+ All Categories
Home > Documents > Novelis Jepang Modern

Novelis Jepang Modern

Date post: 24-Feb-2016
Category:
Upload: lamya
View: 92 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
Description:
Novelis Jepang Modern. Akutagawa Ryunosuke (1892-1927)  Born in Tokyo, Akutagawa studied literature at Tokyo Imperial University. His psychological novel Rashomon later became a film directed by Kurosawa. Akutagawa committed suicide at age 35.  - PowerPoint PPT Presentation
Popular Tags:
35
Novelis Jepang Modern
Transcript
Page 1: Novelis Jepang  Modern

Novelis Jepang Modern

Page 2: Novelis Jepang  Modern

Akutagawa Ryunosuke (1892-1927) Born in Tokyo, Akutagawa studied

literature at Tokyo Imperial University. His psychological novel Rashomon later became a film directed by Kurosawa. Akutagawa committed suicide at age 35. 

 Dazai Osamu (1909-1948) Dazai Osamu, the pseudonym of

Tsushima Shuji, was one of Japan's leading post-WW II novelists. 

Page 3: Novelis Jepang  Modern

Endo Shusaku (1923-1996) Endo is a Christian author. 

 Atoda Takashi (1935- ) One of Japan's most famous

short-story writers.

Futabatei Shimei (1864-1909) Best remembered for Ukigumo (The Drifting Cloud, 1887), Japan's first serious novel written in colloquial Japanese. 

Page 4: Novelis Jepang  Modern

 Ibuse Masuji (1898-1993) His novel Black Rain (Kuroi Ame, 1965) examines the effects of WW II on the inhabitants of Hiroshima. 

Ishiguro Kazuo (1954- ) British novelist. 

Kawabata Yasunari (1899-1972) Kawabata, a novelist and short-story writer, became the first Japanese to win the Nobel Prize for Literature in 1968. 

Page 5: Novelis Jepang  Modern

Lafcadio Hearn (1850-1904) American journalist and

novelist who, with the help of his Japanese wife, became the first Westerner to deeply understand the Japanese culture, which he introduced to Western readers in numerous English books and articles. Born in Greece and raised in Dublin, he was named "Lafcadio" after the Ionian island of Lefkas. Hearn became a Japanese citizen in 1894 (Japanese name: Koizumi Yakumo). 

Page 6: Novelis Jepang  Modern

Mishima Yukio (1925-1970) Born Hiraoka Kimitake. In his novels,

plays, and short stories, Mishima romanticized pre-Western Japan. Mishima committed ritual seppuku (aka hara-kiri, belly cutting). 

Mori Ogai (1862-1922) Mori wrote novels, drama, poetry, etc.

Murakami Haruki (1949- ) Murakami writes of the rebelliousness of the 1960s. 

Page 7: Novelis Jepang  Modern

Murakami Ryu (1952- ) Winner of the Gunzo Literature Prize

and the Akutagawa Prize. Detective mystery novelist.

Natsume Soseki (1867-1916) One of Japan's greatest modern writers, Natsume was a master of the psychological novel. 

Oe Kenzaburo (1935- ) Known for his pacifistic novels and

his fiction devoted to his mentally retarded son, Oe won the Nobel Prize for

Literature in 1994. 

Page 8: Novelis Jepang  Modern

Shimazaki Toson (1872-1943) Shimazaki was known for his

first-person novels (watakushi shosetsu). 

Tanizaki Jun'ichiro (1886-1965) Novelist who wrote about traditional

Japanese culture. 

Uchida Yoshiko (c. 1921-1992)  American writer who wrote about the Japanese

experience in California. 

Page 9: Novelis Jepang  Modern

Tanizaki Junichiro mulai debut sejak tahun 1910 (The tattoer) – 1962(Diary of mad old man)

Tema dalam karyanya sangat beragam, mulai dari kisah di masa Heian dan Muromachi, kerumitan perang di abad 16, dan fiksi populer di abad 19

Metode narasinya juga beragam, mulai dari orang ketiga normal, pengakuan orang pertama, narasi campuran tentang sejarah dan kontemporer , dan novel yang tersusun dari diary

Inspirasinya didapatkan dari perempuan Jepang, dan karya Edgar Allan Poe dan Baudelaire

Tanizaki Junichiro

Page 10: Novelis Jepang  Modern

Tanizaki banyak bercerita tentang perempuan dan laki-laki yang teraniaya oleh perempuan, padahal perempuan yang seperti ini tak pernah ada dalam sejarah sastra Jepang, dulu dalam sastra perempuan selalu disamakan dengan monster, ide cerita Tanizaki yang banyak menceritakan ttg hero perempuan kemungkinan adalah pengaruh sastra barat

