+ All Categories
Home > Documents > Negara Islam V.S. Negara Yahudi - Journal Portal

Negara Islam V.S. Negara Yahudi - Journal Portal

Date post: 16-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 12 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
12
Negara Islam V.S. Negara Yahudi Analisis atas Alasan-alasan Pehdirian Negara dalam Islam dan Yahudi Agus Triyanta Abstract In the modem age like this time, where secularization have penetrated in any human's views, but turn out the rest of people have not been destructed by secularization, including here is the view of compulsory for regulating political state with the religious Institution in the Moslem and Jew communities. These writings are going to explain the problem of reason for establishing Islamic and Jew States. Pendahuluan Berbicara tentang negara Islam dan negara Yahudi, akan mengingatkan kite kepada begitu kuatnya sebuah agama mempengaruhl pemeluknya. Meski tesis tentang sekularisasi mengatakan bahwa sebuah agama, semenjak awal-awal modernisasi berproses, mulai kehllangan peran dalam berbagai sektor kehldupan manusia, namun tetap saja, agama (minimal dalam Islam dan-Yahudi) tetap memiliki 'otoritas' yang kuat atas pemeluknya. Banyaknya negara Islam dl dunia ini, dan juga maraknya isu-isu pendirian negara Islam di berbagai kalangan muslim di dunia, mengisyaratkan secara jelas, bahwa negara Islam sebagai sebuah model, memang nyata- nyata ada dan berlangsung di era modern ini. Di sisi lain, genoarnya orang-orang Yahudi —termasuk juga non Yahudi yangpro terhadap Yahudi— untuk menegakkan negara Israel (the Modem Jewish State of Israel), juga mengisyaratkan bahwa bukannya tanpa latar belakang ideologis mengapa orang Yahudi tetap gigih untuk mempertahankan tegaknya negara Yahudi Israel. Dengan kata lain, bahwa Yahudi, sebagai sebuah agama yang banyak dianut oleh anak turun Bani Israel, memiliki ajaran tentang politik kenegaraan. Pertanyaannya, mengapa negara agama tetap masih bertahan di era modern ini? Apakah alasan-afasan pembentukan negara (agama) dalam ajaran Islam (as-siyasah) dan dalam ajaran agama Yahudi. 164 JURNAL HUKUM. NO. 19 VOL 9. FEBRUARI2002: 164 - 175
Transcript
Page 1: Negara Islam V.S. Negara Yahudi - Journal Portal

Negara Islam V.S. Negara Yahudi

Analisis atas Alasan-alasan

Pehdirian Negara dalam Islam dan Yahudi

Agus Triyanta

Abstract

In the modem age like this time, where secularization have penetrated in any human'sviews, but turn outthe rest ofpeople havenotbeen destructed by secularization, includinghere is the view of compulsory forregulating political state with the religious Institution inthe Moslem and Jew communities. These writings are going to explain the problem ofreason forestablishing Islamic and Jew States.

Pendahuluan

Berbicara tentang negara Islam dannegara Yahudi, akan mengingatkan kitekepada begitu kuatnya sebuah agamamempengaruhl pemeluknya. Meski tesistentang sekularisasi mengatakan bahwasebuah agama, semenjak awal-awalmodernisasi berproses, mulai kehllanganperan dalam berbagai sektor kehldupanmanusia, namun tetap saja, agama (minimaldalam Islam dan-Yahudi) tetap memiliki'otoritas' yang kuat atas pemeluknya.

Banyaknya negara Islam dl dunia ini, danjuga maraknya isu-isu pendirian negara Islamdi berbagai kalangan muslim di dunia,mengisyaratkan secara jelas, bahwa negaraIslam sebagai sebuah model, memang nyata-nyata ada dan berlangsung di era modern ini.

Di sisi lain, genoarnya orang-orangYahudi —termasuk juga nonYahudi yangproterhadap Yahudi— untuk menegakkan negaraIsrael (theModem Jewish State ofIsrael), jugamengisyaratkan bahwa bukannya tanpa latarbelakang ideologis mengapa orang Yahuditetap gigih untuk mempertahankan tegaknyanegara Yahudi Israel. Dengan kata lain, bahwaYahudi, sebagai sebuah agama yang banyakdianut oleh anak turun Bani Israel, memilikiajaran tentang politik kenegaraan.

Pertanyaannya, mengapa negara agamatetap masih bertahan di era modern ini?Apakah alasan-afasan pembentukan negara(agama) dalam ajaran Islam (as-siyasah) dandalam ajaran agama Yahudi.

