+ All Categories
Home > Education > Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Date post: 28-Jan-2018
Category:
Upload: iwan-syahril
View: 469 times
Download: 4 times
Share this document with a friend
42
Naskah Akademik: Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia Dr. Iwan Syahril, S.Ip., M.A., Ed.M., Ph.D. & Ifa Hanifah Misbach, S.Psi., M.A., Psikolog
Transcript
Page 1: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Naskah Akademik: Kompetensi Kepribadian

dan Sosial Guru Indonesia

Dr. Iwan Syahril, S.Ip., M.A., Ed.M., Ph.D.& Ifa Hanifah Misbach, S.Psi., M.A., Psikolog

Page 2: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Tentang Dr. Iwan Syahril, S.Ip.,

M.A., Ed.M., Ph.D.

• S3, Educational Policy, Michigan State University • S3, Teacher Education, Michigan State University • S2, Curriculum & Teaching, Columbia University • S2, Secondary Education, Columbia University • PPS Bahasa Inggris, Univ. Pendidikan Indonesia • S1, Hubungan International, Univ. Padjadjaran

Tentang Ifa Hanifah Misbach, S.Psi., M.A., Psikolog

• Dosen Fakultas Pendidikan, Universitas Sampoerna • Kepala, Center for Learning, Teaching, and

Curriculum Development, Universitas Sampoerna • Peneliti, Educational Testing Service, Princeton, USA • Instruktur Mata Kuliah Pasca Sarjana (S2),

Program Pendidikan Guru, Michigan State University • Guru di Scarsdale Schools, New York, USA • Guru di WL McLeod Elementary School, Vanderhoof,

Canada • Guru Bahasa Inggris 1995-2006, Indonesia

• S2 Master Educational Psychology- bidang Cognition-Learning-Instruction- Technology Program at University of Connecticut, Amerika Serikat, 2013. • Psikolog (Program Profesi), Unpad, 2002

• S1 Psikologi, Unpad, 2000

• Dosen Psikologi UPI (2004-sekarang)

• Direktur Pusat Psikologi Terapan UPI (2016-sekarang)

• Direktur Eksekutif Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) (2015-sekarang)

• Kepala Psikolog Biro Psikologi MPDC Melinda 2 Hospital (2005-sekarang)

Riwayat Pendidikan

Riwayat Pekerjaan

Page 3: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

2 Asumsi Utama1. Kompleksitas “Teaching and Learning”

2. Visi Profesional untuk Profesi Guru

Page 4: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Asumsi Kompleksitas Teaching & Learning dengan Analogi Catur

Page 5: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia
Page 6: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Asumsi kompleksitas dihadapi dengan “slow thinking”

Page 7: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

2 + 2 = ?

Page 8: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

17 x 24 = ?

Page 9: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

997 x 599 = ?

Page 10: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Visi Guru sebagai Profesi• Ilmu profesi jelas dan solid

• Jenjang keahlian dengan proses terstruktur 1 x 20 = 1 atau 1 x 20 = 20

• Standar layanan profesi

• “Professional judgment”

• Etika profesi

Page 11: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

“Lawan Sastra Ngesti Mulya.”

Dengan ilmu kita menuju kemuliaan.

Page 12: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia
Page 13: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

GURU

Image Source: Downloaded from Google Images

Page 14: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

2 Asumsi Utama1. Kompleksitas “Teaching and Learning”

2. Visi Profesional untuk Profesi Guru

Jika kita memahami bahwa pendidikan dan pengajaran itu amat sangat kompleks, jauh lebih kompleks dari permainan catur, maka permasalahan pendidikan dan pengajaran harus didekati dengan cara “slow thinking,” dan dengan konstruksi ilmu profesi yang jelas.

Page 15: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Kualitas Guru?Tinjauan Literatur Komprehensif

✓ Skor tes guru

✓ Kredensial (misalnya: ijazah, sertifikat, lama mengajar)

✓ Kemampuan berpikir dan belajar dari praktik dan pengalaman

✓ Indikator yang bisa diobservasi dari praktik

✓ Disposisi guru (tata nilai dan kepercayaan)

✓ Efisiensi ekonomi (misalnya: efektifitas anggaran terhadap hasil skor tes siswa)

Page 16: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Undang-Undang No.14/2005tentang Guru dan Dosen

1. Kompetensi Profesional 2. Kompetensi Pedagogi 3. Kompetensi Kepribadian 4. Kompetensi Sosial

Guru adalah pendidik profesional!

Page 17: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Konstruksi Kepribadian• Pengertian kepribadian dari ilmu psikologi:

Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya (Allport).

