+ All Categories
Home > Documents > MODUL IV - prioritaspendidikan.org · matahari; peristiwa siang dan malam; ... Laptop atau desktop...

MODUL IV - prioritaspendidikan.org · matahari; peristiwa siang dan malam; ... Laptop atau desktop...

Date post: 03-Mar-2019
Category:
Upload: vuongnga
View: 228 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
162
Transcript

MODUL IV

PRAKTIK YANG BAIK DI SEKOLAH DASAR/MADRASAH

IBTIDAIYAH – PEMBELAJARAN IPA

[Training Module IV - Good Practices in The Primary School: Teaching

Science]

Contract AID-497-C-12-00003

March 2017

Prepared for

USAID/Indonesia

Prepared by

RTI International

3040 Cornwallis Road

Post Office Box 12194

Research Triangle Park, NC 27709-2194

RTI International is a registered trademark and a trade name of Research Triangle Institute.

The authors’ views expressed in this publication do not necessarily reflect the views of the United

States Agency for International Development or the United States Government.

USAID Prioritizing Reform, Innovation, and

Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers,

Administrators, and Students (USAID PRIORITAS)

PRAKTIK YANG BAIK

DI SEKOLAH DASAR dan

MADRASAH IBTIDAIYAH

(SD dan MI)

Modul Pelatihan 4: IPA

Maret 2017

Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United

States Agency for International Development (USAID). Isi dari materi pembelajaran ini

merupakan tanggung jawab konsorsium Program USAID Prioritizing Reform, Innovation, and Opprtunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students (PRIORITAS) dan

tidak mencerminkan pandangan USAID atau pemerintah Amerika Serikat.

v

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI - IV

Pengantar

Pengantar

Daftar Isi

Halaman

Unit 1 Tata Surya 1

Unit 2 Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan 19 Unit 3 Energi dan Perubahannya 51

Unit 4 Sistem Pernafasan Manusia 75

Unit 5 Listrik dan Magnet 105 Unit 6 Perkembangbiakan Tumbuhan 125

vi Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI - IV

Pengantar

Pengantar

Kata Pengantar

Program Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers,

Administrators and Students (PRIORITAS) yang didanai oleh USAID bekerja sama dengan

Pemerintah Indonesia dilaksanakan untuk mendukung Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan serta Kementerian Agama dalam meningkatkan akses pendidikan dasar yang

bermutu. Untuk mencapai tujuan tersebut, PRIORITAS mengembangkan dan melaksanakan

program pengembangan kapasitas yang terdiri dari pelatihan, pendampingan, kegiatan

kelompok kerja di tingkat sekolah maupun gugus. Sasaran program pengembangan kapasitas

ini adalah guru dan dosen Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), kepala

sekolah, komite sekolah, serta pengawas dan staf Dinas Pendidikan terkait di kabupaten

terpilih di tujuah propinsi mitra PRIORITAS, yaitu: Aceh, Sumatra Utara, Banten, Jawa

Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan. Pelatihan bagi dosen dilaksanakan

melalui kerja sama dengan sejumlah LPTK terpilih untuk pengembangan peran LPTK

sebagai penyedia layanan untuk pendidikan dalam jabatan.

Modul IV yang digunakan dalam pelatihan ini berfokus pada isi/materi mata pelajaran

daripada metodologi seperti modul-modul sebelumnya (Modul I, II, dan III). Materi tersebut

meliputi mata pelajaran: Literasi kelas awal, IPA, dan Matematika (SD/MI); Bahasa Indonesia,

IPA, dan Matematika (SMP/MTs) dan tertuang dalam modul terpisah untuk tiap mata

pelajaran dan jenjang sekolah tersebut. Jadi, modul IV ini berjumlah 6 modul, 3 buah untuk

SD/MI dan 3 buah untuk SMP/MTs.

Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah ini memuat

materi yang terkait Biologi dan Fisika.

Pemilihan materi dalam modul IPA ini pada umumnya berdasar pada miskonsepsi (salah

paham), kesulitan siswa dalam memahami, dan/atau kesulitan guru dalam mengajarkan

konsep dalam materi tersebut. Dengan demikian, pelatihan yang menggunakan modul ini

diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan pemahaman guru terkait materi tersebut

sehingga masalah miskonsepsi atau kesulitan yang dialami guru dalam mengajarmateri itu

sedikit demi sedikit dapat diatasi. Secara garis besar, modul ini berisi materi-materi berikut.

Unit 1: Tata Surya. Pada unit ini dibahas posisi dan pergerakan bumi, bulan, dan

matahari; peristiwa siang dan malam; peristiwa bulan penuh dan bulan tidak penuh;

peristiwa gerhana bulan dan gerhana matahari. Peserta diminta membuat model system tata

surya.

vii

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI - IV

Pengantar

Pengantar

Unit 2: Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan. Pada unit ini, peserta diajak untuk

mengamati berbagai tumbuhan (monokotil maupun dikotil) secara utuh (akar, batang, daun,

bunga, buah dan biji) untuk mengetahui struktur dan fungsi organ dari tumbuhan tersebut.

Kegiatan pembelajaran dalam pelatihan sesi ini dilaksanakan secara ‘jigsaw’.

Unit 3: Energi dan Perubahannya. Pada unit ini dibahas pola penggunaan dan

perpindahan energi, antara lain energi listrik menjadi energi panas dan energi listrik menjadi

energi gerak. Peserta melakukan percobaan untuk menguji energi alternatif. Mendahului

percobaan, peserta mengamati video tentang sumber energi dan perubahannya. Di akhir,

peserta diberi bahan bacaan sebagai pengayaan.

Unit 4: Sistem Pernafasan Manusia. Unit ini membahas organ pernafasan dan

fungsinya. Peserta diajak membuat alat sederhana yang memperlihatkan organ paru-paru

dan bagaimana organ tersebut berproses ketika kita bernafas. Kegiatan memperlihatkan

pula bagaimana asap rokok memberikan dampak pada paru-paru. Di akhir, peserta diberi

bahan bacaan tentang ‘Organ dan fungsi system pernafasan manusia’

Unit 5: Listrik dan Magnet. Pada unit ini, peserta diajak melakukan percobaan untuk

menemukan gejala listrik statis, syarat-syarat terjadinga arus listrik, sifat-sifat magnet, garis

gaya magnet. Di akhir peserta diberi bahan bacaan terkait listrik dan magnet.

Unit 6: Perkembangbiakan Tumbuhan. Pada unit ini, setelah peserta berurun gagasan

tentang apa, mengapa, dan bagaimana cara tanaman berkembang biak, peserta

mengidentifikasi cara perkembangbiakan pada tumbuhan, menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara stek dan cara cangkok. Di

akhir, peserta diberi bahan bacaan tentang perkembangbiakan pada tumbuhan.

viii Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI - IV

Pengantar

Pengantar

JADWAL PELATIHAN

Berikut adalah contoh Jadwal Pelatihan untuk Pelatih (TOT) Provinsi.

Jadwal Pelatihan untuk Pelatih (ToT) Modul 4 Provinsi – IPA SD/MI

Waktu Unit Materi Keterangan

Hari - 0 (Persiapan)

08.00 – 09.00 Penjelasan umum tim penyusun modul dan

fasilitator Pleno

09.00 – 17.00

Tim fasilitator melakukan persiapan ToT: - Bedah modul dan memahami langkah setiap

unit,

- cek kelengkapan hand-out dan Power Point,

- mengatur ruang,

- mengecek perlengkapan lainnya, - Gladi bersih pembukaan, dll.

2 Ruang untuk 2 kelompok

(SD/MI dan SMP/MTs)

(Siang hari peserta check

In)

Hari 1

08.00 – 08.20

Pembukaan

a. Menyanyikan lagu Indonesia Raya (5’)

b. Sambutan Penjelasan program daan modul oleh perwakilan USAID PRIORITAS (10’)

Doa dan penutup (5’)

08.20 – 08.45 - Kontrak belajar

- Penjelasan modul 4 IPA SD/MI

08.45 – 10.15 Unit 1 Sistem Tata Surya

10.15 – 10.45 Istirahat

10.45 – 11.15 Sistem Tata Surya (lanjutan)

11.15 – 12.15 Unit 2 Struktur dan Fungsi Organ Tumbuhan

12.15 – 13.15 Isama

13.15 – 14.15 Struktur dan Fungsi Organ Tumbuhan

(lanjutan)

14.15 – 15.15 Unit 3 Energi dan Perubahannya

15.15 – 15.30 Istirahat

15.30 – 16.30 Energi dan Perubahannya (lanjutan)

ix

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI - IV

Pengantar

Pengantar

Hari 2

08.00 – 10.00 Unit 4 Sistem Pernafasan Manusia

10.00 – 10.15 Istirahat

10.15 – 12.15 Unit 5 Listrik dan Magnet

12.15 – 13.15 Isama

13.15 – 15.15 Unit 6 Perkembangbiakan Tumbuhan

15.15 – 15.45 Penutupan

Catatan:

ATK

Alat tulis kantor (ATK) yang diperlukan dalam pelatihan ini: Kertas plano/flipchart, karton

manila, HVS (putih, biru, hijau, kuning, pink), post-it warna-warni, selotip kertas, lem stick,

gunting sedang, cutter, penggaris plastik 30 cm, dan white-board marker. (Jumlah yang

dibutuhkan untuk tiap butir ATK harus dihitung tersendiri berdasarkan jumlah peserta pelatihan).

TIK

Alat yang perlu ada untuk mendukung sesi presentasi di lokasi pelatihan adalah:

a. Proyektor LCD

b. Laptop atau desktop untuk presentasi

c. Layar proyektor LCD

1

Tata Surya

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

UNIT 1

TATA SURYA

2

Tata Surya

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

3

Tata Surya

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

UNIT 1

TATA SURYA

(120 Menit)

Pendahuluan Apakah Bumi, Bulan, dan Matahari

posisinya satu sama lain selalu tetap?

Bagaimana masing-masing mereka

bergerak? Mengapa ada siang dan ada

malam? Mengapa Matahari seolah-olah

bergerak dari timur ke barat? Mengapa

bulan kadang-kadang nampak kecil dan

kadang-kadang nampak besar (bulat

penuh)? Untuk dapat memahami

beberapa fenomena dan menjawab

pertanyaan di atas, maka siswa SD/MI

perlu diperkenalkan tata surya yang

merupakan pembahasan materi pada unit

ini. Kompetensi Dasar materi

pembelajaran IPA di kelas VI di antaranya adalah mendeskripsikan sistem tata surya,

Matahari sebagai pusat tata surya serta posisi dan karakteristik anggota tata surya serta

peristiwa rotasi dan revolusi bumi serta terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari.

Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu:

1. mendeskripsikan karakteristik anggota tata surya

2. membuat model sistem tata surya berdasarkan skala.

Petunjuk Umum

Fasilitator perlu menyiapkan berbagai sumber informasi yang dapat dimanfaatkan peserta,

yaitu seperangkat alat/bahan percobaan, berbagai bahan bacaan sesuai dengan tema/topik.

Siswa saat bermain peran tentang proses terjadinya gerhana matahari dan bulan. Ada yang

berperan sebagai bumi, bulan dan matahari.

4

Tata Surya

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Bahan bacaan diharapkan sesuai dengan materi tata surya dan sesuai dengan level kelas

guru dan siswa.

Sumber dan Bahan

1. Bahan bacaan 1

2. Video tentang tata surya

3. Lembar Kerja 1.1: Identifikasi karakteristik anggota sistem tata surya

4. Lembar Kerja 1.2 : Klasifikasi planet

5. Lembar Kerja 1.3 : Besaran-besaran planet dalam sistem tata surya

6. Lembar Kerja 2.1 : Memperkirakan jarak dari benda langit ke Matahari

7. Informasi Tambahan

8. ATK

Waktu : 120 menit

Garis Besar Kegiatan

Introduction

5 menit

Fasilitator

menjelaskan:

• latar belakang

• tujuan

• garis besar

kegiatan

Connection

10 menit

Melakukan

curah pendapat

tentang tata

surya

Application 90 menit

Kegiatan 1

Mendeskripsikan karakteristik sistem

tata surya

Kegiatan 2

Membuat model sistem tata surya

Reflection

10 menit

Peserta menceritakan

kembali secara ringkas

tentang anggota tata surya, pengelompokan

planet dan

pengklasifikasian ciri

planet

Extension

5 menit

Peserta diminta untuk membaca

bahan bacaan dan

mengembangkan

model tata surya dalam bentuk 3 D.

5

Tata Surya

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Perincian Langkah-Langkah Kegiatan

Fasilitator memastikan peserta duduk dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-6

orang (disesuaikan dengan jumlah peserta pelatihan).

Introduction (5 menit)

Fasilitator memberikan penjelasan tentang latar belakang, tujuan pembelajaran dan langkah

kegiatan.

Fasilitator menyampaikan berbagai fenomena tentang tata surya.

Bayang-bayang tiang bendera di depan sekolah jika kita perhatikan panjangnya tidak

sama dari jam ke jam.

Arah kecondongan tidak sama untuk bulan yang berbeda.

Peristiwa gerhana baik bulan maupun matahari tidak dapat disaksikan di setiap tempat

di permukaan bumi.

Pasang surut air laut memungkinkan kita dapat menikmati indahnya pasir-pasir pantai.

Bumi, Bulan, dan Matahari adalah anggota tata surya.

Connection (10 menit)

Fasilitator melakukan curah pendapat dengan peserta, melalui pertanyaan:

1. Apakah Bumi, Bulan, dan Matahari posisinya satu sama lain selalu tetap?

2. Bagaimana karakteristik anggota tata surya?

Jawaban peserta cukup dituliskan pada kertas plano dan tidak perlu dibahas.

Application (90 menit)

Kegiatan 1: Mendeskripsikan Karakteristik Sistem Tata Surya (50

menit)

Fasilitator memandu peserta dengan tahapan sebagai berikut:

• Peserta diminta membentuk kelompok yang beranggotakan 4-6 orang

• Fasilitator menayangkan video tentang sistem tata surya (untuk kelas 6 SD), peserta

diminta mengamati video tersebut dipandu dengan pertanyaan dan petunjuk dari

fasilitator

1. Planet-planet apa sajakah yang termasuk dalam sistem tata surya kita?

2. Bagaimana ciri-ciri dari masing-masing planet?

3. Planet apa yang terbesar dan terjauh dari pusat tata surya?

A

C

I

6

Tata Surya

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

• Fasilitator membagikan bahan bacaan tentang sistem tata surya (Bahan Bacaan 1).

Dalam kelompok, setiap peserta membaca planet yang berbeda kemudian

informasinya dilaporkan ke kelompok.

• Peserta diminta mengidentifikasi karakteristik sistem tata surya dengan menggunakan

LK 1.1 : Identifikasi anggota sistem tata surya, LK 1.2 : Klasifikasi planet, dan LK 1.3 :

Besaran-besaran planet dalam sistem tata surya.

• Peserta diminta mendiskusikan hasil identifikasi dengan anggota kelompoknya.

• Hasil diskusi di kelompok dituliskan pada kertas plano dan dipresentasikan.

Kegiatan 2 (40 menit): Membuat Model Sistem Tata Surya

Berdasarkan Skala

Fasilitator memandu peserta dengan cara:

• Membagikan LK 1.4 : Jarak dari benda langit ke Matahari.

• Meminta peserta mengidentifikasi jarak dari benda langit ke Matahari berdasarkan

bacaan 1.

• Mendiskusikan hasil identifikasi di dalam kelompok.

• Peserta diminta mendiskusikan model skala sistem tata surya.

• Menggambar model susunan tata surya berdasarkan skala di kertas plano.

• Mempresentasikan hasil diskusi kelompok, dengan karya kunjung, setiap kelompok

diwakili 2 orang.

Reflection (10 menit)

Fasilitator mengajak peserta merefleksikan mengenai tata surya dengan mengajukan

pertanyaan :

1. Pengetahuan dan atau kemampuan apa yang Anda peroleh setelah mengikuti unit ini?

2. Menceritakan kembali secara ringkas tentang:

Anggota tata surya

Pengelompokan planet

Pengklasifikasian ciri planet

3. Apa sajakah hal-hal yang masih perlu diperjelas?

Extension (5 menit)

Fasilitator menegaskan kembali bahwa:

• Pembelajaran tata surya akan lebih efektif jika kita menggunakan aktivitas dan alat

peraga yang konkrit

• Coba lakukan kegiatan untuk model lintasan planet dalam tata surya

E

R

7

Tata Surya

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Lembar Kerja 1.1

Identifikasi karakteristik anggota sistem tata surya

Tugas

Klasifikasi Anggota Tata Surya

Planet Asteroida Satelit Komet Meteor

Definisi

Contoh

8

Tata Surya

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Lembar Kerja 1.2

Klasifikasi Planet

Beri Tanda √ pada kolom yang sesuai

No Nama

Planet

Berdasarkan letaknya

terhadap orbit bumi

Kategorisasi

Letak terhadap

orbit Mars Ukuran

P.Inferior P.Superior P.

Dalam P.Luar

P.Terres-

trial P.Jovian

1

2

3

4

5

6

7

9

Tata Surya

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Lembar Kerja 1.3

Besaran-besaran planet dalam tata surya

No. Nama Planet Jarak dari

Matahari Kala Rotasi

Kala

Revolusi Massa

10

Tata Surya

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Lembar Kerja 1.4

Membuat model susunan tata surya berdasarkan skala

Peserta menentukan satuan yang akan digunakan untuk menunjukkan jarak

Menuliskan konversi antara AU dengan satuan yang digunakan dalam model

Data Sistem Tata Surya

Benda Langit Jarak dari Matahari (AU)

Merkurius 0,39

Venus 0,72

Bumi 1,00

Mars 1,52

Yupiter 5,20

Saturnus 9,54

Uranus 19,19

Neptunus 30,07

11

Tata Surya

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Bahan Bacaan

Sistem tata surya terdiri dari 8 planet dan banyak benda lain yang mengorbit Matahari, dan semuanya berada dalam medan gravitasi Matahari. Planet dalam sistem tata surya

beredar mengelilingi Matahari dalam orbit elips. Sebagian besar orbit planet berbentuk

sedikit elips atau hampir berbentuk lingkaran. Orbit Planet Merkurius berbentuk elips. Sebelum membahas mengenai anggota tata surya, berikut ini diuraikan tentang

pengukuran jarak di alam semesta.

Mengukur jarak di ruang angkasa Jarak di ruang angkasa sulit untuk digambarkan karena ruang angkasa begitu luas. Jika

saudara akan mengukur panjang pensil dan jarak dari rumah ke sekolah, apakah

menggunakan alat ukur yang sama? Unit yang lebih luas digunakan untuk mengukur jarak

yang lebih panjang. Jika akan menggunakan alat yang sama misalnya penggaris dengan

satuan cm untuk mengukur jarak dari rumah ke sekolah, maka kemungkinan besar yang akan terjadi adalah pengukur akan lupa berapa ukurannya padahal masih di tengah

perjalanan, dan jika hal ini tidak terjadi maka hasilnya adalah angka dengan digit yang

sangat banyak.

Unit Astronomik

Kilometer dapat juga digunakan untuk mengukur jarak antar tempat di Bumi. Di ruang

angkasa diperlukan satuan yang lebih besar. Sebagai contoh 1 satuan astrnomi atau astronomical unit (AU)= 150 juta km, yang merupakan jarak rerata dari Bumi ke

Matahari. AU digunakan untuk mengukur jarak antar benda di sistem tata surya.

Sistem Tata Surya Sistem yang terdiri dari matahari dan sejumlah benda angkasa yang terikat secara

gravitasional dengan matahari, yaitu Planet-planet, satelit, komet, planet minor

atau asteroid, meteroida dan gas serta partikel mikroskopik antar planet

Lintasan planet :

Berbentuk elips dengan eksentrisitas kecil (mendekati nol), sehingga mendekati bentuk lingkaran.

Kecuali Pluto yang memiliki eksentrisitas paling besar (0,249) Eksentriitas merupakan bilangan yang menunjukan kepipihan suatu elips, semakin

besar eksentrisitasnya, maka semakin pipih elipsnya. (0 < e< 1)

Satuan Jarak :

Jarak Rata-rata Bumi-Matahari adalah 149.680.000 km.

Jarak tersebut dijadikan sebagai standar satuan jarak dalam astronomi. Didefinisikan bahwa 1 SA = 149.680.000 km

Jarak Bumi-Matahari kurang lebih 400 kali jarak Bumi-Bulan Garis tengah Matahari kurang lebih 400 kali garis tengah Bulan.

12

Tata Surya

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Klasifikasi Planet : Berdasarkan letaknya terhadap orbit bumi:

Planet inferior

Planet Superior Berdasarkan letaknya terhadap orbit Mars:

Planet dalam Planet Luar

Berdasarkan ukurannya: Planet Terrestrial

Planet Jovian

Satelit : Benda angkasa yang bergerak (berevolusi) mengitari suatu planet

Kebanyakan satelit mengitari planet induknya dari barat ke timur dan bidang orbitnya ada dalam bidang ekuator satelit induknya.

Hampir semua planet memiliki satelit, kecuali Mercurius dan Venus Jupiter dan Saturnus memiliki satelit terbanyak: 16

Uranus: 5

Neptunus dan Mars : 2 Total 42

6 satelit yang besarnya lebih besar/sama dengan bulan: Io, Europa, Ganymade dan callisto (satelit jupiter), Titan ( satelit saturnus), dan Triton (satelit Neptunus).

Ganymade merupakan satelit terbesar dalam tata surya (diameter: 5270 km)

Titan adalah satu-satunya satelit yang memiliki Atmosfer.

Komet :

Komet/bintang berekor: merupakan objek yang munculnya secara tiba-tiba, penampakannya umumnya disertai dengan jumbai cahaya

Merupakan kumpulan gas yang beku dengan partikel padat sebagai intinya. Beredar mengitari Matahari dalam orbit elips dengan eksentrisitasnya yang sangat

besar.

Ketika dekat dengan matahari komet menjadi panas, sebagian materinya menguap

membentuk awan gas yang bercampur debu menyelubungi inti, ini disebut koma.

Partikel yang mengelilingi koma bersama inti membentuk kepala komet. Semakin dekat matahari, tekanan radiasi dan angin ion matahari mendorong

partikel dan gas menjauh dan membentuk ekor komet. Terdapat orbit komet dengan eksentrisitas mendekati satu, menyerupai parabola,

sehingga periode orbitnya hingga jutaan tahun

Beberapa komet memiliki eksentrisitas rendah sehingga periodenya dapat

ditentukan, ia disebut sebagai komet periodik:

Hally (76 thn), Biela (7 tahun), Encke (3,3 thn) Biela ditemukan pada tahun 1772, pada kemunculannya tahun 1846 terpecah

menjadi dua komet, setelah itu tidak muncul lagi.

Asteroida/Planet Minor Terdiri dari puluhan ribu planet kecil dengan ukuran pada kisaran beberapa km

Asteroid terbesar adalah Ceres (diameter: 1035 km)

13

Tata Surya

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Bergerak dari barat ke timur dalam orbit elips dengan eksentrisitas hampir sama dengan bumi.

Berada pada jarak 2,5 sampai 3 AU dari matahari dengan periode 4-6 tahun

Terletak antara orbit mars dan jupiter Meteroida :

Benda-benda kecil yang mengelilingi matahari, keberadaannya baru diketahui ketika benda tersebut memasuki atmosfir bumi dan memanas karena gesekan.

Uap bercahaya yang dihasilkan nampak seperti bintang yang bergerak di langit, gejala ini dinamakan meteor.

Asal mula meteor :

Meteorid Asteroidal/keplanetan: Berasal dari pecahan asteroida, orbit elips dengan periode pendek,

terjadinya sewaktu-waktu atau sporadis (tidak memiliki pola periode tertentu)

Meteorid Kekometan: Berasal dari hancuran komet dengan orbit elips yang sangat pipih dan

sering berimpit dengan orbit bekas komet tertentu. Bila bumi memotong

orbit kelompok meteorid ini akan terjadi hujan meteor Meteorid Parabolis:

Benda kecil yang asal mulanya belum diketahui, tetapi masuk anggota tata surya. Orbitnya mungkin terganggu oleh planet lain.