164 JURNAL HUKUM. NO. 19 VOL 9. FEBRUARI2002: 164 - 175

Page 2: Negara Islam V.S. Negara Yahudi - Journal Portal

Agus Triyanta. NegaraIslam V.S. Negara YatiudL

Hubungan Agama dan Negaradaiam Islam dan Yahudi

Agama, dalam pandangan sosiologkeagamaan, memiliki cakupan wilayahpengaruh bagi para pemeluknya dalam, 4(empat) aspek: restraint (pengendalian),representation (penampilan), reproduction(sosiai-internal), serta registration {sosial-eksternal). Restrain adalah hal-hal yangberhubungan dengan masalah yang dapatbersumber dalam diri pribadi, misainya;dorongan untuk makan, hasrat-hasrat untukmelakukan sesuatu perbuatan tertentu.RepresentasI, adalah hal-hal yangberhubungan dengan penampilan luarseseorang, misainya pakalan yang dipakaioleh seseorang, perhiasan mereka, sertatingkah laku mereka. Reproduksi, adalahpermasalahan dl seputar seksualltas danpenjagaan keturunan, termasuk seseorangmemlliki anak banyak atau sedlkit, dalamkeiompok tertentu melarang homoseksualitasdan lesbianisme, dan kalangan yang laintidak, sedangkan registrasi adalah seseorangmembuat aturan-aturan dalam bersosialisasi

dengan masyarakatdl sekitarnya, termasuk dldalamnya sebuah masyarakat yang harusdibentuk, atau contoh yang leblh konkrit adalahsebuah lembaga kemasyarakatan ataunegara yang harus dlatur.^

Dengan melihat teori di atas, nampaklahbahwa agama memlliki konsep atau aturantertentu terhadap seseorang hidup dalambemegara. Sehlngga, jeiaslah, bahwa di sini,agama memiliki peran dan pengaruh yangsangat besar terhadap format dan karakternegara. Mask! tidak menutup kemungkinanbatiwa agama-agama tertentu tidak memilikikonsep yangjelas tentang registrasi ini, namundapat dilihat bahwa secara umum, agamamemiliki aturan tentang itu.Adapun besar dankecilnya porsi darl aturan kenegaraan itu,tentusaja tidaksama pada setiap agama. Meskipundalam tesis sekularisasi peran agama yangseperti itu biasanya cenderung untuk hilangdan kemudian digantikan oieh peran birokrasisekular, namun ternyata, tesis sekularisasi itusendiri agaknya harus diberikan catatan lagi.Para kenyataannya, dalam agama tertentu,peran agama dalam registrasi itu ternyatamasih sangat besar. Agama-agama tertentumasih sangat kuat mempengaruhi pengikutnyadalam hal mengatur masalah politikkenegaraan.

Islam dan Yahudi, adalah dua agama yangmasih memelihara warisan ajaran-ajaran danhukum agama mereka yang mentradisi.^Apablla dilihat darl wacana sekularisasi, keduaagama ini relatif lebih rigid dari benturansekularisasi. Keduanya, meski telah

^Turner Bryan S. 1997. Religion and Social Theory. London: Sage Publications. Him. 133.^Pandangan ini terlepas dari bahwa dalam pandangan muslim, seperti apapun orangYahudi berpegang

kepadaapa yangmereka yakini sebagaiajaranagamamereka; Taurat dan Talmud, tetapsaja merekatelahmengingkari bunyi Taurat yang sebenranya. Ini berdasar padaal-Qur'an bahwa dalam Kitab yang diterima olehahli kitab (Yahudi dan Nasrani) telahdisebutkan bahwa kelak akandibangkitkan seorangNabi yangbemamaAhmad (Muhammad), danketika betui datang apayang disebuti<an oleh kitab mereka itu (injil), mereka mendustakanMuhammad seraya menyatakan bahwabukti-bukti kerasulan Muhammad itu tidak lain kecuali hanya"slhir yangnyata" bacaQS.Al-Shaff (61): 6.

165

Page 3: Negara Islam V.S. Negara Yahudi - Journal Portal

melampaui era modern yang tidak singkat,telah bersentuhan dengan industrialisasi danrasionaiisasi kehidupan masih juga merekameyakini agama, termasuk dalam masalahyang diistilahkan sosiologi agama disebutregistrasi. Buktinya, dalam kedua agama inimasih sangat kuat dicita-citakan (dikehendaki)terbentukanya, atauterjaganyakeberlangsung-an apa yang disebut negara agama, ataujelasnya negara yang berlandaskan padaajaran agama. Dalam kalangan muslim dlhampir seluruh dunla, wacana negara Islammasih sangat jelas menjadi mainstream.Bahkan, ada semacam kecenderungangelombang "Islamisasi" negara di berbagaltempat di mana mayoritas muslim berada.Untuk menyebut misalnya, Republik Islam Iran,Rezim Taliban (sebelum keruntuhannya akhir2001), dan Sudan. Belum lag! yang masihdalam taraf wacana atau cita-cita. Tidak

dipungkiri bahwa perjuangan muslim More(Phlllplna)^ ataupun beberapa gerakan di In-cionesia\ cita-cita negara Islam masih sangatmenonjol. Demikian juga dalam agamaYahudi, pendirian negara Israel- adalah buktinyata dari bahwa akar ideologis tidak mungkindapat dilepaskan dari 'proyek' penegakannegara Israel. Tidak terlalu sulit untuk mencarijustlfikasi dari sumber-sumber hukum agama(Taurat) maupun dari para fatwa para Rabbi

Yahudi akan keharusan pendirian negaraIsrael dalam kerangka berplkir Yahudi.

