+ All Categories
Home > Entertainment & Humor > My senior = php ?

My senior = php ?

Date post: 29-Jan-2018
Category:
Upload: megawati-zahri
View: 943 times
Download: 1 times
Share this document with a friend
58
MY SENIOR = PHP ? This is story about some Junior who love her senior in high school but he behind her feel self 25 February 2012
Transcript
Page 1: My senior = php ?

MY SENIOR = PHP ?

This is story about some Junior who love

her senior in high school but he behind

her feel self

25 February 2012

Page 2: My senior = php ?

2

Page 3: My senior = php ?

3

DAFTAR ISI

I. Prolog .........................................................................4

II. CHAPTER :

1. First Time ......................................................................6

2. In Same Organization ................................................9

3. He is leader of the organization? ...........................12

4. My Alibi .......................................................................18

5. OSIS..............................................................................21

6. I have new best friend ..............................................27

7. His Birthday..................................................................29

8. Jelous...........................................................................32

9. I don’t belive that......................................................34

10. In Olimpiade .............................................................36

11. Aldo Birthday .............................................................39

12. Amazing Ivent ...........................................................43

13. I truth Something .......................................................51

III. Cinta...........................................................................55

IV. Riwayat penulis..........................................................57

Page 4: My senior = php ?

4

PROLOG

Memang benar masa - masa SMP tidak akan

terganti oleh apa pun. Tangis, canda, tawa, yang

telah dilewati akan selalu melekat kuat dalam

ingatan masing-masing orang yang pernah

menjalaninya. Termaksud dalam ingatan Marlyn

seorang anak yang baru saja melewati masa-masa

itu. About Sahabat, Mantan, dll. Sungguh berat

memang meninggalkan serpihan kenangan

didalamnya. But, She isn’t doing anything, because

times can’t stop or back. So she must face her future.

Mulai sekarang Marlyn adalah siswi di sebuah SMA

favorite di Jakarta. Ia bertekat untuk mengubah

dirinya menjadi orang yang lebih baik, walau

sekarang ia jauh dari semua orang yang telah

menjadi semangatnya selama ini, tapi apa daya.

Saat itu ia belum bisa melupakan orang yang sangat

ia suka di SMP (Aldo). Tidak ada lagi sahabat yang

selalu hadir dismpingnya, Taufan, Fahreza, Viviy, dan

masih banyak lagi. Namun seiring dengan

berjalannya waktu ia pun berhasil menghadapi itu

Page 5: My senior = php ?

5

semua. Walau SMA jauh berbeda dengan SMP

tetapi di sana dia menemukan hal-hal yang menarik.

Mulai dari organisasi, eskul, dan lain-lain , meski ia

belum mendapat sahabat-sahabat seperti taufan

dkk, selain itu ia juga punya seseorang yang

memberinya semangat baru. Sebut saja Pitter senior

kelas XI yang memberi warna berbeda dalam setiap

hari yang Marlyn lalui. Berawal dari rasa kagum saat

pertama kali melihatnya, namun sayang seniornya ini

sepertinya PHP. Marlyn like him but he behind her feel

self. She just little hope, because she doesn’t think

their reletionship come be better in next time.

Page 6: My senior = php ?

6

First Time

Today is Marlyn first time in high school. Saat itu

Marlyn sibuk mencari kelas barunya. Ruangan demi

ruangan ia telusuri, hingga akhirnya langkahnya

terhenti di depan ruangan di pojok lantai dua.

Perlahan ia langkahkan kakinya masuk ke dalam

ruangan itu. Beruntung di ruangan itu ada satu

teman dari SMP yang sama, dahulu sempat menjadi

saingannya juga, dan akhirnya mereka memutuskan

untuk duduk bersama.

Kriiiiing.....

Kriiiiing.....Kriiiiing.....

Tak lama

kemudian bel pun

berbunyi tanda

masuk kelas.

Agenda pada hari

pertama yang

selalu dilakukan di

sekolah mana pun yaitu perkenalan, nama wali kelas

marlyn adalah Mrs. Nur. Sebelum mereka berkenalan

Page 7: My senior = php ?

7

satu sama lain, Mrs nur meminta mereka untuk

memisahkan diri apa bila masih ada yang duduk

dengan teman satu SMP . Mrs Nur ingin mereka tak

hanya dekat oleh teman yang itu-itu saja. Marlyn

dan Novi ( teman satu SMP ) bingung ingin duduk

dengan siapa, maklum hari pertama belum saling

mengenal. Saat semua orang sibuk mencari teman

sebangku, pandangan marlyn tiba-tiba mengarah

ke seorang anak perempuan dibarisan pertama

dekat pintu, yang kebetulan sedang sendiri, After

that she have a feeling about her , jadi tanpa ragu

marlyn menghampirinya nya dan mengajaknya

untuk duduk bersama. Awalnya dia kira anak itu

sombong, ternyata setelah istirahat mereka

berbicara panjang lebar marlyn tahu bahwa

keputusannya duduk dengan Prita benar. Ia adalah

seseorang yang baik dan easy going .

―ya , I hope she will be my best friend‖ ucap

Marlyn didalam hati.

Oya MOS di sekolah Marlyn tidak se heboh yang ia

bayangkan, tidak seperti SMA-SMA pada dasarnya,

mereka hanya diperintahkan untuk membawa

beberapa perlengkapan, dan tidak ada acara

kuncir sana sini. Jadi tak repot deh. Sepanjang

acara MOS kakak – kakak mentor kami (kakak OSIS)

menawarkan kami untuk mengikuti seleksi osis

sepulang sekolah. Marlyn pun langsung tertarik ia

Page 8: My senior = php ?

8

sangat gemar berorganisasi walau public

speekingnya kurang baik.

Sepulang sekolah, selesai seleksi Osis marlyn pun

bergegas pulang ke rumah, sewaktu marlyn di

koridor lantai satu sekolah ia berpapasan dengan

seorang anak laki-laki yang sepertinya seniornya.

―waw, matanya...‖ ucap Marlyn dalam hati.

Memang mata anak itu terlihat bersinar pokoknya

kesan pertama kali liat dia Amazing banget deh.

Namun karena marlyn ingin cepat pulang, ia pun

bergegas mempercepat langkahnya dan menjauh

dari anak itu.

― semoga aja besok ketemu lagi deh.. hehe ‖

ucap marlyn sambil berjalan.

**********

Page 9: My senior = php ?

9

In Same Organization

Hari ini adalah hari

ketiga atau hari terakhir

MOS, jadi seperti biasa

sekolah mengadakan

Demo Eskul untuk para

murid kelas X agar

dapat menentukan

ekskul yang mereka

minati. Marlyn bingung,

hingga pada akhirnya

ia memutuskan untuk memilih ekskul Rohis dan

Computer Club.

― ya moga aja pilihan gua gak salah ya‖

ucapnya penuh harap.

Setelah semua murid memilih ekskulnya mereka

diperintahkan untuk berkumpul di tempat yang telah

ditetapkan oleh masing-masing ekskul. Marlyn pun

memilih untuk ke tempat Rohis terlebih dahulu. Dan

apa yang terjadi, ternyata pilihannya tak seburuk

yang ia bayangkan because, ternyata senior yang

kemarin ia temuin ada disana.

Page 10: My senior = php ?

10

― wah gak nyangka bakal satu organisasi sama

dia, haha ‖ ucap Marlyn dalam hati sambil

tersenyum tak jelas.

Saat itu marlyn tak berani menegur apalagi

menyanyakan namanya, ia sendiri tidak tahu apa

yang sedang ia rasakan. Mungkin hanya sekedar

suka karena mukanye yang handsome gimana gitu

ohoho...

Selesai pertemuan singkat itu . Marlyn pun langsung

menuju tempat pertemuan Computer Club namun

sayang ternyata pertemuan ekskul itu sudah selesai.

― yahh telat ni gua ‖ cetusnya dengan muka

bete. Karena ketinggalan, ia pun tak tau jadwal

pertemuan CC. Terpaksa ia pun langsung kembali ke

kelas.