Karakteristik Planet-planet anggota sistem tata surya :

1. Merkurius

a. Terdekat dengan matahari (± 58 x 106 km) b. Perrmukaannya mirip dengan bulan

c. Mengelilingi matahari 88 hari sekali (revolusinya) d. Satu kali berputar rotasinya 59 hari

e. Massanya 0,52 kali massa bumi dan diameternya 4867 km

f. Permukaannya berkepundan akibat tumbukan meteor dan atmosfernya tipis

dan tidak memiliki satelit

2. Venus a. Jaraknya 108 x 106km

b. Planet yang terdekat dengan bumi c. Bersuhu tinggi

d. Rotasinya 243 hari

e. Massanya 0,815 x bumi dan diameternya 12383 km

f. Disebut bintang timur, atau bintang pagi atau bintang fajar, karena tampak

disebelah timur sebelum matahari terbit. g. Disabut bintang barat, atau bintang senja atau bintang malam karena

tampak di sebelah barat pada sore hari

h. Tidak memiliki satelit 3. Bumi

a. Jaraknya 150 juta kilometer yang disebut satuan astronomi Angstrom b. Ada kehidupan

14

Tata Surya

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

c. Rotasinya 23 jam 56 menit (dibulatkan 24 jam) yang disebut satu hari d. Massa 5,98 x 1024kg volumenya 1021km3, dan massa jenisnya 5,5 x 103kg/m3

e. Revolusinya 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik atau 365,25 hari

f. Memiliki satu satelit yangbernama bulan. 4. Mars

a. Berdiameter 6803 km (1/2 diameter bumi) b. Disebut bintang merah karena pada malam har berwarna merah

Tata Surya, Bumi, dan Matahari 4 c. Revolusinya 687 hari

d. Memiliki satelit yang bernama Phobos dan Delmos

e. Rotasinya 24,6 jam f. Massanya 0,108 x massa bumi

g. Berjarak 228 x 106km dari matahari h. Kemungkinan ada air

5. Yupiter a. Planet terbesar dan berjarak 778 x 106km

b. Berdiameter 139503 km

c. Kala rotasinya 9,9 jam d. Kala revolusinya 11,9 tahun

e. Massanya 317,900 x massa bumi f. Memiliki 16 satelit

6. Saturnus

Saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah Jupiter dengan diameter 10 kali

diameter bumi. Keistimewaan planet ini, yaitu cincin yang mengelilinginya. Cincin ini

diperkirakan terdiri atas debu halus, kerikil dan butir-butir es. Cincin saturnus sangat tipis tebalnya sekitar 10 – 1000 m dan lebarnya sekitar 275.000 km. Saturnus

memiliki 22 satelit. Satelit yang terbesar adalah Titan 7. Uranus

Sampai tahun 1781, orang mengira Saturnus adalah planet terjauh dari bumi.

Akan tetapi, William Herschel menemukan planet Uranus. Uranus merupakan planet

ketiga terbesar setelah Jupiter dan Saturnus. Diameter Uranus hampir empat kali

diameter bumi atau kurang lebih 50.800 km. Karena jaraknya yang sangat jauh dari bumi serta Atmosfernya sangat tebal, Uranus angat sulit diamati dari bumi. Uranus

dikelilingi lima buah satelit dan yang paling besar adalah Titania 8. Neptunus

Neptunus pertama kali ditemukan pada tahun 1846 oleh observatorium Berlin.

Planet ini tampak seperti kembaran Uranus karena ukurannya yang hampir sama.

Neptunus berdiameter kurang lebih 48.600 km. Suhu permukaannya lebih dingin

daripada Uranus, yaitu sekitar minus 200° C. Neptunus memiliki dua buah satelit, yaitu Triton dan Nereid. Triton adalah satelit terbesar.

Sumber: Biggs, A. (2005)&Karttunen, H. ,dkk. 2007

15

Tata Surya

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Referensi

Anonim 1.-. Gerak Edar Bumi dan Bulan. Diunduh dari

sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id

Anonim 2. -. Tata surya. Diunduh dari http://www.zonasiswa.com/2014/07/tata-surya-

teori-terbentuknya-anggota.html

Biggs, A., etc. 2008. Science. Level Green. Columbus: Glencoe

Biggs, A., etc. 2005. Science. Level Red. Columbus: Glencoe

Feather Jr., R.M., & Dinah Zike. 2005. Earth Materials and Processes. Columbus: Glencoe

Karttunen, H. ,dkk. 2007. Fundamental Astronomy. NewYork: Springer.

S. Desli Suiryanti. 2012. Gerakan Bumi, Bulan, dan Matahari. Diunduh dari

fisikadahsyat.blogspot

Wahono, dkk. 2010. Siap Menghadapi UASBN SD. Jakarta: Grasindo

16

Tata Surya

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

MATERI PRESENTASI UNIT 1

17

Tata Surya

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

18

Tata Surya

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

19 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

UNIT 2

STRUKTUR DAN FUNGSI

TUBUH TUMBUHAN

20 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

21 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

UNIT 2 STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH TUMBUHAN

(120 Menit)

Pendahuluan Tumbuhan merupakan salah satu

dari makhluk hidup yang tidak

dapat dipisahkan dengan

manusia. Tidak satupun

tumbuhan yang dapat digunakan

sebagai contoh khusus yang

dapat mewakili struktur

tumbuhan secara keseluruhan.

Akar, batang dan daun

merupakan organ pokok pada

tumbuhan, sedangkan bunga,

buah, dan biji merupakan organ

khusus pada tumbuhan. Organ-

organ tumbuhan (akar, batang,

daun, dan bunga), memiliki

struktur yang sesuai dengan fungsinya. Akar berfungsi untuk menyokong tumbuhan,

menyerap air dan garam dari tanah dan menyimpan cadangan makanan. Batang, berfungsi

memindahkan air, garam tanah dan hasil fotosintesis. Daun merupakan organ utama bagi

fotosintesis. Unit ini akan membahas struktur dan fungsi organ-organ pada tumbuhan.

Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu:

1. mengidentifikasi bentuk dan fungsi bagian organ-organ tumbuhan

2. menyajikan laporan hasil pengamatan tentang bentuk dan fungsi bagian organ

tumbuhan.

Siswa sedang mengamati bentuk-bentuk tulang daun, membuat

laporan hasil pengamatan, dan mempresentasikannya.

22 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

Petunjuk Umum

Fasilitator perlu menyiapkan berbagai sumber informasi yang dapat dimanfaatkan peserta,

yaitu seperangkat alat/bahan percobaan utamanya mempersiapkan berbagai tumbuhan

atau sumber belajar yang sesuai, selain itu fasilitator perlu menyiapkan berbagai bahan

bacaan sesuai dengan tema/topik. Bahan bacaan diharapkan sesuai dengan materi struktur

dan fungsi organ tumbuhan dan sesuai dengan level kelas guru dan siswa.

Sumber dan Bahan

Sumber dan bahan yang disiapkan dalam melaksanakan unit ini adalah:

1. Presentasi (PowerPoint).

2. Lembar Kerja Peserta 2.1, 2.2, dan 2.3

3. Informasi Tambahan.

4. Video tentang struktur dan Fungsi Tumbuhan

5. ATK: Kertas flipchart, spidol, pulpen, kertas catatan, penempel kertas, lem, dan gunting.

6. Berbagai jenis tumbuhan (lengkap daun, batang, akar, bunga dan buah).

Waktu - 120 menit

Garis Besar Kegiatan

Introduction

5 menit

Fasilitator menjelaskan:

• latar belakang

• tujuan

• garis besar

kegiatan

Connection

10 menit

Melakukan

curah pendapat

tentang struktur

tumbuhan akar, batang, daun,

bunga, buah dan

biji dan

fungsinya.

Application

90 menit

Kegiatan 1:

Pengamatan tumbuhan

lengkap struktur

tumbuhan dan fungsinya

Kegiatan 2:

Pengamatan struktur akar, batang, daun,

bunga, dan

buah.(Kelompok Ahli)

Kegiatan 3:

Diskusi hasil kegiatan dan

presentasi hasil diskusi (Kelompok Asal)

Reflection

10 menit

Peserta menjawab pertanyaan:

• Apakah tujuan sesi tercapai ?

• kesulitan apakah yang

mungkin akan

dialami siswa?

Penguatan oleh

fasilitator

Extension

5 menit

Peserta merancang

pengamatan

berbagai

tumbuhan

sebagai tindak lanjut dari

kegiatan

23 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

Perincian Langkah-Langkah Kegiatan

Introduction (5 menit)

Pastikan peserta duduk dalam kelompok yang terdiri dari 3-4 orang per kelompok

1. Fasilitator menjelaskan latar belakang kegiatan dan memperlihatkan tumbuhan yang

terdiri dari akar, batang dan daun.

2. Fasilitator menjelaskan tujuan yang akan dicapai pada sesi materi ini.

3. Fasilitator menjelaskan garis besar kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta.

Connection (10 menit)

1. Fasilitator menggali pengetahuan awal peserta tentang struktur tumbuhan dan

fungsinya, misalnya:

a. Organ apakah yang dimiliki oleh tumbuhan?

b. Apa fungsi masing-masing organ pada tumbuhan?

2. Fasilitator menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan berikutnya, yaitu melakukan

pengamatan struktur tumbuhan.

Application (90 menit)

Kegiatan 1: Mengamati tumbuhan utuh (tumbuhan monokotil dan tumbuhan

dikotil)

1. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok sesuai dengan materi yang

akan dibahas yakni 5 kelompok yang beranggotakan 5 peserta (menyesuaikan jumlah

peserta).

2. Fasilitator menyiapkan beberapa gambar tumbuhan yang akan diamati pada setiap

kelompok (Catatan: tumbuhan utuh secara morfologi yaitu daun, akar, batang, daun,

bunga, buah dan biji).

3. Fasilitator membagikan LK dan meminta setiap kelompok untuk membaca serta

memahami isi yang ada pada LK.

4. Peserta mengamati struktur tumbuhan dan mendiskusikan fungsi dari organ

tumbuhan. (setiap kelompok mengamati tumbuhan yang berbeda secara utuh)

5. Peserta mempresentasikan hasil diskusi kelompok, dengan karya kunjung setiap

kelompok diwakili 2 orang.

6. Fasilitator mengajak peserta untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran 1.

I

C

A

24 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

1

Catatan untuk Fasilitator

Apabila fasilitator tidak menemukan jenis tumbuhan pada LK silakan mencari

tumbuhan lain yang memiliki karakteristik sama. Jika tidak berkarakteristik

sama, akan ada bagian organ yang tidak teramati.

Lembar kerja Sebanyak mungkin diisi berdasarkan pengamatan.

Kegiatan 2: Diskusi Kelompok Ahli Struktur Tumbuhan

1. Fasilitator membagikan beberapa tumbuhan sesuai dengan nama kelompok.

2. Peserta mengamati struktur organ tumbuhan (Kelompok Ahli)

a. Kelompok I : Organ Akar

1. Peserta melakukan pengamatan struktur morfologi akar.

2. Peserta menggambarkan hasil pengamatan kelompok pada L.K 2.8 (bagian-

bagian akar: akar primer, akar sekunder, leher akar/pangkal akar, cabang akar,

batang akar, ujung akar, serabut akar, rambut akar, dan tudung akar).

3. Mengamati sistem perakaran pada tumbuhan

Peserta mendiskusikan:

- Apa fungsi dari bagian-bagian akar (rambut akar, tudung akar)?

- Apa perbedaan struktur akar pada tanaman yang diamati?

b. Kelompok II: Organ Batang

1. Peserta mengamati struktur batang tumbuhan berdasarkan jenis batangnya

2. Peserta mengamati struktur batang berdasarkan bentuk penampang melintang

Gambar 2.1 Penampang Melintang Batang Dikotil dan Monokotil

c. Kelompok III: Organ Daun

1. Peserta diminta untuk melakukan pengamatan bagian-bagian daun yang telah

diberikan oleh fasilitator

2. Peserta melakukan pengamatan permukaan daun

3. Peserta melakukan pengamatan sistem penulangan daun: menjari, menyirip,

dan sejajar.

25 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

4. Berdasarkan susunan dan rangkaiannya daun terdiri dari beberapa susunan

daun, yaitu daun majemuk dan daun tunggal. Peserta melakukan pengamatan

susunan daun, lalu kelompokkan berdasarkan susunan daun tersebut.

d. Kelompok IV: Organ Bunga

Peserta melakukan diskusi:

a. Setelah menganalisis struktur bunga di atas, bagaimana kesimpulan Anda

tentang perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil berdasarkan struktur

bunga?

b. Apabila Anda menemukan suatu tumbuhan di sekitar yang belum dikenal

sebelumnya, bagaimana cara menentukan apakah tumbuhan itu dikotil atau

monokotil? Atau bukan keduanya?

c. Apakah bunga Bougenvil termasuk bunga sempurna atau tidak sempurna?

Kemukakan alasan Anda!

e. Kelompok V: Organ Buah dan Biji

1. Peserta mengamati struktur buah dan Biji

2. Peserta melakukan diskusi: Apa perbedaan struktur buah dan biji dari buah

yang diamati?

2

Catatan untuk Fasilitator

Apabila fasilitator tidak menemukan jenis tumbuhan pada LK silahkan mencari

tumbuhan lain yang memiliki karakteristik sama .

Kegiatan 3: Diskusi Kelompok Asal

1. Fasilitator meminta peserta untuk kembali ke kelompok asal.

2. Peserta mendiskusikan hasil kegiatan yang telah dilakukan di kelompok ahli.

3. Peserta menuliskan hasil diskusi pada kertas plano yang akan digunakan untuk

presentasi.

4. Fasilitator menunjuk kelompok secara bergantian untuk mempresentasikan hasil

pengamatan yang dilakukan dan meminta kelompok lain memberikan komentar

terhadap hasil kelompok yang presentasi.

5. Fasilitator memberikan umpan balik untuk mengecek pemahaman peserta akan

konsep yang telah dipelajari.

26 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

Reflection (10 menit)

1. Fasilitator meminta peserta untuk membuat resume hasil kegiatan pembelajaran yang

telah dilaksanakan terkait:

a. Apa kegiatan inti dari pembelajaran yang telah dilakukan dapat membantu siswa

dalam memahami konsep materi struktur tumbuhan dan fungsinya?

b. Adakah yang dapat ditambahkan untuk lebih mengembangkan kemampuan

keterampilan berpikir ilmiah siswa?

2. Fasilitator memutar video tentang struktur tumbuhan dan fungsinya agar peserta

memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif.

Extension (5 menit)

Fasilitator meminta peserta untuk mengamati beberapa tumbuhan yang lain seperti

kangkung, pepaya, bunga bougenvil, bunga kastuba.

Fasilitator mengemukakan pertanyan: Jika materi ini diditerapkan di kelas, adakah

kesulitan yang mungkin akan dialami siswa? Apa saja? Bagaimana upaya mengatasinya?

R

E

27 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

Lembar Kerja 2.1

Pengamatan Struktur Tumbuhan dan Fungsi

Nama Tumbuhan:

Organ Tumbuhan Fungsi

Akar

Batang

Daun

Bunga

Buah dan Biji

28 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

Lembar Kerja 2.2.1

b. Kelompok Ahli I : Organ Akar

Lembar Pengamatan Sistem Perakaran Tumbuhan

Nama

Tumbuhan

Perkembangan

Lembaga Sifat dan Tugas Khusus

Serabut Tunggang Gantung Pengisap Pembelit Nafas Tunjang Pelekat

Sirih

Benalu

Anggrek

Padi

Mangga

Cabe

Kangkung

Catatan:

Apabila fasilitator tidak menemukan jenis tumbuhan pada LK silahkan mencari tumbuhan lain yang memiliki

karakteristik sama.

Diskusikanlah!

- Apa fungsi dari bagian-bagian akar (rambut akar, tudung akar)?

- Apa perbedaan struktur akar pada tanaman yang diamati?

29 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

Lembar Kerja 2.2.2

c. Kelompok Ahli II: Organ Batang

1. Peserta mengamati struktur batang tumbuhan berdasarkan jenis batangnya

L.K 2.2.2a Lembar Pengamatan Jenis Batang

Nama

Tumbuhan

Jenis Batang

Basah Berkayu Rumput Mendong

Bayam

Mangga

Padi

Teki

Kangkung

Mawar

2. Peserta mengamati struktur batang berdasarkan bentuk penampang melintang

L.K 2.2.2b Lembar Pengamatan Bentuk Penampang Melintang Batang

Nama Tumbuhan Bentuk Batang

Bulat Bersegi/

Segitiga/

Segiempat

Pipih

Bambu

Rumput teki

Mangga

Catatan:

Apabila fasilitator tidak menemukan jenis tumbuhan pada LK silahkan mencari tumbuhan lain yang

memiliki karakteristik sama .

30 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

Lembar Kerja 2.2.3

d. Kelompok Ahli III: Organ Daun

L.K 2.2.3a. Lembar Pengamatan Bagian-Bagian Daun

Nama

Tumbuhan

Bagian-Bagian Daun Daun

Lengkap/

tidak lengkap Pelepah Tangkai Helaian

Nangka

Mawar

Rumput teki

Jambu

Mangga

Bayam

L.K 2.2.3b. Lembar Pengamatan Tulang Daun

Nama

Tumbuhan

Penulangan Daun

Menyirip Menjari Sejajar Melengkung

Singkong

Tebu

Sirih

Terong

Mangga

Catatan:

Apabila fasilitator tidak menemukan jenis tumbuhan pada LK silahkan mencari tumbuhan lain yang

memiliki karakteristik sama.

31 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

Lembar Kerja 2.2.4

Lembar Pengamatan Struktur Bunga

e. Kelompok Ahli IV: Organ Bunga

Nama

Bunga

Organ Reproduksi Warna

Mahkota

Bunga

Mahkota Bunga Jenis Bunga

Benang

Sari

Putik Ada

Jumlahnya

Tidak

ada

Sempurna Tidak

Sempurna

Kembang

Sepatu

Mawar

Melati

Jagung

Terong

Catatan:

Apabila fasilitator tidak menemukan jenis tumbuhan pada LK silahkan mencari tumbuhan lain yang memiliki

karakteristik sama.

Diskusikanlah :

a. Setelah menganalisis struktur bunga di atas, bagaimana kesimpulan Anda tentang

perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil berdasarkan struktur bunga?

b. Apabila Anda menemukan suatu tumbuhan di sekitar yang belum dikenal sebelumnya,

bagaimana cara menentukan apakah tumbuhan itu dikotil atau monokotil? Atau bukan

keduanya?

c. Apakah bunga Bougenvil termasuk termasuk bunga sempurna atau tidak sempurna?

Kemukakan alasan Anda!

32 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

Lembar Kerja 2.2.5

Lembar Pengamatan Struktur Buah dan Biji

f. Kelompok Ahli V: Organ Bunga

Nama

Tumbuhan

Struktur Buah Biji

Biji Daging Kulit Berkeping

Satu

Berkeping

Dua

Catatan:

Apabila fasilitator tidak menemukan jenis tumbuhan pada LK silahkan mencari tumbuhan lain yang memiliki karakteristik sama .

Diskusikanlah!

Apa perbedaan struktur buah dan biji dari buah yang diamati?

33 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

Lembar Kerja 2.3

Membuat Peta Konsep Struktur Tumbuhan dan Fungsinya

Petunjuk!

Buatlah peta konsep Struktur Tumbuhan dan Fungsinya berdasarkan diskusi yang

dilakukan di kelompok Anda !

34 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

Bahan Bacaan 2.1

STRUKTUR TUMBUHAN DAN FUNGSINYA

Di bumi ini terdapat 275.000 jenis tumbuhan dan tidak satupun tumbuhan yang dapat

digunakan sebagai contoh khusus yang dapat mewakili struktur tumbuhan secara

keseluruhan. Akar, batang dan daun merupakan alat tubuh pokok (organ pokok) pada

tumbuhan, sedangkan Bunga, buah, dan biji merupakan organ khusus pada tumbuhan.

Berikut ini akan dibahas satu per satu tentang struktur dan fungsi alat-lat tubuh pada

tumbuhan.

1. Akar

Akar merupakan bagian tumbuhan berbiji yang berada di dalam tanah, berwarna putih dan

bentuknya meruncing sehingga lebih mudah menembus tanah. Akar berasal dari akar

lembaga (radix) yang terdapat di biji tumbuhan. Akar berkembang dari meristem apikal

ujung akar yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra).

Struktur akar tersusun dari akar primer, akar sekunder, rambut akar, ujung akar dan

tudung akar (kaliptra). Rambut akar umumnya terbentuk didekat ujung akar dan berumur

pendek, serta merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar. Rambut akar

berfungsi untuk memperluas daerah absorpsi mineral dan air dari dalam tanah. Tudung

akar (kaliptra) melindungi ujung akar yang bersifat sangat lunak dan mudah rusak. Bagian

luar tudung akar menghasilkan cairan yang bersifat asam,yang didalamnya terdapat enzim

yang berfungsi untuk menguraikan zat-zat tertentu,yang tidak mudah tembus oleh ujung

akar. Dengan enzim tersebut, ujung-ujung akar dapat menembus dinding bahkan pondasi

bangunan yang sangat kokoh sekalipun. Tudung akar berfungsi untuk melindungi sel-sel

akar dari kerusakan akibat pertumbuhan akar menembus tanah.

Pembelahan sel meristem apikal membentuk daerah pemanjangan yang disebut

daerah/zona pemanjangan sel. Dibelakangnya terdapat zona diferensiasi sel atau zona

pendewasaan sel, di sini sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen seperti

xylem, floem, parenkim, dan sklerenkim.

35 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

Gambar struktur anatomi akar

Fungsi akar pada tumbuhan sangatlah bermacam ragam, di antaranya adalah sebagai

berikut ini. Mengikat tubuh tumbuhan pada tanah.

Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi.

Menyerap air dan garam-garam mineral terlarut.

Berikut ini adalah bagian-bagian anatomi akar secara garis besar. a. Epidermis

Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat dengan dinding sel yang tipis

supaya mudah ditembus air. Pada zona diferensiasi, epidermis membentuk bulu/rambut akar yang berfungsi untuk memperluas permukaan penyerapan

b. Korteks

Korteks tersusun atas berlapis-lapis sel dengan dinding yang tipis dan memiliki ruang

antarsel yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas. c. Endodermis

Endodermis berupa satu lapis sel yang rapat dengan penebalan gabus pada dinding sel.

Endodermis adalah pemisah antara korteks dan stele. d. Stele/silinder pusat

Stele atau silinder pusat di dalamnya terdapat berkas pengangkut (xilem dan floem).

Akar tanaman menyerap air dan unsur hara dengna proses yang di sebut dengan Imbibisi,

Difusi dan Osmosis. bagian akar yang berfungsi untuk melakukan penyerapan adalah

daerah yang memiliki rambut akar yang merupakan daerah perluasan epidermis. Sebelum

air tanah sampai ke xilem, air tanah terlebih dahulu melalui sel rambut akar (epidermis),

korteks, endodermis, dan perisikel.

36 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

Sistem perakaran pada tumbuhan ada dua yaitu akar tunggang dan akar serabut. Akar

tunggang merupakan akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar utama dan bercabang-

cabang lebih kecil. Akar serabut merupakan akar lembaga dalam perkembangan

selanjutnya tidak berkembang, tetapi pada pangkal batang keluar akar yang banyak dengan

ukuran relatif sama.

Struktur Akar Dikotil

Akar pada tumbuhan dikotil berbentuk tunggang. Xilem dan floem pada tumbuhan dikotik

tersusun membentuk jari-jari (radial). Xilem berbentuk bintang di pusat dan floem mengelilinginya.Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang menghasilkan unsur

kayu ke arah luar membentuk kulit.

Struktur Akar Monokotil

Akar pada tumbuhan monokotil berbentuk serabut. Epidermis, korteks, dan perisikel memiliki struktur, lokasi, dan fungsi seperti pada akar dikotil. Xilem dan floem mirip

dengan tanaman dikotil, tetapi letak keduanya saling berdekatan karena tidak memiliki kambium. Empulur terletak di bagian tengah dan dikelilingi xilem dan floem secara

berselang-seling.

Jenis-jenis Akar

Bentuk-bentuk perakaran pada tumbuhan menjadi salah satu faktor pembeda dalam mengklasifikasikan tumbuhan tingkat tinggi. Pada saat biji berkecambah, bakal akar

(radikula) berkembang menjadi akar lembaga. Berdasarkan sistem perakarannya ini, akar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu akar tunggang dan akar serabut.