Dalam banyak hal, terdapat persamaanantara Islam dan Yahudi. Di antara kesamaan

anatara keduanya, dalam kaitannya denganmasalah negara Ini, keduanya merupakanagama yang kental nuansa hukumnya. Islamsangat dekat dengan Istllah syari'at (hukum),sedangkan Yahudi, atau ajarannya, seringdisebut dengan "Law of Moses" atau hukum-hukum yang dibawa oleh Musa. Islam memilikiaturan hukum yang sangat banyak. Bahkanhampir dapat dikatakan bahwa keseluruhanajaran islam berslnggungan dengan hukum,kecuall beberapa hal saja. Sampai Schacht,orientalis yang banyak menekuni hukumIslam menyatakan bahwa "mustahil untukdapat memahami Islam tanpa memahamihukum Islam Itu sendiri"®. Dalam Yahudi,demikian juga, sumber utama setelah Taurat,adalah Talmud, himpunan dari hukum-hukumYahudi, yang lengkap di dalamnya denganberbagai metode penarikan hukum.® Karenacakupan hukumnya yang sangat besar itulah,maka tidak mustahil apabila dalam keduaagama tersebut, masalah politik masihbanyakdiatur. Agaknya, karena kuatnya perangkathukum Itulah, sehingga, kedua agamatersebut relatif masih resisten terhadapbenturan sekularisasl.

^Gerakan-Gerakan semacaminilah yang oleh Barat biasadianggap sebagaigerakan fundamentalismeIslam. Gatra. 1September2001.

^Hal ini dibuktikan antaralain dengan masih senantiasadiungkit-ungkit nyamasalah Piagam Jakartadidalam perdebatan dalam opini publik maupun oleh siaran langsung.

^Joseph Schacht. 1971. an Introduction toIslamic Law.Oxiord: Oxford University Press.Him. 1.®Sumber hukum dalam Yahudi adalah Taurat, Misnah, MIdrash, dan Talmud. Lihat, Manachem Elon.

1994. Jewish Law: History, Sources, Principles. Translated by Auerbach, Bernard &Sykes, Melvin J.Jerusalem: Yhe Jewish Publication Society. Him. 235-236.

166 JURNAL HUKUM. NO. 19 VOL 9. FEBRUARI 2002: 164 - 175'

Page 4: Negara Islam V.S. Negara Yahudi - Journal Portal

Agus Triyanta. Negara Islam US. Negara YahudL.

Pada akhirnya, jelaslah, bahwa dalamkedua agama tersebut, permasalahan yangberkaitan dengan kehidupan politik/kenegaraan masih secara ketat diatur,karenanya wajar bila discourse tentangNegara Islam dan Negara Yahudi masihmenjadi perbincangan yang aktual.

Alasan-Alasan Pewujudan NegaraAgama dalam Islam dan Yahudi

Mengapakah kedua agama (Islam danYahudi) masih menghendaki terwujudnyanegara agama? Dari pertanyaan tersebut tentuakan berusaha menyingkapkan rahasia,mengapa negara agama tetap masihdiperiukan oieh orang islam dan Yahudi.^Jawabanitu merupakan eksplorasi atas ajaranagama yang bagaimanakah yangmemberikan dorongan bagi merekadaiam haltersebut.

Aiasan untuk pewujudan negara islam danYahudi itu dapat dibagi ke dalam dua bagian;yakni aiasan historis dan aiasan normatif.Aiasan historis dimasukkan mengingat bahwaperjalanan Nabi danparasahabatnya, termasukketika mereka mendirikan kekuasaan politik(yang daiam bahasa modem disebut negara),akan menjadi referensi bagi tindakan danperilaku pemeluk agama yang bersangkutanhingga pada masa ini. Namun, meski tindakanNabi dapat dimaksudkan sebagai aiasannormatif, namun penuiis tetap dipisahkanantara keduanya dengan maksud inginmembedakan antara idea dan realita.

sekaligus ingin meiihat, bahwa terlepas dariajaran itu diterimakan oieh nabi, bagaimanakahperjalanan yangdiialui oieh Nabi dalam keduaagama tersebut.

Aiasan Historis

1. Aiasan Historis dalam Islam

Daiam sejarah perjuangan NabiMuhammad sangat jeias, Negara Madinahmerupakan bagian yang tak terpisahkan dariproses dakwah Nabi menuju islam yangmendunia. Bahkan, meiihat keberhasilandakwah Nabi itu dapat dicapai justeru seteiahnabi Muhammad merintis pendirian negaraMadinah. Meiihat itu, maka, fase Makkah, seakanhanya merupakan sebuah persiapan, sebuahpeietakan batu pondasi untuk seianjutnyamerintis tegaknya sebuah komunitas muslim,yangdiatur denganaturan-aturan islam, bukanhanya daiam masaiah private (keperdataan),namun daiam masaiah jinayah (pidana)hingga masaiah as-siyar (hubungan antarnegara atau hubungan intemasionai). Dengantegaknya negara Madinah itu memungkinkanseiumh aturan Islam dapat diimpiementasikan.

Meskipun dalam sejarah bi'thah (diutusnyaNabi sebaga rasui) itu diialui 13 tahun diMakkah, masa yang justeru iebih panjangapabiia dibandingkan dengan fase Madinahyang hanya berlangsung selama 10 tahun,namun iamanya waktu itu sama sekaii tidakmengeciikan arti penting pendirian negaraMadinah.

^Negara agama daiam islam secaraIebih tepat diistiiahkan oieh Tahir Azhary, dengan nomokrasi islam,yakni suatu sistem pemerintahan yang didasarkan pada asas-asas dan kaidah-kaidah hukum islam (syah'ah).iamerupakan "ruleofislamic Law". Lihat TahirAzhary. 1992. Negara Hukum. Jakarta: Bulan Bintang. Him. 65-66.