Di kelas XB Marlyn disambut oleh seorang guru

Bahasa Indonesia yang kelihatannya si nyebelin.

― hey ,dari mana saja kamu? ‖ tanya guru itu

dengan nada sedikit ketus, gimana gak ketus kalau

marlyn telat masuk kelasnya.

― eh iya bu maaf, tadi saya habis pertemuan

ekskul ‖ jawab marlyn sambil menunduk.

― alah lasan kamu, sebagai hukuman kamu

tidak boleh mengikuti jam pelajaran saya ‖ jawab bu

ami sambil menggeprak meja.

― i...iya bu maaf ‖ sambil membalikkan badan,

melangkah menjauh dari kelas.

Page 11: My senior = php ?

11

― ih payah banget si masa anak satu kelas gak

ada yang belain gua hedeh. ‖ ketus nya dalam hati.

Ia pun duduk di koridor tak jauh dari kelasnya. Tak

lama senior yang kemarin lewat didepannya.

― haduh malu banget gua ‖ ucapnya pelan.

Marlyn pun menutup mukanya, sementara senior itu

lewat tanpa menghiraukan tingkah aneh marlyn.

― hufh.. syukurlah‖ ucap marlyn sambil

mengelus dadanya.

Kriiiiing..... Kriiiiing.....Kriiiiing.....

Bel berbunyi tanda bergantinya pelajaran.

―yes, guru rempong itu keluar juga akhirnya.‖

Sambil berjalan masuk ke kelas.

― haha... lo kenapa lin?‖ kedatangan marlyn

disambut oleh mishel anak laki-laki di kelas ku

dengan ledekan yang membuat lin kesal.

― ble..‖ marlyn menghiraukan anak itu.

―sabar lin , gak usah diladenin orang aneh itu‖

ucap prita teman sebangku lin.

―eh iya makasih ya‖ jawab lin dengan penuh

senyuman

That day mybe Marlyn’s bad day, setelah apa yang

telah ia alami hati ini tentunya. Tapi ia tak mau ambil

pusing. Ia pun tak menghirukan semua itu sama

sekali, for her it’s just a little joke in her life, so she

can’t thinking about it again.

*********

Page 12: My senior = php ?

12

He is leader of the

organization?

Hari ini Marlyn pergi tanpa sarapan sebelumnya

karena bibi yang biasa menyiapkan makanan, dan

mamah yang selalu menyiapkan kebutuhannya

sedang tidak ada di rumah.

―aduh keteteran ni, mamah pake pergi segala

si ‖ ketusnya sambil bersiap pergi ke sekolah.

―ayah...‖ teriaknya sambil berjalan keluar,

namun sesampainya di depan Marlyn semakin

badmood karena ternyata ayahnya telah pergi ke

kantor.

― aduh parah banget si ! ‖ omelnya sambil

berlari pergi menuju sekolah.

Beruntung sesampainya di sekolah, ternyata bel

belum berbunyi , ia pun mempercepat langkahnya

menuju kelas.

Kriiiiing..... Kriiiiing.....Kriiiiing.....

Page 13: My senior = php ?

13

Bel pun ber bunyi, tanda jam pelajaran di mulai, hari

ini mungkin akan menjadi hari yang paling

menyenangkan karena, semua pelajaran hari ini

adalah pelajaran yang Marlyn sangat sukai yaitu

matematika, Ipa, dan Bahasa Inggris.

―wow, it’s can be best day ― ucap lin dengan

penuh semangat.

Ternyata memang benar hari ini adalah hari yang

menyenangkan untuknya maka dari itu ia tak ingin

hari ini cepat berlalu.

― Lin gua udah gak sabar nih‖ ucap teman lin

bernama Riva, membuyarkan lamunan lin.

― e..eh gak sabar? Untuk apa? ‖ jawab marlyn

sambil kaget.

― loh lo anak rohis kan? Lo gak tau hari ini ada

LDKI? ‖ jawab Riva

― iya, wah kok gua baru tau ya? Lo ikut ? ‖

tanya lin balik

― iya lah kan mau ketemu sama kak pitter‖

jawabnya sambil tersenyum sendiri.

― oh hehe...‖ jawab Marlyn sambil

menganggukkan kepalanya, sebenarnya ia kaget

ketia Riva mengatakan nama itu, mungkin orang

yang dia maksud sama dengan senior misteriusnya

selama ini.

―wah ikut gak ya?‖ Marlyn pun terus

memikirkan ajakan Riva tadi.

Page 14: My senior = php ?

14

Kriiiiing..... Kriiiiing.....Kriiiiing.....

Bel pun berbunyi tanda berakhirnya sekolah.

―yeey...............‖ sorak anak satu kelas.

―loh dasar orang aneh pulang kok senang

banget.‖ Ucap lin

― haha, ya namanya remaja’ jawab prita yang

ternyata mendengar perkataan Marlyn.

― iya sih , hehe dengar saja kau‖ jawab lin

dengan malu.

― hei Lin ayo cepat nanti kita ketingglan, lo jadi

ikut gak? Ajak Riva sambil menghampri Marlyn.

―mmmm....‖

―ah lama lo ayo....‖ paksa Riva sambil menarik

tangan Marlyn menuju mushola. LDKI kali ini tak

seperti LDKI pada biasanya karena tidak

dilaksanakan di luar kota dan tidak ada kegiatan

bermalam . Acara ini dilaksanakan tak jauhmdari

sekolah , hanya dengan naik kendaraan umum

mereka pun sampai di tempat itu. Awalnya Marlyn

mengira acara ini akan menjadi acara yang

membosankan, tetapi ternyata tak seburuk yang ia

bayangkan because ada kakak senior yang itu uhuy

senangnya. Ternyata orang yang selama ini Riva

bicarakan sama dengan kakak senior yang itu.

Sepanjang acara Riva selalu membicarakannya

sampai Marlyn pun bosan, saat itu tak ada rasa

jengkel sedikitpun karena saat itu marlyn berfikir

Page 15: My senior = php ?

15

perasaannya ke kak Pitter hanyalah sebatas kagum

karena dia cuakep boo. Hehe

Diakhir acara kami semua di kumpulkan di seubuah

ruangan . ternyata akan diadakan pemilihan ketua

Rohis yang baru, yang membuat lin kaget ternyata

kak Pitter adalah salah satu calonnya. Huaaa.... dia

lagi dia lagi.

Satu persatu kelima calon ketua rohis memaparkan

visi misi mereka, saat gilirannya kak Pitter terlihat tak

siap, ia terlihat gugup dan membicarakan hal yang

menurut lin tidak jelas, haha tetapi dia tetap lucu kok.

Selesai mereka memaparkan visi misi kami pun

dipersilahkan memilih ketua rohis dengan menuliskan

satu nama diantara mereka di selambar kertas yang

digulung.

Otomatis Lin bingung karena dia Cuma kenal sama

kak Pitter, tapa ia sadari ia menulis nama Pitter di

selembar kertas yang kemudian ia gulung.

― lo milih siapa Lin‖ tanya Riva

―ah mau tau aja lo‖ jawab marlyn

―aduh salah gak ya gua milih dia tadi?‖ Marlyn

bertanya dalam hati.

Tak lama setelah pemungutan suara kakak pengurus

rohis membacakan siapa ketua Rihis yang baru.

Page 16: My senior = php ?

16

― Pitter... ‖ terdengar teriakan yang

mengagetkan dari kak panitia.

― yey..... kak pitter!! ‖ Teriak semua anak di

dalam ruangan.

― what Pitter yaampun..‖ lamun Marlyn dalam

keramian. Marlyn tidak merasakan keramaian yang

sedang berlangsung, ia merasa sedang berada di

ruang yang sunyi tanpa ada orang didalamnya.

― woy, kenapa lo? ‖ tegur Riva sambil

menepuk pundak marlyn.

― e..eh, yang menang kak Pitter ya?‖ tanya

marlyn seakan tak percaya.

― iya kenapa emang lo gak suka ya‖ tanya riva.