1) Akar serabut

Akar serabut berbentuk seperti serabut-serabut kelapa, kecil, dan panjang. Umumnya tumbuhan monokotil memiliki akar serabut. Namun perakaran tumbuhan dikotil yang

Akar tunggang Akar serabut

37 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

diperbanyak secara vegetatif juga berupa akar serabut. Akar serabut terbentuk dari akar lembaga yang mati dan tumbuh akar-akar baru yang memiliki ukuran yang relatif sama dan

keluar dari pangkal batang. Adapun menurut bentuknya, jenis jenis akar serabut dapat

dibedakan menjadi akar benang (contohnya padi), akar tambang (contohnya kelapa), dan

akar serabut besar (contohnya pandan).

2) Akar tunggang

Akar tunggang umumnya dimiliki oleh tumbuhan dikotil yang diperbanyak secara generatif dengan biji. Perakaran tumbuhan dikotil mempunyai akar utama yang menghujam lurus ke

dalam lapisan tanah dan mempunyai percabangan di sisi-sisinya. Tumbuhan dengan akar

tunggang mempertahankan akar lembaganya sehingga berkembang menjadi akar primer

yang disebut dengan akar tunggang (radix primaria) yang memiliki percabangan.

Berdasarkan banyaknya percabangan, jenis jenis akar tunggang dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu akar tunggang tidak atau sedikit bercabang dan akar tunggang bercabang.

a. Tidak atau sedikit bercabang Tumbuhan jenis ini memiliki akar tunggang tanpa percabangan atau hanya sedikit

bercabang. Akar tunggang jenis ini mempunyai bentuk yang khas, yaitu bentuk tombak

atau pena (fusiform) seperti pada wortel dan lobak, bentuk gasing seperti pada bengkuang, serta bentuk benang seperti pada akar tanaman kratok.

b. Bercabang (ramosus) Akar tunggang jenis ini memiliki percabangan yang banyak dan setiap percabangan

memiliki percabangan lagi sehingga memiliki zona perakaran yang lebih luas. Contohnya pada pohon buah-buahan.

Jenis Jenis Akar Berdasarkan Fungsinya Fungsi utama akar adalah sebagai organ penyerap air dan hara mineral. Namun, terdapat

fungsi lain dari akar tumbuhan. Menurut fungsinya tersebut, akar dibedakan menjadi: 1) Akar gantung atau akar udara (radix aereus)

Akar gantung terdapat di atas permukaan tanah, melekat pada batang, tumbuh menjuntai

ke arah tanah. fungsi dari akar gantung ini yaitu sebagai organ penyerap uap air dan gas, tetapi jika sudah mencapai tanah dan masuk ke dalam tanah, akar ini berfungsi

sebagaimana akar pada umumnya. Contoh tanaman yang memiliki akar gantung ini yaitu pohon beringin dan tanaman anggrek.

2) Akar pembelit (cirrhus radicalis) Akar ini membelit batang pokok tempat melekatnya tumbuhan. Contohnya dapat kita

temukan pada tumbuhan panili.

3) Akar nafas (pneutophora) Akar nafas merupakan bagian akar yang tumbuh keluar dari batang bagian bawah, yang

sebagian menyembul keluar dan sebagian lagi tumbuh di dalam tanah. Bagian akar yang menyembul keluar merupakan tempat masuknya udara melalui celah-celah permukaan

akar. Contoh tanaman yang memiliki akar nafas ini yaitu bakau dan pandan. 4) Akar pelekat akar (radix adligans)

Akar ini tumbuh, melekat dan memanjat pada batang. Contoh tumbuhannya yaitu sirih.

5) Akar penghisap (haustorium) Akar ini mempunyai fungsi sebagai penyerap air, hara mineral, dan makanan dari batang

pohon yang ditumpangnya. Tumbuhan dengan akar ini hidup sebagai parasit, contohnya

seperti pada akar benalu.

38 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

6) Akar tunjang Akar ini tumbuh ke segala arah, berbentuk seperti serabut-serabut. Akar jenis ini dimiliki

oleh tumbuhan pandan.

7) Akar lutut

Sebagian akar ini tumbuh di atas tanah kemudian tertanam di dalam tanah, timbul

tenggelam seperti bentuk gelombang yang berfungsi sebagai alat pernafasan. Contohnya yaitu pohon tanjang.

8) Akar banir Bagian akar ini tumbuh tinggi di atas permukaan tanah, berbentuk pipih seperti papan.

Contoh tumbuhan dengan akar ini yaitu sukun.

2. Batang

Batang merupakan salah satu organ tumbuhan berpembuluh yang memiliki fungsi sebagai penyangga. batang di susun oleh beberapa macam jaringan yang berbeda sehingga terdiri

dari beberapa tipe seperti batang berkayu, batang lembut dan lunak (herbaseus), dan batang tipe rumput (kalmus).

Struktur batang secara umum berikut ini :

a. Epidermis Epidermis tersusun rapat oleh selapis sel. Dinding luar terdapat kutikula. Fungsi

epidermis adalah untuk melindungi jaringan di bawahnya. b. Korteks

Korteks tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang berdinding tipis dan terdapat banyak ruang antarsel. Disebut juga dengan istilah “kulit pertama”.

c. Stele (silinder pusat)

stele adalah lapisan terdalam dari batang. Di dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium.

Struktur Batang Dikotil

Batang dikotil memiliki jaringan sebagai berikut ini:

1. Epidermis. Terletak di bagian terluar batang. Terdapat zat kitin yang berfungsi untuk melindungi

batang agar tidak kehilangan banyak air. 2. Korteks.

Terletak di antara epidermis dan endodermis. Terdapat sel kolenkim dan sel parenkim. Sel kolenkim berfungsi sebagai jaringan penunjang. Sedangkan sel parenkim

sebagai jaringan dasar serta untuk mengisi dan menyimpan zat.

3. Stele.

Terletak di sebelah dalam lapisan endodermis. Fungsi stele adalah untuk memberi

kekuatan pada batang. Perisikel yang menyelubungi berkas pembuluh batang.

4. Berkas pembuluh.

Terletak di bagian dalam perisikel. Fungsi berkas pembuluh adalah sebagai pengangkut

zat.

5. Kambium. Terletak di antara xilem dan floem. Kambium menyebabkan batang mengalami

penambahan diameter. Fungsi kambium adalah untuk membentuk xilem dan floem.

39 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

Terdapat dua tipe kambium yaitu kambium vaskuler yang berada di antara xilem dan floem, dan kambium intervaskuler yang berada di antara dua berkas pengangkut.

6. Floem.

Terletak di bagian luar berkas pembuluh atau bagian luar kambium. Fungsi floem

adalah untuk mengangkut zat makanan ke seluruh tubuh.

7. Xilem.

Terletak di bagian dalam berkas pembuluh atau bagian dalam kambium. Fungsi xilem

adalah untuk menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun.

2. Struktur Batang Monokotil

Sementara itu Untuk Struktur batang Monokotil tersusun atas beberapa jaringan di antarnya adalah sebagai berikut ini.

1. Epidermis.

Terletak di bagian luar batang. Dinding selnya lebih tebal daripada dinding sel epidermis dikotil. Fungsi epidermis adalah sebagai pelindung supaya tidak banyak

kehilangan air. 2. Meristem dasar.

Terletak di jaringan yang berada di bagian dalam epidermis. Sampai sekarang belum ada yang mengetahui pasti fungsi meristem dasar.

3. Berkas pembuluh.

Tersebar pada meristem dasar. Fungsi berkas pembuluh mirip dengan yang dimiliki tumbuhan dikotil.

Fungsi batang pada tumbuhan adalah sebagai berikut ini. Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan dari daun ke

seluruh bagian tubuh.

Mengarahkan tumbuhan agar mendapatkan cahaya matahari yang cukup. Tempat penimbunan cadangan makanan.

Tempat melekatnya daun, bunga, dan buah.

3. Daun Daun merupakan organ pada tumbuhan yang memiliki fungsi utama sebagai pembuat

makanan melalui proses fotosintesis. selain itu juga Fungsi daun adalah sebagai tempat

keluarnya air dengan cara penguapan serta respirasi. Ada 5 struktur yang melapisi daun mulai dari atas. Berikut ini kelima struktur tersebut.

1. Epidermis atas, terkadang dilapisi oleh kutikula. 2. Jaringan palisade parenkim/jaringan tiang/jaringan pagar, mengandung banyak klorofil.

3. Berkas pembuluh. Terdapat xilem dan floem yang berfungsi sebagai alat transportasi dan penguat daun dalam bentuk tulang daun.

4. Jaringan spons parenkim/bunga karang, mengandung sedikit klorofil.

5. Epidermis bawah, terdapat stomata.

40 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

Secara morfologi daun terdiri dari helai daun (lamina), tangkai daun (petiolus), dan

pelepah daun (folius). Daun yang memiliki helai, tangkai, dan pelepah disebut daun

lengkap. Pelepah daun berfungsi sebagai pelindung kuncup muda dan menguatkan batang

tanaman, membungkus batang. Contoh pisang, jahe. Tangkai daun merupakan bagian daun

mendukung helaiannya dan bertugas menempatkan helaian daun agar mendapatkan cahaya

matahari. Tangkai daun pada umumnya berbentuk silinder. tangkai daun ada yang

berbentuk bulat dan berongga, pipih dan tepinya melebar, bersegi, dan setengah lingkaran.

Bentuk dan ukuran helaian daun bermacam-macam sesuai dengan jenis tanaman.

Daun tumbuhan pada dikotil pada umumnya memiliki daun dengan susunan tulang, daun

menyirip dan menjari. Sedangkan untuk daun tumbuhan monokotil umumnya memiliki

susunan tulang daun sejajar ataupun melengkung.

Bagian-Bagian Daun Dikotil

a. Epidermis.

Epidermis Terdiri dari satu lapis sel (kecuali pada tumbuhan karet). Letak epidermis di

permukaan atas dan bawah daun. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi sel bagian

dalam dari kehilangan air dan mempertahankan bentuk daun.

b. Kutikula

melapisi permukaan daun dan mengalami penebalan oleh zat kitin. Fungsi kutikula

adalah untuk mencegah penguapan melalui permukaan daun.

c. Stomata. Letak stomata di permukaan daun berupa celah pada lapisan epidermis dengan dua sel

penutup. Fungsi stomata adalah sebagai tempat keluar masuk gas.

d. Mesofil

Mesofil adalah jaringan dasar yang tersusun atas dua lapisan sel yaitu palisade (jaringan

pagar) dan spons parenkim (jaringan bunga karang). e. Urat daun.

Urat daun. Terdapat berkas pembuluh. Membentuk tulang daun.

41 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

4. Bunga Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga

(divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, “tumbuhan berbiji tertutup”). Pada bunga

terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik).

Fungsi bunga

Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang

diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji. Beberapa bunga

memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan

pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.

Morfologi bunga

Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh

dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu.

Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan

ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).

Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf (“berbentuk

bintang”, simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.

Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap

apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke

dalam) adalah sebagai berikut:

a. Kelopak bunga atau calyx

b. Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan

c. Alat kelamin jantan berupa benang sari;

d. Alat kelamin betina atau gynoecium berupa putik.

Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat

bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik

atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.

5. Buah dan Biji

Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan

42 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.

Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk

dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena

itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.

Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri

karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari

karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi.

Buah dalam arti botani dan arti pertanian atau pangan. Pada banyak spesies tumbuhan,

yang disebut buah mencakup bakal buah yang telah berkembang lanjut beserta dengan jaringan yang mengelilinginya. Bagi tumbuhan berbunga, buah adalah alat untuk menyebar

luaskan biji-bijinya; adanya biji di dalam dapat mengindikasikan bahwa organ tersebut adalah buah, meski ada pula biji yang tidak berasal dari buah.

Dalam batasan tersebut, variasi buah bisa sangat besar, mencakup buah mangga, buah

apel, buah tomat, cabai, dan lain-lain. Namun juga bulir (kariopsis) padi, ‘biji’ (juga merupakan bulir!) jagung, ‘biji’ bunga-matahari, ‘biji’ lada, atau polong kacang tanah.

Sementara, dengan batasan ini, buah jambu monyet atau buah nangka tidak termasuk buah

sejati.

Buah dalam pengertian hortikultura atau pangan merupakan pengertian yang dipakai oleh masyarakat luas. Dalam pengertian ini, batasan buah menjadi longgar. Setiap bagian

tumbuhan di permukaan tanah yang tumbuh membesar dan (biasanya) berdaging atau

banyak mengandung air dapat disebut buah.

Dapat dijumpai, buah sejati (dalam pengertian botani) yang digolongkan sebagai sayur-

sayuran, seperti buah tomat, buah cabai, polong kacang panjang, dan buah ketimun. Namun demikian, dapat dijumpai pula, buah tidak sejati (buah semu) yang digolongkan

sebagai buah-buahan, seperti ‘buah’ jambu monyet (yang sebetulnya merupakan

pembesaran dasar bunga; buah yang sejati adalah bagian ujung yang berbentuk seperti monyet membungkuk), ‘buah’ nangka (yakni pembesaran tongkol bunga; buah yang sejati

adalah isi buah nangka yang berwarna putih (Jw. beton), bergetah, sedangkan bagian

‘daging buah’ yang dimakan orang adalah tenda bunga), atau ‘buah’ nanas.

Pembentukan buah

Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi

satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu

dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik,

serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma.

43 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam

dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan

berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan

sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.

Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi

berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal),

benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada

sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan

jumlah bakal biji yang terbuahi.

Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal

sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat

dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp

(exocarpium), atau epikarp (epicarpium); yang di dalam disebut dinding dalam atau

endokarp (endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium).

Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, terkadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak,

mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut

buah semu. Itulah sebabnya menjadi penting untuk mempelajari struktur bunga, dalam

kaitannya untuk memahami bagaimana suatu macam buah terbentuk.

Tipe-tipe buah

Buah-buah itu sedemikian beragam, sehingga sukarlah rasanya untuk menyusun suatu

skema pengelompokan yang dapat mencakup semua macam buah yang telah dikenal

orang. Belum lagi adanya kekeliruan-kekeliruan yang mempertukarkan pengertian biji dan

buah (misal: ‘biji’ jagung, yang sesungguhnya adalah buah secara botani).

Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu,

dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:

1. Buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang

berisi satu biji atau lebih. 2. buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal

buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun

akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak (Annona).

3. Buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan

44 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas (Ananas), bunga matahari (Helianthus).

Buah Kering

Buah tunggal, atau tepatnya buah sejati tunggal, lebih jauh lagi dapat dibedakan atas

bentuk-bentuk buah kering (siccus), yakni yang bagian luarnya keras dan mengayu atau

seperti kulit yang kering; dan buah berdaging (carnosus), yang dinding buahnya tebal berdaging. Buah kering selanjutnya dibedakan atas buah yang tidak memecah (indehiscens)

dan yang memecah (dehiscens). Buah indehiscens berisi satu biji, sehingga untuk

memencarkan bijinya buah ini tidak perlu memecah. Yang termasuk ke dalam kelompok

ini adalah buah tipe padi, tipe kurung, dan tipe keras.

Buah padi (caryopsis)

Buah padi (caryopsis, atau bulir) memiliki dinding buah yang tipis, dan berlekatan menyatu

dengan kulit biji. Kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan biji. Buah terbungkus

oleh sekam. Buah suku padi-padian (Poaceae) dan teki-tekian (Cyperaceae) termasuk ke

dalam kelompok ini.

Bulir atau buah padi adalah buah sekaligus biji. Bagian buah terletak di sebelah luar, terdiri

dari lemma, palea, dan skutelum (scutellum). Bagian biji terdiri dari lapisan aleuron (hanya

setebal satu lapis sel), endospermia (tempat penyimpanan cadangan makanan), dan embrio.

Buah kurung (achenium)

Buah kurung (achenium) memiliki dinding buah yang tipis, berdempetan namun tidak

berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah (‘biji’) bunga pukul empat (Mirabilis). Buah kurung majemuk contohnya adalah (buah) bunga matahari.

Buah keras (nux)

Buah keras atau geluk (nux) terbentuk dari dua helai daun buah (carpel) atau lebih; bakal biji lebih dari satu, namun biasanya hanya satu yang menjadi biji sempurna. Dinding buah

keras, kadangkala mengayu, tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah sarangan (Castanopsis).

Beberapa jenis buah keras, kulitnya mengalami pelebaran sehingga membentuk semacam

sayap yang berguna untuk menerbangkan buah ini—jika masak—menjauh dari pohon induknya. Buah bersayap (samara) semacam ini contohnya adalah buah meranti (Shorea)

dan kerabatnya dari suku Dipterocarpaceae.

Buah kering yang memecah (dehiscens) umumnya berisi lebih dari satu biji, sehingga

memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya untuk memencarkan biji, agar tidak terkumpul di suatu tempat. Misalnya adalah:

45 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

Buah berbelah (schizocarpium)

Buah berbelah (schizocarpium) memiliki dua ruang atau lebih, masing-masing dengan

sebutir biji di dalamnya. Jika memecah, ruang-ruang itu terpisah namun bijinya masih terbawa di dalam ruang. Sehingga masing-masing ruang seolah buah kurung yang

tersendiri. Contohnya adalah kemangi (Ocimum), beberapa jenis anggota Malvaceae, dan

lain-lain.

Buah kendaga

Buah kendaga (rhegma) seperti buah belah, namun ruang-ruang itu masing-masing

memecah, sehingga bijinya terlempar keluar. Masing-masing ruang terbentuk dari satu

daun buah. Contoh: para (Hevea), jarak (Ricinus).

Buah kotak

Terdiri atas satu atau beberapa daun buah, berbiji banyak. Buah ini memecah jika masak, namun kulit buah yang pecah sampai lama tidak terlepas dari tangkai buah. Ada banyak

macam buah kotak. Buah kotak sejati (capsula) terdiri atas dua daun buah atau lebih;

jumlah ruangannya sesuai dengan jumlah daun buah asalnya. Buah ini membuka dengan

bermacam-macam cara. Contohnya adalah durian (Durio), anggrek (Orchidaceae).

‘Daging buah’ durian yang dimakan sebetulnya adalah arilus (salut biji), perbesaran dari selaput penutup biji.

Selain itu, masih ada lagi beberapa jenis buah kotak seperti berikut ini:

Buah bumbung

Buah bumbung (folliculus) berasal dari bakal buah yang terdiri atas satu daun buah dengan

banyak biji. Jika masak, kotak terbelah menurut salah satu kampuhnya, biasanya kampuh

perut. Contohnya adalah widuri (Calotropis), kepuh (Sterculia).

Buah polong Buah polong (legumen) terdiri atas satu daun buah dengan satu ruangan dan banyak biji;

sering pula ruangan ini terpisah-pisah oleh sekat semu. Jika masak, ruangan akan terbuka

menurut kedua kampuhnya yang memanjang. Contohnya adalah aneka jenis polong-polongan (Fabaceae, atau dulu disebut Leguminosae).

Buah lobak

Buah lobak (siliqua) tersusun dari dua daun buah dengan satu ruangan yang tersekat oleh sekat semu. Buah terpecah menurut kedua kampuhnya ketika masak, namun ujungnya

masih berlekatan. Biji sebentar masih melekat pada sekat semu, yang sebetulnya adalah

tembuni, sebelum pada akhirnya terlepas. Contohnya adalah jenis-jenis Cruciferae.

Buah berdaging

Buah-buah tunggal berdaging pada umumnya tidak memecah (membuka) ketika masak.

Salah satu perkecualiannya adalah pala (Myristica). Beberapa bentuk buah berdaging, di

antaranya:

46 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

Buah buni

Buah buni (bacca) mempunyai dinding buah terdiri dari dua lapisan, yakni lapisan luar

(eksokarp atau epikarp) yang tipis dan lapisan dalam (endokarp) yang tebal, lunak dan

berair. Biji-biji lepas dalam lapisan dalam tersebut. Contohnya adalah buni (Antidesma),

belimbing (Averrhoa), jambu biji (Psidium), tomat (Lycopersicum).

Buah mentimun Buah mentimun (pepo) serupa dengan buah buni, namun dengan dinding luar yang lebih

tebal dan kuat. Pada buah yang masak, di tengahnya sering terdapat ruangan dan daging

buahnya bersatu dengan banyak biji di dalam ruangan tersebut. Contohnya adalah mentimun (Cucurbita) dan kerabatnya.

Buah jeruk

Buah jeruk (hesperidium) adalah variasi dari buah buni dengan tiga lapisan dinding buah. Lapisan luar yang liat dan berisi kelenjar minyak; lapisan tengah yang serupa jaringan bunga

karang dan umumnya keputih-putihan; serta lapisan dalam yang bersekat-sekat, dengan

gelembung-gelembung berisi cairan di dalamnya. Biji-biji tersebar di antara gelembung-gelembung itu. Contoh: buah jeruk (Citrus).

Buah batu

Buah batu (drupa) memiliki tiga lapisan dinding buah. Eksokarp umumnya tipis menjangat (seperti kulit); mesokarp yang berdaging atau berserabut; dan endokarp yang liat, tebal

dan keras, bahkan dapat amat keras seperti batu. Contohnya adalah mangga (Mangifera),

dengan mesokarp berdaging; atau kelapa (Cocos), yang mesokarpnya berserabut.

Buah delima Dinding luarnya liat, keras atau kaku, hampir seperti kayu; dinding dalam tipis, liat,

bersekat-sekat. Masing-masing ruang dengan banyak biji. Selaput biji tebal berair dan dapat

dimakan. Contohnya adalah delima (Punica).

Buah ganda

Buah berganda adalah buah yang terbentuk dari satu kuntum bunga yang memiliki banyak

bakal buah. Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh menjadi buah yang tersendiri, lepas-lepas,

namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Sesuai dengan

bentuk-bentuk buah penyusunnya, maka dikenal beberapa macam buah berganda.

Misalnya:

* buah kurung berganda, misalnya pada buah mawar (Rosa).

* buah bumbung berganda, misalnya pada cempaka (Michelia).

* buah buni berganda, misalnya pada sirsak (Annona).

* buah batu berganda, misalnya pada murbei (Morus).

47 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

Buah majemuk Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah

ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga

pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Dikenal pula beberapa macam buah

majemuk, di antaranya:

* buah padi majemuk, misalnya jagung (Zea). Tongkol jagung sebetulnya berisi deretan buah-buah jagung, bukan biji jagung.

* buah kurung majemuk, misalnya buah bunga matahari (Helianthus). * buah buni majemuk, misalnya buah nanas (Ananas).

* buah batu majemuk, misalnya buah pandan (Pandanus), pace (Morinda).

Tahap-tahap perkembangan buah majemuk pada pace. Bunga-bunga pace berkumpul

dalam satu perbungaan (bunga majemuk) yang disebut bongkol. Setelah diserbuki dan

dibuahi, setiap kuntum bunga mulai tumbuh menjadi buah batu (drupa). Dalam perkembangannya, buah-buah batu ini pada akhirnya saling luluh menjadi sebutir buah

batu majemuk.

Sesuai dengan definisi, buah ganda dan buah majemuk sukar disebut buah sejati. Karena

pada buah-buah tersebut terdapat bagian-bagian lain dari bunga –selain bakal buah– yang

turut bertumbuh dan berkembang menjadi buah, baik bagian-bagian itu menjadi bagian utama buah ataupun bukan.

Buah tak berbiji

Keadaan tak berbiji merupakan salah satu ciri penting buah-buahan komersial. Kultivar-

kultivar pisang dan nanas adalah contohnya. Demikian pula, buah-buah jeruk, anggur, dan semangka dari kultivar tak berbiji umumnya dihargai lebih mahal. Keadaan tak berbiji

demikian biasa pula disebut sukun.

Pada sejumlah spesies, keadaan tak berbiji merupakan hasil dari partenokarpi, yakni proses pembentukan buah tanpa terjadinya pembuahan sebelumnya. Buah partenokarpi

bisa terbentuk dengan atau tanpa peristiwa penyerbukan. Kebanyakan kultivar jeruk sukun memerlukan penyerbukan untuk proses pembentukannya; namun pisang dan nanas

tidak memerlukannya. Sementara itu, keadaan tak berbiji pada anggur sebetulnya terjadi

karena matinya atau tidak tumbuhnya embrio (dan biji) yang dihasilkan oleh pembuahan, keadaan yang dikenal sebagai stenospermokarpi, yang memerlukan proses penyerbukan

dan pembuahan secara normal.

48 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

Referensi

Campbell NA, Reece JB, Michael LC, Wasserman SA, Minorsky PV, Jackson RB. 2012.

Biologi,Edisi 8 Jilid 2. Alih Bahasa: Damaring TW, Editor: Wibi H.& Prinandita A.