➡ Organisasi dinamis: bisa berkembang dan berubah

➡ Penyesuaian diri: respon overt & covert

➡ Sistem psikofisik: integrasi sistem terpadu fisik & mental dalam mengarahkan tingkah laku

➡ Unik: tidak ada orang yang berkepribadian sama

Page 18: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Tinjauan Kritis Kompetensi Kepribadian

Apakah kepribadian itu kompetensi?

• Kepribadian itu unik => Tidak ada dua orang yang sama persis, maka keunikan bukanlah standar

• Kompetensi => standar performa yang harus dicapai untuk mencapai keterampilan-keterampilan tertentu dan mencerminkan kemampuan potensial untuk melakukan sesuatu bukan sifat-sifat kepribadian (Kravet, 2004)

Page 19: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Struktur Dasar Kepribadian => Trait (Sifat)

Trait => disposisi untuk berperilaku dalam cara tertentu, tercermin dalam perilaku seseorang merespon secara sama pada berbagai situasi yang konsisten melintasi waktu dan tempat.  

COMMON TRAIT(UMUM)

INDIVIDUAL TRAIT/ PERSONAL

DISPOSITION

• Sifat-sifat yang dimiliki bersama oleh banyak orang, dipakai untuk membandingkan orang dari latar budaya yang berbeda.

• Asumsi yang mendasari adalah persamaan evolusi dan pengaruh sosial

• Manifestasi trait umum pada diri seseorang, sehingga selalu unik bagi orang itu.

• Sifat unik itu merupakan gambaran yang tepat dar struktur kepribadian seseorang.

Page 20: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

• Perbedaan antara trait umum dengan trait individual bukan sekedar bahwa trait umum berlaku pada sekelompok orang, sedang trait individual diterapkan khusus kepada individu.

• Secara mendasar trait individual => subkategori dari trait umum.

• Trait individual atau disposisi pribadi memiliki tingkat generalitas yang berbeda-beda, ada yang mempengaruhi tingkah laku seseorang secara umum, ada pula yang mempengaruhi tingkah laku tertentu saja.

Page 21: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

3 Tingkatan DisposisiSifat luar biasa khas yang hanya dimiliki sedikit orang namun begitu umum sehingga dapat ditemukan pada setiap individu Disposisi Pokok

• (contoh: narcistic, bisa ditemukan kesamaan sifat yang dianggap trait umum karena ditemukan ciri-ciri karakter narcistic yang sama)

Sifat yang menjadi ciri sebagai titik pusat dari tingkah lakunyaDisposisi Sentral• (contoh: sifat-sifat yang biasa ditulis dalam surat rekomendasi yang menjelaskan sifat-sifat

seseorang, seperti: posesif, ambisius, baik hati, senang berkompetisi, dan agresif.

Sifat yang semakin tidak umum, kurang mendeskripsikan sifat khas. Sifat yang hanya bangkit karena konteks situasi eksternal, yang lebih tepat disebut sikap (attitude).

Disposisi Sekunder

• (contoh: seorang yang biasanya penyabar menjadi marah meledak-ledak ketika seseorang menghina etnis atau agamanya. Sifat marah itu disposisi sekunder karena sehari-hari dia menggunakan sabar sebagai disposisi sentralnya

Page 22: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Kompetensi Kepribadian & Sosial —> Mendidik —> Dispositions

• Kompetensi Profesional dan Pedagogik —> MengajarKompetensi Kepribadian dan Sosial —> Mendidik

• Mendidik (Syahril, 2016):

1. Tata nilai dan perilaku guru yang telah diinternalisasi dan menjadi suri teladan siswa dan masyarakat

2. Interaksi aktif antara guru dan siswa dalam pembentukan karakter dan moral siswa

3. Nilai ideologi dan filosofi sebagai guru

• Literatur Pendidikan Guru: knowledge, skills, dispositions Kompetensi profesional dan pedagogik —> knowledge, skillsKompetensi kepribadian dan sosial —> dispositions

Page 23: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Disposisi Guru• Disposisi guru: serangkaian

karakteristik seorang guru, yang diwujudkan dalam sebuah pola penilaian dan tindakan, yang dilakukan guru tersebut dalam konteks-konteks yang dilematis (Johnson & Reiman, 2007).

• Disposisi bisa berupa: ~ potensi (sifat-sifat kepribadian) ~ perilaku aktif (penilaian, tindakan)

• 2 aspek: moralitas & intelektualitas

Page 24: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Disposisi Guru: Aspek Moralitas (Sockett, 2006, 2009)

Ethics of Character Ethics of Rules Ethics of Relationship

• Is this the sort of person you want to become?

