+ All Categories
Home > Documents > Money&I ed 15

Money&I ed 15

Date post: 28-Mar-2016
Category:
Upload: money-i-magazine
View: 234 times
Download: 5 times
Share this document with a friend
Description:
Money&I ed 15
Popular Tags:
27
www.money-and-i.com Vol. 15 Mar - Apr 2011 ISSN: 2087-5975 Growth Strategies Don’t Park In TheFront of Your Store “Who Took Our money” Mengapa Yang Kaya Semakin Kaya... Yang Miskin Semakin Miskin... Rp. 25.000,- I Dewa Made Khrisna Muku Sukses dengan Mengubur Gengsi
Transcript
Page 1: Money&I ed 15

w w w. m o n e y - a n d - i . c o m

Vol. 15 Mar - Apr 2011

ISSN: 2087-5975

Growth StrategiesDon’t Park In TheFront of Your Store

“Who Took Our money”Mengapa Yang Kaya Semakin Kaya...Yang Miskin Semakin Miskin...

Rp. 25.000,-

I Dewa Made Khrisna MukuSukses dengan Mengubur Gengsi

Page 2: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 3

Page 3: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 14 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 5

07 Special Feature “Who Took Our money” Mengapa Yang Kaya Semakin

Kaya..., Yang Miskin Semakin Miskin...

11 Road to Wealth CAN-I !

12 Economic Focus Listrik di Bali Janji PLN, Hanya

(maksimal) 9 Kali Pemadaman selama 2011

16 Growth Strategies Don’t Park In TheFront of Your Store

18 Interview with The Millionaire I Dewa Made Khrisna Muku

20 Entrepreneur Profile Membangun Mimpi Menebar

Inspirasi

22 Financial Planning Laporan Keuangan Pribadi

28 Innovative Business Menjaga Sang Pelindung Tetap

Bersih 30 Smart Family “Alamak! Kok rasanya 24 jam sehari

gak pernah cukup!

33 Polling Ingin Punya Usaha Sendiri Jadi

Prioritas Utama

34 Whats New Rekreasi Air di Pecatu

36 Note from the Guru Lessons for the year 2011 and

beyond

38 Front of Mind Daniel dan Markus Freitag

40 Literature Chaotics 42 Small Business Modifikasi Jeans Jemput Bola

44 Community Enterprise Menjadi Perantara Dagang yang

JUJUR 47 High-Tech Index

48 After Hour

50 Sneak Peek

contents

Special Feature“Who Took Our money”Mengapa Yang Kaya Semakin Kaya...Yang Miskin Semakin Miskin...

Economic FocusListrik di Bali Janji PLN, Hanya (maksimal) 9 Kali Pemadaman selama 2011

Road to WealthCAN-I !

interview with the millionaire

I Dewa Made Khrisna Muku

11

1812

Pimpinan Perusahaan

Alex P. Chandra

Tim Redaksi M&I Magazine

Pimpinan Redaksi

danielGABE

Redaksi:

I Pt Agus Ariawan

Reporter

Alfred

Public Relation

Annisa Era Putri

Desain & Fotografi

Kopi Panas Productions

Supported by:

Alamat Redaksi:PT. BPR SRI ARTHA LESTARIJl. Teuku Umar 110 DenpasarT. (0361) 246706 F. (0361) 246705

E. [email protected] [email protected] Sales & Marketing for AdvertisementT. 0361 744 884www.money-and-i.com

Ilustrasi: Choqy Satria

notefromaf riend

N o t e :Kritik dan saran dapat dikirimkan ke: [email protected]

07

Pembaca yang budiman, edisi kali ini mengangkat tema mengenai inflasi dan pajak. Bagaimana inflasi membuat yang kaya semakin kaya sedangkan yang miskin semakin miskin. Pemahaman mengenai bagaimana inflasi itu bekerja, supaya inflasinya ada di-pihak kita, merupakan bagian terpenting dalam strategi wealth creation kita.

Pajak ternyata merupakan pengeluaran kita yang terbesar. Hampir 30% dari pendapatan kita

dibayarkan dahulu kepada Negara dalam bentuk pajak, sebelum kita bisa menggunakannya. Ternyata bagi business owner yang membangun bisnis, ada beberapa keuntungan dari segi perpajakan. Keuntungan mana, yang dalam jangka waktu panjang, cukup signifikan jumlahnya, sehingga berperan agar si business owner lebih maju secara financial dibandingkan rekannya yang ‘karyawan’.

Perbedaannya adalah diantara After Tax Money dan Before Tax Money. Sang business owner dapat mengklasifikasikan beberapa pengeluarannya dengan uang sebelum pajak (before tax money), sedangkan rekannya yang karyawan, gajinya harus dipotong pajak dulu sebelum bisa dipergunakan.

Perbedaan keduanya, dalam jangka waktu panjang, akan substantial.Semoga pemahaman kita yang lebih baik terhadap inflasi dan pajak ini membuat strategi wealth creation kita menjadi semakin efektif.

Salam dahsyat,

Alex P Chandra

Page 4: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 16 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 7

specia lfeaturescontr ibutorprofile

Alex P. ChandraDirektur Utama BPR Lestari

Hermawan KartajayaAsia’s Leading Marketing StrategiestCEO Of Mark Plus. Inc & Founder of MIM

Suzana ChandraManaging Director- Lestari Living

Alex P. ChandraDirektur Utama BPR Lestari

I Made Wenten B.Kabid Support& OperationBPR Lestari

Antony JapariMarketing Director & Chief Marketing OfficerPT. AJ Central Asia Raya

Dicky LopulalanPenulis dan fasilitator kewirausahaan sosial

Pribadi BudionoDirektur BPR Lestari “Who Took Our money”

Mengapa Yang Kaya Semakin Kaya...Yang Miskin Semakin Miskin...

Sewaktu pelajaran ekonomi di SMA, seorang ahli (saya lupa namanya) pernah mengatakan bahwa “yang kaya akan semakin kaya, sedangkan yang

miskin akan semakin miskin”. Waktu itu saya hanya menghafalkannya saya, tanpa terlalu mengerti apa maksudnya.

Tapi sekarang, kita lihat kenyataannya. Bukankah apa yang dikatakan teori sang ahli tadi merupakan kenyataan di lapangan. Bahwa yang kaya semakin kaya, sedangkan yang miskin semakin miskin.

Mengapa demikian ? Apa penyebabnya ?

Saya pikir kalau kita bisa tahu apa penyebabnya, mungkin ketidak adilan bahwa ‘yang miskin akan semakin miskin’ bisa kita hindari. Bahwa yang miskin juga bisa menjadi kaya, jika tahu caranya.

Tulisan ini saya beri judul WHO TOOK MY MONEY, siapa yang mengambil uang saya. Siapa yang membuat saya bertambah miskin ? Apa yang membuat si kaya bertambah kaya ?

Page 5: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 18 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 9

specia lfeatures specia lfeaturesINFLASI

Inflasi adalah suatu keadaan bahwa harga barang-barang bertambah mahal. Atau menurunnya daya beli uang yang kita pegang. Jika dikatakan inflasi 10% maka secara sederhana dapat dikatakan bahwa harga barang-barang secara agregat naik 10% setahunnya. Jika sebelumnya kita bisa membeli rumah seharga 100 juta, maka tahun depan jika inflasinya 10%, maka uang 100 juta tadi tidak bisa lagi membeli rumah. Harga rumahnya sudah naik menjadi 110 juta.

The Saver Loss

Inflasi-lah salah satu pihak yang paling bertanggung jawab mengambil uang kita. Inflasi-lah yang membuat orang miskin bertambah miskin. Bayangkan bahwa uang yang kita miliki, income yang kita terima setiap bulannya, menyusut 10% setiap tahun-nya (jika inflasinya 10%). Setelah 5 tahun, maka uang yang kita miliki tinggal separuhnya.

Ketika saya ‘keluar’ dari BCA, saya mempunyai Dana Pensiun. Dana Pensiun itu dipotong dari gaji saya setiap bulannya. Kalau tidak salah setiap bulannya saya dipotong 3% dan perusahaan menomboki 2%. Total 5% dari gaji bulanan saya disetor ke perusahaan yang mengelola dana pension karyawan BCA ketika itu.

Ketika keluar, saya membutuhkan dana. Untuk kebutuhan hidup saya sehari-hari. Dan saya terpaksa meminta perusahaan dana pensiun tadi untuk mencairkan simpanan saya. Kalau tidak salah waktu itu nilainya 45 juta rupiah.

Perusahaan tadi menolak untuk mencairkan dana saya, katanya sesuai dengan Undang-Undang, Dana Pensiun hanya boleh dicairkan setelah saya berumur 55 tahun. Sebuah logic yang hampir tidak dapat dipercaya. Saya ‘out of job’ butuh uang untuk memenuhi biaya hidup saya, dan kata perusahaan tadi, untuk mengambil uang yang dipotong dari gaji saya, saya harus menunggu sampai usia saya 55 tahun. Waktu itu saya katakan, uang 45 juta tadi (1998), 25 tahun lagi (ketika saya berusia 55 thn) mungkin saya cukup untuk membeli sepeda.

Perusahaan Dana Pensiun tadi tidak bergeming, mereka tetap tidak membayarkan uang saya. Sampai sekarang. Mereka memang memberi kompensasi hasil investasi-nya, dan sekarang setelah 12 tahun, jumlahnya sudah menjadi sekitar 90 juta. Hmm…. Harga sepeda sudah 10 juta-an. Kita liat saja nanti, apakah ketika usia saya 55 tahun (2024), berapakah jumlah dana pensiun saya yang dikelola oleh perusahaan dana pensiun tersebut,

dan berapakah harga sepeda ketika itu ?

That’s my friend inflation at work.

Inflasi yang tinggi membuat penabung rugi. The saver loss.

Coba periksa, berapa suku bunga yang diberikan oleh tabungan anda ? Apalagi jika tabungannya adalah yang berjenis rekening transaksional. Mungkin Cuma 2% atau 3% saja. Sedangkan inflasinya 7%. Kalau menabung di rekening transaksional Cuma satu-satunya cara yang kita tahu untuk menyimpan uang, maka dipastikan setiap tahunnya uang kita susut 4%. And uppss…belum lagi bunga tabungan tadi dipotong pajak 20% dari hasil bunganya.

Jadi kalau bunga tabungannya Cuma 3%, dipotong 20% pajak, maka kita sebagai penabung hanya menerima nett 2,4% saja. Jika inflasi 7%, maka setiap tahunnya inflasi mengambil uang kita sebesar 4,6%.

Jadi setiap tahunnya, kita tidak bertambah kaya, melainkan bertambah miskin. Setelah menabung 10 tahun, kekayaan kita menyusut setengahnya.

Riding The Inflation

Inflasi bisa membuat kita bertambah miskin. Namun sebaliknya, if we know how to play the game, inflasi bisa membuat kita kaya.

Contohnya begini, kalau kita meminjam uang ke bank, katakanlah untuk membeli asset, sebuah rumah yang kemudian kita sewa-sewaan. Ingat definisi asset adalah segala sesuatu yang mendatangkan uang ke kantong kita.

Katakanlah harga rumahnya 500 juta. Dan DP-nya uang simpanan kita yang 200 juta. Maka hutang kita ke bank adalah 300 juta. Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)-nya berjangka waktu 10 tahun. Bunganya 12%. Jadi setiap tahunnya kita harus membayar bunga 36 juta ke bank. CIcilan pokoknya setahun adalah 300 dibagi 12 = 30 juta. Hasil sewanya adalah misalnya 75 juta.

Jadi kurang lebih hasil sewa yang kita dapat cukup untuk membayar bunga dan cicilan pokok KPR-nya.

Dengan mengasumsikan inflasi 10%, maka dalam 5 tahun, harga rumah yang kita beli naik 50%, menjadi 750 juta. Sedangkan karena dicicil, dalam 5 tahun, hutangnya berkurang menjadi setengahnya, yaitu 150 juta.

Jadi uang yang 200 juta tadi (yang digunakan sebagai DP untuk membeli asset), setelah 5 tahun berkembang menjadi 600 juta (750 value dari assetnya dikurangi 150 juta sisa KPR-nya). Kenaikan 300%.

Tentu saja ilustrasi tadi terlampau disederhanakan. Masih banyak hal-hal lain yang perlu diperhitungkan. Misalnya bagaimana mencari tenant sehingga mendapatkan hasil sewa yang bagus. Bagaimana kalau terjadi kenaikan suku bunga, bagaimana mencari pinjaman dengan bunya bunga yang relative rendah dan seterusnya.

Walaupun disederhanakan, namun inti permainan tetap. Inflasi membuat penabung rugi sedangkan pihak yang berhutang untung. Asalkan bunga hutang bisa dibayarkan oleh asset yang dimilikinya.

Indonesia adalah Negara yang berkembang. Dan Negara yang tumbuh identik dengan inflasi yang tinggi. Sejak jaman Sukarno sampai sekarang permasalahan ekonomi Indonesia adalah mengendalikan inflasi yang tinggi.

Itulah sebabnya, saya liat banyak kawan-kawan saya yang menjadi kaya luar biasa sekarang, walaupun bisnisnya biasa-biasa saja.

Sejak puluhan tahun yang lalu, banyak kawan-kawan mendisiplinkan diri untuk membeli tanah. Hasil usahanya dibelikan tanah. Tahun berikutnya demikian juga, hidupnya hemat, hasil usahanya dibelikan tanah. Dan setelah bertahun-tahun harga tanahnya berlipat-lipat tidak karuan. Dia menjadi kaya raya karena menaiki inflasi. They are becoming rich riding the inflation.

Start To Invest

Dari ilustrasi di atas, saya menyarankan agar kita tidak bertambah miskin, maka sebaiknya kita mulai belajar berinvestasi.

Menabung tidak sama dengan berinvestasi. Saving is not Investing. But you start investing by saving.

Kelihatannya kontradiktif ya. Bahwa saya mengatakan bahwa penabung itu rugi, namun saya disetiap kesempatan selalu mengkampanyekan menabung.

Menabung adalah langkah awal sebuah kegiatan berinvestasi. Menabung mudah sekali dilakukan. All you have to do is going to the bank. “Even monkey can save”, demikian Robert Kiyokasi mengatakan. Tapi menabung membuat kita mempunyai akumulasi dana yang siap di-investasikan. Menabung membuat

kita berani berinvestasi karena ada cushion (bantalan) kalau-kalau investasi yang kita lakukan gone bad.

Business, Real Estate, Portofolio Investment

Ada tiga kategori besar jenis-jenis investasi yang bisa kita lakukan. Kita bisa berinvestasi dengan membangun bisnis, atau berpartisipasi dalam sebuah bisnis.

Jenis investasi ini memberikan banyak keuntungan walaupun tingkat kesulitannya relatif tinggi.

Namun dari semua jenis investasi, building business, jika berhasil memberikan kita return yang bagus. Dan seringkali bisnis ini yang memungkinkan kita melakukan diversifikasi investasi ke real estate dan investasi di portofolio.

“My business buy my investment”, demikian ajaran Rich Dad kepada Kiyosaki.

Contohnya adalah McDonald. Ketika bisnis menjual hamburgernya ‘berjalan’ dengan baik, maka bisnisnya yang kemudian membeli lokasi-lokasi property outlet Mc Donald.

Real Estate, seperti pernah saya sampaikan di edisi-edisi yang lalu, merupakan alternative investasi yang menarik. Resikonya kecil namun hasilnya sangat baik.

Nilai properti merupakan fungsi dari demography. Jadi jika suatu daerah jumah penduduknya bertambah, entah karena kelahiran, ataupun karena urbanisasi, ataupun karena terbukanya lapangan kerja, atau karena adanya sekolah ataupun kegiatan investasi lainnya, maka nilainya akan naik.

Keuntungan lain dari berinvestasi di real estate adalah faktor leverage dari perbankan. Seperti contoh di atas, untuk membeli asset senilai 500 juta kita tidak perlu mempunyai dana sebesar 500 juta. Dengan leverage, return on investment 50% sampai 100% bahkan lebih menjadi bukan sesuatu yang luar biasa.

