+ All Categories
Home > Documents > Pat Metod Penel Eksplorasi Kelautan

Pat Metod Penel Eksplorasi Kelautan

Date post: 18-Nov-2015
Category:
Upload: ichwannfeng
View: 22 times
Download: 1 times
Share this document with a friend
Description:
metodologi kelautan
49
Metodologi Penelitian Eksplorasi Sumberdaya Kelautan & Perikanan Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan UNIVERSITAS BRAWIJAYA - MALANG Daduk Setyohadi [email protected]
Transcript
  • Metodologi Penelitian Eksplorasi Sumberdaya Kelautan & Perikanan

    Fakultas Perikanan & Ilmu KelautanUNIVERSITAS BRAWIJAYA - MALANGDaduk [email protected]

    *

  • Eksplorasi:Aksi pencarian, perjalanan ruang penemuan sumber daya / informasi..Membangun pemahaman awal suatu fenomena, kasar

    KeyStone:Searching, travel, expedition, voyageDiscoveries, inventionsResources, information

    *

  • Exploratory / formulative research - mencari informasi awal (preliminary information), memahami masalah, membuat hipotesisDescriptive research menjelaskan suatu fenomena, tingkah laku ikan thdp alat tangkap, sikap nelayan terhadap bom/potasExplanatory / causal research menguji hipotesis tentang sebab-akibat

    *

  • Prinsip Dasar Eksplorasi Sumber Daya Kelautan & Perikanan

    *

  • Eksplorasi sumber daya kelautan & perikanan:kegiatan/aksi pencarian (searching) atau perjalanan (traveling, expedition, voyage) menempuh jarak atau ruang (laut), dengan tujuan untuk menemukan (discovery) suatu sumber daya atau informasi atau bentuk manfaat / produk terkait dengan kelautan dan perikanan

    Jelaskan definisi eksplorasi sumber daya kelautan dan perikanan*

  • Sumber daya kelautan & perikananSpesiesHabitatEkologiKondisi alam pendukung

    Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan (UU Perik No. 45/2009).Lingkungan sumberdaya ikan adalah perairan tempat kehidupan sumberdaya ikan, termasuk biota dan faktor alamiah sekitarnya.

    *Kategori sumber daya kelautan & perikanan, terdiri dari:Sumber daya spesiesSumber daya habitatSumber daya ekologiKondisi alam pendukung

  • A. Sumberdaya spesiesJenis individu satu spesies, manfaat langsung / tidak langsung, kebutuhan manusiaManfaat langsung ekstraktif perikanan, rumput laut, tanin dari bakauManfaat langsung non-ekstraktif penyelam (ikan kerapu kentang), whale watching

    *

  • Ikan kuwe, Trevallies & Barracuda, Alu-AluEkstraksi edible protein (konsumsi)

    *

  • Manfaat langsung Non-ekstraktif Amenities quality experience

    *

  • B. Sumber daya habitat:Tempat yang secara preferensial digunakan sebagai tempat tinggal sumber daya ikanBakau / mangrovesTerumbu karang / coral reefsPadang lamun / sea grassSubstrat berpasir / sandy bottomMuddy bottomSea mount / gunung laut

    *

  • SLIDE 22: Terimakasih*

  • Wilkinson, C. (2002) Status of coral reefs of the world. Global Coral Reef Monitoring Network (GCRMN)., AIMS, Townsville: 378p

    *Slide 2:- presentasi ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman atau menyamakan persepsi tentang tiga hal, yaitu: (1) definisi atau batasan tentang keanekaragaman hayati / laut; (2) bagaimana status/keduddukan keanekaragaman hayati laut Asia Tenggara terhadap dunia dan; (3) keberadaan segi-tiga karang sebagai pusat keanekaragaman hayati laut di dunia. Dari presentasi diharapkan akan tumbuh kebanggaan peserta berada di wilayah dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia.- Pastikan kepada peserta bahwa diakhir presentasi nanti kita akan meninjau secara singkat apakah tujuan itu tercapai/tidak

  • Coral Health exploration

    = Poor (< 25%)= Fair (25 50%)= Good (51 75%)= Very Good (> 75%)Dahuri (2002): 6% very good

