+ All Categories
Home > Documents > MOTIVASI DAN PENGELOLAAN MHRD TERHADAP PENYALURAN …

MOTIVASI DAN PENGELOLAAN MHRD TERHADAP PENYALURAN …

Date post: 27-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 6 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
14
Jurnal EK &BI Politeknik Bisnis Indonesia 29 MOTIVASI DAN PENGELOLAAN MHRD TERHADAP PENYALURAN KUR BANK BNI CABANG PEMATANGSIANTAR Penulis 1 : Kalvin Sinaga,S.IP,MM, Penulis 2 : Sarida Sirait, SE, M.Si Penulis 3 : Novendra Sinaga, S.Kom,MM Perbankan dan Keuangan, Politeknik Bisnis Indonesia [email protected] Sistem Informasi Akuntansi, Politeknik Bisnis Indonesia [email protected] Teknik Komputer, Politeknik Bisnis Indonesia [email protected] Abstract The Influence Of Motivation And Management Of MHRD (Management of Human Resourses Development) to The Performance Of The Distribution Of People's Business Credit (Kredit Usaha Rakyat = KUR) In PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (BNI) Pematangsiantar Branch. This journal : Research Program 2018. The coefficient of motivation gives a value of 0.316 which means that if the motivation is better with the assumption that other variables remain and the Coefficient of Management of Human Resource Development gives a value of 0.343 which means that if the management of MHRD is higher with the assumption that other variables remain then the performance of the Distribution of People's Business Credit in PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk , Pematangsiantar Branch will increase. The results showed that both independent variables (Motivation and Management of Human Resource Development) have a positive and significant influence, partially on the dependent variable ( The Performance of Disbursement of People’s Business Credit), Regression calculation results can be seen that the coefficient of determination (adjusted R2) obtained of 0.57. This means 57% variation of variable of performance Distribution of People's Business Credit at BNI Pematangsiantar Branch can be explained by motivation variable, management of MHRD while the rest equal to 43% explained by other variable not submitted in this research. Recommended for institution of BNI Pematangsiantar Branch. In order to improve the performance of the People's Business Credit Distribution need to increase motivation. Keywords : Motivation, MHRD, Performance , Distribution , KUR. PENDAHULUAN Indonesia adalah negara berkembang yang dewasa ini sedang melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada Undang-undang Dasar 1945 alinea 4 (empat) yaitu, “melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Pembangunan Nasional Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 telah mencapai berbagai kemajuan termasuk di bidang ekonomi dan moneter sebagaimana tercermin pada pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan tingkat inflasi yang terkendali. Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung pada perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Pasca krisis ekonomi dan moneter di Indonesia tahun 1998 memberikan gambaran nyata betapa peran strategi sektor perbankan sangat penting. Ketika sektor perbankan terpuruk, perekonomian
Transcript
Page 1: MOTIVASI DAN PENGELOLAAN MHRD TERHADAP PENYALURAN …

Jurnal EK &BI

Politeknik Bisnis Indonesia

29

MOTIVASI DAN PENGELOLAAN MHRD TERHADAP PENYALURAN

KUR BANK BNI CABANG PEMATANGSIANTAR

Penulis 1 : Kalvin Sinaga,S.IP,MM, Penulis 2 : Sarida Sirait, SE, M.Si

Penulis 3 : Novendra Sinaga, S.Kom,MM

Perbankan dan Keuangan, Politeknik Bisnis Indonesia

[email protected]

Sistem Informasi Akuntansi, Politeknik Bisnis Indonesia

[email protected]

Teknik Komputer, Politeknik Bisnis Indonesia

[email protected]

Abstract

The Influence Of Motivation And Management Of MHRD (Management of Human Resourses

Development) to The Performance Of The Distribution Of People's Business Credit (Kredit Usaha

Rakyat = KUR) In PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (BNI) Pematangsiantar Branch. This

journal : Research Program 2018. The coefficient of motivation gives a value of 0.316 which means

that if the motivation is better with the assumption that other variables remain and the Coefficient

of Management of Human Resource Development gives a value of 0.343 which means that if the

management of MHRD is higher with the assumption that other variables remain then the

performance of the Distribution of People's Business Credit in PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk , Pematangsiantar Branch will increase. The results showed that both independent variables

(Motivation and Management of Human Resource Development) have a positive and significant

influence, partially on the dependent variable ( The Performance of Disbursement of People’s

Business Credit), Regression calculation results can be seen that the coefficient of determination

(adjusted R2) obtained of 0.57. This means 57% variation of variable of performance Distribution

of People's Business Credit at BNI Pematangsiantar Branch can be explained by motivation variable,

management of MHRD while the rest equal to 43% explained by other variable not submitted in this

research. Recommended for institution of BNI Pematangsiantar Branch. In order to improve the

performance of the People's Business Credit Distribution need to increase motivation.

Keywords : Motivation, MHRD, Performance , Distribution , KUR.

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara berkembang yang

dewasa ini sedang melaksanakan pembangunan

di berbagai bidang yang berpedoman pada

Undang-undang Dasar 1945 alinea 4 (empat)

yaitu, “melindungi segenap bangsa dan seluruh

tumpah darah Indonesia, memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial”. Pembangunan

Nasional Indonesia untuk mewujudkan

masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 telah

mencapai berbagai kemajuan termasuk di bidang

ekonomi dan moneter sebagaimana tercermin

pada pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi

dan tingkat inflasi yang terkendali.

Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat

bergantung pada perkembangan dinamis dan

kontribusi nyata dari sektor perbankan. Pasca

krisis ekonomi dan moneter di Indonesia tahun

1998 memberikan gambaran nyata betapa peran

strategi sektor perbankan sangat penting. Ketika

sektor perbankan terpuruk, perekonomian

Page 2: MOTIVASI DAN PENGELOLAAN MHRD TERHADAP PENYALURAN …

Jurnal EK &BI

Politeknik Bisnis Indonesia

30

nasional juga ikut terpuruk. Demikian

sebaliknya, ketika perekonomian mengalami

stagnasi, sektor perbankan juga terkena

imbasnya dimana fungsi intermediasi tidak

berjalan normal. (Ryan Kiryanto. Langkah

Terobosan Ekspansi Kredit. 2007).