Jakarta (ID): Erlangga.

Djumhana, dkk, 2006, Konsep Dasar Biologi untuk SD-Bahan Belajar Mandiri-edisi kesatu, Bandung, UPI Press.

Warnita, dkk. Materi Ajar Matakuliah Botani-Morfologi. https://www.google.co.id/ Bahan Ajar

Botani.pdf (diakses tanggal 2 Juni 2016)

49 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

MATERI PRESENTASI UNIT 2

50 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

UNIT 2

51 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

UNIT 3

ENERGI DAN

PERUBAHANNYA

52 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

53 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

UNIT 3

ENERGI DAN PERUBAHANNYA

(90 Menit)

Pendahuluan

Energi merupakan aspek yang

sangat penting dalam kehidupan.

Perubahan bentuk energi banyak

ditemukan dalam kehidupan

sehari-hari, misalnya perubahan

energi listrik menjadi energi

panas, perubahan energi listrik

menjadi energi gerak, dan

sebagainya. Energi yang banyak

kita gunakan saat ini merupakan

berasal dari bahan bakar minyak

(BBM).

Energi ini berasal dari fosil yang

suatu saat pasti akan habis, maka perlu dipikirkan pengganti BBM sebagai sumber energi

alternatif. Jadi kita harus selalu berupaya penghematan energi. Berkaitan dengan itu, perlu

diajarkan topik energi dalam kehidupan untuk siswa sekolah dasar. Kompetensi Dasar

materi pembelajaran IPA di kelas VI SD diantaranya adalah mempraktikkan pola

penggunaan dan perpindahan energi, yang akan dipelajari dalam unit ini.

Tujuan 1. Menjelaskan sumber dan perubahan energi

2. Merancang percobaan sederhana untuk menyelidiki perubahan energi

3. Menyelidiki adanya sumber energi alternatif

Guru sedang mendampingi siswa membuat roket dari

kertas untuk mempelajari energi angin.

54 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

Petunjuk Umum

Fasilitator perlu menyiapkan berbagai sumber informasi yang dapat dimanfaatkan peserta,

yaitu seperangkat alat/bahan percobaan, berbagai bahan bacaan sesuai dengan tema/topik.

Bahan bacaan diharapkan sesuai dengan materi IPA dan sesuai dengan jenjang kelas guru

dan siswa.

Sumber dan Bahan Sumber dan bahan yang disiapkan dalam melaksanakan unit ini adalah:

1. Bahan bacaan tentang “energi dan perubahannya”

2. Tayangan PowerPoint unit

3. Alat dan bahan untuk praktik: kentang, jeruk nipis, mangga, tomat, masing-masing 6

buah, kabel secukupnya, 4 buah LED,12 buah penjepit buaya, 4 buah lempeng

tembaga/12 paku per kelompok, 4 buah lempeng seng/4 buah koin per kelompok,

voltmeter (sensivitas tinggi: millivolt atau microvolt).

4. ATK (Lem, gunting, kertas Plano, kertas HVS putih, spidol warna besar dan kecil)

Waktu

Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 90 menit. Rincian alokasi waktu dapat

dilihat pada setiap tahapan pelaksanaan sesi ini.

55 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

Garis Besar Kegiatan

P

Perincian Langkah-Langkah Kegiatan

Introduction (5 menit) Fasilitator menjelaskan latar belakang unit ini, yaitu:

1. Kompetensi Dasar materi pembelajaran IPA di kelas VI di antaranya adalah

mempraktikkan pola penggunaan dan perpindahan energi

2. Energi merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan dan energi banyak

jenisnya

3. Perubahan energi banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari

4. Energi BBM yang berasal dari fosil suatu saat pasti akan habis, maka perlu dipikirkan

pengganti BBM sebagai sumber energi alternatif

5. Guru perlu diberikan pemahaman pentingnya mempelajari materi tentang usaha dan

energi serta energi alternatif dalam kehidupan dan dapat menerapkannya di kelas

Fasilitator juga menjelaskan tujuan dan langkah-langkah kegiatan sesuai alur.

I

Introduction

5 menit

Penjelasan tentang:

-Latar

Belakang

Tujuan

Garis Besar Kegiatan

Connection

10 menit

Urun gagasan berkaitan

tentang materi

• Sumber energi

• Perubahan energi

• Sumber energi

alternatif

Application 90 menit

Kegiatan 1

Menjelaskan sumber dan perubahan energi

• Sumber dan perubahan energi

Kegiatan 2.

Merancang dan

menyelidiki perubahan energi dan sumber

energi alternatif

• Energi Alternatif dari Buah-buahan

Reflection

10 menit

Melihat ketercapaian

tujuan unit

1. Sumber

energi

2. Perubahan energi

3. Sumber

energi

alternatif

Extension

5 menit

Fasilitator memberi

penguatan dan

saran tindak

lanjut

56 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

Connection (5 menit)

Fasilitator mengajak peserta berdiskusi dan curah pendapat tentang pentingnya usaha

dan energi serta alternatifnya untuk kehidupan dan pendapat peserta dituliskan oleh

fasilitator di slide presentasi dengan didasarkan pada pertanyaan sebagai berikut:

Apa yang dirasakan oleh tubuh kita setelah melakukan aktivitas berlari?

Perubahan apa yang saja yang terjadi ketika kita bersepeda?

Bahan apa saja yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif?

Application (90 menit)

Peserta berada dalam kelompok mata pelajaran IPA. Peserta duduk dalam kelompok,

setiap kelompok dengan kurang lebih 5 atau 6 peserta. Fasilitator menjelaskan bahwa

dalam Tahap Aplikasi ini Peserta melakukan dua kegiatan, 1) Kegiatan Merancang

percobaan 2) Melakukan percobaan 3) Menganalisis dan mengkomunikasikan data dan

Kegiatan 4) Penguatan materi.

1

Catatan untuk Fasilitator

Fasilitator hendaknya mencoba terlebih dahulu sebelum memberikan

fasilitasi kepada peserta;

Bahan dan alat hendaknya disediakan secara LENGKAP agar kegiatan

percobaan/pengamatan berjalan baik.

Kegiatan 1 (45 menit)

1. Fasilitator membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang

2. Fasilitator membagikan Lembar Kerja 2.1

3. Fasilitator menanyangkan video tentang sumber energi dan perubahannya dan peserta

diminta untuk memperhatikannya

4. Fasilitator meminta peserta untuk mendiskusikan hasil pengamatan video dengan

anggota kelompok dan menuliskannya pada kertas plano

5. Fasilitator meminta peserta untuk melakukan kunjung karya antar kelompok dengan

cara berputar searah jarum jam

6. Fasilitator meminta peserta untuk menuliskan komentar pada kertas post-it dan

tempelkan

7. Fasilitator memberikan bahan bacaan tambahan sebagai pengayaan.

C

A

57 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

Kegiatan 2 (45 menit)

Dalam kegiatan ini, peserta akan merancang percobaan terkait Percobaan Energi

Alternatif dari buah-buahan. Fasilitator menyampaikan kepada peserta tentang langkah

kegiatan yaitu merancang eksperimen/percobaan.

1. Fasilitator membagikan peserta ke dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 4-5

orang dan meminta peserta merancang percobaan yang terkait sumber energi alternatif

dari buah-buahan.

2. Fasilitator menyiapkan bahan percobaan yang diperlukan dalam percobaan oleh peserta

dan dilakukan langkah-langkah berikut berdasarkan Lembar kerja.

3. Secara berkelompok, melakukan percobaan untuk menguji energi alternatif dari buah-

buahan.

4. Masing-masing kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur percobaan

pada lembar kerja berikut.

5. Fasilitator meminta peserta untuk mendiskusikan hasil dari kegiatan dalam Lembar

Kerja dengan anggota kelompok.

6. Fasilitator meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi.

7. Fasilitator meminta peserta membuat laporan eksperimen yang dituliskan dalam kertas

plano.

8. Fasilitator menayangkan video tentang sumber energi alternatif sebagai bahan

pengayaan.

Reflection (10 menit)

(1) Fasilitator mengajak perserta merefleksi ketercapaian tujuan unit ini. Refleksi

berpandu pada pertanyaan berikut ini:

a. Apakah tujuan dari unit ini tercapai?

b. Apa manfaat tema sumber energi, perubahan energi, dan sumber energi

alternatif dalam pembelajaran? Jelaskan !!

c. Apakah unit energi dan perubahannya yang dilatihkan ini dapat diterapkan di

sekolah?

(2) Fasilitator memberikan penguatan bahwa mempelajari energi dan perubahannya

melalui praktik percobaan dan mengkomunikasikannya sangat penting dalam

pembelajaran dan membantu menguatkan pemahaman tentang energi dan

prubahannya.

(3) Fasilitator menanyakan kepada peserta jika diterapkan di sekolah, adakah kesulitan

yang mungkin akan dialami siswa? Apa saja? Bagaimana upaya mengatasinya?

R

58 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

Extension (5 menit)

Fasilitator mendorong peserta untuk:

• Melakukan pembelajaran energi dan perubahannya akan lebih efektif jika

melakukan percobaan dengan bahan dan alat yang lebih bervariasi

• Mencoba merancang alat yang dapat menggambarkan penggunaan sumber energi

alternatif.

E

59 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

Lembar Kerja 3.1

a. Mencatat info dan fakta-fakta yang terdapat pada tayangan video

Video-1 (energi dan perubahan energi)

Diskusikan dalam kelompok dan tulis pada kertas plano:

Apa yang dimaksud dengan energi?

Sebutkan berbagai bentuk energi

Jelaskan berbagai bentuk perubahan energi

b. Menuliskan alat yang terdapat pada kehidupan sehari-hari yang menunjukkan

perubahan energi berdasarkan pada tayangan video pada tabel berikut:

No Alat/kegiatan Perubahan Bentuk Energi yang Terjadi

60 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

Lembar Kerja 3.2

Setiap kelompok melakukan percobaan berikut:

a. Tancapkan lempeng tembaga dan lempeng seng pada kedua bagian/ ujung kentang,

kemudian rangkai secara seri dengan LED sehingga lampu LED menyala.

b. Ukurlah tegangan yang dihasilkan dari rangkaian tersebut

c. Lakukan untuk bahan yang lain

d. Tulislah hasil pengamatanmu kedalam tabel berikut :

Hasil Pengamatan Percobaan

Nama Bahan Tegangan (millivolt)

Kentang

Mangga

Jeruk Nipis

Tomat

e. Diskusikan perubahan energi apa yang terjadi pada percobaan di atas

f. Bandingkan besar tegangan yang dihasilkan dari bahan-bahan tersebut.

g. Diskusikan dalam kelompok

h. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1) Urutkan ketiga bahan tersebut mulai dari yang menghasilkan tegangan terkecil!

2) Mengapa terjadi seperti itu?

3) Buat rancangan ide membuat lampu senter tanpa baterai!

i. Presentasikan hasil kerja kelompok.

61 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

Bahan Bacaan 3.1

Kita ketahui bersama bahwa segala sesuatu yang kita lakukan memerlukan energi:

misalnya bermain, belajar, dan bekerja kita memerlukan energi. Energi adalah kemampuan

untuk melakukan usaha. Contohnya adalah kasus berikut. Anda akan merasa lelah ketika

anda berlari karena anda mengeluarkan energi. Jika terus berlari tanpa istrahat anda akan

kehabisan energi dan ahirnya anda tidak mampu lagi berlari. Agar mampu berlari lagi, anda

harus istirahat atau bahkan harus makan. Makan memberi anda energi kimia yang siap

dibakar dalam tubuh anda untuk menghasilkan energi yang anda perlukan untuk

melakukan usaha (berlari lagi). Mobil dapat melaju dijalan karena ada sumber energi kimia

yang dikandung dalam bahan bakar bensin. Jika bensin habis maka mobil kehabisan energi

dan akibatnya mobil tidak dapat lagi melakukan usaha (melaju lagi).

Ada beberapa pengertian dan definisi energi menurut para ahli, diantaranya adalah:

1. Energi adalah kemampuan membuat sesuatu terjadi (Robert L. Wolke)

2. Energi adalah kemampuan benda untuk melakukan usaha (Mikrajuddin)

3. Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki oleh suatu benda

(Pardiyono)

4. Energi adalah sebuah konsep dasar termodinamika dan merupakan salah satu

aspek penting dalam analisis teknik (Michael J. Moran), dan masih banyak lagi.

Dari berbagai pengertian dan definisi energi di atas dapat disimpulkan bahwa secara

umum energi dapat didefinisikan sebagai kekuatan yang dimilki oleh suatu benda sehingga

mampu untuk melakukan kerja.

USAHA DAN KAITANNYA DENGAN ENERGI

Ketika gaya berinteraksi dengan benda sehingga benda itu mengalami perpindahan maka

gaya itu dikatakan melakukan usaha pada benda. Lalu, apakah yang dimaksud dengan usaha

itu? Samakah dengan pengertian usaha dalam istilah sehari-hari?

Dalam kehidupan sehari-hari, istilah usaha dapat diartikan sebagai segala daya upaya atau

kegiatan yang dilakukan manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh untuk

meraih tujuan berupa pengetahuan seseorang melakukan usaha berupa kegiatan belajar.

Lalu bagaimanakah arti usaha dalam fisika? Misalkan kita mendorong dinding dengan suatu

gaya tertentu, namun dinding tersebut tetap dalam kondisi diam (tidak terjadi

perpindahan). Apabila gaya tersebut digunakan untuk mendorong kursi, ternyata kursinya

bergerak. Dalam pengertian sehari-hari kita mengatakan bahwa usaha yang kita lakukan

untuk mendorong dinding maupun untuk mendorong kursi adalah sama, karena gaya yang

kita gunakan besarnya sama, tanpa memperhatikan benda tersebut tetap diam atau

bergerak. Apakah hal ini sama dengan pengertian usaha dalam fisika?

62 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

BENTUK-BENTUK ENERGI

1. Energi Kimia

Energi kimia adalah energi yang dilepaskan selama reaksi kimia. Contoh sumber energi

kimia adalah bahan makanan yang kita makan. Bahan makanan yang kita makan

mengandung unsur kimia. Dalam tubuh kita, unsur kimia yang terkandung dalam

makanan mengalami reaksi kimia. Selama proses reaksi kimia, unsur-unsur yang

bereaksi melepaskan sejumlah energi kimia. Energi kimia yang dilepaskan berguna bagi

tubuh kita untuk membantu kerja organ-organ tubuh, menjaga suhu tubuh, dan untuk

melakukan aktivitas sehari-hari. Contoh energi kimia lainnya adalah dalam bateray atau

aki.

2. Energi Listrik

Energi listrik terjadi karena adanya muatan listrik yang bergerak. Muatan listrik yang

bergerak akan menimbulkan arus listrik. Energi listrik banyak digunakan dalam

kehidupan sehari-hari. Misalnya sebagai penerangan. Energi listrik juga dapat digunakan

untuk menggerakkan mesin-mesin. Energi listrik yang biasa kita gunakan dalam rumah

tangga berasal dari pembangkit listrik. Pembangkit listrik tersebut menggunakan

berbagai sumber energi, seperti air terjun, reaktor nuklir, angin, atau matahari. Energi

listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik sangat besar. Untuk menghasilkan

sumber energi listrik yang lebih kecil, kita dapat menggunakan aki atau baterai.

3. Energi Bunyi

Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar. Ketika kita mendengar bunyi guntur yang

sangat keras, terkadang kaca jendela rumah kita akan ikut bergetar. Hal ini disebabkan

bunyi sebagai salah satu bentuk energi merambatkan energinya melalui udara.

Sebenarnya ketika terjadi guntur, energi yang dimiliki guntur tidak hanya mengenai

kaca rumah tetapi mengenai seluruh bagian rumah. Akan tetapi, energi yang dimiliki

guntur tidak cukup besar untuk menggetarkan bagian rumah yang lainnya.

4. Energi Kalor (Panas)

Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat mengakibatkan perubahan suhu

maupun perubahan wujud zat. Energi kalor biasanya merupakan hasil sampingan dari

perubahan bentuk energi lainnya. Energi kalor dapat diperoleh dari energi kimia,

misalnya pembakaran bahan bakar. Energi kalor juga dapat dihasilkan dari energi

kinetik benda-benda yang bergesekan. Sebagai contoh, ketika kamu menggosok-

gosokkan telapak tanganmu maka kamu akan merasakan panas pada telapak tanganmu.

5. Energi Cahaya

Energi cahaya dapat diperoleh dari benda-benda yang dapat memancarkan cahaya,

misalnya api dan lampu. Matahari merupakan salah satu sumber energi cahaya. Energi

cahaya biasanya disertai bentuk energi lain seperti energi kalor (panas). Bahkan

dengan menggunakan sel surya, energi cahaya yang dipancarkan oleh matahari dapat

diubah menjadi energi listrik.

63 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

6. Energi Nuklir

Energi nuklir merupakan energi yang dihasilkan oleh reaksi nuklir. Reaksi nuklir terjadi

pada inti atom yang pecah atau bergabung menjadi inti atom yang lain dan partikel-

partikel lain dengan melepaskan energi kalor. Reaksi nuklir terjadi di matahari, reaktor

nuklir, dan bom nuklir. Energi yang ditimbulkan dalam reaksi nuklir sangat besar, oleh

karena itu energi nuklir dapat digunakan sebagai pembangkit listrik.

7. Energi Mekanik

Mengapa kita terasa sakit saat kejatuhan buah mangga dari atas pohon ke tubuh kita?

Hal itu disebabkan buah mangga yang berada di atas pohon memiliki energi. Buah

mangga yang jatuh dari pohonnya memiliki energi mekanik. Pada saat buah mangga

masih berada di pohon, energi mekaniknya sama dengan energi potensialnya. Ketika

buah mangga tersebut jatuh sampai di tanah, energi mekaniknya sama dengan energi

kinetiknya. Besarnya energi mekanik merupakan penjumlahan antara besarnya energi

kinetik dengan energi potensial.

Energi mekanik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena sifat geraknya. Energi

mekanik terdiri dari energi potensial dan energi kinetik.

a. Energi Potensial

Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena pengaruh dari sistem.

Sebagai contoh sebuah benda yang massanya m berada pada ketinggian h dari

permukaan bumi (lihat Gambar 2.7). Karena benda tersebut dipengaruhi oleh

gravitasi bumi (g), maka besar gaya pada benda tersebut adalah F=m.g. Jika benda

tersebut kita lepas maka benda akan bergerak menuju permukaan bumi karena

memiliki energi potensial. Jika massa benda lebih besar maka energi yang dimiliki

juga lebih besar. Energi ini disebut energi potensial bumi.

b. Energi Kinetik

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya. Makin besar

kecepatan benda bergerak makin besar energi kinetiknya dan semakin besar massa

benda yang bergerak makin besar pula energi kinetik yang dimilikinya.

SUMBER-SUMBER ENERGI Secara umum berdasarkan sifatnya energi terbagi atas 2 macam, yaitu :

1. Sumber energi berdasarkan sifat alaminya a. Primer

Yaitu sumber energi yang langsung bisa di temukan di alam seperti :

Angin

Air

Matahari

Kayu

Batu-bara

Minyak

Nuklir

Gas Alam

64 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

b. Sekunder

Yaitu sumber energi yang diperoleh dari sumber-sumber energi primer lainnya,

misalnya:

Listrik

Cahaya (lampu)

2. Sumber energi berdasarkan ketersediaanya

Klasifikasi atau pengelompokan macam-macam sumber energi berdasarkan dari cadangan

(jumlah) yang tersedia di alam dan kapassitas regenerasinya adalah sebagai berikut:

a. Energi Tidak Terbarukan

Energi tak terbarukan adalah energi yang tidak bisa diperbaharui dalam jangka pendek,

sehingga jumlah ketersediaan energi ini akan kekurangan pada suatu saat nantinya. Contoh

energi tidak terbarukan adalah:

1. Minyak Bumi

2. Gas Alam

3. Batubara

b. Energi Terbarukan

Energi terbarukan adalah sumber energi yang cepat dipulihkan kembali secara alami, dan

prosesnya berkelanjutan. Energi terbarukan dihasilkan dari sumberdaya energi yang secara

alami tidak akan habis bahkan berkelanjutan jika dikelola dengan baik. Energi terbarukan

kerap disebut juga sebagai energi berkelanjutan (sustainable energi).

Konsep energi terbarukan mulai dikenal di dunia pada era 1970-an. Kemunculannya

sebagai antitesis terhadap pengembangan dan penggunaan energi berbahan fosil (batubara,

minyak bumi, dan gas alam) dan nuklir. Selain dapat dipulihkan kembali, energi terbarukan

diyakini lebih bersih (ramah lingkungan), aman, dan terjangkau masyarakat. Penggunaan

energi terbarukan lebih ramah lingkungan karena mampu mengurangi pencemaran

lingkungan dan kerusakan lingkungan di banding energi non-terbarukan.

Jenis sumber energi terbarukan (renewable energi) yang dimiliki Indonesia cukup banyak.

Jika dikelola dan dimanfaatkan dengan baik diyakini dapat menggantikan energi fosil. inilah

daftar 8 sumber energi terbarukan di Indonesia yang dapat dimanfaatkan.

1. Biofuel

Biofuel atau bahan bakar hayati adalah sumber energi terbarukan berupa bahan bakar

(baik padat, cair, dan gas) yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Sumber biofuel adalah

tanaman yang memiliki kandungan gula tinggi (seperti sorgum dan tebu) dan tanaman yang

memiliki kandungan minyak nabati tinggi (seperti jarak, ganggang, dan kelapa sawit).

2. Biomassa

Biomassa adalah jenis energi terbarukan yang mengacu pada bahan biologis yang berasal

dari organisme yang hidup atau belum lama mati. Sumber biomassa antara lain bahan

bakar kayu, limbah dan alkohol. Pembangkit listrik biomassa di Indonesia seperti PLTBM

Pulubala di Gorontalo yang memanfaatkan tongkol jagung.

65 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

3. Panas Bumi

Energi panas bumi atau geothermal adalah sumber energi terbarukan berupa energi

thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Energi panas bumi diyakini

cukup ekonomis, berlimpah, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Namun

pemanfaatannya masih terkendala pada teknologi eksploitasi yang hanya dapat menjangkau

di sekitar lempeng tektonik. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dimiliki

Indonesia antara lain: PLTP Sibayak di Sumatera Utara, PLTP Salak (Jawa Barat), PLTP

Dieng (Jawa Tengah), dan PLTP Lahendong (Sulawesi Utara).

4. Air

Energi air adalah salah satu alternatif bahan bakar fosil yang paling umum. Sumber energi

ini didapatkan dengan memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki air.

Sat ini, sekitar 20% konsumsi listrik dunia dipenuhi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air

(PLTA). Di Indonesia saja terdapat puluhan PLTA, seperti : PLTA Singkarak (Sumatera

Barat), PLTA Gajah Mungkur (Jawa Tengah), PLTA Karangkates (Jawa Timur), PLTA Riam

Kanan (Kalimantan Selatan), dan PLTA Larona (Sulawesi Selatan).

5. Angin

Energi angin atau bayu adalah sumber energi terbarukan yang dihasilkan oleh angin. Kincir

angin digunakan untuk menangkap energi angin dan diubah menjadi energi kinetik atau

listrik. Pemanfaat energi angin menjadi listrik di Indonesia telah dilakukan seperti pada

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTBayu) Samas di Bantul, Yogyakarta.

6. Matahari

Energi matahari atau surya adalah energi terbarukan yang bersumber dari radiasi sinar dan

panas yang dipancarkan matahari. Pembankit Listrik Tenaga Surya yang terdapat di

Indonesia antara lain : PLTS Karangasem (Bali), PLTS Raijua, PLTS Nule, dan PLTS Solor

Barat (NTT)

7. Gelombang Laut

Energi gelombang laut atau ombak adalah energi terbarukan yang bersumber dari dari

tekanan naik turunnya gelombang air laut. Indonesia sebagai negara maritim yang terletak

diantara dua samudera berpotensi tinggi memanfaatkan sumber energi dari gelombang

laut. Sayangnya sumber energi alternatif ini masih dalam taraf pengembangan di Indonesia.

8. Pasang Surut

Energi pasang surut air laut adalah energi terbarukan yang bersumber dari proses pasang

surut air laut. Terdapat dua jenis sumber energi pasang surut air laut, pertama

adalah perbedaan tinggi rendah air laut saat pasang dan surut. Yang kedua adalah arus

pasang surut terutama pada selat-selat yang kecil. Layaknya energi gelombang laut,

Indonesia memiliki potensi yang tinggi dalam pemanfaatan energi pasang surut air laut.