    *Slide 2:- presentasi ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman atau menyamakan persepsi tentang tiga hal, yaitu: (1) definisi atau batasan tentang keanekaragaman hayati / laut; (2) bagaimana status/keduddukan keanekaragaman hayati laut Asia Tenggara terhadap dunia dan; (3) keberadaan segi-tiga karang sebagai pusat keanekaragaman hayati laut di dunia. Dari presentasi diharapkan akan tumbuh kebanggaan peserta berada di wilayah dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia.- Pastikan kepada peserta bahwa diakhir presentasi nanti kita akan meninjau secara singkat apakah tujuan itu tercapai/tidak

  • Mangrove: Gymnospermae, HalophyteTrees true mangrovesShrubsFernsGrasses

    *SLIDE 1: Keanekaragaman Hayati lautTujuan: manajer kampanye memahami keanekaragaman habitat laut di wilayah Indo-Pasifik keanekaragaman hayati ini bisa digunakan sebagai suatu tema dalam usaha kampanye mereka.Produksi Perikanan tidak secara langsung langsung ditentukan oleh keanekeragaman spesies, dimana organisasi lingkungan meletakkan keanekaragaman hayati sebagai perhatian utama. Pada kleas ini kita tidak akan membahas keanekaragaman hayati sebagai masalah pokok, walaupun pada hampir semua lokasi akan dilakukan kampanye merupakan wilayah dengan keanekaragaman hayati laut sangat tinggi.

  • Identifikasi Jenis mangroveKerapatan Jenis (Di) adalah jumlah tegakan jenis ke-I dalam suatu areaFrekuensi Jenis (Fi) adalah peluang ditemukannya jenis ke-i, dalam petak contoh yang diamatiPenutupan Jenis (Ci) adalah luas penutupan jenis i dalam suatu unit area

  • Groombridge & Jenkins, 20005. Where marine biodiversity concentrated?MANGROVES

    *Finding from other marine scientist Groombridge & Jenkins (2000) on species distribution of mangrove speciesThe more the color into red, indicate the more mangrove species found in the areasShow/indicate the area in the map with more/most diverse species of mangroveAsk participants what we is our conclusion on all the slides shown before. It looks like all marine diversity are concentrated in a limited area around Indonesia, Malaysia, the Philippines, Timor Leste and Papua New Guinea

  • Kathiresan, K. (2002)

    *SLIDE 1: Keanekaragaman Hayati lautTujuan: manajer kampanye memahami keanekaragaman habitat laut di wilayah Indo-Pasifik keanekaragaman hayati ini bisa digunakan sebagai suatu tema dalam usaha kampanye mereka.Produksi Perikanan tidak secara langsung langsung ditentukan oleh keanekeragaman spesies, dimana organisasi lingkungan meletakkan keanekaragaman hayati sebagai perhatian utama. Pada kleas ini kita tidak akan membahas keanekaragaman hayati sebagai masalah pokok, walaupun pada hampir semua lokasi akan dilakukan kampanye merupakan wilayah dengan keanekaragaman hayati laut sangat tinggi.

  • Sumber daya ekologicrown-of-thornCheilinus undulatus

    *SLIDE 1: Keanekaragaman Hayati lautTujuan: manajer kampanye memahami keanekaragaman habitat laut di wilayah Indo-Pasifik keanekaragaman hayati ini bisa digunakan sebagai suatu tema dalam usaha kampanye mereka.Produksi Perikanan tidak secara langsung langsung ditentukan oleh keanekeragaman spesies, dimana organisasi lingkungan meletakkan keanekaragaman hayati sebagai perhatian utama. Pada kleas ini kita tidak akan membahas keanekaragaman hayati sebagai masalah pokok, walaupun pada hampir semua lokasi akan dilakukan kampanye merupakan wilayah dengan keanekaragaman hayati laut sangat tinggi.

  • Menangkap ikan pada habitatnya sample destruktifUnder-water observation: Non-Destruktif, mengamati

    Eksplorasi In-Situ: Ikan Bersirip

  • Eksplorasi ikan In-Situ: urutan kegiatan

    Survei Cepat (Reconnaissance)Koleksi sampleFiksasi dan preservasi sampleIdentifikasi sampleKurasi / deposit Specimen

    *

  • Specimen:Sebuah individu yang diambil dari suatu sample melalui prosedur sampling secara ilmiah sebuah individu yang dinyatakan sebagai wakil dari kelompok (Coad & McAllister, 2007)Specimen disimpan di Museum atau oleh kurator yang terdaftarAccession number nomor dari specimen ketika disimpan pada museum (memudahkan pencarian dari daftar specimen)Specimen bisa diakses oleh peneliti berikutnya yang tertarik untuk mempelajari topik yang samaIndonesia Museum Zoologicum Bogoriense (MZB)