Investasi di real estate ini yang paling diuntungkan dalam kondisi inflasi yang tinggi. Seperti kawan-kawan saya yang menjadi kaya riding the inflation.

Portofolio investment, yaitu investasi dalam bentuk surat berharga, misalnya deposito, saham ataupun surat berharga lainnya boleh dipertimbangkan sebagai bagian dari strategi investasi kita.

Learn The Games Right

Jadi, darimana kita memulainya ?

Page 6: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 110 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 11

road towealth

Alex P. ChandraDirektur utama

BPR Lestari

Einstein mengatakan bahwa definisi crazy (gila) adalah jika kita mengharapkan hasil yang berbeda padahal kita melakukan hal yang sama.

Karenanya, kalau kita menginginkan hal yang lebih baik dalam hidup kita, baik dalam hal keuangan, kesehatan, karir ataupun yang lainnya, maka yang pertama kali kita perhatikan adalah: “tindakan apa saya yang dapat saya perbaiki dalam hidup saya ?”

Kalau kita merubah tindakan kita, baru kita bisa menghasilkan hasil yang berbeda.

Rahasia sukses untuk

melakukan perubahan adalah dengan melakukannya sedikit demi sedikit secara konsisten (in consistent basis).Konsep perbaikan sedikit demi sedikit dan konsisten inilah yang membuat Jepang menjadi salah satu Negara industry yang disegani. Mereka mempunyai kebiasaan untuk memberbaiki segala hal. Motonya adalah Kaizen, yang artinya ‘jiwaku tak pernah puas’. Akibatnya, walaupun 20-30 tahun yang lalu, produkToyota masih sangat ketinggalan dibandingkan dengan Ford dan Mercedes, namun sekarang sudah bisa membuat Lexus.

CAN-I !Di BPR Lestari saya memperkenalkan prinsi CAN-I;

Continuous and Never Ending Improvement. Perbaikan Yang Terus

Menerus Tanpa Pernah Berakhir. Kita paksakan diri kita untuk terus menerus

berubah, walaupun sedikit, namun tidak pernah berakhir. Setiap

bulannya kita membuat Quality Meeting. Sebuah town hall

meeting, dimana setiap orang atau department

harus mengusulkan satu atau dua

hal perbaikan. Dan saya

menugaskan tim

khusus untuk melaksanakan

usulan-usulan perbaikan yang disetujui

dalam pertemuan.

Usulnya mungkin hanya remeh temeh, kecil-kecilan. Seperti

perbaikan tempat parker, penyediaan tempat sampah, sampai dengan fasilitas

Black Berry buat karyawan supaya bisa lebih bisa berkomunikasi. Semua yang kecil-kecil

tersebut dikumpulkan, akan membuat perubahan yang besar. Bagaimana dengan anda ?

Sebagaimana sebuah permainan, semua investasi ada aturan mainnya. To win the game we have to know the rules of games first. Bagaimana caranya kita bisa menang bermain catur misalnya, jika kita tidak menguasai aturan-aturan permainannya.

Investment is just like others games.

Ada aturan-aturannya. Pelajari aturan mainnya dengan baik. Kuasai tekniknya. Dan kemudian praktekkan kecil-kecilan.

Membangun bisnis yang berhasil ada caranya. Berinvestasi di real estate ada caranya. Main saham pun ada caranya.

Kuncinya, pelajari dan praktek kecil-kecilan. Learn from our mistakes. Suatu ketika kita menjadi ahli.

PAJAK

Pihak lain yang juga bertanggung jawab terhadap, kondisi ‘yang miskin semakin miskin dan yang kaya semakin kaya’ adalah Pajak.

Kewajiban warga Negara antara lain membayar pajak. Dan kalau kita perhatikan, pajak merupakan pengeluaran kita yang terbesar. Sekarang ini perusahaan saya membayar pajak penghasilan 25%. Kemudian jika saya mengambil deviden, saya harus membayar lagi 10% pajak deviden. Itupun belum final, artinya jika dikompensasikan ke penghasilan saya, harus ditambah 15% lagi. Total adalah 31,25%. Bayangkan hampir sepertiga dari penghasilan, harus dipotong pajak dan dibayarkan ke Negara.

Jika anda seorang karyawan, maka perusahaan tempat kita bekerja akan memotong langsung ppH yang 25% sebelum dibayarkan ke kita. Jadi kita hanya menerima tiga perempat penghasilan kita.

Pajak menurut saya adalah pengeluaran dalam hidup kita yang terbesar.

After Tax Money vs Before Tax Money

Bagi sebagian orang yang membangun atau berinvestasi di bisnis, maka ada sebagian pengeluarannya yang bisa dibiayai oleh perusahaannya. Saya menyebutnya sebagai Before Tax Money.

Contohnya adalah pengeluaran untuk kendaraan. Bisa dibiayai-kan oleh perusahaannya. Tentunya ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi.

Perbedaan mengeluarkan biaya before tax money dan after tax money bisa menghasilkan jumlah yang signifikan. Karyawan tidak bisa menikmati selisih ini, pebisnis bisa. Dan perbedaannya dalam jangka waktu yang panjang bisa cukup besar.

Selisihnya bisa diinvestasikan yang dalam jangka waktu tertentu akan membuat perbedaan yang tambah besar.

Depresiasi, the Phantom Cash Flow

Kalau kita membeli real-estate, misalnya gedung perkantoran, ataupun rumah sewaan, ataupun hotel. Maka kita boleh melakukan depresiasi alias penyusutan. Artinya ada biaya yang boleh kita akui atas real-estate yang kita miliki tadi. Misalnya BPR Lestari membeli gedung kantor seharga 1 Milyar. Maka saya boleh mengakui biaya penyusutan 50 juta setahunnya (disusutkan selama 20 tahun). 50 juta tadi akan mengurangi pendapatan saya, jadi saya menghemat pajak 25% X 50 juta atau sebesar 12,5juta.

Sedangkan jika saya rawat gedung saya dengan benar, nilainya justru terapresiasi. Ada capital gain yang saya dapatkan. Misalnya dengan inflasi 10%, maka dalam 5 tahun value dari property saya menjadi 1,5Milyar. Saya mendapatkan gain 500 juta (in book) yang tidak perlu saya bayar pajaknya (di-deferred), sedangkan setiap tahunnya saya bisa menghemat pajak 12,5 juta akibat depresiasi.

Sementara itu, seorang karyawan, seluruh penghasilannya akan dipotong pajak dahulu oleh perusahannya tempat bekerja, hampir tidak ada kesempatan untuk mengurangi pajaknya, walaupun ia mempunyai rumah yang ‘sebenarnya’ bisa disusutkan.

Memiliki sebuah perusahaan, atau yang menurut Kiyosaki itu beroperasi di kuadran B, sebagai seorang business owner, memiliki banyak keuntungan dari sisi perpajakan. Yaitu dia berhak menggunakan sebagian Before Tax Money untuk memenuhi kebutuhannya, dan bisa mendepresiasikan investasi real-estate-nya. Sebuah advantage yang luar biasa.

That’s Why, my friend, I like building business, and invest in real estate.

Semoga pemikiran ini menjadi bahan pertimbangan anda sekalian dalam menyusun strategi wealth creation masing-masing.

specia lfeatures

Perbaikan sedikit demi sedikit “is believable”, makanya “is achievable”

Page 7: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 112 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 13

economicfocuseconomicfocus

Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan hanya akan terjadi (maksimal) 9 kali pemadaman listrik per pelanggan di seluruh Bali pada 2011 ini. Itu angka maksimal dan jika (target) terpenuhi, maka pelayanan listrik di Bali telah memenuhi standar internasional. Tentu ini bukan main-main, mengingat pengalaman pemadaman listrik di tahun-tahun lalu yang jumlahnya tak terhitung. Lantas, apa yang sudah dan akan dilakukan PLN sehingga berani menetapkan target sebesar itu?

Listrik di BaliJanji PLN, Hanya (maksimal) 9 Kali Pemadaman selama 2011

Kebutuhan listrik di Pulau Bali jelas sangat vital bahkan menjadi tulang punggung keberlangsungan industri pariwisata. Pemadaman

listrik yang kerap terjadi pada 2009 hingga 2010 lalu sempat mengganggu dan menimbulkan kerugian tak terbilang. Tak heran jika pesimisme sempat meruak di kalangan pebisnis dan investor di Bali dalam mengembangkan usaha mereka.

Pesimisme itu juga barangkali, setelah tahun 2011 ini berjalan selama dua bulan, tak banyak orang menyadari, pemadaman listrik tak lagi menjadi konsumsi sehari-hari. Kalaupun ada, hanya berlangsung beberapa jam dan bersifat lokal. Dan, kebanyakan karena faktor alam, seperti angin ribut yang menyebabkan pohon tumbang menimpa jaringan kabel. Tidak terlalu mengherankan memang jika target standar internasional maksimal 9 kali pemadaman per pelanggan per tahun tersebut dapat dipenuhi oleh PLN.

Oleh Dicky Lopulalan

Jika kita mau menelisik lebih jauh, tentu akan terlihat upaya sungguh-sungguh dan kerja keras perusahaan yang dinahkodai Dahlan Iskan ini dalam setahun terakhir. Untuk mengurangi pemadaman listrik mereka secara intensif memangkas pohon yang mengganggu jaringan, memasang pipa paralon untuk membungkus kabel jaringan, menyiapkan Unit Gardu Bergerak (UGB), pemasangan trafo-trafo distribusi, perubahan sistem pemeliharraan dari time based management menjadi condition base management, memperbanyak inspeksi jaringan, serta menyiagakan regu reaksi cepat untuk menangani gangguan yang sudah terlatih dan berpengalaman, siaga mengatasi gangguan. Didukung juga oleh Pasukan Khusus PLN yaitu Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) yang sangat handal melakukan pemeliharaan dan perbaikan jaringan listrik tanpa harus memadamankan listrik.

Kebutuhan VS Pasokan

Untuk Bali, upaya-upaya di atas sebenarnya bersifat sekunder. Yang utama justru meningkatkan pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. “Tahun 2010, beban puncak di Bali bisa mencapai 530 megawatt, sementara kemampuan pasoknya 570 megawatt,”kata Direktur Operasi PLN Jawa-Madura- Bali Ngurah Adnyana. Jumlah pasokan tersebut didapat dari PLTD Pesanggaran yang berkapasitas 152 megawatt, PLTD Gilimanuk 130 megawat, PLTGU Pemaron 80 megawatt dan transfer dari Pulau Jawa melalui kabel bawah laut sebesar 200 megawatt. “Sisa 40 megawatt itu tidak cukup jika terjadi overhaul (proses pemulihan) pembangkit,”ujarnya. Paling ideal, jika ada sisa kemampuan pasok sebesar kapasitas pembangkit terbesar, yakni 130 megawatt.

Tahun 2010 lalu, penambahan pasokan dilakukan dengan menyewa dua pembangkit yang dibangun oleh anak perusahaan PLN, PT Indonesia Power. Masing-masing berkapasitas 30 megawatt dan 50 megawatt. Itu menjadi dasar utama mengapa di awal tahun 2011 ini, pemadaman listrik tidak lagi menjadi momok pelanggan.

Untuk menjawab kebutuhan energi dalam pengembangan usaha dan penambahan pelanggan

baru, pada 2011 ini PLN menargetkan beroperasinya 7 PLTU dengan kapasitas 10.000 megawatt untuk menjamin kebutuhan pasokan listrik Jawa-Bali. Di sisi transmisi, pemasangan 5 trafo raksasa dengan kapasitas masing-masing 500 MVA di Gardu Induk Tegangan Ekstra TInggi (GITET) Bekasi, Cibatu, Gandul, Kembangan dan Cilegon jelas sangat membantu meningkatkan kehandalan pasokan.

Itu saja dirasa belum cukup. Dahlan Iskan sendiri sekarang ini sedang rajin mengajak pengusaha dan kalangan industri yang membutuhkan pasokan gas, bergabung dengan perusahaan listrik pelat merah itu untuk membangun terminal penampungan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG). “PLN akan menempatkan diri sebagai institusi bisnis yang perannya sangat besar dalam pengembangan pertumbuhan ekonomi bangsa. Salah satunya mengatasi persoalan gas ini,” tutur Dahlan. Dengan demikian, imbuh dia, BUMN listrik itu bisa semakin handal dalam hal pasokan listrik.

Listrik Mandiri yang Murah

Menggantungkan pasokan listrik dari Pulau Jawa, sesungguhnya masih terbilang rentan risiko. Jika terjadi masalah pada sistem kabel laut, tentu akan sangat mengganggu pasokan listrik di Pulau Bali.

Page 8: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 114 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 15

economicfocusGubernur Provinsi Bali Made Mangku Pastika sangat menyadari hal tersebut sehingga berani menyatakan beberapa tahun ke depan Pulau Bali tidak akan lagi bergantung pada pasokan listrik Bali-Jawa PLN. Menurutnya, pertengahan 2012, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang, Buleleng, Bali, dengan kapasitas 3X115 MW, akan bisa diselesaikan. “Dalam waktu 2,5 tahun, proyek PLTU Celukan Bawang, bisa selesai. Selanjutnya, akan dilanjutkan dengan pembangunan tahap berikutnya hingga akhirnya mencapai 1.000 MW,” ujarnya ketika menemani Wakil Presiden Boediono meninjau China-Asian EXPO di Zhijin Hall, Nanning, China. Made Pastika bahkan memastikan, di Forum Energi China-Indonesia sudah ditandatangani Perjanjian Proyek PLTU Celukan Bawang senilai 1,5 miliar dollar AS antara pengusaha Indonesia dengan pengusaha China untuk pembangunannya.

Jika itu baru rencana, lain lagi dengan yang terjadi di Pulau Nusa Penida. Pulau yang berada sekitar 90 kilometer sebelah tenggara kota Denpasar ini, rakyat Bali telah membangun pembangkit listrik tenaga bayu dan tenaga surya. Saat ini, di sana telah beroperasi sepuluh PLTB dan satu unit PLTS. Pusat pembangkit tersebut terdiri atas delapan PTL skala kecil yakni tujuh pusat pembangkit listrik tenaga bayu/angin (PLTB) dan satu unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Tiga unit PLTB/A masing-masing berkapasitas 85 KW dibiayai dari dana PT PLN, empat unit masing-masing

berkapasitas 80 KW mendapat dukungan dana APBN dan satu unit PLTS berkapasitas 35 KW dibiayai dana pemerintah pusat.

Dua contoh di atas sesungguhnya punya makna yang sangat penting dalam membangun kemandirian dan penghematan anggaran untuk kebutuhan energi. Dengan membangun pembangkit tenaga listrik sendiri, Pulau Bali tidak akan tergantung pada pasokan dari Pulau Jawa. Sumbernya dapat dikembangkan dari beragam potensi sumberdaya alam, misalnya dengan menggunakan biogas (untuk kawasan pedesaan yang banyak memiliki ternak dapat membangun Pembangkit Listrik Tenaga BioGas atau PLTBG tingkat desa), atau tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus seperti lampu lalu lintas dan penerangan jalan, atau tenaga air sungai khusus untuk di memasok kebutuhan energi listrik di kawasan pegunungan yang terpencil.

Sedangkan dari sisi penghematan anggaran, keberadaan pembangkit listrik tingkat lokal (dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada) sangat mendukung penghematan energi. Bayangkan saja, sekarang ini untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di Bali, yang 60%-nya berbahan bakar minyak, dibutuhkan solar senilai Rp9,8 milyar setiap harinya, atau Rp294 milyar setiap bulan! Sebuah nilai fantastis yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain guna meningkatkan kesejahteraan rakyat Bali.

Page 9: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 116 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 17

I Made Wenten B.Kabid Support

& OperationBPR Lestari

“Pembeli akan memilih toko yg ada tempat parkir buat mereka”

growths trategiesgrowths trategies

Don’t Park In The Front of Your Store!