Pemerintah Republik Indonesia

mengeluarkan Inpres Nomor 6 tanggal 8 Juni

2007 tentang Kebijakan Percepatan

Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan

UMKM yang diikuti dengan nota kesepahaman

bersama antara Departemen Teknis, Perbankan

dan Perusahaan Penjaminan Kredit/Pembiayaan

kepada UMKM. Akhirnya pada tanggal 5

November 2007, Presiden Republik Indonesia

Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan kredit

bagi UMKM dengan pola penjaminan dengan

nama Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan didukung

oleh Inpres Nomor 5 Tahun 2008 tentang Fokus

Program Ekonomi 2008-2009 untuk menjamin

implementasi atau percepatan pelaksanaan

kredit usaha rakyat ini dan berlanjut sampai

dengan tahun 2018 ini.

KUR merupakan fasilitas kredit yang

khusus diberikan kepada kegiatan Usaha Mikro

Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) yang

usahanya cukup layak namun tidak memiliki

agunan yang cukup sesuai dengan persyaratan

yang telah ditetapkan oleh pihak perbankan. PT.

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

merupakan salah satu bank yang telah ditunjuk

oleh pemerintah dan dipercaya untuk

melaksanakan kebijakan mengenai KUR.Atas

Ketentuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro.

KUR baru dilaksanakan oleh BNI pada Maret

2008 dimana KUR ini dibagi menjadi dua, yaitu

: KUR Retail dan KUR Mikro. Untuk plafond

KUR Retail plafon diatas Rp. 20.000.000,00

(dua puluh juta rupiah) sampai dengan Rp.

500.000.000,00 (lima ratusjuta rupiah) dengan

suku bunga maksimal 14 % (empat belas persen)

efektif pertahun, sedangkan KUR MIKRO

maksimum plafon sampai denganRp.

20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah), untuk

saat ini BNI baru menyediakan KUR Retail, hal

ini karena BNI lebih fokus terhadap pembiayaan

kredit segmen retail keatas.

Perumusan Masalah.

Berdasarkan uraian latarbelakang

masalah tersebut,maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah motivasi pegawai berpengaruh

terhadap kinerja penyaluran KUR di PT.

BNI (Persero), Tbk Cabang

Pematangsiantar?

2. Apakah p e n g e l o l a a n

M S D M berpengaruh terhadap kinerja

penyaluran KUR di PT. BNI (Persero),

Tbk Cabang Pematangsiantar?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latarbelakang dan rumusan

masalah yang telah diuraikan diatas,maka tujuan

penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi

pegawai terhadap kinerja penyaluran

KUR di PT. BNI (Persero), Tbk Cabang

Pematangsiantar.

2. Untuk mengetahui pengaruh

pengelolaan MSDM terhadap kinerja

penyaluran KUR di PT. BNI (Persero),

Tbk Cabang Pematang Siantar.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Bank

Dalam bisnis modern sekarang ini, peranan

perbankan dalam memajukan perekonomian

suatu negara sangatlah besar. Hampir semua

sektor yang berhubungan dengan berbagai

kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa

bank. Oleh karena itu saat ini dan masa yang

akan datang, kita tidak akan lepas dari dunia

perbankan, jika hendak menjalankan aktivitas

keuangan, baik perorangan maupun lembaga,

baik sosial atau perusahaan.

Secara sederhana bank diartikan sebgai

lembaga keuangan yang kegiatan usahanya

adalah menghimpun dana dari masyarakat

berupa al.: Giro, Tabungan, Deposito dan

menyalurkan kembali dana tersebut ke

masyarakat berupa al.: KUR,KPR, KI, KMK

serta memberikan jasa-jasa bank lainnya berupa

al.: Jasa Transfer, Jasa Safe Deposit Box, Surat

Keterangan Bank. Menurut Undang-Undang

pokok perbankan No.10 Tahun 1998 yang

dikutip oleh Idroes (2008 : 15) yang mengatur

Page 3: MOTIVASI DAN PENGELOLAAN MHRD TERHADAP PENYALURAN …

Jurnal EK &BI

Politeknik Bisnis Indonesia

31

tentang pokok peraturan perbankan di Indonesia

mendefinisikan sebagai berikut :"Bank adalah

badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk

kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak”.

Definisi bank juga dikemukakan oleh

Kasmir ( 2010 : 24 ), sebagai berikut : “Bank

adalah sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

utamanya adalahmenghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkannya kembali dana

tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa

bank lainnya”.

Pengertian Kinerja

Kinerja atau prestasi kerja berasal dari

pengertian performance.

Menurut Siagian (2003) kinerja adalah

konsep yang bersifat universal yang merupakan

efektivitas operasional suatu organisasi, bagian

organisasi dan bagian karya berdasar standar dan

kriteria yang ditetapkan.

Menurut Mangkunegara (2007) kinerja

adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun

kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam

melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang

diberikan.

Mathis dan Jackson (2006) berpendapat

bahwa, ” Kinerja pada dasarnya adalah apa yang

dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan.

Kinerja karyawan yang umum untuk

kebanyakan pekerjaan meliputi elemen sebagai

berikut : (1) Efisiensi, (2) kualitas dari hasil, (3)

Efektivitas, (4) kehadiran, dan (5) kemampuan

bekerja sama”.

Berdasarkan deskripsi di atas, kinerja

merupakan perbandingan hasil kerja yang

dicapai oleh karyawan dengan standar yang telah

ditentukan. Kinerja juga berarti hasil yang

dicapai oleh seseorang baik kuantitas maupun

kualitas sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya. Selain itu kinerja

seseorang dipengaruhi oleh motivasi dan

pengelolaan manajemen sumber daya manusia.

Hasil kerja seseorang akan memberikan umpan

balik bagi orang itu sendiri untuk selalu aktif

melakukan kerjanya secara baik dan diharapkan

akan menghasilkan mutu pekerjaan yang baik.

Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan kegiatan yang

mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara

perilaku manusia. Motivasi ini merupakan

subyek yang penting bagi manajer, karena

manajer harus bekerja dengan dan melalui orang

lain. Manajer perlu memahami orang-orang

berperilaku tertentu agar dapat

mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan

yang diinginkan organisasi. Motivasi adalah

subyek yang membingungkan, karena motif

tidak dapat diamati atau diukur secara langsung,

tetapi harus disimpulkan dari perilaku yang

tampak.

