Date post: | 10-Oct-2015 |
Category: |
Documents |
Upload: | audry-nyonata |
View: | 33 times |
Download: | 2 times |
of 36
5/20/2018 Optika Fisis
1/36
OPTIKA FISISAudry 3IPA2 - 6
Felicia A 3IPA2 - 13
Ivan DP 3IPA2 - 15
Joan 3IPA2 - 17
Jordy 3IPA2 - 18
5/20/2018 Optika Fisis
2/36
A. CIRICIRI
GELOMBANG CAHAYA
5/20/2018 Optika Fisis
3/36
POLARISASICAHAYA
Polarisasi cahaya adalah terserapnya sebagian
arah getar cahaya.
Cahaya yang sebagian arah getarnya terserap
disebut cahayaterpolar isasi.
Jika cahaya hanya mempunyai satu arah getar
tertentu disebut cahaya terpolarisasi l inear
5/20/2018 Optika Fisis
4/36
Cahaya terpolarisasi dapat di peroleh dari cahaya tidak
terpolarisasi yaitu dengan menghilangkan (
memindahkan ) semua arah getar dan melewatkan salah
satu getar saja. Ada 4 cara untuk melakukan haltersebut, yaitu:
- Penyerapan selektif
- Pemantulan
- Pembiasan ganda- Hamburan
5/20/2018 Optika Fisis
5/36
Jika cahaya alami tak terpolarisasi yang jatuh pada
polaroid pertama (polarisator) memiliki intensitas I0,
maka cahaya terpolarosas yang melewati polarisator I1adalah
I1= I0
5/20/2018 Optika Fisis
6/36
Menurut Hukum Malus, hubungananatara I2dan I1dapat dinyatakan oleh
I2= I1cos2= I0cos2
dengan = sudut anara sumbu transmisi analisator
dengan sumbu transmisi polarisator.
Intensitas cahaya yang diteruskan oleh sistem polaroidmencapai maksimumjika kedua sumbu polarisasi adalah
sejajar (= 0 atau 180) dan mencapai minimumjikakedua polarisasi saling tegak lurus atau = 90 .
5/20/2018 Optika Fisis
7/36
POLARISASIDENGANPENYERAPANSELEKTIF
Teknik untuk menghasilkan cahaya terpolarisasi
dapat menggunakan polaroid sebagai contohnya.
Polaroid akan meneruskan gelombang-gelombang
yang arah getarnya sejajar dengan sumber
transmisi dan menyerap gelombang-gelombangpada arah getar lainnya. Oleh karena itu teknik ini
disebut dengan penyerapan selekt i f.
5/20/2018 Optika Fisis
8/36
POLARISASIDENGANPEMANTULAN
Cahaya menjadi terpolarisasi akibat pemantulan
dari kaca jendela dan permukaan air. Ada 3
kemungkinan yang terjadi pada cahaya yang di
pantulkan, yaitu :
Cahaya pantul tak terpolarisasi
Cahaya pantul terpolarisasi sebagian
Cahaya pantul terpolarisasi sempurna (seluruhnya)
5/20/2018 Optika Fisis
9/36
David Brewster menunjukan bahwa ketiga kemungkinan
tersebut bergantung pada besaran sudut datang cahaya
1. sudut datang 0 ---> cahaya pantul tak
terpolariasi
2. sudut datang antara 0 dan 90 ---> cahaya
pantul terpolarisasi sebagian
3. sudut datang mempunyai nilai tertentu--> cahaya
pantul terpolarisasi sempurna
sudut datang yang menghasilkan sinar pantul terpolarisasi
sempurna disebut sudut polarisasiatau sudut brewster
5/20/2018 Optika Fisis
10/36
HUKUM BREWSTER
tan B = n2/ n1
jika cahaya datang dari udara (n1= 1) menuju
bahan dengan index bias n (n2=n), maka:tan B = n/1
atau
tan B = n
5/20/2018 Optika Fisis
11/36
POLARISASIDENGANPEMBIASANGANDA
Dekomposisi sinar cahaya menjadi dua sinar
cahaya yang disebut ordinary ray dan extraordinary
ray
Pembiasan ganda terjadi saat cahaya melalui
kristal kalsit atau kuarsa
5/20/2018 Optika Fisis
12/36
POLARISASIDENGANHAMBURAN
Jika cahaya dilewatkan pada suatu medium,
partikel-partikel medium akan menyerap dan
memancarkan kembali sebagian cahaya itu.