T iga bulan lalu anak pertama saya sakit perut, saya pikir hanya sakit perut biasa, tetapi ternyata satu minggu sakit anak saya gak beres-beres, tidak pernah

sembuh bener. Jadi saya ajak dia ke rumah sakit.

Setelah menyampaikan keluhan ini ke dokter, maka rumah sakit mereka yang dekat rumah merujuk ke rumah sakit Pusat yang lokasinya di Denpasar. Rujukan ke pusat dilakukan karena, ada beberapa treatment yang diperlukan. Dan peralatannya hanya ada di pusat.

Semua orang tau, bahwa permasalahan di Denpasar adalah parkir. Dan permasalahan ini saya temukan juga pada saat mengantarkan anak ke rumah sakit pusat itu. Perlu 3 kali muter-muter untuk mendapatkan parkir untuk kendaraan yang saya bawa. Sementara anak saya sudah meringkuk seperti udang yang digoreng karena kesakitan.

Apakah ada tempat parkir kosong? Ada, tetapi saya tidak boleh parkir disana. Ditempat tersebut ada plang dengan tulisan bahwa parkir tersebut khusus untuk pegawai, pejabat, dokter, atau pimpinan disana.

Kemudian saya ingat pernyataan mereka bahwa mereka berkomitmen terhadap pelayanan dan kepuasan pasien serta pengunjung rumah sakit. Kok gak nyambung ya?

Kalau memang berkomitmen dan memang benar mengutamakan kepuasan pasien atau pengunjung, kenapa parkir yang ada dan paling bagus didedikasikan buat orang intern rumah sakit?

Dan kita sebagai customer dibiarkan muter-muter mencari parkir. Mestinya kita sebagai customer kan yang diutamakan?

Don’t Park In The Front of Your Store!Saat itu saya inget saran dari Paul Arden, “Don’t park in the front of your store!”. Dia punya alasan yang sangat bagus

kenapa kita tidak disarankan untuk memarkir kendaraan kita di depan toko kita sendiri.

A lasan per tama: Pendapatan toko datang dari penjualan kan? Penjualan ada apabila ada customer yang datang berkunjung kan? Dan banyak customer yang baru mau berkunjung apabila ada tempat parkir di sekitar toko kan?

Dan ada kemungkinan yang cukup besar, bahwa customer yang berniat berkunjung akan membatalkan niatnya apabila tidak ada tempat untuk parkir bagi kendaraan mereka kan? Nah! berabe kan kalau customer sampai membatalkan niatnya belanja.

Alasan kedua: Toko kita pasti bisa kita gunakan sebagai alat untuk promosi kan? Kita tata barang yang kita jual agar terlihat menarik bagi orang yang lewat di jalan depan toko kan? Dan kemudian kalau mereka tertarik maka mereka akan mampir ke toko kita kan?

Nah! Kalau kita parkir di depan toko kita, maka mobil kita akan menutupi pandangan orang yang lewat terhadap toko kita. Rugi dong, capek-capek desain toko dan menata barang dagangan. Yang pada akhirnya kita tutupin dengan mobil yang kita parkir.

So! Don’t Park in the front of your store!By the way, BPRLestari memiliki parkir yang letaknya kira-kira 500 meter dari gedung kantor. Parkir tersebut kita alokasikan buat parkir mobil dinas, mobil operasional, mobil dan kendaraan karyawan. Dan parkir di kantor kita berikan untuk customer kita.

Terus… capek dong kita jalan dari parkiran? Gak pa pa, kalau semakin banyak banyak customer yang parkir di kantor maka bisnis akan semakin bagus. Kalau bisnis semakin bagus maka gaji akan semakin gede. Yesssssss! ...

Page 10: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 118 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 19

interviewwiththemillionaire

Bila diibaratkan pasar, I Dewa Made Khrisna Muku adalah supermarket. Pengalaman wirausahanya beragam. Bisnisnya dari katering (Tia Catering),

persewaan alat-alat pesta (Bali Sarana), distributor elpiji, dan memimpin Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Indonesia (STIKI).

Uniknya, semua bisnis itu dia jalani tanpa desain, tapi sebagai penemuan dalam perjalanan hidup, Meski begitu, ada bakat berbisnis yang bekerja pada pria berpembawaan hangat, murah senyum dan senang bercanda ini. Bisnisnya terus berkembang, tapi Made Muku sedang menata mimpinya yang lain. Sejak tahun lalu, dia mulai sering ditanggap sebagai pembicara dalam seminar-seminar bertema pemasaran atau manajemen.

Membagi inspirasi bagi banyak orang adalah mimpi paripurna Made Muku. Dari segi jejak usaha, dia memang layak didengarkan. Made Muku mengurai inspirasi kesuksesan usahanya dalam enam insight. Yaitu terus belajar, kekuatan doa, tidak terlena dengan hal-hal yang menyenangkan, bisnis untuk menolong orang, mematikan gengsi, dan menabung. Made Muku menerima M&I untuk wawancara di ruang kerjanya yang kecil dan penuh. Ini ruang kerjanya sementara karena STIKI sedang melakukan ekspansi gedung, sebagai persiapan untuk penambahan mahasiswa pada tahun ajaran baru nanti. Berikut petikan wawancaranya:

Bisa diceritakan masa kecil Anda?

Saya dari keluarga miskin. Untuk sekolah saja susah. Ketika SMP dan SMA orang tua saya sudah tidak ada. Seorang kakak yang cukup mampu bilang, “saya tidak sanggup menanggung kamu. Kamu tidak usah kuliah.” Karena anaknya juga masih kecil-kecil.

Setelah lulus SMA ada teman yang mengajak tes UMPTN. Dia mau membayar uang pendaftaran saya. Saya pilih yang paling susah di Institut Teknologi Surabaya (ITS), jurusan manajemen industri. Meski saya yakin tidak akan kuliah, tapi saya mau tes kemampuan saya.

Ketika itu saya mendapat beasiswa Rp120.000. Saya pakai Rp60.000 untuk menutup tempat tidur saya, di Bale Dangin atau Bale Dauh yang

terbuka. Lalu Rp60.000 saya pakai untuk bimbingan belajar di Denpasar.

Dan ternyata saya diterima di ITS. Untungnya di ITS itu lingkungan tidak menuntut untuk harus tampil OK. Waktu kuliah saya sering pakai baju bekas kakak saya dari tahun 70an, yang modelnya sudah aneh. Tapi tidak apa. Saya lulus 3,5 tahun.

Lalu Anda berkarir di Jakarta?

Ini juga pengalaman yang luar biasa yang membuat saya mengakui kekuatan doa. Lulus kuliah saya ingin kerja di Jakarta untuk menambah wawasan. Tapi saya bingung, kontrakan tinggal tiga bulan. Kalau tes di Jakarta, tinggal dimana, biaya bagaimana? Saya

sembahyang di Pura Segara Kenjeran. Doa saya: Ya tuhan saya ingin kerja di Jakarta, kalau bisa tesnya di Surabaya. Kontrakan saya masih tiga bulan lagi, lumayan untuk sementara.

Lalu Astra mengumumkan lowongan, tes semua di Surabaya, kalau diterima baru dipanggil di Jakarta. Saya tidak mengerti kenapa kebetulan itu semua terjadi. Syukurnya saya diterima di holding company Astra, divisi efisiensi, tahun 1994. Di sana saya bisa keliling ke anak-anak perusahaan. Dari situ saya dapat banyak wawasan.

Karir Anda di Astra bisa menjamin masa depan, kenapa Anda tinggalkan dan menjadi dosen?

Saya dua tahun di Astra, lalu dari kampus (ITS) saya diminta jadi dosen. Saya mau bukan karena mencari uang, tapi hobi. Kalau dari segi penghasilan, gaji dosen 8 bulan sama dengan 1 bulan di Astra.

Tahun 1996 itu kan belum krisis, industri masih jaya-jayanya. Tapi saya putuskan pindah. Alasan saya, sering sekali yang menjanjikan atau menyenangkan pada titik ini perlu dipikirkan ulang. Semua harus dikembalikan ke misi hidup kita, apa sebetulnya. Misi saya mengajar, saya mesti pindah meski harus dapat gaji kecil. Tapi dengan jadi dosen, status saya naik. Selain itu lebih banyak waktu luang dariada jadi karyawan.

Empat tahun di ITS saya minta pindah ke Udayana. Di bali jaringan saya lebih kuat daripada di Surabaya. Kalau di Udayana, segala sesuatu untuk mendukung misi saya lebih mudah.

Lalu bagaimana Anda masuk ke dunia bisnis?

Mulai tahun 1998 saya diminta mengelola restoran milik keluarga di Sanur. Restoran itu sudah tidak laku. Saya tidak mengerti sebenarnya bisnis restoran. Simpelnya saya buat rapih, bersih, dan siap sambut tamu.

Sebelum boom Legian tahun 2000, restoran cukup booming. Strategi saya dua. Awalnya restoran itu fokus ke tamu dari travel agent. Parkir harus luas karena banyak bis. Harga mahal karena sekian persen untuk agent. Tamu dari agent sudah tidak ada lagi, jadi parkir tidak perlu luas. Parkir saya ubah jadi taman. Lalu harga saya turunkan, setelah survei menu ke restoran lain.

Lalu karena bom, semua jadi sepi. Di sini saya berprinsip: jangan mengeluh. Kalau saya mengeluh waktu itu saya pikir bisnis restoran harus tutup. Tapi saya berpikir, tenaga masak ada, pelayan ada, kan tinggal menggeser pasarnya saja ke domestik. Tapi kalau ditarik ke Sanur, orang lokal biasanya malas. Lalu caranya bagaimana? Bawa ke rumahnya. Maka saya buka katering. Tapi restoran tetap jalan.

Jadi katering inilah usaha pribadi saya yang pertama,

tahun 2001. Tahun 2002, muncul ide, kalau orang cari katering kan cari tenda. Lalu saya mulai cari peralatan-peralatan resepsi. Saya bedakan namanya. Kalau namanya sama, satu bisa mati karena orang akan berpikir perusahaan itu kan bidangnya di katering, pasti untuk urusan persewaan alat kurang baik. Saya namakan Bali Sarana. Banyak orang tidak tahu itu satu kantong. Dengan Tia Catering. Tenaganya sekarang 15 orang, dan 11 armada kendaraan. Tenaga total 60 orang di dua perusahaan itu.

Dari katering, ke persewaan alat pesta, lalu kenapa Anda masuk ke bisnis elpiji yang marjin keuntungannya kan tipis?

Setelah berjalan membangun kedua usaha, muncul keinginan untuk membantu orang, bukan untuk mencari untung. Tahun 2006 saya sudah dosen, S2, penghasilan dari bisnis lumayan. Justru ada peluang yang sederhana dari keinginan membantu orang. Waktu itu saya perhatikan, orang sering sekali dibohongi oleh penjual elpiji. Isinya dikurangi. Dipakai seminggu sudah habis. Kalau saya jualan elpiji dengan jujur, pasti akan membuat banyak orang senang.

Saya buat sistem, setiap kirim elpiji bawa timbangan. Bahkan saya bikin brosur: kami menimbang di depan Anda. Yakinkan petugas kami menimbang. Untung yang saya peroleh tidak seberapa, tapi saya senang, konsumen juga senang.

Ini bisnis nol modal, secara volume memang kecil. Asli nol modal. Saya cari agen resmi, saya bilang saya punya cara jualan. Saya minta pinjam tabung, dikasih lima dulu. Kan tidak ada modal, cuma sepeda motor. Sekarang saya dipinjam 100 tabung. Di sini muncul prinsip penting, bahwa untuk sukses kita perlu mematikan gengsi.

Maksudnya?

Awalnya saya yang mengirim elpiji, dibantu satu orang. Saya sudah S2, tenaga katering saya sudah 40 orang. Saya juga konsultan di Wearness Education Center, tapi tetap melayani pengantaran elpiji.

Ada yang sampai bilang: “Aduh Pak Dewa, jangan menyiksa diri lah.” Tapi saya berpikir lain. Supaya tidak gengsi, coba ubah cara berpikir. Kalau berpikir scara umum: malu. Saya ubah, orang-orang akan berpikir: hebat Pak Dewa itu sudah dosen, S2, punya katering tapi masih mau antar gas. Dan buat saya, suatu saat saya tidak akan mengerjakan ini lagi, kalau berkembang saya bisa menggaji orang. Setahun saya merasa sudah stabnil, saya cari orang, sekarang tenaganya sudah tiga orang.

Kemudian Anda masuk ke bisnis pendidikan, bagaimana ceritanya?

Oleh Alfred

I Dewa Made Khrisna MukuSukses dengan Mengubur Gengsi

interviewwiththemillionaire

Page 11: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 120 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 21

entrepreneurprofile

Oleh Alfred

kelolaan istrinya, dan Made Muku fokus untuk mengelola kampus dan mengajar. “Ini pendelegasian yang luar biasa, malah setelah dipegang istri saya hasilnya jauh lebih bagus. Saya hanya memberi masukan, ide-ide, knowledge management, Saya konsentrasi di kampus,” kata dia.

Bagi Made Muku, menjadi pembicara atau motivator dalam seminar, ibarat menjadi personel band terkenal. “Seperti Ahmad Dhani, misalnya. Bisa berkarya, terkenal, dielu-elukan digemari banyak orang. Dapat uang pula. Mimpi saya ingin bicara di depan di depan banyak orang, dan orang senang. Step ke sana sudah mulai,” kata dia.

Tentu dengan predikat sebagai pemimpin institusi pendidikan, Made Muku punya stempel yang layak sebagai narasumber seminar. Kompetensinya membuat orang lain tergerak untuk mendengarkan dia. Kampus yang dipimpinnya sudah memiliki 1000 mahasiswa untuk 3 angkatan. Sejak dibuka tahun 2008, mahasiswa STIKI terus naik setiap angkatan. Secara statistik, kata Made Muku, tren itu akan terus naik.

Made Muku memimpin 40 dosen dan karyawan di STIKI dengan resep menekankan pendekatan komunikasi. Itu cukup terbukti ketika M&I berada di kampus STIKI, Made Muku menyapa dan tak segan bercanda dengan dosen, satpam, sampai mahasiswa.

“Sejak dari sekuriti atau cleaning service semua berperan untuk kesuksesan. Kalau kampus kotor, siapa yang betah. Saya juga terus mengajak dosen untuk mengembangkan metode pengajaran dengan memerhatikan intonasi atau menyelipkan gambar dan film dalam materi kuliah.”

Membangun Mimpi Menebar Inspirasi

interviewwiththemillionaire

Sekolah ini akhirnya yang membuat saya berada pada jalur yang saya cintai. Di sini insight yang saya simpulkan: harus menabung. Waktu SD saya sudah kerja di pabrik di desa saya. Kelas dua SD sampai kelas 6. Pulang sekolah saya ke sana. Untuk 14 hari kerja saya dapat Rp8.000 – 12.000. Setiap dapat uang, saya jalan dari desa ke Gianyar untuk menabung. Senang saya.

Kelas 1 SD saya senang melukis. Desa saya itu terkenal baju barong. Saya bilang ibu, saya bisa gambar mungkin lebih bagus daripada yang orang lain buat. Saya minta kepada ibu saya untuk diantar ke pandenya. Ibu saya bilang, anak saya mau kerja. Ibu saya ditertawakan orang: “Bu anaknya jangan dipaksa kerja!” Sedih sekali saya waktu itu karean ibu saya ditertawakan, padahal karena saya yang ingin bekerja.

Saya jadi konsultan Wearness Education Center. Pemiliknya akrab sekali dengan saya. Dia ajak saya bekerja sama. Karena kerja keras saya sejak tahun 2000 sampai 2008, saya punya peluang yaitu modal dari tabungan. Kalau tidak gemar menabung, ketika kesempatan itu datang kan kita tidak bisa ambil.

Memang ada solusi saya meminjam. Kebetulan mentalitas saya waktu itu belum berani meminjam. Tapi ke depan boleh dicoba, sebagai booster untuk bisnis saya dengan dana dari pihak lain.