Banyak Klasifikasi Teori Motivasi yang

dapat dipakai untuk mempengaruhi orang lain

agar dapat bekerja sesuai dengan yang

diinginkan organisasi antara lain : 1) Teori

Petunjuk (prescriptive theories) yang didasarkan

pengalaman coba-coba. 2) Teori Proses (process

theories) yang menjelaskan aspek “bagaimana”

motivasi. Pada tulisan ini titik berat penelitian

adalah menggunakan Teori Isi (content theories)

atau teori kebutuhan (need theories) yang adalah

berkenaan dengan pertanyaan apa penyebab-

penyebab perilaku atau dengan membuat

pertanyaan “apa” dari motivasi. Teori ini

terkenal diantaranya “Hirarki Kebutuhan” dari

psikolog Abraham H. Maslow.

Pengertian Pengelolaan MSDM Motivasi bukan satu-satunya faktor yang

mempengaruhi tingkat prestasi seseorang, faktor

lainnya adalah antara lain Pengelolaan MSDM.

Jadi, bila salah satu faktor rendah, maka tingkat

prestasi atau kinerja akan rendah, walaupun

faktor lainnya tinggi.

Perusahaan yang memilih berkompetisi

pada era persaingan yang sangat ketat dan

perubahan pasar yang terus menerus, akan

memposisikan dan merubah arah kebijakan

MSDM-nya ke arah sumber daya yang memiliki

keunggulan kompetitif (Wilberforce, 2000).

Jadi perusahaan yang berorientasi pada

costumer (Costumer Centric) akan

memposisikan menjadi organisasi yang fleksibel

Page 4: MOTIVASI DAN PENGELOLAAN MHRD TERHADAP PENYALURAN …

Jurnal EK &BI

Politeknik Bisnis Indonesia

32

dan adaptif, dan kondisi tersebut tergantung dari

modal manusia (human capital) yaitu karyawan.

Lebih jelas Pfeffer (1994) mengungkapkan :

teknologi, keuangan, pasar dan sumber daya lain

bisa menjadi faktor-faktor yang penting akan

tetapi sumber daya tersebut akan menjadi

berbeda tergantung pada pegawai (sumber daya

manusia) dan bagaimana mereka bekerja.

Sebuah pendekatan yang efektif terhadap

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

harus mencakup pembuatan dan pelaksanaan

satu rangkaian kebijakan dan tindakan yang

konsisten yang akan menentukan bahwa sumber

daya manusia perusahaan, meliputi :

pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan

kolektif pekerja, turut menyumbang terhadap

pencapaian tujuan usaha (Jackson & Schuler,

1995).

Tindakan-tindakan yang efektif dari

MSDM merupakan dasar manajemen

menetapkan perspektif strategis yaitu asumsi

bahwa keberhasilan sebuah perusahaan

dipengaruhi oleh tindakan Manajemen Sumber

Daya Manusia yang dimiliki oleh perusahaan

tersebut (Huselid & Becker, 1996).

Kerangka Pemikiran

Berdasarkan pada kajian teori dan

penelitian yang terdahulu yang relevan yang

telah dikemukan sebelumnya, maka kerangka

pemikiran yang dibangun diatas dapat

diterangkan dalam grafis sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Hipotesis

Dengan landasan teori yang telah diuraikan

dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan

diatas, maka hipotesis kerja yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

1. Terdapat pengaruh motivasi

pegawai positif dan signifikan

terhadap kinerja penyaluran KUR di

PT. BNI (Persero), Tbk Cabang

Pematangsiantar.

2. Terdapat pengaruh pengelolaan

MSDM positif dan signifikan

terhadap kinerja penyaluran KUR di

PT. BNI (Persero), Tbk Cabang

Pematangsiantar.

METODELOGI PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada PT.

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang

Pematangsiantar, Kota Pematangsiantar Propinsi

sumatera Utara. Penelitian ini akan dilakukan

dan dilaksanakan pada tgl. 13 Januari 2018

hingga tgl. 13 Maret 2018.

Metode Penelitian

Adapun sifat penelitian ini adalah penelitian

penjelasan (Explanatory Research). Penelitian

ini bertujuan membuktikan hubungan kausal

antara variabel bebas (Independent variable)

yaitu variabel Motivasi, Pengelolaan MSDM

dan variabel terikat (dependent variable) yaitu

Kinerja Penyaluran Kredit Usaha Kecil (KUR)

di BNI Cabang Pematangsiantar. Penelitian ini

juga merupakan penelitian korelasional, yaitu

penelitian yang berusaha untuk melihat apakah

antara dua variabel atau lebih memiliki

hubungan atau tidak, dan seberapa besar

hubungan itu serta bagaimana arah hubungan

tersebut (Indriyantoro, 2002). Penelitian

eksplanatori digunakan untuk mengembangkan

dan menyempurnakan teori yang sudah ada

sebelumnya sehingga memiliki kredibilitas

untuk mengukur dan menguji hubungan sebab

akibat dua atau beberapa variabel dengan

menggunakan alat analisis statistik.

Pendekatan penelitian ini adalah

pendekatan survey. Penelitian survey melakukan

pengambilan sampel dari suatu populasi dengan

menggunakan alat-alat pengumpulan data yang

bertujuan untuk menghasilkan suatu kesimpulan

yang menyeluruh terhadap suatu populasi.

Motivasi

(X1

)

Kinerja

(

Y

)

E Pengelolaan SDM (X2)

Page 5: MOTIVASI DAN PENGELOLAAN MHRD TERHADAP PENYALURAN …

Jurnal EK &BI

Politeknik Bisnis Indonesia

33

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini menurut

jenisnya merupakan populasi yang terbatas dan

menurut sifatnya merupakan populasi yang

homogen. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh Pegawai yang berhubungan dengan

penyaluran KUR pada BNI Cabang

Pematangsiantar berjumlah 32 orang. Dengan

mengasumsikan bahwa Pegawai yang bekerja

di kantor ini jumlahnya terbatas, maka penelitian

ini akan menggunakan semua anggota yang

besarnya 32 orang pegawai sebagai sampel atau

dengan perkataan lain, penelitian ini

menggunakan sampel jenuh (sensus).