Ada 3 cahaya yang diradiasikan yaitu :
- cahaya tak terpolarisasi
- cahaya yang terpolarisasi sebagian
- cahaya yang terpolarisasi sempurna
Contoh : langit yang tampak biru
5/20/2018 Optika Fisis
13/36
EFEKDOPPLERPADAGELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK
Efek doppler pada gelombang elektromagnetik
tidak bergantung pada kecepatan medium
Efek doppler diterapkan pada senjata radar
cvff relsp 1
5/20/2018 Optika Fisis
14/36
B. DIFRAKSI CAHAYA
5/20/2018 Optika Fisis
15/36
PENGERTIAN
Jika muka gelombang bidangtiba pada suatu celah sempit(lebarnya lebih kecil dari
panjang gelombang), makagelombang ini akanmengalami lenturan sehingga
terjadi gelombang-gelombangsetengah lingkaran yangmelebar di belakang celahtersebut. Peristiwa ini dikenaldengan difraksi. Difraksimerupakan pembelokancahaya di sekitar suatupenghalang /suatu celah.
5/20/2018 Optika Fisis
16/36
PRINSIPHUYGENS-FRESNEL
Prinsip Huygens-Fresnel : setiap titik dari muka-muka gelombang yang tidak
terganggu, pada saat tertentu bertindak sebagai sumber muka-muka gelombang
speris kedua (frekuensinya sama dengan sumber primer). Amplitudo medan optik
(listrik/magnet) di suatu titik merupakan superposisi dari muka-muka gelombang speris
tadi.
Jika panjang gelombang () lebih besar dibandingkan dengan lebar celah (d), maka
gelombang akan disebar keluar dengan sudut yang cukup besar.
5/20/2018 Optika Fisis
17/36
PERBEDAAN DIFRAKSI DAN INTERFERENSI
Interferensi cahaya gelombang berasal dari duagelombang.
Pada difraksi berdasarkan prinsip HuygensFresnel cahaya yang masuk melalui celah sempitdianggap sebagai titik-titik sumber baru
Pada interferensi intensitas pola gelap-terangdianggap sama besar.
Akan tetapi pada difraksi terlihat sekali distribusiintensitas yang sangat berbeda. Pada bagianterangnya jauh lebih terang daripada bayanganya.
PADA DASARNYA KEDUANYA TERJADI AKIBATADANYA SUPERPOSISI GELOMBANG
5/20/2018 Optika Fisis
18/36
MACAM-MACAM DIFRAKSI
DIFRAKSI FRESNEL DIFRAKSI FRAUNHOFER
Jarak sumber ke celah dan celah ke
layar dekat berkas tidak perlu sejajar
celah lebar dan tidak sempit
Topik yang dibicarakan adalah difraksioleh :
1. lubang bulat
2. celah persegi
3. penghalang berbentuk piringan
4. penghalang berbentuk lancip (tajam)
Letak sumber cahaya dan layar jauh
sekali dari celah. Berkas yang
memasuki celah harus sejajar dan
yang keluar dari celah harus sejajar
Topik yang akan dibicarakan adalah
difraksi oleh
1. Celah tunggal (single slit)
2. Lubang bulat (circular aperture)
3. Dua celah sempit
4. Kisi (celah banyak)
Jika sebuah difraksi fresnel ditempatkan lensa cembung pada sinar
yang masuk dan sinar yang keluar dari celah maka sinar dianggap
sejajar dan disebut sebagai difraksi faunhofer.
TUNGGAL
5/20/2018 Optika Fisis
19/36
TUNGGAL
5/20/2018 Optika Fisis
20/36
5/20/2018 Optika Fisis
21/36
Jika jarak celah ke layar l jauh lebih besar dari lebar celaha(l >> a), maka sudut sangat kecil, sehingga sin = tan
=p/l(Pada gambar awalp = y.).
5/20/2018 Optika Fisis
22/36
C. INTERFERENSI
CAHAYA
5/20/2018 Optika Fisis
23/36
PENGERTIAN
Interferensi cahaya tidaklah senyata interferensi
pada gelombang air atau bunyi. Sangat sukar
mengamati interferensi cahaya karena
gelombangnya yang sangat pendek dan cahaya
alamiah memiliki fase sembarang (random). Agarinterferensi cahaya dapat diamati, kedua sumber
gelombang haruslah koheren.
Koheren: kedua gelombang selalu memiliki beda
fase yang sama dan amplitudo yang hampir sama. Contoh interferensi cahaya: warna-warni lapisan
minyak diatas permukaan air.
5/20/2018 Optika Fisis
24/36
PERCOBAANCELAHGANDAYOUNG
Gelombang cahaya yang berasaldari satu sumber keluar melaluikedua celah dan berlaku sebagaipasangan sumber cahaya koheren.
Cahaya menghasilkan interferensipada layar dengan pola teratur
yang terdiri atas pita-pita terangdan gelap silih berganti.
Pita terang terjadi jika cahayamengalami interferensi maksimum(konstruktif).
Pita gelap terjadi jika cahaya
mengalami interferensi minimum(destruktif).
5/20/2018 Optika Fisis
25/36
ANALISIS
Intensitas cahaya di Padalah resultan dariintensitas cahaya darikedua celah.
Lintasan yang ditempuhcahaya dari celah 1 (S1P)lebih pendek dibandinglintasan cahaya daricelah 2 (S2P).