Kenapa memilih pendidikan komputer?

Karena pertama yang saya ajak kerja sama Wearness. Bidangnya komputer. Kami merasa, inilah keahlian kami. Kalau waktu itu kami masuk ke perhotelan, pasti kalah. Dan memang saat itu TI sedang berkembang sekali.

Padahal basis keilmuan Anda teknik industri?

Ini ada insight yang lain, saya percaya kesukesesan orang 95 persen karena communication skill. Sebagai leader saya hanya punya visi, misi dan bagaimana meng-energize struktur organisasi. Kalau hanya menguasai teknis komputer ya jadi teknisi atau programer terus. Leader hanrus punya energi untuk membuat orang lain semangat, dengan menguasai cara berkomunikasi kepada semua level staf. Semua staf sesuai struktur sudah sesuai dengan keahliannya. Kalau leader bisa menyemangati, skill mereka malah akan bangkit.

Sepertinya semua yang Anda sentuh berujung kesuksesan. Pernahkah Anda mengalami kegagalan?

Tentu saja saya pernah gagal. Tapi yang penting adalah bukan kegagalan, tapi bagaimana merespons kegagalan. Tahun 2007 katering saya pernah tidak dibayar oleh seorang pengusaha. Tagihannya sekitar Rp360 juta. Pemesan malah menyalahkan saya. Selama dua hari saya menarik napas panjang, berpikir. Ilmu itu

mahal. Saya menyimpulkan, saya mengalami kerugian sebesar itu untuk mencegah kerugian yang lebih besar di masa depan.

Saya pikir kalau merugi sekian juta, saya kurangi saja pokoknya. Sebelumnya saya kan pernah mendapat order beberapa kali dari mereka. Saya kurangi saja dengan berapa yang saya dapatkan dari mereka sebelumnya. Ternyata secara akumulasi, kerugian saya tidak banyak. Jadi bagi saya, apa yang menyedihkan, menjatuhkan mental, yang tidak memotivasi, geser saja ke hal-hal yang positif. Kalau saya sedih dan marah, uang saya tetap tidak kembali dan saya jadi stress. Tak disangka, dengan memelihara cara pikir itu saya justru mendapat order yang kemudian lebih besar dari pihak yang tidak membayar saya.

Bagaimana ceritanya?

Manajer perusahaan itu menelepon saya. Dia tanya berapa umur saya, “kenapa Bapak bisa sabar?” Ketika itu saya 37 tahun. Dia bilang, “saya pikir bapak lebih tua.” Dia ajak saya bertemu dan dia berjanji semua order berikutnya dia serahkan kepada saya dengan bayar di depan minimal 50 persen. Coba saya marah-marah ketika tidak dibayar, jadi penyakit sendiri dan saya yang makin rugi.

Ketika mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Indonesia (STIKI) pada tahun 2008, Made Muku seharusnya tidak boleh memegang jabatan fungsional

dan mengajar di Universitas Udayana. Jabatan fungsional tidak merisaukan Made Muku. “Yang saya takutkan itu tidak bisa mengajar. Karena itu kesenangan saya, Untunglah ketua jurusan meminta saya untuk tetap mengajar. Sekarang empat kali seminggu,” kata Made Muku.

Selain hobi, Made Muku menjadikan pengajaran di kampus sebagai latihan bagi dirinya untuk menjadi pembicara dalam seminar-seminar kewirausahaan. “Setiap seminar saya kan harus membuat materi. Kalau materi itu sudah dijalankan di empat kelas di kampus, kan ketika seminar saya semakin baik. Empat kali terlatih,” kata dia.

Jejaknya sebagai pembicara seminar dimulai sejak Agustus tahun lalu. Ketika itu Direktoran Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) memberi wawasan kewirasusahan untuk mahasiswa penerima dana beasiswa. Made Muku diutus oleh kampus sebagai pembicara. “Setelah saya bicara, Direktur Kelembagaan Dikti maju, dia bilang biasanya pejabat setelah membuka acara langsung pulang. Tapi setelah mendengar saya bicara, dia ikut sampai akhir,” kenang Made Muku.

Setelah itu, sekretaris Direktur Kelembagaan mengatakan, bila pihaknya membutuhkan pembicara, akan memanggil Made Muku. “Padahal ketika bicara itu saya ngocol saja, antara melawak dan seminar itu sudah tidak ada bedanya. Kemudian saya pikir, nggak benar juga, harus diperbaiki,” kata dia.

Cita-cita Made Muku untuk berkibar sebagai motivator didukung oleh istrinya. Bisnis-bisnis pribadi menjadi wilayah

Page 12: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 122 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 23

f inancia lp lanning f inancia lp lanning

Apakah penghasilan yang Anda dapatkan dari gaji bulanan ditambah pemasukan-pemasukan lain sudah mencukupi biaya hidup Anda dalam sebulan? Atau,

sudahkah Anda tahu berapa kelebihan dari penghasilan Anda dalam setahun setelah dikurangi pengeluaran-pengeluaran? Dan berapa besar dana yang bisa Anda alokasikan untuk investasi guna memenuhi berbagai tujuan jangka panjang?

Semua itu bisa terjawab dengan cara melakukan Perencanaan Keuangan dengan Laporan Keuangan Pribadi. Laporan Keuangan Pribadi merangkum posisi keuangan dan arus kas seseorang. Secara umum, Laporan Keuangan Pribadi terdiri atas Laporan Arus Kas Pribadi (Personal Cash Flow Statement) dan Neraca Keuangan Pribadi (Personal Balance Sheet).

Laporan Arus Kas Pribadi

Yang dimaksud dengan Laporan Arus Kas Pribadi adalah laporan keuangan yang mengukur arus kas masuk dan keluar seseorang. Membuat laporan arus kas pribadi ini merupakan langkah pertama dari pembuatan anggaran (budgeting). Penganggaran atau budgeting adalah proses memperkirakan (forecasting) pengeluaran dan tabungan masa depan. Dengan membandingkan arus kas masuk dan keluar saat ini maka Anda bisa menentukan berapa besar dana yang Anda bisa alokasikan untuk ditabung atau untuk tujuan lainnya. Cara ini juga memungkinkan Anda untuk mengawasi berapa besar pengeluaran Anda pada suatu periode waktu.

Arus Kas Masuk: Umumnya, sumber utama arus kas masuk seseorang yang bekerja sebagai pegawai adalah gaji. Namun, mungkin saja ada sumber pendapatan lain yang cukup signifikan, misalnya deposito yang bisa memberikan arus

(Personal Financial Statement)

Laporan KeuanganPribadi

Antony Japari.Marketing Director &

Chief Marketing OfficerPT. AJ Central Asia Raya

kas berupa pendapatan dari bunga. Atau saham yang bisa memberikan pendapatan berupa dividen yang diperoleh secara tri wulanan.

Arus Kas Keluar: Semua bentuk pengeluaran adalah arus kas keluar. Pengeluaran bisa dalam bentuk besar seperti sewa apartemen yang dibayar bulanan atau dalam bentuk kecil seperti biaya telepon. Mungkin Anda tidak perlu mendokumentasikan setiap pengeluaran Anda, namun Anda harus bisa “melacak” (track) bagaimana sebagian besar uang Anda dibelanjakan. Menggunakan kartu kredit pada pembelian barang Anda, misalnya merupakan salah satu contoh catatan tertulis dari transaksi yang Anda lakukan.

Membuat Laporan Arus Kas Pribadi: Sebenarnya membuat laporan arus kas sangatlah mudah. Anda tinggal mencatat berapa dana yang Anda terima pada suatu periode waktu tertentu dan berapa dana yang Anda keluarkan. Kemudian dengan membandingkan arus kas masuk dan keluar tersebut maka akan diketahui berapa arus kas bersih Anda. Apabila arus kas bersih Anda negatif maka hal itu merupakan tanda bahwa Anda hidup dengan “lebih besar pasak daripada tiang” alias pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Tentu saja arus kas yang sehat adalah arus kas yang positif yang berarti pendapatan Anda lebih besar dari pengeluaran.

Contoh suatu Laporan Arus Kas Pribadi:

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Arus Kas

Untuk meningkatkan aset Anda, Anda harus memaksimalkan arus kas bersih Anda, yaitu dengan memaksimalkan arus kas masuk dan meminimalkan arus kas keluar. Namun, arus kas masuk dan arus kas keluar ini tergantung pada beberapa faktor, yaitu:

Faktor yang mempengaruhi Arus Kas Masuk, yaitu tahap - dimana karier Anda berada dan kemampuan kerja Anda, jenis pekerjaan Anda, dan jumlah pencari nafkah di keluarga Anda.

Faktor yang mempengaruhi Arus Kas Keluar, yaitu besarnya - keluarga yang ditanggung, usia Anda, dan kebiasaan konsumsi pribadi Anda.

Membuat Anggaran: Langkah selanjutnya dalam proses penganggaran adalah memperluas laporan arus kas pribadi dengan memperkirakan (forecasting) arus kas bersih di satu periode waktu di masa depan. Perkiraan arus kas bersih ini berdasarkan perkiraan arus kas masuk dan arus kas keluar dari setiap bagian dari laporan arus kas pribadi tersebut.

Kalau perusahaan menggunakan anggaran untuk mengantisipasi surplus atau deficiency dari dana perusahaan, maka individu dapat menggunakan anggaran ini untuk tujuan yang sama. Contohnya, Anda dapat membuat suatu anggaran untuk mengukur apakah arus kas masuk Anda akan cukup untuk menutupi (to cover) arus kas keluar. Apabila Anda memperkirakan arus kas masuk Anda lebih besar dari arus kas keluar, Anda juga dapat menggunakan anggaran untuk mengukur besarnya kelebihan nilai tunai yang tersedia untuk diinvestasikan agar aset Anda bertambah besar.

Contoh suatu Anggaran Tahunan:

Kesimpulan: Dengan adanya perkiraan arus kas bersih positif sebesar Rp 6 juta pada anggaran tahunan, maka Anda dapat memakai dana tersebut untuk berinvestasi ataupun untuk tujuan lain.

telah menyusun Laporan Keuangan Pribadi (Personal Cash Flow Statement) proses selanjutnya dari proses penganggaran yaitu membuat Neraca Keuangan Pribadi (Personal Balance

Arus Kas Masuk (per bulan)Gaji (bersih setelah dipotong pajak)

Rp 5.000.000

Bunga deposito Rp 0Pembayaran dividen Rp 0Total Arus Kas Masuk Rp 5.000.000Arus Kas Keluar (per bulan)Sewa Apartemen (termasuk listrik dan air)

Rp 2.000.000

Telepon Rp 200.000Belanja kebutuhan sehari-hari Rp 1.000.000Biaya kendaraan Rp 1.000.000Lain-lain Rp 300.000Total Arus Kas Keluar Rp 4.500.000Arus Kas Bersih Rp 500.000 (+)

Arus Kas Tahun ini

Arus Kas Masuk Bulan Berjalan (Arus kas bulanan x 12) Gaji (bersih setelah dipotong pajak)

Rp 5.000.000 Rp 60.000.000

Bunga deposito Rp 0 Rp 0Pembayaran dividen Rp 0 Rp 0Total Arus Kas Masuk Rp 5.000.000 Rp 60.000.000Arus Kas KeluarSewa Apartemen (termasuk listrik dan air)

Rp 2.000.000 Rp 24.000.000

Telepon Rp 200.000 Rp 2.400.000Belanja kebutuhan sehari-hari Rp 1.000.000 Rp 12.000.000Biaya kendaraan Rp 1.000.000 Rp 12.000.000Lain-lain Rp 300.000 Rp 3.600.000Total Arus Kas Keluar Rp 4.500.000 Rp 54.000.000Arus Kas Bersih Rp 500.000 (+) Rp 6.000.000

(+)

Sheet). Sebuah anggaran berfungsi melacak (track) arus kas seseorang pada suatu periode waktu tertentu, sedangkan neraca keuangan pribadi menyediakan suatu data keuangan menyeluruh di satu waktu tertentu. Contohnya, anggaran bisa dibuat untuk suatu periode waktu tertentu misalnya per hari, per minggu, per bulan ataupun per tahun.

Neraca keuangan merangkum aset (apa yang dimiliki), kewajiban (apa yang dipinjam) dan kekayaan bersih (aset dikurangi kewajiban) pada satu waktu tertentu yang spesifik. Jadi neraca keuangan ini merefleksikan posisi finansial seseorang pada satu titik waktu tertentu.

Dalam neraca keuangan pribadi, ada tiga hal yang utama yang dicantumkan, yaitu: aset (asset), kewajiban atau utang (liability), dan kekayaan bersih (net worth).

Aset:

Aset pada neraca keuangan pribadi bisa diklasifikasikan sebagai aset likuid (liquid asset), aset rumah tangga (household asset), dan aset investasi (investment asset).

Aset Likuid:

Adalah aset finansial yang dapat dengan mudah dijual atau ditukar menjadi uang tunai tanpa kehilangan nilainya. Aset ini secara khusus dipergunakan untuk menutupi pengeluaran yang akan terjadi. Contoh dari aset likuid ini adalah uang tunai yang ada di dompet, tabungan di bank, dan yang sejenisnya.

Aset Rumah Tangga:

Adalah aset yang umumnya dimiliki oleh suatu rumah tangga, seperti rumah, mobil, dan furnitur. Aset jenis ini umumnya merupakan aset yang nilainya jauh lebih besar proporsinya dalam aset total seseroang dibandingkan aset likuid. Ketika membuat neraca keuangan pribadi, seseorang harus menilai berapa aset rumah tangganya tersebut. Nilai pasar dari suatu aset adalah sebesar dana yang akan diperoleh ketika aset tersebut dijual saat ini.

Aset Investasi:

Umumnya beberapa bentuk aset investasi berupa efek utang (debt securities), efek saham (stock) dan properti (real estate). Efek utang seperti obligasi dan efek saham merupakan instrumen keuangan langsung, sedangkan bentuk yang tidak langsung adalah reksa dana (mutual fund). Sementara yang termasuk dalam properti adalah properti yang disewakan (rental property) dan tanah. Contoh properti yang disewakan adalah rumah atau bangunan komersial yang disewakan kepada orang atau pihak lain.

Kewajiban/utang:

Kewajiban bisa dibagi menjadi kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka menengah atau panjang. Kewajiban jangka pendek adalah utang yang akan dibayar dalam waktu satu tahun. Contohnya kartu kredit. Kewajiban jangka menengah atau panjang adalah utang yang akan dibayar dalam jangka waktu lebih dari setahun. Contohnya kredit

Page 13: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 124 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 25

f inancia lp lanning

AsetAset Likuid Uang Tunai Rp.500.000 Tabungan Rp.20.500.000 Deposito Rp.50.000.000 Total Aset Likuid Rp.53.000.000Aset Rumah Tangga Rumah Rp.300.000.000 Mobil Rp.100.000.000 Furnitur Rp.75.000.000 Total Aset Rumah Tangga Rp.475.000.000Aset Investasi Reksa Dana Rp.10.000.000 Saham Rp.50.000.000 Total Aset Investasi Rp.60.000.000Total Aset Rp 588.000.000Kewajiban & Kekayaan BersihKewajiban Jangka Pendek Tagihan Kartu Kredit Rp.5.000.000 Total Kewajiban Jangka Pendek Rp.5.000.000Kewajiban Jangka Menengah/Panjang

Kredit Kendaraan Bermotor Rp.60.000.000

Kredit Pemilikan Rumah Rp.200.000.000

Total Kewajiban Jangka Rp.260.000.000 Menengah/Panjang

Total Kewajiban Rp.265.000.000

Kekayaan Bersih Rp.323.000.000

kepemilikan bermotor (KKB) untuk utang jangka menengah dan kredit kepemilikan rumah (KPR) untuk utang jangka panjang.

Kekayaan Bersih:

Kekayaan bersih adalah selisih antara nilai aset dibandingkan nilai kewajiban.

Kekayaan Bersih = Nilai Total Aset – Nilai Total Kewajiban.

