora.

    Ada beberapa fungsi PC router linux yang sering digunakan, minimalnya adalah :

    SHARING INTERNET

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    21/75

    Firewall sederhana, untuk mengatur trafik yang diizinkan maupun tidak

    diizinkan ke / dari internet. Pada system operasi linux, apalikasi firewall

    yang digunakan biasanya sudah ada di system operasi dan dapat diakses

    menggunakan perintah iptables.

    Network Address Translation (NAT) yang sebetulnya menjadi bagian dari

    fungsi/kemampuan firewall yang memungkinkan banyak computer di LAN

    membagi (sharing) sambungan akses ke internet yang hanya satu buah /

    beberapa buah.

    Fungsi routing, biasanya memang built in pada system operasi linux.

    Fungsi routing dibutuhkan jika kita mempunyai beberapa jaringan LAN

    yang ingin tergabung ke internet secara bersama. Jika hanya ada satu

    buah jaringan LAN yang ingin tergabung ke internet, fungsi routing yang

    kompleks tidak dibutuhkan. Pada system operasi lunix apalikasi routing

    yang digunakan biasanya sudah ada pada system operasi dapat diakses

    menggunakan router.

    DHCP server digunakan untuk membarikan IP address (alamat IP) pada

    work-station di LAN agar memperoleh IP address secara automatis.

    D. PERCOBAAN

    1. Installasi Sebuah PC dengan OS Mikrotik

    2. Pasang NIC di server Mikrotik

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    22/75

    3. Melihat Kondisis Interface di Mikrotik[admin@Mikrotik] > interface printFlags: X - disabled, D - dynamic, R - running# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU0 R ether1 ether 0 0 15001 R ether2 ether 0 0 1500

    Catatan : Jika di interface anda tanda X (Disable) dan kalau R (running)

    4. Mengganti nama IntrefaceDalam hal ini kita akan memberi nama PUBLIK pada ether 1 dan LOCAL padaether2[admin@Mikrotik] > interface set 0 name=PUBLIK[admin@Mikrotik] > interface set 1 name=LOCALTulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    [admin@Mikrotik] > interface print

    Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU0 R PUBLIK ether 0 0 15001 R LOKAL ether 0 0 1500

    5. Mengganti Nama Mikrotik[admin@Mikrotik] > system identity set name=router_fasilkom[admin@ router_fasilkom]>

    6. Setting IP AddressPada modul ini interface PUBLIK digunakan untuk koneksi ke internet sedanginterface LOKAL

    [admin@ router_fasilkom]>ip address add address=202.146.180.228/29interface=PUBLIK comment="IP ke Internet"[admin@ router_fasilkom]>ip address add address=172.16.0.1/24interface=LOKAL comment="IP ke LAN"Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    [admin@ router_fasilkom]>ip address printFlags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE0 ;;; IP Address ke Internet

    192.168.3.2/24 192.168.3.0 192.168.3.255 PUBLIK1 ;;; IP Address ke LAN172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 LOKALTulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    7. Setting Gateway

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    23/75

    Pada kasus ini kita menggunakan default gateway, dimana pada percobaan inigateway nya adalah202.146.180.225[admin@ router_fasilkom]>ip router add gateway=202.146.180.225[admin@ router_fasilkom]>ip route printFlags: X - disabled, A - active, D - dynamic,

    C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf# DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE

    INTERFACE0 ADC 192.168.3.0/24 192.168.3.2 PUBLIK1 ADC 172.16.0.0/24 172.16.0.1 LOKAL2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.3.1 PUBLIKTulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    8. Setting Name ServerPada percobaan ini IP DNS yang kita dapat adalah IP Address Primary=

    202.146.180.4 dan IP AddressSecondary= 202.146.178.4[admin@ router_fasilkom]> ip dns set primary-dns=202.146.180.4 allow-remoterequests=yes[admin@ router_fasilkom]> ip dns set primary-dns=202.146.178.4 allow-remoterequests=yesTulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    9. Tes ping ke Gateway ini bertujuan memastikan konfigurasi kita sudah benar[admin@ router_fasilkom]> ping 202.146.180.225

    202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    24/75

    [admin@ router_fasilkom]> ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=PUBLIK (interface yang terhubung ke internet) action=masqueradeTulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------6. Setting Komputer Client

    Setting ip client satu kelas dengan routerIP Address : 172.16.0.2Subnet Mask : 255.255.255.0Default Gateway : 172.16.0.1Preferred DNS Servers 172.16.0.1Klik OK

    Selanjut dari sisi client kita coba untuk browsing ke sebuah web siteTulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    25/75

    Judul Percobaan :

    Hasill Percobaan :

    Analisi Percobaan :

    Kesimpulan Percobaan :

    LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

    Nama :Nim :

    Jurusan :

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    26/75

    4

    A. TUJUAN

    1. Mahasiswa dapat memahami manfaat / kegunaan dari DHCP Server.

    2. Mahasiswa memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan IP dinamis

    dibandingkan dengan penggunaan IP statis.

    3. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi DHCP server pada sistem operasi

    Linux, serta konfigurasi DHCP client pada Linux dan Windows.

    B. PERALATAN

    1. OS Mikrotik

    2. PC Router

    3. Switch / HUB

    4. Kabel UTP

    C. TEORI

    DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis

    memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan

    nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP

    disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus

    memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan

    memberikan referensi kepada DHCP Server.

    Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request

    ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan

    nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP,

    maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret

    nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask

    dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client

    DHCP SERVER

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    27/75

    tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada

    jaringan tersebut.

    Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan

    selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut

    dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut

    kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam,

    bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

    Cara Kerja DHCP :

    DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika

    Clietn punya NIC Card lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari 1 maka proses DHCP

    dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri) :

    IP Least Request Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP

    server).

    IP Least Offer DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau

    lebih DHCP server) yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke client

    tersebut.

    IP Lease Selection Client memilih penawaran DHCP Server yng pertama

    diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui

    peminjaman tersebut kepada DHCP Server

    IP Lease Acknowledge DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas

    pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada Client dengan

    sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan

    mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan

    tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.

    D. PERCOBAAN

    1. Setting DHCP ServerDHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol, yaitusuatu program yang memungkinkan pengaturan IP Address di dalam sebuah

    jaringan dilakukan terpusat di server, sehingga PC Client tidak perlu melakukankonfigurasi IP Addres. DHCP memudahkan administrator untuk melakukanpengalamatan ip address untuk client

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    28/75

    [admin@ router_fasilkom]> ip pool add name=dhcp-pool range=172.16.0.2-172.16.0.10Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Setting DHCP Network dan Gateway yang akan didistribusikan ke client

    [admin@ router_fasilkom]> ip dhcp-server network add address=172.16.0.0/24gateway=172.16.0.1 dns-server=172.16.0.1 enable=yesTulis dan jelaskan perintah diatas?

    ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Setting DHCP SERVER[admin@ router_fasilkom]> ip dhcp-server add interface=LOKAL address-pool=dhcp-pool

    Jangan Lupa dibuat enable dulu dhcp servernya[admin@ router_fasilkom]> /ip dhcp-server enable 0

    Konfigurasi DHCP clientSetting DHCP client pada Windows :Pilih

    1. control panel,2. Network Connection,3. Local Area Connection,4. Properties,

    5. Internet Protocol (TCP/IP),6. Properties7. Pilih Obtain an IP address automatically.8. Pilih Obtain an DNS address automatically9. Klik OK

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    29/75

    Judul Percobaan :

    Hasill Percobaan :

    Analisi Percobaan :

    Kesimpulan Percobaan :

    LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

    Nama :

    Nim :Jurusan :

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    30/75

    5

    A. TUJUAN

    Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat Hotspot buat mobile

    user dalam mengakses Intranet dan Internet pada scope local

    B. PERALATAN

    1. Cabel UTP Cat 5

    2. Komputer

    3. Switch/Hub

    4. Access Point

    5. Mikrotik

    C. TEORI

    Hotspot adalah layanan WIFI yang memungkinkan user bergerak/mobile dalammengakses layanan yang ada pada jaringan baik itu Intranet maupun internet, baik itu

    menggunakan notebook dengan fasilitas WIFI maupun device lain seperti PDA,

    Communicator dan lain-lain

    HOTSPOT

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    31/75

    D. PERCOBAAN

    1. Setting IP computer kita satu network dengan ip di mikrotik (IP mikrotik

    172.16.0.1/24 dan ip di computer 172.16.0.2/24)

    2. Login Ke mikrotik dengan menggunakan winbox (download winbox di

    mikrotik.co.id)

    Connect To : 172.16.0.1 (ip mikrotik) atau cukup kita klik tombol

    tanda kemudian kita connect berdasarkan ip or mac address

    Login : masuk user name kita (misalnya admin) Password : masukkan password dari user

    Terakhir klik menu connect

    3. Tampil menu mikroitk

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    32/75

    4. Pada bagian kotak dialog New Radius Server,

    Klik bagian hotspot dengan memberi tanda ,

    Kemudian pada Address isikan 127.0.0.1

    setelah itu pada secret isikan password server radius yang diinginkan

    misalnya tasmi_ganteng

    5. Pada winbox klik menu IP kemudian klik HOTSPOT, Klik bagian Tab Server

    Klik SETUP

    kemudian pada kolom hostpot setup pilih interface yang akan dijadikan

    HOTSPOT (pada modul ini interface diberi nama HOTSPOT)

    Klik tombol NEXT

    6. Menentukan IP yang akan dijadikan HOTSPOT (biasanya akan muncul

    otomatis sesuai dengan ip yang kita masukkan di awal) kemudian Klik tombol

    NEXT

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    33/75

    7. Menentukan range IP dijadikan HOTSPOT untuk client (sudah setting di

    bagian address pool di prktikum 3) maka langsung saja Klik tombol NEXT

    8. Di bagian select hotspot SSL certifate pilih NONEkemudian Klik tombol next

    9. Di menu select SMTP server kita klik tombol NEXT

    10. Setting DNS untuk hotspot (akan muncul otomatis karena sudah kita setting

    diawal ) Klik tombol NEXT

    11. Setting DNS untuk layanan Hotspot (misalnya tasmi.unsri.ac.id) kemudianklik Tombol NEXT

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    34/75

    12. Setting user untuk login hotspot (defaultnya adalah admin dan masukan

    passwordnya terserah anda misalnya 123) Klik tombol NEXT

    13. Finish

    14. Pada winbox klik menu IP ----HOTSPOT,

    Kilk Tab USER, Klik tombol PLUS warna merah

    Masukan user dibagian USERNAME dan password dikolom

    PASSWORD

    Kemudian klik tombol OK

    (untuk membatasi user dan memasukan MAC address user cukup anda

    klik dikolom profil dan kolom MAC untuk memasukkan MAC

    Percobaan Setting Radio Wireless1. Buka program browser yang ada pada computer anda, misalnya opera,

    mozilla firefox, ataupun internet explorer.

    2. .Tuliskan alamat http://192.168.1.245

    3. Login sebagai administrator, bagaian usermane di kosongkan dan di

    bagaian password ketikan admin kemudian login

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    35/75

    4. Menu Setup

    Device name diisi dengan nama wirelessPrak

    Configurasi type

    Pilih static IP

    Masukkan alamat IP yang akan diikuti (192.168.1.200)

    Masukkan subnetmask dan gateway (255.255.255.0 dan

    192.168.1.1)

    Kemudian click save setting

    Pada AP mado pilih access point

    5. Menu wireless:

    Pada menu made = pilih mixed

    Pada menu network name ( SSID ) = Wireless_Praktikum

    Pada menu channel = pilih channel yang free

    Lihat pada menu status untuk melihat konfigurasinya

    6. Menu Administrator

    Dibagian Manajemen masukan password untuk radio

    7. Kemudian lepaskan kabel UTP dari PC ke linksys

    8. Hubungkan dengan dengan Kabel UTP dari Server ke Linksys

    9. Testing dari sisi Client Aktifkan network connection wireless dan klik

    view wireless network Klik nama wireless milik kita dan connectkan

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    36/75

    Judul Percobaan :

    Hasill Percobaan :

    Analisi Percobaan :

    Kesimpulan Percobaan :

    LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

    Nama :Nim :

    Jurusan :

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    37/75

    6

    A. TUJUAN

    1. Mahasiswa memahami prinsip DNS.2. Mahasiswa memahami kegunaan/manfaat DNS.3. Mahasiswa mampu melakukan installasi dan konfigurasi/settingDNS.

    B. PERALATAN

    1. Kabel UTP Category 5

    2. PC Server

    3. PC Client

    4. Switch

    C. TEORI

    Konsep & Cara Kerja DNS

    Suatu host pada jaringan Transmission Control Protocol/Internet Protocol

    (TCP/IP) harus memiliki alamat IP agar dapat diakses. Alamat IP yang digunakan

    sekarang (IP versi 4) dibentuk dalam format angka long integer 32-bit yang

    dikelompokkan menjadi empat kelompok (untuk setiap kelompoknya masing-masing

    terdiri dari 8 bit). Bila dalam suatu jaringan TCP/IP memiliki banyak sekali host, maka

    tidak mudah bagi manusia untuk mengingat alamat-alamat IP yang ada (tentu saja bagi

    komputer hal ini bukan menjadi masalah). Karena itulah alamat-alamat IP tersebut perludipetakan menjadi nama yang dapat diingat manusia secara mudah dengan

    menggunakan DNS. Misalnya seperti IP Address 222.124.194.11 yang dipetakan

    menjadi www. unsri.ac.id sehingga lebih mudah diingat.

    Dalam teknologi internet sekarang ini, DNS pun merupakan jantung yang sangat

    DNS SERVER

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    38/75

    berperan penting. Setiap kali kita meggunakan internet dalam kegiatan kita sehari-hari,

    maka setiap kali itu pula secara tidak langsung kita menggunakan DNS (Domain Name

    System). Pengunaan DNS didalam internet tersebut meliputi aplikasi email (electronic-

    mail), browsing, ssh/telnet, ftp, maupun aplikasi yang lain yang ada kaitannya dengan

    internet. Oleh karena itu Pengetahuan dan pengertian tentang DNS merupakan hal

    penting yang harus dimiliki oleh operator maupun pengguna internet.