Selisih antara keduanyadisebut beda lintasan(S).
sin
sinsin
P-S
2
2
21
2
212
dS
dRSdRS
SSRS
RSSPS
5/20/2018 Optika Fisis
26/36
Terjadi jika kedua gelombang
memiliki fase yang sama (sefase).Fase sama terjadi jika bedalintasan antara keduanya samadengan 0, ,2,3,.
S = d sin = n dengan n = 0, 1, 2 , 3, .
n = 0 untuk pita terang pusat,
n = 1 untuk pita terang kedua,
n = 2 untuk pita terang ketiga, dst.
Terjadi jika kedua gelombang
memiliki fase yang berlawanan.
Fase sama terjadi jika bedalintasan antara keduanya samadengan ,1,2,.
S = d sin = (n + )
dengan n = , 1, 2, .
n = 0 untuk pita gelap kesatu,
n = 1 untuk pita gelap kedua,
n = 2 untuk pita gelap ketiga, dst.
Pita Terang Pita Gelap
5/20/2018 Optika Fisis
27/36
JARAKPITAKE-NDARITERANGPUSAT
Sudut bernilai sangat kecil
sehingga:
sin tan = y/L
Pita Terang
dsin = n d(y/L) = n
yd/L = n
Pita Gelap
dsin = (n + ) d(y/L) = (n + )
yd/L = (n + )
Dengan n= 0, 1, 2, .
5/20/2018 Optika Fisis
28/36
JARAKPITAYANGBERDEKATAN
Pita terang pusat berdekatandengan pita gelap ke-1,
Pita terang ke-1 berdekatandengan pita gelap ke-2, dst.
y : Jarak antara pita terang &pita gelap yang berdekatan.
y = L /2d
Jarak antara dua garis terang
atau dua garis gelapberdekatan adalah 2y, yaitusama dengan L/d
5/20/2018 Optika Fisis
29/36
HUBUNGANYDENGANINDEKSBIASMEDIUM
y berbanding lurusdengan , berarti:
Panjang gelombang cahayadalam suatu mediumbergantung pada indeksbias medium n, denganpersamaan:
1n1= 2n2
Persamaan yangbentuknya mirip:
y2n
2=y
1n
1
2n2= 1n1v2n2= v1n1
n2sin 2= n1sin 1
1122
2
1
1
2
1
2
1
2
nyny
n
n
y
y
y
y
5/20/2018 Optika Fisis
30/36
INTERFERENSIPADALAPISANTIPIS
Ketika cahayadipantulkan dari buihsabun atau dari layar tipisdari minyak yangmengambang dalam airterlihat bermacam-macam warna.
Hal ini akibat pengaruhinteferensi antara duagelombang cahaya yangdipantulkan pada
permukaan yangberlawanan dari lapisantipis larutan sabun atauminyak
5/20/2018 Optika Fisis
31/36
Jika tidak ada
pengaruh lain, berkas-
berkas cahaya akan
menghasilkan
intrferensi konstruktifketika beda lintasan,
S, sama dengan
kelipatan ganda dari
panjang gelombang
5/20/2018 Optika Fisis
32/36
Jika ada pengaruh lain, ketika cahaya dengan panjang
gelombang dari medium kurang rapat ke medium lebih
rapat, terjadi pembalikan fase 180
, terjadi pada peristiwapemantulan.
Jadi secara total, interferensi pada lapisan tipis
memperkenalkan pembalikan fase 180, yang setara
dengan beda lintasan, ke dalam pernyataan syarat
interferensi konstrukstif atau interferensi destruktif
5/20/2018 Optika Fisis
33/36
terjadi bila kedua
gelombang yang berpadu
memiliki fase yang sama.
Jadi, interferensi
konstruktif (pola terang)
akan terjadi jika 2d cos r =(m ) ; m = 1, 2, 3,
dengan m = orde
interferensi.
terjadi bila kedua
gelombang yang berpadu
memiliki fase yang sama.
interferensi destruktif
(pola gelap) terjadi jika
2d cos r = m ; m= 0, 1,2, 3,
Interferensi Konstruktif Interferensi Destruktif
5/20/2018 Optika Fisis
34/36
KISIDIFRAKSI
Kisi difraksi adalah alat terdiri atas banyak
celah dengan lebar yang sama. Lebar tiap
celah pada kisi difraksi disebut konstanta
kisi dan dilambangkan dengan d. Jikadalam sebuah kisi sepanjang 1 cm
terdapat Ncelah konstanta kisinya adalah:
5/20/2018 Optika Fisis
35/36
Pola terang oleh kisi
difraksi diperoleh jika:
d sin =n,
dengan n =0, 1, 2, 3,
dengan dadalahkonstanta kisi dan
adalah sudut difraksi.
Interferensi minimum
(garis gelap) terjadi jika d sin = (n ),
dengan n=1, 2, 3,
5/20/2018 Optika Fisis
36/36
TERIMAKASIH