Sayangnya, sumber energi ini belum termanfaatkan.

Sumber energi terbarukan ternyata belum dimanfaatkan secara optimal di Indonesia.

Sebanyak 90% energi di Indonesia masih menggunakan energi berbahan fosil (batubara,

minyak bumi, dan gas alam) dan sisanya, kurang dari 10%, yang memanfaatkan sumber

66 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

energi terbarukan. Sebuah ironi mengingat Indonesia mempunyai potensi yang tinggi akan

sumber energi terbarukan.

Dari berbagai sumber energi terbarukan yang tersedia, baru energi air yang banyak

dimanfaatkan. Jumlah pembangkit listrik bersumber dari energi panas bumi, angin, dan

matahari pun masih bisa dihitung dengan jari, dengan kapasitas energi yang sangat kecil.

Apalagi sumber energi yang berasal dari laut, meski pun potensinya sangat besar, nyatanya

belum satupun yang berhasil dikembangkan.

PERUBAHAN ENERGI

Ketika sebuah batu jatuh dari suatu ketinggian, batu tersebut memiliki energi. Jika batu

tersebut jatuh ke tanah, energi ini akan diubah menjadi energi panas (dapat teramati pada

tanah yang menjadi hangat ketika terkena batu) dan energi bunyi. Jika jumlah energi

tersebut dihitung, jumlah total energi tersebut adalah sama. Energi gerak yang dimiliki

batu yang jatuh akan sama dengan energi bunyi ditambah energi kalor. Jadi, energi tidak

pernah hilang, tetapi diubah ke dalam bentuk energi lain.

Dengan konsep di atas, maka energi dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak semua energi dapat langsung dimanfaatkan tetapi perlu diubah ke bentuk lain.

Hukum kekekalan energi menyatakan : “Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat

dimusnahkan, tetapi energi dapat diubah bentuknya dari bentuk yang satu menjadi bentuk

energi yang lain.”

Macam – macam perubahan bentuk Energi antara lain:

1. Energi kimia menjadi energi listrik, contohnya:

a. Pada batu baterai yang sedang digunakan

b. Aki yang sedang digunakan

2. Energi listrik menjadi energi kimia, contohnya:

a. Pada waktu menyetrum aki

b. Pelapisan logam oleh logam lainnya (penyepuhan)

3. Energi gerak atau kinetic menjadi energi listrik, contohnya:

a. Pada waktu dinamo sepeda digunakan

b. Pada waktugenerator digunakan

4. Energi listrik menjadi energi gerak/kinetik, contohnya:

a. Blander yang digunakan

b. Kipas angin listrik

c. Bor listrik

d. Hair dryer

67 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

5. Energi listrik menjadi energi cahaya, contohnya:

a. Lampu pijar

b. Lampu neon

c. Televisi

d. Computer

6. Energi listrik menjadi energi bunyi, contohnya:

a. Radio

b. Televisi

c. VCD player

d. Tape recorder

7. Energi listrik menjadi energi kalor atau panas, contohnya:

a. Kompor listrik

b. Solder listrik

c. Heater

d. Dispenser

8. Energi nuklir menjad energi listrik, contohnya: pada PLTN

9. Energi matahari menjadi energi listrik, contohnya pada sistem solar cell

10. Energi panas atau kalor menjadi Energi listrik, contohnya pada:

a. Energi panas bumi menjadi listrik (PLTG)

b. Energi uap menjadi listrik (PLTU)

Contoh bentuk – bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

1. Tenaga air yang memanfaaatkan gerakan air biasanya didapat dari sungai yang

dibendung. Pada bagian bawah terdapat lubang-lubang saluran air. Pada lubang-lubang

tersebut terdapat turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik dari gerakan air

manjadi Energi listrik. Energi listrik yang berasal dari energi kinetik air disebut

“hydroelectric”.

2. Anak panah (pemanah) yang hendak memanah terdapat energi potensial pada tali

busur yang ditarik, dan energi gerak yang dilakukan pemanah untuk menarik busur dan

tali busur. Dan memberikan energi kinetik untuk energi gerak pada anak panah. Energi

kinetik ini digunakan untuk melakukan kerja kesasaran ketika anak panah dilepaskan.

3. Dalam oven microwave, energi elektromagnetik yang diperoleh dari perusahaan listrik

diubah menjadi energi termal dari makanan yang dimasak. Saat melempar bola keatas

terjadi perubahan energi dalam molekul-molekul mejadi Energi kinetik yang dimiliki

bola, lalu diubah menjadi energi potensial gravitasi saat naik dan saat turun terjadi

perubahan energi potensial menjadi energi kinetik.

4. Motor lisrik yang mengangkat peti, usaha yang dilakukan untuk gaya tegangan tali yang

melalui katrol listrik mengubah energi listrik dari motor menjadi energi potensial

gravitasi pada peti.

68 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

5. Manusia mendorong mobil, ketika gaya otot lengan melakukan usaha mendorong

mobil maka terjedi perubahanbentuk energi dari energi kimia dalam tubuh menjadi

energi gerak.

6. Bensin, ketika satu liter bensin dibakar dalam sebuah mesin mobil, bensin melepas 33

jt joule dari energi dalamnya, dalam mobil energi ini dapat diubah menjadi energi

kinetic (membuat mobil bergerak lebih cepat), atau menjadi energi potensial

(membuat mobil mampu menaiki bukit).

7. Dalam mesin mobil, energi kimia yang disimpan dalam bahan bakar yang sebagian

diubah menjadi energi gerak mobil dan sebagian lagi menjadi energi termal.

8. Ikan, telur, susu, dan apel yang dimakan mamusia mengandung energi kimiaketika

berlari gaya otot melakukan usaha untuk menggerakan diri pada kecepatan tertentu,

setelah lari merasa lelah. Usaha oleh gaya otot ketika berlari mengubah sebagian

energi kimia menjadi energi gerak.

9. Energi gerak (yang dijatuhkan kebawah makin cepat) menjadi energi kalor (bekas

batubara dilantai menjadi makin panas saat diraba), dan menjadi energi bunyi

(terdengar suara buk sesaat setelah batu menumbuk lantai).

10. Energi kimia terkendung dalam aki dan baterai yang menjadikan energi listrik didalam

kabel, selanjutnya menjadi menjadi energi cahaya dan energi kalor dalam bola lampu.

11. Ban mobil yang bergerek terdapat energi kinetik yang menimbulkan panas pada jalan

(energi kalor).

12. Sertika yang dihubungkan dengan listrik, terjadi perubahan energi listrik menjadi

energi kalor.

13. Ayunan yang digoyang mengubah energi kinetik menjadi energi potensial saat berhenti

sejenak di atas dan sebaliknya saat turun.

14. Pada dinamo sepeda saat digerakkan maka akan terjadi perubahan energi dari gerak

menjadi energi lisrtik dan energi cahaya.

15. Pada pelompat galah, mula-mula pelompat mengerahkan energi kimia dalam tubuhnya

untuk berlari sambil memegang galah. Disitu terjadi transport energi dari energi kimia

menjadi energi kinetik pelompat yang berlari, tetapi di dekat palang pelompat yang

sedang berlari menancapkan ujung galahnya kesebuah soket yang terdapat di tanah.

Energi kinetik lari pelompat di simpan sementara di dalam galah yang membengkok

sebagai energi potensial elastis galah. Ketika galah melurus, energi potensial elastis

galah dikembalikan lagi ke pelompat, sebagian sebagai energi potensial gravitasi (dapat

dinaikkan ketinggian pelompat sampai enem meter di tanah) dan sebagian lagi sebagai

energi kinetik untuk melompatkan pelompat.

69 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

PENGHEMATAN ENERGI

Slogan Pengehematan Energi

Sumber:https://www.google.com/search?q=penghematan+energi&client=firefox-

beta&hs=2aU&rls=org.mozilla:en

Perkembangan zaman dan kemampuan berfikir manusia dalam menciptakan teknologi

memungkinkan kehidupa manusia menjadi mudah dan nyaman. Keberadaan alat

seperti mobil, motor, lampu, televisi, kulkas, komputer dan sebagainya. Di sisi lain,

penggunaan yang berlebihan dan pertambahan populasi penduduk juga dapat

meningkatkan kebutuhan energi.

Diperkirakan bahwa 90% pembangkit listrik bersumber dari bahan bakar minyak dan

batubara. Akhir-akhir ini sudah menjadi gejala menuju krisis energi dan bahan bakar

serta makin tingginya harga minyak dunia. Pada situasi demikian, hal yang sebaiknya

dilkukan adalah dengan melakukan penghematan energi atau penciptaan energi

alternatif yang ramah lingkungan. Apabila dilakukan penghematan energi maka kita

dapat menghemat biaya dan mengurangi dampak negatif dari emisi yang dihasilkan dari

penggunaan energi yang berlebihan.

Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan mengurangi jumlah

penggunaan energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi

secara efisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih

sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi.

Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai

lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan. Organisasi-

organisasi serta perseorangan dapat menghemat biaya dengan melakukan

70 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

penghematan energi, sedangkan pengguna komersial dan industri dapat meningkatkan

efisiensi dan keuntungan dengan melakukan penghemaan energi.

Penghematan energi adalah unsur yang penting dari sebuah kebijakan energi.

Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita,

sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan

populasi. Hal ini mengurangi naiknya biaya energi, dan dapat mengurangi kebutuhan

pembangkit energi atau impor energi. Berkurangnya permintaan energi dapat

memberikan fleksibilitas dalam memilih metode produksi energi.

Selain itu, dengan mengurangi emisi, penghematan energi merupakan bagian penting

dari mencegah atau mengurangi perubahan iklim. Penghematan energi juga

memudahkan digantinya sumber-sumber tak dapat diperbaharui dengan sumber-

sumber yang dapat diperbaharui. Penghematan energi sering merupakan cara paling

ekonomis dalam menghadapi kekurangan energi, dan merupakan cara yang lebih

ramah lingkungan dibandingkan dengan meningkatkan produksi energi.

Berikut ini diuraikan langkah nyata sederhana dalam kehidupan sehari-hari untuk

menghemat energi.

1. Menggunakan lampu hemat energi misalnya lampu neon yan glebih bersifat hemat

energi daripada lampu bohlam. Di siang hari dapat menggunakan penerang alami

secara optimal.

2. Membentuk perilaku dan kebiasaan diri untuk menggunakan listrik saat

diperlukan, secara bergantian, dan tidak berlebihan.

3. Mematikan televisi, keran air, komputer atau lampu jika sudah tidak digunakan.

4. Jika memungkinkan untuk mengeringkan pakaian secara alami di bawah sinar

matahari.

5. Menggunakan alat rumah tangga atau kantor yang bersifat hemat energi dan

ramah lingkungan, seperti pendingin ruangan dan kulkas dengan freon yang ramah

lingkungan.

6. Mengefisienkan pemakaian energi di tempat umum, seperti di pusat perbelanjaan,

perkantoran, terminal, jalan raya, bandara, stasiun dan sebagainya.

7. Mengdesain rumah atau gedugn hemat energi, misalnya pencahayaan yang baik

dengan cukup ventilasi, sehingga mengurangi penggunaan lampu di siang hari,

mempergunakan bahan atap bangunan yang dapat mendinginkan suhu di dalam

ruangan seperti atap berbahan tanah atau keramik, menaruh tanaman hias di

dalam rumah untuk menyejukkan udara di dalam ruangan dan sebagainya.

8. Pemerintah meyediakan fasilitas kendaraan umum massal secara efektif dan

efisien.

9. Pemerintah menyusun kebijakan dan memberikan penghargaan atau apresiasi

positif atas segala upaya atau inovasi penghematan energi.

71 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

10. Mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat menghemat energi.

11. Memakai jenis pakainan yang nyaman dan sesuai kondisi cuaca dan suhu udara,

sehingga mengurangi penggunaan energi untuk pendingin atau pemanas ruangan.

12. Mengembangkan dan melakukan penelitian untuk energi alternatif, misalnya energi

biodiesel.

Oleh karena itu, sebaiknya kita memulai menghemat penggunaan energi di

manapun kita berada, di rumah di sekolah, ditempat kerja dan di lingkungan sekitar.

Dengan demikian, bumi menjadi tempat tinggal yang nyaman dan lestari untuk anak

dan cucu kita kelak.

72 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

Referensi

Bueche J. Frderick dan Hecht Eugene. 2006. Fisika Unifersitas. Jakarta, Erlangga.

Young & Freedman. 2003. Fisika Universitas. Jakarta, Erlangga.

Osa Pauliza. 2006. Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan. Bandung, Grafindo Media

Pratama.

Walisiewicz, M. 2003. Energi Alternatif: Panduan ke masa depan teknologi energi.

Terjemahan oleh Dwi Satya Palupi. Jakarta: Erlangga

Prihandana, R & Hendroko, R. 2008. Energi hijau: Pilihan bijak menuju negeri mandiri

energi.Jakarta: Penebar Swadaya

Denianari.blogspot.com/2011/04.Mari-menghemat-energi-dari-sekarang.html

Mustugino.blogspot.com/2013/11/bentuk-bentuk-energi.html

Rizki 3044.blog.teknikindustri.mercubuana.ac/id

https://www.google.com/search=sumber+energi

id.wikipidia.org/wiki/energi_terbarukan

www.youtube.com/watch. desember 28,2011

www.youtube.com/watch. May 19,2012

https://www.google.com/search=gambarbentukenergi

http://id.wikipedia.org/wiki/Penghematan_energi

73 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

MATERI PRESENTASI UNIT 3

74 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Energi dan Perubahannya

UNIT 3

Modul 4 - Pelatihan Praktik Pembelajaran yang Baik di SD/MI : IPA

UNIT 3C

UNIT 4

SISTEM PERNAPASAN

MANUSIA

76 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

77

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

UNIT 4

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA (120 Menit)

Pendahuluan

Kita dapat hidup tanpa makanan

dan minuman selama beberapa

hari, tetapi kita tidak dapat hidup

tanpa bernafas. Kita perlu bernafas

untuk memenuhi kebutuhan

oksigen dalam tubuh setiap waktu.

Manusia membutuhkan energi

untuk beraktivitas sehari-hari,

untuk itu perlu oksigen dari udara

yang berada di sekitar kita, untuk

mendapatkan oksigen tersebut

diperlukan kegiatan bernafas,

oksigen yang kita peroleh dari

udara sekitar nantinya di dalam tubuh akan dilakukan proses pembakaran yang

selanjutnya akan diubah menjadi energi.

Bernapas merupakan proses yang sangat penting bagi manusia. Pada proses ini

terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara tubuh dan lingkungan.

Pernafasan dapat dilakukan dengan adanya alat-alat yang menyusun sistem pernafasan.

Tanpa hal tersebut, mahkluk hidup tidak akan pernah bisa melakukan proses

pernafasan. Alat-alat itu antara lain, hidung, laring, trakea dan paru-paru.

Proses pernapasan akan terganggu apabila kita memiliki penyakit-penyakit ataupun

gangguan-gangguan maka akan terasa tidak nyaman sama sekali dan bahkan kita tidak

bisa bernapas. Tidak jarang dalam hal ini banyak orang yang di bantu oleh bantuan alat

pernapasan, dan banyak pula yang meninggal akibat gangguan pernapasan ini. Salah satu

penyebab gangguan pada sistem pernapasan adalah rokok. Menurut Dr Robert Kim-

Farley, utusan WHO di Jakarta, terdapat pergeseran persentase perokok dari

pria ke wanita dan anak-anak (kammi-aceh.org, 2009), menjelaskan bahwa jumlah

perokok di dunia mencapai 1,1 milyar yang terdiri dari 47% adalah pria, 12% adalah

wanita dan 49% adalah anak-anak.

Siswa sedang praktik membuat alat peraga sederhana

tentang sistem pernafasan manusia.

78 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

Unit 4 ini akan menunjukkan kepada kita tentang: 1) Organ dan fungsi pernapasan

manusia, 2) Proses pernapasan manusia, 3) Gangguan sistem pernapasan pada

manusia.

Bagan. 4.1. Ruang lingkup sistem pernapasan manusia.

Tujuan

Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu:

1. Mengidentifikasi organ pernapasan dan fungsinya pada manusia, serta cara

memelihara kesehatan organ pernapasan manusia

2. Membuat model sederhana organ pernapasan manusia

3. Menganalisis pengaruh bahaya rokok dan hubungannya dengan kesehatan

Sumber dan Bahan

Sumber dan bahan yang disiapkan dalam melaksanakan unit ini adalah:

1. Tayangan Power Point unit 4

2. Tayangan video “bahaya rokok”

3. Gambar

a. Organ pernapasan manusia

b. Model organ paru-paru manusia

c. Data Jumlah Perokok Remaja Indonesia

4. LK

sistem pernapasan manusia

organ pernapasan

Bagian yg ada di luar paru-paru:

hidung,

laring, trakea, bronkus

Bagian yg ada di dalam paru-paru:

bronkiolus,

ductus alveoli, saccus alveoli,

alveoli

proses pernapasan

Contoh Gangguan pada

Sistem pernapasan

• Asma

• Kanker paru- paru

• Tuberkulosis

• Bronkhitis

• Influenza

inspirasi ekspirasi

79

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

5. Alat dan bahan praktik:

Botol aqua yang besar 2 buah beserta

tutupnya

Karet gelang 2 buah

Selang plastik kecil 1 meter/pipet plastik sedang 2 buah

Plastisin secukupnya

Balon besar 2 buah Lem lilin

Balon kecil 2 buah Gunting

Lilin Korek api

gelas plastik 2 buah Kapur (gamping)

Sendok Air

Masker Sedotan

Botol air mineral 1 buah Rokok

Selang 2 buah Pemantik api

Kapas Selotip

6. ATK: Pisau/cutter, lem, gunting, kertas plano, kertas HVS putih, spidol warna

ukuran besar dan kecil.

Garis Besar Kegiatan

Introduction

5 menit

Penjelasan

tentang:

-Latar

Belakang

-Tujuan

-Garis Besar

Kegiatan

Connection

10 menit

Melakukan curah

pendapat :

Mengapa oksigen sangat dibutuhkan

manusia ? Dari

mana oksigen

diperoleh?

Bagaimana proses pernapasan pada

manusia? Apa saja

penyebab

gangguan kesehatan

pernafasan pada

manusia ?

Application

90 menit

Kegiatan 1(40’):

- Mengamati gambar dan mengajukan pertanyaan

- Membuat model paru-paru

Kegiatan 2 (40’):

- Menayangkan video, mengamati bagan dan mengajukan pertanyaan

- Mensimulasikan kegiatan “bahaya

merokok”

Kegiatan 3. Kunjung Karya

Kegiatan 1 & 2 (10’)

Reflection

10 menit

Kesulitan apa

yang mungkin

akan dialami

siswa?

Kegiatan

belajar apalagi

yang dapat

dikembangkan

untuk

meningkatkan

kemampuan

berfikir siswa

Extension

5 menit

Fasilitator

memberi:

Penguatan dan

saran tindak

lanjut

80 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

Rincian Langkah-Langkah Kegiatan

Introduction (5 menit)

1. Fasilitator menjelaskan latar belakang kegiatan melakukan percobaan tentang

sistem pernapasan manusia

o Manusia membutuhkan energi untuk beraktivitas sehari-hari, untuk

pembentukan energi memerlukan oksigen dari udara yang berada di sekitar

kita.

o Oksigen diperoleh melalui proses pernafasan.

o Proses pernafasan menggunakan organ-organ tertentu yang harus dijaga

kesehatannya.

o Terganggunya kesehatan organ tersebut akan mempengaruhi terjadinya proses

pernafasan.

2. Fasilitator menjelaskan tujuan yang akan dicapai pada sesi materi ini.

Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu:

• Mengidentifikasi organ pernapasan dan fungsinya pada manusia

• Menjelaskan cara memelihara kesehatan organ pernapasan manusia

• Membuat model sederhana organ pernapasan manusia

• Menganalisis pengaruh bahaya rokok dan hubungannya dengan kesehatan

3. Fasilitator menyampaikan garis besar kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta.

Connection (10 menit)

1. Fasilitator menggali pengetahuan awal peserta tentang organ pernapasan, proses

pernapasan, dan gangguan pernapasan pada manusia, misalnya;

a. Mengapa oksigen dibutuhkan oleh manusia?

b. Dari mana oksigen diperoleh?

c. Bagaimana proses masuk dan keluarnya udara pada proses pernafasan

manusia ?

d. Apa yang menyebabkan gangguan kesehatan pernapasan manusia?

1

Catatan untuk Fasilitator

Oksigen sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup, karena oksigen dapat

membantu perombakan bahan makanan dalam tubuh. Dari proses

perombakan makanan inilah energi bisa diperoleh. Dalam keadaan

biasa, sehari semalam kita memerlukan 300 liter oksigen, atau lebih

C

I

81

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

kurang 0,25 per menit. Jumlah tersebut akan semakin meningkat bila

aktivitas tubuh meningkat. Sepanjang hidupnya semua makhluk hidup

harus memasukkan oksigen ke dalam tubuhnya secara terus-menerus

dan tidak boleh berhenti. Sel-sel tubuh akan rusak atau mati bila tidak

mendapatkan oksigen dalam jangka waktu tertentu. Sel otak akan

mati atau rusak bila tidak mendapatkan oksigen selama 3-4 menit.

Oksigen yang dibutuhkan diperoleh melalui pernafasan. Pernafasan

adalah proses pertukaran gas yang berasal dari makhluk hidup dengan

gas yang ada di lingkungannya. Pernafasan dapat dilakukan dengan

adanya alat-alat yang menyusun sistem pernafasan. Tanpa hal

tersebut, mahkluk hidup tidak akan pernah bisa melakukan proses

pernafasan. Alat-alat itu antara lain, hidung, laring, trakea dan paru-

paru.

2. Fasilitator menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan berikutnya, yaitu

melakukan simulasi sederhana berkaitan dengan sistem pernapasan manusia.

Application (90 menit)

1. Selama kegiatan ini pastikan peserta duduk dalam kelompok mata pelajaran

dalam pleno.

2. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok yang

beranggotakan 4-5 peserta (menyesuaikan jumlah peserta).

1

Catatan untuk Fasilitator

Fasilitator sebaiknya mencoba terlebih dahulu berbagai percobaan

yang ada pada unit ini sebelum memberikan fasilitasi;

Bahan dan alat harus disediakan secara LENGKAP agar percobaan

berjalan baik.

Kegiatan I (40 menit): membuat model paru-paru

1. Fasilitator meminta peserta memperhatikan struktur organ pernapasan

dengan teliti pada gambar di bawah ini!

A

82 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

Gambar 4.1. Organ pernapasan manusia

2. Fasilitator mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

a. Organ apa saja yang termasuk pada sistem pernapasan?

b. Bagaimana proses mengembang dan mengempis paru-paru terjadi pada

pernafasan?

c. Proses apa yang akan terjadi saat mengembang dan mengempisnya paru-

paru?

3. Fasilitator akan membagikan LK 4.1. (terlampir), meminta peserta untuk

membuktikan melalui sebuah model/karya sederhana paru-paru untuk

mensimulasikan kerja paru-paru!.

Catatan:

Jika pertimbangan waktu tidak memungkinkan dapat dilakukan dengan

disimulasikan oleh fasilitator terhadap “model paru-paru”

4. Peserta melakukan simulasi sesuai dengan LK 4.1. (terlampir) yang diperoleh

secara berkelompok.

5. Peserta menuliskan hasil simulasi pada kerta plano yang akan digunakan untuk

presentasi.

6. Fasilitator meminta kelompok memajang hasil pengamatan.

7. Fasilitator akan membagikan informasi bacaan 4.1 dan 4.2, dan meminta

peserta untuk membacanya.

8. Fasilitator memberikan umpan balik untuk mengecek pemahaman peserta

tentang konsep yang telah dipelajari dengan mengajukan pertanyaan:

a. Pada bagian manakah terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida?

b. Bagaimanakah proses kerja paru-paru pada saat bernapas?

83

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Kegiatan 2 (40 menit): Dampak Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Manusia

1. Fasilitator menayangkan video “bahaya rokok”,

2. Fasilitator mengajukan pertanyaan

a. Bagaimanakah dampak yang dialami Rudi akibat dari merokok?.

b. Kandungan apa sajakah pada rokok yang mengakibatkan Rudy sakit?