Tanizaki juga kerap dikenal sbg foot-fetish

Perempuan dalam karya Tanizaki

Page 11: Novelis Jepang  Modern

Perempuan Ideal menurut Tanizaki “Above all, it’s essential for her to have

white, slender legs and delicate feet. Assuming that these and all the other points of beauty are equal, I would be more susceptible to the woman with bad cruelty, they are the ones I like the best. When I see a woman with a face like that, I feel her innermost nature may be cruel, indeed I hope it is”

Perempuan dalam karya Tanizaki

Page 12: Novelis Jepang  Modern

Tattoer (1910); “To his sharp eyes a human foot was as expressive as a face. This indeed was a foot to be nourished by men’s blood, a foot to trample on their bodies”

Fumiko’s Feet (1919) ; ttg seorang laki-laki tua yang minta dibuatkan lukisan istri mudanya terutama di bag. Kaki, laki-laki ini meninggal dgn bahagia, dengan kaki Fumiko menekan dahinya

The Man with the mandoline, A Portrait of Shunkin, Diary of a Mad Old Man

Foot Fetish-ism

Page 13: Novelis Jepang  Modern

Meski banyak karyanya yang terpengaruh barat, tapi Tanizaki juga masih memuja tradisi asli Jepang. Misalnya pendapatnya ttg toilet dalam esay-nya In Praise of Shadow “It may well be said that the most elegantly

constructed works of Japanese architecture are the toilets”.

Kesan tentang toilet juga ditulisnya dalam esay lain, All about toilets (1935). Menurut Tanizaki, wangi toilet akan selalu mengingatkan pada rumah

Between East & West

Page 14: Novelis Jepang  Modern

Dalam A Fool’s love, tokoh utama cerita tergila-gila dengan seorang perempuan Jepang berpenampilan ala Eropa bernama Naomi

Some Prefer Nettles, Tokoh Kaname tertarik dengan ide Barat yang menyembah dewi-dewi tapi pada akhirnya dia terpesona pada perempuan Kyoto

The Key, lagi-lagi perempuan dari Kyoto yang menjadi tokoh utama

Between East & West

Page 15: Novelis Jepang  Modern

..”My wish has been to avoid imparting any modern interpretations to the psychology of Japanese women of the feudal period, but instead to describe them in such a way that I will recreate what those long-ago women actually felt, in a manner that appeals to the emotions and understanding of modern people”…

..”I am basically uninterested in politics, so I have concerned myself exclusively with the ways people live, eat and dress, the standards of feminine beauty”

Tanizaki’s thought

Page 16: Novelis Jepang  Modern

Terkenalnya Dazai Osamu adalah karena kisah hidupnya yang mencoba bunuh diri berkali-kali

Dazai Osamu adalah seorang putra anggota parlemen Jepang yang merasa kesepian dan tidak diperhatikan semasa kecilnya. Hal itu tercermin dalam karya-karyanya seperti Omoide, Ningen Shikkaku –No Longer Humans (karya terakhirnya sebelum ia bunuh diri).

Kebanyakan karyanya adalah otobiografi tentang dirinya sendiri

Dazai Osamu (1909-1948)

Page 17: Novelis Jepang  Modern

Osamu juga menerjemahkan beberapa sastra barat seperti kaketomi Uttae(Direct Appeal,1940) , Hashire Merosu (Run,Melos!) ttg seorang pemuda Yunani yang membuktikan kesetiannya kepada sahabatnya di depan sang raja, dan Onna no Ketto (Duel of Woman, 1940) novel Jerman yang awalnya diterjemahkan Mori Ogai

Karya terjemahannya ini dipentaskan

Karya lain

Page 18: Novelis Jepang  Modern

Ketika Perang Dunia II pecah, seperti halnya pengarang lain karya-karya Osamu juga banyak yang disensor, kecuali 3 karyanya, Udaijin Sanetomo (The Minister of the Right Sanetomo), Shokoku-Banashi (Tales of the provinces), Tsugaru dan Otogi Zoshi

Udaijin Sanetomo adalah pemimpin sekaligus penyair di tahun 30an

Shokoku Banashi adalah koleksi cerpen dari Ihara Saikaku (dari bahasa klasik ke bahasa modern)

Bannen (Wartime Censhorship)

Page 19: Novelis Jepang  Modern

Tsugaru adalah cerita perjalanan Dazai selama perang ke tempat kelahirannya di utara Jepang

Otogi Zoshi sendiri adalah kisah tentang putrinya selama masa pengebom-an kota Tokyo

Ketika perang berakhir, bersama Ishikawa Jun ia membentuk aliran baru sastra pasca perang (burai-ha) dan menulis novel Shayo (The Setting Sun) tentang kepulangan tentara Jepang dari Manchukuo

Bannen (Wartime Censhorships)

Page 20: Novelis Jepang  Modern

Setelah menulis Ningen Shikkaku, Dazai Osamu mengakhiri hidupnya dengan menenggelamkan dirinya ke sungai bersama seorang geisha (percobaan bunuh diri sudah dilakukan sejak SMA).