―mm. Gak gitu si Cuma bingung aja‖ sambil

menggaruk kepala.

― bagaimana kalau dia terpilih hanya karena

orang satu ruangan kagum akan fisiknya, hanya

fisiknya? Haduh‖ marlyn jadi bingung sendiri.

―udah lah ngapain dibawa ribet emang gua

pikirin‖ cetusnya lagi dalam hati.

Tak beberapa lama kami pun pulang kerumah ,

ternyata marlyn dan kak pitter searah mereka naik

kendaraan umum yang sama, kali ini kak Pitter

membayar ongkos marlyn juga, saat itu kak pitter

melihat kearah marlyn, saat itu juga marlyn

merasakan hal yang aneh, namun dia masih tak

mengerti apa yang ia rasakann, Marlyn hanya

Page 17: My senior = php ?

17

menganggap hal ini adalah efek karena ngeliat

cowo cakep. Yeah we now, womens have habbit

like that. So what ever she feel.

**********

Page 18: My senior = php ?

18

MYALIBI

Tak terasa telah dua minggu Marlyn belajar di

sekolah barunya. Today is Monday, pelajaran

pertama adalah Bahasa Indonesia. Ingatkah kalian

awalnya bahasa indonesia menjadi salah satu

pelajaran yang menyebalkan bagi Marlyn , namun

lama kelamaan ia merasa Bahasa Indonesia sangat

menyenangkan apa lagi guru nya yang sifatnya

sudah berubah menjadi baik kepada Marlyn, it’s like

spirit for marlyn.

Seiring dengan berjalannya waktu, marlyn yang

pendian marlyn yang yang kurang aktif , sekarang

sudahmulai berani dan aktif , sungguh

perkembangan yang luar biasa, entah mengapa

mungkin karena ia

sudah mulai merasa

nyaman dengan

lingkungan dan teman

temannya yang

ternyata sangat peduli

terhadapnya. Waw

amazing kan.

Page 19: My senior = php ?

19

Oh ya hari itu masih saat pelajaran bahasa Indonesia

Bu Ami menyuruh kami untuk membeli buku cetak

Bahasa Indonesia seperti yang ia perlihatkan, ia juga

mengizinkan bila kami meminjam pada kakak kelas,

yang penting saat jam pelajarannya minggu depan

kami sudah mempunyai buku itu.

Saat semua orang sibuk mencari - cari kakak kelas

yang mempunyai buku itu, Marlyn hanyaduduk

santai .

―Ah gua beli aja entar rempong amat.‖

Berbicara kepada Prita.

― masalahnya kata anak kelas lain buku itu

jarang di pasaran.‖ jawab prita

― ya beli di gramed lah jangan dipasar‖ cetus

Marlyn. Mendengar jawaban Marlyn, Prita diam

sambil menggelangkan kepalanya.

Kriiiiing..... Kriiiiing.....Kriiiiing.....

Bel berbunyi tanda istirahat. Teman-teman Marlyn

langsung menghampiri kakak-kakak kelas yang

mungkin mempunyai buku Bahasa Indonesia itu,

namun Marlyn hanya duduk manis sambil

menggoyangkan kaki. Ia menganggap semua itu

gampang . she just take all easy. Entah apa yang

ada dalam pikirannya.

18

Page 20: My senior = php ?

20

Kriiiiing..... Kriiiiing.....Kriiiiing.....

Tak terasa hari itu time pass very fast. Bagaimana

tidak baru saja istirahat eh, sudah pulang aja. Marlyn

pun membereskan barang-barangnya dengan

terburu-buru karena hari ini ia sudah janji dengan

teman lamanya vanska untuk pulang bersama. Lagi-

lagi di koridor lantai satu marlyn bertemu dengan kak

Pitter. Entah apa yang ada di pikirannya tanpa

berfikir panjang ia berteriak memanggil seniornya itu.

―e..kak Pitter...!!‖ teriak Marlyn

―iya ada apa?‖ Pitter pun menengok ke

belakang, sambil berjalan kearah Lin.

― Cuma mau tanya kak, kaka punya buku

cetak kelas x apa aja? Saya boleh pinjem gak?‖

jawab Marlyn dengan suara gugup , bagaimana

tidak kak kak pitter berbicara sambil melihat

matanya.

―hmm apa ya? Cuma Bahasa Indonesia sama

IPA kayaknya, mau?‖ jawab kak piter

―oh mau kak, makasih ya kak‖ jawab marlyn

lagi.

― iya sama-sama‖ sembil tersenyum kepada lin,

dan perlahan melangkahkan kakinya menuju

gerbang sekolah.

―aduh apa sih gua, wah gak jelas banget ni,

kok jadi kayak bikin alibi sendiri si‖ Dumel lin dalam

hati.

Page 21: My senior = php ?

21

― cie.... Marlyn suka sama kak pitter ya?‖ ledek

vanska , membuyarkan lamunan marlyn.

― eh apa si enggak kok, sok tau deh‖ sambil

berjalan ke luar sekolah.

― haha bercanda lin, tapi kalo diliat-liat kalian

cocok kok‖ Vanska terus meledek.

―ih..!!‖ marlyn tak bisa menjawab apapun dan

memilih diam. Saat di kendaraan umum mereka tak

lagi membicarakan kejadian itu. namun Marlyn terus

memikirkan perkataan Vanska yang barusan.

―kok vanska bisa bilang gitu ya? Apa semua itu

benar? Oh god, what I must doing now?‖ ucapnya

dalam hati.

Sesampainya dirumah tanpa ia sadari, Marlyn terus

memikirkan hal itu. She is very counfused about all

things done today.

**********

Page 22: My senior = php ?

22

OSIS

Saat itu Marlyn sangat gembira karena

namanya tertera di dalam kertas di sebuah

mading dilantai dua sekolah, hal itu berarti ia

lolos seleksi osis berikutnya.

―yey lolos ke tahap tiga, semangat

marlyn ‖ ucap marlin dengan muka gembira.

―wah selamat ya marlyn, selanjutnnya ada

tes apa?‖ tiba-tiba prita datang dan bertanya.

― thank you so much, hmm apa ya, katanya

sih tes terakhir tes fisik, doain ya‖ jawab Lin.

― eh iya pasti‖

Tiba-tiba terdengar suara pengumuman

meminta semua Casis yang lolos ke

tahap tiga, untuk berkumpul di depan UKS.

― ta, aku pergi dulu ya‖ sambil terburu-buru.

―eh iya..‖ jawab prita singkat ,

kerena ia melihat lin terburu-buru.

Tin tong... hari ini adalah hari terakhir seleksi sekaligus

hari yang paling keras, berkali-kali kakak OSIS

mengingatkan kami, Namun Marlyn tak mau

menyerah sebelum mencoba. Seleksi pun dimulai

beberapa lama kemudian fisik marlyn sudah mulai

22

Page 23: My senior = php ?

23

menurun, hingga tiga jam kemudian pandangan Lin

berubah menjadi hitam, saat itu Lin tidak tau apa

yang terjadi pada dirinya. Lin tidak kuat lagi berdiri ,

tangannya keringat dingin, beberapa saat kemudian

akhirnya Lin menyadari bila terus memaksakan diri, ia

akan pingsan, maka dengan sendirinya ia

membubarkkan diri dari barisan.

Saat itu Lin sangat takut bila ia tidak akan terpilih

setelah kejadian tersebut, namun apa daya,

dengan tubuh yang lemas ia mengikhlaskan

semuanya kepada yang maha kuasa.

Keesokan harinya,

Today is Friday, selepas sekolah selambar kertas putih

ditempel persis ditengah mading lantai 2, disana

tertera siapa siswa yang lolos ketahap LDKS. Perlahan

dengan seksama Marlyn memperhatikan kertas itu,

ia berharap namanya tertera didalamnya. Uhk

tibalah pada tulisan terakhir , disana tidak tertera

nama Marlynna Stevani.

―ya Allah, aku gak terima?‖ tanyanya dalam

hati sambil menahan air mata di sekitar matanya.