Tehnik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, tehnik pengumpulan

data yang digunakan dapat dijabarkan dan

dijelaskan sebagai berikut :

1. Teknik Wawancara.

Wawancara dilakukan pada berbagai pihak

yang berwenang untuk memberikan data dan

informasi di kantor tersebut. Wawancara ini

dilakukan untuk mendapatkan data atau

informasi umum mengenai masalah yang

terjadi. Hasil wawancara juga dapat

digunakan sebagai pembanding terhadap

hasil pengisian daftar pertanyaan yang

dilakukan.

2. Pengisian Daftar Pertanyaan.

Daftar pertanyaan yang telah dibuat

sebelumnya, diberikan kepada pegawai yang

telah dipilih sebagai sampel dari penelitian

ini. Daftar pertanyaan yang diberikan harus

diisi dengan benar dan baik oleh responden

sehingga hasilnya akan menggambarkan

keadaan yang sesungguhnya.

Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan data yang dikumpulkan

dengan menggunakan metode atau tehnik

pengumpulan data di atas, maka penelitian ini

mengelompokkan jenis dan sumber data menjadi

2 (dua) bagian yaitu :

1. Data Primer.

Data primer adalah data yang

dikumpulkan secara langsung oleh

peneliti di lapangan, baik melalui

pengisian daftar pertanyaan maupun

wawancara yang dilakukan.

2. Data Sekunder.

Data sekunder adalah data yang

diperoleh melalui publikasi-publikasi,

baik yang berasal dari luar kantor

maupun dari kantor itu sendiri.

Penjelasan Hipotesis

Identifikasi Variabel Hipotesis

Variabel-variabel yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah variabel bebas

(independent variable) dan variabel terikat

(dependent variable). Variabel bebas dan

terikat dapat dijelaskan di bawah ini :

1. Variabel Terikat.

Variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi oleh variabel lainnya.

Dalam penelitian ini, variabel terikatnya

(Y) adalah Kinerja Penyaluran KUR.

2. Variabel Bebas.

Variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi variabel terikat dalam

penelitian ini. Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah Motivasi (X1),

Pengelolaan MSDM (X2).

Definisi Operasional Variabel Hipotesis

Definisi operasional dari variabel-variabel

yang digunakan dalam penelitian ini dapat

dilihat dibawah ini.

1. Kinerja (Y).

Kinerja adalah Hasil Kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

suatu organisasi atau oleh seorang

pegawai dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya.

2. Motivasi (X1).

Keadaan dalam pribadi seseorang yang

mendorong keinginan individu untuk

melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

guna mencapai tujuan.

3. Pengelolaan MSDM (X2).

Page 6: MOTIVASI DAN PENGELOLAAN MHRD TERHADAP PENYALURAN …

Jurnal EK &BI

Politeknik Bisnis Indonesia

34

Pengelolaan sumber daya manusia

adalah kegiatan Rekrutmen, Seleksi,

Penilaian Prestasi, Training administrasi

bonus dan keuntungan untuk mencapai

tujuan individu maupun tujuan

organisasi.

Identifikasi Variabel

Telah dijelaskan variabel terikat dan bebas

dalam penelitian ini, maka pada bagian ini akan

diidentifikasikan setiap variabel dengan

indikator-indikator yang digunakan sehingga

akan jelas pengukuran nantinya. Identifikasi

variabel dan indikatornya dapat dilihat pada

tabel 3.1 dibawah ini :

Table 3.1

Definisi Operasioanla Variabel dan Indikator Variabel Definisi Indikator Pengukuran

Kinerja

(Y)

Hasil Kerja

secara kualitas

dan kuantitas

yang dicapai oleh

seseorang

karyawan/pegaw

ai dalam

melaksanakan

tugasnya sesuai

dengan

tanggungjawab

yang diberikan

kepadanya

(Mangkunegara

2007)

Kualitas pekerjaan

Kuantitas pekerjaan

Ketepatan waktu

dalam menyelesaikan

pekerjaan.

Kemampuan

bekerjasama

Skala Likert

Motivasi

(X1)

Keadaan dalam

pribadi seseorang

yang mendorong

keinginan

individu untuk

melakukan

kegiatan-kegiatan

tertentu guna

mencapai tujuan

(Narimawati,2007

)

Kepatuhan terhadap

ketentuan

Kemauan

Kebersamaan

Komunikasi

Skala Likert

Pengelo-

laan

MSDM

(X2)

Kegiatan

rekrutmen,

Seleksi, Penilaian

Prestasi,Training,

Administrasi

Bonus dan

Keuntungan

untuk mencapai

tujuan individu

maupun tujuan

organisasi

(Suhardjono,

2002)

Sumber Daya

Manusia yang

berkualitas

Perbaikan Prestasi

Kerja

Mempertahankan

Para

Karyawan/Pegawai

yang ada sekarang

Skala Likert

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas

Pengujian ini digunakan untuk melihat

apakah pertanyaan yang diberikan dapat

dimengerti oleh orang lain sebelum digunakan

pada penelitian yang sebenarnya. Kegunaan

pengujian validitas adalah untuk melakukan

perubahan bagi pertanyaan yang tidak sah

sehingga menjadi lebih baik nantinya.

Untuk menguji uji validitas ini

menggunakan korelasi product moment. Jika r

hitung lebih besar dari r tabel, maka akan ada

korelasi yang nyata antara kedua variabel

tersebut sehingga alat ukur ini valid untuk sahih

dan sebaliknya.

Jika nilai validitas setiap pertanyaan

lebih besar dari nilai koefisien korelasi 0,30

maka butir pertanyaan dianggap sudah sah.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah :

1. Jika r hitung positif dan r hitung> r

tabel, maka butir pertanyaan tersebut

sudah sah atau valid.