• Individu untuk mengembangkan diri dan menemukan jati diri mereka secara mandiri, tidak diindoktrinasi

• Cocok untuk masyarakat demokratis

• Fungsi pemerintah: menciptakan kesempatan pengembangan diri

• Fondasi utama: integritas moral; perilaku di ruang publik dan ruang pribadi sama

• What is right to do?

• Individu mengikuti aturan moral yang didasarkan pada kontrak sosial

• Penekankan pada kesadaran individu untuk mengikuti aturan-aturan moral yang berlaku, bukan karena perintah atau paksaan

• Terwujudnya kesadaran individu ini merupakan proses kognitif: individu membuat, menginterpretasi, dan menimbang aturan-aturan sewaktu mereka melakukan tindakan moral

• How do we see this together?

• Isu-isu dilema moral dilihat dari hubungan (relationships) antara pihak yang memberi perhatian dan kasih sayang (caring) dan pihak yang diberi perhatian dan kasih sayang (cared for)

• Kunci utama: 1) kemampuan untuk bisa melihat realitas dari sudut pandang pihak lain, melebihi empati dan rasa kasihan2) komitmen untuk bertindak sesuai dengan realitas pihak lain tersebut

Page 25: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

• Pak Bimo mengajar kelas 6. Ia mengajukan pertanyaan dan salah seorang siswa, Toni, menjawab pertanyaan tersebut. Pak Bimo terlihat tidak senang dengan jawaban Toni, dan mengatakan bahwa Toni selalu memberi jawaban yang salah karena dia anak yang malas dan tidak menyimak pelajaran yang telah diberikan.

• “Ethics of character”Pak Bimo, apakah anda memilih untuk menjadi orang dan guru yang menyakiti perasaan orang lain?

• “Ethics of rules” Pak Bimo, apakah anda belum mempelajari dan memahami prinsip memberi feedback secara positif terhadap siswa anda?

• “Ethics of relationship”Pak Bimo, yuk mari kita sama-sama mendiskusikan bagaimana kita bisa membangun hubungan yang baik dan positif dengan siswa.

Page 26: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Disposisi Guru: Aspek IntelektualitasKomitmen guru untuk terus bertanya, belajar, dan melaksanakan tugas keprofesian dengan ilmu profesi yang khas.

Agenda-Agenda Utama Pembelajaran Guru (Feiman-Nemser, 2001)

Masa Pra-Jabatan Masa Induksi Masa Pengembangan Keprofesian

• Memeriksa secara kritis kepercayaan (beliefs) tentang visi pengajaran yang baik

• Membangun pengetahuan yang diperlukan untuk mengajar mata pelajaran

• Membangun pengetahuan tentang siswa dan pembelajaran

• Membangun repertoir awal tentang pengajaran dan pembelajaran yang berpusat pada siswa

• Membentuk kemampuan untuk mempelajari pendidikan dan pengajaran

• Mempelajari konteks – siswa, kurikulum, dan komunitas sekolah

• Merancang program pengajaran yang responsif

• Menciptakan komunitas pembelajar di kelas

• Melaksanakan repertoir keterampilan tahap awal dalam melakukan pembelajaran yang berpusat pada siswa

• Membangun identitas profesional

• Mengembangkan dan mendalami pengetahuan yang diperlukan untuk mengajar mata pelajaran

• Mengembangkan dan memantapkan repertoir tentang kurikulum, pengajaran, dan asesmen

• Memperkuat keterampilan dan disposisi dalam mempelajari dan meningkatkan pengajaran

• Mengembangkan tanggung jawab dan membangun kemampuan kepemimpinan.

Page 27: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Implikasi: Refleksi sebagai Strategi Utama (1)• Pembentukan disposisi guru (kompetensi kepribadian & sosial) dilakukan

dengan proses self discovery, bukan lewat hafal materi secara kaku dan indoktrinasi.

• Salah satu strategi utama dalam pembentukan dan pengembangan disposisi guru adalah refleksi.

• Refleksi ini harus melibatkan situasi-situasi yang dilematis yang dihadapi guru, baik secara moralitas maupun intelektualitas.

• Proses pembentukan dan pengembangan disposisi ini mensyaratkan suasana yang membuat para partisipannya aman dan nyaman untuk bersikap terbuka dan jujur secara eksplisit terhadap situasi-situasi dilematis yang didiskusikan.

• Proses ini akan, dan memang seharusnya, membawa para peserta pada ruang-ruang ketidaknyamanan (cognitive dissonance). Ketidaknyaman ini adalah menjadi prasyarat utama sebelum terjadi sebuah perubahan menuju disposisi-disposisi yang diharapkan dari kompetensi kepibadian tersebut.