    Domain Name System

    Beberapa pengertian mengenai Domain name system adalah sebagai berikut:

    Merupakan sistem database yang terdistribusi yang digunakan untuk pencarian

    nama komputer di jaringan yang menggunakan TCP/IP. DNS mempunyai

    kelebihan ukuran database yang tidak terbatas dan juga mempunyai performa

    yang baik.

    Merupakan aplikasi pelayanan di internet untuk menterjemahkan domain name

    ke alamat IP dan juga sebaliknya.

    Komputer yang terhubung dan memiliki tanggung jawab memberikan informasi

    zona nama domain anda, merubah nama domain menjadi alamat IP dan juga

    memiliki tanggung jawab terhadap distribusi email di mail server yang

    menyangkut dengan nama domain.

    Aplikasi yang membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address

    pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail.

    DNS dapat dianalogikan sebagai pemakaian buku telefon dimana orang yang ingin kita

    hubungi, berdasarkan nama untuk menghubunginya dan menekan nomor telefon

    berdasarkan nomor dari buku telefon tersebut. Hal ini terjadi karena komputer bekerja

    berdasarkan angka, dan manusia lebih cenderung bekerja berdasarkan nama.

    Misalkan domain name yahoo.com mempunyai alamat IP 202.68.0.134, tentu mengingat

    nama komputer lebih mudah dibandingkan dengan mengingat alamat IP.Didalam DNS,

    sebuah name server akan memuat informasi mengenai host-host di suatu daerah/zone.

    Name server ini dapat mengakses server-server lainnya untuk mengambil data-data

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    39/75

    host di daerah lainnya. Name server akan menyediakan informasi bagi client yang

    membutuhkan, yang disebut resolvers.

    Fungsi utama dari sebuah sistem DNS adalah:

    1. menerjemahkan nama-nama host (hostnames) menjadi nomor IP (IP address)

    ataupun sebaliknya, sehingga nama tersebut mudah diingat oleh pengguna

    internet.

    2. memberikan suatu informasi tentang suatu host ke seluruh jaringan internet.

    DNS memiliki keunggulan seperti:

    1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP

    address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).

    2. Konsisten, IP address sebuah komputer boleh berubah tapi host name tidak

    berubah. Contoh:

    www.unsri.ac.idmempunyai IP 222.124.194.11, kemudian terjadi perubahan

    menjadi 222.124.194.25, maka disisi client seolah-olah tidak pernah ada

    kejadian bahwa telah terjadi perubahan IP.

    Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di

    Internet maupun di Intranet.

    Konsep dan hirarki DNS

    DNS adalah suatu bentuk database yang terdistribusi, dimana pengelolaan secara lokal

    terhadap suatu data akan segera diteruskan ke seluruh jaringan (internet) dengan

    menggunakan skema client-server. Suatu program yang dinamakan name server,

    mengandung semua segmen informasi dari database dan juga merupakan resolver bagi

    client-client yang berhubungan ataupun menggunakannya.

    Struktur dari database DNS bisa diibaratkan dengan dengan struktur file dari sebuah

    sistem operasi UNIX. Seluruh database digambarkan sebagai sebuah struktur terbalik

    dari sebuah pohon (tree) dimana pada puncaknya disebut dengan root node. Pada

    setiap node dalam tree tersebut mempunyai keterangan (label) misalnya, .org, .com,

    .edu, .net, .id dan lain-lainnya, yang relatif rerhadap puncaknya (parent).Ini bisa

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    40/75

    diibaratkan dengan relative pathname pada sistem file UNIX,seperti direktori bin, usr,

    var, etc dan lain sebagainya. Pada puncak root node dalam sebuah sistem DNS

    dinotasikan dengan . atau / pada sistem file UNIX.

    Pada setiap node juga merupakan root dari subtree, atau pada sistem file UNIXmerupakan root direktori dari sebuah direktori. Hal ini pada sistem DNS disebut dengan

    nama domain. Pada tiap domain juga memungkinkan nama subtree dan bisa berbeda

    pula, hal ini disebut subdomain atau subdirektori pada sistem file UNIX. Pada bagian

    subdomainjuga memungkinkan adanya subtree lagi yang bisa dikelola oleh organisasi

    yang berbeda dengan domain utamanya.

    Struktur Database DNS

    Struktur DNS

    Domain Name Space merupakan hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama.

    Domain ditentukan berdasarkan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut

    level yang terdiri dari :

    Root-Level Domains : merupakan level paling atas di hirarki yang di ekspresikan

    berdasarkan periode dan dilambangkan oleh ..

    Top-Level Domains: berisi second-level domains dan hosts yaitu :

    com : organisasi komersial, seperti IBM (ibm.com).

    edu : institusi pendidikan, seperti U.C. Berkeley (berkeley.edu).

    org : organisasi non profit, Electronic Frontier Foundation (eff.org).

    net : organisasi networking, NSFNET (nsf.net).

    gov : organisasi pemerintah non militer, NASA (nasa.gov).

    mil : organisasi pemerintah militer, ARMY (army.mil).

    xx : kode negara (id:Indonesia,au:Australia)

    Second-Level Domains : berisi domain lain yang disebut subdomain. Contoh,

    unsri.ac.id. Second-Level Domains unsri.ac.id bisa mempunyai host www.unsri.ac.id

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    41/75

    Third-Level Domains: berisi domain lain yang merupakan subdomain dari second level

    domain diatasnya. Contoh, ilkom.unsri.ac.id. Subdomain ilkom.unsri.ac.id juga

    mempunyai host www.ilkom.unsri.ac.id.

    Host Name: domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fullyqualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Contohnya, jika terdapat www.

    unsri.ac.id, wwwadalah hostnamedan unsri.ac.idadalah domain name.

    STRUKTUR HIRARKI DNS

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    42/75

    DNS Zone

    Terdapat dua bentuk Pemetaan DNS Zone, yaitu:

    Forward Lookup Zone: Melakukan pemetaan dari nama menuju IP address

    Reverse Lookup Zone: Melakukan pemetaan dari IP address menuju nama

    Forward Lookup Zone

    Arpa com Edu net gov id

    .

    In-addr

    Arpa

    Arpa

    ac

    unsri

    ilkom

    ROOT

    TOP LEVEL DOMAIN

    SECOND LEVEL DOMAIN

    THIRD LEVEL DOMAIN

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    43/75

    Cara kerja DNS tersebut dengan Forward Lookup Zone dapat kita lihat pada contoh

    berikut :

    Misal kita browsing di warnet, dan akan menghubungi www. unsri.ac.id.

    1. PC kita mengontak Server DNS lokal (biasanya terletak pada jaringan ISP)untuk

    menanyakan IP Address www.unsri.ac.id.

    2. Server DNS lokal akan melihat ke dalam cache-nya .

    3. Jika data itu terdapat di dalam cache server DNS server lokal, maka server

    tersebut akan memberikan alamat IP tersebut ke Browser. Jika tidak, maka

    server tersebut mengontak server DNS di atasnya (biasanya disebut Root DNS

    server . ) untuk mengetahui alamat IP dari name server yang mengelola Top

    Level Domain .id.