Tak kuasa menerima semua, ia pun berlari keluar

sekolah, ia hendak pulang kerumah dengan wajah

penuh kecewa.

― semua yang aku korbankan, waktu ku,

pikiran ku, tenaga ku, hingga keadaan ku seperti

Page 24: My senior = php ?

24

kemarin, semua tak berguna dimata mereka , semua

sia-sia, shit...!!‖ desahnya dalan hati.

Sesampainya di rumah tak ada seorang pun yang

menyambutnya, ia pun langsung berlari ke kamar

dan menangisi apa yang seharusnya tak perlu ia

tangisi. Tak sadar ia pun tertidur dalam tangisnya.

Beberapa menit kemudian Lin terbangunn dari

tidurnya, ia terkejut ketika handphone nya berdering.

Ternyata ada telephone.

―hh.. siapa ini ?‖ tanya lin.

― ini kakak desi dek, kakak osis, kamu bisa balik

ke sekolah gak? Kamu lolos seleksi ke tiga dek.‖

Jawabnya membuat Lin kaget.

―apa? Serius kak? Masa sih, udah jelas nama

saya gak ada di mading tadi.‖ jawab Lin sambil

menahan tangis.

― ih serius dek, tadi ada sedikit kesalahan , nah

data kamu keselip jadi nama kamu gak ditulis deh.‖

Jelas kak desi.

―yeey....! oke kak saya ke sana secapatnya.‖

Menetup telphone dan begesas memakai seragam

lagi , kemudian langsung pergi kesekolah. Saat itu ia

senang sekali ia tak peduli alasan kakak osis itu benar

atau tidak , yang jelas usahanya selama ini tidak sia-

sia.

Page 25: My senior = php ?

25

Ia pun sampai disekolah, saat itu ia langsung ikut

berbaris dengan anak-anak yang lain, kakak osis

hanya membagi kelompok untuk LDKS dan memberi

tahu apa yang harus casis bawa saat LDKS. Memang

kelihatannya repot namun , lin lagi-lagi beruntung

mendapatkan anggota kelompok yang kompak

sehingga semua tidak terasa saat dikerjakan

bersama. LDKS yang dilaksanakan pada Sabtu ini

akan menjadi pengalaman tersendiri untuk Lin.

Sabtu pagi pun tiba Marlyn dan kawan kawan pergi

Ke Cibubur dengan naik sebuah mobil TNI. Tidak

hanya mereka yang mengikuti LDKS ternyta juga ada

perwakilan dari ekskul. Sesampainya di Cibubur,

Marlyn dan casis lain diperlakukan beda dengan

anak-anak dari perwakilan ekskul sungguh irinos,

namun mungkin ini cobaan# loh??

Disana mental dan fisik marlyn sangat di guncang

kuat sementara perwakilan ekskul hanya duduk

manis melihat kita dan mengokang-okang kaki, wah

pokoknya seperti sedang liburan gimana gitoh.. hello

ini LDKS Boo bukan champing.

But what ever they do, yang jelas kedatangan

mereka kesini tuh bakal sia-sia deh. Udah–udah

lupakan layaw. Lanjut ke sesi games. Saat games

Page 26: My senior = php ?

26

Marlyn pun terkejut ketika kelompoknya harus

melawan regu satu ekskul. Bukan karena orang -

orangnya yang hebat tetapi

karena ..Jeng...jeng...jeng...

―ada kak Pitter.... huaa...!‖ seru Marlyn dalam

hati. Sepanjang permainan Marlyn terus gugup

#yaampun lebay deh.. Plak

LDKS yang awalnya mulai membosankan,

sejak saat itu berubah menjadi lebih menyenangkan,

mungkin karena ada dia, eh karena dapet temen

baru juga ye

He mades new colour in her days..

**********

Page 27: My senior = php ?

27

I Have New Best friend

Wah satu semester pun telah lin lewati ragam canda

tawa tak kalah dengan masa SMP ya walaupun

lebih baik SMP si hehe. Saat itu Lin telah tumbuh

menjadi seseorang yang lebih baik, ia lebih berani

berargumentasi , lebih dawasa , dan sebagainya. Itu

semua karena Marlyn mempunyai banyak sahabat

dikelasnya, mulai dari teman ngelawak , temen gokil

– hokilan, temen buat nyolot-nyolotan, temen untuk

curhat dan teman yang enak diajak kerjasama wah

pokoknya mantep euy.

Teman yang seperti mereka sangat sulit untuk dicari

apa lagi dimasa SMA seperti sekarang ini, lin kira

semua anak SMA itu sama hanya bisa bermain dan

menghambur - hamburkan uang. Namunn

dugaannya tak penuhnya terbukti katena Allah telah

menurunkan mereka dalam hidup lin, yang

kemudian akan membimbing lin kejalan yang labih

baik. Sebut saja siti, riva, prita, zizi, ratna dan teman

teman di osis ,mereka adalah sebagian sahabat lin

yang berpengaruh dalam kehidupanan lin selama ini.

Lin adalah sosok anak yang mudah sakit hari, orang

salah berbicara sedikit saja, darahnya naik 180

Page 28: My senior = php ?

28

derajat celsius. Ia juga orang yang agak

pendendam , ia akan membalas orang yang sudah

berbuat jahat kepadanya. Dan akan membalas

semua teman yang telah berbuat baik kepadanya.

Namun semenjak Ia masuk SMA unggulan itu yang

sikapnya yang kekanak kanakan berubah derastis.

Bahkan sekarang ia sudah memakai kerudung.

Subhanallah..........

Ini semua berkat semua sahabatnya khususnya siti,

namun Tanpa disadari perubahan perilaku Marlyn

disebabkan karena ia terinspirasi oleh Seniornya juga ,

siapa lagi kalau bukan kak Pitter. Lin tidak mau kalah

dengan Pitter, ia yakin ia mampu menjadi seseorang

yang jauh lebih baik dari Pitter. Namun dalam

usahanya itu lin membutuhkan sahabat-sahabat

yang selalu ada disisinya.

**********

Page 29: My senior = php ?

29

His Birthday

Tak terasa sudah setengah tahun Marlyn menjabat

sebagai OSIS pahit, manis nya organisasi di SMA lebih

terasa dibandingkan SMP, namun, hal tersebut

memberikan kepuasan tersendiri untuk Marlyn karena

ia telah merasakan real organization. Ia pun selalu

mejalani hari-harinya dengan senyuman, walau

terkadang ada beberapa sikap dari kakak senior osis

yang menjengkelkan. But She never care it.

Pagi itu sekolah lin mengadakan lomba pra pensi,

hari itu cocok sekali dijadikan untuk hari bersenang-

senang karena cuacanya yang cerah, namun

marlyn yang jobdes nya menjadi register pemain

dalam acara itu, tak bisa leluasa meninggalkan

kewajibannya.

―uh sial betul nasib ku..‖ keluhnya dalam hati.

Tak ada yang menemaninya saat itu entak kemana

anak-anak yang lain, uh gak solit deh.

Hari yang lin kira akan menyenangkan karena

banyak anak dari sekolah lain ternyata tak seperti

yang ia bayangkan. Malah bad mood yang ia

dapat.

Page 30: My senior = php ?

30

Saat itu siang mulai terik, rasanya ingin cepat cepat

pulang.

―bremm....‖ suara motor datang menuju

parkiran dekat tempat registration pemain.

―siapa tuh?‖ tanya lin dalam hati. Kha ternyata

kak Pitter.. wah marlyn bungkam seribu kata , Pitter

pun lewat tanpa memerhatikan Lin. Tiba-tiba teman-

teman senior nya menghampiri pitter.

― pite teraktir dong....!‖ kata salah satu

temannya.

― pitter selamat ya, semoga panjang umur‖

kata temannya yang kedua sambil manjabat

tangan pitter. Marlyn pun bingung sebenarnya ada

apa hingga akhirnya ia tersadar ketika salah satu

temannya mengucapkan Happy Birthday.

― wah kak Pietter ulang tahun toh, wah parah

Page 31: My senior = php ?