    *

  • 1. Persiapan:Perbekalan petugas:Sun glasses & sun blockHat topi pelindung matahariBooties, cattle-packWet/Dry Suit baju pelindungRadio Com / HT / HPGPS / CompassCamera (digital)Survey-KnifeDry BagFirst-Aid Kit / P3KSPT / Identitas DiriForm Isian Ekspedisi

    *

  • *

  • 2. Alat & Bahan:Penangkapan:Form S0 Narasi lokasiJala / Trawl / Gill Net / BubuElectro-fishing: Strum AccuGPS, Loupe, Caliper, penggarisBius: Atsiri, Alkohol, Rotenone, PotasPreservatif: Es, Alkohol, AcetoneCamera (digital)Sample Code: cable TIS, laundry tagForm S1 - SampleBox Sample

    *

  • *

  • Visualisasi: deskripsi naratif lokasi

    *

  • Electro-Fishing

    *

  • Jala koreksi % bukaan jala = jumlah spesies per luasan atau volume

    *

  • *

  • H = Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienerni = Jumlah individu jenis ke-nN = Total jumlah individuKeanekaragaman

  • 3. Preservatif:Formalin 10% (Formaldehyde 4%) masker & handscoenAlkohol Jenuh

    *

  • *

  • *

  • 4. IDENTIFIKASI SAMPLETeknik Identifikasi:Apriori tanpa keten-tuan buku petunjuk identifikasiAposteriori buku petunjuk identifikasi, eksperimentasiSistem: Morfometri - Meristiksequencing DNA

    *

  • 5. PETUNJUK IDENTIFIKASI:Carpenter & Niem (1998a; 1998b; 1999a; 1999b; 2001a; 2001b) The living marine resources of the Western Central Pacific: VI seri seaweed, corals, bivalve, gastropods, cephalopods, crustacea, holothurians, fish, crocodile, turtle, snakes, mammalsFAO (1974a; 1974b; 1974c; 1974d) FAO species identification sheets FA57 & FA71 ikan-ikan ekonomisWeber & de Beaufort (1952) 11 seri ikan di Indonesia sejak tahun 1929Kottelat (1993) Freshwater fishes of Western Indonesia & SulawesiNelson (1984; 2006) Fishes of the worldFroese & Pauly (2011) FishBase2004Appeltans (2011) marinespecies.orgFishwise fishwise.co.za

    *

  • Definisi: Coad & McAllister (2007) dictionary for ichthyologyTerminologi

    *

  • Penciri menuju Famili:Body bentuk badan: silindris, memanjang, oval, pipihHead kepala: kadal, pipih, tajam, berduriMouth Mulut: tajam, pipa, protraktil, dagu berlubangTeeth Gigi: cakil, taring, molar, palatineBarbels Sungut: pada dagu, mulutFinlet setelah sirip dorsal dan analDorsal Fin Sirip Dorsal / punggung: pendek belakang, panjang depan, berbenang, tunggal / ganda, ada adipose finPectoral Fin Sirip dada: Pelvic Fin Sirip DadaAnal Fin Sirip Anal / DuburCaudal fin sirip ekorKeelsScutesLight Organ: bakteri pada esopharingeal mengeluarkan sinar waktu malam / gelap

    *

  • Pendugaan Populasi SDIEverhart, Eipper dan Youngs (1976):Metode Langsung:dapat menghitung jumlah total populasi pada stadia tertentu lebih tepat (akurat) Pemantauan langsung (alat bantu monitor)

    Metode tidak langsung. Metode Peterson (sensus tunggal )Metode Schnable (multy sensus atau sensus ganda)Metode CpUE (hubungan CPUE - total catch)Metode Analitik (LFDA FISAT)Swept Area (Trawl-Density)Metode Holistik (Stock Assessment)

  • Metode Swept Area (luas sapuan

  • Identifikasi Stok dapat dilakukan dengan :Parameter Biology (Length-weight relationship, mortalitas, dst)- Sering dilakukan tetapi tidak dibandingkan karena tidak bertujuan untuk identifikasi luasan atau sebaran stok.