    4. Pada name server yang mengelola Top Level Domain .id, maka server akan

    menanyakan IP dari name server pengelola domain ac.id.

    5. Kemudian server akan mengontak name server pengelola domain ac.id, disini

    server akan menanyakan alamat IP dari second level Domain unsri.ac.id.

    6. Setelah mendapatkan IP dari name server pengelola second level Domain

    unsri.ac.id,Pada name server yang mengelola unsri.ac.id, maka DNS server kita

    akan menanyakan alamat FQDN dari www.unsri.ac.id.

    7. Setelah mendapatkan IP dari www.unsri.ac.id, maka server akan memberikan

    alamat IP tersebut ke PC yang me-request tadi, dan membuat cache terhadap

    alamat yang telah dicari. Sehingga jika ada permintaan lagi untuk mengakses

    www.unsri.ac.id, maka DNS Server akan memberikan alamat yang telah

    disimpan didalam cache tanpa harus menghubungi server diatasnya. Jadi

    permintaan terhadap server diatasnya hanya jika alamat yang akan diakses

    belum terdapat pada cache.

    8. Setelah PC mendapatkan alamat IP dari www.unsri.ac.id barulah PC tadi bisa

    mengakses www.unsri.ac.id

    Reverse Domain Server

    Di dalam jaringan TCP/IP diperlukan juga pemetaan dari IP address ke hostname.

    Pemetaan ini merupakan pemetaan balik dari pemetaan hostname ke IP address yang

    disebut reverse domain. Tujuannya untuk menyimpan informasi ataupun statistik yang

    disimpan dalam satu log file. Selain itu juga diperlukan untuk security jaringan

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    44/75

    (authorization check). Jika menggunakan host table (/etc/hosts) maka pemetaan

    hostname ke IP address merupakan pemetaan satu ke satu. Resolver akan mencari

    hostname pada host tabel secara sekuensial. Dengan menggunakan DNS proses

    pencarian IP address dari suatu hostname dapat dengan mudah dilakukan. Tapi proses

    pencarian hostname dari suatu host dengan IP address tertentu memerlukan proses

    pencarian yang cukup lama karena harus dilacak ke seluruh domain name server.

    Solusi yang digunakan adalah dengan membuat suatu domain dengan menggunakan IP

    address sebagai domain. Pada jaringan TCP/IP top level domain yang menggunakan IP

    address sebagai domain diberi nama in-addr. arpa. Pemberian nama sub domain

    dibawah top level domain ini mengikuti aturan sebagai berikut:

    1. Sub domain dibentuk dengan menuliskan sub domain dalam format representasi

    IP address dalam bentuk dot-octet.

    2. Pembentukan sub domain di bawah top level domain dimulai dari oktet pertama

    dari IP address (IP address terdiri dari 32 bit=4 oktet) dan sub domain

    selanjutnya dibentuk dari oktet ketiga dan demikian seterusnya.

    Contoh :

    Sebuah network dengan IP address 222.124.194.XX (Network Klas C, XX = variable 0

    s.d. 255) dikoordininasikan oleh DNS server ns1.unsri.ac.id. Agar DNS ini dapat

    merupakan server untuk reverse domain pada IP address di atas maka reverse domain

    yang harus dibuat adalah 194.124.222.in-addr.arpa

    Keterangan :

    - Network dengan IP address 222.124.194.XX bila direpresentasikan

    dalam bentuk dot-octet adalah 222.124.194.

    - Oktet pertama dari IP address network di atas adalah 222, oktet kedua

    124, dan octet ketiga 194 maka sub domain di bawah top level domain

    in-addr.arpa adalah 222.in-addr.arpa. Subdomain berikutnya adalah

    oktet kedua yaitu 124, maka dibawah sub-domain 222.in-addr.arpa

    terdapat lagi sub domain 124.222.in-addr.arpa. Kemudian subdomain

    berikutnya adalah octet ketiga yaitu 180, maka dibawah subdomain

    124.222.in-addr.arpaterdapat subdomain194.124.222.in-addr.arpa

    Proses pencarian IP address dengan menggunakan proses reverse domain dapat

    digambarkan seperti dibawah ini:

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    45/75

    arpa

    In-addr

    1 222 255

    1124

    1941

    255

    255

    1255

    D. PERCOBAAN

    INSTALASI DAN KONFIGURASI

    Sebelum mulai mencoba mempraktikan DNS Server sebaiknya cek terlebih dahulu

    apakah computer anda sudah terdapat program BIND. Ini merupakan paket utama untuk

    menjadikan computer anda sebuah DNS Server. Pada distro Kinux Redhat, anda bisa

    melakukan pengecekan apakah paket BIND sudah terinstalasi dengan mengetikan

    perintah berikut :

    # rpm qa |grep bind

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    46/75

    1. Konfigurasi /etc/hosts

    # cd /etc

    # vi hosts

    #vi /etc/hosts

    lalu ketikan sintak dibawah ini

    # Do not remove the following line, or various programs# that require network functionality will fail.192.168.0.1 ns1.unsri.ac.id ns1127.0.0.1 localhost.localdomain localhost::1 localhost6.localdomain6 localhost6

    Simpan file tersebut dengan tekan tombol ESC lalu Shift +: ketikan wqtekan enter

    2. Konfigurasi /etc/resolv.conf atau DNS Client

    #cd /etc

    # vi resolv.conf

    lalu ketikan file dibawah ini

    ; generated by /sbin/dhclient-scriptsearch unsri.ac.id

    nameserver 192.168.0.1nameserver 127.0.0.1

    Simpan file tersebut dengan tekan tombol ESC lalu Shift +: ketikan wq tekan enter

    3. Konfigu rasi /etc/named.conf atau Name Server

    # cd /etc/

    # vi named.conf

    lalu ketikan file dibawah ini di dalam named.conf

    zone "unsri.ac.id" IN {type master;file "/var/named/unsri.ac.id.host";};

    zone 0.168.192.in-addr.arpa IN {

    type master;

    file /var/named/192.168.0.rev;

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    47/75

    };

    Simpan file tersebut dengan shift + : lalu tekan tombol wq dan enter

    4. Konfigurasi /var/named/chroot/var/named

    # cd /var/named/chroot/var/named

    # vi unsri.ac.id.host

    Lalu ketikan file dibawah ini

    $ttl 38400unsri.ac.id. IN SOA ns1.unsri.ac.id. admin.unsri.ac.id. (

    122538418010800360060480038400 )

    unsri.ac.id. IN NS ns1.unsri.ac.id.

    ns1.unsri.ac.id. IN A 192.168.0.1www.unsri.ac.id. IN A 192.168.0.1

    # cd /var/named/chroot/var/named

    # vi 192.168.0.rev

    Lalu ketikan file dibawah ini

    $ttl 384000.168.192.in-addr.arpa. IN SOA ns1.unsri.ac.id.

    root.unsri.ac.id. (121250309310800

    360060480038400 )

    0.168.192.in-addr.arpa. IN NS ns1.unsri.ac.id.1.0.168.192.in-addr.arpa . IN PTR ns1.unsri.ac.id.Lalu simpan file tersebut