31

ni, masa gak tau aku...hoho‖ seru lin dalam hati. Lin

ingin sekali mengucapkan selamat kepada nya

tetapi ia menjaga image nya. So dia harus manahan

dirinya. Tak lama setelah itu kak Pitte lewat lagi dan

langsung pergi dengan motor merahnya.

― yah , gua kan belom ngucapin‖

―plak.. plak ...plak‖ suara langkah orang berlari

menuju arah registration pemain. Ternyata itu kak

Pitter wah ternyata ia kembali lagi , namun ia tetap

seperti orang yang terburu-buru.

―panggil gak ya, panggil gak ya???‖ marlyn

mulai ragu karena pitte terlihat sibuk.

― kak pitte selamat ulang tahunya‖ cetus lin.

―eh iya dek, makasihya‖ jawabnya sambil

tersenyum kearah lin. Ouh this is like dream... hihiy,

setelah itu pitter melangkahkan kakinya perlahan

menjauh pergi dari tempat lin berada.

Beberapa menit kemudian pite kembali keparkiran

―hei dek‖ sapa kak pitter sambil mengangkat

dagunya, hal yang pernah lin bayangkan

sebelumnya. Waw miungkin ini sebuah pertanda

atau mungkin hanya sebuah cobaan untuk lin

semata?

**********

Page 32: My senior = php ?

32

Jealous

Jealous memang adalah sebuah proses dalam

mencari kepercayaan. Biasanya hal ini terjadi antar

seseorang yang mempunyai hubungan khusus,

namun hal ini juga sering kali ter jadi pada seseorang

yang sedang menyukai orang lain. Hal ini terjadi juga

kepada lin bagaimana tidak, melihat pitter didekati

cewe lain saja rasanya gimana gitu.

Ada yang lebih nyebelin dan bikin sakit hati. Sewaktu

Siti bercerita kepada lin pengalaman nya bersama

Pitter dalam sebuah acara yang mengasyikkan di

puncak. Siti menceritakan hal—hal yang membuat

lin cemburu. Lin tak tau maksudnya berbicara seperti

ituapa , awalnya lin kira itu adalah hal biasa karena

Siti ingin meledek lin. Tetapi Siti menceritakan hal itu

berulang kali bagaikan mempunyai maksud lain

dalam perkataannya, sampai pada akhirnya Marlyn

pun mengira bahwa Siti juga menyukai Pitter.

Gimana gak ceritanya sampe haboh gitu, udah gitu

rutin lagi haduh maunya apa si. Sejak saat itu Lin

tidak pernah lagi menghiraukan perkataan Siti.

Page 33: My senior = php ?

33

Ada lagi yang tak kalah menyakitkan saat itu kak

pitter sedang mempromosikan sebuah acara dari

ekskulnya kemudian datang segerombolan anak

dari kelas XF dan langsung memaksa pite kekelas,

karena disana ada seorang anak yang juga

menyukai pite, yang lin heran mengapa seorang

Pitter mau malakukan hal seperti itu, mungkin bagi

sabagian orang ,hal itu wajar, namun bagi Marlyn

Yang amat mengagumi pitte hal itu akan diproses

menjadi sesuatu yang negatif dalam pikirannya.

Sungguh masa remaja yang Merepotkan.

**********

Page 34: My senior = php ?

34

I Don’t Belive that

Today is wednesday, saat itu pelajaran pertama

adalah pelajaran bu nur yaitu matematika, kali ini

kami belajar kurang kondusif karena mu nur sedang

tidak enak badan , jadi saat itu mereka hanya

mengerjakan soal yang diberikan oleh nya.

―fi , kesini sebentar tolong bantu ibu‖ seru bu

nur saat kami sibuk mengerjakan soal mtk. Fifi pun

menghampiri bu nur. Saat fifi membantu bu nur

mereka terlihat sedang membicarakan sesuatu.

―eh lin ada yang mau gua kasih tau ke lo tapi

nanti ya‖ ucap fifi sambil mencari sesuatu di tasnya,

kemudian kembali ke meja bu nur.

―iya‖ jawab lin.

Saat itu lin tidak berfikir hal tersebut penting, namun

ketika melihat fifi dan bu nur kembali berbisik –bbisik

sambil tertawa kecil, rasa ingin tahu pun muncul di

benak lin.

Kriiiiing..... Kriiiiing.....Kriiiiing.....

Bel berbunyi tanda ganti jam pelajaran.

―eh fi mau ngomong apa tadi?‖ tanya lin

Page 35: My senior = php ?

35

― huss... nanti ya tunggu bu nur keluar‖

menjawab dengan suara pelan.

Beberapa lama setelah bunur keluar fifi pun bercerita.

―eh masa kata bu nur kak pitte suka sama

anak dikelas ini‖ jelasnya.

― hah siapa, sitti ya? Atau riva?‖ respon marlyn

menjawab dengan suara pelan.

― bukan tapi sama lo‖

―ah masa si, gak mungkin lah I don’t belive

that‖ seru lin tak percaya.

―ya terserah si awalnya gua kira prita habis dia

nunjuk kearah barisan kalian eh ternyata lo lin,

terserah lah lo mau percaya atau gak‖ jelas fifi lagi.

―kok bisa si dia suka sama gua? Impossible

banget‖ rin ragu.

― gak ada yang gak mungkin , kata bu nur dia

suka aja kalo ngeliat muka lo‖

― hah haduh gua makin gak percaya deh‖

―terserah lin terserah‖

Sejak saat itu lin terus memikirkan perkataan fifi tadi ,

Otomatis Marlyn memakin berharp , berharap

sesuatu yang tak pasti . ya tapi allahualam siapa

yang tau itu benar atau gak yang penting Marlyn,

tetap pada pendiriannya untuk tidak

mempercayainya.

**********

Page 36: My senior = php ?

36

In Olimpiade

Rasanya tidak sabar lagi untuk olimpiade

matematika hari ini , pagi marlin pun bangun lebih

awal dari biasanya , semalaman ia telah belajar

dengan keras untuk mengikuti olimpiade

matematika disekolahnya. Dengan penuh

kepercayaan Marlyn pun pergi kesekolah.

Sesampainya di sana ia dikejutkan dengan kabar

namanya tak tercantum sebagi peserta lomba

matematika itu, marlyn pun tidah habis fikir

mengapa , ia pun mengecek kebenaran berita itu ia

memeriksa kelima ruangan tempat lomba

matematika diselenggarakan, namun ternyata

benar namanya tak tercantum dimana pun, marlyn

yang sudah kecewa kehilangan semangatnya lalu

menangis didepan teman temannya #cengeng

hehe..

36

Page 37: My senior = php ?

37

habis bagaimana tak menangis , semalaman ia

telah belajar ternyata namanya tak tercantum

sebagai peserta, tetapi teman temannya yang tak

belajar sama sekali malah diikut sertakan, sungguh

mengecewakan bukan?

Saking kecewanya saat kak pitter menyapanya ia

tak menghiraukannya #parah. Bukan hanya itu saat

mereka bertemu lagi di kelas Marlyn memasang

lipatan 50 di mukanya haha, saking betenya.

Tak beberapa lama bel tanda dimulai olimpiade

mun berdering, lin makin bingung, ia tak tahu apa

yang harus ia lakukan. Kemudian fifi datang dan

memberitahu bila nama lin tercantum tetapi panitia

salah ketik. Dengan perasaan campur aduk lin

bersama fifi masuk kekelas dan menjelaskan kepada

guru pengawas. Saat itu lin masih dalam keadaan

menangis, sungguh memalukan . apalagi saat itu dia

baru sadar bahwa disana ada kak pitter. Whaa...

pasti malu banget ya chin...

Selesai olimpiade kak pite keluar lebih dulu, wah

hebat bisa atau udah pusing tuh.... hehe. Setalah lin

keluar lin dan zizi ingin pergi ke kantin. Di tangga zati

mengobrol dengan kak Dani dan kebetulan disana

ada kak pite juga.

37

Page 38: My senior = php ?