Alasan bunuh dirinya adalah karena ia merasa tidak bisa membuat karya lain selain bentuk otobiografi

Sebelum bunuh diri, ia meninggalkan manuskrip “Goodbye” yang belum selesai

Mayatnya ditemukan 5 hari berikutnya tepat ketika ulang tahunnya

Akhir Hidup

Page 21: Novelis Jepang  Modern

Mishima Yukio kerap disamakan dengan Dazai Osamu karena latar belakang keluarga dan isi karyanya. Perbedaan keduanya adalah meski keduanya tipe I-novel tapi Dazai terlalu dekat menceritakan dirinya yang dianggap Mishima tidak terlalu “sastra”.

Novel Otobiografi Mishima, Confessions of a mask, sering disamakan dengan No Longer Humans-nya Dazai Osamu

Mishima Yukio

Page 22: Novelis Jepang  Modern

Dalam novel Dazai, tokoh anak memakai sweater terbalik untuk menarik perhatian keluarga. Anak tersebut berakting seperti badut untuk menutupi kebenaran bahwa ia berbeda dari anggota keluarga lainnya.

Dalam novel Mishima, sang tokoh merasa perlu memakai topeng seumur hidupnya agar bisa merasa menjadi manusia. Ia tak berani membuka topengnya karena takut terluka. Pada akhirnya ia berusaha menjadikan topeng itu sebagai wajah aslinya

Confessions of a mask VS No Longer Human

Page 23: Novelis Jepang  Modern

Beberapa karya sukses menghadirkan cerita dimana tokoh utamanya mati muda. Misalnya Murasaki Shikibu yang hanya mengijinkan Genji hidup selama dia berparas bagus atau kisah Romeo dan Juliet. Hal ini menarik minat Mishima terhadap kematian di masa muda

..”among my incurable convictions is the belief that the old eternally ugly, the young eternally beautiful. The wisdom of the old is eternally murky, the actions of the young eternally transparent. The longer people live, the worse they become. Human life, in other words, is an upside-down process of decline and fall”

Kematian masa muda

Page 24: Novelis Jepang  Modern

Mishima mendapat pengaruh dari Nihon Roman-ha (Japanese Romanticist).

Kelompok ini sangat tertarik dengan sastra Jepang klasik dan hal ini yang membuat Mishima berbeda dengan sastrawan di zamannya,

Pada masa perang kelompok ini aktif di bidang politik menyuarakan “semangat kejepangan” namun pasca perang tulisan mereka ditolak dimana-mana. Tapi tidak dengan Mishima karena ia bisa sukses mempertahankan tradisi asli Jepang dan konsep politik secara bersamaan

Pengaruh

Page 25: Novelis Jepang  Modern

After the banquet tentang hubungan seorang wanita pemilik

restoran dan seorang PM dari partai konservatif yang berubah ke partai Sosialis demi membahagiakan perempuan tsb , mundur dari PM eks-PM ini menyalonkan diri jadi gubernur Tokyo.

Patriotism Tokoh utama cerita Letnan Takeyama memilih

bunuh diri saat Insiden 26 Februari daripada membunuh temannya yang terlibat kudeta.

Beberapa Karya lain

Page 26: Novelis Jepang  Modern

Insiden 26 Februari , TeitoFusho Jiken (26-2-1936) adalah kudeta yang dilakukan oleh tentara Jepang karena korupsi pemerintah dan kemiskinan di desa-desa. Pada insiden ini menyuarakan Showa Isshin (restorasi Showa), dan membunuh beberapa politisi. Hal ini membuat kaisar marah dan memerintahkan agar para tentara pemberontak ini dibunuh oleh pendukung terdekat mereka dan menolak usaha “seppuku” mereka karena dianggap menyalahi etika bushido

Insiden 26 Februari

Page 27: Novelis Jepang  Modern

Kematian tokoh utama pada “Patriotism” tidak digambarkan dengan kesedihan melainkan sebagai suatu pencapaian tertinggi

Karya ini merupakan salah satu kreasinya sebagai “tameng” bagi kaisar

Ketika Jepang kalah tahun 1945 dan kaisar mengumumkan bahwa ia bukan dewa, segenap bangsa Jepang merasa dikhianati karena selama ini banyak yang mengorbankan diri demi kaisar, Mishima membela kaisar dengan beberapa pernyataan dan karyanya.