    Parasit (pernah dilakukan 1990an)Pendugaan MorfometriGenetik

    *

  • Identifikasi stok:

    truss-morfometri (Principal Component Analysis).genetic (analisis mitochondrial DNA region cytochrome oxidase sub-unit 1).

    Gambar. Posisi penting (landmark) pada tubuh ikan lemuru dalam perhitungan truss morfometri (Sumber: Lagler et al., 1977)

  • Identifikasi Stok (berdasarkan karakteristik stok lokal):Morfometrik dan Genetik (DNA Test)

    Lokasi:1.Selat Bali 4. Pelabuha ratuTuban 5. Teluk SapePrigi

    Keterangan: Selat Bali merupakan indikator dan referensi stok lemuru terhadap wilayah/lokasi sampling yang lainIndikator Capaian identifikasi stok berdasarkan Analisa Morfometrik dan GenetikApakah dua analisa menunjukkan adanya hubungan kekerabatan lemuru antar lokasi pengamatan.YATIDAKMenjadi satu kesatuan manajemen WPP ( Wilayah Pengelolaan Perikanan)Pengelolaan stok ikan lemuru bisa dilakukan secara lokalitas, unit yang lebih kecil (non WPP)

    Kami mempunyai data fluktuasi tahunan. Kita punya dari semua area*

  • Kerangka PemikiranMatrik

  • Metodologi

    Kajian Pemanfaatan SDI LemuruBiologi & Dinpop(Pendekatan Analitik)Potensi lestari(Pendekatan Holistik)Ukuran Mata Jaring(Pendekatan Analitik)Anal. data LF(LFDA)Analisis Hasil- Upaya (CEA)Selectivitas AlatGillnetPertumbuhan, Kematian & RekruitPotensi tangkapanlestariKurva SelektifitasFISAT IIGulland (1971)Beverton and Holt (1966)SPMSchaefer (1954)Gordon-Schaefer (1959)Hovgard & Lassen (2000)Sparre & Venema (1998)fE, fMax, f0.1fMSY, fJTB, fMEY, fOA Ukuran mata jaring minDwiponggo (1987), FAO (1994), dan Bintoro (1995)Tingkat & Status PengusahaanWalters & Hilborn(1976)Dinamika Stok cadangan dan tangkapanAlternatif Pengelolaan :

    Manajemen Alat: Simulasi alokasi jumlah alatManajemen Mesh size: Ukuran mata jaring minimum

    *

  • VIIIXVII

    VII=Malacca Strait; II=S China Sea; III=Java Sea; IV=Makassar-Flores Sea; V=Banda Sea; VI=Arafura Sea; VII=Tomini-Maluku Sea; VIII=Pacific-Sulawesi; IX=Indian Ocean off W Sumatra; X=Indian Ocean off Java-Nusatenggara

    *

  • VIIIXVII

    VII=Malacca Strait; II=S China Sea; III=Java Sea; IV=Makassar-Flores Sea; V=Banda Sea; VI=Arafura Sea; VII=Tomini-Maluku Sea; VIII=Pacific-Sulawesi; IX=Indian Ocean off W Sumatra; X=Indian Ocean off Java-Nusatenggara

    *

  • VIIIXVII

    VII=Malacca Strait; II=S China Sea; III=Java Sea; IV=Makassar-Flores Sea; V=Banda Sea; VI=Arafura Sea; VII=Tomini-Maluku Sea; VIII=Pacific-Sulawesi; IX=Indian Ocean off W Sumatra; X=Indian Ocean off Java-Nusatenggara

    *

  • VIIIXVII

    VII=Malacca Strait; II=S China Sea; III=Java Sea; IV=Makassar-Flores Sea; V=Banda Sea; VI=Arafura Sea; VII=Tomini-Maluku Sea; VIII=Pacific-Sulawesi; IX=Indian Ocean off W Sumatra; X=Indian Ocean off Java-Nusatenggara

    8Reduce efforts13Stop efforts8Precautinary0Add efforts11Studies/explores

    *

  • VIIIXVII

    VII=Malacca Strait; II=S China Sea; III=Java Sea; IV=Makassar-Flores Sea; V=Banda Sea; VI=Arafura Sea; VII=Tomini-Maluku Sea; VIII=Pacific-Sulawesi; IX=Indian Ocean off W Sumatra; X=Indian Ocean off Java-Nusatenggara