38

―huzz.... bilangin kak pitter , marlyn minta

maaf.‖ Bisik marlyn kepada zizi sambil terus

melangkah menuruni tangga meningalkan zizi.

―kak pite, kata marlyn, marlyn minta maaf‖

jelasnya kepada kak pite

― hah maaf kenapa?‖ jawab kak pite dengat

suara keras sambil bangkit dari duduknya dan ikut

berjalan dibelakang lin, tetapi lin berlari

meninggalkan kak pitte.

―ih lin kok lo aneh si,ada apa emang?‖ tanya

zizi

― hehe ... gapapa kok‖ jawab lin singkat. Tak

lama setelah itu kak pitte bersama dua orang

temannya berbisik bisik tak jauh dari tempat lin

duduk, seraya ingin mengatakan sesuatu tetapi ia

ragu, namun akhirnya niat mereka tak tersampaikan,

mereka pergi menjauh dari lin, walau sesekali

mereka kembali dan melakukan sikap yang aneh.

Entah lah apa yang mereka rencanakan.

**********

Page 39: My senior = php ?

39

Aldo Birthday

bersamaan dengan olimpiade lin dan kak Wina

kakak seniornya yang kebetulan kenal dengan aldo

mebicarakan rencana untuk have some joke in his

birthday, namun karena waktunya yang singkat

membuat mereka bingung. Sebenarnya marlyn

sudak lama merencanakan itu semua tetapi jadwal

acara dalam organisai yang padat membuatnya

melupakan hal itu.

Aldo adalah orang yang pertamakali lin sukai

sewaktu SMP, mereka pun sempat menjalin

hubungan khusus. Namun marlyn melakukan suatu

kesalahan yang membuatnya menyesal seumur

hidup, saat itu sewaktu hubungan mereka

kurangbaik, tanpa berfikir panjang lin memutuskan

aldo, dan langsung jadian dengan seniornya di osis

sewaktu smp. Lumayan tragis bukan, hingga saat ini

penyesalannya terus menghantuinya. Selama ini ia

berusaha menjadi teman curhat aldo , aldo sering

membicarakan orang yang dia suka, tanpa ia sadari

lin menyimpan rasa sakit yang ....ya lo pasti tau lah.

Page 40: My senior = php ?

40

Namun penyesalan itu mulai berkurang ketika lin

bertemu denga Pitter, ia seakan merasakan sesuatu

yang sama ketika melihat pitter.

Back to aldo birthday..

Oh ya dalam waktu yang begitu singkat, uang pas-

pasan jadi terpaksa deh cuma beli jaket dan kueh

murahan. Tepat tanggal ulang tahun aldo, lin dan

kak wina berencana ke rumah aldo, tetapi karena

mereka tidak mengetahui rumah aldo, terpaksa

mereka minta tolong kepada teman dekat aldo

yaitu oji. Sebelum pergi kerumah aldo marlyn

mengirim sms kepada mamahnya kalau ia ingin

pergi kerumah aldo.

Sesampainya di sana mereka terkejut, kenapa aldo

bisa ada di depan rumah saat kita datang ,otomatis

dia melihat kado yang udah kita bungkus dengan

koran 17 lapis, sesuai dengan umurnya. Lin pun

merasa tak puas karena rencananya ketahuan. Aldo

sudah memaksa lin masuk tetapi lin tidak mau,

gengsi-gengsi gimana gitu hehe. Aldo pun menarik

tas lin , dan akhirnya lin masuk kerumah.

Disana mereke berbicara cukup lama saat itu lin

kembali merasakan rasa penyesalannya. Lin senang

karena jaket yang ia pilih adalah jaket yang sesuai

Page 41: My senior = php ?

41

dengan warna kesukaan aldo ia sama sekali tak

menyangka, podahal sepengetahuannya aldo

sukanya warna biru bukan abu-abu tapi what ever

lah haha...

Suasana pun perlahan sepi lin berusaha membuat

suasana menjadi semarak dengan cara mencolek

pipi aldo dengan kue yang ada. Otomasis semua

orang disana berlarian karena ulah lin. Yang

membuat lin heran kenapa aldo memilih keluar dari

pada ke dalam, seakan ia tau lin mau nyeplokin dia.

Saat ia sibuk membasuh mukanya di keran yang ada

di halaman , lin langsung memecahkan telur tepat

diatas kepala nya. Waw suasana semakin meriah ...

Lalu aldo membalas lin ia mengambil sepatu lin dan

melumurinya dengan tepung terigu yang seharusnya

untuk ngerjain aldo aduh kenapa jadi lin yang

dikerjain si. Karna waktu sudah mulai larut lin pun tak

bisa berlama lama , lin terpaksa pulang dengan

memakai sepatu dan baju yang dalam keadaan

bau amis jeng.

Sesampainya di rumah ia terus memikirkan kenapa

aldo seperti ikhlas banget pas lin nyeplokin dia

seakan ia telah mengetahui rencana ini.

― mega kamu dari mana saja kamu?‖ tanya

mamah , menyambut ketika ku pulang.

Page 42: My senior = php ?

42

―hah kan tadi aku udah sms mau kerumah

aldo‖ jawab lin bingung.

―gak ada sms dari kamu‖ jawab mamah . lin

pun heran dan langsung memeriksa pesan terkirim di

hpnya ternyata, sms yang berisi

―mah aku pergi kerumah aldo ya, mau nyeplokin dia‖

sms itu terkirim ke aldo bukan ke mamah aduh.

Sekarang lin mengetahui mengapa aldo tadi seakan

akan ikhlas saat dikerjain.

―aduh bodoh banget si kamu Marlyn‖

keluhnya sembil melempar hp ke kasur.

**********

Page 43: My senior = php ?

43

Amazing Ivent

Beli, jaket, beli kue, dan semua peralatan buat

ngerjainn aldo . Gara- gara itu Lin tak bisa ikut

champing ke puncak dengan anak-anak rohis.

Padahal lin ingin sekali ikut soalnya ada kak

pitte ..hhe

―yah elah boke ni‖ keluh lin dalam hati. Saat itu

lin berfikir akan melewatkan ivent mybe ,wanna be

happy.

Today is Friday , hari terakhir pendaftaran champ ,

rasanya marlyn ingin menangis saking ingin ikutnya.

―yaampun, nyokap gua pake gak ngizinin

segala si‖ keluhnya dengan suara pelan.

―loh, kenapa?‖ tanya siti yang ternyata

mendengar keluhan lin.

―eh... iya sebel deh, padahal aku pingin

banget ikut.

―yaudah kita bilang panitianya aja biar

mereka yang izinin kamu‖ sambil menarik tangan lin

menuju kelas kakak yang menjadi penitia. Disana

mereka mebicarakan hal yang menjadi masalah lin.

Hingga pada akhirnya kak puput mau untuk

menelpon orangtua lin.

43

Page 44: My senior = php ?

44

―yaudah kalian balik aja ke kelas nanti kakak

kabarin ― seru kak lin. Lin dan siti pun kembali ke kelas

dengan penuh harapan.

Kriiiiing..... Kriiiiing.....Kriiiiing.....

Bel istirahat pun berbunyi tanda istirahat pertama.

Tiba-tiba kak puput datang ke kelas lin.

― dek kamu diizinin sama mamah kamu‖ jelas

kak puput sambil tersenyum.

― hah serius kak , yeeey.... ― teriak lin

kegirangan.

―yaampun kak makasih banyak ya!‖ lin

berterimakasih.

―haha iya dek sama sama, ini peralatan yang

harus kamu persiapkan untuk besok‖ jelas kak puput

sambil memberikan selembar kertas kepada lin.

―iya makasih kak‖.

―cie yang ikut champing‖ goda siti

―hehe iya makasih ya‖

―iya sama sama‖

Tak sabar menunggu besok hingga lin sempat tak

bisa tidur, ia sangat berharap besok akan menjadi

hari yang menyenanggkan. Tak lama kemudian,

setelah rin menyiapkan peralatan untuk besok lin pun

tertidur.

Page 45: My senior = php ?