2. Jika r hitung negatif atau rhitung < r

tabel, maka butir pertanyaan tersebut

tidak sah atau tidak valid.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji untuk mengukur

suatu kuesioner yang merupakan variabel. Suatu

kuesioner dikatakan dipercaya atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Untuk mengetahui uji ini menggunakan

nilai Cronbach Alpa, jika Cronbach Alpa lebih

besar 0,6 maka kuesioner tersebut dikatakan

reliabel (Ghozali, 2005). Reliabilitas adalah

tingkat kepercayaan yang diperoleh dari data

yang dikumpulkan dengan menggunakan daftar

pertanyaan. Suatu data dikatakan terpercaya

apabila jawaban yang diberikan responden

memiliki tingkat kesalahan yang kecil

dibandingkan dengan jawaban yang sebenarnya.

Model Analisa Data

Model analisa data yang akan digunakan

untuk menguji hipotesis adalah analisa regresi

berganda. Regresi berganda tersebut dapat

diformulasikan sebagai berikut :

Y = βo + β1X1 + β2X2+ ε

Dimana :

Y = Kinerja

X1 = Motivasi

X2 = Pengelolaan

MSDM

β = Konstanta

Page 7: MOTIVASI DAN PENGELOLAAN MHRD TERHADAP PENYALURAN …

Jurnal EK &BI

Politeknik Bisnis Indonesia

35

β1 β2 β3 = Koefisien regresi

ε = Error Term

Pengujian Hipotesis

Uji Hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan tehnik regresi. Hipotesis pertama

dan kedua digunakan untuk mengetahui

pengaruh Motivasi , Pengelolaan MSDM

terhadap Kinerja. Pengujian hipotesis dilakukan

dengan menggunakan uji T.

Penerimaan atau penolakan hipotesis

dilakukan dengan membandingkan nilai T

hitung yang berasal dari perhitungan dengan

program SPSS dan nilai T tabel yang berasal dari

buku statistik untuk a = 5 % atau dengan

menggunakan hasil SPSS.

Adapun kriteria pengambilan keputusan

dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Ho diterima jika – t tabel ≤ t hitung ≤ t

tabel pada a = 5%

Ho ditolak atau H1 diterima jika t

hitung< - t tabel atau t hitung > t tabel

pada a = 5%.

3.7. Pengujian Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dalam suatu

regresi sangat diperlukan untuk mengetahui

apakah regresi yang dihasilkan terbebas dari

kesalahan-kesalahan klasik dalam

ekonometrika. Uji ini sangat berguna untuk

mengetahui apakah hasil estimasi dapat

digunakan atau tidak.

3.7.1. Uji Normalitas

Untuk menguji distribusi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari

grafik. Jika data menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas. Dan jika data menyebar jauh dari

garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas ( Santoso, 2004).

Selain menggunakan grafik, Ghozali (2005)

menyatakan bahwa pengujian normalitas juga

dapat digunakan dengan melihat uji Kolmogorv-

Smirnov yang diperoleh dari hasil pengolahan

SPSS.

Uji Heteroskedastisitas

Uji asumsi heteroskedasitas artinya

bahwa variabel bebas berubah dari satu sampel

ke sampel lain, sebab variabel bebas akan diukur

pengaruhnya terhadap variabel tergantung.

Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas

dilihat dari grafik scatter plot titik menyebar

secara acak serta tersebar baik diatas maupun

dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini

disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi tersebut

(Ghozali, 2005).

PEMBAHASAN

Uji Kualitas Data

Uji validitas digunakan untuk menguji

sejauh mana ketepatan alat pengukur dapat

mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang

diukur. Item kuesioner dinyatakan valid

apabila nilai r hitung > r tabel (n-2).

Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat

pada tabel 4.1 Berikut ini: Tabel 4.1

Hasil Pengujian Validitas

Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Tabel 4.1 terlihat bahwa korelasi antara

masing-masing indikator terhadap total skor

konstruk dari setiap variabel menunjukkan

hasil yang signifikan, dan menunjukkan bahwa

No Variabel/Indikator

r

hitun

g

r tabel Keterangan

Motivasi

1 1 0.662 0.423 Valid

2 2 0.715 0.423 Valid

3 3 0.464 0.423 Valid

4 4 0.519 0.423 Valid

Pengelolaan MSDM

5 1 0.464 0.423 Valid

6 2 0.776 0.423 Valid

7 3 0.502 0.423 Valid

Kinerja

15 1 0.781 0.423 Valid

16 2 0.634 0.423 Valid

17 3 0.654 0.423 Valid

18 4 0.693 0.423 Valid

Page 8: MOTIVASI DAN PENGELOLAAN MHRD TERHADAP PENYALURAN …

Jurnal EK &BI

Politeknik Bisnis Indonesia

36

r hitung > r tabel. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid.

Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji

sejauh mana keandalan suatu alat pengukur

untuk dapat digunakan lagi untuk penelitian

yang sama. Pengujian reliabilitas dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan

rumus Alpha.

Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-

masing variabel yang diringkas pada tabel 4.2

berikut ini:

Tabel 4.2

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Alpha Keterangan

Motivasi

Pengelolaan MSDM

Kinerja

0.951

0.920

0.917

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan

bahwa semua variabel mempunyai koefisien

Alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,60

sehingga dapat dikatakan semua konsep

pengukur masing-masing variabel dari

kuesioner adalah reliabel sehingga untuk

selanjutnya item-item pada masing-masing

konsep variabel tersebut layak digunakan

sebagai alat ukur.

Uji Asumsi Klasik

Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari

nilai tolerance dan nilai Varian Inflation

Factor (VIF). Bila nilai VIF lebih kecil dari

10 dan nilai toleransinya di atas 0,1 atau 10

% maka dapat disimpulkan bahwa model

regresi tersebut tidak terjadi multikolinieritas

(Ghozali, 2005).

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa

nilai VIF semua variabel bebas dalam

penelitian ini lebih kecil dari 10 sedangkan nilai

toleransi semua variabel bebas lebih dari 10 %

yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel

bebas yang nilainya lebih dari 90 %, dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinieritas antar variabel

bebas dalam model regresi. Uji Heterokedastisitas

Jika varians dari residual dari satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas dan jika varians

berbeda, disebut heterokedastisitas. Model

regresi yang baik adalah tidak terjadi

heterokedastisitas.

Untuk mendeteksi ada tidaknya

heterokedastisitas dapat digunakan metode

grafik Scatterplot yang dihasilkan dari output

program SPSS versi 17, Apabila pada gambar

menunjukkan bahwa titik-titik menyebar

secara acak serta tersebar baik di atas maupun

di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal

ini dapat disimpulkan tidak terjadi adanya

heterokedastisitas pada model regresi (Ghozali,

2005).