Dengan kata lain, apabila Anda menjual sejumlah aset Anda untuk membayar semua kewajiban Anda, maka aset yang tertinggal merupakan kekayaan bersih Anda. Apabila kewajiban Anda lebih besar dari aset, maka itu berarti kekayaan Anda negatif alias lebih besar utang dibandingkan aset.

Contoh suatu Neraca Keuangan Pribadi

Menganalisa Neraca Keuangan Pribadi

Proses penganggaran membantu Anda untuk memonitor arus kas dan mengevaluasi kekayaan Anda. Sebagai tambahan, dengan menganalisa sejumlah karateristik finansial dalam Neraca Keuangan Pribadi atau Laporan Arus Kas Anda, maka Anda dapat mengawasi tingkat likuiditas, jumlah kewajiban (utang), dan kemampuan Anda untuk menabung.

Likuiditas

Likuiditas menunjukkan mudah atau cepat tidaknya dana yang Anda miliki untuk dijadikan uang tunai untuk menutupi kebutuhan jangka pendek. Anda perlu mengawasi likuiditas Anda untuk memastikan dana Anda cukup ketika Anda membutuhkannya. Likuiditas keuangan Anda bisa diukur melalui rasio likuiditas, yaitu:

Rasio Likuiditas = Aset Likuid/Kewajiban Jangka Pendek

Semakin tinggi rasio likuiditas, maka makin tinggi tingkat likuiditas yang Anda miliki.

Tingkat Utang

Anda juga perlu mengawasi tingkat utang Anda untuk memastikan bahwa utang yang dimiliki tidak menjadi demikian tinggi sehingga Anda bahkan tidak mampu membayar cicilannya sekalipun. Utang sebesar Rp 20 juta belum menjadi masalah yang serius bagi orang yang memiliki aset Rp 100 juta. Namun bisa menjadi masalah serius bagi orang yang hanya memiliki aset sebesar Rp 50 juta, misalnya. Oleh sebab itu, tingkat utang Anda seharusnya diukur secara relatif berdasarkan aset Anda, seperti berikut:

Rasio Utang Terhadap Aset (%) = Total Kewajiban/Total Aset

Rasio utang yang tinggi menunjukkan jumlah utang yang berlebihan dan harus dikurangi sejalan dengan waktu untuk menghindari masalah pembayaran utang. Individu yang berada pada posisi ini harus meninjau arus kas mereka sehingga bisa memaksimalkan arus kas masuk dan meminimalkan arus kas keluar.

Tingkat Tabungan

Untuk menentukan proporsi pendapatan yang bisa Anda tabung, Anda dapat mengukurnya dengan cara sebagai berikut:

Tingkat Tabungan (%) = Tabungan pada periode tertentu/Pendapatan pada periode tertentu

Rasio tingkat tabungan ini adalah sebuah indikator yang menyatakan berapa persen dari pendapatan kotor yang disisihkan untuk penggunaan atau konsumsi dimasa depan (dalam bentuk simpanan/tabungan). Seorang individu atau rumah tangga dinilai sehat secara keuangan jika memiliki tingkat rasio 10% atau lebih.

Page 14: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 126 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 27

Page 15: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 128 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 29

Oleh: Alfred

innovat ivebusiness innovat ivebusiness

Tak sulit membersihkan helm. Semua orang bisa melakukannya di rumah. Tapi bagian tersulitnya adalah membuat helm benar-benar kering

sebelum digunakan lagi. Kalau masih lembab, justru helm akan kembali berbau tak sedap. Atau, penanganan yang salah akan membuat helm rusak sehingga fungsi perlindungannya tidak maksimal.

Kebutuhan akan helm yang bersih memunculkan usaha pencucian helm. Salah satunya milik Supriyanto, di lapangan parkir Matahari jalan Teuku Umar, Denpasar. Supriyanto memiliki kios penitipan helm di lokasi parkir itu yang sudah berjalan enam tahun. Lalu suatu ketika dia melihat di televisi tentang jasa penitipan helm.

Bagi Supriyanto, ini tentu peluang bisnis. Karena dalam menjalankan jasa penitipan helm, sebenarnya dia tidak melakukan apa-apa, kecuali menunggu kiosnya sampai jam jam operasional mal berakhir.

Dia pun mencari tahu dimana penjual alat pencuci helm. “Bisa beli dari pulau Jawa, tapi kalau ada kerusakan pasti sulit memperbaikinya. Sungguh kebetulan, ketika Supriyanto membaca di surat kabar, iklan yang menawarkan alat pencucian helm di Denpasar.

Dia pun mendatangi pembuat alat, harganya Rp10 juta. Supriyanto pun meminjam dari koperasi untuk modal usahanya. “Saya cicil setiap hari, dalam 2,5 bulan lunas,” kata dia.

Setelah luna, Supriyanto pun membuka kios pencucian lagi di Supernova, Denpasar. Kios ini dijalankan oleh istrinya. Kini Supriyanto sudah memiliki tiga set mesin pencuci helm. Setiap set terdiri dari mesin pencuci atau penyikat, dan kedua mensin pengering. Satu instrumen pengering bisa menampung dua helm. Cara kerjanya sederhana, helm yang dimasukkan akan mendapat semprotan angin dan hawa hangat dari dalam mesin.

Saat ini Supriyanto jarang menggunakan mesin pencuci. Dia lebih memilih membasuh secara manual. Caranya, menyikat helm dengan sabun, di dalam ember. “Dengan cara manual lebih bersih dan hasilnya,” kata dia.

Setelah membasuh, Supriyanto menyerap air di bagian dalam helm dengan lap kulit. Dengan cara ini, proses pengeringan di dalam mesin cukup 30-40 menit, tergantung jenis helmnya.

Kini dalam satu hari kerja Supriyanto melayani 10 pencucian. Sementara saat akhir pekan bisa tiga atau empat kali lipat. Andalannya memang pengunjung Matahari. “Mereka belanja, sejam keluar, helm sudah bersih,” kata Supriyanto.

Mayoritas pelanggan dia adalah kaum hawa. Sebab, kaum hawa yang paling mudah merasa tidak nyaman bila helmnya mulai kotor. “Banyak pelanggan wanita yang mencuci sebulan sekali,” kata Supriyanto.

Helm adalah pelindung kepala. Sudah sepantasnya alat ini tidak disepelekan, tapi dirawat, bahkan harus dibersihkan. Jelas tidak enak memakai helm dengan bau tak sedap.

Peluang bisnis jasa ini sangat besar untuk Bali yang jalanannya sudah pantas disebut sebagai lautan sepeda motor. Pasarnya potensial, sementara penyedia jasa belum banyak.

Padahal bahan yang diperlukan untuk menjalankan usaha ini tidak banyak dan tidak mahal. Cukup sabun dan pewangi. Hal lain yang dibutuhkan adalah kecermatan agar helm benar-benar besih dan tidak sampai rusak. Semua orang harus menjaga helmnya seperti dia menjaga kepalanya sendiri.

Menjaga Sang Pelindung Tetap Bersih

Page 16: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 130 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 31

smar tf amilysmar tf amily

Oleh Suzana ChandraManaging Director- Lestari Living

“Mana lha sempat ikut kerja sosial…lha sehari-hari aja selalu dikejar-kejar deadline di kantor” Boro-boro mau ikutan ke gym, sesampai dirumah saja masih musti bantuin anak anak bikin PR. Belum lagi beberapa kerjaan kantor yang musti dikerjakan dirumah….”

“Alamak! Kok rasanya 24 jam sehari gak pernah cukup!

Saya yakin, banyak sekali ‘working families’, yang mencoba menyeimbangkan antara keluarga, pasangan, karir/bisnis dan kehidupan sosial,

mengalami ‘challenges (tantangan) seperti diatas. Ditengah kesibukan kita semua dalam membangun karir, bisnis,keluarga dan menjadi bagian dari komunitas kita, ‘WAKTU’ menjadi suatu resources yang sangat terbatas (limited resources).

Berikut adalah kosakata yang sering sekali kita dengar dan kita pakai juga;

‘Maaf laporan/proposalnya belum selesai’ ; ‘aduuh....lupaa kalo meetingnya sekarang’ ; ‘sorry...sorry...gak bisa hadir’,; ‘wah....kena muacett’; ‘stuck in another meeting’; ‘telat nih....ada problem sedikit dirumah’ ; “Sorry….agak gak enak badan…jadi agak telat” …….bla..bla..bla...dan seterusnya...dst..dst..dst Bapak/ibu sekalian, kalau kata-kata diatas menjadi kosakata yang sering sekali dipakai, kalau terlambat deadline/ meeting adalah sesuatu yang hampir selalu terjadi pada anda, telat jemput anak dan lupa atau telat datang ke acara sekolah anak adalah sesuatu yang selalu atau biasa terjadi, kemungkinan besar anda memiliki masalah dengan time management (manajemen waktu).

Bad in time management is not going to make you a bad person(tidak bisa mengatur waktu tidaklah menjadikan anda orang yang buruk), tetapi satu hal yang saya bisa bilang, bahwa “Bad Time Management” merupakan satu faktor penting yang meningkatkan stress level (tingkat stress) dan menghambat kesuksesan.

Bad Time management menyebabkan paling tidak selama12 jam sehari, kita akan dikejar-kejar oleh segala sesuatu mulai dari deadlines, meeting schedule, janji dengan anak, janji dengan istri/suami, komitmen kepada komunitas.

Kita terus-menerus ‘terengah-engah’ mencoba memenuhi komitmen kita kepada segala pihak. Kita sangat sibuk…..tapi kebanyakan kerjaan tetap terbengkalai.

Hal yang sama akan terulang lagi keesokan hari, mungkin dengan intensitas yang sedikit berbeda tetapi dengan cerita yang sama. Kebayang deh stressnya kayak apa….kadang, disini kita akan mulai mengeluh bahwa “semuanya menjadi berlebihan…., semakin banyak “deadline” dan janji yang tidak terpenuhi. Kita akan semakin menjadi ‘irritable’ (baca; sensi atau sensitive). “Everything is becoming too much”

Cepat atau lambat akan hilang kepercayaan dari bisnis partner, customer, potential customer, atasan, bawahan, keluarga dan juga komunitas. Kalau ini terjadi, maka bisnis dan karir anda akan terancam. Keluarga juga tidak akan harmonis.

Ternyata Excellent in Time Management merupakan Essential Key (kunci yang sangat penting) dalam mencapai kesuksesan. Baik itu kesuksesan dalam bisnis, karir, keluarga dan masyarakat.

Pertanyaan adalah, bagaimana kita memiliki “excellent time management”?

“The Urgent/Important Matrix” (The 7 Habits of Highly Effective People - Stephen Covey)

dapat digunakan sebagai salah satu cara me-manage waktu dengan menentukan prioritas dari suatu aktifitas.

Pada Kuadran I, adalah semua kegiatan yang Important dan Urgent, seperti adanya deadlines dan krisis.

Pada Kuadran II, adalah semua kegiatan yang Important tapi Not Urgent seperti trainings, networking, rekreasi dengan keluarga, Olah raga, menghadiri kegiatan anak di sekolah, kerja sosial.

Pada Kuadran III, adalah Not Important tapi Urgent, seperti terima telephone, BBM, SMS, emails dan beberapa kegiatan popular

Pada Kuadran IV, adalah Not Important dan Not Urgent, seperti junk mails, Spams, BBM, dan semua “escape activities”, nge-gossip. Ini adalah ‘penghabis waktu’.

Untuk mengaplikasikan Matrix ini dalam mengatur prioritas kita, saya sarankan, sebagai berikut:

Bikin daftar semua yang harus dilakukan 1. tanpa memilah-milah mana yang penting dan tidak penting

Beri nilai pada masing-masing aktifitas dengan skala 2. 1 – 5 dimana 5 sangat penting. Tidak usah pikirkan urgency nya dulu

Evaluasi “urgency” dari masing-masing aktifitas tersebut. 3. Kemudian taruhlah aktivitas tersebut didalam matrix kita diatas. Cari Kuadran untuk masing-masing aktifitas.

Urgent

I II

III IV

Not

Impo

rtan

Impo

rtan

Not Urgent

-Crieses-Pressing Problem-Deadline DrivenPorjects,meetings,preparations

-Preparations-Presentations-Values Clarifications-Planning-Relationship Building-True Recreation-Empowerment

-Interupptions,somephone calls

-Some mails,some reportssome meetings

-Many ProximatePressing Matters

-Many Popular Actifities

-Trivia,bussy work-Junk Mail-Some Phone Calls-Many Popular Actifities-Time Wasters-”Escape”Actifities

Kemudian pelajari matrix tersebut untuk menentukan 4. prioritas dari aktifitas tersebut

Beberapa hal yang perlu diketahui adalah bahwa:

Not Important tapi Urgent ; adalah aktifitas yang biasanya menghalangi pencapaian hasil. Coba dianalisa, apakah bisa dire-schedule atau apakah bisa didelegasikan ke orang lain yang qualified. Skedulkan reguler meeting, untuk membahas issue di tempat kerja. Dengan demikian, kita dapat berkonsentrasi lebih lama untuk kegiatan yang Important. Important tapi Not Urgent ; adalah aktifitas yang dapat membantu pencapaian dan pengembangan diri dan karir/bisnis. Harus diusahakan bahwa hal ini diskedulkan dengan benar, sehingga aktifitas ini tidak bergeser menjadi “urgent”.

Artinya, kalau tidak diskedulkan, tingkat urgency akan meningkat.

Juga, kita harus memberikan waktu yang cukup untuk potensi masalah yag mungkin timbul. Dengan ini kita dapat menghindari stress yang tidak perlu. Hindarilah, skedul meeting yang terlalu mepet, atau “overpromised” karena 90% akan berakhir dengan pergeseran tingkat “urgency” dari yang tidak urgent menjadi urgent bahkan seringkali memicu kondisi ‘krisis’.

Not Urgent dan Not Important; Ini adalah aktifitas yang mengganggu dan sedapat mungkin dihindari. Ini dapat berupa beberapa aktifitas yang tidak memberikan kontribusi terhadap tujuan kita. Kita harus bisa bilang “No” untuk aktifitas ini.

Salah satu contoh adalah bbm (blackberry messenger). Kayaknya ‘urgent’ karena blackberry kita bunyi terus, tetapi hampir 80% ini merupakan ‘distraction’ dan ‘time waster’. Ya..untuk selingan dan ‘real job’ sih OK lha…tapi jangan sampai ‘gak bisa lepas’ dari bbm.

Kesimpulannya adalah bahwa The Urgent/Important Matrix dapat membantu kita melihat kegiatan dan mengidentifikasikan aktifitas mana yang harus menjadi prioritas dan focus. Tujuannya adalah kita dapat me-manage waktu kita yang terbatas ini untuk aktifitas dan hal yang benar-benar merupakan “urgent”, dan pada saat yang bersamaan tetap berada di jalur yang kita inginkan dalam pencapaian kesuksesan personal maupun professional/bisnis.

Silahkan mencoba dan semoga kita semua bisa lebih baik lagi dalam mengatur waktu kita. Seperti yang orang bilang…Hari gineee…telat?..dah gak jaman lagee

Jangan lupa ya…Do something now…or time will pass you by (lakukan sesuatu….kalau tidak….tahu-tahu udah ganti tahun lagi lho)

Salam Sukses

Page 17: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 132 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 33

p olling

GED telah berkembang menjadi penyedia jasa layanan pengiriman udara yang mandiri. Sejak berdirinya GED telah memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan standar layanan yang sesuai dengan standar internasional untuk sebuah perusahaan courier dan cargo.

Selain memiliki jaringan yang tersebar diseluruh Indonesia, kecepatan dan ketepatan waktu penghantaran, keleluasaan waktu pengambilan, informasi tracing dan tracking pengiriman yang akurat dan cepat, GED senantiasa mengedepankan tingkat layanan yang bersumber dari keunggulan sumber daya manusia dalam upaya memenuhi kepuasaan pelanggan.