45

Matahari pun terbit mengawali hari yang bahagia ini

― huaa kesiangan, aduh‖ linda terbangun

menyadari bahwa ia terlambat. Ia pun bersiap-siap,

hingga akhirnya ia pergi ke sekolah dengan tergesa-

gesa.

Sesampainya disana ternyata baru sedikit peserta

champing yang datang.

―hufh kirain udah ditinggalin‖ seru lin bersyukur.

Tak lama kemudian lin dan kawan-kawan berangkat.

Saat itu lin memutuskan untuk duduk dibarisan ke

dua dari depan bus. Saat bus ingin berangkat tiba-

tiba kak alumni datang ke bus kami.

―permisi,adek masih ada kursi yang kosong

gak? Untuk kak fani dan kak pitte.‖ Serunya

― waaah...‖ seru anak anak dibelakang , mybe

fansnya kak pitte kale.

― ini neng ada dua bangku‖ seru supir bus

sambil memberikan dua bangku plastik, yang

kemudian diletakkan persis diamping marlyn.

―hah gawat masa kak pitte mau duduk disini

sih‖ marlyn mulai salting.

Tetapi ternyata hanya kak syifa yang duduk disana ,

kak pitte lebih memilih untuk berdiri di depan pintu

bus.. yah sayang banget hohoho...

Lin dan sarah menikmati perjalanan dengan sambil

gunakan sebuah earphone mereka mendengarkan

music, tak lama kemudian sarah tertidur. Saat itu lin

Page 46: My senior = php ?

46

merasa bosan,mau tidur tapi gak bisa, kak pitte

malah duduk di depan bus . yah cape deh.

Sesampaiya di puncak kami benar-benar merasakan

sejuknya udara yang tak pernah mereka rasakan di

Jakarta. Sejuk, sepi, wah damai banget deh. Tak

sempat berfoto foto merekapun langsung dibagi

menjadi beberapa kelompok oleh panitia. Kali ini lin

tak seberuntung yang biasanya ia mendapatkan

kelompok yang menurutnya membosankan, ya tapi

mau diapain. Setelah melakukan beberapa kegiatan

Kak panitia membagi kami kedalam dua kelompok

lagi. Kelompok 1 tidur dikamar 1, kelompok 2 tidur di

kamar 2 . setelah itu mereka makan siang bersama,

entah benar atau tidak yang jelas saat itu lin sangat

yakin kalau teman-teman satu kamarnya itu adalah

orang–orang yang asik. Ia pun makin semangat

untuk menjalani hari-harinya disana.

Selesai makan siang mereka dikumpulkan di aula

perkelompok saat itu lin dan kawan-kawan

diharuskan membuat suatu karya dari sebuah

sedotan dan kemudian ia harus

mempresentasikannya kedepan. Saat acara

berlangsung, lin merasa kak piitte sempat

memfotonya beberapa kali tetapi lin tak mau berfikir

yang tidak-tidak , ia pun melanjutkan pekerjaannya.

Page 47: My senior = php ?

47

Tak lama setelah kelompok pertama

mempresentasikan karyanya, tiba saatnya giliran

kelompok lin, sewaktu lin mempresentasikan hasil

karyanya ia merasa kak pitte meperhatikannya, wah

lagi-lagi lin kegeeran deh :P ya bagaimana tak geer

lagian kak pitte kayak gitu si, seakan akan

memberikan harapan kepada lin. Tapi entah lah

Allahualam.

In Second Day,.................

Hari ini adalah hari kedua sekaligus hari terakhir

mereka di puncak, wah cepet banget rasanya...

huhu. kali ini mereka ingin pergi hiking , mereka ingin

pergi ke beberapa air terjun di gunung salak, hanya

menggunakan kaos kaki saja, gila gak tu mana

jalannya penuh dengan batu wah... :o

Mereka pun memulai perjalanannya. Saat ini lin ada

dibarisan belakang karena kelompok lin adalah

kelompok yang terakhir. Saat menyebrangi sungai llin

dan teman-teman satu kelompoknya lumayan

tertinggal dengan yang lainnya, Hingga akhirnya

mereka sampai di tempat tujuaan, saat mereka

berjalan ke air terjun kak pitte berdiri di atas batu

besar seakan sedang menanti kedatangan

seseorang. Apakah mungkin Marlyn? Namun marlyn

Page 48: My senior = php ?

48

membuang pikiran itu jauh-jauh, takut membuat

dirinya makin berharap.

Di air terjun itu lin dan kawan-kawan berfoto-foto

sampai baju mereka benar-benar basah kuyup,

mereka juga makan jagung bakar bersama. Namun

di tengah kebahagiaan lin dan kawan-kawan,

Marlyn mengalami musibah saat itu lin terpeleset ke

sungai, untungnya ia berpegangan di sebuah betu

besar, tanpa ia sadari taernyata kecamata yang

ada dalam genggamannya telah hilang sebelah

kacanya. Otomatis setelah kejadian itu marlyn harus

kehilangan kepekaan dalam melihat, padahal

perjalanan mesih panjang ia harus terus mendaki,

apakah bisa marlyn melakukan itu? jawabanna

adalah iya, karena allah mengirimkan malaikat

penolong yaitu ranti. Setelah kejadian tadi lin

bercerita ke beberapa temannya tentang

kacamata ya. Saat perjalankan dilanjutkan lin

terpaksa melanjutkannya dengan keadaan yang

seperti itu.

Namun tanpa ia sadari salah satu temannya

bernama ratna mengikuti lin seakan ingin melindungi

lin, terbukti ketika beberapa kali lin ingin terjatuh ia

menolong lin

―subhanallah terimakasih ya allah kau telah

kirimkan bantuan lewat ratna‖ seru lin dalam hati.

Page 49: My senior = php ?

49

Sesampainya di Vila lin dan ratna banyak

berbincang-bincang. Ternyata ratna juga suka

dengan kak pitte bahkan sewaktu ia ulanng tahun,

kak pitte mengucapkannya secara langsung, itu

semua karena kerjaan teman teman sekelasnya

katanya. Jujur lin iri namun, ia tak menunjukkannya,

apalagi ratna telah menolongnya selama perjalanan.

Saat semua sampai di vila mereka bergantian untuk

mandi, selatah makan siang lin dan kawan-kawan

kembali ke bus, why? Because they will back to

home. Yah..

Saat dalam bis, sebelum bus jalan.

― kak ambilin tas saya deh‖ seru lin. Karena

takut tas yang ia letakkan persis dibawah kaki

tempat kek pitte , menggangu kak pitte.

― yang mana ? ini? Kenapa emang?‖ tanya

nya

― gapapa ganggu gak kak?‖ tanya lin lagi.

―oh gak dek gak salah lagi‖ namun kak pite

malah meletakkan kembali tas lin di bawah kakinya.

Lin kaget dan tak mengerti maksudnya, mungkin

perkatannya yang tadi hana bercanda hehe..

Saat di perjalanan ,kak pitter duduk di barisan paling

depan. Sering sekali kak pitte menoleh kebelakang

seakan sedang memerhatikan sesuatu.

Page 50: My senior = php ?

50

―ih dia ngeliatin lo tu pit cie –cie‖ anak

dibarisan belakang bersorak ketika kak pitte

menoleh kebelakang.

―ih apaan si‖ marlyn kesal

― kak pitte , mending lo hadap sana deh‖ seru

lin dengan kuarng sopan. Tetapi setelah lin berbicara

seperti itu kak pitte tak pernah menoleh kebelakang

lagi. Wah jahat banget ni marlyn oya, tak lama

setelahkejadian itu anak seisi bus pun tidur saat

perjalanan.

That day is amazing Ivent, why not , there marlyn

have many experience, have fun , refreshing and

also have new best friends, it’s amazing Ivent that

never lin Forget in in her life.

**********

Page 51: My senior = php ?