    5. Setting IP

    o cd /etc/sysconfig/network-scripts/o vi ifcfg-eth0 o Lalu edit file tersebut

    DEVICE= eth0 TYPE= Ethernet ONBOOT=yes BOOTPROTO= none IPADDR= 192.168.0.1 NETMASK= 255.255.255.0 USERCTL=no

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    48/75

    PEERDNS= yes IPV6INIT=no

    o Simpan file yang telah di edit dengan SHIFT + : wq

    6. Menjalankan DNS

    a. Aktifkan eth0 dengan cara sbb

    # service network restart

    b. Jalankan service named dengan cara sbb

    #service named restart

    c. Lalu gunakan perintah dig, perintah ini digunakan untuk mendapatkan section

    dari authority, commandnya : sbb

    dig www.unsri.ac.id

    d. Kemudian gunakan perintah nslookup, digunakan untuk melihat resolv dan

    reverse

    - nslookup

    >www.ilkom.unsri.ac.id

    >192.168.0.1

    (Keluar dari nslookup gunakan perintah ctrl + c)

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    49/75

    LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

    Judul Percobaan :

    Hasill Percobaan :

    Analisi Percobaan :

    Kesimpulan Percobaan :

    Nama :Nim :

    Jurusan :

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    50/75

    7

    A. TUJUAN:

    1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep web server di linux2. Mahasiswa memahami cara instalasi web server di Linux3. Mahasiswa mampu melakukan troubleshooting web server di Linux

    B. PERALATAN

    1. Kabel UTP Category 5

    2. PC Server

    3. PC Client

    4. Switch

    C. TEORI

    Apache web Server

    Web server adalah software yang memberikan layanan web. Web servermenggunakan protocol yang disebut dengan HTTP (HyperText Transfer Protocol). Anda

    mempunyai banyak pilihan di dunia open source, tergantung pada keperluan Anda.

    Salah satu web server yang sangat terkenal dan menjadi standar de facto setiap

    distribusi Linux, yaitu Apache.Apache adalah nama web server yang dibuat berbasiskan

    kode sumber dan ide-ide yang ada pada web server leluhurnya, yaitu web server NCSA.

    Sesuai namanya, web server NCSA dibuat oleh National Center for Supercomputing

    Applications. Tidak seperti poryek leluhurnya yang dibiayai oleh pemerintah Amerika,

    web server Apache dikembangkan oleh sekelompok programer yang bekerja tanpadibayar oleh siapapun. Mereka mengerjakan proyek ini dengan berbagai macam alasan,

    akan tetapi alasan yang paling mendasar adalah mereka senang jika perangkat lunak

    mereka digunakan oleh banyak orang.

    Apache adalah web server yang kompak, modular, mengikuti standar protokol

    HTTP, dan tentu saja sangat digemari. Kesimpulan ini bisa didapatkan dari jumlah

    WEB SERVER DAN DATABASE

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    51/75

    pengguna yang jauh melebihi para pesaingnya. Sesuai hasil survai yang dilakukan oleh

    Netcraft, bulan Januari 2005 saja jumlahnya tidak kurang dari 68% pangsa web server

    yang berjalan di Internet. Ini berarti jika semua web server selain Apache digabung,

    masih belum bias mengalahkan jumlah Apache. Saat ini ada dua versi Apache yang

    bisa dipakai untuk server produksi, yaitu versi mayor 2.0 dan versi mayor 1.3. Anda bisa

    menggunakan salah satu dari keduanya. Tapi sangat dianjurkan Anda memakai versi

    2.0.

    Fitur Apache

    Mengapa kita harus memilih Apache? Tentu itu pertanyaan yang terfi kir dalam benak

    Anda. Ya, tentu saja kita harus mempunyai alasan untuk segala hal, termasuk memilih

    Apache sebagai web server pilihan. Mungkin daftar berikut bisa menjadi jawabannya.

    1. Arsitektur modular.

    2. Mendukung banyak sistem operasi, termasuk di dalamnya adalah Windows

    NT/2000/XP dan berbagai varian Unix.

    3. Mendukung IP versi 6 (Ipv6).

    4. Mendukung CGI (Common Gateway Interface) dan SSI (Server Side Include).

    5. Mendukung otentifi kasi dan kontrol akses.

    6. Mendukung SSL (Secure Socket Layer) untuk komunikasi terenkripsi.

    7. Konfi gurasi yang mudah dipahami.

    8. Mendukung Virtual Host.

    9. Pesan kesalahan multi bahasa dan bias dimodifikasi.

    D. PERCOBAAN

    1. Instal OS Linux beserta Paket untuk web server dan database

    2. Mengecek paket instalasi apache

    #which httpd

    /usr/sbin/httpd

    3. Pertama tama kita harus membuat kontens PHP or HTML yang sederhana,buat satu folder di directory /var/www/

    # mkdir -p /var/www/fasilkom (ini membuat folder fasilkom di www)

    Masuk kedalam directory jarkom

    # cd /var/www/fasilkom

    Lalu ketika file PHP sederhana sbb

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    52/75

    #vi index.php

    Simpan file diatas

    4. Menjalankan Web Server

    #service httpd restart

    Buka browse lalu ketikkan ip server

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    53/75

    Judul Percobaan :

    Hasill Percobaan :

    Analisi Percobaan :

    Kesimpulan Percobaan :

    LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

    Nama :

    Nim :Jurusan :

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    54/75

    8

    A. TUJUAN

    1. Dapat Mengkonfigurasi Router CISCO2. Mengkonfigurasikan routing static untuk beberapa jaringan3. Troubleshoot routing di jaringan

    B. PERALATAN

    1. Kabel Rolever

    2. Pc

    3. Router Cisco

    C. TEORI

    Router adalah sebuah komputer khusus, router mempunyai komponen-komponen

    dasar yang sama dengan PC desktop, Router mempunyai CPU, memori, sistem bus,

    dan banyak interface input/output. Router didisain untuk melakukan tugas khusus yang

    tidak dimiliki oleh PC desktop. Contoh, router menghubungkan dan mengijinkan

    komunikasi antara dua jaringan dan menentukan jalur data yang melalui koneksi

    jaringan.

    Sama dengan PC, router membutuhkan operating sistem untuk menjalankan

    fungsinya, yaitu Internetwork Operating System (IOS) software untuk menjalankan file-

    file konfigurasinya. Konfigurasi-konfigurasi ini berisi perintah-perintah dan parameter

    yang mengontrol aliran trafik yang masuk dan keluar dari router. Router menggunakan

    protokol routing untuk menentukan jalur terbaik.

    Komponen utama dari router adalah random-access memory (RAM), nonvolatile

    random-access memory (NVRAM), flash memory, read-only memory (ROM) dan

    interface-interface.