PT. GANESHA EMAS DWIPAJl. Pulau Kawe No. 53 Denpasar, Bali 80222

Phone : (0361) 264320, 234461 Fax : (0361) 247985 Email : [email protected] Website : www.ged.co.id

SERVICES: Same Day Service Layanan pengiriman dengan waktu tiba di kota tujuan pada hari yang sama Overnight Service Layanan pengiriman untuk tiba pada keesokan harinya Regular Service Layanan pengiriman dengan masa tiba 1-2 hari International Courier Service Layanan pengiriman international door to door

36.4%Ingin Punya Usaha SendiriJadi Prioritas UtamaOleh Team Kopi Panas

Pada pooling kali ini kami menanyakan prioritas dari para responden saat ini dengan pilihan jawaban yaitu:

1. pertambahan penghasilan,

2. memiliki waktu pribadi lebih banyak,

3. kebebasan keuangan,

4. memiliki usaha sendiri,

5. pendidikan anak,

6. membantu orang lain,

7. jalan-jalan rekreasi lebih sering,

8. persiapan pensiun, atau

9. pengembangan diri.

Ternyata pilihan nomor empat sebesar 36.4% jadi favorite para responden yang memang kebanyakan adalah kaum profesional (66%) dengan berbagai alasan. Mulai dari alasan untuk masa depan, hingga alasan bosan jadi karyawan. Memang sebagian besar karyawan memilih punya usaha sendiri sebagai prioritasnya.

Selain itu ingin punya tambahan penghasilan juga cukup banyak dipilih responden, yaitu sebesar 27,3%. Sebagian besar dari mereka yang memilih adalah karyawan & ibu rumah tangga. Mereka sepertinya lebih memilih save alternative dengan pilihan prioritas seperti side job.

Page 18: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 134 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 35

whatsNewwhatsNew

Rekreasi Air di Pecatu

Oleh: Mudda BimaGreen Park dibangun di atas lahan seluas 3 hektar di di New Kuta Village, kawasan Pecatu Indah Resort.

Dari atas ketinggian bukit Pecatu ini terlihat jelas hamparan hijau lapangan golf dan pemandangan luas ke arah laut lepas Pantai Balangan, Pecatu dan Jimbaran. Wahana di Green Park antara lain Merak Slide berketinggian 8 meter, Rajawali Slide (10 meter), Rangkong Slide (10 meter), dan Jalak Bali. Selain itu ada Wahana Belibis, yakni sungai sepanjang 300 meter dengan arus dan gua-gua buatan.

“Kami menggunakan nama burung untuk wahana di sini karena daerah ini (Pecatu) memang kawasan bird sanctuary),” kata Manajer Operasional Green Park Fathur Maman.

Keunikan dari Green Park adalah wahana kolam apung yang di isi air laut dengan tingkat kandungan garam yang sangat tinggi sehingga membuat semua benda yang yang ada di atasnya mengapung. Pengunjung yang berendam di kolam itu tidak akan tenggelam, kendati pun tidak menggunakan pelampung dan yang bersangkutan tidak bisa berenang.

Green Park yang saat ini seluas 2,7 hektare akan terus dikembangkan hingga 5 hektare. Selain wahana permainan air, Green Park juga menyediakan fasilitias permainan seperti flying fox sepanjang 150 meter, bungee trampoline dan paint ball. Saat ini rata-rata pada akhir pekan Green Park didatangi 3000 pengunjung. Sementara pada hari kerja sekitar 300 orang.

Menurut Maman secara bertahap akan dibangun penangkaran burung lokal di area taman wisata air ini. “Green Park juga melakukan pelestarian pohon lokal Bali untuk mengubah kesan wilayah bukit kapur Pecatu yang selama ini gersang,” kata Maman.

Untuk menikmati sarana rekreasi air di sini pengunjung lokal cukup membayar Rp50.000 per orang, dan Rp100.000 untuk turis asing. Fasilitas lain yang tersedia adalah pelampung, gazebo/cabana, fitting room, locker, green bar, dan food court.

Untuk sumber air, Green Park mengadopsi teknologi pengolahan air laut Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) yang saat ini hanya ada di kawasan Ancol, Jakarta. Kemampuan penyulingan air

laut itu bisa menghasilkan air tawar 3.000 meter kubik per hari, sementara kebutuhan di kawasan Pecatu baru sekitar 1.000-an meter kubik per hari. Sistem penyulingan sangat menguntungkan, karena tidak mengganggu keberadaan air bawah tanah dan sisa atau ampas dari air sulingan dimanfaatkan untuk kolam apung. Teknologi pengolahan air laut SWRO tersebut telah teruji dalam sistem pengairan bagi lapangan golf 18 hole New Kuta Golf Bali yang terhampar lebih dari 70 hektare.

Pilihan sarana rekreasi di Bali bertambah dengan kehadiran New Kuta Green Park. Taman wisata air ini menyediakan 17 wahana seluncur (slide) yang menyenangkan untuk rekreasi keluarga.

Oleh: Alfred

Page 19: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 136 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 37

notefrom theguru

Hermawan KartajayaAsia’s Leading Marketing StrategiestCEO Of Mark Plus. Inc & Founder of MIM

notefrom theguru

Saya menyongsong tahun 2011 ini dengan berakhir tahun di Mesir. dengan jalan kaki mendaki gunung Sinai. Dalam tiga jam yang

melelahkan, namun relatif singkat itu, banyak sekali yang saya pelajari untuk bekal menghadapi tahun baru.

Pertama, saya melihat bagaimana Pastor dan Pendeta bisa membaur dengan orang Islam pemilik rumah atau warung di sepanjang jalan. Saya belajar bahwa di situ ada Kompleks Biara Kristen Koptik yang didalamnya ada Masjid yang tidak jauh dari Perpustakaan Kitab Injil terbesar kedua di dunia. Memang, di era keterbukaan dan kerjasama tanpa batas ini, kita harus inklusif kalau mau survive!

Kedua, dalam menghadapi perjalanan yang membuat nafas saya tersengal-sengal itu, saya teringat perbincangan dengan Pak Agus Martowardojo, menteri Keuangan, saat kebetulan duduk bersebelahan di pesawat. “Ada tiga tipe manusia” kata pak Agus. “Quitter, Camper, atau Climber”. Jadi, ada orang yang gampang menyerah (Quitter), dan ada juga yang cepet puas diri (Camper). Tapi hanya ada satu tipe yang tidak mau menyerah atau puas hati sebelum mencapai puncak. Inilah Climber. Saya sadar, supaya sukses, kita harus punya mental pantang menyerah..

Ketiga adalah tentang human spirit. Sepanjang perjalanan, saya benar-benar merasa terbantu oleh seorang guide bernama Musa, terutama di tahap terakhir dan paling berat selama pendakian yang di sebut “the last seven hundred steps to the top”. Motivasi dari Musa memang cukup berpengaruh sehingga saya tidak menyerah dan naik onta saja seperti banyak dilakukang pengunjung lain. Saya catat: untuk sustainable, kita harus mencintai satu sama lain.

Tidak jauh dari yang saya pelajari, kami di MarkPlus Inc sebenarnya juga melakukan evaluasi tentang faktor-faktor yang diperlukan perusahaan untuk sukses ke depan. Tidak hanya di 2011, tapi juga sampai 2014, yang kami lihat sebagai era “Jembatan Emas” Indonesia!

Analisa kami menunjukkan bahwa 2011 adalah tahun istimewa bagi Indonesia. Didorong oleh peningkatan ekonomi yang mencapai GDP perkapita 3000 USD, kami melihat Indonesia menjadi semakin Connected, Credible, dan Creative.Connected, karena survey kami menunjukkan bahwa di sepuluh kota besar Indonesia, satu dari tiga orang adalah seorang Netizen, atau mereka yang sangat aktif di Internet. Menkominfo bahkan memperkirakan pengguna Internet di Indonesia sejumlah 45 juta.

Credible karena di dunia internasional, Indonesia semakin dianggap stabil, baik secara politik, ekonomi, maupun sosial kultural.

Secara politik, meskipun sempat menghadapi banyak kasus, tapi ternyata pemerintahan SBY-Boediono ini tetap bertahan. Seakan semua partai berkomitmen menjaga stabilitas negara dengan mempertahankan pemerintahan sampai 2014. Secara ekonomi, di tahun 2011 ini banyak yang memprediksi kalau Indonesia akan dimasukkan dalam kategori “Investment Grade” oleh tiga lembaga rating keuangan terkemuka dunia. Secara sosial kultural, tidak ada lagi demonstrasi

anarkis yang mendapat dukungan banyak orang. Pers sepertinya juga sudah mencapai titik keseimbangan antara kebebasan dan tanggung-jawab nasional. Lalu Indonesia juga semakin Creative. Secara observasi terlihat bahwa produk-produk kreative semakin menjadi tuntutan pasar Indonesia. Ini didukung pula oleh berita-berita keberhasilan anak muda Indonesia di berbagai kontes kreativitas Internasional.

Lantas apa yang harus dikerjakan para Marketer di Jembatan Emas ini dari tahun 2011 sampai 2014 supaya siap menyongsong Asean Free Trade Area di tahun 2015?

Kami di MarkPlus Inc menyebutnya sebagai “Y2K+11 Strategy” atau 3-S Strategy!

S pertama adalah “Survival” Strategy. Artinya, menjadi The Marketing Company dengan mengaplikasikan sembilan elemen dasar yaitu Segmentation, Targeting, Positioning, Differentiation, Marketing Mix, Selling, Brand, Service, dan Process adalah fondasi! Sebuah perusahaan yang mau “survive” di Millenium Ketiga ini memang harus mengelola Customer, Product, dan Brand-nya lewat aplikasi sembilan elemen tadi.

Setelah itu, ada sembilan “Success” Strategy yang harus dijalankan perusahaan untuk berhasil, yaitu: YWN Sub-Culture, Digital Interactivity, Urban Lifestyle, Local Content and Context, Channel Mobility, Affordable Luxury, Identity Personification, Proactive Engagement, dan Shared Resources. Yang penjelasanya sudah dijabarkan dalam whitepaper MArkPlus Inc yang diluncurkan di The MarkPlus Conference, 16 Desember kemarin.

Dan yang terakhir, tentunya “Sustainable” Strategy untuk menuju sebuah perusahaan yang bisa bertahan secara jangka panjang. Tidak ada gunanya sukses yang and raih di tahun 2011 tidak bisa mempertahankan posisi Anda ketika AFTA dimulai di tahun 2015.

Sembilan “sustainable” strategy itu adalah: Pertama: menjadi diterima di komunitas Youth-Women-Netizen yang akan jadi semakin penting. Kedua, mempunyai suatu digital platform untuk melayani customer anda. Ketiga: mempunyai “homequarter” di kota-kota urban Indonesia sebelum “dimasuki” pemain lain. Keempat: memiliki otentisitas lokal untuk produk maupun jasa yang ditawarkan. Kelima: mampu menjual maupun melayani pelanggan anda di manapun mereka berada. Keenam,: mempunyai paket penawaran dengan nilai yang bertingkat. Ketujuh: memiliki brand yang punya karakter yang kuat! Kedelapan: memberikan service yang menuju care sehingga Anda di “trust” oleh Customer. Kesembilan: membangun organisasi yang kolaboratif sehingga ada sinergi dan integrasi.Nah kalau itu semua sudah dilakukan, ketika Anda keluar dari Jembatan Emas di ujung yang lain, Anda kan menghadapi suatu situasi yang sangat beda.

Indonesia harus menunjukkan sebagai negara yang Respected, Responsible, and Reputable Country. Dihormati di Regional Asean. Punya tanggung jawab regional Asean. Dan negara yang punya reputasi. Selepas dari Jembatan Emas di tahun 2014, Indonesia sebagai negara pasti “naik kelas” di dunia internasional.

Sehingga perusahaan Indonesia pun harus jadi The 3-R Company: The Respected-Responsible-Reputable Company!

Lessons for the year 2011 and beyond

Lessons for the year2011 and beyond

Page 20: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 138 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 39

frontofm ind frontofm ind

Daniel dan Markus FreitagMilyuner karena Terpal Truk

Daniel dan Markus sangat berhasrat punya tas seperti yang dipakai pengantar surat bersepeda di New York. Tas yang praktis, tahan air,

berkapasitas besar, dan mudah ditenteng bila mereka bersepeda. Kalau harus membeli, mereka merasa bisa bangkrut.

Suatu pagi, di tahun 1993, Markus mencantelkan trailer ke sepedanya dan mengayuhnya ke sebuah kawasan industri. Dia kembali dengan beberapa lembar terpal bekas truk kargo, menggotongnya ke apartemennya di lantai lima dan menyikatnya di bathtub.

Setelah kering dia menggelarnya di ruangan, di antara matras dan perangkat stereo, dan menggunting pola. Sabuk pengaman bekas dia gunakan sebagai tali dan potongan ban dalam dijahit untuk memagari ujung bahan.

Sebuah konsep berkualitas dari bahan bekas pun lahir; sebuah tas bermateri tahan air, kuat, tersedia dalam beragam cetakan warna. Bahan baru yang mereka gunakan hanya kawat, velcro dan gesper. Di meja dapur teronggok sebuah mesin jahit. Mesin bekas itu investasi pertama Freitag bersaudara, dibeli 500 dolar AS.

Kini Freitag bersaudara tidak lagi mengerjakan tasnya di apartemen. Tahun 2010 Freitag lab. [bisa berarti “Laboratory” atau “Label”] mengantongi pendapatan sebelum pajak sebesar 92 juta dolar AS.

Freitag lab. yang berdiri tahun 1995 mempekerjakan 40 karyawan tetap. Freitag juga menggaji sekitar 1.760 karyawan secara outsource kepada perusahaan manufaktur yang mempekerjakan kaum cacat. Inilah aspek sosial –selain aspek ekologis penggunaan bahan bekas yang membuat Freitag unik.

Tas Freitag seperti sebuah kelip di kegelapan yang ingin mengatakan, “Lihat! Ada kemungkinan membuat produk bagus ketika orang membatasi kreativitasnya hanya dengan berinvestasi pada saham dan obligasi.”

Siapa sangka, tas yang dibuat dari terpal bekas truk, sabuk pengaman mobil dan ban dalam sepeda bisa membuat Daniel dan Markus Freitag meraup sukses besar. Tidak sulit menemui anak muda di Eropa yang berjalan menenteng tas berwarna-warna meriah, dengan potongan huruf atau gambar, dan berbahan sintetis seperti plastik yang tebal. Itulah tas Freitag.

Kuat, unik dan otentik adalah tiga kata yang pantas mewakili tas Freitag. “Sangat atraktif bagi mata

Freitag tersedia di 220 toko di Swiss, Jerman, Vienna Paris, Milan, Barcelona, Rotterdam, Antwerp, London, New York, dan Tokyo. Toko Freitag itu bisa diakses secara virtual. Sejak Oktober 2002, Freitag menyediakan fitur F-cut yang memungkinkan calon pembeli mendesain sendiri tasnya secara online.

Aplikasi Flash akan mempresentasikan beragam terpal yang bisa dipilih. Jika kurang sreg dengan yang tersedia, bisa kembali mengunjungi situ situ beberapa hari kemudian dan pilihan terpal baru tersedia. Calon pembeli tinggal menempatkan pola tas pada terpal dan memposisikannya sesuka hati. Karyawan di pabrik Freitag akan memotong terpal sesuai spesifikasi yang diinginkan pembeli. Dan dua minggu kemudian, tas itu tiba di depan pintu.

Tas Freitag model Top Cat menjadi salah satu koleksi Museum of Modern Art [MOMA] di New York. Masuk MOMA adalah pencapaian terbesar seorang seniman [sampai saat ini belum ada karya seniman Indonesia yang menembus MOMA]

Toko Freitag di Zurich dibangun tahun 2006 dari susunan kontainer. Gedung setinggi 26 meter itu menjadi gedung pencakar langit bonsai di kota Zurich yang sangat ketat dalam mengatur pembangunan gedung tinggi.

