OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG(Studi Kasus di Industri Keripik Pisang Lateb Jaya Bandar Lampung)
(SKRIPSI)
Oleh
Desi Deria Safitri
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
ABSTRACT
PROFIT OPTIMIZATION OF BANANA CHIPS INDUSTRY(Case Study at Banana Chips of Lateb Jaya in Bandar Lampung)
By
Desi Deria Safitri
The banana chips industry in Bandar Lampung is well developed, so that the industry
is expected to be able to utilize it, resources optimallyto produce maximum profits.
This study aims to optimize the use of input and output in each type of banana chips
production. The method thatused in this research was a survey method on profit
optimization. The method in this study is quantitative method and using the LINDO
(Linear Interactive Discrete Optimizer) program for data processing.Research results
showed that from various types of banana chips it has reached its optimal condition,
current condition Lateb Jaya excess and informed that condition. The level of profit
generated from the optimization process was Rp. 11,795,000.00 that higher than Rp.
10,592,000.00 So the amount of difference obtained was Rp. 1,203,000.00 in one
month of production.
Keywords: Banana Chips, profit, optimalization, and LINDO.
ABSTRAK
OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG(Studi Kasus di Industri Keripik Pisang Lateb Jaya Bandar Lampung)
Oleh
Desi Deria Safitri
Industri keripik pisang di Bandar Lampung berkembang sangat baik, sehingga
industry tersebut diharapkan dapat memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki
seoptimal mungkin, untuk menghasilkan keuntungan maksimal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan input dan output pada setiap jenis
produksi keripik pisang.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
survei tentang optimasi keuntungan. Metode dalam penelitian ini bersifat kuantitatif
dan menggunakan program LINDO (Linear Interactive Discrete Optimizer) untuk
pengolahan data. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari berbagai jenis keripik
pisang sudah mencapai kondisi optimalnya, saat ini kondisi kondisi Lateb Jaya, dan
menginformasikan kondisi tersebut. Tingkat keuntungan yang dihasilkan dari proses
optimasi adalah sebesar Rp. 11.795.000,00 lebih besar daripada Rp. 10.592.000,00
sehingga selisih yang diperoleh sebesar Rp. 1.203.000,00 dalam satu bulan produksi.
Keywords: Keripik pisang, keuntungan, optimalisasi, dan LINDO
OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG(Studi Kasus di Industri Keripik Pisang Lateb Jaya Bandar Lampung)
Oleh
Desi Deria Safitri
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
Pada
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Lampung
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 18 Desember 1995, sebagai
putri keempat dari lima bersaudara, dari pasangan Bapak Ishak Darwis dan Ibu
Suhermi Aini. Penulis memulai pendidikan di TK Aisyah II Bandar Lampung
pada tahun2001-2002; SD Negeri 2 Labuhan Ratu pada tahun 2002-2008; SMP
Negeri 23 Bandar Lampung pada tahun 2008-2011; SMA YP UNILA Bandar
Lampung pada tahun 2011-2014. Pada tahun 2014 penulis terdaftar sebagai
mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Pada bulan Januari-Maret 2017, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
di Desa Kota Gajah, Kecamatan Kota Gajah 1, Kabupaten Lampung Tengah.
Pada bulan Juli-Agustus 2017, penulis melaksanakan melaksanakan Praktik
Umum (PU) di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah dengan judul
“Mempelajari Pengendalian Mutu (Quality Control) pada Produksi Manisan Buah
Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”.
Selama di perguruan tinggi, penulis pernah meraih prestasi yaitu lolos dan
menjadi ketua kelompok pada Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang
Penelitian yang diselenggarakan oleh Kementriaan Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi pada tahun 2016 dengan judul “Hidrolisis Tepung Tapioka
menjadi Sirup Glukosa dengan Menggunakan Asam Klorida”. Penulis juga aktif
dalam kegiataan kemahasiswaan diantaranya menjadi anggota Paduan Suara
Mahasiswa Universitas Lampung pada periode 2016-2017.
SANWACANA
Ucapan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan Skripsi dengan judul “Optimalisasi
Keuntungan Industri Keripik Pisang (Studi Kasus di Industri Keripik Pisang Lateb
Jaya Bandar Lampung”. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas
Pertanian Universitas Lampung.
2. Ibu Ir. Susilawati, M.Si.,selaku Ketua Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Lampung yang telah memberikan saran dan
masukan selama penulis menimba ilmu di jurusan.
3. Bapak Ir. Harun Al Rasyid, M.Si., selaku Pembimbing Utama serta
Pembimbing Akademik yang telah memberikan pengarahan, bimbingan
dan masukan selama dikampus untuk menyelesaikan skripsi kepada
penulis.
4. Bapak Dr. Ir. Tanto Pratondo Utomo M. Si., selaku Pembimbing Kedua
Skripsi yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan
selama menyelesaikan skripsi.
5. Bapak Wisnu Satyajaya, S.T.P., M.M., M.Si., selaku penguji selama
penulis menyelesaikan skripsi sampai seminar hasil penelitian.
6. Bapak Dr. Erdi Suroso, S.T.P., M.T.A., selaku penguji yang telah
memberikan saran dan evaluasi terhadap karya skripsi penulis.
7. Pemilik industri keripik pisang Lateb Jaya beserta karyawan yang telah
memberikan izin penelitian, bantuan, dan dukungan selama pelaksanaan
penelitian penulis.
8. Orang tua dan Keluarga tercinta yang selama ini tidak pernah berhenti
memberikan dukungan kepada penulis.
9. Seluruh Bapak dan Ibu dosen pengajar, staff administrasi dan
laboratorium, serta seluruh karyawan yang ada di jurusan Teknologi Hasil
Pertanian Universitas Lampung.
10. Arga Yulianto yang tidak pernah berhenti mendukung, membantu, juga
memotivasi selama penulis mengerjakan skripsi.
11. Sahabat-sahabat terbaik selama mengerjakan skripsi dan sepermainan
Sintia Ultari, Rimadina Arumayanti, Dinda Kinasih, Untung Baruna, Eka
Nurlita, Tri Rezki Wulandari, dan Winda Septiana yang telah memberi
dukungan, saran, dan semangat kepada penulis.
12. Sahabat – Sahabat Perkuliahan Oopsie yang terbaik selama dikampus yang
selalu memotivasi satu sama lain selama bangku perkuliahan hingga
menyelesaikan skripsi.
13. Teman-teman sepermainan Yogi Aliyekti, Siti Farhana, Desti Anggistia,
Brian Akbar, dan Abiyyu Muhammad yang telah memberi dukungan,
saran, dan semangat kepada penulis.
14. Teman terbaik SMP dan SMA Anjelina Dwi dan Rahmawati Kaulika yang
selalu memberikan motivasi dan supportnya.
15. Teman-teman THP angkatan 2014 yang telah memberi dukungan dan
semangat kepada penulis.
16. Teman-Teman THP dan luar THP, PSM yang selama ini menemani
penulis dalam proses perkuliahan berlangsung.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan dan akan diterima dengan tangan terbuka. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca.