Gambar 4.1 Hasil Pengujian Heterokedastisitas

Sumber : Data Primer yang diolah, 2018

Dari grafik tersebut terlihat titik-titik

yang menyebar secara acak, tidak membentuk

No Variabel Bebas Nilai

Tolerance

Nilai VIF

(%)

1. Motivasi 0.565 1.901

2. Pengelolaan

MSDM

0.454 2.505

Page 9: MOTIVASI DAN PENGELOLAAN MHRD TERHADAP PENYALURAN …

Jurnal EK &BI

Politeknik Bisnis Indonesia

37

suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar

baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol)

pada sumbu Y, hal ini berarti tidak terjadi

penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas

pada model regresi yang dibuat, dengan kata lain

menerima hipotesis homoskedastisitas.

Uji Normalitas

Normalitas data dalam penelitian dilihat

dengan cara memperhatikan titik-titik pada

Normal P-Plot of Regression Standardized

Residual dari variabel terikat. Persyaratan dari uji normalitas adalah jika

data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika

data menyebar jauh dari garis diagonal

dan/atau tidak mengikuti garis diagonal, maka

model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

. Gambar 4.2 Hasil Pengujian Normalitas

Sumber : Data Primer yang diolah, 2018

Dari gambar tersebut didapatkan hasil

bahwa semua data berdistribusi secara normal,

sebaran data berada disekitar garis diagonal.

Analisis Persamaan

Model persamaan regresi yang baik

adalah yang memenuhi persyaratan asumsi

klasik, antara lain semua data berdistribusi

normal, model harus bebas dari gejala

multikolinieritas dan terbebas dari

heterokedastisitas. Dari analisis sebelumnya

telah terbukti bahwa model persamaan yang

diajukan dalam penelitian ini telah memenuhi

persyaratan asumsi klasik sehingga model

persamaan dalam penelitian ini sudah dianggap

baik.

Analisis regresi digunakan untuk menguji

hipotesis tentang pengaruh secara parsial

variabel bebas terhadap variabel terikat.

Berdasarkan estimasi regresi berganda dengan

program SPSS 17 diperoleh hasil seperti tabel

4.4 :

Tabel 4.4

Hasil Estimasi Regresi

Coefficientsa

a. Dependent Variabel: Kinerja

Sumber: Lampiran output SPSS

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui

persamaan regresi yang terbentuk adalah:

Y = 0,316 X1 + 0,343 X2

Keterangan:

Y = Kinerja

X1 = Motivasi

X2 = Pengelolaan MSDM

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan

bahwa:

a. Variabel Motivasi dan Pengelolaan

MSDM mempunyai arah koefisien

yang bertanda positif terhadap kinerja.

b. Koefisien Motivasi memberikan nilai

sebesar 0,316 yang berarti bahwa jika

motivasi semakin baik dengan asumsi

variabel lain tetap maka kinerja

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Cabang Pematangsiantar akan

mengalami peningkatan.

c. Koefisien Pengelolaan Manajemen

Sumber Daya Manusia memberikan

nilai sebesar 0,343 yang berarti bahwa

Model

Unstandardized

Coefficients

Stand

ardize

d

Coeffi

cients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std.

Error Beta

Tolera

nce VIF

1 Constant)

Motivasi

Pengelolaa

n MSDM

2.787

.460

.329

1.522

.122

.091

.316

.343

1.831

3.784

3.628

.070

.000

.000

.555

.434

1.801

2.305

Page 10: MOTIVASI DAN PENGELOLAAN MHRD TERHADAP PENYALURAN …

Jurnal EK &BI

Politeknik Bisnis Indonesia

38

jika pengelolaan MSDM semakin tinggi

dengan asumsi variabel lain tetap maka

kinerja Penyaluran Kredit Usaha Rakyat

di PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk Cabang Pematangsiantar akan

mengalami peningkatan.

Pengujian Hipotesis

Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi merupakan besaran

yang menunjukkan besarnya variasi variabel

dependen yang dapat dijelaskan oleh variable

independennya. Dengan kata lain, koefisien

determinasi ini digunakan untuk mengukur

seberapa jauh variabel-variabel bebas dalam

menerangkan variabel terikatnya. Nilai

koefisien determinasi ditentukan dengan nilai

adjusted R square sebagaimana dapat dilihat

pada tabel 4.5:

Tabel 4.5

Koefisien determinasi

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std.Error

of the

Estimate

1 .0763a .582 .570 1.933

a. Predictors:(Constant), Pengelolaan MSDM,

Motivasi

Sumber: Data primer yang diolah, 2018

Hasil perhitungan regresi dapat

diketahui bahwa koefisien determinasi

(adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,57. Hal

ini berarti 57% variasi variabel kinerja

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang

Pematangsiantar dapat dijelaskan oleh variabel

motivasi, pengelolaan MSDM sedangkan

sisanya sebesar 43% diterangkan oleh variabel

lain yang tidak diajukan dalam penelitian ini.

Uj( Uji Hipotesis Secara Parsial )

Hipotesis 1, dan 2 dalam penelitian ini

diuji kebenarannya dengan menggunakan uji

parsial. Pengujian dilakukan dengan melihat

taraf signifikansi (p-value), jika taraf

signifikansi yang dihasilkan dari perhitungan

di bawah 0,05 maka hipotesis diterima,

sebaliknya jika taraf signifikansi hasil hitung

lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak.

Tabel 4.6

Hasil Uji t Secara Parsial

Variabel Bebas t hitung Sig.t

Motivasi 3.784 0.000

Pengelolaan MSDM 3.628 0.000

Sumber: Lampiran output SPSS

Uji Hipotesis 1 (H1)

Perumusan hipotesis:

Ho : βi = 0 tidak ada pengaruh positif

antara motivasi dengan kinerja

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Cabang Pematangsiantar.

Ha : βi > 0 terdapat pengaruh positif

antara motivasi dengan kinerja

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Cabang Pematangsiantar.