Pemujaan terhadap kaisar

Page 28: Novelis Jepang  Modern

Menurut Mishima, kaisar meski bukan dewa tapi adalah inkarnasi dari tradisi Jepang, melindungi kaisar artinya melindungi Jepang itu sendiri. Hal ini didemonstrasikannya dalam novel Homba dimana tokoh utamanya juga mati demi kaisar

Mishima yakin, kemurnian pemudan, kesiapan mati seorang pemuda demi kepercayaannya mampu menyelamatkan budaya Jepang dari keserakahan westernisasi

Pemujaan terhadap kaisar

Page 29: Novelis Jepang  Modern

Pemikiran Mishima ini bagi sebagian orang dianggap mengerikan terutama oleh pihak barat. Namun Mishima menegaskan bahwa standart normal barat tidak bisa diaplikasikan di Jepang, Tradisi Jepang harus dikukuhkan dengan caranya sendiri.

Karena pemikirannya inilah Mishima dikenal sebagai sastrawan yang teguh mempertahankan budaya Jepang

Page 30: Novelis Jepang  Modern

Tahun 1960, Mishima memulai proyek besar yakni menulis tetralogi Hojo no Umi (The sea of fertility), bercerita tentang seorang pemuda yang terikat dengan tali reinkarnasi dengan tiga orang lainnya.

Tema reinkarnasi serta ramalan mimpi adalah ide yang dipinjam dari novel zaman Heian “hamamatsu Chunagon Monogatari”.

Hojo no Umi sendiri adalah suatu nama wilayah di bulan

Proyek terakhir

Page 31: Novelis Jepang  Modern

Kiyoaki jatuh cinta dengan satoko tapi satoko sudah dijodohkan dengan kel. Kaisar. Kiyoaki sakit dan mati meninggalkan buku tentang mimpinya dan ramalan kpd sahabtnya Honda bahwa mereka akan bertemu lagi.

Pada buku ini, muncul term Tawayameburi, yaitu kecantikan dan pesona tradisional gadis Jepang.

buku 1. Haru no Yuki –Spring Snow

Page 32: Novelis Jepang  Modern

Mengetengahkan Masuraoburi - yakni jalan ksatria

Bercerita tentang Isao, putra pelayan Kiyoaki yang siap mati demi menyucikan negara dari korupsi para bisnisman dan politisi. Namun karena dikhianati, Isao diseret ke pengadilan. Ia kemudian ditolong oleh Honda yang tak sengaja karena melihat tanda lahir Isao menganggap Isao adalah reinkarnasi Kiyoaki.

Setelah dibebaskan, Isao membunuh para bankir lalu seppuku sambil menghadap matahari terbit

Buku 2 – Homba

Page 33: Novelis Jepang  Modern

Buku ini memiliki nuansa religi Tokoh utama dalam buku ini adalah Jinjan,

putri dari thailand. Jinjan bertemu dengan Honda di Bangkok di masa sebelum perang. Kali ini Honda juga merasa Jinjan reinkarnasi Kiyoaki karena Jinjan menjawab tanggal kematian Kiyoaki dan Isao dengan tepat. Pasca perang, Jinjan datang ke Jepang sebagai mahasiswa. Tapi budaya materialistis pasca perang merubah diri Jinjan. Akhirnya Jinjan meninggal dipatuk kobra di tamannya.

Buku 3- Akatsuki no Tera (The temple of The Dawn)

Page 34: Novelis Jepang  Modern

Bercerita tentang tokoh Toru, seorang pemuda yang dianggap Honda reinkarnasi Kiyoaki karena memiliki tanda lahir yg dianggap sbg Tennin Gosui. Meski Honda bersikap baik tapi Toru mempermalukannya. Teman Honda mengatakan bahwa Toru adalah reinkarnasi palsu. Toru dipaksa minum racun dan menjadi buta.

Suatu hari Satoko bertemu Honda di Nara. Satoko mengatakan bahwa ia tidak kenal Kiyoaki. Kiyoaki sebenarnya adalah tokoh imajinasi Honda. Ketidaknyataan akhirnya diterima oleh Honda sebagai kebenaran tentang dunia

Buku 4 – Tennin Gosui (The five marks of decline of the Heavenly being)

Page 35: Novelis Jepang  Modern

Tetralogi Hojo no Umi adalah pencurahan segala kemampuan & pengalaman Mishima, sehingga ketika buku ini selesai, Mishima merasa tidak punya apa-apa lagi

Mishima akhirnya melakukan seppuku di hadapan publik dan pers

Proyek trakhir


Recommended