Bandar Lampung, 1 November 2018
Penulis
Desi Deria Safitri
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 11.2. Tujuan Penelitian.................................................................................. 41.3. Manfaat Penelitian................................................................................ 41.4. Kerangka Pemikirian ........................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 8
2.1. Keripik Pisang ...................................................................................... 82.2. Optimasi ............................................................................................... 102.3. Produksi................................................................................................ 112.4. Fungsi Produksi.................................................................................... 132.5. Program Linear..................................................................................... 142.6. Metode Simplex ................................................................................... 182.7. Peramalan (Forecasting) ...................................................................... 192.8. Linear Interactive Discrete Optimizer (LINDO) ................................. 20
III. METODELOGI PENELITIAN ............................................................ 22
3.1. Waktu dan Tempat ............................................................................... 223.2. Alat dan Bahan ..................................................................................... 223.3. Metode Penelitian................................................................................. 22
3.3.1. Metode pengumpulan data .................................. ...................... 233.3.1.1. Oberservasi .................................................................... 253.3.1.2. Wawancara .................................................................... 25
3.4.Metode Pengolahan Data....................................................................... 263.4.1. Perumusan Peramalan (Forecasting) ......................................... 26
3.4.1.1. Perumusan metode regresi linear ................................... 273.4.1.2. Perumusan MSE ............................................................ 28
3.4.2. Perumusan model matematik Linear Programming .................. 283.4.2.1. Perumusan variabel keputusan....................................... 283.4.2.2. Perumusan fungsi tujuan................................................ 293.4.2.3. Perumusan fungsi kendala ............................................. 29
a. Kendala bahan baku .................................................... 30b. Kendala jam tenaga kerja produksi ............................. 30c. Kendala jam kerja mesin ............................................. 30d. Kendala permintaan .................................................... 30
3.4.3. Input data formulasi model optimasi ke dalam aplikasiLINDO ........................................................................................ 30
3.4.4. Intrepeksi data keluaran LINDO ................................................ 313.5. Metode Analisis.................................................................................... 32
3.5.1. Analisis primal.... ....................................................................... 323.5.2. Analisis dual .............................................................................. 333.5.3. Analisis sensitivitas ................................................................... 33
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................ 35
4.1. Gambaran Umum Produk..................................................................... 354.2. Proses Produksi ................................................................................... 37
4.2.1. Penyiapan bahan baku ................................................................ 374.2.2. Pengupasan bahan baku ............................................................. 384.2.3. Perendaman dan Pencucian ........................................................ 394.2.4. Perajangan bahan baku............................................................... 394.2.5. Penggorengan ............................................................................. 404.2.6. Penirisan minyak (de oiling) ...................................................... 414.2.7. Pemberian bumbu/perasa ........................................................... 414.2.8. Pengemasan ................................................................................ 41
4.3. Perumusan Masalah dalam Persamaan Matematik LinearProgramming ....................................................................................... 424.3.1. Perumusan variabel keputusan ................................................... 434.3.2. Perumusan fungsi tujuan ............................................................ 434.3.3. Perumusan fungsi kendala.......................................................... 45
4.3.3.1. Perumusan fungsi kendala bahan baku.......................... 464.3.3.2. Perumusan fungsi kendala jam tenaga kerja produksi... 484.3.3.3. Perumusan fungsi kendala jam kerja mesin................... 49
a. Mesin perajangan (slicer)............................................ 49b. Mesin penggorengan (frying)...................................... 50
4.3.3.4 Perumusan peramalan (forecasting) ............................... 524.3.3.5. Perumusan MSE ............................................................ 53
4.3.3.6. Perumusan fungsi kendala permintaan .......................... 544.4. Analisis Primal..................................................................................... 564.5. Analisis Dual ........................................................................................ 58
4.5.1. Penggunaan bahan baku ............................................................. 594.5.2. Penggunaan jam tenaga kerja produksi ...................................... 604.5.3. Penggunaan jam kerja mesin...................................................... 614.5.4. Permintaan minimum ................................................................. 61
4.6. Analisis Sensitivitas ............................................................................. 624.6.1. Analisis sensitivitas koefisien fungsi tujuan .............................. 634.6.2. Analisis sensitivitas nilai ruas kanan (RHS) kendala................. 65
V. KESIMPULAN.......................................................................................... 68
5.1. Kesimpulan .......................................................................................... 685.2. Saran .................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Produsen Keripik di Gang PU Kota Bandar Lampung ............................. 9
2. Perintah untuk menjalankan Program LINDO....................................... 21
3. Jenis data yang digunakan...................................................................... 24
4. Harga jual per potong, biaya total per potong, dan keuntungan per
potong produk keripik pisang................................................................ 44
5. Ketersediaan bahan baku perbulan......................................................... 46
6. Data penggunaan bahan baku pisang pada masing-masing produk....... 47
7. Kebutuhan jam tenaga kerja bagian produksi untuk menghasilkan
keripik pisang per kilogram.................................................................... 48
8. Kebutuhan jam kerja mesin perajangan (slicer) untuk menghasilkan
keripik pisang per kilogram.................................................................... 50
9. Kebutuhan jam kerja mesin penggorengan (frying) untuk menghasilkan
keripik pisang per kilogram.................................................................... 51
10. Data hasil peramalan (forecasting) dengan metode Regresi Linear .... 52
11. Data hasil jumlah kuadrat rata-rata kesalahan (MSE)........................... 53
12. Data prediksi (forecasting) penjualan pada bulan Juni 2018 (Kilogram) 55
13. Produksi keripik pisang pada kondisi aktual dan kondisi optimal........ 56
14. Produksi keripik pisang pada kondisi aktual dan kondisi optimal........ 57
15. Hasil optimasi penggunaan bahan baku................................................ 60
16. Hasil optimasi penggunaan jam kerja mesin......................................... 61
17. Hasil optimasi permintaan minimum.................................................... 62
18. Analisis sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan ................................. 64
19. Analisis sensitivitas ruas kanan kendala ............................................... 66
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Berfikir ................................................................................ 7
2. Produk Keripik Pisang ......................................................................... 35
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Masalah
Industri sekarang banyak berkembang ialah industri yang berkembang dalam
bidang pertanian (Agroindustri), karena industry tersebut mengalami peningkatan
yang cukup pesat.Agroindustri merupakan pendekatan yang ditempuh untuk
pengembangan pertanian pada masa yang akan datang karena industri pengolahan
hasil pertanian (agroindustri) ditangani secara utuh, mulai dari proses produksi,
mengolah hasil, pemasaran dan aktivitas lain yang berkaitan dengan kegiatan
pertanian. Agroindustri bukan saja mampu sebagai sumber pertumbuhan baru bagi
sektor pertanian tetapi juga mampu menyerap banyak tenaga kerja.Agroindustri
juga merupakan suatu sistem pengolahan secara terpadu antara sektor pertanian
dengan sektor industri sehingga akan diperoleh nilai tambah dari hasil pertanian
tersebut (Soekartawi, 2001).
Salah satu produk agroindustri yang memiliki daya tarik akan bahan baku, proses
produksi, bentuk produk dan permintaannya ialah industri yang menggunakan
baku dari buah pisang. Pisang merupakan bahan baku pertanian yang mudah
diperoleh dan tumbuh dengan subur di sebagian besar wilayah khususnya di
provinsi Lampung. Keripik pisang di Lampung sendiri dijadikan sebagai oleh-
oleh khas masyarakat setempat. Karena melimpahnya komoditas pisang, di
2
provinsi tersebut maka masyarakat Lampung mengolahnya menjadi keripik yang
dapat disimpan dalam kurun waktu yang cukup lama. Keripik pisang telah diakui
dan diresmikan sektor industrinya disalah satu tempat di Bandar Lampung yaitu di
gang PU yang sebagian besar menjual produk keripik pisang, salah satunya yaitu
keripik pisang Lateb Jaya.Keripik pisang merupakan olahan dari berbagai macam
jenis pisang, yang dikurangi kadar airnya sehingga menjadi produk yang renyah
dan memiliki cita rasa yang berbeda-beda, mulai dari rasa yang manis, asin, manis
pedas, dan sebagainya seperti coklat, keju, strawberry, balado, jagung manis dan
sebagainya (Prasasto,2007).
Setiap industri dan perdagangan diberbagai macam industri termasuk keripik
tentunya memiliki tujuan yang sama, ialah untuk memperoleh keuntungan yang
sebanyak-banyaknya dengan biaya seminimal mungkin. Namun untuk mencapai
tujuan tersebut, usaha keripik pada umumnya mengalami hambatan dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Pada dasarnya, untuk menjalankan suatu usaha
terdapat beberapa faktor sumber daya yang menjadi kendala dalam proses
produksi. Sumber daya baik itu berupa barang maupun jasa sangat dibutuhkan
oleh perusahaan untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Sumber daya yang
dijelaskan tersebut terdiri dari bahan baku, bahan tambahan, mesin dan peralatan,
teknologi, dan SDM yang berupa tenaga kerja manusia (Asrina, 2013).