    KONFIGURASI ROUTER

    CISCO

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    55/75

    RAM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:

    Menyimpan tabel routing

    Menangani cache ARP

    Menangani cache fast-switching

    Menangani packet buffering dan share RAM

    Menangani antrian paket

    Menyediakan temporary memory untuk file konfigurasi pada saat router bekerja

    Data akan hilang pada saat router dimatikan atau restart

    NVRAM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:

    Menyediakan storage untuk file startup configuration

    Data masih ada walaupun router dimatikan atau restart

    Flash memory mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:

    Menangani IOS image

    Memberi akses software untuk melakukan update tanpa harus melepas chip

    pada prosesornya

    Data masih ada ketika router dimatikan atau restart

    Dapat menyimpan beberapa versi software IOS

    Merupakan tipe dari Electrically Erasable Programmable Read-only Memory

    (EEPROM)

    ROM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:

    Menangani perintah-perintah untuk keperluan diagnosa power-on selt test

    (POST)

    Menyimpan program bootstap dan dasar operating system

    Membutuhkan melepas chip pada motherboard pada saat melaukan upgrade

    software

    Interface mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:

    Menghubungkan router ke suatu jaringan sebagai keluar masuknya paket data

    Hanya berada dalam motherboard atau sebagai module yang terpisah

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    56/75

    Router

    Komponen utama dari router adalah sebagai berikut:

    CPU Central Processing Unit bertugas menjalankan perintah-perintah dalam operating

    system. Beberapa fungsi yang dilaukan oleh CPU seperti: inisialisasi sistem, routing,

    dan kontrol interface jaringan. CPU router merupakan sebuah microprocessor.

    RAM RAM digunakan untuk informasi table routing, cache fast switching, konfigurasi

    yang sedang jalan, dan mengatur antrian paket. Pada kebanyakan router RAM

    meyediakan space memori untuk menjalankan fungsi router. Secara logik RAM dibagi

    menjadi memori prosesor utama dan memori share input/output (I/O). Memori share I/O

    merupakan share diantara interface-interface router untuk penyimpanan paket

    sementara. Isi dari RAM akan hilang kalau router dimatikan atau di-restart. RAM

    biasanya bertipe dynamic random-access memori (DRAM) dan dapat di-upgrade

    dengan menambahkan suatu module memori yan disebut dengan dual in-line memory

    module (DIMM).

    Flash flash memori digunakan untuk menyimpan image dari IOS. Router normalnya

    membutuhkan IOS default dari flash. Image dapat di-upgrade dengan cara men-

    download image baru ke dalam flash. IOS bisa jadi ter-kompresi maupun tidak. Pada

    kebanyakan router untuk meng-copy IOS ditansfer ke RAM selama proses booting.

    Pada router yang lain IOS mungkin dapat dijalankan langsing dari flash. Flash terpasang

    secara single si slot SIMM atau berupa card PCMCIA yang dapat ditambahkan atau

    dilepas pada saat upgrade flash.

    NVRAM NVRAM digunakan untuk menyimpan startup configuration. Pada device

    yang sama EEPROM dapat digunakan sebagai fungsi NVRAM. Pada device yang lain

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    57/75

    dipakai untuk sebagai flash untuk melaukan booting. Isi dari NVRAM tidak akan hilang

    meskipung router dimatikan atau di-restart.

    Bus Sebagian besar router terdiri atas bus sistem dan bus CPU. bus sistem

    digunakan untuk komunikasi antar CPU dan interface atau slot tambahan. Bus ini

    mentransfer paket dari dan ke interface.

    Bus CPU digunakan untuk akses komponen dari media penyimpan di router. Bus ini

    mentransfer perintah dan data ke atau dari alamat memory yang digunakan.

    ROM ROM digunakan secara permanen untuk menyimpan kode-kode startup

    diagnostic, yang dikenal dengan nama ROM monitor. Tugas utama ROM adalah untuk

    dignosa hardware selama router booting dan loading IOS dari flash ke RAM. Beberapa

    router, ROM juga bisa digunakan sebagai sumber booting alternatif. Dan dapat di-

    upgrade dengan cara melepas chip pada socketnya.

    Interface Interface dari router digunakan untuk menyambungkan koneksi ke luar. Ada

    3 tipe interface: LAN, Wan dan console atau auxiliary (AUX). Interface LAN biasanya

    satu atau beberapa tipe ethernet atau token ring yang berbeda-beda. Tiap-tiap intreface

    memiliki chip controller yang berfungsi untuk menyambungkan sistem ke media.

    Interface LAN biasanya berupa fixed configuration atau modular.

    Interface WAN misalnya serial, ISDN dan integrated CSU. Sama dengan interface LAN,

    ia juga mempunyai chip controller. Interface Wan bisa berupa fixed configuration atau

    modular.

    Port Console atau AUX adalah prot serial yang digunakan untuk proses konfigurasi. Ia

    digunakan sebagai terminal dari komunikasi port pada komputer melalui modem.

    Power Supply power supply digunakan sebagai sumber daya untuk mengoperasikan

    komponen di dalam router. Beberapa router kemungkinan mempunyai lebih dari sati

    power supply.

    Alat dan Bahan

    o 2 buah router seri 1700

    o 1 buah router seri 2800

    o 6 buah PC

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    58/75

    o 1 buah server

    o 3 buah switch

    o Kabel UTP

    D. PERCOBAAN

    1. Siapkan kabel Rollover. Hubungkan sisi konektor RJ-45 ke Console di router dan

    sisi konektor DB 9 ke bagian port serial COM 1

    2. Pastikan device sudah terpasang dengan baik dan benar (pastika kondisi router

    masih dalam kondisi OFF), pada PC sekarang anda aktifkan Hyperterminal

    kemudian di bagian com1 propertise anda setting

    Baud : 9600

    data bit : 8

    parity : none

    Stop bit : 1

    flow control : none

    o Selanjutnya kita aktifkan power router tunggu beberapa menit router akan

    booting

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    59/75

    o Setelah selesai router looding sekarang kita lanjut konfigurasi router

    3. Configurasi Untuk Router I--- System Configuration Dialog ---

    Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

    Press RETURN to get started!Tekan tombol enter untuk memulai

    Router>enable (untuk meng-enable router)

    Menghapus Konfigurasi RouterRouter>enableTulis dan jelaskan perintah diatas?-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

    -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Router#configure terminalTulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Router(config)# erase startup-config (tekan tombol enter)Erasing the nvram filesystem will remove all configuration files! Continue?[confirm] (tekan tombol enter)Tulis dan jelaskan perintah diatas?-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

    -----------------------------------------------------------------------------------------------------------Router(config)#reload (tekan tombol enter)Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------(tunggu beberapa menit router akan melakukan looding), setelah selesai akanmuncul tampilan sebagai berikut

    Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

    Press RETURN to get started!Tekan tombol enter untuk memulai

    Perintah HostnameRouter>enableRouter#configure terminalRouter(config)Hostname ROUTER_I

    Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    60/75

    Perintah BannerROUTER_I (config)#banner motd #Selamat Datang di Router I#Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Perintah console passwordROUTER_I (config)#line console 0ROUTER_I (config-line)#password ciscoROUTER_I (config-line)#loginROUTER_I (config-line)#exitTulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ROUTER_I (config)#enable password ciscoTulis dan jelaskan perintah diatas?

    ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ROUTER_I (config)#enable secret ciscoTulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Perintah Virtual Line PasswordROUTER_I (config)#line vty 0 4ROUTER_I (config-line)#password ciscoROUTER_I (config-line)#loginROUTER_I (config-line)#exit

    Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Perintah Setting IP addresROUTER_I #configure terminalROUTER_I r(config)#interface fastEthernet 0/0ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0ROUTER_I (config-if)#no shutdownROUTER_I(config-if)#exitTulis dan jelaskan perintah diatas?-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

    -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ROUTER_I #configure terminalROUTER_I (config)#interface fastEthernet 0/1ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0ROUTER_I (config-if)#no shutdownROUTER_I(config-if)#exitTulis dan jelaskan perintah diatas?-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    61/75

    -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Perintah copy run startRouter_I(config)#ctrl+zRouter_I#copy run start -->> kemudian tekan enter 2 xTulis dan jelaskan perintah diatas?

    ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Tugas

    1. Dengan menggunakan paket tracer anda tentukan skema pengalamatankonfigurasi router seperti gambar dibawah ini

    Device Interface IP Address Subnet Mask Default Gateway

    Fa0/0R1

    Fa0/1

    Fa0/0R2

    Fa0/1

    PC1 N/A

    PC2 N/A

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    62/75

    LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

    Nama :Nim :Jurusan :

    Judul Percobaan :

    Hasill Percobaan :

    Analisi Percobaan :

    Kesimpulan Percobaan :

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    63/75

    9A. TUJUAN

    Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:

    1. Mengetahui Hardware dari Router.

    2. Mempraktekkan cara setting dan konfigurasi Router.

    3. Menjelaskan tahapan pelaksanaan setting dan konfigurasi Routing (statik

    routing, defaul routing dan dinamyc routing).

    B. PERALATAN

    1. 3 buah router seri 2800

    2. 6 buah PC

    3. 3 buah switch

    4. Kabel UTP

    C. TEORI

    Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan

    keadaan topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran dari jaringan, bandwidth yang

    tersedia, proses power dalam router, merek dan model dari router, dan protokol yang

    digunakan dalam jaringan.

    Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang

    dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket.

    Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan

    routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketikarouter menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika

    menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi

    tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.

    Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan

    secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis

    ROUTING STATIK &

    DINAMIC

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    64/75

    jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan

    routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk

    melakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan

    untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias diterapkan di jaringan skala

    besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator

    1. ROUTER STATIS

    Router Statis adalah Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan oleh

    user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh

    administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork".

    Rute Statis - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator

    membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng"update"

    rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan

    (internetwork). Mengkonfigurasi router statis adalah dengan memasukkan tabel routing

    secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur/rute aktif.

    2. ROUTER DIMANIS

    Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara

    otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada

    perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.

    3. TABEL ROUTING

    Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data,

    maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus dikirim

    ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing

    yang berisi NETID dan Default gatewaynya.

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    65/75

    Berdasarkan gambar di atas berikut ini proses pengiriman data dari computer

    192.168.2.2 ke computer 192.168.10.254

    Komputer 192.168.2.2 ingin mengirim data ke 192.168.10.254, menyadari

    bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari

    daftar default gateway pada property TCP/IP yaitu 192.168.2.1. Paket data

    kemudian dikirim ke Gateway tersebut.

    Pada komputer 192.168.2.1 paket data tersebut kembali diperiksa, dan

    ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan

    192.168.10.0 lewat IP 192.168.10.1

    Via IP 192.168.10.1 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu

    192.168.10.254

    MENGKONFIGURASI STATIC ROUTING

    Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal

    masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-masing

    router yang akan dikonfigurasikan :

    Ip route

    Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi :

    Ip route : perintah untuk membuat static routing itu sendiri

    Destination : network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing

    table

    Mask : subnet mask yang digunakan dalam network

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    66/75

    Next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan

    menerima paket dan mem-forward-nya lagi ke network

    remote. Tidak lain berupa interface router dari router

    dari network yang terkoneksi secara langsung.

    Contoh :

    Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.10.1

    Artinya :

    Ip network tujuan : 192.168.2.0

    Mask : 255.255.255.0

    IP Next hop : 192.168.10.1

    D. PRAKTIKUM

    1. Siapkan kabel Rollover. Hubungkan sisi konektor RJ-45 ke Console di router dan sisi

    konektor DB 9 ke bagian port serial COM 1

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    67/75

    2. Pastikan device sudah terpasang dengan baik dan benar (pastika kondisi router

    masih dalam kondisi OFF), pada PC sekarang anda aktifkan Hyperterminal

    kemudian di bagian com1 propertise anda setting

    i. Baud : 9600

    ii. data bit : 8

    iii. parity : none

    iv. Stop bit : 1

    v. flow control : none

    STEP ISTEP II

    STEP IIISTEP IV

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    68/75

    3. Selanjutnya kita aktifkan power router tunggu beberapa menit router akan

    booting

    4. Setelah selesai router looding sekarang kita lanjut konfigurasi router

    5. Konfigurasi Router

    Configurasi Untuk Router I (steriing)--- System Configuration Dialog ---

    Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

    Press RETURN to get started!Tekan tombol enter untuk memulai

    Router>enable (untuk meng-enable router)

    Memberi nama Router

    Router#configure terminalRouter(config)Hostname ROUTER_I

    Membuat BannerROUTER_I (config)#banner motd #Selamat Datang di Router I#

    Membuat PasswordROUTER_I (config)#line console 0ROUTER_I (config-line)#password ciscoROUTER_I (config-line)#loginROUTER_I (config-line)#exitROUTER_I (config)#enable password cisco

    ROUTER_I (config)#enable secret cisco

    Mensetting U/ TelnetROUTER_I (config)#line vty 0 4ROUTER_I (config-line)#password ciscoROUTER_I (config-line)#loginROUTER_I (config-line)#exit

    Setting IP di Interface 0/0ROUTER_I #configure terminalROUTER_I r(config)#interface fastEthernet 0/0ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0

    ROUTER_I (config-if)#no shutdownROUTER_I(config-if)#exit

    Setting IP Serial 0/0/0ROUTER_I (config)#interface serial 0/0/0ROUTER_I (config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.4ROUTER_I (config-if)#clock rate 64000ROUTER_I (config-if)#no shutdownROUTER_I (config-if)#exit

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    69/75

    Simpan configure ke NVRAMRouter_I(config)#ctrl+zRouter_I#copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x

    Configurasi Untuk Router II (hobeken)--- System Configuration Dialog ---

    Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

    Press RETURN to get started!Tekan tombol enter untuk memulai

    Router>enable (untuk meng-enable router)

    Memberi nama RouterRouter#configure terminal

    Router(config)Hostname ROUTER_II

    Membuat BannerROUTER_II (config)#banner motd #Selamat Datang di Router II#

    Membuat PasswordROUTER_II (config)#line console 0ROUTER_II (config-line)#password ciscoROUTER_II (config-line)#loginROUTER_II (config-line)#exitROUTER_II (config)#enable password ciscoROUTER_II (config)#enable secret cisco

    Mensetting U/ TelnetROUTER_II (config)#line vty 0 4ROUTER_II (config-line)#password ciscoROUTER_II (config-line)#loginROUTER_II (config-line)#exit