3. Tugaskan peserta membaca bacaan sebagai berikut:

Salah satu faktor penyebab penurunan tingkat kesehatan adalah rokok. Perhatikan

kasus merokok di kalangan remaja! Jumlah remaja perokok di Indonesia setiap

tahunnya meningkat. Mereka umumnya dihasilkan dari orangtua/ lingkungan

perokok. Indonesia kembali mendapat julukan negara baby smoker karena jumlah

perokok terbanyak di Indonesia dari usia remaja dan anak-anak.

Gambar 4.3 Data Jumlah Perokok Remaja Indonesia

4. Berdasarkan bacaan dan diagram di atas, diskusikan:

a. Berapakah persentase anak-anak dan remaja perokok di Indonesia?

b. Mengapa anak-anak dan remaja terlibat merokok?

c. Usaha apa yang harus dilakukan untuk menurunkan jumlah perokok di

Indonesia?

5. Fasilitator akan membagikan LK 4.2. (terlampir), meminta peserta untuk

membuktikan melalui kegiatan simulasi “dampak bahaya rokok”!

6. Peserta melakukan simulasi sesuai dengan LK 4.2. (terlampir) yang diperoleh

secara berkelompok.

7. Peserta menuliskan hasil simulasi pada kerta plano yang akan digunakan untuk

presentasi.

8. Fasilitator meminta kelompok memajang hasil pengamatan.

84 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

9. Fasilitator akan membagikan informasi bacaan 4.3, dan meminta peserta untuk

membacakannya.

10. Fasilitator memberikan umpan balik untuk mengecek pemahaman peserta akan

konsep yang telah dipelajari.

a. Bagaimanakah perubahan warna kapas setelah pembakaran rokok?

b. Mengapa rokok dapat membahayakan kesehatan manusia?

c. Bagaimanakah tindakan kita mengurangi persentase perokok di Indonesia?

Kegiatan 3: Kunjung Karya (10 menit)

1. Peserta melakukan kunjung karya ke kelompok lain dengan prosedur: kelompok 1-

2, 2-3, 3-4, 4-1 dst dengan menaggapi hasil karya kelompok lain dengan

menggunakan post it.

2. Mengecek pemahaman peserta dengan mengajukan pertanyaan:

a. Bagaimanakah organ pernapasan bekerja?

b. Apakah saja penyakit atau gangguan pada sistem pernapasan pada manusia?

Reflection (10 menit)

Fasilitator meminta kepada peserta:

• Sebutkan organ pernapasan dan fungsinya pada manusia

• Bagaimana cara memelihara kesehatan organ pernapasan manusia?

Extension (5 menit)

Fasilitator meminta peserta untuk:

Mempraktekkan hasil pelatihan tentang membuat model paru-paru dan

simulasi dampak bahaya rokok bagi kesehatan manusia dalam pembelajaran di

kelas serta menganalisis pelaksanaan pembelajaran dengan teman sejawat.

Kegiatan belajar apalagi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan

kemampuan berfikir siswa tentang model paru paru dan bahaya merokok?

E

R

85

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

LEMBAR KERJA 4.1

Membuat Model Paru-Paru Sederhana

1. Tujuan : mensimulasikan cara kerja paru-paru

2. Pertanyaan

“bagaimana keadaan balon (sebagai paru-paru) dalam botol pada saat ditarik dan

dilepaskan selaput balon (sebagai diafragma)?

3. Hipotesis :

Berdasarkan rumusan pertanyaan utama di atas, kemukakan hipotesis saudara!

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

4. Alat dan Bahan:

a. Botol air mineral yang besar 2 buah beserta tutupnya

b. Karet gelang 2 buah

c. Selang plastik kecil 1 meter/pipet plastik sedang 2 buah

d. Plastisin secukupnya

e. Balon besar 2 buah

f. Balon kecil 2 buah

g. Lem lilin

h. Lilin

i. Gunting

j. Korek api

5. Cara Kerja

a. Siapkan selang kemudian potong pendek yang panjangnya sekitar 3 cm 2

bagian dan yang agak panjang sekitar 8 cm 1 bagian!.

b. Kedua potongan selang yang pendek salah satu ujungnya dipotong runcing!

86 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

c. Kemudian, kedua selang potongan pendek dan satu potongan selang yang agak

panjang di satukan membentuk huruf Y menggunakan lem lilin (usahakan

untuk aliran udara dalam selang yang membentuk Y tidak tersumbat lem lilin)!

d. Buat dua bentuk Y dari selang!

e. Ambil kedua buah aqua, potong masing-masing bagian bawah botol aqua,

sekitar setengah botol menggunakan gunting!

f. Ambil dua buah balon besar, potong bagian bawahnya, kemudian tutup lubang

botol dengan potongan balon!

g. Lubangi tutup botol aqua, seukuran diameter selang plastik!

h. Ambil balon kecil dan ikat pada selang plastik yang tadi dibentuk huruf Y,

masing-masing selang bentuk Y ikatkan 2 buah balon kecil pada bagian selang

potongan pendek. Bagian potongan selang panjangnya dilewatkan melalui

tutup botol!.

i. Masukkan selang plastik yang diikat balon ke dalam mulut botol. Kemudian

tutup rapat mulut botol. Tambahkan plastisin pada tutup botol di sekitar

selang agar tidak ada celah!.

j. Tarik balon bagian bawah botol ke bawah, perhatikan apa yang terjadi dengan

balon yang ada di dalam botol?

Gambar. 4.2. Model organ paru-paru manusia

k. Setelah membuat model organ paru-paru manusia, pertanyaan apa yang

muncul dalam pikiran Anda? Tulislah daftar pertanyaan yang muncul pada

selembar kertas. Diskusikan perkiraan jawaban Anda dalam kelompok.

87

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Pertanyaan Perkiraan Jawaban

1. ........................................................

........................................................

2. ........................................................

........................................................

Dst

1. ........................................................

........................................................

2. ........................................................

........................................................

Dst

l. Simpulkan dari hasil kegiatan membuat model organ paru-paru manusia!

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

88 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

LEMBAR KERJA 4.2

Dampak Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Manusia

1. Tujuan Percobaan

Melakukan simulasi efek dari asap rokok terhadap warna kapas (sebagai paru-

paru)?

2. Pertanyaan

“Bagaimanakah kondisi (warna) kapas setelah pembakaran rokok?

3. Hipotesis:

Berdasarkan rumusan pertanyaan utama di atas, kemukakan hipotesis saudara!

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

4. Alat dan Bahan

a. Rokok 1 batang

b. Kapas (dianggap sebagai paru-paru manusia)

c. Pemantik api

d. plastisin

e. Masker

f. Botol akua

5. Cara Kerja

I. Langkah kesatu

a. Lubangilah tutup botol air mineral bagian tengah sebesar ukuran rokok!

b. Masukkan rokok pada tutup botol yang telah dilubangi dan pasangkan tutup

botol tersebut pada mulut botol!

c. Nyalakan korek api, dan bakarlah rokok tersebut!

d. Tekanlah pelan dan berulang-ulang botol tersebut sampai rokok habis

terbakar!

e. Amati warna kapas dalam botol

f. Catat perubahan sebelum terkena asap dan setelah terkena asap rokok.

II. Langkah kedua

a. Bukalah tutup botol dan langsung tutuplah dengan tissu

Catatan: hindari agar asap tidak keluar dari botol!

89

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

b. Tekanlah pelan dan berulang-ulang botol tersebut sampai asap rokok habis

dalam botol!

c. Amatilah warna pada tissue tersebut!

d. Bagaimana perubahan warna tissue sebelum dan sesudah terkena asap

rokok

e. Bandingkan warna kapas pada kegiatan langkah kesatu dengan warna

tissue hasil kegiatan langkah kedua.

III. Langkah ketiga

a. Deskripsikan hasil percobaan dikaitkan dengan dampak merokok terhadap

kesehatan manusia.

b. Jika kapas tersebut dianggap sebagai paru-paru manusia, maka

bagaimanakah dampak pada kesehatan manusia?

c. Jika tissue diibaratkan paru-paru orang yang dekat dengan perokok,

bagaimana dampak kesehatan perokok pasif/orang yang dekat dengan

perokok.

d. Bandingkan efek yang ditimbulkan bagi perokok aktif dan perokok pasif.

e. Setelah kegiatan simulasi, pertanyaan apa yang muncul dalam pikiran

Anda? Tulislah daftar pertanyaan yang muncul pada selembar kertas.

Diskusikan perkiraan jawaban Anda dalam kelompok.

Pertanyaan Perkiraan Jawaban

1. ........................................................

........................................................

2. ........................................................

........................................................

Dst

1. ........................................................

........................................................

2. ........................................................

........................................................

Dst

f. Simpulkan hasil simulasi yang telah dilakukan

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

90 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

Informasi Tambahan

Bahan Bacaan 4.1.

Organ dan fungsi sistem pernapasan manusia

Pernafasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2 ke

dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2

(karbondioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Penghisapan udara ini

disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.

Fungsi organ pernafasan antara lain :

a. menyelenggarakan pengambilan O2 & pembuangan CO2 oleh darah. (tempat

pertukaran gas pernafasan).

b. mensuplai oksigen ke dalam sel-sel jaringan tubuh dan mengeluarkan

karbondioksida (CO2) sebagai hasil respirasi tersebut dan dihasilkan energi

Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi, karena pada peristiwa

bernapas terjadi pelepasan energi.

Proses Persamaan kimia respirasi

C6H12O6 + 6 02 -----------> 6 CO2 + 6 H2O + Energi

1. Alat pernapasan

Gambar 4.3. Organ pernapasan pada manusia

91

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Alat penapasan pada manusia adalah:

1.1. HIDUNG

Gambar 4.4 Hidung pada manusia

Struktur tulang rawan, epitel respirasi

(pseudostratificatum columnar

bersilia), indera penciuman.

Terdapat saraf penciuman/pembau

Terdiri dari dua lubang (kanan dan

kiri), dibatasi sekat hidung

Banyak mengandung pembuluh darah

& kelenjar-kelenjar.

Rongga hidung:

– berhubungan dengan rongga mulut

– Fungsi: menghangatkan, melembapkan dan menyaring udara

– Terdapat rambut halus dan selaput lendirmenyaring udara yang

masuk, mengeluarkan partikel-partikel

Fungsi : menangkap bebau dan menyaring udara masuk.

Bentuk melengkung pada hidup dapat menghangatkan udara yang masuk

1.2. FARING

Gambar 4.5 Faring pada manusia.

g. Faring (tekak) merupakan

persimpangan antara

kerongkongan dan tenggorokan

Letak di bagian belakang rongga

hidung merupakan lanjutan dari

saluran hidung yang

meneruskan udara ke laring

1.3. LARING (PANGKAL TENGGOROKAN)

a. Terdiri dari lempengan tulang rawan

b. Bagian dalam dindingnya digerakan oleh ototmenutup glotis:

lubang/celah menghubungkan faring ke trakea

c. Terdapat selaput suara, bergetar jika dilalui udara, dan saat berbicara

d. Memiliki katup yang disebut epiglotis, akan terbuka dan menutup jika ada

makanan masuk ke kerongkongan

1.4. TRAKEA (BATANG TENGGOROKAN)

a. Terletak di depan kerongkongan

b. Berbentuk pipa.

92 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

c. Permukaan bagian dalam licin dilapisi oleh selaput lendir

d. Terdapat sel epitel silindris bersilia yang berfungsi menahan

debu/kotoran dalam udara agar tidak masuk ke paru-paru

e. Lanjutan dari laring, panjang sekitar 9 cm, terdiri dari deretan cincin tulang

rawan hyalin, berbentuk huruf ‘C’

f. Rambut getar berjumlah miliaran, dengan strutur terdiri dari 9 rantai

protein, 2 rantai protein di tengah sebagai penggerak.

1.5. BRONKUS (CABANG BATANG TENGGOROKAN)

a. Bagian yang menghubungkan trakea dengan paru-paru

b. Terdapat di paru-paru kanan dan kiri

c. Bronkus ada yg terletak di luar paru-paru & di dalam paru-paru.

d. Terdiri dari lempengan tulang rawan

e. Dinding tersusun dari otot halus

f. Cabang bronkus adalah bronkiolus bentuk tipis dan tidak bertulang

rawan

1.6. Paru-paru (Pulmo)

Gambar4.6 Paru-paru pada manusia

a. Diselubingi oleh selaput elastis yang sisebut pleura

b. Letaknya di dalam rongga dada, di atas diafragma: sekat yang membatasi

rongga dada dan rongga perut

c. Paru-paru kanan 3 gelambir, paru-paru kiri 2 gelambir

d. Terdapat bronkus dan bronkiolusalveolus

e. Jaringan paru-paru bersifat elastis, berpori, & spongeus.

f. Paru-paru terbagi atas beberapa bagian (lobus). Paru-paru kanan 3 lobus,

paru-paru kiri 2 lobus, Fungsi untuk pertukaran oksigen & karbondioksida.

Serta Pengendalian pernafasan secara kimiawi (kadar CO2 darah) & dg

kontrol saraf.

93

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Bacaan 4.2.

PROSES PERNAPASAN

1. Pengatur udara (ac) yang bekerja tak kenal henti di dalam tubuh kita

Bernafas adalah salah satu perbuatan yang dilakukan tanpa sadar sepanjang hari.

Banyak organ yang berperan dalam proses pernafasan antara lain hidung, saluran

pernafasan, dan paru-paru. Bernafas berarti mensuplai oksigen sel dalam tubuh kita.

Sel-sel tidak akan dapat bertahan hidup tanpa adanya oksigen. Itulah sebabnya kita

hanya bisa menahan nafas untuk waktu yang singkat saja. Jika lebih lama lagi, sel-sel

mati, yang menyebabkan kematian tubuh kita.

Udara yang kita hirup pertama-tama dibersihkan dalam hidung, hidung akan

mengatur udara, dengan adanya rambut-rambut dalam rongga hidung udara dapat di

saringa. Rambut-rambu ini menyaring udara yang tercemar atau dingin menjadi

udara yang cocok untuk paru-paru. Berkat rambut-rambu inilah udara yang kita

hirup tersaring, dibersihkan, dilembabkan, dihangatkan, dan dimurnikan dari bakteri-

bakteri. Jelaslah rambut-rambu halus ini melindungi tubuh kita dari sekitar 20 miliar

partikel zat asing setiap hari.

Dua puluh miliar adalah bilangan yang setara dengan 3 kali penduduk dunia. Inilah

proses yang begitu teliti dilakukan oleh hidung dan yang digunakan hidung untuk

memisahkan begitu banyak partikel benda asing. Dua puluh miliar partikel benda

asing tidak mungkin bisa dikenal dan dicegah dari melewati hidung secara kebetulan.

Ini jelas menunjukkan besarnya kekuatan penciptaan Tuhan.

Sistem pengaturan udara di dalam hidung adalah bagian sempurna lain di dalam

tubuh manusia. Sistem yang bekerja sempurna seperti itu tidak bisa muncul akibat

kebetulan.Renungkanlah sebuah AC, yang mengendalikan suhu untuk melindungi kita

dari panas di musim panas dan menghangatkan kita di musim dingin, yang

dikendalikan dengan remote control. Bisakah sistem seperti ini terjadi secara

kebetulan? Apa yang akan terjadi jika seluruh bagian AC itu dicerai-beraikan dan

dibiarkan begitu saja? Bisakah bagian-bagian itu bersatu kembali suatu waktu dan

menjadi AC yang lengkap dengan sendirinya? Tentu saja tidak.

Hidung kita berfungsi seperti sebuah AC, terdiri atas banyak komponen dan

memiliki sistem yang jauh lebih sempurna dibandingkan AC mana pun di seluruh

dunia. Seperti halnya AC yang tidak bisa ada secara kebetulan, begitu pula hidung,

yang bahkan lebih canggih lagi. Kenyataan ini membuktikan kepada kita bahwa alat

94 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

tubuh ini, yang dikenal sebagai ”AC terbaik di dunia”, diciptakan oleh Tuhan suatu

kesempurnaan yang luar biasa.

2. Rambut-Rambut Dalam Saluran Pernafasan Yang Bisa Menunjukkan

Arah Tanpa Kesalahan

Udara yang dibersihkan di dalam hidung akan diteruskan perjalanannya ke saluran

pernafasan melalui pipa saluran pernafasan. Udara yang masuk masih terdapat benda

asing (seperti debu) yang merugikan kesehatan manusia. Oleh karena itu, udara yang

dihirup perlu melalui bagian aman lainnya sebelum mencapai paru-paru. Bagian ini

berupa lapisan licin yang terbentuk pada permukaan saluran pernafasan disebut

lapisan mukus.

Lapisan mukus menahan partikel-partikel yang sangat halus seperti debu yang kita

hirup bersama dengan udara dan menghambatnya memasuki paru-paru. Bagian-

bagian yang dapat membersihkan udara yang akan masuk dalam hidung terdiri atas

rambut halus yang sangat kecil yang disebut dengan silia yang berada di bawah

lapisan mukus. Rambut-rambut yang sangat kecil ini secara berirama bergerak ke

atas menuju mulut, gerakan ini seperti bulir tanaman gandum yang melambai-lambai

dalam angin semuanya bergerak ke arah yang sama. Dengan gerakan silia ini, mukus

menahan benda-benda asing dan didorong ke bagian atas dalam saluran pernafasan.

Begitu benda-benda asing masuk ke dalam tenggorokan dengan sendirinya kita

merasa perlu menelannya. Dengan begitu, semua benda asing yang bisa

membahayakan kesehatan kita akan diteruskan ke lambung, yang kemudian akan

dipecah dan dihancurkan oleh asam lambung.

Silia yang terletak di dalam saluran pernafasan tidak punya mata untuk melihat, juga

tidak punya otak yang memberi mereka kecerdasan. Namun mereka bisa

menentukan letak pangkal tenggorokan, yang begitu jauh darinya jika dibandingkan

dengan ukurannya. Di samping itu, sadar akan bahaya yang mungkin datang dari

benda asing, silia tidak membiarkannya memasuki tubuh. Meskipun penelitian ilmiah

selama bertahun-tahun telah dilakukan, cara kerja rambut-rambut ini masih belum

sepenuhnya terpecahkan. Tetapi ingatlah bahwa rambut-rambu ini, yang sistemnya

belum ditemukan oleh manusia, telah bekerja dengan sempurna sebagaimana halnya

komponen tubuh lainnya sejak manusia pertama diciptakan di muka bumi.

3. Udara Yang Kita Hirup Sampai di Paru-Paru

Udara yang telah mencapai paru-paru siap untuk digunakan setelah dibersihkan dan

kelembabannya yang telah diatur melalui saluran pernafasan. Melalui pembuluh

95

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

darah di dalam paru-paru, udara diteruskan ke seluruh sel tubuh untuk diberikan

pada sel-sel seluruh tubuh. Sementara itu karbondioksida dari sel-sel dalam tubuh

yang merupakan bahan sisa pembakaran, dikeluarkan pada saat menghembuskan

nafas.

Gambar 4.7 Mekanisme pertukaran O2& CO2

Kita menganggap bernafas merupakan proses yang sederhana, sebetulnya proses ini

merupakan proses yang komplek yaitu terjadinya pertukaran oksigen dan

karbondiioksida dalam tubuh kita. Tuhan telah menciptakan semuanya dan

menempatkannya demi kepentingan kita. Renungkanlah apa yang akan terjadi

seandainya pernafasan semata-mata terjadi jika berada di bawah kendali sadar kita.

Tuhan mengetahui bahwa kita tidak bisa melakukan tugas ini sendiri. Oleh karena itu

96 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

Dia menciptakan sistem pernafasan yang berjalan sempurna seperti semua sistem

lain.

Proses pernapasan telah diungkapkan secara rinci di atas. Pada saat manusia

bernapas, ada dua proses yang tidak bisa diabaikan yaitu proses inspirasi (menghirup

udara) dan ekspirasi(menghembuskan udara).

Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi dan tempat terjadinya,

pernapasan dapat terbagi dua yaitu:

1. Pernapasan dada

a. Inspirasi: muskulus interkostalis (otot antar tulang rusuk) kontraksitulang

rusuk terangkatrongga dada membesar, paru-paru mengembangtekanan

udara rongga paru-paru lebih rendah tekanan udara di luar naikudara dari

luar masuk ke paru-paru

b. Ekspirasi: muskulus interkostalis relaksasitulang rusuk turunrongga dada

menyempit, paru-paru mengeciltekanan udara rongga paru-paru naik

tekanan udara di luar turunudara keluar dari paru-paru

2. Pernapasan perut

a. Inspirasi: otot diafragma kontraksidiafragma datarrongga dada dan paru-

paru mengembangtekanan udara rongga paru-paru turunudara dari luar

masuk ke paru-paru

b. Ekspirasi: otot diafragma relaksasidiafragma melengkungrongga dada dan

paru-paru mengeciltekanan udara rongga paru-paru naikudara keluar dari

paru-paru

Gambar 4.8 Paru-paru – diafragma

97

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Bacaan. 4.3.

Bahaya Rokok Terhadap Kesehatan Manusia

Jumlah perokok di dunia menurut WHO pada tahun 2009 mencapai 1,1 milyar

yang terdiri dari 47% adalah pria, 12% adalah wanita dan 49% adalah anak-anak.

Menurut Dr Robert Kim-Farley, utusan WHO di Jakarta, terdapat pergeseran

persentase perokok dari pria ke wanita dan anak-anak (kammi-aceh.org, 2009).

Hal ini tentu saja merupakan hal yang sangat memprihatinkan dimana tumpuan

bangsa adalah pada anak-anak dan wanita. Sedangkan survei dilakukan oleh Global

Health Proffesional Survei (GHPS) pada tahun 2006 menunjukkan bahwa 48,4%

mahapeserta dan mahasiswi Fakultas Kedokteran di Indonesia adalah perokok

dan 9,3%nya masih merokok hingga saat survei dilakukan (Suryo Sukendro, 2007

: 17). Sedangkan survei yang dilaksanakan di Indonesia menunjukkan angka yang

beragam yaitu 4% anak sekolah dan 2,9% mahasiswi merokok (Yumaria, 2002 :

6). Selain itu, survei yang dilakukan oleh Komnas Perlindungan Anak dengan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, pada tahun

1995, prevalensi perokok remaja usia 15- 19 tahun adalah 13,7% dan pada tahun

2004 menjadi 32,8%. Sehingga terjadi kenaikan sebesar 144% (www.rri.co.id,

2009).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003

tantang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan, yang dimaksud dengan rokok adalah

hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang

dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan species

lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan

tambahan.

Kandungan yang terdapat pada rokok yaitu :

a. Tar adalah senyawa polinuklir hidrokarbon aromatika yang bersifat karsinogenik

(PP RI No. 19 Tahun 2003). Tar terbentuk selama pemanasan tembakau dan

kadar tar yang terdapat asap rokok inilah yang menyebabkan adanya resiko

kanker (Suryo Sukendro, 2007 : 83)

b. Nikotin adalah zat, atau bahan senyawa pirolidin yang terdapat dalam

Nikotiana Tobacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sistesisnya

yang bersifat adiktif dapat mengakibatkan ketergantungan (PP RI No. 19

Tahun 2003). Formula kimia dari nikotin adalah C10H14N2 yaitu cairan

berminyak yang beracun dan tidak berwarna atau terkadang berwarna kekuningan.

98 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

Nikotin merupakan obat perangsang yang memiliki efek berlawanan yaitu

memberikan rangsangan sekaligus menenangkan. Nikotin menyebabkan ketagihan

karena dapat memicu dopamine yaitu unsur kimia di dalam otak yang

berhubungan dengan perasaan senang (Yumaria, 2002 : 17)

c. Karbon Monoksida merupakan gas beracun yang tidak berwarna dan terdapat

pada rokok dengan kandungan 2% - 6%. Karbon monoksida pada paru- paru

mempunyai daya pengikat (afinitas) dengan hemoglogin (Hb) sekitar 200 kali

lebih kuat dibandingkan dengan daya ikat oksigen (O2) dengan Hb. Berbagai

macam anggota tubuh dapat terkena penyakit yang disebabkan oleh rokok.