Sejak 15 tahun lalu Freitag tidak pernah beriklan untuk

yang terlatih secara visual. Freitag adalah kejutan menyenangkan di tengah dunia keseharian yang dipenuhi produk massal yang standar,” kata Windelin Hess (33), seorang desainer yang pertama kali membeli Freitag tahun 1994.

Freitag menjauhkan dirinya dari trend imitatif hasil produksi massal. Semboyan “Each bag is unique” bukan sekadar tagline Freitag. Tapi sebuah pernyataan fakta tas itu dibuat dari material yang unik yang membuat pemakainya tak pernah merasa sama dengan orang lain.

Freitag adalah deklarasi individualitas kaum urban dengan “perasaan disorientasidan ingin berkomunikasi di tengah keterputusan dan kesendirian hidup di perkotaan.”

mengenalkan produknya, mereka menggunakan prpduk itu sendiri dan orang-orang untuk menyebarkan konsep mereka. Menenteng tas Freitag sama dengan membawa pesan sosial, inovatif, fashionable, berkelanjutan, fungsional dan individual. Daur ulang adalah bisnis yang serius di Swiss. Itu cukup menjelaskan kenapa tas ini cepat populer, padahal harganya terbilang sangat mahal.

Sebuah messenger bag bisa mencapai 150 dollar AS atau sepotong dompet sekitar 40 dollar AS. Padahal dibuat dari bahan bekas.

Freitag bersaudara berkilah. “Produksi cukup mahal karena sumber bahan yang terbatas dan proses produksi yang rumit.“ Tapi suplai selalu cukup untuk memenuhi permintaan, sebab bahan terpal selalu tersedia.

Oleh: Alfred

Page 21: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 140 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 41

l iteraturel iterature

Pribadi BudionoDirektur

BPR Lestari

C H A O T I C SBagaimana bertahan ditengah Turbulensi dan Krisis?Philip Kotler dan John A. Caslione

Di awal tahun 2011, merupakan tahun yang kelabu bagi daerah Afrika Utara dan Timur Tengah. Di awali dengan people power di Tunisia yang menumbangkan

Presiden Ben Ali, disusul dengan revolusi M e s i r yang melengserkan Presiden Husni Mubarok dan yang lagi hangat adalah Libya, Bahrain, Aljazair. Beberapa negara diatas tersebut menghadapi berbagai kekacauan yang dikenal dengan istilah Chaos (Turbulensi), yang melumpuhkan sendi-sendi kehidupan baik politik, sosial maupun ekonomi. Kekacauan ini bisa menimpa negara maupun perusahaann. Indonesia pernah mengalaminya dan sering...baik di bidang politik maupun ekonomi.

Apa yang memicu terjadinya Turbulensi dan Apa pengaruhnya... ?

Di bidang ekonomi Indonesia mempunyai sejarah yang pahit tahun 1998. Indonesia mengalami turbulensi (goncangan) yang sangat dalam yang merontokkan sendi-sendi perekonomian dan kemiskinan tambah dalam. Banyak bank yang dilikuidasi, saat itu saya masih sebagai Account Officer di Bank Tamara yang akhirnya juga di ambil alih pemerintah, m e n y a k s i k a n goncangan atau turbulensi disektor keuangan yang sangat mengerikan. Awal tahun 2005 Perekonomian Indonesia mengalami turbulensi lagi karena adanya kenaikan Bahan bakar minyak yang menyentuk level kenaikan 70%. Tahun 2008 Indonesia mengalami lagi karena pengaruh krisis keuangan dunia. Sekarangpun Indonesia dibawah bayang-bayang turbulensi.

Mengapa ... ? Dunia saat ini menghadapi masalah pangan,

energi dan lingkungan. Harga pangan dan energi cenderung naik, harga minyak sudah menyentuh level $100 per barel, harga cabe diatas Rp.120.000 per Kg sampai presiden Sby memonitor harga cabe dan pangan lainnya. Dengan harga minyak yang terus meningkat, di tambah dengan kebijakan

pemerintah tentang akan adanya pembatasan BBM walaupun pelaksanaan

terus ditunda. Pembatasan BBM ini merupakan kenaikkan harga

BBM terselubung yang akan m e n y e b a b k a n

ongkos produksi akan meningkat. Kenaikan ini memicu

inflasi sehingga menyebabkan suku bunga naik dan yang

menanggung masih t e t a p . . . m a s y a r k a t . Seperti turbulensi tahun

1998 yang menyebabkan sektor riil mengalami kesulitan karena perbankan

tidak banyak melakukan intermediasi dengan menyalurkan kredit bahkan

banyak sektor riil yang kolaps, sehingga tidak bisa bayar hutang ke Bank, PHK dimana-

mana.

Disamping itu, turbulensi dipicu oleh perkembangan teknologi

terutama teknologi informasi. Tekonologi informasi adalah salah satu faktor pendorong

proses globalisasi. Kemajuan sejak tahun 1990-an yang terjadi dalam teknologi perangkat keras, piranti

lunak komputer, telekomunikasi dan digitalisasi semakin mempercepat perpindahan data serta pengetahuan

di seluruh dunia. Saat ini revolusi informasi merupakan satu-satunya kontributor terbesar terbentuknya perekonomian global yang baru. Berkat penemuan interkoneksi internet,

pembeli dan penjual dari seluruh dunia dapat mencari, bertanya, mengevaluasi serta membeli atau menjual dari jarak jauh. Dengan penemuan tekonolgi informasi ini banyak menyebabkan perusahaan-perusahaan yang sudah mapan menghadapi turbulensi yang luar biasa. Perusahaaan yang kokoh tiba-tiba menjadi sangat rapuh. Surat menyurat sekarang sudah digantikan dengan lain, melalui email, sms dan terbaru melalui smartphone blackberry dengan BBM-an.

Siapa yang mengalami turbulensi... dan bagaimana mengatasinya...?

Jika kita naik pesawat terbang, jika ada turblensi atau goncangan, yang mengalaminya hanya penumpangnya saja, masyarak di bawah, petugas ATC tidak mengalami karena apa, mereka tidak merasakannya, sehingga hanya penumpang dan awak pesawat saja yang merasakan. Demikian perusahaan yang mengalami turbulensi, hanya mereka yang mengalami dan merasakan. Dengan demikian yang bisa mengatasi keadaan turbulensi hanya awak di perusahaan itu sendiri. Perusahaan yang mengalami turbulensi biasanya mengalami kepanikan seperti penumpang di dalam pesawat. Salah satu respon terburuk terhadap turbulensi dan resesi yang datang tiba-tiba adalah memulai memangkas anggaran di semua lini, semua serba hemat... hemat....hemat dan langkah tradaikal yang dilakukan adalah dengan lay off atau merumahkan karyawan (PHK).

Lay off karyawan... Apakah menyelesaikan masalah ?

Lay off karyawan memang dapat mengurangi beban perusahaan. Untuk jangka pendek ...Ya dapat meringankan namun untuk jangka panjang ... tidak... justru kontra produktif dalam mengatasi turbulensi. Menurut Kotler dalam buku terbaru Chaotics disebutkan bahwa Setiap perusahaan baik kecil maupun besar akan mengalami turbulensi dalam perjalanannya. Turbulensi itu merupakan siklus dan pasti terjadi. Berdasarkan statistik bahwa rata-rata turbulensi itu terjadi berkisar antara 5 bulan sampai 15 bulan dan selanjutnya perusahaan akan tumbuh,... tumbuh... untuk 5 – 7 tahun ke depan. Kalau CEO perusahaan melakukan lay off, karyawan terbaik akan bergeser ke pesaing. Saat ekonomi tumbuh maka perusahaan tidak akan siap karena sudah ditinggal oleh karyawannya, dan perusahaan akan sibuk untuk mencari karyawan baru. Akhirnya perusahaan tidak akan menikmati pertumbuhan ekonomi yang sedang terjadi.

Bagaimana Kita menyikapi ini... ? Menjalankan perusahaan dengan orang kurang, artinya jika kebutuhan 3 orang maka kita hanya memperkerjakan 2 orang. Mengapa...? Perusahaan akan lebih produktif dan biaya bisa ditekan lebih rendah. Serta selalu melakukan up grade terhadap skill karyawan melalui pelatihan-pelatihan.

Bagaimana peran CEO dalam menghadapi Turbulensi?

Jika terjadi turbulensi dan resesi yang dalam, peran CEO sangat penting. CEO harus berdiri paling depan dan memastikan kepada semua karyawan bahwa mereka bisa melewati krisis. Ini seperti yang pernah dilakukan oleh Chairul Tanjung, pemilik Trans TV dan Mega, ketika krisis melanda dunia bisnis yang berdampak pada group bisnisnya. Chairul Tanjung pantang menyerah, ia keliling Indonesia bertemu dengan seluruh karyawannya dan berpesan kepada karyawannya. Ada tiga pesan. Pertama, “Jika krisis yang kita hadapi sangat panjang dan semua orang harus mati, maka pastikan Anda menjadi orang orang yang terakhir mati”. Kedua, Jika krisis yang kita hadapi ini sangat panjang dan hanya tersisa satu orang yang hidup, maka pastikan Anda menjadi orang tersebut:. Ketiga, “Jika tidak terjadi krisis maka pastikan anda menjadi orang yang paling bahagia karena Anda sudah siap”.

Satu sisi, turbulensi dan krisis dapat menyebabkan keterpurukan, namun disisi lainnya turbulensi merupakan peluang yang luar biasa. Masa-masa turbulensi bisa dilakukan untuk melakukan konsolidasi ke dalam, perbaikan-perbaikan yang tidak bisa dilakukan pada saat market tumbuh (Masa Bom Bali – kesempatan industri pariwisata, hotel, restoran untuk melakukan renovasi), membina dan melatih karyawan agar lebih siap pada saat sudah tidak ada krisis.

Buku terbaru dari Philip Kotler “Chaotics” adalah pedoman penting bagi pemimpin bisnis yang berusaha selamat dari badai perekonomian dan berjaya melewati prahara yang tak terhindarkan pada masa mendatang. Chaotics menawarkan pemahaman mendalam dan strategi praktis, bukan hanya agar selamat dari ressesi ekonomi, tapi juga bertumbuh kembang di tengah kelesuan dan letupan kemakmuran yang menunggu di depan.

Selamat membaca, semoga terinspirasi. Terima kasih.

Page 22: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 142 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 43

smal lb iz smal lb iz

Pinggangnya sudah pas, tapi kakinya kepanjangan. Mungkin Anda sering mengalami itu ketika akan membeli celana jeans. Daripada urung membeli, celana masih bisa diubah sesuai ukuran tubuh.

Modifikasi Jeans

Jemput BolaOleh Alfred

Kebutuhan untuk merubah pakaian selalu ada. Apalagi untuk produk jeans impor yang memang ukuran dari pabrikan tidak sesuai dengan ukuran

tubuh rata-rata orang Indonesia. Jasa permak jeans dibutuhkan, dari mengecilkan pinggang sampai memotong kaki celana atau memperbaiki bagian yang rusak.

Di Jakarta, Bandung atau Jogja mudah untuk menemukan kios modifikasi jeans. Tapi di Bali tidak. Kalau pun ada, tak banyak orang tahu lokasinya. Karena itu penjual jasa perlu mengambil strategi jemput bola.

Itulah yang ada di pikiran Herman ketika memulai usahanya 10 tahun lalu. Perantau asal Pekalongan ini memulai menjajakan jasa permak celana jeans

berkeliling dengan sepeda. “Dulu saya yang pertama di Bali permak jeans keliling,” klaim Herman dia.

Karena keunikan usahanya, foto Herman mengayuh sepeda bermesin jahit pernah dimuat sebuah surat kabar di Bali. Kemunculannya di media massa membuat Herman makin dicari orang. Pelanggannya pun bertambah. Dari sebelumnya berkeliling keluar masuk kampung dan kompleks perumahan, dia pun memilih tempat mangkal tak jauh dari lapangan Sesetan.

Di Sesetan, Herman masih menggunakan mesin jahit yang terpasang di atas sepeda. Sejumlah kerabat dan teman Herman mengikuti jejak usahanya. Mereka pun ikut parkir di dekat Herman. “Memang perlu penjahit lain karena kalau saya sendiri, nggak mungkin melayani

semua pelanggan. Kalau menolak, nggak enak,” kata Herman.

Modifikasi yang dia lakukan tidak terbatas pada celana jeans. Terkadang pelanggan membawa rok, baju, bahkan tas. Kalau sedang tidak ramai, Herman cukup meminta pelangganya menunggu setengah jam, sebelum celana mereka jadi.

Herman yang pernah kursus menjahit selepas SMA mengatakan tidak pernah berniat untuk menjadi penjahit ‘sungguhan’ yang membuat pakaian sejak masih bahan Apakah karena dia tidak punya skill menjahit bahan sandang baru? “Kalau tukang jahit biasa ada di mana-mana. Permak lebih cepat dan simpel, setelah dijahit nggak perlu diseterika,” kata Herman.

Kini dalam sehari Herman bisa meraup pendapatan Rp100.000 - 150.000. “Lumayan untuk bantu orang tua dan menabung untuk usaha lain nanti,” kata pemuda 26 tahun ini. Bila simpanannya sudah memadai, Herman ingin kembali ke kampungnya, membuka toko sembako atau bahan bangunan.

Kini sudah banyak yang menyaingi Herman menjajakan jasa permak dengan berkeliling. Di Denpasar ada juragan usaha permak jeans yang memiliki beberapa sepeda bermesin jahit, dan menyewakannya. Penjahit terbebas dari investasi menyediakan perangkat kerja yang bisa mencapai 3 juta dengan sepeda. Penjahit tinggal menyetor harian.

Tapi dia Herman tidak khawatir pada persaingan. “Asal saling menghormati, tidak masuk ke wilayah sini (Sesetan). Karena di daerah ini saya yang menggarap sejak dulu,” kata dia.

Herman tak punya tips macam-macam untuk menjaga kesetiaan pelanggannya. Bagi dia, yang penting menjaga agar ongkos tetap murah dan melayani setiap keluhan konsumen. “Kalau ada kesalahan, saya siap memperbaiki,” kata dia.

Biaya jasa permak termurah adalah Rp5.000, untuk memotong kaki celana. Ganti resleting dikenakan tarif sekitar 15 hingga 25 ribu rupiah. Makin rumit dan makin lama waktu pengerjaan maka tarifnya makin mahal.

Menurut Herman sudah 5 tahun ongkos itu tidak dia naikkan. “Buat apa mahal, tapi pelanggan tidak puas,” kata Herman tersenyum.

Page 23: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 144 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 45

communit yenterprise communit yenterprise

Menjadi Perantara Dagang yang JUJUR

Oleh Alfred

Pada sistem perdagangan modern, tidak bisa dipungkiri kehadiran perantara atau pemasar. Ketika produsen dan konsumen terlalu berjarak hingga sulit mengakses

satu sama lain, peran pemasar kian besar.

Namun pihak perantara dagang kerap mendikte harga untuk memaksimalkan keuntungan. Produsen tidak punya daya tawar lebih untuk menjual dengan harga yang lebih menguntungkannya.

Ketidakadilan pemasaran ini hanya menguntungkan perantara dagang dan eksploitatif terhadap produsen. Di Bali, gejala ini telah berlangsung lama misalnya pada perdagangan barang seni atau kerajinan. Art shop menetapkan marjin keuntungan yang sangat tinggi, bisa mencapai 60 persen, atas produk perajin. Sampai ke tangan konsumen, kerajinan bisa menjadi mahal, namun nilai yang dinikmati produsen tak sebanding.

Berangkat dari keprihatinan itu, pada tahun 2003 Agung Alit mendirikan Mitra Bali sebagai perantara dagang yang menerapkan prinsip perdagangan yang berkeadilan atau fair trade. Prinsip ini berkembang setelah kian terbuka mata dunia Utara (konsumen) melihat perdagangan justru sering menjadi tidak adil bagi produsen di Selatan atau dunia ketiga.