Semakin meningkatnya permintaan, maka akan menimbulkan kekurangan barang
produksi sehingga permintaan tidak dapat dipenuhi dengan baik. Hal ini
menyebabkan keuntungan yang diperoleh perusahaan tidak menentu dan
terkadang tidak sesuai dengan harapan pemiliknya. Selain itu, adakalanya
3
penurunan permintaan yang menimbulkan kelebihan barang produksi dan
terjadinya penumpukan. Dengan mengacu pada hal tersebut, perusahaan perlu
melakukan pembenahan dalam perencanaan produksi agar kegiatan produksi yang
dilakukan dapat memenuhi permintaan pasar secara lebih optimal. Perencanaan
produksi yang dimaksud adalah suatu perencanaan yang memberikan keputusan
optimum berdasarkan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk memenuhi
permintaan akan produk yang dihasilkan (Sriwidadi, 2013).
Keuntungan maksimal harus dimiliki dalam setiap perusahaan dalam kontinuitas
sebuah usaha. Kepentingan keuntungan ini sangat dibutuhkan karena pada era
globalisasi yang terjadi saat ini tidak menentu, tantangan dan ancaman di dunia
pasar tehadap harga yang simpang siur naik dan turun tidak terkontrol. Sebuah
usaha yang baik adalah memiliki “value added” keuntungan yang dapat
digunakan saat terjadi gejolak harga. Ketika harga tiba-tiba melonjak naik diluar
dugaan perusahaan, maka perusahaan dapat menutupi kekurangan tersebut
sehingga kontinuitas dapat dipertahankan. Dengan demikian usaha secara efisien
dapat mencapai tujuan mendapatkan keuntungan yang optimal (Siadari, 2016).
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka dibutuhkan
optimasi keuntungan yang dapat diselesaikan dengan mencari solusi yang optimal
dalam proses produksi. Seperti yang telah dijelaskan bahwa tingkat keuntungan,
faktor-faktor produksi, dan produk yang dihasilkan sangat terkait, maka
pemecahan masalah optimasi yang digunakan adalah alat analisis linear
programming dengan menggunakan metode simpleks (Azalia, 2017). Salah satu
aplikasi linear programming yang dapat adalah Linear Interactive Discrete
4
Optimizer (LINDO). Prinsip kerja dari program ini adalah memasukkan data
sebagai rumusan permasalahan yang terdiri dari fungsi maksimal atau fungsi
minimal dan fungsi kendala. Oleh karena itu, maka dilakukannya penelitian pada
keripik pisang.
1.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan keuntungan optimasi pada setiap jenis produksi keripik pisang
yang selama ini sudah diterapkan.
2. Menentukan optimasi penggunaan input dan output produksi keripik pisang
1.3. Manfaat Penelitian
Memberi gambaran mengenai optimasi keuntungan pada produsen keripik, serta
dihasilkannya program linear programming yaitu LINDO yang dapat
digunakan oleh produsen untuk mengevaluasi optimalisasi produksi, sehingga
dengan adanya program ini maka dapat diperoleh keuntungan yang maksimal dan
optimalnya proses produksi yang dilakukan.
1.4. Kerangka Pemikiran
Produksi merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam operasi
perusahaan. Produksi merupakan suatu proses dimana proses tersebut ditujukan
untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) yang bernilai guna.
5
Setiap perusahaan berusaha untuk menghasilkan keuntungan maksimum dengan
biaya yang digunakan minimum dalam proses produksinya (Handoko, 1999).
Perolehan keuntungan maksimum berkaitan erat dengan efisiensi dalam
berproduksi. Penggunaan sumber daya yang efisien turut mempengaruhi tingkat
keuntungan, jika salah satu sumber daya tidak manfaatkan secara maksimal akan
menyebabkan inefesiensi biaya sehingga keuntungan perusahaan tidak maksimal
(Suprihono, 2003).
Perencanaan produksi optimal disusun oleh suatu perusahaan untuk mengetahui
tingkat produksi optimal yang dapat dihasilkan. Proses optimasi dapat terwujud
melalui rangkaian proses yang terintegrasi mulai dari pengadaan bahan baku,
proses produksi, hingga menjadi produk yang siap dipasarkan. Akan tetapi dalam
proses produksi terdapat beberapa unsur yang berpengaruh pada hasil produksi
yaitu modal, manajemen, sumber daya manusia, motivasi, bahan baku, mesin dan
peralatan, teknologi, dan pengawasan mutu produk (Feigenbaum, 1992). Oleh
karena itu, dengan adanya optimasi produksi dapat dilakukan untuk memecahkan
dan mencari solusi dalam menyelesaikan permasalahan juga sebagai bentuk akhir
pengambilan keputusan perusahaan.
Produksi yang optimal dapat diselesaikan menggunakan model linear programm-
ing dengan metode simpleks. Metode tersebut dapat menyelesaikan persoalan
program linear mengenai pengoptimalan proses produksi berupa input dari
sumber daya berupa bahan baku, bahan pengemas, jam kerja mesin, tenaga kerja,
dan target produksi. Hasil output dari pengolahan data dengan menggunakan
LINDO akan memberikan kombinasi produk yang optimal sehingga keuntungan
6
yang maksimal dapat dicapai. Hasil output dari pengolahan data yang
memberikan kombinasi yang optimal kemudian dibandingkan dengan kegiatan
produksi actual dan dievaluasi untuk melihat apakah kegiatan produksi yang
selama ini dilakukan sudah optimal atau belum. Apabila kegiatan produksi belum
optimal, maka dicari alternatif kegiatan produksi yang optimal sehingga dicapai
keuntungan yang maksimal.
Berdasarkan penjelasan tersebut,maka alur dari kerangka pikir dapat dilihat pada
Gambar 1 berikut ini:
7
Gambar 1. Kerangka Berpikir
Keuntungan
maksimalEvaluasi
Hasil Input yang
optimal
Optimasi Keuntungan
Permintaan Keripik
Pisang
Jumlah Ketersediaan
SumberDaya
Input sumberdaya bahan baku, tenaga
kerja, tenaga kerja mesin dan permintaan
Analisis primal, analisis dual, analisissensitivitas menggunakan aplikasi LINDO Fungsi Tujuan : memaksimalkan
keuntungan Fungsi Kendala :
1. Kendala Bahan Baku2. Kendala Tenaga Kerja Produksi3. Kendala Kerja Mesin4. Kendala Permintaan4. Kendala Permintaan
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Keripik Pisang
Keripik pisang merupakan salah satu makanan yang diolah dari buah pisang
dengan cara diiris tipis kemudian digoreng menggunakan minyak hingga buah
pisang berubah warna dan teksturnya menjadi renyah. Menurut SNI 01-4315-
1996, keripik pisang adalah produk yang dibuat dari irisan buah pisang dan
digoreng, dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan. Keripik
pisang memiliki rasa yang gurih dan renyah serta aroma yang khas, sehingga
keripik pisang menjadi salah satu makanan ringan yang digemari masyarakat.
Berikut adalah data produsen keripik pisang dapat dilihat padaTabel 1.
Tabel 1. Produsen Keripik di Pagar AlamKota Bandar Lampung
Nama Perusahaan Lama Usaha(Tahun)
Kapasitas ProduksiPerbulan (kg)
Aneka Keripik ASA 18 14.400
Aneka Keripik Rizka 18 3.600Lateb Jaya 15 600Istana Keripik PisangIbu Mery
9 4.500
Ridho Jaya 7 1.200
Dua Dara 7 1000
Zom Zom Family 7 850
Askha Jaya 6 2000
Cipta Rasa 5 2600Lala 5 300
Sumber : Bank Indonesia, 2018
9
Berdasarkan Tabel 1 diatas, dapat dilihat bahwa Keripik Lateb Jaya masuk ke
dalam 10 sentra industri UMKM yang tercatat oleh Bank Indonesia. Dari lama
usaha yang telah dijalankan oleh Keripik Pisang Lateb Jaya, usaha ini masih
tergolong belum berkembang dibandingkan dengan industri yang lain. Maka dari
itu, penulis tertarik untuk meneliti apakah produsen Lateb Jaya dalam kegiatan
produksinya sudah optimum atau belum dan kendala apa saja yang dialami, serta
penulis dapat melakukan peramalan untuk tahun-tahun kedepannya
Keripik pisang Lampung sudah banyak dikenal pada skala nasional dan produk ini
dijadikan sentra industri rumah tangga keripik pisang Bandar Lampung sebagai
tujuan utama para pengunjung untuk mencari oleh-oleh makanan ringan, atau
keripik pisang ini termasuk oleh-oleh khas Lampung yang telah diakui sehingga
para pengunjung dari berbagai daerah lain datang untuk mencari keripik pisang
sebagai buah tangan mereka sebelum kembali ke daerah asal. Pada dasarnya
proses pengolahan keripik pisang secara umum yang banyak dilakukan yaitu
diantarany acara konvensional dan cara vakum (vacuum frying).