    Setting IP Serial 0/0/0ROUTER_II (config)#interface serial 0/0/0ROUTER_II (config-if)#ip address 172.16.1.2 255.255.255.0ROUTER_II (config-if)#clock rate 64000ROUTER_II (config-if)#no shutdown

    ROUTER_II (config-if)#exit

    Setting IP di Interface 0/0ROUTER_II #configure terminalROUTER_II (config)#interface fastEthernet 0/0ROUTER_II (config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0ROUTER_II (config-if)#no shutdownROUTER_II (config-if)#exit

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    70/75

    Setting IP di Interface serial 0/0/1ROUTER_II #configure terminalROUTER_II (config)# interface serial 0/0/1ROUTER_II (config-if)#ip address 172.16.0.1 255.255.255.0ROUTER_II (config-if)#no shutdownROUTER_II (config-if)#exit

    Simpan configure ke NVRAMROUTER_II (config)#ctrl+zROUTER_II #copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x

    Configurasi Untuk Router III (waycross)--- System Configuration Dialog ---

    Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

    Press RETURN to get started!Tekan tombol enter untuk memulai

    Router>enable (untuk meng-enable router)

    Memberi nama RouterRouter#configure terminalRouter(config)Hostname ROUTER_III

    Membuat BannerROUTER_III (config)#banner motd #Selamat Datang di Router III#

    Membuat PasswordROUTER_III (config)#line console 0ROUTER_III (config-line)#password cisco

    ROUTER_III (config-line)#loginROUTER_III (config-line)#exitROUTER_III (config)#enable password ciscoROUTER_III (config)#enable secret cisco

    Mensetting U/ TelnetROUTER_III (config)#line vty 0 4ROUTER_III (config-line)#password ciscoROUTER_III (config-line)#loginROUTER_III (config-line)#exit

    Setting IP di Interface 0/0

    ROUTER_III #configure terminalROUTER_III (config)#interface fastEthernet 0/0ROUTER_III (config-if)#ip address 10.0.0.1 255.255.255.0ROUTER_III (config-if)#no shutdownROUTER_III (config-if)#exit

    Setting IP di Interface serial 0/0/0ROUTER_III #configure terminalROUTER_III (config)#interface fastEthernet 0/1

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    71/75

    ROUTER_III (config-if)#ip address 172.16.0.2 255.255.255.0ROUTER_III (config-if)#no shutdownROUTER_III (config-if)#exit

    Simpan configure ke NVRAMRouter_III(config)#ctrl+z

    Router_III#copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x

    Untuk mengecek seluruh konfigurasi pada masing-masing router, ketik perintah

    :

    Router#show running-startup

    6. Hubungkan masing-masing router dengan switch pasangannya menggunakan

    straight through cable dan masing-masing switch ke PC-PC yang terhubung

    dengannya juga dengan straight through cable.

    7. Set IP address PC sesuai dengan konfigurasi pada gambar 2. Klik Control Panel,

    pilih Network Connection, Klik 2 kali pada gambar LAN. Pada LAN Status klik

    tombol Properties. Ketik nomor IP, subnetmask dan default gateway

    8. Routing Static

    1. Masuk ke bagian global di Router I :ROUTER_I (config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.1.2

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    72/75

    ROUTER_I (config)#ip route 172.16.0.0 255.255.255.0 172.16.1.2ROUTER_I (config)#ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2

    2. Simpan Hasil KonfigurasiROUTER_I# copy run start

    3. Masuk ke bagian global di Router II :ROUTER_II (config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.1.1ROUTER_II (config)#ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2

    4. Simpan Hasil KonfigurasiROUTER_I# copy run start

    6. Masuk ke bagian global di Router II:ROUTER_III (config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.1.1ROUTER_III (config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1ROUTER_III (config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1

    7.Simpan Hasil KonfigurasiROUTER_I# copy run start

    8. Melihat Routing TableROUTER_I# Show ip Route

    .9. Dinamic Routing1. Hapus Statik Routing di Router 1, 2 dan 3Masuk ke bagian global di Router I :ROUTER_I (config)#no ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.1.2ROUTER_I (config)#no ip route 172.16.0.0 255.255.255.0 172.16.1.2ROUTER_I (config)#no ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2

    4. Simpan Hasil KonfigurasiROUTER_I# copy run start

    5. Masuk ke bagian global di Router II :ROUTER_II (config)#no ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.1.1ROUTER_II (config)#no ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2

    4. Simpan Hasil KonfigurasiROUTER_I# copy run start

    6. Masuk ke bagian global di Router II:ROUTER_III (config)#no ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.1.1

    ROUTER_III (config)#no ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1ROUTER_III (config)#no ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1

    7.Simpan Hasil KonfigurasiROUTER_I# copy run start

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    73/75

    2. Konfigurasi Rip

    RI :ROUTER_I(config)#router ripROUTER_I (config)#network 172.16.1.0ROUTER_I (config)#network 192.168.2.0

    R2 :ROUTER_II(config)#router ripROUTER_II(config)#network 192.168.1.0ROUTER_II(config)#network 172.16.0.0ROUTER_II(config)#network 172.16.1.0

    R3 :ROUTER_III (config)#router ripROUTER_III (config)#network 172.16.0.0ROUTER_III (config)#network 10.0.0.1

    Melihat Routing TableROUTER_I# Show ip Route

    3. Konfiguras i EIGRP

    RI :ROUTER_I (config)#router eigrp 100ROUTER_I (config)#network 172.16.1.0.0 0.0.0.255ROUTER_I (config)#network 192.168.2.0 0.0.0.255

    R2 :ROUTER_II(config)# router eigrp 100

    ROUTER_II (config)#network network 172.16.1.0.0 0.0.0.255ROUTER_II (config)#network network 172.16.0.0.0 0.0.0.255ROUTER_II (config)#network network 192.168.1.0.0 0.0.0.255

    R3 :ROUTER_III(config)# router eigrp 100ROUTER_III (config)#network network 172.16.1.0.0 0.0.0.255ROUTER_III (config)#network network 10.0.0.0.0 0.0.0.255

    Melihat Routing TableROUTER_I# Show ip Route

    4. Konfigurasi OSPF

    RI :R1(config)# router ospf 1ROUTER_I (config)#network 172.16.1.0.0 0.0.0.255 area 0ROUTER_I (config)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    74/75

    R2 :ROUTER_II(config)# router ospf 1ROUTER_II (config)#network network 172.16.1.0.0 0.0.0.255 area 0ROUTER_II (config)#network network 172.16.0.0.0 0.0.0.255 area 0ROUTER_II (config)#network network 192.168.1.0.0 0.0.0.255 area 0

    R3 :ROUTER_III(config)# router ospf 1ROUTER_III (config)#network network 172.16.1.0.0 0.0.0.255 area 0ROUTER_III (config)#network network 10.0.0.0.0 0.0.0.255 area 0

    Melihat Routing TableROUTER_I# Show ip Route

  • 5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan

    75/75

    Judul Percobaan :

    Hasill Percobaan :

    Analisi Percobaan :

    Kesimpulan Percobaan :

    LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

    Nama :

    Nim :Jurusan :


Recommended