167

Page 5: Negara Islam V.S. Negara Yahudi - Journal Portal

Apakah dapatdikatakanbahwa kehidupanNabi di Madinah itu merupakan baglan darisejarah kenabian, di kalangan para ulama(intelektual Islam) juga muncul perbedaanpendapat.All bin Abdur-Raziq misalnya, sangatvokai menyatakan bahwa fakta bahwa Nabiitu menegakkan dan memimpin negaraMadinah, bukaniah merupakan sebuah baglandari misi suci kerasuian.^ Nabi menjadi rasuladaiah suatu permasalahan tersendiri danNabi Muhammad menjadi pemimpin Madinahadaiah sebuah masalah tersendiri yang lain.Namun, fakta historis bahwa Nabi menegakkannegara Madinah itu tetap menjadi catatanpenting dari tarikh an-nabawi yang oleh umatIslam akan banyak dinapaktiiasi, meskipundengan improvisasi dalam pelaksanaannya.

Negara Madinah itu sendiri. sebenarnyamerupakan sebuah komunitas sosiai-poiitikyang dibangun di atas kota yang duiunyabernama Yatsrib. Hijrah Nabi, setelah gagalberbagai kali di berbagai tempat, akhirnyapiiihan yang terakhir jatuh ke Madinah, setelahtentu saja berdasarkan apa yang dalam istiiahkontemporerdikenal dengan 'study keiayakan'(feasibility study). Hijrah itu diiakukan setelah

terjadinya dua momentum penting, baiah al-aqabah awwaldan Bai'ah al-'Aqabah al-Tsani,yakni ikrar janji setia oleh orang-orang yangberasal dari Yatsrib untuk setia kepada Islamdan Rasulullah, yag itu terjadi dua tahap.®Setelah kedatangan Nabi di Madinah,konsteiasi sosiai (struktur masyarakat) samasekali berubah,- masyarakat Yatsrib yangdahuiunya selalu teriibat daiam konflik etnis(antar qabiiah), setelah kedatangan NabiMuhammad,konflik itu berhenti. Penerimaanmasyarakat yang sangat balk terhadapkedatangan Nabi Muhammad, kemudianmembawa pada sebuah keberuntungansejarah yang sulit dicari bandlngannya, iaiahNabi Muhammad diangkat menjadi pemimpindiantara semua segmen sosiai di Yatsrib. Nabibukan saja kemudian merubah nama Yatsrib,menjadi nama Madinah, sebuah nama yangkeiak disadari memiiiki arti yangsangat ideal, '̂'namun Nabi meiakukan kontrak politik denganmenyusun dan menyepakati sebuah traktatperjanjian yang sangat monumental bukanhanya daiam sejarah islam, namun jugadaiamsejarah kenegaraan di dunia, yakni PiagamMadinah.''^

^Lihat subjudui tentang Pemikiran Politik All Abdul Raziq padaMunawirSjadzali. 1993. Isalmdan TataNegaraJakarta: Ui Press. Him. 140.

^Munawar Chain. 1980.Ke/eng/(apan Tarikh NabiMuhammadsaw. M6IIAJakarta: Bulan Bintang.)Him. 108-127 Lihat juga J Suyuthi Pulungan. 1995. Fiqh Siyasah. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Him. 77-79.

^"Kata-kata "madinah" yang berarti kbta, temyata saturumpun derivasi (penurunan) dengan kata "madani"beradab (civil society) dan "madaniyyah" yang berarti peradaban, sehingga penamaan itu sebenarnyamengandung rahasia yang sangatdalam, sebuah komunitas yang diharapkan agarmanusia-manusia dalamkelompok tersebut bisamenjadi manusia yang beradab, masyarakat madani.

"Piagammadinah ini jugamenjadi sejarah penting kenegaraan di dunia, karena piagam ini merupakankonstitusi tertulis yang pertama di dunia.KonstitusI Athena, misalnya, meski telah lebih dahulu lahir dibandingkandengan Piagam madinah, namun konstitusiAthena ditulis oleh Aristoteles, jadi dia tidak merupakan sebuahkonstitusi yang tertulis, atausetidaknya, terkodifikasi dengan balk. LihatAristotle. The Athenian Constitution.1984. Terjemah ke bahasa Inggris oleh Rhodes P.J. Middlesex.

168 JURNAL HUKUM. NO. 19 VOL 9. FEBRUARI2002: 164 - 175

Page 6: Negara Islam V.S. Negara Yahudi - Journal Portal

Agus Triyanta. Negara Islam V!S. Negara YahudL

2. Alasan Historis dalam Yahudi

Bentuk alasan semodeldi atas, juga yangterjadi dengan sejarah Yahudi. Berdirinyanegara Israel tahun 1948 mengindikasikanlahirnya sebuah negara Yahudi modern yangbaru. Bering disebutkan bahwa negara in!merupakan realisasi dari cita-cita orangYahudi. Mereka menginginkan agar dapatkembali lag! ke Palestina seteiah terusirnya(exile) mereka pada tahun 400 M.