Dari tabel 4.6 terlihat bahwa hasil

pengujian hipotesis motivasi menunjukkan

nilai t hitung sebesar 3,784 dengan taraf

signifikansi 0,000. Taraf signifikansi tersebut

lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa

hipotesis dalam penelitian ini menolak Ho dan

menerima Ha. Dengan demikian dapat berarti

bahwa hipotesis H1 “Motivasi mempunyai

pengaruh positif terhadap Kinerja Penyaluran

Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk Cabang

Pematangsiantar.

Uji Hipotesis 2 ( H2 )

Perumusan hipotesis:

Ho : βi = 0 tidak ada pengaruh positif

antara pengelolaan MSDM dengan kinerja

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Cabang Pematangsiantar.

Ha : βi > 0 terdapat pengaruh positif antara

pengelolaan MSDM dengan kinerja

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Cabang Pematangsiantar.

Page 11: MOTIVASI DAN PENGELOLAAN MHRD TERHADAP PENYALURAN …

Jurnal EK &BI

Politeknik Bisnis Indonesia

39

Dari tabel 4.6 terlihat bahwa hasil pengujian

hipotesis pengelolaan MSDM menunjukkan

nilai t hitung sebesar 3,628 dengan taraf

signifikansi 0,000. Taraf signifikansi hasil

sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang

berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini

menerima Ha dan menolak Ho. Dengan

demikian dapat berarti bahwa hipotesis H2

“disiplin berpengaruh positif terhadap Kinerja

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang

Pematangsiantar “ diterima.

Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian secara

statistik dapat terlihat dengan jelas bahwa secara

parsial (individu) semua variabel bebas

berpengaruh terhadap variabel terikat. Pengaruh

yang diberikan kedua variabel bebas tersebut

bersifat positif artinya semakin tinggi motivasi,

pengelolaan MSDM maka mengakibatkan

semakin tinggi pula kinerja Penyaluran Kredit

Usaha Rakyat di PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar yang

dihasilkan. Hasil tersebut sesuai dengan

hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian ini

juga sesuai dengan hasil penelitian

sebelumnya.

Penjelasan dari masing-masing pengaruh

variabel dijelaskan sebagai berikut:

Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Cabang Pematangsiantar.

Hasil pengujian hipotesis (H1) telah

membuktikan terdapat pengaruh antara

motivasi terhadap kinerja Penyaluran Kredit

Usaha Rakyat di PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar. Melalui

hasil perhitungan yang telah dilakukan

diperoleh nilai t hitung sebesar 3,784 dengan

taraf signifikansi hasil sebesar 0,000 tersebut

lebih kecil dari 0,05, dengan demikian Ha

diterima dan Ho ditolak.

Pengujian ini secara statistik

membuktikan bahwa motivasi berpengaruh

positif terhadap kinerja Penyaluran Kredit

Usaha Rakyat di PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar. Artinya

bahwa ada pengaruh antara variabel motivasi

terhadap kinerja Penyaluran Kredit Usaha

Rakyat di PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk Cabang Pematangsiantar.

Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya

oleh (Suranta, 2002) yang menguji pengaruh

kepemimpinan terhadap kinerja pegawai

dengan hasil analisis yaitu gaya kepemimpinan

mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan di PLN.

Pengaruh Pengelolaan MSDM terhadap

Kinerja Penyaluran Kredit Usaha

Rakyat di PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar.

Hasil pengujian hipotesis (H2) telah

membuktikan terdapat pengaruh antara

pengelolaan MSDM terhadap kinerja

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang

Pematangsiantar. Melalui hasil perhitungan

yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung

sebesar 3,628 dengan taraf signifikansi hasil

sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05,

yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian

ini menerima Ha dan menolak Ho.

Pengujian ini secara statistik

membuktikan bahwa pengelolaan MSDM

berpengaruh positif terhadap kinerja Penyaluran

Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk Cabang

Pematangsiantar. Artinya bahwa ada pengaruh

antara variabel pengelolaan MSDM terhadap

kinerja Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang

Pematangsiantar.

Hasil ini mendukung penelitian

sebelumnya oleh (Suharto dan Budi Cahyono,

2005) yang menyatakan bahwa ada pengaruh

positif dan signifikan antara motivasi terhadap

kinerja karyawan PLN.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Page 12: MOTIVASI DAN PENGELOLAAN MHRD TERHADAP PENYALURAN …

Jurnal EK &BI

Politeknik Bisnis Indonesia

40

Dari data primer yang diperoleh dari

penyebaran kuesioner maka dilakukan

pengujian reliabilitas untuk mengetahui bahwa

jawaban responden terhadap pernyataan

konsisten dari waktu ke waktu. Dan dilakukan

pengujian validitas untuk mengukur sah

tidaknya suatu kuesioner. Hasil dari uji

reliabilitas dan validitas menunjukkan bahwa

seluruh pernyataan dalam setiap variabel reliabel

dan valid.

Dalam uji asumsi klasik yang meliputi

uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas dan

uji normalitas menunjukkan bahwa dalam model

regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar

variabel bebas dan tidak terjadi

heteroskedastisitas serta memiliki distribusi

normal.

Dari pembahasan yang telah diuraikan,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian hipotesis telah

membuktikan terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan antara motivasi

dengan kinerja Penyaluran Kredit

Usaha Rakyat di PT. Bank Negara

Indonesia (Persero), Tbk Cabang

Pematangsiantar. Pengujian

membuktikan bahwa motivasi

memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja Penyaluran

Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank

Negara Indonesia (Persero), Tbk

Cabang Pematangsiantar. Dilihat dari

perhitungan yang telah dilakukan

diperoleh nilai koefisien sebesar 0,316

dan nilai t hitung sebesar 3,784 dengan

nilai signifikansi sebesar 0,000 tersebut

lebih kecil dari 0,05 dengan demikian

Ha diterima dan Ho ditolak.

2. Hasil pengujian hipotesis telah

membuktikan terdapat pengaruh antara

pengelolaan MSDM dengan kinerja

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.

Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

Cabang Pematangsiantar. Pengujian

membuktikan bahwa pengelolaan

MSDM memiliki pengaruh positif

terhadap kinerja Penyaluran Kredit

Usaha Rakyat di PT. Bank Negara

Indonesia (Persero), Tbk Cabang

Pematangsiantar. Dilihat dari

perhitungan yang telah dilakukan

diperoleh nilai koefisien sebesar 0,343

dan nilai t hitung sebesar 3,628 dengan

taraf signifikansi hasil sebesar 0,000

tersebut lebih kecil dari 0,05, yang

berarti bahwa hipotesis dalam

penelitian ini menerima Ha dan

menolak Ho.

3. Keterbatasan dalam penelitian ini secara

khusus yang berasal dari variabel kinerja

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.

Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

Cabang Pematangsiantar. Dalam hal ini

kinerja diperoleh dari hasil jawaban

responden atau sangat bersifat

subyektif. Untuk memperkecil

subyektifitas ukuran kinerja, maka

variabel kinerja dapat diukur dengan

kinerja riil yang berasal dari

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.

Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

Cabang Pematangsiantar mengenai

kinerja seperti kualitas pekerjaan,

kuantitas pekerjaan, ketepatan waktu

dalam menyelesaikan pekerjaan dan

kemampuan bekerja sama, dari masing-

masing Penyaluran Kredit Usaha

Rakyat di PT. Bank Negara Indonesia

(Persero), Tbk Cabang Pematangsiantar

dan juga dalam penelitian ini hanya

menggunakan dua variabel saja dalam

meneliti kinerja, sehingga hanya

mampu menjelaskan 57,0% variasi

kinerja Penyaluran Kredit Usaha Rakyat

di PT. Bank Negara Indonesia (Persero),

Tbk SKC Pematangsiantar.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah

dilakukan maka saran yang dapat

diberikan dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagi institusi PT. Bank Negara Indonesia

(Persero), Tbk Cabang Pematangsiantar,

hendaknya dalam meningkatkan kinerja

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.

Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

Cabang Pematangsiantar lebih

menitikberatkan pada motivasi dapat dilihat

dari kuesioner yang telah diisi oleh

pegawai Penyaluran Kredit Usaha Rakyat

Page 13: MOTIVASI DAN PENGELOLAAN MHRD TERHADAP PENYALURAN …

Jurnal EK &BI

Politeknik Bisnis Indonesia

41

di PT. Bank Negara Indonesia (Persero),

Tbk Cabang Pematangsiantar tersebut

diperoleh data bahwa pegawai Penyaluran

Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank Negara

Indonesia (Persero), Tbk Cabang

Pematangsiantar memiliki motivasi yang

lebih rendah, tetapi walaupun demikian

motivasi dalam hal ini masih wajar karena

hampir setiap kuessioner memberi jawaban

yang netral, dalam hal ini institusi

hendaknya perlu meningkatkannya,

misalnya dengan menggerakkan pegawai

memiliki kemauan dalam menjalankan

tugas yang diemban masing-masing tidak

hanya sebatas tugas tetapi harus didasari

oleh keinginan sendiri untuk memajukan

Penyaluran KUR di PT. Bank Negara

Indonesia (Persero), Tbk Cabang

Pematangsiantar.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil Uji R2

menunjukkan masih ada variabel yang

harus diperhatikan dalam penelitian ini.

Penelitian-penelitian lebih lanjut,

hendaknya menambah variabel lain yang

dapat mempengaruhi kinerja Penyaluran

Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank Negara

Indonesia (Persero), Tbk Cabang

Pematangsiantar, karena dengan semakin

baik kinerja pegawai Penyaluran KUR di

PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

Cabang Pematangsiantar,akan berpengaruh

baik juga bagi kemajuan PT. Bank Negara

Indonesia (Persero), Tbk Cabang

Pematangsiantar.

DAFTAR PUSTAKA Anwar Prabu Mangkunegara,

Manajemen Sumber Daya

Manusia Perusahaan,

PT. Remaja rosda Karya; Bandung,

2007.

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar

Akuntansi Keuangan, Salemba

Empat; Jakarta,

2009.

Ilyas dan Burton, Richard, 2008,

Hukum Pajak Edisi 4, Jakarta :

Salemba Empat

Kiryanto, Ryan. Langkah Terobosan

Mendorong Ekspansi Kredit,

Economic

Review No.208 Juni 2007.

Kasmir, Manajemen Perbankan, Edisi

Revisi. PT Raja Grafindo Persada;

Jakarta,

2010.

Lukman Dendawijaya, Manajemen

Perbankan. Edisi Kedua. Ghalia

Indonesia; Jakarta, 2009.

Malayu S.P Hasibuan, Dasar-Dasar

Perbankan. PT Bumi Aksara; Jakarta,

2008. Mathis, L Robert. &

Jackson, H,John., Human

Resource Management

(Terjemahan Diana Angelica), Edisi

Sepuluh; Salemba Empat;

Jakarta,

2006.

Mardiasmo, 2006, Perpajakan - Edisi

Revisi 2006, Yogyakarta : Andi

Mardiasmo, 2009, Perpajakan-Edisi

Revisi 2009, Yogyakarta : Andi

Muljono, Djoko, 2008, Ketentuan

Umum Perpajakan, Yogyakarta :

Andi

Pandiangan, Liberty, 2002, Undang-

Undang Perpajakan Indonesia,

Jakarta : Penerbit Erlangga

Philip, Kotler, Manajemen Pemasaran,

terjemahan Hendra Teguh, edisi

keduabelas, cetakan kedua, Penerbit :

Prenhalindo, Jakarta, 2008

Robbins, P Stephen, Perilaku

Organisasi, Terjemahan Diana

Angelica, Salemba

Empat; Jakarta, 2008.

Sondang P. Siagian, Teori dan Praktek

Kepemimpinan, PT. Rineka Cipta;

Jakarta.

2003.

Sugiyono, Metodologi Penelitian

Bisnis. Alfabeta; Bandung, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif Dan R&D,

Alfabeta. Bandung:

2010.

Page 14: MOTIVASI DAN PENGELOLAAN MHRD TERHADAP PENYALURAN …

Jurnal EK &BI

Politeknik Bisnis Indonesia

42

Umi Nariamawati, Riset Manjemen

Sumber Daya Manusia, Agung

Media; Jakarta, 2007.

Wibowo, Manajemen Kinerja. Raja

Grafindo; Jakarta, 2008.


Recommended