2.2 Optimasi
Optimasi merupakan suatu pencapaian tingkat kondisi yang terbaik, yaitu
pencapaian suatu solusi terhadap persoalan yang ditujukan pada batas maksimum
dan minimum. Optimasi dapat diselesaikan dengan dua cara yaitu maksimisasi
dan minimisasi. Maksimisasi yaitu proses optimasi produksi dengan
menggunakan atau mengalokasian masukan (input) tertentu untuk mendapatkan
keuntungan semaksimal mungkin. Sedangkan minimisasi adalah optimasi
10
produksi untuk menghasilkan tingkatkeluaran (output) tertentu dengan
menggunakan input atau biaya seminimal mungkin (Esther dkk, 2013).
Pengertian optimalisasi adalah pencapaian suatu keadaan yang paling baik dari
suatu masalah keputusan pada pembatasan sumberdaya yang ada. Menurut
Soekartawi (2001), optimalisasi ialah suatu usaha pencapaian terbaik, dan
optimalisasi produksi adalah penggunaan faktor-faktor produksi yang ada dengan
seefisien mungkin. Optimasi linier berkaitan dengan penentuan nilai-nilai ekstrim
dari sebuah fungsi linier. Permasalahan optimasi ini dapat dibagi dalam dua
bagian penting, diantaranya masalah maksimasi dan minimasi. Secara umum
persoalan optimalisasi terbagi atas dua macam diantaranya adalah optimalisasi
dengan kendala dan optimalisasi tanpa kendala (Nasendi dan Anwar,1985).
Persoalan optimalisasi dengan kendala pada umumnya merupakan masalah untuk
menentukan berbagai nilai variabel dari sebuah fungsi menjadi maksimum atau
minimum dengan melihat keterbatasan yang ada. Keterbatasan ini biasanya
meliputi semua faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi seperti
tenaga kerja, uang dan material yang merupakan input serta ruang dan waktu.
Salah satu teknik optimalisasi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
persoalan optimalisasi dengan adanya kendala tersebut adalah teknik perancangan
linier (Nasendi dan Anwar, 1985).
2.3 Produksi
Produksi merupakan suatu proses yang menciptakan atau menambah faedah baru.
Proses produksi yaitu berupa cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau
11
menambah manfaat yang dilakasanakan perusahaan. Sebagai dasar pedoman
sebelum sesuatu dilaksanakan maka perencanaan memiliki peran penting
supayaproses produksi dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Perencaanaan
produksi merupakan perencanaan tentang produk apa saja dan berapa jumah dari
masing-masing yang segeraakan diproduksikan pada periode yang akan datang
(Partadiredja,1979).
Pengertian produksi yang lainadalah hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi
dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Pengertian disini
dimaksudkan agar dapat dipahami bahwa dalam kata lain kegiatan produksi
merupakan aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan output dengan
menggunakan teknik produksi untuk memproses input sebaik mungkin (Sukirno,
2002). Elemen input dan output merupakan elemen yang paling banyak
mendapatkan perhatian dalam pembahasan teori produksi. Dalam teori produksi,
elemen input masih dapat diuraikan berdasarkan jenis ataupun karakteristik input
(Gaspersz, 1996). Secara garis besar input dalam sistem produksi terdiri atas
berbagai macam diantaranya:
1. Tenaga kerja
2. Modal atau kapital
3. Bahan-bahan material atau bahan baku
4. Sumber energi
5. Tanah
6. Informasi
7. Aspek manajerial atau kemampuan kewirausahawan
12
2.4 Fungsi Produksi
Menurut Pyndick,(2007) menjelaskan bahwa fungsi produksi yaitu hubungan
antara masukan pada proses produksi dan hasil keluaran dapat digambarkan
melalui fungsi produksi. Fungsi ini menunjukkan keluaran Q yang dihasilkan
suatu unit usaha untuk setiap kombinasi masukan tertentu. Untuk
menyederhanakan fungsi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: Q = f{K,
L}.Fungsi produksi yaitu berfungsi sebagai hubungan fisik antara variabel yang
dijelaskan (Y) dan variabel yang menjelaskan (X). Variabel yangdijelaskan
biasanya berupa output dan variabel yang menjelaskan biasanya berupa input
(Soekartawi, 2003).
Menurut Sudarman (2004) fungsi produksi yaitu sebagai hubungan antaraoutput
yang diperoleh dan faktor-faktor produksi yang digunakan seringdinyatakan
dalam suatu fungsi produksi (production function). Fungsi produksi suatu skedul
(atau tabel atau persamaan matematis) yang menggambarkan jumlah output
maksimum yang dapat dihasilkan dari satu set faktor produksi tertentu dan sampai
pada tingkat produksi tertentu pula, faktor produksi dapat diklasifikasikan menjadi
dua macam :
1. Faktor Produksi Tetap (Fixed Input)
Faktor produksi tetap adalah faktor produksi di mana jumlah yang digunakan
dalam proses produksi tidak dapat diubah dengan cepat apabila kondisi pasar
memungkinkan pada perubahan jumlah output. Dalam kenyataannya tidak ada
satu faktor produksi pun yang sifatnya tetap secara mutlak. Faktor produksi ini
tidak dapat ditambah atau dikurangi jumlahnya dalam waktu yang relatif singkat.
13
Input tetapakan selalu ada walaupun output turun sampai dengan nol. Contoh
faktor produksi tetap dalam industri ini adalah alat atau mesin yang digunakan
dalam proses produksi.
2. Faktor Produksi Variabel (Input Variable)
Faktor produksi variabel adalah faktor produksi di mana totalnya dapat berubah
dalam waktu yang relatif cepat sesuai dengan total output yang dihasilkan.Contoh
faktor produksi variabel dalam industri diantaranya yaitu bahan baku dan tenaga
kerja.Manajemen produksi pada suatu perusahaan akan selalu berusaha untuk
mengatur dan merencanakan penggunaan faktor-faktor produksinya agar mampu
berproduksi dengan biaya minimum dengan mencapai keuntungan pada tingkat
tertentu. Tujuan perusahaan dalam memaksimalkan keuntungan ataupun
meminimumkan biaya produksi dapat tercapai melalui perencanaan optimasi
produksi.
2.5 Program Linear
Menurut Mulyono (2007), program linier (linear programming) merupakan salah
satu teknik Operations Research (OR)yang digunakan paling luas dan
diketahuidengan baik. Linear programming merupakan metode matematika dalam
mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan seperti
memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. Linear programming
banyak diterapkan dalam membantu penyelesaian masalah ekonomi, industri,
militer, sosial, dan lain-lain. Linear programming berkaitan dengan penjelasan
suatu dunia nyata sebagai suatu model matematika yang terdiri atas sebuah fungsi
14
tujuan linear dan sistem kendala linier.Linear Programming adalah suatu teknik
matematik yang didesain untuk membantu paramanajer operasi dalam
merencanakan dan membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang
ada. Operasional awalnya memerlukanpersyaratan berikut (Heizer dan Render,
2005):
a. Variabel keputusan
Variabel keputusan adalah variabel yang menguraikan secara lengkap keputusan-
keputusan yang akan dibuat, yang merupakan formulasi dari apa yang dicaridalam
persoalan tersebut.
b. Fungsi tujuan
Fungsi tujuan merupakan fungsi dari variabel keputusan yang harus dicapai
agarpenyelesaian optimal dapat ditentukan dari semua nilai-nilai yang layak.
c. Fungsi kendala
Fungsi kendala merupakan formulasi dari kendala-kendala yang dihadapi
delammenentukan nilai variabel-variabel keputusan.
d. Pembatas tanda
Pembatas tanda adalah pembatas yang menjelaskan apakah variabel keputusan
hanya bernilai non negatif atau boleh positif, nol, negatif (tidak berbatas tanda).