Masalah kedua adalah masalah

kepentingan agama. Maksudnya, MasjidilAqsaadalah tempat sucidanbersejarah bukansaja milik Islam (sebagai tempat suci ketigaseteiah Masjid al-Haram dan Masjid al-Nabawi), namun dia juga tempat suci bag!Yahudi. Dalam tingkat tertentu, itu adalah jugatempatsuci bag! kaum Kristiani. Kawasan al-Aqsha (termasuk the Temple Mount) adalahpenlnggaian sejarah suci yang dibangun olehNabi Daud as (King David) yang di masakejayaannya diteruskan oleh Nabi Sulalman(King Salomon) adalah baglan penting darisejarah agama Samawl [AbrahamlcRe//g/orj).(Hoiberg,2001). Bukan hanya Itu.kawasan Jerusalem pada umumnya adalahsebuah area yang.sangat bersejarah bag)ketiga agama tersebut. Oleh karenanya,Palestina Itu dalam termlnologl Yahudimerupakan Eretz Hakedosah serta dalamtermlnologl Krlsten adalah the Holy Land.Dalam termlnologl Islam, Jerusalem blasadisebut Baltul Maqdis atau BaltuI Muqaddas.Pada masa Islam klaslk, sebagai yang ditullsoleh al-Thabari, kota Ini dlnamakan dengan

lliya' madinat bait al-maqdis,sehinggamaslng-masing dari ketiga agama tersebutmemiliki kepentingan Ideologis terhadapJerusalem. Karena itulah, maslng-masingselalu berjuang giglh untuk dapatmempertahankan penguasaan, atau, minimalakses yang mudah, terhadap tempat-tempatsuci tersebut. Untuk Ini, mereka slap untukmelakukan perjuangan atas nama agama.

Alasan Normatif

1. Alasan dalam Agama Islam

a. Khilafah fil ardh

DI antara alasan pokok penegakansebuah negara dalam Islam, adalahkekhallfahan, dan Ini sangat terkalt denganfllosofi penciptaan manusia. Allahmenclptakan manusia agar manusia Itumenjadi khallfah dl muka buml. Doktrin inidldasarl oleh banyak ayat dalam al-Qur'an,antara lain dalam QS. Al-Nur: 55:

"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang behman di antara kamu danmengerjakan amal-amalyang saleh bahwaDia sungguh-sungguh akan menjadikanmereka berkuasa di bumi sebagaimanaDia telah menjadikan orang-orang yangsebelum mereka berkuasa

(Hendaknya) mereka tetapmenyembahKudengan tiada mempersekutukan sesuatupun dengan Aku..."

"S.D.Goltein. "Ai- Kuds" 1999. Dalam. Tp. The Encyclopaedia ofIslam. CD Rom. Edition V. 1.0.Leiden: Koninklijge Brill NV.

169

Page 7: Negara Islam V.S. Negara Yahudi - Journal Portal

Khaiifah, sebagaimana dalam as-siyasahjuga dikenal dengan istilah lain, yaitu amir,malik, dan sulthan, yang berarti pemimpin.Manusia sebagai pemimpin di muka bumiberarti manusia itu harus menjadi pengeloladi muka bumi ini, menjaga agar bumi ini dapatdimanfaatkan dan dikelola dengan balk,sesuai dengan kebutuhan manusia.Terminoiogi khaiifah, tidak dapat dilepaskandari konotasi kekuasaan polltis, karena tidakmungkin menegakkan kekhalifahan tanpadengan menggunakan kekuasaan politik.Pengelolaan bumi dan seisinya pun tidakdapat jugadilepaskan darl keharusan memilikikekuasaan politik. Karenanya, konsepkekhalifahan manusia di muka bumi, biasadipahami, secara inherent pewujudankekhalifahan dalam art! politik pun tercakup.

Doktrin khilafah ini juga mengimpiikasikanmanusia bukaniah penguasa atau pemilikdirinya sendiri, tetapi ia hanyalah waki! dariAllah swt. Adapun sistem pemerintahan yangmemalingkan diri dari Allah, lalu menjadisistem yang terlepas bebas, memerintahdengan dirinya sendiri, untuk dirinya sendiri,maka, menurut Al-Maududi, Itu bukaniahkhilafah, tapi itu adaiah pemberontakan ataukudeta melawan Sang Penguasa yanghakiki.'^

b. Penegakan Hukum

Seruan tentang penegakan hukum(syari'at) memang mendapatkan porsi yangsangat besar dalam Islam. Bahkan dalamkaitannya dengan ini, dikenal konsep al-

Hakimiyah al-ilahiyah atau kepemerintahanyang bersifat ketuhanan. Konsep ini memilikikonsekuensi-konsekuensi sebagai berikut:

Pertama, Tuhan Pemelihara alam semestaini, pada hekikatnya Tuhan Pemeliharamanusia, dan tidak ada jalan lain baginyakecuali patuh dan tunduk kepada sifatketuhanan-Nya Yang Maha Esa. Kedua, hakuntuk menghakimi dan mengadili tidak dimilikioleh siapapun kecuali Allah. Manusia wajibtaat kepadaNya dan berlbadat kepadaNya, daninilah jalan yangbenardan perilaku yang lurus.Ketiga, hanya Allah sendiri yang memiliki hakmengeluarkan hukum, sebab Dia-lah satu-satunya Penclpta."