Berikut adalah bagian-bagian tubuh dan penyakit yang ditimbulkan akibat rokok:

a. Mata

Merokok dapat menyebabkan katarak dan menyebabkan kebutaan. Resiko

perokok adalah tiga kali lebih tinggi dibanding dengan bukan perokok.

b. Mulut

Tenggorokan, pita suara dan esofagus, rokok dapat menyebabkan kanker pada

bagian tubuh mulut, tenggorokan, pita suara dan esofagus serta dapat

menyebabkan penyakit gusi, pilek dan kerongkongan kering. Lebih dari 90%

penderita kanker mulut adalah perokok dan tingkat kematian penderita

kanker mulut pada perokok lebih besar 20 sampai dengan 30 kali dibandingkan

dengan penderita kanker mulut yang bukan perokok.

c. Gigi

Pada perokok, resiko menderita periodontitis (gusi terbakar yang mengarah

ke infeksi dan akan merusak jaringan halus dan tulang) sebesar 10 kali lebih

tinggi.

d. Paru- paru

Penyakit yang mungkin diderita oleh perokok pada paru- paru adalah kanker

paru- paru, pnemonia, bronkitis, asma dan batuk kronis.

e. Perut

Penyakit akibat merokok yang menyerang perut adalah kanker perut dan

lambung. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat resiko kanker perut

berbanding lurus dengan jumlah dan lama merokok.

f. Ginjal

Kanker ginjal dapat juga menyerang perokok dan kanker ini lebih sering

ditemukan di antara perokok dibandingkan dengan yang tidak merokok.

g. Pankreas

Tingkat kesembuhan kanker pankreas tidak lebih dari 4% pada penderita yang

lebih dari lima tahun menderita kanker ini.

h. Kantung kemih

Kanker kandung kemih merupakan salah satu resiko yang dapat diderita oleh

perokok.

99

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

i. Leher rahim

Kanker juga dapat menyerang bagian leher rahim pada perokok.

j. Kehamilan

Pada ibu hamil, merokok dapat menyebabkan bayi lahir prematur, berat

badan lahir rendah dan keguguran. Menurut WHO, wanita merokok pada

negara maju adalah 15%, pada negara berkembang adalah 8%. Sedangkan di

Amerika Serikat, wanita perokok mencapai 15%- 30% dan sebagian dari

mereka adalah wanita hamil.

k. Tulang

Merokok dapat menyebabkan tulang rapuh.

l. Darah

Resiko terkena kanker darah (leukimia) pada perokok adalah 1,53 sedangkan

pada mantan perokok adalah 1,39.

Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernasan pada Manusia

a. Faringitis : radang faring, nyeri saat menelan, kerongkongan terasa kering, infeksi

bakteri atau virus, rokok

b. Pneumonia : peradangan paru-paru, alveolus berisi cairan dan eritrosit yang

berlebihan. Infeksi alveolus (membran paru-paru mengalami peradangan dan

berlubang-lubang) menyebabkan cairan dan eritrosit masuk ke alveolus. Infeksi

disebarkan oleh bakteri dari alveolus ke alveolus lain, dapat meluas ke lobus lain

bahkan seluruh paru-paru

c. Influenza : disebabkan oleh virus influenza.

d. Asma : kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi

seperti debu, bulu, atau rambut.

e. Emfisema : penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan pada

paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Penyebab hilangnya

elatisitas alviolus. Akibatnya sulit bernafas, batuk kronis, sesak nafas.

f. Bronkitis : peradangan pada selaput lendir dari saluran bronkial

g. Asbestosis : suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup

serat-serat asbes -, yaitu terjadinya penebalan pluera

h. Sinusitis : penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus

paranasalis yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus.

i. Tuberculosis (TBC) : penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterum

tuberculosis.

j. Renitis: Peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi bengkak dan

banyak menyeluarakn lendir.

k. Kanker paru-paru: sel-sel kanker pada paru-paru terus berkembang tidak

terkendali diakibatkan oleh merokok.

100 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

l. gejala pembengkakan pada wajah dan leher, napas sesak dan pendek, kehilangan

nafsu makan, dahak berdarah berubah warna dan semakin banyak, sakit kepala

batuk yang terus menerus.

m. SARS: (severe Acute Respiratory Syndrome); sebuah penyakit pernapasan yang

disebabkan oleh virus coronavirus yang menginfeksi saluran pernapasaan. Gejala:

pusing, muntah-muntah, panas tinggi dan batuk.

101

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Referensi

Bambang Wahyono, Chatila Maharani. Peningkatan Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok Pada Siswa Sltp Negeri Limbangan Kendal. Semarang:Fakultas ilmu

keolahragaan universitas negeri semarang

http://id.harunyahya.com/list/type/1/name/kitaplar “Keajaiban di Dalam Tubuh

Kita”[diakses tanggal 02-Juni-2015]

102 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

MATERI PRESENTASI UNIT 4

103

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

104 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

UNIT 4 Sistem Pernafasan Manusia

105 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Listrik dan Magnet

UNIT 5

UNIT 5

LISTRIK DAN MAGNET

106 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Listrik dan Magnet

UNIT 5

107 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Listrik dan Magnet

UNIT 5

UNIT 5

LISTRIK DAN MAGNET (120 Menit)

Pendahuluan Elektromagnetisme merupakan

salah satu anugerah Tuhan yang

sangat menentukan bagi kemajuan

umat manusia hari ini. Pemahaman

manusia tentang atom, elektron,

proton, medan listrik, dan medan

magnet sejauh ini telah membawa

manusia pada peradaban modern.

Secara umum, berbagai teknologi

yang dapat dikembangkan manusia

hari ini hampir semuanya

berhubungan dengan listrik-

magnet. generator, motor, lampu,

kulkas, AC, televisi, radio,

komputer, internet dan berbagai teknologi lain selalu berhubungan dengan pengetahuan

manusia tentang listrik-magnet.

Dalam Unit ini kita akan mempelajari listrik-magnet. Hal ini penting untuk mendukung

pengembangan sikap dan metode ilmiah saat mencermati fenomena di alam, menemukan

konsep dan mengaplikasikan konsep pada kehidupan sehari-hari.

Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu:

(1) Menganalisis gejala listrik statis

(2) Mengidentifikasi syarat-syarat terjadinya arus listrik

(3) Menemukan sifat-sifat magnet

(4) Membuktikan gaya tembus magnet

Siswa didampingi guru saat membuat rangkaian listrik

sederhana di dalam kelompok kecil.

108 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Listrik dan Magnet

UNIT 5

Petunjuk Umum Fasilitator menyiapkan berbagai sumber informasi yang dapat dimanfaatkan peserta,

yaitu seperangkat alat/bahan percobaan, berbagai bahan bacaan sesuai dengan

tema/topik. Bahan bacaan diharapkan sesuai dengan materi listrik dan magnet yang

sesuai dengan level kelas guru dan siswa.

Fasilitator diminta untuk memberi perhatian khusus pada alat-alat kaca untuk

menghindari hal-hal yang tidak diharapkan terjadi di kelas.

Sumber dan Bahan

Sumber dan bahan yang disiapkan dalam melaksanakan unit ini adalah:

1. Bahan Bacaan 5.1 tentang listrik dan 5.2 tentang magnet

2. LK 5.1: Listrik statis; LK 5.2: Arus listrik; LK 5.3.a: Sifat-sifat magnet dan

LK 5.3.b: Gaya tembus magnet

3. Botol, sedotan plastik, batere, bola lampu, kabel penghubung, saklar, dudukan

lampu, magnet, serbuk besi, kertas karton, kertas HVS, papan triplek, kaca,

kardus.

3. ATK

Waktu : 120 menit

Garis Besar Kegiatan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Introduction 5 menit

Penjelasan

tentang: - Latar

Belakang

Tujuan

Garis

Besar Kegiatan

Connection 10 menit

Curah pendapat

mengenai

listrik statis

listrik dinamis

kemagnetan

Application 90 menit

Kegiatan 1

Mengamati gejala listrik statis

Kegiatan 2

Arus dan rangkaian

listrik

Kegiatan 3 Magnet

Reflection

10 menit

Menanyakan

beberapa hal

kepada peserta,

mengenai

pembelajaran

yang sudah

berlangsung

Extension

5 menit

Fasilitator

memberi:

Penguatan dan

saran tindak lanjut

109 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Listrik dan Magnet

UNIT 5

Perincian Langkah-Langkah Kegiatan

Introduction (5 menit) Fasilitator menjelaskan tentang latar belakang, tujuan kegiatan, dan garis besar langkah

kegiatan topik listrik dan magnet.

Connection (10 menit) Fasilitator memandu peserta untuk menggali pengetahuan awal peserta, dengan

melakukan curah pendapat sebagai berikut:

1. Apa itu listrik statis ?

2. Syarat apa saja yang diperlukan untuk terjadi aliran listrik ?

3. Apa yang terjadi jika dua buah kutub magnet saling didekatkan?

4. Bagaimana cara membuktikan kuat lemahnya gaya magnet ?

Jawaban peserta cukup dituliskan di kertas plano dan belum perlu dibahas.

Application (90 menit) Kegiatan 1 (30 menit) : Mengamati Gejala Listrik Statis

(Kelompok 4-6 orang)

(1) Fasilitator meminta peserta untuk melakukan percobaan terkait Listrik Statis

berpandu pada LKP 5.1

(2) Peserta diminta untuk menuliskan 1 – 2 pertanyaan terkait listrik statis dan

memperkirakan jawabannya. Pertanyaan dituliskan pada tabel 5.1

(3) Salah satu kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi secara pleno,

kelompok lain memberikan komentar.

Kegiatan 2 (30 menit): Arus listrik

(Kelompok 4-6 orang. Kepada peserta dibagikan pipet plastik dan botol platik bekas)

(1) Fasilitator meminta peserta untuk melakukan percobaan terkait Arus Listrik berpandu

pada LKP 5.2

(2) Berdasar pada hasil percobaan tersebut, peserta diminta mendiskusikan rangkaian

listrik tertutup dan terbuka berpandu pada pertanyaan berikut:

- Pada saat seperti apa suatu rangkaian dikatakan sebagai rangkaian tertutup?

- Pada saat seperti apa suatu rangkaian dikatakan sebagai rangkaian terbuka?

- Apa saja syarat agar arus listrik mengalir pada rangkaian?

(Gunakan Bahan Bacaan 5.1 sebagai tambahan bahan informasi)

A

C

I

110 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Listrik dan Magnet

UNIT 5

(3) Peserta diminta menuliskan hasil diskusi pada kertas Plano

(4) Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi secara pleno, kelompok lain

memberikan komentar.

Kegiatan 3 (30 menit) : Menemukan Sifat-sifat Magnet

a. Gaya Tarik Magnet (Kelompok 4 – 6 orang)

(1) Fasilitator meminta peserta untuk melakukan percobaan terkait Gaya Tarik Magnet

berpandu pada LKP 5.3a

(2) Berdasar pada hasil percobaan tersebut, peserta diminta mendiskusikan sifat-sifat

magnet tersebut;

(3) Peserta diminta menuliskan hasil diskusi pada kertas Plano

(4) Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi secara pleno, kelompok lain

memberikan komentar.

b. Garis Gaya Magnet (Kelompok 4 – 6 orang)

(1) Fasilitator meminta peserta untuk meakukan percobaan terkait garis gaya dan

diskusikan hasilnya berpandu pada pertanyaan:

- Bagaimana gambar garis gaya magnet dari sebuah magnet batang?

- Apakah jarak berpengaruh terhadap medan magnet?

(Gunakan LKP 5.3b. Sebelum percobaan, peserta diminta merumuskan hipotesis

sebagai jawaban sementara atas pertanyaan tersebut)

(1) Peserta diminta menuliskan hasil percobaan dan diskusi pada kertas Plano

(2) Peserta diminta untuk melakukan kunjung karya untuk saling menjelaskan hasil

percobaan dan memberikan komentar.

1

Catatan untuk Fasilitator

Jika diperlukan, peserta perlu dibantu dalam merumuskan HIPOTESIS.

Kesulitan dalam merumuskan hipotesis akan berakibat pada kesulitan

dalam merancang percobaan.

Reflection (10 menit) Fasilitator mengajak peserta untuk mencek kembali ketercapaian tujuan sesi dengan

menanyakan beberapa hal kepada peserta, antara lain :

1. Apa yang dimaksud dengan listrik statis?

2. Apa syarat-syarat terjadinya arus listrik?

3. Apa saja sifat-sifat magnet?

R

111 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Listrik dan Magnet

UNIT 5

Extension (5 menit) Fasilitator memberikan saran agar sepulang dari pelatihan, peserta:

• Membaca bahan bacaan yang dibagikan sebagai tambahan informasi tentang listrik dan

magnet.

• Mencari informasi tambahan yang berkaitan dengan listrik dan magnet yang dapat

diaplikasikan langsung pada pembelajaran di kelas.

• Melakukan kegiatan pembelajaran di kelas yang memudahkan siswa memahami

konsep listrik dan magnet.

E

112 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Listrik dan Magnet

UNIT 5

Lembar Kerja 5.1

Mengamati gejala listrik statis

Tujuan Pembelajaran : Mengamati gejala listrik statis

Kegiatan Pembelajaran

Disediakan botol air mineral, dan sedotan.

Lakukan kegiatan berikut ini :

1) Menggosokan tangan kanan pada sedotan secara berulang-ulang dalam waktu 2-3

menit,

2) Meletakan sedotan pada mulut botol air mineral seperti ditunjukan Gambar 5.1

(Note : Tangan kanan jangan sampai menyentuh sedotan saat meletakan di atas

mulut botol)

Gambar 5.1 Percobaan Listrik Statis Menggunakan Sedotan

3) Mendekatkan tangan kanan pada ujung sedotan yang sudah di gosok-gosok

sebelumnya

4) Mengamati apa yang terjadi dengan sedotan saat di dekatkan dengan tangan,

5) Setelah mengamati demonstrasi, pertanyaan apa yang muncul dalam pikiran Anda?

Tulislah daftar pertanyaan yang muncul pada selembar kertas. Diskusikan

perkiraan jawaban Anda dalam kelompok.

113 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Listrik dan Magnet

UNIT 5

Tabel 5.1 Pertanyaan dan perkiraan jawaban tentang listrik statis

Pertanyaan

Perkiraan Jawaban

114 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Listrik dan Magnet

UNIT 5

Lembar Kerja Siswa 5.2

Menemukan Syarat-syarat Terjadinya Arus Listrik

Tujuan Pembelajaran: Menemukan syarat-syarat terjadinya arus listrik

Kegiatan Pembelajaran

1. Disediakan sebuah baterai, 2 buah kabel ukuran 30 cm, lampu kecil, dudukan

lampu (fitting), saklar.

Gambar 5.2 Rangkaian Listrik

2. Rangkailah kabel, baterai, lampu dan saklar seperti ditunjukan oleh gambar.

3. Bukalah saklar, lalu amati apa yang terjadi dengan lampu.

4. Pasang kembali saklar, lalu amati apa yang terjadi dengan lampu.

5. Lepaskan baterai dari dudukan baterai, lalu amati apa yang terjadi dengan lampu.

6. Pasang kembali batere, namun kini lepaskan salah satu ujung kabel yang terhubung

dengan lampu. Amati apa yang terjadi.

Tabel 5.2 Tabel Hasil Pengamatan Rangkaian Listrik

No Kegiatan Hasil Pengamatan

1 Saat saklar terbuka

2 Saat saklar tertutup

3 Saat baterai di lepas dari dudukan

4 Saat kabel dilepas dari lampu

Berdasarkan hasil percobaan diskusikan hal-hal berikut ini :

1) Pada saat seperti apa suatu rangkaian dikatakan sebagai rangkaian tertutup?

2) Pada saat seperti apa suatu rangkaian dikatakan sebagai rangkaian terbuka?

Apasaja syarat agar arus listrik mengalir pada rangkain?

115 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Listrik dan Magnet

UNIT 5

Lembar Kerja 5.3a

Menemukan Sifat-sifat Magnet

TujuanPembelajaran :

1. Menjelaskan sifat-sifat magnet

2. Menunjukkan kutub senama tolak menolak dan tidak senama tarik menarik

Langkah Pembelajaran:

1. Disediakan dua buah magnet batang, kemudian letakan kedua magnet di atas meja,

2. Dekatkan kedua kutub utara dari magnet-magnet tersebut. Amati apa yang terjadi!

3. Dekatkan kedua kutub selatan dari magnet-magnet tersebut. Amati apa yang

terjadi!

4. Dekatkan kutub utara magnet yang kamu pegang dengan kutub selatan. Amati apa

yang terjadi!

5. Dekatkan kutub selatan magnet yang kamu pegang dengan kutub utara magnet.

6. Tuliskan pengamatanmu pada tabel berikut!

Tabel 5.3 : Hasil Pengamatan Gaya Tarik Magnet

No Jika didekatkan antara Menarik Menolak

1 Kutub utara dengan selatan

2 Kutub utara dengan utara

3 Kutub selatan dengan selatan

4 Kutub selatan dengan utara

Diskusikan:

1. Mengapa jika kutub senama didekatkan akan terjadi tolak menolak?

2. Mengapa jika kutub tidak senama didekatkan akan terjadi tarik menarik?

116 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Listrik dan Magnet

UNIT 5

Lembar Kerja 5.3b

Melihat Garis Gaya Magnet

Kegiatan:

1. Disediakan magnet batang, serbuk besi, kertas HVS, paper clip logam.

2. Buatlah hipotesis untuk masalah-masalah berikut ini :

a. Bagaimana gambar garis gaya magnet dari sebuah magnet batang?

b. Apakah jarak berpengaruh terhadap medan magnet?

Hipotesis :

3. Rancanglah sebuah percobaan untuk menguji hipotesis Anda dengan memanfaatkan

alat dan bahan yang sudah disediakan!

a. Buat percobaan untuk menggambarkan garis gaya magnet dari sebuah magnet

batang.

b. Buat percobaan untuk apakah jarak berpengaruh terhadap besar-kecilnya

medan magnet. Seberapa jarak sebuah logam (paper clip logam) masih

dipengaruhi oleh medan magnet dari sebuah magnet batang yang dicoba di atas?

4. Buatlah laporan hasil pengamatan secara berkelompok.

117 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Listrik dan Magnet

UNIT 5

Bahan Bacaan 5.1

Bacaan untuk bahan diskusi

Gambar 5.3 menyajikan deret Tribolistrik. Sebuah deret benda-benda di alam yang

menunjukkan bahwa benda akan memperoleh muatan negatif bila digosok dengan

sembarang benda di atasnya, dan akan kehilangan muatan negatif/menjadi

bermuatan positif bila digosok dengan benda di bawahnya. Contoh : jika kain

sutra digosokan ke selembar kaca, maka elektron pada kaca akan berpindah ke

sutar. Dampaknya kaca menjadi bermuatan positif dan sutra bermuatan negatif.

Deret semacam ini dinamakan deret tribolistrik. Dengan memahami deret

tribolistrik kita dapat mengetahui mengapa penggaris bila digosokkan dengan

rambut akan bermuatan negatif.

Gambar 5.3 Deret Tribolistrik

Arus listrik dapat mengalir jika terdapat suatu rangkaian tertutup. Apakah yang dimaksud

dengan rangkaian tertutup?

118 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Listrik dan Magnet

UNIT 5

Perhatikanlah Gambar 5.4 berikut:

Gambar 5.4. Rangkaian terbuka dan tertutup

Jika saklar dalam keadaan terbuka (gambar a) maka bola lampu tidak menyala karena tidak

ada arus listrik yang mengalir, dalam keadaan ini rangkaian disebut dengan rangkaian

terbuka. Sebaliknya jika saklar dalam keadaan tertutup (gambar b) maka rangkaian

dikatakan sebagai rangkaian tertutup, dalam keadaan ini arus akan mengalir melalui

penghantar dan menyebabkan bola lampu menyala.

119 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Listrik dan Magnet

UNIT 5

Bahan Bacaan 5.2

1. Magnet

Sebagian bahan di alam ada yang memiliki kemampuan untuk menarik beberapa jenis

logam. Fenomena ini sudah diketahui oleh manusia sejak 2000 tahun yang lalu di suatu

kawasan di turki yang bernama magnesia. Maka benda yang dapat menarik benda lain

tersebut kemudian diberi nama magnesium (Mg). Pada dasarnya semua bahan di alam

memiliki komponen yang dapat menghasilkan sifat magnet.Komponen tersebut dinamakan

sebagai magnet elementer. Benda yang telah termagnetkan adalah benda yang komponen-

komponen magnet elementernya tersusun secara rapih menunjuk pada satu arah yang

sama. Adapun benda non magnetik susunan magnet elementernya bersifat acak.

Secara umum, berdasarkan kemagnetannya, benda di alam dibedakan menjadi :

a. Ferromagnetik

Bahan ferromagnetik adalah bahan yang dapat ditarik oleh magnet dengan gaya yang

kuat. Hal ini karena susunan magnet elementernya mudah diserahakan. Bahan

ferromagnetic dengan demikian juga bahan yang mudah dimagnetkan. Bahan ini

misalnya besi, baja, kobalt dan nikel.

b. Paramagnetik

Bahan paramagnetik adalah bahan yang ditarik oleh magnet dengan gaya yang lemah.

Bahan ini misalnya aluminium, platina, dan mangaan.

c. Diamagnetik

Bahan diamagnetic adalah bahan yang tidak ditarik oleh magnet, misalnya bismut,

tembaga, seng, emas dan perak.

2. Sifat-sifat Magnet

Apabila sebuah magnet digantungkan sehingga dapat bergerak dengan bebas, ternyata

dalam keadaan seimbang ujung-ujung atau kutub-kutub magnet selalu mengarah keutara-

selatan. Kutub magnet yang mengarah keutara disebut kutub utara, sedangkan yang

mengarah keselatan disebut kutub selatan.

Apabila kutub utara disebuah magnet didekatkan pada kutub utara magnet yang

tergantung, ternyata kedua kutub tolak-menolak. Sebaliknya, apabila kutub selatan yang

didekatkan pada kutub utara magnet yang tergantung, kedua kutub magnet tarik-

menarik.Kita dapat menyimpulkan bahwa sifat-sifat magnet antara lain :

1) Magnet mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan

2) Gaya tarik-menarik atau gaya tolak-menolak yang paling kuat terdapat pada kutub

magnet.

120 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Listrik dan Magnet

UNIT 5

3) Kutub yang senama tolak-menolak, sedangkan kutub yang tidak senama tarik-menarik

3. Medan Magnet

Medan magnet adalah ruangan disekitar benda-benda yang bersifat magnet sehingga masih

terpengaruh oleh gaya magnet. Suatu kenyataan bahwa indra kita tidak dapat secara

langsung mengamati adanya medan magnet, jadi adanya medan magnet dapat digambarkan

dengan garis gaya magnet. Garis gaya magnet adalah garis khayal yang merupakan lintasan

kutub utara magnet kecil apabila dapat bergerak dengan bebas. Garis gaya magnet selalu

mengarah dari kutub utara ke kutub selatan dan tidak pernah berpotongan (Gambar 5.5).

Gambar 5.5. Garis Gaya Magnet

121 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Listrik dan Magnet

UNIT 5

Referensi

Biggs Altons. 2005. Glencoe Science Level Red. Ohio: The McGraw-Hill Companies

Sabar Nurohman. 2012. Modul PLPG : Materi Listrik-Magnet. Yogyakarta : UNY Press

Serway, Jewett. (2013). Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics. Physical

Sciences : Mary Finch

http://aneka-sains.blogspot.com/2012/01/wow-belimbing-wuluh-sumber-energi.html

http://modulfisika.blogspot.com/2013/02/kelas-ix-elemen-volta.html

122 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Listrik dan Magnet

UNIT 5

MATERI PRESENTASI UNIT 5

123 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Listrik dan Magnet

UNIT 5

124 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Listrik dan Magnet

UNIT 5

UNIT 3C

UNIT 6

PERKEMBANGBIAKAN

TUMBUHAN

126

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

127

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

UNIT 6

PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN

(120 Menit)

Pendahuluan

Amatilah tumbuhan di sekelilingmu. Apakah

dari hari ke hari bertambah jumlahnya?

Mengapa jumlah tumbuhan bisa bertambah?

Tumbuhan bisa bertambah karena tumbuhan

memiliki kemampuan berkembang biak

untuk menghasilkan keturunan yang baru.

Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan

berkembang biak untuk untuk melestarikan

jenisnya dari kepunahan. Perkembangbiakan

merupakan ciri makhluk hidup yang penting

untuk untuk melestarikan jenisnya dari

kepunahan.

Secara umum perkembangbiakan makhluk

hidup dibedakan menjadi dua cara,

yaitu:

a. Perkembangbiakan secara generatif yaitu dihasilkannya individu baru (anak) melalui

perkawinan antara induk jantan dan induk betina. Oleh karena itu, perkembangbiakan

generatif disebut juga sebagai perkembangbiakan secara kawin.

Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan diawali dengan proses penyerbukan, yaitu

jatuhnya serbuk sari diatas kepala putik, yang dilanjutkan dengan proses pembuahan

(peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina), sehingga dihasilkan biji.

b. Perkembangbiakan secara vegetatif, yaitu dihasilkannya individu baru (anak) hanya

berasal dari satu induk saja sehingga individu baru merupakan bagian tubuh induknya.

Sifat-sifat individu baru sama persis dengan induknya. Perkembangbiakan vegetatif

disebut juga sebagai perkembangbiakan secara tak kawin.

Lalu, bagaimanakah cara tumbuhan berkembang biak? Pada unit ini akan dipelajari cara

tumbuhan berkembangbiak. Secara garis besar, ruang lingkup materi yang akan dikaji pada

Unit 6 dapat dilihat pada Bagan 6.1.

Siswa sedang mengamati pertumbuhan tanaman yang

menjadi ujicoba.

128

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Perkembang Biakan pada Tumbuhan

Generatif Vegetatif

Biji Alami Buatan

Bagan 6.1. Ruang Lingkup Materi Perkembangbiakan pada tumbuhan

Tujuan

Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu:

1. Mengidentifikasi cara perkembangbiakan pada aneka jenis tumbuhan

2. Mengelompokkan tumbuhan berdasarkan cara perkembangbiakan (generatif atau

vegetatif)

3. Mendeskripsikan proses perkembangbiakan secara generatif dan vegetatif

4. Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada perkembangbiakan secara vegetatif

buatan (stek dan cangkok)

Sumber dan Bahan

Sumber dan bahan yang disiapkan dalam melaksanakan unit ini adalah:

1. Materi presentasi

2. Lembar kerja

3. Informasi tambahan

4. ATK (Lem, gunting, kertas plano, kertas HVS putih, spidol berwarna: besar dan kecil)

5. Video tentang cara mencangkok

129

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Garis Besar Kegiatan

Rincian Langkah-Langkah Kegiatan

Introduction (5 menit)

1. Fasilitator menjelaskan peranan perkembangbiakan pada mahkluk hidup, khususnya perkembangbiakan tumbuhan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2. Fasilitator menjelaskan tujuan yang akan dicapai pada sesi materi ini. 3. Fasilitator menjelaskan garis besar kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta.

I

Introduction 5 menit

Fasilitator

menjelaskan:

• latar belakang

• tujuan

• garis besar

kegiatan

Connection 10 menit

Melakukan

curah pendapat dan kerja

berpasangan:

Peserta

mengamati

gambar

“tumbuhan pisang”

Fasilitator

memberikan

pertanyaan

tentang “apa“, “mengapa”,

dan

“bagaimana”

cara tumbuhan

berkembang biak

Application 90 menit

Kegiatan 1(30’):

cara perkembangbiakan aneka jenis tumbuhan

Kegiatan 2 (30’):

Menganalisis faktor-faktor

yang berpengaruh pada

perkembangbiakan secara stek

Kegiatan 3 (30’):

Menganalisis faktor-faktor

yang berpengaruh pada perkembangbiakan secara

cangkok.

Fasilitator

memberikan informasi tambahan berupa

bahan bacaan 6.1

Reflection 10 menit

Peserta menjawab

pertanyaan:

• Apakah tujuan

sesi ini tercapai ?

• Selesaikan kuis

yang tersedia

• kesulitan apakah yang mungkin

akan dialami siswa?

Extension

5 menit

Peserta diharapkan

dapat:

Mencari informasi ke narasumber atau

mengkaji literatur

mengenai cara

perkembang-biakan

tumbuhan melalui okulasi dan

menyambung serta

faktor-faktor yang

mempengruhinya.

130

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Connection (10 menit)

1. Peserta mengamati gambar tanaman di bawah ini!

2. Fasilitator memberikan pertanyaan tentang “apa“, “mengapa”, dan “bagaimana”

cara tanaman berkembang biak

3. Peserta secara berpasangan menuliskan jawaban di kertas HVS yang disediakan

4. Peserta menunjukkan hasil diskusinya ke pasangan lain dalam kelompoknya

5. Setiap pasangan kelompok memberi komentar atas hasil diskusi pasangan lain

menggunakan kertas post-it

Catatan untuk Fasilitator

Pohon pisang berkembang biak dengan membentuk tunas. Tunas tumbuh dari

bagian batang pisang yang berada di dalam tanah. Tunas terus tumbuh hingga

menjadi rumpun di sekitar induk pisang hingga dewasa). Tunas ini tidak bergantung

dengan pohon induknya, berarti jika induk pohon pisang tadi dipotong/ditebang

tidak mengganggu pertumbuhan tunas yang berada di sampingnya).

Fasilitator hendaknya siapa dengan jawaban pertanyaan:

- mengapa tanaman harus dikupas bersih waktu mencangkok?

- mengapa ada bunga tetapi tidak bisa reproduksi generatif?

Application (90 menit)

Kegiatan 1 (30 menit): Identifikasi dan pengelompokkan cara

perkembangbiakan pada tumbuhan

1. Fasilitator membagikan LKP 6.1 pada setiap pasangan kelompok

A

C

131

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

2. Peserta menggamati aneka gambar tumbuhan pada LKP 6.1

3. Peserta diminta menjawab pertanyaan yang ada di LKP 6.1

4. Fasilitator memberikan penguatan melalui tanya jawab berdasarkan hasil diskusi

peserta

a) Jelaskan perbedaan perkembangbiakan secara generatif dan vegetatif

b) Deskripsikan perkembangbiakan secara vegetatif alami dan buatan

c) Diskusikan apakah semua tumbuhan berbunga dapat melakukan perkembangbiakan

secara generatif. Berikan penjelasan!

d) Di antara tumbuhan bunga berikut ini manakah yang tidak mampu melakukan

perkembangbiakan secara generatif: bunga matahari, bunga sepatu, bunga

bougenvil, beri alasan.

Catatan untuk Fasilitator

1 Perkembangbiakan secara generatif adalah perbanyakan tumbuhan melalui biji atau

embrio yang dihasilkan dari persatuan gamet jantan dan gamet betina melalui

proses penyerbukan dan pembuahan pada tumbuhan berbunga. Perkembangbiakan

secara vegetatif artinya tumbuhan atau individu tumbuhan baru berasal dari bagian

vegetatif berupa, batang, daun, umbi yang apabila dilepas dan ditempatkan pada

lingkungan yang sesuai dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru yang sempurna.

Tidak, alasannya alat reproduksi bunga tersebut tidak mendukung proses

terjadinya pembuahan.

Bunga sepatu. Alasannya, karena alat reproduksi bunga sepatu tidak mendukung

proses terjadinya pembuahan.

Kegiatan 2 (30 menit): Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada

perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara stek

1. Fasilitator membagikan LKP 6.2 pada setiap pasangan kelompok

2. Peserta mengamati gambar pada LKP 6.2

3. Peserta menjawab pertanyaan yang ada di LKP 6.2

132

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

4. Salah satu perwakilan kelompok melaporkan hasil diskusinya terhadap pertanyaan di

LKP 6.2

“Faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap keberhasilan dalam melakukan

perkembangbiakan dengan cara stek! Beri alasan”

5. Kelompok lain menanggapi hasil presentasi perwakilan kelompok

Kegiatan 3 (30 menit): Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada

perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara cangkok

1. Fasilitator menayangkan video cara perkembangbiakan dengan mencangkok

2. Peserta mengamati dengan cermat tayangan video mencangkok

3. Fasilitator membagikan LKP 6.3

4. Peserta mengamati gambar pada LKP 6.3

5. Peserta menjawab pertanyaan yang ada di LK 6.3

6. Salah satu perwakilan kelompok melaporkan hasil diskusinya terhadap pertanyaan di

LK 6.3

“Faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap keberhasilan dalam melakukan

perkembangbiakan cengan cara cangkok! Beri alasan”

7. Kelompok lain menanggapi hasil presentasi perwakilan kelompok

8. Fasilitator memberikan informasi tambahan berupa bahan bacaan 6.3

Catatan untuk Fasilitator

2 Faktor berpengaruh keberhasilan melakukan perkembangbiakan dengan cara stek

yaitu; pemilihan batang, cara pemotongan, penyediaan tanah, dan penempatan.

Faktor berpengaruh keberhasilan melakukan perkembangbiakan dengan cara

cangkok yaitu; pemilihan batang, cara mengupas kulit batang, penyediaan tanah,

penutupan plastik/sabut kelapa, penyiraman, dan pemindahan tumbuhan hasil

cangkokan.

133

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Reflection (10 menit)

1. Fasilitator mengajukan pertanyaan berikut:

a. Bagaimana tumbuhan berkembangbiak?

b. Apa beda perkembangbiakan generatif dan vegetatif?

c. Faktor-faktor apa yang berpengaruh pada perkembangbiakan secara vegetatif

buatan (stek dan cangkok)?

2. Fasilitator menanyakan ke peserta jika ada hal-hal yang masih perlu diperjelas?

Extension (5 menit)

Peserta diminta mencari informasi ke narasumber atau mengkaji literatur mengenai cara

perkembangbiakan tumbuhan melalui okulasi dan menyambung serta faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

E

R

134

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Lembar Kerja 6.1.

Identifikasi alat perkembangbiakan pada tumbuhan

Amati gambar tumbuhan yang ada di bawah ini kemudian identifikasikan alat

perkembangbiakan pada masing-masing tumbuhan tersebut. Tuliskan jawaban pada tabel

berikut ini!

Tanaman Nama alat

perkembangbiakan

Jenis

perkembangbiakan

135

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Tanaman Nama alat

perkembangbiakan

Jenis

perkembangbiakan

136

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Bahan diskusi:

1. Jelaskan perbedaan perkembangbiakan secara generatif dan vegetatif

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

2. Deskripsikan perkembangbiakan secara vegetatif alami dan buatan

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

........................................................................................................................................

3. Diskusikan apakah semua tumbuhan berbunga dapat melakukan perkembangbiakan

secara generatif. Berikan penjelasan!

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

..............................................................

4. Di antara tumbuhan bunga berikut ini manakah yang tidak mampu melakukan

perkembangbiakan secara generatif: bunga matahari, bunga sepatu, bunga bougenvil,

beri alasan.

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

............................................................................................................................

137

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Lembar Kerja 6.2.

Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada

perkembangbiakan vegetatif buatan secara stek

1. Amatilah gambar langkah perkembangbiakan dengan cara stek di bawah ini!

2. Diskusikan dengan anggota kelompok faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap

keberhasilan dalam melakukan perkembangbiakan cengan cara stek! Beri alasan.

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................

138

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Lembar Kerja 6.3.

Percobaan perkembangbiakan pada tumbuhan vegetatif

buatan dengan cara cangkok

1. Amatilah tayangan video cara mencangkok dan dan gambar di bawah ini!

2. Diskusikan dengan anggota kelompok faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap

keberhasilan dalam melakukan perkembangbiakan dengan cara mencangkok! Beri

alasan.

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

139

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Bahan Bacaan 6.1

Perkembangbiakan pada tumbuhan

Perkembangbiakan tumbuhan adalah suatu proses dihasilkannya individu generasi

keturunan baru dari kedua atau suatu tetua dalam rangka untuk mempertahankan dan

pengembangan suatu jenis tumbuhan. Cara perkembangbiakan tumbuhan pada dasarnya

dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu secara generatif dan secara vegetatif.

Perkembangbiakan secara generatif adalah perbanyakan tumbuhan melalui biji atau embrio

yang dihasilkan dari persatuan gamet jantan dan gamet betina melalui proses penyerbukan

dan pembuahan pada tumbuhan berbunga. Perkembangbiakan secara vegetatif artinya

tumbuhan atau individu tumbuhan baru berasal dari bagian vegetatif tumbuhan induk.

Bagian vegetatif dapat berupa, batang, daun, umbi yang apabila dilepas dan ditempatkan

pada lingkungan yang sesuai dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru yang sempurna.

A. Perkembangbiakan generatif

Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia pembiakan generatif (reproduksi generatif)

adalah perkembangbiakan secara kawin atau seksual. Baik tumbuhan ataupun hewan dapat

mengalami pembiakan secara generatif ini. Tumbuhan yang berkembang biak secara

generatif memiliki organ perkembangbiakan dalam bentuk bunga, yang didalamnya

terdapat alat kelamin jantan, yang disebut anther, dan alat kelamin betina, yang disebut

putik. Anter akan menghasilkan sel kelamin jantan, yaitu serbuk sari (polen), sementara

putik sebagai organ kelamin betina akan menghasilkan sel telur (ovum).

Pembiakan secara generatif ditandai dengan adanya pembuahan, yang didahului dengan

proses penyerbukan. Penyerbukan (persarian) yaitu peristiwa jatuhnya serbuk sari ke

kepala putik. Perantara yang menyebabkan terjadinya penyerbukan disebut pollinator.

Berdasarkan macam perantaranya, penyerbukan dapat dibedakan menjadi penyerbukan

oleh angin, hewan, air, dan manusia.

Perkembangbiakan generatif disebut juga perkembangbiakan secara kawin (seksual),

karena ditandai adanya peleburan sel kelamin jantan (inti sperma) dan sel kelamin betina

(ovum). Peleburan dua sel gamet tersebut dinamakan pembuahan. Setelah terjadi

pembuahan, dinding bakal buah akan menjadi buah, dan bakal biji berkembang menjadi biji.

Biji selanjutnya akan tumbuh menjadi organisme baru.

Perbanyakan generatif (biji) memiliki keuntungan seperti sistem perakaran lebih kuat,

lebih mudah diperbanyak, dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sementara itu,

kelemahan dari perbanyakan generatif adalah waktu untuk mulai berbuah lebih lama, sifat

turunan tidak sama dengan induk, dan ada banyak jenis tumbuhan produksi benihnya

sedikit atau benihnya sulit untuk berkecambah.

140

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Gambar perkembangbiakan tumbuhan secara generatif

B. Perkembangbiakan vegetatif

Perkembangbiakan (reproduksi) secara vegetatif disebut juga cara perkembangbiakan tak

kawin (aseksual) karena individu baru dihasilkan tanpa adanya peleburan sel kelamin

jantan dan betina. Individu baru berasal bagian-bagian tumbuhan seperti batang, cabang,

ranting, pucuk daun, umbi dan akar. Individu baru akan memiliki sifar yang sama dengan

induknya. Perkembangbiakan vegetatif bisa terjadi secara alami maupun buatan.

Perkembangbiakan vegetatif alami terjadi tanpa adanya campur tangan manusia, contohnya

tunas, rhizome, stolon, kormus, umbi batang, dan bulbus (umbi lapis). Adapun

perkembangbiakan vegetatif buatan terjadi karena adanya campur tangan manusia,

contohnya penyetekan, mencangkok, merundukan dan okulasi. Keuntungan cara

perkembangbiakan vegetatif adalah lebih cepat berbuah, Sifat turunan sesuai dengan induk,

dan dapat digabung sifat-sifat yang diinginkan. Adapun kelemahannya adalah perakaran

kurang baik, lebih sulit dikerjakan karena membutuhkan keahlian tertentu, serta jangka

waktu berbuah lebih pendek.

B.1 Perkembangbiakan vegetatif alami

Perkembangbiakan secara vegetatif alami, dapat dilakukan dengan cara:

1. Tunas

Tunas dapat tumbuh melalui pangkal batang, akar, atau daun pohon tersebut tumbuh

didekat induknya. tumbuhan pisang adalah contoh tumbuhan yang berkembang biak

dengan tunas batang.

141

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

2. Umbi Batang

Umbi batang sesungguhnya merupakan batang yang tumbuh menggembung di dalam

tanah. Kentang, talas, dan ubi jalar merupakan contoh tumbuhan yang berkembang

biak dengan umbi batang.

3. Umbi akar

Umbi akar sebenarnya berguna untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi akar

tidak berkuncup, tidak berdaun, tidak bermata tunas dan tidak berbuku - buku. Sisa

batang pada pangkal umbi yang dapat memunculkan tunas. Akar tunas baru akan

tumbuh dari bagian sisa batang jika umbi akar tersebut ditanam. Tumbuhan yang

berkembang biak dengan umbi akar adalah bunga dahlia. Seringkali dikatakan umbi

akar pada wortel juga sebagai alat perkembangbiakan. Umbi akar pada wortel bukan

digunakan sebagai alat perkembangbiakan, namun lebih berperan sebagai tempat

cadangan makanan. Adapun perkembangbiakan pada wortel dilakukan pada biji

4. Umbi lapis

Umbi lapis adalah daun yang berlapis-lapis membentuk umbi, dan di tengahnya

tumbuh tunas. Bawang merah dan tulip adalah contoh tumbuhan yang berkembang

biak dengan umbi lapis.

5. Rhizoma

Rizhoma adalah batang yang tebal dan tumbuh mendatar di dalam tanah. Contoh

tumbuhan yang berkembang biak dengan akar tinggal adalah Jahe.

6. Geragih (stolon)

Geragih adalah batang yang menjalar di atas permukaan tanah. Contoh tumbuhan

yang berkembang biak dengan geragih adalah arbei, strawberry, semanggi, dan

pegagan.

Keuntungan perkambangbiakan secara vegeratif alami diantaranya dapat dipraktekkan

pada tumbuhan yang tidak menghasilkan biji, sifat anakan sama seperti sifat induk, masa

juvenil relatif pendek, dan mempercepat masa persediaan bibit. Adapun kelemahan

perkembangbiakan vegetatif alami seperti infeksi sistemik oleh virus dapat menjalar ke

semua tumbuhan, periode penyimpanan bahan tanam pendek, mekanisme perbanyakan

pada beberapa tumbuhan tidak praktis. Faktor-faktor yang mempengaruhi

perkembangbiakan vegetatif alami adalah faktor intern (dormansi bahan tanam, ZPT) dan

faktor ekstern (faktor lingkungan: suhu, kelembaban, cahaya, patogen).

B.1 Perkembangbiakan vegetatif buatan

Perbanyakan vegetatif buatan terdiri atas dua macam, yaitu perbanyakan vegetatif buatan

dengan perbaikan sifat (okulasi, grafting, kultur jaringan), dan perbanyakan vegetatif tanpa

perbaikan sifat (cangkok dan stek).

1. Okulasi (sambung mata tunas/menempel)

Okulasi adalah menempelkan mata tunas tumbuhan lain kepada batang muda dan dari

varietas yang sama, atau antara varietas dalam species. Bentuk okulasi yang sering

142

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

dilakukan oleh para pengelola kebun untuk memperbanyak tumbuhannya, terdiri dari

beberapa bentuk, antara lain okulasi bentuk batang, kotak atau bentuk persegi, okulasi

bentuk T, dan okulasi bentuk miring.

1. Grafting (sambung tunas/menyambung)

Menyambung adalah cara perbanyakan tumbuhan dengan cara menyambung pucuk (batang

atas) yang berasal dari suatu tumbuhan induk pada tumbuhan lain (batang bawah). Batang

ataslah yang akan memberikan hasil sesuai dengan sifat induk yang diinginkan. Batang

bawah hanyalah sebagai tempat untuk tumbuh dan mengambil makanan dari dalam tanah.

Oleh sebab itu, kriteria pemilihan batang atas dan batang bawah berbeda. Batang bawah

diperoleh dari semai (dari biji). Adapun kriteria untuk batang atas dianatranya memiliki

sifat unggu sesuai yang diinginkan

Seni menyambungkan 2 jaringan tumbuhan hidup sedemikian rupa sehingga keduanya

bergabung dan tumbuh serta berkembang sebagai satu tumbuhan gabungan.

Macam-macam menyambung:

143

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

2. Stek

Perkembangbiakan dengan stek adalah perkembangbiakan banyakan tumbuhan

dengan cara menumbuhkanakar dan pucuk dari potongan/bagian tumbuhan seperti akar,

batang atau pucuk sehingga menjadi tumbuhan baru. Faktor-faktor yang harus

diperhatikan dalam perkembangbiakan dengan cara stek:

a) Pemilihan batang

- Batang dipilih dari tumbuhan induk yang unggul dan sehat

- Batang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Jika batang terlalu tua sulit

tumbuh tunas dan akar, cenderung akan mati. Jika terlalu muda tidak akan

tumbuh akar

- Ukuran batang minimal berdiameter 1 cm (seukuran pinsil)

b) Cara pemotongan

- Pemotongan dilakukan miring

- Pemotongan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam dan tidak

berkarat

c) Penyediaan tanah

- Tanah kebun/tanah humus/tanah gembur

- Lingkugan tanah dijaga agar tetap lembab

- Penyiraman dilakukan tidak belebihan dan dilakukan pada pagi hari

- Pilihlah pohon induk yang dikehendaki untuk sumber pengambilan stek

d) Penempatan

- Tidak terkena cahaya matahari secara langsung (tempat teduh)

3. Mencangkok

Mencangkok adalah suatu teknik perbanyakan tumbuhan dengan cara merangsang

timbulnya perakaran pada cabang pohon sehingga dapat ditanam sebagai tumbuhan baru.

Cara merangsang timbulnya akar tersebut adalah dengan mengupas kulit luar cabang

selanjutnya cabang yang terkupas tadi diberi media tanah.

Beberapa persyaratan pohon yang akan dicangkok tersebut adalah:

a) Pemilihan batang

• Tumbuh baik dan sehat, serta memiliki sifat-sifat unggul

• Tanaman yang dipilih yang berkambium

• Cabang yang baik untuk dicangkok yang tumbuhnya tegak atau condong 45o

• Besarnya cabang sebesar ibu jari sampai pergelangan tangan dewasa.

• Jangan mencangkok cabang yang terlalu muda atau terlalu tua karena cabang

terlalu tua akan sukar keluar akarnya dan yang terlalu muda akan mudah patah

serta lambat berbuah

• Batang dipilih sebaiknya tidak terdapat ranting

• Panjang dari ujungnya cabang sampai tempat cangkokan 50-100 cm tergantung

besar cabang yang dicangkok

144

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

• Waktu yang baik untuk mencangkok adalah pada musim hujan supaya media

selalu basah

b) Cara pengelupasan kulit batang

• Pisau yang digunakan tajam dan tidak berkarat

• Pengelupasan dilakukan degan panjang 10 cm melingkari batang

• Pengelupasan kulit harus dilakukan hingga bersih tidak ada sisa lapisan yang

licin tertinggal

• Setelah dilakukan pengelupasan dibiarkan 5-10 menit hingga benar-benar

kering

c) Tanah

• Tanah yang digunakan untuk menutupi batang yang dikelupas adalah jenis anah

yang gembur dan lembab

• Bagian batang yang terkelupas ditutup tanah secara penuh tanpa ada bagian

yang terlihat

d) Penutupan plastik/sabut kelapa

• Batang yang sudah tertutup oleh tanah ditutup oleh plastuk/sabut kelapa dan

perlu diikat secara kuat

e) Penyiraman

• Batang tumbuhan yang telah ditutup tanah dan plastik dilakukan penyiraman

selama 3 kali seminggu dan dibiarkan selama kurang lebih 3 bulan, atau sampai

akarnya tumbuh

f) Pemindahan tumbuhan hasil cangkokan

• Apabila telah tumbuh akar, tumbuhan bisa dipotong dari tumbuhan induk dan

dipindahkan ke polybag berisi tanah yang subur

145

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

Referensi

Purnomosidhi, P., Suparman, J. M. Roshetko, & Mulawarman. 2002. Perbanyakan dan

Budidaya Tanaman Buah-Buahan. International Centre for Reserach in

Agroforestry (ICRAF). vii + 41 hlm.

Santoso, B.B. 2013. Perkembangbiakan vegetatif: Cangkok (layering). Fakultas Pertanian

UNRAM. 37 hlm.

Sulistyanto, H. & E. Wiyono. 2008. BSE: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas VI.

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. viii + 150 hlm.

Suhartanti, D., A.A. Zulaikha, & Y. E. Suryani. 2008. BSE: Ilmu Pengetahuan Alam untuk

kelas VI SD/MI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. vi + 154 hlm.

146

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

MATERI PRESENTASI UNIT 6

147

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

148

Perkembangbiakan Tumbuhan

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA

USAID PRIORITAS: Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students

Modul Pela�han

Prak�k yang Baik di Sekolah Dasar/ Madrasah Ib�daiyah (SD/MI)

IVPembelajaran IPA

(Ilmu Pengetahuan Alam)


Recommended