Page 28: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Implikasi: Refleksi sebagai Strategi Utama (2)

Elemen-elemen utama refleksi (Loughran, 2002)

1. Kesadaran adanya masalah, situasi yang membingungkan, yang menimbulkan keingintahuan

2. Kemampuan untuk “framing the problem”

3. Kemampuan untuk “re-framing the problem”~ Bersikap terbuka, menerima kemungkinan berbagai macam perspektif, bukan rasionalisasi atau justifikasi

4. Kemampuan untuk mengambil kesimpulan

John LoughranMonash University

Page 29: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Reframing

Data Siswa

Umpan balik mahasiswa

Membacabuku/artikel keprofesian

Berdiskusi dengankolega/rekan di

sekolah

Berdiskusi dengankolega/rekan di

kampus

MenulisJurnal Refleksi

Meminta guru lainmengobservasi

Membandingkan perspektif guru dan

siswa tentangpengajaran danpembelajaran

Page 30: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia
Page 31: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Apa pendapat Anda tentang tindakan Bu Tuti?

Page 32: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia
Page 33: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Banyak ahli pendidikan tidak akan sepakat dengan tindakan Bu Tuti.

• Bu Tuti tidak mencoba mencari tahu mengapa Rima sampai pada kesimpulan jawaban 42, walaupun ia sebenarnya tahu bahwa dalam pengajaran, kita perlu memahami konsepsi awal siswa.

• Bu Tuti tidak mengajak Rima untuk berefleksi tentang cara dia memecahkan masalah tersebut, walaupun dia tahu refleksi penting dalam memupuk kemampuan belajar mandiri.

• Bu Tuti tidak membantu Rima mengembangkan strateginya dalam memecahkan masalah. Akibatnya Rima berkemungkinan akan mengulangi kesalahan yang sama di masa mandatang.

Page 34: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Kemungkinan dalam reframing (“menjadi manusia"):

• perasaan, Bu Tuti kesal, Rima masih melakukan kesalahan yang sama;

• pengalaman masa lalu yang serupa, dengan Rima, atau dengan siswa lainnya, yang terus saja membuat kesalahan;

• nilai, Bu Tuti berprinsip siswa di kelas itu tidak boleh lagi salah dalam melakukan penjumlahan hingga angka 100;

• konsepsi peran, Bu Tuti melihat peran guru sebagai seseorang yang “mentransmisi” jawaban-jawaban yang benar.

• kebutuhan, Bu Tuti saat itu berkeinginan untuk segera pindah ke topik lainnya;

• rutinitas, tindakan ini merupakan rutinitas Bu Tuti ketika hendak mencegah munculnya masalah lain di dalam kelasnya.

Page 35: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Kesimpulan• Kompetensi kepribadian dan sosial —-> mendidik —> disposisi guru

• Disposisi: aspek moralitas dan intelektualitas

• Pengembangkan diri terjadi secara unik, mandiri, tidak melalui indoktrinasi; Fungsi pemerintah: menciptakan kesempatan pengembangan diri

• Refleksi sebagai strategi utama.

✓ Situasi-situasi dilematis

✓ Ketidaknyaman merupakan prasyarat perkembangan disposisi

✓ Bersifat terbuka, mempertimbangkan bermacam perspektif

✓ Kemampuan untuk bisa melihat realitas dari sudut pandang pihak lain

Page 36: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Source: http://thosewhocan.org/2014/04/06/make-em-say-huh-the-value-of-confusion/

Linear

Page 37: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Source: http://thosewhocan.org/2014/04/06/make-em-say-huh-the-value-of-confusion/

NonLinear

Page 38: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Profesor WillinghamCognitive psychology, neuroscience, K-12 education

Salah satu fitrah otak manusia adalah menghindari memikirkan hal-hal yang kompleks. Mempelajari sesuatu yang kompleks membutuhkan motivasi, upaya, konsentrasi, dan energi yang besar.

Perubahan itu tidak mudah. ~ personal ~ painful

Page 39: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Landasan Filosofis Disposisi Guru Indonesia

Page 40: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

–Raden Ajeng Kartini

“Bagi saya hanya ada dua macam keningratan:

keningratan pikiran dan keningratan budi. Tidak ada yang lebih gila dan bodoh

menurut persepsi saya daripada melihat orang, yang

membanggakan asal keturunannya.”

Page 42: Naskah Akademik Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Indonesia

Naskah Akademik: Kompetensi Kepribadian

dan Sosial Guru Indonesia

Dr. Iwan Syahril, S.Ip., M.A., Ed.M., Ph.D.& Ifa Hanifah Misbach, S.Psi., M.A., Psikolog


Recommended