Darl beberapa poln tersebut menunjukkanbahwa kepentingan untuk mengaktuallsasikanhukum syari'at menjadi dasar yang pentingbagi Ide penegakannegara Isiam. Setidaknya,ha! ini merupakan indikasi bahwa Islamdengan intensitas yang reiatif tinggi berhasratuntuk campur tangan dan mengaturkehidupan politik kenegaraan bagi penganutnya.

0.Tatanan Dunia yang Ideal

Terwujudnya tatanan dunia yang Idealmenurut syari'at Islam juga merupakan alasanyang penting mengapa Isiam mesti berbicaratentang politik ketatanegaraan. Minima! adadua hal yang perlu dicatat dalam kaitannyadengan pewujudan tatanan dunia yang idea!ini. Pertama, negara bertujuan untukmenegakkan keadilan dalam kehidupanmanusia dan menghentikan kezaliman sertamenghanourkan kesewenang-wenangan.Kedua, menegakkan sistem yang membentuksisi terpenting dalam kehidupan islam, yaknl

"Maududi. Op.CitHim. 65-66. Lihat juga, Azhary. Op.CitHim. 79.^^Maududi. Op.Cit. 63-55.

170 JURNAL HUKUM. NO. 19 VOL 9. FEBRUARI2002: 164 - 175

Page 8: Negara Islam V.S. Negara Yahudi - Journal Portal

Agus Triyanta. Negara Islam Negara YahudL.

negara dapat menyebarkan kebaikan,memerintahkan yang ma'ruf, memotong akar-akar kejahatan serta melarang yang munkar.

Dengan demikian, Islam mengaturmasalah kehidupan politik umatnya, denganmaksud agar kekuasaan politik ataukepemimpinan Itu dimanfaatkan untukmenciptakan tatanan kehidupan yang balk,yang membawa kepada kebaikan bagi umatmanusiaJ®

2. Alasan dalam Agama Yahudi

Daiam agama Yahudi, pendirian negaraYahudi dl Israel memiliki aiasan-aiasan

normatif, alasan yang berupa ketentuanhukum, -yang terdapat dalam ajaran agamaYahudi. Setidaknya, ada dua alasan penting:

a. Pendirian Kerajaan Tuhan(Kingdom of God)

Kata-kata "Yahudi" (al-Yahud, Jewish),termasuk dalam kaitanya dengan negaraYahudi Israel, memberikan konotasi bukanhanya sebuah bangsa, tetapi juga sebuahagama, sehingga ajaran dan hukum agamaYahudi itu mestiiah menjadi salah satu faktorpenting yang mendasari berdirinya negara Israel serta mendasari juga perkembangan lebihlanjut dari negara tersebut.

Dalam kalimat-kalimat awal dari teks

deklarasi kemerdekaan Israel disebutkan

bahwa alasan mengapa tanah Palestine teiahdipiiih untuk menjadi iokasi bag! negara Yahudimodern adaiah karena itu adalah suatu tempatdi mana identitas agama dan politik orang-orang Yahudi dahulu dibentuk, "Eretz Yisrael(Land ofIsrael) was the birthplace ofthe Jewishpeople. Here, their spiritual, religious and political identity was shaped"

Rabbi Maimon (1875-1962), saiahseorang yang diniiai penting dalam jajaranpimpinan Zionisme menyatakan bahwanegara Yahudi harus didirikan sesuai denganprinsip agama Yahudi, yakni Taurat yangdimiliki orang Israel. "Keyakinan kita jelas,sejauh ini, bangsa ini melihat bahwa agamadan negara adalah dua hal yang salingmembutuhkan"." Di sini, jeiasiah bahwa faktoryang kuat yang mendorong orang-orangYahudi untuk mendirikan negara danmenentukantempat di mana negara dimaksudharus didirikan, adalah faktor keagamaan.Dengan kata lain, keputusan politik merekadisetir oleh sebuah Kekuasaan liahiah (divineauthority). Untuk iebih jauh memahamimasalah ini, perlu dipahami puia konsep yangterdapat daiam hukum agama Yahudi, iaiahkonsep tentang kerajaan' Tuhan danMessianisme.

^^Poin ini (Pewujudan tatanansosialpolitik yang ideal) ini merupakan rangkuman atas berbagai tujuanpemerintahan dalam islam, yang dalam berbagai literatur sering disebut secaraterpisah-pisah, misainya, tujuankesejahteraan, tujuan keadilan, tujuan persamaan, dansebagainya. Lihat Maududi. Op.Cit. Him. 75-76 danAzhary.Op.C/f,Him.85-111).

^^The Declaration ofEstablishment. Dalam Baker, Henry E. 1968. TheLegalSystem ofIsrael. London:Israel Universities Press. Him. 2-5.

'̂Pllkington, CM. 1995. Judaism. London: Hodder Headline. Him. 222.