Pada sistem perdagangan modern, tidak bisa dipungkiri kehadiran perantara atau pemasar. Ketika produsen dan konsumen terlalu berjarak hingga sulit mengakses satu sama lain, peran pemasar kian besar.

Fair trade bertujuan menolong produsen kecil (petani, perajin dan buruh) di negara-negara miskin atau Dunia Ketiga supaya mereka dapat terlepas dari jeratan kemiskinan. Dalam menentukan harga jual, petani dan pedagang menghitung seluruh komponen biaya produksi, termasuk aspek konservasi, edukasi dan sosial. Faktor pembentuk harga itu diinformasikan secara terbuka kepada konsumen, begitu juga mengenai proses produksinya.

Bermodalkan Rp 7 juta, pemberian orang Jepang yang bersimpati pada idenya, Gung Alit mendirikan Yayasan Mitra Bali. Dua tahun kemudian dia mendirikan PT Teduh Mitra Utama sebagai badan usaha di bawah yayasan. Hingga 1997, Gung Alit hanya dipasok produk dari lima perajin. Kini Mitra Bali telah menghimpun 50 kelompok perajin yang mayoritas berasal dari Gianyar.

Dengan konsep fair trade, Mitra Bali mengekspor kerajinan ke ke Amerika Serikat, Eropa, Australia dan Jepang. Produk yang dipasarkan Mitra Bali diklasifikasi menjadi tiga, yaitu, jewelry, house and garden, dan small gift. “Tahun lalu yang banyak diserap pasar jewelry, produk interior belum terlalu besar,” kata Gung Alit.

Pengrajin masih boleh menjual produknya ke tempat lain, asal itu merupakan desain dia sendiri. Sementara desain

yang dikembangkan oleh Mitra Bali, tetap disimpan oleh Mitra Bali. Sebagai pemasar, Mitra Bali juga mengembangkan desain sendiri atau menyempurnakan produk perajin sesuai skill dan permintaan. “Kami melakukan olah desain, menyesuaikannya dengan tren warna, lalu membuat rencana tren untuk diberikan kepada perajin,”

Meski tren terus bergerak, Mitra Bali tetap menyimpan contoh produk lama perajin yang pernah dipasarkan sebagi perlindungan hak cipta. Bila ada pesanan lagi, maka perajin akan dipanggil.

Mitra Bali memiliki dua outlet di kawasan Andong dan Monkey Forest Ubud. Mitra Bali juga pernah membuka outlet di mal Centro di Kuta. Namun akhirnya outlet ini ditutup karena bagi Mitra Bali, pasar lokal ternyata tidak menjadi prioritas. Sebab banyak agen produk kerajinan sangat mudah untuk masuk langsung ke daerah produksi.

Meski tidak menggarap serius pasar lokal,Mitra Bali tetap rajin mengikuti pameran kerajinan di dalam negeri, seperti Inacraft. Pameran tetap penting untuk mengemakan gerakan fair trade. Fair trade memang sebuah gerakan sosial, namun bagi Mitra Bali produk yang dijual bukan asal jadi. “Tidak asal fair trade. Dibeli bukan karena dikasihani, tapi karena kualitas,“ kata Gung Alit.

Fair trade juga mensyaratkan keberlangsungan (sustainable). Pengrajin tidak hanya pintar membuat barang tapi juga pemberdayaan pasar. Mitra Bali hadir untuk memelihara keduanya. Dengan konsep fair trade, Mitra Bali mengambil marjin 50 persen. Kadang marjin lebih rendah karena fluktuasi bahan baku. “Kami biasa melakukan sacrifice margin. Misalnya fluktuasi harga perak. Karena ketika mengirim sample dan order masuk harusnya tidak berubah harga. Selama enam bulan harga tidak berubah,” kata Gung Alit.

Selain menekan marjin , Mitra Bali juga membayar perajin 50 persen setelah produk lolos quality control. Namun, menurut Gung Alit, masih banyak perajin yang takut pegang uang. Karena itu Mitra Bali mengajari manajemen yang bagus dan pembukuan. Mitra Bali juga menerapkan deposit untuk perajin yang keteteran modal. “Bisa dengan penambahan deposit atau soft loan tanpa bunga,” kata dia.

Kejujuran dalam fair trade tidak hanya bagi perantara dan

pembeli. Tapi juga pada produsen. “Perajin harus jujur tentang skill dan kemampuan. Juga tidak ngawur dalam penentuan harga,” kata Gung Alit.

Untuk memantau harga produksi, Mitra Bali juga menjalankan bengkel kerja di kantornya di kawasan Lod Tunduh, Ubud. Workshop ini juga berfungsi sebagai laboratorium contoh untuk lingkungan kerja yang sehat bagi perajin. Sebab prinsip fair trade yang lain adalah menekankan kesehatan kerja.

Mitra Bali rutin memberi masukan bagi perajin tentang kesehatan kerja. Misalnya, untuk proses pengecatan mereka harus melakukan masker. “Kami sering mendatangkan dokter untuk memberi tahu mereka tentang kesehatan kerja. Mereka akan lebih mendengar orang yang kompeten daripada kami,” kata Gung Alit.

Tidak hanya bertindak sebagai perantara dagang, Mitra Bali juga melakukan pendampingan desa. Salah satu programnya adalah Bali Seribu Blalu di desa Abuan sejak tahun 2004. Blalu atau sengon adalah bahan yang banyak digunakan untuk kerajinan. Di Abuan, Mitra Bali mengontrak lahan petani untuk ditanami sengon. Dengan begitu petani tidak menjual lahannya. Hasil panen kayu akan dibagi dominan untuk pemilik lahan.

Program ini berangkat dari fenomena betapa mudahnya petani di perdesaan menggadaikan lahannya. Padahal ketika lahan pertanian atau kebun menipis, akan mengganggu pasokan bahan baku kerajinan dan pertanian. “Pada intinya masyarakat perajin itu adalah petani. Jadi mereka tidak boleh kehilangan lahan pertaniannya. Untuk itu kami terus mendukung pertanian dengan pinjaman lunak tanpa bunga,” kata Gung Alit.

Memelihara eksistensi masyarakat sebagai petani adalah cara pandang yang paling jernih untuk Bali. Industri pariwisata di Bali secara massif telah menggeser lahan pertanian. Masyarakat diarahkan untuk mengolah potensi pariwisata, namun karena modal terbatas akhirnya lebih mudah bagi mereka untuk menjadi pekerja di sektor pariwisata. Padahal pertanian adalah jantung kehidupan masyarakat.

Mudah-mudahan fair trade juga masuk ke wilayah produk pangan. Sebab petani selalu menjadi korban eksploitasi.

Page 24: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 146 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 47

high-t ech indexcommunit yenterprise

Tradisi EOS hadirdenngan 600D

Baru saja setahun lalu kita dibuat “takjub” dengan kehadiran EOS 550D, kini Canon kembali melakukan upgrade rutinnya dengan

memperkenalkan EOS 600D (Rebel T3i). Memang tidak terlalu banyak perubahan fitur yang dilakukan oleh Canon mengingat EOS 550D juga sudah cukup sarat fitur untuk kategori DSLR pemula. Sensornya masih tetap 18 MP, dengan 9 titik AF (auto focus) dan kinerja ISO 100-6400. Secara general semua masih sama seperti EOS 550D.

Perbedaan utamanya hanyalah di layar LCD-nya yang kini bisa dilipat, membuatnya nyaman untuk dipakai saat merekam video atau saat pengambilan gambar2 dengan sudut extreemsepintas sudah tampak tidak lagi jelas batasan antara kamera DSLR pemula dan DSLR kelas serius, mengingat fitur 600D ini juga sudah menyamai kamera yang kelasnya lebih tinggi seperti EOS 60D. Namun tentunya Canon tetap memberi beberapa pembeda karena 600D memang bukan kamera kelas menengah, yang tidak memakai pentaprisma pada viewfinder optik layaknya kamera seperti EOS 60D atau EOS 7D. Sebaliknya, dia hanya memakai cermin biasa dengan 95% cakupan dan 0,85x perbesaran. EOS 600D juga tidak memiliki LCD kecil di bagian atas kamera. Ini seperti pertanda bahwa kamera ini masih masuk kelas entry level.

Bila ditinjau khusus pada fitur videonya, EOS 600D bahkan sudah bisa jadi alat rekam video yang tidak main-main, sehingga bisa diandalkan para videografer dalam membuat klip video berkualitas tinggi, apalagi bila dipadankan dengan lensa bukaan besar. Bagaimanapun seri ini mengembangkan fitur-fiturnya, sudah pasti seperti tradisi OS dengan seri D dibelakang tiga angkanya pasti akan membanjiri pasar Indonesia, bagi para pecinta foto yang sudah merasakan kehebatan seri 500D atau 550D siap-siap menabung.

Page 25: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 148 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 49

af terh our af terh our

M o o r y a t i S o e d i b y o

Tukul ArwanaPersiapkan Masa Tua Sejak Dini

Berkarya Tak Kenal Lelah

T ukul Arwana kini menjadi miliarder. Gaya humor khas “wong ndeso” Tukul dalam acara talk show “Bukan Empat Mata” telah membawa perubahan

dalam hidupnya. Bapak dua anak ini menerima bayaran puluhan juta rupiah. Penghasilan tersebut belum termasuk pekerjaan lain, seperti membintangi iklan, bermain film, membintangi video klip dan menyanyi.

Belakangan, Tukul yang dulunya pernah bekerja sebagai supir pribadi itu, tak hanya sukses menghibur masyarakat, tapi juga maju berbisnis. Di antaranya, dia memiliki rumah kontrakan yang terletak di komplek Jl Sawo Ujung, Cipete, Jakarta Selatan. Di sana Tukul memiliki bangunan seluas 150 meter persegi dan 200 meter persegi. Tarif kontrakan Tukul lumayan mahal, yakni sekitar Rp 1,5 juta perbulan. Bukan itu saja, Tukul kini juga sudah merambah bisnis kuliner. Ikan bakar Tukul Arwana - nama usahanya - di Bumi Serpong Damai (BSD), itu tergolong laris-manis.

Namun begitu, meski punya banyak usaha dan

kesibukan, mulai dari rumah kontrakan dan tempat makan, termasuk juga wadah pelawak yang diberi nama “Ojo Lali Entertainment”, Tukul mengaku masih senantiasa lebih fokus untuk menjadi presenter “Bukan Empat Mata”. Adapun untuk usaha lainnya, itu lebih banyak dikerjakan oleh karyawan dan keluarga. Istrinya sendiri ikut membantu dalam urusan manajemen.

Jika diibaratkan perputaran roda, kehidupan atau karir Tukul saat ini sedang berada di atas. Tapi, cepat atau lambat, roda tersebut akan berputar ke bawah. Hal itulah yang disadari betul oleh Tukul. Tidak terbuai oleh karirnya yang mengilap, ia selalu bertanya dalam hati: “Jika roda kehidupan saya sudah sampai di bawah, bagaimana?”

Secara alamiah, kata Tukul, entah karena sudah tua atau sudah tak kreatif lagi, kehidupan ekonominya akan menuju ke arah sana (penurunan). “Tapi, bagaimana caranya supaya prediksi semacam itu bisa meleset atau tidak terjadi terlalu cepat,” ujarnya. (Berbagai Sumber)

Mooryati Soedibyo kini berusia 83 tahun. Setelah 36 tahun berkiprah dalam bisnis kecantikan dan perawatan tubuh tradisional, Bu Moor,

demikian sapaan akrabnya, menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada anak keduanya. Dibutuhkan waktu 25 tahun menggembleng Putri Kuswisnu Wardani yang kini resmi menjabat sebagai presiden direktur, perusahaan keluarga PT Mustika Ratu.

Meski telah pensiun, bagi cucu Sri Susuhunan Pakoe Boewono X Keraton Surakarta ini bukan pantangan untuk tetap berkarya. Ia tetap ingin memberikan kontribusi dalam bentuk lain. Misalnya riset dan pengembangan produk. Maklum, sejak 1975 Mooryati memulai usahanya dengan memproduksi jamu dari garasi rumahnya. Lima tahun setelahnya Mustika Ratu berkembang tak hanya menjadi produsen jamu, tetapi juga mengembangkan berbagai jenis kosmetika tradisional. Pada 1981 pabrik Mustika Ratu pun resmi didirikan.

Produknya mulai diekspor ke kurang lebih 20 negara, diantaranya Rusia, Belanda, Jepang, Afrika Selatan, Timur Tengah, Malaysia dan Brunei. Produknya juga berkembang menjadi 800 buah produk, mulai dari balita, umum, super, dan premium.

Yang juga menjadi fokus Mooryati dalam bidang pendidikan adalah terkait kewirausahaan. Melalui organisasi nonprofit, Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS), Mooryati terpanggil untuk meneruskan misinya memberdayakan perempuan.”Entrepreneurship penting dimasukkan ke dalam berbagai aspek pendidikan,” katanya, menambahkan jiwa dan semangat entrepreneurship masih perlu ditularkan ke sebanyak mungkin orang, terutama perempuan.

Kewirausahaan tidak hanya bisa dimiliki melalui pendidikan, melainkan juga dari kemauan, bakat, pengalaman, dan cara berpikir yang berbeda, jelasnya. Penyebaran jiwa kewirausahaan inilah yang menjadi panggilan hati Mooryati usai pensiun dari kepemimpinan perusahaan kosmetika yang dirintisnya dari usaha rumahan 36 tahun silam. (Berbagai sumber)

Page 26: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 150 - Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 1 51

s neakpeek

Sekali lagi satu film yang sukses yang dibintangi Sean Penn, kepiawaian nya membawakan suatu peran benar-benar totalitas yang patut

mendapatkan acungan jempol. Kali ini dia memerankan seorang pria bernama Sam Dowson, yang menderita retard, mengalami keterbelakangan mental dan hanya memiliki tingkat intelejensi tidak lebih dari anak berumur 7 tahun. Sam mendapatkan seorang anak perempuan yang dinamakan Lucy Diamond, yang diperankan oleh Dakota Finning. Nama Lucy Diamond diambil dari salah satu lirik lagu The Beatlles.

Ketika Lucy mencapai usia 7 tahun, keterbatasan Sam mempengaruhi kehidupan mereka, tapi hal tersebut tidak mengubah dedikasinya sebagai seorang ayah terhadap Lucy. Kendati demikian, ketika Lucy beranjak pada usia 7 tahun, badan pemerintahan anak-anak mulai menyadari bahwa Sam dianggap tidak mampu mengurus anaknya lebih lanjut daripada umur tersebut, apalagi karena Sam hanyalah seorang pegawai Starbucks. Karena itu, Lucy diambil oleh pemerintah untuk diinapkan sementara di tempat tinggal orang tua asuh sementara kasus mengenai hak kepengurusan dilanjutkan dalam persidangan.

Film ini sangat mengharukan, dimana Sam berjuang untuk tetap mempertahankan hak nya untuk tetap dapat merawat anaknya. Dia mendatangi seorang pengacara yang handal Rita Harrison, yang diperankan oleh Michielle Prieffer. Karena kegigihan dan ketulusan hati Sam, akhirnya Rita membantu Sam dalam persidangan. Bukan hal yang mudah untuk meraih semua itu, tapi seiring berjalannya tahapan sidang, mereka berdua saling belajar satu sama lain.

Cerita film I Am Sam ini mampu dipadukan antara tawa dan tangis yang pas. Akan ada adegan yang membuat kita tersenyum, lalu adegan selanjutnya yang membuat hati kita trenyuh menontonnya. Setelah meonton film ini, membuat kita bertanya-tanya kepada diri kita sendiri apakah kita sudah megasihi keluarga kita dengan baik, sudah mampu untuk menyanyangi mereka dengan segenap kemampuan kita. Akan merasa malu dengan seorang retard saja mampu dengan sepenuh hati menyanyangi anaknya. Sebuah tontonan drama yang patut ditonton bersama anggota keluarga untuk menambah erat tali kekeluargan.

Oleh Elly Ten

Page 27: Money&I ed 15

- Vo l . 1 5 M a r - A p r 2 0 1 152


Recommended