Kelemahan penggunaan linear programming adalah bila alat bantu komputer
tidak tersedia, maka cara linear programming dengan menggunakan banyak
variabel akan meyulitkan analisisnya dan bahkan tidak mungkin dikerjakan
dengan cara manual saja. Penggunaan variabel yang sedikit jumlahnya maka
Linear Programming dapat digunakan secara manual dengan bantuan cara
15
perhitungan simpleks, yaitu suatu cara penyelesaian dengan melakukan iterasi
berbagai variabel.Kelemahan lainnya dari cara linear programming adalah
penggunaan asumsi linearitas, karena di dalam kenyataan yang sebenarnya
kadang-kadang asumsi ini tidak sesuai.
Linear programming itu sendiri sebenarnya merupakan metode perhitungan untuk
perencanaan terbaik di antara kemungkinan kemungkinan tindakan yang dapat
dilakukan. Penentuan terbaik tersebut terdapat banyak alternatif dalam
perencanaan untuk mencapai tujuan spesifik pada sumberdaya yang terbatas.
Program linier terdiri dari dua macam fungsi, yaitu fungsi tujuan dan fungsi
kendala. Fungsi tujuan adalah fungsi yang menggambarkan sasaran atau tujuan
dalam sumber-sumber untuk memperoleh keuntungan maksimum atau biaya yang
minimum.
Sedangkan fungsi kendala adalah bentuk penyajian secara matematis kendala-
kendala yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal ke berbagai
kegiatan. Secara umum, model linear programming dapat dinyatakan sebagai
berikut (Wahyuni, 2008):
1. Fungsi Tujuan
Memakasimumkan atau meminimumkan :Z = c1x1 + c2x2 + ... + cnxn
2. Memenuhi syarat kendala :
a11x1 + a12x2 + ... +a1nxn (=,≤,≥) b1
a21x1 + a22x2 + ... +a2nxn (=,≤,≥) b2
...
am1x1 + am2x2 + ... + amnxn (=,≤,≥) bm
16
x1, x2, ..., xn ≥ 0
Fungsi pembatas dapat dilihat dalam bentuk persamaan (=) atau pertidaksamaan
(= atau =).Fungsi pembatas disebut juga sebagai konstrain. Konstanta (baik
sebagai koefisien maupun nilai kanan)dalam fungsi pembatas maupun pada tujuan
disebut sebagai parameter model.
Pengertian simbol x1, x2, ... xn (xi) yang berarti variabel keputusan. Jumlah
variabel keputusan (xi) oleh sebab itu, tergantung dari jumlah kegiatan atau
kondisi yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Simbol c1, c2, ..., cn merupakan
kontribusi masing-masing variabel keputusan terhadap tujuan, disebut juga
koefisien fungsi tujuan pada model matematiknya. Simbol a11, ..., a1n, ..., amn
merupakan penggunaan per unit variabel keputusan akan sumber daya yang
membatasi, atau disebut jugasebagai koefisien fungsi kendala pada model
matematiknya. Simbol b1, b2, ..., bmmenunjukkan jumlah masing-masing sumber
daya yang ada. Jumlah fungsi kendala akan tergantung dari banyaknya sumber
daya yang terbatas. Pertidaksamaan terakhir (x1, x2, ..., xn ≥ 0) menunjukkan
batasan non negatif (Wahyuni, 2008).
Asumsi dasar yang menjadi ciri khas dari model linear programming menurut
Handoko (1999) adalah :
1. Linearitas, berarti bahwa fungsi tujuan dan fungsi kendala harus dapat
dinyatakan sebagai fungsi linier. Hubungan antara variabel bersifat linear.
17
2. Proporsionalitas, berarti naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumberdaya
atau fasilitas yang tersedia akan berubah sebanding (proporsional) dengan
perubahan tingkat kegiatan.
3. Aditivitas, yang berarti nilai tujuan pada setiap kegiatan yang tidak saling
mempengaruhi,atau arti lain padalinear programming dimaksudkan bahwa
kenaikan dari nilai tujuan (Z) yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan
dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari
kegiatan lain.
4. Divisibilitas, berarti bahwa keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap
kegiatan dapat berupa bilangan pecahan.
5. Deterministik, berarti bahwa semua parameter dalam model linear
programming tetap dandapat diketahui atau ditentukan secara pasti.
2.6 Metode Simplex
Sesuai dengan perkembangan yang semakin pesat, maka masalah-masalah
program linier yang melibatkan banyak variabel keputusan dapat mudah
dipecahkan dengan bantuan komputer tanpa harus menghitung secara manual.
Apabila pada suatu variabel keputusan didalamnya tidak terlalu banyak, maka
masalah tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan suatu algoritma yang
sering disebut metode simpleks. Metode simpleks merupakan teknik yang
dikembangkan untuk memecahkan masalah program linier yang mempunyai
jumlah variabel keputusan dan pembatas yang besar. Disamping itu, metode
18
simpleks merupakan prosedur aljabar yang sistem kerjanya selangkah demi
selangkah, dimulai dari suatu titik ekstrim yang optimal. (Subagyo, 1984).
Dalam menggunakan metode simpleks untuk menyelesaikan masalah-masalah
program linear, model program linear harus diubah ke dalam suatu bentuk
umumyang dinamakan bentuk baku kendala harus diwakili oleh satu variabel
basis awal. Bentuk baku model program linear memiliki ciri-ciridiantaranya
adalah semua kendala berupapersamaan dengan sisi kanan non negatif, fungsi
tujuan dapat memaksimumkan atau meminimumkan. Bentuk baku dalam metode
simpleks tidak hanya mengubah persamaan kendalake dalam bentuk sama dengan,
tetapi setiap fungsi menunjukkan status sumber dayapada kondisi sebelum ada
aktivitas yang dilakukan. Dengan kata lain, variabelkeputusan semuanya masih
bernilai nol.
2.6. Peramalan (Forecasting)
Definisi dari peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan
kejadian di masa depan. Hal tersebut dapat dilakukan denganmenggunakan data
historis dan proses kalkulasi untuk memprediksikan sebuah proyeksi atas kejadian
di masa datang. Cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan intuisi subjektif
atau dengan model matematis yang disusunoleh pihak manajemen. (Heizer &
Render, 2011). Salah satu tujuan utama dari manajemen operasi adalah untuk
menyeimbangkan antara pasokan/supply dan permintaan,dan memiliki perkiraan
permintaan dimasa yang akan dating sangat penting untuk menentukan berapa
kapasitas atau pasokan/supply yang dibutuhkan untuk menyeimbangi permintaan.
19
Metode peramalan biasanya digunakan oleh bagian penjualan dalam melakukan
perencanaan (sales planning) berdasarkan hasil ramalanpenjualan, sehingga
informasi peramalan dapat bermanfaat bagi Production Planning and Inventory
Control (PPIC). Dimana peramalan memegangperanan penting, antara lain:
(Hartini, 2011).
1. Penjadwalan sumber-sumber yang ada,
2. Peramalan pada tingkat permintaan untuk produk, material,
tenaga kerja, finansial atau jasa adalah input penting untuk penjadwalan.
3. Peramalan dibutuhkan untuk menentukan kebutuhan sumber-sumber di masa
yang akan datang,
4. Menentukan sumber-sumber daya yang diinginkan,
5. Semua organisasi atau perusahaan harus menentukan sumber apa
yang mereka inginkan untuk dimiliki pada jangka panjang.
2.7 Linear Interactive Discrete Optimizer ( LINDO)
Salah satu program komputer yang dapat digunakan untuk menganalisis linear
programming metode simplex adalah LINDO. LINDO diambil dari singkatan
Linear Interactive Discrete Optimizer. Program ini dapat digunakan untuk
mengetahui berbagai permasalahan yang dapat dimodelkan dalam bentuk linear.
Program ini prinsipnya adalah menginput data sebagai rumusan persoalan yang
terdiri dari fungsi maksimal atau fungsi minimal dan fungsi kendala.