    Small pelagic5I, II, III, IV, VIShrimps3V, VII, VIIIDemersal2V, VIIILarge pelagic1VIIITOTAL =11

    *

    *

    *

    **

    Jelaskan definisi eksplorasi sumber daya kelautan dan perikanan**Kategori sumber daya kelautan & perikanan, terdiri dari:Sumber daya spesiesSumber daya habitatSumber daya ekologiKondisi alam pendukung

    *

    *

    *

    *SLIDE 22: Terimakasih**Slide 2:- presentasi ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman atau menyamakan persepsi tentang tiga hal, yaitu: (1) definisi atau batasan tentang keanekaragaman hayati / laut; (2) bagaimana status/keduddukan keanekaragaman hayati laut Asia Tenggara terhadap dunia dan; (3) keberadaan segi-tiga karang sebagai pusat keanekaragaman hayati laut di dunia. Dari presentasi diharapkan akan tumbuh kebanggaan peserta berada di wilayah dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia.- Pastikan kepada peserta bahwa diakhir presentasi nanti kita akan meninjau secara singkat apakah tujuan itu tercapai/tidak*Slide 2:- presentasi ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman atau menyamakan persepsi tentang tiga hal, yaitu: (1) definisi atau batasan tentang keanekaragaman hayati / laut; (2) bagaimana status/keduddukan keanekaragaman hayati laut Asia Tenggara terhadap dunia dan; (3) keberadaan segi-tiga karang sebagai pusat keanekaragaman hayati laut di dunia. Dari presentasi diharapkan akan tumbuh kebanggaan peserta berada di wilayah dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia.- Pastikan kepada peserta bahwa diakhir presentasi nanti kita akan meninjau secara singkat apakah tujuan itu tercapai/tidak*SLIDE 1: Keanekaragaman Hayati lautTujuan: manajer kampanye memahami keanekaragaman habitat laut di wilayah Indo-Pasifik keanekaragaman hayati ini bisa digunakan sebagai suatu tema dalam usaha kampanye mereka.Produksi Perikanan tidak secara langsung langsung ditentukan oleh keanekeragaman spesies, dimana organisasi lingkungan meletakkan keanekaragaman hayati sebagai perhatian utama. Pada kleas ini kita tidak akan membahas keanekaragaman hayati sebagai masalah pokok, walaupun pada hampir semua lokasi akan dilakukan kampanye merupakan wilayah dengan keanekaragaman hayati laut sangat tinggi. *Finding from other marine scientist Groombridge & Jenkins (2000) on species distribution of mangrove speciesThe more the color into red, indicate the more mangrove species found in the areasShow/indicate the area in the map with more/most diverse species of mangroveAsk participants what we is our conclusion on all the slides shown before. It looks like all marine diversity are concentrated in a limited area around Indonesia, Malaysia, the Philippines, Timor Leste and Papua New Guinea*SLIDE 1: Keanekaragaman Hayati lautTujuan: manajer kampanye memahami keanekaragaman habitat laut di wilayah Indo-Pasifik keanekaragaman hayati ini bisa digunakan sebagai suatu tema dalam usaha kampanye mereka.Produksi Perikanan tidak secara langsung langsung ditentukan oleh keanekeragaman spesies, dimana organisasi lingkungan meletakkan keanekaragaman hayati sebagai perhatian utama. Pada kleas ini kita tidak akan membahas keanekaragaman hayati sebagai masalah pokok, walaupun pada hampir semua lokasi akan dilakukan kampanye merupakan wilayah dengan keanekaragaman hayati laut sangat tinggi. *SLIDE 1: Keanekaragaman Hayati lautTujuan: manajer kampanye memahami keanekaragaman habitat laut di wilayah Indo-Pasifik keanekaragaman hayati ini bisa digunakan sebagai suatu tema dalam usaha kampanye mereka.Produksi Perikanan tidak secara langsung langsung ditentukan oleh keanekeragaman spesies, dimana organisasi lingkungan meletakkan keanekaragaman hayati sebagai perhatian utama. Pada kleas ini kita tidak akan membahas keanekaragaman hayati sebagai masalah pokok, walaupun pada hampir semua lokasi akan dilakukan kampanye merupakan wilayah dengan keanekaragaman hayati laut sangat tinggi. *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *Kami mempunyai data fluktuasi tahunan. Kita punya dari semua area*

    **

    *

    *

    *

    *


Recommended