171

Page 9: Negara Islam V.S. Negara Yahudi - Journal Portal

b. Kebangkitan Messiah

Dalam sejarah Yahudi didapatkan, bahwaistilah tanah Israel (eretz of Israel) itu sendiriberasal dari hukum agama mereka. 'Israel'adalah nama yang diberikan kepada Ya'kub.'®Ya'kub a.s. adalah seorang yang meyaklnlterhadap apa yang dljanjikan oleh Tuhankepada IbrahamI akan sebuah bumi yangdljanjikan untuk para pengikutnya. Tempatitulah yang kemudlan disebut dengan tanahyang disucikan (eretz hakedosah, the holyland). Sejarah dengan jelas menunjuk, bahwakeyakinan untuk mendlrikan Kerajaan Tuhanadalah berkait erat dengan tanah yangdljanjikan Inl. Hal In! sangaterat berkait denganKerajaan NabI Daud (David's Kingdom).Setelah Raja Daud menjadikan tanah IsraelItu sebagai Ibu kota kerajaannya, kotaJerussalem menjadi signlfikan, merupakantempat dl mana ibadah dan pengabdiankepada Tuhan dipusatkan. Maka,berkumpulnya orang Yahudi setelah lamaterusir, dan pengemballan tanah suci tersebutmerupakan suatu harapan yang selaludiekspreslkan (dalam Isaiah, 51:3, 52:1-1, 57:7-10). Dalam ayat-ayat tersebut, Istilah 'Zion'jugadisebut, sehlngga ZIonlsme bisa diartlkansebagai harapan dan cita-clta tersebut.^®

Pendirlan negara Israel juga adakaitannya dengan Messianlsme. Dalamagama Yahudi, messianlsme adalahkeyakinan bahwa akan datang Messiah, yaltu

orang yang ditunjuk oleh Tuhan untuk turunke bumi dl akhir dunia, untuk memimpinkaumnya sebagai seorang raja (king),membebaskan mereka darl segala bentukpenlndasan dan ketldakadllan, dalammembawa Kerajaan Tuhan ke dunia Inl.Sebagian orang Yahudi berkeyaklnan bahwapendlrian negara Israel tahun 1948 merupakanwujud datangnya Messiah. Sebagian jugameyaklnl untuk tidak lag! mengharap-harapturunnya Messiah di bumi inl.^

Itu semua menunjukkan, betapa latarbelakang keagamaan (hukum agama) berdirisangat kokohnya di belakang Insplrasipendirlan negara Israel. Konsep tentangKerajaan Tuhan yang melekat dalam hukumagama mereka, teologi Messianlsme yangmereka yakini, adalah baglan yang sangatdipegang teguh. Tldaklah mustahll, bahwakemudlan muncul sebuah istilah baru tentangthe redemption of Israel' (pertobatan orangIsrael). Istilah Itu digunakan untuk menyebutkeseluruhan proses kembalinya mereka kePalestlna serta pendlrian negara Israel. (TheDeclaration, dalam Baker, 1968:2). Semangatpertobatan inllah yang memberikan spiritkepada mereka untuk selalu berjuang secarakonslsten untuk bisa berkumpul kembali ditanah yang disucikan itu dan mendlrikansebuah negara Yahudi. Untuk pertobatanItulah, orang Yahudi siap menghadapi segalamacam kesulltan dan perjuangan panjangyang harus mereka lalul untuk pendirlan

" Ahmad Shalaby. 1990. Perbandingan Agama, Agama Yahudi. Teijemah Syamsudin Manaf. Surabaya:Bina llmu. Him. 20.

'®lzhak Englard. 1975. Religious LawJn The IsraelLegal System. Jerusalem: Hebrew University ofJerusalem. Him. 168.

20Richard Kennedy. 1984. The DictionaryofBeliefs. London: Ward Lock Educational. Him. 123.

172 JURNAL HUKUM. NO. 19 VOL 9. FEBRUARI2002: 164 - 175

Page 10: Negara Islam V.S. Negara Yahudi - Journal Portal

Agus Triyanta. Negara Islam )/S. Negara YahudL.

negara Israel. Kenyataan akan kesulitan-kesulitan itu sudah disadari oleh mereka,sebagaimana yang dlungkapkan oleh Z.H.Kallischer:

"The redemption of Israel, for which welong, is not to be imaged as suddenmiracle. The Almighty, praised be Hisname, will not suddenly descend from onhigh and command His people togo forth.He willnot send his Messiah from heaven

in a twinkling of eye, to sound the greattrumpet for the scattered of Israel andgather them into Jerusalem.""

Berdirinya negara Israel sangat kentaldlwarnai oleh semangat keagamaan orangYahudL Berbagai aspek keyakinan dan hukumagama yang ada pada merekajelas menuntutmereka untuk dapat kembali ke tanah di manamereka dahulu telah mendiami dan

membangun sebuah kerajaan besar.Keyakinan yang seperti Itu juga menuntutmereka untuk membangun lagi sebuahkerajaan/negara baru.

0. Penerapan Hukum Agama

Poin ini juga merupakan alasan pentingbag! pendirian negara Israel. Salah satukeinginan orang YahudI adalah agar mereka,dalam negara Israel itu, dapat memberlakukanhukum agama mereka. Meskipun dalammasa transisi beberapa waktu setelahberdirinya negara itu sumber hukum yangdipakai masih bermacam-macam, sepertihukum Turkl Utsmani, Hukum Inggris {karena

Israel/Palestine pernah menjadi wilayah dibawah kekuasaan Inggris) dan produk hukumdari Komisi Agung untuk Palestina. Namun,sangat nampak dalam perkembangannyabahwa Yahudi Ingin menerapkan apa yangmereka yakini darl kitab-kitab suci mereka.Termasuk di dalamnya, bahwa kemudianBahasan Ibrani menjadi bahasa nasionalnya,hari-hari libur (Sabath, misalnya) dan hadbesar semua dilakukan dalam konteks ajaranYahudi.