Perhitungan LINDO yaitu pada dasarnya perhitungan yang digunakan pada
metode simpleks. Sedangkan untuk menyelesaikan masalah pemrograman linear
20
integer nol-satu software Lindo menggunakan Metode Branch and Bound (Linus
Scharge, 1991). Untuk menentukan nilai optimal dengan menggunakan Lindo
diperlukan beberapa tahapan yaitu:
1. Menentukan model matematika berdasarkan data real
2. Menentukan formulasi program untuk Lindo
3. Membaca hasil report yang dihasilkan oleh Lindo.
Lindo memiliki fungsi utama yaitu berfungsi untuk mencari penyelesaian dari
masalah linier dengan cepat dengan memasukan data yang berupa rumusan dalam
bentuk linier. Lindo memberikan banyak manfaat dan kemudahan dalam
memecahkan masalah optimasi dan minimasi. Program ini menghendaki masukan
model matematik Linear Programming dengan format standar. Masukkan tersebut
akan diolah dengan proses tertentu, untuk menghasilkan keluaran. Hasil olahan
program sebagai keluaran sistem, dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu
format LINDO dan format simpleks.
Simplex dalam arti lain merupakan hasil olahan program yang masih mentah dan
masih merupakan keluaran langsung dari program yang perlu dikembangkan lagi
agar lebih bermanfaat dalam proses pembuatan keputusan manajerial. Selama
peubah-peubah dalam program sasaran linear juga mengikuti sifat linear, maka
LINDO dapat digunakan (Siswanto, 2007). Perintah yang biasa digunakan untuk
menjalankan program LINDO adalah pada (Tabel 2).
21
Tabel 2. Perintah untuk menjalankan program LINDO
No Perintah Fungsi
1 MAX Berfungsi untuk memulai data dalam masalah maksimasi
2 MIN Berfungsi untuk memulai data dalam masalah minimasi
3 END Berfungsi untuk mengakhiri data
4 GO Berfungsi untuk pemecahan dan penyelesaian masalah
5 LOOK Berfungsi untuk mencetak bagian yang dipilih dari data yang
ada
6 GIN Berfungsi untuk variable keputusan agar bernilai bulat
7 INTE Berfungsi untuk menentukn solusi dari masalah biner
8 INT sama dengan INTE
9 SUB Berfungsi untuk membatasi nilai maksimum
10 SLB Berfungsi untuk membatasi nilai minimum
11 FREE Berfungsi agar solusinya berupa bilangan nyata (real)
III. METODELOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2018 di salah satu industri
keripik pisang di gang PU Bandar Lampung.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang akan digunakan pada penelitian ini adalah handphone (sebagai
dokumentasi dan perekam suara), buku catatan (untuk mencatat hasil wawancara),
seperangkat alat komputer seperti aplikasi Microsoft Excel, aplikasi linear
programming yaitu LINDO.
3.3. Metode Penelitian
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah survey tentang optimasi
keuntungan pada salah satu industri keripik pisang di gang PU Bandar Lampung.
Metode dalam penelitian ini bersifat kuantitatif dalam menghitung optimalisasi
dalam produksi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh dari data historis di unit usaha tersebut dan
pengamatan secara langsung terhadap kondisi produk keripik serta wawancara
23
dengan pihak terkait. Data sekunder diperoleh dari literatur dan studi pustaka atau
penelitian sebelumnya yang telah dilakukan berupa hasil data angka.
3.3.1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang akan diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari
data primer dan data sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitaif. Jenis data
primer yang digunakan yaitu yang diperoleh langsung dari narasumber produsen
keripik Lateb Jaya yang sekaligus pemilik usaha keripik tersebut yaitu seperti
besarnya permintaan pasar, biaya produksi, harga jual, kapasitas setiap sumber
daya, dan waktu proses pembuatan tiap produk. Data besarnya permintaan pasar
diperoleh dari penjualan masa lalu yang kemudian akan diramalkan dimasa yang
akan datang yakni juni 2018 atau seterusnya untuk mengetahui besar permintaan
pasarnya. Dengan jenis data lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel
3.Dan sebaliknya yakni data sekunder meliputi gambaran umum produk keripik
dari berbagai sumber literatur dan studi pustaka. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan yaitu terdiri dari pengamatan di lapangan (observasi) dan wawancara
(interview).
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini memiliki tiga deskripsi data yang
digunakan, diantaranya dapat diuraikan pada tabel 3 dibawah ini.
24
Tabel 3. Jenis Data yang digunakan
No DeskripsiData
Indikator Simbol
SatuanPengukuran
SumberData
1. VariabelKeputusan
Keripik pisangcoklat
X1 Kg
Keripik pisangmanis
X2 Kg
Keripik pisangmelon
X3 Kg
Keripik pisangkeju
X4 Kg Narasumber/kuisioner
Keripik pisangasin
X5 Kg
Keripik pisangstroberi
X6 Kg
Keripik pisangmocca
X7 Kg
Keripik pisangbalado
X8 Kg
2. FungsiKendala
Pisang S1 Kg
Minyak goreng S2 Liter
Bubuk coklat S3 Kg
Bubuk Keju S4 Kg
Garam S5 Kg Narasumber/Kuisioner
Bubuk stroberi S6 Kg
Bubuk melon S7 Kg
Bubuk balado S8 Kg
Bubuk mocca S9 Kg
Gula Pasir S10 Kg
Susu S11 Kg
Bawang Putih S12 Kg
25
Tenaga Kerja S13 Jam
Tenaga KerjaMesin
S14 Jam
Permintaan /Penjualan
S15 Unit
3. PembentukanFungsi tujuan
Memaksimumkankeuntungan yangakan diperolehdari keripikpisang coklat,manis, melon,keju, asin,stroberi, mocca,dan balado
ZMaks=C1X1+C2X2+C3X3+C4X4+C5X5+C6X6+C7X7+C8X8
RupiahNarasumber/Kuisioner
3.3.2. Pengamatan di Lapangan (Observasi)
Observasi dilakukan di lapangan dengan melakukan peninjauan keadaan di lokasi
secara langsung. Proses identifikasi dilakukan untuk mengetahui mekanisme atau
proses bagaimana cara pengendalian dari persediaan yang ada dan yang lainnya.
Data yang diamati pada proses observasi ini dimulai dari persediaan bahan baku,
proses produksi, hingga ke penjualan keripik pisang.
3.3.3. Interview (Wawancara)
Pada tahapan proses interview (wawancara) pengumpulan data diperoleh dengan
cara mencari berbagai macam informasi sebanyak-banyaknya, yaitu informasi
tersebut berupa bahan baku yang digunakan, biaya produksi, proses produksi, dan
sebagainya. Data tersebut diperoleh dari narasumber yang terpercaya yaitu
26
pemilik dan karyawannya, bisa juga pelanggan setia dari produk tersebut yang
disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai.
3.4. Metode Pengolahan Data
Data yang sudah terkumpul dari pengumpulan data yang telah dilakukan seperti
observasi dan interview, kemudian disusun model matematisnya. Model tersebut
terbentuk dari model matematis oleh permasalahan linear. Langkah-langkah yang
dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
(1) Menentukan fungsi tujuan dengan mengetahui daftar biaya produksi tiap
keripiksehingga dapat dimodelkan dalam program linier dan fungsi kendala.
(2) Menentukan variabel keputusan meliputi jumlah dari setiap jenis keripik
yang diproduksi dengan pembatas berupa komposisi bahan baku
pembuatan tiap jenis keripik, jumlah persedian bahan baku pembuatan
keripik, jam tenaga kerja produksi, jam kerja mesin dan permintaan konsumen.
(3) Memodelkan permasalahan ke dalam model matematis program linier.
(4) Menginput seluruh model program linier ke dalam program LINDO.
(5) Menganalisis output yang dihasilkan.
3.4.1 Perumusan Peramalan (forecasting)
Metode Peramalan adalah suatu cara memperkirakan atau mengestimasi
secara kuantitatif maupun kualitatif apa yang terjadi pada masa depan berdasarkan
data yang relevan pada masa lalu. Kegunaan Metode Peramalan ini adalah
untuk memperkirakan secara sistematis dan pragmatis atas dasar data yang
27
relevan pada masa lalu. Dengandemikian metode peramalan diharapkan dapat
memberikan objektivitas yang lebihbesar.