51

I truth Something

Tak terasa hampir satu tahun telah Marlyn lewati kini

dia menyadari bahwa perasaannya kepada Pitter

bukan hanya sekedar kagum tetapi juga suka,

namun saat ia menyadari semua itu ia harus

berlapang dada, because bukan hanya Lin yang

menyukai Pitter tetapi banyak sekali. Marlyn tak

berharap banyak berharap karena ia tau cinta

takkan bisa dipaksakan. Ia tak pernah berharap

Cinta yang ia berikan dibalas dengan takaran yang

sama. For her it’s just dreams not really.

Usually she try to forget him , but she not success. Hal

ini menjadi sulit, karena setiap hari Lin selalu bertemu

pitter di sekolah. Saat itu Lin sedang ada di kelasnya,

tiba-tiba ahmad memanggil.

―eh Lin Pitte mirip banget tau sama lo‖ serunya

memulai percakapan.

―mirip gimana ?‖ heran lin.

― sama pendiemnya kayak lo dulu waktu smp.‖

―oh, kok lo tau?‖tanya lin

―iya kemarin , waktu gua main basket sama

dia, dia cerita, dia juga cerita orang yang dia suka.‖

51

Page 52: My senior = php ?

52

―hah,Serius? Siapa?‖ tanya lin penasaran.

Namun ahmad menundukkan kepalanya tanda tak

mau memberi tahu.

―ta sakit gua digituin,ta ‖ seru lin kepada prita

yang sedang duduk disampingnya.

― hah apa ta?‖ tanya ahmad kepada prita.

―sakit katanya digituin‖ jawab prita.

―yah marlyn, sory lin‖ seru ahmad dan suasana

pun menjadi hening.

Tak lama kemudian,

―lin, iya deh gua kasi tau , tapi lo jangan marah

ya‖ sambil menyolek dari belakang.

―oke cerita‖ lin langsung membalikkan

badannya ke arah ahmad.

― jadi gini waktu itu dia cerita tentang orang

yang dia suka, dia suka sama riri anak X D katanya

dia suka ngeliat senyumnya‖ jelas ahmad. Marlyn

pun kaget, mulutnya bungkam seribu bahasa.

― terus gua tanya kalo sama marlyn gimana?,

terus dia jawab, biasa aja si, tapi gua suka liat

mukanya aja, rasanya adem gimana gitu!‖ lanjut

ahmad bercerita. Lin pun menganggukkan kepala

sambil tersenyum kemudian langsung membalikkan

badannya.

― thank ya mad, kalo gitu kan gua gak perlu

mengharapkan dia lagi.‖ Seru lin sambil menahan

tangis. Saat itu lin sedang belajar untuk persiapan

Bahasa Inggris, ia berusaha menahan air matanya

Page 53: My senior = php ?

53

hingga akhirnya , air mata itu tak sangup lagi untuk

di pendam. Lalu ia menangis di pundak prita.

― ta kok gua bodoh baget si?‖ cetus marlyn

―heh jangan ngomong gitu ah‖ seru prita.

―yah lin kok nangis, yah gua minta maaf ya!‖

kata ahmad , sambil menghampiri Marlyn.

―eh iya gak papa kok, malah gua

bertrimakasih sama lo.‖ Kata lin sambil menghapus

air matanya.

Sebenarnya lin masih belum mengerti apa yang di

maksud ahmad, yang jelas kini ia mengetahui apa

yang sebenarnya terjadi. Ternyata sikap kak pitter

yang baik, suka memerhatikan lin itu semua biasa ia

lakukan pada siswi lain di sekolah, Bagaimana para

anak perempuan tidak kegeeran. sakit bukan? Kini

Marlyn memang belum bisa menerima kenyataan ini,

karena kak pitter adalah orang yang pertama kali ia

suka selama di SMA hingga sekarang. Lin berharap

pitter takan pernah mengetahui apa yang dia

rasakan.

Kini jelas sudah bahwa penentian lin selama ini sia –

sia, namun She truth something , ia menyerahkan

semua kepada Allah atas apa yang ia alami. Ia tak

pernah berfikir tuhan menghukum pitte, karena ia

sadar bahwa dirinya bukanlah siapa siapa. Marlyn

tak membenci Pitte.

Page 54: My senior = php ?

54

―Pitter bebas menyukai siapa saja dan hal itu

bukan urusan ku‖ seru lin mengikhlaskan pitte.

Karena ia yakin bila memang pitte adalah jodohnya ,

Allah akan mendekatkannya kepada lin.

Sungguh kidah cinta yang menyedihkan namun apa

daya. Namun Lin hanyalah manusia, semua yang

terjadi didalam hidupnya adalah kehendak Allah

semata. And the end Lin pun menyadarinya, saat itu

ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa takkan pernah

mengharapkan kakak senior yang tak tahu PHP atau

tidaknya itu.

Ia yakin akan mendapatkan seseorang yang jauh

lebih baik dari pitte. Now she start to forget him.

<<<<<<<<<<<<<GOOD LUCK MARLYN >>>>>>>>>>>>>

Page 55: My senior = php ?

55

CINTA

Pernahkah Kau mendengar Kata Cinta?

Kata yang sederhana namun sangatlah berarti.

Pernahkah kau merasakan Cinta?

Rasa yang membuat dunia ini lebih berwarna.

Jika kau sedang jatuh cinta, akan kah fisik ikut serta?

Apakah kau suka atau hanya mengagumi saja?

Awalnya Cinta itu indah, namun akan berubah menjadi

derita bila ada dusta yang menyertainya.

Berbeda dengan apa yang ku rasa,

Ku rasakan derita bukan karena adanya dusta,

Tetapi karna ku pendam semua ini agar kau tak

mengetahuinya.

Cinta...

Ku tak cukup berani tuk mengatakannya,

Atau mungkin, aku pun tak pantas menyatakannya.

Tak pernahkah kau merasakan,

Apakah kau merasa namun menghiraukannya?

Terlalu berharap saat cinta memberi harapan,

Padahal bisa saja semua itu hanya permainan.

Permainan yang bisa kau atur setiap saat.

Cinta...

Kau bukan lelucon atau sebuah percobaan,

Namun, mengapa kau terus melakukannya,

Seakan tak mengerti arti mu sendiri.

Dear my lovely

senior

Page 56: My senior = php ?

56

Mungkin ku terlalu bodoh bagimu.

Hingga akhirnya ku tahu maumu,

Ku tau cintamu hanya untuknya, bukan untuk ku.

Sadarkah kau gores hati ini?

Sakit memang, namun apakah kau peduli?

Cinta...

Ku tak mengerti mengapa ku izinkan air mata ini

menetes di pipi.

Untuk apa ku tangisi orang yang bahkan tak pernah ku

miliki.

Untuk apa ku berharap untuk orang yang bahkan tak

pernah mengharapkan kehadiranku disini.

Kini ku coba mengerti,

Bahwa ku bukan lah siapa-siapa,

Bahwa kau berhak tuk bahagia,

Kau berhak mendapatkannya.

Namun ku pun ingin bahagia.

Aku ingin kau hargai walau hanya sebagai adik.

Bolehkah ku mendapatkannya?

Ataukah hal itu hanya akan membuatku semakin terluka?

Ingin sekali melupakanmu, karna ku yakin suatu saat

Allah akan mengabulkannya,

Bahkan Ia akan memberiku seseorang yang lebih baik .

Apakah ada? Apakah itu kamu?

Kini biarlah Waktu yang menjawab semua.

By : Megawati Zahri

Page 57: My senior = php ?

57

‘Riwayat Penulis’

Nama : Megawati Zahri

Tanggal lahir : Jakarta, 18 April

1996

Umur : 16 Tahun

Aktivitas : Pelajar

Hobbi : Membaca, menulis,

menyanyi, & menggambar

Cerita ini terinspirasi dari kehidupan nyata penulis,

dimasa SMA yang baru saja ia hadapi. Novel ini

dibuat dalam rangka memenuhi nilai KKPI di

sekolahnya Inspirasi terbesarnya adalah kakak

seniornya. Dari novel ini sang penulis berharap

mendapat nilai yang terbaik & sang senior dalam

cerita membaca novel ini, ya semoga saja.

My Senior = PHP ?

This story is for

understanding you about

57

Page 58: My senior = php ?

58


Recommended