Di Israel, penerapan hukum Yahudiditangani oleh Pengadilan para Rabbi (Rabbinical Courts). Dalam kenyataannya, tidaksemua hukum Yahudi bisa diterapkan. Iniiah,yang antara lain menjadi polemik besar dikalangan Yahudi, utamanya antara sekteortodox dan progressif. Namun. terlepas dariadalah tarik-ulur permasalahan pelaksanaanhukum Yahudi ini, tetap saja, bahwaseberapapun juga intensitasnya, orang Yahuditetap ingin memberlakukan/mengimplementasi-kan hukum agama mereka.

Dari sebuah perbandingan singkattersebut di atas, nampaklah bahwa adasemacam kesamaan pola (pattern) dalamalasan-alasan perlunya penegakan negaraagama, balk dalam alasan historis maupunalasan normatif. Ketiga alasan normatiftersebut, yang merupakan kristalisasi dariberbagai alasan yang ada, menunjukkanbanyak kesamaan corak. Sejak dari alasanuntuk mendirikan khilafah, yang dalamtermlnologi Yahudi sangat dekat dengan istilahthe Kingdom of God, juga alasan mewujudkantatanan sosial-politik yang ideal, masyarakat

^^Z.H. Kallischer. 1998. "The Redemption ofIsrael." Dalam Gwilym Beckerlegge (ed). The World Religions, Reader. London: Routledge. Him. 53.

173

Page 11: Negara Islam V.S. Negara Yahudi - Journal Portal

yang baik, itu juga mempakan alasan-alasanyang tidak asing dalam keduanya. Ditambahdengan, alasan untuk mengimplementasikanhukum-hukum dan ajaran agama, kianjengkaplah kemiripan antara keduanya.

Simpuian

Meskipun di zaman modern sepertisekarang ini, di mana sekularlsasi telahmelanda berbagai pandangan hidupmanusia, namunternyata, masih ada sebagiandari pandangan manusia yang belum hancuroleh sekularlsasi itu, termasuk di sini adalahpandangan tentang keharusan pengaturanpolitik kenegaraan dengan aturan agama dikaiangan pemeluk islam dan Yahudi.

Ada pattern-pattern (poia) yang miripantara agama Islam dan Yahudi dalam halalasan-alasan perlu didlrikan danditegakkannya 'negara agama' yang diaturdengan hukum-hukum agama. Alasan ituberupa; alasan historls, keduanya sama-samamenjadlkan sejarah NabI mereka sebagalpembenar perjuangan polltik, serta alasannormatif; yaltu perlunya menunalkan perintahagama untuk mewujudkan kekuasaan Tuhandi bumi (Khilafah/Kingdom of God), tatananpolitik yang Ideal, serta perlunya membikantatanan politik yang memungkinkanterimplementasikannya hiikum-hukum danajaran agama, kesemuanya Itu memillklkemiripan poia. •

Daftar Pustaka

S, Turner Bryan. 1997. Reiigion and SocialTheory. London: Sage Publications.

Schacht, Joseph. 1971. an Introduction toIslamic Law. Oxford: Oxford Unlver-

' sity Press.

Elon, Manachem. 1994. Jewish Law: History, Sources, Principles. TranslatedbyAuerbach, Bemard &Sykes, MelvinJ. Jerusalem: Yhe Jewish Publication

Society.

Azhary, Tahir. 1992. Negara Hukum. Jakarta:Bulan BIntang.

Sjadzall, Munawir. 1993. Isalm dan TataNegara Jakarta: Ul Press.

Chain, Munawar. 1980. Kelengkapan TarikhNabi Muhammadsaw. Jilid IIAJakarta:

Buian BIntang.)

Pulungan, J Suyuthi. 1995. Fiqh Siyasah.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Aristotle. The Athenian Constitution. 1984.

Terjemah ke bahasa Inggris olehRhodes P.J. Middlesex.

Goitein, S.D. "Al- Kuds" 1999. Dalam. Tp. TheEncyclopaedia of Islam. CD Rom.Edition V. 1.0. Leiden: Koninklljge BrillNV.

E, Baker, Henry. 1968. The Legal System ofIsrael. London: Israel Universities

Press.

CM, Pilkington,. 1995. Judaism. London:Hodder Headline.

Shalaby, Ahmad. 1990. PerbandinganAgama, Agama Yahudi. TerjemahSyamsudin Manaf. Surabaya: BIna.

174 JURNAL HUKUM. NO. 19 VOL 9. FEBRUARI2002: 164 - 175

Page 12: Negara Islam V.S. Negara Yahudi - Journal Portal

Agus Triyanta. Negara Islam V!S. Negara YahudL.

England, Izhak. 1975. Religious Law in The Kaliischer, Z.H.. 1998. "The Redemption ofisraei Legal System. Jerusalem: Israel." Dalam Gwilym BeckerleggeHebrew University of Jerusalem. (ed). The World Religions, Reader.

Kennedy, Richard. 1984. The Dictionary of6e//efs.'London: Ward Lock Ga&a. 1 September2001.Educational.

$> ® ®

m


Recommended