Berdasarkan Peramalan yang akan dilakukan, metode peramalan yang akan
dilakukan yaitu dengan menggunakan metode Regresi Linear. Dari metode
tersebut akan dilihat kesalahan terkecil sehingga metode tersebut sudah tepat
untuk digunakan selanjutnya.
3.4.1.1 Perumusan Metode Regresi Linear
Menurut Mulyono (2007) metode rata-rata regresi linear merupakan analisis
statistika yang memodelkan hubungan beberapa variable menurut bentuk
hubungan persamaan linier eksplisit. Persamaan linier bentuk eksplisit adalah
persamaan linier yang menempatkan suatu peubah secara tunggal pada salah satu
persamaan. Rumus peramalan dengan metode regresi linear adalah sebagai
berikut:
y’ = a+bx
Dimana :
y = variabel dependent
a = konstanta
b = koefisien variabel x
x = variabel dependent
b = a = y -bx
28
3.4.1.2. Perumusan Jumlah Kuadrat Rata-Rata Kesalahan (MSE)
MSE merupakan metode alternatif dalam suatu metode peramalan. Pendekatan ini
penting karena teknik ini menghasilkan kesalahan yang moderat lebih di sukai
oleh suatu peramalan sehingga menghasilkan kesalahan yang sangat kecil. MSE
dihitung dengan menjumlahkan kuadrat semua kesalahan peramalan pada setiap
periode dan membaginya dengan jumlah periode peramalan.
3.4.2 Rumusan Model Matematik Linear Programming
Perumusan masalah dalam bentuk linear programming perlu dilakukan
identifikasi masalah Apabila masalah telah diindentifikasi maka rumusan tersebut
dapat diubah ke dalam model matematik. Perumusan model linear programming
tersebut dapat dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu perumusan variabel
keputusan, perumusan fungsi tujuan, dan perumusan fungsi kendala. Untuk
variabel keputusan disimbolkan dengan huruf-huruf tertentu. Setelah itu tujuan
dapat diubah ke dalam simbol matematik yang disebut fungsi tujuan. Kendala-
kendala juga harus diubah ke dalam persamaan matematik atau disebut fungsi
kendala.
3.4.3 Perumusan Variabel Keputusan
Perumusan variabel keputusan menguraikan secara lengkap keputusan-keputusan
yang akan dibuat. Variabel keputusan ini merupakan simbol matematika yang
29
mengggambarkan tingkatan aktivitas perusahaan, yang kemudian dilanjutkan
dengan fungsi tujuan dan fungsi kendala sehingga masalah tersebut dapat
diselesaikan.
3.4.4 Perumusan Fungsi Tujuan
Fungsi tujuan dalam penelitian yaitu untuk mencari keuntungan dari masing-
masing produk keripik per satuan kilogram sehingga dapat memperoleh
keuntungan yang maksimal. Keuntungan diperoleh dari rumusan:
Z maks =pendapatan – (biaya bahan baku +biaya tenaga kerja + biaya tenaga
kerja mesin + permintaan) / total produksi perbulan
Z maks = ∑ ∑ CijXij ..........................................(1)
Keterangan :Z = nilai fungsi tujuan/ keuntungan optimal (Rp)Cij = kontribusi keuntungan produk ke-i pada bulan ke-jXij = Jumlah produk ke-i yang dihasilkan pada bulan ke-i = kelompok produkj = periode produksi dalam satu bulan
3.4.5 Perumusan Fungsi Kendala
Fungsi kendala adalah salah satu model matematik yang disajikan dari kendala
keputusan untuk dialokasikan secara optimal ke berbagai tujuan.Kendala
menggunakan pertidaksamaan ≤ pada setiap input produksimenunjukkan bahwa
perusahaan hanya mampu menyediakan/ paling banyaktersedia sebesar b, yang
disebabkan oleh keterbatasan modal yang tersediapada perusahaan.
30
a. Kendala bahan baku
∑ ∑ BijXij ≤ Bij ....................................................... (2)
Keterangan :Bij = koefisien penggunaan bahan baku untuk produk ke-i pada bulan ke-jBij = ketersediaan bahan baku produk ke-i pada bulan ke-j
b.Kendala jam tenaga kerja produksi
∑ ∑ TijXij ≤ tij ........................................................ (3)
Keterangan :Tij = koefisien kebutuhan jam tenaga kerja untuk produk ke-i pada bulan ke-jTij = ketersediaan jam tenaga kerja untuk produk ke-i pada bulan ke-j
c. Kendala jam kerja mesin
∑ ∑ MijXij ≤ mij...................................................... (4)
Keterangan :Mij = koefisien kebutuhan jam mesin untuk menghasilkan produk ke-i pada bulan
ke-jmij = ketersediaan jam mesin untuk memproduksi produk ke-i pada bulan ke-j
d. Kendala permintaan
∑ ∑ PijXij ≤ pij ....................................................... (5)
Keterangan :Pij = koefisien jumlah permintaan untuk produk ke-i pada bulan ke-jpij = jumlah permintaan untuk produk ke-i pada bulan ke-j
3.4.6 Input data formulasi model optimasi ke dalam aplikasi LINDO
Setelah berbagai macam model matematik tersebut terbentuk, maka langkah yang
dilakukan selanjutnya yaitu menuliskan data formulasi model optimasi ke dalam
aplikasi LINDO. Formulasi model optimasi dalam penelitian ini berdasarkan lima
31
persamaan matematik linear programming yang telah dirumuskan sebelumnya.
Untuk penulisan data formulasi model optimasi harus sesuai dengan perintah yang
ada pada aplikasi LINDO.
3.4.7 Intrepeksi data keluaran aplikasi LINDO
Setelah data hasilnya keluar, kemudian langkah selanjutnya adalah
mengintrepeksikan keluaran dari aplikasi LINDO. Adapun beberapa hasil
keluaran aplikasi LINDO dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Objective function value, merupakan nilai fungsi tujuan optimal yang
dihasilkan. Jika fungsi tujuan adalah untuk memaksimalkan keuntungan maka
nilai objective function value merupakan nilai keuntungan maksimal yang
diperoleh.
2) Variable, merupakan peubah keputusan dimana nilai variable akan sesuai
dengan simbol yang dibuat dengan huruf-huruf tertentu.
3) Value, merupakan nilai optimal untuk masing-masing peubah keputusan.
4) Reduced cost, menunjukkan besarnya penurunan dari koefisien fungsi tujuan.
Jika nilai reduced cost adalah nol dan peubah bernilai positif maka peubah
tersebut sudah dalam solusi yang sebenarnya atau sudah baik.
5) Slack or surplus, menunjukkan sisa atau kelebihan kapasitas yang akan terjadi
pada nilai peubah optimal yang ditunjukkan oleh kolom peubah.
6) Dual price, menunjukkan besarnya kenaikan fungsi tujuan akibat kenaikan satu
32
unit kapasitas kendala. Nilai dual price juga menunjukkan harga penambahan satu
unit sumber daya. Nilai dual price disebut juga dengan shadow price.
Berdasarkan data hasil keluaran dengan aplikasi LINDO tersebut dapat diperoleh
beberapa analisis yaitu analisis primal, analisis dual, dan analisis sensitivitas.
3.5 Metode Analisis
Metode Analisis Data yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah
pemrograman linear dengan metode simpleks dan dibantu paket software LINDO,
sehingga dari keluaran software ini dapat diperoleh beberapa analisis, yaitu
analisis primal, analisis dual dan analisis sensitivitas.
3.5.1 Analisis Primal
Analisis ini digunakan untuk mengetahui komposisi produk akhir optimal
yangdapat diproduksi oleh Keripik Pisang Lateb Jaya. Berdasarkan analisis primal
dapat menghasilkan tujuan (p) yang dimaksimumkan dengan keterbatasan
sumberdaya yang ada dengan membandingkan antara kombinasi aktivitas yang
terbaik dan pola operasi unit usaha yang dilakukan selama ini, maka dapat
diketahui apakah pola operasi unit usaha sudah mencapai kondisi optimal atau
sebaliknya.
3.5.2. Analisis Dual
Analisis dual dilakukan untuk mengetahui penilaian terhadap sumber daya yang
33
ada dan menilai keputusan sumber daya mana yang masih memungkinkan
perusahaan untuk melakukan pembelian. Nilai dual menunjukkan perubahan yang
akan terjadi pada fungsi tujuan, apabila sumber daya berubah sebesar satu satuan.
Sumber daya yang berlebih dan kurang dapat dilihat berdasarkan nilai
slack/surplus. Apabila nilai slack/surplus >0, maka sumber daya berlebih dan
apabila nilai slack/surplus = 0, maka sumber daya bersifat langka. Apabila
sumber daya dengan nilai dual >0, maka sumber daya bersifat langka atau aktif,
sedangkan apabila nilai dual = 0 maka sumber daya bersifat berlebih atau tidak
aktif. Nilai dual dapat dilihat berdasarkan harga bayangan (shadow price), yaitu
batas harga tertinggi suatu sumber daya dimana perusahaan masih dapat
melakukan pembelian.
2.5.3 Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas diperlukan untuk mengetahui sejauh mana jawaban optimal
dapat diterapkan, apabila terjadi perubahan parameter yang membangun model.
Perubahan dapat terjadi, karena perubahan koefisien fungsi tujuan, perubahan
koefisien fungsi kendala, perubahan nilai sebelah kanan model, serta adanya
tambahan peubah keputusan. Analisis ini bertujuan untuk memperoleh informasi
mengenai pemecahan optimum baru yang memungkinkan sesuai dengan
parameter perhitungan tambahan minimal.
Analisis sensitivitas menunjukkan selang kepekaan nilai-nilai koefisien fungsi
tujuan yang dapat mempertahankan kondisi optimal. Selang kepekaan ditunjukkan
oleh batas maksimum yang menggambarkan batas kenaikan nilai aktivitas atau
34
kendala yang tidak merubah fungsi tujuan dan ditunjukkan oleh batas minimum
nilai koefisien fungsi tujuan yang menggambarkan batas penurunan nilai aktivitas
atau kendala yang tidak merubah fungsi tujuan. Selain itu, selang kepekaan
ditunjukkan oleh nilai ruas kanan yang menggambarkan seberapa besar perubahan
ketersediaan sumberdaya yang dapat ditolerir, sehingga nilai dual tidak berubah.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Pada hasil optimasi menunjukkan bahwa produk aktual dibulan mei dari
hampir semua jenis keripik pisang sudah mencapai kondisi optimalnya, namun
berbeda dengan keripik pisang rasa coklat dan manis yang berbeda dari kondisi
aktualnya yaitu pada kondisi optimal sebesar 184 kg dan 112 kg.
2. Penggunaan sumber daya dalam memproduksi produk keripik pisang belum
digunakan secara optimal. Sumber daya yang berstatus berlebih meliputi bahan
baku. Dan tingkat keuntungan yang dihasilkan dari proses optimasi adalah sebesar
Rp. 11.795.000,00 dan pada bulan Mei Rp. 10.592.000,00 sehingga selisih yang
diperoleh sebesar Rp. 1.203.000,00 dalam satu bulan produksi, hal ini
menunjukkan tingkat keuntungan jauh berbeda antara tingkat keuntungan pada
kondisi optimal dan kondisi bulan mei.
5.2 Saran
Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang
optimalisasi keuntungan usaha kecil mikro menengah yang ada di pagar alam,
data yang diperoleh harus jelas atau lebih spesifik dari narasumber, bila perlu
69
dilakukannya pembukuan setiap masuknya bahan baku dan selama jalannya
proses produksi keripik pisang.
DAFTAR PUSTAKA
Asrina, L dan Migunani. 2013. Pengambilan Keputusan Alokasi Sumber DayaProduksi Menggunakan Linear Programming. Jurnal Teknologi Informasidan Komunikasi. 4(1):17-33.
Azalia, Ailsa. 2017. Analisis Optimalisasi Produksi Produk Pastry (Studi KasusSalah Satu Industri Bakery di Kota Bandar Lampung). (Skripsi). FakultasPertanian Universitas Lampung. Lampung.
Cheng, G.W. dan Crisosto, C.H., 1995. Browning Potential, PhenolicComposition, and Polyphenoloxidase Activity of Buffer Extracts ofPeach and Nectarine Skin Tissue. Journal of the American Society forHorticultural Science 120: 835-838.
Esther, NataliaDwiAstuti, dkk. 2013. Penerapan Model Linear GolaProgramming Untuk Optimasi Perencanaan Produksi. Fakultas Sains danMatematika UKSW. Salatiga.
Feigenbaum, A.V. 1992. Kendali Mutu Terpadu. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Gaspersz, V. 1996. Total Quality Management. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.
Handoko, T. H. 1999. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi.Yogyakarta:BPFE.
Hartini, Sri (2011). Teknik Mencapai Produksi Optimal. Cetakan Ketiga. CV.Lubuk Agung. Bandung.
Heizer, J. & Render, B. 2011. Operations Management. Tenth Edition. PearsoNew Jersey, USA.
Linus, S. 1991. Lindo An Optimization Modelling System. The Scientific Press.Chicago.
Mulyono, S. 1991. Operations Research. Lembaga Penerbit FakultasEkonomi Universitas Indonesia. Jakarta
Mulyono, S. 2007. Riset Operasi. Lembaga Penerbit Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia, Jakarta. Nasendi, B.D.E. dan Anwar. ProgramLinear dan Variasinya. Gramedia. Jakarta.
Nesendi dan Anwar. 1985. Program Linier dan Variasinya. Jakarta: PT.Gramedia.
Nisa, Chatimatun dan Rodinah. 2005. “Kultur Jaringan Beberapa KultivarBuah Pisang (Musa paradisiaca L.) dengan Pemberian Campuran NAAdan Kinetin. Bioscientiace. Vol 2. No. 2. Hal: 23-36.
Nugroho, Riant. 2014. Public Policy. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta
Octaviani, Shanty. 2012. Analisis Optimalisasi Produksi Roti pada MarbellaBakery. (Skripsi). Fakultas Ekonomi Manajemen. Institut Pertanian Bogor.Bogor.
Panggabean, D., M. Djalal., dan Santosa. 2014. Optimasi PerencanaanKeuntungan Produksi Pada Pengolahan Rendang di Perusahaan RendangErika.
Payakumbuh. Jurnal Optimasi Sistem Industri. 13(1):427-453
Partadiredja, A. 1985. Pengantar Analisa Ekonomi Pertanian. Mutiara. Jakarta.
Pindyck, Robert S. and Daniel L. Rubinfeld. 2007. Microeconomics Sixth Edition.New Jersey: Pearson Education.
Prasasto. 2007. Aspek produksi Keripik Singkong.http://prasasto.blogspot.com/2008/11/aspek-produksi-keripiksingkong.html[03 Desember 2015].
Rukmana dan Yuniarsih. 2001. Aneka Olahan Ubi Kayu. Kanisius. Yogyakarta.
Siadari, Yulianti. 2016. Optimasi Keuntungan dalam Produksi Industri Keripikdi Gang PU Bandar Lampung (Studi Kasus: Istana Keripik Pisang IbuMery. (Skripsi). Fakultas Manajemen dan Bisnis Universitas Lampung.Lampung.
Siswanto. 2007. Operation Reseacrh. Erlangga. Jakarta.
Soekartawi, 2001. Pengantar Agroindustri. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Industri. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sriwidadi, Teguh dan Erni Agustina. 2013. Analisis Optimalisasi Produksi denganLinear Programming Melalui Metode Simpleks. Jurnal School of BusinessManagement. Binus University. Jakarta Barat. 4(2):725-741.
Subagyo, P. 2000. Dasar-dasar Operation Research. BPFE. Yogyakarta.
Sudarman, Ari. 2004. teori Ekonomi Mikro. BPFE. Jakarta.
Sukirno, S. 2002. Teori Mikro Ekonomi Cetakan Keempat Belas. RajawaliPress. Jakarta.
Sulistijani. D. A. 2002. Sehat dengan Menu Berserat. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Supariasa. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.
Suprihono, B. 2003. Analisis Efisiensi Usaha Tani Padi Pada lahan sawah diKecamatan Karanganyar Kabupten Demak. (Tesis). Magister IlmuEkonomi Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.Semarang.
Wahyuni Tri dan Nuharini Dewi. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya.Departemen Pendidikan Nasional. Usaha Makmur. Surakarta.